Radar Banyuwangi | 4 Januari 2015

Page 1

4 JANUARI

TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

Pecah Kaca Paling Menonjol, Angka Kriminalitas Cenderung Menurun BANYUWANGI - Ragam tindak kriminalitas di Banyuwangi mewarnai perjalanan selama tahun 2014. Bila dibandingkan tahun 2013, angka kriminalitas yang terjadi di Bumi Blambangan mengalami penurunan. Perbandingan perkara yang masuk selama tahun 2014, terjadi penurunan perkara sebesar 291 kasus dibandingkan tahun

sebelumnya. Indeks kriminal yang dicatat kepolisian selama tahun 2013 dengan tahun 2014 menunjukkan grafik penyelesaian perkara yang cukup signifikan. Tahun 2013, tercatat laporan yang masuk mencapai 761 perkara dengan tingkat penyelesaian sebesar 520 kasus atau 68,33 persen. Di tahun 2014, perkara yang masuk

mencapai 607 kasus dengan penyelesaian sebesar 70,7 persen atau 430 perkara. Beberapa jenis tindak kejahatan di masyarakat seperti pencurian dengan pemberatan, penganiayaan, pencurian dengan kekerasan hingga curanmor mencatat grafik penurunan ■ Baca Pecah...Hal 31

ANGKA KRIMINALITAS 2013-2014 2013

2014

Jenis Kejahatan

L

S

Curat Anirat Curas Curanmor Kebakaran Pembakaran Pembunuhan

245 99 29 80 1 4

111 60 11 21 7

L 152 87 23 71 2 5 4

S

%

Kejahatan Terhadap Anak : Tersangka : 17 Orang Korban anak : 72 Orang 2013 2014 Jenis Kejahatan L S L S %

4 84 55,22 Pemerasan 8 3 4 62 Perkosaan 54 47,8 Narkotika 82 82 11 25,3 Perjudian 18 219 209 - Uang Palsu 0 1 1 40 Jumlah 761 520 2 22 Keterangan : L= Laporan masuk 9

60 6 10 0 1 100 99 99 146 94,8 154 607 70,7 430 S= Selesai perkara GRAFIS: REZA/RABA

BAYU SAKSONO/RABA

DOMINASI HIJAU: Kawasan Pantai Boom Banyuwangi dipotret dari udara pada awal tahun 2014 lalu.

Boom dari Masa ke Masa

Dulu Pusat Ekonomi Perdagangan & Pertahanan REPRO KOSEBA FOR RABA

HITAM PUTIH: Kawasan Pantai Boom Banyuwangi dipotret dari udara tahun 1947.

Terumbu Karang Bagus di Era 1980-an SEMENTARA itu, kondisi terumbu karang di Pantai Boom saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Jika diibaratkan di darat, terumbu karang di Pantai Boom sudah seperti lapangan tandus yang gersang tanpa pepohonan. Rusaknya terumbu karang di Pantai Boom itu disebabkan beberapa faktor. Yang pasti, pelaku utama kerusakan terumbu karang itu adalah manusia. Keserakahan kita dalam mengeksplorasi kekayaan laut yang berlebihan membuat terumbu karang di Pantai Boom menjadi rusak. Dulu banyak nelayan yang mencari ikan di Pantai Boom dengan cara mengebom. Ada juga nelayan yang menggunakan potasium beberapa tahun silam. Bahkan, hingga kini masih marak nelayan yang menangkap ikan menggunakan jaring pakis. Beberapa faktor itu yang menyebabkan rusaknya terumbu karang di kawasan Pantai Boom. Intinya hanya terletak pada pemikiran kita sebagai manusia. Kalau kita berpikir ke depan, mestinya bom ikan, potasium, dan alat tangkap ilegal tersebut tidak sampai digunakan ■ Baca Terumbu...Hal 31

BANYUWANGI - Panti Boom kini telah berbenah dan menjadi salah satu destinasi wisata di Banyuwangi. Ditilik dari sejarah perkembangannya, kawasan pesisir tersebut tak hanya berperan dalam bidang pariwisata. Pantai Boom ternyata pernah menjadi urat nadi berkembang perekonomian, perdagangan, bahkan pertahanan di Bumi Blambangan.

Komunitas Pencinta Sejarah Blambangan (Koseba) yang telah lama melakukan penelusuran sejarah di pantai ujung timur Pulau Jawa itu mencatat berbagai peristiwa penting luput dari sejarah nasional, yakni pada era tahun 1946-1947, pasca diproklamasikan kemerdekaan RI ■ Baca Dulu...Hal 31

Berubah Menjadi THR Tahun 1970-an

TULUS HARJONO FOR RABA

KUMUH: Kondisi eks fasilitas pentas terbuka yang mangkrak di Pantai Boom awal tahun 2014 lalu.

SETELAH peristiwa heroik pertempuran Belanda kontra ALRI 0032 sekitar tahun 1947, kondisi Pantai Boom berangsur menggeliat. Selain menjadi pelabuhan perdagangan dan nelayan, tempat tersebut menjadi jujukan warga untuk berwisata. Kawasan pelabuhan tersebut juga berubah menjadi sebuah tempat hiburan rakyat (THR) di era tahun 1970-an. Budayawan Banyuwangi, Andang CY mengungkapkan, Pantai Boom mengalami tiga zaman perubahan, yakni zaman penjajahan, zaman republik, dan zaman tempat hiburan rakyat (THR) sampai zaman pariwisata saat ini ■ Baca Berubah...Hal 31 TULUS HARJONO FOR RABA

ASPAL: Kondisi jalan di dalam kawasan Pantai Boom Banyuwangi awal tahun 2014 lalu. RAMAH LINGKUNGAN: Jalan paving stone di kawasan Pantai Boom Banyuwangi akhir-akhir ini.

GALIH COKRO/RABA

CANGGIH: Fasilitas baru panggung amphitheater di kawasan Pantai Boom Banyuwangi akhir-akhir ini. GALIH COKRO/RABA

ADA APA LAGI

Perlakukan Tamu Pemkab sebagai Raja BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai program inovatif telah diluncurkan beberapa tahun terakhir, misalnya Bayi Lahir Procot Pulang Bawa Akta, program ambulans one call service, dan lain-lain ■ Baca Perlakukan...Hal 31

Alm Buhari, Maestro Pemain Kendang Osing Asal Desa Kemiren

Terkenal karena Pukulan Kendang yang Miji-miji

Pantas saja aroma ikan terasa di malam tahun baru kemarin

Musisi tradisional yang satu ini dikenal sebagai salah satu bapak kendang Suku Osing. Almarhum Buhari disegani karena memiliki power bermusik yang luar biasa dan pukulan kendangnya yang miji-miji.

MASTER KENDANG: Foto Alm. Buhari saat masih aktif bermain kendang (kiri). Haidi bin Buhari menunjukkan penghargaan untuk almarhum bapaknya.

TAUFIK FERDIANSYAH, Glagah BUHARI yang jadi tukang kendang asal Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, ini bisa disebut sebagai maestro kendang di masanya. Pukulan kendangnya yang kuat dan juga hasil suara kendang yang ditabuh sangat http://www.radarbanyuwangi.co.id

Produksi ikan surplus 30 ribu ton

Pelabuhan Boom pernah jadi pusat ekonomi dagang dan pertahanan Tentu saja, ekonominya booming, perdagangan booming, pertahanan kuat karena banyak bom

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

jelas, menjadi ciri khas tersendiri bagi Buhari. Inilah yang membedakan dia dengan tukang kendang lainnya.

Pantas saja jika akhirnya Buhari mendapat penghargaan sebagai penabuh kendang berprestasi dari

Dewan Kesenian Blambangan (DKB) akhir tahun lalu ■ Baca Terkenal...Hal 31 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


EKONOMI BISNIS

30

R A D A R

Jawa Pos Minggu 4 Januari 2014

B A N Y U W A N G I

Produksi Ikan Surplus 30 Ribu Ton BANYUWANGI - Produksi perikanan di Banyuwangi terus meningkat beberapa tahun terakhir. Produksi perikanan yang sangat tinggi itu mengakibatkan kabupaten paling timur pulau Jawa ini mengalami surplus ikan. Data yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, produksi ikan basah di Banyuwangi pada tahun 2011 hanya 40,42 ribu ton. Setahun berselang, tepatnya tahun 2012, produksi ikan Banyuwangi naik menjadi 44,46 ton. Produksi perikanan Banyuwangi melejit pada tahun 2013. Pada periode tersebut, Banyuwangi mampu memproduksi 72 ribu ton ikan dalam

setahun. Di tahun 2014 produksi perikanan di kabupaten ujung timut Pulau Jawa ini diprediksi menembus angka 75 ribu ton. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Pudjo Hartanto mengatakan, produksi ikan tahun 2013 sebesar 72 ribu ton itu berasal dari perikanan tangkap dan perikanan budi daya. Rinciannya, produksi perikanan tangkap sebesar 49 ribu ton, budi daya udang menyumbang produksi sebesar 22 ribu ton, dan sebesar 10 ribu ton produksi perikanan sisanya berasal dari gerakan sepuluh ribu kolam, dan keramba apung.

Menurut Pudjo, kebutuhan per kapita penduduk Banyuwangi mencapai 29 kilogram (Kg) per kapita per tahun. Dengan asumsi jumlah penduduk Bumi Blambangan sebanyak 1,6 juta jiwa, kebutuhan ikan dalam setahun mencapai 42 ribu ton. “Jika dikalkulasi, berarti Banyuwangi mengalami surplus ikan sebesar 30 ribu ton pada tahun 2013,” ujarnya. Namun, imbuh Pudjo, di Banyuwangi terdapat 12 pabrik pengalengan ikan. Total kebutuhan ikan untuk proses produksi 12 pabrik tersebut

mencapai 60 ribu ton per tahun. “Sehingga, jika ditambah kebutuhan produksi pabrik pengalengan ikan, Banyuwangi mengalami kekurangan ikan sebanyak 30 ribu ton dalam setahun,” bebernya. Kekurangan ikan untuk menopang produksi pabrik pengalengan ikan di Banyuwangi itu didatangkan dari kawasan timur Indonesia. Beberapa wilayah yang menjadi penyuplai ikan untuk pabrik pengalengan ikan di Banyuwangi itu antara lain Tuban, Lamongan, Puger, Tual, Maluku, Am-

bon, dan lain-lain. Pudjo menambahkan, produksi perikanan Banyuwangi sejak Januari hingga akhir September 2014 mencapai 60 ribu ton. Dia mengestimasi hasil produksi perikanan hingga akhir Desember 2014 mencapai 75 ribu ton. Untuk meningkatkan produksi perikanan di Banyuwangi, terang Pudjo, pihaknya menerapkan beberapa strategi, di antaranya peningkatan sarana dan prasarana alat tangkap ikan, bantuan mesin, rumpon, jaring ikan, dan sebagainya. Masih kata Pudjo, setiap tahun pihaknya bekerja sama dengan Satuan Polisi Pengairan (Satpolair) dan

Pedagang Ikan Pasar Dibantu 94 Cool Box AKHIR tahun 2014 menjadi berkah bagi pedagang ikan dan ayam potong di Pasar Banyuwangi. Bagaimana tidak, mereka mendapatkan cool box secara gratis dari Pemkab Banyuwangi. Bantuan dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Perdagangan (Disprindagtam) itu diserahkan kepada Paguyuban Pedagang Pasar Induk Banyuwangi (P3IP). Pihak P3IP menyerahkan bantuan itu kepada para pedagang ikan dan ayam di Pasar Banyuwangi. Ketua P3IP, Nahrayu mengatakan, total bantuan sebanyak 94 cool box. Jumlah tersebut sesuai jumlah pedagang yang ada. “Awalnya kami mengajukan 90 buah kepada pemerintah. Namun, kami minta tambah, karena ternyata ada yang belum terdata,” terang Nahrayu. Pembagian bantuan itu dilakukan di Gedung Juang Banyuwangi. Tidak ada persyaratan khusus untuk mendapatkan bantuan cool box itu. “Sebelumnya kami membagikan kartu pemanggilan

BANYUWANGI Rumah Ikan Cumicumi Dijual Rumah Jl. Ikan Cumi-cumi, Sobo, Luas Tanah/Bangunan ± 500 M2, 8 KT, 4 KM, Garasi 3 Mobil Harga 700 Juta Nego

kepada masing-masing pedagang ikan dan ayam potong yang sudah kami data,” jelas Nahrayu. Setiap pedagang yang mengambil bantuan cool box didokumentasikan sebagai bukti laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepada Pemkab Banyuwangi. Nahrayu mengungkapkan, kotak dengan kapasitas 220 liter itu akan membantu pedagang ikan segar dan daging ayam potong dalam menyimpan persediaan mereka. Selama ini mayoritas pedagang menyimpan ikan menggunakan boks gabus biasa. “Dengan tempat penyimpanan yang lebih berkualitas, ikan akan lebih sehat dan lebih segar sehingga pedagang lebih percaya diri menjual dagangannya,” ujarnya. Ia berharap para penerima bantuan bisa memanfaatkan cool box tersebut secara maksimal. Sementara itu, para pedagang mengaku gembira mendapat bantuan cool box tersebut. “Ya senang, kami bisa menyimpan ikan lebih lama,” terang Khotijah, 51, pedagang ikan asal Karangrejo. (cin/c1/afi)

Pasokan Melimpah, Kurangi Impor Ikan

GALIH COKRO/RABA

BANTUAN: Pedagang ikan segar dan daging ayam potong memeriksa bantuan cool box yang diterima dari Pemkab Banyuwangi.

BANYUWANGI

BANYUWANGI TANAH + BANGUNAN

Dijual Tanah + Bangunan, SHM/IMB 2 Lantai, 4 Kamar, 1 Ruang Sholat 300 m2, Dapur, Garasi ± 500 m dr RSI Fatimah Harga 650 Jt Hub: 085338710444/081999041619

BANYUWANGI

The Best Luxury MPV, mewah berkelas, mesin V6, kredit sampai dgn 7 tahun Info : Adwar 081259550876

Jl Lumba-Lumba

Perum Permata Giri

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

BANYUWANGI Kebon Sengon Djl Tanah Kebon Sengon L 22.000 m2 + 2500 Pohon Hrg 750 Jt Nego Lok. Pendarungan Kabat H: 082217733353/085231080214

The Best Medium SUV-Car Of The Year Segera inden dan nikmati mewahnya. Info : Indra 085238484999

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

BANYUWANGI

BANYUWANGI

All New Xenia

Karimun

All New Avanza

DIJUAL All New Xenia/Grand Max tahun 013/014 PMK pth/htm hrg 137,5/107,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Karimun/estilo tahun 06/011 PMK htm hrg 86/87,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Avanza/Agya tahun 013/014 PMK htm/slv hrg 147,5/109 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Grand Livina

Honda Jazz

DIJUAL Grand Livina/Evalia tahun 011/013 pth PMK hrg 146,5/138,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Jazz/ CRV tahun 013/04 PMK putih/htm hrg 177,5/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda Jazz 09 New March

Dijual Tanpa Perantara Jazz Th 2009 Warna Abu-abu tua methalik, Standart Harga 165 Juta Nego Hubungi 081336581680

New Evalia

Juke

The Best Compact SUV, diskon besar, stock terbatas, dp murah, angs murah Info : Ema 081358956733

Plnt HD S1 Mngr S1 Perikanan Srtfkt Lab, S1 Kim/Bio/Perikanan Teknisi SMK Msn Elektr Prodsi, Admin QC Line SMK, Scrty L/P Srtfkt Syrt Pnglmn Min 2 Th Menguasai Komptr Min 30 Th Mmpu Bkrja Dlm Tim, Mampu Berbhsa Inggris Aktif & Pasif Kirim CV Ke Jl. Safari No. 58, Kedungringin, Muncar

BANYUWANGI

The Best Small Hatchback, 1200cc dan 1500cc, irit, bertenaga, cash/kredit Info : Herman 081252570500

Jual Rumah Siap Huni Dekat Roxy Mall Jl.Lumba-Lumba Blok-I No 22 Jember. L.Tnh:720m2, Luas Bangunan: +/-1500m2 P.Imam:0896-3011-2740 / 0888-366-1-663

BANYUWANGI Plant Head Manager

Aminoto menduga melimpahnya pasokan ikan tersebut merupakan imbas ketegasan pemerintah dan aparat yang menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia. Meskipun pabrik miliknya berlokasi di Banyuwangi, dia mengaku selama ini mendapat pasokan ikan dari perairan se-Indonesia, di antaranya Probolinggo, Sumbawa, dan Lombok. Aminoto merinci, setiap bulan pihaknya membutuhkan 2 ribu ton sampai 3 ribu ton ikan segar sebagai bahan baku sarden. Harga ikan impor cenderung lebih mahal dibandingkan ikan lokal. Saat harga lemuru impor mencapai Rp 8 ribu per kilogram (Kg) sampai Rp 9 ribu per Kg, harga lemuru lokal hanya Rp 6 ribu sampai Rp 7 ribu per Kg. “Jadi, semakin besar persentase ikan impor, biaya produksi semakin ringan,” bebernya. Menurut Aminoto, dalam sehari rata-rata pihaknya memproduksi sarden 70 ton sampai 100 ton. Hasil produksi tersebut telah menembus pasar ekspor di 50 negara. “(Ekspor) terbesar ke Timur Tengah dan Afrika,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Dijual Mitsubishi Fuso Leter P Tahun 1981 Harga 65 Juta Serius Hubungi Suyanto 081559505103

All New X Trail

Disewakan 2 dari 3 Ruko di Jl. Jogopati Biskalan Banyuwangi Luas ± 35 m2, Dua Lantai Lksi Strtegis Hrg 40 Jt Per Tahun Per Ruko (Nego) H: 0333-421994/081937612484

PENGUSAHA pengalengan ikan di Banyuwangi mulai merasakan dampak positif ketegasan aparat dalam “memerangi” pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia. Lantaran stok ikan di pasaran meningkat, para pengusaha pengalengan ikan di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini kini mulai mengurangi impor. Salah satu pemilik perusahaan pengalengan ikan di Kecamatan Muncar, Aminoto mengatakan, saat ini pasokan ikan dari dalam negeri melimpah dibanding beberapa waktu lalu. “Pasokan ikan dari dalam negeri, misalnya ikan lemuru dan sembulak, meningkat sekitar 20 persen dibanding sebelumnya,” ujarnya. Lantaran pasokan ikan segar sebagai bahan baku sarden meningkat, Aminoto mengaku mulai mengurangi impor. Jika sebelumnya persentase ikan segar impor mencapai 70 persen, saat ini persentase ikan impor untuk menunjang produksi hanya 40 persen sampai 50 persen. “Sedangkan sisanya, yakni sebesar 50 persen sampai 60 persen, dapat dipenuhi dari dalam negeri,” kata dia.

Mitsubishi Fuso

New Elgrand

JEMBER Ruko Jogopati

TNI-AL dalam rangka penertiban tindak kejahatan dan tindak pidana di wilayah perairan Banyuwangi. Operasi penertiban itu dilakukan untuk mencegah berbagai pelanggaran dan tindak pidana di laut, misalnya nelayan menangkap ikan menggunakan bom. “Wilayah perairan yang menjadi wewenang kabupaten sejauh 4 mil dari lepas pantai, wilayah yang jadi kewenangan provinsi sejauh 4 mil sampai 12 mil dari lepas pantai, dan jarak lebih dari 12 mil dari lepas pantai menjadi kewenangan pusat. Karena itu, kami juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

The Best Low MPV, 7 penumpang, Irit, diskon besar, ready stock Info : Devi 085204997270

All New Teana The Best Big Sedan, termewah di kelasnya, banyak bonus, diskon besar Info : Dian 081331564300

MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224

Grand Livina Promo awal tahun, stock baru harga lama, bonus banyak, angs murah, stock banyak Info : Arrya 081226461212

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jalan Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

31

Minggu 4 Januari 2015 R A D A R

B A N Y U W A N G I

Dihuni Lebih Prestise, Nilai Investasi Tinggi

ISTIMEWA

SAKRAL: Momen pernikahan tentu akan semakin spesial dan berkesan bersama Annisa Wedding.

Pernikahan Istimewa bersama Annisa Wedding BANYUWANGI– “Pernikahan adalah prosesi sakral bagi setiap orang. Agar resepsi pernikahan terasa istimewa dan mempunyai kesan luar biasa, riasan dan dekorasi adalah salah satu faktor utama,” cetus Ellys Hadi, owner Annisa Wedding & Organizer. Cucu dari perias keraton Solo ini menambahkan, setiap pengantin

yang memakai jasa Annisa Wedding bebas memilih konsep yang diinginkan. Sehingga seluruh prosesi pernikahan memberi kesan luar biasa. Berpengalaman sejak tahun 1980, Annisa Wedding melayani Make up, busana Tradisional, modern, dan internasional, dekorasi, tenda, souvenir,

musik, tari, dan berbagai acara adat pernikahan dengan harga mulai Rp 6 juta hingga Rp 100 juta. ANNISA WEDDING ORGANIZER. Galeri : Mendut Regency J-20. Jalan Bengawan 44, dan Ruko Borobudur Belakang Pemkab Banyuwangi (NAGUD!). Contact person 081332827000 dan 081559880008.(*/abi)

BANYUWANGI-Kualitas bangunan rumah di Bunga Residence tidak perlu diragukan lagi. Setiap sudut bahan yang digunakan sangat berkualitas. Salah satunya adalah pemakaian galvalum untuk rangka atap. Penggunaan material berbahan dasar besi dengan lapisan aluminium dan zinc, ini sangat sesuai untuk digunakan sebagai material struktural, khususnya sebagai rangka atap yang kokoh dan kuat. Material berbahan dasar besi memiliki satu kelemahan, yaitu karat. Kelemahan itu terjawab sudah, galvalum dengan lapisan aluminium dan zinc memberikan sifat yang tahan karat dan memiliki siklus hidup bahkan sampai ratusan tahun. Manajer Bunga Residence, Murdi Santoso, menjelaskan meski menggunakan galvalum sebagai rangka atap, harga rumah di Bunga Residence sangat terjangkau. Apalagi didukung fasilitas umum dan khusus yang sudah dibuat oleh pengembang. Lokasi yang sangat strategis di tengah kota, juga menjadi salah satu mengapa banyak orang memburu lokasi ini. “Orangorang menyebut Bunga Residence ini kawasan emas yang menjanjikan, hunian aman,

TOHA/RABA

KUALITAS TERJAMIN: Bentuk rumah di Bunga Residence menjadi salah satu hunian yang sehat. 95 persen penghuninya adalah orang muda dari kalangan profesional.

nyaman, serta nilai investasi yang tinggi,” katanya Tidak heran, jika tanah seluas lima hektare ini sudah banyak dipesan oleh pembeli. Bahkan, penghuni Bunga Residence 95 persen adalah anak muda dari berbagai kalangan profesi. Estetika serta lingkungannya dinilai sangat layak untuk dihuni. Bukan hanya itu, membeli rumah di Bunga Residence tidak perlu lagi direpotkan dengan membangun taman, pagar, dan dapur. Sebab, pengembang telah membangunnya menjadi satu paket sehingga Anda pun tidak perlu direpotkan lagi. “Tinggal

masuk saja, tidak perlu menambah-nambah lagi. Bahkan, Anda pun bisa memilih desain rumah yang diinginkan, semuanya selera pembeli,” ujarnya. Untuk mendapat rumah di kawasan ini, bisa didapatkan secara tunai maupun kredit tanpa bunga melalui KPR, dan Anda dapat memilih bank yang diinginkan. Informasi silakan hubungi kantor pemasaran Bunga Residence, Blok B-35, Jalan Brawijaya, Banyuwangi, telepon Bunga Residence Blok C 06 telepon 082330434029; 081249095454; 081337915154. (*/abi)

Kaca Film Excellent Meredam Panas SUHU udara yang sangat panas akibat global warming, mendorong pengguna mobil harus selektif memilih kaca film atau lapisan kaca yang tahan panas dan mampu meredam cahaya. Kebutuhan tersebut dijawab oleh produk kaca film asal Amerika Serikat, Excellent. “Excellent adalah window film protection atau lapisan kaca yang terbukti mampu meredam panas maupun cahaya, hingga sangat minim yang masuk dalam kabin. Ini yang membuat Excellent

sangat laris di toko kami,” kata Sales window film Excellent, Adi. Adi menjelaskan, lapisan anti peredam panas dan cahaya ini tersedia dalam dua warna, yakni silver dan hitam. Untuk silver, ada lima pilihan dan hitam tiga pilihan. Dia mengakui, kaca film Excellent ini terbuat dari metal dan keramik. Untuk keramik, setelah diuji dengan alat tolak panas hanya 1 persen panas yang masuk dan cahaya hanya 7 persen. Sementara Excellent berbahan metal

OLAHRAGA

Perbasi Pamer Atlet Binaan Sendiri BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur akan ditabuh 6 Juni mendatang. Sebagai tuan rumah, Banyuwangi harus bisa memberikan hasil terbaik dalam ajang multieven tersebut. Posisi lima besar masih dibidik Banyuwangi dalam ajang yang berakhir tanggal 13 Juni itu. Sebab itulah, semua cabang olahraga (cabor) dituntut kerja keras. Jika leha-leha, maka tuan rumah bisa terpeleset. Incaran nominasi lima besar bakal tidak mudah untuk diraih. Pasalnya, KONI Jawa Timur memberikan peringatan keras agar semua kontingen tidak mengambil atlet dari daerah lain. Warning itu juga berlaku untuk Banyuwangi. Jika ditemukan menggunakan atlet luar daerah, maka Banyuwangi dalam bahaya. Jelas, atlet yang bersangkutan akan didiskualifikasi dari arena pertandingan. Bahkan, jika juara, prestasi tersebut bisa dianulir. Memang beredar laporan jika ada beberapa cabor yang hendak menggunakan atlet luar daerah. Sebab, cabor yang bersangkutan minim pembinaan. Kalau pun ada, atlet tersebut diprediksi tidak akan bersinar. Terkait hal itu, Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Banyuwangi angkat suara. Induk organisasi bola basket di Kota Gandrung memastikan akan menggunakan atlet binaan sendiri. Sebab, mereka yakin jika prestasi atlet lokal bisa berjaya dalam ajang tersebut. Ketua Perbasi Banyuwangi, Sujito menegaskan, jika tim Porprov Bola Basket Banyuwangi akan menggunakan jasa atlet binaan sendiri. Menurut dia, atlet asli daerah justru loyal dan memiliki dedikasi yang kuat. ‘’Seperti dua atlet kita kemarin sukses membantu tim Jatim meraih juara dua di PON Remaja Jatim,’’ terangnya. Untuk memastikan tim Porprov Bola Basket Banyuwangi menggunakan atlet lokal, Perbasi Banyuwangi telah mendata secara serius. Sesuai pengamatan di lapangan, para atlet memiliki kualitas yang mumpuni. ‘’Mereka kita panggil untuk seleksi,’’ tandasnya. Dia menyebut, seleksi tersebut akan digelar di SMK Hikmah Mandala Banyuwangi selama dua hari mulai tanggal 3 hingga 4 Januari. Seleksi tim putri pada hari pertama disusul tim putra pada hari berikutnya. ‘’Kita sudah panggil 39 pebasket putri dan 30 pebasket putra untuk seleksi,’’ tandasnya. Dalam daftar panggilan itu, pebasket asal Sahabat Banyuwangi mendominasi. Untuk tim putri, tercatat 21 dan 17 dari putra. Sedangkan, yang lain menyebar di berbagai tim dan sekolah. (ton/c1/aif)

hanya menyisakan panas 8 persen ke dalam kabin, sedangkan cahaya yang masuk sekitar 7 persen. Kaca film Excellent ini menggunakan proses sputtered technology dengan multilayer by DuPont material. Sehingga memberi perlindungan maksimum dengan kemampuannya untuk menahan sinar UV matahari yang membahayakan. Selain itu, Anda akan mampu menghemat energi, baik di rumah, mobil, dan gedung kantor. Sebab, kaca film Excellent hadir dengan

ragam warna dan tingkat kegelapan yang harmonis dengan mobil, bangunan hunian atau gedung Anda. Kaca film Excellent mempunyai banyak varian tipe, kegelapan, dan warna. Tipe EX 50 memiliki kegelapan 20 persen, EX 35 kegelapan 40 persen, dan EX 20 kegelapan 60 persen. Ada juga tipe EX 10 kegelapan 80 persen, EX black 40 kegelapan 40 persen, EX black 60 kegelapan 60 persen, dan EX black 80 dengan kegelapan 80 persen. Anda bisa membeli di

Aguung Variasi, Jalan A. Yani Nomor 84, telepon (0333) 413226, Banyuwangi. Ganti kaca film lama Anda dengan kaca film Excellent. Buktikan dengan alat tes digital dari Amerika. Selain menyediakan kaca film, Aguung audio dan variasi mobil juga bisa menerima spooring & balancing, oli & vet, pasang dan servis audio/variasi mobil, pasang dan servis AC mobil, audio merk Braxton, lampu HID bergaransi, dan lainnya. Aguung variasi juga menerima segala macam servis mobil. (adv/abi)

TOHA/RABA

BERAGAM WARNA: Kaca film Excellent memberi perlindungan aman saat berkendara.

BERITA UTAMA

Diare Tertinggi Penyakit Anak Data di RSUD dr. Abdoer Rahem, Situbondo SITUBONDO - Selama Desember 2014 penyakit anak-anak yang paling banyak ditangani di RSUD dr. Abdoer Rahem adalah penyakit diare. Jumlah anak penderita penyakit tersebut jauh lebih tinggi dibanding penyakit lain. Dari data yang ada di RSUD dr. Abdoer Rahem, Situbondo, sejak Desember 2014, yang dirawat karena menderita diare mencapai 29 anak. Jumlah itu, berbeda jauh dengan penderita demam berdarah dengue (DBD) yang hanya berjumlah 9 orang. Sedangkan anak penderita penyakit yang lain jumlahnya sedikit. Itu seperti penyakit jantung dan rematik yang hanya satu anak saja. Sedangkan untuk penyakit bronchopneumoni (batuk dan

HABIBUL ADNAN/JPRS

DIARE: Salah satu pasien penderita diare dirawat di Ruang Teratai, RSUD dr. Abdoer Rahem.

sesak) hanya tiga anak. Sekretaris RSUD dr. Abdoer Rahem, Imam Hidayat, mengatakan tingginya penderita

penyakit diare itu disebabkan karena perubahan iklim. “Perubahan dari musim kemarau ke penghujan itu memang rentan

dengan penyakit diare,” terangnya. Ditambahkan, dengan masuknya musim penghujan, penderita penyakit diare akan terus bertambah. Penyebab utamanya adalah sanitasi lingkungan yang tidak bersih. Oleh sebab itu, Imam meminta kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan. Begitu juga dengan konsumsi air yang diminum. “Kalau anak-anak itu kekebalan tubuhnya masih kurang,” ujarnya. Lingkungan yang kurang bersih, terang dia, juga menjadi penyebab timbulnya penyakit DBD, itu seperti genangan air di beberapa tempat. “Dengan adanya genangan air, nyamuk akan mudah berkembang biak,” ungkapnya. Menurut Imam, tingginya penyakit diare dan DBD ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan. “Masyarakat kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan,” cetusnya. (bib/c1/abi)

BINA MENTAL: Para peserta sedang menjalani salah satu sesi kegiatan.

SHULHAN HADI/RABA

Tolak Paham ISIS, IPNU Gelar Diklatama SONGGON - Sebanyak 50 pelajar dari sejumlah SLTA di Kabupaten Banyuwangi mengikuti Pendidikan dan Latihan Pertama (Diklatama) di lapangan Desa Balak, Kecamatan Songgon, kemarin. Pada acara yang digelar IPNU dan IPPNU Cabang Banyuwangi itu para peserta digembleng seputar ke-Islaman yang moderat dan bahaya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). “Kita beri bekal agar tidak salah dalam memahami agama,” cetus

ketua IPNU Banyuwangi, Zakariya. Selain masalah keagamaan, dalam Diklatama itu para peserta juga mendapatkan materi mengenai wawasan kebangsaan dan early warning seputar bencana. “Banyuwangi termasuk daerah rawan bencana,” katanya. Panitia pelaksana, NurFawaid, 24, mengatakan acara ini sudah menjadi agenda organisasi. Materi dalam pelatihan ini, sengaja disesuaikan dengan isu terkini

yang sedang muncul di permukaan. “Kita juga merespons tentang kondisi yang ada,” ujarnya. Pembentengan pemahaman dari ancaman paham ISIS, terang dia, tidak hanya terpaku pada ancaman berupa teror fisik, seperti yang sempat ditujukan kepada TNI, Polri, dan Banser NU. Tapi, lebih diutamakan pelajar bisa memahami pentingnya membangun nasionalisme dan pemahaman bela negara yang

benar dan proporsional. “Dibekali pengetahuan agar semakin kuat jiwa Indonesia dan tidak terpengaruh adanya gerakan radikal,” cetusnya. Dalam diklatama itu, panitia menggandeng beberapa instansi pemerintah dan swasta. Mereka diundang untuk memberikan bekal keterampilan kepada peserta. “Untuk narasumber, kita datangkan dari ahlinya yang ada di Banyuwangi,” katanya. (sli/c1/abi)


BUDAYA

34

R A D A R

Jawa Pos

Minggu 4 Januari 2015

B A N Y U W A N G I

SAJAK-SAJAK

PERCAKAPAN DENGANMU : kepada RDI pada telepon, suaramu terputus-putus oleh jaringan yang payah. keluhmu terasa tebu dan gula. mendengarnya, daun telinga serupa bertemu irama lawas dari artis-artis papan atas. di selatan Darussalam, kantukmu merambat ke speaker saat sungai Kalibaru membawa tahajud santri berikut doa-doa sepi mereka ke muara Lampon atau Pulau Merah. kusebut namamu dari jarak 500 meter di tempatku menggenggam handphone. aku berdiri menatap langit yang sepi bintang lalu kauhantarkan salam sebagai penutup percakapan dan hujan kecil menitik pada kubah ArRaudlah : mungkinkah ia juga telah sampai ke AnNajah?

JIKA KELAK SUARAKU TERLALU JAUH : Risky Dwi Istiqomah ris, jika kelak suaraku terlalu jauh untuk kaudengar bibirku dihuni es batu dan kebekuan hingga dada terdalam maka aku tak akan lagi membacakan Aku Ingin-nya Sapardi : padamu saat bulan menggigil di atas palem berikut

Judul : NATURAL Pengirim: Muchlis Darma Putra

noda putih bersembunyi di Hujan Bulan Juni* sementara, sisa gerimis akan terjatuh dan petir terbaring di nisanku langit akan berkabung dan angin menyuarakan kesedihannya pada telingamu yang terbatas. saat itu takdir telah melakukan pekerjaan yang baik. meski aku telah menjelma sepi bagimu lalu kau akan tergerak menyetel lagu lawas atau menggemakan Kangen** di kamarmu : sendirian ketika wajahku telah terbawa monsun di sebalik kabut September —saat sedih membentuk palung hitam dalam matamu dan eulogi terus menari dalam dadamu maka dendangkanlah Juz Amma saat subuh mendekat lagukan Ya-Sin berikut Tahlil agar tempatku bernaung senantiasa lapang dan tubuhku tak jadi bahan bakar Hawiyah atau Jahanam *) Judul puisi Sapardi Djoko Damono **) Judul puisi WS Rendra

DI DERMAGA MALAM ITU : Risky Dwi Istiqomah rampak terus bertalu dalam matamu : nyali mengerut gendang bertabuh tak kenal diam : dada berasap di pelabuhan, kapal nelayan menjauh menempuh jarak tanpa alasan : bagai kau dan aku Sajak-sajak Wahyu Hidayat, mahasiswa IAI Darussalam Blokagung.

Gadis Hujan Oleh Syahdan Asmara*

Jangan tanyai aku tentang hujan. Apapun itu. Meski tentang rinai-rinainya sekalipun. Meski tentang tetestetesnya yang perlahan mengetuk satu dua lalu riuh beribu-ribu butir di genting rumahku sekalipun. Meski tentang basah tanah setelahnya. Juga bau hasnya yang meninggalkan jejak-jejak dalam ingatanku. Jangan lagi ajak aku menyanyikan lagu hujan seperti saat aku menyambut setiap kedatangannya dahulu. Jangan lagi biarkan aku dipeluknya, beri aku payung. Agar aku dapat bersembunyi darinya. Namun aku ini tetap hanya seorang gadis hujan yang akan terus menetes bersama hujan. Turun bebas dari langit, menghempas lalu pecah di atas bumi. Meresap ke tanah, lalu merupa uap yang terbang ke langit, menggantung di awan beberapa waktu. Kemudian jatuh lagi menghempas di bumi. Pecah lagi. Meresap lagi. Merupa uap lagi. Menggantung di awan lagi. Jatuh dan pecah lagi berkali-kali. Maka, biarkan aku tetap berdiri atau duduk melamun di balik tirai jingga jendela ruang tamuku. Biarkan sesekali aku menangis di balik hujan. Biarkan aku menangis hari ini, terhempas dan pecah. Setelah itu aku tersenyum lagi untuk beberapa waktu, meresap, merupa uap dan menggantung di awan beberapa waktu. Lalu hujan turun, di sana aku akan terhempas dan pecah lagi. Jika harus bermain-main, terus berputar dalam lingkaran yang meroda dan akulah tikus kecil yang terus terjebak padanya, maka akulah tikus kecil itu. Asal tak hilang segala ingatanku. Asal tak pudar kenangan. Hanya dengan terjebak pada keterulanganlah aku masih bisa mengingatnya. Aku tak pernah sudi menggali makam untuk menguburnya. Aku akan terus menyemainya meskipun akan tumbuh rambat akar di kepalaku sekalipun. Menjadi pohon lebat yang akan terus aku rawat. Sampai jelas dari balik ribuan tetes yang bergemuruh itu seseorang datang dengan keadaan menggigil, bajunya berat mengandung air, mukanya sedikit memucat. Dia berlari ke arah teras rumahku, tersenyum. Dari gemeletuk bibirnya ia berkata, “Bolehkah aku menumpang berteduh, Nona? Kebetulan hari ini aku tidak membawa jas hujan.” Aku tersenyum. Masuk ke dalam mengambil handuk kering untuk kuserahkan padanya. Saat jelas sudah rambut hitam ikalnya mengering, hujan mereda. Senyumnya di sambut sinar surya. Jangan usik aku yang mulai sesenggukan ketika hujan kian deras. Karena di sanalah dua bibir kami perlahan bertemu. Hangat. Jangan usik aku yang terbang dan mulai membangun hidupku dalam angan-angan yang dibawa hujan. Karena telah aku gantung diriku pada mimpi-mimpi yang dibawanya. Aku serahkan hidupku dalam penantian yang panjang. Hujan, tidakkah kau mengirimnya lagi meski bukan buatku? Maafkan aku hujan: Aku sendiri hampir membencimu. Dan aku justru menemanimu menangis. Harusnya aku bisa menemanimu dengan tawaku seperti dulu. Setiap kali kau datang aku akan selalu tersenyum. Kau datang membawa cerita-cerita indah meski air yang kau bawa, yang ku artikan sebagai air matamu sendiri, tak kunjung berhenti mengguyur bumi. Aku selalu terkagum-kagum denganmu: tangismu mampu membuat orang bahagia. Bunga-bunga akan mekar kuncupnya. Meski tak pernah berhenti menangis, kau membawa berita gembira bagi makhluk bumi. Kau juga berikan padaku kebahagiaan-kebahagiaan yang mungkin tak orang lain dapatkan. Kau kirim hadiah itu tepat di hari ulang tahunku. Mungkin, sebagai hadiah seorang sahabat. Mungkin bingkisan sayonara darimu, karena setelah itu aku hampir tak mengenalmu. Aku ingin membencimu namun separuh hati. Aku ingin mencintaimu lagi namun juga setengah hati. *** Bermula pada hari itu, hujan datang tiba-tiba tanpa mengetuk pintu pertanda. Langit yang semula memancar cerlang cemerlang mendadak memucat. Pancarannya redup seketika. Berganti hujan, berganti tangisan. Aku bergegas keluar rumah menyambut hujan. Sejak kecil aku memang menyukai hujan. Ibuku sampai bosan memarahiku yang menghilang saat hujan tiba dan kembali saat hujan reda dengan badan menggigil. Beberapa hari berikutnya aku sakit demam. Beberapa hari itu pula ibu tak berhenti mengomeliku agar tak lagi-lagi keluar rumah saat hujan. Tapi kekagumanku pada hujan tak pernah surut, esoknya

lagi ketika aku sudah sembuh hujan kembali turun. Seolah ia menungguku sembuh untuk datang lagi dan mengajakku bermain-main. Berkoceh ria, menari dan menyanyi. Saat itu aku begitu bahagia. Sebagai anak-anak, kebahagiaanku saat bertemu hujan lebih besar ketimbang mendapat mainan baru dari ayah. Dan akupun sakit lagi, demamku sebelumnya yang mulai menurun semakin meninggi. Aku tak berhenti menggigil sepanjang hari. Ibu kembali mengomeliku seharian penuh. Sayang sekali, gigilanku yang tak kunjung berhenti membuatku tak sanggup menyanggah omelan ibu. Itupun masih harus ditambah sikap dingin ayah sebagai ekspresi kemarahannya karena aku tidak menuruti ibu. Pernah juga ibu sampai mengurungku di dalam kamar saat awan mulai terlihat mendung. Tapi itu tak bertahan lama. Mungkin ibu tidak tega melihatku menatap hujan dari balik jendela kaca di kamar dengan mimik muka menyedihkan. Mungkin juga karena kondisi fisikku yang semakin kuat. Aku semakin kebal

terhadap hujan. Aku dan hujan sudah seperti sahabat karib yang hanya bertemu beberapa waktu dalam satu bulan atau tahun. Sedangkan musim penghujan adalah seperti hari liburnya. Jadi dia bebas mengunjungiku kapan saja. Dan seperti hari itu, aku menyambut kedatangannya meski aku tak bermain-main dengannya seperti aku kecil dulu. Aku hanya menyentuh satu dua butir bulir yang dikirim dari langit itu lalu menatap kedatangan mereka satu per satu. Lalu lamat-lamat ku dengar kecipak sepatu seperti berusaha merobek genangan air di halaman rumah. Aku segera menoleh menyambut suara itu. Seorang lelaki berkemeja putih setengah berlari ke arah teras rumahku. Ia sedikit tersengal, namun tetap terlihat tenang. Dia sampaikan maksudnya untuk sementara berteduh sampai hujan reda. Ia tidak membawa jas hujannya. Karena hari ini motornya sedang di bengkel sehingga ia harus berjalan kaki untuk kerja hari ini. Aku merasa asing

dengan wajahnya. Ternyata ia orang baru di komplekku. Aku ambilkan handuk kering buatnya. Begitulah awal mula aku bertemu dengannya. Lelaki tampan yang kemudian perlahan-lahan menarik hatiku lewat pertemuan-pertemuan yang tak disengaja. Hari selanjutnya, hujan kembali mendadak merajam bumi yang belum kering sebab hujan semalam. Aku berhenti dari segala aktifitas bila hujan datang mendadak seperti ini. Aku akan bertanya padanya ‘ada apa gerangan hari ini hingga kau tak memberi kabar perihal kedatanganmu?’ Aku akan berlari seperti tak ingin melewatkan tetas pertamanya. Sampai di teras rumah tanganku bermain-main dengan satu dua butir bulir yang dikirim dari langit itu lalu menatap kedatangan mereka satu per satu. Tiba-tiba derum motor memasuki pagar halaman yang tak pernah ku tutup, lelaki itu lagi. Kali ini ia memakai kemaja hitam. Kali ini ia lupa tak membawa jas hujannya. Aku tersenyum. Aku ambilkan handuk kering buatnya. Beberapa hari selanjutnya hujan terus menerus turun. Dan, entah direkayasa atau murni tanpa kesengajaan, menurutnya, hujan selalu mendadak deras saat ia hampir melintasi rumahku. Dan itu membuatnya harus singgah berteduh di teras rumahku karena tak sempat mengeluarkan jas hujan. Kadang juga, ia beralasan kalau motornya mogok. Dan saat melintas di depan rumahku sambil menuntun sepeda motornya, lagi-lagi, hujan mendadak deras. Bagai ditumpahkan langit. Ia berlari ke teras rumahku dalam keadaan basah kuyup. Dan aku ambilkan handuk kering buatnya. *** Cintaku ternyata tak bertepuk sebelah tangan. Ia yang diam-diam mengagumiku mengungkapkan isi hatinya setelah seminggu rangkaian pertemuan tak disengaja itu. Aku yakin hujanlah yang membawa berita bahagia ini. Dialah kekasih yang dikirim hujan untuk seorang gadis hujan. Dialah kekasih hujanku. Hari berikutnya, saat hujan menjelma garis-garis panjang tak beraturan yang menjulur dari langit. Kadang menjadi semacam pola-pola yang meliuk-liuk indah saat angin meniupnya dengan kencang. Begitu indah. Ia datang bersama hujan. Ia membawa kehangatan yang dalam. Yang tak pernah ku jumpai sebelumnya. Pelukannya begitu kokoh. Kecupannya di bibirku membuatku tergilagila. Hujan di luar semakin nyaring mendendangkan lagu bahagia. Tak reda-reda. Setelah itu ia menghilang. Entah kemana. Kepergiannya begitu lembut, hampir tak terasa namun hilangnya begitu nyata. Persis seperti saat aku belum sempat menyelesaikan satu hembusan napas setelah kecupan-kecupannya. Saat musim hujan berakhir ia menjadi kenangankenangan yang hilang bersama jutaan tetes hujan di perut bumi yang menguap ke langit. Mungkin ia sedang menggantung di awan. Atau tercerai berai oleh angin kencang. Jangan tanyai aku tentang hujan. Apapun itu. Meski tentang rinai-rinainya sekalipun. Meski tentang tetestetesnya yang perlahan mengetuk satu dua lalu riuh beribu-ribu butir di genting rumahku sekalipun. Meski tentang basah tanah setelahnya. Juga bau hasnya yang meninggalkan jejak-jejak dalam ingatanku. Jangan lagi ajak aku menyanyikan lagu hujan seperti saat aku menyambut setiap kedatangannya dahulu *** Hari ini hujan. Setelah genap sembilan tahun kepergiannya, tak juga terdengar pertanda akan kedatangannya. Angin juga tak kunjung membawa serpihan wangi tubuhnya. Ia seolah lelah mencari kekasih hujanku. Hujan pun selalu datang sendiri. Aku masih tetap menyukai hujan separuh hati. Aku tetap membenci hujan setengah hati. Meski aku tak lagi menggapai butir-butirnya. Atau menatapnya jatuh satu persatu dari gumpalan awan di atas sana. Mataku sudah lama hilang cahayanya, bibirku sudah mati urat senyum simpulnya. Kakiku tak lagi sanggup berdiri dengan sempurna. Hari ini hujan, deras sekali. Hantaman air di genting berpadu menjadi gemerisik dengan air yang berkecipak di genangan depan rumah. Di sana aku sudah pecah beribu-ribu kali. Di sana juga aku sudah lelah meresap, menguap dan menggantung di awan-awan. “Runa, gadis hujan!” Tiba-tiba seseorang mengagetkanku. Hujan, diakah itu? *) Santri sekaligus mahasiswa di Blokagung.


Jawa Pos

Minggu 4 Januari 2015

BERITA UTAMA H A L A M A N

Jadi Lokasi Peristiwa Heroik ALRI 0032 ■ DULU...

Sambungan dari Hal 25

Salah satu peristiwa penting itu adalah dalam usaha membendung NICA (Netherlands-Indies Civil Administration) atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda agar tak masuk ke Jawa. Pangkalan X Banyuwangi menjadi garda terdepan yang bertanggung jawab mulai menyediakan akomodasi, logistik bagi seluruh unit tempur, dan menyiapkan se-

luruh pasukan untuk bergabung dalam operasi laut lintas Jawa-Bali. Saksi hidup peristiwa bersejarah tersebut salah satunya adalah Na’im salah seorang Purnawirawan TNI AD yang dulu ikut dalam serangan pasukan 0032 artileri AL barisan 3. Pria kelahiran 1 November 1921 itu mengungkapkan, pada tahun 1946-1947 dirinya mengalami langsung peristiwa tersebut. Pantai Boom saat itu menjadi saksi sejarah terbunuhnya pasukan ALRI 0032.

“Yang terbunuh dan dimakamkan di Pantai Boom ini teman saya semua. Saya salah satu yang selamat hingga saat ini,” ujarnya ditemui di rumahnya di Jalan Ikan Cakalang, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi. Dia bisa selamat dari peristiwa tersebut, karena sewaktu peristiwa pembunuhan pasukan ALRI 0032 itu, sebetulnya Na’im juga ikut tertembak oleh pasukan Belanda. Namun, Allah SWT memberikan hidup kedua baginya. Karena saat itu, dia tertolong

31

S A M B U N G A N

dengan baju yang diberikan oleh almarhum neneknya, yang menjadikan kebal dari tembakan. Usai pasukan tentara Belanda tersebut pindah, Na’im bersama dengan warga Kampung Mandar memakamkan seluruh temantemannya tersebut di wilayah Taman Makam pahlawan ALRI 0032 Pantai Boom saat ini. “Tempat ini (Boom) menyimpan banyak kenangan dan sejarah bagi saya dan keluarga,” pungkasnya. (ddy/c1/bay)

Jumlah Tahanan Mencapai 870 Orang ■ PECAH...

Sambungan dari Hal 25

Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono mengakui jajarannya juga masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam memberantas aksi kejahatan yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah aksi kejahatan dengan modus pecah kaca. Kejahatan jenis ini masuk dalam kategori menonjol. Pihaknya masih melakukan upaya keras untuk mengungkap dalang dan pelaku di

balik kejahatan dengan modus tersebut. “Kami akui untuk kejahatan dengan modus pecah kaca masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” ujarnya. Menurunnya tren kejahatan ini diakui Tri Bisono karena beberapa alasan. Selain komunikasi yang terjalin dengan baik dari kepolisian dan masyarakat, mantan Kapolres Jombang ini juga menyebut peranan tiga pilar yang selama ini menjadi agenda rutin pemerintah daerah dan lintas komponen

menjadi salah satu faktornya. Berbagai kerawanan dan potensi kejahatan bisa diantisipasi dan diminimalkan di masyarakat. Menurunnya angka kriminalitas ini berdampak pada tingkat hunian hotel prodeo di Mapolres Banyuwangi. Tahun 2013 jumlah tahanan yang masuk mencapai 1.029 orang dan menurun di tahun 2014 sebesar 870 orang saja. Untuk tahanan yang keluartahun2013mencapai1.191orang danditahun2014menurun17persen, yakni 981 orang. (nic/c1/aif)

Tempat Sembunyi Tukik dan Wisata Bawah Air ■ TERUMBU...

Sambungan dari Hal 25

Karena efek dari bom dan potasium tersebut sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tanaman laut di Pantai Boom. Nelayan pesisir Pantai Boom saat ini bisa merasakan sendiri, ikan sepi karena terumbu karang yang adalah tempat tinggal para ikan menjadi rusak dan saat ini bisa dikatakan sudah tiada lagi. Yang jelas, jika mencari ikan dengan menggunakan bom, terumbu karang yang ada di Pantai Boom menjadi hancur dan tidak bisa berkembang biak kembali. Kerusakan terumbu karang di Pantai Boom jika dihitung dalam persentase, seluruh terumbu karang yang ada di Pantai Boom ini sudah rusak 90 persen. Berarti saat ini tinggal 10 persen saja sisa terumbu karang yang ada di Pantai Boom, itu pun kondisinya sudah sangat rusak. ” Tahun 1980-1990 terumbu karang masih sangat bagus sekali di Pantai Boom. Malam hari saja kalau kita berada di atas perahu, gugusan terumbu karang terlihat indah dari atas perahu. Apalagi siang hari. Tetapi sekarang sudah tidak ada,” terang kepala Kelurahan Kampung Mandar, Bambang Purwanto,

yang juga mantan nelayan pancing itu. Bambang menceritakan, pada saat dirinya masih aktif di dunia nelayan, terumbu karang yang ada di Pantai Boom sangat beraneka ragam. Bahkan terumbu karang yang ada di Pantai Boom bisa dikatakan mencapai ribuan spesies. Tentunya, spesies ikan yang tinggal di gugusan terumbu karang Pantai Boom saat itu juga sangat melimpah di masa itu. ”Jarak terumbu karang dari bibir pantai sekitar 150 meter ke arah timur laut. Gugusan karang itu memanjang sampai ke daerah Tanjung (Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro), terumbu karang itu memanjang sekitar 5-6 kilometer dari Pantai Boom ke Tanjung itu. Sangat lebat sekali terumbu karang waktu itu,” kenang Bambang. Tidak hanya gugusan beting karang, sebaran terumbu karang juga dulunya tumbuh lebat di Pantai Boom. Namun saat ini, kondisinya juga sama dengan gugusan beting karang tersebut, kondisinya sudah sangat rusak. ”Ya dulu itu sebaran terumbu karang tumbuh sehat, sekarang ya rusak semua. Sangat memprihatinkan kondisinya,” tambah lelaki yang akrab disapa Sumber itu. Bambang Sumber mengakui, waktu terumbu

karang masih sangat tumbuh bagus di Pantai Boom, nelayan di daerah pesisir Selat Bali tidak terlalu sulit untuk mencari ikan. Sebab, saat terumbu karang tumbuh subur, ikan-ikan yang ada di laut menjadi sangat banyak. ”Terumbu karang itu tempat berlindung ikan, dulu itu nelayan gampang sekali mencari kerapu tikus. Tapi sekarang mencari kerapu tikus satu kilo dalam sebulan saja sangat sulit nelayan. Kerapu tikus itu hidupnya ya di terumbu karang, sekarang satu kilogramnya seharga Rp 800 ribu. Kalau saja terumbu karang masih bagus, mungkin nelayan sekarang tidak ada yang susah,” ujar Bambang. Dengan terumbu karang yang bagus, nantinya tidak akan berdampak baik kepada nelayan saja, pastinya dengan terumbu karang juga bisa dijadikan wisata baru di Pantai Boom. Selain itu, dengan gencar-gencarnya Yayasan Penyu Banyuwangi menyelamatkan tukik di Pantai Boom juga bisa memberi kesempatan hidup yang lebih banyak untuk tukik-tukik itu nanti. ”Terumbu karang itu bisa untuk sembunyi tukik, kesempatan hidup tukik menjadi besar kalau banyak terumbu karang. Selain itu juga bisa dijadikan wisata bahari juga misalnya snorkeling maupun diving,” harapnya. (tfs/c1/bay)

GALIH COKRO/RABA

HORMATI TAMU: Salah satu fasilitas ruang tunggu tamu yang disiapkan Pemkab Banyuwangi di lingkungan sekretariat daerah.

Dilengkapi Peranti Teknologi Informasi ■ PERLAKUKAN...

Sambungan dari Hal 25

Tidak cukup hanya dengan program inovatif, upaya peningkatan layanan juga dilakukan melalui pembangunan fisik. Yang terbaru, pemerintah kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini membangun ruang tunggu khusus (lounge) di kompleks kantor pemkab. Ruang tunggu itu bisa dimanfaatkan setiap lapisan masyarakat yang berkepentingan dengan jajaran Sekretariat Daerah (Setda) Banyuwangi. Asisten Administrasi Umum Pemkab Banyuwangi, Sulihtiyono mengatakan, pembangunan lounge itu bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Warga yang berkepentingan dengan jajaran Setda Banyuwangi bisa enjoy di lokasi tersebut.

“Jadi, tamu tidak telantar,” ujarnya. Sulihtiyono menuturkan, untuk menambah kenyamanan tamu, di lounge tersebut akan disediakan jajan dan minuman.“Insya Allah Januari mulai bisa dimanfaatkan,” tuturnya. Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemkab Banyuwangi, Nanin Oktaviantie menambahkan, sesuai dengan instruksi Bupati Abdullah Azwar Anas, tamu harus diperlakukan dengan baik. “Tamu adalah raja. Kami ingin melayani tamu dengan baik,” kata mantan Camat Singojuruh tersebut. Menurut Nanin, lounge itu akan dilengkapi perangkat teknologi informasi (TI) dan resepsionis. Dia mencontohkan, masyarakat yang ingin mengetahui progress permohonan bantuan ke Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas), bisa

memanfaatkan peranti TI itu untuk mengetahui sampai sejauh mana progress proposal bantuan tersebut. “Sedangkan resepsionis akan menghubungkan dengan bagian yang dituju oleh tamu tersebut. Tamu bisa menunggu di lounge dan ditemui pihak yang berkepentingan di lounge tersebut,” paparnya. Nanin mengungkapkan, bangunan fisik utama ruang tunggu khusus tersebut sudah selesai dibangun akhir Desember 2014 lalu. Pembangunan akan dilanjutkan tahun 2015 untuk ruang rapat very important person (VIP) dan ruang tunggu VIP. “Anggaran pembangunan fisik utama sekitar Rp 200 juta. Begitu juga dengan pembangunan ruang rapat VIP dan ruang tunggu VIP, anggarannya sekitar Rp 200 juta,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Ada Jeram Setinggi Tiga Meter ■ JIWA...

Sambungan dari Hal 32

GALIH COKRO/RABA

GALIH COKRO/RABA

KURANG TERTATA: Kondisi batas antara pasir pantai boom dengan jalan awal tahun 2014 lalu.

BERGUNA: Batas terakhir pasir pantai Boom dengan jalan dibatasi semacam plengsengan paving yang berfungsi sebagai jogging track.

Menginspirasi Lagu Padang Bulan ■ BERUBAH...

Sambungan dari Hal 25

Pada zaman penjajahan, Pantai Boom dijadikan sebagai salah satu urat nadi pembangkit perekonomian di ujung timur Pulau Jawa. Hampir sebagian besar kapal-kapal bersandar di tempat tersebut untuk kegiatan pengangkutan hasil bumi. Muatan yang diangkut seperti pisang dan rempah-rempah pada zaman penjajahan Belanda. Saat itu juga Pelabuhan Boom juga sempat menjadi tempat sandar kapal untuk jamaah haji. “Ini berdasar buku-buku yang pernah

saya baca,” ujar Andang. Era kedua adalah zaman republik, pasca diproklamasikan kemerdekaan RI oleh Presiden Soekarno, Pelabuhan Boom juga menjadi saksi bersejarah yang hampir seluruh rakyat Banyuwangi kala itu pasti tahu peristiwa terbunuhnya pasukan ALRI 0032 yang hingga kini makamnya masih terus dikenang tiap tahun. Memasuki era ketiga, yakni pelabuhan Boom menjadi tempat hiburan rakyat (THR), itu terjadi pada kisaran tahun 1970. Kebetulan saat itu Andang juga pekerja di salah satu tempat hiburan rakyat.

Pelabuhan Boom menjadi tempat THR kala itu, karena masih banyaknya masyarakat yang melakukan transaksi perdagangan di pesisir pantai tersebut. Bahkan, jika malam purnama tiba di tempat tersebut selalu dipenuhi muda-mudi yang ingin menghabiskan malam sembari membawa alat musik. Tak heran, berkumpulnya mudamudi pada saat bulan purnama itu kemudian menjadi sebuah inspirasi lagu ‘’Padang Bulan’’ yang hingga kini juga masih tak asing di telinga masyarakat Banyuwangi. “Lagu ini penciptaannya juga terinspirasi berkumpulnya

masyarakat di Pantai Boom,” imbuhnya. THR Boom kala itu juga atas kebijakan pemerintah yang mengelola Pelabuhan Boom dengan pihak ketiga. Saat itu, pengelolaannya saat itu dipercayakan pada Surya Raya sebagai salah satu penyedia jasa layanan hiburan, dan permainan. Yang paling ramai dan dimintai banyak masyarakat kala itu adalah permainan bingo, sebuah permainan angka-angka. “Tapi sejak permainan ini dilarang, THR menjadi berangsur-angsur mulai sepi,” pungkasnya. (ddy/ c1/bay)

Pernah Tampil di Istana dan Melatih Warga Belanda ■ TERKENAL...

Sambungan dari Hal 25

Penghargaan yang diberikan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada Alm. Buhari, karena dianggap telah berkontribusi dalam dunia seni di Banyuwangi. Dalam penyerahan penghargaan beberapa waktu lalu, Haidi bin Slamet, 33, mewakili ayahnya menerima penghargaan tersebut. Haidi yang merupakan putra Alm. Buhari juga seorang tukang kendang. Haidi merasa berterima kasih kepada DKB yang telah memberikan penghargaan untuk almarhum ayahnya. Saat ditemui di rumahnya di Dusun Krajan, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, kemarin (1/1), Haidi mengaku sangat bahagia. Menurut Haidi, penghargaan yang diberikan itu sangat pantas diberikan kepada bapaknya. Mengingat semasa hidupnya, Alm. Buhari adalah penabuh kendang yang sangat tenar di kalangan seniman musik Banyuwangi. ”Sangat senang dan bangga sekali dengan penghargaan yang diberikan kepada bapak saya. Ini adalah suatu kehormatan bagi bapak.

Untuk uang bantuan karena bapak sudah meninggal, seluruhnya saya sumbangkan ke masjid,” terang Haidi. Di mata Haidi, bapaknya adalah sosok yang disiplin dan tegas saat melatih dirinya bermain kendang. Kedisiplinan tersebut menjadikan Haidi juga sukses berkarir sebagai penabuh kendang profesional. ”Ya, bapak itu orang disiplin dan tegas. Selain itu, kalau melatih kendang itu sangat telaten, hasilnya saya saat ini juga bisa mengendang,” kata Haidi. Ketelatenannya dalam melatih kendang tersebut juga menarik minat turis untuk berlatih bermain kendang. Menurut Haidi, semasa hidupnya dulu, bapaknya tersebut pernah melatih warga negara Belanda bermain kendang di rumahnya. ”Dulu ada orang Belanda yang berlatih kepada bapak bermain kendang. Sekarang dia sudah pintar bermain kendang Banyuwangi. Dulu kalau turis Belanda ke Indonesia, pasti menyempatkan dirinya bertemu bapak,” jelas Haidi. Di era Presiden Sukarno, Buhari pernah di undang ke Istana Negara untuk menabuh kendang mengiringi tarian Banyuwangi yang

dipentaskan. ”Kalau enggak salah sekitar tahun 1960-an, bapak dan grupnya pernah di undang ke istana oleh Presiden Sukarno,” tambahnya. Haidi menambahkan, yang menjadi ciri khas dari bapaknya saat bermain kendang dibandingkan dengan tukang kendang lainnya terletak pada power pukulan kendangnya. ”Pukulan kendang bapak itu sangat keras. Selain itu hasil suara yang dihasilkan itu juga sangat jelas, istilahnya miji-miji. Kadang ada kan tukang kendang yang suara pukulannya tidak jelas. Tapi bapak tidak. Keunggulan itu bukan saya saja yang mengakui, seniman-seniman musik di Banyuwangi juga mengakui hal itu,” terangnya. Menurut Haidi, saat ini generasi penerus tukang kendang sangatlah banyak. Hal tersebut terlihat dari banyaknya anak-anak muda yang sampai saat ini berlatih ke dirinya untuk bermain kendang. ”Kalau untuk generasi penerus pemain kendang, saya kira tidak perlu khawatir. Banyak anak-anak yang minat untuk memainkan kendang Banyuwangi ini. Apalagi di sekolahsekolah sekarang kan ada ekstra musik tradisional, dari situ anak-anak mau belajar,” kata Haidi. (c1/bay)

Adalah Karo Adventure yang mengelola perahu karet tersebut sebagai wisata petualangan ekstrem dan menantang. Sejak beroperasi tahun 2013 lalu, hingga kini wahana wisata tersebut terus menunjukkan banyak kemajuan. Meski termasuk olahraga ekstrem, tapi para pengunjung tidak perlu khawatir. Sebab, pengunjung bakal didampingi instruktur selama mengarungi sungai yang dikenal deras itu. Bukan main-main, instruktur tersebut telah terlatih dan mengantongi sertifikat dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Provinsi Jawa timur. Karo Adventure memang menyadari tentang pentingnya ke-

selamatan pengunjung. Sebab itulah, dibutuhkan tenaga ahli yang profesional. Sehingga, ada rasa aman bagi setiap pengunjung selama mengarungi sepanjang sungai yang berhulu dari Gunung Raung itu. Setiap perahu karet diisi empat penumpang. Mereka akan dikawal seorang operator yang bertugas mengendalikan perahu karet selama perjalanan. Jadi, para pengunjung tidak perlu resah selama dalam perjalanan. Dengan menggunakan dayung, operator atau skipper berusaha menjaga keseimbangan selama berada di aliran sungai. Posisi skipper biasanya berada paling belakang. Sedangkan, kalangan pengunjung juga mendapatkan jatah perahu karet.

Meski merasakan rasa aman, tapi para pengunjung tetap tidak bisa mengendalikan serunya selama berada di sungai. Teriakan keras kerap kali mengentak. Apalagi, saat melewati medan dengan arus deras yang curam. Di sepanjang aliran sungai itu terdapat beberapa jeram yang menantang. Namun, hanya ada satu jeram yang membuat jantung berdegup kencang saat melewatinya. Bagaimana tidak, tinggi jeram tersebut mencapai tiga meter. Pada musim hujan seperti saat ini, otomatis debit air semakin tinggi. Kondisi itulah yang justru menggairahkan. Volume air yang bertambah dan aliran yang semakin kencang menambah jiwa berpetualang benar-benar teruji. (ton/ c1/bay)

Rute Terpanjang Ditempuh 3 Jam ■ PENGUNJUNG...

Sambungan dari Hal 32

Sementara itu, ada beberapa porsi tantangan bagi setiap pengunjung. Sebab, ada beberapa porsi, porsi panjang, sedang maupun ringan. Tentu saja, semua itu sesuai dengan selera pengunjung. Rute panjang ditempuh sekitar tiga jam dengan panjang sekitar 6 Kilometer (Km). Selama tiga jam itu, pengarungan akan melintasi dua desa dengan jumlah jeramnya 25 jeram yang terdiri dari besar,

sedang dan ringan. Rute sedang sejauh 3 Km dengan durasi waktu sekitar 1,5 jam. Sedangkan, kalangan pemula atau anak-anak bisa mengakses dengan jarak pendek sekitar 1 Km. Tentu tarif menyesuaikan dengan paket yang dipilih. Minimal paket wisata adalah empat orang. Harga sudah termasuk biaya masuk, transportasi menuju start, persewaan perahu karet, pelampung, fee pendamping, dan konsumsi. Bukan itu saja, pengunjung pasti mendapatkan jaminan asuransi jika terjadi insiden. (ton/c1/bay)

Dilengkapi Layanan Karaoke ■ DIKELELOLA...

Sambungan dari Hal 32

Karenaitu,merekatahudiridanharus benar-benarbersolekdemimemberikan kenyamananbagipengunjungselama di berada rest area. Kini terdapat banyak perubahan mendasar di kawasan rest area Karo Adventure tersebut. Salah satunya adanya hall karaoke. Di tempat tersebut, kalangan pengunjung bisa mencoba dan menyanyikan lagu sepuasnya. Selain fasilitas karaoke, ada juga beberapa fasilitas yang bakal

menambah suasana liburan semakin mantap. Pesona alam di kawasan aliran sungai tersebut terasa alami. Perubahan mendasar tersebut tampaknya memang harus dipersiapkan. Mengingat, pengunjung sungai tersebut tidak pernah sepi. Bahkan, terus meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi, pada musim liburan seperti saat ini jumlah pengunjung kerap membeludak. Menyadari adanya peningkatan layanan itu, pengelola yang bermula dari komunitas pemuda desa untuk pemberdayaan itu kini berubah menjadi profesional. Artinya,

komunitas tersebut kini menjelma menjadi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang outbond manajemen dan training provider. Selain itu, ada juga bidang-bidang lain yang memiliki tenaga ahli dan ahli medis. Sehingga pengelolaan arung jeram tersebut benar-benar ditangani dengan profesional. Adalah PT. Kaki Raung Indonesia (Karo) yang mengelola arung jeram di sungai tersebut. Keberadaan perusahaan ini menjadi simbol kemajuan teknologi berbasis pemberdayaan kepada masyarakat sekitar. (ton/c1/bay)

Menjaga Keseimbangan Ekosistem ■ KRU...

Sambungan dari Hal 32

Untuk meningkatkan kelestarian, Karo Adventure juga gencar menggelar penghijauan dengan menanam pohon di tepi aliran sungai tersebut. Kegiatan penanaman bibit pohon itu juga dilakukan keluarga besar Jawa Pos Radar Banyuwangi Sabtu lalu (27/12). Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi, memimpin penanaman bibit pohon di tepi

sungai tersebut. Karyawan Jawa Pos Radar Banyuwangi beserta keluarga juga kompak menanam bibit pohon di tepi aliran sungai tersebut. Ketua Karo Adventure, Yusuf mengatakan, aksi penghijauan tersebut memang gencar dilakukan. Menurutnya, Karo Adventure ingin terus menjaga kelestarian alam agar tidak rusak di kawasan tersebut. ‘’Penghijauan menjaga keseimbangan ekosistem dan sangat penting bagi kehidupan,” katanya. (ton/c1/ bay)


MINGGU U 4 JA JANUARI ANU NUA 2015 HALAMAN 32 Q

Q

Jiwa

Petualang

makin

Teruji ALIRANsungai yang deras tampaknya memiliki potensi besar di bidang pariwisata. Ditambah lagi sepanjang aliran sungai tersaji panorama alam yang memukau. Fakta itulah yang ada di kawasan aliran Sungai Bate di Desa Sumber Bulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Keberadaan sungai tersebut, kini berubah menjadi wahana wisata yang ramai. Sebab, aliran sungai tersebut disulap menjadi destinasi wisata dengan adanya rafting adventure menggunakan perahu karet.

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Ya, mengarungi aliran sungai dengan menggunakan perahu karet sungguh luar biasa. Sambil menikmati sensasi derasnya air sungai, para wisatawan juga bisa menikmati panorama alam di sepanjang sungai tersebut. Sebab, pohon pinus yang rindang dan lahan pertanian warga dengan kesan hijau, semakin menambah mata semakin terasa adem. Olahraga arung jeram itu terus bergeliat dan berkembang cukup Baca Jiwa...Hal 31 pesat ■

BEBAS MENYANYI: Rest area Karo Rafting dilengkapi sarana karaoke di tepi sungai.

Kru JP RaBa Tanam Pohon KARAKTER sungai Bate di Desa Sumber Bulu, Kecamatan Songgon, adalah bertebing, berkelok, dan berbatu. Selain itu, air yang mengalir cukup deras dan cenderung dingin. Jika musim penghujan, air lebih dingin dan deras. Sepanjang aliran sungai itu memang menyajikan panorama alam yang eksotis. Apalagi, sungai tersebut membelah hutan pinus yang masih asri. Tentu saja, panorama alam itu menambah sensasi yang sejuk dan segar. Sampai saat ini kawasan hutan tersebut masih terjaga dengan baik. Begitu juga di sepanjang sungai tersebut masih menunjukkan tandatanda positif. Sehingga, pemandangan alam bisa dinikmati ■

Dikelola secara

Baca Kru...Hal 31

Profesional

PEDULI: Keluarga besar Jawa Pos Radar Banyuwangi menanam pohon di tepi Sungai Bate, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, pekan lalu (27/12).

RENDRA RENDR REND R END EN E ND N DRA KURNIA/RABA KUR KURNIA URN UR NIA NIA/R NIA/ IA/ IA/R A/R A A/ /R RABA AB A BA A

SERU: Petualangan menyusuri sungai kian asyik dilakukan bersama-sama.

BA BA ABA AB A/RA IA/R IA/RA KURNIA/R RA KURN RENDRA

PENGELOLA arung jeram Karo Adventure di aliran Sungai Bate, Desa Sumber Bulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, tampaknya benar-benar menyadari intensitas pengunjung yang semakin meningkat ■ Baca Dikelelola...Hal 31

GERDA SUKARNO/RABA

PEMANASAN: Sebelum berpetualang di air, pengunjung bekerja sama menggotong perahu karet dari bukit menuju sungai.

Pengunjung Dapat Jaminan Asuransi

BAGI Anda yang penasaran untuk bermain air dengan tantangan sekaligus uji nyali, tampaknya memang cocok untuk menjajal arung jeram di Desa Sumber Bulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Ya, olahraga ekstrem yang menggunakan perahu karet memang tengah digemari saat ini. Sebab, pengalaman menyusuri sungai akan menyajikan pengalaman yang berharga. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, Anda akan kembali lagi. Jika terdapat sedikit goresan luka, hal itu justru bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga. Bisa jadi, pengalaman tersebut bisa dikenang sepanjang masa.

Untuk menuju ke Karo Aventure tidak terlalu sulit. Rute yang dilalui juga sangat mudah. Banyak transportasi umum yang bisa menjangkau lokasi wisata yang kini semakin populer itu. Dari arah Banyuwangi, pengunjung bisa belok arah ketika berada di Rogojampi, tepatnya di pertigaan kantor Pos Rogojampi. Selanjutnya, arah ke barat menuju Kecamatan Songgon. Jarak tempuh sekitar 12 Kilometer (Km) dari Rogojampi ke Songgon. Setiba di Pasar Songgon, rute terus mengarah ke barat sekitar 500 meter ada pertigaan ke kiri. Jika lurus mengarah ke Rowo Bayu, kalau belok kiri

menuju ke lokasi wisata Karo Adventure. Dari pertigaan kantor Pos Songgon ini, jarak hanya sekitar 3 Kilometer. Sedangkan, rute kedua dari Genteng menuju ke arah Temuguruh tembus ke Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Setelah dari pasar Gendoh ada pertigaan menuju ke arah Sragi, Kecamatan Songgon. Setelah tiba di lapangan Sragi, pengunjung bisa belok ke arah utara. Dari pertigaan itu, lokasi Karo Adventure hanya dijangkau sekitar 2 Km. Pengunjung tidak akan kesulitan untuk bisa menjangkau lokasi tersebut. Sebab, banyak petunjuk arah yang memudahkan pengunjung agar tidak tersesat ■ Baca Pengunjung...Hal 31


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.