Rujukan Informasi Terkini
KAMIS 5 MARET TAHUN 2015
Shubuh Dzuhur Ashar
HALAMAN 25
Eceran Rp.5.750
Maghrib Isya
04:16 11:42 14:46 17:49 18:59
KUCUR UCUR
NGOPAI
Belajar Bisnis sejak Muda MESKI besar di keluarga yang tergolong mapan, Rindar Suhardiansyah tak berleha-leha. Jiwa entrepreneur kedua orang tuanya pun dia diadopsi n Baca Belajar...Hal 35
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
NORMAL: Suasana Pelabuhan LCM Ketapang Kecamatan Kalipuro kembali normal pasca unjuk rasa sopir truk Selasa kemarin (3/3).
LCM Kembali Normal Sop Lebih Enjoy Sopir dengan Aturan Lama den GALIH COKRO/RABA
OBITUARI
KALIPURO - Sehari pasca ditundanya penerapan maklumat pelayaran dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Mapel Dirjen Hubla) perihal larangan segala jenis
penumpang, termasuk sopir atau kernet, naik kapal landing craft tank (LCT), Pelabuhan LCM Ketapang kembali lancar dan kondusif. Hal itu berbanding terbalik saat Mapel Dirjen Hubla tersebut diterapkan pada Selasa (3/3) kemarin. Saat mapel diterapkan mulai pukul 08.00 Selasa kemarin, Pelabuhan LCM Ketapang
sempat lumpuh beberapa jam. Jadwal pelayaran pun semerawut. Selain itu, mapel tersebut juga menyebabkan para sopir dan kernet meradang dan melakukan demo di halaman parkir Pelabuhan LCM Ketapang Selasa lalu. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, Pelabuhan LCM Ketapang ter-
pantau lancar. Tidak terdapat penumpukan kendaraan di halaman parkir pelabuhan. Jadwal pelayaran yang sempat kacau saat mapel diberlakukan juga tidak tampak lagi. Sopir dan kernet pun diperbolehkan kembali naik LCT bersama kendaraannya kemarin n Baca LCM...Hal 35
Badan Boeing 737 Naik Kapal LCT ISTIMEWA
Sardju Adi Kardono
Mantan Direktur Kalibendo Tutup Usia SURABAYA - Mantan Direktur PT. Perkebunan Kalibendo, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Sardju Adi Kardono alias Tan Pwee Jong, meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Siloam Hospitals Surabaya pukul 9.15 kemarin (5/3). Ayahanda pakar kopi Banyuwangi, Setiawan Subekti, itu mengembuskan napas terakhir pada usia 85 tahun. Saat ini jenazah Adi disemayamkan di Adijasa Surabaya hingga Jumat. Rencananya Jumat pagi jenazah akan dibawa pulang ke Banyuwangi dan langsung disemayamkan di rumah duka Jalan Ikan Gurami, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Pada Minggu sekitar pukul 9.00 jenazah Adi akan dimakamkan di Pemakaman Kluncing, Kecamatan Giri. Semasa hidup, Adi dikenal sebagai kamus hidup perkebunan. Pengusaha yang pernah aktif di PSSI dan PBSI itu mendalami ilmu perkebunan secara otodidak. Bahkan, sampai meninggal dunia Adi yang lahir pada 28 September 1930 di Banyuwangi itu masih aktif membaca buku dan mengikuti perkembangan teknologi perkebunan dari berbagai media. (c1/afi)
CAP GO MEH
ISTIMEWA
NYEBERANG KE BALI: Badan pesawat Boeing 737 ketika diangkut kapal LCT Adinda di Pelabuhan LCM Ketapang Selasa sore kemarin (3/3).
SEMENTARA itu, ada pemandangan menarik di Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang Selasa (3/3) kemarin. Sekitar pukul 14.00 kapal jenis LCT mengangkut kerangka pesawat Boeing 737 menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. edatangan kerangka pesawat tersebut mengundang perhatian warga, khususnya warga yang berada di sekitar Pelabuhan LCM Ketapang. Pemandangan seperti itu, yaitu pesawat terbang naik kapal laut, sangat jarang dijumpai di LCM. ”Baru kali ini saya liat pesawat naik kapal,”
ujar Slamet warga sekitar. Informasi yang didapat Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, kerangka pesawat Boeing 737 tersebut diangkut menggunakan empat truk trailer karena besi terbang tersebut dipotong menjadi empat bagian. ”Iya, pesawatnya di potong menjadi empat bagian. Satu bagian diangkut satu trailer n Baca Badan... Hal 35
Green and Recycle Fashion Week Digelar Tempat Peserta
: 14 Maret 2015 : Amphitheater Pantai Boom : 200 orang dari kalangan pelajar TK, SD, SMP dan SMA. Tema : Suistanable development (pembangunan yang berkelanjutan). Penjaringan peserta: Tiap kecamatan, mulai tanggal 3 hingga 6 Maret.
Kriteria Persyaratan Pakaian: Q Terbuat dari kertas bekas 70 persen Q Pakaian bisa dikombinasi dengan bahan lain (bisa dari besi, kayu, plastik dan kain bekas) Q Pakaian bisa diberi warna Q Desain cenderung casual Q Pakaian harus sopan (panjang baju tidak boleh di atas lutut) GRAFIS:REZARABA BA
Harus Sopan, Mengarah Casual Style BANYUWANGI - Meski peserta Green and Recycle Fashion Week diberi kebebasan berkreasi dan berinovasi, tapi masih ada ramburambu yang harus diperhatikan peserta. Misalnya, busana tetap harus memiliki nilai kesopanan. Panjang baju minimal sebatas lutut. Tema yang diusung dalam pergelaran ini adalah sustainable development atau pembangunan yang berkelanjutan. Menga-
cu tema itu, maka bahan yang disepakati untuk menyusun busana adalah kertas bekas. Demi mengurangi kesan monoton, pakaian bisa dikombinasikan bahan lain dengan perbandingan 30 persen dari bahan utama. “70 persen bahan pakaian dibuat dari kertas bekas. Sisanya bisa dikombinasikan bahan lain,” ungkap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi,
Arief Setiawan. Ia menegaskan, bahan kombinasi tetap terbuat dari bahan bekas, seperti kain perca, plastik, dan besi. ”Asalkan masih masuk kriteria barang bekas,” imbuhnya. Sebagai kriteria penilaian, busana harus mengandung motif, ide dan karya harus orisinal, dan kreativitas harus tepat n
GALIH COKRO/ RABA
Baca Harus...Hal 35
DAUR ULANG: Seorang model mengenakan busana berbahan koran.
FREDY RIZKI/RABA
SEPI: Pelataran Klenteng Hoo Tong Bio yang akan dijadikan tempat sembahyang perayaan Cap Go Meh nanti malam.
Dirayakan Sederhana BANYUWANGI - Perayaan Cap Go Meh, rangkaian ibadah umat Tri Dharma pasca tahun baru Imlek, akan dilaksanakan nanti malam. Persiapan Cap Go Meh belum terasa kemarin sore. Tidak ada hal spesial yang dipersiapkan pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio n Baca Dirayakan...Hal 35
Melihat Atraksi ”Manusia Kabel” Memasang Kabel Tegangan Tinggii
Bergelantungan seperti Monyet, Kesetrum Sudah Biasa Tidak sembarang orang bisa melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan petugas PLN ini. Selain membutuhkan keberanian, pekerjaan ekstrem ini butuh orangorang bernyali tinggi. Mereka harus menggantung di kabel sembari mengotak-atik setrum bertegangan tinggi.
PENUH RISIKO: Hanafi sedang memasang kabel listrik di Jalan Yos Sudarso, Lingkungan Sukowidi, Klatak, Banyuwangi, kemarin.
Operasi pasar beras murah kurang diminati Maklum, berasnya bau apek!
TNI-Polri intensifkan apel bergilir Itung-itung jaga kerukunan...
TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
HANAFI pria berumur 37 tahun ini tampak santai melakoni pekerjaannya. Meski risiko pekerjaannya itu tergolong sangat tinggi, tapi rasa takut atas bahaya itu boleh http://www.radarbanyuwangi.co.id
dibilang sudah hilang. Sebagai pemasang kabel listrik bertegangan tinggi dia harus rela bergelantungan selama berjam-jam seperti monyet. Risiko yang harus
ditanggung atas pekerjaannya itu adalah bertaruh dengan nyawa. Sebab, posisi dia bergelantungan cukup tinggi, sekitar 7–8 meter dari permukaan tanah.
Risikonya bisa jatuh dari ketinggian dan tersengat aliran listrik. ”Awal kerja ya takut, tapi sekarang sudah menjadi pekerjaan saya n Baca Bergelantungan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
26
POLITIK & PEMERINTAHAN
Siap Adendum PKS Pengelolaan PM
CERMIN DIRI
Ketika Masyarakat Tanggap Dirasa Belum Cukup
BANYUWANGI - Kelompok Masyarakat (Pokmas) Wisata Pulau Merah (PM) akhirnya bertemu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (KP) Muhammad Yanuar Bramuda kemarin (5/3). Pertemuan itu berlangsung dalam rapat hearing yang difasilitasi Komisi II DPRD. Dalam pertemuan itu, warga secara gamblang menyampaikan uneg-unegnya yang sudah lama terpendam. Salah satu keluhan yang disampaikan kepada Bramuda adalah terkait keputusan Pemkab Banyuwangi yang tidak melibatkan pokmas dalam penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Perhutani. Selain itu, pokmas juga menanyakan langsung tentang dana hasil pengelolaan wisata PM yang diterima
H
IDUP di kawasan yang rawan bencana memang penuh risiko. Sebagaimana diketahui, Indonesia masuk jalur gunung berapi aktif. Selain itu, negeri ini juga merupakan tempat bertemunya dua lempeng benua. Tak hanya rawan terjadi gempa bumi akibat tumbukan lempeng benua. Karena negeri ini berbentuk kepulauan, kejadian gempa tersebut juga bisa berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Selain itu, deretan gunung berapi aktif di sepanjang kepulauan Nusantara ini juga sangat berpotensi menimbulkan bencana, yakni gunung meletus. Intinya, bumi tempat kita hidup dan berpijak ini ibaratnya supermarket bencana alam. Segala macam potensi bencana alam tersedia, mulai angin kencang, gelombang pasang, gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga gunung meletus. Wabil khusus di Banyuwangi dan Situbondo ada beberapa gunung berapi yang berpotensi bisa meletus sewaktu-waktu. Yang paling sering bergolak adalah Gunung Ijen dan Gunung Raung. Seiring perkembangan zaman, antisipasi terhadap bencana alam semakin membaik. Pemerintah juga sudah membentuk badan khusus yang menangani bencana alam dari tingkat pusat hingga daerah. Tak hanya membentuk lembaga yang menangani dampak bencana, pemerintah juga gencar membangun pemahaman masyarakat tentang tanggap bencana. Berbagai upaya sosialisasi dilakukan agar masyarakat tahu apa yang dilakukan ketika bencana datang. Inilah inti dari kondisi dan masyarakat yang tanggap bencana. Ketika kondisi dan masyarakat sudah dianggap tanggap bencana, ternyata hal itu belum cukup. Ternyata masih perlu dukungan infrastruktur yang memadai untuk mengantisipasi jatuhnya banyak korban saat bencana terjadi. Salah satunya infrastruktur yang dibutuhkan adalah jalur evakuasi yang memadai. Saat Gunung Raung sering batuk seperti saat ini, ternyata jalan yang diplot sebagai jalur evakuasi warga di lereng gunung tersebut kondisinya tidak layak. Mumpung belum menyesal di kemudian hari, alangkah bagusnya bila jalur yang sudah ada itu diperbaiki. Bila jalan mulus, proses evakuasi akan berlangsung lebih lancar ketika bencana melanda. Ketika sedang tidak terjadi bencana, jalan mulus bisa mendongkrak perekonomian warga sekitar sebagai jalur distribusi ekonomi. Apalagi, lereng Gunung Raung dikenal sebagai kawasan penghasil selada. Tidak perlu bikin jalur sutra yang halus mulus, cukup perbaiki jalur selada yang sudah ada. Manfaatnya tentu saja ganda. (*)
Jawa Pos Kamis 5 Maret 2015
FREDY RIZKI/RaBa
ADENDUM PKS: Plt Kepala Dinas KP Muhammad Yanuar saat menjelaskan pendapatan pengelolaan wisata Pulau Merah dalam hearing Komisi II DPRD kemarin.
Pemkab Banyuwangi. Selama ini pokmas menuding penerimaan dana pengelolaan wisata PM ti-
dak transparan. Apalagi, pembagian pendapatan dengan masyarakat sangat timpang. Sebelumnya, warga mendapat
jatah 50 persen, tapi saat ini hanya 10 persen. “Setelah pertemuan di Kecamatan Pesanggaran kita sempat bertanya tentang jumlah dana dan ke mana larinya. Tetapi, malah dijawab itu bukan urusan kami. Kami minta hearing ke DPRD,” kata Fendi Aditya, sekretaris Pokmas Wisata Pulau Merah. Tidak hanya itu, pokmas minta ada adendum PKS yang sudah diteken Pemkab Banyuwangi dengan pihak Perhutani. Warga minta dilibatkan langsung dalam proses penyusunan PKS itu sebelum ditandatangani. Bramuda yang angkat bicara setelah perwakilan pokmas menyampaikan uneg-unegnya mengatakan, keputusan penandatanganan PKS itu dilakukan dalam proses yang singkat n Baca Siap...Hal 35
DINAS SOSIAL
ISTIMEWA
PENYULUHAN: Narasumber penyuluhan Transmigrasi dari Dinsosnakertrans bidang Transmigrasi Gatot Wibowo menjelaskan tentang program penempatan transmigrasi di tiga lokasi.
PEMBANGUNAN INTEGRAL: Narasumber penyuluhan Transmigrasi selain dari Dinsosnakertrans juga dari Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi.
Dinsosnakertrans Penyuluhan Transmigrasi Lokal BANYUWANGI—Dinas Sosial, Tenaga kerja, Transmigrasi (Dinsosnakertrans) bidang Transmigrasi Banyuwangi menggelar penyuluhan transmigrasi lokal di tiga lokasi. Ada dua narasumber yang berkompeten dalam memberikan penyuluhan ini. Yaitu dari Dinsosnakertrans Banyuwangi dan Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi. Kepala Dinas Dinsosnakertrans Banyuwangi Alam Sudrajat melalui Bidang Transmigrasi Gatot Wibowo mengatakan ada tiga lokasi yang menjadi target penyuluhan transmigrasi dengan total peserta kurang lebih 150 peserta. Lokasi pertama digelar pada tanggal (17/2) di Masjid Al Hidayah Dusun Tojo Kidul Desa Temuguruh Kecamatan Sempu yang dihadiri Camat Sempu, Kepala Desa Temuguruh, Sekretaris Dinas, Takmir Masjid dan masyarakat peserta penyuluhan transmigrasi. Selain itu, pada tanggal (25/2) penyuluhan ini berlokasi di Ponpes Darussalam Blok Agung Desa Karangdoro Kecamatan Tegalsari dan tanggal 3/3) bertempat di Grajagan pantai Keca-
KONGSI
Koalisi Besar Bermesin Turbo BANYUWANGI - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banyuwangi, Joni Subagio menegaskan, keputusan ikut bergabung dalam koalisi besar sembilan parpol dilakukan bukan lantaran PKB tidak percaya diri menghadapi pemilukada. Tanpa berkoalisi, PKB bisa mengusung calon bupati (cabup) sendiri, tapi PKB ingin membangun kebersamaan dengan partai lain dalam memajukan Banyuwangi. Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 PKB berhasil mengantarkan sepuluh calon legislatif (caleg) duduk di kursi anggota DPRD n SIGIT/RaBa Joni Subagio Baca Koalisi...Hal 35
PAPARAN: Transmigrasi umum dengan pola transmigrasi nelayan yang penempatannya di Kabupaten Boalemo Gorontalo.
matan Purwoharjo. Transmigrasi umum dengan pola transmigrasi nelayan yang penempatannya di Kabupaten Boalemo Gorontalo. Penyuluhan yang berlokasi di Ponpes Darussalam Blok Agung Desa Karangdoro ini dihadiri sekretaris Dinsosnakertrans, petugas Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi. Hadir juga Kades
Grajagan, Babinsa serta Kepolisian dan peserta penyuluhan. Narasumber Dinsosnakertrans, Imam Hadi mengatakan materi penyuluhan ini adalah program penempatan transmigrasi ke Kabupaten Buton. Penempatan transmigrasi ini merupakan program transmigrasi umum yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Selain di Buton,
transmigrasi umum ini juga ditempatkan di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. “Transmigrasi umum dengan pola transmigrasi nelayan yang penempatannya di Kabupaten Boalemo Gorontalo,” kata Imam kemarin. Imam mengatakan program transmigrasi ini telah berhasil mengkreasi terbentuknya pusat-pusat produksi baru, yang terus berkembang menjadi Kawasan Perkotaan Baru. Bahkan telah mampu mendukung pembentukan pusat-pusat pemerintahan baru, berupa pembentukan desa baru, kecamatan baru, kabupaten/kota baru di Indonesia. “Penyelenggaraan transmigrasi yang menjadi program unggulan pemerintah ini telah terbukti keberhasilannya,” katanya. Tidak hanya itu selama ini pemerintah berkomitmen menjadikan transmigrasi sebagai turunan pembangunan nasional maupun integral dari pembangunan daerah. Bahkan menempatkan transmigrasi sebagai solusi alternatif bagi pertumbuhan perekonomian, penanganan kemiskinan dan pengangguran, serta pembangunan berkelanjutan. (*)
PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP II NO
NAMA
SKOR
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Ali Sodiqin Angka Wijaya Anton Sunarto Zaenal Arifin Salam
2 1 0 1 0 0 0 0 0 10 0 14 0
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
NAMA
SKOR
Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini dr. Faida Ficky Septalinda Guntur Priambodo Munib Syafa’at Hermanto
1 3 0 0 0 0 0 0 1 9 7 0 0
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
NO
NAMA Heru Pratista Husin Matamin Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Masykur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Neni Viantin Diyah Martiva
SKOR 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
NO
NAMA
SKOR
NO
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Nurmansyah Rindar Suhardiyansah Saiful Bahri Samsudin Adlawi Satiyem Soekardjo Sri Utami Faktuningsih Sumantri Soedomo Sugihartoyo Sunarko Wijaya Supono Syaifunnar Syukran Makmun Hidayat
0 0 0 3 0 0 0 0 11 0 0 0 0
53 54 55 56 57 58 59 60 61
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
NAMA
SKOR
Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Wahyudi, SE Waridjan Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko
0 0 6 0 0 9 0 0 0
KETERANGAN: *) Data diupdate tiap pukul 16.00. *) Pengiriman di atas pukul 16.00 dimasukkan keesokan harinya.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
KAMIS 5 MARET
Dua Pekan Sikat 21 Penjahat
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
SITUBONDO – Sedikitnya 21 pelaku kejahatan yang beroperasi di Kabupaten Situbondo ditangkap polisi dalam dua pekan terakhir. Mayoritas dari mereka adalah pelaku aksi pencurian, mulai pencuri sepeda motor, hewan ternak, hingga pupuk bersubsidi. Dari 21 pelaku itu, sepuluh orang diantaranya merupakan target operasi (TO) polisi. Sementara untuk sisanya adalah pelaku non TO,
termasuk kepemilikan senjata tajam. Para tersangka ditangkap antara tanggal 12 hingga 25 Pebruari lalu. Data-data tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo, di halaman Mapolres Situbondo saat melakukan press release hasil operasi sikat semeru 2015, kemarin (4/3). “Operasi ini berlangsung selama dua minggu. Ada 21 tersangka yang berhasil di-
tangkap. Rata-rata terlibat aksi pencurian. Ada yang pencurian hewan ternak, sepeda motor, sampai pada pencurian pupuk urea bersubsidi dengan modus tusuk karung,” kata Hadi Utomo. Dia menyebutkan, dalam dua minggu terakhir ada 10 target operasi. Salah satunya adalah pencurian terhadap pupuk bersubsidi. “Pencurian pupuk ini termasuk salah satu atensi Presiden Joko Widodo. Ke depan hasil pengungka-
pan ini harus ditingkatkan,” terangnya. Hadi menjelaskan, sejauh ini kondisi di Kabupaten Situbondo masih tergolong aman dari pelaku begal. Keamanan tersebut menurutnya tidak lepas dari pasrtisipasi masyarakat dalam memberikan informasi kepada polisi. “Yang jelas, sejauh ini wilayah Situbondo aman dari pelaku begal motor n Baca Dua...Hal 28
RENDRA KURNIA/JPRS
PAMER TANGKAPAN: Polres Situbondo membeber hasil Operasi Sikat Semeru 2015, kemarin (4/3). Dalam giat ini, polisi menunjukkan barang bukti (BB) maupun pelaku kejahatan.
2014 Setor Rp 1,2 M ke PAD Kesalahan terbesar bukan saat terjatuh, namun ketika gagal bangkit.” Reyza Kandias I. W
RESES DPR RI
Desak Pemkab Perkecil Potensi Kebocoran Pajak PJB Paiton BANYUGLUGUR – Kontribusi pajak air bawah tanah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Situbondo cukup fantastis. Pada 2014 saja, pajak air bawah tanah yang disetorkan oleh PJB Paiton mencapai Rp 1,2 miliar. Sebab itulah, Pemkab Situbondo didesak perlu memberikan perhatian serius terhadap bidang itu. Salah satunya, dengan memper-
kecil potensi kebocoran sumber PAD dari dari PJB Paiton. Pernyataan itu, kemarin (4/3) disampaikan Komisi II DPRD Situbondo usai melakukan kunjungan kerja ke PJB Paiton yang ada di perbatasan Situbondo dan Probolinggo. “Kita memang ingin melihat potensi PAD yang disetor oleh PJB Paiton terhadap PAD. Makanya, Komisi II beserta ketua DPRD memutuskan untuk melakukan kunjungan kerja. Kita langsung diterima pihak menejemen PJB Paiton,” terang ketua Komisi II DPRD, Janur Sasra Ananda usai kunker. DPRD juga membawa petugas PDAM yang ahli sebagai juru taksir n
PERLU DIGANTI: Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo mengamati meteran air yang sudah dinilai udzur di salah satu sumber air yang digunakan oleh PJB Paiton, kemarin.
Baca 2014...Hal 28
RENDRA KURNIA/JPRS
Penambang Pasir Tradisional Berdamai
Keadaan ini saya kira sebuah ironi. Apalagi jika kita mengingat, Situbondo yang selama ini sangat erat dengan sloganslogan yang beraroma relegi mauapun spritualitas.”
HABIBUL ADNAN/JPRS
RESES: Nasim Khan, anggota DPR RI bersama Bupati Dadang melakukan pertemuan dengan Kemitraan BUMN, kemarin.
Nasim Khan Kumpulkan Kemitraan BUMN SITUBONDO - Anggota DPR RI asal Kabupaten Situbondo, Muhammad Nasim Khan, kemarin (03/03) bertemu dengan kemitraan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Kota Santri. Acara yang dilaksanakan di salah satu ruang rapat Bupati ini untuk kian mengeratkan kebersamaan dalam membangun daerah, khususnya Kabupaten Situbondo. Menurut Nasim Khan, pembangunan di mana pun tidak mungkin berhasil tanpa ada partisipasi semua pihak. Makanya, pertemuan dengan kemitraan BUMN dilaksanakan. Salah satunya untuk membangun daerah secara bersama-sama n
SITUBONDO – Sengketa lahan penambangan pasir tradisional, di sungai Sampean Lama, Desa Kotakan, Kota Situbondo, tepatnya di belakang SPBU, berakhir damai. Keputusan ini diambil setelah siang kemarin (4/3) kedua kubu yang bersitegang, yakni Edy Suryanto dengan Rudi dipertemukan di Mapolsek Kota oleh Muspika. Keduanya bersepakat damai karena sama-sama tidak memiliki ijin pertambangan alias ilegal n Baca Penambang...Hal 28
Baru Satu Penambang yang Ajukan Ijin SEMENTARA itu jumlah penambang di Situbondo yang mengajukan ijin pertambangan baru satu orang. Padahal, sesuai sechedule dari Dinas Pertambangan dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, pengajuan ijin baru itu
akan berakhir pada Bulan Maret ini. Data ini disampaikan Kepala Disperindag Kabupaten Situbondo, Tutik Margiyanti kemarin (03/03). ”Untuk Kabupaten lain sudah banyak yang mengajukan n Baca Baru...Hal 28
Baca Nasim...Hal 28
DESSY ANGGRAENI
Kerja itu Kebutuhan TIDAK ada alasan untuk bermalas-malasan dalam bekerja. Setiap pekerjaan harus dijalani dengan serius. Apalagi, bagi pandangan Dessy Anggraeni, bekerja merupakan kebutuhan. Menurut Dessy, semua orang butuh pekerjaan. Sehingga, sangat tidak wajar bila ada orang yang tidak suka bekerja. makanya, jika ada pekerjaan harus dijalani dengan penuh semangat. Dengan alasan itulah, perempuan yang hobi renang itu mengaku heran terhadap orang yang sering malas bekerja n Baca Kerja... Hal 28
RENDRA KURNIA/JPRS
MEDIASI: Sejumlah penambang tradisional dikumpulkan oleh Muspika di Mapolsek Kota Situbondo, kemarin.
Andi Handoko, Wakil Ketua Komisi IV
181 Sekolah Belum Punya Guru PAI Negeri SITUBONDO – Komisi IV DPRD mendesak kepada Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Situbondo untuk memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan tenaga guru pendidikan Agama Islam (PAI) negeri di sekolah-sekolah. Sebab, jumlahnya masih sangat memprihatinkan. Ini jika dibandingkan dengan jumlah sekolah yang ada. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Situbondo, Andi Handoko mengungkapkan, jumlah sekolah negeri di Kabupaten situbondo mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK sebanyak 576 lembaga. Namun, yang ada guru agama negeri hanya 395 lembaga. “Berarti masih kekurangan 181 guru agama. Keadaan ini saya kira sebuah ironi yang tidak bisa dibiarkan berkepenjangan. Apalagi jika kita mengingat, Kabupaten Situbondo yang selama ini sangat erat dengan slogan-slogan yang beraroma relegi mauapun spritualitas,” papar Andi. Yang paling menyedihkan, kata politisi PDI Perjuangan itu, terjadi di Sumbermalang n Baca 181 Sekolah...Hal 28
Mengunjungi Pantai Sejhila dan Pantai Bilik (2-Habis)
Banyak Pohon Bakau dan Sentigi yang Dipotong Saat itu, sinar matahari terasa sangat terik. Maklum, waktu kami berlima tiba di Pantai Sejhila, jarum jam baru menunjukkan pukul 14.00 HABIBUL ADNAN, Banyuputih KERINGAT bercucuran di tubuh kami. Agung Hariyanto, Irwan Rakhday, Amin, Hariyanto, termasuk saya, sibuk mengusap keringat yang membasahi muka. Iya, perahu yang kami tumpangi baru saja mendarat di bibir pantai Sejhila di Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Banyuputih. Pantai yang dipenuhi pasir putih inilah yang ka-
HABIBUL ADNAN/JPRS
PEMANDANGAN KHAS: Padang rumput inilah yang dilewati untuk menuju ke Pantai Bilik.
mi kunjungi kali pertama. Pantai Sejhila dan Pantai Bilik sebenarnya bersebelahan. Pantai Sejhila berada di sebelah barat. Jika terus ke timur, maka ada lagi pantai yang dikenal dengan nama
Pantai Bilik. Dari Pantai Sejhila, menuju pantai ini hanya bisa di tempuh melalui jalur laut. Sesampai di Pantai Sejhila, pasir putih yang terlihat dari jauh itu betul-betul luas. Terbentang
di sepanjang pantai tersebut. Entah berapa kilometer panjangnya. Yang pasti, untuk menyusurinya dengan jalan kaki tidak akan kuat. Karena itulah, kami tidak pernah bermaksud menyusurinya. Jelas,
waktu yang kami miliki tidak akan cukup. Anggota ekspedisi hanya menyempatkan berlabuh di bagian paling timur dari bentangan pasir putih tersebut. Kepentingan kami pun hanya ingin memasang plang nama pantai. Plang bertuliskan ”Pantai Sejhila” itu kami tempel di salah satu batang pohon. Tulisanya cukup besar. Dari jarak belasan meter dari bibir pantai, tulisan masih bisa terbaca. ”Dengan adanya tulisan ini, orang yang berkunjung akan langsung tahu nama pantai ini. Kalau Pantai Sehjila sudah terkenal. Sebab, di internet sudah masuk,” ujar Agung Hariyanto, ketua ekspedisi n Baca Banyak...Hal 28
RENDRA KURNIA/JPRS
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA Berakhir Penandatanganan Surat Perdamaian
28
Jawa Pos
n PENAMBANG... Sambungan dari Hal 27
Meski demikian, selanjutnya mereka tetap diperbolehkan melakukan penambangan secara manual, dengan alasan pemenuhan kebutuhan ekonomi puluhan penambang tradisional. Sebelum keputusan damai diambil, pihak Muspika Kecamatan Kota Situbondo memediasi perwakilan puluhan penambang pasir di Mapolsek Kota. Dalam mediasi itu, Edy dan Rudi sama-sama dihadirkan. Ini agar sengketa penambangan pasir di sungai Sampean tidak berkepanjangan. Untuk menengahi mediasi, Muspika juga mengundang Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), Tutik
Margianti serta Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Pemkab Situbondo, Imam Anshori. Mediasi tersebut berlangsung lebih dari tiga jam. Masing-masing perwakilan penambang tradisional diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya. Selama mediasi, beberapa orang sempat emosi. Namun, berhasil diredam dan kembali bisa melanjutkan musyawarah. Pengamatan wartawan koran ini, kubu Edy Suryanto mengklaim bahwa mereka memiliki surat ijin. Namun setelah dipastikan bersama-sama, ternyata surat yang dikantongi pihak Edy hanya sebatas rekomendasi dari PU Pengairan Jawa Timur. Surat tersebut belum bisa disebut ijin resmi. Sebab, masih harus dilengkapi oleh
persyaratan teknis yang diatur Undang-undang. Memang, kubu Edy pernah memiliki ijin pertambangan. Akan tetapi masa berlakunya hanya sampai tahun 2012. “Kami sudah dari dulu mencari pasir di sungai itu, kalau ini (kubu Rudi) baru sejak tanah yang di atas dibeli. Jadi lahan (penambangan pasir di sungai) itu milik kami,” kata Edy. Namun, klaim kepemilikan lahan oleh kubu Edy, termentahkan karena surat yang dikantonginya hanya sebatas rekomendasi. Selain itu, ijin pertambangannya juga sudah tidak berlaku karena hanya sampai tahun 2012. Selain itu, ijin pertambangan juga tidak bakalan dikeluarkan oleh pemerintah, sebelum lokasi tambang ditentukan. Hal ini mengacu pada
kemudian membuat puluhan penambang pasir menganggur. Kepala Disperindagtam, Tutik Margiyanti menegaskan bahwa kedua kubu penambang tradisional tersebut sama-sama ilegal. Hal ini juga diperkuat oleh kepala KPPT, Imam Anshori yang menyebut bahwa kedua kubu tidak mengantongi ijin. “Sama-sama illegal karena tidak ada yang memiliki ijin, harus paham,” tegas Tutik. Dengan begitu, dua kubu yang
UU nomor 23 tahun 2014. Kubu Rudi memang mengakui bahwa mereka baru membeli lahan baru di atas sungai yang ditambang setiap hari. Berdasar lokasi yang baru dimiliki tersebut, Rudi beranggapan pihaknya boleh menambang pasir yang berada di bawah lahannya. “Di atas tanah saya, jadi kan kami boleh ambil pasir di sungai bawah,” katanya. Sebelum bersitegang, puluhan penambang pasir antara kubu Edy dan Rudi, mencari dan mengambil pasir di lokasi sungai yang sama. Sekitar dua Minggu berjalan muncul kecemburuan. Pihak Edy yang mengklaim memiliki lahan penambangan, tidak memperbolehkan pihak Rudi mengambil pasir di sungai yang lokasinya sama. Sengketa lahan ini
Sambungan dari Hal 27
Ini dilakukan untuk menghitung berapa besar potensi yang bisa dihasilkan dari air bawah tanah yang ada. Sebab, para wakil rakyat itu kemarin juga turun ke sumber mata air Benduman dan Klontong di Desa/Kecamatan Banyuglugur. Kata Janur, ada tiga rekomendasi yang diberikan kepada Pemkab setelah melakukan kegiatan turun lapangan itu. Yang pertama, meteran air yang ada
Usianya sudah 10 tahun, seharusnya 5 tahun diganti.” Janur SA., Ketua Komisi II
di dua sumber mata air tersebur sudah waktunya ditera ulang. Bahkan, kalau perlu diganti.“Usianya sudah sepuluh tahun, seharusnya lima tahun diganti,” ujarnya. Rekomendasi kedua, pipa by pass yang melewati meteran,
seharusnya juga ada meteran. Sebab, jika tanpa ada meteran lagi, maka pengeluaran debit air tidak akan terhitung dengan baik. “Jangan hanya pipa induk saja yang diberi meteran,” imbuhnya. Rekomedasi ketiga, listrik yang digunakan untuk mengaliri meteran harus terpisah dari listrik PJB Paiton. Sehingga harus menggunakan gardu listrik sendiri. “Langkah selanjutnya, kita akan berkoordinasi dengan DPKAD (Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah). Dari
n BARU... Sambungan dari Hal 27
Sedangkan kita (Kabupaten Situbondo) ini baru satu orang yang mengajukan,” ujarnya. Dia mengatakan, kesempatan tersebut seharusnya tidak disia-siakan oleh calon penambang. Sehingga, mereka seharusnya segera mengurus pengajuan ijin tersebut. ”Secepatnya persyaratan diselesaikan,” terangnya singkat . Tutik mengaku, pihaknya sudah melakukan sosilisasi kepada calon penambang terkait pengajuan ijin baru itu. Pada acara tersebut, Disperindag menjelaskan persyaratan mana saja yang membutuhkan waktu cu-
perbincangan singkat tadi, PJB Paiton siap mengikuti tarif jika dinaikkan yang terpenting disesuaikan perda dan mereka ikut dilibatkan dalam pemhasan,” jelas Janur. Selain itu, lanjut Janur, yang perlu mendapat perhatian serius ke depan adalah dana CSR dari PJB Paiton. Sebab, selama ini lebih banyak tersalurkan ke Kabupaten Probolinggo. “Padahal seharusnya juga ke Kabupaten Situbondo. Saya kira ini perlu langkah aktif,” terangnya. (bib/pri)
Sambungan dari Hal 27
Ini juga berkat tingginya peran serta masyarakat,” terangnya. Dalam jumpa pers tersebut, polisi hanya menunjukkan 13 orang tersangka. Se-
dangkan sebanyak delapan tersangka lainnya sudah diserahkan ke Rutan Situbondo. “Mengantisipasi aksi kejahatan kita lakukan operasi prefensif dan preventif. Kegiatan yang bersifat patroli lintas desa dan sebagainya,” kata Hadi. Data yang diperoleh wartawan koran ini
n 181 SEKOLAH... Sambungan dari Hal 27
Sebab, dari 23 sekolah negeri, yang memiliki guru agama negeri hanya tiga lembaga. “Jadi yang lain harus menggunakan guru agama tenaga
menyebutkan, selain menangkap tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti (BB). Diantaranya lima unit sepeda motor serta helm, dua celurit, seperangkat barang mebel, sati senapan angin, serta dua pupuk curian serta alat tusuknya. (rri/pri)
Sambungan dari Hal 27
Dia menjelaskan, selama ini yang dikenal khalayak hanya namanya saja. Sedangkan tempatnya tidak banyak yang tahu. ”Ini (plang nama) untuk
identifikasi lokasi agar mudah diketahui,” tambah Agung. Plang nama terpasang. Perjalanan dilanjutkan kembali. Kami semua naik perahu ke arah timur. Kami akan bertolak menuju Pantai Bilik. Di sinilah kami memasuki pantai yang berbentuk
SITUBONDO TANAH Djl. Tnh 31000m. cck perum, rmh. makan, dll Ry. BWI. Seberang jln ada perum dan sawah 22000m. Rmh Wallet full cor tkt dkt pelabuhan Hub. 081336078507
teluk yang cukup luas. Teluk ini bagian dari Pantai Sejhila. ”Ini pintu masuknya,” ujar Hariyanto, anggota ekspedisi yang lain sambil menunjukkan bagian yang berbentuk pintu masuk teluk. Dari teluk ini kami menuju Pantai Bilik. Setelah menempuh teluk selama sepuluh menit, kami akhirnya mendarat. Dari tempat inilah terlihat padang yang cukup luas. Mungkin luasnya tidak lebih kecil dari lapangan sepak bola. Di tengahnya ditumbuhi rerumputan yang sangat hijau. Sehingga tidak salah kalau tempat ini disebut padang rumput. Untuk bisa sampai ke Pantai Bilik, harus melewati hamparan padang tersebut. Barulah kami sampai di tempat tujuan yang kedua. Yaitu Pantai Bilik. Bentuknya yang seperti danau itu bundar. ”Kalau diumpakan rumah, ini kamarnya. Makanya dinamakan Pantai Bilik,” jelas Hariyanto kembali. Suasana pantainya sangat tenang. Tidak ada ombak sama sekali. Di semua sisinya dikelilingi daratan. Hanya ada satu bagian yang berbentuk pintu masuk menuju danau itu. Di sekelilingnya dipenuhi pe-
pemberian ijin menjadi kewenangan penuh pemerintah provinsi. Meski begitu, pengajuannya tetap melalui Disperindag Kabupaten Situbondo. ”Wilayah mana yang diajukan itu nanti kita yang akan mencocokan dengan RT/RW desa. Kalau tidak sesuai, tentu tidak bisa diterbitkan ijin,” kata mantan Kadis Cipta Karya itu. Salah satu persyaratan pengajuan ijin, calon penambang harus mengajukan kepala teknis tambang (KTT). KTT inilah yang memiliki tugas membuat, menjelaskan rencana kegiatan serta anggaran biaya dalam penambangan. ”Artinya, KTT itu harus diprioritaskan oleh penambang,” pungkas Tutik. (bib/pri)
honorer,” terang bapak satu anak ini. Andi berharap Kantor Kemenag Situbondo bisa memperjuangkan bagaimana tiap minimal tiap sekolah negeri yang ada di Kota Santri ada satu guru agama yang PNS.
“Namun, bukan berarti guru agama yang non PNS tidak bagus. Tapi dalam masalah pembinaan atau pengembangan SDM, pemerintah tidak bisa berbuat terlalu jauh kepada yang non PNS,” tegas Andi. (rri/pri)
Heran jika Ada Orang Malas Bekerja
Plang Nama untuk Identifikasi Lokasi n BANYAK...
kup lama untuk dipersiapkan. Perempuan berjilbab ini memperkirakan, penambang yang lain kemungkinan besar akan segera menyusul. Jika sampai saat ini belum ada, bisa jadi mereka masih menyelesaikan persyaratan-persyaratan. ”Sebab, persyaratan ijin usaha pertambangan (IUP) dengan skala besar, cukup banyak yang harus dipenuhi,” terangnya. Itu berbeda dengan dengan penambangan skala kecil atau ijin pertambangan rakyat (IPR) yang tidak membutuhkan banyak persyaratan. “IPR luas lahannya hanya satu hektare dan tidak menggunkan alat berat,” imbuh Tutik. Tutik menegaskan, masalah
Harus Gunakan Guru Honorer
Amankan Lima Unit Sepeda Motor n DUA...
Samad meminta agar sengketa tersebut didak lagi muncul di kemudian hari. “Kalau ramai lagi, ditutup semua, dan harus ijin semua,” tegasnya. Diberitakan sebelumnya, puluhan penambang tradisional setiap hari hanya bisa mendapatkan uang antara Rp 30 sampai 60 ribu. Para penambang tersebut sempat berhenti bekerja gara-gara Edy Suryanto dan Rudi bersengketa lahan, di Sungai Sampean, Desa Kotakan, Situbondo. (rri/pri)
Izin Menjadi Kewenangan Pemprov
Minta Dilibatkan Pembahasan Perda n 2014...
mempersengketakan lahan pertambangan tersebut sebenarnya sama-sama salah. Namun, dengan banyaknya pertimbangan, utamanya persoalan perut, maka mereka diminta untuk berdamai. Ini agar mereka tetap bisa menambang pasir secara tradisional. Mediasi yang dipimpin Camat Kota Situbondo, Samad, kemudian ditutup dengan penandatanganan damai berisi beberapa poin yang disepakati kedua kubu penambang tradisional.
Kamis 5 Maret 2015
n KERJA... Sambungan dari Hal 27
”Terkadang ada juga orang yang tidak mau bekerja,” terang perempuan yang lahir pada tanggal 26 Julu 1989 itu. Kata dia, kunci untuk bisa
pohonan. Sedangkan dari kejauhan tampak pemandangan yang tak kalah indah. Yaitu Hutan Baluran yang terlihat menjulang. Pantai ini sangat cocok dijadikan tempat refreshing, cukup dengan duduk-duduk santai. Sebab, selain disuguhi pantai yang berbentuk lingkaran dan pemandangan pepohonan, sekeliling pantai juga tidak terkena terik matahari. Di sinilah kami menghabiskan waktu. Kami menyempatkan keliling hingga pukul 17.00. Kami memasuki lausnya daratan di pantai ini. Yang menarik, di sepanjang daratan yang luas itu, kami hanya menemukan dua jenis pohon. Yaitu Pohon Sentigi dan Pohon Bakau. Jenis pohon yang dilindungi. Sayang, pohon-pohon ini sudah banyak yang dicuri. Banyak ditemukan bekas potongan kayu. ”Ini pohon dilindungi. Tapi kok sudah banyak yang terpotong. Artinya, perlu ada penjagaan,” ujar Irwan Rakhday, salah satu anggota ekspedisi. Karena itulah, kami menyempatkan menulis himbaun agar jenis pohon ini dijaga. Kami menulis disalah satu batang pohon yang besar. (pri)
senang bekerja adalah rasa senang terlebih dahulu. Sehingga, seseorang akan lebih menikmati dalam bekerja. “Jika pekerjaan sudah dinikmati, maka semua pekerjaan akan terasa ringan. Beban akibat padatnya aktifitas, akan bisa teratasi” pungkas Dessy. (bib/pri)
Bupati: Komitmen Nasim Khan Ideal n NASIM... Sambungan dari Hal 27
Dia berharap kepada semua kemitraan BUM agar keberadaannya bisa lebih bermanfaat kepada masyarakat. ”Perbankan misalnya. Jangan hanya sebagai tempat mengumpulkan uang. Tapi, keberadaannya harus benarbenar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar anggota komisi VI DPR RI itu. Wakil sekretaris Fraksi PKB di MPR RI itu menegaskan, jika ada kemitraan BUMN yang tidak produktif, maka otomatis akan menjadi bahan evaluasi bagi dirinya di DPR Pusat. ”Mulai dari tata kerja, sistem kepemimpinan, harus dikroscek semua,” imbuhnya. Hal itulah, kata Nasim, yang menjadi amanah dirinya selaku putra asli Kota Santri. Yaitu, sebagai kontroling terhadap ke-
mitraan BUMN. Dia juga meminta kepada pemerintah daerah untuk ikut memberikan support. ”Jangan hanya legislatif saja yang dipacu, sedangkan teman-teman eksekutif tidak bekerja. Kalau begitu ya percuma,” tambahnya. Terpisah, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto mengapresiasi acara reses yang dilakukan Nasim Khan tersebut. Dia memandang hal itu sebagai awal komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat. Bupati menjelaskan, ada banyak peluang program daerah yang tidak bisa dijangkau langsung oleh daerah. ”Tentu itu bisa kita lihat dengan bantuan pusat,” tambah orang nomor satu di lingkungan Pemkab Kabupaten Situbondo itu. Bupati menambahkan, hal itu sekaligus menjadi penopang terhadap realisasi program-program. ”DPR RI menjadi jembatan. Sehingga, kekurangan fiskal
yang ada, berkaitan dengan sebuah kekurangan yang terjadi, bisa segera diisi,” terangnya. Jika komunikasi tersebut berlanjut, kegiatan daerah pasti akan mendapatkan tambahan yang langsung bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). ”Dan tentu setidak-tidaknya akan menjadi kesempatan yang sangat baik,” jelas Bupati. Hal itu akan bisa tercapai asal ada niat yang sungguhsungguh.”Saya lihat komitmennya (Nasim Khan) nampaknya ideal,” pungkas Bupati. Sedangkan kemitraan BUMN yang hadir diantaranya dari lembaga perbankan pemerintah, PLN, Kantor Pos dan lain sebagainya. Sejumlah kepala SKPD juga ikut dalam pertemuan dalam rangka reses tersebut. (bib/pri/*)
PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo Djon Hari Santoso Fatah Yasin Fathor Rakhman Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
H. Dadang Wigiarto SH H. Fahrudi H. Muhammad H. Yoyok Mulyadi Habib Muh. Abu Bakar Habib Sholeh AL Muhdlar Hadi Prianto Hadi Wijono Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi
Skor 2 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0
No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Khalilurahman KHR. Azaim KHR. Kholil As’ad Lora Fadoil Lora malung Lora Zakky Mahmudi Baijuri Muhyiddin Khotib Ny. Hj. Djuwariyah Rahmad O. W. (Khing) Rahmad SH. M.Hum Reno Widigdyo
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
Sayonara Slamet Basuki Soeroso Sofwan Hadi Sukarso Sumadin Sunardi Demokrat Supriyono SH. M.Hum Syaifullah Yuli Asiska Zainiye Zainuri Ghazali
Skor
No.
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Nama Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli Ongki KH. Saiful Islam Imam Hidayat Saiful Bahri Jamaluddin Kumudawati Suharto Dinar
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DAGING SAPI
0
0
9.100
10.700
DAGING AYAM BROILER
0
MIGOR CURAH
104.000
TELUR AYAM RAS
600
100
26.000
18.100
KACANG KEDELAI IMPOR 0
GULA PASIR
9.600
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
CABAI BIASA
200
0
BERAS IR 64
8.600
BAWANG MERAH
0
Kamis 5 Maret 2015
B A N Y U W A N G I
25.800
9.600
BAWANG PUTIH 0
Jawa Pos
0
10.600
29
EKONOMI BISNIS R A D A R
100
16.400
12.900
OP Beras Murah Kurang Diminati Jatah di Wongsorejo hanya Terjual Separo BANYUWANGI - Kegiatan Operasi Pasar (OP) beras murah di Pasar Wongsorejo dan Pasar Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, kurang diminati warga. Satu ton beras yang disiapkan Bulog hanya terjual sekitar 500 kilogram dan sisanya dibawa pulang lagi ke Banyuwangi. Dalam enam hari ini Pemkab Banyuwangi bersama Bulog gencar melakukan kegiatan OP untuk mengendalikan pergerakan harga beras yang terus meroket. Kegiatan OP sudah digelar di enam pasar, yakni Pasar Banyuwangi, Pasar Blambangan, Pasar Wongsorejo, Pasar Bajulmati, Pasar Kalipuro, dan Pasar Rogojampi. Sebagian besar OP itu mendapat respons warga cukup bagus, kecuali OP di Pasar Wongsorejo dan Pasar Bajulmati. Kepala Divisi Regional Bulog Ba-
nyuwangi, Sopran Kenedi mengatakan, minat masyarakat Kecamatan Wongsorejo terhadap OP cukup rendah karena masyarakat setempat merasa kebutuhannya telah tercukupi beras miskin (raskin) yang disalurkan Bulog Februari lalu. Pemkab Banyuwangi bersama Bulog mempercepat penyaluran 4.000 ton raskin kepada 135.956 rumah tangga sangat miskin (RTSM). Hingga kemarin penyaluran raskin itu sudah tersebar di 14 kecamatan dengan total 2.248 ton atau sekitar 56 persen. Sisanya sekitar 1.958 ton beras akan didistribusikan ke 10 kecamatan hingga 11 Maret mendatang. “Kami mengoptimalkan waktu penyaluran raskin dengan memanfaatkan hari libur Jumat dan Sabtu,” jelas Kenedi. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), Hary Cahyo Purnomo mengatakan, Pemkab Banyuwangi berencana menam-
bah jadwal kegiatan OP di beberapa titik. “Saat ini kecamatan Tegalsari, Pesanggaran, Glenmore, dan Purwoharjo, yang mengusulkan OP akan kami tindak lanjuti secepatnya,” kata Hary. Perlu diketahui, mulai 27 Februari hingga 11 Maret pemkab menggelar OP di 12 pasar secara bergiliran. Dua belas pasar tersebut, di antaranya Pasar Banyuwangi, Blambangan, Wongorejo, Bajulmati, Kalipuro, Rogojampi, Pondoknongko, Singojuruh, Genteng, Gambiran, dan Muncar. Dengan kegiatan OP ini Hary berharap kenaikan harga beras tidak terus bergerak. Meski di kalangan pengecer belum ada penurunan harga, tapi di kalangan distributor sudah menunjukkan penurunan harga meski hanya Rp 100. Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat membeli beras di kalangan pengecer menurun. Dengan begitu, tidak ada lagi alasan distributor menaikkan harga beras. (cin/c1/afi)
CHIN JULLIEN/RABA
KURANG PAHAM: Karyawan Bank Mandiri Syariah (BSM) Banyuwangi melayani nasabah kemarin (4/3).
Produk Bank Syariah Belum Maksimal BANYUWANGI - Sebagian besar nasabah bank syariah di Banyuwangi hanya memanfaatkan produk tabungan haji dan gadai emas. Warga belum maksimal memanfaatkan produk bank syariah. Nasabah Bank Mandiri Syariah (BSM), misalnya, mayoritas hanya memanfaatkan layanan produk haji dan gadai emas. Produk bank syariah kurang maksimal karena
pemahaman masyarakat terhadap produk bank syariah tidak beda dengan produk bank konvensional. “Produk haji dapat respons nasabah karena pemerintah mengatur tabungan haji dan talangan haji di bank syariah,” ungkap Kepala BSM Banyuwangi, Djoko Saptadi. Produk bank syariah, seperti tabungan, deposito, giro maupun pembiayaan, kata Djoko, jauh
berbeda dengan produk bank konvensional. “Bedanya, bank syariah menggunakan sistem bagi hasil. Sayang, nasabah masih beranggapan produk bank syariah sama seperti bank konvensional,” terang Djoko. Nasabah BSM didominasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan konsumen. Dua segmen tersebut dianggap paling prospektif saat ini. “Usaha pertanian,
pangan, dan pengolahan makanan sangat prospektif,” katanya. Sementara itu, sektor industri masih sepi, karena perusahaan manufaktur di Banyuwangi belum terlalu banyak. Namun, BSM mulai menjajaki ranah industri. “Saat ini kami merambah ke sektor industri, di antaranya menawarkan produk pembiayaan kapal di pelabuhan,” ungkap Djoko. (cin/c1/afi)
Gelar Pameran Buku Murah
BUKU JENDELA DUNIA : Pameran dan Bazar buku yang digelar Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di seru kalangan pengawai negeri sipil.
BANYUWANGI - Untuk meningkatkan minat baca warga, Pemkab Banyuwangi menggandeng toko buku Gramedia menggelar pameran dan bazaar buku. Berbagai buku berkualitas dijual dengan harga yang terjangkau dalam pameran yang digelar di Gedung KORPRI tersebut. Pameran dan bazar buku itu dibuka Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ketut Kencana Nirha, Senin lalu (2/3) ■ Baca Gelar...Hal 35
KETAPANG
Perumahan GKR Tidak Jauh dari Sarana Umum SEBAGAI satu-satunya perumahan yang bekerja sama dengan BPJS ketenagakerjaan, Gedong Kertosari Risidence (GKR), terus berupaya memberikan hunian terbaiknya kepada penghuninya. Dengan DP terjangkau sebesar Rp. 10.500.000, dengan angsuran perbulan 797,550,- selama 20 tahun dengan letak yang begitu strategis di tengah kota Banyuwangi, memiliki rumah di GKR mudah diakses dengan tujuan mana pun, baik menuju pertokoan, tempat Sekolah serta rumah sakit dan kantor instansi yang lain cukup di tempuh sekitar 5 menit saja. Kenyamanan seperti ini jarang ditemui di perumahan yang lain yang ada di kota Banyuwangi. Direktur PT. Putra Pande Rijasa pengembang
perumahan GKR, I Wayan Pageh Santosa mengatakan, perumahan GKR baik untuk berinvestasi karena letaknya tidak jauh dari sarana umum. Serta cocok untuk hunian keluarga, selain suasana persawahan yang sejuk dan nyaman, di pastikan penghuni perumahan di pastikan betah tinggal. Selain keamanan dan kenyamanan, kata Wayan, perumahan GKR juga memberikan sarana umum untuk kepentingan warga, seperti jalan lingkungan dengan paving block. Pengelolaan kebersihan dan kenyamanan lingkungan. informasi lebih ke marketing office 0333416623, 082145368344, 085333470353, 081338179472, 081338179472, 085792869115. (*)
ISTIMEWA
Perum Permata Giri
Djl Tanah 465 m2 Jl. Gatsu Ketapang Dpn Polsek Ketapang Hub: 085854605975
SHM PERUM SOBO
BANYUWANGI
Djl Rumah SHM Perum Sobo Water Spring Hrg 300 Jt Hubungi 08235846668
JL. TUNGGUL AMETUNG
PERUM KALIPURO ASRI Djl Rmh Perum Kalipuro Asri 2 Lantai, Luas 145m2, SHM Rumah Baru H: 081913900030
BUNGA RESIDENCE Dijual Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utr SHM 081233643200
Marketing Wsta Wtrboom di Bali Mncri Mrkting P/W Gaji Mulai Rp. 2.000.000/Bln Syrt Mnrik, Pny Motor, Kmnksi Baik+Lncr, Ijazah Min SMA/ Sdrjt Lmrn Dbwa+Lngsng Interview di Jl. Raya Sesetan No.56 Dnpsr-Bali
BANYUWANGI
Avanza/LGX
Xenia/Terios
Grand Livina/Evalia
DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/02 PMK htm/slv hrg 146/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/012 PMK slv hrg 137,5/153,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang Innova
Ertiga/Estilo
DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 237,5/187.5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Suzuki Ertiga/estilo tahun 013/011 PMK pth/htm hrg 142,5/90 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang Inova Diesel Th 2009 Istimewa Palat P an Sendiri, Silver, Full Variasi, Ban Baru Hrg 178 Jt Hub: 081217109666
TERIOS TX TERIOS TX Adv’08 MT Htm Tgn1 Istmewa Pajak Baru (W) 137Jt Nego 081283104411
JL. RAYA ROGOJAMPI Dijual Ruko 2 Lt Jl. Ry. Rogojampi No. 217 (Dkt Kantr Pos) SHM Hub: 08112443906
Toyota STNK Hlg STNK P 1587 VB an Moh. Subroto, Dsn. Gunung Remuk RT. 1/5, Ds. Ketapang
Karyawan Rumah Makan Bth Cpt Krywn/i Rmh Mkn Di Tabanan Brt-Bali, Max 30 Th Gj Brsh 1,4 Jt, Mkn+Tdr Dlm Hub: 085738052929
BANYUWANGI
Kijang Innova Diesel
Jual Tnh Kav 650 M2 SHM Jl. Tunggul Ametung Bwi Lingk. Aman,Nyaman Cocok U/ Hunian/Inves Hub 082337602251 Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
BANYUWANGI
STNK
Hlg STNK P 3722 ZC an Drs. Trisna Widjaja, Perum Kebalenan 1 RT. 2/3, Kebalenan
Hlg STNK P 4319 UH an Agus Budi Hartono, Jl. Sumbing RT. 1/2, Kel. Singotrunan
Hlg STNK P 1596 VO an Drs. Suwarno, JatimulyoRT. 9/1, Glagahagung, Purwoharjo
Promo Bulan Maret Toyota Banyuwangi, Mau DP Murah/Angsuran Murah Hub. 081333210583 Frengki Toyota Bwi Siap Melayani Dgn Pelayanan Jujur, Apa adanya, Ikhlas
KAMIS 5 MARET TAHUN 2015
HALAMAN 32
Pencari Kayu Disambar Sepur GLENMORE - Nasib tragis menimpa Sukirman, 57, warga Dusun Tegalrami, RT 4, RW 2, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Lelaki pencari kayu itu tewas mengenaskan dengan luka parah di kepala setelah disambar kereta api (KA) sore kemarin (4/3).
Selanjutnya, korban yang tewas di lokasi kejadian itu diantar pulang ke rumahnya. nya. Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi. psi. “Ini murni kecelakaan. Pihak keluarga menolak olak diotopsi,” cetus Kapolsek Glenmore AKP Jodana Gunadi ■ Baca Pencari...Hal 33
Kronologi Warga Ditabrak Kereta Api
1. Sukirman baru pulang mencari kayu. 2. Dia menyeberang rel di lintasan 3 Km sebelah barat Stasiun KA Sumber Wadung. 3. KA Pandan Wangi melintas dari Jember.
4. Sukirman diduga tidak mendengar KA datang. 5. KA menabrak Sukirman. 6. Korban meninggal di lokasi karena luka di kepala.
Kapolres Pantau Jalur Evakuasi Raung SONGGON - Gunung Raung yang terus mengeluarkan suara gemuruh ternyata mendapat perhatian serius Kapolres Banyuwangi, AKBP Tribisono Soemiharso. Dengan mengajak para perwira polres, kapolres meninjau kondisi gunung berapi yang kini berstatus waspada tersebut. Dalam kunjungan itu, kapolres mendatangi Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, dan melihat langsung hasil pengamatan Gunung Raung melalui seismograf. “Situasi masih waspada dan fluktuatif,” cetus Kepala PPGA Raung, Balok Suryadi, pada kapolres dan jajarannya ■ Baca Kapolres...Hal 33
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
SIDAK: Kapolres AKBP Tribisono Soemiharso bersama jajaran perwira polres di PPGA di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin (4/3).
Pagi hanya Rp 7.000, Sore Rp 10.000 Harga Cabai di Pasar Genteng
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DIBURU: Warga banyak menyerbu Operasi Pasar yang dilaksanakan di Pasar Rogojampi kemarin (4/3).
Beras OP Diborong Pemilik Warung ROGOJAMPI - Operasi Pasar (OP) beras murah yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, bersama Bulog laris manis diserbu warga di Pasar Rogojampi kemarin (4/3). Hanya dalam tempo empat jam, satu ton beras habis. Sayang, Operasi Pasar itu tidak tepat
sasaran. Satu ton beras yang disediakan untuk warga itu ternyata banyak diborong para pemilik warung. Meski demikian, setiap warga dibatasi maksimal membeli dua sak dengan berat lima kilogram per sak. Salah satu pemilik warung, Faris, 53, asal Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, mengaku terpaksa memborong beras murah itu untuk
GENTENG - Harga cabai tampaknya ada tanda-tanda akan kembali naik. Seharian kemarin harga cabai besar di Pasar Induk Genteng mengalami kenaikan cukup ekstrem. Pagi hari harga cabai besar masih Rp 7 ribu per kilogram. Menjelang sore harga cabai besar sudah naik hingga Rp 10 ribu. “Harga cabai besar naik drastis,” cetus Hartatik, 50, salah satu pedagang cabai di Pasar Induk Genteng. Selama ini, terang dia, harga cabai besar dan cabai rawit naik dan turun. Kali ini hanya dalam sehari kenaikannya mencapai Rp 3.000 per kilogram. “Saya tidak tahu penyebab kenaikan itu karena apa,” katanya ■ Baca Pagi...Hal 33
PEDAS: Seorang pedagang menurunkan cabai besar untuk dijual di Pasar Genteng kemarin (4/3).
SHULHAN AHDI/JPRG
memenuhi stok beras di rumahnya. “Saya kebetulan jualan nasi tempong dan pecel. Mumpung ada beras murah, saya beli banyak untuk stok di rumah,” katanya. Dalam operasi pasar beras ini, terang dia, harga beras per sak dengan berat lima kilogram hanya Rp 36.500 ■
UNTUK PETERNAK: Manajemen BSI berkunjung ke kelompok peternak sapi.
Baca Beras...Hal 33
DJ Variasi dan Bengkel Mobil
O/JPRG DEDY JUMHARDIYANT
ROGOJAMPI – Anda bingung mencari tempat membersihkan kotoran dari dalam, tes kebocoran service mobil baru Anda yang dilengkapi dengan injector, pemerataan in injector? Kini telah pengkabutan bahan p hadir di Kecamatan bakar di masingb Rogojampi, DJ Variasi masing silinder dan m dan bengkel mobil pembersihan ultra p yang beralamatkan ssonic.“ Kalau injectordi Jalan KH. Wahid nya bermasalah, biaHasyim 54 (Timur sanya mobil sering Stasiun Rogojampi) trouble dan ngadat,” katanya. yang menjawab tantangan perkembaSelain melayani perngan zaman, dan baikan dengan mengsemakin pesatnya gunakan Injector pengguna mobil di cleaner, bengkel dan Banyuwangi. variasi miliknya juga Kini Anda tidak perlu melayani pemasai mobil bermasalah repot lagi mencari ngan segala aksesori aik erb mp me ik kan Me CANGGIH: tempat variasi dan mobil, mulai dari . arin kem r ane dengan injector cle kaca film variasi bengkel mobil yang g audio mobil, AC Mobil, dan juga, scan ecu dilengkapi dengan n peralatan canggih. DJ Variasi dan bengkel mobil siap mobil. melayani perbaikan mobil Anda menggunakan injector. “Selain didukung peralatan yang canggih, kita juga “Kami satu-satunya bengkel yang memiliki alat injector didukung tenaga mekanik yang andal dan profesional, cleaner digital di Banyuwangi,” ujar Yudi DJ, Pemilik silakan buktikan sendiri dengan datang langsung ke DJ Variasi dan Bengkel. DJ Variasi dan bengkel mobil di timur stasiun Rogojampi, Injector cleaner digital merupakan alat yang berfungsi ” pungkasnya. (azi/adv)
EKO BUDIYONO/JPRG
BANGGA: Siswa kelas unggulan bersama para orang tua dalam acara penutupan program ESC di aula MTsN Srono kemarin (4/3).
MTsN Srono Gelar ESC Kelas Unggulan
SRONO - Program English Short Course (ESC) yang diikuti oleh para siswa MTs Negeri Srono, secara resmi ditutup kemarin (4/3). Penutupan untuk program kelas unggulan yang dilaksanakan selama sebulan itu, dilaksanakan di aula sekolah. Program ESC di MTs Negeri Srono, dimulai sejak 1 Februari dan berakhir pada 28 Februari 2015. Dalam penutupan itu, hadir semua wali murid dari siswa kelas unggulan dan pengurus komite sekolah. “Selama program ESC ini, semua siswa tinggal di asrama sekolah,”cetus Muhamad Suaidi, guru pendamping program ESC MTsN Srono. Dalam program ESC ini, terang dia, para siswa didik khusus untuk bisa berbahasa Inggris. Selain itu, para siswa juga diberi bekal untuk bisa berjiwa sosial, bekerja sama, dan mandiri. “Selama di asrama, para siswa harus mengikuti salat berjamaah dan mendengarkan tausiyah,”terangnya.
Menurut Suaidi, program ESC ini juga untuk membangun visi global dengan tidak meninggalkan jati diri sebagai muslim. “Bahasa Inggris itu bahasa internasional, bisa bahasa Inggris jangan sampai mengikuti gaya orang barat, tetap harus bisa menjadi diri sendiri,” harapnya. Kepala sekolah (Kasek) MTs Negeri Srono, Dalyono S.Ag, M.Pd, berharap dengan program ESC ini siswa yang berada di kelas unggulan bisa di terapkan dalam komunikasi sehari-hari di dalam kelasnya. Dengan menggunakan bahasa Inggris, apa yang telah di dapatkan selama mengikuti program ESC, para siswa akan lebih fasih dalam komunikasi menggunakan bahasa Inggris. “Diharapkan selalu memakai bahasa Inggris dalam komunikasi satu kelas dan kelas lain,” katanya. (adv/abi)
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
Program BSI untuk Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat PESANGGARAN - PT Bumi Suksesindo (BSI) Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran telah berkomitmen untuk mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kepentingan masyarakat. Untuk mengimplementasikan komitmen tersebut, BSI memfokuskan bidang garapannya ke dalam empat pilar (bidang), yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pembangunan infrastruktur. Hak ini sebagaimana diungkapkan oleh Ka Nen selaku GM External Affairs BSI. “BSI sesuai dengan taglinenya“Hadir Memberi Manfaat” akan terus melakukan program-program pemberdayaan sehingga manfaatnya lebih terasa untuk masyarakat,”katanya. Pelaksanaan program-program empat pilar tersebut dilaksanakan oleh divisi community development (Comdev) yang ada di Departemen External Affairs BSI. Selama tahun 2014, banyak kegiatan yang telah dilaksanakan. Misal di bidang pendidikan, BSI melanjutkan program Taman Baca Masyarakat (TBM) Sophia di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Selain itu, juga memberikan beasiswa S1 kepada putra-putri warga Pesanggaran yang terseleksi, mengadakan seminar dan pelatihan pendidikan, dan menyelenggarakan lomba penulisan cerita rakyat Banyuwangi. Sedangkan di bidang kesehatan, kegiatan donor darah dan pengobatan gratis tetap dipertahankan. Pengobatan gratis kali ini diadakan di Desa Kandangan dan Desa Sarongan. Selain itu, ada program pendampingan kader Posyandu khususnya di Desa Sumberagung dan pelatihan Palang Merah Remaja (PMR) untuk SMA dan SMK di Pesanggaran. Untuk program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat, BSI membentuk kelompokkelompok pendampingan di Pesanggaran. Kelompok-kelompok tersebut adalah kelompok budi daya jamur tiram, kelompok ternak kambing, kelompok ternak bebek, kelompok ternak sapi, dan kelompok petani lombok. Sementara untuk program infrastruktur, beberapa program telah direalisasikan pada tahun 2014 (data lihat tabel). Program infrastruktur ini dilaksanakan di lima desa di Kecamatan Pesanggaran. Bangunan infrastruktur yang sudah dibangun antara lain, jembatan, pavingisasi jalan, jalan rabat beton, gedung sekolah, bedah
rumah, dan MCK. Selain kegiatan empat pilar yang dikelola Comdev di atas, selama 2014 BSI juga mempunyai program-program yang dikelola oleh community relation (Comrel). Sebagai wujud dari upaya menjalin hubungan kemasyarakatan, BSI menyelenggarakan pelatihan manajemen masjid dan khotib untuk pengurus takmir masjid Pesanggaran dan sosialisasi tertib lalu-lintas untuk siswa SMA/SMK Pesanggaran.
INFRASTRUKTUR: Jembatan Sanggawe sudah bias dimanfaatkan pengguna jalan raya. BSI juga memberikan bantuan untuk mendukung kegiatan-kegiatan masyarakat baik kelompok keagamaan, kepemudaan, LSM, pelajar, ormas, dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Pada momen-momen tertentu, BSI juga mengadakan kegiatan sosial, seperti pemberian paket sembako kepada warga kurang mampu dan korban banjir di wilayah Pesanggaran, bantuan hewan kurban, dan bantuan rehabilitasi rumah warga. Menurut Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono, kegiatan CSR BSI sangat bermanfaat bagi masyarakat. Pernyataan ini disampaikan saat peresmian jembatan Sanggawe beberapa waktu lalu. Camat Didik mengajak warga Pesanggaran untuk menjaga apa yang telah diberikan agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat banyak. “Semoga apa yang telah diberikan BSI ini bermanfaat bagi kita semua,” harapnya. (azi/adv)
BERBAGI: Penyerahan bantuan paket sembako.
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Kamis 5 Maret 2015
BLAMBANGAN RAYA
33
Tersisa Tiga Pasien DBD BANGOREJO - Petugas kesehatan di wilayah Kecamatan Bangorejo masih terus berupaya mengurangi ancaman demam berdarah dengue (DBD) dengan melakukan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan warga. Sampai kemarin tercatat ada tiga warga yang harus menjalani perawatan di puskesmas karena terserang DBD. Dari tiga pasien itu, dua dirawat di Puskesmas Sambirejo, Desa Sambimulyo, dan satu lagi dirawat di Puskesmas Kebondalem, Desa Kebondalem. “Dua pasien DBD masih dirawat,” terang Kepala Puskesmas Sambirejo, dr. Hamami. Empat pasien yang memiliki gejala seperti DBD itu, jelas dia, masih menjalani perawatan hingga kemarin. Hasil cek laboratorium atas keempat pasiennya itu belum terserang demam berdarah. “Masih kita kaji,” dalihnya. Sementara itu, satu pasien yang menjalani perawatan di Puskesmas Kebondalem sudah menunjukkan
tanda-tanda membaik. “Selama Maret 2015 ini ya satu itu,” cetus Kepala Puskesmas Kebondalem, dr. Sugeng Purnomo. Sugeng menyebut, penderita DBD di wilayahnya mengalami penurunan tajam. Tetapi, beberapa waktu lalu sempat tinggi. “Sekarang sudah berkurang jauh, beda dengan hari-hari lalu,” cetus dokter asal Desa/Kecamatan Purwoharjo itu. Demi mencegah menular DBD, daerah di sekitar Pasar Kedungrejo, Desa Sambimulyo, dilakukan pengasapan. Selain sekitar pasar, pengasapan juga dilakukan di perumahan penduduk. “Fogging akan terus kita lakukan hingga Sabtu,” cetus Ririt Dewi Pusitasari, manajer program DBD Puskesmas Sambirejo. Pengasapan itu, jelas dia, sasarannya adalah sejumlah titik di sekitar pasar dan puskesmas. Semua itu dilakukan atas permintaan warga. “Tapi juga ada warga yang rumahnya tidak mau di-fogging,” ungkapnya. (sli/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
GOTONG-ROYONG: Camat Nanik dan Kades Sahuni bersama warga membersihkan Pasar Desa Singojuruh kemarin (4/3).
Singojuruh Akhirnya Punya Pasar SHULHAN HADI/JPRG
FOGGING: Petugas melakukan pengasapan di sekitar Pasar Kedungrejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, kemarin (4/3).
SINGOJURUH - Keinginan warga memiliki pasar desa di Desa/ Kecamatan Singojuruh segera terwujud. Pembangunan los pasar di atas tanah kas Desa Singojuruh sudah rampung. Warga di bawah komando Kepala Desa (Kades) Singojuruh, Sahuni, itu bergotong-royong meratakan tanah dan membersihkan bekas bangunan di pasar desa tersebut. Camat Singojuruh, Nanik Machrufi mengatakan, pasar desa itu didirikan di atas tanah kas desa dan telah dibangun pada tahun 2014. Pasar itu untuk mewadahi pedagang yang kini banyak mendirikan lapak di dekat Stasiun
Kereta Api (KA) Singojuruh. “Ini embrio berdirinya pasar di Kecamatan Singojuruh,” katanya. Pasar Desa Singojuruh ini rencananya akan beroperasi pada akhir Maret 2015. Pengelolaannya akan ditangani Pemerintah Desa (Pemdes) Singojuruh. “Bila pasar ini sudah dibuka, para pedagang yang jualan di dekat stasiun bisa pindah,” harapnya. Pasar Singojuruh yang baru selesai dibangun itu, jelas dia, terdiri atas 52 kios. Pasar itu akan menampung para pedagang yang selama ini membuka lapak di pinggir jalan. “Tempat nyaman dan tidak akan kehujanan,” cetus camat.
Salah seorang warga, Karyani, 54, mengatakan bahwa selama ini Kecamatan Singojuruh tidak punya pasar yang ideal. Belanja kebutuhan sehari-hari, warga harus pergi ke Pasar Rogojampi; Gendoh, Kecamatan Sempu, atau ke Pasar Genteng. “Kalau pasar ini beroperasi ya enak bisa lebih dekat. Tidak usah jauh-jauh ke Rogojampi dan Gendoh,” katanya. Karyani berharap pemerintah tidak hanya membangun pasar, tapi juga membangun fasilitas umum, seperti kantor bank lengkap mesin ATM. “Di Singojuruh ini tidak ada mesin ATM,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)
Pustu Genteng Wetan Langsung Diperbaiki
SHULHAN HADI/JPRG
KISWAH: Ketua STAI Ibrahimy, Kholirur Rahman memaparkan Kiswah Az Zarkasy saat launching sore kemarin (4/3).
STAI Ibrahimy Launching Kiswah Az Zarkasyi GENTENG - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibrahimy Genteng, me-launching Kajian Islam dan Sosial Ahlusunnah Wal Jamaah (Kiswah) Az Zarkasyi di Auditorium KHR As’ad Syamsul Arifin sore kemarin (4/3). Launching Kiswah Az Zarkasy ini dihadiri Ketua PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Aly; jajaran pimpinan, staf pengajar, dan mahasiswa STAI Ibrahimy. Selain itu, juga hadir pengurus PCNU dan MWCNU se Kabu-
paten Banyuwangi. Ketua PCNU Banyuwangi KH. Masykur Aly, saat meresmikan Kiswah Az Zarkasy menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap program dari STAI Ibrahimy. “NU menyambut baik program ini, nanti bisa kolaborasi dengan Aswaja Centre milik PCNU,” katanya. Kiai Masykur berharap, Kiswah Az Zarkasyi ini selalu koordinasi dan kerja sama dengan NU demi kepentingan membangun umat secara bersama. “Kerja sama den-
gan PCNU di bidang kajian Aswaja Anahdliyah,” harapnya. Ketua STAI Ibrahimy Genteng, H. Drs. Kholilur Rahman, M. PdI, menyampaikan agenda Kiswah Az Zarkasy yang diluncurkan ini merupakan rangkaian dari beberapa agenda STAI Ibrahimy yang sudah disiapkan untuk menguatkan sumber daya manusia (SDM), baik civitas akademika maupun masyarakat. “Kita juga akan kerja sama dengan Universitas di Thailand,” katanya.
Dalam kerja sama dengan Universitas di Thailand itu, jelas dia, akan dilakukan pertukaran mahasiswa. Untuk kerja sama ini, pada akhir Maret 2015 ini pimpinan STAI Ibrahimy akan terbang ke negara Gajah Putih tersebut. “Banyak program dan agenda yang akan kita lakukan,” cetusnya. Dalam launching Kiswah Az Zarkasy ini, STAI Ibrahimy juga menghadirkan pakar Aswaja Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, atau Gus Aab.(sli/adv/abi)
Keluarga Korban Menolak Otopsi ■ PENCARI...
Sambungan dari Hal 32
Kecelakaan yang menimpa korban itu terjadi sekitar pukul 15.30. Saat kejadian, Sukirman yang baru mencari kayu bakar itu menyeberangi rel KA di Desa Tulungrejo atau sekitar tiga kilometer (Km) sebelah barat Stasiun Sumber Wadung,
Desa Tulungrejo. “TKP di barat stasiun Km 48,” ujarnya. Saat korban menyeberang di rel KA itu, KA Pandan Wangi jurusan Jember-Banyuwangi meluncur dari arah barat. Diduga, korban tidak melihat sepur yang meluncur dari Jember tersebut. Korban yang sedang membawa kayu bakar itu akhirnya disambar. “Kete-
rangan anak korban, Pak Sukirman itu mengalami gangguan pendengaran,” katanya. Menurut kapolsek, akibat disambar sepur itu, korban terpental hingga 15 meter dan tewas seketika. Korban meninggal dengan luka cukup parah di kepala. “Yang luka hanya di kepala,” ungkapnya. Kapolsek menyebut, kecelakaan
di lintasan KA itu kali pertama terjadi selama 2015. Warga pun diminta berhati-hati saat menyeberangi rel karena banyak lintasan KA yang tidak dilengkapi palang pintu. “Sebelum menyeberang rel, hendaknya berhenti dulu sambil melihat ada sepur yang akan lewat ataukah tidak,” harapnya. (sli/c1/abi)
Satu Ton Ludes dalam Empat Jam ■ BERAS...
Sambungan dari Hal 32
Harga itu dinilai sangat murah dibanding membeli beras di toko dengan harga Rp12 ribu per kilogram. “Kalau pakai beras yang beli di toko, warung nasi saya hasil tipis,” ujar lelaki berkumis ini. Selama operasi pasar beras murah yang digelar dua hari di Pasar Rogojampi, Faris mengaku sudah membeli beras sebanyak satu kuintal. “Untuk membeli saya minta tolong tukang becak dan
ojek, jadi yang membeli ya mereka, saya menunggu di pasar,” ungkapnya. Faris mengaku terpaksa melakukan itu karena saat ini harga beras sangat mahal. Bagi pedagang nasi kecil seperti dirinya, tidak butuh beras berkualitas bagus. Sejak harga beras melonjak, dia juga mengurangi takaran nasi. “Kalau tidak dikurangi nasinya, ndak nutut dan bisa bangkrut,” cetusnya. Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindagtam Banyuwangi, H. Moh. Sudjoko, mengatakan
operasi pasar beras murah di Pasar Rogojampi ini dilaksanakan selama dua hari mulai Selasa (3/3) dan Rabu (4/3). Untuk mengantisipasi terjadinya aksi borong oleh segelintir orang, pihaknya melakukan pengetatan dengan membatasi pembelian maksimal hanya dua sak. Kalau ada aksi borong oleh penjual nasi atau oknum lainnya, itu pihaknya tidak tahu persis. Sebab, Disperindagtam bersama Bulog sudah melakukan pemerataan agar operasi pasar untuk beras murah itu bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. “Kita sudah berupaya maksimal, termasuk berkoordinasi dengan kepala desa, kepala dusun, dan MWCNU dalam pengawasan ini,” jelasnya. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, operasi pasar beras murah yang dilaksanakan di Pasar Rogojampi, itu memang mendapat pengawalan dan pengawasan ketat dari Koramil, Polsek, dan Satpol PP Kecamatan Rogojampi. Sayang, mereka masih kecolongan dengan adanya aksi borong. (ddy/c1/abi)
Warga Songgon Diminta Tidak Panik ■ KAPOLRES...
Sambungan dari Hal 32
Usai melihat hasil pengamatan Gunung Raung, kapolres melanjutkan perjalanan dengan melihat permukiman penduduk yang berdampak langsung jika gunung berapi itu meletus, seperti Afdeling Mangaran, Bejong, Ndani, dan Lider, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon . “Jalannya lumayan rusak
parah, penuh bebatuan terjal dan berliku,” cetus kapolres. Kapolres menyayangkan jalur evakuasi yang telah rusak parah dan penuh bebatuan itu belum diperbaiki. Apalagi, jarak Afdeling Ndani ke Lider dan Bejong itu cukup jauh, yakni sekitar empat kilometer. Itu sangat menyulitkan proses evakuasi jika Gunung Raung meletus. “Kita meninjau pos titik kumpul dan jalur evakuasi. Jalur evakuasi rusak parah
dan perlu perbaikan agar proses evakuasi bisa berlangsung cepat tanpa hambatan,” katanya. Kapolres berharap selama Gunung Raung berstatus waspada, masyarakat harus menaati apa yang direkomendasikan PPGA dan tidak panik yang berlebihan, seperti menjual hewan ternaknya. “Kita ingin meyakinkan dan memberi rasa aman kepada masyarakat atas meningkatnya status gunung api ini,” cetusnya.
Seperti berita sebelumnya, pada 5 Januari 2014 status Gunung Raung dengan tinggi sekitar 3.332 meter itu pernah dinaikkan dari normal (level I) ke waspada (level II). Kemudian, pada 17 Juni 2014 diturunkan normal. Pada 13 November 2014 kembali dinaikkan menjadi waspada karena peningkatan aktivitas. Hingga kini pengamat gunung terus memantau perkembangan gunung tersebut. (ddy/c1/abi)
Pedagang Tidak Berani Spekulasi ■ PAGI...
Sambungan dari Hal 32
Sebab, sampai saat ini, jelas dia, pengiriman cabai cukup lancar. Pembelian cabai juga masih normal. “Kita beli harganya sudah naik. Makanya menjual ke pelanggan juga saya naikkan,” ujar Frenki Ma-
emondo, 32, pedagang cabai lain, kepada Jawa Pos Radar Genteng. Sementara itu, harga cabai rawit relatif stabil. Harga cabai kecil itu hampir tidak mengalami kenaikan dan tetap pada angka Rp 25 ribu per kilogram hingga Rp 26 ribu per kilogram. “Harga cabai kecil sekitar Rp 25 ribu per kilogram,” cetus Hj.
Surya, salah seorang pedagang cabai di Pasar Induk Genteng. Para pedagang cabai itu mengaku tidak berani berspekulasi atau pun memprediksiharga.Sebab,selamaini harga cabai memang tidak menentu. “Kadang naik tapi kadang-kadang turunlagi,jaditidakmenentu,”katanya. Harga cabai rawit Rp 26 ribu per
kilogram dan cabai besar Rp 10 ribu per kilogram itu menyebabkan para ibu rumah tangga kelimpungan. Mereka menyebut, harga itu cukup tinggi dan memberatkan. “Saat ini harga Rp 26 ribu per kilogram itu tinggi sekali,” cetus Asiyah, 54, salah satu pembeli di Pasar Induk Genteng. (sli/c1/abi)
GENTENG - Puskesmas pembantu (pustu) di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, kini sudah dibenahi. Sejumlah bangunan yang rusak ternyata sudah diperbaiki kemarin. Proyek pustu di Desa Genteng Wetan yang telah menghabiskan dana Rp 268 juta lebih dari APBD Banyuwangi 2014 itu kualitasnya jelek. Gentingnya rata sehingga bocor, tiga wastafel rusak semua, dan roda pagar tidak berfungsi. “Saya sudah panggil pihak kontraktor agar bertanggung jawab,” cetus Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi, dokter Widji Lestariono. Rio—sapaan akrab Widji Lestariono—membantah pengerjaan proyek pustu itu asal-asalan. Sebab, selama proses pengerjaan diawasi ketat. “Saya tiga kali mengawasi ke sana,” katanya. Kepala Puskesmas Genteng Wetan, Suroso, menyebut pihak pelaksana proyek telah membenahi kerusakan tiga wastafel dan pintu gerbang itu. “Sudah dibenahi. Wastafel tidak bocor lagi,” ungkapnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, pengerjaan proyek
SHULHAN HADI/JPRG
BARU: Pagar depan di Pustu Genteng Wetan sudah bisa digunakan setelah diperbaiki kemarin (4/3).
Puskesmas Pembantu (Pustu), Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, itu tampaknya berkualitas rendah. Proyek milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi yang baru selesai akhir tahun anggaran 2014 itu sudah rusak. Salah satu pintu gerbang bangunan ini tidak bisa digunakan karena roda pagar menggantung. Tiga wastafel di pustu itu rusak dan copot. Selain itu, gentingnya juga tidak rata dan
bocor. “Kondisi seperti itu sudah sejak awal,” cetus Andik Hariyanto, 29, salah satu petugas piket Pustu Desa Genteng Wetan. Proyek pembangunan Pustu Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, itu menghabiskan dana Rp 268 juta lebih. Dana senilai itu berasal dari APBD Banyuwangi tahun anggaran 2014. “Sudah lama rusak, tapi belum diperbaiki,” terangnya waktu itu. (sli/c1/abi)
Gedigu RADAR BANYUWANGI
34
G e n e r a s i Mu d a - mu d i
Nonton
G au l
Jawa Pos
Kamis 5 Maret 2015
Bioskop, Hobi atau Gengsi? Natasya Febrilia Yulianti, 15, SMPN 1 Banyuwangi, Kelas 9A
PERNAH beberapa waktu yang lalu nonton bioskop di Surabaya, pakai kacamata 3D rasanya beda banget. Kesan nonton di bioskop bener-bener kerasa. Kemarin, juga sempat nonton Kingsman di Banyuwangi. Ceritanya bagus. Alur ceritanya susah ditebak. Efek animasinya juga keren. Tokoh utamanya itu ganteng bangeeet. Cuma kalau di Banyuwangi bagian sandaran kursinya kurang tinggi. Jadi, buat orang yang postur tubuhnya tinggi bisa sakit leher.
Galih Ayu Palupi, 13, SMPN 1 Banyuwangi, Kelas 8F
PENEMPATAN bioskop di Banyuwangi sudah tepat. Soalnya bisa menambah wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi jadi betah. Apalagi dekat dengan Pantai Boom, jadi bisa satu jalur. Cuma kalau bisa di depannya di kasih gambar filmnya biar kelihatan menarik. Kalau film-filmnya sudah bagus, seperti Merry Riana yang beberapa waktu lalu diputar.
DULU, setiap orang yang melewati gedung Bioskop Irama di Jalan Nusantara yang menuju arah Pantai Boom, pasti mereka melotot. Anak kecil ditutup matanya oleh orang tuanya. Pasti tahu kenapa? Ya benar. Film-film yang diputar di tempat tersebut hampir semuanya film dewasa. Akibatnya tidak ada satu pun anak muda di Banyuwangi yang dianggap beres jika menonton film di tempat tersebut. Tapi kini, sejak bioskop irama dipugar, paradigmanya berubah total. Hampir setiap hari semua orang, tua muda dari bermacam kalangan datang untuk menyaksikan film-film baru. Revolusi dari bioskop tua Irama ini sukses menyedot banyak pelanggan. Jadi di kota Banyuwangi, kembali lagi ada istilah di malam minggu “Nonton Yuk” yang sudah lama hilang dari peradaban. Awalnya, banyak pengunjung yang datang adalah dari mereka yang penasaran. Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, banyak dari pengunjung itu adalah kalangan mahasiswa. Mereka yang telah mengenyam bioskop di peran-
tauan ini penasaran dengan situasi bioskop baru yang muncul di Bumi Blambangan. Setelah melihat fasilitasnya cukup baik, barulah berbondongbondong mereka mengajak teman dan saudara untuk menikmati suguhan visual di bioskop yang diberi nama New Star Cineplex (NSC). Akibat munculnya bioskop baru ini, jasa jual beli film bajakan pun agak tersendat. Apalagi film-film yang ditampilkan cukup update dengan jadwal box office yang diputar bioskop di kota besar. Tetapi... apa mereka yang menonton film semuanya adalah penikmat layar lebar? Tidak juga. Banyak dari mereka yang datang karena ajakan teman, pacar, atau hanya untuk dibilang tidak ketinggalan informasi oleh temantemannya. Terbukti, ketika ada di dalam gedung bioskop, banyak dari mereka yang malah meregangkan tubuh dan tertidur! Kalau memang penikmat film asli, harusnya gak tidur donk. Meski begitu, banyak juga dari para penonton ini adalah mereka yang benar-benar pecandu film.
Samsuddin Ali Kepala SMPN 1 Banyuwangi
BAGUS sekali keberadaan bioskop. Bisa mengimbangi konsumsi tayangan di televisi yang sudah sering diputar. Tapi tetap harus menyesuaikan temanya bagi yang mau menonton. Jadi tepat dengan usianya. Tapi saya juga belum melihat yang ada di sini. Mungkin nanti perlu menonton bareng dengan para guru sebagai hiburan.
Biasanya mereka akan muncul di awal-awal pemutaran film baru. Seperti yang dikatakan Sofi, 18, salah satu pengunjung NSC. Dirinya mengaku selama ini sering menggunakan jasa web penyedia film gratis untuk menonton film keluaran terbaru. Karena tidak mungkin seringsering ke luar kota, Sofi pun memilih men-download sendiri meski kualitasnya sangat jelek dan kadang terpotong-potong. Tapi sejak adanya NSC, dirinya memilih untuk menonton langsung. “Di bioskop suaranya mantep. Gambarnya juga besar. Jadi puas. Harganya sama saja sih kayak yang di Surabaya. Jadi gak masalah,” ujar siswi kelas XII itu. Untuk menikmati film, Sofi juga seringkali mengajak teman atau keluarganya untuk menonton. Apalagi untuk film-film yang dapat dinikmati semua usia. Jadi, jelas ada banyak alasan orang untuk nonton. Selain itu, Banyuwangi juga terlihat tidak lagi cupu dalam hal perfilman, bahkan seringkali film-film baru yang ada lebih cepat daripada yang ada di surat kabar! (fre/als)
Alfian Restu Wahyudi, 14, SMPN 1 Banyuwangi, Kelas 9C
LAGI nunggu film The Avenger 2 di Banyuwangi. Sekarang filmnya kan sudah update. Jadi gak usah lagi download dari web buat dapetin film terbaru. Tapi kalau bisa, bioskopnya dikasih yang 3D. Jadi kalau nonton film-film action superhero bisa dapet efek yang wow.
Firsta Yufi Amarta Putri, 14, SMPN 1 Banyuwangi, Kelas 8E
KALAU nonton di bioskop Banyuwangi baru dua kali sih. Dua-duanya film action. Waktu itu saking serunya ada satu keluarga entah darimana teriak semua sampe orang-orang pada menengok. Secara film bioskop di Banyuwangi udah bagus, tapi jadwalnya kurang jelas. Jadi sering kelewatan jadwal.
Desi Eka Pratiwi Kelas Xl IPS 4 MAN Genteng
MENURUT saya, bioskop itu tempat dimana orang menonton film. Tetapi saya pun juga belum pernah menonton film langsung dari bioskop. Saya hanya pernah menonton film di laptop dan TV. Mungkin kalo nonton film di bioskop itu lebih puas. Karena layarnya yang lebih besar dan banyak teman untuk melihat film itu. Tetapi menurut saya banyak anak remaja yang melihat film di bioskop. Tetapi itu menurut saya cukup tidak bagus, karena tidak ada pengawasan dari orang tua.
RADAR BANYUWANGI
BERITA UTAMA 35 Kendaraan dan Sopir tak Bisa Dipisahkan Jawa Pos
Kamis 5 Maret 2015
n LCM... Sambungan dari Hal 25
Plh. Wakil Kepala Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan (KUPP) Kelas III Ketapang, Widodo, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pelabuhan kembali lancar dan kondusif setelah Mapel Dirjen Hubla di-pending sejak pukul 12.00 Selasa kemarin. ”Hasilnya, pelabuhan saat ini lebih lancar. Yang jelas saat instruksi kita jalankan Selasa kemarin jadwal kapal amburadul,” ujar Widodo. Keputusan selanjutnya, apakah mapel tersebut akan diberlakukan ataukah tidak, pihaknya masih belum bisa memastikan. Widodo mengaku masih menunggu hasil rakernis (rapat koordinasi nasional) di Jakarta yang diikuti seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dirjen Hubla. ”Hasil rapat masih belum ada. Tapi dalam waktu dekat pasti ada keputusan terkait langkah berikutnya,” tegas Widodo. Sementara itu, terkait penundaan mapel tersebut, para sopir yang biasa menggunakan kapal LCT di Pelabuhan LCM
Ketapang sedikit lega. Para sopir menganggap aturan yang sempat diberlakukan di LCM Ketapang tersebut sangat tidak tepat, karena di Pelabuhan LCM Ketapang masih banyak kapal LCT. Tulus Subagio, 63, salah satu sopir mengatakan, jika mapel tersebut dijalankan, maka biaya yang harus dikeluarkan para sopir bertambah. Sebab, setelah menaikkan kendaraan ke dalam kapal LCT, sopir harus membeli tiket lagi untuk naik KMP. ”Iya, pasti biaya operasional kita membengkak, enakan begini Mas,” ujar sopir asal Banyuwangi itu. Hal senada juga dilontarkan Teguh Sartono, 50, sopir lain. Dia sangat setuju apabila sopir dan kernet tetap diperbolehkan naik LCT. Sebagai sopir, dirinya bertanggung jawab terhadap kendaraan yang dibawa. Jadi, kendaraan dan sopir tidak bisa dipisahkan. ”Kendaraan ini tanggung jawab sopir. Lebih enak sopir dan kernet tetap diperbolehkan naik LCT seperti sekarang ini,” tandas Teguh. Ditanya apabila nanti mapel
DIKAWAL APARAT: Perwakilan sopir truk bersitegang dengan petugas KUPP Ketapang dalam aksi demo, Selasa kemarin (3/3).
GALIH COKRO/RABA
harus tetap dijalankan, Teguh mengaku akan menaati aturan itu. Namun, dia pesimistis hal itu bisa dilaksanakan mengingat kapal jenis LCT di Pelabuhan LCM Ketapang lebih banyak dibandingkan KMP. ”Kalau aturan ini terpaksa tetap dijalankan, kita nggak akan naik LCT, naik KMP saja. Tapi KMP di LCM ini cuma sedikit. Aturan baru itu mungkin bisa lancar dilaksanakan jika KMP di sini
lebih banyak daripada LCT,” pungkas Teguh. Seperti diberitakan sebelumnya, terkait penerapan aturan baru itu, sopir truk meradang. Mereka memprotes kebijakan baru yang mulai diberlakukan Selasa kemarin (3/3) itu. Aksi puluhan sopir truk kemarin benar-benar membuat kalang-kabut pihak Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan (KUPP) Kelas III Ketapang. Seperti di-
Sampai Gilimanuk Petang Hari n BADAN... Sambungan dari Hal 25
Panjang setiap potongan sekitar 8 meter,” ujar Tole, 63, pengurus truk yang mengangkut Boeing 737 tersebut. Dijelaskan, kerangka pesawat tersebut berangkat dari Surabaya dengan tujuan Bali. Keempat
trailer yang mengangkut potongan pesawat tersebut diantar ke Pulau Bali menggunakan LCT Adinda. ”Empat trailer yang membawa kerangka pesawat itu diangkut jadi satu menggunakan kapal LCT. Magrib informasinya sudah sampai Bali,” tambah Tole. Rencananya, tiga atau empat
hari ke depan Pelabuhan LCM Ketapang akan kedatangan kerangka pesawat yang akan menuju Pulau Bali lagi. ”Informasinya tiga atau empat hari lagi akan ada lagi pesawat yang diangkut menggunakan trailer lewat sini (pelabuhan LCM),” pungkas Tole. Sekadar tahu, Boeing 737 ada-
lah pesawat komersial untuk penerbangan jarak dekat dan sederhana. Pertama kali dibuat pada tahun 1967, Boeng 737 adalah produk Boeing yang paling laku dengan penjualan sebanyak 6.000 unit. Boeing pun meraup banyak rezeki atas pesawat itu karena terlaris di dunia. (tfs/c1/aif)
Bisa Memberikan Kebebasan n BELAJAR... Sambungan dari Hal 25
Sejak duduk di bangku SMA, direktur utama PT. Niaga Prospekta itu sudah belajar usaha. “Saat SMA saya sempat jualan
oli dan buka konter hand phone,” akunya. Rindar mengajak semua pemuda menjadi wirausahawan. Itu sebagai alternatif yang layak dicoba semua anak muda yang merasa terkungkung
aturan kantor. “Membuka bisnis sendiri dapat memberikan kebebasan dan otonomi yang tidak bisa diberikan kebanyakan pekerjaan konvensional,” ujarnya. Rindar menambahkan, belajar
membuka bisnis sejak muda akan memperkecil kemungkinan kehilangan pekerjaan di tengah jalan. ”Berwirausaha tidak tergantung siapa pun dalam mendapatkan penghasilan,” tandasnya. (tfs/c1/aif)
Peserta Bebas Pakai Aksesori n HARUS... Sambungan dari Hal 25
“Ketepatan kreativitas juga menjadi penilaian, bagaimana mereka mendesain pakaian dengan tetap menjaga keharmonisan antara bahan yang satu dan yang lain, menyelaraskan bentuk tubuh peserta dengan desain baju dan sebagainya,” jelas Arief. Peserta bebas memberikan or-
namen dan menggunakan aksesori atas busana yang akan dilombakan, seperti memakai topi, kalung, gelang, dan lain-lain. “Kita bebaskan peserta menggali kreativitas dan inovasi sendiri,” katanya. Meski bebas, desain pakaian dianjurkan casual style. Oleh karena itu, Arief akan memberikan pembekalan mengenai konsep pakaian kepada para peserta di Gedung Dinas Kebu-
dayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Sabtu (7/3) besok. Pembekalan tersebut akan melibatkan ahli di bidang desain sebagai pendamping. Sebab, pakaian yang terbuat dari kertas bekas tersebut membutuhkan rancangan dan perlakuan khusus. “Peserta bisa merancang pakaiannya masingmasing. Tapi nanti desain mereka akan dimantapkan oleh
desainer ahlinya saat pembekalan,” terang Arief. Diberitakan sebelumnya, Green and Recycle Fashion Week akan digelar di Pantai Boom 14 Maret mendatang. Acara tersebut akan diikuti 200 peserta dari kalangan pelajar mulai TK hingga SMA. Penjaringan peserta di tiap kecamatan berlangsung mulai tanggal 3 hingga 6 Maret. Setiap kecamatan menyumbang tujuh peserta. (cin/c1/aif)
Bulatkan Tekad di Tahun Kambing Kayu n DIRAYAKAN... Sambungan dari Hal 25
Pelataran yang biasanya digunakan sebagai lokasi aktivitas umat juga terlihat tanpa hiasan. Beberapa pekerja konstruksi tampak hilir-mudik seperti biasa seolah tidak ada perayaan apa pun. Wakil bagian persembahyangan, TITD Hoo Tong Bio, Sutrisno, mengakui memang tidak ada persiapan berlebihan dalam menyambut Cap Go Meh. Perayaan Cap Go Meh tahun
ini, kata Sutrisno, akan dilaksanakan sesederhana mungkin. Hal itu dilakukan berdasar pertimbangan kondisi tempat ibadah yang masih belum selesai diperbaiki dan suasana prihatin pasca musibah kebakaran. ”Sembahyang Cap Go Meh tahun ini akan kita adakan di pelataran klenteng. Acaranya Kamis (5/3) pukul 19.00. Acara kita gelar sesederhana mungkin,” kata Sutrisno. Hiburan barongsai dan liangliong akan tetap diadakan sebe-
lum acara Cap Go Meh. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan makan lontong Cap Go Meh bersama para umat. Cap Go Meh sendiri, kata Sutrisno, dirayakan saat bulan purnama pertama di tahun baru Imlek. Dengan diadakan sembahyang hari itu, umat diharapkan dapat membulatkan tekad dalam membina persatuan di tahun kambing kayu ini. Sementara itu, tidak adanya persiapan dalam menyambut Cap Go Meh itu, kata Kepala
Kantor TITD Hoo Tong Bio, Ong Kok Yoe, tidak akan mengurangi intisari ibadah Cap Go Meh. Justru yang akan dipersiapkan adalah ulang tahun Kongco Tan Hu Cin Jin ke-231. Namun demikian, Ong Kok Yoe mengaku khawatir terkait kondisi kelenteng saat ini. “Biasanya banyak tamu dari luar kota yang kemari saat ulang tahun Kongco. Tapi kondisinya masih seperti ini. Undangan tetap kita sebarkan. Semoga nanti bisa menampung tamu,” kata Ong Kok Yoe. (fre/c1/aif)
Sehari Bisa Selesaikan Dua Gawang n BERGELANTUNGAN... Sambungan dari Hal 25
Jadi sudah biasa gelantungan begini,” ujar Hanafi ditemui usai memasang kabel tegangan tinggi di Jalan Yos Sudarso, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, kemarin. Nah, siang itu Hanafi terlihat bergelantungan di antara dua tiang kabel listrik. Dia sedang bekerja keras memasang kabel bertegangan tinggi. Melihat ”atraksi” Hanafi tersebut, tak sedikit pengendara motor yang menonton. ”Apa nggak takut jatuh ya orang yang pasang kabel itu,” terang Firman, salah satu pejalan kaki yang melintas. Bagi Hanafi, si ”manusia kabel”
asal Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, pekerjaan seperti itu merupakan makanan sehari-hari. Hanafi mengaku tidak pernah khawatir dengan apa yang dia kerjakan sejak enam tahun lalu itu. Menurutnya, selain rasa berani, faktor penunjang keselamatan harus dipersiapkan terlebih dulu. ”Safety sudah aman; kita harus pakai helm dan sepatu. Yang pasti juga dilengkapi sabuk pengaman yang bisa dikaitkan di kabelkabel tersebut agar kita tidak jatuh,” tutur Hanafi. Yang paling dia takutkan selama menjalankan tugas adalah saat cuaca tidak mendukung, seperti hujan disertai petir. Petir
menjadi momok bagi Hanafi. ”Kalau soal ketinggian saya sudah tidak takut. Kalau pas hujan dan ada petir itu saya paling takut,” akunya. Dalam melakoni pekerjaannya, sehari Hanafi bisa memasang kabel sejauh dua gawang tiang listrik. Namun, dia tidak sendirian dalam menjalankan pekerjaan ekstrem tersebut. Setiap ada pekerja yang bergelantungan di atas pasti di bawah ada pekerja lain yang mengawasi. ”Sehari bisa menyelesaikan dua gawang. Harus ada yang menemani. Nggak boleh sendirian bergelantungan,” tambahnya. Salah seorang pekerja lain, Abdurrahman, 45, juga menga-
ku sudah terbiasa dengan pekerjaan yang dia lakoni itu. Bergelantungan di ketinggian sudah dia lakoni sejak tahun 1995. Meski sebagai tenaga harian lepas, dia tetap menekuni pekerjaan tersebut karena sudah merasa nyaman. Abdurrahman tidak memungkiri kerap tersengat aliran listrik alias kesetrum saat bekerja. Bagi Abdurrahman kesetrum adalah hal biasa. Paling-paling hanya kaget. ”Kalau kita sedang kerja pasti listrik dimatikan. Tetapi, biasanya ada saja kabel yang masih teraliri listrik, tapi tegangannya tidak besar,’’ tukas ”manusia kabel” asal Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, itu. (c1/aif)
prediksi, jadwal pemberangkatan kapal semrawut. Kapal
berlayar tidak sesuai jadwal. Dari 13 kapal LCT yang sandar,
yang bisa beroperasi hanya dua kapal. Tak pelak, aksi demo itu memaksa pihak KUPP menunda penerapan Mapel Dirjen Hubla No. 16/I/DN-15 tertanggal 23 Januari 2015 tersebut. Penundaan diumumkan di depan sopir sekitar pukul 12.00 di halaman parkir Pelabuhan LCM Ketapang. “Sementara aturan tidak dijalankan sampai ada instruksi berikutnya dari Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perhubungan Darat. Sementara sopir dan kernet masih diperbolehkan naik LCT,” tegas Widodo, Plh Wakil Kepala KUPP Kelas III Ketapang, yang langsung disambut suka-cita kru truk Selasa lalu. (tfs/c1/aif)
Perhutani akan Investasi Rp 9 M n SIAP... Sambungan dari Hal 26
Saat itu item melibatkan pokmas dalam PKS itu memang belum ada. Menurut Bram, setelah tiga bulan dari pelaksanaan PKS itu, Dinas KP bersama Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Perhutani Jatim akan melakukan evaluasi. “Jika memang yang memiliki lahan mau melakukan adendum, ya kita tidak ada masalah,” ujar Bramuda. Bram juga menjelaskan bahwa dana dari pengelolaan wisata PM masuk ke rekening kas daerah di Bank Mandiri. Dalam kesempatan itu perwakilan Dinas Pendapatan (Dispenda) menjelaskan secara detail uang yang masuk ke kas daerah itu. Manajer Operasi KBM Wisata
dan Jasa Lingkungan Perhutani Jatim, Setyo Salindra Putri mengatakan, pihaknya sepakat PKS dilakukan adendum. Menurut dia, dari awal pihaknya sudah mengetahui tidak adanya keterlibatan pokmas dalam PKS itu. Padahal, yang bekerja di lapangan adalah masyarakat. Lantaran tidak mungkin langsung merevisi PKS, Setyo mengaku mengalokasikan biaya sendiri dari Perhutani untuk diberikan kepada pokmas. Dana itu diberikan pada Sabtu dan Minggu. “Permasalahan ini harus segera diselesaikan, karena Perhutani akan melakukan investasi besar membangun Pulau Merah,” ungkap Setyo. Rencananya, Perhutani akan menanam investasi senilai Rp 9 miliar. Karena itu, kalau masih ada kendala sosial, rencana in-
vestasi itu tidak akan berjalan lancar. “Paling lambat minggu depan harus sudah ada keputusan yang dicapai antara kita dan Pemkab Banyuwangi. Kita siap melakukan adendum, karena memang sesuai Pasal 6 harus ada keterlibatan masyarakat,” ujarnya. Ketua Komisi II DPRD Marifatul Kamila berjanji akan menyampaikan hasil hearing itu kepada pimpinan DPRD. Selanjutnya, akan ada rekomendasi untuk melakukan pembahasan kembali PKS terkait pembagian pendapatan wisata Pulau Merah. Pihak pokmas memberi waktu maksimal satu bulan terkait kejelasan pendapatan Pulau Merah. “Kalau tidak jelas kita akan melakukan demo supaya bupati tahu kinerja bawahannya,” ancam Fendi. (fre/c1/afi)
Parpol Didirikan untuk Rakyat n KOALISI... Sambungan dari Hal 26
Sepuluh kursi dewan yang berhasil diraih PKB itu setara dengan 20 persen dari total kursi wakil rakyat Bumi Blambangan yang mencapai 50 kursi. Sesuai regulasi yang ada, parpol atau gabungan parpol yang memperoleh 20 persen kursi dewan bisa mengajukan cabup. Menurut Joni, meski secara matematis PKB bisa mengajukan cabup tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain, pihaknya siap bergabung dengan koalisi besar tersebut. Dia menegaskan,
parpol dibuat untuk kepentingan rakyat. Karena itu, pihaknya siap menindaklanjuti masukan dan aspirasi dari ketua parpolparpol lain untuk bergabung dalam koalisi. “Dengan koalisi besar ini, kendaraan kita bukan lagi mobil Formula 1, tapi bus bermesin turbo. Jika bersatu, mesin-mesin parpol peserta koalisi ini akan tambah dahsyat,” cetusnya. Joni menambahkan, jika dikalkulasi, total perolehan kursi DPRD sembilan parpol peserta koalisi itu mencapai 40 kursi. Sebanyak 40 kursi itu setara dengan 80 persen dari total kursi dewan Bumi Blambangan.
“Sekali lagi, dengan kekuatan seperti itu, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya mesin koalisi ini,” cetus pria yang juga mendaftar sebagai cabup PKB tersebut. Apakah PKB mengajukan syarat untuk meminta jatah cabup atau cawabup? Joni menjawab diplomatis. Menurut dia, pembicaraan menyangkut cabup atau cawabup tersebut masih terlalu prematur. “Masih banyak rapat yang harus dilakukan sebelum menuju pencalonan cabup dan cawabup yang akan diajukan koalisi turbo itu,” tandas kader PKB yang menjabat wakil ketua DPRD itu. (sgt/c1/afi)
Masyarakat Bisa Dapat Beragam Buku n GELAR... Sambungan dari Hal 29
Dalam kesempatan itu, Ketut menyampaikan pameran buku itu menjadi solusi bagi warga Banyuwangi yang berharap mendapatkan buku-buku bermutu tanpa harus jauh-jauh mencari ke luar kota. “Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Buku ini jendela dunia. Barang siapa paling banyak membaca, dia akan lebih unggul dari yang lain,” katanya. Kencana juga berharap, semua SKPD yang ada tidak melewatkan kesempatan tersebut. Salah satunya dengan mengunjungi
pameran ini dan mengoptimalkan waktunya untuk membaca, serta ke depannya menyempatkan diri untuk rutin berkunjung ke perpustakaan. Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Pemkab Banyuwangi, Riyanti Ananta mengatakan, pameran ini diselenggarakan untuk memuaskan keinginan masyarakat Banyuwangi yang haus akan bacaanbacaan berkualitas. “Karena itu, sengaja kami menggelar kegiatan ini dengan durasi waktu yang cukup panjang, yakni 1-14 Maret 2015,” ujar Riyanti. Pameran buku bertema Jenggirat Tangi dengan motto “Mem-
baca Itu Keren” itu sejak pertama kali dibuka langsung diserbu masyarakat Bumi Blambangan. Buku-buku yang dipajang laris diburu warga lantaran harganya yang tak terlalu mahal, yakni mulai Rp 10 ribu. Masyarakat bisa mendapatkan berbagai buku yang disukai seperti novel, buku-buku pelajaran, resep memasak, buku keagamaan, komik, buku cerita anak-anak, dan masih banyak lagi. Kegiatan ini semakin meriah dengan digelarnya event pendamping seperti lomba foto kalender, lomba tari kreasi, lomba mewarnai ibu dan anak PAUD, serta lomba mewarnai TK. (c1/afi)
Intensifkan Apel Bergilir TNI-Polri BANYUWANGI - Kekompakan dan sinergisitas TNI dan Polri di Banyuwangi terus dijaga. Aparat penjaga keamanan dan penegak hukum itu sepakat menjaga keharmonisan lebih intens lagi. Salah satu upaya menjaga hubungan kedua instansi itu diwujudkan dengan rencana menggelar apel bersama. Tidak hanya sekali, apel bersama TNI dan Polri itu akan dilaksanakan secara rutin. Setiap tanggal 17 akan menjadi momentum mempererat hubungan antar aparat penegak hukum tersebut. “Rencananya nanti kita akan apel bersama,” ujar Letkol Laut (P Wahyu Endriawan, Danlanal Banyuwangi. Pernyataan Wahyu itu diamini Dandim 0825 Letkol (Kav) Mangapul Hutajulu dan Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso. Dalam pertemuan yang digelar di Polres Banyuwangi kemarin, mereka sepakat meningkatkan keharmonisan TNI dan Polri, dan apel bersama
NIKLAAS ANDRIES/RABA
SINERGI: Kapolres, Danlanal, dan Dandim 0825, saat mengikuti video conference di Mapolres Banyuwangi kemarin.
menjadi pilihannya. Apel bersama akan dilaksanakan di halaman Mapolres Banyuwangi bulan ini. Selanjutnya, secara bergiliran aka dilakukan di Makodim 0825 dan Lanal Banyuwangi. Selain apel bersama, TNI dan Polri juga tengah meng-
godok bentuk kerja sama lain. “Kami masih menunggu arahan Kapolri dan panglima terkait bentuk kerja sama dan harmonisasi TNI dan Polri. Di Banyuwangi kami awali dengan apel rutin bersama,” imbuh Kapolres Tri Bisono. (nic/c1/aif)
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
36
Jawa Pos
Kamis 5 Maret 2015
KONI Jatim Hitung Ulang Venue dan Akomodasi
ALI NURFATONI/RaBa
SENGIT: Pemain MTsN Banyuwangi (kanan) berebut bola dengan pemain SMPN 5 Banyuwangi di lapangan Penataban, Giri, kemarin.
SMPN 1 Kalipuro Dianulir Terbukti Palsukan Data Pemain BANYUWANGI - Sanksi berat terhadap tim yang mbalelo dalam ajang Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi musim lalu ternyata terulang musim 2015 ini. Bagaimana tidak, ada tim yang memalsukan data pemain dalam even turnamen sepak bola antar pelajar itu. Tim itu adalah tim SMPN 1 Kalipuro. Tim tersebut diketahui menggunakan pemain yang sudah uzur. Selain itu, ada pemain yang melewati batas kelas yang telah ditentukan. Akibatnya, tim tersebut terpaksa menelan pil pahit dengan menerima hukuman setimpal. Ironisnya, tim tersebut gagal melenggang ke putaran final gara-gara tindakan tidak sportif itu. Padahal, SMPN 1 Kalipuro sudah melangkah ke partai puncak setelah sukses mengalahkan MTsN Banyuwangi dengan skor 1-0 dalam laga yang digeber di lapangan Penataban, Kecamatan Giri, Senin (2/3) lalu. Tetapi, kemenangan itu terpaksa dianulir. Sebab, kubu MTsN Banyuwangi melakukan protes. Protes yang disertai bukti konkret itu membuahkan hasil. Dalam sidang komisi disiplin, tercatat ada lima pemain yang diketahui tidak sesuai regulasi.
Karena itu, MTsN Banyuwangi akhirnya mengambil alih satu slot ke partai puncak. Laju tim asuhan Roni Nurdiansyah itu juga sukses menjadi juara grup setelah berhasil mengalahkan SMPN 5 Banyuwangi dalam laga kemarin sore. MTsN Banyuwangi tampil lebih garang dalam partai puncak tersebut. Hanya saja, SMPN 5 Banyuwangi bermain alot. Sehingga,
kedua tim gagal mencetak gol di masing-masing babak. Tak ayal, pertandingan dilanjutkan dengan adu tendangan penalti. Kali ini MTsN Banyuwangi lebih beruntung. Lima algojo MTsN Banyuwangi menjalankan tugas dengan baik. Sebaliknya, satu pemain SMPN 5 Banyuwangi gagal. MTsN Banyuwangi pun bersorak dengan kemenangan 5-4. Meski
kalah, SMPN 5 Banyuwangi berhak melaju ke babak utama mewakili zona I sebagai runner up. Pada bagian lain, SDN Darul Huda Penataban sukses menjadi juara grup zona I. kepastian itu menyusul kemenangan atas tim SDN 1 Alas Buluh dalam partai puncak. Meski begitu, kekalahan itu tetap membuat SDN 1 Alas Buluh lolos ke babak utama. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V akan digelar di Banyuwangi 6-13 Juni mendatang. Sebagai host tunggal, Kota Gandrung tampaknya terus bekerja keras demi menyukseskan ajang multi even itu. Sampai saat ini tuan rumah terus menyiapkan sarana dan prasarana. Salah satunya mengenai venue dan penginapan untuk para atlet dan ofisial dalam ajang dua tahunan itu. Selama ini KONI Banyuwangi terus menghitung venue dan akomodasi penginapan. Tujuannya, semua fasilitas itu bisa digunakan. Tentu saja tempat penginapan bisa menampung semua atlet. Selanjutnya, KONI Banyuwangi menyodorkan data tersebut ke KONI Jatim sebagai penyelenggara besar. Sebab, data tersebut bisa dijadikan rujukan konkret terkait kapasitas Banyuwangi sebagai tuan rumah tunggal dalam even akbar tersebut. Kemarin KONI Jatim kembali mengunjungi Banyuwangi. Mereka mengecek beberapa penginapan atau hotel dan fasilitas arena pertandingan. Hasilnya, KONI Jatim menilai
ALI NURFATONI/RaBa
PEMUTAKHIRAN: Tim KONI Jatim tengah berembuk dengan KONI Banyuwangi di Hotel Blambangan kemarin.
ada perkembangan positif terkait venue. Hal itu diungkapkan ketua bidang penyelenggara pertandingan Porprov Jatim V, Irmantara Subagyo, usai pertemuan dengan KONI Banyuwangi di Hotel Blambangan, Banyuwangi, kemarin. ‘’Sudah ada progress bagus,” katanya. Memang, sebagian venue dalam proses perbaikan. Menurut dia, perbaikan itu merupakan langkah maju bagi Banyuwangi. ‘’Soal venue, memang on the track,’’ tandas pria yang juga sebagai ketua bidang pembinaan dan prestasi (Binpres) KONI Jatim itu.
Dia menyebut, jika perbaikan kolam renang merupakan bukti konkret. Sebab, renovasi itu dalam rangka untuk memecahkan rekor. ‘’Sebab, selama Porprov tidak ada yang memecahkan rekor karena kendala venue yang kurang standar. Ini kesempatan untuk memecah rekor dalam Porprov nanti,’’ jelasnya. Dia juga menyebut, jika arena pertandingan untuk nomor tarung derajat akan dipusatkan di Balai Diklat PNS di Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, juga sangat layak. ‘’Lokasi penginapan juga dekat, hanya berjarak 100 meter,’’ tandasnya. (ton/c1/als)