Radar Banyuwangi | 5 Oktober 2014

Page 1

5 OKTOBER

TAHUN 2014

IDUL ADHA

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

Tiga Tahun Sudah Naik Kelas

NIKLAAS ANDRIES/ RABA

KHUSYUK: Jamaah Muhammadiyah mengikuti salat Idul Adha di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI - Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, naik kelas. Hanya dalam tempo sekitar tiga tahun, kelas bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan tersebut naik dua strip langsung, yakni dari kelas V menjadi kelas III.

Bandara Blimbingsari mulai dibuka untuk penerbangan komersial pada Desember 2010. Awalnya, pesawat yang melayani penerbangan di Bandara Blimbingsari adalah Grand Caravan ■

Bandara Blimbingsari Naik Kelas

Lokasi Beroperasi sejak Status Lama Status Baru Dasar Pertimbangan

Baca Tiga...Hal 31

: Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi : Desember 2010 : Kelas V : Kelas III : Permenhub Nomor PM 40 Tahun 2014 : Traffic, jumlah penumpang, fasilitas, prosedur, dan sumber daya manusia (SDM)

Perbedaan: ■ Pengelolaan bandara kelas V dilakukan Satuan Kerja (Satker) ■ Pengelolaan Bandara kelas III dilakukan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU)

Muhammadiyah Salat Id Lebih Awal BANYUWANGI - Warga Muhammadiyah Banyuwangi dan lainnya menggelar salat Idul Adha di lapangan Taman Blambangan pagi kemarin (4/10). Ibadah yang menandai datangnya Hari Raya Kurban itu dilaksanakan sehari lebih cepat dari keputusan pemerintah yang menetapkan Idul Adha hari ini (5/10). Meski berbeda, hal itu tidak mempengaruhi semangat jamaah melaksanakan ibadah. Sejak pagi kesibukan tampak di lapangan Taman Blambangan dan sekitarnya. Aparat kepolisian yang berjaga di areal tersebut tampak sibuk mengatur lalu lintas kendaraan jamaah dan pengguna kendaraan lain yang melintas. Pukul 06.00 salat Idul Adha dimulai. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Zaini Munir Fadholi dari Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ■ Baca Muhammmadiyah...Hal 31

GALIH COKRO/RABA

TERBALIK: Posisi tangki bermuatan solar yang terguling di SPBU Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin (4/10).

BEDAH RUMAH

Kejaksaan Telusuri SPJ Bedah Rumah BANYUWANGI - Pemanggilan pejabat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM dan Pemdes) dalam perkara dugaan korupsi program Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, menjadi penting bagi penyidik kejaksaan. Sebagai leading sector program tersebut, Kejaksaan Negeri (Kejari) membutuhkan banyak referensi dari BPM dan Pemdes. Kasi Pidana Khusus Kejari Banyuwangi, Paulus Agung W. menuturkan, pemanggilan pejabat BPM Pemdes tersebut untuk melengkapi hasil pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam kasus itu, Kejari sebetulnya sudah menetapkan satu tersangka, yakni Suliyono, 36. Dia merupakan pelaksana sekaligus pendamping masyarakat dalam program Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari itu ■ Baca Kejaksaan...Hal 31

PENYEBERANGAN

GALIH COKRO/RABA

DARI BALI: Pengendara motor turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin (4/10).

Padat tanpa Antrean KALIPURO - Meskipun tidak seramai suasana arus mudik Idul Fitri, kondisi arus mudik Idul Adha di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kali ini relatif padat. Dibandingkan hari biasa, lonjakan penumpang feri dari Bali diprediksi mencapai 35 persen. Manager Operasional PT. ASDP Indonesia Ferry (PT IF) Ketapang, Saharrudin Koto mengatakan, kepadatan penumpang ini bukan semata karena momen Idul Adha. Selain banyak warga Pulau Dewata yang pulang kampung ke Banyuwangi, Jember, Situbondo, dan sekitarnya, lonjakan penumpang penyeberangan itu juga didukung libur akhir pekan. Selain itu, penumpang yang datang dari Bali kali ini tetap didominasi kendaraan roda dua dan penumpang pejalan kaki. Saharrudin menambahkan, jumlah penumpang saat ini meningkat sekitar 35 persen dari hari biasa. Pada hari biasa, jumlah penumpang penyeberangan sekitar 900 orang ■ Baca Padat...Hal 31 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Tangki Terguling, 4.000 Liter Solar Amblas KALIPURO - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, geger siang kemarin (4/10). Sebab, truk tangki bermuatan 24.000 liter bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terguling di SPBU tersebut. Akibatnya, sekitar 4.000 liter BBM tersebut amblas lantaran tumpah. Melihat truk tangki bernopol P 8293 UX itu

terguling, sejumlah warga di sekitar area SPBU Ketapang spontan lari meninggalkan SPBU. Mereka menjauhi lokasi karena takut tangki berisi solar itu meledak. Beruntung, tangki tersebut tidak sampai meledak dan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Peristiwa itu terjadi saat tangki yang disopiri Mintono, 37, warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, itu hendak

mengisi solar di SPBU Ketapang pukul 11.00 kemarin. Saat hendak belok kanan, tiba-tiba tangki sarat muatan solar itu terguling. Kendaraan besar itu terguling diduga karena haluan terlalu tajam. Tangki tersebut akhirnya hilang keseimbangan dan terguling tepat di depan minimart di dalam kawasan SPBU Ketapang. ”Truk tangki itu tiba-tiba terguling begitu saja setelah belok kanan.

Baca Tangki...Hal 31

Magic Jar Korsleting, Dapur Jadi Arang

Teladani Nabi, Jalan Kaki 18 Km WUKUF memang berat: berdiam dalam tenda, di bawah sengatan matahari 38 derajat Celcius, dan tanpa AC! Dalam sekejap badan sudah gobyos. Banjir keringat. Kurang minum sebentar saja, dehidrasi siap menyerang. Laporan: Tapi wukuf SAMSUDIN baru ujian perADLAWI tama dalam ritual haji. MaDari Makkah, sih ada rukun Arab Saudi haji lainnya. Juga wajib haji yang harus dilaksanakan ■ Baca Teladani...Hal 31

Mungkin karena terlalu menikung beloknya,” ujar Prayit, 48, warga Desa Ketapang yang melihat kejadian tersebut. Setelah terguling, sebagian solar di dalam tangki tersebut tumpah hingga keluar area SPBU. Tidak hanya itu, karena tidak kuat menahan beban tangki yang terguling, as gandengan tangki dan kabin depan truk patah ■

BANYUWANGI - Nasib nahas dialami Edy Priyono, 46, warga RT 002/RW 001, Lingkungan Gajah Oling, Kelurahan Temunggungan, Banyuwangi. Dapur rumahnya ludes terbakar gara-gara magic jar di rumahnya mengalami korsleting sekitar pukul 22.00 Jumat

malam (4/10). Beruntung petugas pemadam kebakaran yang dibantu warga berhasil memadamkan api, sehingga kebakaran tidak sampai meluas di perkampungan padat penduduk tersebut ■ Baca Magic...Hal 31 HANGUS: Petugas pemadam berusaha menjinakkan api di rumah Edy Priyono, warga Lingkungan Gajah Oling, Kelurahan Temunggungan, Kecamatan Banyuwangi, Jumat malam (3/10).

SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS

TEMBOK SETAN: Datang lebih awal, sebagian jamaah haji KBIH Sabilillah, Banyuwangi, leluasa melontar jumrah Aqabah kemarin.

GALIH COKRO/RABA

Ekspedisi Mata Air Banyuwangi Barat di Puncak Musim Kemarau (5)

Air Jernih Mengalir dari Dalam Gua Kedung Bagus Posisi sumber di kawasan hutan Banyuwangi tidak berada di tempat terbuka. Ada juga sumber yang berada di dalam gua.

Itulah kalau bandara pinter, ikut kelas akselerasi pula! BENING: Petugas Perhutani mengecek kondisi air di Gua Kedung Bagus, Kecamatan Glenmore.

ALI NURFATONI, Glenmore TIM ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi bersama KPH Perhutani Banyuwangi Barat dibantu personel PDAM Banyuwangi sebenarnya masih betah berlama-lama di kawasan hutan pinus. Apalagi, puncak musim panas yang menyengat dan berdebu tak begitu terasa di sekitar hutan pinus Sumber Mata Air Rambut Muko, Resort Pemangku Hutan (RPH) Wonoasih, Kecamatan Glenmore, tersebut.

Tiga tahun, Bandara Blimbingsari sudah naik kelas

Tandon Desa Kalipait belum diisi air Kalau air kalinya pahit, siapa yang mau minum?

GERDA SUKARNO/RABA

Seandainya bisa lebih lama di hutan pinus, para personel bisa menikmati hawa sejuk dan angin semilir di ten-

gah hutan tersebut. Menghirup udara segar di kawasan tersebut memang seolah terasa tanpa hambatan.

Apalagi, suara angin di kawasan itu terdengar sepoi-sepoi ■ Baca Air Jernih...Hal 31 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


EKONOMI BISNIS

26

R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Minggu 5 Oktober 2014

BERAS IR 64

GULA PASIR LOKAL

MINYAK GORENG CURAH

DAGING SAPI

DAGING AYAM BROILER

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

CABE RAWIT

CABE BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

26 September 2014

Rp 0

Rp 0

Rp 0

Rp 0

Rp 2.000

Rp 2.500

Rp 0

Rp 0

Rp 0

Rp 3.000

Rp 0

Rp 0

Rp 8.500

Rp 10.000

Rp 10.500

Rp 100.000

Rp 27.000

Rp 20.000

Rp 8.500

Rp 8.000

Rp 10.000

Rp 22.000

Rp 14.000

Rp 10.000

r HARGA PER KILOGRAM

r SUMBER DISPERINDAGTAM KABUPTEN BANYUWANGI

Persiapan Idul Adha, Warga Sesaki Pasar BANYUWANGI - Memasuki H-1 Hari Raya Idul Adha, Sabtu (4/10), Pasar Banyuwangi diserbu pembeli. Para pembeli itu memenuhi pasar sejak pukul 06.00. Hingga pukul 10.00 para pembeli masih terlihat berdesakan. Pembeli yang didominasi ibu rumah tangga itu terlihat memburu bahan pokok, terutama bumbu dapur untuk persiapan Hari Raya Idul Adha hari ini. “Saya membeli daging ayam untuk persiapan Lebaran nanti, kalau beli besok (hari ini) takut harga akan naik,” ujar Sari, pengunjung Pasar Banyuwangi sambil mengaku belanja bumbu dapur seperti bawang, cabai, tomat, dan bumbu rempah lainnya. Pembeli yang ramai ke pasar itu, tentu membawa untung bagi pedagang pasar. Opik, 38, salah satu penjual daging ayam mengaku penjualan untuk Idul Adha meningkat di banding hari biasa. Meski harga ayam cenderung turun, yakni dari Rp 28 ribu per kilogram hingga Rp 29 ribu per kilogram menjadi Rp 26 ribu per kilogram hingga Rp 27 ribu per kilogram, namun masih bisa memberi untung. Pasalnya, pada hari-hari biasa daging ayam yang dijual hanya laku sekitar dua kuintal, tapi saat ini sudah menghabiskan tujuh kuintal daging ayam. Begitu juga dengan Wati, 48, pedagang peracangan ini mengaku penjualan bawang merah, bawang putih, cabai, dan bumbu rempah-rempah lain meningkat drastis. Pada hari biasa,

BANYUWANGI

Muhi menyebut, penjualan daging sapi meningkat, hari biasa terjual antara 60 kilogram hingga 70 kilogram per hari. Tapi menjelang Lebaran ini, penjualan meningkat menjadi 80 kilogram hingga 90 kilogram. “Harga daging sapi stabil,” ungkapnya. Sementara itu, mendekati Lebaran haji pedagang ketupat mulai bermunculan. Mereka itu datang dari berbagai daerah, seperti Rogojampi, Kabat, dan Glagah. Mereka sengaja datang

ke Pasar Banyuwangi karena didaerahnya sudah banyak yang jualan. “Di Pasar Rogojampi yang jualan janur sudah banyak,” terang Siti, 41, penjual janur asal Rogojampi. Satu buah ketupat, terang dia, dijual dengan harga Rp 600. Sedangkan janur yang berukuran kecil, dijual dengan harga Rp 20 ribu per 100 helai, yang besar Rp 40 ribu per 100 helai. “Kemarin ketupat bikinan saya laku 200 buah,” terang Siti dengan bangga. (cin/c1/abi)

GALIH COKRO/RABA

AKTIVITAS PENUH: Peningkatan transaksi jual-beli di Pasar Banyuwangi mulai terjadi kemarin (4/10) pagi.

bawang merah biasanya hanya terjual sekitar 10 kilogram hingga 20 kilogram, namun saat ini bisa menjual hingga 50 kilogram. Bumbu rempah seperti kunyit,

merica, kacang, kemiri, dan jahe laris dibeli oleh ibu-ibu. “Besok daging melimpah, mereka membutuhkan bumbu untuk memasak daging seperti masak rawon,

gulai, soto, sate, rendang dan lainnya,” ujar Wati. Meski pada hari raya Idul Adha akan ada pembagian daging gratis, tapi pedagang daging sapi di

Pasar Banyuwangi juga diserbu oleh pembeli. “Kami sampai kewalahan melayani pembeli,” terang Abdul Muhi, 49, salah satu pedagang daging sapi.

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Nissan Juke

Nissan Evalia

Datsun Go+ & Go

Promo Spesial Oktober Nissan Juke ! Hanya dengan 50 Jt.an, Bawa Pulang NISSAN JUKE, Stock Terbatas! Informasi: Arrya Nissan 081226461212

Mobil Keluarga, bs utk Usaha, Nyaman, Irit, NISSAN EVALIA Solusinya! Harga Mulai 150 Jt-an, DP Murah, Proses Cpt. Informasi: Nissan Banyuwangi 0333 - 4460222

Mau DP Min Proses Kredit ACC Bonus Tambahan? Bisa Nego Halus Asal di Tempat. Tersedia Varian Datsun Go+ & Go. Hub: Agus 082131822216 BB 23AEAC29

All New Nissan X-Trail

All New Grand Livina

Datsun Go+ & Go

Mobil Kluarga No. 1 Di Jepang-All New Nissan X-Trail Tlh Hdir. RasaknKenyamanan Berkendara Terbaik Di Kelasnya Hub. Indra 085238484999 Nissan Bwi

Ini Lho Mobil Yang Membuat Perjalanan Anda Sekeluaga Menjadi Nyaman. All New Grand Livina DP Mulai 30 Jt.an. Hubungi Devi 085204997270 / 087755635343

Dapatkan Harga Promo Datsun Go+ dan Datsun Go, Harga Mulai 90 Jtan-108 Jtan, Cash/Kredit DP 32 Jtan, Angsr 2 Jtan Hub: Reza 085330522444/081937628089

Jl. Anggrek

Jl. Tangkuban Perahu RUMAH RP. 900.000/ BULAN

Djl Tnh 2 Kapling L.440m2.Jl. Anggrek Blkg Dinsos.STB 170Jt H.08563639318

Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204

Strategis tnh 600m2 (20x30) di Jl tembus Panarukan Situbondo H:085220056168

NEW AVANZA 2014

Panarukan

BANYUWANGI

Djl Rumah Jl.Tangkuban Perahu 1 bwi, Harga 850 jt, LT. 630 m2 LB.105m2,1 Lantai, 5 kamar tidur, 1kamar mandi, Listrik 1300 watt, PDAM , Telp. Hub. 0811308961 Oki

RUMAH TANAH 7500M2

Perum TPI Djl/Over Rmh Type 36 Renov Tnh 90m Perum TPI B2 Blkg Gandrung 085333580460

Jl. Widuri

Djl Tnh & Bngnan 424m2 SHM, Jl. Kertanegara 5 Kebalenan Hrg Ngo BU H: 082337848280

TOYOTA YARIS J 2008

Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

Djl Tanah 2 Kav. Gg. Djarum Dpn Trmnl Karangente LT 200+220m2 H: 081252536667

RUMAH LT 382M2

Perum Kalirejo

Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736

Karangente

SEMPU

Djl Rmh Perum Mendut Regency Type 185 ad Klm Rng Hrg 1,5 M Ngo. H: 081252536667

Djl Rmh Prum Kalirejo Type 36 Full Bngnan 2 KM,2KT, Garasi H: 081252536667

SITUBONDO

Kebalenan

Tanah Kapling Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057

Djl Sgr Rmh Jl. Widuri No. 4, 1 KT, 1 KM, SHM Hrga 95 Jt Nego. H: 081904052930

Mendut Regency

Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4

Jual Rumah LT 382m2, 3 Kamar Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 280 Jt Nego, Hub: 085233441946

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333412224

Solong Djl Tanah L 418m2 SHM Pagar 50 m dr Pantai Lks Solong Lingk. Tanjung H: 08776355566 TP

GLAGAH Belakang Polsek Glagah Dijual Tanah L 528m2 Blkng Polsek Glagah Hrg 90 Jt Hub: 085230764536

GURU S1 PGSD Dibutuhkan Guru S1 PGSD, SAg, Pria/Wanita, Single Min 23 Th, Daya Juang Tinggi, Berakhlak Karimah. Kirim Lamaran ke SDIT Al Qomar Jl. Simpang Gajah Mada 5 Bwi Telp 0333 - 411257

Licin Djl Tnh 673m2 Lok. Ds. Licin, Glgah (Dpn Psksms) Hrg Nego BU H: 082337848280

BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 4870 YA an Joko Hariyanto, Jl. Progo 13 RT. 3/3 Kel. Singonegaran

BANYUWANGI

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

BD Tours Menjangan Wisata Snorkling Brngkt Tgl 19&26 Okt ‘14, Tempat Terbatas Hub. BD Tours 0333 - 426545 / Hp. 082141234572

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

RADAR GENTENG

Minggu 5 Oktober 2014

R A D A R

27

B A N Y U W A N G I

Perumahan Permata Banyuwangi

Konsep Minimalis Modern dan Fasilitas Terlengkap BANYUWANGI – Perumahan yang menawarkan hunian minimalis modern kini hadir di Banyuwangi. Dengan mengikuti tren arsitektur bangunan masa depan, Perumahan Permata Banyuwangi layak menjadi pilihan terbaik untuk berinvestasi. Permata Banyuwangi merupakan perumahan baru yang mengintegrasikan antara keamanan dan kenyamanan bagi penghuninya. Lokasi strategis juga menjadi salah satu nilai lebih dari perumahan yang terletak di kawasan Sukowidi ini. Terletak di pinggir jalan nasional, tepatnya di jl Yos Sudarso Banyuwangi. Kita hanya butuh waktu lima menit untuk ke pusat kota, sepuluh menit jika kita ingin ke Pelabuhan Ketapang. Selain itu, Perumahan Permata Banyuwangi dibangun menggunakan bata ringan yang

mempunyai banyak kelebihan dibanding bata merah biasa. Selain kokoh, bata ringan memang lagi ngetren dipakai untuk membangun perumahan di kota-kota besar. Berbagai fasilitas pendukung juga disiapkan oleh perumahan Permata Banyuwangi, seperti pagar belakang, pagar samping, wastafel, taman, dan carport sudah berpaving. Anda juga tak perlu khawatir jika musim hujan tiba, dengan kontur tanah yang tinggi, Perumahan Permata Banyuwangi akan menjadi kawasan perumahan bebas banjir. Tunggu apa lagi, segera datang ke kantor pemasaran Perumahan Permata Banyuwangi di Jl Yos Sudarso Sukowidi Telp 085258112117, 085331275117. Ayo pesan sekarang juga, unit terbatas.

Polisi Akan Proses Hukum

KEKERINGAN

Kasus Dugaan Penganiayaan Utang Berbunga

SHULHAN HADI/RABA

BELUM TERISI: Tandon air dari BPBD di Desa Kalipait ini belum terisi.

Tandon Desa Kalipait Belum Diisi Air TEGALDLIMO - Kekeringan hingga kesulitan mendapatkan air bersih tampaknya semakin meluas di wilayah Banyuwangi Selatan. Setelah tiga desa di Kecamatan Pesanggaran, kesulitan air juga dirasakan warga Dusun Purworejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Warga di tepi hutan itu mulai kesulitan air karena sumber air di sumur-sumur sudah kering. “Sumur mulai kering, bila ada air rasanya asin,” terang Paidi, salah satu warga Desa Kalipait. Kesulitan untuk mendapat air bersih di Dusun Purworejo, Desa Kalipahit, sebenarnya sudah mendapat perhatian dari pemerintah. Buktinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi mengirim tandon air di beberapa titik. “Hanya tandon, airnya tidak ada,” ungkapnya. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk memasak, sebagian dari warga terpaksa harus membeli air dengan harga Rp 2 ribu per jeriken. “Kami berharap tandon segera diisi air, sehingga kami tidak sampai membeli,” harapnya. (sli/c1/abi)

OPO MANEH

SHULHAN HADI/RABA

BUNCIT: Kondisi perut Finza yang membesar dan organ tubuh lainnya mengecil.

Bocah Miskin Terkena Telesemia TEGALDLIMO - Finza, 6, putri semata wayang pasangan Eko Cahyono, 32, dan Sri Utami, 24, asal Dusun Pondok Asem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, ini sekilas seperti bocah pada umumnya. Tetapi, jika diperhatikan secara cermat, perut bocah itu membuncit. Namun, anggota tubuhnya yang lain, seperti tangan dan kaki, terlihat kurus. Orang tua bocah malang itu mengakui putrinya sedang sakit. Saat diperiksakan ke salah satu dokter spesialis anak di Banyuwangi, Finza divonis mengidap telesemia (kelainan darah). “Katanya dokter kemungkinan telesemia, dan diminta dibawa ke Surabaya,” cetus Eko Cahyono, ayah Finza. Selama ini, terang dia, perawatan putrinya hanya mengandalkan obat herbal. Pasca sakit, kedua orang tuanya mengaku

belum pernah membawa putrinya ke puskesmas. “Saya bawa ke dokter, jadi tidak pernah ke puskesmas,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Cahyono mengaku kaget saat diberi tahu dokter bahwa putrinya mengidap talesemia. Apalagi, dokter menyarankan Finza dirujuk ke Surabaya. “Tidak mungkin dirawat di Surabaya. Saya tidak punya biaya,” kata pria yang mengaku hanya sebagai buruh itu. Berdasar keterangan dokter, lanjut dia, salah satu alternatif pengobatan yang bisa dilakukan adalah transfusi darah secara rutin. Itu demi menjaga kondisi tubuh Finza agar selalu stabil. “Katanya harus transfusi, dan itu selamanya,” keluhnya. Sri Utami, ibu Finza, menambahkan, keluarganya tidak memiliki surat jaminan kesehatan seperti

Jamkesmas atau surat layanan kesehatan lain, seperti BPPJS. “Saya tidak punya Jamkesmas. Yang lain juga tidak punya,” ujarnya. Akibat penyakit itu, imbuh dia, putri tunggalnya itu tidak lagi mau sekolah. Meski tidak pernah kambuh atau tidak pernah sakit, tapi dokter menyarankan agar si anak jangan sampai jatuh atau bermain terlalu aktif. “Saya berharap bisa mengurus surat berobat ke kantor desa dengan mudah,” cetusnya. Kepala Desa (Kades) Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Sunaryo, mengatakan dirinya tidak mengetahui ada warganya sakit seperti itu. Pemerintah desa berjanji akan membantu semua proses pengurusan administrasi tersebut. “Kalau nanti perlu diberi surat rujukan, akan saya buatkan,” janjinya. (sli/c1/abi)

MUNCAR - Aparat Polsek Muncar tampaknya akan serius menangani dugaan kekerasan yang dilakukan Hj. Muinah, warga Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, dengan korban Agus Widiana, 34. Hanya saja, polisi masih menunggu ibu muda yang menjadi korban itu sembuh dari sakit. Sebab, hingga kemarin korban masih menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah, Muncar. “Kami akan terus memproses kasus ini,” cetus Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini. Hanya saja, lanjut dia, untuk memproses dugaan penganiayaan itu, pihaknya memerlukan keterangan saksi korban. Sampai saat ini, korban belum bisa memberi kesaksian. “Bila korban sudah sembuh, akan kita mintai keterangannya,” katanya. Sementara suami Agus Widiana, Siswandi, mengatakan pihaknya masih melakukan musyawarah dengan terkait biaya pengobatan dan langkah yang akan diambil. “Kita masih rundingan dengan keluarga,” ujarnya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, gara-gara tidak mampu membayar bunga pinjaman, Agus Widiana, 34, warga Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, mengaku dihajar Hj. Muinah, salah satu tetangganya. Korban mengaku wajahnya ditampar hingga lebam. Akibat luka itu, ibu muda itu kini harus menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah, Muncar. “Sakit semua. Saya tidak kuat,” cetus Agus Widiana. Dugaan penganiayaan itu berawal saat korban datang ke rumah Hj. Muinah terkait utangnya senilai Rp 5 juta yang belum dibayar. Saat datang, korban mengajak Tin Sulasmi, 35, salah satu saudaranya. “Datang ke rumah Bu Muinah itu mau minta penundaan bunga dan cicilan utang,” kata Tin Sulasmi. Menurut Sulasmi, Widiana pada Ramadan lalu utang kepada Hj. Muinah Rp 5 juta. Atas utang senilai itu, Widiana harus membayar bunga Rp 1 juta per minggu. “Setiap utang Rp 1 juta, bunganya Rp 200 per minggu. Kalau Rp 5 juta ya harus bayar bunga Rp 1 juta dan harus dibayar setiap minggu sekali,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

LEMAS: Agus Widiana masih berbaring PKU Muhammadiyah Muncar

SHULHAN HADI/RABA

SHULHAN HADI/RABA

PREMAN: Egra diperiksa penyidik Polsek Muncar setelah menarget pengunjung RTH Blambangan.

Tukang Target Dijebloskan Sel MUNCAR - Diduga menarget dan melakukan pengeroyokan bersama komplotannya, Egra, 25, salah satu pemuda asal Dusun Kalimoro, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, ditangkap anggota polsek setempat kemarin malam. Egra yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu sementara harus menginap di tahanan polsek. “Tersangka melakukan pemalakan dan pengeroyokan. Kita tangkap setelah korban lapor,” cetus Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, melalui Kanitreskrim Ipda Sutarkam. Dugaan pemalakan dan pengeroyokan yang dilakukan tersangka itu terjadi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Di RTH itu, tersangka merampas rokok yang baru dibeli Yanuar Yudhan, 18, warga Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar. “Korban beli rokok dirampas tersangka. Korban hanya diberi tiga batang,” ungkapnya. Menurut kanitreskrim, pelaku tidak hanya meminta rokok yang baru dibeli korban. Bersama komplotannya, dia juga melakukan pengeroyokan terhadap korban. “Dia (tersangka) bilang, ini Egra anak Kalimoro,” cetus kanitreskrim menirukan pengakuan tersangka. Mendapat perlakuan seperti itu, korban tidak terima dan melapor ke Polsek Muncar. Atas laporan itu, polisi langsung bergerak dan akhirnya berhasil menangkap tersangka. “Kita ringkus tersangka setelah mendapat bantuan temannya,” jelasnya sambil menyatakan akan terus memburu komplotannya. (sli/c1/abi)


BUDAYA

30

R A D A R

Jawa Pos

Minggu 5 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Cacak Oleh Ismanto*

L

aela tampak begitu sibuk. Ia berdandan tak seperti biasanya. Ia kenakan jas khas SMA-nya. Padahal hari itu bukanlah hari yang wajib untuknya mengenakan jas sekolah. Jas sekolah tersebut hanya wajib dipakai pada saat hari senin dan selasa. Wajahnya pun tampak berseri. Dari kejauhan cacaknya memandangi adiknya itu yang tampak tak biasa. “Heran aku Dik dengan kamu hari ini,” guman Mat Nur dengan bahasa indonesia yang masih ada khas Maduranya. Tapi Laela agaknya kurang peduli dengan gumanan cacaknya itu. “Cak, aku terlihat gimana?” tanya Laela tiba-tiba. Mat Nur agak kaget mendengaranya. Lalu ia memandang ke arah Laela sambil menyeruput kopi hangat yang dibuat Laela. “Ya terlihat biasa saja, La. Nanti kalau cacak bilang kamu kayak orang berarti kamu bukan orang lagi.” Jawab Mat Nur sambil tersenyum kecil. “Kenapa tho, La?” tanya Mat Nur ganti. “Duh cacak ini kalau ditanya sulit untuk serius ya.. aku tanya sama adik Ummi saja lah,” jawab Laela dengan kesal. Disaat yang bersamaan Ummi muncul dari belakang selesai mandi. “Wah, Mbak’e cantik hari ini,” puji Ummi. “Tuch dengerin Ummi tho Cak! Anak kecil saja bisa menilai penampilanku. Eh, malah cacak yang lebih tua tidak bisa menilai penampilan adiknya sendiri. Haduh-haduh, cacakku ini emang kurang tau tentang anak perempuan ya...” cerocos Laela. Mat Nur hanya tersenyum. Lalu menaruh kopinya yang masih tersisa setengah gelas. Kemudian masuk ke kamar mandi. Karena tak mendapat tanggapan dari cacaknya, Laela langsung pergi ke depan memompa ban motornya. Ummi mengikutinya dari belakang. “Mbak, mau ada acara apa sich Mbak kok hari ini begitu rapi?” tanya Ummi. “Husttt, jangan cerita sama cacak. Hari ini adalah pengumuman UAN.” “Emangnya Mbak yakin lulus ya...?” “Huhh, kamu itu mendoakan Mbak’e nggak lulus ya.” “Ya nggak-lah Mbak, adik sendiri kok ndholimi saudara kandungnya. Tapi Mbak itu lho, kok yakin sekali bakalan lulus?” heran Ummi. “Harus yakin donk Um... kan udah didoakan sama Mama, Cak Nur dan adikku sayang,” jawab Laela sambil mengusap kening Ummi. “Lagipula katanya orang tua dulu, kalau yakin ya kemungkinan hasilnya sesuai dengan apa yang diyakini. Oh ya, sekarang tolong bilang sama Cacak supaya agak cepat mandinya. Terus dandan, terus nganterin Mbak’e ke sekolah. Mbak’e tunggu di depan sambil sms-an sama temantemannya Mbak’e. ******* Setibanya di sekolah Laela, Mat Nur agak heran melihat banyak orang tua murid yang datang ke sekolah. Ia langsung menduga bahwa ada sesuatu yang Laela rahasiakan. Biasannya orang tua murid datang ke sekolah kalau ada acara penting saja. “Ini mau ada acara apa ya La?” “Biasalah Cak, orang tua murid selalu datang saat pengumuman kelulusan.” “Apa, hari ini pengumuman kelulusan? Kenapa kamu tidak kasih tau Cak’e?” “Biasalah Cak, kejutan. Ayo buruan Cak masuk ke dalam. Kita harus duduk di kursi paling depan.”

Mat Nur hanya bisa pasrah menuruti keinginan adiknya. Tepat jam delapan pagi acara baru dimulai. Diawali dengan pertujukan aksi panggung dari para siswa. Mulai dari seni tari, drama, dan band. Suara yang agak gaduh membuat Mat Nur pindah ke bangku belakang. Ia tinggalkan adiknya yang duduk di bangku barisan depan. Dan satu jam kemudian aksi panggung selesai. Pak Hasan selaku Kepala Sekolah langsung naik ke panggung lalu menyampaikan sambutannya dan diakhiri oleh tepuk tangan dari para hadirin. Lalu giliran Ketua Osis maju ke depan menceritakan tentang sekolahnya selama ini. Barulah kemudian waktunya mengumumkan tentang kelulusan siswa. Dan Beliau pun bicara dengan penuh kehati-hatian sehingga membuat para siswa dan orang tua mereka tegang. Lalu sampailah pada kalimat lulus seratus persen, maka keteganganpun sirna dan berubah menjadi sorak-sorai dan tangisan. “Sedangkan yang mendapat nilai terbaik untuk jurusan IPS adalah Bayu Kurniawan. Dan peraih nilai terbaik dari IPA adalah Laela Fatimatuz Zahra.

Extra Joss Qurban Rp 1 Miliar Gandeng LazisMU angkat Tema Jiwa Laki Berani Berqurban JEMBER - Mengusung tema Jiwa Laki Berani Berqurban, Extra Joss sebagai pemimpin pasar energy drink dalam kemasan sachet di Indonesia, tahun ini kembali mengadakan program Extra Joss Qurban Rp 1 Miliar. Kali ini dengan menggandeng pihak LazisMU (Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah) untuk yang kedua kalinya setelah hal yang sama dilakukan pada tahun 2011. Tema Extra Joss Qurban 1 Miliar yang diusung tahun ini Jiwa Laki Berani Berkurban, mengedepankan semangat berkurban yang pantang menyerah, siap menghadapi tantangan, dan tidak memikirkan besar kecilnya rezeki yang ada. Sedang LazisMU sendiri, selama ini menjalankan qurban melalui program Pak Kumis-nya. LazisMU menyinergikan program Extra Joss Qurban Rp 1 Miliar kali ini dengan memfokuskan distribusi daging qurban ke wilayah padat penduduk danmiskin, daerah pedalaman, serta daerah rawan bencana. “Sinergi kedua belah pihak ini diharapkan ke depan menghasilkan kegiatan yang berdampak positif,” ujar Simon Jonatan. “Merupakan kebanggaan bagi LazisMU, tahun ini kembali dipercaya oleh Extra Joss untuk melaksanakan program Qurban Rp 1 Miliar, apalagi kami sepakat titik yang menjadi sasaran pelaksanaan dan distribusi daging qurban Extra Joss dan LazisMU berada di daerah rawan bencana seperti di wilayah gunung sinabung Medan, lereng Merapi di Jogja, lereng gunung Slamet, bekas lumpur Porong, bahkan bersama komunitas otomotif kita mengirim sapi di wilayah Nagrak Cibadak, Sukabumi, yang belum pernah sekalipun melakukan qurban sapi,” jelas ketua badan pengurus LazizMU, Hajriyanto Y. Thohari. Terlibatnya beragam komunitas dengan latar

ISTIMEWA

SOSIAL: Extra Joss bekerja sama dengan LazisMU menyembelih hewan qurban di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Jalan Bondoyudo, Jember, kemarin (4/10). belakang yang beragam seperti komunitas otomotif, hobi, maupun profesi, dengan sukarela bergabung diharapkan makin membuat program Extra Joss Qurban Rp 1 Miliar bersama LazisMU bisa semakin luas menebarkan manfaat di masyarakat. Hajriyanto Y. Thohari berharap, kerja sama itu semakin membuat LazisMU terpacu untuk terus berbuat yang terbaik dalam perannya sebagai Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh. “Kami tidak akan berhenti dengan jejaring yang tersebar di 115 kota saja, tapi akan terus berupaya melebarkan jejaring yang ada ke kotakota lainnya,” ungkapnya. Menurut Hajriyanto Y. Thohari, semua hewan qurban Extra Joss – LazisMU dijamin bersertifikat sehat dari instansi terkait. Pasalnya, PT Bintang Toedjoe menekankan pentingnya kesehatan hewan qurban sebagai hal yang diprioritaskan dalam program ini. Pelaksanaan program yang melibatkan 40 cabang PT. Bintang Toedjoe, serta 115 jejaring LazisMU seluruh Indonesia tersebut, merencanakan kurang lebih 40 ekor sapi qurban yang akan disebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan harapan mampu menyentuh hingga ke daerahdaerah yang sulit sekalipun. Kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Extra Joss dalam menyambut datangnya hari raya Idul Adha ini, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesuksesan produk Extra Joss yang sudah 17 tahun

menjadi pemimpin pasar energy drink sachet. Momentum qurban merupakan refleksi dari karakter para peminum Extra Joss yang berjiwa laki, yang siap menghadapi tantangan apa pun, menyisihkan harta dan tenaga untuk orang yang membutuhkan tanpa memikirkan imbalan apa pun. “Kami akan menjaga amanah yang diberikan oleh Extra Joss atau pun donator/muzakki lain yang mempercayakan kepada LazisMU, insya Allah amanah, sehingga program ini benar-benar membawa manfaat bagi saudara kita yang membutuhkan”, ujar M. Khoirul Muttaqin selaku direktur utama LazisMU saat menutup acara press conference di lantai 2 Gedung Pusat Muhammadiyah. Acara Extra Joss Qurban 1 Miliar di Kabupaten Jember, dilaksanakan di kantor PDM Jember Jalan Bondoyudo. Usai Salat Idul Adha, hewan qurban diserahkan oleh Heru Sanjawa, Area Manajer PT. Bintang Toedjoe, Jember kepada Plh. ketua PDM Jember, Usatadz H. Kusno, MPdi yang disaksikan ketua LazisMU H. Heny Siswondo, MPd; ketua Majelis Tabligh, Drs. H. Suparyadi; direktur Lazismu, Jember, Suyono, MIKom. Untuk informasi tentang Aktivitas Extra Joss dapat menghubungi PR BintangToedjoe: Aydi Jaya : 0811965573. Eko Swastoto : 081225170055 / 08170551975 / 081553226357. Untuk informasi tentang Aktfitas LazisMU bisa menghubungi : Adi Rosadi : 081380660929. (*/aro/abi)

Laela langsung menangis. Sementara Mat Nur kaget mendengar adiknya meraih nilai terbaik jurusan IPA. Lalu mereka berdua diminta untuk maju ke depan bercerita tentang apa yang mereka rasakan. Dimulai dari Bayu yang bercerita dengan bahagianya. Dan juga bercerita tengtang bagaimana susah-payahnya belajar agar ia bisa mendapatkan nilai terbaik. Lalu giliran Laela untuk bercerita. “Ehm... ehm.” Laela mendehem menagatur suaranya. “Cak Nur, ini hadiah untukmu Cak. Terima kasih banyak,” kata Laela sambil meneteskan air mata. Seluruh hadirin menoleh ke belakang mencari siapa cacaknya itu. Mat Nur jadi salah tingkah karena banyak orang yang menoleh ke belakang. “Hadirin sekalian, Cacakku adalah pemotivator terbaikku. Dia tidak terlalu banyak bicara. Hanya terkadang suka bercanda. Dia bukan lulusan universitas terkenal. SMA saja tidak lulus. Namanya Ahmad Nur Abdullah.” Sejenak Laela terdiam. Ia tak kuasa menahan perasaannya. Seluruh hadirin terdiam seketika itu.semua pandangan

tertuju pada Laela. Mereka ingin tahu kelanjutan cerita Laela. Sambil menahan tangisnya, Laela mulai melanjutkan ceritanya. “Kami berasal dari Muncar. Ayah saya asli Madura, Ibu saya asli orang Jakarta. Oleh sebab itu cara bicara kami aneh. Cacak saya bicaranya sedikit bahasa indonesia dan sangat kaku, khas orang Madura, tapi lebih banyak maduranya. Sedangkan saya dan adik bicara dengan bahasa indonesia.” Muncul senyum kecil dari para hadirin. “Ibu saya sudah meninggal sejak saya masih kelas 5 SD dan cacak masih kelas 2 SMP. Kami sangat kehilangan beliau. Terutama cacak, Ibu adalah sosok paling dekat dengannya. Tiga tahun kemudian Ayah juga berpulang karena serangan jantung. Dan saat itulah menjadi awal cacak untuk menopang kehidupan keluarga. Di usianya yang masih muda di tengah prestasi yang baik di sekolahnya, ia lupakan semuannya. Ia berhenti sekolah untuk jadi nelayan mengikuti paman kami. Ia sama sekali tidak ingin adik-adiknya putus sekolah. Bahkan kawan-kawan dan guru-guru sekolahnya sangat menyayangkan keputusan cacak saya. Dia termasuk murid yang berprestasi. Sebenarnya saya pun ingin berhenti sekolah, tapi cacak melarang keras.” “Dia bekerja habis-habisan di laut. Bahkan kulitnya mulai menghitam. Wajahnya jauh lebih tua dari orang yang seusianya. Badannya menjadi semakin kurus. Bahkan ia dijuluki Mat Cungkring. Kadang saya menangis melihat keadaan cacak saya itu. Pada suatu malam, saya memberanikan diri untuk bicara dengan cacak. Saya terus bertanya bagaimana saya bisa membalas kerja keras cacak selama ini. Tapi cacak hanya mengatakan empat kata. INI ADALAH TUGAS CACAK.” “Aku pun sadar, Cacakku sekarang telah jadi Ayah sekaligus Ibu bagi kami. Aku pun terus berfikir keras bagaimana agar aku bisa membalas kebaikannya atau sekedar meringankan hidupnya. Hanya dengan prestasi yang membanggakan yang bisa saya lakukan untuknya saat ini. Yang jelas dia adalah cacakku tersayang. Terima kasih, Cak.” Semua hadirin terkesan dengan cerita Laela mengenai dirinya dan juga cacaknya. Tak khayal lagi sorak-sorai dan tepuk tangan meriah mengakhiri cerita Laela. Beberapa saat kemudian Laela turun dari panggung dan berlari ke belakang kursi undangan. Hampir semua mata mengikuti lari Laela. Begitu sampai di depan seorang laki-laki berkulit agak hitam dengan rambut ikal, Laela langsung mencium tangan laki-laki itu. Dialah cacaknya, orang yang berada di balik keberhasilan Laela. Beberapa teman mendekat ke Laela. “Cak, makasih ya…” kata Laela sambil tersenyum. Mat Nur hanya menaggapi dengan senyuman saja. “Jadi tak nyaman dibik La, e tengguh benyak oreng,” guman Mat Nur. Laela lalu menyodorkan sebuah kertas yang terlipat rapi pada Mat Nur. Sesaat Mat Nur menatap mata Laela. Perlahan ia buka kertas tersebut. Beberapa detik ia baca tulisan di kertas tersebut. “Ini bukan bohong kan, La? Laela menggelengkan kepalanya sambil menahan haru di wajahnya. “Aku diterima di ITB, Cak.” Mat Nur langsung memeluk penuh haru. Ia sangat bangga terhadap adiknya. Laela berhasil menjadi bagian dari tempat yang dia impikan untuk menimba ilmu. Laela meneruskan harapan dan cita-citanya yang telah hilang. “La, teruskan cita-cita Cacak,” pesan Laela *) Staf BK di MTS Kebunrejo, Genteng.


Jawa Pos

Minggu 5 Oktober 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

31

S A M B U N G A N

Bandara Lain Butuh Waktu 25 Tahun ■ TIGA...

Sambungan dari Hal 25

Kapasitas tempat duduk penumpang pesawat yang dioperasikan PT. Sky Aviation itu hanya sembilan seat yang kemudian ditingkatkan dengan pesawat Fokker-50 berkapasitas 48 seat. Kala itu Sky Aviation melayani rute penerbangan Denpasar-Banyuwangi pergi pulang (PP) dan Banyuwangi-Surabaya PP. Perkembangan selanjutnya, tepatnya 24 Agustus 2011, giliran maskapai Merpati Airlines membuka rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya. Merpati menggunakan pesawat jenis MA-60 dengan kapasitas 60 seat.

Mulai 20 September 2012, giliran Wings Air menerbangi langit Banyuwangi. Maskapai yang satu itu menggunakan pesawat ATR 72-600 dengan kapasitas 70 seat. Selain Wings Air, belakangan maskapai Garuda Indonesia melalui brand Garuda Indonesia Explore menerbangi langit Banyuwangi mulai 1 Mei 2014. Sama seperti Wings Air, Garuda Indonesia juga menggunakan pesawat ATR-72-600. Hanya, selain melayani rute Banyuwangi-Surabaya PP, Garuda juga membuka jasa angkutan udara rute Banyuwangi-Denpasar PP. Selain traffic yang terus meningkat, jumlah pengguna jasa penerbangan dari dan menuju Banda-

ra Blimbingsari juga terus menanjak. Selama 2011 jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari sebanyak 7 ribu orang. Setahun kemudian, tepatnya selama 2012, grafik jumlah penumpang di bandara yang satu itu naik signifikan menjadi 24 ribu orang. Peningkatan jumlah penumpang kembali terjadi selama periode 2013, yakni menjadi 44 ribu orang. Pada 2014, tepatnya mulai Januari hingga Agustus, jumlah penumpang yang memanfaatkan jasa penerbangan melalui Bandara Blimbingsari sudah mencapai 50 ribu orang. Kepala Bandara Blimbingsari, Andy Hendra Suryaka mengatakan, berdasar Peraturan Menteri

Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang organisasi dan tata kerja kantor unit penyelenggara bandar udara tanggal 12 September 2014, kelas Bandara Blimbingsari naik dua tingkat sekaligus, yakni dari kelas V menjadi kelas III. “Naiknya kelas Bandara Blimbingsari itu merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terhadap perkembangan Bandara Blimbingsari yang begitu pesat,” ujarnya kemarin (4/10). Menurut Andy, selain perkembangan jumlah maskapai dan penumpang, pembangunan sarana dan prasarana penunjang Bandara Blimbingsari juga ber-

Lokasi Tangki Dipasang Garis Polisi ■ TANGKI...

Sambungan dari Hal 25

”As gandengan itu tampaknya sudah patah sebelumnya. Hal itu bisa dilihat, patahan baru tampak sedikit dibandingkan patahan lama,” ungkap Kasatlantas Polres Banyuwangi, AKP Amar Hadi Susilo, sambil menunjukkan as gandengan yang patah kemarin. Kasatlantas AKP Amar menambahkan, sampai saat ini pihak kepolisian masih melakukan proses evakuasi. Amar memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. ”Saat ini kami masih mengamankan area. Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah kita lakukan. Hasil sementara memang kesalahan sopir truk.

Tapi yang jelas, tidak ada korban jiwa,” tegasnya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, beberapa anggota Polres Banyuwangi tampak berjaga-jaga di sekitar SPBU Ketapang. Kapolsek Kalipuro, AKP Sudarsono, terlihat hadir di lapangan untuk ikut mengamankan SPBU Ketapang. Police Line (garis polisi) dipasang di depan SPBU Ketapang agar warga tidak masuk ke area SPBU. Sementara itu, petugas Pertamina tampak memindahkan sisa-sisa solar di dalam tangki yang terguling ke tangki lain guna mempermudah proses evakuasi. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, alat berat akan dikerahkan untuk mengembalikan posi-

si tangki yang terbalik tersebut. Ceceran solar di paving SPBU Ketapang langsung ditutup pasir oleh petugas SPBU. Sementara itu, Manager SPBU Ketapang, Rendra Rizki, saat dikonfirmasi mengaku sangat dirugikan atas kejadian tersebut. Dia mengaku rugi karena kejadian itu bisa menyebabkan masyarakat memberi kesan buruk terhadap PSBU tempatnya bekerja. ”Saya khawatir warga takut mengisi BBM di sini setelah kejadian ini. Selain itu, kami juga harus mengganti tanah yang sudah tercemar solar itu. Secara materi pasti dirugikan, tapi kami masih belum bisa memastikan,” terang Rendra Rizki kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Atas kejadian ini, manager SPBU Ketapang itu berharap agar pihak perusahaan mitra Pertamina memberikan pelatihan lagi kepada driver tangki BBM. ”Saya harap kejadian ini tidak terulang lagi. Yang jelas, kami merasa sangat dirugikan dengan kejadian ini,” ujarnya. Sampai berita ini ditulis sore kemarin, police line masih terpasang di depan pintu masuk SPBU Ketapang. Tangki yang terguling masih dalam proses evakuasi. Sementara itu, ceceran solar yang mengalir ke selokan di sebelah utara SPBU Ketapang sempat menjadi rebutan warga. Dengan menggunakan wadah seadanya, warga tampak mengais solar yang tercecer tersebut. (tfs/c1/bay)

Posisinya Dekat Pendapa Kabupaten ■ MAGIC...

Sambungan dari Hal 25

Musibah kebakaran ini awalnya diketahui istri Edy yang sedang berada di dalam rumah. Mengetahui ada kobaran api di dalam rumah, perempuan itu langsung berteriak minta tolong. Tetangga sekitar dengan sigap membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Tidak lama kemudian, pemadam kebakaran datang ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah. Edy Priyono mengaku tidak tahu secara persis bagaimana kejadian itu. Saat kebakaran terjadi,

dirinya sedang tidak berada di rumah. ”Saya tadi kerja, ditelepon istri katanya rumah kebakaran. Kata istri saya, kebakaran ini disebabkan magic jar yang mengalami korsleting,” jelas Edy. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi dini hari kemarin (4/10), api memang hanya berkobar di dapur dan salah satu ruangan. Terlihat langit-langit dapur dan kayukayu penyangga genting di dapur tersebut hangus. Perabot di dapur juga tidak luput dari jilatan api. Saat kebakaran terjadi, warga tampak bahu-membahu mengeluarkan isi rumah. Kasur, baju,

dan perabot lain, dikeluarkan dari rumah oleh warga sekitar. Awalnya petugas pemadam yang datang ke lokasi kesulitan menjangkau titik api. Sebab, rumah milik Edy berada di gang sempit. Beberapa saat kemudian, petugas berhasil mencapai titik api. Dengan sigap, mereka langsung menyemprotkan air ke titik api tersebut. ”Kita kerahkan empat mobil PMK. Alhamdulillah, satu jam kemudian kita berhasil memadamkan api. Kita sempat kesulitan karena rumahnya di gang kecil. Api hanya menghanguskan bagian belakang rumah,” ujar

Komandan PMK Banyuwangi, Muhammad Sugeng Wijaya, sesaat setelah api berhasil dipadamkan dini hari kemarin. Sementara itu, Kapolsek Banyuwangi AKP Ketut Redana di lokasi kejadian meyakinkan, kebakaran tersebut hanya terjadi di bagian belakang rumah. Api tidak sampai menjalar ke mana-mana, karena rumah Edy bergandengan langsung dengan Pendapa Sabha Swagata Blambangan. ”Sudah saya cek keliling tadi, pendapa aman dari kebakaran. Api hanya menghanguskan bagian rumah ini,” ujar Kapolsek Ketut. (tfs/c1/bay)

Dapat Bonus yang Sulit Diulang ■ TELADANI...

Sambungan dari Hal 25

Ujian itu makin berat ketika harus meneladani haji Nabi Muhammad Saw. Dan, itulah yang saya tempuh. Cukup berat, memang. Tapi demi haji yang afdal, itu harus saya jalani. Bersama 122 jamaah KBIH Sabilillah, Banyuwangi, saya berhaji cara Nabi. Yakni, sebelum sehari wukuf di Arafah kami mabid (bermalam) di Mina. Atau lebih dikenal dengan program Tarwiyah. Setelah wukuf kembali ke Mina. Istirahat sebentar. Memejamkan mata dan mengumpulkan tenaga. Sebab, ujian berikutnya cukup berat: jalan kaki 18 kilometer (Km). Rute pertama Mina ke lokasi jamarat. Dari kemah di Mina ke jamarat sekitar 6 Km. Ditempuh dengan jalan kaki. Waktunya tengah malam, setelah lewat pukul 00.00. Jalannya belak-belok. Sudah begitu bersama ratusan ribu jamaah

lain. Jadi tidak bisa jalan cepat. Sering tersendat. Apalagi kalau berpapasan dengan jamaah dari Turki, Eropa Timur, dan Afrika. Sampai di jamarat hanya melontar jumrah Aqabah sebanyak tujuh kerikil ukuran sedang. Rombongan kami tiba di jamarat pukul 01.00 Waktu Arab Saudi (05.00 WIB). Momennya sangat pas. Jumrah Aqabah masih belum ramai. Baru seribuan jamaah yang melontar tembok setan itu. Jadinya kami leluasa mbalang setan yang diwujudkan tembok besar. Puas menghujani setan dengan kerikil, rombongan bergerak ke Masjidilharam. Melaksanakan rukun haji yang berikutnya: tawaf ifadah. Jarak tempuhnya hampir enam kilometer juga. Jalan kaki pula. Karena jauh, total Mina-jamarat-Masjidilharam berarti 12 Km, banyak jamaah memilih kembali ke kemah di Mina. Terutama jamaah yang sepuh. Jangankan yang sepuh, hampir semua jamaah kakinya melepuh.

Tidak ketinggalan juga: saya dan istri. Begitu melepas sandal hendak masuk Masjidilharam, kaki terasa perih. Telapak kaki mlenthung semua. Padahal, masih ada dua rukun haji lagi yang harus segera diselesaikan. Tawaf ifadah dan sa’i. Keduanya butuh fisik yang prima. Sudah kepalang tanggung. Sambil meringis menahan perih, kami tetap menjalani tawaf ifadah plus sa’i. Tawaf mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Sama dengan menempuh perjalanan dua kilometer. Sa’i lebih jauh lagi. Perjalanan bolak-balik Shofa-Marwah dan sebaliknya sebanyak tujuh kali itu kurang lebih sama dengan perjalanan sepanjang tiga kilometer. Total perjalanan Mina-jumrah Aqabah-tawaf ifadah-sa’i lebih-kurang sudah 16 Km. Disambung perjalanan pulang ke maktab jalan kaki sekitar dua kilometer, total jarak yang kami tempuh 18 Km. Perjalanan lumayan jauh.

Apalagi ditempuh dengan jalan kaki! Tapi tidak ada yang gratis di dunia ini. Untuk mendapatkan gelar haji, apalagi haji sesuai teladan Nabi, kami harus rela jalan kaki 18 Km. Didorong niat yang ikhlas, akhirnya kami mendapatkan pengalaman batin yang tiada tara. Semua berjalan sesuai rencana: melontar jumrah Aqabah ketika masih sepi. Tawaf ifadah ketika belum banyak jamaah yang tawaf. Selesai tawaf ifadah menjelang salat Subuh. Dan sa’i setelah salat Subuh, sehingga ada waktu istirahat yang cukup untuk melemaskan kaki. Bonus yang mungkin sulit diulang kembali adalah: bisa salat Idhul Adha di Masjidalharam. Alhamdulillah, rukun dan wajib haji sudah kami laksanakan. Tak terasa air mata jamaah menetes membasahi pipi. Gembira dan haru jadi satu menyandang gelar baru: haji. Haji ala Nabi lagi. (*) (kaosing93@gmail.com)

Dekat Lokasi Sumber Mata Air Batu Pecah ■ AIR JERNIH...

Sambungan dari Hal 25

Suara angin itu terdengar seolah-olah pohon pinus sedang bernyanyi. Bahkan, ranting yang bergoyang seolah-olah pohon pinus sedang menari-nari. Sesekali, angin kencang bertiup menimbulkan suara menderu mirip pesawat terbang. Meski begitu, tim ekspedisi masih menyadari jika tugas masih belum tuntas. Masih ada sejumlah target yang perlu disinggahi pada hari itu juga. Sukses mencapai finis hingga tepat waktu sesuai dengan skenario awal. Tidak ada waktu untuk istirahat lebih lama, tim ekspedisi kembali harus berkemas. Tidak ada pilihan lain, tim ekspedisi bergerak menuju kendaraan yang sedang parkir di tepi jalan. Tim ekspedisi putar arah untuk menjangkau sasaran berikutnya. Waktu pada jam tangan menunjukkan pukul 14.30, tim ekspedisi meninggalkan lokasi mata air Rambut Mukon yang berada di petak 37 N, RPH Wonoasih, BKPH Glenmore. Tim ekspedisi melanjutkan penjelajahan dengan membelah hutan pinus menuju ke arah utara. Cuaca saat itu masih sangat bersahabat. Meski panas, tapi tim ekspedisi nyaris tidak merasakan suhu udara yang panas lantaran tertutup pohon pinus yang rindang. Sinar matahari pun mulai menyingsing ke arah barat.

Seperti sebelumnya, medan jalan yang ditempuh juga cukup rumit. Beberapa menit kemudian, tim ekspedisi sukses mencapai mata air batu pecah. Lokasi mata air batu pecah ini sudah pernah disinggahi pada ekspedisi sebelumnya. Di sekitar mata air batu pecah itu terdapat gua. Warga menyebut, jika gua tersebut diberi nama Gua Kedung Bagus. Yang menarik, di dalam gua terdapat air yang mengalir dalam. Kawasan mata air ini kini mulai dikenal masyarakat Banyuwangi. Bahkan, di sekeliling lokasi itu terus dirawat. Tempat tersebut mulai dikenal sebagai tempat wisata baru. Bahkan, tempat tersebut kini disakralkan bagi umat Hindu. Gua yang juga disebut Gua Manten tersebut berdekatan dengan Lokasi mata air batu pecah itu berada di petak 43, RPH Gunung Sari, BKPH Glenmore. Setelah diukur dengan Global Positioning System (GPS) posisinya berada pada koordinat 08 o.15’.600’’ Lintang Selatan (LS) dan 114o.50.984’’ Bujur Timur (BT). Tempat tersebut berada pada ketinggian 506 meter dari permukaan air laut (dpl). Saat tim ekspedisi mengunjungi untuk kali kedua, terdapat banyak perubahan yang mendasar. Tim ekspedisi harus turun tebing untuk menjangkau lokasi mata air tersebut. Adanya undak-undakan mempermudah tim ekspedisi untuk turun ke tebing. Kesan mistik sangat

terasa di kawasan itu. Selembar kain dengan corak hitam-putih melingkar di batu besar. Kawasan tersebut masih bersih. Nyaris tidak ada sampah yang berserakan sekitar lokasi wisata religi itu. Sebuah gubuk juga berdiri di lokasi itu. Sedangkan, lokasi gua berada di sisi selatan gubuk persis di bawah tebing sisi barat. Setelah mendapatkan petunjuk, tim ekspedisi langsung melihat gua. Sebagian personel tim masuk ke dalam gua. Bahkan, tim sempat mengabadikan momen itu di dalam gua yang dilengkapi dengan mata air itu. Selain mata air batu pecah, di lokasi tersebut juga terdapat mata air dengan debit air yang lumayan. Yang menarik, di sebelah mata air tersebut terdapat batu mirip sisik ular. Sehingga, tempat tersebut benar-benar menjadi cukup sakral bagi kalangan umat Hindu. Sebagaimana diketahui, konon, mata air di kawasan itu banyak dikonsumsi pengunjung yang datang. Usut punya usut, dengan mengonsumsi air batu pecah itu bisa menambah awet muda. Selain itu, fungsi yang tidak kalah penting adalah bisa segera menemukan jodoh bagi yang belum punya pasangan hidup. Adalah umat Hindu yang berperan besar yang mengelola tempat tersebut. Dijelaskan, tempat tersebut memang sering kali dikunjungi warga Hindu dengan berbagai macam tujuan. Meditasi dan mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa. (c1/bay/bersambung)

peran terhadap peningkatan kelas bandara yang mulai dirintis di era kepemimpinan almarhum Bupati Ir. H. Samsul Hadi tersebut. Bahkan, saat ini Pemkab Banyuwangi tengah membangun terminal baru Bandara Blimbingsari. Pembangunan tahap pertama terminal baru yang mengusung konsep green airport tersebut diren-

canakan rampung akhir 2014 ini. Andy menambahkan, peningkatan kelas Bandara Blimbingsari dari kelas V menjadi kelas III tergolong sangat cepat, hanya dalam tempo sekitar tiga tahun. Sebab, menurut dia, biasanya suatu bandara baru bisa naik kelas dari kelas V (bandara baru beroperasi) menjadi kelas IV.

Bandara tersebut biasanya baru naik menjadi kelas III setelah 20 tahun sampai 25 tahun setelah beroperasi. “Naiknya kelas Bandara Blimbingsari ini juga berkat dukungan dan kepercayaan masyarakat yang telah memanfaatkan jasa penerbangan di bandara kebanggaan kita bersama ini,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Load Factor Tembus 95 Persen SEMENTARA itu, Hari Raya Idul Adha yang bertepatan dengan akhir pekan mengakibatkan terjadinya lonjakan penumpang cukup signifikan di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Khusus penumpang pesawat rute Denpasar-Banyuwangi pergi pulang (PP), terjadi peningkatan hingga 15 persen dibanding hari normal. Kepala Bandara Blimbingsari, Andy Hendra Suryaka mengatakan, pada hari-hari biasa load factor pesawat yang melayani rute Denpasar-Banyuwangi dan sebaliknya sekitar 50 persen sampai 55 persen. Namun, setiap akhir pekan termasuk saat Idul Adha kali ini, penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara tersebut meningkat menjadi 65 persen sampai 70 persen dari seat yang tersedia. Bagaimana dengan load factor pesawat rute Banyuwangi-Surabaya PP? Menurut Andy, pada Idul Adha kali ini, peningkatan penumpang dua rute tersebut tidak terlalu terlihat. “Sebab, di hari-hari biasa pun, load factor pesawat rute Surabaya-Banyuwangi maupun Banyuwangi-Surabaya sekitar 95 persen sampai 100 persen alias nyaris selalu penuh,” ujarnya. Seperti diketahui, saat ini ada dua maskapai yang melayani rute penerbangan dari dan menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Wings Air melayani rute Surabaya-Banyuwangi pergi pulang (PP)

sejak 20 September 2012 lalu. Selain Wings Air, belakangan maskapai Garuda Indonesia melalui brand Garuda Indonesia Explore menerbangi langit Banyuwangi mulai 1 Mei lalu. Tidak seperti Wings Air yang hanya melayani satu rute angkutan penerbangan dari dan ke Banyuwangi, Garuda Indonesia membuka dua rute sekaligus. Maskapai penerbangan papan atas tanah air tersebut melayani rute penerbangan Denpasar-Banyuwangi PP dan Surabaya-Banyuwangi PP. Di sisi lain, Andy meminta maaf kepada seluruh pengguna jasa penerbangan di Bandara Blimbingsari lantaran dalam beberapa hari terakhir hingga puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-69 tahun 2014 pada 7 Oktober mendatang jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat terlambat. Itu lantaran penerbangan di Bandara Juanda, Sidoarjo, diberlakukan sistem buka-tutup. Sebab, Bandara Juanda digunakan sebagai pusat perayaan HUT TNI tahun ini. “Kami memohon maaf apabila penerbangan mengalami delay,” kata dia. Andy mengimbau masyarakat yang akan menggunakan rute terusan, misalnya dari Banyuwangi ke Jakarta, sementara tidak memilih rute Banyuwangi-Surabaya-Jakarta, tapi bisa memanfaatkan rute Banyuwangi-Denpasar-Jakarta. (sgt/c1/bay)

Panti Asuhan Budi Mulya Sembelih Kurban ■ MUHAMMADIYAH...

Sambungan dari Hal 25

Dalam khotbahnya, khatib mengajak jamaah kembali meneladani nilai-nilai religius yang dilakukan Nabi Ibrahim. Sebab, terdapat contoh kebajikan yang nyata sebagai wujud penghambaan diri kepada Allah. Dia juga menyoroti kondisi umat

Islam terkini di sejumlah negara. Keberadaan negara yang mayoritas beragama Islam kini dalam kungkungan penjajah. Di antaranya Palestina, Afghanistan, dan Irak. Menurutnya, itulah yang menjadi permasalahan bersama umat Islam di seluruh dunia saat ini. Sementara itu, proses pemotongan hewan dilakukan pasca pelaksanaan salat Idul Adha di beberapa

tempat di Banyuwangi. Salah satunya di Panti Asuhan Budi Mulya, Kelurahan Sumberejo, Banyuwangi. Selepas salat Idul Adha, panitia dibantu warga sekitar mempersiapkan hewan kurban dan peralatan yang dibutuhkan. Setelah disembelih dan ditimbang, daging kurban itu dibagikan kepada yang berhak menerima. (nic/c1/bay)

Panggilan Saksi untuk Pejabat Setingkat Kabid ■ KEJAKSAAN...

Sambungan dari Hal 25

Rencana pemanggilan pejabat BPM dan Pemdes itu terkait teknis pengajuan hingga pelaksanaan proyek tersebut. Sebagai pemilik program yang bersumber dari APBD 2013 senilai Rp 900 juta, Kejari yakin pejabat BPM paham seluk-beluk program perbaikan rumah untuk rakyat miskin itu. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pemanggilan mereka tidak lepas dari dugaan ketidakberesan laporan (SPJ) program tersebut. Laporan yang disampaikan, pro-

gram itu telah dilaksanakan dengan baik. Nyatanya di lapangan, program itu banyak yang tidak beres dan terkesan dilakukan asal-asalan. Lalu, siapa pejabat BPM dan Pemdes yang akan dipanggil kejaksaan pekan depan? Kasi Pidsus Kejari, Paulus Agung W., belum mau memberikan referensi nama pejabat yang akan dipanggil. Tetapi, dia menegaskan Kejari sudah melayangkan surat pemanggilan pejabat BPM untuk dimintai keterangan sebagai saksi kasus tersebut. “Ya nanti juga bakal tahu siapa orangnya,” ujarnya diplomatis. Informasi yang didapat Jawa

Pos Radar Banyuwangi, pejabat yang akan dipanggil Kejari adalah pejabat setingkat kepala bidang (kabid). Seperti diberitakan sebelumnya, temuan penyidik Kejari, dana yang digunakan dalam proyek Bedah Rumah tersebut Rp 7,5 juta per rumah. Dana itu disalurkan dalam dua tahap, pertama Rp 3,5 juta dan kedua Rp 4 juta. Pada tahun 2013, Kelurahan Banjarsari mendapatkan proyek Bedah Rumah sebanyak 120 unit. Tiap unit mendapat bantuan Rp 7,5 juta. Namun, dana itu diduga tidak diterima utuh oleh penerima bantuan. (nic/c1/bay)

Operasikan 32 Unit Kapal ■ PADAT...

Sambungan dari Hal 25

“Mulai Minggu lalu sepeda motor ada 1.300 unit per hari. Pejalan kaki dari Bali mencapai 1.200–1.400 orang per hari,” tambahnya. Walaupun terbilang padat, kata dia, tidak ada antrean pan-

jang dan suasana pelabuhan relatif kondusif. Lonjakan penumpang itu tidak membuat pihak ASDP menambahkan armada kapal. “Tidak ada penambahan armada. Armada kapal masih sama seperti hari biasa, 32 kapal,” ujarnya. Sementara itu, Yunsrin, 33,

warga Jember, mengaku mudik menggunakan motor bersama suami. “Sebenarnya kami ingin mudik dua hari lalu. Namun, karena kerjaan belum tuntas, baru sempat mudik sekarang. Kami bersyukur tidak terdapat antrean panjang seperti Idul Fitri lalu,” tuturnya. (cin/c1/bay)

Dikawinsilangkan dengan Sapi Lokal ■ TIAP HARI... Sambungan dari Hal 32

Dengan pemeliharaan yang intensif, pertambahan berat badan sapi jantan dan betina brahman dewasa mencapai 0,83-1,5 kg per hari.

Sapi Madura Sapi madura sangat terkenal dengan sebutan sapi karapan. Sapi ini merupakan hasil persilangan antara sapi jenis Bos indicus (zebu) dengan sapi jenis Bos sundaicus. Pada tubuh sapi madura masih terdapat tanda-tanda sebagai warisan dari kedua golongan sapi tersebut. Sapi madura merupakan tipe sapi penghasil daging dan tenaga kerja. Selain terdapat di Pulau Madura dan Jawa Timur, sapi ini juga menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Bobot sapi madura jantan 275-300 kg dan sapi betina dewasa 180-250 kg. Pertambahan bobot badan rata-rata mencapai 0,25-0,6 kg per hari. Sementara itu, persentase karkas 48-63 % dan perbandingan daging dengan tulang 5,84 : 1

Sapi Limpo (Limousin PO) Pertama kali di Prancis, sapi bangsa Bos taurus yang dikembangkan. Sapi ini merupakan tipe sapi pedaging. Secara genetik, sapi limousin adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, bertipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, mampu menambah konsumsi lebih tinggi di luar kebutuhan yang sebenarnya, serta memiliki metabolisme yang cepat sehingga menuntut tata

laksana pemeliharaan yang lebih teratur. Sapi limousin murni sulit ditemukan di Indonesia karena telah mengalami persilangan dengan sapi lokal. Kebanyakan sapi limousin yang ada di Indonesia adalah limousin cross yang telah disilangkan dengan sapi lokal. Persilangan sapi limousin dengan sapi ongole dikenal dengan nama sapi limousin ongole (limpo). Sapi limpo memiliki ciri tidak berpunuk dan tidak bergelambir, serta warna bulunya hanya cokelat tua kehitaman dan cokelat muda.

Sapi Simmental Meski banyak dikembangkan di Indonesia, sejatinya sapi satu ini berasal dari daerah Simme di Switzerland. Namun, sapi ini berkembang lebih cepat di Benua Eropa dan Amerika. Sapi simmental merupakan tipe sapi perah dan pedaging. Warna bulunya cokelat kemerahan (merah bata), di bagian wajah dan lutut ke bawah sampai ujung ekor berwarna putih. Sapi simmental jantan dewasa mampu mencapai berat badan sekitar 1.150 Kg, sedangkan sapi betina dewasa mampu mencapai berat badan sekitar 800 kg.

Frisian Holstein (FH) Sapi dari Belanda ini sering kali dimanfaatkan susunya. Dengan ciri warna belang hitam dan putih dengan segitiga putih di bagian berpunuk. Pertambahan berat badan sapi ini cukup tinggi, yakni mencapai 1,1 kg per hari. Karena itu, sapi jantannya sering dipelihara untuk digemukkan dan dijadikan sapi potong. (sli/ c1/als)


32

Jawa Pos R A D A R

Minggu 5 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Inovasi DKP dalam Memanfaatkan Tumpukan Sampah

Warga Bulusan Sekitar TPA Dapat Aliran Gas Metan BANYUWANGJ - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi benarbenar berhasil dalam mengelola permasalahan sampah. Selain membentuk tim pasukan hijau yang khusus menangani kebersihan jalan dan sungai, tim DKP Banyuwangi juga memberdayakan dasa wisma di beberapa Rukun Tetangga. Tidak hanya DKP juga berhasil melakukan uji coba manfaat sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi energi. Energi berupa gas metan (CH4) tersebut bisa untuk kebutuhan memasak setiap hari. Kepala DKP Banyuwangi, Drs. H. Arief Setiawan men-

jelaskan gas metan yang terkandung di dalam tumpukan sampah bisa digunakan sebagai energi alternatif pengganti gas elpiji. Selain itu, proses pembuatan gas metan ini juga mengurangi bau busuk yang ditimbulkan oleh gunungan sampah. “Dari tahap awal uji coba ternyata sampah di TPA mampu menghasilkan gas metan yang mampu menghidupkan genset serta puluhan tungku kompor milik warga secara nonstop,� kata mantan Camat Kota Banyuwangi ini. Arief menambahkan gas metan merupakan olahan dari tumpukan sampah yang diproses dekomposisi bak-

DOK.RaBa

BERMANFAAT: Aliran gas metan dimanfaatkan warga untuk memasak.

teri dan organik sehingga menghasilkan energi alternatif pengganti gas elpiji. Proses penangkapan gas metan terlihat sangat sederhana yakni dengan instalasi perpipaan. Prosesnya diawali dengan pemasukan pipa diameter 12 inci kedalam tumpukan sampah dengan kedalaman sampai empat meter secara horizontal. Selanjutnya, melalaui pipa - pipa vertikal, gas metan ditangkap dengan menggunakan blower yang kemudian dialirkan ke rumah - rumah penduduk di sekitar TPA Bulusan. Pemanfaatan gas metan berguna untuk mengendalikan

terjadinya pencemaran udara secara berlebihan akibat CH4 yang keluar ke udara serta mengurangi efek rumah kaca. Arief mengatakan, DKP akan terus mengembangkan proyek pengolahan sampah berupa pemanfaatan gas metan, yang nantinya bisa dinikmati warga bulusan sekitar TPA sebagai kompensasi. “Gas metan ini akan kita salurkan ke warga Bulusan secara gratis sebagai kompensasi. Sehingga, dengan adanya gas metan maka dapat menghemat biaya pengeluaran warga karena biasanya per bulan harus mengeluarkan uang untuk beli gas elpiji,� katanya. (*/als)

Tiap Hari Berat Sapi Frisian Naik 1,1 Kg Perhelatan kontes ternak sapi rutin digelar. Tak hanya dilakukan kalangan pedagang dan peternak saja, kontes juga kerap diikuti kalangan penghobi dan pencinta mamalia berkaki empat itu.

B

aru-baru ini, dua kontes sapi digelar. Yang pertama digelar di Kota Santri dan kedua di Bumi Blambangan. Kedua kontes ini menarik di simak, karena sama-sama menyuguhkan berbagai jenis sapi. Mulai yang harganya jutaan hingga ratusan juga rupiah. Meski menyajikan beragam jenis sapi piaraan yang bisa menghasilkan rupiah, namun magnet pengunjung tersedot dengan hadirnya berbagai jenis dan ukuran sapi unggulan dari berbagai wilayah. Berikut ini jenis-jenis sapi tersebut.

Sapi Bali SAPI dengan dominasi warna merah bata. Pada jantan akan menjadi hitam saat dewasa. Ada warna putih mulai dari kaki paling bawah hingga belakang paha, pinggiran bibir atas, kaki, mempunyai gumba yang bentuknya khas serta terdapat garis hitam yang jelas di bagian atas punggung. Ketertarikan para peternak terhadap binatang asli Bali ini adalah efisiensi dalam urusan pakan. Selain itu memiliki persentase karkas tinggi. Mudah diternak karena tingkat kesuburan cukup tinggi. Dengan demikian sapi ini bisa beranak setiap tahun. Selain itu tipe pekerja yang baik, dan mudah beradaptasi terhadap lingkungan. Kenaikan bobot badan sapi Bali per harinya 0,35-0,66 kg. Adapun persentase karkas berkisar 56-57%. Perbandingan daging dengan tulangnya adalah 4.44:1 Bobot sapi jantan dewasa dapat mencapai 375400 kg. Sedangkan sapi betina dewasa berkisar 275-300 kg.

Sapi Ongole dan Peranakan Ongole SAPI jenis ini banyak ditemukan di Pulau Sumba. Meski demikian, sapi ini merupakan keturunan sapi zebu dari India. Ciri-ciri sapi ongole antara lain berpunuk besar, memiliki lipatan kulit di bawah leher dan perut, telinga panjang dan menggantung, kepala

relatif pendek dengan posisi melengkung, mata besar menunjukkan ketenangan, serta bulunya berwarna putih. Sementara itu, istilah peranakan ongole (PO) merupakan nama untuk jenis sapi hasil persilangan sapi ongole dengan sapi lokal Indonesia sapi Jawa. Sapi PO murni sudah sulit ditemukan. Karena telah banyak disilangkan dengan sapi brahman. Ukuran tubuh sapi PO lebih kecil dibandingkan dengan sapi ongole. Punuk dan gelambir juga kelihatan lebih kecil atau sangat sedikit. Warna bulunya bervariasi, tetapi kebanyakan berwarna putih atau putih keabu-abuan. Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mampu beradaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan, dan cepat bereproduksi. Tinggi sapi ongole jantan berkisar 150 cm dengan berat badan mencapai 600 kg. Sementara itu, sapi betina memiliki tinggi badan berkisar 135 cm dan berat badan 450 kg. Pertambahan bobot badan sapi ongole dapat mencapai 0,9 kg per hari dengan kualitas karkas mencapai 45-58%. Rasio daging dengan tulangnya adalah 1:423, sapi ongole termasuk lambat untuk mencapai dewasa, yaitu sekitar umur 4-5 tahun. Untuk sapi PO, bobot badan rataan sekitar 200-350 kg dengan pertambahan bobot badan 0,6-0,8 kg per hari jika dipelihara dengan baik.

DOK.RaBa

BERBOBOT: Sapi jenis limousin siap ditandingkan di ajang kontes sapi. Kini, sapi yang aslinya dari Perancis ini sudah dikawinsilangkan dengan sapi jenis lain.

Sapi Brahman SAPI brahman mempunyai ciri berpunuk besar, kulitnya longgar, gelambir dari bawah leher sampai perut dengan banyak lipatan, telinga panjang menggantung dengan ujung runcing, serta bulunya berwarna abu-abu (ada yang berwarna merah kecokelatan). Cenderung menyukai berbagai makanan. Bobot maksimum sapi brahman jantan dewasa mencapai 800 Kg, sedangkan sapi betina 550 kg. Persentase karkas yang dihasilkan sapi ini 48,6-54,2% n Baca Tiap Hari...Hal 31

DOK.RaBa

GEMUK: Asupan gizi harus tetap dijaga agar menghasilkan kualitas sapi yang sehat dan gemuk.

DOK.RaBa

PENDULANG RUPIAH: Beragam jenis sapi siap dikirim ke pasar hewan (kiri). Para belantik tengah menawarkan sapinya kepada calon pembeli (kanan).

Rambon Hasil Persilangan Sapi Lokal dan Bali RAMBON merupakan sapi lokal yang tersebar di daerah Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Sapi tersebut merupakan sapi hasil persilangan sapi lokal dan sapi bali. Sapi rambon di Banyuwangi banyak dikembangkan di daerah utara, seperti Glagah dan Licin. Sapi rambon banyuwangi mempunyai ciri yang lebih dominan sapi bali dengan sapi PO. Sehingga tubuhnya lebih besar warna merah dan tidak berpunuk. Di Banyuwangi, sapi rambon telah beradaptasi dengan lingkungan lokal. Dengan ciriciri fisik antara lain warna kulit dominan merah bata, gelambir tipis, garis punggung hitam, warna kulit kaki putih smear, warna spesifik pantat putih smear, arah tanduk ke samping, warna bulu ekor hitam, berat badan antara 300-400 kg. Sapi rambon diduga memiliki hubungan kekerabatan dengan sapi madura, sapi bali, dan sapi PO. Sementara itu, di Bondowoso mempunyai sapi rambon mempunyai ciri warna bulu dominan bervariasi, merah

bata, merah cokelat, merah mentah dengan batas warna tidak jelas warna bulu pantat putih, ekor panjang dengan bulu

ekor berwarna hitam, warna bulu kaki, bervariasi, putih jelas, putih smear, merah bata. bentuk punggung bervariasi,

lurus atau melengkung dengan ada/tidak garis punggung, arah tanduk bervariasi, ke arah depan, ke atas, ke samping,

dan ke belakang, keberadaan punuk bervariasi, berpunuk, tidak berpunuk, dan tidak jelas punuknya. (sli/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.