Radar Banyuwangi | 6 Mei 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 6 MEI TAHUN 2014

KUCUR

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

NGOPAI

DJAFRI YUSUF

Kemampuan Online masih Level 1 SUDAH banyak penghargaan yang diterima Pemkab Banyuwangi akhir-akhir ini. Namun, Kepala Inspektorat Kabupaten Banyuwangi, Djafri Yusuf, merasa birokrat terutama kalangan Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Bumi Blambangan ini masih perlu belajar banyak. Dia menganggap, kemampuan para pengawas, auditor, dan asesor di Banyuwangi masih perlu ditingkatkan. ‘’Dalam hal reformasi birokrasi secara online, ibarat maksimal level 5, kita masih level 1,’’ ujarnya usai pembukaan bimtek Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Online di hall Hotel Ketapang Indah pagi kemarin (5/5). Karena itu, pihaknya sengaja mendatangkan Inspektorat Kota Jogjakarta untuk berbagi ilmu dengan para asesor, auditor, dan pengawas di Banyuwangi. Dengan begitu, diharapkan kemampuan ‘’berselancar’’ aparat pengawas itu dalam melakukan pengawasan secara online meningkat. ‘’Kabupaten/kota yang melakukan PMPRB online di Jatim hanya Jombang dan Kediri. Pemkot Surabaya saja belum melaksanakan. Banyuwangi ini sudah mulai,” pungkasnya. (c1/ bay)

DOK. RaBa

GALIH COKRO/RaBa

PENDIDIKAN: Kompleks gedung Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3) Banyuwangi di kawasan Bandara Blimbingsari. Selain LP3 Banyuwangi dan Bali International Flight Academy (BIFA), di kawasan Bandara Blimbingsari juga segera beroperasi sekolah pilot Mandiri Utama Flight Academy (MUFA).

Sekolah Pilot MUFA Siap Beroperasi BANYUWANGI - Satu lagi sekolah pilot siap berdiri di Bandara Bimbingsari, Banyuwangi. Menyusul pembukaan Bali International Flight Academy (BIFA) dan Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3) Banyuwangi, bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan tersebut kini dilirik Mandiri Utama

Flight Academy (MUFA). Bahkan, saat ini izin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI kepada MUFA telah terbit. Namun, hingga kini MUFA masih berusaha memenuhi beberapa persyaratan lain untuk menjadi sekolah pilot, di antaranya pengadaan pesawat latih, gedung sekolah, dan lain-lain.

Kepala Bandara Bimbingsari, Andi Hendra Suryaka mengatakan, MUFA memasang target membuka pendaftaran siswa penerbang di Bandara Blimbingsari mulai tahun depan. “Saat ini MUFA masih berusaha memenuhi segala persyaratan untuk menjadi sekolah pilot ■

Sek kollah h Pil ilot di Banyuwangii

1. Bali International Flight Academy (BIFA): beroperasi tahun 2009. 2. Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP): beroperasi tahun 2012 ■ ATKP ganti nama LP3 Banyuwangi: akhir tahun 2013. 3. Mandiri Utama Flight Academy (MUFA): akan beroperasi tahun 2015

Baca Sekolah...Hal 39

Soal Unas tanpa Nomor 13 BANYUWANGI - Hari pertama pelaksanaan ujian nasional (unas) jenjang SMP/sederajat di Banyuwangi diwarnai permasalahan cukup pelik kemarin (5/5). Sebab, pada salah satu tipe soal mata pelajaran bahasa Indonesia yang diujikan tidak ada soal nomor urut 13. Setelah soal nomor urut 12 langsung loncat ke soal nomor urut 14. Kenyataan itu sempat membuat peserta ujian yang sangat menentukan kelulusan tersebut bingung ■ Baca Soal...Hal 39

HUKUM

Ada Ralat dari Dispendik Jatim

GALIH COKRO/RaBa

KONSENTRASI: Intan Kharisma mengerjakan soal unas mata pelajaran bahasa Indonesia di SMPN 1 Giri kemarin.

SEMENTARA itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, D w i Yanto, juga tidak menampik adanya tipe soal tanpa soal nomor urut 13 tersebut. Menurut dia, hal itu diketahui berdasar laporan siswa yang disampaikan kepada pengawas ruang. Dari

pengawas ruang ujian, laporan itu disampaikan kepada ketua sub rayon dan diteruskan kepada Dispendik Banyuwangi. Mendapat laporan tersebut, Dispendik melakukan langkah mengacu prosedur operasi standar (POS) Unas 2014 ■ Baca Ada...Hal 39

Ulat Bulu Serang Warga Kapten Ilyas GALIH COKRO/RaBa

TERDAKWA: HM. Riyadi menyimak pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri.

Oknum LSM Didakwa Pasal Berlapis BANYUWANGI - Sidang perkara dugaan pemerasan atas terdakwa HM. Riyadi, 42, oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang juga oknum wartawan itu, mulai digelar di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (5/5). Agenda persidangan yang diketuai majelis hakim Bawono Efendi kali ini adalah pembacaan dakwaan sekaligus pemeriksaan dua saksi. Sidang yang digelar pukul 13.00 kemarin itu rupanya juga menarik animo pengunjung pengadilan. Siang tersebut dihadiri belasan kepala sekolah (kasek) dan guru. Kalangan pendidik itu turut memberikan dukungan kepada saksi korban, Broto Sujianto, yang berprofesi sebagai guru. Broto tampak didampingi saksi lain, Tri Cahyo Wibowo. Sementara itu, pembacaan dakwaan disampaikan jaksa Budi Cahyono. Jaksa mendakwa terdakwa Riyadi dengan Pasal 368 KUHP jo 369 dan 378 KUHP. Terdakwa diduga telah melakukan pemerasan kepada Broto Sujianto dengan meminta uang senilai Rp 5 juta dan satu unit komputer. Dalam perjalanannya, korban hanya mampu memberikan uang Rp 3 juta ■ Baca Oknum...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id http://www.radarbanyuwangi.co.id

BANYUWANGI - Sudah sebulan ini warga yang tinggal di pinggir Jalan Raya Kapten Ilyas, Banyuwangi, resah oleh kehadiran ulat bulu. Ulat tersebut jatuh dari pohon angsana yang berdiri di pinggir jalan. Selain berkeliaran di pohon angsana,

SARANG ULAT: Deretan pohon angsana yang berdiri di tepi Jalan Kapten Ilyas, Banyuwangi, ini rentan diserang ulat bulu.

ulat bulu tersebut juga merambat ke rumah warga. Bahkan, tukang becak dan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di bawah pohon tersebut sering kejatuhan ulat bulu dari pohon angsana ■ Baca Ulat...Hal 39 GALIH COKRO/RaBa

Melihat Siswa Berkebutuhan Khusus Menjalani Unas

Butuh Keahlian, tak Butuh Berapa Tinggi Gunung Raung Ribuan siswa SMP sederajat mengikuti ujian nasional (unas) sejak kemarin. Dari ribuan peserta tersebut, 14 orang di antaranya merupakan siswa berkebutuhan khusus di Banyuwangi Selatan. Seperti apa persiapan mereka menjalani ujian? SHULHAN HADI, Gambiran SUASANA asrama Sekolah Luar Biasa (SLB) ABCD PGRI 2 Jajag terasa teduh siang itu. Bayangan pepohonan menaungi halaman sekolah yang berada di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran,

SHULHAN HADI/RaBa

SINAU: Nayla dan kawan-kawan belajar menghadapi unas hari kedua di asrama SLB ABCD PGRI 2 Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin.

Banyuwangi, tersebut. Di bawah tiang dengan bendera berkibar, beberapa

anak terlihat sedang menyapu halaman. Sementara siswa yang lain tampak asyik

menyiram bunga di depan ruang kelas. Tak lama kemudian, seorang gadis keluar dari dalam asrama tersebut. Dengan menenteng buku tulis, dia duduk bersimpuh di teras asrama. Tak berselang lama, beberapa temannya datang dan berkerumun. Sejak kemarin, sebanyak 14 anak istimewa berkumpul di sini setiap pagi. Mereka adalah anak berkebutuhan khusus dari SLB KU, SLB Cluring, SLB Genteng, SLB Tegaldlimo, dan SLB Singojuruh. Semua SLB tersebut berada di bawah naungan Rayon 2. Seperti halnya siswa SMP lain, mereka menjalani ujian nasional (unas) pagi itu. Di saat bersamaan, SLB di bawah rayon 1 juga melakukan hal yang sama bertempat di Kecamatan Banyuwangi ■

Soal unas bahasa Indonesia tanpa nomor 13 Ujian tanpa angka sial, pertanda baik semoga lulus semua

Bangunan bersejarah Besuki tinggal menunggu hancur Menunggu itu bisa lama, bisa juga lamaaa banget

Baca Butuh...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR GENTENG

30

R A D A R

AGENDA KOTA

Jawa Pos

Selasa 6 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Pelajar Mencuri Motor

Bupati Anas Buka Raker KKB BUPATI Abdullah Azwar Anas hari ini akan membuka rapat kerja daerah (Rakerda) Program Pembangunan Kependudukan Keluarga Berencana (KKB) di Aula Rempeg Jogopati, Pemkab Banyuwangi. (*)

Ditangkap Warga saat Akan Pulang

Desy Education Diklat dan Test Toefl di Situbondo PENDIDIKAN dan Pelatihan (Diklat) yang dilanjutkan test toefl, akan diselenggarakan Kamis, 15 Mei 2014, pukul 15.30 hingga selesai. Kegiatan ini dilaksanakan di Minihall Hotel Rosali, Jalan Raya PB. Sudirman 52, Situbondo. Setiap peserta memperoleh full fasilitas berupa materi test taker handbook, toefl practice, CD listening, dan sertifikat. Untuk Informasi Pendaftaran hubungi LKP Ausie Jalan WR. Supratman Nomor 31, Situbondo, HP. 081 233851430, 085258036777, PIN BB 2939D6E2, 740EB849, email : desy. education@yahoo.co.id, segera pesan tempat sekarang juga karena peserta terbatas. (*)

SHULHAN HADI/RaBa

BB: Motor Yamaha yang sempat dibawa kabur ketiga pelaku diamankan di polsek.

SONGGON - Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan pelaku masih berstatus pelajar terjadi di lokasi wisata air terjun Lider, Dusun Lider, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Minggu (4/5) lalu. Pelaku yang berjumlah tiga orang itu berhasil ditangkap warga. Guna keperluan pemeriksaan, ketiga tersangka sementara dijebloskan ke ruang tahanan Polsek Songgon. Ketiga siswa nakal itu berinisial AD, 13; YS, 15; dan AR, 16, ketiganya asal Desa Temuguruh, Kecamatan

Sempu. “AD dan AR berstatus pelajar. YS protolan SD,” terang Kapolsek Songgon AKP Ali Ashari melalui Kanitreskrim Aipda I Gusti Made Kodana. Berdasar data yang ada, terang dia, AD masih duduk di kelas VI SD. AR tercatat siswa kelas IX SMP dan kini sedang mengikuti ujian nasional (unas). “AR yang baru diamankan kita beri kesempatan mengikuti ujian,” katanya. Aksi pencurian yang dilakukan ketiga tersangka itu terjadi sekitar pukul 12.00. Saat kejadian, ketiganya sedang bermain di wisata air terjun Lider naik motor. Bersamaan dengan itu, Ali, warga Dusun Bangunrejo, Desa Bangunsari,

Kecamatan Songgon, datang naik Yamaha Jupiter Z bernopol DK 2237 IV. Melihat motor milik Ali, ketiga tersangka ternyata ngiler. Setelah berembuk, mere ka a k h i r n ya m e n ga m b i l d a n membawa kabur motor tersebut. Ternyata aksi itu diketahui warga dan ketiganya ditangkap di jalan raya Desa Temuguruh. “Sempat diamankan di Polsek Sempu,” terang kanitreskrim. Pengakuan AR, yang punya ide mencuri adalah YS. YS pula yang mengajak mereka main ke lokasi wisata air terjun Lider. “Saat motor ditinggal ke air terjun, YS mengajak mencuri,” katanya. (sli/c1/abi)

JALIN SINERGI

Maling Gasak Mobil Fortuner GAMBIRAN - Aksi pencurian kembali terjadi di wilayah hukum Polsek Gambiran. Tidak tanggung-tanggung, kali ini pelaku yang diduga lebih dari seorang itu mencuri mobil Toyota Fortuner warna Hitam bernopol L 1368 SR milik Subarno, 46, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran, kemarin pagi. Pencurian itu baru diketahui sekitar pukul 04.00. Saat itu, Suratminah, 68, ibu korban, bangun untuk melaksanakan salat subuh. Ketika bangun

EKO BUDIONO/RaBa

KERJA SAMA: Ririh Kartini Asih (kiri) dan salah satu guru menunjukkan MoU Banyuwangi Cerdas kemarin.

SDN I Yosomulyo Ikut Banyuwangi Cerdas GAMBIRAN - Program Banyuwangi Cerdas hasil kerja sama lembaga pendidikan dengan harian pagi Jawa Pos Radar Banyuwangi semakin banyak diminati sekolah. Kali ini, giliran SDN 1 Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, menyatakan bergabung. Kepala SDN I Yosomulyo, Ririh Kartini Asih, M.Pd, menandatangani kesepakatan kerja sama program Banyuwangi Cerdas dengan Kepala Biro Jawa Pos Radar Banyuwangi di Genteng, Abdul Aziz. “Kami mendukung program Banyuwangi Cerdas ini,” terang Ririh Kartini Asih. Ririh berharap dengan kerja sama dalam program pendidikan tersebut, potensi anak didiknya bisa berkembang menjadi siswa yang berkarakter, baik di bidang formal maupun nonformal. “Prestasi sekolah bisa kita publikasikan melalui program ini,” katanya. Sementara itu, kepala biro Radar Genteng Jawa Pos Radar Banyuwangi menyampaikan, program kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat dalam hal pemuatan potensi daerah akan terus digalakkan. Dalam waktu dekat, Radar Genteng akan melakukan MoU dengan enam kepala desa (kades) di Kecamatan Tegalsari. “Kerja sama itu akan memacu perkembangan dan kemajuan desa,” ujarnya. (azi/c1/abi)

dia terkejut melihat semua lampu rumahnya mati. “Setiap malam beberapa lampu di rumah tidak pernah mati,” terang Subarno. Ibu korban semakin curiga saat keluar kamar, pintu rumah bagian depan sudah terbuka. Dirasa ada yang tidak beres, perempuan itu bergegas melihat garasi di depan rumah. “Mobil Fortuner sudah tidak ada. Ibu langsung membangunkan kami,” katanya n Baca Maling...Hal 39

ABDUL AZIS/RaBa

TKP: Warga banyak berdatangan ke rumah korban sesaat setelah kejadian. Mobil Toyota Fortuner milik korban yang disikat maling kemarin malam (kiri). ISTIMEWA

Giliran Tambang Pasir Kaotan Ditutup

PERIKANAN

ROGOJAMPI - Langkah tegas tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menutup lokasi tambang pasir tak berizin tampaknya tidak membuat pengusaha galian “C” jera. Buktinya, saat tim gabungan Satpol PP bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) menggelar inspeksi mendadak (sidak) di wilayah Kecamatan Rogojampi Minggu lalu (4/5), masih ditemukan tambang pasir tak berizin yang diindikasi akan beroperasi. Saat p e tu ga s gabu nga n datang ke lokasi tambang pasir di Dusun Krasak, Desa Kaotan, Kecamatan Rogojampi, satu unit backhoe berada di lokasi. Backhoe itu bisa mencapai bakal area tambang pasir setelah membongkar pagar rumah warga di tepi jalan raya jurusan Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Saat petugas datang, ada beberapa warga yang tengah ber-

SHULHAN HADI/RaBa

LELANG IKAN?: Ikan hasil tangkapan nelayan Pancer ditinggal di TPI.

TPI Pancer Kurang Berfungsi PESANGGARAN - Tempat pelelangan ikan (TPI) di Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, tidak berfungsi maksimal. Para nelayan di daerah itu enggan melelang ikan hasil tangkapannya. Nelayan Pancer selama ini dikenal paling tertib. Setiap menjual ikan hasil tangkapannya dilakukan di TPI melalui lelang. Tetapi, akhir-akhir ini para nelayan lebih senang menjual ikannya kepada pedagang. “Di TPI harga ikan lebih murah,” terang NN, 44, salah satu nelayan Pancer. Menurut nelayan yang minta namanya tidak dikorankan itu, nelayan tidak mau menjual ikan melalui lelang di TPI karena pengelolanya dinilai tidak transparan. “Pengelola TPI kurang transparan kepada nelayan,” sebutnya. Nelayan menyampaikan, para nelayan tidak menjual ikan di TPI hanya saat tangkapan sepi. Bila sedang musim ikan, para nelayan juga menjual ikan melalui lelang di TPI. “Kalau ramai (ikan) dijual melalui TPI, karena tangkapan sepi langsung (dijual) kepada blantik, harga agak mahal,” dalihnya. Salah satu pengelola TPI Pancer, Paidi, mengatakan saat ini TPI seperti sudah tidak berfungsi. Para nelayan tidak menjual ikan di TPI. “Nelayan tidak ada yang menjual ikan melalui lelang di TPI,” ungkapnya. Beberapa minggu lalu, terang dia, pengelola TPI bersama para nelayan sudah berkumpul untuk membahas penjualan ikan. Dalam pertemuan itu, salah satu keputusannya ikan hasil tangkapan nelayan dijual melalui TPI. “Kenyataannya tidak seperti hasil musyawarah, nelayan semaunya sendiri,” cetus petugas bagian pencatat hasil retribusi ikan di TPI Pancer itu. (sli/c1/abi)

cengkerama di teras rumah. Usut-punya usut, beberapa di antara warga itu ternyata pekerja tambang pasir tersebut. “Kami tidak tahu ada apa, kami hanya disuruh berhenti bekerja untuk sementara,” ujar seorang pemuda yang enggan namanya dikorankan. Kepala Seksi Penyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai mengatakan, berdasar keterangan yang diterima, back hoe sudah berada di lokasi itu sejak Kamis (1/5) lalu. “Kami mengindikasi tambang pasir ini akan beroperasi dalam waktu dekat,” ujarnya. Ripai menambahkan, mencegah proses produksi dilakukan dengan memasang plang penutupan di pintu masuk lokasi tambang pasir yang belum berizin tersebut. “Lokasi tambang pasir ini kami tutup, ini sampai izin yang diperlukan untuk penambangan pasir terpenuhi,” cetusnya n Baca Giliran...Hal 39

SIGIT HARIYADI/RaBa

JEBOL PAGAR: Mesin backhoe stand by di lokasi tambang pasir di Desa Kaotan, Kecamatan Rogojampi.

Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

Selasa 6 Mei 2014

MENUJU PARLEMEN R A D A R

B A N Y U W A N G I

31

Hanya 6 Parpol Bisa Bentuk Fraksi Sendiri Empat Parpol Tidak Penuhi Syarat Anggota BANYUWANGI - Sepuluh partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014 berhasil masuk ke gedung DPRD. Walau ada 10 parpol yang lolos, tapi yang boleh membentuk fraksi sendiri hanya enam parpol. Empat parpol tidak bisa membentuk fraksi sendiri, melainkan harus membentuk fraksi gabungan. Partai-partai itu adalah Partai Hanura, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, dan Partai Amanat Nasional. Empat parpol itu tidak bisa membentuk fraksi sendiri karena jumlah anggotanya yang lolos ke DPRD tidak memenuhi syarat. Parpol yang lolos ke DPRD dapat membentuk fraksi apabila memiliki sekurang-kurangnya sama dengan

jumlah alat kelengkapan komisi di DPRD. “Parpol bisa membentuk fraksi sendiri apabila memiliki minimal empat anggota DPRD sesuai jumlah komisi yang ada,” jelas Ketua DPRD, Hermanto. Empat parpol itu, jumlah kader yang berhasil masuk ke gedung DPRD kurang dari empat orang. Partai Hanura hanya memiliki tiga anggota, PKS dua anggota, Partai Nasdem dua anggota, dan PAN hanya satu anggota. Jika empat parpol itu bergabung membentuk fraksi, maka akan menjadi fraksi dengan jumlah anggota delapan anggota. Pada periode 20092014, Partai Hanura bergabung dengan partai Golkar. PPP, PAN, dan RepublikaN bergabung dengan Fraksi Persatuan Amanat Nusantara (Peran) dengan jumlah anggota empat orang. Pada Pemilu 2014 ini, PPP berhasil mengantarkan empat

kader masuk DPRD. Dengan jumlah itu, maka PPP dapat membentuk fraksi sendiri dengan jumlah anggota empat orang. S e l a i n P P P, p a r p o l l a i n yang dapat membentuk fraksi adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 10 anggota, Partai Demokras i In d o n e s i a Pe r ju a n ga n (PDIP) 10 anggota, Partai Golkar tujuh anggota, Partai Gerindra lima anggota, dan Partai Demokrat lima anggota. PDIP dan Partai Demokrat anggota fraksinya menyusut. PDIP memiliki anggota fraksi 12 orang, dan PD 10 orang. Jika empat parpol bersekutu membentuk fraksi gabungan, maka akan menjadi kekuatan politik yang cukup besar. Hanya saja, apakah empat parpol itu akan bergabung ataukah mencari haluan politik sendiri, petanya masih belum jelas. (c1/afi)

GALIH COKRO/RaBa

KESEHATAN: Mantan Ketua Panwaslu Muhammad Holili menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi pada sabtu lalu (3/5).

Hadapi 500 Item Soal Tes Psikologi BANYUWANGI- Perjuangan 45 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi cukup berat. Setelah melalui serangkaian tes kesehatan, kemarin (5/5) mereka menghadapi tes tulis materi psikologi di RSUD Blambangan. Dalam tes tertulis kali ini mereka harus menjawab sekitar 500 item soal psikologi yang diberikan tim seleksi (timsel). Materi soal itu terdiri atas soal pilihan ganda, soal isian, dan soal menggambar. “Ini soal paling banyak di antara materi soal lain,” ungkap Ketua Pokja seleksi anggota KPU, Febry Nugoroho Wibisono. Materi psikologi yang diberikan timsel dan tim RSUD Blambangan, kata Febry, merupakan metode terbaru yang selama ini jarang digunakan. Dalam seleksi anggota KPU sebelumnya, metode dan materi

psikologi itu tidak pernah digunakan menyeleksi anggota komisioner penyelenggara pemilu. Karena soal yang diberikan timsel cukup berat dan memakan energi, maka tes selanjutnya diberi waktu istirahat sehari. Tes berikutnya, yakni tes wawancara, akan dilanjutkan pada Rabu dan Kamis. “Selasa besok (hari ini, red), timsel memberikan kesempatan kepada peserta untuk istirahat sebelum melanjutkan tes wawancara,” jelas Febry. Tes wawancara itu akan dilakukan selama dua hari. Jika bisa diselesaikan pada Rabu, maka Kamis tidak ada tes lagi. Sebaliknya, jika tidak selesai, maka tes wawancara akan dilanjutkan Kamis. Pada hari Jumat akan dilakukan tes terakhir. Pada tes psikologi terakhir materinya adalah focus group discus-

sion (FGD). Dalam materi itu, timsel akan melihat kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah, merumuskan program, dan menghadapi banyak persoalan. “Setelah FGD, tim akan melakukan evaluasi terhadap nilai tes tulis, tes kesehatan dan tes psikologi untuk menjaring 20 nama besar,” ungkap Febry. Untuk diketahui, 45 peserta sudah menjalani tes tulis. Dalam tes tulis itu, ada sekitar 150 item soal pilihan yang diberikan kepada peserta. Setelah menjalani proses tes tertulis, peserta juga sudah menjalani proses tes kesehatan dan tes bebas narkoba. Hasil serangkaian tes itu akan dilakukan evaluasi untuk menyusun peringkat 20 besar. peserta yang dinyatakan lolos 20 besar, akan menjalani wawancara tahap kedua untuk menjaring 10 nama yang akan diserahkan ke KPU Jatim. (c1/afi)

H. Basir, Caleg Terpilih Gelar Kampanye tanpa Spanduk dan Bannar

Pilih Bantu Selesaikan Masalah Rakyat Dibanding Menyebar Spanduk Sebagian besar calon anggota legislatif (caleg) Pemilu 2014 mengandalkan spanduk, banner, dan baliho untuk memperkenalkan dirinya kepada calon pemilih. Tidak demikian dengan caleg terpilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) daerah pemilihan (dapil) I, H. Basir. Dia menggelar kampanye tanpa menggunakan spanduk, banner, dan baliho. SEJAK awal memutuskan maju sebagai caleg PPP dari dapil I, Basir punya tekad besar tidak memperkenalkan diri melalui spanduk, banner, dan baliho yang dipasang di ruang publik. Pria yang berlatar belakang sebagai pengusaha dan petani itu memutuskan maju sebagai caleg untuk melanjutkan perjuangan gu-

runya, Alm. KHR. A. Fawaid As’ad melalui jalur politik. Karena itu, dia memutuskan turun langsung bertemu masyarakat. Selama kampanye, Basir memilih bertemu masyarakat ketimbang mencetak baliho, spanduk, dan banner, untuk memperkenalkan dirinya. “Untuk apa buang-buang uang cetak spanduk dan baliho. Mending silaturahmi langsung dengan masyarakat,” ujar Basir. Silaturahmi langsung dengan masyarakat, banyak mendatangkan manfaat. Selain mendengarkan keluh kesah masyarakat, silaturahmi langsung dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Selama kampanye, Basir mengaku banyak membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga, utamanya kalangan petani. Sebagian besar petani di dapil I, kesulitan akses ke perbankan untuk mendapatkan pinjaman modal. Melalui kegiatan silaturahmi itu,

ISTIMEWA

H. BASIR

Basir bisa membantu petani mendapat pinjaman modal dari Bank. Kebutuhan modal para petani sebenarnya tidak banyak, hanya sekitar Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.

Namun selama ini, mereka tidak punya akses untuk masuk ke perbankan. Karena banyak memiliki teman di perbankan, maka Basir turun dengan mengajak perbankan untuk mengucurkan dana untuk modal petani. “Saya bawa mereka ke Bank Jatim. Alhamdulillah, semua permohonan pinjaman modal mendapat persetujuan dari Bank,” tutur Basir. Pada awal proses permohonan, Basir juga menekan pihak bank untuk tidak mengabulkan jika memang tidak layak. Namun, hasil kajian pihak bank, semua permohonan yang difasilitasinya dinyatakan layak mendapat pinjaman modal. Basir mengaku memilih banyak aksi daripada mengumbar janji melalui spanduk, banner dan baliho. Selain membantu akses permodalan petani, Basir juga turun untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang dihadapi warga. “Setiap saya turun, saya juga wanti-wanti warga

jika sudah ada pilihan caleg lain jangan memilih dirinya,” ungkap Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondi itu. Selain tidak mencetak banner, baliho, dan spanduk, Basir juga mengaku tidak membentuk tim sukses untuk membantu kerja-kerja politiknya. Basir hanya mengandalkan bantuan sejumlah karyawan dan pekerjanya yang tersebar di Kecamatan Banyuwangi, Kalipuro, Wongsorejo, dan Licin. Di beberapa kecamatan itu, Basir mengaku memiliki sekitar 400 orang karyawan dan pekerja lahan pertaniannya seluas 12 hektare di beberapa tempat. Mereka juga tidak kampanye, melainkan hanya memperkenalkan kepada keluarga dan tetangganya melalui stiker dan kartu nama. “Saya cetak kartu nama dan stiker tidak banyak hanya sekitar 10 ribu; 5.000 kartu nama dan 5.000 stiker,” katanya. Basir mengaku sangat terpaksa

mencetak stiker dan kartu nama karena ada desakan dari karyawannya. Kartu nama dan stiker itu bukan dirinya yang mencetak, melainkan sejumlah karyawannya. Karena karyawannya sudah mencetak, Basir mengaku tidak bisa melarangnya. Basir mengaku terus terang maju sebagai caleg, bukan untuk mencari pekerjaan dan menumpuk kekayaan namun semata-mata niat tulus untuk melanjutkan perjuangan Alm KHR. A. Fawaid As’ad. “Kalau untuk menghidupi keluarga, pendapatan saya sebagai petani dan pengusaha sudah lebih dari cukup,” akunya. Walau tidak berkampanye dengan alat peraga yang banyak, namun Basir sukses mengumpulkan suara maksimal. Dari perhitungan yang dilakukan KPU, Basir berhasil mengumpulkan 3.663 suara dari total peroleh PPP di dapil I 14.670 suara. Dengan perolehan itu, maka Basir berhak melenggang ke gedung DPRD. (c1/afi)


32

KESEHATAN Pola Asuh Bentuk Karakter Anak Jawa Pos

R A D A R

CATATAN

Kesehatan Gigi dan Mulut pada Penderita Hipertensi PENYAKIT tekanan darah tinggi, dalam istilah medis disebut hipertensi adalah adanya peningkatan tekanan darah di atas normal. Yaitu tekanan sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan semakin banyak kasus hipertensi terjadi pada kelompok usia produktif (di bawah 50 tahun). Mengingat tingginya prevalensi penyakit ini di masyarakat dan sebagian besar penderita tidak menyadarinya, maka hal ini patut mendapat perhatian lebih dari tenaga kesehatan, tak terkecuali dokter gigi. Kecemasan yang biasa dialami pasien saat akan menerima perawatan gigi dapat mempengaruhi tekanan darah. Pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol beresiko untuk mengalami perdarahan OLEH paska pencabutan gigi. Hal ini berkaitan dengan drg. Wahyu Primawati M.AP* obat bius yang digunakan umumnya mengandung vasokonstriktor (agar efek obat bius bertahan lama) yang berefek menyempitkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah semakin meningkat. Terdapat hubungan antara penyakit periodontal dan hipertensi. Secara umum, bakteri yang terdapat pada gusi mempunyai peluang menjadi penyebab penyakit Diabetes Melitus dan hipertensi (penyakit kardiovaskular). Yang paling cepat terpengaruh adalah penyakit kardiovaskular karena bakteri dalam gigi dapat langsung masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah. Pasien dengan penyakit gusi yang mengalami gusi berdarah harus lebih berhati-hati karena darah yang keluar dapat membawa bakteri pathogen dalam gigi dan mulut kemudian ikut masuk ke aliran darah melalui jantung. Tekanan darah sistolik meningkat progresif sejalan dengan keparahan penyakit periodontal, sedangkan tekanan darah diastolik tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Gigi yang lepas dapat menyebabkan perubahan pola diet, sehingga meningkatkan resiko hipertensi. Dalam sebuah penelitian terhadap wanita postmenopasue dan berdasarkan hubungan kausal, beberapa hipotesis dapat dipertimbangkan sebagai mekanisme yang menghubungkan gigi yang lepas dan peningkatan resiko hipertensi. Asupan beberapa makanan bergizi serta kadar beta-karoten, folat dan vitamin C dalam serum secara signifikan lebih rendah pada pengguna gigi palsu di Amerika Serikat. Penurunan vitamin antioksidan dalam trerrregeyhtrserum seperti vitamin C pada wanita postmenopause dengan gigi yang lepas dalam penelitian ini dapat menyebabkan meningkatnya resiko hipertensi. Subjek dengan gigi yang lepas memiliki resiko penyakit periodontal yang lebih besar, sehingga menyebabkan disfungsi endotel akibat inflamasi akibat infeksi oral dan meningkatkan resiko hipertensi. Beberapa obat hipertensi dapat mengakibatkan mulut kering atau mengganggu indera pengecap. Golongan kalsium antagonis, kadang dapat menyebabkan gusi membengkak dan menebal, hingga sulit mengunyah. Kurangnya volume air liur pada mulut yang kering dapat menyulitkan saat bicara dan mengunyah serta mempermudah pertumbuhan bakteri dan jamur. Dengan demikian, selain kontrol rutin ke ahli penyakit dalam, pasien penderita hipertensi juga perlu mengontrol kesehatan rongga mulut secara rutin ke dokter gigi. Hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah. Beberapa cara dapat dilakukan diantaranya dengan mempertahankan berat badan dalam rentang normal. Mengatur pola makan, antara lain dengan mengkonsumsi makanan berserat, rendah lemak dan mengurangi garam. Olahraga teratur, sedapat mungkin mengatasi stres dan emosi. Hentikan kebiasaan merokok, Hindari minuman beralkohol. Periksa tekanan darah secara berkala; dan bila diperlukan makan obat-obatan penurun tekanan darah secara teratur. (*)

RS Al Huda Support Dunia Pendidikan Cetak Generasi Gemilang GENTENG - Kepedulian RS Al Huda terhadap dunia pendidikan tidak perlu diragukan lagi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kerjasama yang telah terjalin antara RS Al Huda dengan institusi-institusi pendidikan sejak tahun 2007, termasuk dengan Play Group Nurul Huda Genteng. Sebagai bentuk support RS Al Huda terhadap dunia pendidikan, pada 23 April lalu RS Al Huda bekerjasama dengan Play Group Nurul Huda mengadakan dialog interaktif tentang Peran Pola Asuh dalam Membentuk Karakter Anak di Play Group Nurul Huda Genteng. Sayem, salah seorang guru di Play Group Nurul Huda Genteng menyampaikan kegiatan seperti ini perlu dilakukan untuk memberikan pengetahuan lebih bagi orang tua murid. “Di Play Group Nurul Huda ini, telah dibuat program untuk pemantapan pembelajaran pada anak, khususnya yang telah rutin dilakukan setiap bulannya, baik kegiatan internal yaitu dengan mengundang narasumber maupun

Selasa 6 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

RS AL HUDA FOR JP-RaBa

BENTUK SUPPORT: RS Al Huda sedang mengadakan dialog interaktif dengan wali murid Play Group Nurul Huda Genteng.

kegiatan eksternal misalnya dengan mengajak anak-anak bermain/ berkunjung ke instansi pemerintah maupun ke tempat wisata-wisata alam,” paparnya Dalam kesempatan yang sama, Dewi

Purnamasari, AMd. Keb, Bidan pelaksana RS Al Huda, memaparkan bahwa pola asuh adalah pendidikan karakter. Untuk pencapaian maksimal dan terarah perlu adanya kerjasama yang

baik antara guru dan orang tua dalam memberikan pola asuh terhadap anak. Ini akan dapat terwujud dengan adanya kegiatan rutin pertemuan antara guru dan orang tua. Masih menurut Dewi, pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka dan sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masingmasing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa dan lain-lain, lanjutnya. “Jadilah teladan bagi buah hati tercinta kita, pada mula dan awalnya anak akan selalu belajar dari lingkungan terdekatnya, yaitu orang tua. Mereka menyerap informasi dengan baiknya dari kelima indra mereka. Bukan hanya perkataan orang tua tapi sikap serta perilaku orang tua akan mereka serap juga, bahkan secara tidak kita sadari” pungkas Dewi.(*/als)

Siswa SDN 2 Ketapang Raih Siswa Teladan Seni Jatim

SDN 2 KETAPANG FOR JP-RaBa

CIUM TANGAN: Eriska Dwi Saputri menerima penghargaan dari Gubernur Soekarwo pada saat upacara peringatan Hardiknas di Grahadi Surabaya, Jumat lalu (2/5).

KALIPURO - Prestasi membanggakan diraih siswa SDN 2 Ketapang Banyuwangi. Di event siswa teladan seni tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar pada tanggal 14-15 April 2014 di Hotel Utami Sidoarjo lalu, Eriska Dwi Saputri, siswi kelas tiga SDN 2 Ketapang meriah juara satu siswa teladan seni yang digelar dalam rangka peringatan Hardiknas tahun 2014. Sebelum menuju tingk at provinsi, ada seleksi awal yang dilakukan di tingkat kabupaten. Seleksi tersebut dilaksanakan pada 5 April 2014 yang bertempat di SDN Model Banyuwangi. Dari seleksi tersebut, Banyuwangi mengirim 6 kontingen yang terdiri dari Kecamatan Srono, Siliragung, Glagah, Purwoharjo, dan Kalipuro. Dan, SDN 2 Ketapang merupakan perwakilan dari Kecamatan Kalipuro. Lewat tari daerah Banyuwangi Jejer Gandrung Kreasi yang ditampilkan di hadapan sembilan dewan juri, Eriska yang dilatih guru pembina tari Rita Munikasari tersebut mampu mengalahkan perwakilan duta seni yang diikuti lebih dari 30 kabupaten/kotamadya se-Jawa Timur. Atas prestasi tersebut, Eriska berhak meraih piagam

penghargaan, piala dan uang pembinaan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Kepala SDN 2 Ketapang, Sulastin mengatakan, walau SDN 2 Ketapang terletak di ujung utara kota Banyuwangi, namun mampu membawa harum kabupaten Banyuwangi di tingkat provinsi. “Ini prestasi yang luar biasa dan membanggakan keluarga besar sekolah kami” jelas Sulastin. Sulastin mengungkapkan, prestasi yang telah diraih SDN 2 Ketapang yakni pernah meraih juara satu lomba Green and Clean dan menjadi sekolah binaan Adiwiyata SMKN 1 Banyuwangi. “Semoga ke depan sekolah kami semakin maju, menarik minat masyarakat dan kedepan mampu memberi kontribusi untuk Banyuwangi agar semakin maju di dunia pendidikan” harap Sulastin. Sementara itu, pengawas gugus 02 Ketapang Kecamatan Kalipuro, Sutji Rochani berpesan agar prestasi yang telah diraih dipertahankan dan mampu meraih prestasi lainnya baik di bidang akademik maupun non akademik. “Prestasi ini menjadi salah satu bagian penilaian bidik misi siswa berprestasi” ungkap Sutji Rochani. (*/als)

*) Kepala Puskesmas Kertosari, Banyuwangi

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Aliyan-Rogojampi • Djl Tanah Rumah Ds. Aliyan di Prmptan Strtgis SHM 466 m2 350 Jt Hp. 082301243434

• Tanah Kapling Rogojampi •

• Rumah Walet+Seriti •

Djl Tnh Kavling Murah Bs Kredit Strtgis Rogojampi & Singojuruh 081335555573

Djl Cpt Rmh Walet + Seriti & Tanah SHM 460m di Rogojampi Telp. 081913900030

• Tanah Kapling •

• Kebalenan Indah •

Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631

Djl Cpt Rumah di Kebalenan Indah + R u m a h d i K a l i p u r o A s r i T l p. 081913900030

SITUBONDO • Tanah 2 Kapling • Djl Tanah 2 Kapling L 459 m2 Alamat Jl. Anggrek Harga 170 Jt Hp. 08563639318

SITUBONDO • Jl. Sudirman • Djl Rmh LT 288 m2 LB 78 m2 L. Strategis Jl. Sudirman 250 Jt Hub. 085257887775

BANYUWANGI • Katana-Jimni-Panther •

BANYUWANGI

• Kijang Innova •

• Honda Jazz •

• Nissan Evalia ‘12 •

Dijual Kjg Innova EXW41 tahun 05/08/010 silver mtl hrg 126/176/198 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/strem GE8 1.5 SMT tahun 012/03 putih mutiara hrg 185/115 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Evalia 1.5 4x2 MT tahun 012 putih hrg 156 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Nissan Grand Livina •

• Toyota Avanza •

• Nissan Grand Livina •

Dijual Grand Livina SV tahun 013/08/011 putih/silver hrg 136/142,5/155 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual New Avanza 1.3E MT tahun 010/04 abu2 mtl hrg 107,5/111,5/137,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Saatnya Punya Nissan G. Livina DP Ringan & Harga Spesial Big Sale !!! Hub: Andi 081359944425

• Promo Daihatsu Ayla • R-STOCK AYLA hrg mli 81 Jt, All New Xenia DP mli 25 Jt. Krdt bs 5 thn. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

BANYUWANGI

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI

Djl Katana Biru th ’93, Jimni 4x4 Pth th ’85, Phanter Royal Biru th ’99 H: 08123651374

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO

PEMBERITAHUAN

BANYUWANGI

• STNK • Hlg STNK P 4890 US an Sugiyanto, Dsn. Krajan RT. 03/VII Ds. Sraten Kec. Cluring Hlg STNK P 3280 ZD an Fajar Verdiyanto Wonosari RT 01/02 Tamansuruh, Glagah Hlg STNK P 6661 WE an Hadi Purnomo Jajang Penatu RT. 03/01 Kamp. Melayu Hlg STNK P 5772 VD an Erwin Solehati, Krajan RT01/01 Blimbingsari, Rogojampi


Jawa Pos

BALJEBOL

Selasa 6 Mei 2014

R A D A R

KASUS KORUPSI

Kejari Tahan Penggelap Dana Bantuan Sosial BONDOWOSO-Kejaksaan Negeri Bondowoso menjebloskan H Sam, pimpinan Yayasan Raudlatul Ma’arif, Desa Jetis, Kecamatan Curahdami ke Lapas Bondowoso. Dia diduga sebagai tersangka tindak pidana korupsi yang merugikan negara sebesar Rp 165 juta. Pada tahun 2012, tersangka menerima dana bantuan sebesar Rp 50 juta untuk rehabilitasi gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang dikelolanya. Bahkan, tersangka mendapatkan bantuan dana sosial (bansos) dari Kementrian Pertanian untuk pembangunan gudang selep dan mesin selep sebesar Rp 122.500.000. “Namun tersangka diduga melakukan penyimpangan dalam mengelola dana bantuan tersebut,” kata Safi Hadari SH, kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Bondowoso kepada Jawa Pos Radar Jember, Jumat kemarin (2/5). Begitu mendapatkan laporan adanya dugaan penyimpangan penggunaan dana, kejari langsung bergerak cepat. Pihaknya mengumpulkan bukti-bukti, serta menhimpun semua informasi dari para saksi yang dipanggil. Bahkan kejari membutuhkan waktu hingga berbulanbulan untuk menetapkan H Sam sebagai tersangka. ”Begitu bukti kuat, dan ada indikasi melakukan upaya korupsi, kami langsung menetapkan H Sam sebagai tersangka,” katanya. Sebelumnya, kejari sudah memeriksa H Sam berkali-kali. Selanjutnya, kata Safi Hadari, begitu pihak kejaksaan menemukan bukti-bukti kuat yang mengarah pada dugaan korupsi, petugas kejakri akhirnya menjemput Sam ke kediamannya untuk dibawa ke Lapas Bondowoso. ”Kami segera menyerahkan berkas ke pengadilan,” katanya. Sayang, H Sam belum bisa dikonfirmasi terkait tuduhan korupsi tersebut. Sumber koran ini mengatakan, kasus penyimpangan bansos tersebut tidak sedikit, sehingga Inspektorat juga turun tangan. (eko/sh/jpnn/aif)

37

B A N Y U W A N G I

Anggota Koramil Siaga di Pos Pantau Semeru LUMAJANG—Peningkatan status sejumlah gunung berapi di Jawa Timur membuat sejumlah pihak meningkatkan kesiagaan. Seperti yang dilakukan oleh Kodim 0821 Lumajang. Sejumlah personel disiagakan di Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur. Peltu Satuni, anggota Koramil Candipuro mengatakan, semua anggota koramil mendapatkan jadwal jaga di Pos Pantau Semeru. Setiap hari, kata dia ada dua petugas yang ditempatkan di Pos Pantau Semeru di Gunung Sawur. “Kita menjalankan perintah pimpinan,” ungkapnya. Dia menambahkan, setiap hari ada dua perugas dari koramil yang disiagakan di kawasan tersebut.

Mereka akan memantau perkembangan gunung tertinggi di Jawa tersebut. Tentu, pemantauan tersebut sesuai dengan hasil pemantau pos pantau Semeru. “Kami menerima laporan dari Pos Pantau kemudian kami teruskan ke pimpinan,” ungkapnya. Meningkatnya aktifitas sejumlah gunung berapi di Jawa memang membuat pihaknya lebih berhatihati. Dia mengatakan, pihaknya tidak ingin kecolongan terkait kondisi terkini Semeru. “Ini langkah antisipasi untuk keselamatan kita semua,” ungkapnya. Komand a n

Kodim 0281 Lumajang, Letkol Inf Akhyari mengatakan, sesuai dengan perintah pimpinan, pihaknya memang menyiagakan personel di Pos Pantau Semeru. Langkah tersebut, kata dia sebagai langkah antisipasi terhadap perkembangan terkini Semeru. “Hanya jaga-jaga saja,” ungkapnya. Dia mengatakan, hingga kemarin belum ada peningkatan status Gunung Semeru. Gunung yang mempunyai kawah Jonggring Saloko tersebut masih status waspada (level

II). “Semeru tidak ada peningkatan status,” ungkapnya. Sementara itu, sejumlah masyarakat berdatangan ke Pos Pantau Semeru. Selain rekreasi, mereka juga menanyakan kondisi terkini Gunung tersebut. Itu tidak lepas karena sejumlah gunung berapi di Jawa mengalami peningkatan. Peltu Satuni membenarkan kedatangan beberapa warga tersebut. Dia mengatkan, banyak warga yang datang dan menanyakan kondisi semeru terkini. Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Rochani menegaskan tidak ada peningkatan status Semeru. (wan/ sh/jpnn/aif)

PERISTIWA Ridwan/RJ

SIAGA: Anggota Koramil bersiaga di pos pantau Semeru di Gunung Sawur. Setiap hari, petugas koramil berjaga secara bergilir

RADAR JEMBER/JPNN

MENINGGAL; Mulyono saat menjalani perawatan di RSU dr Haryoto sebelum akhrinya meninggal dunia

Korban Ledakan Pabrik Meningal LUMAJANG—Satu dari empat korban ledakan pabrik krupuk yang dirawat di RSU dr Haryoto akhrinya meninggal dunia kemarin. Korban atas nama Mulyono tersebut menghembuskan nafas terakhir kemarin siang. Mulyono adalah satu di antara empat korban ledakan ketel pabrik krupuk yang terjadi di Dusun Sidomukti, Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono. Mulyono sempat dirawat di RS milik pemerintah tersebut selama dua hari sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Seperti yang diberitakan koran ini kemarin, sebuah ketel pabrik krupuk meledak. Akibat ledakan tersebut, atap dan bangunan pabrik tersebut runtuh. Apesnya, tujuh orang bekerja termasuk pemilik pabrik sedang berada di pabrik tersebut. Akibat terkena serpihan ledakan dan bangunan yang rontok, tujuh orang tersebut mengalami luka-luka. Lima diantaranya dikatagorikan mengalami luka serius. Bahkan, empat diantara tujuh orang tersebut harus mengalami perawatan inap di RSU dr Haryoto. Ke-tujuh korban ledakan tersebut adalah Suliamah, 50; Nur Hasan, 46; Mulyono, 45; Sulik, 41; Juliana, 41; Marlis, 41; dan Kamsiyah 40. Ketujuh korban tersebut kemudian dibawa ke RSU Haryoto. Akibt dari ledakan ketel yang diduga karena alat pengukur suhu yang kurang berfungsi baik tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 25 juta. (wan/sh/jpnn/aif)

POLITIK

RADAR JEMBER/JPNN

SERIUS: Peserta psikotes calon KPU ketika mengikuti penilaian FGD di Hotel Lumajang terlihat berkonsentrasi.

Satu Peserta Terancam Gugur LUMAJANG – Pelaksanaan psikotest calon KPU mulai dijalankan kemarin. Namun, dari semua calon yang berjumlah 46 peserta, satu di antaranya tidak hadir. Ketidakhadiran tersebut dapat berpengaruh pada akumulasi penilaian dan terancam gugur. Peserta yang tidak hadir tersebut adalah Moch Chusaini. Dengan alamat jalan Bengawan Solo 8 B Lumajang. Hingga petang kemarin tidak diketahui alasan ketidakhadiran calon anggota KPU tersebut. Ketua Tim seleksi KPU Lumajang, Abdul Fatah Ismail mengaku bahwa tidak ada pemberitahuan ketidakhadiran yang bersangkutan.”Sampai saat ini tidak ada pemberitahuan. Sudah kami check, dan ternyata tidak ada,” tegasnya disela-sela psikotest kemarin. Dengan ketidakhadiran yang bersangkutan, otomatis sangat berpengaruh terhadap penilaian. Dia menyebutkan psikotest kali ini akan mengambil tiga nilai. Jika tidak diikuti, otomatis dia mengatakan nilai yang bersangkutan pasti kosong. Kekosongan itulah yang membuat akumulasi nilai akan jeblok. Dan timsel tidak bisa dikompromi terkait dengan kekosongan nilai tersebut. Apalgi yang memberikan penilaian adalah lembaga independen. Sementara itu, Syamsul Islam, anggota timsel lainnya lebih mempertegas status peserta yang tidak hadir dalam psikotest tersebut. Menurutnya semua tahap tes memiliki keterkaitan. Baik tes tulis, tes kesehatan dan psikologi. “Jika salah satunya tidak diikuti, maka otomatis peserta tersebut akan gugur,” jelasnya. (fid/sh/JPNN/aif)

Mabuk Pesta Miras, Satu Tewas Diduga Oplosan Campur-campur DENPASAR – Lagi-lagi minuman keras (miras) memakan korban. Kali ini nahas menimpa sekelompok karyawan sebuah toko kaca. Selesai mengelar pesta miras berupa arak oplosan, kemudian berlanjut di sebuah kafe remangremang, Suyadi, 22, tewas mendadak. Nyawanya tak terselamatkan di kamar kos teman kerjanya. Dia ditemukan tewas di depan pintu gerbang kos-kosan milik I Gusti Putu Putra kemarin (4/5) sekitar pukul 10.00. Kapolsek Denpasar Barat Kompol Erwin Pratomo didampingi Kanit Reskrim AKP Agus Prihadinika mengungkapkan, bahwa kejadian berawal ketika korban yang karyawan toko kaca, hari Sabtu malam (3/5) menggelar pesta miras jenis arak di tempat kos temannya yang ada di Jalan Batur Sari nomor 2A Denpasar. ”Setelah itu mereka melanjutkan pesta minum-minum di Kafe Bambu yang ada di Jalan Mehendratta,’’ paparnya. Selanjutnya pukul 02.00 dini hari, saksi Fitriono Saputro, 32, yang juga teman kerja korban lebih dulu pulang ke kosnya. Saat itu Fitriono pulang bersama salah seorang rekannya yang dipanggil Komang. Usai mengantar Komang, Fitriono pun kembali ke kafe tersebut untuk menjemput korban.

Arak Maut Karyawan Toko Kaca

Internal Partai Gerindra Bergolak DPC Pastikan SK Ketua Turun ke Supriyanto BONDOWOSO – Meski mengalami peningkatan jumlah kursi, Partai Gerindra Bondowoso dirundung friksi di internalnya. Sejumlah pengurus DPC Gerindra tidak puas dengan pergantian pucuk pimpinan DPC dari Albani ke Supriyanto awal Maret lalu. Dalam keterangan persnya kemarin, Supriyanto, Ketua DPC Gerindra yang baru mengatakan, mikanisme pengangkatan dan pemberhentian pengurus partai Gerindra sudah sesuai dengan AD/ART partai. Menurutnya, sebagaimana surat pemberitahuan dari DPD Gerindra Jatim Nomor 114/2014, ditegaskan bahwa SK 05-0540/2011 yang menunjuk Albani sebagai ketua DPC dinyatakan tidak berlaku lagi. “Artinya pengurus lama sudah diberhentikan,” ujarnya.. Dia menambahkan, SK DPP tersebut juga sudah dilaporkan ke KPU dan Bakesbang Bondowoso. “Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa Pengurus DPC yang baru dianggab menyalahi AD/ART, itu tidak

benar. Sebab, dalam dasar SK DPP sudah mengacu kepada AD/ART,” terangnya. Supriyanto juga menjelaskan bahwa dasar SK pergantian susunan personalia DPC Bondowoso, bukan asal menerbitkan SK. Namun juga berdasarkan keputusan rapat DPP di Jakarta, sehingga SK itu sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. “Perlu saya tegaskan, DPD dan DPP untuk mengganti pengurus DPC itu tidak sembarangan mengganti. Tapi tentunya sudah ada dasarnya. Makanya AD/ART itu harus dibaca dan dipahami, sehingga tidak asal menuduh saja.” tegasnya. Pihaknya juga tidak keberatan, terkait adanya kantor lain yang juga mengaku DPC Gerindra yang telah dipasangi papan nama partai. Karena yang diakui oleh DPD dan DPP, adalah kantor di Jalan Saliwiryo Pranowo, Kotakulon Bondowoso. Pihaknya juga tak tertarik terlalu jauh dengan maneuvermanuver politik di internalnya. Yang pasti, lanjut dia, tidak ada dualisme di DPC Gerindra. “Karena sejauh ini yang mendapatkan SK DPP hanya satu kepengurusan saja,” tegasmnya. (esb/sh/JPNN/aif)

RADAR BALI/JPNN

”Sekitar pukul 04.00 korban dan saksi Komang kembali ke kos temanya. Saat itu pria ini juga sempat membangunkan Fitriono untuk memberitahu jika korban yang usai diajak makan kie sempat jatuh. Tapi, saat itu Fitriono menyuruh supaya Suryadi diantar pulang saja,’’ sambungnya. Namun, sekitar pukul 07.00 rekan kos korban, yakni Yos Rirandawa, 38, yang baru ban-

gun, langsung dibuat kaget dengan kondisi korban yang tidur telentang di dekat pintu gerbang tempat kos tersebut. Yos bersama Fitriono pun akhirnya mengangkat tubuh korban dan membawanya ke dalam kamarnya. ”Sekitar pukul 10.00, rekan-rekan korban saat hendak membangunkanya, korban sudah mereka lihat dalam kondisi lidah yang menjulur,’’ terangnya. (wid/pit/JPNN/aif)

EKO SETIA BUDI/RADAR JEMBER/JPNN

LEGAL: Supriyono menunjukkan SK ketua baru DPC Partai Gerindra Bondowoso.

Embat Sepeda Motor, Sopir Travel Dibekuk TANGGUL – Amir Mahmud, 36, yang dikenal sebagai sopir mobil travel ditangkap polisi. Warga Dusun Krajan, Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, ini ditangkap tim gabungan Reskrim Polsek Tanggul dan Timsus (Tim Khusus) Polres Jember pimpinan Ipda A. Junaedi dirumahnya siang kemarin (1/5) pukul 11.30, karena terlibat tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Dalam penangkapan, itu pelaku tidak bisa berkutik. Sebab, polisi berhasil menemukan barang bukti hasil aksi curanmor di rumah pelaku. .Barang bukti yang akhirnya diamankan polisi, itu adalah dua unit sepeda motor Honda Vario protolan dan Honda GL-Max. Menurut keterangan polisi, Honda Vario yang diamankan dari rumah Amir Mahmud adalah milik Hariyanto, 42, warga Perumnas Pondok Asri, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul. Motor ini dicuri pelaku saat diparkir korban di teras depan rumah korban pada 30 April lalu. Pengakuan pelaku saat diperiksa

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

TAK BERKUTIK: Amir Mahmud diamankan polisi bersama barang bukti dua unit sepeda motor hasil aksi curanmor yang sudah diprotoli.

polisi kemarin, Honda Vario, itu dicuri dengan cara di dorong sampai kerumahnya. “Kebetulan sepeda mo-

tora tidak dikunci setir,” katanya. Pelaku juga mengaku langsung membongkar motor untuk menghilangkan jejak. Se-

bab, motor curian tersebut tidak dijual, melainkan dipakai sendiri. Sedangkan Honda GL-Max yang juga diamankan polisi dari rumah pelaku, merupakan hasil aksi curnamor pada 21 April lalu. Motor, ini dicuri Amir Mahmud saat diparkir di sekitar rumah di Dusun Krajan, Desa Tanggul Wetan, Tanggul, pada malam hari. Meski begitu, pelaku awalnya sempat memberikan keterangan berbelit-beli seolah-olah mengalami gangguan kejiwaan saat diperiksa penyidik Polsek Tanggul megenai dua motor curian itu. Bahkan, tersangka mengaku beragama Hindu, meski di KTP-nya tertulis jelas beragama Islam. Namun, setelah diinterogasi lebih mendalam, akhirnya dia mengakui perbuatannya dan kembali bersikap normal. Kanit Reskrim Polsek Tanggul Aiptu Supardi mewakili AKP M. Sudaryanto, Kapolsek Tanggul mengatakan, pelaku dijebloskan ke sel tahanan Mapolsek Tanggul untuk proses penyidikan. ”Saat diperiksa pelaku mengaku melakukan aksinya sendiri,” katanya. (hud/jum/ido/jpnn/aif)


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 6 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Tak Boleh Membawa Jersey Timnas U-19 BANYUWANGI - Striker Persewangi, Sukarno Andi Wijaya, kini sudah berada di kediamannya di Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, setelah pulang dari seleksi timnas U-19. Dia tiba di Kota Gandrung pada Minggu lalu. Pria berusia 18 tahun itu merasa banyak pengalaman berharga selama bergabung bersama Evan Dimas dkk dalam pemusatan latihan di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH) Tangerang. Selama mengikuti seleksi, pemain berpostur 185 sentimeter itu jelas memiliki banyak pelajaran berharga meski hanya sepekan bergabung bersama

Garuda Jaya, julukan timnas U-19. Namun, sial baginya, pelajar yang baru lulus SMA itu mengalami cedera saat latihan terakhir Sabtu lalu (3/5). Engkel kakinya bengkak gara-gara ditekel kiper timnas U-19, Bagas. Dia menceritakan, musibah itu bermula saat dia berhasil melepaskan diri dari kawalan Hansamu Yama dan Sahrul Kurniawan. Setelah itu, dia tinggal berhadapan dengan penjaga gawang dalam usaha mencetak gol. Dia berhasil melepaskan tendangan, tapi dia kena tekel keras dari sang kiper. Akibatnya, dia langsung terkapar. ‘’Waktu itu, saya langsung menangis,” ujar Andik kepada Jawa Pos Radar

Banyuwangi kemarin (5/5). Dia sangat menyesali atas apa yang sedang dialaminya itu. Yang membuat dia kecewa, sesaat setelah kejadian, dirinya hanya diberi es. ‘’Saya gak dikasih obat. Itu yang membuat saya merasa gak enak,” kenangnya. Akibat cederanya itu, pelatih timnas U-19, Indra Sjafri, memberikan sinyal agar dirinya pulang. Usai berlatih, dia mengaku sempat bertanya kepada pelatih yang mengantarkan kampiun piala AFF U-19 tahun 2013 lalu itu. “Saya tanya sama coach Indra, katanya saya cedera disuruh pulang,” katanya. Namun demikian, kata dia, Indra Sjafri masih memberikan kesempatan

di lain waktu. Dia juga diminta meningkatkan kualitas di atas lapangan. ‘’Saya masih dikasih kesempatan lagi. Besok kalau dibutuhkan, saya mau dipanggil lagi,” terangnya. Apakah ada kenangan jersey dibawa pulang? Dia mengaku sama sekali tidak diperkenankan membawa seragam timnas U-19. Sebab, jersey timnas U-19 terbatas. ‘’Gak boleh. Di sana juga sama saja,’’ paparnya. Dia pulang dari Bandara Soekarno Hatta dan tiba di Bandara Bimbingsari, Rogojampi. Selama perjalanan pulang, tiket disediakan. ‘’Saya cuma dikasih uang Rp 100 ribu untuk naik taksi. Itu saja,” pungkasnya. (ton/c1/als)

RAMADA KUSUMA/RaBa

CIDERA: Andik (kiri) saat meladeni Persekam Metro FC.

RAMADA KUSUMA/RaBa

BUTUH PENYEGARAN: Toni (kiri) melakukan selebrasi bersama Nova Hermawan saat mencetak gol melawan Banyuwangi Putra (BP) di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jumat (2/5) lalu.

Lini Depan masih Kurang Greng BANYUWANGI - Persewangi akan menjadi tuan rumah dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama musim ini. Kali ini The Lasblang, julukan Persewangi, akan menjamu Persebo Bondowoso. Duel dua tim bertetangga itu akan digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Kamis besok (8/5). Berkaca pada klasemen, Persewangi sempat memuncaki klasemen grup 7. Namun, merah hitam melorot satu strip menjadi runner up. Hal itu menyusul kemenangan Persekam Metro FC kala meladeni Persebo. Tapi, peta persaingan kembali

berubah. Kali ini, Persekam Metro FC semakin tak terkejar pasca kemenangan saat meladeni Persigo Gorontalo dengan skor 2-0. Karena itulah, poin sang rival pernah dikalahkan Persewangi itu mengumpulkan 10 poin dari lima kali bertanding. Sedangkan Persewangi masih tetap berada di posisi kedua. Sedangkan posisi ketiga menjadi milik Persebo. Sebetulnya, Persebo memiliki kesempatan emas untuk bertengger di posisi dua. Sayang, mereka hanya mampu bermain imbang 1-1 kala bersua Persid Jember meski sempat unggul di babak pertama.

PSSI

Namun demikian, Persewangi masih menyisakan satu pertandingan lebih sedikit. Saat ini, Persewangi masih melakoni tiga laga. Sedangkan, Persebo sudah melakoni empat laga. Dengan catatan, dua menang, sekali seri dan sisanya kalah. Nah, Persewangi jelas memiliki kesempatan untuk merebut puncak klasemen dari tangan sang rival. Tapi, bertengger di pucuk klasemen itu harus bisa mengalahkan sang lawan. Selain menang, Persewangi harus bisa mencetak banyak gol.

Usaha itu tentu tidak mudah meski Persewangi bermain di kandang sendiri. Pertimbangannya, lini depan merah-hitam masih kurang greng. Produktivitas gol skuad Bagong Iswahyudi masih belum jos. Selama tiga laga, Persewangi hanya bisa mencebloskan empat gol dan kebobolan dua gol. Apalagi, semua gol yang dicetak Persewangi sebagian justru datang dari gelandang. Hanya Nova Hermawan sebagai penyerang murni yang mencetak gol dan M Ikrom

Syafi’i juga mencetak gol. Tapi, selama ini, dia beroperasi di sayap kiri. Sedangkan, dua gol lain diukir dari lini tengah, antara lain, Putut Waringin Jati dan Nelson Caparo. Situasi itu membuat Bagong Iswahyudi pusing. Padahal, yang diharapkan pemain depan harus bisa mencetak gol lebih banyak jika dibandingkan dengan lini yang lain. Seorang striker memang bertugas untuk mencetak gol sebanyak mungkin. Untuk itu, dia menekankan agar para penyerangnya harus fokus dan lebih tenang dalam memanfaatkan peluang. ‘’Sektor depan masih men-

jadi PR,’’ ujarnya usai memimpin latihan kemarin. Memang, sejauh ini Persewangi kuat dalam bertahan. Namun, lini belakang yang kuat harus dibarengi dengan gol. ‘’Kita terus tingkatkan kinerja sebagai sebuah tim. Kami punya formula khusus agar lebih banyak mencetak gol,’’ tandasnya. Dia mengakui, laga uji coba memang tidak bisa menjadi ukuran. Uji coba terbaru, Persewangi melibas Banyuwangi Putra dengan skor 6-1. Gol-gol itu dicetak M Ikrom Syafii, R ‘’Hulk’’ Johansyah dua gol, M Roby, dan pemain magang, Toni yang mencetak dua gol. (ton/c1/als)

Anggota Polair Pimpin PRSI Banyuwangi

Edy Supriyono/RaBa

PILIH KETUA: Pelaksanaan Muscab PSSI Situbondo di Aula Lantai II Pemkab Situbondo kemarin.

Zainul Terpilih Aklamasi SITUBONDO - Musyawarah Asosiasi Cabang (Ascab) PSSI Situbondo siang kemarin (5/5) akhirnya memilih Zainul Arifin untuk menempati jabatan ketua. Pria yang menjabat sebagai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini terpilih secara aklamasi oleh forum. Zainul Arifin akan menduduki jabatannya selama empat tahun ke depan. “Sebelum membina dunia sepak bola di Situbondo, terlebih dahulu kami akan membenahi pengurus Ascab PSSI Situbondo. Akhir Mei ini kita targetkan pengurus Ascab terbentuk,” kata Zainul Arifin, usai acara musyawarah. Dia berjanji akan berkonsentrasi membenahi organisasi PSSI Situbondo. Usai membenahi internal PSSI, Zainul akan memprioritaskan pembinaan sepak bola khususnya sepak bola usia muda. Kegiatan yang dilaksanakan di aula lantai dua Pemkab Situbondo itu dihadiri 49 pengurus klub sepak bola di 17 kecamatan se-Kabupaten Situbondo. Acara dipandu langsung dua pengurus dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur, yakni Suwardi dan Sirajudin. Namun di luar dugaan, saat tahap pemilihan ketua, sebanyak 49 pengurus klub sepak bola yang memiliki hak suara, secara aklamasi memilih Zainul Arifin sebagai Ketua Ascab PSSI Situbondo. Acara kemudian dilanjut pemilihan lima anggota Exco Ascab PSSI Situbondo. Ada delapan nama yang diusulkan untuk mendampingi Zainul Arifin itu. Namun, dari delapan itu, hanya lima orang yang mendapatkan dukungan terbanyak dari pengurus klub. Mereka adalah Fatur Bari, Yahya Maziun, Ahmad Sukri dan Bambang Suryadi. Lima Exco inilah yang juga akan memilih pengurus Ascab PSSI Situbondo. (pri/c1/als)

BANYUWANGI - Cabang olahraga renang di Banyuwangi memiliki pengurus baru. Hal itu menyusul pelantikan Pengurus Kabupaten Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengkab PRSI) Banyuwangi kemarin (5/5). Pengukuhan Pengkab PRSI Banyuwangi periode 2014-2018 dilangsungkan di hall Perumahan Mendut Regency kemarin sore. Agenda pelantikan tersebut berlangsung khidmat. Proses pengukuhan pengurus itu dilakukan sekretaris umum Pengprov PRSI Jawa Timur, dr. Wardy Azhari Siagian. Berdasar Surat Keputusan (SK) yang turun, ketua umum Pengkab PRSI Banyuwangi untuk masa empat tahun ke depan dipimpin I Gede Eka Darmayansa. Polisi yang bertugas di satuan Pol Air Ketapang itu dibantu Heri Muliatono sebagai ketua satu dan Tamadji sebagai ketua dua. Sekretaris umum dipercayakan kepada Dwi Andriyanto dan Rosy Purwati sebagai sekretaris dua. Pada bagian bendahara umum menjadi tanggung jawab dr. Jereni Lukmantari dan Ana

SEMANGAT BARU: I Gede Eka Darmayansa (kiri) bersama jajarannya sesaat sebelum pelantikan Pengkab PRSI Banyuwangi di hall Mendut Regency kemarin sore. ALI NURFATONI/RaBa

lestia sebagai bendahara dua. Pembantu umum menjadi tugas pokok Panani. Sedangkan, koordinator SDM dan Teknik menjadi kewenangan Sujoko. Pada bagian koordinator pelatihan prestasi diberikan mandat kepada Moch. Parno. Pada bagian lain, koordinator perwasitan menjadi tugas Suloso. Sementara itu, koordinator publikasi marketing diberikan kepada Suprapto dan koordinator dokumentasi adalah Bintang Terackna. Serta koordinator

medical dan perlengkapan menjadi tugas baru bagi Sumardi. Dengan pelantikan itu mengakhiri periode sebelumnya yang ditangani Joko Triadni. I Gede Eka Darmayansa terpilih sebagai ketua umum Pengkab PRSI Banyuwangi dalam muscab yang digelar beberapa waktu lalu. Ketua umum Pengkab PRSI Banyuwangi, I Gede Eka Darmayansa bertekad untuk bekerja keras selama periode menjabat. Menurut dia, yang tugas pertama dalam waktu dekat

adalah segera mencari atlet. ‘’Jelas pembinaan atlet akan kita maksimalkan,’’ tegasnya. Pekerjaan Rumah (PR) yang perlu diselesaikan adalah mencari atlet untuk disiapkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2015 mendatang. Karena itu, dia bersama jajarannya untuk terus kompak dalam membangun kerja sama. ‘’Saya tidak bisa sendirian. Kita langsung berbenah dengan semangat pembaruan,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Selasa 6 Mei 2014

R A D A R

39

B A N Y U W A N G I

Siswa Sempat Kebingungan ■ SOAL... Sambungan dari Hal 29

Beruntung, kejadian itu cepat dilaporkan kepada pengawas ruangan. Pengawas ruang ujian langsung lapor kepada ketua sub rayon dan diteruskan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi. Dispendik Banyuwangi lantas mengambil langkah cepat, yakni dengan menginstruksikan siswa mengisi jawaban di lembar soal. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, ketiadaan soal nomor urut 13 pada salah satu tipe soal itu terjadi nyaris merata di sekolah pelaksana di Banyuwangi. Hal itu baru diketahui saat soal sudah di-

bagikan kepada masing-masing siswa. Siswa yang menerima soal tanpa nomor 13 itu langsung melapor ke pengawas ruang ujian. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Banyuwangi, Supriyadi, tidak menampik kejadian tersebut. Pria yang juga kepala SMPN 2 Banyuwangi itu mengaku di masing-masing ruang ujian di sekolah tersebut ada dua sampai tiga siswa yang mendapat lembar soal tanpa soal nomor urut 13. Supriyadi mengatakan, ada beberapa guru dan kepala sekolah yang berkomunikasi dengan dirinya. Guru dan kepala sekolah itu menyatakan kejadian serupa juga terjadi di sekolah masing-masing. Seketika Supriyadi langsung berkoordinasi

dengan Dispendik Banyuwangi sekaligus mengacu prosedur operasi standar (SOP) Unas 2014. “Langkah awal, ketika ditemukan soal nomor 13 tidak ada, siswa kami sarankan mengerjakan jawaban di lembar soal dan mengisi LJUN. Namun, pada LJUN soal tanpa nomor urut 13, maka nomor 13 LJUN tersebut dikosongi. Setelah mendapat petunjuk tersebut, siswa langsung tenang,” ujarnya. Pria yang juga ketua Sub Rayon 02 Banyuwangi itu menambahkan, sebelum unas digeber, Dispendik Banyuwangi telah menggelar sosialisasi. Dalam sosialisasi itu disampaikan, ketika soal dibagikan, siswa diimbau langsung mengecek lembar soal masing-masing sebelum men-

gerjakan soal unas tersebut. Sebab, masing-masing lembar soal gandeng dengan LJUN dan dilengkapi barcode. Jadi, jika ada salah satu halaman soal yang kosong atau tidak tercetak dengan sempurna, soal harus diganti dengan lembar soal lain. “Maka jika soal tersebut sudah telanjur dikerjakan, siswa harus mengerjakan dari awal lagi. Karena barcode soalnya berbeda,” terangnya. Nah, setelah dicek, ternyata beberapa siswa menemukan soal nomor 13 tidak ada pada lembar soal yang mereka terima. “Berdasar laporan yang kami terima, setiap kelas ada dua sampai tiga siswa yang mendapat soal yang nomor urut soalnya meloncat dari nomor 12 ke nomor 14. Tetapi, kita tidak

Tetap Dikerjakan di LJUN ■ ADA... Sambungan dari Hal 29

Dikatakan, berdasar POS, jika terjadi sesuatu pada lembar jawaban ujian nasional (LJUN), maka siswa hanya menulis identitas pada LJUN tersebut, sedangkan jawaban ditulis di lembar soal. Namun kemudian, imbuh Dwi Yanto, ada ralat dari Dispendik Provinsi Jawa Timur yang menyatakan jawaban siswa tetap ditulis

di LJUN. Nah, khusus LJUN tipe soal tanpa soal nomor urut 13 tersebut, maka nomor 13 dibiarkan kosong. “Kata kuncinya adalah, kalau ada sesuatu yang tidak sesuai POS, maka eksekusinya dilampiri berita acara. Berita acara itulah yang memberikan gambaran terkini hal-hal yang menyimpang dari POS,” ujarnya kemarin (5/5). Sekadar tahu, unas SMP/sederajat tahun 2014 dilaksanakan

selama empat hari, yakni sejak kemarin hingga Kamis mendatang (8/5). Setiap hari ada satu mata pelajaran yang diujikan. Pada hari pertama kemarin, mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Indonesia. Hari kedua sampai keempat, mata pelajaran yang diujikan berturut-turut adalah matematika, bahasa Inggris, dan ilmu pengetahuan alam (IPA). Proses pengawasan ruang ujian dilakukan silang antar anggota

sub rayon. Tidak hanya itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, guru suatu mata pelajaran tidak boleh mengawasi ruang ujian saat mata pelajaran yang diujikan sesuai mata pelajaran yang sehari-hari diajarkan kepada siswa. Misalnya, saat mata pelajaran yang diujikan bahasa Indonesia, maka guru mata pelajaran bahasa Indonesia tidak boleh menjadi pengawas ruang ujian. (sgt/c1/bay)

Target Beroperasi Tahun Depan ■ SEKOLAH... Sambungan dari Hal 29

Informasi yang kami terima, sementara MUFA telah menyiapkan dua pesawat latih jenis Cessna 172 untuk ditempatkan di Banyuwangi,” ujarnya kemarin (5/5). Andi menambahkan, jika MUFA berdiri di Banyuwangi, sekolah tersebut akan menjadi

sekolah pilot ketiga di Bandara Blimbingsari. Setelah MUFA berdiri, imbuhnya, pihak Bandara Blimbingsari akan melakukan evaluasi apakah masih terbuka kemungkinan berdirinya sekolah pilot keempat ataukah tidak. Sebab menurut Andi, saat ini pergerakan pesawat yang diawasi petugas air traffic control (ATC) Bandara Bimbingsari mencapai

sekitar 200 movement per hari. Selain pergerakan pesawat komersial dua maskapai yang beroperasi di Bandara Blimbingsari, yakni Wings Air dan Garuda Indonesia Explore, pergerakan yang diawasi petugas ATC Bandara Bimbingsari juga berasal dari pesawat BIFA dan LP3 Banyuwangi. Sekadar tahu, BIFA beroperasi di bandara yang berlokasi di

Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, mulai tahun 2009. Selanjutnya, satu sekolah penerbang lain, yakni Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) berdiri di bandara tersebut tahun 2012. Sejak akhir tahun 2013, ATKP resmi berganti status menjadi sekolah pilot negeri dengan nama LP3 Banyuwangi. (sgt/c1/bay)

Sidang Disaksikan Para Guru dan Kasek ■ OKNUM... Sambungan dari Hal 29

Uang tersebut merupakan permintaan terdakwa Riyadi atas dugaan penyimpangan dana alokasi khusus (DAK) gedung sekolah di tempat Broto Sujianto bekerja. Selanjutnya, berdasar kesaksian korban, Broto dituduh melakukan kesalahan dalam pengelolaan DAK gedung. Hanya dalam tuduhannya, terdakwa Riyadi tidak menyebutkan nominal penyimpangan yang dituduhkan kepada Broto. Untuk menakuti

korban, Riyadi mengaku sudah melaporkan kasus itu ke Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Agar tidak diproses hukum, terdakwa Riyadi meminta sejumlah uang kepada Broto. Rinciannya, uang sebesar Rp 3 juta akan digunakan untuk lembaga terdakwa. Sisanya untuk mengganti ongkos perkara di kejaksaan. “Katanya uang itu untuk lembaga dan kejaksaan,” bebernya. Pengakuan Broto itu dibenarkan rekannya, Tri Cahyono Wibowo. Saksi Tri Cahyono juga membenarkan bahwa terdakwa

Riyadi telah meminta sejumlah uang dan komputer kepada Broto. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, Broto hanya mampu memberikan uang Rp 3 juta. “Uang itu pun saya yang minjami,” ujar Tri. Usai memeriksa kedua saksi, majelis hakim kembali menunda sidang hingga Kamis (8/15) mendatang. Agenda sidang selanjutnya adalah memeriksa dua saksi lain. Seperti diberitakan sebelumnya, oknum wartawan merangkap LSM bernama Riyadi ditangkap polisi karena diduga memeras warga.

Riyadi tercatat sebagai warga Dusun Sidomulyo, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Riyadi ditangkap anggota Buru Sergap (Buser) Polres Banyuwangi tiga bulan lalu (12/2). Saat diringkus, Riyadi baru saja meminta uang Rp 3 juta kepada BrotoPujiantodiDusunMalangsari, DesaKebunrejo,KecamatanKalibaru. Demi keperluan pemeriksaan, Riyadidiamankandiruangtahanan polres beserta barang bukti (BB) berupa uang Rp 3 juta dan selembar surat pernyataan tidak akan diliput yang dibuat Riyadi. (nic/c1/bay)

DKP Sudah Mengebor Pohon Angsana ■ ULAT... Sambungan dari Hal 29

”Pokoknya merambat ke manamana, Mas. Ada yang ke rumah dan mengganggu warga yang lewat,” ujar Yarso, 60, tukang tambal ban yang mangkal di sebelah timur traffick light Jalan Kapten Ilyas. Serangan ulat itu juga dirasakan Suroso, 37. Setiap hari dia mengusir ulat yang masuk ke rumahnya. Sebab, begitu jatuh dari pohon, ulat-ulat tersebut merambat ke dalam rumah.

”Anak saya kejatuhan ulat hingga matanya gatal. Saya hanya bisa membunuh ulat itu pakai garam,” ungkap Suroso. Bukan hanya warga Lingkungan Singomayan, Kelurahan Singonegaran, yang resah dengan kehadiran ulat bulu tersebut. Pedagang nasi goreng yang biasa mangkal di tempat tersebut juga pusing akibat ulat bulu tersebut. Bahkan, sejumlah pembeli ketika antre beli nasi goreng ada yang kejatuhan ulat. Tokoh masyarakat setempat, H. Syaiful Bahri, juga merasakan

dampak serangan ulat tersebut. Jauh hari sebelumnya, pihaknya sudah melaporkan fenomena serangan ulat itu ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Petugas DKP langsung menyuntik pohon angsana tersebut. Beberapa hari kemudian ulat-ulat tersebut tak lagi menyerang pohon. ”Setelah lama tidak disuntik, ulat-ulat itu muncul lagi. Warga di sini benar-benar resah dengan kehadiran ulat bulu tersebut,” kata Syaiful. Warga kini menunggu langkah DKP lagi. Tiga hari lalu, warga juga melapor ke pihak Kelurahan

Singonegaran. Sembari membawa ulat, warga minta ada upaya memberangus ulat-ulat tersebut. Kepala DKP Banyuwangi Arief Setiawan mengaku sudah melakukan upaya memberangus ulatulat tersebut. Pohon-pohon yang diserangulatsudahdibor.KataArief, membunuhulattersebutbutuhproses. ”Kita sudah kerja sama dengan dinas pertanian karena yang punya obatdinaspertanian.Pohon-pohon itu sudah kita bor. Harapan kami, sementaramasyarakatmenghindar dari ulat,” kata Arief dihubungi tadi malam. (c1/aif)

Tak Butuh Dikasihani, Beri Kesempatan untuk Mandiri ■ BUTUH... Sambungan dari Hal 29

Kami sengaja menengok aktivitas SLB ABCD PGRI 2 Jajag dengan bantuan petugas asrama yang bernama Apriliandari. Atas bantuan petugas, kami bisa berkomunikasi dengan salah satu siswa SLB peserta unas, yakni Nayla Aizzatul Makfiroh. Dengan malu-malu, Nayla mengenalkan diri. Meski perbincangan berlangsung dengan bantuan penerjemah, percakapan kami berlangsung akrab. Saat ditanya mengenai soal yang diujikan, ekspresi gadis asal Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, itu sontak tampak cemberut. Rupanya, dia mengeluhkan soal unas yang lumayan sulit. “Dia (Nayla) bilang soalnya tidak sesuai kisi-kisi yang diajarkan,” kata Apriliandari yang menjadi penerjemah sore itu. Jika mau jujur, kegelisahan yang dirasakan Nayla mungkin saja dirasakan juga 4.130.681 siswa berkebutuhan khusus di seluruh Indonesia. Setidaknya, kegelisahan mereka itu bukan tanpa alasan. Nayla mengaku sudah bekerja keras dan belajar rutin setiap hari. Namun, rasa cemas muncul tatkala dia melihat soal yang

muncul terbilang sulit. Kegelisahan Nayla juga dirasakan para guru yang setiap hari bersama mereka. Mitahul Huda, salah guru orang yang telah mengabdikan diri sejak 2005 itu, mengaku cemas. Meski diakuinya, setiap hari dia sudah menyiapkan pembekalan untuk persiapan unas bagi muridnya. Kecemasan melihat kondisi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus membuatnya sering gusar. Kendati demikian, rasa cemas itu sering lenyap dengan sendirinya saat melihat semangat juang dan senyum optimistis yang memancar dari siswa tersebut. “Saya sebenarnya ya cemas. Bagaimana pun juga, mereka anak istimewa. Namun, melihat semangat yang mereka tunjukkan, rasa cemas itu hilang seketika,” ujarnya. Salah satu alasan yang membuat Huda cemas, dia menganggap murid-muridnya adalah para anak khusus. Terkadang, bahasa yang disampaikan dalam soal ujian itu terlalu panjang. Naskah soal yang terlalu panjang dianggap merepotkan daya ingat anak. “Soal ujian terkadang kurang dipahami anak-anak,” keluhnya. Hal senada disampaikan Sugiarto, koordinator kepala SLB Rayon 2 Banyuwangi. Pria

yang tinggal tak jauh dari SLB Jajag itu berpendapat, model evaluasi bagi siswa SLB perlu ada terobosan baru. Bagi Sugiarto, yang paling dibutuhkan anak-anak sebenarnya kompetensi. Bukan pemahaman material semata. Hal itu memang dia sebut sebagai dilema. “Pengetahuan seperti berapa tinggi Gunung Raung itu kan kurang perlu bagi mereka. Anak-anak ini butuh kecakapan,” ujarnya. Selain itu, Sugiarto berharap peran masyarakat agar menerima anak-anak berkebutuhan khusus sejajar dengan yang lain. Dalam arti, penerimaan mereka secara psikologis harus disamakan dengan anak pada umumnya. “Mereka tidak perlu dikasihani. Beri kesempatan yang sewajarnya agar bisa mandiri,” harapnya. Sugi menambahkan, masyarakat bisa mengambil satu dari tiga jenjang yang menaungi perkembangan anak berkebutuhan khusus. Anak-anak itu jika mendapat edukasi, sosialisasi, dan vokasi yang tepat, pasti bisa berdaya guna yang optimal di masyarakat. “Wilayah edukasi, sosialisasi, dan vokasi anak-anak ini harus tepat agar mereka kelak bisa mandiri di tengah masyarakat,” tegasnya. (c1/bay)

tahu jumlahnya berapa. Sebab, kami tidak punya kewenangan masuk ke kelas,” cetusnya. Sementara itu, salah satu siswa SMPN 2 Banyuwangi, Desy Setyawanti Presesa mengatakan, awalnya dia bingung ketika mengetahui lembar soal yang dia terima tidak dilengkapi nomor 13. “Awalnya, kami disuruh mengisi jawaban di lembar soal.

Namun, setelah itu kami disuruh mengerjakan di LJUN. Jadi tidak masalah,” ujarnya. Desy mengaku, meski dirinya sempat bingung, kejadian tersebut tidak sampai berpengaruh signifikan terhadap konsentrasinya dalam mengerjakan soal unas. “Tidak terlalu berpengaruh. Saya optimistis lulus,” kata dia.

Yusuf, siswa lain mengatakan, dirinya bingung hingga kurang konsentrasi mengerjakan soal. Tetapi, tidak lama kemudian, dia dapat petunjuk dari pengawas agar mengerjakan di lembar soal. “Sebelumnya saya sempat bingung, tapi setelah dapat petunjuk, saya bisa mengerjakan soal dengan tenang,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Pelaku Masuk ke Rumah Korban ■ MALING... Sambungan dari Hal 30

Dikabari mobilnya raib, Subarno bersama istri langsung bangun dan lari ke garasi depan rumah. Sejumlah warga di sekitarnya sempat didatangi untuk menanyakan mobilnya itu. “Para tetangga tidak ada yang mengetahui,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin pagi. Aksi pencurian itu diduga terjadi di atas pukul 01.00. Saat kejadian, korban pulang dari mengantar katering di Banyuwangi sekitar pukul 01.00. “Mobil Fortu-

ner itu saya pakai ke Banyuwangi. Tadi malam (kemarin malam) sampai rumah sekitar pukul 01.00,” ungkapnya. Pelaku yang diduga lebih dari seorang itu sebelumnya masuk ke rumah korban dengan cara mencukit jendela bagian depan. Dari jendela dekat pintu itu tersangka membuka pintu rumah bagian depan. “Malingnya masuk rumah dan mengambil kontak (kunci mobil) di kamar,” cetusnya. Kunci mobilnya itu, jelas dia, ditaruh di kamar yang digunakan tidur bersama istrinya. Tetapi,

dirinya tidak mengetahui saat kawanan penjahat masuk ke kamar dan mengambil kunci mobil. “Anehnya yang diambil hanya kunci Fortuner, padahal di situ ada kunci mobil Kijang dan HP (hand phone),” katanya sambil geleng-geleng kepala. Aparat kepolisian yang mendapat laporan pencurian itu segera meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). “Kita masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini,” ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Gambiran AKP M. Ibnu Masud. (azi/c1/abi)

Izin Dikeluarkan oleh BPPT ■ GILIRAN... Sambungan dari Hal 30

Sementara itu, Kepala Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo menambahkan, lokasi tambang pasir di Desa Kaotan, itu termasuk pertambangan tanpa izin alias peti. Dia menjelaskan, proses perizinan penambangan pasir ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi. Persyaratan itu, di antaranya advice planning (AP) yang

dikeluarkan Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab); Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) yang dikeluarkan Disperindagtam. Selain dua izin tersebut, juga diperlukan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) oleh konsultan dengan rekomendasi Badan Lingkungan Hidup (BLH). Selain itu dibutuhkan Dana Penjamin untuk normalisasi lahan bekas tambang (reklamasi).

Dana jaminan reklamasi itu disimpan di Bank. Jika persyaratan itu sudah lengkap, instansi yang berwenang mengeluarkan izin pertambangan pasir adalah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT). Hary menambahkan, sampai saat ini lokasi tambang pasir yang berlokasi di Desa Kaotan, itu baru mengantongi AP. “Makanya harus ditutup agar tidak ada kegiatan penambangan,” cetusnya. (sgt/c1/abi)

Tingkat Pengangguran Turun ■ PERTUMBUHAN... Sambungan dari Hal 40

Untuk jumlah PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) pada tahun 2010 sebesar Rp 3.522.055,33. Tahun 2011 meningkat sebesar Rp.3.744.411.600.000,- , PDRB ADHK tahun 2012 sebesar Rp.3.989.292.980.000,- dan PDRB ADHK tahun 2013 meningkat menjadi sebesar Rp 4.263.528.370.000, Dalam Paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di depan DPRD Kabupaten Situbondo, Bupati Dadang Wigiarto juga menyampaikan prosentase tingkat pengangguran terbuka. Kata Bupati, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Situbondo fluktuatif. Yaitu, pada tahun 2010 angkatan kerja sebesar 360.595 orang, tahun 2011 menurun menjadi 353.821 orang dan tahun 2012 meningkat lagi menjadi 354.206 orang. “Jumlah penduduk pencari kerja atau pengangguran mengalami perubahan yang fluktuatif yaitu pada tahun 2010 sebesar 11.289 orang dan tahun 2011 meningkat sebanyak 16.756 orang kemudian turun menjadi 11.653 orang pada tahun 2012,” papar Bupati. Indikator utama ketenagakerjaan yang sering digunakan

sebagai indikasi keberhasilan dalam menangani masalah pengangguran adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPT Kabupaten Situbondo pada tahun 2010 sebesar 3,13 persen, meningkat menjadi 4,74 persen pada tahun 2011, menurun menjadi 3,31 persen pada tahun 2012 dan semakin menurun menjadi lebih baik yaitu 3,07 persen pada tahun 2013. “Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam menangani masalah pengangguran sudah menampakkan hasil yang semakin baik,” tegas Bupati. Demikian juga masalah persentase penduduk miskin. Jika dibandingkan jumlah total Penduduk Kabupaten Situbondo semakin menurun dari tahun ke tahun. Yaitu, jika pada tahun 2010 sebesar 16,23 persen menurun menjadi 15,10 persen, pada tahun 2011, semakin menurun pada tahun 2012 menjadi 14,24 persen. Kemudian tahun 2013 turun sebesar 13,79 persen (angka sementara). Dari prosentase tersebut, lanjut Bupati, jika dikonversi ke dalam jumlah penduduk miskin, maka diketahui jumlah penduduk miskin di Kabupaten Situbondo pada tahun 2010 sebanyak 105.108 jiwa, tahun 2011 menurun menjadi 98.458 jiwa, tahun

2012 semakin menurun menjadi 93.512 jiwa. Demikian juga tahun 2013 semakin menurun lagi menjadi sebesar 91.118 jiwa (angka sementara). “Secara umum, penurunan tingkat kemiskinan tersebut di atas sejalan dengan kenaikan jumlah PDRB dan pendapatan perkapita penduduk dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Kondisi ini disebabkan oleh semakin banyaknya industri kecil yang tumbuh dan semakin berkembang sehingga menyerap tenaga kerja semakin banyak,” papar Bupati. Hal tersebut juga seiring dengan kecenderungan penurunan jumlah penduduk usia 15 tahun yang menganggur yaitu pada tahun 2010 sebanyak 11.289 jiwa. Pada tahun 2011 sebanyak 16.756 jiwa dan pada tahun 2012 sebanyak 11.653 jiwa yang menunjukkan bahwa lapangan kerja yang tersedia semakin banyak. Pemerintah Kabupaten Situbondo terus bersinergi dengan masyarakat untuk melakukan program dan kegiatan yang bisa mengurangi pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. Selain itu, menggandeng pengusaha besar agar mau berinvestasi di Kabupaten Situbondo dengan didukung oleh situasi keamanan yang kondusif dan aman. (pri/*/bersambung)

Polisi Telusuri Uang Rekayasa Rampok BANYUWANGI - Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait perkara rekayasa perampokan yang melibatkan dua oknum PTPN XII Kali Selogiri yang terjadi bulan April 2014 lalu. polisi berhasil mengamankan dua pelaku, yakni Nanang Suyanto alias Sukirman, 46, warga Dusun Kalikempit, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, dan Supatmo alias Piyi, 51, warga Dusun Kaliselogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Hingga saat ini polisi masih mencari pelaku yang bertindak sebagai eksekutor perampokan di lapangan. Kepolisian terus memeriksa dua pegawai perkebunan untuk memburu pelaku yang kini masih dalam perburuan petugas itu. “Pelaku yang merampok uang yang dibawa Suriyanto dan Supatmo masih kita buru,” ujar AKBP Yusuf Kapolres Banyuwangi. Tidak hanya memfokuskan memburu pelaku perampokan. Polisi juga tengah menelusuri keberadaan uang Rp 28,9 juta yang raib. Keberadaan uang itu masih misterius. Apalagi, amplop uang yang diterima dari kantor induk perkebunan itu sempat ditemukan di rumah Supatmo. Menindaklanjuti kasus itu, polisi masih mendalami pengakuan kedua tersangka. Termasuk mengidentifikasi keberadaan pelaku lain yang kini masih dalam perburuan petugas. Diduga

dia merupakan bagian dari aksi sandiwara yang dilakukan Supatmo dan Nanang dalam menghilangkan uang gaji pegawai perkebunan. Keduanya diduga menjadi otak dan kaki tangan dalam perkara perampokan uang gaji karyawan perkebunan senilai Rp 29,8 juta. Modus yang digunakan pelaku tergolong rapi dan licin. “Intinya mereka merancang kejadian seolah-olah itu perampokan sungguhan. Dalam perampokan tersebut, pelaku Supatmo berangkat dari Afdeling Alas Gedang menuju kantor induk bersama juru tulis bernama Suriyanto. Usai mengambil uang Rp 29,8 juta, keduanya menuju tempat semula menggunakan motor. Usai melintasi Afdeling Tetelan, korban dicegat pelaku yang menggunakan penutup kepala. Di sinilah polisi mencium ada yang tidak beres dari kejadian itu. Keterangan Supatmo dan Suriyanto tidak sama, di antaranya temuan amplop bekas uang dan baju yang sobek di bagian kiri di rumah Supatmo. Polisi sudah mengamankan slip gaji, gunting, pisau, seikat kayu, dan baju milik Supatmo beserta satu unit motor sebagai barang bukti. Selain itu, polisi juga mengamankan penutup kepala sebagai bukti pendukung perbuatan kedua pelaku. Mereka kini masih menghuni sel tahanan Mapolres Banyuwangi untuk pemeriksaan lanjutan. (nic/c1/bay)


RADAR SITUBONDO

40

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 6 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Melihat LKPJ Bupati Situbondo Tahun Anggaran 2013 (1)

Pertumbuhan Ekonomi Lampaui Target RPJMD 2015 Bulan September 2010 merupakan awal kepemimpinan DadangRachmad dengan pertubuhan ekonomi Kabupaten Situbondo masih di angka 5,75 persen. Angka itu di bawah pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur dan Nasional. Namun, kini yang terjadi adalah sebaliknya. BERBAGAI upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut. Langkah ini tentunya didukung

oleh berbagai pihak. Hasilnya, tidak mengecewakan. Sebab, dari tahun 2011 – 2013 menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat. Yakni dari 6,3 persen, meningkat lagi menjadi 6,87 persen. Angka itu sampai melampaui target RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2015 yang ditargetkan sebesar 6,17 persen. Tidak hanya melampaui angka target RPJMD tahun 2015, tapi juga melampaui pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur yang berada di angka 6,68 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,7 persen. “Keadaan ini menunjukkan bahwa produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh Kabupaten Situbondo semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga kemakmu-

SELEKSI KPU

Meski Kecewa, Baino Tetap Legowo SITUBONDO - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo memilih tidak memperpanjang persoalan dirinya tidak lolos seleksi calon anggota KPU periode lima tahun ke depan. Dia hanya berharap timsel anggota KPU tidak berlaku diskriminatif terhadap para anggota. Anggota KPU Situbondo dua periode itu melihat ada kelompok tertentu yang kini menguasai timsel. Sehingga, ada kecenderungan memperjuangkan atau memilih orang-orang dari kelompoknya sendiri. “Saya pribadi tidak mempersoalkan walaupun dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi menurut versi timsel karena makalah saya dianggap tidak Edy Supriyono/RaBa memenuhi syarat. Saya tidak Baino Ali Imron akan melakukan pembelaan secara hukum. Yang penting publik tahu bahwa saya sudah diganjal sejak awal,” kata Baino kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (4/5). Bagi Baino, waktu sepuluh tahun dianggap sudah cukup untuk menjalankan tugas sebagai anggota KPU. “Jarang ada orang yang mampu memimpin satu lembaga sampai dua periode. Bagi saya itu merupakan penghargaan dan kehormatan luar biasa,” jelasnya. Tentang makalahnya yang dinilai tidak memenuhi persyaratan, kata Baino, masalah makalah seharusnya tidak sampai ke tahap menggugurkan. Itu merupakan keterangan KPU Jawa Timur. “Makanya, saya berharap kewenangan timsel berdasar like and dislike, tapi berdasar objektivitas yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Baino. Dia berharap, ada kader NU (Nahdlatul Ulama) terbaik yang nanti bisa masuk sebagai anggota KPU. Ini mengingat warga Situbondo adalah mayoritas NU. “Jangan kemudian ada pengkavlingan dan keinginan-keinginan atau by order dari pihak mana pun, tapi yang kita harapkan adalah objektivitas timsel untuk menentukan kader-kader terbaik dalam penyelenggaraan pemilu,” tegasnya. (pri/c1/als)

KRIMINALITAS

Edy Supriyono/RaBa

PARIPURNA LKPJ 2013: Bupati Dadang Wigiarto (dua dari kiri) dan Wabup Rachmad (kiri) bersama jajaran pimpinan DPRD Situbondo (30/4).

ran masyarakat Situbondo semakin meningkat pula,” terang Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto.

Lebih jauh Bupati menerangkan, capaian kinerja pertumbuhan ekonomi Kabupaten Situbondo terse-

but dibangun dari struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dibangun dari tiga struktur

ekonomi yang dominan. Yaitu, sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran ; sektor Pertanian dan sektor Industri Pengolahan. PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2010 sebesar masih Rp 8.273.951.760.000, kemudian meningkat pada tahun 2011 sebesar Rp 9.282.952.880.000. Pada tahun 2012 kembali meningkat sebesar Rp 10.496.826.660.000,dan PDRB ADHB tahun 2013 meningkat lagi menjadi sebesar Rp 11.749.384.830.000,-. “Kondisi ini menunjukkan bahwa produk barang dan jasa yang dihasilkan dari sejumlah sektor ekonomi di Kabupaten Situbondo mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang positif n Baca Pertumbuhan...Hal 39

Hanya Tinggal Menunggu Hancur BESUKI - Terbengkalainya bangunan bersejarah di Kecamatan Besuki sangat disayangkan sesepuh Kota Santri, Azzam Hariyomo. Jika pemkab dan DPRD Situbondo terus tidak peduli dengan keadaan itu, maka hanya menunggu waktu bangunan itu hancur. Bangunan yang dimaksud Hariyomo adalah eks kantor dan rumah residen Besuki serta pendapa dan rumah bupati Besuki pertama. “Bangunan seperti itu sudah sangat langka, khususnya di eks-Karesidenan Besuki. Kalau dilihat dari struktur dan arsitekturnya, bangunan itu merupakan peninggalan abad ke-19,” ujar Azzam Hariyomo kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (5/5). Dia menjelaskan, gedung kantor Karesidenan Be-

suki dibangun pada 27 Februari 1803 oleh Temenggung Suroadi Wikromo. Kantor dan rumah bupati Besuki pertama dibangun sekitar 1818. “Jadi usianya sudah sekitar 200 tahun atau dua abad,” tegas pria yang usianya sudah lebih dari 80 tahun itu. Meski demikian, lanjut dia, dua bangunan bersejarah tersebut belum didaftarkan sebagai cagar budaya. Sehingga, tidak memiliki nomor registrasi. Padahal, kalau melihat usianya, sudah sangat memenuhi syarat didaftarkan sebagai cagar

budaya. “Silakan lihat di Bab VI Pasal 28 hingga Pasal 52 UU RI No. 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya,” jelasnya. Sebenarnya banyak keuntungan jika gedung tersebut diakui sebagai cagar budaya oleh pemerintah. Sebab, biaya perawatannya akan lebih ringan karena sudah ada yang menanggung. “Namun, yang jadi permasalahan pelik adalah status kepemilikan tidak jelas, sehingga berakibat tidak jelasnya siapa yang harus memelihara. Akhirnya terbengkalai,” cerus Hariyomo. Menurut dia, sejak zaman Orde Baru hingga refor-

masi, masyarakat Situbondo pencinta sejarah sangat merindukan pemimpin daerahnya yang punya kepedulian terhadap sejarah Situbondo. Namun harapan itu masih jauh dari kenyataan. “Kita lihat saja bagaimana anggota DPRD Situbondo yang sama sekali tak pernah menyinggung-nyinggung atau memperjuangkan bagaimana ada pemeliharaan yang serius terhadap bangunan-bangunan bersejarah di Besuki itu, mungkin karena dianggap tidak menguntungkan bagi diri atau kelompoknya,” tandas pria yang tinggal di Jalan Sucipto tersebut. (pri/c1/ als)

edy supriyono/RaBa

TERBENGKALAI: Bangunan eks kantor dan rumah residen Besuki dan pendapa di Kecamatan Besuki dibiarkan termakan usia.

Jatah Los Tak Adil, Wadul Bupati Pasar Baru Asembagus

HABIBUL ADNAN/RaBa

KEPERGOK: Saat hendak memanen buah kelapa, Mahfud mendapati orang lain tengah memetik buah kepala yang disewanya kepada Afandi.

Sewa Pohon Kelapa, Rp 7 Juta Melayang BANYUPUTIH - Motif penipuan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan cara menyewakan pohon kelapa kepada beberapa orang sekaligus. Seperti yang dilakukan Ahmad Afandi, warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Bayuputih. Dia mampu meraup puluhan juta rupiah setelah menyewakan beberapa pohon kelapa miliknya kepada lebih dari satu orang. Afandi mulai menyewakan pohon kelapanya kepada M. Mahfud, warga Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, pada tahun 2010. Biaya menyewa 14 pohon kelapa selama kurun waktu tertentu, M. Mahfud diharuskan membayar Rp 7 juta kepada Afandi. Selama kurun waktu tertentu itu, buah kelapa itu menjadi hak Mahfud. Namun, tanpa sepengetahuan Mahfud, ternyata Afandi juga menyewakan pohon kelapa miliknya tersebut kepada orang lain. Mahfud baru mengetahui belang Afandi saat dirinya bermaksud memanen buah kelapa yang telah dia sewa itu. Mahfud memergoki orang lain juga memetik buah kelapa tersebut. Mahfud mengaku, baru sekali memanen buah kelapa tersebut. Setelah itu, setiap masa panen, Mahfud selalu mendapati pohon kelapa itu tanpa buah. “Saya baru mengetahui pohon kelapa itu sudah digadaikan kepada orang lain,” tutur lelaki yang berprofesi sebagai guru di salah satu SDN di Sukorejo itu. Lalu, korban mencari informasi tentang pelaku. Ternyata, setelah ditelusuri, pelaku sudah sering melakukan penipuan dengan modus menyewakan pohon kelapa. Pelaku menyewakan pohon kelapa miliknya kepada beberapa orang dalam waktu bersamaan. Merasa tertipu, Mahfud melaporkan kasus tersebut ke Polsek Banyuputih. “Saya pernah mencoba memediasi secara kekeluargaan. Tapi orangnya hilang terus. Sekarang saya pasrahkan kepada polisi,” ujarnya. Dikonfirmasi, Kapolsek Banyuputih AKP Aryo Panandaran membenarkan tentang penipuan itu. (mg3/c1/als)

ASEMBAGUS - Polemik pengaturan dan pembagian los pasar baru Kecamatan Asembagus akhirnya mengalir ke Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. Itu setelah koordinator Kelompok Pedagang Pasar Asembagus (KPPA), Totok Suharto, kemarin (5/5) mengadukan permasalahan tersebut. Totok melaporkan ketidakberesan pengaturan dan pembagian los melalui surat. Setidaknya, ada tujuh pengaduan yang disampaikan kepada Bupati Dadang Wigiarto, yakni masih banyak los yang kosong atau tidak ditempati. Namun, di sisi lain, masih ada pedagang Pasar Asembagus lama yang belum mendapat los. Los pasar ditempati tidak oleh pedagang Pasar Lama Asembagus. Padahal, kata Totok, pedagang di Pasar Asembagus lama, baik yang ada di kawasan luar maupun dalam, seharusnya mendapat prioritas. Baru kemudian memberikan tempat pedagang terdekat dan disusul pedagang dari tempat lain. Banyak pedagang di Pasar Asembagus lama yang berdagang di bawah tangga pasar dan lapak-lapak luar area pasar agar bisa berdagang di pasar baru dikenai biaya Rp 200 ribu per meter persegi. Sayang, pembayaran tidak disertai kuitansi. KPPA menilai, pihak pengelola pasar lebih mengutamakan keluarganya dibanding pedagang pasar. Indikasinya, keluarga pengelola pasar yang selama ini tidak berjualan, justru mendapat los. Itu bisa dibuktikan di los 94, 46, 60, dan 67.

Edy Supriyono/RaBa

MASIH BARU: KPPA menengarai pihak pengelola Pasar Baru Asembagus lebih mengutamakan keluarganya dibanding pedagang pasar dalam pembagian los.

Yang lebih ironis, KPPA mengungkap adanya para pegawai pasar yang bukan pedagang mendapat jatah los, misalnya los A1 dan A2. Juga diungkapkan rencana ketua Koperasi Pasar yang akan diberikan kepada keluarga pengelola pasar. Lebih jauh Totok mengungkapkan, los-los strategis, misalnya di depan los nomor 9 dan 10, penempatannya ternyata tidak diundi. Setelah diselidiki, yang menempati juga bukan pedagang asli Pasar Asembagus. Los itu diberikan kepada salah satu caleg PKB yang sebelumnya tak pernah berdagang di Pasar Asembagus. Demikian juga los-los strategis lainnya seperti los nomor 03 dan 04 yang tidak pernah dimasukkan dalam undian. Hingga saat ini belum ada yang menempati. Konon, los itu dijatah untuk pejabat di Dinas Pengelolaan

keuangan Daerah (DPKD). Dikonfirmasi, Kepala DPKD Pemkab Situbondo, Tri Cahya Ningsing, mengaku sudah menerima surat pengaduan tersebut. “Akan langsung kita tindak lanjuti, kita cek besok apakah di lapangan benarbenar sesuai dengan surat pengaduan ini, kita cek dulu,” terangnya dikonfirmasi melalui telepon seluler. Kata dia, tentang pembagian dan pengaturan los pasar sejak awal sudah transparan. Data sebelum dilakukan pengundian sudah diekspos kepada semua pedagang. “Waktu itu tidak ada reaksi apa-apa, misalnya bahwa ini pedagang, ini bukan pedagang. Padahal jarak ekspose ke pengundian cukup lama,” tegasnya. Bahkan, saat pengundian, itu dilakukan di seluruh pedagang. “Makanya besok kita pastikan untuk mengecek

Waktu itu tidak ada reaksi apa-apa, misalnya bahwa ini pedagang, ini bukan pedagang. Padahal jarak ekspose ke pengundian cukup lama. Tri Cahya Ningsing Kepala DPKD Pemkab Situbondo

langsung, apakah benar-benar ada los kosong atau bagaimana? Kapan hari sebenarnya sudah meminta bantuan teman-teman. Kalau ada los yang tak buka, katanya, karena memang belum buka, bukan dikosongi,” tegasnya. Pedagang yang belum buka, lanjut Tri, juga telah disodori surat pernyataan jika belum bukan hingga batas waktu tertentu, maka izin akan dicabut. (pri/c1/als)

109 Siswa SMP/MTs Absen Unas SITUBONDO – Sebanyak 9.168 siswa SMP/MTs se-Kabupaten Situbondo terdaftar sebagai peserta Ujian Nasional (Unas). Dari jumlah sebanyak itu, hanya 9.059 yang ikut di hari pertama kemarin (5/5). Sedangkan sisanya sebanyak 108 orang mengundurkan diri jauh hari sebelum pelaksanaan tes yang menentukan

kelulusan siswa tersebut. Satu orang lagi sakit, dan akan mengikuti ujian susulan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Fathor Rakhman mengungkapkan, peserta Unas yang terdaftar dari SMP sebanyak 6.507 orang. Sedangkan dari MTs 2.661 orang. Yang mengundurkan diri, 84 siswa dari SMP dan

24 orang siswa dari MTs. “Seorang siswa yang akan mengikuti ujian susulan karena sakit merupakan siswa SMP,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, di sela-sela mendampingi Bupati Dadang Wigiarto, dalam memantau pelaksanaan Unas tingkat SMP, pagi kemarin. (pri/als)

Edy supriyono/RaBa

TAK MASUK KELAS: Kadispendik Fathor Rakhman (kanan) mendampingi Bupati Dadang Wigiarto menantau pelaksanaan Unas SMP/MTs kemarin (5/5).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.