Pendorong Pend dorong P Perubahan erubahan dan Pembaruan
SENIN 6 OKTOBER TAHUN 2014
TAKBIRAN
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
Masjid Penuh, Salat Id di Jalan
BANYUWANGI – Mayoritas umat Islam Banyuwangi melaksanakan salat Idul Adha pada hari Minggu, kemarin (5/10). Jalanan kota pun menjadi sepi karena banyak yang melaksanakan salat Id. Seperti yang terlihat di Masjid Agung Baiturrahman, Banyuwangi.
Sejak pukul 05.00 jamaah memadati masjid terbesar di Banyuwangi tersebut. Petugas kepolisian juga tampak berjaga-jaga di areal parkir dan mengatur lalu lintas di sekitar area Masjid Agung Baiturrahman ■ Baca Masjid...Hal 35
SHULHAN HADI/RABA
SEMARAK: Masing-masing perwakilan daerah beradu piawai dalam takbir di Ponpes Darussalam Blokagung. Santri putri menampilkan pawai dengan berdandan unik.
Adu Kuat Takbir Semalam Suntuk TEGALSARI – Semarak takbir Idul Adha bergemuruh di halaman Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Sabtu malam kemarin (4/10). Keramaian berasal dari para santri yang mendukung tim dari daerah masing-masing beradu menontonkan lantunan takbir. Sebanyak 20 organisasi daerah yang menaungi santri Blokagung dari Aceh hingga Papua berlomba-lomba menyajikan penampilan terbaiknya. Ketua Ikatan Santri Asuhan Darusalam (ISHDAR) Sururi mengatakan, lomba ini sengaja digelar untuk memeriahkan malam takbiran Idul Adha. Pesertanya khusus santri putra. “Santri putra takbir di sini (halaman ponpes, Red), kalau santri putri pawai keliling putri,” ujarnya ■ Baca Adu...Hal 35
GALIH COKRO/RABA
TETAP KHUSYUK: Warga terpaksa melaksanakan salat Idul Adha di jalan raya depan Masjid Agung Baiturrahman (MAB), Banyuwangi, pagi kemarin.
Meninggal Saat Jadi Bilal Tangan Kanan Pegang Tongkat, Tangan Kiri Genggam Mik ROGOJAMPI – Suasana salat Idul Adha di Masjid Baitul Atiq Dusun Jajangsurat, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Minggu kemarin (5/10) mendadak gempar. Kehebohan tersebut bukan disebabkan ternak kurban yang mengamuk, melainkan karena
petugas bilal tsani mendadak ambruk dan langsung meninggal dunia. Petugas bilal tsani yang meninggal dunia itu adalah Ahmad Sarkowi, 50. Bapak tiga orang anak ini menghembuskan nafas terakhir usai salat Idul Adha dan hendak mempersilakan khotib na-
ik mimbar. Mohamad Nasih, pengurus takmir masjid Jami’ Baitul Atiq menuturkan, saat ambruk, Sarqowi masih dalam kondisi memegang DEDY/RABA tongkat bilal dan microphone di tangan kiri. “ Setelah membaca takbir tiga kali, kemudian ketika membaca anshitu,
tubuh Kang Kowi (Ahmad Sarkowi) langsung ambruk ke kiri, ” tuturnya. Begitu Sarkowi terjatuh ke sebelah kiri, tepat di depan mimbar, kontan, jamaah salat Id kacau dan langsung memberikan pertolongan pada Sarkowi. Beberapa orang jamaah langsung menggotong tubuh suami Hanik tersebut ke ruang takmir masjid, sebelum akhirnya dibawa ke RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi ■ Baca Meninggal...Hal 35
KEBAKARAN
Trauma Masuk Rumah BANYUWANGI – Pasca-terbakarnya rumah Edy Priyono, 46, warga RT 002/RW 001 Lingkungan Gajah Oling, Kelurahan Temunggungan, Jumat (4/10) malam kemarin, membuat Rini, 40, istri Edy, mengalami trauma. Kebakaran yang menghanguskan bagian belakang rumahnya, tepatnya di dapur dan ruang makan, membuat Rini tidak berani masuk rumah sampai saat ini ■ Baca Trauma...Hal 35
BEDAH RUMAH
Seperti Bayi, Bak Terlahir Kembali
SUNNAH RASUL: Tahallul paling utama adalah gundul, bukan cukur pendek.
PLONG. Itulah yang saya rasakan. Juga sebagian jamaah haji yang sudah menuntaskan rukun haji: wukuf di Arafah - lontar jumrah Aqabah - tawaf ifadhah - sa’i - tahallul. Suasana haru langsung pecah usai khutbah wukuf yang disambung salat DhuhurLaporan: Ashar jamak qasar Jumat SAMSUDIN ADLAWI kemarin. Para jamaah Dari Makkah, haji saling bersalaman ■ Arab Saudi Baca Seperti...Hal 34
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
Ekspedisi Mata Air di Hutan Banyuwangi Barat di Puncak Kemarau (6-Habis)
Mata Air Beji Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit Rematik ISTIMEWA
TAK LAYAK HUNI: Inilah rumah warga Desa Alasrejo yang dijanjikan akan dibedah rumah.
Sudah Dimintai Uang, tak Kunjung Realisasi WONGSOREJO - Sudah dua tahun berjalan, kasus dugaan pungutan liar (pungli) bedah rumah di Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo tak kunjung tuntas. Warga pun menyoal lambannya penanganan perkara yang dilaporkan sejak bulan Januari 2014 tersebut. Kasus pungli ini berawal dari rencana bedah rumah di Desa Alasrejo. Begitu ada kabar warga miskin akan menerima bedah rumah, koordinator PNPM desa setempat langsung turun ke lapangan ■ Baca Sudah...Hal 35
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Pada etape terakhir, tim ekspedisi mengunjungi keelokan mata air Beji yang terletak di Dusun Wonoasih, Desa Bumi Harjo, Kecamatan Glenmore. Seperti apa daya tarik mata air Beji? ALI NURFATONI, Glenmore PERJUANGAN tim ekspedisi menjelajahi hutan demi menemukan mata air masih belum tuntas. Meski begitu, tim hanya tinggal selangkah untuk mencapai garis finis. Sebab itulah, tidak ada waktu istirahat dan
GERDA SUKARNO/RABA
SEGAR: Pancuran di mata air Beji ini diyakini bisa untuk menyembuhkan penyakit.
ekspedisi kembali dilanjutkan. Embusan angin masih sangat tera-
sa di hutan pinus siang menjelang sore itu. Setelah mengecek kondisi
mata air batu pecah, tim ekspedisi memutuskan untuk putar balik. Undak-undakan di tebing menjadi hambatan terakhir tim ekspedisi. Tim kini telah merasakan lelah. Otot pada bagian kaki sangat terasa kaku. Maklum saja, selain menggunakan kendaraan, tim ekspedisi harus turun jalan dengan menyusuri jalan setapak. Itu dilakukan pada semua mata air yang telah dilakoni. Tercatat, jalan kaki dengan melewati rute jalan setapak sejak mata air Sumber Lanang di Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. Sejak mata air itu, tim ekspedisi sukses mencapai lima titik mata air yang mengalir dari kaki lereng Gunung Raung, tepatnya masuk kawasan hutan Banyuwangi Barat ■
Di Jajangsurat, seorang bilal meninggal saat salat Idul Adha Mudah-mudahan mati khusnul khotimah..
Tujuh desa segera gelar pilkades Ayo, pilih coblosan langsung atau dipilih wakil rakyat?
Baca Mata...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
26
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Senin 6 Oktober 2014
Pilkades akan Dibiayai APBD BANYUWANGI - Tujuh desa akan menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak bulan ini. Pilkades serentak itu dilaksanakan 16 Oktober 2014. Masa jabatan tujuh kades itu akan berakhir 17 November 2014 mendatang. Tujuh desa itu adalah Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo; Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran; Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu; Desa Sumberanyar, Kecamatan Wongsorejo; Desa Licin dan Desa Jelun, Kecamatan Licin; dan Desa Buluhagung, Kecamatan Siliragung. Walau sudah ditetapkan pada 16 Oktober, tapi masih memungkinkan berubah. Kabag Pemerintahan Anacleto Da Silva melalui Kasubag Pemerintahan Umum Abdur-
CHIN JULLIEN/RABA
GAMBIRAN – Anggota kelompok tani Jaya Makmur Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran,patut berbangga karena kelompok tani yang pimpin Paimin berhasil meraih juara satu lomba UPJA(Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) tingkat Provinsi mewakili Banyuwangi. Keberhasilan kelompok tani Jaya Makmur dalam meraih lomba UPJA ini karena kelompok tani tersebut berhasil menjalankan bantuan sarana dan prasarana pertanian berupa alat dan mesin pertanian melalui APBD Banyuwangi dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil pertanian sebagai salah satu upaya peningkatan kesejahteraan petani. Berkat kerja keras semua kelompok tani, bantuan yang selama ini di peroleh dari dinas terkait bisa dimanfaatkan dengan baik dan men-
Pagi Lengang, Sore Padat Kendaraan R2 Saharuddin Koto mengatakan, arus mudik di pelabuhan Ketapang sudah kembali normal. Penumpang tanpa kendaraan atau pejalan kaki berkisar 850 orang, kendaraan roda dua sekitar 1100 unit. Sebelumnya Hari Raya Idul Adha, lonjakan penumpang meningkat drastis hingga 35 persen dari jumlah normal. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin sore di Pelabuhan Ketapang, loket pejalan kaki dan roda dua (R2), mulai diserbu calon penumpang. Mereka terlihat antre untuk menyeberang ke Bali. “Saya sudah harus berada di Klungkung malam ini, karena besok pagi sudah harus bekerja,” ujar Yanto, 46, salah seorang calon penumpang. Walau sudah ada antrean
dari Ketapang, kata Saharrudin, namun penumpang libur Lebaran Idul Adha masih terus terjadi dari Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan arus balik masih belum ada. Dia memprediksikan arus balik akan mulai ramai akhir pekan depan. (cin/afi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Jl. Tangkuban Perahu
Kebalenan
RUMAH RP. 900.000/ BULAN
Djl Tnh & Bngnan 424m2 SHM, Jl. Kertanegara 5 Kebalenan Hrg Ngo BU H: 082337848280
Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
desa yang akan menggelar pilkades itu sedang menyelesaikan tahap persiapan dan pencalonan. Tahap persiapan yang meliputi pembentukan panitia dan pendaftaran pemilih sudah rampung dilaksanakan. “Secara umum persyaratan di tahap persiapan dan pencalonan sudah terpenuhi. Desa Jelun, misalnya, memiliki calon kades tiga orang,” ungkap Abdurrahman. Pemerintah daerah juga sudah menerima data calon kades. Desa Licin memiliki dua calon, Desa Jelun tiga calon, Desa Tegalarum tiga calon, Desa Sumberanyar dua calon, Desa Gambiran lima calon, Desa Kedungkebang dua calon, dan Desa Buluhagung empat calon. Anggaran pelaksanaan pilkades, kata Abdurrahman, masih mengacu Peraturan Daerah
(Perda) Nomor 7 Tahun 2006 tentang pilkades yang kemudian direvisi oleh Perda No. 5 Tahun 2010. Anggaran pilkades berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD) dengan batas maksimal 20 juta rupiah. Besaran biaya pilkades setiap desa berbeda, tergantung jumlah pemilih. Semakin besar jumlah penduduk, semakin besar biaya pilkades. “Apabila dana dari ADD kurang, maka sisa biaya bisa ditimpakan pada calon kades,” ujar Abdurrahman. Pilkades berikutnya, tambah Abdurrahman, anggaran dana pilkades akan dibantu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Pilkades selanjutnya akan mendapatkan sumbangan dari APBD, tapi tidak seratus persen,” tambah Abdurrahman. (cin/c1/afi)
Tani Jaya Makmur Wakil Jatim Lomba UPJA
ANTRE: Calon penumpang roda dua yang antri sedang merogoh saku untuk membeli tiket tujuan Pelabuhan Gilimanuk di Pelabuhan Ketapang kemarin (5/10).
KALIPURO – Pada pelaksanaan Hari Raya Idul Adha kemarin (5/10), aktivitas pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk sepi. Sejak pagi hingga siang kemarin, suasana pelabuhan lengang dibanding harihari sebelumnya. Baru pada sore hari, kepadatan penumpang mulai terlihat. Mulai H-3 Hari Raya Idul Adha, aktivitas pelabuhan meningkat karena terjadi penumpang terjadi lonjakan jelang Hari Raya Kurban. Walau terjadi lonjakan, namun hanya terjadi pada arus kedatangan penumpang dari pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan penumpang dari pelabuhan Ketapang tergolong normal seperti hari-hari sebelumnya. Manager Operasional PT. ASDP Indonesia Fery Ketapang,
rahman mengatakan, tanggal pelaksanaan itu bisa saja berubah karena bersamaan dengan kegiatan International Tour de Banyuwangi Ijen. Pilkades bisa juga tidak digelar serentak, karena setiap desa memiliki kewenangan mengatur jadwal. “Demi menghindari hal itu, kami mengirim surat edaran ke tujuh desa untuk melaksanakan pilkades tanggal 16 Oktober. Apabila pihak desa berhalangan dan menunda pilkades, harus segera lapor kami,” jelas Abdurrahman. Abdurrahman mengungkapkan, Pemkab Banyuwangi menetapkan empat tahap dalam proses pelaksanaan pilkdes. Empat tahap itu meliputi tahap persiapan, pencalonan, pemungutan, dan penetapan. Hasil pemantauan yang dilakukan tim, tujuh
BANYUWANGI
EKO/RABA
Tim penilaian saat melakukan penilaian kelompok tani jaya makmur bersama petugas Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
ghasilkan pendapatan untuk dikelola kembali dengan baik. Setelah berhasil mendapat juara satu lomba UPJA tingkat provinsi, kembali kelompok tani Jaya Makmur dipercaya lagi untuk mewakili lomba UPJA tingkat Nasional dengan mewakili Jawa Timur. Kemarin pada hari Jumat (03/10) tim penilaian dari Drijen sarana dan prasarana datang ke kantor sekretariat kelompok tani Jaya Makmur untuk melakukan penilaian lomba UPJA tingkat Nasional. Kedatangan tim penilai untuk melihat secara langsung kegiatan kelompok tani Jaya Makmur. Selain itu, tim juga melihat bagaimana
kelompok tani ini menjalankan alat mesin pertanian dengan baik dan bisa menghasilkan keuntungan bagi kelompok tani Jaya Makmur Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran itu. Kedatangan tim tersebut di dampingi oleh Sugiyo sekretaris Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Perkebunan Banyuwangi. Dalam kesempatan tersebut Sugiyo berterima kasih kepada semua anggota kelompok tani Jaya Makmur yang telah berhasil membawa Banyuwangi menjadi juara satu lomba UPJA tingkat Provinsi.(adv)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Nissan Juke
Nissan Evalia
Datsun Go+ & Go
Promo Spesial Oktober Nissan Juke ! Hanya dengan 50 Jt.an, Bawa Pulang NISSAN JUKE, Stock Terbatas! Informasi: Arrya Nissan 081226461212
Mobil Keluarga, bs utk Usaha, Nyaman, Irit, NISSAN EVALIA Solusinya! Harga Mulai 150 Jt-an, DP Murah, Proses Cpt. Informasi: Nissan Banyuwangi 0333 - 4460222
Mau DP Min Proses Kredit ACC Bonus Tambahan? Bisa Nego Halus Asal di Tempat. Tersedia Varian Datsun Go+ & Go. Hub: Agus 082131822216 BB 23AEAC29
All New Nissan X-Trail
All New Grand Livina
Datsun Go+ & Go
Mobil Kluarga No. 1 Di Jepang-All New Nissan X-Trail Tlh Hdir. RasaknKenyamanan Berkendara Terbaik Di Kelasnya Hub. Indra 085238484999 Nissan Bwi
Ini Lho Mobil Yang Membuat Perjalanan Anda Sekeluaga Menjadi Nyaman. All New Grand Livina DP Mulai 30 Jt.an. Hubungi Devi 085204997270 / 087755635343
Dapatkan Harga Promo Datsun Go+ dan Datsun Go, Harga Mulai 90 Jtan-108 Jtan, Cash/Kredit DP 32 Jtan, Angsr 2 Jtan Hub: Reza 085330522444/081937628089
NEW AVANZA 2014
Tanah Kapling
RUMAH TANAH 7500M2 Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057
SEMPU
Djl Rumah Jl.Tangkuban Perahu 1 bwi, Harga 850 jt, LT. 630 m2 LB.105m2,1 Lantai, 5 kamar tidur, 1kamar mandi, Listrik 1300 watt, PDAM , Telp. Hub. 0811308961 Oki
Perum TPI
Jl. Widuri Djl Sgr Rmh Jl. Widuri No. 4, 1 KT, 1 KM, SHM Hrga 95 Jt Nego. H: 081904052930
Djl Rmh Perum Mendut Regency Type 185 ad Klm Rng Hrg 1,5 M Ngo. H: 081252536667
Djl Rmh Prum Kalirejo Type 36 Full Bngnan 2 KM,2KT, Garasi H: 081252536667
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Djl Tanah 2 Kav. Gg. Djarum Dpn Trmnl Karangente LT 200+220m2 H: 081252536667
BANYUWANGI
Djl Tanah L 418m2 SHM Pagar 50 m dr Pantai Lks Solong Lingk. Tanjung H: 08776355566 TP
GLAGAH
Perum Kalirejo Jual Rumah LT 382m2, 3 Kamar Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 280 Jt Nego, Hub: 085233441946
Karangente
Solong
Djl/Over Rmh Type 36 Renov Tnh 90m Perum TPI B2 Blkg Gandrung 085333580460
Mendut Regency RUMAH LT 382M2
Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4
Belakang Polsek Glagah
BD Tours Menjangan Wisata Snorkling Brngkt Tgl 19&26 Okt ‘14, Tempat Terbatas Hub. BD Tours 0333 - 426545 / Hp. 082141234572
Dijual Tanah L 528m2 Blkng Polsek Glagah Hrg 90 Jt Hub: 085230764536
Licin Djl Tnh 673m2 Lok. Ds. Licin, Glgah (Dpn Psksms) Hrg Nego BU H: 082337848280
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SENIN 6 OKTOBER
Kurbankan Sapi 1,2 ton
DARAH SEGAR: H Muhammad menyembelih sendiri sapi seberat 1,2 ton yang dikurbankan dalam perayaan Idul Adha tahun ini. SEBELUM DISEMBELIH: Sapi disiram air kembang, dikalungi bunga melati, dan di bagian tanduk dihiasi 4 gelang emas 24 karat seberat 40 gram
Empat Kali Berturut-turut Juarai Kontes SITUBONDO – Perayaan Hari Raya Idul Adha Minggu, (05/10) kemarin kembali dimanfaatkan oleh H Muhammad untuk melakukan penyembelikan hewan kurban. Tidak tanggungtanggung, tokoh masyarakat Kota Santri ini menyembelih sapi seberat 1,2 ton. Yang istimewa, sapi berjenis Sumental tersebut pernah empat kali juara I berturut-turut dalam pelaksanaan kontes ternak di Kabupaten Situbondo. “Sesuai dengan anjuran agama, kalau berkurban kita dianjurkan hewan yang sehat, besar, gemuk. Intinya tidak hanya bagus, tapi istimewa,” terang H Muhammad kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Menurut dia, sapi ‘raksasa’ tersebut bernilai Rp 60 juta. “Anjuran agama juga, kalau berkurban, itu dengan sesuatu yang dicin-
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
tai atau dengan barang-barang yang berharga. Nabi Ibrahim dulu yang dikurbankan adalah putra satu-satunya, saya mencoba meneladani itu,” imbuhnya. Alumni Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo ini mengaku, berkurban sudah menjadi tradisi tahunan yang diajarkan orang tuanya. Sehingga, meskipun orang tuanya kini sudah tiada, H Muhammad tetap melakukannya. “Makanya, pahalanya saya kirimkan juga untuk orang tua saya. semoga ini dicatat sebagai sebuah kebaikan dan diterima di sisi Allah,” terangnya. Ada yang menarik dalam penyembelihan hewan kurban di kediamanan H Muhammad, Desa Talkandang, Situbondo. Sebab, didahului dengan santunan anak yatim n Baca Kurbankan...Hal 33
SAMSURI/JPRS
Biasakan Siswa Berbagi SUBOH – Hari raya Idul Adha yang identik dengan pelaksanaan kurban, menjadi momentum edukasi untuk membentuk kepribadian siswa. Di SMPN 1 Suboh, kegiatan penyembelihan hewan kurban dimanfaatkan sekolah untuk mendidik siswa tentang teladan keihlasan. Setelah diawali dengan Salat Idul Adha pada pukul 06.00, para siswa kemudian diberi si-
raman rohani oleh Ustad Gozi. Materinya pendidikan karakter anak dalam meneladani kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Dalam ceramahnya Ustad Gozi memberikan nasihat agar para siswa bisa memahami bagaimana keihlasan orang tua, agar setiap anak dapat menghormati orang yang sudah melahirkan dan merawatnya hingga besar n Baca Biasakan...Hal 33
HABIBUL ADNAN/JPRS
KEBERSAMAAN: Penyembelihan Hewan Kurban di DCK, kemarin.
DCK Potong Kurban Untuk Kebersamaan SITUB OND O –Hari Raya Idul Adha kemarin (06/9), Dinas Cipta Karya (DCK) Kabupaten Situbondo menyembelih enam hewan kurban. Itu terdiri dari dua ekor sapi dan empat ekor kambing. Pemotongan dua ekor sa-
pi dilakukan di kantor DCK. Sedangkan empat ekor kambing diserahkan di salah satu Panti Asuhan di Kabupaten Situbondo. ”Kambing itu kami serahkan langsung ke Panti Asuhan n Baca DCK...Hal 33
FREDI/JPRS
BERBAGI: Pengurus OSIS dan guru di SMPN 1 Suboh membagikan daging hewan kurban kepada penduduk sekitar.
LDII Sembelih 13 Ekor Sapi dan 27 Kambing SITUBONDO – Perayaan Hari Raya Idul Adha 2014 menjadi momentum istimewa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Situbondo untuk kian menyebarkan syiar Islam di Kota Santri. Salah satunya dengan menebar daging kurban kepada masyarakat di enam kecamatan. Ada 13 ekor sapo dan 27 ekor kambing yang dikurbankan LDII Situbondo, kemarin. Daging-daging tersebut diberikan kepada masyarakat dan anak yatim di Kecamatan Kota, Besuki, Kapongan, Mangaran, Panji dan Asembagus. Rinciannya, di Kecamatan Asembagus dua ekor sapi dan tiga ekor kambing, Kecamatan Kapongan dua ekor sapi dan dua ekor kambing, Kecamatan Mangaran satu sapi dan satu ekor kambing. Kecamatan Panji tiga ekor sapi dan empat ekor kambing. Kecamatan Situbondo empat sapi dan 15 ekor kambing. Sedangkan Kecamatan Besuki sebanyak satu ekor sapi dan dua ekor kambing Ketua LDII Kabupaten Situbondo, H. Agus Triono mengungkapkan bahwa Hari Raya Idhul Adha disebut juga Idul Qurban. Sebab, di dalamnya sarat nilai religius yang bersumber dan bertumpu pada nilai-nilai kesabaran dan ketakwaan kepada Allah n Baca LDII...Hal 33
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BERKURBAN: Dewan Penasehat LDII Situbondo, H. Rofik didampingi Ketua LDII, H. Agus Triono, menyaksikan penyembelihan sapi dan kambing di halaman mesjid LDII Jalan Anggrek 10, Minggu (05/10), kemarin SAMSURI/JPRS
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR Cacing Bahaya di Lima Sapi Kurban
28
Jawa Pos
R A D A R
Senin 6 Oktober 2014
S I T U B O N D O
ASEMBAGUS
Disnak Turunkan 23 Tim Pantau Ribuan Hewan Kurban
HABIBUL ADNAN/JPRS
MEMBELI SENDIRI: Viara memberi makan kambing yang akan dikurbankannya, Kemarin.
Viara Berkurban Agar Segera Diberi Kesembuhan APA yang dilakukan Viara Hikmatun Nisa’ betul-betul menggugah. Dengan semangat yang besar untuk segera sembuh dari penyakitnya, bocah yang sudah tiga tahun menderita penyakit pelengketan usus ini rela membeli hewan kurban dari uang tabungannya sendiri. ”Idul Adha tahun lalu dia sedang koma di ruang ICU. Makanya, hari ini dia senang bisa lebaran di rumah. Viara mendesak kami agar dibelikan kambing,” ujar Syaikhul Hady, orang tua Viara kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). Syaikhul mengatakan, uang yang dipakai membeli kambing adalah uang milik Viara sendiri n Baca Viara...Hal 33
PANJI
ISTIMEWA
SETAHUN SEKALI: Fahmi, pedagang kulit hewan kurban menjadi PKL dadakan di Jalan Madura.
Banyak Pedagang Kulit Hewan Kurban Dadakan PERAYAAN Idhul Adha Kemarin (5/10) membawa berkah tersendiri bagi pedagang kulit hewan di Kabupaten Situbondo. Bahkan, ada diantaranya yang langsung membuka lapak di pinggiran jalan raya beberapa saat setelah proses penyembelihan hewan kurban selesai. Di Jalan Madura, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, misalnya. Tampak seorang pedagang kulit hewan membuka lapaknya di pinggiran jalan yang masih sepi. Fahmi, 22, pedagang asal Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo, yang menjadi PKL dadakan di tempat tersebut. Terlihat di sebelahnya sebuah banner kecil bertuliskan “Beli Kulit Sapi & Kulit Kambing” n Baca Banyak...Hal 33
SITUBONDO - Tim Kesehatan Hewan (TKH) Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo menemukan lima buah hati hewan kurban sapi yang mengandung cacing. Itu terungkap ketika mereka melakukan pemantauan di beberapa tem-
pat pemotongan hewan di Kota Santri. Lokasi penemuannya diantaranya di Pemkab Situbondo, Kelurahan Dawuan, dan di Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji. Bahkan, dua diantara kelima hati sapi bercacing tersebut benar-benar tidak layak dikonsumsi. Ini karena sangat rusak akibat terlalu banyaknya cacing di dalamnya. Sedangkan sisanya, sebenarnya masih dapat dikonsumsi asalkan dimasak dengan suhu tinggi. Namun, berda-
sarkan pertimbangan pihak TKH Dinas Peternakan, petugas kemudian meminta agar semua hati sapi tersebut di buang saja karena beresiko. Ir Sulistiani, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Mavet Dinas Peternakan saat melakukan pemeriksaan hewan kurban di Pemkab Situbondo mengatakan, dari pemeriksaan di beberapa tempat tersebut terdapat lima ekor sapi yang terdapat cacing di dalam hatinya n
Tampilan sapi kondisinya sehat, dan dagingnya masih layak dikonsumsi. Hanya hati sapinya yang kami minta dibuang dan jangan diberikan kepada masyarakat.” Ir Sulistiani Kabid Kesehatan Hewan Disnak
Baca Cacing...Hal 33
Pasir Putih Dipenuhi Wisatawan Lokal BUNGATAN – Liburan Idul Adha dimanfaatkan warga Situbondo untuk bepergian ke objek wisata lokal. Salah satunya adalah Pantai Pasir Putih di Kecamatan Bungatan. Untuk sampai ke tempat ini banyak warga yang menggunakan sepeda motor. Namun tak sedikit juga wisatawan luar kota yang memenuhi penginapan di sekitar objek wisata tersebut. Terlihat dari banyaknya kendaraan roda empat yang terparkir di halaman hotelhotel sekitar pasir putih. Agus, 35, warga Asembagus, mengatakan dirinya lebih memilih objek wisata lokal yang murah n Baca Pasir...Hal 33
FREDY RIZKI/JPRS
WISATA KELUARGA: Pengunjung Pantai Pasir putih, Kecamatan Bungatan, saat liburan Idul Adha lebih didominasi wisatawan lokal.
Motor Tabrakan, Tiga Orang Tewas
KAPONGAN
JANGKAR - Kecelakaan maut terjadi Jum’at malam (03/10) lalu. Bahkan, kecalakaan lalu lintas yang terjadi pukul 17.00 itu sampai memakan korban jiwa tiga orang. Kecelakaan mengerikan ini terjadi di jalan raya Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar. Dua diantara tiga korbannya adalah pasangan suami istri (Pasutri), Sahe, 60, dan Miswati, 40. Keduanya warga Desa Palangan, Kecamatan Jangkar. Pasutri tersebut baru saja pulang menjenguk anaknya di sebuah pesantren.
Dari saking parahnya benturan, Miswati tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan satu korban lagi bernama Sukron, 20. Lajang yang berstatus pelajar ini berasal dari Wonosari, Bondowoso. Kecelakaan terjadi setelah dua sepeda motor yang mereka tumpangi terlibat tabrakan hebat. Saat itu, Sahe dan Miswati berboncengan dengan menggunakan sepeda motor Nopol P 3631 EB melaju dari arah timur ke barat. Sedangkan Sukron mengendarai sepeda motor P 5852 EW juga melaju dari arah timur ke barat.
Petaka terjadi ketika Sahe hendak berbelok ke kanan jalan menuju ke utara tanpa melihat ada kendaraan yang juga melaju di belakangnya. Saat berbelok itulah, motor yang dikendarai Sukron langsung menghantam motor milik Sahe dari belakang. ”Karena laju sepeda motor Sukron cukup kencang, hantaman dari tabrakan ini juga cukup keras. Mereka langsung bergelimpangan di jalan,” ujar Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Budi Handoko n Baca Motor...Hal 33
CERITA BERSAMBUNG
Belanda Terjunkan Pasukan Baret Merah
FREDY RIZKI/JPRS
GANGGU LALIN: Sebuah Truk Nopol P 2687 ZE melintang di jalan Raya Kapongan setelah as rodanya patah.
Truk Tebu Melintang di Jalan GARA-gara as roda patah, truk muatan tebu, Sabtu Malam (03/10) lalu, melintang di badan jalan raya. Kendaraan bernopol P 2687 ZE tersebut melintang di jalan raya Kapongan, Kecamatan Kapongan sekitar pukul 20.00. Khofi, sopir truk mengaku, truk yang dikendarainya itu dalam perjalanan menuju Pabrik Gula (PG) olean. ”Tebu ini saya angkut dari Desa Mojosari, Asembagus,” ungkapnya. Sayang, sebelum sampai tujuan, truk warna kuning itu rodanya terlepas. Ini karena as roda kendaraan roda patah. ”peleknya sampai hancur,” ujar Khofi. Dia mengatakan, kendaraan saat baru berangkat, kondisinya baik. ”Bahkan, waktu saya cek sebelum berangkat, tidak ada masalah. Begitu juga ketika di jalan, semuanya baik-baik saja,” ujar warga Desa Sumberejo,Kecamatan Banyuputih itu n
HARI sebelumnya tanggal 15 Juli 1947 Gubernur Jenderal Belanda, Dr. H.J. Van Mook mengirim sebuah nota yang bersifat ultimatum bahwa Belanda tidak lagi terikat perjanjian gencatan senjata Linggarjati dan RI diminta supaya menarik pasukan sejauh sepuluh kilometer dari garis demarkasi . Van Mook mendapat kuasa penuh dari Pemerintah Belanda untuk memulai aksi politionele actie, aksi polisionil. Pada saat itu Belanda ingin kembali berkuasa di Indonesia, setelah Jepang menyerah tanpa syarat akibat dua kota besarnya: Hiroshima dan Nagasaki, dibom atom oleh Amerika. Akibat dari pesawat bom bunuh diri Kamikaze milik kerajaan Jepang terlalu nekat membombardir pangkalan Amerika Pearl Harbor, di pulau Hawaii. Inggris juga hendak membalas setelah banyak komandan me-
Baca Truk...Hal 33
MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736
MOBIL Djl Rush G.MT Hitam’10, LGX2.0 Silver ‘00, APV GE Silver’11.H:081233566209
TANAH Strategis Tnh 600m2 (20x30)di Jl Tembus Panarukan Situbondo H:085220056168 Djl Tnh 2 Kapling L.440m2.Jl. Anggrek Blkg Dinsos.STB 170Jt H.08563639318
reka yang tewas pada pertempuran Surabaya pada sepuluh November silam. Australia juga merasa berterima kasih setelah Jepang dapat dihentikan. Belanda mendapat bantuan dana dan peralatan perang dari Inggris, Amerika dan Australia. Maka Belanda sangat percaya diri karena kekuatan tempurnya sudah lebih dari seratus ribu pasukan. Terdiri dari KNIL yang paling banyak beranggotakan bangsa sendiri, ditambah merceneries atau pasukan bayaran Gurkha dari India milik Inggris. Tentara Gurkha terkenal tangguh di setiap medan peperangan di belahan dunia. Ditambah mata-mata bangsa sendiri yang jadi pengkhianat antek Belanda. Pejuang akan lebih kesulitan jika berperang melawan bangsa sendiri karena warna kulit yang sama. Ini termasuk siasat adu domba Belanda. Apalagi untuk
perang gerilya, karena pasukan Belanda yang berkulit sawo matang pasti mudah terlihat. Dalam agresi pertama ini Belanda juga menerjunkan pasukan baret merah yang merupakan kesatuan pasukan khusus, Korps Speciale Troepen. Yang kelak diadaptasi oleh Indonesia sebagai Kopasus. (bersambung)
1. Ultimatum adalah peringatan atau tuntutan beserta ancaman yang terakhir dengan batas waktu untuk menjawabnya. 2. Garis Demarkasi adalah garis batas atau perbatasan. 3. KNIL adalah singkatan bahasa Belanda Koninklijke Nederlands Indische Ledger, atau berarti Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Namun, banyak anggota KNIL berasal dari orang-orang Indonesia. Mantan KNIL ini yang kelak menempati posisi di pemerintahan Indonesia antara lain: E. Kawilarang, A.H. Nasution, T.B. Simatupang, dan lain-lain.
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 04 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
Jawa Pos
Senin 6 Oktober 2014
AYO BERKURBAN R A D A R
B A N Y U W A N G I
BARENGBARENG: Dosen Stikes, karyawan bersama para mahasiswa Stikes sesaat usai menyembelih hewan kurban sapi Minggu (5/10) kemarin.
TOHA/RaBa
Potong Hewan Kurban Bentuk Karakter Tim BANYUWANGI—Hari Raya Idul Kurban dijadikan sebagai momentum untuk membentuk karakter seorang muslim menjadi sebuah karakter yang kuat dengan pengorbanan dengan tingkat keimanan yang baik. Setidaknya itu adalah pesan yang ingin disampaikan dari penyembelihan hewan kurban yang dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(Stikes) Banyuwangi. Ketua Stikes Banyuwangi, DR H Soekardjo mengatakan setiap tahun Stikes selalu menggelar penyembelihan hewan kurban. Dan semua yang terlibat dalam proses penyembelihan, penimbangan dan pembagian dilakukan seluruh mahasiswa-mahasiswi D3 Keperawatan, D3 Kebidanan dan S1 Keperawatan.
“Penyembelihan ini tentunya memiliki dasar keimanan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW dan bagi Stikes melibatkan para mahasiswamahasiswi dalam kegiatan ini dapat membentuk karakter tim building yang baik,” kata Soekardjo. Mantan Ketua PPNI Banyuw a n g i i n i m e na m b a h k a n , pada tahun 2014 ini, Stikes
memotong satu ekor sapi dan dua ekor kambing, dan semua dagingnya dibagikan di sekitar lingkungan Stikes yakni di Kecamatan Giri dan beberapa titik yang sudah ditentukan. “Meski tidak seberapa namun penyembelihan hewan kurban ini dapat memacu para mahasiswa-mahasiswi agar kelak dapat berkurban sendiri,” katanya. (*/afi)
Guru dan Siswa Patungan Beli Sapi Kurban B A N Y U WA NGI—G otong royong dalam melaksanakan Hari Raya Idul Adha terlihat dalam kegiatan keluarga besar SMPN 1 Giri, Minggu kemarin (5/10). Ratusan siswa SMPN 1 Giri juga melaksanakan salat Idul Adha bersama-sama di lapangan sekolah mereka. Usai melaksanakan salat, mereka menuju puluhan kambing untuk disembelih. Ketua Panitia penyembelihan ternak kurban ini, Budi Leksono menjelaskan, tahun ini SMPN 1 Giri mengumpulkan lima ekor sapi dan 16 ekor kambing. Seperti tahun sebelumnya, pengumpulan hewan ternak itu, sekolah memiliki metode sendiri dengan membagi tiga kelompok. Kelompok
TOHA/RaBa
MOTIVASI SISWA: Kepala Sekolah SMPN 1 Giri Drs Subianto bersama guru dan siswa-siswi menimbang daging hewan kurban.
guru berhasil menyumbangkan satu ekor sapi, kelompok siswa satu ekor sapi dan sedekah
guru dan siswa mencapai tiga ekor sapi. Sementara 16 kambing berasal dari kelompok
siswa. Daging ternak kurban dibagikan kepada warga sekitar sekolah, warga lingkungan Giri, yayasan yatim piatu dan para siswa SMPN 1 Giri. “Masingmasing mendapat 0,5 kg daging hewan kurban,” ujarnya Kepala SMPN 1 Giri Drs Subianto menambahkan, pembentukan kelompok itu bertujuan mengumpulkan hewan kurban ini sebagai wujud keimanan dalam menjalankan tuntunan Nabi Ibrahim AS. “Alhamdulillah, mudah-mudahan tradisi ini terus menjadi tradisi yang baik dan mampu menjadi motivasi para siswa,” kata Kepala Sekolah yang sukses membawa SMPN 1 Giri ini. (*/afi)
SDN 1 Genteng Kurban 1 Sapi dan 2 Kambing GENTENG – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Genteng menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1435 H kemarin (5/10). Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tersebut dilakansakan di sekolah setempat. Hewan kurban yang disembelih pada momen Idul Adha kali ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kali ini, sekolah di bawah komando kepala sekolah, Hanafi itu menyembelih satu sapi dan dua ekor kambing. Satu ekor kambing merupakan hewan kurban dari salah satu wali murid, yaitu Bang Hasyim Genteng. Pada momen itu, proses penyembelihan hewan kurban itu disaksikan kepala UPTD Pendidikan Genteng, Sugiartono M.Pd. Semua dewan guru ikut menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban tersebut. Setelah prosesi penyembelihan,
Daging Dibagikan Warga Sekitar Sekolah BANYUWANGI –Kegiatan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepatihan Banyuwangi berbeda dengan kegiatan Hari Raya sebelumnya. Pada Hari Raya Idul Adha kemarin (5/10), SDN Kepatihan melaksanakan solat id di sekolah. Sebelumnya, sekolah ini tidak pernah menggelar salat id karena bersamaan dengan pelaksanaan salat id di Taman Blambangan. Setelah salat id, seluruh siswa, guru dan komite melantunkan salawat untuk mengiringi prosesi pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Dua ekor sapi kelas super serta tiga ekor kambing dipotong oleh petugas jagal. Setelah pelaksanaan penyembelihan, kemudian ditimbang dan dibungkus menggunakan kantong plastik. Pada siang harinya, daging tersebut dibagikan kepada yang berhak. Menurut kepala SDN Kepatihan, Endah Wati tujuan pembagian daging pada siang hari ini ada beberapa hal. Pertama, memberikan kesempatan kepada panitia agar proses timbang tidak terburu-buru.
GERDA SUKARNO/RaBa
LEBIH TERTIB : Panitia Idul Ada melayani pengambilan daging kurban di halaman SDN Kepatihan.
Selain itu memberikan kesempatan kepada warga sekitar SDN Kepatihan dalam mengambil daging lebih leluasa. “Biasanya bersamaan dengan tempat lain, dan ada warga yang menerima lebih dari satu tempat,” ujar Endah, wanita asli Maluku ini. Pembagian melibatkan guru, komite serta wali murid ini
dipusatkan di halaman sekolah. Jadi yang mendapat kupon langsung datang ke sekolah dan mengambil daging. pembagian daging diutamakan pada warga yang benar-benar kurang mampu di sekitar sekolah, siswa SDN Kepatihan yang juga kurang dan warga di sekitar lingkungan guru, maupun wali murid yang berhak. (*/afi)
SMAN 1 Glagah Potong 4 Sapi, 12 Kambing GLAGAH—Salat Idul Adha di sekolah mengawali prosesi penyembelihan hewan kurban di SMAN 1 Glagah Minggu kemarin (5/10). Sejakpukul 05.00, ratusan siswa sudah berkumpul di sekolah. Menggunakan baju muslim para pelajar pria langsung mengambil barisan untuk salat Idul Adha. Demikian juga dengan pelajar putri. Tepat pukul 06.00 seluruh guru, karyawan, siswasiswi termasuk Kepala Sekolah langsung melaksanakan salat Idul Adha. Usai salat, tanpa dikomando para pelajar yang mendapat tugas penyembelihan ternak kurban langsung berbagi tugas. Dengan dipandu Kepala Sekolah dan para jagal, satu per satu hewan tersebut dilakukan penyembelihan. Kepala SMAN 1 Glagah, Drs Heru Muhardi mengatakan tahun ini hewan ternak kurban yang berhasil dihimpun
TOHA/RaBa
SEMANGAT: Kepsek SMAN 1 Glagah Heru Muhardi bersama para siswa gotong royong merobohkan sapi sebelum dipotong.
mencapai empat ekor sapi dan 12 ekor kambing. Penghimpunan hewan kurban ini berasal dari guru, wali murid dan para siswa. Seperti sedekah dari siswa dan guru yang berhasil dirupakan tiga ekor sapi, dan satu ekor dari wali murid. Sementara untuk kambing berjumlah 12 berasal dari
pengumpulan sedekah dari para siswa, para guru dan wali murid. “Alhamdulillah tahun ini SMAN 1 Glagah masih bisa berkurban bersama guru, siswa dan wali murid. Dan seluruh hewan kurban ini akan diberikan warga sekitar sekolah, yayasan dan lingkungan siswa yang ditunjuk takmir,”katanya. (*/afi)
Guru Arisan Potong Ternak Kurban ALI NURFATONI/RaBa
KOMPAK: Jajaran dewan guru SDN 1 Genteng menunjukkan tiga ekor hewan sebelum dipotong di sekolah kemarin.
semua guru terlibat dalam proses pemotongan. Kalangan siswa juga banyak yang hadir pada momen ibadah tersebut. Setelah itu, daging hewan kurban tersebut dibagikan kepada masyarakat. Selain masyarakat sekitar, daging tersebut juga diberikan kepada seluruh wali murid. Kepala sekolah SDN 1 Genteng, Hanafi menuturkan, ke-
giatan potong hewan kurban tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun. Menurut dia, berkurban tersebut bertujuan untuk melatih siswa lebih memahami nilai-nilai ibadah. ‘’Kami rutin menyembelih hewan kurban setiap Idul Adha,’’ ungkapnya kemarin. Dia menyampaikan terima kasih kepada wali murid yang
telah memberikan hewan kurban kepada panitia kurban di sekolahnya. Selain itu, dia menyampaikan terima kasih kepada kepala UPTD Genteng yang menyambut baik adanya pemotongan hewan kurban di sekolah. ‘’Daging kurban ini sangat membantu sekali,’’ pungkas dosen di kampus STAI Ibrahimy Genteng itu. (*/ton/afi)
Warga Australia Sumbang 49 Kambing Kurban SRONO – Hari raya Idul Adha tahun ini terasa istimewa bagi Yayasan Yatim Piatu Annur, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Bagaimana tidak, yayasan yang dikomandani Tukilan SPd ini kedatangan tamu penting dari perwakilan Australian Moslem Community. “Kami datang dari Australia dengan membawa misi mempererat hubungan antara Yayasan Annur dan warga muslim Australia yang sudah terjalin sejak tahun 2010 silam,” ujar Mr Wasim Minawiyah, 40, perwakilan dari Australian Moslem Community. Hal senada juga disampaikan oleh Mr Ruby Aly, yang turut serta dalam kunjungan kali ini. Dia mengatakan, kedatangannya juga untuk memberikan 45 ekor kambing kurban hasil sumbangan warga muslim Australia untuk dibagikan kepada anak yatim piatu dan warga sekitar yang berhak menerima. Sekadar tahu, Yayasan Annur memiliki program bantuan beasiswa bagi anak yatim piatu mulai dari Sekolah Dasar
29
SOLIDARITAS: Perwakilan Australian Moslem Community foto bersama pengurus yayasan Annur, kemarin (5/9).
ISTIMEWA
hingga Perguruan Tinggi. Saat ini tercatat ada sekitar 108 anak yatim piatu dari berbagai daerah yang diasuh di yayasan ini. Memuliakan yatim piatu dengan memberikan kehidupan yang lebih baik dengan mengusung program-program pembinaan yang berbasis pada
pengembangan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan harian yatim adalah tema besar yayasan ini. Ketua Yayasan Annur, Tukilan SPd, menjelaskan, keberadaan yayasan ini merupakan wujud kepedulian besar dan niat kuat untuk memuliakan anak yatim
piatu. Oleh karena itu, program yang dijalankan bersifat terus menerus. “Kami mengajak masyarakat Banyuwangi untuk turut berperan aktif dengan semua program yang kami jalankan. Bisa menjadi orang tua asuh, donator, atau dalam bentuk sumbangan lainnya,” ajak Tukilan. (*/afi)
BANYUWANGI – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Model Banyuwangi meneyelenggarakan salat di di lapangan sekolah kemarin (5/10). Selain siswa dan guru, komite sekolah dan beberapa orang tua menggikuti kegiatan tersebut. Selain menggelar salat id, SDN Model juga melaksanakan potong ternak kurban. Melalui kegiatan potong ternak kurban itu, siswa dapat lebih dekat dengan warga yang kurang beruntung di sekitar sekolah. Setelah salat id berjamaah, di dalam kawasan Sekolah adiwiyata nasional ini dilaksanakan penyembelihan ternak kurban. Ada dua ekor sapi ukuran jumbo serta enam ekor kambing yang disembelih. Menurut Dra. SUhernik, Kepala SDN Model, kambing-kambing itu diperoleh dari siswa. “Sedangkan sapinyahasil urunan guru-guru secara sukarela,” ujar Suhernik. Ide arisan atau urunan itu juga
GERDA SUKARNO/RaBa
DIPILAH :Guru dan siswa mengemas daging yang akan dibagikan kepada warga miskin.
murni dari ide tenaga pengajar. Setelah penyembelihan, seperti biasanya daging ditimbang dan dimasukkan tas plastik. Dari dua ekor sapi dan enam ekor kambing terkumpul 780 paket plastik. Tidak menunggu lama,
pembagian daging pun langsung dilaksanakan. Sebagian ada yang langsung diambil di SDN Model dengan menunjukkan kartu l yang dibagikan sebelumnya. Sebagian lagi dibagikan oleh siswa didampingi guru. (*/afi)
Berkurban Dilanjutkan Temu Kagen GLAGAH – Reuni atau temu kangen biasanya dilaksanakan saat hari libur panjang pada Idul Fitri. Namun kali ini, temu kangen alumni SMP Muhammadiyah Banyuwangi angkatan 1983 digelar pada libur Idul Adha. Saat perayaan Idul Adha, alumni sekolah berlambang sinar matahari ini berkumpul di Pondok Indah, Glagah. Di sana mereka yang rata-rata sudah berumur kepala lima itu berkumpul dan saling bercerita kenangan di masa sekolah dahulu. Ratusan alumni saling bertemu, termasuk beberapa guru yang pernah mengajar dan mendidik mereka. Menurut Sufyan Yazid, penggagas temu kangen ini, sengaja pelaksanaan diadakan di hari libur saat Idul Adha, karena biasanya kalau saat Idul Fitri, banyak dari mereka sibuk untuk silaturahmi pada keluarga masing-masing. Menurut pria yang bekerja di maskapai milik BUMN ini,
GERDA SUKARNO/RaBa
KECARUK MANING: Alumni SMP Muhammadiyah Banyuwangi angkatan 83 bersama guru.
sesudah acara penyembelihan hewan kurban, dilanjutkan acara temu kangen dengan para alumni. Tujuannya agar nilai silaturahmi di antara alumni tidak putus begitu saja. Karena dengan acara itu diharapkan sesama alumni bisa saling tukar informasi atau saling membantu. Di akhir acara, Sufyan Yazid
mewakili teman-teman alumni memberikan tali asih kepada guru yang hadir. “Dalam acara ini, para alumni sepakat mendata teman-teman yang kurang beruntung serta guru yang masih membutuhkan uluran tangan,” ujar Sufyan. Ke depan dengan tali silaturahmi, mereka akan dibantu teman-teman seangkatannya. (*/afi)
AYO BERKURBAN
32
R A D A R
MAB Banyuwangi Potong 29 Hewan Kurban BANYUWANGI - Setelah ribuan jamaah melaksanakan salat id di Masjid Agung Baiturrahman (MAB) meninggalkan masjid, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban dari sumbangan beberapa instansi dan pribadi yang terkumpul di Masjid Agung Baiturrahman. Sebanyak 29 ekor hewan kurban secara bergantian disembelih oleh jamaah masjid yang kebanyakan juga sebagai jagal pemotong hewan itu. ”Kambing 25 ekor, sapi ada 4 ekor. Totalnya ada 29 ekor hewan korban. Semua hewan korban ini dari Pelindo, PDAM, KSU Mahkota, Toko Bumi Indah, Toko Tazza, dan jamaah masjid Hj Siti. Daging kita bagikan kepada fakir miskin, yayasan yatim piatu, warga sekitar, para jamaah masjid dan warga sekitar,” ujar Ketua Ketua Lazis Baiturrahman, Nur
Hasan SE, kemarin (5/10). Selain melangsungkan pemotongan hewan korban, rencana ke depan Lazis Baiturrahman juga akan mencari tempat tinggal untuk para yatim piatu di sekitar Masjid Agung Baiturrahman. Maka dari itu, pihak Lazis Baiturrahman membuka kesempatan lebar-lebar kepada masyarakat untuk menyalurkan sedikit rezekinya ke No Rek 7370000555 Bank Muamalat atau bisa menghubungi (0333) 421282 dan sms center ke 085234352010 untuk info lebih lanjut. ”Kami juga mohon dukungan dari masyarakat dan para jamaah untuk rencana kami membeli rumah yang nantinya digunakan oleh anak yatim piatu ini. Nantinya rumah itu juga akan kita gunakan tempat pembinaan 5 waktu kepada yatim piatu yang tinggal,” jelas Nur Hasan SE. (tfs/*/als)
GALIH COKRO/RaBa
DIBAGIKAN: Suasana penyembelihan hewan kurban di halaman MAB Banyuwangi kemarin.
Untag Sembelih Empat Sapi
UNTAG FOR JP-RaBa
IDUL ADHA: Panitia kurban Universitas 17 Agustus (Untag) menyembelih empat ekor sapi di halaman kampus, kemarin (5/10).
Jawa Pos
Senin 6 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
BANYUWANGI-Tradisi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi menyelenggarakan pemotongan hewan kurban saat Idul Adha terus berlanjut. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Untag kembali memotong hewan kurban. Dagingnya kemudian dibagikan kepada warga yang berhak menerima, terutama masyarakat sekitar kampus. Penganggung jawab kegiatan Idul Adha 1435 H, Drs. Subur Bahri, MSi mengatakan, tahun ini hewan kurban yang disembelih sebanyak empat ekor sapi. Hewan-hewan ternak tersebut dipotong setelah salat Id, kemarin pagi (5/10). Tempat pemotongan hewan kurban dan pembagian dagingnya dipusatkan di
halaman kampus Untag. Kegiatan itu dibantu oleh seluruh panitia dan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). “Untuk daging hewan kurban, ada beberapa yang harus didistribusikan ke beberapa daerah yang telah dialokasikan oleh panitia,” ungkap Subur. Ketua Panitia Kegiatan Idul Adha 1435 H, Miskawi, MPd menerangkan bahwa semua daging kurban dibagi dalam bentuk paket bungkusan. Panitia membagikan kupon untuk masyarakat yang membutuhkan dan ditukarkan saat pengambilan daging kurban. “Cara distribusi itu dilakukan agar tertib dan tersalurkan sesuai kepada orang-orang yang berhak menerimanya,” pungkasnya. (*)
Lazisnu Potong 713 Sapi dan 4009 Kambing BANYUWANGI – Dalam rangka memperingati Idul Adha1435 H tahun ini, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Banyuwangi melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Peringatan Idul Adha kali ini Lazisnu Banyuwangi mengusung tema ”Mewarnai Dunia dengan Pengorbanan” yang intinya pembagian daging kurban ini adalah simbol agar manusia di dunia harus saling berbagi kepada sesama. Untuk tahun ini, Lazisnu Banyuwangi memotong sebanyak 713 sapi dan 4009 kambing kurban. Jumlah tersebut adalah total keseluruhan hewan kurban yang tersebar di setiap ranting-ranting Lazisnu
di Kabupaten Banyuwangi. ”Di setiap kecamatan ada ranting Lazisnu, setiap ranting menyembelih hewan kurban untuk dibagi-bagikan kepada warga yang membutuhkan.” ujar Ketua Pelaksana Kurban PC Lazisnu Banyuwangi, Masyfu. Masyfu menambahkan, daging-daging kurban ini nantinya akan diberikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa yang ada di Banyuwangi. ”Pembagian hewan kurban ini sudah setiap tahun kita lakukan. Kita adakan di setiap ranting-ranting agar pembagian daging kurban ini nantinya bisa merata ke seluruh kecamatan yang ada di Banyuwangi,” terang Masyfu. (tfs/*/als)
GALIH COKRO/RABA
BULAN BERKURBAN: Seekor dari 713 ekor sapi Lazisnu yang siap dipotong di depan kantor PCNU Banyuwangi.
Manasik Haji MAN Genteng Spektakuler Doa Wuquf Dibacakan KH Muwafiq Amir Langsung dari Makkah GENTENG – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Genteng kembali melakukan terobosan. Kali ini, inovasi dalam pelaksanaan manasik haji. Bayangkan, semua siswa mengikuti praktek ibadah haji bersamaan dengan para jamaah yang ada di Makkah. Ribuan siswa mengikuti manasik haji selama dua hari mulai Sabtu (4/10) hingga Minggu kemarin (5/10). Tercatat sekitar 1.304 siswa tersebut kompak mengikuti kegiatan tersebut. Agenda tersebut jelas membuat siswa seolah-olah merasakan ibadah haji sesungguhnya. Semua siswa dipandu langsung Kepala Sekolah MAN Genteng, Drs H Kosim, M.Pdi, M.Ag. Praktek pertama dimulai ketika baru tiba di Jeddah pada Sabtu (4/10) lalu. Kali ini, siswa mempraktekkan diri berada di Jeddah, yaitu BMI Maron, Genteng. Di sana, siswa melakukan miqot pada pukul 06.00. Selanjutnya, siswa mandi, berpakaian ikhrom, dan salat sunah berjamaah. Khusus mandi, siswa tidak perlu praktek dan dianggap sudah mandi. Pada pukul 09.00, siswa niat untuk umroh dan berangkat menuju maktab atau pemondokan. Praktek pemondokan di kelas masing-masing. Masih berpakaian ikhrom, para siswa menuju Masjidil Haram (Halaman MAN Genteng) untuk melakukan tawaf mengelilingiKakbah sebanyak tujuh kali.
FOTO-FOTO: ALI NURFATONI/RaBa
MUDAH-MUDAHAN TERKABUL: Para siswa melakukan tawaf mengelilingi kakbah di halaman MAN Genteng kemarin.
Kemudian, para siswa melakukan sa’i (lari-lari kecil, red) sebanyak tujuh kali di Sofa dan Marwah (halaman utara sekolah). Sa’i tersebut dilakukan pukul 10.00 hingga 11.00. Setelah itu, para siswa melaksanakan tahalul (cukur rambut, red) minimal tiga helai dengan doa terlebih dahulu. Pasca itu, para siswa menunggu musim haji dan berada di maktab. Pada pelaksanaan ibadah haji tiba, para siswa mandi sunah, berpakaian ikrom, niat haji ketika berada di pemondokan. Pada tanggal 9 Dzulhijah, para siswa perjalanan menuju Arafah (RTH Maron) untuk melakukan wuquf sekaligus mendengarkan khutbah wuquf yang dilakukan kepala sekolah MAN Genteng, Drs. H Kosim, M.Pdi, M.Ag. Wuquf dimulai pada waktu duhur sampai terbenam matahari.
Menariknya, usai khotbah, doa wuquf dibacakan langsung dari Makkah melalui sambungan telepon. Do’a wuquf itu disampaikan pengasuh Ponpes Bustanul Makmur Genteng, KH Muwafiq Amir yang sedang melaksanakan ibadah haji. Usai wukuf di RTH Maron, para siswa bergerak ke muzdalifah (bawah jembatan besar Maron) yang dilakukan pada pukul 17.00. Di sana, para jamaah bermalam (mabit) dan berdoa selanjutnya shalat magrib berjamaah. Usai melakukan ibadah itu, para siswa mencari kerikil sebanyak 70 butir untuk persiapan jumroh. Malam itu juga, para siswa berangkat menuju Mina (masjid kiai Nizar, Jenisari, red)) untuk mabit. Para siswa yang masih menggunakan pakaian ikhrom melakukan lempar jumroh aqobah 7 kerikil di jamarot (lapangan Pak
Yusuf atau Pak Qosim sekitar pukul 19.00.) Para jamaah kembali ke Mina untuk melakukan tahalul awal. Setelah itu para jamaah bisa melepas pakaian ikhrom. Pada tanggal 11 Dzulhijah, para jamaah lempar jamarot di depan masjid Kiai Nizar sebanyak tiga lemparan dengan pakaian bebas. Di sana juga melakukan jumroh ula, jumroh wustho dan jumroh aqobah masing-masing tujuh kerikil dan dilakukan pukul 20.00 hingga 20.30. Setelah itu, kembali ke Mina (Kiai Nizar). Tanggal 12 Dzulhijah, lempar jumroh di jamarot lapangan Pak Yusuf atau Pak Qosim sebanyak tiga lemparan. Jumroh ula, jumroh wustho, dan jumroh aqobah. Kembali ke maktab atau Makkah (kampus MAN Genteng). Tanggal 4 Oktober malam pulang menuju maktab. Berikutnya, melaksanakan tawaf ibadah mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali di halaman MAN Genteng pada pukul 22.00 hingga 23.00. Melaksanakan sa’i di halaman utara MAN Genteng. Pada pagi hari kemarin, para siswa melaksanakan Salat Idul Adha dan tawaf wada’ untuk sempurnanya haji. Kepala sekolah MAN Genteng, Drs. H Kosim, M.Pdi, M.Ag menuturkan, jika kegiatan manasik haji tersebut bertujuan agar semua siswa bisa memahami dan melaksanakan ibadah haji dengan sebenar-benarnya. Selain itu, siswa bisa memberikan gambaran tentang pelaksanaan haji yang benar kepada orang tua atau saudara yang hendak melakukan ibadah haji. ‘’Manasik haji ini membuat siswa bisa paham pelaksanaan haji,’’ tuturnya. (ton/*/als)
WUQUF: Kepala sekolah MAN Genteng, Drs H Kosim, M.Pdi, M.Ag (berkaca mata) ketika memimpin wukuf di RTH Maron, Genteng.
PRAKTEK LANGSUNG: Para siswa dengan berpakain ikhrom berada di jembatan besar Maron seolah-olah berada di Muzdalifah.
KOMPAK: Para siswa berada di BMI Maron seolaholah berada di jedah untuk melakukan Miqot.
DAERAH SEKITAR WARGA GUNUNG: Beberapa warga Kecamatan Bangsalsari yang tinggal di daerah pegunungan mencari air bersih hingga ke kota kecamatan, kemarin.
SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN
Demi Air, Rela Naik Turun Gunung 5 Km JEMBER – Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan di Kecamatan Bangsalari, Jember, harus bersusah payah untuk mendapatkan air bersih. Untuk mendapat beberapa liter air bersih, mereka harus rela naik turun gunung sekitar 5 km jauhnya. Seperti yang tampak kemarin (5/10) siang, sejumlah warga Desa Curahkalong, Bangsalsari, harus jauh-jauh mencari air ke kota kecamatan. Mereka membawa jeriken dan galon
air mineral sebagai tempat penampungan air. Muallimin, salah seorang warga Curahkalong, mengaku, dalam sehari dirinya naik turun gunung hingga lima kali hanya untuk mendapatkan air bersih. “Bukan digunakan untuk mandi, tapi untuk minum juga. Karena air yang ada di rumah sangat sedikit dan kotor,” akunya. Tidak hanya dari Desa Curahkalong, warga yang mencari air ke kota kecamatan itu juga ada
yang datang dari Desa Badean, Bangsalsari. Agar mendapatkan air dalam jumlah banyak, mereka membawa jeriken dan galon dalam jumlah banyak. Mereka mencari air di kran yang ada di depan kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Bangsalsari. Yuski, salah seorang warga, mengatakan, dirinya hanya bisa memperoleh air bersih di kota kecamatan. Sebab, salah satu mata air yang berada di dekat
rumahnya debit semakin kecil. “Sebenarnya ada sumber mata air di dekat rumah saya. Tapi aliran air dari sumbernya sangat kecil. Jadi saya ikut-ikutan warga lain untuk mengambil air di sini (Bangsalsari),” ungkapnya. Teriknya panas di siang hari tak menyurutkan mereka untuk mengantri air. Musim kemarau yang sudah berjalan sekitar tiga bulan ini membuat kampung mereka kekeringan dan krisis air bersih. (jon/har/jpnn)
Dua Kali Gajian, Minim Pekerjaan Anggota DPRD Setelah Dilantik JEMBER – Anggota DPRD Jember telah dilantik sejak 21 Agustus lalu. Artinya, sampai hari ini mereka sudah dua kali menerima gaji dewan. Tetapi, pekerjaan yang sudah dilakukan mereka masih sangat minim. Bahkan, sebagian anggota dewan kerjanya hanya saat rapat paripurna. Puluhan anggota dewan –kecuali calon pimpinan dan ketuaketua fraksi—sejauh ini masih tak banyak pekerjaan. Boleh dibilang pekerjaan sebagian anggota dewan hanya ngantor, ngobrol dengan sesama anggota dewan dan cangkrukan di kantin, setelah itu pulang. Seperti pantauan Jawa Pos Radar Jember di kantor DPRD Jember Jumat (3/10)m sejumlah anggota DPRD Jember me-
mang sudah hadir sejak pagi. Mereka rata-rata berkumpul di masing-masing ruang fraksi. Tetapi, hampir tidak ada kegiatan yang dilakukan. Kebanyakan dari mereka hanya duduk-duduk dan mengobrol di ruang fraksi. Malah, beberapa anggota lebih memilih cangkrukan di kantin dewan. Sejak finalisasi tata tertib (tatib) oleh panitia khusus (pansus) tatib, praktis tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan oleh DPRD Jember. Meskipun tidak ada kegiatan, masih cukup banyak anggota dewan yang ngantor. Salah seorang anggota dewan yang tidak masuk dalam calon pimpinan dewan dan ketua fraksi maupun pansus tatib, mengakui, selama ini belum ada kegiatan berarti yang dilakukannya. “Paling kalau saat ada paripurna itu ada rapat,” kata anggota dewan yang menolak
disebut namanya di koran itu. Meskipun demikian, dirinya tetap ngantor meski tidak ada kegiatan yang berarti. Dia menolak dengan anggapan bahwa dirinya makan gaji buta. “Buktinya saya ngantor terus tiap hari,” ujarnya, sembari tersenyum. Dia menjelaskan, belum optimalnya kinerja dewan bukan karena kesengajaan mereka. Namun, sampai saat ini masih belum terbentuk alat kelengkapan DPRD Jember. “Jadi mau kerja apa masih bingung. Jadi santai aja,” katanya. Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi mengakui, alat kelengkapan dewan belum bisa dibentuk karena belum dilakukan pelantikan pimpinan dewan. Alat kelengkapan itu, diantaranya komisi-komisi, badan anggaran, badan musyawarah, badan kehormatan, serta badan legislasi. (ram/har/jpnn)
Jawa Pos
Senin 1 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Ingin Meratakan Pembagian Daging n KURBANKAN... Sambungan dari Hal 27
Kemudian dilanjutkan kirab sapi keliling kampung dengan diiringi tabuhan rebana dan lantunan Selawat Nabi. Sebelum diarak, sapi jumbo itu juga disiram air kembang. Ratusan warga dan anak-anak mengikuti arak-arakan hewan kurban super jumbo tersebut. Bukan hanya itu, sapi tersebut juga mendapat perlakuan
khusus dengan didandani aneka pernak-pernik ala pengantin. Salah satunya dikalungi bunga melati dan di bagian tanduk dihiasi empat gelang emas 24 karat seberat 40 gram. “Ini semata-mata hanya untuk syiar ajaran Islam. Saya mencoba mengikuti jejak Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Nabi Muhammad,” kata Direktur Forum Situbondo Bersih (Forsiber) tersebut. Selain berkurban dengan satu ekor sapi ukuran jumbo,
H Muhammad juga mengurbankan sejumlah ekor kambing. Dia mengaku sengaja menyembelih hewan kurban sebanyak itu, salah satu tujuannya ingin meratakan pembagian dagingnya ke warga sekitar. “Kita bagikan kepada para anak yatim dan warga miskin yang ada di sekitar rumah, di Desa Talkandang. Selain itu, daging sapi kita distribusikan kepada para tukang becak yang ada di sejumkah tempat di Ko-
ta Santri,” terangnya. Kata H Muhammad, ada seribu lebih kupon yang sudah disebar untuk pengambilan daging kurban. Namun, saat sudah dipotong dan di-packing dengan tas kresek, jumlahnya lebih dari kupon yang dibagikan. “Makanya kemudian kita sebarkan sendiri ke tukang becak dan warga yang membutuhkan. Semoga mampu menggembirakan hati mereka yang menerimanya,” katanya. (pri)
Wali Murid Sangat Mendukung n BIASAKAN... Sambungan dari Hal 27
Dalam kegiatan tersebut hadir 500 siswa dan 30 orang guru yang sudah tiba sejak pagi. Seusai acara ceramah, para anggota OSIS membantu panitia penyembelihan hewan kurban. Hewan Kurban yang disembelih di SMPN 1 Suboh adalah seekor sapi. Itu didapatkan
dari uang kurban para siswa. Kepala Sekolah SMPN 1 Suboh, Ahmad Baidowi diwakili Wakasek Kurikulum Khairul Fauzi mengatakan, kurban yang dilakukan merupakan sebuah pembelajaran. Sebab, umumnya seekor sapi digunakan untuk mewakili tujuh orang. Namun satu ekor sapi yang disembelih SMPN 1 Suboh mewakili seluruh siswa.
“Meskipun tidak sesuai dengan jumlah yang sebenarnya, setidaknya siswa belajar memahami ibadah kurban, melatih keihklasan mereka, apalagi semua kegiatan dilakukan oleh anak OSIS,” Ujar Fauzi. Daging kurban yang berjumlah 180 bungkus tersebut kemudian dibagikan kepada sejumlah fakir miskin di sekitar sekolah dan siswa yang
kurang mampu. Para anggota OSIS pun turut mengirim ke rumah-rumah fakir miskin yang tidak dapat hadir. Seorang wali murid bernama RP Abdul Aziz mengatakan bahwa kegiatan tahunan semacam ini sangat baik untuk siswa. “ Saya mendukung kegiatan ini, agar anak saya dan siswa lain menjadi terbiasa berkurban,” ujarnya.(fre/pri)
Beli Hewan Kurban dari Uang Sendiri n VIARA... Sambungan dari Hal 28
”Selama di rumah sakit dia kumpulkan uang yang diberi orang yang jenguk. Dia juga jual gelang karyanya sendiri ke suster dan dokter,” kata Syaikhul. Dia mengaku tidak menyangka sama sekali kalau uang yang dikumpulkan putrinya itu un-
tuk membeli kambing. ”Saya kira uang yang dikumpul untuk beli HP atau Ipad. Makanya saya terkejut ketika dia menanyakan harga kambing ,” kata lelaki berkaca mata itu. Viara menceritakan, selama perawatan, dia selalu mengumpulkan uang. Bocah berwajah manis itu tidak pernah memakai uang yang diberikan kepadanya.
Saat ditanya, Viara mengaku, tujuan dirinya berkurban itu agar dia segera sembuh. Saat orang tuanya melarang membeli kambing, Viara langsung bersikeras agar dibelikan. ”Makanya biar sembuh viara mau berkurban. Pokoknya, viara mau berkurban. Viara ingin sembuh normal seperti anak yang lain” rengek Viara
sambil menangis. ”Saya tertegun mendengar perkataannya. Saya akhirnya menurutinya dengan harapan semoga Viara cepat sembuh. Setelah kami membeli kambing, dia berusaha memberi makan kambing tersebut dan dia ikut menyerahkan kambingnya ke Musalla dekat rumah,” ujar Syaikhul, kemarin. (bib)
Kepala Dusun Dibunuh 3 Pria Misterius PASURUAN – Hidup Kepala Dusun (Kasun) Banculuk Kulon, Desa Coban Joyo, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Masykur, 47, berakhir tragis. Nyawanya tak terselamatkan usai diserang tiga pelaku tak dikenal di rumahnya, dini hari kemarin. Korban yang mengalami luka bacok di lengan sejatinya sempat dilarikan ke UGD dr. Soedarsono, Kota Pasuruan. Namun, karena lukanya yang cukup serius, nyawa korban akhirnya tak tertolong. Korban meninggal saat masih dalam perjalanan ke rumah sakit. Kejadian bermula saat Aisyah, 45, istri korban sedang menanak nasi di dapur, di belakang rumahnya, tepat saat malam takbiran kemarin. Sekitar pukul 02.00, tiba-tiba terdengar suara berisik dari balik pintu dapur yang kala itu dalam kondisi terkunci. Aisyah yang mengira suara itu berasal dari kucing yang usil, lantas menggebraknya. Aisyah pun kaget bukan kepala. Rupanya, suara tersebut berasal dari sekawanan orang asing yang berusaha mencongkel pintunya. Hanya dalam beberapa saat, pintu berhasil didobrak. Bersamaan dengan itu, tiga orang yang mengenakan penutup kepala, lengkap dengan pedang dan celurit di tangan, masuk. Melihat itu, Aisyah pun lantas menjerit sembari berlari menghampiri korban yang kala itu tidur lelap dengan anaknya di bagian depan rumah korban. Pelaku yang tidak tinggal diam ikut membuntuti Aisyah dari belakang sembari mengayunkan pedangnya. Di sisi lain, korban yang mendengar teriakan istrinya dan disertai suara gaduh lantas terbangun. Saat itu diketahuinya tiga pelaku dengan bersenjata pedang sudah ada di hadapannya. Dengan mengangkat kedua tangan, ia mempersilakan para pelaku mengambil barang yang ada di rumahnya. “Sudah angkat tangan, lalu menyuruh perampok itu untuk mengambil semua barang yang ada,” cerita Aisyah yang masih dalam kondisi berduka. Namun, ketiga perampok tersebut berkehendak lain. Tanpa bicara sepatah kata pun, perampok yang membawa pedang tersebut lantas menebas tangan kanan korban. Melihat kejadian itu, Aisyah bersama anaknya, Nasria, yang masih berumur 10 tahun lari menye-
33
S I T U B O N D 0
Jangan Terjebak Dalam Kebencian n LDII... Sambungan dari Hal 27
“Tema peringatan Idul Adha kita kali ini adalah dengan semangat Idul Kurban 1435 H, kita korbankan kepentingan pribadi dan golongan untuk terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, muslim yang satu adalah saudara bagi muslim lainnya. Sesama umat Islam adalah saudara. Makanya, untuk mempererat tali persaudaraan dan kerukunan umat, dan juga guna terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh dan kuat perlu menoleh ke belakang melakukan instrokpeksi diri dan mawas diri. “Kita juga perlu mengoreksi kembali diri kita masing-ma-
sing untuk kemudian kita sumbangkan dan kita korbankan kepentingan pribadi atau golongan menuju kebersamaan, persaudaraan dan terwujudnya Indonesia yang damai, adil, dan sejahtera,” Imbuh Agus Triono. Untuk itulah, kebersamaan dan persaudaraan antar umat Islam patut kita tingkatkan dengan menjalin persaudaraan dengan sesama sebagai komponen bangsa. Ini mengingat kemajemukan dan heterogenitas bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, agama, dan bermacammacam aliran kepercayaan. “Sehingga kita jangan sampai terobsesi dan terjebak dalam kebencian dan permusuhan antar golongan satu dengan golongan lainnya, antar partai satu dengan partai lainnya.
Bahkan, antar agama satu dengan agama lainnya yang berakibat pada perpecahan dan disintegrasi bangsa,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai kepala SMPN 2 Kendit itu. Dalam menyikapi situasi sekarang ini, lanjut Agus, semua pihak harus meningkatkan kerukunan dan kerjasama untuk bersama-sama keluar dari berbagai krisis yang ada. Semua harus mengedepankan kepentingan orang banyak walaupun harus mengorbankan kepentingan pribadi atau golongan. “Dengan rasa persaudaraan atau persatuan yang kita bina bersama, Insyaallah kita akan mencapai Indonesia yang damai, tentram, adil, makmur, dan sejahtera sebagaimana yang kita cita-citakan,” imbuhnya. (pri/*)
Agar Lebih Bersemangat Bertugas n DCK... Sambungan dari Hal 27
Saya tidak mau menyebutkan Panti Asuhan mana,” ujar Kepala DCK Situbondo, Sumadin Abdullah Umar. Dia mengaku, daging sapi selain diberikan kepada para pegawai, juga diberikan kepada masyarakat yang kurang beruntung. ”Sebagaimana tahun lalu, kita juga bagikan kepada tukang becak,” ujarnya. Dia mengatakan, semua pegawai
DCK mendapatkan bagian daging kurban. Akan tetapi, kata Sumadin, dirinya lebih mengutamakan pegawai yang juga kurang beruntung. ”Kami mengutamakan seperti yang tukang sapu,” tegasnya Menurut Sumadin, penyembelihan hewan kurban yang dilakukan SKPD yang dipimpinnya, itu rutin dilaksanakan setiap tahun. Dia mengatakan, semua itu dilakukan untuk berbagi antar sesama. ”Biar samasama merasakan nikmat hari kemenangan,” imbuh Sumadin.
Kepada para pegawai, Sumadin berharap, dengan semangat Hari Raya Kurban, mereka lebih semangat lagi dalam menjalankan tugas. Menurutnya, tugas untuk mengabdi, harus lebih ditingkatkan. Penyembelihan hewan kurban kemarin dilaksanakan sekitar pukul 09.00. seluruh pegawai ikut serta menyaksikan pemotong hewan. Setelah pemotongan dilanjutkan dengan pembagian daging kepada fakir miskin. (bib/pri/*)
Periksa Organ Dalam Hewan Kurban n CACING... Sambungan dari Hal 28
“Tampilan sapi kondisinya sehat, dan dagingnya masih layak dikonsumsi. Hanya hati sapinya yang kami minta dibuang dan jangan diberikan kepada masyarakat,” kata Sulistiani kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Dia menambahkan, bahwa
proses pemotongan untuk hewan kurban pada hari raya Idul Adha sudah mengalami proses pemeriksaan sebelumnya. Namun, bagian organ dalam tidak dapat dilihat sebelum hewan tersebut disembelih. Oleh karena itu, pihaknya juga melakukan pemantauan baik dari proses sebelum sapi dipotong dan sesudah pemotongan dengan memeriksaan
organ dalam hewan kurban. Untuk memantau hewan kurban di tempat pemotongan di Kabupaten Situbondo, Dinas Peternakan melibatkan sekitar 23 tim yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo. Berdasarkan pemantauan tim di lapangan, Sulistiani mengatakan terdapat 273 ekor sapi, 1145 ekor domba dan kambing 134 ekor yang dijadikan kurban.(fre/pri)
Kendaraan yang Melintas Bergantian n TRUK... Sambungan dari Hal 28
Meski kendaraan itu tidak sampai terbalik, akan tetapi arus di jalan raya kapongan sempat terganggu malam itu. Kendaraan yang datang dari arah berlawa-
nan tidak bisa lewat pada waktu bersamaan karena terhalang truk. Kendaraan yang melintas harus bergiliran antre untuk memberikan waktu kepada kendaraan yang lain. Keadaan seperti itu berlangsung hingga esok hari-
nya. Dengan kondisi kendaraan yang rusak di bagian pelek dan as roda, itu membuat tidak bisa langsung diperbaiki. ”Kalau sekarang tidak mungkin bisa diperbaiki. Harus menunggu siang hari,” pungkas Khofi. (bib/pri)
Dilarikan ke RSUD Asembagus n MOTOR... Sambungan dari Hal 28
Kasatlantas mengatakan, ketiga korban ini meninggal dunia karena mengalami luka berat di
bagian kepala. Darah juga terus keluar melalui telinga. ”Sahe dan Sukron sempat dilarikan ke RSUD Asembagus. Tapi tidak lama di rumah sakit, mereka meninggal dunia,” katanya.
Sementara itu, Budi Handoko mengatakan, pihaknya masih masih terus menyelidiki kasus kecelakaan itu. ”Kita akan menyelidiki terus. Sepeda motor sudah kita amankan,” pungkasnya. (bib/pri)
Menjaga Kebersihan dan Fasilitas n PASIR... Sambungan dari Hal 28
Sehingga, tidak terlalu menguras tenaga dan isi kantong karena jaraknya dekat. Pria yang bekerja di salah satu perbankan swasta ini mengatakan bahwa dirinya berangkat ke Pasir Putih setelah berkunjung ke makam keluarganya. Rencananya dia ingin menikmati wahana perahu layar yang
banyak terdapat di Pasir Putih. “ Kalau ada wisata bagus yang dekat dan murah, kenapa harus mencari yang jauh, yang penting bisa berkumpul bersama keluarga,” jelasnya. Objek wisata Pasir Putih sendiri selama ini terus berusaha dikembangkan oleh pengelola agar dapat selalu menjadi pilihan, termasuk dengan merelokasi pedagang agar kebersihan dari objek wisata lebih tertib.
Direktur Pasir Putih, Danial Maulana mengatakan jika Pasir Putih lebih banyak dikunjungi pada hari-hari libur, bukan hari biasa. Meski begitu, dia menegaskan pengelola selalu mempersiapkan agar pelayanan seperti perahu layar dan snorkeling tetap ada meski tidak pada masa libur. “ Yang penting tetap dijaga kebersihannya dan fasilitasnya, jadi kapanpun wisatawan datang tidak kecewa,” ujar Danial.(fre/pri)
Tahun Lalu Sehari Dapat 800 Lembar n BANYAK... Sambungan dari Hal 28 RADAR BROMO/JPNN
KORBAN PEMBUNUHAN: Jenazah Maskur diusung oleh para warga untuk dimakamkan.
lematkan diri. Sembari itu, ia terus berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Holis, tetangga korban yang mendengar jeritas Aisyah lantas mendatangi rumah korban. Namun, saat itu suasana rumah didapati sudah sepi. Tak ada seorang pun yang ia jumpai. Termasuk korban dan pelaku. Karena itu, ia memutuskan untuk kembali pulang. Akan tetapi, dari arah kamar mandi Masjid Sabilul Khairat, yang lokasinya bersebelakan dengan korban, sayup-sayup ia dengar suara memanggil namanya. “Karena sepi aku balik lagi, ternyata di sana (depan kamar mandi masjid) dia memanggil nama saya,” ungkap Holis. Saat itulah, ketika dihapiri, didapatinya korban mengala-
mi pendarahan hebat di lengannya. Dengan dibantu sepupu warga dan keluarga yang lain, korban lantas dibawa ke RSUD R. Soedarsono. Akan tetapi, diduga karena terlalu banyak darah yang keluar, korban mengembuskan napas terakhir saat masih dalam perjalanan. Sementara itu, ketiga pelaku berhasil melarikan diri setelah menebas lengan korban. Meski tidak diketahui siapa identitas mereka, menurut Aisyah, satu dari ketiga pelaku berpostur tinggi besar. Sementara, dua pelaku lainnya berpostur pendek. Di sisi lain, Kapolsek Kejayan AKP Marwan mengaku masih kesulitan melacak ketiga pelaku tersebut. Selain minim saksi, pelaku juga menggunakan penutup kepala saat beraksi.
“Kami masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan berbagai saksi,” katanya. Karena itu, disinggung soal motif kejadian tersebut, Kapolsek belum bisa menyimpulkan. Pihaknya masih melakukan pendalaman apakah korban pernah bermusuhan dengan orang lain atau tidak. Yang pasti, dari hasil olah pemerikasan, tidak ada barang milik korban yang hilang. Pihak kepolisian yang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) mengamankan dua buah bondet yang ditemukan di tumpukan pasir di samping rumah korban. Selain itu, tidak ada barang satu pun yang dibawa kabur pelaku. Ceceran darah terlihat di sekitar rumah korban hingga di kamar mandi masjid. (and/aad/jpnn)
Selain itu pria ini juga menjadikan sepeda motornya sebagai lapak dadakan. Dagangan kulitnya digantungkan di semua bagian sepeda. Pedagang ini mengatakan jika cara tersebut cukup ampuh untuk menarik penjual kulit hewan. Banyak warga yang hendak menjual kulit hewan kurban langsung menuju lapaknya langsung menemui dirinya. Fahmi sendiri selama beberapa tahun ini memang selalu membuka lapak dadakan untuk membeli kulit yang didapat orang dari pemotongan hewan kurban. Untuk selanjutnya ku-
lit-kulit tersebut dijual ke pengepul. “Buka di sini hanya sehari ini saja, Tiap Idul Adha kami selalu buka lapak di tepi jalan begini,”katanya. Menurut dia, untuk perayaan Idhul Adha tahun ini, harga kulit kambing dan kulit sapi masih cenderung tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk kulit kambing, misalnya, dia membeli dari warga dengan kisaran harga Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu per lembar. Sementara untuk kulit sapi, harganya antara Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogramnya. Untuk perhitungan kulit sapi sendiri tidak digunakan per lembar, tetapi perkilo. Jadi menurutnya jika berat kulit sapi lima kilogram maka
tinggal dikalikan dengan harganya. Pada perayaan Idhul Adha tahun lalu, Fahmi mengaku dapat membeli kulit sapi dan kambing hingga 800 lembar dalam waktu sehari. Untuk tahun ini, angka pembelian kulit hewan kurban diperkirakannya menurun. Hingga pukul 14.00 WIB kemarin, kulit kambing dan kulit sapi yang dibelinya dari warga baru sekitar 300 lembar. “Kayaknya memang lebih ramai tahun lalu. Dulu saya sampai satu pikap atau sekitar 800 lembar. Semua kulit itu akan kita pasok ke pengepul. Mungkin untuk bahan membuat sepatu, tas, dompet, atau yang lainnya,” papar Fahmi. (fre/pri)
Her
34
R A D A R
B A N Y U W A N G I
es
Punya usulan pahlawan masa kini? Kirim datanya ke
beritaraba@gmail.com plus alasan mengapa dia layak disebut pahlawan. Kami akan memuatnya di rubrik ini.
Jawa Pos
Senin 6 Oktober 2014
Pantas Disebut Revolusioner Musik Etnik
DOK.RaBa
BAGI Yons DD, menciptakan lagu Banyuwangi lebih sulit dibandingkan menciptakan lagu dangdut atau pop. Sebab, notasi lagu Oseng tidaklah sekompleks notasi lagu dangdut dan pop tersebut. Pria kelahiran 24 April 1963 itu mengatakan, lagu Oseng hanya menggunakan lima nada alias pentatone. Lima nada tersebut adalah la-do-re-mi-so-la. Dengan notasi yang terbatas itulah, seorang pencipta lagu Oseng harus menciptakan lagu yang enak didengar. “Kita harus bisa menciptakan lagu yang enak didengar hanya dengan notasi yang terbatas tersebut. Bayangkan betapa sulitnya,” ujarnya. Sementara itu, meski kini POB vakum, kecintaan Yons DD terhadap musik patrol tetap dia pertahankan. Dia mengaku lebih sreg jika lagu-lagu ciptaannya dinyanyikan dengan iringan musik patrol dibandingkan jika dinyanyikan dengan iringan musik koplo n Baca Pantas...Hal 35
Triyano Adi “Yons DD” Revolusioner Musik Banyuwangi
Sukses Kembalikan Magnet Lagu Oseng Mungkin tidak berlebihan jika predikat “Hero” disematkan kepada Triyano Adi, 51. Sebab, seniman lebih dikenal dengan nama Yons DD itu sangat berperan besar mengembalikan lagulagu Banyuwangi sebagai “tuan rumah” di daerah sendiri. Bahkan, lagu-lagu Banyuwangi bisa menjadi tuan rumah di daerah lain. Lebih mengejutkan lagi, lagu-lagu Banyuwangi bisa menembus pasar Malaysia. MARI bernostalgia dengan memori manis tahun 1970-an. Pada dekade tersebut, lagu-lagu kendang kempul khas Banyuwangi mencapai puncak kejayaan. Bukan hanya menjadi tuan rumah di daerah
sendiri, lagu-lagu berbahasa Oseng itu juga mampu “menginvasi” daerah tetangga, yakni wilayah Tapal Kuda dan Bali. Bahkan, sejumlah produser asal ibu kota pun kepincut dengan indahnya lagu kendang kempul. Itu terbukti dengan banyaknya lagu Oseng yang digubah ulang menjadi berbahasa Indonesia. Salah satu yang paling fenomenal adalah lagu “Ulan Andung-andung”. Eksistensi musik Banyuwangi itu mengantarkan beberapa seniman lokal go nasional. Sebut saja Sumiati dan Alif S. Namun, entah apa sebabnya, memasuki dekade 1990-an, lagu Banyuwangi seolah mendadak “mati suri”. Seniman lokal yang tetap berkiprah menciptakan lagu berbahasa Oseng seolah tak mampu berbuat banyak. Lagu-lagu Banyuwangian tak mampu mengulang masa kejayaan tersebut.
Secercah harapan tiba ketika sekelompok anak muda yang tergabung dalam grup musik Patrol Orkestra Banyuwangi (POB) muncul ke permukaan. Dengan nada yang easy listening dan lirik yang kaya pesan moral, album POB I yang dirilis tahun 2001 itu berhasil “mencuri” perhatian masyarakat Bumi Blambangan. Tak ayal, album berisi 12 lagu yang “dikemas” dalam bentuk kaset pita itu sukses terjual sekitar 300 ribu copy. Salah satu seniman yang berperan besar memandegani grup musik POB itu adalah Triyono Adi, 53. Pria yang lebih di kenal dengan nama Yons DD itu adalah komposer sejumlah lagu dalam album yang laris-manis di pasaran tersebut, di antaranya “Semebar”, “Tetese Eluh”, dan “Mawar” n
Atasi Ejakulasi Dini dan Impotensi dengan Tuntas TIDAK ada seorang pria pun yang menginginkan ejakulasi dini! Bila kejadiannya hanya satu dua kali, wanita pasangannya masih dapat memakluminya. Mungkin si pria sedang banyak pikiran, terlalu capek, sedang stres berat, dan lainnya. Pria yang terlalu cepat keluar atau mengalami ejakulasi dini akan selalu merasa gagal, depresi, menghindari seks, dan menjaga jarak karena merasa tidak mampu untuk memuaskan istrinya. Apabila hal ini tidak diobati dengan cepat, dapat menimbulkan akibat yang lebih buruk, bahkan menimbulkan impotensi. Menurut survei Mens Health.Com, lebih kurang 10 persen wanita memutuskan hubungan dengan seorang pria karena pria tersebut mengalami ejakulasi dini. Hubungan seks suami istri yang dilakukan secara rutin memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan
kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Sebagai aktivitas fisik, seks termasuk salah satu olahraga yang paling aman sekaligus menyenangkan karena dapat meregangkan dan menyervis hampir setiap otot dalam tubuh dan membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh. Sedangkan dari sudut medis, seks diyakini sebagai obat instan paling aman untuk mengatasi sakit kepala dan depresi ringan. Ini terkait dengan pelepasan endorphin ke dalam aliran darah yang menghasilkan
rasa euforia dan meninggalkan perasaan nyaman. On Clinic Indonesia adalah jaringan layanan kesehatan yang dapat mengatasi problem seksual pria, yaitu ejakulasi dini & impotensi serta problem seksual Perempuan yang mengalami gangguan orgasme, frigid & kurang gairah. Pengobatan di On Clinic memberikan keberhasilan pengobatan yang tinggi sesuai standar On Clinic International yang berpusat di Australia dengan menjaga kerahasiaan & privacy pasien. Informasi lebih lanjut, hubungi 500-001, GSM (kode area) 500-001 (pulsa lokal dari seluruh Indonesia), SMS 0855105 0005, BB 29FD2F5F, WA 0 8 1 3 . 1 4 9 2 2 7 7 6 w w w. onclinic.co.id atau email: info@onclinic.co.id Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik.(*/abi)
Baca Sukses...Hal 35
Ciptakan Saron Bernada Minor TIDAK hanya berperan mencipta lagu, di dalam grup POB I, Yons DD juga berperan sebagai musisi sekaligus “menciptakan” alat musik saron (semacam angklung berbahan kuningan atau besi). Saron khas Banyuwangi yang awalnya hanya memiliki nadanada dasar C, D, E, F, G, A, dan B, dia kreasi dengan nadanada minor, yakni D-minor, E-minor, F-minor, G-minor, A-minor, dan B-minor. Yons membuat sendiri alat musik saron “modifikasi” tersebut. Agar saron dapat menghasilkan nada minor, dia menyamakan nada-nada minor itu dengan tone alat musik organ. Nah, dengan saron yang
Saya hanya pendobrak, setelah itu silakan Anda berkarya. YONS DD Musisi Blambangan
dapat menghasilkan nadanada minor itu, Yons berhasil mengubah “pakem” musik Banyuwangi. Sebelum POB muncul, para penyanyi harus mengikuti nada saron. “Namun, dalam musik-musik POB, pakem tersebut dibalik. Suara saron bisa mengikuti nada suara penyanyi,” ujarnya beberapa waktu lalu. Yons mengungkapkan, proses kreatif yang dia jalani dalam menciptakan lagu-lagu berbahasa Oseng dimulai sejak tahun 1993. Pria yang mengaku tidak memiliki darah keturunan seni itu mengungkapkan, ide menciptakan lagu berbahasa Oseng dilatarbelakangi kekhawatiran lagu Banyuwan-
gi akan punah. Dikatakan, kekhawatiran lagu berbahasa Oseng punah itu muncul dalam benaknya lantaran kala itu hanya segelintir orang yang bisa mencipta lagu Oseng. “Saya khawatir tidak ada penerus yang akan menciptakan lagu Banyuwangian,” ungkapnya. Ditanya tanggapannya setelah lagu Oseng kembali booming di Banyuwangi seperti saat ini? Yons mengaku merasa gembira. “Lagu Oseng memang sudah sepatutnya menjadi tuan rumah di Banyuwangi. Dan, saya hanya pendobrak, setelah itu silakan Anda berkarya,” kata dia mantap. (sgt/als)
INFORMASI REGISTRASI BADAN USAHA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN Merujuk UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial pada Pasal 14 disebutkanbahwa setiap orang, termasuk warga negara asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi Peserta Program Jaminan Sosial. Sesuai dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan jo Perpres Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS sesuai Pasal 6 ayat 2 bahwa Kepesertaan Jaminan Kesehatan dimulai tanggal 1 Januari 2014 dan sesuai pasal 6 ayat 3 bahwa pemberi kerja pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil wajib untuk mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai peserta program Jaminan Kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan paling lambat 1 Januari 2015. Berkaitan dengan hal tersebutdiatas, kami mohon Pemberi Kerja Badan Usaha/ Badan Hukum Lainnya untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut : 1. Segera melakukan pendaftaran kepesertaan Jaminan Kesehatanke BPJS Kesehatan terdekat sejak September s/d awal Desember 2014. 2. Menyerahkan Form Registrasi Badan Usaha/Badan Hukum Lainnya ke BPJS Kesehatan terdekat. 3. Melampirkan Data Migrasi Seluruh Karyawan dan Anggota Keluarganya sesuai format pendaftaran kepesertaan badan usaha; • Dengan memberikan data perusahaan dan pekerjanya berikut anggota keluarga secara lengkap dan benar; • Data upah yang diinformasikan dalam form adalah gaji dan tunjangan tetap sesuai dengan upah yang diterima pekerja dengan batas bawah sesuai dengan UMP/UMK/UMSK yang berlaku. Apabila memerlukan informasi lebih lanjut untuk proses pendaftaran dapat melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan terdekat atau menghubungi Pusat Layanan Informasi BPJS Kesehatan 500400 dan website: www.bpjs-kesehatan.go.id.
Kantor Cabang Banyuwangi Jl. Letkol Istiqlah No. 93 Banyuwangi 68422 Telp. 0333 41644 (Hunting), Fax. 0333 41645 email : kc-banyuwangi@bpjs-kesehatan.go.id
Jawa Pos
Senin 6 Oktober 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
Ustad Ghofar: Sarkowi Meninggal Khusnul Khotimah ■ MENINGGAL...
Sambungan dari Hal 25
Salat Id pun dilanjutkan dengan khotib KH. Abdul Ghofar. Ustad Ghofar lantas menyiarkan berita duka meninggalnya Sarkowi melalui pengeras suara masjid setelah dipastikan meninggal oleh pihak RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi. Begitu mendengar berita duka tersebut, jamaah yang baru pulang dari masjid langsung berhamburan untuk datang melayat ke rumah duka. Tidak sedikit diantara para jamaah tersebut langsung meneteskan air mata. Menurut Nasih, petugas salat Idul Adha pagi itu adalah Ustad Husaini (imam) Abdan (bilal satu), Ahmad Sarqowi (bilal dua) dan khotib, KH. Abdul Ghofar. Mohammad Nidham, salah se-
orang pemuda setempat mengaku sangat kehilangan Sarkowi Semasa hidupnya, almarhum terkenal orang yang suka bersedekah. Selain itu, almarhum juga tergolong orang yang rajin beribadah dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Bahkan, dua hari sebelum meninggal dunia, Sarkowi sempat memberikan kerupuk dagangannya kepada para tetangga di sekitar tempat tinggalnya. “ Suara beliau kalau adzan dan bilal sangat merdu,” kenang Nidham. Sementara itu, Hanik istri almarhum mengaku sejak tiga hari terakhir suaminya selalu mengenakan pakaian baru dan wangi-wangian. Yang paling tidak bisa dilupakan, sebelum berangkat ke masjid, suaminya minta dibuatkan wedhang jahe, kemudian mencium pipi kanan dan
kirinya kemudian berwudhu dan berpamitan ke masjid. “Tidak seperti biasanya saya dipamiti dan dicium. Sepulang dari masjid baru biasanya saya yang menciumnya,” ungkap ibu tiga anak ini. Hal lain juga dirasakan anak sulung almarhum, Ahmad Ridho yang sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Blokagung Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Sejak hari Jumat lalu, dia mengaku kangen rumah dan kampung halamannya. Keinginan pulang tersebut akhirnya baru kesampaian setelah mendengar kabar jika Ayahnya meninggal dunia saat menjadi bilal salat Id. “Insya-Allah saya akan teruskan perjuangan ayah menjadi bilal di masjid,” tandas kakak dari Ibnu Qushoiyi, dan Nayla ini. Ustad Ghofar yang saat itu bertindak sebagai khotib mengaku
sangat terkejut dengan meninggalnya Ahmad Sarkowi tersebut. Maklum peristiwa itu dinilai sebagai kejadian yang langka. Apalagi, juga dihadapannya langsung. “Ini peristiwa sejuta satu, tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup. Setelah mengucap takbir sembilan kali “la ilaha illallah” tiga kali dan langsung meninggal dunia,” kenangnya. Ghofar mengaku meninggalnya Ahmad Sarkowi adalah wafat yang khusnul khotimah dan jarang ditemukan di tempat lain. Apalagi momennya juga sangat luar biasa yakni sewaktu sholat idul adha. Bahkan, menurut keterangan salah satu hadits, siapa yang akhir hidupnya membaca kalimat tauhid, “la ilaha illallah” maka dijamin masuk syurga. “Insya-Allah syurga jaminannya,” tandasnya. (ddy/aif)
Bupati Anas Kurban Seekor Sapi ■ MASJID...
Sambungan dari Hal 25
Ruas jalan menuju masjid ditutup dan dijaga oleh polisi. Sebab, sebagian jamaah yang melaksanakan salat Id sampai meluber ke jalan raya. Masjid yang ada di depan Taman Sri Tanjung ini penuh sesak oleh jamaah. Sekitar 2.000 jamaah berjejer rapi sesuai shaf yang telah ditentukan oleh pihak takmir masjid. Saking banyaknya jamaah yang hadir, jamaah yang tidak kebagian tempat di dalam masjid harus rela melaksanakan salat di luar area masjid. Tampak juga jamaah melaksanakan salat Id di halaman parkir kendaraan yang ada di depan masjid. Bagi yang tidak kebagian tempat, ada yang melaksanakan salat Id di Taman Sri Tanjung. Meski begitu, jamaah yang hadir tampak begitu khusyuk mengikuti salat Id hingga selesai. Idul Adha tahun ini khotib salat Id adalah Habib Naufal Hadi Aljufri Lc MA Aca. Dalam ceramahnya, khotib asal Kota Malang ini menjelaskan tentang nilai-nilai datangnya hari raya Idul Adha. Selain itu, Habib Naufal
juga menerangkan keiklasan Nabi Ibrahim dan pengorbanan anaknya, Nabi Ismail. Sementara itu, pelaksanan salat Id di Kota Genteng kemarin terpusat di beberapa titik. Selain di masjid-masjid, halaman gudang Bulog di Genteng Wetan juga dijadikan salah satu lokasi pelaksanaan salat Id. Dari titik tersebut, jumlah jamaah salat Id di Masjid Jami Baiturrohman Genteng terbilang paling banyak. Sebagian jamaah sampai harus menggelar sajadah di jalan raya. Sementara itu, polisi yang berjaga juga memblokir jalur menuju jalan Gajah Mada. Semua kendaraan tanpa terkecuali dibelokkan ke arah Ibrahimy. Dimas, 23, salah satu jamaah mengatakan, dirinya terpaksa harus menggelar sajadah di jalanan untuk mengikuti Salat Id. Hal ini dikarenakan sudah tidak memungkinkan untuk berada di sekitar masjid. “Sudah full, saya milih di sini saja,” ungkapnya. Sementara itu, usai melaksanakan salat Id beberapa masjid, instansi, dan musala juga menyembelih hewan korban. Tahun ini Masjid Agung Baiturrahman menyembelih 25 ekor kambing dan empat ekor sapi. Sedang-
kan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah NU Banyuwangi (LAZISNU) 713 ekor sapi dan 4009 ekor kambing. ”Jumlahnya hewan kurban memang cukup banyak karena maisng-masing MWC NU kita koordinir,’’ ujar M. Masyfu, ketua kegiatan penyembelihan hewan korban LAZISNU Banyuwangi. Jumlah itu merupakan rekapitulasi dari hewan kurban yang disembelih dan didistribusikan dari ranting NU dan masjid-masjid NU. Selanjutnya, hewan kurban tersebut didistribusikan kepada yang berhak menerima, utamanya warga miskin di sekitar lokasi penyembelihan. Sementara itu, meski sedang menunaikan ibadah haji, tahun ini Bupati Banyuwangi Abdul Azwar Anas ikut bekurban seekor sapi ke Pesantren Bustanul Makmur, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, kemarin. Sapi besar tersebut tak diantar sendiri, tapi diserahkan oleh anaknya, Ahmad Daniel Azka yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Selanjutnya sapi tersebut diserahkan ke Pengasuh Pesantren Bustanul Makmur, KH. Luqman Hakim. (tsf/sli/azi/aif)
Juru Pangkas Rambut Jual Mahal ■ SEPERTI...
Sambungan dari Hal 25
Berpelukan. Suami memeluk istrinya. Istri memeluk suaminya sambil meminta maaf. Isak tangis pecah seketika. Suasana haru kembali terjadi saat jamaah selesai tawaf ifadhah -sa’i -tahallul Sabtu Subuh kemarin. “Rasanya plong. Beban dan rasa was-was tidak bisa menjalankan rukun haji sebelumnya langsung hilang. Alhamdulillah, sekarang kita sudah jadi haji,” ucap Jumaari, jamaah haji dari Wongsorejo diamini jamaah lainnya. Orang yang baru selesai menjalankan ritual haji seperti terlahir kembali. Bak bayi. Gundul dan diampuni dosa-dosanya. Dikabulkan doa-doanya. Soal mabrur atau tidak, itu hak prerogratif Allah SWT. Itu kiranya yang membuat jamaah haji menjadi melankolis begitu berhasil menuntaskan rukun-rukun hajinya. Namun, tidak semua haji merasakan pengalaman seperti itu. Sebab, sebagian jamaah haji masih belum bisa menyempurnakan hajinya. Mereka sengaja menunda tawaf ifadhah sampai selesai hari tasyrik. Setelah tanggal 13
Zulhijah. Setelah menuntaskan melontar jamrah yang terakhir. Yang seperti itu boleh. Juga sah hajinya. Bahkan, misal, tawaf ifadhahnya dilakukan tahun depan juga boleh. Tapi yang bersangkutan terkena larangan ini: menggauli istrinya! Kami tidak hanya berhasil menyempurnakan ritual haji. Tapi sekaligus melaksanakan haji yang paling afdhal. Meniru hajinya Nabi Muhammad SAW: setelah melontar jamrah aqabah langsung tahallaul awwal, dilanjut tawaf ifadhah, sa’i, dan diakhiri tahallul tsani. Karena Nabi dulu memotong habis rambutnya usai sa’i, maka saya pun gundul. Sebagian besar jamaah juga menggunduli rambutnya sampai klimis. Saking banyaknya yang akan gundul, Sabtu kemarin semua barber shop/salon penuh. Bukan hanya puluhan pangkas rambut di sekitar masjid Al Haram yang full. Tapi juga di tempat yang lain. Termasuk di Mahbas Jin, maktab kami. Bukan hanya harus rela antre lama. Tapi, jamaah juga harus merogoh sakunya dalam-dalam. Para juru pangkas rambut jual mahal. Mereka pasang tarif Rp
SAR (Saudi Aravia Real) 30 (Rp 99.000). Padahal, pada hari-hari biasa tarifnya hanya SAR 5 - 10. Sebetulnya usai sa’i dan disambung salat Idhul Adha Sabtu pagi kemari saya bermaksud langsung gundul. Tapi niat itu terpaksa saya urungkan. Selain antreannya mengular tarifnya masih mahal. Akhirnya saya dan rombongan dari KBIH Sabilillah memutuskan tahallul di salon sekitar maktab saja. Usai salat Isya kami pergi ke salon di seberang hotel. Benar juga. Selain tidak perlu antre lama tarifnya juga sudah turun. Tinggal SAR 20. “Besok sudah turun lagi jadi SAR 15. Lusa turun lagi. Tinggal SAR 10,” kata KH. Abdul Latif Harun (pembimbing KBIH Sabilillah) yang bergundul ria bareng rombongan saya. Hari haji, khususnya tanggal 10 Dulhijah memang harinya tukar cukur. Mereka benar-benar panen raya. Memang ada jamaah yang memangkas rambutnya atas bantuan temannya di maktab. Saling menyukur rambut sesama jamaah. Tapi hasilnya tidak maksimal. Tidak semulus ‘garapan’ juru pangkas rambut di baber shop. Bukan hanya tukas cukur, ojek
dan taksi juga ikut merasakan berkah haji. Tarif taksi yang bianya hanya SAR 5 - 10, Sabtu kemarin naik jadi SAR 40-100. Silakan hitung sendiri naik berapa persen. Ojek lebih Gila lagi. Dari masjid Al Haram ke maktab di Mahbas Jin minta ongkos SAR 100 real. Jaraknya hanya 1,6 km. Padahal motornya sudah butut semua. Daripada menuruti hal yang tidak masuk akal, saya dan beberapa teman pilih pulang ke maktab naik biskil. Bis sikil. Alias jalan kaki. Meski risiko yang harus ditanggung cukup besar: menembus gelombang lautan manusia yang bergerak seperti beras ditumpahkan. Byorrr. Saking banyaknya jamaah haji yang berangkat ke masjid Al Haram untuk tawaf ifadhah, empat terowongan yang harusnya terbagi untuk arus berangkat balik, sabtu kemarin jadi satu arah. Menuju masjid Al Haram semua. Berjalan melawan arus ratusan ribu orang itu seperti dikepung ratusan tawon. Suara. Langkah kaki dalam terowongan ditambah suara puluhan blower di atap terowongan bak suara tawon bingung. Wung Wung wung... (kaosing93@gmail.com)
Jadi Persinggahan Resi Markandeya ■ MATA...
Sambungan dari Hal 25
Meski dengan sisa-sisa tenaga, tim ekspedisi cukup lega. Sebab, pengamatan pada peta menunjukkan jika sasaran berikutnya tidak terlalu jauh. Kontan saja, semua kru kini berhasrat untuk segera mencapai garis finis dengan sukses tanpa halangan. Tenaga yang sempat menurun seolah-olah hilang. Wajah-wajah penuh semangat mulai tampak pada masing-masing personel tim ekspedisi. Setidaknya, perjalanan tim ekspedisi untuk mengakhiri penjelajahan selama sehari kini tinggal selangkah. Bekal makanan yang disediakan sejak awal mulai menipis. Dengan segala pertimbangan, tim ekspedisi menghabiskan makanan di etape kelima. Dan, perjalanan menuju ke titik terakhir penuh dengan stamina baru. Tim ekspedisi masih berada di tengah hutan pinus yang rindang. Selama perjalanan menggunakan mobil, tim ekspedisi beberapa kali mendengar suara nyanyian burung. Penorama hutan yang hijau semakin membuat perjalanan sungguh menyenangkan. Sambil menikmati perjalanan, tim ekspedisi tanpa terbayangkan tiba di lokasi mata air Beji yang fenomenal. Untuk menjangkau lokasi, tim kembali harus berjalan kaki karena lokasi tidak bisa menggunakan mobil. Masih di kawasan hutan pinus, lo-
kasi mata air tersebut kali ini tidak terlalu jauh dari permukiman penduduk. Jalan masuk menuju lokasi wisata tersebut terkesan asri dan bersih. Hal itu menandakan jika mata air tersebut dijaga dan dirawat dengan baik. Semua mata tim ekspedisi sontak terpesona dengan keindahan alam yang ada di kawasan mata air tersebut. Kesan pertama adalah adanya air mancur yang cukup deras. Air mancur yang mengalir ke sendang tersebut membuat mata kembali segar. Pada bagian luar terdapat delapan air mancur. Air yang mengalir tersebut cukup deras. Tim ekspedisi tampak sudah tidak sabar untuk menikmati air tersebut. Sebagian personel terjun ke sendang air untuk menikmati segarnya air yang bening. Tim ekspedisi semula melakukan percobaan untuk merasakan air tersebut. Setelah menikmati air yang dingin, seketika itu para tim ekspedisi kepincut untuk mandi. Tidak ada pilihan lain, sekujur tubuh pun basah-kuyup meski masih menggunakan pakaian lengkap. Airnya dingin luar biasa. Kepala yang sempat pening seketika langsung hilang. Pori-pori pada kulit seketika menutup. Suhu air yang dingin benar-benar membuat segala urusan menjadi buyar. Di sekitar mata air tersebut terdapat sejumlah sendang berpetak-petak. Ada dua petak yang terdapat air mancur. Meski begitu, masyarakat umum hanya diperbolehkan untuk mandi di satu petak mata air. Sedangkan, satu lainnya dilarang karena cukup
35
S A M B U N G A N
disakralkan bagi umat Hindu. Pada petak-petak kolam tersebut terdapat batu-batu dengan ukuran sedang. Batu-batu yang tertata itu membuat kawasan itu semakin elok. Sebab itulah, selain dijadikan tempat religi bagi umat Hindu, tempat tersebut juga menjadii jujugan wisata alam bagi masyarakat luas. Di sana juga terdapat sejumlah gubuk. Selain itu, terdapat beberapa patung yang dibuat oleh umat Hindu. Panorama bertambah indah dengan keberadaan pohon yang berada di tengah lokasi tersebut. Rumput yang tumbuh juga rapi. Sehingga, tim ekspedisi cukup betah selama berada di kawasan itu. Beberapa air mancur di mata air Beji itu memiliki beberapa nama. Antara lain, Dewi Gangga, Dwi Parwati, Dewi Sri, dan Dwi Saraswati. Mata air tersebut dipercaya memiliki beragam khasiat untuk pengobatan. Salah satunya untuk menyembuhkan penyakit rematik. Konon, mata air tersebut dijadikan tempat persinggahan tokoh penyebar umat Hindu Indonesia, Resi Markandeya. Sebab itulah, tempat tersebut disakralkan bagi umat Hindu. Selama ini, selain umat lokal, umat Hindu dari luar Banyuwangi seperti Pulau Dewata sering mengunjungi tempat tersebut. Sementara itu, tim ekspedisi juga singgah di Pura Gumuk Agung Gumuk Kancil. Lokasi pura tersebut hanya berjarak sekitar 300 meter dari kawasan mata air Beji. Pura tersebut sangat dekat dengan permukiman warga. (aif/habis)
Jadi Tontonan Gratis Warga ■ ADU...
Sambungan dari Hal 25
Takbir keliling itu menjadi tontotan gratis warga di sekitar ponpes. Selama pawai, santri putri membawa beberapa hiasan lampion. Lampion tersebut banyak dibentuk menyerupai maket masjid. Sebagian santriwati juga membawa miniature hewan kurban sapi. Selain membawa maket, peser-
ta pawai yang terdiri dari seluruh santri putri juga banyak yang mengenakan kostum unik. Putri,14, salah satu santri tingkat Ula mengaku senang bisa mengikuti kegiatan malam takbiran ini. Selain bisa beradu kreasi dengan santri lainnya, dirinya bisa memberi hiburan kepada masyarakat sekitar pesantren. “Senang Mas, bisa membuat warga senang menonton,” ungkapnya. Pihak pesantren yang diwakili
KH. Ahmad Maskuri Nashirun mengatakan, pembagian kegiatan kegiatan santri putra yan g berbeda dengan santri putrid. Di mana santri putri melakukan pawai keliling pagar. Hal ini dikarenakan santri putra lebih rawan potensi rusuh dan disusupi orang tidak bertanggung jawab saat melakukan pawai. Selain itu juga untuk menjaga ketertiban diantara santri. “Kalau dibarengkan nanti tidak karu-karuan,” tandasnya. (sli/aif)
Kerugian Ditaksir Rp 15 Juta ■ TRAUMA...
Sambungan dari Hal 25
Rini adalah orang pertama yang mengetahui awal kebakaran. Ketika Jawa Pos Radar Banyuwangi mendatangi rumahnya Minggu (5/10) kemarin, rumahnya dalam keadaan terkunci. Rini yang saat itu masih menumpang di rumah tetangga yang ada di depan rumahnya tersebut menceritakan bagaimana awal kebakaran ini terjadi. ”Silakan masuk, suami saya
masih kerja di pelabuhan,” ujar Rini mempersilakan Jawa Pos Radar Banyuwangi untuk masuk ke dalam rumah tetangganya tersebut. Dia membenarkan kalau kebakaran yang terjadi di rumahnya disebabkan korsleting magicom yang ada di ruang makan. Menurutnya, sebelum kebakaran diketahui, dia sempat terbangun dua kali dari tidurnya. Yang pertama, pukul 21.30 terbangun, namun saat terbangun tersebut dia tidak menemukan tanda-tanda bahwa
terjadi kebakaran dan akhirnya memutuskan untuk tidur kembali. Atas kejadian ini, Rini mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Tidak hanya langit-langit dan genting yang hangus karena api yang melalap bagian belakang rumah Rini. Api juga berhasil melalap perabotan rumah tangga miliknya. ” lemari, kulkas, meja, kursi, karpet dan mesin cuci terbakar semua, Mas. Total kerugian saya perkirakan 15 juta lebih.” ungkapnya. (tsf/aif)
Sekdes Mengaku Tidak Tahu ■ SUDAH...
Sambungan dari Hal 25
Ketua PNPM yang kala itu dijabat Atmawiyanto (kini menjabat Kades Alasrejo) langsung menemui sejumlah warga yang rumahnya layak ”dibedah”. Setidaknya ada 170 warga dari dua dusun (Alasmalng dan Kebunrejo) yang disurvei. Sayangnya, survei itu diembel-embeli dengan pungutan. Sebelum rumahnya diperbaiki, warga diminta uang Rp 36 ribu sampai Rp 50 ribu. Setelah terkumpul, uang tersebut diserahkan kepada koordinator PNPM. Celakanya, begitu uang sudah diserahkan, rencana bedah rumah tak kunjung terealisasi. Yang bikin kecewa warga, setelah ditanyakan ke pemerintah, Desa Alasrejo tidak dapat proyek bedah rumah.
”Kami tidak mempersoalkan besarnya uang pungutan, tapi mengapa sampai sekarang proyek bedah rumah itu tidak ada,’’ ujar perwakilan warga, Sutawi, 49. Merasa ditipu oleh oknum PNMP, Sutawi bersama warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Rumah Tangga Miskin (RTM) Bedah Rumah melaporkan kasus ini ke Polres Banyuwangi. Beberapa saat setelah pengaduan itu, sejumlah warga dimintai keterangan. Sayang, hasil akhir pemeriksaan itu tidak memuaskan warga. ”Klien kami minta laporan kasus pungutan itu diproses sesuai hukum yang berlaku. Perkembangan hasil penyelidikan dan penyidikan juga tidak diberi tahu,’’ ujar penasihat hukum warga, Moch. Jazuli. Bambang, mantan Kepala Desa
Alasrejo yang saat kasus itu berlangsung mengaku tidak tahu adanya pungli tersebut. Hanya saja, ketika warga mulai bergolak, dia sudah menyarankan kepada Atmawiyanto agar menemui warga. Sayang, saran itu tidak dilaksanakan. ”Kala itu saya sudah sarankan agar Pak Atmawiyanto mengumpulkan warga dan berbicara di depan warga. Sayang saran saya tak digubris,’’ kata Bambang. Sekretaris Desa Alasrejo H. Masykur mengaku tidak tahu menahu soal pungutan untuk bedah rumah. Dia mengaku sempat turun ke lapangan selama setengah hari terkait survei bedah rumah tersebut. ”Siangnya saya langsung pulang. Kalau di lapangan ada pungutan saya tidak tahu menahu,’’ kelit Masykur. (tsf/aif)
Kaset Asli Terjual 300 Ribu Kopi ■ SUKSES... Sambungan dari Hal 34
Menurut Yons DD, sebenarnya tiga lagu tersebut diciptakan tahun 1993. Lagu-lagu yang belakangan booming di pasaran itu awalnya sangat sulit menembus dapur rekaman. Sejumlah produser lokal enggan menerima lagu-lagu karya Yons lantaran dianggap tidak sesuai selera pasar. Tidak mendapat sambutan positif produser lokal, Yons tidak begitu saja menyerah. Dia memilih mencari peruntungan di Jakarta. Di ibu kota, dia berusaha menyodorkan karyanya itu ke sejumlah “dapur” rekaman. Sayang, hasilnya sama, nihil. Tidak ada produser yang mau mengorbitkan lagu-lagu tersebut. Gagal di Jakarta, Yons memilih cara lain. Kali ini pria berperawakan kurus itu menyodorkan 12 lagu plus satu paket dengan grup musik patrol yang dia bidani kepada salah satu rumah produksi di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Lagi-lagi hambatan merintangi perjuangannya. Kala itu pihak produser hanya bersedia membeli
12 lagu ciptaan Yons dan Catur Arum, tapi tidak mau mengorbitkan grup patrol tersebut. Karena merasa seluruh akses mengangkat grup musik tersebut sudah buntu, Yons pun menyetujui tawaran sang produser yang ingin membeli 12 lagu ciptaannya itu. Namun, takdir berkata lain, baru satu dari 12 lagu yang di tawarkan tersebut dibayar sang produser, ada salah satu penikmat musik asal Jakarta yang “mengintip” dapur latihan grup musik yang digawangi Yons DD, Catur Arum, dan sejumlah seniman lain tersebut. “Angin surga” pun mulai berembus. Warga ibu kota itu bersedia membiayai rekaman grup musik yang kala itu belum memiliki nama. “Lalu, produser asal Jakarta tersebut memberi nama grup kami POB. Proses rekaman kami lakukan di salah satu studio musik di kawasan Jakarta Selatan,” beber lelaki yang tinggal di Jalan Riau, Gang Permata 24, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, itu. Yons menambahkan, liku-liku tajam yang harus dilalui untuk membesarkan POB belum ber-
henti pasca rekaman tersebut. Sebab, dia, Catur Arum, dan sang produser, sama-sama “buta” marketing kaset. Dirinya dan Catur-lah yang memasarkan sendiri hasil karyanya itu dari pintu ke pintu. Berbulan-bulan ribuan keping kaset tersebut tidak laku, dan dijadikan bantal di tempat tidur. Hingga akhirnya, pada Agustus 2001, grup musik POB mulai dipercaya manggung di Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi. Tak dinyana, lagu-lagu yang dibawakan grup tersebut mendapat sambutan positif masyarakat. “Sejak itulah kaset POB I diburu konsumen. Album tersebut terjual sekitar 300 ribu copy. Itu yang asli, belum yang bajakan. Yang bajakan saya tidak tahu,” cetusnya. Nah, setelah kemunculan POB yang cukup fenomenal tersebut, perlahan tapi pasti industri musik Banyuwangi kembali bergeliat. Para pencipta lagu berbahasa Oseng pun bermunculan seperti jamur di musim hujan. Artis-artis muda pun demikian. Lagu-lagu berbahasa Oseng kini kembali bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. (sgt/als)
Alat Musik Sering Dimakan Bubuk ■ PANTAS... Sambungan dari Hal 34
“Secara pribadi, saya lebih sreg jika lagu ciptaan saya dinyanyikan dengan iringan musik patrol,” kata pria yang sempat bermain film bersama pasangan artis Agus Ringgo dan Sabai Morscheck dalam film Lari dari Kawin Lari yang syutingnya di Banyuwangi tersebut. Terkait pilihannya memopulerkan musik patrol, lelaki yang dulu berambut gondrong itu punya alasan tersendiri. Menurutnya, dulu patrol hanya musik yang dimainkan saat malam bulan Puasa. Setelah Idul Fitri, alat musik patrol “masuk kandang” hingga bulan Puasa berikutnya. Lantaran semua alat terbuat dari bambu,
tidak jarang alat-alat itu rusak dimakan bubuk. Nah, sejak awal 90-an Yons DD bertekad mengangkat musik musiman khas Banyuwangi itu ke tingkat yang lebih familiar. Yons DD pun berjuang keras agar musik yang hanya didengarkan setahun sekali itu bisa didengarkan masyarakat Banyuwangi setiap hari. “Dulu hanya ada kendang kempul. Musik aliran patrol itu tidak ada,” katanya. Kerja kerasnya itu ternyata membuahkan hasil. Setelah hampir sepuluh tahun berjuang memopulerkan musik patrol, pada tahun 2001 Yons DD bersama beberapa temannya berhasil merilis album POB perdana. “POB itu kepanjangannya Patrol Orkestra Banyuwangi,” ungkapnya.
Tidak dinyana, sambutan masyarakat terhadap musik patrol itu luar biasa. Mesti awalnya tidak laku, akhirnya album tersebut laris manis. Namun demikian, Yons DD punya alasan lain kenapa dirinya memopulerkan musik patrol. Yons menyebut, dulu para seniman patrol tidak pernah mendapat berkah dari berkesenian patrol. Nah, jika musik patrol populer, maka para seniman patrol itu akan kecipratan rezeki. “Yons DD itu pantas disebut revolusioner musik Banyuwangi. Itu predikat yang tidak berlebihan disematkan kepadanya. Banyak artis Banyuwangi yang lahir berkat tangan dinginnya,” kata Fatah Yasin Noor, sastrawan Banyuwangi. (sgt/als)
Sangat Bermanfaat Bagi Siswa ■ LANGSUNG... Sambungan dari Hal 36
Peserta begitu antusias bertanya seputar dunia jurnalistik. Anak asuh Rikson Sianipar, SPd ini tergolong berani menanyakan perihal koran. Sebelum pelatihan diakhiri, siswa-siswi yang beralamat di Jalan Hasanudin 75 Genteng langsung praktik menulis dan fotografi. Bagi peserta yang dinilai bagus karyanya berhak mendapatkan door prize menarik dari Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kepala SMPK Santa
Maria Rikson Sianipar didampingi Wakasek Guntur Priyambodo mengatakan, pelatihan jurnalistik sangat bermanfaat bagi siswa. Pasca pelatihan ini, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan kunjungan ke dapur redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi. Bukan hanya itu, pasca-pelatihan ini siswa-siswinya akan mengirimkan karya tulis seperti puisi dan cerpen ke rubrik budaya Jawa Pos Radar Banyuwangi. ”Kita sudah agendakan akan melihat langsung proses pembuatan koran di Radar Banyuwangi,’’ kata Rikson Sianipar. (*/aif)
RADAR GENTENG
36
R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Senin 6 Oktober 2014
Langsung Praktik Menulis dan Motret GENTENG – Road show jurnalistik yang digelar tim Jawa Pos Radar Banyuwangi singgah di SMPK Santa Maria Genteng, Sabtu kemarin (4/10). Tim menyampaikan materi jurnalistik di hadapan 100 lebih siswasiswi SMPK. Materi yang disampaikan meliputi teknik mencari dan menulis berita, fotografi, dan manajemen redaksi. Kedatangan tim Jawa Pos Radar banyuwangi sudah diidamidamkan oleh siswa-siswi. Suasana pelatihan jurnalistik berlangsung gayeng n Baca Langsung...Hal 35
GERDA SUKARNO/RABA
PRAKTIK FOTOGRAFI: Peserta pelatihan jurnalistik diajari cara mengambil angel foto yang menarik.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP JAWA TIMUR III KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANYUWANGI Jalan Adi Sucipto No. 27 Telepon (0333) 428451 Faksimili (0333) 428452 Website www.pajak.go.id ISTIMEWA
BERHASIL DIJINAKKAN: Seekor sapi terpaksa diikat kuat-kuat di pohon rambutan, setelah sebelumnya mengamuk, kemarin.
Sapi Mengamuk Saat akan Disembelih SINGOJURUH – Suasana penyembelihan hewan kurban di Dusun Sukorejo, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh nyaris kacau, kemarin pagi. Gara-garanya, seekor sapi yang hendak disembelih tibatiba memberontak. Beruntung tiga orang jagal sapi yang disewa berhasil menjinakkan ternak tersebut. Ceritanya, panitia masjid Al-Bahri di Dusun Sukorejo, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh menerima ternak kurban berupa empat ekor sapi dan enam ekor kambing. Untuk mempercepat penyembelihan
binatang kurban tersebut, panitia memutuskan menyewa jagal dari Rogojampi. Sepulang salat Idhul Adha, panitia dibantu puluhan warga berduyun-duyun mendatangi lokasi tempat penyembelihan hewan kurban. Awalnya, satu ekor sapi berhasil dipotong dengan baik dan tanpa kendala. Namun, saat sapi ketiga hendak dipotong, para jagal dikejutkan dengan tingkah dari hewan yang mendadak mengamuk. Tiga orang jagal profesional tersebut dibuat kebingungan dengan sapi yang mengamuk saat akan diberi tali tampar
pada kaki. Setelah beberapa kali dicoba untuk ditali pada kakinya, hewan kurban dengan berat hampir dua kwintal tersebut juga masih kesulitan. Meski sudah dipegang oleh dua orang dengan dua tali tambang pada bagian kepala. Sapi tersebut mendadak berontak. Satu di antara dua orang yang memegang tali tersebut terkejut dan terpental ke tanah karena tidak kuat menahan beban sapi.“ Tidak apa-apa, hanya luka ringan saja,” ujar Sugeng, salah seorang warga yang terpental itu. Melihat kejadian itu, jagal kemudian memutuskan mengi-
katkan tali tambang yang terlepas ke salah satu pohon rambutan. Namun sapi masih saja meronta dengan menyeruduk pohon rambutan tersebut. Saat itulah jagal yang lain berhasil mengikatkan tali tambang kearah ke empat kaki sapi tersebut. Seketika itu, sapi langsung terkapar dan berhasil dieksekusi. Dengan mudah jagal langsung mengikatkan ke pohon dengan kuat-kuat. “Beruntung tidak ada hal yang sampai menyebabkan korban jiwa dan kegaduhan yang luar biasa,” ujar Sekretaris Desa Lemahbangkulon, Yahmadi. (azi/aif)
PENGUMUMAN Nomor : PENG -
/WPJ.12/KP.08/2014
TENTANG PELAYANAN PERPAJAKAN Dalam rangka upaya menghindari penipuan dari oknum yang tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atau Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Banyuwangi dalam rangka pelayanan perpajakan, dengan ini diumumkan bahwa : 1. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan peraturan-peraturan pelaksanaannya yang berlaku, seluruh produk pelayanan perpajakan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) termasuk KPP Pratama Banyuwangi tidak dibebani dengan biaya apapun atau gratis. Aspek pelayanan tersebut antara lain berupa pendaftaran / penghapusan NPWP, pengukuhan / pencabutan Pengusaha Kena Pajak (PKP), pelaporan SPT, sosialisasi perpajakan, konsultansi perpajakan, pemeriksaan pajak, pengembalian pajak, penagihan pajak, permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB)/Legalisasi SKB serta layanan perpajakan lainnya. Namun demikian berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak, Wajib Pajak masih dibebani dengan kewajiban membayar biaya penagihan pajak yang dapat berupa Biaya atas Pelaksanaan Surat Paksa dan atau Biaya Lelang apabila terjadi permasalahan penagihan pajak. Biaya tersebut disetorkan ke Kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP); 2. Sehubungan dengan point 1 tersebut di atas, kepada seluruh elemen masyarakat atau Wajib Pajak khususnya di wilayah Kabupaten Banyuwangi dihimbau agar berhatihati terhadap kemungkinan penipuan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab baik yang mengatasnamakan institusi Direktorat Jenderal Pajak atau KPP Pratama Banyuwangi. Demikian disampaikan, agar masyarakat dapat mengetahui dan memahaminya.
PT. BSI Sumbang 10 Ekor Sapi
Banyuwangi, 1 Oktober 2014 Kepala Kantor
Rayakan Idul Qurban, Salurkan Program CSR PESANGGARAN - Perintah menyembelih hewan kurban sudah ada semenjak zaman Nabi Ibrahim AS. Waktu pelaksanaannya adalah pada setiap bulan Zulhijjah, yaitu pada tanggal 10, 11, 12, dan 13. Sehingga, tidaklah mengherankan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijjah dikenal dengan nama hari raya kurban. Kalau dilihat dari nilai ibadahnya, menyembelih hewan kurban merupakan satu cara bagi manusia untuk mengungkapkan rasa syukurnya atas limpahan nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam pelaksanaanya, ternyata bukan hanya aspek ibadah saja yang terpacu peningkatannya. Aspek ekonomi masyarakat pun ikut terpacu dengan keberadaan perintah ini. Begitu juga dengan rasa kebersamaan dan persaudaraan masyarakat. Menyadari pentingnya penyembelihan hewan kurban, setiap tahun PT. Bumi Suksesindo (BSI) melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR) memberikan bantuan hewan kurban kepada masyarakat. Pada pelaksanaan program bantuan hewan kurban tahun ini, BSI membagikan sepuluh ekor sapi di sepuluh tempat. Penyerahan bantuan hewan kurban ini dilaksanakan pada Sabtu (4/5). Kesepuluh tempat penerima bantuan tersebut, yaitu, PP. Darussalam Blokagung, Karangdoro, Tegalsari, PP. Ibnu Sina Jalen, Setail, Genteng, PP. Bahrul Hidayah Rayud, Parijatah Kulon, Srono, dan PP. Mansya’ul Huda Kedungwungu, Tegaldlimo. Selain itu, Masjid Hidayatul Sasongko Ringinmulyo, Pesanggaran, Masjid Al Ihlas 2 Mulyoasri, Sumbermulyo, Pesanggaran, Masjid Baitul Falah Pulau Merah, Pancer, Sumberagung, Pesanggaran, Masjid At Taqwa Pancer, Sumberagung, Pesanggaran, Masjid Baitun Najah Kandangan, Pesanggaran, dan Masjid Al Falah Sarongan, Pesanggaran. Pengasuh PP. Ibnu Sina Setail, Genteng, KH. Masykur Ali, merasa berterima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan PT. BSI kepada masyarakat melalui program kurban ini. Saat penyerahan pada Sabtu (4/10), Ketua PCNU Banyuwangi ini juga berharap keberadaan PT BSI semakin diterima dan bermanfaat bagi masyarakat. “Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada PT BSI atas bantuannya. Semoga bantuan ini bisa membawa kebaikan dan manfaat bagi masyarakat,” ujar Masykur di sela-sela sambutannya. Sementara itu, pada penyerahan hewan kurban di Blokagung, Pengasuh PP. Darussalam, KH. Hisyam Syafa’at, berkenan menerima secara langsung sapi tersebut. Selain ucapan terima kasih, Ketua Syuriah PCNU Banyuwangi ini juga berharap agar program bantuan hewan bisa terus dipertahankan. “Ini merupakan program yang sangat bagus karena manfaatnya jelas
Dadang Suwangsa NIP. 195805161985031001
FOTO-FOTO: ABDUL AZIS/RABA
BERBAGI: Pengasuh Pesantren Ibnu Sina Jalen yang juga Ketua PCNU Banyuwangi Masykur Aly (pakai songkok) menerima bantuan sapi dari PT. BSI.
WARGA RING SATU: Department Head of CSR PT. BSI Musmin Nuryandi menyerahkan bantuan sapi untuk takmir Masjid At-Taqwa, Dusun Pancer.
WARGA SEKITAR: GM External Affairs, PT.BSI Ka Nen menyerahkan bantuan sapi kepada takmir Masjid Baitul Falah, Pulau Merah. IDHUL ADHA: Pengasuh Pesantren Bahrul Hidayah, KH. Ali Maki Zaini menerima bantuan sapi dari PT. BSI.
bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” kata Kiai Hisyam. Kiai yang akrab dipanggil Gus Hisyam ini juga mengharapkan agar PT BSI bisa menambah jumlah hewan kurban yang diberikan agar semakin merata. “Program bantuan pendidikan melalui beasiswa juga penting sekali digalakkan,” tambahnya. Hal sama disampaikan Mustasyar PCNU Banyuwangi, KH. Suyuti Toha. Dia berharap apa yang dilakukan oleh PT. BSI bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk berbagi dengan sesama, dan berharap PT. BSI diberi kemudahan dalam menjalankan pekerjaan. “Sehingga bisa memberi manfaat yang lebih besar untuk masyarakat Banyuwangi,” harapnya. Di tempat lain, Ketua Takmir Masjid At Taqwa Pancer, H. Sulaiman meminta agar programprogram yang bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat diperbanyak. Pria paruh baya ini menyatakan dukungannya atas program-program seperti ini. “Pemberian bantuan harus bisa tepat sasaran dan jangan sampai manfaatnya
hanya di rasakan oleh orang atau kelompok tertentu saja. Khususnya bantuanbantuan untuk masyarakat miskin kalau bisa lebih diperbanyak, Pak,” pintanya. Secara umum, penerima bantuan hewan kurban dari PT. BSI mengharapkan agar programprogram bantuan yang diberikan bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan. Inilah yang menjadi semangat bagi PT BSI untuk terus memberikan sumbangsihnya bagi kehidupan masyarakat. Melalui Department Head of CSR PT. BSI, Musmin Nuryandi, bertekad untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kepedulian perusahaan kepada masyarakat.“Tidak bisa kita pungkiri bahwa masyarakat adalah bagian dari kita. Oleh karena itu, menjadi tekad kami untuk terus mengusahakan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat,” kata Musmin menegaskan. “Kami juga mohon dukungan dan doa kepada masyarakat semoga perusahaan ini bisa berjalan dengan baik sehingga membawa manfaat dan berkah yang lebih besar dan lebih luas bagi masyarakat,” imbuhnya. (azi/adv/aif)