Radar Banyuwangi | 5 Februari 2015

Page 1

KAMIS 5 FEBRUARI

Rujukan Informasi Terkini

TAHUN 2015

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat bahwa berobat di puskesmas itu gratis” dr. H. Mufti Anam Ketua Panitia Baksos LKNU

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

LKNU Gelar Bakti Sosial Kesehatan BANYUWANGI - Lembaga Kesehatan Nahd- rapat koordinasi di Seblang Room kantor latul Ulama (LKNU) Banyuwangi Jawa Pos Radar Banyuwangi pubikin gebrakan baru. Dalam wakkul 13.30. tu dekat LKNU akan menggelar Rombongan itu ditemui langsBakti Sosial Kesehatan (Baksos) ung Direktur JP-RaBa Samsudin di Banyuwangi. Kegiatan sosial itu Adlawi, Pemred Rahman Bayu bakal digeber tanggal 16 Februari-15 Saksono, dan Manajer Iklan SidroMaret mendatang. tul Muntaha. Dalam rapat koorBaksos rencananya akan diladinasi kemarin, pihak LKNU BAKTI SOSIAL KESEHATAN kukan di lima zona, yaitu Wongmenyampaikan beberapa kegiasorejo, Songgon, Glenmore, tan yang akan digelar dalam BakTegalsari, dan Muncar. Beberapa pengu- sos Kesehatan n Baca LKNU...Hal 35 rus LKNU kemarin (4/3) melangsungkan

LKNU

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

DUKUNG PENUH: Rombongan LKNU melakukan koordinasi dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Seblang Room kemarin.

202 Opname, Satu Orang Meninggal n Banyuwangi Selatan Paling Tinggi Penyebaran DB

GALIH COKRO/RABA

DISUMPAH: Bupati Anas melantik pejabat eselon III di aula Rempeg Jogopati, kantor Pemkab Bayuwangi, kemarin (4/2).

Khoirullah ke Dispenda, Wawan Dispora Bupati Anas Mutasi 16 Pejabat Eselon III

Mutasi Pejabat Eselon III Nama Abdul Faruk Bambang Santosa Ahmad Khoirulloh Megawan Mashari Wawan Yadmadi Gatot Suyono Heru Eko Wahyudi

Jabatan Lama ■ Sekretaris Dispenda ■ Sekretaris KPU ■ Plt Kadispora ■ Sekretariat DPRD ■ Kabag Pembangunan Sekretariat Pemkab ■ Sekretaris Dinsosnakertrans ■ Kabid Administrasi Kependudukan di Dispendukcapil

Jabatan Baru ■ Sekretaris KPU ■ Kabag Legislasi DPRD ■ Sekretaris Dispenda ■ Sekretaris Dinsonaketrans ■ Sekretaris Dispora ■ Kabag Pembangunan Sekretariat Pemkab ■ Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat BPM

Bersambung ke halaman 35

BANYUWANGI - Gerbong mutasi di jajaran Pemkab Banyuwangi kembali digulirkan kemarin. Kali ini Bupati Abdullah Azwar Anas melakukan penyegaran sejumlah pejabat eselon III. Sedikitnya 16 pejabat masuk gerbong mutasi. Kemarin (4/3) pejabat yang dimutasi itu dilantik Bupati Anas di aula Rempeg Jogopati, kantor Pemkab Banyuwangi. pelantikan kali ini tidak menyentuh pejabat setingkat camat. Siapa saja pejabat yang dimutasi? Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olah-

BANYUWANGI - Penyebaran penyakit demam berdarah (DB) di Jawa Timur makin meluas. Sejak 21 kabupaten/kota ditetapkan dalam kejadian luar biasa (KLB) akhir Januari lalu, jumlahnya tidak menurun dan justru bertambah. Di Banyuwangi, dari hari ke hari jumlah penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aides aigepty itu juga terus bertambah. Jumlah total penderita

raga (Dispora) Ahmad Khoirullah menempati pos baru sebagai sekretaris Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Khoirullah menggantikan posisi Abdul Faruk. Abdul Faruk digeser ke tempat barunya sebagai sekretaris Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) menggantikan Bambang Santosa. Lalu, siapa yang mengisi posisi Kadispora? Jabatan Plt. Kadispora kini ditempati Wawan Yadmadi yang sebelumnya menjabat kepala Bagian Pembangunan di lingkungan Sekretariat Pemkab Banyuwangi. Posisi Wawan diisi Drs. Gatot Suyono, mantan sekretaris Dinsosnakertrans n

NGOPAI

MUHAMAD SODIQ

n Tegaldlimo n Purwoharjo n Bangorejo n Cluring n Rogojampi n Srono n Banyuwangi n Genteng n Muncar

Dari Guide ke Banser KESIBUKAN terkadang membuat seseorang enggan meluangkan waktu bepergian, apalagi bersilaturahmi. Tetapi, dengan ikut organisasi kemasyarakatan, Muhamad Sodiq memperoleh manfaat ganda. Kepala SMP Negeri 1 Pesanggaran itu punya kesibukan di luar sekolah. Pria berusia 53 tahun itu juga aktif sebagai ketua Satkorcab Banser Banyuwangi. Saat ada waktu senggang, enggang, Sodiq kerap berkunjung ke rumah-rumah rumah anggota Banser di pelosok losok Banyuwangi. Sebelum m menjadi seorang pendidik, ik, Sodiq menggeluti pekerjaan ekerjaan sebagai guide dii Pulau Dewata dan mengajar ngajar di English Course. Akhirnya panggilan jiwanya mengantarkan ntarkan dia menjadi enjadi tenaga pendidik dan n ormas di bawah Badan dan Otonomi mi (Banom) m) NU itu. tu. (fre/c1/ 1/ aif)

FREDI/RABA

1. Musim hujan yang tidak menentu 2. Banyaknya tempat penampungan air di dalam rumah seperti bak mandi yang jarang dipakai, aquarium, air mancur, tempat minum burung, air pembuangan kulkas dan pot hidroponik. 3. Penampungan air di luar rumah seperti ban-ban bekas, daundaun tumbuhan yang sudah jatuh dan bisa menampung air serta wadah-wadah bekas yang menampung air hujan.

Razia Miras Kadar Alkohol 55 Persen BANYUWANGI - Petugas gabungan Satpol PP, Polres Banyuwangi, dan Disperindagtam melakukan razia minuman keras (miras) di sejumlah minimarket di Banyuwangi Rabu (4/2) kemarin. Razia itu dilakukan karena adanya aduan masyarakat terkait banyaknya pelajar yang membeli minuman keras dengan bebas dari sejumlah minimarket. Sayang, dalam razia yang dilakukan kemarin, petugas tidak menemukan hasil sama sekali alias nihil. Sebab, sasaran miras yang hendak dirazia petugas gabungan adalah miras dengan kadar alkohol di atas 55 persen n Baca Razia...Hal 35

Catatan: Angka Tersebut Dihitung Selama Bulan Januari 2015 SUMBER: DINKES BANYUWANGI

Lukman Dilayar ke Rutan Medaeng

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

CEK KADAR ALKOHOL: Petugas memeriksa kadar alkohol minuman keras di sebuah minimarket di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kalipuro.

BANYUWANGI - Kejaksaan Negeri Banyuwangi akhirnya benar-benar merealisasikan pemindahan Lukman, tersangka perkara pungutan liar dana bantuan sosial rehabilitasi bangunan sekolah. Sejak Senin (2/1) kemarin mantan Plt. Kabid Sarana dan Prasana (Sarpras) Dinas Pendidikan Banyuwangi itu menempati Rumah Tahanan Negara (Rutan) Medaeng, Sidoarjo. Di sana dia akan ”reuni” dengan tiga tersangka lain yang lebih dulu dilayar ke Rutan

Medaeng. Mereka adalah Kepala UPTD Dispendik Kalibaru, Ahmad Munir; Kasek SDN Kalibaru 08, Ririn Puji Lestari; dan Ahmad Farid alias Mamak, seorang penggiat LSM. “Tersangka Lukman sudah kita kirim ke hotel prodeo yang baru di Medaeng,” ujar Made Parma, kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi, kemarin. Pemindahan itu sekaligus menandakan bahwa persidangan Lukman sudah semakin dekat n Baca Lukman...Hal 35

Oleh-oleh Mengikuti Sosialisasi OJK di Malang

Waspadai Investasi Bodong, Jangan Tergiur SBT Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengundang sejumlah wartawan se-Jawa Timur pada tanggal 26-27 Januari 2014 lalu. Berikut catatan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi Taufik Ferdiansyah yang mengikuti sosialisasi tersebut. OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) berdiri bukan karena kelalaian pengawasan terhadap perbankan atau terkait dengan kasus Bank Century. Lebih dari itu, OJK berdiri karena sebagai respons atas kompleksitas di sektor jasa keuangan. Permasalahan ini menjadi bahasan

http://www.radarbanyuwangi.co.id

: 44 Penderita : 37 Penderita : 37 Penderita : 31 Penderita : 10 Penderita : 8 Penderita : 5 Penderita : 5 Penderita : 5 Penderita

Penyebab DBD:

Baca Khoirullah...Hal 35

Aparat Gabungan Sisir Minimarket

Baca 202...Hal 35

Kecamatan Tertinggi Penderita DBD

GRAFIS:REZA/RABA

KUCUR

demam berdarah dengue (DBD) pada Januari menembus angka 202 orang dan satu orang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, sebagian besar tersebar di Banyuwangi Selatan. Penderita terbanyak ditempati Kecamatan Tegaldlimo dengan 44 penderita, disusul Kecamatan Purwoharjo dan Bangorejo yang keduanya samasama terdapat 37 penderita n

PAPARAN: Narasumber memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan se-Jatim di Majapahit Room, Hotel Santika, Malang, pekan lalu.

Lukman dilayar ke Rutan Medaeng Rumah baru lebih besar, semoga tambah kerasan! Bupati Anas mutasi 16 pejabat eselon III Yang lemot minggir, yang gila kerja terus maju!

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

menarik dalam sosialisasi OJK di hadapan sekitar 30 wartawan pekan lalu. Selain tentang tugas dan fungsi OJK, sejumlah wartawan yang hadir juga diberikan beberapa edukasi tentang

penghimpunan dana dan pengelolaan investasi melawan hukum, lembaga pembiayaan, pengenalan & perkembangan industri reksadana, pengenalan dan perkembangan terkini in-

dustri asuransi dan lain sebagainya. Total ada sepuluh materi dengan sepuluh pembicara yang memberikan edukasi kepada sejumlah wartawan n Baca Waspadai...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

26

POLITIK & PEMERINTAHAN

Jawa Pos Kamis 5 Februari 2015

CERMIN DIRI

Melindungi Generasi dari Konsumsi Alkohol

L

ANGKAH petugas gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres Banyuwangi, dan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), layak diacungi jempol. Petugas gabungan itu melakukan razia minuman beralkohol di sejumlah minimarket di Banyuwangi kemarin (4/2). Selama ini petugas memang sudah kerap melakukan razia minuman keras (miras). Mulai dari pemasok, pengepul, pengecer, hingga produsen miras, sudah pernah dirazia. Tidak sedikit penjual dan pemilik miras dengan kadar alkohol di atas 5 persen yang diajukan ke meja hijau. Kali ini petugas gabungan menyisir minimarket di Kota Penyu. Sebab, selama ini minimarket ditengarai menjual minuman beralkohol. Apalagi, minimarket biasanya sangat longgar menjual minuman dengan kadar di bawah 5 persen. Dalam razia yang dilakukan kemarin, petugas memang tidak menemukan hasil sama sekali alias nihil. Petugas tidak bisa menyita miras tersebut lantaran kadar alkoholnya kecil. Sesuai Perda No. 4 Tahun 2007 tentang pengawasan, pengedaran, dan penjualan, yang tidak boleh dijual miras berkadar alkohol di atas 55 persen. Ya, penetapan batas kadar alkohol sesuai perda itu ibarat menegakkan benang basah. Betapa tidak, fakta selama ini, mencari minuman dengan kadar alkohol 55 persen itu luar biasa sulitnya. Yang banyak dijual di toko atau minimarket adalah minuman berkadar alkohol kurang dari 5 persen. Terlepas dari fakta tersebut, langkah petugas melakukan razia itu layak diapresiasi. Namun, akan lebih yahud bila tindakan aparat di daerah bisa selaras dengan kebijakan pusat. Karena akhir-akhir ini Kementerian Perdagangan sedang gencar sosialisasi kebijakan pelarangan penjualan minuman beralkohol (minol) golongan A yang memiliki kadar di bawah 5 persen di minimarket dan toko pengecer. Kebijakan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel itu pun menuai dukungan banyak kalangan. Apalagi, negara lain di sekitar kita saja punya aturan yang ketat dalam penjualan minuman beralkohol. Sebut saja Singapura yang mengatur ketat penjualan minuman beralkohol. Setiap pembeli selalu diminta identitas diri. Itu mencegah supaya anak di bawah umur dan kalangan pelajar tidak membeli minimal beralkohol secara sembarangan. Bahkan, pemerintah Singapura mengatur jam penjualan minuman beralkohol. Minuman tersebut tidak boleh dijual setelah pukul 22.30. Bahkan, aturan lebih ketat dan keras ditetapkan pemerintah Malaysia dalam distribusi dan perdagangan minuman beralkohol. Terutama bagi pemeluk agama Islam di Negeri Jiran tersebut. Karena itu, seharusnya kita bisa berkaca dari kebijakan negara tetangga dalam mengatur minuman beralkohol. Semua kebijakan itu tidak lain demi menjaga generasi muda. Masa depan negeri ini akan ditentukan generasi muda. Sudah banyak temuan kasus remaja dalam pengaruh alkohol mengendarai motor dan melaju kencang di jalan raya. Mereka tak hanya membahayakan keselamatan orang lain, tapi juga tak menyayangi nyawa sendiri. Karena itu, jangan biarkan generasi penerus kita menjadi generasi yang bertindak konyol karena terbiasa mengonsumsi alkohol. (*)

AGENDA KOTA

Launching Hotel Blambangan HARI ini, Kamis (5/2) pukul 19.00 Bupati Abdullah Azwar Anas akan melaunching Hotel Blambangan (*)

DOK.RaBa

WAJIB LAPORKAN PUNDI-PUNDI KEKAYAAN: Pejabat eselon III di lingkungan Pemkab Banyuwangi mengikuti apel rutin yang digelar setiap hari.

Pejabat Eselon III Wajib Lapor Kekayaan BANYUWANGI - Pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Banyuwangi tampaknya harus siap buka-bukaan terkait harta kekayaan pribadi. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) RI mewajibkan pejabat eselon III dan IV menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN). Kewajiban pejabat eselon III

dan IV menyampaikan LHKASN itu tertuang dalam surat edaran (SE) Menteri PAN dan RB, Yuddy Chrisnandi, Nomor 1 tahun 2015 tentang kewajiban penyampaian LHKSAN di lingkungan instansi pemerintah. Dalam surat itu, menteri memerintahkan seluruh pimpinan instansi pemerintah menetapkan wajib lapor kekayaan bagi pejabat yang memangku jabatan strategis

BK DPRD Revisi Kode Etik BANYUWANGI - Badan Kehormatan (BK) DPRD akan melakukan revisi kode etik anggota dewan. Draf revisi kode etika itu sudah rampung dibahas internal BK dan segera diajukan kepada pimpinan dewan untuk disahkan menjadi kode etika yang baru. Sejak dilantik Agustus tahun lalu, anggota DPRD menggunakan kode etik peninggalan wakil rakyat periode 2009-2014. Setelah hampir satu tahun dilantik, wakil rakyat hasil Pemilu 2014 baru melakukan revisi kode etik. “Internal anggota BK sudah rampung membahas revisi kode etik. Sekarang tinggal komunikasi dengan pimpinan DPRD,” ujar Ketua BK Sugirah. Selain draf sudah merampungkan draf kode etik, BK juga sudah menyelesaikan draf Peraturan DPRD tentang Tata Cara Beracara. Sesuai mekanisme, draf yang sudah rampung dibahas internal

BK itu akan dikonsultasikan pada rapat pimpinan dewan. Pimpinan DPRD akan menjadwalkan dalam rapat Badan Musyawarah (Banmus) untuk dibahas atau langsung diputuskan dalam rapat paripurna. “Secara substansi draf kode etik tidak banyak mengalami perubahan dari periode sebelumnya. Kami ingin mendapatkan masukan dari semua anggota fraksi,” katanya. Sugirah menjelaskan, draf kode etik itu berisi rambu-rambu yang tidak boleh dilakukan anggota DPRD. Jika dilanggar, maka akan ada sanksi yang harus ditanggung. Selain itu, kode etik juga mengatur disiplin dan kinerja anggota dewan dalam menjalankan amanat rakyat. “Dalam menjalankan tugas, anggota dewan perlu dipagari dengan kode etik agar tidak terjerat kasus hukum,” tambah Sugirah. (c1/afi)

dan rawan KKN, pengelola anggaran, dan panitia pengadaan barang dan jasa untuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK. Selain itu, Kemenpan RB juga memerintahkan agar menetapkan wajib lapor kepada pejabat setingkat eselon III, IV, dan V untuk menyampaikan LHKASN. Berbeda dengan LHKPN, untuk LHKASN disampaikan kepada pimpinan instansi masing-masing dengan beberapa ketentuan. Dalam SE itu disebutkan, laporan disampaikan paling lambat tiga bulan setelah kebijakan Kemenpan dan RB tentang LHKASN ditetapkan. Bagi pejabat eselon III dan IV yang baru diangkat dalam jabatan, mutasi atau promosi laporannya paling lambat satu bulan setelah pelantikan atau mutasi.

Dapat Sertifikasi Bebas Malaria BANYUWANGI - Tahun 2015 Kabupaten Banyuwangi diproyeksi mendapat sertifikasi bebas malaria dari Kementerian Kesehatan RI. Sertifikasi itu akan diterima Banyuwangi jika sampai bulan Maret mendatang tidak ada kasus malaria. Plt Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono melalui Kabid Pencegahan Penyakit Waluyo mengatakan, tidak mudah mendapatkan predikat bebas malaria hingga mendapatkan sertifikat. “Kita harus menjaga tidak boleh ada kasus indigenus (kasus yang berasal dari daerah sendiri, Red), serta berusaha melenyapkan vektor penular (nyamuk malaria, Red),” terang Waluyo. Menurut Waluyo, sertifikasi atau pernyataan bebas malaria

Komentar dan Alasan Usul Bupati Idol 2015

itu merupakan bonus bagi rakyat Banyuwangi. Namun, jauh lebih penting dari sertifikasi itu adalah kesadaran masyarakat untuk terus mengupayakan agar wilayah kita terhindar dari penyakit malaria. Pemberian sertifikasi itu dilakukan Kementerian Kesehatan dalam proses yang panjang. Pada Oktober 2014 tim penilai Kemenkes telah melakukan assessment di Banyuwangi. “Kita harus terus melakukan maintenance agar mendapat prestasi bebas malaria. Itu berdampak pada kesehatan warga dan kunjungan wisata ke Banyuwangi, “katanya. Untuk diketahui, pada tahun 2011 lalu Banyuwangi pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) malaria. Saat itu jum-

ada kasus yang disebabkan keluar-masuknya orang dari luar Banyuwangi. “Kita tidak bisa membatasi keluar-masuknya orang,” kata Waluyo. Untuk membatasi kasus malaria dari luar daerah, kata Waluyo, Pemkab Banyuwangi menempuh beberapa cara. Di Kecamatan Wongsorejo terdapat Balai Pelatihan Perikanan yang sering menerima tamu dari luar daerah dan luar Pulau Jawa, seperti Papua, yang termasuk endemis malaria. “Pihak Balai Pelatihan Perikanan kemudian akan sigap menghubungi puskesmas untuk memeriksa para tamu dari luar daerah itu. Cara itu dilakukan de mi mencegah penularan malaria kepada warga Banyuwangi. (c1/afi)

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: : : :

Heru Pratista Akbar Murtadho Tanjung Pekerja keras dan terbukti pernah menjabat anggota DPRD Bwi

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: : : :

Guntur Priambodo M Rafa Gentengan Giri Mandep Mantep Milok Guntur Priambodo

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: : : :

Abdullah Azwar Anas Mubarok Licin Heng ono tunggale, Bupatine isun iki wis biso majukne Banyuwangi sampe kancah Internasional

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: : : :

Arvy Rizaldy Maulida R Jl. Agus Salim Banyuwangi Sukses sebagai pengusaha muda dan bisa membawa Banyuwangi lebih moncer

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

lah penderita mencapai 144 kasus dengan persentase kasus terbanyak di Kecamatan Wongsorejo, yakni sebanyak 96 kasus. Banyuwangi dinyatakan KLB malaria karena terdapat lima lagoon yang menjadi lahan perindukan malaria. Salah satu lagoon itu ada di Dusun Kandangan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Setelah ditetapkan KLB malaria tahun 2011, Pemkab Banyuwangi melakukan gerakan pembersihan menyeluruh dan terus-menerus. Gerakan itu berbuah hasil. Pada tahun 2012 dan 2013 tidak lagi ditemukan kasus malaria dari nyamuk indigenus. Walau tidak ditemukan kasus malaria dari nyamuk indigenus, kata Waluyo, tapi masih

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

berupa tanah dan bangunan, harta bergerak meliputi alat transportasi, peternakan, perikanan, dan harta bergerak lainnya seperti logam mulia, batu mulia, surat berharga, uang tunai, saham, deposito, piutang dan utang. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono mengaku belum menerima surat edaran Menpan dan RB tentang kewajiban LHKASN. Karena belum menerima, Slamet mengaku belum bisa memberikan komentar tentang pelaksanaan penyampaian LHKASN tersebut. “Kita belum menerima surat edarannya,” ujar Slamet. Selama ini, pejabat daerah yang menyampaikan LHKPN hanya bupati, wakil bupati, anggota DPRD, dan pejabat eselon II saja. Sedangkan untuk pejabat eselon III dan IV tidak terkena kewajiban menyampaikan LHKPN. (c1/afi)

Tidak hanya setelah diangkat, Menpan juga mewajibkan pejabat eselon III dan IV menyampaikan LHKASN setelah berhenti dari jabatan paling lambat satu bulan. Selain mengatur kewajiban menyampaikan LHKASN, dalam SE itu juga disebutkan sanksi kepada aparatur sipil negara (ASN) yang tidak melaksanakan SE tersebut. Jika pejabat eselon III dan IV mokong tidak menyampaikan LHKASN, Menpan menginstruksikan agar dilakukan peninjauan kembali berupa penundaan atau pembatalan pengangkatan wajib lapor dalam jabatan struktural maupun fungsional. Dalam lampiran SE itu, Kemenpan dan RB secara detail apa saja kekayaan ASN yang harus dilaporkan. Laporan kekayaan meliputi, harta tidak bergerak

PERHUTANI FOR RaBa

DONOR: Kapolsek kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi AKP Subandi mengikuti donor darah.

Prihatin KLB DB, Pelindo Gelar Donor Darah KALIPURO—PT Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Wangi bergerak cepat untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah. Seperti yang dilakukan pada Selasa (3/2), bertempat di halaman Kantor Pelindo III, puluhan undangan tampak memenuhi acara bakti sosial donor darah. General Manager PT Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Wangi Bangun Swastanto

PMI menyediakan stok darah,” kata Bangun Bangun mengatakan, kegiatan donor darah merupakan rangkaian dari peringatan bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Nasional. Setiap perusahaan dapat mengisi kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengenalan, kesadaran, penghayatan dan pengamalan K3 sehingga membudaya di kalangan dan level karyawan perusahaan. (*)

menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan Pelindo atas kejadian KLB demam berdarah. Untuk membantu sesama itu, maka Pelindo III mewujudkannya dalam bentuk kegiatan bakti sosial donor darah. “Demam berdarah ini harus kita berantas bersama-sama, jangan sampai menambah korban lebih banyak. Apalagi stok darah di PMI sudah berkurang, donor darah ini paling tidak bisa membantu

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Ficky Septalinda : Naumi : Jl. Adi Sucipto : Sesama kaum hawa wajib mendukung. Karena bisa mewakili aspirasi kaum ibu

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Juliesetyo Puji Rahayu : Herry :: Mbak ku siji iki ancen teges wonge, kenceng kepribadiane…

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: : : :

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: : : :

Toni Hartono Jaya Supri Temuguruh Dijamin 100 persen Banyuwangi makmur, contoh nyata nang desoku iso ningkat ekonomi

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Agung Mulyana Rini P Singotrunan Sukses di provinsi. Saatnya membuktikan bedol desa, mbangun Banyuwangi

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 5 FEBRUARI

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

H Yoyok Bantah Ikut Konvensi PPP SITUBONDO – Pernyataan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bahwa sudah ada tiga orang nama yang akan mengikuti konvensi calon bupati (cabup), salah satunya adalah H Yoyok Mulyadi, dibantah langsung yang bersangkutan. Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Situbondo, itu menegaskan

melalui telepon selulernya. Sehingga, pria yang dikenal dermawan itu mengaku terkejut dengan pemberitaan yang mengatakan dirinya akan maju dalam konvensi PPP. “Karena saya sendiri selama ini memang tidak pernah mendaftar dan tidak akan pernah mendaftar dalam konvensi PPP n Baca H Yoyok...Hal 28

jika dirinya tidak pernah mendaftar dalam proses penjaringan bakal cabup ala PPP Situbondo tersebut. Pernyataan itu pagi kemarin disampaikannya langsung kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). “Dan, saya memang tidak akan pernah mendaftar dalam konvensi yang dilakukan PPP,” tegas Yoyok

Kalau komunikasi biasa, dengan semua partai politik sudah saya lakukan. Dan komunikasi itu memang harus dilakukan dengan semua pihak. Tapi yang mengarah sampai pada pencalonan itu tidak pernah.” Yoyok Mulyadi, Bacabup 2015 EDY S/JPRS

Tewas Setelah Ditabrak Saat Hendak Belok PANARUKAN – Kecelakaan maut antara dua sepeda motor terjadi di jalan raya Kecamatan Panarukan, pagi (4/1) kemarin. Korban tewas adalah Asmadin, 75, seorang pedagang asal Desa Karanganyar, Kecamatan Kendit. Awal mulanya, korban tewas tersebut mengendarai sepeda motor jenis Honda Smash Nopol P2203 EI, bersama anaknya, Abdurrahman, 15. Bapak dan putranya ini baru saja menjual barang dagangannya di sejumlah pasar Situbondo. Pagi sekali, sekitar pukul 05.00 keduanya bermaksud untuk pulang ke rumahnya di Kendit. Mereka mengendarai sepeda motor dari arah timur ke barat. Tepat di belakang kendaraan korban, juga melaju sepeda motor bernopol P 5926 EG, yang dikemudikan Abdul Mufik, 32, warga Desa Selowogo, Kecamatan Bungatan. Begitu kedua sampai di jalan Raya Panarukan tepatnya di KM 187.000 arah Surabaya, Asmadin diduga mengambil jalur kanan untuk berbelok ke arah kanan. Padahal, jarak kendaraan korban dengan sepeda yang melaju di belakangnya sudah sangat dekat. Sehingga, kecelakaan pun tidak dapat dihindari n Baca Tewas...Hal 28

RENDRA KURNIA/JPRS

REMUK: Kanit Laka Ipda Sutanto menunjukkan dua sepeda motor yang terlibat kecelakaan di Kecamatan Panarukan, kemarin (4/2).

Meluap, Puluhan Rumah Terendam DELLA UDAYANA PUTRI

Perempuan juga Harus Kuat BAGI Della Udayana Putri, persepsi perempuan sebagai mahluk lemah harus dihilangkan. Perempuan pun, jangan selalu merasa menjadi mahluk lemah. Sebab, jika mau, perempuan pun bisa lebih kuat dari lakilaki n Baca Perempuan... Hal 28 RENDRA KURNIA/JPRS

SURUT: Sejumlah warga di Desa Kumbangsari bertahan di rumahnya, meski luapan air sungai sempat masuk hingga 50 centi meter.

JANGKAR – Hujan lebat membuat puluhan rumah warga di Dusun Dawuhan, Desa Kumbangsari, Kecamatan Jangkar, terendam banjir. Air sungai yang berada di sekitar rumah warga meluap, setelah diguyur hujan sekitar tiga jam lamanya. Ratusan orang di dusun setempat mengaku panik karena ketinggian air yang masuk ke dalam rumah mereka mencapai 50 centimeter. Untungnya, luapan air sungai berangsur-angsur surut. Sehingga, warga tetap dapat mengamankan seluruh perabot rumah tangga mereka. Data yang diperoleh warta-

mudian diperparah dengan meluapnya air sungai hingga merendam rumah-rumah warga. Kata Sugiyanto, ketua RT setempat, selama musim hujan kampungnya sudah dua kali banjir n Baca Meluap...Hal 28

wan koran ini menyebutkan, turunnya hujan lebat di sekitar lokasi dan daerah sekitar terjadi sekitar pukul 15.30. Usai magrib, air di perkampungan sudah mulai tergenang karena tidak adanya saluran drainase. Kondisi itu ke-

Disambangi Puskemas Panarukan

SULTHON ANSORI for JPRS

PANARUKAN – Horiyadi, orang gila (Orgil) pasung asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan kemarin (0 (04/02) disambangi petugas Puske Puskesmas Panarukan. Baru kali ini dia di disambangi petugas setelah dipasung selama 22 tahun. dipa Januar Da Dani Ariyanto, salah satu petugas mengaku, dalam waktu m dekat ini Ho Horiyadi akan dikunjungi oleh Dinas Dina Kesehatan (Dinkes). ”Mungkin m minggu depan Dinkes akan ke si sini (tempat pemasungan),” ujarnya. Dia mengatakan, uja kedatangan pihak Puskeskedat mas dalam rangka memastikan keberadaan Horiyadi n Baca

DIDATANGI: Petugas Puskesmas Panarukan datang langsung di tempat pemasungan Horiyadi kemarin.

Disambangi...Hal 28 SULTHON ANSORI for JPRS

Sulaiman, ‘Biro Jodoh’ di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan

Sepuluh Tahun Berhasil Mempertemukan 50 Pasutri ‘BIRO JODOH’: Sulaiman (mengenakan topi) bersama salah satu warga yang meminta bantuannya dalam mencarikan jodoh. ILUSTRASI: EDY S/JPRS

Cabuli Pacar di Tengah Persawahan MANGARAN – Orang tua mana yang tidak jengkel, bila putri kesayangannya disetubuhi pria. Apalagi, usianya masih di bawah umur. Kasus dugaan pencabulan inilah yang menimpa SR, warga Kecamatan Mangaran. Remaja yang masih berumur 15 tahun itu dicabuli di sebuah areal persawahan di Desa Semiring, Mangaran n Baca Cabuli...Hal 28 http://www.radarbanyuwangi.co.id

HABIBUL ADNAN, Panarukan BAGI yang bingung urusan jodoh, ada baiknya segera merapat ke Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Setelah itu, cari orang yang bernama Sulaiman. Lalu, jangan malu-malu meminta bantuannya untuk dicarikan jodoh. Bapak dua anak itu pasti akan menyanggupinya. Dia akan mencarikan pasangan buat anda. Da-

SULTAN ANSHORI for JPRS

BIRO JODOH: Sulaiman (memakai topi) berkonsultasi dengan salah satu warga untuk meminta bantuan dicarikan pasangan hidupnya.

lam waktu yang tidak lama, anda akan segera menemukan jodoh dan langsung bisa membina mahligai rumah tangga. Ini sudah banyak terbukti. Iya, inilah kelebihan Sulaiman. Pria asli Kabupaten Bondowoso ini bisa membantu orang dalam mencari jodoh. Apa yang dilakukan Sulaiman sudah banyak memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya. Tidak sedikit orang yang menemukan jodoh setelah dibantu Sulaiman. Lelaki yang sehari-hari sebagai tukang pijat ini mengaku, dalam kurun waktu 10 tahun, sudah ada 50 pasang yang yang dipertemukan Sulaiman. Menurut Sulaiman, bagi mereka yang mengin-

ginkan jasanya sebagai mak comblang, bisa langsung menyebutkan kriteria wanita/pria yang diinginkan. ”Seperti apa maunya, bisa disampaikan langsung,” ujarnya. Dia mengatakan, setelah ada orang yang datang ke rumahnya, Sulaiman akan langsung bergerilya mencarikan pasangan yang diinginkan. ”Saya cari kemanakemana,” ujarnya. Dia mengaku, ada tiga wilayah yang dijadikan tempat pencarian jodoh. Yaitu Kabupaten Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Daerah-daerah itulah yang didatangi Sulaiman dalam mencarikan jodoh kliennya. Sulaiman tidak sendiri n Baca Sepuluh...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Ditemukan Tewas di Emperan Pos Marinir 28

Jawa Pos

JANGKAR - Sesosok mayat pria ditemukan tewas di depan pos jaga Marinir, Dusun Pasar Nangka Pesisir, Desa/Kecamatan Jangkar, pagi kemarin (4/2). Hingga berita ini ditulis, jasad Mr. X tersebut belum diketahui identitasnya. Pria tersebut diperkirakan berusia 45 tahun. Dengan cici-ciri kulit sawu matang, rambut pendek, berkumis tipis, dan tinggi sekitar 162 centimeter. Sementara pada kaos warna gelap yang ia kenakan terdapat tulisan “Cokro”. Data yang berhasil dikumpulkan, mayat pria yang diduga orang gila ini ditemukan sekitar pukul 06.15, oleh Sumarno, Babinsa Koramil Jangkar. Temuan itu kemudian ditindak lanjuti oleh sejumlah anggota Marinir serta ketua RT setempat. “Karena curiga ada orang tergeletak, kami langsung menghampirinya. Waktu dihampiri kondisi korban sudah meninggal,” kata Erliyanto, ketua RT 3 RW 4 Dusun Pasar Nangka Pesisir. Penemuan mayat lelaki di emperan Pos Marinir tersebut

Kamis 5 Februari 2015

NUR HARIRI/JPRS

EVAKUSI: Sejumlah anggota TNI dan Polri membawa jasad pria tak dikenal dari lokasi PLP untuk di bawa ke RSU Asembagus.

selanjutnya mengundang perhatian warga. Sebagian warga langsung melaporkan ke Mapolsek setempat. Petugas yang datang langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Kapolsek Jangkar, AKP War-

doyo menyebutkan, setelah polisi melakukan olah TKP, sejumlah anggota TNI dan polisi langsung mengevakuasi jasad korban ke RSU Asembagus. “Korban ditemukan sekitar pukul 06.15. Kemudian kami da-

tangi dan melakukan olah TKP. Menurut keterangan keterangan masyarakat orangnya kurang normal atau gila,” katanya. Meski keterangan warga ada yang menyebut korban adalah orang gila, pihak kepolisian te-

tap melakukan penanganan sesuai protap (prosedur tetap) yakni memintakan visum untuk mengetahui penyebab kematian korban. Dari hasil olah TKP serta pemeriksaan sementara oleh tim

medis, Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, tewasnya korban tidak disebabkan karena adanya penganiayaan. “Hasil penyidikan aparat di lapangan, tidak ditemukan ada-

nya bekas penganiayaan. Kalau ada warga yang merasa punya anggota keluarga dengan ciri-ciri kaos tulisan “cakro” kami himbau untuk melihatnya sebelum dikubur,” kata AKP Wahyudi. (rri/pri)

Kemungkinan Didaftarkan n H YOYOK... Sambungan dari Hal 27

Jadi kabar itu tidak benar,” tegasnya. Menurut Yoyok, sampai saat ini dirinya tidak pernah melakukan komunikasi khusus dengan Partai politik (Parpol) tertentu. Termasuk dengan PPP yang disebut-sebut sebagai kendaraan politiknya untuk menuju ke pendapa kabupaten. ”Kalau komunikasi biasa, dengan semua partai politik sudah

saya lakukan. Dan komunikasi itu memang harus dilakukan dengan semua pihak. Tapi yang mengarah sampai pada pencalonan itu tidak pernah,” ujar Yoyok. Dia menerangkan, dirinya tidak pernah mendaftarkan diri secara langsung pada konvensi PPP. ”Namun, saya tidak tahu kalau misalnya sudah ada pihak yang mendaftarkan saya. Ya urusan mereka,” tambahnya Terkait dengan pemberitaan merapatnya ke PPP, Yoyok me-

nilai kemungkinan itu hanya informasi dari internal partai Situbondo saja. ”Coba Tanya ke PAC (Pengurus anak cabang). Mungkin saja itu dari PAC. Yang pasti kalau saya tidak (mendaftar),” imbuh Yoyok. Jika pun sudah ada yang menyebutnya sebagai salah satu orang yang akan tampil dalam Pilkada, pria asal Mangaran itu menilai, hal tersebut meruapakan suara dari masyarakat. Yaitu, dari orang yang menghenda-

ki dirinya maju sebagai salah satu Cabup dalam pesta demokrasi Kota Santri nanti. Diberitakan kemarin, internal PPP mengaku sudah ada tiga nama yang mulai merapat akan mengikuti konvensi PPP. Ketiganya mulai membangun komunikasi. Sehingga, besar kemungkinan ketiga orang inilah yang akan mengikuti konvensi. Ketiganya adalah, KH. Abdul Hamid, Hadi Wijono, dan Yoyok Mulyadi. (bib/pri)

Korban Langsung di Evakuasi ke RS n TEWAS... Sambungan dari Hal 27

Sepeda motor Nopol 2203 EI ditabrak dari belakang oleh sepeda motor bernopol P 5926 EG. Akibatnya ketiga warga yang terlibat kecelakaan langsung terjerambab di jalan aspal bersama sepedanya masing-masing. Kontan insiden mengerikan itu mengundang perhatian puluhan warga. Beberapa saat kemudian, unit Laka Lantas Pol-

res Situbondo tiba dilokasi kejadian untuk mengevakuasi korban. Sayang, korban Asmadin tewas dalam perjalanan menuju ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Asmadin, diketahui mengalami patah kaki kanan akibat dihantam moncong sepeda motor Abdul Mufik. Selain itu, pada kepala korban juga mengalami pendarahan hebat. Korban diduga tewas akibat kehabisan darah. Sementara untuk Abdul Mu-

fik, menderita luka cukup berat. Pria yang menabrak korban ini mengalami luka patah tulang tangan kiri. Sementara untuk putra Asmadin hanya mengalami luka ringan, yakni luka lecet di beberapa bagian tubuhnya. Kanit Laka Lantas, Satlantas Polres Situbondo, Ipda Sutanto mengatakan setelah mendapat laporan pihaknya langsung turun ke TKP. “Korban tewas melaju dari timur ke barat, diduga hendak belok ke kanan. Pada saat belok itulah, ken-

daraan dari belakang menabraknya karena jarak yang sudah dekat. Untuk kepastian penyebabnya masih diselidiki petugas,” katanya. Ditegaskan, saat terjadi kecelakaan pihaknya berusaha fokus menolong para korban. “Langsung kita evakuasi ke rumah sakit, namun ada satu yang meninggal dalam perjalanan. Sementara untuk di lokasi kejadian kami juga sudah melakukan olah TKP,” pungkasnya. (rri/pri)

Dua Orgil Panarukan Lepas Pasung n DISAMBANGI... Sambungan dari Hal 27

”Ternyata di sini ada yang masih di tempat pasung,” ujar Januar. Selanjutnya, setelah dikunjungi Dinkes, Horiyadi akan mendapatkan perawatan. Dia akan mendapatakan terapi obat

minum secara rutin. Setelah itu, kondisi Horiyadi akan ditunggu sekitar satu bulan setengah. Jika rentang waktu tersebut tidak ada perubahan, terapi akan dilanjutkan dengan terapi suntik. ”Kalau tetap tidak ada perubahan, kemungkinan akan di bawa ke RSJ

Lawang,” ujar Januar kembali Sementara itu, dari penjelasan Januar, Kecamatan Panarukan tergolong kecamatan terbanyak penderita gangguan jiwa. Orgil pasung yang terdata ada enam orang. Dari jumlah itu, sudah ada dua orgil yang lepas pasung. (bib/pri)

Banjir Genangi Sekitar 25 Ha Sawah n MELUAP... Sambungan dari Hal 27

Air yang menggenangi permukiman penduduk salah satunya disebabkan karena tidak tersedianya saluran pembuangan air. “Warga kami berharap agar Pemerintah segera melakukan pengerukan (normalisasi) sungai. Kami khawatir akan banjir lagi,” katanya. Kepala Badan Penaggulangan

Bencabna Daerah (BPBD) Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, begitu mendengar adanya kabar perkampungan kebanjiran, beberapa petugas langsung turun ke lokasi. Menurutnya, banjir akibat luapan sungai tersebut tidak memakan korban jiwa. “Beberapa petugas langsung ke lokasi. Memang air yang merendam rumah warga berkisar antara 20 sampai 50 cen-

ti meter. Walaupun jumlah rumah yang terencam mencapai 42 rumah, Alhamdulillah tidak ada korban,” katanya. Zainul menyebut, beberapa hari terakhir ini kondisi cuaca memang belum menentu. Karena itu pihaknya mengimbau agar lokasi yang biasanya rawan banjir untuk tetap berhati-hati. “Selain rumah warga, banjir juga menggenangi sekitar 25 hektar sawah,” pungkasnya. (rri/pri)

30 Pasangan Hampir ke Jenjang Pernikahan Harus Ambil Peran Penting n SEPULUH... Sambungan dari Hal 27

Dia memiliki kepercayaan untuk dijadikan teman kerjaya mencari calon bagi kliennya. Mereka inilah yang membantu Sulaiman dalam mencari-

SITUBONDO

kan jodoh. Awalnya, apa yang dilakukan Sulaiman ini sebenarnya hanya berniat membantu salah satu tetangganya yang ditinggal mati istrinya. Hasilnya memuaskan. Orang tersebut mendapatkan istri. ”Alhamdulillah, istri yang

didapatkannya sesuai yang dia inginkan,” ujar Sulaiman. Setelah itu, banyak tetangga Sulaiman yang lain meminta Bantuan Sulaiman. ”Awalnya saya sempat menolak. Namun karena kasihan, akhirnya saya Bantu. Dan semuanya berhasil

mendapatkan jodoh,” ujarnya. Sejak itulah, banyak orang yang meminta bantuannnya. Banyak orang yang mencari Suliaman untuk sekeder meminta dicarikan jodoh. Mereka datang sendiri ke rumah Sulaiman. Dari pengakuan Sulaiman, saat ini sudah ada 30 pasangan yang sudah hampir ke jenjang pernikahan. ”Mereka ini minta bantuan saya dan sebentar lagi akan menikah,” pungkasnya dengan wajah merasa puas. (pri)

TANAH Tnh 9600m Ry.Pantura km215 Arjasa. cck.Industri,perum,hotel,rest @200rb/m. Tanh+rmh+Gd.9000m @900rb/m Jl.Argpuro 15B.Sltn bank Mega H.082337703779 Djl 1 lhn.tanah, sdh pagar keliling. LT.650.P.Pagar 180. Tinggo 3m lokasi pantai Pathek gumok Situbondo. cocok villa&pembenihan udang Hub.0823135151405

“Awalnya, saya sebenarnya hanya berniat membantu salah satu tetangga yang ditinggal mati istrinya. Hasilnya memuaskan. Alhamdulillah, istri yang didapatkannya sesuai yang dia inginkan.” Sulaiman, ‘Biro Jodoh’

n PEREMPUAN... Sambungan dari Hal 27

Perempuan yang lahir pada 15 Desember 1998 itu mencontohkan tentang banyaknya polisi perempuan (Polwan). Itu

bukti kalau perempuan bisa melakukan hal-hal berat dan sulit. Dengan begitu, kata gadis asli Kota santri ini, perempuan harus mengambil peranperan penting. Della mengatakan, banyak

perempuan yang meraih kesuksesan di dunia. Bahkan, melebihi yang digapai oleh kaum adam. ”Kuncinya, jadi perempuan itu harus kuat, tidak boleh merasa lemah.” pungkas Della. (bib/pri)

Korban Mengaku Dicabuli Tiga Kali n CABULI... Sambungan dari Hal 27

Pelakunya, SN, 20, seorang nelayan asal Kecamatan Mangaran. “Laporan dugaan pencabulan baru kami terima kemarin (4/2). Pelapornya adalah orang tua korban berinisial ST. Sekarang kasusnya ditangani oleh unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres,” kata Kasubag Humas Polres Situbodo, AKP Wahyudi. Peristiwa haram yang tidak layak dilakukan tersebut, bermula saat SN menghubungi SR melalui telepon untuk bertemu. Setelah panjang lebar berbicara melalui telepon genggam, keduanya sepakat untuk bertemu. Tak lama kemudian, SN menjemput SR di rumahnya di Kecamatan Mangaran. Saat terla-

por tiba, itu sama sekali tidak diketahui oleh orang tua sang gadis. Mereka pun keluar rumah untuk jalan-jalan. Tidak disangka, gadis tersebut justru diajak ke sebuah gubuk sawah, di Desa Semiring oleh pelaku. Di gubuk tengah sawah tersebut, nelayan ini melancarkan aksinya untuk merayu SR melakukan hubungan tak senonoh. Gadis yang masih tetangganya itu sempat menolak. Namun SN tetap saja merayunya. Bahkan, SN berjanji akan menikahi korban. Rayuan SN akhirnya berhasil. Korban mau melayani nasfu bejat SN. Ironisnya, menurut pengakuan korban, pencabulan tersebut dilakukan hingga tiga kali. “Kasus ini masih diselidiki dan korban juga dimintakan visum ke pada tim

medis,” kata Wahyudi. Perbuatan SN akhirnya terbongkar setelah orang tua korban curiga. Dari kecurigaan itu akhirya korban menceritakan apa yang telah dialaminya. Mendengar pengakuan anaknya yang polos, orang tua berinisial ST langsung mengajak korban melapor kepada polisi. Wahyudi menyebut, apabila benar terlapor menyetubuhi korban, maka pihaknya akan menjerat korban dengan Undang-undang nomor 23 tahun 2002, tentang perlindungan anak. “Kita lakukan pendalaman dulu. Terlapor nantinya juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi,” pungkasnya. (rri/pri)


HALAMAN 32

KAMIS 5 FEBRUARI

TAHUN 2015

Penderita DBD Terus Bertambah

SHULHAN HADI/JPRG

PARAH: Surip alias Paiman terluka pada kepala dan kedua kaki dirawat di RSUD Genteng, Banyuwangi, kemarin (4/2).

Menganyam Besi Cor, Kesetrum sampai Gosong GENTENG - Nasib naas menimpa, Surip alias Paiman, 23. Warga Dusun Tugug, Desa/Kecamatan Sempu, Banyuwangi ini, Tubuh lelaki ini gosong setelah kena setrum aliran listrik tegangan tinggi saat bekerja di rumah Wawan di Dusun Jepit, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, pagi kemarin (4/2). Peristiwa tragis yang menimpa korban, itu terjadi sekitar pukul 08.00. Saat itu, kuli bangunan ini sedang memasang rangkaian besi di lantai tiga. “Saya sedang menganyam rangkaian besi untuk cor,” kata Paiman.

Saat merangkai besi untuk cor itu, korban mengaku tidak merasa menyentuh aliran listrik PLN yang ada di tepi jalan raya. Hanya saja, dirinya tiba-tiba merasa terlempar dan jatuh. “Saya tidak merasa apa-apa, tiba-tiba jatuh,” ujarnya. Menurut korban, lokasi tempat dirinya merangkai besi dengan aliran listrik PLN tegangan tinggi itu memang cukup dekat. Diduga, saat merangkai besi itu menyangkut pada kawat listrik PLN. “Kalau saya berdiri, kawat PLN itu berada di leher saya,” ungkapnya.

Untungnya korban masih selamat. Saat kejadian, korban ini sempat tidak sadarkan diri. Oleh warga, langsung dilarikan ke RSUD Genteng untuk menjalani perawatan. “Kondisi pasien cukup parah, luka bakar capai 30 persen,” cetus petugas jaga di UGD RSUD Genteng, dr. Victor Kristanto. Menurut Kristanto, bahaya yang ditimbulkan oleh sengatan listrik, itu bisa menyerang sistem saraf. Pihaknya, kini masih menunggu perkembangannya. “Kita masih terus melakukan pemeriksaan, tapi pak Paiman kondisinya baik dan tidak

TEGALDLIMO - Jumlah warga Kecamatan Tegaldlimo yang terserang demam berdarah dengue (DBD) terus bertambah. Hingga kemarin (4/2) masih ada pasien DBD yang masuk ke puskesmas di Kecamatan matan Tegaldlimo. Selain menjalanii rawat inap di Puskesmas Tegaldlimo, penderita DBD itu kini juga banyak yang menjalani perawatan di Klinik Mitra Keluarga di Dusun Sumberluhur, hur Desa/Kecamatan Tegaldlimo. Klinik Mitra Keluarga yang memiliki 20 kamar perawatan semua sudah terisi. Jumlah pasien yang rawat inap tercatat 23 orang. Dari jumlah itu, sebagian besar terkena DBD. “Hari ini (pasien) yang positif terkena DBD itu 13 pasien,”

cetus Direktur Klinik Mitra Keluarga, dr. Sugiyo Sastro. Berdasar data di klinik itu, terang dia, pasien DBD di wilayah Kecamatan Tegaldlimo mulai ada peningkatan sejak akhir Desember 2014 20 lalu. Akhir tahun lalu jumlah penderita lal 222 pasien. Selanjutnya, pada Januari 2015 meningkat menjadi 52 pasien. “Pada awal Februari 2015 ini pasien DBD sudah 11 pasien,” ungkapnya sambil menyebut sejak ada wamen bah DBD ini pasien di kliniknya meningkat hingga 50 persen. Diakui Sugiyo, pasien di klinik tersebut tidak hanya dari Kecamatan Tegaldlimo, tapi juga ada yang datang dari Kecamatan Muncar dan Purwoharjo n Baca Penderita...Hal 33

sampai fatal,” ungkapnya. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, kondisi Paiman terlihat sudah mulai membaik. Pasien itu juga sudah berkomunikasi dengan anggota keluarganya. Hanya saja, akibat terkena listrik itu kepalanya harus diperban, termasuk ke dua kakinya. Pemilik rumah, Wawan, mengatakan sebelum kecelakaan itu terjadi, sebenarnya sudah mengingatkan pada para pekerja untuk berhati-hati. “Sudah diwanti-wanti, dan saya juga tanggung jawab, saat kejadian kita bawa ke rumah sakit,” katanya. (sli/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIPANTAU: Dokter Sugiyo memeriksa pasien DBD di Klinik Mitra Keluarga, Kecamatan Tegaldlimo, kemarin (4/2).

PERTANIAN

Petani Wadul Distribusi Pupuk

BEROPERASI: Kolam renang Umbul Pule di Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, kemarin (4/2).

MUNCAR - Kelangkaan pupuk ternyata masih menjadi masalah di kalangan petani. Dalam rembuk tani yang digelar Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Banyuwangi, para petani banyak yang mengeluhkan distribusi pupuk yang sering telat. Dalam rembug tani yang dihadiri gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan digelar di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu sebenarnya banyak masalah yang dibahas, seperti isu pertanian, perkebunan, dan pertanian. Tapi, masalah pupuk sempat menjadi perhatian serius n Baca Petani...Hal 33 SHULHAN HADI/JPRG

Belum Berizin, Satpol PP Surati Umbul Pule

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

DIALOG: Ketua KTNA Michael Edy Hariyanto menemui petani di Desa Kedungrejo, Muncar, Rabu kemarin (4/2).

WARGA ASING

Datangi Jamaah Tabligh TEGALDLIMO - Masuknya lima warga negara Pakistan di wilayah Kecamatan Tegaldlimo langsung disikapi serius Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Tegaldlimo siang kemarin (4/2). Camat Tegaldlimo Ahmad Laini bersama Kapolsek AKP Hery Purnomo dan Danramil Kapten (Inf.) Sunyoto langsung mengunjungi lokasi yang ditempati aktivitas jamaah Tabligh Jahula di Masjid Madinatul Makmur, Dusun Kutorejo, Desa Kalipahit, itu n Baca Datangi...Hal 33

GLENMORE - Kolam renang Umbul Pule di Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, disoal Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi. Sebab, tempat rekreasi itu ditengarai belum mengantongi izin operasional. Petugas penertiban milik Pemkab Banyuwangi itu sudah dua kali mengirim surat peringatan kepada pengelola kolam renang. Tetapi, sampai saat ini surat izin operasional tetap belum turun. “Kami pernah ke lokasi

(kolam renang Umbul Pule),” cetus Kepala Satpol PP Banyuwangi, Ahmad Nuril Falah. Tindakan berupa pengiriman surat peringatan itu, jelas Nuril, dilakukan karena pengelola belum mengurus izin. Tetapi, saat ini perizinannya sedang diurus. “Sekarang pihak pengelola sudah mulai mengurus perizinan,” katanya. Nuril berjanji akan terus memantau perkembangan perizinan itu. Pihaknya tidak mau pihak pengelola menghentikan proses pengurusan izin itu di tengah ja-

lan. “Akan kita awasi terus. Bulan ini kita akan cek ke lokasi lagi,” ujarnya. Kepala Desa (Kades) Sumbergondo, Norman Iswandi, mengatakan perizinan tempat wisata itu memang bermasalah. Bahkan, petugas penertiban sudah pernah mengirim surat peringatan kepada pihak manajemen kolam renang. “Mengajukan izin secara formal, itu belum,” ungkapnya. Di desanya, jelas dia, ada peraturan desa (perdes) yang mengatur terkait lokasi wisata. Dalam perdes itu, ada

Ketika Wabah DBD Melanda Wilayah Kecamatan Tegaldlimo

Petugas Laboratorium Kerja Nonstop hingga Malam Demam berdarah dengue (DBD) menyerang warga beberapa desa di Kecamatan Tegaldlimo sejak Desember 2014. Hingga kemarin (4/2) warga yang positif terinfeksi masih tinggi. Petugas medis—terutama bagian analisis—terpaksa kerja ekstra keras di laboratorium. DEDY JUMHARDIYANTO, Tegaldlimo

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

SAUDARA: Forpimka Tegaldlimo menemui jamaah Tabligh Jahula di Masjid Madinatul Makmur, Dusun Kutorejo, Desa Kalipahit, kemarin (4/2). http://www.radarbanyuwangi.co.id

klausul yang menyebut tempat wisata diminta membayar retribusi ke desa Rp 3 juta setiap tahun. “Selama ini tidak pernah membayar retribusi ke desa,” cetusnya. Pihak desa, terang dia, sebenarnya sudah sering melakukan pendekatan agar pengelola kolam renang mau menaati aturan. “Tapi retribusi tidak dibayar, Satpol PP Banyuwangi sudah kirim surat peringatan juga,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng n Baca Belum...Hal 33

GEDUNG laboratorium Puskesmas Tegaldlimo berada di bagian belakang kompleks puskesmas. Bangunan itu terpisah dengan ruang perawatan atau ruang lain. Dengan ukuran delapan meter kali empat meter, gedung itu dibagi menjadi tiga ruangan. Satu ruang untuk kerja laboratorium, satu ruang untuk tempat istirahat, dan satu ruang lagi untuk menyimpan data. Di ruangan itu terlihat ada tiga petugas yang sedang serius bekerja. Mereka adalah petugas analisis laboratorium. Hasil kerja mereka itu yang

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PERAN PENTING: Rida Rakhwanto, 33, petugas analisis laboratorium bekerja di Puskesmas Tegaldlimo kemarin (4/2).

selama ini dijadikan dasar pasien terjangkit DBD ataukah tidak. “Saya sejak 2006 kerja di sini,” terang Rida Rakhmawanto, 33, petugas analisis laboratorium Puskesmas Tegaldlimo. Sebagai petugas analisis, bapak dua anak asal Dusun Tegalsari Lor, Desa Purwoasri, Kecamatan Tegaldlimo, itu dalam kerja jarang berkomunikasi dengan pasien. Malahan, tidak mengenal pasien yang datang rawat inap. “Tidak terkenal tidak masalah, bagi kami ini pengabdian,” katanya. Menjadi analis kesehatan, bagi Rakhmawanto adalah pekerjaan mulia. Sebab, hasil kerjanya itu sangat menentukan perawatan pasien. “Hasil analisis laboratorium dijadikan dasar oleh dokter untuk melakukan tindakan, makanya salah menganalisis bisa fatal,” ungkapnya. Seorang analis kesehatan laboratorium itu bertugas melayani pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian bahan yang diambil dari pasien atau bahan yang bukan berasal dari pasien untuk menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, n Baca Petugas...Hal 33 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


RADAR GENTENG

Jawa Pos

Kamis 5 Februari 2015

BLAMBANGAN RAYA

Kabat Galakkan Rabu Tertib KABAT – Gerakan Rabu Tertib yang dicanangkan Camat Kabat, H.M. Luqman, untuk mengawal pelaksanaan peraturan daerah (Perda) No 8 tahun 2012 tentang RT/RW mulai membuahkan hasil. Rabu Kemarin (4/2), jajaran Salpol PP Kabat telah menutup sementara bangunan rumah milik Ibrahim, 53, warga negara Australia di Desa Pakistaji Kecamatan Kabat. Penutupan ini berawal hasil temuan aparat Satpol PP Kecamatan Kabat yang setiap hari Rabu menggelar operasi rutin ke desa-desa untuk mengecek Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bangunan baru. Dari hasil sidak, ternyata rumah milik Ibrahim yang berdiri persis di depan kantor Desa Pakistaji itu melanggar aturan sempadan saluran air yang ada persis di depan rumah mewah itu. Menurut Luqman, sebelumnya anggota Satpol PP sudah melakukan teguran secara lisan kepada Ibrahim untuk tidak melanjutkan pembangunan. Karena tidak digubris, Satpol PP akhirnya melayangkan surat peringatan sebanyak dua kali. “Tapi peringatan itu tidak pernah diperhatikan. Bahkan Dinas Pengairan juga melakukan teguran. Tapi pembangunan tetap dilanjutkan. Sehingga kami lakukan penutupan hari ini, “ tegas Luqman.

kita sebagai warga Banyuwangi mempertahankan penghargaan itu dengan mematuhi segala aturan tentang tata ruang,“ jelas Camat Luqman. Kapolsek Kabat, AKP Mohammad Imron, juga turut memberikan penjelasan. “Kami sebagai aparat kepoliDIAN EFFENDI/ RABA sian wajib menegakSEMANGAT : Camat Kabat, H M Luqman (kanan), kan aturan di negara didampingi Kapolsek dan Danramil Kabat saat ini. Jadi menjadi kesidak ke lokasi bangunan tak berizin di Desa wenangan kami untuk Pakistaji, Kecamatan Kabat, kemarin (4/2). menegakkan hukum tanpa tebang pilih,“ Agar suasana tidak memanas, sebelum tegas Kapolsek Imron. Selesai menutup bangunan rumah dilakukan penutupan, H M Luqman berusaha menemui Ibrahim. Namun menurut di Pakistaji, rombongan Satpol PP tukang yang bekerja di rumah itu, Ibra- Kabat bersama HM Luqman melanhim sudah pulang ke Australia beberapa jutkan operasi ke desa-desa lainnya di hari lalu. Tapi alasan itu tidak membuat Kecamatan Kabat. Memang program aparat Satpol PP mengurungkan niatnya Rabu tertib ini sengaja dibuat untuk untuk menutup bangunan itu. “Saya mengetahui secara langsung tingkat harap semua yang ada di sini memahami kesadaran masyarakat terhadap tata posisi kami. Bangunan ini jelas melang- ruang. Selain melakukan operasi rutin, gar aturan, sehingga kami harus melaku- Pemerintah Kecamatan Kabat juga kan penutupan. Apalagi Banyuwangi terus melakukan sosialisasi kepada baru saja menerima penghargaan tata warga melalui kepala desa dan instansi ruang terbaik se Indonesia. Selayaknya, lainnya. (adv)

33

Fredi Marley Meriahkan Bulan Reggae AIL ROGOJAMPI – Banyuwangi tengah dilanda demam musik reggae. Penikmat dan pencinta musik ini pun terus hidup dan berkembang di hati penggemarnya. Menjembatani antusiasme dan kerinduan pecandu musik reggae di Banyuwangi, Agro Wisata Alam Indah Lestari menggelar bulan musik reggae untuk penggemarnya di kota gandrung. Bertajuk Banyuwangi Gandrung Reggae, konser musik ini akan digelar pada Minggu, 8 Februari mendatang. Adalah Fredi Marley dan Band yang akan menjadi bintang tamu dalam pertunjukan musik reggae ini. Band asal Bali ini akan mengisi pertunjukan yang akan dijadwalkan akan dimulai pukul 09.00 ini. Vice Manager Agro Wisata Alam Indah Lestari Wiwik Eko Lestari mengatakan Fredi Marley akan menjadi bintang utama dalam pertunjukan musik reggae di AIL kali ini. Selain band reggae asal Bali ini, sejumlah band juga akan mengisi dalam konser musik ini. Di antaranya King Jahh Reggae, Kapal Tanah Skaking, Ritmo E, dan Java Land. Musik reggae adalah jenis musik yang santai dan enak untuk bergoyang. Dalam setiap pertunjukan musik reggae, jarang sekali ditemukan adanya kerusuhan. Penonton selalu mengu-

BINTANG TAMU: Fredi Marley dalam sebuah pertunjukan di Bali.

ISTIMEWA

capkan kata “peace”. Kata ini cukup manjur dan nyatanya memang membuat konser musik reggae selalu damai dan tertib. Orang-orang yang datang dan menyukai musik reggae kebanyakan orang-orang yang cinta damai. Kebanyakan dari mereka juga datang untuk mencari pertemanan baru dibandingkan untuk mencari musik. Hal tersebut yang membuat musik reggae memiliki banyak penggemar dan komunitas di Indonesia termasuk Banyuwangi. Reggae secara umum adalah musik

yang bisa membuat orang bergoyang. Di reggae itu merupakan musik perjuangan yang secara kultur juga match dengan kondisi di Indonesia. Mereka bisa bersenang senang sekaligus bisa mencermati isinya dari lagu yang dibawakan. Dan tidak ada alasan untuk tidak datang dan menikmati musik reggae yang di AIL. Untuk bisa menikmati pertunjukan musik reggae ini, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 25 ribu. Murah banget, banyak teman, dan tentunya terhibur. (nic/bay)

Semangka mulai Turun Harga GLENMORE - Petani semangka yang menggunakan lahan di area Perkebunan PTPN XII Kalitelepak, wilayah Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, kini sedang panen semangka. Sayang, harganya terus menurun. Salah satu petani, Siti Hartati, 32, mengatakan saat ini harga semangka dari petani hanya Rp 1.200 per kilogram. Harga itu sebenarnya masih terlalu murah. “Harga itu masih terus menurun,” cetus petani asal Dusun Tugurejo, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, itu. Diakui oleh Hartati, harga semangka Rp 1.200 per kilogram itu, petani masih untung, tapi hanya sedikit. Keuntungan itu, bila

SHULHAN HADI/JPRG

MELIMPAH: Petani mengangkut semangka dari lokasi tanam di areal perkebunan PTPN XII Kalitelepak Selasa (3/2).

dihitung dari biaya sewa lahan dan perawatannya. “Untuk 1,5 hektare, bisa panen 14 ton, jadi agak untung lah,” ungkapnya. Menurut Hartati, biaya un-

tuk menanam dan merawat semangka itu cukup tinggi. Setiap satu hektare, biaya yang dibutuhkan itu mencapai Rp 25 juta. “Itu termasuk pekerja

dan obat-obatannya,” katanya. Hal senada juga disampaikan Sunar. Menurutnya, petani buah seperti semangka memang sering kali tidak bisa bertumpu prediksi. Terkadang saat harga bagus, buah hasil tanamannya sangat jelek. Selain itu, pemerintah juga tidak bisa mengendalikan perubahan harga di pasar untuk komoditas buah. “Mungkin karena bukan makanan pokok seperti beras, jadi pemerintah tidak bisa mengendalikan harga,” ujarnya. Dia berharap harga semangka bisa membaik, saat ini pa ra petani dihinggapi rasa ke khawatirannya ada penurunan harga semangka yang drastis. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

OLAH: Para perajin gula merah sedang memasak air nira untuk dijadikan gula merah di Perkebunan Kalitelepak, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Selasa lalu (3/2).

Kualitas Bahan Baku Gula Merah Menurun Dua Pulang, Dua Lainnya Datang

n PENDERITA... Sambungan dari Hal 32

“Kalau kita tidak mampu, kita rujuk ke rumah sakit,” cetusnya. Sementara itu, pasien DBD yang dirawat di Puskesmas Tegaldlimo juga masih tinggi. Hingga kemarin tercatat ada 13

pasien yang masih menjalani rawat inap. “Hari ini (kemarin) ada 13 pasien DBD,” terang Kepala Puskesmas Tegaldlimo, dr. Rudi Hartawan. Menurut dokter Rudi, dari 13 pasien yang menjalani rawat inap, ada dua pasien yang kondisinya membaik dan su-

dah diizinkan pulang. Tetapi, dua pasien pulang itu disambut oleh dua pasien yang masuk. “Jadi dua pasien pulang, dua lagi masuk, jumlahnya ya tetap 13 pasien,” ungkapnya. Tingginya masyarakat yang memeriksakan diri ke puskesmas, terang dia, pihaknya

memberlakukan sistem kinerja siaga dan ekstra bagi seluruh karyawan dan paramedis. Semua itu dilakukan agar bisa melayani seluruh masyarakat. “Kita sudah atur sistem kerja shift, sehingga pelayanan maksimal,” katanya. (ddy/c1/abi)

Pernah Mengurus Izin Tahun 2004 n BELUM... Sambungan dari Hal 32

Norman mengaku, surat peringatan dari Satpol PP yang dikirim ke pengelola kolam re-

nang itu pertama dikirim pada 22 Desember 2014. Surat yang kedua disampaikan pada 1 Januari 2015. “Satpol PP sempat akan menutup, saya tidak tahu kok tidak

jadi,” ujarnya. Sementara itu, pengelola kolam renang Umbul Pule, Riyono, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan pengelola telah mengurus izin

pada tahun 2004. Tetapi, pengurusan perizinan berhenti di tengah jalan. “Kita sudah pernah mengurus pada tahun 2004 tapi mandek,” jelasnya. (sli/c1/abi)

Merasa Dipaksa Beli Pupuk Organik n PETANI... Sambungan dari Hal 32

“Kami kesulitan mendapatkan pupuk, dan kita dipaksa untuk membeli pupuk organik,” cetus Sucipto, 52, pengurus Gapoktan dari Desa Kumendung, Keca-

matan Muncar. Keluhan lainnya disampaikan Sukimin,55, seorang penyuluh pertanian Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Menurutnya, petani sering sambat tentang pupuk. “Di Desa Blambangan ini hanya

ada satu kios itu pun juga terbatas, kalau bisa kios ditambah,” pintunya. Menanggapi keluhan itu, ketua KTNA Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, mengatakan Gapoktan harus sering berkoordinasi dan menjalin komunikasi in-

tensif dengan pengurus KTNA kecamatan dan kabupaten, termasuk dengan kios-kios penjual pupuk. “Jangan sampai ada kata pupuk itu telat, apalagi sampai kekurangan, karena jatah pupuk sudah pas,” ujarnya. (ddy/c1/abi)

Lima Anggota Berkebangsaan Pakistan n DATANGI... Sambungan dari Hal 32

Kepada para jamaah itu, Forpimka langsung menanyakan tujuan dan misi kedatangannya. Apalagi, mereka sudah tiga hari

di sana. “Mereka itu dari Pakistan, semua ada lima orang,” kata Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini. Kedatangan jamaah tabligh itu, jelas Laini, dikoordinasi oleh Nur Khoiri, warga Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Saat be-

rada di Kecamatan Tegaldlimo, mereka difasilitasi oleh Abbas. “Mereka ini sering mengajak warga sekitar untuk memakmurkan masjid,” terangnya. Dalam pertemuan itu, jelas dia, pihaknya berharap pada

jamaah tabligh ini untuk bisa berdampingan dengan masyarakat. Selain itu, semua diminta tidak menjelekkan ajaran agama lain. “Kita berharap mereka bisa berdampingan,” pintunya. (ddy/c1/abi)

Kesimpulan Terakhir Tetap di Tangan Dokter n PETUGAS... Sambungan dari Hal 32

kondisi kesehatan, atau faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang. “Jadi harus teliti dan hati-hati betul,” terangnya. Dalam pemeriksaan kesehatan, analis kesehatan akan mengambil sampel yang menjadi fokus pemeriksaan, seperti darah, dahak, sputum, feces, urine, dan liquor cerebro spinalis (cairan otak). Termasuk juga pemeriksaan mikrobiologi (bakteri), parasitologi (fungi, protozoa, cacing), hematologi (sel-sel darah dan plasma), imunologi (antigen, antibodi) dan lainnya. “Kita harus teliti dalam mengambil sampel,” terangnya.

Untuk menganalisis satu pasien, dibutuhkan waktu 10 menit hingga 15 menit. Waktu itu khusus untuk menganalisis darah pasien yang telah diambil petugas medis. Selanjutnya, akan dianalisis apakah pasien itu menderita DBD ataukah tidak. “Kalau ragu, saya ulang hingga beberapa kali. Jadi memang butuh waktu yang lumayan lama,” ungkapnya. Saat DBD mewabah seperti sekarang ini, tugasnya bertambah. Sebelum ada wabah DBD, sehari paling banyak menganalisis belasan sampel cairan pasien. “Sekarang bisa menganalisis sampai 40 cairan. Kita kerja lembur sampai malam,” katanya. Meski sering lembur dan pu-

lang hingga malam, Rida mengaku tidak masalah. Sebab, itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab atas pekerjaan dan pengabdian kepada masyarakat. “Hidup itu sekali, ya harus jadi manusia yang bermanfaat bagi yang lain,” cetusnya. Bekerja sebagai analis kesehatan di laboratorium sangat berisiko tertular penyakit melalui cairan tubuh pasien yang telah diambil sampel, seperti tertular virus HIV/ AIDS, TBC, dan penyakit menular lainnya. “Kita bekerja sesuai protap, dan yang penting berdoa dulu,” ungkapnya. Mengenai kesulitan menjadi analis, Rida menyebut tidak ada. Hanya saja, saat wabah DBD

mewabah seperti sekarang, yang dibutuhkan adalah tenaga ekstra dan kesabaran. “Saya tugas hanya dibantu dua orang, jadi harus sabar,” terangnya. Rida menyampaikan, meski analisis sudah memeriksa dan menguji, keputusan terakhir yang menyimpulkan pasien terkena DBD adalah dokter. “Analisis itu bertugas memeriksa sampel,” ungkapnya. Selama pasien dirawat inap, petugas analisis masih terus melakukan pemeriksaan. Karena dari hasil laboratorium itulah perkembangan kesehatan pasien diketahui. “Jika dirasa sudah membaik, pasien bisa pulang,” tuturnya. (ddy/c1/abi)

GLENMORE - Para perajin gula merah di Perkebunan Kalitelepak, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, menyatakan kalau saat ini hasil produksi gula merah sedang terganggu. Sebab, air nira alias legen yang menjadi bahan baku banyak diserang serangga. Salah satu perajin gula merah, Suyati, 40, mengatakan produksi gula merah itu sebenarnya masih normal. Dalam sehari, terang dia, mampu memproduksi gula merah sebanyak 25 kilogram. Gula sebanyak itu, dihasilkan

dari proses pemasakan sebanyak lima jeriken legen. “Sehari mampu bikin gula 25 kilogram,” ujar warga Desa/Kecamatan Sempu itu. Meski kemampuan produksi masih stabil, tapi saat ini kualitas air nira mengalami gangguan. Hal itu karena ada serangan dari serangga dengan mengisap air legen tersebut. “Airnya dihabiskan wawung (serangga),” ujarnya. Perajin lainnya, Aisah, 38, mengatakan saat ini banyak serangga yang mengganggu

proses penyadapan air nira. Untuk mencari air nira, itu sekarang juga semakin susah. “Serangan wawung membuat susah mencari legen,” ungkap perempuan asal Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar. Ditanya harga gula merah, Aisah menyampaikan kalau saat ini dipatok Rp 8.000 per kilogramnya. Hasil tersebut, masih harus dikurangi dengan biaya operasional seperti kayu bakar dengan harga Rp 70 ribu per kubik. “Sehari itu kita butuh kayu satu kubik lebih,” katanya. (sli/abi)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

BERAS IR 64

EKONOMI BISNIS

Kamis 5 Februari 2015

GULA PASIR

0

9.500

MIGOR CURAH

100

0

9.100

DAGING AYAM BROILER

DAGING SAPI

10.800

0

TELUR AYAM RAS 200

0

104.000

KACANG KEDELAI IMPOR

28.800

KACANG KEDELAI LOKAL

0

20.800

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

800

0

9.900

29 0

600

9.000

21.400

BAWANG PUTIH

12.800

0

16.000

12.800

Elpiji 12 Kg Dongkrak Inflasi Awal Tahun Angka Inflasi Turun

SHULHAN HADI/JPRG

LARIS: Gatot menyelesaikan barong pesanan pelanggan di Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran, kemarin (4/2).

Perajin Ukir Dukung B-Fest GAMBIRAN - Para pelaku usaha di bidang kerajinan berharap kegiatan Banyuwangi Festival (B-Fest) yang diadakan Pemkab Banyuwangi bisa meningkatkan penjualan produk usahanya. Hal itu disampaikan Gatot, 40, salah satu perajin barong yang tinggal di Dusun Stembel, RT 3, RW 3, Desa/Kecamatan Gambiran. Menurutnya, kegiatan pameran yang diikuti dalam B-Fest tahun lalu itu bisa mendongkrak usahanya. “Hasilnya sangat lumayan,” katanya. Hanya saja, terang dia, pihaknya tidak bisa mengikuti banyak acara dalam B-Fest itu. Itu semua, berkaitan dengan akomodasi dan biaya operasional. “Kalau pameran di utara (Banyuwangi Kota), untuk barong itu agak sepi,” ujarnya. Selama mengikuti pameran dalam B-Fest, dirinya diberi fasilitas gratis. Meski demikian, jika pembeli itu jumlah sedikit, itu tidak imbang dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan. “Kalau yang memesan sedikit, kita bisa merugi,” ungkapnya. Perajin seni ukir, Mustaqim, 27, mengaku cukup senang dengan banyaknya pameran selama B-Fest. Hanya saja, tanggapan warga itu tidak sama di setiap lokasi pameran. “Ada yang suka, ada yang biasa,” cetus perajin ukir yang biasa mangkal di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran ini. (sli/c1/abi)

BANYUWANGI - Angka inflasi pada awal tahun 2015 menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi merilis, inflasi bulan Januari tercatat 0,11 persen atau lebih kecil daripada akhir tahun 2014 yang mencapai 2,50 persen. Kepala BPS Banyuwangi, Muhammad Amin mengungkapkan, turunnya sejumlah harga komoditas kelompok bahan makanan, transportasi, dan komunikasi sukses menahan laju inflasi. “Kelompok makanan mampu menahan laju inflasi -0,30 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi -0,27 persen,” ungkapnya. Laju inflasi dipicu kelompok perumahan sebesar 0,36 persen. Itu karena kenaikan komoditas perabot rumah tangga seperti kasur, lemari pakaian, sprei, tempat tidur, kulkas, kipas angin; bahan bakar rumah tangga, dan tarif listrik. Selain itu, komoditas bahan bangunan tempat tinggal, seperti semen, pasir, batu merah, asbes juga ikut memacu laju inflasi Januari. Laju inflasi itu juga sebagai dampak multiplier effect dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang cenderung tidak mau berubah meski terjadi penurunan harga BBM. “Inflasi tarif listrik terjadi akibat adanya penyesuaian tarif tenaga listrik sesuai Permen ESDM No. 9 Tahun 2014,” kata Amin. Tingginya andil dari kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dipicu kenaikan harga gas elpiji yang memberikan andil terhadap inflasi sekitar 0,0238 persen. Inflasi tersebut akibat kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) sebesar Rp 1.500 yang berlaku mulai 2 Januari 2015. Amin menjelaskan, pelaksanaan roadmap penyesuaian harga elpiji

12 Kg secara berkala menuju harga keekonomian sesuai kaidah bisnis korporasi. “Pertamina memang merencanakan akan menaikkan harga elpiji 12 kg mulai September tahun lalu dan rencananya, akan menaikkan secara bertahap setiap enam bulan hingga tahun 2016,” tuturnya. Sebaliknya lima komoditas utama penghambat inflasi adalah bensin, cabai rawit, cabai merah, ikan lemuru dan angkutan udara. Pengalihan subsidi untuk kereta api (KA) ekonomi jarak jauh dan jarak sedang ke kereta api lokal dan commuter menyumbang andil inflasi sebesar 0,63. Belum masuknya panen raya diduga penyebab inflasi komoditas beras meski tidak signifikan hanya sekitar 0,08 persen. Penurunan harga BBM yang terjadi dua kali pada tanggal 1 Januari 2015 dan 19 Januari 2015 memberikan andil deflasi yang cukup signifikan, yakni sebesar -0,80 persen. Sayangnya, penurunan harga BBM ini tidak diimbangi penurunan tarif angkutan dalam kota dan angkutan antar kota yang signifikan. “SK Gubernur tentang tarif angkutan telah diterbitkan dan berlaku sejak tanggal 23 Januari lalu, namun pengusaha angkutan umum tidak menurunkan tarif sesuai SK gubernur,” katanya. Amin menambahkan, cabai mengalami deflasi. Ini terjadi karena adanya peningkatan produksi pada Januari 2015. Sehingga harga cabai rawit dan cabai merah yang beberapa kali menjadi penyebab inflasi di bulan sebelumnya mengalami penurunan. “Cabai rawit menahan inflasi cukup signifikan yakni sebesar -0,44 persen, sedangkan cabai merah -0,23 persen,” kata Amin. Harga cabai rawit dan cabai merah terjungkal dari Rp 70 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Cabai besar yang semula dijual Rp 50 ribu turun menjadi Rp 18.000. (cin/c1/afi)

DOK/RABA

PICU INFLASI : Kenaikan harga Elpiji 12 kilogram menyumbang inflasi Banyuwangi awal tahun 2015

LCT Putri Sri Tanjung Akan Masuk Dock

DOK/RABA

SANDAR : Kapal LCT Putri Sri Tanjung sedang sandar di dermaga Pelabuhan LCM Ketapang, Banyuwangi.

BANYUWANGI- Manajemen PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati (PBS) memutuskan mengirim kapal LCT Putri Sri Tanjung (merah) untuk dock. Keputusan itu diambil demi menghindari larangan berlayar karena kapal milik Pemkab Banyuwangi itu tidak menjalani perawatan rutin. Sebenarnya, PT. PBS sudah mengembalikan kapal itu kepada pemiliknya. Walau sudah dikembalikan, tapi Pemkab Banyuwangi belum mengambil kebijakan

apa pun. “Setelah dikembalikan, kita masih diserahi melakukan perawatan hingga ada proses lelang,” tegas Direktur Utama PT. PBS, Wahyudi SE. Karena perawatan masih diserahkan kepada PT. PBS, maka kapal itu tetap dioperasikan untuk melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk untuk menutupi biaya perawatan. PT. PBS memutuskan tidak melanjutkan sewa kontrak karena kapal itu tidak ekonomis dan membutuhkan biaya tinggi.

Dua tahun lalu PT. PBS harus menyediakan anggaran Rp 1 miliar lebih untuk melakukan perawatan rutin. Setelah dua tahun menjalani perawatan, tahun ini kapal yang dibeli para era Bupati Samsul Hadi itu harus menjalani perawatan rutin kembali. “Tidak ada pilihan lagi bagi kita selain mengirim kapal masuk dock,” ungkap Wahyudi. Jika kapal tidak masuk dock, lanjut Wahyudi, maka kapal tidak boleh melayani penyeberangan. Jika kapal itu tidak boleh

beroperasi, maka perusahaan tidak punya dana perawatan. “Karena itu, agar kapal tetap beroperasi, maka harus dock. Kita akan menjalani dock di Probolinggo,” ungkap Wahyudi. Wahyudi mengaku belum mengetahui berapa besar dana yang akan dihabiskan untuk melakukan perawatan rutin itu. Yang jelas, kata Wahyudi, perusahaan akan membayar biaya dock kapal itu dengan cara mencicil. “Tanggal 19 Februari kapal sudah mulai dock,” katanya. (c1/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jl. Rinjani

Rumah Kebalenan

STNK

Kijang LGX ‘04

Phanter LV’04/’08

All New Avanza

Dijual LGX 04/01, Bensin/Solar, Htm/Silver Hrg 125/115 Jt, Nego Bisa Cash/Kredit Tukar Tambah Hb. 081358166266

Dijual Phanter LV ‘04/’08 Kuning/Silver Hrg 112/143 Jt Nego Bisa Cash/Kredit Tukar Tambah Hb. 082142194111

DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/04/02 PMK htm/abu-abu hrg 146/110/105 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Kijang Innova

All New Xenia

Grand Livina/Evalia

DIJUAL Innova tahun 011/06 PMK slor/bsn slv/bru hrg 187,5/143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013/010/06 PMK slv/htm hrg 136/102/81 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 013/011 PMK pth hrg 143,5/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Hlg STNK P 5062 AL an Mungfarida, Lingk. Ujung RT. 01/03, Kel. Kepatihan Hlg STNK P 5198 ZA an Dina Lutfiana, Dsn. Rampan 02/01, Ds. Cantuk, Singojuruh Hlg STNK P 6431 YJ an Mayasari, Kalirejo Permai Jl. Durian I RT. 6/3, Kalirejo Djl Rumah Lok di Jantung Kota Bwi Jl. Rinjani Gg. Kerinci No. 23 Fas: Mushola, R. Tamu, R. Keluarga, 3 KT, 2 KM, 1 Dapur, 1 Gudang, SHM, Tngan Prtama Hrg 325 Jt Nego H:082141496296

Desa Balak

Djl Rumah lok kebalenan/lugonto di Jl. Raya Rogjmpi/Genteng 150m2/80m2/70m2 SHM, Cash/Kredit , bisa disewa hrg nego H: (0333) 631526-635176,0811351148

Hlg STNK P 3133 YF an Hariadi, Dsn. Kemiri Kec. Singojuruh Hlg STNK P 1932 VI an Sugiarti, Jl. Ikan Kembang Waru RT. 4/3, Karangrejo

Perum Permata Giri

JURNAL ILMIAH Cetak jurnal ilimiah ber-ISSN untuk kenaikan pangkat guru. Berminat hubungi 082331575640. Djl Tanah+Bangunan L 4X8=32m2 + 10X15=150m2,cash/kredit, bisa disewa, SHM Lok. Ds. Balak/Kebalen Hrg Nego H: (0333) 631526-635176, 0811351148

Banyuwangi

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Mobil anda belum laku? Hubungi: 0333-412224

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS

Jl. Tunggul Ametung

Djl Rumah & Ruko L 10x15 = 150 M2 Lok Banyuwangi antra pabrik es bs dibeli dg cash/kredit, bisa disewa hrg nego H: (0333) 631526-635176, 0811351148

BANYUWANGI Administrasi Dijual Rumah Jl. Tunggul Ametung gg IV (notog), SHM LT 200M2,LB 125M2,RT, RM, RK, Dpr, 2KM, 5 KT, Garasi Full Jati Berminat Hub: 082140326633

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Prsh IT brkmbng Cab. Lombok, mmbthkan adm (D3/S1), Mktg dstrbsi&retail, teknisi. pnmptn di Lombok. Min Peng 1 Th/ SMA sdrjt, kndrn sndri SimC gaji + insentive. Krm CV Jl. Palapa 1 No 8 Mataram - NTB

Suzuki Ertiga

dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

DIJUAL Ertiga/Estilo/Karimun tahun 013/011/10 PMK pth/htm hrg 146/90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Innova G Solar ‘09 Dijual Innova G Solar 2009, Silver, Full Variasi, Harga 182 Juta Nego, Plat P atas nama sendiri. Bisa TT dg Honda City 2004 Hub. 087 857 422 944

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI

34 Warga Tolak Investor Pulau Menjangan

SINGARAJA - Masyarakat di Desa Pejarakan dan Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Singaraja, yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) mendesak Kementerian Kehutanan mengkaji ulang zona pemanfaatan TNBB. Masyarakat menolak jika pemerintah menetapkan zona pemanfaatan di Pulau Menjangan, yang disakralkan umat Hindu. Selama ini Pulau Menjangan diketahui dibagi ke dalam tiga zona. Yakni zona pemanfaatan, zona konservasi, dan zona religius dalam SD Direktur Perlindungan dan Konservasi Alam Nome SK.143/IV-KK/2010 tentang Zonasi TNBB yang diterbitkan 20 September 2010 lalu. Wakil Ketua Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Desa Pejarakan Ketut Danu mengatakan, saat SK itu diterbitkan masyarakat juga sempat terkejut karena ada zona pemanfaatan di Pulau Menjangan. “Kami waktu itu hanya ingin zona pemanfaatan untuk kegiatan tracking saja, tanpa ada pembangunan akomodasi pariwisata,” tegas Danu. Di sii lain warga Pejarakan, Abdul Karim Abraham membeber proposal pembangunan kepada awak media. Dalam proposal yang dan site plan yang menyebar di masyarakat, resort yang akan dibangun berada di sebelah zona religi, tepatnya di sisi selatan Pura Agung Pingit Klenting Sari. Pengembangnya adalah PT Puri Tirta Propertindo. (eps/gup/jpnn)

Untuk Bisa Maju Dalam Pilkada

DBD

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

DIBAWA PULANG: Mayat Lipa, 80, yang tewas saat mandi dibawa ke Puskesmas Klompangan oleh anggota keluarganya.

Pamit Mandi, Nenek Tewas di Sungai

RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN

Permintaan Trombosit Melonjak JEMBER – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jember mencapai tahap yang mengkhawatirkan karena masuk fase Kejadian Luar Biasa (KLB). Bukan hanya pasien yang bertambah, namun permintaan darah ke Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Jember pun meningkat tajam. Terutama, trombosit darah yang harus selalu tersedia dalam kondisi segar. Hal ini diungkapkan oleh dr Dudung Ari Rusli, kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Jember kemarin (1/2). Dia mengatakan, meningkatnya kasus DBD di Jember diikuti oleh permintaan terhadap trombosit di UDD PMI Jember. “Peningkatan permintaan dimulai sejak musim hujan, sekitar Oktober 2014 lalu,” katanya. Pada Oktober 2014 tercatat, permintaan trombosit mencapai 281 kantong. Lalu, November 212 kantong dan Desember sebanyak 368 kantong. “Puncaknya pada Januari 2015 ini. Hingga 30 Januari permintaan mencapai 429 kantong trombosit,” ungkapnya. (ram/har/jpnn)

JEMBER - Warga Dusun Durenan, Desa Klompangan, Kecamatan Ajung, Jember, Rabu (4/2) mendadak geger. Pasalnya, Lipa, 80, warga setempat, ditemukan tewas dalam kondisi tidak menggunakan baju di sungai yang tak jauh dari rumahnya pukul 14.00 WIB kemarin. Belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban. Namun dugaan sementara, korban meninggal akibat faktor usia. Berdasarkan informasi di lapangan, korban saat itu baru saja pulang kerja. “Selama ini korban bekerja mencari rongsokan,” kata salah satu warga. Karena mungkin merasa tubuhnya kotor, korbanpun langsung menuju sungai untuk mandi. Selama ini, sudah menjadi kebiasaan korban setelah kerja mandi di sungai tersebut. Namun setelah ditunggu cukup lama, korban tak kunjung pulang. Keluargapun khawatir terjadi sesuatu, hingga akhirnya berinisiatif mencari korban. Namun sebelum keluarga tiba di sungai itu, Samsul Arifin salah satu warga sekitar, berniat ke sungai itu untuk mandi. “Selama ini sungai itu memang dijadikan lokasi mandi warga sekitar,” timpal warga lainnya.

Saat itulah, Samsul Arifin dibuat kaget saat melihat tubuh korban tanpa pakaian, ditemukan tertelungkup di sungai. Dalam kondisi panik, Samsul mencoba membalik tubuh korban karena mengira korban masih hidup. Saat itulah diketahui bahwa korban sudah tidak bernyawa lagi. Selanjutnya, Samsul berteriak minta tolong. Pihak keluarga yang sedari awal hendak menuju sungai itu, kaget bukan main saat mengetahui korban ditemukan sudah dalam kondisi menjadi mayat. Kemudian peristiwa itu langsung dilaporkan ke Polsek Jenggawah. Setelah menerima laporan, petugas langsung turun ke lokasi kejadian. Selanjutnya, mayat korban langsung dibawa ke Puskesmas Klompangan untuk dilakukan visum. Namun dari hasil visum ini, petugas tidak menemukan tanda luka yang mencurigakan. Akhirnya, petugas berinisiatif untuk melakukan otopsi terhadap mayat korban ke RSD dr Soebandi Jember. Namun pihak keluarga menolak dan mengaku ikhlas atas kematian korban. Kemudian, mayat korban langsung dibawa ke rumah duka untuk segera dikebumikan.

Melihat Keseharian Anak-Anak Penderita HIV/AIDS

Tertidur pun Dibangunkan untuk Minum Obat Mereka tidak pernah berharap dilahirkan dengan menanggung beban sedemikian berat. Apalagi divonis menderita HIV/AIDS yang hingga kini belum ada obatnya itu. Namun, hidup harus berlanjut dan anak-anak ini dipaksa tegar menghadapi semua.

TANPA DOSA: Balita yang tidak tahu apa-apa ini harus menanggung derita karena mengidap HIV/ AIDS yang ditularkan oleh orang tuanya.

RANGGA MAHARDIKA, Jember WAJAH tirus dengan cekungan cukup dalam di kelopak mata menandakan bahwa anak tersebut tidak sehat. Bahkan beberapa kali sudut matanya mengeluarkan air. Sesekali anak yang duduk di depan forum ini mengusap wajahnya yang gatal. Meskipun terlihat tidak sehat, di wajah itu sesekali juga terselip senyum. Karena mereka baru saja mendapatkan sebungkus paket penuh dengan makanan ringan, roti, snack dan susu yang dibagikan oleh panitia. Bahkan, bocah yang duduk di kelas 2 SD di Rambipuji ini sangat antusias mendengarkan yang disampaikan oleh dokter RSD dr. Soebandi Jember. Sebut sama namanya Somad (bukan nama sebenarnya, Red), bocah yang mengikuti penyuluhan minum obat antiretroviral virus (ARV), obat untuk melawan virus HIV agar tidak terus menyebar ke bocah tersebut. Selain Somad, masih ada sekitar 30 anak-anak lain yang ikut dalam kegiatan dengan didampingi orang tuanya itu. “Sekarang ini kondisinya sudah baik,” tutur SL, kakek Somad yang mengantarkan cucunya ke Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember. Dia mengatakan berbeda dengan enam bulan lalu saat kondisi Somad hanya tinggal kulit dan tulang saja. Pasalnya, saat itu bocah berumur 10 tahun harus mengalami diare terus menerus hingga tiga bulan lamanya. Yang keluar bukan lagi feses padat, tapi sudah cair, bahkan berupa darah. Akhirnya, sang bocah dibawa periksa ke puskesmas terdekat dan kemudian dirujuk

Kamis 5 Februari 2015

Independen Butuh 75 Ribu e-KTP

LINGKUNGAN

BANYAK DICARI: Petugas UDD PMI Jember sedang menata sejumlah kantong trombosit.

Jawa Pos

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

ke RSD dr Soebandi Jember. Dari sinilah diketahui jika Somad ternyata menderita penyakit yang menakutkan, positif HIV/AIDS. SL yang mengetahui fakta itu bagaikan tersambar bledek di siang bolong. Bahkan, ibu Somad yang tahu shock dan kondisi kesehatannya terus drop. Ibu Somad sempat periksa ke dokter, dan ternyata juga positif HIV/AIDS. Kondisi ibu Somad terus merosot dan drop dari hari ke hari. “Ibunya meninggal tiga bulan lalu,” tuturnya. Sementara, ayah Somad yang bekerja sebagai sopir meninggalkan Somad untuk bekerja lagi di Surabaya. Bahkan, ada kabar jika ayah Somad sudah menikah lagi dengan perempuan lain. Terpaksa SL-lah yang kini merawat Somad sendirian. SL mengakui bukan pekerjaan mudah karena setiap hari dirinya harus mengingatkan bocah yang tidak tahu apa-apa itu untuk minum obat. “Sehari dua kali obat dari sini (RSD dr. Soebandi Jember),” ungkapnya. Obat diminum pukul 09.00 saat jam istirahat sekolah dan malam hari usai sholat Isya. Awalnya sangat sulit membujuk Somad untuk mau minum obat. Bahkan, obat pun harus digerus agar bisa diminum. Namun, lama kelamaan Somad mulai terbiasa mi-

num obat yang memang harus diminum terus-menerus itu. SL dengan sabar mengingatjan sang cucu untuk tidak pernah lupa minum obat. Terkadang saat sang cucu tertidur harus dibangunkan untuk minum obat. Pasalnya, jika telat sehari, dampaknya signifikan bagi kesehatan sang bocah. Telat sehari minum obat, Somad bisa langsung diare dan terpaksa tidak masuk sekolah. “Lek mboten mimik obat lemes, kulo pengen sekolah (kalau tidak diminum lemas. Aku ingin sekolah, Red),” tutur Somad, polos, dengan bahasa Jawa, menerangkan kondisinya jika tidak minum obat. Dia mengatakan, jika obat yang diminumnya terasa tidak enak. Dia mengaku kalau bisa tidak minum obat karena rasanya tidak enak. Tapi, jika obat tidak diminum, dirinya tidak bisa masuk sekolah. Bocah yang ingin menjadi guru saat dewasa ini sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. “Pokok sama embah dikengken mimik obat (pokoknya sama kakek disuruh minum obat, Red),” ujar Somad. Apa yang terjadi pada Somad juga dialami oleh banyak anak di Jember yang terinfeksi HIV/ AIDS. (har/jpnn)

Kapolsek Jenggawah AKP Tulus Dwi Sutarta menduga, korban jatuh tertelungkup saat mandi di sungai itu. “Karena usianya sudah lanjut, korban kemungkinan tak mampu berdiri. Sehingga lubang pernafasannya kemasukan air,” tegas Dwi Sutarta, di lokasi kejadian. (jum/hdi/jpnn)

JEMBER – Para tokoh yang berencana maju sebagai calon independen dalam pilkada Jember tahun ini harus mampu mengumpulkan 75 ribu e-KTP dukungan. Hal ini terungkap dalam sosialisasi yang dilaksanakan KPU Jember pada para pengurus parpol di kantor KPU kemarin (4/2). Ketua KPU Jember Ahmad Anis mengatakan, berdasarkan UU No 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah yang baru saja digedok DPR, para bakal calon yang ingin berniat maju dalam merebut kursi Bupati Jember harus bekerja keras. Untuk calon independen atau nonpartai, kata dia, harus mampu mengumpulkan dukungan 3 persen dari jumlah penduduk Jember. Karena jumlah penduduk Jember sekitar 2,5 juta jiwa, maka dukungan untuk calon independen agar memenuhi syarat pencalonan minimal 75 ribu jiwa. Untuk dukungan jalur independen, lanjut dia, ada beberapa persyaratan yang harus di-

penuhi oleh calon independen. Dukungan minimal 3 persen dari jumlah total penduduk Jember ini dibuktikan melalui pengumpulan KTP dengan surat dukungan bermaterai. Sebaran dukungan, lanjut dia, harus menjangkau 16 – 17 kecamatan di Jember. Dengan syarat seperti itu, sangat mungkin banyak tokoh yang akan maju melalui jalur independen. “Terbukti, sejauh ini sudah lima orang yang telah berkonsultasi dengan KPU terkait mekanisme dan persyaratan untuk menjadi calon independen,” terangnya. Namun, kata Anis, dirinya belum bisa memastikan keseriusan orang yang berkonsultasi untuk maju melalui jalur independen. Siapa pun bisa mencalonkan diri melalui jalur nonpartai ini. Bukan hanya jalur independen, dia mengatakan, bagi bakal calon bupati yang ingin maju dalam pilkada melalui jalur partai pun harus mampu memenuhi syarat yang cukup berat. “Calon diharuskan mengantongi 20 persen kursi di DPRD Jember atau 10 kursi. Atau 25 persen dari suara sah,” katanya. (ram/har/jpnn)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

BERITA UTAMA

Kamis 5 Februari 2015

35

Situbondo Enam Penderita Meninggal n 202... Sambungan dari Hal 25

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono melalui Kasi Pemberantasan Penyakit Sudarto Setyo mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya menekan peningkatan penderita DBD. Yang terutama adalah mengimbau peran dan masyarakat agar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Gerakan itu, menurut Darto, menjadi yang paling efektif ka-

rena langsung memberantas nyamuk aedes aegypti dari sumbernya. Selain itu, beberapa masyarakat juga digagas agar menjadi survelen, yaitu orang yang bertugas melaporkan kepada puskesmas jika ada perkembangan kasus DBD. “Untuk DBD jika masyarakat turut langsung dalam penanganan sarang nyamuk akan lebih efektif menekan bertambahnya jumlah penderita baru. Fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa dan hanya efektif selama tujuh hari setelah itu akan mun-

cul lagi,” beber Darto. Dinkes sudah melakukan pengasapan (fogging) di beberapa tempat yang banyak ditemukan kasus DBD. Khusus di daerah Banyuwangi Selatan, seperti Tegaldlimo, Bangorejo, dan Purwoharjo, dilakukan ULV (ultra low volume), yaitu pengabutan cairan insektisida malathion. Proses itu menggunakan bahan yang sama dengan fogging. Bedanya proses itu tidak menggunakan solar sebagai bahan bakar, tapi menggunakan tekanan udara.

Meski efektif membunuh nyamuk dewasa, fogging dan ULV merupakan cara terakhir yang digunakan memberantas nyamuk. Menurut Darto, insektisida yang disemprotkan itu tidak hanya membunuh nyamuk, tapi juga serangga lain, seperti semut, lalat dan lebah. “ULV jangkauannya cukup luas. Sistemnya pengabutan dan tetap saja berisiko bagi kesehatan manusia,” urainya. Terkait penanganan pasien, tidak ada yang istimewa. Sebab, intinya mereka yang terkena DBD itu kekurangan cairan, sehingga

Camat Teken Pakta Integritas n KHOIRULLAH... Sambungan dari Hal 25

Muhammad Rusdi yang semula menjadi kepala Bidang di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), kini ”balik kandang” ke Satpol PP sebagai Kabid Perlindungan Masyarakat (Linmas). Sebelumnya, Rusdi memang pernah menempati posisi itu. Pengganti Rusdi di Disperindagtam adalah Sujoko yang sebelumnya bertugas di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) sebagai Kabid Transmigrasi. (selengkapnya baca grafis). Terkait mutasi itu, Bupati Anas menegaskan telah melakukan komunikasi dengan seluruh camat di Banyuwangi. Hasilnya, para camat masih ingin meneruskan jabatannya. Mengingat tahun 2015 tugas-tugas yang diemban semakin banyak. Terkait tugas itu, Anas membuat pakta integritas dengan para camat. Isi pakta integritas itu perihal kesepakatan mengenai kesanggupan melaksanakan tugas dalam memberikan pelayanan publik dan mempermudah aksesbilitas membantu kemiskinan dan penanganan kemiskinan. Apalagi, tahun 2015 ini Kabupaten Banyuwangi bakal punya gawe besar yang membutu-

Mutasi Pejabat Eselon III Nama Mashudi

Jabatan Lama ■ Kabid Perlindungan Satpol PP Masyarakat

Jabatan Baru ■ Kabid Administrasi Kependudukan Dispendukcapil Muhammad Rusdi ■ Kabid Perdagangan ■ Kabid Perlindungan di Disperindagtam Masyarakat Satpol PP Muhammad Alfin ■ Kabid Pemuda Dispora ■ Kabid Pemasaran Kurniawan Disbudpar Dwi Marhen Yono ■ Sekretaris Kecamatan ■ Kabid Pemuda Muncar Dispora Suhud ■ Kabid Perencanaan ■ Kabid Pendidikan Nonformal dan Informal Menengah Dispendik Endro Dwi ■ Kabid Pemasaran ■ Sekretaris Kecamatan Rahardjo Disbudpar Rogojampi Suratno ■ Kabid Pendidikan ■ Kabid Sarpras dan Menengah Dispendik Perlengkapan Dispendik Eddy Sulistiono ■ Sekretaris Kecamatan ■ Sekretaris Kecamatan Rogojampi Muncar Sujoko ■ Kabid Transmigrasi ■ Kabid Perdagangan Dinsosnakertrans Disperindagtam

hkan keterlibatan seluruh mesin birokrasi. “Tahun ini selain Banyuwangi Festival yang jumlah evennya bertambah, juga akan ada Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) yang diselenggarakan di Banyuwangi,” kata Anas. Kepada para pejabat yang dimutasi, Bupati Anas berpesan supaya mereka bekerja lebih produktif di tempat tugasnya yang baru. Bupati berusia 42

tahun itu menegaskan, 16 pejabat tersebut merupakan pilihan dan memiliki kemampuan sesuai kompetensi masing-masing. Pesan itu juga berlaku bagi semua pejabat yang hadir. Acara yang juga dihadiri pejabat eselon II itu, Bupati mengingatkan mereka agar lebih proaktif dalam bekerja. “Tidak perlu menunggu perintah untuk menuntaskan masalah,” pintanya.

Pejabat yang memiliki pengalaman bertugas paling tidak setahun, lanjut Anas, pasti telah menguasai peta masalah dan bagaimana menganalisis masalah. Jadi, diharapkan tidak ada kesalahan yang terjadi berulang-ulang. Semua pejabat harus bisa membangun komunikasi dengan baik ke segala arah, baik dari samping kanan, kiri, maupun atas. Ke kanan, maksudnya bisa berkoordinasi dengan baik ke sesama pejabat lingkup Pemkab Banyuwangi. ”Ke kiri maksudnya bisa menjalin hubungan baik dengan stakeholder. Ke atas maksudnya menjalin komunikasi dengan atasan,” urainya. Khusus untuk stakeholder, kata Anas, tidak melulu harus berkomunikasi dengan cara formal seperti surat-menyurat. “Harus mempunyai inovasi membangun kehangatan komunikasi, mungkin sering-sering menghubungi via telepon atau sesekali mengajak ngopi,” ujarnya. Jika tiga komunikasi itu bisa dibangun dengan baik, Anas yakin tugas akan berjalan lancar dan bisa meminimalkan masalah. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Birokrasi harus bekerja dengan cara sistemik, harus berintegrasi. Kuncinya adalah bangun komunikasi yang baik,” pesannya. (cin/c1/aif)

Warga Keluhkan Banyak Pelajar Beli Miras n RAZIA... Sambungan dari Hal 25

Sementara itu, berdasar temuan di lapangan, seluruh minimarket di Banyuwangi menjual miras dengan kadar alkohol di bawah 55 persen semua. Razia yang dilakukan petugas gabungan kemarin dimulai sejak pukul 09.00. Petugas gabungan awalnya menyisir sejumlah minimarket di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Selanjutnya,

petugas bergerak menuju selatan menyisir minimarket di Banyuwangi sampai Rogojampi. Dari semua minimarket yang dituju, petugas tidak menemukan miras dengan kadar alkohol di atas 5 persen. Semua minuman yang dijual di minimarket, seperti bir Bintang, Guinness, Green Sand, Mix Max, Black Jack, Carlsberg, dan lain-lain kadar, berkadar alkoho di bawah 55 persen. Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai,

menjelaskan razia itu terkait laporan warga yang mengeluhkan banyaknya pelajar yang membeli miras di minimarket. Pihaknya tidak bisa menyita miras tersebut lantaran kadar alkoholnya kecil. Sesuai Perda No. 4 Tahun 2007 tentang pengawasan, pengedaran, dan penjualan, yang tidak boleh dijual miras berkadar alkohol di atas 55 persen. ”Dalam razia yang kita lakukan, tidak ditemukan minimarket yang menjual miras

dengan kadar di atas 55 persen,” terang Ripai kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dalam waktu dekat, pihaknya akan terus melakukan razia miras tersebut. Sasarannya bukan hanya minimarket, tapi warungwarung dan rumah warga yang menjual miras. ”Ke depan akan kita lakukan razia kembali. Warung-warung atau rumah warga yang menjual miras jenis arak akan kita razia,” tegasnya. (tfs/c1/aif)

yang diperlukan adalah proses rehidrasi. Dengan penanganan optimal selama satu minggu, pasien sudah dapat kembali pulang dan diminta hati-hati agar tidak kembali terkena DBD. “Yang jelas jangan sampai ketika tubuh mulai dingin penderita lengah dan pulang, biasanya itu saat kritis yang butuh penanganan lebih,” jelas Darto. Sementara itu, hingga kemarin (4/2) baru ada satu kasus penderita baru penderita DBD yang

ditemukan di Kabupaten Banyuwangi selama Februari. Sudarto mengatakan, jika kasus penderita DBD tersebut ditemukan di Kecamatan Licin. Ada dua kasus lagi sebenarnya yang ditemukan di Kelurahan Sobo dan Kelurahan Wonosobo, tapi masih belum bisa ditentukan apakah mereka menderita DBD ataukah bukan. Dibandingkan kabupaten lain, kasus penderita DBD di Banyuwangi memang terbilang ting-

gi. Tetapi, jumlah korban meninggal dunia selama bulan Januari paling rendah daripada kabupaten lain. Bulan Januari di Kabupaten Jember terdapat 300 kasus penderita DBD dengan 7 korban meninggal dunia. Di Bondowoso terdapat 180 kasus dengan 2 korban meninggal dunia. ”Yang terbanyak korban meninggal dunia adalah di Situbondo, yaitu 6 orang dengan 34 kasus penderita DBD,’’ tandas Darto. (fre/c1/aif)

Baksos Dibagi Lima Zona n LKNU... Sambungan dari Hal 25

Ketua Panitia Baksos Kesehatan LKNU, dr. H. Mufti Anam mengatakan, kegiatan itu dilakukan dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat bahwa berobat di puskesmas itu gratis. Selain pengobatan gratis, ada beberapa item lain. ”Ada juga penyuluhan reproduksi, penyuluhan HIV/AIDS, konseling pola hidup sehat, donor darah,

khitanan masal, santunan anak yatim, dan sembako gratis,” urai Anam. Baksos rencananya akan dilakukan di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Berhubung wilayahnya terlalu luas, baksos dibagi dalam beberapa zona. Pembagiannya ada lima, yaitu Wongsorejo tepatnya di Ponpes Miftahul Ulum Bengkak dan Songgon di Pasar Songgon. ”Glenmore tempatnya di Pasar Sepanjang Glenmore. Zona Tegalsari

di Ponpes Darusalam dan Muncar di Ponpes Minhajut Thulaban Berasan,” tambah Anam. Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi mengatakan, sangat mengapresiasi dan akan men-support kegiatan yang akan dilakukan pihak LKNU itu. ”Pihak Radar Banyuwangi sangat men-support kegiatan ini, apalagi kegiatan ini melibatkan banyak orang dan sangat sosial,” ujar Samsudin. (tfs/c1/aif)

Empat Sekolah Kena Skors n JUARA BERTAHAN... Sambungan dari Hal 36

Pada edisi sebelumnya, tim SMAN 1 Banyuwangi keluar sebagai jawara. Tim asuhan Roni Nurdiansyah itu menjadi kampiun setelah mengandaskan juara bertahan, SMAN 1 Rogojampi, melalui drama adu penalti. Melihat persaingan saat ini, kedua tim diprediksi akan lolos di zona masing-masing. Tim SMAN 1 Banyuwangi akan berada di zona 1 yang dipusatkan di lapangan Penataban. Tim SMAN 1 Rogojampi akan berlaga di zona dua yang digeber di lapangan Concrong, Rogojampi. Hanya saja, tim SMAN 1 Banyuwangi tampaknya harus siap regenerasi. Sebab, beberapa pilar musim lalu tidak bisa tampil. Sebab, mereka sudah kelas IX. Sesuai regulasi, pemain yang mengikuti liga maksimal kelas VIII. Top skor pada musim lalu, Faturoni dipastikan tidak bisa mem-

bela panji-panji tim SMAN 1 Banyuwangi. Meski begitu, juara bertahan yakin bisa mampu mempertahankan gelar dengan materi pemain yang memiliki kualitas mumpuni. ‘’Kita masih memiliki stok pemain bagus,’’ cetus pelatih tim SMAN 1 Banyuwangi, Roni Nurdiansyah. Dia menjelaskan, jika proses regenerasi tetap dipertahankan. Menurut dia, saat ini skuad sudah terbentuk. Untuk menghadapi LPI pada musim ini, tim terus melakukan persiapan secara kontinu. ‘’LPI kali ini menjadi pertaruhan bagi kami,’’ tandasnya. Pada edisi kali ini, tim SMAN 1 Banyuwangi akan menghadapi rival yang ketat. Salah satunya kehadiran tim SMKN 1 Glagah. Pada musim lalu, mereka dilarang tampil. Tapi, kali ini kiprah mereka bakal diuji. Sebagaimana diketahui, tercatat ada empat sekolah yang kena skors pada edisi kali ini

yaitu tiga tim dari tingkat SMP dan satu tim untuk sekolah tingkat SMA. Tiga sekolah tingkat SMP yang terkena sanksi itu yaitu SMPN 4 Genteng, SMP 1 Atap Srono dan SMPN 3 Glenmore. Sedangkan, sekolah yang mendapatkan hukuman untuk tingkat SMA yaitu SMK Muhammadiyah 1 Genteng. Empat sekolah tersebut mendapatkan sanksi setimpal karena melanggar ketentuan. Pertama, diketahui menggunakan pemain dengan data palsu. Kedua adalah mereka ada yang terlibat tawuran dalam edisi tahun 2014 lalu. Format yang digunakan adalah pertandingan memberlakukan zona. Ada empat wilayah yang bakal dijadikan pusat pertandingan. Zona pertama berada di Banyuwangi, zona kedua digeber di Rogojampi. Sedangkan, zona ketiga dilaksanakan di Purwoharjo kemudian Lapangan Maron, Genteng, sebagai arena pertandingan zona empat. (ton/c1/als)

Tertangkap Tangan Operasi Kejaksaan n LUKMAN... Sambungan dari Hal 25

Sedianya, sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya itu diperkirakan berlangsung pekan depan. Pemindahan tersangka pungli bansos itu sekaligus mem-

permudah persidangan. Terkait ancaman hukumannya, kejaksaan menerapkan pasal berlapis kepada pria berstatus pegawai negeri sipil itu, yaitu pasal 2, 3, dan 15 Undang-Undang Tipikor. Kejari Banyuwangi telah menangkap Kepala UPTD Dinas

Pendidikan Kalibaru, A. Munir; Kepala SDN Kalibaru 08, Ririn Puji Lestari; dan A. Farid alias Mamak, pada September 2014 lalu. Ketiganya ditangkap dalam operasi tangkap tangan saat berlangsung pengumpulan fee proyek Bansos di SDN Tampo 02, Cluring.

Dalam perkembangannya, para kasek menyebut fee itu diminta Lukman yang menjabat sebagai Plt. Kabid Sarana Prasarana, Dispendik Banyuwangi. Setelah melalui tahap penyidikan, Lukman akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan kejaksaan. (nic/c1/aif)

NIKLAAS ANDRIES/RABA

TUNGGU PENEMPATAN: Sebagian anggota polwan baru yang akan bertugas di Banyuwangi.

Kedudukan OJK Bersifat Independen Polres Dapat Droping 18 Polwan n WASPADAI... Sambungan dari Hal 25

Wartawan juga diberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber. Dalam kesempatan pertama, terlebih dahulu sejumlah wartawan diberikan paparan terkait tugas dan fungsi dari OJK. Tujuannya agar sejumlah wartawan yang hadir bisa menyampaikan kepada masyarakat apa itu OJK dan apa saja tugas dan fungsi dari OJK melalui pemberitaan. Pada hari pertama, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Agus Sugiarto yang memberikan paparan. Dia mengatakan, OJK secara resmi mengawasi kinerja seluruh bank yang ada di Indonesia. Hal ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK. ”Terhitung sejak 31 Desember 2013 pengaturan dan pengawasan bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dilakukan OJK. Dengan demikian, Bank Indonesia (BI) akan fokus pada pengendalian inflasi dan stabilitas moneter,” terang Agus

dalam paparannya. Dengan disahkannya UndangUndang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) juga melebur ke dalam OJK. Tugas Bappepam hanya sebagai pembuat regulasi, sedangkan tugas pengawasan terhadap lembaga keuangan diambilalih OJK. Undang-undang tentang OJK dibentuk dengan tujuan agar seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel. Selain itu, keberadaan OJK juga diharapkan mampu melindungi masyarakat jika terjadi penyimpangan yang dilakukan jasa keuangan seperti di antaranya asuransi dan pasar modal. ”Anggaran OJK bersumber dari APBN, serta pungutan dari pihak yang melakukan kegiatan sektor jasa keuangan,” tambah Agus. Agus menuturkan, kedudukan OJK bersifat independen dan bebas dari campur tangan pihak lain. OJK mempunyai fungsi,

tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan terhadap kegiatan di bidang jasa keuangan. ”Antara lain kegiatan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya,” jelas Agus. Agus menambahkan, dalam melaksanakan tugasnya, OJK bisa berkoordinasi dengan lembaga jasa keuangan terkait dan OJK berwenang untuk membuat peraturan di bidang jasa keuangan terkait. ”Sebagai contoh, OJK bisa berkoordinasi dengan BI dalam membuat peraturan pengawasan di bidang perbankan,” terang Agus. OJK berkedudukan di ibukota negara, tapi juga bisa mempunyai kantor di dalam dan luar wilayah Indonesia, yang dibentuk sesuai kebutuhan. OJK dibentuk dengan tujuan agar penyelenggaraan keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan bisa berjalan teratur, adil, transparan, dan akuntabel. ”Dengan adanya OJK, diharapkan mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh

secara berkelanjutan dan stabil, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,” pungkas Agus dalam paparannya. Dalam kesempatan itu, Agus juga menyinggung tentang investasi bodong yang saat ini banyak beredar di masyarakat. “Ini pentingnya kami berdiri, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang melek investasi. Tentu saja, investasi yang dilakukan harus investasi yang aman,’’ katanya. Agus juga membeberkan tentang pengamanan maupun pengawasan OJK dalam lembagai investasi. Masyarakat diimbau wajib melihat dulu lembaga pengawasnya sebelum melakukan investasi. ”Ini penting, sebagai pengamanan,’’ katanya. Masyarakat juga diimbau agar jangan sampai tergiur dengan suku bunga yang nilainya jauh lebih tinggi dari perbankan. “Kalau ada lembaga yang menjanjikan suku bunga tinggi (SBT) dari perbankan wajib ditelusuri lebih lanjut, terutama profil lembaganya. Jangan sampai, niat konsumen berinvestasi justru merugikan,’’ tambahnya. (aif)

BANYUWANGI - Polres Banyuwangi mendapat suntikan amunisi anyar. Ada 18 polisi wanita (polwan) yang dipastikan akan menjadi bagian korps Bhayangkara Banyuwangi. Belasan polwan itu hasil penjaringan yang dilakukan tahun lalu. Sejak sepekan lalu mereka sudah bertugas di Polres Banyuwangi. Mereka didrop langsung dari Polda Jawa Timur. Dalam waktu

dekat mereka akan disebar ke sejumlah polsek di Banyuwangi. “Sementara polwan baru ini kita tempatkan di polres. Selanjutnya, mereka akan disebar ke beberapa polsek,” beber Kompol Mustaqim, Kabag Sumbda Polres Banyuwangi, kemarin. Mustaqim menjelaskan, meski mendapat tambahan personel baru, tidak semua polsek nanti akan mendapat suntikan amunisi anyar. Harapan

penempatan dua personel polwan di polsek tampaknya belum bisa dipenuhi dalam waktu dekat. Ada kebijakan khusus terkait penempatan personel perempuan itu. Prioritas penempatan polwan anyar itu di polsek urban dan polsek yang berada dalam satu wilayah dengan polres. “Polwan ini akan ditempatkan di polsek urban sebagai prioritas,” imbuhnya. (nic/c1/aif)

RSUD Blambangan Rawan Pencurian BANYUWANGI - Ini peringatan kepada pembesuk di RSUD Blambangan agar lebih waspada terhadap aksi pencurian. Belakangan, barang-barang berharga milik pembesuk hilang akibat ulah orang tak bertanggung jawab. Kejadian terakhir menimpa Syaiful Anam, 35, keluarga pasien asal Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Selasa pagi (3/2) korban tengah menunggu ayahnya yang sedang sakit di ruang kelas 1 kamar B. Saat menunggu itu, Syaiful kehilangan dompet dan hand phone yang ditaruh

di dalam laci. Beberapa jam kemudian dompet ditemukan. Sayang, uang tunai dan hand phone korban tidak kembali. “Katanya dompetnya ditemukan cleaning service di saluran air. Saya baru kembali ke RSUD pada sore hari. Surat-suratnya masih ada, tapi HP dan uangnya tidak kembali. Katanya malingnya sempat dipergoki, tapi lari,” kata Anam kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Direktur RSUD Blambangan dr. Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya akan meningkatkan

sistem keamanan rumah sakit. Salah satunya, dengan membatasi pembesuk pasien yang rawat inap. Banyaknya jumlah pembesuk bisa membuat petugas keamanan kesulitan membedakan keluarga asli dan orang luar. “Nanti setelah ruang singgah kita operasikan, kita akan perketat peraturan jadi satu pasien hanya ditunggu satu orang. Sisanya menanti di ruang singgah. Selain itu, 20 CCTV yang ada akan kita aktifkan semua. Kemarin 8 CCTV kita nonaktifkan karena adanya pembangunan,” kata Taufik. (fre/c1/aif)


RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

36

Jawa Pos

Kamis 5 Februari 2015

Banyuwangi Resmi Host Tunggal

SEPAK S EPAK BOLA A

ALI NURFATONI/RaBa

TERKENDALA ATURAN: Faturoni (tengah) saat mengantarkan timnya menjadi kampiun kompetisi Divisi Utama internal PSSI Banyuwangi. Top skor LPI pada musim lalu itu tidak boleh tampil karena sudah kelas IX.

BANYUWANGI - Persiapan Banyuwangi dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V tahun 2015 tidak perlu diragukan. Kepastian sebagai host tunggal akhirnya menemui titik terang. Artinya, Kota Gandrung tidak perlu mencari tuan rumah pendamping. Hal itu sesuai hasil pertemuan bersama antara tim KONI Jawa timur, tim KONI Banyuwangi, dan tim Kelompok Kerja (Pokja) Banyuwangi, yang digelar di kantor Sekretariat KONI Jatim Selasa lalu (3/2). Dalam pertemuan itu, tim KONI bersama Pokja menyampaikan paparan terkait persiapan Kota Gandrung dalam menghadapi ajang multieven yang dige-

ber pada 6 hingga 13 Juni mendatang. Ketua Pokja, Slamet Karyono, secara khusus menyampaikan keseriusan Banyuwangi dalam menyambut perhelatan olahraga paling akbar di Jatim itu. Intinya, Bumi Blambangan all out menyukseskan agenda dua tahunan itu. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabinpres) KONI Jawa Timur, Irmantara Subagio, menegaskan keputusan Banyuwangi sebagai tuan rumah tunggal sudah final. Menurut dia, venue yang ada di Banyuwangi sudah cukup dan tidak perlu disokong daerah lain. ‘’Sudah fix,” tandasnya via sambungan telepon kemarin. Dia menilai, persiapan Banyuwangi dalam menyambut ajang multi even

itu sudah mencapai 85 persen. Sebab itulah, masih ada waktu untuk menutup kekurangan hingga pelaksanaan nanti. ‘’Kekurangan yang ada sudah ada solusinya, seperti biliar. Sudah ada solusi peminjaman meja,” terangnya. Disinggung mengenai venue cabang sepak bola. Dia menegaskan, arena pertandingan yang digunakan di Banyuwangi dalam Porprov nanti cukup satu. Sebab, Stadion Diponegoro akan dilengkapi lampu. ‘’Satu cukup karena nanti ada lampunya,’’ terangnya. Cabang sepak bola, kata dia, tidak semua tim akan bertanding di Banyuwangi dalam Porprov mendatang. Sebab, tim-tim akan lebih dulu berlaga di babak kualifika-

si dengan melewati Pra Porprov untuk menggenggam tiket di Porprov. ‘’Hanya ada 12 tim yang akan bertanding pada Porprov di Banyuwangi nanti,’’ jelasnya. Rinciannya, jelas dia, 2 tim tidak perlu mengikuti Pra Porprov, yaitu tuan rumah Banyuwangi dan Kabupaten Malang dengan status sebagai juara bertahan. Sedangkan, 10 tim adalah tim yang lolos dari babak kualifikasi pra Porprov. Sementara itu, sebetulnya Banyuwangi telah menyiapkan Stadion Jajag, Kecamatan Gambiran, sebagai alternatif di cabang sepak bola. Meski telah diperbaiki dengan menghabiskan ratusan juta, tapi stadion tersebut tetap tidak layak untuk dijadikan arena pertandingan. (ton/c1/als)

Juara Bertahan Kehilangan Top Skor BANYUWANGI - Kick off kompetisi sepak bola antar pelajar bertajuk Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi digeber tanggal 12 Februari mendatang. Sampai saat ini para kontestan yang terus mempersiapkan diri demi meraih hasil terbaik dalam ajang tahunan itu n Baca Juara Bertahan...Hal 35

PORPROV V

Pertanyakan Asuransi Atlet BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V dipastikan digelar di Banyuwangi pada tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. Sebagai host tunggal, Kota Gandrung dituntut kerja keras dalam menyukseskan ajang multieven itu. Misi sukses prestasi dan penyelenggaraan menjadi target ganda. Karena itu, intensitas atlet dalam menyongsong ajang dua tahunan itu cukup tinggi. Sampai saat ini, para atlet dari kalangan cabang olahraga (cabor) tengah melakukan serangkaian pemusatan latihan. Tujuannya jelas ingin meraih prestasi di kandang sendiri. Namun demikian, tidak ada jaminan khusus bagi setiap atlet. Sebab, hingga kini belum ada kejelasan mengenai bonus bagi atlet yang sukses meraih medali. Padahal, iming-iming itu bisa menambah motivasi. Selain itu, ternyata juga tidak ada perlindungan khusus bagi atlet yang berlaga dalam ajang dua tahunan itu. Padahal, jaminan berupa asuransi itu sangat diperlukan. Hal itu menjadi salah satu hal khusus agar atlet mendapatkan garansi yang jelas. Mengenai asuransi atlet itu dilontarkan ketua Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (Perpani) Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto. Dia mengatakan, jika asuransi terhadap atlet itu sangat diperlukan. ‘’Asuransi atlet itu sangat penting,’’ ungkapnya, kemarin. Dia menjelaskan, jika atlet Banyuwangi penting untuk mendapatkan jaminan perlindungan. Sebab, pertandingan acapkali mengakibatkan atlet cedera. Bahkan, ada atlet yang cedera parah. ‘’Asuransi itu sesuatu hal yang sepele,” tandasnya. Dia menerangkan, kasus cedera sudah pernah menimpa atlet Banyuwangi. Celakanya, atlet tersebut menggugat Pemkab Banyuwangi di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Hasilnya, PN Banyuwangi mengabulkan permohonan gugatan berupa kompensasi jutaan rupiah. “Kita tidak ingin masalah itu kembali terulang,” harap pria asal Genteng itu. (ton/c1/als)

ALI NURFATONI/RaBa

TARIF SELANGIT: Aula Hotel Mahkota Genteng bakal dijadikan dua cabor, judo dan cabang binaraga, angkat berat dan angkat besi. Sayang, lokasi ini harganya selangit.

Terbebani Venue Milik Pihak Ketiga Tarif Sewa Tembus Rp 2 Juta per Jam BANYUWANGI - Banyuwangi berusaha maksimal demi menyukseskan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur V. Meski telah siap, tapi tuan rumah tetap menanggung beban cukup berat terkait venue milik pihak ketiga.

Sebagaimana diketahui, venue yang menjadi aset Banyuwangi tidak cukup untuk pertandingan ajang multieven itu. Tak ayal, tuan rumah terpaksa menggunakan venue milik pihak ketiga, misalnya aula di kawasan hotel. Hasilnya di luar dugaan, ternyata sewa lokasi yang akan dijadikan arena per tandingan itu harganya selangit. Misalnya, aula Mahkota Genteng dan

New Hotel Surya, Jajag. Bayangkan, tarif sewa aula Mahkota Genteng menembus angka jutaan rupiah. ‘’Harga sewa aula hotel Mahkota Genteng Rp 10 juta per hari,’’ ungkap Ketua KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi, kemarin. Selain itu, di lokasi lain, dia menyebut, gedung indoor New Hotel Surya, Jajag, Kecamatan Gambiran, juga mahal.

Nominal harga sewa kali ini adalah per jam. ‘’Satu jam harga sewanya Rp 2 juta,’’ paparnya. Oleh karena itu, pihaknya berusaha melobi agar tarif tersebut bisa terjangkau. Menurut dia, masalah itu juga telah disampaikan saat rapat bersama dengan KONI Jatim Selasa lalu. ‘’Kita berupaya agar tarif itu terjangkau,” harapnya. (ton/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.