RABU 5 MARET
Pendorong Perubahan ubbahan ddan an P Pembaruan embaruan
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750
dr Nanang Dihukum Setahun Penjara
Andik
masih di Glenmore PENDIDIKAN
47.335 Warga Belum Bisa Baca Tulis BANYUWANGI - Di tengah era modern ini, jumlah penyandang buta aksara di Banyuwangi ternyata masih cukup tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), penyandang buta huruf di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini mencapai 47.335 jiwa lebih. Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk memberantas buta aksara tersebut. Yang terbaru, Bupati Abdullah Azwar Anas menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 4 Tahun 2014 tentang Gerakan Ma syarakat Pemberantasan Tri Buta dan Pengangkatan Murid Putus Sekolah (GempitaPerpus). Segenap pemangku kepentingan, mulai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan dan para camat beserta jajarannya dilibatkan. Tidak hanya itu, kalangan guru, dosen, tenaga pengajar informal, dan mahasiswa yang memiliki kompetensi juga dilibatkan dalam pemberantasan tri buta, yakni baca, tulis, dan hitungg tersebut n
A
ara ks
di Ban yu w g an i
Bu ta
Baca 47.335 Warga...Hal 39
Penyandang buta aksara : 47.335 jiwa WILAYAH TERBANYAK BUTA AKSARA: n Kecamatan Wongsorejo n Kecamatan Songgon n Kecamatan Kalipuro n Kecamatan Glenmore LANGKAH PEMBERANTASAN Terbitkan Perbup No 4 Tahun 2014 berisi: Gerakan masyarakat pemberantasan tri buta Pengangkatan murid putus sekolah Tutor Buta Huruf: Guru, Pengajar informal, Mahasiswa, Dosen, dll.
FemalE
Wajib Pulang di Akhir Pekan MENJADI perantau di daerah orang tidak akan menyebabkan lupa tempat asal. Seperti yang dialami man tan finalis Putri Lingkungan Hi jau Ayu Candra Mer dika. Gadis ke lahiran Ba nyuwangi 15 Agustus 1987 itu mengaku selalu merindukan kampung halaman saat berada di luar daerah n
29
BANYUWANGII - Striker Persewangi, Sukarno arno Andi W i ja y a , k i n i m e n jadi idola baru bolamania Ba-nyu wangi. Itu menyusul bakal ber gabungnya dia bersama Evan Di mas dkk untuk membela tim nas U-19. Dalam waktu dekat, remaja tersebut hendak dipanggil dalam pemusatan latihan di Sidoarjo. Namun, hingga kemarin (4/3) Su karno Andi Wijaya belum berangkat ke lokasi pemusatan latihan timnas U-19 di Sidoarjo. Sebab, ada beberapa hal yang harus disiapkan pemain berpostur 180 centimeter itu. Dia per lu berkemas dan pamit mohon doa restu kepada orang tua, keluarga, kerabat, dan rekan-rekannya di Glenmore. Sebelumnya, Andik—sapaan akrab Sukarno Andi Wijaya— tampil menawan kala menjamu Garuda Jaya, julukan timnas U-19, di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Senin lalu (3/3). Aksi striker Persewangi itu membuat pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, kepincut. Indra Sjafri menilai, pemain asal Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, itu bagus saat laga ekshibisi Senin sore lalu. Saat ini, timnas U-19 m e ma n g m e m b u t u h k a n striker yang hebatt untuk melakoni putaran aran final piala AFC di Myanmar 7 hingga ga 22 Oktober 2014 14 mendatang n
n Dodik malah Kena 1,5 Tahun
IDOLA BARU: Sukarno Andi Wijaya (putih) saat menjamu Timnas U-19 di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Senin lalu (3/3).
Baca ca Andik...Hal 39
n Masuk Timnas tak Boleh Bertato Baca Radar Sport
ALI NURFATONI/RaBa
BANYUWA N G I - Majelis hakim Pe ngadilan Tindak Pidana Ko rupsi (Tipikor) Surabaya S mem bacakan amar putusan membacakan ka sus korupsi proyek ruang ra wat inap RSUD Genteng senin malam lalu (3/3). Tiga terdakwa kasus proyek gedung rawat inap dua lantai RSUD Genteng senilai Rp 4,1 miliar itu dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah. Dalam amar putusannya, majelis hakim yang dipimpin Titik SH dengan anggota Antonius S, SH dan Gatot SH itu menyatakan ketiga terdakwa bersalah. Tiga terdakwa itu ada lah mantan direktur RSUD Gen teng dr. Nanang Sugianto, Ko misaris PT. Pancoran Jember Riskiyanto Dodik Pram, dan Manajer PT. Pancoran Jember Ir. Dwinta Indarwati. Mereka dinyatakan secara sah melakukan penyimpangan dalam pengerjaan proyek gedung rawat inap RSUD Genteng yang di biayai APBD Banyuwangi tahun 2010 lalu n
Proyek Gedung Rawat Inap RSUD Genteng Sumber Dana: APBD Banyuwangi 2010 Nilai Proyek: Rp 4,1 miliar Kerugian: sekitar Rp 350 juta TERDAKWA: dr Nanang Sugianto Mantan Direktur RSUD Genteng Tuntutan: 3 tahun, denda Rp 50 juta subsider 3 bulan Vonis: 1 tahun Riskiyanto Dodik Pram Komisaris PT Pancoran Tuntutan: 3 tahun, denda Rp 50 juta subsider 3 bulan Vonis: 1,5 tahun Ir Dwinta Indarwati Manager PT Pancoran Tuntutan: 2 tahun, denda Rp 50 juta subsider 3 bulan Vonis: 1 tahun
Baca dr Nanang...Hal 39
Dihajar Pacar sampai Kelengar BANYUWANGI - Elmi Hidayati, 18, ma hasiswi sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kabupaten Banyuwangi, menjadi korban kekerasan. Mahasiswi itu diduga dianiaya pacarnya, Faizal Chaniago, 24, warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi. Dalam tindak kekerasan itu, Elmi yang tinggal di Dusun Curahjati, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, itu mengalami lebam di sekujur tubuh. Wajahnya babak belur. Di kaki k kirinya ada luka bekas disulut rokok. “Kaki saya juga disulut rokok,” cetus Elmi Hidayati kepada Jawa
Pos Radar Banyuwangi kemarin (4/3). Aksi kekerasan itu terjadi di tempat kos Elmi di Jalan Letkol Istiqlah Banyuwangi Se nin (3/3) lalu. Seperti kesetanan, Faizal memukul pacarnya menggunakan tangan kosong dan gagang sapu. “Saya juga ditendang,” terang Elmi. Bukan itu saja, dalam aksinya, pemuda ter sebut juga memukul korban yang sudah tidak berdaya itu menggunakan senapan angin dan tali skipping. “Saya hanya bisa diam dan pasrah. Saya diancam akan ditembak bila berteriak,” kata Elmi dengan suara lirih n Baca Dihajar...Hal 39
LEMAH: Elmi Hidayati dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi kemarin.
Baca Wajib... Hal 39
AGUS BAIHAQI/RaBa
AGUS BAIHAQI/RaBa
AGUS BAIHAQI/RaBa
Hasil pemeriksaan internal, keduanya tidak ikut menikmati. S dan L hanya melakukan kesalahan SOP.”
Dua karyawati Bank Mahkota diduga ikut berperan dalam perkara ini. Mereka berinisial S dan L.”
SITI KOMARIAH SE Dirut PT. BPR Mahkota Reksaguna Artha
AHMAD SH Pengacara Tersangka Kholis Nurwulan
Nurwulan Cokot Dua Karyawan BANYUWANGI - Tersangka ka sus dugaan penggelapan dana nasabah PT. BPR Mahkota Reksaguna Artha atau Bank Mahkota di Kecamatan Genteng tampaknya bisa bertambah. Tersangka Kholis Nurwulan
Puspitasari, 41, yang kini dititipkan di ruang tahanan Ma polsek Blambangan mulai bernyanyi. Perempuan itu mulai ‘‘mencokot’’ koleganya sesama karyawan di bank tersebut n Baca Nurwulan...Hal 39
Riza Marlon, 30 Tahun Keliling Nusantara Memotret Ular
Perlu ”Jurus” Khusus agar Ular Tetap Melingkar GALIH COKRO/RaBa
M Mayoritas masyarakat masih m menganggap semua jenis ular sebagai hewan berbahaya. Tak ayal, masyarakat akan lan langsung membunuh ular yang dijumpai. Fenomena itu yang coba diluruskan fotografer Riza Marlon, 54. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi MENGENAKAN setelah t-shirt hitam dan jins warna abu-abu, Riza Marlon tampak begitu luwes melayani permintaan tanda tangan para penggemar yang telah menantinya di halaman belakang Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi,
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Senin siang (3/3). Senyuman terus mengembang dari wajah pria yang dikenal luas di dunia berkat karyakarya fotografi alam liar tersebut. Meski karya-karyanya sudah mendunia, kesan rendah hati tertangkap jelas dari sosok Riza. Ya, lembaga milik PBB, seperti World Wild Fund (WWF), dan sejumlah LSM asing kerap kali menggunakan foto karya fotografer spesialis alam liar yang satu ini. Tetapi, saat bertatap muka dengan kalangan fotografer, pencinta alam, maupun komunitas pencinta reptil di Banyuwangi, Riza mengaku masih harus banyak belajar. Riza hadir di Banyuwangi dalam rangka peluncuran sekaligus bedah buku 107+ Ular Indonesia hasil karyanya n Baca Perlu...Hal 39
Fortuner milik caleg DPR RI digondol maling Orangnya belum terpilih, mobilnya sudah dipilih
Bawa sebatang kayu, ditahan polisi Jangankan kayu, seutas tali saja bisa ditahan. Apalagi ujung tali ada sapinya.
SIGIT HARIYADI/RaBa
BUKU: Riza Marlon dan buku 107+ Ular Indonesia di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
Rabu 5 Maret 2014
TAMU KITA
Korsleting, Toko Sembako Terbakar GERDA SUKARNO/RaBa
Dikunjungi Pimpinan Perhutani Banyuwangi Barat JAWA Pos Radar Banyuwangi (JP RaBa) dikunjungi tamu spesial Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Barat siang kemarin (4/3). Administratur (Adm) KPH Perhutani Banyuwangi Barat, Adi Winarno SHut MM (foto tengah), didampingi Wakil Adm, Rusydi, SHut (paling kiri) berdialog dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Rombongan tamu tersebut diterima Direktur JP RaBa Samsudin Adlawi didampingi Pemred Bayu Saksono dan Manager Pemasaran dan Pengembangan Usaha, Irwan Suryanto. Selain mempererat tali silaturahmi, Perhutani Banyuwangi Barat juga menjajaki kerja sama untuk mengenalkan potensi hutan di wilayah kerjanya. (c1/bay)
SEMPU - Kebakaran hebat melahap Toko Icuk di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, Senin (4/3) dini hari kemarin. Seluruh isi toko ludes dilalap si jago merah tanpa ada yang tersisa. Kebakaran pukul 01.00 itu terjadi saat sang pemilik toko sedang terlelap. Pemilik toko, Icuk Wahyudi, 34, mengetahui peristiwa itu dari pemadaman arus listrik. Begitu keluar hendak menyalakan lampu, dirinya melihat api dalam toko yang terpisah dari rumahnya itu. “Api masih kecil. Titik nyalanya di bawah,” ungkapnya kepada wartawan yang mendatangi kediamannya kemarin. Saat itu juga Icuk bersama
istrinya, Ferdian, 34, langsung berteriak minta tolong. Warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian langsung berhamburan keluar untuk membantu melakukan pemadaman. Awalnya, para tetangga sempat ragu melakukan pemadaman karena di dalam toko itu ada 70 tabung gas elpiji. “Untungnya tabung gas tiga kilogram itu tidak mele-
dak, hanya ngowos saja. Padahal gasnya penuh,” jelasnya. Proses pemadaman berjalan cepat setelah dua mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi. Meski api dapat dijinakkan, isi dan bangunan toko tak bisa diselamatkan. “Galon air mineral juga leleh. Atap bangunan toko tak tersisa,” tambahnya. Aparat Polsek Sempu yang turun ke lokasi kejadian, lanjut Icuk, belum bisa memastikan apa penyebab kebakaran yang menghabiskan toko sembako miliknya itu. Dirinya menduga api muncul akibat arus listrik yang mengalir ke lemari pendingin es krim korslet n Baca Korsleting...Hal 39
ABDUL AZIZ/RABA
TINGGAL RANGKA: Puing-puing toko milik Icuk setelah dilalap si jago merah kemarin siang.
AGENDA KOTA
Lomba Hardiknas Mulai Ditabuh DINAS Pendidikan Nasional (Dispendik) Banyuwangi mempunyai segudang kegiatan dalam rangka menyemarakkan hari pendidikan nasional (hardiknas). Kegiatan berlangsung hingga pertengahan bulan Mei mendatang. Hari ini (5/3) bertempat di SDN Model Banyuwangi Jalan Wijinongko berlangsung lomba Olimpiade MIPA. Kamis (6/3) mulai digelar kegiatan O2SN yang terdiri dari lomba atletik, bola voley, karate, renang, catur, tenis meja, bulu tangis, dan senam. (*)
Pelantikan Kades Sumbersari PEMKAB Banyuwangi, hari ini (5/3) akan menggelar pelantikan kepala desa (kades) terpilih Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Pelantikan akan digelar di Aula Rumpeg Jogopati kantor Pemkab Banyuwangi Jalan A. Yani Banyuwangi. (*)
OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@ gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis.
SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
TIDAK DISEMPRIT POLISI: Dua pekerja duduk di atas truk ketika melintas di kawasan dalam kota Rogojampi kemarin.
Masuk Kota Bahayakan Penumpang
ROGOJAMPI - Jalan raya di kawasan Pasar Rogojampi dikenal sebagai lokasi kemacetan. Hal itu disebabkan intensitas kendaraan yang melintas di kawasan tersebut. Kondisi itu diperparah dengan seringnya kendaraan, seperti bus dan
truk, yang nyelonong ke jalur yang semestinya terlarang bagi kendaraan besar itu. Tidak sekadar nyelonong, beberapa kendaraan besar ternyata juga mengabaikan keselamatan. Pukul 13.45 kemarin, truk bermuatan penuh
melintas di Jalan Raya Pasar Rogojampi. Di atas truk itu ada dua orang yang tengah duduk dengan santai. Selain membahayakan, seharusnya kendaraan itu tidak melintas di jalana raya padat kendaraan itu. Bagaimana ini. (nic/c1/aif)
Hujan Lima Menit Langsung Menggenang SRONO - Hujan masih menjadi momok bagi pengguna kendaraan yang melintas di jalan raya Srono, tepatnya di Desa Sukonatar, kemarin. Meski hujan turun tidak sampai lima menit, ruas jalan di desa tersebut langsung tergenang air. Kondisi itu menyebabkan pengguna jalan harus mengurangi kecepatan agar bisa melewati jalan dengan aman. Tidak sedikit material yang semburat dan mengenai pengendara lain yang kebetulan berpapasan dari arah berlawanan. Salah satu pengguna jalan, Edi Purwanto menuturkan, kondisi itu sebetulnya tidak hanya berlangsung di jalan sekitar Desa Sukonatar. Beberapa titik jalan lain juga kerap tergenang air saat hujan. “Yang paling parah biasanya di Wonosobo dekat balai desa,” ujar pengendara roda dua itu.
GENANGAN: Pengguna jalan harus rela antre untuk melewati genangan air sisa hujan di Srono kemarin.
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
Agar bisa melewati genangan air dengan aman dan selamat, Edi harus mengurangi kecepatan kendaraan. Itu dilakukan agar tidak ban
selip sekaligus agar tidak menyebabkan pengendara lain kecipratan. Soal penyebabnya, dia belum bisa memastikan. Selain
karena kondisi permukaan jalan, genangang air itu juga disebabkan sejumlah saluran air tidak berfungsi maksimal. (nic/c1/aif )
Bawa Sebatang Kayu, Ditahan Polisi PESANGGARAN - Aksi pencurian kayu jati masih marak di wilayah Banyuwangi Selatan. Kemarin, polisi meringkus Sugiman, 45. Warga Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, ditangkap polisi karena kedapatan membawa kayu jati ilegal. Sugiman kini meringkuk di ruang tahanan Mapolsek Pe-
sanggaran. Selain menahan Sugiman, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebatang kayu jati berukuran 100 x 31 centimeter dan satu unit motor Gl Max bernopol P 3936 ZZ. Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi mengatakan, pelaku ditangkap saat membawa kayu ilegal dari areal Petak RPH
Senepo Selatan, Perhutani Banyuwangi Selatan, masuk Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Melihat pelaku membawa sebatang kayu jati tersebut, petugas Perhutani Banyuwangi Selatan dan Polsek Pesanggaran langsung memintanya berhenti. Petugas juga menanyakan bukti sah kepemilikan kayu
tersebut. Karena tak bisa menunjukkan bukti kepemilikan, Sugiman akhirnya digelandang ke Mapolsek Pesanggaran. “Pelaku dijerat Pasal 50 ayat 3 huruf F,N,H junto Pasal 78 ayat 5 dan 7 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan,” sebutnya. (azi/c1/aif )
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Rabu 5 Maret 2014
MENUJU PARLEMEN
31
Melihat Peta Kekuatan Caleg Incumbent Pemilu 2014 (5)
PDIP-Gerindra Uji Basis Pendukung di Glenmore dan Sempu Pada Pemilu tahun 2009 lalu, daerah pemilihan (dapil) V mengantarkan delapan caleg menjadi anggota DPRD. Dari delapan caleg itu, hanya tujuh yang maju kembali sebagai caleg dari dapil yang sama. Siapa saja mereka? DAPIL V yang meliputi Kecamatan Genteng, Sempu, Glenmore dan
Kalibaru, pada Pemilu lalu perolehan kursi DPRD didominasi PDI Perjuangan dan Partai Demokrat (PD). Pesta demokrasi lima tahun silam, PDI Perjuangan dan PD sukses mengantarkan masing-masing dua kadernya sebagai wakil rakyat. PDI Perjuangan memberangkatkan Sugeng Munarso dan Fecky Septalinda. PD mendudukan Handoko dan Gunawan. Pada Pemilu tahun ini, Handoko tidak lagi berangkat dari dapil V, melainkan geser ke dapil II. Hanya Gunawan saja yang tetap setia
maju kambali dari dapil V. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mendudukan Khusnan Abadi; Partai Golkar Ruliyono; PPP Muhammad Thohir, dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Achmad Turmudzi. Pada Pemilu kali ini, Turmudzi tidak lagi menjadi kader PKNU karena tidak lolos jadi peserta Pemilu. Dia lompat pagar menjadi kader PKB serta maju lagi sebagai caleg dari dapil V. Maju sebagai caleg PKB, Turmudzi harus melepas jabatan empuknya
sebagai anggota DPRD. PKNU sebagai pengusung dia sebagai wakil rakyat, menariknya dari gedung DPRD dan menggantikan dengan kader lain yang masih loyal terhadap partai sempalan PKB itu. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga masih menempatkan wajah lama sebagai caleg. Dia adalah anggota Komisi II DPRD, M.Thohir. Selain itu, caleg incumbent lainnya adalah Eko Susilo Nurhidayat dari Partai Republik Nusantara (Republikan). Sama seperti Turmudzi, di
Pemilu 2014 ini menggunakan kendaraan partai politik yang berbeda dengan Pemilu 2009. Pada Pemilu 2009, Eko berangkat lewat Partai Republikan. Partai gurem itu gagal lolos menjadi peserta Pemilu. Eko pun kini memilih bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda). Untuk menghadapi pertarungan politik pada 9 April 2014 mendatang, PDIP masih menempatkan Ficky Linda dan Sugeng sebagai magnet penarik suara. Hanya saja, Sugeng
tidak lagi berada di posisi puncak dan bergeser ke nomor empat. Sedangkan posisi Ficky masih sama seperti Pemilu sebelumnya di posisi nomor dua. Basis pendukung Sugeng berada di Kecamatan Sempu dan Genteng. Pada Pemilu lalu, di Kecamatan Genteng Sugeng mendapat dukungan 1.050 suara dan di Kecamatan Sempu 1.531 suara. Sedangan pendukung Ficky menyebar di tiga kecamatan, Sempu, Genteng dan Glenmore n Baca PDIP...Hal 39
Temukan 394 Lembar Surat Suara Rusak
SULTAN ANSHORI/RaBa
RUSAK: Petugas KPU menunjukkan surat suara yang robek di gudang KPU Jalan Brawijaya, Banyuwangi, kemarin.
PERNIK PEMILU
BANYUWANGI - Pada hari pertama pelipatan surat suara Senin (3/3) lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menemukan sekitar 394 lembar surat suara rusak. Kerusakan terbanyak karena surat suara robek, sehingga menyebabkan surat suara cacat dan tidak bisa digunakan untuk coblosan 9 April 2014 mendatang. Surat suara yang robek itu terdapat di ujung kertas bagian samping kanan dan kiri. Ada pula yang robek di tengah surat suara karena pelipatan saat proses pencetakan. “Robeknya sampai ke dalam kotak namanama caleg,” ungkap Koordinator Logistik KPU, Ariyanto. Surat suara yang robek itu merata di surat suara DPR, DPD, dan DPRD Provinsi Jatim. Pada hari pertama pelipatan, KPU berhasil menyelesaikan pelipatan 416 dus kertas suara. Dari total 416 dus itu, ditemukan kerusakan 394 lembar surat suara. Kerusakan surat suara itu, kata Ariyanto, berasal dari percetakan. Pihaknya sudah melaporkan kerusakan tersebut kepada ketua KPU, Syamsul Arifin, agar ditindaklanjutinya
ke KPU Provinsi Jatim. Pelipatan surat suara hingga kemarin masih dilakukan. Sesuai target KPU, pelipatan surat tersebut paling lambat selesai dalam tujuh hari dengan melibatkan sekitar 596 pekerja. “Sementara, temuan kami hanya surat suara cacat karena sobek,” ucap Ariyanto. Sementara itu, surat suara untuk DPRD Banyuwangi kemarin (3/3) sudah tiba di kantor KPU, Jalan Agus Salim. Surat DPRD Banyuwangi yang diterima KPUD sebanyak 1.278.360 lembar. Kebutuhan kertas suara sesuai daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.253. 294 lembar. Sisanya merupakan surat suara cadangan. Proses pelipatan surat suara DPRD akan dilakukan di gudang KPU Jalan Agus Salim mulai hari ini (5/3). Dengan datangnya
surat suara DPRD Banyuwangi, maka tuntaslah pengiriman surat suara pemilu di Banyuwangi. Kepala PT.Temperina Media Grafika Jember, Taufiq Ardi Nugroho mengungkapkan, proses pencetakan semua jenis surat suara untuk Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, sudah tuntas. Pencetakan surat suara untuk Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso lebih cepat daripada yang jadwalkan KPU RI. “KPU memberikan deadline kita untuk menuntaskan pencetakan surat suara pada 15 Maret 2014. Tanggal 3 Maret kemarin, proses percetakan semua jenis suara sudah tuntas 100 persen,” ungkap Taufiq. Dia menyebutkan, surat suara untuk Banyuwangi sebanyak 5.113. 440 lembar, Situbondo 2.138.708 lembar, Bondowoso sebanyak 2.436.284 lembar, dan Jember 7.056.808 lembar. “Semua sudah selesai cetak 3 Maret 2014 lalu. Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, sudah kita kirim, kecuali Jember yang masih proses potong dan packing. Insyallah 6 Maret besok proses pengiriman Jember tuntas,” tambah Taufiq. (mg2/c1/afi)
Sehari Ada Empat Parpol Gelar Kampanye Setiap Partai Dapat Jatah Lima Kali
NUR HARIRI/RaBa
LOKASI PENCURIAN: Di halaman rumah inilah mobil Fortuner milik ketua DPC PDIP Situbondo hilang.
Fortuner Milik Caleg DPR-RI Digondol Maling SITUBONDO - Didiet Soebagio, calon legislatif (caleg) DPR RI asal Situbondo, ketiban apes. Mobil mewah miliknya merek Toyota Fortuner bernopol P 444 DI hilang digondol kawanan penjahat. Kendaran roda dua itu hilang saat diparkir di halaman rumahnya di kawasan Perumnas Panji Permai, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Diperkirakan, hilangnya mobil yang masih kinyis-kinyis milik ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Situbondo itu terjadi sekitar pukul 04.00 dini hari kemarin (4/3). Data yang berhasil dikumpulkan, pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih dari satu orang masuk ke rumah Didit sekitar pukul 03.30 atau sebelum subuh. Pelaku masuk dengan cara merusak jendela depan rumah caleg DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) III Jawa Timur tersebut. Mengetahui pemiliknya masih tertidur, pelaku langsung mengambil kunci kontak dan STNK mobil yang baru dibeli dua bulan lalu tersebut. Selanjutnya, pelaku langsung kabur. Hilangnya mobil Fortuner tersebut baru diketahui Didiet sekitar pukul 08.00 pagi kemarin (4/3). “Saya baru mengetahui mobil itu hilang sekitar pukul 08.00. Itu pun setelah istri saya menanyakannya,” ujar Didiet. Dirinya tidak menyangka mobil Fortuner itu dicuri kawanan maling. Sebab, mobil itu diparkir di depan dua mobil lain di halaman rumahnya. “Sebelum mengambil mobil Fortuner, pelaku terlebih dahulu mendorong dua mobil lain. Dua mobil Toyota Avanza didorong hingga keluar halaman rumah,” terang Didit. Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto membenarkan adanya laporan hilangnya mobil milik caleg DPR RI tersebut. Begitu mendapat laporan, anggotanya langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. (rri/c1/aif)
BANYUWANGI - Jadwal kampanye terbuka partai politik (parpol) sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi. Penetapan itu digelar melalui rapat pleno di Rumah Makan Pondok Wina, Minggu kemarin (2/3). Parpol peserta Pemilu masing-masing mendapat jatah menggelar kampanye terbuka sebanyak lima kali selama musim kampanye mulai 16 Maret hingga 5 April 2014 mendatang. Dalam rapat pleno yang dihadiri parpol peserta Pemilu itu, KPU, dan parpol sepakat untuk menggelar empat kegiatan kampanye dalam sehari di daerah pemilihan yang berbeda.
SERIUS: Para pengurus parpol dan PPK mengikuti rapat penetapan jadwal kampanye di hall Rumah Makan Pondok Wina, Minggu kemarin (2/3). SULTAN ANSHORI/ RaBa
Pada hari pertama, ada empat parpol yang akan menggelar kampanye, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), PKP Indonesia, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Sejatinya, musim kampanye akan berlangsung selama 21 hari. Berhubung ada hari libur nasional, maka kampanye terbuka hanya digelar selama 20 hari saja. Sedangkan pada hari Senin (31/3)
ditetapkan sebagai hari libur kampanye karena ada peringatan Hari Raya Nyepi ummat Hindu. Pembagian jadwal kampanye dalam sehari hanya ada empat parpol yang menggelar kampanye n Baca Sehari...Hal 39
32
Rabu 5 Maret 2014
PKK Siap Tampung Kader Laki-laki
EDY SUPRIYONO/RaBa
LEPAS PENAT: Pengurus Brigade Penolong Kwarcab Pramuka setiap hari Minggu menggelar fun game untuk anak-anak di pengungsian.
GAMBIRAN - Selama ini, kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) selalu identik dengan kaum perempuan. Padahal, kaum laki-laki juga bisa masuk ke dalamnya. Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, Ny. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, saat melantik para pengurus TP PKK tingkat kecamatan di Pendapa Kecamatan Gambiran kemarin siang (4/3). Menurut Dani, sapaan akrabnya, sebenarnya PKK tidak identik dengan perempuan. “Kader-kader PKK juga ada yang laki-laki, dan kami selalu menerima calon kader PKK
laki-laki. Asal semua itu bisa kita bina,” ujarnya. Selain itu, Dani juga menegaskan bahwa sebagaimana yang telah telah diamanahkan Permendagri No 5 Tahun 2007, PKK berperan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir batin menuju terwujudnya keluarga yang berbudaya, bahagia, sejahtera, maju, mandiri, dan harmonis. Tak kalah pentingnya, PKK juga berperan dalam menumbuh kembangkan potensi dan peran perempuan dalam meningkatkan pendapatan keluarga. PKK juga sebagai penggali, dan pengembang potensi masyarakat khususnya keluarga, pembina, motivator serta penggerak
prakarsa gotong royong dan swadaya perempuan dalam pembangunan.”Hal ini sebagai bagian internal dalam mewujudkan pembangunan yang partisipasif,” tandas Dani Anas. Sekadar tahu, dalam pelantikan pengurus TP PKK ini diikuti oleh pengurus TP PKK dari enam kecamatan yang ada di wilayah Banyuwangi selatan. Di antaranya pengurus dari Kecamatan Gambiran, Tegalsari, Bangorejo, Glenmore, Muncar, dan Pesanggaran. Selain dihadiri Ketua TP PKK Banyuwangi Ny. Hj. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, acara itu juga dihadiri Wakil Ketua TP PKK Ny. Hj. Minuk Widiyatmoko. (azi/als)
Anak-Anak Pengungsi Dihibur Fun Game SUBOH - Pengurus Brigade Penolong Kwarcab Pramuka Situbondo punya cara sendiri dalam memberikan bantuan kepada para pengungsi ancaman tanah longsor di Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh. Selain memberikan bantuan materi, mereka juga meluangkan waktu setiap akhir pekan untuk menghibur anak-anak di pengungsian. Caranya, mereka membuat fun game (permainan menyenangkan) yang diikuti anakanak pengungsi. Pemenangnya diberi hadiah kecil-kecilan agar mereka gembira
dan ceria. “Kita ingin tidak ada trauma. Makanya kita ajak main, kita ajak senangsenang agar mereka tak jenuh,” terang Ketua Brigade Penolong Pramuka Kwarcab Situbondo, Lukman Habsy. Dia menerangkan, sejak awal Maret 2014 setiap Minggu Brigade Penolong Pramuka mengadakan out bound di lokasi pengungsian di SDN 1 Mojodungkol. Minggu (9/3) nanti anak-anak pengungsi akan dihibur flying fox. “Minggu lalu yang ikut sekitar 76 anak-anak. Tapi itu masih banyak yang tidak ikut,” terang
Lukman. Selain untuk anak-anak, Brigade Penolong Pramuka juga membantu pemberian lauk pauk daging ayam untuk para pengungsi. Sebab, selama ini menu mereka di pengungsian biasanya mi, telur, tahu, tempe dan sayur. “Jadi seminggu sekali kita bantu daging ayam,” imbuh Lukman. Menurut Lukman, langkah yang dilakukannya itu setelah dirinya bertanya kepada koordinator posko pengungsian tentang kebutuhan pengungsi. Yang diminta, di antaranya susu balita, pampers, dan
SULTAN ANSHORI/RaBa
makanan untuk anak-anak, semacam biscuit. Pengungsi mengakui urusan makan, mereka tak pernah kekurangan. “Namun, biaya jajan anakanaknya setiap hari, mereka kewalahan, karena mereka sudah tidak bekerja sejak berada di pengungsian. Akhirnya, seminggu sekali kita ke sana, habis out bond anak-anak minum susu, makan biscuit, dan makan daging ayam. Kita sudah berkoordinasi dengan BPBD. Yang kita berikan merupakn hasil penggalangan dana Pramuka peduli,” terang Lukman. (pri/c1/als)
ABDUL AZIZ/RaBa
PELANTIKAN: Ketua Tim PKK Banyuwangi, Ny. Ipuk Fiestiandani Anas saat melantik para pengurus tingkat kecamatan kemarin.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Honda Jazz ‘12 •
• Kijang LGX ‘02 •
• Panther ‘03 •
• Honda Jazz ‘04 •
Dijual H.Jazz RS Manual Putih 2012 Rp 210 Jt Nego Cash/Kredit Tukar Tambah Hub 08123453975
Dijual Kjg Lgx 2002 Silver Solar Hrg 127,5 Jt Nego Cash/Kredit Tukar Tambah Hb 082142194111
Dijual Panther Lv ’03 Silver Hrg 115 Jt Nego Cash/Kredit Tukar Tambah Hb 082142194111
Djl Honda Jazz IDSI 2004, Hitam Nopol N 1530 NH,Veleg Ring 17 Full Audio, 120 Juta/ Nego.H: Lasmono, Sawahan.Jl.Nuri RT13/ 01 Genteng Kulon Tlp.081 358 234 555
• Nissan •
• Nissan •
• Toyota Avanza ‘13 •
• Innova ‘10/09 •
Promo diskon heboh,Promo Bonus Hanya di bln ini Untk Setiap Pembelian Mobil Nissan Info Lebih Lanjut Hub: Frengki Setiawan 081333210583/087857733083
Nissan Banyuwangi diskon istimewa untuk Nissan Grand Livina, March, Evalia, Juke, Navara, Serena, X-Trail, Teana, Elgran Info Adzam:081232246632
Dijual New Avanza Veloz L.5MT tahun 2013 putih hrg 166,5 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota kjg Innova (solar) tahun 2010/ 2009 silver/hitam hrg 199,5 jt/149 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Nissan Grand Livina ‘07 •
• Daihatsu Terios ‘09/’11 •
• Suzuki Karimun ‘05/’09 •
• Honda Jazz ‘06/’13 •
Dijual Daihatsu Terios f700RG tahun 2009/ 011 merah/hitam hrg 149 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Suzuki SL410 R-Karimun/apv tahun 2005/09 hitam hrga 88,5 jt/107,5 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz GD3 IDSI tahun2006/ 013 merah/hitam hrg 109 jt/185 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
SITUBONDO
SITUBONDO
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Grand Panji •
• Dijual/Dikontrakkan •
KOTOR: Sampah plastik mengotori atribun di Stadion Dipenogoro kemarin.
Sampah Penuhi Stadion Diponegoro BANYUWANGI - Pertandingan ekshibisi antara Timnas U-19 versus Persewangi telah usai digelar Senin sore (3/3). Pertandingan tersebut mampu mengundang ribuan masyarakat untuk melihat aksi Evan Dimas dkk. Sayangnya, kehadiran ribuan penonton ke Stadion Diponegoro menyisahkan masalah sampah. Hingga kemarin (4/3), seluruh tribun, baik di sisi barat, selatan, dan timur, dipenuhi sampah bekas makanan dan minuman yang dibuang para penonton. Tak hanya itu, di bawah tribun, dan di seki-
tar pagar pembatas juga dipenuhi kertas, plastik, bonggol jagung, maupun botol air mineral. M. Yasin, 64, seorang penjaga sekaligus tukang sapu stadion mengaku, dibutuhkan waktu selama tiga hari untuk membersihkan sampah-sampah tersebut. Yasin yang dibantu istrinya membersihkan seluruh tempat dari sampah yang mengotori Stadion Dipenogoro. “Ya, mau bagaimana lagi. Ini sudah biasa,” ujar warga Karangrejo tersebut. Menurut Yasin, meski dirinya sudah bekerja keras
membersihkan stadion, namun hingga kemarin, dirinya belum mendapatkan upah dari panitia penyelenggara pertandingan (panpel). “Padahal, saya bekerja tidak hanya membersihkan sampah. Tapi juga sejak persiapan stadion, seperti pengecatan lapangan, memotong rumput, dan lainnya,” ucap kakek itu. Meski belum mendapat upah dari panpel, namun Yasin dan istrinya tetap akan terus bekerja membersihkan sampah yang memenuhi seluruh areal Stadion Diponegoro hingga bersih. (mg2/als)
Dijual Nissan Grand Livina 1,8 Ultimate 2007 Hub: 081252281234
BANYUWANGI • Tanah Kavling • Dijual Tanah Kaplingan belakang Polsek Glagah Hub 085230764536
NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.
L600m2, LB 400m2, 2 Ltai, 9 Kmar, 3 Kamar Mandi, Listrik, PDAM, SHM, Lok. Jl Basuki Rahmat Stubondo (Blkng Kntor Kejaksaan Baru STB) H: 081 358 057 388. TP.
• Jl. Wijaya Kusuma •
• Rumah •
Djl Ruko L.Srtgis LB 155 m2 SHM Jl Wijaya Kusuma STB mnt H: 0813366940000
Djl Rmh Sarang Burung LT 33X40 LB 12X12 LB 8X12 Ry Besuki H: 082315151405
• STNK •
• STNK •
Hlg STNK P 6051 V, an. Eny Marliana, Jl. Ikan Layur No.27 RT 001/003,Sobo
Hlg STNK P 5104 VM, an. Hairul Anam, Dsn Kunir RT 05/01 Desa Singojuruh
Hlg STNKB P 3976 YG, an. Siswanto Ir, Dsn Paspan Glagah, Bwi
Hlg STNK P 5019 XH, an. Wiku Suharyono, Spd. Jl Mendut Gg X 23 RT 02/01 Tamanbaru
BANYUWANGI • Drum + Backsound • Jual Murah Drum + Backsond 1 Set Griya Pesona Karangrejo Blok I No 12 Bwi Hub: 081999971676
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333-412224
BALJEBOL
Rabu 5 Maret 2014
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
37
LUMAJANG
Bupati Diduga Mobilisasi Camat
GALIAN C
Terungkap di Paripurna DPRD JEMBER – Sidang paripurna yang mengagendakan pengambilan keputusan mengenai hibah aset pemerintah ke STAIN dan IKIP PGRI di DPRD Jem ber kemarin (4/3) dikejutkan dengan interupsi Bukri. Politisi PDIP itu mengungkapkan adanya dugaan mobilisasi camat oleh Bupati Jember untuk memenangkan parpol tertentu. Bukri mendesak pimpinan dewan menyurati bupati agar menjaga netralitas PNS. Sebab, dia menemukan adanya indikasi mobilisasi camat dan kepala desa untuk memenangkan beberapa orang caleg tertentu. “Temuan di lapangan, ada indikasi pejabat terutama camat, dimobilisasi oleh bupati dalam pemilu mendatang,” ujar Ketua Fraksi Bukri dalam rapat paripurna.
Indikasi itu dia temukan kutan lebih tenang dalam saat berkeliling di lapanmelakukan kegiatan kamgan. “Jadi ada indikasi mepanye. “Karena memang menangkan satu atau dua jelas peraturan PNS, termaparpol saja,” ungkapnya. suk camat, tidak diperboleTemuan di Hal inilah yang dimunghkan kampanye,” tegasnya. lapangan, ada kinkan akan menimbulDia akan menyampaikan kan konflik horizontal di indikasi pejabat selamat kepada siapa pun masyarakat. memenangkan peterutama camat, yang Agar tidak menimbulkan milu. Tetapi, kemenangan dimobilisasi konflik di masyarakat, Bukri itu harus diraih dangan mendesak pimpinan DPRD cara yang tidak melangoleh bupati berkirim surat resmi kepada gar aturan. Dia berharap, dalam pemilu bupati untuk mengingatkan semua pihak menjaga mendatang” agar tidak melakukan mosituasi tetap kondusif. bilisasi pejabat. “Pimpinan Berbeda dengan Bukri, Bukri harus segera menyurati anggota Fraksi PKNU Politisi PDIP Jember bupati. Jangan sampai ada DPRD Jember Samanhudi mobilisasi ini,” cetusnya. mengatakan, dirinya tidak Sebab, kata dia, tindakan semacam sepakat jika dewan berkirim surat kepada itu melanggar UU. Jika pejabat dan PNS bupati. “Persoalan pemilu sudah diatur ingin terlibat di dunia politik, diharapkan jelas dalam undang-undang, termasuk masuk parpol. Sehingga, yang bersang- lembaga pelaksana pemilu,” katanya.
Sehingga, dia menyarankan agar surat tidak ditujukan kepada bupati, melainkan ke Panwaslu Jember sebagai lembaga pengawas pemilu. Jika panwaslu melihat adanya pelanggaran, dipersilakan diproses sesuai aturan yang ada. “Tanpa pandang bulu karena memang panwaslu memiliki kewenangan tersebut,” tegasnya. Namun, Ketua DPRD Jember Saptono Yusuf lebih sepakat dengan usulan Bukri. Menurut Saptono, sebagai mitra eksekutif, tidak ada salahnya legislatif mengingatkan bupati. “Sebagai upaya preventif agar kondisi di masyarakat juga kondusif jelang pemilu,” tegas Saptono. Dalam waktu dekat pimpinan DPRD Jember akan berkirim surat kepada bupati agar ikut serta menjaga netralitas pejabat. “Segera akan kita kirimkan suratnya,” tegas Saptono. Bupati Jember M.Z.A. Djalal masih belum bisa dikonfirmasi. (ram/har/JPNN/aif)
RADAR JEMBER/JPNN
BELUM DIREKLAMASI: Salah satu lokasi penambangan pasir yang menjadi atensi penyelidikan polisi.
Mulai Sidik Tambang Pasir LUMAJANG –Penyidik Polres Lumajang seakan tak mau kalah dengan kejaksaan dalam mengusut pasir. Jika Kejaksaan sudah memeriksa belasan pejabat pemkab terkait dugaan penyimpangan pasir besi, kini polres bergerak menindak dugaan penyimpangan itu. Pekan ini Polres telah meningkatkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan. Dalam bulan Februari yang menjadi fokus utama Polres Lumajang adalah tambang pasir, baik galian C maupun pasir besi. Namun, hingga Februari berlalu, nyaris tidak ada tanda-tanda penindakan kepolisian. Hal tersebut sempat menjadi pertanyaan sejumlah kalangan. Baru awal pekan Maret ini, Kapolres Lumajang AKBP Singgamata membeber hasil kinerjanya menangani kasus ini. “Kata siapa polres tidak bertindak menangani, penanganan sudah berjalan,” ungkap kepada wartawan kemarin. Kapolres menegaskan memang perlu hati-hati menangani masalah ini dan tak ingin memancing keributan. Semua pihak diselidiki untuk mengungkap penyimpangan tersebut. Mulai dari penambang yang dilakukan perusahaan maupun yang dalam bentuk Ijin Penambangan Rakyat (IPR). Begitu juga dengan sengketa lahan tambang pasir besi di kawasan Pantai Bambang. Yang menjadi perdebatan hak milik antara Perhutani dengan perusahaan tambang. Bukti penindakan selama Februari, kapolres menjelaskan telah meningkatkan status penanganan. “Statusnya sudah ditingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan. Sudah ada yang kami disidik,” tambahnya. Siapa saja yang sudah disidik, kapolres mengaku baru dari pihak Perhutani. Kemudian akan menyusul sidik pada pihak lain dari perusahaan tambang maupun IPR. Pihaknya juga bakal mendatangkan saksi ahli untuk membongkar dugaan penyimpangan tersebut untuk dimintai keterangan. Sementara penambang dan perhutani menurut dia juga telah dimintai dokumen-dokumen kelengkapan. Kepolisian menurut dia tidak mau ambil pusing dengan segudang polemik yang terjadi pada penambangan pasir di Lumajang. Semua dugaan penyimpangan akan ditindak sesuai prosedur dan ketetapan (Protap) penindakan yang berlaku. “Saya dan kepolisian tidak punya kepentingan dalam persoalan pasir, bagi saya mudah saja menangani masalah ini yang penting mengacu Protap,” kata kapolres. (fid/wah/JPNN/aif)
PERTANIAN
Pupuk Subsidi Diduga Dikirim ke Luar Daerah BONDOWOSO – Pupuk bersubsidi yang di pasok untuk para petani di Bondowoso ditengarai banyak beredar di luar daerah. Pupuk bersubsidi jenis urea, ZA dan NPK merupakan yang paling sering terjadi pelanggaran peredaran. Karnea itu, para petani meminta agar pengawasan peredaran pupuk benar-benar ditingkatkan. Suprapto, ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bondowoso mengungkapkan, pelanggaran peredaran pupuk bersubsidi sudah terjadi beberapa kali di Bondowoso. “Sejauh yang sudah jelas terjadi dan ditangani oleh pihak berwajib adalah pelanggaran peredaran di Wringin dan Sukosari. Masing-masing sekitar lima ton pupuk yang menyalahi peredaran di dua lokasi tersebut,” ujarya. Menurutnya, banyaknya pelanggaran seringkali terjadi dalam proses peredaran antara kios ke petani. Bahkan berdasarkan informasi yang dia terima, banyak pupuk bersubsidi di Bondowoso yang justru beredar ke luar daerah. Hal itu menurutnya sangat mengancam terhadap ketersediaan pupuk terhadap petani Bondowoso. “Kalau peredarannya sesuai dengan aturan, kecil kemungkinan terjadi kelangkaan pupuk. Karena kebutuhan pupuk petani dalam satu tahun ini kan sudah dihitung. Sehingga disesuaikan dengan jatah yang diterima,” ujarnya. Pelanggaran lainnya yang sering terjadi adalah kios melayani penjualan kepada konsumen yang bukan petani. Hal itu menurutnya bisa menjadi pemicu kelangkaan pupuk di tingkat petani itu sendiri. Untuk itu, pihaknya meminta agar pengawasan peredaran pupuk bersubsidi yang ditangani oleh KP3 benar-benar berjalan dengan maksimal. “Pada tahap pengawasan inilah yang perlu ditingkatkan,” ujarnya. Pihaknya juga mendesak agar kios-kios yang melanggar peredaran ditindak secara tegas. Seperti diketahui, Bondowoso yang pada 2013 mendapatkan jatah sebanyak 38 ribu ton, pada 2014 ini dikurangi hingga hanya 32 ribu ton. Kendati begitu, pemerintah optimistis kebutuhan pupuk di tingkat petani akan terpenuhi. Hindarto, kepala Dinas Pertanian Bondowoso usai sosialisasi mengungkapkan, jika berkaca pada 2013, maka pada tahun ini jatah pupuk bersubsidi memang mengalami pengurangan sekitar 6 ribu ton. Pihaknya berharap agar pengurangan tersebut bisa dipahami oleh semua pihak karena bukan hanya terjadi di Bondowoso, tetapi juga di kabupaten lain. Kendati mengalami pengurangan hingga sekitar enam ribu ton, pihaknya tetap optimistis jika kebutuhan akan pupuk bersubsidi jenis urea akan terpenuhi. Hal itu menurutnya jika berkaca pada penyerapan pupuk urea pada 2013 yang tidak menghabiskan jatah yang ada. Dari total 38 ribu ton yang cadangan yang ada, hanya sekitar 32 ribu ton saja yang terserap. “Jadi jika melihat serapan yang terjadi pada 2013 hingga bulan desember, maka jatah pada 2014 ini wajar,” jelasnya. Apalagi, sejauh ini, intensifitas penggunaan pupuk organik di Bondowoso terus meningkat sehingga ketergantungan terhadap pupuk kimia lambat laun bisa terkurangi. (esb/wah/JPNN/aif)
RADAR JEMBER/JPNN
TEGAS: Muspika Wuluhan mengamankan peralatan untuk menambang pasir di Sungai Bedadung, kemarin.
Muspika Wuluhan Sita Alat Penyedot Pasir Tertibkan Tambang Pasir Liar Bedadung WULUHAN – Muspika Wuluhan akhirnya bertindak tegas kepada penambang pasir liar di Sungai Bedadung di Desa Lojejer, Wuluhan, kemarin (4/3). Satpol PP setempat menyita alat penyedot penambang pasir. Penertiban itu dilakukan setelah para penambang tidak mengindahkan peringatan lisan dan tertulis yang dilayakkan satpol PP kecamatan. Penertiban itu dilakukan setelah Camat Wuluhan Hadi Mulyono melakukan koordinasi dengan Kapolsek, Dan-
ramil, dan UPT Pengairan Wuluhan. Setelah melakukan koordinasi, anggota Muspika bersama satpol PP dan beberapa anggota TNI bergerak ke lokasi penambangan. Saat petugas tiba di lokasi, mesin penyedot pasir tidak sedang beroperasi. Namun, dari pemeriksaan, mesin itu masih baru saja dipakai. Tanpa banyak kata, petugas satpol PP langsung membongkar mesin itu. Ketika dibongkar, Harianto, pemilik mesin, datang di lokasi. Dia berusaha menghadang mobil satpol PP yang akan mengangkut mesin tersebut. Harianto berdalih, dirinya saat itu memang berniat untuk memindahkan mesin.
Namun, kata dia, dirinya masih menungu orang yang akan mengangkatnya. “Padahal siang ini juga saya akan memindahkan. Tapi saya masih mencari teman untuk menggotongnya,” katanya. Tetapi, petugas tidak mengindahkan alasan Harianto. Petugas tetap membawa mesin-mesin itu ke kantor desa setempat. “Kalau mau ambil, di kantor desa saja. Namun, melalui prosedur,” tegas Santoso, Kasi Tramtib Kecamatan Wuluhan. Penambang galian C harus menaati Perda No 12 Tahun 1998 tentang Tambang Galian C. Kades Lojejer Joko Susanto mengatakan, sejak adanya penambangan pasir tersebut, masyarakat setempat
resah. Jika ada satu penambang pasir bermesin muncul, biasanya akan diikuti penambang lain yang bermesin pula. Jika dibiarkan, hal itu membuat tangkis sungai erosi dan mengancam keselamatan warga. Hadi Mulyono, Camat Wuluhan, menjelaskan, berdasarkan koordinasi yang dilakukannya dengan UPTD Pengairan Wuluhan, pihaknya tidak menoleransi lagi aktivitas penambangan pasir di Sungai Bedadung itu. “Keputusannya, kami akan mengangkut mesin yang masih beroperasi. Jika tidak, akan muncul pemilik mesin baru yang melakukan penambangan di tempat tersebut,” tegasnya. (hud/har/JPNN/aif)
Panwaslu Anggap KPU Ceroboh Soal Pekerja yang Curi Surat Suara
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
DIMASSA: Spesialis pencurian laptop di kampus, Rizaldi Rohmatullah dikeler ke Mapolres Jember setelah tertangkap basah di kampus Unmuh kemarin.
Maling Laptop Babak Belur SUMBERSARI- Rizaldi Rohmatullah, 21, warga Dusun Bongkoran, Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, Banyuwangi menjadi sasaran amuk massa. Spesialis pencurian laptop (komputer portabel yang bisa dibawa kemana-mana, red,), ini tertangkap tangan saat menjalankan aksinya di Kampus Universitas Muhamadiyah (Unmuh), siang kemarin (4/3) sekitar pukul 12.30. Sejumlah mahasiswa yang kesal, karena sering kehilangan barangnya, menghakimi spesialis pencurian laptop di kawasan kampus, itu hingga
babak belur. Beruntung, satpam kampus setempat berhasil mengamankan pelaku dari amukan massa dan menyerahkan kepada Tim Resmob Kota II pimpinan Aiptu Suwarno yang cepat datang ke TKP (tempat kejadian perkara, red). Setelah mendapat perawatan di puskesmas setempat, polisi membawa Rizal –panggilan pelaku- ke Mapolres Jember. Dia ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan di tahanan mapolres guna menjalani proses penyidikan. Tertangkapnya pelaku bermula aksinya mencuri laptop
milik seorang mahasiswa Fahri Husaini, 22, warga Dusun Krajan, Desa Balung Kulon, Kecamatan Balung di Masjid Kampus Unmuh Jember. Saat, itu korban hendak sholat dhuhur, menyimpan tasnya berisi laptop merek accer ke loker yang ada di masjid. ”Tapi, lokernya saat, itu tidak ada kuncinya,” kata Fahri di ruang penyidik Polres Jember. Selesai salat dhuhur, korban kaget. Sebab, dia melihat keributan mahasiswa di sekitar masjid.. “Setelah saya keluar, saya melihat dia (pelaku,) dihajar beramairamai oleh mahasiswa,” ujarnya. (jum/ram/ido/jpnn/aif)
JEMBER – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jember menilai, sikap KPU Jember yang tidak melaporkan kejadian pencurian surat suara DPD RI sebagai tindakan ceroboh. Sebab, KPU dinilai tidak berhak menyimpulkan motif yang dilakukan buruh lipatnya tersebut karena wewenang pemeriksaan ada pada panwaslu atau polisi. “Seberapa besar jumlah surat suara yang telah dia ambil, harus tetap dilaporkan. Bukan akhirnya disikapi atau diputuskan sendiri,” sesal Ketua Panwaslu Jember Dima Akhyar, kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (4/3). Terlepas tindakan yang dilakukan buruh lipat tersebut tergolong pidana pemilu atau pidana umum, atau bahkan tidak bersalah, semua harus disimpulkan melalui prosedur pemeriksaan. Dima menegaskan, sejak kejadian tersebut terungkap Sabtu (1/3) lalu, tidak ada seorang pun komisioner KPU Jember yang melaporkan kasus itu secara formal. Bahkan, dia mengetahui kasus tersebut dari anggota Panwascam Patrang yang saat itu sedang berjaga di gudang milik KPU Jember tersebut. “Kami tidak bisa memeriksa pelaku karena kejadian
itu tidak pernah dilaporkan ke kami. Padahal, seharusnya jika ada kejadian seperti ini, KPU harus melaporkannya ke panwaslu atau polisi,” papar Dima. Meski tidak mendapatkan laporan dari pihak yang bertanggung jawab menangani logistik pemilu, panwaslu tetap meminta konfirmasi dari Panwascam Patrang terkait kasus tersebut. “Kami tetap meminta panwascam yang bertugas waktu itu untuk menjelaskan kronologi kejadian yang sebenarnya,” tegasnya. Dia berharap, ada keterbukaan antara KPU pada panwaslu sebagai bentuk sinergi penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan sukses. Apalagi, pelipatan surat suara DPR yang bakal segera dimulai lebih rawan kebobolan bila dibandingkan pelipatan surat suara DPD. “Harus lebih hati-hati memang. Apalagi dari ratusan buruh lipat itu, memiliki latar belakang yang berbeda, bahkan sulit untuk diketahuinya,” Dima mengingatkan. Nurhadi, ketua Panwascam Patrang saat ditemui di kantor panwaslu, mengaku kemarin baru mengirimkan surat resmi ke institusi yang menangunginya. Dalam surat yang mereka kirimkan itu, tertulis kronologis faktual dan dilampirkan bukti berupa foto pemeriksaan yang sebenarnya juga dilakukan oleh anggota intel Polres Jember. (rul/har/JPNN/aif)
38
Rabu 5 Maret 2014
Indra Sjafri: Masuk Timnas Tidak Boleh Bertato
ALI SODIQIN/RaBa
JANGKUNG: Sukarno Andi Wijaya (tengah) saat melakukan pemanasan sebelum menghadapi Timnas U-19 di Stadion Diponegoro Banyuwangi Senin (3/3) lalu.
Siap Bersaing secara Sportif SEMENTARA itu, Sukarno Andi Wijaya mengaku akan menunjukkan kemampuan terbaik ketika bergabung bersama pemain Timnas U-19 kelak. Untuk bisa masuk dalam skuad utama, dia sepenuhnya yakin bisa menggeser posisi penyerang saat ini. Dia menganggap performa striker Timnas U-19 tidak tampil bagus saat diturunkan melawan Persewangi. Karena itulah, dia siap bersaing dengan sportif untuk bisa menggeser penyerang tersebut. ‘’Saya bisa lebih baik,’’ katanya saat berbincangbincang dengan koran ini. Dia merasa banyak perkembangan dalam kariernya di dunia sepak bola. Apalagi, kehadiran suporter di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kala itu semakin menambah motivasi dalam penampilannya. ‘’Saya sekali ini dilihat suporter yang begitu banyak,’’ terangnya.
Dia membandingkan, jika pemain Timnas U-19 memang sudah terbiasa dilihat penonton dengan jumlah besar dalam even resmi maupun uji coba tur Nusantara. Dengan pengalaman itu, para pemain semakin matang ketika tampil di lapangan. ‘’Saya senang sekali. Rasanya, seperti mimpi waktu dipanggil coach Indra ketika dimintai data,’’ jelas remaja yang biasa disapa Andik itu. Dia juga sangat berterima kasih atas dukungan orang tua. Sebab, selama ini, orang tuanya selalu memberikan support penuh ketika dirinya bermain sepak bola. ‘’Saya ingin membahagiakan orang tua,’’ jelasnya remaja yang memiliki adik kembar itu. Sejak pertandingan melawan Timnas U-19 tuntas digelar, dia tidak bisa tidur. Dia masih ragu apakah dirinya benar-benar bisa memperkuat Garuda Jaya,
julukan Timnas U-19. ‘’Sampai sekarang pikiran saya masih kemana-mana, Mas,’’ kata sambil mata berkaca-kaca. Dia menyadari, jika ekonomi keluarganya memang pas-pasan. Bapaknya, Jumiyo, bekerja sebagai buruh. Sedangkan, ibunya mengais rezeki dengan berjualan kue di pasar. ‘’Saya ingin membahagiakan orang tua. Bapak ibu saya tidak kenal lelah memperjuangkan saya mulai dari kecil sampai sekarang,’’ janjinya penuh emosional. Dia mengatakan, dirinya ingin menjadi pemain sepak bola yang berguna bagi bangsa dan negara. Karena itulah, dia ingin membawa nama harum Banyuwangi sebagai kota kelahirannya. ‘’Terima kasih kepada semuanya. Minta dukungan warga Banyuwangi agar saya nanti bisa membela Timnas U-19 dengan kesuksesan,” harapnya. (ton/c1/als)
Berharap Tulari Persewangi BANYUWANGI - Kehadiran Timnas under 19 tahun di Banyuwangi yang dirangkai dengan pertandingan uji coba kontra Persewangi menuai apresiasi banyak kalangan. Banyak pengamat dan pelaku sepak bola menilai datangnya Evan Dimas dkk itu bisa menjadi sinyal positif bagi perkembangan sepak bola di Bumi Blambangan. Harapan pun muncul agar prestasi Garuda Muda menular ke tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut. Harapan itu datang dari pengamat sepak bola Banyuwangi asal Sempu, Toni Hartono. Mantan pengurus dan asisten manajer Persewangi itu menilai kehadiran timnas bisa menjadi angin segar sekaligus momentum titik balik peningkatan prestasi persepakbolaan Banyuwangi. Sebab, untuk bisa mendapat servis uji coba melawan timnas, tentu bukan perkara mudah. Namun, Banyuwangi sudah menunjukkan daya tariknya bagi Timnas U-19 bahwa Persewangi layak menjajal kekuatan pasukan Indra Sjafri itu. Toni menilai, hal itu tidak lepas dari peran pemkab, terutama bupati, yang bisa memfasilitasi kehadiran timnas di Kota Gandrung. Maka dari itu, sudah sewajarnya ada momentum kebangkitan Laskar Blambangan, khususnya persiapan menuju Divisi Utama mendatang. Terlebih lagi, keterlibatan pemerintah dalam menyambut dan mengundanghadirkan timnas bisa menjalar ke Persewangi. Sebagai sebuah klub yang berada di level Di-
ALI SODIQIN/RaBa
SEDOT PERHATIAN: Pemain Persewangi Rahmat Johan Syah berusaha melewati pemain Timnas U-19 Bagas Adi Nugroho (kanan).
visi Utama, sudah selayaknya Persewangi mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Perhatian pemerintah tidak boleh berhenti pasca laga Persewangi kontra Timnas U-19 tersebut digelar. Lebih dari itu, dia berharap hal itu bisa menjadi pembuka mata bahwa sepak bola paling digemari masyarakat Banyuwangi. Meski pada pertandingan yang disaksikan ribuan pasang mata tersebut Persewangi harus menyerah 0-1 atas timnas, tapi Toni melihat ada nilai lebih yang bisa diperoleh. Pertandingan itu bisa menjadi barometer perkembangan sepak bola di Banyuwangi. “Kalau pemerintah mau campur tangan seperti uji coba lawan timnas, mengurus Persewangi tentu bukan perkara sulit,” ujarnya. Menurut pengusaha interior asal Gendoh itu, dengan laga
tersebut, panitia pelaksana bisa belajar banyak. Terutama, terkait membeludaknya penonton. Itu bisa menjadi modal mengarungi kompetisi Divisi Utama mendatang. (nic/c1/als)
BANYUWANGI – Tur Nusantara Timnas U-19 melawan Persewangi, Senin (3/3) lalu membawa berkah positif bagi dunia sepak bola di Bumi Blambangan. Terlebih, satu pemain The Lasblang, julukan Persewangi, akhirnya dilirik pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri untuk masuk dalam skuadnya. Dia adalah Sukarno Andi Wijaya. Tentu saja, hal itu patut dibanggakan. Mengingat, pemain yang berposisi sebagai striker tersebut merupakan putra asli daerah. Remaja berpostur 180 centimeter itu tercatat sebagai warga Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Kiprah remaja 18 tahun itu memang penuh lika-liku. Dia mulai bermain sepak bola dengan bergabung di Sekolah Sepak Bola (SSB) untuk tim junior. Tercatat, ada lima SSB yang dia masuki untuk bisa merajut mimpi menjadi pemain bintang di masa depan. Lima SSB itu adalah Yunior Sepanjang, Glenmore; Tunas Muda Setail, Kecamatan Genteng; IM Kalibaru, dan Putra Minak Jinggo, Glenmore; serta Persik Karang Harjo, Glenmore. Selama belajar banyak di SSB, dia mengikuti seleksi dan bergabung dengan klub amatir Banyuwangi United (BU) untuk berkompetisi di Divisi III dan liga remaja regional Jawa timur beberapa waktu lalu. Kala itu, dia kerap kali menjadi pahlawan dengan gol-golnya. Nah, pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi pun memanggil dia untuk mengikuti seleksi. Sebab, pelajar kelas XII SMK itu memiliki potensi besar untuk menjadi pemain top. Bak gayung bersambut, Timnas U-19 datang ke Banyuwangi untuk melawan Persewangi dalam laga uji coba. Momen tersebut tidak disia-siakan pemain yang bersangkutan. Apalagi, duet pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi dan Ribut Santoso sejak awal yakin jika
anak didiknya itu bisa dilirik pelatih timnas U-19, Indra Sjafri. Aroma manis itu pun akhirnya menuai kenyataan. Dalam waktu dekat, pemain tersebut akan dipanggil Timnas U-19 yang akan berlatih di Sidoarjo. Andik, panggilan akrab Sukarno Andi Wijaya, pun kini menjadi primadona bagi publik Banyuwangi. Pasca bocoran dia diminati Indra Sjafri, dia langsung mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Bahkan, tanpa dinyana, banyak penonton yang meminta tanda tangan dan foto bersama dengan pemain tersebut. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Ahmad Khoirullah sebelumnya memprediksi empat pemain di berbagai lini berpeluang untuk masuk membela Timnas U-19. ‘’Kita bersukur, dari empat pemain, satu dipanggil,’’ ungkapnya dengan nada puas. Sesuai kriteria, Andik layak untuk bergabung bersama Timnas U-19. Selain memiliki kualitas, dia masih sangat muda untuk bisa terus eksis dalam dunia persepak bolaan di tanah air. ‘’Tinggi besar dan memiliki skill mumpuni, itu yang dicari pelatih Timnas U-19,’’ tandasnya. Masih kata dia, pemain memiliki skill bagus tidak serta merta bisa memperkuat Timnas U-19. Pasalnya, pelatih timnas U-19 memiliki ketentuan lain selain hal tersebut. ‘’Tidak boleh pemain ada tato. Tidak pakai giwang. Dan selalu rajin beribadah,’’ jelas Khoirullah merujuk pernyataan pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri. Dan, ternyata Andik memenuhi kriteria tersebut. Yakni tidak bertato dan tidak memakai giwang. Dengan kabar bagus itu, dia berpesan agar Andik terus kerja keras. Selain itu, dia juga mengimbau agar Andik juga rajin beribadah. ‘’Jangan lupa ibadah. Disiplin menjadi kunci sukses. Kami bangga sekali pemain kita bisa masuk Timnas U-19,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)
BERITA UTAMA
Rabu 5 Maret 2014
39
HALAMAN SAMBUNGAN
Tidak Kena Hukuman Denda n dr NANANG... Sambungan dari Hal 29
Majelis hakim tipikor dalam amar putusannya menyebut, ketiga terdakwa itu melanggar
Pasal 3 Undang-Undang (UU) RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tipikor. “Untuk putusan ketiga terdakwa ini tidak sama,” terang Ke pala Seksi Tindak Pidana
Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Ne geri (Kejari) Banyuwangi, Paulus Agung Widaryanto SH. Menurut Agung, dr. Nanang dan Dwinta Indarwati dihukum setahun penjara oleh majelis
hakim. Komisaris PT. Pancoran Riskiyanto Dodik Pram diganjar penjara satu tahun enam bulan atau 1,5 tahun. “Dodik dianggap sebagai otaknya,” katanya. Meski sudah diputus majelis
Semua Pemain Punya Peluang Sama n ANDIK... Sambungan dari Hal 29
“Satu pemain Persewangi akan kita panggil untuk seleksi,” ungkapnya dalam konferensi pers usai pertandingan di Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi, Senin malam lalu. Menurut Indra, saat ini timnya memiliki tiga stok penyerang. Namun, di antara barisan depan itu tampil stagnan selama melakoni 10 laga di Pulau Jawa dalam rangkaian Tur Nusantara itu. ‘’Selain pemain di sini (Banyuwangi, Red), kita juga akan panggil pemain lain asal Jogjakarta,” bebernya. Dia menjelaskan, selain sektor penyerang, ada beberapa sector yang bakal dirombak. Sejauh ini pihaknya sudah mengantongi enam sampai tujuh nama untuk dibina dan bergabung bersama timnas U-19. ‘’Kita lihat kebutuhan,’’ jelasnya. Masih kata dia, skuad timnas U-19 saat ini masih bisa berubah alias tidak baku. Pemain baru bisa masuk jika tampil lebih baik daripada pemain yang sudah lama bergabung. “Jika ingin
CALON BINTANG: Sukarno Andi Wijaya dikerumuni suporter Persewangi usai bertanding di Stadion Diponegoro Banyuwangi Senin sore lalu (3/3). ALI NURFATONI/RaBa
masuk, kuncinya pemain itu harus tampil lebih baik daripada pemain lama,’’ terangnya. Bagaimana peluang Sukarno Andi Wijaya bersama timnas U-19? Indra mengungkapkan, semua pemain memiliki peluang yang sama. Dia juga enggan menyebutkan pemain yang rawan dicoret. ‘’Jangan dimediakan, kasihan mereka,” tandasnya. Yang jelas, kata dia, tim pelatih akan melakukan evaluasi terhadap perkembangan tim setelah berada di Sidoarjo. Dalam evaluasi itu komposisi pemain bisa berubah untuk dibawa ke
Kalimantan melawan Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, dan Persisam Samarinda. ‘’Sekarang, semua pemain masih seleksi. Kita bawa hanya 23 pemain sesuai kuota dalam Piala Asia,’’ tukasnya. Dia juga menanggapi soal per mainan Persewangi saat bertemu timnya. Dia menilai, klub yang bakal berkompetisi di divisi utama itu tampil bagus, te rutama di babak pertama. ‘’Yang perlu diperbaiki, hanya kolektivitas,” ulasnya. Pada babak pertama, jelas dia, timnya kehilangan ritme
per mainan. Sebab, skuad yang diturunkan memang memiliki jam terbang rendah. ‘’Tapi, pada babak kedua, setelah pergantian pemain, kita sudah menunjukkan permainan sebenarnya,” ujarnya. Dia juga mengomentari animo penonton dalam pertandingan timnas U-19 versus Persewangi itu. Di dunia bagian mana pun, pertandingan uji coba kelompok umur tidak seramai yang dilakoni timnas U-19 sepanjang Tur Nusantara. ‘’Penonton perlu diapresiasi. Mari kita tunjukkan bahwa penonton tidak anarkis,” tandasnya. (ton/c1/bay)
Disiksa mulai Pukul 10.00 hingga Pukul 15.00 n DIJAHAR... Sambungan dari Hal 29
Kekerasan yang menimpa Elmi itu ternyata berlangsung sudah cukup lama. Korban mengaku mulai disika pacarnya pukul 10.00, dan baru berakhir se-
kitar pukul 15.00. “Tidak terusmenerus, sempat berhenti, lalu dipukul lagi,” ungkapnya. Akibat penganiayaan itu, korban langsung lemas. Dari hidungnya mengucur darah segar. Wajah mahasiswi semester II itu juga babak belur. Sekujur tu-
buhnya penuh luka dan memar. “Saya dibawa ke rumah sakit ini (RSUD Blambangan) oleh Faizal,” cetusnya. Korban yang sudah tidak berdaya, oleh pacarnya dibawa ke RSUD Blambangan sekitar pukul 19.00. Saat berada di rumah
sakit, pemuda tersebut sempat menunggu dan mengaku tidak tahu orang yang menganiaya Elmi. “Pacarnya sempat menunggu, tapi sekarang (kemarin) tidak terlihat,” terang salah satu penjaga ruang di tempat korban dirawat. (abi/c1/bay)
Serahkan Sepenuhnya kepada Polisi n NURWULAN... Sambungan dari Hal 29
Dalam keterangan sebagai sak si untuk pengembangan perkara itu, Kholis Nurwulan Puspitasari yang didampingi penasihat hukumnya, Ahmad SH, mengaku kepada penyidik polres bahwa ada dua karyawati Bank Mahkota yang berperan dalam perkara itu. “Dua karyawan itu berinisial S dan L,” cetus Ahmad SH usai mendampingi tersangka dalam pemeriksaan. Ahmad menyebut, dalam pemeriksaan yang dilakukan di Mapolsek Blambangan, kliennya diberi 29 pertanyaan oleh pe nyidik polres. Pertanyaan itu, jelas dia, seputar dugaan peng gelapan dana nasabah dengan nilai sekitar Rp 3 miliar. “Dalam pencairan, S dan L juga sangat berperan,” katanya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (4/3).
Ahmad menunjukkan copy pencairan pada 12 Mei 2008 yang diteken S senilai Rp 50 juta. Dana sebesar itu, selanjutnya diberikan kepada nasabah yang menjadi langganan L. “Menurut klien saya, ada pemalsuan tanda tangan dalam pencairan dana ini yang dilakukan S,” ungkapnya. Ahmad menyebut, perkara yang menimpa kliennya itu sebenarnya belum jelas, termasuk jumlah kerugiannya. Sampai saat ini Bank Mahkota belum pernah melakukan audit eksternal. “Yang dilakukan itu hanya audit internal. Jadi nilai Rp 3 miliar itu belum jelas,” sebutnya. Kliennya yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, kata dia, sebenarnya sudah kooperatif. Sebelum dilaporkan ke polisi, Kholis Nurwulan sudah mengembalikan sejumlah barang berupa tiga sertifikat dengan nilai Rp 496.500.000, uang tunai sebesar Rp 238.400.000,
dan mobil Toyota New Avanza dengan nilai Rp 157 juta. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT. BPR Mahkota Rek saguna Artha atau Bank Mahkota, Genteng, Siti Komariah SE menyatakan, perkara yang melilit ini akan diserahkan sepenuhnya kepada Polres Banyuwangi. “Perkara ini sudah kita serahkan Polres Ba nyuwangi,” katanya. Komariah mempersilakan pada aparat kepolisian, bila akan me lakukan pengembangan. Bila ada karyawan lain yang diduga terlibat, juga tidak keberatan bila ditetapkan sebagai tersangka. “Kalau polisi akan mengembangkan, semua terse rah polisi,” katanya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi di Mapolres Banyuwangi kemarin. Komariah juga mem persilakan, bila aparat kepolisian me nemukan ada pimpinan yang terindikasi terlibat dalam
perkara ini. “Pokoknya saya se rahkan sepenuhnya pada polisi,” ungkapnya. Disinggung soal dua kar yawannya berinisial S dan L yang dituding Kholis Nurwulan ikut terlibat dalam dugaan penggelapan dana nasabah, Komariah ternyata tidak yakin. Sebab, dari hasil pemeriksaan internal, kedua karyawannya itu tidak ikut menikmati dalam perkara ini. “S dan L ha nya melakukan kesalahan SOP (Standar Operasional Pro sedur),” dalihnya. Menurut Komariah, dalam pemeriksaan internal yang telah dilakukan ini, tidak ada dana ber putar seperti pengakuan yang pernah disampaikan oleh ter sangka Kholis Nurwulan. Dana sebesar Rp 3 miliar itu diduga dilakukan oleh tersangka sendiri. “Kita sudah cek nasabah semua, tidak ada dana berputar,” cetusnya. (abi/c1/bay)
Sulit Dicari tapi Sering Muncul Sendiri n PERLU... Sambungan dari Hal 29
Pria kelahiran 12 Januari 1960 itu mengaku perlu waktu 30 tahun berkeliling Indonesia untuk mengumpulkan foto-foto ular dalam buku ilmiah populer tersebut. “Saya butuh waktu 30 tahun untuk mengumpulkan fotofoto ular dalam buku ini. Tetapi, selama 30 tahun itu pula saya tidak hanya melulu memotret ular, tapi juga satwa-satwa liar lain di Indonesia,” ujarnya. Riza mengungkapkan, kesukaan terhadap ular menjadi latar belakang yang mendasari tekadnya untuk menyusun buku tersebut. Dia mengaku jengah dengan kenyataan banyak warga yang takut ular. Image yang tertanam di masyarakat Indonesia, ular adalah binatang yang sangat berbahaya karena berbisa dan mampu melilit manusia. Dari situlah timbul pertanyaan dalam benaknya, dia suka ular. Tetapi, kenapa banyak orang yang takut binatang melata tersebut? “Maka timbul keinginan dari dalam diri saya untuk mengidentifikasi ular. Karena saya hobi motret juga, akhirnya tercetus keinginan saya harus bikin buku untuk memberi pengetahuan orang tentang ular. Saya sudah berkeliling Indonesia, saya juga sudah dapat pengetahuan tentang ular, makanya harus saya bagi ke publik,” cetus lulusan Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas) Jakarta itu. Dia menambahkan, alasan lain yang membuat dirinya berkeinginan me nelurkan buku tentang jenis-jenis ular Indonesia, adalah keprihatinan bahwa alam liar Indonesia hanya diabadikan orang asing. Buktinya, belum ada acara TV lokal yang membuat film-film dokumenter se-
cara serius. Penelitian tentang ular oleh ilmuwan Indonesia juga belum ada. “Semua literatur tentang jenis-jenis ular di Indonesia semuanya ditulis orang barat. Kalau pun ada penelitian ilmuwan lokal, itu hanya untuk kepentingan ilmiah, tidak dipublikasikan sehingga masyarakat umum sulit mengakses,” sesalnya. Dalam buku hasil karyanya tersebut, Riza lebih menitikberatkan gambar yang besar. Buku itu dilengkapi deskripsi ilmiah populer yang disusun simpel. Tujuannya agar lebih mudah diakses masyarakat. Sebab kata Riza, hanya sekitar 20 persen masyarakat Indonesia yang suka membaca. Berdasar literatur yang dia baca, imbuh Riza, jenis ular di Indonesia mencapai 380an jenis. Dari jumlah tersebut, hanya delapan persen sampai sepuluh persen yang berbisa. Dia memprediksi masih banyak spesies ular Indonesia lain yang saat ini masih belum teridentifikasi. Uniknya, dalam buku 107+ Ular Indonesia tersebut, ternyata terdapat 113 jenis plus sub jenis ular. Riza mengaku judul tersebut dia pilih untuk agar semakin menarik masyarakat. “Ini hanya bahasa marketing,” kata dia lantas tersenyum. Buku full color setebal 256 halaman itu juga dilengkapi dengan tips menghindari gigitan ular, pertolongan pertama menangani gigitan ular, dan menangani semburan ular cobra pada mata. Paling tidak, pa par Riza, tips tersebut bisa menjadi referensi pertolongan pertama jika ada warga yang tergigit ular atau terkena semburan bisa ular di mata. “Tetapi jika Tuhan menghendaki harus mati, ya mati. Tidak bisa ditolak,” tegasnya. Sementara itu, dalam buku tersebut
Riza tidak menuliskan habitat ular tersebut terlalu spesifik. Itu dilakukan untuk meng hindari para pemburu. Sebab, jaringan pem buru ular di Indonesia sangat kuat. Lantas apa kesulitan yang harus dihadapi da lam proses pengambilan foto ular? Menurut Riza, ular adalah hewan yang sangat unik. Saat dicari, ular sangat sulit ditemukan. Tetapi saat dicari, ular terkadang tiba-tiba muncul. Tidak hanya itu, kesulitan lain yang dia ha dapi dalam proses pemotretan ular adalah bagaimana agar ular tersebut tetap pada posisi melingkar. Dengan posisi melingkar, detail ular tersebut dapat tertangkap dengan baik. “Ular yang paling sulit difoto adalah ular yang aktif pada siang hari dan ular-ular kategori pelari. Tetapi ada trik-trik khusus yang saya lakukan agar ular tersebut mau melingkar,” jlentrehnya. Lebih jauh dikatakan, buku tersebut ada lah proyek pribadi dirinya. Seperti halnya film dokumenter, biaya untuk menyusun buku tersebut sangat besar. Bahkan lantaran “tidak punya uang”, lima editor buku tersebut, salah satu di antaranya bergelar doktor, hanya dia beri imbalan soft copy buku tersebut. Beruntung, pada detik-detik akhir, ada sejumlah lembaga yang peduli dan bersedia mem berikan donasi untuk penerbitan buku tentang ular Indonesia tersebut. Buku 107+ Ular Indonesia soft cover, itu dijual seharga Rp 200 ribu per eksemplar, sedangkan buku serupa tetapi dengan hard cover dijual dengan harga Rp 270 ribu per eksemplar. “Itu karena ada beberapa lembaga ini. jika tidak, harga buku ini akan tetap mahal,” pungkasnya. (c1/bay)
hakim, ketiga terdakwa yang se lama ini hanya menjalani ta hanan kota, itu juga tidak langsung ditahan. Sebab, ketiga terdakwa itu tidak menerima putusan hakim dengan menga jukan banding. “Dalam putusan ini tidak ada denda,” ungkapnya. Putusan majelis hakim Pe-
ngadilan Tipikor yang menghukum setahun penjara masingmasing untuk dr. Nanang, dan Dwinta, serta hukuman 1,5 tahun untuk Dodik itu, ternyata lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Karimudin SH dari Kejari Banyuwangi. Dalam tuntutannya, jaksa menuntut majelis hakim agar dr. Nanang
dan Dodik dihukum tiga tahun penjara. Khusus Dwinta, jaksa menuntut agar dia dihukum dua tahun penjara. Selain hukuman penjara, jaksa juga menuntut agar ketiga terdakwa itu diwajibkan membayar denda Rp 50 juta subsider tiga bulan kurungan. (abi/c1/bay)
Kerahkan Tutor dari Semua Lini n 47.335 WARGA... Sambungan dari Hal 29
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya tengah berpikir keras memberantas buta aksara di Bumi Blambangan. “Pemkab Banyuwangi tengah fokus untuk itu. Pemkab akan melibatkan kampus untuk tim pemburu buta aksara,” ujarnya dikonfirmasi usai menggelar pertemuan dengan sepuluh pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) dan perguruan tinggi agama Islam swasta (PTAIS) Senin lalu (3/3). Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan (Dispendik) Ba nyuwangi, Suhud AR mengatakan, berdasar data BPS, jumlah penyandang buta aksara yang tersebar di 24 kecamatan seBanyuwangi pada 2012 mencapai 47.355 orang. Kecamatan yang menduduki peringkat pertama sampai ke empat terbanyak penyandang buta aksara berturutturut adalah Wongsorejo, Songgon, Kalipuro, dan Glemnore. Menurut Suhud, sejumlah
langkah telah dilakukan untuk memberantas buta aksara di Ba nyuwangi. Bahkan barubaru ini, diterbitkan Perbup Nomor 4 Tahun 2014 tentang Gempita-Perpus. “Sosialisasi sudah dilakukan kepada pemangku kepentingan, yakni kepala UPTD Pendidikan seBa nyuwangi dan jajarannya, serta camat Banyuwangi, dan jajarannya,” kata dia. Dijelaskan, kepala UPTD, penilik, dan pengawas pendidikan menjadi pelaksana teknis program Gempita-Perpus tersebut. Sedangkan camat dan jajarannya, mulai lurah/kepala desa (kades), kepala dusun (kadus), ketua RW, dan ketua RT, menjadi penggerak program tersebut. Sementara itu, Dispendik Banyuwangi bertindak sebagai koordinator, fasilitator, monitoring, dan evaluasi. Suhud menambahkan, tutor pemberantasan buta huruf itu, bisa berasal dari unsur mana pun, asal memiliki kompetensi. Tutor bisa berasal dari kalangan guru, tenaga pengajar informal, mahasiswa, atau dosen. Program pemberantasan buta aksara di kabupaten berjuluk
Sunrise of Java ini, berlangsung mulai Februari hingga April mendatang. Setelah pelaksanaan selesai, UPTD dan Camat melaporkan warga yang telah menjalani pembelajaran kepada Dispendik untuk mendapatkan Surat Keterangan Melek Aksara (Sukma). Untuk program Pengangkatan siswa putus sekolah, imbuh Suhud, masyarakat yang menemukan anak usia SD, SMP, maupun SMA/sederajat putus sekolah diharapkan “mengangkat” anak tersebut untuk disekolahkan. Atau jika tidak, anak putus sekolah, itu diserahkan kepada Dispendik agar memperoleh akses pendidikan. “Harapan kami, di tahun 2014 Kabupaten Banyuwangi bebas dari buta aksara dan nihil anak usia sekolah yang tidak bersekolah,” harapnya. Masih menurut Suhud, unsur pendidikan, khususnya pem berantasan buta aksara dan pengangkatan siswa putus se kolah menjadi salah satu indikator peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). (sgt/c1/bay)
Banyuwangi Sejuk Bikin Kerasan n WAJIB... Sambungan dari Hal 29
Mantan finalis jebeng yang bekerja sebagai teller bank itu mengaku selalu menyempatkan diri pulang ke Banyuwangi setiap akhir pekan. “Saya setiap minggu pulang,” ujar warga Kelurahan Penganjuran tersebut.
Putri pasangan Subowo dan Nina Nurmala itu menambahkan, hal yang paling dirindukan adalah suasana kota Banyuwangi yang sejuk. Sepanjang sisi jalan di Kota Gandrung banyak ditumbuhi pohon. Karena itu, dia lebih kerasan tinggal di kota kelahirannya ketimbang di tempat lain. “Saya lebih betah di sini. Semoga Banyuwangi semakin maju,” ujar alumnus SMAN 1 Glagah tersebut. (mg2/c1/bay)
Motor Kawasaki Selamat n KORSLETING... Sambungan dari Hal 30
“Itu baru kira-kira, penyebab pastinya belum jelas,” ujarnya. Icuk menambahkan, kobaran api yang melanda toko depan rumahnya itu sempat membuatnya shock. Motor Kawasaki Kaze-R yang berada di dapur dekat pintu belakang toko sempat dibiarkan. “Atas saran warga, motor itu
diamankan. Untungnya masih utuh tak disambar api,” tutur Icuk di hadapan sejumlah tetangga. Akibat musibah itu, korban harus menanggung kerugian di atas Rp 50 juta. Sejumlah kerabatnya terlihat datang menjenguk. Bagi Ferdian, musibah itu membuatnya shock. Sebab, toko sembako itu dirintis bersama suaminya dari nol. “Lokasi toko sempat pindah tiga kali. Semula di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, terus pindah di dekat rumah, lalu di sini,” ucap wanita berkulit putih itu. (azi/c1/aif)
PPP Sempat Ajukan Protes n SEHARI... Sambungan dari Hal 31
Untuk mengisi kegiatan kampanye itu, KPU melakukan pengundian untuk menetapkan waktu dan tempat kampanye yang dilakukan partai politik. “Dalam sehari, hanya empat dapil yang boleh digelar kampanye terbuka. Walau hanya empat dapil, namun partai akan ber kesempatan menggelar kampanye di semua dapil,” ujar Ke tua Pojka Kampanye KPU Banyuwangi, Irfan Hidayat. Hasil pengundian waktu dan tempat kampanye sempat mengundang protes dari partai politik. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak sepa kat dengan hasil undian karena tidak mendapat jatah menggelar kampanye pada
hari terkhir kampanye. Partai berlambang Kakbah itu menghendaki agar dapat kesempatan kampanye di awal dan terakhir musim kampanye. Sementara hasil pengundian, PPP hanya berkesempatan meng gelar kampanye pada hari pertama, sedangkan pada hari terakhir milik Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN. Setelah mendapat penjelasan dari KPU, maka PPP dapat menerima hasil penetapan jadwal kampanye. Hari pertama kampanye, PPP dapat jatah menggelar kampanye di dapil V dan terakhir dapat jatah di dapil IV. Terkait dengan lokasi kampanye di dapil II, KPU mene tapkan tiga tempat. Yakni lapangan Desa Alasrejo, Kecamatan Wongserojo, Lapangan
Kelurahan Penataban, Ke camatan Giri, dan Taman Blambangan. Untuk Taman Blamba ngan, KPU masih akan ko ordinasi dengan Pemkab Ba nyuwangi karena terkait masalah ruang terbuka hijau (RTH) yang tidak boleh jadi tempat kampanye partai politik. Ketua KPU Syamsul Arifin me ngimbau parpol peserta Pe milu untuk menciptakan suasana kampanye aman dan damai. Syamsul minta parpol manfaatkan masa kampanye untuk menyosialisasikan program, visi dan misi par tainya kepada masyarakat. “Keberhasilan pesta demokrasi tergantung dari para peserta Pemilu. Ayo kita sukseskan pemilu dengan damai dan aman,” ajak komisioner KPU yang mantan wartawan tersebut. (mg2/afi)
Di Glenmore, Ficky Raup 2.788 Suara n PDIP... Sambungan dari Hal 31
Di daerah tempat tinggalnya Ke camatan Glenmore, Ficky mendulang suara hingga 2.788 su ara; Kecamatan Genteng 1.522 suara, dan Kecamatan Sempu 1.657 suara. Selain Ficky dan Sugeng, basis du kungan caleg incumbent PD Gunawan juga tersebar di Ke camatan Sempu. Pemilu lalu, Gunawan meraup suara di Kecamatan Sempu hingga 1.187 suara dan Kecamatan Gen teng 957 suara. Caleg PKB Khusnan Abadi, basis utama pendukungnya ada di Kecamatan Genteng. Pe milu lalu, dukungan warga Kecamatan Genteng pada Khusnan mencapai 1.216 suara, sedangkan tiga kecamatan lain-
nya dukungan pada Khusnan berkisar antara 68 suara hingga 214 suara saja. Pendukung caleg incumbent Partai Golkar Ruliyono, tersebar di Kecamatan Glenmore. Pada Pemilu lalu, di kecamatan yang menjadi tempat tinggal kader Golkar yang sudah dua periode menjadi anggota DPRD ini men dapat dukungan 3.829 suara. Selain di Glenmore, Ruliyono memiliki basis pendukung di Kecamatan Kalibaru dengan dukungan 498 suara pada Pemilu lalu. Caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Thohir basis dukungannya terpusat di Glenmore. Pada Pemilu lima tahun lalu, dukungan Thohir di Kecamatan Glenmore mencapai 2.118 suara. Sedangkan di tiga kecamatan lainnya, du-
kungannya berkisar antara 118 suara hingga 318 suara saja. Sementara Eko, basis duku ngannya tersebar di Kecamatan Glenmore, Sempu, dan Genteng. Tiga kecamatan itu, Eko menjadikan basis utama untuk mendulang suara pemilih. “Pemilu lalu, basis pendukung saya ada di Kecamatan Glenmore dan Sempu. Dan tahun ini, saya kembangkan ke Kecamatan Genteng,” tegas Eko. Pemilu lalu, Eko mendapat dukungan 2.062 suara di Kecamatan Glenmore; Kecamatan Sempu 857 suara, dan Kecamatan Genteng 609 suara. Sedangkan untuk Kecamatan Kalibaru, tidak jadi sasaran utama Eko. “Kalibaru sebataspendukungsaja,konsentrasi kita di tiga kecamatan itu,” ungkap anggota Komisi I DPRD itu. (AF. Ichsan Rasyid/c1/aif-habis)
40
Rabu 5 Maret 2014
PROYEK PASAR PANJI
DPRD Waspadai Pakai Nama CV Lain PANJI - DPRD Situbondo meminta Pemkab Situbondo mem-black list CV. Hanura Jaya selaku rekanan pembangunan Pasar Panji. Badan usaha tersebut tidak boleh mengikuti proses lelang pada kegiatan Pasar Panji yang akan kembali dibangun pada tahun 2014 ini. Desakan tersebut disampaikan wakil Ketua Komisi II Kabupaten Situbondo, H. Aswari. “CV. Hanura Jaya wajib di-black list dalam pengerjaan Pasar Panji berikutnya. Sebab, tidak profesional,” terang Aswari kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Indikasinya tidak profesional-nya CV. Hanura Jaya tersebut, kata Aswari, bisa dilihat dari kawat tiang bangunan yang dipasang tidak sesuai dengan spek dalam bestek. “CV. Hanura Jaya belum layak menangani mega proyek. Masih tergolong kelas ecek-ecek,” tandasnya. Bukan hanya CV-nya, kata politisi Kecamatan Jangkar itu, yang tidak boleh ikut lelang, tapi juga direkturnya. Sebab, bisa jadi Direktur Hanura Jaya memiliki sejumlah CV atau menggunakan bendera lain. “Saya mendengar kabar, Direktur Hanura Jaya itu dapat lagi proyek (pembangunan Pasar Panji). Mungkin menggunakan CV lain atau pinjam bendera. Ini masih akan kita kroscek lebih dalam lagi,” terangnya. Mestinya, menurut Aswari, selain CV-nya yang di-black list, pemiliknya juga di-black list. Sebab, menurut hukum perdata, sebagai subjek hukum, selain lembaga (badan atau CV), maka orangnya juga harus terkena sanksi. “Yang seperti ini harus kita waspadai, karena sangat mungkin terjadi. Bisa jadi, rekanan sanggup menanggung kerugian yang penting, pengerjaan selanjutnya tetap dikasikan kepada rekanan lama, tentu dengan menggunakan ‘baju’ yang berbeda,” tandas Aswari. Yang tidak boleh disertakan juga dalam kegiatan pembangunan Pasar Panji selanjutnya, adalah pejabat pembuat komitmen (PPK) di DPKD. Sebab, PPK bertanggungjawab dari planning hingga finishing. “Tugas DPRD melakukan pengawasan terhadap pelaksanan lelang. Khusus Pasar Panji harus benar-benar kita kawal agar tidak terjerembab ke dalam lubang yang sama,” pungkas politisi yang identik dengan songkok nasional tersebut. Kepala Dinas Pengelolan Keuangan Daerah (DPKD), Tri Cahya Ningsih menerangkan, jika rekanan pelaksana pembangunan Pasar Panji sudah di-black list. “Iya, dulu kan sudah ditulis, rekanan yang di-black list di Situbondo,” terangnya melalui short massage service (SMS). (pri/c1/als)
KRIMINALITAS
NUR HARIRI/RaBa
MENINGGAL: Misjo, korban tewas, setelah dibacok kawanan maling sapi kemarin (4/3).
Hadang Maling Sapi, 1 Tewas Tiga Pelaku Dibekuk, Satu Berhasil Kabur
NUR HARIRI/RaBa
DIRAWAT: Korban penusukan ditangani tim medis di ruang IGD Abdoer Rachem Situbondo kemarin.
Dendam, Pemilik Salon Ditusuk SITUBONDO - Insiden yang juga tak kalah mengerikan terjadi di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo. Seorang warga bernama Totok Adiyo Suhartono harus dilarikan ke ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Abdoer Rachem Situbondo karena ditusuk tetangganya sendiri bernama Baitur Rahman. Penusukan yang dialami pemilik salon potong rambut itu terjadi Senin (3/3) malam. Motifnya, diduga karena pelaku dendam kepada korban yang menembak burung dan pelurunya mengenai rumah korban sekitar empat hari lalu. Diduga berawal dari kasus itulah, pada saat Totok sedang bermain layang-layang di sekitar rumahnya, tiba-tiba dia didatangi Baitur Rahman sambil berteriak mengajak berkelahi. Namun, ajakan itu tidak digubris korban. Pelaku lantas menyerang secara membabi buta dan menyabetkan celuritnya ke arah korban. Nahas, sabetan celurit tersebut mengenai perut bagian kanan bawah pria 44 tahun itu. Korban mengalami luka tusuk selebar 10 centimeter. “Padahal, saya sudah tidak melayani. Tetapi dia terus mengejar saya sambil menyabetkan aritnya dan saya terjatuh,” kata Totok, saat berada di di ruang IGD dr Abdoer Rahem Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi membenarkan kejadian kasus tersebut. “Kami masih melakukan penyidikan dan korban sudah ditangani tim dokter,” kata AKP Wahyudi. (rri/c1/als)
ARJASA - Penggerebekan kawanan maling sapi yang terjadi dini hari kemarin (4/3) membuat seorang warga tewas karena dibacok kawanan maling sapi tersebut. Korban tewas bernama Misjo, 30, warga Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo. Diduga, kawanan maling sapi itu berjumlah empat orang. Tiga di antaranya berhasil ditangkap setelah dikepung massa saat kawanan tersebut membawa lima ekor sapi hasil curiannya. Namun, satu pelaku berhasil kabur. Dua pelaku bernama Arrozi, 27, dan Imam, 29, warga Kecamatan Mumbul, Kabupaten Jember, babak belur dihakimi massa. Seorang pelaku bernama Bunasim, warga Mayang, Jember, terpaksa ditembak kedua kakinya oleh polisi karena berusaha menyerang warga dengan senjata tajam. Kasus pencurian sapi yang berlangsung sekitar pukul 01.30 itu pertama kali diketahui Suryadi, sang pemilik sapi. Dirinya mengaku terkejut saat milihat sapinya sudah tidak ada di kandang. “Saya mau memberi pakan, tapi sapi saya tidak ada,” kata Suryadi kepada sejumlah wartawan. Mengetahui ternaknya tidak ada di dalam kandang, Suryadi kontan membangunkan beberapa tetangganya. Tanpa membutuhkan waktu lama, puluhan warga yang panik, tanpa dikomando langsung mengejar dan mengepung kawanan maling sapi tersebut. “Saat mengejar, warga melihat ada truk. Warga langsung mengepung. Malingnya saat itu menaikkan sapi ke atas truk. Sapinya lima,” terang Suryadi saat berada di Mapolsek Arjasa. Dalam proses pengepungan dan penangkapan terhadap kawanan maling itu, massa terlibat perkelahian cukup dramatis. Kawanan maling yang saat itu mulai terdesak terus melawan dengan senjata tajam yang mereka bawa. Akibat kejadian itu, Misjo terkena bacok di kepala. Beberapa saat kemudian, warga
BABAK BELUR: Dua dari tiga pelaku yang sempat dihakimi massa diamankan di Mapolres Situbondo kemarin (4/3).
berhasil menangkap dua kawanan bernama Arrozi dan Imam. Dia ditangkap saat hendak kabur ke kebun jagung di Desa Jatisari. Satu pelaku yang terusterusan melawan, ditembak kakinya oleh petugas kepolisian. Setelah perkelahian hebat mereda dan kawanan maling dilumpuhkan, korban yang mengalami luka bacok cukup serius di bagian kepalanya langsung dilarikan ke RSUD Abdoer Rachem Situbondo. Sayang, Misjo menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit. “Luka warga cukup parah. Kepala bocor kena bacok,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan, perbuatan sadis pelaku ini membuat
Mesum di Rumah Kosong, Pelajar Digerebek PANJI - Pasangan kekasih yang masih berstatus pelajar salah satu SMA di Situbondo digerebek puluhan warga Perumnas Panji Permai, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Mereka digerebek karena diduga berbuat asusila di sebuah rumah kosong di kawasan tersebut. Pada saat dilakukan penggerebekan sekitar pukul 14.00, kedua remaja itu masih mengenakan seragam sekolah masing-masing. Puluhan warga menggerebek kedua pelajar itu saat berada di rumah kosong Blok 01 Perumnas Panji Permai yang diketahui milik Hj. Heni, 57, warga setempat. Karena khawatir menjadi bulan-bulanan warga setempat, pasangan muda-mudi itu digelandang ke Mapolres Situbondo. Sebelumnya, mereka sempat dibawa ke Mapolsek Panji. Namun, karena usianya masih di bawah umur, akhirnya langsung diserahkan ke mapolres. “Saat ini kedua pelajar yang
NUR HARIRI/RaBa
DI BAWAH UMUR: Di rumah inilah dua pelajar digerebek warga sekitar karena diduga berbuat mesum.
diduga berbuat mesum sedang menjalani proses pemeriksaan oleh penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Polres Situbondo,” terang AKP Wahyudi Kasubag Humas Polres Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, pasangan pelajar itu adalah WY, 17, siswa kelas III salah satu SMA di Situbondo, dan NT, 16, siswi kelas I SMK di Situbondo. “Cuma sekali. Itu pun setelah dijemput di sekolah
dandiajakkerumaholehdia(WY),” pengakuan NT kepada penyidik PPA Polres Situbondo. Terungkapnya perbuatan mesum pasangan pelajar itu berawal dari kecurigaan salah seorang warga Perumnas Panji Permai. Warga mengetahui ada pasangan remaja masih berseragam sekolah masuk ke rumah kosong berukuran besar dan mewah milik Hj. Heny, warga setempat.
Kedua pasangan pelajar itu cukup lama berada di dalam rumah kosong tak berpenghuni tersebut. “Setelah berkoordinasi dengan pemilik rumah, kami bersama warga langsung melakukan penggerebakan. Ternyata keduanya tengah asyik bermesum ria. Saat dipergoki, keduanya masih memakai pakaian sekolah dan ada yang setengah telanjang,” kata Farid, 37, warga setempat. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi membenarkan adanya pasangan pelajar yang digerebek warga tersebut. Dikatakan, pasangan pelajar itu masih diminta keterangan penyidik PPA Polres Situbondo. “Keduanya terindikasi pelajar Situbondo, karena saat digerebek, meraka masih mengenakan seragam sekolah. Jadi, untuk upaya pembinaan, orang tua kedua pelajar langsung dipanggil petugas penyidik,” kata AKP Wahyudi. (rri/c1/als)
para warga sangat marah. Mereka pun berusaha membakar truk yang dipakai kawanan maling mengangkut sapi. Beruntung aksi itu dapat dicegah petugas. Massa juga mendatangi Mapolsek Arjasa dan meminta agar pelaku dihukum sebesart-beratnya. “Kami minta pelaku dihukum berat, nyawa warga kami telah hilang,” teriak beberapa orang di halaman Mapolsek Arjasa. Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto mengatakan, para maling sapi itu ada yang berhasil ditangkap massa dan ada yang terpaksa dilumpuhkan oleh petugas. “Satu pelaku terpaksa kita lumpuhkan. Karena mengancam keselamatan warga,” terang AKP Sunarto.
Untuk saat ini pihaknya sudah mengamankan lima ekor sapi, truk bernopol P 9028 US yang digunakan untuk mengangkut sapi, dan satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter P 6734 LI yang dikendarai Arrosi dan Imam. Polisi juga mengamankan serta sejumlah senjata tajam jenis celurit, pedang, dan beberapa telepon genggam. “Dua pelaku naik motor dan lainnya naik truk. Saat ini, pelaku yang naik truk baru satu orang yang tertangkap. Sedangkan yang kabur diduga kuat masih bersembunyi pada tanaman jagung milik warga. Jadi, kasus ini terus dikembangkan dan petugas terus memburu pelaku,” kata AKP Sunarto. (rri/c1/als)
INFO POLITIK
Konsisten Laksanakan Fungsi Legislator SEJAK terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2009 hingga kini, Drs Zaini Rahman, MH berupaya selalu konsisten melaksanakan fungsi pokok seorang legislator. Baik dalam bidang legislasi, pengawasan dan anggaran. Bagi politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, peran strategis seorang anggota DPR RI harus dijalankan demi kemaslahatan rakyat sebesar-besarnya. Sehingga, kemaslahatan tidak hanya berhenti pada slogan-slogan politis, tapi harus tercermin dalam rumusan kebijakankebijakan yang berpihak pada kepentingan publik (rakyat). Dalam konteks inilah, Zaini Rahman selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keberpihakan pada nasionalisme kebangsaan, rakyat, serta Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren di setiap proses perumusuan undang-undang. Baik itu di tingkat komisi di DPR, ataupun di ranah diskursus ruang-ruang publik, seminar, lokakarya, hingga pertarungan opini di media massa. Menurut Zaini Rahman, ketika Fraksi PPP di DPR RI menempatkan dirinya di Komisi IV yang membidangi pertanian, kehutanan dan kelautan, dirinya bersikap keras pada perdebatan-perdebatan krusial menyangkut kepentingan rakyat dan kedaulatan negara. “Salah satunya terkait dengan pembahasan RUU tentang Hortikultura, yang kemudian
DOK.RaBa
Zaini Rahman disahkan menjadi UU No. 13 tahun 2010 tentang Hortikultura,” terangnya. Pada poin penanaman modal, kata Zaini Rahman, jika mengacu pada Peraturan Presiden No. 111 tahun 2007 dijelaskan bahwa batasan kepemilikan modal asing di bidang pertanian dan perkebunan dapat mencapai 95 persen.“Namun, saya menjadi salah satu penggerak di tingkat komisi ketika itu untuk mendorong pembatasan penyertaan modal asing di bidang hortikultura,”paparnya. Bagi Zaini Rahman, dominasi modal asing akan berimplikasi terhadap kedaulatan pengelolaan usaha hortikultura dalam negeri. Dia bersikukuh mendorong pembatasan modal asing dalam usaha hortikultura ini pada kisaran angka 30 persen. Ini yang kemudian dituangkan dalam rumusan
UU No. 13 tahun 2010 Pasal 100 (3). “Rumusan pasal ini menekankan keberpihakan terhadap penguatan penanam modal dalam negeri. Tujuannya untuk memproteksi kedaulatan pengelolaan hortikultura yang lebih menguntungkan rakyat Indonesia pada umumnya,” jelas politisi yang dekat dengan almarhum KHR Ahmad Fawaid As’ad tersebut. Tidak hanya itu, dalam pembahasan hortikultura ini, Zaini Rahman juga menekankan perlindungan terhadap genetika dan spesies Indonesia. Di bidang ketahanan pangan, sejak awal Zaini Rahman selalu menyuarakan bahwa persoalan pangan merupakan ancaman besar. Harus segera dicarikan solusi. Sudah waktunya pemerintah harus merekonstruksi paradigma kebijakan nasional, dari paradigram ketahanan pangan menjadi kedaulatan pangan. “Saya menekankan pentingnya pemerintah dalam pembangunan ekonomi agar tidak hanya berorientasi mengejar peningkatan pertumbuhan ekonomi semata. Tapi, juga memperhatikan strategi pembangunan ekonomi lainnya, yaitu pro jobs, pro poor, dan pro environment. Karena Indonesia adalah negara yang dikaruniai sumber kekayaan alam melimpah, antara lain tanah subur. Sebagai negara agraris yang gemah ripah loh jinawi, berbagai tanaman pangan mudah dibudidayakan di Indonesia,” paparnya. (pri/als)