Pendorong Perubahan dan Pembaruan
KAMIS 30 OKTOBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
Simulasi Mirip Demo Asli BANYUWANGI - Aksi simulasi demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berlangsung mirip suasana aslinya di depan Depo Pertamina Tanjung Wangi, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin (29/10). Dalam simulasi tersebut, pendemo tidak hanya berorasi. Mereka juga mencoba merangsek masuk ke kantor Pertamina. Masa juga membakar ban bekas di halaman kantor Pertamina itu. Dalam simulasi itu diperagakan, para pendemo awalnya hanya berorasi di depan kantor Pertamina. Mereka hanya meneriakkan tuntutan mereka melalui pengeras suara terkait kenaikan harga BBM yang dirasa sangat memberatkan rakyat kecil. Mereka juga meminta agar pimpinan Pertamina keluar dari kantor dan mendengarkan seluruh tuntutan para pendemo. Ternyata pimpinan Pertamina tidak bersedia keluar kantor. Itu membuat para pendemo marah. Merasa tuntutannya tidak didengar pimpinan Pertamina, akhirnya seluruh pendemo merangsek ke dalam kantor pimpinan Pertamina tersebut. Sayang, aksi mereka kembali gagal karena dihalangi barisan security di depan pintu masuk kantor Pertamina. Merasa aksinya gagal, para pendemo tidak kehilangan akal. Mereka melanjutkan aksi dengan menyandera satu unit tangki pengangkut BBM yang hendak keluar kantor Pertamina. Ratusan pendemo juga menaiki truk tangki tersebut sambil membentangkan spanduk bertulisan ”Tolak Kenaikan BBM” ■ Baca Simulasi...Hal 39
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
BAKAR BAN: Aparat kepolisian menggelar simulasi pengamanan unjuk rasa di depan kantor Pertamina di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin.
Cabai Tembus Rp 28.000/Kg KASUS BANSOS
BANYUWANGI - Harga cabai merah di beberapa pasar di Banyuwangi terus beranjak dalam kurun waktu sepekan ini. Dari harga Rp 20 ribu per Kilogram (Kg) di awal bulan, kini harga komoditas beras pedas itu sudah menyentuh angka Rp 28 ribu/Kg. Beberapa pekan sebelumnya, harga cabai meroket hingga mencapai Rp 24 ribu/Kg. Namun, tidak lama kemudian, harga cabai merah
turun hingga Rp 22 ribu/Kg. Harga tersebut hanya bertahan sekitar seminggu, setelah itu naik lagi menjadi Rp 24 ribu/kg. Dua hari lalu harga cabai merangkak lagi hingga ke angka Rp 28 ribu/Kg. Minimnya stok diduga menjadi penyebab harga cabai kembali melambung. Tidak hanya cabai besar, harga cabai rawit juga turut terkerek. Cabai rawit yang semula Rp 16 ribu/kg, kini sudah dijual dengan
harga rata-rata Rp 20 ribu/Kg. “Barangnya kosong, jadi harganya naik,” ujar Sanusi, 34, pedagang cabai di Pasar Banyuwangi, kemarin (29/10) ■ Baca Cabai...Hal 35
Kemarau Panjang, Tanaman Kering
: Rp 20 ribu/Kg : Rp 24 ribu/Kg : Rp 22 ribu/Kg : Rp 28 ribu/Kg
Baca Komunikasi Bisnis Halaman 29
Sekretaris Dinas Pendidikan Mangkir BANYUWANGI - Pemeriksaan lanjutan terhadap mantan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Dwi Yanto, gagal digelar kemarin (29/30). Pria yang kembali ke pos aslinya sebagai sekretaris Dispendik itu ternyata tidak memenuhi panggilan penyidik alias mangkir. Tak ayal, absennya Dwi Yanto sebagai saksi dalam dugaan pungli dana bantuan sosial (bansos) rehabilitasi sekolah itu terpaksa DOK. RABA Dwi Yanto dijadwal ulang. Tidak perlu menunggu waktu lama, Kejaksaan Negeri (Kejari) bakal mengagendakan pemeriksaan lanjutan terhadap Dwi Yanto dalam satu hingga dua hari ke depan. “Mungkin tidak sampai seminggu ■
Harga Cabai Merah ■ 1 – 13 Oktober 2014 ■ 13 - 20 Oktober 2014 ■ 21 - 27 Oktober 2014 ■ 29 Oktober 2014
Latihan Koreografi Diiringi Live Music
TERTATA: Peserta BEC berlatih gerakan di aula Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) kemarin.
GERDA SUKARNO/RABA
BANYUWANGI - Setelah menjalani presentasi kostum pekan lalu (23/10), seluruh peserta Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) mulai berlatih koreografi dan formasi dengan iringan live music di aula Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) kemarin (29/10). Dalam latihan kemarin, kesempatan diberikan kepada peserta BEC dengan
sub tema Seblang Olehsari dan Seblang Bakungan. Mereka menjalani latihan koreografi dengan iringan live music tradisional yang berkolaborasi dengan musik modern ■ Baca Latihan...Hal 35
DPRD mendesak adanya perbaikan sistem uji kir kendaraan Kalau perlu, oknum pegawai yang bandel juga perlu diuji kir
Baca Sekretaris...Hal 35
WAYANG KULIT BAYU SAKSONO/RABA
Ki Anom Suroto Janji Tampil Memukau BANYUWANGI - Dalam Banyuwangi Festival 2014, Pemkab Banyuwangi akan menghadirkan dalang kondang, Ki Anom Suroto. Rencananya, dalang yang terkenal dengan suara emasnya itu akan tampil menghibur masyarakat Banyuwangi semalam suntuk di lapangan Dusun Persen, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Sabtu besok (1/11) ■ Baca Ki Anom...Hal 35
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BERSIH DAN LAPANG: Kompleks superblock Mandarin Tower di Orchard Road Singapura. Seminar kedokteran tahun ini dilaksanakan di convention hall level 6 superblok tersebut.
Perjalanan Mengikuti Seminar Kedokteran di Negeri Singa (3)
Pasien Dianjurkan Menu Sehat, Dokter malah Sebaliknya Dokter biasanya menyarankan pasien menyantap menu sehat. Namun, apakah para dokter di Singapura juga menyantap menu seperti yang dianjurkan ke pasiennya? Tentu saja tidak. Berikut catatan BAYU SAKSONO yang baru pulang dari Negeri Singa.
SYMPOSIUM Cardiology di lantai 9 Conference Room, Rumah Sakit (RS) Mount E. Novena, akhirnya berakhir malam itu. Panitia dari konsorsium Parkway Health yang membawahi beberapa RS terkemuka di Negeri Singa itu akhirnya
menggiring para peserta simposium menuju lantai dasar RS Mount E. Novena. Di sana, ternyata puluhan dokter spesialis tuan rumah, yakni yang berpraktik di RS Mount E. Novena sudah berkumpul ■
Optimistis pariwisata Banyuwangi berkembang Siapa dulu dong menteri pariwisatanya
Baca Pasien...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
26
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Kamis 30 Oktober 2014
300 Ribu Wajib Pajak Belum Bayar PBB
GALIH COKRO/RABA
BERI SEMANGAT: Bupati Anas menyaksikan praktik pengolahan ikan oleh siswa SMKN Glagah Selasa lalu.
Bupati Anas Siapkan SDM Maritim BANYUWANGI - Komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia direspons cepat Bupati Abdullah Azwar Anas. Untuk menyukseskan program pemerintahan baru itu, Pemkab Banyuwangi menyiapkan sumber daya manusia (SDM) maritim yang kuat. Bupati Anas Selasa (28/10) mengunjungi sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memiliki konsentrasi ilmu maritim, yakni SMKN 1 Glagah. SMK tersebut memiliki bidang keahlian Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI),
Teknik Kapal Penangkapan Ikan (TKPI), Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHPi), dan Agribisnis Perikanan. Bupati Anas berkunjung langsung ke kampus II SMKN 1 Glagah yang berlokasi di Jalan Jagung Suprapto. Di lokasi tersebut, Anas melihat langsung kegiatan belajar-mengajar dan berdialog dengan dewan guru. Dialog dengan para guru dilakukan untuk mengetahui kendala atau kesulitan yang dialami untuk mengembangkan sekolah maritim tersebut. “Pemerintahan baru berkomitmen untuk
mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Pengembangan maritim tidak hanya sekadar pembangunan pelabuhan saja, namun yang lebih mendasar adalah SDM. Tentu SDM Banyuwangi tidak boleh ketinggalan,” harap Bupati Anas. Bupati Anas menambahkan, kebutuhan SDM kemaritiman sangat tinggi. Sebagai contoh, berdasar data Masyarakat Transportasi Indonesia, saat ini Indonesia masih kekurangan tenaga kerja di industri pelayaran n Baca Bupati...Hal 35
Desak Perbaiki Sistem Uji Kir Kendaraan DPRD Tengarai Jadi Sarang Pungli BANYUWANGI - Komisi IV DPRD menengarai unit pelayanan uji kendaraan bermotor Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) menjadi sarang praktik pungutan liar (pungli). Komisi yang membidangi pendidikan, perhubungan, dan pembangunan, itu mengaku sering mendapat pengaduan dari warga terkait dugaan praktik pungli saat melakukan uji kendaraan. Dugaan pungli itu terungkap dalam rapat kerja antara Komisi IV dan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika kemarin (29/10). Dalam rapat kerja itu, Komisi IV dan Dishubkominfo membahas Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015. Ketua Komisi IV Zainal Arifin Salam mengatakan, demi mencegah praktik pungli, Komisi IV mendesak agar Dishubkominfo
DEDY JUNHARDIYANTO/RABA
TELITI: Petugas memeriksa berkas uji kelayakan kendaraan bermotor kemarin (29/10).
memperbaiki sistem pelayanan uji kendaraan bermotor. Salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan, kata Arifin, yakni menerapkan sistem berbasis teknologi informasi atau IT. Dengan menggunakan IT, kata Arifin, maka seluruh pelayanan dan transaksi yang selama ini dilakukan manual bisa diawasi dengan baik. Selain mempermudah dan mempercepat pelayanan, juga untuk
memberikan kepuasan, dan kenyamanan bagi pengguna jasa pemilik kendaraan bermotor. Apalagi lanjut Arifin, unit uji kendaraan dibebani retribusi PAD. Dengan menggunakan sistem pelayanan IT tersebut, diharapkan secara bertahap bisa menggenjot penerimaan PAD. Komisi IV mengaku siap mendukung penyediaan anggaran untuk menata sistem pe-
layanan di kantor tersebut. “Kita target dua tahun dengan anggaran yang cukup, uji kir di Banyuwangi harus berbasis IT dan harus berubah total,” terangnya. Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Suprayogi melalui Sekretaris Dinas, Ali Ruchi mengaku, selama ini pihaknya sudah melakukan tahap pengujian kendaraan bermotor berbasis IT. Salah satu upaya yang dilakukan yakni menyampaikan informasi tentang persyaratan uji kir secara on line. Sedangkan untuk pengawasan, pihaknya sudah memasang CCTV. Untuk memutus transaksi pembayaran tunai kepada petugas, pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan Bank Jatim agar transaksi pembayaran melalui bank. Ali mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mempermudah pelayanan di kantor uji kir. “Sistem ini sudah kami siapkan, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk segera di-launching,” ujar Ali. (ddy/c1/afi)
BANYUWANGI - Hingga minggu ketiga bulan Oktober ini target realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 2014 sudah terlampui. Dalam APBD 2014, penerimaan PBB ditarget Rp 21 miliar dan saat ini sudah berhasil direalisasikan sekitara Rp 24 miliar lebih atau surplus sekitar 15 persen dari target. Meski target penerimaan PBB sudah surplus, namun belum semua wajib pajak (WP) memenuhi kewajibannya. Jumlah WP PBB mencapai 800 ribu objek namun sudah sudah memenuhi kewajibannya baru sekitar 500 ribu objek. Hingga saat ini, masih ada sekitar 300 ribu WP yang belum merealisasikan pembayaran PBB. Realisasi penerimaan PBB sudah mencapai 80 persen dari total potensi PBB sekitar Rp 30 miliar. Kepala Bidang PBB dan PBHTB Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Gani Fianto mengatakan, dari 24 Kecamatan di Banyuwangi, baru empat Kecamatan yang melunasi PBB 2014, yakni Kecamatan Tegaldlimo, Cluring, Srono dan Purwoharjo. Sedangkan dari 217 desa dan kelurahan, baru 65 desa yang telah realisasi pelunasan PBB. Gani mengatakan, walau dead line pembayaran PBB akan berakhir pada bulan Oktober, namun bukan berarti pembayaran PBB ditutup. Pembayaran PBB tetap dibuka hanya saja, masyarakat yang membayar pajak setelah dead line habis akan dikenai denda sebesar dua persen perbulan. Kepala Dispenda, Soedirman menambahkan, molornya realisasi pembayaran PBB disebabkan karena berbagai alasan.
CHIN/RABA
TEPAT WAKTU: Warga antre untuk membayar pajak di loket PBB kantor Dispenda kemarin
Soedirman menuding penyebab utama molornya realisasi pembayaran PBB itu karena wajib pajak belum menyadari pentingnya manfaat membayar pajak. Selain menuding wajib pajak, Soedirman juga menyalahkan regulasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang lemah jadi penyebab molornya pembayaran PBB. “Molornya realisasi pembayaran pajak ini adalah persoalan klasik ya, sanksi hanya berupa pembayaran denda sebesar dua persen jika telat sebulan, masyarakat cenderung melakukan penundaan bayar pajak,” ujar Soedirman. Untuk itu, Soedirman menga-
ku sudah meminta kepada petugas terkait untuk kerja keras melakukan penarikan PBB kepada para wajib pajak. Di sisi lain masyarakat juga diminta untuk taat untuk segera melakukan pembayaran. “Kami sudah melakukan sosialisasi, namun respons positif dari masyarakat belum maksimal. Ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat membayar pajak masih rendah,” katanya. Soedirman melanjutkan, hasil pajak yang diperoleh ini akan dikembalikan untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya yakni berkaitan dengan pengembangan infrastruktur seperti jalan dan jembatan serta lainnya. (cin/c1/afi)
Optimistis Pariwisata BWI Berkembang Setelah Arief Yahya Jadi Menpar RI BANYUWANGI - Masyarakat Banyuwangi boleh berbangga. Salah satu putra terbaik Bumi Blambangan, Arief Yahya dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menduduki posisi Menteri Pariwisata (Menpar) di Kabinet Kerja yang dia pimpin. Kebanggaan serupa juga ditunjukkan Bupati Abdullah Azwar Anas. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu menganggap Arief sebagai sosok yang tepat menempati posisi Menpar tersebut. “Sebagai warga Banyuwangi, kami bangga, senang, dan berharap beliau sukses,” ujarnya. Bupati Anas optimistis pengembangan pariwisata nasional bakal semakin berkembang dengan
penunjukan Arief Yahya sebagai Menpar. Pria yang sebelumnya menjabat Direktur Utama (Dirut) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini dinilai pas menempati pos Menteri Pariwisata karena putra Banyuwangi itu mempunyai kompetensi di bidang teknologi informasi (TI) dan pemasaran. TI dan pemasaran merupakan dua bidang yang dibutuhkan untuk menunjang pengembangan pariwisata. Banyuwangi sendiri dalam tiga tahun terakhir cukup intens memacu sektor pariwisata. “Selamat kepada Pak Arief Yahya. Sangat tepat beliau memimpin Kementerian Pariwisata,” kata Anas. Bupati Anas yakin, latar belakang dan kompetensi Arief akan semakin memajukan pariwisata Indonesia. Arief merupakan pemegang gelar master bidang
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Perangkat Lunak dan Telekomunikasi dari University of Surrey, Inggris. Arief juga dikenal mendalami dunia pemasaran dan dinobatkan sebagai Marketer of the Year 2013 oleh sebuah lembaga riset pemasaran.”Latar belakang beliau yang berprestasi dan marketer yang hebat akan mampu memasarkan pariwisata Indonesia lebih hebat lagi,” kata Bupati Anas. Kompetensi Arief di bidang TI tepat karena saat ini pemasaran pariwisata berbasis digital menjadi kebutuhan mutlak. “Dengan potensi pariwisata daerah yang besar dan kehadiran Pak Arief Yahya, Indonesia bisa bersaing dengan negara yang telah terlebih dahulu mampu memasarkan wisatanya dengan efektif. Saya yakin kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara dalam lima tahun ke depan, seperti
ditargetkan Pak Presiden Jokowi, bisa tercapai,” cetus Bupati Anas. Pemkab Banyuwangi berharap, Kementerian Pariwisata ke depan bisa semakin bersinergi dengan daerah. Kiprah Arief Yahya di Telkom yang mendukung pengembangan TI di banyak daerah diyakini sebagai modal kuat bagi Kementerian Pariwisata untuk mendukung pengembangan wisata di berbagai daerah. Dengan demikian, pembangunan pariwisata di tanah air tidak hanya berpusat di Bali. “Banyuwangi telah memasarkan pariwisata dengan aplikasi berbasis Android yang berisi lengkap peta jalan dan destinasi wisata. Juga lewat media sosial. Itu antara lain juga berkat dukungan Telkom semasa Pak Arief Yahya menjabat sebagai dirut,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
KAMIS 30 OKTOBER
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
pend
MEMUKAU: Penampilan siswa SMAN 1 Asembagus dalam lomba teater. Kepala SMAN 1 Asembagus Drs. Misyari A. Ghany bersama jajaran Dewan Guru dan Karyawan ( BAWAH).
Perangi Bahasa Gaul ASEMBAGUS – Peringatan Bulan Bahasa benar-benar dimanfaatkan oleh SMA Negeri 1 Asembagus untuk merevitalisasi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ini menyusul terus gencarnya penggunaan bahasa gaul di kalangan pelajar maupun remaja.
Peringatan Bulan Bahasa bagi sekolah yang dikepalai Drs. Misyari A. Ghany ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Pelaksanannya OSIS SMAN 1 Asembagus. Kali ini pelaksanaannya bertepatan dengan peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober n
TRANSPORTASI
Baca Perangi...Hal 33
Peserta Diberi Kesempatan Bertanya Dalam Acara Forum Komunikasi dan Konsolidasi Ormas dan LSM
FREDY RIZKI/JPRS
BALIK KANAN: Mobil Penumpang Umum (MPU) bernopol P 7050 UE dihentikan Anggota Paguyuban Taxi Asembagus di jalan pantura Desa Pesangrahan, Kecamatan Jangkar.
Paksa Sopir MPU Turunkan Penumpang JANGKAR – Kejadian tidak mengenakkan dialami Sulasrono, 39, warga Dusun Krajan, Desa/ Kecamatan Kapongan, siang kemarin (29/10). Pria yang berprofesi sebagasi sopir tersebut dipaksa menurunkan penumpang dari MPU (mobil penumpang umum) yang dikemudikannya. Karena takut, Sulasrono pun terpaksa menurunkan empat orang penumpangnya di tengah jalan, tepatnya di jalan pantura Desa Pesangrahan, Kecamatan Jangkar n
SITUBONDO –Dalam kegiatan forum komunikasi dan konsolidasi ormas dan LSM yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Situbondo, para peserta tidak hanya diberi pemaparan materi. Namun, mereka diberi kesempatan untuk bertanya kepada nara sumber secara bergantian. Materi yang disampaikan nara sumber diantaranya terkait undang-undang RI nomor 17/2013; materi tentang organisasi kemasyarakatan; optimalisasi peran ormas, tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menyikapi faham radikal/ISIS n Baca Peserta...Hal 33
RENDRA KURNIA/JPRS
SAMBUTAN: Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo memberikan pengarahan dalam acara forum komunikasi dan konsolidasi ormas dan LSM.
Buang Orok di Tempat Sampah PANARUKAN –Warga di sekitar perumahan Istana Mutiara, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, siang kemarin (29/10) dihebohkan dengan penemuan orok di tempat pembuangan sampah. Diduga kuat, orok berjenis kelamin perempuan tersebut sengaja dibuang oleh ibu kandungnya pada pagi hari. Diperkirakan orok itu berusia enam atau tujuh bulan. Saat ditemukan, kondisinya sudah tidak bernyara. Di tubuhnya masih berlumuran darah dengan keadaan ari–ari yang masih lengkap. Orok tersebut kali perSaya masuk mau tama ditemukan oleh ambil plastik Supiyati, seorang pemusepatu itu, ternyata lung asal Desa Kotakan, Kota Situbondo. Perem- saya lihat ada bayi puan 50 tahun itu dasudah mati. Saya ting ke tempat sampah langsung lari ke sekitar pukul 11.30. Dia mencari sampah yang pak RT melapor. masih bisa didaur ulang. Saya terkejut jadi “Waktu adzan dhuhur saya datang ke sini. Saya teriak-teriak lari ke mau mencari rongsorumah pak RT,” kan,” kata Supiyati. Supiyati Tidak disangka, begiPemulung tu berada di areal tempat sampah tersebut, dirinya melihat palstik bekas pembungkus sepatu yang berada di tengah-tengah sampah. Setelah dilihat, dirinya langsung terkejut karena di dalamnya berisi orok bayi yang tidak dibungkus dengan apapun. “Saya masuk mau ambil plastik sepatu itu, ternyata saya lihat ada bayi sudah mati. Saya langsung lari ke pak RT melapor. Saya terkejut jadi teriak-teriak lari ke rumah pak RT,” kata perempuan yang setiap harinya menjadi pemulung tersebut. Kebetulan, ketua RT yang dilapori korban juga anggota polisi n Baca Buang...Hal 33
Korban Kebakaran Masih di Tenda
Baca Paksa...Hal 33
LALU LINTAS
HABIBUL ADNAN/JPRS
PASRAH: Korban kebakaran di Sumber Tengah, Cemara berada di tenda.
SUBOH – Puluhan korban kebakaran di Dusun Sumber Tengah, Desa Cemara, Kecamatan Suboh, hingga saat ini masih menempati pengungsian. Sudah sepekan lebih sebanyak 28 anggota keluarga itu tinggal dan bermalam di tenda berukuran 6 x 12 meter. Karsono, Kepala Desa Cemara, saat dikonfirmasi kemarin (28/10) mengatakan, dirinya selaku pemerintah desa tidak bisa berbuat banyak. Dia mengaku, hanya menunggu dan berharap bantuan dari pemerintah daerah n Baca Korban...Hal 33
RENDRA KURNIA/JPRS
MATI: Aparat polisi dan warga menyaksikan orok bayi di tempat pembuangan sampah, Perumahan Istana Mutiara, Desa Sumberkolak, kemarin (29/10).
RENDRA KURNIA/JPRS
ATENSI POLDA: Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Budi Handoko menunjukkan surat tim khusus penindak kendaraan yang melanggar lalu-lintas.
Sopir Bus Berusaha Suap Petugas Satlantas SITUBONDO – Alibi sopir bus pariwisata yang beralasan salah jalur masuk ke jalan raya depan Polres Situbondo–Alun-alun Kota karena tidak melihat rambu-rambu lalu lintas, dibantah Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Budi Handoko. Sebab, di tempat tersebut sudah terpasang jelas rambu-rambu yang menyatakan semua jenis bus harus belok kiri. Sebab itulah, petugas lalu lintas berani melakukan penyetopan serta penilangan belasan bus pariwisata. “Mereka ditilang karena sopir bus telah melanggar peraturan lalu lintas n Baca Sopir...Hal 33
Kegagalan adalah cermin buruk dan kesuksesan merupakan cermin yang baik.” EDY S/JPRS
Amalia Kartika S.
http://www.radarbanyuwangi.co.id
SAMSURI/JPRS
SERIUS: Peserta acara forum pembauran kebangsaan mendengarkan materi.
Penting Bentuk Forum Pembauran Kebangsaan SITUBONDO – Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) menggelar acara forum pembauran kebangsaan bertempat di aula lantai II gedung PKK Kabupaten Situbondo. Acara yang dibuka Kepala Bakesbangpol, Herry Suryanto ini bertujuan meningkatkan pengetahuan pada masyarakat tentang pentingnya pembauran kebangsaan dalam menangani keamanan, konflik sosial ekonomi, isu SARA dan hal-hal yang strategis lainnya. Kegiatan ini digelar juga dalam rangka menyikapi permasalahan yang
aktual dan upaya mencari solusinya. Selain itu juga membekali diri dengan semangat memperkokoh titipan pendiri bangsa, diantaranya pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI serta meningkatkan semangat nasionalisme dan patrioitisme. Dalam sambutannya, Kepala Bakesbangpol, Herry Suryanto mengungkapkan, generasi muda merupakan calon pemimpin bangsa untuk masa depan. Sebab itulah, negara wajib memberikan motivasi atau dorongan pada para generasi muda n Baca Penting...Hal 33 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR
28
R A D A R
Jawa Pos
Kamis 30 Oktober 2014
S I T U B O N D O
KEPANDUAN
ISTIMEWA
SERAHKAN BENDERA: KMD dilaksanakan sejak selasa (28/10) hingga (2/11) November 2014.
Tiga Gudep Pramuka di Bungatan Gelar KMD BUNGATAN – Tiga gugus depan pramuka di Kecamatan Bungatan mengadakan Kursus Mahir Dasar (KMD). Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 3 Selowogo. Peserta kegiatan terdiri dari 32 putra dan 33 Putri. Pelaksanaan KMD ini di selenggarakan untuk merespon program revitalisasi gerakan pramuka sebagai wahana pembentukan karakter bangsa. Kegiatan diselenggaKegiatan KMD ini rakan dengan dana swasebagai tindak lanjut dana dari setiap peserta permendiknas NO 63 dari masing gugus depan se-kecamatan Buntahun 2014 tentang gatan. Acara dilaksaketerampilan dan nakan mulai hari selasa 28 Oktober 2014 hingga kepramukaan. Dinas November 2014. Pendidikan Kecamatan 2 “Kegiatan KMD ini seBungatan sangat bagai tindak lanjut permerespon pelaksanan mendiknas NO 63 tahun 2014 tentang keterampiKMD di atas,” lan dan kepramukaan. Dinas Pendidikan KecaM.Abdus, S.Pd, M.Hum. matan Bungatan sangat Kepala Kwarran Bungatan merespon pelaksanan KMD di atas,” kata Kepala Kwarran Kecamatan Bungatan, Muhammad Abdus, S.Pd, M.Hum. Dengan program pemerintah dalam dunia kepramukaan ini, diharapakan mampu menjawab tantangan permasalahan bangsa, terutama masalah degradasi moral (karakter bangsa). Ini juga sebagai bentuk perwujudan perubahan sistem. Muhammad Abdus berharap setelah pelaksanaan KMD akan ada hasil yang signifikan. Itu bisa dilihat dalam bentuk perubahan sikap dan karakter yang lebih baik pada setiap jenjang satuan pendidikan di kecamatan Bungatan. (pri)
RENDRA KURNIA/JPRS
AUDIENSI: Sejumlah perangkat Desa Agel menyampaikan dualisme perangkat desa, kepada komisi 1 di gedung DPRD Situbondo, kemarin (29/10).
Diminta Kembali Ngantor SITUBONDO – Kasus dualisme perangkat desa di Desa Agel, Kecamatan Jangkar, hingga kini belum tuntas. Pasalnya, upaya mediasi yang difasilitasi Komisi 1 DPRD Situbondo mempertemukan seluruh pihak belum tercapai. Meski demikian, sudah ada angin segar bagi perangkat desa lama. Sebab, ada pernyataan bahwa di Desa Agel tidak ada perangkat bayangan. Karena itu, sepuluh perangkat desa Agel yang mengantongi Surat Keputusan (SK) tertanggal 05 Juli 2013, itu diminta oleh Komisi 1 untuk kembali masuk kantor. Selain itu, DPRD juga meminta agar sepuluh perangkat desa tersebut bisa bekerja kembali melayani masyarakat sesuai tugas pokok dan fungsinya. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini, menyebutkan mediasi konflik perangkat desa dengan kepala desanya yang disebut membentuk perangkat bayangan, hampir saja terlaksa-
na. Akan tetapi, mediasi tidak sampai mempertemukan beberapa pihak. Ini karena Kades Kharul Anwar lebih dulu menemui Ketua Komisi 1 dan meninggalkan gedung PDRD. Usai kades meninggalkan gedung dewan, sepuluh perangkat desa tersebut kembali menyampaikan keluh kesahnya kepada komisi 1. Bedanya, kali ini pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pihak eksekutif, yang terdiri dari perwakilan Camat Jangkar, serta Bagian Pemerintahan Desa. Penyampaian aspirasi sepuluh orang ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Diantaranya, ketika mereka masuk ke kantor desa maka mengeluh karena disuruh pulang oleh kades. Tidak diberi tempat duduk di meja kerjanya, serta tidak difungsikan sebagai perangkat desa sesuai jabatanjabatan mereka. “Kami ini tidak diberi peran untuk menjalan tugas kami. Ada orang mau mengurus su-
rat pindah kawin, justru menyuruh orang baru. Kami ini tidak difungsikan,” kata Jailani pria yang menjabat sebagai Kaur Keuangan Desa. Selama ini dia mengaku sudah cukup sabar. Setiap kami masuk kantor kursi yang kosong pasti langsung dimasukkan ke ruangan. “Jadi kami tidak diberi tempat duduk,” timpal Sinot, salah seorang kepala kampung di Desa Agel. Dari banyaknya aspirasi yang disampaikan, sepuluh perangkat desa ini meminta agar DPRD serta pemerintah Situbondo, dapat menjamin mereka untuk bisa bekerja lagi. Selain itu, mereka meminta berdasar SK yang dimiliki bisa menjalankan tuga sesuai SK-nya. Menanggapi hal itu, Bagian Pemerintahan menyarankan agar semua pihak bisa menahan diri dan meminta perangkat desa untuk tetap masuk kerja seperti biasa. “Kami sudah bertemu kades dan menyarankan untuk saling mana-
han ego masing-masing. Kami yakin ini bisa selesai jika semua pihak bisa menahan diri,” kata Bambang selaku perwakilan Bagian Pemerintah Desa (Pemdes) Pemkab Situbondo. Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Situbondo Fathorrahman menegaskan, 10 perangkat desa yang memiliki SK tersebut merupakan perangkat desa yang sah secara hukum. Dengan demikian pihaknya meminta pemerintah untuk membuat surat penegasan agar kesepuluh perangkat desa itu tidak terusik pekerjaannya. “Dengan adanya SK yang masih berlaku, maka sepuluh perangkat desa itu yang sah, bukan yang lainnya,” terang perangkat desa tersebut. Politisi PKB ini menerangkan, bahwa sebelum perangkat desa itu menghadap, dirinya sudah menerima kepala Desa Agel. Dikatakan, sebanyak 10 orang baru yang ada di desa Agel merupakan staf biasa dan bukan perangkat bayangan seperti
disebut-sebut selama ini. “Kepala Desa Agel menyebut, 10 orang baru itu bukan perangkat bayangan, tetapi staf yang diperlukan,” kata Fathor. Dengan demikian, sepuluh perangkat desa yang menghadapnya harus kembali masuk kantor. Untuk menjamin hal itu, DPRD berserta eksekutif dari kecamatan atau kabupaten, akan melakukan pemantauan, pengawasan, serta pembinaan. “Kadesnya tadi kami tegur, dia mengaku bukan mengangkat perangkat baru, melainkan hanya mengangkat staf. Jadi perangkat desa ini kami sarankan langsung masuk lagi. Kami akan memantau, mengawasi, dan membina,” pungkasnya. Diberitakan beberapa waktu lalu, sepuluh perangkat Desa Agel, Kecamatan Jangkar mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Situbondo menyampaikan keadaan di desanya. Mereka meminta para wakil rakyat agar menyelesaikan konflik dualisme perangkat desa. (rri/pri)
Ternyata Berada di Urutan Sembilan Angka Kematian Ibu Saat Melahirkan se-Jawa Timur
FREDY RIZKI/JPRS
MEDALI: Ketua Umum KONI Rahmat Ongkowijoyo menyerahkan piala penghargaan kepada atlet karate di gedung serbaguna Baluran Kemarin (29/10)
Panarukan Potensi Raih Juara Umum Lagi SITUBONDO – Perolehan medali yang diperoleh 17 Kontingen yang berpartisipasi pada PORKAB kedua tahun ini, berpotensi kuat kembali didominasi Kecamatan Panarukan. Meski belum merupakan hasil final, namun sampai hari ke dua pertandingan Kecamatan Panarukan berhasil mengumpulkan sebelas emas, lima perak dan sepuluh perunggu. Perolehan tersebut jauh meninggalkan kecamatan lainnya. Hanya Kecamatan Panji saja yang masih bisa mengimbangi dengan perolehan delapan emas, delapan perak dan tujuh perunggu. Jika perolehan terus bertambah bukan tidak mungkin Kecamatan Panarukan dapat memperoleh gelar juara umum kembali. Perolehan emas paling banyak yang di dapatkan oleh Kecamatan Panarukan adalah dari Cabor atletik. Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Situbondo ada empat medali emas yang diperoleh Panarukan pada Cabor tersebut. meski tidak mendominasi, tapi ada sekitar sembilan me-
dali baik emas, perak maupun perunggu yang berhasil dikumpulkan Kecamatan Panarukan. Humas Porkab, Amaludin mengatakan ada seorang atlet yang cukup potensial dalam nomor lompat jauh putra pada cabor atletik. Atlet yang bernama Novi Indrawan dari Kontingen Panarukan itu kata Amaludin dapat memenuhi limit yang dibutuhkan dalam PORPROV. Secara keseluruhan, dia mengatakan jika pertandingan hari kedua tersebut berjalan dengan lancar. Meski ada beberapa kendala seperti kesiapan panitia dan kondisi venue, tapi semuanya bisa diatasi dengan baik. Pada hari kedua tersebut sembilan Cabor diperkirakan dapat menyelesaikan pertandingannya. Hingga pukul 16.00 terlihat cabor pencak silat dan Panjat tebing masih ramai. Khusus untuk cabor pencak silat, jumlah peserta dan penonton yang hadir terlihat melimpah. Amaludin mengatakan jika Cabor silat memiliki jumlah peserta yang cukup banyak n Baca Panarukan...Hal 33
SITUBONDO- Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Situbondo memang masih tinggi. Namun, bukan berarti yang tertinggi di Jawa Timur. Hal itu disampaikan Kepala Kantor KB, dr.H. Muhammad Al Muhdar,M.Kes. Mantan Kepala Puskesmas Besuki tersebut menerangkan, Hingga bulan September 2014 AKI di Kabupaten Situbondo memang masih tinggi. “Tapi bukan berarti yang tertinggi di Jawa Timur” ungkapnya, usai Pembukaan Acara Pelatihan Kader Bina Keluarga Balita (BKB)
IKLAN JITU STNK Hlg stnk P6666FT an Salama T. Almt Jln. Madura Rt 01/03 Besuki -STB
Tingkat Dasar di Hotel Asri. Muhammad meralat pemberitaan tentang tingginya Angka Kematian Ibu di Kabupaten Situbondo sebagaimana dilansir media ini edisi Rabu (29/10) lalu. “Data Kasus yang tercatat di Tahun 2014 sampai dengan bulan September memang 16 Kasus. Namun, dibandingkan dengan sejumlah kabupaten, kita masih lebih baik,” imbuhnya. Dia mengungkapkan, Kabupaten Situbondo berada di urutan kesembilan di Jawa Timur dalam jumlah AKI saat melahirkan. “Jadi, bukan rangking pertama. Situbondo masih di bawah Kodya Surabaya, Jombang, Jember, Sidoarjo, Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Blitar. Ini berdasarkan sumber Dinkes: MDG’s 5 Kesehatan Ibu
EDY S/JPRS
dr.H. Muhammad Al Muhdar
2015, 2014,” terangnya. Dengan posisi yang masih nomor sembilan, kata Muhammad, Situbondo masih perlu terus memberi perhatian khusus
dalam upaya penurunan angka kematian ibu. “Makanya kita terus berupaya dalam mensosialisasikan dan mengadvokasinya,” ujarnya. (pri)
CERITA BERSAMBUNG
Ikuti Jejak Kuda Putih Kiai As’ad “Di dalam pondok aman, karena sudah diberi pelindung,” ujar Kiai As’ad. Orang-orang yang menyaksikan itu terpana. Sontak seisi pondok pesantren ribut. Mereka berlarian hendak melihat bangkai pesawat yang jatuh di hutan, namun jejaknya sulit dikenali karena sudah menjadi serpihan. Hal serupa pernah dilakukan para Kiai ketika melindungi gedung RRI (Radio Republik Indonesia) di Surabaya yang masih utuh ketika digempur pesawat pembom Inggris. Kali ini pesawat B-25 pembom milik Belanda tidak dapat menghancurkan pondok pesantren Sukorejo berkat ilmu kanuragan Kiai As’ad. Namun, mereka tidak akan tinggal diam saja kehilangan pesawat pembom. Beberapa minggu kemudian Belanda akan datang dengan perlengkapan militer yang lebih lengkap. Para pengurus pesantren menenangkan para santri. Sementara Kiai As’ad dan barisan Pelopor melanjutkan perjalanan. Mereka tidak gentar sedikit pun karena Allah bersama mereka. Di dalam pesantren
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 24 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
tersiar kabar bahwa Kiai As’ad melarikan diri setelah serangan gagal itu, isi yang dihembuskan mata-mata di dalam pesantren. Banyak yang tidak percaya bahwa Kiai As’ad bersembunyi dari Belanda. Meski mereka tidak tahu bahwa Kiai As’ad telah pergi bergerilya,
bukan takut kepada Belanda. Begitu juga remaja bernama Yusuf. Di antara kepanikan para santri, Yusuf diam-diam pergi keluar gapura tanpa ada yang menyadari. Remaja itu mengikuti jejak kuda putih Kiai As’ad menuju hutan. (bersambung)
Jawa Pos
Kamis 30 Oktober 2014
KOMUNIKASI BISNIS R A D A R
29
B A N Y U W A N G I
BERAS IR 64
GULA PASIR LOKAL
MINYAK GORENG CURAH
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
CABE RAWIT
CABE BIASA
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
17 Oktober 2014
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 8.700
Rp 10.000
Rp 11.000
Rp 100.000
Rp 26.000
Rp 16.000
Rp 8.500
Rp 8.000
Rp 10.000
Rp 20.000
Rp 14.000
Rp 11.000
r HARGA PER KILOGRAM
r SUMBER DISPERINDAGTAM KABUPTEN BANYUWANGI
BEM Untag Arak Bendera Raksasa
Tanaman Cabai Layu
BANYUWANGI –Menyambut hari Sumpah Pemuda ke-86, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi menggelar refleksi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan A. Yani, Senin (27/10) malam. Dalam aksinya itu, mereka menyalakan puluhan lilin serta mengarak bendera merah putih raksasa dengan panjang 10 meter. Sepanjang aksi berlangsung, mahasiswa berorasi tentang sejarah sumpah pemuda. Saat orasi, mahasiswa lainnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sebelumnya, mereka mengawali aksi dengan melakukan long march dari kampus merah putih di Jalan Adi Sucipto, mulai pukul 20.30. Sesampainya di halaman TMP, para mahasiswa menggemakan isi sumpah pemuda sebelum menggelar aksi teatrikal. Dalam aksi teatrikal, digambarkan pemuda Indonesia dari berbagai suku yang dihancurkan oleh sistem bila tidak
GLENMORE - Cuaca panas yang berlangsung cukup lama ternyata menjadi persoalan bagi para petani cabai di wilayah Banyuwangi Selatan. Sebab, banyak tanaman mereka yang sudah berbuah menjadi layu. Itu seperti yang terlihat di areal tanaman cabai di Kecamatan Glenmore, Tegalsari, dan Gambiran. Banyak tanaman cabai di tiga kecamatan itu yang layu karena setiap hari terkena sinar matahari yang cukup panas. Padahal tanaman cabai itu sudah banyak yang berbuah, malahan sebagian sudah akan segera dipanen. Harga cabai di tingkat petani, saat ini cukup bersahabat yakni tembus ke angka Rp 17 ribu per kilogram hingga Rp 20 ribu per kilogram. Salah satu petani cabai di Glen-
Akibat Musim Kemarau Panjang
GALIH COKRO/JP-RaBa
LONG MARCH: Mahasiswa Untag membawa bendera merah putih raksasa di depan Pemkab Banyuwangi Senin malam (27/10).
bersatu. “Maksudnya bahwa pemuda bukanlah boneka yang bisa di setir oleh kaum politik atau lainnya,’’ terang Safori, koordinator aksi. Safori menambahkan, lilin yang dibawa memiliki arti bahwa pemuda adalah pelita atau harapan bangsa di hari depan. Dikatakan, aksi itu untuk memperingati momen sumpah pemuda tahun 1928. Selama
ini, pihaknya menilai prilaku pemuda Banyuwangi telah jauh dari nilai-nilai semangat sumpah pemuda. Teatrikal berlangsung 20 menit. Refleksi diakhiri doa demi kemajuan bangsa dan negara. Aksi itu tidak sampai memacetkan arus lalu lintas. Sejumlah personel polisi sudah berjaga-jaga satu jam sebelum refleksi dimulai. (cin/adv/abi)
SMP Buma Genteng Runner Up Fisika Nasional 2014 Petra 3 Surabaya, SMP Angelus Custos Surabaya, dan SMPN 2 Pamekasan,” ujar Musofa, S.Pd yang juga ketua tim sukses Olimpiade Sain Nasional (OSN) SMP Buma. Dalam meraih prestasi itu tak luput dari konsep pembelajaran di sekolah. Di mana untuk memSMP BUMA FOR RaBa peroleh hasil optimal dan konstruktif dalam BERPRESTASI: Siswa SMP BUMA meproses pembelajaran, nerima hadiah dan sertifikat olimpiade. siswa tidak hanya memperoleh pengalaman di dalam kelas selama ini, studi edukatif merupakan atau dari literatur saja, tetapi sebisa upaya sekolah untuk memberikan mungkin sekolah memfasilitasi para pengalaman nyata dengan mengunpeserta didik untuk memperoleh jungi Bank Indonesia (BI) Jember, Telpembelajaran langsung dari sumkom Jember, bahkan dalam kesempabernya, di antaranya dalam momen tan yang lain juga mengunjungi kanmiddle semester ini selain di sekolah tor DPRD, kantor Pemkab, Danlanal, teal digelar kegiatan adu prestasi, pabrik kertas dan lainnya. Yang pasti, beberapa dikemas dalam program terkait dengan mata pelajaran yang studi edukatif khusus kelas VII dan sedang dikembangkan di sekolah. program home stay khusus kelas VIII. Kepala sekolah SMP Bustanul MakSeperti yang telah diprogramkan mur, Genteng, Dwi Wahyu HB, S.Pd
GENTENG - Ilmu tanpa amal bagai pohon tak berbuah, begitulah syair Arab yang akrab dengan peserta didik SMP Bustanul Makmur (Buma) Genteng. Tradisi setiap kejadian adalah pembelajaran, masih kuat mengakar pada benak mereka. Betapa tidak, awal Oktober 2014, delegasi SMP Buma, Genteng telah melewati beberapa even olimpiade dengan manis. Sebut saja Nadia Dini, Milan Naela (keduanya kelas IX) dan Dea Ayu kelas VIII sukses menjadi finalis olimpiade Biologi se- Jawa-Bali yang digelar Ahad (12/10) di Universitas Jember. Sementara itu, di bidang Fisika yang diwakili Ahmad Dhani Santoso (Kelas VIII) dan Ari Majid Sonhaji (Kelas IX), bulan ini menorehkan tinta emas dalam perjalanan sejarah sekolah iitu. Keduanya menunjukkan kualitasnya sehingga bisa berbicara di tingkat nasional di Universitas Negeri Malang (UNM) pada tanggal 9 sampai 10 Oktober 2014.“Alhamdulillah, tahun ini bisa juara II tingkat nasional lho, pesaingnya sangat berat seperti SMP
BANYUWANGI
BANYUWANGI
menjelaskan perihal Home Stay yang diprogramkan hanya di jenjang kelas VIII. Program itu merupakan miniatur KKN di perguruan tinggi yang memberikan pengalaman kepada setiap peserta didik dalam belajar dan terjun langsung di obyek lokasi tertuju untuk mempelajari sekaligus melebur dengan masyarakat tentang potensi pengembangan ekonomi, mata pencarian, mengaplikasikan aktivitas pembiasaan keagamaan, dan yang terpenting adalah peserta didik siap mental dengan cara hidup sederhana, apa pun latar belakang peserta didik itu”. Dan alhamdulillah sukses,” tambahnya. Imamuddin, humas SMP Buma menambahkan secara alami peserta didik di sekolah ini pernah ikut keduanya. Karena itu merupakan agenda tahunan yang akan memberikan arti penting bagi siswa-siswi SMP Bustanul Makmur. “Ini sebagai bekal dan pengalaman mereka belajar di sekolah, di tengah masyarakat setelah lulus,” ungkapnya. (adv/abi)
ABDUL AZIZ/RaBa
LAYU: Tanaman cabai milik petani di Kecamatan Glenmore banyak yang layu karena kemarau.
more, Teguh mengatakan saat ini para petani pedasan sebenarnya sedang berbunga. Sebab, setelah harga cabai sempat jatuh cukup lama, sekarang sudah mulai bangkit. Namun bersamaan dengan naiknya harga cabai itu, ternyata cuaca sangat panas. “Tanaman banyak yang kering karena kepanasan,” tuturnya. Agar tanaman cabai tersebut ti-
dak mengering, para petani harus rajin menyiram dan menyemprot tanamannya. Sehingga tanaman bisa lebih sehat dan tahan lama. Sayangnya, upaya ini tidak sepenuhnya berhasil. Sebagian tanaman ada yang terlihat sehat, tapi sebagian tetap layu. “Kita tetap berusaha supaya tanaman tetap sehat,” tandasnya. (azi/c1/abi)
PSTI Gelar Kejurkab Sepak Takraw B A N Y U WA N G I - C a b a n g Olahraga (Cabor) sepak takraw Kabupaten Banyuwangi mulai menggeliat. Sejak dilakukan pembinaan secara intens oleh persatuan sepak takraw Indonesia(PSTI), jumlah klub mulai meningkat. Hal ini dikatakan oleh ketua PSTI Banyuwangi, Drs Surtiyono. Menurut dia, perkembangan sepak takraw di Banyuwangi mengalami kemajuan yang cukup baik. Sosialisasi di sekolah maupun di tingkat kecamatan, terus dilakukan oleh pengurus PSTI. Dari sosialisasi itu, PSTI menggelar kompetisi. Hasilnya, jumlah klub yang mulanya hanya 17 klub meningkat menjadi 23 klub. “Ini hasil yang cukup membanggakan dari hasil
sosialisasi,” katanya. Hal yang sama juga dikatakan oleh komisi perwasitan sepak takraw, Pujo Waluyo. Menurut Pujo, pengurus PSTI telah bekerja sesuai target untuk menumbuhkembangkan sepak
takraw di Banyuwangi. Diakui, cabang olah raga ini masih kalah dengan sepak bola. Namun, dia yakin melalui pendekatan-pendekatan di sekolah dan tingkat kecamatan, sepak takraw akan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu, tanggal 13 hingga 16 November 2014, PSTI akan menggelar kejuaraan kabupaten (Kejurkab) sepak takraw. Kompetisi ini digelar di lapangan kmpus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba), dengan peserta mulai tingkat SD, SMP, dan SMA. “Selain memperebutkan piala, peserta yang menang akan mendapat uang pembinaan dan sertifikat,” kata pria yang didaulat menjadi ketua pelaksana Kejurkab itu. (*/abi)
TOHA/RaBa
Pujo Waluyo
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Tanah Kapling
Avanza ‘11
Innova ‘10
Nissan
Honda Jazz ‘10
Dijual Avanza Th ‘011 G Silver Hrg 125 Jt Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 08123453975/081335897888
Dijual Innova ‘010 Solar Silver Hrg 202,5 Jt, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 08123453975
Nissan Bwi dptkn Promo Spesial & DP Ringan, Bs Cash & Kredit Buruan Inden Sblm Hrga Naik Ready Stok:March, G. Livina, X Trail, Juke Info: Andi 081359944425 BB 2881226A
Dijual Honda Jazz ‘010 Matic Hitam Harga 177,5 Juta, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 08123453975/081335897888
Toyota Fortuner ‘12
All New Xenia
Nissan Evalia
Honda Jazz
Dijual Toyota Fortuner ‘012 Manual G Putih, Istimewa KM 9800 Hrga 365 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111
Dijual All New Xenia tahun 013 PMK 1,3cc/1.0cc pth hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Nissan Evalia/livina tahun 013/014/09 PMK putih hrg 139/149/135 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz/crv/strem tahun 013/03 PMK putih/htm hrg 178,5/127/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Fortuner
Kijang Innova
Suzuki SX-Over
Dijual Fortuner tahun 08 M/T (solar) PMK htm/slv hrg 229 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Kjg Innova G XS42 (solar) tahun 014/011 PMK hitam/slv hrg 239/197.5juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Suzuki SX-Over 2010 P 1881 YT kondisi mulus istimewa warna silver km 24.000 harga Nego Yanti 081234632780.
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
BANYUWANGI STNK Hlg STNKB P 8872 VG an Haikal, Jl. Belitung No. 4 RT. 02/02, Kel. Lateng Hlg STNK P 6310 WK an Sanati, Dsn. Kedawung RT. 2/1 Ds. Aliyan, Rgjmpi Hlg STNK P 4333 YU an Sehatul Afiyah, Dsn. Kalimati RW. 01/01, Ds. Kedungrejo
BANYUWANGI VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Dbthkn Karyawati Bag. Adm+Gudang, Karyawan Bag. Marketing (Beras) All Area. Syarat: Min: SMA, Jujur, Kerja Keras, Pengalaman diutamakan Hub: (0333) 396659 Jam Kerja
-
PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA
-
OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
LI-ONG
JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS
New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B
LOWONGAN Dbthkn SALES PRIA/WANITA Unt Bahan Bangunan, SMA/ D3 Umur ± 35 Th. Unt Area Banyuwangi Kirim/Dtng Lngsng PT. Skay Jl. KH. Imam Bahri No. 10 Jenisari, Genteng Kulon, Banyuwangi
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING -
ALL NEW XENIA
Karyawati
BANYUWANGI Pijat Tradisional Pijat Tradisional Untuk Kesehatan Hp. Imam 081230652290
LGX 2004 Djl LGX 2004 Silver Full Variasi Harga 130 Jt Hub: 081336706811
DAERAH SEKITAR
32
R A D A R
JEMBER
Komplotan Deny CS Menyerah SATU persatu kompolotan Deny Januar, 23 warga Dusun Krajan Timur, Desa Candijati, Arjasa menyerahkan diri kepada polisi. Sebelumnya, Deny yang dikenal sebagai preman kampong itu ditangkap polisi karena diduga kuat terlibat sejumlah kasus perampokan di dalam kota. Bahkan, dia ambruk setelah polisi menembak kakinya karena berusaha kabur saat akan ditangkap. Setelah Deny ditangkap, rekannya yang lain, Andik,22 tetangganya, menyerahkan diri kepada polisi. Kemudian, pelaku lainnya yang juga rekan Deny, kemarin malam diringkus polisi. Dori, 25 tetangga Deny ditangkap saat sedang berada di rumahnya, (27/10). Setelah menjalani pemeriksaan, Dori ditetapkan sebagai tersangka dan menyusul dua temannya di sel tahanan Polres Jember. Pengakuan tersangka, meski Deny diketahui beraksi dibeberapa TKP, namun tersangka Dori mengaku hanya ikut dua kali beraksi. “Saya ikut yang (aksi curas) di Stasiun Jember sama anak kuliah yang dari Situbondo itu,” kata tersangka Dori. Bahkan, tersangka ini juga mengaku tidak ikut-ikutan saat memukuli korbannya. “Saya hanya bawa motor (korban,Red) saja,” jelasnya. Hasil dari aksi kejahatannya itu, tersangka Dori mengaku dapat bagian Rp 150 ribu. Menurut dia, yang melakukan pemukulan terhadap korban adalah Deny dan Andik, serta kawannya yang lain yang kini masih diburu polisi. Sejak mengetahui Deny tertangkap, Dori mengaku takut dan kabur ke rumah saudaranya di kawasan Tamanan ,Bondowoso. Karena kangen dengan keluarganya, diapun pulang. Namun kepulangannya diendus polisi yang langsung menangkapnya. (jum/wah/jpnn/aif)
Jawa Pos
Kamis 30 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Berangkat Melaut Jelang Harga BBM Naik
DI TENGAH rencana kenaikan BBM pemerintaham baru Jokowi-JK akhir tahun ini, sejumlah nelayan bahu membahu bersama mendorong perahu jukungnya di Pantai Kedongan, saat sore hari kemarin (29/10). Perahu ini sampai ke tengah laut saat malam hari, dari malam hari sampai dini hari para nelayan ini menangkap ikan, baru pada pagi harinya nelayan ini kembali mendarat usai mendapat tangkapan ikan, baru pada pagi harinya nelayan ini kembali mendarat usai mendapat tangkapan ikan. Seperti lemuru atau cumi-cumi dan bermacam jenis ikan lainnya. (mif/pit/jpnn)
MIFTAHUDIN/RADAR BALI/JPNN
Ibu “HIV” Melahirkan di Ambulans JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
MENYERAHKAN: Tersangka Dori menyerahkan diri setelah mendengar temannya tertangkap dan ditembak polisi.
PUGER
Puluhan WarungBengkel Dibongkar PULUHAN warung dan bengkel yang berdiri di sekitar lapangan Desa Kasiyan Kecamatan Puger akhirnya rata dengan tanah. Hal ini setelah Muspika Puger melakukan penertiban terhadap keberadaan warung yang sudah berdiri tahunan di pinggir jalan provinsi tersebut. Muspika Puger bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi, Bina Marga Propinsi, Satpol PP dan pihak desa setempat untuk melakukan koordinasi. Karena puluhan warung yang berada di sisi barat timur dan barat jalan itu di banguna secara permanen oleh pemiliknya. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, di sepanjang jalan Desa Kasiyan menuju Puger sebelumnya memang terlihat berdiri puluhan warung yang dibangun permanen oleh pemiliknya. Setelah dilakukan pembongkaran, di selokan langsung dipasang cempolong karena sejak ada warung selokan menjadi buntu. Apalagi keberadaan warung dan bengkel itu berada di depan kantor dinas sosial UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember tidak ada izinnya. Sebelum dibongkar oleh pemiliknya, Muspika mengumpulkan pemilik warung di kantor Balai Desa Kaksiyan Timur Kecamatan Puger pada tanggal 24 September 2014 lalu. Setelah diberi pengarahan dari dinas terkait khususnya yang memiliki jalan yakni Dinas PU Bina Marga dan Dinas Sosial Propinsi, pemilik langsung diberi surat pemberitahuan untuk membongkar sendiri. Mereka diberi batas waktu satu bulan untuk membongkar bangunan warungnya. (jum/wah/jpnn/aif)
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
RATA TANAH: Warung yang dibangun permanen di pinggir jalan provinsi depan lapangan Desa Kasiyan yang dibongkar sendiri oleh pemiliknya.
BONDOWOSO - Sungguh miris melihat nasib seorang ibu asal Kecamatan Maesan, Bondowoso ini. Dia yang didiagnosis terjangkit virus HIV, melahirkan bayinya di dalam ambulans saat akan dirujuk ke RSU Dr Koesnadi Bondowoso. Menurut dr Arief Sudibyo, kabid P2PL Dinas Kesehatan Bondowoso, beruntung ibunya selamat dan sehat, termasuk bayinya. Sebelumnya, pihak dinkes terus memantau kondisi ibu muda itu. Sebab, menurut pemeriksaan darah, ibu tersebut terjangkit HIV. “Bahkan, suaminya sudah meninggal dunia yang diperkirakan terjangkit HIV AIDS,” katanya. Namun, pihak dinkes dan RSU Dr
Koesnadi punya tanggungjawab moral terhadap kesehatan ibu muda dan bayinya itu. ”Kami akan mengobatinya dengan membawanya ke klinik VCT Jember atau Bondowoso. Tujuannya, agar virus HIV bisa dilemahkan,” jelasnya. Meski virus HIV tidak bisa dimatikan, kata dia, tetapi kejahatan virus itu bisa dihambat. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus memantau kondisi ibu dan bayinya itu.”Saat ini ibu dan bayinya dirawat di RSU,” imbuhnya.. Selain itu, dr Arief mengatakan angka
penderita HIV AIDS sangat tinggi pertumbuhannya di Bondowoso. Bahkan sepanjang tahun 2014 ini, kata dia, angka penderita lebih banyak dibandingkan tahun 2013. Namun, ia tidak bisa memberikan data terbaru. Sebab, selain masih didata, pihaknya harus berhati-hati dalam mengungkapkan penderita HIV. Selain itu, pihaknya melakukan pelacakan PSK yang alumnus Dolly Surabaya. Karena, ada sekitar 6 PSK yang diduga terkena HIV berasal dari Bondowoso. ”Jangan sampai mereka ini menulari warga
HIV-AIDS
PELAKU PEMBUNUHAN: Usai membunuh Erfan, Ma’un langsung menyerahkan diri ke Polres Jember.
RADAR JEMBER/JPNN
Ma’un Mengaku tak Sengaja Bunuh Korban JEMBER - Sekitar satu jam setelah kejadian, Ma’un, pelaku yang diduga kuat membunuh korban memilih menyerahkan diri ke polisi. Dengan diantar keluarganya, Ma’un diserahkan ke Polres Jember. Menurut keluarga, setelah kejadian pelaku langsung ke rumah anaknya di kawasan Tegalbesar , Kaliwates. “Setelah bercerita kejadiannya, langsung kami antarkan ke sini (Polres Jember,Red),” kata Ali, 50 anak kandung pelaku. Sementara itu pelaku mengaku bahwa dia tidak ada niatan untuk membunuh korban. Bahkan tewasnya korban akibat ketidaksengajaan, karena keduanya terlibat perkelahian. Pelaku kemudian menceritakan,
bahwa saat itu dia menuju ke sungai karena hendak buang air. “Ternyata di sungai itu sudah ada Pak Erfan (korban, red) yang juga sedang buang hajat,” ujar pelaku kepada polisi. Melihat korban masih buang air, pelaku kemudian menanyakan apakah sudah selesai apa belum. “Tapi saat itu dia bilang masih belum selesai,” sambungnya. Tak lama kemudian, korbanpun selesai dan pelaku berniat mengganti posisi korban untuk buang air besar. Tak disangka, saat turun ke sungai itu, pelaku terpeleset dan hampir jatuh. Secara reflek, pelaku memeluk korban. “Tapi karena saya memeluk itu, dia (korban, red) langsung marahmarah,” katanya.
Selanjutnya, korban mendorong pelaku sampai jatuh. Hal itulah yang kemudian membuat pelaku emosi dan kedua kakek-kakek itu terlibat perkelahian. Pelaku membalas mendorong korban hingga terjatuh. Tragisnya, kata pelaku, korban jatuh dengan posisi kepala belakang membentur batu cadas. “Dia saat itu masih sempat teriak minta tolong. Tapi setelah itu saya tidak ngapa-ngapain dia,” ungkap pelaku. Setelah beberapa warga datang memberikan pertolongan, pelaku mengaku masih berada di lokasi. “Tapi setelah itu saya jalan kaki dan menuju ke rumah anak saya di Tegalbesar,” jelasnya. (jum/wah/ jpnn/aif )
yang sehat. Oleh sebab itu, kami masih melakukan pelacakan,” katanya. Ironisnya, pihaknya belum mendapatkan ke enam PSK itu. ”Mungkin mereka masih menetap di Surabaya. Atau tinggal wilayah lain untuk bekerja,” katanya. Dr Arief mengingatkan agar warga Bondowoso berhati-hati dalam menyikapi penyakit HIV/AIDS tersebut. Tentunya, mereka diharapkan untuk tidak ‘jajan’ di kompleks lokalisasi atau di warung remang-remang. Karena penularan virus HIV lewat hubungan seks bebas lebih mudah. Termasuk melalui jarum suntik atau transfusi darah. ”Lebih baik kita semua mematuhi ajaran agama masing-masing,” katanya. (eko/ sh/jpnn/aif)
Dewan Enggan Pakai BPJS JEMBER – Masyarakat memang digencarkan untuk ikut program jaminan sosial kesehatan via BPJS kesehatan. Namun, kondisi yang terlihat berbeda saat sejumlah anggota dewan yang enggan menggunakan BPJS. Padahal, mereka diwajibkan untuk menggunakan BPJS Kesehatan. Hal ini terungkap saat dilakukan rapat dengar pendapat tim Badan Musyawarah DPRD Jember dengan BPJS kesehatan. Rapat tersebut sebenarnya bertujuan untuk mencari informasi dari pihak BPJS Kesehatan terkait dengan layanan yang diterima anggota DPRD Jember. Dalam penuturan kemarin disebutkan jika semua badan usaha wajib mengikutkan pegawainya dalam BPJS Kesehatan. “Termasuk kepala daerah, wakil rakyat dan PNS. Untuk dewan diambilkan dari gaji dan APBD,” jelas NNP Martini, wakil ketua DPRD Jember kemarin. Namun, kemarin masih banyak anggota yang belum sreg dengan BPJS kesehatan tersebut. Alasannya mereka nantinya akan mendapatkan fasilitas kelas 1 seperti masyarakat pada umumnya. Anggota dewan tersebut menginginkan fasilitas pelayanan yang ada paviliunnya. Jika memang ingin menambah di fasilitas paviliun, sesuai dengan Undang-Undang maka harus menggunakan dana pribadi. Salah satunya disebutkan anggota dewan di ruang rapat banmus kemarin. “Ada di kota lain kalau mau dirawat di paviliun diambilkan dari dana tak terduga APBD. Di Jember mungkin bisa seperti itu” tanya salah satu dewan dengan sedikit ngeyel. (ram/JPNN/aif)
Kunti Zakiyyatul, Duta Kodam V/Brawijaya dalam Kemah Nasional di Jakarta
Sempat Dipanggil Degan, Bawa Dua Penghargaan AKTIF dalam pramuka mengantarkan Kunti Zakiyyatul, siswa SMKN 2 Jember meraih dua penghargaan dalam Perkemahan Bhakti Saka Wira Kartika (Pertisaka) Tingkat Nasional di Cibubur,Jakarta Timur belum lama ini. DWI SISWANTO, Jember TERIK matahari di siang bolong itu tak menyurutkan semangat peserta pesta raya penggalang terampil se-Eks Karisedenan Besuki di bumi perkemahan SMKN 2 Jember (24/10). Dalam momen tersebut, juga menjadi kebanggan bagi Kunti Zakiyyatul Firdausiyyah. Untuk kedua kalinya bertemu dengan Dandim 0824 Jember, Kolonel Arh Wirawan Yanuarto. Pertama saat dirinya diberangkatkan mewakili Kodim ke Kodam V Brawijaya.
Dan sekarang membawa nama harum bagi Pramuka Jember yang menjadi tim Kodam V Brawijaya, dengan meraih dua penghargaan dalam Saka Wira Kartika seluruh Kodam, di Cibubur Meskipun trofi hanya replika saja, dia tidak malu untuk menunjukkan kepada dandim, bahwa Pramuka Jember bisa unjuk gigi di tingkat Nasional. Kiprah Kunti menjadi pramuka sampai meraih dua penghargaan dan menjadi juara tiga se Kodam berawal saat mengikuti pelatihan di Koramil Patrang awal 2014 lalu. Selang dua minggu kemudian pembina Pramuka SMKN 2 Jember, memberikan penguman. Bahwa Kunti bersama rekannya Aji berhak mewakili Koramil Patrang mengikuti pemantapan di Kodim 0824 Jember dan seleksi wakil Kodim di yingkat Kodam V Brawijaya. Sebelum menentukan siapa saja yang berhak mewakili Kodim. Semua perserta dari perwakilan Koramil ini, mendapatkan pemantapan lebih lanjut bersama para TNI ini. Materi di luar keilmuan yang diterimanya di sekolah
DWI SISWANTO/RADAR JEMBER/JPNN
BARENG DANDIM: Kunti membawa replika penghargaan yang diraihnya dalam perkemahan Bhakti Saka Wira Kartika tingkat nasional di Cibubur, belum lama ini.
sebagai jurusan gambar bangunan, pun benar-benar didapatkan olehnya. Peta yang selama ini dipelajaran sekolah seperti atlas, tidak ada di sana. Dia bersama pramuka lainya mengetahui lebih rinci peta kontur sebuah daratan. «Banyak materinya, yang jelas membuat orang penasaran karena adalah hal yang baru.,di sekolah tidak ada,» ucapnya Pemantapan selama satu minggu itu, akhirnya Kodim 0824 Jember mengirim 8 pramuka terdiri dari 4 putri dan putra ke Kodam V Brawijaya. Sekitar 20 Febuari lalu, bersama 8 anggota pramuka Jember lainnya dia mendapatkan materi tambahan di Batalion Rider 500 Kodam V Brawijaya. Akhirnya terpilih 18 perserta, 9 putra, dan 9 putri termasuk Kunti yang telah unggul dari sekitar 300 peserta. Dia berada dalam satu tim Kodam V Brawijaya untuk mengikuti perkemahan Bhakti Saka Wira Kartika (Pertisaka) Tingkat Nasional di Cibubur,Jakarta Timur . Dan sebelum berangkat ke Cibubur dia berserta 17 pramuka pilihan ini dikarantina.
«Dari karantina itu saya bisa tahu sedikit menjadi prajurit militer itu seperti apa. Sampai rela tidak pulang kerumah, seperti saya bersama teman-teman yang lain, tidak pulang juga,» ucapnya Tiba di Cibubur 11 Mei dan mulai perlombaan Saka Wira Kartika, layaknya lomba perkemahan ini, dari 17 hingga 20 Juni. Meliputi lima nomor yang dilombakan. Yakni Krida Pioneer, Krida Navrat, Krida Survival, Krida Mountaineering, Krida Penanggulangan Bencana. Dan lima nominasi tersebut, tim Kodam Brawijaya V berhasil membawa dua penghargaan yakni Krida Pioneer dan Krida Navrat. Menang di nomor tersebut, berarti Kunti punya keunggulan membaca peta kompas dalam ilmu navrat dan tali menali di Krida Pioneer. Atas prestasinya tersebut, bebeberapa teman yang awalnya mengejek pun salut. “Teman-teman sering panggil saya, degan karena lambang Pramuka dari buah kelapa. Namun saat pulang teman-teman senyum dan memberikan semangat,” ucapnya. (wah/jpnn/aif)
Jawa Pos
Kamis 30 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Orok Diotopsi di RSUD n BUANG... Sambungan dari Hal 27
Sehingga dengan cepat kabar penemuan bayi itu sampai ke Mapolres Situbondo. Sejumlah aparat kemudian tiba dilokasi kejadian. “Ditemukannya jam 11.30, saya dilapori ibu Supiyati,” terang ketua RT setempat, Suprapnowo. Data yang berhasil dikumpul-
kan koran ini, menyebutkan kemungkinan besar bayi tersebut dibuang oleh ibunya atau oleh orang lain setelah pukul 07.00 pagi kemarin (29/10). Hal itu karena sebelum pukul tujuh tersebut, juga ada seorang pemulung yang telah datang ke lokasi tempat pembuangan sampah. Namun saat itu tidak ditemukan orok. Kabar penemuan bayi ini, selanjutnya juga mengundang
perhatian puluhan warga sekitar. Selain itu sejumlah pengendara yang melintas di jalan tembus, Desa Sumberkolak juga penasaran dan ikut menyaksikan penemuan orok itu. Polisi yang tiba dilokasi selanjutnya melakukan olah TKP serta menyelidiki kasus pembuangan bayi tersebut. Begitu olah TKP selesai, orok tersebut selanjutnya dimasukkan ke da-
lam kresek hitam untuk dibawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuk diotopsi. Menurut Kabag Ops Polres Situbondo, AKP Suhariyono, pihak kepolisian masih fokus melakukan penyelidikan terkait penemuan bayi tersebut. Untuk sementara, orok yang ditemukan itu diduga kuat sengaja dibuang oleh ibu kandungnya sendiri.(rri/pri)
Guru dari Amerika Ikut Antusias n PERANGI... Sambungan dari Hal 27
Tema yang diusung adalah “Bahasa Dalam Perkembangan Teknologi”. Kepala SMAN 1 Asembagus, Drs. Misyari A Ghany berharap, pengambilan tema tersebut diharapkan mampu menggali potensi siswa siswi SMAN 1 Asembagus, khususnya dalam menggunakan bahasa secara baik dan benar. “Ini mengingat semakin pesatnya beredar bahasa dan kata-kata yang tidak baku, yang kita kenal dengan bahasa Gaul,” terangnya, kemarin. Berlatar belakang keadaan itulah, peringatan bulan bahasa digunakan untuk merevitalisasi penggunaan bahasa yang baik dan benar, khususnya di lingkungan SMAN 1 Asembagus. “Pada 2014 ini kegiatan bulan bahasa diselenggarakan bersamaan dengan peringatan hari sumpah pemuda karena tema yang diusung sejalan dengan sumpah pemuda,” imbuh Misyari. Saat pelaksanaan kegiatan, seluruh warga sekolah diwajibkan
ISTIMEWA
BERUNTUNG: Siswa peserta lomba bulan bahasa menerima hadiah.
memakai pakaian nasional. Mulai siswa, guru dan karyawan tidak boleh tidak harus mengenakan pakaian nasional. Termasuk salah satu guru relawan dari Amerika Serikat juga antusias mengikuti kegiatan ini. Tujuannya, memupuk rasa patrionalisme dan rasa nasionalisme.. Misyari menjelaskan, peringatan Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda juga dimeriahkan dengan pelaksanaan lomba-lomba di internal sekolah. Langkah semacam ini dapat digunakan sebagai acuan dan motivasi agar mampu bersaing lebih baik da-
lam mengikuti lomba-lomba di tingkat yang lebih tinggi. Terbukti, SMAN 1 Asembagus baru-baru ini saja berhasil menyabey juara satu dalam pelaksanaan pawai budaya Kabupaten Situbondo. Selain itu, juara 2 dan favorit pemilihan Kakang Embug Situbondo, juara 3 lomba desain batik Situbondo, dan kelompok paskibraka terbaik Kabupaten Situbondo. Tidak ketinggalan juga di bidang OSN. Yakni juara 1 bidang astronomi. Sedangkan di bidang olah raga sepak bola, mampu meraih juara 1. “Selan-
jutnya kita akan mengikuti kegiatan tingkat provinsi di Madura,” imbuh Misyari A. Ghani Pria yang berdomisili di Jalan PB Sudirman ini berharap apa yang dicapainya dapat memberikan motivasi kepada guru, komite dan orang tua wali murid. Sehingga, mereka bisa terus mendukung semua yang menjadi program sekolah. “Dengan dukungan dan kebersamaan yang terus kita bangun, kami optimistis SMAN 1 Asembagus akan menjadi sekolah favorit baik di tingkat kabupaten sampai dengan tingkat nasional,” pungkasnya. (pri/*)
Dandim Paparkan Bahaya ISIS n PESERTA... Sambungan dari Hal 27
Selain itu materi mengenai peran polri dalam membangun suasana kondusifitas daerah serta upaya dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan. Salah satu topik materi yang disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol, Herry Suryanto yang membahas secara gamblang kepada para peserta terkait dengan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2013. Undang-undang tersebut merupakan pengganti undang-undang RI nomor 8 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan yang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga perlu diganti. Herry menerangkan, pengertian organisasi kemasyarakatan yang disebut ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kebersamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan dan tujuan. Harapannya dapat berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan NKRI yang berdasarkan panca-
sila, dan asasnya tidak bertentangan pancasila dan UUD Negara RI tahun 1945. Tujuan ormas adalah meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat, memberikan pelayanan kepada masyarakat, menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa , melestarikan dan memelihara norma, nilai ,moral, etika dan budaya yang hidup dalam masyarakat. Selain itu juga untuk melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup, mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, dan menjaga, memelihara juga memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan tujuan Negara, Pungkas Herry Suryanto. Dandim 0823 Letkol Arm, Soegeng Riadi, S.I.P memaparkan materi tentang bagaimana ISIS masuk di Indonesia. Kata dia, ISIS masuk ke Indonesia lebih banyak melalui jaringan internet, masyarakat Indonesia dengan mudah mengakses informasi seperti berita, artikel, hingga video tentang paham ISIS melalui dunia maya. Bahkan, ada yang sampai mampu berkomunikasi dengan anggota ISIS di Timur Tengah.
Selain itu, juga melalui anggota ISIS yang sudah kembali ke Indonesia. Dia mempengaruhi banyak orang untuk bergabung dan anggota ISIS tersebut. Saat ini telah berhasil membaiat sekitar 2 juta orang di Indonesia. “Untuk itu kami berharap apabila ada ajaran radikal seperti Islamic State Irak Syiria (ISIS) yang mengajarkan ajaran sesat, agar segera melaporkan kepada pihak yang berwajib Sebab ISIS adalah gerakan ekstrim yang tidak menghormati kedaulatan Negara, ISIS juga gerakan politik yang bisa mengancam kedaulatan dan konstitusi. ISIS termasuk dalam kategori gerakan transnasional politik agama. Itulah sebabnya organisasi ini dinilai sangat berbahaya. ISIS adalah gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam di Irak dan Syuriah. Namun tidak mengedepankan watak islam yang rahmatan lil alamaiin (rahmat bagi alam semesta), ISIS menggunakan pendekatan pemaksaan kehendak, kekerasan, pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa, penghancuran terhadap tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Islam. “Serta ingin meruntuhkan negara yang sudah berdiri sebagai hasil perjuangan
umat islam melawan penjajahan, Ungkap Soegeng Riadi Sedangkan Kasat BimasPolres Situbondo, AKP Mohammad Munir , menjelaskan secara gamblang yang berkaitan dengan peran polri dalam membangun suasana kondusif di daerah. Yaitu mengenai langkahlangkah Polri. pertama preemtif. Yaitu pola himbauan dan pendekatan. Sebab dengan pola itu diharapkan bias meredam embrio konflik sosial maupun yang lainnya di tengah masyarakat. Namun, jika upaya preemtif tidak membuahkan hasil, barulah polisi akan melakukan pola kedua, yakni preventif atau pencegahan. Ketika kedua pola tersebut sudah mentok, pada akhirnya pola ketiga yang dijalankan yaitu represif. Tolak ukur keberhasilan polri dalam wujud partisipasi dan peran serta masyarakat apabila masyarakat sedia lapor kepada polri bila mengetahui terjadi gangguan kamtibmas. Akademisi UNARS, Hari Susanto juga memaparkan materi meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan, partisipasi politik adalah kegiatan warga, yang bertujuan mempengaruhi keputusan oleh pemerintah. (pri/*)
FPK Berperan Penting dan Strategis n PENTING... Sambungan dari Hal 27
“Para generasi muda harus dapat bersikap mandiri serta berwawasan luas baik dalam berpikir, cara pandang serta mampu menghadapi permasalahan sekecil apapun dengan berpikir jernih dan tidak emosional,” terangnya. Generasi yang diharapkan oleh negara adalah yang mampu menjadi pimpinan maupun mampu memimpin negara di masa yang akan dating. Salah satu sasaran strategis dalam mewujudkan motivasi atau dorongan, yaitu dengan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan bangsa demi mewujudkan cita-cita Negara. “Caranya dengan menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat yang berwawasan kebangsaan, baik di bidang bahasa, adat istiadat, sosial budaya dan sebagainya yang dapat mensukseskan fungsi sosial masyarakat yang cinta damai,” ungkap Herry Suryanto. Salah satu sasaran strategis dalam upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa adalah melalui proses pembauran kebangsaan di segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pembauran kebangsaan adalah pro-
ses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, etnis melalui interaksi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni dan budaya, pendidikan dan perekonomian. “Tujuannya untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan indentitas ras, suku dan etnis masing-masing dalam kerangka kesatuan republic Indonesia,” terang Herry Suryanto, Oleh sebab itu, dibutuhkan generasi yang tangguh untuk ikut mengembangkan pembangunan di segala bidang. Pemuda dengan segala kelebihannya sangat diharapkan untuk dapat mewujudkan cita-cita nasional menuju bangsa yang bermartabat dan berdaulat. Berpangkal dari itu, maka pembauran kebangsaan menjadi tanggung jawab bagi semua warga Negara Indonesia yang berneka ragam suku dan asal usulnya, khususnya generasi muda. Ini agar pembauran kebangsaan dapat terwujud. “Diperlukan kader-kader yang mampu dan handal dalam menggerakkan proses pembauran kebangsaan,” imbuh Herry. Mantan Kepala Kantor Lingkungan Hidup itu mengatakan, atas nama pemerintah menyam-
but baik kegitan forum pembauran sebagai upaya mendorong keikutsertaan para generasi muda. Terutama bagi bagi siswa-siswa atau pelajar dengan harapan dapat menggali potensi bangsa dan kemandirian bangsa sebagai pondasi untuk menghadapi arus deras globalisasi “Kami tegaskan kembali bahwa globalisasi pada satu sisi bisa menjadi peluang. Namun, di sisi lain dapat menjadi ancaman bagi jati diri bangsa serta rasa patriotisme generasi muda,” tegasnya. Pemetaan terhadap peluang dan ancaman sangat dibutuhkan dan perlu dipahami oleh generasi muda sedini mungkin. Ini agar mereka bisa mempersiapkan diri menghadapi era global. Yang terpenting lagi pemahaman terhadap keberadaan bangsa Indonesia, bukan dilandasi oleh kesamaan ras, etnis atau agama semata. Tetapi, dilandasi pada kesamaan tekad dan semangat untuk hidup sebagai satu bangsa di dalam satu negara yang sama. Kabid Integrasi Bangsa (IB), Sri Rahayu menambahkan, Indonesia adalah bhineka tunggal ika dan merupakan negara yang berdaulat dengan beribu-ribu pulau. Isinya masyarakat multi budaya, kepercayaan termasuk multi agama. Masyarakatnya sangat dina-
33
S I T U B O N D 0
mis dan mudah berkembang maupun mudah terpengaruh kepentingan budaya lokal maupun internasional termasuk politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan. Nah, dengan aspek keanekaragaman suku bangsa, agama, adat istiadat serta budaya yang majemuk ini dapat berpotensi menimbulkan masalah bagi masa depan bangsa. “Oleh sebab itu perlu adanya harmonisasi kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara demi tetap tegak dan utuhnya NKRI,” ungkap Sri Rahayu Selain di zaman modern sekarang ini, komunikasi dan informasi internasional sangat cepat, dekat dan mudah. Terlebih kondusifitas daerah harus terjaga dengan baik, sehingga tidak terganggu iklim investasi di masyarakat. Keberadaan forum pemburan kebangsaan (FPK) ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam membangun sikap untuk saling menghormati dan menghargai sesama. Dimana peran FPK juga memiliki peran penting dan bermakna strategis dalam mengupayakan kerjasama antar warga masyarakat, antar pelajar yang diarahkan untuk memantapkan kerukunan nasional atau kerukunan hidup sebagai mahluk social. (pri/*)
Minta Polisi dan Dishub Razia n PAKSA... Sambungan dari Hal 27
Dua orang yang mencegat tersebut mengaku Anggota Paguyuban Taksi Asembagus. Namanya, Darsono dan Misrawan Keduanya melarang MPU yang dikemudikan Sulasrono melintas di jalur tersebut. Sebab dianggap melanggar trayek. Merasa tak puas berdebat di tepi jalan, selanjutnya dua orang itu memaksa Sularsono untuk menyelesaikan permasalahannya di Pos Lantas 90, Landangan, Kecamatan Kapongan. Namun setelah diperiksa perlengakapannya, ternyata surat-surat yang dimiliki supir MPU tidak ada yang bermasalah. Akan tetapi dua orang yang mengaku anggota paguyuban ini tetap tidak bisa menerima. Darsono salah seorang diantaranya tetap ngotot agar MPU dengan trayek Situbondo–Banyuwangi PP itu tidak diperbolehkan beroperasi di wilayah itu. Sampai akhirnya pemilik MPU, Sudiyono (44) warga Desa Kesambirampak datang ke lokasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun rupanya kedatangan Sudiyono tidak banyak membantu. Malahan hampir saja terjadi terlibat perkelahian antara Darsono dan Sudiyono. Beruntung petugas Pos Lantas 90, Landangan dapat sigap menenangkan mereka untuk diajak berbicara kembali den-
gan kepala dingin. Berdasarkan penjelasan pemilik, MPU tersebut memang mempunyai trayek jalan jurusan Situbondo – Banyuwangi. Tetapi MPU tersebut pernah digunakan beroprasi ke jurusan Bondowoso. Sehingga kemungkinan banyak yang mengira jika MPU tersebut berpindah trayek. Karena pemilik mengetahui jika dirinya menyalahi aturan, akhirnya MPU tersebut kembali beroprasi di trayek yang sebenarnya. Kembalinya MPU tersebut ke jurusan Banyuwangi itulah yang kemudian dipermasalahkan oleh kedua orang yang mengaku anggota paguyuban itu. Padahal ijin trayeknya sudah benar, STNK nya hidup, buku kir-nya juga hidup. Namun dua orang yang mengaku anggota paguyuban taksi Asembagus itu tetap melarang MPU tersebut bekerja. Bahkan, kalau ingin bekerja di jurusan Asembagus, kedua orang itu menyuruh pemilik MPU harus melakukan peremajaan, dengan membeli MPU yang khusus beroprasi diwilayah timur. Mendengar permintaan kedua orang itu karuan saja Sudi meradang. Sebab, dirinya merasa apa yang dimilikinya sekarang sudah sesuai aturan. “Terus terang saja, Trayek MPU milik saya ini jurusan Situbondo – Banyuwangi, kenapa saya tidak boleh beroprasi, bahkan saya sudah menunggu selama sa-
tu bulan untuk mencari solusi yang terbaik, tapi dari tadi Darsono itu yang tetap ngotot melarang, padahal trayeknya jelas, STNK dan Kir nya masih hidup, lah kok cuma Darsono yang keberatan,” katanya. Dia mengaku sudah sering berkomunikasi dengan ketua paguyuban. Namun masih disuruh menunggu. “Sampai kapan saya harus menunggu, saya minta pihak Dishub juga harus tegas dalam permasalahan ini, karena ini menyangkut keselamatan supir saya,”kata Sudi dengan nada tinggi. Sementara itu, menurut Ketua paguyuban wilayah timur, Mawardi, mengatakan, masalah ini harus diselesaikan dengan duduk bersama dan mengikuti Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga (AD/ART) Paguyuban yang sudah ada. Bahkan Mawardi meminta kepada aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan agar melakukan razia untuk menertibkan MPU yang selama ini diduga banyak melanggar. Misalnya SIM yang dipergunakan sopir, harus sesuai dengan kendaraanya, STNK dan Kir harus hidup, juga trayek jalannya harus sesuai peruntukannya. “Ini agar tidak terjadi hal semacam ini, kalau ditemukan pelanggaran seperti TNKB yang sudah mati tapi masih tetap jalan ya dikandangkan saja,” tegasMawardi.(fre/pri)
Tim Khusus Beranggota 16 Petugas n SOPIR... Sambungan dari Hal 27
Dari perempatan barat Mapolres Situbondo hingga tembus ke perempatan Pos 90, kendaraan bus dilarang memasuki jalan protokol Situbondo. Di sana sudah ada rambu-rambunya yang menyatakan bus harus belok ke kiri. Jadi semua kendaraan yang melanggar langsung ditilang,” jelasnya, kemarin. Mantan Kapolsek Besuki itu mengatakan, Satlantas Polres Situbondo memiliki tim khusus untuk menindak tegas bus, serta angkutan umum yang ugalugalan. Dengan tim itu, tidak ada kata perdamaian bagi kendaraan yang melanggar peraturan lalu lintas. “Petugas akan langsung melakukan penilangan, termasuk kepada sopir bus pariwisata,” tegasnya. Dia mengatakan, petugas di lapangan tidak akan pandang bulu dalam menyetop serta menilang kendaraan. Dengan catatan, kendaraan itu nyata-nyata melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). “Seluruh jenis kendaraan yang diketahui petugas melanggar peraturan lalu lintas,
maka langsung ditindak tegas. Jadi tidak ada kata damai karena ada tim khusus sebanyak 16 petugas. Penegakan lalu lintas ini sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Budi Handoko, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (29/10). Dijelaskan, pihaknya kerap mendapat tawaran menggiurkan dari oknum pengelola bus pariwisata. Tawaran itu bertujuan agar bus pariwisata tertentu diperbolehkan melintas di jantung Kota Situbondo. “(Uang suap) itu, akan diberikan setiap bulan. Tapi kami justru semakin tegas menindak kendaraan yang melanggar lalu-lintas,” paparnya. Tidak hanya itu, beberapa kendaraan terkadang ada yang ingin menyuap petugas lantas yang sedang bekerja di lapangan. Karena itu, dia mengaku sering turun mengontrol petugas lantas di lapangan. Data yang berhasil dikumpulkan, selain menegakkan UU lalu lintas, Kapolda Jawa Timur juga menginstruksikan agar petugas Satlantas dapat menekan angka kecelakaan. Salah satu yang menjadi atensi Kapolda, yakni penekanan angka kecelakaan yang melibatkan bus,
kendaraan umum, serta kendaraan dengan bak terbuka. Jika kendaraan tersebut mengalami kecelakaan, biasanya akan memakan korban jiwa yang tidak sedikit. “Jadi tujuannya untuk menekan angka kecelakaan. Karena, kalau kecelakaan itu melibatkan kendaraan bus, angkutan umum, serta kendaraan terbuka yang membawa penumpang, maka fatalitas korban kecelakaan (korban tewas) akan besar,” terang Budi Handoko. Diberitakan sebelumnya, Pergantian arus lalu lintas di dalam Kota Situbondo membawa berkah bagi sejumlah anggota polisi lalu lintas yang bertugas pada malam hari. Pasalnya, mereka banyak menilang bus pariwisata yang salah jalur. Dari prilaku ini, petugas diduga kuat mendapatkan uang tips alias uang damai agar para sopir tidak menjalani sidang hingga ke pengadilan. Seperti pantauan koran ini dini hari kemarin (28/10). Belasan bus pariwisata yang melintas di jalan raya jantung kota Situbondo, nampak di stop polisi. Penyetopan itu dilakukan aparat tepatnya di jalan Raya Pantura, sebelah utara Alun-alun kota Situbondo, atau di Pos 90 Satlantas Polres Situbondo. (rri/pri)
Kerugian Capai Rp 1, 326 Miliar n KORBAN... Sambungan dari Hal 27
”Kalau kami tidak bisa memberikan bantuan,” terangnya. Miarto, salah satu korban kebakaran juga berharap agar segera ada bantuan. Yang sangat diharapkan adalah perbaikan tempat tinggal mereka. Sebab, sangat tidak memungkinkan kalau terus-terusan menempati tenda secara bersama dengan puluhan orang sekaligus. ”Kalau ganti rugi yang sesuai, kayaknya tidak mungkin. Tapi paling tidak, ada tempat istirahat yang layak,” kata lelaki 40 tahun itu. Untuk membangun tempat tinggal sendiri, terang Miarto, dirinya yakin tidak akan bisa. Apalagi dalam waktu dekat ini.
Dia mengaku harus menunggu waktu panen jagung atau tembakau untuk bisa mendirikan rumah kembali. Beberapa korban ada yang memilih tinggal di rumah keluarga mereka masing-masing. Itu karena sebagian dari mereka sudah ada yang mengaku jenuh tinggal terus-terusan di dalam tenda. Kepala badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), Zainul Arifin, saat dihubungi kemarin mengaku tidak tahu persis kapan para korban itu memiliki tempat tinggal. Dia mengatakan, selama belum ada tempat tinggal, BPBD tidak akan menarik tenda tersebut. ”Kalau masih dibutuhkan, tentu (tenda) dibiarkan dulu,” katanya. Dari pengakuan Zainul, pada
selasa (28/10) lalu, BBPD kembali mengirimkan bantuan kepada para korban. Bantuan itu meliputi sembako dan beberapa pakaian layak pakai. Seperti yang diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat terjadi pada selasa (20/10) lalu, sekitar pukul 10.30. Pada saat kejadian, sejumlah penghuni rumah sedang keluar untuk bekerja di sawah dan di ladang mereka masing-masing. Sehingga, dalam waktu yang tidak lama, kebakaran yang terjadi karena konsleting listrik itu menghanguskan sepuluh bangunan. Yaitu, empat rumah papan, lima rumah tembok dan satu dapur. Sedangkan kerugian materi mencapai Rp 1, 326 miliar. (bib/pri)
Faktor Sarana Masih Jadi Kendala n PANARUKAN... Sambungan dari Hal 28
Terlebih lagi keluarga dari pesilat yang bertanding juga ikut memenuhi gedung serbaguna Baluran yang menjadi tempat pertandingan. “Meskipun tempat petandingan harus berbagi dengan karate, tapi silat tetap ramai, setelah karate selesai, silat langsung mengisi, khusus Cabor silat kita juga sediakan empat personel polisi untuk keamanan,” jelas Amaludin. Sedangkan untuk Cabor yang lain tidak nampak adanya kendala keamanan. Setiap peserta mengikuti pertandingan dengan antusias. Seperti Bola Voli yang sejak pagi sudah meramaikan
lapangan Voli alun-alun dengan atlet dan suporternya. Sementara itu, melihat perjalanan pertandingan selama dua hari, Ketua Umum KONI Situbondo, Rahmat Ongkowijoyo mengatakan jika faktor sarana dan prasarana masih menjadi kendala. Menurutnya, salah satu keseriusan untuk pembinaan atlet adalah kesediaan tempat latihan dan peralatan penunjang. Selama ini, KONI hanya mampu menyediakan beberapa kebutuhan untuk setiap Pengcab. Namun, pria yang akrab dipanggil Khing tersebut mengatakan jika tahun ini Kemenpora sudah memberikan sebuah program untuk penyediaan lo-
kasi penunjang olahraga. Lokasi yang terdiri dari venue-venue dari setiap Cabor itu diharapkan dapat menunjang sarana olahraga di daerah Situbondo. Saat ini, Khing mengatakan jika KONI dan Pengkab Situbondo sudah menemukan lokasi untuk pembangunan sarana tersebut. “Kita sudah melihat lokasi seluas 8 hektar untuk tempat pemusatan latihan olahraga di kawasan dam lima, tapi lokasinya masih perlu persiapan agar bisa di bangun, untuk mewujudkan perogram ini Kemenpora meminta adanya sertifikat lokasi dari Pengkab, baru dananya bisa cair dan dimulai pembangunan,” katanya.(fre/pri)
OLAHRAGA
34
R A D A R
Jawa Pos
Kamis 30 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Guntur, Mujiono, dan Ayub Masuk Bursa Ketua KONI
GALIH COKRO/RABA
KEMBALI SEMARAK: GOR Tawang Alun kembali menjadi venue pertandingan bola voli tingkat nasional. Rencananya, even yang diikuti tim-tim besar dari berbagai kota di Indonesia itu digeber 2-9 November mendatang.
21 Tim Ramaikan Kejurnas Livoli BANYUWANGI - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bola Voli antar klub PGN Livoli 2014 Divisi Satu akan digeber di Banyuwangi. Sedianya, ajang tersebut akan dipusatkan di GOR Tawang Alun 2 hingga 9 November mendatang. Perhelatan tersebut diprediksi akan berlangsung semarak. Sebab, tim-tim di berbagai daerah di tanah air memastikan tampil dalam ajang tersebut. Apalagi, tim yang turun tercatat sebagai tim yang kuat di levelnya. Tercatat, ada 21 tim dipastikan turun dalam ajang tersebut.
Rinciannya, tim-tim tersebut terdiri 14 tim putra dan tujuh tim putri. Tuan rumah Banyuwangi mengirimkan tiga tim yang terdiri dari satu tim putra dan dua tim putrid. Ketiganya adalah Putra Banyuwangi, Putri Banyuwangi dan Bina Voli Banyuwangi putri. Tim putra Banyuwangi akan menghadapi persaingan dengan tiga belas tim lawan, yaitu PT Persero Pertamina UPMS I, Vindi Vidi Visi, Pu Jeep Volleyball Club Buleleng Bali, Indomaret Sidoarjo, PDAM Sidoarjo, PDAM
Cirebon, Asabri, TNI AL, dan Mabel TNI. Sisanya adalah Bank Sumsel, Padang Putra, Arfak dan JWS New Spirit VC Minahasa. Sedangkan, pada tim putri, dua tim tuan rumah akan berjibaku dengan Vobgard Jakarta, JVS Jakarta, Vita Solos, JWS New Spirit VS Minahasa, dan Putri Kalimantan Timur. Ketua Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Banyuwangi, AKBP Tri Bisono Soemiharso, bertekad untuk menyukseskan ajang tersebut.
ALI NURFATONI/RABA
BATAS TERAKHIR: Pengurus Asskab Banyuwangi menggelar pertemuan dengan klub di kantor KONI Banyuwangi kemarin (29/10).
3 Tim Mengundurkan Diri BANYUWANGI - Kick off kompetisi Divisi Utama internal Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi akan digeber Sabtu mendatang (1/11). Tetapi, jumlah kontestan menyusut dari skenario awal. Sebab, sebagian tim memilih mengundurkan diri. Sebagaimana diketahui, awalnya ada 24 tim yang mengikuti kompetisi kasta teratas liga induk organisasi sepak bola di Kota Gandrung itu. Rinciannya, 20 tim yang bertahan dan empat kontestan merupakan tim promosi dari kompetisi Divisi Satu. Namun demikian, sebagian tim terpaksa dicoret. Sebab, tim yang bersangkutan tidak siap dan memilih mengundurkan diri dari kompetisi. Hingga kemarin, tiga tim terpaksa dicoret dari keikutsertaan dari kompetisi yang menggunakan format dua wilayah itu. Tiga tim yang mengundurkan diri itu yaitu Roda Mas Pakis, Persib Badean, dan Putra Samudra Bomo. Kepastian itu didapat setelah pengurus Asskab Banyuwangi menggelar rapat koordinasi dengan para pengurus tim Divisi Utama di kantor KONI Banyuwangi kemarin. Ketua Asskab Banyuwangi, Muhamad Kayun mengungkapkan, tiga tim tersebut telah menyatakan mengundurkan diri dari kompetisi Divisi Utama. Karena itulah, tiga tim tersebut dicoret dari daftar kontestan. ‘’Mereka tidak siap,’’ ungkapnya. Mengenai alasannya tiga tim mengundurkan diri, Muhamad Kayun menjelaskan, belum diketahui secara pasti terkait dengan
pertimbangan mereka mengundurkan diri. Namun, dugaan sementara, sebagian tim tidak memiliki pemain. ‘’Itu risiko bagi tim,’’ terangnya. Kebetulan, tiga tim tersebut sama-sama masuk zona utara yang dipusatkan di Wongsorejo. Sebab itulah, jika sebelumnya kontestan satu zona menjadi 12 tim, maka zona utara berubah menjadi 9 tim. ‘’Meski ada yang mundur, tapi kompetisi tetap jalan,’’ tandasnya. Karena mundur, maka tiga tim tersebut harus menerima konsekuensi. Sebab, Asskab Banyuwangi telah menjatuhkan sanksi terhadap tim yang absen berkiprah dalam kompetisi Divisi Utama. ‘’Berdasar regulasi, maka tiga tim itu degradasi ke Divisi Satu pada musim depan,’’ tambah sekretaris Asskab Banyuwangi, M. Khoirul Abas. Dengan mundurnya tiga tim itu, maka zona utara akan dihuni Remaja Kalipuro, Mitra Baresta, Tunas 92 Penataban, Galatasari Kertosari, Roda Mas Pakis, Hoki Bayu, Pesawat Tegalwudi, Bintang Yunior Muncar, dan Arba Blambangan. Sedangkan pertandingan wilayah selatan akan digeber di Lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu. Di grup ini, Stem Gendoh akan bersaing dengan Putra Kali Setail Sempu, PSGS Sraten, Akor Jaya Bagorejo, dan PSG Kedung Gebang. Bintang Taruna Purwoharjo, Perintis Srono, dan Tunas Muda Genteng juga menjadi bagian grup tersebut. Empat tim terakhir adalah Virgo Karangdoro, Putra Candi Yosomulyo, Persik Keradenan, dan Tratas Muncar. (ton/c1/als)
Menurut dia, pihaknya berkomitmen untuk melaksanakan perhelatan tersebut dengan sempurna. ‘’Kita siapkan segalanya untuk menyukseskan Livoli,’’ tuturnya. Dia menjelaskan, kehadiran tim di berbagai daerah di tanah air tersebut semakin mengangkat nama Banyuwangi. Untuk itu, tuan rumah harus memberikan kesan positif terhadap semua kontestan. ‘’Harapan kami, Livoli besok sukses penyelenggaraan dan prestasi,” tandasnya. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Calon ketua umum KONI Banyuwangi pengganti Nurmansyah yang mengundurkan diri semakin mengemuka. Paling tidak, para kandidat sudah terbukti dalam hal pembinaan. Hal itu yang dibutuhkan induk organisasi semua cabang olahraga Banyuwangi saat ini. Jika sampai salah pilih, maka akan sangat merugikan bagi Banyuwangi secara umum. Apalagi, Banyuwangi dipastikan menjadi tuan rumah dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun depan. Hal itu yang harus benar-benar menjadi pertimbangan kalangan cabor untuk memilih tokoh yang tepat. Sambil menunggu pelaksana tugas (Plt) KONI Banyuwangi turun, kalangan cabor sudah mulai melakukan konsolidasi. Sebab, kalangan cabor memiliki suara untuk menentukan ketua umum KONI Banyuwangi pada periode 2014-2018. Jika sebelumnya mencuat kandidat ketua umum Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Banyuwangi, Moch. Dimyati, kali ini ada beberapa nama yang muncul. Setidaknya ada tiga tokoh yang masuk bursa, yaitu Ayub Hidayat, Guntur Priambodo, dan Mujiono. Ayub hidayat memiliki kapasitas untuk mengisi ketua umum KONI Banyuwangi empat tahun ke depan. Melihat sepak terjangnya, dia sudah malang melintang dalam dunia olahraga. Bahkan, dia sukses saat menjadi atlet maupun sebagai pelatih. Saat ini, dia dipercaya men-
Tiga nama itu sangat layak mengisi KONI,’’ Pebdi Arisdiawan Ketua Percasi Banyuwangi
jadi ketua umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Banyuwangi. Di tangan dinginnya, banyak atlet yang menorehkan tinta emas di level regional, nasional hingga internasional. Selain itu, dia juga dipercaya menjadi ketua harian PBVSI Banyuwangi di bawah komando Kapolres Banyuwangi. Di PBVSI, dia dikenal sebagai pemain yang sukses meraih prestasi. Karena itulah, dia dipercaya Kapolres Banyuwangi untuk melakukan pembinaan dan pemantauan atlet sejak usia dini. Pada era Nurmansyah, dia mendapatkan posisi strategis sebagai wakil ketua satu alias ketua harian. Bahkan, orang satu ini tidak terlalu berpolemik. Sehingga, sosoknya sangat dip-
erhitungkan bagi kalangan cabor. Sedangkan, Guntur Priambodo juga masuk dalam pantauan. Tokoh satu ini saat ini menjadi ketua umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI). Mengenai prestasinya, sudah tidak perlu diragukan. Hal itu menjadi salah satu pertimbangan cabor untuk memilihnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono juga diperhitungkan. Saat ini, dia memegang Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Banyuwangi. Berkat tangan dinginnya, prestasi Bulu Tangkis Banyuwangi bersinar. Tentu saja, hal itu menjadi alasan kuat cabor mencatat nama tersebut. Apalagi, tiga nama itu merupakan figur yang disegani di Banyuwangi. Tentu saja, KONI Banyuwangi sangat membutuhkan sosok tersebut demi menyukseskan Porprov V Jatim tahun 2015 mendatang. ‘’Tiga nama itu sangat layak mengisi KONI,’’ ungkap ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Banyuwangi, Pebdi Arisdiawan, kemarin (29/10). Dia memberikan pertimbangan, jika tiga nama tersebut sangat diperlukan. Sebab, tokoh tersebut memiliki peran besar dalam memajukan Banyuwangi. ‘’Kita butuh orang-orang seperti itu untuk memperkuat konsolidasi dan menyukseskan Porprov yang tinggal beberapa bulan lagi,’’ tandasnya. (ton/c1/als)
Jawa Pos
Kamis 30 Oktober 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
35
S A M B U N G A N
Tomat dan Sejenisnya Relatif Stabil ■ CABAI...
Sambungan dari Hal 25
Biasanya Sanusi mengaku mampu menyediakan stok cabai hingga 50 Kg setiap kulakan. Namun, kali ini dia hanya mendapat stok 25
Kg cabai merah. Rata-rata pedagang membeli cabai kepada petani cabai di Kecamatan Wongsorejo. Asmuni, 46, pedagang sayur di Pasar Banyuwangi, juga mengatakan hal senada. Harga dua jenis cabai melonjak lagi dua hari lalu.
Dia menambahkan, cabai hijau yang semula hanya Rp 16 ribu/ Kg, kini naik menjadi Rp 20 ribu/ Kg. “Cabai besar kulakannya saja Rp 24 ribu/Kg. Lalu, saya jual lagi Rp 28 ribu/Kg,” ujar Asmuni. Sementara itu, Ruspandi, 46,
salah satu pedagang sayur di Pasar Blambangan mengatakan, stok cabai akhir-akhir ini memang turun. Walaupun demikian, permintaan pasar masih bisa dipenuhi. “Hasil panen cenderung bagus. Buktinya petani masih bisa me-
Anggota Polisi Dapat Peran sebagai Pendemo ■ SIMULASI...
Sambungan dari Hal 29
Security yang jumlahnya kalah banyak daripada pendemo juga mencoba menghalangi aksi pendemo dengan cara mengusir para pendemo yang menyandera truk tangki tersebut. Karena jumlah security kurang, pihak Pertamina langsung menghubungi Polres Banyuwangi agar menerjunkan anggotanya dan membantu menghalau aksi pendemo yang mulai anarkis. Tidak beberapa lama, sekitar 100 lebih anggota Dalmas Polres Banyuwangi dengan peralatan lengkap. Mereka langsung menghalau ratusan pendemo tersebut. Polres juga menerjunkan satu unit
water canon untuk menghalau ratusan pendemo itu. Kedatangan anggota kepolisian itu ternyata tidak membuat ciut nyali para pendemo. Mereka tetap mencoba merangsek ke dalam kantor Pertamina sambil mendorong-dorong barisan anggota Dalmas Polres Banyuwangi. Karena kalah peralatan, para pendemo tidak berhasil menembus barisan benteng anggota kepolisian tersebut. Merasa kalah, para pendemo melakukan aksi bakar ban bekas tepat di depan barisan anggota Dalmas Polres Banyuwangi itu. Dengan sigap api yang mulai membesar itu dipadamkan pihak Polres Banyuwangi dengan alat pemadam kebakaran. Karena ban bekas yang dibakar tersebut
dipadamkan pihak kepolisian, para pendemo marah dan melempari polisi dengan botolbotol air dan lain-lain. Setelah beberapa lama para pendemo melakukan aksi, akhirnya ratusan pendemo yang melempari petugas tersebut berhasil dihalau mundur dengan semprotan satu unit water canon. Tampak para pendemo berlari berhamburan karena takut terkena semprotan air yang sangat kuat tersebut. Tidak sedikit pendemo yang terjatuh karena terkena semprotan air dari mobil water canon tersebut. Rupanya, pendemo peserta simulasi itu adalah para anggota kepolisian yang berpakaian preman. Meski hanya berperan sebagai pendemo, mereka sangat total
menjalani perannya. Simulasi pengamanan tersebut juga sempat membuat pengendara yang melintas kaget. ”Saya kira ini tadi demo sungguhan, ternyata hanya latihan,” ujar Munir, 28 salah satu warga yang melintas. Kabag Ops Polres Banyuwangi, Kompol Sujarwo mengakui, simulasi ini untuk mengantisipasi apabila ada aksi demo menolak kenaikan harga BBM terjadi. ”Kita kerahkan 100 personel lebih anggota dari Dalmas, Reserse, Intel, Bimas dan Satlantas, serta satu unit mobil water canon. Simulasi ini dalam rangka latihan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang serupa,” terang Sujarwo kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. (tfs/c1/bay)
Pemeriksaan tak Sampai Satu Pekan ■ SEKRETARIS...
Sambungan dari Hal 25
Satu dua hari ini dia akan kami panggil lagi untuk melengkapi pemeriksaan sebelumnya,” ujar Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Banyuwangi, Paulus Agung Wirdayanto, di ruang kerjanya kemarin. Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Banyuwangi, Dwi Yanto sedianya akan menjalani pemeriksaan tahap kedua kemarin. Namun, hingga siang kemarin pria yang baru saja pulang menunaikan ibadah haji itu tidak datang memenuhi panggilan penyidik Kejari. Kabar ketidakhadirannya pun baru diterima pihak kejaksaan tengah hari kemarin. Pemberitahuan absennya pemeriksaan itu disampaikan lewat telepon kepada Kejari. Dalam pemberitahuan kepada pihak kejaksaan, Dwi Yanto mengaku membutuhkan waktu untuk bisa melengkapi data yang diminta penyidik. Alasan lain, hari itu yang
bersangkutan masih terbelit beberapa kegiatan dinas, seperti rapat dan lain-lain. Kasi Pidsus Paulus Agung menambahkan, penyidik tidak masalah terkait ketidakhadiran Dwi Yanto dalam pemeriksaan kemarin. Guna melengkapi pemeriksaan yang sudah dilakukan, pihaknya sudah mempersiapkan agenda pemeriksaan lain waktu. “Kalau nggak Kamis ya Jumat besok dia (Dwi Yanto) akan diperiksa,” ujarnya. Lebih lanjut, Paulus menuturkan, pemeriksaan lanjutan itu sifatnya hanya melengkapi. Beberapa dokumen penting, seperti surat keputusan (SK) dan lain-lain yang pernah dibuat olehnya, akan diminta penyidik untuk kepentingan pemeriksaan. Disinggung terkait peluang perubahan status Dwi Yanto, Kasi Pidsus Paulus hanya tersenyum. Menurutnya, ada tambahan tersangka ataukah tidak, semua akan kembali pada hasil pemeriksaan. Penyidik saat ini sedang berkon-
sentrasi mengumpulkan bukti pendukung, seperti dokumen yang diminta kepada Dwi Yanto dalam pemeriksaan lanjutan. Tidak heran bila satu dua hari ke depan merupakan hari penentuan terkait status Dwi Yanto. Seperti diberitakan kemarin, penyidik Kejari melanjutkan pemeriksaan perkara pungutan liar (pungli) dana bantuan sosial (bansos) rehabilitasi gedung sekolah. Mantan Plt Kadispendik Dwi Yanto mendapat giliran dimintai keterangan sebagai saksi. Dalam keterangannya, Dwi Yanto mengeluarkan surat tugas kepada Kabid Sarpras Dispendik Lukman untuk melakukan pemetaan dan survei di lapangan. Disinggung lebih jauh tentang sosialisasi di Dispendik dan adanya permintaan fee dalam program tersebut, Dwi Yanto menyatakan tidak tahu. Termasuk soal adanya satu sekolah penerima yang dialihkan, Dwi Yanto menyatakan tidak tahu. Bahkan, dia mengaku belum menerima
laporan apa pun terkait pelaksanaan program tersebut. Kabid Sarpras Lukman, menurut Dwi Yanto, belum memberikan laporan. Sementara itu, kasus dugaan pungli itu terungkap 9 September 2014 lalu. Tiga tersangka diamankan dalam sebuah operasi tangkap tangan di SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring. Ketiga tersangka itu adalah oknum Kepala SDN di Kecamatan Kalibaru, Ririn Puji Astuti, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kalibaru, Ahmad Munir, dan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama M. Farid alias Mamak. Dalam perkembangan berikutnya, penyidik Kejaksaan Negeri menambah satu lagi tersangka dalam perkara itu. Dia adalah Lukman, Kabid Sarana dan Prasarana Dispendik Banyuwangi. Dia ditetapkan sebagai tersangka dua pekan setelah penangkapan ketiga tersangka. Kini keempat tersangka diinapkan di Lembaga Pemasyarakatan Banyuwangi. (nic/c1/bay)
Diawali dengan Parade Dalang Cilik ■ KI ANOM...
Sambungan dari Hal 25
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, M. Yanurato Bramuda mengatakan, dalang tersebut akan menyuguhkan lakon Amartha Binangun. Lakon itu menceritakan perjuangan Pandawa membabat hutan Wana Marta. Dalam unjuk kebolehannya nanti, dalang yang sudah memasuki usia 66 tahun ini berjanji akan bermain memukau mulai pukul 21.00 hingga pagi. Lakon Amartha Binangun dipilih
karena lakon tersebut sarat makna. Kisah yang ditampilkan berisi perjuangan gigih dan tekad luhur membangun suatu negara. Dikisahkan, Pandawa sepeninggal ayahnya, Pandu Dewanata, menuntut hak atas kerajaan kepada penguasa Hastinapura yang saat itu dikuasai pamannya sendiri, Prabu Destarata. Namun, Prabu Destarata justru memerintahkan Pandawa membuka hutan tandus, Amarta, untuk dibangun kerajaan di sana. Dalam perjalanan menuju hutan Amarta, mereka menemui banyak
kendala. Namun, dengan perjuangan yang gigih dan mengedepankan kebenaran, mereka akhirnya mampu mendirikan kerajaan Amarta yang besar dan jaya dengan rakyat yang makmur dan sejahtera. “Filosofi kisah ini tentang manusia yang hak-haknya dikebiri, tapi tetap berjuang di atas kebenaran dan menegakkan keadilan. Dengan perjuangan gigihnya, akhirnya dia bisa membangun kerajaan yang jaya dan besar. Bahkan, di cerita itu, di masa kesusahan, Bima justru mendapatkan Dewi Arimbi,” kata Bramuda.
Sehari sebelumnya, Pemkab Banyuwangi juga akan memuaskan para pencinta wayang kulit dengan sebuah parade dalang yang dimulai Jumat siang (31/10). Uniknya, dalang yang ditampilkan adalah 10 dalang cilik Bumi Blambangan. Mereka akan tampil mulai pukul 13.00 sampai malam. Mereka akan menampilkan kepiawaian masing-masing dalam memainkan wayang kulit. “Parade dalang cilik ini sebagai upaya meregenerasi dalang agar kesenian khas Jawa itu tetap lestari,” pungkasnya. (ddy/c1/bay)
Dapat Hadiah Tongsis saat Jalan-jalan Sendirian ■ PASIEN...
Sambungan dari Hal 25
Mereka berdiri sambil mengobrol. Sebagian ada yang berdiskusi sembari menikmati minuman. Begitu semua berkumpul, para dokter tuan rumah dan peserta simposium menyatu, kami digiring ke ruang makan. Jamuan gala dinner itu berlangsung cukup hangat. Tidak ada sajian hiburan layaknya gala dinner di Banyuwangi. Yang ada hanya aneka makanan yang disajikan secara prasmanan (buffet) dengan konsep standing party. Makanan datang terus mengalir, lalu mengalir, dan tetap mengalir seolah tiada habisnya. Waktu makan pun tak dibatasi, sambil ngobrol dan ngobrol sini. Meski peserta mayoritas adalah kalangan dokter spesialis, jangan bayangkan mereka memilih menu sehat—seperti yang mereka anjurkan kepada pasien. Saya amati, mereka tampak menyantap menu-menu berkolesterol tinggi, berprotein tinggi, sumber lemak, sumber energi tinggi, dan juga minuman beralkohol. Meski tersedia menu vegetarian, tersedia sari buah leci, para dokter di Negeri Singa itu tampaknya lebih menyukai steak dan seafood. Menu favorit yang paling banyak ‘’diganyang’’ dalam dinner tersebut adalah lobster. Tak terhitung, sudah berapa ember tumpukan cangkang bekas udang raksasa itu dibuang ke tempat sampah dapur oleh para waitress. Peserta pun tampak enjoy menggerogoti daging lobster itu, tanpa takut cipratan saus mengotori setelan jas atau kemeja mereka. Tak mau meniru mereka, saya yang hanya membawa dua kemeja akhirnya memilih menu yang aman, yakni irisan daging sapi, roti, dan tentu saja buah-buahan yang banyak. Kesempatan makan malam dengan pola standing party itu saya manfaatkan untuk mencari kolega sebanyak mungkin. Ketika ada dokter yang punya metode atau kasus pasien yang menarik, saya langsung membuat
BAYU SAKSONO/RABA
STANDING PARTY: Suasana gala dinner peserta Symposium Cardiology di lantai dasar RS Mount Elizabeth Novena Singapura akhir pekan lalu.
janji ketemu esok harinya. Syukurlah, ada beberapa dokter spesialis yang memberikan respons positif. Tak terasa, jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.00 waktu setempat. Dengan kondisi perut yang sudah teramat full, akhirnya rombongan kembali diangkut bus dari RS Mount E. Novena di kawasan Irawaddy menuju The Elizabeth Hotel di kawasan Orchard. Begitu tiba di hotel, mayoritas peserta langsung beristirahat untuk persiapan seminar besok pagi. Memang, kombinasi yang pas antara lelah perjalanan, ketatnya jadwal simposium, dan perut yang kenyang pasca gala dinner, mengakibatkan rasa kantuk luar biasa. Namun, saya putuskan tidak keburu tidur. Mumpung banyak mal yang belum tutup, saya memilih jalan-jalan sekadar mencari permen cokelat. Hanya jalan kaki sekitar 300 meter sudah sampai di Paragon Mall, Takashimaya Superblock, dan juga ada Lucky Plaza. Tempat yang disebut terakhir ini dikenal menjual berbagai barang dengan harga lebih miring—tentu saja murah untuk ukuran warga Singapore. Pedagang di Lucky Plaza juga dikenal ramah. Sebagian pedagang itu juga piawai bercakap
bahasa Melayu. Usai membeli permen cokelat, tak disangka saya dapat kejutan. Pemilik toko Rong Lee Da di blok B1 Nomor 12 Lucky Plaza itu mengaku akan segera pulang dan menutup tokonya. Begitu saya bayar permen cokelat, dia tiba-tiba memberikan dua kotak, satu kecil dan satu agak panjang. ‘’Ini buat kamu,’’ perempuan tua yang usianya sekitar 55 tahun itu. Saya tak banyak komentar dan hanya menjawab terima kasih sambil sedikit membungkukkan badan. Saya pikir, pemberian itu mungkin isinya tissue atau sapu tangan. Itu akan berguna ketika kita makan permen cokelat biar tidak celemotan di bibir. Puas sekitar satu jam jalan-jalan di kawasan Orchard Road dan Bideford Road, saya jalan kaki balik ke hotel. Lumayan ngos-ngosan, karena posisi hotel di puncak gumuk (bukit kecil) jantung kota Singapura. Sebelum tidur, saya penasaran dengan pemberian pedagang tua di Lucky Plaza tadi. Saya buka kotak itu, ternyata isinya tongsis. Iya, isinya ternyata memang tongkat narsis (tongsis) untuk memotret diri sendiri biar lebih eksis. Paham juga pedagang itu kalau saya sedang jalan sendirian di negeri orang. Pemberian yang bermanfaat. (*/c1/bersambung)
menuhi kebutuhan. Namun, tampaknya petani lebih senang mengirim cabai hasil produksinya ke Jakarta,” terang Ruspandi. Menurut Ruspandi, para petani cabai menyatakan bahwa kenaikan harga komoditas tersebut mengikuti harga cabai di Jakarta. Karena itu, perubahan harga cabai berlangsung sangat cepat.
Walaupun demikian, kenaikan harga cabai tersebut belum merata di seluruh pedagang. Hal itu karena sejumlah pedagang masih menggunakan patokan harga lama. Pedagang memprediksi harga cabai akan terus merangkak jika stok belum stabil. Sementara itu, harga tomat, ranti, bawang merah, dan bawang putih,
masih stabil. Bawang putih di banderol Rp 12 ribu dan bawang merah Rp 16 ribu. Harga tomat masih stabil Rp 4 ribu dan harga Ranti Rp 6 ribu. Harga empat komoditas tersebut berbeda dengan harga yang dijual di Pasar Blambangan. Harga di Pasar Blambangan cenderung lebih murah karena dijual secara grosir. (cin/c1/bay)
Memadukan Gerakan dengan Musik ■ LATIHAN...
Sambungan dari Hal 25
Latihan koreografi dan formasi itu dimulai pukul 08.00. Pada sesi pertama, peserta sub tema Seblang Olehsari terlebih dahulu berlatih koreografi diiringi live music. Mereka dilatih Wulan, penari dari Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Giliran selanjutnya, peserta sub tema Seblang Bakungan yang berlatih bersama penari senior, Subari Sofyan. Terlihat para peserta sangat serius mengikuti irama musik tradisional yang dikolaborasi dengan musik
modern hasil karya arranger musik Banyuwangi, Nanang A. Gerakangerakan tari peserta juga dipadukan dengan irama musik. Lagu-lagu tradisional juga terdengar berkumandang dari mulut sang penyanyi senior Banyuwangi, Supinah, secara langsung. ”Untuk Seblang Olehsari diiringi lagu Ojo Cilik Ati. Seblang Bakungan diiringi lagu Ukir Kawin dan Pethetan. Kemudian, dipadukan dengan lagu-lagu modern,” jelas Supinah. Sementara itu, Subari Sofyan, salah satu pelatih koreografi mengakui, penampilan para peserta
sudah lumayan bagus dan padu. ”Penampilan para peserta sudah 50 persen lah,” terang Subari. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda melalui Kabid Pemasaran, Endro Rahardjo mengatakan, latihan koreografi dan formasi tahap pertama itu untuk memadukan musik dan tari. ”Peserta juga berlatih formasi. Besok (hari ini, Red) giliran peserta dari BEC Cilik, sub tema Porobungkil dan BEC 2013 yang melakukan latihan koreografi dan formasi,” terang Endro. (tfs/c1/bay)
Berharap Ada Sinergi Pusat dan Daerah ■ BUPATI... Sambungan dari Hal 26
Kebutuhannya mencapai 7.000 tenaga kerja baru per tahun, baru terpenuhi 21 persen atau 1.500 orang. saja “Itu baru dari sisi bidang pelayaran. Padahal, kemaritiman sangat luas. Kebutuhan tenaga kerja di bidang lain seperti perikanan juga sangat tinggi,» katanya. Data juga menunjukkan, SDM bidang angkutan lepas pantai atau off shore masih sangat didominasi asing. Ini peluang besar bagi SDM Banyuwangi. Menurut Bupati Anas, Pemkab Banyuwangi mendukung penuh pengembangan SMK yang mempunyai bidang keahlian di bidang maritim. Ini tidak hanya domain Dinas Pendidikan, tapi juga Dinas Perikanan dan Kelautan. Alat-alat maupun lahan budi daya darat maupun laut yang dikelola Dinas Perikanan dan Kelautan
bisa digunakan siswa untuk belajar. “Yang tidak kalah penting, lembaga pendidikan kemaritiman yang ada di Banyuwangi telah saya minta untuk mengintensifkan penanaman visi kewirausahaan,” cetusnya. Anas juga berharap ada sinergi pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas SDM kemaritiman. Dia mencontohkan soal perlunya insentif biaya sertifikasi yang dibutuhkan para siswa. Sertifikat dasar yang dibutuhkan seorang pelaut minim ada tiga, yakni basic safety training, buku pelaut, dan sertifikat nautika atau teknik. “Biayanya sertifikat bervariasi. Mulai dari yang 300 ribu hingga Rp 1,8 juta. Ini perlu ditanggung bersama antara pemerintah pusat dan daerah,” papar mantan anggota DPR RI itu. Sementara itu, selain mengunjungi kampus II SMKN 1 Glagah, Bupati Anas juga ber-
kunjung ke kampus I SMKN. Di kampus I SMKN 1 Glagah, Bupati berbagi inspirasi sekaligus berdialog dengan kalangan siswa. Di hadapan siswa, Anas mengatakan, siswa yang miskin tidak perlu minder. Sebab, semua orang punya kesempatan yang sama untuk sukses. Dia juga mengingatkan siswa yang memiliki uang saku lebih agar disisihkan bagi teman yang tidak mampu atau anak yatim. “Bagi siswa yang orang tuanya masih hidup, jangan lupa meminta doa restu kepada orang tua,” pesannya. Acara diskusi dengan siswa SMK tersebut juga dimaksudkan sebagai rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Banyuwangi. “Saya sengaja ke SMK dengan bidang keahlian kemaritiman ini dalam rangkaian peringatan Sumpah Pemuda untuk menumbuhkan kembali kecintaan generasi muda terhadap dunia maritim,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Meteran PLN yang Dititipkan ke Pelanggan ■ RUTIN... Sambungan dari Hal 36
Hal itu, terang dia, dilakukan setelah petugas kontrol menemukan indikasi ada yang tidak cocok pada kwh meter (meteran) milik pelanggan. Dia juga menegaskan, pencopotan tidak semata-mata karena masalah pembayaran.
“Untuk kwh meter, (pencopotan) tidak hanya karena tidak membayar,” tegasnya. Mengenai pemeriksaan yang dilakukan petugas, dia menegaskan itu merupakan wewenang pihak PLN. Dia juga menjelaskan bahwa status barang, seperti meteran dan alat-alat PLN merupakan milik PLN yang statusnya dititipkan kepada pelanggan.
“Itu material PLN yang dititipkan kepada pelanggan,” terangnya. Dia juga meluruskan, denda yang dikenakan kepada pelanggan disesuaikan kerusakan atau keganjilan yang terjadi atas material PLN. Namun, jika itu kejadian alam, pihak yang bersangkutan tidak dikenai denda. “Kalau faktor alam, tidak dibebani denda,” ungkapnya. (sli/c1/abi)
Siswa Dilarang Naik Motor ■ SEDIAKAN... Sambungan dari Hal 36
Kebanyakan para siswa/I tersebut usianya belum genap 17 tahun alias tidak memenuhi persyaratan untuk mengajukan permohonan pembuatan SIM. Kalau tidak memiliki SIM, dan tak lihai mengemudi, mengapa setiap hari ratusan atau mungkin juga ribuan pelajar dibiarkan saja naik sepeda motor saat berangkat maupun pulang sekolah? Tentu akan banyak alasan untuk membenarkan hal ini. Alasan jarak tempuh, dan orang tua tak bisa mengantarkan mereka berangkat sekolah dan menjemput saat pulang sekolah akan jadi alasan tersendiri. Kemudian, polisi cenderung ”membiarkan” saja mereka naik motor meski jelas-jelas tak memiliki SIM, sehingga membuat para pelajar merasa tak bersalah ketika mengendarai motor di jalan raya. Selain polisi yang tak secara tegas melarang mereka naik motor, pihak sekolah juga cenderung ”membiarkan” para siswanya berangkat dan pulang naik motor sendiri. Bahkan, sudah menjadi rahasia umum, ada beberapa sekolah baik SMP maupun SMA/sederajat dengan sengaja ”menyediakan” lahan parkir untuk kendaraan para siswa tersebut. Memang beberapa sekolah berbeda dalam menyikapi banyaknya siswa yang mengendarai motor saat berangkat dan pulang belajar. Ada yang dengan sengaja membiarkan siswanya memarkir kendaraannya di areal sekolah, namun ada juga yang cenderung malu-malu. Misalkan ada pihak sekolah membiarkan siswanya membawa motor, namun melarang menaruh motornya di areal halaman sekolah. Tapi persis di depannya atau di dekat kampus sekolah tersebut, justru ada ”pihak ketiga” yang membangun tempat parkir khusus untuk menampung ratusan kendaraan siswa. Jadi intinya sama saja, sama-sama membiarkan muridnya membawa sepeda motor dan sama-sama membiarkan muridnya melanggar hukum!. Dan mungkin juga secara tidak sadar membiarkan siswanya mengalami kecelakaan di jalan raya, dan mungkin juga sengaja membiarkan siswanya keluyuran usai jam pelajaran di sekolah. Sebab sudah banyak kita jumpai, ada siswa yang pulang sekolah justru tidak langsung pulang ke rumah. Tapi masih keluyuran ke beberapa tempat bersama teman-temannya. Operasi satuan polisi pamong praja di kota Genteng dan beberapa kecamatan lain bisa menjadi salah satu buktinya. Penegak peraturan daerah tersebut sering kali menemukan oknum pelajar putra dan putri yang kedapatan menggelar pesta minuman keras di beberapa tempat, bahkan pada malam hari. Usut punya usut, oknum para pelajar tersebut ternyata tidak masuk sekolah ketika jam pelajaran
dimulai, dan tidak pulang ke rumah ketika jam pelajaran usai. Tapi justru keluyuran dengan membawa motornya. Jadi persoalan banyaknya siswa yang membawa kendaraan saat berangkat dan pulang sekolah, bukan hanya masalah melanggar undang-undang lalu lintas dan bukan hanya masalah hilangnya nyawa di jalan raya, namun juga masalah merebaknya kenakalan di kalangan pelajar. Untuk itu, stake holder perlu duduk bersama mencari solusi terhadap persoalan ini. Memikirkan jalan keluar agar para siswa bisa berangkat sekolah tidak terlambat tanpa harus naik motor sendiri. Misalkan pemerintah bisa menyediakan angkutan khusus pelajar yang setiap pagi bisa menjemput di pos tertentu dan saat pulang sekolah para siswa juga dijemput angkutan pelajar di pos tertentu pula. Sehingga orang tua di rumah tak perlu lagi khawatir ketika jam pulang sekolah ternyata anaknya belum juga sampai di rumah, orang tua juga tak perlu khawatir anaknya keluyuran hingga larut malam bahkan hingga pagi lagi. Orang tua juga tak perlu khawatir anaknya mengalami kecelakaan di jalan raya, karena naik angkutan khusus pelajar yang sopirnya sudah dewasa dan punya SIM. Atau bisa juga ditegakkan peraturan lalu lintas. Misalkan polisi dengan tegas melarang para pelajar naik motor di jalan raya karena jelas-jelas tak memiliki SIM. Begitu juga para kepala sekolah dan guru selalu mengingatkan dan melarang siswanya naik motor sekaligus tidak ‘menyediakan’ lahan parkir di dekat sekolah. Lalu bagaimana mereka berangkat sekolah jika tak ada angkutan khusus pelajar dan tak boleh naik motor? Tentu bisa dengan naik sepeda pancal. Toh, banyak juga siswa tingkat SMP/SMA/sederajat yang berangkat dan pulang sekolah naik sepeda pancal. Mereka juga tidak terlambat. Sebab para siswa yang naik sepeda pancal dan mengetahui jam masuk sekolah jam 07.00, malam hari sebelum tidur sudah mempersiapkan diri untuk bangun pagi-pagi sekali. Sebab, mereka sadar jika tidak mandi pagi sekali dan tak segera berangkat sekolah, maka mereka bakal terlambat. Karena saat berangkat harus naik sepeda pancal yang tak bisa secepat sepeda motor. Jadi solusi melarang siswa naik motor dan mengalihkan naik sepeda pancal, paling tidak bisa menjadi solusi terbaik sementara jika pemerintah belum siap menyediakan angkutan khusus pelajar. Selain bisa mengajarkan siswa agar disiplin waktu, naik sepeda pancal saat berangkat dan pulang sekolah juga sekaligus mengajarkan mereka hidup sederhana sejak dini. Begitu bukan? (*) *) Kepala Biro Radar Genteng
RADAR GENTENG
36
R A D A R
CATATAN
Sediakan Angkutan Pelajar agar Siswa tak Tewas di Jalan BEBERAPA hari ini kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar sebagaimana diberitakan Jawa Pos Radar Banyuwangi sungguh mengerikan. Pertama dialami Ipan Dwi Afani, 17, seorang pelajar SMAN I Muncar. Dia meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Kosgoro, masuk Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar pada Selasa (14/10). Kecelakaan lalu lintas tersebut bermula ketika korban dibonceng rekannya sesama pelajar, Birawang, 17, dengan naik motor Honda Beat bernopol P 6004 X ketika dalam perjalanan pulang sekolah. Sepuluh hari kemudian (24/10) Isma, 16, seorang pelajar SMAN 1 Tegaldlimo, menabrak pedagang bakso di jalan raya depan Maposlek Gambiran. Sore itu, Isma bersama beberapa temannya sesama pelajar naik motor dan tanpa sebab yang jelas kemudian menabrak pedagang bakso dari belakang. Meski tak sampai mengakibatkan korban jiwa, namun akibat kecelakaan lalu lintas OLEH pada sore hari tersebut, sang Abdul Aziz* pedagang bakso bernama Malikus Shomad, 20, harus terjungkal di jalan raya dan dagangannya berserakan di jalan. Empat hari kemudian (28/10) giliran Ulum Nafiah,16, pelajar SMAN I Genteng, membonceng seorang temannya Rozi Riviana Pratiwi,16, dengan naik motor Vario P.2366 ZW dari arah Kota Jajag menuju Kecamatan Genteng. Namun, ketika motor yang dikemudikan sampai di jalan raya masuk Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, Ulum Nafi’ah bermaksud mendahului bus yang ada di depannya. Tapi apa yang terjadi, motornya justru menyenggol bodi bus harapan baru di depannya, sehingga menyebabkan Ulum terjatuh di jalan. Dia pingsan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Al-Rohmah, Kecamatan Gambiran. Tentu ketiga kasus kecelakaan yang melibatkan para pelajar SMA tersebut bukanlah yang pertama. Sebab dalam catatan wartawan koran ini, hampir setiap bulan ada kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Bayangkan saja, bila dalam sebulan ada tiga kali kejadian pelajar mengalami kecelakaan lalu lintas sebagaimana di atas, masing-masing luka ringan, luka berat dan meninggal dunia, maka dalam setahun berarti ada 12 nyawa siswa/I melayang di jalan akibat kecelakaan lalu lintas. Pertanyaannya adalah, mengapa para siswa tersebut mengalami kecelakaan di jalan raya? Tentu karena mereka dianggap belum menguasai cara mengemudi kendaraan dan secara undang-undang lalu lintas belum dikatakan dewasa. Sebab dalam usia yang masih anak-anak tersebut bisa dipastikan mereka belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) n Baca Sediakan...Hal 35
BAGAIMANA INI
ABDUL AZIZ/RABA
PENUH LUBANG: Jalan raya Desa Karetan menuju Kecamatan Tegaldlimo rusak berat.
Jalan Raya KaretanTegaldlimo Parah PURWOHARJO - Kondisi jalan dari Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, menuju Kecamatan Tegaldlimo, cukup memprihatinkan. Di sepanjang jalur itu banyak aspal yang mengelupas dan berlubang. Padahal, jalan di sekitar jalan itu telah diperbaiki dan di-hotmix. Namun, khusus jalur menuju Kecamatan Tegaldlimo masih belum diaspal. (azi/c1/abi)
Jawa Pos
Kamis 30 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Warga Tuntut Lahan Garapan Tuding Perhutani Jual Lahan kepada Warga Lain TEGALDLIMO - Ratusan warga pesanggem (penjaga lahan) yang tinggal di sekitar hutan Dusun Paluagung, Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo, menggelar aksi menuntut lahan kemarin sore. Dalam aksi itu, mereka berkumpul di tepi Petak 100 dan 101 KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. Dengan membawa beberapa poster berisi tuntutan dan kecaman, ratusan warga yang berangkat dari Kampung Erpa, Dusun Paluagung, Desa Kendalrejo, itu menanyakan kejelasan status tanah yang selama ini telah dijaga dan dirawat. Aksi protes yang dilakukan warga itu, dipicu informasi yang didapat warga tentang penyewaan lahan yang dilakukan KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. Dalam penyewaan itu, para pesanggem yang selama ini menggarap lahan tidak dilibatkan. “Kita yang menjaga dan merawat tapi tidak dilibatkan,” salah satu tokoh masyarakat, Sarmin, 54. Menurut Sarmin, informasi Perhutani telah menyewakan lahan pada pihak ketiga menimbulkan keresahan warga. Karena lahan yang disewakan itu, sebagian besar menjadi garapan warga. “Kita dapat informasi itu sebulan lalu,” katanya. Saat ini, jelas dia, ada beberapa orang dari luar daerah tiba-tiba datang dan melakukan kegiatan penggarapan lahan di lahan yang menjadi garapan warga. Orang dari luar daerah itu, mengaku telah membeli lahan dari Perhutani. “Saya
SHULHAN HADI/RABA
MINTA HAK: Warga pesanggem yang tinggal di sekitar hutan menuntut lahan sore kemarin.
telah membeli dari orang Perhutani,” terang Sarmin menirukan pengakuan orang luar daerah itu. Pengakuan itu membuat Sarmin yang telah menggarap lahan sejak 1970 berang. Dari informasi yang diterima warga, lahan yang dijual kepada pihak luar daerah itu cukup luas. Harga per patok dengan luas 25 meter kali 100 meter dengan harga sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta. “Warga resah karena lahan itu ditawarkan pada warga di luar daerah,” ungkapnya. Menyikapi aksi warga itu, Forpimka Tegaldlimo langsung turun lapangan. Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini; Kapolsek Tegaldlimo, AKP Heri Purnomo; dan Danramil Tegaldlimo, Kapten Inf. Sunyoto, memfasilitasi warga dalam menyampaikan aspirasi. “Kami hanya ingin lahan, dan semua pungli (pungutan liar) ditiadakan,” cetus salah
satu warga, Jainal. Warga lainnya, Ahmadi meminta pemerintah bisa memfasilitasi agar Perhutani kembali memberikan lahan garap kepada warga sekitar hutan. Selain itu, mereka berharap agar para pemodal dari luar daerah tidak diberi keleluasaan menguasai lahan. “Keluarkan pemodalpemodal itu,” tuntutnya. Ahmadi menyampaikan keinginan warga tidaklah berlebihan. Apalagi selama ini, mereka bisa diajak berkoordinasi untuk menjaga keamanan hutan. “ Kami ini 24 jam menjaga hutan, giliran enaknya kami ditinggal,” kecamnya. Menanggapi permintaan warga itu, Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini menyatakan akan memperjuangkan nasib warga tersebut. “Tak tampung. Wes paham aku (saya tampung. Saya sudah paham (keinginan warga),” janji camat
di hadapan warganya. Sementara itu Asper BKPH Curahjati, KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Sugeng Wahono menegaskan kejadian ini kemungkinan besar hanya persoalan miskomunikasi antara pihak pesanggem dengan Perhutani. Mengenai warga yang menuntut pemberian lahan di kawasannya, terang dia, itu bisa dilakukan selama yang bersangkutan menjadi anggota lembaga masyarakat daerah hutan (LMDH). “AD/ART LMDH itu, mereka yang berhak mendapat lahan itu anggota LMDH,” ujarnya. Terkait soal pungli yang disebut oleh beberapa warga, Sugeng mengaku tidak tahu menahu. Tapi yang pasti, warga tidak perlu khawatir, ke depan dipastikan bisa mendapatkan apa yang mereka harapkan. “Saya tidak tahu soal pungli,” katanya. (sli/c1/abi)
Rutin Bayar Rekening, Meteran Dibongkar PLN CLURING - Sudah sepekan keluarga Jumai, 50, warga Dusun Krajan, Desa Sraten, tidak bisa melakukan aktivitas secara maksimal pada malam hari. Sebab, aliran listrik di rumahnya diputus dan meterannya di dibongkar petugas PLN. Padahal, selama ini Jumai yang mengaku buta huruf itu rutin membayar rekening listrik di KUD Tri Jaya, Desa Sraten, Kecamatan Cluring. “Anak-anak tidak bisa belajar,” terang Jumai. Jumai mengaku tidak tahu alasan PLN membongkar meteran dan memutus aliran listrik di rumahnya. Saat dia istirahat di rumah tiba-tiba datang lima petugas PLN dan memeriksa meteran. “Katanya ada kerusakan,” ujarnya. Salah satu petugas, jelas dia, mengatakan Jumai melakukan pelanggaran dan akan didenda. “Saya kaget sekali disebut melakukan pelanggaran, padahal saya tidak pernah mengotak-atik meteran karena takut setrum,” ungkapnya. Terkait masalah listrik di rumahnya itu, Jumai mengaku telah menerima surat panggilan dari PLN Rogojampi. Dirinya diminta datang. “Saya telah menghadap dua kali,” jelasnya. Saat datang, lanjut dia, petugas PLN Rogojampi meminta dirinya membayar uang Rp 2,7 juta. Uang sebanyak itu, jelas dia, katanya untuk biaya pemasangan meteran. “Saya tidak mau membayar, wong saya merasa tidak salah, kok,” cetusnya. Anehnya, petugas PLN Rogojampi melunak dan hendak memberikan diskon. Tetapi, Jumai bersikukuh tidak mau karena merasa tidak bersalah. Dia menolak membayar denda
PADAM: Meteran di rumah Jumai dibongkar petugas PLN Rogojampi.
SHULHAN HADI/RABA
tersebut. “Saya disuruh membayar Rp 1 juta. Kekurangannya dicicil sampai enam bulan, tapi saya tetap tidak mau,” katanya. Kepala Desa (Kades) Sraten, Rahman Mulyadi, mengaku te-
lah dilapori Jumai terkait listrik di rumahnya yang dibongkar PLN. “Dia (Jumai) disuruh membayar, lucunya bisa ditawar,” ungkapnya. Rahman mengaku telah mendatangi kantor Unit Pelayanan
PLN Rogojampi bersama Jumai. Namun, belum ada penyelesaian yang memuaskan. “Kata karyawan, PLN sedang kejar target. Tapi kenapa warga saya ditarget,” cetusnya. Sementara itu, Kepala PLN Pelayanan Rayon Rogojampi, Syaifudin, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya memang telah melakukan pelepasan meteran listrik tersebut. “Ada berkasnya Pak Jumai,” ujarnya n Baca Rutin...Hal 35