Radar Banyuwangi | 5 April 2015

Page 1

5 APRIL TAHUN 2015

Shubuh Dzuhur Ashar

Eceran Rp.5.750

Maghrib Isya

04:12 11:30 14:48 17:30 18:40

HALAMAN 25

Elpiji 12 Kg Tembus

150

Rp KUCUR

NGOPAI

Enam Tahun Merantau ke Taiwan YANG paling merasakan imbas tergerusnya lagu-lagu kendang kempul Banyuwangi, tentu para penyanyi ber-genre asli B u m i Bl a m b a ngan itu. Kumala Dewi, 37, menjadi salah satu penyanyi yang merasakan dampaknya. Ketika itu dia berprofesi sebagai penyanyi n Baca Enam...Hal 31

FREDY RIZKI/RABA

ART WEEK

Ribu

GALIH COKRO/RABA

HAMPIR TOTAL: Foto gerhana bulan diambil pada pukul 18.34 WIB.

BANYUWANGI - Kenaikan harga elpiji tabung biru ukuran 12 kilogram (Kg) per 1 April lalu langsung mengerek harga bahan bakar gas tabung biru di kalangan pengecer. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pengecer mematok harga bervariasi mulai Rp 148 ribu hingga Rp 150 ribu per tabung. Harga tersebut belum termasuk ongkos angkut dan pasang gas di rumah konsumen. Salah seorang pengecer elpiji di Jalan Gajah Mada, Banyuwangi, Rohimah, 53, mengaku terpaksa menaikkan harga jual gas karena harga kulakan di tingkat agen juga meningkat. “Kulakannya saja Rp 145.000 sekarang. Saya jual Rp 150.000. Jadi untung hanya Rp 5.000 per tabung,” terang Rohima. Sebelumnya, Rohima mengaku menjual elpiji 12 Kg dengan harga Rp 140 ribu dengan harga kulakan dari agen Rp 136 ribu. Sejak kenaikan harga gas tersebut, dia terpaksa mengurangi stok gas 12 kg. Dia tidak menyediakan stok terlalu banyak, karena khawatir tabung biru itu tidak laku. Jika sebelumnya dia biasa menyetok 30 tabung, kini stoknya hanya 15 tabung. “Jadi kita ambil sesuai kebutuhan saja,” tambahnya lagi. Rohima mengakui, saat ini semakin banyak konsumen yang beralih ke gas elpiji bersubsidi ukuran 3 Kg warna hijau muda itu. Konsumen yang beralih konsumsi tersebut menjual tabung kosong ukuran 12 Kg kepada pengecer lalu membeli elpiji ukuran 3 Kg. Banyaknya konsumen yang beralih ke tabung subsidi itu menyebabkan pengecer merugi. Rohimah menuturkan, para konsumen tersebut beralih lantaran harga elpiji 12 Kg dianggap terlalu mahal. “Banyak yang protes. Selain harganya mahal, kenaikan harga elpiji itu juga berlangsung secara tiba-tiba,” jelasnya. Saat ini dia masih menimbang apakah akan menambah stok elpiji bersubsidi ukuran 3 Kg ataukah tidak, mengingat pelanggan yang beralih ke tabung gas kecil warna hijau muda itu lumayan banyak. Saat ini dia bisa membeli 50 tabung elpiji ‘’tabung melon’’ empat hari sekali. “Tapi sekarang belum empat hari sudah habis,” kata Rohima. Sementara itu, harga elpiji 12 Kg di toko modern ratarata dijual Rp 148 ribu per Kg. “Iya, naik awal April kemarin. Tadinya harga elpiji 12 Kg hanya Rp 140 ribu,” ujar salah satu pegawai toko modern di Jalan Brawijaya, Banyuwangi, kemarin. Seperti diketahui, Pertamina menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi senilai Rp 8.000 per tabung. Harga gas nonsubsidi tersebut saat ini menjadi Rp 143 ribu per tabung. Di tingkat agen, elpiji tabung biru itu dijual seharga Rp 144 hingga Rp 145 ribu. (cin/c1/bay)

Gerhana Bulan Terganggu Awan BANYUWANGI - Kondisi langit di Bumi Blambangan yang cukup berawan sempat menutupi gerhana bulan total tadi malam. Tak pelak banyak warga Kota Penyu yang kecewa lantaran tidak bisa melihat fenomena alam itu secara optimal. Adi Raharjo, 36, warga Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, misalnya, sudah menunggu gerhana bulan itu sejak sore. Dia sudah siap menyaksikan peristiwa tersebut mulai pukul 17.00. Sayang, gerhana bulan tadi malam tertutupi awan. “Ya pukul sekitar 17.57 tadi sudah mulai masuk fase bulan sabit tipis,” ujar pria yang menyaksikan gerhana bulan di Pantai Cacalan, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, itu. Adi menjelaskan, beberapa menit kemudian bulan tertutup awan. Pada pukul 18.30 WIB gerhana tampak jelas tapi tinggal separo. Sementara itu, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksi, di wilayah Kabupaten Banyuwangi gerhana bulan mulai terjadi pukul 17.59. “Puncaknya pukul 19.00 WIB,” ujar prakirawan cuaca BMKG Yustoto Windiarto saat diwawancarai sekitar pukul 18.30 tadi malam n Baca Gerhana...Hal 31

GALIH COKRO/RABA

PERPANJANGAN: Banyuwangi Art Week masih berlangsung di Taman Blambangan kemarin (4/4).

Diperpanjang Sehari

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

NAIK BECAK: Petugas menggotong kerangka nenek yang ditemukan di Kawah Bulan Sabit sebelah utara Gunung Ijen dari RSUD Blambangan, Banyuwangi, menuju pemakaman kemarin (4/4).

BANYUWANGI - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop-UMKM) Banyuwangi memberi waktu ekstra sehari untuk peserta Banyuwangi Art Week. Sesuai jadwal, ajang pekan seni yang berlokasi di Taman Blambangan itu seharusnya berakhir Jumat lalu (3/4). Kepala Dinkop UMKM Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono mengatakan, penambahan waktu ekstra tersebut diputuskan karena melihat antusias masyarakat terhadap Banyuwangi Art Week. Para peserta menyambut baik keputusan perpanjangan sehari untuk berjualan itu n

Nemu Kerangka di Kawah Sabit BANYUWANGI - Sebuah kerangka perempuan tua ditemukan para pendaki di kawasan Kawah Bulan Sabit, sebelah utara Gunung Ijen, Kamis lalu (2/4). Kerangka perempuan tua tanpa identitas tersebut akhirnya dievakuasi dan dimakamkan di pemakaman belakang RSUD Blambangan, Banyuwangi, kemarin (4/4). Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, kerangka manusia tersebut diperkirakan sudah ada di lokasi kejadian selama enam bulan n

Baca Diperpanjang...Hal 31

SAVE SEATURTLE

Waspadai Pencuri Telur Penyu BANYUWANGI - Musim penyu bertelur telah tiba di pesisir timur Banyuwangi. Meski banyak relawan Banyuwangi Sea Turtle Foundation yang melakukan penyelamatan, ternyata masih ada warga yang nekat mencuri telur satwa dilindungi itu. Seperti yang terjadi di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, Sabtu dini hari kemarin (4/4). Aksi pencurian telur penyu diketahui relawan Yayasan Penyu Banyuwangi yang sedang berpatroli di sepanjang Pantai Boom dini hari kemarin n Baca Waspadai...Hal 31

CHIN JULLIEN/RABA

HITUNG UNTUNG: Seorang pengecer sedang mendata tabung gas elpiji 12 Kg di Jalan Gajah Mada kemarin (4/4).

Baca Nemu...Hal 31

In Memoriam Penyanyi Kendang Kempul Banyuwangi Alif S

Mau Rekaman asal Tidak Pakai Dorong-dorong Kepala Aduh Rehana… Ison yo seng kuwat, ndeleng riko kari seng ono liyane. Kira-kira seperti itulah kutipan lirik lagu berjudul “Rehana” yang pernah dipopulerkan Alif S., penyanyi kendang kempul asal Kecamatan Genteng yang tutup usia pada usia 57 tahun Jumat lalu (3/4). Bagaimana sosok almarhum semasa hidup di mata kerabatnya? GALIH COKRO/RABA

FREDY RIZKI, Kabat

KENANGAN: Mendiang Alif S. saat menyanyi dalam suatu acara di Taman Blambangan, Banyuwangi, beberapa tahun lalu (3/4).

ALIF S. memiliki nama asli Khoirul Alif. Dia lahir dari pasangan Abu Bakar (alm) seorang warga keturunan Pakistan dan Masratik Akim, 72. Anak kedua dari sembilan bersaudara itu memiliki bakat menyanyi sejak duduk di bangku sekolah dasar. Rahman Hakim, 35, adik kandung Alif, menceritakan sekelumit kisah hidup penyanyi kendang kempul itu kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Di saat penyanyi kendang kempul itu meninggal dunia Jumat (3/4) pagi, puluhan penyanyi yang pernah ngetop di era 1990-an dan beberapa seniman lain hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Banyak yang tidak menyangka penyanyi yang pernah memopulerkan tembang “Rehana” ini begitu cepat dipanggil sang pencipta n Baca Mau...Hal 31

Harga elpiji 12 Kg tembus Rp 150 ribu Biar enak nyebutnya, 12 Kg cukup Rp 120 Ribu Waspadai pencuri telur penyu Biar jera, kalau tertangkap hukumannya disuruh bertelur di pantai saja!


26

Jawa Pos Minggu 5 April 2015

Polisi Dalami Pengeroyokan Reinaldi

EKONOMI

BANYUWANGI - Aksi pengeroyokan yang menimpa Reinaldi Firmansyah, 14, kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Banyuwangi. Perkembangan perkara yang melibatkan pelajar kelas VII sebuah SMP Negeri di Banyuwangi itu, penyidik sudah mengorek keterangan beberapa saksi. Bahkan, saksi korban sudah dimintai keterangan. Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin Latief bersama Kanit PPA Ipda Datik

Hartatik menuturkan, perkara itu masih ditangani pihaknya. Selanjutnya, pemeriksaan sejumlah saksi akan dilakukan penyidik. “Pemeriksaan saksi akan dilanjutkan,” tuturnya. Penyidik juga sudah berhasil mengorek keterangan saksi korban, Reinaldi Firmansyah. Dia dikorek keterangan beberapa saat sesuai menjalani operasi di rumah sakit. Kini pemeriksaan akan dilanjutkan dengan meminta keterangan saksi lain, di antaranya memanggil siswa

yang diduga melakukan pemukulan terhadap Reinaldi. Tentang hasil pemeriksaan, pihak penyidik belum mau membuka. Mereka menyatakan masih melakukan pemeriksaan secara kontinu. Seperti pernah diberitakan, aksi brutal mencoreng dunia pendidikan Banyuwangi awal bulan Maret lalu. Seorang siswa bernama Reinaldi Firmansyah, 14, babak belur dihajar teman sekelasnya. Dia dijadikan samsak hidup tujuh temannya n Baca Polisi...Hal 35

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Grand Livina XV

Daihatsu Xenia

Mitsubishi Pajero

Truk Mitsubishi

Dijual Grand Livina XV hws slv tahun 011 pajak baru hrg nego juta nego bisa cash/ kredit atau tukar tambah hb 082142194111

DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 PMK slv hrg 135/137 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Mts pajero/ H Jazz tahun 012/011 PMK pth/slv hrg 289/176 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Truk Mitsubishi 120 PS Tahun 2004 Konsisi Siap Pakai Hub: 081336656064

INFO MOBIL MOTOR

Kijang Innova

Kijang Innova

Nissan

Dijual Innova /LGX tahun 012/00 htm/slv hrg nego juta nego bisa cash/kredit atau tukar tambah hb 082331659126

DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 239/188,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Nissan Grand Livina/evalia tahun 012/01/0131PMK pth/htm hrg 143,5/138,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

SAKIT: Reinaldi ditunggu orang tuanya beberapa waktu lalu.

SHULHAN HADI/JPRG

STATIS: Salah seorang pekerja mencetak ubin dengan mesin kemarin (2/4).

Industri Paving Stone Kelimpungan GENTENG - Industri paving stone mulai terancam. Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) membuat para pengusaha industri tersebut kelimpungan. Mereka tidak berani menaikkan harga karena takut ditinggal pembeli. Salah satu pengusaha industri paving stone, Sarjono, 52, asal RT 1, RW 2, Dusun Kaliputih, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, mengaku ingin sekali menaikkan harga. Tetapi, itu tidak mudah dilakukan. “Seharusnya naik, tapi risikonya pembeli lari,” katanya. Sarjono mengaku, ubin itu harganya Rp 45 ribu per meter. Harga itu terpaksa dipertahankan karena harus bersaing dengan produksi pabrik. “Produksi pabrik itu harganya Rp 53 ribu per meter. Kami tidak berani bersaing,” ujarnya. Pengusaha industri paving stone lainnya, Ngatuan, 47, mengaku memproduksi jenis pilar dan kusen rumah. Warga RT 3, RW 2, Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, itu mengaku pemesanan mengalami penurunan. “Pesanan sepi sekali,” cetusnya. Ngatuan sebenarnya ingin sekali menaikkan harga. Tetapi, itu tidak bisa dilakukan karena penjualan sedang lesu. “Saya pernah menaikkan harga. Calon pembeli malah kabur dan membeli ke tempat lain dengan harga miring,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

AGENDA KOTA

Konferensi PGRI di Ketapang Indah BUPATI Abdullah Azwar Anas membuka kegiatan pelatihan internet marketing di GOR Tawang Alun pukul 08.00. Setelah itu, Bupati Anas dijadwalkan menghadiri konferensi PGRI Banyuwangi di Hall Hotel Ketapang Indah pukul 08.30. (*)

Hotel Manyar

BANYUWANGI

Hotel Manyar mmbthkn 1)waiter 2) waitress & 3)Supervisor resto syrt TB min 160cm (1,3) min 156 (2,3) usia max 25 th (1,2,3) Brpnmpln menarik (1,2,3) Bs B.Inggris conversation (1,2) B.Inggris aktf (3) pend min SMK Boga (1,2,3) di utmkn brpnglmn Krm ke Jl Gatot Subroto No. 110 Bwi H:0333-427372.0811358421

Perum Permata Giri

Perum Pakis Jalio

Jalan Riau Djl mrh rmh bsr dlm kota jl. Riau 57 Lateng BWI. LT/LB 150m2/SHM.KM, KT.3, R.tamu, R.Kluarga, dpr+r.mkan, R.sholat, Garasi, Loteng Jemuran H. 0853 3109 8393 Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Luas 553 m2 Luas 553 m2 Di Kota Tepi Jl Cck Unt Rmh +Toko 570 Jt Nego Tukar + H: 081909915577

Djl Rumah Perum Pakis Jalio Blok A1, B.Wangi,LT 165 m2, LB 120 m2, SHM, KT:3, KM: 2, Carport:1, Dpr, R. Makan, R. Keluarga, R. Tamu, PDAM, PLN H: 081223335351

Ruko Rogojampi

Sawah 3614 m2

Dijual Ruko 2 Lt Jl. Ry. Rogojampi No. 217 (Dkt Kantr Pos) SHM Hub: 08112443906

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Datsun Dijual sawah luas 3614 m2,SHM lokasi dekat jalan karangsar i arah paiton harga 250 jt bisa nego Hub Bp. Ali puskesmas Gendoh 081336304277

Promo Datsun DP 17 Jtn @2 Jtn s/d 7 Th, Voucher 1 Jt dll, Proses Cpt 081231989992

KEHILANGAN LOWONGAN

STNK P 4120 YH a/n Nurman Dsn Kemiri RT 01 RW 03 Ds. Kemiri Singojuruh Bwi

PT. ESL Express

STNK P 4776 VG a/n Sufangat Hamzah Jl. Ikan Teri 25B RT 02 RW 01 BWI

dibthkan rider pria max 30th,SLTA/D3,SIM C,Hapal Bwi, & Sales Counter pria max 30th, D3. Krim Lmrn ke PT. ESL Express Jl. Basuki Rahmat 163/(0333)417977

STNK P 3529 ZE a/n Sri Malik, S.Pd Sukorojo RT01/ 01 Banjarsari, Glagah Bwi

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Software MEA 2015 Persh Anda Mmbthkn Softw Bisnis & Akuntansi ? Sgr Hub: 031-8415126/36 atau 081330051528

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan ma kin marak nya aksi peni puan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyu wa ngi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwa ngi tidak ber tang gung jawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Suzuki Karimun Timor 98

Dijual Timor 98 Warna Merah, Audio Sip, AC Dingin, Mesin Normal, SOHC, Siap Pakai Hrg 35 Juta Nego. Jl. Ikan Paus 4 Bwi. Hub: 082116649739 DIJUAL Suzuki karimun Estilo tahun 013/011 hitam/slv PMK hrg 93/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

27

Minggu 5 April 2015

SENAM EFEKTIF: Pelan namun pasti, komunitas yoga mulai bermunculan di Kota Gandrung.

u t a y n e M t a w Le

a g Yo Yoga berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti penyatuan, yakni penyatuan dengan alam atau penyatuan dengan Sang Pencipta.

Untuk Relaksasi dan Kebugaran BERLATIH yoga setiap hari dapat memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan. Yoga tidak hanya bisa membantu mengendalikan penyakit, tapi juga bisa membawa tubuh mencapai relaksasi dan kebugaran. Manfaat yoga, di antaranya menghilangkan depresi dan stres, mengendalikan hipertensi, menyehatkan jantung, dan osteoarthritis. Yoga juga bisa menurunkan berat badan. Selain itu, manfaat yoga adalah dapat menjadikan kita lebih menguasai diri. Sebab, berlatih yoga membutuhkan konsentrasi tinggi agar setiap gerakan yang dilakukan berjalan sesuai yang diharapkan. Manfaat lain yoga , para pelaku yoga lebih bisa mengenali tubuhnya. ”Iya, lambat laun pelaku yoga akan lebih mengerti tubuhnya. Misalnya, kalau mau sakit lebih terasa. Jadi, dia pasti tau apa yang harus dilakukan sebelum KENALI sakit,” kata Trainer Yoga Cahaya TUBUH: Inner Beauty, Nurhayani. Tidak ada Nurhayati menuturkan, tidak batasan ada batasan umur untuk melaumur kukan yoga. Semua kalangan untuk bisa melakukan yoga. Namun, mendalami gerakannya jelas sangat berbeyoga. da. Gerakannya menyesuaikan umur para pelaku. ”Tua dan muda boleh, tidak harus wanita. Laki-laki juga bisa melakukan yoga. Tapi gerakannya harus menyesuaikan usia. Melakukan yoga memang harus didampingi instruktur agar tidak salah,” tambah Nurhayani. Secara keseluruhan, dalam yoga ada 82 gerakan. Namun, ke-82 gerakan tersebut tidak harus dilakukan pada setiap latihan. Artinya, setiap latihan para pelaku yoga bisa mencicil gerakan-gerakan yoga yang diinginkan. ”Yoga dilakukan setiap hari lebih baik. Dalam sehari bisa melakukan 32 gerakan saja itu sudah bagus,” pungkas instruktur berjilbab itu. (tfs/c1/als)

oga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa. Seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. Masyarakat umumnya mengenal yoga sebagai aktivitas latihan. Utamanya asana (postur) bagian dari hatta yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif. Biasanya hal itu dilakukan dengan latihan pernapasan, olah tubuh, dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktikkan selama lebih dari 5.000 tahun. Kini yoga tak hanya dilakukan umat Hindu. Komunitas yoga telah merambah lintas agama, budaya, dan negara. Beragam komunitas yoga telah berdiri. Salah satunya Cahaya Inner Beauty Yoga Banyuwangi. Sejak dua pekan lalu Cahaya Inner Beauty Yoga memulai latihan yoga di Pantai Boom, Banyuwangi. Puluhan peserta yang rata-rata wanita dari berbagai latar belakang profesi itu belajar olah gerak tubuh hingga lentur. Dengan beralas matras, beberapa gerakan yoga dasar mulai diperagakan. Iringan musik relaksasi menjadi bagian dari olah raga yang membutuhkan keseimbangan itu. Trainer Yoga Cahaya Inner Beauty, Nurhayani, menjelaskan saat ini di

Y

Banyuwangi sudah mulai terbentuk komunitas yoga. Diakui, mengenalkan yoga tidak semudah aerobic. “Oleh karena itu, kami mengenalkan yoga ini lebih bersifat universal jauh dari pengaruh agama, sekte, dan kelompok tertentu. Kami di sini belajar mendapatkan semua manfaat yoga,” kata Nurhayani. Dikatakan, berlatih yoga setiap hari dapat bermanfaat bagi kesehatan. Yoga tidak hanya membantu mengendalikan penyakit, tapi juga berperan penting dalam mencapai relaksasi dan kebugaran fisik. Manfaat yoga, di antaranya menghilangkan depresi dan stres, mengendalikan hipertensi, menyehatkan jantung, dan osteoarthritis. Yoga juga bisa menurunkan berat badan. “Nah, manfaat Yoga untuk kesehatan itulah yang kita cari untuk diri kita sendiri,” terang wanita berjilbab itu. Nurhayani menambahkan, di dalam Yoga ada delapan tahap yang disebut astangga. Kedelapan astangga itu adalah yama (pengendalian), niyama (peraturan), asana (sikap tubuh), pranayama (latihan pernapasan), patayahara (menarik semua indriya ke dalam), dharana (memusatkan diri), dhyana (Merenungkan diri), dan samadhi (menyatu/merealisasikan diri). “Melakukan yoga memang harus didampingi instruktur agar tidak salah penerapan,” pungkas Nurhayani. (c1/als)

RELAKSASI: Komunitas Cahaya Inner Beauty berlatih yoga di Pantai Boom.

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

Optimistis Berkembang di Bumi Blambangan MENGENALKAN yoga di Banyuwangi dulu sangat sulit. Sebab, selain karena yoga dirasa sangat awam di telinga masyarakat, juga karena yoga kalah tenar dengan senam aerobik. Trainer Yoga Cahaya Inner Beauty, Nurhayani, menyadari hal tersebut. Dia menjelaskan, melatih yoga tidak boleh sembarangan. Penyampaian dalam melatih yoga juga lebih banyak daripada aerobik. ”Salah penyampaian bisa salah gerakan nantinya. Jadi, melatih yoga bisa dikatakan lebih sulit,” katanya. Karena berlatih yoga dirasa sangat membawa keuntungan bagi kesehatan, di tahun 2009 yoga mulai digemari kalangan ibu dan anak muda. ”Tahun 2007 mulai masuk di Banyuwangi, tapi peminatnya masih sedikit. Masyarakat masih memelih senam aerobik. Yoga masih dirasa awam,” kata Nurhayani. Nurhayati dulu tidak serta-merta mengenalkan yoga di kalangan masyarakat Banyuwangi. Lantaran pada waktu itu senam aerobik masih mendominasi, dirinya mengenalkan yoga dengan cara menyelipkan gerakan-gerakan yoga pada senam aerobik. Hasilnya, saat ini masyarakat ternyata menerima dan mengakui bahwa mengikuti yoga banyak manfaat. ”Sekarang ada sekitar 50 orang yang ikut yoga. Itu tersebar di seluruh Banyuwangi kota,” terang Nurhayani. Ternyata, yoga juga bisa dilakukan oleh anak-anak. Bahkan, anak-anak penyandang autis juga bisa disembuhkan dengan mengikuti yoga. Namun, tahap-tahap yoga yang dilakukan tidak semudah yoga yang dilakukan orang normal. ”Saat ini ada satu member saya penyandang autis. Insyaallah bisa sembuh, tapi butuh waktu lama,” tutur Nurhayani. Ditanya terkait perkembangan yoga di Banyuwangi, Nurhayani sangat optimistis yoga di Banyuwangi akan terus berkembang. Sebab, yoga membawa banyak manfaat bagi tubuh. (tfs/c1/als)

BANYAK MANFAAT: Yoga diyakini juga bisa menyembuhkan penyandang autis.


RADAR BANYUWANGI

BUDAYA

30

Jawa Pos

Minggu 5 April 2015

Misteri Patung Gandrung Watu Dodol Oleh Bilqis Rizqy*

“Hey, kau tahukan patung Gandrung yang di Watu Dodol itu?” “Ya, memang kenapa?” “Katanya, patung ini BERGERAK loh...” Misteri. Itulah kata-kata yang terlintas dalam benakku saat ini. Oh iya, sebelumnya, aku mau memperkenalkan diri, kenalkan namaku Dinda. Dari dulu, aku memang suka dengan hal-hal yang berbau misteri. Setiap ada misteri yang tersebar di sekolahku, aku selalu menyelidikinya. Dan hasilnya.... selalu aku pecahkan. Semua misteri selalu terungkap kebohongannya olehku. Tak ada satu pun yang tidak pernah aku pecahkan. Masalah percakapan tadi, itulah berita yang tersebar di sekolahku saat ini. Berita tentang patung Gandrung yang berada di dekat Watu Dodol. Nah, kali ini aku ingin menyelidiki masalah itu. Aku pun menuju ke kawasan itu. Untung saja saat itu sedang liburan semester 1. Memang, tempat asalku sangat jauh dari tempat yang akan kutuju. Berita itu juga sudah sekitar sebulan yang lalu. Tetapi, berita itu masih banyak di perbincangkan. Sekitar 1 jam 30 menit perjalanan, aku sampai di Watu Dodol. Terdapat batu yang sangat besar di tengah jalannya. Tempat itu juga menjadi salah satu tempat wisata yang ada di Banyuwangi. Di situ juga ada patung Gandrung yang kucari-cari. Sebelum berangkat, aku berniat untuk menginap di rumahrumah penduduk sekitar situ. Jadi, aku telah membawa beberapa bekal untuk beberapa hari. Untung saja, di sekitar situ juga ada rumah saudaraku. Jadi, aku akan menginap di rumah saudaraku. Saudaraku hanya tinggal berdua saja dengan ibunya. Ayahnya harus kerja di luar kota. Aku sengaja tidak memberi tahu saudaraku tentang keberadaanku. Aku sudah berbulan-bulan tidak pernah mengunjungi tempat itu. Jadi, aku ingin membuat kejutan untuk saudaraku itu. Setelah mobil yang mengantarku telah pergi dari tempat tersebut, aku bergegas menuju rumah saudaraku. Saat aku telah sampai di depan rumahnya, aku segera memakai tudung jaketku dan mengetuk pintu rumahnya. (Tok tok tok) “Permisi...” aku mengetuk pintu rumahnya dengan kepala tertunduk. “Iya... sebentar...” terlihat seorang gadis berjalan menuju pintu. “Cari siapa?” tanya gadis tersebut sembari membuka pintu. “Cari Rani...” sahutku sembari mengangkat kepala. “Eh... Mbak Dinda..” katanya dengan gembira sambil memelukku. “Kok tidak kabar-kabar dulu sih, Mbak? Ayo masuk..masuk...” ajak gadis tersebut untuk memasuki rumahnya. “Hehehehe, iya, aku mau beri surprise buat kamu.” Jawabku sambil menarik koper. “Ayo sini, Mbak, duduk dulu. Pasti Mbak capek kan? Ibu belum pulang. Pulangnya nanti. Sebentar ya, aku buatkan minum dulu..” “Duuh... seperti bukan rumah saudara saja... Tante dari dulu memang selalu pulang malam ya...” “Hehe, tidak apa kok Mbak... jangan sungkan... Maklumlah... ibu memang sibuuk...” Ya... begitulah... aku dan saudaraku memang sangat dekat...

tapi, kami jarang untuk saling bertemu karena faktor sibuk dan jarak rumah yang cukup jauh dengan waktu tempuh yang lama. Kami hanya selisih 4 bulan, tapi dia lebih sering memanggilku dengan sebutan “Mbak”. Aku yang lahir bulan Juni, dan dia lahir di bulan Oktober membuat diriku lebih tua darinya. Ibunya juga adik dari ibuku, itulah alasan yang makin menguatkan dirinya memanggilku dengan sebutan “Mbak”. “Ini Mbak, diminum..” kata Rani sambil menyodorkan segelas jus jeruk padaku. “Waduuh... tidak deh..” “Loh? Tumben? Biasanya kalau lihat jus jeruk langsung diminum...” tanya Rani. “Hehe, tidak nolak maksudnya...” candaku sambil meminum segelas jus jeruk itu. “Hehehe, tidak apa... diminum saja kok Mbak.. O iya, Mbak kok ke sini sampai bawa-bawa koper begitu?” tanya Rani lagi. “Aku tidak boleh ya nginap di sini? Ya sudah... aku balik lagi...” sahutku sambil manyun-manyun. “Bukan begitu maksudnya... Kok tumben Mbak ini ke sini? Apa tidak ada tugas?” “Hehe, begini lo... aku ke sini, mau menyelidiki misteri yang ada di sekolahku...” “Misteri apa sih Mbak ini? Dari dulu sampai sekarang hobinya mengungkap misteri terus...” “Hehe... begini... di sekolahku, ada berita... katanya patung Gandrung yang di dekat Watu Dodol itu, kadang bergerak... aku ingin cari tau saja...” “Ah, masa sih? Aku saja yang tinggal di sini tidak pernah dengar cerita itu Mbak. Paling-paling itu cuma karangan doang... Yang Rani tau, sering terjadi kecelakaan di situ Mbak...” “Benarkah? Aku jadi lebih ingin mencari tahu kalau gini caranya... Aku juga ingin menunjukkan ke teman-temanku kalau berita itu cuma karangan... Kamu bisa bantu aku kan?” “Bisa bisa... Tapi...malammalam apa tidak? Kalau malam aku tidak bisa Mbak... harus jaga rumah... takut ibu sudah datang... kasihan nanti tidak ada yang bukakan pintu...” “Waduuh... padahal aku ingin menyelidiki malam-malam...” kataku dengan nada sedikit kesal. “Begini saja Mbak... kita keluarnya kalau ibu sudah datang saja... bagaimana?” tawar Rani. “Boleh boleh... memang tante biasanya pulang jam berapa?” tanyaku bersemangat. “Sekitar jam 7-an lah Mbak...” “Oke oke... bisa tuh bisa..” Tak terasa kami telah berbincang-bincang selama 3 jam. Waktu telah menunjukkan pukul 3 sore. Sebelum matahari tenggelam, aku ingin melihat sunset di pantai. Aku ingin mengabadikan momen yang sangat bagus itu dengan kameraku. Jarangjarang aku melihat sunset di pantai. Namun, karena saudaraku tidak berani ke tepi pantai pada waktu sore, jadi aku memutuskan untuk mengambil foto di lantai atas rumah saudaraku. Rumah saudaraku memang tingkat. Dan juga saat menghadap belakang, kita bisa melihat pemandangan pantai tersebut. Setelah aku sampai di lantai atas, aku segera mengambil beberapa foto sunset. Ada juga beberapa fotoku dan foto saudaraku. Ya... sedikit selfie gitu lah... Hehehe... Saking asy-

iknya berfoto, waktu telah menunjukkan pukul 5 sore. Matahari juga sudah tidak memancarkan sinarnya lagi. Aku pun turun menuju lantai bawah bersama saudaraku. Setelah mandi, aku menuju ke kamar saudaraku untuk mengambil laptop dan kameraku. Aku ingin meng-upload beberapa fotoku ke beberapa media sosial. Selama aku menginap di rumah saudaraku, aku tidur sekamar dengannya. Setelah makan, aku langsung membuka laptopku. Tak terasa sudah jam 7 malam. Seharusnya tante sudah datang. Aku pun berusaha sabar untuk menunggu. Sekitar 30 menit kemudian, tante pun datang. Saat ia masuk menuju rumahnya, ia tampak kaget melihatku berada di rumahnya. “Loh ...... di sini toh kamu... tumben menginap... ada perlu apa? Kok gak kabar-kabar dulu?” tanya tante Nita terheran-heran. “Iya Te, tidak apa kan sekalikali menginap di sini? Hehehe...” candaku. “Iya kok tidak apa...” “Te, aku mau mengajak Rani ke luar dulu ya... bolehkan?” “Boleh kok boleh... Tapi jangan lama-lama ya...” “Siiip Tante....” Aku pun keluar bersama Rani untuk menjalankan rencana. Kami bersembunyi di balik semaksemak untuk mengawasi. Ya... jadi seperti detektif begitu kan? Hehehehe... Setelah sekian lama mengawasi, aku pun mengambil foto Gandrung tersebut sebelum aku dan Rani meninggalkan tempat. “Kok tidak ada yang berubah ya?” “Benar Mbak? Kalau begitu, pulang yuk, Rani sudah ngantuk nih...” timpal Rani sambil menguap. “Ya sudah, pulang saja yuk.” ajakku. Aku merasa tidak ada yang berubah dari patung tersebut. Saat aku membuka laptopku untuk memindah fotonya. Tiba-tiba aku melihat kejanggalan terhadap foto yang baru saja kuambil. Aku membandingkannya dengan fotoku saat aku berfoto di lantai atas tadi sore. “Hmm... kok ada yang aneh ya?” tanyaku dalam hati. “Kok kepalanya terlihat menghadap ke depan sih? Padahal

kan posisi sebelumnya menoleh ke kanan...” “Apa berita itu benar ya? Ah, mana mungkin sih? Tapi... kalau benar...” Aku terus bertanya-tanya akan hal itu. Aku menjadi sedikit yakin bahwa berita itu benar adanya. Namun aku terus menerus berusaha untuk tak percaya sepenuhnya. Aku baru percaya kalau aku sudah melihat dengan mata kepala langsung. Saking penasarannya, aku sampaisampai tidak bisa tidur. Beberapa hari kemudian telah kulalui. Selama liburan, aku menginap di rumah saudaraku dan terus mencari tahu berita itu. Namun belum berhasil hingga liburanku tinggal 2 hari lagi. Sudah waktunya aku untuk kembali ke rumah. Aku harus bersiap-siap untuk memasuki sekolah di semester 2. Aku tak menyangka. Berita ini tidak bisa aku ungkap. Padahal biasanya aku bisa mengungkap kebohongan dari berita yang tersebar di sekolahku. Dan juga, biasanya aku dapat membongkarnya dalam waktu 1 minggu. Tapi, berita ini belum bisa kuungkap dalam waktu 2 minggu. “Sudah 2 minggu ya...” aku berbicara sambil menatap koperku. “Penyebabnya apa sih? Aku masih ingin cari... tapi...” “Din, tidak pulang? Mobilnya sudah datang...” tante Nita memanggilku secara tiba-tiba. “I... iya Te... aku pulang dulu...” aku pun menarik koperku dan berpamitan. “Hati-hati di jalan loh ya... Salam buat mamamu,” “Iya Te...” jawabku sambil menuju mobil. Di sepanjang perjalanan menuju pulang, Aku terus dan terus melamun. Aku melamun memikirkan tentang berita itu. Sudah berbagai cara aku lakukan,

tapi berita itu belum bisa terbongkar. Beberapa hari kemudian, aku mendengar berita. Saat itu aku hendak berangkat ke sekolah. Ibuku melihat berita yang ada di TV. Berita itu menyebutkan bahwa ada kecelakaan di Watu Dodol. Seketika, aku teringat berita tentang patung gandrung itu. Ibuku yang melihatku melamun langsung meledekku. “Ayo detektif... mana nih hasil 2 minggu kemarin?” “Apa sih Ma? Biarkan saja...” “Lho... katanya mau mencari tahu... mana buktinya?” “Sudahlah ma, aku tak mau membahas itu lagi.” aku pun langsung bergegas berangkat sekolah. Ya, sejak kejadian itu, aku selalu berusaha untuk tidak mengingatnya lagi. Aku takut hal itu membuatku tidak fokus pada pelajaran yang kuhadapi. Lagipula, berita itu sudah tidak banyak diperbincangkan lagi. Tapi berita itu masih membuatku penasaran. Saat pulang sekolah, aku melewati kuburan yang ada di dekat sekolahku. Memang jarangjarang aku lewat di sana. Tapi tiba-tiba, aku mengingat suatu hal. Di dekat Watu Dodol, ada kuburan di atas bukit. Di sana juga ada gua Jepang yang sudah lama. Saat sampai di rumah, aku segera mencari tahu tentang gua Jepang tersebut. Ternyata gua Jepang tersebut juga terhubung dengan terowongan kecil yang ada di bawah patung gandrung itu. Di gua Jepang itu juga menjadi salah satu tempat yang terkenal angker. “Apa gua ini yang menyebabkan kecelakaan? Tapi, apa hubungannya? Apa karena gua ini angker? Ah masa sih? Aku tak percaya.” “Terus juga... yang membuat patung gandrung ini gerak ya? Apa karena arwah yang ada di

sana menggerakkannya? Aduuh... kenapa aku jadi ketakutan sendiri begini sih? Ah, nggak mungkinlah, pasti gara-gara cahaya matahari.” Aku pun melihat-lihat foto yang kuambil saat berfoto-foto di sana. Saat aku perhatikan baikbaik di bagian patung gandrung itu, ada sesosok wanita yang berdiri di dekat patung gandrung itu. Saat ku-zoom lebih dekat, aku melihat wanita itu memakai long dress berwarna putih. Saat ku-zoom lagi di bagian wajah, aku melihat wajah wanita itu putih pucat dengan tidak adanya kornea mata. “Aduuh... apa orang ini ya yang menyebabkan kecelakaan dan orang ini juga yang menggerakkan patung gandrungnya?” Karena aku terus bertanya dan bertanya sendiri, aku pun memutuskan untuk kembali ke sana. Pikirku sih... mumpung malam mingguan... Setelah sampai di sana, Rani terheran-heran mengapa aku kembali lagi ke sana. Setelah kuceritakan semuanya dan meminta bantuannya, Rani siap menolongku. Malam-malam sekitar jam 8, aku keluar menggunakan kamera infra merah yang telah kubawa dari rumah. Kami pun memilih tempat yang dirasa pas untuk berjaga sekaligus bersembunyi di sana. Saat sudah menemukan tempat dan posisi yang pas, aku pun membuat video dengan kamera infra merahku. Karena waktu itu kondisiku sedikit mengantuk, jadi aku tidak terlalu fokus dengan pengambilan gambarnya. Sekitar 1 jam kami telah berada di sana. Karena sudah di rasa cukup, aku dan Rani kembali ke rumah Rani. Meski malam mingguan, aku langsung merasa mengantuk, sehingga saat sampai di rumah Rani, aku langsung menuju tempat tidur lalu tidur tanpa mengecek kameraku dahulu. Keesokan harinya, aku bangun dan langsung melihat hasil dari pengambilan videoku semalam. Saat aku melihat video itu, tak jarang aku melihat penampakan wanita yang memakai long dress berwarna putih dengan wajah putih pucat dengan tidak adanya kornea mata. Di sana aku juga melihat seperti wanita itu kesepian. Ia bermain main dengan patung gandrung tersebut. Alhasil, patung gandrung itu terlihat bergerak. Awalnya aku tak percaya akan hal itu, tapi Rani tibatiba menghampiriku. “Ah, masa sih sampai gerakgerak?” “Mbak, benar loh itu Mbak...” tiba-tiba Rani menyahut dari arah belakangku.

“Eh, Rani... bikin aku kaget saja...” jawabku sedikit kesal. “Hehehe... maaf maaf... tapi semalam Rani lihat sendiri loh Mbak... Rani bandingkan antara patung asli dengan patung di kamera infra merah loh Mbak... ya... sama-sama geraknya loh Mbak... Cuma bedanya di aslinya nggak ada wanitanya Mbak...” jelas Rani panjang lebar. “Ah masa sih? Kamu ini jangan menakut-nakuti aku loh ya...” “Ye... siapa yang menakutnakuti? Rani lihat sendiri Mbak... Rani nggak bohong...” jawab Rani serius. “Iya iya percaya...” sahutku sedikit tak menghiraukan. “Rani juga lihat di sana ada kecelakaan Mbak waktu patung gandrungnya gerak...” “Hah? Masa? Kok di kamera nggak ada?” “Ye... Mbak kan masangnya hanya menghadap ke patung. Tidak ke jalannya juga...” “Ah, tidak percaya aku. Coba aku ingin liat berita...” sahutku tak percaya sambil berjalan menuju ruang tengah. Saat itu juga ada tante Nita yang sedang menonton TV tentang berita. Saat aku sampai di ruang tengah, berita itu membahas tentang kecelakaan persis yang dibicarakan Rani. Aku sedikit tak percaya, karena saat aku hendak pulang ke rumah, aku tak melihat ada serpihan atau apa pun di sana. Berita tersebut menyebutkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena sang sopir melihat patung gandrung yang bergerak-gerak sendiri. Karena ia melihat patung gandrung itu, ia menjadi tidak fokus pada jalanan dan akhirnya kecelakaan tidak bisa terhindarkan. Pengakuan itu juga disebutkan langsung dari sang sopir sendiri yang sekarang mengalami patah tulang di kaki kirinya. Sejak berita tersebut, aku, teman-temanku, dan masyarakat sekitar situ masih bertanya-tanya akan kejadian patung gandrung yang kepalanya berubah posisi. Sebuah keanehan yang tidak setiap orang bisa mempercayainya. Inilah misteri patung gandrung Watu Dodol itu. *) Siswa SMP Negeri 1 Banyuwangi.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

BERITA UTAMA

Minggu 5 April 2015

31

Diperkirakan Sudah Meninggal Enam Bulan n NEMU... Sambungan dari Hal 25

Menurut petugas Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan, usia jenazah perempuan yang tinggal tulangbelulang itu diperkirakan sudah mencapai 60 tahun. Sampai saat ini tidak ada yang mengetahui siapa sebenarnya perempuan

sudah tinggal kerangka tersebut. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam, melalui petugas BPBD Banyuwangi Ade Setiyawan membenarkan kabar temuan tersebut. Pihaknya melakukan evakuasi kerangka tersebut berdasar informasi yang diterima dari salah

seorang pendaki. ”Yang menemukan pertama pendaki asal Jogja pada Kamis lalu. Terus dia melapor ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Tim BPBD Banyuwangi, SAR Independent (BSI), dan BKSDA Wilayah III Jatim langsung mengevakuasi mayat itu Jumat kemarin (3/4),” kata Ade. Dia menuturkan, saat pertama

kali ditemukan, posisi tengkorak itu tengkurap seperti bersujud menghadap ke barat. Ditemukan juga baju warna abu-abu masih menempel di kerangka tersebut. Tidak jauh dari temuan tengkorak tersebut juga ditemukan sarung kotak-kotak warna merah. ”Saat kita temukan sudah tinggal tulang, tidak bisa dikenali,” tambah Ade. Secara teritorial, menurut Ade,

Berakhir Sekitar Pukul 22.00 n GERHANA... Sambungan dari Hal 25

Sementara itu, tempat yang paling strategis untuk menonton gerhana bulan tadi malam adalah tepi pantai atau tanah lapang. Gerhana total, kata Yustoto, diprediksi berlangsung

sekitar sepuluh menit. Gerhana bulan sebagian berakhir pada pukul 20.45. gerhana bulan itu diprediksi berakhir pukul 22.00. Yustoto menambahkan, gerhana bulan tersebut terjadi akibat cahaya matahari terhalang bumi. Peristiwa tersebut meru-

pakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan matahari, bumi, dan bulan. “Gerhana bulan hanya terjadi pada saat purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” katanya. Peristiwa itu, katanya, akan kembali muncul pada September mendatang. Sayang, ger-

hana bulan kedua pada 2015 itu tidak bisa disaksikan dari wilayah Indonesia. “Gerhana itu dapat diamati di Asia bagian barat, Samudera Hindia bagian barat, Afrika, Eropa, Samudera Atlantik, Amerika, dan Samudera Pasifik bagian timur,” pungkasnya. (cin/c1/bay)

Perpanjangan Bertepatan dengan Weekend n DIPERPANJANG... Sambungan dari Hal 25

Apalagi, satu hari ekstra tersebut jatuh pada masa long weekend. “Karena pengunjung akan padat saat weekend,” terang Kiswati, 57, pedagang makanan khas, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (4/4). Pedagang lain, Halimah, 48, mengakui, pengunjung diprediksi akan membeludak ketika weekend. “Kemarin kan dibuka pada Sabtu. Jangan

ditanya pengunjung yang datang. Selama Sabtu-Minggu, Art Week penuh pengunjung,” tuturnya. Sementara itu, pada hari terakhir kemarin Halimah membuat persiapan ekstra. Sejak awal dia hanya dibantu seorang pekerja, kini dia mengajak satu pekerja tambahan untuk membantu melayani konsumen. Para peserta sangat mengapresiasi perpanjangan Art Week tersebut. Dengan ikonik bambu yang diusung tahun ini, Dinkop UMKM

sebagai penanggung jawab acara tidak hanya menguntungkan UKM sebagai peserta pameran, tapi juga memberdayakan pengusaha bambu. “Dengan penggunaan bambu dalam jumlah banyak, tentu bukan hanya kita yang diuntungkan. Tetapi, juga pengusaha bambu di desa,” kata Prabowo, 47, salah satu peserta yang menjual kue bagiak. Dengan penambahan sejumlah fasilitas umum, seperti food court dan panggung apresiasi

seni budaya, Art Week lebih menarik dan representatif. “Pedagang makanan yang tidak menyediakan tempat cukup luas kan bisa mempersilakan pembeli menikmati makanan di food court,” jelas Iin, 36, pedagang lain. Pemerintah berharap ajang itu bisa memacu pertumbuhan ekonomi kreatif. Diharapkan, pelaku UKM juga mampu melahirkan produk-produk yang memiliki nilai fungsi, seni, dan budaya lokal. (cin/c1/bay)

lokasi penemuan mayat tersebut masuk kawasan Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Namun, tim evakuasi melakukan evakuasi melalui jalur Kawah Gunung Ijen melalui Kecamatan Licin. ”Kita berangkat Jumat pukul 02.00. Perjalanan dari Paltuding ke lokasi sekitar 7 jam. Jarak dari Kawah Ijen ke kawah bulan sabit sekitar

dua jam perjalanan ke arah utara,” tutur Ade. Sementara itu, petugas IKK RSUD Blambangan, Yudi menuturkan, kondisi tengkorak yang ditemukan tersebut masih utuh. Tidak ada satu tulang pun yang hilang. ”Usia Mrs Y diperkirakan sudah 60 tahun. Melihat kondisinya yang tinggal tulang itu, diperkirakan tulang itu sudah

ada di sana sejak enam bulan lalu. Jenis kelaminnya perempuan,” kata Yudi. Sampai berita ini ditulis, masih belum ada informasi mengenai siapa sebenarnya Mrs Y tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan dan dimandikan, tengkorak tersebut langsung dikebumikan di makam belakang RSUD Blambangan siang kemarin. (tfs/c1/bay)

Kendang Kempul Penuh Makna n ENAM... Sambungan dari Hal 25

Ibu satu anak itu pun kebingungan saat tidak ada lagi order menyanyi. Hingga dirinya banting setir dari seorang penyanyi menjadi pengusaha garmen. Tetapi, usaha tersebut ternyata masih belum memberikan hasil yang diharapkan. Kemudian,

Kumala memberanikan diri merantau ke Taiwan. Tidak tanggung-tanggung, enam tahun dia jalani sebagai tenaga kerja Indonesia. Sekembali ke Tanah Air, Kumala ternyata tidak melupakan kendang kempul. Dia pun kembali menekuni dunia kendang kempul. Dengan bantuan beberapa

penyanyi kendang kempul, seperti Niken Arisandi, Sumiyati, Yuliatin, dan lain-lain, Kumala kembali bernyanyi. “Syair lagu sekarang beda dengan kendang kempul. Kalau kendang kempul serasa penuh makna, meski dinyanyikan berulang-ulang,” kata perempuan yang tengah hamil tiga bulan itu. (fre/c1/bay)

Penyidik Panggil Pelaku Pengeroyokan n POLISI... Sambungan dari Hal 26

Akibat kejadian itu, siswa yang tinggal di Jalan Tunggul Ametung, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi, itu sempat menjalani perawatan intensif selama empat hari di rumah sakit. Reinaldi jadi bulan-

bulanan teman-temannya. Bahkan, tiga siswa perempuan turut menghajar korban menggunakan ujung gagang cikrak dan sapu. Begitu mendapat pukulan bertubi-tubi, Renaldi pun ndelosor. Dia tersungkur di atas lantai kelas. Melihat kejadian itu, beberapa rekan korban segera

memberikan pertolongan. Tubuh Reinaldi dibopong menuju ruang Unit Kesehatan Sekolah (YKS). Setelah sadar, korban segera pulang ke rumahnya. “Saya tidak tahu dia habis dipukuli. Tahunya pas dia mengeluh sakit kepala,” ujar Buang Hadi, kakek korban. (nic/c1/aif)

Pemancing Melihat Tiga Orang Beraksi n WASPADAI... Sambungan dari Hal 25

Relawan BSTF, Adis Tensandi, mengetahui telur penyu Pantai Boom hilang saat berpatroli pukul 03.00. Saat itu dia melihat ada jejak penyu betina mendarat. Namun, saat ditelusuri jejak kaki penyu tersebut, dia tidak menemukan telur. Dia

hanya menemukan sebuah lubang yang diduga akan digunakan penyu tersebut bertelur. Dia pun sempat mengecek keberadaan penyu di sekitar lubang, tapi tetap tidak ditemukan. ”Kalau kembali lagi ke laut rasanya tidak mungkin, karena saya tidak menemukan jejak kaki penyu menuju laut. Letak lubang berada

sekitar 100 meter dari payungpayung itu,” jelas Adis. Saat kejadian berlangsung, Pantai Boom memang sedang sepi. Hanya ada beberapa pemancing. Dia pun meminta informasi kepada para pemancing di Pantai Boom itu. Menurut para pemancing tersebut, sekitar pukul 02.00 memang ada penyu yang mendarat, dan

memang ada beberapa orang yang langsung mengambil telur penyu tersebut. ”Pemancing itu mengira yang mengambil telur penyu tersebut adalah relawan yayasan penyu, jadi mereka diam saja. Padahal, yang mengambil telur itu bukan kami. Katanya ada tiga orang yang mengambil (telur penyu),” tutur Adis. (tfs/c1/bay)

Lagunya Dinyanyikan saat Pertemuan Penyanyi Kendang Kempul GALIH COKRO/RABA

n MAU... Sambungan dari Hal 25

Di antara sekian banyak pelayat yang hadir, salah satu orang yang paling mengetahui kondisi Alif adalah Shella, 46. Dia adalah orang pertama yang melihat Alif mengembuskan napas terakhir. Hubungan Shella dan Alif sudah berlangsung lebih dari 23 tahun. Saat itu Shella menjadi orang yang mengatur tata rias Alif, termasuk akomodasi dan keperluan lain saat menyanyi. Dengan kata lain, tugasnya bisa dibilang mirip manajer artis. Mereka tinggal bersama di rumah Shella di Dusun Kejoyo, Desa Tambong, Kecamatan Kabat. Sampai kemudian delapan tahun lalu, ketika karir Alif semakin meredup, pelantun lagu “Udan Awu” itu tiba-tiba pergi. Shella mengira saat itu Alif terjerat kebutuhan finansial yang mendesak, sehingga tidak ingin merepotkan dirinya. Setahun kemudian, ketika mengetahui Alif ternyata menempati salah satu

warung di Terminal Rogojampi dan menjadi penjual kopi, Shella sempat mengajak Alif pulang. Namun, permintaannya ditolak. Dan baru Kamis (12/3) lalu Alif tiba-tiba muncul kembali di depan rumah Shella diantar seorang tukang ojek. Ketika itu kondisi Alif sudah lemas dan sakit. Shella pun sempat menyarankan agar Alif pulang ke rumah ibunya di Kecamatan Genteng, tapi Alif tidak mau. “Waktu itu saya minta dia pulang ke rumah orang tuanya. Tetapi, dia ngomong, Riko wes seng kuwat tah ngerawati ison. Saya tidak tega melihatnya. Lalu, sampai meninggal dunia, dia tinggal bersama saya,” kata Shella. Di mata Shella, Alif merupakan sosok yang sangat suka bercanda. Bahkan, sebelum meninggal dunia, berulang kali Alif meminta dibacakan Yasin. Alasannya, agar jika tiba-tiba meninggal, dirinya tenang karena sering dibacakan ayat suci. “Saya beberapa kali memarahinya karena yang dibicarakan masalah mati terus, tapi Mas Alif malah tertawa. Waktu

meninggal, saya lihat wajahnya tenang sekali,” kenang Shella. Sementara itu, penyanyi kendang kempul lain, Sumiyati, 56, juga memiliki kenangan dengan Alif. Sejak Alif tinggal di Terminal Rogojampi, dirinya memang jarang bertemu. Tetapi, selama masih sering menyanyi dulu, Alif selalu berbagi dengan Sumiyati tentang cara menghayati lagu. Alif pun pernah ditawari Sumiyati tinggal di rumahnya, tapi Alif tidak mau. Terakhir, Sumiyati menceritakan terakhir kali dirinya bertemu Alif pada pertengahan Maret. Saat itu Sumiyati mengajak Alif rekaman lagi lagu-lagu lama mereka. Alif menyanggupi permintaan Sumiyati itu dengan syarat kepalanya tidak didorong-dorong. “Mas Alif senang sekali ketika diajak rekaman lagu lama. Tapi ya itu, dia bilang hang penting endas ison ojo disundung-sundungaken nawi mati engko,” kata Sumiyati menirukan kata-kata Alif. Subari Sofyan, salah satu seniman gaek Banyuwangi men-

gatakan, sosok Alif bagaikan guru di bidang seni. Sampai mendekati akhir usianya, Alif nyaris tidak memiliki apa pun. Tetapi, Subari melihat sosok penyanyi asal Genteng itu adalah orang yang tegar dalam menghadapi kehidupan. “Dua hari sebelum meninggal, saya sempat bertemu Mas Alif. Dia adalah sosok yang sangat mencintai seni dan seorang seniman bertalenta tinggi. Semoga jalannya dilapangkan,” kata Subari. Usai pemakaman, para penyanyi dan seniman yang hadir sepakat akan menyanyikan lagulagu Alif dalam acara perkumpulan penyanyi kendang kempul. Empat lagu yang sudah dinyanyikan Alif dan sempat direkam sebelum meninggal pun kemungkinan akan diudarakan sebagai penghormatan kepada almarhum Alif. Meski sudah tak lagi ada di dunia ini, tapi lantunan suara Alif masih terus dapat didengarkan, seperti dalam lagu “Konco Lawas, Rehana, Elek-elek Ngerejekeni, dan Udan Awu”. (c1/bay)

DIPERCANTIK: Pekerja mengecat median jalan di double way Yos Sudarso, Banyuwangi, kemarin.

Trotoar dan Median Jalan Dicat Ulang BANYUWANGI - Beberapa hari ini di berbagai ruas jalan di Banyuwangi tampak pekerja yang sedang mengecat ulang trotoar dan median jalan. Hal itu rupanya menjadi salah satu persiapan Kabupaten Banyuwangi dalam menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur dan penilaian lomba kebersihan kota alias Piala Adipura. Tak hanya trotoar dan median jalan, sejumlah patung juga dicat ulang, seperti patung Gandrung di Watudodol, Kecamatan Kalipuro, Patung Kuda di Taman Tirtawangi, Kelurahan Sobo, dan patung Singa di Kecamatan Singojuruh. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan tidak ada pembangunan fasilitas baru melainkan sekadar pemeliha-

raan dan memperbaiki. Rumput, cat, dan tanaman di median jalan diperbaiki. Selain itu, trotoar yang awalnya berbahan tegel badak diganti keramik. Perawatan itu tidak hanya dilakukan di kawasan pusat kota, tapi juga di semua kecamatan di Banyuwangi. “Di kota yang kita perbaiki adalah Jalan Gajah Mada dan S. Parman. Rencananya seluruh kecamatan tapi disesuaikan anggaran,” jelas Arief. Tujuan pemeliharaan itu, menurutnya, selain untuk meningkatkan penampilan Banyuwangi juga sebagai dipersiapkan menyambut tamu-tamu Porprov dan Piala Adipura. Sedikitnya 620 petugas tenaga harian lepas (THL) kebersihan yang tersebar di 24 kecamatan akan diterjunkan untuk memelihara fasilitas yang sudah diperbaiki itu. Se-

hingga, nanti saat tamu Porprov dari kabupaten lain datang ke Banyuwangi, mereka akan kerasan. Oleh karena itu, rencananya juga akan ada pembuatan ornamen guna menambah keindahan jalan, termasuk mengecat kembali patung-patung ikon Banyuwangi dari Kecamatan Kalibaru sampai Kecamatan Wongsorejo. Ketika ditanya mengenai patung ular berkepala manusia yang dulu ada di berbagai sudut Banyuwangi, Arief mengatakan patung tersebut tidak direkomendasikan. Karena itu, keberadaannya saat ini sudah jarang terlihat lagi. “Menurut para budayawan, ikon itu memiliki arti yang kurang baik, jadi tidak direkomendasikan. Apalagi, itu bukan ikon asli Banyuwangi,” jelas Arief. (fre/ c1/bay)

Q Isi Ballot Asli dan kirim sebanyak - banyaknya ke : 1. Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 89C Banyuwangi 2. Biro Genteng Ruko Madania Jl. KH Asyari 6 Genteng

I I I P

*Potong & kirim sebanyak-banyaknya ballot Asli. Batas pengiriman 9 Mei 2015.

Tahap 3 : (Lolos 30 besar)

Nama Calon Bupati Idol Pengirim Alamat

Q Waktu 2 April - 9 Mei 2015 Q Penjaringan 30 besar untuk lolos ke tahap 4 Q Penjaringan berdasarkan jumlah Ballot terbanyak yang terhitung oleh Panitia

: : :

A H A

T

5 0 B E SA R L O L O S T A H A P T I GA C AL ON BUPA TI IDOL 2 01 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Michael Edy Heriyanto Anton Sunartono Toni Hartono Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto

10 2 1 0 0 0 0 0 0 0

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Agus Tarmidi Ali Sodiqin Angka Wijaya Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat dr. Faida Eko Susilo Nur Hidayat

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Fadjar Isnaini Ficky Septalinda Guntur Priambodo Heru Pratista Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Masykur Ali Mufti Anam Munib Syafa’at Neni Viantin Diyah Martiva Nurmansyah Rindar Suhardiyansah Samsudin Adlawi Satiyem Soekardjo Sri Utami Faktuningsih

AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Sugihartoyo Sunarko Wijaya Syukran Makmun Hidayat Taufik Hidayat Teguh Sumarno Umi Kulsum Waridjan Wiwik Pudjiati Yusuf Widyatmoko Zaenal Arifin Salam

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


ROAD TO

62 64

PORPROV JATIM V

HARII LAGI

BANYUWANGI

6-13 JUNI 2015

T I M P E L I P UT

32

Ali Nurfatoni

Galih Cokro

Sigit H.

Shulhan Hadi

Chien Julien

Dedy J.

Ferdiansyah

Niklaas A.

Fredy Rizki

Jawa Pos

Minggu 5 April 2015

Veneu

ALI NURFATONI/RaBa

KECAMATAN Muncar juga menjadi salah satu venue dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V, 6-13 Juni nanti. Tepatnya di Desa Kedungrejo, Muncar. Di lahan yang bersebelahan dengan kebun kelapa, sebuah sirkuit balap sepeda dibangun. Nantinya, sirkuit ini dipakai pertandingan khusus BMX. (*)

Jagoan

ALI NURFATONI/RaBa

DALAM PANTAUAN: Pemain sepak bola proyeksi Porprov Jatim V terus mengikuti latihan kemarin. Para pemain yang berjumlah 28 orang ini akan dikerucutkan menjadi 20 pemain.

Masih Akan Dikerucutkan SELEKSI pemain proyeksi Porprov Jatim V sudah rampung digelar. Hasilnya, 28 pemain direkrut. Hanya saja, pelatih sepak bola Porprov, Ribut Santoso, menegaskan bahwa jumlah tersebut masih akan dikurangi. Menurut Ribut, para pemain yang masuk dalam seleksi tersebut sebenarnya sudah berkualitas. ‘’Mereka memang layak,” tandasnya. Hanya saja, kuota pemain yang tersedia hanya 20 pemain. ‘’Tapi, kita tidak bisa

menentukan siapa saja yang masuk dalam daftar 20 pemain tersebut. Hal itu nanti dilihat selama mereka mengikuti TC,” ujar pelatih yang mengantarkan Persewangi U-18 juara Liga Remaja Jatim 2006 itu. Maka dari itu, dia menjelaskan, pemusatan latihan itu sangat penting. Tujuannya jelas, yakni mematangkan tim. “Kita masih menunggu lokasi TCnya. Mudah-mudahan segera fix,” pungkasnya. (ton/c1/als)

Skuad Porprov Jatim 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Imam Banda Nidji (Badean-Kabat) Fahmi (Rogojampi) Imam Mukhyidin (Muncar) Bintoro (Glagah) Ari ‘’otong’’ Setyo Wibisono (Sempu) Riki Anom (Srono) Yusron (Parijatah-Srono) Akbar Fabiano (Rogojampi) Enggar (Yosomulyo-Gambiran)

10. Rio Anggara (Sraten-Cluring) 11. Novan Charis (Cluring) 12. Viki Armando (Cluring) 13. Samsul (Wongsorejo) 14. Ali Wahyono (Rogojampi) 15. Yoga Ambon (Bagorejo-Srono) 16. Sinyo (Tojo-Sempu) 17. Fendik (Songgon) 18. Febri (Srono) 19. Sofyan (Kalipuro)

20. Lutfi (Srono) 21. Oki Setiawan Hambali (Rogojampi) 22. Feri Kadir (Srono) 23. Yudha (Srono) 24. Cahyono (Penataban) 25. Sampurno (Gendoh-Sempu) 26. Andre Setiawan (Pesanggaran) 27. Samsul (Sumberarum-Songgon) 28. Angga (Barurejo-Siliragung)

UMI LAILIYAH

Tetap Bisa Hadir di Pinggir Lapangan

ALI NURFATONI/RaBa

Agus Sujiyono

PENTAS Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim menjadi ajang pembuktian bagi Umi Lailiyah. Tiga kali pendekar putri Banyuwangi itu tampil di ajang dua tahunan tersebut. Porprov pertama yang diikutinya adalah saat digelar di Malang tahun 2009 silam. Selanjutnya, Porprov di Kediri tahun 2011 dan Madiun dua tahun kemudian. Dari tiga kali penampilannya, pendekar yang besar bersama Kujang Pajajaran itu berhasil menggondol dua medali. Medali perak dia gondol saat Porprov II di Malang, dan medali emas saat berlaga di Porprov IV di Madiun. Sayang, pada Porprov V di Banyuwangi Umi Lailiyah tidak bisa berlaga. Itu karena ada batasan usia maksimal. Dia pun tidak bisa berlaga kembali di arena pencak silat. Meski demikian, Umi masih bisa berada di gelanggang. Tetapi, bukan sebagai atlet, melainkan sebagai ofisial Banyuwangi. “Tidak bisa bermain, tapi masih bisa di pinggir arena sebagai ofisial,” ujarnya. Sebagai ofisial dan atlet pencak silat Banyuwangi, Umi sangat berharap cabang pencak silat bisa pendulang medali. Dengan nama besar Banyuwangi, dia yakin pencak silat bisa kembali menjadi lumbung medali bagi kontingen Banyuwangi. Doa dan dukungan akan selalu diberikan Umi demi kesuksesan kontingen Banyuwangi. Selepas menjadi ofisial cabang pencak silat di Porprov nanti, Umi dan rekan-rekannya akan bersiap turun di ajang pra-PON. (nic/c1/als)

Sudah Punya Jago DIAM-diam pelatih atletik, Agus Sujiyono, sudah menyiapkan sejumlah atlet terbaik untuk bertarung di arena Porprov Jatim V mendatang. Para atlet yang dibina Agus itu sudah pernah mengikuti berbagai even meski usianya masih belia. Bahkan, sebagian dari mereka sudah berjaya di level nasional. Salah satunya adalah Prila Satwati Nanda. Sprinter satu itu pernah meraih juara satu pada 02SN tahun 2014 lalu. Tidak menutup peluang sprinter putri itu bisa menembus level internasional. Agus Sujiyono menjelaskan, semua atlet memang harus mengikuti proses yang panjang. Menurut dia, latihan itu ditempuh mulai dari nol. ‘’Jadi, tidak ujug-ujug jadi juara,” katanya. Dia mengaku akan terus memberikan perhatian serius kepada semua atlet, termasuk Prila. Latihan terus digenjot demi meraih asa tinggi dalam berbagai even. ‘’Kalau prestasi sudah diraih, mereka yang akan meraih manfaatnya, bukan saya. Saya hanya mengantarkan saja,” tandasnya. (ton/c1/als)

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

FREDY RIZKI/RaBa

WAWAN YADMADI

TRET TET TET... Semoga pada poprorv tahun ini, Banyuwangi bisa menjadi juara umum. Bravo kontingen Banyuwangi! Yono, 08123512566xx Ayo atlet pencak silat, Kamu bisa! Laros akan selalu mendukungmu. Miftah, 08524512578xx Pak Anas nampaknya getol memajukan Banyuwangi. Setelah Tour de Ijen, kini Porprov Jatim juga digelar di Banyuwangi. Blambangan memang mantaaap. Hendro, 08254552578xx Kepada Pak Ribut, jadikan tim sepak bola Porprov seperti Raul dkk. saat bertanding di Liga Remaja dahulu. Saya yakin, Banyuwangi akan juara. Edy, 0815562590xx

Banyuwangi dengan bangga menjadi tuan rumah Porprov Jatim V. Sebagai warga Bumi Blambangan, ayo sukseskan gawe besar ini.

Tulis dukungan Anda (max 100 karakter) melalui: Radar Banyuwangi 7EA7ECDC

@radarbwi 085232571587

LETKOL INF MANGAPUL HUTAJULU

Semua Komponen Harus Bersatu

Tetap Tunjukkan yang Terbaik

PERHELATAN Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V memang baru akan dilaksanakan awal Juni mendatang. Namun, Wawan Yadmadi melihat ada satu hal yang perlu disatukan sebelum para atlet dari berbagai macam cabang olahraga itu bertanding. Hal itu adalah tujuan. Jika semua atlet memiliki tujuan yang sama demi mengangkat prestasi Banyuwangi, pasti akan lebih mudah saat melaksanakannya. Karena itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi itu berharap semua komponen, baik pengurus cabang olahraga, panitia, maupun masyarakat, memberikan support kepada kontingen Banyuwangi. Selain juara yang diinginkan, kesuksesan acara juga menjadi tujuan Banyuwangi. Selain menjunjung tinggi sportivitas selama pertandingan, Wawan juga berharap tamu yang hadir memberi kesan dengan sambutan yang Banyuwangi. “Semua komponen harus bersatu dengan tujuan yang sama, yakni demi kemajuan Banyuwangi,” kata Wawan. (fre/c1/als)

DALAM perhelatan Porprov Jatim V yang dibuka awal Juni mendatang cabang olahraga menembak memang tidak dipertandingkan untuk memperebutkan medali. Tetapi, Ketua Umum Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Banyuwangi Letkol INF Mangapul Hutajulu mengaku timnya akan tetap berlatih dengan baik. Yang terpenting bagi Hutajulu adalah performa maksimal harus ditunjukkan tim menembak Banyuwangi. Apalagi, pelatih yang mempersiapkan para penembak ini terus berusaha mencetak atlet profesional. Dirinya berharap, dalam rangkaian Porprov nanti tetap tersaji penampilan bagus oleh timnya. Secara keseluruhan, Dandim 0825 itu memandang Porprov sebagai ajang bagi para atlet Banyuwangi untuk mengukur prestasi dan kemampuan selama ini. “Kita berkesempatan menjajal atlet dari kota besar lainnya. Kita harus tunjukkan yang terbaik,” kata Hutajulu. (fre/c1/als) FREDY RIZKI/RaBa

didukung oleh:


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.