Radar Banyuwangi 3 Oktober 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

JUMAT 3 OKTOBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 33

PD Dideadline Hari ini Harus segera Kirim Rekom Nama Pimpinan DPRD BANYUWANGI - Langkah cepat dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Banyuwangi. Lantaran calon

yang mereka ajukan guna menduduki “jatah” pimpinan definitif dewan belum mendapat rekomendasi induk partai, DPC PD mengirim surat kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai berlambang Bintang Mercy Merah Putih tersebut. Ya, sampai kemarin (2/10) pelantikan pim-

pinan definitif DPRD belum bisa dilakukan. Sebab, dari empat nama yang diusulkan menempati posisi strategis tersebut, ada satu calon yang belum mendapat rekomendasi dari DPP partainya, yakni Yusieni dari PD. Tiga calon pimpinan dewan yang lain, yakni I Made Cahyana Negara (PDIP), Joni Subagio

(PKB), dan Ismoko (Golkar), sudah mendapat rekomendasi dari DPP partai masing-masing. Akibat salah satu dari empat calon belum mendapat rekomendasi DPP, usul pimpinan definitif dewan yang dilayangkan ke Gubernur Jatim “dikembalikan” ■ Baca PD Deadline...Hal 43

Sore Ini mulai Wukuf SORE ini pukul 16.10 (12.10 Waktu Arab Saudi) sekitar enam juta lebih jamaah haji dari seluruh dunia melakukan rukun utama haji: tawaf di Arafah. Wukuf diawali khotbah wukuf disambung

salat Duhur-Asar jamak takdim qasar. Lalu, doa dan zikir sampai malam. Mereka berangkat dari maktab masing-masing sore hingga malam kemarin. Itu yang mengambil pro-

gram Arafah. Dari maktab diangkut bus langsung menuju Arafah. Sedangkan jamaah haji yang mengambil program Tarwiyah berangkat sehari sebelumnya ■

MASAL: Ribuan tenda di Mina untuk jamaah haji Asia Tenggara (bawah). Suasana jamaah di dalam tenda di Mina (kiri).

Laporan: SAMSUDIN ADLAWI Dari Makkah, Arab Saudi

Baca Sore...Hal 43

FOTO-FOTO: SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS

KUCUR

NGOPAI

SOEDIRMAN

Siap Pacu PAD MENDAPAT tugas baru sebagai kepala Dinas Pendapatan (Dispenda), Soedirman merasa perlu melakukan orientasi medan. Menurutnya, orientasi medan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, sehingga tugas akan bisa dia jalankan sebaik-baiknya. Mantan Sekretaris DPRD Banyuwangi itu mengatakan, sebagai kepala Dispenda, dirinya siap menjalankan tugas pokok dan tugas-tugas tambahan yang dia emban. “Termasuk memacu Pendapatan AsliDaerah ( PA D ) yang merupakan roh APBD kita ke depan,” ujarnya. (sgt/c1/ bay)

Jambret 15 TKP Ditembak

KASUS BANSOS

Keterangan Lukman Dianggap Berbelit BANYUWANGI - Upaya hukum yang dilakukan Lukman, satu dari empat tersangka kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos), mengajukan pengalihan tahanan kota sudah sampai di tangan Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Korps Adhyaksa itu kini masih memproses surat yang diajukan kuasa hukum Plt. Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Banyuwangi tersebut. “Suratnya sudah kami terima. Sejauh ini masih kami proses apakah akan memenuhi permohonan itu ataukah tidak,” ujar Paulus Agung W., Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi, di ruang kerjanya kemarin. Paulus menilai permohonan itu merupakan hak tersangka ■ Baca Keterangan...Hal 43 http://www.radarbanyuwangi.co.id

KALIPURO - Pembangunan dermaga tambahan di Pelabuhan ASDP Ketapang terus dikebut. Dermaga tambahan di sebelah utara itu masih belum rampung seratus persen. Pembangunan fasilitas publik tersebut dibangun guna mengurai kepadatan kapal penyeberangan di Pelabuhan ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (2/10), dermaga sepanjang 200 meter saat ini masih dalam proses pengecoran. Terlihat para pekerja sedang merangkai besi yang digunakan un-

BANYUWANGI - Aksi kriminalitas yang dilakukan Edi Hartono, 32, terhenti timah panas polisi. Pria yang diketahui sebagai pelaku 15 kali aksi penjambretan di sejumlah wilayah di Banyuwangi itu berhasil dilumpuhkan. Satu peluru tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Banyuwangi itu bersarang di kaki warga Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi, itu kemarin (2/10). Edi yang dikenal sebagai ‘’Raja Jambret’’ itu terpaksa dilumpuhkan petugas dengan tembakan, karena diduga akan melawan saat ditangkap. Keberadaannya berhasil diendus polisi siang kemarin. Polisi pun menyanggong lokasinya, yakni di sekitar Gang Lombok, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Namun, Edi si Raja Jambret itu mencium kedatangan aparat. Begitu mengetahui polisi datang, dia berusaha melawan dan kabur ■ Baca Jambret...Hal 43

SIGIT HARIYADI/RABA

Kebut Pembangunan Dermaga Ketapang tuk keperluan pengecoran. Pembangunan dermaga yang sudah dimulai sejak tahun 2013 itu diperkirakan sudah mencapai 40 persen. Arif, supervisor proyek dermaga di Pelabuhan Ketapang, membenarkan saat ini pembangunan masih dalam tahap pengecoran yang ke arah selatan. ”Pengecoran itu cepat, paling sehari bisa kering. Terkait dananya berapa, saya kurang tahu. Yang tahu mungkin bos saya. Bos sekarang masih di Surabaya,” terang Arif ■ Baca Kebut...Hal 39

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA NIKLAAS ANDRIES/RABA

DIDOR: Edi Hartono dirawat di UGD RSUD Blambangan kemarin.

PENGECORAN: Dermaga tambahan yang masih dalam proses pembangunan di Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

Ekspedisi Mata Air Banyuwangi Barat di Puncak Musim Kemarau (3)

Layak Konsumsi, Saluran Hasil Swadaya Masyarakat Setelah sukses menjangkau mata air Bringin di kampung TP, Dusun Gunung Mas, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, penjelajahan tim ekspedisi belum berakhir. Kali ini sasarannya mata air di kawasan hutan di Kecamatan Glenmore. ALI NURFATONI, Glenmore TIM ekspedisi melakukan penjelajahan di mata air di hutan Banyuwangi Barat. Tepat pada puncak panas, tim ekspedisi sukses mencapai mata air Bringin di Kampung TP yang menjadi

sasaran kedua. Setelah itu, tim ekspedisi kembali bergerak menuju sasaran berikutnya dan finis tepat waktu. Semua kru mulai merasakan lelah setelah melakukan perjalanan tahap kedua. Perjalanan dengan medan berat menjadi pemicunya. Situasi itu yang membuat tenaga tim yang berjumlah 15 orang itu terus berkurang. Bahkan, satu personel sempat mual selama perjalanan. Namun, fisik kembali prima. Rasa mual dan mabuk dapat teratasi. Salah satu penawarnya adalah minum legen atau nira buah kelapa. Warga setempat sehari-hari bekerja mengolah gula merah hasil panen dari PTPN XII Perkebunan Jatirono. Warga menyambut baik kedatangan tim ekspedisi ■ Baca Layak...Hal 43

Proyek rumput stadion gagal dikerjakan Pakai saja rumput laut, lebih bergizi

Partai Demokrat di-deadline hari ini Sudah awal bulan, tunjangan pimpinan dewan bisa bablas

GERDA SUKARNO/RABA

BENING: Air jernih mengalir dari mata air Bekap di Petak 24 A, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. email: radarbwi@gmail.com om / beritaraba@gmail.com beritaraba@gmail com


34

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Jumat 3 Oktober 2014

Lolos Lima Besar Penilaian Tata Ruang

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

MULAI RAMAI: Penumpang asal Pulau Bali yang turun dari kapal di Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin.

Jelang Lebaran, Penyeberangan Padat KALIPURO - Tiga hari menjelang Hari Raya Idul Adha, aktivitas pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk mulai meningkat. Kepadatan penumpang didominasi warga Jawa di Bali yang akan mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Adha. Penumpang menuju Bali cenderung sepi. Kendaraan roda dua dan penumpang pejalan kaki mendominasi kepadatan tersebut. Penumpang dari Bali

itu banyak yang membawa barang-barang yang dibungkus kardus dan tas besar. Taufik, 22 penumpang dari Pulau Bali mengatakan sengaja pulang lebih awal meski Idul Adha masih kurang beberapa hari lagi untuk menghindari antrean di pelabuhan penyeberangan. ”Saya pulang awal karena sudah dapat jatah libur dari tempat kerja,” ujar pria asal Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi tersebut.

Manager Operasional ASDP Ketapang, Saharuddin Koto, membenarkan adanya peningkatan penumpang. Dia mengatakan, peningkatan penumpang dari Bali karena Idul Adha. Saharuddin mengungkapkan, peningkatan penumpang dari Pulau Bali ini sudah berlangsung selama sejak Minggu lalu. Peningkatan penumpang mencapai 35 persen dari hari-hari sebelumnya. ”Kendaraan roda yang menyeberang sekitar 1. 300

unit, pejalan kaki 1.200 hingga 1. 400 orang dan pada hari biasa hanya sekitar 900 orang saja,” ungkap Saharuddin. Meski sudah ada peningkatan, Saharuddin memastikan tidak akan menambah armada kapal. Kepadatan penumpang jelang Idul Adha ini tidak terlalu berpengaruh terhadap armada yang ada saat ini. ”Tidak ada penambahan armada, saya kira sudah cukup dengan 32 kapal,” tambah Saharuddin. (tfs/c1/afi)

Baru 42 Persen Warga Ikut JKN BANYUWANGI - Kesadaran warga Banyuwangi menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih sangat rendah. Walau sosialisasi sudah gencar dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), tapi hasilnya, hingga kini masyarakat yang ikut baru sekitar 48 persen. Bukan hanya masyarakat umum, para anggota DPRD ternyata juga belum menjadi peserta program wajib yang telah resmi diberlakukan sejak 1 Januari 2014 silam tersebut. Guna menggugah kesadaran wakil rakyat itu, petugas Kantor BPJS Kesehatan Banyuwangi mendatangi kantor DPRD untuk melakukan sosialisasi kepada wakil rakyat hasil Pemilu 9 April 2014 itu kemarin (2/10). Kepala Kantor Cabang BPJS Kesehatan Banyuwangi, Adi Suwarno mengungkapkan, sampai saat ini warga yang sudah ter-cover BPJS Kesehatan baru sekitar 48 persen. “Kita masih punya pekerjaan rumah (PR) 52 persen. Kendalanya ada pada kesadaran masyarakat mengikuti BPJS atau JKN ini,” ujarnya.

GALIH COKRO/RABA

DIHARAP IKUT:Tiga anggota DPRD Banyuwangi berbincang pasca mengikuti sosialisasi BPJS di kantor DPRD Banyuwangi kemarin

Adi Suwarno mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi di 24 kecamatan. “Termasuk sosialisasi kepada para anggota DPRD hari ini (kemarin). Sebelumnya, anggota dewan tidak ikut BPJS. Mereka menggunakan (asuransi kesehatan) yang lain. Kami mengharap beliau-beliau (anggota dewan) ikut program JKN. Karena dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 111 Tahun 2013, setiap

warga negara wajib menjadi peserta JKN,” kata dia. Menurut Adi, dari tiga kabupaten yang menjadi wilayah kerja BPJS Kesehatan cabang Banyuwangi, yakni Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi, baru sekitar 510 perusahaan yang mendaftarkan pekerjanya menjadi anggota BPJS Kesehatan secara kolektif. Padahal, di Banyuwangi saja ada sekitar 5.000 perusahaan. Sekadar tahu, premi JKN relatif

kecil, tapi peserta BPJS Kesehatan akan mendapat manfaat yang sangat besar. Premi untuk peserta mandiri, misalnya, hanya Rp 25.500 per bulan per orang untuk hak pelayanan di ruang perawatan kelas tiga, Rp 42.500 per bulan per orang untuk mendapat pelayanan di ruang perawatan kelas dua, dan Rp 59.500 per bulan per orang di ruang perawatan kelas satu. Di sisi lain, selain kesadaran masyarakat menjadi peserta JKN masih rendah, tingkat ketaatan para peserta BPJS Kesehatan secara nasional juga masih sangat rendah, yakni hanya 45 persen. Artinya, dari 100 peserta BPJS Kesehatan, hanya 45 orang yang aktif membayar premi. Adi menambahkan, jika seorang anggota tidak membayar premi selama enam bulan, maka anggota BPJS tersebut tidak bisa mengakses layanan yang di-cover BPJS Kesehatan. “Jika enam bulan tidak membayar premi, sistem akan dimatikan. Jika ingin mengakses, peserta harus menghidupkan lagi dengan cara membayar premi di bank,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

BANYUWANGI - Penataan ruang yang dilakukan Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI. Kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini lolos dalam lima besar kabupaten calon pemenang Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) Kementerian PU bidang penataan ruang. Piagam penghargaan atas predikat lima besar calon pemenang PKPD, itu diserahkan Ketua Tim PKPD, Sufriyadi, kepada Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono di Pendapa Shaba Swagata Blambangan Rabu (1/10). PKPD PU Bidang Penataan Ruang merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah sebagai upaya untuk mendorong pemerintah daerah meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam penyelenggaraan penataan ruang. “Penilaian ini merupakan apresiasi kepada pemerintah daerah yang menunjukkan komitmen dan prestasi dalam penyelenggaraan penataan ruang,” kata Supfiyadi saat memberikan paparan di Aula Rempeg Jogopati kemarin (2/9). Menurut Sufriyadi, Banyuwangi menjadi lima calon pemenang kategori kabupaten bersama dengan empat kabupaten lainnya yakni Bangka, Kepulauan Bangka Belitung; Jepara, Jawa Tengah; Maros, Sulawesi Selatan; dan Sumbawa, NTB. Saat ini kelima kabupaten tersebut memasuki tahap penjurian untuk menentukan peringkat satu sampai lima. Untuk tahap ini, tim juri hadir ke Banyuwangi untuk melakukan penilaian secara langsung. Sufriyadi mengatakan prasyarat untuk bisa mengikuti PKPD PU Bidang Penataan Ruang

GALIH COKRO/RABA

BEBER : Ketua Tim PKPD, Sufriyadi, menyampaikan objek penilaian di depan sejumlah elemen masyarakat Banyuwangi kemarin.

adalah daerah harus sudah memiliki peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW). Sedangkan kriteria penilaiannya meliputi, rencana detail tata ruang (RDTR) dan peraturan zonasi, serta perizinan pemanfaatan ruang. “Kriteria perizinan pemanfaatan ruang komponen penilaiannya seperti kesesuaian izin yang dikeluarkan dengan RTRW, rencana rinci, kesesuaian pemberian IMB dengan RDTR, Ketersediaan institusi pelayanan izin terpadu, serta lamanya proses perizinan pemanfaatan ruang,” urainya. Dalam penilaian kali ini tim juri datang untuk melakukan penilaian terdiri dari para pakar. Mereka antara lain, pakar pengembangan wilayah yang merupakan Dekan Fakultas Pertanian IPB, Dr. Ir. Ernan Rustiadi; Pakar Pemberdayaan Masyarakat yang merupakan Presiden Combine Pesource Institution, Ir. Dodo Juliman; dan Pakar Perumahan dan Permukiman yang merupakan dosen dan peneliti di Kelompok Keahlian Perumahan dan Permukiman dan Program Studi Arsitektur ITB, Ir. Moh. Jehansyah Siregar, MT, PhD. Salah satu dewan juri Ir. Ernan Rustadi menyampaikan bahwa Banyuwangi memiliki banyak

kejutan yang berhasil mencuri perhatian tim juri. Meski menjadi daerah ujung timur di Pulau Jawa ini, Banyuwangi telah memberikan kesan sebuah penataan kota yang profesional. “Kita lihat ada perhatian terhadap hal-hal detail. Terlihat kalau Banyuwangi memiliki tata kelola yang sangat baik dengan standar yang tinggi,” kata Ernan. Ernan melanjutkan tata kelola yang sangat baik terwujud dalam kemampuan memanfaatkan ruang publik dan jalur publik. Kemampuan mempertahankan public view dan kemampuan mengendalikan Pedagang Kaki Lima (PKL). “Ini menjadi ciri khas perkotaan di Indonesia. Banyaknya PKL bukan untuk dihilangkan tapi harus dikendalikan,” kata Ernan. Sekkab Slamet Kariyono menyampaikan Banyuwangi menaruh perhatian yang serius dalam melakukan penataan ruang. Setiap wilayah memiliki zonasi peruntukan yang jelas dan tidak boleh dilanggar. Slamet mencontohkan di wilayah utara yang merupakan kawasan perhotelan, bangunan tidak boleh melebihi tinggi pohon kelapa. “Dalam penataan ruang kita juga memperhatikan keseimbangan lingkungan,” cetusnya. (sgt/c1/afi)

Hindari Ternak Berpenyakit Cacing Hati BANYUWANGI - Walau Dinas Peternakan telah melakukan pemeriksaan kesehatan ternak kurban, tapi warga diminta teliti dan waspada dalam memilih hewan kurban. Warga diserukan agar tidak membeli hewan kurban yang terinfeksi penyakit cacing hati. Dalam pemeriksaan tim Dinas Kesehatan tidak ditemukan adanya panyakit cacing hati pada hewan kurban yang diperdagangkan, namun tidak menjamin ternak kurban bebas dari penyakit cacing hati. Apalagi penyakit cacing hati tersebut bersembunyi di dalam daging hewan kurban, dan baru diketahui setelah hewan disembelih. Karena itu, warga penerima daging kurban juga diminta waspada dan hati-hati mengonsumsi daging itu. “ Untuk dampak negatif penyakit cacing hati, maka memasak dengan benar,” ujar Kepala Dinas Peternakan, Heru Santoso.

DEDY JUMHARDIYANTO/ RABA

Heru mengatakan, ternak yang baru terserang penyakit cacing hati sulit dideteksi. Penyakit cacing hati pada hewan tidak terlalu berbahaya. Namun, daging yang dimasak pada suhu di atas 100 derajat celsius akan terhindar dari penyakit itu. Meskipun cacing hati bisa mati jika dipanaskan dalam suhu tinggi sekitar 70 derajat celsius namun jika dikonsumsi, akan menimbulkan rasa mual bahkan muntah-muntah. ” Kalau mengetahui daging terjangkit penyakit cacing hati lebih

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

ANTISIPASI: Heru Santoso ( kacamata) sedang memeriksa kesehatan hewan di lapak ternak kambing milik pedagang Rabu lalu ( 1/10).

baik tidak dikonsumsi atau dibuang saja,” sarannya. Penyakit cacing hati tersebut, disebabkan kurangnya peternak menjaga kebersihan kandang . Untuk itu kami harapkan agar para pedagang penjual ternak kurban selalu menjaga kebersihan kandang dan hewan, agar terhindar dari penyakit tersebut. Sedangkan ciri-ciri hewan terjangkit penyakit cacing hati bisa diketahui bila tubuh ternak kurus dan lemah, nafsu makan dan minum berkurang, sering mencret, mata terlihat suram

cekung dan selalu mengantuk, telinga terkulai, bulu kusut, kulit tidak elastis, serta mulut dan hidung terlihat kering. Heru membeberkan, permintaan hewan kurban berupa sapi, kambing dan kerbau pada tahun ini diprediksi akan turun. Tahun 2013 lalu, ternak kurban yang terjual sebanyak 9000 ekor kambing, dan 1000 ekor sapi. Tahun ini penjualan ternak kurban akan turun karena harganya melonjak drastis dibandingkan tahun lalu. “Saat Idul Adha tahun lalu, harga daging sapi masih dalam kisaran Rp. 80 ribu. Tapi saat ini harga daging cukup mahal, yakni Rp.100 ribu,” imbuhnya. Heru juga menjamin, ketersediaan daging ternak di Banyuwangi masih aman, dan mencukupi sampai Hari Raya mendatang. Populasi kambing/ domba di Banyuwangi hingga Kamis (2/10) terdata sekitar 100 ribu ekor, dan sapi sebanyak 110 ribu ekor. (ddy/c1/afi)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


JUMAT 3 OKTOBER

35

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Akhirnya Disepakati Tiga Pansus

RENDRA KURNIA/JPRS

MENULAR?: Salah satu godaan anggota DPRD saat melaksanakan rapat paripurna adalah rasa kantuk. Maklum, dalam waktu yang cukup lama mereka harus duduk diam di kursi empuk, nyaman di ruangan ber-AC. Seperti wakil rakyat DPRD Situbondo ini. Keduanya menguap di waktu yang hampir bersamaan. Beruntung, keduanya kuat menahan kantuk sehingga tak sampai tertidur.

SITUBONDO – DPRD Kabupaten Situbondo menggelar rapat paripurna, siang kemarin Kamis (2/10). Forum pengambilan keputusan tertinggi para wakil rakyat ini mengagendakan tiga pembahasan penting. Yakni, pengumuman Reses 1 DPRD masa persidangan pertama tahun anggaran 2014 - 2019. Kedua, pengumuman keanggotaan dan komisi Fraksi Golkar dan Fraksi GIS (Gerakan Indonesia Sejahtera). Dan, yang terakhir pembentukan pansus terkait tatib DPRD serta pembahasan dua raperda tentang retribusi layanan kelas tiga RSUD Abdoer Rahem dan retribusi pemakaian kekayaan daerah. Rapat paripurna ketiga yang dilakukan anggota DPRD Situbondo periode 20142019, kemarin diwarnai hujan interupsi. Sebab, tidak jarang terjadi perbedaan pandangan dalam menyikapi materi pembahasan. Perdebatan sengit juga terjadi saat pembahasan jumlah pansus yang akan dibentuk untuk menangani masalah tatib DPRD dan dua raperda. Keadaan baru mencair saat pimpinan sidang memberikan waktu antar ketua fraksi untuk melakukan rapat koordinasi di tengah pelaksan rapat paripurna. Kemudian disepakati jumlah pansus yang awalnya dua dikembangkan menjadi tiga n Baca Akhirnya...Hal 41

Pendaftar Kandas Karena IPK Kecil Sebagian lagi Karena Usia dan Tidak Lampirkan Akta Mengajar SITUBONDO - Standarisasi nilai minimal pada Indek Prestasi Kumulatif (IPK)sangat berpengaruh terhadap nasib pa-

ra pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pemkab Situbondo. Sebab, gara-gara persyaratan administrasi tersebut, banyak pendaftar yang berguguran. Mereka tidak lolos verifikasi administrasi karena IP-nya tidak mencapai standar yang ditentukan. Sekedar tahu, untuk mendaftar CPNS Pemkab Situbondo menetapkan IPK minimal pendaftar untuk strata-1 dari Perguruan guru Tinggi Negeri (PTN) minimal harus 3.00. 3 Sedangkan untuk lulusan Pergu-

ruan Tinggi Swasta (PTS), IP minimal harus 3.20. Jika IPK pendaftar di bawah itu, maka secara otomatis akan langsung gugur dalam seleksi administrasi. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Situbondo, Ahmad Yulianto mengungkapkan, dari sebanyak 223 pendaftar CPNS yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, paling banyak karena IPK pelamar di bawah standar yang ditetapkan panitia n

Saat ini panitia seleksi masih melakukan verifikasi 200an berkas, insyaallah besok (hari ini) bisa selesai.”

Baca Pendaftar...Hal 41

NUR HARIRI/JPRS

Ahmad Yulianto Kepala BKD Situbondo

PENENTU TAHAP AWAL: Salah seorang panitia memeriksa berkas lamaran fisik pendaftar CPNS, di Kantor BKD Situbondo, kemarin (2/10).

NURHARIRI/JPRS

119.543 Warga Belum Ber e-KTP Jika Kamu Jatuh 99 Kali, maka kamu harus bangkit seratus kali

anggungjawab

SITUBONDO - Ratusan ribu warga Situbondo masih belum melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (eKTP). Hingga pertengahan bulan September 2014 ini, masih tercatat sebanyak 119.543 orang yang belum melakukan rekam e-KTP.

Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Situbondo, Muhammad Sifa, total keseluruhan penduduk Situbondo ada sebanyak 788.389 jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 574.205 ribu warga Situbondo

wajib ber e-KTP. Tetapi, hingga kini yang sudah tercatat melakukan rekam e-KTP baru sebanyak 454.662 ribu orang. “Jadi yang belum rekam eKTP ada sebanyak 119.543 ribu orang n Baca 119.543...Hal 41

Indra Safera EDY S/JPRS

Cangker Lepek

RENDRA KURNIA/JPRS

NY. HJ. DJUAWAIRIYAH FAWAID

DIRAWAT: Asmini, ibu kandung yang diduga membuang bayinya di Hutan Jatisari, dirawat di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

Perjuangkan Nasib Santri di Forum Nasional

Ibu Bayi Terungkap

KONDISI pondok pesantren SalafiyahSyafi’iyah Sukorejo yang terus menjadi jujukan para santri daru seluruh penjuru nusantara untuk menuntut ilmu, membuat daya tampungnya kian terbatas. Sehingga, ada sejumlah kondisi yang terkadang jauh dari kelayakan. Keadaan tersebut disampaikan oleh Ny. Hj. Djuawairiyah Fawaid dengan gamblang saat menjadi nara sumber forum nasional n Baca Perjuangkan...Hal 41

Mengaku Melahirkan Saat Mencari Rumput SITUBONDO - Masih ingat dengan penemuan orok bayi di sebuah hutan lingkungan Capcap, Dusun Polay, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, sepekan lalu? Kini ibu bayi tersebut telah terungkap. Ini setelah kepolisian Polres Situbondo berhasil menemukannya. Sang ibu bernama Asmini, 35, warga setempat.

Terungkapnya keberadaan Asmini sebagai ibu bayi tersebut bermula dari kabar pembuangan orok bayi yang terus meluas. Akhirnya ada warga yang mengetahui bahwa ada perempuan di Dusun Polay yang sedang mengandung. Dari sanalah keberadaannya ditelusuri n Baca Ibu...Hal 41

ISTIMEWA

KELILING: Petugas rekam e-KTP saat membidik siswa berusia 17 tahun di salah satu sekolah.

Menyimak Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah TA 2013 Pemkab Situbondo (5-Habis)

Ada 10 Industri Baru yang Berdiri Selama 2013 Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Situbondo pada tahun 2013 sebanyak 280.116 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012, sebaryak 272.140 orang. Kontribusi Sektor Pariwisata ini juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap PDRB Kabupaten Situbondo.

EDY SUPRIYONO/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

2. Prioritas Urusan Pllihan Yang dilaksanakan Untuk tingkat pencapaian yang disesuaikan dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan, diuraikan sebagai berikut:

OBJEK WISATA ANDALAN: Bupati Dadang Wigiarto dan Ny Hj Umi Kulsum berada di lokasi pariwisata Pantai Pasir Putih.

EDY SUPRIYONO/JPRS

a. Urusan Kelautan dan Perikanan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kelautan dan pe-

rikanan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah: 1) Produksi Perikanan

Jumlah produksi perikanan di Kabupaten Situbondo dapat dikategorikan tinggi. Ini dapat dilihat dari jumlah produksi ikan sebanyak 11.553,19 ton atau 71.79% dari target daerah sebanyak 11.092,20 ton. 2) Konsumsi lkan Tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Ini dapat dilihat dari jumlah konsumsi ikan yang mencapai 18,50 kg/kapita/tahun atau sebesar 139,62% dari target daerah yaitu sebanyak 13,25 kg/kapita/tahun. b. Urusan Pertanian Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pertanian berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah: Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokaI lainnya perhektar, pada 2013 diuraikan sebagai berikut n Baca Ada...Hal 41 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

36

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 3 Oktober 2014

S I T U B O N D O

PANJI

Potong Ranting Mangga, Kakek Jatuh, Tewas di RS SAIFUL Hamdi, warga Dusun Patrol, Desa Tokelan, Kecamatan Panji, tewas mengenaskan, kemarin. Ini setelah pria 60 tahun tersebut jatuh dari pohon mangga. Dia mengalami patah tulang punggung dan meninggal saat dirawat di RSUD dr. Abdoe Rahem Situbondo. Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 08.00, pagi (2/10) kemarin. Saat itu, korban memanjat sebuah pohon mangga di halaman rumahnya hingga mencapai ketinggian sekitar sembilan meter. Di atas pohon mangga itu, pria ini berusaha memotong ranting Ini murni karena mangga yang mengarah ke rujatuh dari pohon mahnya. Agar jatuhnya ranting itu tidak mengenai genting rumangga. Jadi mahnya, dia dibantu putrinya, korban langsung Masniye, 27 yang bertugas menarik kayu yang akan dipotong dendimakamkan ditarik menggunakan tampar. keluarganya,” gan Sedikit demi sedikit, Saiful Hamdi Ahmad Sujalmo membacok kayu. Giliran kayu mulai putus, ternyata ranting mangga Kapolsek Panji itu tetap jatuh mengarah ke rumahnya. Pada saat itulah, korban ikut menarik tampar agar rumahnya tidak tertimpa kayu yang dipotong. Usaha korban ini nampaknya cukup berhasil dan kayu tidak jatuh ke rumahnya. Tetapi sayang, korban tidak segera melepas tali tampar yang dipegangnya. Sehingga tubuh Saiful ikut terjatuh bersama ranting yang terpotong. “Dia memotong rantingnya pohon mangga, kemudian terjatuh. Kalau kejadiannya tidak tahu pasti karena dia hanya ditemani anaknya,” kata Sunarto salah seorang tetangga korban. Akibat jatuh dari pohon mangga, tubuh korban langsung tersungkur ke tanah. Korban mengalami patah tulang pada bagian punggung kiri. Seketika itu korban pingsan di lokasi kejadian n Baca Potong...Hal 41

KOTA

Sore-Malam, Dua Truk Tabrak Truk PENERANG: Salah satu lampu PJU di jalan Pantura SitubondoBanyuwangi wilayah Kecamatan Banyuputih.

SITUBONDO – Akibat rem yang tidak berfungsi maksimal, truk bermuatan kayu bakar dengan nopol P 8600 F menyeruduk truk temannya sendiri yang berhenti di lampu merah perempatan alunalun Situbondo, sore kemarin (2/10). Akibatnya, bagian depan truk yang disopiri Samari,

mengalami ringsek. Bahkan pria berumur 37 tahun itu sempat terjepit pintu dan bagian kemudi truk selama lima menit. Baru setelah petugas pos polisi 9.0 turun tangan, sopir tersebut bisa dikeluarkan. Kondisi sopir truk kayu tersebut terlihat tidak terlalu parah. Hanya saja bagian

tulang lututnya terlihat tidak berada di posisinya. Menurut Riyanto, 50, saksi mata yang sekaligus sopir truk yang ditabrak oleh Samari, mereka berdua awalnya berangkat bersama dari Karangtekok, Kecamatan Banyuputih membawa kayu bakar. Saat berada di lampu merah dirinya

sudah berhenti secara perlahan, namun truk milik Samari tiba-tiba saja menabraknya dari belakang. “Dari jauh saya sudah pelan tapi truknya Samari tidak segera berhenti dan menabrak bagian belakang truk saya,” ujar Riyanto. Sementara itu, Samari sendiri saat dimintai keterangan

mengaku jika dirinya sudah mengerem truknya ketika mendekati lampu merah. Tetapi, truknya tidak mau berhenti dan malah menabrak truk milik temannya yang sudah berhenti. Akibat kejadian tersebut arus lalu lintas sempat sedikit terganggu n Baca Sore...Hal 41

FREDY RIZKI/JPRS

Dishub dan Cipta Karya Berbagi Tugas Rawat PJU PEMELIHARAAN sarana Penerangan Jalan Umum (PJU) yang ada di Situbondo membutuhkan cara khusus. Jumlah PJU yang cukup banyak dari wilayah pantura hingga pelosok desa membuat pemerintah harus mampu melakukan perawatan dengan tepat. Salah satu cara yang ditempuh adalah membebankan mengenai tanggung jawab perawatannya kepada sejumlah SKPD terkait. Kepala Dinas Cipta Karya, Sumadin melalui Kabid Kebersihan dan Pertamanan Ali Mastur, mengatakan untuk perawatan PJU, pihaknya berbagi tugas dengan Dinas Perhubungan n Baca Dishub...Hal 41

FREDY RIZKI MANUNGGAL/JPRS

NUR HARIRI/JPRS

REMUK : Truk bermuatan kayu bakar dari Asembagus terhenti di lampu merah alun-alun Situbondo setelah menabrak truk di depannya.

EVAKUASI: Truk melon siap diderek usai menabrak tronton di jalan Basuki Rahmat, Situbondo, kemarin (1/10) malam.

Mengantar Surat Kepada Kiai As’ad Sesampai di depan pondok, remaja itu melompat dari sepeda pedalnya yang dibiarkan tergeletak begitu saja. Di halaman pondok, seorang Kiai berpakaian serba putih, memakai sandal jepit karet, seakan sudah menunggunya. Seperti sudah mengetahui berita apa yang bakal di dengarnya. Kiai As’ad suka berpakaian putih, beliau juga memiliki kuda putih, sebagaimana sabda Rasulullah: “Hendaklah kalian berpakaian putih untuk dipakai sewaktu hidup. Dan jadikanlah ia kain kafan kalian sewaktu mati, sebab pakaian putih itu sebaik-baik pakaian bagi kalian.” Kiai As’ad Syamsul Arifin pada tahun 1947 berusia sekitar lima puluhan, tengah berdiri memandang remaja itu. Hanya diam saja. Seperti membaca pikirannya. Menerawang jauh ke lubuh hatinya. Ia baru saja meninjau pembangunan gedung baru di pesantren. Karena Kiai As’ad yang merancang sendiri arsitektur gedung. Termasuk ikut menjadi tukang batu pada

awal berdirinya pesantren. Tidak hanya menjadi mandor. Melihat Kiai yang turun membantu kuli bangunan, kadang membuat para santri yang melihatnya ikut bergegas membantu. Setelah berusaha mengucap salam dan mengatur napas yang masih memburu, remaja itu menyerahkan surat yang sudah lusuh dari dalam tasnya sambil setengah membungkuk. Ia tidak sabar untuk mengatakan isi surat itu. “Ka—kapal Belanda… di Pasir Putih.” Napas Yusuf tersengal. Kiai As’ad mengenal remaja itu. Beliau melihatnya dalam rombongan santri yang dikirim ke pertempuran di Surabaya pada sepuluh November. Setahun silam. Teman-teman yang ikut bersamanya dalam satu regu banyak yang tewas. Beliau juga melihat remaja itu sangat tekun di latihan-latihan perang Sabilillah (jalan Allah) dan Hizbullah (tentara Allah) yang diadakan di lingkungan pesantren. Hizbullah adalah laskar santri, sedangkan Sabilillah ada-

lah laskar Kiai yang mengawasi Hizbullah agar tidak menyimpang. Anggota Hizbullah paling banyak dari Ansor NU. Laskar yang dibentuk sejak resolusi jihad dikumandangkan hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy’ri pada muktamar NU se-Jawa tahun 1945. Maka lahirlah semboyan: merdeka atau mati! Dari slogan Hizbullah yang terbentuk tahun 1944: hidup mulia atau mati syahid, isy kariman au mut syahidan. Meski akhirnya, remaja itu ikut dalam rombongan kereta api yang membawa pejuang ke-

STNK Hlng STNK P2663FC an.Amyatun. Kp.Watuketu.RT01/02 Demung-Besuki STB.

TANAH Strategis Tnh 600m2 (20x30)di Jl Tembus Panarukan Situbondo H:085220056168

MOBIL Djl Rush G.MT Hitam’10, LGX2.0 Silver ‘00, APV GE Silver’11.H:081233566209

MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736

luar dari kota Surabaya. Menahan sesal karena kota Surabaya telah jatuh ke tangan Inggris. Namun, semangat juang remaja itu masih menyala. Meski remaja itu diam-diam ikut dalam barisan pejuang tanpa ijin kedua orang tuanya. Karena orang tuanya ingin melihatnya menjadi santri bukan tentara. Seperti itu juga yang diinginkan Kiai Sepuh Syamsul Arifin. “Banyak orang yang memilih menjadi tentara, tapi tidak banyak yang memikirkan menjadi kiai.” Pada tahun 1947 usia Kiai Sepuh Syamsul Arifin sudah sekitar se-

ratus tahun. Waktu itu, Belanda kembali datang untuk menguji. Kali ini makin dekat. Dengan jumlah pasukan tempur yang lebih banyak dari sekutu dan persenjataan lebih lengkap. Di Jawa Timur mendarat di Teluk Meneng, Banyuwangi. Dan Pantai Pasir Putih, Situbondo. (bersambung) 1. At-Tirmidzi, Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah saw, hlm. 72. 2. Lihat Syamsul A. Hasan, Kharisma Kiai As’ad di Mata Umat, hlm. 80. 3. Lihat Syamsul A. Hasan, Kharisma Kiai As’ad di Mata Umat hlm. 83.

SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 02 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Kamis 2 Oktober 2014

R A D A R

37

B A N Y U W A N G I

Waspadai Penyakit Ispa, Diare, dan DB BANYUWANGI - Musim kemarau yang panjang berpotensi munculnya sejumlah penyakit. Untuk mengantisipasi merebaknya berbagai penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi me-warning warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, pada musim kemarau, penyakit Ispa dan diare cenderung meningkat. Penyebabnya, karena banyaknya debu terbang hingga menyebabkan batuk yang disertasi flu. Selain itu, debu yang bertebaran dapat menempel pada makanan yang tidak tertutup dengan higienis. Jika makanan itu dikonsumsi, maka akan berakibat penyakit diare. Penyakit diare juga dipicu karena kesulitan mencari air bersih sehingga masyarakat menggunakan air kurang bersih. Hingga kini, kasus ISPA dan diare belum mengalami lonjakan yang signifikan. Walau belum ada peningkatan, namun Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya antisipasi dengan penyebar petugas khusus di 45 Puskesmas. “Kami

Upaya ini, dinilai lebih efektif untuk mencegah penyebaran penyakit. Menurut dia, debu juga dapat memicu timbulnya batuk dan hidung tersumbat. Namun, masyarakat masih enggan berobat ke Puskesmas karena gejala ISPA yang dialaminya tergolong ringan. “ Masyarakat mungkin masih bisa mengantisipasi sendiri dengan minum obat yang sudah terjual di GALIH COKRO/ RABA ANTISIPASI: Untuk menghindari debu warga dianjurkan toko-toko,” katanya. S elain ISPA dan menggunakan masker saat beraktivitas. diare, yang perlu diimbau warga meningkatkan perilaku waspadai juga yakni adanya serangan dehidup bersih dan sehat di lingkungan- mam berdarah (DB). Pasalnya, nyamuk aides tidak mengenal musim kemarau nya,” seru dr Widji. Saat ini, kata dokter yang akrab disapa atau pun musim hujan. Penyakit DB Rio itu, Dinas Kesehatan tengah meng- tersebut hingga kini masih cukup stabil galakkan penyuluhan pada masyarakat di Banyuwangi. “ Kuncinya adalah pola agar men jaga kebersihan lingkungan, hidup bersih dan sehat di lingkungan dan meningkatkan pola hidup sehat. tempat tinggal,” tandasnya. (ddy/afi)

ABDUL AZIZ/RaBa

MANASIK: Para peserta manasik haji dari MTsN Glenmore di RTH Karangharjo kemarin pagi.

MTsN Glenmore Latihan Haji GLENMORE - Keluarga Besar MTsN Glenmore, menggelar kegiatan latihan manasik haji di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karangharjo, Kecamatan Glenmore kemarin pagi (2/10). Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 400 peserta yang terdiri dari siswa, dewan guru dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Glenmore. Layaknya orang yang sedang melaksanakan ibadah haji, ratusan peserta tersebut juga belajar

praktik kegiatan rukun haji, seperti Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf ifâdah, Sa’I, mencukur rambut di kepala atau memotongnya sebagian dan tertib. Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan kegiatan wajib bagi para jamaah haji, yaitu memulai ihram dari miqat, melontar jumrah, mabit (menginap) di Mudzdalifah, Mekkah, Mabît di Mina dan tawaf wada’ (tawaf perpisahan) Kepala MTs Negeri Glenmore

Drs. H. Abd.Hadi Suwito, M.Pd., mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk siar keagamaan kepada masyarakat secara umum. Selain itu juga sebagai bentuk implementasi dari kurikulum madrasah tahun 2013. “ Ke g i at a n i n i ju ga d a l a m rangka peningkatan kualitas keagamaan, khususnya pengenalan salah satu rukun Islam yang ke lima yakni pelaksanaan ibadah haji secara praktik,” ujarnya. (adv/afi)

Atlet Panjat Tebing Dikuasai Wilayah Selatan SEMANGAT: Siswa-siswi TKIT Al Uswah 3 Ketapang bersiap menuju Arafah untuk wukuf dan menjalankan wajib haji lainnya kemarin (2/3).

TOHA/RaBa

Siswa TKIT Al Uswah 3 Simulasi Wukuf BANYUWANGI—Pemandangan berbeda terjadi di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Al Uswah 3 Ketapang, Kamis kemarin(2/10). Siswa pria menggunakan kain Ihram dan siswi menggunakan baju muslimah. Layaknya calon jamaah haji, mereka secara bergelombang menuju Arafah untuk bersiap-siap melakukan puncak haji yakni wukuf. Dengan dibimbing dewan guru, para siswa belajar latihan menunaikan rukun dan wajib haji yang setiap tahun selalu digelar TKIT AlUswah 3. Kepala Sekolah TKIT Al Uswah 3 Su-

BANYUWANGI

listyorini, Spd mengatakan program manasik haji ini adalah program tahunan yang digelar untuk memberikan pendidikan sejak dini kepada para siswasiswi.Selain itu juga untuk memberikan memotivasi guru dan wali murid untuk menunaikan ibadah haji. K e g i a t a n manasik haji ini mendapat apresiasi oleh Komite Sekolah TKIT Al Uswah 3. Kegiatan ini dinilai mampu memotivasi para siswa-siswi untuk menjalankan ibadah haji pada suatu saat nanti. Dalam praktik ini, kata Sulistyorini, sekolah benar-benar melakukan rangkaian ritual haji. Mulai dari bersiap-siap

BANYUWANGI

dari maktab menuju Arafah untuk wukuf, lalu menuju Muzdalifah mengambil kerikil hingga ke Mina. Setelah itu para siswa-siswi juga diajak cara melempar jumrah Ula, Wustho dan Aqabah. Tidak hanya itu, usai menjalankan lempar jumrah, para siswa dan orang tua juga menjalankan tawaf Ifadah. Miniatur kakbah yang sudah disediakan di area sekolah menjadi daya tarik sendiri. “Ternyata latihan haji ini lumayan menguras tenaga, saya bisa membayangkan situasi dan kondisi jika benar-benar menjalankan haji di tanah suci,” kata Sulistyorini. (*/afi)

BANYUWANGI

SILIRAGUNG - Menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan dilangsungkan di Banyuwangi tahun depan, persiapan atlet terus digenjot oleh masing-masing cabang olahraga (cabor). Tidak terkecuali Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Namun, dari sirkuit yang diadakan selama dua hari di SMK Muhammadiyah, Siliragung, akhir pekan lalu, terlihat stok climber (panjat tebing) saat ini justru didominasi kawasan selatan. “Yang dari utara (utara Rogojampi) tidak ada yang datang,” ujar Moh. Nursodiq, salah seorang panitia. Dia menambahkan, capaian para climber dalam sirkuit tersebut cukup memuaskan. Seperti terlihat pada babak kualifikasi kategori lead. Hasil yang ditorehkan para peserta cukup bagus, sebanyak 14 peserta bisa mencapai top, dengan record dipegang Vebri Gusdi H. dari Orspala_CC Siliragung dengan torehan waktu 46, 27 detik. Sementara untuk peserta putri dua peserta yang berhasil menyentuh top adalah Nila Nur Azizah (Orspala_CC) dan Tarissa Preity Witama (MDCC Bangorejo), masing-masing dengan catatan waktu 1 menit 10, 32 detik dan 1 menit 21, 55 detik. “Meski pesertanya sedikit berkurang namun kualitasnya meningkat,” ungkap Nursodiq. Dalam sirkuit kali ini, pihak panitia dengan jajaran FPTI hanya memberi batasan untuk peserta U-19. Hal ini dimaksudkan untuk mengasah sekaligus mencari bibit baru di dunia olahraga ekstrem ini. “Pesertanya U-19 dari seluruh Banyuwangi, tapi yang datang tidak semua,” ungkapnya. Salah seorang peserta, Wahyu Tri, 16, mengungkapkan pelaksanaan sirkuit kali ini cukup bagus dan memuaskan. Kendati demikian, dirinya berharap peminat olahraga panjat bisa bertambah dan bagi mereka yang sudah menggeluti agar bisa

BANYUWANGI

Kebalenan Djl Tnh & Bngnan 424m2 SHM, Jl. Kertanegara 5 Kebalenan Hrg Ngo BU H: 082337848280

RUMAH TANAH 7500M2

RUMAH RP. 900.000/ BULAN

NEW AVANZA 2014

Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204

Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4

SHULHAN HADI/JP-RaBa

TOP: Salah seorang climber berusaha menaklukkan titik atas (top) dinding.

aktif mengikuti semua kompetisi. “Berharap peminatnya bertambah dan semangat ikut lomba,” ujarnya. (sli/c1/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

All New Nissan X-Trail

All New Grand Livina

Datsun Go+ & Go

Mobil Kluarga No. 1 Di Jepang-All New Nissan X-Trail Tlh Hdir. RasaknKenyamanan Berkendara Terbaik Di Kelasnya Hub. Indra 085238484999 Nissan Bwi

Ini Lho Mobil Yang Membuat Perjalanan Anda Sekeluaga Menjadi Nyaman. All New Grand Livina DP Mulai 30 Jt.an. Hubungi Devi 085204997270 / 087755635343

Dapatkan Harga Promo Datsun Go+ dan Datsun Go, Harga Mulai 90 Jtan-108 Jtan, Cash/Kredit DP 32 Jtan, Angsr 2 Jtan Hub: Reza 085330522444/081937628089

Datsun Go+ & Go

Truck Fuso

All New Xenia

Mau DP Min Proses Kredit ACC Bonus Tambahan? Bisa Nego Halus Asal di Tempat. Tersedia Varian Datsun Go+ & Go. Hub: Agus 082131822216 BB 23AEAC29

Dijual Truck Fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Terios/All new xenia tahun 012/013 pmk slr/bth hrg 149/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda Freed

Toyota Fortuner

All New Avanza

Dijual Honda Freed/Jazz tahun 010/013 pmk htm/pth hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Fortuner/Innova tahun 08/09/06 pmk slr/htm//br hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual All New Avanza tahun 013 pmk slr/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Tanah Kapling Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057

Karangente Djl Tanah 2 Kav. Gg. Djarum Dpn Trmnl Karangente LT 200+220m2 H: 081252536667

Mendut Regency

Mendut Regency Djl Rmh Perum Mendut Regency Type 185 ad Klm Rng Hrg 1,5 M Ngo. H: 081252536667

GLAGAH Perum Kalirejo Licin Djl Tnh 673m2 Lok. Ds. Licin, Glgah (Dpn Psksms) Hrg Nego BU H: 082337848280

Djl Rmh Prum Kalirejo Type 36 Full Bngnan 2 KM,2KT, Garasi H: 081252536667

Kijang G ‘96 Djl Cpt Kijang G ‘96 Kndsi Siap Pakai, AC Double 60 Jt Nego H: 081703742832

Djl Sgr Rmh Jl. Widuri No. 4, 1 KT, 1 KM, SHM Hrga 95 Jt Nego. H: 081904052930

Solong Djl Tanah L 418m2 SHM Pagar 50 m dr Pantai Lks Solong Lingk. Tanjung H: 08776355566 TP

SEMPU

RUMAH LT 382M2 Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946

BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 4870 YA an Joko Hariyanto, Jl. Progo 13 RT. 3/3 Kel. Singonegaran Hlg STNK P 6223 ZV an Suliswati, Dsn. Jatiluhur RT. 06/02, Ds. Glagahagung Hlg STNK P 4427 UI an Dardiri, Kedawung RT03/01 Pondok Nongko, Kabat

BANYUWANGI BD Tours Menjangan Wisata Snorkling Brngkt Tgl 19&26 Okt ‘14, Tempat Terbatas Hub. BD Tours 0333 - 426545 / Hp. 082141234572 HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO


OPINI

40

R A D A R

KALIWATES

Jawa Pos

Jumat 3 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Refleksi 69 Tahun Pengabdian TNI (2-Habis)

Tampilkan Sosok Prajurit yang Profesional RADAR JEMBER/JPNN

HARUS SEHAT: Petugas Disnakkan Jember memeriksa hewan yang dijual di Jalan Teuku Umar Tegalbesar, Jember.

Belum Powel Jangan Dijual MENJELANG Idul Adha, Dinas Peternakan Perikanan Dan Kelautan (Disnakkan) Jember memeriksa sejumlah kambing yang dijual di beberapa tempat di Jember. Dari, pemeriksaan itu, petugas disnakkan menemukan kambing yang masih muda atau giginya belum powel atau tanggal. Salah satu lokasi yang diperiksa kemarin adalah hewanhewan kurban di sepanjang jl Teuku Umar Kelurahan Tegalbesar Kaliwates. “Hari ini kami periksa kondisi kesehatan hewan kurban, baik kambing maupun sapi, di sejumlah titik penjualan hewan ternak. Hasilnya, ditemukan sejumlah kambing masih belum powel,” ungkap drh Siti Nurul Hayati, kabid Kesehatan Hewan Disnakkan Jember. Menurut dia, hewan yang belum memenuhi syarat sesuai ketentuan tersebut, diminta agar tidak dijual kepada masyarakat. “Tadi kami sudah minta, agar kambing yang belum memenuhi syarat itu, untuk dipelihara terlebih dahulu hingga memenuhi syarat,” katanya. Namun, para pedagang yang menjual hewan kurban kambing dan sapi di Jalan Teuku Umar ini merupakan para pedagang lama. Dia menambahkan, sesuai ketentuan syariat Islam, hewan ternak apabila akan dijadikan kurban harus memenuhi sejumlah syarat. Diantaranya, untuk unta telah berusia lima tahun, kemudian sapi telah berusia dua tahun, dan kambing telah berusia setahun. “Selain itu, juga harus bebas dari penyakit, serta kondisi hewan kurban tidak dalam keadaan cacat,” ungkapnya. Untuk pemantauan kesehatan hewan kurban tersebut, pihaknya membagi ke dua tim. “Tim pertama memeriksa di daerah Jalan Gajah Mada, Mangli dan Patrang, sedangkan tim kedua melakukan pemeriksaan ke daerah Tegalbesar Kaliwates dan di daerah sumbersari,” terangnya. (jum/wah/jpnn/aif)

LUMAJANG

KEGIATAN menonjol TNI dalam menunjang perannya sebagai alat pertahanan negara adalah menjaga stabilitas keamanan nasional. Selain perang, di antara tugas yang kerap dilakukan TNI adalah sebagai berikut. Pertama, kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) berupa fisik dan non fisik yang dilakukan secara terpadu untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup. Kedua, kegiatan penghijauan untuk mencegah bencana banjir dan menambah oksigen. Ketiga, kegiatan penanganan buta aksara/ guru masuk desa khusunya di daerah pedalaman untuk membantu masyarakat yang tidak bisa membaca dan menulis. Keempat, kegiatan KB-Kes untuk membantu masyarakat hidup sejahtera dan membantu BKKBN dalam mencegah ledakan penduduk. Kelima, kegiatan ketahanan pangan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam penyediaan pangan dan kemudahan pangan. Keenam, kegiatan kemanusiaan (penanggulangan bencana) untuk membantu mengurangi kerugian yang lebih besar dan penyelamatan nyawa/harta/benda. Ketujuh, kegiatan SAR untuk membantu menolong korban kecelakaan. Kedelapan, kegiatan bhakti sosial (perbaikan/renovasi rumah/program rumah tidak layak huni, pengobatan umum, donor darah, khitanan, operasi katarak dll) untuk membantu masyarakat yang menderita sakit. Kesembilan, kegiatan bedah rumah untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam peningkatan kesejahteraan. Kesepuluh, kegiatan penyuluhan (keagamaan, kesehatan, wawasan kebangsaan dll) untuk membantu meningkatkan

ilmu dan menambah pemahaman masyarakat. Kesebelas, kegiatan pemberantasan terorisme membantu dan bersama dengan Polri mencegah aksi terorisme yang radikal dan tidak berperikemanusiaan. Keduabelas, kegiatan penanganan aksi unjuk rasa yang berdampak radikal untuk membantu dan bersama Polri mencegah aksi yang menjurus anarkis. Ketigabelas, kegiatan pencegahan berkembangnya aliran/paham agama radikal untuk membantu dan bersama komponen bangsa lain mencegah berkembangnya aliran/ paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila, Keempat belas, kegiatan berupa ceramah-ceramah rutin tentang kewaspadaan nasional/wawasan kebangsaan/ peran pemuda/keagamaan dll yang dilakukan di sekolahsekolah/universitas /pondok pesantren/pemda/Pramuka/ ormas-ormas dll untuk meningkatkan kesadaran bela negara dan cinta tanah air serta ketahanan bangsa. Kelima belas, kegiatan pembinaan generasi muda dengan melalui ceramah-ceramah, pelatihan-pelatihan, olah raga bersama dan pelibatan dalam misi sosial kemasyarakan untuk menanamkan rasa patriotisme, militansi bangsa, tanggung jawab dan juga senasib seperjuangan sesama warga bangsa. Dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lain yang telah dilakukan TNI dalam tugas sehari-hari selama kurun waktu 69 tahun pengabdiannya terkait dengan peran TNI sebagai alat pertahanan negara. Yang pada intinya semua kegiatan tersebut dilakukan oleh TNI secara sinergis dengan bersama komponen bangsa lain dengan suatu tekad dan komitmen adanya rasa tang-

O l e h

KOLONEL (Arm) TOTOK IMAM SANTOSO S.IP,S.Sos,M.Si (Han) * gung jawab penuh terhadap tugas yang diembannya dalam menjaga tetap tegak dan utuhnya kedaulatan NKRI. Peran TNI dalam dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah, ke depan diharapkan mampu menampilkan sosok TNI yang melaksanakan tugas pokok harus diawaki oleh personel prajurit yang mempunyai kualitas SDM profesional, proporsional, dan modern dengan senantiasa menguasai perkembangan teknologi serta berpedoman pada aturan hukum, selalu menjalin kerjasama dengan komponen bangsa lainnya serta tidak melupakan jatidirinya. TNI harus pro-aktif dengan tidak keluar dari koridor aturan hukum dalam mencermati perkembangan lingkungan strategis yang cukup dinamis dan kompleks, lebih mengutamakan pencegahan dari pada penindakan dengan menguatkan deteksi dini, cegah dini serta tindakan cepat manakala sudah melihat adanya indikasi/gejalagejala awal terhadap apapun rencana/aksi yang ditengarahi akan berdampak keresahan dan kekacauan masyarakat. TNI harus berada di tengahtengah rakyat dan bersama-

sama rakyat serta komponen bangsa lain dalam membangun bangsa. Berpenampilan santun/tidak arogan, berintegritas tinggi dalam tugas, ber-entrepreneur, berfikir inovatif, menjadi panutan. TNI dalam bertugas harus menerapkan menajemen terintegrasi dan mampu merubah mind set untuk lebih mencintai tugas dan menjadikan faktor integritas moral/mental sebagai plat form, menjadi agent of change, bermanfaat buat rakyat dan berwawasan nasional/tidak sektoral. TNI harus mampu mewujudkan pemberdayaan wilayah per tahanan yang mampu menghadapi ancaman sehingga seluruh wilayah Indonesia khususnya wilayah terdepan,terpencil dan perbatasan mempunyai militansi dan daya tangkal yang handal menghadapi segala bentuk provokasi dan ancaman. TNI tidak boleh tinggal diam dan hanya menunggu perintah, tetapi harus melakukan upaya penguatan internal agar semua lapisan masyarakat mempunyai militansi dan daya tangkal yang tangguh, serta pembentengan diri secara dini. Sehingga pengaruh-pengaruh negatif dan provokasi pihak ketiga akan sulit masuk dan mempengaruhi masyarakat Indonesia. Namun demikian dalam semua peran tersebut TNI tidak boleh melanggar hukum dan melupakan jatidirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara profesioanl dan tentara nasional. Sesuai dengan amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman: ” Bahwa satu-satunya hak milik Nasional Republik yang masih tetap utuh tidak berubahrubah adalah hanya Angkatan Perang Republik Indonesia (Tentara Nasional Indonesia)”. Adapun beberapa upaya yang

perlu dilakukan TNI sebagai aksi dari perannya adalah sebagai berikut. Pertama, meningkatkan kegiatan pembinaan teritorial. Kedua,membangun sinergitas dengan semua komponen bangsa. Ketiga, memegang teguh komitmen TNI untuk tidak berpolitik. Keempat, mendorong pemberdayaan wilayah pertahanan secara terpadu. Kelima, mendorong dan membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keenam, membantu Polri dalam kegiatan penegakkan hukum dan Kamtibmas. Ketujuh, meningkatkan kualitas sumber daya prajurit TNI dalam pengabdian tugas. Kedelapan, mengoptimalkan sarana prasarana yang ada dengan melakukan inovasi tugas dan penguasaan teknologi modern. Kesembilan, meningkatkan peran aktif dalam hubungan dengan militer negara lain. Demikian beberapa hal yang dapat disampaikan terhadap peran TNI dalam menjaga stabilitas nasional (Perspektif 69 Tahun Pengabdian) dalam memperingati Hari Ulang Tahun TNI ke- 69. Penulis berharap dengan tulisan ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman kita bersama serta menambah semangat dalam tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Ingat para sesepuh/founding fathers kita telah bersusah payah dalam memperjuangkaan kemerdekaan NKRI. Kini tinggal kita bagaimana mempertahankan dan mengisi kemerdekaan tersebut. Semoga TNI ke depan tetap jaya dan sukses mengemban amanah rakyat sebagai alat pertahanan negara. Amin. Dirgahayu TNI-ku. (*) *Komandan Korem 083 Bhaladika Jaya, Kodam V Brawijaya

Tragedi 1965: Lagu-Lagu Banyuwangi SHOLIKHUL HUDA/RADAR JEMBER

BARANG BUKTI: Kasat Reskoba AKP Amin Sudjandono menunjukkan barang bukti pil berbahaya yang mulai merambah ke sejumlah Ponpes di Lumajang.

Okerba Rambah Pesantren DALAM penelusuran Satuan Reskoba Polres Lumajang, ternyata penyalahgunaan obat keras berbahaya (Okerba) telah merambah pondok pesantren. Hal itu terkuak dari hasil pemeriksaan sejumlah pelaku yang berhasil diamankan pihaknya selama ini. AKP Amin Sudjandono, Kasat Reskoba Polres Lumajang mengungkapkan, dari keterangan beberapa saksi, didapati jika wilayah edarnya sangat memprihatinkan. Tidak hanya remaja dan siswa sekolah, melainkan sampai pada wilayah pondok pesantren. “Mereka hanya jadi korban, dan yang kita buru adalah para pengedarnya,” ujar AKP Amin. Dijelaskan, yang paling banyak dan sulit diantisipasi saat melihat di pesantren adalah peredaran pil dextro an trihexyphenidyl atau pil trek. Sebab selama ini para konsumen banyak yang beralasan mereka tidak tahu jika itu pil terlarang. Dikiranya pil tersebut adalah pil kesehatan yang bisa membuat bugar. Berdasarkan pantauannya, ada beberapa pondok pesantren yang selama ini disebut oleh para pengedar. Wilayahnya berada di Pasirian dan Jatiroto. Untuk itu, pihaknya akan lebih intensif memberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba. “Kami sudah melakukan sosialisasi, dengan BNN ke sekolah-sekolah,” ujarnya. Penekanan kepada seluruh lapisan masyarakat ini tidak bisa dilakukan jika hanya mengandalkan pihaknya saja. Sehingga perlu ada sinergisitas berbagai pihak. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat membangun kesataun untuk menekan angka penyalahgunaan obat keras berbahaya. (hud/hdi/jpnn/aif)

JELBUK

Daftar Pilkades Bayar Rp 5 Juta PANITIA Pilkades Suger Kidul, Jelbuk mulai melaksanakan tahapan pilkades baru masa bhakti 2014-2020. Selain membuka pendaftaran mulai 3 Oktober, mereka juga mengharuskan calon kades (cakades) membayar uang pendaftaran untuk mengikuti pilkades yang digelar pada 27 November nanti. Ketentuan uang pendaftaran pilkades tersebut disampaikan Tohir, Sekretaris Panitia Pilkades Suger Kidul di sekretariat pilkades di kantor desa setempat, kemarin. ”Bagi yang akan mengikuti Pilkades Suger Kidul pada 27 November nanti, saat mendaftarkan diri harus membayar uang pendaftaran sebesar Rp 5 juta,” katanya. Menurut dia, uang pendaftaran cakades tersebut, digunakan untuk mendukung dana operasional pilkades dari Pemkab Jember. ”Jadi, penggunaan uang pendaftaran pilkades dari cakades, ini akan dipertanggungjawabkan juga seperti dana bantuan dari Pemkab Jember sebesar Rp 65 juta,” jelasnya. Tahapan pendaftaran cakades pada pilkades Suger Kidul, kata Tohir, direncanakan dilakukan dua gelombang. Gelombang pertama pada 3 - 7 Oktober dan gelombang dua diperpanjang hingga batas akhir 31 Oktober nanti. ”Tapi, jika jumlah cakades di pendaftaran gelombang pertama sudah memenuhi, kemungkinan tidak ada pendaftaran gelombang dua,” ujarnya. Desa Suger Kidul sendiri merupakan satu-satunya desa dari enam desa di Jelbuk yang melaksanakan pilkades serentak tahun ini. Tapi, pilkades di desa perbatasan dengan Desa Suger Lor, Kecamatan Maesan, Bondowoso ini sebenarnya molor dari rencana. (ido/wah/jpnn/aif)

TAHUN 1965 menjadi titik kulminasi konflik horizontal yang diinisiasi PKI dengan segala propagandanya. Konflik yang menelan ribuan jiwa itu terjadi hampir di seluruh persada tanah air, termasuk di Banyuwangi. Kabupaten ujung timur pulau Jawa ini juga memiliki kisah yang cukup tragis terkait peristiwa berdarah 1965. Setidaknya ada dua peristiwa yang tercatat dalam sejarah nasional, yaitu peracunan 93 orang di Karangasem, Gambiran, dan pembantaian 63 orang di Cemetuk, Cluring. Ke-156 jiwa yang melayang tersebut tercatat sebagai anggota Banser. Selain peristiwa tragis, Banyuwangi juga berkontribusi melalui lagu-lagu yang menjadi soundtrack selama konflik tersebut berlangsung. Bahkan, lagu-lagu itu terus dikenang hing ga kini. Lagu “Genjergenjer” karya Muhammad Arif menjadi lagu “kebangsaan” bagi aktivis PKI dan badan otonomnya. Begitu pula lagu “Sholawat Badar” gubahan KH. Ali Mansyur menjadi “lagu wajib” warga Nahdlatul Ulama yang kala itu menjadi salah satu lawan tangguh yang berseberangan dengan PKI. Muhammad Arif merupakan seniman asli Banyuwangi yang tinggal di Kelurahan Temeng-

gungan. Dia menciptakan lagu “Genjer-genjer” pada tahun 1940-an, masa pendudukan Jepang atau dua puluh lima tahun sebelum lagu itu menasional. Kala itu keadaan sosial-ekonomi masyarakat amat sulit. Bahkan, sekadar mencari sesuap nasi sangat sulit. Dari kehidupan yang serba sulit itu, istri Muhammad Arif memanfaatkan genjer, sejenis gulma di sawah, sebagai masakan pelengkap nasi. Hal itu yang menginspirasinya menciptakan lagu “Genjer-genjer”. Awalnya lagu “Genjer-genjer” hanyalah lagu lokal yang dibawakan Muhammad Arif beserta grup kesenian angklungnya yang keliling dari satu kampung ke kampung lain. Sangat tidak ada kaitannya dengan partai mana pun. Namun, sejak dinyanyikan ulang oleh Lilis Suryani dan Bing Slamet pada tahun 60-an dan diperdengarkan secara nasional, lagu “Genjergenjer” menjadi popular. Tak sekadar populer, lagu tersebut juga menjadi alat propaganda PKI. Hasilnya, lagu itu identik dengan partai komunis. Begitu kuatnya kesan “Genjer-genjer” sebagai bagian yang tak terpisahkan dari PKI membuat lagu itu menjadi lagu yang “haram” dinyanyikan pasca tragedi tersebut. Pada perkembangan selanjut-

O l e h

AYUNG NOTONEGORO * nya, pada era reformasi, lagu “Genjer-genjer” dinyanyikan dan diperdengarkan kembali oleh beberapa seniman. Bahkan, band Dengeu Fever dari Los Angles, Amerika Serikat, menyanyikannya lagi itu menggunakan bahasa Khmer, Kamboja. Tentu didaur-ulangnya lagu tersebut disertai keterangan-keterangan historis yang meluruskan lagu tersebut. Lagu itu diciptakan sebagai bentuk keprihatinan atas masa sulit saat pendudukan Jepang.

Sholawat Badar Selain lagu “Genjer-genjer”, dari Banyuwangi juga muncul lagu berjudul “Sholawat Badar”. Sholawat atau selawat tak ubahnya sebuah lagu. Pujianpujian kepada Nabi Muhammad itu sering diiringi musik rebana, sehingga bisa dikategorikan sebagai lagu. “Sholawat Badar” disusun oleh KH. Ali Mansyur (19211971) yang kala itu menjadi ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Banyuwangi. Dalam salah satu versi diceritakan, pada suatu malam Ali Mansyur bermimpi bertemu orangorang berpakaian putih dan

hijau. Pada malam yang sama, si istri bermimpi bertemu Nabi Muhammad. Keduanya sepakat mengkonfirmasi mimpinya tersebut kepada Habib Hadi bin Abdullah Al-Hadar, salah seorang ulama karismatis di Banyuwangi kala itu. Penjelasan Habib Hadi, orang-orang dalam mimpi Ali Masyur adalah para sahabat Nabi Muhammad yang ikut berperang dalam Perang Badar. Perang itu terjadi pada tahun kedua Hijriah antara 300-an umat muslim melawan hampir seribu musuh. Keesokan harinya, Ali Mansyur terinspirasi mimpinya itu untuk mengarang “Sholawat Al-Badriyah” atau yang lebih dikenal dengan “Sholawat Badar”. Selang beberapa hari, Ali Mansyur kedatangan serombongan habaib dari Jakarta di bawah pimpinan Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Habib Ali Kwitang Jakarta). Habib Ali bermaksud mengundang Ali Mansyur membacakan selawat yang baru saja dia karang itu di Jakarta. Akhirnya, bersama sang paman, KH. Ahmad Qusyairi, Ali Mansyur memenuhi undangan tersebut. Peristiwa yang terjadi pada tahun 1963 itu menjadi titik awal “Sholawat Badar” menasional dan menjadi lagu wajib aktivis Nahdlatul Ulama beserta selu-

ruh badan otonomnya. Konon, pada masa itu persaingan PKI dan NU (yang kala itu juga menjadi partai politik), meliputi segala bidang, termasuk bidang kesenian. PKI terkenal dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), sedangkan NU memiliki Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi). Oleh karena itu, tidak heran lagu “Genjergenjer” dan “Sholawat Badar” seakan menjadi dua mata tombak yang saling menikam. *** Persaingan “Genjer-genjer” dan “Sholawat Badar” sebagai bentuk manifestasi persaingan PKI dan NU tidak perlu lagi dimunculkan pada konteks saat ini. Tulisan ini sekadar menggugah kenangan “manis” dari sekian besar kenangan buruk pada masa tahun 1960an tersebut. Kenangan manis; lagu-lagu Banyuwangi menjadi lagu yang disegani dan diperhitungkan di kancah nasional. Mengingat saat ini lagu-lagu Banyuwangi makin populer, menjadi bekal yang menarik untuk kembali menjadikan karyakarya seniman Banyuwangi diperhitungkan di kancah nasional. *) Direktur Kuliah Peradaban SCC IPNU Banyuwangi.

Masih Saktikah Pancasila? S ETIAP 1 Oktober bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Sejarah lahirnya Hari Kesaktian Pancasila, terlepas dari benartidaknya sejarah, berawal dari pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September 1965 atau yang lebih dikenal dengan sebutan G30S PKI. Pemberontakan itu tercatat sebagai salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia. Indonesia tidak boleh larut, tapi harus belajar dari peristiwa tersebut. Jas Merah memang tidak boleh dilupakan. Jenis dan bentuk tantangan yang kini dihadapi Pancasila sebagai dasar negara dipastikan akan semakin kompleks. Itu disebabkan efek globalisasi. Globalisasi menurut Ahmad, M. adalah perkembangan di segala jenis kehidupan; batasan-batasan antar negara menjadi pudar. Itu disebabkan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Berkembangnya arus informasi menjadi sebuah ciri spesifik terminologi globalisasi. Setiap warga negara semakin mudah dan bebas mengakses berbagai jenis informasi dari berbagai belahan dunia dalam waktu yang sangat singkat. Sebenarnya apa fungsi Pancasila sebagai dasar negara? Peran Pancasila yang pertama sebagai penyaring informasi yang beragam. Kita memiliki budaya dan pedoman yang harus tetap dijaga sebagai sebuah identitas. Jika sebuah warga negara tertutup, pastilah warga negara tersebut akan ditinggal jauh oleh zaman. Pancasila menjaga nilai-nilai normatif-filosofis-ideologis bangsa Indonesia agar tetap sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada era

O l e h

AKHMAD NURHUDAH * globalisasi sekarang ini. Pa n c a s i l a ju ga m e n ja d i batasan pandangan yang dimiliki setiap warga negara. Banyak kalangan yang lupa bahwa pengaruh globalisasi yang sangat hebat bisa mengikis jati diri bangsa. Pandangan yang sesuai menurut Pancasila, kita boleh mengikuti perkembangan zaman. Tetapi, ada beberapa nilai yang harus tetap dijunjung, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kenyataannya, sekarang fungsi-fungsi tersebut sudah mulai dilupakan masyarakat Indonesia. Hal itu tidak lepas dari perubahan yang terjadi di banyak wilayah dan situasi yang berkembang di dalam masyarakat di semua level.

Dalam situs yang sama Prof. Dr. B.J. Habibie menuturkan, lenyapnya Pancasila dari kehidupan disebabkan beberapa hal. Pertama, situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah, baik di tingkat domestik, regional, maupun global. Perubahan tersebut mendorong terjadinya pergeseran nilai yang dialami bangsa Indonesia, termasuk dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini. Kedua, terjadinya euforia reformasi sebagai akibat traumatik masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila. Trauma atas gerakan G30S yang disusul trauma rezim Orde Baru yang menjadikan Pancasila sebagai alat propaganda masyarakat, juga menjadi salah satu alasan mengapa Pancasila mulai dilupakan.

Pancasila bukanlah pemikiran yang statis. Pancasila adalah pemikiran yang sangat tahu masa depan. Pancasila di era awal kemerdekaan sama pentingnya dengan zaman sekarang. Malah di era saat ini lebih penting. Kita sangat perlu memperkuat kembali pemahaman tentang Pancasila. Sebagai generasi yang tidak terlibat langsung peristiwa G30S, alangkah bijak kita berusaha terus memahami nilai-nilai Pancasila. Sebab, hal itu merupakan pangkal dari kita mengamalkan Pancasila. Tanpa pemahaman matang terhadap nilai Pancasila, bangsa ini akan sangat gampang diadu domba bangsa lain yang ingin merusak NKRI. Jika kita mudah diadu domba, NKRI harga mati yang kita dengungdengungkan selama ini hanya akan menjadi sejarah. *) Guru SMAN 1 Pesanggaran.


Jawa Pos

Jumat 3 Oktober 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Belum Terima Lamaran 250 Pendaftar Online n PENDAFTAR... Sambungan dari Hal 35

“Pendaftar dari PTN tidak sampai 3.00 dan PTS tidak mencapai 3.20, ya tidak bisa kita loloskan,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (02/10). Selain itu, penyebab lain tidak lolosnya seleksi administrasi pendaftar CPNS di Situbondo ini, juga disebabkan karena persyaratan usia. Banyak pendaftar yang usinya berada di bawah standart minimal. Tidak sedikit pula yang usianya melebihi standart maksimal yang telah ditetapkan.

“Syarat usia ini juga masuk seleksi administrasi dan berlaku untuk 58 formasi yang tersedia. Apabila usia pendaftar CPNS tidak sesuai dengan peraturannya, maka tidak akan lolos. Syarat usia minimal adalah 18 tahun dan maksimal 35 tahun,” imbuh mantan Kabid Bangsi BKD tersebut. Untuk formasi guru, sejumlah pendaftar CPNS harus gugur karena banyak yang tidak melampirkan surat akta mengajar. Padahal dalam persyaratannya, mereka diharuskan melampirkan akta mengajar. “Selain karena faktor IP dan usia, pendaf-

tar CPNS untuk formasi guru, banyak yang tidak lolos seleksi berkas karena tidak melampirkan akta mengajar,” terangnya. Hingga berita ini ditulis petang kemarin (2/10), BKD Situbondo masih terus melakukan verifikasi pada 200-an berkas pendaftar CPNS. Sementara sisanya sebanyak 250 pendaftar online, berkas fisik lamarannya masih belum diterima pihak BKD. “Saat ini panitia seleksi masih melakukan verifikasi 200an berkas, insyaallah besok (hari ini) bisa selesai. Kemudian untuk 250 berkas masih be-

lum kami terima, bisa saja masih ada berkas yang lewat kantor pos atau mereka yang sebelumnya daftar online tidak mengirimkan berkas lamaran fisiknya,” tegas Yuli. Diberitakan sebelumnya, dari sebanyak 1906 pelamar CPNS online, sudah ada sebanyak 1219 pendaftar yang berkas lamaran fisiknya dinyatakan lolos seleksi administrasi. Sebanyak 223 berkas dinyatakan tidak lolos. Sementara sisanya 464 berkas sebagian masih diverifikasi dan sebagian lagi masih belum diterima BKD Situbondo. (rri/pri)

Asmmini Sudah Punya Tiga Anak n IBU... Sambungan dari Hal 35

Begitu dipastikan oleh aparat kepolisian bersama Babinsa setempat, ternyata benar. Perempuan yang mengandung itu kini perutnya sudah tak lagi besar. Namun, bayinya tidak ada. Setelah diselidiki secara mendalam, polisi memastikan bahwa Asmini adalah ibu kandung orok bayi yang dibuang di hutan. Dia pun mengakui bahwa bayi berkelamin perempuan itu adalah anaknya. Saat ini Asmini sedang dirawat di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo karena

mengalami pendarahan pasca melahirkan. “Benar sudah ditemukan. Dia (ibu bayi) dirawat di rumah sakit sejak tadi malam,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Hingga petang kemarin (2/10), Asmini dan bayinya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Pengamatan wartawan koran ini, tubuh ibu bayi tersebut masih terlihat lemas. “Sudah agak baikan,” kata Asmini saat ditemui di rumah sakit. Asmini mengaku, dirinya tidak membuang bayi yang ditemukan oleh warga di hutan pada 26 September 2014 lalu.

“Saya waktu itu mencari rumput ternyata saya melahirkan. Setelah itu saya pingsan dan anak saya hilang, saya tidak membuang bayi saya,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini, Asmini sendiri sudah memiliki tiga anak. Sehingga, pada saat giliran anak keempatnya lahir, darah dagingnya sendiri itu duga sengaja dibuang ke hutan karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan. “Ibu bayi itu sudah punya anak tiga. Setelah anak yang keempat lahir itu diduga dibuang,” kata Kasubag Humas Polres Situbon-

do, AKP Wahyudi. Untuk memastikannya, pihak kepolisian masih harus melalukan penyelidikan lebih jauh. “Kalau sengaja dibuang, ibu bayi itu bisa jadi tersangka pembuangan bayi. Jadi ini yang di dalami petugas,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, orok bayi mungil yang hanya berbalut sehelai kain ditemukan Sumaryana, 30, warga Dusun Polay, Desa Jatisari. Demi keselamatan nyawa bayi yang saat itu memiliki berat badan 2,5 kilogram serta panjang 48 centimeter, langsung dibawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. (rri/pri)

Waktu Koordinasi Sampai 20 Menit n AKHIRNYA... Sambungan dari Hal 35

Pantauan koran ini, pada agenda pertama pelaksanaan paripurna, salah seorang anggota dewan dewan dari Fraksi PKB mempermasalahkan pembahasan reses yang seharusnya baru dilakukan seusai masa sidang. “Lebih efektif jika pembahasan reses dilakukan seusai satu tahun masa siding,” tandasnya. Setelah melalui sejumlah perdebatan, Wakil Ketua DPRD, Zeiniye, kemudian menjelaskan jika pengumuman tanggal ini tidak ada kaitannya dengan waktu masa sidang. “ Kita hanya memberikan pemberitahuan terkait tanggal reses yaitu antara tanggal 19 sampai 22, reses sendiri menjadi hak dari anggota dewan, en-

tah nanti mau diambil atau tidak itu sudah wewenang dari setiap anggota dewan,” jelasnya. Rapat paripurna kembali diwarnai interupsi setelah menuju agenda ketiga yaitu pembentukan pansus. Agenda yang bertujuan membentuk pansus untuk membahas masalah tatib dan dua raperda ini, menurut Ketua DPRD, bashori Sanhaji cukup ditangani dua pansus. Sebab, ini sebelumnya sudah dibahas dalam Badan Musyawarah. Dengan dua pansus juga diharapkan dapat lebih mengirit anggaran. Pendapat tersebut rupanya tidak serta merta dapat diterima anggota sidang paripurna, banyak dari mereka yang menyampaikan argumentasinya. Misalnya, ada yang jika kedua raperda tersebut tidak memi-

liki korelasi. Karena satu perda membahas retribusi pelayanan rumah sakit sedangkan satunya lagi membahas kekayaan daerah. Anggota Fraksi Hanas (Hanura Nasdem), M.Nizar mengatakan bahwa dirinya dan beberapa anggota dewan yang lain ingin agar pansus dibuat menjadi tiga. “Teman-teman ingin agar materi pansus dibuat lebih jelas, karena dua raperda tersebut tidak bisa dikerjakan dengan satu pansus. Kita meminta pansus dibuat menjadi tiga agar lebih fokus kepada penanganan masalah rakyat,” kata Nizar. Setelah diwarnai banyak interupsi, selanjutnya Ketua DPRD memutuskan untuk melakukan rapat koordinasi selama lima menit bersama pimpinan fraksi. Setelah menunggu sekitar

41

S I T U B O N D 0

dua puluh menit, Ketua DPRD selanjutnya membacakan hasil keputusan ketua-ketua Fraksi. Berdasarkan hasil rapat koordinasi tersebut, para ketua Fraksi setuju dengan pengadaan tiga pansus. Anggota dari pansus tersebut terdiri dari sebelas orang yang berasal dari seluruh fraksi yang ada di DPRD. Setelah anggota pansus ditentukan, mereka diberi waktu kembali untuk menentukan ketua masing-masing pansus. Untuk pansus tatib DPRD terpilih Abdul Rahman sebagai ketua. Pansus pembahasan raperda retribusi pelayanan kelas 3 RSUD Abdoer Rahem, diketuai Mahbub Junaidi. Sedangkan pansus perubahan raperda retribusi kekayaan daerah, dipilih Eko Budi S sebagai ketua. (fre/pri)

Para Santri Masih Termarjinalkan n PERJUANGKAN... Sambungan dari Hal 35

Istri Almarhum KHR.Achmad Fawaid As’ad ini memaparkan apa adanya tentang kondisi pesantren yang dikelolanya. Nyai Dju menceritakan bagaimana pesantren yang didirikan satu abad silam itu harus diisi 13 ribu santri. Sehingga, pesantren harus mampu membagi pelayanan kepada semua penghuninya semaksimal mungkin. Ibunda Ning Sari itu menjabarkan di hadapan Forum Group

Diskusi (FGD) yang diadakan PP Muslimat dan Network For Education Watch (NEW) bahwa banyak dari santrinya yang harus tidur di halaman dan pelataran asrama atau musala Pesantren. Bahkan jika hujan, banyak dari para Santri yang harus tidur berdiri. Mendengar penjelasan itu, banyak peserta forum yang tertawa. Namun Nyai Dju menjelaskan bahwa dirinya tak bisa membendung demokrasi para santri ini untuk memperoleh hak dalam belajar. Dia justru mengungkapkan pe-

merintah yang mewajibkan para santri ini untuk selalu aktif dalam pesta demokarasi entah itu pilpres, pilgub atau pilbub. Namun para santri masih termarjinalkan dalam bantuan-bantuan sosial. Di hadapan forum yang dihadiri staf ahli presiden Prof. Dr. Mas’oed Said ini, Nyai Dju mengharapkan pemerataan program pemerintah kepada santri. “Semoga pemerintah yang akan datang ini dapat membuat kebijakan yang berpihak pada pesantren dan santri,” ujarnya. (fre/pri)

Dua Minggu Lagi akan Dimulai n 119.543... Sambungan dari Hal 35

Penyebabnya banyak hal. Ada yang karena sakit saat perekaman dulu, malas, ada yang masih belum butuh dan beberapa alasan lain. Kebiasaan masyarakat, jika sudah ada kebutuhan baru terburuburu membuat e-KTP dan ingin cepat selesai.” kata Muhammad Sifa kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Meski banyak penyebab belum rampungnya rekam e-KTP, Disdukcapil terus berusaha untuk menuntaskannya. “Termasuk sosialisasi lewat Kecamatan (oleh camat), hingga desa oleh kepala desa terus dilakukan,” paparnya. Selain itu, sebagai program untuk cepat menyelesaikan rekam e-KTP tersebut, pihaknya bergiliran mendatangi

sekolah-sekolah tingkat SMA di Situbondo. Tujuannya, siswa yang berusia 16 tahun agar siapsiap mengikuti rekam e-KTP. Sedangkan siswa yang sudah berusia 17 tahun harus mengikuti rekam e-KTP di sekolah yang didatanginya. Sementara itu, untuk mempercepat program e-KTP di Situbondo, Disdukcapil telah memprogramkan perekaman e-KTP dengan sistem jemput bola. Caranya, SKPD yang berkantor di Jalan Sucipto ini akan menyediakan mobil keliling yang akan membawa alat rekam dengan mendatangi desa-desa yang ada di Situbondo. “Rencananya dua Minggu lagi sudah mulai, yang pertama kita akan datangi Desa Kettah, Kecamatan Besuki untuk dilakukan perekaman e-KTP. Selanjutkan akan terus digilir,” kata pria asal Mangaran itu.

Meski diprogramkan adanya mobil keliling ke desa-desa, tetapi pelayanan rekam e-KTP di kecamatan-kecamatan masih tetap disediakan. “Program rekam keliling ini sebagai terobosan, jadi rekam di kecamatan tetap ada. Kita targetkan setiap kecamatan bisa ada dua (kendaraan) yang keliling,” paparnya. Program e-KTP ini menurutnya akan tetap menjadi persoalan penting seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk. Mereka yang saat ini masih berusia di bawah 17 tahun, pastinya akan wajib memiliki e-KTP di tahun-tahun berikutnya. “Jumlah penduduk sebanyak 788 ribu lebih ini akan terus bergerak sesuai angka lahir, mati, serta pindah dating. Sebab itulah, program perekaman e-KTP terus diperbaiki,” pungkasnya. (rri/pri)

Seperti Mimpi, Tiba-Tiba Kaca Pecah n SORE... Sambungan dari Hal 36

Truk milik Samari terhenti tepat di depan lampu merah alun-alun dari arah timur. Sementara itu, Rabu malam (01/10) truk bermuatan semangka dan melon menabrak truk tronton di Jalan Raya Basuki Rahmat, Kecamatan Panji. Akibatnya, moncong truk penabrak itu rusak berat serta kacanya hancur. Beruntung, kecelakan yang terjadi di timur jembatan Geledek Macan ini tidak merenggut korban jiwa. Bahkan, juga tidak terlihat adanya korban yang terluka. Hanya saja arus lalu lintas sempat tersendat selama proses evakuasi kendaraan berlangsung. Sebelum kecelakaan, Tronton bernopol DK 9433 OY yang

disopiri Muhamad Musa, 31, warga Singaraja, Bali, melaju dari arah timur ke barat. Tepat di belakangnya ada truk bermuatan melon bernopol P 9246 UZ yang disopiri Handoyo, 25, warga Desa Kedungkebang, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Begitu sampai di pertigaan menuju Curahjeru, Panji, tibatiba ada sebuah mobil Avanza yang akan memotong jalan hendak berbelok ke utara jalan. Tidak disangka, Avanza tersebut berhenti di tengah jalan. Ini untuk menghindari seorang pejalan kaki yang menyeberang jalan. Melihat ada Avanza yang berhenti melintang di depannya, sopir truk tronton itu seketika ngerem mendadak. Hal itu membuat sopir truk melon ter-

kejut dan ikut menginjak rem. Namun sayang, jarak yang amat dekat membuat kecelakaan tidak dapat dihindari. Truk yang bermaksud akan mengirim semangka dan melon ke Kecamatan kendit ini kontan menabrak tronton dari belakang. “Tadi seperti mimpi, tiba-tiba kaca truk yang saya tumpangi sudah hancur, suaranya keras. Untungnya kami selamat,” kata Jumaat, 45, seorang pedagang semangka dan melon, asal Banyuwangi, saat di lokasi kejadian. Akibat benturan keras itu, truk penabrak rusak berat di bagian depannya dan tidak dapat dikendarai lagi. Truk melon ini selanjutnya diderek oleh truk tronton yang ditabraknya dengan pengawalan petugas lantas ke Pos 90, Polres Situbondo. (rri/pri)

Ekspor Bersih Perdagangan US$ 20.799.790,57. Sempat dirawat di Rumah Sakit n ADA... Sambungan dari Hal 35

Padi menghasilkan 295.110 ton dari 48.495 hektar sawah atau rata-rata mencapai 6,09 ton/ha Jagung berhasil menghasilkan 360.388,61 ton dari 60.115 hektar lahan jagung atau rata-rata mencapai 6 ton/ha Kedelai menghasilkan 20.57 ton dari 26 hektar lahan kedelai atau rata-rata mencapai 0,79 ton/ha. Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB Tahun 2013 Kontribusi sektor pertanian pada tahun 2013, atas dasar harga berlaku mencapai 29,42% dan atas dasar harga konstan mencapai 29,60% terhadap PDRB Kabupaten Situbondo. c. Urusan Kehutanan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kehutanan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Pada tahun 2013, hutan dan lahan kritis yang berhasil direhabilitasi mencapai 1.955 hektar atau sebesar 1,96% dari total hutan dan lahan kritis yaitu seluas 99.978,2 Ha. 2. Kerusakan Kawasan Hutan Pada tahun 2013 kerusakan kawasan hutan mencapai 19.213 Ha atau sebesar 22,23% dari total kawasan hutan yaitu seluas 86.440 Ha. d. Urusan Energi dan SDM Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan Energi dan SDM berdasarkan indikator kinerja kun-

ci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1) Pertambangan Tanpa Ijin . Pada tahun 2013, penambangan liar yang berhasil ditertibkan mencapai 25 Ha atau 003% dari total area penambangan yang liar yang seluas 90.000 Ha. e. Urusan Pariwisata Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pariwisata berdasarkan indikator kinerja kunci yang teah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1) Kunjungan Wisata Jumlah total kunjungan wisatawan pada tahun 2013 sebanyak 280.116 wisatawan. Ini meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu sebaryak 272.140 wisatawan. 2) Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB Tahun 2013 Kontribusi sektor pariwisata pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai 3,11% dan atas dasar harga konstar mencapai 3,56% terhadap PDRB Kabupaten Situbondo. f. Urusan lndustri Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan industri berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1) Kontribusi Sektor lndustri terhadap PDRB Tahun 2013 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB tahun 2013 capaian kinerja pada IKK kontribusi sektor industri atas dasar harga berlaku yaitu sebesar 9,37%, sedangkan atas adasar harga

konstan sebesar 10,10%. 2) Pertumbuhan Industri Pertumbuhan industri pada tahun 2013 di Kabupaten Situbondo mencapai 4,08%. Jumlah industri baru pada tahun 2013 sebanyak 10 industri dari total industri keseluruhan yang sebanyak 255 industri. g. Urusan Perdagangan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan perdagangan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1) Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB tahun 2013 Kontribusi sektor perdagangan atas dasar harga berlaku sebesar 34,50%, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar 33,95% 2) Ekspor Bersih Perdagangan Ekspor bersih perdagangan pada tahun 2013 adalah US$ 20.799.790,57. h. Urusan Transmigrasi Dalam penyelenggaraan urusan transmigrasi berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah pada tahun 2013 tidak ada transmigran swakarsa di Kabupaten Situbondo, dari seluruh transmigran yang ada, yaitu sebanyak 23 orang. 3. Indikator Kinerja Kunci a. Tataran Pangambil Kebijakan Pada tataran pengambil kebijakan, terdapat 13 aspek yang dijabarkan menjadi 43 Indikator Kinerja Kunci, sebagai berikut : 1) Ketentraman dan Ketertiban Umum Daerah Aspek ketentraman dan keter-

tiban umum daerah merupakan aspek yang pertama pada tataran pengambil kebijakan. Selanjutnya, pengamatan terhadap aspek ketentraman dan ketertiban umum daerah, diarahkan kepada Iima fokus. Yaitu, peraturan tentang ketertiban penataan ruang, Peraturan tentang kependudukan, Personil Satpol PP (Kebijakan Ketersediaan aparat Trantibum), Kebijakan bidang penanganan PSK, PKL, atau PMKS, Peraturan tentang Kebersihan Kabupaten. Keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan daerah dan pemerintah, serta antara Pemerintahan Daerah dalam rangka Pengembangan Otonomi Daerah Kabupaten Situbondo telah melaksanakan urusan wajib yang sudah diterapkan SPMnya berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh pemerintah. Yaitu, sebanyak 6 urusan ( Urusan Pendidikan, Urusan Kesehatan, Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Urusan Keluaraga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Urusan Sosial, dan Urusan Lingkungan Hidup) - Keselarasan antara Kebijakan Pemerintah daerah dengan pemerintah dapat dilihat dari : Prosentase Kesesuaiaan prioritas pembangunan daerah dengan prioritas pembangunan nasional sebesar 45,45% Pemkab Situbondo telah melaksanakan 23 urusan wajib dari 26 urusan wajib yang harus dilakukan pada tahun 2013. (habis/*:bagian 1-5 adalah berita advetorial)

n POTONG... Sambungan dari Hal 36

Mendapati bapaknya tidak sadarkan diri, putri korban yang sebelumnya berteriak langsung menangis dan menjerit minta tolong. Beberapa warga Dusun Patrol yang jumlah rumahnya tidak lebih dari sepuluh rumah, langsung keluar dan menolong korban yang terkapar

di depan rumahnya. Karena kondisi Saiful tidak juga sadar, warga sekitar kontan membawanya ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Korban sempat mendapat pertolongan medis, tetapi beberapa saat kemudian nyawa korban tidak tertolong lagi. “Sempat dibawa ke rumah sakit, dia meninggal di sana,” kata salah seorang warga.

Dikonfirmasi, Kapolsek Panji AKP Mas Ahmad Sujalmo mengatakan, tewasnya korban murni disebabkan karena jatuh dari atas pohon mangga. Karenanya, pihak kepolisian langsung menyerahkan korban kepada keluarga. “Murni karena jatuh dari pohon mangga. Jadi korban langsung dimakamkan keluarganya,” kata Ahmad Sujalmo. (rri/pri)

Pilih Lampu Energi Matahari n DISHUB... Sambungan dari Hal 36

Dia mengatakan, awalnya Pemkab berencana untuk mengadakan PJU di semua titik gelap yang ada di Situbondo. Namun terbatasnya anggaran membuat program tersebut kurang maksimal. “Hal ini sejalan dengan program dari Bupati yang menginginkan Situbondo menjadi lebih terang dengan adanya PJU di setiap titik,” imbuhnya. Beruntung kemudian Dishub Provinsi Jawa Timur memiliki program pengadaan PJU untuk wilayah Pantura di Situbondo. Hal ini menurut Ali membuat Pemkab terbantu sehingga fokus pembangunan PJU yang dilakukan Pemkab Situbondo melalui Dinas Cipta Karya lebih diarahkan kepada jalan-jalan kolektor yang menyambungkan desa dengan kota. Selain itu, ada beberapa kreteria desa yang juga dijadikan arah pem-

bangunan PJU. Diantaranya adalah memiliki intensitas lalu lintas yang tinggi. Kemudian, memiliki lingkungan penduduk yang padat serta adanya aktifitas ekonomi tinggi di dalam desa tersebut. Dengan adanya PJU di pedesaan semacam itu, Ali mengatakan pemerintah berharap akan membantu kegiatan warga. Selain itu, dapat mengurangi angka rawan kriminalitas. Dengan pembangunan PJU yang dilakukan Dinas Cipta Karya di wilayah jalur desa, maka untuk perawatannya pun akan dibagi sesuai wilayah pembangunan tersebut. “ Jadi sementara ini untuk masalah perawatan dari lampu PJU dibagi, untuk wilayah Pantura akan di pantau Dishub sedangkan di jalan-jalan pedasaan PJU-nya kami yang akan merawatnya,” jelas Ali. Ali juga menambahkan untuk standar dari lampu PJU

sendiri akan dibuat sama dengan milik Dishub provinsi di Pantura. Namun, dia mengatakan bahwa Dinas Cipta Karya berencana menggunakan opsi lampu dengan solar system (energi matahari) agar biaya listrik yang digunakan tidak terlalu tinggi. Sementara itu, ditemui secara terpisah Kepala Dishub Situbondo, Lutfi Joko P, menambahkan jika program PJU dari Dishub provinsi sendiri lebih diarahkan ke jalan Pantura dan kota. Selain kota Situbondo, second city yaitu wilayah Asembagus dan Besuki juga menjadi prioritas dalam program PJU ini. Ketika ditanya masalah pembayaran listrik untuk semua PJU ini, Lutfi mengatakan bahwa belum ada pembahasan langsung terkait masalah tersebut. “ Kemungkinan besar akan ditanggung Pemkab Situbondo, tetapi detailnya seperti apa masih menunggu pembahasan,” ujarnya.(fre/pri)


OLAHRAGA

42

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 3 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Proyek Rumput Stadion Gagal Dikerjakan Pemenang Lelang Dianulir, Gelar Tender Ulang BANYUWANGI - Proyek renovasi rumput stadion Diponegoro, Banyuwangi, sedianya akan dilakukan tahun 2014 ini. Namun, ter-

nyata proyek yang menelan anggaran senilai hampir 1 miliar tersebut batal dilakukan. Padahal, proyek rumput tersebut dalam rangka menunjang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur Juni tahun depan. Diperoleh keterangan, satu rekanan sudah berhasil memenangkan tender dalam proyek

yang mengambil anggaran dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2014 itu. Tetapi, pemenang lelang itu diduga bermasalah, sehingga dianulir dan harus dilakukan retender atau tender ulang. Karena tender ulang, maka rencana proyek tersebut dibatalkan pada tahun ini. Sedi-

anya, proyek tersebut bakal dikerjakan pada tahun 2015 mendatang. Otomatis, rumput stadion kebanggaan rakyat Banyuwangi itu tetap tidak berubah pada saat hajatan Porprov tahun depan yang digelar di Banyuwangi. Terkait hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Bany-

uwangi, Mujiono, mengakui jika proyek tersebut tidak jadi dilaksanakan pada tahun ini. Sebab, tidak ada rekanan yang berani untuk melakukan tender selama dua kali jadwal lelang yang telah ditetapkan ‘’Lelang sudah dua kali, tidak ada yang masuk,’’ ungkap Mujiono, kemarin n Baca Proyek...Hal 43

GALIH COKRO/RABA

KERING: Proyek rumput Stadion Diponegoro gagal dilaksanakan tahun ini. Proyek senilai hampir 1 miliar itu akan dikerjakan setelah Porprov tahun 2015.

Hasil Popda Bukan Cermin Porprov BANYUWANGI - Dinilai tidak memberikan hasil maksimal dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) X di Gresik beberapa waktu lalu, Binpres KONI Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto, memberikan klarifikasi atas berita yang dimuat Kamis (2/10) kemarin. Bonavita menjelaskan, hasil perolehan medali pada Popda X 2014 di Gresik merupakan bukti suatu kerja sama yang baik antara Dispora dan KONI serta menjadi tolak ukur kualitas pembinaan yang telah dilakukan oleh cabor-cabor di bawah naungan KONI Banyuwangi. Dikatakan, ajang Popda tersebut adalah “hajatan” yang dimiliki oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) beserta guru-guru olahraga dari sekolahsekolah di Kabupaten Banyuwangi. Kolaborasi manis yang terjadi adalah di saat Dispora meminta bantuan langsung kepada pengurus cabang olahraga yang ada di bawah naungan KONI. Tu-

juannya, untuk membantu melakukan persiapan dan pembinaan terhadap atlet di bawah naungan cabor itu di saat para guru olah raga menemui hambatan dalam mempersiapkan atlet-atlet di cabang olahraga tertentu. Alhasil hal ini bisa dibuktikan dan diraihnya medali oleh mayoritas cabang olahraga yang mana pengurus cabang olahraganya ikut langsung terjun melakukan pembinaan dan persiapan atlet bahkan ikut menjadi official team yang terjun langsung ke lapangan bisa menyumbangkan medali. “Atlet Popda secara kualitas berbeda dengan yang kita persiapkan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun 2015 nanti,” tegas Ketua Perpani itu. n Baca Hasil...Hal 43 PENUH SEMANGAT: Peserta Popda X Jatim tingkat pelajar Banyuwangi setelah pertandingan di La pangan Panahan Surabaya beberapa waktu lalu.

Atasi Ejakulasi Dini dan Impotensi dengan Tuntas Tidak ada seorang pria pun yang menginginkan ejakulasi dini! Bila kejadiannya hanya satu dua kali, wanita pasangannya masih dapat memakluminya. Mungkin si pria sedang banyak pikiran, terlalu capek, sedang stres berat, dan lainnya. Pria yang terlalu cepat keluar atau mengalami ejakulasi dini akan selalu merasa gagal, depresi, menghindari seks, dan menjaga jarak karena merasa tidak mampu untuk memuaskan istrinya. Apabila hal ini tidak diobati dengan cepat, dapat menimbulkan akibat yang lebih buruk, bahkan menimbulkan impotensi. Menurut survei Mens Health.Com, lebih kurang 10 persen wanita memutuskan hubungan dengan seorang pria karena pria tersebut mengalami ejakulasi dini. Hubungan seks suami istri yang dilakukan secara rutin memberikan banyak manfaat yang dapat me-

ningkatkan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Sebagai aktivitas fisik, seks termasuk salah satu olahraga yang paling aman sekaligus menyenangkan karena dapat meregangkan dan menyervis hampir setiap otot dalam tubuh dan membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh. Sedangkan dari sudut medis, seks diyakini sebagai obat instan paling aman untuk mengatasi sakit kepala dan depresi ringan. Ini terkait dengan pelepasan endorphin ke dalam aliran darah yang menghasilkan rasa euforia

dan meninggalkan perasaan nyaman. On Clinic Indonesia adalah jaringan layanan kesehatan yang dapat mengatasi problem seksual pria, yaitu ejakulasi dini & impotensi serta problem seksual Perempuan yang mengalami gangguan orgasme, frigid & kurang gairah. Pengobatan di On Clinic memberikan keberhasilan pengobatan yang tinggi sesuai standar On Clinic International yang berpusat di Australia dengan menjaga kerahasiaan & privacy pasien. Informasi lebih lanjut, hubungi 500-001, GSM (kode area) 500-001 (pulsa lokal dari seluruh Indonesia), SMS 085-5105 0005, BB 2 9 F D 2 F 5 F , W A 081314922776 www.onclinic. co.id atau e-mail: info@onclinic. co.id Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik.(*)

Mengenal Lebih Lanjut Holcim Serba Guna

Ini Dia Semen yang Memahami Keinginan Kita Lebih cepat, lebih hemat, lebih kuat

Surabaya – Muhammad Yusron tampak bersemangat ketika ditanya pengalamannya membangun rumah di bilangan Tandes, Surabaya, yang selesai minggu yang lalu. “Dulu, saya ingin proses pembangunan selesai cepat, biayanya tidak membengkak, dan hasilnya juga apik, dinding tidak ada yang retak. Alhamdulillah, semua keinginan itu terwujud,” ujar Muhammad Yusron, warga Tandes, Surabaya, ketika ditanya pengalamannya membangun rumah. Rahasianya? “Saya memakai semen Holcim Serba Guna,” jawab Yusron. Pilihan Yusron memang tepat. Cukup diaduk dengan sedikit air, semen Holcim Serba Guna dapat menjadikan pekerjaan lebih cepat selesai, lebih hemat biaya, dengan hasil lebih kuat dan tahan lama.

Untuk menghasilkan adukan yang pulen, semen Holcim Serba Guna hanya butuh air 8% lebih sedikit. “Hasilnya cepat kering, proses pembangunan bisa selesai lebih cepat. Biaya pekerjaan pun bisa dihemat,” jelas Piping dari Technical Marketing Holcim Indonesia. Semen Holcim Serba Guna dapat diaplikasikan untuk pekerjaan seperti beton, pemasangan bata, plesteran, acian dan lain-lain. “Dengan Holcim Serba Guna, konsumsi semen pada proyek Anda bisa dihemat antara 8 hingga 10 persen,” ujar Piping “Uji laboratorium menunjukkan kuat tekan semen Holcim Serba Guna lebih unggul 35 hingga 40% dibanding Standar Nasional Indonesia,” lanjut Piping. “Hasilnya lebih kuat dan tahan lama. Biaya perbaikan dan perawatan bangunan pun bisa dihemat.” Berkat beroperasinya pabrik Holcim di Tuban, semen Holcim Serba Guna kini bisa diperoleh di toko bangunan di penjuru Jawa Timur. Pemilik rumah seperti Yusron sudah merasakan kelebihannya. Berikutnya, giliran Anda! (*/Kar)

Holcim Gala Bola 2014 Kembali Menuai Sukses Kediri – Wajah Masngut tak hentinya tersenyum. Kesebelasannya, Garuda Pasir FC, baru saja keluar sebagai Juara I Holcim Gala Bola 2014 di kota Kediri. “Kami bahagia bisa juara,” ujar Masngut yang juga menjadi pencetak gol terbanyak. Gala Bola merupakan persembahan Holcim bagi para ahli bangunan. Sepanjang Agustus dan September 2014 sederet pertandingan digelar di 12 kota di penjuru Jawa. Total ada 15 pertandingan yang berlangsung di tiap kota. Di Jawa Timur, Gala Bola digelar di empat kota: Kediri, Bojonegoro, Malang dan Banyuwangi. Hadiah bagi para tim pemenang sungguh bermanfaat: seekor kambing dan paket sembako bagi seluruh anggota tim.

Dari antusiasme para peserta, Holcim Gala Bola 2014 tampaknya kembali menuai kesuksesan. Supriono, topscorer dari tim Ketapang FC Juara I di kota Banyuwangi, mengamini hal ini: “Kami sangat berterimakasih kepada Holcim yang telah memberikan hiburan bagi kami para ahli bangunan. Kalau bisa tahun depan diadakan lagi ya,” ujarnya. (*/Kar)


Jawa Pos

Jumat 3 Oktober 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

S A M B U N G A N

43

Julies Merasa Disudutkan Statemen Joni ■ PD DEADLINE...

Sambungan dari Hal 33

Melalui kepala Biro Administrasi Pemerintahan Umum Pemprov Jatim, DPRD Banyuwangi diminta melengkapi surat pengusulan pimpinan definitif tersebut dengan rekomendasi DPP PD. Pimpinan sementara DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda mengatakan, setelah menerima surat tembusan terkait pengajuan usul pimpinan definitif dewan tersebut, pihaknya langsung melakukan rapat pimpinan dewan dengan pimpinan fraksi. “Kami sudah menyampaikan secara lisan kepada pimpinan Fraksi PD agar DPC PD segera melengkapi rekomendasi dari DPP,” ujarnya

kemarin (2/10). Ficky mengatakan, DPRD Banyuwangi memberikan deadline DPC PD melengkapi usul pimpinan definitif dewan dengan rekomendasi DPP tersebut Jumat hari ini (3/10). Jika sampai hari ini PD belum bisa melengkapi, DPRD Banyuwangi akan melakukan rapat lanjutan untuk menentukan langkah selanjutnya. “Yang jelas, kami akan proaktif mengawal agar pimpinan definitif dewan segera dilantik. Sebab, saat ini sudah banyak agenda menanti kami. Surat permintaan hearing sudah banyak yang masuk. Pembahasan APBD pun harus segera dilakukan,” kata politikus perempuan asal Kecamatan Glenmore tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPC PD Banyuwangi, Juliesetyo Puji Rahayu mengatakan, dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) PD disebutkan, kewenangan menentukan pimpinan DPRD berada di tangan DPP. “Kami diberi tahu pimpinan Fraksi PD soal adanya surat dari kepala Biro Pemerintahan Umum Pemprov tersebut. Sekarang (kemarin, Red) kami berkirim surat kepada DPP dan DPD PD,” ujar politisi yang akrab disapa Julies itu. Julies mengaku, pihaknya siap tunduk pada keputusan DPP PD. Artinya, siapa pun anggota yang direkomendasikan menjadi ketua DPRD Banyuwangi, anggota dewan itulah yang akan “dikawal”. “Kami

akan meneruskan rekomendasi DPP tersebut. Kami siap taat dengan AD-ART partai,” tegasnya. Hanya, Julies mengaku DPC PD merasa disudutkan dengan statemen pimpinan sementara DPRD Banyuwangi yang lain, yakni Joni Subagio. Kepada wartawan, Joni mengatakan usul pimpinan DPRD Banyuwangi ditolak karena calon pimpinan dewan dari PD tidak mendapat legitimasi dari induk partainya, yakni DPD PD Jatim. “Kami merasa dibenturkan dengan statemen seperti itu. Kami siap taat pada AD-ART partai. Usul kami tidak ditolak, tapi harus dilengkapi rekomendasi dari DPP. Itu sudah kami tindak lanjuti. Kita sama-sama menunggu rekom-

Sibuk Cari 70 Kerikil untuk Jumrah ■ SORE...

Sambungan dari Hal 33

Tidak menuju Arafah. Melainkan menuju Mina. Mengikuti cara haji Rasulullah Muhammad Saw, mereka menginap (mabid) sehari di Mina sebelum menuju Arafah untuk wukuf. Beberapa ustad yang memberi ceramah manasik di sejumlah masjid di Makkah menegaskan, program Tarwiyah lebih afdal. Itu pula yang dilakukan sebagian besar jamaah haji dari KBIH Sabilillah Banyuwangi. Dari 216 jamaah, sebanyak 123 jamaah ikut program Tarwiyah. Rabu bakda

Magrib rombongan bergerak menuju Mina. Rombongan diangkut dua bus. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, mereka sampai di Mina. Khususnya di area kemah khusus jamaah haji Asia Tenggara. Lokasinya di sebuah lembah. Diapit gununggunung batu nan tandus. Juga dua jalan besar. Mereka langsung masuk ke tenda yang sudah disediakan. Alhamdulillah, tenda kami berada di pinggir jalan raya. Paling pinggir di antara ribuan tenda. Semuanya warna putih. Ukuran sekitar 10 x 10 meter. Bentuknya sama: kerucut. Hanya beralas permadani. Tapi full AC.

Jamaah pun tidur pulas. Bahkan, banyak yang menggergaji alias ngorok. Hehe... Jamaah harus hafal betul lokasi tendanya. Sebab, semua tenda punya bentuk dan warna yang sama: kerucut putih. Selain jamaah Sabilillah, ternyata banyak jamaah dari daerah lain yang juga ambil program Tarwiyah. Seperti Jakarta dan lain sebagainya. Bahkan, juga ada yang dari Thailand. Saat ke kamar kecil umum, saya berpapasan dengan koordinator jamaah haji Thailand. “Dari Indonesia ya. Kemah (jamaah haji) Thailand di mana? Saya dari tadi sudah

putar-putar tidak ketemu,” tanyanya tergopoh-gopoh. Meski di Mina kebetulan letak tenda kami berada di perbatasan dengan Muzdalifah. Karena itu, usai salat Subuh kemarin jamaah keluar tenda. Mereka sibuk mencari 70 kerikil untuk persiapan melempar jumrah. “Kemah kita kebetulan berada di perbatasan Mina dan Muzdalifah. Jadi ambil kerikilnya sekarang di sini tidak apa-apa. Tidak usah menunggu setelah wukuf,” kata KH. Abdul Latif Harun, pembimbing KBIH Sablilillah, dalam kultum bakda salat Subuh kemarin. (kaosing93@ gmail.com)

Beraksi di Tempat Ramai di Siang Bolong ■ JAMBRET...

Sambungan dari Hal 33

Namun, niatnya kabur itu justru membuatnya harus mencium tanah. Polisi yang tidak ingin buruannya hilang, segera melakukan upaya tegas. Setelah peringatan yang diberikan tidak diindahkan, satu peluru petugas meluncur deras ke kaki kanan Edi.

Berdasar pengakuan sementara kepada petugas, Edi sering kali beraksi di sejumlah tempat di Bumi Blambangan. Dalam catatan kepolisian, sedikitnya ada 15 tempat kejadian perkara (TKP) yang menjadi tempat aksi kejahatan Edi Hartono. “Sejauh ini ada 15 TKP yang diduga menjadi lokasi pelaku beraksi,” ujar salah

satu anggota polisi. Salah satu tempat yang diduga menjadi arena kejahatan Edi Hartono adalah kawasan Jalan A. Yani pada bulan Februari 2014 lalu. Dalam kejadian di depan Roxy Supermarket tersebut, Edi si Raja Jambret menggasak tas dan uang tunai di genggaman korban. Yang bikin miris, penjam-

bretan itu dilakukan di tempat ramai pada siang hari. Polisi kini masih mengembangkan penangkapan Edi Hartono. Polisi menduga, diperkirakan ada pelaku lain selain pria asal Kelurahan Sumberejo tersebut. Hingga kini Edi diamankan di ruang tahanan Mapolres Banyuwangi untuk penyelidikan lebih lanjut. (nic/c1/bay)

Agendakan Pemeriksaan Munir dan Mamak ■ KETERANGAN...

Sambungan dari Hal 33

Dikabulkan ataukah tidak, sepenuhnya kewenangan kejaksaan. Ada pertimbangan yang mesti dipikirkan sebelum menerima atau menolak permohonan tersebut. Apalagi, awal keputusan menahan tersangka tersebut sudah berdasar

pertimbangan matang. Pertimbangan tersebut, antara lain tersangka berpotensi menghilangkan barang bukti, melarikan diri, dan mengulangi lagi perbuatannya. Alasan lain, Lukman dianggap berbelit-belit dalam memberikan keterangan dan tidak kooperatif. Pekan depan, kejaksaan akan

melakukan pemeriksaan kembali para tersangka. Selain Lukman, dua tersangka lain, yakni Ahmad Munir selaku kepala UPTD Kalibaru dan Mamak (oknum LSM), juga akan menjalani pemeriksaan kembali. Pemeriksaan ini untuk melengkapi keterangan dan kesaksian yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Sebelumnya, penasihat hukum Lukman, Sri Wuryanti, menyurati Kejaksaan Negeri. Pengacara perempuan itu mengajukan permohonan pengalihan tahanan ke tahanan kota untuk kliennya. Salah satu pertimbangannya, tugas Lukman di Dinas Pendidikan Banyuwangi terganggu. (nic/c1/aif)

endasi DPP. Soal kenapa sebelumnya DPC PD mengajukan usul pimpinan dewan, itu karena rekomendasi DPP belum turun sedangkan kami dikejar deadline dari DPRD,” bebernya. Seperti diberitakan kemarin, keputusan DPC PD Banyuwangi mengusulkan nama pimpinan definitif dewan yang tidak sesuai rekomendasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD Jatim berbuntut panjang. Gara-gara hal itu, usul nama-nama pimpinan dewan yang diajukan DPRD Banyuwangi ditolak Gubernur Jatim, Soekarwo. Pimpinan Sementara Dewan, Joni Subagio mengatakan, surat

pengusulan pimpinan definitif DPRD Banyuwangi kepada Gubernur Jatim ditolak. Kabar penolakan tersebut dia terima dari Sekretaris Pemerintah Provinsi Jatim Senin (29/9). “Penolakan terjadi karena satu pimpinan, yakni dari PD, tidak mendapat legitimasi induk organisasinya, dalam hal ini DPD PD Jatim,” ujarnya Senin (29/9). Dikatakan, DPRD mengusulkan empat nama dari empat partai politik (parpol) peraih suara terbanyak Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 tingkat Banyuwangi untuk menempati pos pimpinan dewan. Empat calon pimpinan dewan itu

adalah I Made Cahyana Negara (PDIP), Joni Subagio (PKB), Ismoko (Golkar), dan Yusieni (PD). DPRD mengusulkan nama Yusieni menjadi salah satu unsur pimpinan dewan setelah mendapat surat pengajuan dari DPC PD Banyuwangi. “Usul pimpinan asal PD tersebut ditolak gubernur,” kata Joni. Sekadar tahu, calon pimpinan yang direkomendasi DPC PD tidak sama dengan calon pimpinan yang direkomendasi DPD PD Jatim. DPC PD mengusulkan Yusieni, sedangkan DPD PD mengusulkan Sri Utami Faktuningsih. (sgt/c1/bay)

Menampung Lebih Banyak Kapal ■ KEBUT...

Sambungan dari Hal 33

Salah satu konsultan proyek mengatakan, dermaga yang baru dibangun itu berbeda dengan dermaga yang sudah. Menurutnya, dermaga itu nanti bisa menampung banyak kapal. ”Bentuk dermaga ini beda

dengan dermaga sebelumnya. Kalau sudah beroperasi bisa untuk sandar beberapa kapal,” ujar konsultan proyek yang tidak mau disebutkan namanya tersebut. Sementara itu, Manager Operasional ASDP Ketapang, Saharuddin Koto, membenarkan pembangunan dermaga itu sudah

dimulai tahun 2013. Pembangunan dermaga itu diharapkan bisa mengurai kepadatan kapal di Pelabuhan Ketapang. ”Tahun 2015 insya Allah sudah beroperasi. Dana pembangunan dermaga ini dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ujarnya kemarin (2/10). (tfs/c1/bay)

Pemerintah Tidak Mau Ambil Risiko ■ PROYEK... Sambungan dari Hal 42

Menurut dia, rumput stadion tersebut memang sulit dicari. Sebab, rumput tersebut memiliki kualitas yang bagus. Karena itu, rumput dengan klasifikasi A itu tidak ada di Banyuwangi. ‘’Rumput itu ada di Bandung,’’ imbuhnya.

Dengan berbagai pertimbangan, maka proses lelang untuk ketiga kali batal dilakukan. Sebab, pemerintah daerah tidak mau mengambil risiko jika proyek tersebut dipaksakan. ‘’Kalau dipaksakan, khawatir pembangunan belum tuntas pada Porprov,’’ terangnya. Sebab itulah, penggantian rumput stadion tersebut akan dilaku-

kan pasca Porprov tahun depan. Dia juga membantah jika sudah ada pemenang lelang dalam proyek tersebut. ‘’Tidak ada itu. Kalau ada pemenang lelang, rekanan itu wajib melaksanakan. Kalau tidak, uang jaminan kita tarik. Kontrak kita putus dan nama rekanan akan kita black list,’’ tandasnya. (ton/c1/aif)

Sebagian Besar Dibina Guru Olahraga ■ HASIL... Sambungan dari Hal 42

Bonavita menambahkan, menjadikan hasil perolehan medali pada ajang Popda X 2014 sebagai cermin pembinaan olahraga yang dilakukan KONI dan cabor-cabor di bawah nauangannya adalah suatu hal yang prematur, apalagi jika dikaitkan dengan Persiapan Porprov 2015. Kekuatan kontingen Popda X 2014 tentunya tidaklah sebanding secara kualitas dibanding kontingen Porprov 2015. Sebagai contoh di kontingen Panahan Popda kemarin tidak terdapat satu pun atlet Porprov dan mayoritas adalah atlet-atlet baru. Kontingen Popda X 2015 sebagian besar dibina oleh guru olah raga di masing-masing sekolah dengan dana yang sangat terbatas. Kegiatan TC juga dilaku-

kan sebatas kemampuan masing-masing sekolah dibantu oleh Dispora. Hal ini jauh berbeda di banding dengan TC Porprov yang dilakukan oleh pengurus cabang masing-masing dengan dana yang “lumayan besar” dan dilatih oleh pelatih yang benar-benar mendedikasikan waktu dan tenaganya di bidang itu tanpa harus memikirkan kurikulum sekolah. “Selain itu keberangkatan tim Popda kemarin selain mengejar prestasi adalah juga sebagai ajang mencari pengalaman dan uji coba yang bisa menambah semangat dan motivasi dalam berlatih untuk mencapai hasil yang lebih baik di kejuaraan mendatang,” cetusnya. Seperti diberitakan kemarin, kontingen Kota Gandrung hanya meraih 3 emas, 10 perak dan 10 perunggu dalam ajang yang di-

geber di Gresik itu. Kontingen Bumi Blambangan harus terlempar di posisi 10 besar dalam perolehan medali. Dalam data rekapitulasi perolehan medali dalam Popda X Jawa Timur, Banyuwangi hanya menempati posisi 16 dalam daftar klasemen akhir pengumpulan medali. Tentu saja, hasil tersebut jauh dari harapan dan meleset dari target. Dari 13 cabor, hanya ada enam cabor yang sukses meraih prestasi. Enam cabor yang cukup sukses dalam Popda tersebut antara lain, atletik, gulat, panahan, senam artistik, karate dan silat. Sedangkan, cabor tenis meja, renang, tenis lapangan, voli, basket, sepak takraw, dan bulu tangkis tidak mendapatkan medali. Sedangkan, sepak bola sudah tereleminasi saat pra-Popda yang digeber di Malang. (*/aif)

Pelaku Ditangkap di Warung ■ PENIPUAN... Sambungan dari Hal 44

Keterangannya, jelas dia, korban mengaku telah mentransfer uang kepada pelaku Rp 5 juta. Tapi, kedua pelaku minta tambahan Rp 20 juta. “Bila Jokowi-JK dilantik, katanya pemerintah akan

mengganti Rp 500 juta,” cetus kanitreskrim. Karena curiga, korban pun minta bertemu kedua pelaku di Pasar Kalibaru saat menyerahkan uang tambahan Rp 20 juta itu. Tetapi, sebelumnya, korban melapor ke Polsek Kalibaru. Saat korban dan kedua pelaku bertemu di warung

nasi, polisi datang dan meringkus kedua pelaku tersebut. Garus menyampaikan, uang Rp 5 juta yang telah ditranfer korban kepada pelaku ternyata masih utuh. Sebab, korban segera lapor ke bank dan minta memblokir nomor rekening yang baru dikirimi uang tersebut. (azi/c1/abi)

Pembunuh Ika Dituntut 20 Tahun Penjara GERDA SUKARNO/RABA

INDUSTRI RUMAHAN: Warga memasukkan adonan gula merah dalam mangkuk di Dusun Gunung Emas, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Langsung Diminum untuk Melepas Dahaga ■ LAYAK...

Sambungan dari Hal 33

Selain itu, mereka juga memberikan air gula kelapa yang sedang dimasak. Menurut mereka, sari gula kelapa tersebut bisa mengobati rasa mual. Ternyata benar, rasa mual itu langsung hilang. Bahkan, stamina yang loyo akhirnya dengan cepat bisa kembali bugar. ‘’Rasanya seperti gula merah cair yang hangat di perut. Saya pikir, ini adalah cairan full energi,’’ tutur Gerda Sukarno, anggota tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi. Rasa waswas yang sedang menyelimuti tim ekspedisi akhirnya terbayar lunas. Wajah-wajah semua personel yang sempat lesu akhirnya kembali bersemangat. Semangat baru untuk kembali meneruskan penjelajahan. Medan berat dengan jalan makadam masih harus dilalui. Setelah memastikan kondisi stamina fit, rombongan memutuskan untuk bergerak dengan meninggalkan sejuta kenangan indah. Pukul 12.15, tim ekspedisi bergerak ke arah timur menuju Glenmore. Rute yang dilewati tetap melintas jalan makadam naik turun dan berkelok-kelok di lereng Gunung Raung. Jalan makadam dengan sisi kanan kiri hutan tersebut, hanya bisa dilalui satu kendaraan. Untungnya, tidak ada kendaraan roda empat yang berseberangan dari arah berlawanan. Jika ada kendaraan lewat dari arah berlawanan,

otomatis satu kendaraan harus mengalah. Perjalanan di lereng Gunung Raung memang begitu menantang. Panas dan debu menjadi santapan bagi tim ekspedisi. Namun demikian, justru kondisi tersebut lebih menarik untuk dinikmati. Untuk kali ini, rombongan personel tidak ada yang merasakan mual atau mabuk. Di kawasan lereng Gunung Raung itu, tim ekspedisi masih menemukan permukiman penduduk. Yang menarik, tim ekspedisi pada geleng-geleng kepala saat menemui permukiman di daerah terpencil tersebut. Pada saat itu, tim ekspedisi menemukan kopi yang dijemur bukan di halaman warga, melainkan di jalan. Sebab itulah, dua unit kendaraan yang membawa rombongan tim ekspedisi sempat canggung untuk melindas kopi yang dijemur tersebut. Diprediksi, warga setempat terpaksa menjemur kopi tersebut karena tidak ada halaman. Selain itu, jalan makadam tersebut memang jarang dilewati kendaraan. Sebab itulah, warga tidak segan untuk menjemur kopi hasil panen di kebun tersebut. Karena itu, tidak ada pilihan bagi tim ekspedisi untuk tetap melindas jemuran kopi milik warga tersebut. Sementara itu, kekhawatiran tim ekspedisi saat berpapasan dengan kendaraan lain akhirnya terbukti. Bahkan, kali ini, tim ekspedisi menemui truk material dengan posisi melintang di badan jalan. Truk tersebut sedang menurun-

kan muatan material berupa batu. Tak pelak, dua unit kendaraan tim ekspedisi terjebak dalam kemacetan di kawasan hutan tersebut. Para pekerja tampak tergesa-gesa untuk membongkar muatan. Tidak berselang lama, akhirnya truk tersebut berhasil menepi dan perjalanan tim ekspedisi kembali berlangsung. Sesaat setelah itu, tim ekspedisi menjumpai hutan pinus yang cukup lebat. Setelah perjalanan yang melelahkan, tim ekspedisi akhirnya berhasil singgah ke Sumber Bekap, di Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore. Lokasi ini tercatat masuk kawasan hutan produksi Perhutani pada petak 24-A. Setelah dilakukan pengecekan lokasi dengan Global Positioning System (GPS), lokasi sumber mata air Bekap itu terletak pada koordinat 08.14’.709’’ Lintang Selatan (LS) dan 14.02’.430’’ Bujur Timur (BT). Air yang mengalir dari sumber mata air tersebut layak konsumsi. Sebab, air tersebut sangat jernih. Meski hawa panas, namun suhu air tersebut terasa dingin. Hasil pengamatan visual, debit air tersebut sekitar 9 liter per-detik. Sumber mata air tersebut digunakan warga untuk kebutuhan air bersih. Saluran pipa menjadi bukti jika sumber mata air tersebut dibutuhkan warga. Hanya, diketahui jika saluran pipa tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat. Menyadari air tersebut layak konsumsi, tim ekspedisi tanpa canggung untuk menenggak air tersebut untuk melepas dahaga. (c1/bay/bersambung)

BANYUWANGI - Heru Suyanto alias Heri Bau Bau, 38, hanya tertunduk lesu usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (2/10). Warga Dusun Sidotentrem, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, yang tersandung kasus pembunuhan itu hanya bisa pasrah saat jaksa penuntut umum, Benyamin Arsis SH, menuntutnya dengan hukuman 20 tahun penjara. Heru Suyanto dianggap bersalah karena merencanakan pembunuhan Ika Yuliawati. Kejadian itu berlangsung sekitar bulan April 2012 lalu. Korban dibunuh terdakwa menggunakan pisau. Korban ditemukan tidak bernyawa di areal persawahan. Saat jenazah korban ditemukan warga, di tubuh perempuan itu ditemukan banyak bekas luka. Tidak hanya bagian tubuh, leher korban juga terluka dan diduga akibat sabetan benda tajam. Usai menghabisi korban, pelaku kabur ke Sulawesi. Atas perbuatannya, jaksa asal Ranah Minang itu menuntut terdakwa 20 tahun penjara. Dia dianggap bersalah melanggar dakwaan primer Pasal 340 KUHP dan dakwaan subsider Pasal 338 KUHP. Sejumlah pertimbangan pun diberikan jaksa atas tuntutan yang tertuju pada terdakwa. Pertimbangan yang meringankan, Heru Suyanto mengakui perbuatannya, belum pernah dihukum, dan tidak akan berjanji mengulangi perbuatannya lagi. Sedangkan yang

NIKLAAS ANDRIES/RABA

DIKAWAL: Heru Suyanto menuju ruang sidang Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

memberatkan perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat. Menanggapi tuntutan itu, terdakwa Heru yang didampingi kuasa hukumnya langsung mengajukan pleidoi. “Saya rasa hukumannya terlalu berat. Kami akan ajukan pleidoi dalam persidangan pekan depan,” ujar Tommy Yudianto SH kuasa hukum Heru Suyanto kemarin. Sementara itu pada persidangan lainnya, Ahmad Safirudin, 17, warga Dusun Gempol, Desa Kedungwungi, Kecamatan Tegaldlimo, dihadapkan pada hukuman tiga tahun penjara. Dia dianggap melanggar pasal 170 KUHP tentang

aksi pengeroyokan yang menyebabkan korbannya tewas. Dalam tuntutannya jaksa Arif Romadoni menuntut terdakwa dengan hukuman tiga tahun penjara. Dalam aksinya, terdakwa pada 23 Agustus lalu sekitar 23.00 ikut serta dalam aksi pengeroyokan yang menyebabkan korbannya, Nanang Adi Saputra, tewas. Aksi kekerasan yang menimpa korban itu dialami hanya masalah sepele. Korban dan para pelaku saling senggol di sebuah konser dangdut yang digelar tidak jauh dari lokasi kejadian. Sidang ditunda pekan depan dengan agenda pembacaan pleidoi. (nic/c1/bay)


RADAR GENTENG

44

R A D A R

B A N Y U W A N G I

Nasib Nelayan Hilang Belum Diketahui

TAMBANG EMAS

Jumat 3 Oktober 2014

Kakek 68 Tahun Cabuli Bocah

ORANG HILANG

MUNCAR - Upaya pencarian nelayan asal Probolinggo bernama Rudi, 30, masih terus dilakukan keluarga dan nelayan Muncar. Sampai hari ke tujuh kemarin, nelayan yang jatuh ke laut saat menurunkan jaring di kawasan Tanjung Pasir, wilayah perairan Muncar, itu belum diketahui nasibnya. Salah seorang paman korban, H. Salam Brak, 55, mengaku masih melakukan pencarian, tapi belum membuahkan hasil. Sekitar lokasi kejadian dan sejumlah titik, hingga kini masih terus diawasi. “Setiap hari (mencari) bersama petugas,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Untuk mencari korban, terang dia, keluarga juga telah menyebarkan informasi kepada para nelayan yang mencari ikan di laut. “Kita sebar identitas korban pada para nelayan yang melaut,” ujarnya. Menurut Salam, pihak keluarga mengalami kesulitan dalam pencarian karena arus laut yang cukup kuat. Meski demikian, pencarian akan tetap dilakukan. “Kita akan melakukan pencarian sampai 10 hari hilangnya Rudi, semoga saja segera ditemukan,” harapnya. Pencarian pada Rudi ini, lanjut dia, telah dilakukan ke daerah selatan. Sebab, korban diduga telah bergeser ke arah selatan sesuai dengan arus laut. “Besok (hari ini) kami akan ke Tanjung Paku,” cetusnya. Selain melakukan pencarian ke lapangan, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, itu juga telah menanyakan kepada beberapa orang pintar. “Petunjuk (dari orang pintar) di sana, dicari ke sana ternyata tidak ada, seperti itu,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Badan Penanggulanagn Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Eko Suprapto mengatakan, tim gabungan dari BPBD dan Basarnas Pos Jember telah ditarik. “Temanteman kita tarik, kondisi di perairan cukup sulit,” dalihnya. Tapi, jelas dia, pihaknya telah koordinasi dengan Basarnas Kabupaten Jembrana, Bali, untuk ikut dalam pemantauan pencarian ini. Diduga, korban hanyut ke wilayah Jembrana. “Kita telah koordinasi dengan Basarnas di Jembrana,” cetusnya. Eko menyampaikan ada informasi dari nelayan mengenai dugaan penemuan mayat di perairan Tanjung Pasir. Sayangnya, oleh nelayan tidak dibawa karena takut. “Nelayan itu mengabarkan setelah mendarat, tapi setelah didatangi sudah tidak ada,” katanya. (sli/c1/abi)

Jawa Pos

POLSEK BANGOREJO FOR RABA

TUA-TUA KELADI: Pelaku dan sejumlah BB diamankan di polsek .

BANGOREJO - Kekerasan terhadap anak yang masih di bawah umur kembali terjadi. Kali ini perbuatan tidak pantas itu diduga dilakukan Amirudin, 68, warga Dusun Kebunrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo. Tersangka ditangkap anggota polsek setempat karena dilaporkan warga telah mencabuli Saritem (nama samaran), 13, tetangganya sendiri. Ironisnya, perbuatan itu diduga sudah dilakukan lima kali. “Tersangka mulanya sering memberi uang dan makan kepada korban,” cetus Kapolsek Bangorejo, Iptu Ali Masduki, melalui Kanitreskrim Aiptu Karjono.

Keterangannya kepada polisi, tersangka mengaku tidak ingat kapan perbuatan tidak senonoh itu dilakukan kali pertama. Yang pasti, semua perbuatan itu berlangsung di kamar rumahnya. “Karena sering diberi uang dan makan, korban manut saja saat diajak tiduran di kamar,” katanya. Dugaan perbuatan cabul yang dilakukan tersangka itu terakhir Rabu (24/9). Usai melampiaskan nafsunya, tersangka memberi korban uang Rp 100 ribu. Uang senilai itu oleh korban digunakan beli sabun, kosmetik, baju, dan celana pendek. Perbuatan tidak patut itu terungkap setelah korban menceritakan

perlakuan tersangka kepada orang tuanya. Atas pengakuan itu, orang tua korban marah besar dan langsung melapor ke Polsek Bangorejo. “Orang tua lapor ke polsek. Tersangka kita tangkap,” ungkapnya. Selain menangkap tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti (BB) berupa kosmetik, pakaian korban, dua buah kondom, dan uang Rp 65 ribu. Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 81 jo PASAL 82 Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak (PA). Ancaman hukuman minimalnya tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara. (azi/c1/abi)

Sampah Menumpuk di Jembatan Purwoharjo PURWOHARJO - Tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah tampaknya masih sangat rendah. Banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan. Setidaknya itu terlihat di bawah jembatan yang menjadi pembatas Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, dan Desa/Kecamatan Purwoharjo. Di bawah jembatan itu terlihat banyak sampah rumah tangga berserakan. Meski sudah ada papan larangan membuang sampah, tapi masih banyak warga yang membuang sampah di tempat itu. “Sebelumnya tidak ada papan larangan membuang sampah,

lalu kita pasang,” terang Kepala Desa (Kades) Purwoharjo, Edi Imam. Menurut kades, warga yang membuang sampah di bawah jembatan itu bukan hanya warga Desa Purwoharjo, tapi juga warga Desa Kradenan. “Warga tidak punya pilihan saat membuang sampah, karena memang tidak ada tempat pembuangan sampah,” katanya. Kades berharap Pemkab Banyuwangi peduli terhadap persoalan warga dalam pembuangan sampah itu. “Kami berharap pemerintah membangun tempat pembuangan sampah,” pintanya. (azi/c1/abi)

KOTOR: Sampah menumpuk di bawah jembatan Purwoharjo

ISTIMEWA

Penipuan Kedok Pelantikan Presiden Dibongkar Dapat Menggandakan Rp 25 Juta Jadi Rp 500 Juta

PT. BSI FOR RABA

KOMPAK: Musmin Nuryandi memberikan cenderamata kepada Kapolsek AKP Supriyadi untuk diserahkan kepada peserta.

BSI Sosialisasi Tertib Lalu Lintas PESANGGARAN - Banyaknya pelajar yang naik motor secara ugal-ugalan hingga menyebabkan kecelakaan, mengundang PT. Bumi Suksesindo (BSI), Kecamatan Pesanggaran menggelar sosialisasi tertib lalu lintas. Kegiatan yang melibatkan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Pesanggaran itu dilaksanakan di SMA Negeri Pesanggaran. Peserta dalam acara itu adalah para pelajar SMK/SMA/MA se-Kecamatan Pesanggaran, khususnya pengurus OSIS. Head of Dept CSR PT. BSI, Musmin Nuryandi, mengatakan kegiatan itu bertujuan memberi pengetahuan dan menyosialisasikan pentingnya tertib lalu lintas dan berkendara di jalan raya. “Banyak anak SMA yang ugal-ugalan saat mengendarai motor dan tidak memakai helm,” ujarnya. Oleh karena itu, jelas dia, pihaknya merasa perlu menyosialisasikan hal itu kepada pelajar SMA. Selain pelatihan dan sosialisasi, PT. BSI juga menyebar 16 spanduk di 16 titik strategis di Kecamatan Pesanggaran sebagai imbauan kepada pelajar dan masyarakat secara terbuka. Dalam sosialisasi itu, Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono, membuka acara dilanjutkan sambutan kepala sekolah SMAN 1 Pesanggaran dan Kapolsek Pesanggaran, AKP Supriyadi. Perwakilan PT. BSI, Musmin Nuryandi, yang hadir dalam acara itu memberi door prize kepada camat dan Kapolsek. Selanjutnya, hadiah itu diberikan kepada peserta. Pemateri dalam acara itu dua, yakni anggota Polsek Pesanggaran bernama Suyoso dan Widodo. “Dengan sosialisasi dan pelatihan ini, pelajar dan masyarakat Pesanggaran diharapkan lebih memahami pentingnya keselamatan berkendara dan tertib lalu lintas di jalan,” cetus Kapolsek Pesanggaran, AKP Supriyadi. (azi/c1/abi)

KALIBARU - Pelantikan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Yusuf Kalla (JokowiJK) yang rencananya akan dilaksanakan 20 Oktober 2014 ternyata telah dimanfaatkan oknum tertentu untuk melakukan penipuan. Dalam aksinya, pelaku yang berjumlah dua orang menjanjikan kepada warga akan menggandakan uang Rp 25 juta menjadi Rp 500 juta, itu setelah pasangan Jokowi-JK resmi dilantik. “Kedua pelaku telah kita

tangkap,” cetus Kapolsek Kalibaru, AKP Suwanto Bari, melalui kanitreskrim Aiptu Garus Elyas. Kedua pelaku berinisial AL dan SY asal Dusun Melik, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, terang dia, kini diamankan di ruang tahanan polsek sambil menjalani pemeriksaan. “Kedua pelaku ditangkap di Pasar Kalibaru,” ungkapnya. Menurut kanitreskrim, saat ditangkap, kedua tersangka itu akan mengambil uang pada korban, Intan, 40, warga Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru. “Sebelumnya, korban sudah kirim uang dengan cara transfer, tapi pelaku minta lagi,” terangnya n Baca Penipuan...Hal 43

Pesta Batik Kombinasi Daur Ulang Sampah Digelar Oleh DKP Untuk Maksimalkan 3R BANYUWANGI-Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dengan pola hidup yang semakin konsumtif, berakibat pada meningkatnya produksi sampah. Di semua daerah, sampah selalu menimbulkan masalah bagi lingkungan hidup. Untuk itu melalui kegiatan 3R (reuse, reduce, recycle), Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi ingin memberi contoh bahwa sampah bisa gunakan kembali, dan bisa menjadi teman bukan lawan. “Dengan begitu kita bisa ikut serta dalam mengurangi timbunan sampah di Banyuwangi,” kata kepala DKP Banyuwangi, Drs. H. Arief Setiawan.

Arief menjelaskan hasil 3R diaplikasikan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah penggunaan bahan 3R dalam even pesta batik kombinasi daur ulang sampah yang digelar DKP beberapa waktu lalu. Konsepnya bahan hasil recycle sampah di kombinasi dengan batik dan anting-anting, gelang dari recycle sampah. “Hasilnya cukup bagus dan pantas, tidak terlihat itu adalah bagian dari recycle sampah, justru yang terlihat adalah hasil kreativitas yang memiliki nilai daya,” ujar mantan Kabag Humas Pemkab Banyuwangi itu. Meski berbahan dasar sampah, namun peserta masih tampak cantik menggunakan pakaian unik hasil menyulap sampah menjadi aneka desain busana yang terlihat menarik. Para peserta dituntut kreatif

memanfaatkan sampah-sampah yang bisa didaur ulang, seperti kemasan makanan ringan, kemasan sabun cuci, sampah kertas, hingga bahan dari kantong kresek. Dalam lomba fashion show daur ulang itu, peserta diajak terlibat dalam merancang dan mendesain baju, celana, rok, dan sepatu dari bahan daur ulang. Baju tersebut dipakai peserta untuk berlenggaklenggok di panggung. “Fashion show dengan busana daur ulang ini bertujuan memberi pengetahuan akan pentingnya melestarikan lingkungan sekitar, dan juga aksi konkret dalam pelestarian lingkungan untuk mengurangi penumpukan sampah. Acara ini sekaligus bertujuan mengembangkan bakat dalam menanamkan kecintaan terhadap lingkungan,” ujarnya. (*/abi)

ISTIMEWA

KREATIF: Kepala DKP Banyuwangi Drs H Arief Setiawan bersama peserta pesta batik kombinasi daur ulang sampah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.