Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SABTU 4 OKTOBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
POLITIK
Kejari Panggil Pejabat BPM
Demokrat Tunggu Keputusan DPP BANYUWANGI - Hambatan yang menghadang pembentukan pimpinan definitif DPRD Banyuwangi belum berakhir. Sebab, salah satu calon pimpinan lembaga wakil rakyat tingkat kabupaten yang diajukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) ternyata belum jua mendapat restu induk partainya, yakni Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD. Gara-gara pimpinan definitif DPRD Banyuwangi belum terbentuk, lembaga legislatif itu belum bisa melakukan pembentukan alat-alat kelengkapan dewan, seperti Badan Musyawarah (Banmus), Badan Anggaran (Banggar), Badan Legislasi (Banleg), Badan Kehormatan (BK), hingga komisi-komisi. Padahal, tanpa memiliki alat-alat kelengkapan, lembaga DPRD tidak bisa menjalankan tugas pokoknya, termasuk membahas Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015 yang merupakan cikal-bakal APBD tahun 2015 ■ Baca Demokrat...Hal 39
■ Perkara Dugaan Korupsi Proyek Bedah Rumah di Banjarsari
ADA APA LAGI
Setubuhi ABG, Dituntut 10 Tahun BANYUWANGI - Satu lagi terdakwa asusila terhadap anak di bawah umur terancam hukuman berat. Dia adalah Bambang Supriyadi, 29, warga Dusun Kendal, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Bambang dituntut 10 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum karena telah menodai anak baru gede (ABG) di bawah umur. Sebut saja namanya Saritem (nama samaran), 15. Selain pidana kurungan penjara, Bambang juga dituntut kewajiban membayar denda Rp 60 juta subsider kurungan dua bulan. Dalam persidangan yang digelar Kamis (3/10) kemarin, terdakwa dianggap bersalah melanggar ketentuan Pasal 81 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Jaksa penuntut umum Agus Suhairi SH juga mengemukakan, pertimbangan yang meringankan dan memberatkan perbuatan terdakwa. Pertimbangan yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatannya, bersikap sopan, dan tidak pernah dihukum. Yang memberatkan, perbuatan terdakwa merusak masa depan korban dan melanggar norma susila ■
ASUSILA
Baca Setubuhi...Hal 39
IDUL ADHA
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
SEHAT: Kambing dijual di Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.
Peranakan Ettawah Paling Dicari Pembeli KALIPURO - Pedagang kambing dadakan bermunculan di tepi jalan di Banyuwangi menjelang Hari Raya Idul Adha. Namun, tidak semua jenis kambing yang dijual pedagang tersebut laku. Kebanyakan pedagang mengaku, kambing peranakan ettawah (PE) yang banyak dicari warga. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (3/10), pedagang kambing musiman banyak terlihat di Jalan Gajah Mada, Jalan Brawijaya, Jalan Yos Sudarso, Jalan Kepiting, dan Jalan Gatot Subroto. Mereka pun berlomba menjual sebanyak-banyaknya kambing kurban. Seperti penjual kambing di Jalan Gajah Mada yang memasang tulisan ”Jual Kambing Siap Antar”. Trik semacam itu semata dilakukan pedagang guna menarik minat warga. Hal berbeda dinyatakan Irianto, seorang pedagang kambing di Jalan Yos Sudarso, Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, kemarin. Dia mengaku tidak memiliki trik khusus untuk menarik minat warga agar membeli kambingnya. ”Sudah lima tahun saya jualan di sini ■ Baca Peranakan...Hal 39 http://www.radarbanyuwangi.co.id
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
SIAP ACTION: Pemudik dari Pulau Bali melirik seorang ‘’anak logam’’ yang hendak meloncat dari dermaga Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin (3/10).
Pejalan Kaki Tetap Mendominasi KALIPURO - Arus pemudik dari Bali masih terus mengalir di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, jelang Idul Adha Jumat kemarin (3/10). Pemudik kali ini yang didominasi tetap penumpang pejalan kaki dan pengendara kendaraan roda dua. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, ken-
daraan roda dua dan pejalan kaki lebih mendominasi penumpang kapal. ”Mulai kemarin banyak penumpang dari Bali. Bus yang menuju Bali banyak yang kosong. Tapi kalau balik ke Jawa, pasti bus-bus itu full penumpang,” ujar salah satu pemilik warung di Pelabuhan ASDP Ketapang ■ Baca Pejalan...Hal 39
Wukuf, Arafah Jadi Lautan Putih PADANG Arafah Jumat kemarin jadi lautan putih. Tanah abu-abu yang mendominasi hamparan tanah Arafah berubah jadi kilau putih: tenda, baju ihram. Ya, enam juta lebih jamaah haji kemarin (3/10) berkumpul di tempat bertemunya kembali Nabi Adam Alaihis Salam dengan Hawa setelah terusir dari surga. Gelombang jamaah denLaporan: gan pakaian ih ram (dua SAMSUDIN lembar kain ADLAWI tanpa jahitan) Dari Makkah, sudah bergeArab Saudi rak dari berbagai tempat sejak Kamis malam. Mereka diangkut ribuan bus dari maktab masing-masing. Yang mengambil program Tarwiyah baru diangkut ke Arafah bakda salat Subuh kemarin ■ Baca Wukuf,...Hal 39
BANYUWANGI - Penyidik tindak pidana khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi terus mendalami perkara dugaan program proyek Bedah Rumah 2013 di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Sebelumnya, Kejari sudah menetapkan satu orang tersangka, yakni Suliyono, 36. Tersangka Suliyono merupakan pendamping masyarakat dalam program Bedah Rumah senilai Rp 900 juta tersebut. Kini Korps Adhyaksa yang menangani perkara itu terus mendalami perkara yang diperkirakan merugikan negara hingga ratusan juta rupiah tersebut. Kejari pun berencana memanggil saksi tambahan. Rencananya, penyidik akan memintai kete-
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
KHUSYUK: Jamaah haji Banyuwangi kloter 27 berzikir saat wukuf di padang Arafah, Arab Saudi, siang kemarin.
rangan pejabat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPM & Pemdes) yang jadi leading sector dalam proyek tersebut. Kasi Pidana Khusus Kejari Banyu wangi, Paulus Agung W. menuturkan, pihaknya terus mendalami kasus tersebut. Dia pun mengakui rencana memanggil saksi dari pihak BPM & Pemdes Banyuwangi sebagai otoritas yang menjalankan program itu. “Kami sudah layangkan panggilan untuk kesediaan dimintai kesaksian dalam perkara Bedah Rumah itu pekan depan,” tutur Paulus kemarin (3/10). Hanya, Kasi Pidsus Paulus Agung tidak merinci identitas pejabat BPM yang akan dimintai keterangan sebagai saksi itu ■ Baca Kejari...Hal 39
Prakiraan Cuaca Banyuwangi 4 Oktober 2014 Arah angin Kecepatan Angin Temperatur Udara Kelembapan Udara Keadaan Cuaca Gelombang Significant Ketapang-Gilimanuk Gelombang Maximum Ketapang-Gilimanuk Pasang Air Laut Maximum Surut Air Laut Minimum
: Tenggara dan Selatan : 6 - 34 Km/jam : 23˚ - 32˚ : 58% - 90 % : Cerah dan Berawan : 0,3-0,8 m : 0,5-1,3 m : 50 cm pada jam 04.00 : -50 cm pada jam 11.00 SUMBER BMKG BANYUWANGI
Masuk Musim Peralihan, Waspada Puting Beliung BANYUWANGI - Pada Oktober ini sebagian wilayah Jawa Timur telah memasuki masa peralihan musim, yaitu dari musim kemarau ke musim hujan. Dengan demikian, peluang terjadinya hujan yang tidak merata di Banyuwangi cukup tinggi. Namun, umumnya kondisi cuaca di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya cerah tapi berawan. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Yustoto Windiarto, membenarkan hal itu. Menurutnya, Oktober ini adalah masa peralihan musim kemarau ke musim hujan. Dia membenarkan bahwa saat ini Banyuwangi masih belum memasuki musim hujan. ”Musim hujan masih belum. Saat ini masih dalam masa peralihan musim. Cuaca cerah tapi berawan,” terang Yustoto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (3/10). Yustoto menambahkan, meski
masih belum memasuki musim hujan, tapi hujan tetap berpotensi turun di wilayah Banyuwangi. Musim transisi ini disebabkan arah angin yang awalnya dari arah Australia atau arah timur beralih dari arah barat berembus ke timur. ” Ya, angin dari barat ini lebih dikenal dengan sebutan Monsun Asia,” tambahnya. Ditanya tentang kenapa saat ini hujan cenderung terjadi pada malam hari? Jawabannya, pada malam hari konsentrasi awan tidak ada yang melebur. Di siang hari, meski awan begitu pekat tapi panas matahari bisa melebur awan tersebut, sehingga hujan tidak sampai terjadi.” Malam awan tumbuh lebih cepat, beda dengan siang hari karena ada matahari,” terang Yustoto. Yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim adalah munculnya angin kencang, petir, puting beliung, dan hujan lebat yang tidak merata ■ Baca Masuk Musim...Hal 39
Ekspedisi Mata Air Banyuwangi Barat di Puncak Musim Kemarau (4)
Rambut Muko, Sumber Air di Tengah Hutan Pinus Tiga mata air berhasil dijangkau. Meski begitu, tugas tim ekspedisi masih belum kelar. Kali ini sasarannya adalah Sumber Rambut Muko di Petak 37-N, Resort Pemangku Hutan (RPH) Wonoasih, Kecamatan Glenmore.
Tiket pesawat menyumbang inflasi 0,039 persen Kalau tidak naik, bahaya buat pesawatnya
CUCI MUKA: Sumber Rambut Muko di RPH Wonoasi, Kecamatan Glenmore, memancarkan air yang jernih.
Banyuwangi peringkat 6 penyalahgunaan narkoba di Jatim Masuk 10 besar tapi tidak membanggakan
ALI NURFATONI, Glenmore HUTAN di kawasan Banyuwangi Barat tampaknya masih terjaga dengan baik. Meski cuaca sedang panas, tapi hutan masih terlihat tumbuh subur. Indah dengan panorama yang hijau
GERDA SUKARNO/RABA
dan asri membuat tim ekspedisi sungguh menikmati kawasan hutan tersebut. Sekadar tahu, sebagian besar hutan
tersebut ditanami pohon pinus. Karena itu, hutan pinus tersebut tercatat sebagai hutan produksi. Selama ini, banyak
warga yang menggantungkan hidupnya dengan hutan pinus ■ Baca Rambut...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos Sabtu 4 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Masuk Peringkat Enam Kasus Narkoba BANYUWANGI - Ini peringatan bagi semua elemen masyarakat agar mewaspadai peredaran gelap narkotika di Banyuwangi. Dari tahun ke tahun, tingkat penyalahgunaan narkotika di Bumi Blambangan naik cukup signifikan. Perkembangan terbaru, temuan kasus peredaran narkotika kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini menduduki peringkat ke enam di antara 38 kabupaten/kota di Provinsi Jatim. Data itu terungkap dalam Advokasi Implementasi Inpres No. 12 Tahun 2011 tentang pencegahan, pemberantasan, dan peredaran gelap narkotika (P4GN) yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim kemarin (3/10). Dalam kegiatan yang digelar di Aula
Minakjinggo, Pemkab Banyuwangi, itu juga terungkap, setiap tahun terjadi 15 ribu kasus kematian akibat narkotika di seluruh Indonesia. Jika di-breakdown per hari, maka setiap hari ada 41 orang yang meregang nyawa akibat over dosis narkotika. Kepala Bidang Pencegahan BNNP Jatim, Suciati mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk menyosialisasikan pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional P4GN tahun 2011 hingga 2015. “Ini juga dimaksudkan untuk membangun dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta kesadaran terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” ujarnya di hadapan peserta sosialisasi yang terdiri dari pejabat SKPD dan para camat di lingkungan
SIGIT HARIYADI/RABA
WASPADA: Kompol Dwi membeber temuan kasus narkoba di hadapan peserta sosialisasi P4GN di Aula Minakjinggo kemarin.
Pemkab Banyuwangi. Acara tersebut diisi oleh beberapa narasumber yang merupakan tim assessment dari BNNP Jatim. Salah satu narasumber, Kompol Dwi Rusdi-
ansyah mengatakan, saat ini jumlah penduduk Indonesia yang kecanduan narkoba mencapai 3,4 juta sampai 3,6 juta orang. Rentang usia pengguna mulai 25-60 tahun. “Setiap
tahun ada 150 orang meninggal akibat over dosis,” cetusnya. Untuk menanggulangi banyaknya peredaran narkoba BNNP menerapkan empat strategi dalam penanganan peredaran dan penyalahgunaan narkotika. “Empat strategi itu adalah pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan,” kata Kompol Dwi. Tindakan pencegahan meliputi advokasi, inseminasi informasi, dan intensifikasi dalam penyuluhan bagi masyarakat. Masyarakat dibagi ke dalam dua golongan, yaitu golongan addict atau pecandu yang sampai saat ini jumlahnya telah mencapai 1,98 persen dari total jumlah penduduk Indonesia, dan golongan masyarakat rentan terhadap narkoba.
“Kegiatan pencegahan bisa dimulai dari lingkungan keluarga di mana anggota keluarga saling mengawasi dan mengingatkan agar tidak terjerat narkotika,” katanya Strategi selanjutnya adalah pemberdayaan masyarakat. Ini dilakukan dengan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Tujuannya agar masyarakat fokus terhadap kegiatan positif dan tidak lagi memiliki ruang untuk tindakan menyimpang. Selanjutnya adalah rehabilitasi. Rehabilitasi dilakukan terhadap pecandu, penyalahgunaan dan korban penyalahgunaan narkotika, namun tidak berlaku bagi produsen maupun pengedar narkotika tersebut n Baca Masuk Peringkat...Hal 39
LIVE: Usai apel pagi karyawan Pemkab Banyuwangi berdoa bersama Bupati Anas dari Arafah di halaman kantor pemkab kemarin.
HUMAS PEMKAB for RABA
Bupati Anas Ajak Staf Berdoa dari Arafah
secara langsung melalui pesawat telepon dengan Bupati Anas yang tengah melaksanakan rangkaian ibadah haji, yakni wukuf di Arafah. Sekkab Slamet Karyono yang memimpin apel menyiapkan ponsel untuk menyambung doa bersama yang dilakukan karyawan pemkab itu dengan bupati. Para pegawai pemkab pun dibuat semringah lantaran dalam komunikasi via ponsel tersebut, bupati mengawali perbincangan dengan menyapa para karyawan Pemkab Banyuwangi.
BANYUWANGI - Apel pagi dan sore merupakan hal yang biasa dilakukan para pegawai di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Namun, ada yang spesial pada apel pagi dan sore kemarin (3/10). Sebab, kali ini para pegawai menggelar doa bersama Bupati Abdullah Azwar Anas dari Arafah Makkah demi kemakmuran Banyuwangi. Sesaat setelah apel pagi dan sore kemarin, seluruh karyawan yang bertugas di Sekretariat Pemkab Banyuwangi menggelar doa bersama. Doa bersama itu disambungkan
Bupati Anas mengatakan, ada jutaan jamaah haji dari segala penjuru dunia telah berada di Arafah untuk melakukan wukuf. Arafah merupakan tempat yang mustajabah. Menurut Anas, bulan haji kali ini juga merupakan haji akbar, karena 9 Dzulhijah jatuh pada hari Jumat di mana segala doa akan didengar dan dikabulkan Allah. Karena itu, kata Bupati Anas, mengajak semua pejabat dan staf untuk berdoa bersama, baik doa untuk hajat pribadi, keluarga, atau masa
depan Banyuwangi. “Saya tahu semua orang memiliki masalah. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, tapi dengan berdoa, Allah pasti memberi jalan keluar. Mari kita meminta pertolongan dan rahmat-Nya, mudah-mudahan Allah SWT menerima dan mengabulkan doa kita,” ajak Bupati Anas. Selain berdoa bersama, Bupati Anas juga memberi kesempatan kepada para stafnya untuk berdoa secara pribadi selama beberapa menit sedangkan Bupati Anas mengamini
dari Arafah. Tak pelak, suasana di halaman kantor Pemkab Banyuwangi menjadi hening. Para staf, para kepala bagian, para asisten terlihat khusyuk berdoa. Sofiatul Lalili, salah satu karyawati yang mengikuti doa bersama mengatakan terima kasih kepada Bupati Anas. Dia berharap, doa yang dia panjatkan dikabulkan Allah SWT. “Saya juga berdoa untuk Banyuwangi. Semoga selalu makmur dan pemimpinnya diberi kesabaran dan ketabahan,” cetusnya. (sgt/c1/afi)
SIGIT HARIYADI/RABA
TUNGGU PENUMPANG: Pesawat ATR 72 milik PT. Garuda Indonesia parkir di apron Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi.
Tiket Pesawat Nyumbang Inflasi 0,039 BANYUWANGI - Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi mencatat inflasi pada September 0,11 persen. Hasil pemantauan, pada September 2014 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,72 pada bulan Agustus menjadi 112,84 pada bulan September. Kepala BPS Banyuwangi, Mohammad Amin, Inflasi bulan September 2014 dipicu kelompok perumahan yang melibatkan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Kelompok tersebut memberikan sumbangan terhadap angka inflasi sebesar 0,0912 persen. Disusul kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memberikan andil sebesar 0,0831 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan andil 0,0360 persen. Inflasi September 2014 tertahan ke-
lompok bahan makan dengan andil minus 0,0994 persen dan kelompok sandang minus 0,0393 persen. Berdasar data BPS, komoditas beras menyumbang inflasi September sebesar 0,0721 persen. Kenaikan harga beras sangat dipengaruhi stok barang di pasar. Sementara permintaan barang akan komoditas tersebut relatif stabil bahkan cenderung meningkat. Musim kemarau yang berkepanjangan berpengaruh terhadap pengairan lahan sawah yang berdampak pada penurunan produksi padi sawah. Kenaikan komoditas beras ternyata juga diikuti komoditas lainnya terutama cabai merah dan tomat sayur disusul komoditas tongkol pindang, kembung rebus, mernying, ikan asin belah dan wortel. Pada minggu ke empat bulan
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
September terjadi lonjakan harga cabai merah dan tomat sayur yang memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen dan 0,04 persen. Sementara kenaikan harga ikan disebabkan penurunan jumlah produksi hasil tangkapan dan peningkatan biaya operasional. Inflasi September 2014 juga dipicu oleh kenaikan tarif angkutan udara yang ada di Bandara Blimbingsari, Rogojampi yang memberi andil inflasi sebesar 0,0395 persen. Kenaikan tarif angkutan udara dimungkinkan akibat kenaikan bahan bakar avtur yang dipengaruhi oleh nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika. Di samping itu kurs dollar sebesar Rp 13.000 sangat mempengaruhi besarnya biaya perawatan akibat kenaikan harga spare part pesawat. Laju inflasi September 2014
tertahan oleh turunnya harga bawang merah, cabai rawit, jeruk, emas perhiasan. Mulai minggu pertama September 2014, bawang merah sudah menunjukkan fenomena penurunan harga disusul pada minggu kedua cabai rawit juga mengalami hal yang sama. Menurut Amin, hal ini dimungkinkan akibat stok komoditas tersebut di pasaran mencukupi permintaan. Menurut Mohammad Amin, meningkatnya produksi bawang merah dan cabai rawit sangat dipengaruhi oleh cuaca yang mendukung dan semangat para petani untuk menanam kembali komoditas tersebut dengan harapan harga akan meroket seiring dengan kebutuhan saat hari raya Idul Adha. “Apabila mutasi barang atau stok lancar, maka laju inflasi juga bisa terkendali,” tutupnya. (cin/c1/afi)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jalan Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SABTU 4 OKTOBER
31
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
Dana Banpol PDIP Disoal Terungkap Melalui Surat yang Dikirimkan Sekretaris DPC ke PAC
RENDRA KURNIA/JPRS
MELAMBUNG: Harga bumbu dapur di Pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji, masih stabil kecuali harga cabai merah besar yang mengalami kenaikan signifikan.
SITUBONDO – Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) dikejutkan dengan selebaran yang dikirimkan pengurus DPC PDIP Kabupaten Situbondo. Selebaran yang ditulis tangan itu berisi tentang bantuan dana parpol (Banpol) yang selama ini penggunaannya tidak jelas. Didik Martono, Bendahara PAC Kecamatan Banyuglugur mengungkapkan, hamper se-
mua pengurus PAC PDIP di kecamatan menerima selebaran itu. Selebaran yang kami terima ditanda tangani Narwiyoto selaku sekretaris DPC. Didik mengatakan, surat tersebut diterima pada tanggal 25 Oktober lalu. “Jika isi surat tersebut benar adanya, saya sebagai kader partai tentu sangat kecewa dengan para pengurus DPC,” terangnya kemarin (03/9) n Baca Dana...Hal 37
Jelang Idul Adha, Harga Cabai Merah Meroket SITUBONDO – Harga cabai merah besar mendekati hari raya Idul Adha yang jatuh pada Minggu (5/10) mengalami kenaikan cukup signifikan. Jika sebelumnya sebellumnya harganya hanya sekitar Rp 5.000 perkg,
saat ini harganya sudah pada posisi Rp 24 ribu perkg. Irma, 50, salah seorang pedagang di Pasar Mimbaan Baru, Panji, mengungkapkan, kenaikan harga cabai merah besar menjelang hari raya Idul Adha
sudah lumrah. Ini karena menurutnya olahan daging pada saat lebaran haji tersebut lebih banyak menggunakan cabai merah besar daripada cabai rawit. Melambungnya harga cabai merah ini membuat beberapa
pelanggan tidak berani membeli dalam jumlah besar. Mereka rata-rata hanya membeli per-ons saja. “Yang naik hanya harga cabai merah besar. Untuk jenis bumbu dapur yang lain masih stabil,” terangnya.
Dia mencontohkan harga cabai rawit yang masih di kisaran harga Rp10 ribu hingga Rp 12 ribu perkg. “ Naiknya harga cabai merah ini biasanya tidak berlangsung lama n Baca Jelang...Hal 37
Tertangkap Basah Curi Kabel PLN Sekecil apapun usahamu, akan sangat berharga bagi orang lain.” EDY S/JPRS
Pura-pura Memperbaiki Jaringan Listrik KENDIT – Sumarkacung dan Endak Aini harus berurusan dengan kepolisian. Ini setelah keduanya tertangkap basah mencuri kabel milik
PLN (Perusahaan Listrik Negara) di Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kamis (02/10), lalu. Aksi nekat Sumarkacung dan Endak Aini berawal saat dirinya dimintai tolong oleh warga di Desa Bugeman untuk memperbaiki jaringan listrik yang sedang bermasalah sekitar pukul 10.30. Entah mengapa, saat sudah selesai memperbaiki,
keduanya berpindah memperbaiki kabel saluran rumah. Sumarkacung dan Endak mengatakan kepada pemilik rumah jika kabel saluran rumah miliknya sedang bermasalah. Sehingga, harus diperbaiki dengan cara penggantian kabel. Namun sayang, kabel yang diganti itu kualitasnya jauh lebih jelek n Baca Tertangkap...Hal 37
HABIBUL ADNAN/JPRS
DITULIS TANGAN: Didik Martono menunjukkan surat kiriman dari Sekretaris DPC PDIP Situbondo, Narwiyoto, kemarin.
Meri Kafitri
KAKANG-EMBUG
Hari Ini Dibekali Bahasa SITUBONDO –Sepuluh pasang Kakang-Embug Situbondo, hari ini (04/10) akan mengikuti pembekalan bahasa. Para calon duta wisata ini akan diberi keterampilan agar cakap berbahasa Inggris. Acara ini akan dilaksanakan di Aula Dinas PaBaru tahun ini ada riwisata KebuPemumateri pembekalan dayaan da dan Olahraga bahasa. Sebab, (Disparbudpora) pukul 09.00 Kakang-Embug besok. “Selain ini memang pembekalan dipersiapkan tentang bahasebagai duta wisata. sa, mereka juga akan dibekaBagaimana mau li dengan masalah pariwisata. promosi wisata kalau mereka tidak Narasumbernya dari sejumlah bisa Bahasa Inggris,” biro perjalanan,” kata Tulus PriTulus Prijatmadji jatmadji, KepaKadisparbudpora la Dinas Disparbudpora, kemarin (03/10). Tulus menambahkan, materi tentang bahasa sengaja akan diisi dengan Bahasa Inggris. Sebab, kecakapan dalam berbahasa asing sudah menjadi keharusan. ”Baru tahun ini ada materi pembekalan bahasa n Baca Hari...Hal 37
EDY SUPRIYONO/JPRS
CURI KABEL PLN: Sumarkacung (dua dari kanan) dan Endak Aini (kanan) diperiksa penyidik polsek Kendit, kemarin.
Mashari, Penjaga Kuburan yang Bertempat Tinggal di Kuburan
Pasrah Kepada Allah, Yakin Bisa Tebus Dosa Masa Lalu Mashari mungkin satu-satunya penjaga kuburan yang beda dengan yang lain. Sebab, lelaki lanjut usia ini setiap malam tidur di areal yang penuh dengan makam orang-orang yang sudah meninggal itu.
PEMBERANI: Mashari ditemui di tempat tinggalnya yang berada di tengah kuburan.
HABIBUL ADNAN, Banyuputih
RENDRA KURNIA/JPRS
DUTA WISATA: Sepuluh pasang finalis Kakang-Embug hari ini akan mendapatkan pembekalan bahasa dan pariwisata. http://www.radarbanyuwangi.co.id
LUMRAHNYA, penjaga kuburan setiap hari membersihkan kuburan, kemudian pulang ke rumahnya. Esoknya dia datang lagi untuk menyapu kembali melakuklan hal serupa. Yang begitu, itu sudah biasa. Namun, tidak demikian dengan yang dilakukan Mashari. Sebab, pria berumur 96 tahun ini tidak hanya bertugas membersihkan layaknya penjaga kuburan pada umumnya. Penjaga tempat peristirahatan terakhir yang satu ini me-
HABIBUL ADNAN/JPRS
milih bertempat tinggal di areal pekuburan. Setiap harinya, Mashari menjaga tempat Pemakaman Umum (TPU) Blumbang, De-
sa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan. Lalu, apa yang menjadi motivasinya sehingga dia rela bermalam di kuburan?
”Saya menjaga kuburan ini untuk menebus dosa-dosa masa lalu saya. Mungkin dengan menjaga kuburan di sini, dosa saya bisa diampuni,” ujarnya saat ditemui koran ini. Mashari memang pernah mengalami masa-masa kelam dalam perjalanan hidupnya. Saat masih mudah, dia sering terlibat aksiaksi kriminal. Sebelum kemerdekaan Indonesia, lelaki yang masih memiliki tato di lengan kirinya itu sering keluar-masuk penjara. Terhitung sudah tujuh kali dia menjalani hukuman dari pemerintahan kala itu. Bahkan, dua diantaranya dia terlibat kasus pembunuhan. ”Saya sering carok. Namanya juga anak muda,” ujarnya. Dengan masa lalu yang kelam itu, Mashari kian yakin dengan pilihannya sebagai penjaga kuburan. Menurut kakek asal Desa Peleyan itu, pilihan sebagai penjaga kubur dianggapnya sebagai pilihan hidup yang tepat n Baca Pasrah...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR
32
R A D A R
Jawa Pos
Sabtu 4 Oktober 2014
S I T U B O N D O
PANARUKAN
Teliti Kerajinan Kerang DESA/Kecamatan Panarukan merupakan salah satu pusat pembuatan kerajinan kerang laut yang terbesar di kabupaten Situbondo. Sebab, berbagai jenis kerajinan kerang laut bisa ditemukan di sini. Seperti, kerang tumpeng, kerang simping, kerang mata tujuh, kerang mutiara, kerang kupang. Selain itu, ada juga kerajinan kerang yang berupa bentuk tiga dimensi yaitu watafel, box pecah, box retak seribu, dan ikan hias dengan teknik tempel. Potensi kerajinan kerang di Panarukan tersebut membuat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Situbondo melakukan penelitian kemarin (03/10). Pada kesempatan itu, Kepala Disperindag Kabupaten Situbondo, Tutik Margianti mengapresasi capaian-capain dari para pengerajin kerang itu. Tutik mengaku, dalam masalah kerajinan kerang, pemerintah akan terus berusaha mendorong pengrajin untuk terus meningkatkan hasil kerajinannya. Kata dia, pemerintah sering membahas mengenai bentuk dan proses kerajinan kerang laut. ”Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan proses pembuatan kerajinan kerang laut dan bentuk serta fungsi kerajinan kerang laut sebagai benda pakai” Kata Tutik. Selain itu, tambahnya, penelitian tersebut juga untuk menambah dokumentasi topik-topik serta dapat memberikan masukan atau dokumen tertulis, khususnya bagi mahasiswa jurusan seni dan desain. ”Dan penelitian ini dapat dikembangkan menjadi penelitian lanjutan,” pungkasnya. (bib/pri)
RENDRA KURNIA/JPRS
Bermula dari cita-citanya yang ingin menguasai teknik pembuatan batik tulis dari kecil, Ina, 28, mencoba mengaplikasikan cita-citanya saat duduk di bangku kuliah. Setelah sempat gagal mencoba, dia pun mencoba menekuni seni tersebut selama enam bulan lamanya. Hasilnya saat ini, perempuan yang ada di Kelurahan Dawuhan ini kini dapat menguasai teknik batik tulis secara mandiri. Bahkan, mengembangkannya menjadi sebuah usaha yang menjanjikan. (fre) HABIBUL ADNAN/JPRS
KREATIF: Salah satu pengrajin kerang laut di Panarukan.
KAPONGAN
Beli Kapuk di Pinggir Jalan untuk Membuat Kasur POHON kapuk yang banyak bertebaran di pinggir ruas jalan raya Pantura Situbondo-Banyuwangi wilayah Kecamatan Kapongan memiliki nilai ekonomis. Ketika di siang hari musim panas seperti saat ini, sering terlihat ada dua orang yang berada di sekitar pohon kapuk. Satu orang bertugas memanjat pohon dan yang lain memungut buah kapuk. Rizkiana, 60, salah seorang pemanen yang memunguti kapuk mengatakan, bahwa kapuk-kapuk tersebut akan digunakan sebagai isi kasur yang dibuat istrinya. Pria asal Desa Setongkek, Kecamatan Kapongan ini menjelaskan, jika istrinya memproduksi secara manual kasur-kasur berukuran sedang. Kasur tersebut kemudian dijual ke pasar Mimbaan di Situbondo. Ada beberapa juga yang menjadi pesanan orang. Kata Rizkiana, untuk kasur besar berukuran 2 meter x 140 cm dengan tebal 20 cm, dibutuhkan sekitar lima ribu buah kapuk. Sedangkan untuk yang berukuran tidak terlalu besar dibutuhkan sekitar tiga ribu buah kapuk. “Kalau saya menjemur buah kapuk harus sampai bersih, jadi tidak ada biji apalagi potongan buah kapuk, jadi murni Cuma kapuknya, karena itu butuh banyak sekali kapuk untuk kasur yang besar,” ujar Rizkiana. Proses penjemuran dan pemilihan kapuk menurut Rizkiana akan sangat mempengaruhi kualitas kasur n Baca Beli...Hal 37
Rumah Janda Ludes Terbakar Akibat Lupa Mematikan Lampu Minyak KAPONGAN – Akibat lupa mematikan lampu minyak, rumah milik janda di Desa Kandang, Kecamatan Kapongan habis dilalap api. Peristiwa tersebut terjadi Kamis (2/10) pukul 22.00, lalu. Sunari, 55, janda pemilik rumah tersebut lupa mematikan lampu minyak yang digunakannya sebagai penerang rumah. Kala itu, dirinya pergi ke rumah salah satu keluarganya. Dia tidak menyangka jika akibat dari kelalaiannya tersebut, rumahnya akan ludes terbakar api. Sunari baru menyadarinya ketika dirinya kembali dari rumah
keluarganya. Saat sampai, dia sudah mendapati rumahnya dalam keadaan tinggal puingpuing rata dengan tanah. Kepala Desa Kandang, Kusnadin mengatakan, korban sendiri tidak mengetahui bahwa rumahnya terbakar. Baru setelah rumahnya habis terbakar, Sunari memanggil keluarganya dan mengabarkan bahwa rumahnya terbakar. Kepada Kepala Desa, Sunari mengakui sebelum meninggalkan rumah dirinya lupa mematikan damar kambang yang habis digunakannya usai melakukan acara selamatan. Kemungkinan damar kambang jatuh dan menimpa perabotan dan dinding rumah yang sebagian besar terbuat dari bambu dan kayu n Baca Rumah...Hal 37
ISTIMEWA
RATA TANAH: Sunari menyaksikan sisa rumahnya yang tinggal puing-puing setelah dilalap api.
Cerita Bersambung
Kode Morse “Kau akan banyak bertemu dengan banyak orang nekat,” ujar Letnan Van Der Post, intelijen Belanda, kepada Van Mook. Pantai Pasir Putih Situbondo Juli 1947
FREDY RIZKI/JPRS
MEMANJAT: Buang, 55, memanen buah kapuk di pinggiran jalan Pantura Situbondo-Banyuwangi.
JANGKAR
Gegar Otak Ditabrak Motor KECELAKAAN antar pengendara sepeda motor terjadi siang kemarin. Peristiwa ini menimpa Nur, 46, seorang pekerja kuburan asal Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar. Kejadiannya bermula saat Nur melewati pertigaan Desa Curah Kalak dari arah Situbondo. Ketika dirinya hendak berbelok ke sisi kanan jalan, tiba-tiba sepeda motornya Honda Astrea Grand bernopol P 6040 ditabrak oleh Honda Supra X 125 dengan nopol P 4839 EQ E dari arah belakang. Terjadilah benturan yang cukup keras. Akibatnya, kedua pengendara sepeda tersebut terpental dari kendaraan masing-masing n Baca Gegar...Hal 37
UDARA tercecap asin, seperti amis darah. Sebuah pertanda tak kasat mata yang memenuhi udara. Matahari beranjak naik perlahan di ufuk timur. Masih pukul enam pagi, tapi udara sudah terasa panas membakar. Daerah pesisir pantai lebih cepat panas dari daratan. Namun, hal itu tidak menyurutkan segerombolan anak-anak yang memanah ikan di dalam laut dan bermain perang sampan. “Ayo, ayo!! Serbuuu! Hahaha.”
MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736
STNK Hlg STNK P1917LA an Marzuki A.G Tg.Baru Paleran UB.Sari Rt 26/03 Jember
TANAH Strategis Tnh 600m2 (20x30)di Jl Tembus Panarukan Situbondo H:085220056168 Djl Tnh 2 Kapling L.440m2.Jl. Anggrek Blkg Dinsos.STB 170Jt H.08563639318
Anak-anak bersorak gembira di atas sampan, atau bermain air laut seraya tertawa. “Sampanmu sudah oleng dan terisi air! Sebentar lagi kecebur!” “Kecebur! Kecebur!!” “Serbuu! Haha!” Mereka membenturkan sampan kecil mereka ke sampan lain. Seraya tertawa-tawa sambil mengayunkan dayung ke sampan lain. Berusaha menjatuhkan mereka. Sampan yang lain oleng dan segera terbalik. Anak-anak di dalamnya melompat terjun ke laut. Bunyi berdebur diiringi gelak tawa anak-anak yang berderai riang gembira. Angin yang berhembus dari lautan menerpa pohon nyiur. Membawa aroma mesiu. Seorang nelayan yang tengah memperbaiki jala ikan di pantai Pasir Putih, Situbondo, tiba-ti-
ba bergeming. Genggamannya mengendur, serta merta melepas jala ikan yang diperbaiki setelah melaut semalam. Sudut matanya tersita oleh bayangan hitam di kejauhan. Bagai bayangan malaikat maut yang berarak di garis cakrawala. Jauh di balik sampan bercadik yang berayun-ayun tenang di atas ombak. Anak-anak kecil yang berenang di dekat sampan kecil belum menyadarinya. Setidaknya belum. Bayangan armada kapal perang bergerak di cakrawala. Asap hitam mengepul dan membumbung tinggi ke langit dari tiap cerobongnya. Nelayan itu memicingkan mata demi melihat lebih jelas. Meski tidak mengerti apapun, intuisinya berbisik: akan ada pertumpahan darah lagi. (Bersambung)
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 03 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
Jawa Pos
EKONOMI BISNIS
Sabtu 4 Oktober 2014
R A D A R
33
B A N Y U W A N G I
BERAS IR 64
GULA PASIR LOKAL
MINYAK GORENG CURAH
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
CABE RAWIT
CABE BIASA
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 2.000
Rp 2.500
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 3.000
Rp 0
Rp 0
Rp 8.500
Rp 10.000
Rp 10.500
Rp 100.000
Rp 27.000
Rp 20.000
Rp 8.500
Rp 8.000
Rp 10.000
Rp 22.000
Rp 14.000
Rp 10.000
r HARGA PER KILOGRAM
r SUMBER DISPERINDAGTAM KABUPTEN BANYUWANGI
Harga Telur Naik, Daging Ayam Turun Harga Daging Ayam Turun Rp 2 Ribu BANYUWANGI - Menjelang Idul Adha, harga telur ayam ras mengalami kenaikan Rp 2,500 per kilogram. Kini harga telur ayam Rp 20 ribu per kilogram. Semula Rp 17.500 ribu per kilogram. Bukan hanya telur ayam ras, telur ayam kampung juga naik menjadi
Rp 1.700 per butir. Sebelumnya hanya Rp 1.500 per butir. Sementara itu, harga telur bebek masih stabil di angka Rp 2.000 per butir. “Kenaikan itu karena menjelang Lebaran Haji,” terang Sipnatun, 36, penjual telur di Pasar Banyuwangi, kemarin (3/10). Berbeda harga telur yang mengalami kenaikan, harga daging ayam broiler malah turun. Saat ini harga daging ayam broiler
berkisar Rp 26 ribu per kilogram sampai 27 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya, harga daging ayam dijual Rp 28 ribu hingga Rp 29 ribu per kilogram. Dua komoditas itu mengalami gejolak harga di waktu yang hampir bersamaan, yakni sekitar dua hari lalu. “Harga daging ayam turun sejak dua hari lalu,” kata Sri Wahyuni, 38, pedagang ayam di Pasar Banyuwangi..
Wahyuni mengaku tidak mengetahui penyebab turunnya harga ayam broiler itu. Jika stok ayam sedang banyak, penurunan harga merupakan hal yang lazim, begitu pun sebaliknya. “Tidak tahu juga dari sananya (pengepul). Kalau stok ayam berkurang, pasti harganya naik. Kalau stok banyak, harganya turun,” tandasnya. (cin/c1/abi)
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
NAIK TERUS: Pedagang telur di Pasar Banyuwangi sedang memilah telur ras pada Jumat (3/10).
P E N D I D I K A N
Pesilat Untag Sabet Juara Kejurnas
BANYUWANGI—Pemandangan berbeda terjadi di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Mandiri Billah, Ketapang, Kamis (2/10). Dengan mengenakan pakaian ihram layaknya calon jamaah haji, mereka secara bergelombang menuju Arafah untuk melakukan wukuf. Dengan dibimbing oleh para dewan guru, para siswa itu belajar menunaikan rukun dan wajib haji. Kegiatan manasik
haji, bukan hal yang baru. Bagi TKIT Mandiri Billah 3, itu sudah menjadi program yang rutin digelar setiap tahun. Kepala Sekolah TKIT Mandiri Billah 3, Sulistyorini, Spd mengatakan program manasik haji ini digelar untuk memberikan pendidikan sejak dini kepada para siswa. Selain itu, untuk memotivasi guru dan wali murid menunaikan ibadah haji. Kegiatan manasik haji itu
mendapat apresiasi dari Komite Sekolah TKIT Mandiri Billah 3. Kegiatan ini dinilai mampu memotivasi para siswa untuk menjalankan ibadah haji. Dalam praktik ini, terang Sulistyorini, pihaknya benar-benar melakukan rangkaian ritual haji. Mulai dari bersiap di maktab menuju Arafah untuk wukuf, lalu menuju Muzdalifah mengambil kerikil hingga ke Mina. Setelah itu para siswa diajak cara
melempar jumrah Ula, Wustho, dan Aqabah. Tidak hanya itu, usai menjalankan lempar jumrah, para siswa dan orang tua juga menjalankan tawaf Ifadah. Miniatur Kabah yang sudah disediakan di area sekolah menjadi daya tarik sendiri. “Ternyata latihan haji ini lumayan menguras tenaga, saya bisa membayangkan situasi dan kondisi jika benar-benar menjalankan haji di tanah suci,” kata Sulistyorini. (*/abi)
BANYUWANGI-Atlit pencak silat dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi untuk kesekian kalinya berkiprah di kancah nasional dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se Indonesia. Untag mengirimkan dua atlit putra di kelas 55 kg dan 70 kg. Kejurnas ke-5 itu dilaksanakan di Universitas Gajah Mada, Jogjakarta mulai 25 sampai 30 September 2014. Sebanyak 500 atlit dari 70 perguruan tinggi se Indonesia akan bertarung. Atlit Untag Gunawan Harsono yang bertanding di kelas 70 kg berhasil masuk babak final setelah melewati lima kali pertandingan di babak penyisihan. Mahasiswa fakultas teknik tersebut bertanding dengan atlit dari Universitas Lampung untuk memperebutkan juara 1 dan 2. Hasil akhir pertandingan final itu mengantarkan Untag Banyuwangi membawa pulang trofi juara II. Sedangkan di kelas 55 kg, atlit Untag hanya mampu menembus delapan besar. Penyambutan kedua atlit dilakukan oleh Rektor Untag Drs Tutut Hariyadi, MSi didampingi Wakil Rektor I Andi Catur Karya Sukarwanto, SP, MP; dan
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Nissan Juke
Nissan Evalia
Datsun Go+ & Go
Promo Spesial Oktober Nissan Juke ! Hanya dengan 50 Jt.an, Bawa Pulang NISSAN JUKE, Stock Terbatas! Informasi: Arrya Nissan 081226461212
Mobil Keluarga, bs utk Usaha, Nyaman, Irit, NISSAN EVALIA Solusinya! Harga Mulai 150 Jt-an, DP Murah, Proses Cpt. Informasi: Nissan Banyuwangi 0333 - 4460222
Mau DP Min Proses Kredit ACC Bonus Tambahan? Bisa Nego Halus Asal di Tempat. Tersedia Varian Datsun Go+ & Go. Hub: Agus 082131822216 BB 23AEAC29
All New Nissan X-Trail
All New Grand Livina
Datsun Go+ & Go
Mobil Kluarga No. 1 Di Jepang-All New Nissan X-Trail Tlh Hdir. RasaknKenyamanan Berkendara Terbaik Di Kelasnya Hub. Indra 085238484999 Nissan Bwi
Ini Lho Mobil Yang Membuat Perjalanan Anda Sekeluaga Menjadi Nyaman. All New Grand Livina DP Mulai 30 Jt.an. Hubungi Devi 085204997270 / 087755635343
Dapatkan Harga Promo Datsun Go+ dan Datsun Go, Harga Mulai 90 Jtan-108 Jtan, Cash/Kredit DP 32 Jtan, Angsr 2 Jtan Hub: Reza 085330522444/081937628089
TOHA/RaBa
PENUH SEMANGAT: Siswa TKIT Mandiri Billah 3 Ketapang, siap menuju Arafah untuk wukuf.
TKIT Mandiri Billah 3 Lempar Jumrah
Kebalenan
Jl. Tangkuban Perahu RUMAH RP. 900.000/ BULAN
Djl Tnh & Bngnan 424m2 SHM, Jl. Kertanegara 5 Kebalenan Hrg Ngo BU H: 082337848280
Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
UNTAG FOR JP-RABA
BANGGA:Dari kiri Wakil Rektor I Untag Andi Catur Karya Sukarwanto, Rektor Tutut, dua atlit pencak silat, dan paling kanan Wakil Rektor III Subur.
Wakil Rektor III Drs Subur Bahri, MSi, kemarin lusa. Kegiatan itu sebagai bentuk penghargaan atas prestasi membanggakan yang berhasil diukir oleh mahasiswa. “Paling tidak, harapan saya pada kejuaraan yang akan dating, Untag kembali mengirimkan peserta dan dapat membawa pulang juara I-nya,’’ cetus Tutut. Oleh karena itu, lanjut rector, pelatihan dan pembinaan perlu ditingkatkan agar target juara
terpenuhi. Pembinaan-pembinaan minat bakat, seperti kegiatan UKM bagi mahasiswa juga perlu dilakukan terus. “Ini merupakan salah satu bukti bahwa Untag yang dikenal sebagai perguruan tinggi taat azas dan penuh prestasi, tidak hanya sebagai semboyan saja. Berbagai prestasi akademik dan non akademik atau bidang minat bakat, baik skala regional, provinsi, dan nasional, telah diraih oleh Untag,” ungkap Tutut. (*)
NEW AVANZA 2014
Tanah Kapling
Djl Rumah Jl.Tangkuban Perahu 1 bwi, Harga 850 jt, LT. 630 m2 LB.105m2,1 Lantai, 5 kamar tidur, 1kamar mandi, Listrik 1300 watt, PDAM , Telp. Hub. 0811308961 Oki
Karangente RUMAH TANAH 7500M2
Perum TPI Djl/Over Rmh Type 36 Renov Tnh 90m Perum TPI B2 Blkg Gandrung 085333580460
Mendut Regency Djl Sgr Rmh Jl. Widuri No. 4, 1 KT, 1 KM, SHM Hrga 95 Jt Nego. H: 081904052930
Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057
SEMPU RUMAH LT 382M2
Djl Rmh Perum Mendut Regency Type 185 ad Klm Rng Hrg 1,5 M Ngo. H: 081252536667
Perum Kalirejo Jual Rumah LT 382m2, 3 Kamar Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 280 Jt Nego, Hub: 085233441946
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Kijang G ‘96 Djl Cpt Kijang G ‘96 Kndsi Siap Pakai, AC Double 60 Jt Nego H: 081703742832
Solong Djl Tanah L 418m2 SHM Pagar 50 m dr Pantai Lks Solong Lingk. Tanjung H: 08776355566 TP
GLAGAH
Mendut Regency
Djl Rmh Prum Kalirejo Type 36 Full Bngnan 2 KM,2KT, Garasi H: 081252536667
Djl Tanah 2 Kav. Gg. Djarum Dpn Trmnl Karangente LT 200+220m2 H: 081252536667
Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4
Belakang Polsek Glagah Dijual Tanah L 528m2 Blkng Polsek Glagah Hrg 90 Jt Hub: 085230764536
LOWONGAN Dibutuhkan Guru S1 PGSD, SAg, Pria/Wanita, Single Min 23 Th, Daya Juang Tinggi, Berakhlak Karimah. Kirim Lamaran ke SDIT Al Qomar Jl. Simpang Gajah Mada 5 Bwi Telp 0333 - 411257
Licin Djl Tnh 673m2 Lok. Ds. Licin, Glgah (Dpn Psksms) Hrg Nego BU H: 082337848280
BANYUWANGI STNK BANYUWANGI
Hlg STNK P 4849 XQ an Muhammad Maskur, Yosowinangun RT1/1, Jajag
BD Tours
Hlg STNK P 5960 VH an Taufik, Krajan RT. 01/01, Ds. Kaotan, Rogojampi
Menjangan Wisata Snorkling Brngkt Tgl 19&26 Okt ‘14, Tempat Terbatas Hub. BD Tours 0333 - 426545 / Hp. 082141234572
Hlg STNK P 4870 YA an Joko Hariyanto, Jl. Progo 13 RT. 3/3 Kel. Singonegaran
DAERAH SEKITAR Di-Bully, Polisi Bekuk Anak Bupati Klungkung Pembunuh PSK Masuk UGD Danau Tempe
36
Jawa Pos
R A D A R
Sabtu 4 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
r Gara-gara Mutasi Guru
SEMARAPURA – Diduga karena di-bully teman dan gurunya, putri Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Putri Maerti Megantari shock berat. Itu terjadi karena Mega ditengarai di-bully atau dicerca dan dikucilkan teman-temanya dan guru-gurunya di SMAN 1 Semarapura. Akibatnya, Mega shock dan lemas sehingga dilarikan ke UGD RS Klungkung sekitar pukul 11.00. Tampak Mega sedang tertidur di bed UGD RS Klungkung. Menurut dr. Gede Ngurah, siswa tersebut mengalami trauma psikologis atau konversi. Diakui Ngurah, di RS Klungkung hampir tiap hari ada pasien seperti itu. Setelah mendapat penanganan sekitar 45 menit yang bersangkutan pun diperbolehkan pulang. Mega tampak dipapah ibunya dan salah satu staf humas ke mobil untuk diajak pulang. Aksi bully tersebut terjadi terkait mutasi guru yang dilakukan bupati Senin lalu (29/9). Dimana ada 28 guru SMAN 1 Semarapura dimutasi ke beberapa sekolah. Diduga karena mutasi tersebut anak bupati dicuekin dan dicemooh siswa dan guru. Aksi itu diakui Bupati Klungkung Nyoman Suwirta. Bahkan, ada guru yang menyindir, ”Bagaimana kesan Anda anak bupati?”. Sindiran ini yang diduga membuat anak kelas III tersebut tertekan. Selain itu, teman-temannya juga melakukan hal yang sama dengan mencemoohnya. Diakuinya kalau sejak sehari sebelumnya sang anak sudah shock karena mutasi tersebut. Sementara itu, sebelumnya Wakil Bupati Klungkung Made Kasta sempat turun di SMAN 1 Semarapura pukul 08.30. Saat itu, Wabup bertemu para guru di ruangan guru. Dalam kesempatan itu, Wabup sempat mendengar beberapa keluhan para guru. Di antaranya adalah salah satu guru Wayan Sukandia menyampaikan unek-uneknya terkait mutasi yang dilakukan bupati. ”Kami bukan tidak mau pindah, tapi harus ada kajian yang profesional,’’ ujarnya. Wabup Kasta sepakat kalau ke depan jika akan ada mutasi harus ada kajian teknis. Hanya saja, dirinya mengatakan, kalau dirinya bukan pengambil kebijakan . ”Saya turun pengawasan juga karena ada aspirasi,’’ uajrnya. ”Saya baca di koran ada guru yang sudah jadi atma dimutasi. Ini kan memalukan,’’ ujarnya. Begitu Wabup keluar tiba-tiba anak Bupati Suwirta shock berat dan lemas. Kemudian anak tersebut dilarikan ke RS Klungkung. (tra/yes/jpnn/aif)
Tahu Korban Hamil, Pelaku Menangis
RADAR BALI/JPNN
SHOCK: Putu Maetri Megantari, putri sulung Bupati Nyoman Suwirta dipapah ibunya keluar dari RS Klungkung kemarin (atas). Guru dan siswa SMAN 1 Semarapura berpelukan perpisahan karena mutasi (bawah).
DENPASAR – Pelaku pembunuhan seorang pekerja seks komersial (PSK), Dewi Rahayu Alias Ayu, 25, yakni JA,16, di Wisma 889 X, Jalan Danau Tempe, Gang Mawar, Sanur Denpasar pada Minggu lalu (28/9) dikatakan sempat menangis setelah tahu korban meninggal bersama jabng bayi yang baru berusia sekitar 4-6 minggu. Namun, tangisan penyesalannya tersebut tentu sudah terlambat. Pasalnya, korban yang merupakan langganannya sejak beberapa minggu terakhir sudah terlanjur dijemput malaikat maut pasca ditusuk dengan pisau dapur di dada sebelah kiiri oleh pelaku. ”Sempat nangis dia (pelaku, red),’’ ujar Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nanang Pri Hasmoko di sela jumpa pers mendampingi Wakapolresta Denpasar AKBP I Nyoman Artana dan Kasat Reskrim AKP I Nengah Sadiarta, Kamis kemarin (2/10). Ia menuturkan, bahwa pelaku yang berkeja sebagai buruh bangunan dan tinggal di lokasi proyek, Bypass Ngurah Rai tersebu menangis setelah Nanang menanyakan kepada pelaku apakah tidak merasa kasihan. ”Saya tanya, apa kamu tidak aksihan sama korban. Dia (korban) itu sedang hamil lho,’’ tuturnya. Ditanya seperti itu, remaja tersebut hanya menjawab dengan air mata berurai. Artana menjelaskan, motif pelaku adalah karena tidak puas dengan pelayanan korban yang ”tanggung” saat memberikan pelayanan. ”Motifnya karena pelaku kecewa terhadap pelayanan korban, sehingga tidak puas dan ada
BUSUNGBIU
135 Perusahaan di Jember Mbeling
Jalan Rusak, Ditanami Pisang PROYEK pengaspalan di sejumlah desa yang telah tuntas membuat warga di Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, gerah. Pasalnya, jalan di desa mereka belum juga membaik. Sebagai bentuk protes, warga akhirnya menanam dua pohon pisang di ruas jalan penghubung antara Desa Pelapuan dengan Desa Benegel itu. Aksi penanaman pisang itu dilakukan Kamis pagi kemarin (2/10). Puluhan warga turun ke jalan melakukan penananam pohon pisang setelah sebelumnya memasang pohon peringatan di jalan tersebut. Kerusakan jalan di desa tersebut sudha berlangsung bertahun-tahun dan kini diperparah dengan rusaknya saluran irigasi. Ambrolnya jalan itu disebabkan oleh kosntruksi jalan yang kurang baik. Saluran irigasi dibuat di antara jalan, sementara pembuatan saluran irigasi juga diduga kurang paten. Sehingga saat dialiri debit air tinggi, air terus menggerus aspal dan menyebabkan jalana mbrol. (eps/djo/jpnn/aif)
Jadwal Ulang
Setelah Juanda Dipakai Latihan HUT TNI
RADAR BALI/JPNN
JEMBER
500 Koperasi Mati Suri MESKIPUN pertumbuhan koperasi baru di Jember cukup bagus, namun ada juga sejumlah koperasi yang kondisinya memprihatinkan. Saat ini ada sekitar 500 koperasi yang tidak jelas jluntungannya. Jangankan untuk diajak bangkit, untuk dibubarkan juga sulit karena sudah tidak ada anggotanya. Pemkab Jember tahun depan berencana menertibkan koperasi yang tidak jelas itu. Hal ini diungkapkan oleh Mirfano, kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember kemarin. Dia mengatakan, sebenarnya pertumbuhan koperasi di Jember cukup bagus. Setiap tahun ada 50 koperasi non pemerintah yang baru. “Jadi membuka koperasi baru per tahun sampai 50 unit,” ungakpnya. Tentu saja, prestasi ini cukup membanggakan bagi semua pihak, termasuk Pemkab Jember. Sebab, hal ini menandakan ada pertumbuhan ekonomi yang bagus di masyarakat Jember. Data Dinas Koperasi dan UMKM Jember, saat ini ada 1.742 koperasi di Jember. “Dengan total anggota sekitar 100 ribuan orang,” ungkapnya. Namun, jumlah tersebut sebenarnya masih kurang dari 5 persen dari total jumlah penduduk di Jember. (ram/har/JPNN/aif)
JEMBER – Penerbangan Garuda Indonesia dari Jember ke Surabaya sampai 7 Oktober nanti akan dijadwal ulang (retiming). Hal itu menyusul pemakaian Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, sebagai tempat lepas landas pesawat TNI yang berlatih dalam rangka HUT TNI. Boedi Prihantoro, Manajer Area Jember - Banyuwangi PT Garuda Indonesia mengatakan, retiming
Penerbangan
tersebut berlaku untuk penerbangan dari Jember ke Surabaya saja. “Itu sudah diterapkan sejak Senin tanggal 29 September lalu,” katanya. Menurut dia, penerbangan Garuda dari Surabaya ke Jember berangkat pukul 09.15 dan tiba pukul 10.10. Normalnya, pesawat terbang kembali dari Jember ke Surabaya pukul 10.40. Tetapi, dengan adanya kegiatan latihan HUT TNI di Bandara Juanda itu, penerbangan dari Jember ke Surabaya mundur menjadi pukul 12.50. Sehingga, tiba di
Surabaya pukul 13.40. Karena ada kegiatan HUT TNI itulah, Garuda melakukan penjadwalan ulang sejumlah penerbangannya dari dan ke Surabaya. “Itu sudah disiarkan di beberapa media, seperti televisi,” ujar Boedi. Agar tidak mengecewakan, kata dia, Garuda sudah memberitahukan perubahan jadwal kepada para calon penumpang. Para penumpang sudah menerima pemberitahuan mengenai perubahan jadwal tersebut ketika melakukan pembelian tiket. (gus/har/jpnn/aif)
DOK/RADAR JEMBER/JPNN
KENA IMBAS: Jadwal penerbangan Garuda Indonesia dari Jember ke Surabaya diundur karena ada latihan HUT TNI di Bandara Juanda, Sidoarjo.
Garuda
PUNCAK KEKESALAN: Warga di Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, Buleleng kemarin menanam pohon pisang.
dendam,’’ ujarnya. Pasalnya, sebelum peristiwa tragis tersebut, pelaku sudah berlangganan dengan korban. Selama permainan yang seharusnya belum dinikmati oleh orang seusianya, korban selalu beralasan waktu telah habis, sehingga pelaku merasa kecewa. Hingga sebelum peristiwa tersebut terjadi, pelaku membekali dirinya dengan sebilah pisau dapur yang biasa digunakan untuk memasak di lokasi proyek. Ia telah bertekad, jika korban bersikap seperti sebelumnya lagi, maka pelaku tidaks egan menghabisi nyawanya. ”Karena pelaku merasa rugi. Sekali pelayanan dengan waktu sekitar satu jam kan pelaku harus membayar sejumlah uang,’’ ujarnya. Sabtu (27/9) sekitar pukul 22.30, dengan mengendarai sepeda motor, tibalah pelaku di Wisma 889X tersebut. Setelah dicari, ternyata korban yang tercatat sebagai warga Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh itu masih melayani tamu lain sehingga pelaku pun memutuskan menunggu. Sambil menunggu, pelaku yang baru dua bulan di Bali tersebut duduk-duduk sambil minum-minum. ”Hingga sekitar pukul 01.00 dini hari pelaku kemudian masuk ke kamar dengan korban,’’ terangnya. Ternyata pada pertemuan keempat tersebut, korban juga bersikap sama. Baru bercumbu sekitar 5-6 menit, pelaku sempat ketiduran beberapa saat , sehingga tidak sempat ”ngejos”. Ketika terbangun, korban mengatakan, waktu telah habis. Pelaku pun sempat membantah bahwa waktu masih tersisa beberapa menit sambil melihat jam, namun korban tetap mengatakan bahwa waktu telah habis. (adi/yes/jpnn/aif)
JEMBER – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagkerjaan gerah dengan ratusan perusahaan yang mbeling. Lembaga yang dulu bernama Jamsostek itu melaporkan 135 perusahaan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember karena menunggak iuran. BPJS Ketenagakerjaan menggandeng Kejari Jember sebagai jaksa pengacara negara (JPN) untuk menagih tunggakan yang sampai akhir September 2014 mencapai Rp 6 miliar. “Kami memang melaporkan 135 perusahaan di Jember ke Kejaksaan Negeri Jember,” aku Muhyidin, kepala BPJS Ketenagakerjaan Jember. Sebelumnya, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan sudah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Kejari Jember sebagai JPN. Lamanya tunggakan tiap perusahaan bervariasi. “Ada yang tunggakan dua tahun, setahun, atau enam bulan,” ungkapnya. Karena itu, pihaknya meminta kepada perusahaan-perusahaan itu untuk segera melunasi tunggakan tersebut. Jika tidak, ratusan perusahaan itu akan berhadapan dengan JPN. Terkait dengan tindak lanjut surat yang ditujukan kepada kejaksaan, Mahyudin mengatakan, Korps Adhyaksa itu sudah menindaklanjuti. “Saat ini sudah dalam proses pemanggilan,” ujarnya. Diakui dia, sejumlah perusahaan di Jember memang belum memiliki kesadaran yang sama tentang jaminan dan perlindungan sosial kepada para karyawannya sebagai aset perusahaan. BPJS Ketenagakerjaan kini melakukan sejumlah upaya untuk melakukan advokasi kepada perusahaan-perusahaan, terutama swasta, agar bersedia mendaftarkan karyawannya ikut dalam BPJS Ketenagakerjaan. (ram/har/jpnn/aif)
Rambi Darurat Lahan Parkir RAMBIPUJI - Meningkatnya jumlah kendaraan yang belum diimbangi dengan luas jalan dan lahan parkir menjadikan masalah tersendiri. Bahkan, para Juru Parkir (Jukir) pun kerepotan mengatur kendaraan yang akan parkir. Supardi, salah seorang juru parkir (jukir) yang biasa mangkal di Pasar Rambipuji, mengatakan bahwa tak ada lahan lain yang bisa digunakan untuk meletakkan motor ataupun mobil. Hal itu karena, tak ada area lain yang bebas dari pembangunan. “Kalau dipaksakan, akan memakan badan jalan,” tuturnya. Pria yang mengaku sudah puluhan tahun menjadi Jukir itu menambahkan, harus ada tempat khusus parkir motor atau mobil agar tak
terjadi penumpukan kendaraan. Salah satunya seperti saat pagi dan siang hari. Warga yang pergi ke Pasar Rambipuji seenaknya memarkirkan kendaraannya di tepi jalan. “Padahal ada tukang parkir, kenapa mereka tak memanfaatkan kami,” tuturnya kesal. Menurutnya, pekerjaan yang ditekuninya itu juga membantu mengamankan laju lalu lintas. Karena, juru parkir yang selalu melakukan penataan nyamannya jalan. “Kalau tidak ada kami, pasti macet. Karena orang-orang lebih mementingkan diri sendiri tapi kami juga yang sering disalahkan kalau ada macet, padahal kami tak mengambil keuntungan apa-apa dari itu,” imbuhnya. (jon/wah/jpnn/aif )
JOHN SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN
SEMRAWUT: Salah satu sudut jalan di Rambipuji yang dijadikan lahan parkir kendaraan. Minimnya lahan parkir membuat banyak kendaraan harus antre hingga parkir sembarangan.
Jawa Pos
Sabtu 4 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
37
S I T U B O N D 0
Kesulitan Selenggarakan Aktifitas Kepartaian n DANA... Sambungan dari Hal 31
Dia menegaskan, jika datadata yang berada dalam surat tersebut benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, seharusnya diselesaikan melalui jalur hukum. “Jangan hanya bersuratan seperti ini,” ujar Didik. Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Situ-
bondo, Narwiyoto, saat dihubungi JPRS kemarin membenarkan jika dirinya telah mengirimkan surat ke PAC. ”Saya mengirimkan surat dan sampai ada tanda tangan saya, itu benar,” ujarnya. Keputusan mengirimkan surat itu, kata Narwiyoto, karena selama ini banyak pertanyaan dari kader partai terkait dengan keuangan partai yang tidak jelas yang tertuju kepada dirinya.
”Saya sebagai motor partai, berkewajiban menyampaikan hal itu,” ujar anggota DPRD Kabupaten Situbondo itu. Di awal surat tertulis kata-kata, sepenggal kisah tragis keuangan partai. Isinya lebih banyak menyinggung tentang keuangan partai yang selama bertahun-tahun tidak jelas keberadaannya. ”Baik yang bersumber dari dana pemerintah dan iuran fraksi.
Selama hampir lima tahun partai selalu kesulitan untuk meyelenggarakan aktifitas kepartaian, karena selalu tidak ada uang di bendahara partai,” tera salah satu paragraf dalam surat itu. Selain itu, surat tersebut juga dilengkapi dengan foto copy buku tabungan atas nama DPC PDIP. Pada buku tabungan itu juga tertera secara lengkap keuangan partai. (bib/pri)
RENDRA KURNIA/JPRS
LEPAS KIRAB: Para finalis Kakang-embug 2014 melakukan ramah-tamah dengan Bupati dan Sekda.
Diperkenalkan Wisata Daerah Lain n HARI... Sambungan dari Hal 31
Sebab, Kakang-Embug ini memang dipersiapkan sebagai duta wisata. Bagaimana mau promosi wisata kalau mereka tidak bisa Bahasa Inggris,” tegas Tulus. Untuk materi pariwisata, para finalis Kakang-Embug akan dikenalkan dengan daerah-dearah wisata yang lain. ”Supaya
mereka juga tahu potensi wisata yang lain,” katanya. Dengan pemahaman tentang potensi wisata daerah lain, tambah Tulus, KakangEmbug diharapkan lebih jeli dalam membaca peluang wisata di Kabupaten Situbondo. Sehingga, keinginan promosi wisata melalui Kakang-Embug bisa tercapai. Saat disinggung tentang finalis yang masih berstatus seba-
gai pelajar, tulus mengaku sudah mengirimkan tembusan ke sekolah masing-masing. Dalam tembusan itu, pihaknya meminta agar siswa yang menjadi finalis diperkenankan untuk tidak mengikuti pembelajaran untuk sementara waktu. ”Semua sekolah memahami. Mereka juga sudah mendapatkan dispensasi dari sekolah masing-masing. Jadi tidak ada masalah,” pungkas Tulus. (bib/pri)
Ditaksir Total kerugian Rp 20 Juta n RUMAH... Sambungan dari Hal 32
RENDRA KURNIA/JPRS
AKIBAT PANEN BERSAMAAN: Meski menjelang lebaran namun harga bawang merah tidak mengalami lonjakan harga
Petani Banyak Panen Bawang Merah n JELANG... Sambungan dari Hal 31
Setelah lebaran haji selesai, harganya biasanya perlahan turun. Biasa saat ramai begini hargaharga menjadi naik,” ujar Irma.
Sementara itu, naiknya cabai merah besar ternyata tidak berpengaruh kepada harga bawang merah. Padahal biasanya harga bumbu dapur yang satu ini selalu naik menjelang hari raya. Harga bawang merah saat ini di
Pasar Mimbaan Baru turun dari Rp 20 ribu menjadi Rp 15 ribu perkg. Sedangkan harga bawang putih masih stabil di kisaran harga Rp12 ribu perkg. Turunnya harga bawang merah ini menurut Riki, 39, ped-
agang lainnya di Pasar Mimbaan Baru dikarenakan banyaknya panen bawang merah dari petani. Sesuai dengan prinsip pasar, jika jumlah stok banyak, maka harga barang akan menjadi turun.(fre/pri)
“Pemilik rumah saja tidak tahu bagaimana kronologinya, dia mengatakan tiba-tiba sepulang dia dari rumah familinya, rumahnya sudah hangus terbakar,” jelas Kusnadin. Akibat kebakaran tersebut, ditaksir total kerugian mencapai Rp 20 Juta. Sunari untuk semen-
n TERTANGKAP... Sambungan dari Hal 31
“Kabel listrik yang diambil dari bahan tembaga sepanjang 25 meter. Sedangkan kabel yang dibuat ganti oleh pelaku adalah kabel dari bahan alumunium,” kata Manajer PLN Rayon Panarukan, Faris Fitrianto, melalui telepon selulernya, kemarin.
Aksi para pelaku itu diketahui oleh petugas PLN yang sedang melaksanakan inspeksi jaringan. Tak menunggu lama, petugas PLN langsung melaporkan kejadian tersebut ke SPK Polsek kendit. Saat ini para pelaku masih dalam proses penyidikan oleh petugas polsek kendit. Faris mengungkapkan, tindakan yang dilakukan oleh Su-
markacung dan Endak Aini termasuk pencurian aset negara. “Jadi jelas sekali melanggar undang-undang. Tindakan pelaku juga dilarang, karena selain berbahaya, itu juga bukan wewenang pelaku,” imbuhnya. Dia menerangkan, kabel yang dipasang oleh dua pelaku lebih jelek konduktivitas dan kualitasnya. Selain itu juga belum ten-
tu berstandar (SNI). Hal ini dapat mempengaruhi pelayanan listrik PLN terhadap pelanggan. “Himbauan dari PLN apabila masyarakat menemukan kejadian serupa agar segera melapor ke PLN. Apabila ada keluhan dan pengaduan apapun terhadap pelayanan PLN dapat menghubungi kontak center kami di nomor 123,” terangnya. (pri)
n BELI... Dia mengatakan untuk kualitas kapuk yang dipakainya, dia harus menjemur kapuk yang sudah bersih dari biji dan buah atau hati kapuk selama dua hari. Kapuk tersebut menurutnya juga di cuci dulu sehingga yang didapatkan benar-benar kapuk kualitas baik.
n PASRAH... Sambungan dari Hal 31
”Saya akan berserah diri kepada Yang Kuasa. Bagaimana maunya Allah sama saya. Saya pasrah,” imbuh Mashari Sudah bisa ditebak, sebagai penghuni kuburan, Mashari bisa dipastikan sering ditemui makhluk-mahluk gaib. ”Setiap
malam saya didatangi. Kalau di atas jam satu malam, pasti ada yang datang,” katanya. Meski didatangi tiap malam, Mashari mengaku tidak takut sama sekali. Bahkan, dia menganggap, makhluk halus itu sebagai tetangganya. ”Setiap malam ramai di sini. Kalau di rumah sepi. Makanya saya menjadi senang,” ujarnya den-
gan raut wajah serius. Mashari tidur di tengah kuburan di sebuah gubuk ukuran dua meter persegi. Bangunan sangat kecil itu dibagi menjadi dua tempat. Satunya dijadikan tempat tidur. Sedangkan tempat yang satunya lagi agak menjurus keluar seperti teras, dijadikan tempat duduk tamu. Tiang bangunan itu semua-
nya terbuat dari bambu, berdindingkan kardus dan karung semen. Hanya atapnya saja yang terlihat bagus, karena beratapkan genteng. Mashari tidak mau memasangi penerang di tempat tinggalnya itu. Setiap orang yang datang menawarkan pemasangan lampu listrik, kakek dengan gigi ompong itu selalu menolak. (pri)
Setelah dicuci dan dijemur kering, baru kapuk dimasukan ke dalam kain kasur yang sudah dijahit. Selanjutnya kain dijahit lagi untuk menutup kapuk agar tidak keluar. Rizkiana mengatakan, kasur yang menggunakan kapuk yang bersih akan lebih awet. Beberapa pedagang menurutnya terkadang membiarkan kapuk yang masih ada biji dan buahnya.
Jika kasur dengan kualitas kapuk yang seperti itu, menurutnya lama-kelamaan akan mengempis sehingga tidak nyaman digunakan. Ketika ditanya berapa harga kapuk untuk setiap pohon, Rizkiana mengatakan bahwa istrinya lah yang mengetahui harga untuk setiap pohon. “ Yang jelas lebih murah dari pada beli di orang,” jelas Rizkiana. (fre/pri)
Pengendara Supra Berjalan Ngebut n GEGAR...
Selalu Menolak Dipasangi Listrik
agar tidak memberatkan keluarganya, pemerintah desa akan membangun rumah Sunari meskipun dengan material seadanya. “Jika nanti memungkinkan kita akan coba bantu bangun kembali, meskipun tidak dengan bata, mungkin dengan bambu yang penting Sunari punya tempat tinggal lagi,” ujar Kusnadin.(fre/pri)
Kasur Tanpa Biji Kapuk Lebih Awet Sambungan dari Hal 32
Tindakan Dua Pelaku Berbahaya
tara tinggal di tempat saudaranya. Namun Kepala Desa Kandang, Kusnadin mengatakan bahwa kondisi rumah milik Sunari sendiri yang termasuk RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Sehingga jika dimungkinkan Desa akan membantu membangun rumah Sunari. Menurut Kusnadin, keluarga dari Sunari sendiri tergolong warga tidak mampu. Sehingga
Sambungan dari Hal 32
Luka yang paling parah menimpa pengendara Astrea Grand yang langsung tidak sadarkan diri. Dari bagian telinganya terus mengeluarkan darah. Sementara pengendara Supra 125 yang diketahui bernama Muhammad Asiq asal Desa Kembang Suko, Kecamatan Suboh mengalami luka sobek di lutut dan kaki. Melihat kondisi keduanya cukup parah, warga kemudian segera mem-
bawa kedua korban ke Rumah Sakit Asembagus. Namun, kondisi Nur yang cukup parah membuat pihak RS Asembagus merujuknya ke RSUD Situbondo. Melihat darah yang keluar terus menerus dari telinga kanan, kemungkinan pengendara tersebut mengalami gegar otak. Salah seorang saksi mata bernama Solihin, 35, menceritakan jika Nur awalnya mengendarai kendaraan dari arah Situbondo. Saat berada di depan pertigaan Curah Kalak,
Nur mengarahkan sepeda motornya ke arah kanan. “Supra itu yang ngebut dari arah barat, Pak Nur sudah belok pelan-pelan, tapi Supranya tetap kencang, setelah menabrak, Supra itu menyeret Pak Nur sampai beberapa meter,” jelas Solihin. Sementara itu, setelah kedua korban mendapatkan penanganan medis, Unit Lantas Landangan segera mengamankan lokasi kejadian kecelakaan. Kedua kendaraan sepeda motor tersebut selanjutnya diamankan sebagai barang bukti. (fre/pri)
OLAHRAGA
38
R A D A R
Jawa Pos
Sabtu 4 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Diminta Mundur, Hari Bilang Salah Alamat BANYUWANGI - Publik Banyuwangi tampaknya menginginkan perubahan pengelola Persewangi. Bahkan, desakan agar ada perubahan itu juga datang dari suporter Persewangi, Laros Jenggirat. Suporter dengan basis masa paling besar itu menghendaki perubahan manajemen Persewangi. Sebab, manajemen Tim Merah-Hitam dinilai telah merusak citra tim. Tidak ada jaminan atas gaji pemain. Padahal. Padahal, suporter selalu mendukung penuh saat Persewangi
bertanding. Namun, desakan suporter itu tampaknya hanya bertepuk sebelah tangan. Sebab, Ketua Persewangi, Hari Wijaya, menolak mundur. ‘’Kalau minta saya mundur, salah alamat,” tegas Hari Wijaya. Dia beralasan, Persewangi bukan tim amatir, melainkan tim yang sudah profesional. Karena itu, Persewangi itu di bawah kendali PT. ‘’Persewangi ini sudah PT. Saya direkturnya PT. Persewangi, masak diminta mundur,” kata Hari.
Menurut dia, mengelola sepak bola tidaklah mudah. Kalau pun ada yang mau menggantikan dirinya, maka ada regulasi yang harus ditempuh. ‘’Seperti Bangkalan yang dibeli Borneo. Berapa harganya coba?” sebutnya. Namun, menengok sejarah, Hari Wijaya dipilih atas amanah klub-klub di bawah naungan PSSI Banyuwangi. Saat itu Hari terpilih usai mengkudeta Nanang Nur Ahmadi. Nanang Nur Ahmadi menjadi ketua Persewangi setelah melengserkan Michael Edy Hariyanto. Saat
itu semua klub sepak bola di Banyuwangi memilih Hari Wijaya agar mengelola Persewangi tanpa embel-embel uang. ‘’Siapa bilang saya tidak mengeluarkan uang waktu itu?” beber Hari. Persewangi saat ini dinilai sebagai investasi. Wajar jika mengelola Persewangi semakin hari semakin mahal. Hari Wijaya mengibaratkan harga sebidang tanah. ‘’Seperti tanah, semakin tahun harganya semakin mahal,’’ tandasnya tanpa menyebut berapa nominal harga Persewangi jika dijual. (ton/c1/als)
ALI NURFATONI/RaBa
PERSEWANGI HASIL KUDETA: Suporter Laros Jenggirat membentang spanduk saat jeda pertandingan Persewangi melawan PSS Sleman di Stadion Diponegoro, (24/9).
Putar Turnamen U-12 se-Jawa dan Bali BANYUWANGI - Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi telah merancang kompetisi Divisi Utama musim ini. Selain itu, induk organisasi sepak bola tersebut juga mengagendakan program turnamen khusus usia dini. Turnamen sepak bola tersebut bertajuk Festival Anak U-12 tahun. Tidak tanggung-tanggung, turnamen tersebut bukan hanya melibatkan tim-tim asal Banyuwangi, melainkan juga tim luar daerah se-Jawa—Bali. Ajang tersebut digeber selama tiga hari mulai 24 hingga 26 Oktober. Agenda tersebut bakal dipusatkan di lapangan Sukomaju, Kecamatan Srono. Setiap tim bakal diisi 9 pemain. Durasi setiap partai adalah 2 x 20
menit. Berdasar keputusan panitia, jumlah tim yang ikut minimal 32 tim. Sejak dibuka pendaftaran, tim yang mendaftar telah mencapai 25 tim. Para kontestan itu berasal dari Banyuwangi dan Bali. Diprediksi, jumlah peserta akan bertambah. Sebab, pendaftaran masih dibuka hingga tanggal 19 Oktober mendatang. Ketua Asskab Banyuwangi, Muhamad Kayun Rosyid mengatakan, ajang tersebut digelar dalam rangka pembinaan anak usia dini. Sehingga, ke depan, prestasi sepak bola Banyuwangi semakin meningkat. ‘’Kita komitmen melakukan pembinaan,’’ tekadnya. Ketua panitia, Mustain, menambahkan bahwa jumlah kontestan tidak dibatasi. Menurut dia, semakin
banyak peserta akan menyebabkan persaingan semakin seru. ‘’Minimal 32 tim. Kalau peserta lebih banyak, kami akan terima,” ujarnya. Dia mengatakan, agenda tersebut sudah disusun matang. Artinya, pelaksanaan agenda itu tidak akan mengganggu anak-anak sekolah. Sebab, agenda itu digeber di hari libur. ‘’Ini kesempatan bagi anakanak untuk mengisi waktu libur,” beber Kayun. Karena itu, pertandingan digeber sejak pagi hingga sore. Panitia akan all out menyukseskan agenda besar tersebut. ‘’Bagi yang berminat, silakan mendaftar. Kita sediakan uang pembinaan senilai total Rp 10 juta,” tandasnya. (ton/c1/als)
Futsal Banyuwangi Libas Arjuna Bali 10-5
GALIH COKRO/RaBa
TAMBAH PANJANG: Para pembalap yang mengikuti Internasional Tour de Banyuwangi Ijen butuh stamina lebih prima. Karena panitia menambah rute balapan.
Rute 610 Km, Warning bagi Pembalap BANYUWANGI - Even balap sepeda Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) akan berlangsung selama empat hari mulai 16 hingga 19 Oktober mendatang. Rute edisi kali ini lebih panjang dibandingkan edisi sebelumnya. Total jarak yang ditempuh edisi kali ini adalah 610 kilometer. Empat etape edisi kali ini nyaris tidak ada perubahan dengan edisi tahun lalu. Pada etape pertama, para pembalap akan menempuh jarak sepanjang 180 kilometer dengan start di depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan dan finis di Pulau Merah, Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran. Hari berikutnya atau etape kedua, peserta akan menempuh jarak lebih ringan dibandingkan etape pertama. Jarak etape kedua hanya
101 kilometer. Start dari Terminal Jajag, Kecamatan Gambiran, dan finis di Lapangan Maron, Kecamatan Genteng. Para peserta harus siap menghadapi rintangan yang berat pada etape ketiga. Sebab, jarak tempuh etape ketiga 202 kilometer. Start di Muncar dan finis di Paltuding, Gunung Ijen. Selain jarak tempuh yang panjang, para peserta juga akan menghadapi jalan yang menanjak. Karena itu, etape ketiga bisa dijadikan referensi siapa yang bakal menjadi pemenang lomba. Sebab, rute yang dilalui mencapai ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Tanjakan Gunung Ijen dipastikan akan menguras tenaga para rider. Terakhir etape keempat. Etape
ini cukup melelahkan, start di Kalibaru dan finis di depan kantor Pemkab Banyuwangi dengan jarak tempuh 125 kilometer. Meski tidak sepanjang etape ketiga, tapi itu cukup membuat para rider lunglai. Sebab, setiba di finis mereka masih harus menyelesaikan kriterium hingga lima kali putaran mengelilingi Kota Banyuwangi. Sementara itu, even tersebut bagian dari program Banyuwangi Festival (B-Fes). Hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 700 juta dengan beberapa kategori. Klasemen umum individual (yellow jersey), green jersey, white jersey, dan polkadot untuk juara umum tim nasional. ‘’Kita terus matangkan persiapan dalam menyambut ITBI ini,” ungkap ketua panitia, Ahmad Khairullah. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Tim futsal Banyuwangi menggelar laga uji coba melawan tim Arjuna, Kuta, Bali. Hasilnya, Umam dkk sukses menundukkan tamunya dengan skor 10-5 dalam laga yang digeber di Lapangan Scudeto Futsal Rabu malam kemarin (1/10) itu. Hasil tersebut bisa mengangkat moral bertanding dan memacu spirit skuad Kota Gandrung dalam menghadapi Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Futsal Jawa Timur yang digeber mulai 19 hingga 26 Oktober mendatang. Tentu, kondisi tersebut cukup menggembirakan bagi Banyuwangi saat menjadi host dalam ajang dua tahunan itu. Kemenangan meyakinkan tersebut berkat buah kerja keras semua pemain. Sebab, para pemain ditempa fisik dan latihan secara maraton. Bahkan, mereka melakukan pemusatan latihan di Surabaya selama beberapa pekan terakhir. Tuan rumah Banyuwangi menyadari persaingan mencapai gelar bergengsi tersebut akan sangat ketat. Maka dari itu, jika persiapan tim asal-asalan, maka kemungkinan besar gelar juara batal diraih. Berkaca pada kejurprov dua tahun silam, kota-kota besar masih menjadi unggulan. Pada tahun 2012 lalu Sido-
ALI NURFATONI/RaBa
MENANG TELAK: Tim futsal Banyuwangi (berdiri) berpose bersama tim Arjuna, Kuta, Bali, sebelum kick off di Lapangan Scudeto Rabu malam (1/10).
arjo menjadi juara. Saat itu kontingen Banyuwangi absen dalam ajang yang digeber di Surabaya itu. Sukses itu berlanjut. Sidoarjo kembali merengkuh gelar juara pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV Jawa timur yang digelar di Madiun tahun 2013. Bahkan, kala itu, Sidoarjo berhasil merengkuh medali emas setelah mempermalukan tuan rumah di partai final. Sebaliknya, tim futsal Banyuwangi kalah bersaing dengan kontestan lain dan hanya mampu bertahan pada fase 16 besar. Meski begitu, penampilan Banyuwangi mengejutkan. ‘’Itulah kali pertama kami mengikuti Porprov setelah absen di Kejurprov
di Surabaya,” ujar Manajer Tim Futsal Banyuwangi, Boby Mulya Kusuma. Menurut dia, capaian pada Porprov di Madiun dinilai tidak terlalu buruk. Sebab itulah, Banyuwangi ditunjuk menjadi tuan rumah pada Kejurprov tahun 2014. ‘’Kita yakin anak-anak bisa berjaya pada Kejurprov nanti,’’ terang ketua Bidang Futsal Asosiasi PSSI Kabupaten Banyuwangi itu. Dia menjelaskan, jika hasil pada Kejurprov bisa dijadikan referensi untuk menyambut Porprov V Jawa Timur tahun depan. Sebab, skuad yang ada saat ini tidak banyak berubah. ‘’Kita terus matangkan fisik dan teknik. Kita selalu meraih target tinggi dalam setiap kejuaraan,” tandasnya. (ton/c1/aif)
Jawa Pos
Sabtu 4 Oktober 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
Bantuan Rp 7,5 Juta Diduga Disunat ■ KEJARI...
Sambungan dari Hal 29
Jaksa asal Jogjakarta itu hanya mengatakan, pihaknya ingin meminta keterangan seputar proyek tersebut kepada pejabat BPM & Pemdes itu. Disinggung terkait kemungkinan adanya tersangka lain selain Suliyono, Kasi Pidsus Paulus tidak berani memberikan pernyataan secara gamblang. Dia
menyerahkan sepenuhnya kepada hasil penyelidikan yang akan dilakukan timnya pekan depan. “Kami tidak mau berspekulasi, karena penyelidikan masih dilakukan,” ujarnya. Sekadar mengingatkan, kasus dugaan korupsi Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari telah menetapkan Suliyono sebagai tersangka. Dugaan penyimpangan program Bedah Rumah itu diketahui berdasar aliran dana yang
sedianya digunakan. Seharusnya dana yang disalurkan Rp 7.500.000 per warga penerima bantuan. Bantuan bedah rumah itu disalurkan sebanyak dua tahap; tahap pertama Rp 3.500.000 juta dan tahap dua Rp 4.000.000. Pihak Kejari Banyuwangi telah melakukan kroscek ke toko bangunan tempat material bangunan dibeli. Diketahui, jumlah material bangunan yang dibeli ternyata tidak sesuai yang seharusnya. Saat
ini Kasi Pidsus Kejari mengaku belum tahu persis ke mana saja dana proyek tersebut mengalir. Sekadar tahu tahun 2013 lalu Kelurahan Banjarsari mendapatkan proyek Bedah Rumah sebanyak 120 unit. nilai total proyek itu Rp 900 juta. Masing-masing unit rumah mendapat Rp 7.500.000,-. Namun, beberapa warga diduga tidak menerima bantuan tersebut secara utuh. (nic/c1/bay)
Jalan Kaki 6 Km Menuju Jamarat ■ WUKUF,...
Sambungan dari Hal 29
Selain itu, juga ada ratusan ribu jamaah yang berjalan kaki. Umumnya mereka jamaah dari India, Pakistan, dan Iran. Karena jarak tempuh yang jauh, puluhan kilometer, jamaah “bonek” itu istirahat dan tidur seadanya. Di pinggir jalan. Di kolong jalan layang. Bahkan, ada yang nginap di tepi jalan belakang maktab kami. Ada yang berjalan sendiri, suami-istri, juga banyak yang bawa anakanaknya. Anak balita bahkan bayi. Jamaah haji “bonek” itu sengaja jalan kaki menuju Arafah karena kepercayaannya yang kuat. Khusus jamaah dari Iran, konon, mereka mau diangkut bus asal busnya tanpa atap. Di Arafah pun mereka tidak mau tinggal di dalam tenda. Mereka memilih wukuf di tempat terbuka. Sementara itu, setelah sarapan pagi, para jamaah Indonesia memilih tidur atau leyeh-leyeh dalam
tenda. Ada juga yang mendengar manasik/ceramah dari pembimbingnya di dalam tenda masing-masing. Sebagian mengaji dan berzikir sambil menunggu waktu wukuf tiba. Yakni, setelah masuk waktu Duhur pukul 12.10 waktu Arab Saudi (16.10 WIB). Wukuf merupakan kegiatan fisik terberat dari rangkaian ibadah haji. Wukuf tidak boleh diwakilkan karena termasuk rukun. Beratnya wukuf setimpal dengan balasannya. Siapa yang bertobat dengan sungguh-sungguh saat wukuf akan diampuni Allah SWT. Siapa yang berdoa dikabulkan Allah SWT. Itu sebabnya, meski hanya berlindung dari sengatan terik matahari di dalam tenda yang pengap, jamaah haji tidak ada yang mengeluh. Meski berada di dalam tenda, hawa panas yang memantul dari lantai paving di kanan-kiri tenda cukup menyengat. Memang, selain tenda jamaah tidak ada bangunan lain. Kecuali pohon-pohon Soekarno yang hijau dan rimbun. Disebut pohon Soekarno
karena tanaman Mimbo itu dulu ditanam atas usul Presiden RI pertama tersebut. Itulah jasa Bung Karno yang dirasakan jamaah haji hingga kini. Bukan hanya yang dari Indonesia. Dari seluruh dunia juga ikut merasakan kerindangannya. Sementara itu, dalam khotbah wukufnya, Ustad Totok Hariyanto mengajak para jamaah haji Banyuwangi mulai menata kesadaran hidupnya. “Marilah kita mulai dari sini dari padang Arafah menuju kehidupan dunia yang berkah dan akhirat yang diridai Allah SWT,” serunya. Ustad Totok juga menyinggung kondisi Indonesia. Negeri yang bertuhan tapi sangat banyak maksiat. Negeri yang kaya dengan penduduk yang miskin. Negeri yang indah dan sebagian besar rakyatnya hidup gelisah. “Bencana alam tiada henti selama lebih dari satu dekade. Mulai tsunami, gunung meletus secara bergiliran, gempa, banjir, dan lain sebagainya,” paparnya.
Setelah wukuf, mulai bakda Magrib waktu Saudi Arabia, jamaah mulai dipindah ke Muzdalifah mencari kerikil untuk melempar jumrah. Lalu, diusung ke Mina. Setelah lewat tengah malam, jamaah haji menjalani kegiatan fisik terberat kedua. Yakni, jalan kaki sekitar enam kilometer. Dari Mina ke jamarat (tempat melempar jumrah) untuk melempar jumrah Aqabah. Bagi yang fisiknya masih kuat, jamaah haji bisa meneruskan jalan kaki menuju Masjidilharam untuk tawaf ifadah disambut sa’i dan tahallul. Jarak jamarat ke Masjidilharam sekitar enam kilometer. Tawaf ifadah plus sa’i itu harus tuntas sebelum salat Subuh agar paginya bisa salat Idhul Adha di Masjidilharam. “Kapan lagi bisa salat Idhul Adha di Masjidilharam kalau bukan sekarang,” kata Khusairi, kasek SMKN Darul Ulum, Berasan, Wringin Putih, Kecamatan Muncar. (kaosing93@ gmail.com)
Triwulan Keempat, Kerja Dewan Terhambat ■ DEMOKRAT...
Sambungan dari Hal 29
Karena itu, langkah cepat dilakukan internal dewan. Jika tenggat waktu yang diberikan kepada DPC PD Banyuwangi untuk melengkapi rekomendasi DPP sampai pukul 24.00 tadi malam (3/10) ternyata tidak dipenuhi, dewan akan mengutus tim untuk berkonsultasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. “Sampai saat ini (kemarin, Red) surat rekomendasi belum masuk. Apabila sampai deadline pukul 24.00 nanti (tadi malam) rekomendasi dari DPP PD belum masuk, Senin (6/10) kami akan menindaklanjuti dengan rapat pimpinan fraksi dan pimpinan sementara dewan untuk menentukan langkah selanjutnya,” ujar pimpinan sementara DPRD, Ficky Septalinda. Ficky menegaskan, agar DPRD bisa segera melaksanakan tugas secara optimal, pihaknya akan proaktif mengawal pembentukan dan pengesahan pimpinan definitif dewan. “Kita akan menyampaikan ke Pemprov Jatim tentang kondisi yang ada (calon pimpinan asal PD belum mendapat rekomendasi DPP PD). Kita akan konsultasi apakah ada solusi atau alternatif lain,” kata politikus asal PDIP tersebut. Pernyataan senada dilontarkan
pimpinan sementara dewan yang lain, yakni Joni Subagio. Dikatakan, pimpinan sementara dewan dan pimpinan fraksi-fraksi di DPRD telah sepakat menentukan deadline rekomendasi dari DPP PD kemarin. “Kita masih menunggu. Jika sampai nanti malam (tadi malam, Red) belum ada kejelasan, Insya Allah Senin kita mengutus tim ke Pemprov Jatim untuk memperjelas,” cetusnya. Menurut Joni, sebagai wakil rakyat, dirinya sangat terganggu dengan terhambatnya pembentukan pimpinan definitif dewan tersebut. Sebab, lantaran lembaga dewan belum miliki pimpinan definitif, para wakil rakyat tidak bisa mengemban tugas secara optimal. Joni menambahkan, akibat keterlambatan pembentukan pimpinan definitif itu, kinerja dewan terhambat. “Yang paling kita sesalkan, saat ini sudah memasuki triwulan keempat 2014. Kita harus segera membahas KUA-PPAS APBD 2015,” tutur politisi asal Kecamatan Rogojampi itu. Jika pengesahan APBD terhambat, kata Joni, opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berhasil diraih Banyuwangi dua tahun terakhir tidak akan diraih kembali. Padahal, dengan meraih opini WTP penuh, Pemkab Ba-
nyuwangi mendapat reward sebesar Rp 20 miliar. Itu sangat bermanfaat bagi rakyat Bumi Blambangan. “Idealnya, KUA-PPAS sudah masuk pekan ini. Jika APBD molor, rakyat yang dirugikan. Selain potensi reward Rp 20 miliar melayang, penyerapan anggaran akan minim,” paparnya. Joni menjelaskan, konsultasi ke Pemprov Jatim bukan untuk mengintervensi partai lain seperti yang ditudingkan kalangan pengurus DPC PD Banyuwangi. “Ini amanat lembaga dewan. Kita tidak ikut campur partai lain. Di Banyuwangi PKB adalah partai besar. Buat apa kita mengurusi partai lain,” sindirnya. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPC PD Banyuwangi, Juliesetyo Puji Rahayu mengatakan, DPC PD Banyuwangi sudah mengirim surat ke DPP PD dan DPD PD Jatim. Surat itu dikirim dalam bentuk email dan fisik. “Tetapi, sampai sekarang (kemarin siang, Red) belum ada jawaban,” ujarnya. Ditanya apakah DPC PD Banyuwangi akan melakukan langkah lain, Julies mengatakan, lantaran yang diminta kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Umum Pemprov Jatim adalah rekomendasi DPP PD, maka siapa pun calon pimpinan dewan yang diajukan DPC, tetap harus menunggu rekomendasi DPP. “Kami
siap tunduk pada DPP. Kita tunggu saja siapa yang akan mendapat rekomendasi DPP. Kalau DPRD perlu konfirmasi ke DPP PD, ya monggo,” pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pengajuan usul pimpinan dewan yang dilayangkan DPRD Banyuwangi kepada Gubernur Jatim ternyata dikembalikan. Sebab, dari empat nama yang diajukan, ada satu calon pimpinan dewan yang belum mengantongi rekomendasi induk partainya, yakni dari PD. Dalam surat yang dikirim ke gubernur untuk mendapat surat keputusan pengangkatan itu, ada nama I Made Cahyana Negara (PDIP), Joni Subagio (PKB), Ismoko (Golkar), dan Yusieni (PD). DPC PD mengusulkan nama Yusieni tanpa rekomendasi DPP PD lantaran pengusulan yang disampaikan DPC PD Banyuwangi masih diproses di tingkat pusat. Di sisi lain, nama yang diusulkan DPC PD Banyuwangi itu tidak sama dengan calon pimpinan dewan yang direkomendasikan DPD PD Jatim. PD Jatim merekomendasikan nama Sri Utami Faktuningsih. DPC PD Banyuwangi beralasan, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) PD, kewenangan menentukan pimpinan DPRD berada di tangan DPP. (sgt/c1/bay)
Air Diyakini Mengandung Berbagai Khasiat ■ RAMBUT...
Sambungan dari Hal 29
Apalagi, hutan pinus sangat luas, khususnya di Banyuwangi Barat. Tentu saja, banyak warga yang menjadi petani dengan menyadap getah pinus. Bahkan, kalangan penyadap tersebut memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian hutan pinus. Selain sebagai penyadap, warga juga banyak yang memanfaatkan lahan milik Perhutani tersebut. Maka dari itu, kalangan petani di hutan memiliki wadah organisasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Lembaga ini merupakan mitra kerja Perhutani. Yang jelas, kedua belah pihak sama-sama menguntungkan. Berdasar kerja sama itu, Perhutani memberikan keleluasaan kepada para petani untuk mengolah lahan. Asalkan, lahan tersebut tidak sampai mengganggu pohon pinus atau pun segala jenis pohon milik Perhutani. Menebang atau mencuri barang milik Perhutani terancam hukuman pidana. Selama ini, pohon pinus masih produktif. Jika sudah berumur, maka pohon tersebut akan dipotong. Selanjutnya, Perhutani akan melakukan reboisasi dengan menanam bibit yang baru. Sehingga, produksi getah pinus tidak terhenti. Pada saat tanaman bibit baru ditanam, petani sangat diuntungkan. Pasalnya, banyak ruang kosong untuk ditanami aneka jenis tanaman. Misalnya, menanam singkong, pi-
sang, dan cabai. Bahkan, petani bisa mengais hasil dalam kurang waktu yang lama. Bagaimana tidak, tanaman tersebut seperti cabai tidak akan tumbuh bagus saat pohon pinus sudah besar. Sebab, pencahayaan sinar matahari terhalang oleh daun pohon pinus yang rindang. Perlu dicatat, butuh waktu lama pohon pinus tersebut mulai bibit hingga tumbuh besar. Sebab itulah, tim ekspedisi ikut merasa senang dengan kondisi hutan yang terjaga dengan baik itu. Perjalanan yang melelahkan seolah-olah terkubur dengan bayangan-bayangan indah untuk para petani yang berada di kawasan hutan itu. Intinya, warga yang tinggal di kawasan hutan itu tidak akan pernah merasa kelaparan. Bagaimana tidak, segala potensi yang ada di hutan tersebut telah tersedia. Karena itu, penduduk di sana dituntut untuk bersyukur terhadap anugerah yang ada di kawasan hutan tersebut. Apalagi, soal kebutuhan air bersih, nyaris tidak terlalu kesulitan untuk dicari. Perjalanan menyusuri jalan di hutan pinus masih belum terhenti. Kendaraan yang membawa tim ekspedisi terus bergerak ke arah timur. Rute jalan kali ini lebih baik jika dibandingkan pada rute sebelumnya. Bahkan, embusan angin membuat suasana semakin menyenangkan. Tidak berselang lama, kendaraan belok arah ke kiri dari perempatan hutan pinus. Sasaran tim ekspedisi kali ini menuju sumber Rambut Muko. Beberapa saat kemudian, kendaraan
39
S A M B U N G A N
harus diparkir di tepi j alan. Sebab, jalan menuju ke mata air tersebut tidak bisa dilalui dengan kendaraan. Sumber Rambut Muko berada di tengah hutan Pinus. Dari lokasi parkir, tim ekspedisi harus berjalan kaki ratusan meter. Sesuai tanda dalam papan tanda masuk, mata air tersebut sekitar 250 meter dari tepi jalan. Karena itu, tim ekspedisi langsung merespons dan langsung turun untuk melintasi jalan setapak tersebut. Akhirnya, titik mata air tersebut dapat disinggahi dengan manis. Setelah dicek dengan Global Positioning System (GPS), lokasi tersebut berada pada koordinat 08.15’.789’’ Lintang Selatan (LS) dan 114.50’.842’’ Bujur Timur (BT). Ketinggian lokasi sumber mata air tersebut berada pada 522 meter dari permukaan laut (dpl). Sementara itu, sumber mata air tersebut cukup besar. Mata air tersebut masih terawat dengan baik. Dingin dan jernih menjadi ciri khas air yang bersumber langsung dari kawasan hutan tersebut. Selama ini, mata air tersebut dimanfaatkan warga dalam segala kebutuhan. Air tersebut mengalir terus hingga ke hilir. Mata air tersebut memang belum lama ini ditemukan. Jika dipelihara dengan baik, maka mata air tersebut bisa dijadikan jujukan wisata alam yang asri. Bahkan, konon, mata air tersebut memiliki beragam khasiat. Sumber Rambut Muko tersebut berada di Petak 37 N RPH Wonoasih, Glenmore, dengan debit air 25 liter per detik. (c1/bay)
Bus Tujuan Bali Lebih Sepi ■ PEJALAN...
Sambungan dari Hal 29
Terlihat juga banyak kendaraan roda dua yang mengangkut barang bawaan banyak di bagian belakang yang sudah dimodifikasi. Kardus-kardus ditumpuk rapi di atas pangkon motor para pemudik. Meski tidak terlalu padat, kendaraan pemudik dari Pulau Bali terlihat ramai lancar di Pelabuhan ASDP Ketapang. Kebanyakan penumpang yang kaget dengan tarif penyeberangan yang baru berlaku saat ini. Seperti disampaikan Mia, 24, pemudik asal Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Mia baru tahu ada
kenaikan tarif penyeberangan saat hendak membayar tiket di Pelabuhan Gilimanuk kemarin. ”Waktu mudik Idul Fitri lalu masih belum naik. Tadi saya membayar tiket kendaraan roda dua Rp 25.000. Tapi nggak apa-apa, kenaikannya tidak terlalu mahal. Mudah-mudahan pas saya balik ke Bali tidak naik lagi,” ujar perempuan yang bekerja di Denpasar itu. Sementara itu, Manager Operasional PT. ASDP Indonesia Ferri (PT. IF) Ketapang, Saharrudin Koto menyampaikan, arus mudik jelang Idul Adha masih berlangsung hingga kemarin. Arus mudik kali ini didominasi kendaraan roda
dua dan pejalan kaki. Seperti diberitakan sebelumnya, arus mudik dari Pulau Bali akan berlangsung sampai mendekati hari-H Lebaran Haji. Mudik menjelang Idul Adha tersebut memang sudah menjadi kebiasaan warga perantauan di Bali. Mereka mudik dengan tujuan merayakan Idul Adha bersama keluarga di kampung halaman. ”Ada peningkatan pemudik dari Bali dibandingkan Idul Adha tahun lalu. Tapi saya belum tahu secara persis berapa peningkatannya. Yang jelas, pemudik dari Bali ada peningkatan dibandingkan tahun lalu,” jelas Saharrudin. (tfs/c1/bay)
Gelombang Laut Relatif Normal ■ MASUK MUSIM...
Sambungan dari Hal 29
Itu berpotensi terjadi pada Oktober ini. ”Saya kira yang perlu diwaspadai pada bulan Oktober ini adalah angin kencang, petir, puting beliung, dan hujan lebat. Hal itu karena ketidakstabilan atmosfer,” ujar Yustoto.
Meski sudah memasuki masa peralihan musim, hal itu tidak berpengaruh pada suhu udara dan gelombang laut di Banyuwangi. Data BMKG, gelombang signifikan Ketapang-Gilimanuk mencapai 0.3-0.8 meter, dan temperatur udara 23-32˚ C. ” Gelombang dan suhu udara saat ini masih normal,” jelas Yustoto. (tfs/c1/bay)
Terjadi saat Rumah Sepi ■ SETUBUHI...
Sambungan dari Hal 29
Menanggapi tuntutan tersebut, kuasa hukum terdakwa bambang, Tommy Yudianto SH, berencana mengajukan pembelaan. Menurut Tommy, hukuman yang dituntut jaksa terlalu berat bagi
kliennya. “Kami akan ajukan pleidoi pada persidangan pekan depan,” ujarnya. Sekadar mengingatkan, kasus asusila yang dialami Saritem terjadi sekitar 13 Juni 2014 lalu. Saat itu dia mengajak korban menginap di rumahnya. Saat rumah sepi, korban memperdayai gadis be-
rusia 15 tahun itu. Korban disetubuhi di dalam kamar. Berdasar visum, ada tanda-tanda kekerasan benda tumpul pada organ intim korban. Setelah itu, kasus itu terungkap berkat laporan korban yang tidak terima dirinya diperlakukan tidak senonoh. (nic/c1/bay)
Tubuh Besar, Daging Lebih Banyak ■ PERANAKAN...
Sambungan dari Hal 29
Jadi, tidak saya kasih tulisan-tulisan, orang sudah tahu di sini ini jual kambing,” ujar pedagang kambing asal Kecamatan Singojuruh itu. Irianto mengaku, pembeli mulai ramai beberapa terakhir hari. Dalam sehari, dia bisa menju-
al sekitar delapan ekor kambing. ”Mulai banyak yang beli karena sudah mepet Lebaran Haji,” terang pria berumur 30 tahun itu. Dia menambahkan, tidak semua jenis kambing dagangannya banyak dicari warga. Menurutnya, kambing peranakan ettawah (PE) paling banyak dicari warga. Selain postur tubuhnya yang
besar, kambing PE juga lebih banyak dagingnya. ”Orang lebih banyak cari kambing PE. Meski harganya lebih mahal, tapi tetap saja warga banyak yang cari kambing tersebut. Harga per ekor Rp 2 juta sampai Rp 3 juta,” terang lelaki yang sudah menjual 40 ekor kambing dalam beberapa pekan terakhir itu. (tfs/c1/bay)
Pecandu Narkoba Bukan Kriminal ■ MASUK PERINGKAT... Sambungan dari Hal 30
“Ini sebuah langkah humanis bahwa pecandu narkotika bukanlah kriminal, mereka adalah orang yang menderita penyakit kecanduan dan perlu disembuhkan,” tuturnya. Kompol Dwi menambahkan, orang tua yang mengetahui anaknya kecanduan narkoba, diharapkan melapor kepada pihak berwenang untuk mendapat direhabilitasi. “Tidak akan diproses hukum dan tanpa biaya. Namun sebaliknya, kalau
tidak melaporkan orang tua justru bisa kena ancaman penjara 1 tahun,” ujar pria yang juga analis di Polda Jatim ini. Yang tidak kalah penting adalah peredaran gelap narkotika. Pemberantasan dilakukan dengan memotong jaringan antara pemasok dan pasar. Sebab dalam dunia narkoba, berlaku hukum pasar, di mana ada supply maka ada demand. “Pihak kepolisian selalu berupaya mengetahui modus-modus pengedaran narkoba, karena pengedar sangat kreatif alam mengemas dagangannya,” imbuh Kompol Dwi. (sgt/c1/afi)
Muinah Bantah Telah Memukul ■ TIDAK...
Sambungan dari Hal 40
Dugaan penganiayaan itu berawal saat korban datang ke rumah Hj. Muinah terkait utangnya senilai Rp 5 juta yang belum dibayar. Saat datang, korban mengajak Tin Sulasmi, 35, salah satu saudaranya. “Datang ke rumah Bu Muinah itu mau minta penundaan bunga dan cicilan utang,” kata Tin Sulasmi. Menurut Sulasmi, Widiana pada Ramadan lalu utang kepada Hj. Muinah Rp 5 juta. Atas utang senilai itu, Widiana harus membayar bunga Rp 1 juta per minggu. “Setiap utang Rp 1 juta, bunganya Rp 200 per minggu. Kalau Rp 5 juta ya harus bayar bunga Rp 1 juta dan harus dibayar setiap minggu sekali,” ungkapnya. Bunga Rp 1 juta itu, terang dia, harus dibayar selama utang Rp 5 juta itu belum dibayar. “Jadi setiap minggu sekali harus membayar bunga Rp 1 juta,” cetusnya. Widiana dan Sulasmi datang
ke rumah Hj. Muinah sekitar pukul 19.30. Namun, kedatangannya itu tidak mendapat respons baik dari tuan rumah. Sulasmi pun mengaku mendengar Muinah mengeluarkan kata-kata kotor. “ Dia mengancam akan melakukan apa saja. Bahkan, dia mengancam akan memanggil kuli untuk memerkosa dia (korban),” jelasnya. Bukan hanya makian dan kata-kata kotor, saat datang ke rumah juragan kampung itu, dia juga melihat pipi kanan korban ditampar. Bukan itu saja, korban juga didorong hingga nyaris jatuh. “Akibat perlakuan kasar itu, Widiana sakit dan dirawat di PKU Muhammadiyah ini,” katanya. Sementara itu, saat dimintai keterangan mengenai dugaan kekerasan yang dilakukan terhadap korban, Hj. Muinah membantah. Saat korban datang ke rumahnya, dirinya hanya menyentuh pipi korban. Itu dilakukan karena korban dianggap tidak konsisten membayar utang.
“Saya memang emosi, tapi tidak sampai memukul,” cetusnya. Muinah mengaku, saat dirinya emosi, kedua perempuan yang datang ke rumahnya itu segera disuruh pulang. “Pulang saja. Kalau ada kamu di sini, saya nanti marah-marah,” ujar Muinah mengulang pernyataan saat menemui korban dan Sulasmi. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Muinah mengaku baru dipanggil ke polsek untuk dimintai keterangan. Kepada polisi yang memeriksa, dirinya membantah telah melakukan kekerasan kepada korban. “Saya dipanggil ke polsek, ya saya bilang tidak memukul,” ujarnya. Kapolsek Muncar, KompolAry Murtini, melalui Kanitreskrim Ipda Sutarkam mengatakan pihaknya masih mendalami kasus itu dengan meminta keterangan saksi. Pelaku sudah dipanggil dan mengelak melakukan penganiayaan. “Kita masih melakukan pemeriksaan. Nanti kalau sudah jelas, (pelaku) kita panggil lagi,” katanya. (sli/c1/abi)
Air Tandon Dipasok BPBD ■ TIGA...
Sambungan dari Hal 40
Tandon air itu dipasang di lima titik, yaitu di Desa Kandangan ada dua titik, di Desa Sumberagung satu titik, dan di Desa Pesanggaran dua titik. “Tandon itu bantuan dari BPBD karena persediaan air di sumur sudah menipis,”
kata Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono. Air di lima tandon itu, jelas dia, sering kali diisi BPBD. Guna memenuhi kebutuhan warga tas air bersih, BPBD Banyuwangi telah mengusulkan bantuan alat pengadaan air bersih kepada BPBD Provinsi Jatim. “Informasinya, bantuan dari provinsi akan turun di
lima titik itu tahun ini,” ungkapnya. Kekeringan yang terjadi saat ini, jelas dia, bukan hanya menyebabkan air bersih yang dibutuhkan warga sulit didapat, sawah warga juga mengalami kekeringan. “Kalau bantuan dari provinsi datang, mudah-mudahan masalah kekeringan ini bisa diatasi,” harapnya. (azi/c1/abi)
Korban Diajak Pergi Hingga Dua Malam ■ PACAR...
Sambungan dari Hal 40
Kisah cinta AT dan Saritem yang kini sampai meja kantor kepolisian itu bermula saat pasangan remaja yang sedang di mabuk asmara itu janjian bertemu di pasar Desa Barurejo. Di pasar itu, AT mengajak Saritem ke rumah saudaranya. “Korban diajak
menginap dua malam,” katanya. Akibat Saritem tidak pulang, orang tuanya pun kelabakan. Setelah mencari ke rumah saudara dan teman-temannya tidak ketemu, mereka lapor Polsek Bangorejo. “Atas laporan itu, kita langsung bergerak,” ujarnya. Hasil penyelidikan yang dilakukan, jelas dia, ternyata korban dibawa ke rumah salah satu
saudara AT. Saat itu juga AT dan korban dijemput dan digiring ke polsek. “Keduanya kita bawa ke polsek,” ungkapnya. Meski sempat dibawa ke polsek, polisi tidak melakukan penahanan. Polisi kini mempertemukan kedua pihak untuk melakukan kompromi. “Bila mediasi tidak berhasil, baru kita lanjut ke ranah hukum,” cetusnya. (azi/c1/abi)
RADAR GENTENG
40
R A D A R
Jawa Pos
Sabtu 4 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Perumahan Permata Banyuwangi
Konsep Minimalis Modern dan Fasilitas Terlengkap BANYUWANGI – Perumahan yang menawarkan hunian minimalis modern kini hadir di Banyuwangi. Dengan mengikuti tren arsitektur bangunan masa depan, Perumahan Permata Banyuwangi layak menjadi pilihan terbaik untuk berinvestasi. Permata Banyuwangi merupakan perumahan baru yang mengintegrasikan antara keamanan dan kenyamanan bagi penghuninya. Lokasi strategis juga menjadi salah satu nilai lebih dari perumahan yang terletak di kawasan Sukowidi ini. Terletak di pinggir jalan nasional, tepatnya di jl Yos Sudarso Banyuwangi. Kita hanya butuh waktu lima menit untuk ke pusat kota, sepuluh menit jika kita ingin ke Pelabuhan Ketapang. Selain itu, Perumahan Permata Banyuwangi dibangun menggunakan bata ringan yang
mempunyai banyak kelebihan dibanding bata merah biasa. Selain kokoh, bata ringan memang lagi ngetren dipakai untuk membangun perumahan di kota-kota besar. Berbagai fasilitas pendukung juga disiapkan oleh perumahan Permata Banyuwangi, seperti pagar belakang, pagar samping, wastafel, taman, dan carport sudah berpaving. Anda juga tak perlu khawatir jika musim hujan tiba, dengan kontur tanah yang tinggi, Perumahan Permata Banyuwangi akan menjadi kawasan perumahan bebas banjir. Tunggu apa lagi, segera datang ke kantor pemasaran Perumahan Permata Banyuwangi di Jl Yos Sudarso Sukowidi Telp 085258112117, 085331275117. Ayo pesan sekarang juga, unit terbatas.
OPO MANEH
Tiga Desa di Pesanggaran Kekurangan Air Bersih PESANGGARAN - Musim kemarau mulai dirasakan dampaknya oleh warga yang tinggal di tiga desa di Kecamatan Pesanggaran. Saat ini mereka kekurangan air bersih lantaran sumur banyak yang kering. Tiga desa yang kekurangan air bersih itu adalah Desa Pesanggaran, Desa Sumberagung, dan Desa Kandangan. Mengantisipasi air bersih yang dibutuhkan warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi memasang tandon di tiga desa tersebut ■ Baca Tiga...Hal 39
PERLINDUNGAN ANAK
Pacar Diajak Bermalam, Dilaporkan ke Polisi BANGOREJO - Ini peringatan bagi para remaja yang suka pacaran. Dilaporkan membawa pacarnya yang tergolong anak-anak, AT, 17, warga Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, kini harus berurusan dengan aparat kepolisian. AT yang kini masih menjalani pemeriksaan di Polsek Bangorejo itu dijemput polisi di rumah saudaranya. Tindakan itu dilakukan setelah ada laporan bahwa remaja itu membawa kabur Saritem (nama samaran), 14, asal Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo. “Saritem dibawa ke rumah saudaranya oleh AT,” terang Kapolsek Bangorejo, Iptu Ali Masduki, melalui Kanitreskrim Aiptu Karjono ■ Baca Pacar...Hal 39
SHULHAN HADI/RABA
TERBARING: Korban masih menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah, Muncar. Hj. Muinah saat ditemui di rumahnya (kiri atas).
Tidak Bayar Bunga Utang, Dihajar hingga Kelengar Pinjam Rp 5 Juta, per Minggu Harus Bayar Bunga Rp 1 Juta
MUNCAR - Gara-gara tidak mampu membayar bunga pinjaman, Agus Widiana, 34, warga Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, mengaku dihajar Hj. Muinah, salah satu tetangganya.
Korban mengaku wajahnya ditampar hingga lebam. Akibat luka itu, ibu muda itu kini harus menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah, Muncar. “Sakit semua. Saya tidak kuat,” cetus Agus Widiana ■
Jalan di Dusun Ringinagung Rusak Parah PESANGGARAN- Kondisi jalan di Dusun Ringinagung, Desa/ Kecamatan Pesanggaran, ini benar-benar sangat memprihatinkan. Jalan yang di kanan-kirinya perumahan penduduk itu hingga kini belum diaspal. Sepanjang jalan itu penuh batu dan debu. Padahal, itu jalur yang menghubungkan sektor pertanian, pendidikan, dan perdagangan, di Desa Pesanggaran dan sekitarnya. Kondisi itu tentu sangat kontras dengan jalan di desa lain yang sudah beraspal dan bagus sejak lama. Salah satu warga Dusun Ringinagung, Desa Pesanggaran, Ali, mengatakan sudah lama jalan di kampungnya rusak parah dan penuh batu. Padahal, itu jalur strategis yang menghubungkan banyak lokasi. “Sudah lama warga menginginkan jalan ini diaspal seperti daerah lain,” katanya. Warga di kampungnya, terang dia, sudah lama mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Hanya saja, keluhan itu belum mendapat tanggapan pemerintah. Buktinya, hingga saat ini jalan di kampungnya belum diperbaiki Pemkab Banyu-
BEBATUAN: Jalan di Dusun Ringinagung, Desa/ Kecamatan Pesanggaran rusak karena belum beraspal.
ABDUL AZIZ/RABA
wangi. “Kami sangat berharap jalan di kampung kami segera diaspal,” harapnya. Kepala Desa (Kades) Pesanggaran, Suliono, mengakui jalan rusak di Dusun Ringinagung itu sudah lama. Panjang jalan yang tidak per-
nah diperbaiki itu sekitar satu kilometer. “Pemerintah Desa Pesanggaran sudah mengajukan permohonan ke Pemkab Banyuwangi. Mudah-mudahan tahun depan diperbaiki pemkab,” cetusnya. (azi/c1/abi)
Baca Tidak...Hal 39