Radar Banyuwangi | 30 September 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 30 SEPTEMBER TAHUN 2014

HUKUM

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Usul Pimpinan DPRD Terkatung Ada Perbedaan Nama, Gubernur Belum Bisa Menerima BANYUWANGI - Keputusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Banyuwangi mengusulkan nama pimpinan definitif dewan yang tidak sesuai rekomendasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD Jatim berbuntut panjang. Gara-gara hal itu, usul nama-nama pimpinan dewan yang diajukan DPRD Banyuwangi ditolak Gubernur Jatim, Soekarwo. Akibatnya, pelantikan pimpinan DPRD Banyuwangi belum bisa dilakukan. Dampak lebih lanjut, pembentukan alat-alat kelengkapan lembaga wakil rakyat tingkat kabupaten tersebut juga tidak bisa dilakukan. Sehingga, para anggota dewan yang terhormat itu belum bisa melakukan tugas sebagai wakil rakyat secara optimal.

NIKLAAS ANDRIES/RABA

MENUJU SEL: Bagus dan Wika usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin (29/9).

Ortu Pembuang Bayi Dihukum Setahun BANYUWANGI - Penyesalan mendalam diperlihatkan Bagus Putro Prakoso, 19, dan Wika Andariyatul Bawaidah, 18. Pasangan kekasih itu mengaku menyesal membuang bayi hasil hubungan cinta mereka. Rupanya, penyesalan mereka mampu menyentuh hati dan nurani majelis hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi. Dalam persidangan pemungkas kemarin (29/9), keduanya akhirnya mendapat vonis satu tahun penjara atas perbuatannya tersebut ■ Baca Ortu...Hal 39

IDUL ADHA

Yusieni

Calon Pimpinan DPRD Banyuwangi Periode 2014-2019 ■ I Made Cahyana Negara (PDIP) ■ Joni Subagio (PKB) ■ Ismoko (Golkar) ■ Yusieni (PD) atau ■ Sri Utami Faktuningsih (PD)?

Pimpinan Sementara DPRD Banyuwangi, Joni Subagio mengatakan, surat usul pimpinan definitif DPRD Banyuwangi kepada Gubernur Jatim ditolak. Kabar penolakan tersebut dia terima dari Sekretaris Pemerintah Provinsi Jatim kemarin (29/9). “Penolakan terjadi karena satu pimpinan, yakni dari PD, tidak mendapat legitimasi induk organisasinya, dalam hal ini DPD PD Jatim,” ujarnya. Dikatakan, DPRD mengusulkan empat nama dari empat partai politik (parpol) peraih suara terbanyak Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 tingkat Banyuwangi untuk menempati pos pimpinan lembaga dewan ■ Baca Usul...Hal 39

Sri Utami Faktuningsih

Alamat Daerah Pemilihan Perolehan Suara Background Suami

: Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo : Banyuwangi IV : 4.051 : Pengusaha : Sunarko Wijaya

Alamat Daerah Pemilihan Perolehan Suara Background Suami

: Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar : Banyuwangi III : 4.768 : Pengusaha : Wahyu Widodo

Michael: Ada Pihak yang Ingin Memainkan PD KABAR penolakan Gubernur Jatim Pak De (Gubernur itu masih di meja Bagian Hukum Pemprov atas usulan pimpinan dewan dari Jatim,” ujarnya via sambungan telepon S o e k a r w o ) b a r u sore kemarin (29/9). Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Banyuwangi di- masuk hari ini (kemarin, Red). Michael menjelaskan, usul pimpinan bantah keras Ketua DPC PD Michael Kami juga sudah berkomuni- DPRD Banyuwangi itu masih di meja Bagian Hukum Pemprov Jatim karena Edy Hariyanto. Sebaliknya, Michael menuding ada pihak-pihak lain yang kasi dengan beliau. Dinya- Gubernur Soekarwo baru masuk kanberusaha “menggoyang” internal DPC takan tidak ada masalah.’’ tor kemarin setelah menjalani kunjungPD Banyuwangi. an kerja ke Manado. “Pak De (SoekarMICHAEL EDY HARIYANTO Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banywo) baru masuk hari ini (kemarin, Red). Ketua DPC PD Banyuwangi uwangi, Michael mengatakan pihaknya Kami juga sudah berkomunikasi densudah mengecek kabar penolakan tersebut di Sekretariat Pemprov gan beliau. Dinyatakan tidak ada masalah,” paparnya ■ Baca Michael...Hal 39 Jatim. “Sudah saya cek di Pemprov Jatim. Usulan pimpinan dewan

Koor Indah: Uhuk-uhuk... Hak Zim....

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

MAAF, khusus untuk tulisan haji hari ini tidak pakai foto. Sebab, saru bin wagu kalau fotonya ditampilkan. Kurang etis. Masak foto orang sedang batuk ditampilkan. Ngekel lagi uhuk-uhuk-nya. Batuk masal. Itulah yang sedang dialami jamaah haji. Suara batuk berjamaah itu mirip

suara koor besar di dalam masjid. Sudah terdengar nyaring sejak di Masjid Nabawi, Madinah, dua pekan silam. Sampai sekarang masih jadi pertanyaan besar di kepala saya: kenapa uhuk-uhuk hak zim itu terjadi hanya di dalam masjid. Baik di Masjid Nabawi dan terutama di Masjid Alharam. Juga di se-

Laporan: SAMSUDIN ADLAWI Dari Makkah, Arab Saudi

jumlah masjid lain. Seperti masjid di depan maktab saya maupun masjid di lantai dasar maktab (Hotel Nasamat Alkhair). Suara jebres-jebres pecah sejak jamaah duduk di dalam masjid. Lalu, disambung koor uhukuhuk. Kian menjadi-jadi ketika salat dimulai. Mulanya satu jamaah yang hak zim. Lalu,

disambung uhuk uhuk satu jamaah yang lain. Terus disambung lain. Mulai saf awal sampai paling belakang. Dari samping kanan sampai samping kiri. Ada yang uhuk-nya cuma sekali. Ada yang dua kali. Tiga kali. Bahkan sampai uhuk-uhuk... uhuk-uhuk... uhuk-uhuk... uhukuhuk... ■ Baca Koor...Hal 39

BERSIH: Penjual ternak memberi pakan sapi di tepi Jalan Brawijaya, Banyuwangi, kemarin (29/9).

Disnak Waspadai Penyakit Anthrax BANYUWANGI - Dinas Peternakan (Disnak) Banyuwangi mengimbau agar masyarakat mewaspadai penyakit anthrax. Sebab, penyakit hewan tersebut juga bisa menular ke manusia. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnak Banyuwangi, Bambang Sugianto mengatakan, sejauh ini belum ada tanda-tanda ternak di Bumi Blambangan mengidap anthrax. Namun, masyarakat tetap wajib mewaspadai ternak kurban yang bisa terjangkit anthrax. Saat ini, kata dia, daerah endemis penyakit anthrax masih berada di sekitar Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Oleh karena itu, warga Jawa Timur tetap perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap ternak kiriman dari luar daerah. Apalagi, Banyuwangi juga dekat Bali, NTB, dan NTT. Dia menjelaskan, anthrax juga dapat menular ke hewan jenis kerbau, sapi, dan domba. Salah satu ciri hewan yang terkena penyakit anthrax adalah mati mendadak ■ Baca Disnak...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Heri Edi Susanto, Juru Parkir Teladan Banyuwangi 2014

Kerja Keras dan Menabung agar Bisa Kuliah Dari 342 juru parkir (jukir) di Banyuwangi, Heri Edi Susanto, 24, warga Kelurahan Kebalenan, berhasil dinobatkan sebagai jukir teladan oleh Polres Banyuwangi. CHIN JULLIEN, Banyuwangi HARI Senin malam, tepatnya tanggal 22 September 2014 lalu, merupakan saat-saat yang tidak bisa dilupakan Heri Edi Susanto. Malam itu Heri yang merupakan jukir binaan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi itu mendapatkan penghargaan. Polres Ba-

GALIH COKRO/RABA

MUDA: Heri Edi Susanto

nyuwangi menobatkan Heri sebagai juru parkir teladan. Sementara itu, saat ditemui kemarin (29/9), Heri tampak berada di Koperasi Simpan Usaha (KSU) Barokah Bersama di dalam Terminal Brawijaya, Lingkungan Karang Ente, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. Ya, selain bekerja menjadi jukir pada malam hari, Edi juga bekerja di bidang lain. Saat pagi hingga sore, Heri bekerja di KSU yang didirikan khusus untuk kalangan jukir tersebut. Setelah basa-basi sejenak, Heri menceritakan pengalamannya mendapat penghargaan sebagai jukir teladan. Sehari sebelum pemberian penghargaan tersebut, Heri menerima telepon dari pengawas jukir ■

Usul pimpinan DPRD terkatungkatung Pusat dan daerah ternyata sama rumitnya

Warga Sampangan Muncar nikmati air bersih Sebelumnya malah pakai air kemasan ya?

Baca Kerja...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Selasa 30 September 2014

Tatib DPRD Tunggu Pengesahan Pimpinan BANYUWANGI - Kerja maraton yang dilakoni Panitia Kerja (Panja) Tata Tertib (Tatib) DPRD Banyuwangi akhirnya mencapai finish kemarin (29/9). Panja yang beranggota 25 orang dari lintas fraksi itu berhasil menuntaskan pembahasan peraturan yang mengatur internal DPRD periode 2014-2019. Wakil Ketua Panja Tatib DPRD, Syamsul Arifin mengatakan, pada rapat kemarin panja melakukan sinkronisasi draf tatib dewan dengan hasil konsultasi yang telah dilakukan. Sebelumnya, panja telah menggelar konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Sekretariat DPR RI, serta Biro Pemerin-

SIGIT HARIYADI/RABA

BAKTI NYATA: Prajurit TNI bersama masyarakat Kelurahan Penataban membersihkan dan mengeruk sedimen Sungai kemarin.

Prajurit TNI Bersihkan Sungai GIRI - Ratusan anggota TNI turun gunung membersihkan aliran sungai yang mengalir di tengah permukiman warga Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, pagi kemarin (29/9). Dibantu personel Kepolisian dan warga sekitar, para prajurit berseragam loreng itu tampak sibuk mengambil sampah dan mengeruk lumpur yang mengendap di sungai yang mengalir di kawasan padat penduduk tersebut. Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Inf Mangapul Hutajulu melalui Perwira Seksi Operasional (Pa-

si Ops) Lettu Inf Misdari mengatakan, kegiatan karya bakti kemarin digelar dalam rangka peringatan hari ulang tahun (HUT) TNI ke-69 tahun 2014. “Sasaran Kodim 0825 di Kelurahan Penataban, yakni membersihkan sungai. Sungainya kumuh, banyak sampah yang dibuang sembarangan, mulai kantong plastik bahkan popok bayi,” ujarnya. Dikatakan, Kodim 0825 mengerahkan 150 personel. Ratusan personel itu berasal dari 24 Koramil se-Banyuwangi. “Kami dibantu pihak Kepolisian, Linmas,

dan masyarakat sekitar membersihkan aliran sungai sepanjang 450 meter,” kata dia. Menurut Misdari, karya bakti tersebut diharapkan mampu menggugah masyarakat membersihkan lingkungan. Dengan demikian, lingkungan menjadi semakin nyaman, bersih, dan sehat. Sementara itu, Lurah Penataban, Wilujeng Esti Utami mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kodim 0825 Banyuwangi untuk menggelar kerja bakti masal tersebut. “Peringatan HUT TNI ke 69 kami manfaatkan un-

tuk menggelar karya bakti di wilayah kami. Pengerukan sungai ini kami tujukan untuk memberi support kepada masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan,” cetusnya. Tujuan lain, imbuh Wilujeng, karya bakti prajurit TNI, Polri, dan masyarakat itu dilakukan untuk menyongsong penilaian Adipura sekaligus menyongsong musim hujan. “Kegiatan kali ini juga bertujuan menyukseskan program kebersihan yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Ancam Pidanakan Tambang Pasir Liar BANYUWANGI - Aktivitas pengusaha tambang pasir nakal membuat aparat Satpol PP gerah. Meski kerap kali dirazia, tapi aktivitas penambangan pasir liar tetap berlanjut. Tidak ingin diremehkan, polisi penegak peraturan daerah itu pun siap mengambil dan menempuh upaya hukum terhadap pengusaha tambang pasir liar itu. Satpol PP bersiap menyeret pengusaha tambang pasir nakal ini ke ranah hukum.

Kasi penindakan dan penyidikan Satpol PP Ripai menegaskan, Satpol PP tidak akan segan untuk menempuh jalur hukum terhadap pengusaha nakal yang mokong beroperasi. “Berani mencopot segel penutupan di galian C, kami akan menggunakan jalur hukum,” ancam Ripai. Penutupan galian tipe C menjadi fokus perhatian petugas Satpol PP Banyuwangi. Meski kerap melakukan razia sejumlah tambang pasir namun kegiatan

tambang pasir liar masih marak. Ripai mengungkapkan, ada sekitar 20 lokasi tambang pasir yang akan segera ditutup operasinya. Mereka tidak memiliki izin usaha. Akibat dari kegiatan tambang pasir itu, sejumlah kawasan berpotensi mengalami kerusakan lingkungan. Untuk menutup tambang pasir yang tersebar di sejumlah kecamatan di Banyuwangi itu, Satpol PP akan berkoordinasi dengan beberapa elemen. Jajaran forpimka, Dinas Perdagang-

an dan Pertambangan, Badan Lingkungan Hidup, hingga kepolisian akan dilibatkan dalam operasi penertiban. Dalam satu bulan ini, Satpol PP sudah menutup 16 tambang pasir liar. Senin (29/9) kemarin, ada lima tambang pasir yang ditutup. Seluruh tambang pasir seluruhnya ada di kecamatan Rogojampi. “Kasusnya sama. Kelima tambang pasir yang ditutup itu tidak memiliki izin,” ungkap Rifai kemarin. (nic/c1/afi)

SIGIT HARIYADI/RABA

Syamsul Arifin

tahan dan Hukum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Menurut Syamsul, pada rapat finalisasi tatib kemarin, semua klausul yang sempat menjadi per-

debatan di internal panja berhasil disepakati. “Kami sudah mendapat referensi yang cukup dan regulasi yang benar, baik tentang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010 maupun Undang-Undang (UU) 17 Tahun 2014,” ujarnya. Dikatakan, selama menggunakan dana APBD, kerja sama pemerintah daerah dengan pihak ketiga, daerah lain, maupun internasional, harus mendapat persetujuan dewan dan disetujui melalui mekanisme rapat paripurna. Kerja sama pemerintah yang menggunakan dana APBD itu tidak cukup hanya dilakukan dengan persetujuan pimpinan dewan n Baca Tatib...Hal 39

Tertibkan Baliho Kedaluwarsa BANYUWANGI - Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) melakukan operasi penertiban baliho dan spanduk yang izinnya kedaluwarsa. Selain menertibkan baliho, Pol PP juga menertibkan beberapa lapak PKL yang mangkal di sepanjang trotoar jalan kemarin (29/9). Operasi penertiban yang dipimpin Kabid Trantib Umum Agus Wahyudi itu menyisir sepanjang Jalan Hos Cokroaminoto, Jalan Letkol Istiqlah, Jalan PB. Sudiman, dan Jalan Adi Sucipto. Di Jalan Hos Cokroaminoto petugas berhasil menertibkan sebuah baliho berukuran 4x6 meter milik salah satu merek sepeda motor yang masih terpasang meski izinnya sudah habis. Petugas juga menurunkan sebuah spanduk rokok yang dipasang tanpa stiker dari Dinas Pendapatan. “ Kami terpaksa menertibkan karena melanggar ketentuan perbup dan mengganggu keindahan kota,” ujar Agus Wahyudi. Sementara di jalan Letkol Istiqlah,

GALIH COKRO/ RABA

DIRAZIA: Petugas Satpol PP melepas baliho yang sudah habis masa berlaku izinnya di Jalan Hos Cokroaminoto Senin kemarin (29/9).

petugas menertibkan gerobak dan bangku milik PKL yang ditinggal di tepi jalan raya. Gerobak dan bangku tersebut tidak boleh berada di tepi jalan raya selama tidak digunakan berjualan. “Kami sudah imbau agar selesai berjualan kondisi tepi jalan raya bersih kembali,” seru Agus. Penertiban rutin tersebut dilakukan setiap minggu untuk menjaga keindahan kota. Sesuai Per-

bup Nomor 5 Tahun 2013, jalan yang harus steril dari spanduk, yakni sepanjang Jalan Ahmad Yani, Adi Sucipto, Simpang Lima, PB. Sudirman, dan Jalan S.Parman. Selain itu, spanduk juga tidak boleh dipasang di RTH, diikat di tiang telepon, tiang listrik, dan dipasang melintang di jalan raya. “ Ini juga bagian peran kita mempertahankan piala Adipura,” tandasnya. (ddy/c1/afi)

Kang Yanto Siap Pilkada Langsung atau Tidak BANYUWANGI-Pengesahan undang-undang (UU) pilkada tidak langsung oleh DPR RI, menuai reaksi di kalangan masyarakat Banyuwangi. Banyak yang mendukung, namun tidak sedikit yang menolaknya. Bagaimana bakal calon bupati (Bacabup) menyikapinya? Bacabup Drs. HM. Suyanto, SIP, MA justru menegaskan kesiapannya untuk bersaing dalam pilkada 2015, baik melalui pilkada langsung maupun tidak langsung. Suyanto mengaku siap menghadapi pilkada langsung maupun tidak langsung. Jika harus bersaing dalam pilkada tidak langsung, kata dia, pihaknya telah membangun komunikasi positif dengan kalangan partai politik (Parpol) di Banyuwangi. Langkah-langkah pendekatan dan penyamaan visi misi demi membangun Bumi Blambangan, juga telah dilakukan dengan parpol-parpol tersebut. “Jika memang pilkada Banyuwangi tahun depan melalui DPRD, maka tidak ada masalah bagi saya. Saya telah berkomunikasi politik dengan parpol-parpol yang memiliki kursi di gedung dewan,”tegas pria yang akrab disapa Kang Yanto itu, kemarin. Namun, jika Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan terhadap UU pilkada tidak langsung, Kang Yanto tetap optimistis mampu bersaing dalam pilkada langsung. Sebab, mantan atase pendidikan di Pakistan, India, dan Srilanka, itu

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

ISTIMEWA

Suyanto telah memiliki kedekatan dengan masyarakat Banyuwangi dari berbagai lapisan. Baik itu dari kalangan ulama dan tokoh agama, birokrasi pemerintahan, kalangan pendidikan, tokoh masyarakat, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun kalangan wong cilik. “Saya sering berdiskusi dengan berbagai kalangan. Bahkan, tukang becak, bakul, dan pedagang kaki lima (PKL) pun saya ajak berdiskusi untuk menyerap aspirasi tentang pembangunan ekonomi, sosial budaya, dan infrastruktur di Banyuwangi,” tutur pria asal Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar itu. Jumat lalu (26/9), Kang Yanto menerima berkas visi misi dari mantan Bupati Banyuwangi almarhum H. Samsul Hadi yang disera-

hkan istri almarhum, Hj. Erna Samsul Hadi. Pria yang hobi melantunkan lagu berbahasa Using itu kini tengah mempelajari visi misi yang diwariskan mantan bupati yang membangun Bandara Belimbingsari itu. Di antara, visi misi yang diamanatkan oleh Kang Samsul kepada Kang Yanto itu adalah penyelenggaraan tugas pembangunan. Disebutkan bahwa pembangunan harus berbasis optimalisasi sumber daya lokal secara berkelanjutan, yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya sosial, sumber daya alam, dan sumber daya buatan. Pembangunan menggunakan pendekatan partisipatif dan bottom up planning. Kemudian melakukan keterpaduan, yakni intergrasi dan sinergi, serta penajaman prioritas. Kerjasama antardaerah, meliputi kabupaten/kota, provinsi, dan stakeholder, itu penting. Termasuk pengembangan sumber daya keuangan dan penggunaan teknologi tepat guna berwawasan lingkungan. “Visi misi dari Kang Samsul itu bagus-bagus dan sedang saya pelajari agar bisa match (nyambung, Red) dengan visi misi saya nanti,” cetus Kang Yanto seraya menyatakan siap melaksanakan amanah visi misi tersebut jika dipercaya Allah memimpin Banyuwangi.(*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 3 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www. radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@ gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 30 SEPTEMBER

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Mundur Sunardi! SITUBONDO-Puluhan massa yang mengatasnamakan aliansi kader demokrat (Alkat) berunjuk rasa siang kemarin (29/9). Mereka, menuntut agar Ketua DPC Demokrat, Sunardi mudur dari jabatannya. Massa ju-

ga meminta agar Sunardi dipecat dari keanggotaan DPRD karena telah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi. Tidak hanya itu, langkah Sunardi yang menggugat perdata Polres Situbondo membuat mas-

UNJUK RASA: Sejumlah massa Alkat melintas di jalan Protokol Situbondo menuntut Sunardi mundur dari ketua Partai Demokrat Situbondo.

sa merasa geram. Mereka menilai, pria asal Kecamatan Banyuglugur tersebut merupakan satusatunya warga di Indonesia yang melawan institusi Polri setelah dijadikan tersangka korupsi n Baca Mundur...Hal 37 NUR HARIRI/JPRS

TNI AD Akan Beli Apache PENDIDIKAN

BANYUPUTIH - Paglima Kostrad, Mayor Jendral TNI Mulyono menghadiri puncak latihan bersama Garuda Shield di Puslatpur Marinir, Baluran, Kecamatan Banyuputih, siang kemarin (29/9). Kegiatan ini diikuti kurang lebih 400 personil TNI AD dan US ARMY. Acara pamungkas kemarin diawali den-

Empat Hari Ikuti PRIORITAS USAID KENDIT – Sebanyak 120 orang guru SMP/ MTs dan pengawas mengikuti program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators and Students (PRIORITAS). Acara ini digelar selama empat hari dari 27 hingga 30 September ini bertujuan meningkatkan akses pendidikan dasar yang bermutu n

gan tibanya Pangkostrad beserta rombongan yang meninjau CTOC. Mereka menerima paparan singkat tentang materi Latma. Selanjutnya, rombongan menuju titik tinjau T12 untuk menyaksikan langsung kegiatan latihan gabungan antara TNI AD dan US ARMY tersebut n Baca TNI...Hal 37

Baca Empat...Hal 37

ATRAKSI: Sejumlah helikopter milik TNI AD melakukan manuver serangan dalam puncak puncak latihan bersama Garuda Shield di Puslatpur Marinir, Baluran, Banyuputih, siang kemarin (29/9).

SYAMSURI/JPRS

DIGELAR 4 HARI: Lebih dari seratus guru SMP/MTs dan pengawas mengikuti program PRIORITAS di Hotel SAN SUI, Kendit.

SMPN 2 IBRAHIMY

Siswa-Guru Ikuti SQ BANYUPUTIH – Guru dan siswa SMP 2 Ibrahimy Sukorejo kemarin (29/9) mengadakan pelatihan Spiritual Question (SQ). Pelatihan yang ditempatkan di gedung sekolah setempat ini menghadirkan trainer nasional asal Banyuwangi, Farid dan Mas’ari. Kepala Sekolah SMP 2 Ibrahimy, Adni Andana Efendi mengatakan, pelatihan SQ diikuti oleh seluruh guru dan perwakilan siswa SMP 2 Ibrahimy. ”Untuk siswa, pesertanya hanya pengurus OSIS saja dulu,” ujarnya n Baca Siswa...Hal 37

Menyimak Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah TA 2013 Pemkab Situbondo (2)

Guru yang Penuhi Kualifikasi S1/D-IV Meningkat Target pendapatan Pemkab Situbondo pada 2013 Rp 1,099 triliun. Namun, mampu terealisasi meningkat sebesar Rp 1,l triliun atau tercapai sebesar 100,94 persen dari target yang telah ditetapkan. Inilah Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah TA 2013 Pemkab Situbondo bagian kedua. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH 1. Target dan Reailsasi Pendapatan Target pendapatan Pemkab Situbondo pada Tahun Anggaran 2013 sebagaimana tertuang dalam APBD sebesar Rp. 1.099.104.931.257,42 dan tereailisasi sebe-

BANSOS: Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto menyerahkan hibah kepada sejumlah warga untuk kesejahteraan ekonominya

EDY SUPRIYONO/JPRS

sar Rp. 1.l09.471.133.396,30, atau tercapai sebesar 100,94 persen dari target yang telah ditetapkan (data sebelum audit BPK-RI).

2. Target dan Realisasi Belanja Anggaran Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Situbondo pada Tahun Anggaran

2013 sebesar Rp. 1.222.569.896.213.52 dan terealisasi sebesar Rp. 1.150.103.067.652,69 atau mencapai 94,07% (sebelum dilakukan audit BPK-RI) URUSAN DESENTRALISASI 1. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan Pada Tahun 2013 Pemkab Situbondo melaksanakan 23 urusan wajib pemerintahan. Adapun penyelenggaraan dan keberhasilan yang telah dicapai pada masing-masing urusan wajib diuraikan sebagai berikut : a. Urusan Pendidikan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pendidikan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah: - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Keikutsertaan siswa pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada tahun 2013 cukup tinggi, yaitu sebesar 109,85% n Baca Guru...Hal 37

HABIBUL ADNAN/JPRS

SERIUS: Siswa dan Guru SMP 2 Ibrahimy Sukorejo mengikuti pelatihan SQ, kemarin.

HUT TNI

Fun Bike Bertabur Hadiah SITUBONDO –Kodim 0823 Situbondo menggelar sepeda santai (fun bike), Minggu, 28 September 2014. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka HUT TNI ke-69 ini diikuti sekitar 2.725 0rang. Mereka menempuh jarak sekitar 10 KM, dengan mengambil start dan finish di Makodim 0823 Situbondo n Baca Fun Bike...Hal 37

ISTIMEWA

HUT TNI ke-69: Ribuan peserta mengikuti Fun Bike Kodim 0823 Situbondo (28/9).

Pertarungan Super Sengit Menuju Final Pertarungan sengit begitu mewarnai perebutan tiket menuju semifinal dalam Kejuaraan Bulutangkis Kabupaten Situbondo 2014, Senin sore (29/09) kemarin. Unggulan pertama, Faruq dari PB Mutiara Tangkas mampu terlebih dahulu mengamankan satu tiket untuk pertandingan di semifinal sore nanti (30/09). Faruq berhasil menjatuhkan Fikri (PB Besuki) dengan dua set langsung, 21-6, 21-6. REKAN satu tim Faruq, Jansherkhan juga masih didukung oleh Dewi Fortuna. Meski susah payah saat bertanding melawan I Gusti Bintang P, namun dia tetap percaya diri meladeni pebulutangkis dari SMAN 1 Kapongan tersebut. Pertarungan antar keduanya tidak hanya bermain skil, namun juga melibatkan perang urat syaraf teriakan para supporter masing-masing pendukung. Stamina keduanya terkuras habis lantaran harus bermain saling kejar poin hingga berlangsung selama tiga set. Namun, rasa percaya

diri Jansherkhan yang kuat saat bertanding membuat mental lawan cukup kelabakan. Puncaknya, Jansherkhan diunggulkan dan memetik kemenangan atas I Gusti Bintang P dengan rubber set, 22-24, 20-22, 15-21. Meski demikian, kemenangan Jansherkan ini harus teruji lagi sore nanti. Dia akan berhadapan dengan unggulan pertama di partai tunggal taruna putra, Faruq. Di atas kertas, Faruq memang jelas diunggulkan. Namun kepercayaan diri Jansherkhan bisa menjadi senjata mematikan

bulutangkis asal SMPN 1 Asembagus, kemarin sore, misalnya. Dengan cukup tenang Fira bermain lop-lop panjang. Gina pun kemudian kerepotan dengan umpanumpan silang yang dilancarkan atlet berambut panjang itu. Sementara itu, masih di partai yang sama, unggulan keempat di tunggal remaja putri, Siti F (SMPN 1 Asembagus) menang saat melawan Jeny dari SMAN 2 Situbondo. Prediksinya, Fira akan bertanding melawan Meri di semifinal. Sedangkan unggulan kedua, Bella (PB Mutiara Tangkas) akan bertemu

dengan Siti F. Di tunggal pemula putri, sudah menunggu pertandingan menuju final. Yakni, antara Azima melawan Fadia. Sebelumnya, langkah Azima berhasil mengamankan tiket final setelah berhasil menang melawan Selvin dua set langsung 2110, dan 21-6. Sedangkan Fadia berhasil menang melawan Adelia dengan skor 21-10, 21 13. Untuk tunggal pemula putra, akan bertanding di semifinal adalah Rizal melawan Faris, Aaron akan bertanding melawan Iqbal. (pri)

PERCAYA DIRI: J Jansherkhan-Mutiara T Tangkas (Kiri) saat melawan I Gusti Bintang P (SMA 1 Kapongan)

Bermimpi... berusaha menjadikan mimpi menjadi nyata.... berdoa.” EDY S/JPRS

dan menjatuhkan mental lawan saat laga berlangsung. Di partai tunggal remaja putri, Fira, pebulutangkis dari PB Besuki cukup mendominasi atas lawanlawannya. Di tahun sebelumnya, Fira juga menjuarai peringkat pertama. Cara bermain yang tenang dengan lop panjang, menjadi ciri khasnya. Tidak hanya itu, Fira juga mampu memanfaatkan dengan tepat saat lawan salah posisi. Fira juga seringkali mencuri poin lewat ruang yang ditinggalkan lawan. Saat bermain melawan Gina, pe-

Tunggal Taruna Putraat Faruq (kiri) saat berhadapan dengan Fikrii

Jihan Firdayani A FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 30 September 2014

S I T U B O N D O

PANJI

NUR HARIRI/JPRS

MENANGIS: Puluhan siswa SDN 2 Siliwung meminta dinas pendidikan agar Kasek Supari tidak dimutasi.

Sambil Nangis Siswa SD Demo PULUHAN siswa SDN 2 Siliwung, Kecamatan Panji, melakukan unjuk rasa, kemarin (29/9). Para siswa ini menolak kepala sekolah (Kasek)-nya, Supari, dimutasi ke sekolah lain. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar pun lumpuh. Yang menarik, saat melakukan demo itu sejumlah siswa menangis. Meski demikian, mereka tetap semangat melakukan aksinya. Siswa yang melakukan demo terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6. Jumlahnya 63 orang. Mereka memampangkan poster berisi penolakan terhadap kasek Supari yang dimutasi. Sebagai salah satu simbol perlawanan, para siswa memilih menutup gerbang sekolah. Tujuannya, agar Supari tidak keluar dari sekolahnya. Beberapa guru yang mengajar di sekolah itu hanya bisa berdiri memandangi para siswa yang meminta Supari tetap menjadi Kasek di sekolah tersebut. Para siswa menyebutkan, SDN 2 Siliwung dipimpin Supari baru selama empat bulan terakhir. Sejak saat itu dirasa ada kemajuan dan kegiatan belajar mengajar sangat aktif. “Saya tidak rela kalau Pak Supari dipindah,” kata Rani, seorang siswi kelas VI. Datangnya Supari di sekolah itu, juga dinilai sangat peduli. Dia juga bisa mengajak anak-anak yang tidak sekolah untuk sekolah. “Selama 13 tahun tidak ada acara perpisahan, baru satu kali ini ada perpisahan,” terang Eko Marhiyanto, salah seorang guru bahasa inggris. Dikonfirmasi, Kasek SDN 2 Seliwung, Supari mengaku terkejut saat datang ke sekolah. Tidak seperti biasanya pintu gerbang sekolah tertutup dan seluruh siswanya tidak masuk. “Biasanya jam 6.30 siswa sudah ada dan berkumpul di halaman sekolah untuk upacara, sewaktu datang ya terkejut ada demo,” katanya n Baca Sambil...Hal 37

PANARUKAN

Rp 45 Juta Ludes Kena Jambret PANJI - Aksi penjambretan kembali terjadi di Situbondo. Korbannya adalah H. Asmidan, seorang pedagang mangga, asal Desa Curah Jeru Tengah, RT 1 RW 6, Kecamatan Panji. Akibatnya, uang sebesar Rp 45 juta miliknya raib digondol penjambret. Kejahatan di siang bolong ini terjadi setelah korban mencairkan uang di Bank BRI Situbondo. Oleh korban, uang Rp 45 juta itu dimasukkan ke dalam tas kresek dan ditaruh pada kait sepeda motornya jenis Yamaha Jupiter.

Korban selanjutnya pergi meninggalkan bank menggunakan sepeda motornya. Sebelum sampai di rumah, Asmidan menyempatkan diri untuk membeli barang-barang di sebuah toko bangunan timur jalan Desa Curah Jeru Tengah. Pedagang mangga berusia 45 tahun ini memarkir sepedanya di depan toko bangunan. Korban meninggalkan uang dalam kresek dan tetap dibiarkan berada di sepedanya. Tidak disangka, dua orang

penjahat tiba-tiba datang mengendarai sepeda motor jenis Megapro. Mereka nampaknya sudah mengikuti korban sejak dari bank BRI. Dengan cepat, satu penjambret yang dibonceng turun dari sepeda motor, dia berjalan menuju sepeda motor milik korban. Melihat situasi depan toko sangat sepi, pelaku langsung berlari menggasak kresek berisi uang tunai sebesar Rp 45 juta tersebut n

SEDIH: Asmidan (kaos biru), korban penjambretan saat memberikan keterangan kepada polisi di Desa Curah Jeru Tengah, kemarin (29/9).

Baca Rp. 45 Juta...Hal 37 NUR HARIRI/JPRS

Razia Hotel, Amankan Tiga Pasangan Mesum NUR HARIRI/JPRS

BERDUKA: Suasana di rumah Sunami di Desa Sumberkolak, Panarukan, kemarin (29/9)

Mayat Nenek di Tempat Sampah SUNAMI, seorang nenek asal Dusun Langai, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, ditemukan tewas di tempat sampah. Penemuan nenek sekitar pukul 06.00 pagi kemarin (29/9) ini, kontan menghebohkan puluhan warga setempat. Sebelum ditemukan tewas, nenek berusia 80 tahun ini pamit kepada anaknya, Haninah, untuk mencari sampah. Dia pergi memungut sampah karena setiap harinya pekerjaan nenek tua ini memang menjadi pemulung. “Ibu saya pergi kemarin (28/9) jam 05.00 subuh, saat itu sehat. Ternyata tidak pulang sampai malam. Malamnya sudah sempat dicari-cari oleh keluarga tetapi tidak ketemu,” kata anak korban yang berusia 45 tahun itu kepada wartawan. Bahkan, usaha pencarian terhadap korban pada malam itu juga sudah meminta bantuan anggota polisi. Tetapi, hingga larut malam, keberadaan korban tidak juga ditemukan. Sehingga pihak keluarga memutuskan untuk mencari korban keesokan harinya. Tidak disangka, jasad korban ini ditemukan oleh pemulung lain bernama Juhannah, 60, warga Situbondo. Sebelumnya, nenek ini menemukan sebilah celurit milik korban yang tergeletak di dekat bak sampah yang tak jauh dari SMPN 3 Panarukan. Melihat celurit itu, Juhannah tidak mengambilnya dan terus memungut sampah. Namun, begitu dirinya mendekat ke areal sampah, ternyata kakinya menginjak kaki korban yang sudah terkapar di bawah rerimbunan sampah. “Saya terkejut, dia tidak terlihat karena badannya sudah ditumpuki sampah palstik. Saya langsung teriak minta tolong,” papar Juhannah. Warga yang mendengar teriakannya, kontan berkerumun. Mereka selanjutnya melaporkan penemuan mayat tersebut kepada polisi n Baca Mayat...Hal 37

MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736

MOBIL Djl. Rush G.MT. Hitam ‘10, LGX. 2.0. Silver ‘00. APV GE. Silver ’11. H: 081233566209

KARTU KREDIT Pusat Tarik Tunai-Pelunasan Kartu Kredit di Situbondo Hub. 085645297777

SITUBONDO - Razia yang dilakukan petugas reskoba untuk cipta kondisi, siang kemarin (29/9), berhasil mengamankan tiga pasangan mesum. Mereka yang terjaring razia ini langsung digelandang ke Mapolres Situbondo. Petugas menyisir beberapa hotel di kawasan Situbondo. Diantaranya adalah Hotel Surabnaya di jalan Wijaya Kusuma, Situbondo. Di tempat ini polisi berhasil meringkus satu pasangan yang diketahui pasangan di luar nikah. Sementara untuk dua pasangan mesum lagi, terjaring razia

di di Hotel Wisata (WI), jalan Raya Kapongan. Di hotel yang ada di Kecamatan Kapongan itu, satu-persatu kamar hotel yang berpenghuni diperiksa. Hasilnya, polisi menemukan dua pasangan mesum. “Malam biasanya sepi, ini malah siang justru banyak. Semuanya ada tiga pasang yang kami amankan. Mereka kami amankan karena bukan merupakan suami istri,” kata Kasat Reskoba Polres Situbondo, AKP Priyo Purwandito kepada sejumlah wartawan. Doa menyebutkan, razia yang dilakukan itu untuk membe-

rantas penyakit masyarakat (pekat). Langkah itu menyusul adanya laporan warga yang resah dengan keluar-masuknya pasangan pria dan wanita yang diduga menjalin hubungan intim tetapi tidak menikah. Berdasar keluhan itulah, petugas langsung menyisir sejumlah hotel dan wisma di sekitar kota Situbondo. “Razia pekat ini berdasar laporan dari masyarakat. Selain pasangan mesum, tidak ada lagi yang kami amankan. Untuk obat-obatan juga tidak ada,” paparnya. Sebanyak tiga pasangan mesum yang diamankan ke ruang Resko-

NUR HARIRI/JPRS

MESUM: Petugas Reskoba Polres Situbondo merazia tiga pasangan bukan suami istri yang berada di Hotel Surabaya dan Hotel Wisata Indah, Kapongan, kemarin (29/9).

ba Polres itu, selanjutnya didata di Mapolres Situbondo serta diberi pembinaan. Mereka juga diminta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. “Kalau mereka mengulangi perbuatannya, akan kita tipiringkan,” tegasnya. Pihaknya menghimbau agar

masyarakat tidak berbuat mesum dengan orang yang tidak memiliki ikatan suami istri. “Kami himbau jangan melakukan ini. Hubungan yang bukan suami-istri bisa merusak rumah tangga serta membuat namanya jelek, ini dilarang,” pungkasnya. (rri/pri)


Jawa Pos

KESEHATAN

Selasa 30 Septembe September mbe mb m be b er 2 2014 01 014 0 14 14

R A D A R

33

B A N Y U W A N G I

Utilization Review BPJS Kesehatan di RS Al Huda DEDY JUMHARIYANTO/RaBa

MEMPRIHATINKAN: Luka perut Nasihul dibersihkan neneknya, Hj. Hotijah, di rumahnya Senin (29/9).

3 Tahun Kondisi Perut Bolong GLAGAH - Nasihul Asfiya, 22, warga Dusun Sukosari, Desa Paspan, Kecamatan Glagah, ini harus hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan. Luka di bagian perutnya menganga setelah dioperasi akibat penyakit TBC usus. Isi dalam perutnya terlihat dengan jelas dan mengeluarkan cairan berwarna kekuningkuningan. Ironisnya, kondisi itu sudah dialami putra pasangan KH. Masturi dan alm. Siti Maslahah itu sejak tahun 2011. Pemuda lulusan Madrasah Aliyah (MA) Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, itu semasa hidup di pondok pesantren sering tidur di lantai beralas tikar dan karpet seadanya. Apalagi, semasa menuntut

ilmu itu dia juga sering puasa. Selama belajar di pondok pesantren, Nasihul sering mengeluhkan wasir. Diduga, itu akibat telat makan dan tidur di lantai. Saat hari ke-25 Ramadan, badannya lemas dan harus dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Fatimah. Selama dirawat di RS Fatimah, kondisinya semakin memprihatinkan. Pihak keluarga menyetujui dilakukan operasi. “Operasi itu hanya mengambil sampel usus untuk diuji laboratorium,” terang H. Abdul Azis, salah satu keluarga korban. Dari sampel usus yang sudah diuji laboratorium itu, terang dia, diketahui hasilnya dan Nasihul dinyatakan mengidap penyakit TBC usus. Baru

lima hari pulang dari rumah sakit, luka jahitan bekas operasi mengeluarkan cairan berwarna kuning. “Kembali di bawa ke Fatimah dan diminta ngamar lagi,” ungkapnya. Karena tidak punya biaya rawat inap, jelas dia, pihak keluarga membawanya pulang. “Saat kami bawa pulang, luka bekas jahitannya sudah dibuka, tidak ditutup lagi sampai saat ini,” ujarnya. Sejak tahun 2011 Nasihul dirawat di rumah neneknya, Hj. Hotijah dan dibantu H. Abdul Latif, dengan beberapa kerabat keluarga. “Saya sudah tidak punya biaya lagi untuk rawat inap di rumah sakit. Terpaksa kami rawat sendiri,” kata Hj. Hotijah. (ddy/c1/abi)

GENTENG  Perbaikan untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit Al Huda (RSAH) Genteng, Banyuwangi terus dilakukan. Salah satunya melalui Utilization Review (UR) yang diadakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Banyuwangi di RSAH, Kamis (25/9) lalu. Pertemuan tersebut ternyata menarik perhatian para dokter spesialis RSAH. Tercatat, lebih dari separo dokter spesialis yang bertugas antusias menghadiri acara yang baru kali pertama diadakan di RSAH, semenjak era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) digulirkan. Kepala Bidang Pelayanan Medis RSAH, dr. Suryadinata mengatakan pertemuan itu sangat bermanfaat untuk semua pihak. Tidak hanya bagi BPJS Kesehatan sebagai badan penyelenggara program Jaminan Kesehatan, tetapi juga bagi rumah sakit yang melayani kesehatan rujukan (FKRTL) yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan. “Baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif,” ungkapnya. Dalam kesempatan sama,

ISTIMEWA

SHARING: dr Spesialis menyampaikan pengalamannya melayani pasien peserta BPJS Kesehatan dalam acara Utilization Review di RSAH Genteng.

Ke p a l a U n i t Ma naj e m e n pelayanan Kesehatan Rujukan (MPKR) BPJS Kesehatan Banyuwangi, dr. Munakib berharap, dengan antusiasnya para dokter spesialis yang notabene pelaku utama pemberi pelayanan kesehatan itu, bisa menjadi sarana mendapatkan feedback bermanfaat untuk menyusun formula yang bisa diterima semua pihak. “Sekaligus bisa mereduksi kendala dan problema yang muncul di lapangan, baik bagi pemberi layanan, penerima layanan, maupun badan penyelenggara seperti BPJS,” ujarnya. Dia menambahkan, utili-

zation review bertujuan untuk flashback pelayanan RS Al Huda terhadap pasien BPJS Kesehatan selama kurun waktu sembilan bulan era JKN. Sekaligus untuk lebih meningkatkan pelayanan terhadap pasien peserta BPJS Kesehatan. “Serta membenahi hal-hal terkait pelayanan yang masih kurang mendapat perhatian. Output-nya adalah kepuasan pasien terhadap layanan RS Al Huda,” jelasnya. Dijelaskan, di era JKN, semua faskes dituntut bisa membuat pasien BPJS terlayani dengan baik. “Program JKN bertujuan memberikan perlindungan ke-

KOMPAK: ketua KKG Gugus V Rogojampi, Yayuk Sri Astuti (depan dua dari kanan) bersama peserta pendalaman kurikulum 2013 di SDN I Gladag, Kecamatan Rogojampi.

sehatan dalam bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan bagi setiap orang yang telah membayar iuran atau pun yang iurannya dibayar oleh pemerintah”, jelasnya. Ditambahkan, BPJS Kesehatan mengacu pada prinsip gotong royong, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi, efektifitas, serta portabilitas dengan tetap menerapkan prinsip kendali mutu dan kendali biaya. “Diharapkan ada efisiensi maksimal dengan mutu yang optimal di bidang kesehatan,” tegas Munakib. (*/abi)

DIAN EFFENDI/JP-RABA

LAYANAN TERBAIK: Bidan Laila bersama karyawan di acara ulang tahun ke-12, Minggu (28/9). ALI NURFATONI/RaBa

KKG V Rogojampi Gelar Pendalaman Kurikulum 2013 HUT Bidan Laila Praktik yang ke-12 ROGOJAMPI – Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus V Kecamatan Rogojampi, menggelar pendalaman kurikulum 2013. Kegiatan itu diikuti kalangan guru yang tersebar di tujuh sekolah SDN di Kecamatan Rogojampi. Kegiatan itu diharapkan berdampak positif bagi kinerja guru selama kegiatan belajar mengajar. Ada beberapa materi pendalaman yang dibahas dalam acara itu. Sehingga, kalangan guru bisa mengaplikasikan kurikulum K-13 dengan baik. Pelaksanaan itu bertujuan

BANYUWANGI

agar guru bisa mendalami kurikulum 2013. Selain itu, kegiatan itu juga berisi tentang cara membuat soal K-13. Cara menilai dan cara membuat RPP. Cara membuat silabus, cara mengajar dan cara pengisian rapor siswa. Bahkan, kegiatan itu juga memahami tentang deskripsi kegiatan kelas. Ketua KKG Gugus V Kecamatan Rogojampi, Yayuk Sri Astuti, S.Pd, MM menuturkan, kegiatan tersebut semata-mata untuk menambah pengetahuan para guru dalam menerapkan kuriku-

BANYUWANGI

lum 2013 dengan lebih baik. ‘’Kegiatan selama dua hari itu diikuti guru kelas satu, dua, empat, dan lima,” ujarnya. Yayuk menyebut para peserta yang ikut dalam pendalaman Kurikulum 2013 itu mendapatkan pendalaman dari tutor yang sudah berkompeten. Tentu saja, para peserta menyambut baik kegiatan yang dilangsungkan di SDN I Gladag, Kecamatan Rogojampi itu. ‘’Kegiatan ini murni inisiatif dari kami, semoga membawa manfaat,’’ katanya. (ton/ adv/abi)

BANYUWANGI

Tanah 650m2 Djl tnh 650m2 SHM, Strtegis Gg. Jarum dpn Trmnal Karangente H:082337602251

RUMAH RP. 900.000/ BULAN

RUMAH TANAH 7500M2

Gelar Lomba, Pemasangan Iyudi dan Implan Gratis ROG OJAMPI – Kegiatan hari ulang tahun (HUT) bidan praktik mandiri Laila yang ke12, berlangsung meriah. Acara yang digelar pada minggu (28/9) di tempat praktik bidan Laila di Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, diisi dengan berbagai kegiatan seperti lomba ibu hamil sehat bahagia, lomba bayi merangkak, dan kegiatan pemasangan Iyudi dan Implan kepada 94 warga secara gratis.

Ratusan undangan hadir dalam acara tersebut, di antaranya jajaran Forpimka Rogojampi, kepala Desa Gitik, kader Posyandu, dan masyarakat umum yang sebagian besar adalah pasien bidan Laila. Bidan Laila menjelaskan, tujuan dilaksanakan perlombaan itu adalah untuk menjalin keakraban antara sesama pasien. Selain itu, lomba ibu hamil sehat bahagia bertujuan melatih ibu melahirkan. Sedangkan lomba bayi merangkak itu untuk melatih bayi melakukan koordinasi motorik kasar dan halus, seperti mengkoordinasi antara

otak dengan gerak badan. Ditanya sumbangsih terhadap masyarakat setelah 12 tahun membuka praktik bidan mandiri, bidan yang berhasil menyabet juara 2 bidan praktik mandiri se Provinsi Jawa Timur tahun 2014 itu mengaku masih belum puas dan akan terus berupaya meningkatkan pelayanan ke masyarakat. “Ibaratnya bayi, kami ini baru belajar merangkak,” katanya. Sekedar tahu, bidan Laila memiliki tiga program unggulan dalam menjalankan praktiknya, yaitu program kelas ibu yang di dalamnya berisi senam ibu hamil dan persiapan kela-

hiran. Program sunah rasul yang bertujuan merencanakan kehamilan dan mengatur jumlah anak, dan program stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang anak. Lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta itu memang mempunyai metode pelayanan yang mengedepankan konsultasi dan deteksi dini. Seperti yang diungkapkan oleh Puput, 22, ibu beranak satu yang mengikuti program bidan Laila itu menyebut bidan Laila sangat cekatan dan sabar. “Selain itu juga akrab, telaten, dan menganggap pasiennya seperti keluarga sendiri”, ujarnya. (*/abi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Kijang G ‘96

Datsun Go+ & Go

All New Xenia

Toyota Fortuner

Mau DP Min Proses Kredit ACC Bonus Tambahan ? Bisa Nego Halus Asal di Tempat. Tersedia Varian Datsun Go+ & Go. Hub: Agus 082131822216 BB 23AEAC29

Dijual Daihatsu Terios/All new xenia tahun 012/013 pmk slr/bth hrg 149/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Fortuner/Innova tahun 08/09/06 pmk slr/htm//br hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

All New Avanza

Truck Fuso

Dijual All New Avanza tahun 013 pmk slr/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Truck Fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Djl Cpt Kijang G ‘96 Kndsi Siap Pakai, AC Double 60 Jt Nego H: 081703742832

Tanah Kapling Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204

SEMPU

SAT. POL PP Penerimaan Tenaga Harian Lepas Sat. Pol PP mulai tgl 29 Sept s/d 09 Okt 2014, Info lebih lanjut dpt dilihat di kantor Sat. Pol PP Banyuwangi

Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057

Dikontrakkan Dikntrkkn Rmh Jl. Stroberry Perum Kalirejo Permai 3 KT, Siap Huni H:081234978113

RUMAH LT 382M2

NEW AVANZA 2014 Beli A Avanza an a Gratis Angsu Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4

Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946

Honda Freed

BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 1821 VK an Drs. Endro Dwi R., Jl. Kutai No. 5 RT. 03/03 Tamanbaru

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333412224

Dijual Honda Freed/Jazz tahun 010/013 pmk htm/pth hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

JEMBER

Jawa Pos

Selasa 30 September 2014

B A N Y U W A N G I

Wisma Berdarah di Danau Tempe 03.15, Minggu (28/9) Sukianto menutup 1 Pukul lokalisasi karena sudah pagi. Dia juga mematikan musik lalu mengecek seluruh kamar yang ada di Wisma 889 Jalan Danau Tempe Gang Mawar, Sanur Kauh.

Setelah mengecek smeuanya, Yanto menemukan satu kamar yang masih tertutup. Dia pun mengingatkan kepada penghuni kamar agar cepat karena sudah mau tutup.

4

2

Begitu masuk, Yanto kaget melihat sosok perempuan telanjang di toilet dengan poisisi tengkurap dan penuh bercak darah yang kemudian diketahui DR alias Ayu, 25.

Karena tidak ada respons, Yanto pun mengetuk dan memanggil nama korban. Juga tak ada sahutan. Yanto membuka pintu kamar tersebut dan mencoba masuk.

3

Habis Dijos, PSK Dibunuh JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

SENDIRIAN:Tersangka Roni Saputra setelah ditembak langsung dikeler ke Mapolres Jember. Motor-motor hasil curian menurut dia dijual atau digadaikan seharga Rp 1 juta an.

Alap-alap Motor Dibedil SEORANG alap alap motor yang diduga kuat sering mencuri motor yang diparkir di pinggir sawah kemarin diringkus Tim Reskrim Jember Kota 2, kemarin. Roni Saputra, 20 warga Dusun Gempal Desa/Kecamatan Pakusari itu ditangkap polisi selesai membeli minuman tak jauh dari rumahnya (28/9) dinihari kemarin. Bahkan menurut polisi, karena berusaha kabur saat akan ditangkap tersangka terpaksa ditembak kakinya. Setelah ditembus dua peluru di kakinya, tersangka langsung digelandang ke Mapolres Jember untuk menjalani pemeriksaan. Selain mengamankan Roni, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya kunci T, 3 motor masing-masing Yamaha Vega R, Suzuki Smash, dan Honda Supra X. Setelah menjalani pemeriksaan, Roni akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Selanjutnya, dijebloskan ke dalam sel tahanan Polres Jember sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. Pengakuan tersangka, selama ini dia menjalankan aksinya sekitar 5 kali. “Tapi saya tak ingat kejadiannya bulan apa. Yang jelas, saya mencuri motor sekitar lima kali pak,” ungkap tersangka kepada polisi. Dalam menjalankan aksinya, tersangka mengaku hanya sendirian. Yang menjadi incaran tersangka selama ini, adalah motor yang diparkir di pinggir sawah. Ketika ada kesempatan dan korbannya sibuk beraktifitas di sawah, tersangka langsung merusak motor korban dengan menggunakan kunci T. Setelah berhasil, motor tersebut kemudian dijual kepada penadah dengan harga sekitar Rp 1 jutaan. “Motor yang saya curi ada yang dijual. Tapi ada juga yang saya gadaikan,” kata tersangka. Bahkan, tersankga pernah mencuri motor milik Nurhalim, yang merupakan tetangganya sendiri Tersangka mengaku terpaksa mencuri motor Supra X milik tetangganya itu, karena dikenal pelit. “Orangnya pelit. Makanya motornya saya curi,” jelasnya. (jum/wah/jpnn/aif)

Sempat Minta Disuapi Ibunya

Ditemukan Telanjang, Korban Warga Rogojampi DENPASAR – Peristiwa memilukan kembali terjadi di lokalisasi kelas teri, Jalan Danau Tempe Gang Mawar, Sanur Kauh, Denpasar Mingu dini hari (28/9). Setelah digarap pria hidung belang, seorang pelacur atau penjaja seks komersial (PSK) berinisial Dewi Rahayu alias Ayu, 25, asal Banyuwangi, ditemukan tewas bersimbah darah karena tusukan benda tajam di dalam toilet. Yang membuat miris, kali pertama ditemukan, korban masih telanjang. Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian ini berlangsung di Wisma 889 yang merupakan milik Nyoman Soma. Kala itu, Sukianto alais Yanto, 37, asal Kediri, germo di wisma tersebut maish terjaga. Dan diketahui ada dua orang tamu yang masih minum tiga botol bir putih dan satu botol bir hitam. Nah, sekitar pukul 03.15, Yanto pun berniat menutup lokalisasi karena sudah menjelang pagi. Dia juga mematikan musik. Sesuai tugasnya, Yanto pun mengecek satu per satu kamar yang dipakai untuk kencan. Tenryata,

RADAR BALI/JPNN

BERDUKA: Ibu korban Tiniyah (paling kiri) dan ayahnya Darjono (jaket hitam) saat di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, kemarin.

hanya stau kamar yang masih tertutup. Dia pun mengingatkan agar cepat, karena sudah mau tutup. ”Ayo cepat-cepat mau tutup,’’ kata Yanto sebagaimana pengakuannya ketika diperiksa polisi kemarin. Karena tidak ada respons, Yanto pun mengetuk pintu dan memanggil nama korban. Juga tak ada sahutun, Yanto nekat membuka pintu kamar tersebut dan mencoba masuk. Betapa kagetnya Yanto ketika melihat sosok perempuan telanjang di toilet dengan posisi tengkurap dan penuh bercak darah. Kaget dengan kejadian itu, Yanto pun

memangil pemilik wisma, Soma yang juga tinggal di wisma tersebut. Korban pun sempat disandarkan ke dinding oleh Yanto, Soma, dan teman korban lainnya. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke polisi. Jenazah korban pun dibawa ke RS Sanglah mengunakan ambulans. Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nanang Prihasmoko mengakui dugaan kuatnya korban tewas dibunuh. Disinggung soal dugaan perampokan dengan modus pembunuhan, dia langsung membantah. Alasannya, sejumlah perhiasan emas milik korban tidak diambil. (yor/yes/jpnn/aif)

JOHN SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN

PASRAH : Salah satu bangunan yang menggunakan lahan PT KAI di Kecamatan Tanggul.

Warga Dekat Rel Siap Ditertibkan

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

SMS Gelap Dugaan Kasus Penculikan Makan Korban BANYAKNYA SMS (pesdan singkat) gelap berisi penculikan anak yang beredar dari HP ke HP di Bondowoso, membuat masyarakat resah. Khususnya bagi keluarga Sunaryo, 52, warga Desa Sukowiryo, Kecamatan Bondowoso. Belum lama ini, Sunaryo mendapat perlakuan tidak mengenakan oleh warga saat berada di Desa Mengok, Kecamatan Pujer. Warga Mengok menuding Sunaryo sebagai pelaku penculikan anak. Lalu, warga memukuli Sunaryo hingga babak belur. Masih untung, ada petugas Polsek Pujer yang datang ke lokasi lalu mengamankan Sunaryo dari amuk massa. Zubaidah, 50, istri Sunaryo, mengatakan suaminya bukanlah seorang penculik seperti yang dituduhkan warga Mengok. Apalagi sampai dipukuli oleh massa saat kejadian. ”Itu isu yang sengaja dihembuskan orang tidak bertanggungjawab,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember saat ditemui di rumahnya, Minggu (28/9). Bahkan, kata Zubaidah, warga Mengok sebagian membawa celurit. “Saya masih bersyukur, suami saya selamat dari amuk massa. Dan, petugas polisi langsung membawa suami saya ke tempat yang aman,” katanya. Meski suaminya sempat bebaklbelur dihajar masa, Zubaidah masih bersyukur karena salah satu tetangganya yang bertugas di Polres Bondowoso, Aipda Luluk, ikut mendatangi Polsek Pujer. Aipda Luluk mengatakan bahwa Sunaryo mengalami penyakit syaraf sejenis ayan atau epilepsy. Dan, terkadang mudah lupa.”Awalnya Sunaryo ini pergi ke saudaranya di Desa Lojajar. Namun, saat akan balik ke rumahnya, dia malah kesasar sampai ke Desa Mengok,” jelasnya. Ironinya saat berada di Desa Mengok, Sunaryo malah dicurigai sebagai penculik anak kecil. Lalu, warga ramai-ramai menghakimi Sunaryo dengan cara dipukuli. Kapolres AKBP Sabilul Alif memberikan peringatan kepada masyarakat agar tidak mempercayai SMS yang berisi penculikan anak. “SMS yang beredar itu sangat buruk akibatnya. Bahkan, tidak benar isinya,” katanya. “Ini jelas sebuah provokasi dan tidak benar. Isinya hanya untuk membuat situasi kondisi tidak tenang,” katanya. (eko/sh/jpnn/aif)

PEMBUNUHAN

Enak Ya, DPRD Baru Ngantor Pukul 09.00

BONDOWOSO

KORBAN-Zubaidah dan anaknya saat memberikan kesaksian soal suaminya.

IBU Dewi Rahayu alias Ayu, 25, Tuniyah, 50, mengungkapkan, sekitar pukul 05.00 dia didatangi oleh pihak kepolisian yang memberitahukan jika anaknya tewas. Sebelum kejadian nahas tersebut terjadi, wanita asal Desa Rogojampi, Banyuwangi ini sempat merasakan firasat buruk. ”Sebvelumnya, Dewi sempat bilang kalau ia ingin pulang untuk melihat anaknya di kampung sekitar tanggal 10 Oktober mendatang,’’ jelasnya saat ditemui di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah. Sebelumnya, sekitar pukul 23.00 Sabtu lalu (27/9) sebelum kejadian nahas ini berlangsung, sempat pamitan sebelum bekerja. Korban, kata Tuniyah, sempat minta untuk dibuatkan masakan ikan asin. ”Dia sempat minta saya menyuapinya makan sebelum bekerja. Selain itu, dia juga sempat bilang hati-hati pada saya saat pamitan mau kerja,’’ ujarnya lirih. (fil/yes/jpnn/aif)

TANGGUL – Rencana pembukaan jalur kereta api rute Jember – Pasirian akan memberi banyak tantangan bagi PT. KAI. Pasalnya, sebagian asetnya saat ini banyak yang ditempati warga dengan beragam penggunaan. Meski demikian, beberapa warga yang menempati lahan tersebut mengaku siap jika ditertibkan karena memang lahan tersebut milik PT KAI. Dina, salah seorang warga yang tinggal di salah satu rumah yang di bangun di atas lahan PT.KAI men-

gaku siap kapanpun akan digusur. Hal tersebut dikatakannya karena dirinya memang tahu kenapa akan digusur. “Ya karena bangunan yang saya tempati sebagai rumah adalah lahan PT.KAI jadi meskipun nantinya digusur saya terima saja,” akunya. Berbeda dengan Dina, BD, warga lainnya menolak apabila bangunan yang ditempatinya sebagai warung digusur. Karena selama puluhan tahun dirinya menempati bangunan tersebut tak pernah

terdengar akan ada penggusuran. “Siapapun tak mau kalau tempat usahanya digusur,” tegasnya. Meskipun warung yang dimilikinya menggunakan lahan PT.KAI. Tak hanya itu, banyak bangunan yang menggunakan lahan PT.KAI yang tak memiliki izin. Salah satunya milik BD tersebut sehingga dirinya bersikukuh akan menolak apabila ada penggusuran. Selain itu, lahan PT.KAI. tersebut juga diakuinya sebagai lahan pribadi miliknya. (jon/wah/jpnn/aif)

JEMBER – Sungguh enak menjadi anggota DPRD, sehingga banyak orang yang berebut untuk bisa masuk ke parlemen. Selain sebelumnya memiliki kemudahan meminjam uang di bank, kali ini untuk DPRD Jember membuat peraturan yang membuat mereka lebih santai ngantor di Gedung Jalan Kalimantan 86 Jember. Berdasarkan rapat pansur Tata tertib disebutkan jika jam ngantor anggota dewan terhormat mundur satu jam dari pukul 08.00 WIB mundur menjadi 09.00 WIB. Seperti diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Jember dari PKS dr. Yuli Priyanto kemarin. “Memang ada perubahan sedikit untuk jam kerja anggota dewan,” jelas Yuli. Jika sebelum-sebelumnya, anggota DPRD Jember harus sudah ngantor pukul 08.00 WIB, kini mereka bisa datang ke dewan dengan jadwal lebih siang. Yakni menjadi pukul 09.00 WIB setiap harinya. Dirinya mengakui adanya pengunduran jam kerja ini dengan alasan untuk memberikan kesempatan kepada anggota DPRD yang rumahnya jauh-jauh. Pengurangan jam kantor ini bertujuan untuk memberi waktu kepada anggota dewan yang ingin bertemu atau melayani konstituennya sebelum jam kantor. “Mungkin pagi harinya masih ada kegiatan dengan konstituen,” jelasnya. (ram/wah/jpnn/aif)

Siti Aminah, Terus Berkarya di Balik Kekurangan Fisiknya

Awalnya Belajar dari Tukang Jahit Kasur Keliling Keterbelakangan fisik tak membuat semangat Siti Aminah menyusut. Meski hidup dengan satu kaki dan jemari tangan yang tak sempurna, tak membuatnya berkecil hati untuk terus berkarya. JOHN SHOHIB, Jember MESKI terlahir dengan kaki dan tangan yang tak sempurna. Siti Aminah, 30, perempuan asal Dusun Krajan, Desa/ Kecamatan umbulsari ini tak patah semangat. Berbekal keterampilan menjahit yang diperolehnya dari melihat karya seseorang. Dia memberanikan diri untuk terjun dalam dunia desain. Wanita yang mengaku tak pernah merasakan indahnya bangku sekolah tersebut mampu menginspirasi para difabel yang kebanyakan putus asa dengan kekurangan yang dimilikinya. Setiap harinya, Aminah duduk di depan mesin jahit yang diperolehnya dari sumbangan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. “Saya tak mampu untuk membeli mesin jahit sendiri. Dan mesin jahit ini saya dapat dari bantuan pemerintah dulu,” kenangnya.

JOHN SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN

PANTANG MENYERAH : Siti Aminah bersama ibunya, melakukan rutinitas menjahit yang menjadi sumber penghasilannya.

Berawal dari keinginan untuk bisa bermanfaat bagi keluarganya. Putri dari pasangan Mukram dan Khadijah ini belajar menjahit secara otodidak. “Pertama kali saya menjahit kain kasur. Dengan melihat penjual kasur yang biasa lewat disini. Saya lihat jahitannya, lalu saya beranikan diri untuk mencobanya,” jelasnya. Aminah yang saat ini tinggal bersama Sutiman, suaminya dan juga ibu kandungnya itu, mengaku pernah mengikuti pelatihan menjahit di Jember. Pelatihan yang diikutinya 4 tahun lalu itu memberikan tambahan pengetahuan

baginya untuk lebih memperindah hasil jahitannya. “Diundang ke Jember untuk ikut pelatihan,” ungkapnya. Penghasilan yang tak pasti diperoleh Aminah, membuat dirinya cukup bersyukur meskipun hanya untuk biaya makan sehari-hari. Karena, dari hasil menjahit yang dilakukannya, dirinya hanya mendapatkan penghasilan Rp 6.000 per satu stel pakaian. “Saya masih belum bisa membuat pakaian sendiri, hanya sekedar memperbaiki pakaian yang rusak saja,” tambahnya. Tak hanya menjahit pakaian ataupun

kain kasur. Dirinya juga menggeluti kerajinan tenun tikar karena apabila tidak ada pakaian yang akan dijahitnya dia selalu mengisi waktunya dengan menenun tikar. Hal itu untuk meraup rupiah dari kegiatan lain yang dilakukannya. Si bungsu dari lima bersaudara ini, menceritakan saat dirinya mengikuti pelatihan di Jember selama 15 hari itu. Dalam pelatihan tersebut, dia bersama puluhan orang yang senasib dengannya. Berlomba-lomba untuk membuat hasil jahitan yang baik. Karena, saat praktek di Jember tersebut, peserta yang mampu menghasilkan jahitan dengan rapi, akan mendapatkan hadiah mesin jahit. “Tapi saya kalah dengan teman saya yang dari Desa Besuki,” kenangnya. Saat ini, mesin jahit yang digunakan oleh Aminah sebagai tumpuan penghasilannya, sudah mulai rusak dan hampir jebol. Bahkan salah satu sudut mesin jahitnya ditopang dengan sebatang kayu agar tak ambruk. Namun, meski begitu, dirinya tetap memanfaatkan mesin jahit yang diperolehnya puluhan tahun lalu dari sumbangan itu dengan hati-hati. “Kalau mesin ini rusak, saya tidak bisa menjahit lagi. Jadi saya jaga dengan baik meskipun sudah reot,” ratapnya. (wah/JPNN/aif)


Jawa Pos

Selasa 30 September 2014

SAMBUNGAN R A D A R

37

S I T U B O N D 0

Desak DPW Demokrat Ada 8 Lembaga SMP/MTs yang Ikut Jatim Sanksi Sunardi n EMPAT...

Sambungan dari Hal 31

n MUNDUR... Sambungan dari Hal 31

Sebelum menyampaikan sejumlah tuntutannya, massa yang berjumlah sekitar 30 orang berkumpul dari Alun-alun Situbondo. Mereka berjalan kaki menuju kantor DPC Demokrat Situbondo, di jalan Jaksa Agung Suprapto. Selama perjalanan, mereka berorasi serta meneriakkan yel-yel yang menuntut Sunardi mundur dari ketua DPC Demokrat serta dipecat dari keanggotaan DPRD. Massa yang membawa belasan poster sempat menempelkan satu poster di kantor DPC Demokrat. “Sunardi! Mundurlah dari ketua DPC Demokrat Situbondo,” begitu kalimat dalam poster yang ditempel tersebut. Setelah puas berorasi di depan kantor Demokrat, massa bergerak ke Mapolres Situbondo. Menurut koordinator aksi demo, Supriyono, ada beberapa hal yang menjadi target aksi-

nya. “Dalam Partai Demokrat ada fakta integritas yang menegaskan, bahwa siapun yang menjadi tersangka korupsi harus mundur dari kepengurusan partai. Kenapa sampai sekarang tidak mundur juga, padahal Sunardi sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Supriyono di depan pintu gerbang Polres. Selain itu, massa juga mendesak DPW Demokrat Jatim untuk segera memberikan sanksi terhadap Sunardi. “Saya akan mendesak DPRD agar memproses pemberhentian Sunardi dari keanggotaanya di DPRD,” tegasnya. Dikatakan, dirinya akan terus mendukung langkah polisi yang berani mengusut kasus Sunardi hingga menjadikannya sebagai tersangka. “Kami sangat mengapresiasi langkah kepolisian. Kami minta proses penyidikan terus dilanjutkan dan polisi jangan gentar dengan gugatan perdata yang dilakukan Sunardi,” kata pria asal Desa Kilensari, Panarukan itu.

Setelah aksi di depan Polres, massa selanjutnya bergerak ke Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Massa kemudian mengahiri aksinya di halaman kantor ketua DPRD Situbondo. Sementara itu beberapa lembaga yang didatangi massa Alkat, memberi tanggapan positif. Sekretaris DPC Demokrat Situbondo, Arik Budi Santoso menegaskan, di internal partainya memang memiliki pakta integritas. Seluruh DPC Demokrat se Indonesia telah menandatangani pakta integritas. Tetapi, untuk tehnisnya menjadi kewenangan DPP dan DPW Partai Demokrat. “DPC tidak memiliki kekuatan, kita menunggu keputusan DPW dan DPP,” kata Arik. Wakapolres Situbondo, Kompol Hendria Lesmana, mengatakan proses penyidikan terhadap Sunardi masih dilakukan dan penyidik akan terus menjalankan tugas sesuai peraturan yang ada. “Kita akan layangkan

surat panggilan kedua, jika tidak hadir maka akan dilakukan upaya penjemputan paksa,” kata Kompol Hendria Lesmana saat dikonfirmasi di kantornya. Sedangkan ketua DPRD Situbondo, Bashori Shanhaji yang langsung menemui massa aksi di depan kantornya mengatakan, pihaknya akan menindak lanjuti tuntutan massa. “Terima kasih mau menyempaikan aspirasinya kepada DPRD. Aspirasi temanteman tentu dicatat dengan baik, ditindak lanjuti sesuai tata tertib yang ada,” katanya. Diberitakan sebelumnya, Sunardi telah ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi dana Bantuan Politik (Banpol) tahun 2012. Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Sunardi sempat mangkir dari panggilan polisi yang pertama. Belakangan Sunardi menggugat institusi polri secara perdata, dengan alasan polisi melakukan PMH karena menjadikan dirinya sebagai tersangka. (rri/pri)

Latihan Gabungan di Tahun Kedelapan n TNI... Sambungan dari Hal 31

Latgab dimulai dengan munculnya Apache Black Hawk AH 60 yang melintasi tepat di depan titik tinjau T.12. Helikopter itu kemudian melakukan maneuver-manuver tajam samabil melepaskan tembakan ke sasaran. Dentuman keras pun terdengar menggelegar di area latihan. Apache ini dikemudikan oleh dua awak. Pilot berada di kursi belakang dan penembak ada di

kursi depan pesawat. Pesawat Apche juga mengawal Pesawat milik Perbad jenis Bell 412 yang menurunkan pasukan untuk melakukan serangan darat dan juga melakukan evakuasi kesehatan di medan tempur. Paglima Kostrad Mayor Jendral TNI Mulyono menjelaskan tentang rencana pembelian pesawat Apache. “Untuk rencana pembelian pesawat Apache sudah menjadi program TNI AD. Kita tunggu saja nanti, secara detail belum tahu nanti berapa unit yang

akan di beli,” jelasnya saat ditemui Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS) kemarin siang. Dia menjelaskan, latihan bersama Garuda Shield merupakan latihan yang ke delapan. Latihan tersebut merupakan program kerjasama dengan tentara Amerika Serikat dengan Indonesia. “Tema yang diambil juga selalu berubah dari tahun tahun sebelumnya” imbuhnya, Tema kali ini, adalah manuver serangan konfensional dengan memadukan kekuatan darat dengan kekuatan

bantuan udara, yaitu helicopter. Indonesia sendiri memiliki MI35 dan Amerika memiliki Apache. Keduanya dipadukan untuk menjadikan kekuatan yang dahsyat. Mulyono berharap, latgab akan kian mempererat persahabatan antara dua Negara. Selain itu, TNI juga bisa mengadopsi taktik-taktik yang ada. “Teknik yang kita miliki kita tunjukkan begitu juga sebaliknya, sehingga ini betul betul menjadi perpaduan diantara ke dua negara,” jelasnya. (rnd/pri)

Juara l Lomba KB MKJP Tingkat Jawa Timur n GURU... Sambungan dari Hal 31

Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa pada jenjang TK/RA/penitipan anak, yaitu sejumlah 30.456 siswa. Sedangkan jumlah anak di Kabupaten Situbondo yang berusia empat sampai dengan enam tahun adalah 27.725 orang. - Penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun yang bisa membaca/menulis juga cukup tinggi, yaitu 95,34%. Hal ini mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang hanya terdapat 81,79 % atau 408.076 jiwa. Pada 2013 meningkat menjadi 416.146 jiwa penduduk berusia 15 tahun yang telah bisa membaca/menulis. - Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A, SMP/ MTS/Paket B, SMA/SMK/MA/ Paket C Pada tahun 2012 terjadi Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang SD/ MI/Paket A, SMP/MTS/Paket B, SMA/SMK/MA/Paket C. Peningkatan ini merupakan salah satu keberhasilan Pemkab Situbondo. Dimana angka partisipasi Murni (APM) pada jenjang SD/MI/Paket A pada tahun 2012 sebesar 95.46%, berhasil meningkat menjadi 96.38% pada tahun 2013. Sedangkan untuk Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/ MTs/Paket B pada tahun 2012 sebesar 83.69%, berhasil ditingkatkan menjadi 84.67% pada tahun 2013. Untuk Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/ SMK/MA/Paket C juga berhasil ditingkatkan dari 56.09% pada tahun 2012, menjadi 59.65% pada tahun 2013. - Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/ SMK/MA Hal ini dapat dilihat dari data jumlah putus sekolah tahun 2012 pada tingkat SD/MI yaitu sebanyak 88 orang dari 62.888 siswa pada tahun ajaran sebelumnya atau sebesar 0.14 %. Untuk tingkat SMP/MTs yang putus sekolah sebanyak 244 orang dari 30.977 siswa pada tahun ajaran sebelumnya atau sebesar 0,79 %. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK/MA yang

putus sekolah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 sebanyak 122 orang atau 0,70% dari 22.704 siswa, pada tahun 2013 menjadi 64 orang atau 0,27% dari 23.869 siswa. - Angka Kelulusan (AL) SD/MI. SMP/MTs. dan SMA/SMK/MA Tingginya Angka Kelulusan (AL) baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA di Kabupaten Situbondo juga merupakan salah satu keberhasilan dari Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam melaksanakan urusan pendidikan. Ini dapat dilihat dari jumlah lulusan pada tingkat SD/Ml yaitu sebesar100%, jum1ah lulusan SMP/MTs sebanyak 9.021 siswa dari 9.044 siswa atau sebesar 99,75 %, naik dari tahun 2012 sebesar 96,09%. Untuk tingkat SMA/SMK.MA jumlah lulusan sebanyak 6.660 siswa dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 6.664 siswa atau sebesar 99,94% - Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Jumlah angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MTs sebanyak 10.910 siswa, sedangkan jumlah lulusan pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya sebanyak 9.676 sisa atau sebesar 112,75% -Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Jumlah Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/ SMK/MA di Kabupaten Situbondo juga cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMA/SMK/MA sebanyak 6.718 siswa, sedangkan jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya, yaitu sebanyak 8900 siswa atau sebesar 75,48% - Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Jumlah Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV di Kabupaten Situbondo pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012. Hal ini dapat dilihat dari jumlah guru berijazah kualifikasi Si/D-IV pada tahun 2013 sebanyak 9.214

orang dari keseluruhan jumlah guru SD/MI, MTs, SMA/SMK/ MA sebanyak 13800 orang atau sebesar 66,77 % jumiah tersebut naik dibandingkan tahun 2012 yang hanya sebesar 62,67%. b. Urusan Kesehatan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kesehatan, berdasarkan indikator kinerja kunci yang teiah ditatapkan adalah sebagai berikut : Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif sebanyak 1.955 orang dari jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan sebanyak 2.240 orang. Maka capaian kinerjanya sebesar 87,28%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di Kabupaten Situbondo juga cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumiah ibu bersalin yang ditolong sebanyak 8.727 orang dari jumiah seluruh sasaran ibu barsalin sebanyak 10.691 orang. Maka, capaian kinerjanya sebesar 81,63%. Cakupan Desa/Kalurahan Universal Child Imunization (UCI) Cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI) di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Ini dapat dilihat dari jumiah desa/kelurahan UCI sebanyak 99 desa/ kelurahan. Dari jumlah seluruh desa/kelurahan, yaitu sebanyak 136 desa/kelurahan maka capaian kinerjarya sebesar 72,79%. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, Hal ini dapat dilihat dari jumlah balita gizi buruk yang mendapatakan perawatan di sarana pelayanan kesehatan sebanyak 192 orang. Dari jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 192 orang, maka capaian kinerjanya sebesar 100%. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

Cakupan penemuan dan penangnanan penderita penyakit TBC BTA di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati selama satu tahun sebanyak 551 orang dari jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) sebanyak 709 orang, maka capaian kinerjanya sebesar 77,72 % Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Ini dapat dilihat dari jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP selama 1 tahun sebanyak 329 orang dari jumlah penderita DBD yang ditemukan sebanyak 329 orang, maka capaian kinerjanya 10%. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kabpaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata I sebanyak 313.798 orang dari jumlah seleuruh masyarakat miskin di Kabupaten Situbondo sebanyak 10.185 orang, maka capaian kinerjanya sebesar 3,25% 8) Cakupan kunjungan bayi Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan bayi yang mempero1eh pelayanan kesehatan sesuai standarsebanyak 9.036 orang dari jumlah seluruh bayi Iahir hidup sebanyak 9.687 orang, maka capaian kinerjanya sebesar 93,28%. Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan kesehatan tahun 2012 juga memiliki keberhasilan/ prestasi yang berhasil diraih, yaitu sebagai berikut: 1) Juara l Lomba KB MKJP Tingkat Provinsi Jawa Timur a.n. Puskesmas Besuki 2) Juara Harapan I Lomba Jumantik DBD (Demam Berdarah Dengue) tingkat Provinsi Jawa Timur. (bersambung/*)

Di Kabupaten Situbondo, ada delapan lembaga yang mengikuti pelatihan praktik yang baik dalam pembelajaran SMP/MTs (modul 2) itu. Tiap lembaga mengirimkan 15 guru yang terdiri dari guru matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Delapan lembaga itu adalah, SMPN 1 Mlandingan, SMPN 1 Jatibanteng, SMPN 2 Panarukan, SMPN 3 Panarukan, SMPN 1 Besuki, SMPN 1 Suboh, MTs Al Falah Bungatan dan MTs Nurul Wafa Besuki. Ada juga perwakilan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) kabupaten dan semua pengawas SMP. Sebelumnya, pada 08 – 15 September, juga telah digelar kegiatan serupa. Namun, pesertanya dikhususkan kepada guru SD/MI. Koordinator kabupaten untuk program USAID Priorotas, Vita Novianti mengatakan, kegiatan PRIORITAS didanai oleh USAID. Dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. “Ini dilaksanakan untuk men-

dukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang bermutu,” terang Vita kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut Vita, PRIORITAS mengembangkan dan melaksanakan program pengembangan kapasitas yang terdiri dari pelatihan, pendampingan, dan kegiatan kelompok kerja di tingkat sekolah maupun gugus. “Sasaran program pengembangan kapasitas ini adalah guru dan dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), kepala sekolah, komite sekolah, serta pengawas dan staf Dinas Pendidikan terkait di kabupaten terpilih,” imbuhnya. Se-Indonesia, hanya ada tujuh provinsi yang menjadi mitra PRIORITAS. Yaitu, Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. “Khusus pelatihan bagi dosen dilaksanakan melalui kerja sama dengan sejumlah LPTK terpilih. Ini sekaligus untuk pengembangan peran LPTK sebagai penyedia

layanan untuk pendidikan dalam jabatan,” terang Vita. Perempuan berkacamata itu menjelaskan, modul kedua yang digunakan dalam pelatihan PRIORITAS dikemas dalam bentuk unit-unit yang berisi topik-topik. Satu unit memuat satu topik. Sebagian unit ditulis baru dan sebagian lagi merupakan pemaketan ulang dari modul-modul pelatihan yang telah dikembangkan oleh program bantuan seperti USAID Decentralized Basic Education (DBE) dan Managing Basic Education (MBE) serta UNICEF’s Creating Learning Communities for Children (CLCC), dan Mainstreaming Good Practices in Basic Education (MGPBE). “Dengan kegiatan pelatihan paket dua ini, kita bertujuan untuk me-review- pelaksanaan program praktik yang baik pada modul 1 pada sekolah mitra baik SD/MI dan SMP/MTs di kabupaten Situbondo. Selain itu, mensinergikan program pendidikan Kabupaten Situbondo dengan program USAID PRIORITAS, khusus untuk kurikulum 2013,” papar Vita. (pri/*)

Diawali Pelantikan Pengurus OSIS n SISWA... Sambungan dari Hal 31

Dia mengatakan, pelatihan SQ bertujuan untuk membekali guru dan siswa dengan cara memberikan motivasi-motivasi. ”Untuk guru, agar semangat mengajarnya tinggi. Sedangkan bagi siswa, bagaimana mereka semangat dalam belajar,” imbuh pengajar asal Dusun Mim-

bo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih itu. Khusus untuk siswa, kata Adni, target yang ingin dicapai adalah siswa bisa berprilaku sopan serta unggul dalam prestasi. Sebab, tidak ada artinya prestasi yang gemilang jika tidak dibarengi dengan perilaku yang sopan. ”Hal itu sesuai dengan moto sekolah, unggul dalam prestasi, anggun

dalam prilaku,” kata Adni. Sebelum pelatihan dimulai, diisi dengan pelantikan pengurus OSIS yang baru periode 2014-2015. ”Selain mengemban tugas, OSIS juga sebagai tulang punggung semua kegiatan ekstra kurikuler dan sebagai pelopor tegaknya peraturan-peraturan sekolah,” pesan Adni di hadapan seluruh pengurus OSIS di selasela acara pelantikan. (bib/pri)

Fun Bike untuk Bina Persaudaraan n FUN BIKE... Sambungan dari Hal 31

Peserta diberangkatkan oleh Damdim 0823 Situbondo, Letkol Sugeng Riyadi dan Bupati Dadang Wigiarto. Dalam sambutannya, Dandim 0823 Situbondo mengungkapkan pentingnya kebersamaan semua

komponen masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Dengan funbike ini kita bina terus rasa persaudaraan. Dengan kebersamaan kita kuat. Bersama rakyat, TNI kuat,” tegasnya. Kegiatan Fun Bike digelar gratis. Meski demikian, para peserta berhak mendapatkan hadiah utama dua unit sepeda sport

dan satu unit kulkas. Selain itu mereka juga memperebutkan banyak door prize diantaranya, telivisi, dispenser, setrika dan kipas angin. “Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh jajaran TNI. Dengan mengambil tema, patriot sejati, profesional dan dicintai rakyat,” ujar Dandim usai acara. (pri)

Aksi Penjambretan Terekam CCTV n RP 45 JUTA... Sambungan dari Hal 32

“Saya dari BRI dan parkir di depan toko itu. Ternyata ada orang yang datang mengambil uang saya,” kata Asmidan saat berada di lokasi kejadian. Mengetahui ada penjambret yang mengambil uangnya, kontan korban berteriak maling. Dirinya sempat mengejar dan memukul pelaku yang mengambil uangnya dengan sebuah helm. Tetapi karena posisi pelaku yang dipukul adalah yang dibonceng, pelaku tetap saja berhasil kabur. “Sempat saya pukul pakai helm, kena helm di kepalanya. Tapi mereka berdua langsung kabur ke selatan,” katanya sambil mengaku bahwa uang Rp 45 juta miliknya akan digunakan untuk berbisnis mangga. Tidak hanya itu, korban ju-

ga sempat mengejar pelaku menggunakan sepeda Jupiternya ke arah selatan. Namun pengejaran yang dilakukan korban saat itu tidak berhasil. Korban kemudian melapor ke Mapolsek Panji. “Sempat saya kejar, tetapi mereka menghilang,” imbuhnya. Sementara itu, aksi jahat kedua penjambret ini sempat terekam cctv yang terpasang di depan toko bangunan tersebut. Keduanya terlihat datang dengan sepeda jenis Megapro dari arah selatan, tepatnya pada pukul 10.12.05, atau beberapa detik setelah korban memarkir sepedanya di depan toko bangunan. Secara jelas, pelaku yang samasama mengenakan helm standart itu berhenti di barat jalan. Kemudian satu pelaku langsung berjalan menggasak uang milik korban. Sedangkan pelaku lain

membelokkan sepedanya dan membonceng pelaku yang mengeksekusi uang Asmidan. Dalam rekam CCTV itu, pelaku yang mengeksekusi uang diketahui memiliki ciri-ciri berbadan tinggi dan kurus. Sementara pelaku yang tetap berada di atas sepeda berbadan lebih besar. “Ya benar, pelaku sempat terekam CCTV. Saat ini pelaku dalam pengejaran petugas. Sementara dari hasil olah TKP, diduga kuat pelaku sudah membubtuti korban,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Selain memburu penjambret itu, polisi juga mempelajari siapa sebenarnya dua penjahat yang aksinya terekam CCTV. “Rekam CCTV itu masih dipelajari dan kami dalami untuk mengungkap pelakunya,” pungkas Wahyudi. (rri/pri)

Wali Murid Demo ke Dispendik n SAMBIL... Sambungan dari Hal 32

Dirinya mengakui jika sudah menerima surat keputusan (SK) mutasi dari Dinas Pendidikan ke SDN 1 Mimbaan, Kecamatan Panji. “SK nya sejak Kamis (25/9) lalu. Hari ini rencananya saya mau pamitan, ternyata malah ada penolakan, saya terkejut,” terangnya sambil menyerahkan keputusan kepada dinas terkait. Sementara itu, aksi penolakan Supari dimutasi juga digelar sejumlah wali murid dan sejumlah siswa ke kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo, di Jalan Raya Madura. Untuk menuju ke kantor itu, mereka mengendarai dua unit mobil pikap dengan pengawalan petugas Polsek Panji. Di halaman Dispendik, mereka

juga menolak Supari dimutasi. Menurut salah seorang anggota komite SDN 2 Siliwung, Kusnadi, aksi siswa merupakan bentuk aspirasi untuk mempertahankan Kasek Supari, agar tidak di pindah ke sekolah lain. “Kami kecewa dengan inisiatif dinas, masak baru empat bulan sudah mau dipindah. Ya kasihan anakanak dan wali murid sudah kadung senang dengan kepemimpinannya,” terang Kusnadi. Menurut salah seorang wali murid, Nur Hatijah, SDN 2 Siliwung juga ingin maju. Sebab sudah bertahun-tahun tidak dirasakan adanya perkembangan sekolah. “Eman, siswa yang tidak tahu baca bisa membaca karena dibimbing, kami juga ingin anakanak di sini pintar, bukan bodoh, masak tidak boleh punya kasek bagus,” kata Nurhatijah.

Menanggapi tuntutan para siswa dan wali murid, Sekretaris Dinas Pendidikan Situbondo, Samsul Arifin mengatakan, pihaknya masih perlu merumuskan tuntutan mereka ini dengan kepala dinas pendidikan. “Ini kan harapan, pak Supari itu dibutuhkan lebih luas lagi. Untuk penggantinya juga memiliki kemampuan yang seimbang dengan Pak Supari,” kata Samsul Arifin memberikan penjelasan di hadapan wali murid dan siswa. Dikatakan, mutasi sebenarnya untuk menindak lanjuti kebijakan dari UPTD Pendidikan yang dianggap bagus. Sehingga dirumuskan untuk dimutasi. “Kita rumuskan kembali dengan kepala dinas, saat ini kepala dinas sedang keluar kota,” pungkasnya. (rri/pri)

Jasad Korban Dikerumuni Semut n MAYAT... Sambungan dari Hal 32

Setelah petugas datAng, jasad korban langsung dievakuasi dan diketahui bahwa korban tewas itu adalah warga yang sebelumnya sempat

dinayatakan hilang. Pada waktu dievakuasi, jasad korban tampak sudah dikerumuni semut. Bahkan, sejumlah bagian tubuhnya sudah mengelupas. Korban selanjutnya dibawa ke rumah duka. “Korban langsung dibawa ke rumah

duka. Dari pihak rumah sakit sebenarnya sudah datang untuk memeriksa, tetapi pihak keluarga tidak berkenan dan memilih untuk langsung dimakamkan,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. (rri/pri)


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 30 September 2014

B A N Y U W A N G I

Tanding di 13 Cabor, hanya Raih Tiga Emas

ISTIMEWA

GEMILANG: Dua pembalap BRCC, Cendiawan dan Untung, berhasil finis di posisi pertama dan kedua kelas master A.

BRCC Berjaya di Pulau Dewata BALI - Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) Banyuwangi tampil dalam ajang balap sepeda Open Tournament se-Indonesia bertajuk Raja Tanjakan Buleleng-Bedugul, Bali. Hasilnya, tim besutan Guntur Priambodo itu sukses meraih hasil maksimal dalam ajang yang berakhir Minggu (28/9) lalu. Beberapa pembalap BRCC berhasil naik podium dalam ajang yang menempuh jarak 45 kilometer (km) itu. Yang membanggakan, prestasi moncer BRCC itu merata di berbagai kelas yang diikuti, mulai men elite, junior, master A, hingga master B. Pada kelas men elite, ada dua pem-

balap BRCC yang berhasil naik podium. Kedua pembalap itu adalah Timbul Kurniawan yang sukses meraih juara kedua. Selain itu, ada Warseno yang finis di posisi keempat. BRCC Berjaya di kelas junior. Bagaimana tidak, pembalap BRCC sukses menjadi juara di kelas tersebut. Dia adalah Chendy yang finis terdepan. Satu pembalap lain finis di posisi ketiga. Dia adalah Hariyadi. Prestasi BRCC juga melesat di kelas master A. Bayangkan, pembalap BRCC juga sukses finis terdepan. Bahkan, ada dua pembalap yang masuk lima besar. Pembalap BRCC yang finis ter-

depan adalah Cendiawan dan Untung yang finis di posisi kedua. Pada kelas master B, pembalap BRCC juga masuk dalam nominasi lima besar. Bahkan, kali ini ditorehkan Guntur Priambodo yang sukses finis di posisi kelima. Atas hasil itu, BRCC menjadi juara umum di semua katergori. Owner BRCC, Guntur Priambodo mengungkapkan, jika hasil tersebut merupakan buah kerja keras. Menurut dia, prestasi gemilang itu bisa menjadi spirit baru dalam menyambut Internasional Tour De Banyuwangi Ijen (ITDBI). “Kita akan terus kerja keras,” tandasnya. (ton/c1/als)

ISTIMEWA

BERPRESTASI: Mariesca Regina Ratusishally menunjukkan sertifikat penghargaan .

uwangi tetap berjalan. Meskipun, sebagaimana diketahui, Persa-

tuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Banyuwangi sebagai induk organisasi renang tidak mendapatkan jatah APBD tahun 2014 yang cair beberapa waktu lalu. Meski begitu, program PRSI Banyuwangi tetap berjalan. Sejauh ini, para atlet terus digenjot latihan yang digeber di berbagai titik. Hal itu dilakukan agar prestasi atlet tetap berjalan normal. Jika program vakum, maka bisa memutus dan menggagalkan langkah atlet untuk meraih prestasi. Ketua PRSI Banyuwangi, I Gede Eka Darmayasa mengaku gembira atas capaian atlet dalam kejuaraan di level provinsi itu. Meskipun, hasil yang didapat hanyalah medali perunggu. ‘’Kita

patut bangga karena persaingan memang sangat ketat,’’ ujar Gede. Dia menyebut, PRSI Banyuwangi memang hanya mengirimkan beberapa atlet dalam ajang tersebut. Tercatat hanya dua atlet yang berlaga dalam ajang dalam rangka memperebutkan Piala PRSI Kota Surabaya itu. ‘’Kami kirim dua atlet, cuma sayang, satu atlet kami gagal. Padahal, tinggal selangkah,’’ paparnya. Dia mengakui jika faktor dana memang menjadi masalah. Meski tidak ada dana hibah, tapi PRSI Banyuwangi melakukan berbagai upaya agar program tetap berjalan. ‘’Besok kita adakan seleksi renang untuk persiapan POR SD,” tandasnya. (ton/c1/als)

Asyiknya Nobar di Warung Kade BANYUWANGI – Pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris menjadi daya tarik sendiri bagi penggila bola di tanah air. Tak terkecuali di Banyuwangi, pergelaran sepak bola ini selalu dimanfaatkan oleh sejumlah warung untuk menggelar nonton bareng. Seperti yang terlihat di Warung Kade Jalan Brawijaya Banyuwangi, malam Minggu kemarin (28/9). Puluhan fans Manchester United (MU) di Banyuwangi menyaksikan pertandingan MU me-

ISTIMEWA

NONTON BARENG:Fans Manchester United Korda Banyuwangi berkumpul di warung Kade sembari mengibarkan bendera tim kesayangannya.

lawan West Ham United. Mereka begitu bergembira ketika tim kesebelasannya menang 2-1 atas West Ham. Koordinator Daerah (Korda) Fans Manchester United Banyuwangi Sigit mengatakan, setiap tim kesayanganya bermain, puluhan fans selalu nonton bareng. ”Di warung Kade cukup bagus untuk nobar. Tempatnya bagus dan mengasyikkan. Layarnya juga lebar n Baca Asyiknya...Hal 39

ang mendapatkan medali masih bisa diraih masing-masing pada karate dan pencak silat. ‘’Sampai sekarang, masih berlangsung. Tapi, cabang lain kita gagal,’’ tandasnya. Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Setio Utomo menyebut, jika semua atlet Banyuwangi yang berlaga di POPDA sudah berupaya maksimal untuk mencapai prestasi tersebut. Namun, persaingan memang cukup ketat. ‘’Anak-anak sudah kerja keras,’’ ujarnya kemarin. Perolehan medali memang tidak cukup memuaskan bagi Banyuwangi. Bahkan, hasil tersebut jauh dari target masuk lima besar. ‘’Hasil ini akan kita jadikan evaluasi agar bisa tampil lebih baik dan berprestasi pada even-even akan datang,’’ tandasnya. (ton/c1/als)

Libas Akademi Real Madrid 5-0 BANYUWANGI - Sekolah Sepak Bola (SSB) Genteng Muda (GM) menggelar laga uji coba melawan Akademi Real Madrid Sidoarjo. Hasilnya, khusus under 10, tuan rumah berhasil melibas tamunya dengan skor 5-0 dalam laga yang digeber di Lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu, Minggu sore (28/9). Kemenangan tersebut layak diapresiasi. Sebab, tim tamu merupakan lawan yang cukup tangguh. Selama ini, mereka menggelar latihan di lapangan milik tim Deltras Sidoarjo. Hasil tersebut bisa dijadikan bukti jika pembinaan sepak bola di usia dini tidak sia-sia. Striker tuan rumah, Ardin men-

ALI NURFATONI/RABA

PERSAHABATAN: SSB Genteng Muda (kuning) saat meladeni Akademi Real Madrid.

jadi pahlawan dalam laga tersebut. Bagaimana tidak, dia mencetak hattrick alias tiga gol dalam laga tersebut. Pertandingan tersebut menggunakan setengah lapangan. Setiap tim diisi tujuh pemain. Durasi waktu pertandingan adalah 2 x 20 menit. Sementara itu, kemenangan

U-10 tuan rumah tidak berlanjut pada U-12. Sebab, kali ini, GM dipaksa bermain imbang dengan skor 1-1. Sedangkan, U-14 tampil oke meski akhirnya juga seri. Bahkan, tuan rumah U-16 justru dipermalukan dengan skor akhir 1-2 dalam laga tersebut.(ton/c1/als)

GAYA HIDUP MODERN

A K R U SU M G G N N IA A D U A IS

BANYUWANGI - Atlet renang Banyuwangi menorehkan hasil oke dalam Kejuaraan Renang seJawa Timur 2014. Satu atlet Kota Gandrung berhasil naik podium dengan menyabet medali perunggu dalam ajang yang digeber selama dua hari mulai tanggal 27 hingga 28 September itu. Dia adalah Mariesca Regina Ratusishally. Atlet satu ini berhasil menembus posisi tiga besar pada KU-3 50 meter gaya dada putri. Atas capaian itu, siswa kelas VII SMP itu berhak mendapatkan penghargaan dan mendapatkan medali perunggu dalam ajang yang dipusatkan di Kolam Renang KONI Jawa Timur itu. Hasil positif tersebut menunjukkan jika pembinaan atlet Bany-

yang lain tidak bisa berbuat banyak dalam even tahunan itu. Tentu saja, situasi tersebut menunjukkan jika pembinaan olahraga di Banyuwangi masih belum maksimal. Cabor atletik paling banyak menyumbangkan medali dalam even tersebut. Rinciannya, 1 emas, 4 perak dan 3 perunggu. Selanjutnya adalah Karate yang menyumbangkan 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Panahan mampu menyumbang 1 emas dan 2 perak. Sedangkan, cabor silat menyumbangkan 2 perak dan 3 perunggu. Senam artistik cukup oke dengan menyabet 1 perak. Gulat berhasil meraih 3 medali perunggu. Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Setio Utomo mengakui jika medali yang diperoleh jauh dari target. Meski begitu, pelu-

B

PRSI Bawa Pulang Perunggu

GRESIK - Kontingen Banyuwangi tampaknya harus segera berbenah. Hal itu mengacu hasil yang diperoleh dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) X Jawa Timur yang berakhir Minggu (28/9) lalu. Bayangkan, kontingen Banyuwangi hanya mampu meraih 3 emas, 10 perak, dan 10 perunggu. Padahal, atlet yang diterjunkan dalam perhelatan akbar yang dipusatkan di Gresik tersebut cukup banyak, yaitu 145. Mereka terdiri atas tingkat SMP dan SMA. Para atlet tersebut berlaga di 13 dari 14 cabang olahraga (cabor). Sebab, cabang sepak bola sudah tereleminasi dalam pra POPDA yang digeber di Malang beberapa waktu lalu. Meski begitu, hanya ada beberapa cabor yang bisa unjuk gigi. Sedangkan, mayoritas cabor

Perumahan FASILITAS TERLENGKAP Dengan IJIN LINGKUNGAN HIDUP

RESIDENCE

The First Modern Lifestyle Residence with the Best View in Banyuwangi

Type

45++ Type

Fasilitas

Club House Modern Market Mosque Pagar Keliling Wifi Hotspot In House Water Playground Security 24 hours

Lokasi 5 Menit dari Pusat Kota

D

Type

70B

36

+

jati Khayangan Residence adalah satu-satunya dan baru pertama kali perumahan di Banyuwangi yang memiliki konsep “Green & Clean”, menawarkan pemandangan yang indah, bebas banjir dan suasana tenang

Letak Djati Khayangan Residence yang sedikit lebih tinggi dari kota, diapit oleh gunung Ijen dan Pantai, membuat Djati Khayangan Residence memiliki pemandangan indah dan berbeda dengan perumahan lainnya. Djati Khayangan Residence memberikan fasilitas terlengkap bagi anda.

Segera dapatkan rumah impian keluarga anda sekarang juga dan nikmati semua keuntungannya...

Pagar Keliling

In House Water

Playground

Club House

Kunjungi stand pameran kami di Giant Supermarket Banyuwangi dan dapatkan penawaran menarik

Info Hubungi

NINDY

ARNI

085 234 678776

085 234 678770

WAHYU

HESTY

081 332 558208

082 3355 95269

KANTOR PEMASARAN Jl. Raden Wijaya 78 Giri - Banyuwangi Telp. / Fax. (0333) 420989 Email : djatikhayangan@yahoo.com

Sekolah Bersih, Tercipta Perilaku Arif Terhadap Sekolah Program DKP Untuk Sekolah Berwawasan Lingkungan Berbasis BES BANYUWANGI - Program Merdeka Dari Sampah (MDS) yang digagas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi tidak hanya dilakukan ditingkat ibu-ibu rumah tangga atau dasa wisma, melainkan juga menyentuh ke tingkat sekolah. Bahkan untuk lebih memfokuskan di tingkat sekolah tema yang diangkat adalah Banyuwangi Eco School (BES). Kepala DKP Banyuwangi, Drs. H. Arief Setiawan, MM mengatakan tujuan DKP dalam program BES ini adalah untuk mendorong peran serta masyarakat dunia pendidikan untuk peduli terhadap permasalahan kebersihan dan keindahan,

ISTIMEWA

TANGGUNG JAWAB BERSAMA: DKP Banyuwangi saat me-launching BES di sekolah beberapa waktu lalu.

melaksanakan program lingkungan hidup melalui cara-cara yang edukatif, atraktif, dan berkelanjutan dengan melibatkan segenap warga sekolah dan memiliki program unggulan lingkungan hidup, khususnya pembiasaan perilaku

ramah lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari bagi seluruh warganya. Selain itu juga perlunya melakukan pengolahan sampah organik dan anorganik, dll. “Nah, hal-hal inilah yang akan kita sosialisasikan kepada warga

sekolah baik negeri maupun swasta agar masalah sampah ini menjadi gaya hidup para pelajar di Banyuwangi untuk lebih sehat,” jelas mantan Kabag Humas Pemkab Banyuwangi itu. Arief menambahkan, target BES ini

adalah agar warga sekolah mampu mengelola sampah secara mandiri di sekolah, menciptakan media PLH di sekolah, terbentuknya figur guru dengan basic lingkungan, terciptanya kader lingkungan di wilayah sekolah, meningkatkan pengetahuan dan kepedulian siswa terhadap permasalahan lingkungan dan terpublikasikannya kegiatan eco school dengan hadirnya jurnalis lingkungan di tingkat sekolah. Ada lima sekolah yang menjadi peserta Banyuwangi Eco School 2014, seperti SMPN 1 Glagah, SMPN 3 Banyuwangi, SMPN 4 Banyuwangi, SMPN 5 Banyuwangi dan MTsN Banyuwangi. Masingmasing sekolah melibatkan melibatkan lima siswa/siswi untuk tim pengolahan sampah/ komposting. Lima siswa/siswi untuk tim Bank Sampah dan lima

siswa/siswi untuk menjadi tim jurnalis lingkungan. “Jadi setiap sekolah membentuk tiga tim dengan masing-masing tim memiliki lima siswa yang aktif mengolah, mengelola dan menginformasikan kegiatannya di dunia maya,” jlentrehnya. Arief menambahkan, dengan gerakan BES ini diharapkan fungsi sekolah sebagai tempat menimbah ilmu pengetahuan akan lebih tercipta jika sekolah sebagai sumber pengetahuan memiliki tempat yang nyaman, dan bersih. Untuk mendapatkan kenyamanan itu, guru dan semua siswa harus menjaga kebersihan dengan baik. “Sekolah yang bersih, nyaman dan asri akan membentuk perilaku arif terhadap lingkungan sekolah serta memberikan kesan baik terhadap orang yang melihatnya. (*/als)


Jawa Pos

Selasa 30 September 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

39

S A M B U N G A N

Yusieni Direkom DPC, Faktuningsih Direstui DPD Jatim ■ USUL...

Sambungan dari Hal 29

Empat calon pimpinan dewan itu adalah I Made Cahyana Negara (PDIP), Joni Subagio (PKB), Ismoko (Golkar), dan Yusieni (PD). DPRD mengusulkan nama Yusieni menjadi salah satu unsur pimpinan dewan setelah mendapat surat pengajuan nama calon pimpinan dari DPC PD Banyuwangi. “Usul pimpinan asal PD tersebut ditolak gubernur,” kata dia. Menyusul penolakan tersebut, imbuh Joni, pihaknya akan segera melakukan konsultasi kepada beberapa pihak untuk mendapat kepastian siapa yang diusung PD menempati pos pimpinan dewan. “Pimpinan sementara DPRD dengan beberapa teman dari fraksi-fraksi sepakat melakukan langkah konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Gubernur, dan induk PD, untuk meminta ketegasan siapa yang ditempatkan sebagai pimpinan dewan,” cetus politikus yang juga ketua DPC PKB tersebut. Menurut Joni, penolakan usul pimpinan definitif DPRD itu akan semakin mengakibatkan pembentukan alat-alat kelengkapan dewan terlambat. Sebab, pembentukan alat kelengkapan yang meliputi Badan Musyawarah (Banmus), Badan Anggaran (Banggar), Badan Legislasi Daerah (Balegda), Badan Kehormatan (BK), dan komisi-komisi baru bisa dilakukan setelah pimpinan definitif dilantik. Di sisi lain, imbuh Joni, dari seluruh Jatim, hingga saat ini ha-

nya tinggal DPRD Banyuwangi yang belum memiliki alat kelengkapan. Bahkan, beberapa DPRD yang dilantik setelah pelantikan para anggota DPRD Banyuwangi. “Dengan adanya keterlambatan ini, otomatis akan mengganggu kinerja dewan. Sampai hari ini (kemarin) DPRD belum memiliki alat kelengkapan. Jangan sampai masyarakat menyalahkan kami. Kami sudah bekerja maksimal. Jangan karena kepentingan orang per orang menghambat pelayanan DPRD kepada publik,” tegasnya. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Fraksi PD DPRD Banyuwangi, Wendriawanto alias Wewe mengaku tidak tahu adanya penolakan oleh gubernur soal usul pimpinan DPRD dari PD tersebut. “Yang ngomong (ditolak) siapa? Kalau yang menyampaikan seperti itu pimpinan sementara dewan, ya silakan tanya kepada pimpinan sementara tersebut,” tuturnya. Ditanya tanggapannya jika benar usul pimpinan dewan dari PD ditolak gubernur, Wewe enggan memberi penjelasan. “Saya tidak punya kapasitas untuk menjelaskan hal itu. PD sendiri sampai saat ini (kemarin, Red) belum menerima surat tertulis soal penolakan tersebut,” kata dia. Masih menurut Wewe, sebagai pimpinan F-PD, dirinya tidak diundang dalam rapat pimpinan dewan kemarin. “Saya tahu ada berita penolakan itu justru dari njenengan. Saya tidak diundang rapat pimpinan. Karena seperti yang njenengan tahu, tadi (kemarin) saya mengikuti rapat pembahasan tata tertib (tatib) bersama

Panitia Kerja (Panja) Tatib Dewan,” tandasnya. Seperti pernah diberitakan, tarik ulur pimpinan DPRD Banyuwangi dari Partai Demokrat (PD) mencapai klimaks Senin lalu (15/9). Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Banyuwangi akhirnya mengirimkan nama anggota dewan dari partainya untuk ditempatkan pada kursi pimpinan DPRD Banyuwangi. Awalnya, nama Sri Utami Faktuningsih sempat santer dikabarkan telah mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jatim untuk menempati kursi empuk wakil ketua dewan. Namun ternyata, DPC PD Banyuwangi memutuskan mendaulat Yusieni menduduki kursi pimpinan dewan periode lima tahun ke depan. Sekretaris DPC PD Banyuwangi, Juliesetyo Puji Rahayu mengatakan, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) PD, rekomendasi nama pimpinan DPRD dikeluarkan oleh

Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Namun Senin itu, surat rekomendasi dari DPP tersebut belum turun. “Kami berkonsultasi ke DPP, hasil konsultasi benar bahwa rekomendasi tersebut akan dikeluarkan oleh DPP,” ujarnya usai pertemuan dengan jajaran pengurus DPC PD dan pimpinan Anak Cabang (PAC) di kantor DPC PD Banyuwangi kala itu. Di sisi lain, Juliesetyo mengaku PD di-deadline menyerahkan surat rekomendasi pimpinan dewan kepada Sekretariat DPRD kemarin. Nah, sesuai hasil rapat Pengurus Harian Terbatas (PHT) yang dilakukan sebanyak empat kali plus rapat pleno kemarin, pihaknya memastikan tidak ada persoalan di tubuh partai berlambang bintang Mercy merah putih tersebut. “Tidak ada persoalan, karena di DPP, surat kami sudah selesai. Tinggal ditandatangani Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PD (Edy Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Red).

Sambungan dari Hal 29

Batuknya ngetril. Seperti bunyi knalpot yang sedang dibleyer-bleyer. Sambung-menyambung dari mulut satu jamaah ke jamaah yang lain. Kadang disambung jamaah di sampingnya. Sering pula disambung jamaah di paling belakang. Pokoknya “indah” sekali. Apalagi sesekali dibumbui suara ha zim... hakzim. Suara-suara mirip musik acapella itu awalnya cukup mengganggu telinga. Mengurangi kekhusyukan jamaah yang sedang

mendengarkan bacaan tartil imam (salat magrib, isya, dan subuh). Tapi, lama-lama koor uhuk-uhuk itu terdengar merdu. Mungkin karena telinga sudah familiar. Sambil mendengar imam salat baca Fatihah dan surat pilihan, daun telinga juga menangkap acapella uhuk-uhuk ha zim. Ha ha ha... Ketika mengawali arbain (salat 40 waktu) di Masjid Nabawi, baru satu dua orang yang batuk. Hari-hari berikutnya terus bertambah. Kemudian, pindah ke Masjid Alharam makin parah. Serasa orang semasjid batuk semua.

suai kesepakatan PHT, yakni Yusieni. “Mudah-mudahan (Senin) sudah klir. Kami memang menunggu rekomendasi DPP, tetapi kami akan mengirimkan rekomendasi ke DPRD untuk memenuhi deadline dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010,” cetusnya. Disinggung soal sempat mencuatnya nama Sri Utami yang mendapat rekomendasi menduduki kursi pimpinan dewan, Julies mengakui adanya kabar tersebut.

■ MICHAEL...

Sambungan dari Hal 29

Menurut Michael, kabar penolakan gubernur itu hanya upaya pihak-pihak tertentu yang ingin “memainkan” PD agar DPC PD terganggu. “Itu hanya informasi yang tidak jelas sumbernya. Ada pihak yang ingin memain-

kan PD,” kata pria yang pernah menjabat ketua PSSI Banyuwangi tersebut. Michael berharap, semua pihak termasuk seluruh fraksi di DPRD Banyuwangi, saling menghargai fraksi. “Kami menghargai sesama fraksi. Kami berharap hal yang sama juga dilakukan teman-teman fraksi lain,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Wajar itu terjadi. Ketika satu orang batuk mengeluarkan/ menguapkan virus. Dengan cepat virus itu menulari jamaah lain. Di situlah masker menjadi sakti. Hanya ia yang bisa menangkap virus. Saat manasik jamaah haji diimbau memakai masker selama berada di Madinah dan terutama di Makkah. Khususnya untuk menangkap penularan virus ebola atau MERS. Dua virus yang belum ditemukan penangkalnya itu sangat mematikan. Dan sangat mungkin dibawa oleh jamaah dari negara endemis ebola atau

MERS. Terutama jamaah dari benua hitam Afrika. Tapi, belum afdal jamaah kalau tidak uhuk-uhuk hak zim. Hampir semua jamaah pernah mengalaminya. Meski sehari saja. Terutama tenggorokan kering dan gatal seperti yang saya alami saat baru tiba di Madinah. Itu bagian dari proses adaptasi. Ritual memasuki negara lain. Tapi, alhamdulillah, setelah saya minum obat dari posko kesehatan kloter, sehari kemudian sudah nyaring lagi suara agor saya. Obatnya ternyata manjur. Gratis pula. He he... (kaosing93@gmail.com)

DOK.RABA

MOMEN PENTING: Suasana pelantikan anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 di ruang paripurna DPRD pada tanggal 21 Agustus 2014 lalu.

Ruang Paripurna jadi Tempat Sakral ■ TATIB... Sambungan dari Hal 30

Dalam rapat finalisasi kemarin, klausul ruang paripurna kantor dewan sebagai “tempat sakral” juga akan dimasukkan dalam tatib DPRD periode 2014-2019 tersebut. Syamsul menjelaskan, sebenarnya tidak ada masalah ruang rapat paripurna itu digunakan oleh pihak lain sepanjang didasari koordinasi yang baik dengan pimpinan dewan. Namun yang disayangkan, imbuh Syamsul, kegiatan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi di ruang paripurna dewan beberapa waktu lalu tidak melibatkan wakil

rakyat. Padahal, sebanyak 50 kursi anggota dewan juga digunakan dalam kegiatan itu. “Selama tidak melibatkan anggota dewan, 50 kursi anggota dewan itu tetap tidak bisa digunakan. Kecuali ada pemberitahuan dan koordinasi secara khusus kepada pimpinan dewan,” papar Syamsul. Politisi asal Kecamatan Kalibaru itu mengungkapkan, ketika Panja konsultasi apakah itu salah atau tidak, dinyatakan bahwa itu adalah kewenangan DPRD. Maka tidak disalahkan ketika DPRD melarang penggunaan kursi anggota untuk keperluan yang tidak melibatkan dewan. Masih menurut Syamsul, sebe-

■ ASYIKNYA...

■ ORTU...

Bukan sekali ini kami nobar di Warung Kade. Setiap MU main, kami bersama fans Manchester United akan hadir di warung Kade,’’ kata Sigit. Bukan hanya fans MU, penggemar seri A Italia juga

Rasa bersalah itu rupanya tidak menghalangi keduanya melanggar Pasal 341 dan 343 KUHP. Meski diputus secara sah dan meyakinkan bersalah dan harus menjalani masa hukuman selama satu tahun, hukuman yang diberikan itu sebenarnya lebih ringan 12 bulan daripada tuntutan jaksa. Dalam persidangan sebelumnya, Bagus dan Wika dituntut hukuman dua tahun penjara oleh jaksa penuntut umum. Menanggapi pu-

tusan tersebut, kedua terdakwa akhirnya menerima vonis yang diputuskan majelis hakim. “Setelah ini keduanya sepakat mau menikah,” beber Jaksa Semu SH yang menangani perkara itu. Dalam putusan tersebut, majelis hakim mengemukakan sejumlah pertimbangan yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Yang memberatkan, perbuatan terdakwa meresahkan orang lain. Yang meringankan, terdakwa menyadari kesalahannya, bersikap sopan selama persidangan, dan masih berusia sangat muda.

Sekadar mengingatkan, kedua sejoli itu menjadi pesakitan setelah diduga membuang bayi hasil hubungan cinta mereka selama ini. Sesosok mayat bayi ditemukan warga tergeletak di dalam sebuah tas di Lingkungan Pacean, Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Sabtu pagi pada akhir Mei lalu. Saat ditemukan, bayi itu sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan membiru terbungkus sebuah sarung lengkap ari-ari. Diduga, bayi itu belum lama meninggal saat dibuang oleh orang tuanya. Sebab,

kondisi bayi masih belum mengeluarkan bau tidak sedap. Kondisi ari-ari juga masih basah. Polisi juga menyelidiki apakah bayi itu meninggal saat dibuang ataukah meninggal di lokasi penemuan. Selain memastikan bahwa mayat bayi itu berjenis kelamin laki-laki, diperkirakan bayi malang itu berusia sekitar tujuh atau delapan bulan kandungan. Itu tampak dari tekstur tubuh bayi yang tampak jelas. Bagian mata, mulut, hidung, telinga, dan jari, sudah nyaris terbentuk sempurna. (nic/ c1/bay)

Ada Sapi yang Terinfeksi di NTT ■ DISNAK...

Sambungan dari Hal 29

Selain itu, ciri-ciri yang terlihat kasat mata, ternak mengeluarkan cairan dari lubang asal, seperti telinga, dubur, dan hidung. Bambang menjelaskan, seseorang dapat tertular penyakit

anthrax bila seseorang melakukan kontak langsung dengan hewan yang sakit. Penularan juga bisa terjadi bila kontak dengan bahan-bahan yang berasal dari hewan yang sakit, seperti kulit, daging, tulang, dan darah. Penyakit juga dapat ditularkan melalui pernapasan bila sese-

orang menghirup spora anthrax. Sebagai langkah antisipasi, Disnak akan melakukan pemeriksaan langsung terhadap ternak kurban yang diperjualbelikan di tepi jalan di Banyuwangi. Rencananya, pemeriksaan ternak tersebut akan dilakukan mulai besok (1/10). “Kami juga akan

bersama-sama dengan mahasiswa Unair dari fakultas kesehatan hewan,” ujarnya. Jika ditemukan hewan yang berpenyakit, maka akan langsung ditangani. Dengan harapan, agar hewan tersebut benar-benar dalam kondisi sehat dan layak konsumsi. (ddy/c1/bay)

Sudah Bekerja saat Tahun Pertama Aliyah ■ KERJA...

Sambungan dari Hal 29

Sang pengawas mengatakan bahwa dirinya mendapatkan penghargaan sebagai juru parkir terbaik Banyuwangi oleh Polres Banyuwangi. “Ketika mendapatkan kabar tersebut, saya tidak percaya. Karena selama ini saya merasa tidak melakukan sesuatu yang istimewa pada pekerjaan saya,” ujar pemuda tersebut merendah. Namun, penilaian polres tidak keliru. Rekan-rekan kerja Heri di koperasi tersebut mengakui kinerja jukir muda tersebut layak diacungi jempol. Eko Nurdianto, salah satu pengurus KSP Barokah Bersama mengatakan, penghargaan yang diterima Heri tidak luput dari upaya yang bersangkutan menerapkan prosedur parkir yang telah ditentukan Dishubkominfo. “Mulai kerapian menata kendaraan, membantu kelancaran arus lalu lintas, hingga kerapian seragam, mungkin dinilai,” jelas Eko Nurdianto. Usai mendapatkan kabar tersebut, Heri segera mengikuti geladi resik. “Saat mengikuti geladi, saya masih gugup. Ketika acara menerima hadiah penghargaan, badan saya gemetar,” kenangnya. Sejumlah rekan sesama jukir turut mendampinginya menghadiri acara pemberian peng-

hargaan pada peringatan Hari Ulang Tahun Polantas tersebut. Hadiah berupa uang tali asih dan peralatan jukir itu segera dibawa pulang ke rumah orang tuanya di Perumahan Kebalenan Baru II. “Lah, temenan tah iki? Ojo aclak! (Lah, serius tah ini? Jangan bohong!” tutur Heri menirukan ucapan orang tuanya saat dia menunjukkan piagam penghargaan tersebut. Tak lama kemudian, kedua orang tuanya menangis terharu. Heri pun memasang bingkai piagam penghargaannya dan dipajang di dinding rumahnya. Bukan terkait besarnya uang maupun perlengkapan jukir yang didapatkan, tapi menurutnya, penghargaan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah memberikan perhatian kepada jukir seperti dirinya. Heri mengawali pekerjaan sebagai jukir sejak dia pindah ke Banyuwangi. Sebelumnya, Heri tinggal di Jember. Dia mulai jadi jukir saat memasuki tahun pertama di Madrasah Aliyah (MA) Darul Huda, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, pada tahun 2006 lalu. Saat itu pamannya yang juga jukir menawari Heri menggantikan posisinya. “Jadi, pagi saya sekolah, malamnya saya nyambi menjadi jukir mulai pukul 17.30 hingga 21.00 malam,” jelasnya. Pertama menjalani tugas sebagai jukir, Heri mengaku tidak ada rasa ragu dan malu. Bahkan, dia sering bertemu kawan atau gurunya

saat sedang bertugas. Heri malah merasa mendapat banyak pelajaran dengan menjadi jukir. Salah satunya, dia bisa berinteraksi dengan banyak orang. “Setiap hari bertemu banyak orang yang berbeda-beda, sehingga bisa menambah teman. Berinteraksi dengan mereka, membuat sifat pemalu saya berkurang perlahan,” paparnya. Setelah cukup lama menjadi jukir, ternyata tidak memupuskan keinginan Heri melanjutkan studi ke perguruan tinggi. “Keinginan kuliah pasti masih ada. Namun, dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan seperti ini, saya harus bekerja keras mengumpulkan dana,” ceritanya. Selama bekerja, Heri biasanya mendapat uang sekitar Rp 1 juta per bulan. Penghasilan itu merupakan gabungan upahnya menjadi jukir dan gaji pegawai koperasi. “Rp 468 ribu upah sebagai jukir, dan Rp 500 ribu upah sebagai pegawai koperasi,” paparnya. Uang tersebut diprioritaskan untuk membiayai hidup kedua orang tuanya serta membayar angsuran motor. “Mudah-mudahan upah jukir ditambah pemerintah,” selorohnya. Sekadar diketahui, kedua orang tua Heri sama-sama bekerja sebagai buruh tani. “Saya akan rajin menabung untuk kuliah. Saya percaya, suatu saat keajaiban pasti akan datang,” tutupnya. (c1/bay)

narnya tidak ada masalah jika deretan kursi yang terletak di kanan dan kiri 50 kursi anggota tersebut digunakan untuk keperluan apa pun. Sebab, ruang paripurna itu adalah ruangan milik rakyat. Selain dua hal tersebut, imbuh Syamsul, ada klausul lain yang sempat menjadi perdebatan para anggota panja, yakni mengenai hak imunitas anggota DPRD. Berdasar UU Nomor 17 Tahun 2014, anggota DPRD nyaris tidak lagi memiliki hak imunitas. “Oleh Kemendagri, kami disarankan mengajukan judicial review terkait hak imunitas tersebut,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Layar Lebar, Area Parkir Luas

Lebih Ringan 12 Bulan dari Tuntutan Jaksa Sambungan dari Hal 29

Hanya, imbuhnya, rekomendasi tersebut berasal dari DPD PD Jatim. Padahal sesuai Pasal 23 ayat (3) huruf c AD/ART PD, kewenangan menetapkan pimpinan DPRD berada di tangan DPP. “Kalau tiba-tiba muncul nama Sri Utami Faktuningsih (rekomendasi DPD PD Jatim), itulah indahnya politik. Kalau tidak ada “gelombang”, tidak indah. Makanya, DPC PD selalu melakukan apa pun sesuai AD/ ART dan mekanisme partai,” paparnya. (sgt/c1/bay)

Komunikasi dengan Pakde Karwo

Minum Obat, Suara Nyaring Lagi ■ KOOR...

Kebetulan Mas Ibas sedang di luar negeri. Dan kami belum tahu jelas kapan rekomendasi tersebut ditandatangani. Makanya sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010, kami akan segera meluncurkan surat usulan pimpinan DPRD dari PD ke DPRD Banyuwangi hari ini (kemarin),” beber perempuan yang akrab disapa Julies itu. Julies menambahkan, nama kader PD yang direkomendasikan menjadi pimpinan DPRD itu se-

Sambungan dari Hal 38

memanfaatkan warung Kade untuk nobar. Belum lama ini fans Juventus membanjiri warung Kade untuk menyaksikan tim kesayangannya berlaga. ”Kami membuka pintu untuk fans mana saja nobar di warung Kade. Silakan menggunakan fasilitas di warung kami untuk nobar. Ada Wifi dan tempat parkir luas,’’ kata Ayu Kadek Tirtawati, pengelola warung Kade. (*/aif)

Diisi Ceramah HA Wahyudi ■ AL-MUMTAZ... Sambungan dari Hal 40

Acara yang dimulai pukul 19.00 tersebut, membuat masyarakat tak beranjak dari tempat duduknya. Mereka seperti terhipnotis dengan penampilan para

personel Al-Mumtaz. Meski dengan kondisi tubuh tidak lengkap, mereka mampu menunjukkan kelebihan hingga membuat ribuan pengunjung terkagum. Acara makin seru saat dai muda yang juga mantan Ketua DPRD

Banyuwangi, Achmad Wahyudi, naik ke pentas untuk mengisi siraman rohani sambil sesekali diisi dengan selingan musik religi. “Hampir tiap pekan ada undangan, penonton banyak terus,” terang pimpinan Al-Mumtaz, Afif Khoiri. (azi/c1/abi)

Hari Ini Kejaksaan Panggil Kepala UPTD Pendidikan BANYUWANGI - Dugaan keterlibatan sejumlah kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan dalam perkara pungutan liar (pungli) dana bantuan sosial pendidikan akan menjadi pembuktian penyidik Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Rencananya, sebelas kepala TPTD Dinas Pendidikan akan mulai diminta keterangannya pagi ini. Informasi yang diperoleh koran ini, pemeriksaan akan dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama, ada lima kepala UPTD Dinas Pendidikan yang akan dimintai keterangan. Besoknya, ada enam kepala UPTD yang juga akan dikorek keterangannya dalam perkara yang telah menyeret empat tersangka tersebut. Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Paulus Agung W., dikonfirmasi koran ini membenarkan rencana pemeriksaan sebelas kepala UPTD Dinas Pendidikan tersebut. Mereka akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam dugaan pungli dana bansos rehabilitasi bangunan sekolah tahun 2014. “Benar, kami akan periksa kepala UPTD,” ujarnya. Pemeriksaan Kepala UPTD itu sekaligus untuk mencari dugaan keterlibatan mereka dalam perkara yang menghebohkan dunia pendidikan di Bumi Blambangan ini. Dalam ”nyanyian” salah satu tersangka, yakni Ririn Puji Lestari, disebutkan bahwa besarnya fee, yakni lima persen untuk dinas, empat persen untuk rekanan, dan satu persen untuk UPTD. Tidak hanya itu, kejaksaan juga akan menggali informasi terkait turunnya sejumlah kepala UPTD dalam survei ke sekolah calon penerima

bantuan tersebut. Kebenaran itu coba digali dengan proposal pengajuan yang informasinya juga atas persetujuan UPTD lewat paraf yang diberikan dalam dokumen tersebut. Sementara itu, kemarin penyidik kejaksaan juga memeriksa kembali dua tersangka. Mereka adalah oknum staf UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru, Ririn Puji Lestari, dan Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru, Ahmad Munir. Keduanya diperiksa secara maraton oleh penyidik Pidsus Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Paulus menuturkan, keterangan Ririn menguatkan dugaan keterlibatan Lukman dalam perkara itu. Ririn mengaku dimintai tolong oleh Lukman untuk memungut fee dari sekolah. Hanya, soal besarnya fee, Ririn mengaku tidak tahu. “Dia hanya bertugas mengumpulkan fee. Kalau pembagiannya secara tunai dia tidak tahu,” bebernya. Seperti diberitakan sebelumnya, Lukman Plt. Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Banyuwangi ditahan Kejaksaan Negeri Banyuwangi dalam perkara pungli dana bantuan sosial rehabilitasi sekolah. Dia ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Selasa (23/9). Penahanan itu melengkapi tiga tersangka lain yang lebih dulu menghuni Lembaga Pemasyarakatan Banyuwangi. Ketiganya adalah Ahmad Munir, oknum UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru; Ririn Puji Lestari, oknum kepala sekolah; dan Ahmad Faisal alias Mamak, oknum LSM. Ketiganya ditangkap 9 September lalu di SDN 2 Tampo. Ketiganya tertangkap tangan menarik pungli kepada sekolah. Uang tunai Rp 211 juta diamankan sebagai barang bukti. (nic/c1/aif)


RADAR GENTENG

40

R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Selasa 30 September 2014

Berangkat Kerja, Tewas Ditabrak

OPO MANEH

ISTIMEWA

TAK PATUHI LARANGAN: Meski sudah diberi tanda larangan membuang sampah, tetap saja sempadan sungai ini dijadikan tempat sampah.

Keluhkan Sampah di Sempadan Sungai SRONO - Pemasangan papan larangan membuang sampah di sepanjang sempadan sungai oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi ternyata belum sepenuhnya ditaati warga. Salah satu contohnya di sempadan sungai dekat Pasar Komis, Desa Bagorejo, Kecamatan Srono. Di tempat itu, sampah terlihat menumpuk. Akibatnya, selain menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, itu juga menyebabkan bau yang menyengat. “Sudah ada papan larangan, tetap saja membuang sampah di pinggir sungai,” terang Sunarto, 45, warga sekitar. Dia juga menambahkan, pembuangan sampah itu bisa menimbulkan penyakit. Apalagi kalau ada angin kencang, bau busuk langsung menyengat. “Bau busuk dari tumpukan sampah sempadan sungai,” katanya. Sunarto berharap, pihak terkait segera mencarikan solusi terkait persoalan sampah di lingkungannya tersebut. Sehingga, sampah tidak menjadi masalah bagi warga. “Perlu ada kesadaran untuk tidak membuang sampah di sempadan sungai,” cetusnya. (azi/c1/abi)

RELIGI

GENTENG - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Jember, tepatnya di sebelah timur SPBU Desa Setail, Kecamatan Genteng, kemarin pagi. Pengendara motor Honda Vario bernopol N 4398 IB, Ratna Mufida Nuri, 22, tewas seketika setelah ditabrak mobil Suzuki APV yang disopiri Eko Darmawan, 50. Korban yang tinggal di Dusun Jatirono, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, itu meninggal dengan luka cukup parah di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh. Motornya hancur setelah dilindas mobil Suzuki APV dengan bernopol P 436 VN. “Korban dari arah barat,” terang Mohamad Khozin Jauhari, 52, salah satu saksi mata di lokasi kejadian. Menurut Jauhari, kecelakaan itu terjadi saat motor Honda Vario yang dinaiki korban itu tiba-tiba mengerem karena bus yang ada di depannya berhenti. “Dari arah barat ada motor dengan kecepatan tinggi, motor itu nyerempet motor yang dinaiki korban, lalu korban jatuh ke arah kanan,” bebernya. Bersamaan dengan itu, dari arah timur meluncur mobil Suzuki APV yang disopiri Eko Darmawan asal Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. “Korban dan motornya

FRAMTAMA FOR RABA

TRAGIS: Korban meninggal di lokasi kejadian.

tertabrak mobil Suzuki APV, motor yang dinaiki anak itu (korban) malah sempat terseret mobil,” jelasnya. Salah satu teman korban, Radit, 23, mengatakan korban yang meninggal dengan tragis itu dalam perjalanan menuju tempat kerja di klinik As Sakinah di Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari. Dirinya mengetahui kejadian itu setelah ditelepon pihak kepolisian melalui nomor korban. “Dia mau berangkat kerja di Tamansari,” ungkapnya. Direktur As Sakinah, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari Su-

marman, saat dikonfirmasi membenarkan korban dalam kecelakaan itu adalah salah satu karyawannya. “Baru bekerja sekitar lima bulan,” cetusnya. Sementara untuk pemeriksaan, mobil Suzuki APV beserta sopir Eko Darmawan untuk sementara diamankan, termasuk motor Honda Vario milik korban. Sedang korban yang meninggal di lokasi kejadian, jenazahnya dibawa ke RSUD Genteng. “Motor milik korban terseret sekitar 50 meter,” ungkap Aiptu Kotok Suhandojo, salah satu anggota Unit Lantas, Genteng. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/RABA

MAUT: Motor Vario milik korban hancur dilindas mobil Suzuki APV.

Warga Sampangan Nikmati Air Bersih ABDUL AZIZ/RABA

MEMUKAU: Penampilan musik SLB Al-Mumtaz di halaman Masjid Nur Salim.

Al-Mumtaz Pukau Pengunjung GLENMORE - Group musik religi Al-Mumtaz dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Banyuwangi mendapat tempat di hati masyarakat. Penampilan mereka di panggung selalu ditunggu para penggemarnya. Saat tampil dalam acara pengajian umum di halaman Masjid Nur Salim, Kampung Madiunan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, pengunjung dari berbagai pelosok desa di Kecamatan Glenmore hadir untuk menyaksikan penampilan kelompok musik asuhan Afif Khoiri itu hingga dini hari n Baca Al-Mumtaz...Hal 39

MUNCAR - Warga di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, bisa sedikit lega. Setelah lama kesulitan mendapat air bersih, mulai kemarin sudah mendapat pasokan air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Muncar. Melalui sumur bor, PDAM telah menyambung saluran air bersih untuk kepentingan masyarakat. “Ini hidran umum, diperuntukkan bagi masyarakat,” ujar direktur PDAM Banyuwangi melalui Kepala Satuan Pengawas Internal Muji Suroto. Meski untuk kepentingan umum, jelas dia, pihaknya tetap memberlakukan beberapa atu-

ran, salah satu aturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat adalah tidak boleh mengambil air dengan menyalurkan melalui pipa. “Harus pakai jeriken atau wadah lain, tidak boleh disalurkan langsung ke rumah,” katanya. Larangan itu, jelas dia, untuk menjaga fasilitas umum ini bisa terjaga dan tidak dimonopoli. Pemasangan air bersih itu bentuk perhatian PDAM kepada masyarakat, terkait teknisnya PDAM memang mendapat permohonan dari masyarakat setempat. “Kita menerima usul dari masyarakat,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

BERSIH: Warga sudah bisa merasakan segarnya air bersih di lingkungan mereka mulai kemarin.

SHULHAN HADI/ RABA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.