Rujukan Informasi Terkini
RABU 4 MARET TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
TOLAK NAIK LCT: Puluhan sopir truk demo menolak aturan Mapel Dirjen Hubla perihal larangan naik kapal LCT di pelabuhan LCM Ketapang kemarin. GALIH COKRO/RABA
Maklumat Bikin Kacau Maklumat Dirjen Hubla No.
1 16/I/DN-15 mulai diterapkan pukul 08.00 pagi kemarin dan kernet dilarang 2 Sopir naik kapal LCT
3 Setelah memarkir kendaraan di atas kapal LCT, sopir dan kernet harus turun lalu naik KMP
4 Dua LCT berhasil berangkat tanpa sopir dan
kernet. Sebelumnya sempat terjadi ketegangan antara sopir dan petugas pelabuhan.
5 Sekitar pukul 10.00 para sopir di Pelabuhan LCM
kembali tidak mau turun kapal. Mereka melakukan protes di kantor KUPP Ketapang
6 Karena suasana di lapangan tidak kondusif, pukul
12.00 sopir dan kernet diperbolehkan kembali naik LCT. Maklumat Dirjen Hubla akhirnya dipending
Dampak Penerapan Mapel Dirjen Hubla No. 16/I/DN-15 Jadwal pelayaran kacau Para sopir merasa dirugikan Terjadi penumpukan kendaraan di halaman parkir LCM Ketapang
Tuntutan Sopir Mereka tidak mau jika harus turun dari kendaraan saat di dalam kapal Para sopir takut terjadi apa-apa pada kendaraannya jika tidak berada dalam satu kapal dengan kendaraan Menuntut agar tetap diperbolehkan naik kapal LCT bersama kendaraannya.
Sopir Demo, LCM Lumpuh Larangan Naik LCT Akhirnya Dipending BANYUWANGI - Penerapan maklumat pelayaran dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Mapel Dirjen Hubla) perihal larangan segala jenis penumpang, termasuk sopir atau kernet, naik kapal landing craft tank (LCT) memicu gejolak di Pelabuhan LCM Ketapang kemarin. Terkait penerapan aturan baru itu, sopir truk meradang. Mereka memprotes kebijakan baru yang mulai diberlakukan Selasa kemarin (3/3) itu. Aksi puluhan sopir truk kemarin benar-benar membuat kalang-kabut pihak Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan (KUPP) Kelas III Ketapang n Baca Sopir...Hal 35
BERSITEGANG: Petugas KUPP meminta sopir truk turun dan meninggalkan kapal LCT (kiri). Salah seorang sopir truk menolak turun dari kapal LCT.
LCT Dihapus Diganti KMP
SEMENTARA itu jumlah kapal LCT yang masih banyak dibandingkan KMP di Pelabuhan LCM Ketapang juga menjadi alasan mengapa Mapel Dirjen Hubla menganulir penerapan aturan tersebut. informasi yang didapat Jawa Pos Radar Banyuwangi, berda-
Maghrib Isya
04:16 11:42 14:45 17:50 19:00
KUCUR
NGOPAI
Sempatkan Main Airsoft Gun DIREKSI Jasa Baruna Persada, Ferdy Elfian, menyukai sesuatu yang berbau ekstrem n Baca Sempatkan... Hal 35
TOHA/RABA
RAZIA MIRAS
Simpan Arak di Belakang Rumah ROGOJAMPI - Peredaran minuman keras (miras) rupanya masih cukup marak di masyarakat. Itu tecermin dari hasil razia yang digelar aparat Polsek Rogojampi malam kemarin. Dalam sebuah razia di Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, tersebut polisi mengamankan sedikitnya 24 jeriken miras jenis arak bali n Baca Simpan...Hal 35
Diikuti 200 Peserta, Catwalk di Pantai Boom
Beras Medium: n Dari Rp 11.500 naik menjadi Rp 12.000 Stoknya berkurang Beras Super: n Dari Rp 12.000 naik menjadi Rp 13.000 Stoknya makin menipis Pedagang menganggap operasi pasar belum bisa menurunkan harga beras. Operasi Pasar n Mulai 27 Februari hingga 11 Maret. n Tersebar di 12 titik pasar di tujuh kecamatan. n Setiap pasar dijatah 1 ton beras cadangan di Bulog. n Pemkab bersama Bulog mengalokasikan 20 ribu ton disalurkan lewat OP. n Beras yang dijual adalah beras medium dengan harga lebih murah, yakni Rp 7.300 per kilogram.
Harga Beras masih Mahal BANYUWANGI - Meski Pemkab Banyuwangi bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menggelar operasi pasar beberapa hari ini, harga beras di tingkat pedagang masih mahal. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (3/3), harga beras di kalangan pengecer saat ini berkisar Rp 11.000 hingga Rp 13.000 per kilogram. “Beras biasa sekarang seharga Rp 12.000, yang super Rp 13.000,” kata Nasrudin, 38, pedagang Pasar Banyuwangi. Beras yang banyak dijual saat ini adalah beras medium. Beras kualitas super dan paling rendah telah menghilang. “Beras yang paling murah dan beras super nggak ada barangnya,” tambah Nasrudin. Hal yang sama diakui pedagang lain, Romlah, 52. Sejak sebulan lalu ia tidak menjual beras yang paling murah (harga Rp 9.000) karena distributor tidak menyediakan stok jenis tersebut n Baca Harga...Hal 35
BANYUWANGI - Green and Recycle Fashion Week 14 Maret mendatang dipastikan akan digeber di Pantai Boom, Banyuwangi. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan, kemarin. Sebanyak 200 peserta akan memamerkan busana yang terbuat dari kertas bekas tersebut di bangunan amphiteathre Pantai Boom. “Ya, nanti akan terpusat di amphiteathre sebagai panggung utama,” kata Arief. Pedestrian way yang melintang dari utara ke selatan akan dimanfaatkan sebagai catwalk. Namun, lanjut Arief, akan ada penambahan catwalk beberapa meter membujur ke timur. Peserta akan berlenggak-lenggok di depan audiens layaknya model yang memeragakan busana rancangan terbaru. Arief yakin penonton akan puas menyaksikan acara itu karena didukung pemandangan indah Pantai Boom. Penonton akan menyaksikan dari dua sisi, yakni sisi barat dan timur. Penonton yang berada di barat pedestrian bisa menyaksikan peragaan busana dengan background laut dan Pulau Bali n Baca Diikuti...Hal 35
Fashion Recycle
DOK/RABA
MINIMNYA STOK GABAH: Harga beras di pasaran masih tinggi. Harganya berkisar Rp 11.000 hingga Rp 13.000 per Kg.
Reaksi Warga setelah Gunung Raung Muntahkan Api Pijar
Terbiasa Dengar Suara Gemuruh, Kapok Jual Hewan Masal Suara gemuruh masih terdengar keras menyusul aktivitas Gunung Raung yang kian meningkat. Meski begitu, warga yang tinggal di kaki gunung terbesar di Pulau Jawa itu bersikap santai. Mereka tak lagi panik menyikapi fenomena alam tersebut. ALI NURFATONI, Songgon PERMUKIMAN warga di Dusun Lider, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, tampak lengang pagi kemarin. Mayoritas pintu rumah penduduk itu tertutup rapat. Belakangan
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Baca LCT...Hal 35
GRAFIS:REZARABA
Harga Beras Terkini Shubuh Dzuhur Ashar
sar surat edaran Dirjen Perhubungan Darat pada Januari 2017 mendatang segala jenis kapal LCT akan dihapus. Rencananya pada tahun 2017 kapal jenis LCT akan diganti KMP semua n
ALI NURFATONI/RABA
LENGANG: Muawin melewati permukiman warga di Dusun Lider, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.
diketahui para warga yang tinggal di kaki Gunung Raung itu tengah bekerja di Perkebunan Bayu Kidul.
Dusun Lider merupakan salah satu dusun yang dekat dengan puncak Gunung Raung setinggi 3.332 di atas
permukaan laut (DPL) itu. Bayangkan, jarak permukiman dan puncak Gunung Raung 9 sampai 10 kilometer. Tentu saja, dusun yang dihuni 108 kepala keluarga (KK) itu merupakan zona paling bahaya jika sewaktu-waktu gunung dalam keadaan gawat. Paling tidak mereka harus mendapatkan perhatian utama jika apra penduduk terpaksa harus diungsikan. Apalagi, lima hari lalu kawah Raung mengalami erupsi kecil di dalam kawah. Lontaran vulkanik berupa api pijar dan bebatuan vulkanik berjatuhan di sekitar sumur kawah. Dusun Lider merupakan satu dari tiga Dusun di Desa Sumberarum yang paling rawan jika Gunung Raung mengalami ‘’batuk-batuk’’ n
Kader PKB harus tunduk keputusan DPP Yang balela pecat saja sekalipun pucuk pimpinannya! Didemo sopir truk, larangan naik LCT dipending Ternyata lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya!
Baca Terbiasa...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
26
POLITIK & PEMERINTAHAN
Jawa Pos Rabu 4 Maret 2015
PDIP Buka Pintu Koalisi
CERMIN DIRI
Kenapa Operasi Pasar Belum Efektif?
O
PERASI pasar (OP) yang dilakukan Pemkab Banyuwangi bersama Bulog ternyata belum efektif meredam harga beras yang terus meroket. Buktinya, walau sudah ada OP, harga beras masih terus naik. Harga besar jenis super yang sebelumnya hanya dijual Rp 12.500 kini meroket menjadi Rp 13 ribu. Begitu juga beras jenis medium yang sebelumnya Rp 11.500, kini melonjak menjadi Rp 12 ribu. Kegiatan OP beras digelar sejak 27 Februari 2014 dan hingga kemarin (3/3) masih berlangsung di beberapa lokasi berbeda itu mendapat respons cukup tinggi dari warga. Stok satu ton beras yang disiapkan Bulog di satu titik operasi pasar ludes terjual hanya dalam hitungan jam. Jika naiknya harga beras itu karena terbatasnya stok beras di pasaran, sejatinya harga beras sudah turun dengan adanya OP tersebut. Tapi yang terjadi, suplai beras dari Bulog itu tidak memberikan efek berarti kepada warga untuk mendapatkan harga beras murah dan terjangkau. Pertanyaan sekarang beras yang digerojok Bulog kurang banyak? Kalau itu penyebabnya, maka solusinya Bulog harus lebih banyak menggelontorkan cadangan beras untuk operasi pasar. Apalagi, cadangan beras di Bulog masih surplus untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Banyuwangi satu tahun ke depan. Atau ada penyebab lain sehingga kegiatan OP itu tidak berdampak. Untuk menjawab pertanyaan itu, tugas pemerintahlah mencari penyebabnya dan mencari solusinya. Beban rakyat yang sedang sulit mencari uang dan mencari beras murah berkualitas, jangan ditambah lagi mencari solusi mahalnya harga beras itu. Apalagi rakyat tidak memiliki berbagai fasilitas dari negara seperti yang diterima para pejabat dan penyelenggara negara. Mungkin bagi pejabat mencari beras 10 kilogram, bukan masalah tapi bagi rakyat jelata mencari beras 10 kilogram butuh perjuangan keras. Salah satu yang perlu diwaspadai pemerintah adalah aksi mafia beras yang memanfaatkan tangan rakyat untuk memborong beras OP. Walau pemerintah dan Bulog membatasi penjualan dalam OP itu hanya 15 kilogram, namun tidak ada jaminan bersih dari aksi mafia beras. Karena itu, rakyat harus sadar bahwa aksi para mafia itu hanya akan memberikan keuntungan sesaat dan memperpanjang penderitaan rakyat untuk mendapatkan beras murah yang berkualitas. Rakyat harus berani menolak rayuan para mafia yang sengaja memanfaatkan kegiatan OP tersebut. (*)
SIGIT HARIYADI/RaBa
LAPORKAN: Sekretaris DPC PKB Khusnan Abadi menunjukkan surat laporan hasil penjaringan calon bupati kepada DPP dan DPW PKB Jawa Timur, kemarin.
Kader PKB Harus Tunduk Putusan DPP
PARLEMEN
BANYUWANGI - Jika rencana koalisi turbo yang digagas sembilan partai politik (parpol) benar-benar terwujud, maka Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)-lah yang paling diuntungkan. Sebab, keputusan PKB mengusung calon bupati (cabup) sendiri sudah final dan wajib diamankan semua kader PKB. Artinya, jika delapan parpol yang tergabung dalam koalisi turbo itu menerima PKB sebagai mitra koalisi, berarti partai lain sudah siap menerima calon yang disodorkan partai pemenang kedua pemilu 2014 itu. DPC PKB telah merampungkan penjaringan cabup pada Januari lalu. Lima kandidat calon sudah terjaring, yakni Ketua DPC PKB HM.
SIGIT HARIYADI/RABA
BERSIAP: Sejumlah anggota dewan berada di ruang rapat paripurna kantor DPRD Banyuwangi kemarin.
Revisi Kode Etik Disahkan BANYUWANGI - Anggota DPRD Banyuwangi harus semakin berhati-hati bersikap dan bertindak dalam menjalankan tugas. Sebab, lembaga dewan Bumi Blambangan itu kini telah resmi memiliki kode etik baru yang siap menjerat wakil rakyat itu jika melanggar norma dan perundang-undangan. Pengesahan kode etik tersebut dilaksanakan melalui rapat paripurna internal di kantor DPRD kemarin (3/3) n Baca Revisi...Hal 35
Joni Subagio, Anggota Fraksi PKB DPRD A. Munib Syafaat, Ketua Dewan Syura DPC PKB, KH. Masrukhin Aba Hidayat, Bupati Abdullah Azwar Anas, dan mantan anggota DPRD asal PDIP Heru Pratista. Lantas, apakah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrat (PD), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golongan Karya (Golkar) akan menerima siapa pun bacabup yang mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB? Jika menerima calon yang dibawa PKB itu, maka pen-
jajakan koalisi akan terwujud dengan happy ending. Sebaliknya, jika delapan partai tidak mau menerima calon PKB, maka secara otomatis PKB harus hengkang dari koalisi turbo itu. Sekretaris DPW PKB Jatim, Thoriqul Haq, tidak mempersoalkan penjajakan koalisi yang dilakukan DPC PKB Banyuwangi itu. Hanya saja, kata dia, DPP PKB sudah mengeluarkan keputusan dan rekomendasi calon bupati. Semua kader harus tunduk dan mengamankan keputusan partai tersebut. Thoriq mengaku sudah menerima laporan hasil penjaringan cabup yang dilakukan DPC PKB Banyuwangi n Baca Kader...Hal 35
BANYUWANGI - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak terlalu risau dengan manuver politik sembilan partai politik yang berencana membentuk koalisi turbo. Meski masih membuka diri untuk koalisi, tapi PDIP siap berjuang sendiri memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Banyuwangi 2015 jika tidak mendapatkan mitra koalisi. Ketua DPC PDIP, Yusuf Widyatmoko mengatakan, pihaknya menghormati pilihan sembilan pimpinan parpol yang siap berkoalisi tersebut. “Tidak ada masalah kalau teman-teman pimpinan parpol lain melakukan koalisi,” ujarnya dikonfirmasi di kantor DPC PDIP, Jalan Jakgung Suprapto, Banyuwangi, kemarin (3/3). Menurut Yusuf, sejatinya PDIP ingin berjuang bersama dalam memenangkan pemilukada. Tetapi, lantaran rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP tentang cabup yang akan diusung belum turun, pihaknya belum bisa berbuat banyak. “Kalau ternyata PDIP ditinggal parpol-parpol lain, kita harus siap. Ini pemilukada, bukan pemilihan legislastif (pi-
leg),” kata pria yang juga wakil bupati (wabup) tersebut. Meskipun sembilan pimpinan parpol tingkat kabupaten menyatakan berkoalisi, kata Yusuf, PDIP tidak serta-merta menutup diri. PDIP tetap membuka ruang koalisi dengan parpol-parpol yang telah sepakat bergabung dalam koalisi sembilan parpol tersebut. “Sampai sekarang kita masih terbuka menerima pinangan partai lain,” tegasnya. Yusuf menambahkan, sistem terbaru pemilukada menyatakan, calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) dipilih secara berpasangan. Namun, untuk melangkah lebih jauh, dia harus menunggu rekomendasi cabup dari DPP PDIP turun. “Misalnya saya melakukan lobi dengan parpol lain tapi ternyata bukan saya yang mendapat rekomendasi sebagai cabup dari DPP PDIP, kan tidak bisa,” pungkasnya. Sekadar diketahui, PDIP Banyuwangi sudah memiliki empat kandidat calon bupati. Empat kandidat itu adalah Yusuf Widyatmoko, Abdullah Azwar Anas, Hermanto, dan Wiwik Pujianto. Saat ini empat kandidat itu menunggu rekomendasi DPP PDIP. (sgt/c1/afi)
Anggaran Uji Publik Cabup Dialihkan Untuk Penguatan SDM Personel KPPS BANYUWANGI - Menyusul pengesahan revisi Undang-Undang (UU) Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi langsung bergerak cepat melakukan sejumlah penyesuaian. Salah satunya penyesuaian alokasi anggaran pesta demokrasi memilih bupati dan wakil bupati (wabup) kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Awalnya KPU mengusulkan anggaran pilbup senilai Rp 54 miliar lebih. Anggaran sebesar itu diusulkan dengan asumsi pilbup Banyuwangi mendatang berlangsung dua putaran. Usul anggaran yang cukup besar itu juga akan dialokasikan untuk keperluan uji publik cabup yang diestimasi membutuhkan anggaran Rp 500 juta. Namun, Pemkab Banyuwangi melalui APBD 2015 hanya menggelontorkan dana kepada KPU senilai Rp 40,08 miliar. Berdasar revisi UU Pemilukada, uji publik tersebut dikem-
DOK.RaBa
Syamsul Arifin
balikan ke masing-masing partai politik pengusung calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). “Karena uji publik dikembalikan ke parpol, anggaran uji publik KPU bisa dialihkan untuk penguatan sumber daya manusia (SDM) anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS),” ujar Ketua KPU Syamsul Arifin kemarin (3/3). Syamsul menuturkan, penguatan SDM KPPS diperlukan lantaran pada pemilukada mendatang pergerakan suara tidak lagi dilakukan berjenjang n Baca Anggaran...Hal 35
PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP II NO
NAMA
SKOR
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Ali Sodiqin Angka Wijaya Anton Sunarto Zaenal Arifin Salam
2 1 0 1 0 0 0 0 0 10 0 9 0
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
NAMA
SKOR
Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini dr. Faida Ficky Septalinda Guntur Priambodo Munib Syafa’at Hermanto
1 3 0 0 0 0 0 0 1 9 7 0 0
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
NO
NAMA Heru Pratista Husin Matamin Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Masykur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Neni Viantin Diyah Martiva
SKOR 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
NO
NAMA
SKOR
NO
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Nurmansyah Rindar Suhardiyansah Saiful Bahri Samsudin Adlawi Satiyem Soekardjo Sri Utami Faktuningsih Sumantri Soedomo Sugihartoyo Sunarko Wijaya Supono Syaifunnar Syukran Makmun Hidayat
0 0 0 3 0 0 0 0 11 0 0 0 0
53 54 55 56 57 58 59 60 61
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
NAMA
SKOR
Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Wahyudi, SE Waridjan Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko
0 0 6 0 0 6 0 0 0
KETERANGAN: *) Data diupdate tiap pukul 16.00. *) Pengiriman di atas pukul 16.00 dimasukkan keesokan harinya.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RA R BU 4 M ARET AR ET RABU MARET
27
Koranna K oranna O Oreng reng S Situbendeh itubendeh
TAHUN T TA HU UN 20 2 2015 01 15 5
Bupati Memilih Pindah Tempat Festival Huang Ying Ni Tidak Lagi Digelar di Alun-alun
NUR HARIRI/JPRS
JADI SOROTAN: Baliho Festival Huang Ying Ni dengan model Bupati Dadang Wigiarto dan istri di salah satu jalan utama di Kota Santri.
NUR HARIRI/JPRS
SITUBONDO – Bupati Dadang Wigiarto memilih mengambil jalan tengah untuk menyelesaikan polemik pro-kontra pelaksanaan Festival Huang Ying Ni, 07 Maret mendatang. Salah satunya adalah dengan memindah tempat acara, karena ada yang menilai, kegiatan perayaan Imlek itu terlalu berdekatan dengan Masjid Jamik Al Abror. Kepastian pemindahan Festival Huang Ying Ni disampaikan Bupati Dadang Wigiarto dalam press release di kantor Sekretariat Pemkab Situbondo, siang kemarin (3/3) n Baca Bupati...Hal 28
MENOLAK: Habib Muhammad (tengah) bersama habaib memberikan pernyataan pers, sore kemarin.
Giliran Kiai dan Habaib Menolak
SEMENTARA itu penolakan terhadap pelaksanaan Festival Huang Ying Ni terus bermunculan. Kemarin (03/03), giliran KH Zainul Muin dan kalangan habaib di Kota Santri yang menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap pagelaran acara dalam rangka perayaan imlek tersebut. Pengasuh Pesantren An Nadwah, Besuki, KH Zainul Muin
Kapolres - Dandim Jamin Keamanan
menegaskan, haram hukumnya bagi umat Islam masuk ke ritual agama lain. “Kalau tidak salah Imlek itu bagian dari ritual keagamaan Konghucu, makanya kita haram masuk ke dalamnya. Kalau memaksakan diri, bisabisa kafir,” terangnya melalui telepon seluler, sore kemarin. Rois Syuriah PCNu tersebut mengutip sebuah Hadits Nabi n
HABIB/JPRS
TNIPOLRI di Kabupaten Situbondo memastikan memberikan dukungan penuh terhadap terlaksananya Festival Huang Ying Ni yang akan digelar pada 07 Maret mendatang. Mereka menjamin keamanan acara untuk perayaan imlek tersebut n
Baca Giliran...Hal 28
PRESS RELEASE: Bupati Dadang Wigiarto diapit Kapolres dan Dandim 0823.
Baca Kapolres...Hal 28
RENDRA KURNIA/JPRS
JASAD RUSAK: Tim SAR gabungan mengevakuasi salah satu korban KM Harmonis ke pelabuhan Besuki. Ada tiga mayat yang ditemukan kemarin, (3/3).
Temukan ABK KM Harmonis Lagi Tiga Orang Nelayan Sudah Jadi Mayat BESUKI – Tiga mayat yang diduga korban tenggelamnya Kapal Harmonis kembali berhasil ditemukan, kemarin (3/3). Dua mayat mengapung di sekitar lokasi tenggelamnya kapal. Sedangkan satu korban lagi, ditemukan sekitar seratus meter dari lokasi tersebut. Dua jasad korban ditemukan sekitar pukul 05.00 pagi, oleh seorang nelayan yang sedang melaut. Mereka terkejut saat melihat ada dua mayat yang te-
Dua jasad korban muncul di lokasi karamnya kapal. Ini fenomena alam. Karena kapalnya sudah diangkat dan tidak ditemukan jasad yang terjebak di dalamnya. Di lokasi karamnya kapal juga sudah dilakukan pencarian serta penyelaman.” Zainul Arifin, Kepala BPBD
rikat dan mengapung di sekitar lokasi tenggelamnya kapal. Mengetahui ada dua jasad nelayan, mereka segera menginformasikan ke darat hingga sampai kepada tim SAR gabungan. Pagi itu juga, mereka bersama ne-
layan langsung mengevakuasi jasad korban. Kepala BPBD, Zainul Arifin menyebutkan, penemuan dua jasad korban merupakan fenomena alam n Baca Temukan...Hal 28
Media Harus Kritis ke Polisi SITUBONDO – Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo meminta media untuk tetap kritis kepada semua instansi atau lembaga. Termasuk terhadap institusi kepolisian Polres Situbondo n Baca Media...Hal 28
Jalan terjal dan berliku hanya untuk para juara sejati.” Ike Dwi Ambar W. http://www.radarbanyuwangi.co.id
RENDRA KURNIA/JPRS
BERSINERGI: Anggota kepolisian Polres Situbondo bersama wartawan harian dalam acara coffee morning kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA
28 Tangkap Maling Motor
BESUKI - Tim Resmob Polres Situbondo wilayah barat, menangkap pelaku pembawa kabur sepeda motor Yamaha Mio J, milik Devi, warga Kota Situbondo. Pelaku yang dibekuk polisi siang kemarin (3/3) berinisial ST, warga Desa Selolembu, Curahdami, Bondowoso. Pria 44 tahun tersebut ditangkap di Desa/Kecamatan Besuki
sekitar pukul 13.00 siang. Sebelumnya, tim Resmob mendapat informasi bahwa pelaku penggelapan sepeda motor hendak bermain ke rumah temannya di Besuki. Dari informasi itu, sejumlah aparat kemudian bergerak menyanggong kedatangan pelaku. Benar saja, sekitar satu jam kemudian ST menun-
menggelapkan sepeda motor Yamaha Mio J, dengan cara menjualnya kepada orang lain. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, kasus penggelapan sepeda motor ini terjadi dua Minggu yang lalu. Saat itu, ST bertemu dengan Devi di jalan raya Situbondo dan meminjam sepeda motor korban. Tidak disangka, setelah se-
jukkan batang hidungnya. Tak mau kehilangan momen, polisi langsung menggerebek tersangka setelah bertamu ke salah satu rumah temannya. ST selanjutnya digelandang ke Mapolres Situbondo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pada saat dimintai keterangan oleh polisi, ST mengakui bahwa dirinya memang
Jawa Pos
peda motor korban di pinjam, ST yang ditunggu-tunggu tidak kembali lagi. Devi kemudian merasa sepedanya dibawa kabur pria asal Kota Tape tersebut dan melaporkan kasus dugaan penggelapan kepada polisi. “Kasusnya dua Minggu lalu, sejak itu aparat melakukan pengejaran. Setelah mendengar bahwa tersangka akan datang
Rabu 4 Maret 2015
ke rumah temannya, tim Resmob kemudian bergerak dan menggerebeknya,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo. Kasus penggelapan ini akan dikembangkan. Hal itu untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan tersangka dengan kasus penggelapan lain. (rri/pri)
Diharap Jadi Media Pembauran n BUPATI... Sambungan dari Hal 27
Bupati tidak sendirian. Dia didampingi Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo dan Dandim 0823 Situbondo, Letkol Sugeng Riyadi. Kata Bupati, pemindahan rute agar nantinya tidak terjadi kesalahpahaman yang disesatkan atau mungkin ditunggangi oleh
provokator. “Walaupun harus kita tegaskan, kegiatan ini tidak ada muatan atau hubungan dengan keagamaan. Tapi kita akomodir itu, sebagai bagian dari cara kita supaya tidak memberikan kesempatan terhadap provokasi yang menyesatkan,” terangnya. Nah, jika Festival Huang Ying Ni sudah dilakukan di luar masjid, namun masih ada sa-
ja yang membuat kerusuhan, maka aparat keamanan yang akan bertindak. “Kami menghindari untuk tidak dekat dengan masjid. Kalau sudah digeser tapi masih mengganggu, itu urusan lain. Rencana rute dari Jalan Pemuda, terus menuju Pasar Mimbaan,” papar Bupati. Dia mengaku tidak mungkin membatalkan acara yang telah diagendakan sejak lama itu.
Lebih jauh, bupati yang berlatarbelakang pengacara itu menerangkan, Festival Huang Ying Ni bertujuan untuk menumbuhkembangkan keharmonisan berbagai ras, suku dan etnis di Kabupaten Situbondo. Ini berdasarkan Permendagri nomor 34 tahun 2006 yang mengamanatkan kepala daerah bupati, wali kota, termasuk gubernur mempunyai tanggung jawab terhadap keutuhan kehidupan toleransi diantara kelompokkelompok masyarakat yang bermacam suku, ras dan etnis. “Sekitar Bulan Agustus 2014 lalu, Situbondo telah ditagih oleh Mendagri berkaitan dengan lembaga yang harus dibentuk, yang namanya Forum Pembauran Kebangsaan. Yang itu dapat digunakan untuk menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati dan sa-
Apalagi, acara tersebut bukan untuk sesuatu yang dapat melukai dan merugikan perasaan orang lain. “Kalau kita masih berkutat dengan urusan kecil seperti ini terus, kita jadi ramai, kapan kita mau membangun? Siapa pun bupatinya nanti, kalau keadaan kita belum dewasa, kesempatan untuk berkembang akan sulit,” tegasnya.
Memberikan Ruang yang Sama n KAPOLRES... Sambungan dari Hal 27
Seperti disampaikan Dandim 0823 Situbondo, Letkol Soegeng Riyadi. “Yang pasti untuk masalah keamanan kita akan sepenuhnya bersama Kapolres. Apapun kebijakan pemerintah daerah, TNI wajib hukumnya untuk membantu. Itu ada di UU TNI yang berbicara masalah itu,” terangnya dalam konfrensi pers bersama Bupati, kemarin. Kapolres Situbondo, AKBP
Hadi Utomo menegaskan dalam masalah pengamanan, apapun yang terjadi, maka dirinya selaku Kapolres wajib memberikan perlindungan dan pengamanan. Ini sesuai dengan UU kepolisian. “Bahkan saya tambahkan satu lagi, selain memberikan perilindungan dan pengamanan, juga memberikan pertolongan kepada seluruh warga tanpa pandang bulu, beragama apapun,” tegasnya. Kapolres mengatakan, kegiatan imlek bukan acara yang hanya dilaksanakan di Kabupaten Situbondo. Perayaan Im-
lek juga telah dilaksanakan secara nasional. “Bahkan presiden melaksanakan. Ini hendakanya menjadi acuan kepada kita, bahwa keberagaman ini hendaknya menjadi potensi masyarakat untuk lebih maju. Bukan untuk dipertentangkan,” harapnya. Jika masyarakat Situbondo hanya terus berkutat dengan halhal semacam ini, kata Kapolres, maka kapan akan maju? “Kalau saya, Dandim, mungkin bisa pindah kerja. Terus Pak Bupati juga mau selesai. Tapi kita mau meletakkan dasar kebersamaan
untuk menuju keadaan yang lebih baik,” papar Kapolres. Sebab itulah, Kapolres mengharap kepada seluruh warga untuk membangun Situbondo dengan nilai kebersamaan, bukan dengan mengkotak-kotakan. Apalagi, dengan menjurus kepada hal-hal yang berbau ras. Di dalam proposal Festival Huang Ying Ni, lanjut Kapolres, tidak ada kepentingan keagamaan. “Ini hanya budaya orang yang kebetulan berada di Kabupaten Situbondo, yang kita berikan ruang yang sama,” ujarnya. (bib/pri)
Sambungan dari Hal 27
Sebab, kapal Harmonis serta di lokasi karamnya kapal sudah dicari beberapa kali, namun tidak ditemukan adanya korban. “Dua jasad korban muncul di lokasi karamnya kapal. Ini fenomena alam. Karena kapalnya sudah diangkat dan tidak ditemukan jasad yang terjebak di dalamnya. Di lokasi karamnya kapal juga sudah dilakukan pencarian serta penyelaman,” kata Zainul Arifin. Penemuan jasad korban ini di-
sambut ratusan orang yang memadati pelabuhan Besuki. Tim yang membawanya tiba dipelabuhan sekitar pukul 09.00 dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Besuki. Selang beberapa jam kemudian, pada jarak sekitar seratus meter dari lokasi karamnya kapal, juga ditemukan satu korban. Jasad korban ini pun dibawa ke pelabuhan Besuki dan langsung dikumpulkan dengan dua jasad korban yang ditemukan lebih dulu. Hingga berita ini ditulis, dua dari tiga korban tersebut dike-
tahui identitasnya. Mereka adalah Pak Tatik alias Sanadin Sanan, 75, warga Besuki dan Nur alias Pak Ridwan, 56, warga Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur. Identitas Pak Tatik dikenali oleh pihak keluarganya dari bentuk pakaian serta posisi gigi korban. Sementara Pak Ridwan diketahui dari hasil identifikasi serta dikenali oleh pihak keluarga. Kapolres Situbondo AKBP Hadi Utomo menyebut, proses identifikasi dilakukan tim Identifikasi Polres Situbon-
SITUBONDO TANAH Djl. Tnh 31000m. cck perum, rmh. makan, dll Ry. BWI. Seberang jln ada perum dan sawah 22000m. Rmh Wallet full cor tkt dkt pelabuhan Hub. 081336078507
STNK Hlg STNK P4055ES an Sugiar to, almt Kilensari panarukan Situbondo
man modal. Sehingga, perlu ada sebuah cara agar pembauran segera terjadi. Jika ada acara seperti Festival Huang Ying Ni diharapkan akan menjadi media pembauran tersebut. “Acara ini murni untuk budaya dan seni, tidak ada embel-embel yang berkaitan dengan keagamaan. Karena itu, tidak berlebihan sepanjang kita berbaik sangka. Dengan acara ini saya pikir tidak ada problem,” tegasnya. Namun, dalam kenyataannya telah terjadi kontra. Sehingga, Pemda tidak ingin yang kontra tidak merasa didengar suaranya. Makanya, Pemda pun berusaha mencari format yang terbaik. “Tetapi, tentu tetap dalam koridor menghormati apa yang menjadi misi pemerintah ini adalah semata-mata ingin membangun kebaikan. (bib/pri)
Habib Muhammad Tak Habis Pikir n GILIRAN... Sambungan dari Hal 27
\Hadits tersebut yang mengatakan, barang siapa yang menyerupakan diri dengan suatu kaum, maka dia adalah bagian dari kaum tersebut.Termasuk dalam katagori tersebut adalah mengenakan kostum perayaaan imlek. “Artinya kalau kita harus hormat, wajar lah. Tetapi jangan sampai kita menghormati lalu mengorbankan prinsip agama sendiri. Misalnya, sampai mengikuti atau masuk ritual merela, itu sudah tidak benar. Misalnya barongsai, kalau saya tidak salah itu bagian dari ritual Konghucu,” terangnya. KH Zainul Muin menegaskan, termasuk hukumnya haram adalah memfasilitasi terlaksananya acara. Apalagi, sampai ramai-ramai mengundang kaum muslimin. “Bagi saya, cukup mereka (orang Tionghoa) mengadakan sendiri lah. Min-
Satu Mayat Ditemukan di Perairan Sumenep n TEMUKAN...
ling percaya diantara anggota masyarakat dari berbagai ras, suku dan etnis,” papar Bupati. Kepala daerah juga diberi amanat membina dan memelihara ketentraman serta ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya ancaman keutuhan bangsa di sebuah daerah. “Teman-teman kelompok etnis Tionghoa, sampai sekarang masih mengalami trauma dalam kehidupan akibat kerusuhan 1996. Tentu keadaan ini tidak boleh dibiarkan oleh pemda jika ingin semua masyarakatnya lebih maju dan lebih berkembang,” jelas Bupato. Dengan tidak terlalu berbaurnya kelompok etnis Tionghoa, lanjut Bupati, salah satu yang dirasakan oleh pemerintah daerah adalah pengaruh terhadap program-program. Termasuk juga penana-
do dan DVI Polda Jatim, serta melibatkan tim dokter dari RS Bhayangkara Bondowoso. Menurutnya, satu korban yang identitasnya belum diketahui berlabel B. 03 dan akan dibawa ke Surabaya untuk tes DNA. “Sebelum diserahkan kepada pihak keluarga, tentu harus jelas dulu identitasnya,” tegasnya. Selain tiga korban yang ditemukan di lokasi karamnya kapal, satu korban yang diduga korban kapal Harmonis, juga ditemukan di Perairan Pulau Saluar, Sapeken, Sumenep. Penemuan jasad yang satu itu sebenarnya sudah terjadi pada Jumat (27/2) lalu oleh nelayan setempat. Mayat tersebut masih memakai jas hujan warna biru, celana pendek hitam, dengan celana dalam warna coklat muda. Selain itu gigi korban bagian atas sebelah kanan sudah ompong. Ciri-ciri tersebut disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Ustad Usman. Sayang, sebelum identitasnya benar-benar terungkap, jasad korban telah dikebumikan oleh warga setempat. Dengan ditemukannya empat jasad korban tersebut, maka total ABK kapal Harmonis yang sudah dievakuasi berjumlah 15 orang. Dari total itu, 10 nelayan ditemukan dalam keadaan selamat dan lima nelayan lainnya ditemukan dengan kondisi tewas. Sehingga, masih ada dua ABK hilang dari tragedi tenggelamnya kapal Harmonis. (rri/pri)
ta izin kepada bupati, itu sah saja,” tegasnya. Kata tokoh agama jebolan Mesir tersebut, Pemkab Situbondo seharusnya tidak terlalu jauh terlibat dalam pelaksanaan Festival Huang Ying Ni. Cukup memberikan izin. “Bagi saya, kalau memang muslim, seharusnya tidak perlu hadir. Sebab, ini bagian dari ritual agama mereka,” tegasnya. Hal senada disampaikan, Da’i kondang Kota Santri, Habib Muhammad Abu Bakar. “Kalau saya sudah setuju dengan apa yang disampaikan oleh dua orang yang sudah komentar sebelumnya (H Muhammad dan Lora Fadhoil),” terangnya didampingi kalangan habaib, sore kemarin. Habib yang juga anggota MUI Situbondo itu menjelaskan, dirinya tidak pernah dimitai pertimbangan tentang rencana pelaksanaan Festival Huang Ying Ni. “Kalau saya diikutkan rembug sejak awal, saya pasti tidak
setuju,” tegasnya. Kata Habib Muhammad, perayaan Imlek bukanlah budaya. Sebab, di dalamnya ada ritualritual. “Bagi saya ini bukan lagi menyangkut toleransi antar umat bergama. Kalau toleransi dalam Islam sudah sangat tegas, agamaku-agamaku, agamamu-agamamu. Festival Huang Ying Ni akan lebih tepat jika dilaksanakan di Klenteng yang ada di Kecamatan Besuki,” cetusnya. Habib Muhammad mengaku tak habis pikir, karena yang membesar-besarkan hingga melaksanakan Festival Huang Ying Ni justru umat Islam. Sehinga, mereka tidak sekedar ikut meramaikan. “Untuk memunculkan toleransi tidak harus seperti itu. Mengajak umat lain untuk melakukan kegiatan sosial, misalnya bersihkan sungai, membangun rumah rusak, ini toleransi. Jadi bukan dengan campur baur begini,” tegasnya. (bib/pri)
Minta Wartawan Berita Berimbang n MEDIA... Sambungan dari Hal 27
Hal tersebut disampaikan Hadi pada acara coffee morning di Mapolres kemarin (03/03). Pada acara yang dilaksanakan pukul 08.00 itu, Polres mengundang seluruh wartawan harian Kabupaten Situbondo. ”Sifat kritis media harus tetap ditunjukkan,” ujarnya di sela-sela acara. Orang nomor satu di lingkungan Polres Situbondo itu berpendapat, kritis terhadap semua instansi itu tetap harus ditunjukkan oleh media. Sebab, insan media itu berfungsi se-
bagai kontrol. Meski begitu, sifat kritis media itu memiliki batasan. Yaitu mengkritisi dengan cara-cara yang baik. ”Jangan sampai menghujat. Kalau seperti itu, ada ratusan anggota polisi yang saudara hujat,” terangnya. Menurutnya, aparat kepolisian adalah lembaga yang harus tetap dikontrol. ”Sebagai mitra kerja pemerintah daerah, Polres harus tetap diawasi,” tambah mantan Kepala SPKT Polda Jawa Timur itu. Dia mengatakan, dengan cara begitu, media secara tidak langsung telah ikut memban-
gun daerah. Dan hal itu sebagai bentuk kerja sama media dengan instansi tertentu. Dalam masalah ini, kepolisian siap bersinergi dengan media. Hadi menegaskan, secara kelembagaan, Polres Situbondo siap bersinergi dalam masalah apapun. Termasuk dalam masalah pemberitaan. Dia juga meminta kepada semua wartawan agar memberitakan sesuatu secara berimbang. Jangan sampai menulis informasi berat sebelah. (bib/pri)
PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo Djon Hari Santoso Fatah Yasin Fathor Rakhman Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
H. Dadang Wigiarto SH H. Fahrudi H. Muhammad H. Yoyok Mulyadi Habib Muh. Abu Bakar Habib Sholeh AL Muhdlar Hadi Prianto Hadi Wijono Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Khalilurahman KHR. Azaim KHR. Kholil As’ad Lora Fadoil Lora malung Lora Zakky Mahmudi Baijuri Muhyiddin Khotib Ny. Hj. Djuwariyah Rahmad O. W. (Khing) Rahmad SH. M.Hum Reno Widigdyo
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
Sayonara Slamet Basuki Soeroso Sofwan Hadi Sukarso Sumadin Sunardi Demokrat Supriyono SH. M.Hum Syaifullah Yuli Asiska Zainiye Zainuri Ghazali
Skor
No.
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Nama Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli Ongki KH. Saiful Islam Imam Hidayat Saiful Bahri Jamaluddin Kumudawati Suharto Dinar
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
10.700
0
0
9.100
DAGING AYAM BROILER
TELUR AYAM RAS
0
10.600
DAGING SAPI
104.000
KACANG KEDELAI IMPOR
0
MIGOR CURAH
26.600
0
GULA PASIR
18.300
9.600
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
0
BERAS IR 64
CABAI BIASA
0
Rabu 4 Maret 2015
B A N Y U W A N G I
8.600
BAWANG MERAH
0
Jawa Pos
29
EKONOMI BISNIS R A D A R
26.000
9.600
400
200
16.300
12.900
Deflasi Tertinggi Se-Jatim BANYUWANGI - Kenaikan harga beras pada Februari berhasil menahan laju deflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi mencatat, kenaikan harga beras itu memberikan angka inflasi sebesar 0,20 persen. Kepala BPS Muhammad Amin mengatakan, kenaikan harga beras tersebut bisa dipicu beberapa hal, di antaranya belum banyaknya luas panen dan berkurangnya stok di pasar yang disebabkan pendistribusian beras keluar daerah terkena musibah banjir. Amin mengungkapkan, pada Februari, Banyuwangi mengalami deflasi sebesar 1,02 persen. Penyebab paling dominan terjadinya deflasi bulan lalu karena turunnya harga cabai rawit dan cabai merah. Dua komoditas tersebut menyumbang deflasi masing-masing -0,80 persen dan -0,22 persen. “Harga cabai rawit mengalami penurunan harga sebesar 59,93 persen dan cabai merah turun 61,22 persen,” jelas Amin.
Dalam lima bulan belakangan ini, kata Amin, fluktuasi harga cabai memberikan dampak positif dan negatif. Misalnya, pada November 2014 lalu, harga cabai menyumbang inflasi tertinggi sebesar 0,35 persen. Sedangkan pada Februari 2015 ini, harga cabai menyumbang angka deflasi sebesar -0,80 persen. Kata Amin, berdasar survey biaya hidup tahun 2012, komoditas cabai rawit andil 0,71 persen terhadap pengeluaran rumah tangga.“Besarnya andil tersebut mencerminkan besarnya konsumsi masyarakat terhadap komoditas cabai rawit,” ungkap Amin. Fluktuasi harga yang tidak terkendali akan mempengaruhi gejolak inflasi. Harga cabai rawit berpengaruh pada penghitungan angka inflasi. Selain harga cabai, turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) pada Bulan Januari juga menjadi penyebab terjadinya inflasi pada bulan Februari. Angka yang disumbangkan adalah -0,34 persen.
Sedangkan komoditas lainnya yang memiliki pengaruh kuat menyumbang deflasi adalah telur, daging ayam kampung, sayuran, bawang merah dan putih serta semen. “Harga telur ayam kembali terpuruk Februari lalu, turun -13,53 persen dan mendorong deflasi sebesar -,0,07 persen,” ungkap Amin. Turunnya harga beberapa komoditas tersebut diduga akibat menurunnya konsumsi masyarakat pada komoditas tersebut. Kelompok bahan makanan memberi andil -0,87 persen, disusul kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan 0,42 persen, kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar -0,01 persen. Dari delapan kota indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur, Banyuwangi menempati posisi pertama yang mengalami deflasi. Angka deflasi Banyuwangi lebih tinggi dari deflasi Jawa Timur sebesar 0,56 persen, dan deflasi nasional 0,36 persen. (cin/c1/afi)
BAWANG PUTIH
SOUVENIR: Bupati Anas menyerahkan kaus Banyuwangi Festival (B-Fest) kepada Menpar Arief Yahya saat launching kegiatan B-Fest tahun 2015 di Jakarta Sabtu lalu. ISTIMEWA
Dukung Pengembangan SDM Pariwisata JAKARTA - Selain menggelontor dana bantuan promosi wisata Rp 1,5 miliar, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI memberikan dukungan penuh pada pengembangan pariwisata Banyuwangi. Salah satunya, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata lewat penguatan studi kepariwisataan di Politeknik Negeri Banyuwangi. Dukungan penguatan SDM pariwisata itu disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat launching Banyuwangi Festival di Kementrian Pariwisata, Jakarta, Sabtu (28/2). Arief mengatakan, pengembangan pariwisata Banyuwangi berada di positioning yang tepat. Pemerintah daerah juga dinilai Arief memiliki komitmen tinggi dalam mempromosikan pariwisata daerah. Untuk itu, Kemenpar memberikan apresiasi dengan mendukung penyiapan sumber daya manusia (SDM) lewat
penguatan studi kepariwisataan di Politeknik Banyuwangi. “Kita akan dukung studi kepariwisataan yang saat ini sudah ada di Politeknik negeri Banyuwangi. Caranya melalui kerja sama dengan sekolah tinggi pariwisata (STP) yang sudah eksis, seperti STP di Bali,” kata Arief. Saat ini Politeknik Banyuwangi telah memiliki jurusan manajemen bisnis pariwisata (MBP) dengan jenjang diploma 4 (D4). Jurusan itu dibuka mulai tahun 2013 setelah Politeknik Banyuwangi mendapatkan status negeri dari Kementerian Pendidikan. Saat ini jurusan MBP telah berjalan dua angkatan dengan jumlah mahasiswa sebanyak 150 orang. Salah satu penguatan studi kepariwisataan yang akan didukung Kemenpar adalah studi wisata bahari. Menurut Arief, Banyuwangi memiliki potensi bahari yang luar biasa untuk dikembangkan.
“Contohnya di Bangsring, di situ potensinya sangat baik,” cetusnya. Tidak hanya itu, untuk menyiapkan SDM pariwisata Menpar juga akan mengambil 100 anak Banyuwangi untuk ditempa menjadi pemuda level ASEAN. Mereka nanti akan dididik khusus agar memiliki kompetensi yang mumpuni di bidang ini. “Ini semua untuk mewujudkan industri kepariwisataan yang kuat di Banyuwangi,” ujarnya. Terkait pariwisata bahari tersebut, Arief meminta agar Banyuwangi membangun marina atau dermaga sandar kapal layar seperti yacht. Ini akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan asing kelas atas. Segmen wisatawan ini menghabiskan waktu lebih panjang yang berarti uang yang dibelanjakan di Banyuwangi juga semakin banyak. “Minimal mereka seminggu di sini bahkan bisa berbulanbulan,” cetus Menpar. (c1/afi)
GKR Nyaman dan Bersubsidi SEBAGAI sebuah perumahan yang telah menjadi ikon eksklusif di Banyuwangi ini, Gedong Kertosari Risidence (GKR), terus berupaya memberikan hunian terbaiknya kepada penghuninya. Berada di kawasan pusat kota, perumahan GKR telah berhasil menanamkan image kepada masyarakat. Berbicara rumah dengan Type 36/60 dan DP yang sangat ringan, konsumen bisa kerjas ama dengan BPJS ketenagakerjaan, maka image masyarakat langsung tertuju pada perumahan GKR. Direktur PT. Putra Pande Rijasa pengembang perumahan GKR, I Wayan Pageh Santosa menjelaskan, meski pengembangan perumahan tahap pertama yang ada di Banyuwangi, perumahan GKR ini bisa menjadi investasi yang bernilai tinggi, namun tetap
memberikan harga yang terjangkau. Pria asal pulau dewata yang sudah berpengalaman di dunia perumahan itu tampaknya begitu paham terhadap tren rumah yang disukai masyarakat. Jangan heran, bila hunian perumahan GKR dikonsep sedemikian rupa. Hasilnya adalah konsep rumah minimalis dengan sentuhan desain arsitektur menjadi sebuah rumah sehat bagi keluarga. “Kami menyediakan rumah, yakni rumah dengan tipe 36/60 yang tentunya harga sangat terjangkau dan DP sangat murah,” kata pria yang akrab dipanggil pak Wayan itu. Untuk lebih jelasnya konsumen bisa menghubungi marketing office 0333416623, 082145368344, 085333470353, 081338179472, 081338179472, 085792869115. (*)
DOK. RABA
AKIBAT CABAI TURUN: Anjloknya harga cabai pada Februari berkontribusi terhadap deflasi Banyuwangi.
STNK
Perum Permata Giri
Hlg STNK P 4319 UH an Agus Budi Hartono, Jl. Sumbing RT. 1/2, Kel. Singotrunan
SHM PERUM SOBO
BANYUWANGI
Djl Rumah SHM Perum Sobo Water Spring Hrg 300 Jt Hubungi 08235846668
Avanza/LGX
Djl Tanah 465 m2 Jl. Gatsu Ketapang Dpn Polsek Ketapang Hub: 085854605975
JL. TUNGGUL AMETUNG
Hlg STNK P 4338 ZK an Suripto, Dsn. Paeloan RT. 3/1, Ds. Sumberbaru, Sngjrh
Jual Tnh Kav 650 M2 SHM Jl. Tunggul Ametung Bwi Lingk. Aman,Nyaman Cocok U/ Hunian/Inves Hub 082337602251
Hlg STNK P 5079 X an Samsul Hadi, Dsn. Ampelgading RT. 1/3, Ds. Tamansari Hlg STNK P 6292 VC an Mahdi Azis, Jl. KH. Agus Salim No. 110 RT. 2/1, Mojopanggung
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Hlg STNK P 6502 YF an Kuswati, Dsn. Selogiri RT. 1/4, Ds. Ketapang
P E M B E R I TA H U A N Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
PERUM KALIPURO ASRI Djl Rmh Perum Kalipuro Asri 2 Lantai, Luas 145m2, SHM Rumah Baru H: 081913900030
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Xenia/Terios
Grand Livina/Evalia
DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/012 PMK slv hrg 137,5/153,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang Innova
Ertiga/Estilo
DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 237,5/187.5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Suzuki Ertiga/estilo tahun 013/011 PMK pth/htm hrg 142,5/90 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang Innova Diesel Kijang Inova Diesel Th 2009 Istimewa Palat P an Sendiri, Silver, Full Variasi, Ban Baru Hrg 178 Jt Hub: 081217109666 DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/02 PMK htm/slv hrg 146/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
BUNGA RESIDENCE
Isuzu Borneo
Dijual Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utr SHM 081233643200
Toyota Dijual Truk/Mobil Barang Isuzu Borneo 200 ps FTR tahun 2002 Bak Kayu/Rangka Besi Harga Nego Lokasi Jl. Yos Sudarso 88 A Banyuwangi Hp. 081336129921
Marketing Wsta Wtrboom di Bali Mncri Mrkting P/W Gaji Mulai Rp. 2.000.000/Bln Syrt Mnrik, Pny Motor, Kmnksi Baik+Lncr, Ijazah Min SMA/ Sdrjt Lmrn Dbwa+Lngsng Interview di Jl. Raya Sesetan No.56 Dnpsr-Bali
Promo Bulan Maret Toyota Banyuwangi, Mau DP Murah/Angsuran Murah Hub. 081333210583 Frengki Toyota Bwi Siap Melayani Dgn Pelayanan Jujur, Apa adanya, Ikhlas
BANYUWANGI Honda Stream ‘04
MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224
Djl STREAM ‘04 2.0 facelift AT (L) Silverstone Pjk Br + Ban Br 113jt Nego ;081283104411
RABU 4 MARET TAHUN 2015
HALAMAN 32
KESEHATAN
Perlu Rumah Singgah ODHA GENTENG - Angka kasus HIV/ AIDS di Kabupaten Banyuwangi terbilang tinggi dan cenderung meningkat. Hingga akhir Januari 2015 warga yang diduga tertular penyakit itu sebanyak 2.099 orang ■ Baca Perlu... Hal 33
Erna Agustina SHULHANHADI/JPRG
ADA APA LAGI
Nelayan Muncar Ramairamai Perbaiki Jaring MUNCAR - Musim padangan atau terang bulan telah tiba. Para nelayan Muncar, terutama yang biasa melaut menggunakan kapal slerek, selama dua pekan terakhir harus beristirahat di rumah. Masa istirahat itu oleh para nelayan yang tinggal di pesisir pantai Muncar itu dimanfaatkan untuk memperbaiki jaring yang digunakan menangkap ikan. Memperbaiki jaring itu banyak dilakukan di atas kapal dan tanah lapang. “Setiap padangan nelayan tidak ada yang kerja,” terang Misnadin, 51, salah seorang nelayan Muncar. Bila bulan purnama, jelas dia, ikan tidak bisa ditangkap. Makanya, para nelayan tidak ada yang bekerja. Untuk mengisi kekosongan itu mereka memperbaiki jaring ■ Baca Nelayan...Hal 33
LALU LINTAS
SHULHAN HADI/JPRG
BENING: Masyarakat sering memanfaatkan kesegaran air di Sumber Beji di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Candi Agung Minim Kunjungan Sudah Cukup Lama Dibuka untuk Umum GLENMORE - Candi Agung Gumuk Kancil yang berlokasi di Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, ternyata minim kunjungan wisatawan. Selama ini warga yang datang ke tempat itu hanya umat Hindu yang melakukan ritual. Lokasi candi yang berada di pinggir hutan milik Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Barat itu sebenarnya
dibuka untuk umum. Selain lokasinya bagus, tempat itu oleh umat Hindu disucikan karena dipercaya sebagai petilasan Resi Markandeya, penyebar Hindu pertama di Jawa. Di lokasi itu ada beberapa tempat yang dikeramatkan. Selain Candi Agung Gumuk Kancil, juga ada Pura Puncak Raung dan Beji. “Beji ini dulu tempat mandi para resi,” cetus Suparman, 68, pemangku ketiga tempat keramat tersebut. Menurut Suparman, pengunjung yang datang ke petilasan itu sebenarnya ada, tapi jumlahnya sedikit. Yang paling banyak, jelas dia, adalah umat Hindu yang akan melakukan
peribadatan. “Kalau hari besar Hindu tempat ini sangat ramai,” terangnya. Umat Hindu yang datang ke petilasan itu, jelas dia, bukan hanya yang tinggal di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Umat Hindu dari Bali juga banyak yang datang. “Dari luar Banyuwangi banyak yang berdatangan, terutama dari Bali,” ungkapnya. Suparman menyebut, petilasan itu mulai banyak didatangi warga sejak tahun 1960-an. Meski disucikan, tapi tempat itu sejak dulu sudah dibuka untuk umum. “Siapa saja boleh datang menikmati keindahan tempat ini,”
cetusnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Berdasar catatan sejarah, jelas dia, Resi Markandeya yang asli India itu datang ke petilasan itu sekitar abad ke-7. Selama berada di daerah itu, Resi menyebarkan agama Hindu. “Dari tempat ini menyeberang ke Bali,” terangnya. Menuju ke lokasi bersejarah itu kini sudah tidak susah. Jalan menuju petilasan itu telah diperbaiki. Meski sarana dan prasarana sudah baik, tapi petilasan itu masih tetap milik KPH Perhutani Banyuwangi Barat. “Lampu sudah ada. Kami berharap semua ini bisa menjadi milik umat,” katanya. (sli/c1/abi)
DB masih Marak di Sambimulyo
EKO BUDIYONO/JPRG
DIKOSONGKAN: Sisi timur jembatan yang sering dijadikan lokasi parkir truk besar disterilkan petugas kemarin (3/3).
BANGOREJO - Serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) ternyata masih berlangsung di Kecamatan Bangorejo. Di Puskesmas Kedungrejo, Desa Sambimulyo, masih ada warga yang menjalani perawatan karena penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti ini. Dari belasan pasien yang sedang men-
jalani perawatan di Puskesmas Kedungrejo itu dua pasien sudah dinyatakan positif DBD. Empat pasien lain masih menjalani tahap pemeriksaan di laboratorium. “Empat pasien gejalanya mirip DBD, tapi kita masih menunggu hasil uji laboratorium,” cetus Kabul Hermansyah, salah satu perawat di Puskesmas Kedungrejo.
Kepala Puskesmas Kedungrejo, dr. Hamami, mengatakan DBD yang menyerang masyarakat itu kemungkinan besar akibat faktor pola hidup masyarakat tersebut. “Fogging sudah dilakukan, jadi kemungkinan karena pola hidup bersih yang kurang,” katanya ■ Baca DB masih...Hal 33
Tertibkan Truk di Jembatan Wiroguno
BSI FOR JPRG
KIA: Hanum melatih kader posyandu difasilitasi PT. BSI akhir pekan lalu.
Peduli KIA, BSI Latih Kader
GAMBIRAN - Petugas gabungan Unit Lalu Lintas (Lantas) Polsek Gambiran, DLLAJ Jajag, dan Satpol PP Kecamatan Gambiran, menertibkan kendaraan yang parkir di sekitar Jembatan Wiroguno, Desa/Kecamatan Gambiran, kemarin (3/3). Hampir setiap hari sejumlah truk besar parkir di sisi timur Jembatan Wiroguno. Truk parkir itu menyebabkan badan jalan sempit. “Jalan menuju jembatan agar lancar,” cetus Kanitlantas Polsek Gambiran, Ipda Dalyono ■
BARU: Salah satu penderita DBD dirawat di Puskesmas Kedungrejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kemarin (3/3).
Baca Tertibkan...Hal 33
SHULHANHADI/JPRG
Gelap, Stadion Jadi Tempat Pesta Miras GAMBIRAN - Warga yang tinggal di sekitar Stadion Jajag, Kecamatan Gambiran, resah. Stadion yang baru selesai dibangun itu kini sering dijadikan lokasi mesum dan pesta minuman keras (miras). Salah seorang warga setempat, Hamdani, 34, mengatakan bahwa selama ini Stadion Jajag itu sering dijadikan lokasi mangkal remaja dan pemuda. “Malam hari sering dijadikan tempat mangkal,” katanya. Para remaja yang mangkal itu, terang dia, tidak jarang menggelar pesta miras. Malahan, banyak yang mesum. “Tempatnya memang enak. Tidak ada lampu penerangan, jadi ya gelap,” ungkapnya. Stadion Jajag sebagai tempat mangkal para remaja itu, jelas dia, sebenarnya sudah lama. Sebelum stadion diperbaiki, remaja sudah sering kongkow di sekitar stadion tersebut. “Pintu sudah digembok, masih ada yang bisa masuk,” cetusnya. Kepala Desa Jajag, Suparno, mengakui bahwa stadion itu sering dijadikan lokasi mangkal remaja. Hanya saja, saat ini jumlahnya
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
BARU: Stadion Jajag yang baru direnovasi ini diduga sering dijadikan lokasi pesta miras.
mulai menurun dibanding tahun-tahun lalu. “Masih ada saja, tapi hanya satu atau dua orang. Itu pun tidak setiap hari,” katanya. Sejak banyak laporan masyarakat tentang perilaku menyimpang remaja di stadion itu, jelas dia,
pihaknya langsung mengintensifkan peran Linmas, yakni jaga pada malam hari. “Mereka itu bukan anak-anak Jajag, tapi dari luar desa,” ujarnya. Linmas yang diminta memperketat penjagaan di sekitar stadion
itu tidak hanya mengawasi pesta miras dan perbuatan tidak layak, tapi juga mengawasi tindakan yang bisa merusak stadion. “Kita punya kewajiban menjaga bangunan stadion yang sudah baik ini,” cetusnya. (ddy/c1/abi)
PESANGGARAN - Para kader Posyandu Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, mengikuti pelatihan motivator kesehatan ibu dan anak (KIA) dan deteksi dini keluhan pada balita. Acara yang digelar PT. Bumi Suksesindo (BSI) Pulau Merah, Desa Sumberagung, pada 26 hingga 27 Februari 2015 itu dilaksanakan di kantor Kecamatan Pesanggaran.
Pelatihan selama dua hari itu merupakan bagian dari program pemberdayaan kader posyandu yang kini tengah gencar dilakukan BSI. “Pemberdayaan kader posyandu ini adalah bagian dari program CSR (corporate social responsibility) BSI di bidang kesehatan,” terang Supervisor Community Development (Comdev) BSI, Syahrul Wahidah ■ Baca Peduli...Hal 33
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Rabu 4 Maret 2015
BLAMBANGAN RAYA
33
KUD Terjerat Kredit Macet, Aset Dipakai UPK PNPM GAMBIRAN - Penyelesaian kasus kredit macet sebesar Rp 4 miliar lebih di KUD Karya Mulya, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, masih belum jelas hingga kemarin. Meski demikian, salah satu aset milik koperasi itu akan dipakai untuk Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) dan Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Kecamatan Gambiran. Padahal, aset yang akan dipakai
untuk UPK PNPM itu, termasuk dalam daftar yang akan dijual untuk menutupi kredit macet tersebut. “Dipinjam oleh PNPM untuk kantor, tapi sebentar, kok,” cetus Heri Wijatmoko, 51, ketua BKAD Gambiran. Salah tim penyelesaian, Saebani, 58, menyatakan pihaknya memang memperbolehkan penggunaan aset KUD. Dan itu tidak disewakan karena status yang masih belum jelas. “Tanahnya juga masih petok,” ujarnya.
Keputusan peminjaman tersebut, jelas dia, diberikan setelah BKAD mengirim surat permohonan dan sudah melalui musyawarah bersama tim. “Saya dan tim yang lain sudah berunding,” jelasnya. Meski akan ditempati untuk dipinjam, jika KUD membutuhkan aset tersebut atau ada pihak yang tertarik membeli, maka saat itu juga kantor harus dikembalikan kepada KUD. “Kalau KUD butuh, mereka harus minggir,” cetusnya. (sli/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
TAUSIYAH: Ustad Muhdor Atim (kiri) mengikuti pertemuan GP Ansor di RM Tamansari, Kecamatan Rogojampi, sore kemarin (3/3).
GP Ansor Terancam Pecah ROGOJAMPI - Menjelang pelaksanaan pemilihan bupati (pilbup) yang rencananya akan digelar pada Desember 2015, keutuhan Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Banyuwangi, terancam pecah. Perpecahan itu terkait soal calon yang akan diusung dalam pilbub. Sejumlah pengurus anak cabang (PAC) Ansor, dikabarkan telah bertemu bertekad mendukung Muhammad Joni Subagio (MJS) sebagai cabup Banyuwangi. “19
PAC Ansor yang hadir dalam pertemuan (mendukung MJS) itu ilegal,” cetus Sekretaris PC GP Ansor Banyuwangi, Mashud. UntukmenyikapibelasanPACAnsor yangdikabarkanmendukungMJS,PC GP Ansor Banyuwangi merapatkan barisan.MerekamenggelarpertemuandiRMTamansari,Rogojampi,sore kemarin (3/3). Mereka mengklaim pertemuan itu dihadiri 19 PAC Ansor. Mashud mengecam perbuatan dan tindakan yang dilakukan 19 oknum yang mengatasnamakan
PAC GP Ansor itu. Sebab, Ansor sebagai Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) sudah sepatutnya taat dan patuh terhadap keputusan PCNU Banyuwangi yang telah menentukan sikap melalui jaring aspirasi. “Ini (yang mendukung MJS) tindakan inkonstitusional dan pelanggaran berat,” tegasnya. Dewan Penasihat PC GP Ansor Banyuwangi, Ustad Muhdor Atim mengatakan, nama Ansor adalah nama bertuah dan tidak bisa digunakan sembarangan. Apalagi,
jika ada seseorang yang menggunakan nama tersebut untuk kepentingan pribadi. Ansor sebagai Banom NU harus tunduk dan patuh terhadap keputusan PCNU. “Kebijakan Ansor harus seiring dan sejalan dengan kebijakan PCNU,” katanya. Tindakan yang telah dilakukan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan PAC Ansor, jelas dia, sudah sepatutnya diberikan teguran, peringatan, dan sanksi. “Kalau tidak, itu akan menjadi kebiasaan yang buruk,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)
Dua Warga Parijatah Dihukum 4 Bulan Terbukti Ngutil Baju Dijepit Paha BANYUWANGI - Sariyah, 50, dan Supikah, 50, keduanya warga Dusun Dadapan, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, Banyuwangi, hanya bisa pasrah. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi menyatakan dua perempuan itu bersalah melanggar Pasal 363 ayat 1 KUHP. Atas perbuatannya, perempuan itu diganjar hukuman empat bulan penjara. Dalam sidang yang digelar di PN Banyuwangi kemarin (3/3), Ketua Majelis Ahmad Rasyid mengemukakan sejumlah pertimbangan atas putusannya tersebut. Pertimbangan yang meringankan, kedua perempuan itu mengakui perbuatan-
MENYESAL: Sariyah dan Supikah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin. NIKLAAS ANDRIES/RABA
nya. Mereka juga belum pernah dihukum, dan bersikap sopan selama persidangan. Pertimbangan yang memberatkan, perbuatan Sariyah dan Supikah me-
resahkan masyarakat. Menanggapi putusan tersebut, kedua perempuan itu menyatakan menerima putusan yang didok majelis hakim itu. Di sisi lain, putusan yang dijatuhkan kepa-
da terdakwa itu lebih ringan satu bulan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Dalam amar tuntutannya, JPU I Gusti Lanang Suyadnyana menuntut hukuman lima bulan penjara. Sekadar mengingatkan, kedua perempuan itu ditangkap aparat Polsek Tegaldlimo lantaran mencuri beberapa potong pakaian di dua toko di Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldimo. Untuk menjalankan aksinya, modus yang digunakan dua perempuan asal Desa Parijatah itu tergolong nekat. Baju curian itu dijepit paha kedua terdakwa. Atas ulah keduanya, korban menderita kerugian hingga jutaan rupiah. Alasan keduanya mencuri cukup klise, yakni akan diberikan kepada anak-anaknya. (nic/c1/bay)
Rumah Penderita Dekat Kebun Buah Naga ■ DB MASIH...
Sambungan dari Hal 32
Meski demikian, terang dia, pihaknya akan tetap melakukan upaya memperkecil penyebaran DBD. Salah satunya, melakukan fogging di lokasi yang banyak ditemukan kasus DBD. “Besok (ha-
ri ini) kita akan fogging di sekitar puskesmas,” cetusnya. Banyaknya kebun jeruk dan buah naga di daerahnya, jelas dia, juga berpengaruh terhadap keberadaan nyamuk aedes aegypti. “Saya tidak tahu benar apa tidak, tapi kebun jeruk dan naga itu ada pengaruhnya,” katanya.
Hamami menyebut, penderita DBD di wilayah Kecamatan Bangorejo tahun ini memang termasuk tinggi. Hampir setiap hari selalu ada warga yang menjalani rawat inap akibat terkena demam berdarah. “Meski satu pasien itu selalu ada. Sekarang malah ada dua, dan empat lainnya diduga
juga kena (DBD),” ungkapnya. Salah satu penderita DBD yang menjalani perawatan di Puskesmas Kedungrejo, Siti Khoiriyah, 35, asal Dusun Taman Suruh, Desa/Kecamatan Bangorejo, mengaku datang ke puskesmas pada 1 Maret 2015. “Di sekitar rumah memang ada kebun buah naga,” cetusnya. (sli/c1/abi)
Menjadi Lebih Semangat Lagi ■ PEDULI...
Sambungan dari Hal 32
Menurut Syahrul, program CSR dari BSI itu terbagi dalam empat bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan infrastruktur. “Alhamdulillah, semua program dalam CSR ini bisa dilaksanakan dan mendapat dukungan masyarakat,” katanya. Pada pelatihan KIA dan deteksi dini keluhan pada balita itu BSI menghadirkan trainer kesehatan
anak dan reproduksi dari Yayasan Hotline Surabaya, Farida Hanum. “Ibu Hanum ini aktivis perempuan yang concern pada masalah ibu dan anak,” ungkapnya. Sementara itu, Hanum dalam paparannya mengulas tentang bagaimana cara mendeteksi kelainan yang sering dijumpai pada bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kemampuan mendeteksi kelainan sejak dini diharapkan bisa mencegah risiko penyakit yang lebih serius. “Penyakit bayi, ibu hamil, dan ibu
menyusui, itu banyak terjadi karena kegagalan mendeteksi sejak dini,” katanya. Selain Hanum, pelatihan yang dilaksanakan dua hari itu juga menghadirkan dua narasumber dari puskesmas. Kedua bidan itu adalah Oktoviani Trisunu Wardani dan Nenny Puspitasari. Oktoviani kepada para kader posyandu menyampaikan, pelatihan itu sangat membantu program puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat. Dia
berharap, kepedulian BSI itu bisa berlanjut dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Kami sangat berterima kasih kepada BSI,” cetusnya. Sementara itu, Ketua PKK Desa Sumberagung, Vivin Agustin, mengajak kader posyandu tetap bersemangat menjalankan program yang ada meski tantangan yang dihadapi tidak ringan. “Dulu sebelum ada bantuan dari BSI kita semangat, sekarang harus lebih semangat lagi,” katanya. (c1/abi)
KOMPAK: Para nelayan memperbaiki jaring di Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (3/3).
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Berat Jaring Mencapai 30 Ton ■ NELAYAN...
Sambungan dari Hal 32
“Jaring banyak yang rusak karena diterjang ikan atau kena karang,” katanya. Perbaikan jaring itu, lanjut dia, dilakukan sekali dalam sebulan. Masa perbaikan itu adalah
saat istirahat padangan seperti sekarang ini. “Kalau kerusakannya kecil, perbaikan cukup dua hari,” terang Madsuri, nelayan Muncar lain. Tingkat kerusakan jaring, jelas dia, tidak sama. Jika kerusakannya berat, biaya perbaikan bisa mencapai Rp 10 juta. Kalau kerusakan kecil, biayanya hanya sekitar Rp
5 juta. “Kalau kerusakannya sedang, biaya ya sekitar Rp 7 juta,” ungkapnya. Panjang jaring nelayan kapal slerek yang diperbaiki itu mencapai 240 meter dengan lebar sekitar 25 meter. Berat jaring itu sekitar 30 Ton. “Untuk tangkapan hanya sekitar 10 sampai 15 Ton ikan saja,” katanya. (ddy/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
BARU: Gedung milik KUD Karya Mulya di Desa Yosomulyo ini dipakai UPK PNPM Kecamatan Gambiran Senin (2/3).
Ada Penderita yang Diusir Keluarga ■ PERLU...
Sambungan dari Hal 32
Penderita yang terus meningkat itu tidak diimbangi pemahaman masyarakat terhadap HIV/AIDS. Sehingga, itu bisa mengganggu para ODHA beraktivitas. “Masih sering terjadi diskriminasi terhadap ODHA,” cetus Erna Agustina, manajer Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyuwangi. Menurut Erna, sosialisasi mengenai pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS itu sudah sering dilakukan. Nyatanya, masyarakat masih banyak yang takut dan menjauh. “ODHA banyak dikucilkan,” katanya usai rapat koordinasi dengan
jajaran relawan dan petugas voluntary counseling and testing (VCT) di Hotel Mahkota, Genteng, kemarin (3/3). Berdasar temuannya, jelas dia, para ODHA tidak hanya dikucilkan dari lingkungan, tapi juga tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di masyarakat. Malahan, ada yang diusir dari kampungnya. “Warga tidak mau menerima dan diminta pergi,” cetusnya. Untuk membantu para ODHA, Erna berharap di Kabupaten Banyuwangi ini ada rumah singgah. Di rumah singgah itu ODHA yang diusir dari lingkungan bisa menetap. “Ada ODHA yang masih anak-anak, padahal orang tuanya sudah meninggal, kan kasihan,” ujar ibu tiga anak yang tinggal di Perum Kebalenan Indah, Banyuwangi, itu. (sli/c1/abi)
Bikin Jalan Terasa Sempit ■ TERTIBKAN...
Sambungan dari Hal 32
Menurut Dalyono, penertiban yang dilakukan itu bertujuan menindaklanjuti surat permohonan yang disampaikan kepala Desa (Kades) Gambiran kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkpminfo) Kabupaten Banyuwangi. “Kita dapat tembusan,” katanya.
Dalam surat itu, jelas dia, kades meminta agar kendaraan yang kerap parkir di sekitar jembatan ditertibkan. “Menanggapi surat dari desa itu, kita lakukan penertiban bersama,” cetusnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Dengan dilakukan penertiban, Dalyono berharap para sopir truk tidak memarkir kendaraannya lagi di sekitar jembatan. Bila ada yang mengulangi lagi, maka akan ditindak tegas. “Kita berharap tidak ada yang parkir lagi,” pintunya. (c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
OTOMOTIF
34
Jawa Pos
Rabu 4 Maret 2015
GARANG: Juke Revolt membawa karakter yang lebih agresif dan ditargetkan pada konsumen muda yang optimistis dan berani tampil beda. LAYANAN PRIMA: Yusea (kanan) menunjukkan mesin salah satu produk Nissan ke konsumen.
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
JUKE REVOLT KHUSUS YANG BERNYALI Nissan Banyuwangi mengenalkan varian terbarunya. Ada dua jenis yang baru. Yaitu New Nissan Juke Revolt dan All New X-Trail. Kedua varian ini akan bersaing dengan tipe di kelasnya. Bagaimana spesifikasi keduanya? Berikut ulasannya.
MINIM RESIKO: All New X-Trail memiliki sistem mendeteksi via kamera depan untuk menghindari tabrakan.
NISSAN Juke Revolt hadir dengan desain eksterior yang lebih segar, semakin menegaskan ikon extraordinary dari kendaraan yang dikenal sebagai trendsetter segmen compact crossover Indonesia saat ini. Juke Revolt membawa karakter yang lebih agresif dan ditargetkan pada konsumen muda yang optimistis dan berani tampil beda. Branch Manager Nissan-Datsun Banyuwangi, Yusea Kurnia mengatakan, sejumlah perubahan pada new Nissan Juke Revolt ini di antaranya New Front Combination Lamp with LED Signature, New head Lamp with Projector Xenon, New Rear Combination Lamp with LED Signature dan New Rear Bumper. New Nissan Juke Revolt hadir dalam enam pilihan warna yang atraktif. Yaitu Floral White, Phantom Black, Smoke Grey Metallic, Diamond Silver Metallic, Pacific Blue, dan Burning Red. Bagi konsumen muda yang berkarakter lebih berani, Juke Revolt menjadi pilihan dengan sejumlah desain agresif, antara lain New Head Lamp Finisher, New Front Bumper Finisher, New Front Lower Bumper, New Side Mirror with Different Color, New Roof Spoiler, Black 17-Inch Alloy Wheels, dan New Rear Lower Bumper. “Juke Revolt juga dilengkapi dengan beragam body sticker yang akan menjadikannya lebih personal pada Hood & Back Door, Side Window dan Side Door. Soal kenyaman sudah pasti dapat, begitupun kalau ditumpangi empat orang sekaligus, tak bakalan bikin sesak,” kata Yusea. Dikatakan, desain interior Juke Revolt ini dirancang untuk memberikan nilai lebih berupa hiburan. Ditandai dengan sistem audio yang berbasis Android juga lengkap dengan sarana berselancar ke berbagai dunia melalui layanan internet. ”Keunggulan sistem Android Audio 7 ini menyediakan fitur streering wheel remote control, wifi, bluetooth, dan USB connection. Juga dilengkapi sistem pendingin berupa sensor yang bertujuan untuk mengatur kondisi udara dalam
kabin,” katanya. Tidak hanya itu, sistem kontrol yang dirancang unik ini menggabungkan dua fungsi menjadi satu. Pergantian lagu dilakukan dengan sangat mudah. Sehingga ketika menyalakan musik tanpa harus menyentuh tombol. Cukup dengan sentuhan suara. Sementara dari sisi dapur pacu, performa mesin tak diragukan. Di dalamnya telah tertanam mesin teknologi terbaru HR15DE dengan Dual CVTC & Dual Injector yang secara singkat meningkatkan presisi pemakaian bahan bakar yang maksimum, efisiensi tinggi, dan peledakan daya yang sangat baik. ”Mesin terintegrasi dengan fitur New Electric Power Steering, EPS dengan teknologi terbaru, semakin nyaman berkendara karena dibantu teknologi tinggi dan daya keamanan yang mendukung pengendara dalam melakukan perjalanan,” cetus pria asal Malang itu. Saat berkendara berhadapan dengan sinar matahari, tidak akan silau karena dilengkapi pelindung yang dinamai fine vision combination meter. Nyaris tidak ada kekurangan lagi. Untuk mendapatkan unit menawan ini, calon pembeli tidak usah mengambil kocek cukup dalam. Satu unit Nissan Juke Revolt dibanderol dengan harga relatif terjangkau. (als)
BERSERTIFIKAT: Mekanik Nissan berpengalaman, didukung peralatan yang canggih akan membantu servis mobil Anda. VARIAN SUV: Penampakan All New X-Trail lebih dinamis dan elegan. Serangkaian teknologi ada di dalamnya. ELEGAN: Interior All New X-Trail terlihat mewah dan sporty.
All New X-Trail, Kembalinya SUV Terbaik SELAIN meluncurkan New Juke Revolt, Nissan meluncurkan varian baru lainnya. Adalah All New X-Trail. Mobil SUV ini merupakan generasi terbaru X-Trail yang muncul dengan tampang yang lebih dinamis dan elegan, dan serangkaian teknologi yang ditambahkan untuk menarik perhatian untuk para pecinta model SUV di pasar otomotif di Indonesia. All New X-Trail terbaru tersedia dalam lima pilihan warna. Yaitu Premium Bronze Metallic, Floral White, Phantom Black, Smokey Grey Metallic, dan Diamond Silver Metallic. Branch Manager Nissan-Datsun Banyuwangi, Yusea Kurnia menjelaskan,
All-New Nissan X-Trail ada banyak perubahan tampilan baik dari exterior maupun interior. Generasi Xtrail merupakan tipe pengganti dari Nissan X-Trail yang dipasarkan sekarang. Nissan sangat yakin dengan diluncurkannya tipe ini, maka predikat sebagai SUV terbaik akan diraih kembali. Di dalam diri All New Nissan X-Trail ini dilengkapi juga segudang fitur terkini. Sebut saja Emergency Brake yang dapat mengurangi tabrakan ketika sistem mendeteksi via kamera depan adanya risiko tabrakan dengan kendaraan lain atau pejalan kaki, maka pengemudi akan diperingatkan melalui bunyi bel (audible
buzzer), sistem juga akan mengaktifkan rem. Dengan design V-Strut tampilan All New Nissan Xtrail terlihat lebih dinamis, elegan, dan mewah. Diperkuat dengan finishing chrome yang menambah tampilan menjadi lebih sporty. All New Nissan Xtrail sudah dilengkapi dengan teknologi yang mendukung pengendara dapat berkendara lebih nyaman. Tidak hanya itu empat buah kamera ditempatkan di Grille depan, kaca spion kanan dan kiri dan pintu belakang. Dengan teknologi ini dapat menghasilkan pandangan 360’, sehingga mobil dapat terlihat dari atas. Sangat berguna untuk membantu proses parkir yang lebih akurat. (als)
FULL SERVIS: Gedung Nissan-Datsun berada di Jalan S Parman Pakis Banyuwangi.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 4 Maret 2015
BERITA UTAMA
35
Pelabuhan Gilimanuk juga Kacau n SOPIR... Sambungan dari Hal 25
Gara-gara aksi demo sopir, pelabuhan LCM Ketapang sempat lumpuh beberapa jam. Seperti diprediksi, jadwal pemberangkatan kapal pun semakin semrawut. Kapal berlayar tidak sesuai jadwal. Dari 13 kapal LCT yang sandar, yang bisa beroperasi hanya dua kapal. Tak pelak, aksi demo itu akhirnya memaksa pihak KUPP menunda sementara penerapan Mapel Dirjen Hubla No. 16/I/ DN-15 tertanggal 23 Januari 2015 tersebut. Penundaan diumumkan di depan sopir sekitar pukul
12.00 di halaman parkir Pelabuhan LCM Ketapang. “Sementara aturan tidak dijalankan sampai ada instruksi berikutnya dari Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perhubungan Darat. Sementara sopir dan kernet masih diperbolehkan naik LCT,” tegas Widodo, wakil kepala KUPP Kelas III Ketapang, yang langsung disambut suka-cita kru truk. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pelabuhan LCM Ketapang, sejak Mapel Dirjen Hubla tersebut diterapkan pukul 08.00 pagi kemarin para sopir yang menggunakan jasa kapal jenis LCT meradang. Sebab, aturan tersebut sangat tidak efi-
sien dan sangat merugikan para sopir truk. Tepat pukul 08.00 sempat ada dua kapal jenis LCT yang berlayar. Instruksi dari Dirjen Hubla tersebut juga dijalankan, yaitu segala jenis penumpang, sekalipun itu sopir dan kernet, tidak diperbolehkan naik kapal LCT dan harus naik kapal motor penumpang (KMP). Petugas pelabuhan juga beroperasi di dalam kapal untuk mengimbau para sopir agar turun dari LCT. Sempat terjadi ketegangan antara sopir yang tidak mau turun dengan para petugas pelabuhan yang menginstruksikan mereka turun.
TAK SABAR MENUNGGU: Sejumlah kru truk yang naik KMP melompat lewat samping dek kapal untuk mendekati truk yang diangkut kapal LCT di Pelabuhan Gilimanuk, kemarin. ISTIMEWA
Adu mulut pun terjadi. Namun, setelah diberi penjelasan akhir-
Pengusaha Survei KMP di Jepang n LCT... Sambungan dari Hal 25
Terkait rencana kapal jenis LCT yang akan dihapus pada Januari 2017 itu, salah seorang pemilik kapal LCT mengaku siap menjalankan aturan tersebut. Hal itu dikatakan salah
satu Direksi Jasa Baruna Persada, Ferdy Elfian, selaku pemilik kapal LCT. Pihaknya sangat konsisten apabila Januari 2017 nanti kapal jenis LCT harus diganti KMP. “Sampai saat ini pihaknya telah melakukan persiapan untuk itu,” ujar Ferdy
kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Ferdy menuturkan, Maret ini pihaknya berencana ke Jepang untuk menyurvei kapal-kapal KMP di sana. Hal tersebut dilakukan demi merealisasikan surat edaran dari Dirjen Perhubungan Darat agar pemilik
kapal LCT mempersiapkan diri mengganti kapal jenis LCT menjadi KMP pada tahun 2017 mendatang. ”Rencananya kita akan ganti LCT di Pelabuhan LCM Ketapang dengan KMP. Kita survei dulu ke Jepang untuk melihat kapalnya,” tandas Ferdy. (tfs/c1/aif )
Setiap Pasar Dijatah 1 Ton Beras n HARGA... Sambungan dari Hal 25
“Yang kualitas super ada, tapi cuma sedikit. Sama saja dengan beras kualitas medium,” ungkap Romlah. Biasanya, Romlah menyetok beras sebanyak dua kuintal per satu minggu. Tetapi, kini dia hanya menyetok beras 80 kilogram. Sebab, masa jualnya lebih lama dibanding biasa. Operasi pasar yang digelar pemkab bersama Bulog belum berpengaruh banyak dalam mengintervensi harga beras dan penjualan beras. “Ya ini buktinya; bukannya turun, harga beras
malah naik lagi,” kata Romlah. Kenaikan harga beras terjadi bersamaan dengan pelaksanaan operasi pasar. Ia mengatakan, penjualan beras juga menurun sejak harga beras naik pertengahan Februari lalu. Saat harga beras naik menjadi Rp 11.000 per kilogram, omzetnya menurun 30 persen. Banyak pembeli yang mengurangi pembelian. “Pembeli yang semula membeli satu-dua sak (5 Kg sampai 10 Kg) mengurangi pembelian sampai setengahnya, bahkan lebih,” ujar Romlah. Asumsi pedagang, kenaikan harga beras dipicu minimnya
stok gabah petani. “Katanya karena stok gabah sedikit, belum masuk musim panen juga,” imbuhnya. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) membenarkan pernyataan pedagang tersebut. Kadisperindagtam Banyuwangi Hary Cahyo mengatakan, tingginya harga beras tersebut disebabkan minimnya stok gabah di kalangan petani. Selain itu, faktor cuaca juga melatari kenaikan harga beras. “Petani yang menjemur gabah bergantung sinar matahari, kini menggunakan bantuan mesin pengering.
Artinya, biaya produksi tambah,” terang Hary. Sementara itu, operasi pasar (OP) masih dilaksanakan hingga 11 Maret mendatang. Pelaksanaan OP itu bergiliran dan tersebar di 12 pasar yang tersebar di tujuh kecamatan. Setiap pasar dijatah satu ton beras cadangan pemerintah yang tersimpan di Bulog. Pemkab bersama Bulog mengalokasikan beras 20 ribu ton untuk disalurkan pada OP tersebut. Beras yang dijual adalah beras medium dengan harga lebih murah, yakni Rp 7.300 per kilogram. (cin/c1/aif)
nya para sopir yang tidak mau turun itu mau mengikuti aturan tersebut. Dua kapal LCT pun berhasil berangkat tanpa sopir dan kernet di dalam kapal. Setiap kapal yang sudah berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk dijaga petugas Kepolisian dan TNI. Informasinya, sopir-sopir yang sudah berangkat menggunakan KMP ke Pulau Bali juga banyak yang meloncat ke dalam kapal LCT yang hendak sandar lantaran tidak sabar menunggu KMP yang tidak kunjung sandar. Ketegangan sopir dan petugas kembali terjadi saat truk-truk besar mulai datang ke pelabuhan. Instruksi agar para sopir dan kernet tidak naik LCT pun disuarakan kembali. Tetapi, para sopir menolak keras instruksi tersebut. Mereka menganggap aturan tersebut sangat merugikan. Para
sopir sangat khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada kendaraannya di kapal apabila mereka tidak ikut LCT. ”Aturan apa ini? Saya punya tanggung jawab terhadap kendaraan saya. Jadi, saya tetap harus ikut kapal. Kita dengan kendaraan itu ibarat suami-istri,” protes Hari Sumarsono, salah seorang sopir truk. Saat itu puluhan sopir mulai meradang. Mereka sepakat menurunkan kembali kendaraan dari LCT dan memilih memarkir kendaraannya di halaman parkir Pelabuhan LCM Ketapang. Ada juga para sopir yang menaikkan kendaraannya ke dalam KMP. Sayang KMP yang dia naiki tidak bisa beroperasi lantaran kapalkapal yang sandar di Pelabuhan Gilimanuk juga tidak ada yang berangkat. Problemnya sama, sopir di Gilimanuk tidak mau turun dari kapal LCT.
Akhirnya, puluhan sopir kompak mendatangi Kantor Unit Pelabuhan Penyeberangan (KUPP) Kelas III Ketapang. Mereka meminta penjelasan terkait aturan baru yang memberatkan tersebut. Perwakilan puluhan sopir itu akhirnya diperbolehkan masuk ke dalam kantor dan menyampaikan protes. ”Kita harus tetap naik kapal LCT dengan kendaraan kita. Kalau ada apa-apa siapa yang tanggung jawab,” teriak Made, perwakilan sopir truk asal Karangasem, Bali, tersebut. Pihak KUPP Kelas III Ketapang akhirnya menanggapi semua protes yang dilayangkan sopir tersebut. Pihak KUPP juga memberikan waktu setengah jam kepada para sopir untuk menunggu hasil koordinasi dengan Dirjen Hubla di Jakarta. Setelah setengah jam berlalu, pihak KUPP memberikan jawaban. Akhirnya diputuskan tepat pukul 12.00 kemarin kapal LCT diperbolehkan kembali mengangkut para sopir dan kernet. Keputusan tersebut disambut baik para sopir yang semula sempat marah. Wakil Kepala KUPP Kelas III Ketapang, Widodo mengatakan, hasil koordinasi dengan Dirjen Hubla bahwa mapel sementara waktu tidak dijalankan. ”Ini perintah dari pusat. Sementara tidak dijalankan sampai ada instruksi berikutnya,” tegas Widodo. (tfs/c1/aif)
Suka yang Memacu Adrenalin n SEMPATKAN... Sambungan dari Hal 25
Salah satu hobinya adalah memainkan airsoft gun. Di saat libur bekerja, Ferdy selalu menyempatkan diri bersama teman-temannya bermain airsoft gun. ”Kalau libur kerja, saya dan te-
man-teman pasti main airsoft gun. Biasanya di Perkebunan Kaliklatak,” terang Ferdy. Pria kelahiran Banyuwangi 4 Februari 1989 itu mengaku suka bermain airsoft gun lantaran sangat suka hal yang memacu adrenalin. Hobi tersebut kerap dia lakukan di sela waktu libur kerja.
Kalau toh lupa tidak bermain airsoft gun, Ferdy mengaku ada yang kurang dalam hidupnya. ”Kalau tidak main airsoft gun rasanya tidak enak. Intinya saya sangat suka sesuatu yang memacu adrenalin, salah satunya bermain airsoft gun,” jelas pria yang juga hobi menunggang motor gede itu. (tfs/c1/aif)
DPC PKB Banyuwangi meneruskan laporan panitia penjaringan cabup PKB kepada DPW PKB Jatim. Laporan tertulis melalui Surat Nomor 1017/DPC03/III/A.1/I/2015 tersebut disampaikan kepada DPW PKB Jatim pada 25 Januari lalu. “Saya sendiri yang mengantarkan surat laporan kepada DPW PKB Jatim. Saat itu saya ditemui Ketua DPW PKB Halim Iskandar dan Sekretaris DPW Thoriqul Haq,” ujar pria yang juga menjabat ketua Badan Pembuat Peraturan Daerah (BPPD) DPRD tersebut. Khusnan menambahkan, melalui surat itu, DPC PKB Banyuwangi juga melaporkan nama-nama pendaftar cabup PKB Bumi Blambangan. Lima nama itu adalah Joni Subagio, Masrukhin Aba Hidayat, A. Munib Syafaat, Abdullah Azwar Anas, dan Heru Pratista. “Ini sampean lihat. Nama-nama pendaftar cabup PKB juga kita laporkan,” kata dia seraya menunjukkan surat laporan yang disampaikan kepada DPW PKB Jatim. Seperti diberitakan kemarin,
peta politik menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Banyuwangi tahun 2015 semakin menarik dicermati. Setelah DPR RI mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang pemilukada, sejumlah partai politik (parpol) membuat akrobat politik untuk mengusung calon dalam ajang politik lima tahunan itu. Sebanyak sembilan parpol di Bumi Blambangan sepakat membangun koalisi besar dalam rangka menghadapi pesta demokrasi memilih pemimpin Banyuwangi. Koalisi itu disepakati melalui pertemuan tertutup di Wisata Alam Indah Lestari (AIL), Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Minggu malam (1/3). Catatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ketujuh parpol tersebut sebenarnya sudah sepakat menjalin koalisi beberapa waktu yang lalu. Hanya saja, kini ada tambahan dua parpol pendatang baru yang ikut bergabung, yakni Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).(sgt/c1/afi)
Ibu-ibu Ikut Fashion On the Street Calon Bupati, Tunggu Rekomendasi DPP PKB n DIIKUTI... Sambungan dari Hal 25
Penonton yang berada di sisi timur juga tak kalah menyenangkan. “Penonton yang berada di sisi timur bisa melihat peragaan busana sekaligus menikmati pemandangan pegunungan,” jelas Arief. Pemilihan waktu pelaksanaan juga telah ditentukan, yakni mulai pukul 15.00 hingga pukul 17.00. Waktu tersebut dipilih karena dianggap cukup teduh dan pemandangan Pantai Boom tampak cantik pada waktu-waktu tersebut. Ditambahkan Arief, pada malam tanggal 13 Maret sebelum
pelaksanaan acara Green and Clean Fashion Week akan digelar fashion on the street yang akan diikuti perempuan yang berasal dari kalangan Dasa Wisma (Dawis), Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK), perbankan baik negeri maupun swasta, satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dan kalangan umum. Kegiatan itu akan dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria, depan kantor Pemkab Banyuwangi. “Jalan Ahmad Yani mulai depan kantor kecamatan hingga SMPN 1 akan kami sterilkan dari lalu lintas selama acara berlangsung,” terang Arief. Tidak seperti fashion kalangan
pelajar, kata Arief, fashion on the street yang notabene diikuti ibuibu itu persyaratannya lebih longgar. Terkait bahan, misalnya, bebas menggunakan apa saja asal termasuk kategori barang bekas. “Mereka tidak hanya bikin baju, tapi bisa juga gelang, topi, kaleng, dan lain-lain. Bahannya pun tidak dibatasi hanya dari kertas, asal terbuat dari barang bekas dan sudah dimodifikasi menjadi benda yang memiliki value,” jelas Arief. Perlu diketahui, khusus fashion kalangan pelajar, bahan ya ng digunakan menyusun busana adalah 70 persen kertas bekas. Sisanya bisa dikombinasikan
aksesori berbahan lain. Sementara itu, tahap pelaksanaan kegiatan tersebut masih pada tahap penjaringan peserta di tiap kecamatan. Sebelumnya diberitakan, setiap kecamatan diberi waktu hingga tanggal 6 Maret untuk menjaring 7 peserta yang terdiri atas pelajar tingkat TK (B/nol besar), SD sederajat mulai kelas III hingga kelas V, SMP sederajat kelas VII dan kelas VIII, dan tingkat SMA sederajat kelas X dan XI. Peserta yang terpilih akan dikumpulkan di Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bersama desainer pada tanggal 7 Maret untuk menerima pembekalan desain busana. (cin/c1/aif)
Sanksinya Cukup Sidang Tipiring n SIMPAN... Sambungan dari Hal 25
Minuman memabukkan itu diamankan polisi dari rumah milik Hariyanto, 46, warga setempat. Saat ditemukan, arak itu berada di belakang rumah berdinding gedhek. “Arak itu
kini kami amankan di polsek untuk keperluan lebih lanjut,” ujar Kompol Toha Choiri, Kapolsek Rogojampi, kemarin. Keterangan yang diperoleh polisi, puluhan jeriken berisi arak itu merupakan titipan rekannya, Tawe, 38. Rencananya arak itu akan dikemas dalam botol kecil.
Selanjutnya, setelah dikemas ulang, miras itu akan dijual ke pasar sesuai pesanan. Penggerebekan miras itu tidak lepas dari laporan masyarakat kepada polisi. Polisi yang mendapat pengaduan adanya pengiriman arak dari bali ke Patoman segera melakukan penyisiran. Hasilnya,
polisi berhasil mengendus miras itu berada di rumah Hariyanto. Atas kepemilikan miras itu, polisi tidak memprosesnya sampai pengadilan. Polisi tidak menjerat pria itu dengan pasal yang berat. Perbuatannya menyimpan miras jenis arak bali itu hanya dijerat tindak pidana ringan (tipiring). (nic/c1/aif)
Mau Mengungsi jika Ada Perintah n TERBIASA ... Sambungan dari Hal 25
Selain Lider, juga ada Dusun Bejong dan Kampung Anyar. Tiga dusun itu terletak di kawasan Perkebunan Bayu Kidul. Ada dua alternatif untuk menjangkau tiga lokasi itu. Rute pertama bisa melalui Kecamatan Songgon, sedangkan akses kedua melewati Kecamatan Sempu. Yang pasti, rute yang dilewati merupakan jalur evakuasi. Rute paling terjal adalah jika melewati Kecamatan Sempu. Jalan rusak itu mulai dari Dusun Parastembok, Desa Jambewangi, hingga Dusun Lider, dengan jarak sekitar 10 Km. Tentu saja dengan kondisi jalan yang hancur itu perjalanan menuju Dusun Lider menguras energi. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, permukiman warga di Dusun Lider itu akhirnya terjangkau. Rumah warga itu tampak tidak ada yang mewah. Semua atap rumah warga terdiri atas asbes alias tanpa genting. Maklum rumah itu bukan milik pribadi setiap warga. Sebab,
rumah itu merupakan aset Perkebunan Bayu Kidul. Jika ingin memiliki rumah bagus, warga membeli tanah di luar kebun kemudian dibangun. Karena tinggal di tanah milik kebun, semua warga itu bekerja di perkebunan itu. Meski kondisi sepi, tapi petugas keamanan Perkebunan Bayu Kidul tetap siaga. Petugas keamanan itu menjaga tanaman kebun. ‘’Mengisi buku tamu dulu, Mas,” ujar salah satu petugas keamanan di pos pintu masuk Perkebunan Bayu Kidul. Aktivitas warga kaki Raung itu tetap seperti biasa. Bekerja di kebun menjadi rutinitas pagi hingga sore meskipun belakangan aktivitas gunung meningkat dengan ditandai suara gemuruh. ‘’Warga sini sudah biasa mendengar suara setiap hari,” ujar Muawin, 56, ditemui sepulang kerja di kediamannya kemarin. Dia menyambut suka-cita saat dimintai tanggapan seputar Gunung Raung. Meski dalam kondisi capai, Muawin mengaku warga tidak lagi panik seperti yang terjadi beberapa waktu
lalu. ‘’Orang orang sudah nggak panik,” kata bapak dua anak itu. Dengan raut muka penuh penyesalan, Muawin mengaku warga tidak lagi gegabah terkait kondisi Gunung Raung. Sebab, sikap gegabah itu sangat merugikan. Seperti menjual hewan ternak secara masal, mereka menyesal. ‘’Dulu sapi-sapi banyak yang dijual. Sekarang kapok,” imbuhnya. Kok bisa? Dia menjelaskan, gara-gara Raung dikabarkan dalam kondisi bahaya, banyak warga yang mengungsi. Warga panik dan memilih menjual hewan secara masal. “Harga sapi murah. Malah ada yang diutang dan sampai sekarang ada yang tidak dibayar,’’ kenang suami Suminah, 49, itu. Untung dia tidak melakukan hal serupa. Sampai saat ini Muawin masih memelihara dan merawat sapi. ‘’Kalau saya jual waktu itu pasti menyesal. Orangorang banyak yang kapok. Karena sapi-sapi itu harganya murah. Mungkin karena permainan belantik (makelar hewan, Red),” tandasnya.
Diam-diam warga menyadari tindakan gegabah itu merugikan. Warga benar-benar mau mengungsi jika ada petunjuk pasti dari pihak terkait. ‘’Menunggu perintah saja. Sekarang orangorang di kaki Raung tetap bekerja seperti biasa,” pungkasnya. Sebagian warga mengetahui aktivitas gunung meluncurkan api yang terekam kamera dan disiarkan televisi. Fenomena alam itu rupanya membuat ciut nyali warga. ‘’Saya lihat televisi, wah apinya besar. Untung, kawahnya dalam. Kalau nggak, bisa bahaya,’’ ujar Gembrot, salah satu warga yang tinggal di Dusun Pasar, Desa Sumberarum, yang tengah bekerja di area perkebunan. Sementara itu, akses menuju Dusun Bejong kini tidak lagi parah. Sebab, ruas jalan itu sejauh 3 km sudah beraspal. Kondisi jalan yang bagus itu memudahkan warga jika sewaktu-waktu diminta mengungsi. Namun, jalur menuju pos pengamatan Gunung Raung masih rusak. Padahal, akses tersebut merupakan jalur utama evakuasi. (c1/aif)
n KADER... Sambungan dari Hal 26
“DPC PKB Banyuwangi sudah melaporkan hasil penjaringan cabup kepada DPW PKB Jatim,” ujar pria yang karib disapa Thoriq tersebut melalui sambungan telepon kemarin. Soal siapa yang akan direkomendasi sebagai cabup, kata Thoriq, keputusan sepenuhnya ada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB. “DPW PKB Jatim sedang menunggu keputusan DPP PKB terhadap lima bakal calon yang sudah dijaring DPC PKB Banyuwangi,” kata Thoriq. Sekretaris DPC PKB Banyuwangi, Khusnan Abadi, sekaligus ketua panitia penjaringan cabup PKB mengaku telah melaporkan hasil penjaringan tersebut kepada DPW PKB Jatim. Khusnan mengatakan, panitia penjaringan cabup PKB telah melaporkan hasil penjaringan kepada DPC PKB pada tanggal 22 Januari lalu. Laporan tersebut disampaikan melalui Surat Nomor 5/Pan-Cabup/XII/2014.
Kode Etik Disepakati Semua Fraksi n REVISI... Sambungan dari Hal 26
Selain mengesahkan ramburambu mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan anggota dewan, rapat paripurna kemarin juga menyepakati peraturan tata beracara Badan Kehormatan (BK) DPRD Banyuwangi. Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara mengatakan, seluruh fraksi sudah sepakat terkait halhal yang diatur dalam kode etik tersebut. “Kode etik sudah disepakati seluruh fraksi,” ujarnya. Made menambahkan, jika rambu-rambu yang diatur dalam
kode etik tersebut dilanggar, maka anggota yang melakukan pelanggaran bisa dikenakan sanksi. “Kewenangan BK diatur dalam tata-tertib dan kode etik, termasuk mekanisme pemberian sanksi terhadap anggota yang melanggar kode etik,” pungkasnya. Seperti diberitakan kemarin, internal DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 resmi memiliki tata-tertib (tatib) baru. Tatib hasil revisi tersebut disahkan melalui rapat paripurna internal yang dilaksanakan di ruang rapat utama kantor dewan Senin (2/3). Made Cahyana mengatakan,
setelah melalui pembahasan tingkat panitia khusus (pansus) revisi tatib tersebut disahkan. “Tatib ini menjadi landasan kita untuk melaksanakan kerjakerja kedewanan,” ujarnya Senin. Dikatakan, revisi tatib dilaksanakan untuk melaksanakan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah. “Revisi tatib dilakukan karena memang ada perubahan peraturan perundangundangan. UU Nomor 23 Tahun 2014 mewajibkan kita mengubah tatib,” kata politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut. (sgt/c1/afi)
Pergerakan Suara TPS Langsung ke PPK n ANGGARAN... Sambungan dari Hal 26
Semula pergerakan suara hasil pemilu dilakukan secara berjenjang mulai tingkat TPS ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Pergerakan suara pada pemilukada mendatang berubah menjadi dari TPS langsung ke PPK tanpa melalui PPS.
“Karena itu, dibutuhkan bimbingan teknis dalam rangka penguatan SDM seluruh petugas KPPS. Instruksinya, kita memang diminta menguatkan SDM KPPS,” kata mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut. Menurut Syamsul, sebenarnya anggaran uji publik sebesar Rp 500 juta tersebut tidak cukup untuk menopang kegiatan penguatan SDM seluruh KPPS di
Banyuwangi. Masing-masing KPPS terdiri atas tujuh orang. Hanya saja, dia mengaku kekurangan tersebut bisa diakomodasi. “Karena estimasi awal pemilukada berlangsung dua putaran, tapi sekarang menjadi satu putaran. Artinya, kalau anggaran digunakan untuk melakukan pemilukada satu putaran, anggaran kita cukup,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
36
Jawa Pos
Rabu 4 Maret 2015
Dana Cabor tak Kunjung Cair
LPI
ALI NURFATONI/RaBa
TATAP FINAL: Para pemain SMA Muhamadiyah Genteng meluapkan kegembiraan setelah memastikan lolos ke final di Lapangan Maron, Genteng, kemarin sore.
SMA Muha Tantang Smada GENTENG - SMA Muhammadiyah 2 Genteng memastikan diri melenggang ke babak final zona IV kemarin (3/3). Hal itu menyusul kemenangan pasukan Nur Cahyo itu atas lawannya, SMK Muhammadiyah 1 Genteng, dengan skor meyakinkan 3-0. Tiga gol kemenangan Bayu Anggara dkk dicetak dua pemain. Dua gol dilesakkan Irham Imam menit 4 dan 49. Satu gol lain disumbangkan Agung Prayogi sepuluh menit pasca gol kedua. Atas hasil itu, SMA Muhammadiyah 2 Genteng harus kembali bentrok dengan tim SMAN 2 Genteng yang lebih dulu lolos ke partai puncak. Ramadanta Yodantara berhasil mengisi satu slot di final setelah mempermalukan MAN Genteng dengan skor 3-0. Duel kedua tim tersebut menjadi ulangan edisi tahun lalu. Bagaimana tidak, kedua tim terlibat duel dalam babak final pada edisi tahun 2014 lalu. Dalam penentuan juara grup, SMA Muhammadiyah 2 Genteng tampil perkasa dan menjadi tim pemenang. Namun, kedua tim itu juga kembali bentrok di babak utama yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Kala itu, tim SMAN 2 Genteng berhasil balas dendam. Celakanya, kemenangan itu menentukan juara tiga. Sehingga, SMAN 2 Genteng meraih juara tiga, sedangkan SMA Muhammadiyah 2 Genteng harus puas di posisi empat. Dengan fakta itu, diprediksi duel kedua tim berlangsung dengan tensi panas. Pertemuan tim itu di babak final itu membuktikan jika keduanya merupakan yang terbaik di zona IV dalam beberapa musim terakhir. Duel pada final yang digeber pada tanggal 11 Maret itu bisa menentukan siapa yang menjadi penguasa zona IV. Sebab, kedua tim memiliki kualitas pemain yang merata. Untuk itu, bentrok kedua tim itu layak ditunggu siapa yang menjadi pemenang sekaligus memastikan yang terbaik. Sementara itu, pada tingkat SMP, MTsN Genteng melenggang ke partai puncak. Sebab, mereka sukses mengalahkan SMPN 2 Genteng via adu penalti. Atas hasil itu, MTsN Genteng masih menunggu lawan. Calon lawan masih melibatkan tiga tim. Satu tim sudah melenggang ke semifinal, yaitu SMPN 1 Gambiran. Hanya saja, SMAN 1 Gambiran masih menunggu pemenang yang melibatkan duel tim tim SMPN 2 Tegalsari versus tim SMPN 3 Genteng yang berlaga di babak perempat final pada hari ini. Sedangkan tingkat SD masih akan melakoni pertandingan semifinal. Empat tim yang akan berebut tiket menuju final itu melibatkan SDN 2 Genteng melawan SDN 1 Genteng. Duel kedua tim bertajuk derby itu patut dinanti. Sedangkan, dua tim lain mempertemukan SDN 1 Genteng Wetan melawan SDN 1 Setail. (ton/c1/als)
PORPROV
ALI NURFATONI/RaBa
MUBADIR: Renovasi Stadion Jajag, Kecamatan Gambiran, yang dipersiapkan untuk arena pertandingan sepak bola Porprov Jatim V Juni mendatang gagal terealisasi.
Renovasi Stadion Jajag Dianggap Mubazir BANYUWANGI - Banyuwangi masih terus berburu dengan waktu untuk menyelesaikan proyek yang belum klir. Sebab, proyek sarana dan prasarana itu akan digunakan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V yang digeber 6-13 Juni mendatang. Pengerjaan sarana dan prasarana itu sudah berlangsung sejak 2014 lalu. Sebagian venue yang belum beres dilanjutkan tahun 2015 ini. Pengerjaan proyek mulai dikerjakan awal bulan ini. Hanya saja, sebagian proyek masih belum ada tanda-tanda kapan akan dikerjakan. Padahal, ajang multieven itu semakin dekat. Apalagi, Kota Gandrung sebagai host tunggal harus benarbenar siap segalanya. Jika tidak, maka ajang dua tahunan itu terancam gagal. Jika gagal, maka bakal menjadi preseden buruk bagi Banyuwangi. Sekadar tahu, komitmen Banyuwangi menyukseskan ajang multieven itu memang tidak terbantahkan. Hal itu dibuktikan dengan pembuatan beberapa venue baru. Selain itu, banyak venue yang dipoles agar tampak megah dan sesuai standar nasional. Namun, pengerjaan proyek tahun 2014 lalu dianggap mubazir. Sebab, banyak venue yang tidak digunakan sebagai lokasi pertandingan, seperti Stadion Jajag, Kecamatan Gambiran. Sedianya, stadion tersebut akan dijadikan lokasi pertandingan sepak bola. Tetapi, ternyata stadion tersebut tidak layak sebagai lokasi pertandingan cabang sepak bola. KONI Jatim akhirnya memutuskan menggunakan satu lapangan. Artinya, Stadion Diponegoro, Banyuwangi, cukup untuk pertandingan yang melibatkan 12 tim itu. Sekadar tahu, renovasi Stadion Jajag difokuskan perbaikan gerbang. Selain itu, ruang ganti dan toilet juga diperbaiki. Hanya saja, perbaikan ruang itu dinilai tidak tepat. “Untung sepak bola bisa pakai satu stadion,” ungkap Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi, Muhamad Kayun Rosid Sholeh. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V sudah di depan mata. Bayangkan, ajang multieven itu akan digeber 6-13 Juni mendatang. Meski pelaksanaan sudah ki an dekat, tapi dana hibah pembinaan olahraga di Banyuwangi tak kunjung cair. Padahal, dana itu sangat vital bagi kelangsungan pembinaan atlet dalam menghadapi ajang dua tahunan itu. Apalagi, tuan rumah mengusung target tinggi dalam ajang olahraga tingkat Jatim itu. Hal itu
yang menjadi tanda tanya besar dalam hati pencinta olahraga di Banyuwangi. Padahal, beberapa waktu lalu Ketua Kelompok Kerja (pokja), Slamet Karyono, menegaskan bahwa dana tersebut bisa dicairkan secepatnya. Bahkan, dia memberikan solusi bahwa pencairan dana cabor tidak perlu menunggu kelengkapan cabor lain. Artinya, sekretaris kabupaten itu memberikan gambaran bahwa setiap cabor bisa diproses lebih cepat tanpa menunggu proposal cabor lain. Namun,
Terpaksa sertifikat rumah saya masuk koperasi untuk pinjam dana Rp 40 juta” Bonavita Budi Wijayanto Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Banyuwangi
sampai saat ini dana hibah senilai Rp 5 miliar itu tidak kunjung terealisasi. Terkait tidak kunjung cairnya dana itu, berbagai pengurus cabor bersuara. Salah satunya Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto, kemarin. Dia berpandangan, keterlambatan pencairan itu sudah diprediksi jauh-jauh hari. Untuk mengantisipasi hal itu, Perpani Banyuwangi harus berani mengeluarkan dana talangan. “Terpaksa sertifikat rumah saya masuk koperasi untuk pinjam
dana Rp 40 juta,” katanya. Sebab, jelas dia, dana itu sangat vital bagi kelangsungan pemusatan latihan atau training center (TC). Apalagi, peralatan panahan dan tetek bengek tidak murah. ‘’Kami berharap segera cair. Itu saja,’’ katanya. Terkait keterlambatan pencairan itu, Bendahara Umum KONI Banyuwangi, Emi Wahyuni menegaskan, pencairan dana hibah itu diupayakan bisa dilakukan pertengahan bulan ini. ‘’Insyallah segera cair. Kami akan berusaha semaksimal mungkin,” tandasnya. (ton/c1/als)
GALIH COKRO/RaBa
SELAMATKAN PERSEWANGI: Sejumlah pamflet tuntutan agar Persewangi diselamatkan tertempel di beberapa fasilitas umum di Banyuwangi. Salah satunya seperti yang tertempel di papan penanda kawasan olahraga di GOR Tawang Alun. Pamflet tersebut berisi tuntutan agar Bupati Abdullah Azwar Anas memperhatikan nasib Persewangi. Tidak jelas, siapa yang memasang pamflet yang juga berisi kecaman terhadap Ketua Persewangi, Hari Wijaya, itu.
Persewangi Terus Dihujat BANYUWANGI - Kick off kompetisi divisi utama masih belum jelas. Sampai saat ini belum ada kepastian kapan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia musim 2015 itu akan diputar. Hanya saja, kemungkinan besar kompetisi liga profesional kedua di tanah air itu akan digeber pasca kongres PSSI yang digeber di Surabaya pada 18 April mendatang. Dengan demikian, kompetisi DU diprediksi akan digelar akhir April atau awal Mei. Meski kick off belum jelas, tapi manajemen Persewangi terus disorot. Publik menginginkan ada perubahan besar dalam kepengurusan The Lasblang (Laskar Blambangan). Pemicunya adalah masalah krisis finansial yang tak kunjung berakhir. Bahkan, beredar pamflet yang bertebaran di kawasan kota Banyuwangi. Beberapa isi tulisan dalam pamflet itu antara lain, save Persewangi. Hidupi Persewangi. Jangan numpang hidup di persewangi. Selain nada hujatan, tulisan yang bertebaran di berbagai sudut kota di Bumi Blambangan itu juga menuliskan pesan agar bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas turun tangan. Seperti kalimat yang berisi selamatkan Persewangi. Sampai saat ini, belum diketahui secara
pasti siapa yang orang yang menulis tulisan itu. Tapi, bisa dicermati, jika orang tersebut merupakan pencinta bola utamanya Persewangi. Terkait hal itu, sekretaris Persewangi Andik Purwanto mengaku tidak tahu siapa yang memasang dan menyebarkan tulisan tentang Persewangi itu. Hanya saja, menurut dia, Persewangi masih terus berjalan. ‘’Pak ketua bilang, Persewangi tetap jalan,’’ katanya. Sekadar tahu, persaingan dalam Kompetisi Divisi Utama pada musim 2015 jauh lebih ketat jika dibandingkan dengan musim sebelumnya. Sebab, sebanyak 30 dari 60 tim dipastikan degradasi ke level amatir dan terpaksa harus turun kasta mengikuti Liga Nusantara pada musim berikutnya. Tidak ada perkembangan masalah pendanaan itu bisa menimbulkan petaka bagi masa depan Merah-Hitam. Hal itu ditegaskan mantan bendahara umum Persewangi, Setyo Agung Wibisono, kemarin. ‘’Kalau sudah gak kuat, kenapa tetap bertahan,’’ cetusnya beberapa waktu lalu. Dia mengaku manajemen Persewangi tidak profesional dalam mengelola keuangan. Padahal, jika dikelola dengan baik, Persewangi akan berkibar. ‘’Saya
Woro-Woro Jawa Pos Radar Banyuwangi membuka rubrik baru tiap Kamis. Rubrik khusus kaum muda tersebut menerima tulisan para pembaca, khusus siswa SMP, SMA, dan mahasiswa.
Tema minggu ini adalah
“Bioskop” Silakan kirim ke email: artikelradarbwi@gmail.com
RAMADA KUSUMA/RaBa
tahu satu per satu orang-orang yang ada di dalam itu. Ada yang selalu mengklaim. Juga ada yang banyak omong,’’ kritiknya. Karena kondisi Persewangi terancam, dia memilih mengundurkan diri. Salah satu alasannya adalah manajemen tidak bisa dirubah. ‘’Seolah olah Persewangi milik satu orang. Pilihan saya lebih baik mundur,’’ kata anggota DPRD Banyuwangi itu.
Dia buka-bukaan tentang penyakit di Persewangi. Menurut dia, Persewangi akan tetap kesulitan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat Banyuwangi. ‘’Faktor kepercayaan pemerintah dan publik Banyuwangi terhadap orang yang menghuni Persewangi sudah semakin meraja rela. Kuncinya satu, harus ada reformasi. Kalau tidak, ya akan tetap seperti ini,’’ tandasnya. (ton/c1/als)