31 MARET
29
TAHUN 2013
9 Jam Seberangkan 22.750 Orang BANYUWANGI - Libur panjang akhir pekan yang berlangsung sejak Jumat (29/3) hingga hari ini (31/3) benar-benar berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah pengguna jasa penyeberangan trans JawaBali melalui Pelabuhan Ke-
tapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Tidak tanggungtanggung, lebih dari 22 ribu penumpang dari Pulau Jawa berhasil diseberangkan ke Pulau Dewata hanya dalam tempo sembilan jam n Baca 9 Jam...Hal 35
GALIH COKRO/RaBa
ARUS BALIK: Beberapa penumpang dari Bali keluar dari pintu kapal di dermaga ponton Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, siang kemarin.
Rusak Kian Parah SEMENTARA itu, kerusakan ruas jalan nasional di depan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, semakin parah. Hingga kemarin (30/3), semakin banyak lubang besar yang menganga di sekitar pelabuhan penyeberangan tersebut. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin menye-
butkan, tidak ada kendaraan yang berani melaju kencang saat melintas di depan Pelabuhan Ke tapang. Kerusakan paling parah terdapat di selatan pintu keluar pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang hingga mendekati kawasan Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) n Baca Rusak...Hal 35
GALIH COKRO/RaBa
RUSAK PARAH: Mobil dan sepeda motor melaju pelan di jalan Gatot Subroto depan Pelabuhan Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.
Segera Digelar Tes CPNS Khusus Honorer BKN Umumkan Daftar Nominasi Hasil Validasi BANYUWANGI - Tidak lama lagi, sekitar 3.039 orang tenaga honorer kategori dua (K-II) akan mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Direncanakan, tes seleksi akan digelar pada Juni 2013
LALU LINTAS
mendatang. Sebelum digelar tes, Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi mengumumkan daftar nominasi honorer K-II yang lolos seleksi BKN sejak Kamis lalu (28/3). Jumlah nominasi honorer K-II yang divalidasi BKN tidak mengalami perubahan seperti validasi yang dilakukan
BKD Banyuwangi. Pada Maret 2012 lalu, BKD sudah melakukan validasi nama-nama honorer K-II yang memenuhi syarat. Proses validasi itu menghasilkan 3.039 nama yang lolos dan memenuhi syarat sebagai tenaga honorer K-II. Kemudian, hasil validasi yang dilakukan BKD itu dikirim ke BKN untuk divalidasi lanjutan. Hasil validasi BKN, jumlah ho-
Nur Afandi gegar otak ringan dirawat di RS AlHuda. Dewi luka ringan dibolehkan pulang.
Laka Maut Skutik k uti k S
vs
4
Sutrisno naik Honda Vario dari utara pe rempatan Kedungrejo, Desa Sambirejo, Bangorejo. Nur Afandi dan Dewi naik Honda beat dari selatan.
1
Dua skutik itu tabrakan keras dan Sutrisno meninggal dunia.
3
Salah satu pengemudi skuter matik (skutik) tersebut belok mendadak. Pengemudi dari arah berlawanan tak bisa menghindar.
2
GRAFIS: ZAKARIA/RaBa
Meninggal setelah Motor Adu Moncong GALIH COKRO/RaBa
PERSIAPAN: Tiang lampu merah baru di sisi barat Jalan PB. Sudirman, Banyuwangi, kemarin.
Pasang Rambu Baru BANYUWANGI - Uji coba perubahan arus di Jalan PB. Sudirman, Banyuwangi, terus dimatangkan. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi menyiapkan sejumlah pendukung perubahan arus di sejumlah jalan tersebut. Infrastruktur yang disiapkan meliputi rambu lalu lintas, perubahan lokasi parkir di tepi Jalan PB. Sudirman, dan pemasangan tiang traffic light. Pemasangan rambu lalin meliputi petunjuk arah, larangan berhenti, dan larangan parkir. “Infrastrukturnya sedang kita siapkan. Mulai sekarang kita ngebut menyiapkan infrastruktur pendukung,” jelas Nur Agus. Sementara itu, uji coba perubahan arus lalulintas di pusat Kota Gandrung itu akan dilakukan mulai 3 April 2013 mendatang. (afi/c1/bay)
BANGOREJO - Kecelakaan di jalan raya kembali merenggut nyawa. Kali ini, korban yang meninggal dunia adalah Sutrisno, 45, warga Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung. Sutrisno mengalami luka berat setelah me ngalami kecelakaan di jalan raya tak jauh dari perempatan Kedungrejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kamis lalu (28/3). Selain itu, satu orang mengalami luka berat setelah
Baca Meninggal...Hal 35
Baca Segera...Hal 35
PA Bantah Persulit Cerai Ratna-Winasa BANYUWANGI - Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Banyuwangi membantah mempersulit sidang perceraian man tan bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari (RAL) dengan mantan bupati Jembrana, I Gede Winasa. Sidang perceraian pasangan yang sama-sama mantan bupati itu sudah dilakukan sesuai prosedur. “Kami (PA Ba nyuwangi) tidak pernah menghambat atau mempersulit. Semua sesuai aturan,” cetus Humas PA Banyuwangi Fathurrahman kemarin (30/3). Menurut Fathurrahman, sidang cerai itu tidak bisa ditentukan waktunya, karena semua tergantung jenis perkara. Bila pasangan yang akan berpisah itu mau datang dan sepakat berpisah, maka prosesnya bisa cepat. “Kalau pasangan itu sama-sama menerima, sidang tiga kali saja bisa langsung putusan,” katanya. Itu berbeda dengan pasangan
Andaikan Bu Ratna bisa datang, sidang akan cepat selesai. Kami tidak pernah menghambat atau mempersulit. Semua sesuai aturan.” FATHURRAHMAN Humas Pengadilan Agama Banyuwangi
yang salah satunya tidak mau berpisah, atau salah satu dari pasangan itu berada di luar daerah dan tidak bisa hadir di persidangan. Proses dan persidangan seperti itu bisa berlangsung lama. “Saya pernah menyidangkan perceraian hingga setahun baru bisa diputus,” ujar hakim di PA Banyuwangi ini n Baca PA Bantah...Hal 35
Di Balik Pecah Rekor Khitanan 3.300 Orang di Situbondo
Empat Orang Peserta ternyata Sudah Dewasa Tidak mudah melaksanakan khitanan masal 3.300 orang. Panitia harus benar-benar memutar otak agar kegiatan itu sukses. Mereka pun kerja keras mengumpulkan peserta, tenaga medis, transportasi, dan kebutuhan logistik. EDY SUPRIYONO, Situbondo MENYUNAT ratusan orang saja sibuknya setengah mati, apalagi harus mengkhitan ribuan orang. Itulah yang dirasakan panitia khitanan masal Pemkab Situbondo dengan peserta sebanyak 3.300 bocah di satu tempat. Perjuangan panitia yang terdiri atas berbagai unsur di lingkungan Pemkab Situbondo itu dimulai dengan
http://www.radarbanyuwangi.co.id
terlibat tabrakan pagi itu. Dia adalah Nur Afandi, warga Desa/Kecamatan Bangorejo. Setelah kejadian, pemuda itu langsung dibawa ke rumah sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran. Hingga siang kemarin (30/3), belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan yang menimbulkan satu korban meninggal dunia tersebut n
norer tidak mengalami perubahan seperti validasi yang dilakukan BKD. “Hasil validasi BKN itu sekarang dilakukan uji publik di masing-masing kabupaten/kota,” ujar Kepala BKD Banyuwangi, Sih Wahyudi. Uji publik hasil validasi BKN itu, kata Sih Wahyudi, akan berlangsung selama 43 hari sejak 27 Maret hingga 16 April 2013 n
mengumpulkan peserta khitanan masal. Peserta minimal 2.860 orang. Itu untuk melampaui rekor khitanan masal sebelumnya, yakni menyunat 2.600 orang. Tidak semudah membalikkan telapak tangan mencari 2.860 bocah yang akan disunat. Apalagi, panitia hanya memiliki waktu sebulan. “Ya akhirnya kita harus all out mencari hingga ke tingkat RT, termasuk melibatkan kepala desa dan sekolah dasar (SD),” ujar Kabag Humas Pemkab Situbondo, Sugeng Yuwono, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (30/3). Pada pengumpulan tahap pertama, jumlah peserta yang terkumpul hanya 2.800 orang. Tim pencari peserta kembali melakukan pencarian hingga terkumpul 3.300 orang. Yang menarik, di antara mereka itu ada peserta yang usianya sudah dewasa. “Satu orang muallaf. Yang tiga orang
Pengadilan Agama bantah mempersulit perceraian mantan Bupati Ratna Bukan mempersulit, hanya berusaha merukunkan kembali
Jalan depan Pelabuhan Ketapang rusak kian parah Cocok untuk lokasi pendaratan tank amfibi
EDY SUPRIYONO/RaBa
REKOR: Suasana khitanan masal yang digelar Pemkab Situbondo Rabu (27/3).
lagi sebenarnya sudah dikhitan, tapi tidak sempurna sehingga harus dikhitan lagi. Saat dikhitan, mereka ditempatkan di ruang khusus dan
mendapat tenaga khusus, karena memang memerlukan penanganan khusus,” jelas Sugeng n Baca Empat...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com
30
Minggu 31 Maret 2013
AGENDA KOTA
KH Nur Iskandar Isi Pengajian Ad Dhuha PENGAJIAN Ad Dhuha Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi kembali digelar Minggu pagi ini (31/3). Kali ini, KH Nur Iskandar SQ dari Jakarta akan menjadi penceramah tunggal dalam pengajian yang digelar rutin setiap hari Ahad pukul 07.00 WIB itu. (*)
SPORT
ALI NURFATONI/RaBa
SEPI: Crosser adu kecepatan di sirkuit Desa Sempu, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, kemarin.
Motocross Sepi Penonton SEMPU - Motocross tersaji di Sirkuit Desa/Kecamatan Sempu, Banyuwangi, kemarin (30/3). Para pembalap beradu skill dalam menaklukkan lintasan. Meski begitu, motocross tersebut masih sepi penonton. Camat Sempu, Lukman Hakim menuturkan, motocross tersebut sebagai wadah para pembalap Bumi Blambangan. Karena itu, pihaknya sangat mendukung even yang pertama kali digelar di desa itu. ‘’Kita terus berikan support,” paparnya. Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, tidak sedikit para pembalap lokal yang menjajal ajang tersebut. Selain ingin mencoba, mereka juga ingin meraih prestasi. ‘’Pesertanya tak hanya dari Banyuwangi dan sekitarnya. Ada peserta dari luar kota, termasuk dari Madura,” ujar Mat, salah satu panitia. (ton/c1/bay)
Penyebab Kebakaran masih Gelap Tim Labfor Polda Jawa Timur Belum Action BANYUWANGI - Asal api yang telah meluluhlantakkan toko mebel Kian Jaya di Jalan Basuki Rahmat 63, Banyuwangi, belum bisa diketahui hingga kemarin (30/3). Tim laboratorium dan forensik (labfor) dari Polda Jawa Timur ternyata belum datang ke lokasi kejadian kemarin. Kebakaran yang terjadi Rabu malam (27/3) lalu itu masih diselidiki jajaran Polsek Blambangan. Untuk menguak kasus tersebut, polisi telah memanggil dua saksi untuk dimintai keterangan. “Dua saksi telah kita periksa, yakni pemilik toko mebel dan karyawan,” cetus Kapolsek Blambangan AKP Ketut Redana. Berdasar keterangan dua saksi yang telah dimintai keterangan itu, lanjut dia, ternyata mereka sama-sama tidak tahu asal api. Keduanya, sebut dia, tahu api sudah mulai membesar dan akhirnya membakar habis toko mebel tersebut. “Kita belum tahu asal api yang membakar toko mebel itu,” katanya. Kapolsek Redana mengaku, demi mengungkap penyebab kebakaran toko mebel Kian Jaya tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polres Banyuwangi. Proses penyelidikan akan diserahkan ke Tim Labfor Polda Jawa Timur. “Tim Labfor Polda
GALIH COKRO/RaBa
PENYELAMATAN: Beberapa aset toko mebel Kian Jaya diamankan di halaman Bank Jatim cabang Banyuwangi saat terjadi kebakaran Rabu malam lalu (27/3).
Jawa Timur belum datang,” ungkapnya. Penyebab kebakaran toko mebel Kian Jaya di Jalan Basuki Rahmat itu tampak-
nya tidak mudah diketahui. Apalagi, hampir semua bangunan yang terbakar habis dimakan si jago merah. Jejak yang
dapat dilacak untuk mengetahui asal api juga tidak terlihat n Baca Penyebab...Hal 35
Ikan Sepi, Harga malah Bagus
ALI NURFATONI/RaBa
PARKIR: Perahu slerek sandar di Pelabuhan Muncar kemarin.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Rumah Desa Balak •
• Rumah Kebalenan •
• Rumah Banyuwangi •
• Ruko Gandeng •
MUNCAR - Panen ikan di musim padangan (bulan purnama, Red) tampaknya hanya berlangsung sesaat. Perolehan ikan hasil melaut pun terus berkurang. Akibatnya, nelayan Muncar benar-benar libur melaut sejak kemarin (30/3). Sekadar diketahui, pada musim padangan kali ini para nelayan semringah. Betapa tidak, hasil ikan tangkapan justru melimpah. Padahal, biasanya ikan banyak hanya pada musim petengan. Para nelayan pun banyak yang melaut pada musim padangan. Namun demikian, hasil bagus tersebut hanya berlangsung beberapa hari. Kini, para nelayan pun terpaksa libur melaut. Sebagian besar nelayan Muncar memarkir perahu di dermaga. Sebagian dari mereka terlihat membersihkan perahu, dan sebagian lagi memperbaiki jaring.
BANYUWANGI
Subakir, salah satu nelayan, mengatakan bahwa para nelayan memang berhenti melaut. Sebab, saat ini ikan tangkapan seret. “Sekarang musim padangan, jadi nelayan tidak melaut,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut Subakir, saat ikan hasil tangkapan nelayan sedikit, harga ikan justru mengalami kenaikan. Dia menyebut, ikan lemuru kini per kilogram seharga Rp 8 ribu dan ikan layang per kilogram Rp 14 ribu. ‘’Gak ada ikan, harganya malah bagus,” katanya. Kini, para nelayan Muncar mencari ikan di kawasan Bali. Meski begitu, harapan mendapat ikan tangkapan tetap sia-sia, sehingga banyak nelayan yang pulang dengan tangan hampa. ‘’Nelayan banyak yang rugi,” imbuh Fauzan, nelayan lain. (ton/c1/bay)
• Innova ‘09 •
• Honda Jazz ‘08 •
Dijual Toyota Kijang Innova akhir 2009, hitam, istimewa, type G solar, harga 209 juta nego, cash & kredit, bisa tukar tambah. Hubungi 08123453975, 081335897888
Dijual Honda Jazz GD 3 1,5 IDSI AT’ 2008, warna putih, barang siap pakai. Harga 150 juta nego (085859445277)
• Kijang Innova ‘05 •
• Grand Livina ‘07 •
Dijual Toyota Kijang Innova GXW42 AC dbl tahun 2005 selver metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5MT tahun 2007 abu-abu tua metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Toyota Avanza ‘04 •
• Honda Jazz ‘08 •
Dijual Toyota Avanza 1.3 F60 IRM-MMEJ tahun 2004 hijau metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual Honda Jazz GE8 1.5S MT CKD tahun 2008, biru metalik, harga 155 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Toyota Soluna • Dijual Toyota Soluna 2003 hitam, metalik, hub: 082141268922 / 087857370701
• Promo Daihatsu • R-Stock Xenia, Terios, Luxio, Sirion, GrandMax, cash/kredit, disc gede, hub:HADI 081559705555/081233432555
Djl tanah + bangunan L 4x8=32m2 + 10 x 15 = 150m2, bisa dibeli dgn cash/kredit & juga bs disewa, SHM, Lok Ds Balak, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148
Djl rumah lok Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng, L10 x15=150m2, SHM, bs dibeli dg cash atau kredit & jga bsa disewa, hrg nego. Hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Djl rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi, utara pbrik ES, bs dibeli dg cash/kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual ruko gandeng. L42m2 & 45m2. Lokasi Tengahkota,strtgis.(dpnalun-alun,dekatBank Mandiri, Telkom, Kantor Pos). Hub 081336119000,03337751000.TanpaPerantara.
BANYUWANGI • Jl. Brawijaya •
SITUBONDO
• Puri Mendut •
• Jl. Wahid Hasyim •
• Jl. Ahmad Yani • BANYUWANGI
Dijual cepat rumah L 292m2 SHM no. 1486, lokasi Jl. Brawijaya Banyuwangi, 5 rumah dari SPBU Karangente, hubungi 08883361235 (Edho).
Djl Ruko pusat kota + 400m2, Jl. Ahmad Yani 106 A, 081336436867 / 0338671304
• Cak Rudy STMJ •
• Ruko 2 Lt •
Cak Rudy STMJ siap tempur, Jl. Gajah Mada 71 Penataban Banyuwangi
Djl Ruko 2 Lt. LT71m2. Jl. Olean no. 36, dpn Pasar. H: 08179310008/03151161403
Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.
Dijual tanah L 263m2 SHM no. 3660/3661/ 3670, lok Jl. Wahid Hasyim Banyuwangi, baratnya persis toko Spot, letak strategis utk usaha pertokoan. H: 08883361235 (Edho).
• Rumah+Tanah+Toko •
• Belakang Pemda •
• Tepi Jalan Raya •
Djl rmh di Bwi L+330, 130 jt & djl tnh+Toko L1200 Sembulung Cluring 300jt. 087755630534
Dijual rumah murah siap huni tngah kota belakang Pemda, L+400, H: 085236168779
Djl tanah tepi jalan raya, sblh showroom mobil Sraten, L4000m2. Hub:082336199061
BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK Nopol P 2166 WC, an. Busa, Bayurejo 02/02 Bayu, Songgon Hlg STNK Nopol P 5319 ZK, an. Gatot Santoso. PerumMendutRegencyBlokM1103/04Tamanbaru Hlg STNK Nopol P 4074 XC, an. Husen. Krajan 03/02 Kaligung Kec. Rogojampi Hlg STNK Nopol P 2907 ZC, an. Roby Andriyansyah, Krajan 02/02 Pakistaji, Kabat Hlg STNK Nopol P 5296 WY, an. Ernawati, Sidomulyo RT04/05 Sberberas Muncar.
• Isuzu LS Smart ‘05 •
Hotline Iklan: (0333) 412224
Hlg STNK Nopol P 5585 ZD, an. Henu Budayanti. Jl Batur 32 RT01/02 Singotrunan
Dijual Isuzu LS Smart TBR 541 LM25 AC dbl / V-r thn 2005 perak metalik, solar, hrg 133.5 jt nego, brg istmw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
31
Minggu 31 Maret 2013
ADA APA LAGI
Modal Bisnis Amblas, Lapor Penipuan SITUBONDO - Merasa ditipu mentah-mentah, seorang ibu rumah tangga bernama Susi Lindawati, 46, warga Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, terpaksa melaporkan warga berinisial NNA, 50, warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota, ke Mapolres Situbondo. Ceritanya, 8 Oktober 2012 lalu kedua orang pekerja wiraswasta itu hendak bekerjasama membuat sebuah usaha jual-beli laptop. Kesepakatannya, Susi Lindawati harus memberi modal Rp 96 juta dengan cara mengangsur 6 kali kepada terlapor. Beberapa bulan kemudian, tepatnya tanggal 8 Maret 2013, Susi memberikan uang sebagai modal sebesar Rp 28 juta kepada terlapor. Pada saat terjadi transaksi di rumah pelapor, terlapor sempat memberikan sebuah mobil Xenia bernopol P 1277 F kepada Susi sebagai jaminan. Tidak disangka, 4 hari kemudian mobil Xenia yang dijadikan jaminan itu diambil kembali oleh terlapor dengan alasan kurang jelas. Pada saat itu Susi pun memberikan mobil jaminan tersebut kepada terlapor
Long Weekend, Pathek
Diserbu Pemancing PANARUKAN - Pantai Pathek di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo, jadi tempat favorit para pelajar Kota Santri untuk mengisi masa libur panjang akhir pekan (long weekend) ini. Selain nelayan setempat,
puluhan pengunjung menyempatkan diri memancing ikan di pinggiran pantai tersebut kemarin (30/3). Sebab, sepekan terakhir, kondisi ikan di Pantai Pathek sedang musim ikan pancingan jenis lokmolok dan masadar.
Seorang pengunjung asal Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan, Haris, 45, mengaku sengaja datang ke Pantai Pathek karena tidak ada kegiatan di rumah saat liburan akhir pekan ini Baca Long...Hal 35
Baca Modal...Hal 35
PENDIDIKAN
EDY SUPRIYONO/RaBa
DILANTIK: Pengurus FK-PKBM dikukuhkan di Pendapa Kabupaten Situbondo kemarin.
Puluhan Lembaga Gabung FK-PKBM SITUBONDO - Kepedulian pihak-pihak terhadap lembaga pendidikan nonformal di Kabupaten Situbondo kian besar. Salah satu indikasinya, semakin banyak jumlah pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Rasyid Hamidi, sekretaris Forum Komunikasi PKBM (FK-PKBM) Situbondo mengungkapkan, saat ini di setiap kecamatan sudah berdiri satu hingga dua lembaga PKBM. “Sudah ada 28 lembaga PKBM yang berdiri,” katanya saat memberikan sambutan dalam pelantikan dan pengukuhan pengurus DPD FK-PKBM di Pendapa Kabupaten Situbondo kemarin (30/3). Kata Rasyid, semua PKBM di Situbondo sudah bergabung dengan FK-PKBM. Ini sangat tepat karena FK-PKBM akan memfasilitasi dan mengoordinasikan kegiatan PKBM dalam penyelenggaraan PNF Baca Puluhan...Hal 35
NUR HARIRI/RaBa
BERLIBUR: Beberapa warga saat memancing di Pantai Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo, kemarin (30/3).
Rumah Roboh Dihajar Angin SUMBERMAL ANG - Angin puting beliung disertai hujan yang terjadi di Dusun Lanas, Desa Taman Sar i, Ke camatan Sumbermalang, Situbondo, mengakibatkan beberapa rumah warga rusak kemarin (30/3). Akibat bencana tersebut, rumah milik Sahari, 45, roboh. Rumah semi permanen milik bapak tiga anak tersebut kini kondisinya rata tanah. Beruntung insiden tersebut tidak memakan korban jiwa. Sebab, begitu mendengar suara angin kencang, beberapa warga yang rumahnya rusak, termasuk keluarga Sahari, langsung berlari keluar rumah. “Begitu terdengar gemuruh cukup keras, saya beserta istri dan anak-anak langsung menyelamatkan diri ke tempat terbuka. Saat kami berada di luar, rumah saya roboh kena angin,” kata Sahari. Dikatakan, sebagian perabot rumah tangga milik keluarga Sahari rusak akibat tertimpa reruntuhan
rumah, “Perabotan rumah banyak yang rusak kena kayu dan genting,” imbuh Sahari. Data yang berhasil dikumpulkan, beberapa rumah warga di Desa Taman Sari juga rusak, tapi kerusakannya tidak separah rumah milik Sahari. “Yang lain juga banyak yang rusak, tapi kebanyakan hanya genting dan atapnya yang jatuh,” terangnya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, begitu mendengar ada angin puting beliung di desa tersebut, pihaknya bersama anggota TRC BPBD Kabupaten Situbondo langsung menuju lokasi kejadian. “Kami langsung ke lokasi kejadian,” ujar Zainul. Menurut Zainul, BPBD langsung memberikan bantuan berupa paket sembako dan beberapa peralatan, serta membantu memperbaiki rumah warga yang roboh akibat angin puting beliung. “(rri/c1/bay)
Ingin Dimuat di Koran?
34
Rubrik Koran Pelajar (Koper) Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dimuat setiap hari Minggu menerima sumbangan pemikiran dan tulisan dari para siswa dan guru. Silakan kirim artikel ke alamat email ir_radarbwi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan foto diri atau ilustrasi dan beri keterangan untuk rubrik Koper.
Minggu 31 Maret 2013
Siswa SD Siap Hadapi Unas Kesiapan Sudah Mencapai 95 Persen BANYUWANGI-Kalangan pen didikan di Kecamatan Kota Banyuwangi optimistis para siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD) sudah siap menghadapi Ujian Nasional (Unas). Berdasarkan laporan sekolahsekolah kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Kota Banyuwangi, kesiapan siswa sudah mencapai 95 persen. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kota Banyuwangi Nurhamim mengatakan, berbagai latihan soal atau try out
telah dilakukan berkali-kali di sekolah-sekolah. Termasuk try out yang diadakan Jawa Pos Radar Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, 21 Maret 2013 lalu. Saat itu, 23 ribu siswa SD dari seluruh wilayah di Kabupaten Banyuwangi mengikuti try out masal tersebut. “Selain try out yang dikoordinir, sekolahsekolah juga mengadakan sendiri,” jelasnya kepada koran ini, kemarin (30/3). Saat ini, lanjut dia, sekolah tinggal melakukan pematangan materi. Seperti melakukan pendalamanpendalaman. Kemudian sekolah menganalisa dan melakukan evaluasi terhadap hasil try out.
“Mana yang kurang dan mana yang lebih untuk dilakukan pengayakan,” tutur Nurhamim. Secara prinsip, tandas Nurhamim, sekolah-sekolah SD di Kecamatan Kota Banyuwangi siap menghadapi Unas. Hanya saja, kesiapan ikhtiar itu tidak ada artinya, jika tanpa disertai doa. Utamanya doa dari orang tua murid. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada guru agama dan para kepala sekolah untuk melakukan usaha ikhtiar yang disertai doa. “Sekolah akan mendatangkan para wali murid untuk melakukan doa bersama atau istighotsah,” cetus pria yang baru pulang umrah itu.(irw) GALIH COKRO/RaBa
SERIUS TAPI SANTAI: Siswa kelas VI SD Lateng Banyuwangi menjawab soal-soal try out Jawa Pos Radar Banyuwangi di Gedung Olahraga (GOR) Tawang Alun, 21 Maret 2013 lalu.
Karena dan Oleh Cinta
Koruptor Negeri Koruptor berkeliaran di negeri ini Menggali kencana Sebesar falak Jajaran atas berjuang keras Mencari dalam celah kekuasaan Tapi adanya Kubra yang didapat Puluhan tahun yang lalu Tak satu pun koruptor di negeri ini Satu benih saja Kan musnah dari pemberitaan Penuh teka-teki Bertabur misteri 2013 Koruptor bertaburan di sana-sini Mengangkat sayap putih Tuk sembunyikan jati diri 2013 Koruptor semakin marak Tak peduli lawan Tak kenal kawan Tak pernah setiawan Di ufuk Timur Zurhat bercermin Sinarnya terpantul ke negeri ini Munculkan seberkas harapan Jajaran atas terus berjalan Menyusuri gorong-gorong kekuasaan Tuk singkirkan inti koruptor Impase Tak ada inti Tak ada harapan Tak ada penyelesaian Jajaran atas hanya dapat impase Bukan genggaman para koruptor Ayu Sukma Cahyani. Siswa SMAN 1 Glagah.
Menitil Musibah di Negeri Terompah Perjalanan ini terlalu jauh, Meretakkan asa pada titian resah. Kelam mencekam, Pekat di telan kabut. Di ujung perjalanan Lelahku di kulminasi akut, Di genggam kuasa-Mu Ku sandarkan jiwaku yang semaput Aku juga lelah, Menitil musibah di negeri terompah Rakyat menjerit di bungkam amarah Diam membisu saksikan kaum serakah Aku mencari-Mu Di tiap embusan napas Mengajak-Mu pulang Menata hati yang sempat terluka Tertipu cumbuan Thogut saat bercinta Hadirlah Ku ingin segera mengakhiri perjalanan ini CK-BK. Dalam perjalanan Surabaya-Jember.
Oleh Wachid Dalail*
H
ari ini cuaca sungguh cerah. Yang tidak selaras dengan keadaan hatiku. Karena akan berpisah dengan orang yang kucintai, padahal baru beberapa bulan dekat dengannya. Namanya adalah Marisa Dewi. Memang belum sampai pacaran. Tapi kedekatan dengannya malah melebihi orang pacaran. Maksudnya dalam hal saling memberi dukungan, memberi semangat dialah nomor dua setelah orang tuaku. Sebenarnya dia sendiri sudah tahu kalau aku suka padanya, tapi untuk sekarang hanya sebatas teman yang dekat, belum sampai pacaran, dan memang aku sendiri yang memutuskan untuk tidak pacaran, karena akan mengganggu konsentrasi belajar. Status kami berdua sekarang adalah teman pemberi semangat yang mesra. Hari ini kami berdua akan berpisah karena akan kuliah di universitas pilihan kami masing-masing. Sebenarnya aku ingin kuliah bersamanya, tapi orang tuaku menyuruhku kuliah di tempat lain. Karena kami lulus satu angkatan, saya pikir besok setelah lulus hubungan kami dilanjutkan sampai ke jenjang pernikahan. Memang dia sudah setuju. Kalau kata penyair, “Walau jauh di mata tapi dekat di hati”. Rencananya dia kuliah di salah satu universitas terkenal di Malang dan aku kuliah di daerah Jawa Timur paling ujung. Aku belum begitu tahu di daerah mana karena orang tua yang mengatur tempat kuliahku. Aku hanya menurut apa yang dikatakan mereka. Karena aku takut kalau tidak ikut apa kata orang tua, mereka akan marah dan saya ingat kata guru agamaku, “Kerelaan hati orang tua adalah kerelaan Allah, dan kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua”. Jadi, aku hanya menganggukkan kepala. Dia berangkat jam setengah delapan pagi. Karena naik kereta, maka jadwal keberangkatan tidak bisa diundur. Aku sendiri berangkat jam setengah sembilan, terpaut satu jam dengannya. Tiba-tiba HP-ku menjerit tanda panggilan masuk. Setelah kulihat, ternyata Dewi menelepon. Setelah kuambil dari dalam saku, kuangkat, terdengar suaranya yang bening. “Assalamu’alaikum. Hallo, Rudi selamat berpisah ya. Semoga kita bisa bertemu lagi. Ini saya sudah naik kereta dan sebentar lagi keretanya mau jalan.” “Wa’alaikumussalam. Aku juga mengucapkan selamat berpisah. Semoga sukses dan kita bisa bertemu lagi tanpa kurang suatu apa pun,” aku mendengar dia menangis. Memang berpisah adalah sesuatu hal yang menyedihkan. Tapi itulah yang memang harus terjadi. Apabila ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Kemudian, kami berdua diam seribu bahasa. Tidak tahu apa yang harus dikatakan lagi. Karena sangat sedih. Sedih akan berpisah untuk mencari bekal kehidupan di masa mendatang dalam kurun waktu yang tidak sebentar. Tapi, apa yang harus kuperbuat, dia masih belum halal untukku. Bahkan, untuk memeluknya, memegang tangannya satu kali pun aku belum pernah. Andaikan dia sudah halal, maka dia akan kupeluk erat-erat. Aku ingin kisah yang kami jalani seperti cerita Layla dan Majnun. Mereka sebagai referensi para pencinta di seluruh jagat raya
yang harus diteladani. Walaupun cinta mereka mendarah daging, akan tetapi mereka tidak pernah melakukan apa yang dilarang agama. Bahkan, ketika Majnun melihat Laila, dia malah memilih tidak mendekatinya. Karena cinta yang mereka jalani adalah cinta suci yang bersumber pada syariat Islam. Berbeda dengan para pencinta di zaman sekarang. Mereka belum menikah secara sah, tapi sudah duduk-duduk berduaan, berboncengan, bahkan sampai berciuman. Sungguh cinta yang tragis, cinta yang di salah artikan kebanyakan pemuda-pemudi di zaman sekarang. Cinta yang tumbuh sebelum masanya seharusnya bisa diubah menjadi cita-cita yang harus diwujudkan dalam jembatan cinta. “Sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Kalaupun kita harus berpisah, memang inilah jalan terbaik yang harus kita jalani. Tidak perlu terlalu dipikirkan. Anggap saja ini adalah jembatan utama kita menuju kesuksesan menggapai cita-cita dan mendapatkan bahagia yang selama-lamanya.” “Tapi…” “Sudahlah Sobat… Kita harus merelakan ini. Kalau kita ditakdirkan bersama, pasti kita bertemu lagi. Bisa dimengerti?” “Baiklah Sobat. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan. Ya sudah, selamat jalan. Wassalamu’alaikum.” “Wa’alaikumussalam.” kutaruh kembali HP-ku di atas meja dan air mata menetes. Air mata mengiringi kepergian seseorang yang selama ini istimewa di hatiku. Waktu menunjukkan pukul delapan. Berarti aku harus segera bergegas ke stasiun agar tidak ketinggalan kereta, karena kedatangan kereta biasanya tepat waktu. Ini yang saya suka dengan kereta. Filosofisnya harus ditiru semua orang. Datang tepat waktu dan sampai pada tujuan tepat waktu, tidak akan berhenti kalau belum sampai tujuan. Filosofis inilah yang sekarang saya pakai. Walaupun nanti harus menunggu, itu lebih baik daripada terlambat. Karena bagiku menunggu
satu tahun lebih baik daripada terlambat satu menit. Barang-barang yang mau kubawa sudah kupersiapkan tadi malam. “Rudi, berkas-berkas yang akan digunakan mendaftar sudah siap semua? Nanti kalau sudah sampai di sana, kamu tidak boleh memakai HP lagi. Itulah yang harus kamu patuhi. Jangan sampai menyepelekan semua peraturan di sana. Karena rela terhadap sesuatu, berarti kamu juga harus rela terhadap apa yang sudah menjadi ketetapan di sana, kamu mengerti, Anakku?” “Sudah. Saya mengerti dan berjanji akan memenuhi segala apa yang Bapak katakan.” aku meninggalkan rumah. Yang paling membuatku terharu adalah ibu. Dia memelukku dan meneteskan air mata, sungguh perpisahan yang sangat mengharukan. Dalam satu hari harus berpisah dengan dua orang yang kucintai. Tapi rasa sedihku yang ini sangat terasa di dalam hati. Aku pergi hanya dengan bapak, ibu tidak ikut karena harus menjaga barang dagangan yang tidak mungkin ditinggal. Oh ibu… Kenapa engkau meneteskan air mata Padahal anakmu ini ingin mencari ilmu Yang bisa mengangkat derajat orang yang memilikinya Oh ibu… Sabarkanlah hatimu dan doakanlah aku Agar selalu bisa berbakti kepadamu Karena surga berada di bawah telapak kakimu Aku sayang padamu, oh ibu… Setelah sampai di stasiun, Dewi memberi kabar dengan mengirim SMS bahwa dia sudah hampir sampai di Solo, Stasiun Balapan, dan aku membalasnya bahwa aku hampir berangkat. Waktu menunjukkan pukul delapan lebih tiga puluh menit, terdengar pengumuman bahwa kereta api Logawa jurusan terakhir Jember akan berada di rel kedua. Tidak lama kemudian, kereta datang dan berhenti tepat di rel kedua. Aku masuk
dan mencari nomor tempat duduk yang tertera di karcis. Bapak berada di depanku menenteng tas besar. Aku di belakangnya sambil menenteng kardus. “Nanti kalau sudah di sana hati-hati dengan pergaulanmu ya, Rud…” “Iya, Pak.” memang di zaman sekarang pergaulan harus ekstra hati-hati. Salah memilih teman berarti bersiap-siap menemui kehancuran masa depan. “Karena di zaman sekarang mencari teman baik sangat sulit.” “Iya, Pak.” Aku lupa memberi tahu Dewi bahwa nanti ketika aku sudah sampai di sana tidak bisa memakai HP lagi. Itu ketentuan yang harus kupatuhi. Kuambil HP-ku dan mengirim SMS bahwa nanti setelah sampai di sana kita tidak bisa berhubungan lagi. Kemudian, aku ketiduran. Tanpa terasa aku tidur agak lama. Kulihat jam tanganku menunjukkan pukul lima sore. Aku lihat HP-ku, ada tiga SMS masuk dan ada lima panggilan tak terjawab. Semua dari Dewi. Langsung kubaca. “Kalau begitu kita sudahi saja semua yang selama ini kita jalani bersama. Pasti tidak mudah menjaga semua ini. Terima kasih atas semua dukungan yang telah engkau berikan kepadaku dan semua yang telah engkau berikan kepadaku. Semoga dirimu sukses.” aku membacanya dengan hati gerimis. Dia mungkin mengira aku hanya membuat alasan yang tidak masuk akal. Kucoba menghubunginya, dan akan kujelaskan semua. Tapi nomornya sudah tidak aktif. Kutinggal pergi ke kamar mandi. Setelah selesai, kucoba menghubunginya lagi, dan sudah aktif. Kudengar dia yang mengangkat, tapi setelah mendengar suaraku, suaranya berganti, bukan dia lagi. “Hallo. Maaf mencari siapa ya, Mas?” aku tidak menjawab dan langsung kutekan tombol merah. Kenapa akhirnya jadi begini. Apa salahku. Dia tidak mengerti betapa sedihnya hatiku. Tapi, aku harus menguatkan diri. Jangan sampai hanya masalah seperti ini, tujuan utamaku berhenti. Aku ingat perkataan salah seorang ilmuan, “Musibah terbesar dalam kehidupan bukanlah kematian, tapi hidup tanpa tujuan”. Sekarang aku harus menatap masa depan dengan langkah yang terus maju sampai tujuan yang telah kucita-citakan, seperti kereta yang saya tumpangi ini. Mulai hari ini, detik ini, aku berjanji akan menjaga diriku agar tidak sembarangan mengulurkan simpati kepada perempuan sebelum kuraih impianimpianku yang tinggi. Kalaupun toh impian utamaku tidak tercapai, paling tidak aku akan mendapatkan impian bawahnya. Akhirnya, aku dan bapak sampai di stasiun tujuan. Kubawa semua barang bawaanku. Setelah turun kami istirahat dulu dan mampir di warung kopi. Aku pesan jahe hangat dan bapak pesan kopi. Aku membayangkan apa yang dilakukan oleh Dewi saat ini. Tapi, kubuang jauh-jauh pikiran itu walaupun berat membuangnya. Mungkin diriku masih belum layak menjalin hubungan dengan lain jenis yang melebihi teman. Semoga dari kejadian ini kelak aku mendapatkan imbalan yang lebih dari ini. Aku harus mengejar citacitaku mulai sekarang! *) Cerpenis.
BERITA UTAMA
Minggu 31 Maret 2013
35
HALAMAN SAMBUNGAN
Gerindra-Hanura Kecam Bimtek DPRD BANYUWANGI - Kebijakan DPRD Banyuwangi menggelar bimbingan teknis (bimtek) ke luar kota ternyata banyak yang tidak sejalan dengan sikap partai. Sejumlah pimpinan partai politik (parpol) menuding kegiatan para wakil rakyat itu sebagai bentuk pemborosan uang rakyat. Pimpinan parpol ada yang kecewa dengan anggota fraksinya yang ikut bimtek tersebut. “DPRD itu sekarang sedikit-dikit kunker (kunjungan kerja, Red), sedikit-dikit bimtek ke luar kota. Apa sih manfaatnya untuk rakyat,” kecam Ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi H. Naufal Badri. Bagi Naufal, bimtek dan kunker yang sering dilaksanakan anggota DPRD itu lebih banyak tidak bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, kegiatan itu tidak berdampak positif bagi rakyat. “Berangkat bimtek dan kunker dapat sangu, manfaatnya apa bagi rakyat,” kecamnya. Naufal mengakui, anggota fraksi Gerindra yang ada di DPRD Banyuwangi sering ikut kegiatan ke luar kota itu. Sikap yang telah diambil fraksinya tidak sejalan dengan per-
DPRD itu s ekarang sedikitse dikit kunker, sedikit-sedikit bimtek ke luar kota. Apa sih manfaatnya untuk rakyat.’’
Sambungan dari Hal 29
Lonjakan penumpang terse but terjadi dalam tempo sembilan jam, tepatnya sejak pu kul 23.00 Jumat sampai pu kul 08.00 kemarin (30/3). Kala itu, sempat terjadi antrean kendaraan di dalam areal pelabuhan kebanggaan masyarakat Banyuwangi tersebut. Se telah pukul 08.00, aktivitas penyeberangan berangsur normal. Pemimpin Cabang PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Waspada Heruwanto, melalui Manager Usaha Saharuddin Koto mengatakan, dalam rentang waktu tersebut, jumlah penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Bali mencapai 22.750 orang.
Sambungan dari Hal 29
Selama masa uji publik tersebut, masyarakat umum berhak menyampaikan sanggahan dan pengaduan terkait daftar nominasi tenaga honorer K-II. Pengaduan dan sanggahan itu bisa dilakukan, jelas Sih, jika ditemukan indikasi kuat pemalsuan dokumen pe ngangkatan tenaga honorer yang masuk dalam daftar nominasi BKN. Selain indikasi pemalsuan dokumen pengangkatan, warga juga dapat memberikan sanggahan dan pengaduan jika daftar nominasi honorer itu tidak sesuai Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN & RB) 05/2010 tentang pendataan tenaga honorer.
DOK. RaBa
DOK. RaBa
juangan partai yang selalu membela rakyat. “Fraksi Gerindra sekarang bukan cermin perjuangan Partai Gerindra,” kata adik kandung mantan Bupati Samsul Hadi itu. Dengan nada keras, Naufal tidak sepakat dengan sikap kalangan dewan yang menyebut bimtek untuk belajar undang-undang (UU), atau konsideran hukum baru yang belum
Dijelaskan, pada periode yang sama, jumlah kendaraan roda empat, termasuk kendaraan keluarga, yang diseberangkan dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tercatat sebanyak 2.700 unit. “Jika dibandingkan dengan hari-hari normal, jumlah penumpang yang menyeberang pada long weekend kali ini mengalami peningkatan sekitar 40 persen. Namun, jika dibandingkan dengan akhir pekan biasa, peningkatan penumpang berkisar 15 persen sampai 20 persen,” ujar Saharuddin. Saharuddin memaparkan, jum lah kendaraan roda dua yang menyeberang ke Pulau Dewata cenderung normal. “Kendaraan roda dua normal. Tidak mengalami peningkatan berarti,” pungkasnya.
Adapun ketentuan dalam surat edaran Men-PAN & RB itu, ungkap Sih, tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai bukan dari APBN atau APBD kriterianya ada empat. Pertama di angkat oleh pejabat yang ber wenang, kedua bekerja di instansi pemerintah. Kriteria ketiga memiliki masa kerja minimal satu tahun pada 31 Desember 2005 dan hingga kini masih bekerja secara terus menerus. Kriteria keempat, berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46 tahun per 1 Januari 2006. “Jika masyarakat menemukan honorer yang masuk daftar nominasi tidak sesuai empat kriteria itu bisa memberikan sanggahan,” jelas Sih Wahyudi. Sanggahan dan pengaduan, kata Sih, harus disampaikan ter-
tersosialisasi. “Kalau mencari informasi yang terbaru, tanya ke Mbah Google (internet, Red) sudah ada jawaban semua,” sindirnya. Kegiatan DPRD yang dianggap tidak berdampak terhadap masyarakat itu dianggap sebagai bentuk pemborosan oleh Naufal. Dewan seharusnya lebih banyak bertemu konstituen atau masyarakat ketimbang be-
Masih menurut Saharuddin, setelah pukul 08.00 kemarin, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang sudah kem-
bali normal. Puncak kepadatan arus balik diperkirakan berlangsung nanti malam (31/3). (sgt/c1/bay)
Akan Diperbaiki mulai Tahun 2013 n RUSAK... Sambungan dari Hal 29
Di sepanjang kawasan tersebut, seluruh kendaraan harus berjalan merambat. Mulai kendaraan besar, seperti bus dan truk, hingga kendaraan kecil harus meliuk-liuk menghindari lubang besar. Sementara itu, sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan
Tata Ruang Banyuwangi menyatakan jalan tersebut akan diperbaiki tahun ini. Perbaikan ja lan itu dilaksanakan Balai Besar Bina Marga Wilayah V Jawa Timur di Sidoarjo. “Tahun 2013 ini Banyuwangi mendapat jatah anggaran perbaikan jalan sebesar Rp 49 miliar,” ungkap Kepala Dinas PU BMCKTR Banyuwangi, Mudjiono, beberapa waktu lalu (5/2). (afi/c1/bay)
tulis kepada kepala BKD sampai 4 Mei 2013 mendatang. Jika ditemukan honorer yang masuk daftar nominasi tidak sesuai empat kriteria itu, BKN akan mencoretnya dari daftar nominasi. Nama-nama honorer yang ma suk daftar nominasi itu, tambah Sih, sudah diumumkan secara terbuka di kantor BKD. Selain kantor BKD, juga disampaikan melalui web resmi pemerintah daerah yang bisa diakses elemen masyarakat. Setelah uji publik selesai, nama-nama honorer yang masuk nominasi itu tidak langsung mengikuti tes. Sebelum menjalani tes, BKN akan menyusun listing tenaga honorer K-II. Setelah di-listing, BKN akan menyampaikan kembali listing tenaga honorer K-II sebagai peserta tes kepada PPK. “Semua
honorer K-II yang masuk listing bisa mengikuti tes. Hanya, apakah 3.039 honorer bisa ikut tes tahun ini semua ataukah tidak, kita masih menunggu kabar dari BKN,” tambahnya. Nominasi 3.039 tenaga honorer K-II itu terbagi menjadi 15 kelompok. Kelompok guru TK/ RA/BA enam orang, guru SD/ MI 1.560 orang, guru SMP/Mts 169 orang, guru SMA/MA 81 orang, guru SMK 83 orang, dan guru SLB tujuh orang. Kelompok lain terdiri atas penyuluh peternakan 29 orang, pe rawat 103 orang, bidan 6 orang, asisten apoteker 7 orang, dan pranata laboratorium lima orang. Perawat gigi empat orang, fisioterapis satu orang, pustakawan tiga orang, dan kelompok lain-lain sebanyak 975 orang. (afi/c1/bay)
Satu Operator Menyunat Sepuluh Orang n EMPAT... Sambungan dari Hal 29
Koordinator petugas medis dalam khitanan masal pecahkan rekor MURI, Imam Hidayat, juga mengungkapkan hal yang sama. “Kita butuh sekitar 335 tenaga medis (perawat, dokter, dan bidan). Namun, yang tersedia di Kabupaten Situbondo hanya sekitar 190 orang,” terangnya. Beruntung, PPNI (Persatuan Perawat Na-
sional Indonesia) dari kabupaten tetangga ikut berpartisipasi. PPNI Banyuwangi mengirim 60 tenaga medis, Bondowoso mengirim 50 tenaga medis, dan Jember mengirim 35 tenaga medis. “Sehingga, kita sampaikan terima kasih banyak kepada mereka,” kata Imam. Para tenaga medis tersebut, kata Imam, bertugas sebagai tenaga operator (pelak sana operasi). Setiap tenaga medis didampingi satu asisten. “Tenaga asisten
itu adalah mahasiswa praktik yang ada di rumah sakit. Itu belum termasuk tenaga logistik,” terang Kabag Tata Usaha di RS dr. Abdoer Rahem, Situbondo, tersebut. Bapak empat anak itu menjelaskan, satu operator plus satu asisten diberi tu gas menyunat sepuluh orang. Waktu yang dibutuhkan tiap orang 15 menit. Ada 335 meja operasi yang disediakan. “Alhamdulillah. Dimulai sekitar pukul 09.00 dan selesai pukul 13.00,” tandas Imam. (c1/bay)
Pakai Roda Bermerek Seperti Aslinya n SERUNYA... Sambungan dari Hal 36
Nah, perlahan tapi pasti, miniatur berbahan logam campuran seng dan aluminium tersebut mendapat tempat di hati warga Banyuwangi. Bahkan, para penghobi mainan yang memiliki keunggulan solid dan tahan karat itu rela merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah untuk sekadar mendapatkan satu unit miniatur kendaraan yang menjadi incaran. Seperti dilakoni Hindra Soetanto, 39. Pria yang juga pemilik salah satu toko stiker di kawasan Simpang Lima, Banyuwangi, itu memiliki koleksi miniatur ken daraan bermotor diecast hingga puluhan unit. Maklum, hobi tersebut sudah digeluti ayah lima anak tersebut sejak tahun 1978. Miniatur pertama yang dimiliki Hindra adalah sebuah truk derek. Benda produksi tahun 1974 tersebut diberikan orang tua Hindra saat dirinya baru menginjak usia lima tahun. Beberapa saat berselang, orang tua kembali membelikan Hindra sebuah miniatur mobil. Kali ini
Sekretaris DPC Partai Hanura Banyuwangi
Ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi
Tenaga Perawat Mencapai 103 Orang n SEGERA...
SIGIT WAHYU WIDODO
NAUFAL BADRI
Puncak Arus Balik Nanti Malam n 9 JAM...
Ini modus baru yang dilakukan kalangan dewan untuk melakukan pemborosan.”
pergian ke luar kota. “Yang dilakukan dewan itu sebagai bentuk pemborosan,” kecamnya. Kritik terhadap sikap dewan yang sering ke luar kota itu juga disampaikan Sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Banyuwangi Sigit Wahyu Widodo. “Ini modus baru yang dilakukan kalangan dewan untuk melakukan pemborosan,” cetusnya.
Masyarakat selama ini sudah sering mengkritisi dan mengecam sikap DPRD yang sering melakukan bimtek dan kunker ke luar kota. Nyatanya, kalangan dewan tidak ada tanda-tanda berubah. “Sudah berulang kali dikritisi, tapi tidak berubah,” sebut lelaki yang berprofesi sebagai pengacara itu. Sigit sepakat dengan Naufal yang menyebut bimtek dan kunker kurang bermanfaat bagi masyarakat. Bahkan, tindakan itu dianggap tidak efisien dan pemborosan. “Dengan bepergian ke luar kota, banyak tenaga dan uang yang dikeluarkan,” ungkapnya. Demi penghematan anggaran, Sigit mengusulkan bila anggota DPRD ingin melaksanakan bimtek, akan lebih baik bila narasumber atau tokoh ahli yang dianggap berkompeten itu diundang ke Banyuwangi. Sehingga, tidak banyak waktu yang dikeluarkan oleh para wakil rakyat. “Dewan tidak akan capek dan maksimal memperjuangkan rakyat,” katanya. (abi/c1/bay)
Tergantung pada Kemauan Pasangan Masing-masing n PA BANTAH... Sambungan dari Hal 29
Terkait sidang cerai RatnaWinasa, lanjut Fathurrahman, sudah dilakukan sesuai aturan. Hanya, dalam perkara tersebut, salah satu pasangan tidak bisa hadir di pengadilan sehingga waktunya panjang. “Andaikan
Bu Ratna bisa datang, sidang akan cepat selesai,” katanya. Sesuai aturan, kata Fathurrah man, bila salah satu dari pasangan itu tidak bisa datang, maka proses mediasi akan diwakili seorang mediator. Waktu kerja mediator ditentukan, yakni minimal 40 hari. “Semua itu ada aturannya,” sebutnya.
Dalam perkara Ratna-Wina sa yang kini ditangani PA Ba nyuwangi, mediator yang telah ditunjuk ternyata gagal melaksanakan tugas. Meski demikian, persidangan akan tetap dilanjutkan. “Kita lihat saja proses persidangannya. Semua tergantung pasangan tersebut,” katanya. (abi/c1/bay)
Dewi Sudah Pulang dari RS n MENINGGAL... Sambungan dari Hal 29
Saat kejadian, Sutrisno sedang mengendarai Honda Vario, dan Nur Afandi mengendarai Honda Beat bersama Dewi. Informasi sementara, Sutrisno melaju dari utara menuju selatan tak jauh dari perempatan Kedungrejo, dan Nur Afandi bersama Dewi
melaju dari arah berlawanan. Menurut beberapa petugas, kemungkinan besar salah satu pengemudi belok mendadak di lokasi kejadian. Sehingga, pengemudi lain tidak bisa menghindar. Ketiga orang yang terlibat kecelakaan itu langsung dibawa ke rumah sakit. Dewi sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. ‘’Pengemudi
Honda Beat mengalami gegar otak ringan,” ujar salah satu petugas kemarin. Kanitlantas Polsek Genteng, Ipda Sumono, belum membeberkan secara resmi kronologi laka lantas tersebut. Saat dikonfirmasi kemarin, dia belum memberikan tanggapan terkait musibah di jalan raya tersebut. (ton/c1/bay)
Polsek Memeriksa Dua Saksi n PENYEBAB... Sambungan dari Hal 30
“Api berasal dari gudang bagian belakang,” sebut Andy Sugianto, pemilik toko mebel Kian Jaya. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Andy menyebut kebakaran yang terjadi di tokonya itu berlangsung sangat cepat.
Hanya sekitar setengah jam, api sudah membesar dan seluruh to konya sudah terbakar. “Di toko itu banyak barang yang mudah terbakar,” dalihnya. Saat api mulai membakar gudang di belakang toko itu, jelas dia, kebetulan di ru mah nya sedang tidak ada orang. Sehingga, tidak ada yang tahu. “Saya sendiri baru tahu setelah
diberi tahu karyawan,” cetusnya. Andy mengaku, di tokonya itu disediakan tabung pemadam kebakaran. Tetapi, karena api sudah membesar, upaya memadamkan api dengan tabung pemadam tidak berhasil. “Tabung pemadam kebakaran tidak mampu memadamkan, karena api telanjur besar,” katanya. (abi/c1/bay)
Tiga Jam Dapat Dua Kilogram n LONG... Sambungan dari Hal 31
Bersama dua temannya, Yusup dan Jai, dia menyempatkan diri memancing di pantai tersebut. Haris mengaku mereka bekerja sebagai tengkulak buah mangga. Tetapi, karena saat ini bukan musim mangga, mereka
menyempatkan diri berkunjung dan memancing ikan di Pantai Pathek. “Saya tukang tebas mang ga. Saya ke sini hanya main, dan hasil ikan yang saya pancing saya masak sendiri,” katanya. Ternyata ikan yang didapat cukup lumayan meski hanya memancing di pinggir pantai.
“Saya mancing dari jam 10.00 tadi,” kata Haris. Haris dan dua temannya masing-masing mendapatkan ratusan ekor ikan jenis lokmolok dan masadar. Ukuran ikan tersebut tidak melebihi kepalan tangan. “Mungkin dapat dua kilogram ikan selama tiga jam,” imbuhnya. (rri/c1/bay)
Pelapor Rugi Rp 28 Juta n MODAL... Sambungan dari Hal 31
Seminggu kemudian, Susi menghubungi NNA dan menanyakan mobil yang dijadikan ja minan tersebut. Namun, ja waban terlapor tidak jelas. Merasa ditipu, Susi terpaksa me laporkan terlapor ke Ma-
polres Situbondo atas dugaan penipuan. Saat dikonfirmasi, Ka subag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi menga takan, kasus dugaan penipuan tersebut masih dalam penyelidikan petugas. Menurutnya, setelah mendapat laporan, pihaknya segera memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
“Kasus penipuan tersebut masih diselidiki. Selain itu, kami juga akan memanggil terlapor guna diperiksa. Jika nanti terbukti melakukan penipuan, ter lapor dapat dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan de ngan ancaman kurungan 4 tahun penjara,” tegas AKP Wahyudi. (rri/c1/bay)
Diharapkan Dapat Dana APBD n PULUHAN... Sambungan dari Hal 31 BESAR: Miniatur Vespa Piagio dengan sespan berukuran 1:6 dari ukuran aslinya.
“Kita juga ingin mewujudkan PKBM yang mandiri, maju, dan berpegang teguh pada prinsip berguna dan berdaya guna bagi masyarakat,” terang pria asal Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, itu. Rasyid mengungkapkan, adanya satu hingga tiga PKBM di
tiap Kecamatan menunjukkan ke pedulian terhadap pendi dikan nonformal kian besar. Ke depan, Pemkab diharapkan memperlakukan PKBM sebagaimana layaknya lembagalembaga pendidikan formal. “Selama ini memang sudah ada, seperti ke sejahteraan guru PAUD dan se bagainya. Namun, masih belum semua. Diharapkan, nanti semua jenis
program di PNF mendapatkan porsi di APBD Situbondo,” imbuhnya. Pelantikan dan pengukuhan pengurus FK PKBM kemarin dihadir i langsung Bupati Dadang Wigiarto, PLT Kepala Dispendik Ateng Djaelani, dan Kabid PNF Buridin Eksan Sugito. Pengurus DPW FKPKBM Jatim juga hadir dengan formasi lengkap. (pri/c1/bay)
Sebulan Laku Sepuluh Unit SIDROTUL MUNTAHA/RaBa
miniatur mobil pengangkut pesawat produksi tahun 1975. “Tahun produksinya bisa dilihat di bagian bawah miniatur-miniatur kesayangan saya ini,” ujarnya. Tanpa disangka, kegemaran Hindra mengoleksi miniatur kendaraan itu terbawa hingga dewasa. Dia pun kerap menyatroni satu toko mainan ke toko
mainan lain di kota-kota besar Tanah Air untuk berburu miniatur, khususnya miniatur yang dibuat dengan metode diecast. “Mayoritas miniatur koleksi saya berupa truk. Sebenarnya miniatur berbahan plastikjugabanyakdijualdipasaran, tapi saya lebih tertarik mengoleksi miniatur diecast,” kata dia. Hindra mengaku mendapat
kepuasan batin yang tidak terhingga saat berhasil mendapatkan miniatur yang benar-benar unik dan langka. “Meski berukuran mini, miniatur-miniatur tersebut sangat detail. Nyaris semua bagiannya mirip aslinya. Bahkan, roda miniatur-miniatur itu bermerek seperti roda asli,” paparnya. (sgt/c1/bay)
n 32 KALI... Sambungan dari Hal 36
Kebetulan miniatur termahal yang saya jual juga berbentuk Vespa, yak ni Vespa senpan (Vespan de ngan gandengan samping) berskala 1:6,” cetusnya. Uniknya, sebagian besar miniatur kendaraan bermotor tersebut sudah mengantongi
lisensi dari produsen sepeda motor aslinya. Sebagai contoh, miniatur sepeda motor Vespa sudah mengantongi lisensi dari Piaggio, dan motor balap Moto GP YZR M-1 nomor 46 sudah berlisensi Yamaha. “Mungkin k a re n a b e r l i s e n s i , h a r g a miniatur diecast cenderung mahal,” ujarnya. Lantaran harganya terbilang
ma hal, Hindra mengaku keba nyakan pembeli miniatur diecast berasal dari kalangan menengah ke atas. “Rata-rata penjualan hanya sekitar lima sampai sepuluh unit per bulan. Sedikit memang, tapi bisa menjadi barang dagangan sampingan. Apalagi, pada dasarnya saya sendiri hobi mengoleksi diecast,” katanya. (sgt/c1/bay)
MINGGU l 31 MARET 2013 l HALAMAN 36
Serunya Koleksi Miniatur Kendaraan DIECAST, bagi masyarakat ke banyakan, kata tersebut mungkin terdengar asing. Ya, asing! Bukan hanya karena kata tersebut tidak termasuk kosa kata dalam bahasa Indo nesia alias bahasa asing. Tetapi, juga kata diecast tersebut benar-benar jarang atau bahkan mungkin tidak pernah terdengar di telinga masyarakat. Namun, di kalangan para pencinta miniatur—te ru tama miniatur kendaraan bermo tor—, kata diecast sangat fa miliar. Sebab, kata yang se benarnya berasal dari die cas ting (melelehkan logam ke mudian dituang untuk dicetak sesuai bentuk yang diinginkan) itu merupakan salah satu metode yang lazim di gunakan untuk membuat miniatur kendaraan bermotor n Baca Serunya...Hal 35
SIGIT HARIYADI/RaBa
MIRIP ASLINYA: Sedan Ford Mustang dan SUV Ford Ranger dalam tampilan mobil patroli polisi lalu lintas.
Tak Segan Berburu Koleksi Diecast Bus ke Singapura
PARKIR RAPI: Beberapa miniatur bus koleksi Sony Sundoyo. DOK. SONY SUNDOYO FOR RaBa
32 Kali Lebih Kecil
daripada Ukuran Aslinya IBARAT pepatah “sambil menyelam minum air”. Itulah yang dijalani Hindra Soetanto. Hobi mengoleksi miniatur diecast itu dia manfaatkan sebagai ladang bisnis sampingan. Sejak enam bulan terakhir, dia berjualan beragam miniatur kendaraan bermotor. Untuk menarik minat konsumen, miniatur dagangannya itu dipajang di etalase salah satu sudut toko stiker miliknya. Hindra bisa dikatakan jeli me nangkap peluang usaha. Setidaknya itu tergambar dari jenis miniatur yang dia jual. Bu kannya memilih menjual miniatur berbentuk truk seperti koleksi pribadinya, dagangan Hindra justru didominasi motor balap Moto GP. Bukti lain, kebanyakan miniatur motor Moto GP tersebut bernomor 46, khas pembalap Valentino Rossi. Selain miniatur motor balap Moto GP, beberapa merek motor trail yang sejak beberapa tahun
SIGIT HARIYADI/RaBa
DETAIL: Miniatur motor trail Kawasaki special engine hanya sepanjang ponsel.
belakangan mulai booming di Banyuwangi juga dipampang di etalase Hindra. “Ada juga motor skuter, mobil balap rally, dan lain-lain. Harganya bervariasi antara Rp 40 ribu sampai Rp 600 ribu per unit,” ujarnya. Dijelaskan, miniatur termurah dan yang termahal yang dia jual
adalah miniatur motor skuter merek Vespa. Miniatur Vespa yang termurah berskala 1:32. Artinya, ukuran satu centimeter (cm) pada miniatur sama dengan 32 cm pada Vespa asli. “Miniatur Vespa berskala 1:32 saya jual seharga Rp 40 ribu n Baca 32 Kali...Hal 35
SIGIT HARIYADI/RaBa
MUNGIL: Miniatur mobil medium SUV Mitsubishi Outlander Sport dan mobil sedan custom dibandingkan botol soft drink.
Dipoles Jadi Mobil Patroli SEMENTARA itu, bagi Anda pemilik sepeda motor, mobil, truk, atau pun kendaraan jenis lain yang sudah dipercantik dengan tempelan stiker, kini berkesempatan memiliki miniatur kendaraan yang sudah di-custom tersebut. Sebab, selain menjual miniatur berbentuk orisinal, Hindra juga siap melayani konsu men yang ingin memiliki mi niatur yang sama persis dengan kendaraan konsumen tersebut. “Jika bahan bakunya ada, misalnya miniatur mobilnya, akan saya kreasi semirip
mungkin dengan custom kenda raan konsumen tersebut,” kata Hindra. Sebagai contoh, Hindra memasang stiker bergambar gan drung dengan tulisan I Love Banyuwangi di salah satu mi niatur mobil sedan sport dagangannya. Pria yang satu ini juga mengkreasi miniatur mo bil Ford Ranger menjadi layaknya mobil patroli dan pengawalan (patwal) Polisi LaluLintas (Polantas). Hindra mengaku yakin suatu saat akan ada pesanan miniatur dari perusahaan yang
memiliki kendaraan ber-branding, maupun perorangan yang mempunyai kendaraan yang sudah di-custom. “Seru juga kan kalau kita memiliki miniatur yang tampilannya mirip kendaraan kesayangan kita,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
CONTACT US! Anda anggota sebuah komunitas, penghobi, atau sekadar mengetahui keberadaan mereka? Jangan pernah membiarkan hal itu terpendam tanpa diketahui orang lain. Silakan kontak kami di:
radarbwi@gmail.com Bisa pula melalui nomor telepon
Hubungi : Banyuwangi (Agus Baihaqi 08123461165), Situbondo (Edi (0333) 416647. Atau, hubungi Gerda Supriyono 081249939090), Genteng (Abdul Aziz 081336161357) (085859687870), Iwan (081559555572)
NAMA Lie Sony Sundoyo, 33, termasuk salah satu kolektor diecast di Banyuwangi. Dia sudah menggeluti hobi tersebut sejak puluhan tahun lalu. Hanya, warga Jalan Basuki Rahmat 43, Banyuwangi, itu lebih memilih mengoleksi miniatur bus dibanding kendaraan jenis lain. Sony mengatakan, sejak kecil dirinya memang memiliki ketertarikan khusus dengan bus. Sebab, meskipun bentuk bus cenderung seragam, yakni kotak, tapi lekukan bodi bus merek satu dan merek lain selalu memiliki ciri-ciri tersendiri. “Saat ini koleksi miniatur diecast yang saya miliki sekitar 60-an unit. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan miniatur bus,” ujarnya. Selain pertimbangan tersebut, Sony lebih
memilih mengoleksi miniatur bus lantaran mencari miniatur kendaraan jenis yang satu ini cenderung lebih sulit dibanding mencari miniatur kendaraan jenis lain, misalnya miniatur mobil atau sepeda motor. “Makanya, saat mendapat miniatur bus yang benar-benar unik, kepuasan yang saya rasa benar-benar luar biasa,” ujarnya. Nah, untuk berburu miniatur bus, Sony punya strategi khusus. Salah satunya hunting via internet. “Tetapi, berburu miniatur bus secara manual juga saya jalani. Misalnya berburu ke tokotoko mainan di kota-kota besar di Indonesia. Bahkan, ada beberapa miniatur koleksi saya yang saya beli di Singapura,” tuturnya. (sgt/c1/bay)