Radar Banyuwangi | 30 Maret 2014

Page 1

10 HARI LAGI

PILEG 2014 30 MARET

TAHUN 20 2014

Eceran Rp 5.750

29

Tusuk WIL lalu Tusuk Leher Sendiri SITUBONDO - Dua warga yang bukan pasangan suami istri tewas di atas kasur dengan kondisi tertusuk pisau. Kedua korban adalah Moh. Saini, warga lingkungan Parse, Kelurahan Dawuhan, dan Rosnawati, warga Dusun Lugundang, Desa Talkandang, Situbondo. Insiden mengerikan yang terjadi di rumah Saini, tepatnya pada RT 2 RW 2, tersebut ditemukan kali per tama sekitar pukul 10.15 oleh adik ipar korban bernama Yudi Mis diyanto, 32. Kerabat korban yang sebelumnya berada di tempat kerjanya itu dihubungi tetangga Saini. “Saya disuruh pulang tetangga karena kakak saya tengkar dengan orang,” kata Yudi.

Yudi pun pulang ke rumahnya untuk memastikan kenapa Saini bertengkar. Namun, setiba di rumah, ternyata tidak ada suara apa pun yang menandakan pertengkaran. Karena yang didengar dari dalam rumah korban hanya lantunan musik, Yudi pun kembali bekerja. Para tetangga yang curiga akhirnya kembali menghubungi Yudi agar melihat langsung kondisi kakaknya. Permintaan warga itu langsung diiyakan dengan memanggil ketua RT setempat dan beberapa petugas Babinkamtibmas. “Digedor pintunya tidak ada jawaban, jadi saya panggil pak RT dan rembuk bersama,” katanya n

HENING: Petugas mengevakuasi jenazah korban di lingkungan Parse, Kelurahan Dawuhan, Situbondo, kemarin (29/3).

Baca Tusuk...Hal 35

NUR HARIRI/RaBa

PENGAIRAN

GALIH COKRO/RaBa

MUDIK: Penumpang dari Bali bersiap-siap turun di dermaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, siang kemarin.

SHULHAN HADI/RaBa

KEJAR WAKTU: Selain mengeruk menggu nakan alat berat, para pekerja juga me lakukan pengisian bronjong di Dam No gosromo, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, kemarin.

Bantaran Bendungan Nogosromo Dibronjong BESUKI - Sejak beberapa hari lalu, kawasan Dam Goa di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, ramai para pekerja. Mereka sibuk memasang bronjong di tebing sungai yang ambrol akibat banjir beberapa waktu lalu. Pekerja yang dilibatkan dalam pengerjaan itu sekitar 30 orang dan dua alat berat berupa ekskavator atau backhoe. Pengawas UPT Kali Sampean Bondowoso, Indra Slamet mengatakan, pemasangan bron jong tersebut direncanakan selesai pertengahan April 2014 mendatang. Saat ini pengerjaan sudah mencapai 130 meter dari 240 meter yang direncanakan. Indra Slamet menambahkan, pemakaian bronjong sengaja dipilih karena lebih cepat dan bermanfaat. “Pemakaian bronjong lebih efisien,” ujarnya n

Dari Bali Penuh, dari Jawa Kosong BANYUWANGI - Dua hari menjelang peringatan Nye pi Tahun Baru Saka 1936, tren penu mpang angkutan penyeberangan trans Jawa-Bali di Pelabuhan Ketapang menunjukkan kecenderungan berkebalikan kemarin (29/3). Saat penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang ke Bali tampak sepi, arus penumpang dan kendaraan yang meninggalkan Pulau Dewata justru terpantau membeludak. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi me nyebut kan, di dermaga movable bridge (MB) dan dermaga ponton Pelabuhan Ketapang, kendaraan yang datang dari Pulau Bali cukup membeludak. Kendaraan-kendaraan tersebut tetap didominasi sepeda motor dan mobil pribadi n Baca Dari...Hal 35

Melasti tanpa Ogoh-ogoh

GALIH COKRO/RaBa

RITUAL: Umat Hindu menari di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, pagi kemarin.

BANYUWANGI - Menjelang perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1936, ratusan umat Hindu asal seantero Bumi Blambangan menggelar ritual Melasti di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, pagi kemarin (29/3). Mengenakan pakaian adat yang didominasi warna putih, para peserta Melasti melaksanakan rangkaian ritual yang bertujuan menyucikan buana agung (alam semesta) dan buana alit (jiwa raga manusia) n Baca Melasti...Hal 35

Mayoritas Hotel Kebanjiran Tamu SEMENTARA itu, para pengelola hotel di Kabupaten Banyuwangi mendapat berkah dari perayaan Hari Raya Nyepi. Warga Bali yang memilih menyeberang ke Banyuwangi

ternyata banyak yang menginap di sejumlah hotel di Bumi Blambangan. Bukan hanya warga Bali, para turis asing yang sedang berlibur di Pulau Dewata juga

banyak yang memilih tinggal sementara di Kota Kopi, Banyuwangi. Mereka menginap amtara satu hingga tiga hari di Banyuwangi n Baca Mayoritas...Hal 35

Baca Bantaran...Hal 35

Kisah Pasangan Bukan Pasutri yang Tewas Tersayat di Dalam Kamar

Sama-sama Punya Keluarga dan Tinggalkan Anak Motif tewasnya dua orang yang bukan pasangan suami istri di dalam kamar di Lingkungan Parse, Kelurahan Dawuhan, Situbondo, masih jadi misteri. Siapa kedua korban itu? NUR HARIRI, Situbondo TIDAK ada yang menyangka kejadian tragis bakal terjadi di rumah Moh. Saini. Apalagi sampai terlintas da lam pikiran para tetangga pasangan itu tewas dengan banyak luka sayatan pisau di dalam sebuah kamar yang tertutup. Tidak ada yang tahu juga sejak ka pan kedua pasangan itu mulai ber hubungan. Sebab, selama ini Saini yang tinggal di RT 2 RW 2 Lingkungan Parse, Kelurahan Dawuhan,

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Situbondo, itu dikenal sebagai sosok lelaki pendiam. Para tetangga juga tidak ada yang mengetahui secara pasti sosok perempuan yang sering datang dan berhubungan dengan Saini. Ditambah lagi, perempuan bernama Rosnawati yang tinggal di Dusun Lugundang, Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo, itu datang ke rumah Saini secara diam-diam. Para tetangga pun tidak pernah mengetahui kapan perempuan itu datang ke sana. Hari Sabtu (29/3) pagi Saini yang di kenal sebagai penjual ben sin ece ran di Jalan Sucipto, Si tubondo, itu tiba-tiba menutup kios bensin ece ran miliknya. Bebe rapa warga sempat me na nyakan kenapa Saini me nutup kios ben sin begitu pagi n Baca Sama-sama...Hal 35

Baliho caleg lepas ganggu pengendara Belum jadi sudah membahayakan keselamatan…

Sembako stabil, harga telur melorot Banyak pasokan telur partai daripada telur eceran

NUR HARIRI/RaBa

MISTERI: Petugas memasang garis polisi di rumah korban di Lingkungan Parse, Kelurahan Dawuhan, Situbondo, kemarin.

email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 30 Maret 2014

Sembako Stabil, Telur Melorot SRONO - Datangnya Hari Raya Nyepi rupanya belum banyak mempengaruhi stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat. Beberapa komoditas seperti beras, minyak goreng, dan gula, menunjukkan grafik yang cenderung stabil. Fluktuasi harga justru ditunjukkan komoditas telur yang mengalami penurunan harga jelang perayaan Nyepi. Gunadi, salah satu pedagang telur menuturkan, harga telur mengalami tren penurunan sejak dua hari belakangan.

Penurunan bisa jadi disebabkan belum tingginya permintaan telur oleh masyarakat. “Mungkin permintaannya sedikit, jadi harganya turun,” tutur pria yang berdagang telur di Rogojampi itu Selain faktor permintaan, Gunadi juga memprediksi, penurunan harga itu disebabkan over stok. Sebab, banyak telur dari luar daerah yang menyerbu Banyuwangi. Salah satu daerah yang meramaikan pasar telur Banyuwangi adalah Bali.

Libur Hari Raya Nyepi diduga membuat pedagang Bali melirik pasar luar Bali. Salah satu kota bidikan itu tentu saja Banyuwangi, karena terbilang dekat. “Selain Blitar, telur dari Bali juga beredar di Banyuwangi,” ujarnya. Harga telur yang sempat berada di level Rp 16.000 per kg pun tergerus. Dua hari belakangan, harga telur melorot hingga mendekati Rp 13.000 per kg. Bila kondisi itu dibiarkan, telur lokal diprediksi akan terpuruk. (nic/c1/als)

MELIMPAH: Banyaknya stok membuat harga telur terus merosot.

SIGIT HARIYADI/RaBa

SHULHAN HADI/RaBa

TERLEPAS: Baliho ini mengganggu pengendara motor yang berhenti saat lampu merah menyala di traffic light alun-alun Besuki.

Baliho Caleg Lepas Ganggu Pengendara BESUKI - Salah satu atribut caleg parpol peserta Pemilu 2014 yang berada di samping traffic light alun-alun Besuki kemarin (29/3) terlepas. Sisi atas baliho tersebut lepas dan bagian bawahnya masih terpasang. Kontan, saat diterpa angin, baliho tersebut bergerak ke kiri, ke kanan, ke atas, dan ke bawah. Hal itu tentu saja menyebabkan pengendara

motor terganggu, khususnya pengendara yang berhenti saat lampu merah menyala. Sandi, salah seorang pengendara motor, mengaku terganggu dengan baliho tersebut. Dia berharap, baliho itu segera diperbaiki agar tidak membahayakan pengguna jalan. “Kalau kena angin, balihonya kibas-kibas. Jadi, sangat mengganggu,” pungkasnya. Bagaimana ini? (mg1/c1/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Perum Karangrejo •

• Tanah Pondasi •

Dijual rumah Perum Kr Rejo H3 - 4 Lt 168, 4 KT, 2 KM Hub 081913906633

Djl Tnh Pondasi LT 202 m2 SHM Blkng SD Model Hub. 082141311020 & 081336496052

• Jl. Letj. Sutoyo • Djl Rmh Jl. Letj. Sutoyo No. 64 Tk. Kayu LT 148m2 SHM 4 KT, 3 KM Hub: 082141311020

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Nissan •

• Auto 2000 •

• Isuzu NHR 55 ‘03/’04 •

• Daihatsu Terios ‘12 •

• Toyota Avanza •

Promo Nissan Banyuwangi, DP March 32 Jtan, Grand Livina 39 Jtan, Evalia 28 Jutaan, Juke 60 Jtan & Dapatkan Hadiah Lang yg Menarik. Info: Adzam 081232246632/087806542223

Dijual Toyota Agya angsuran mulai Rp 77 ribuan, New Avanza Rp 120 ribuan. Hubungi Bagus AUTO 2000 081252732000

Dijual 3 Unit Isuzu NHR55 Th ’03 & ’04 Putih, Kondisi Bagus Harga Nego Hub: 08123454191

Dijual Daihatsu Terios F700RG tahun 012 hitam mtl hrg 149 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G tahun 06/04 biru met hrg 114,5/108 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Honda Jazz •

• Daihatsu Xenia •

• Suzuki Ertiga ‘10 •

• Nissan •

• Tanah Kapling • Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Ikan Bakar Mana Suka •

• Accountant •

Telah dibuka kembali Ikan Bakar Mana Suka di THR Pelabuhan Bwi H: 08123535575

Dbthkn Accountant, W, S1/D3 Akuntansi Brsdia ditmpatkn di Bajulmati, Wongsorejo, Bwi. LamdDikirim ke Pabrik Jagung JW Jl. Pasewaran Karanganyar Bajulmati, Bwi. H: 082131088902

PEMBERITAHUAN

Dijual Honda Jazz GD3 1.5 IDSI tahun 05/012 merah/putih hrg 107/183,5 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Xenia F650 RV all new tahun 012/010 hitam hrg 129/107 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Ertiga/apv tahun 012/010 biru muda met hrg 142,5/109 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Promo diskon heboh,Promo Bonus Hanya di bln ini Untk Setiap Pembelian Mobil Nissan Info Lebih Lanjut Hub: Frengki Setiawan 081333210583/087857733083

BANYUWANGI • STNK • P 6826 YM an Emi Pujiastuti Jl. Mahakam III No.22 RT02/03 Mojopanggung, Giri P 5639 XE an Heny Sugiarti Perum Persada Regency Blok C 1 RT 01/02, Karangrejo

PROMO IKLAN LOWONGAN Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000

HUBUNGI: 0333-412224

Sehubungan dengan makin marak nya aksi penipuan yang meman faatkan iklan jitu di Koran Radar Banyu wa ngi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan ber hati-hati. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyuwangi maka segera kon fir masi ke Radar Banyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tang gung ja wab atas semua transaksi yang terjadi selain pema sa ngan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Event: Benny Siswanto. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


INSPIRASI

31

Kecil Dulu Besar Kemudian

Minggu 30 Maret 2014

Ferdy Elfian Pengusaha Muda

Belum Merasa Menjadi Bos MENGELOLA perusahaan dengan banyak tenaga kerja tentu bukan pekerjaan mudah. Apalagi perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa. Sebab, pada perusahaan jasa, kepuasan konsumen adalah “segalanya”. Maka dari itu, dibutuhkan pengelolaan yang baik agar semua unsur dalam perusahaan benarbenar mampu memberikan pelayanan prima bagi konsumen. Hebatnya, pekerjaan yang tidak mudah itu dapat dijalani dengan baik oleh anak muda yang satu ini. Ya, sejak usianya belum genap 22 tahun, Ferdy Elfian, telah dipercaya oleh orang tuanya untuk mengelola tiga perusahaan jasa sekaligus. Masing-masing adalah SPBU Farly Ketapang, perusahaan kontraktor berbendera PT. Jasa Baruna Persada, dan perusahaan pelayaran bernama PT. Trisakti Lautan Mas. Bukannya menyerah, pemuda kelahiran 4 Februari 1989, ini malah justru merasa tertantang. Apalagi “tantangan” itu dianggap sesuai dengan ilmu yang dia pelajari selama kuliah pada program studi (prodi) manajemen pemasaran Fakultas Ekonomi (FE) Binus University, Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, tiga perusahaan yang dia

GALIH COKRO/RaBa

pimpin itu mempekerjakan sedikitnya 137 karyawan. Tentu saja, selain harus mengelola sisi administrasi, Ferdy juga harus memikirkan ratusan karyawan tersebut. “Kesulitan awal yang saya alami saat dipercaya mengelola perusahaan adalah adaptasi dan membaca karakteristik karyawan,” ujarnya. Ferdy lantas memutuskan terjun langsung ke lapangan. Selain untuk mencermati kondisi lapangan dan

cara pekerja memberikan pelayanan bagi konsumen, Ferdy juga ingin lebih intens berkomunikasi dengan karyawan. “Saya tidak memposisikan diri sebagai bos. Saya memilih terjun ke lapangan untuk mengetahui pelayanan karyawan kepada konsumen apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan atau tidak. Selain itu, terjun ke lapangan saya maksudkan agar lebih sering berinter-

aksi dengan karyawan,” kata anak ketiga dari empat

bersaudara putra pasangan Haris Yudi Helmi dan Erna

Lisa Djohan tersebut. Saat berinteraksi secara langsung dengan karyawan, Ferdy secara tidak langsung mendoktrin para pekerjanya agar membudayakan salam, sapa, dan sopan kepada konsumen. Karyawan juga dia doktrin untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan kerja. Dengan demikian, imbuh Ferdy, konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan seluruh pekerja. “Sebab, perusahaan kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Jadi, kepuasan konsumen adalah segalanya,” cetusnya. Tidak hanya dari sisi karyawan, pembenahan manajemen perusahaan juga dia lakukan. Manajemen perusahaan yang semula dikelola secara tradisional, perlahan tapi pasti dia ubah menjadi manajemen profesional. Perubahan manajemen dari

tradisional ke profesional ini pun tidak mudah. Pasalnya, perubahan itu juga harus disesuaikan dengan sumber daya manusia (SDM) pekerja. “Tetapi seiring berjalannya waktu, karyawan bisa mengikuti,” tandasnya. Ditanya kiat sukses mengelola perusahaan di usia muda, Ferdy mengaku dirinya berusaha mengaplikasikan teori yang dia dapat selama mengenyam pendidikan. Aplikasi ilmu yang dia dapat itu masih harus ditambah dengan ilmu yang dia dapat secara langsung saat terjun ke lapangan. “Kita juga harus sering berinteraksi dengan pekerja dan bertanya kepada orang lain yang lebih senior. Dan yang tidak kalah penting, peningkatan yang terus-menerus di setiap lini usaha, serta perbaikan yang tiada henti di setiap lini usaha tersebut,” pungkasnya. (sgt/als)


34

kisan? Kirim ke , puisi, atau lu Punya cerpen . Kami akan mewi@gmail.com budayaradarb aaf, kami tidak M . ini an halam nerbitkannya di lan bagi naskah yang dimuat. ba menyediakan im

BUDAYA

Minggu 30 Maret 2014

SAJAK-SAJAK

Melati Putih

BERLIBUR M RAFFA, TK Islam Al Qomar Banyuwangi

Ketika kumbang-kumbang Mendekatimu Dan angin dengan kokoh menerpamu Lalu hujan mengguyur deras Panas terik memukulmu Pada sore itu Ketika malam menjelang Dan pagi memanggilmu Lalu bau harum kau berikan kepada siapapun Embun pagi tak lupa

Kamboja Kuning Warnamu yang bersih Menimbulkan keliaran Sekelompok pemuda memetikmu Dengan berpagarkan kayu bundar Bambu hijau melindungimu Dari hujan dan angin Air sungai yang jernih Membuatmu semakin cerah Dengan bertudungkan awan putih Mengalahkan cahaya bulan di malam terang Aghnia Salsabila Sani. Penyuka puisi.

Demi Dia, Aku Rela Oleh Enny Nur Hayati*

P

agi bersinar dengan cerah. Burung berkicau dengan indah. Hari itu hari Selasa. Seminggu sudah mengikuti pelajaran perdana di kelas XII. Bangku-bangku yang tertata rapi masih kosong belum berpenghuni. Di paling ujung belakang seorang siswi berseragam putih abu-abu sibuk dengan telepon genggamnya. Tiba-tiba terdengar langkah kaki yang tergesa-gesa. Dengan napas yang terengah-engah, dia menegur. ”Hai Nggi, maaf menunggu lama,” kata seorang siswi yang bertubuh tinggi semampai dan berambut ikal. “Tidak apa-apa, Mbak Lel,” kataku dengan senyum lebar. Lalu terlihat seorang siswi yang berwajah bulat dan berkulit putih menghampiri kami. Di belakangnya tampak seorang siswi yang tinggi dan berhidung mancung. Namanya Aya dan Diva. Kami berempat adalah siswa kelas XII IPA 1. Sejak kelas X, kami berempat selalu bersama. Sampai-sampai tas dan sepatu pun sama. “Mempunyai sahabat adalah hal yang terindah,” itulah motto kami. Sehingga, dalam keadaan apa pun kami berempat selalu berbagi. Tiba-tiba bel berbunyi. Selang beberapa menit, bangkubangku sudah dipenuhi siswa dan siswi. Terlihat di pojok kanan seorang siswa bertubuh tegak dengan tas yang masih di bahu. Dia melihatku sambil tersenyum. Tiba-tiba sebuah bola kertas melayang ke dahiku. Aku yang duduk di pojok kiri kaget. Begitu juga Mbak Lely yang duduk di sampingku. Kuraih bola kertas itu. Kubuka pelan. Kutersenyum melihat kalimat pertama di kertas itu. Kulirik wajah yang menatapku di ujung. Dengan tatapan yang tajam, dia mengangkat kedua alisnya, dan berkata pelan, “Bagaimana?” Aku hanya tersenyum tipis dan melanjutkan kalimat yang kubaca, “Anggi yang manis, nanti pulang sekolah aku antar lagi ya. Ini bukan ajakan lho, tapi sebuah harapan. Harapan yang sangat diharapkan oleh sang pengharap (Derry)”. Ya, Derry namanya. Anak baik, tampan, dan pintar. Setelah kubaca memo itu, ku layangkan sebuah senyum sambil kuanggukan kepala. Derry menatap wajahku yang mulai memerah. Aku masih tersipu malu walaupun sudah setiap hari memo itu dikirim kepadaku. Aku tahu Derry menyimpan perasaan, tapi entah kenapa

dia tak pernah menyatakannya. Apa pun yang aku butuhkan, dia selalu ada. Hal sekecil apa pun itu pasti akan dia lakukan demi diriku. Sampai-sampai dia rela menjual motornya untuk tambahan dana acara baksos yang aku lakukan bersama para sahabat. Ketika itu ada insiden kecil yang membuat jari telunjuknya berdarah. Aku gunakan pita di rambutku untuk membalut lukanya. Bagiku Derry bukan sekadar teman tapi sahabat. Sahabat yang kami berdua tidak bisa mengartikan; antara kasih dan kepercayaan. Setelah beberapa bulan menjalani proses belajar-mengajar di kelas XII, hari-hariku mulai disibukkan dengan bimbingan belajar, les tambahan, dan kursus-kursus. Menghadapi ujian nasional memang butuh persiapan maksimal. Beruntung ada dukungan dari keluarga dan sahabat, termasuk Derry yang mau berperan penting dalam hal itu. Kesibukan yang aku jalani sangatlah menguras tenaga. Dengan padatnya jadwal les dan bimbingan, berat badanku mulai turun. Saat itulah awal kehancuranku tiba. Beberapa bulan sebelum ujian nasional, sahabatku Diva terkena musibah. Ayahnya bangkrut. Mitra bisnisnya licik. Aku, Aya, dan Mbak Lely, berusaha menenangkannya agar tidak terpuruk. Teman sekelas juga men-support dia. Begitu juga Derry yang berjiwa sosial tinggi. Diva yang begitu terpuruk selalu pesimis. Cowok yang biasa dipuji-pujinya tega meninggalkanya. Melihat hal itu, aku terpaksa menyuruh Derry menghiburnya agar ada motifasi menjalani UN. Selain sahabat dan orang terdekat, aku yakin dukungan orang lain juga sangat dibutuhkan. Aku merelakan Derry untuk sahabatku. Awalnya Derry menolak, tapi aku meyakinkan Derry bahwa itu semua demi aku. Akhirnya Derry memenuhi permintaanku. Setelah beberapa hari Derry meluangkan waktunya untuk Diva, akhirnya terlihat guratan senyum di wajah Diva. Aku terus mendukung Derry, walaupun Mbak Lely dan Aya sebenarnya tidak setuju dengan yang aku lakukan. Awalnya aku sedikit canggung, dan merasa iri karena Derry yang selama ini selalu memberikan motifasinya untukku, kini memotifasi orang lain. Tapi, prasangka itu aku buang jauh-jauh karena aku yakin Derry masih menyimpan harapan untukku. Suatu hari, ketika ada pelajaran tambahan pagi hari, aku berusaha berangkat lebih awal. Begitu juga Mbak Lely dan Aya, karena pelajaran dimulai jam ke nol. Sebelum pelajaran

dimulai, aku sapu pandanganku ke setiap sudut ruangan. Tidak kutemukan sosok yang kurindukan selama ini dan sahabat yang kusayangi. “Ke mana mereka?” pikirku. Aku berusaha tidak berpikir negatif terhadap mereka. Aku dan sahabatku hanya menganggapnya biasa. Tapi hampir setiap ada pelajaran tambahan, tak tampak sedikit pun batang hidung mereka. Mbak Lely dan Aya mulai curiga kepada mereka. Diva yang dulu terkenal sebagai si cantik yang periang dan suka blak-blakan, kini menjadi tertutup dan lebih sering menyendiri. Begitu juga Derry. Dulu yang selalu membuat aku tersenyum, kini mulai menjauh. Aku berusaha menghubunginya beberapa kali, tapi hasilnya nihil. Entah apa yang terjadi kepada mereka. Tapi aku berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa suatu saat nanti pasti dia akan menyatakan perasaannya kepadaku. Apa yang terjadi saat ini tidak terlalu aku pikirkan, karena saat ini aku harus fokus pada UN. Setelah beberapa bulan menjalani masa yang membuat jiwa dan pikiran tertekan, akhirnya UN terlewati. Kini tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Kami sekelas sepakat menggunakan seragam putih abu-abu sebagai tanda kelulusan. Setelah kepala sekolah memberikan sambutan dan pengarahan akhirnya, kami dipastikan lulus 100%. Alhamdulillah... Hari itu adalah hari pelepasan siswa. Rasa sedih, senang, dan haru, berbaur menjadi satu. Aku berharap bisa bertemu Derry setelah sekian lama kami putus kontak. Aku akan berterus terang kepada dia tentang yang aku rasakan. Aku yakin dia akan percaya kepadaku, dan merasakan perasaan yang sama denganku. “Tuuut...tuut...” hand phone-ku berdering. Aku berusaha meraihnya di tas. “Aku tunggu di taman sekolah,” begitulah kata suara di seberang sana. Suara yang tidak asing lagi di telingaku. Suara yang selama ini aku rindukan. Ya, suara Derry. Aku bergegas meraih tas dan beranjak pergi. Sampai di sana tak kutemukan sosok yang aku kenal. Tibatiba dari belakang, tanganku diraih dan digandeng menuju bawah pohon. Ah... ternyata Derry. Sesampai di sana dia memegang kedua tanganku. ”Anggi, terima kasih karena engkau pernah menjadi

separo jiwaku dan aku minta maaf atas segala kesalahanku,” katanya sambil menatapku sendu. Kemudian, dia menyodorkan sebuah kotak kecil ke tanganku. Kedua tangannya memegang bahuku dan mencium keningku. Tanpa berkata apa pun dia langsung pergi meninggalkanku. Aku yang tercengang tak bisa mengucap sepatah kata pun. Dengan hati bimbang, perlahan kubuka kotak kecil pemberian Derry itu. Aku kaget melihat isinya, sehelai pita berwarna ungu. Aku tak tahu apa maksud Derry berkata seperti itu dan mengembalikan pita yang aku balutkan ke jemarinya yang terluka. Aku pun pergi dengan segudang pertanyaan di kepala; ada apa, mengapa, apa arti semua ini? Hatiku mulai resah memikirkan sikap Derry yang tiba-tiba dingin kepadaku. Untuk menghilangkan rasa stres itu, aku putuskan bermalam di rumah Budeku selama dua minggu. Sejenak aku menikmati suasana pedesaan yang sangat tenang. Setelah aku merasa agak baikan, aku kembali ke kota. Setelah tiba di rumah, aku melepas lelah di atas tempat tidur karena perjalanan dari rumah Bude menuju kota cukup jauh. Tiba-tiba mataku tertuju ke sebuah kertas berwarna gold di atas laci kamar. Kuraih kertas itu. Bola mataku dengan tegang menatap dua nama yang tertera di atas lembaran itu, “Derry Setiawan dengan Diva Rahayu” Pikiranku melayang kepada dua orang yang sangat aku kenali. Seorang sahabat yang sekian lama bersama; suka dan duka. Dan seorang teman spesial yang memberi warna dalam hidup. Ya, Diva dan Derry. Pelan kubuka lembaran itu. Kalimat demi kalimat kubaca dengan seksama, kuhayati, dan kuresapi. Hatiku sangat pilu. Kututup lembaran yang telah basah air mata itu. Sekarang aku tahu, ada apa, mengapa, apa arti semua ini? Kini Derry telah menjawab dengan selembar undangan. Mataku sembab. Kubuang pandangan ke jendela. Gerimis yang mulai perlahan turun berusaha memberikan jawaban atas awan yang kelabu. Begitu juga hatiku, tersayat oleh pisau yang telah kuasah sendiri. Aku sempat tak percaya dengan kenyataan ini. Mengapa mereka tega membuat air mataku berlinang. Ternyata aku telah merelakan orang yang aku sayangi untuk orang yang aku kasihi. *) Penyuka cerpen.


BERITA UTAMA

Minggu 30 Maret 2014

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Sementara Disimpulkan Bermotif Bunuh Diri n TUSUK... Sambungan dari Hal 29

Setelah itu, ketua RT berkumpul bersama petugas dan beberapa tetangga kor ban. Selanjutnya, Yudi men congkel jendela kamar. Dirinya sa ngat terkejut begitu melihat kakaknya tergeletak berlumuran darah bersama seorang perempuan yang tidak per nah ia ketahui. “Sewaktu saya, pak RT, Babinsa, dan warga lain mencongkel jendela, keduanya sudah meninggal,” kata Ali Permadi, salah seorang petugas di Lingkungan Parse, Kelurahan Dawuhan. Selanjutnya, pihak keluarga

korban melaporkan kasus itu ke Mapolres Situbondo. Setelah petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian, puluhan warga silih berganti mendatangi rumah korban. “Saini jualan bensin di depan kantor Catatan Sipil,” kata warga yang mengenal korban. Di lokasi kejadian, petugas langsung memberi garis polisi. Mereka pun mendatangkan tim identifikasi untuk mengetahui modus dan penyebab matinya dua korban yang berdarah-darah. Di lokasi kejadian, petugas melihat darah segar dan menemukan beberapa barang bukti, termasuk sebilah pisau lengkap dengan sarung pisau. Tewasnya Saini disebabkan

luka gorok di leher. Selain itu, di perut korban juga terdapat bekas tusukan. Sementara itu, pasangan selingkuhannya, Rosnawati, tewas akibat sayatan di leher kiri, punggung kiri, dan dua tusukan di perut. “Luka yang pria dua, di leher dan perut. Sedangkan yang perempuan ada empat titik, di leher, punggung, dan dua tusukan di perut,” terang AKP Sunarto Kasatreskim Polres Situbondo. Setelah dilakukan olah TKP, kedua korban langsung dilarikan ke ruang mayat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil olah TKP dan identifikasi di instalasi ke-

dokteran kehakiman RSUD, dugaan sementara motif tewasnya dua korban tersebut karena ada yang bunuh diri. “Sementara ini diduga korban laki-laki membunuh si perempuan terlebih dahulu. Setelah itu, korban lakilaki diduga bunuh diri. Itu hasil sementara dari olah TKP dengan melihat bekas luka saat di rumah sakit,” kata AKP Sunarto. Meski begitu, Sunarto mengaku masih melakukan pe nyelidikan lebih lanjut. Hal itu dilakukan guna memastikan motif tewasnya kedua korban yang diketahui bukan pasangan suami istri itu. “Tetap diselidiki. Rumah korban masih kita pasang police line,” pungkasnya. (rri/c1/bay)

Dapat Libur Cukup Panjang n DARI... Sambungan dari Hal 29

Di saat yang nyaris bersamaan, pengguna jasa penyeberangan yang hendak menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang cukup lengang. Kecenderungan serupa terjadi

di Pelabuhan landing craft machine (LCM) Ketapang. Di pelabuhan tersebut, nyaris setiap kapal yang datang dari Bali penuh muatan yang didominasi truk besar. Sebaliknya, tidak banyak kendaraan yang diangkut saat kapal tersebut kembali berlayar ke Pulau Bali. “Pe numpang

dari arah Bali memang cukup banyak hari ini (kemarin). Tetapi, seperti yang Anda lihat sendiri, penumpang dari sini (Pelabuhan LCM Ketapang) cukup lengang,” ujar Niman, salah satu pekerja buruh angkat keset di pelabuhan LCM Ketapang, kemarin. Sementara itu, Andi, salah satu

penumpangpengendaramotorasal Kecamatan Genteng, Banyuwangi mengatakan,dirinyasengajapulang ke kampung halaman menjelang Nyepi yang berlangsung Senin besok (31/3). “Saya libur kerja cukup panjang, eman kalau tidak dimanfaatkan untuk pulang ke Banyuwangi,” cetusnya. (sgt/c1/bay)

Bronjong Lebih Cepat dan Efisien n BANTARAN... Sambungan dari Hal 29

Sementara itu, UPT kali Sampean masih melakukan perbaikan bantaran sungai. Sementara itu, urusan perbaikan dam tetap akan dilakukan pada tahap berikutnya. “Sekarang ini kita memperbaiki sungai. Dam nanti ada sendiri (yang memperbaiki, Red),” ujarnya. Saat ini perbaikan dilakukan di beberapa dam yang mengalami kerusakan. “Tidak hanya di

sini, di beberapa tempat juga ada perbaikan,” ungkapnya. Dia menambahkan, perbaikan bantaran sungai itu dilakukan pihak provinsi. Perbaikan dam nanti akan dikerjakan pihak kabupaten. Hal itu disebabkan luas lahan yang diairi dam itu tidak melebihi 1000 hektare (ha). Jika di atas 1000 ha, maka menjadi tanggung jawab Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur. “Karena damnya di bawah 1000 ha, maka ditangani kabupaten,” pungkasnya. (mg1/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

TITIK RAWAN: Posisi start merupakan saat paling menentukan serta membutuhkan tenaga dan konsentrasi dalam bermain ski air.

Tidak Seimbang Bisa Langsung Lepas Tongkat n BUTUH... Sambungan dari Hal 36

Bagi pemula, terlebih dahulu harus mempelajari ke se imbangan di atas papan dan kaki harus benar-benar kuat. Olahraga ski air tidak hanya harus piawai menentukan arah, tapi juga harus pandai mengatur posisi dan membelah ombak. Kekuatan tangan juga sangat diperlukan. Sebab, pada saat melaju di atas air, genggaman tangan harus kuat. Oleh karena itu, bagi masyarakat

yang ingin mencoba olahraga yang satu ini, pastikan kondisi badan benar-benar fit. “Bagi masyarakat yang ingin mencoba olahraga ski air, pastikan kondisi fisiknya prima. Kalau perlu, ikut fitness dulu,” ujar Oon Cristiawan, penghobi se kaligus salah seorang instruktur ski air di Pantai Boom, Banyuwangi. Menurutnya, saat membelah air bekas jalur speed boat, jika tidak piawai, maka risikonya bisa langsung tenggelam. Namun

demikian, sejatinya permainan ski air tidak banyak mengandung bahaya. Pada saat akan jatuh, pemain harus melepaskan tali yang tertambat di speed boat. Yang terpenting, imbuhnya, tidak melepas tongkat pe_ gangan pada saat melaju. Teknik memegang dan melepas tongkat sangat berpengaruh ter hadap risiko kecelakaan seorang pemain ski air. “Jika kon disi tubuh sudah tak seimbang, melepas tongkat boleh saja,” ujar Oon. (mg2/c1/als)

Ada Tantangan Tersendiri n TAK ADA... Sambungan dari Hal 36

Biasanya, kata Oon, ski air dimainkan di danau. Namun, karena di Banyuwangi tidak ada danau, dia terpaksa memanfaatkan Pantai Boom sebagai arena bermain. “Ya, karena di Banyuwangi tidak ada danau, terpaksa kami main di pantai,” kata dia.

Ketika ski air tersebut dimainkan di pantai, kata Oon, ada tantangan tersendiri. Sebab, pemain ski harus menghadapi gelombang dan angin yang lebih besar dibanding bermain di danau. Oon bercerita, hobi bermain ski air tersebut diperoleh usai dirinya belajar ski air di danau Kali Sunter, Jakarta, 15 tahun lalu. “Saat ini saya ingin menularkan kemampuan bermain ski air itu kepada anak-anak,” pungkas Oon. (mg2/c1/als)

GALIH COKRO/RaBa

MENDAK TIRTA: Para pemuka umat Hindu mendarat di Pantai Boom, Banyuwangi, setelah mengambil air suci di Selat Bali pagi kemarin.

Sesaji Diperciki Air Suci n MELASTI... Sambungan dari Hal 29

Harapannya, pelaksanaan Nyepi berlangsung tenang dan damai. Awalnya, beberapa peserta ri tual Melasti melaksanakan mendak tirta (mengambil air suci) di tengah Selat Bali. Kemudian, air suci yang disebut tirta kamandalu itu dibawa memutari jolen (singgasana Tuhan) yang berdiri tak jauh dari bibir pantai. Pria dan wanita pembawa tirta kamandalu

tersebut berputar mengelilingi jolen seraya menari. Sementara itu, berbeda dengan rangkaian perayaan Melasti tahun-tahun sebelumnya, kali ini umat Hindu Banyuwangi tidak menggelar arak-arakan ogoh-ogoh. Meski demikian, ditiadakannya arak-arakan dan membakar ogoh-ogoh itu dianggap tidak mengurangi makna Nyepi. Seperti dikatakan ketua pani tia Penyepian Tahun Baru Saka1936 Banyuwangi, Ketut Suwina. Menurut dia, ogoh-ogoh bukan merupakan ritual inti,

melainkan budaya yang sudah mengakar di ka la ngan umat Hindu. “Jadi, jika (arak-arakan ogoh-ogoh) ditangguhkan, maka tidak mengurangi arti Hari Raya Nyepi,” ujarnya kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Meski arak-arakan ogohogoh ditiadakan, umat Hindu Banyuwangi tetap melaksanakan ritual mabubu. Ritual tersebut dilakukan masingmasing rumah tangga dengan mecaru alit atau memberi semacam sesaji berupa bawang putih dan bumbu dapur yang

sudah diperciki tirta kamandalu kepada roh jahat. “Diharapkan, roh jahat keluar dari lingkungan sekitar dan kembali ke alamnya. Sehingga, lingkungan sekitar menjadi damai,” kata Ketut. Masih menurut Ketut, melalui peringatan Nyepi, umat Hindu berharap kehidupan di dunia damai dan alam semesta memberikan cinta kasih kepada umat. “Sehingga, kehidupan di dunia bisa mencapai kesejahteraan untuk umat secara umum,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Tarif Kamar Naik Rp 100 Ribu n MAYORITAS... Sambungan dari Hal 29

“Ada peningkatan tamu (tamu hotel) yang signifikan pada perayaan Hari Raya Nyepi ini,” cetus wakil ketua Per satuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyuwangi, Djoko Subandrio, kemarin (29/3). Menurut Djoko, warga Bali yang pergi ke Jawa dalam perayaan Hari Raya Nyepi kebanyakan memilih tinggal di sejumlah hotel di wilayah Kabupaten Banyuwangi. “Bukan

hanya orang Pribumi, orang asing juga banyak yang pindah ke Banyuwangi,” katanya. Para tamu itu, jelas dia, ada yang sudah memesan kamar sejak beberapa hari sebelumnya. Tapi juga ada tamu yang memesan kamar saat tiba di hotel. “Kalau hotel di wilayah Ketapang dan Banyuwangi, umumnya dipesan duluan,” ungkapnya. Djoko menyebut, peningkatan tamu hotel karena ada perayaan Hari Raya Nyepi itu sudah terjadi sejak Jumat (28/3) lalu. Pada Jumat hampir semua hotel

di sekitar Ketapang dan Banyuwangi penuh. “Tamu mulai banyak yang memesan kamar di Jajag (Kecamatan Gambiran) dan Kecamatan Genteng,” sebut lelaki yang juga manajer New AJM Hotel Genteng itu. Hotel yang relatif jauh dari pusat kota Banyuwangi, kata dia, juga sudah banyak yang dibooking tamu. Hingga saat ini setidaknya ada 22 kamar yang sudah dipesan. “Dari 22 kamar yang sudah dipesan itu, lima kamar di antaranya ditempati wisatawan asing,” cetusnya.

Di Pelabuhan Penyeberangan PT. ASDP Indonesia Ferry, Ketapang, sejak Jumat terlihat ada peningkatan penumpang cukup signifikan. Juga tampak sejumlah turis asing me nye berang. Sementara itu, banyaknya tamu dari Bali yang datang ke hotel di Banyuwangi ternyata dijadikan kesempatan para pengelola hotel untuk meraup hasil tinggi. Para pengelola hotel di Banyuwangi ramai-ramai menaikkan tarif. “Naiknya tidak tinggi, mulai Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu,” katanya. (abi/c1/bay)

Suami Lemas saat Tahu Rosnawati Tewas n SAMA-SAMA... Sambungan dari Hal 29

Lelaki yang juga dikenal jarang main ke rumah tetangganya itu langsung pulang. Dia juga membunyikan alunan mu sik dengan cukup keras. Tak ada yang menyangka, beberapa saat setelah alunan musik diputar, dari rumah para tetangga terdengar suara cekcok antara Saini dan Rosnawati. Adu mulut yang mereka lakukan berlangsung cukup lama hingga para tetangga resah. Sebab, suara itu adalah suara keras pertama yang keluar dari mulut Saini. “Dia itu pendiam dan sangat jarang main-main ke tetangga. Jadi, warga sini terkejut saat

ada pertengkaran,” kata Yudi Misdiyanto, adik ipar Saini. Setelah sekian lama bertengkar mulut, suara keras yang keluar dari mulut Saini dan Rosnawati akhirnya hilang. Alunan musik terus terdengar dan tak ada yang mengetahui apa yang terjadi dalam rumah berukuran 5 meter kali 12 meter tersebut. Lebih dari satu jam, dari dalam rumah korban tak terdengar suara orang. Para tetangga pun meminta agar korban mengecilkan suara musik karena jelang siang. Tetapi, permintaan itu tak direspons sedikit pun oleh kedua korban. Tak disangka, kedua pasangan itu sudah tewas tergeletak di atas kasur dengan darah yang masih segar. Warga dan petugas pun

penasaran terkait motif tewasnya dua warga yang sama-sama memiliki keluarga itu. Tewasnya dua orang itu meninggalkan sejumlah duka bagi keluarga masing-masing. Saini meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas 1 SMA dan seorang istri bernama Bu Rina. Bu Rina saat ini masih berada di Negeri Jiran Malaysia. “Anak Saini masih pingsan sampai sekarang,” kata Yudi. Sementara itu, Rosnawati meninggalkan sang suami, Husni, 35, dan dua anak. Satu anak perempuannya masih belia dan baru belajar berjalan. Husni sempat mendatangi rumah Saini, tapi dirinya tak kuat menahan sedih. Husni tergeletak lemas setelah mengetahui istrinya tewas dengan luka sayat di samping Saini. (c1/bay)

SHULHAN HADI/RaBa

BIDIK EKSPOR: Seorang pekerja sedang memberi makan udang di tambak kawasan pesisir Kecamatan Suboh, Situbondo, kemarin.

Harga Udang Tembus Rp 90 Ribu/Kg SUBOH - Prospek bisnis budi daya udang masih cukup menjanjikan di Situbondo. Setelah cukup lama lesu, usaha udang di kawasan itu untuk pasar ekspor mulai bangkit lagi. Salah satu pengelola tambak udang di Kecamatan Suboh, Budi, 40 mengatakan, kawasan pesisir Situbondo sebenarnya harus menjadi ikon usaha perikanan. Salah satu andalannya adalah budi daya udang. Sebab, Situbondo merupakan daerah yang memiliki akses mudah ke laut. Apalagi, kawasan pesisir yang cukup panjang itu kaya sumber daya laut. “Pantai Situbondo ini panjang. Sangat prospek untuk tambak,” ujarnya. Namun, Budi merasa budi daya udang belum sepenuhnya maksimal. Hal itu karena minat masyarakat kurang begitu besar.

“Sentra tempat ikan bakar, kita ini malah belum punya,” keluhnya. Dia menambahkan, pengembangan usaha budi daya melalui tambak harus segera dimulai. Kita tak bisa mengandalkan laut karena kondisi sumber hayati laut sudah mulai berkurang. “Laut kita ini sekarang tinggal kuahnya, makanya ayo mulai usaha tambak,” ujarnya. Dia mencontohkan, usaha budi daya udang di tambak lumayan bagus untuk jenis Vannamei (Litopenaeus Vannamei). Satu petak tambak mampu menghasilkan setidaknya tiga ton udang. Sementara itu, harga udang lumayan menjanjikan. Saat ini, udang size 70 (satu kilogram berisi 70 ekor udang) harga mulai Rp. 90 ribu. Hal itu sungguh menjanjikan karena permintaan pasar luar

negeri cukup tinggi. “Harga mulai Rp 90 ribu itu pun sudah dulu, sekarang mungkin lebih baik lagi,” ujarnya. Dia berharap, warga mau men coba usaha perikanan. Selain itu, Budi berharap agar pe m erintah lebih maksimal mendukung sektor perikanan. Menurutnya, para pengusaha di bidang itu sudah cukup mandiri. Pemerintah perlu memberdayakan para pe tam bak tradisional. Selain itu, faktor keamanan juga harus menjadi perhatian. Karena tidak menutup kemungkinan, pencurian hasil tambak berpeluang ter jadi. “Karena tambak ini dekat laut, dulu pernah ada pencurian lewat laut. Semoga petugas semakin sering patroli,” tuturnya. (mg1/c1/bay)


MINGGU l 30 MARET 2014 l HALAMAN MAN 36

fisik PAKAI TALI: Kondisi

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

DITARIK PERAHU: Bermain ski air membutuhkan bantuan perahu atau speed boat untuk menarik pemain di lintasan air.

Ski Air, Olahraga yang Mulai Diminati di Kota Gandrung

Butuh Kekuatan Tangan dan Kaki Anda pernah melihat permainan olahraga ski air? Tentu sudah pernah melihat di televisi. Namun, jika ingin melihat secara langsung, silakan mengunjungi kawasan Pantai Boom, Banyuwangi. Di tempat wisata rakyat itu, kini masyarakat bisa menyaksikan beberapa anak muda tengah bermain ski air. ADA banyak macam permainan ski. Selain ski salju, ada juga ski air. Dalam permainan ski air, terdapat ski tunggal, dua ski, dan ski menggunakan kaki te-

lanjang. Dalam permainan itu, pemain me luncur dengan bantuan tali yang ditarik speed boat atau perahu motor. Alat yang digunakan olahraga ski yang

4.

PELINDUNG: Untuk bermain ski, pemain harus memakai rompi.

Tak Ada Danau, Pantai Boom Jadi Pilihan KINI di Pantai Boom kita tak hanya bisa menikmati eksotisme Selat Bali. Di ka wasan itu, pengunjung juga bisa menikmati aneka jenis permainan olahraga. Selain ber kuda, AT V, dan bermain sepak bola pantai, kini di kawasan wisata rakyat itu juga bisa dijumpai arena bermain ski air. Lokasi bermain ski air itu di bibir pantai. Meski tergolong olahraga baru di Banyuwangi, tapi ski air tampaknya bakal menjadi salah satu alternatif olahraga yang menarik dicoba masyarakat Banyuwangi. Oon Cristiawan, penghobi ski air mengatakan, di Banyuwangi olahraga tersebut memang

cgflmp;

PELUNCUR: Papan seluncur yang dibutuhkan untuk bermain ski air.

tergolong baru. Karena itu, dia ingin mengenalkan kepada masyarakat Banyuwangi n Baca Tak Ada...Hal 35

dipopulerkan Ralph Samuelson pada tahun 1922 itu sama dengan ski salju, yaitu menggunakan dua bilah papan yang dipasang di kaki. Perbedaannya hanya pada daya penggerak. Ski salju memanfaatkan kemiringan di lereng bersalju, sedangkan ski air memanfaatkan tarikan speed boat. Olahraga ski air dapat dilakukan di pantai maupun di perairan darat. Umumnya ski air dilakukan di danau. Di Jakarta, misalnya, lokasi favorit bermain ski air adalah Danau Sunter. Lantaran tidak ada danau, ski air di

Banyuwangi bisa dilakukan di pantai. Olahraga ski air di Banyuwangi memang tergolong baru. Permainan yang menggunakan dua papan berbahan dasar fiber itu membutuhkan keahlian khusus. Sebab, selain memerlukan keseimbangan saat berada di atas papan ski, kekuatan tangan dan kaki juga diperlukan. Pemain harus berupaya di posisi yang tepat agar terus terapung saat speed boat atau kapal motor melaju kencang n Baca Butuh...Hal 35

pemain ski air harus

benar-benar prima.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.