RABU 6 MARET
25
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2013
Jaksa Segera Eksekusi John Robert Kasasi Turun, MA Vonis Enam Bulan Penjara BANYUWANGI - Masih ingat dengan John Robert Andreas, 43, terdakwa kasus illegal logging yang pernah diputus bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi 7 Juni 2011 lalu? Warga Ngagel, Surabaya, itu kini harus bersiap-siap tinggal di penjara lagi. Sebab, putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA) mengharuskan John Robert tinggal di bui selama enam bulan. Salinan putusan MA tertanggal 30 Januari 2012 itu telah diterima PN Banyuwangi. Salinan itu langsung diteruskan kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi untuk dieksekusi. “Surat salinan putusan dari MA tentang John Robert sudah kami terima,” tegas Humas PN Banyuwangi Bawono Effendi n
Kayu Jati Menjerat John Robert
Tuntutan:
Vonis:
Dibacakan tanggal 27 Mei 2011 JPU Oja Miasta
Kasasi: Salinan putusan turun 30 Januari 2012
Dibacakan 17 Juni 2011 Hakim: Widada, Widarti, Afrizal Hadi
Besarnya tuntutan 1 tahun enam bulan, denda Rp 5 juta (subsidair 6 bulan) Isi dakwaan: John Roberts diduga menebang kayu milik Perhutani pada 9 Februari dan 3 Maret 2010. Total kayu jati yang ditebang dalam dua penebangan itu 18 pohon. Jeratan hukum: Pasal 50 Ayat 3 UU Nomor 41/1999 tentang kehutanan. Kayu yang ditebang berada di Petak 66 H masuk RPH Selogiri, BKPH Ketapang, KPH Banyuwangi Utara
PN terima salinan putusan Februari 2013
Dia tidak terbukti melakukan penebangan pohon jati. Perkaranya itu tidak bisa dimasukkan dalam kasus pidana. Hakim diminta segera mengeluarkan John Robert Andreas dari tahanan. Barang bukti (BB) berupa sebuah mesin gergaji atau chain saw serta 13 batang kayu jati yang pernah disita, untuk dikembalikan pada asalnya.
Baca Jaksa...Hal 35
Dia malah dihukum 6 bulan PN minta kejaksaan segera mengeksekusi John Robert Jumat besok (8/3) besok kejaksaan panggil John Robert Jika mangkir bisa dipanggil paksa GRAFIS: ZAKARIA/RaBa
Guru BK Sahabat bagi Siswa
BWI DISO
Grand Launching Undang Menkoinfo BANYUWANGI - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoinfo) Tifatul Sembiring dipastikan datang dalam grand d launching Banyuwangi Ban ngi Digital Society S (Bwi Diso) pada 9 Maret 2013 mendatang. m ang. Selain Ti-Sel fatul, Dirut P T Te l kom Indo nesia Tbk Arief Yahya don juga akan pulang kampung. Arief merupakan putra Banyuwangi yang berhasil meraih karir puncak di perusahaan pelat merah itu. Arief dan Tifatul akan melaunching program Bwi Diso bersama Bupati Abdullah Azwar Anas n Baca Grand...Hal 35
HELMI FOR RaBa
TERTANGKAP DI WARNET: Satpol PP menggeledah seorang pelajar yang ketahuan bolos. Sebagian siswa dicukur rambutnya.
Pelajar Bolos Langsung Dicukur CATATAN
Putusan MA justru memberatkan John Robert
BANYUWANGI - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar razia pelajar di wilayah Kota Banyuwangi kemarin (5/2). Hasilnya, petugas berhasil menjaring be lasan siswa yang ketahuan berada di warung internet (warnet) dan tempat penyewaan (rental) play station (PS) saat jam pelajaran berlangsung. Para pelajar tersebut langsung digiring
ke kantor Satpol PP untuk didata dan diberi pembinaan. Tidak hanya itu, untuk memberikan efek jera, petugas Satpol PP juga mencukur rambut para siswa yang terjaring razia tersebut. Kepala Seksi (Kasi) Penyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai mengatakan, razia pelajar itu dilakukan untuk meminimalkan pelajar bolos. Apalagi, saat
ini pelaksanaan ujian nasional (unas) sudah dekat. “Razia serupa juga akan kita gelar di wilayah lain di Banyuwangi untuk mengantisipasi pelajar bolos,” tegasnya. Ripai merinci, jumlah siswa yang terjaring razia mencapai 13 orang. Dua belas orang di antaranya tercatat sebagai siswa SMA/sederajat, sedangkan satu siswa lain masih duduk di bangku SMP n Baca Pelajar...Hal 35
SEMENTARA itu, kesan garang yang selama ini melekat pada guru bimbingan dan konseling (BK) coba diminimalkan oleh ja jaran Pemkab Banyuwangi. Guru BK di setiap sekolah diharapkan menjadi sahabat Selama ini yang bisa menam pung dan guru dan memberikan soruang BK lusi terkait perterkesan masalahan yang dihadapi para seram. siswa. Itu sudah Bupati Abdullah Azwar Anas pun kita ubah. menginstruksikan Sekarang agar seluruh guru guru BK kita BK bersikap care arahkan untuk (peduli) terhadap anak didiknya. Semenyentuh hingga, guru BK hati siswa.” bisa menjadi instrumen bagi sisSULIHTIYONO wa untuk menyeKadispendik lesaikan masalah. Banyuwangi “S a y a m i n t a orang yang menjadi guru BK adalah guru yang care terhadap siswa. Jangan sampai siswa takut berhadapan dengan guru BK, sehingga problem yang dihadapi siswa meluber ke luar,” pintanya kepada Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono, di sela inspeksi mendadak (sidak) di sekolah satu atap TK Model dan SD Model Banyuwangi kemarin (5/3) n Baca Guru...Hal 35
Pemkab Akan Lanjutkan Penutupan Lokalisasi Bupati, Kapolres, dan Dandim, Gelar Rakor untuk Action
Oleh M. QOWIM
Bahasa Oseng di Madinah SAUDARAKU itu tinggal di Madinah, hanya 200 meter dari Masjid Nabawi. Kami sering berdiskusi dan berdebat, terutama siang sebelum Jumatan. Iya, tentang bahasa. Dia menyebutnya bahasa Using, dan saya menyebutnya bahasa Oseng. Dulu dia tinggal di daerah ini, dan merupakan salah satu redaktur majalah berbahasa Using. “Jelek-jelek gini saya dulu redaktur majalah,” katanya. Iya, itu memang benar. Bahkan, dia salah satu pioneer ejaan bahasa Using. Saya sangat menghormati saudaraku itu. Selain karena kesopanan, dedikasi, dan semangatnya, juga karena kejujuran dan kerja kerasnya n Baca Bahasa...Hal 35
ASKAB
Pagi Ini Datangi Kantor Kejaksaan BANYUWANGI - Asosiasi Kepala Desa Kabupaten (Askab) Banyuwangi ternyata serius ingin membela dua kepala desa (kades) yang ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi. Pagi ini mereka berencana datang ke kejaksaan untuk minta penangguhan penahanan atau pengalihan penahanan. Terkait penangguhan penahanan atas dua kades yang telah ditahan kejaksaan itu, para pengurus Askab bersedia menjadi jaminan. “Apa yang kita lakukan ini demi kepentingan masyarakat, terutama di dua desa yang kadesnya ditahan,” cetus Sekretaris Askab Banyuwangi, Djoko Purnomo n Baca Pagi...Hal 35 http://www.radarbanyuwangi.co.id
ICHSAN/RaBa
PAPARAN: Camat Rogojampi Kusyadi berbicara penutupan lokalisasi di depan peserta rakor di Rempeg Jogopati kemarin.
BANYUWANGI - Penutupan lokalisasi seks komersial akan dilanjutkan. Tempat pelacuran yang minim penghuni menjadi prioritas yang akan ditutup. Bupati Abdullah Azwar Anas dan Kapolres AKBP Nanang Masbudi kemarin (5/3) menggelar rapat koordinasi (rakor) penutupan di aula Rempeg Jogopati.
Sedianya, Dandim 0825 Letkol Muslimin Fasyah hadir, tapi karena dinas di luar daerah, akhirnya diwakilkan kepada Pasi Intelijen Kapten Dahlan. Hadir dalam rakor itu kapolsek, camat, dan koramil yang di wilayah hukumnya ada lokalisasi. Dalam kesempatan itu, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Rogojampi diberi kesempatan paparan terkait keberhasilan penutupan lokalisasi. Ke c a m a t a n R o g o j a m p i satu-satunya kecamatan yang berhasil menutup lokalisasi n
Baca Penutupan...Hal 35 n PENUTUPAN...
Didik Suhariyanto, Dosen Untag Peraih Doktor di Unibraw Malang
Hukum Supranatural Berperan dalam Pergantian Presiden Prestasi mentereng berhasil direngkuh Didik Suhariyanto. Pria yang berprofesi sebagai Wakil Dekan I Untag 1945 Banyuwangi itu sukses menuntaskan studi strata III hanya dalam lima semester. Hebatnya lagi, Didik berhasil meraih predikat cum laude. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi MENGUMPULKAN bahan disertasi merupakan tantangan terberat yang dihadapi Didik Suhariyanto, 42, selama menjalani pendidikan S III Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Betapa tidak, untuk menyusun karya ilmiah dalam jen-
A-5, Kelurahan Sobo, Kecamatan Ba nyuwangi, itu juga harus bertandang ke sejumlah toko buku di beberapa kota di Indonesia. Tidak hanya itu, agar disertasi yang dia susun sempurna, Didik juga harus menemui narasumber secara langsung, baik di lembaga kepresidenan, DPR/MPR RI, maupun di Mahkamah Konstitusi (MK). Didik mengaku sempat bertemu lang sung Ketua MK Mahfud MD dan petinggi MK yang lain, yakni Dr. Haryono. “Saya juga bertemu langsung mantan hakim konstitusi Jimly Assidiqi dalam sebuah seminar,” ujarnya. Setelah disertasi berjudul “PerHELMI FOR RaBa gantian Presiden di Indonesia” KUTU BUKU: Didik Suhariyanto di ruang perpustakan Untag 1945 Banyuwangi. rampung, Didik harus melalui tahap yang tidak kalah berat, yakni mengjang doktor tersebut, Didik harus kota di Jatim. bolak-balik dari perpustakaan satu Laki-laki yang beralamat di Pe- hadapi ujian akhir disertasi n Baca Hukum...Hal 35 ke perpustakaan lain di sejumlah rumahan Sobo Indah Permai Blok
Jaksa segera eksekusi John Robert Ojo pati obos, mana actionnya!
Pemkab akan lanjutkan penutupan lokalisasi pelacuran FPI mana dukunganmu, kok diam saja?
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
26
Rabu 6 Maret 2013
Aku Terhenyak di Kaki Bukit Rinjani ATAP mobil yang ku naiki tetap tak kuasa menahan tusukan panas Matahari di ubunubun kepala ini. Angin terasa hangat menerpa kulit. Debu beterbangan terhempas angin. Batu cadas disekitar terasa tertawa melihat tingkah kami yang menyusuri teriknya hari siang itu. Tak terasa tibalah kami di sebuah gubuk tua, yang usianya hampir puluhan tahun. Tapi
tetap kokoh untuk menopang jasad kami yang penuh lumuran dosa. Aku memberanikan diri menyentuh dengan katakata kepada kaki Bukit Rinjani. Sebagai seorang yang hidup di tanah seberang senantiasa diri ingin selalu meminta tetesan air untuk menyejukkan hati Saat ku sentuh kaki Bukit Rinjani dia mengeluarkan air. Dia berhikmah kepadaku: “Sudahkah engkau menyenang-
Oleh: Toriq “Agoeng” Ridwan
kan hati orang tuamu? Orang tuamu adalah surgamu untuk menggapai surgaNnya.” Terdengar lirih, datar. Atapatap gubuk seraya berkata, “Memang benar kamu sudah membagi rezekimu kepada orang tuamu. Tetapi apakah orang tuamu sudah berbahagia dengan itu? Apakah kamu anggap dengan setetes rezekimu sudah menyenangkan orang tuamu?”
Lantas apakah yang dimaksud dengan membahagiakan atau menyenangkan orang tua? Dengan apa? Dan seperti apa? Jika mendengar itu semua, ingin sekali hati memeluk kaki dan mencium telapak kaki orang tua. Meminta maaf dan memohon keridhoan orang tua. Siapa yang mengantarmu dari tidak ada menjadi ada di dunia, melainkan dari sebab orang tua. Jika di sepanjang
hayat tak mampu membuat senyum orang tua, jangan lukai hati mereka. Jangan bermimpi meraih surgaNya. Jika surga di depan kelopak mata yang bernama orang tua, belum mampu kita dapatkan. “’Terhenyak di bukit rinjani” Romansa awal Desember 2012.. My file... (ridwan_toriq@yahoo.co.id) *) Penulis adalah warga Banyuwangi, kini tinggal di NTB.
Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di peran tauan untuk menulis pe ngalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail. com. Sert akan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.
SJ Dituntut 3 Tahun Penjara BANYUWANGI - SJ, 16, asal Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, yang menjadi terdakwa kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban, Imam Sujono, 16, meninggal, oleh jaksa penuntut umum (JPU) Sugiharto SH dituntut tiga tahun penjara. Dalam sidang lanjutan yang dipimpin Unggul Tri Esthi Mulyono SH, Jaksa Sugiharto SH menganggap terdakwa terlibat penganiayaan yang dilakukan Suyono, 42, ayah kandungnya sendiri, saat mencari ikan di sungai Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Jaksa menganggap terdakwa melanggar Pasal 351 ayat (3) jo Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dan meminta majelis hakim menghukum terdakwa tiga tahun penjara. Dalam persidangan yang dinyatakan tertutup itu, pengacara terdakwa, Tomi Yudianto SH, menyebut tuntutan tiga tahun yang disampaikan JPU itu dianggap terlalu tinggi. “Kami mohon majelis hakim keringanan hukuman,” pinta Tomi. Menurut Tomi, permohonan keringanan hukuman atas kliennya itu karena terdakwa masih di bawah umur. Selain itu, dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia itu, peran kliennya sangat kecil. “Terdakwa hanya diminta membantu bapaknya,” dalihnya. Atas pembelaan dari penasihat hukum terdakwa itu, majelis hakim menunda persidangan dan akan dilanjutkan 14 Maret 2013 mendatang dengan agenda putusan. “Si-
AGUS BAIHAQI/RaBa
TERLIBAT: SJ saat akan dibawa ke ruang sidang di PN Banyuwangi kemarin.
dang ditutup dan dilanjutkan 14 Maret untuk putusan,” kata ketua majelis hakim Unggul Tri Esthi Mulyono SH. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, pada 3 Januari 2013 lalu, Suyono dan SJ mengajak Imam Sujono mencari ikan di sungai Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Karena ada masalah, Suyono memukul Imam Sujono dengan gaga-
ng jaring hingga Imam Sujono jatuh ke sungai. Korban yang sudah tidak sadarkan diri itu, oleh Suyono dan SJ dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Tapi apes, saat tiba di lampu merah Lincing, Kecamatan Rogojampi, Imam Sujono jatuh dari motor. Korban pun sempat dibawa ke PKU
Muhammadiyah, Rogojampi, dan ternyata sudah meninggal sebelum sampai PKU. Setelah itu, korban yang sudah meninggal itu dimasukkan ke dalam karung. Jasad korban itu oleh Suyono dan SJ dibuang ke Gunung Kumitir wilayah Dusun Mrawan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. (abi/c1/als)
INFRASTRUKTUR
ALI NURFATONI/RaBa
HATI-HATI: Dua drum dipasang di jembatan selatan kantor Kecamatan Genteng kemarin.
Jembatan Dekat Kecamatan Ambles GENTENG - Kendaraan yang melintas di jalan raya Temuguruh, tepatnya di sebelah selatan kantor Kecamatan Genteng, harus ekstra hati-hati. Pasalnya, sisi barat jembatan tersebut ambles. Sebagai tanda bahaya, dua drum bercat putih dipasang kemarin. Belum diketahui secara pasti kapan akan dilakukan perbaikan. Meski begitu, pihak kecamatan sudah melaporkan masalah itu ke dinas yang bersangkutan. ‘’Sudah kami laporkan ke PU, Mas,’’ ungkap Camat Genteng, Yusdi Irawan, kemarin. Dia menjelaskan, jalan di atas jembatan tersebut adalah jalan provinsi. Kini pihaknya masih menunggu realisasi. “Jalan itu jalan provinsi,” terang mantan Camat Purwoharjo itu. (ton/c1/aif)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
27
Rabu 6 Maret 2013
Petani Tolak Proyek Pipa Rp 2,8 Miliar ABDUL AZIS/RABA
BUTUH BIAYA PERBAIKAN: Rumah warga di Desa Sumberagung, Pesanggaran, ambruk setelah disapu angin kencang pekan lalu (27/2).
Bantuan Korban Bencana Belum Turun PESANGGARAN - Para korban bencana puting beliung di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, harus bersabar. Sebab, sampai kemarin bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum turun. Kepala Desa Sumberagung Murwanto mengatakan, semua kerugian akibat angin barat doyo tersebut sebenarnya sudah dilaporkan ke BPBD Banyuwangi. Hanya saja, sampai kemarin bantuan, baik berupa sembilan bahan pokok (sembako), pakaian, maupun bahan untuk membangun rumah warga yang rusak, belum turun. “Sampai saat ini belum ada bantuan yang
turun, Mas,” kata Murwanto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Sebaliknya, lanjut Murwanto, kemarin sore dirinya justru mendapat kabar bahwa ada bantuan sembako dari Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi yang sudah sampai ke kantor Kecamatan Pesanggaran. Hanya saja, berapa jumlah sembako tersebut, dirinya belum mendapat kepastian. “Saya dengar bantuan dari PMI masih di kecamatan. Belum tau kapan mau didistribusikan ke para korban,” tandasnya. Murwanto berharap, selain bantuan sembako dari PMI, juga ada bantuan dalam ben-
tuk lain khususnya dari BPBD Banyuwangi. Berupa anggaran untuk perbaikan rumah, misalnya. Sebab, akibat puting beliung tersebut, banyak rumah warga yang rusak dan tak bisa ditempati lagi. “Kalau ada bantuan untuk perbaikan rumah, jelas sangat meringankan beban warga,” tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya (27/02), angin kencang memorak-morandakan rumah dan pepohonan di Dusun Silirbaru dan Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Selain angin kencang, warga di dua dusun tersebut juga dikagetkan dengan ombak pasang di Pantai Selatan. (azi/c1/aif )
Sudah Kantongi Izin, Belum Beroperasi MUNCAR - Polemik kandang ayam di Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, tampaknya sudah berakhir. Sebab, para pemilik kandang sudah menyelesaikan pengurusan izin. Meski sudah kantongi izin, tapi para pemilik kandang masih belum berani mengoperasikan kandang milik mereka. Sebab, saat ini harga anak ayam terlalu mahal. ‘’Masih belum diisi, Mas, karena bibitnya mahal,” ungkap Sopyan, salah satu pemilik kan-
Pelipis Lecet, Tewas di Sawah SONGGON - Mayat ditemukan di Dusun Krajan, Desa Bedewang, Kecamatan Songgon. Korban ditemukan pencari kodok di saluran irigasi sawah dusun setempat Minggu malam (2/3). Setelah kejadian, korban dibawa ke RSUD Blambangan, Banyuwangi. Baru kemarin siang jasad korban tersebut teridentifikasi. Dia adalah Tukiman, 65, warga Dusun Pertapan, Desa Sragi, Kecamatan Songgon. Usai diperiksa tim medis, korban akhirnya dibawa ke rumah duka sore kemarin. Polisi belum bisa memastikan penyebab korban meninggal dunia. ‘’Barusan mobil ambulans lewat di depan mako. Langsung dimakamkan,” ungkap Kapolsek Songgon, AKP Ali Ashari. Kali pertama ditemukan, korban mengenakan jaket warna biru bertulisan “Joyo Boyo Banyuwangi”, songkok hitam, berbaju cokelat, celana panjang warna krem, dan celana pendek warna hitam. ‘’Memang ada luka di pelipis kiri.‘’ kata Ali. Apakah ada indikasi pembunuhan? Kapolsek belum bisa memastikan. Sebab, polisi masih menunggu pemeriksaan tim medis. ‘’Belum, belum. Kita masih tunggu hasil visum,” terangnya. Polisi juga belum memeriksa keluarga yang bersangkutan. Sehingga, polisi belum bisa menceritakan kronologi penemuan mayat tersebut. ‘’Keluarga belum kita mintai keterangan,” kata kapolsek. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, korban meninggalkan rumah sebelum magrib. Dia keluar bersama orang menggunakan sepeda motor. Belum diketahui siapa orang tersebut. (ton/c1/aif)
dang ayam, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dia menyebut, saat ini satu anak ayam harganya Rp 6 ribu. Tentu saja harga tersebut terlalu mahal. Karena itu, kandang ayam miliknya hingga kini masih kosong. ‘’Biasanya harga satu ekor anak ayam hanya Rp 3.500 sampai Rp 4.000,” terangnya. Dirinya masih menunggu harga anak ayam turun. Namun demikian, suami Reni itu tidak tahu kapan harga anak ayam akan turun. “Sekarang istirahat dulu. Yang penting izin sudah selesai,” katanya. Disinggung apakah warga sudah menerima keberadaan kandang ayam tersebut, dia mengaku warga sudah menerima. Sebab, pengajuan izin adalah salah satu bentuk kesepakatan kepada warga. ‘’Izin sudah kita urus sesuai kesepakatan. Kandang ini hanya berisi 2.500 ekor,” sebutnya.
SONGGON - Rencana pembangunan pipa air bersih yang akan dimanfaatkan warga Desa Sragi, Kecamatan Songgon, diprotes warga. Adalah para petani yang tinggal di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, yang menolak proyek yang menelan biaya APBD senilai Rp 2,8 miliar itu. Para petani yang menolak proyek tersebut, antara lain Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sawung Bloro, Sawung Buras, Sawung Jali, Sawung Japu, Sawung Widu, dan Kelompok Tani Holtikultura (KTH) Cabe Arum. Selain itu, Himpunan Pemakai Air Minum (Hipam) di desa tersebut juga sepakat atas penolakan tersebut. Jika proyek tersebut dilakukan, mereka menganggap lahan pertanian di desa mere-
ka terancam gagal panen gara-gara kekurangan air. Para petani pun akan berebut air untuk mengaliri sawah masingmasing. Tentu saja, hal itu bisa memicu konflik dan bentrok fisik antarpetani. Sekadar tahu, air yang akan dialirkan dalam pipa tersebut berasal dari hulu Sungai Kumbo di lereng Gunung Raung di wilayah Desa Sumberarum. Selama ini, air tersebut mengaliri persawahan di Desa Sumberarum, Desa Sragi, dan selebihnya mengalir ke hilir. Ketua Hipam Sumberarum, Indari, menyesalkan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat jika proyek itu sudah ada kata deal dengan pemerintah desa. Sebab, pihaknya tidak pernah diajak bicara mengenai rencana proyek tersebut. ‘’Masalah itu
tidak pernah disosialisasikan kepada kami. Kok tiba-tiba ada kabar air mau diambil begitu saja,” cetusnya. Proyek tersebut mau tidak mau tidak boleh dilakukan. Dasarnya, demi kepentingan masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani. ‘’Kalau masyarakat dirugikan, jangan sampai diteruskan. Karena itu, saya menolak,” tegas Indari dengan suara tinggi. Ketua KTH Cabe Arum, Abdurrahman Wahid, mengaku tidak habis pikir terkait kebijakan kepala desa setempat. Sebab, kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak kok tidak pernah dibicarakan dengan masyarakat. ‘’Ini urusan perut, tidak boleh seenaknya mengambil kebijakan. Saya adalah orang pertama yang menolak,” katanya. (ton/c1/aif)
BPD Tidak Pernah Diajak Rembugan SEMENTARA itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, mengetahui persis terkait kabar deal antara dua kepala desa, yakni Desa Sragi dan Sumberarum. Sebab, sejauh ini BPD tidak pernah diajak musyawarah terkait kebijakan itu. Padahal, kebijakan seperti itu harus ada rekomendasi BPD selaku perwakilan masyarakat. Hal itu akan menimbulkan kesenjangan dan akan memicu polemik. ‘’Saya sama sekali tidak pernah diajak bicara tentang masalah ini. Jadi, saya belum tahu deal ataukah belum,” sesal Ketua BPD Sumberarum, Mustain. Hasil kroscek di lapangan, Mustain mengaku bukan hanya warga desanya yang merasa keberatan, warga Desa Mustain
Sragi juga ada yang keberatan ‘’Orangorang di Dusun Bongkoran dan Pertapan juga sangat keberatan kalau pipa air bersih itu dipasang,” katanya. Kepada dia, para petani di Desa Sragi itu meminta supaya proyek tersebut jangan dilakukan. Sebab, para petani akan mengalami kekurangan air berkepanjangan. ‘’Memang, jika musim hujan, air banyak. Tapi, kalau sudah bulan 9 sampai 12, air akan dijadikan bahan rebutan,” katanya. Dia menjelaskan, pada musim-musim tertentu, para petani rela pergi ke sawah malam hari. Tujuannya semata-mata untuk mengairi sawah. (ton/c1/aif) ALI NURFATONI/RaBa
ALI NURFATONI/RaBa
MASIH KOSONG: Salah satu kandang ayam di Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo, Muncar, belum beroperasi hingga kemarin.
Kepala Desa Tapanrejo Suryamojo mengatakan, semua pemilik kandang sudah mengurus izin. Dia menyebut, ada empat kandang di Dusun Kedungdandang. ‘’Semua dalam proses mencari izin,” katanya melalui ponselnya kemarin. Apakah warga sudah legawa?
Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti. Sebab, mayoritas kandang ayam masih belum beroperasi. ‘’Belum jelas karena kandang ayam masih belum tabur bibit. Sebagian memang sudah ada yang tabur bibit, tapi kelihatannya adem ayem,” tandasnya. (ton/c1/aif)
Jagalah Kesehatan Sebelum Terpaksa Cuci Darah Di zaman sekarang, untuk memenuhi kebutuhan hidup banyak sekali orang yang amat sibuk setiap hari. Kalau Anda tergolong kelompok ini, berhati-hatilah. Karena, Anda biasanya sering lupa minum air. Dan juga sering lupa menjaga pola makan. Apabila hal ini sering Anda lakukan, Anda berisiko tinggi terlkena gangguan ginjal. Gangguan ginjal yang sudah parah mengharuskan penderitanya untuk rutin cuci darah. Penyebab gangguan ginjal itu banyak, tapi salah satunya adalah diabetes. Tanda-tanda diabetes adalah sering haus, sering kencing malam, serta sering lemas. Kadang-kadang berat badan naik, lalu tibatiba turun drastic padahal Anda tak melakukan diet. Biasanya, hal itu disertai gangguan saraf tepi berupa kesemutan, gangguan penglihatan, gatal di sekitar ke maluan atau lipa tan kulit, luka yang tak kunjung sembuh, gangguan ereksi pada pria, dan keputihan pada wa nita. Penyakit diabetes yang sudah masuk ke stadium lanjut amat membahayakan. Karena tak sedikit penderita yang harus cuci darah hingga akhir hayat. Di samping mahal, cuci darah ini merepotkan. Penyakit diabetes terjadi karena peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin. Pengobatan yang dapat membuat penyakit ini hilang belum ada. Yang bisa dilakukan adalah mengelolanya. Tindakannya meliputi penormalan kadar glukosa, lemak, dan insulin dalam darah, serta mengobati penyakit kronis lain dengan cara: (1) mengurangi kalori dan meningkatkan konsumsi vitamin, (2) melakukan aktivitas fisik secara teratur, (3) meningkatkan kepekaan terhadap insulin, (4) mengonsumsi obat hipoglikemia oral untuk merangsang pankreas menghasilkan insulin dan mengurangi resistensi terhadap insulin, atau (5) menjalani terapi insulin. Kalau sudah terjadi komplikasi, gangguan lain yang bisa muncul adalah nefropati diabetik, yaitu gang-
guan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah. Ginjal terdiri atas jutaan unit penyaring. Setiap unit punya membran. Kadar gula tinggi akan merusak selaput ini. Gula akan bereaksi dengan protein, mengubah struktur dan fungsi sel. Akibatnya, penghalang protein rusak, dan terjadi kebocoran protein ke urine. Jika diabaikan, ini akan berlanjut ke tahap gagal ginjal terminal dan bisa menyebabkan terganggunya fungsi ekskresi, filtrasi, dan hormonal ginjal. Akibat pengeluarannya terganggu lewat urine, zat racun tertimbun dalam tubuh. Tubuh membengkak dan menimbulkan risiko kematian. Sejumlah kandungan tanaman obat memiliki kelebihan dalam penanganan diabetes karena mam pu mem bangun kembali jaringan yang rusak. Contohnya je las banyak, di antaranya adalah senyawa xantho ne, yang terdapat dalam kulit manggis. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan seorang dokter di Jakarta terhadap 7 penderita kencing manis selama 10 hari mengnsumsi esktrak kulit buah manggis, terbukti esktrak ini mampu menurunkan gula darah dari 205,0 menjadi 119,86 mg/dl. Bila ingin tahu lebih banyak tentang khasiat manggis, Anda bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu menggiling kulit manggis dulu? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada. Dan produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Bukan xanthone, karena xanthone adalah zat yang dirkandungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@mang gisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com. Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera hubungi Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358.
KOMUNIKASI BISNIS
28
Rabu 6 Maret 2013
PEMILU
Ratusan Orang Daftar Bacaleg Gerindra BANYUWANGI-Pendaftaran bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) Partai Gerindra Banyuwangi mencapai 167 orang. Sejak dibuka pendaftaran bacaleg, ratusan orang melamar melalui Partai Gerindra. Bahkan hingga akhir penutupan masih ada yang melamar. Ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi Ir. H. Naufal Badri mengatakan, seluruh bacaleg itu akan melalui verifikasi administrasi. Verifikasi akan menentukan bisa tidaknya seorang bacaleg menjadi calon tetap dari Partai Gerindra. Naufal menambahkan, Partai Gerindra bersifat terbuka dalam menentukan bacaleg. Standar dan ukuran yang ditetapkan oleh partai adalah kapabilitas, akseptabilitas, kredibilitas, integritas, dan juga basis ketokohan seorang calon bisa diterima oleh masyarakat. “Hal itu menjadi standar penilaian agar nantinya calon anggota legislatif benar-benar ISTIMEWA bisa mampu mengemban asNaufal Badri pirasi masyarakat,” ungkapnya. Adik mantan Bupati Banyuwangi Samsul Hadi itu menjelaskan, keterbukaan Partai Gerindra adalah segalanya untuk membangun kebesaran partai dalam pemenangan Pemilu 2014. Seluruh calon pendaftar diikat dengan pakta integritas, yang sudah ditandatangani, baik mulai penjaringan bakal calon sampai merumuskan penetapan calon. “Hasil verifikasi nantinya akan kita konsultasikan ke DPD dan DPP untuk dilakukan penilaian,” ujarnya. Di tempat terpisah, koordinator tim verifikasi administrasi Ahmad Ali Wafa mengatakan, dalam rangka seleksi administrasi bakal calon yang masuk, akan diseleksi secara ketat sesuai kriteria dan ketentuan yang berlaku. Asas partai tetap dijunjung tinggi. “Kita tidak akan hanya mengedepankan like and dislike, tidak hanya mengedepankan euforia politik kekuasaan,” tandasnya. Ditegaskan, pihaknya akan menjaring calon yang benar-benar bisa mempunyai kekuatan riil. “Sehingga seorang calon bisa mendulang suara demi kemenangan Partai Gerindra di Banyuwangi,” tegas mantan aktivis PMII Banyuwangi itu. (adv/irw)
ISTIMEWA
MENJELAJAH: Kegiatan Pramuka akan membentuk kepribadian peserta. Anggota Pramuka Banyuwangi tampak menjelajah alam dengan menyeberangi sungai.
Gerakan Pramuka Bentuk Kepribadian BANYUWANGI-Jiwa muda adalah jiwa di mana jiwa yang penuh semangat dan haus akan kegiatan yang menarik dan menantang. Begitu juga Pramuka. Sebenarnya dalam Pramuka, ada banyak kegiatan menarik yang dapat mengasah berbagai kemampuan anggotanya, baik kemampuan fisik maupun mental. Belajar sambil melakukan sebanyak mungkin kegiatan praktik secara praktis. Setiap kegiatan kepramukaan dalam
bentuk pendidikan keterampilan dan berbagai pengalaman yang bermanfaat bagi anggota. “Itu adalah salah satu fungsi kepramukaan. Selama ini, Pramuka hanya dikesankan tepuk tangan, kemah, dan hura-hura. Padahal ada pendidikan karakter di dalam gerakan Pramuka, termasuk di dalam lingkungan kemasyarakatan,” terang Drh. Budianto, Wakil Ketua Kwarcab Banyuwangi Bidang Bina Muda, kemarin. Mantan kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Banyuwangi itu mengatakan, dengan mengikuti Pramuka, perhatian anggota selalu ingin berbuat hal-hal nyata. Selain itu, mampu merangsang agar timbul keingintahuan terhadap hal-hal baru. “Memacu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan, baik dalam gerakan Pramuka maupun di dalam lingkungan kemasyarakatan, merupakan tujuan dari belajar sambil melakukan,” cetusnya. Ditambahkan, gerakan Pramuka se-
BERPRESTASI: Siswasiswi Desy Education yang sukses bekerja di luar negeri.
GUNUNG RAUNG
ISTIMEWA
Desy Education Terapkan TQA IRWAN/RaBa
SEISMIK: Pos pantau Raung terus mencatat gempa vulkanik.
Sebar Isu akan Meletus, Blantik Beli Sapi Murah BANYUWANGI-Status Gunung Raung yang masih Siaga Level III, ternyata dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mengais keuntungan. Apalagi, suara gemuruh yang sering terdengar membuat sebagian warga di lokasi terdekat merasa waswas. Hal itu disalahgunakan oleh oknum spekulan untuk menawar ternak sapi milik warga sekitar Raung dengan harga murah. Informasi memprihatinkan itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Wiyono dalam Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat. Sosialisasi itu digelar Pemprov Jatim bersama BPBD Banyuwangi selama dua hari, sejak Senin malam (4/3) hingga Selasa siang (5/3). Dalam acara di hall Hotel Ketapang Indah itu, Wiyono menyampaikan keprihatinan terkait maraknya isu tidak benar di kalangan masyarakat sekitar Raung. “Banyak yang menyebarkan isu bahwa Gunung Raung akan segera meletus, karena sudah sering mengeluarkan suara gemuruh,” sesalnya. Isu tidak benar itu membuat sebagian masyarakat panik. Terutama yang memiliki ternak sapi. Nah, hal itu dimanfaatkan oleh oknum blantik sapi untuk berkeliling kampung, lalu menawar sapi dengan harga sangat murah. “Ini jelas tidak benar, karena membuat warga yang memiliki ternak sapi dirugikan,” sesal Wiyono. Menanggapi fenomena tersebut, Palal Budi Santoso, pejabat dari BPBD Provinsi Jawa Timur menjelaskan tentang kebijakan pemerintah dalam penanggulangan bencana. Khususnya bidang rehabilitasi dan rekonstruksi. Menurutnya, dahulu ketika Gunung Merapi di Jogjakarta meletus, memang kerugian ternak sapi yang mati diganti oleh pemerintah. Celakanya, saat itu banyak yang mengaku ternaknya telah mati. Akhirnya, sekarang kebijakan itu sudah tidak diberlakukan lagi. “Ternak yang mati akibat bencana gunung berapi tidak akan diganti oleh pemerintah,” ungkapnya. Sosialisasi kemarin dihadiri 150 orang dari berbagai unsur. Di antaranya, unsur masyarakat dari sekitar daerah terdampak bencana, staf pemerintah desa, staf kecamatan, polsek, koramil, dan babinsa. Selain itu, unsur relawan seperti Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI), Tagana, RAPI, RAV, dan PMI. Selain narasumber dari BPBD Banyuwangi dan Jatim, Biro Adm. Kesra Pemprov Jatim dan Dinas Sosial Provinsi Jatim, juga menyampaikan sosialisasi kesiapsiagaannya. Yang menarik, acara itu juga menghadirkan seorang motivator dari Immortal, Yonathan Purnomo. Sementara itu, kondisi terbaru Raung yang diinformasikan Rapi Banyuwangi dari data pantau selama jam 12.0018.00 menyebutkan, suhu udara 22 celcius dan berkabut. Sedangkan data seismik dari Pos Pantau Gunung Raung menyebutkan terjadi 23 kali gempa tremor dan sekali tektonik jauh. (irw)
BANYUWANGI-Kegagalan seseorang dalam mencapai prestasi dan masa depan sering disebabkan alasan tidak memiliki strategi belajar yang tepat. Sebaliknya, mereka yang sukses umumnya lantaran mampu mengatur cara belajar yang tepat untuk mencapai prestasi maksimal dan masa depan yang cemerlang. Seperti yang ditunjukkan para peserta didik dan alumni Desy Education. Banyak peserta didik yang diterima bekerja atau melanjutkan sekolah ke luar negeri, khususnya negara tujuan Amerika Serikat, Australia, dan Eropa. Direktur Lembaga Pendidikan Desy Education Banyuwangi Handoyo Saputro, MSi, MMPd mengatakan, dalam proses belajar-mengajar, Desy
Education menerapkan konsep belajar TQA (Total Quality Assurance). “TQA ditujukan untuk mengembangkan SDM, yang mempunyai nilai kompetitif global pada kursus yang telah disinergikan berbasis pada dunia pendidikan, dunia kerja dan dunia industri,” katanya. Konsep TQA telah diterapkan di Lembaga Pendidikan Desy Education, khususnya dalam Program All in One, yaitu bahasa Inggris, perhotelan, dan pariwisata. Program itu menerapkan learning style, yang hanya ditempuh dalam waktu tiga bulan. Satu bulan pertama pembekalan tentang kemampuan bahasa Inggris secara aktif dan intensif. Bulan kedua specific purpose atau ilmu terapan, yaitu perhotelan
dan pariwisata. Kemudian bulan ketiga langsung job training need assessment (JTNA). “Selama masa JTNA, para peserta didik dipersiapkan untuk mengikuti tes kerja ke luar negeri dan khusus jurusan kapal pesiar, kami memberikan tambahan Marlins English Test Trainer,” paparnya. Hasilnya sangat memuaskan. Saat ini telah banyak alumni peserta didik Desy Education yang diterima bekerja di luar negeri. Seperti di Carnival Cruise Lines dan Holland American Lines. Informasi Desy Education, Ruko Karibia Center, Jalan Jaksa Agung Suprapto 39 Banyuwangi atau Jalan Hayam Wuruk 75-77 Giri Banyuwangi, Telepon (0333) 424 476, HP. 085 258 036 777 atau PIN BB 2939D6E2. (adv/irw)
Sejam Rijig-Rijig Kampungku Program Digelar di Kebalenan BANYUWANGI—Semangat warga Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi dalam menjaga kebersihan ini patut ditiru. Gotong-royong yang diterapkan dan diikuti oleh seluruh warganya, seakan menjadi gerakan pembangunan berbasis masyarakat. Semangat gerakan itu klop dengan semangat I Love Banyuwangi yang dicanangkan Bupati Abdullah Azwar Anas, beberapa waktu lalu. Slamet Sumarto, inisiator kegiatan mengatakan, semangat gotong-royong itu direalisasikan dengan gerakan “Sejam Rijig-Rijig Kampungku”. Ada tiga putaran kegiatan yang dilakukan oleh panitia. Pada putaran pertama, tingkat kehadiran warga yang bergotong-royong di setiap peserta “tanding” menjadi prioritas penilaian. Pada putaran kedua, tingkat kebersihan lingkungan menjadi pemantauan.
ISTIMEWA
KEBERSAMAAN: Suhartoyo, Asisten Pembangunan dan Kesra Pemkab yang tinggal di Kebalenan ikut kerja bakti bersama warga.
Sedangkan,pada putaran ketiga tingkat kebersihan dan keindahan menjadi perhatian panitia. Pa d a p u t a r a n p e r t a m a tanggal 3 Maret 2013, empat wi layah RT ditandingkan. Ha silnya, tingkat kehadiran terendah 43,75 % dan tertinggi 84,9 % dari jumlah kepala keluarga (KK). Seluruh lapisan warga turun di lingkungannya masing-masing,
baik warga dari kalangan non karyawan sampai PNS. Bahkan Suhartoyo, Asisten Pembangunan dan Kesra Pemkab, serta Lurah Kebalenan Betty Krisdiany,SAP, Msi turut berbaur di tengah warga untuk kerja bakti. “Rijig-rijig sejam ini dilakukan atas kebersamaan. Sebab, saat ini terjadi penurunan semangat gotong-royong,” kata Lurah Betty. (adv/irw)
benarnya banyak ditiru oleh kelompok atau organisasi lain yang dikemas dengan kegiatan di alam terbuka atau out bond. Itu dikarenakan pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia. ”Oleh karena itu, kami mengimbau kepada pembina Pramuka untuk menggiatkan peserta didiknya untuk melaksanakan perkemahan, penjelajahan, dan petualangan di gugus depannya,” imbaunya. (adv/irw)
Komisi I DPRD Sidak Bedah Rumah BANYUWANGI—Anggota Komisi I DPRD Banyuwangi melakukan inspeksi terkait pengaduan warga yang mendapat bantuan bedah rumah dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Senin (5/3). Inspeksi dipimpin Ketua Komisi I DPRD Abdurrahman itu juga diikuti Kepala Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Banyuwangi Dra. Hj. Peni Handayani; Kepala Desa Bayu, Sugito; serta perwakilan Semen Puger, Menlu Kwok dan Widji Distro Pratama. Kepala Kantor BPMPD Peni Handayani mengatakan, kunjungan itu bertujuan melihat langsung aduan Agus Salim, warga Dusun Tegalrejo, Desa Bayu. Dia mengadu bahwa dana dari Kemenpera yang sudah cair untuk program bedah rumah belum diterima oleh warga. Namun yang diterima warga justru material bangunan berkualitas jelek. Seperti pasir keduk dan semen merek Semen Puger. “Atas aduan itu, kami bersama anggota komisi I melakukan sidak ke lokasi bedah rumah. Apa benar jika bahanbahannya jelek? Dari tinjauan itu, ternyata tidak ditemukan hal yang ganjil. Semuanya baik-baik saja,” papar Peni. Peni menjelaskan, bantuan program bedah rumah dari Kemenpera memang tidak berbentuk uang. Namun langsung berbentuk barang material. Tujuannya, agar program ini bisa berjalan sesuai harapan. Dana dari Kemenpera langsung ditransfer ke toko bangunan yang ditunjuk sebagai mitra. “Jika berbentuk uang,
dikhawatirkan tidak akan jadi. Jika itu terjadi, maka siapa yang salah,” tukasnya. Sami’ah, pemilik rumah yang dibedah mengaku tidak tahumenahu terkait laporan Agus Salim. Menurut dia, rumahnya yang dibedah sudah cukup baik dan layak huni. “Saya tidak tahu-menahu laporan itu, terima kasih sudah dibantu pemerintah dan alhamdulillah rumah sudah layak huni,” cetus istri Saiful itu. Hal senada dikatakan oleh Ketua Komisi I DPRD Abdurrahman. Menurutnya, program bedah rumah adalah program Kemenpera untuk masyarakat miskin. Masyarakat yang memenuhi syarat untuk dibedah rumahnya akan diberikan bantuan dana. Namun dia sepakat, jika dana bantuan yang diberikan kepada masyarakat tidak berbentuk uang, namun material. “Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. Sementara itu, perwakilan Semen Puger, Menlu Kwok membantah, jika Semen Puger yang digunakan membangun rumah warga penerima program Kemenpera memiliki kualitas jelek. Semen Puger sudah bersertifikat SNI. Untuk mendapat sertifikat SNI harus melalui proses sulit. Ada tahapan-tahapannya. “Semen ini sudah lulus uji SNI berdasarkan hasil Laporan Pengujian dari Kementerian Perindustrian RI, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik yang menyatakan bahwa semen ini lulus dari tes SNI. Bahan yang digunakan Semen Puger terkenal bermutu tinggi. Semen puger adalah semen Portland Pozolan dengan kelebihan dan kekuatan tekan yang baik, mengurangi retak, serta mudah dalam p e n g e r ja a n n y a,” jlentrehnya. D i a ku i , S e m e n Puger prihatin dengan kejadian ini. Sebab, apa yang disampaikan Agus Salim merupakan pencemaran nama baik. Oleh karena itu, untuk mencegah hal serupa, maka Semen Puger akan melaporkan Agus Salim kepada pihak berwajib atas tuduhan pencemaran nama baik. “Jika kami biarkan, maka akan terjadi pembiaran, dan ini TOHA/RaBa CEK BANGUNAN: Peni Handayani, Semen akan berbahaya bagi Puger dan anggota Komisi I DPRD sidak kelangsungan bisbantuan bedah rumah Kemenpera di Desa nis kami,” tegasnya. Bayu, Songgon, Senin (5/3). (adv/irw)
BALJEBOL
Rabu 6 Maret 2013
BALI
POLITIK
JEMBER
BONDOWOSO
33
LUMAJANG
Dam Jebol Butuh Dana Rp 500 Juta
NARTO/RADAR JEMBER/JPNN
BUKTI ASLI: Ketua DPD PAN Jember Evi Lestari menunjukkan surat asli pemecatan terhadap Abdul Ghafur dari DPP PAN.
Dewan Proses PAW Ghafur JEMBER - Nasib Abdul Ghafur sebagai anggota dewan tak lama lagi akan berakhir. Pasalnya, pimpinan DPRD Jember langsung menindaklanjuti pengajuan pergantian antar waktu (PAW) terhadap Abdul Ghafur, legislator dari DPD PAN Jember. Kemarin, pimpinan DPRD Jember memanggil terpisah DPD PAN Jember dan Abdul Ghafur. Pimpinan DPRD bermaksud mengklarifikasi soal pengajuan PAW Abdul Ghafur tersebut. Ketua DPRD Jember Saptono Yusuf menjelaskan, setelah melakukan rapat pimpinan DPRD Senin pagi, diputuskan untuk mengundang Ketua DPD PAN Jember Evi Lestari dan Abdul Ghafur yang diusulkan untuk di-PAW. “Berdasarkan keputusan rapat Senin siang, pimpinan DPRD mengundang DPD PAN Jember dan Pak Ghafur,” ungkap Saptono Yusuf. Ghafur yang dipanggil lebih dulu menyatakan keberatannya atas usulan PAW yang diusulkan DPD PAN Jember. “Salah satu alasannya Pak Ghafur menyangsikan keaslian surat pemecatan terhadap dirinya. Alasannya, surat pemecatan dari DPP PAN yang ditembuskan kepadanya dan dilampirkan dalam usulan PAW ke DPRD Jember hanya berupa fotokopi,” ujar Saptono. Atas kondisi itulah, pimpinan DPRD merasa perlu mengklarifikasi keberatan Ghafur tersebut langsung kepada ketua DPD PAN Jember Evi Lestari. “Sebelum melanjutkan usulan PAW tersebut ke KPU Kabupaten Jember, maka Ketua DPD PAN diminta menunjukkan surat asli pemecatan Pak Ghafur,” ujarnya. (aro/wnp/jpnn)
JEMBER - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember memperkirakan dibutuhkan dana sekitar Rp 500 juta untuk memperbaiki tanggul dan dam yang jebol di Jalan Manggar Gang Wijaya Kusuma. Untuk sementara, antisipasi telah dilakukan dengan mendatangkan ratusan kawat bronjong yang siap dipasang. Pantauan wartawan Koran ini, sedikitnya ada 250 kawat bronjong siap dipasang guna menanggulangi jebolnya Dam Sembah Demang di kawasan Gebang Poreng, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, tersebut. Bukan hanya itu, sejumlah aparat TNI dan kepolisian juga turun langsung ke lokasi. Mereka bahu-membahu melakukan perbaikan dam yang jebol dengan memasang bronjong di lokasi kejadian. Untuk tahap awal yang dikerjakan adalah pemasangan bronjong untuk saluran irigasi. “Kalau tidak diberitakan, mungkin tidak cepat seperti ini penanganannya,” celetuk salah seorang warga di lokasi, kemarin. Saat ditemui di lokasi, Suhanan, Kepala BPBD Jember mengatakan, untuk menangani jebolnya dam, pihaknya telah membentuk tim khusus guna mengkaji dan menghitung kerugian yang dialami. Dari situ, kata dia, akan diketahui anggaran biaya yang diusulkan ke provonsi maupun pemerintah pusat untuk penanganan dam yang jebol secara permanen. “Bukan hanya kerugian fisik, tapi juga kerugian sosial yang
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN
PANTAU PENANGANAN: Anggota DPRD Jember memantau kerusakan Dam Sembah Demang yang ambrol.
ditanggung warga,” jelasnya. Apalagi, akibat jebolnya dam tersebut, beberapa tempat usaha warga tidak berproduksi karena saluran irigasi terhambat. Selama ini, kata dia, keberadaan air dam mendukung aktivitas ekonomi warga yang bergerak di sektor usaha kecil,
seperti usaha tempe, tahu, dan industri kecambah. Termasuk mengairi lahan persawahan warga seluas 45 hektare. Menurut Suhanan, perhitungan sementara, untuk perbaikan Dam Sembah Demang membutuhkan dana sekitar Rp 500 juta. (ram/wnp/jpnn)
Pengedar Pil Trek Diringkus JEMBER - Sepandai-pandai tupai melompat, pasti jatuh juga. Inilah peribahasa yang tepat untuk Yossi Esa Hakiki, 20, warga warga Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong. Dia sudah lama mengedarkan pil jenis dexstro dan trek, namun baru tertangkap kali ini. Pemuda yang masih kekar tersebut sebenarnya sudah lama menjadi incaran petugas Reskrim Polsek Kencong. Hal tersebut karena peredaran narkoba yang diindikasikan tinggi di kecamatan tersebut. Ketika dilakukan penggrebekan oleh petugas kepolisian di Dusun Krajan A, Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Senin sekitar pukul 22.00, polisi tidak hanya meringkus Yossi, namun juga menangkap Iwan, 19 dan Elo, 16, yang kebetulan sedang berada di rumah Yossi. Kedua pemuda tersebut, merupakan pemakai dan pelanggan tetap Yossi. Spontan, dalam penggerebekan tersebut, petugas Polsek Kencong berhasil membekuk tiga tersangka sekaligus. Kemudian, ketiganya digelandang ke Polsek Kencong
untuk dilakukan proses hukun selanjutnya. Dalam penggrebekan tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 1.000 pil Dexstro dan 500 pil trek yang didapat dari rumah tersangka. Ketiga tersangka selanjutnya dilakukan pemeriksaan awal di Polsek Kencong. Baru Selasa siang, ketiganya dikirim ke unit Reskoba Polres Jember. “Ketiga tersangka akan kami limpahkan ke unit Reskoba Polres Jember, setelah kita lakukan penyidikan awal,” kata AKP. Maruf, Kapolsek Kencong. Hasil pemeriksaan awal didapatkan informasi jika selama ini Yossi mengaku mendapat barang haram tersebut dari Young, warga Kencong. Dari hasil pemeriksaan awal tersebut, petugas Polsek Kencong akan mengembangkan kasus tersebut. “Identitas tersangka lain sudah kami ketahui, tinggal nanti kita kembangkan,” kata AKP. Ma’ruf. Atas perbuatannya, Yossi terancam hukuman maksimal 5 tahun kurungan penjara. (mg-1/wnp/jpnn)
LMI Salurkan Beasiswa Rp 38,8 Juta
BKM Karya Bangsa Gelar RWT Blak-Blakan
Bagikan Seribu Kitab Alquran
BANYUWANG I-BKM Kar ya Bangsa Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, punya cara menarik setiap menggelar laporan tahunan untuk program PNPM-Mandiri Perkotaan. Acara dikemas dalam Rembug Warga Tahunan (RWT). Dalam penyampaian laporan tahunan, semua yang dikerjakan BKM Karya Bangsa pada 2012, dibuka secara blak-blakan di kantor kelurahan. Kegiatan infrastruktur (lingkungan), Kegiatan/program sosial berkelanjutan, laporan kegiatan ekonomi bergulir, dan laporan keuangan di sekretariat, dan rencana kegiatan untuk tahun 2013. “Dalam kegiatan ini, Kita juga memberi santunan,” ungkap Koordinator BKM Karya Bangsa Kelurahan Kebalenan Onggeng Suharto seraya menyebutkan, acara itu dihadiri 60 orang dari unsur Kepala Kelurahan Kebalenan, RT/RW, lembaga internal dan eksternal kelurahan, PJOK kecamatan, tokoh masyarakat, wakil perempuan, dan warga miskin. Menurut Onggeng, santunan
BANYUWANGI-Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Banyuwangi menyalurkan program beasiswa 2013 dan launching wakaf Alquran. Acara itu dirangkai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aula Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, pada 2 Maret 2013 lalu. Peringatan sang pencerah sepanjang masa itu, dihadiri sedikitnya dari 100 undangan. Mulai dari ketua RT dan RW, masyarakat, hingga tokoh masyarakat Kelurahan Panderejo. Lurah Panderejo Drs. Heri Subiyandono dan Kepala Cabang LMI Banyuwangi Agung Tribratha juga hadir. Agung Tribratha menjelaskan, sebagai lembaga penghimpun dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF), LMI Banyuwangi menyerahkan program beasiswa 2013 sebesar Rp 38.880.000. Beasiswa itu diperuntukkan 55 anak, mulai tingkat TK, SD, SMP, dan SMA. “Program beasiswa untuk setahun ini merupakan pemberian dari donator
BANYUWANGI
ke sekretariat LMI Banyuwangi, Jalan Ciliw u n g No m o r 6, Banyuwangi, telepon 085258508385,” seru Agung. Lurah Panderejo Heri Subiyandono mengaku bangga atas peran serta LMI dalam ISTIMEWA SIMBOLIS: Agung Tribratha (kiri) menyerahkan seribu melakukan aksi sosial itu. MenuAlquran kepada takmir musala pada 2 Maret 2013. rutnya, langkah LMI Banyuwangi. Secara simbolis, LMI itu merupakan wujud nyata beasiswa ini kami berikan kepada untuk membantu siswa mengenyam yang berhak menerima,” kata Agung pendidikan yang lebih baik. “LMI disaksikan Lurah Panderejo Heri sangat amanah, mudah-mudahan Subiyandono. donaturnya mendapat balasan yang Selain menyerahkan beasiswa, LMI baik oleh Allah SWT,” katanya. Banyuwangi juga menyalurkan proSementara itu, peringatan maulid gram wakaf seribu Alquran kepada nabi menghadirkan pembicara musala di pelosok daerah. Wakaf Ustad Faisol Aziz. Ustad mengajak seribu Alquran itu diberikan secara undangan untuk meneladani Nabi simbolis kepada perwakilan takmir Muhammad dalam segala aspek kemusala di sekitar Kelurahan Pan- hidupan. “Tidak sekadar merayakan derejo. “Jika Anda ingin bergabung maulid nabi secara seremonial dan sebagai donatur, silakan datang penuh gebyar,” ujar ustad. (adv/irw)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
ISTIMEWA
TERBUKA: BKM gelar santunan usai menggelar LPJ akhir tahun 2012.
dalam acara RWT ini bukan berarti memberikan adem-ademan suasono (pendingin keadaan, Red). Semua yang dilaporkan sesuai dengan fakta di lapangan. Dana santunan dalam acara ini, diambilkan dari pos jasa ekononomi. “Santunan ini diberikan kepada 27 orang yang terdiri 21 janda tua dan enam orang laki-laki jompo miskin,” jelasnya.
RWT yang dilakukan dengan blak-blakan itu merupakan khas program PNPM-Mandiri Perkotaan dan pelaksanaan ala BKM Karya Bersama. Dengan RWT ini, akhirnya dapat diperhitungkan kelanjutannya dan ini juga membangun kepercayaan masyarakat. “Tanpa ada kepercayaan dari masyarakat, maka lembaga ini tidak akan berguna,” ungkapnya. (abi/adv/irw)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Toyota Wish ‘05 •
• Suzuki Aerio ‘03 •
• Toyota Avanza ‘07 •
Dijual Toyota Wish 2005 Silver. Kondisi Istimewa. Harga Rp 180 Juta Nego. Hubungi: 087857431121
Dijual Suzuki Aerio DR MT tahun 2003, abu-abu metalik, harga 87,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Avanza 1.3G F60IRM tahun 2007, biru metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
• Toyota (Jeep) ‘77 •
• Suzuki Splash ‘10 •
• Daihatsu Terios ‘07 •
Dijual Toyota ( Jeep ) FJ 40RV Tahun 1977, Nebula Green hrg 85 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Suzuki YV4 1.2 RHD Splash GL tahun 2010, abu-abu metalik, harga 118,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios F700RG TS tahun 2007, silver metalik, harga 133,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• STNK •
• Rumah Tengah Kota •
• Pengepul Karet Alam •
• Toyota Starlet ‘94 •
Hlg STNK Nopol P 6695YG, an.Djumali.Jl.Yos Sudarso, Sukowidi RT03/03 Klatak, Kalipuro
Jual cepat murah rumah tengah kota Jl.letjen Sutoyo 087851295602
Dicari Petani/Pengepul karet alam. Hubungi 082338833778/0321 513700
Dijual 1 unit Toyota Starlet ‘94 merah metalik Rp 53,5 Juta Hub: 085646477168
Hlg STNK Nopol P 5897 VT, an. Sunardi. Gumuk RT 02 RW 02 Karangsari Sempu
• Rumah Kebalenan •
• Rumah Banyuwangi •
• Rumah Desa Balak •
Hlg STNK Nopol P 5853 VC, an. Nasriya. Dsn Pancoran RT 01/VI Kalipuro, Kalipuro Hlg STNK Nopol P 5502 X, an. Harsana Giamarta. Lingk. Krj RT 04/04 Lateng Bwi
BANYUWANGI
Djl rumah lok Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng, L10 x15=150m2, SHM, bs dibeli dg cash atau kredit & jga bsa disewa, hrg nego. Hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Djl rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi, utara pbrik ES, bs dibeli dg cash/kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Djl tanah + bangunan L 4x8=32m2 + 10 x 15 = 150m2, bisa dibeli dgn cash/kredit & juga bs disewa, SHM, Lok Ds Balak, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148
• Adm & Marketing • Dibutuhkan ADM dan Marketing. Lowongan dikirim ke Banyuwangi Motor Benculuk, Jalan Raya Benculuk 136 atau Banyuwangi Motor Sumberayu Jl Pasar Sumberayu Muncar
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua
• Toyota Innova ‘10 •
Dijual Innova pajak awal tahun 2010, hitam solar, istimewa, harga 211 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hub: 082142194111 - 081335897888
34
Rabu 6 Maret 2013
Diwarnai Obral Kartu Tahun ini, Persewangi berlaga di dua kompetisi Divisi Utama berbeda afiliasi. Satu tim berkompetisi di bawah PT Liga Indonesia (LI), satunya bernaung di PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Ayo beri dukungan, kritik, dan saran agar kedua tim tersebut mampu meraih prestasi maksimal. Kirim tulisan Anda melalui SMS ke nomor 087857488787. Tulisan dilarang menghujat, menyerang, dan menghina personal.
Mung Tekad lan Dungo Arume kembang, sing koyo arume kuto Banyuwangi. Gagahe satrio minak Jinggo koyo dene watu karang ring segoro. Mung tekad lan dungo hang biso nggowo Persewangi dadi juoro. Reyzal Singotrunan, 087857482914
Jangan Pernah Takut Ayo maju terus Persewangiku, jangan pernah takut dan mundur untuk melawan musuhmu. Ivan Balys Banyuwangi, 081803170556
Kamu Pasti Bisa Kami Laros Jenggirat Rogojampi, para laros mania yakin kamu pasti bisa menghadapi lawan-lawanmu. Ayo Zaenal Ichwan dkk kamu pasti bisa, ayo semangat. Gofur Laros Jenggirat Rogojampi, 087755757414
Kepingin Terkenal? Sumbangen Buah nanas campur godong, pandan ambune wangi. Ayo Pak Bupati Anas kadung pengen terkenal sumbangen Persewangi. Hidup Pak Bupati, pasti sampean pengen Banyuwangi lebih terkenal. Bone 26 Arkeda, 083853768699
Mimpi Juara Liga Indonesia Suatu ketika saya ingin berangkat ke Madiun kemarin, ketika Persewangi menang di sana. Namun hal itu tidak terwujud sampai terbawa ke mimpi saya. Saya merasa Persewangi juara liga Indonesia runner up Sriwijaya FC. Saya merasakan gegap gempitanya Banyuwangi mendengarkkan lagu umbul-umbul Blambangan. Ternyata waktu bangun, itu suara radio. Roni Rizzaldi KIB Karangasem, 082333859683
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
KALAH TIPIS: Pemain Persik Kediri, Machia Malock (9), terjatuh saat berusaha melewati pemain Persewangi Nelson Chapparo Aguero (10) kemarin.
Ayah Mahsun dan Nenek Febri Meninggal SEMENTARA itu, kabar duka menyelimuti tim Persewangi ISL jelang laga kontra Persik Kediri kemarin. Duka itu datang dari keluarga dua punggawa Laskar Blambangan, yakni Mahsun Bukhori dan Febrian Sofiandi. Sebelum laga digelar, keduanya menerima kabar bahwa ada anggota keluarganya yang meninggal dunia. Asisten manajer Persewangi, Agung Setyo Wibowo mengakui, ada ang-
Gelar Santunan dan Pengajian KOTA KEDIRI - Aksi sosial pemain, ofisial, dan manajemen Persewangi ISL, saat melakoni partai away terus berlanjut. Seperti dilakukan saat melawat ke Kota Madiun, yaitu melakukan kegiatan amal, kegiatan serupa juga dilakukan pemain dan manajemen Laskar Blambangan dalam tour ke Kota Kediri. Kali ini, giliran Pondok Wali Barokah di Kota Kediri yang menjadi jujukan M. Jaenal Ichwan dkk. Hadir juga dalam rangkaian kegiatan bernuansa religius tersebut Ketua Pengkab PSSI Banyuwangi versi KPSI, Mohamad Kayun Rosyid. Di pusat pendidikan Islam terbesar di Kota Tahu itu, seluruh punggawa Persewangi ISL menggelar aksi sosial dengan menyantuni anak yatim piatu. Dalam kesempatan ini, manajemen Laskar Blambangan berkesempatan memberikan bantuan langsung kepada lebih-kurang 10 anak yatim piatu. Donasi yang terkumpul merupakan swadaya pemain, manajemen, dan pengurus PSSI. Tidak berhenti di situ,
itu menyimbolkan duka cita atas wafatnya kedua anggota keluarga pemain Persewangi. “Kita pakai pita hitam untuk menyatakan belasungkawa,” ujar Agung. Itu juga tampak saat bendera fair play dibawa ke lapangan kemarin. Perangkat pertandingan memberikan kesempatan mengheningkan cipta sejenak untuk menghormati duka cita yang dialami dua pemain Persewangi tersebut. (nic/c1/als)
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk.
KANTOR CABANG BANYUWANGI Jl. Jenderal Achmad Yani No. 12 Telp. (0333) 421444, 412285, 412777, 424888, Facsimile (0333) 424616, 412286 BANYUWANGI
PENGUMUMAN KEDUA LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Nomor : B. 901/KC-XVI/ADK/03/2013 Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996 dan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi selaku pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama atas kekuasaan sendiri akan menjual Obyek Hak Tanggungan melalui perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember dan berdasarkan Surat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember Perihal Penetapan Hari dan Tanggal Lelang, terhadap :
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
MISI SOSIAL: Pemain dan ofisial Persewangi saat mengunjungi Ponpes Wali Barokah di Kota Kediri malam kemarin.
dalam kesempatan itu, pemain dan jajaran manajemen juga menyempatkan mendapatkan siraman rohani. Manajer Persewangi, Andik Purwanto mengatakan, kegiatan sosial tersebut dilakukan sebagai upaya membangun empati pemain. Di samping itu, cara itu juga dimanfaatkan untuk meminta doa restu agar seluruh pemain dan manaje-
men Persewangi diberi keselamatan dan kesehatan dalam menjalani pertandingan di Kediri. “Ini merupakan wujud bahwa pemain dan manajemen tidak lupa keadaan sosial di luar lapangan. Kegiatan ini juga sebagai upaya menjalin komunikasi dan harmonisasi antarpemain dan pengurus,” tegasnya. (nic/c1/als)
Kantongi 17 Voters Perguruan Rencana Muscab IPSI Banyuwangi BANYUWANGI - Wacana menggelar musyawarah cabang (muscab) lebih awal membuat Pengkab IPSI Banyuwangi melakukan sejumlah persiapan. Di antaranya, mematenkan jumlah peserta (voters) dalam kocok ulang pemilihan pengurus yang diagendakan Agustus mendatang. Tidak kurang ada 17 perguruan yang dipastikan akan menentukan pemegang tongkat komando di induk olahraga pencak silat tersebut. Sekretaris IPSI Banyuwangi, Mukayin menuturkan, hasil registrasi dan verifikasi terhadap perguruan yang telah dilakukan, ada 17 perguruan yang dianggap memenuhi syarat. Mereka inilah yang akan menjadi peserta muscab sekaligus memiliki hak suara dalam menentukan sosok pemimpin IPSI untuk empat periode mendatang. “Ada 17 perguruan sesuai hasil registrasi. Mereka inilah
gota timnya yang berduka jelang laga tersebut. Sebelum berangkat, yakni Sabtu (2/3) lalu, ayahanda Mahsun Bukhori meninggal dunia. Sementara itu, Febri baru menerima kabar neneknya meninggal dunia lima jam sebelum kick off dilaksanakan. Bersimpati atas peristiwa duka yang dialami dua pemain tersebut, skuad Persewangi mengenakan pita hitam di lengan kiri dalam laga kemarin. Tanda
HELMI FOR RaBa
SELAMATKAN IPSI: Atlet pencak silat saat mengikuti seleksi skuad Porprov di GOR Tawang Alun Minggu (3/3) lalu.
yang akan menjadi peserta sekaligus penentu IPSI mendatang,” cetusnya. Ketujuh belas perguruan itu meliputi PSHT, Kujang Pajajaran, Merpati Putih, Tapak Suci, SPL, Asad, Harimau Terbang, Kera Sakti, Perisai Diri, Pamur, Panca Bella, Panca Sakti, Tawang Alun, Merak Putih, PSGL, Singo Wongso, dan Pagar Nusa.
Dijelaskan Mukayin, muscab yang diwacanakan digelar lebih dini itu memiliki sejumlah alasan. Salah satu alasannya, menyelamatkan organisasi. Mukayin menyebut, banyaknya pengurus yang vakum menjadi penyebabnya. “Kita ingin pengurus yang baru lebih aktif dan mampu memimpin dengan baik,” harapnya. (nic/c1/als)
1. Debitur : H. FADLILLAH, Dsn. Sampangan Rt.04 Rw.01 Ds. Kedungrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas sisa : 1300 m2, SHM No. 791 a/n. Haji BAMBANG SUSIAWAN, Ds. Wonosobo, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 189.000.000,- (Seratus Delapan Puluh Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 57.000.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 245 m2, SHM No. 132 a/n. KHOTIJAH, Ds. Wringinpitu, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 12.000.000,- (Dua Belas Juta Rupiah). 2. Debitur : KASTUBI, Alamat: Dsn. Galekan Rt.01 Rw.04, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 632 m2 , SHM No. 1784 a/n. SUNDARI, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 230 m2, SHM No. 1581 dan LT. 457 m2 SHM No. 1476, keduanya a/n. SUNDARI, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 490.000.000,- (Empat Ratus Sembilan Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 147.000.000,- (Seratus Empat Puluh Tujuh Juta Rupiah). 3. Debitur : MATSANIN P. NISA, Alamat: Dsn. Krajan Rt.04 Rw.01 Ds. Wongsorejo, Kec. Wongsorejo,, Kab. Banyuwangi. a. Tanah sawah, Luas : 9.360 m2, SHM No. 791 a/n. JUHRA, Ds. Wongsorejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 23.000.000,- (Dua Puluh Tiga Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 14.250 m2 SHM No. 69 a/n. MAT SANIN, Ds. Bangsring, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 41.000.000,- (Empat Puluh Satu Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 13.000.000,- (Tiga Belas Juta Rupiah). 4. Debitur : ALIEF LAILA NUTFATIN, Alamat: Jln. Banterang No. 18 Kel. Kampung Melayu, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 274 m2, SHM No. 133 a/n. ALIEF LAILA NUTFATIN, Kel. Kampung Melayu, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 624.000.000,- (Enam Ratus Dua Puluh Empat Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 188.000.000,- (Seratus Delapan Puluh Delapan Juta Rupiah). 5. Debitur : ACH. TAUFIQ IQBAL, Alamat: Dsn. Kalimati Rt.02 Rw.06, Ds. Kedungrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 1785 m2, SHM No. 217 a/n. AHMAD TAUFIQ IQBAL, Ds. Blimbingsari, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 202.000.000,- (Dua ratus Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 61.000.000,- (Enam Puluh Satu Juta Rupiah). 6. Debitur : NANANG PRIYO WIDAGDO, Alamat: Lingk. Banjarsari Rt.02 Rw.02, Kel. Banjarsari, Kec. Banjarsari, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 195 m2, SHM No. 746 a/n. NANANG PRIYO WIDAGDO, Kel. Banjarsari, Kec. Glagah, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 130.000.000,- (Seratus Tiga Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 39.000.000,- (Tiga Puluh Sembilan Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 1160 m2 SHM No. 585 a/n. NANANG PRIYO WIDAGDO dan mesin penggilingan padi Ds. Grogol, Kec. Giri, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 145.000.000,- (Seratus Empat Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 44.000.000,- (Empat Puluh Empat Juta Rupiah). 7. Debitur : SUBARI HADI, Alamat: Lingk. Kauman Biskalan Rt.02 Rw.01, Kel. Kepatihan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah, Luas : 200 m2, SHM No. 463 a/n. SUBARI HADI, Kel. Kepatihan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 97.000.000,- ( Sembilan Puluh Tujuh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 190 m2 SHM No. 1509 a/n. MAKSUM HUSEIN, Kel. Penganjuran, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 74.000.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 23.000.000,- (Dua Puluh Tiga Juta Rupiah). 8. Debitur : MOELYONO, Alamat: Lingk. Duren Rt.02 Rw.02 Kel. Pakis, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 197 m2, SHM No. 761 a/n. SANADAH, Kel. Pakis, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 109.000.000,- (Seratus Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah). 9. Debitur : Drs. MOCH. ACHYARUDIN, Alamat: Dsn. Curahsawo Rt.02 Rw.02 Ds. Sidodadi. Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 370 m2 SHM No. 1865 a/n. JUMARI, Ds. Bajulmati, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 57.000.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 18.000.000,- (Delapan Belas Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 1815 m2 SHM No. 642 a/n. Doctorandus MOHAMAD ACHYARUDDIN, Ds. Sidodadi, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi., harga limit Rp. 69.000.000,- (Enam Puluh Sembilan Juta Rupiah). Uang
KOTA KEDIRI - Drama menarik tersaji di Stadion Brwaijaya, Kota Kediri, saat Persewangi ISL menghadapi tuan rumah Persik Kediri kemarin (5/3). Wasit Hamsir dari Balikpapan yang memimpin laga tersebut mengeluarkan dua kartu merah dan delapan kartu kuning. Dalam pertandingan yang disiarkan TVOne tersebut, kartu merah diterima pemain Persik, Oliver Makor, di menit 27, dan pemain Persewangi ISL Mohamed Lamine Fofana d menit 47. Tujuh kartu di ku kuning yang dikeluarkan; lim untuk pemain Perselima wangi, dan tiga untuk pemain tuan rumah. Kartu kuning untuk Persewangi diterima Nelson Chapparo, Mohamed Fofana akumulasi dua kartu kuning, Febrian Sofiandi, dan Decky Rolias Sandra. “Wasit sangat mudah mencabut kartu kuning untuk pemain kami. Termasuk mengganjar Fofana dengan dua kartu kuning. Kami akan ajukan protes atas keputusan wasit itu,” tegas Andik Purwanto, manajer Persewangi. Dalam pertandingan itu, Persik berhasil unggul tipis atas Laskar Blambangan 1-0. Gol kemenangan Persik lahir lewat kaki Faris Aditama di menit 35. Hasil itu mengukuhkan posisi Persik di puncak klasemen grup V. Persik mengemas poin 10 dari tiga kali menang dan sekali seri. Sementara itu, kekalahan kemarin menjadi torehan negatif kedua bagi Laskar Blambangan. Setelah tiga kali main, Persewangi kini terpaku di posisi kelima klasemen sementara dengan donasi poin hanya tiga. “Kami menerima hasil ini. Namun, gol tuan rumah offside. Mungkin yang melihat laga tadi sepakat itu,” imbuh Andik. Turun dengan menempatkan Ikrom Syafii sebagai striker tunggal, Persewangi mampu mengimbangi permainan tuan rumah. Strategi memainkan Nelson Chapparo Aguero untuk mematikan pergerakan Oliver Makor mampu meredam agresivitas pemain andalan Persik itu. Terus ditempel membuat permainan pemain asal Liberia ini frustasi. Insiden berdarah di menit 27 memaksa wasit mengganjar eks bomber Persija Jakarta itu dengan kartu merah. Benturan Nelson dan Oliver membuat pemain Paraguay itu harus mendapat perawatan medis n Baca Diwarnai...Hal 35
jaminan Rp. 21.000.000,- (Dua Puluh Satu Juta Rupiah). 10. Debitur : TUKIYONO, Alamat: Dsn. Kebunrejo Rt.04 Rw.02 Ds. Alasrejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 1050 m 2 SHM No. 255 a/n. TUKIYONO, Ds. Alasrejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 129.000.000,- (Seratus Dua Puluh Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 39.000.000,- (Tiga Puluh Sembilan Juta Rupiah). 11. Debitur : TULUS KURNIAWAN, Alamat: Jl. Malabar I Rt.03 Rw.01, Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 154 m2 SHM No. 393 a/n. TULUS KURNIAWAN, Kel. Pengantigan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 292.000.000,- (Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 88.000.000,- (Delapan Puluh Delapan Juta Rupiah). 12. Debitur : ADE SHOMAD MAULANA, Alamat: Dsn. Krajan Rt. 02 Rw.02 Ds. Sidodadi, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 263 m2 SHM No. 575 a/n. WARDATI, Ds. Sidodadi, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 105.000.000,- (Seratus Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 32.000.000,- (Tiga Puluh Dua Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, Luas : 194 m2 SHM No. 589 a/n. 1. ADE SHOMAD MAULANA 2. WARDATI, Ds. Wongsorejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 122.000.000,- (Seratus Dua Puluh Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 37.000.000,- (Tiga Puluh Tujuh Juta Rupiah). 13. Debitur : SAPARI, Alamat: Dsn. Krajan Rt.03 Rw.01 Ds. Wongsorejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 1680 m2 SHM No. 601 a/n. SALMAN, Ds. Kebaman, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 180.000.000,(Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 54.000.000,(Lima Puluh Empat Juta Rupiah). 14. Debitur : MAMIK KALIMA SUCI, Alamat: Jl. Pajajaran II Rt.02 Rw.01 Kel. Tamanbaru, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 233 m2 SHM No. 281 a/n. Doctorandus EDY SUHENDRO, Kel. Tamanbaru, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 412.000.000,- (Empat Ratus Dua Belas Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 124.000.000,- (Seratus Dua Puluh Empat Juta Rupiah). 15. Debitur : H. MOCH. RUBA’I, Alamat: Dsn. Krasak Rt.05 Rw.02 Ds. Kaotan, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, Luas : 1170 m2 SHM No. 263 a/n. RUBAI, Ds. Kaotan, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 290.000.000,- (Dua Ratus Sembilan Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 87.000.000,(Delapan Puluh Tujuh Juta Rupiah). Lelang akan dilaksanakan pada : Hari / Tanggal : Rabu / 20 Maret 2013 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Kantor KPKNL Jember Jl. Slamet Riyadi No. 344A, Jember Syarat-syarat Lelang : 1. Setiap peserta diwajibkan menyetorkan uang jaminan sesuai yang tertera dalam masing-masing point ke rekening Penampungan Lelang KPKNL Jember nomor : 143.0009894476 pada PT. Bank Mandiri Cabang Jember Alun-alun paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang telah efektif diterima, dengan menyebutkan identitas penyetor (dan kuasanya) serta nomor urut barang yang akan ditawar dan bagi peserta lelang penawarannya dianggap tidak sah apabila barang yang ditawar tidak sesuai dengan obyek yang disebutkan pada waktu menyetor uang jaminan. Terhadap barang yang sama setiap peserta hanya dapat mengajukan 1 (satu) penawaran. 2. Lelang dilaksanakan dengan penawaran secara tertulis dalam amplop tertutup atau akan ditentukan kemudian saat pelaksanaan lelang. 3. Peserta lelang wajib melakukan pendaftaran kepada Pejabat Lelang dengan menunjukkan identitas diri dan bukti setoran asli/sah. 4. Peserta yang tidak ditunjuk sebagai pemenang dapat mengambil kembali uang jaminan lelang tanpa dikenakan potongan apapun setelah lelang berakhir. 5. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib melunasi harga lelang dan bea lelang sebesar 1% dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak ditunjuk sebagai pemenang lelang dan BPHTB sesuai ketentuan yang berlaku. 6. Apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan pemenang lelang belum melunasi harga lelang, maka pemenang lelang tersebut dinyatakan wanprestasi dan uang jaminan lelang menjadi milik Negara yang disetorkan ke Kas Negara. 7. Semua barang yang akan dijual dalam kondisi sesungguhnya, dilokasi dan dengan semua cacat dan kekurangannya, kami menganjurkan peminat untuk melihat, memeriksa obyek yang bersangkutan sebelum mengikuti pelelangan. 8. Apabila karena sesuatu hal terjadi pembatalan / penundaan lelang terhadap salah satu barang atau beberapa barang tersebut diatas, pihak-pihak yang berkepentingan / peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan dalam bentuk apapun baik pidana maupun perdata kepada KPKNL Jember dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 9. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi Nomor Telepon (0333) 421444, 412285, 412777, 424888. 10. Syarat-syarat lainnya akan ditentukan pada saat lelang. Demikian pengumuman lelang ini dan atas perhatian dan partisipasinya disampaikan terima kasih. Banyuwangi, 06 Maret 2013 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi Ttd. Yuwanda Rahman Pgs. Pemimpin Cabang
BERITA UTAMA
Rabu 6 Maret 2013
35
HALAMAN SAMBUNGAN
Pernah Ditahan Selama 5 Bulan n JAKSA... Sambungan dari Hal 25
Menurut Bawono, MA telah me mutus kasus kasasi yang diajukan pihak KPH Perhutani Banyuwangi Utara. Dalam pu-
tusan bernomor 1977.K/Pid. Sus/2011, MA menganggap John Robert terbukti menebang po hon dan memungut hasil hutan tanpa disertai perse tujuan pihak berwenang. “Putusan ini kita terima pada
Februari 2013 lalu,” imbuh Bawono. Dalam putusan itu, lanjut dia, MA memvonis terdakwa dengan hukuman enam bulan penjara. Selain itu, John Robert juga diwajibkan membayar denda
sebesar Rp 1 juta subsider satu bulan kurungan. “Terdakwa pernah menjalani penahanan selama lima bulan, jadi kurang sebulan,” ungkapnya. Dalam melaksanakan eksekusi tersebut, pihaknya telah
Bikin Surat Pernyataan Tidak Mengulangi n PELAJAR... Sambungan dari Hal 25
“Mayoritas tertangkap di warnet dan tempat penyewaan PS saat jam pelajaran berlangsung,” ujarnya. Para pelajar balela itu langsung digiring ke kantor Satpol PP untuk didata dan diberi
pembinaan. Mereka juga diwajibkan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. “Untuk pembinaan kedisiplinan dan memberikan efek jera, rambut para pelajar tersebut kami cukur. Jika mereka melakukan pelanggaran yang sama di kemudian hari, orang
tua atau wali muridnya akan kita datangkan ke kantor Satpol PP,” kata dia. Sementara itu, ada pengakuan menggelitik yang dilontarkan salah satu pelajar yang terjaring razia tersebut. Siswa salah satu SMK yang terjaring saat berada di rental PS di Kota Gandrung
itu mengaku sebenarnya dia tengah libur sekolah. Dia sengaja mengenakan seragam se kolah untuk mengelabui orang tuanya agar dapat uang saku. “Sebenarnya saya libur. Tapi saya pura-pura sekolah agar dapat uang saku,” akunya kepada petugas. (sgt/c1/aif)
Satu Guru BK Tangani 150 Siswa n GURU... Sambungan dari Hal 25
Bupati Anas juga mengimbau se luruh guru BK menjadi sahabat siswa. Dengan begitu, siswa akan bersedia mengutarakan permasalahan yang dihadapi kepada guru BK. “Jika sudah mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa, guru BK bisa mencarikan so lusi. Sehingga, kenakalan siswa bisa ditekan,” paparnya. Lebih dari itu, untuk mengoptimalkan fungsi BK, Anas meminta agar ruang BK di setiap sekolah didesain senyaman mungkin. “Kalau perlu disediakan air minum. Se-
hingga siswa tidak tegang saat berada di ruang BK,” kata dia. Dikonfirmasi di tempat yang sama, kepala Dispendik Sulihtiyono mengatakan, pada prinsipnya, guru BK sudah terstandar. Dijelaskan, para guru BK adalah lulusan sekolah yang khusus mendidik orang menjadi guru BK. “Satu guru BK menangani 150 siswa. Artinya, jika suatu sekolah memiliki 150 siswa, maka sekolah tersebut harus memiliki tiga guru BK,” cetusnya. Menurut Sulihtiyono, sejak awal tahun ajaran 2012-2013, pihaknya sudah berusaha mengoptimalkan peran dan fungsi BK di sekolah. “Selama ini guru dan ruang BK terkesan “seram”. Itu sudah kita
ubah. Sekarang guru BK kita arahkan untuk menyentuh hati siswa,” kata dia. Sulih menambahkan, jika guru BK sudah berhasil menyentuh hati para siswa, maka peran dan fungsi guru BK akan optimal, yakni sanggup mengarahkan siswa yang “nakal” menjadi siswa yang berkepribadian lebih baik. “Untuk menunjang hal itu, ruang BK harus didesain nyaman dan sejuk. Kalau perlu siswa yang dibina di ruang BK diberi minum agar siswa tidak takut,” imbuhnya. Sementara itu, Anas mengatakan bahwa sidak yang dilakukan ke SD Model B anyuwangi kemarin bertujuan mengetahui secara langsung
keadaan sekolah yang dipersiapkan menjadi percontohan bagi sekolah lain tersebut. “Kami mengecek kelas dan kamar kecil. Ternyata sangat bagus karena siswa dilibatkan dalam upaya menjaga kebersihan,” tutur pria yang pernah menjadi anggota DPR RI tersebut. Menurut Anas, pihaknya akan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dan konsultan untuk memperbaiki model sekolah tersebut. “Nanti guru-guru dari kecamatan-kecamatan di Banyuwangi tidak perlu studi banding ke luar daerah. Cukup belajar ke TK dan SD Model Banyuwangi saja,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Yang Benar justru Terkesan Sesat n BAHASA... Sambungan dari Hal 25
Di satu waktu, ada pesan darinya: “Saya punya pengalaman yang mengesankan. Ke tika membagi-bagikan majalah, ada yang bilang begini: Wong Banyuwangi itu ngomongnya oseng bukan using. Tapi kenapa kok ditulis using? Yang namanya re daktur, ya saya jawab itu hanya soal sistem penulisan. Orang itu ngotot cuma ngototnya tidak pakai teori. Tetapi, saya menangkap pernyataan jujur dari mereka bahwa kenapa kita direpotkan oleh sistem penulisan. Bukankah sistem yang baik itu mempermudah bukan justru mempersulit. Saat itu saya mulai gelisah dengan bahasa Oseng yang sebenarnya diterima di berbagai radio, baik di Banyuwangi maupun di luar kota. Tetapi, tampak terseok ketika masuk ke ranah sistem penulisan.” Saya tersenyum dan hanya menjawab sing kat: “Diubah saja”. Dia menjawab: “Apa kata mereka kalau saya pindah agama (ejaan) begitu saja tanpa memberi keyakinan. Berikan teorinya”. Saya jawab: “Teorinya panjang dan tidak cukup 4 tahun menguasainya. Tapi baiklah, akan saya jelaskan singkat, semoga bisa dipahami sebagai mukadimah,” Bahasa adalah bunyi fungsional yang keluar dari alat ucap manusia sebagai alat ko munikasi. Bunyi dibedakan menjadi dua; vokal dan konsonan. Namun, ada dua konsonan yang para ahli menyebutnya semi vokal, yakni [y] dan [w]. Dan satu konsonan lemah tanpa alat artikulasi, yakni [h]. Tulisan adalah ortografis (simbol) bunyi bahasa; atau turunan bahasa tutur; atau
bahasa nomor dua. Oleh karena itu, yang menjadi acuan bahasa adalah tutur bukan tu lisan. Kalau tulisan tidak mewakili tutur secara tepat, maka sudah jelas tulisan itu tidak sesuai empiris alias keliru. Penyimbolan bahasa tutur menjadi bahasa tulis bukanlah sesuatu yang sulit asal kan kita paham dan teliti. Harus dipahami bahwa bunyi dan gejala satu ba hasa dan bahasa lain berbeda. Oleh ka rena itu, harus didahului penelitian linguistik mikro. Penelitian inilah yang akan menentukan teori mana yang tepat digunakan membedah satu bahasa. Sebab, teori yang digunakan membedah bahasa Inggris belum tentu cocok untuk membedah bahasa Oseng, karena karakter tiap bahasa berbeda. Tataran paling rendah dalam linguistik mikro adalah fonologi, yaitu ilmu bunyi. Penelitian fonologi akan mengajak kita menyibak bunyi apa saja yang keluar dari artikulasi masyarakat Oseng saat bicara, baik dalam bentuk fonem maupun alofon. Nah, tanpa menggunakan alat pendeteksi spektrum bunyi, pun semua sepakat bahwa bunyi yang keluar dari artikulasi masyarakat Oseng saat mengucapkan kata “tidak” adalah [o, s, e, ng]. Jadi, kalau morfem “oseng” ditulis “using”, maka bisa langsung dikatakan bahwa itu tidak sesuai empiris. Memang ketika mendapat sufiks (-an), morfem “oseng” menjadi “usingan”. Tetapi, itu tidak bisa dijadikan dasar, karena “usingan” adalah kata turunan bukan morfem dasar. Perubahan bunyi [o] dan [e] menjadi [u] dan [i] hanyalah satu gejala bahasa yang disebut asimilasi atau netralisasi yang bisa ditemui di semua bahasa Timur. Dalam ba-
hasa Indonesia bisa kita lihat bahwa [t] dan [s] dalam morfem “tendang” dan “sapu” akan berubah menjadi [n] dan [ny] ketika mendapat prefiks (me-), yaitu menjadi “menendang” dan “menyapu”. Lantas mana yang benar? Kedua-duanya benar: satu sebagai morfem dasar dan satu lagi sebagai kata turunan. Jika dia hadir sebagai morfem dasar, maka yang benar “tendang”. Kalau hadir sebagai kata turunan, yang benar “(me)nendang”. Asimilasi atau netralisasi adalah perubahan bunyi (termasuk pengurangan dan penambahan bunyi) akibat kehadiran morfem lain. Kehadiran morfem lain inilah yang oleh sebagian orang disebut sebagai keadaan gramatikal. Jika kita menganggap bahasa Oseng sebagai bahasa, maka kita tidak perlu membanding-bandingkan dengan bahasa Jawa. Jangan mengatakan, “Dalam bahasa Jawa saja begini kok”. Apalagi, mengatakan, “Bahasa Oseng sudah disesuaikan bahasa Jawa dan Indonesia. Itu sama saja menganggap bahasa Oseng sebagai dialek. Jika bunyi [o] dan [e] dalam morfem “oseng” diganti [u] dan [i], maka semua morfem yang mengandung bunyi [o] dan [e] dalam bahasa Oseng juga harus diubah menjadi [u] dan [i]. Sebab, kaidah kebahasaan bersifat umum. Bagaimana jadinya? “Sistem penulisan paran anane rasanya lebih sreg dan pas ketimbang berteori tapi luput, dan justru menjauhkan bahasa dari penggunanya. Cuma ini terkesan sesat, tapi semakin asyik dengan adanya Anda yang mampu berteori tentang kesesatan ini,” kata teman saya itu beberapa hari kemudian. (mh.qowim@yahoo.co.id)
me ngirim hasil putusan MA tersebut ke Kejari Banyuwangi. Selanjutnya, pihak Kejari yang akan melakukan eksekusi. “Kita sudah menerima salinan keputusan mengenai John Robert dari PN Banyuwangi,” kata Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Banyuwangi Wayan Sumartayasa. Menindaklanjuti putusan MA itu, sebut dia, pihaknya su dah menyiapkan rencana eksekusi. Sesuai putusan MA yang memutus terdakwa bersalah dengan vonis enam bulan penjara, maka terdakwa harus menjalani hukuman itu. “Dipotong masa tahanan, hukuman yang harus dijalani hanya sebulan penjara,” tandas Wayan. Dalam melaksanakan putusan MA itu, Kasi Pidum mengaku telah mengirim surat panggilan kepada John Robert
n HUKUM... Sambungan dari Hal 25
Tidak tanggung-tanggung, Didik harus menghadapi delapan penguji, di antaranya Prof. Dr. Isrok SH MS; Prof. H. A. Muk htie Fadjar, SH MS; Dr. Mo hammad Ridwan SH MS; Prof. Dr. Sudarsono SH MS; Dr. Zamin Hamidi SH MH; Dr. Rachmad Syafaat, SH MH; Prof. Dr. Suko Wiyono, SH MH; dan Dr. Harjono SH MCL. “Materi disertasi sudah saya kuasai. Tetapi, saat ujian, ada rasa canggung karena saya sangat menghormati para penguji yang memang pakar di bidangnya. Rasa canggung terjadi pada saat ujian tertutup. Se bab, saat itu isi disertasi dikupas habis. Pada ujian terbuka, rasa canggung yang sempat saya alami tereduksi,” ujar mantan wartawan Radar Banyuwangi itu. Dikatakan, disertasinya itu dia susun dengan tujuan ingin melakukan perubahan tentang mekanisme pergantian presiden di Indonesia. Sebab, menurut dia, meski pergantian presiden selama ini konstitusional (sesuai ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan), tapi kondisi politik yang terjadi saat pergantian presiden cenderung abnormal.
Didik mencontohkan, pergantian Presiden Soeharto ke Pre siden Habibie. Soeharto menyatakan berhenti dengan da sar Pasal 8 UUD 1945. Itu kon stitusional, tapi kondisi po litik yang terjadi saat itu ab normal. “Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipilih secara langsung dengan dasar UUD RI 1945. Presidential threshold tidak diatur konsti tusi, presiden ditentukan partai politik (parpol). Itu konstitusional, tapi kondisi politik abnormal. Begitu pun de ngan pergantian Presiden Soekarno ke Soeharto, Presiden Habibie ke Abdurrahman Wahid, dan dari Abdurrahman Wahid ke Megawati Soekarno Putri, kondisi politiknya juga abnormal” kata dia. Nah, melalui disertasinya, Didik merekomendasikan beberapa hal penting terkait pergantian presiden di Indonesia. Di antaranya, Undang-Undang (UU) Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden hendaknya dibuat sistematis secara tetap dan tidak diubah setiap menjelang pesta demokrasi lima tahunan. Rekomendasi lain, presidential threshold hendaknya dilegalkan dalam UUD 1945 RI agar tidak dijadikan pintu kepentingan pertarungan politik yang mengakibatkan instabilitas negara.
Didik juga merekomendasikan koalisi parpol untuk mencalonkan presiden dan wa kil presiden diatur secara permanen berdasar peraturan perundangundangan, sehingga menjamin peme rin tahan presidential. “Perlu juga dilakukan perubahan kelima UUD RI 1945, khususnya berkaitan dengan pergantian presiden demi menjamin mekanisme pergantian presiden dan wakil presiden yang lebih lengkap, jelas, tegas, dan demokratis, sesuai prinsip-prinsip negara hukum yang demokratis,” cetusnya. Disinggung kejadian paling berkesan saat dia menjalani ujian akhir disertasi, Didik mengaku paling terkesan dengan pertanyaan Dr. Jamin Hamidi yang menanyakan bagaimana pendapat dia tentang perspektif hukum supranatural terkait pergantian presiden. “Saya jawab memang ada perspektif hukum supranatural dalam pergantian presiden di Indonesia, tapi hal itu belum diakui. Tetapi, fakta
sosiologisnya ada. Contohnya, seorang yang mencalonkan diri sebagai presiden selalu meminta petunjuk kepada Tuhan Yang Mahaesa,” tuturnya. Sementara itu, Rektor Untag Banyuwangi, Tutut Hariyadi, salut dengan langkah Didik yang telah sukses meraih gelar doktor. Dia berpesan agar selain mengabdi kepada almamater, Didik juga berkiprah di luar almamater sesuai bidang ilmunya. “Kami berharap kiprah Pak Didik dapat bermanfaat bagi masyarakat Banyuwangi,” pesannya. Tutut menambahkan, beberapa bulan ke depan, beberapa dosen Untag yang lain juga akan menyelesaikan pendidikan strata III. Di antaranya, dosen Prodi Perikanan Fakultas Pertanian; dosen Prodi Ma najemen Fakultas Ekonomi; dan dosen prodi Teknik Industri Fa kultas Teknik. “Itu sesuai program lembaga Untag untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki,” pungkasnya. (c1/aif)
chain saw dan 13 batang kayu jati yang pernah disita harus dikembalikan ke asalnya. Sederet pertimbangan diguna kan majelis hakim dalam memutus bebas terdakwa John Robert. Mulai dari 13 sak si dan saksi ahli, menjadi pertimbangan. Termasuk upaya John Robert yang telah memenangkan kasus perdata yang pernah diajukan terkait kepemilikan lahan di kawasan Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, di tingkat Mahkamah Agung (MA). Sebelum vonis bebas dibacakan, majelis hakim menyampaikan pertimbangan bahwa John Robert telah mengajukan izin penebangan pohon jati, tapi tidak diberikan oleh pihak Per hutani. Pihak Perhutani se ngaja tidak memberi izin, karena lahan tersebut dianggap milik Perhutani. (abi/c1/aif)
Sepakat Bentuk Tim Terpadu n PENUTUPAN... Sambungan dari Hal 25
Kecamatan tersebut memiliki dua lokalisasi, yakni Padang Pasir dan Blibis. Namun, sejak 23 Juni 2012 lalu, kedua lokalisasi itu sudah ditutup. “Lokalisasi Padang Pasir sudah tutup. Warga mendukung, bahkan warga mengancam akan menggelar demo besar-besaran kalau tidak ditutup,” ungkap Camat Rogojampi Kusyadi saat paparan. Setelah ditutup, pihak kecamatan bersama polsek dan koramil secara rutin melakukan pe ngawasan bersama. “Kita ru tin lakukan pengawasan ber sama agar tidak ada lagi ak tivitas,” ungkap Kapolsek Kom pol Rogojampi, Kompol Bagio SP. Pengawasan terhadap lokalisasi yang tutup dilakukan secara rutin. Bahkan, pihak koramil secara khusus menyebar anggota untuk melaporkan perkembangan dan situasi lokalisasi setelah ditutup. “Kita minta anggota melaporkan per-
kembangan. Kalau lokalisasi ramai, kita bersama-sama datang ke sana,” ungkap Koramil Rogojampi, Kapten Gunawan. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, lokalisasi di Tulungagung dan Banyuwangi menjadi pembahasan Menteri Sosial Salim Al-Djufri di Solo beberapa waktu lalu. Mensos sempat memberikan apresiasi kepada Pemkab Banyuwangi dan Tulungagung yang telah bekerja keras menutup lokalisasi. Kebijakan penutupan lokalisasi di Banyuwangi sudah final dan tidak bisa ditawar. “Semua lokalisasi yang berdiri di Banyuwangi tidak ada yang berizin,” ungkap Bupati Anas. Penutupan lokalisasi merupakan program prioritas Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Pemprov Jatim. “Forpimda memiliki lima prioritas terkait masalah sosial di Jatim. Salah satunya menutup lokalisasi,” be ber mantan anggota DPR RI itu. Kapolres AKBP Nanang Mas-
budi mengatakan, penutupan lokalisasi harus dilakukan secara terencana dan bertahap. Pada tahap awal, lokalisasi yang mendapat prioritas ditutup adalah lokalisasi yang peng huninya sedikit. Dalam kesempatan itu, kapolres membeberkan data sejumlah lokalisasi beserta jumlah PSK dan mucikari. Berdasar data yang dibeberkan itu, lokalisasi berpenghuni sedikit dan lokalisasi di pelabuhan LCM mendapat prioritas akan ditutup. “Untuk me nu tup lokalisasi, kuncinya isti qo mah dalam melakukan pengawasan,” tegas Kapolres Nanang. Dalam kesempatan itu, diputuskan akan dibentuk tim terpadu penutupan lokalisasi. Tim itu terdiri atas Polres Banyuwangi, Pemkab Ba nyuwangi, dan Kodim 0825 Banyuwangi. “Tim itu akan menentukan skala prioritas dan akan menyusun SOP (standar operasi prosedur) penutupan lokalisasi,” tegas Nanang Masbudi. (afi/c1/aif)
Banyuwangi Jadi Daerah Percontohan n GRAND... Sambungan dari Hal 25
Program Bwi Diso merupakan kerja sama PT Telkom Tbk dengan pemerintah kabupaten (pem kab) se-Indonesia. PT Telkom Indonesia Tbk menetap kan Banyuwangi sebagai daerah percontohan program digital society di Indonesia. Selain itu, Gubernur Jatim Soekarwo juga dipastikan hadir bersama Tifatul Sembiring. Sebelumnya, program Bwi Diso sudah di-soft launching oleh Direktur Enterprise and Who-
lesale PT Telkom Indonesia Tbk Muhammad Awaluddin pada 14 Februari 2013 lalu. Sekkab Slamet Kariyono mengatakan, grand launching Bwi Diso akan dipusatkan di lapangan Tenis Indoor GOR Tawang Alun. Dalam kesempatan itu, akan dilakukan akses internet kolosal oleh 3.000 pelajar dan penulisan esai bertema I Love Banyuwangi. Sehari sebelum grand launching, pemerintah daerah akan menggelar seminar E-Gove yang menghadirkan tim dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika. Kepala Dinas Perhubungan Jatim juga akan ikut dalam seminar tersebut. Slamet menambahkan, sedia nya grand launching Bwi Diso juga akan dihadiri Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abu Ba kar. Namun, karena pada wak tu yang bersamaan, Azwar Abu Bakar ditugasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri satu acara, dia pun urung datang. “Kita sudah mendapat konfirmasi, Menteri Azwar Abu Bakar tidak bisa datang,” kata Slamet. (afi/c1/aif)
Kerugian Negara Belum Jelas n PAGI... Sambungan dari Hal 25
Dapat Pujian dari Rektor Untag
Andreas yang bertempat tinggal di Ngagel, Surabaya. “Karena jaraknya jauh, surat panggilan kita kirim via pos,” sebutnya. Dalam surat panggilan yang telah dikirim itu, masih kata dia, John Robert diminta datang ke kantor kejaksaan di Jalan Jagung Suprapto, Banyuwangi, pada Jumat (8/3) besok. “Mudahmudahan John Robert memenuhi panggilan,” harap Wayan. Sekedar mengingatkan, tanggal 7 Juni 2011 John Robert Andreas diputus bebas dalam perkara illegal logging. Dia dinyatakan tidak terbukti melakukan penebangan pohon jati. Hakim berdalih kasusnya tidak bisa dianggap kasus pidana. Selain itu, majelis hakim meminta jaksa penuntut umum (JPU) se gera mengeluarkan John Robert Andreas dari tahanan. Barang bukti (BB) berupa sebuah mesin gergaji atau
Dua kades yang kini ditahan kejaksaan itu adalah Kades Kalirejo, Kecamatan Kabat, Wiwin Zuama’syah, dan Kades Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Misman. Wiwin ditahan karena diduga terlibat korupsi penggunaan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) 2011. Misman tersangkut pungutan liar (pungli) dalam program Prona (Program Nasional Agraria). Menurut Djoko, kedua kades yang ditahan itu sangat dibutuhkan masyarakatnya. Bila ka desnya ditahan, maka itu akan mengganggu pelayanan terhadap masyarakat. “Kita berharap penangguhan penahanan atas kedua kades itu,” ungkapnya. Jabatan kades, sebut dia, memang bisa diisi pelaksana tu-
gas (Plt) kades. Tetapi, untuk menunjuk Plt. hingga terbitnya surat keputusan dibutuhkan waktu cukup lama. Bila kades ko song, sebut dia, maka pelayanan terhadap masyarakat akan terbengkalai. “Askab siap menjadi jaminan,” cetusnya. Sementara itu, Tomi Yudianto selaku pengacara Kades Kalirejo Wiwin Zuama’syah menunda mengirim surat permohonan pengalihan penahanan kliennya kepada Kepala Kajari Syaiful Anwar. “Kita tunda dulu,” katanya kemarin. Surat permohonan pe ngalihan penahanan itu rencananya akan dikirim ke Kejaksaan Negeri (Kejari) kema rin pagi. Tetapi, tiba-tiba dibatalkan karena masih menunggu nilai kerugian negara yang diakibatkan kliennya. “Ke rugian itu belum jelas,”
sebutnya. Dalam pemeriksaan kali pertama dan kliennya langsung ditahan itu, jelas dia, sebenarnya yang dibahas masih terkait dua laporan pertanggungjawaban (LPJ) dana ADD tahun 2011 yang berbeda. “Yang beda itu terkait dana untuk santunan anak yatim,” terangnya. Di satu LPJ, masih kata dia, dijelaskan anak yatim yang disantuni sebanyak 50 anak. Setiap anak yatim tertulis mendapat Rp 100 ribu. “Di LPJ yang satunya, anak yatim yang mendapat santunan 72 anak, dan setiap anak yatim mendapat Rp 50 ribu,” ungkapnya. Lantaran kerugian negara belum jelas, Tomi me milih me nunda pengajuan pengalihan penahanan. Dirinya juga masih menunggu pemeriksaan lanjutan oleh penyidik kejaksaan. (abi/c1/aif)
Miliki Empat Peluang Emas n DIWARNAI... Sambungan dari Hal 34
Kehilangan satu pemain, Persik justru mampu mencuri gol. Faris Aditama yang menyambut umpan Agus Susanto menggetarkan gawang Persewangi yang dikawal Boy Vilanosa. Gol tersebut membuat kubu tim tamu meradang. “Ada apa dengan hakim garis. Dia ada di belakang pemain bertahan dan tidak mengangkat bendera offside,” ujar Andik kesal.
Skor 1-0 pun menutup jeda pertandingan di babak pertama. Di babak kedua, permai nan tim tamu langsung meng gebrak. Namun, upaya itu harus terganjal di menit 47. Pelanggaran Mohamed Fonana terhadap Machia Malock membuat dia menerima kartu kuning kedua. Saat sama-sama bermain dengan 10 pemain, kedua tim silih berganti melakukan tekanan. Tim tamu tercatat memiliki empat peluang mencetak skor.
Sa yang, mistar gawang dan ke gemilangan kiper Persik, Wahyudi, bisa menggagalkan peluang Persewangi. Hingga 2x45 menit skor 1-0 untuk keunggulan Persik Kediri tidak berubah. “Kami akui anakanak lemah dalam finishing touch. Hilangnya Oliver Makor cukup berpengaruh terhadap permainan tim. Beruntung, anak-anak bisa mengambil poin maksimal di laga ini,” cetus Aris Budi Sulistyo, pelatih Persik Kediri. (nic/c1/als)
36
Rabu 6 Maret 2013
APA POLEH
EDY SUPRIYONO/RaBa
DUKUN PALSU: Suyono menjalani pemeriksaan di Mapolres Situbondo kemarin.
Polisi Bekuk Dukun Palsu SITUBONDO - Suyono alias Supriyadi, warga Juglangan, Kecamatan Kapongan, sejak kemarin (5/3) harus mendekam di sel tahanan Mapolres Situbondo. Itu setelah kedoknya sebagai dukun palsu dibongkar sang korban. Orang yang menjadi korban adalah mantan juragannya, H. Hamidi, warga Desa Landangan, Kecamatan Kapongan. Dia kehilangan uang Rp 500 ribu dan dua cincin berlian milik sang istri. Ceritanya berawal saat istri H. Hamidi, Hj. Nur Hamida, sakit. Suyono mendengar kabar itu dari salah seorang temannya. Kemudian, dia mendatangi rumah H. Hamidi. Kepada korban, Suyono mengaku belajar ilmu di Banten, sehingga lama tidak bertemu H. Hamidi. Kemudian, pelaku menawarkan jasa pengobatan. Itu disetujui korban. Hasilnya, istri H. Hamidi memang mengalami kemajuan. H. Hamidi pun ketika pada pengobatan selanjutnya, Suyono meminta dia memenuhi sejumlah syarat. Yang pertama, Suyono minta disediakan uang Rp 500 ribu. Dia juga meminta seluruh perhiasan yang dipakai Hj. Nur Hamidah ditanggalkan demi kesembuhan. Kemudian, semua barang itu dibungkus kertas tertentu dan dimasukkan ke sebuah kotak khusus. Kecurigaan muncul saat Suyono meminta Hj. Nur Hamidah melepas gelangnya. Lantaran curiga, anak korban membongkar kotak yang digunakan Suyono menyimpan barang-barang milik orang tuanya. Sebab, kotak itu tetap ditinggal di rumah korban. Setelah dibongkar, ternyata barang-barang berharga itu tak ada di dalam kotak. Ada yang diganti dengan kertas dan kapas, ada juga yang diganti rokok. Mengetahui itu, keluarga korban memilih melaporkan tersangka ke polisi dan menjebaknya. Saat ditanya wartawan, Suyono mengaku tak bisa mengobati orang sakit. Saat dia mengaku menjadi dukun, itu hanya akal-akalan saja. Uang Rp 500 ribu dan hasil penjualan cincin berlian sudah habis untuk berfoya-foya dan berjudi. Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto, membenarkan kabar penahanan dukun palsu tersebut. “Tersangka akan kita proses sebagaimana hukum yang berlaku,” terangnya kepada sejumlah wartawan. (pri/c1/als)
PROSTITUSI
EDY SUPRIYONO/RaBa
RINGSEK: Kondisi truk dan mobil Avansa usai bertabrakan di jalan Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, dini hari kemarin.
Avanza Tabrak Truk, Tiga Tewas ASEMBAGUS - Kecelakaan hebat terjadi di jalan Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, dini hari kemarin (5/3). Tiga nyawa melayang setelah sebuah mobil Avanza menabrak truk bermuatan gabah. Saking kerasnya benturan, tiga korban yang diduga kuat satu keluarga itu tewas di tempat kejadian. Satu orang lagi mengalami luka kritis. Tiga orang bernasib nahas tersebut adalah H. Dadang Madi Anwar, 55, Hj Sri Harni Astuti, 56, dan Adi Cahyadi Putra, 29. Satu korban kritis, Trinanda Yanuar Riska, 20. Keempatnya beralamat di Jalan Tukatpule, Teratai Jingga, No. 12, Sesetan, Denpasar. Dadang dan Harni adalah pasangan suami istri, sedangkan Adi Cahyadi dan Trinanda adalah anak dari keduanya. Tiga jenazah korban sore kemarin diangkut menggunakan ambulans menuju rumah keluarganya di Kediri. Trinanda hingga kini masih terus menjalani perawatan intensif di RS
dr. Abdoer Rahem, Situbondo. Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 04.30. Avanza berwarna silver yang dikemudikan Dadang melaju dari arah barat ke timur. Mereka baru saja pulang setelah melakukan silaturahmi ke rumah keluarganya di Kediri. Petaka terjadi saat mereka melintas di Jalan Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus. Mobil bernopol DK 1794 C yang melaju dengan kecepatan tinggi itu tiba-tiba melaju di lajur kanan. Mobil itu langsung menghantam telak truk bermuatan gabah yang melaju dari arah berlawanan. “Saya tahu-tahu melihat mobil tersebut sudah sekitar sepuluh meter di depan saya. Saya sudah mencoba menghindar, tapi karena jarak terlalu dekat dan kecepatan mobil tinggi, ya tetap kena juga,” aku sopir truk, Supriyadi, 24, kepada koran ini. Mobil Avanza yang dikemudi-
kan Dadang menghantam kepala truk bagian kiri. Sopir dan kernet truk hanya mengalami luka ringan. Akibat benturan keras itu, mobil Avanza mengalami ringsek hebat hingga tak berbentuk. Korban yang berada di bagian depan terjepit bodi mobil, sehingga menyulitkan proses evakuasi. Untuk mengeluarkan korban, bodi bagian depan dan belakang ditarik secara bersamaan menggunakan kendaraan lain. Selain mengalami luka-luka di bagian kepala, rata-rata korban juga mengalami patah tulang bagian kaki. “Ngeri kalau melihat kondisi korban. Kasihan keadaannya,” ujar salah seorang saksi mata. Kecelakaan kemarin mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas beberapa saat. Sebab, median jalan tertutup dua kendaraan tersebut. beberapa saat kemudian polisi lalu-lintas memberlakukan sistem bukatutup sampai kedua kendaraan berhasil diamankan ke Pos Lantas terdekat. (pri/c1/als)
EDY SUPRIYONO/RaBA
TIPIRING: Sepuluh PSK dan satu pria hidung belang disidang di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo kemarin.
PSK Pilih Bayar Denda SITUBONDO - Pemkab Situbondo tampaknya perlu mengkaji ulang besaran denda yang dijatuhkan kepada para PSK (pekerja seks komersial) agar bisa memberikan efek jera. Pasalnya, banyak di antara mereka yang memilih membayar denda daripada menjalani hukuman. Seperti yang terjadi siang kemarin (5/3). Sepuluh PSK yang terjaring operasi Satpol PP, termasuk seorang pria hidung belang, memilih membayar denda Rp 400 ribu daripada menjalani kurungan 14 hari. Dalam sidang tindak pidana ringan (tipiring) yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo kemarin, para PSK dan seorang pria hidung belang dinyatakan terbukti bersalah melanggar Perda Anti Pelacuran. Mereka divonis hukuman 14 hari penjara subsider Rp 400 ribu. Saat ditanya majelis hakim, berbagai alasan disampaikan PSK kenapa mereka rela menjadi pelayan nafsu berahi. Ada yang mengatakan karena kesulitan ekonomi, ada pula yang karena ingin membiayai pengobatan orang tuanya yang stroke. Dalam razia yang dilakukan Satpol PP Selasa (4/3) lalu, sepuluh PSK berhasil menggaruk di sejumlah tempat, yakni empat PSK di Kotakan. Mereka adalah Linda, 27, Yuli, 30, Sulastri, 32, dan Kurniati, 20. Di tempat itu pula Satpol PP mengamankan Madris, 28, pria hidung belang asal Bondowoso. Razia dilanjutkan ke eks lokalisasi Gunung Sampan. Di tempat itu, petugas berhasil menjaring dua PSK. Lalu, operasi dilanjutkan ke dua lokasi lain, di antaranya di Bandengan. Dari dua tempat itu, Satpol PP berhasil menjaring lima PSK. (pri/c1/als)
EDY SUPRIYONO/RaBa
KUNKER: Anggota Komisi I DPRD Situbondo melakukan dengar pendapat dengan kades dan perangkat Desa Olean serta ahli waris tanah Pasar Desa Olean.
Komisi I Datangi Kantor Desa Olean Cari Bukti Pemilik Tanah Pasar Olean SITUBONDO - Komisi I DPRD Situbondo menepati janjinya untuk memberikan perhatian terhadap polemik kepemilikan tanah Pasar Desa Olean, Kecamatan Situbondo. Siang kemarin (5/3), alat kelengkapan lembaga wakil rakyat yang membidangi hukum itu melakukan kunjungan ke kantor Desa Olean. Mereka bertemu Kepala Desa Olean, Asyari; perangkat desa, dan keluarga ahli waris. Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu akan dijadikan sebagai bahan pertemuan lanjutan dengan Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) dan Bagian Hukum Pemkab Situbondo yang akan digelar dalam waktu dekat. Ketua Komisi I DPRD Situbondo, Syaiful Bahri men-
gungkapkan, kedatangan Komisi I ke Balai Desa Olean merupakan kunjungan kerja untuk melihat dokumen-dokumen terkait kepemilikan tanah yang ditempati Pasar Desa Olean. “Ternyata di kerawangan desa (dokumen bukti kepemilikan tanah di masa lampau) tanah tersebut memang atas nama orang tua ahli waris,” terangnya. Keadaan tersebut, kata dia, merupakan temuan penting. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, kata Syaiful, Komisi I tidak ingin ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. “Makanya, besok kita akan melakukan dengar pendapat dengan DPKD dan Bagian Hukum Pemkab Situbondo,” imbuhnya. Prapdi, juru bicara ahli waris meminta agar DPRD maupun pemkab bisa secepatnya menyelesaikan polemik kepemilikan tanah yang ditempati Pasar Desa Olean. Bahkan, dia
meminta bupati sekali-kali turun tangan agar kasus tersebut benar-benar mendapatkan atensi dari dinas terkait. “Ayo, kalau perlu turun bersama-sama ke pasar. Apalagi sebelumnya, Kepala DKPD sudah menyampaikan jika semua kebijakan ada di tangan bupati. Makanya kita minta Pak Bupati bisa turun langsung. Kita juga minta aset jangan mengada-ngada. Kalau memang tidak memiliki bukti kepemilikan, ya lepaskan saja tanah itu kepada kita,” imbuhnya. Diberitakan sebelumnya, tanah di Desa Olean, Kecamatan Situbondo, yang kini ditempati Pasar Desa disoal ahli waris pemilik tanah. Mereka mendatangi dan mendesak Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD), Tri Cahya Setya Ningsih, melepaskan status tanah tersebut dari daftar aset Pemkab Situbondo. (pri/c1/als)
EDY SUPRIYONO/RaBa
MENINGGAL: Jenazah korban di kamar mayat RS dr. Abdoer Rahem sebelum dibawa ke Kediri.
Sopir Avanza Jadi Tersangka SEMENTARA itu, Polres Situbondo pagi kemarin langsung melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk memastikan penyebab dan kronologis kecelakaan yang merenggut tiga nyawa sekaligus itu. Hasil kegiatan tersebut, Satlantas Polres Situbondo menetapkan sopir Avanza, Dadang Madi Anwar, sebagai tersangka. “Untuk sementara sopir Avanza kita tetapkan sebagai tersangka,” ungkap Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Endro Abrianto, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kata dia, dari gelar perkara yang dilakukan, diduga kuat Dadang mengantuk saat mengemudikan kendaraan. Sehingga, kendaraan yang memuat empat orang itu menabrak telak truk bermuatan
gabah seberat tujuh ton itu. Meski demikian, kasatlantas enggan berkomentar banyak terkait penentuan tersangka. Kata dia, pihaknya masih melakukan lidik untuk memantapkan temuan di lapangan. “Sementara seperti itu dulu,” elaknya. Sekadar tahu, dalam mobil Avanza, polisi menemukan satu kaplet obat sakit kepala di kantong pintu mobil sebelah kanan. Dari empat tablet yang ada, satu tablet telah dikonsumsi. Hanya saja, siapa yang mengonsumsi belum bisa dipastikan. Yang pasti, obat sakit kepala tersebut sangat mungkin membuat yang mengonsumsi merasa mengantuk. Sehingga, jika dikonsumsi sopir sangat berbahaya. (pri/c1/als)