3 MARET
29
TAHUN 2013
Ratna Ani Ajukan Banding
KEMBAR SIAM
Tidak Terima setelah Divonis Lima Tahun BANYUWANGI - Mantan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari ternyata tidak terima dengan vonis lima tahun penjara yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Surabaya. Atas pu tu san Pengadilan Tipikor itu, Ratna menyatakan banding. Informasi terkait mantan orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi itu disampaikan langsung jaksa penuntut umum (JPU) Firmansyah SH. “Ibu Ratna ban ding, dan kami (jaksa penuntut
DOK.RaBa
DEMPET: Bayi kembar siam Nurul-Rahmah.
Kondisi Nurul-Rahmah Semakin Membaik GAMBIRAN - Bayi kembar siam Nurul Maulida dan Rahmah Maulida sudah sebulan lebih dirawat di rumah sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. Hingga kemarin (2/3), kondisi anak pasangan suami istri Yuda Winarno, 22, dan Sika Jayati, 22, warga Dusun Krajan, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, itu terpantau baik. Bobot dua bayi dempet perut berjenis kelamin perempuan itu kini sudah mencapai 2.228 gram. Satu bayi laki-laki kini berat badannya 1.500 gram. ‘’Kondisi kesehatan ketiga bayi itu stabil,’’ ungkap dr. Sugeng, Humas RS Al-Huda, Kecamatan Gambiran, kemarin. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, dokter Sugeng menjelaskan, pihak rumah sakit merawat ketiga bayi tersebut secara intensif. Selama ini, ketiga bayi itu diberi air susu ibu (ASI) seperti bayi pada umumnya n
DOK. RaBa
Ratna Ani Lestari
umum) juga menyatakan banding,” terang Firmansyah kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi n Baca Ratna...Hal 35
Hanya Mampu Mengisi Kekosongan Jabatan Penting BANYUWANGI - Moratorium pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diberlakukan pemerintah pusat dampaknya benar-benar dirasakan. Pemkab Banyuwangi harus rela mengosongkan sejumlah jabatan karena stok PNS terbatas. Bahkan, akibat terus berkurangnya jumlah PNS, pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17/2011 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hingga kini terkatung-katung. Padahal, Perda 17/2011 sudah dilengkapi Peraturan Bupati (Perbup) 32/2012 tentang rincian tugas pokok dan fungsi Satpol PP. Sejatinya, sejak perda dan perbup itu diundangkan sudah bisa dilaksanakan n
Baca Kondisi...Hal 35
PERIKANAN
(Jabatan) yang tidak terlalu penting dan masih bisa dirangkap, pengisiannya ditunda dulu.” SLAMET KARYONO
Baca Hanya...Hal 35
Sekkab Banyuwangi
Dua Tahun Bikin 6.662 Kolam BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi menargetkan pembangunan 10.000 kolam ikan dalam kurun waktu empat tahun. Pada tahun kedua 2012 lalu, pencapaian menuju target tersebut terlihat cukup menggembirakan. Setelah dua tahun berjalan, realisasi pembuatan kolam ikan mencapai sekitar 6.662 unit. Padahal, target realisasi pembuatan kolam hanya sekitar 5000 unit selama dua tahun. Namun, di tahun 2012 sudah tercatat 6.662 unit kolam ikan. Pada tahun kedua pencanangan tersebut, hampir seluruh kecamatan berhasil merealisasikan. Pada tahun pertama, yakni tahun 2011, tidak semua kecamatan berhasil merealisasikan pembuatan kolam. Dari 24 kecamatan, ada dua wilayah, yakni Kecamatan Licin dan Kabat, yang sama sekali tidak berhasil merealisasikan pembuatan kolam. Nah, 2012 lalu dua kecamatan itu sudah berhasil merealisasikan pembuatan kolam walau belum maksimal. Kecamatan Kabat bisa membuat 76 kolam ikan, dan Kecamatan Licin membuat 31 kolam ikan n Baca Dua...Hal 35
BAGAIMANA INI...
MENINGGAL: Petugas membawa jenazah Misyanto di RSUD Abdoer Rahem, Situbondo.
NUR HARIRI/RaBa
Kuli Tewas Dilindas Truk GALIH COKRO/RaBa
SEGAR: Buah kepundung dipanen di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.
Mulai Banjir Kepundung GLAGAH - Kekayaan alam Banyuwangi memang tak perlu diragukan. Salah satu buktinya, beragam jenis buah mudah didapat di wilayah bertajuk Sunrise of Java ini. Bahkan, beberapa jenis buah asal Bumi Blambangan, seperti manggis, durian, dan lain-lain, sudah berhasil menembus pasar nasional hingga mancanegara.
Selain manggis dan durian, ternyata ada satu jenis buah lain yang juga banyak ditemukan di wilayah Banyuwangi, yakni kepundung. Nah, salah satu warga yang mampu menangkap potensi ekonomi yang cukup besar dari buah berasa asam-manis itu adalah Misadi, 53, warga Dusun Krajan, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah n Baca Mulai...Hal 35
SITUBONDO - Kecelakaan maut terjadi di Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) di Kecamatan Kapongan, Situbondo, Jumat sore lalu (1/3). Dalam kecelakaan itu, seorang kuli bernama Misyanto, 33, warga Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, tewas seketika. Bapak dua anak tersebut terlindas truk Mitsubishi Fuso bernopol N 8255 UM. Insiden tersebut bermula saat truk pengangkut pupuk bernopol W 9041 K melaju dari arah timur. Sebelum truk melaju, diduga pintu belakang bak truk tidak ditutup dengan baik. Sehingga, dalam perjalanan, tiba-tiba pintu bak belakang truk tersebut terbuka. Begitu pintu bak terbuka, Mis-
yanto yang saat itu bersandar di pintu tersebut langsung terjatuh ke jalan raya Kapongan. Ironisnya, saat tubuh Misyanto terjatuh dari bak truk, persis di belakangnya melaju truk Mitsubishi Fuso bernopol N 8255 UM. Tanpa ampun, truk Fuso yang dikemudikan Arik, warga Malang, itu melindas Misyanto. Bahkan, korban sempat terseret sejauh beberapa meter. Akibatnya, tubuh korban remuk dan korban tewas seketika di lokasi kejadian. “Korban terjatuh tepat di depan truk yang saya kemudikan. Saya tidak sempat menginjak rem,” ujar Arik kepada wartawan n Baca Kuli...Hal 35
Mahmudi, Seniman Pewarna Pot Bunga di Situbondo
Kerja Sepele yang Bisa Menghidupi Keluarga SIGIT HARIYADI/RaBa
KUMUH: Satu orgil duduk lesehan di tepi Jalan Brawijaya, Banyuwangi, kemarin.
Orgil Berkeliaran BANYUWANGI - Keberadaan orang gila (orgil) memang dapat menimbulkan kesan kumuh lingkungan. Pakaian orgil yang compang-camping, tubuh yang kotor dan bau, serta rambut yang acak-acakan, menyebabkan setiap orang yang melihat merasa risi. Meskipun petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sering melakukan razia, ternyata masih ada orgil yang berkeliaran di Banyuwangi dan sekitarnya. Seperti yang terlihat di Jalan Brawijaya, tepatnya di sekitar simpang empat Cungking, Kecamatan Giri. Orgil perempuan tampak duduk lesehan di depan sebuah kafe. Bagaimana ini? (sgt/c1/bay) http://www.radarbanyuwangi.co.id
Banyak yang menganggap mewarnai pot bunga adalah hal sepele. Namun, kegiatan itu justru dijadikan sebagai pekerjaan utama pendulang rupiah bagi Mahmudi dan keluarganya.
Mosok lama hukuman sama dengan lama masa jabatan? KREATIF: Mahmudi mewarnai kursi kayu di tepi Jalan Basuki Rahmat, Situbondo.
NUR HARIRI, Situbondo MODAL utama yang dibutuhkan Mahmudi hanya cat dan kuas. Lelaki berumur 28 tahun yang tinggal di Kecamatan Panji, Situbondo, itu memang termasuk sosok kreatif. Hanya mengandalkan beberapa jenis cat, dia bisa menaikkan nilai ekonomis barang. Jenis barang yang paling banyak dia warnai adalah pot bunga. Pot bu nga yang terkadang dianggap
Tak terima divonis 5 tahun, mantan Bupati Ratna ajukan banding
Masih banyak orgil berkeliaran Organ (orang ganteng) yang berkeliaran masih jauh lebih banyak
NUR HARIRI/RaBa
sepele itu bisa memiliki nilai lebih setelah dipoles Mahmudi. Kini dia menggeluti usaha mewarnai berbagai jenis pot bunga. “Saya baru
satu tahun ini bekerja mewarnai pot bunga,” kata Mahmudi sembari mewarnai kursi kayu di trotoar Jalan Basuki Rahmat, Situbondo.
Karena usaha mewarnai pot bunga terlihat maju, pria yang baru menikah itu pun mengasah otak n Baca Kerja...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com
30
Minggu 3 Maret 2013
Membeludak, Tes Calon PPK di GOR Meluber di Situbondo
BANYUWANGI - Pendaftar calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) terus berdatangan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi hingga kemarin (2/3). Mereka sengaja datang ke kantor lembaga penyelenggara pemilihan umum (pemilu) yang berlokasi di Jalan KH. Agus Salim, Banyuwangi, tersebut untuk menyerahkan berkas kelengkapan administrasi. Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin mengatakan, pendaftaran calon anggota PPK akan dibuka hingga Senin mendatang (4/3). Hingga kemarin, pendaftar PPK sudah lebih 220 orang. Hasil seleksi administrasi akan diumumkan Selasa (5/3). Di hari yang sama, peserta yang lolos seleksi administrasi bisa mengambil nomor tes tulis. “Tes tulis akan dilaksanakan Rabu (6/3) di GOR (Gedung Olah Raga) Tawang Alun, Banyuwangi,” ujarnya kemarin n Baca Membeludak...Hal 35
GALIH COKRO/RaBa
SEMENTARA itu, banyaknya warga Kabupaten Situbondo yang mendaftar menjadi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membuktikan adanya kesadaran masyarakat dalam menyukseskan pemilu, khususnya Pemilihan Gubernur Jawa Timur mendatang. Menurut Ketua KPU Situbondo, Baino Ali Imron, pendaftaran PPK yang dibuka sejak 26 Februari 2013 lalu itu akan berakhir Senin besok (4/3). “Penyerahan formulir pendaftaran terakhir 4 Maret,” ujar Baino kepada wartawan. Data yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, hingga kemarin warga yang mengambil formulir sudah mencapai ratusan orang. Setelah dikembalikan, ratusan formulir tersebut akan diseleksi n
BANYAK PEMINAT: Warga mendaftar calon PPK di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi kemarin.
Baca Meluber...Hal 35
Bimbingan Manasik Sabilillah Dimulai BANYUWANGI - Jamaah calon haji dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Sabilillah Banyuwangi memulai latihan manasik haji di Hotel Tanjung Asri Banyuwangi hari ini (3/3). Sedikitnya ada 130 jamaah yang akan mengikuti manasik haji yang digelar setiap pekan. Ketua KBIH Sabilillah Banyuwangi, HM Faisholi Harun mengatakan jumlah 130 ini merupakan jumlah jamaah yang berada di wilayah Kota Banyuwangi. Sedangkan jamaah yang berada di wilayah Kecamatan Muncar, Tegaldlimo, dan Bangorejo belum terhitung. Sebab wilayah-wilayah tersebut memiliki tempat tersendiri untuk memberikan materi manasik haji. Faisholi mengatakan, saat berdirinya KBIH Sabilillah tahun 2002, jumlah jamaah calon haji yang mengikuti manasik haji terus bertambah. Tercatat hingga tahun 2002 hingga 2012 sudah
BANYUWANGI
TOHA/RaBa
ARAHAN: Pembimbing KBIH Sabilillah, KH Abdul Latif Harun membimbing jamaah saat praktik haji beberapa bulan lalu.
ada 1.750 jamaah yang mengikuti latihan manasik haji bersama KBIH Sabilillah. “Setiap tahun jumlah calon jamaah haji yang mengikuti bimbingan selalu naik. Ini berarti kesadaran calon tamu Allah ini semakin menyadari penting-
BANYUWANGI
nya mengikuti manasik haji. Memang untuk pergi menunaikan rukun haji itu harus mengerti ilmu haji sehingga kami memberikan pemahaman yang mudah dimengerti oleh jamaah,” ujarnya mantan anggota DPRD Jawa Timur tersebur.
BANYUWANGI
Ditambahkan, untuk tahun ini, KBIH Sabiliilah menyediakan tiga pembimbing untuk membimbing jamaah saat berada di Tanah Suci. Mereka adalah KH Abdul Latif Harun, KH Masruhan dari Singojuruh, KH Ahmad Siddiq. Selain itu, perwakilan KBIH Sabilillah yang berada di Tanah Suci juga akan membimbing jamaah. “Insyaallah misi kami adalah mempersiapkan jamaah agar dapat dan mampu melaksanakan semua prosesi haji secara benar dan mandiri,” katanya. Faisholi menambahkan selain memberikan bimbingan manasik haji, KBIH Sabilillah juga menerima umrah dan haji plus yang bekerja sama dengan biro perjalanan yang berkompeten. Seperti, Armina, EBAD, dan Shafira. “Hingga saat ini kami masih menerima peserta bimbingan manasik. Silakan menghubungi sekretariat di Jalan Brawijaya 32 telepon 0333425540; 08123292997; 08123484845,” tukasnya. (adv/bay)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Suzuki Aerio ‘03 •
• Toyota Avanza ‘07 •
• Toyota (Jeep) ‘77 •
Dijual Suzuki Aerio DR MT tahun 2003, abu-abu metalik, harga 87,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Avanza 1.3G F60IRM tahun 2007, biru metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual Toyota ( Jeep ) FJ 40RV Tahun 1977, Nebula Green hrg 85 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Suzuki Splash ‘10 •
• Daihatsu Terios ‘07 •
• Toyota Innova ‘10 •
Dibutuhkan ADM dan Marketing. Lowongan dikirim ke Banyuwangi Motor Benculuk, Jalan Raya Benculuk 136 atau Banyuwangi Motor Sumberayu Jl Pasar Sumberayu Muncar
Dijual Suzuki YV4 1.2 RHD Splash GL tahun 2010, abu-abu metalik, harga 118,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios F700RG TS tahun 2007, silver metalik, harga 133,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Innova pajak awal tahun 2010, hitam solar, istimewa, harga 211 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hub: 082142194111 - 081335897888
• Toyota Wish ‘05 •
• Isuzu Phanter ‘96 •
• Isuzu Phanter ‘97 •
• Toyota Avanza ‘07 •
Dijual Toyota Wish 2005 Silver. Kondisi Istimewa. Harga Rp 180 Juta Nego. Hubungi: 087857431121
DijualIsuzu Panther tahun 1996tbr52 bfsr AC dobel warna hitam, harga 65 juta nego, bisa tukar tambah, hubungi: 081335897888
Dijual cepat Isuzu Panther 2.5 tahun 97 hijau metalik, barang istimewa, harga Rp. 75 juta, hubungi 081234668744
Dijual Toyota Avanza1.3G tahun 2007 akhir silver metalik, harga 132 juta nego, barang istimewa, hubungi 085331072175
• Rumah Tengah Kota •
• Pengepul Karet Alam •
• STNK •
• Toyota Avanza ‘11 •
Jual cepat murah rumah tengah kota Jl.letjen Sutoyo 087851295602
Dicari Petani/Pengepul karet alam. Hubungi 082338833778/0321 513700
Hlg STNK Nopol P 3895 TG, an. Haryanto, Temurejo 01/01 Gitik Rogojampi
Dijual Avanza Type G 2011 silver, KM sedikit, mulus terawat. Hub: 081337429999
Hlg STNK Nopol P 6862 VJ, an. Muqodim, Dsn Bimo 01/02 Bimorejo, Wongsorejo
• Rumah Kebalenan •
Hlg STNK Nopol P 2686 VB, an. Hariyono, Ds. Kaligoro, Srono, Banyuwangi
• Toyota Starlet ‘94 • Dijual 1 unit Toyota Starlet ‘94 merah metalik Rp 53,5 Juta Hub: 085646477168
BANYUWANGI
Djl rumah lok Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng, L10 x15=150m2, SHM, bs dibeli dg cash atau kredit & jga bsa disewa, hrg nego. Hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Toko + Rumah Genteng •
PEMBERITAHUAN
Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua
• Rumah Desa Balak • • Rumah Banyuwangi •
Djl rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi, utara pbrik ES, bs dibeli dg cash/kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Djl tanah + bangunan L 4x8=32m2 + 10 x 15 = 150m2, bisa dibeli dgn cash/kredit & juga bs disewa, SHM, Lok Ds Balak, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148
BANYUWANGI • Karyawan Toko/SPB • Butuh Karyawan toko/SPB, pria islam max 30th, min D3 penampilan menarik & jujur komunikatif, tanggung jawab, copy ijasah & IP komulatif, copy KTP, foto 4x6, Toko Indah Karya Jl. Basuki Rahmat 68 Banyuwangi
• Adm & Marketing •
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
31
Minggu 3 Maret 2013
EKONOMI
Papan Reklame untuk Sumber PAD BANYUWANGI - Belasan papan reklame yang dibangun pemkab ternyata tak hanya berguna untuk sosialisasi program pemerintah. Pemkab ternyata juga akan memanfaatkan 14 unit baliho di sejumlah titik tersebut sebagai sumber penghasilan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tando W mengatakan, pendirian papan reklame merupakan salah ikhtiar pemkab untuk meningkatkan PAD. Meski diproyeksi sebagai sumber PAD baru, namun pada tahap awal papan reklame itu tidak langsung dikomersialkan. Untuk tahap awal, lanjut Suyanto, papan reklame itu akan digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi program rakyat yang dilaksanakan pemerintah. Karena itu, walau sudah selesai dibangun tidak secara otomatis bisa menghasilkan pundi-pundi untuk APBD. Saat ini, Dispenda sedang melakukan kajian guna memanfaatkan papan reklame DOK.RaBa itu sebagai sumber baru PAD. Suyanto Waspo T Jika dalam kajian tidak berbenturan dengan ketentuan yang ada, tidak menutup kemungkinan digunakan sebagai sumber PAD. Suyanto juga mengaku sedang menyusun revisi peraturan bupati (perbup) tentang reklame. Penyusunan itu sebagai antisipasi hasil kajian yang juga sedang berlangsung. “Jika hasil kajian memungkinkan, payung hukumnya sudah siap,” katanya. Penerimaan PAD dari papan reklame itu memiliki potensi yang cukup besar. Hanya, retribusi izin pendirian papan reklame sudah dihapus. Pemkab hanya mendapat kontribusi pembayaran pajak reklame. Tahun 2012 lalu, penerimaan pajak reklame mencapai Rp 1,911 miliar. Pendapatan itu melebihi dari target penerimaan sekitar Rp 150 juta lebih. Dalam APBD 2012, penerimaan pajak reklame dipatok sekitar Rp 1,76 miliar dan berhasil direalisasikan hingga Rp 1,911 miliar. (afi/c1/bay)
Pulang dari Yunani, Tewas di Brebes Pihak Keluarga Melihat Ada Banyak Kejanggalan
PERIKANAN
ALI NURFATONI/RaBa
CLURING - Satu lagi tenaga kerja wanita (TKW) asal Banyuwangi meninggal dunia. Pekerja migran itu adalah Masriyah warga Dusun/Desa Tampo, Kecamatan Cluring. Ibu satu anak itu mengembuskan napas terakhir di usia 33 tahun. Jenazah istri Suko Prabowo, 34, itu tiba di rumah duka sekitar pukul 23.30 Jumat lalu (1/2). Sekitar pukul 08.00 kemarin (2/3), almarhum dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat. Almarhum bekerja di Yunani sejak 2008 lalu. Setelah bekerja tiga bulan, almarhum tersandung kasus pencurian jam tangan sang majikan. “Adik saya dituduh mencuri jam. Kena hukum empat tahun lebih, dan baru keluar penjara 19 Februari 2013,” ungkap Hamdani, kakak korban. Sepengetahuan Hamdani, selepas keluar penjara, almarhum justru dipindah ke penjara lain. Padahal, masa berlaku paspor akan habis 3 Maret 2013. “Tahu-tahu kok adik saya dikabarkan meninggal dunia,” ujarnya geleng. Dari sinilah muncul dugaan ada yang tidak beres terkait kematian Masriyah. Pertama, keluarga tidak tahu Masriyah pulang ke Indonesia bersama siapa. “Tahunya sudah ada di Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu, dia masih menelepon saya,” bebernya. Menurut laporan polisi, almarhum meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit Bhakti Asih, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tetapi, surat keterangan rumah sakit menyebutkan, almarhum sudah meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit. “Ini mana yang benar. Adik saya sakit apa, juga tidak ada yang tahu,” jelasnya. Sesuai laporan, korban menumpang mikro bus bernopol B 7072 CAA bersama 13 TKW lain. Namun, dalam perjalanan pulang, almarhum mengalami gangguan kesehatan. ‘’Katanya, adik saya sakit dan kondisinya memburuk. Saya gak tahu itu benar ataukah tidak,” bebernya. Yang membuat keluarga tercengang, wajah korban lebam. Bukan hanya itu, ada bercak darah yang keluar dari hidung dan kepala. ‘’Saya buka masih ada darahnya. Padahal, saya minta otopsi. Tapi, ternyata tidak,” tegasnya. Almarhum dikabarkan meninggal dunia sekitar pukul 18.00 Kamis 28 Februari 2013. Atas kejanggalan itu, keluarga mendesak pemerintah bertanggung jawab Baca Pulang...Hal 35
EXPIRED: Paspor milik Masriyah, warga Dusun/Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
Musim Angin Barat, Boom Lebih Aman ALI NURFATONI/RaBa
MENDUNG: Tempat sandar perahu di Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, kemarin.
Nelayan Protes Rencana Pembuatan Plengsengan MUNCAR - Rencana pembangunan plengsengan di kawasan pesisir Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, disoal warga kemarin. Nelayan terancam kehilangan tempat sandar perahu akibat plengsengan yang dikerjakan PT Sumberyala Samudra tersebut. Salah satu warga, Mustama mengatakan, pembangunan sempadan pantai akan mengancam nelayan. Sebab itu, warga menolak rencana pembangunan tersebut. ‘’Nelayan tidak punya tempat sandar perahu kalau ada plengsengan,” ujarnya. Dia mengakui sudah ada kesepakatan terkait sempadan pantai tersebut. Hanya saja, kesepakatan itu tidak pernah direalisasikan. ‘’Mulai dulu memang sudah ada kesepakatan, tapi tidak ada buktinya,” tegasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Malin, warga lain menjelaskan, nelayan meminta tempat sandar perahu. Tempat sandar yang dimaksud adalah tempat yang sudah dipagar PT Sumberyala Samudra. ‘’Minta tempat sandar perahu saja. Ini pagar besi harus dibongkar untuk tempat perahu,” ujar nelayan berusia 80 tahun itu. Menanggapi hal itu, Kuasa Hukum PT Sumberyala Samudra, Achmad Wahyudi menegaskan, persoalan sempadan pantai itu sudah ada kesepakatan antara warga dan pihak perusahaan. Keputusan itu tertuang dalam musyawarah di kantor desa setempat 20 Februari 2013 lalu. ‘’Puluhan nelayan sudah tanda tangan dan disaksikan muspika,” jelasnya. Wahyudi menjelaskan, musyawarah itu menghasilkan beberapa poin penting. Pertama, nelayan dapat menempatkan perahu dengan aman, nyaman, dan lokasinya longgar dengan kapasitas kurang lebih seribu orang. ‘’Sehingga nelayan bisa melakukan aktivitas dengan baik dan lancar,’’ paparnya. Kedua, terang dia, PT Sumberyala Samudra bersedia membangun plengsengan dan penahan abrasi di wilayah pantai yang digunakan nelayan bersandar. Mengenai teknis dan bentuk, kata dia, menunggu hasil studi banding nelayan dan perusahaan. ‘’Waktunya hanya empat hari setelah surat pernyataan,’’ ujarnya. Dia menegaskan, jika pagar besi yang ada di pantai tersebut besertifikat HGB. Oleh sebab itu, jika ada orang yang mengancam akan melakukan perusakan maka nanti akan berakibat fatal .‘’Kalau ada pembongkaran, nanti urusannya dengan hukum. Kami harap warga jangan mudah terprovokasi,’’ sarannya. Terkait langkah pembangunan plengsengan, lanjut Wahyudi, perusahaan justru sangat membantu nelayan. Sebab, pengikisan pantai yang berlangsung secara terus menerus akan menghabiskan kawasan pantai. ‘’Kita niatnya bantu agar nelayan bisa sandar perahu dengan baik. Kalau dibiarkan, maka kawasan tepi pantai akan semakin rusak. Dengan demikian, nelayan yang akan rugi,’’ tandasnya. Jika ada orang yang berkoar protes mengenai pembangunan itu, Wahyudi justru menganggap orang itu justru melanggar kesepakatan. ‘’Jadi, orang itu tidak menghargai hasil kesepakatan bersama. Padahal itu keinginan nelayan,’’ pungkasnya. (ton/bay)
BANYUWANGI - Pelabuhan Boom di Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, tampaknya mulai banyak dilirik para pedagang Kepulauan Madura. Setiap hari minimal dua kapal barang datang ke pantai yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) tersebut. Apalagi saat ini musim angin barat, sehingga kapal barang yang biasanya bersandar di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, banyak yang pindah ke Pelabuhan Boom. “Sekarang sedang angin barat, ombak di Jangkar sangat besar,” terang Abdul Karim, 42, seorang nakhoda kapal barang.
Menurut Karim, setiap musim angin barat seperti saat ini, ombak di Pelabuhan Jangkar sangat tinggi, dan berbahaya bila memaksakan diri bersandar. “Kalau musim angin barat, enak sandar di sini (Pelabuhan Boom),” kata warga Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, itu. Menurutnya, yang menjadi masalah bila bersandar di Pantai Boom adalah jalur masuk ke dermaga. Muara di pintu masuk sering tertutup pasir. “Pintu masuk yang tersumbat pasir ini sangat menghambat,” cetusnya Baca Musim...Hal 35
AGUS BAIHAQI/RaBa
MENUMPUK: Barang yang akan dikirim ke Kepulauan Madura hanya digeletakkan di dermaga Boom, Banyuwangi, kemarin.
Produksi 500 Liter Susu Segar per Hari KALIBARU - Peluang bisnis di bidang susu sapi perah di Banyuwangi kian menggairahkan. Seperti peternakan sapi perah Margo Utomo di Kecamatan Kalibaru. Dari kawasan tersebut, susu yang dihasilkan mencapai ra-
tusan liter per hari. Susu tersebut merupakan hasil perahan dari 120 ekor sapi. ‘’Rata-rata setiap hari kita mendapatkan 500 liter susu,” ungkap Asisten Manager Margo Utomo, Sugeng, kemarin (2/3). Menurut Sugeng, susu terse-
but mampu memenuhi pasar lokal Banyuwangi. Selain itu, susu yang dihasilkan itu didistribusikan hingga ke Denpasar, Bali. ‘’Usaha susu sapi perah di Banyuwangi saat ini sangat cerah,” katanya. Untuk menjaga kualitas susu,
kata Sugeng, semua sapi membutuhkan perawatan ekstra. Mulai dari makanan hingga asupan gizi. ‘’Pohon jagung muda, konsentrat, dan ampas tahu rutin kita berikan agar hasil mutu terjamin,” terangnya. Untuk itu, sapi yang dianggap
produksi mulai menurun maka akan diganti dengan sapi yang baru. Proses regenerasi itu sudah berlangsung selama puluhan tahun. ‘’Susu sapi perah ini mulai dikelola sejak tahun 1942 silam Baca Produksi...Hal 35
Ingin Dimuat di Koran?
34
Rubrik Koran Pelajar (Koper) Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dimuat setiap hari Minggu menerima sumbangan pemikiran dan tulisan dari para siswa dan guru. Silakan kirim artikel ke alamat email radarbwi@gmail. com. Jangan lupa sertakan foto diri atau ilustrasi dan beri keterangan untuk rubrik Koper.
Minggu 3 Maret 2013
Cap Go Meh, Santap Mi Panjang Umur PERAYAAN PERA Cap Go Meh beberapa waktu llalu alu ada adalah puncak dari perayaan Imlek yyang ang te telah dijalani masyarakat Tionghoa selama 15 hari. Perayaan ini diadakan pada p urnam pertama di bulan pertama dan purnama sekaligu sekaligus sebagai perayaan untuk menutup Tahun Baru B Imlek yang terjadi pada tanggal 10 Februari Febru lalu. Cap Go G Meh berarti Cap Go adalah 15 dan M eh ad Meh adalah malam. Dalam perayaan ini diadaka diadakan dengan cara menyalakan lampu llampion ampion yang menandakan terangnya keh idupan kita. Biasanya juga diadakan dengan hidupan acara m makan bersama secara besar–besaran atau megah. me Banyak sekali makanan yang b iasany dibuat saat perayaan Cap Go Meh. biasanya A da lontong lon Ada Cap Go Meh,opor ayam, sayur llodeh,, odeh,, sambal s goreng ati, acar, telur pindang, abon sapi, sap bubuk koya, sambal, bubuk kedellai, ai, dan kkerupuk. Selain hidangan penambah,
ada juga hidangan wajib saat perayaan Cap Go Meh, yaitu mi panjang umur (Siu Mi) dan minuman arak. Tetapi biasanya yang dipilih adalah hidangan yang mempunyai arti kemakmuran, panjang umur, keselamatan, atau kebahagiaan, yang merupakan hidangan kesukaan leluhur. Selain makanan, banyak juga kue yang diburu saat Imlek. Contohnya kue lapis sebagai lambang rezeki berlapis-lapis. Kue mangkuk dan kue keranjang merupakan makanan wajib dihidangkan di saat persembahyangan menyambut datangnya tahun baru Imlek. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkuk berwarna merah di bagian atasnya. Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar, seperti kue mangkuk. Selain makanan yang dicari atau kue yang wajib pada saat perayaan Cap Go Meh, ada
juga makanan yang harus dihindari, seperti bubur, karena melambangkan kemiskinan. Semua hidangan yang ada di susun di atas meja sembahyang yang bagian depan digantungi kain khusus, yang biasa bergambar naga berwarna merah. Perayaan Cap Go Meh juga dimeriahkan dengan makan bersama. Biasanya ada festival atau pertunjukan barongsai dan liongsai. Ada juga pertunjukan kembang api. Barongsai dan liongsai adalah pertunjukan wajib yang harus ada bila perayaan Imlek, karena liongsai dan barongsai diyakini sebagai pembawa rezeki dan penolak mara bahaya. Tradisi liong dan barongsai diyakini sebagai ritual membersihkan lingkungan, khususnya energi negatif. Dengan turunnya barongsai dan liong diharapkan akan memberikan perlindungan serta berkah dan keselamatan bagi umat.(tim Koper SMAK/irw)
Perayaan Tahun Baru Selama 15 Hari
FOTO-FOTO GALIH COKRO/RaBa
SEMBAHYANG: Saat Cap Go Meh, warga Tionghoa mendoakan leluhur di klenteng Hoo Tong Bio.
Tim Koper Mata Pena SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi
Yuke Condro Windi Christaningtyas Albertin Ratih Atalya Samanta Dinda Ayu Ovie Noviera Putri Istika Sari
Oleh Ayung Nitinegara*
Danny Aprilianto Andri Prasetyo Seno Prihandoko Victor Cornelius Febry Egidea Robbiul Ghofar Naomi Ardela
SETEL perayaan Imlek, pasSETELAH la ti kita langsung mendengar kata M Artinya, Cap Go Meh Cap Go Meh. dilamba dilambangkan hari ke-15 dan hari terakhir masa perayaan Tahun Im untuk seluruh warga Baru Imlek Tiongho di seluruh dunia. Tionghoa Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek H Hokkien dan secara harabera hari kelima belas dari fiah berarti bulan p pertama. Cap = sepuluh, lim dan Meh = malam. Go = lima, ber Jadi, berarti masa perayaan TaBa Imlek berlangsung hun Baru selama 15 hari. Seperti halnya Ha Raya Imlek, Cap Go saat Hari Meh jug juga ditandai dengan adanya barongsai. Perayaan Cap Go Meh lazimnya dirayakan dengan jamuan atau makan besar dan berbagai kegiatan lainnya. Di Taiwan, misalnya. Cap Go Meh dirayakan sebagai Festival Lampion atau Lantern Festival. Sedangkan di Asia Tenggara, Cap Go Meh dikenal sebagai hari Valentine
AKSI NAGA MERAH: Liongsai yang dimainkan para pelajar menjadi atraksi wajib Cap Go Meh di Klenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi.
Tionghoa. Para perempuan atau gadis yang belum menikah berkumpul bersama, lalu melemparkan jeruk ke laut sebagai suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia. Cap Go Meh adalah hari raya penutupan rangkaian acara pe rayaan Tahun Baru Imlek
(Tahun Baru Saka/Cina), yang dirayakan tiap tanggal 15 Chia Gwee dalam penanggalan Tionghoa (Imlek). Biasanya, saat itu terang bulan pertama pada tahun baru Imlek. Bagi kaum tani Tionghoa ini adalah hari yang penting. Mereka umumnya akan melakukan persiapan satu
Bhotho Lurah
D
esa Pelaosan begitu meriah. Gambar-gambar bertebaran di setiap sudut desa. Mulai dari yang ukuran polio sampai ukuran baliho. Ada yang bergambar orang memakai dasi yang dipadu jas sebagai bukti keprofisionalan dan keintelektualannya. Ada juga yang berkopiah dan berbaju koko putih seolah-olah ingin menampakkan keberagamaannya. Dan ada pula yang bersafari sambil mengacungkan genggaman tangannya untuk menggambarkan semangatnya. Pilihan kepala desa kali ini berbeda dengan pemilihan kepala desa–kepala desa sebelumnya. Kini yang dipasang hanya gambar hasil kebun, seperti jagung, kelapa, pisang, singkong, sebagai lambang setiap kandidat. Tak hanya sebatas gambar, tapi juga ada berbagai slogan demi merebut simpati rakyat. “Lanjutkan kepemimpinan cerdas dan bersih”. Begitu bunyi slogan dari Drs. Soeharto yang menjadi calon incumbent. Beda latar belakang kandidat beda slogan pula. Haji Abdullah atau yang akrab dipanggil Haji Dullah, salah seorang tokoh masyarakat yang memimpin salah satu ormas keagamaan memakai jargon, “Wujudkan desa agamis yang sejahtera”. Begitu pula calon ketiga yang menjadi representasi para pemuda, Mulyono atau yang familiar disebut Cak Mul, mungusung jargon, “Dengan semangat muda, mengubah desa menjadi kota”. Demam pemilihan kepala desa menjalar ke berbagai penjuru. Tidak hanya di dalam desa, bahkan sampai ke luar desa. Pemilihan kepala desa selalu menjadi topik utama. “Kaya’e Pak Lurah bakal kepilih lagi.” Ujar Sarmin di pos ronda. “Iya.. Keputusannya membuat lapangan bola baru akan mampu merebut simpati para pemuda untuk memilihnya.” Timpal Kardi menganalisis kebijakan Pak Lurah dengan gaya bak pengamat politik yang sering muncul di televisi. “Kalau saya menjagokan Haji Dullah.” Kata Rahmat. “Dia sosok yang baik dan agamis, gak neko-neko hidupnya. Pasti banyak yang simpatik kepada beliau.” Lanjutnya. “Benar, Haji Dullah berpeluang menempel ketat Pak Lurah. Setelah saya melakukan survey kecil-kecilan di beberapa kantong, banyak yang mendukung Haji Dullah.” Ujar sang pengamat politik kampung, Kardi. “Kalau menurutmu peluang Mulyono bagaimana?” Tanya Sarmin ke Kardi. “Dia tak ubahnya pion yang hanya dijadikan tumbal dalam setiap pertarungan. Tumbang dia.” Jawab Kardi. “Alah sok tahu kamu, Kar.” Bentak Karmin yang merupakan saudara jauh Mulyono. “Kamu saja Min yang kurang pergaulan.” Kardi tersulut emosinya. “Wes..wes…” Sarmin melerai. Semakin dekat waktu pemilihan semakin panas dan sensitif perbincangan tentang pilkades, pemilihan kepala desa. Apalagi dibumbui gerak para petaruh yang memanaskan situasi. Namun, perbincangan calon kepala desa mengerucut kepada dua kandidat, Lurah lama dan Haji Dullah. Pada bursa taruhan, para bhotho lurah menempatkan keduanya sebagai calon kuat. Cak Mul dianggap sebagai bawang alias pelengkap. “Kamu cari sebanyak mungkin bhotho-bhotho cilik dari
dalam desa yang pegang Mulyono. Kamu kasih penawaran yang menguntungkan mereka agar mereka mau memilih Mulyono. Gunakan uang ini untuk notoi Pak Lurah dan Haji Dullah.” Tarmin, si bhotho besar, menginstruksikan kedua anak buahnya, Udin dan Tarjo. Meluncurlah dua bhotho suruhan Tarmin itu untuk melakukan transaksi perjudian. Ada yang model ashor setengah, yaitu dua suara Pak Lurah atau Haji Dullah sama dengan satu suara Cak Mul. Ada juga yang model ngepor, yaitu perhitungan suara Pak Lurah atau Haji Dullah dimulai dari min, mulai min seratus, min seratus lima puluh, bahkan
sampai min dua ratus suara. Taruhannya beragam, mulai uang lima ratus ribu, satu juta, bahkan sampai mendekati sepuluh juta. Ada pula yang mempertaruhkan kambing, sapi, sepeda motor, atau bahkan menggadaikan sertifikat rumah atau kebun dan sawah. Perjudian yang tak hanya bermotif uang, tapi juga gengsi dan tradisi. Udin dan Tarjo sukses menjalankan perintah sang bos. Semua petaruh kelas rencek menjagokan Cak Mul. Pak Lurah dan Haji Dullah dimonopoli oleh Udin dan Tarjo. Jika ada yang menjagokan Pak Lurah dan Haji Dullah, Udin atau
minggu, yakni menyebar benih, yang ditanam dalam dua-tiga minggu kemudian. Mereka akan turun ke sawah dengan segala perhitungan. Sebab, kalau salah mereka bisa kelaparan. Para petani baru sembahyang cheng beng (untuk menyembah leluhur) setelah selesai bertanam padi. Tanaman padi mereka akan dipanen kelak saat musim panas atau summer pada 5 hingga 6 bulan kemudian. Padi ditumbuk menjadi beras sebulan setelah panen atau bulan kedelapan menjelang perayaan Imlek maupun Cap Go Meh berikutnya. Jadi, terang bulan Cap Go Meh adalah pesta mooncake dan diramaikan dengan harvest festival. Perayaan hari Cap Go Meh dimeriahkan dengan festival lampion, karnaval barong-liong (barongsailiongsai), makan ketupat Cap Go Meh, dan berbagai perayaan lainnya. (tim Koper SMAK/irw)
Tarjo akan menantangnya dengan penawaran yang menguntungkan lawannya. Jika tidak mau, maka musuh tersebut akan dibeli agar mau bertaruh dengan Udin atau Tarjo saja. Tentunya juga dengan penawaran yang menggiurkan. Malam menjelang hari pemilihan adalah malam yang paling mendebarkan. Di sudut-sudut desa banyak masyarakat yang bergadang. Malam itu menjadi malam penentuan siapa yang bakal menjadi kepala desa. Dari kalangan pemercaya mistis, mereka akan sering melihat ke langit untuk memastikan jatuhnya ndaru, si bintang jatuh yang dipercaya sebagai perlambang keberuntungan. Rumah yang terlihat kejatuhan ndaru dipercaya akan menjadi pemenang. Berbeda dengan para simpatisan kandidat kepala desa, mereka akan menjaga sekitar rumah si calon untuk memastikan tidak ada serangan gaib, semacam sihir, yang dipercaya bisa merusak suara si calon. Selain itu, mereka juga berjaga-jaga di beberapa tempat yang rawan berbagai bentuk serangan fajar, yaitu pembagian uang atau sembako untuk membeli suara masyarakat di hari pemilihan. Serangan fajar tidak hanya diotaki tim sukses salah satu kandidat, tapi yang paling bahaya adalah yang dilakukan para bhotho. *** Ratusan masyarakat tumplek blek di lapangan untuk menyaksikan penghitungan suara setelah pemungutan suara ditutup. Para bhotho hilir-mudik memantau jalannya penghitungan. Ada yang berwajah tegang, harap-harap cemas, ada yang khusyuk seolah memanjatkan doa. Ada pula yang menahan senyum melihat jagoannya memperoleh suara banyak. Tampak pula Udin dan Tarjo yang juga tidak kalah tegang. Maklum dia berdua menjadi bintang di antara ratusan bhotho yang hadir. “Bos, celaka. Jagoan kita kalah semua.” Udin melaporkan hasil penghitungan suara pemilihan kepala desa kepada sang bos, Tarmin. “Ha…ha…ha….” Di luar dugaan, Tarmin malah ketawa keras memperlihatkan gigi-gigi emas di gerahamnya. “Kalah kok malah ketawa, Bos?” Tarjo tidak memahami perilaku bosnya yang telah memodalinya dua ratus juta untuk taruhan kepala desa itu. “Goblok kamu. Kalian berdua itu hanya umpan. Saya sengaja mengarahkan bhotho-bhotho cilik itu untuk menjagokan Mulyono. Sehingga, mereka nanti yang akan menggembosi suara Lurah dan Haji Dullah. Kita tidak perlu berkeringat mencari suara, biar mereka yang menyogok dan membujuk saudara dan teman-temannya.” Tarmin menjelaskan diiringi gelak tawa. “Terus uangnya gimana, Bos?” Udin masih belum paham. “Hahahaha… saya ini bhotho kelas kakap, musuhnya pun kelas kakap. Aku megang Mulyono melawan Koh Liong, bos tambak desa sebelah. Kamu tahu tidak?” Tanya Tarmin. Udin dan Tarjo menggeleng. “Empat ratus juta.” Ujar Tarmin memberi tahu anak buahnya. “ha ha ha….” Tarmin tertawa sekali lagi diikuti oleh Udin dan Tarjo. Mereka mentertawakan proses demokrasi yang telah dikangkangi para bhotho lurah protolan sekolah dasar itu. Ayung Nitinegara. Tinggal di PP Al-Anwari, Kertosari, Banyuwangi.
BERITA UTAMA
Minggu 3 Maret 2013
35
HALAMAN SAMBUNGAN
Jaksa Penuntut juga Mengajukan Banding n RATNA... Sambungan dari Hal 29
Dalam sidang Tipikor di Surabaya dengan agenda putusan yang digelar 11 Februari 2013 lalu, ketua majelis hakim Ronius SH yang didampingi empat hakim anggota menganggap Ratna bersalah dalam pembebasan lahan untuk Lapangan Terbang (Lapter) Blimbingsari di Kecamatan Rogojampi.
Dalam amar putusannya, majelis hakim menganggap Ratna melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2001 tentang Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dengan hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 150 juta subsider tiga bulan kurungan. Putusan majelis Tipikor itu sebenarnya lebih ri ngan dibanding tuntutan JPU Firman syah. Dalam tun tu tan-
nya, jaksa meminta majelis hakim menghukum terdakwa sembilan tahun penjara, dan membayar denda Rp 500 juta subsider enam bulan kurungan. Menurut Firmansyah, keputusan banding itu telah disampaikan kepada majelis ha kim Tipikor di Surabaya. Berkas banding juga sudah ada di Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Timur. “Ibu Ratna masih ada di Medaeng (Lapas Medaeng,
Surabaya),” terang jaksa kelahiran Nganjuk itu. Mengenai proses hukum atas upaya banding tersebut, Firmansyah mengaku belum tahu. Bahkan, Firmansyah juga mengaku tidak tahu kapan pengajuan banding tersebut akan diputus. “PT itu kan menangani seJawa Timur. Kapan gilirannya (ban ding Ratna) kita tidak tahu,” ujarnya. (abi/c1/bay)
Memetik Sendiri Buah dari Pohon
Amankan Dua Sopir Truk n KULI... Sambungan dari Hal 29
Beberapa saat setelah kecelakaan, polisi yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan yang mengakibatkan kuli truk tewas
Sambungan dari Hal 29
Setiap musim kepundung, pria yang satu ini menjelajah ke beberapa daerah di wilayah Kecamatan Glagah hingga Kecamatan Licin untuk memborong buah kepundung. “Buah di satu pohon kepundung saya beli seharga Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu, tergantung banyaknya buah,” ujarnya saat memanen buah
kepundung di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, kemarin (2/3). Dijelaskan, satu pohon yang bu ahnya ditaksir mencapai satu kuintal dia beli seharga Rp 50 ribu. Pohon yang buahnya ditaksir mencapai tiga kuintal dia beli dari tangan petani seharga Rp 150 Kg. “Saya memanjat sendiri pohon yang buahnya su dah saya beli. Kalau yang memanjat orang lain, bisa-bisa hanya balik modal,” ungkapnya.
Misadi menambahkan, buah kepundung itu akan dijual ke tangan pengepul seharga Rp 2 ribu per Kilogram (Kg). Sang pengepul menjual kembali buah kepundung itu ke pa da para pedagang buah. “Saya tidak tahu harga (buah kepundung) dari pengepul ke pengecer. Yang saya tahu, harga buah kepundung di pasaran sekitar Rp 5 ribu per Kg,” paparnya. Misadi mengaku, selain bisnis
jual beli kepundung, dia juga kerap nebas beberapa jenis buah lain, di antaranya durian, manggis, dan kedondong. “Sebenarnya saat ini buah kedondong juga sedang musim, tapi belum banyak permintaan. Makanya yang saya panen lebih dulu buah kepundung. Meski terkesan buah murah, keuntungan nebas kepundung lumayan besar kok,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Perubahan Struktur Pejabat di Satpol PP Ikut Tersendat n HANYA... Sambungan dari Hal 29
Namun, karena pemberlakuan perda itu berdampak pada ketersediaan PNS, akhirnya pelaksanaan perda itu terkatungkatung. Dalam Perda 17/2011, status eselon kantor Satpol PP di naikkan menjadi eselon II atau menjadi Satpol PP tipe A. Saat ini, status Satpol PP masih eselon III. Dengan peru bahan eselon itu, secara otomatis jumlah jabatan akan bertambah. Dengan berubahnya eselon, kepala Satpol PP naik menjadi ja batan str uktural eselon I I / b. S t r u kt u r o r g a n i s a s i Satpol PP juga mengalami
perubahan be sar-besaran. Saat ini, Satpol PP hanya diisi pejabat eselon III dan IV. Setelah eselonnya naik, selain pejabat eselon III dan IV, SKPD tersebut juga akan dipimpin pejabat eselon II setingkat dinas dan badan. Kepala Satpol PP akan didampingi satu sekretaris dan tiga kepala bidang (kabid). Kabid yang mendampingi meliputi kabid ketertiban umum dan ketenteraman ma syarakat, kabid penegakan perundang-undangan daerah. Selain dua kabid itu, ada kabid perlindungan masyarakat (Linmas). Selain Satpol PP Kabupaten, dalam struktur organisasi yang baru, Satpol PP kecamatan
masuk dalam koordinasi Satpol PP. “Insyaallah, pelaksanaannya akan di lakukan bersamaan dengan pe ngisian sejumlah jabatan yang kosong,” ungkap Sekkab Slamet Kariyono. Saat ini, tim sedang menggodok dan mengkaji sejumlah jabatan yang kosong. Karena jumlahnya banyak, kata Slamet, tim perlu mengkaji dan menginventarisasi ja ba tan yang sangat penting un tuk diisi. Pihaknya akan memprioritaskan mengisi jabatan yang sangat penting. Artinya, tidak semua jabatan kosong segera diisi pejabat. “Yang tidak terlalu penting dan masih bisa dirangkap, pengisiannya ditunda dulu,” jelasnya. Kalau jabatan kosong yang
jumlahnya mencapai 184 jabatan diisi semua, di khawatirkan akan berpengaruh ter hadap kualitas layanan publik. Sebab, mengisi jabatan kosong itu akan menggerakkan posisi pe tugas pelayanan. “Kita akan memaksimalkan pelayanan publik walau dalam kondisi ke kurangan PNS,” katanya. Walau jumlah PNS terus berkurang, tambah Slamet, pela yanan masyarakat jangan sampai berkurang dan harus tetap memberikan layanan berkualitas. “Kekurangan PNS itu sangat terbantu dengan tersedianya fasilitas IT. Karena itu, kita bertekad terus meningkatkan layanan publik,” tambahnya. (afi/c1/bay)
Terkendala Endapan Pasir di Muara n MUSIM... Sambungan dari Hal 31
Lantaran tersumbat pasir, masih kata dia, masuk dan keluar pelabuhan harus menunggu air laut pasang. Biasanya, sebut dia, air laut akan naik sekitar pukul 21.00. “Saya harus menunggu nanti malam (tadi malam) untuk keluar pelabuhan,” ungkapnya. Karim mengaku, dalam sepekan biasanya datang ke Ba-
nyuwangi dua hingga tiga kali. Setiap ke Banyuwangi, kapalnya mengangkut ikan beku. “Ikan yang saya bawa itu milik para nelayan Kepulauan Sapeken, dan dijual di Banyuwangi,” terangnya. Bila kembali ke Sapeken, Karim mengangkut barang kebutuhan rumah tangga, termasuk sembako. Semua barang itu dibeli di Pasar Banyuwangi dan dijual lagi di sekitar Kepulauan Sapeken. “Barang-ba-
rang ini milik para pedagang di Sapeken,” terang bapak tiga anak yang memiliki dua kapal barang itu. Kepada Jawa Pos Radar Banyu wangi, Karim menyebut kapal barang asal Kepulauan Madura yang sering datang ke Banyuwangi jumlahnya sekitar 10 armada. Itu hanya kapal yang ke Banyuwangi membawa ikan. “Ada kapal yang ke Banyuwangi membawa kelapa. Itu jumlahnya
saya tidak tahu, tapi juga cukup banyak,” sebutnya. Kapal barang dari Sapeken, lan jut dia, tidak semua bersan dar di Pelabuhan Boom. Ada yang bongkar-muat di Pelabuhan Jangkar atau Bali. Tapi pada musim angin barat, sebagian besar kapal bongkarmuat di Pantai Boom. “Tapi mau masuk susah. Itu kendala di Pantai Boom ini,” katanya. (abi/c1/bay)
Empat Tahun Ditarget 10.000 Kolam n DUA... Sambungan dari Hal 29
Pada 2012 lalu, Kecamatan Srono berhasil membuat kolam ikan paling banyak, yakni sekitar 938 unit. Peringkat kedua diraih Kecamatan Sempu dengan 867 kolam. Kecamatan Licin paling kecil karena hanya
membuat 31 unit. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi, Pudjo Hartanto mengatakan, pada tahun 2013 ini target pembuatan kolam ikan adalah 7500 unit. Pudjo optimistis, target 10.000 kolam ikan itu akan berhasil sebelum deadline. Pudjo berjanji pihaknya akan terus menggerakkan masyarakat
agar membuat kolam ikan. Jika target itu terlampaui, maka akan memberikan kontribusi terhadap produksi ikan Banyuwangi. Produksi ikan hasil tangkap, ungkap Pudjo, setiap ta hun menyusut. Untuk mem pertahankan produksi ikan yang terus menyusut itu, solusinya adalah melakukan budi daya.
Dengan 10 ribu kolam ikan, maka produksi ikan akan naik sekitar 10 ribu ton. Sehingga, total produksi ikan Banyuwangi bisa di atas 70 ribu ton yang berasal dari ikan hasil tangkap dan budi daya. “Kita akan terus mendorong masyarakat agar memanfaatkan lahan kosong untuk membuat kolam ikan,” katanya. (afi/c1/bay)
Tanpa Penggaris, Pakai Perasaan n SATU... Sambungan dari Hal 36
Itu belum waktu berburu bahan baku. Waktu tersebut tergolong lama. Marwiyanto mengaku mengutamakan kualitas, sehingga tak mau terburu-buru. Yang lama, lanjut dia, adalah proses mengukir badan pedang
dan menggerinda. “Sebab, untuk membentuk garis tidak perlu penggaris. Langsung menggu nakan gerinda berdasar pe rasaan. Setelah itu, saya meluruskannya dengan kikir,” terangnya. Membuat pedang, kata dia, cukup sulit. Sebab itu, menjadi wajar jika harganya lebih mahal.
Saat nyempu, kalau tidak hatihati, pedang bisa bengkok. Jika salah penanganan, yang bengkok itu akan putus. “Kalau sudah begitu, kerja selama tiga hari akan sia-sia. Saya harus menggarap lagi dari awal,” katanya. Marwiyanto mengaku, membuat senjata tajam hanya butuh waktu tiga hari. Harganya
Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu. Pembeli senjata tajam bu atan Marwiyanto dari dalam hingga luar daerah. Sekali waktu, anaknya per nah mem promosikan kemam puannya secara online. “Saya lang sung kebanjiran order. Justru kewalahan,” terangnya. (pri/c1/bay)
Gunakan Sistem Gali Lubang-Tutup Lubang n KERJA... Sambungan dari Hal 29
Dia mengajak sang istri, Iim, 23, mewarnai bunga plastik. “Saya hanya bekerja bersama istri,” ujar Mahmudi. Beberapa bulan setelah usaha pot bunga dan bunga plastiknya berjalan, ternyata order terus datang. Banyak warga Situbondo yang membeli kerajinan karya pasutri muda tersebut. Apalagi, harga pot dan bunga plastik yang mereka jual tidak
terlalu mahal. Mereka menjual pot tersebut mulai Rp 3.500. Karena harganya tergolong murah, pesanan pun terus datang dari berbagai kota. Bahkan, pot warna karya Mahmudi sudah menembus pasar Malang dan sekitarnya. Sementara itu, pot dan bunga plastik yang diwarnai itu merupakan pot hasil utang kepada seorang teman. Setelah pot warna itu terjual, Mahmudi dan istrinya baru membayar kepada temannya. “Barangnya utang dulu. Dikirim dari Jogja oleh teman
saya. Kalau sudah diwarnai dan laku dijual, baru kami bayar,” kata Mahmudi. Meski usaha mewarnai pot itu masih menggunakan sistem gali lubang-tutup lubang, tapi Mahmudi dan istrinya tetap semangat dan bertekad mengambangkan usahanya itu. Tiga bulan lalu mereka mendapat kepercayaan dari seorang rekanan. Mereka dipercaya mewarnai kursi dan meja. “Sekarang yang kami warnai tak hanya pot bunga, tapi juga patung, meja, dan kursi,” pungkasnya. (c1/bay)
pihak keluarga, korban dievakuasi ke rumah sakit,” kata AKP Wahyudi. Ditambahkan, polisi langsung mengamankan kedua sopir truk yang terlibat kecelakaan tersebut untuk dimintai keterangan. “Kedua sopir sudah diamankan, jadi masih dalam penyelidikan,” pungkas Wahyudi. (rri/c1/bay)
Menunggu Berbobot 5.000 Gram n KONDISI... Sambungan dari Hal 29
‘’Dua bayi kembar masih pakai infus dan dirawat di ruang perinatologi,” terangnya.
Kapan akan dirujuk ke RS dr. Soe tomo Surabaya? Sugeng me negaskan, bayi tersebut di rujuk setelah be rat badannya men capai 5 kilogram. Sebab itu, dia tidak
bisa memastikan kapan akan dirujuk. “Jadi, ti dak menghitung berapa lama di rawat di sini. Kalau su dah 5.000 gram, nanti bisa di rujuk,” te rangnya. (ton/bay)
Banyak Pendaftar Lebih Baik n MELUBER... Sambungan dari Hal 30
n MULAI...
itu disebabkan kelalaian. Sebab, pintu bak belakang truk bermuatan pupuk bernopol W 9041 K yang ditumpangi korban itu tidak tertutup dengan baik. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, korban telah dievakuasi ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo, sambil menunggu pihak keluarga. “Sambil menunggu
Sekian banyak masyarakat yang menjadi calon anggota PPK itu akan diseleksi hingga tinggal 85 orang. Itulah yang akan menjadi PPK di seluruh kecamatan. Setiap kecamatan
akan diisi lima anggota PPK. “Semakin banyak masyarakat yang mendaftar, itu semakin baik. Sebab, yang nanti terpilih benarbenar mempunyai kapasitas dan integritas yang mumpuni sebagai penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan,” ujar Baino. Selain membuka pendaftaran
PPK, KPU Situbondo juga membuka pendaftaran Panitia Pemungutan Suara (PPS) di setiap desa. Setiap desa akan diisi 3 orang. Calon anggota PPS yang usulkan masingmasing kepala desa berjumlah enam orang. Mereka akan diseleksi KPU, dan tiga terbaik akan menjadi PPS di tiap desa. (rri/c1/bay)
PPS Direkomendasi Kades dan BPD n MEMBELUDAK... Sambungan dari Hal 30
Pengumuman hasil tes tulis di lakukan Kamis (7/3) dan Jumat (8/3). Tahap selanjutnya ada lah tes wawancara yang akan dilaksanakan Sabtu (9/3) sampai Senin (11/3). “Pe-
ngumuman PPK terpilih dila kukan pada Kamis (14/3). Masing-masing PPK terdiri atas lima orang,” kata Syamsul. Berbeda dengan proses rekrutmen anggota PPK, para calon anggota Panitia Pemilihan Setempat (PPS) akan langsung menjalani tes wawancara tanpa
melalui tes tulis. “(Anggota) PPS direkomendasi Kepala Desa (Kades) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kades dan BPD merekomendasi enam orang. Enam orang tersebut akan menjalani tes wawancara dan dipilih tiga orang terbaik,” papar Syamsul. (sgt/c1/bay)
Keluar Penjara 19 Februari n PULANG... Sambungan dari Hal 31
“Kematian adik saya belum je las. Adik saya tidak punya penyakit apa-apa,” terangnya. Dia menanyakan di mana bentuk pendampingan kedubes RI
terhadap adiknya saat dituduh melakukan tindakan kriminal. Buk tinya, adiknya dihukum hing ga lebih dari 4 tahun. ‘’Mana tanggung jawabnya sampai adik saya pulang dalam keadaan meninggal. Tidak ada bantuan sama sekali,” ujarnya.
Sementara itu, korban meninggalkan seorang putri bernama Nasiyah yang berusia 9 tahun. Atas beberapa kejanggalan itu, keluarga mendesak kematian itu diperjelas. ‘’Keluarga minta tanggung jawab pemerintah, baik moral maupun material,” ujarnya. (ton/c1/bay)
Setengah Liter Hanya Rp 3.000 n PRODUKSI... Sambungan dari Hal 31
Namun, dulu dikelola pribadi dengan sistem keluarga,’’ terangnya. Sugeng menyebut, jumlah pekerja dalam bisnis sapi perah itu mencapai 20 orang. Jumlah pekerja
itudibagisesuaidenganjobmasingmasing. ‘’Mulai dari admin, petugas perah, perawatan dan bagian pasca perah,’’ tandasnya. Cara pendistribusian, susu dikemas dengan wadah yang bervariasi. Misalnya, satu bungkus berisi 0,5 liter dijual dengan harga sekitar Rp 3 ribu. ‘’Kita sertakan
label di setiap bungkus,’’ paparnya. Melihat susu sapi perah yang kian berkembang, dia mengajak masyarakat Banyuwangi untuk membuka peluang usaha tersebut. Apalagi, Pemkab Banyuwangi mendorong pertumbuhan ternak sapi perah di Bumi Blambangan. (ton/c1/bay)
Kuncinya adalah Keseimbangan Pedang n SAMURAI... Sambungan dari Hal 36
Kata Marwiyanto, kali pertama melihat pedang samurai, dia tak percaya dan berpikir bagaimana pedang tersebut bisa seperti itu? “Wong ini besi dan
benda mati kok bisa seperti benda hidup,” ungkapnya. Setelah berpikir keras dan melakukan serangkaian uji coba, Marwiyanto berhasil me ngungkap kunci semua itu. Kata dia, hal tersebut terjadi karena adanya keseimbangan kom-
ponen pedang, utamanya bagian cawang (pembatas antara tubuh pedang dan gagang). “Itu sudah saya praktikkan, dan bisa. Saya mencari besi gergaji kayu kuno, saya potong dan dibuat samurai. Be ratnya harus seimbang,” terangnya. (pri/c1/bay)
MINGGU l 3 MARET 2013 l HALAMAN AL LA AM MA AN 36
Samurai
Tidak Ada Mantra Khusus
Made in Mangaran
MARWIYANTO mengaku tak memiliki mantra khusus dalam membuat senjata tajam. Dia mengaku hanya meminta keselamatan dan keberkahan kepada Tuhan atas rezeki yang didapatnya dari membuat senjata tajam. Jika senjata garapannya dimintai banyak orang, kata dia, itu semata-mata pertolongan Tuhan. “Saya biasa membaca bismillah dan mengirim selawat kepada Nabi Muhammad. Setelah itu, bekerja dengan tekun dan sungguhsungguh,” terangnya. Dia mengakui, sejumlah pandai besi memang menggunakan mantra-mantra khusus dalam membuat senjata tajam. Ada juga yang menggunakan ramuan-ramuan khusus yang diletakkan di senjata tajam itu. “Misalnya, menggunakan kulit bambu kuning, atau mencampur kunyit, merica, bawang merah, dan bawang putih, menjadi satu dalam paksi senjata tajam. Ya tergantung keyakinan masing-masing. Itu saja kuncinya,” jelas Marwiyanto. Ada juga orang yang memesan senjata tajam berdasar hari baik. Misalnya, meminta dibuatkan pada hari Rabu wekasan (terakhir), yakni hari Rabu pada pekan terakhir dalam satu bulan. “Tanggal membuatnya juga tak boleh genap. Sebab, kalau membuat pedang di tanggal genap, diyakini duelnya selalu gagal alias tidak jadi. Padahal, petarung sangat menginginkan pertarungan dan kemenangan,” ujarnya. Selain itu, dengan ritual-ritual khusus, senjata tajam yang dibuat diyakini juga menjadi perantara rezeki. “Alhamdulillah, saya memodali anak saya dari SMP–SMA dari hasil membuat senjata tajam ini. Kalau dari segi keadaan saya, seperti tidak mungkin menyekolahkan anak saya. Karena biaya sekolah sekarang besar. Tapi alhamdulillah, melalui pembuatan pedang ini, insyaallah saya mampu,” imbuhnya. (pri/c1/bay)
FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa
HALUS: Bentuk senjata tajam setelah jadi dicocokkan dengan desain yang telah gambar terlebih dahulu.
Satu Pedang Tuntas Dua Pekan
IMITASI: Berbagai jenis pedang dan samurai made in Mangaran, Situbondo.
MARWIYANTO awalnya hanya membuat senjata tajam untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, karyanya yang halus mem buat sejumlah orang memesan sen jata tajam antik. “Kalau (senjata tajam) yang antik, selain berfungsi sebagai senjata juga sebagai hiasan dan kebanggaan,” tuturnya. Membuat senjata antik semacam samurai membutuhkan waktu dan tenaga khu sus. Sebab itu, jangan heran jika harganya jauh lebih mahal dibanding senjata-senjata tajam biasa. “Yang antik juga ada variasi kuningan ukiran. Kalau yang biasa, pokoknya tajam,” imbuhnya. Untuk membuat samurai, bapak satu anak itu mengaku membutuhkan waktu dua pekan n Baca Satu...Hal 35
memperjelas ciri-ciri pedangnya. Marwiyanto mengaku tak ingat lagi berapa samurai yang sudah dia buat. Ketika Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebut angka seratus, dia tertawa kecil. “Lebih banyak, apalagi dulu saat ada isu ninja. Warga berbondongbondong pesan samurai, saya sampai kewalahan. Sering kali mengasah pedang sampai pagi,” ungkapnya. Keistimewaan samurai buatan Marwiyanto ada pada kualitas. Selain itu, motif pedang, variasi, dan ketajamannya. Dia mampu melakukan itu karena dia mempelajari anatomi samurai asli Jepang cukup lama, mulai lebar hingga panjang. Kata Marwiyanto, samurai asli Jepang, di bagian ujung ada jalan darah di bagian kanan maupun kiri. Selain itu, ada gunung berbentuk segitiga berjumlah sembilan. Di bawahnya ada bunga sakura juga berjumlah sembilan. “Di bawah (bunga sakura) itu ada empat huruf kanji. Di bagian bayonet atau gagang juga ada empat huruf kanji. Saya pernah bertanya, itu bacaannya katanya samurai,” jelas. Ciri lainnya, jika dilempar ke lantai, ia akan berdiri menyamping dengan kondisi mata pedang di bagian atas n Baca Samurai...Hal 35
CONTACT US! Anda anggota sebuah komunitas, penghobi, atau sekadar mengetahui keberadaan mereka? Jangan pernah membiarkan hal itu terpendam tanpa diketahui orang lain. Silakan kontak kami di:
radarbwi@gmail.com
KACAMATA: Pekerja harus melindungi matanya saat menghaluskan sajam.
Stop Berburu Barang Antik setelah Bertemu Warga Jepang Marwiyanto awalnya adalah pencari barang antik, khususnya samurai. Namun, kini dia lebih menekuni membuat samurai imitasi. Kenapa? KEINGINAN Marwiyanto mencari samurai awalnya bukan karena ketertarikannya terhadap keistimewaan fisik senjata tajam khas Jepang tersebut. Namun, karena ingin diperjualbelikan samurai, karena dia mendengar harganya miliaran rupiah. Namun, setelah malang-melintang berburu samurai, Marwiyanto akhirnya bertemu warga yang masih memiliki darah Jepang. Dia berpesan kepada Marwiyanto agar lebih menekuni pekerjaannya sebagai pandai besi. “Saya diminta tidak mencari samurai lagi,” terangnya. Dari orang berdarah Jepang itu, Marwiyanto juga mendapat kabar bahwa samurai yang berada di Indonesia hanya tinggal delapan buah. Itu pun sudah ditemukan semua. “Makanya tidak usah cari samurai lagi, kerjakan pekerjaan sampeyan saja,” kata Marwiyanto menirukan saran temannya itu. Sejak saat itulah, dia tak lagi berburu samurai. Marwiyanto sehari-hari lebih fokus bekerja sebagai pandai besi. Kini dia mencari gergaji kayu kuno sebagai bahan membuat samurai imitasi. Marwiyoto memang selalu sukses membuat samurai. Keahliannya itu sudah diakui banyak pihak. Namun, hingga kini dia belum sukses mengangkat murid. Padahal, berkali-kali dia sudah menurunkan ilmunya. Namun, ternyata tak ada yang bertahan lama. Marwiyoto mengakui pentingnya regenerasi. Sebab, dia tidak mungkin hidup selamanya. Dengan memiliki murid, keahliannya akan terus bertahan dari zaman ke zaman. “Tapi saya akan terus berusaha agar punya
SAMURAI merupakan pedang panjang khas Jepang. Di Dusun Sekar Putih, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, ada war ga yang mampu membuat senjata yang sangat dikenal de ngan ketajamannya tersebut. Marwiyanto, namanya. Dusun Sekar Putih merupakan sebuah dusun di Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, yang sejumlah warganya berpro fesi sebagai pandai besi. Besi-besi panas ditempa menja di berbagai senjata tajam, mulai parang, celurit, hingga pisau berbagai ukuran. Namun, ternyata tidak semua mampu membuat pedang samurai. Marwiyanto adalah pandai besi yang dikenal mampu membuat imitasi pedang samurai. Sayang, saat wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi datang ke rumahnya, samurai garapannya baru saja dikirim ke Bali. “Beberapa hari lalu dikirim ke Bali, karena memang kebetulan ada pesanan,” ungkap pria berumur 41 tahun tersebut. Di rumahnya hanya tersisa dua pedang. Yang pertama pedang ukuran sedang dengan satu mata dan satu lagi pedang panjang bermata dua khas Tiongkok. “Kalau di film, pedang seperti ini pernah dipegang Mei Shin di film kolosal Tutur Tinular,” terangnya
PROSES: Besi dipanaskan dahulu sebelum dibentuk (kanan). Setelah itu bahan baku pedang digerinda agar lebih halus (kiri).
murid, karena itu sangat penting,” ujarnya. Salah satu alasan mengangkat murid, kata dia, ratarata mereka tidak memiliki kesabaran dalam berkarya. Padahal, itu salah satu modal utama. “Ada kemauan saja, tapi tak ada kesabaran dalam membuat karya, ya tak cukup,” terangnya. (edy supriyono/c1/bay)
Bisa pula melalui nomor telepon (0333) 416647. Atau, hubungi Gerda (085859687870), Iwan (081559555572)