2
HARI LAGI
PILEG 2014 Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SENIN 7 APRIL TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750
Pantai Boom Terus Bersolek Manjakan Pengunjung, Pasang 10 Payung Merah BANYUWANGI - Upaya menjadikan kawasan Pantai Boom sebagai salah satu destinasi wisata unggulan terus digencarkan Pemkab Banyuwangi. Langkah-langkah untuk mempercantik objek wisata yang berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kopi ini terus dilakukan. Setelah Jumat lalu (4/4) menggelar bersih-bersih masal sekaligus launching
gerakan “Banyuwangi Bersih dan Ramah (2BR)” di Pantai Boom, sore kemarin (6/4) Bupati Abdullah Azwar Anas me-launching payung wisata di pantai yang oleh warga sekitar dikenal dengan sebutan Pelabuhan Lama tersebut. Sebanyak sepuluh payung merah yang dilengkapi semacam dipan berjejer rapi di tepi pantai dengan panorama Selat Bali yang memesona tersebut. Launching Payung Wisata Pantai Boom dihadiri ratusan warga. Bahkan bukan hanya kalangan pejabat dan masyarakat
umum asal Kota Banyuwangi dan sekitarnya, sejumlah turis asing tampak membaur menikmati keindahan dan kenyamanan lokasi wisata berpasir landai tersebut. Bupati Anas beserta istri, Ny. Dani Abdullah Azwar Anas; Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko bersama Ny. Minuk Uliawati Yusuf Widyatmoko; n Baca Pantai... Hal 39
29
Membangunkan Pantai Boom dari Tidur Panjang REVITALISASI. Itulah yang sedang dialami oleh Pantai Boom kini. Golnya, diharapkan dalam waktu tidak lama aura Pantai Boom kembali memancar. Cantik seOLEH: perti bunga yang baru mekar. Tidak hanya Samsudin Adlawi * gestur kelopaknya yang enak dipandang mata. Tapi, aroma wanginya juga membuat banyak lebah dan kumbang mabuk kepayang. Tidak hanya warga Banyuwangi, tapi juga dari berbagai penjuru negeri n
CATATAN
Baca Membangunkan...Hal 39
GALIH COKRO/RaBa
IKON BARU WISATA BANYUWANGI: Dari kiri, Bupati Abdullah Azwar Anas, Ny. Dani Anas, Ny. Minuk Uliawati , dan Wabup Yusuf Widyatmoko usai launching payung wisata di Pantai Boom, sore kemarin.
Parpol-Caleg Masih Mokong Hari Tenang Kibarkan Atribut Kampanye
KUCUR
NGOPAI
Jadi Turis Duluan Kesibukan Bambang Purwanto kian bertambah. Selaku Lurah Kampung Mandar, dia mendapat tugas khusus ”menjaga” Pantai Boom. Makanya jangan heran ketika launching Banyuwangi Ramah dan Bersih (2BR) Minggu lalu (4/4), Bambang terlihat sibuk. mena Saking semangatnya menata Boom, Bambang cukup mengenakan celana pendek d padu kaus krah warna di dipadu hijau seragam pemkab. Tak pelak penampilan B Ba mbang yang polos in Bambang ini mengundang perhatian Bupati Abdullah Azwar Azwa Anas. Sebelum launching dimulai, Bupati Anas me memanggi manggil Lurah Kampung Mandar itu naik ke podium podium. ”Wah h Pak Bam Bambang sudah jad jadi turis duluan,’ duluan,’’ sentil Anas melimeli hat penampilan Bambang yang mengenakan celana pendek tersebut. (aif) GALIH COKRO/RaBa
BANYUWANGI - Kesadaran dan konsistensi partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg) untuk tunduk pada aturan pemilu tampaknya perlu dipertanyakan. Meski jelas-jelas tidak boleh mengibarkan antribut kampanye selama hari tenang, hingga kemarin (6/4) atribut parpol dan caleg masih berkibar dimana-mana. Larangan menggelar kampanye pada hari
LANGGAR ATURAN PEMILU: Bangunan tua depan Masjid Agung Baiturrahman ini dibranding menjadi gambar caleg.
Baca Parpol-Caleg...Hal 39
GALIH COKRO/RaB
Tarian Fresh untuk B-Fest 2014
GALIH COKRO/RaBa
KREASI BARU: Peserta lomba Festival Karya Tari Daerah unjuk kebolehan di Gesibu Blambangan Sabtu malam kemarin (5/4).
BANYUWANGI - Predikat Banyuwangi sebagai gudang seni dan budaya tampaknya bukan sesuatu yang berlebihan. Tengok saja, sanggarsanggar seni terus tumbuh dan berkembang di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Kesenian-kesenian tradisional pun masih eksis di era serba modern seperti saat ini. Tidak hanya itu, berbagai even seni dan budaya semakin intens digelar di Bumi Blambangan. Yang terbaru, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dis-
budpar) Banyuwangi menghelat Festival Karya Tari Daerah yang diikuti sanggar-sanggar tari maupun masyarakat umum seBanyuwangi. Uniknya, setiap peserta diwajibkan membawakan tari kreasi baru dalam even akbar yang dilangsungkan di Gesibu Blambangan Sabtu malam (5/4) tersebut. Ya, selain untuk melestarikan dan memajukan dunia tari daerah di Banyuwangi, ajang tersebut juga bertujuan menyiapkan tarian baru guna menyongsong perhe-
latan Banyuwangi Festival 2014 (B-Fest). Tarian fresh, itu diperlukan mengingat dari tahun ke tahun, pengunjung Banyuwangi Festival semakin meningkat, bukan hanya wisatawan dari seantero tanah air, turis mancanegara semakin banyak yang datang dan menikmati berbagai suguhan dalam even tahunan tersebut. “Jadi, agar pengunjung Banyuwangi Festival tidak jenuh dengan tarian-tarian yang disajikan, n Baca Tarian...Hal 39
Kepala Desa Gintangan Rusdianah Mendadak Jadi Guru Lagi
Siang Ngantor, Malam Perangi Buta Aksara Tidak banyak kepala desa meluangkan waktunya untuk mengajar. Terlebih peserta didik adalah warga tidak melek huruf. Itu yang dilakukan Rusdianah, Kepala Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi. Di sela kesibukannya sebagai kades, perempuan berusia 46 tahun itu berjuang keras memberantas buta huruf di desanya. ABDUL AZIS, Rogojampi MUSALA Balai Desa Gintangan malam itu terlihat ramai dari hari biasannya. Ternyata malam itu sedang dilaksanakan kegiatan belajar bagi
http://www.radarbanyuwangi.co.id
tenang diatur dalam pasal 82, 83, dan pasal 84 UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang pemilihan umum. Larangan kampanye dihari tentang juga dipertgas dalam Peraturan KPU Nomor: 15 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan kampanye. Dalam pasal 82 disebutkan, kampanye dilakukan melalui pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, n
warga buta huruf. Puluhan Laki-laki dan perempuan berusia tua tampak serius mengikuti pelajaran yang lazim untuk anak SD itu. Dari sekian banyak peserta terlihat Rusdianah bersama tutor yang lain sedang menyiapkan peralatan mengajar. Ada yang menyiapkan papan tulis, ada yang membagi buku, dan air minum. Agar suasana tidak membosankan diputar lagu-lagu Banyuwangi untuk mengawali proses belajar di malam itu. “Maklum para pesertanya sudah tua-tua, jadi suasana kita buat santai, yang penting mereka senang dulu mengikuti pelajaran,” ujar Rusdianah. Dari 97 warga Desa Gintangan Kecamatan Rogojampi yang mengikuti program Gempita Perpustakan rata-rata berusia lanjut. Karena itu perlu langkah menarik agar mereka mau untuk mengikuti progam ini n Baca Siang Ngantor...Hal 39
Hari tenang, caleg masih kibarkan atribut parpol Belum jadi wakil rakyat sudah banyak yang mokong!
Mengais rejeki dengan berjualan belalang Lebih bermartabat daripada jualan togel!
DIAN CREASI FOR RABA
BUTUH KETELATENAN: Rusdianah (kiri) sedang mengajari menulis warganya yang buta huruf.
email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com
30
Senin 7 April 2014
Pesta Miras di Pinggir Jalan
AGENDA KOTA
Desy Education Tes TOEFL ITP SABTU, 12 April 2014 dan KAMIS 1 Mei 2014, Pukul 15.00, tempat di Desy Education, Jl. Hayam Wuruk 75-77 Giri Banyuwangi. Setiap peserta mendapatkan sertifikat dari Educational Testing Service (ETS) New Jersey USA, dan Common European Framework Reference (CEFR) bagi nilai diatas 460, Informasi Pendaftaran : TOEFL ITP Test Center, (0333) 424476, HP.085258036777, 085232768999, PIN BB 2939D6E2, 740EB849. (*)
GENTENG - Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Genteng melakukan razia sejumlah anak muda yang menggelar pesta minuman keras (miras) dan sedang indehoi di tepi jalan raya Jenisari, Desa Genteng Wetan, kemarin malam. Hasilnya, empat pemuda asal Purwoharjo yang sedang menggelar pesta miras di tepi jalan raya digerebek petugas Satpol PP. Selain sepasang sejoli yang sedang memadu cinta di pinggir jalan raya juga ikut digaruk dan selanjutnya dibawa ke kantor Kecamatan Genteng. Koordinator Lapangan (Korlap) Satpol PP Genteng Rus-
SURAT PEMBACA
Beli Tiket Pesawat Wings Air, Tidak Bisa Terbang
miadi, mengatakan, setelah dibawa ke Pendapa Kecamatan Genteng, empat pemuda dan sepasang sejoli tersebut kemudian diberi pembinaan. Mereka berenam juga diminta menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. “Pukul 02.00 mereka kita kembalikan ke rumah orang tuanya masing-masing,” kata Rusmiadi. Operasi tersebut sengaja dilakukan sebagai upaya untuk menertibkan Kota Genteng dari kegiatan maksiat. “Operasi ini akan kita lakukan secara rutin,” pungkasnya. (azi/aif)
DIGEREBEK: Sejumlah anak muda dimintai keterangan Satpol PP di Pendapa Kecamatan Genteng.
SAYA adalah salah satu penumpang pesawat Wings Air jurusan Surabaya-Banyuwangi pada tanggal 5 April 2014. Namun, saya terkejut di saat hendak mengambil nomor seat di bandara Juanda tidak mendapatkan nomor seat tersebut. Padahal saya sudah membeli tiket dua hari sebelum penerbangan (3/4), dengan kode JT 1880 Y 5 April 2014 J SUB DQJ HKI 0930 1020/E. Saya membeli tiket ini di Jakarta melalui agen travel Limbunan Surabaya. Setelah mendapat kode dari biro agen tersebut, saya langsung menuju bandara Cengkareng Jakarta untuk menukarkan kode tersebut untuk mendapatkan kode booking: G0BYID IW 1880 SUB-DQJ atas nama Hartono Budi/Mr. Namun, ketika saya sampai di bandara Juanda Surabaya untuk mengambil nomor seat, keberadaan nomor booking saya ditolak. Waktu itu saya sempat antre selama 45 menit dengan lima penumpang yang bernasib sama. Saat kami kroscek ke petugas, jawabannya bahwa pesawat sudah melebihi kapasitas. Sehingga kami berenam yang antre lama tidak bisa terbang. Kok aneh ya? Padahal saya sudah pesan tiket dua hari sebelum berangkat. Seharusnya, secara otomatis sistem pemesanan tiket online akan menjawab jika pesawat sudah full booked. Dan saya kecewa cara menangani permasalahan ini. Semoga tidak terjadi pada penumpang lain. Budi Hartono Jl. Yos Sudarso 43 Lingkungan Sukowidi RT 004/ RW 004 Kalipuro
ABDUL AZIZ/RaBa
Mengais Rejeki dengan Jualan Belalang
OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@ gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis.
SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@ gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.
SHULHAN HADI/RaBa
PROTEIN TINGGI: Salah seorang penjual belalang di Karetan memperlihatkan dagangannya.
Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
PURWOHARJO - Musim belalang dimanfaatkan sebagian warga untuk mengais rejeki dari serangga yang biss terbang tersebut. Salah satunya Ida, 34. Ibu rumah tangga ini memanfaatkan waktunya untuk berjualan belalang. Biasanya dia menjajakan belalang yang dia kumpulkan dari pencari di jalan karetan arah menuju Grajagan. Ida mulai berjualan selepas pukul 12.00. “Ini mengumpulkan dari pencari terus saya jual kembali,” ujarnya. Belalang yang dia jual sudah dalam bentuk bentelan yang berisi tiga renteng. Dia menjual tiap bentelan mulai harga Rp 35 ribu yang berisi 100 ekor belalang. Seratus sekor tersebut merupakan belalang betina yang ukurannya lebih besar. “ Ini isinya 100 ekor belalang betina mas,” kata Ida. Kalau kebetulan yang dia jual belalalng jantan, harga yang dia patok lebih murah. “Kalau belalalng jantan lebih murah Mas, karena kecil,” imbuhnya. Dalam sehari, perempuan dari Plaosan Temurejo Kecamatan Bangorejo ini bisa menjual lebih dari sepuluh bentel. Meski selalu habis, terkadang bisa terjual cepat, namun juga terkadang sampai agak sore. “Mesti habis Mas, tapi kadang juga agak sore. Di tempat terpisah, Direktur RSUD Blambangan dr. Taufik Hidayat mengatakan, kandungan protein yang ada pada tubuh belalang cukup tinggi. Belalang aman dikonsumsi selama orang yang memakannya tidak memiliki alergi. Untuk menghindari bahaya alergi, Taufik menyarankan untuk memakan sedikit bagi yang belum pernah mengonsumsi. ”Secara umum aman, tapi biar tidak risiko mencicipi dulu saja,” imbaunya. (sli/aif)
Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jumat 7 April Maret2014 2014 Senin 7
/'07,7 2#4.'/'0
Bersihkan Atribut Kampanye Parpol MANGARAN – Hari tenang pertama, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Satpol PP Situbondo menurukan paksa puluhan atribut kampanye parpol dan caleg yang masih terpasang kemarin (6/4). Pembersihan atribut kampanye itu dilakukan secara serentak di 17 Kecamatan yang ada di Situbondo. Pembersihan dilakukan petugas dari Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dan Satpol PP kecamatan. Seperti yang dilakukan Panwascam dan petugas Trantib Kecamatan Mangaran di Desa Mangaran, Kecamatan Mangaran kemarin. Pemugaran alat peraga kampanye di Desa Mangaran itu dikawal langsung Camat Mangaran Sukarsono. Ikut dalam kegiatan tu, anggota panwascam dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Puluhan alat peraga yang berhasil diturunkan secara paksa itu langsung di kumpulkan di kantor Kecamatan Mangaran. Ketua Panwaslu Situbondo, Murtafik Lopa mengungkapkan, pembersihan alat peraga setelah selesainya masa kampanye dilakukan secara serentak pada 17 Kecamatan yang ada di Situbondo. “Pembersihan alat peraga karena memasuki hari tenang, itu dilakukan di seluruh kabupaten,” ungkap Murtafik Lopa. Dijelaskan, alat peraga dan atribut kampanye yang mash terpasang di seluruh kecamatan akan langsung diturunkan. Pada H-3 sebelum pelaksanaan pemungutan suara, semua alat peraga harus bersih. “Semua alat peraga kampanye harus diturunkan, tidak ada pengecualian,” katahnya. Lopa mengatakan, walau pem-
hingga hari h pelaksanaan coblosan 9 Arpil 2014 mendatang. “Setiap alat peraga yang terlihat akan diturunkan. Termasuk di rumah-rumah warga juga tetap harus diturunkan,” tegasnya. Data yang berhasil dikumpulkan, sejauh ini penurunan alat peraga pada hari tenang pertama tidak menemukan kendala berarti. Hanya saja, jumlah alat peraga yang begitu banyak sempat membuat kewalahan petugas. “Tidak ada kendala yang serius. Jadi penurunan berjalan dengan baik,” terangnya. Tidak semua alat peraga dan atribut kampanye diturunkan walau pada hari tenang. Atribut kampanye yang terpasang di kantor partai politik akan dibiarkan tetap berkibar pada hari tenang. “Alat peraga yang ada di kantor partai tidak disentuh. Selain itu semua dibersihkan,” tegas Lopa. Lopa berharap, selama hari tenang tidak ada pihak yang membuat gaduh atau membuat kegiatan kampanye. Ini penting jadi perhatian semua pihak untuk menjaga keaamanan NUR HARIRI/RaBa DIBERSIHKAN: Anggota Trantib Kecamatan Mangaran membersihkan dan kenyamanan beratribut kampanye parpol dan caleg yang masih terpasang di Desa/ sama menghadapi pesta demokrasi yang tinggal Kecamatan Mangaran kemarin (6/4). dua hari lagi. “Saya habersihan sudah dilakukan seren- peraga yang belum diturunkan. rap semua partai, caleg samatak tapi tidak menutup kemung- Tetapi petugas gabungan ber- sama mematuhi peraturan yang kinan masih ada beberapa alat henti melakukan pembersihan ada,” harapnya . (rri/afi)
Logistik Pemilu Digeser ke PPS BANYUWANGI- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, mulai kemarin (6/4) menggeser logistik Pemilu 2014 ke masing-masing Panitia Pemungutan Suara (PPS). Beberapa PPS yang terletak di desa terpencil menjadi prioritas distribusi logistik. Pada Pemilu 2014 ini, KPU menetapkan beberapa desa menjadi daerah rawan distribusi logistik. Penetapan daerah rawan itu karena medannya sulit dijangkau dan lokasinya jauh dari ibu kota kabupaten. “Daerah rawan itu ada di Kecamatan Pesanggaran dan Kecamatan Kalibaru,” ungkap Ketua Pokja Logistik Pemilu KPU, Atim Hariyadi. Di Kecamatan Pesanggaran, daerah rawan ada di Desa Sarongan. Lokasi desa itu jauh dan medannya cukup berat. Sedangkan di Kecamatan Kalibaru, ditetapkan menjadi daerah rawan karena lokasi beberapa tempat pemungutan suara (TPS) terletak di daerah
pegunungan. Untuk Kecamatan Pesanggaran, ungkap Atim, distribusi logistik sudah sampai di PPS. Kebutuhan logistik pemilu untuk Desa Sarongan sudah disimpan di gudang penyimpanan desa. “Pada H-1, semua PPK sudah menggeser logsitik pemilu ke masing-masing KPPS,” ungkap Atim. Proses distribusi logistik ke PPS akan tuntas sebelum H-1 Pemilu. Pada H-1 pemilu, distribusi logistik dari PPS menuju KPPS. Proses distribusi logistik ke PPS selama ini, tidak menemukan hambatan yang berarti. Proses distribusi berjalan lancar sesuai rencana. Sementara itu, beberapa KPPS sudah mulai merancang pembangunan tempat pemungutan suara (TPS). Untuk membangun TPS itu, KPPS mendapat jatah anggaran dari KPU sebesar Rp 750 ribu. “Anggaran pembuatan TPS sudah dikucurkan melalui PPK masing-masing,” ungkap Sekre-
taris KPU Bambang Santoso. Pada Pemilu 2014 ini, KPU Banyuwangi menyiapkan sekitar 3.409 TPS yang tersebar di 24 kecamatan. Masing-masing TPS digelontor dana Rp 750 ribu. Sehingga total anggaran untuk pembuatan TPS mencapai Rp 2,55 miliar lebih. Kecamatan paling banyak membutuhkan TPS adalah
Kecamatan Muncar dengan 250 unit TPS. Jumlah pemilih Kecamatan Muncar mencapai 96.961 orang. Kecamatan Banyuwangi 247 TPS dengan jumlah pemilih 58.464 pemilih, Kecamatan Genteng 190 TPS dengan jumlah pemilih 26.150 orang dan Kecamatan Rogojampi 189 TPS dengan jumlah pemilih 48.698 orang. (afi)
35 31
PCNU Imbau Warga Tidak Golput ROGOJAMPI – PCNU Banyuwangi punya gawe besar. Hari ini Ormas Islam terbesar di Banyuwangi itu menggelar doa bersama untuk pemilu damai di Masjid Jamik Baiturrahim Rogojampi. Sedianya, acara yang dimulai pukul 09.00 itu bakal dihadiri oleh seluruh parpol peserta pemilu, pejabat forpimda, tokoh masyarakat, KPU, panwaslu, TNI, Polri, dan tokoh masyarakat. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga diagendakan hadir. Ketua PCNU Banyuwangi Masykur Ali mengatakan, sebagai
salah satu ormas, lembaganya punya tanggung jawab terhadap pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini. ”Harapan NU, pemilu bisa berjalan dami, aman, tidak ada kekerasan, jujur adil, tidak ada money politic. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk datang ke TPS pada 9 April besok,’’ seru Masykur didampingi bendahara PCNU Akhmad Hidayat. Imbauan lainnya, PCNU minta kepada masyarakat untuk tidak golput. Bagi parpol peserta pemilu diimbau untuk bisa bersifat
bijaksana dalam menyikapi hasil akhir dari pemilu tersebut. ”Kami juga mengimbau untuk aparat keamanan bekerja dengan baik sehingga pemilu bisa berjalan aman,’’ kata Masykur. Lebih lanjut Masykur menjelaskan, doa bersama ini bersama ini semata untuk menjaga kebersamaan serta ketenteraman jalannya pileg dan pilpres. ”Harapan kami semuanya berjalan dengan baik, khususnya di Kabupaten Banyuwangi dan bangsa Indonesia pada umumnya,’’ tandasnya. (aif)
32
Senin 7 April 2014
535 Siswa Ikuti Try Out SMP AL Irsyad Diikuti Siswa SD/MI se-Banyuwangi
TOHA/RaBa
PEDULI INKLUSIF: BP PAUDNI regional 2 Surabaya bersama pendidik PAUD Cerdas Banyuwangi berfoto bersama sebelum acara dimulai pada Jumat (4/4).
Kelola Kelas Inklusif, BP PAUD Apresiasi PAUD Cerdas BANYUWANGI - Anak usia dini berkebutuhan khusus semakin mendapat perhatian dari Balai Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (BP PAUDNI). Di Banyuwangi, sekolah PAUD Cerdas adalah salah satu sekolah yang mengelola pelayanan pendidikan Inklusif ini. Semenjak mengelola enam tahun lalu, perkembangan PAUD Cerdas untuk kelas inklusif ini mengalami perkembangan yang sangat bagus. Oleh karena itu, perjuangan pengelola dalam memberikan pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) ini mendapat apresiasi dari BP PAUDNI regional 2 Surabaya. Ketua Tim Pamong Belajar, BP PAUDNI regional 2 Jatim, Danang Setiyono yang pada hari Jumat (4/4) lalu mengunjungi PAUD Cerdas mengatakan PAUD Cerdas ini adalah salah satu contoh lembaga pendidikan yang sukses memberikan pelayanan kepada ABK. Pada tahun 2013, PAUD Cerdas menjadi sekolah rintisan pertama di Banyuwangi yang melayani pendidikan untuk ABK. Maka, di tahun 2014
ini, pihak BP PAUDNI melakukan pembinaan yang difokuskan pada pengembangan pembelajaran dan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan kompetensi para guru pengajar. “Mengelola PAUD Inklusif, dituntut untuk memiliki kepekaan yang super terhadap elemen-elemen yang berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang ABK,” ujarnya. Hal senada juga dikatakan oleh perwakilan UPTD Kecamatan Kota, Sunaryo. Menurut dia, dengan adanya PAUD yang menyediakan pelayanan pendidikan inklusif ini adalah sebuah harapan untuk menghapus deskriminasi. Padahal yang terjadi selama ini masih ada perbedaan dalam pelayanan terhadap ABK ini. “Namun dengan adanya PAUD Cerdas ini, memberikan harapan kepada masyarakat luas bahwa ABK membutuhkan sosialisasi dengan lingkungan sosialnya tanpa ada batas-batas yang membedakan,” ujarnya. Sementara itu, pengelola PAUD Cerdas Banyuwangi Fatmawati men-
gatakan sekolahnya mengelola ABK sejak tahun 2008. Selama enam itu jumlah ABK terus bertambah. Hingga saat ini ada 16 siswa yang dikategorikan ABK sekolah di PAUD Cerdas ini. Spesifikasinya adalah tuna rungu, autis, retardasi mental, serebral palsi (tuna grahita), dan epilepsi. Saat ini, jumlah tenaga pendidik berjumlah 30 guru. Untuk menangani ABK ini, pihaknya menjalin kerjasama dengan RSUD Blambangan, lembaga psikologi, puskesmas. “Saat ini kita sudah memiliki 11 kelas, untuk kelas PAUD/ TK dan kelas ABK,” ujarnya. Salah satu wali murid Evanda Fairuz Zidane yang bernama Adi Artono menceritakan jika guru PAUD Cerdas sangat intens dalam membantu pertumbuhan anaknya yang kini berumur anak 7 tahun. “Kasih sayang pendidik disini sangat bagus, sehingga anak saya sudah bisa berkomunikasi dan hubungan dengan lingkungan juga lancar. Saya sudah menyekolahkan anak saya kemana-mana, tetapi ternyata cocok disini,” ujarnya. (*/als)
BANYUWANGI – Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan lingkungan sekolah beserta programnya. Salah satunya dengan menyebarkan brosur atau pamflet, melalui media cetak, elektronik, hingga media internet. Namun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Irsyad memiliki satu cara yang efektif untuk mengenalkan sekolah kepada calon siswa barunya. Yaitu dengan mengundang siswa kelas VI SD dan MI. Ide tersebut yang dituangkan dalam bentuk Try Out MIPA. Pesertanya adalah calon siswa baru yang berpeluang masuk di SMP Al Irsyad. Yakni, siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se Banyuwangi. Yang menarik, Try Out MIPA ini dilaksanakan secara gratis, dan setiap peserta disediakan beragam hadiah
untuk 10 peraih nilai terbaik. Acara yang diikuti 535 siswa SD/MI se-Banyuwangi itu digelar Sabtu (5/4) lalu. Bahkan, panitia pelaksana sempat membatasi peserta karena banyaknya peminat. Sesuai namanya, Try Out MIPA hanya ada dua mata pelajaran yang dilombakan. Yakni matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Soalnya masing-masing terdiri dari 40 buah dengan jawaban pilihan ganda. Dari semua peserta akan disaring 10 nilai terbaik untuk mendapatkan penghargaan dari SMP Al Irsyad. Masing-masing akan mendapatkan tropi, uang pembinaan, dan bebas biaya pendaftaran dan bebas uang gedung untuk masuk di SMP AL Irsyad. Kepala SMP Al Irsyad, Drs Ali Bakrisuk menjelaskan, kegiatan ini merupakan sarana latihan siswa untuk menghadapi Ujian Sekolah (US) dan memiliki muatan kompetisi
yang bertujuan menjaring potensi siswa baru di SMP Al Irsyad. “Mensosialisasikan sekolah beserta programnya merupakan tujuan utama. Selain bertujuan membantu UPTD untuk persiapan menghadapi US,” ujar Ali. Sekolah yang beralamatkan di Jalan Basuki Rahmat 70 ini memiliki fasilitas laboratorium komputer, laboratorium multimedia, dengan gedung milik sendiri yang berlantai dua. Berbagai ekstra kurikuler dimiliki di sekolah ini, pramuka, PMR, pencak silat, bola voli, basket, futsal, catur, dan MTQ. Keistimiewaan lain di SMP Al Irsyad adalah adanya pembinaan baca Alquran kelas putra dan putri yang terpisahkan. Pembacaan ayat suci Alquran setiap hari sebelum proses belajar mengajar dilaksanakan. Bimbingan doa serta surat pendek yang dididik oleh pengajar yang berkompeten. (*/als)
MEMBELUDAK: Kepala SMP Al Irsyad, Drs Ali Bakrisuk memberikan hadiah kepada peserta yang masuk 10 besar.
ISTIMEWA
Sosialisasi Pemilu Lewat Gowes Bareng HARAPAN: Peserta Pokjar Harapan Bangsa foto bersama usai pelaksanaan monitoring dari UPTD Kecamatan Glenmore.
ISTIMEWA
Peserta Pokjar Harapan Bangsa Tinggal 7 Orang GLENMORE - Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Glenmore, Drs. HM Edy Purwanto, MM, bersama pengurus sedekah ilmu, Ketua Y. Sugeng , STh, Sekretaris Gatot Ir, dan Bendahara Kusnadi, S.Pd, mengadakan monitoring pelaksanaan pembelajaran di Pokjar Harapan Bangsa 01. Rombongan UPTD Pendidikan diterima oleh Kegua Gugus 01 Suharmen, S.Pd, Kepala Dusun Slamet R, dan Ketua
RT 02 RW 02 Carangan Mat Samsul. Proses pembelajaran bertempat di Kantor Afdeling Kampung Tengah RT 02 RW 02 Dusung Gunung Krikil, Perkebunan Glen Falloch. Menurut Suherman, S.Pd, pelaksanaan pembelajaran yang digelar Jumat dan Sabtu setiap jam 15.00 saat ini sudah 10 kali proses pembelajaran. Jumlah warga belajar dari 47 orang berdasarkan data BPS Bappeda, setelah diverifikasi tinggal 17
orang. Sedangkan yang lain di antaranya: satu orang buta, dua orang bisu, 27 orang lainnya sudah bisa baca tulis, tetapi tidak mempunyai ijazah SD. “Sedangkan yang 17 orang yang tidak bisa baca tulis, setelah proses pembelajaran selama 10 kali tatap muka, 10 orang di antaranya sudah dinyatakan bisa membaca dan menulis,” ujar Kegua Gugus 01, Suharmen. Pada saat monitoring, tinggal 7 orang warga yang masih terus
belajar. “Pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar berkat dukungan dari berbagai pihak. Di antara dari Manajer Perkebunan Glen Falloch, Sarnyoto, berbagai intansi lainnya yang mendukung. Kami ucapkan terima kasih semoga amal ibadah dicatat sebagai amal sholeh. Amin,” imbuh Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Glenmore, Drs. HM Edy Purwanto, MM. (*/als)
Mayoritas Kematian Ibu Hamil karena Kurang Darah ARJASA – Angka kematian ibu hamil yang melahirkan di Kota Situbondo tergolong masih cukup tinggi. Hal itu membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo bekerja ekstra untuk menekan angka kematian ibu hamil agar tidak seperti sebelumnya. “Semoga ke depan angka kematian ibu hamil tidak tinggi lagi,” kata Abu Bakar Abdi, Kepala Dinkes Situbondo. Dijelaskan, pada tahun 2012 lalu, angka kematian ibu hamil di Situbondo mencapai 13 orang. Kejadian memprihatikan yang dialami Kaum Hawa tersebut pada tahun 2013 lalu jumlahnya semakin bertambah menjadi 17 ibu hamil yang meninggal dunia. “Pada tahun 2014 ini ada empat yang meninggal. Tiga orang pada Januari dan satu orang pada Pebruari. Bulan Maret kemarin kosong, dan kami berharap ke depannya semakin kecil dan kalau bisa tidak ada lagi ibu hamil yang meninggal,” kata Abu Bakar, Sabtu (5/4) lalu. Beberapa ibu hamil yang
NUR HARIRI/RaBa
KOMPAK: Para siswa meminum tablet tambah darah di Puskesmas Arjasa kemarin (5/4).
meninggal dunia saat melahirkan. Itu kebanyakan karena mereka mengalami kurang darah saat akan melahirkan bayi. Kondisi ini lah yang rata-rata menjadi penyebab utama meninggalnya ibu hamil. “Mayoritas ibu hamil yang meninggal dunia karena kurang darah,” terang Abu Bakar. Karena itu, pihaknya mengaku sangat senang dengan adanya puskesmas di Situbondo
yang memiliki icon unggulan masing-masing. Misalnya saja, di Puskesmas Arjasa memiliki program unggulan yakni Srikandi (sayang remaja putri cegah kurang darah sejak dini). “Progam ini harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak mereka masih remaja. Agar ibu dan anak selamat saat proses melahirkan,” katanya. Di Puskesmas Arjasa yang dipimpin dr. Surya. Bupati Dadang Wigiarto mengatakan,
pemerintah sengaja membuat puskesmas dengan progam unggulan masing-masing. Hal itu disesuaikan dengan keahlian petugas medis yang ada di Puskesmas. “Agar masyarakat bergairah dan tidak langsung ke RSUD. Saat ini sudah banyak puskesmas yang memiliki program unggulan. Misalnya Puskesmas Panarukan terkenal dengan penanganan katarak; Puskesmas Kendit menangani waria, Puskesmas Mlandingan sebagai rumah sakit jiwa, dan Puskesmas Banyuglugur iconnya menangani HIV/AIDS,” kata Dadang, usai menyaksikan para siswa yang minum tablet tambah darah. Kepada koran ini, Dadang menegaskan bahwa pihaknya akan mengevaluasi semua pejabat yang dinilai tidak inovatif. Hal itu tidak hanya berlaku bagi mereka yang ada di bawah naungan Dinas Kesehatan, melainkan seluruh SKPD yang ada di Situbondo. “Puskesmas atau pejabat yang tidak inovatif akan kami evaluasi,” pungkasnya. (rri/als)
MUNCAR – Pemerintah Kecamatan Muncar bersama para biker dari komunitas sepeda di Muncar menggelar gowes sehat. Selain mengisi waktu libur, gowes bareng yang diikuti seluruh kades se-Kecamatan Muncar beserta jajaran TNI/Polri itu dimaksudkan untuk menjaga kekompakan dan kerukunan menjelang pelaksanaan pemilu legislatif 9 April nanti. Camat Muncar, Nuril Falah mengatakan, lewat gowes bareng itu diharapkan pelaksanaan pemilu di Kecamatan Muncar bisa berlangsung aman, lancar, dan tertib. Hal ini dikarenakan para kades dan masyarakat yang diwakili para biker bisa terjalin kekompakan. Selain itu, dia berharap, gowes ini ini sebagai bentuk woro-woro agar kehadiran masyarakat di TPS bisa mencapai 80 persen lebih. “Semoga tingkat kehadiran di Muncar nanti bisa melebihi 80 persen,” harapnya. Gowes pagi itu dimulai setelah seluruh peserta menerima arahan dari Kapolsek Muncar
SHULHAN/RaBa
KOMPAK: Camat bersama jajaran muspika, kades, dan elemen biker melakukan gowes kemarin (6/4).
AKP Ary Murni, rute yang ditempuh meliputi Kantor Kecamatan, Blambangan, Tapanrejo, Tembokrejo, Sumberberas, Wringin Putih, Kedungrejo, Sumbersewu, dan berakhir di Kumendung.
Dalam kesempatan itu juga muncul inisiatif untuk melakukan kegiatan serupa secara rutin tiap bulan.” Kita ada kesepakatan, setiap bulan akan gowes bareng dengan tempat berbeda,” pungkasnya. (sli/als)
Bantu Kamtibmas, Wiwik Sumbang TV BANYUWANGI – Keamanan lingkungan menjadi prioritas dan menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat. Hal ini diantaranya diwujudkan dengan penciptaan keamanan swakarsa dalam bentuk pos kamling yang nyaman. Keberadaan tempat ini, selain berfungsi menjadi areal menjaga ketertiban dan keamanan, juga bisa menjadi media silahturahmi antar warga. Kepedulian terhadap keberadaan dan peranan pos kamling itulah yang ditunjukkan oleh tokoh perempuan Banyuwangi, Wiwik Eko Lestari. Warga Kelurahan Kebalenan Banyuwangi ini menaruh apresiasi besar terhadap keberadaan pos kamling. “Tidak hanya sebagai tempat menjaga keamanan juga bisa menjadi sarana silahturami dan kerukunan warga,” ujarnya. Dalam kunjungannya di Lingkungan Stendo, Kelurahan Tukangkayu, Jumat (4/4) kemarin, Wiwik Eko Lestari bertemu dengan beberapa masyarakat di sana. Dalam pertemuan yang berlangsung gayeng tersebut, warga menaruh harapan terhadap kiprah dan perhatian perempuan itu dalam keberadaan pos kamling.
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
SIMBOLIS: Ketua RT 01 Suryanto menerima bantuan televisi dari Wiwik Eko Lestari, Sabtu malam (5/4).
Hal itu ditunjukkan dengan bantuan Wiwik Eko Lestari yang turut menyumbangkan sebuah televisi untuk pos kamling yang ada di RT 03 RW 01 tersebut. Televisi ini menjadi bagian penting bagi masyarakat untuk tetap semangat dalam menjaga dan menciptakan suasana aman dan nyaman di lingkungan masyarakat setempat. “Kami ucapkan banyak terima kasih. Dan, semoga apa
yang dicita-citakan oleh Mbak Wiwik Eko Lestari bisa terkabul,” harap Suryanto, Ketua RT 01 Lingkungan Stendo, Kelurahan Tukangkayu. Lebih lanjut, Wiwik berharap, kerukunan masyarakat dapat senantiasa terjaga. Ini penting selain bisa mempererat hubungan antar masyarakat. Kerukunan ini juga berimbas pada pembentukan lingkungan yang aman dan tertib. (nic/*/als)
BALJEBOL
Senin 7 April 2014
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
37
LUMAJANG
Pelaku Pernah Bunuh Menantu
CURANMOR
EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN
KENA BATUNYA: Dua remaja pelaku curanmor saat diinterogasi anggota Polres Bondowoso
Dua Remaja Spesialis Curanmor Dibekuk BONDOWOSO-Dua remaja yang drop out dari sekolahnya, Wahyu Sudirman, 16, dan Rian Kusuma, 17, warga Kelurahan Blindungan, Kecamatan Bondowoso, yang menjadi spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) diciduk polisi. Keduanya mengaku mencuri motor matik di Perumahan Kademangan, SD Negeri Blindungan II dan di Kampung Arab Kademangan. “Saat ini mereka tengah menjalani proses penyidikan,” ujar Kapolres AKBP Sabilul Alif, saat konferensi pers bersama para awak media di Mapolres Bondowoso, Jumat pagi (4/4). Dari keterangan kedua tersangka, lanjut Sabilul Alif, keduanya sudah tidak sekolah alias drop out. Keduanya belajar melakukan pencurian motor kepada dedengkot curanmor di Bondowoso yang sudah mendekam di penjara.”Kedua anak remaja ini terjerumus ke dalam pengaruh negatif, menjadi pencuri ranmor,” katanya. Dalam aksinya itu, kata Sabilul, keduanya membawa motor sendiri. Lalu, mereka mencari mangsa yakni motor yang diparkir di halaman sekolah dan perumahan. “Selanjutnya, salah satu dari mereka membuka paksa kunci motor, pelaku melarikan motor curian dengan mendorong menggunakan motor milik mereka yang sudah disiapkan,” imbuhnya. Kedua berhasil membawa kabur dua motor matik Mio dan Honda GL milik para korban di tiga TKP (tempat kejadian perkara). “Saya sangat menyesalkan ada generasi muda yang salah pergaulan dan menjadi pelaku pencurian motor,” katanya. Sementara itu, polisi juga berhasil menangkap pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) yang dilakukan di SMK Negeri 1 Pujer dan SMP NU 4 Jalan Pakisan Tenggarang. Para pelaku adalah Fauzi, Toha, Yasuli, Yulianto, Mistur, Bahrianto. Mereka mencuri dua buah PC atau komputer, 2 buah speaker, 1 buah ampli, 10 buah notebook, 3 netbook merek zyrex. Mereka memasuki SMK 1 Pujer dan SMP NU dengan mencongkel pintu, lalu membawa kabur barang barang itu. “Mereka menjual barang itu ke penadah dengan harga murah. ”Kini mereka sudah ditangkap,” katanya. (eko/sh/jpnn)
BAGAIMANA INI
ANDRIAN SUWANTO/RADAR BALI/JPNN
Akibat Kurang Tegas PEMERINTAH nampaknya kurang tegas dalam melakukan penertiban terhadap pedagang yang melanggar tata kota Denpasar. Salah satunya seperti yang terjadi di jalan Gunung Raung yang kini kembali dipenuhi para pedagang di pinggir jalan. Padahal tempat ini sempat dirazia dan bersih dari keberadaan para pedagang. Namun, akibat kurang tegasnya trantib dalam melakukan penindakan, kini lokasi itu sudah dipenuhi para pedagang lagi. (ian/han/jpnn)
Arimacs Wilander/radar jember/jpnn
LAPORAN: Pengurus DPD PKS Jember menunjukkan selebaran gelap yang menjadi barang bukti kampanye hitam kemarin (6/4).
Kampanye Hitam Mulai Masif JEMBER – Menjelang masa tenang pemilu legislatif (pileg), persaingan partai politik (parpol) untuk merebut pemilih semakin gencar. Namun, saat ini di lapangan mulai terjadi kampanye hitam (black campaign) yang menyudutkan beberapa parpol. Sejumlah fungsionaris DPD PKS Jember kemarin (5/4) melaporkan penyebaran selebaran gelap yang menyudutkan PKS ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jember. Ahmad Rusdan, Sekretaris DPD PKS Jember, menyatakan, pihaknya menemukan ratusan selebaran yang merugikan partainya. Selebaran gelap itu, kata dia, sejak pagi kemarin ditemukan di beberapa kecamatan di daerah pemilihan (dapil) IV dan V, seperti Gumukmas, Balung, dan Puger. Selain di tiga kecamatan tersebut, selebaran gelap yang berisi fitnah terhadap PKS tersebar pula di Arjasa
dan Jelbuk. “Kedatangan kami ke kantor Panwaslu Jember hendak melaporkan peristiwa politik hitam,” katanya. Selain melapor ke panwaslu, para pengurus PKS juga membawa satu kresek selebaran gelap yang dikumpulkan kader PKS sebagai barang bukti. Dalam selebaran gelap itu, sebenarnya bukan hanya PKS yang disudutkan, melainkan juga Partai Demokrat (PD). Sebab, dalam selebaran itu terdapat empat kader kedua partai yang disebut terlibat kasus korupsi, seperti Andi Malarangeng, Angelina Sondakh, dan Nazarudin (Demokrat) serta mantan presiden PKS Lutfi Hasan Ishak. Bukan hanya itu, lambang PD dan PKS dilingkari dengan warna merah yang bertanda tentang larangan memilihnya. Di bagian bawah selebaran itu tertulis Katakan Tidak Pada PKS dan Demokrat!! dengan
tulisan tebal berwarna merah. “Siapa saja boleh berkompetisi. Kalau caranya seperti ini kan tidak fair,” sesal Rusdan. Saat pengurus PKS bertandang ke kantor panwaslu, Ketua Panwaslu Diam Akhyar bersama anggotanya sedang melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) pemilu di Gedung Soetarjo Jember. “Yang penting permasalahan ini sudah kami laporkan. Kami berharap Panwaslu Jember bisa mengusut siapa pelaku kampanye hitam tesebut dan memprosesnya secara hukum karena tergolong sebagai pidana pemilu,” tegas Rusdan. Untuk mencegah meluasnya kampanye hitam itu, pengurus DPD PKS Jember meminta para kadernya untuk melakukan ronda malam. Sehingga, saat ada seseorang yang menyebarkan selebaran itu, pihaknya langsung bisa menangkap dan menyerahkan pada yang berwajib. (hud/rul/har/jpnn)
LUMAJANG - Meski ditangkap dan dijebloskan ke dalam sel tahanan Polres Lumajang, Hasan, tersangka pembacokan Rukan, sama sekali tidak menampakan penyesalan. Tersangka justru tersenyum seolah puas dengan apa yang sudah dilakukan. Dalam catatan Polres Lumajang, pelaku sebelumnya juga pernah dihukum karena kasus yang sama. Yaitu, membunuh menantunya sendiri dengan cara membacok korban berkalikali hingga tewas. Informasi di lapangan, pelaku cemburu karena istri tersangka sangat perhatian kepada menantunya. Hal itu juga dibenarkan oleh tersangka. Menurutnya, saat itu dia sakit hati kepada menantunya karena dianggap tidak menghormati dirinya selaku bapak mertuanya. “Karena kurang ajar, terpaksa saya bunuh,” akunya dengan tersenyum. Dia juga mengaku, jika dirinya baru empat bulan keluar dari penjara. Tersangka membeberkan, pada saat dirinya menjalani hukuman, dia mendengar isu
jika istrinya main hati dengan korban (Rukan-red) yang berprofesi sebagai dukun pijat. Konon informasinya, jika istrinya itu kerap mendatangi rumah korban untuk minta dipijat. “Pada saat saya di penjara, katanya istri saya sering minta pijat kepada Rukan. Setelah saya keluar dari penjara, istri saya kok tidak pernah pijat. Saya marah lalu membacok korban,” imbuhnya. Bahkan, korban sempat merayu istrinya untuk pijat pada korban namun tidak pernah mau. Karena emosi setelah mendengar cerita itu, akhirnya Hasan mendatangi Rukan. Amarahnya memuncak lalu menyabetkan celurit ke arah Rukan. Aksi pembunuhan itu dilakukan pada pada malam hari sekira pukul 23.00. Pembunuhan dilakukan di halaman rumah warga setempat. Informasi di lapangan, saat itu korban sedang asyik ngobrol bersaman tiga tetangganya di teras rumah milik Buyas. Tak lama kemudian, datang tersangka dari arah belakang rumah sambil membawa celurit. (fid/sh/jpnn)
Tangkap Pelaku Lintas Daerah LUMAJANG - Akhir pekan kemarin benar-benar jadi hari panen tangkapan di kawasan Polres Lumajang. Betapa tidak, dalam kurun waktu hanya enam jam, empat pelaku curanmor berhasil dibekuk. Kawanan ini melibatkan pelaku lintas daerah sekitar Lumajang. Penangkapan paling dramatis terjadi pada Rohim. Pelaku curanmor asal Probolinggo ini mengaku langsung mengambil sepeda motor Solikin, warga Jalan Sukarno Hatta Lumajang. “Pas ada di dalam rumah, pemilik lengah. Lalu saya bawa sepeda motornya,” katanya, di hadapan petugas Polsek Sukodono. Rohim menjelaskan, dia tidak bekerja sendirian. Bahkan jaringannya pada aksi malam kemarin sudah tertata dengan rapi. Yang berasal dari jaringan lintas daerah. Melibatkan gembong pelaku curanmor dari Jember dan Probolinggo. Termasuk kawanan pelaku yang ada di Lumajang. Namun, Rohim masih mengaku bahwa dirinya hanya diajak otak pelaku curanmor pada malam kemarin. Dia yang hanya mmenjadi anggota baru
hanya nurut perintah aktor utama. “Saya hanya ikut-ikutan. Saya diajak Yoyon. Semua yang mengatur Yoyon. Kalau saya ditangkap, Yoyon harus ditangkap,” ungkap lelaki berumur 25 tahun itu sambil menangis. Apesnya lagi, dalam aksinya Rohim tertangkap warga. Sampai-sampai dia dihakimi warga sekitar sampai babak belur. Nyaris sama seperti yang dialami Imam pelaku lain yang juga termasuk kawannya. Hanya saja, Rohim lebih parah
dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Penangkapan Rohim semakin membuat pelaku bernasib sial. Karena Rohim juga disergap anggota keluarganya yang malam kemarin turut memburu. Polisi yang datang terlambat membuat hujan pukulan harus diterima Rohim. Kejadian ini dibenarkan Kapolsek Sukodono, AKP Sudartono. Menurutnya pihak kepolisian langsung berkoordinasi setelah penangkapan tersebut. (fid/sh/jpnn)
Hafid Asnan/radar jember/jpnn
APES: Rohim selalu menyebut nama Yoyon sebagai otak pelaku curanmor lintaskota, sehingga polisi terus memburunya.
DWI SISWANTO/radar jember/jpnn
TITIP RAWAT: Lutung Jawa, satu dari beberapa satwa dilindungi yang sementara dititipkan ke BKSDA untuk dirawat.
Polisi Buru Pelaku Lain JEMBER – Penjualan online satwa dilindungi yang diungkap polisi dan balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) lusa kemarin terus dikembangkan. Setelah menangkap dan menetapkan tersangka Maulana, warga Jl Kalimantan yang diduga kuat sebagai penjualnya, polisi menengarai ada pelaku lain yang diduga juga terlibat. Kaurbinops reskrim Polres Jember, Iptu Suhartanto menjelsakan, setelah dilakukan pemeriksaan, Maulana alias Jalu Cakra terbukti selama ini telah menjadi pelaku perdagangan sejumlah satwa liar ke sejumah daerah di Indonesia melalui media jejaring sosial. Dijelaskan, hingga saat ini memang hanya Maulana yang telah ditetapkan sebagai tersangka, namun tidak menutup kemungkinan karena penjua-
lan satwa merupakan sindikat yang melibatkan lebih dari satu orang. “Karena penjualannya hingga keluar daerah, sangat dimungkinkan tidak hanya tersangka saja yang melakukan. Hal ini masih kami selidiki,” tegas Suhartanto. Tanto menambahkan, tersangka Maulana saat ini telah ditahan di Polres Jember dan dijerat dengan pasal 21 juncto 40 UU no 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dengan ancaman hukuman 5 tahun perjara dan denda Rp 100 juta. Sementara untuk satwa-satwa tersebut, yang sebelumnya berada di Mapolres Jember, kemarin seluruhnya dititipkan ke kantor BKSDA Jember. Satwasatwa tersebut selanjutnya bakal menjalani perawatan dan tempat tinggal sementara di BKSDA. (hud/mg1/wah/jpnn)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Ketapang •
• STNK •
• Balak •
• Kebalenan •
• Banyuwangi •
• Auto 2000 •
• Nissan •
Djl Tnh 2 Lksi 320 m SHM Blkg Ktr Pos Ktpng & 245 m Dpn Lanal H: 081336528447
Hlg STNK P 3569 Y an Slamet Narjul Dsn. Pasinan Timur RT 02/1, Singojuruh
• Tanah Kapling •
Hlg STNK P 4548 Y an Slamet Narjul Dsn. Pasinan Timur RT 02/1, Singojuruh
Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631
Hlg STNK P 2137 ZJ an Dwi Sri Wahyuni Kebunrejo 01/01, Alasrejo, Wongsorejo Dijual Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bs dibeli dgn cash/ kredit & jga bs disewa, SHM Lok DS Balak hrg nego hub(0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Rumah lok kebalenan di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bs dibeli dgn cash/ kredit & jga bs disewa, hrg nego, (0333)631526–635176, 0811351148
Dijual Rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bs dibeli dgn cash/ kredit & jga bs disewa, hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Agya angsuran mulai Rp 77 ribuan, New Avanza Rp 120 ribuan. Hubungi Bagus AUTO 2000 081252732000
Promo Nissan Banyuwangi, DP March 32 Jtan, Grand Livina 39 Jtan, Evalia 28 Jutaan, Juke 60 Jtan & Dapatkan Hadiah Lang yg Menarik. Info: Adzam 081232246632/087806542223
BANYUWANGI
• Jalan Lingkar Ketapang• Dijual Tanah 2530M2 Jl. Lingkar Utama Ketapang Bwi Hub. 0821 4104 6676
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
PROMO IKLAN LOWONGAN
LOWONGAN
Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000
BUTUH TENAGA PENGAJAR L/P D3/S1 Bahasa Inggris & Komputer
HUBUNGI: 0333-412224
Kirim ke Magistra Utama Jl. Letkol Istiqlah 2, Banyuwangi
38
Senin 7 April 2014
Lapis Kedua Kurang Greng BANYUWANGI – Lawatan ke Sulawesi akan menjadi ujian sebenarnya bagi Persewangi untuk mengawali kiprah dalam kompetisi Divisi Utama musim ini. The Lasblang, julukan Persewangi, tetap mengusung ambisi besar mencuri tiga poin dalam laga tandang melawan Persigo Gorontalo, tanggal 15 April tersebut. Berkaca pada lawan Timnas U-19, tim besutan Bagong Iswahyudi itu cukup merepotkan dalam pertandingan ekshibisi di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, 3 Maret lalu. Bahkan, Persewangi sempat leading melalui kaki Trubus Gunawan di menit-menit awal. Sayang, wasit menganulir gol tersebut karena striker itu dinilai sudah dalam posisi offside. Tapi, hasil akhir dalam pertandingan itu dimenangkan Garuda Jaya, julukan Tim-
SEMPAT LEADING: Nelson Caparo (kiri) berebut bola dengan pemain Jember United di Lapangan Brigif Kostrad, Jember Sabtu lalu (4/4).
ALI NURFATONI/RaBa
nas U-19. Persewangi sebagai tuan rumah hanya kalah tipis 1-0. Padahal, materi pemain Persewangi yang diturunkan meladeni Evan Dimas dkk itu rata-rata berusia 23 tahun. Dengan performa itu, kiprah Persewangi bakal bersinar pada
musim ini. Meski begitu, Jainal Ikhwan dkk tidak boleh jumawa. Hal itu berkaca saat meraih hasil imbang dengan skor 3-3 kala bertemu Jember United dalam laga uji cobayangdigeberdiLapanganBrigifKostrad,Jember,Sabtulalu(5/4). Padahal, The Lasblang sudah
unggul 3-0 pada paro pertama. Persewangi unggul cepat melalui kaki Putut Waringin Jati ketika pertandingan baru berjalan satu menit. Gol kedua dilesakkan Jainal Ikhwan dan M Ikrom Syafi’i n Baca Lapis...Hal 39
GBI Shalom Rayakan Paskah di Pancoran ROGOJAMPI – Meriah. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan perayaan Paskah yang digelar jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Shalom Jajag kemarin (6/4). Perayaan Paskah yang dipusatkan di Aula Wisata Pancoran Rogojampi, ini merupakan kali keempat digelar GBI Shalom Jajag.Bedanya, perayaan tahun ini diadakan secara outdoor. Dalam acara tersebut, selain diisi lagu-lagu pujian dan khotbah yang disampaikan Pendeta Pembantu (PDP) Priskilawati, perayaan paskah ini juga diisi acara permainan yang diikuti anak-anak sekolah Minggu. PDP Priskilawati mengatakan, pada perayaan paskah kali ini, panitia sengaja memilih tempat di lokasi wisata. “Kami berharap bisa merenungkan damai, cinta kasih, keadilan, dan persaudaraan semesta. Di mana semua
orang bisa merasakan sebagai satu keluarga besar, tanpa dibentengi oleh kotak-kotak manusiawi,” katanya. Wati menambahkan, dalam kehidupan bersosial atau masyarakat, tidak bisa di mungkiri lagi kalau manusia itu pasti mengalami terpengaruh dengan hal-hal yang baik dan hal-hal yang tidak baik. “Ini agar kita menyadari bahwa kita tidak bisa berbuat apaapa tanpa Tuhan,” imbuhnya. Priskilawati menjelaskan, rangkaian perayaan Paskah adalah menghayati kerendahan hati, sikap mau berkorban, dan melayani yang lain tanpa embel-embel pamrih apa pun juga. “Segala pujian dan syukur hanya bagi Dia yang telah lahir ke bumi yang membawa kabar sukacita dan keselamatan bagi orang yang dikasihinya. “Kita percaya bahwa mujizat itu nyata adanya,” jelas Wati. (adv/als)
Thomy Sila/RaBa
MERIAH: Para jema’at Gereja Bethel Indonesia (GBI) Shalom Jajag, saat foto bersama usai perayaan Paskah.
Senin 7 April 2014
Kamis, Alokasi Soal Unas ke Sub Rayon BANYUWANGI - Soal ujian nasional (unas) untuk siswa tingkat SMA/sederajat sudah berada di Banyuwangi sejak Kamis malam lalu (3/4). Sejak kali pertama tiba di Bumi Blambangan, soal ujian yang sangat menentukan kelulusan, itu diamankan di Mapolres Banyuwangi. Untuk menjamin kerahasiaannya, soal unas itu akan tetap berada di Mapolres hingga Minggu (13/4) atau sehari sebelum unas digeber. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Dwi Yanto mengatakan, soal Unas 2014 baru akan didistribusikan ke masing-masing Polsek sehari menjelang Unas yang akan dilaksanakan Senin mendatang (14/4). “Pendistribusian soal Unas dilakukan dengan pengawalan pihak kepolisian. Setiap kali serah terima dilakukan, harus dilengkapi berita acara,” ujarnya Jumat (4/4). Menurut Dwi Yanto, sebelum pendistribusian ke masingmasing polsek, terlebih dahulu dilakukan bedah boks soal unas tersebut. Bedah boks
39
HALAMAN SAMBUNGAN
soal ujian tersebut dilakukan untuk dialokasikan ke masingmasing sub rayon. Dikatakan, bedah boks tersebut rencananya dilaksanakan pada Kamis (10/4). “Yang dibedah hanya boks-nya. Map pembungkus soal tersebut tetap tersegel. Saat alokasi ke masingmasing sub rayon, soal tetap berada di Mapolres,” cetusnya. Seperti diberitakan kemarin, dugaan kecurangan pada proses ujian nasional (unas) kerap kali mencuat ke permukaan. Mulai soal bocor, beredarnya kunci jawaban via layanan pesan singkat (SMS), hingga yang lain, kerap mengganggu konsentrasi para pelajar yang tengah mengikuti ujian yang sangat menentukan kelulusan tersebut. Nah, untuk menghindari kebocoran soal Unas 2014, pihak kepolisian menerapkan standar pengamanan ketat. Naskah soal unas tingkat SMA/sederajat yang sejak Kamis malam (3/4) lalu tiba di Bumi Blambangan langsung disimpan di ruang khusus Mapolres Banyuwangi. Tidak tanggung-tanggung, ruang khusus tersebut dikunci
tiga gembok berbeda. Masingmasing kunci gembok beserta kunci cadangannya dibawa tiga petugas dari unsur berbeda. Kunci pertama dipegang petugas kepolisian, kunci kedua diamankan petugas Dinas Pendidikan (Dispendik), dan kunci ketiga diamankan petugas perguruan tinggi (PT) selaku pengawas pendidikan. Dengan demikian, pintu ruang khusus tersebut baru bisa dibuka jika ketiga unsur tersebut membuka gembok secara bersamaan. Jika hanya dibuka oleh salah satu pihak, maka pintu ruang khusus tempat menyimpan soal unas itu tetap terkunci. Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Kompol Sujarwo mengatakan, pihaknya menjamin selama berada di Mapolres Banyuwangi, soal Unas 2014 aman dan steril dari kebocoran. “Soal Unas 2014 kami tempatkan di ruang khusus dan digembok dobel tiga. Masingmasing kunci gembok beserta kunci cadangannya dipegang kepolisian, Dispendik, dan PT,” ujarnya Sabtu (5/4). (sgt/aif)
Cabai Rawit Masih Rp 80 Ribu BANYUWANGI - Cabai rawit terus memantapkan posisi sebagai “primadona” konsumen. Sejak beberapa pekan terakhir, komoditas berasa pedas itu menjadi bahan pergunjingan masyarakat. Betapa tidak, konsumen dibuat kelimpungan lantaran harga cabai rawit terus melambung tinggi hingga mencapai Rp 80 ribu per kilogram (Kg). Konsumen pun terpaksa mengurangi kuantitas pembelian cabai rawit. Itu dilakukan agar pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak membengkak. Akibatnya sudah bisa ditebak, volume penjualan cabai rawit para pedagang turun signifikan. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi kemarin (6/4), para pedagang menjajakan cabai rawit seharga Rp 80 ribu per Kg. Harga sebesar itu sudah terjadi sejak sekitar sepekan terakhir. Sebelumnya, harga cabai rawit sempat turun dari Rp 80 ribu per Kg menjadi Rp 70 ribu per Kg. “Harga cabai rawit kembali naik akibat stok
GALIH COKRO/RABA
MASIH MAHAL: Pedagang lombok di pasar induk Banyuwangi melayani pembeli.
kian menipis,” ujar Kiyama, 32, salah satu pedagang di pasar induk Kota Kopi tersebut.
Lantaran harga cabai rawit sangat mahal, tingkat pembelian konsumen turun drastis
dibandingkan sebelum kenaikan harga yang cukup fantastis kali ini terjadi. Konsumen yang biasanya membeli cabai rawit sebanyak seperempat Kg, kini rata-rata hanya membeli satu ons. “Penjualan langsung sepi begitu harga cabai rawit mahal seperti saat ini,” kata Kiyama. Beruntung, fenomena harga cabai rawit yang “selangit”, itu tidak diikuti beragam jenis bumbu masakan lain. Bahkan, “saudara dekat” cabai rawit, yakni cabai merah cenderung anteng di kisaran harga Rp 15 ribu per Kg. Demikian halnya dengan bawang merah dan bawang putih. Harga Bawang merah stabil sebesar Rp 20 ribu per Kg. Harga bawang putih lebih “bersahabat” lagi, yakni hanya sebesar Rp 12 ribu per Kg. “Semoga harga cabai rawit segera turun,” harap Kiyama. Nita, 29, salah satu konsumen mengaku terpaksa mengurangi pembelian cabai rawit gara-gara harganya yang mencapai Rp 80 ribu per Kg tersebut. “Duitnya untuk belanja kebutuhan yang lain,” tuturnya. (sgt/aif)
Panwaslu Janji akan Turunkan Atribut n PARPOL-CALEG... Sambungan dari Hal 29
pemasangan alat peraga di tempat umum, iklan media cetak, media massa elektronik, rapat umum dan kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Dalam pasal 83 ayat (1) juga disebutkan, kampanye pe-
milu sebagaimana dimaksud dalam pasal 82, kampanye dilaksanakan setelah calon ditetapkan sebagai peserta Pemilu sampai dimulainya masa tenang. Dalam ayat (3) pasal yang sama disebutkan, masa tenang berlangsung selama tiga hari sebelum pelaksanaan hari pemungutan suara.
Dalam pasal 84 juga dijelaskan secara detail, selama masa tentang pelaksana, peserta, petugas kampanye pemilu dilarang menjanjikan atau memberikan imbalan kepada pemilih. Janji atau imbalan itu bertujuan tidak menggunakan hak pilihnya, menggunakan hak pilihnya dengan memilih peserta tertentu dengan cara
tertentu sehingga suaranya tidak sah, pemilih partai politik tertentu atau memilih calon DPD tertentu. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, di beberapa ruas jalan di Banyuwangi atribut kampanye parpol dan caleg masih marak terpasang. Padahal pada 3 April 2014 lalu, panitia pengawas pemilu
Sekali Kaki Melangkah Pantang Mundur n MEMBANGUNKAN... Sambungan dari Hal 29
Bahkan, wisatawan dari penjuru dunia akan berbondong-bondong menikmati keelokan dan kemolekan Pantai Boom. Selama ini bukannya tidak ada upaya untuk merevitalisasi Pantai Boom. Sudah pernah. Bahkan beberapa kali. Baik oleh pemkab maupun swasta. Tentu saja mereka bekerja sama dengan Pelindo III sebagai pemilik wilayah. Tapi hasilnya tidak maksimal. Bahkan, boleh dibilang nol besar. Pantai Boom tidak berubah. Tetap hidup segan mati tak hendak. Pantai Boom menjadi jujugan wisata apa adanya. Tidak memiliki ’sesutau’ yang bisa dinikmati, kecuali pantainya yang menghadap pulau Bali. Juga ini: sejarah. Ya. Pantai Boom pernah mengalami zaman keemasan. Kira-kira di era 1970-an. Saat itu, nama Pantai Boom begitu harum. Terkenal sampai ke mana-mana. Sampai-sampai ada pameo begini: jangan menyebut diri sebagai orang Banyuwangi sebelum berkunjung ke Boom, belum mandi di Pantai Boom, belum duduk di atas pasir Pantai Boom sambil menitipkan salam kepada orang Bali lewat ombak yang bekejaran di Selat Bali. Sedangkan bagi orang luar Banyuwangi, kunjungan mereka ke Kota Gandrung belum lengkap sebelum menginjakkan kakinya ke pasir Pantai Boom yang hangat. Pameo itu ternyata masih berlaku sampai sekarang. Seti-
daknya bagi orang Banyuwangi yang kini hidup di luar Banyuwangi. Untuk mengenang masa kanak-kanak dan mudanya dulu, mereka langsung melakukan ritual mengunjungi Boom saat berkesempatan mudik. Sambil mendengar debur ombak dan kemolekan Pulau Dewata, mereka memutar kembali rekaman di otaknya: saat berenang, naik perahu, bermain bola, berpacaran, hingga bermain bersama keluarga. Sulit melupakan pengalaman indah di Pantai Boom. Itu tergambar dengan sempurna dalam bait-bait lagu Padhang Ulan yang sangat melegenda. Padhang ulan ring pesisir Banyuwangi Keclang-keclong segarane koyo koco Lanang adhon soren-soren podho teko Saat itu, Pantai Boom benarbenar menjadi primadona. Terutama bagi muda-mudi. Selain masih terawat dengan baik, event-event bulanannya juga berjalan dengan baik. Bekas-kekas pondasi pelabuhan rakyat pertama di Banyuwangi juga masih tersisa. Tapi, slow but sure (pelan tapi pasti) kondisi pantai Boom kian memprihatinkan. Tidak terawat. Kalaupun saat ini masih ada yang datang ke sana, tidak lebih dan tidak kurang tujuan mereka hanya untuk melepas jenu. Kalau tidak ya sekadar berolah raga. Bahkan, akhir-akhir ini juga untuk berendam pasir untuk terapi sakit stroke. Bukan lagi untuk berwisata. Melihat nama besar dan sejarah yang mentereng, rasanya
membangunkan kembali pantai Boom dari tidur panjangnya bukanlah pekerjaan gampang. Butuh kerja keras. Programnya harus dilakukan secara masif. Jelas dan terukur. Dilakukan secara kontinyu. Tidak bisa dengan cara rog-rog asem. Begitu semua buah asamnya jatuh selesai. Setelah pohon asamnya berbuah kembali baru kerja lagi. Yang tidak kalah pentingnya, harus jelas pula akan dibawa ke mana Pantai Boom. Akan disulap menjadi seperti apa. Kawasan wisata modern dengan tidak meninggalkan kearifan lokal Banyuwangi atau dalam bentuk yang lain. Alternatif terbaik, mungkin, adalah mengemas Pantai Boom menjadi destinasi wisata yang dikelola secara profesional. Profesional itu intinya: pengelola harus profit. Supaya bisa mendatangkan profit yang banyak, harus ada jaminan pengunjung yang datang akan mendapatkan sesuatu yang lebih. Seperti pasirnya bersih, kawasan parkirnya harus jelas, pedagang yang jualan harus mau diatur dalam satu zona tertentu – yang memungkinkan pengunjung bisa marung sambil menikmati pemandangan laut terbuka dengan nyaman, lokasi pentas terbukanya harus diletakkan di tempat yang paling strategis dan bisa menampung banyak pengunjung. Juga yang memungkinkan dikembangkan jadi satu paket wisata Pantai Boom adalah keberadaan makam pahlawan pasukan 0032 yang berada di kawasan Boom. Ada satu lagi
yang menarik dimasukkan paket. Yakni, sejarah perang terbuka pertama di tengah laut justru terjadi di selat Bali. Persis di laut timur Pantai Boom. Saat itu, alkisah, beberapa pejuang Indonesia yang bermarkas di Manggisan, Sukowidi (utara Mirah Fantasia) mendapat perintah langsung dari Bung Karno untuk membantu pejuang Indonesia di Bali yang mulai terdesak. Ketika malam, beberapa pejuang itu menyaru sebagai nelayan naik sampan menyeberang ke Bali. Namun, di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan kapal patroli tentara Belanda. Terjadilah pertempuran yang tidak imbang. Dan, para pejuang kita gugur. Peristiwa itu terjadi jauh sebelum penyerbuan yang dilakukan oleh Yos Sudarso. Kisah sejarah ini jika dikemas kembali akan menjadi nilai tambah paket wisata Pantai Boom. Wa ba’du. Semangat revitalisasi Pantai Boom sudah digelorakan. Bupati Anas sudah mengerahkan semua pasukannya. Tidak hanya Dinas Pariwisata, tapi lintas sektoral. PT. Pelindo III sebagai pemilik lahan juga menyambut baik. Sikap Pelindo III memang harus seperti itu. Seperti berulang kali disampaikan Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN) yang saya kuping saat rapat mendapat di dalam mobil setiap berkunjung ke Banyuwangi dan Jember: jangan ada lagi aset milik BUMN yang tidak produktif alis nganggur. Tunggu apa lagi. Sekali kaki melangkah pantang mundur. Betul? (kaosing93@gmail.com)
Yang Berprestasi Disediakan Hadiah n SIANG NGANTOR... Sambungan dari Hal 29
Tidak hanya papan tulis, tapi juga ada proyektor yang selalu disiapkan dalam setiap proses belajar yang dilaksanakan. “Kebetulan di sekolah kami ada proyektor, jadi bisa kita manfaatkan. Toh kegiatannya di malam hari, jadi tidak menganggu kegiatan di sekolah,” ujar Nurhadi, 45, guru kelas VI SDN 2 Gintangan yang menemani Rusdianah menjadi tutor buta aksara. Dengan menggunakan proyektor diharapkan peserta didik lebih mudah menyerap materi yang diajarkan sehingga target untuk bisa membaca, menghitung, dan menulis se gera terealisasi. Pelajaran malam itu diawali dengan pengenalan huruf. Semua peserta bersama-sama menirukan apa yang di ucapkan Rusdianah sambil melihat huruf di layar proyektor. Setelah beberapa kali dilakukan pengulangan,
satu persatu peserta di tes untuk menyebutkan nama huruf. Hal ini untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta dalam mengenal huruf. Dari sekian banyak peserta, ada beberapa yang sudah mengenal huruf dan langsung dibentuk kelompok tersendiri. Setelah dilakukan pengelompokan maka metode belajar langsung diubah. Bagi yang mengenal huruf langsung diajari menulis dan ditangani oleh tutor yang berbeda. Untuk peserta yang belum mengenal huruf, tetap mengikuti pelajaran. Pengelompokan ini ternyata sangat efektif untuk memudahkan guru dalam menentukan metode belajar. “Jadi kita sebagai guru akan tahu apa yang harus kita ajarkan dan metode yang akan kita terapkan,” ungkap Sulaiman, 59, Kepala Sekolah SDN 3 Rogojampi yang dalam kegiatan ini ikut ditugaskan di Desa Gintangan.
Ternyata sebelum Gempita Perpus di Desa Gintangan dilaksanakan, para tutor dan Rusdianah melakukan koordinasi membahas langkahlangkah untuk menyukseskan kegiatan ini. Di antaranya dengan melibatkan semua elemen untuk berpartisipasi menyukseskan program ini. Termasuk Rusdianah yang siap menjadi tenaga pengajar untuk membantu tutor lain. “Tidak hanya saya yang ikut menjadi guru, tetapi semua perangkat desa saya tugaskan untuk membantu pelaksanaan ini, termasuk anggota LPMD saya libatkan,” tegas mantan Guru TK Muslimat Gintangan ini. Dengan waktu 38 hari, Rusdianah optimistis Desa Gintangan akan terbebas dari buta aksara. Disinggung mengenai kiat untuk mencapai target ini Rusdianah mengaku akan melakukan beberapa langkah nyata. Di antaranya menugaskan perangkat desa untuk
menjemput warga buta huruf yang tidak hadir saat pelajaran, dan yang lebih penting akan selalu dilakukan metode pembelajaran yang santai dan menyenangkan. ”Peserta didik juga kita beri soal untuk dikerjakan di rumah,’’ ujarnya. Rusdianah menambahkan, pihaknya menyediakan hadiah menarik bagi warga buta huruf yang berprestasi. Hadiah ini untuk memacu semangat belajar para peserta didik. Ada hal unik di akhir pelaksanaan belajar malam itu. Tiba-tiba Miskanah, 58, warga Dusun Kedungbaru, Desa Gintangan mendatangi Rusdianah. Dia menyampaikan keinginannya untuk bergabung dengan teman-temannya yang buta huruf. “Alhamdulillah, meski tidak terdaftar dalam program Gempita Perpus, ternyata masyarakat sadar akan pentingnya membaca dan menulis. Memang ada beberapa warga yang ingin ikut,” tandas Rusdianah. (aif)
(panwaslu) sudah mengeluarkan surat rekomendasi agar atribut kampanye parpol dan caleg selama hari tenang diturunkan dengan kesadaran sendiri parpol dan caleg. Rekomendasi panwaslu itu dikirimkan sudah kepada pimpinan parpol, polres, KPU, dan satpol PP. Inti rekomendasi panwaslu itu soal pembersihan atribut kampanye selama hari tenang. Selain itu, panwaslu juga menegaskan jika parpol dan caleg tidak membersihkan atribut kampanye sendiri maka akan dilakukan pembersihan secara paksa oleh panwaslu, satpol PP dan aparat kepolisian. “Poin pentingnya, selama hari tenang tidak boleh ada kampanye dalam bentuk dan metode apa pun. Karena itu, semua atribut kampanye harus dibersihkan,” ungkap Ketua Panwaslu, Rorry Desrino Purnama. Pada hari tenang pertama, ungkap Rorry, panwaslu ma-
sih banyak menemukan atribut kampanye yang belum diturunkan parpol maupun calegnya. Bahkan, ada caleg yang secara sengaja memasang atribut kampanye menjelang datangnya hari tenang. Atribut kampanye itu milik caleg DPR RI dari Partai Demokrat Azam Azman Natawijaya dan caleg DPRD Jatim Cholfa Yasmien. Kedua caleg itu sengaja mem-branding bangunan tua di Jalan PB Sudirman (depan masjid Agung Baiturrahman) sebagai media kampanye untuk merebut simpati pemilih. Branding kampanye itu dipasang menjelang berakhirnya masa kampanye. Pekerjaan branding kampanye itu baru selesaikan dikerjakan pada hari Sabtu lalu (5/4) atau hari terakhir kampanye. Branding kampanye itu, kini sedang dalam pemantauan pihak panwaslu. Jika pemilik media kampanye
itu tidak menurunkan sendiri, maka panwaslu akan bertindak untuk menghapus branding kampanye yang mokong dipasang pada hari tentang itu. Panwaslu tidak akan menghapus keseluruhan branding kampanye, namun hanya akan menghapus beberapa bagian yang ada unsur kampanyenya saja. Rorry mengatakan, sasaran yang akan ditertibkan panwaslu adalah gambar caleg, gambar lambang partai, nomor caleg dan beberapa unsur kampanye yang ada dalam branding bangunan tua itu. Selain melanggar UU 8 tahun 2014, branding bangunan tua itu menganggu keindahan kota. Apalagi branding yang dipasang itu, terkesan asal-asalan. “Malam ini (tadi malam, Red), kita koordinasi dengan Satpol PP dan kepolisian untuk menurunkan atribut kampanye yang masih terpasang,” pungkas Rorry. (afi/aif)
Lima Pemenang Dapat Bonus Tambahan n TARIAN... Sambungan dari Hal 29
perlu ditampilkan tar ian baru yang benar-benar fresh. Nah, Festival Karya Tari Daerah kali ini kami maksudkan untuk menyiapkan tariantarian baru untuk menyong-
song Banyuwangi Festival 2014,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda. Sementara itu, lima pemenang dalam ajang Festival Karya Tari Daerah yang d i i ku t i 1 6 k e l o m p o k t a r i
se-Banyuwangi, itu akan mendapat “bonus” tambahan. Menur ut Bram –sapaan karib Bramuda–, lima penyaji terbaik selanjutnya akan diseleksi kembali untuk mewakili Banyuwangi dalam ajang Festival Tari se-Jatim di Surabaya. (sgt/aif )
Turis Belanda Puji Kebersihan Boom n PANTAI... Sambungan dari Hal 29
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono, kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); pejabat instansi vertikal; camat; dan lurah se-Banyuwangi pun dibuat terkesima dengan kondisi terkini Pantai Boom. Lantunan musik angklung paglak khas Banyuwangi yang diputar melalui pengeras suara menambah nikmat suasana di objek wisata tersebut. Bupati Anas mengatakan, launching payung merah itu dilakukan untuk memfasilitasi pengunjung Pantai Boom yang selama ini hanya bisa berjalan-jalan atau sekadar duduk lesehan di pasir. “Saat ini pengunjung bisa bersantai di tepi pantai seraya tidur-tiduran,” ujarnya. Melalui payung merah tersebut, akan ada lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar Pantai Boom. Kebersihan Pantai Boom akan semakin terjaga lantaran pengelola payung wisata, itu bertanggung jawab atas kebersihan di sekitar
payung yang disewakan. “Yang lebih penting, Pantai Boom menjadi lebih nyaman. Dengan iringan musing angklung paglak seperti ini saja, suasana terasa jauh lebih nyaman dibanding sebelumnya,” kata Anas. Sementara itu, Bonnie Schilder, turis asal Belanda yang kemarin berkunjung ke Pantai Boom mengatakan, pemandangan di kawasan objek wisata tersebut sangat menawan. Kelebihan lain, space pantai tersebut cukup luas. “Pantai ini bersih. Kebersihan harus ditingkatkan, sebab kebersihan tidak hanya penting bagi turis, tetapi juga sangat penting bagi masyarakat sekitar,” kata dia diiyakan Donna de Lange dan Leonie Konyn, dua rekannya sesama turis asal Belanda. Seperti diketahui, Pemkab Banyuwangi berencana menjadikan Pantai Boom sebagai salah destinasi wisata unggulan baru di Bumi Blambangan. Pemkab memasang target tahun ini Pantai Boom berhasil “mendekati” Pantai Ancol. Menurut Bupati Anas, de-
sain penataan kawasan pantai yang berlokasi di Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, itu sudah rampung dikerjakan. Dalam waktu dekat pemkab juga akan menyediakan semacam food court lengkap dengan saluran listrik dan air bersih bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di Pantai Boom Tahun ini, anggaran sebesar kurang lebih Rp 800 juta siap digelontorkan. Dana sebesar itu akan difokuskan untuk menata PKL. Selain itu, tak jauh dari bibir pantai akan dipasang paving warna-warni. Secara bertahap, taman dan panggung untuk pementasan kesenian juga akan dibangun di kawasan Pantai Boom. “Penanaman pohon juga akan berjalan. Kita minta perusahaan-perusahaan di Banyuwangi mengalokasikan CSR (corporate social responsibility) ke Pantai Boom ini,” cetus Anas dikonfirmasi usai menggelar launcing gerakan Banyuwangi Bersih dan Ramah (2BR) Jumat lalu (4/4). (sgt/aif)
Harus Bisa Tunjukkan Kemampuan n LAPIS... Sambungan dari Hal 38
Tapi, usai turun minum, entrenador Bagong Iswayudi menarik mayoritas pemain dan memasukkan pemain baru. Tapi, pemain yang dimasukkan bermain di bawah form. Barisan pertahanan rapuh. Tak pelak, pada babak kedua, tuan rumah mampu membalas tiga gol untuk menyamakan kedudukan.
Bagong Iswahyudi kecewa dengan hasil seri itu. Tapi, dia tetap merasakan aroma positif dalam skuadnya. ‘’Skuad utama sudah sangat jelas mainnya bagus. Anak-anak sudah menang pada babak pertama,’’ ujarnya usai pertandingan. Jika materi pemain tidak dirombak pada babak kedua, Bagong yakin bisa menambah keunggulan. Tapi, bagi dia, semua pemain tetap diberi-
kan kesempatan untuk turun lapangan. ‘’Ini masih uji coba, tidak masalah dapat hasil imbang,’’ terangnya. Berkaitan dengan hal itu, Bagong mengevaluasi dalam skuadnya. Menurutnya, pemain harus bisa menunjukkan kemampuan terbaik ketika diberikan kepercayaan turun lapangan. ‘’Persaingan pemain dalam tim ini cukup kompetitif,’’ pungkasnya. (ton/als)
40
Senin 7 April 2014
Kena Gendam, Isi ATM Ludes SITUBONDO – Hati-hati bila Anda hendak mengambil uang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bisa saja, ada orang jahat yang pura-pura bertanya. Padahal mereka hendak menipu Anda. Seperti yang dialami Astutik, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Dia harus kehilangan uang sebesar Rp 12 juta karena ditipu oleh seseorang. Kasus penipuan yang dialami perempuan 28 tahun ini bermula saat dirinya mendatangi mesin ATM Bank Mandiri di Jalan A.Yani Situbondo. Sekitar pukul 19.00 malam, dirinya mengambil beberapa jumlah uang guna keperluan pribadinya. Pada saat akan keluar dari ar-
eal mesin ATM, dirinya disapa oleh seseorang yang menanyakan cara transfer uang ke rekening lain. Pria misterius yang tidak diketahui identitasnya itu bertanya, apakah memakai ATM warna hitam bisa mentransfer uang dalam jumlah besar yakni Rp 50 juta. Setelah dijawab bisa oleh korban, ternyata korban seperti orang yang tidak sadar dan diduga terkena gendam. Pada saat itulah, diduga kuat ATM milik korban dipakai oleh orang misterius itu. Kontan uang milik korban yang ada di kartu ATM-nya ludes digondol oleh terlapor yang masih dalam penyelidikan. “Keterangan dari korban,
sebelumnya ada orang yang bertanya. Setelah orang itu selesai mengambil uang pada mesin ATM, korban pulang ke rumahnya langsung dan tidak menduga sama sekali,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Sesampainya di rumah, korban seakan baru sadar. Korban selanjutnya menerima pesan SMS banking bahwa dirinya telah sukses melakukan transaksi sebesar Rp 12 juta. Mendapat SMS demikian, korban pun terkejut dan kembali mengecek isi ATM-nya. “Setelah dicek lagi, uang Rp 12 juta yang ada di ATM korban hilang,” kata Wahyudi. Kasus penipuan yang diduga
diawali dengan cara gendam tersebut sampai saat ini masih dalam penyelidikan petugas. Wahyudi mengaku pihaknya kesulitan mengejar pelaku karena sangat minim alat-alat petunjuk. “Dalam penyelidikan, tetapi alat petunjuknya minim, tetapi petugas terus berusaha mengungkap kasus ini,” terangnya. Wahyudi menghimbau kepada masyarakat untuk tidak berkomunikasi dengan siapapun di dalam ataupun di luar mesin ATM. Apalagi orang itu adalah orang yang belum pernah dikenal sebelumnya. “Mesin ATM itu rahasia, jadi kalau ada orang nyapa atau bertanya sebaiknya tidak digubris,” imbau Wahyudi. (rri/als)
NUR HARIRI/RaBa
SAKIT ANEH: Penderita pelengketan usus terbaring di kamar rumahnya di Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, kemarin (6/4).
Luncurkan Buku Demi Operasi Anak Tiap Bulan Butuh Biaya Perawatan Rp 8 Juta ASEMBAGUS - Demi membiayai operasi anaknya yang menderita penyakit pelengketan usus, Syaiful Hadi, seorang warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, meluncurkan sebuah buku tebal yang menceritakan penderitaan anaknya, Viara Hikmatunnisa. Dalam buku setebal 150 halaman yang diberi judul “Gadis Kecilku” itu, pria yang berprofesi sebagai guru les komputer di Situbondo itu menceriterakan secara detail tentang penderitaan anak pertamanya yang masih berusia 10 tahun. Pria 34 tahun tersebut juga menceritakan perjuangan selama anaknya sakit. Dia mengulas kali pertama anaknya menderita penyakit usus buntu, menjalani operasi usus buntu di RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, sampai divonis menderita penyakit pelengketan usus oleh seorang dokter di RS dr Soebandi Jember. Hingga kini, Viara masih belum sembuh dan hanya bisa terbaring di tempat tidur karena sakitnya. “Viara mulai menderita penyakit usus buntu pada awal Desem-
ber 2011 lalu. Saat itu anak pertama saya langsung dibawa ke RSU Situbondo dan menjalani operasi usus buntu. Sekitar dua tahun setelah operasi, tepatnya Bulan Juni 2013, penyakit yang dideritanya kambuh,” terang Syaiful. Menurutnya, begitu mengetahui penyakit anaknya kambuh, pihak keluarga langsung membawa kembali Viara ke RSU Situbondo. Namun pihak RSU menyarankan agar Viara dibawa ke RS dr Soebandi Jember dengan memberikan surat rujukan. “Saat menjalani rawat inap di RS Jember, dia menjalani operasi lagi pada perut bagian kiri. Anak saya diberi Stoma, yaitu lubang untuk pengeluaran di perut,” papar Syaiful Hadi, saat ditemui di rumahnya kemarin (6/4). Tidak sampai di situ saja, pengalaman operasi yang dijalani Viara sudah berulang kali. Tetapi setelah menjalani operasi dan dibuatkan Stoma pada perut kirinya di RS Jember, pada September 2013 lalu, Viara kembali menjalani rawat inap karena kambuh. Untuk kali ini Viara menjalani rawat inap cukup lama, yakni selama tiga bulan di RS dr Syaiful Anwar, Malang. “Di RS dr Syaiful Anwar Malang se-
lama tiga bulan menjalani rawat inap. Sedangkan operasinya sebanyak lima kali menjalani operasi. Total biaya yang habis selama 2011 sampai 2013, lebih dari Rp 200 juta,” imbuh pria yang akrab dipanggil Hadi tersebut. Meski sudah mengeluarkan biaya ratusan juta, anak pertamanya juga masih belum sembuh. Bahkan, setiap harinya hanya dapat menghabiskan waktu dengan berbaring di tempat tidurnya. Sehingga untuk memenuhi proses penyembuhan Viara, dirinya terpaksa meluncurkan sebuah buku yang menceriterakan tentang penderitaan Viara. Langkah itu sengaja dilakukannya untuk merawat dan berusaha agar uang yang dikumpulkan dari buku itu bisa dibuat biaya operasi sang anak yang kesekian kalinya. “Saya berharap dengan buku “Gadis Kecilku” para deramawan membeli buku tersebut. Karena semua uang hasil penjualan buku itu akan digunakan untuk biaya operasai Viara berikutnya. Selain untuk operasi, setiap bulannya biaya perawatan Viara membutuhkan uang sekitar Rp 8 juta. Uang itu untuk kontrol, pergantian kantong stoma, pembelian susu dan lem,” pungkasnya. (rri/als)
Bakesbangpol dan Linmas Bentuk Posko Pam Pemilu SITUBONDO - Agenda lima tahunan pemilihan umum (Pemilu) legislatif harus menjadi momentum untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik. Sehingga, pemilu membuka pintu bagi masyarakat untuk menentukan arah politik baik di tingkat nasional maupun daerah, khususnya di Kabupaten Situbondo. Nah, menyadari pentingnya pelaksanaan pemilu, Pemkab Situbondo melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) berusaha semaksimal mungkin agar agenda rutin lima tahunan ini berjalan dengan aman dan lancar. Salah satunya Herry Suryanto dengan membentuk posko bersama pam pemilu. Pembentukan posko tersebut difasilitasi pembentukannya oleh Bakesbangpol dan Linmas. Langkah ini berangkat dari instruksi Gubernur Jawa Timur, dan ditindaklanjuti instruksi Bupati Situbondo. Kesiapan yang sudah dilakukan berupa penyediaan ruangan dan berbagai kelengkapan dan fasilitas termasuk personel. “Posko bersama ini dilakukan secara bersama sama baik oleh pemerintah daerah dalam hal ini adalah Bakesbangpol dan Linmas, Satpol Pp, Kodim 0823, dan polres. Selama 16 jam kita akan melakukan piket secara bergantian sesuai jadwal,” ungkap Kepala Bakesbangpol dan Linmas, Herry Suryanto. Tujuan didirikan posko bersama adalah sebagai media komunikasi dalam mengantisipasi dan mencegah sekaligus menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan
DIGEMBLENG: Petugas operator pemilu di 17 kecamatan se-Kabupaten Situbondo mengikuti acara pemantapan pengoperasian program di kantor Bakesbangpol dan Linmas, Sabtu (5/4). Syamsuri/RaBa
dengan pemilihan umum legislatif. Mulai dari tahapan pelipatan surat suara, pengiriman logistik ke PPK, hingga tahapan kampanye, masa tenang, hingga pelaksanaan serta perhitungan surat suara. “Jadi kita melakukan bersama pemantauan, pengawasan, dan mengkoordinasikan tentang kemungkinan terjadinya persoalan persoalan sehubungan dengan pelaksanaan pemilu. Tidak menutup kemungkinan saat saat menjelang dan pelaksanaan pemilu terjadi disharmonisasi baik antar partai, caleg maupun antar warga para pendukung dan masyarakat sebagai hak pilih,” pungkas Herry Suryanto. Lebih jauh Herry menjelaskan, pihaknya mencari informasi dari jajaran paling bawah, baik dari camat, kepala desa koramil dan petugas-petugas lain. Posko bersama juga membuka kesempatan kepada seluruh elemen masyarakat untuk memberikan informasi atau laporan bilamana ada kejadian-kejadian yang perlu segera dikoordinasikan dan diselesaikan. “Laporan bisa melalui jaringan telepon, orari, email yang telah disediakan oleh Bakesbangpol dan Linmas Situbondo.
Jadi, masyarakat tinggal melaporkan atau mengkoordinasikan kepada petugas di posko. Tidak menutup kemungkinan ketika ada masalah yang berkaitan dengan tehnis dalam pelaksanaan pemilu ligislatif kita juga akan melibatkan Panwaslu, KPU maupun partai politik sebagai kontestan,” imbuh Herry. Kabid IB dan HAL, H. Achmad Munir Menambahkan bahwa Pemkab Situbondo melalui Bakesbangpol dan LInmas terus berupaya agar kondisi di masing-masing desa maupun kecamatan terus kondusif dan terkendali. “pilihan dan dukungan boleh berbeda, namun kebersamaan serta kekompakan untuk membangun Kabupaten Situbondo harus tetap terjaga,” harapnya. Kata Munir, semua pihak telah diajak bekerjasama menjaga pelaksanaan Pileg agar berjalan lancar dan aman. Melalui surat Bupati Situbondo, Bakesbangpol dan Linmas telah menghimbau masyarakat tidak terpancing atau terprovokasi hal-hal yang tidak jelas. Hingga kini kondisi wilayah di 17 Kecamatan se-Kabupaten Situbondo sangat kondusif. Namun, semua pihak tetap diminta waspada. (pri/*/als)