Radar Banyuwangi | 5 Agustus 2014

Page 1

15 Tahun

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 5 AGUSTUS TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 21

Baru Separo yang Balik ke Bali KALIPURO - Kepadatan kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, terus berlangsung kemarin (4/8). Fenomena tersebut tampFe aknya sesuai dengan preak diksi pihak ASDP Indoned sia s Ferry (IF) Cabang Ketapang. Sebelumnya, ASDP IF Cabang Ketapang memprediksi, meski puncak arus balik kendaraan menuju Bali terjadi pada Sabtu (2/8) B dan Minggu (3/8), gelombang pemudik yang akan kembali ke Bali akan terus berlanjut ■ Baca Baru...Hal 31

Kepadatan Penyeberangan Ketapang Arus mudik Lebaran ■ Penumpang yang ke Jawa : 398 ribu orang. ■ Jumlah kendaraan roda dua : 90 ribu unit. ■ Jumlah kendaraan roda empat : 38 ribu unit.

Arus Balik Lebaran ■ Yang balik ke Bali: 45 persen ■ Kendaran roda dua: 29 persen ersen ■ Kendaraan roda empat: 55 persen. *Jika dibandingkan arus mudik, jumlah penumpangg dan kendaraan yang balikk ke Bali hingga kemarin baruu sekitar separo.

Padat Merayap di Perempatan Lateng

GALIH COKRO/RABA

SEMENTARA itu, arus balik lewat penyeberangan Ketapang kemarin juga berimbas terhadap kepadatan arus lalu lintas di jalan-jalan protokoler Banyuwangi. Kondisi ini membuat arus lalu lintas sempat macet. Kendaraan harus merambat pelan karena jumlah kendaran yang lewat di jalan bertambah banyak. Kemacetan paling parah terlihat di perempatan traffic light Lateng, Banyuwangi ■ Baca Padat...Hal 31

BALIK: Para pemudik yang menggunakan sepeda motor antre masuk ke kapal feri di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin.

Aa Gym Ceramah di Taman Blambangan

Upacara pelantikan anggota DPRD periode 20142019 dijadwalkan dilaksanakan pada 21 Agustus mendatang. Sebab, anggota dewan periode 2009-2014 dilantik pada 21 Agustus 2009 lalu”

Kuliah Subuh di Masjid Pemkab Disiarkan 108 Radio Sedunia

ADA APA LAGI

Sehari, Pemohon SIM Tembus 600 Orang

BANYUWANGI – Dai kondang Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym pagi ini siap “menggebrak” Banyuwangi. Penceramah yang dikenal dengan metode manajemen qolbu itu akan hadir dalam acara halalbihalal yang digelar Pemkab Banyuwangi di lapangan Taman Blambangan, pukul 07.00. Pendakwah, penulis buku, penerbit, pengusaha, dan pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid di Jalan Gegerkalong Girang, Bandung tersebut menginjakkan kaki di Banyuwangi pukul 10.30, kemarin. Dia landing di Bandara Blimbingsari dengan pesawat Wings Air ■

SIGIT HARIYADI/RABA

SOEDIRMAN Sekretaris DPRD Banyuwangi

Anggota DPRD Baru Dilantik 21 Agustus

Baca Aa Gym...Hal 31

BANYUWANGI – Hari pertama masuk kerja pasca- libur Lebaran berdampak terhadap sejumlah sentra pelayanan umum dibanjiri masyarakat. Seperti yang terlihat di sentra pelayanan pembuatan surat izin mengemudi (SIM) di Mapolres Banyuwangi, kemarin. Ratusan pemohon lisensi mengemudi ini memadati halaman kantor Mapolres Banyuwangi ■ Baca Sehari,...Hal 31

TARI SEBLANG

ISTIMEWA

AKRAB: Aa Gym disambut hangat Bupati Abdullah Azwar Anas di ruang kerja kantor Pemkab Banyuwangi, siang kemarin.

BANYUWANGI - Untuk menghindari kekosongan anggota legislatif menyusul berakhirnya masa bakti anggota dewan periode 2009-2014, Sekretariat DPRD Banyuwangi kini tengah mempersiapkan pelantikan anggota DPRD Banyuwangi periode 20142019. Rencananya, pelantikan anggota dewan untuk masa bakti lima tahun ke depan itu akan digelar 21 Agustus mendatang. Sekretaris DPRD Banyuwangi Soedirman mengatakan, pihaknya telah melakukan segala persiapan untuk menyukseskan pelantikan tersebut. Baik persiapan secara administratif, maupun persiapan fisik dan protokoler.

Secara administratif, usul pengangkatan anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 yang dilayangkan Bupati Banyuwangi telah sampai ke tangan Gubernur Jatim. Nah, sambil menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur Jatim turun, Sekretariat DPRD melakukan berbagai persiapan pelantikan. Secara fisik pihaknya telah melakukan beberapa perombakan kantor dewan. Lobi kantor DPRD yang sebelumnya cenderung sempit, kini dirombak sedemikian rupa untuk menampung tamu undangan sangat penting alias very-very important person (VVIP) ■ Baca Anggota...Hal 31

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

CARI JALAN KELUAR: Perwakilan dari Dinas Pariwisata Banyuwangi mendatangi rumah Ketua Adat Paguyuban Seblang, Anshori.

Dispar Sambangi Ketua Adat Seblang GLAGAH – Ritual tari Seblang yang diagendakan dalam Banyuwangi Festival dari tanggal 1 hingga 7 Agustus kembali tidak bisa dilaksanakan ■ Baca Dispar...Hal 31

Warga Banyuwangi yang Moncer Berkiprah di Daerah Lain (4)

Dari Ketua OSIS Kini Menjabat Direktur Keuangan BI

Anggota DPRD baru dilantik 21 Agustus Makin cepat dilantik makin cepat juga lunasi utangnya!

Selain Arief Yahya, Dirut PT. Telkom Indonesia (Tbk), masih ada lagi warga Banyuwangi yang sukses di perantauan. Dia adalah Ahmad Hidayat yang sehariharinya menjabat sebagai Direktur Departemen Keuangan Intern di Bank Indonesia Jakarta.

LARE OSING: Ahmad Hidayat (kanan) ketika menghadiri open house di Pendapa Kabupaten Banyuwangi Rabu (29/7) lalu.

Jumlah pemohon SIM tembus 600 orang Anggap saja berkah Lebaran, Ndan!

CHIN JULLIEN, Banyuwangi UNGKAPAN seperti kari aclak, munyik, aduk, poco selalu menjadi kosa kata yang selalu terngiang di telinga Ahmad Hidayat saat dia merindukan http://www.radarbanyuwangi.co.id

GERDA SUKARNO/RABA

tanah kelahiran tercinta. Pria kelahiran Banyuwangi tahun 1996 silam ini memiliki ingatan masa kecil yang

kuat tentang Banyuwangi dan isinya. Hidayat pulang ke Banyuwangi sejak Lebaran kemarin. Dia menyempatkan

hadir dalam open house di pendapa kabupaten yang digelar Bupati Abdullah Azwar Anas ■ Baca Dari...Hal 31 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Jawa Pos

Selasa 5 Agustus 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

31

S A M B U N G A N

Yang Menyeberang ke Masyarakat Umum Boleh Datang Jawa 398 Ribu Orang ■ AA GYM...

Sambungan dari Hal 21

■ BARU...

Sambungan dari Hal 21

Sebab, berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banyak pemudik memilih kembali ke Bali pasca-Lebaran Ketupat yang berlangsung di hari ke tujuh Idul Fitri pada Minggu. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan kemarin siang menyebutkan, ribuan kendaraan yang hendak menyeberang ke Bali tampak memadati area pelabuhan kebanggaan masyarakat Bumi

Blambangan tersebut. Mobil pribadi berpelat nomor DK tampak mendominasi antrean kendaraan yang menumpuk di area parkir Pelabuhan Ketapang. Manager Operasional PT. ASDP IF Cabang Ketapang, Saharuddin Koto mengatakan, meski Pelabuhan Ketapang mengalami kepadatan sejak Sabtu hingga kemarin, namun jumlah penumpang dan kendaraan yang telah kembali ke Bali ternyata belum seimbang dengan jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang ke Jawa selama

arus mudik lalu. Karena itu, PT ASDP IF Cabang melakukan antisipasi peningkatan penumpang hingga sepekan mendatang. “Penumpang yang kembali belum seimbang dengan data pemudik. Karena itu, kita masih antisipasi hingga pekan depan,” ujarnya. Saharuddin merinci, selama arus mudik Lebaran 2014, penumpang yang menyeberang ke Jawa mencapai kurang lebih 398 ribu orang. Pada periode yang sama, jumlah kendaraan roda dua yang diseberangkan ke Jawa sebanyak sekitar 90 ribu unit. Sedangkan

kendaraan roda empat, jumlahnya mencapai sekitar 38 ribu unit. Saharuddin menambahkan, hingga kemarin jumlah penumpang dan kendaraan yang telah kembali ke Bali baru sekitar 50 persen. Rinciannya, penumpang yang telah balik ke Bali sebesar 45 persen, kendaraan roda dua sebesar 29 persen, dan kendaraan roda empat sebesar 55 persen. “Jadi, jika dibandingkan arus mudik, penumpang dan kendaraan yang balik ke Bali sampai hari ini (kemarin) baru sekitar separo,” paparnya. (sgt/aif)

Sebelum menjadi penceramah dalam acara halalbihalal akbar tenaga pendidik dan tenaga kesehatan se-Banyuwangi, Aa Gym juga akan melaksanakan salat subuh di Masjid Babus Salam di kompleks kantor Pemkab Banyuwangi. Usai salat subuh, Aa Gym akan mengisi kuliah subuh yang diikuti kalangan

pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Uniknya, kuliah subuh tersebut akan disiarkan 108 stasiun radio. Hebatnya lagi, radio yang menyiarkan kuliah subuh Aa Gym di Masjid Babus Salam tidak hanya berasal dari seantero pelosok negeri. Siaran tersebut akan di-relay di seluruh dunia. Sementara itu, meski bertajuk halalbihalal tenaga pendidik dan tenaga kesehatan se-Banyuwangi,

pengajian yang dihelat di Taman Blambangan pagi ini terbuka bagi masyarakat umum. Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi, Akhmad Kholid Askandar mengatakan, Pemkab Banyuwangi mengundang masyarakat untuk mengikuti pengajian akbar tersebut. “Masyarakat umum boleh mengikuti pengajian tersebut,” ujarnya Minggu lalu (3/8). (sgt/aif)

Optimistis SK Turun Sebelum 21 Agustus ■ ANGGOTA...

Sambungan dari Hal 21

“Sore ini (kemarin 4/8), kami menggelar rapat koordinasi dengan Asisten Pemerintahan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan lain-lain terkait pelaksanaan pelantikan,” ujarnya. Setelah itu, imbuh Soedirman, pihaknya akan mengundang Polres Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi, Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi,

dan lain-lain untuk membahas pengamanan pelantikan. “Termasuk sterilisasi kantor DPRD Banyuwangi,” imbuhnya. Lebih lanjut Soedirman menjelaskan, upacara pelantikan anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 dijadwalkan dilaksanakan pada 21 Agustus mendatang. Sebab, anggota dewan periode 2009-2014 dilantik pada 21 Agustus 2009 lalu. “Jadi tidak sampai terjadi kekosongan jabatan. Mekanis-

menya memang seperti itu,” tegasnya. Saat disinggung kapan SK Gubernur terkait pengangkatan anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 turun, Soedirman mengaku belum mendapat bocoran. Hanya saja, dia optimistis SK tersebut sudah diterima sebelum pelantikan digeber 21 Agustus. “Kami optimistis SK Gubernur tersebut sudah turun sebelum 21 Agustus,” pungkasnya. (sgt/aif)

Bisa Menjadi Pelajaran Banyak Kalangan ■ DISPAR...

Sambungan dari Hal 21

GALIH COKRO/RABA

PADAT MERAYAP: Kepadatan arus lalu lintas di Simpang Empat Kelurahan Lateng, Banyuwangi siang kemarin.

Tempatkan Personel di Titik Rawan Macet ■ PADAT...

Sambungan dari Hal 21

Begitu lampu merah menyala, antrean kendaraan mengular hingga ratusan meter. ”Jumlah kendaraan yang lewat memang cukup banyak dibanding hari-hari biasa. Jadi wajar kalau lampu

merah menyala, terjadi kemacetan,’’ ujar Harsono, warga Jajag yang hendak balik ke Bali. Kasat Lantas Polres Banyuwangi AKP Amar Hadi mengatakan, kepadatan arus lalu lintas di jalan-jalan protokoler tidak sampai menimbulkan kemacetan fatal. Artinya, kepadatan itu masih bisa

diurai karena kendaraan masih bisa berjalan. ”Istilahnya padat merayap. Tak sampai menimbulkan kemacetan,’’ kata Amar. Untuk mengantisipasi kemacetan pihaknya sudah menempatkan personel di sejumlah titik, termasuk beberapa ruas jalan yang padat dengan kepulangan anak

sekolah. Dengan demikian kemacetan bisa dihindari sejak dini. ”Untuk jalur menuju Ketapang memang padat kendaraan, terutama saat lampu merah menyala. Ini karena jumlah kendaran cukup banyak terutama yang dikendarai para pemudik luar kota,’’ tandas Amar. (sgt/aif)

Pada Hari Biasa hanya 180 Pemohon ■ SEHARI,...

Sambungan dari Hal 21

Pemandangan ini sudah terasa sejak pagi hari. Ratusan pemohon memenuhi beberapa titik persyaratan pengajuan SIM. Fotokopi hingga pemeriksaan kesehatan pemohon juga kebanjiran pengunjung. Saking banyaknya pemohon, lahan parkir di dalam Mapolres nyaris tidak memuat kendaraan pemohon SIM. Meski membeludak, secara umum layanan pembuatan SIM berjalan lancar. Menjelang siang antrean pemohon sudah bisa terurai dan terlayani. Kebanyakan pemohon SIM ini adalah para perantau. Secara khusus mereka ingin memperpanjang lisensi mengemudinya sebelum kembali ke tanah perantauan. Salah seorang pemohon Suhali mengatakan, dirinya sengaja mengantarkan keponakannya untuk memperpanjang surat ijin mengemudi. “Ini tadi antar kepona-

kan untuk perpanjangan,” ujar warga Muncar ini. Dia menambahkan, keponakannya sudah hampir empat tahun ini bekerja di Bali. Kebetulan tahun ini SIM keponakannya sudah habis. Bersamaan dengan momen Lebaran, kesempatan pulang kampung ini dimanfaatkan dengan mengurus SIM. Kasat Lantas Polres Banyuwangi AKP Amar Hadi membenarkan jika jumlah pemohon SIM mengalami kenaikan drastis. Seharian kemarin (4/8) jumlah pemohon mencapai 600 orang. Meski pemohon cukup banyak, mereka tetap menjalani tahapan ujian SIM seperti biasa, mulai tes tulis hingga praktik. ”Hari-hari biasa jumlah pemohon sekitar 180 orang. Rata-rata mereka warga Banyuwangi yang berkerja di luar kota. Mumpung pulang, mereka mengajukan permohonan SIM,’’ kata perwira polisi yang pernah menjabat sebagai Kanitregident Polres Banyuwangi itu. (nic/aif)

Sambungan dari Hal 21

Saat diwawancari koran ini, Hidayat begitu antusias menceritakan kenangan- kenangan hingga hal yang paling ia rindukan dari bumi berjuluk Sun Rise of Java tersebut. Hidayat mengaku bangga pernah lahir dan menghabiskan masa remajanya di Banyuwangi. Usai lulus dari SMA Negeri Glagah tahun 1984, dia melanjutkan pendidikan sarjana akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya. Kemudian, pada tahun 2000 menempuh pendidikan S2 di University of Illinois, IL di Amerika Serikat bidang administrasi bisnis. Meski sudah beberapa kali tinggal jauh dari Bumi Blambangan tercinta, ingatan Hidayat akan tempat tinggalnya di kompleks Agraria Jalan dr. Soetomo tidak pernah pupus. “Saya rindu dengan kegiatan-kegiatan masa kecil yang tak terlupakan seperti bermain bola di Taman Blambangan. Kala itu saya sampai dikejar-kejar Polsus karena dilarang memasuki Taman Blambangan. Dulu tempat itu ndiberi pagar, bukan taman terbuka seperti saat ini,” kenang Hidayat. Pantai Boom, Pantai Watudodol, dan Sungai Kalibendo merupakan tempat yang kerap dikunjungi waktu senggang dari kesibukan masa remaja. Ketika menjalani pendidikan di SMA

sil bumi yang dimaksud ternyata memang salah jenis. Pisang yang seharusnya jenis pisang emas ternyata diganti pisang berlin. Menanggapi penjelasan dari Anshori, Kasi Adat dan Budaya Aekanu memberikan saran agar mencoba untuk menggunakan penari Seblang sebelumnya. Aekanu mengatakan, pada kasus sebelumnya pernah terjadi bahwa Roh Seblang tidak mau masuk karena masih ingin dengan penari yang lama. ”Apalagi selama ini Seblang rata-rata menari selama sembilan tahun. Sedangkan untuk Suidah baru menari selama enam tahun,’’ kata Aekanu. Kabid Kebudayaan Puguh menyarankan sebaiknya Anshori mencoba saran dari Aekanu. Hal ini sebagai upaya ikhtiar dengan berbagai pertanda dan cara yang biasa dilakukan. Atas saran itu Anshori berjanji akan melakukan pertemuan lagi dengan tokoh dan sesepuh desa untuk menentukan bagaimana ritual ini dijalankan. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispar Banyuwangi M. Yanuar Bramuda mengatakan, kegagalan ritual tersebut akan menjadi pelajaran bagi banyak kalangan. Dengan kejadian ini masyarakat akan mengetahui bahwa ritual tari Seblang bukanlah rekayasa melainkan sebuah kejadian alami yang melibatkan mahluk metafisis. (mg1/aif)

Industri Tahu Melanggar Undang-undang ■ BLH...

Sambungan dari Hal 32

NIKLAAS ANDRIES/RABA

ANTUSIAS: Pemohon SIM di Mapolres Banyuwangi mengantre untuk menjalani sesi foto kemarin.

Kangen Rujak Soto Depan Bioskop Irama ■ DARI...

Setelah mengalami kegagalan selama dua kali dan tidak diselenggarakan selama dua kali, kemarin (4/8) beberapa perwakilan dari Dinas Pariwisata (Dispar) Banyuwangi mendatangi lokasi tari Seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Rombongan Dispar terdiri dari Kepala Bidang Kebudayaan Setyo Puguh Widodo dan Kepala Seksi Adat dan Budaya, Aekanu Hariyono tersebut langsung menuju rumah dari Ketua Adat Paguyuban Seblang. Di sana Ketua Adat, Anshori, yang sudah mengetahui maksud kedatangan pegawai Dispar langsung mempersilahkan masuk. Setyo Puguh selanjutnya menanyakan kepada Anshori perihal tidak terselenggaranya ritual tersebut. Anshori kemudian menjawab bahwa penyebabnya belum diketahui. Sampai hari Senin (4/8) kemarin, tidak ada tanda-tanda apapun yang dapat memberikan penjelasan mengenai kegagalan ritual. Pihaknya tidak berani mengambil tindakan apa-apa selama belum ada petunjuk dari Roh Seblang itu sendiri. ”Semua syarat sudah dilakukan. Termasuk tata cara ritual seperti biasanya,’’ jelas Anshori. Bahkan, pada Minggu malam (3/8), sudah diadakan pertemu-

an untuk permasalahan Seblang tersebut. Namun lagi-lagi dirinya tidak berani mengambil keputusan apapun selama belum ada petunjuk. Menurutnya, selama ini Tari Seblang memang tidak bisa dijadwalkan. Hanya, dapat ditentukan harinya, yaitu hari Senin atau Jumat. Anshori menceritakan, hari pertama sebenarnya tempeh (ayakan dari bambu) yang dipegang oleh Penari Seblang sudah jatuh. Tetapi yang kesurupan adalah Saidah, penari seblang sebelumnya. Kemudian ada kejadian yang menimpa salah satu penonton yang berasal dari Sampang, Madura. Yang seperti kesurupan kemudian memberikan petunjuk tentang sebuah makam yang harus dikunjungi serta salah satu poro bungkil (sesaji dari hasil bumi) yang harus diganti. Pertanda itu awalnya diragukan. Namun Anshori tetap meminta beberapa anggota Paguyuban Seblang untuk melihat lokasi yang ada di dalam mimpi. Dan ternyata memang lokasi tersebut adalah makam dari salah satu sesepuh yang mencintai seni. “ Makam yang dimaksud memang dari dulu selalu dimintai syarat sebelum diadakan ritual tari Seblang. Namun, kali ini belum. Mungkin ini bisa menjadi salah satu penyebab gagalnya proses kesurupan,” jelas Anshori. Diakui Anshori, salah satu ha-

Negeri Glagah, Hidayat pernah menjabat Ketua OSIS. Dari situlah, dia belajar berorganisasi. “Menjadi ketua OSIS SMA Glagah periode 19821983 menjadi kenangan dan pelajaran yang tak terlupakan. Kita diharapkan mengadakan kegiatan sebanyak mungkin selama masa kepengurusan OSIS,” ceritanya. Ketika ditanya tentang makanan favorit yang Banyuwangi, Hidayat dengan semangatnya menjawabnya rujak soto. Kala itu Hidayat remaja memang doyan dengan rujak soto yang mangkal di depan bekas bioskop Irama. ”Rasanya benar-benar nikmat. Saya juga suka tahu lontong di Tukang Kayu dan ayam goreng Wina. Itu adalah makanan yang saya rindukan selama hidup di tanah perantauan,” tambahnya. Bapak tiga anak itu juga memiliki hobi fotografi. Alam Banyuwangi yang penuh pesona tak luput dari bidikannya. Selama di Banyuwangi, Hidayat menyempatkan hunting foto ke tempat-tempat wisata. ”Tempat-tempat seperti Pulau Merah, Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sungai/Air Terjun Kalibendo, Savana Sadengan di Alas Purwo sangat menarik untuk diajdikan obyek foto,’’ ujarnya. Selain itu Klenteng di Karang Rejo yang sangat colorfull, Pantai Watu Dodol, dan Pantai Boom adalah sangat indah untkk dijadikan objek incaran fotografi. Event-event seni tradisional yang kaya makna dan sangat indah

busananya selalu menjadi incaran lensanya. Ritual mudik Lebaran tahunan diakui Hidayat merupakan saat-saat yang paling berkesan baginya. Salat Idul Fitri di Taman Blambangan adalah saat- saat yang ia nantikan. “Dengan latar belakang pemandangan dua gunung yang sangat indah, yakni Gunung Ijen dan Gunung Raung, Salat Idul Fitri menambah suasana ibadah semakin indah,” kenangnya. Hidayat merasa gembira dan bersyukur dengan kondisi Banyuwangi seperti sekarang ini. “Alhamdullilah sekarang Banyuwangi sudah maju, saya lihat bisnis juga tumbuh pesat di Banyuwangi. Pertokoan/kafe berdiri di sepanjang jalan Banyuwangi. Obyek wisata juga sudah berkembang,” bebernya. Menurutnya infrastruktur seperti pelabuhan, pembukaan jalan baru, pendidikan, kesehatan, telekomunikasi masih harus terus ditingkatkan agar kegiatan usaha dapat dilakukan dengan lebih efisien. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas juga merupakan salah satu faktor penting untuk mebantu pembangunan daerah. “Sifat masyarakat Banyuwangi yang terbuka dan multicultural perlu terus dikembangan. Komunikasi yang intens dan terbuka juga perlu terus dipupuk untuk meningkatkan kebersamaan dan kekeluargaan,” ujarnya. (aif/bersambung)

“Limbah pabrik tahu, air cucian, dan dari peternakan mengalir ke selokan dan itu mencemari sumur,” urainya. Tim yang diterjunkan ke lapangan itu, jelas dia, telah mengambil sampel air dari sumur dan saluran di selokan yang ada di lokasi untuk diperiksa di laboratorium. Identifikasi alur masalah, juga dilakukan untuk mengambil hipotesa sementara. “Sebelum sampel diperiksa di laboratorium, dari alur cerita yang kami dapatkan sudah bisa mengidentifikasi sumur dan saluran air terkontaminasi oleh air limbah

industry tahu, air bekas cucian, dan peternakan,” ungkapnya. Pencemaran sumur dan saluran air selokan membuat warga sekitar menderita gatal-gatal, jelas dia, itu karena tingkat keasaman pada air limbah di bawah batas normal. “Air limbah tahu memang memiliki Ph rendah, yakni kurang dari 5, padahal menurut baku mutu Ph normal itu sekitar 6-9,” terangnya. Menurut Handayani, industri tahu yang telah mencemari lingkungan itu jelas melanggar Undang-undang (UU). Seharusnya, limbah itu sebelum dibuang diolah terlebih dahulu hingga memenuhi mutu baku. Di sekitar industri tahu itu, jelas dia,

sebenarnya sudah ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal, yakni tempat untuk mengelola air limbah sebelum dibuang. “IPAL komunal yang sudah dibangun tidak mampu menampung limbah,” cetusnya. IPAL komunal yang dibangun oleh pemerintah di sekitar usaha industri tahu di Dusun Stembel, Desa Gambiran, itu kemampuannya maksimal untuk 10 industri tahu. Padahal, di daerah itu ada 40 lebih industri tahu. “Kita sedang berupaya membangun IPAL komunal lainnya tapi kesulitan untuk lokasi, karena lokasi industri tahu itu lokasinya berjauhan,” dalihnya.(mg2/abi)

Bendera Kecil Dijual Rp 5.000 ■ PENJUALAN...

Sambungan dari Hal 32

“Yang membeli tetap ada, tapi sedikit sekali,” terang Asep Hilman, 33, salah satu penjual atribut Agustusan yang mangkal di jalan raya Simpang Tiga Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Asep berharap menjelang peringatan Hari Ulang

Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke ke-69, dagangannya banyak dibeli warga. “Sampai saat ini masih terjual 25 persen dari target yang saya patok,” terang pria yang mengaku dari Bandung, Jawa Barat itu. Menurut Asep, yang banyak dibeli oleh warga itu bendera ukuran kecil dan sedang. Untuk bendera kecil dijual Rp 5 ribu, sedang yang besar dijual dengan harga Rp 50 ribu. “Bendera kecil dipasang di motor atau mobil,” cetusnya. (sli/abi)

Komentar Warga Beragam ■ PROYEK...

Sambungan dari Hal 32

Tulisan itu pun menuai komentar beragam dari para pengguna jalan yang melintas di jalan Tegalsari – Genteng. “Kurang penggawean bocahbocah kui, (kurang kerjaan anak yang menulis

itu),” terang Markamah, 35, warga sekitar. Tapi juga ada yang menyebut graffiti yang dibuat itu cukup menarik karena bisa menghiasi proyek bangunan yang belum jadi. “Menurut saya bagus, harus diapresiasi, mereka sudah berikhtiar membuat karya, lumayan membantu kontraktor ngecat proyek,” cetus Irfan Faiz, 20, cetus warga Desa/Kecamatan Tegalsari. (sli/abi)

Perlu Pengerukan di Muara ■ TANAMAN...

Sambungan dari Hal 32

Karena muara itu, jelas dia, berfungsi untuk menampung air pasang surut laut dan beban banjir sungai Kalilo. “Kecepatan aliran pasang surut berpengaruh besar pada banjir,” ungkapnya.

Untuk memperlancar aliran muara, masih kata dia, bukan hanya membersihkan tanaman mangrove yang kini tumbuh subur. Tapi, juga perlu dilakukan pengerukan di sekitar muara. “Pengerukan itu diperlukan di muara dari bendungan Kampung Ujung hingga utara,” katanya. (abi/ bersambung)


RADAR GENTENG

32

R A D A R

HUT RI

Jawa Pos

Selasa 5 Agustus 2014

B A N Y U W A N G I

BLH Pastikan Limbah dari Industri Tahu Penyebab Pencemaran Sumur Milik Warga Desa/ Kecamatan Tegalsari TEGALSARI–Sumur warga di Dusun Krajan 1, Desa/Kecamatan Tegalsari yang bau dan menyebabkan gatal, diduga kuat memang karena telah tercemar. Dan penyebabnya, adalah limbah dari pabrik tahu dan peternakan yang ada di Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran. Penegasan itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Pengendalian, Badan Lingkungan Hidup (BLH Kabupaten Banyuwangi, Dwi Handayani. “Kita sudah turun ke lapangan, dan mengecek sumur milik warga dan saluran yang ada,” katanya. Handayani mengaku kalau selama ini, belum mendapat pengaduan dari warga. Pihaknya, baru tahu setelah membaca berita di koran. “Setelah membaca di koran, kami langsung menerjunkan tim dengan anggota empat orang,” katanya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dari hasil pemeriksaan tim, jelas dia, sumur milik warga yang bau dan membuat gatal itu memang sudah tercemar. Hanya saja, pencemaran bukan hanya dari limbah industri tahu saja, tapi juga dari peternakan dan air bekas cucian ■

SHULHAN HADI/RABA

MERAH PUTIH : Bendera kecil sedang dipasang Asep di spion motor pelanggannya

Penjualan Atribut Agustusan Sepi GENTENG – Para penjual atribut Agustusan mulai harap cemas. Memasuki akhir pada Minggu pertama Agustus 2014, ternyata hasil penjualan bendera, umbul-umbul, dan atribut lainnya masih sepi. Para penjual atribut Agustusan itu, sudah mulai jualan sejak Juli 2014. Tapi sampai saat ini, mereka mengaku belum ada hasil ■ Baca Penjualan...Hal 31

OPO MANEH...

Baca BLH...Hal 31 TERCEMAR: Tim dari BLH turun ke Desa Tegalsari untuk mengambil sampel air sumur dan selokan. ISTIMEWA

Lebaran, Alas Purwo Diserbu Wisatawan Domestik SHULHAN HADI/RABA

KREATIF: Tulisan seni graffiti terpampang di dinding proyek jembatan Gambiran.

Proyek Jembatan Jadi Ajang Graffiti GAMBIRAN – Kreativitas terkadang memang tidak mengenal batas tempat dan waktu. Seperti terlihat di salah satu sisi proyek jembatan penghubung Kecamatan Gambiran dan Tegalsari ini. Sebuah tulisan dengan aliran Graffiti terlihat jelas. Tidak diketahui siapa pembuat tulisan itu dan kata yang tertulis pada dinding jembatan tersebut ■ Baca Proyek...Hal 31

TEGALDLIMO-Kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) di wilayah Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, ternyata banyak didatangi para pengunjung selama liburan dan cuti bersama Lebaran. Kunjungan wisatawan yang masuk ke TNAP selama Lebaran, mengalami kenaikan dibanding hari biasa. Para pengunjung yang datang ke hutan di ujung timur pulau Jawa itu, kebanyakan wisatawan domestik. “Selama Lebaran pengunjung naik hingga 40 persen,” terang salah seorang petugas TNAP, Eko Prihanto.

Kunjungan ke TNAP, terang dia, terbagi dalam dua kategori. Pertama, pengunjung datang ke TNAP itu untuk melakukan sembahyangan di Pura Giri Seloka. Para pengunjung itu hampir semua berasal dari Bali. “Yang kedua pengunjung ke TNAP untuk melihat keindahan dan pesona Alas Purwo,” terangnya. Pengunjung yang masuk ke TNAP itu, kebanyakan ingin datang ke Pantai Plengkung dan satwa yang ada di dalamnya. “Saya ingin melihat Banteng, juga ingin ke Plengkung,” terang Kiki, 19, pengunjung yang mengaku dari Surabaya.(sli/abi)

RAMAI: Bus rombongan wisatawan memasuki kawasan TNAP kemarin.

SHULHAN HADI/RABA

Banyuwangi Bersih & Ramah R A D A R

B A N Y U W A N G I

PT IROHA SIDAT INDONESIA

Ekspedisi Kalilo dari Hulu hingga Hilir (37)

Tanaman Mangrove Jadi Penyebab Banjir Tanaman mangrove di daerah hilir pada aliran sungai Kalilo, wilayah Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan dan Mandar, Kecamatan Banyuwangi, telah tumbuh subur dan kini hampir menutup aliran sungai. DITANAM semasa Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari, tanaman mangrove di muara Pantai Boom itu untuk menahan derasnya air laut yang sedang pasang, dan itu untuk menghindari banjir yang sering terjadi di perkampungan penduduk di Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan. “Itu dulu hasil program sabuk hijau,” terang Lurah Mandar, Bambang Purwanto. Bambang menyebut penanaman tanaman mangrove itu, bukan hanya sekedar menahan air laut yang pasang. Tapi, juga untuk menjaga keseimbangan udara bila muara itu sedang kering. “Kalau air tidak ada, muara akan kering dan itu menimbulkan bau yang kurang sedap,” kata tokoh masyarakat Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan itu. Sementara kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo menyebut tanaman mangrove itu sebenarnya malah mengganggu aliran sungai Kalilo. “Juga menganggu gerakan air laut yang sedang pasang,” cetusnya. Menurut Guntur, muara itu sebenarnya harus bersih dari tanaman, termasuk mangrove ■ Baca Tanaman...Hal 31

TERSUMBAT: Tanaman mangrove kini tumbuh subur di aliran sungai Kalilo.

AGUS BAIHAQI/RABA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.