Radar Banyuwangi | 3 Maret 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 3 MARET TAHUN 2015

Ribetnya Masuk Kapal LCT

1

4

Sesuai aturan baru, kendaraan seperti truk yang hendak menyeberang ke Bali harus lewat kapal LCT.

2

Pembelian tiket dilakukan terpisah. Untuk sopir dilayani di ASDP, sedangkan tiket armadanya di LCM

3

Eceran Rp.5.750

Apabila LCT pengangkut kendaraan lebih dulu datang daripada KMP, pengangkut kru truk di pelabuhan tujuan, LCT jelas tidak bisa bongkar muatan karena menunggu sopir dan kernet.

5

HALAMAN 25

Sementara kapal harus segera bongkar muat karena antrean kapal lain sudah menunggu. Jadwal kapal pasti tidak teratur/berantakan.

Begitu masuk kapal, sopir dan kernet harus turun lalu berpindah naik KMP.

GRAFIS: REZA/RABA

Sopir Blank, Diprediksi Semrawut n Hari Ini Penerapan Larangan Kru Truk Naik LCT KALIPURO - Maklumat pelayaran yang dikeluarkan Dinas Perhubungan Laut (Hubla) perihal larangan sopir dan kru truk naik kapal landing

craft tank (LCT) bakal diterapkan hari ini. Sayang, penerapan maklumat Dirjen Hubla No. 16/I/DN-15 tertanggal 23 Januari 2015 itu belum

sepenuhnya dimengerti para awak truk yang hendak menyeberang lewat pelabuhan landing craft machine (LCM). Hingga kemarin (2/3) banyak sopir kendaraan langganan Pelabuhan

LCM Ketapang yang tidak mengetahui penerapan kebijakan tersebut. Bahkan, mereka tampak terkejut ketika melihat spanduk yang dibentangkan di atas kantor KUPP kelas III Ketapang. Diprediksi, penerapan

maklumat itu bakal menimbulkan kesemerawutan di pelabuhan LCM. Keputusan yang berdasar pada Maklumat Pelayaran (Mapel) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) No.16/I/DN-15 itu

berisi larangan sopir dan kernet, termasuk penumpang lain, naik kapal LCT. Sehingga, mereka semua harus menggunakan kapal motor penyeberangan (KMP) dari ASDP n Baca Sopir...Hal 35

SEMRAWUT: Lalu-lalang kendaraan berat keluar dari kapal LCT yang sandar di Pelabuhan LCM Ketapang kemarin. GALIH COKRO/RABA

Shubuh Dzuhur Ashar

Pedagang Pasar Geruduk Dispenda

Maghrib Isya

04:16 11:42 14:45 17:50 19:00

KUCUR

NGOPAI

BANYUWANGI - Sejumlah pedagang Pasar Banyuwangi tetap bersikeras ingin kembali berdagang di luar pasar. Kemarin (2/3) sekitar 25 perwakilan pedagang pasar mendatangi kantor Dinas Pendapatan Daerah (Disp e n d a ) Kami tidak pernah Banyuwangi. Ke d a t a n - membuat kesepakgan mereka atan bersama diterima Kepala Bidang pedagang. Kalau Pasar, Sr i pada bulan RamaW i d y a n t o. dan tahun kemarin Mereka meiya. Selebihnya nuntut agar Dispenda tidak ada” mem berikan Sri Widyanto izin kepada Kabid Pasar Dispenda pedagang untuk kembali berdagang di luar sesuai waktu yang disepakati. Nahrayu, ketua paguyuban pasar, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi mengatakan, aksi protes itu dilatari semakin memburuknya kondisi pedagang Pasar Banyuwangi setelah dipindah ke dalam. Sekitar 25 persen pedagang yang semula berdagang di luar sekarang telah gulung tikar n

Senang Main Burung HOBI dan kesenangan adalah kebahagiaan yang sulit dicari. Meski banyak uang yang dikeluarkan demi hobi, rasanya tidak akan menyebabkan penyesalan. Begitulah yang dirasakan Samsuddin Ali saat membicarakan burung perkutut n Baca Senang...Hal 35

GALIH COKRO/RABA

NIKLAAS ANDRIES/RABA

SERIUS: Personel Polres Banyuwangi saat mengikuti ujian psikotes di aula kampus Uniba kemarin.

12 Polisi ”Nakal” Jalani Psikotes BANYUWANGI - Ratusan personel kepolisian Resor Banyuwangi diuji kesabaran dan ketelitiannya kemarin. Mereka mengikuti serangkaian kegiatan tes psikologi yang digelar Polda Jawa Timur di Kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba). Saking pentingnya kegiatan itu, sampai-sampai ujian itu disebut-sebut menentukan karir anggota kepolisian. Total ada 198 anggota polisi yang mengikuti tes psikologi tersebut. Mereka berasal dari semua fungsi kesatuan di Polres Banyuwangi n

Tes Psikologi Anggota Polisi n Total peserta : 198 orang. n Pelaksanaan tes : dibagi dua tahap n Keperluan : Untuk kepemilikan senjata api, kelanjutan pendidikan, dan penentuan jabatan. n Bintara : 144 orang n Perwira : 42 orang n Polisi nakal : 12 orang

Baca Pedagang...Hal 35

Baca 12 Polisi...Hal 35

RECYCLE FASHION

Hari Ini Mulai Jaring Peserta

BISNIS MENGGIURKAN: Acing melatih burung cendet ”Hercules” miliknya agar terus berkicau (kiri). Cucak Ijo memiliki daya jual cukup tinggi.

BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi makin serius mempersiapkan Green and Recycle Fashion Week, mengingat waktu yang ditentukan sudah di depan mata n Baca Hari...Hal 35

Dunia Kicau Mania, Hobi Burung yang Menghasilkan Keuntungan

Bisa Hilangkan Stres, Harganya Tembus Puluhan Juta

http://www.radarbanyuwangi.co.id

sarana hiburan. Dunia kicau mania itu kini menjadi peluang mendapatkan rupiah. TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi

BURUNG memiliki keunikan, keindahan suara, dan kecantikan warna bulu. Gerakan-gerakan burung mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi pemiliknya. Suaranya yang sangat merdu bisa diikutkan lomba burung berkicau. Dunia hobi memang tidak lepas dari rasa gengsi. Untuk mendongkrak

Biar tidak mengobral tembakan di tempat umum! Minta jualan di luar, pedagang pasar geruduk Dispenda

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Bagi sebagian orang memelihara burung adalah sesuatu yang merepotkan. Namun, bagi penghobi burung berkicau, memelihara burung menjadi

12 polisi “nakal” jalani psikotes

Soalnya di dalam sumuk, di luar lebih semriwing!

popularitas agar burung tidak dipandang sebelah mata, pemilik burung berusaha sekuat tenaga menjadikan burung kesayangannya juara. Memiliki burung juara lomba akan menambah kepuasan dan kebanggaan bagi para pencinta burung n Baca Bisa...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

26

POLITIK & PEMERINTAHAN

Jawa Pos Selasa 3 Maret 2015

PKB dan Golkar Gabung Koalisi

CERMIN DIRI

Badai Belum Berlalu

Joni, Michael, dan Sumantri Jadi Kandidat Cabup

C

UACA ekstrem tampaknya belum berlalu. Yang terbaru, hujan deras yang disertai angin kencang yang melanda Situbondo Minggu (1/3) malam mengakibatkan sebuah pohon mangga tumbang. Pohon mangga ini menimpa dua rumah warga di Dusun Patokan Utara RT 2 RW 1, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo. Dua rumah tersebut rusak berat tertimpa dahan dan ranting pohon mangga. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Memang, tak hanya di Situbondo dan sekitarnya, di sejumlah wilayah Banyuwangi dan sekitarnya juga masih sering dilanda hujan deras yang disertai angin kencang. Cuaca ekstrem yang terjadi sejak Januari ini diprediksi bakal berakhir pertengahan hingga akhir Maret mendatang. Mengapa Maret? Bukankah Maret bisanya musim sudah mulai mengering? Hujan, baik dengan intensitas ringan maupun lebat, bisa saja terjadi pada bulan ini. Hal ini karena terjadi penyimpangan suhu permukaan laut di sejumlah wilayah di Indonesia. Berdasar riset BMKG, saat ini suhu permukaan laut lebih tinggi dibanding normalnya. Anomali suhu permukaan air laut tersebut diperkirakan berdampak pada peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia. Khususnya Jawa dan Sumatera. Karena itu, untuk mengantisipasi dampak terburuk dari masih adanya cuaca ekstrem, perlu dipersiapkan sejumlah hal. Terutama yang berkaitan dengan dampak angin kencang dan penumpukan air hujan. Ada baiknya, warga perlu memperhatikan pohon-pohon yang hidup ada di sekitar perumahan. Jika kondisinya sudah cukup tinggi, ada baiknya dilakukan pemangkasan dahan dan ranting. Pemangkasan ini penting untuk mengurangi beban pohon jika diterjang hujan dan angin. Sehingga, menghindarkan pohon dari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti roboh dan patah. Selain itu, gorong-gorong yang mulai tertutup sampah juga perlu dibersihkan. Membersihkan saluran air yang tersumbat bisa mencegah terjadinya penumpukan sampah yang dibawa air hujan. Sehingga ketika hujan deras datang, tidak ada antrean air di gorong-gorong. (*)

BANYUWANGI - Peta politik menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Banyuwangi tahun 2015 semakin menarik dicermati. Setelah DPR RI mengesahkan revisi UndangUndang Nomor 1 Tahun 2015 tentang pemilukada, sejumlah partai politik (parpol) membuat akrobat politik untuk mengusung calon dalam ajang politik lima tahunan itu. Sebanyak sembilan parpol di Bumi Blambangan sepakat membangun koalisi besar dalam rangka menghadapi pesta demokrasi memilih pemimpin Banyuwangi. Koalisi itu disepakati melalui pertemuan tertutup di Wisata Alam Indah Lestari (AIL), Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Minggu malam (1/3). Sembilan parpol peserta koalisi besar itu antara lain, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Selain empat parpol tersebut, peserta koalisi besar yang lain adalah, Partai Demokrat (PD), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Partai Amanat Nasional (PAN). Catatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ketujuh parpol tersebut sebenarnya sudah sepakat menjalin koalisi beberapa waktu yang lalu. Hanya saja, kini ada dua parpol pendatang baru yang ikut bergabung, yakni Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

SIGIT HARIADI/RaBa

BERSATU: Pimpinan sembilan parpol minus PAN berjabat tangan usai menggelar pertemuan koalisi di Wisata Alam Indah Lestari (AIL) Rogojampi pada Minggu malam kemarin.

Selain PAN, ketua parpol peserta koalisi di tingkat kabupaten hadir dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 20.00 hingga 23.00 tersebut. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura, Basuki Rachmat; Ketua DPC Gerindra Naufal

Badri; Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPP, KH Fauzan; dan Ketua DPD NasDem, Misbah Imam Subari, tampak hadir dalam pertemuan tersebut. Selain itu, hadir pula ketua ketua DPC PD, Michael Edy Hariyanto; Ketua DPD

PKS, Mandiri Ratu Warang Agung; DPD Golkar, Soemantri Sudomo; serta Ketua DPC PKB, Joni Subagio. Sementara itu, langkah PKB bergabung dalam koalisi ini cukup mengejutkan n Baca PKB...Hal 35

Paripurna Pengesahan Perda tanpa PA

GALIH COKRO/RABA

IMBAU: Salah satu toko pakaian bekas baju bos (babebo) impor hingga kemarin masih melayani pembeli.

Imbau Tidak Jual Pakaian Bekas Impor Diketahui Tercemar Bakteri dan Jamur Patogen BANYUWANGI - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi mengimbau masyarakat tidak membeli dan menggunakan

pakaian bekas impor. Hasil uji Direktorat Jenderal (Dirjen) Standarisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI terhadap 25 contoh pakaian bekas impor tercemar bakteri dan jamur patogen, sehingga berpotensi mengganggu kesehatan penggunanya.

Kepala Disperindagtam, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, dalam rangka meningkatkan perlindungan terhadap konsumen sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999, pihaknya mengimbau pedagang tidak menjual pakaian bekas impor n Baca Imbau...Hal 35

BANYUWANGI - Internal DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 resmi memiliki tata-tertib (tatib) baru. Rapat paripurna de wan kemarin (2/3) mengesahkan penghapusan pandangan akhir (PA) fraksi dalam paripurna pengesahan rancangan peraturan daerah (raperda) yang tertuang dalam tatib hasil revisi. Ketua DPRD I Made Cahyana Negara mengatakan, setelah melalui pembahasan tingkat panitia khusus (pansus), revisi tatib tersebut disahkan. “Tatib ini menjadi landasan kita melaksanakan kerja-kerja kedewanan,” ujarnya. Dikatakan, revisi tatib dilaksanakan untuk melaksanakan amanat UndangUndang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah. “Revisi tatib dilakukan karena memang ada perubahan peraturan perundang-undangan. UU Nomor 23 Tahun 2014 mewajibkan kita mengubah tatib,” kata politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut. Menurut Made, ada beberapa poin penting revisi tatib tersebut. Salah satunya penghapusan pandangan akhir (PA) fraksi-fraksi pada pembahasan peraturan

SIGIT HARIYADI/RABA

BERIRINGAN: Sejumlah anggota DPRD Banyuwangi asal lintas fraksi usai mengikuti rapat paripurna pengesahan revisi tatib dewan kemarin.

daerah yang dilakukan DPRD. Poin penting revisi yang lain, imbuh Made, terjadi perubahan nomenklatur Badan Legislasi (Banleg) menjadi Badan Pembentuk Peraturan Daerah (BPPD). Sementara itu, usai pengesahan revisi tatib kemarin, DPRD Banyuwangi langsung berancang-ancang melakukan rapat paripurna revisi kode etik dewan. Jika tidak

ada hambatan, rapat paripurna pengesahan kode etik tersebut akan dilangsungkan hari ini (3/3). “Pengesahan kode etik kami jadwalkan besok (hari ini). Pengesahan kode etik memang baru dilakukan setelah tatib disahkan. Sebab, salah satu konsideran pada kode etik tersebut,” pungkas pria asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro tersebut. (sgt/c1/afi)

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP II NO

NAMA

SKOR

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Ali Sodiqin Angka Wijaya Anton Sunarto Zaenal Arifin Salam

2 1 0 1 0 0 0 0 0 10 0 3 0

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

NAMA

SKOR

Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini dr. Faida Ficky Septalinda Guntur Priambodo Munib Syafa’at Hermanto

1 3 0 0 0 0 0 0 0 9 7 0 0

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

NO

NAMA Heru Pratista Husin Matamin Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Masykur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Neni Viantin Diyah Martiva

SKOR 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

NO

NAMA

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Nurmansyah Rindar Suhardiyansah Saiful Bahri Samsudin Adlawi Satiyem Soekardjo Sri Utami Faktuningsih Sumantri Soedomo Sugihartoyo Sunarko Wijaya Supono Syaifunnar Syukran Makmun Hidayat

SKOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

NO 53 54 55 56 57 58 59 60 61

NAMA

SKOR

Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Wahyudi, SE Waridjan Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko

0 0 6 0 0 0 0 0 0

KETERANGAN: *) Data diupdate tiap pukul 16.00. *) Pengiriman di atas pukul 16.00 dimasukkan keesokan harinya.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 3 MARET

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Fadhoil Minta Batalkan Acara

Sukses berawal dari berani menggambarkan diri anda sebagai pemenang.” Putri Indah I.

ASEMBAGUS

Pelaksanaan Festival Huang Ying Ni ASEMBAGUS- Penolakan terhadap Festival Huang Ying Ni terus bermunculan. Setelah sehari sebelumnya dari H Muhamad, kemarin giliran Lora Ahmad Fadhoil yang bersuara. Dia berpendapat, acara yang akan digelar dalam rangka perayaan Imlek ini dibatalkan saja. Pria yang digadang-gadang menjadi pendamping KH Abdul Hamid dalam pilkada Situbondo 2015, itu berharap agar inisoator dan penyelenggara Festival Huang Ying Ni sebaiknya lebih arif melihat realitas masyarakat Situbondo. “Dari pada menimbulkan polemik, lebih baik kegiatan tersebut dibatalkan saja,” terang pria yang akrab dipanggil Ra Fadhoil itu kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Pelaksanaan Festival Huang Ying Ni yang bertujuan dan memiliki target untuk memperkenalkan Kabupaten Situbondo kepada masyarakat luas belum tentu tercapai. Namun, polemik pro-kontra pelaksanaan Festival Huang Ying Ni sudah pasti terjadi. “Jadi, akan lebih banyak mudharat, lebih baik jangan dipaksakan,” tegas Ra Fadhoil. Dia menerangkan, dalam keragaman masyarakat, semua pihak memang harus menghormati perbedaan n Baca Fadhoil...Hal 28

HABIBUL ADNAN/JPRS

TIDAK LAYAK: Kondisi pertokoan konveksi di Pasar Patok, Kecamatan Asembagus.

Pasar Patok 28 Tahun Berdinding Triplek ASEMBAGUS - Pasar di tengah kota Kecamatan Asembagus sudah terlihat rapi. Lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dibangun di atas trotoar kini sudah digusur semua. Akan tetapi sayang sekali, di tengah pembangunan wilayah yang akan dijadikan Second City di wilayah timur ini, Pasar Patok tak pernah tersentuh sama sekali. Pasar yang berada di sebelah timur pasar buah ini tidak pernah ada perubahan. Pantauan koran ini, bangunan Pasar Pattok tergolong tidak layak untuk ukuran pertokoan konveksi. Dinding bangunannya menggunakan triplek n Baca Pasar...Hal 28

GALIAN C ISTIMEWA

BERPRESTASI LAGI: Bupati Dadang Wigiarto (kiri) menerima penghargaan dari Ketua PERSAGI Jawa Timur, Andriyanto, SH, MKes, 28 Februari 2015 di Hotel Narita, Surabaya.

Terima Penghargaan Persagi Jatim NUR HARIRI/JPRS

NGANGGUR: Sejumlah penambang tradisional di Sungai Sampean, Desa Kotakan, tidak bisa bekerja karena terjadi sengketa lahan.

Lahan Sengketa, Penambang Nganggur SITUBONDO - Puluhan penambang pasir tradisional di sungai Sampean, Desa Kotakan, Kota Situbondo, menganggur seharian kemarin (2/3). Pasalnya, akses jalan yang biasa digunakan menuju lahan penambangan pasir masih dalam sengketa. Pengelola tambang pasir di sungai Sampean adalah Edy Suryanto, warga Situbondo n Baca Lahan...Hal 28

IKEN WAHASIRA

Sukai Semua Makanan SEJUMLAH orang mungkin memiliki makanan favorit. Tapi tidak demikian dengan Iken Wahasira. Gadis single (bukan single parent seperti yang diberitakan sebelumnya) ini mengaku tidak memiliki makanan favorit n Baca Sukai...Hal 28

Kategori Penggagas Penanganan Masalah Gizi Melalui Rumah Pemulihan Gizi (RPG)

SITUBONDO – Satu lagi inovasi pelayanan terhadap masyarakat yang dilakukan Pemkab Situbondo membuahkan hasil. Setelah program PATEN (pelayanan terpadu administrasi kecamatan) mendapat penghargaan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, kali ini rumah pemulihan gizi

(RPG) Dinas Kesehatan yang menyabet penghargaan dari Pesatuan Ahli Gizi (Persagi) Jawa Timur. Penghargaan diserahkan langsung Ketua PERSAGI Jawa Timur kepada Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto di Hotel Narota Surabaya, 28 Februari lalu n Baca Terima...Hal 28

Target untuk memperkenalkan Kabupaten Situbondo kepada masyarakat luas belum tentu tercapai. Namun, polemik prokontra pelaksanaan Festival Huang Ying Ni sudah pasti terjadi. Jadi, akan lebih banyak mudharat, lebih baik jangan dipaksakan.” Ra Fadhoil, Tokoh Masyarakat

Pohon Mangga Tumbang Hantam Dua Rumah SITUBONDO – Cuaca ekstrem masih terjadi di Situbondo. Kali ini hujan deras disertai angin kencang membuat pohon mangga tumbang, Minggu (1/3) malam. Akibatnya dua rumah warga di Dusun Patokan Utara RT 2 RW 1, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo tertimpa pohon mangga, sehingga rusak berat. Dua rumah warga itu masing-masing adalah milik Munawi, 34, serta rumah Ibu Rustina, 55. Tumbangnya pohon terjadi sekitar pukul 19.30 ketika seluruh penghuninya berdiam di dalam rumah. Beruntung robohnya pohon berdiameter sekitar 80 centimeter tersebut, tidak sampai memakan korban jiwa. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, sekitar pukul 19.00 di seki-

Sebelumnhya saya mendengar suara kayu patah cukup keras. Saya kemudian mengajak anak-anak keluar rumah. Pohon langsung roboh kena rumah saya dan rumah Bu Rus.” Munawi, Korban

tar rumah korban terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Setengah jam kemudian, Munawi dan dua anaknya mendengar ada suara patahan kayu yang cukup keras. Dia sudah mengira itu suara pohon yang akan tumbang n Baca Pohon...Hal 28

RENDRA KURNIA/JPRS

RUNTUH: Rumah Munawi dan Rustina nyaris ambruk tertimpa pohon, di Kelurahan Patokan.

Mengunjungi Pantai Shejila dan Pantai Bilik (1)

Lebih Indah dari Pantai Pasir Putih Bungatan Pantai Shejila dan Pantai Bilik yang ada Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih menyimpan pemandangan eksotis tingkat tinggi. Keindahan pantai ini akan tampak lebih luar biasa jika dikelola dengan baik. HABIBUL ADNAN, Banyuputih

HABIBUL ADNAN/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

AKHIRNYA, rasa penasaran kami terobati. Ekspedisi bersama Indonesia Green Kabupaten Situbondo ke Pantai Shejila dan Pantai Bilik, Kecamatan Banyupu-

HABIBUL ADNAN/JPRS

NAIK PERAHU: Anggota eksedisi baru sampai di Pantai Shejila

tih terwujud minggu (01/03) lalu. Sekedar informasi, perjalanan ini sempat tertunda beberapa waktu lalu lantaran medan yang harus kami lalui sangat berat. Ekspedisi kedua ini pun sebenarnya hampil saja gagal. Sebab, waktu pemberangkatan yang sudah disepakati bersama molor berjam-jam. Akan tetapi karena semangat yang begitu tinggi, kami semua komiten harus sampai. Perjalanan harus dilanjutkan Perjalanan molor hingga lima jam lebih. Rencana awal naik perahu pukul 09.00 mundur menjadi pukul 13.00. Sampai ada dua orang anggota ekspedisi yang tidak bisa menahan sabar. Mereka berdua memutuskan untuk tidak ikut.

Penyebabnya adalah, sekitar satu jam sebelum pemberangkatan, anak ketiga Agung Hariyanto, ketua ekspedisi terjatuh di tempatnya bermain. Tubuh bocah ini keseleo hingga harus dibawa ke tukang pijat. ”Saya harus antar anak saya ke dukun dulu,” ujarnya. Berjam-jam ditunggu, tidak ada kabar berita dari Agung. Sulit sekali dihubungi melalu telepon maupun Black Berry Masenger (BBM). Pesan yang terkirim via BBM selalu centang merah. Di sinilah kesabaran teruji. Hingga dua anggota ekspedisi menggagalkan perjalanan. ”Saya balik saja. Sejak 08.30 saya sudah sampai di sini,” imbuh kedua lelaki asal Panarukan ini n Baca Lebih...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Tahun Ini tidak Ada Anggaran Dinilai Sudah Lewat Waktu

28

Jawa Pos

n PASAR...

Sambungan dari Hal 27

n FADHOIL... Sambungan dari Hal 27

Tidak terkecuali di Kabupaten Situbondo. “Pemerintah harus mengayomi warganya, termasuk memberikan ruang yang cukup dalam melaksanakan ibadah sesuai keyakinan yang dianut. Apalagi ini dijamin oleh konstitusi,” kata tokoh masyarakat di wilayah

timur tersebut. Lebih jauh Ra Fadhoil mengungkapkan, di luar keyakinan asasi warga negara, dalam kehidupan bermasyarakat juga ada nilai-nilai luhur yang tidak boleh dinafikan oleh setiap warga bangsa. “Masyarakat Situbondo yang mayoritas masyarakat santri, tidak familier dengan kebudayaan (Imlek) yang saat ini akan di-

laksanakan secara besar-besaran di Kabupaten Situbondo,” jelasnya. Diberitakan sebelumnya, Pelaksanaan Festival Huang Ying Ni dalam rangka Perayaan Imlek di Kabupaten Situbondo pada 07 Maret mandatang mendapat penolakan. Pasalnya, acara yang akan dipusatkan di Alunalun Kota Santri ini dianggap bertentangan dengan slogan

Bumi Selawat. Bukan hanya itu, perayaan Imlek juga dinilai sudah lewat dari waktunya. Sehingga, sudah tidak sepatutnya untuk dibesarbesarkan. “Tempat acara ini juga akan dilaksanakan di Alunalun yang bersebelahan dengan Masjid jamik. Jadi ini sudah salah tempat,” terang H Muhammad, salah satu tokoh masyarakat Kota Santri (pri)

Hal semacam itu sudah berlangsung sekitar 28 tahun silam. H.Hasan, salah satu pedagang mengaku, pasar tersebut mulai ditempati pedagang sekitar tahun 1986. ”Kami membangun sendiri tempat jualan ini,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (02/03). Mereka yang menempati lokasi tersebut membangun secara swadya. Sehingga, mereka mendirikan toko semampunya. ”Karena kebanyak berjualan konveksi, maka kami bangun menggunakan triplek,” tambah H.Hasan. Dalam waktu sekejap, pasar tersebut dipenuhi pertokoan konveksi. Ada belasan jumlahnya. Waktu itu, dibangun menggunakan triplek. Kondisi bangun tersebut tidak berubah hingga kini. Padahal, sebagian besar pedagang berharap agar

Penanganan Masalah Gizi Secara Holistik n TERIMA... Sambungan dari Hal 27

Bupati mendapat penghargaan bergengsi itu dengan kategori “Penggagas Penanganan Masalah Gizi Melalui Rumah Pemulihan Gizi Situbondo”. Selain Kabupaten Situbondo, Kabupaten/Kota yang menerima gizi award adalah Kota Surabaya, Kota Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Magetan, Kabupaten Malang. Dalam sambutannya, Bupati Dadang Wigiarto mengucapkan banyak terimakasih kepada TP PKK Kabupaten yang menggerakkan dan terlibat langsung dalam penanganan gizi di Kabupaten Situbondo. “Terimakasih juga kepada Dinas Kesehatan beserta jajarannya (puskesmas) dan Rumah Pemulihan Gizi,” terangnya. Orang nomor satu di Pemkab Situbondo ini menerangkan, RPG selama tahun 2014 telah menangani kurang lebih 430 kasus gizi buruk dan telah mengentaskan 69 kasus gizi buruk. “Diharapkan dengan adanya Gizi Award ini, akan menjadikan pelayanan gizi di Kabupaten Situbondo Situbondo makin meningkat,” terangnya. Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi mene-

Sambungan dari Hal 27

Mengengar suara tersebut, Munawi langsung mengajak dua anaknya untuk keluar rumah. Begitu mereka berada di luar, pohon mangga yang tumbuh di depan rumah korban langsung roboh menghantam rumah Munawi.

n LAHAN... Sambungan dari Hal 27

Sementara akses jalan untuk keluar-masuk ke lokasi penambangan, disebut-sebut telah dibeli dan menjadi milik warga setempat berinisial RD. Kepada wartawan, Edy mengaku sebagai pengelola tambang pasir tradisional. Dia mengaku sudah mengantongi ijin resmi dari Provinsi Jawa Timur. “Saya yang mengurus ijin tambang pasir di sungai Kotakan ini melalui beberapa tahapan. Dari petugas kali Sampeyan Bondowoso, Kantor Pelayanan Perijinan terpadu (KPPT) Situbondo, sampai ke Dinas Provinsi,” terangnya. Sementara untuk lahan yang menjadi akses keluar-masuknya kendaraan ke sungai, telah dijaminkan oleh Edy kepada salah satu bank di Situbondo. Pasalnya, jaminan lahan yang merupakan akses keluar-masuknya kendaraan ke lokasi tambang pasir sudah jatuh tempo. Lahan tersebut pun kemudian dilelang oleh bank kepada RD. Lantaran terjadi sengketa lahan, RD disebut-sebut melarang semua kendaraan yang biasa mengangkut pasir agar tidak beroperasi dan melewati akses jalan yang telah dilelang bank. “Memang lahan yang di atas sudah dijaminkan ke Bank BRI Situbondo. Karena sudah jatuh tempo, katanya lahan seluas kurang lebih 4000 M2 sudah dilelang oleh Bank dan dibeli RD,” kata Edy. Namun, sebelum lahan tersebut ada kejelasan, RD tidak mengijinkan siapa pun untuk melintas di jalan tersebut. “Lahan tersebut memang meru-

ISTIMEWA

KOMPAK: Bupati dan Ny. Hj. Umi Kulsum bersama Kepala Dinkes, beserta struktural dan staf.

rangkan, dibentuknya rumah pemulihan gizi di Kabupaten Situbondo berangkat dari rasa jenuh dengan permasalahan gizi. Sebab, masalah tersebut hampir ada di setiap Kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sehingga, harus ada penanganan secara holistik. Situbondo memiliki terobosan, tidak hanya penanganan

di bagian hulu, tapi juga konsep penanganan di bagian hilir yang langsung dihandel oleh dinkes. “Kadang-kadang mereka yang tidak mampu itu malu dirawat. Makanya kita memiliki konsep untuk penanganan hilir yang melibatkan seluruh insan rumah sakit. Semua permasalahan gizi ditangani,” terangnya. Petugas RPG melakukan

langkah aktif dengan melakukan penjemputan kepada masyarakat yang membutuhkan penanganan gizi. Setiap puskesmas jadwalnya sudah diatur. “Mereka kia beri susu, beras, akhirnya masyarakat terbiasa datang ke RPG, mereka tidak malu lagi dan meraka bisa berbagi, karena mereka tidak sendiri,” imbuhnya. (pri/*)

Dahan dan ranting pohon mangga juga mengenai rumah Rustina. Saat pohon mangga roboh, Rustina sedang beristirahat di kamar rumahnya. Meski begitu, korban tersebut masih selamat. “Saya dan anakanak baru keluar rumah. Pohon langsung roboh kena rumah saya dan rumah Bu Rus,” terang Munawi.

Karena dua rumah warga itu runtuh dihantam pohon mangga, pada Minggu malam mereka akhirnya berteduh di rumah tetangganya. Barulah, setelah pagi kemarin (2/3) proses, petugas BPBD, Muspika, dan warga bergotong royong memotong pohon tumbang itu. Kabid Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Yayak Maziun menga-

takan, setelah terjadi pohon tumbang pihaknya langsung ke lokasi. Karena kondisinya masih basah, diputuskan untuk dilakukan penanganan pagi hari. “Tadi (kemarin) malam langsung ke lokasi dan tidak ada korban jiwa. Jadi kami diperintahkan untuk membantu pagi hari. Untuk kerugian diperkirakan jutaan rupiah,” katanya. (rri/pri)

Pasang Plang di Pantai Shejila dan Bilik n LEBIH... Sambungan dari Hal 27

Jarum jam menunjukkan pukul 10.30. Agung masih belum memberikan kabar keberadaannya. Lelaki yang mencukur habis rambut kepalanya itu masih tidak bisa dihubungi. Irwan Rakhday, beberapa kali mengirimkan pesan kepada yang lain agar menghubSITUBONDO TANAH Djl. Tnh 31000m. cck perum, rmh. makan, dll Ry. BWI. Seberang jln ada perum dan sawah 22000m. Rmh Wallet full cor tkt dkt pelabuhan Hub. 081336078507

Selain itu, dari pengakuan H.Hasan, penjual di Pasar Pattok tidak pernah ditarik retrebusi. Dengan tidak adanya retrebusi itu, para penjual mengaku khawatir sewaktu-waktu tergusur. ”Bukan senang dengan tidak ada pungutan. Lebih baik kami ditarik retribusi, yang penting jualan kami aman,” terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Situbondo, Syaifullah mengatakan, hingga saat ini tidak ada rencana membangun pertokoan di Pasar Patok. ”Untuk anggaran tahun ini tidak ada,” ujarnya melalui telepon seluler. Oleh karena itu, jika pedagang mau dibangunkan tempat jualan yang layak, dia meminta agar segera diajukan ke Bupati. ”Pedagang maupun paguyuban silahkan mengajukan. Syukur tahun besok (2016) bisa dianggarkan,” pungkas Syaifullah. (bib/pri)

Muspika Janji Carikan Jalan Keluar

Korban Berteduh di Rumah Tetangga n POHON...

segera ada perbaikan. ”Para penjual sudah lama menunggu ada pembangunan pertokoan,” ujar H. Hasan. Dia mengatakan, di pasar manapun, tidak ada pertokoan yang dibuat dengan triplek. Apalagi untuk pertokoan konveksi. Warga Desa/Kecamatan Jangkar itu mengatakan, berjualan di tempat dengan kondisi seperti itu sangat beresiko. ”Sangat beresiko barang jualan kita kemalingan,” tambahnya. H. Hasan mengaku pernah mendengar informasi bahwa di Pasar Pattok akan dibangun pertokoan yang lebih layak. Akan tetapi dalam kenyataannya, bangunan tersebut hingga kini tidak kunjung ada. ”Informasinya, akan dibangun setelah pembangunan pasar buah selesai. Pasar buah sudah ditempati, tapi (Pasar Pattok) kok belum dibangun,” imbuh lelaki kelahiran Sumenep itu.

Selasa 3 Maret 2015

ungi Agung secara bergantian. ”Belum ada jawaban ini. Kalau dia (Agung) tidak bisa ikut, kita tinggal,” ujar Irwan. Pukul 11.00, Agung akhirnya nongol juga. Dia kelihatan sangat kelelahan. ”Sampai di tukang pijat anak antre. Maaf ya semuanya,” jelas Agung. Kami pun langsung tancap gas. Yang dituju adalah Dusun Sidodadi, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih. Di Dusun ini, sudah menunggu dua anggota yang lain. Yaitu Amin dan Hariyanto. Mereka pun sudah menunggu berjam-jam. Kami berkumpul di rumah Amin. Di sana kami juga cukup lama. Hingga pukul 13.00. Se-

bab, di rumahnya kami mempersiapkan berbagai macam kebutuhan. Saat menunggu keberangkatan, kami disuguhkan makanan pengganjal perut. Semuanya sudah siap. Tepat pukul 13.13, kami naik perahu. Anggota ekspedisi yang seharusnya berjumlah tujuh orang berkurang menjadi lima orang. Kami berlima menaiki perahu warna kuning-biru. Perahu tersebut terus melaju ke timur. Terik matahari di laut begitu terasa waktu itu. Sekitar 30 menit perjalanan, hamparan Pasir Putih Pantai Shejila sudah terlihat. Padahal, jaraknya dari tengah laut masih beberapa kilometer.

Sekitar pukul 14.00, kami betul-betul mendarat di Pantai Shejile. Pasir Putih di sepanjang pantai ini begitu luas. ”Pasir putihnya saya kira lebih luas dari Pasir Putih di wisata Pasir Putih, Kecamatan Bungatan di sana,” ujar Irwan. Sesampainya di Pantai Shejile, kami langsung memasang papan nama sederhana bertuliskan Pantai Shejile. Hal yang sama juga dilakukan di Pantai Bilik. Tujuan pemasangan plang, akan dijelaskan pada edisi berikutnya. Tunggu juga apa saja keindahan yang bisa ditemukan di Pantai Shejila dan Pantai Bilik. (bersambung)

ISTIMEWA

TURBA: Anggota komisi III DPRD Situbondo turun ke lokasi penutupan tambang kemarin.

pakan akses jalan untuk pengambilan pasir. Tapi, kan tidak dengan lokasi penambangan pasirnya. Ijin tambang masih atas nama saya,” terang Edy kemarin (2/3). Akibat sengketa lahan tersebut, beberapa kendaraan yang biasa mengangkut pasir dari bibir sungai tidak bisa beroperasi. Kendaraan jenis truk atau pikap akhirnya pulang tanpa membawa muatan pasir. Selain itu, puluhan penambang tradisional juga tidak bisa bekerja. Oleh sejumlah penambang pasir, kasus sengketa lahan ini diharapkan segera bisa diselesaikan. “Saya merasa kasihan kepada warga yang mencari pasir, saya dan penambang berharap ada penyelesaian dari pemerintah Desa Kotakan,” harapnya. Dikonfirmasi, Camat Situ-

bondo, Samad mengatakan, pihaknya bersama Kapolsek Kota akan mencarikan solusi untuk menyelesaikan kasus tersebut. “Kami bersama jajaran Polsek Kota, akan mencari penyelesaian yang terbaik untuk mereka. Kami harap kepada pihak yang bersengketa untuk bersabar dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain,” terangnya. Seperti diketahui, penambangan pasir di sungai Sampean tersebut dilakukan secara masual. Setiap penambang mencari pasir dengan cara menyelam menggunakan skrop seadanya. Pasir yang dikumpulkan kemudian dijual dengan harga Rp 60 ribu perpikap. Uang hasil penjualan itu kemudian dipotong ongkos kirim sebesar Rp 10 ribu. (rri/pri)

Makanan yang Sedang-sedang Saja n SUKAI... Sambungan dari Hal 27

”Kalau sudah bersih, otomatis akan membuat kita sehat,” ujar gadis kelahiran 02 Agustus 1992 itu. Dia mengaku, dirinya bukan tipe penikmat makanan tertentu. Sebab itulah, Iken tidak memiliki makanan kesukaan.” Kalau yang lain pasti

ada makanan kesukaan. Tapi kalau saya sama saja,” tambah perempuan yang mengaku hobi berfoto selfie itu. Menyukai semua makanan, bukan berarti Iken selalu lahap dalam mengkonsumsi makanan. Dia mengatakan, Porsi makanan itu juga harus dijaga. ”Sebab, porsi makanan itu juga menentukan kesehatan tubuh kita,” terangnya.

Jika memasukkan makanan terlalu banyak ke dalam perut, tentu dampaknya tidak baik terhadap kesehatan. Begitu juga jika terlalu sedikit. ”Yang sedang-sedang saja,” pungkas perempuan yang berobsesi menjadi foto model sejak kecil itu. (bib/pri)

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo Djon Hari Santoso Fatah Yasin Fathor Rakhman Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

No. Nama 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

H. Dadang Wigiarto SH H. Fahrudi H. Muhammad H. Yoyok Mulyadi Habib Muh. Abu Bakar Habib Sholeh AL Muhdlar Hadi Prianto Hadi Wijono Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.

Khalilurahman KHR. Azaim KHR. Kholil As’ad Lora Fadoil Lora malung Lora Zakky Mahmudi Baijuri Muhyiddin Khotib Ny. Hj. Djuwariyah Rahmad O. W. (Khing) Rahmad SH. M.Hum Reno Widigdyo

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.

Sayonara Slamet Basuki Soeroso Sofwan Hadi Sukarso Sumadin Sunardi Demokrat Supriyono SH. M.Hum Syaifullah Yuli Asiska Zainiye Zainuri Ghazali

Skor

No.

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.

Nama Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli Ongki KH. Saiful Islam Imam Hidayat Saiful Bahri Jamaluddin Kumudawati Suharto Dinar

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Jawa Pos

29

KESEHATAN R A D A R

Selasa 3 Maret 2015

B A N Y U W A N G I

Licin Jadi Percontohan Layanan Gangguan Jiwa

RS AL HUDA FOR RABA

REGISTRASI: Peserta Pap Smear BPJS sedang melakukan registrasi di RS Al Huda Genteng.

RSAH Layani Pemeriksaan Pap Smear di Tempat Peserta BPJS Gratis Tanpa Bayar GENTENG – Rumah Sakit Al Huda Genteng mengambil langkah jemput bola dalam memberikan layanan bagi pasien yang ingin melakukan Pap Smear. Bahkan, RS Al Huda siap melayani permintaan pasien yang ingin mendeteksi dini kanker serviks atau mulut rahim di tempat, sesuai keinginan peserta. Ini bisa dilakukan jika jumlah pasien yang hendak periksa lebih dari 10 orang. Menurut dr. Suryadinata, Manajer Pelayanan Medis RS Al Huda Genteng, tes Pap Smear ini gratis bagi peserta BPJS Kesehatan periode Januari 2015 sampai Desember 2015. “Rugi kalau peserta BPJS Kesehatan tidak memanfaatkan momentum ini. Syaratnya tidak ribet. Asalkan peserta BPJS Kesehatan, wanita sudah menikah, usia di atas 30 tahun, tidak sedang hamil, atau menstruasi, bisa melakukan test Pap Smear. Cukup me-

nunjukkan kartu kepesertaan serta melampirkan fotocopy, sudah bisa dilakukan pap smear gratis,” paparnya. Dikatakan, test pap smear merupakan test screening atau deteksi dini kanker serviks atau mulut rahim yang sangat penting untuk wanita. Terutama yang aktif melakukan hubungan seks dan sudah pernah melahirkan. “Screening ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini perubahan-perubahan leher rahim sebelum adanya gejala kanker serviks. Sehingga pencegahan dan perawatan akan menjadi lebih efektif,” tutur Surya. Untuk diketahui, kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data WHO, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga. “Dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia,” ujarnya. Dia menambahkan, kebanyakan ibu-ibu yang melakukan test pap smear menyam-

paikan bahwa sebenarnya mereka sudah sejak lama ingin mengikuti tes, tetapi masih merasa takut. “Karena sebagian pernah mendengar kalau melakukan pemeriksaan ini pasti akan terasa sakit pada saat pengambilan sampel,” papar Surya. Masih menurut Surya, sebetulnya tidak ada masalah ketika para ibu akan menjalani test pap smear. Ini karena tidak ada rasa sakit yang menyertai pada saat pengambilan sampel. Tetapi bila memang takut, lanjutnya, sebaiknya melakukan tes pap smear bersama-sama, agar mereka berani dan tidak kuatir lagi. “Bila peserta mencapai 10 orang minimal, tim RSAH akan melakukan pemeriksaan di tempat yang ditunjuk oleh peserta,” ujarnya. Mengingat betapa pentingnya pemeriksaan pap smear, lanjut Surya, selagi ada waktu, utamanya bagi peserta BPJS Kesehatan, untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi dr Suryadinata di RS Al Huda di no 085745090114. (*/als)

Persagi Wujudkan Diabetasi Hidup Sehat dan Bahagia “MEWUJUDKAN Diabetisi Hidup Sehat dan bahagia.” Itu adalah tema yang diangkat dalam talkshow Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dalam rangka memperingati hari Gizi Nasional 2015 Minggu (1/3) lalu di Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi. Hampir seratus penderita DM dari club DM RSUD Blambangan dan club DM RSI Fatimah antusias mengikuti talkshow dengan narasumber Dr Kety Sutini. Kini Diabetes mellitus (DM) menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar. Seiring pola pertambahan penduduk, penderita DM meningkat dari tahun ke tahun. Di Banyuwangi data setiap tahun meningkat kurang lebih 49 % per tahun pada usia di atas 40 tahun. Dengan mengetahui informasi seputar faktor-faktor penyebab diabetes mellitus, penatalaksanaannya dapat dikendalikan dengan memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat lagi serta rajin berolahraga.

STNK

TALKSHOW: Narasumber dr Kety Sutini meminta testimoni tentang DM dari peserta.

DINKES FOR JP-RABA

Kepala Dinkes Banyuwangi yang diwakili Kabid Bina Kesga Dr Yuwono mengingatkan, tiga hal utama dalam pengelolaan hidup dangan DM. Antara lain pola makan, olahraga dan kepatuhan obat. “ingat juga pengaturan diet dengan prinsip

Perum Permata Giri

Hlg STNK P 5235 ZR an Suprapto Eko Pramono, Dsn. Kepatihan RT. 4/3, Cluring

3J : jenis, jumlah dan jadwal. Pilihlah jenis diet yang serat tinggi dan rendah kalori, penghitungan jumlah kalori seseuai berat badan dan aktivitas serta mengatur jadwal makan sesuai waktu yang ditentukan ■

BANYUWANGI

Djl Rumah SHM Perum Sobo Water Spring Hrg 300 Jt Hubungi 08235846668

Avanza/LGX

JL. TUNGGUL AMETUNG

Hlg STNK P 1587 VB an Moh. Subroto, Dsn. Gunung Remuk RT. 1/5, Ds. Ketapang

Jual Tnh Kav 650 M2 SHM Jl. Tunggul Ametung Bwi Lingk. Aman,Nyaman Cocok U/ Hunian/Inves Hub 082337602251

Hlg STNK P 3740 YF an Syamsudin, Jl. Surabaya No. 3 Lingk. Krajan, Kalipuro Hlg STNK P 6048 YE an Moerdjini, Jl. Candi Sewu No. 16 RT. 1/2, Penganjuran Hlg STNK P 6720 XJ an Moh. Ansori, Dsn. Watu Ulo RT. 3/2, Ds. Rejosari, Glagah Hlg STNK P 2033 ZI an Srianah, Jl. Ikan Gurami RW. 1/3, Kel. Karangrejo

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

BUNGA RESIDENCE

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan ma kin marak nya aksi peni puan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masya rakat teru ta ma pema sang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk was pada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang ter jadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

sebagai puskesmas dengan layanan unggulan kesehatan jiwa. Dr Harsono memberikan apresiasi terhadap pelayanan gangguan jiwa di Banyuwangi yang dilakukan di Puskesmas Licin. “Ini adalah model pelayanan yang bisa dijadikan percontohan untuk layanan gangguan kejiwaan di Jatim,” ungkap dr Harsono. (*/als)

Perumahan GKR Alternatif Jadi Hunian Eksklusif SIAPA yang tidak kenal perumahan Gedong Kertosari Residence (GKR)? Perumahan yang baru berdiri ini, sekarang menjelma sebagai kawasan perumahan yang eksklusif. Lokasinya yang benar-benar strategis di tengah kota Banyuwangi, membuat kawasan di sekitarnya turut terkena imbasnya. Imbas yang sangat dicari-cari oleh semua orang yang ingin berinvestasi tanah maupun rumah. “Jika Anda ingin melakukan investasi dengan hasil yang tinggi, maka di sinilah kawasannya,” kata pimpinan PT. Putra Pande Rijasa pengembang perumahan GKR, I Wayan Pageh Santosa. Perumahan GKR memberikan kemudahan bagi konsumen. Selain DP yang sangat ringan, konsumen bisa kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, yakni dibiayai maksimal Rp 20 juta dengan syarat lama keanggotaan minimal 1 tahun. Wayan menjelaskan, keberadaan perumahan GKR setidaknya bisa menjadi pioneer dalam pengem-

ISTIMEWA

MINIMALIS MODERN: Perumahan Gedong Kertosari Residence cocok bagi Anda yang mempunyai mobilitas tinggi.

bangan perumahan di Banyuwangi terutama rumah dengan type 36/60, perumahan GKR memiliki suasana persawahan yang udaranya sangat segar. Namun akses jalan sangat dekat dengan perkantoran dan lembaga pendidikan, Perumahan GKR memberikan alternatif hunian tempat tinggal. “Perumahan dengan gaya minimalis modern ini tertata apik dan nyaman dengan lokasi strategis, menjadikan tempat

hunian ini cocok bagi Anda yang mempunyai mobilitas tinggi. “Terutama bagi Anda yang menyukai dengan konsep hunian yang segar dan nyaman, tidak salah jika Anda memilih perumahan GKR untuk menjadi tempat tinggal,” jelas pria kelahiran Bali itu. Informasi lebih lanjut hubungi marketing office: 0333-416623, 082145368344, 085333470353, 081338179472, 081338179472, dan 085792869115. (*/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Xenia/Terios

Grand Livina/Evalia

DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/012 PMK slv hrg 137,5/153,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Kijang Innova

Ertiga/Estilo

DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 237,5/187.5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki Ertiga/estilo tahun 013/011 PMK pth/htm hrg 142,5/90 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Kijang Inova Diesel Th 2009 Istimewa Palat P an Sendiri, Silver, Full Variasi, Ban Baru Hrg 178 Jt Hub: 081217109666 DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/02 PMK htm/slv hrg 146/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Isuzu Borneo

Dijual Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utr SHM 081233643200

Toyota

Hlg STNK P 4319 UH an Agus Budi Hartono, Jl. Sumbing RT. 1/2, Kel. Singotrunan Hlg STNK P 3879 ZV an Puji Astutik, Dsn. Kepatihan RT. 4/4, Ds. Cluring

juga hadir untuk memberikan pembinaan umum ke pejabat struktural Dinkes dan Kepala Puskesmas di Banyuwangi. Setelah melakukan pembinaan di Dinkes, dilanjutkan dengan pembinaan umum pada dokter dan doker spesialis di RSUD Blambangan. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Puskesmas Licin

Kijang Innova Diesel

PERUM KALIPURO ASRI Djl Rmh Perum Kalipuro Asri 2 Lantai, Luas 145m2, SHM Rumah Baru H: 081913900030

ISTIMEWA

PRIORITAS: Sejumlah pejabat struktural Dinkes dan kepala puskesmas se-Banyuwangi mengikuti pembinaan terpadu oleh Dinkes Jatim.

Baca Persagi...Hal 35

SHM PERUM SOBO

Hlg STNK P 5800 ZV an Suhariadi, Dsn. Sumbersuko RT. 1/III, Ds. Kelir

BANYUWANGI - Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah salah satu isu yang sangat krusial. Hal ini terjadi karena tuntunan masyarakat terhadap perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dari tahun ke tahun menjadi semakin besar. Hal inilah yang mendasari adanya pembinaan terpadu yang dilakukan oleh Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur ke sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk Banyuwangi. Pada 24-25 Februari lalu, rombongan tim dari Dinkes Jatim melakukan pembinaan terpadu ke Dinkes Banyuwangi. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinkes Jatim, Drg Ansarul Fahruda, M.Kes, menyampaikan kegiatan pembinaan terpadu ini bertujuan membantu Dinkes Banyuwangi untuk menginventarisasi permasalahan, identifikasi masalah, mencari penyebab masalah, menentukan prioritas masalah dan menetapkan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Kegiatan pembinaan diawali paparan pencapaian hasil kegiatan program tahun 2014 oleh semua kepala bidang di Dinas kesehatan. Pada hari kedua pembinaan, Kepala Dinkes Jatim dr Harsono

Dijual Truk/Mobil Barang Isuzu Borneo 200 ps FTR tahun 2002 Bak Kayu/Rangka Besi Harga Nego Lokasi Jl. Yos Sudarso 88 A Banyuwangi Hp. 081336129921

Marketing Wsta Wtrboom di Bali Mncri Mrkting P/W Gaji Mulai Rp. 2.000.000/Bln Syrt Mnrik, Pny Motor, Kmnksi Baik+Lncr, Ijazah Min SMA/Sdrjt Lmrn Dbwa+Lngsng Interview di Jl. Raya Sesetan No.56 Dnpsr-Bali

Promo Bulan Maret Toyota Banyuwangi, Mau DP Murah/Angsuran Murah Hub. 081333210583 Frengki Toyota Bwi Siap Melayani Dgn Pelayanan Jujur, Apa adanya, Ikhlas

MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224

BANYUWANGI Honda Stream ‘04 Djl STREAM ‘04 2.0 facelift AT (L) Silverstone Pjk Br + Ban Br 113jt Nego ;081283104411


SELASA 3 MARET TAHUN 2015

HALAMAN 32

Baru Dibangun, Gerbang Rusak Tiga Wastafel tak Bisa Dipakai GENTENG - Bangunan baru Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, butuh sentuhan perbaikan. Proyek milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi yang pengerjaannya baru selesai akhir tahun anggaran 2014 lalu itu ternyata sudah banyak yang rusak. Salah satu gerbang tidak bisa digunakan karena roda pagar menggantung ■ Baca Baru...Hal 33

Puskesmas Pembantu Genteng Wetan Anggaran: Rp 268 juta Sumber dana: APBD Banyuwangi 2014 Selesai Pembangunan: akhir tahun 2014 Kondisi Terkini Gerbang: macet, roda pagar menggantung Wastafel: terlepas Genting : Tidak rata Plafon: ada yang bocor

SHULHAN HADI/JPRG

BUTUH SENTUHAN: Gerbang Bangunan Puskesmas Pembantu Desa Genteng Wetan sudah sulit dibuka karena rodanya menggantung (kiri). Kondisi wastafel yang terlepas di dalam Puskesmas Pembantu Desa Genteng Wetan kemarin (2/3).

TAMU KITA

Plengsengan Ambrol Diperbaiki SINGOJURUH - Masalah ambrolnya plengsengan atau penahan badan jalan di Dusun Paeloan, Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, langsung mendapatkan respons. Bagaimana tidak, proyek APBD tahun 2014 senilai Rp 180 juta itu akhirnya diperbaiki kemarin (2/3). Belakangan diketahui bahwa pengerjaan proyek tersebut telah berlangsung sejak tahun lalu. Hanya, pengerjaan proyek tersebut termasuk

DIPERBAIKI: Sejumlah pekerja melakukan perbaikan plengsengan di Dusun Paeloan, Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin.

awal tahun 2014. Sebab, proyek itu mulai dikerjakan pada Maret tahun lalu. Dengan demikian, maka proyek tersebut dibangun hampir satu tahun. Sebab itulah, masa pemeliharaan pelaksana proyek sudah habis. Mengingat, masa perawatan maksimal enam bulan. Meski begitu, pelaksana proyek masih tetap memperhatikan proyek yang ambrol gara-gara luapan air ■ Baca Plengsengan...Hal 33

ALI NURFATONI/RABA

Mulai Bikin Ogohogoh Sambut Nyepi

BAYU SAKSONO/RABA

Dikunjungi Siswi MAN Genteng PINTU MASUK: Jalur menuju puncak Gunung Srawet, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kemarin (2/3).

SETELAH mendapat pembekalan ilmu jurnalistik dari tim Jawa Pos Radar Banyuwangi pekan lalu, beberapa siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Genteng berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (2/3). Mereka datang diantar orang tua masing-masing ingin memperdalam ilmu jurnalistik yang diperoleh pekan sebelumnya. Para pelajar tersebut melihat langsung proses pembuatan koran dan proses penataan letak halaman koran. (c1/bay)

MUNCAR - Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bumi Blambangan mulai melakukan persiapan. Mereka sudah membuat ogoh-ogoh seperti yang terlihat di pura Sumur Margomulyo, Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, kemarin (2/3). Puluhan umat Hindu di daerah Sumberjoyo, Desa Kumendung,

mulai sibuk membuat ogoh-ogoh. Menjelang Hari Raya Nyepi, seluruh ogoh-ogoh itu akan diarak dan dilombakan dalam Tawur Agung. Tidak beda dengan tahun sebelumnya, ogoh-ogoh yang dibuat itu hampir semua berbentuk raksasa yang menyeramkan ■ Baca Mulai...Hal 33

BAGAIMANA INI... SHULHAN HADI/JPRG

Srawet Bisa Jadi Tempat Singgah Posisinya Strategis di Jalur Pulau Merah DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

BAHAYA: Pengendara motor menghindari goronggorong yang jebol di tengah jalan Dusun Kedunen, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, kemarin (2/3).

Gorong-gorong Jebol ROGOJAMPI - Diduga sering dilewati kendaraan besar, gorong-gorong di jalan raya Dusun Kedunen, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, jebol. Kondisi tersebut mengakibatkan kawasan tersebut rawan terjadi kecelakaan ■ Baca Gorong-gorong...Hal 33

BANGOREJO - Gunung Srawet yang berada di wilayah Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, sebenarnya memiliki potensi wisata yang tinggi. Sayang, sampai saat ini kawasan itu belum dikembangkan secara maksimal. Saat musim liburan, pengunjung sebenarnya banyak yang berdatangan. Tapi, karena tidak dikelola dengan baik para pengunjung jadi enggan datang. “Gunung Srawet itu tanahnya milik negara, jadi kita tidak bisa mak-

simal mengelolanya,” dalih Kepala Desa (Kades) Kebondalem, Ikhsan. Gunung Srawet itu termasuk tempat bersejarah. Di tempat itu ada gua yang dulu sering dibuat untuk tempat bersembunyi penjajah Jepang. Selain itu, kini ada Pura Kahyangan Jagat Sunyaloka yang banyak didatangi umat Hindu untuk sembahyang. Pemerintah desa, terang Kades Ikhsan, sebenarnya berkeinginan membuat terobosan di lokasi tersebut. Tapi, saat koordinasi dengan Pemkab Banyuwangi, ternyata kurang mendapat dukungan. “Pemkab keberatan karena juga ingin mengurusi,” ujarnya.

Sampai saat ini, jelas Ikhsan, Gunung Srawet, ini hanya dijadikan lokasi kegiatan tertentu, seperti Arung Kanal dan Lintas Gunung Srawet. Padahal, dirinya berharap ada investor yang bisa melihat potensi yang dimiliki gunung tersebut. “Saat ini (agendanya, Red) masih Lintas Srawet itu saja,” cetusnya. Dia berharap, posisi Gunung Srawet yang berada di jalur ke Pantai Pulau Merah di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, bisa dikelola dan dapat menjadi tempat persinggahan. “Akan ke Pulau Merah bisa mampir di Gunung Srawet,” ujarnya ■ Baca Srawet...Hal 33

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PERSIAPAN: Romo Mangku Lami membuat ogoh-ogoh di Pura Sumur Margomulyo, Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Senin kemarin (2/3).

Melihat Aktivitas Nelayan di Pantai Bomo, Rogojampi

Musim Ikan Teribang, Berangkat Pagi Pulang Meriang Setelah sempat libur bekerja karena cuaca buruk, nelayan Pantai Bomo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kini mulai bisa melaut lagi. Mereka pun beruntung karena berbarengan dengan musim ikan teribang. Seperti apa geliatnya? DEDY JUMHARDIYANTO, Rogojampi SIANG itu sinar matahari cukup panas dan angin pantai berembus cukup kencang. Dari pantai terlihat dua perahu nelayan mulai merapat ke pinggir. Tiga orang, salah satunya perempuan, tampak menunggu di bibir pantai sambil duduk santai di atas pasir. Saat perahu sudah bersandar di pantai, Ramsin, 59, salah satu nelayan, langsung melompat dari atas perahu dan langsung mendorong katir agar

perahunya bisa lebih ke tepi. Sejumlah nelayan yang sudah lebih awal tiba di pantai segera membantu mengangkat dan memarkir perahu. Salah satu nelayan membawa pipa besar seukuran ember dan ditaruh di bawah perahu. Dengan sisa tenaga, empat nelayan itu mendorong perahu yang di bawahnya sudah diberi pipa besar. Perahu pun berjalan di atas pipa tersebut. Itulah aktivitas para nelayan yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi. Setelah lama tidak bisa bekerja karena hujan dan angin besar, mereka sekarang sedikit senyum. Ikan hasil tangkapan, terutama jenis teribang, dadalan, dan mangla, ternyata cukup banyak. Ikan warna merah segar dan sedikit keemasan di bagian kulitnya itu tampak memikat. Ikan-ikan yang sudah ditangkap dengan cara dipancing itu dimasukkan dalam kotak ikan. Tak lupa kotak itu diberi es agar awet dan segar. “Kalau tidak diberi es, ikannya layu dan kurang segar,” ujar Ramsin, salah seorang nelayan.

Ramsin mengaku ikan hasil tangkapannya memang cukup lumayan. Hanya saja, harga ikan menurun dibanding tahun lalu. Ikan jenis teribang kini hanya Rp 15 ribu per kilogram (Kg). Padahal, musim panen tahun lalu Rp 17.500 per Kg. ikan jenis mangla kini Rp 13 ribu per Kg, dan ikan dadalan hanya Rp 7 ribu per Kg. Dengan harga ikan yang murah itu, Ramsin mengaku penghasilannya dari menangkap ikan di laut, sehari itu antara Rp 75 ribu hingga Rp100 ribu. Penghasilan itu masih dipotong untuk membeli bahan bakar solar dan bensin sebagai persiapan untuk melaut kembali. “Dua minggu tidak bekerja karena cuaca buruk, syukur sekarang cuaca sudah baik,” cetus Abdullah, 53, nelayan lain asal Dusun Pecemengan, Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi ■ Baca Musim...Hal 33

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

BERSANDAR: Nelayan Bomo mendorong perahu ke tepi usai memburu ikan Senin kemarin (2/3).


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Selasa 3 Maret 2015

BLAMBANGAN RAYA

Amankan Dua Pengedar Sabu MUNCAR- Penangkapan Ongko Irwanto, 44, pemilik 30,46 gram sabu-sabu oleh Satreskrim Polres Banyuwangi rupanya tidak mengendurkan nyali pengedar narkotika lain. Setidaknya itu tampak dengan penangkapan dua tersangka lain dalam kasus kepemilikan sabu-sabu. Keduanya adalah Sumardiono, 37, dan Titin Sugiarti, 36, warga Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar. Keduanya ditangkap di dekat Patung Pacul di Desa Temborejo, Muncar, malam kemarin. Dari tangannya, polisi mengamankan delapan paket sabu-sabu seberat 2,40 gram. Barang haram itu diduga akan diantarkan pelaku kepada seorang pemesan sabu-sabu. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso didampingi Kasatnarkoba AKP Agung Setyo Budi mengatakan, keduanya sudah merupakan target operasi jajarannya. Meski tidak ada kaitannya dengan penangkapan Ongko Irwanto, polisi menduga mereka juga memiliki kesamaan asal usul barang, yakni dari Surabaya. Dalam pengakuannya, sabu-sabu yang diamankan polisi itu berasal dari seseorang yang ada di Surabaya. Selain dikonsumsi sendiri, diduga barang itu akan dijual kepada seorang pemesannya. Setidaknya itu tampak dengan kemasan sabu yang dikemas

Sambungan dari Hal 32

Tiga wastafel di pustu itu rusak dan copot. Selain itu, gentingnya juga tidak rata dan plafonnya bocor. “Kondisi seperti itu sudah sejak awal,” cetus Andik Hariyanto, 29, salah satu petugas piket Pustu Desa Genteng Wetan. Proyek pembangunan Pustu Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, itu telah menghabiskan dana sebesar Rp 268 juta lebih. Dana sebesar itu berasal dari APBD Banyuwangi

Sambungan dari Hal 32

Hal itu yang diakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Ba-

Sambungan dari Hal 32

GALIH COKRO/RABA

KENA: Dua tersangka kasus narkoba dari Muncar diekspose di Polres Banyuwangi akhir pekan lalu (27/2).

dalam paket kecil. Selain mengamankan pelaku penyalahgunaan sabu-sabu, polisi juga mengamankan Achmad

Robiul Haq, 20, warga Jalan Musi, Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi. Dia ditangkap di sebuah salon di tidak jauh dari ru-

mahnya. Barang bukti 150 butir trihexypenidyl berhasil diamankan berikut hand phone dan uang tunai Rp 100 ribu. (nic/c1/aif)

tahun anggaran 2014. “Sudah lama rusak, tapi juga belum diperbaiki,” terangnya. Tiga watafel yang ada, jelas dia, sejak awal sudah rusak. Kini malah semakin parah karena bocor semua. Sambungan salah satu wastafel itu telah lepas. “Wastafel di gudang, ruang depan, dan ruang pemeriksaan, rusak semua,” ungkapnya. Pintu gerbang di bagian selatan, jelas dia, sampai saat ini belum pernah dibuka. Sebab, roda pagar tidak menyentuh tanah dan menggantung. “Kalau dibuka, menutup-

nya itu kesulitan,” terangnya. Kepala Puskesmas Genteng Wetan, Suroso, mengatakan tidak tahu-menahu tentang pembangunan pustu di wilayahnya. Sebab, pihaknya hanya terima jadi tanpa terlibat dalam proses pembangunan. “Kita terima jadi. Kontraktor yang mengurusi semua,” katanya. Terkait kondisi bangunan yang masih menyisakan persoalan, Suroso mengaku telah menyampaikan pada Dinkes Banyuwangi. “Semuanya sudah kita laporkan pada Dinas Kesehatan Banyuwangi,” tegasnya.

Suroso mengaku pernah dapat laporan dari karyawan kalau pihak kontraktor pernah datang proyek pustu itu. Tapi, kedatangannya itu tidak pernah koordinasi dengan puskesmas. “Saya dikasih tau staf, katanya ada (pelaksana proyek) yang datang, seharusnya mereka hubungi kami,” cetusnya. Selain proyek pembangunan yang sudah banyak rusak, kendala lain di pustu itu tidak adanya saluran air. “Saluran airnya belum ada, terpaksa kita menyalur ke PDAM,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/c1/abi)

nyuwangi, Mujiono, kemarin. Mujiono mengaku telah turun untuk meninjau lokasi bangunan tersebut. Selain itu, sesuai data base yang ada, proyek tersebut dikerjakan pada Maret tahun la-

lu. ‘’Meski lama, tapi pelaksana proyek memperhatikan dan memperbaiki kembali,’’ ungkapnya. Dia menjelaskan, jika ambrolnya bangunan plengsengan itu memang dampak dari meluapnya

air. Yang paling utama adalah meluapnya air yang ada di jalan. Sebab, kondisi jalan tidak rata alias miring. “Jadi, bukan kualitas bangunan yang jelek,” tegasnya. (ton/c1/bay)

Dilombakan di Lapangan Desa Sumbersewu ■ MULAI...

Sambungan dari Hal 32

Romo Mangku Lami, 59, dari Pura Sumur Margomulyo, Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, mengatakan pembuatan ogohogoh tersebut sudah menjadi kewajiban tiap tahun, yakni saat akan Hari Nyepi. Setiap pura yang tersebar di setiap dusun itu wajib membuat ogoh-ogoh. “Nanti kalau

sudah selesai akan diarak bersama dalam acara Tawur Agung di lapangan Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar,” katanya. Pembuatan ogoh-ogoh paling semarak dan besar di wilayah Kabupaten Banyuwangi, terang dia, itu di Kecamatan Muncar dan Srono. Di dua kecamatan itu, seluruh pura yang ada saling berlomba membuat ogoh-ogoh. Mereka tidak segan-segan menge-

luarkan biaya dalam jumlah besar. Pembuatan itu biasanya menghabiskan waktu tiga minggu hingga satu bulan. “Ini saja sudah habis Rp 3 juta,” ujarnya. Pawai ogoh-ogoh rencananya akan dilaksanakan pada Jumat malam (20/3). Usai upacara Pecaruan, umat akan berbondong-bondong ke pura dengan mengarak ogoh-ogoh berkeliling kampung. Menjelang malam, ogoh-ogoh akan dikumpulkan di

lapangan Desa Sumbersewu dan dilombakan. “Ritual ini ramai dan menjadi tontonan warga,” jelasnya. Persiapan paling semarak terlihat di Desa Kumendung dan Desa Sumbersewu. Dua desa yang penduduknya mayoritas Hindu itu mulai menyiapkan ogoh-ogoh sejak sepekan lalu. Dari 11 pura dan banjar yang ada, seluruhnya siap mengerahkan ogoh-ogoh kreasi masing-masing. (ddy/c1/abi)

Biaya Operasional Terlalu Tinggi ■ MUSIM...

GAMBIRAN – Klub Bersatu Tenis mengadakan pemilihan ketua dan pengurus di Café Gumitir beberapa waktu lalu (21/2). Dari hasil pertemuan tersebut, Sularno terpilih sebagai ketua klub dan KH Muwafiq Amir disepakati menjadi pembina Klub Tenis Bersatu. Untuk memantapkan klub yang baru dibentuk, acara dilanjutkan dengan sarasehan di Aula New Hotel Surya Jajag, Kecamatan THOMY SILA/JPRG Gambiran, Banyuwangi, Sabtu lalu (28/2). Sarasehan ini dihadi- KOMPAK: Pengurus klub Tenis Bersatu berfoto bersama usai pertemuan ri Muspika Genteng dan klub di aula New Surya Hotel Jajag, Kecamatan Gambiran, Sabtu lalu (28/2). tenis Larasati. “Bersatu itu Visi mata-mata untuk menajamkan anggota klub. kita berolahraga sampai tua, den- visi dan satuan kerja. Sebab, klub Alfian menegaskan, kegiatan gan program pengembangan juga melihat anggota sangat tersebut setidaknya juga bisa tenis di kecamatan Genteng dan multi-kultur, baik latar belakang mempererat tali silaturahmi. ‘’Karesekitarnya” cetus Alfian, humas profesi dan latar belakang bu- na itu, pengasuh Ponpes Bustanul Klub Bersatu Tenis. daya. Hampir semua tokoh Makmur Genteng KH Muwafiq Alfian menambahkan, kegiatan pengusaha di Kecamatan Gen- Amir kita daulat sebagai pembiyang diadakan di Jajag itu se- teng dan sekitarnya ikut jadi na klub,’’ pungkasnya. (adv/bay)

■ GORONG-GORONG...

Murni Rusak Akibat Diterjang Air ■ PLENGSENGAN...

Terbentuk Klub Tenis Bersatu

Dicor Permanen supaya Kuat

Permukaan Genting Tidak Rata ■ BARU...

33

Sambungan dari Hal 32

Para nelayan di sekitar pantai Pecemengan, Desa Blimbingsari, hingga Pantai Bomo, itu mulai bekerja melaut dengan naik jukung sejak pukul 03.00. Dan mereka, baru pulang pada siang hari. “Kita berangkat pagi-pagi, pulang sering meriang,” terangnya sambil menyebut sekali melaut itu biaya operasional Rp 60 ribu. Abdullah menyebut jika nasibnya mujur, sekali bekerja itu bisa untung bersih Rp 50 ribu sampai Rp100 ribu. Tapi jika lagi sial, pulang bekerja tanpa membawa ikan sama sekali. “Kalau di tengah ya sama saja mengadu nasib dan peruntungan,” ujarnya. Melaut untuk mencari ikan, itu sudah menjadi pekerjaan dan tuntutan keluarga. Tapi sebagian nelayan, mencari ikan di laut itu juga hiburan untuk melepas penat. Dengan memancing ikan di tengah laut, bisa menikmati sensasi yang tak bisa dihargai, itu seperti saat kail ditarik oleh ikan berukuran besar. “Rasanya puas kalau dapat ikan, walau kadang ikannya lepas dari pancing,” katanya. Di Pantai Bomo dan Blimbingsari, tidak ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI) seperti di Muncar. Tapi, para nelayan tidak kesulitan menjual ikan hasil tangkapannya. Pedagang ikan bakar sudah menunggu dan berebut ikan hasil tangkapannya. “Lebih enak dijual langsung ke konsumen karena harga bisa mahal, kalau ke warung ikan bakar harganya lebih murah,” ungkapnya. (c1/abi) BERKAH: Ramsin, 59, menunjukkan ikan hasil tangkapannya di Pantai Bomo Senin kemarin (2/3).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Ana Susanti, 29, warga Dusun Kedunen mengatakan, gorong-gorong pada jembatan itu jebol sekitar sebulan lalu. “Jebolnya itu lumayan lebar, sering terjadi kecelakaan,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Menurut Susanti, gorong-gorong yang jebol itu hampir satu meter dengan lokasi berada persis di

tengah badan jalan. Setiap pengendara yang melintas, tentu harus berhati-hati dan menghindari lubang yang kini ditutup dengan tanaman jagung. “Kalau tidak diberi tanda dan dibiarkan menganga, banyak warga yang celaka,” ujarnya. Kecelakaan paling sering terjadi pada malam hari, karena jalan yang menghubungkan ke Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, itu tidak ada lampu penerangan jalan umum

(LPJU). “Kapan hari ada yang celaka hingga patah tulang,” jelas Darsono, 32, warga lainnya. Sebagai warga, Darsono hanya berharap agar gorong-gorong yang telah jebol itu segera diperbaiki agar terjadi kecelakaan lagi. Apalagi, jalur tersebut adalah jalur pendidikan dan perekonomian warga setempat. “ Kalau bisa ya diperbaiki dengan cor permanen agar lebih kuat,” harapnya. (ddy/c1/abi)

Pemancar Deteksi Gempa Rusak ■ SRAWET...

Sambungan dari Hal 32

Sementara itu, Slamet, 60, warga Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, mengatakan saat ini Gunung Srawet masih sering dikunjungi oleh para pelajar maupun pencinta alam. Mereka, biasanya datang untuk naik ke puncak gunung. “Beberapa hari lalu ada sekitar 20 anak ke sini, sepertinya anak SMA,” katanya. Untuk menuju ke puncak gunung, terang dia, itu banyak jalan. Banyaknya jalan itu, sering kali kesulitan bagi warga sekitar untuk memantau para pengunjung. Banyaknya akses masuk, menyebabkan alat deteksi gempa yang terpasang di puncak rusak akibat ulah pengunjung. “Ini pemancarnya rusak karena ulah pengunjung tidak bertanggung jawab,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

RUSAK: Sisa alat pendeteksi gempa di Gunung Srawet Senin (2/3).


RADAR BANYUWANGI

OLAHRAGA

34

Jawa Pos

Selasa 3 Maret 2015

Proyek Lanjutan mulai Dikerjakan BANYUWANGI - Proyek yang sempat terabaikan pada tahun 2014 lalu mulai dilanjutkan. Salah satunya renovasi kolam renang GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Pada tahun 2014 lalu kolam renang tersebut masih belum tersentuh perbaikan. Padahal, panjang kolam tersebut masih belum standar nasional. Justru anggaran senilai Rp 500 juta dialokasikan untuk membangun tribun. Namun, pada tahun 2015 ini ada dana dari APBD untuk memperpanjang lintasan tersebut. Selain menambah panjang lintasan, tribun yang sudah dibangun itu akan disempurnakan dengan anggaran sekitar Rp 200 juta. Selain kolam renang, lintasan atletik GOR Tawang Alun juga akan digarap tahun ini. Meski terabaikan, tapi Banyuwangi yakin semua proyek itu akan tuntas jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V yang digeber Juni mendatang. ‘’Target akhir April harus selesai,” tegas Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang, Banyuwangi, Mujiono. Dengan durasi waktu yang cukup singkat itu, Mujiono optimistis semua proyek itu ready sebelum Porprov digelar awal Juni mendatang. Hal itu berkaca pada pengalaman yang telah dilakoni selama ini. ‘’Semua pasti beres dan tepat waktu,” tandasnya. Karena itu, tidak ada lagi keraguan bagi Banyuwangi dalam menghadapi ajang multieven itu. Sampai saat ini Banyuwangi terus fokus menyukseskan ajang multieven yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang itu. (ton/c1/als)

DIAN EFFENDI/RaBa

MULAI DIGARAP: Pengerjaan proyek kolam dan penyempurnaan tribun kolam renang GOR Tawang Alun, Banyuwangi, mulai dikerjakan kemarin.

Untung Belum Produksi Masal

ADA APA LAGI

Replika Maskot Porprov yang Tak Sama dengan Aslinya

ALI NURFATONI/RaBa

TIDAK TERIMA: Wakasek kesiswaan SMAN 1 Banyuwangi, Gede Agus (kiri), mendampingi Nur Fitriana kemarin.

Seleksi Atlet O2SN Bermasalah BANYUWANGI - Seleksi atlet Banyuwangi yang dipersiapkan dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) berujung masalah. Sebab, proses seleksi dianggap tidak transparan. Konon atlet ternama diistimewakan. Seperti yang terjadi pada cabang bulu tangkis. Satu pebulu tangkis putri, Wulan, langsung lolos babak final. Padahal, siswa SMAN 2 Genteng itu tidak melakoni pertandingan sejak awal. Tentu saja hal itu menyebabkan atlet yang susah payah melakoni laga demi laga meradang. Seperti yang dialami Nur Fitriana. Siswa SMAN 1 Banyuwangi itu sukses lolos mewakili Banyuwangi dalam O2SN ke level Jawa Timur. Tetapi, secara mengejutkan, dia dianggap belum lolos. Sebab, siswa kelas XI itu harus berhadapan dengan Wulan yang sama sekali tidak pernah terlibat dalam pertandingan mulai fase penyisihan. ‘’Siswa kami sudah lolos, kok tiba-tiba harus bertanding lagi. Aturan dari mana itu,” protes wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMAN 1 Banyuwangi, Gede Agus, kemarin. Menurut dia, olahraga itu menjunjung tinggi sportivitas. Maka dari itu, sangat naif jika ada permainan dalam proses seleksi itu. ‘’Kasihan anak-anak. Ini bisa mengganggu psikologis mereka,’’ tandasnya didampingi koordinator 02SN SMAN 1 Banyuwangi, Supriyanto. Memang, dia mendengar ada atlet yang memiliki kualitas dan layak menjadi bagian dari kontingen Banyuwangi. Tetapi, di saat yang bersamaan yang bersangkutan tengah mengikuti even tingkat nasional di Palembang, Sumatera Selatan. ‘’Kalau memang berbarengan, lebih baik seleksi ditunda. Kan jelas,’’ katanya. Dia pun mengaku kecewa atas masalah tersebut. Maka dari itu, pihaknya tidak mengirim Nur Fitriana melakoni pertandingan penentuan melawan Wulan. ‘’Sebenarnya hari ini. Tapi, kami putuskan tidak datang. Apalagi, pertandingannya di Genteng,” paparnya. Dia mengaku tahu kualitas atlet tersebut. Dia tidak gentar bertanding menghadapi siapa pun, termasuk Wulan. “Cuma tahap demi tahap tetap harus dilalui. Jangan tiba-tiba masuk final. Itu kan mencederai perjuangan atlet,” tandasnya. Secara terpisah, koordinator 02SN cabang bulu tangkis Banyuwangi, Bagus, mengakui bahwa Wulan tidak mengikuti proses seleksi sejak awal. Sebab, yang bersangkutan tengah mengikuti kejuaraan di Palembang. ‘’Tapi, meski tidak ikut tahap seleksi, tapi waktu technical meeting (TM), semua setuju,” katanya. Atlet tersebut sukses membawa pulang prestasi dengan menjadi juara 3. Dengan demikian, kualitasnya sudah terbukti. Apalagi, yang bersangkutan masuk tim Porprov Banyuwangi. ‘’Waktu TM tidak ada masalah. Kita jangan mengedepankan ego dulu,’’ ujar guru SMAN 2 Genteng itu. Dia meluruskan, tidak ada pertandingan final dalam seleksi cabang bulu tangkis. Sebab, ada tiga pebulu tangkis yang harus berhadapan. Selain Nur Fitriana, juga ada Novita melawan Wulan. Keduanya merupakan siswa SMAN 2 Genteng. ‘’Arin (Ana Fitriana, red) sudah mengalahkan Novita, tinggal bertemu Wulan,” jelasnya. Novita juga akan bertemu Wulan. Satu pebulu tangkis dengan skor terbaik akan mewakili Banyuwangi di cabang bulu tangkis tunggal putri dalam O2SN yang digelar di Surabaya. (ton/c1/als)

BANYUWANGI - Replika maskot Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V tahun 2015 dianggap tidak layak. Sebab, desain tiga dimensi itu tidak sama dengan aslinya. Padahal, maskot si tukik atau anak penyu itu telah di-launching beberapa waktu lalu. Tak ayal hal itu menimbulkan permasalahan. Bahkan, bisa menjadi kendala serius bagi Banyuwangi. Sebab, maskot itu sebagai simbol tuan rumah pada even yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang tersebut.

Seperti diketahui, replika maskot itu menimbulkan kesan buruk. Bahkan, kesan jelek itu juga diakui langsung pemenang sayembera maskot, Andrew William. Sebab, replika itu sangat jauh dengan hasil karyanya. Padahal, maskot perpaduan warna hijau, hitam, dan merah itu diluncurkan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, bersama Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Banyuwangi Bambang Wahyudi di Pendapa Shaba Swagata Blambangan 15 Februari lalu. Pada replika itu boneka tukik berwana hijau itu memakai udeng (penutup kepala) dengan motif batik khas Banyuwangi, yaitu gajah oling. Tangan kanannya terbuka, sebagai tanda ucapan selamat datang kepada para atlet yang mengikuti

SMAN 1 Purwoharjo Bablas Final LPI PURWOHARJO - Rangkaian pertandingan turnamen sepak bola antarpelajar bertajuk Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi masih tetap berlangsung. Hanya saja, sebagian zona sudah memasuki babak baru. Seperti yang terjadi di zona III yang dipusatkan di lapangan Purwoharjo. Bagaimana tidak, sudah ada tim yang memastikan diri lolos ke babak utama yang akan dipertandingkan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. SMAN 1 Purwoharjo memastikan diri lolos ke fase berikutnya. Kepastian itu menyusul kemenangan mereka atas tim SMAN 1 Pesanggaran dengan skor 2-1.

Dua gol kemenangan tuan rumah dicetak Bintang dan Hendrawan. Dua gol itu tercipta di babak kedua dan hanya mampu dibalas satu gol oleh tim tamu. Kemenangan itu membuat tim asuhan Budi Santoso itu menatap final. Tim yang sukses menaklukkan juara bertahan, SMAN 1 Banyuwangi dalam laga uji coba itu akan bertemu MAN Pesanggaran yang berhasil menang dramatis via adu penalti atas tim SMA PGRI Purwoharjo. Di tingkat SMP, SMPN 1 Siliragung dipastikan akan berjibaku dengan SMPN 1 Cluring di babak final n Baca SMAN 1...Hal 35

Porprov di Banyuwangi. Memang, maskot hasil karya pria berusia 19 tahun itu bagus. Terdapat banyak filosofi dalam karya itu. Tangan kiri maskot itu memegang obor sebagai gambaran semangat tak pernah padam dalam meraih prestasi. Beruntung, replika maskot itu masih belum diproduksi secara masal. Replika itu akan diganti agar persis dengan hasil karya pria asal Jombang itu. ‘’Pasti diganti agar benar-benar mirip,” ungkap Bendahara Umum KONI Banyuwangi, Emi Wahyuni, kemarin. Memang KONI Banyuwangi belum punya rencana kapan replika maskot itu akan diproduksi secara masal. Sebab, replika itu dibutuhkan sesuai kuota medali yang dipertandingkan. ‘’Masih

belum produksi karena berkaitan dengan dana,” tandasnya. Sebagaimana diketahui, Porprov Jatim V akan digelar di Banyuwangi mulai 6 hingga 13 Juni mendatang. Ribuan atlet dari berbagai daerah di Jatim akan berlaga dalam ajang multi even itu. Dalam ajang itu akan dipertandingkan 35 cabang olahraga, antara lain voli, karate, basket, sepak takraw, dan sepak bola. Futsal, pencak silat, judo, kempo, wushu, taekwondo, dan tenis lapangan, juga menjadi bagian. Selain itu, juga ada angkat berat, catur, renang, balap sepeda, tenis meja, selam, bulu tangkis, dan atletik. Yang lain adalah panjat tebing, tinju, bridge, senam, drum band, menembak, panahan, dan gulat. (ton/c1/als)


RADAR BANYUWANGI

BERITA UTAMA 35 Pembelian Tiket Terpisah Tambah Ribet Jawa Pos

Selasa 3 Maret 2015

n SOPIR... Sambungan dari Hal 25

“Saya tidak tahu ada peraturan begitu. Saya seminggu sekali pasti ke sini. Kalau begitu nanti bagaimana pengawasan kendaraannya?” kata Lukman, 45, sopir truk mengangkut motor asal Rembang. Selain tidak tahu peraturan itu, Lukman yang setiap minggu mengangkut motor dari Jakarta ke Bali itu merasa heran dengan kebijakan yang menurutnya aneh. Menurut dia, bagaimana mungkin kendaraan dipisahkan dari sopir dan kernetnya. Lalu, siapa yang mengawasi kendaraannya jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu di atas kapal. Saat diawasi saja terkadang masih ada kendala yang menimpa truk, seperti saat terseret ombak dan terkena goncangan. Ditambahkan oleh Guyani, 54,

sopir pembawa elektronik asal Genteng, bahwa tidak ada selebaran pemberitahuan sebelumnya. Padahal, biasanya jika ada perubahan jadwal seperti saat Hari Raya Nyepi, para sopir menerima selebaran. Guyani menganggap penerapan kebijakan itu sepihak jika tetap diterapkan. Menurut dia, tidak mungkin kendaraan pengangkut dilepaskan dari sopir dan kernetnya. Kendaraan pengangkut ratarata membawa muatan yang bernilai di atas Rp 100 juta. Jika nanti terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti pencurian atau kerusakan barang, maka yang menanggung rugi adalah sopir. “Memisahkan sopir dan kendaraan seperti memisahkan pantai dengan laut. Bagaimana jaminan keamanannya dan bagaimana menentukan ketepatan waktunya,” ujar Guyani. Sebenarnya sopir mau-mau

saja jika memang peraturan tersebut berjalan, tapi masalah keamanan harus terjamin terlebih dahulu. Selain itu, waktunya juga pasti akan sulit “ditepatkan” antara kedatangan kapal LCT dan KMP. Apalagi Selat Bali dikenal sebagai perairan yang tidak bisa diprediksi kondisinya. Dirinya mengharap ada peninjauan terkait kebijakan tersebut. “Minimal sopirnya atau satu kernetnya bolehlah. Kalau semuanya nggak ada bahaya, apalagi tidak semua truk memiliki pengamanan angkutan,” terangnya. Sementara itu, Widodo, salah satu petugas dari Pelabuhan LCM Ketapang mengatakan, kebijakan sesuai Mapel Dirjen Hubla tersebut akan diterapkan mulai pukul 08.00 hari ini (2/3). Demi memperlancar aturan tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI AL dari Lanal Banyuwangi dan Polisi KP3. “Nan-

ti disesuaikan dulu. Kita lihat bagaimana kondisi penerapannya akan kita laporkan kepada atasan. Kemungkinan besar akan terjadi keterlambatan karena LCT yang akan bongkar harus menunggu sopirnya datang,” kata Widodo. Lebih jauh Widodo menjelaskan, peralatan keselamatan yang ada di kapal LCT tidak dirancang untuk penumpang. Peralatan yang ada hanya tersedia untuk maksimal 15 orang. ”Kapal ini sejatinya difungsikan untuk mengangkut kendaraan atau barang, bukan penumpang,’’ tandasnya. Sementara itu, terkait tiket bagi sopir dan kernet yang akan menyeberang, Manajer Operasional PT ASDP Ketapang Saharudin Koto mengatakan, penjualan tiket dilakukan secara terpisah. Jika biasanya tiket untuk sopir dan kernet satu pa-

Total Peserta Tes 186 Orang n 12 POLISI... Sambungan dari Hal 25

Banyaknya peserta itu menyebabkan panitia membuka ujian itu dalam dua tahap. Kabag Sumbda Polres Banyuwangi Kompol Mustakim mengatakan, ujian tersebut merupakan agenda rutin anggota kepolisian. Tes itu memiliki

arti penting bagi anggota polisi. Pertama terkait kepemilikan senjata api, kelanjutan pendidikan, dan penentuan jabatan. Dari ratusan peserta ujian itu, 144 peserta berpangkat bintara dan 42 anggota merupakan perwira. Sisanya, sebanyak 12 personel, bisa dikatakan sebagai peserta khusus. Peserta ujian disebut khusus karena meru-

pakan polisi dengan kategori “nakal”. “Total ada 186 peserta, dan 12 di antaranya merupakan peserta khusus. Disebut khusus karena mereka punya beberapa masalah alias nakal,” bebernya. Mereka tidak hanya mengikuti ujian, belasan peserta khusus itu juga akan menjalani ujian lisan. Sesi itulah yang disebut

banyak memakan waktu. Sebab, satu orang saja membutuhkan sedikitnya 45 menit saat menjalani sesi tanya-jawab. Terkait hasil, lanjut Mustakim, menjadi kewenangan Polda Jatim. Lebih-kurang satu bulan kemudian seluruh hasil rangkaian bisa diketahui. “Ya biasanya satu bulan sudah bisa diketahui hasilnya,” pungkasnya. (nic/c1/aif)

Dikemas Lebih Kreatif dan Inovatif n HARI... Sambungan dari Hal 25

Kemarin (2/3) Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi mengundang camat dan kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan per kecamatan untuk membicarakan acara yang rencananya akan digelar 14 Maret mendatang. Dalam rapat itu disepakati penjaringan peserta setiap kecamatan akan dilaksanakan mulai hari ini hingga 6 Maret

mendatang. Kepala DKP Banyuwangi Arief Setiawan menuturkan, masing-masing kecamatan diberi waktu empat hari untuk menyeleksi peserta dari kalangan pelajar, baik tingkat TK (B), SD, SMP, maupun SMA sederajat. Setiap wilayah kecamatan menyumbangkan tujuh peserta untuk mengikuti salah satu agenda perdana dalam Banyuwangi Festival (B-Fest) tersebut. “Tanggal 7 Maret peserta yang telah tercatat mewakili tiap kecamatan diarahkan berkumpul di Disbudpar untuk mendapatkan pembekalan terkait desain

pakaian,” kata Arief. Arief menambahkan, tiap peserta dianjurkan membawa desainer. Hal itu diperlukan agar pihak terkait paham mengenai rambu-rambu kategori busana yang akan diperagakan. Apalagi, lanjut Arief, membuat baju berbahan kertas butuh perlakuan khusus agar bisa digunakan dengan nyaman. Tema yang akan diusung adalah sustainable development atau pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Bahan yang digunakan adalah kertas bekas. Dengan rincian 70 persen bahannya kertas bekas. Sisanya

bisa dikombinasikan bahan lain, seperti kain perca, kain batik, atau aksesori lain. “Selain itu, pada pembekalan nanti kita bisa saling bertukar ide. Nanti kita bisa menyalurkan kreasi dan inovasi juga,” imbuh Arief. Dalam pembekalan desain busana tersebut, rencananya akan disisipkan materi mengenai bahaya narkoba dan pencegahan HIV/AIDS. ”Itu merupakan komitmen pemkab dalam memerangi narkoba dan HIV/ AIDS. Memang sosialisasi ini selalu kita sampaikan setiap ada kesempatan. Sasarannya remaja,” kata Arief.(cin/c1/aif)

Tidak Pernah Teken MoU dengan Pedagang n PEDAGANG... Sambungan dari Hal 25

“Sebenarnya ini langkah kami menjaga kondusivitas antara pedagang dan pemerintah, makanya kami mendatangi kantor Dispenda untuk diskusi baik-baik,” jelas Nahrayu. Sebab, hearing (dengar pendapat) terkait masalah yang sama beberapa waktu lalu di DPRD dianggap belum membuahkan keputusan yang berpihak kepada pedagang. Pemkab kekeuh menertibkan Pasar Banyuwangi

dengan tidak mengizinkan pedagang berdagang di luar pasar. “Kami harap pemerintah mau memberikan izin kepada pedagang agar bisa kembali beroperasi di luar,” kata Nahrayu. Nahrayu menyebutkan, jika diizinkan akan ada 100 pedagang yang terdiri atas pedagang sayur, buah, dan ikan yang akan berdagang di luar. Ia memastikan tidak akan mengganggu aktivitas lalu lintas atau pun menimbulkan perseteruan antara pedagang yang tetap ingin berdagang di

dalam dan pedagang yang ingin berdagang di luar. “Nantinya pedagang yang di luar masih sebatas dalam pagar. Waktunya juga kami pilih agar kondisi antara pedagang yang di dalam dan di luar tetap stabil,” jelasnya. Waktu yang dipilih adalah pukul 15.00 saat pedagang pasar sudah menyelesaikan aktivitas. “Jadi, tidak ada saling iri antara pedagang yang di dalam dan di luar. Tutupnya kami sepakati pukul 22.00 malam. Besoknya mulai pagi hingga sore kami kembali berda-

gang di dalam,” harap Nahrayu. Sementara itu, Kabid Pasar Dispenda, Sri Widyanto mengatakan, pedagang yang datang tadi menagih MoU (nota kesepakatan) yang katanya pernah dibuat antara Dispenda dan paguyuban pasar serta pedagang kaki lima. “Kami tidak pernah membuat kesepakatan bersama pedagang mengenai hal itu. Memang pernah pada bulan Ramadan tahun kemarin. Itu sebatas waktu Ramadan saja, selebihnya tidak ada,” ungkap Wiwid(cin/c1/aif)

Geluti Hobi sejak 20 Tahun Lalu n SENANG... Sambungan dari Hal 25

Meski bukan hobi yang dibilang murah, tapi bagi pria yang akrab disapa Sam itu hal tersebut bukan masalah. Asalkan bisa menempatkan diri saat ada orang yang memiliki burung dengan

kualitas lebih baik. Biasanya, orang yang menghabiskan banyak uang demi burung sematamata mengejar harga. Jadi, mereka selalu menyiapkan uang dalam jumlah banyak demi memiliki burung bagus. “Memang ada rasa panas kalau mendengar kicauan burung ke-

nalan lebih bagus. Kadang ada hasrat membeli yang di atasnya atau membeli yang sedang dimiliki kenalan itu,” jelas pria yang sehari-hari menjabat kepala SMPN 1 Banyuwangi itu. Hobi merawat burung perkutut sudah digemari Samsuddin sejak 20 tahun silam. Menurut-

nya ada banyak manfaat yang bisa dia pelajari, termasuk dia bisa menjadi sosok penyabar. “Kata istri tidak apa-apa main burung daripada judi. Kalau main burung kan cuma di rumah saja, paling keluar kalau ada lomba,” kata bapak tiga anak itu. (fre/c1/aif )

ket dengan kendaraannya, pada hari ini tiket yang mereka beli harus sendiri-sendiri. “Jadi untuk kendaraan mereka beli di Pelabuhan LCM, sedangkan sopir dan kernetnya di pelabuhan ASDP. Harganya sama seperti penumpang lainnya, Rp 8

ribu per orang,” jelas Saharudin. Peraturan kapal LCT yang tidak menampung penumpang baik sopir maupun kernet lagi, lanjut Saharudin, terkait dengan sistem keamanan bagi pengguna jasa angkutan laut. Meski begitu, setelah nanti kebijakan tersebut

dilaksanakan pihaknya akan mengevaluasi fenomena yang terjadi. “Untuk menurunkan kendaraan mungkin bisa menggunakan tenaga ABK (anak buah kapal). Kita lihat dulu nanti bagaimana praktiknya,” tandasnya. (fre/c1/aif)

Tunggu Instruksi Lanjutan Kemendag RI n IMBAU... Sambungan dari Hal 26

Selain itu, dia mengimbau masyarakat tidak membeli dan menggunakan pakaian bekas impor. Hary menuturkan, imbauan tersebut diberikan menyusul diterbitkannya Surat Dirjen Standarisasi Kemendag RI Nomor 48/SPK/SD/2015 tentang penanganan pakaian bekas impor. Dalam surat tersebut disebutkan, Dirjen Standarisasi Kemendag RI melakukan pengujian terhadap pakaian bekas impor. Hasil pengujian tersebut memastikan pakaian bekas yang berasal dari luar negeri tersebut tercemar bakteri dan jamur patogen. Dikatakan, parameter pengujian angka lempeng total (ALT) dan kapang pada semua contoh pakaian bekas yang diuji menunjukkan cemaran bakteri dan jamur patogen sangat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, kandungan mikroba pada pakaian bekas di antaranya memiliki total mikroba (ALT) sebesar 216 ribu koloni per gram dan kapang sebesar 36 ribu per gram. Menurut Hary, cemaran nar-

koba yang sangat tinggi pada pakaian bekas impor tersebut dapat menimbulkan penyakit yang berawal dari kontak langsung dengan kulit atau ditransmisikan oleh tangan manusia dan kemudian membawa infeksi melalui mulut, hidung, dan mata. “Cemaran bakteri dan kapang dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan, seperti gatal-gatal, bisul, jerawat, infeksi luka pada kulit, gangguan pencernaan, bahkan infeksi pada saluran kelamin,” ujarnya kemarin (2/3). Mengingat potensi penyakit yang ditimbulkan, Hary mengimbau pedagang tidak menjual pakaian bekas impor. Dia juga mengimbau masyarakat tidak membeli dan menggunakan pakaian bekas impor tersebut. “Jangan sampai masyarakat terkena penyakit hanya karena menggunakan pakaian bekas impor,” kata dia. Hari meminta masyarakat lebih memilih pakaian baru produk dalam negeri. Dengan demikian, produksi dan penggunaan produk pakaian dalam negeri dapat meningkat. “Penggunaan pakaian baru produksi dalam ne-

geri dan menghindari penggunaan pakaian bekas impor itu juga bertujuan menjaga harkat dan martabat bangsa” tuturnya. Hary menjelaskan, Kemendag telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 54/M-DAG/ PER/10/2009 tentang ketentuan umum di bidang impor. Peraturan tersebut menyebutkan, barang yang diimpor harus dalam keadaan baru. Dengan demikian, impor pakaian bekas dilarang. “Jika di pasaran ada pakaian bekas impor, ditengarai pakaian bekas tersebut diimpor tanpa melalui prosedur yang sah atau ilegal,” terangnya. Masih menurut Hary, pemantauan peredaran pakaian bekas impor tersebut telah dilakukan. Hanya saja, dia mengaku untuk sementara baru bisa memberikan imbauan untuk tidak memperjualbelikan dan menggunakan pakaian yang dikenal sebutan babebo alias baju bekas bos tersebut. “Langkah selanjutnya, kami menunggu instruksi lebih lanjut yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Calon Bupati Harus Pintar Bahasa Osing n PKB... Sambungan dari Hal 26

Sebab, sebagaimana diketahui, parpol berlambang bola dunia sembilan bintang tersebut sudah merampungkan proses penjaringan calon bupati (cabup) yang akan diusung pada Pemilukada Banyuwangi mendatang. Selain itu, persentase kursi DPRD Banyuwangi yang berhasil diraih PKB sudah cukup untuk mengusung cabup tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain. Sedangkan di sisi lain, kesepakatan koalisi itu dibangun dalam rangka mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati pada pemikukada mendatang. Koalisi ini selanjutnya akan membentuk tim penjaringan cabup. Juru bicara koalisi sembilan parpol, Basuki Rachmat mengatakan, kesepakatan koalisi merupakan tindak lanjut kesepakatan koalisi empat parpol, yakni Hanura, NasDem, Gerindra, dan PPP. Setelah empat parpol sepakat berkoalisi, tiga parpol lain menyusul, yakni PD, PKS, dan PAN. “Nah, malam ini (Minggu) sembilan parpol sepakat menjalin koalisi dalam rangka Pilkada Banyuwangi,” ujar ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Banyuwangi tersebut. Menurut Basuki, setelah kesepakatan koalisi terjalin secara lisan Minggu malam, para pemimpin parpol peserta koalisi akan menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pada per-

temuan selanjutnya. “Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti penandatanganan MoU dan dilaporkan ke pengurus parpol tingkat provinsi dan pusat,” kata dia. Tahap berikutnya, pemimpin parpol peserta koalisi akan melakukan pembicaraan lebih lanjut menyangkut mekanisme mengusung cabup. Penentuan mekanisme mengusung cabup itu akan segera dilakukan mengingat waktu pelaksanaan Pemilukada Banyuwangi semakin dekat. Yang pasti, imbuh Basuki, di internal parpol peserta koalisi ada empat kandidat yang siap dimunculkan menjadi cabup. Empat kandidat tersebut di antaranya, Ketua DPC PKB Joni Subagio; Ketua DPD Golkar, Soemantri Sudomo; Ketua DPC PD Michael Edy Hariyanto’ dan Ketua DPD NasDem, Misbah Imam Subari. “Tetapi tidak tertutup kemungkinan ada kandidat lain yang akan kita usung sebagai cabup,” cetusnya. Ketua DPC Gerindra, Naufal Badri menambahkan, pihaknya ingin mengusung cabup yang berkarakter petarung dan siap membangun Banyuwangi lebih baik. Dia mengaku tidak ingin mengusung cabup yang hanya mengandalkan kekuatan finansial. “Banyak orang punya banyak uang, tetapi kalau tidak siap bertarung, pasti dia akan kalah,” terangnya. Menurut Naufal, secara pribadi, dia ingin cabup yang akan diusung koalisi sembilan parpol itu adalah orang yang bisa berbahasa Osing. “Saya kangen bupati yang bisa berbahasa asli Banyuwangi, ya-

kni Bahasa Osing. Sudah sepuluh tahun belakangan Banyuwangi tidak punya memimpin seperti itu (bisa berbahasa Osing),” tuturnya. Sementara itu, ketua DPD PKS, Mandiri Ratu Warang Agung mengatakan, dinamika pembahasan koalisi tersebut cukup dinamis. Menurut dia, parpolparpol yang akan berkoalisi itu sepakat akan melakukan komunikasi di internal parpol masingmasing terlebih dahulu, baik di internal pengurus parpol tingkat kabupaten, provinsi, maupun pengurus parpol tingkat pusat. Agung memaparkan, komunikasi di internal partai hingga tingkat provinsi atau pusat diperlukan mengingat bangunan koalisi tidak semata-mata dilakukan untuk kebutuhan tingkat kabupaten. “Harus diakui, pengurus parpol tingkat kabupaten merupakan kepanjangan tangan dari pengurus tingkat provinsi dan pusat. Itu juga menjadi pertimbangan kita berkoalisi dengan siapa?” paparnya. Agung menjelaskan, setelah berkomunikasi di internal parpol, selanjutnya pihaknya akan mempelajari draf koalisi tersebut. Jika draf koalisi sudah oke, penandatanganan MoU koalisi bisa dilakukan, sehingga kesepakatan koalisi tersebut bersifat final. “Kita masih menunggu komunikasi masing-masing partai terlebih dahulu. Kita menghormati masing-masing partai untuk membawa (rencana koalisi) ke pengurus tingkat lebih atas (pengurus tingkat provinsi dan pusat),” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Cendet ”Hercules” Ditawar Rp 7 Juta Sesama DM Saling Berbagi Informasi n BISA... Sambungan dari Hal 25

Tidak hanya sekadar kepuasan dan kebanggaan. Jika burung peliharaan sering menjuarai lomba, bisa membuat harga jual burung itu menjulang tinggi. Diperlukan ketekukan dalam menekuni hobi tersebut. Yang terpenting lagi, perlu pengetahuan cukup tinggi tentang burung. Jika semua sudah terpenuhi, pemilik burung bisa meraih laba dari hobi itu. Meski terkadang biaya pemeliharaan burung cukup tinggi, tapi hobi memelihara burung semakin hari makin banyak saja yang menggeluti. Hobi yang satu ini bisa dikatakan hobi yang tidak pernah mati. Nasir alias Acing warga Jalan Tidar, Kelurahan Pengantigan, Banyuwangi, misalnya. Sudah dua tahun lamanya dia menggeluti dunia burung berkicau. Namun, menurutnya, karena sudah menjadi sebuah hobi,

memelihara burung bisa dikatakan sebagai makanan seharihari. ”Burung ini ibarat istri kedua saya,” kata Acing. Karena sudah hobi, di Base Camp Ao’x Acing SF di rumahnya terdapat berbagai macam jenis burung berkicau yang dia pelihara. Ruang tamu rumahnya pun penuh kurungan yang menggelantung di atas plafon. Yang pasti di setiap kurungan terdapat satu jenis burung. ”Ada 15 burung, jenisnya cendet, cucak ijo, lovebird, dan kenari. Semua burung siap lomba,” terang Acing. Dia tidak memungkiri bahwa burung yang sering memenangkan lomba akan bernilai jual cukup tinggi. Semakin banyak sertifikat dan piala yang diterima burung, semakin mahal harga burung itu. Harganya juga bermacammacam, mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 50 juta. Apalagi, kalau burung-burung tersebut sering memenangkan lomba skala nasional, bisa lebih lagi harganya. ”Cendet sekitar Rp 10 juta harga

jualnya, lovebird Rp 15 juta, dan kenari Rp 5 juta. Cucak ijo bisa sampai Rp 50 juta lho,” jelas pria berambut kuncir itu. Mengapa burung jenis cucak ijo memiliki harga jual sampai puluhan juta rupiah? Acing menjelaskan, cucak ijo memiliki banyak kelebihan dari segi suara. Dia bisa menirukan banyak suara burung lain. Selain itu, cucak ijo mempunyai kicauan luar biasa jika dilombakan. ”Lomba burung itu tidak hanya pada kicauan, tapi juga gerakan burung. Show cucak ijo ini juga bagus. Istilahnya ngentrok jambul, itu yang bikin mahal,” timpal Mada, 24, anak Acing. Acing mencontohkan burung jenis cendet miliknya. Sudah ada sekitar 20 lebih sertifikat juara yang didapat burung cendet miliknya tersebut. Banyaknya sertifikat yang diraih cendet miliknya itu membuat banyak orang yang menawar burungnya itu dengan harga tinggi. ”Cendet saya ini saya beri nama ”Hercu-

les”. Dulu belinya cuma Rp 500 ribu. Karena sering menang lomba, terakhir ada yang nawar Rp 7 juta, tapi saya masih belum melepas “Hercules” ini,” tutur bapak lima anak itu. Tidak hanya membuat daya jual burung menjadi tinggi. Seringnya burung menjuarai lomba juga menyebabkan nama burung tersebut menjadi tenar. Yang pasti, dalam setiap perlombaan, pemilik burung lain keder jika mengetahui burung yang dilombakan sering menang lomba. Di sinilah gengsi mulai dipertaruhkan. Pemilik burung yang sering memenangkan lomba lebih memiliki rasa percaya dibandingkan pemilik burung yang belum pernah menjuarai perlombaan. ”Hercules saya itu sudah terkenal namanya di kalangan pencinta burung sampai ke Bali. Pencinta burung lainnya banyak yang minder kalau cendet saya ikut perlombaan. Di situlah gengsi mulai dipertaruhkan,” pungkas Acing. (aif)

n PERSEGI... Sambungan dari Hal 29

Saya berharap semakin banyak club DM yang terbentuk di Banyuwangi. Dengan dukungan sebaya sesama penderita DM akan meningkatkan semangat sesama penderita DM untuk saling mengingatkan dalam olahraga bersama, rutin minum obat, rutin periksa dan bisa sa-

ling berbagi informasi dan pengalaman,” ungkap dr Yuwono, dalam sambutannya. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, pengukuran gula darah, pengukuran kepadatan tulang serta konseling gizi bersama ahli-ahli gizi yang tergabung dalam Persagi DPC Banyuwangi. Ketua Persagi DPC kabupaten Banyuwangi Sri Sapto Wibowo,

SKM menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai kegiatan promotif untuk memberikan informasi pengetahuan seputar gisi dan kesehatan yang berhubungan dengan DM. Juga memperbaiki pola makan pasien sesuai pengaturan diet DM yang dilakukan oleh ahli gizi dan memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang modivikasi menu untuk penderita DM. (*/als)

Hari Ini Final Tingkat SMP n SMAN 1... Sambungan dari Hal 34

Apa pun hasilnya, kedua tim tetap lolos ke babak berikutnya. Hanya saja, hasil laga akan menentukan posisi juara dan runner up grup. SMPN 1 Siliragung menembus partai puncak setelah mengandaskan tim SMPN 1 Tegaldlimo dengan skor 3-2. Tim SMPN 1 Cluring sukses melewati ha-

dangan tim SMPN 2 Siliragung dengan skor meyakinkan 3-1. Di tingkat SD, SDN 1 Sembulung memastikan juara grup setelah mengandaskan SDN 1 Keradenan dengan skor tipis 1-0 dalam laga kemarin. Meski kalah, SDN 1 Keradenan berhak melaju ke babak utama dengan posisi runner up. Sebelumnya, SDN 1 Keradenan sukses mempermalukan SDN 1 Purwoharjo dengan skor 3-1.

Sementara itu, SDN 1 Sembulung terlihat perkasa saat melibas tim SDN 2 Bulurejo dengan skor mencolok, 10-0. Ketua panitia pelaksana zona III, Katiran mengungkapkan, pertandingan final akan digeber di hari yang berbeda. Final tingkat SMP dan SMA akan tanggal 3 Maret. “Besok (hari ini) final pertama tingkat SMP kemudian dilanjutkan SMA,” tandasnya kemarin. (ton/c1/als)


RADAR BANYUWANGI

36

Jawa Pos Selasa 3 Maret 2015

KEMENPAR BANTU Rp 1,5 MILIAR Kementerian Pariwisata all out mendukung promosi pariwisata Banyuwangi dengan dana Rp 1,5 miliar. Dana itu akan difokuskan untuk mempromosikan Banyuwangi Festival (B-Fest) 2015, terutama untuk kegiatan atraksi wisata berskala besar seperti Festival Gandrung Sewu, International Tour de Banyuwangi Ijen, dan Banyuwangi Ethno Carnival.

K

ita bantu promosi di atraksi wisata yang bisa tarik perhatian wisatawan dalam skala besar, baik wisatawan asing maupun domestik,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat peluncuran B-Fest 2015 di Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Jakarta Sabtu (28/2). Banyuwangi Festival adalah agenda wisata tahunan yang digelar sejak 2012. Dalam setahun, terdapat lebih dari 30 even wisata, mulai wisata budaya hingga olahraga (sport tourism). Arief memuji inisiatif Banyuwangi yang dalam tiga tahun terakhir rutin menghelat berbagai atraksi wisata. Semakin banyak daerah punya inisiatif menggelar atraksi wisata, pengembangan dunia pariwisata nasional bakal semakin cepat. Arief menyadari promosi masih menjadi kendala. Tidak hanya bagi daerah, pemerintah pusat juga mempunyai banyak keterbatasan dalam melakukan promosi wisata. Saat ini memang ada sarana promosi melalui media sosial yang pada dasarnya cukup murah bahkan gratis. Namun, tetap dibutuhkan tim yang kuat dengan biaya yang tak sedikit. Adapun promosi iklan, baik di media maupun iklan luar ruang, juga memerlukan biaya besar. Demikian pula aktivasi melalui even di berbagai tempat publik butuh biaya yang tak murah. “Promosi ini penting. Kalau ada yang bilang potensi destinasi itu tak perlu dipromosikan, berarti orang itu pemahamannya inward looking. Malaysia, Thailand, Tiongkok, dan Singapura; promosi besar-besaran,” tutur mantan dirut PT. Telkom tersebut. Karena itu, lanjut Arief, apa yang sudah dilakukan Banyuwangi dalam

mengembangkan pariwisata perlu didorong lebih kuat melalui promosi yang masif. “Kementerian Pariwisata punya jaringan. Kami siapkan dananya juga. Saya janji jika tahun ini Banyuwangi tampil lebih bagus dengan semakin banyak wisatawan yang datang, tahun depan saya naikkan fasilitas promosinya,” ujarnya. Arief juga berharap pariwisata bisa menjadi leading sector di Banyuwangi yang dipadukan dengan sektor pertanian. “Leading sector berarti semua ikut mendukung. Dinas Pekerjaan Umum bangun jalannya, dinas lain bantu pengembangan kerajinan rakyatnya dan sebagainya,” jelas Arief. Khusus wisata minat khusus, seperti petualangan, pendekatannya berbeda. Misalnya, kondisi jalan dibiarkan apa adanya. Bahkan, diperlukan kendaraan untuk melintasi sungai demi memacu adrenalin wisatawan. “Karena pariwisata itu ada segmen pasarnya masing-masing,” ujarnya. Bupati Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas fasilitas yang diberikan Kementerian Pariwisata tersebut. Anas berjanji pengembangan wisata di Banyuwangi akan terus didorong. Demi menjamin keberlanjutannya, akan disusun peraturan daerah (perda) terkait pariwisata. Sehingga, kebijakannya bisa berkesinambungan meski kelak pemimpin daerah berganti. “Kami berterima kasih kepada Pak Arief Yahya yang terus mendukung pengembangan pariwisata daerah. Pariwisata membantu menggerakkan ekonomi Banyuwangi. bahkan, sektor ini lebih cepat memutar roda ekonomi dibanding sektor lain, seperti industri,” ujar Anas. (c1/afi)

Atraksi Wisata Dapat Promosi Kemenpar n Festival Gandrung Sewu n International Tour de Banyuwangi Ijen n Banyuwangi Ethno Carnival

ANGKAT NAMA BWI: Putri Indonesia, Bupati Abdullah Azwar Anas, Menteri Pariwisata AriefYahya dan desainer batik Priscilla Saputro usai promosi potensi batik Banyuwangi.

MENDUNIA: Peserta BEC 2014 diapit Miss Sport Tourism, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Bupati Abdullah Azwar Anas dan Putri Pariwisata Indonesia.

KENALKAN: Ny Dani Abdullah Azwar Anas mengunjungi salah satu stand batik Banyuwangi di arena Indonesian Fashion Week 2015.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.