5 MEI
33
TAHUN 2013
Blarr! 2 Tewas Kena Bom Mengais Besi Tua di Area Latgab TNI BANYUPUTIH – Latihan Gabungan (Latgab) yang digelar TNI di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Karangtekok, Kecamatan Banyuputih Jumat kemarin (3/5) menyisakan petaka bagi warga sekitar. Dua orang tewas kena ledakan bom, sedangkan tiga lainnya menderita luka-luka. Mereka kena ledakan misil roket yang dikiranya sudah tidak aktif. Dua korban tewas itu adalah Syukur, 39, warga Dusun Belengguan, RT 01/ RW 02 Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih. Dia mengalami luka tenggorokan, pinggul, serta kakinya hancur. Korban tewas lainnya adalah Untung. Pria berumur 38 tahun tercatat sebagai warga Dusun Belengguan itu meninggal akibat luka parah di bagian mulut dan pinggul n Baca Blarr!...Hal 39
Petaka di Area Latgab KORBAN TEWAS: r Syukur, 39, warga Belengguan, Desa Sumberwaru, Banyuputih. (luka di tenggorokan, pinggul, kakinya hancur). r Untung, 38, warga Belengguan (luka di bagian mulut dan pinggul)
Perketat Jam Besuk Napi BANYUWANGI - Terbongkar- pan blok perempuan yang nya rencana penyelundupan berdekatan dengan kantor dan sabu-sabu (SS) yang dilaku- pos keamanan. kan Nur Effendi, Menurut Marlik, 26, ke Lembaga setelah ditemuPemasyarakatan kan pembesuk (Lapas) Banyuyang akan memwangi pada Sebawakan sabu itu, lasa (23/4) lalu, pihaknya tengah tampaknya akan mengevaluasi kemenjadi bahan giatan yang ada di evaluasi dari para lapas. Kegiatan pengelola lapas besuk, termasuk kelas IIB tersebut. yang sedang diPasca terbongkarbahas. “Penjanya sabu masuk gaan juga akan penjara, kegiakita tingkatkan, tan besuk di lapas termasuk pada mulai dirubah. para pembesuk,” “Untuk sementara terangnya. tempat besuk bagi Marlik menyePenjagaan napi dan tahanan but, pihaknya perempuan kita juga akan mejuga akan kita rubah,” kata Kelakukan razia tingkatkan, pala Lapas (Kalauntuk warga bipas) Banyuwangi, termasuk pada naan ini. Razia Marlik Subiyanto. para pembesuk” yang waktunya Tempat besuk tidak ditentukan napi perempuitu akan dilakuMarlik Subiyanto an sebelumnya kan secara rutin menyatu dengan Kepala Lapas Banyuwangi dalam tiap petempat besuk kan dan sifatnya napi laki-laki di aula yang mendadak. “Setiap pekan seada di tengah gedung lapas. kali akan kita razia, tapi juga Setelah terbongkar sewaktu-waktu akan kita gelar ada penyelundurazia,” tegasnya. pan narkoba, maka Meski sudah sering dilakukan tempat besuk razia, pihaknya masih menenapi perempuan mukan pelanggaran n dipindah ke de Baca Perketat...Hal 39
EDY SUPRIYONO/RaBa
DITUTUP KARDUS: Jenazah korban ledakan bom Latgab TNI terbaring di UGD Puskesmas Banyuputih. KORBAN LUKA:
r Asari, 50, warga Belengguan r Mahfud, 39, warga Sekarputih, Sumberanyar
r Yunus, 37, warga Sekarputih r Ketiganya kini dirawat di Puskesmas Banyuputih
Pangarmatim Santuni Keluarga Korban SEMENTARA itu, kabar meninggalnya dua warga Dusun Belengguan, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih langsung mengundang empati dari Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono. Sekitar pukul 13.30 kemarin (4/5) Pangarmatim datang ke rumah duka
ADA APA LAGI
Penyiar Radio Amatir Tertangkap Selingkuh SONGGON – Seorang penyiar radio amatir, TH, 30, tertangkap basah saat berselingkuh dengan pria idaman lain (PIL). Ibu satu anak yang tinggal di Dusun Tambak Bayan, Desa Balak, Kecamatan Songgon itu langsung diciduk polisi usai berhubungan intim dengan RS, 26. Diperoleh keterangan, pasangan selingkuh itu terbongkar ketika suami TH, yaitu Nur Kholik melapor ke polisi. Kepada polisi, pria yang bekerja sebagai kuli bangunan itu mengatakan kalau istrinya sedang bersama dengan pria lain n Baca Penyiar...Hal 39
I LOVE BWI
Bank Jatim Tambah Bantuan BANYUWANGI – Bantuan aksi kemanusian bertajuk Banyuwangi Peduli terus bertambah. Salah satunya datang dari perbankan milik pemerintah daerah, Bank Jatim Cabang Banyuwangi. Jumat lalu,BankJatimmenyalurkanlagibantuannyaberupa santunanuntuk100anakyatimdan50paketsembako untuk warga tak mampu. Sebelumnya, pada kegiatan Banyuwangi peduli gelombang pertama, Bank Jatim telah memberikan bantuan berupa dana Rp 10 juta, 100 paket sembako, sebuah sepeda gunung, 50 payung dan 100 jam dinding untuk hadiah n
untuk menyampaikan ucapan bela sungkawa dan menyerahkan santunan. Pangarmatim tidak sendirian. Dia didampingi Komandan Puslatpur Marinir Karangtekok, Letkol Agus Gunawan; Dandim 0823 Situbondo, Letkol Sugeng Riyadi; Kapolres Situbondo, AKPB Ertel Stephen. “Santunan tersebut sebagai ungkapan ikut
berbela sungkawa dari kami,” terang Letkol Agus Gunawan. Kata dia, pihak Puslatpur Marinir sebelum dan sesudah pelaksanaan Latgap sudah memberikan sosialisasi kepada warga agar tidak memasuki lokasi Latgap sebelum keadaan benar-benar dinyatakan aman n Baca Pangarmatim...Hal 39
Pembunuh Paini Orang Sempu Motifnya Diduga Asmara dan Utang Piutang ROGOJAMPI – Polisi cukup kesulitan mengungkap pelaku pembacokan yang menewaskan Kholisah alias Paini, 52. Sebab, janda dua anak yang tinggal di Dusun Jatisari, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi itu hanya tinggal seorang diri. Kendala lainnya, korban selama ini dikenal tertutup kepada anakanaknya, kerabat, dan tetangga. Meski begitu, polisi terus mengumpulkan data-data untuk menguak tragedi berdarah di Desa Bomo, Jumat dini hari kemarin (3/5). Untuk mengungkap kasus pembunuhan itu, polisi telah mengorek keterangan tujuh saksi di Mapolsek Rogojampi. ‘’Tujuh orang sudah kita kita mintai keterangan, termasuk kedua anak korban,’’ ungkap Kapolsek Rogojampi, Kompol Bagio SP di markasnya, kemarin. Salah seorang saksi menuturkan, korban berkata tidak jujur kepada pedagang bakso. Sebelum dianiaya oleh dua orang, korban memang sempat beli dua mangkuk
GALIH COKRO BUWONO/RaBa
MASIH SEGELAN: Panitia sub rayon mengambil soal unas di Mapolres Banyuwangi, kemarin.
ALI NURFATONI/RaBa
BELUM ADA TITIK TERANG: Kompol Bagio SP (dua dari kanan) berdiskusi dengan Kasat Reskrim AKP Bagus Ikhwan Cristian (kiri) terkait tewasnya Kholisah alias Paini.
bakso. Ketika ditanya untuk siapa bakso itu, korban menjawab akan dihidangkan kepada anak-anknya. ‘’Ternyata yang bertamu bukan anak-anaknya seperti yang dikatakan korban,’’ kata Bagio. Terkait motif pelaku nekat melukai korban dengan senjata tajam (sajam), polisi juga masih kesulitan. Sebab, kalau memang
motifnya perampokan, harta benda yang dibawa kabur pelaku nilainya tidak seberapa. ‘’Kalau murni merampok, mau diambil apanya, tidak ada barang berharga di rumah itu,’’ imbuh Bagio. Pihaknya masih belum berani menyimpulkan motif pembunuhan tersebut n Baca Pembunuh...Hal 39
Distribusi Soal Unas Dibagi Dua Gelombang BANYUWANGI – Sebanyak 27.729 murid tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Senin besok (6/5) dijadwalkan akan mengikuti ujian nasional (unas). Gawe besar unas SD/MI sudah disiapkan cukup matang oleh Dinas Pendidikan Banyuwangi, termasuk pendistribusian
naskah unas. Sabtu kemarin (4/5), naskah unas SD/MI didistribusikan ke panitia sub rayon di tingkat kecamatan. Panitia mengambil soal di Mapolres Banyuwangi untuk selanjutnya disimpan di masing-masing polsek. Sebelum dilakukan pendistribusian, n Baca Distribusi...Hal 39
Baca Bank Jatim...Hal 39
Partisipasi kemarin 1 Bank Jatim 100 paket santunan, 50 paket sembako, panggung dan hiburan
1 Muspida 7 pendonor 1 Dinas Kesehatan 104 pendonor 1 Dinas Pendidikan 700 pendonor 1 Dishubkominfo 287 pendonor 1 Disbudpar 5 pendonor 1 Kecamatan Banyuwangi 100 pendonor 1 Kecamatan Giri 100 pendonor 1 Kecamatan Glagah 134 pendonor
Jelang Satu Abad, Asta Ponpes Sukorejo Direnovasi
Dilengkapi Tempat Transit, Perpustakaan, dan Museum Asta (kompleks makam pendiri dan pengasuh) Pondok Pesantren SalafiyahSyafi’iyah (P2S2) Sukorejo kini dalam tahap renovasi. Lokasi ini ditetapkan sebagai salah satu objek wisata religi di Kabupaten Situbondo. EDY SUPRIYONO, Banyuputih ‘MOHON Maaf Bila Kenyamanan Anda Terganggu, Tempat Ini Sedang Proses Renovasi’. Kalimat tertulis di sebuah spanduk di samping pintu masuk sebelah utara Asta P2S2 Sukorejo. Di spanduk itu juga ada gambar KHR. Azaim Ibrahimy yang sedang berdiri dalam
http://www.radarbanyuwangi.co.id
keadaan berdoa didampingi sejumlah orang. “Renovasi Dibiayai Dari Dana Swadaya, Alumni Dan Wali Santri”. Tulisan seperti itu juga terpampang di spanduk tersebut. Iya, beberapa bulan terakhir ini sejumlah bagian bangunan Asta P2S2 memang sudah dibongkar. Bahkan, kini sudah berdiri sejumlah bangunan baru. Tempat wudhu kini sudah dibangun yang baru yang letaknya kini lebih jauh dari kompleks EDY SUPRIYONO/RABA makam. Kompleks lahan KERJA KERAS: Sejumlah orang sibuk bekerja di halaman Asta P2S2 Sukorejo. untuk makam kini juga sudah diperluas. pengasuh dan keluarga P2S2 Suko- penyangga) asta sempat roboh,” Ketua Pembangunan Asta P2S2 rejo dilakukan karena menjadi ke- ujar Muhyiddin Khatib saat diwaSukorejo, Ustad Muhyiddin Khatib butuhan yang mendesak. “Waktu wancarai koran ini n mengatakan, renovasi asta pendiri, Kiai Fawaid wafat, ada cagak (tiang Baca Dilengkapi...Hal 39
Dua warga tewas kena ledakan bom di area Latgab Nggak bisa bedakan mana bom, mana rongsokan!
Penyiar radio tertangkap selingkuh Pamitnya siaran, ehh malah ”talk show” di kamar!
email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com ritar
UNTUK PEREMPUAN
34
Rajin Diskusi hingga Arisan Mini
komunitas kuliner juga ok! SEJAK rubrik “Untuk Perempuan” dibuka, partisipasi dari komunitas perempuan terus mengalir. Ada yang mengirim kegiatan tanam pohon, arisan, dan senam kebugaran. Ada pula grup hadrah dari Situbondo. Yang pasti kiriman pembaca tetap kita apresiasi. Anda boleh mengirim beragam komunitas ke redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi. Grup musik perempuan, pencinta alam, dan komunitas kuliner, juga boleh berpartisipasi di rubrik ini. (*)
an$
KOMUNITAS anda ingin tampil di koran? Caranya mudah. Isi ballot Jawa Pos For Her Community Competition yang tercetak di halaman koran ini, lalu kirim data dan foto ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di jalan Yos Sudarso 89-c Banyuwangi. Kiriman pembaca akan terbit setiap edisi kamis dan minggu.
Terima Kasih, Pendidikan Kau perciki aku ilmu suci Kau tuntun ke dalam pencerahan Kau terangi aku cahaya emas Berkilauan Mengajakku terlepas Dari belenggu kebodohan Mengempaskan aku, Menenggelamkan aku Dalam lautan kertas dan buku Membuat pusing dengan tugas-tugas rumit aku menyukai keadaan ini Terima kasih, Pendidikan Mengantarku ke depan gerbang kemuliaan Wahyuningyan Arini. Pelajar SMAN 1 Pesanggaran.
Ah Lelaki “Walaupun sudah melamarmu, atau sudah jadi suamimu bahkan sudah membuatmu dipanggil “ibu’ tidak ada jaminan ia tidak menyakitimu.. “ katanya sambil tersenyum sinis kepada dirinya yang lain. Kedalaman hati mungkin tidak dapat diukur, tapi seberapa dalam ia mencinta terpancar dari seberapa kuat ia mempertahankan Sendiri... Berlalulah sepi Matilah sunyi Elfira Arisanti. Penikmat seni, penulis, dan fotografer. Alumnus Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Jember.
Tanda Tanya senja patahkan tubuh terimpit mega mengarah pada serigala yang hanya bersimpuh menatapnya ia resah, gelisah seakan buta karena sendu kehidupan terlalu lama menyapa haruskah ia tembus padang tanpa mangsa tabir-tabir sudah mulai menutupi jalannya kapan angin berwarna kapan mendung mengundang bianglala ini tanyanya di setiap ia berbau darah Syaffa Musyaffa. Pencinta puisi.
Mawar Hitam yang di Sematkan Jingga menggantung pada semak langit kerinduan Kupetik bunga mawar hitam yang bermekaran Berharap hilang satu kegalauan Kepiluan yang merematikkan badan Memberi hingar-bingar memilukan Membayangkan wajahmu adalah menyakitkan Mengingat kenangan bersamamu adalah siksaan Menatap mawar hitam yang kerap kau berikan adalah meremukkan Namun mengapa segala hal yang membawaku ke lembah pesakitan Itu menggairahkan? Bagiku memetik mawar hitam untuk yang kesekian Membuatku dapat bertelenovela kepurapuraan Menganggap kau masih di sisi tanpa terpaan jarak Dan masih rutin mengganti mawar hitam yang selalu kau sematkan Naelil. Pelajar kelas XI.
Pe njaga gawang rubrik bu daya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, puisi, cerpen, apresiasi sastra, dan ar tikel budaya (maksimal 10.000 characters with spa ces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.
FIVE be One adalah kumpulan mahasiswi STAI Ibrahimy Genteng. Komunitas tersebut dibentuk tanggal 10 Oktober 2010. Tema diskusi rutin itu khusus mengenai kewanitaan, mulai problem hingga jalan keluar menjadi wanita yang baik dalam bermasyarakat. Selain itu, belajar cara menumbuhkan dan mengamalkan
hadrah alhidayah
$khusus perempu
Minggu 5 Mei 2013
nilai-nilai Kartini di dalam kehidupan sehari-sehari. Bagi Five be One, kemampuan wanita bisa melebihi pria. Meski begitu, Five be One tetap memperhatikan kewajiban perempuan terhadap laki-laki. Komunitas ini juga mengadakan arisan mini. Diskusi sering dilakukan di alam terbuka, seperti di Delta Maron, Genteng. (ton/c1/aif)
Base Camp: Panji, Situbondo Berdiri: 2012
Berbagi Suka Lewat Nada dan Dakwah DAKWAH tidak harus berceramah di masjid dan musala. Sebaliknya, menyampaikan pesan kebaikan bisa dituangkan lewat lagu bernuansa religi. Seperti yang dilakukan komunitas hadrah Alhidayah ini. Mereka rajin berdakwah lewat musik pada
peringatan hari besar Islam dan acara khusus di masyarakat. Komunitas ini juga aktif menggelar kegiatan sosial dan berbagi dengan sesama. ”Yang penting kita bisa berbagi suka dengan masyarakat,” ujar salah seorang personel hadrah Alhidayah. (c1/aif )
five be one
Base Camp: Karangsari, Kecamatan Sempu Berdiri: 10 Oktober 2010
Cinta yang Kembali Pergi Oleh Moh. Firdaus*
S
etelah mereka dipertemukan kembali dengan penuh keindahan kasih sayang, hari–hari mereka lalui penuh riang gembira tanpa duka. Kata sayang dan cinta selalu terucap dari mulut mereka: menggambarkan keindahan cinta yang mereka jalani sekarang. Dunia yang indah ini menambah legit cinta yang sangat panjang di antara mereka itu. Mereka pasangan yang telah lama saling memendam rasa. Rasa cinta yang akhirnya mereka satukan dalam sebuah komitmen berpacaran. Senyum wangi semerbak setiap hari. Mereka seakan tak terpisahkan walaupun sekolah mereka berjauhan. Katanya, “Jauh di mata dekat di hati”. Yang penting bagi mereka adalah kepercayaan satu sama yang lain. Mungkin itu yang membuat hubungan mereka langgeng sampai bulan pertama. Di tengah keheningan malam, ditemani oleh terangnya sinar rembulan, sang pemuda berdoa demi masa depan mereka agar selalu bisa bersama selamanya, sampai tua. “Aku berharap hubunganku dengannya selalu selamanya, ya Allah. Amin” hanya itu yang selalu dia panjatkan kepada Tuhan. Demi hubungan mereka. Sebenarnya hati pemuda itu sudah tertutup. Tidak ada tempat bagi tambatan hati lagi. Dia sudah sangat mencintai gadis itu. Dia tak ingin kehilangan gadis yang dia cintai itu selamanya. Dia selalu berharap gadis itulah tambatan hatinya yang terakhir dan untuknya selamanya. Apa pun akan dilakukannya demi terus bersama sang pujaan hati yang telah lama dia cintai itu. *** Malam ini tak seperti biasa. Sang gadis tak mau angkat telepon dari sang pemuda itu. Pemuda itu pun mengirim SMS kepadanya. Tapi sama, juga tiada balasan. “Sayang, kamu kenapa tak membalas SMS dariku dan juga tak mengangkat telepon dariku?” Pesannya dalam Sms itu. Berkali-kali ia mengirim dan terus mengirim SMS dan menelepon gadis itu, tapi hasilnya nihil. Tak ada jawaban sama sekali darinya. Hati pemuda itu pun menjadi cemas dan khawatir terhadap keadaan pujaan hatinya itu. “Ada apa denganmu, Sayang? Aku cemas dan khawatir dengan dirimu. Tolong balas SMS-ku.” Berkali–kali dia mengirimkan SMS kepa-
da gadis itu, tapi tetap tak kunjung dibalas. Hari–harinya kini diselimuti kabut yang tebal dan hitam. Hatinya cemas tak karuan hingga mengganggu konsentrasinya belajar. Padahal, beberapa hari lagi dia akan menghadapi ujian nasional yang akan menentukan masa depannya. Setiap hari dia selalu menatap layar Hp-nya dan berharap sang gadis itu membalas pesannya. Setiap malam dia berdoa demi kesehatan dan keselamatan sang gadis yang sangat dia sayangi. Dia tak akan rela kehilangan gadis yang telah lama dia suka dan sayangi itu. Setiap waktu, jam, menit, dan detik, dia selalu menanyakan kabar kepada gadis itu melalui pesan singkat yang dikirim dari hand phone-nya. Setiap hari dia selalu menatap layar hand phone yang dipenuhi gambar sang pujaan hati itu. Di dalam hatinya, dia memendam kerinduan yang sangat dalam kepada sang gadis yang tak ada kabarnya lagi itu. Dan suatu ketika, di saat keheningan malam mulai merajai bumi, terdengar suara hand phone sang pemuda. Kontan saja itu membuyarkan keheningan malam dan berubah menjadi bising. Dengan perasaan gembira, pemuda itu melihat layar Hp-nya. Itu sebuah SMS dari sang gadis. Seketika itu hati pemuda yang berkabut itu menjadi terang, berkat secerah sinar mentari. “Sayang, maafkan aku selama ini tak memberimu kabar apa pun. Aku hanya
ingin katakana padamu, hubungan kita cukup sampai di sini saja. Terima kasih telah temani hari-hariku selama ini. Dari yang mencintaimu.” Pemuda itu menitikkan air mata. Air mata kepedihan. Air mata yang tidak pernah diharapkan kehadirannya. Sebelum itu, dia adalah pemuda yang tegar, yang tak pernah menangis. Kemudian, dia membalas pesan tersebut, “Ada apa denganmu, Sayang? Aku salah apa padamu sampai kau tba-tiba memutuskan hubungan kita?” Sang gadis tak membalas pesannya itu. Itu mengakibatkan hatinya tak lagi berkabut melainkan lebih dari itu, yakni gelap gulita. Hitam dan tidak kelihatan sama sekali. *** Kini hari demi hari ia lalui penuh kegalauan yang amat sangat mendalam, karena kekasih hatinya pergi meninggalkannya tanpa menjelaskan alasan mengapa dia meninggalkan pemuda itu secara tiba-tiba. Ah, begitulah cinta… Dan pada suatu malam, sang gadis itu akhirnya mengajak pemuda itu berjalan–jalan. Gembira hati sang pemuda itu bukan main. Setelah pemuda itu sampai di rumah sang gadis dan menjemputnya, mereka berjalan mengelilingi alun–alun Banyuwangi dan mereka akhiri dengan makan di warung lesehan di alun–alun itu. Mereka memesan mi ayam dan es teh manis yang segar. “Sayang, kenapa kamu memilih memu-
tuskanku?” Pemuda itu membuka pembicaraan. “Kenapa kau memutuskanku? Apa salahku padamu?” “Aku sayang kamu, Bang.” Hanya itu kata yang keluar dari mulut gadis itu. “Aku juga sayang kamu, Mas, tapi kenapa kamu memutuskan hubungan kita? Apakah kamu bosan? Apakah aku terlalu mengatur hidupmu? Jawab Dik!” Suara pemuda itu agak keras dan bergetar. “Mas, aku sayang sekali kepada kamu.” Mata gadis itu mulai berkaca–kaca. “Kamu bohong! Kalau kamu sayang aku, kenapa kamu putuskan hubungan ini?” Sahut pemuda itu dengan nada yang tinggi dan agak acuh. “Aku sayang kamu, Mas.” Gadis itu mulai menitikkan air matanya. “Untuk apa kamu menangis, Dik. Percuma kamu menangis. Aku sekarang mulai benci dengan sikapmu yang seperti ini.” Gadis itu menggenggam tangan pemuda itu sambil menatap matanya tajam “Mas, aku sayang kepada kamu. Sangat berat sekali bagi diriku melepaskanmu. Tapi, ini aku lakukan demi kebaikan kita. Orang tuaku melarangku berpacaran. Jika aku terus berpacaran denganmu, aku tak direstui kuliah dan meneruskan sekolah. Aku ingin mencapai cita–cita yang selama ini aku impi–impikan. Maafkan aku. Aku tau aku egois, tapi aku ingin engkau mengerti, aku sangat sayang kepadamu. Tapi demi pendidikan dan masa depan, aku mencoba ikhlas walau berat rasanya berpisah denganmu, Mas”. Air mata gadis itu menitik dengan deras dan tak bisa dibendung. Dengan segera pemuda itu merangkul sang gadis erat-erat “Hapuslah air matamu itu. Kini aku mengerti keputusanmu itu. Jika ini yang terbaik untukmu, aku rela berpisah denganmu, Sayang”. Senyum pemuda itu membuat tangis sang gadis mereda. “Aku sangat sayang padamu, Mas.” “Aku juga sayang kamu, Dik.” Mereka berdua tersenyum bahagia walau akhirnya mereka harus terpisahkan kembali. Ada saatnya cinta datang dan ada saatnya dia pergi. Kepergian cinta bukanlah akhir dari segalanya, karena cinta yang tulus dan suci suatu saat akan datang kembali menghampiri seseorang yang menunggu memang kedatangannya. *) Cerpenis.
Aku Bernama Via Oleh Livian Nanda*
J
arum jam di tanganku menunjuk pukul 09.00 WIB. Aku masih duduk tenang di sebuah batu di bawah pohon yang tumbuh di depan kelasku. Aku menatap ke sekeliling, dan mencoba beradaptasi dengan kampus yang baru tiga hari kutempati ini. Aku adalah mahasiswi baru dan lebih tepatnya mahasiswi pindahan. Pekerjaan kedua orang tuaku telah menuntutku pindah perguruan tinggi. Dan di sinilah aku harus memulai semua catatan Tuhan itu. Sesosok yang duduk santai bersama yang lain yang berada lurus di depanku menghentikan pandangan liarku. Rio. Dialah teman pertamaku di kampus baru ini. Dia baik, dan banyak yang suka kepada sikapnya, dan karena memang dia adalah pemimpin kelas, jadi dia jugalah yang pertama kali mengajakku berbicara. Tanpa sengaja dia menoleh kepadaku. Aku pun salah tingkah. Aku merunduk dan lebih memilih mengalihkan perhatian dengan membuka-buka diary yang tanpa sengaja kubawa dari rumah. Dengan sedikit membenarkan posisi duduk, aku mulai membuka buku bersampul biru itu. Satu per satu, lembaran itu kubuka. Sejenak aku terdiam, dan kegiatan membuka lembaran pun terhenti, ada sebuah nama yang
tergores jelas di antara tinta-tinta hitam itu. Ramadhani. Nama yang tiba-tiba membawaku kembali ke masa tiga tahun lalu. Masa saat aku mulai mengenal arti hidup ini. Tiga tahun lalu aku menulis nama itu di buku ini. Nama yang pernah tak bisa kulupakan, dan sampai saat ini pun masih selalu kuingat. Nama yang banyak memberiku pelajaran tentang kehidupan. Aku tak tau mengapa bisa seperti itu. Nama yang selalu kuharapkan kehadirannya di hadapanku secara nyata, karena memang dulu aku mengenalnya hanya lewat telepon seluler. Hingga saat ini, saya berkeyakinan bahwa Tuhan akan mempertemukan aku kepadanya. Keyakinan itu tak pernah luluh. Sebab, saya yakin Tuhan akan mengabulkan permintaan hambanya yang tak pernah bosan berdoa kepada-Nya? “Davia…!” Seketika lamunanku buyar. Aku menoleh ke arah suara itu datang. “Kamu nggak masuk? Dosennya sudah masuk?” Ucapnya sambil tersenyum seraya pergi meninggalkanku. Aku menghela napas, dan segera mengakhiri lamunan panjang tentang masa laluku itu. *** Kurang-lebih satu jam aku duduk di kursi paling belakang di dalam kelas dan mencoba berkonsentrasi terhadap materi yang disampaikan dosen. Aku pun berhasil
melupakan diary-ku sementara waktu. Namun, saat pelajaran berakhir, aku teringat kembali dengan diary yang sudah tergeletak manis di dalam tasku itu. Aku mulai teringat lagi pada nama yang tak nyata itu. “Dav….!” Lagi-lagi, suara terdengar di telingaku dan mengagetkanku. Aku mendesah dan menarik napas panjang. Kulihat Rio sudah duduk di sampingku. “Maaf, kamu kenapa sih dari tadi diam saja?” Aku hanya menggeleng dan segera memasukkan diary yang tak sengaja sudah kukeluarkan. “Dav, kamu pernah rindu kepada seseorang?” Ucapnya memulai pembicaraan. Entah, apa dia ingin mengakrabiku ataukah ada maksud lain. Aku tidak tau. Yang jelas, aku mencoba selalu ada bagi siapa saja yang membutuhkan. “Aku boleh cerita?” Katanya lagi, kemudian memandangku. Aku tak menjawab, hanya satu anggukan yang kuberikan. Kemudian ia mulai bercerita. Cerita yang sangat panjang. Cerita tentang masa lalunya. Entah mengapa dia mau bercerita pada orang yang baru dia kenal. Dan entah mengapa nama itu, nama yang tertulis dalam diary-ku itu tibatiba melayang jelas dari mulutnya. Mataku basah. Aku tak tahu mengapa ti-
ba-tiba basah dan seketika aku menunduk. “Dav,” Aku tetap menunduk. Aku tak berani mengangkat kepalaku, karena sejuta pertanyaan telah memenuhi otakku. Apakah ini nyata bagiku? Apakah dia benar-benar ingin dengan perempuan itu? Apakah nama yang ada dalam diary-ku adalah namanya. Nama samaran yang sengaja ia gunakan hanya untuk dunia maya saja? Aku tetap diam dalam angan hingga tak kusadari dua bola mata itu menatap bingung kepadaku. “Kok kamu nangis?” Dan Aku tetap saja diam. Kuusap air mataku dengan kedua tangan. Dan beberapa detik kemudian tersenyum kepadanya. “Aku terharu kepada ceritamu. Maaf ya!” Diatersenyum,kemudianmengajakkupulang. Selesai. *** Kini, aku telah menemukan jawabannya. Setelah penantian panjang tentang angan itu, ternyata semua itu menjadi nyata. Aku berharap suatu saat dia tau bahwa aku adalah perempuan itu. Perempuan yang bernama Via yang saat ini tiba-tiba ia rindukan. Terima kasih Tuhan, Engkau telah mengabulkan doaku. *) Alumnus MAA Darussalam Blokagung.
Minggu 5 Mei 2013
39
HALAMAN SAMBUNGAN
Dipikul, Terjatuh, lalu Meledak n BLARR!... Sambungan dari Hal 29
Sedangkan tiga warga yang mengalami luka-luka akibat ledakan bom, adalah Asari, 50, warga Dusun Belengguan, Desa Sumberwaru. Dua warga lagi, Mahfud, 39, dan Yunus, 37. Keduanya warga Sekarputih, Desa Sumberanyar. Warga yang mengalami luka-luka dilarikan ke UGD Puskesmas Banyuputih. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, keja-
dian tragis yang dialami lima warga itu berawal saat mereka berinisiatif untuk mencari sisasisa serpihan proyektil di sektor timur yang menjadi sasaran tembak udara, yang terletak di Dusun Jenggrik. Mereka berangkat ke lokasi sekitar pukul 07.00. Sekadar tahu, sehari sebelumnya Puslatpur Marinir ditempati latgab TNI yang melibatkan 16.745 prajurit TNI dari angkatan darat, laut maupun udara. Semua kendaraan tempur TNI dikerahkan dalam
Latgab yang diklaim sebagai terbesar dalam sepuluh tahun terakhir ini. Nah, dari sekian banyak peluru yang dimuntahkan dalam penembakan udara di sektor timur ada sejumlah misil roket yang mengalami ket (tidak meledak). Itu salah satunya ditemukan oleh Syukur dan kawan-kawannya. Mereka mengira, roket tersebut hanya tinggal selongsongannya saja. Sehingga, mereka berinisiatif untuk membawanya ke rumah untuk dibesituakan.
Tanpa merasa khawatir, Syukur dan Untung memikulnya. Namun, mungkin karena terlalu berat, misil roket itu jatuh dan langsung meledak. Ledakan ini mengejutkan sejumlah pihak. Apalagi di lokasi latihan tempur sejumlah petugas masih melakukan pembersihan misil maupun bom yang gagal meledak. “Saat kita datangi, keduanya sudah tewas. Kita melakukan pertolongan kepada korban luka-luka,” ungkap salah satu petugas kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. (pri)
Nekad Terobos Area Larangan n PANGARMATIM... Sambungan dari Hal 29
“Tulisan dilarang masuk ke lokasi Latgap masih terpasang, tapi ternyata ada saja warga yang menerobos masuk,” terangnya. Kata dia, sudah ditegaskan kepada warga, mereka tidak bisa seenaknya mengambil benda sisa-sisa latihan perang.
Jika mememukan, warga diminta untuk melapor. Sebab, jika salah penanganan risikonya bisa fatal. Kata dia, dua hari terakhir sejumlah petugas Puslatpur Marinir masih terus melakukan pembersihan benda-benda berbahaya di lokasi Latgab. Warga baru diizinkan masuk ke lokasi yang ditempati Latgab jika keadaan sudah benar-benar steril.
“Ada anggota yang tadi (kemarin) pagi memang melihat korban berada di lokasi sedang memukul-mukul bangunan yang dibuat objek serangan udara. Mereka disuruh pulang karena keadaan belum aman. Tapi ternyata tidak pulang. Saat petugas membersihkan tempat lain, mereka datang lagi, lalu tiba-tiba terdengar ledakan,” beber Agus Gunawan. (pri/aif)
Polisi Minta Bantuan Paranormal n PEMBUNUH... Sambungan dari Hal 29
Hanya saja, pembunuhan itu bisa diduga dilatarbelakangi dengan persoalan asmara dan utang piutang. ‘’Kabar yang beredar, korban suka gendaan (pacaran, Red). Tapi semua itu masih kemungkinan. Masalahnya pelaku belum tertangkap,’’ paparnya. Polisi ditutut kerja keras dalam mengusut pelaku pembunuhan tersebut. Hanya saja, keterangan yang mengarah kepada identitas dua pelaku masih minim. Semuanya masih misterius. Belum ada petunjuk yang mengarah kepada identitas pelaku bersajam tersebut. ’’Memang, waktu kejadian tidak ada yang tahu,’’ ujarnya. Sebenarnya korban sempat diajak bicara saat dirawat di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi. ‘’Tapi, suaranya terbata-bata. Ditanya siapa yang melakukan katanya
cuma menjawab orang Sempu. Tapi, namanya siapa, dia tidak menjawab,’’ kata perwira polisi yang pernah menjabat Kabagops Polres Banyuwangi itu. Andai saja korban masih hidup, pengungkapan dua pelaku lebih mudah. Bahkan, polisi optimistis bisa segera menangkap pelaku hari itu juga. ‘’Jika selamat, kita pasti bisa menangkap pelaku. Sayang, korban meninggal dunia lebih dulu,’’ ucap Bagio. Pihaknya sudah mengamankan sejumlah barang bukti (BB) di lokasi kejadian. Barang milik korban berupa sebuah dompet yang ditemukan warga di jalan. ‘’Dompet itu berisi KTP dan nota pembelian kalung perak senilai Rp 135 ribu. Jumper warna hitam yang ketinggalan di rumah korban juga kita amankan sebagai barang bukti,’’ tandasnya. Dalam upaya mengungkap pelaku, polisi juga tidak segansegan meminta bantuan paranormal. Ini lantaran keteran-
gan dari para saksi masih belum buntu untuk mengungkap misteri pembunuhan tersebut. ‘’Kita minta tolong paranormal agar pelaku segera ditangkap,’’ pungkasnya. Sudarto, 32, keponakan Kholisah mengatakan, saat itu bibinya mengenakan kaos warna merah dan celana pendek. ‘’Pakaiannya sudah banyak darahnya, wajahnya juga penuh darah,’’ ujar Sudarto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi ditemui di rumahnya, kemarin. Berdasarkan ciri-cirinya, dua pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna putih itu berperawakan kurus. Selain itu, kedua pelaku itu juga tidak menggunakan helm saat mendatangi rumah korban. ‘’Orangnya kurus tapi tidak terlalu tinggi,’’ tandas Sudarto. Diberitakan sebelumnya, Kholisah alias Paini, janda beranak dua asal Dusun Jatisari, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi tewas mengenaskan dengan luka bacok di tubuh-
nya Jumat dini hari kemarin (3/5). Kuat dugaan, Paini menjadi korban pembunuhan oleh dua orang yang kini masih dalam pencarian polisi. Petaka terjadi ketika dua orang bertamu ke rumah korban Kamis (2/5) pukul 20.00. Tampaknya korban kenal dengan dua pelaku yang datang mengendarai Honda Beat warna putih tersebut. Buktinya, kedua tamu itu disuguhi bakso dan kopi. Mereka bertiga pun berbincang-bincang di ruang tengah. Beberapa saat kemudian, korban berlari keluar rumah sambil berteriak minta tolong. Wanita yang ditinggal meninggal suaminya tiga tahun silam itu lunglai, lalu ambruk berlumuran darah di teras rumah tetangganya. Korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ketika dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Al-Huda, Gambiran. Sedangkan, dua pelaku tancap gas meninggalkan rumah korban. (ton/aif)
Pengambilan Soal Dikawal Ketat n DISTRIBUSI... Sambungan dari Hal 29
sempat digelar acara seremonial penyerahan naskah dari Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi yang diwakili Kasat Binmas AKP Mahmud kepada kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono. Usai acara penyerahan, sejumlah kepala unit pelaksana teknis daerah (UPTD) pendidikan yang didampingi anggota polsek setempat, secara bergantian mengambil tumpukan naskah yang ada akan diujikan pada Senin besok (6/5). “Hari ini (kemarin), semua naskah kita distribusikan ke sub rayon,” kata Kepala Bidang (Kabid) TK/SD Dispendik Banyuwangi, Hamami. Untuk memperlancar pendistribusian naskah ke sub rayon, pengambilan di aula Mapolres dibagi dua gelombang. Gelombang pertama yang dimulai pada pukul 08.30 hingga pukul 12.00 untuk 12 panitia sub rayon di wilayah Banyuwangi Selatan. “Yang jauh-jauh kita dahulukan,” ujar Hamami. Sedang 12 panitia sub rayon lainnya, lanjut dia, masuk gelombang kedua yang umumnya berada di sekitar Banyuwangi kota dan utara. Gelombang kedua dalam pendistribusian naskah dimulai setelah habisnya pendistribusian un-
Sambungan dari Hal 29
Bukan hanya itu, kondisi asta yang sudah tidak mampu menampung jumlah peziarah yang datang juga menjadi penyebab yang begitu diperhitungkan. “Keadaan itulah yang menuntut adanya perbaikanperbaikan dan perluasan kompleks asta,” imbuhnya. Muhyiddin mengungkapkan, dengan kegiatan renovasi maka kompleks asta yang baru nanti akan lebih strategis kebaradaannya. Sebab, akan dilengkapi dengan fasilitasfasilitas penunjang yang kian membuat nyaman para peziarah. Misalnya, akan dibangun
Janji Gelar Razia Tiap Pekan n PERKETAT... Sambungan dari Hal 29
Sejumlah bukti seperti handphone (HP) atau peralatan yang dilarang berada di penjara, ditemukan di blok milik napi. “Barang-barang seperti HP biasanya diselundupkan saat jam besuk” cetusnya.
Bila ada napi yang ditemukan menyimpan barang terlarang di selnya, semuanya akan diberi sanksi. Bila barang itu melanggar undang-undang (UU), maka akan diproses sesuai dengan hukum yang ada. “Kalau barangnya tidak melanggar aturan, kita beri pembinaan,” sebutnya.
Marlik mencontohkan kasus yang menimpa Febry Prayogi. Terpidana empat tahun empat bulan itu layak diduga terlibat dalam penyelundupan sabu dengan tersangka Nur Effendi. “Sekarang masih kita proses. Bila Febry terlibat dalam penyelundupan akan diproses hukum,” janjinya. (abi/aif)
Masih Diamankan di Polsek n PENYIAR... Sambungan dari Hal 29
GALIH COKRO/RaBa
DISTRIBUSI: Panitia Sub Rayon memasukkan kardus berisi soal unas SD/MI ke dalam mobil.
tuk gelombang pertama. Dengan dibagi dua gelombang, pendistribusian naskah unas terlihat cukup tertib. Kepala UPTD pendidikan yang dibantu beberapa kepala sekolah (kasek) dan anggota polsek, secara bergantian menurunkan naskah dari aula polres yang ada di lantai dua. “Pengambilan naskah harus dikawal anggota polisi,” cetus Hamami. Seperti naskah unas untuk siswa SMP/MTs dan SMA/MA,
jelas dia, sebelum diujikan pada siswa, semua naskah untuk sementara di simpan di polsek. Naskah ini, baru diambil dan dibawa ke sekolah pada hari pelaksanaanya. “Dibawa ke sekolah pada hari H,” imbuhnya. Hamami menyebut tidak ada kendala dalam pendistribusian naskah unas. Semuanya sudah berhasil didistribusikan ke panitia unas di masing-masing sub rayon. “Semua naskah kita
distribusikan pada hari ini (kemarin),” tegasnya. Seperti diketahui, unas yang akan dilaksanakan Senin besok itu bukan hanya untuk siswa SD/MI. Ujian tersebut juga akan diikuti para siswa SDLB dan peserta Kejar Paket A. Jumlah peserta unas SD 22.786 siswa, sedangkan dari MI berjumlah 4.943 siswa. Sementara, dari SDLB hanya 27 siswa, dan Kejar Paket A sekitar 90 siswa. (abi/aif)
Biaya Pembangunan Pakai Swadaya Murni n DILENGKAPI...
AGUS BAIHAQI/RABA
AKAN DIPERKETAT: Pembesuk antre masuk di depan gerbang Lapas Banyuwangi, siang kemairn.
tempat transit. “Memang ada permintaan dari peziarah agar disediakan tempat khusus transit. Jadi sebelum peziarah datang ke asta mereka transit dulu di tempat itu untuk berwudhu, mandi, atau ganti baju bagi mereka yang datang dari jauh,” terang pria yang juga sebagai Ketua DPC PPP Situbondo itu. Selain tempat transit, fasilitas keamanan juga begitu diutamakan bagi para peziarah. Misalnya, nanti akan disediakan tempat penitipan barang. Sebab ada peziarah yang bermalam dua hingga tiga malam untuk mengkhatamkan Alquran di asta. Bukan hanya tempat transit
dan keamanan, pondok pesantren juga memberikan fasilitas berupa pengenalan pondok pesantren dan segala fasilitasnya. Termasuk perpustakaan yang dilengkapi dengan museum yang memiliki nilai sejarah terhadap P2S2 Sukorejo. “Kebetulan pondok pesantren (P2S2 Sukorejo) usianya akan genap satu abad. Di perpustakaan itu nantinya kita lengkapi dengan tenaga SDM yang bisa memberikan informasi tentang pondok kepada peziarah,” terang pengajar di Lembaga Kader Ahli Fiqh, Ma’had Aly P2S2 Sukorejo itu. Dalam perpustakaan itu bisa saja juga diisi dengan keilmuan-keilmuan dasar. Misal-
nya ilmu tentang berziarah, salat perjalanan atau apa saja yang menyangkut pengetahuan-pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak dalam pengamalan agama. “Jadi renovasi asta ini mengandung nilai-nilai ideologi,” imbuhnya. Muhyiddin menjelaskan, untuk tempat ngaji, asta akan dirombak total. Untuk biaya pembangunan, pengasuh memutuskan menggunakan swadaya murni. ”Kami tidak ingin memutus amal dari para peziarah, alumni, santri, maupun wali santri,’’ tandas ustadz kelahiran Bawean, Kabupaten Gresik itu. (aif)
Berdasarkan laporan itu, polisi langsung bergerak ke rumah RS di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Songgon. Setiba di rumah yang dituju, kedua pasangan itu sudah berduaan di dalam kamar. ‘’Jadi, mereka berdua tertangkap basah,’’ ungkap Kapolsek Songgon, AKP Ali Ashari melalui Kanit Reskrim Aipda IGM Kodana kemarin. Hasil pemeriksaan, keduanya ternyata sudah melakukan hubungan layaknya suami istri berulang kali. Namun, saat tertangkap basah kedua pasangan yang sudah dimabuk asmara itu mengaku sekali. ‘’Saat kita tangkap, itu perbuatan yang ketiga kalinya,’’ terangnya. Kodana menjelaskan, kedua pasangan selingkuh tersebut pertama kenal di tempat lokasi
ALI NURFATONI/RaBa
MEMALUKAN: TH (tengah) dan pasangannya RS (kiri) di Mapolsek Songgon kemarin.
penyiaran radio amatir sekitar empat bulan lalu. Mulai saat itu, kedua pasangan tersebut intens komunikasi. Si pria sampai ini tercatat belum menikah. Saat kejadian itu pula, rumah RS tidak ada penghuni lain. ‘’Tidak ada orang lain saat
tertangkap,’’ kata Kodana. Sejak ditangkap Jumat sore itu (3/5), hingga kemarin kedua pasangan tersebut masih mendekam di balik jeruji besi Mapolsek Songgon. ‘’Sampai sekarang kedua pelaku masih dalam proses penyidikan,’’ tandasnya. (ton/aif)
Terjalin Kerukunan dan Kedamaian n BANK JATIM... Sambungan dari Hal 29
‘’Selain itu, Bank Jatim juga menyatakan siap menyumbang panggung beserta hiburannya untuk menyemarakkan Banyuwangi Peduli gelombang kedua nanti. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Bank Jatim,’’ papar ketua panitia Choiril Ustadi yang juga
kepala Satpol PP, kemarin. Ustadi berharap, perusahaan lain juga terpanggil untuk peduli dan berpartisipasi pada aksi kemanusiaan membantu sesama. Sebab, masih banyak perusahaan yang belum tergerak kepeduliannya untuk berpartisipasi pada acara ini. ‘’Termasuk juga mendorong karyawannya untuk ikut mendonorkan darahnya,’’ tambahnya.
Dengan adanya kepedulian dan kebersamaan dalam aksi kemanusiaan ini, papar Ustadi, maka akan terjalin kerukunan, kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. ‘’Ini salah satu misi dan implementasi dari jargon I Love Banyuwangi yang telah di-launching oleh Bapak Bupati beberapa bulan lalu,’’ pungkasnya. (cho)
Banyak Pengunjung Bersemedi n DANAU... Sambungan dari Hal 40
Wana Wisata Rawa Bayu memang dikenal sebagai tempat bersejarah. Sebab, banyak situs peninggalan era kerajaan blambangan yang masih terjaga dengan baik hingga kini. Adanya situs-situs itu konon mempunyai daya magis. Banyak pengunjung baik dari lokal Banyuwangi maupun luar daerah yang datang ke tempat tersebut. Misalnya,
sebuah batu berukuran sedang berwana putih yang konon dulu pernah dijadikan tempat pertapaan Prabu Tawang Alun. Tempat tersebut masih dianggap sakral bagi sebagian kalangan. Buktinya, selain wisawatan, para pengunjung sengaja datang ke Rawa Bayu dengan niat dan tujuan-tujuan tertentu. Bahkan, tidak sedikit para pengunjung bermalam di lokasi tersebut. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ada seorang tampak
bersemedi dan berkomat-kamit di depan batu situs Prabu Tawang Alun itu. Aneka bunga terlihat di atas batu tersebut. Selain itu, ada beberapa dupa yang terbakar membuat aroma sekitar lokasi kental dengan nuansa magis. Setelah ditelusuri, orang itu ternyata seorang anggota di sebuah korps penegak hukum yang bertugas di Banyuwangi. Dia tampak bersama dengan putranya. Mereka berdua sudah menginap di lokasi itu selama sehari. (ton/c1/bay/als)