Radar Banyuwangi | 3 Mei 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SABTU 3 MEI TAHUN 2014

KUCUR

NGOPAI

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 33

Layanan Kir Molor 2 Jam

M. AAN NUGROHO

Keranjingan Hobi Baru TENTOR KPP Pratama Banyuwangi M. Aan Nugroho, 39, sedang gandrung hobi fotografi. Meski baru kenal dunia fotografi dua tahun lalu, semangatnya menguasai teknik fotografi sangat menggebu. Selain bergabung dalam komunitas fotografer, dia juga ngangsu ilmu kepada seorang fotografer profesional. Aan mengaku banyak manfaat yang didapat lewat hobi tersebut. Selain menambah pengalaman, dia juga bisa kenal orang-orang baru. Banyak pula momen berharga yang disimpan lewat sebuah gambar. ‘’Hobi fotografi memang nggak ada matinya. Hunting foto bareng teman-teman atau ikut satu komunitas fotografi bisa menambah pengalaman, sekaligus tambah pengetahuan Petentang teknik,” kata pria yang tinggal di Pe itu. (*/c1/bay) rum Kebalenan,, Banyuwangi, itu.(*/c1/bay)

■ Gara-gara Oknum Pegawai Tidak Ngantor BANYUWANGI - Penumpukan kendaraan niaga jenistruk,minibus,danpikap,terjadidihalamanparkir UnitPemeriksaanUjiKelayakan Kendaraan Bermotor (Kir) Dinas Perhubungan Komunikasi dan In-

formatika (Dishubkominfo) Banyuwangi kemarin (2/5).Para sopir dan pemilik kendaraan bak terbuka itu harus rela menunggu lama sebelum mendapatkan pelayanan Kir ■ Baca Layanan...Hal 43

NIKLAAS ANDRIES / RaBa

MULAI NORMAL: Kendaraan antre menuju ruang uji teknis Unit Kir Dishubkominfo Banyuwangi siang kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

Temukan Trauma Pipi dan Mata Kanan Tengkorak dilakukan pukul 10.00 di ruang Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan kemarin, diperoleh beberapa informasi menarik terkait kepala Eni Marfuah. Informasi itu, di antaranya sudah hampir bisa dipastikan bahwa batok kepala itu berjenis kelamin perempuan. Itu berdasar tulang dahi dan hidung yang memiliki lengkungan khusus. Lengkungan itu sering kali diidentifikasi sebagai ciri-ciri tempurung kepala perempuan. Selain

unu emb h

an

P

BANYUWANGI - Penemuan tengkorak di dam Dusun Kabat Mantren, Desa/Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Kamis lalu (1/5) langsung menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Demi melengkapi hasil pemeriksaan tubuh korban mutilasi, Eni Marfuah, tim forensik yang terdiri atas dokter RSUD Blambangan dan Polres Banyuwangi melakukan otopsi kepala yang diduga kepala korban tersebut. Berdasar pemeriksaan yang

Keluarga Eni Mengaku Lega

itu, tim forensik juga menguak fakta baru bahwa kemungkinan kuat pemilik tempurung kepala itu masih berusia muda. “Pemilik tempurung kepala itu masih cukup muda. Itu tampak dari susunan gigi, yakni belum semua bagian gigi tumbuh,” beber dr. Solahudin yang melakukan otopsi tengkorak tersebut kemarin ■

SEMENTARA itu, kabar penemuan kepala Eni Marfuah juga sampai kepada pihak keluarga. Begitu dievakuasi, ibu dan bapak korban langsung mengawal tengkorak yang diduga milik anaknya tersebut ke rumah sakit. Mereka secara khusus mengaku lega karena potongan kepala anaknya yang hilang selama ini ketemu. Imbawati, ibu korban,

Baca Temukan...Hal 43 OTOPSI: dr. Solakhudin (kiri) me me riksa tengkorak Eni Marfuah di ruang Instalasi Kedokteran Kehakiman RSUD Blambangan Banyuwangi siang kemarin.

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

mengaku lega atas ditemukannya potongan kepala anaknya tersebut. Rencananya, usai diotopsi, pihak keluarga berencana segera memakamkan kepala tersebut menjadi satu dengan tubuh Eni. “Nanti dibongkar laludikuburjadisatudengan tubuhnya,” akunya. Atas kasus itu, Imbawati mengaku tidak memiliki firasat apa pun ■

IBU KORBAN: Imbawati

Baca Keluarga...Hal 43

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

HARDIKNAS

Dua Bulan Entaskan 11.000 Buta Aksara BANYUWANGI - Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan Taman Blambangan Banyuwangi diwarnai sesuatu yang benar-benar berbeda pagi kemarin (2/5) ■ Baca Dua...Hal 43

Masuk Kelas, lalu Berbagi Kiat Sukses BANYUWANGI - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2014 kali ini menjadi hari yang sangat spesial bagi siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Banyuwangi. Betapa tidak, Bupati Abdullah Azwar Anas menyempatkan diri mengajar sekaligus

GURU SPESIAL: Bupati Anas mengajar siswa MAN Banyuwangi kemarin.

memompa semangat para siswa kelas X dan XI sekolah tersebut kemarin (2/5). Awalnya kegiatan di lantai dua sekolah tersebut terkesan hambar. Bukan hanya kalangan siswa, Anas pun terkesan kaku saat mengajar ■ Baca Masuk...Hal 43

SIGIT HARIYADI/RaBa

Cerita Penyandang Buta Aksara yang Kini Telah Melek Aksara

Mau Belajar Biar Bisa Jawab Pertanyaan Cucu Di usia yang sudah tak muda lagi, niat Muawanah, 69; Asriya, 62; Hariani, 44; Prihati, 43; dan Patema, 55, belajar baca-tulis ternyata masih sangat tinggi. Alasannya sederhana, mereka ingin bisa menjawab saat cucu bertanya tentang huruf dan angka. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi LANGIT di atas kota Banyuwangi dan sekitarnya begitu cerah Jumat pagi (2/5). Dalam kondisi demikian, ribuan siswa, mahasiswa, dan kalangan pendidik, begitu khidmat mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan

http://www.radarbanyuwangi.co.id

SIGIT HARIYADI/RaBa

SEMRINGAH: (dari kiri) Muawanah, Asriya, Hariani, Prihati, dan Patema, menunjukkan surat keterangan melek aksara (Sukma) di Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin.

Nasional (Hardiknas) 2014 di Lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi.

Tepat di depan ribuan peserta upacara, tepatnya di atas panggung yang

biasa dijadikan lokasi pertunjukan kesenian daerah, terdapat objek berbentuk oval tertutup kain warna biru. Di depan objek tersebut terdapat tombol warna merah yang terletak di atas meja warna hijau. Usai upacara, Bupati Abdullah Azwar Anas didaulat menekan tombol tersebut. Dengan didampingi Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko dan sejumlah anggota forum pimpinan daerah (forpimda), Bupati Anas langsung menekan tombol warna merah itu. Seketika suara sirine terdengar. Saat sirine meraung, kain penutup objek berbentuk setengah oval itu tersibak ke atas. Uniknya, tiba-tiba muncul lima perempuan dari dalam objek tersebut ■

Layanan kir kendaraan molor dua jam Dalam rangka Harpitnas

Dua bulan entaskan 11.000 buta aksara Genap setahun, nanti bisa-bisa merambah kabupaten tetangga

Baca Mau...Hal 43

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR GENTENG

34

R A D A R

AGENDA KOTA

Jawa Pos

Sabtu 3 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Eks Kepala UPTD Pendidikan Digerebek

Pameran Hasil Karya Pendidik PAMERAN pendidikan hasil karya para pendidik, hari ini pukul 08.00 akan dibuka. Pameran yang juga diisi dengan gebyar pentas seni anak usia dini (AUD) ini, digelar di lapangan Kecamatan Giri.(*)

Dipergoki Sedang Indehoi dengan Janda di Kamar Kos

Wabup Yusuf Buka Baksos Unair

GAMBIRAN - Pensiunan kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Siliragung berinisial JN mendapat kado istimewa pada Hari Pendidikan. Pria paro baya itu digerebek menantu beserta warga saat berduaan dengan janda

WAKIL Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko hari ini akan membuka kegiatan bakti sosial Universitas Airlangga (Uniar) Surabaya di lapangan Kelurahan/Kecamatan Kalipuro. (*)

di tempat kos di belakang Kantor Pos Jajag, Kecamatan Gambiran, kemarin malam. Penggerebekan itu menggegerkan para penghuni tempat kos dan warga sekitar. Apalagi, aparat kepolisian dari Polsek Gambiran yang mendapat laporan datang ke lokasi kejadian. “Ada warga yang lapor, kita langsung meluncur,” cetus Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Masud. Dalam penggerebekan itu, JN bersama

kekasih gelapnya yang diduga mantan guru TK di Kecamatan Siliragung itu langsung digelandang ke Mapolsek Gambiran. “Yang laki-laki (JN) dan perempuan kita bawa ke polsek untuk diperiksa,” terang kapolsek. Hanya saja, lanjut dia, dugaan perselingkuhan itu tidak sampai diproses hukum. Sebab, istri JN datang ke polsek dan memaafkan suaminya. “Istri JN minta diselesaikan secara kekeluargaan, dan minta tidak diproses. Kita lakukan pembinaan saja,” ungkapnya. (azi/c1/abi)

Desy Education Diklat dan Test Toefl di Situbondo PENDIDIKAN dan Pelatihan (Diklat) yang dilanjutkan Test TOEFL , akan diselenggarakan pada hari Kamis, 15 Mei 2014 pukul 15.30 WIB hingga selesai. Kegiatan ini digelar di Minihall Hotel Rosali Situbondo, Jalan Raya PB. Sudirman 52 Situbondo. Setiap peserta memperoleh full fasilitas seperti materi test taker handbook, CD Listening, sertifikat, dan cofee break. Biaya pendaftaran hanya Rp. 150.000. Untuk Informasi lengkap hubungi TOEFL Test Center, Desy Education HP. 085258036777, 085232768999, PIN BB 2939D6E2, 740EB849, email : desy.education@ yahoo.co.id, segera pesan tempat sekarang juga karena pendaftaran ditutup tanggal 7 Mei 2014. (*)

KRIMINALITAS

ABDUL AZIZ/RaBa

ABDUL AZIZ/RABA

PALSU: Gelang emas palsu yang akan digadaikan diamankan di Polsek Sempu.

ISTIGHOTSAH: Tenaga honorer K2 menggelar istighotsah di Masjid Ibnu Sina, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, kemarin.

Ribuan Honorer K2 Gelar Istighotsah

Sindikat Penggadai Emas Palsu Ditangkap

GENTENG - Sekitar seribu tenaga honorer kategori dua (K2) yang belum lolos perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2014 itu menggelar istighotsah di Masjid Yayasan Ibnu Sina, Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, kemarin. Kegiatan doa bersama itu digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Selain itu, mer-

SEMPU - Diduga akan melakukan penipuan dengan modus menggadaikan perhiasan palsu di kantor Pegadaian Kecamatan Sempu, Nike Nur Islami, 27, warga Desa Grujukan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, ditangkap anggota polsek setempat kemarin Guna menjalani pemeriksaan, anggota sindikat jaringan penggadai emas palsu itu sementara harus mendekam di ruang tahanan mapolsek. Barang bukti (BB) berupa dua gelang yang diduga palsu juga diamankan di polsek. “Tersangka dan BB kita amankan di polsek,” cetus Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Sempu AKP Toha Choiri. Aksi kejahatan yang dilakukan ibu muda satu anak itu berawal saat Nike datang ke kantor Pegadaian Gendoh, Kecamatan Sempu, diantar Supriyadi, temannya yang juga warga Kabupaten Bondowoso, naik mobil Daihatsu Xenia warna putih. “Saya disuruh Supriyadi menggadaikan dua gelang emas,” terang Nike Nur Islami. Di kantor pegadaian itu, jelas dia, dua gelang emas yang disodorkan dicek petugas. Hasil pemeriksaan, ternyata kedua perhiasan itu merupakan emas palsu. “Tidak lama kemudian, polisi datang dan saya ditangkap,” katanya. Supriyadi yang sebelumnya nongkrong di mobilnya yang diparkir di depan kantor pegadaian langsung kabur begitu melihat polisi datang. Polisi pun gagal memburunya. “Saya juga ditipu Supriyadi,” dalih tersangka. Tersangka mengaku kenal Supriyadi sekitar dua bulan lalu. Dirinya kenal saat menjual cincin di sebuah toko emas di wilayah Kabupaten Bondowoso. “Dia itu makelaran di toko emas Bondowoso,” ungkapnya. Setelah perkenalan tersebut, lanjut dia, dirinya sering berkomunikasi via hand phone (HP). Sebelum menggadaikan dua gelang emas palsu di Pegadaian Gendoh, dirinya diajak menggadaikan emas di Bali. “Di Bali dua kali dan dapat uang,” sebutnya. Nike mengaku terpaksa menjalankan pekerjaan atas ajakan Supriyadi itu karena membutuhkan uang untuk biaya hidup sehari-hari. Sebab, sejak tiga tahun lalu suaminya yang bekerja di Malaysia tidak ada kabar. “Saya butuh uang,” ujarnya. (azi/c1/abi)

eka berharap melalui istighotsah akan segera diangkat menjadi CPNS. “Dalam istighotsah ini kita juga menampung aspirasi para tenaga K2,” terang pengasuh Yayasan Ibnu Sina yang juga Ketua PCNU Banyuwangi H. Masykur Aly. Para tenaga honorer K2 itu, terang dia, mengeluh karena tidak lolos seleksi CPNS beberapa waktu lalu. Mereka gelisah karena diduga ada yang ti-

dak beres dalam proses seleksi. “Ada yang tidak memenuhi syarat, tapi lolos seleksi,” katanya. Para tenaga honorer K2 itu, terang dia, awalnya akan menggelar demo besarbesaran di Kabupaten Banyuwangi. Tetapi, setelah diberi saran, mereka memilih menggelar istighotsah bersama. “Saya berharap para tenaga honorer K2 ini tidak terlalu menyesali, meski belum

lolos seleksi CPNS,” harapnya. Masykur mengajak para tenaga honorer K2 lebih besar hati bahwa bekerja hanya mengharap rida Allah. Itu seperti yang ditanamkan para orang tua di negeri Jepang. “Warga Jepang maju pesat karena warganya diyakinkan bahwa yang mereka dilakukan semata demi dewa yang mereka yakini,” ungkapnya. (azi/c1/abi)

Ngentit Uang Pabrik, Diringkus Polisi MUNCAR - Diduga mengutil uang pabrik, WR, 38, asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, ditangkap anggota polsek setempat. Tersangka sementara harus tinggal di ruang tahanan polsek untuk menjalani pemeriksaan. WR ditangkap polisi karena diduga mengambil uang hasil penjualan pabrik es milik YP, 38, warga Dusun Krajan, Desa Tembokrejo. “Tersangka karyawan pabrik es tersebut,” terang Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini. Aksi kejahatan yang dilakukan tersangka terjadi Senin (22/4) lalu. Sekitar pukul 12.00, perusahaan kehilangan uang hasil penjualan es senilai Rp 52 juta. “Korban lapor ke polsek dan kita langsung menyelidiki,” katanya. Sebelum menahan tersangka, aparat kepolisian memeriksa sejumlah saksi, termasuk pelaku. Meski sempat mengelak sebagai pelaku, karyawan nakal itu akhirnya mengakui telah mengambil uang milik juragannya tersebut. “Prosesnya panjang. Setelah memeriksa para saksi, kami tetapkan dia (WR) sebagai tersangka,” ungkapnya. (sli/c1/abi) Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Jawa Pos Sabtu 3 Mei 2014 R A D A R

B A N Y U W A N G I

Timsel Lakukan Uji Publik Untuk Menjaring 10 Besar Calon Anggota KPU

GALIH COKRO/RaBa

SERIUS: Calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi mengikuti seleksi tes tulis di Aula Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu.

BANYUWANGI - Tim seleksi (timsel) calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU ) Banyuwangi akan melakukan uji publik terhadap calon yang lolos 20 besar. Timsel akan meminta publik untuk ikut memberikan masukan dan pendapat jika nama-nama yang lolos 20 besar itu tidak sesuai ketentuan. Ketua Timsel KPU dr. Taufiq Hidayat mengatakan, setelah tes tulis, tes kesehatan, dan tes psikologi rampung, timsel akan menyaring peserta menjadi 20 terbaik. Setelah 20 terbaik ditetapkan, timsel akan mengumumkan secara terbuka agar diketahui masyarakat umum. Dari pengumuman 20 besar nama calon yang lolos itu, kata Taufiq, warga diberi hak menyampaikan catatan masa lalu calon yang tidak sesuai ketentuan. Selama ini timsel sudah sangat selektif menjaring nama-nama sesuai syarat yang berlaku. “Sebagai menyempurnakan kerja timsel, kita minta masukan dan pendapat masyarakat luas,” ungkap Tau-

fiq kemarin (2/5). Catatan yang disampaikan publik itu, kata Taufiq, akan ditindaklanjuti untuk membuktikan kebenarannya. Jika masukan yang disampaikan publik itu benar dan didukung bukti-bukti, maka akan menjadi catatan timsel dalam tahap berikut. Salah yang menjadi fokus timsel adalah independensi calon. Jika masyarakat mengetahui ada calon yang lolos 20 besar sebagai partisan partai politik (parol), maka bisa menyampaikan pendapat kepada timsel. Mantan aktivis parpol boleh maju sebagai calon anggota KPU apabila sudah mengundurkan diri setidak-tidaknya lima tahun yang dibuktikan surat pernyataan dari pimpinan parpol masing-masing. Saat ini 45 calon anggota KPU sudah menjalani tes kesehatan di RSUD Blambangan kemarin. Tes kesehatan hari pertama dilakukan tes kejiwaan oleh tim kedokteran RSUD Blambangan. Pada tahap kedua akan dilakukan tes kesehatan fisik dan pemeriksaan bebas narkoba. Calon yang kedapatan tidak bersih dari penyalahgunaan narkoba, maka sudah dipastikan akan gagal menembus 20 besar. (c1/afi)

21 Anggota Dewan Tumbang Gagal Perpanjang Jabatan Periode Kedua BANYUWANGI - Puluhan calon anggota legislatif (caleg) incumbent Banyuwangi dipastikan terlempar dari gedung wakil rakyat. Dari 50 anggota DPRD hasil Pemilu 2009, 42 orang maju lagi sebagai caleg dan delapan lain memutuskan pensiun. Dari 42 orang caleg incumbent itu, 21 sudah dipastikan melenggang kembali ke gedung wakil rakyat yang ber-

lokasi di Jalan Adi Sucipto itu. Hanya saja, tidak semua 21 orang itu masuk lagi ke gedung dewan Kota Gandrung. Beberapa orang berpindah tugas ke DPRD Jatim di Surabaya. Dari 42 wakil rakyat itu, ada yang maju lagi sebagai caleg DPRD Jatim dan DPR RI. Empat anggota DPRD, Hermanto, Sudjarwo Arkat (PDIP), H. Fauzan, dan Hj. Nasiroh (PPP), maju sebagai caleg DPRD Jatim. Dua orang, Adil Ahmadiyono (PD) dan Dadang Wahyu (PDIP), mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dapil III Jatim.

Dari empat caleg DPRD Jatim, hanya Sudjarwo dan Fauzan, yang lolos ke gedung DPRD Jatim. Dua caleg lain kandas karena perolehan suaranya tidak memenuhi bilangan pembagi pemilih (BPP). Sementara itu, perolehan suara dua partai itu hanya bisa mengantarkan masing-masing satu caleg. Adil dan Dadang nasib politiknya sama dengan dua rekannya yang maju di DPRD Jatim, Hermanto dan Nasiroh. Keduanya kandas melenggang ke Senayan, Jakarta. Raihan suara

dua politisi itu tidak cukup untuk mendapat tiket kursi DPR RI. Sedangkan 15 anggota dewan lain berusaha mengulang sukses Pemilu 2009 dengan maju lagi sebagai caleg DPRD Banyuwangi. Hanya saja, sukses yang diraih pada pemilu lima tahun silam tidak berbanding lurus dengan hasil Pemilu 2014. Para politis DPRD yang akan pensiun bulan Agustus 2014 itu tampaknya harus mengakui keunggulan para juniornya. Seperti yang dialami caleg in-

Penetapan Caleg Terpilih 12 Mei 2014 BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi segera menggelar rapat pleno penetapan alokasi kursi dan caleg terpilih. Rapat pleno yang akan melibatkan partai politik (parpol) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) itu akan digelar 12 Mei 2014. Sedianya, rapat pleno penetapan caleg terpilih dilakukan 11 Mei. Namun, karena tanggal itu bertepatan dengan tanggal merah, maka KPU memutuskan menggelar pleno penetapan. “Sesuai peraturan KPU, tenggang waktu penetapan 11 hingga 13 Mei. Kita memilih tanggal 12 Mei,” ungkap Ketua KPU, Syamsul Arifin. Pengurus parpol peserta pemilu sengaja dilibatkan dalam rapat pleno itu. Agenda rapat pleno tersebut, selain penetapan alokasi kursi dan caleg terpilih, KPU juga menjadwalkan penyerahan pemberitahuan resmi hasil penetapan alokasi kursi dan caleg terpilih setiap parpol. Dalam pemberitahuan secara tertulis itu, ungkap Syamsul, KPU juga akan menyerahkan SK penetapan 50 caleg terpilih kepada masing-masing parpol. Walau sudah ditetapkan dalam bentuk SK, tapi pelu-

GALIH COKRO/RaBa

RAPAT PLENO KPU: Pengurus partai politik peserta pemilu mengikuti proses rekapitulasi suara di Gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi beberapa waktu lalu.

ang berubah masih ada. “Tergantung hasil putusan PHPU (perselisihan hasil pemilihan umum, red) di MK. Jika ada pihak yang tidak puas dengan hasil penetapan KPU, maka bisa menempuh proses hukum di MK,” tegas Syamsul. Proses penetapan caleg terpilih akan diawali penetapan jumlah bilangan pembagi pemilih (BPP) di masing-masing daerah pemilihan (dapil). Rumus penetapan BPP adalah jumlah suara sah dibagi jumlah kuota kursi di masing-masing dapil.

Setelah penetapan BPP, KPU akan menghitung perolehan suara parpol yang memenuhi BPP. Parpol yang suaranya memenuhi BPP, maka caleg dengan perolehan suara terbesar secara otomatis ditetapkan sebagai caleg terpilih. Jika setelah penghitungan suara parpol yang penuhi BPP masih ada sisa kursi yang belum terbagi, maka dilakukan penghitungan tahap dua. Penghitungan tahap dua dilakukan terhadap sisa suara parpol. Dalam tahap tersebut, parpol yang memiliki sisa suara paling besar berhak mengisi kursi tersisa. Penetapan caleg terpilih diambil dari caleg yang memiliki

suara paling tinggi. “Jika ada caleg yang memenuhi BPP, maka otomatis jadi caleg terpilih. Jika tidak ada yang memenuhi, maka caleg dengan perolehan paling besar ditetapkan jadi caleg terpilih,” jelas Syamsul. Pengajuan permohonan SK, lanjut Syamsul, menunggu hasil putusan PHPU di MK. Jika penetapan caleg terpilih tidak ada yang dibawa ke MK, maka SK penetapan itu akan diserahkan ke sekretariat DPRD. “Proses permohonan SK pengesahan anggota DPRD hasil Pemilu 2014 kita berkoordinasi dengan Pemkab Banyuwangi dan sekretariat DPRD,” tambah Syamsul. (c1/afi)

cumbent Partai Amanat Nasional (PAN), Juwaini. Ketua DPD PAN Banyuwangi itu takluk dengan caleg pendatang baru, Sugiarto, yang berhasil mengumpulkan 2.921 suara. Juwaini hanya mampu meraih

2.109 suara. Hal yang sama juga dialami caleg incumbent Partai Demokrat daerah pemilihan (dapil) I, Tituk Indar Isworowati dan H .Verdyanto Wellya. Kedua caleg itu tersingkir kare-

na perolehan suaranya kalah dengan caleg pendatang baru, Wendriawanto, yang sukses mengumpulkan 2.781 suara. Tituk dan Verdiyanto hanya dapat 2.363 dan 1.2296 suara n Baca 21 Anggota...Hal 43


BERITA UTAMA

36

R A D A R

Jawa Pos

3 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Ibu Muda Coba Bunuh Diri PURWOHARJO - Seorang perempuan muda bikin heboh warga di sekitar jembatan Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, siang kemarin. Perempuan bernama Sinta Alvia Dewi, 24, itu hendak terjun ke Sungai Setail, desa setempat. Beruntung aksi nekat warga Dusun Sidoagung, Desa Karetan, itu cepat diketahui warga. Melihat ada seorang perempuan berdiri di atas jembatan sebelah utara pasar Purwoharjo, warga berusaha mencegahnya.DengancepattubuhSinta

diturunkan dari atas jembatan lalu dibawa ke Mapolsek Purwoharjo. Tak pelak, aksi nekat perempuan kelahiran 13 Maret 1990 itu sempat memacetkan arus lalu lintas jurusan Benculuk-Purwoharjo. Warga yang melintas di jalur tersebut ingin melihat langsung siapa wanita yang hendak bunuh diri tersebut. Kapolsek Purwoharjo AKP Tri Joko mengatakan, aksi nekat dipicu masalah keluarga. Perempuan itu mengalami tekanan setelah mengetahui mantan sua-

minya membawa pergi anaknya yang masih kecil ke Kalimantan. “Anaknya dibawa suami ke Kalimantan lewat Blimbingsari. Anggota mengejar, namun sudah tidak bisa,” ungkap Tri Joko. Dia menambahkan, kasus ini ditangani secara kekeluargaan. Pihak keluarga dari kedua belah pihak telah melakukan kesepakatan bersama di Polsek Purwoharjo. Pihak keluarga laki-laki berjanji akan memulangkan anaknya dalam waktu seminggu. (sli/c1/aif)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Kijang Innova •

• Honda Jazz •

• Nissan Evalia ‘12 •

Dijual Kjg Innova EXW41 tahun 05/08/010 silver mtl hrg 126/176/198 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/strem GE8 1.5 SMT tahun 012/03 putih mutiara hrg 185/115 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Evalia 1.5 4x2 MT tahun 012 putih hrg 156 juta nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Nissan Grand Livina •

• Toyota Avanza •

• Nissan Grand Livina •

Dijual Grand Livina SV tahun 013/08/011 putih/silver hrg 136/142,5/155 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual New Avanza 1.3E MT tahun 010/04 abu2 mtl hrg 107,5/111,5/137,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Saatnya Punya Nissan G. Livina DP Ringan & Harga Spesial Big Sale !!! Hub: Andi 081359944425

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

DEMI KESEHATAN: Petugas Puskesmas saat memeriksa kesehatan para waria di Ruko Kebalenan, Jalan Brawijaya, Banyuwangi.

Waria Sukarela Periksakan Darah BANYUWANGI - Ancaman infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS masih menjadi momok dan bahaya laten bagi masyarakat Banyuwangi saat ini. Selain jumlah penderitanya terus bertambah, kesadaran untuk memeriksakan diri dan melakukan penanganan medis sejak dini menjadi kunci dalam mencegah penyakit

mematikan tersebut. Kesadaran inilah yang rupanya dimiliki oleh kelompok risiko paling tinggi terkena IMS dan HIV/ AIDS. Dalam sebuah acara pertemuan rutin, komunitas yang didominasi kalangan waria ini secara sadar memeriksakan dirinya atas potensi penyakit tersebut. Dikemas dalam acara santai, sekitar 34 orang memeriksakan

darah di Ruko Kebalenan, Jalan Brawijaya, Banyuwangi. Petugas medis dari Puskesmas Sobo menjadi fasilitator dari kemauan puluhan waria ini. Mereka tanpa ada paksaan memeriksakan diri atas potensi penyakit tersebut. “Semua ini atas kesadaran mereka. Tidak ada paksaan saat pemeriksaan ini,” ujar Erna Agustina, manajer

Program KPA Banyuwangi. Dia menambahkan, kegiatan pertemuan ini merupakan agenda rutin. Selain menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan komunikasi antar mereka. Kegiatan ini juga diisi dengan pemeriksaan darah bagi kelompok yang masuk kategori tinggi terkena infeksi HIV/AIDS. (nic/c1/aif)

Mebel-Elektronik Bang Hasyim Laris Manis GENTENG – Memasuki libur sekolah dan menyambut tahun ajaran baru, perlengkapan furniture dan elektronik kian diminati. Seperti kursi tamu, meja belajar, kulkas, dan sebagainya kini laris manis. Mengantisipasi kekurangan barang, pengusaha furniture dan elektronik terus menambah pesanan sebagai stok di tokonya. Seperti yang terlihat di supermarket mebel Bang Hasyim yang beralamat di Jalan Temuguruh 42 atau Jalan KH Hasyim Asyari 42-46 Kecamatan Genteng ini. Supermarket yang melayani jasa penyedia kredit rumah tangga, furniture dan elektronik itu kian ramai pengunjung. Kedatangn pengunjung itu untuk membeli perlengkapan rumah tangga dan lain sebagainya. Wawan, karyawan supermarket mebel Bang Hasyim membenarkan, saat ini penjualan

BANYUWANGI • Jl. Ikan Kembangwaru •

THOMY SILA/RaBa

HARGA DIJAMIN MURAH: Kualitas barang di supermarket Bang Hasyim dijamin bagus.

furniture dan elektronik cukup meningkat. Konsumen silih berganti datang menanyakan harga kursi dan meja belajar hingga lainnya. Pengunjung yang datang tidak hanya

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Rumah Walet+Seriti •

• STNK •

• Katana-Jimni-Panther •

Djl Cpt Rmh Walet + Seriti & Tanah SHM 460m di Rogojampi Telp. 081913900030

Hlg STNK P 5786 ZL an Setyowati Prm. Kebalenan Baru II E RT. 01/04, Kebalenan

Djl Katana Biru th ’93, Jimni 4x4 Pth th ’85, Phanter Royal Biru th ’99 H: 08123651374

• Kebalenan Indah •

Hlg STNK P 6248 WF an Daniel, Dsn. Krajan RT. 01/05, Ketapang, Kalipuro

Djl Cpt Rumah di Kebalenan Indah + Rumah di Kalipuro Asri Tlp. 081913900030

• Aliyan-Rogojampi • Dijual 1,2 M, Dikontrakkan 20 Jt Minimal 2 Th, Rumah Joglo Tengah Kota Jl. Ikan Kembang Waru No. 6, Bwi LT 580m LB 300 m SHM Hub. 082140100111

dari wilayah Kecamatan Genteng, namun dari luar daerah juga banyak yang datang. “Saat ini konsumen lebih banyak membeli perlengkapan rumah tangga jenis furniture, elektronik, hingga mesin cuci,’’ ungkap Wawan. Untuk memberikan layanan dan servis bagi para pembeli, supermarket mebel Bang Hasyim memberikan banyak kemudahan. Bahkan, ada potongan harga atau diskon. Sedang untuk pembelian bisa dilakukan dengan cara cash atau kredit. ” Harga di sini dijamin paling murah. Untuk pembelian mebel, kita patok harga pabrik. Yang pasti para pembeli yang belanja ke sini bisa menghemat uang belanjanya,’’ kata Wawan. Meski harganya murah, kualitas barang-barang yang ada di supermarket mebel Bang Hasyim, barangnya dijamin bagus. (adv/aif)

Djl Tanah Rumah Ds. Aliyan di Prmptan Strtgis SHM 466 m2 350 Jt Hp. 082301243434

SITUBONDO • Jl. Sudirman •

Hlg STNK P 2558 XD an Saleh Ardana Lingk. Krajan RT. 02/01 Kel. Kalipuro, Bwi

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK P 5150 EB an Sudirmanto Kel. Mimbaan, Panji, Situbondo

• Toyota Yaris ‘12 • Djl Yaris E AT Th 2012 Silver KM 13000 Hrg 176 Jt Nego Hub: 081336508363

• Promo Daihatsu Ayla • R-STOCK AYLA hrg mli 81 Jt, All New Xenia DP mli 25 Jt. Krdt bs 5 thn. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

Djl Rmh LT 288 m2 LB 78 m2 L. Strategis Jl. Sudirman 250 Jt Hub. 085257887775

BANYUWANGI • Tanah Kapling • Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631

SITUBONDO • Tanah 2 Kapling • Djl Tanah 2 Kapling L 459 m2 Alamat Jl. Anggrek Harga 170 Jt Hp. 08563639318

BANYUWANGI • Sales Motoris • Dibutuhkan Sales Motoris Untuk Wilayah Bwi, Lamaran Ditujukan Ke UD. AGUNG JAYA Jl. Ikan Wijinongko No. 4 Atau Dpn MIN Sobo, Banyuwangi

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333-412224; BIRO SITUBONDO 0338-671982; BIRO GENTENG 081336161357 (THOMY) 081336287999 (EKO)

PROMO IKLAN LOWONGAN Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000

HUBUNGI: 0333-412224


Jawa Pos

BALJEBOL

Sabtu 3 Mei 2014

R A D A R

JEMBER

41

B A N Y U W A N G I

Winasa Akhirnya Masuk Bui Jika tak Bayar Rp 100 Juta, Hukumannya Bisa Nambah

JUMAI/RADAR JEMBER/jpnn

DIKAWAL KETAT: Soal-soal unas SMP yang baru datang dipindahkan kedalam gudang dispendik dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Jangan Percaya Bocoran Jawaban PARA siswa SMP yang akan menjalani ujian nasional (unas) diwanti-wanti untuk tidak percaya dengan beredarnya jawaban soal unas. Apalagi, kunci jawaban tersebut didapat dengan membeli dengan harga yang tidak murah. ‘’ Jangan sekali-kali percaya, abaikan saja kunci jawaban itu apalagi sampai harus membeli,’’ kata kepala Dispendik, Bambang Hariono, kemarin. Para siswa yang akan mengikuti Unas, diminta untuk percaya dengan kemampuan diri sendiri dalam mengerjakan soal-soal unas. Menurut dia, bocoran jawaban unas menyesatkan dan secara tak langsung akan mempengaruhi psikolgi peserta unas. Untuk itu, dia meminta seluruh peserta unas SMP dan MTs di Jember mengabaikan bocoran. “Saya berharap tidak ada bocoran. Kalao ada yang menerima bocoran kunci jawaban unas termasuk melalui SMS jangan dipercaya, ” imbuhnya. Dispendik kata dia, telah mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan ujian nasional tingkat SMP. Masingmasing sekolah penyelenggara telah bersiap untuk sukses penyelengaraan juga sukses prestasi. Apalagi, soal unas SMP sudah datang di Dispendik Jember, Selasa kemarin. Dia menjelaskan, soal unas SMP akan segera didistribusikan ke sub rayon penyelenggara. (jum/wah/jpnn/aif)

NEGARA – Hukuman terpidana kasus korupsi pengadaan mesin pengolah sampah organik menjadi kompos, I Gede Winasa terancam bertambah enam bulan kurungan. Tambahan hukuman ini diberikan apabila Winasa tidak membuat pernyataan sanggup membayar denda rp 100 juta subsidaie enam bukan kurungan sesuai salinan putusan Mahkamah Agung (MA) beberpa waktu lalu. Pembayaran denda merupakan bagian integral dari salinan putusan MA yang baru sampai di PN Negara tanggal 24 Maret 2014 lalu. Dalam salinan putusan tersebut majelis hakim MA menghukum Winasa dengan pidana penjara selama dua tahun dan enam bulan. Winasa juga dihukum membayar denda sebesar Rp 100 juta subsidair enam bulan kurungan. Jadi, apa-

bila denda tersebut tidak bisa dibayar, Winasa harus menebusnya dengan menjalani enam bulan kurungan. ”Memang kalau dihitung secara keseluruhan, apabila Pak Winasa menolak membayar denda Rp 100 juta, berarti hukumannya bertambah. Dari dua tahun dan enam bulan penjara ditambah menjadi dua tahun, enam bulan penjara dan enam bulan kurungan,’’ papar Winasa melalui kuasa hukumnya Supriyono, Selasa lalu (29/4). ”Namun untuk sementara kami belum memikirkan membayar denda atau menjalani hukuman badan. Untuk sementara kami masih berkonsentrasi mencari bukti baru (novum) guna mengajukan peninjauan kembali (PK) ke MA. Kami targetkan PK sudah bisa diajukan pekan ini,’’ tegas Supriono. Sekadar diketahui, Winasa dieksekusi Kejaksaan Negeri Jembrana sejak Jumat lalu (25/4). Aktifis Forum Transparansi (Fortran) Jembrana, Ngurah Karyadi, mengatakan dengan dieksekusinya Wi-

nasa, berarti mantan bupati Jembrana itu sudah kooperatif dan menepati janjinya. “Saya sangat apresiasi dengan Pak De (Winasa, Red) yang koopratif melaksanakan putusan kasasi Mahkamah Agung dan tidak mengerahkan massa pendukung sehingga situasi tetap kondusif,” ujarnya. Menurut Karyadi, sikap kooperatif ini harus terus dilanjutkan dalam mengungkap kasus-kasus lain terutama yang menyangkut korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) selama 10 tahun menjadi bupati Jembrana. “Pak De harus berani dan mau mengungkap semuanya. Apa kasusnya, siapa yang terlibat agar diungkap semua agar tercipta clean government di Jembrana seperti visi misinya saat menjabat,” tandasnya. Dengan Winasa dipenjara, maka

aparat penegak hukum lebih mudah untuk meminta keterangan guna mengungkap kasus-kasus KKN yang kemungkinan besar diketahui. (nom/ yes/jpnn/aif)

Winasa RADAR BALI/JPNN

BONDOWOSO

KPU Harus Rekap Ulang di Tiga TPS KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Bondowoso harus segera melakukan rekap ulang perolehan suara di tiga TPS Desa Mengok, Kecamatan Pujer. Hal itu menyusul adanya rekomendasi dari Bawaslu Jatim agar rekap ulang segera dilakukan. Pasalnya, form C1 milik saksi di tiga TPS tersebut berbeda dengan form C1 yang dimiliki KPU. Kepastian rekap ulang di tiga TPS tersebut diungkapkan oleh Zuhro Afandi, divisi Hukum KPU Bondowoso kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin. “Yang merekomendasi oleh Bawaslu Jatim kepada KPU Propinsi. Kemudian KPU Propinsi memerintahkan kepada kita untuk melakukan rekap ulang,” ujarnya. Dia menambahkan, tiga TPS yang harus melakukan rekap ulang tersebut adalah TPS 2, 3 dan 4 desa Mengok Kecamatan Pujer. Rekap ulang itu harus dilakukan setelah adanya laporan kepada Bawaslu terkait dengan perbedaan data-data di form C1 asli milik saksi dengan form C1 milik KPU. Apalagi, di form C1 milik KPU tersebut terdapat datadata yang dihapus dengan menggunakan tipe-x. Hal itulah yang membuat Bawaslu merekomendasi untuk melakukan rekap ulang. “Ketika terjadi kesalahan penulisan, harusnya tidak boleh ditipe-x. Hal itu sesuai dengan PKPU nomor 26/2013 yang dirubah menjadi PKPU nomor. 5/2014,” ungkapnya. Dalam PKPU tersebut, lanjut dia, harusnya ketika terjadi keasalahan peniliasan data, petugas KPPS tinggal mencoret saja. Kemudian data yang benar ditulis di sebelahnya yang dilanjutkan dengan dibumbui paraf dari ketua KPPS dan saksi. “Mekanisme itu yang tidak dilakukan,” ujarnya. (esb/jpnn/aif)

Unas SL

JUMAI/RADAR JEMBER/jpnn

KELUAR MASUK: Beberapa nelayan yang menggunakan jukung nekat pulang meskipun ombak besar. Di pintu keluar masuk inilah, musibah sering terjadi.

Dihantam Ombak, ABK Hilang

PUGER – Kecelakaan laut menimpa Perahu Sanggar jenis Payangan yang membawa 14 ABK, kemarin. Perahu milik Didik Supriyadi, 50 warga Dusun Mandaran Desa Puger Wetan Puger itu dihantam ombak di sekitar Plawangan Pancer Puger sekitar pukul 14.45. Akibat hantaman ombak itu, Sukardi, 54, salah seorang ABK asal Dusun Tanjung Geger Utara Desa

Tanjung Pecinan Mangaran Situbondo hilang. Sementara 13 ABK lainnya selamat meski parahu yang dinaiki terombang ambing setelah dihantam ombak setinggi setinggi sekitar 6 meter. Perahu tersebut dihantam ombak saat akan berangkat melaut, namun sebelum berhasil melewati Plawangan Pancer Puger, tiba-tiba ombak be-

sar datang dan langsung menghantam perahu yang dinaiki 14 ABK tersebut. Saat perahu diombang ambingkan ombak itulah Sukardi langsung panik dan melompat ke laut. Sementara 13 ABK lainnya tetap bertahan di atas perahu sambil memegang kayu perahu dan bisa menyelamatkan diri bersama perahunya setelah melewati plawangan. (jum/wah/jpnn/aif)

Empat Masih Rawat Inap

LUMAJANG

AKHMAD RIDWAN/RADAR JEMBER/JPNN

PARAH: Mulyono, seorang korban ledakan pabrik krupuk, menderita luka paling parah, sehingga masih dirawat di RSU dr Haryoto.

LUMAJANG – Sebanyak empat orang korban ledakan di pabrik krupuk di Dusun Sidomukti, Desa Karangsari, Sukodono, masih dirawat intensif di RSU dr Haryoto Lumajang. Mereka ada empat orang dari tujuh orang yang terluka akibat insiden yang terjadi pada Rabu (30/4) lalu. Dari ketujuh orang korban yang mengalami luka-luka, lima diantaranya tergolong luka berat. Selain itu, dinding dan atap bangunan parbrik tersebut porak poranda. Kapolsek Sukodono AKP Sudartono mengatakan, saat mendapat laporan adanya insiden tersebut, pihaknya langsung berherak ke lokasi. Hasil investigasi sementara, ledakan tersebut disebabkan ketel uap pabrik krupuk yang kemungkinan terlalu panas. Sementara, alat pengukur suhu tidak ber-

gungsi dengan baik. “Terus dipanasi pakai kayu, akhirnya meledak,” ungkapnya. Tujuh orang yang menjadi korban dalam kecelakaan kerja tersebut adalah Suliamah, 50; Nur Hasan, 46; Mulyono, 45; Sulik, 41; Juliana, 41; Marlis, 41; dan Kamsiyah 40. Ketujuh korban tersebut kemudian dibawa ke RSU Haryoto. “Kerugian ditaksir mencapai Rp 25 juta,” ungkap Sudartono. Abdul Haris, warga sekitar lokasi kejadian mengatakan, dirinya mengetahui kejadian tersebut dari istrinya. Dari pesawat telepon, istrinya mengabari kejadian tersebut dan meminta dirinya datang dengan membawa kendaraan roda empat. “Di lokasi, ketujuh korban sudah berkumpul di samping rumah dengan kondisi luka-luka,” ungkapnya.(wan/har/jpnn/aif)

RADAR JEMBER/JPNN

MULAI LANGKA: Seorang petani sedang membeli pupuk di sebuah kios di Lumajang.

Pupuk Phonska dan ZA Langka PUPUK jenis Phonska dan ZA mulai langka di pasaran. Padahal, keberadaan pupuk tersebut sangat dibutuhkan oleh petani. Apalagi, saat ini petani sedang mamasuki masa tanam. Menurut Durajat, pemilik kios pupuk di Desa Boreng, Lumajang, saat ini stok pupuk jenis Phonska dan ZA sudah habis. “Tadi (kemarin pagi, Red) masih ada. Sekarang sudah habis,” ungkapnya pada siang hari. Dia mengatkan, pihaknya terpaksa harus membatasi penjualan dua jenis pupuk tersebut. Namun, karena kebutuhan sedang tinggi, tetap saja dua jenis pupuk tersebut ludes. Hingga kemarin dia belum mendapatkan pasokan lagi dua jenis pupuk tersebut. Durajat menjelaskan, saat ini petani di wilayahnya dan di Lumajang sedang memasuki masa tanam. Untuk itu, kedua jenis pupuk tersebut sangat dicari dan dibutuhkan oleh petani. “Iya, petani butuh dua jenis pupuk tersebut,” ungkapnya. Soal kapan stok pupuk tersebut akan dipenuhi, dia mengaku belum tahu pasti. Namun, ada informasi bahwa kiriman dua jenis pupuk itu akan dipenuhi pada Mei mendatang. Tetapi, dia tidak tahu tanggal berapa akan dikirim. Disinggung sosialisasi dari pemerintah, dia mengaku, tidak ada sosialisasi terkait dengan kelangkaan pupuk tersebut. Dia berharap, pemerintah proaktif untuk memastikan stok dua jenis pupuk tersebut. “Agar pedagang dan petani sama-sama tidak dirugikan,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Lumajang Paiman membenarkan kelangkaan dua jenis pupuk tersebut. “Iya, tapi itu sifatnya hanya sementara,” katanya. (wan/har/jpnn/aif)

Melihat Perayaan Pindapatta di Wihara Sakyamuni Padangsambian

Tiga Bhiku Turun ke Jalan, Dapat Dua Pikap Sembako Perayaan Pindapatta setiap tahun digelar menjelang hari suci Waisak. Para bhiku yang selama ini berada di dalam wihara keluar dan turun ke jalan. Selanjutnya para bhiku menerima persembahan dari para umat sebagai wujud bakti kepada para bhiku. Prosesi tersebut sekaligus mengajarkan umat belajar berderma dengan sesama. Seperti apa? IB INDRA PRASETIA, Denpasar SEPANJANG Jalan Wahidin dan Jalan Gunung Agung pada Kamis pagi kemarin (1/5) sekitar pukul 06.00 tampak berbeda. Beberapa warga masyarakat khususnya umat Budha berdiri di atas trotoar jalan. Mereka tampak membawa plastik berwarna merah, ada yang berwarna putih

dan hitam. Di dalam plastik tampak beberapa makanan dan persediaan rumah tangga. Masing-masing umat membawa sembako sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka masing-masing. Selanjutnya, beberapa saat kemudian, sekitar pukul 06.30, muncullah tiga bhiku dari wihara Sakyamuni. Tiga bhiku tersebut dikawal oleh para pengurus wihara setempat dan langsung dikomando oleh Ketua Wihara, Oscar NW. Tiga bhiku diiringi oleh pengurus wihara berjalan kaki dari Jalan Wahidin menuju Jalan Gunung Agung. Sepanjang jalan tersebut, warga yang sudah berdiri di atas trotoar langsung memberikan tas kresek berisi sembako tadi kepada bhiku. Masing-masing bhiku diberikan satu tas kresek dengan tangan dicakupkan. Sambil menunduk umat memberikan sembako mereka kepada bhiku yang melintasi rumah atau tempat usaha mereka. Bhiku menerima sumbangan langsung dari tangan warga dan kemudian dimasukkan ke dalam kuali. Selanjutnya dari kuali, langsung dioper kepada pen-

ADRIAN SUWANTO/RADAR BALI/JPNN

TURUN KE JALAN: Tiga bhiku dari Wihara Sakyamuni Padangsambian turun ke jalan dan warga pun menyambut dengan berderma, kemarin.

gurus yang mengiringi bhiku sepanjang perjalanan. Saking banyaknya persembahan, jumlahnya mencapai 2 pikap yang sudah disiapkan oleh Koordinator Panitia Waisak, Kangge. Sepanjang perjalanan, bagi warga mau-

pun pengendara yang melintas saat itu di Jalan Wahidin-Gunung Agung langsung memantik perhatian. Terlebih tiga bhiku selain diiringi oleh pengurus wihara, mereka juga dikawal oleh seorang petugas dari Kepolisian dan juga TNI. (*/yes)


OLAHRAGA

42

R A D A R

Jawa Pos

Sabtu 3 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Posisi Persewangi Melorot Satu Strip

ALI NURFATONI/RaBa

KERJA KERAS: Febrian Sofiandi (merah) tersungkur setelah dilanggar pemain Persbul Buol pada laga lanjutan kompetisi Divisi Utama 18 April lalu.

Voli Putra Tembus Putaran Final SITUBONDO - Tim Bola Voli Putra Situbondo tampil tidak mengecewakan dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 belum lama ini. Sebab, mereka tampil dengan baik hingga tembus ke putaran final. Kepala Dinas Pariwisata, Budaya Pemuda dan Olahraga (Kadisparbudpora) Situbondo, Sugiyono menerangkan, Tim Voli Putra Situbondo tampil memukau pada babak kualifikasi rayon III di Kabupaten Malang beberapa waktu lalu. Situbondo mampu mengalahkan lawan-lawannya, di antaranya menang dengan skor 3-1 atas Kabupaten Lumajang. Selan itu, tim Situbondo juga mengalahkan Kabupaten Pasuruan dengan skor yang sama dan terakhir mempecundangi Kota Probolinggo dengan skor 3-2. “Kita sangat bangga atas perjuangan anak-anak dengan semangat pantang menyerah menghabisi lawan-lawannya. Tentu hal itu tidak terlepas dari

persiapan serius yang berlangsung selama hampir tiga bulan,” terang Sugiono kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dia berharap, di putaran final nanti voli putra Situbondo dapat meningkatkan kemampuan dan kerja sama demi meraih hasil terbaik pada event dua tahunan tersebut. Meski demikian, Sugiyono menyayangkan keberhasilan tim putra tidak diikuti tim putri. “Justru tim putri Banyuwangi yang tembus ke putaran final yang Insyaallah akan berlangsung September mendatang,” terang mantan Kabag Humas Pemkab Situbondo itu. Sekadar tahu, ke-12 kabupaten/kota yang tampil dalam babak kualifikasi rayon III adalah Kabupaten Jember, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Lumajang, Malang, Bondowoso, Banyuwangi, Kota Malang, Kota Batu, dan Kota Probolinggo. (pri/c1/als)

POPDA JATIM: Tim bola voli pelajar Situbondo melaju ke putaran final. Tim Situbondo lolos setelah mengalahkan Lumajang dengan skor 3-1, Pasuruan 3-1, dan Probolinggo 3-2.

ISTIMEWA

SITUBONDO - Proses penjaringan calon ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) PSSI Situbondo dimulai. Sejak 1 Mei lalu masa pendaftaran calon ketua dan wakil ketua sudah dibuka. Namun, hingga kemarin (2/5) belum ada seorang pun yang mendaftar. Padahal, hari ini (3/5) hari terakhir masa pendaftaran. Sekretaris Panitia Musyawarah Cabang (Muscab), Dedy FY Katili mengungkapkan, pembukaan pendaftaran untuk ketua dan wakil ketua dilakukan setelah mendapat SK panitia dari Ketua Pengkab PSSI lama. “Kami lantas merampungkan persiapan. Baru pada Kamis (1/5) kita membuka pendaftaran untuk umum. Tempat pendaftaran dipusatkan di Kantor Disparbudpora,” kata Dedy kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Ketika dikonfirmasi tentang pelaksanaan muscab yang terkesan mendadak dan dipaksakan itu, Dedy mengungkapkan sosialisasi muscab sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. “Memang tidak diumumkan di

Tanggal 4 Mei kita akan melanjutkan dengan seleksi kelengkapan persyaratan. Jika dinyatakan rampung, maka mereka berhak ikut ajang pemilihan.” DEDY KATTILY Sekretaris Panitia Musyawarah Cabang

EDY S/RaBa

Peminat Ketua PSSI masih Nihil media, tapi kita lakukan secara gatuk tular,” terangnya. Selain itu, di setiap pengurus klub anggota kumpul juga diumumkan. Hal seperti itu sudah dilakukan sejak awal 2014. “Hanya saja pelaksanaannya baru tanggal 5 Mei nanti setelah seluruh kelengkapan acara dinyatakan siap. Ketua pengkab pun menginstruksikan ini dilaksanakan,” tandasnya. Dedy memprediksi para calon kemungkinan akan mendaftar pada hari terakhir. Sebab, itu merupakan salah satu strategi berebut dukungan dari pemilik suara sah. “Makanya, tanggal 4 Mei kita akan melanjutkan dengan seleksi kelengkapan persyaratan. Jika dinyatakan rampung, maka mereka berhak ikut ajang pemilihan keesokan harinya,” papar Dedy. Mengenai persyaratan calon ketua, panitia tidak mempersulit. Yang terpenting adalah memiliki kepedulian terhadap sepak bola. Selain itu, berkomitmen tinggi memajukan dunia sepak bola Kota Santri. (pri/c1/als)

BANYUWANGI - Persewangi akan menghadapi Persebo Bondowoso dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama 8 Mei mendatang. Sebagai tuan rumah, tim berjuluk The Lasblang (Laskar Blambangan) itu jelas menargetkan tiga poin dalam laga tersebut. Dengan kemenangan, Tim Merah-Hitam otomatis kembali bertengger di puncak klasemen grup 7. Persewangi sempat merasakan menjadi pemimpin klasemen dengan raihan 7 poin. Haasil itu dipetik pasca kememenangan dramatis saat menghadapi Persekam Metro FC di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, 28 April lalu. Posisi runner up menjadi milik Persebo Bondowoso dengan enam poin. Persekam Metro FC setelah sempat menjadi pucuk klasemen akhirnya melorot ke posisi ketiga setelah kalah tipis dari Persewangi dengan skor 1-0. Namun, Persekam Metro FC kembali merebut posisi puncak dari tangan Persewangi. Hal itu menyusul kemenangan yang diraih mereka saat menjalani laga home melawan Persebo Bondowoso. Persekam menang 2-0 atas Persebo dalam laga yang digeber di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu lalu (30/4). Persekam berhak menduduki puncak klasemen meski raihan poin sama dengan Persewangi. Yang membedakan, produktivitas gol Persekam Metro FC lebih baik dibandingkan Persewangi. Karena itu, daftar klasemen kembali berubah. Kali ini Persewangi berada di posisi runner up dan Persebo Bondowoso berada di nomor tiga. Dengan demikian, persaingan grup 7 semakin ketat. Persewangi memiliki kesempatan emas kembali merebut posisi puncak dari tangan Persekam asalkan Nanda Pradana dkk bisa berjaya kala menghadapi Persebo Bondowo.

Saat ini Persewangi masih melakoni tiga laga, sedangkan Persekam Metro FC sudah melakoni empat laga. Sebaliknya, Persebo Bondowoso juga masih melakoni tiga laga. Karena itu, skenario menduduki puncak klasemen bisa berubah. Jika Persebo bisa mempermalukan Persewangi, maka Persebo langsung naik ke posisi teratas. Sebaliknya, posisi Persewangi melorot ke posisi ketiga. Andai seri, maka PerA sewangi masih berhak se merebut posisi puncak klamere semen dengan raihan 8 poin. Tetapi, pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi, berambisi menyapu bersih laga kandang dengan kemenangan. ‘’Kita akan rugi kalau bermain di rumah sendiri tidak menang,” katanya. Memang, Persebo baru saja menelan kekalahan saat menghadapi Persekam Metro FC di Stadion Kanjuruhan Rabu lalu (30/4). Meski begitu, dia tetap menaruh respek terhadap kubu tamu itu. ‘’Kami tidak pernah menganggap enteng lawan. Karena persaingan di grup ini cukup kompetitif,” jelasnya. Agar bisa memetik tiga poin, sampai saat ini Persewangi terus menggelar latihan. Selain latihan fisik, Nanda Pradana juga mematangkan kerja sama di atas lapangan. ‘’Kita terus melakukan evaluasi agar kerja sama tim terus meningkat,” tandasnya. (ton/c1/als) KLASEMEN GRUP 7 1. Persekam 4 2 1 1 6-2 2. Persewangi 3 2 1 0 4-2 3. Persebo 3 2 0 1 4-3 4. Sumbar 2 1 1 0 2-1 5. Persigo 4 1 1 2 3-5 6. Persbul 3 1 0 2 4-4 7. Persid 3 0 0 3 0-7

7 7 6 4 4 3 -3*

*) Nilai Persid dikurangi 3 karena tidak hadir melawan Persbul.

RAMADA KUSUMA/RaBa

CARI BAKAT: Petugas Dispora Jatim sedang mengukur tinggi atlet. Hasil tes itu akan dibawa ke laboratorium di Surabaya.

300 Atlet Tes Fisik BANYUWANGI - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur tengah gencar mencari bibit atlet potensial. Salah satu caranya adalah menguji atlet dengan serangkaian tes fisik. Seperti yang digelar di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, Kamis (1/5) lalu. Sekitar 300 atlet mulai tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA), mengikuti uji fisik tersebut. Jumlah peserta yang paling mendominasi adalah tingkat SD dan SMP. Setiap atlet harus melakukan serangkaian tes yang dipimpin Anas

Yusuf, mantan atlet pencak silat nasional, misalnya lari dan lompat. Setidaknya ada 12 item yang harus dilakukan setiap individu. Setiap gerak atlet dicatat. Tujuan tes tersebut adalah agar bisa mengetahui potensi atlet tersebut. Artinya, atlet yang bersangkutan bisa mengetahui olahraga yang mana yang tepat sesuai bakat dan keahliannya. Semua peserta antusias mengikuti tes fisik gratis itu. Hasil tes itu masih akan dibawa ke laboratorium di Surabaya. ‘’Nanti hasil tes akan diumumkan,” ujar ketua PASI Banyuwangi, Ayub Hidayat ■

Bersaing dengan Tiga Striker TANGERANG - Striker Persewangi, Sukarno Andi Wijaya, saat ini tengah mengikuti seleksi timnas U-19. Saat ini remaja 18 tahun itu berada di Tangerang bersama Evan Dimas dkk. Selama di sana, eks pemain Banyuwangi United itu mengikuti pemusatan latihan yang digelar di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH) Tangerang. Bersama rekan-rekannya, pemain yang akrab disapa Andik itu menginap di Hotel Kawaraci. Bomber tersebut memang sedang diminati pelatih timnas U-19, Indra Sjafri, saat laga Persewangi melawan timnas U-19 tanggal 3 Maret lalu. Pasca tur Timur Tengah, remaja asal Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, itu dipanggil dan berangkat pada Minggu (27/4) lalu. Selain dia, ada dua pemain baru yang dipanggil timnas U-19 untuk mengikuti seleksi. Keduanya adalah Martinus Novianto dari tim Pra-PON DIY dan Muhamad Hamdan Zamzami dari PSS Sleman. Meski begitu, hanya Martinus Novianto yang berposisi sebagai striker. Karena itu, tercatat ada tiga pesaing Sukarno Andi Wijaya di lini depan. Dua pemain lain merupakan muka lama, yaitu Mukhlis Hadi Ning Syaifullah dan Dimas Drajat. Saat ini, pemain timnas U-19 berjumlah 32 orang. Jumlah tersebut akan dikerucutkan menjadi 28 pemain sebelum melawan Myanmar dalam laga uji coba 5 Mei mendatang. Sukarno Andi Wijaya mengaku senang berlatih bersama timnas U-19. Sebab, menurutnya, dirinya semakin berkembang saat mengikuti latihan yang dipandu langsung Indra Sjafri. ‘’Saya merasa banyak kemajuan,” ujar Andik kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (2/5). Mengenai persaingan, dia optimistis bisa lolos seleksi timnas U-19 itu. Bagi dia, yang terpenting semangat berlatih dan terus melakukan evaluasi. ‘’Saya ingin membahagiakan orang tua. Mohon dukungan dan doa masyarakat Banyuwangi agar saya lolos seleksi,” harapnya. (ton/c1/als)

Baca 300 Atlet...Hal 43

Belum Dilantik, Ketua PTMSI Digoyang BANYUWANGI - Dunia olahraga Banyuwangi tampaknya tidak pernah reda dari polemik. Setelah kinerja KONI disorot, kali ini isu tak sedap merambah ke cabang olahraga (cabor). Salah satunya cabor Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Banyuwangi. Riak-riak kecil itu mulai merebak pasca terbentuknya struktur kepengurusan PTMSI Banyuwangi masa bakti 2014-2018. Sebab, komposisi pengurus sesuai Surat Keputusan (SK) yang diteken langsung ketua umum Pengurus Provinsi (Pengprov) PTMSI Jawa Timur, Dr. H. Marzuqi Rofi’i, SH, MB, MSi, M.Pdi, dinilai tidak berdasar tim formatur. Artinya, tim formatur tidak difungsikan dalam membentuk struk-

tur kepengurusan PTMSI Banyuwangi empat tahun ke depan itu. Padahal, tim formatur diberi mandat menyusun kepengurusan hasil musyawarah cabang (muscab) yang digelar beberapa waktu lalu. Karena itu, sebagian kalangan internal PTMSI Banyuwangi pun melayangkan protes. Salah satunya diutarakan Ajazul yang menjadi salah satu tim formatur. ‘’Saya tidak diajak rembug untuk menyusun struktur kepengurusan,” ujar Ajazul kemarin. Dia mengaku terkejut ketika SK PTMSI ternyata sudah turun. Dalam SK itu, dia masuk dalam daftar kepengurusan sebagai seksi bidang pembinaan atlet ■ Baca Belum...Hal 43

ALI NURFATONI/RaBa

OPTIMISTIS: Sukarno Andi Wijaya (depan) saat membela Persewangi menghadapi Persekam Metro FC 26 April lalu.


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Sabtu 3 Mei 2014

R A D A R

Dishub Siap Menindak Oknum Pegawai Bolos ■ LAYANAN... Sambungan dari Hal 33

Rata-rata mereka harus menunggu hingga dua jam untuk memeriksa kelayakan kendaraannya. Penumpukan kendaraan di Unit Kir Dishubkominfo Banyuwangi itu terjadi bukan tanpa sebab. Hasil investigasi Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan menunjukkan, antrean terjadi karena loket pelayanan belum buka. Itu karena beberapa pegawai yang biasa bertugas melayani loket administrasi dan pelayanan pemeriksaan diduga tidak ngantor. Itu tampak dengan sepinya beberapa bagian yang selama ini menjadi sentral pelayanan di Unit Kir kendaraan tersebut. Lo-

ket penerimaan berkas administrasi sempat dibiarkan melompong tanpa petugas. Di tempat uji teknis kendaraan juga tidak tampak petugas. Nama-nama pegawai yang tidak ngantor adalah Basuki, Mike, Yunus, Kholil, Ujang Prapto, Suryo Utomo, Joko, Ali Yopan, dan Pujo. Kosongnya loket pelayanan itu tentu membuat beberapa sopir berang. Mereka mengeluhkan layanan pemeriksaan kendaraan yang molor dari jadwal itu. Samsuri, salah satu sopir mengaku, pelayanan yang sedianya dibuka pukul 07.00 molor hingga pukul 09.00. “Biasanya buka jam tujuh (pukul 07.00) atau setengah delapan (07.30) sudah buka. Tapi saat ini belum ada apa-apa. Ke

mana petugasnya,” keluh pria asal Kecamatan Cluring tersebut. Samsuri tidak mengeluh sendirian. Sofiandi juga mengeluhkan layanan Kir yang macet selama hampir dua jam itu. Apalagi, hari itu Sofiandi hendak mengangkut barang. Namun demikian, dia harus menerima kenyataan bahwa pemeriksaan kendaraan molor beberapa jam. Sementara itu, molornya pelayanan di Unit Kir kendaraan tersebut mendapat perhatian orang nomor satu di Dishubkominfo. Kepala Dishubkominfo Banyuwangi, Suprayogi, langsung turun ke lapangan untuk mengendalikan situasi. Respons kadis tersebut cukup manjur, pelayanan pun kembali

normal. “Seperti dilihat kan, semua pelayanan normal dan tidak ada masalah lagi,” ujarnya saat melakukan sidak di Unit Kir Dishub Kominfo kemarin. Terkait pegawai yang mangkir dari tugas seperti dikeluhkan para sopir, Suprayogi berjanji akan melakukan investigasi dan penelusuran terkait hal itu. Bila ditemukan ada pegawai yang menambah jam libur atau meliburkan diri, pihaknya tidak segan memprosesnya sesuai ketentuan. Suprayogi menambahkan, setiap hari Unit Kir kendaraan melayani 70 hingga 80 unit kendaraan. Itu sudah termasuk kendaraan berbagai ukuran, mulai kecil hingga besar. (nic/c1/bay)

Korban Diduga Sempat Melawan ■ TEMUKAN... Sambungan dari Hal 33

Terkait kemungkinan adanya kekerasan kepada korban, otopsi juga menemukan beberapa fakta baru. Fakta itu, di antaranya petugas menemukan trauma akibat benda tumpul di batok kepala. Bekas trauma itu teridentifikasi pula di pipi kanan dan tulang mata bagian kanan. Itu mengindikasikan besar kemungkinan korban sempat melakukan perlawanan sebelum dihabisi para pelaku. Selebihnya, tidak ditemukan trauma lain. juga tidak ada patah tulang di

tengkorak korban. Hanya, pemeriksaan tempurung kepala korban itu sempat membuat tim dokter mengerutkan dahi. Tempurung kepala yang diperiksa itu diduga sudah berumur lama. “Tempurungnya sudah lama sepertinya,” katanya. Itu didasari atas tidak adanya serabut otot di tempurung tersebut. Namun, hilangnya bagian tersebut bisa saja disebabkan faktor lain. Lantaran terendam air terlalu lama, kuat dugaan bagian tersebut hilang lantaran dimakan ikan atau hewan lain. Bila dirunut berdasar hasil pemeriksaan tubuh korban, Solahudin

menyebut tulang leher korban utuh. Hanya tulang leher nomor satu yang mengalami trauma akibat benda tajam. Pemeriksaan juga menemukan luka robek di ketiak dan pantat korban. Seperti diberitakan sebelumnya, Syaiful Hadi, 17, tega menghabisi Eni, pacarnya sendiri. Dibantu temannya, Abdul Rosyid, Syaiful mencekik Eni di lapangan bola Kabat. Setelah itu, mereka membawa mayat korban ke lahan kosong dekat jurang di Dusun Kabat Mantren, Desa Kabat. Di lokasi itu, kepala korban dipenggal hingga terpisah dari

badan. Selanjutnya, kedua pemuda itu pulang dan nonton kesenian janger. Pada dini hari mereka kembali lagi ke jurang itu untuk mengubur mayat Eni. Lantaran tanah di lokasi itu cukup keras, akhirnya jenazah korban dikubur seadanya. Setelah diguyur hujan lebat, lahan di lokasi kejadian longsor sehingga tubuh korban dan kepalanya tercebur ke sungai. Tubuh korban ditemukan Sabtu pagi lalu (26/4). Kemudian, warga menemukan tengkorak sekitar 50 meter dari lokasi penemuan mayat Eni pada Kamis (1/5). (nic/c1/bay)

Ingin Dihukum Seadil-adilnya ■ KELUARGA... Sambungan dari Hal 33

Hanya saja, saat dirinya hendak berangkat kerja ke Denpasar awal April lalu, Eni sempat ngambek tidak mau sekolah. Termasuk kedekatannya dengan Syaiful Hadi, ibu

korban mengaku tidak tahu-menahu. Eni tidak pernah cerita kepada ibunya bahwa dia menjalin hubungan dengan Syaiful. Dia memang sempat mendengar kabar hubungan asmara itu dari adikadiknya. Tetapi, melihat usia anaknya yang masih muda, Imbawati hanya menganggap

itu cinta anak sebaya. Menanggapi perkara itu, Imbawati berharap para pelaku dihukum seadil-adilnya. Dia ingin kedua pelaku mendapat ganjaran sesuai perbuatannya. “Ya saya ingin pelaku dihukum sesuai perbuatannya,” pintanya. (nic/c1/bay)

Berburu Anak Putus Sekolah ■ DUA... Sambungan dari Hal 33

Usai upacara, Bupati Abdullah Azwar Anas bersama jajaran forum pimpinan daerah (forpimda) mendeklarasikan program Gerakan Masyarakat Pemberantasan Tributa dan Pengangkatan Murid Putus Sekolah (Gempita-Perpus). Deklarasi program GempitaPerpus tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi tersebut. Uniknya, begitu sirine berbunyi, tiba-tiba muncul lima orang paro baya dari dalam semacam sangkar yang ditutup kain terpal. Usut punya usut, mereka adalah warga penyandang buta aksara yang telah berhasil dientas alias sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung. Sementara itu, dalam upacara

peringatan Hardiknas tersebut, Bupati Anas membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh. Bupati mengatakan, dalam dunia pendidikan ada dua hal yang sangat mendasar, yaitu akses mendapatkan layanan pendidikan dan kualitas pendidikan yang dipengaruhi ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum, dan sarana-prasarana. “InsyaAllah, melalui Kurikulum 2013, anak-anak kita akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan,” ujar Bupati Anas membacakan sambutan Mendikbud Muhammad Nuh. Dikonfirmasi usai memimpin upacara, Bupati Anas mengatakan, peringatan Hardiknas merupakan momentum bagi Pemkab Banyuwangi untuk mengevaluasi kekuatan sumber daya masya-

rakat (SDM) Bumi Blambangan. Dikatakan, perbaikan kualitas SDM di Banyuwangi telah diakui dalam survei Harian Neraca Ekonomi Nasional dengan menempatkan Banyuwangi sebagai kabupaten dengan kualitas SDM yang baik. “Versi harian tersebut, Banyuwangi ditempatkan sebagai kabupaten terkaya nomor sebelas se-Indonesia,” kata dia. Meski demikian, Anas mengatakan pemkab harus terus berbenah. Sebab, di Banyuwangi masih ada anak putus sekolah. Dia mengaku perlu bantuan semua pihak untuk ikut “berburu” anak putus sekolah. Pihak yang menemukan anak putus sekolah diharapkan segera lapor ke pemerintah daerah. “Akan kita biayai sekolah mereka,” cetusnya. Sementara itu, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2010, jumlah penyandang

buta aksara di Banyuwangi mencapai 47.335 orang. Setelah dilakukan proses validasi, ternyata sudah ada yang meninggal dunia, pindah alamat, dan ada juga yang sudah berijazah. Hasil validasi tersebut, jumlah penyandang buta aksara di Banyuwangi tinggal 26.157 orang. Untuk itu, Bupati Anas mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 4 Tahun 2014 tentang program Gempita Perpus. Nah, perbup tersebut langsung ditindaklanjuti dengan program masal warga belajar. Hasilnya, hanya dalam tempo dua bulan, tepatnya mulai tanggal 2 Maret hingga akhir April, tercatat sudah 11.844 penyandang tributa berhasil dientas. “Masih ada sekitar 14.300 penyandang tributa. Kami targetkan mereka berhasil dientas paling lambat akhir 2014,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Tetap Diberi Tutorial selama 4 Bulan ■ MAU... Sambungan dari Hal 33

Mereka membawa tiga papan yang masing-masing bertulis, “Saya Sudah Bisa Membaca”, “Saya Sudah Bisa Menulis”, dan “Saya Sudah Bisa Berhitung”. Entah kapan lima perempuan itu masuk ke objek tersebut. Prediksi kami, mereka tidak lama berada di dalam objek yang tertutup kain warna biru itu. Terbukti, meski suhu udara cukup panas, tidak tapak keringat mengalir di tubuh mereka. Belakangan diketahui, sebelumnya lima perempuan itu merupakan penyandang tributa, yakni tidak bisa membaca, menulis, dan berhitung. Namun, setelah sekitar dua bulan mengikuti program Gerakan Masyarakat Pemberantasan Tributa dan Pengangkatan Murid Putus Sekolah (Gempita-Perpus), kini mereka sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung. Nah, pagi itu mereka didapuk menjadi perwakilan 11.844 orang yang juga sudah dinyatakan lulus program Gempita Perpus. Karena sudah bisa baca tulis, lima perempuan asal Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Banyuwangi, itu berhak mendapat Surat Keterangan Melek Aksara (Sukma). Uniknya, sesaat sebelum menyerahkan Sukma kepada mereka berlima, Bupati Anas meminta mereka membaca tulisan yang terdapat dalam Sukma tersebut. Ternyata benar, mereka bisa membaca tulisan itu dengan

cukup lancar. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Muawanah mengaku mulai belajar bacatulis Maret lalu. Bersama rekan-rekannya sesama penyandang buta aksara, dia belajar baca tulis tiga kali dalam sepekan. “Saya tidak pernah sekolah. Saya ingin bisa membaca dan menulis,” ujarnya. Dikatakan, kemampuan membaca dibutuhkan agar saat bepergian ke luar kota, dia tidak tersesat. Sebab, dia bisa membaca nama jalan dan petunjuk-petunjuk jalan yang lain. “Jadi, kami tidak takut tersesat,” kata dia diiyakan empat rekannya. Selain itu, keinginan memiliki kemampuan baca tulis itu juga didasari pertimbangan lain yang dirasa tidak kalah penting. Menurut Muawanah, jika dia sudah bisa membaca, dia tidak perlu khawatir tidak bisa menjawab saat cucu-cucunya menanyakan huruf atau tulisan. “Kalau ditanya cucu, saya akan bisa menjawab,” cetusnya seraya tersenyum. Sementara itu, di tengah perbincangan tiba-tiba Hariani nyeletuk. Dia mengucapkan kata Radar Banyuwangi. Saat kami tanya dari mana dia tahu media tempat kami bekerja, perempuan berjilbab itu mengatakan bahwa dia membaca tulisan di kaus yang kami pakai. “Ini lo, Mas. Tulisan di kaus yang sampean pakai tulisannya Radar Banyuwangi,” ujarnya menunjuk kaus yang kami pakai pagi itu. Siti Rohimah, salah satu relawan pengajar program Gempita Perpus mengatakan, proses belajar-mengajar bagi penyandang tribu-

43

B A N Y U W A N G I

ta di Kelurahan Kampung Melayu dilakukan tiga kali sepekan. “Proses belajar mengajar bagi penyandang tributa kami gelar di SDN Tukangkayu. Dalam sekali pertemuan, mereka belajar selama satu jam, yakni mulai pukul 16.00 sampai 17.00,” terangnya. Rohimah mengakui, awalnya cukup sulit mengajar orang-orang yang sudah tidak muda lagi tersebut. Namun, setelah ditelateni, mereka menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. “Bahkan, akhir-akhir ini mereka sudah bisa menulis dengan cara didikte,” kata dia bangga. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Dwi Yanto, menegaskan pihaknya bertekad menuntaskan program mengentas penyandang tributa di Banyuwangi dalam empat bulan ke depan. Saat ini, imbuhnya, dari 26.157 orang penyandang tributa, yang sudah berhasil dientas mencapai 11.844 orang. “Sisanya, sebanyak 14.316 orang, akan segera kami tuntaskan dalam empat bulan ke depan,” paparnya. Masih kata Dwi Yanto, bagi mereka yang sudah bisa membaca dan menulis setelah mengikuti program Gempita Perpus dalam dua bulan terakhir, akan terus diberi tutorial. “Normalnya orang diberi tutor baca, tulis, hitung, selama enam bulan. Jadi, agar benarbenar lancar dan tidak lupa (membaca, menulis, dan berhitung) lagi, mereka akan tetap diberi tutorial empat bulan ke depan,” pungkasnya. (c1/bay)

Lebih Selektif Nonton Televisi ■ MASUK... Sambungan dari Hal 33

Namun, lima menit kemudian, suasana berubah 180 derajat. Para siswa dan bupati sama-sama menikmati momen istimewa tersebut. Di hadapan para siswa, Bupati Anas menceritakan kisah hidup beberapa orang sukses yang notabene berasal dari keluarga miskin. Mereka sukses berkat kerja keras, doa, dan restu orang tua. Salah satu orang sukses yang diceritakan Anas adalah Muhrozi yang notabene sahabat karib sang bupati. Diceritakan Bupati Anas, Muhrozi adalah anak orang miskin tapi semangat sekolahnya sangat tinggi dan rajin beribadah dan tirakat. Dia rutin puasa Senin-Kamis. Akhirnya Muhroji berhasil menduduki posisi penting di salah satu perusahaan

penyedia jasa telekomunikasi di tanah air. Mendengar cerita bupati, siswa-siswi MAN Banyuwangi tampak bersemangat. Kiat-kiat yang disampaikan orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi tersebut mereka catat untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dikonfirmasi usai memberikan kuliah singkat, Bupati Anas tidak menampik bahwa awalnya dirinya kaku dalam menyampaikan materi. “Sebenarnya saya sering datang ke sekolah untuk mengajar anak-anak. Tetapi, lima menit pertama tadi (kemarin) saya cukup kaku. Tetapi, lima menit kedua sudah tidak lagi. Anak-anak semangatnya bangkit,” ujarnya. Dikatakan, anak-anak sekolah perlu motivasi. Sebab, menurut dia, para siswa tersebut memiliki semangat maju dan mereka perlu diberi motivasi. “Setelah

mendengar cerita orang-orang sukses, seperti Muhrozi, anakanak bangkit. Mereka menyadari bahwa mereka bisa sukses. Sebab, banyak orang-orang yang lebih susah dari mereka ternyata bisa sukses,” terang Anas. Bupati Anas juga mengimbau para pelajar memilih teman yang baik dan bergaul secara tepat. Dia juga meminta para pelajar selektif memilih acara televisi. Dia mengatakan, saat ini acara televisi semakin banyak yang berbobot, tapi banyak juga acara yang kurang berbobot. “Maka anak-anak perlu selektif memilih acara yang ditonton,” tuturnya. Sementara itu, Bupati Anas juga berpesan kepada para guru agar mengajar dengan hati, sehingga lahir siswa yang luar biasa. “Kami mengharap tidak hanya lahir siswa yang pandai, tapi juga lahir anak-anak yang baik,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Incumbent Kalah Bersaing ■ 21 ANGGOTA... Sambungan dari Hal 35

Selain kalah suara, keduanya tidak bisa melanjutkan jabatan empuknya karena perolehan suara partai melorot tajam dibanding pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2009, PD di dapil I berhasil mengantarkan dua kader sebagai anggota DPRD. Namun, pada pemilu tahun ini hanya dapat satu kursi. Nasib yang sama juga dialami Partai Golkar. Karena tidak berhasil mempertahankan dua kursi yang diraih pada pemilu sebelumnya, satu caleg incumbent bernama Muhammad Gozali harus lengser. Partai Golkar di dapil I hanya berhasil memperoleh satu kursi, sebelumnya dapat dua kursi. Perolehan suara Gozali sebenarnya tidak terpaut jauh dengan suara caleg incumbent terpilih, Umi Kulsum, sebanyak 3.715 suara. Gozali hanya dapat 3.186 suara. Caleg incumbent Partai Gerindra Hj. Lismiyana dan Sri Hartatik juga tumbang. Lismiyana lengser karena perolehan suaranya kalah dengan suara Ketua DPC Partai

Gerindra H. Naufal Badri yang memperoleh 2.448 suara. Lismiyana hanya dapat 442 suara. Hal yang sama juga dialami Sri Hartatik. Caleg incumbent dapil IV itu kalah suara dengan caleg wajah baru, Andik Purwanto. Sri Hartatik mendapat 2.441 suara. Hasil perolehan suara Andi meninggalkan jauh suara Hartatik yang hanya dapat 3.486. Caleg Gerindra lainnya yang gagal adalah Masruro. Dia tercatat sebagai anggota DPRD dari PKNU yang maju kembali melalui Gerindra, tapi usahanya kandas. Anggota Komisi Pendidikan dan Pembangunan DPRD, H. Roni Magfur Rendra, juga kalah bersaing dengan caleg incumbent Partai Demokrat lainnya, Handoko. Perolehan suara Roni tidak terlalu terpaut jauh dengan perolehan suara Handoko yang hanya 3.726 suara. Roni dapat 3.304 suara. Hanya saja, karena perolehan suara PD di dapil II melorot dan hanya dapat satu kursi, maka Roni terusir dari DPRD. Selain itu, bilangan pembagi pemilih (BPP) tinggi karena partisipasi pemilih meningkat menjadi

sekitar 17,8 ribu. Anggota Fraksi Demokrat (PD) lain yang harus keluar dari gedung dewan adalah Daroji dan Wignyo Basuki. Suara kedua caleg yang berangkat dari dapil IV itu kalah dengan perolehan caleg junior, Yuseni, yang mampu mengumpulkan 4.051 suara. Daroji 1.417 dan Wignyo hanya 1.061 suara. Anggota Fraksi PDIP Sukirman juga masuk daftar anggota DPRD yang gagal memperpanjang masa jabatannya untuk kedua kali. Sukirman yang berangkat dari dapil III itu juga kalah bersaing dengan dua caleg anyar. Pada Pemilu 2009 lalu, PDIP di dapil III mendapat tiga kursi. Pada Pemilu 2014, satu kursi PDIP melayang, sehingga Sukirman gagal masuk lagi. Dua caleg baru PDIP dapil III adalah Hery Sugiarto yang dapat 4.294 suara, Irianto 4.640 suara, dan Sukirman hanya dapat 2.834 suara. “Pada rapat pleno KPU penetapan alokasi kursi dan penetapan caleg terpilih, kita sampaikan BPP masingmasing dapil,” ungkap Ketua KPU, Syamsul Arifin. (c1/afi)

Tidak Pernah Diajak Rapat ■ BELUM... Sambungan dari Hal 42

‘’Memang saya dihubungi. Tapi, saya dikasih tahu akan jadi bendahara umum lagi,” tandasnya. Perlu diketahui, pria satu itu menjabat sebagai bendahara umum periode 2009-2013. Tapi, selama periode itu, dia mengaku tidak difungsikan sebagaimana mestinya. ‘’Saya sama sekali tidak pernah diajak rapat selama empat tahun itu. Gak tahu bagaimana LPJ-nya,” sesalnya. Memang, sebetulnya dia sudah melupakan dan tidak mempertanyakan masalah tersebut. Menurutnya, kepengurusan yang baru di era KGS Abd. Sakur sebagai ketua umum PTMSI semoga lebih baik. ‘’Tapi, ternyata tim formatur seperti saya tidak dipakai. Sudah habis toleransi saya,” katanya.

Menanggapi hal itu, ketua umum PTMSI Banyuwangi, KGS Abd. Sakur, menegaskan bahwa struktur kepengurusan sudah berdasar hasil rapat tim formatur. Jadi, tidak benar jika tim formatur tidak difungsikan sebagaimana mandat muscab. ‘’Termasuk Pak Ajazul kita hadirkan kok di rumah sekretaris untuk rembug,” tepisnya. Dengan demikian, struktur kepengurusan sudah tersusun rapi. Saat ini pihaknya fokus pelantikan. ‘’Sedianya waktu rapat kerja KONI Jatim kita adakan pelantikan. Tapi, ketua umum tidak hadir. Makanya, nanti kita berkoordinasi lagi,” janjinya. Disinggung mengenai Ajazul sebagai bendahara umum periode sebelumnya yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya, dia beralasan bahwa orang yang ber-

sangkutan sakit bertahun-tahun. ‘’Pak Ajazul sakit kencing manis satu setengah tahun. Kita menyadari itu,” tandasnya. Lantas, bagaimana dengan laporan pertanggungjawaban? Tentu semua LPJ sudah berakhir pada waktu muscab yang digelar di kantor sekretariat KONI Banyuwangi. “Segala sesuatunya sudah dipertanggungjawabkan waktu muscab itu dan tidak ada masalah,’’ jelasnya. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak bersamasama membangun olahraga di Banyuwangi. Apalagi, Banyuwangi dipastikan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada tahun 2015 mendatang. ‘’Mari kita sama-sama bekerja untuk menciptakan atlet berprestasi,” ajaknya. (ton/c1/als)

Target 150 Hadir 300 ■ 300 ATLET... Sambungan dari Hal 42

Menurut dia, langkah Dispora Jatim itu sangat membantu Banyuwangi dalam pembinaan atlet. Sebab, hasil tes nanti akan mempermudah atlet menempuh jalur yang tepat di dunia olahraga. ‘’Mi-

salnya, anak ini bakatnya di mana, nanti bisa diketahui. Itu jelas menguntungkan kita,” terangnya. Dispora Jatim, jelas dia, sangat mengapresiasi Banyuwangi. Sebab, jumlah peserta yang mengikuti tes tersebut cukup banyak. “Menurut mereka 150 peserta sudah bagus. Tapi, yang datang 300 peserta,’’ tandasnya. (ton/c1/als)

Tidak Ada Korban Jiwa ■ TOKO KELONTONG... Sambungan dari Hal 44

Karena jaraknya yang cukup jauh, toko milik korban habis terbakar, dan satu jam kemudian api berhasil dijinakkan. Beruntung, kebakaran itu tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materi mencapai puluhan juta rupiah. “Tidak ada korban jiwa, tetapi keru-

giannya cukup besar karena semua dagangan di toko korban ludes terbakar,” kata Wahyudi. Mengenai penyebab pasti terjadinya kebakaran, pihaknya belum bisa memastikan asal percikan api. Menurutnya kebakaran itu juga bisa disebabkan karena terjadinya korsleting listrik. “Untuk yang di Jangkar belum bisa memastikan penyebabnya, bisa karena korsleting listrik atau yang lain. Tetapi untuk pastinya masih di selidiki,” papar AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

Uang Rp 2 Juta Ikut Ludes ■ 7 KAMBING... Sambungan dari Hal 44

Sedangkan rumah ketiga yang terbakar adalah milik Kacung yang habis di bagian belakang rumahnya. Peristiwa kebakaran yang terjadi di Dusun Curah Jeru Tengah itu diduga berawal dari pembakaran kotoran dan sisa pakan kambing di kandang kambing milik nenek tua yang dipanggil

Ibu Sujakno. Dari pembakaran kotoran di kandang itu, tidak disangka api mulai merambat ke rumah Ibu Sujakno. Beberapa saat rumah korban pertama dilalap api, belum ada yang mengetahuinya. Sementara, Ibu Sujakno yang telah membakar kotoran kandang, sedang melihat televisi di rumah tetangganya. Saat rumahnya terbakar pertama kali, sang nenek ini juga tidak merasa ada

kebakaran. Dalam waktu cepat, kobaran api selanjutnya menjalar ke rumah Hadi. Pada saat itulah, ada seorang warga yang mengetahuinya. “Saya tahu api sudah membakar rumah Bu Sujakno dan rumah Pak Hadi. Setelah itu api langsung ke rumahnya Pak Kacung. Saya langsung teriak minta tolong,” kata Eva, 26, salah seorang tetangga ketiga korban. (rri/c1/als)


RADAR SITUBONDO

40

R A D A R

Jawa Pos

Sabtu 3 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Kalung Nenek Dijambret

MEMBARA: Toko kelontong milik Moh. Taslim, warga Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, habis terbakar Kamis malam (1/5).

Toko Kelontong Ludes Terbakar JANGKAR - Sebuah toko kelontong milik Moh. Taslim, warga Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, ludes dilalap si jago merah. Kebakaran milik seorang pedagang ini tidak hanya menghabiskan tokonya. Tetapi sebuah mobil pikap dan sepeda motor juga ikut hangus terbakar. Penyebab terjadinya kebakaran di toko ini masih diselidiki pihak kepolisian. Pasalnya, api melalap toko kelonto kelontong milik korban dengan sanga sangat cepat. Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 21.00 Kamis (1/4 (1/4) malam. Hal itu membuat war warga heboh dan tanpa dikom mando mereka langsung berbondong-bondong berusaha memadamkan api. Korban dan warga sekitar pada saat itu berhasil mengevakuasi dua unit sepeda motor milik korban. Namun, seluruh dagangan, serta satu unit pikap dan satu sepeda motor tidak terselamatkan. “Dua sepeda motor itu bisa dievakuasi saat api masih kecil,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, api yang belum diketahui asalnya itu melalap toko milik korban saat dirinya masuk ke dalam rumah. Percikan api dengan sangat cepat membakar plastik, serta dagangan lainnya. “Kejadiannya sangat singkat, saya tinggal masuk sebentar ternyata sewaktu saya ke toko, api sudah membesar,” kata Taslim. Karena usaha warga belum juga bisa memadamkan kobaran api, petugas pemadam kebakaran Kabupaten Situbondo juga menerjunkan tiga unit pemadam n Baca Toko Kelontong...Hal 43

LALU LINTAS

ke arah barat. Akibat jatuh dari motor, perempuan malang itu mengalami luka di muka dan kaki. “Pelaku langsung kabur ke arah barat. Saya kaget seperti tak percaya dengan kejadian ini. Lidah saya seperti terkunci. Saya tidak berteriak sama sekali. Saya hanya mengangkat ibu yang terjatuh,” ujar Rusmiati, anak korban, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Rumsiati sangat menyesalkan kejadian yang menimpa ibunya itu. Apalagi, saat terjadi penjambretan, tidak ada seorang pun yang memberikan pertolongan kepadanya. Padahal, banyak orang di lokasi. Kemarin korban langsung melaporkan peristiwa yang menimpanya itu ke Polsek Asembagus. Berdasar penyelidikan polisi, aksi-aksi awal pelaku penjambretan terekam kamera CCTV yang terpasang di toko waralaba tersebut. “Pelaku memiliki postur tubuh tinggi kurus,” terang Kapolsek Asembagus, AKP Priyono. (mg3/pri/c1/als)

NUR HARIRI/RaBa

ASEMBAGUS - Sudah jatuh tertimpa tangga, pepatah itu tepat menggambarkan nasib Rusiati. Sebab, nenek berumur 60 tahun itu pagi kemarin (2/5) menjadi korban penjambretan. Dia juga mengalami luka di wajah dan kaki karena terjatuh dari motor akibat dijambret tersebut. Ceritanya, pagi itu sekitar pukul 06.00 Rusiati dibonceng anaknya dari toko waralaba di Kecamatan Asembagus menuju rumahnya. Mereka tak menyadari diincar kawanan jambret sejak keluar toko. Nah, dalam perjalanan pulang itu, dari arah belakang tiba-tiba muncul seseorang tak dikenal mengendarai motor Mio Soul. Saat melaju berdampingan, orang tersebut menarik kalung di leher Rusiati. Tarikan yang dilakukan penjambret itu menyebabkan Rusiati jatuh dari motor. Pelaku berhasil menggasak kalung Rusiati seberat 100 gram tersebut. Usai melancarkan aksi, pelaku kabur

HABIBUL ADNAN/RaBa

BARANG BUKTI: Mobil Toyota Avanza milik Janawati yang diamankan.

Polisi Tangkap Pelaku Penggelapan Mobil Rental ASEMBAGUS - Polsek Asembagus menangkap pelaku penipuan dengan modus menyewa mobil. Dia adalah Joni Iskandar, warga Kampung Barat, RT 03/RW 06, Kecamatan Asembagus. Dari tangan pria berumur 29 tahun itu, diamankan satu unit mobil Avanza bernopol P 553 EB. “Tersangka saat ini kita jebloskan ke tahanan demi memudahkan proses pemeriksaan. Pelaku dijerat Pasal 372 jo 378 KUHP tentang tindakan penipuan dan penggelapan,” terang Kapolsek Asembagus, AKP Priyono. Kasus penipuan mobil Avanza itu berawal dari aksi Joni yang menyewa mobil kepada Janawati, ibu rumah tangga di Desa/Kecamatan Asembagus. Setelah deal harga, perempuan berumur 59 tahun itu pun menyerahkan mobilnya kepada pelaku.

LUDES: Kondisi rumah milik Hadi setelah ludes terbakar.

7 Kambing Terpanggang SITUBONDO - Kebakaran hebat juga terjadi di Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji, sekitar pukul 22.00 Kamis (1/5) malam. Akibat besarnya kobaran si jago merah, membuat tiga rumah warga dan tujuh ekor kambing plus kandang-

nya ludes terbakar. Tiga rumah yang terbakar itu adalah milik Hadi, 68, dan seorang nenek yang akrab disapa Ibu Sujakno, 72. Kedua rumah warga ini habis terbakar dan rata dengan tanah n

Selang tiga hari, pelaku mengembalikan mobil berwarna silver metallic tersebut kepada Janawati. Saat itu Joni menyampaikan maksudnya menyewa kembali mobil tersebut. Karena tidak curiga, Janawati pun menyerahkan kembali mobilnya itu. Saat menyewa mobil kali kedua itu Joni melancarkan aksi. Meski tenggat waktu sudah habis, Joni tetap tidak mengembalikan mobil sewaan tersebut. “Ternyata pelaku membawa kabur mobil sewaan itu. Merasa mobilnya tidak dikembalikan, korban melaporkan pelaku kepada Polsek Asembagus,” terang Priyono. Polisi yang menerima laporan dari korban langsung melakukan pencarian. Beberapa hari kemudian, polisi berhasil mengendus keberadaan pelaku. “Pelaku kita tangkap di rumahnya,” terang kapolsek. (mg3/pri/c1/als)

Baca 7 Kambing...Hal 43

Keteladanan Guru Modal Utama Pendidikan

NUR HARIRI/RaBa

MELANGGAR: Dua pemuda mengganti ban motor menjadi standar di Pos 90.

Kelengkapan Motor Wajib Standar SITUBONDO - Ini peringatan bagi seluruh masyarakat, terutama kalangan muda di Situbondo. Motor yang kelengkapannya tidak standar, maka petugas lalu lintas Polres Situbondo akan langsung menilang pengendara motor tersebut. Kepolisian tidak hanya menindak tegas pengendara motor yang melanggar peraturan itu dalam bentuk tilang. Jika motor yang ditilang tersebut tidak standar, motor itu harus dikembalikan ke bentuk aslinya. “Langkah tegas petugas lalu lintas itu bertujuan agar masyarakat mematuhi hukum. Tujuan lain, agar tidak mengganggu pengendara lain, sehingga angka kecelakaan bisa ditekan,” kata AKP Wahyudi Kasubag Humas Polres Situbondo. Menurutnya, motor yang tidak standar mayoritas didominasi anak-anak muda dan remaja. Banyak yang menggunakan ban ukuran kecil yang tidak standar, hanya memakai satu spion, dan knalpot blong. “Jadi, petugas tidak hanya menilang pengemudi yang melanggar. Pengendara yang ditilang itu juga harus mengganti onderdil motor dengan yang standar,” Wahyudi. Pantauan koran ini, salah satu motor yang harus dikembalikan ke bentuk aslinya terlihat di halaman Pos 90, Kamis (1/5) lalu. Yamaha Vega bernopol P 4335 EM itu dikendarai siswa yang masih berusia 17 tahun. Menurut Wahyudi, pihaknya akan terus menerapkan terobosan itu agar pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas sadar dan ikut menjaga ketertiban di jalan. “Dengan begitu, mereka akan mengerti bahwa harus mematuhi peraturan yang berlaku,” pungkasnya. (rri/c1/aif)

PANARUKAN – Ada yang berbeda dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SMAN 1 Panarukan, kemarin (2/5). Sekolah yang menjadi salah satu pilot project kurikulum 2013 ini menggelar peringatan Hardiknas dengan melibatkan seluruh dewan guru, sejumlah pengawas, serta ratusan siswa yang mencapai sekitar 650 siswa. Tidak hanya itu, perbedaan yang paling mencolok, yakni peringatan Hardiknas yang dikemas dalam bentuk upacara itu langsung dipimpin oleh seorang guru, Farida Handayani, SPd sebagai pemimpin upacara. “Ini untuk memberi contoh kepada siswa. Sehingga pemimpin upacara langsung melibatkan guru,” terang Ahmad Jaenuri, SPd MPd, Kepala SMAN 1 Panarukan. Pria yang menjadi pembina upacara saat peringatan Hardiknas ini menambahkan, seluruh dewan guru yang mengajar pada SMA itu, juga mendapat tugas masing-masing. Dari mereka ada yang menjadi protokoler, menyanyikan lagu kebangsaan dan lain-lain.

Peringatan Hardiknas yang menjadikan dewan guru untuk terlibat langsung dalam upacara itu sengaja dilakukan. Tujuannya, keteladanan seorang guru akan menjadi modal utama untuk pendidikan siswa di sekolah. “Kenapa melibatkan guru secara langsung? Karena keteladanan guru menjadi modal utama pendidikan,” kata Ahmad Jaenuri. Kepada ratusan siswa, pihaknya mengaku akan terus berjuang demi pendidikan yang terbaik. Karenanya, semua dewan guru akan terus berpegang teguh dalam memperlakukan siswa selama mengajar. “Jadi para guru tentunya akan memanusiakan manusia terhadap para siswa. Mereka pasti diperlakukan dengan baik,” paparnya. Selain itu, pembina upacara ini juga berpesan agar ratusan siswa SMAN 1 Panarukan bisa menjadi siswa yang unggul. Hal itu tentu dengan segala upaya para dewan guru untuk mendidik siswanya. “Selain itu, para siswa juga terus dimotivasi agar mereka rajin belajar,” pungkasnya. (rri/*/als)

ISTIMEWA

HARDIKNAS: Guru SMAN 1 Panarukan menjadi teladan siswa sebagai modal utama membangun sekolah.

SULTAN ANSHORI/RaBa

DITEMPATI LAGI: Kondisi terakhir lokasi tanah longsor dan tanah retak di Dusun Gunung Kidul, Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh, kemarin.

Warga tak Mendapat Kepastian Relokasi SUBOH - Belum adanya kepastian dari Pemkab Situbondo tentang lahan relokasi untuk korban ancaman tanah longsor di Dusun Gunung Kidul, Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh, membuat warga yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing. Sudah sebulan ini para warga meninggalkan lokasi pengungsian sementara di SDN 1 Mojodungkol. Agus Budi Hartono, 44, perangkat desa setempat menerangkan, semua warga kembali ke rumah masingmasing bukan tanpa alasan. “Selain alasan ekonomi, juga berkaitan dengan tempat relokasi yang dijanjikan pemkab hingga kini belum jelas,” ujar Agus kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (2/5). Atas keadaan itu, Agus mengaku tidak bisa berbuat banyak. Meski demikian, pihak desa sudah mengimbau warga Dusun Gunung Kidul selalu waspada terhadap ancaman tanah longsor yang sewaktu-waktu bisa terjadi. “Kami sering melakukan pengawasan ke daerah tersebut. Kalau kondisinya membahayakan, maka mau tak mau mereka harus segera meninggalkan rumah. Sekarang masih aman,” ujarnya. Camat Suboh, Bahri, tidak membantah belum ada kepastian terkait tempat relokasi. Menurutnya, keadaan

itu bukan tanpa alasan. “Pemkab sulit mencari lahan relokasi di Desa Mojodungkol. Awalnya ada warga yang bersedia menjual lahan, tapi akhirnya niat itu diurungkan. Namun demikian, kita terus berupaya mencari lahan sebagai lokasi relokasi,” terang Bahri. Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin mengunjungi Dusun Gunung Kidul, Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh. Para warga yang sebelumnya tinggal di lokasi mengungsikan sementara, kini sudah beraktivitas seperti biasa. Fatimah, 45, misalnya. Dia mengaku kembali ke rumah karena tinggal di tempat pengungsian terlalu lama. Selain itu, faktor kenyamanan yang menjadi alasan para warga itu kembali ke rumah.”Kami tidak bisa meninggalkan rumah terlalu lama. Selain itu, kami mempunyai hewan ternak dan sawah yang harus digarap,” ujar Fatimah. Sejumlah warga mengaku yakin daerahnya sudah aman dan bisa dihuni kembali. Sebab, musim hujan sudah hampir berlalu, sehingga kemungkinan terjadi longsor sangat kecil. Sekadar tahu, akhir Januari lalu warga Dusun Gunung Kidul, Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh, dilanda musibah tanah longsor dan tanah retak. Akibatnya, 740 jiwa dari 189 KK terpaksa mengungsi ke SDN 1 Mujodungkol. (mg2/pri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.