Sabtu, 7 Februari 2014

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 7 FEBRUARI TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

Pasangan Suami Istri Dibantai Suami Tewas, Istri Kritis GLENMORE - Pasangan suami istri (pasutri) Boamin, 70, dan Ramdani alias Mbok Boamin alias Mak Irik, 55, warga Dusun Sumbergondo, RT 9, RW 4, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, dibantai di rumahnya kemarin. Pelakunya adalah Muhamad Holil, 37, salah satu tetangganya. Dalam peristiwa tragis itu, Boamin meninggal seketika dengan luka cukup parah di leher. Istrinya, Mak Irik, kondisinya kritis dengan luka cukup serius di bagian kepala, dagu, dan bibir bagian bawah. Kedua korban, oleh warga dilarikan ke RS Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore. Dugaan pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 13.30. Saat kejadian, tidak ada warga yang mengetahui. Para tetangga mengetahui saat pasutri itu sudah terkapar di depan pintu rumah dengan tubuh penuh darah. Saat itu pelaku masih berada di lokasi kejadian n Baca Pasangan...Hal 39

n Jagal Glenmore Diduga Alami Gangguan Jiwa SHULHAN HADI/JPRG

BACA HALAMAN RADAR GENTENG

Geger Geger Pembunuhan Pembunuhan di Desa di Tulungrejo Tulungrejo

PEMBUNUH SADIS: Muhamad Holil yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Boamin dan Mak Irik diamankan aparat kepolisian Glenmore Jumat kemarin (6/2).

1 Pukul 13.30,

1

Holil sembari menuntun anaknya yang masih berumur 5 tahun mendatangi rumah Boamin, tetangganya.

2 Sembari

3 Tak

membawa pisau, pria berusia 37 tahun itu masuk ke rumah pasutri Boamin-Mak Irik.

seberapa lama terdengar teriakan minta tolong di rumah pasutri tersebut.

4 Warga pun datang dan

memberikan pertolongan. Pasutri itu sudah terkapar di depan pintu rumah dengan tubuh berdarah.

6

5 Boamin tewas di lokasi

kejadian, Mak Irik langsung dilarikan ke RS Bhakti Husada, Krikilan, Glenmore.

Tak seberapa lama Holil berhasil dibekuk warga, selanjutnya diserahkan ke Mapolsek Glenmore.

GRAFIS:REZA/RABA

Yani Mohon Maaf, Bakri Minta Dukungan

DEMAM BERDARAH

Pipa Bekas Jadi Biang Nyamuk KALIPURO - Kasus DBD (demam berdarah dengue) yang menimpa warga RW 11, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, langsung direspons petugas Puskesmas Klatak. Kemarin (6/3) lima orang petugas puskesmas yang terdiri atas dokter dan survelen itu langsung menyisir lokasi yang diperkirakan menjadi sarang nyamuk. Petugas tidak menemukan jentik nyamuk di sekitar gorong-gorong n Baca Pipa...Hal 39

KUCUR

NGOPAI

HERMANTO

Rasakan Suasana Segar BERSIH dan nyaman. Itulah kesan pertama Hermanto, Pemimpin Cabang Bank Jatim Banyuwangi, kali pertama menginjakkan kaki di Bumi Blambangan. Pejabat yang sebelumnya bertugas di Bank Jatim Tulungagung itu benarbenar merasakan suasana yang segar, persis dengan kabar yang selama ini ia dengar. “Gebrakan Bupati Anas sudah saya dengar hingga Tulungagung. Ketika saya diutus bertugas di Banyuwangi, saya sangat senang bisa bersinergi dengan beliau,� kata Hermanto yang baru bertugas di Banyuwangi Senin (2/2) lalu. Dilihat dari potensi perekonomian, Bank Jatim pusat memosisikan Banyuwangi sebagai daerah kelas satu. Dari 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur, posisi Banyuwangi sangat tinggi, baik dari segi perekonomian, hasil pertanian, perkebunan maupunpariwisata. (c1/ aif)

GALIH/RABA

USAI PISAH-SAMBUT: Karyawan, hakim, dan keluarga besar Pengadilan Negeri Banyuwangi, berfoto bersama dengan Kurnia Yani Darmo dan Ketua PN yang baru, Bakri.

BANYUWANGI - Jabatan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi resmi berganti. Mulai kemarin (6/3) Kurnia Yani Darmono resmi melepas jabatan ketua PN Banyuwangi. Dia digantikan pejabat baru, Bakri. Pisah sambut kedua pejabat itu kemarin dilangsungkan di lapangan tenis kantor PN Banyuwangi. Sejumlah pejabat fopimda menghadiri pisah sambut yang dimulai pukul 09.00 tersebut. Ada Bupati Abdullah Azwar Anas; Kapolres AKBP Tri Bisono Soemi-

Siapkan Diri untuk Tahan Godaan PUCUK pimpinan Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi berganti. Ketua PN yang lama, Kurnia Yani Darmono, dipindahtugaskan ke Pengadilan Negeri kelas IA Khusus Bekasi. Dia digantikan Bakri, mantan wakil ketua Pengadilan Negeri Sungai Liat, Provinsi Bangka Belitung. Berikut wawancara Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan Bakri sesaat setelah pisah-kenal. Selamat datang Pak Bakri di Banyuwangi! Terima kasih atas sambutannya Kesan pertama di Banyuwangi? Banyuwangi kotanya bagus. Perkembangannya maju pesat. Tapi, kami masih melihat secara mendalam bagaimana Banyuwangi sebenarnya. Sambu-

tan forpimda sangat luar biasa. Kami datang ke Banyuwangi tentu ingin melakukan yang terbaik. Ada gebrakan nanti? Saya kira untuk pelaksanaan tugas, kami tetap mengacu sesuai SOP yang ada n Baca Siapkan...Hal 39

harso; Danlanal Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan; Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi I Made Parma, dan Sekkab Slamet Karyono. Sejumlah pengacara dan elemen masyarakat juga hadir. Sebelum meninggalkan Banyuwangi, Kurnia Yani Darmono berpamitan kepada seluruh karyawan, pegawai, dan hakim. Setelah bertugas 1,3 tahun di Banyuwangi, dia akan menempati tempat barunya di Pengadilan Negeri kelas 1A Khusus Bekasi n Baca Yani...Hal 39

Tentang Ketua PN yang Baru Nama Tempat/Tgl Lahir

: Bakri SH, M.Hum : Boyolali, 8 Mei 1961

1981-1986 1986 1991 1992 1996 1996-2000 2000-2004 2005-2007 2007-2009 2009-2010 2011 -2012 6 November 2012-2015

: Golongan I A PN Kudus : Naik golongan II A : Diangkat Jadi Panitera Pengganti : Ikut tes calon hakim : Diangkat jadi hakim : Dinas di PN Sulteng : PN Slawi : Dinas di PN Lampung utara : PN Sragen : Ketua PN Palili, Sulsel : Ketua PN Nganjuk : Wakil Ketua PN Sungai Liat,Bangka Belitung (satu tahun, tiga bulan) : Ketua PN Banyuwangi-Sekarang

Karier:

2015

Mengunjungi Pasar Tiga Berlian Jelang Penertiban Aset PT KAI

Legawa Ditertibkan, tapi Berharap Tidak Dipindah PT. Kereta Api Indonesia (persero) bakal menertibkan aset demi mencegah pemanfaatan lahan oleh pihak-pihak yang tidak berhak, termasuk di Banyuwangi. Salah satu aset KAI di Bumi Blambangan yang menjadi sasaran pertama penertiban adalah Pasar Tiga Berlian. Bagaimana tanggapan pedagang setempat?

AKAN DITERTIBKAN: Deretan kios pedagang di Pasar Tiga Berlian berdiri di lahan milik PT. KAI di Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi.

Penjualan bir diprediksi jeblok Beralih jualan arak saja, murah meriah!

Yani minta maaf, Bakri minta dukungan Kayak Indonesian Idol saja, Pak Hakim!

SIGIT HARIYADI/RABA

SIGIT HARIYADI, Banyuwangi DAHULU lahan milik PT. KAI yang berlokasi di Lingkungan Kampung

Ujung, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi, itu merupakan tempat kumuh. Banyak rumput liar dan tanaman menjalar tumbuh di lahan yang ber-

lokasi persis di sebelah timur Polsek Banyuwangi tersebut. Di saat bersamaan, banyak pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan daga-

ngan di sekitar Taman Blambangan, seperti di depan Gedung Juang 45, Kantor Pos, dan Kompleks Inggrisan n Baca Legawa...Hal 39

TOHA/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

30

POLITIK & PEMERINTAHAN

Jawa Pos Sabtu 7 Februari 2015

CERMIN DIRI

Tugas Berat Menanti Ketua Pengadilan

P

ALU hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi berpindah tangan. Ketua yang lama, Kurnia Yani Darmono, digantikan Bakri. Yani menempati pos barunya sebagai hakim di Pengadilan Negeri kelas 1A Khusus Bekasi. Pisah sambut kedua pejabat itu kemarin dilangsungkan di lapangan tenis kantor PN Banyuwangi. Sejumlah pejabat hadir. Muspida juga full team. Mereka berharap kehadiran Bakri bisa memberikan warna baru di PN Banyuwangi. Apalagi melihat segudang pengalaman Bakri yang sudah malang-melintang di Indonesia, kehadirannya akan memberikan nuansa baru. Kepada koran ini, hakim kelahiran Boyolali itu akan bertindak tegas jika penanganan perkara dikait-katikan dengan uang. Dia minta masyarakat melaporkan jika menemukan persoalan tersebut. Jika memang ditemukan pelanggaran, pihaknya tak segan-segan menjatuhkan sanksi terhadap anak buahnya. Pengadilan adalah salah satu pilar penegakan supremasi hukum di negeri ini. Jika hakimnya bobrok, bukan keadilan yang didapat. Vonis perkara bukan diukur karena faktor ”menyuap” atau tidak. Vonis yang dijatuhkan harus berdasar fakta hukum. Harapan kami, kehadiran Bakri bisa memberangus isu-isu adanya dugaan suap dan dugaan praktik jual-beli perkara di pengadilan. Semoga isu-isu itu tidak ada dan hanya kabar burung. Ada persoalan klasik yang harus segera dipecahkan ketua PN yang baru. Selama ini proses sidang di PN Banyuwangi belum bisa dimulai sejak pagi. Dari dulu sidang dimulai agak siang. Itu yang kadang memicu protes keluarga terdakwa, penasihat hukum, dan terdakwa sendiri. Hakimnya sudah siap, jaksanya yang belum nongol. Demikian sebaliknya, jaksa siap, hakimnya loyo. Mudah-mudahan dengan kehadiran Pak Bakri, sidang bisa dipercepat dan selalu tepat waktu. (*)

INFO SUARA PEMBACA

GALIH COKRO/RaBa

BERSIDANG: Anggota DPRD Banyuwangi dari lintas fraksi mengikuti rapat paripurna pembahasan APBD 2015 beberapa waktu lalu.

Balegda Berubah Jadi BPPD Hasil Pembahasan Revisi Tatib DPRD BANYUWANGI - Selain melakukan revisi kode etik, DPRD Banyuwangi juga melakukan revisi tata tertib (tatib). Pembahasan revisi yang dilakukan panitia khusus (pansus) kini sudah rampung 95 persen. Ketua Pansus Revisi Tatib, Syamsul Arifin mengatakan, perubahan tatib itu dilakukan

untuk menyesuaikan peraturanperaturan yang terbit setelah tatib dewan periode 2014-2019 disahkan tahun lalu. Salah satunya, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 yang telah disahkan DPR menjadi undang-undang (UU) pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota. Walau UU tersebut masih dalam tahap revisi, tapi sudah ada gambaran jelas mengenai

pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada). “Pilkada sudah jelas menggunakan sistem langsung, tidak dipilih DPRD,” ujarnya dikonfirmasi di kantor DPRD kemarin (6/2). Menurut Syamsul, pada tatib dewan sebelumnya, ada dua alternatif pelaksanaan pemilukada, yakni menggunakan sistem langsung atau tidak langsung. “Pada revisi kali ini sudah kita akomodasi menggunakan pilihan langsung,” cetus politi-

kus PPP tersebut. Tidak hanya menyangkut pilkada, revisi Tatib DPRD periode 2014-2019 juga terkait perubahan nomenklatur alat kelengkapan dewan. Badan Legislasi Daerah (Balegda) menjadi Badan Pembentuk Peraturan Daerah (BPPD). Selain dua hal itu, Syamsul mengaku masih ada satu hal yang menjadi perdebatan di internal pansus, yakni menyangkut pandangan umum (PU) dan pandangan akhir (PA)

fraksi. “Teman-teman saling berargumen dengan merujuk peraturan yang ada, maka perlu kita konsultasikan. Insya Allah Kamis pekan depan (12/2) kami akan berkonsultasi kepada Biro Hukum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim,” beber pria asal Kecamatan Kalibaru itu. Syamsul menambahkan, pembahasan revisi Tatib DPRD Banyuwangi kini sudah 95 persen. “Tinggal menunggu hasil konsultasi,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com

O O

BIROKRASI

Ancam Bentuk Unit Kerja Kelola Pasar BANYUWANGI - Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan warning khusus kepada para pejabat eselon III yang mendapat tugas baru pada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan Kecamatan Rogojampi. Untuk Dispenda, Bupati Anas minta pejabat baru kerja keras untuk menggali potensi penerimaan daerah yang belum tergarap maksimal. Menurut Anas, masih banyak potensi penerimaan daerah yang bisa dimaksimalkan demi meningkatkan PAD. Karena itu, dia berharap dengan adanya penyegaran pejabat itu muncul produktivitas yang lebih maksimal. Secara khusus, Bupati Anas minta Dispenda meningkatkan DOk.RaBa Abdullah Azwar Anas pengelolaan pasar. Jika pengelolaan pasar di Banyuwangi tidak ada peningkatan maksimal, Anas mengancam akan pembentuk unit kerja khusus untuk mengelola pasar. “Dispenda harus kerja keras meningkatkan pengelolaan pasar. Kalau kinerja tidak maksimal, nanti kita bentuk unit kerja sendiri,” ujar Bupati Anas di sela-sela pelantikan eselon III Rabu lalu. Untuk Kecamatan Rogojampi, Anas minta jajaran kecamatan menggali potensi budaya digarap secara maksimal. Kecamatan Rogojampi termasuk kecamatan yang memiliki kekayaan budaya cukup besar. Potensi budaya di beberapa desa hendaknya diberdayakan sebagai potensi wisata. (c1/afi)

Komentar dan Alasan Usul Bupati Idol 2015

Nama Calon : Abdullah Azwar Anas Pengirim : Budiantoro Alamat : Jl. Ikan Sadar RT 01 RW I karangrejo Banyuwangi Alasan : Banyuwangi semakin maju di segala bidang Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Munif Syafa’at SH MHo : Wilujeng Lestari : Sumberberas Muncar : Peduli Kemiskinan

Nama Calon : Guntur Priambodo Pengirim : Rama

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Alamat Alasan

: Jl. Yos Sudarso : Di bidang olahraga aja mau all out, apalagi kepedulian untuk pembangunan Banyuwangi pasti luar dalam

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Heru Pratista : Faisol Amin : Wongsorejo : Ketika membantu orang atau masyarakat lahir batin tanpa pamrih

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Tomy : Sumberberas Muncar : Sebelum jadi bupati sudah menjadi pengusaha sukses, saat jadi bupati tidak perlu cari kekayaan pribadi agi, fokus memajukan Banyuwangi : Ficky Septalinda : Dyah Kumala : Sempu : Peduli dengan nasib perempuan Indonesia

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Yusuf Widyatmoko : Wiwit : Simpang lima Banyuwangi : Bapak Pramuka yang dikenal dengan 3S, Senyum Sapa Sopan

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Michael Edy Hariyanto : Arief Putra : Jl. Adi Sucipto Banyuwangi : Walau Pengusaha sukses beliau tetap low profile, tidak sombong, dan dekat dengan masyarakat

Nama Calon : Rindar Surhandiansyah

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Pengirim Alamat Alasan

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SABTU 7 FEBRUARI

Paripurna Pengesahan Tatib Memanas

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Anggota DPRD Sepakat Gunakan yang Lama SITUBONDO – Untuk kesekian kalinya, pengesahan tata tertib (Tatib) anggota DPRD Situbondo kembali gagal. Alih-alih menetapkan Tatib, pimpinan dan anggota DPRD malah perang urat syaraf dalam pe-

laksanaan paripurna ketiga yang dilaksanakan sebelum Salat Jum’at kemarin (06/02). Tak pelak, keadaan sempat memanas. Puncaknya, pembahasan tatib pun harus ditunda dalam waktu yang tidak ditentukan. Selama masa menunggu penetapan tatib baru, anggota sepakat untuk menggunakan Tatib lama n Baca Paripurna...Hal 32

Selama Tatib belum ada, akan menggunkan Tatib yang lama. Namun dengan catatan, muatan Tatib yang tidak sejalan dengan Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tidak dipakai.” Bashori Shanhaji, Ketua DPRD Situbondo

KALI KETIGA: Sidang paripurna penetapan tatib anggota DPRD Situbondo kemarin, kembali harus tertunda. Tampak pimpinan DPRD Situbondo (kanan) sedang berdebat tentang draf tatib DPRD dengan anggota (kiri).

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA-EDY S/JPRS

Wisata Rengganis Terancam Dicaplok SITUBONDO – Belakangan ini muncul kabar objek wisata Rengganis akan dicaplok Kabupaten tetangga. Kawasan yang berada di Gunung Argopuro, Kecamatan Sumbermalang itu akan dikelola dan dimanfaatkan Kabupaten Probolinggo.

Indikasinya, Kabupaten Probolinggo sudah membuka akses jalan menuju wisata yang berada di ujung barat Kota Santri itu. ”Infrastruktur jalan yang langsung menuju Rengganis sudah dibuatkan oleh Kabupaten Probolinggo,” ujar Muhammad Nizar,

salah satu anggota DPRD Situbondo. Dengan alasan itulah, besar kemungkinan wisata yang menawarkan destinasi wisata alam itu akan segera diakui milik Kabupaten Probolinggo. ”Kita pantas khawatir dengan pencaplokan itu,” ujar Nizar.

Oleh sebab itulah, Nizar memandang harys ada langkah sigap dari pemerintah daerah. Sehingga, pemerintah tidak boleh pasif apalagi diam dengan indikasi tersebut. Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto saat dikonfirmasi kemarin (06/02)

mengaku memang ada tarik ulur tentang perbatasan kedua Kabupaten ini. Dia mengatakan, proses mediasi penentuan batas yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) masih belum selesai. Meski begitu, Bupati memasti-

kan kawasan Gunung Argopuro tidak akan diambil kabupaten lain. Sebab, Rengganis jelas-jelas masuk wilayah Kota Santri. ”Saya kira tidak mungkin Probolinggo berani mengaku Rengganis masuk wilayahnya,” ujarnya n Baca Wisata...Hal 32

KPU Kumpulkan Pengurus Parpol Juga Undang Kandidat Calon Bupati Independen

AGUSTIN RETNO AYU L.

Selesaikan Masalah dengan Curhat MENCURAHKAN isi hati (curhat) dinilai cukup ampuh untuk mengurangi beban masalah. Meski demikian, jangan sampai salah orang untuk menceritakan persoalan pribadi. Orang tua adalah tempat teraman. Menurut Agustin Retno Ayu Lestary, jika orang tua sudah tidak ada, maka para sahabat yang dianggap paling dekat bisa dipilih n Baca Selesaikan... Hal 32

RENDRA KURNIA/JPRS

HABIBUL ADNAN/JPRS

SOSIALISASI: Anggota KPU memberikan penjelasan tentang Perpu Pilkada kepada Ketua dan sekretaris Parpol di Aula Baluran Pemkab, kemarin.

SITUBONDO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo kemarin (06/05) mengadakan pertemuan dengan pengurus Partai Politik (Parpol). Acara yang dihelat di ruang rapat baluran Pemda itu merupakan pertemuan kali pertama antaran KPU dengan pengurus Parpol.

Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan mengatakan, pihak yang diundang adalah ketua dan sekretaris Parpol. ”Yang tidak hadir cuma partai NasDem (Nasional Demokrat),” ujarnya. Dia mengaku, selain mengundang pengurus Parpol, penyelenggaran Pemilu Kabupaten Situbondo itu juga mengundang kandidat calon independen. ”Kandidat calon independen yang sudah membukan komunikasi dengan KPU kita undang. Dan, tadi sudah ada yang

hadir,” terang Joedo. Terkait dengan pertemuan tersebut, Joedo mengaku dalam rangka menyamakan persepsi KPU dengan Parpol. ”Kesuksesan Pilkada sangat didukung oleh Parpol. Kalau persepsi sudah sama, tentu akan memudahkan kami selaku penyelenggara,” ujarnya KPU juga menyampaikan hasil revisi Perppu yang tidak akan mengalami perubahan. Misalnya syarat-syarat pencalonan dan metode kampanye n Baca KPU...Hal 32

Kafe Nia Dicurigai Beroperasi Pemiliknya Dipanggil Muspika, Diantar Seratusan Pendukung

Selama kafe di tutup, ini dijaga oleh keponakan saya. Di dalamnya tidak ada aktifitas apapun, cuma di tempati tidur saja, sambil menjaga barang-barang yang ada di dalam.”

ASEMBAGUS - Penutupan Kafe Nia beberapa bulan lalu di Kecamatan Asembagus, masih menyisakan masalah. Bagaimana tidak, ada pengaduan sejumlah warga yang mencurigai adanya aktifitas di Kafe Nia. Untuk melakukan klarifikasinya, pihak Muspika memanggil pemilik kafe, Nia, ke kantor Camat Asembagus. Nia pun memenuhi panggi-

lan Muspika di kantor Camat Asembagus. Hebohnya, Nia datang ke kantor camat diantar oleh seratusan orang yang mendukungnya, Kamis (5/2) lalu. Para pendukung pemilik kafe tersebut datang dengan mengendarai sepeda motor. Beruntung, aparat kepolisian serta Koramil di Kecamatan Asembagus sudah siap dengan kedatangan massa tersebut. Apa-

Nia, Pemilik Kafe Nia

rat gabungan juga berhasil meredam seratusan orang untuk tidak ikut dalam klarifikasi antara pihak Muspika dan pemilik kafe. Data yang diperoleh koran ini menyebutkan, pemilik kafe Nia akhirnya bertemu dengan Muspika melakukan klarifikasi. Sementara ratusan pendukungnya hanya menunggu di luar pagar kantor Kecamatan Asembagus n Baca Kafe...Hal 32

RENDRA KURNIA/JPRS

MUSPIKA KLARIFIKASI: Puluhan warga pendukung pemilik Kafe Nia menunggu di luar pagar kantor Kecamatan Asembagus.

Mengunjungi Pedagang Sepeda Pancal Bekas di Sekitar Pasar Induk Situbondo

Puluhan Tahun Hanya Bisa Berjualan di Pinggir Jalan

ILUSTRASI: EDY S/JPRS

Motor Dirampas di Tengah Jalan PANARUKAN – Ahmad Sumantri, pemuda asal Kecamatan Wonosari, Bondowoso, harus pulang tanpa membawa sepeda motor miliknya. Itu terjadi karena kendaraannya yang bernopol B 6060 UQI, dirampas orang tak dikenal, di jalan Desa Paowan, Kecamatan Panarukan n Baca Motor...Hal 32 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Meski sudah puluhan tahun mangkal di sekitar lokasi kompleks Pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji, namun sejumlah pedagang sepeda pancal bekas tetap mangkal di pinggir jalan. Bagi mereka memiliki kios permanen hanya impian semata. NUR HARIRI, Panji DENGAN beratapkan pohon rindang, sebanyak tujuh orang mampu menjalankan usahanya berjualan sepeda pedal bekas. Ke-

RENDRA KURNIA/JPRS

SANTAI: Pak Man, Salah seorang penjual sepeda pancal membenahi sepeda dagangannya di sekitar Pasar Mimbaan, Panji.

sungguhan mereka, bukan tanpa alasan. Sebab, banyak harapan yang mereka impikan. Sehingga, tetap bertahan di pinggir jalan. Cuaca siang itu cukup mendukung, tidak panas dan tidak pula hujan. Para penjual sepeda pancal tampak asik dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang ngerumpi, ada yang membetulkan sepeda bekasnya. Ada juga yang memomong anaknya dengan bermain mobil-mobilan. Di tempat nongkrong sekitar lokasi penjualan sepeda, tidak ada fasilitas yang mewah. Tempat duduknya cukup beralaskan trotoar dan sebagian kecil menggunakan kursi kayu dan bambu. Bahkan, alat-alat yang mereka

miliki untuk merangkai sepeda pancal bekas yang rusak sangat minim. Sebatas engkol, tang, serta pompa manual. Tak hanya itu, harga sepeda bekas yang mereka jual juga tidak mahal. Kisarannya tak lebih dari Rp 500 ribu. “Sepeda yang kami jual ini semua jenis ada, tapi tidak mahal. Mulai dari sepedanya anak kecil sampai orang dewasa dan tukang ngarit, ada di sini,” kata Pak Sastrio, salah seorang pedagang asal Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji. Sebagai pedagang sepeda pancal bekas, Sastrio dan keenam temannya tak sekedar menjual saja. Mereka juga membeli jika ada orang yang menjual sepeda bekas n Baca Puluhan...Hal 32 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Mobil Berplat Merah Diseruduk Motor 32

Jawa Pos

ASEMBAGUS – Sebuah mobil plat merah bernopol P 45 EP ditabrak sepeda motor Yamaha Vega tanpa plat nomor polisi, di jalan Raya Desa/Kecamatan Asembagus. Beruntung, kecelakaan ini tidak merenggut korban jiwa, meski sepeda motor masuk ke bawah mobil tersebut. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, terjadinya kecelakaan pada Kamis (5/2) siang. Itu bermula ketika mobil plat merah yang dikemudikan Agus, 40, warga Kelurahan Dawuhan, Kota Situbondo, hendak menyeberang dari utara ke selatan jalan raya. Dalam menyeberangkan mobilnya, Agus mengaku sudah melihat ke arah kanan dan kiri. Karena dirasa sepi, Agus langsung menginjak gas mobilnya untuk menyeberang ke selatan jalan. Tidak disangka, dari arah ti-

Pengemudi sepeda motor hanya mengalami lecet di bagian tangan dan kakinya. Saat ini penyebab pastinya masih diselidiki.” Adi Gugus, Petugas Polsek

mur muncul sepeda motor yang dikemudikan Mohammad Jalil, 30, warga Desa Awar-awar, Kecamatan Asembagus. Sepeda tanpa nopol ini berusaha menyalip mobil yang baru menyeberang dari sisi kiri mobil yang menyeberang. Jarak yang sudah dekat membuat kecelakaan tak dapat dihindari. Sepeda motor warna biru tersebut menabrak mobil plat merah hingga masuk ke ba-

wah mobil. Untungnya, pengemudi sepeda motor tak ikut terperosok dan langsung terlempar sekitar tiga meter. Meski tidak memakan korban jiwa, kedua kendaraan sama-sama rusak. Kondisi sepeda motor rusak di beberapa bagian. Sementara mobil plat merah ringsek di bagian depan sebelah kiri dan bannya bocor karena melindas sepeda motor. Salah seorang petugas Polsek Asembagus, Bripka Adi Gugus membenarkan kecelakaan tersebut. Dikatakan insiden tersebut tidak memakan korban jiwa. “Pengemudi sepeda motor hanya mengalami lecet di bagian tangan dan kakinya. Saat ini penyebab pastinya masih diselidiki. Untuk Barang buktinya langsung diamankan di Polsek Asembagus,” terang Adi Gugus. (rri/pri)

Sabtu 7 Februari 2015

BAN LANGSUNG BOCOR: Mobil plat merah dikerumuni warga usai ditabrak sepeda motor tanpa Nopol, di Jalan Raya Desa Asembagus.

NUR HARIRI/JPRS

Bupati Tidak Khawatir n WISATA... Sambungan dari Hal 31

Kepala Badan Perencanaan Pendapatan Daerah (Bapedda), Hariyadi Tedjo Laksono juga

mengaku kalau persoalan batas antara Situbondo dan Probolinggo belum selesai hingga saat ini. Sebab, masih ditangani pemerintah pusat melalui kementerian terkait. Dia opti-

mistis Gunung Rengganis tidak akan berani diotak-atik Probolinggo Alasannya, penetapan batas itu tidak dilakukan secara terpisah atau sendiri. Tapi, meli-

batkan pemerintah pusat dan profinsi. Selain itu juga ada perundingan yang dilakukan bersama-sama oleh kedua kabupaten. ”Makanya kita tidak khawatir,” ujarnya. (bib)

Tatib Lama Banyak Bertentangan dengan UU n PARIPURNA... Sambungan dari Hal 31

Meski demikian, keputusan ini sempat menjadi sorotan salah satu anggota DPRD, Abdurachman SH. Kata dia, Tatib yang digunakan DPRD ada masa waktunya. Masa tatib yang lama, sudah berakhir seiring berakhirnya masa tugas anggota DPRD Periode 2009 – 2015. “Makanya, jika mau menggunakan tatib lama, tidak bisa seenaknya begitu saja. Harus disahkan dulu tatib lama itu untuk digunakan oleh anggota DPRD yang sekarang,” terangnya, beberapa saat sebelum Ketua DPRD menutup sidang. Data yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, paripurna penetapan Tatib kemarin

berjalan alot tetap dipicu masalah yang sudah-sudah. Lagi-lagi draf tatib yang menjadi kambing hitam. Misalnya, Beberapa tugas komisi tidak ada dalam dokumen draf tatib. Tupoksi tiap-tiap komisi juga banyak yang dinilai tumpang tindih Salah satu contohnya adalah kemitraan komisi II dengan beberapa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tidak tertuang dalam draf Tatib. ”Kalau tidak dituangkan dalam tupoksi komisi dua misalnya, terus mau diserahkan ke komisi lima?” ujar Hadi Priyanto, anggota komisi II. akil ketua DPRD Kabupaten Situbondo periode 2009-2014 itu mengatakan, hal tersebut kesalahan yang fatal. Sebab, bisa berdampak terhadap tiga

fungsi DPRD terhadap SKPD terkait. ”Siapa yang mau mengawasi anggaran dan kegiatan dinas,” tambah Hadi. Menurutnya, tugas dan kewenangan komisi diatur dalam Tatib. Sehingga, jika ada hal-hal yang tidak tertuang dalam draft Tatib, itu akan membatasi kewenangan dan tugas tersebut. Anggota DPRD yang lain, Muhammad Nizar menyayangkan tidak bisa disahkannya Tatib DPRD tersebut. Kata anggota Fraksi Hanas itu, kinerja dewan akan mengalami hambatan selama belum memiliki Tatib. Terkait dengan deadlock-nya penetapan Tatib dalam setiap paripurna, Nizar memandang ada kesalahan mekanisme dalam tataran kebijakan. ”Fraksi tidak pernah dilibatkan. Itu ke-

salahan fatal pimpinan,” ujarnya. Ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Bashori Shanhaji mengatakan, belum ditetapkannya Tatib DPRD itu kehendak paripurna. Semua peserta paripurna sepakat agar Tatib tidak disahkan. ”Paripurna yang menghendaki. Bagaimana lagi?” ujarnya. Pembahasan Tatib akan dilakukan sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. ”Kalau dalam forum rapat rutin, ada yang mengusulkan, baru akan kita bahas,” tambah Bashori Dia membenarkan jika selama Tatib belum ada, akan menggunkan Tatib yang lama. ”Namun dengan catatan, muatan Tatib yang tidak sejalan dengan Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tidak dipakai,” pungkasnya. (bib/pri)

Juga Akan Dijadikan Pos Keamanan n KAFE... Sambungan dari Hal 31

Dalam klarifikasinya dengan pihak Muspika, Nia membantah membantah keras tudingan kafe miliknya beroperasi kembali. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan segel “DITUTUP” yang masih terpasang di depan kafe miliknya. Nia mengira persoalan ini hanyalah salah paham. “Sudah tahu sendiri kan, Mas, segelnya masih utuh, mungkin itu salah paham,” kata Nia.

Dijelaskan, pada malam hari bangunan kafe miliknya memang dihuni oleh seseorang guna menjaga barang-barang yang masih berada di dalam kafe. Meski ada orang yang menjaga bukan berarti terdapat aktifitas hiburan. “Selama kafe di tutup, ini dijaga oleh keponakan saya. Di dalamnya tidak ada aktifitas apapun, cuma di tempati tidur saja, sambil menjaga barang-barang yang ada di dalam,” terang Nia. Sementara itu, untuk meng-

Parpol Bisa Komunikasi ke KPU n KPU... Sambungan dari Hal 31

”Itu sudah disampaikan,” imbuh lelaki asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan itu. Lebih detail lagi, KPU juga menjelaskan perbedaan persyaratan bakal calon (balon) dengan syarat calon. Banyak perbedaan persayaratan dari kedua hal ini. Dan hal itu

harus dipahami oleh Parpol. Menurut Joedo, pemahaman Parpol terhadap peraturan itu sangat penting. Sehingga, KPU berusaha menyampaikan sedini mungkin. ”Kalau Parpol tidak paham aturan, ini akan merepotkan,” terang Joedo. Pria asal Sumberkolak ini menambahkan, pertemuan dengan Parpol akan dilakukan berlanjut. Penyelenggara pemilu yang berkantor

Sambungan dari Hal 31

Dari transaksi yang dilakukan itulah, para pedangan mendapat keuntungan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Sastrio mengaku, menjadi pedagang sepeda dengan berjualan di pinggir jalan Bawean, Situbondo sudah lebih dari 25 tahun lamanya. Kala itu, kondisi pasar induk Mimbaan Baru, Panji, masih belum dibangun. “Saya, Pak Man yang membe-

SITUBONDO TANAH Tnh 9600m Ry.Pantura km215 Arjasa. cck.Industri,perum,hotel,rest @200rb/m. Tanh+rmh+Gd.9000m @900rb/m Jl.Argpuro 15B.Sltn Bank Mega H.082337703779 JUAL 1 lhn.tanah, sdh pagar keliling. LT.650.P.Pagar 180. Tinggo 3m lokasi pantai Pathek gumok Situbondo. cocok villa&pembenihan udang Hub.082315151405

tulkan sepeda itu dan beberapa pedagang lain sudah lama jualannya, sebelum pasar dibangun. Dari dulu kami jualan di pinggir jalan seperti ini,” katanya. Sejak puluhan tahun silam, keadaan pasar sepeda pancal bekas tidak begitu berkembang pesat. Itu menurutnya karena para konsumen tidak membeli sepeda pancal setiap hari. Biasanya dalam seminggu paling banyak bisa menjual lima sepeda pancal. “Itu pun musiman. Kadang

ada tahun-tahun yang ramai pembeli dan ada yang sepi. Biasanya seminggu juga ada yang tidak laku, kami menyadari karena sepeda bukan merupakan kebutuhan pokok,” terangnya. Sesekali, diantara pedagang juga ada yang pernah kehabisan stok sepeda. Bila itu terjadi, maka pedagang yang kehabisan stok tersebut akan meminjam sepeda pedagang lain untuk dijual kepada pembelinya. Yang demikian itu, menurut Sastrio kadang-kadang terjadi

pada saat ada pembeli yang memesan barang. Karena sepeda yang diminta tidak ada, mereka berusaha meminjam ke pedagang lain. “Karena barangnya bekas, jadi kalau kehabisan stok harus pinjam ke teman untuk memenuhi pesanan,” jelasnya. Para pedagang yang bekerja sehari penuh ini, dari dulu memiliki keinginan yang sama saat pasar dibangun kala itu. Mereka ingin mempunyai tempat semacam rumah toko (ruko) yang permanen sebagai tempat usaha. Sayang, sampai pasar selesai dibangun, keinginan mereka tidak kesampaian sampai sekarang. Tujuh pedagang tersebut harus tetap bertahan di pinggir jalan untuk mendapatkan uang. Selama menjalankan bisnis sepeda bekas, ketujuh pedagang juga harus siap menanggung resiko seperti kepanasan serta kehujanan. Untuk menghindari hal itu, para pedagang tidak kehabisan akal. Dengan kompak, mereka melakukan patungan dan menyewa sebuah ruangan di salah satu rumah warga. “Karena tempat disewa bersama ya tidak bisa dijadikan toko, apalagi itu rumah warga. Jadi jualnnya tetap di pinggir jalan. Untuk tempat yang disewa bersama hanya jadi tempat menyimpan. Sehingga sepeda yang kami jual tidak jauh dibawa pulang ke rumah,” pungkanya. (pri)

di Jalan Cenderawasih itu akan menjadwal pertemuan kembali. Joedo juga berharap, pertemuan tersebut menghasilkan timbal balik. Artinya Parpol juga memiliki inisiatif untuk datang langsung ke KPU. ”Tidak hanya bertemu melalui forum-forum resmi. Kalau ada yang mau dikomunikasikan, silahkan langsung datang ke KPU,” pungkas Joedo. (bib/pri)

KONSENTRASI: Peserta sosialisasi yang digelar KPU Situbondo menyimak penjelasan materi acara.

Sewa Rumah Warga untuk Gudang n PULUHAN...

hindari tudingan yang bukanbukan, Camat Asembagus, Masyhari meminta agar bentuk bangunan kafe segera dirubah, khususnya bangunan bagian depan. Kaca berwarna gelap harus diganti dengan kaca terang. “Sesuai kesepakatan (hasil klarifikasi), wajah kafe akan di ganti utamanya kaca yang gelap di ganti yang terang. Seperti layaknya warung biasa, nantinya akan dijadikan pos keamanan, selain warung,” terang Masyhari. (rri/pri)

Orang Hidup Pasti Punya Masalah n SELESAIKAN... Sambungan dari Hal 31

“Kalau ada masalah jangan disimpan, nanti malah tambah bingung. Harus dihadapi dengan tegar. Kalau saya punya masalah, biasanya saya berbagi dengan sahabat,” kata perempuan kelahiran Situbondo, 19

Agustus 1993 ini. Ayu mengaku setelah mencurhatkan isi hatinya, dia bisa tenang. Apabila saran dari teman dirasa masih kurang, menurutnya ada langkah yang paling jitu yakni curhat kepada Tuhan. “Kita sambil pasrah kepada Tuhan dan minta pertolongan,” imbuhnya. Baginya, selama orang masih

hidup pasti akan memiliki masalah. Jika orang yang bersangkutan yakin, maka dia akan memahami bahwa cobaan dan ujuan yang diberikan Tuhan sudah diukur sesuai kemampuan masing-masing orang. “Tidak perlu kaget, semuanya dari Tuhan,” pungkas cewek yang hobi bermain gitar tersebut. (rri/pri)

BPKP Motor Dijaminkan di KSP n MOTOR... Sambungan dari Hal 31

Awal mulanya, remaja 20 tahun tersebut berangkat dari Bondowoso mengendarai motor menuju ke tempat Wisata Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Sayang, ketika melintas di jalan Desa Paowan, ternyata dihentikan oleh beberapa orang berpakaian preman. Tidak disangka, sejumlah pria yang menghentikan korban, mengaku sebagai karyawan dari salah satu perusahaan finance. Dengan cepat, mereka men-

gambil paksa sepeda motor Honda Revo Nopol B 6060 UQI yang sedang dikendarai korban. Akibat kejadian tersebut, korban harus balik arah. Namun, dia tidak jadi pulang ke rumahnya. Sumantri memilih berjalan kaki ke Polres Situbondo untuk melaporkan perampasan oleh orang misterius tersebut. “Laporan korban sudah kami terima dan dilakukan penyelidikan. Jika benar pelaku merampas sepeda motor korban, maka kami akan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” kata Kasubag Humas

Polres Situbondo, AKP Wahyudi, siang kemarin (6/2). Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, BPKB sepeda motor tahun 2010 itu memang dijaminkan pada sebuah koperasi simpan pinjam (KSP) di Kecamatan Wonosari. Akan tetapi pada saat perampasan dilakukan, para pelaku mengaku sebagai karyawan perisahaan finance yang tidak ada kaitannya dengan koperasi tempat dijaminkannya sepeda motor. (rri/pri)


Jawa Pos

Sabtu 7 Februari 2015

BERAS IR 64

GULA PASIR 100

0

9.500

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

0

9.100

33

EKONOMI BISNIS R A D A R

10.800

DAGING AYAM BROILER

0

104.000

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

200

200

28.600

20.400

KACANG KEDELAI IMPOR 0

9.900

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

0

9.000

CABAI BIASA

200

800

21.200

10.000

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

0

0

16.000

12.800

ISTIMEWA

KOMPLIT : Sample kain untuk celana dan jas memudahkan pelanggan memilih jenis kain sesuai selera.

Kain Bellini dan Friendship Ada di Laris Textile BANYUWANGI – Laris Textile menyediakan kain untuk bahan celana dan jas. Di toko ini ada banyak pilihan merek yang bisa Anda dapatkan. Seperti merek ternama Bellini dan Friendship. Setiap merek memiliki jenis dan tekstur kain yang berbeda, sehingga pembeli mempunyai banyak pilihan. Bahan Wool asli juga tersedia di Laris Textile, seperti merek Jhon Foster dan Balmain Paris. “Harga dijamin sesuai kualitas

bahan, “. Urai Faiz Gasim, Owner Laris Textile Banyuwangi. Dengan tersedianya stok dan jenis kain terlengkap yang ada di toko Laris Textile, Anda juga dapat berbelanja jenis kain lainnya dengan kualitas dan harga terbaik. untuk itu, ayo berbelanja di Toko Laris Textile, di jalan DI Pandjaitan 13 (Timur lampu merah Lateng) Banyuwangi. (*)

CHIN JULLIEN/RABA

BERKUALITAS: Seorang pekerja di salah satu home industry di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, sedang menyelesaikan pembuatan sepatu.

Sepatu Buatan Sempu Masuk Pasar Belgia dan Denmark SEMPU - Meski masuk kategori industri rumahan, produsen sepatu asal Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, sukses memasuki pasar internasional. Selain menyuplai pasar sepatu di Belgia dan Denmark, alas kaki berlabel Ivory itu juga melayani pasar nasional. Pasar nasional yang menjadi langganan home industry milik Ahmad Sururi itu adalah Bali, Nusa Tenggara Barat, Surabaya, dan Kalimantan. Yang terbaru, sepatu Ivory masuk pasar Papua. “Produk kita juga diminati pasar lokal Banyuwangi. Produksi sepatu kita tersebar merata di wilayah Banyuwangi,” ungkap Sururi. Alas kaki yang diproduksi jenis sepatu formal dan semi formal yang terbuat dari kulit sapi ber-

kualitas tinggi. Jenis sepatu yang paling banyak diminati adalah sepatu safety. Sepatu jenis safety ini biasa di order instansi milik pemerintah dan swasta. “Tiga tahun ini kami bekerja sama dengan Satpol PP dan perusahaan tambang,” ungkap Sururi. Sepatu jenis safety itu juga banyak dipesan di daerah Kalimantan dan Papua. Dua daerah tersebut banyak pesan sepatu jenis safety, karena digunakan pekerja tambang. Dalam sebulan Sururi berhasil memproduksi 700 hingga 800 pasang sepatu. Produksi itu di luar pesanan khusus. Kalau ada pesan, produksinya meningkat hingga 1000 pasang. Sururi mengaku produksinya tergolong kecil. Sebab, produksinya bisa lebih kecil dari jumlah itu

karena kesulitan mendapatkan bahan baku. Bahan baku yang digunakan memang menggunakan bahan berkualitas kelas A. Sururi mengaku tidak berani mengganti bahan baku karena khawatir pelanggannya hilang. “Kualitas sepatunya sebanding dengan sepatu kelas atas yang memiliki brand terkenal,” jelasnya. Soal harga, Sururi mengaku masih bisa dijangkau masyarakat antara Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Hingga saat ini, produk Sururi belum masuk toko-toko modern atau toko sepatu. “Sama saja bahan dan kualitasnya, hanya beda merek saja,” kata Sururi. Jika produksi stabil dalam kisaran 700 hingga 800 pasang sepatu, Sururi memiliki omzet Rp 50 hingga Rp 75 juta setiap bulan.

Pemasarannya, Sururi menggunakan strategi sederhana. “Kami tidak berusaha mempromosikan produk. Saya berharap produk saya digandrungi karena kualitasnya. Tidak perlu saya yang mencari pelanggan, tapi mereka yang datang,” ungkapnya. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), Hary Cahyo, memproduksi alas kaki memang belum menarik minat pengusaha di Banyuwangi. Menurut data yang ada Disperindagtam, produsen alas kaki di Banyuwangi tidak lebih dari lima. Lokasinya tersebar di Kelurahan Bakungan, Sraten, Wonosobo, Gambor dan Sempu. Produsen alas kaki yang paling besar terdapat di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Desa Balak

Jl. Rinjani

Rumah Kebalenan

Administrasi

Phanter LV’04/’08

All New Avanza

Kijang Innova

Dijual Phanter LV ‘04/’08 Kuning/Silver Hrg 112/143 Jt Nego Bisa Cash/Kredit Tukar Tambah Hb. 082142194111

DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/04/02 PMK htm/abu-abu hrg 146/110/105 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Innova tahun 011/06 PMK slor/bsn slv/bru hrg 187,5/143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

All New Xenia

Grand Livina/Evalia

Suzuki Ertiga

DIJUAL All New Xenia tahun 013/010/06 PMK slv/htm hrg 136/102/81 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 013/011 PMK pth hrg 143,5/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Ertiga/Estilo/Karimun tahun 013/011/10 PMK pth/htm hrg 146/90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Prsh IT brkmbng Cab. Lombok, mmbthkan adm (D3/S1), Mktg dstrbsi&retail, teknisi. pnmptn di Lombok. Min Peng 1 Th/ SMA sdrjt, kndrn sndri SimC gaji + insentive. Krm CV Jl. Palapa 1 No 8 Mataram - NTB

Djl Tanah+Bangunan L 4X8=32m2 + 10X15=150m2,cash/kredit, bisa disewa, SHM Lok. Ds. Balak/Kebalen Hrg Nego H: (0333) 631526-635176, 0811351148

Djl Rumah Lok di Jantung Kota Bwi Jl. Rinjani Gg. Kerinci No. 23 Fas: Mushola, R. Tamu, R. Keluarga, 3 KT, 2 KM, 1 Dapur, 1 Gudang, SHM, Tngan Prtama Hrg 325 Jt Nego H:082141496296

Djl Rumah lok kebalenan/lugonto di Jl. Raya Rogjmpi/Genteng 150m2/80m2/70m2 SHM, Cash/Kredit , bisa disewa hrg nego H: (0333) 631526-635176,0811351148

BANYUWANGI STNK

Jl. Tunggul Ametung

Banyuwangi

Perum Permata Giri

Hlg STNK P 5185 VZ an Ari Nuria, Dsn. Sumberluhur RT. 3/1, Ds. Tegaldlimo Hlg STNK P 2402 ZL an Fitri Rahayu, Jl. Bangka RT. 5/1, Kel Lateng Hlg STNK P 3594 YA an Husin Matamin, ST, Jl. Barong 146-148 RT. 1/3, Bakungan

Dijual Rumah Jl. Tunggul Ametung gg IV (notog), SHM LT 200M2,LB 125M2,RT, RM, RK, Dpr, 2KM, 5 KT, Garasi Full Jati Berminat Hub: 082140326633

Djl Rumah & Ruko L 10x15 = 150 M2 Lok Banyuwangi antra pabrik es bs dibeli dg cash/kredit, bisa disewa hrg nego H: (0333) 631526-635176, 0811351148

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Mobil anda belum laku? Hubungi: 0333-412224

NISSAN DATSUN GO

BANYUWANGI JURNAL ILMIAH Cetak jurnal ilimiah ber-ISSN untuk kenaikan pangkat guru. Berminat hubungi 082331575640.

Nissan Grand Livina Djl Nissan Grand Livina XV 2014 (tangan I) Silver 5000 KM Hub. 087857210009

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

READY stok Datsun GO. Hanya di Datsun BWI. Angsuran hanya Rp 60 ribuan/hari. Hubungi Anam 082234831582

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Nissan New March Ready stok Nissan March. Angsuran hanya Rp 100 ribuan perhari. Hubungi Indah 082231000940

NISSAN DATSUN GO +

DATSUN BWI. Ready stok Datsun, pilihan warna. Hubungi Grace 081330708681; 087854771811

Nissan New Evalia NISSAN BWI promo Evalia, ready stok. Angsuran hanya Rp 100 ribua per hari. Hubungi Indra 085238484999

Nissan Juke PROMO menarik, Nissan Juke. Angsuran Rp 160 ribuan/hari. Hubungi Herman 082230556703; 081252570500

NISSAN DATSUN GO +

Sambut Imlek, dptkan promo Datsun. DP Rp 22 jutaan, angsuran Rp 66 ribu/hari. Hubungi Agus 082131822216

Toyota Kijang Dijual Barang Langka Kijang Diesel 2004 Hitam Istmewa,PS,VR,PW No. L Harga 90 Jt Nego Hub 081336666171

Nissan Grand Livina NISSAN Banyuwangi promo All New Grand Livina. Cicilan per hari Rp 120 ribuan. Ready stok. Hubungi Ema 081358956733.

NISSAN DATSUN GO +

Khusus bulan ini, promo Datsun GO +, bisa pilih warna. Hubungi Dayat 08523073119


SABTU 7 FEBRUARI TAHUN 2015

HALAMAN 36

Jagal Glenmore Diduga Alami Gangguan Jiwa

LKNU FOR JPRG

RAKOR: dr. Mufti Anam memimpin rapat persiapan Baksos bersama Pengurus MWCNU Glenmore di Ponpes Miftahul Falah, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, kemarin (6/2).

GLENMORE - Kasus pembunuhan dengan korban pasangan suami istri (pasutri) Boamin, 70, dan Ramdani alias Mbok Boamin alias Mak Irik, 55, warga Dusun Sumbergondo, RT 9, RW 4, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, terus diselidiki aparat kepolisian. Mohammad Holil, 37, salah satu tetangga korban yang diduga kuat sebagai aktor utama ‘’Jagal Glenmore’’ itu hanya membisu saat diamankan di ruang tahanan Polsek Glenmore dengan tangan diborgol. Tersangka sebelumnya sempat diamankan di rumah korban dengan membawa pisau yang

berlumuran darah. Sebelum dibawa ke polsek, pelaku sempat menjadi bulan-bulanan warga. Akibatnya, di wajahnya terlihat ada beberapa luka. “Holil itu tidak waras. Dia tinggal bersama anaknya yang masih kecil,” cetus Wagiman, 70, ayah Holil saat datang ke Polsek Glenmore sore kemarin. Wagiman mengaku selama ini komunikasinya kurang lancar. Anaknya itu tinggal hanya berdua dengan anak perempuannya yang masih berumur lima tahun tersebut. “Saya tidak tahu kok bisa sampai seperti ini,” katanya ■ Baca Jagal...Hal 37

Rapat untuk Mematangkan Persiapan Baksos Owner AIL Sumbang Rp 50 Juta

GLENMORE - Panitia Bakti Sosial (Baksos) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Banyuwangi terus mematangkan kegiatannya. Kemarin mereka menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan panitia lokal MWCNU Kecamatan Glenmore. Rakor yang dipimpin ketua panitia Baksos LKNU, dr. Mufti Anam, itu dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Dusun Wadungpal, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. “Kita rapat persiapan dengan panitia induk,” cetus ketua panitia lokal Baksos LKNU Glenmore, Kurdi Ismail ■ Baca Rapat...Hal 37

BAGAIMANA INI...

BAKTI SOSIAL KESEHATAN

LKNU

8

Hari Lagi

SEMENTARA itu, kepedulian tokoh masyarakat dalam kegiatan Bakti Sosial Kesehatan yang dilakukan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Banyuwangi terus mengalir. Kali ini dukungan datang dari pengusaha asal Rogojampi, Michael Edi Hariyanto. Secara spontan owner Agro Wisata Alam Indah Lestari (AIL) Rogojampi itu mengucurkan bantuan uang Rp 50 juta kepada panitia LKNU Banyuwangi.

SONGGON - Tiang telepon yang mepet badan jalan raya di simpang tiga di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, miring setelah ditabrak mobil kemarin. Agar tidak membahayakan pengguna jalan, tiang yang miring itu ditarik warga ke pohon rambutan menggunakan kawat ■ Baca Tiang...Hal 37

Baca Proyek...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Tiang Telepon Miring Diseruduk Mobil

Michael Edi H.

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PARAH: Petugas Polsek Songgon bersama warga melihat kondisi bendungan yang ambrol setelah uji coba kemarin (6/2).

Perjuangan Siswa SD Menuntut Ilmu di Lereng Gunung Raung

Jalan Kaki 3 Km di Tengah Perkebunan Para siswa SDN 4 Sumberarum, Kecamatan Songgon, harus berjuang keras demi bisa sekolah. Bocah yang tinggal di Afdeling Lider, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, setiap hari harus berjalan tiga kilometer untuk sampai di sekolahnya di Afdeling Bejong. Jalan yang dilewati itu berada di tengah Perkebunan Bayu Kidul. DEDY JUMHARDIYANTO, Songgon SIANG itu udara terasa sangat sejuk. Hawa dingin menusuk ke pori-pori. Padahal, saat itu matahari sudah bersinar dengan terik. Itulah suasana di lereng Gunung Raung, daerah Perkebunan Bayu Kidul, wilayah Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Menuju daerah itu jika dari arah Pasar Sragi, Kecamatan Songgon, sudah lumayan bagus karena jalan beraspal. Sepanjang perjalanan, ranting-ranting pepohonan yang rindang melambai-lambai diterpa angin. Kicauan burung, seolah menyambut kedatangan setiap orang yang datang. Gemercik air sungai yang mengalir di bawah jembatan, terlihat bersih dan jernih. Tumpukan rapi bebatuan dan hijau kebun selada yang menghampar luas di bantaran sungai,

Baca Owner...Hal 37

Proyek Mikro Hidro Ambrol saat Uji Coba SONGGON - Kualitas pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) perlu dipertanyakan. Saat dilakukan uji coba pada Rabu lalu (4/2), proyek senilai Rp1,85 miliar dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI itu, salah satu bangunannya sudah ambrol. Yang ambrol adalah anak tangga penahan bendungan mikro hidro. Saat itu proyek pembangkit listrik itu dilakukan uji coba selama semalam. “Proyek itu diuji coba selama satu malam,” cetus Kepala Dusun (Kadus) Lider, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Sutiyono, 49. Dalam uji coba itu, jelas dia, aliran listrik berfungsi dengan baik. Listrik di dua dusun yang menjadi target mega proyek itu, yakni Dusun Lider dan Dusun Bejong, sempat menyala terang. “Tidak ada kendala. Kami bisa menikmati aliran listrik baru ini,” ujarnya ■

DITABRAK MOBIL: Kondisi tiang telepon di simpang tiga, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, kemarin (5/2).

DOK. RABA

Michael mendukung kegiatan yang dilakukan remaja LKNU itu. Bakti sosial tidak hanya sebagai jembatan mempererat kekerabatan. Lebih dari itu, bakti sosial adalah usaha bersama-sama membantu pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang sehat. Menurutnya, baksos yang dikelola secara optimal dan terorganisasi dapat mengemas misi pendidikan ■

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TERBIASA: Alif bersama Nia Fitria dan teman-temannya berjalan kaki di Perkebunan Bayu Kidul, Desa Sumberarum, kemarin (6/2).

menambah eksotisme suasana pemandangan siang itu. Perkebunan di lereng Gunung Raung ini seolah tampak masih perawan dan belum terjamah tangan jahil manusia. Di sela-sela perjalanan yang cukup eksotis itu, dari kejauhan terlihat anak-anak kecil berusia tujuh hingga sembilan tahun dengan seragam olahraga, berjalan dengan penuh semangat. Dilihat dari cara berpakaian, mereka seperti siswa SDN. Saat berjalan, anak-anak itu tampak saling canda tawa. Sesekali, mereka terlihat kejar-ke-

jaran. Suasana sepi di jalan tengah perkebunan, tidak membuatnya takut. Saat Jawa Pos Radar Genteng menghentikan motor, mereka seperti ketakutan dan langsung bergerombol sambil menatap penuh kecurigaan. Setelah disapa, anak-anak itu ternyata cukup ramah. Rasa ketakutan yang mulanya terlihat dari raut wajahnya, mendadak hilang. Dan mereka, selanjutnya memperkenalkan dirinya. Salah satu dari anak-anak itu mengaku bernama Alif yang masih berumur sembilan tahun ■ Baca Jalan...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

RAMAI: Warga memadati rumah korban di pinggir sungai yang dipasang police line di Desa Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Glenmore, sore kemarin (6/2).


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Sabtu 7 Februari 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Penyebaran Pasien DBD kian Meluas TEGALDLIMO - Penderita pasien demam berdarah dengue (DBD) tampaknya semakin meluas. Beberapa desa di sekitar Kecamatan Tegaldlimo juga sudah mulai diserang penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk aedes aegypti itu. Sejumlah pasien dari beberapa desa itu kini menjalani perawatan di Klinik Mitra Keluarga, Tegaldlimo. “Ada beberapa pasien yang masuk. Mereka berasal dari beberapa desa di luar Kecamatan Tegaldlimo,” cetus Direktur Klinik Mitra Keluarga, dr. Sugiyo Sastro. Pasien DBD di Klinik itu sehari sebelumnya sepuluh orang. Kemarin ada tujuh pasien yang

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

dr. Sugiyo Sastro

sudah bisa pulang. Sehingga, pasien yang dirawat tinggal tiga orang. “Ada tujuh pasien DBD pulang, tapi tadi malam (kemarin malam) dan hari ini (kemarin) ada lima pasien yang masuk,” terangnya. Lima pasien DBD yang baru masuk itu, terang dia, dari Dusun Ringin Pitu, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring; Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo; dan Dusun Tegalpare, Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar. “Ada yang dari Tegaldlimo juga, tapi yang luar Tegaldlimo itu termasuk baru,” ungkapnya. Sementara itu, untuk pasien DBD

yang menjalani rawat inap di Puskesmas Tegaldlimo, kini sudah berkurang. Bila hari sebelumnya ada sembilan pasien, tiga pasien sudah pulang. “Masih ada enam pasien rawat inap positif DBD, semoga tidak ada lagi yang masuk,” ujar Kepala Puskesmas Tegaldlimo, dr. Rudi Hartawan. Sebagai kepala Puskesmas, Rudi mengaku terus melakukan upaya pencegahan agar sembilan desa yang ada di Kecamatan Tegaldlimo, dan desa sekitar tidak kembali tertular wabah demam berdarah. “Juru pemantau jentik kita intensifkan terus untuk door to door melakukan abatesasi dan sosialisasi,” katanya. (ddy/c1/abi)

Dulu Normal hanya Sakit Epilepsi ■ JAGAL...

Sambungan dari Hal 36

Salah satu kerabatnya, H. Muhamad Holil, 53, menyampaikan pelaku beberapa kali melakukan upaya bunuh diri, salah

satunya menceburkan diri ke sumur. “Dia itu pernah nyemplung ke sumur,” ujarnya. Menurut Muhamad, perubahan kejiwaan pada diri keponakannya itu terjadi sejak tiga bulan lalu. Sebelumnya, pelaku yang duda itu jiwanya normal. “Dia itu dulu nor-

mal, cuma punya epilepsi,” terangnya. Meski belum tahu penyebab keponakannya itu nekat menghabisi tetangganya, tapi Muhamad yakin perbuatan itu dilakukan secara spontanitas dan tak ada unsur dendam. “Saya kira ini dilakukan secara spontan,” katanya. (sli/c1/abi)

Dipusatkan di RTH Karangharjo ■ RAPAT...

Sambungan dari Hal 36

Pada rapat itu, jelas dia, diputuskan kegiatan Baksos LKNU itu akan digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Kegiatan sosial itu akan

dibuka Bupati Abdullah Azwar Anas. “Baksos dimulai pukul 08.00,” katanya. Menurut Kurdi, dalam baksos LKNU ini akan dilakukan berbagai kegiatan, seperti pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan, santunan anak yatim, penyuluhan HIV/AIDS, dan kegiatan lain. “Semua kegiatan dipusat-

kan di RTH Karangharjo,” ujarnya. Terkait hal itu, lanjut dia, pihaknya akan mengundang masyarakat. Setidaknya sudah ada 750 undangan yang disebar. Selain dari wilayah Kecamatan Glenmore, pihaknya juga mengundang MWCNU Kalibaru, Sempu, dan Genteng. (c1/ abi)

Ada Sepuluh Kegiatan Baksos ■ OWNER...

Sambungan dari Hal 36

Selain itu, aksi ini sekaligus sebagai sarana alokasi bantuan material bagi masyarakat yang membutuhkan. Itu pada akhirnya akan menuju perbaikan taraf hidup dan peningkatan kesejahteraan jangka pan-

jang yang mandiri dan terarah. ”Terutama untuk masyarakat yang sangat membutuhkan uluran tangan kita semua,” tandasnya. Sementara itu, Bendahara Baksos LKNU Supriyadi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan support Michael Edi Hariyanto. Dukungan itu tentu akan memberikan semangat

kepada semua panitia bakti sosial. ”Terima kasih atas dukungannya. Kami masih mengajak berbagai pihak bergabung dalam misi sosial ini,” kata owner Pesona Ijen Tour & Travel itu. Supriyadi menjelaskan, bakti sosial LKNU digeber mulai 16 Februari hingga 15 Maret 2015. Kegiatan itu dibagi dalam lima

zona, yaitu Wongsorejo, Songgon, Glenmore, Tegalsari, dan Muncar. Ada 10 kegiatan yang dilakukan, seperti pengobatan gratis, penyuluhan reproduksi, penyuluhan HIV/AIDS, konseling pola hidup sehat, donor darah, khitanan masal, santunan anak yatim, dan pembagian sembako gratis. (tfs/ c1/aif)

Menerangi Dusun Lider dan Bejong ■ PROYEK...

Sambungan dari Hal 36

Tetapi, esok paginya, Kamis (5/2), ada laporan bahwa anak tangga penahan bendungan di bagian kiri longsor dan ambrol. Akibatnya, pengoperasian pembangkit listrik mikro hidro itu terpaksa dihentikan sementara. “Dihentikan sampai diperbaiki,” katanya. Runtuhnya anak tangga itu, terang dia, diduga akibat derasnya rembesan air di bangunan yang retak dan patah di bagian bawah bendungan. “Sebenarnya sudah lama retak, dialiri ya ambrol,” ungkapnya. Bangunan PLTMH yang ambrol itu pun menjadi perhatian warga. Di antara warga ada yang melapor ke polsek setempat. “Kami sudah senang dengan proyek ini. Kampung kami listriknya menyala,” cetus Nur Hariri, 52, salah satu warga Dusun Lider. Atas laporan warga itu, petugas Polsek Songgon dan anggota Kora-

mil Songgon datang ke lokasi kemarin. “Kami dapat informasi ada bendungan jebol, makanya kami tinjau ke sini,” ujar Bripka Rudi W, salah satu anggota Polsek Songgon. Sementara itu, Suharyoso, 53, Kepala Bagian Umum Perkebunan Bayu Kidul, selaku perwakilan penerima hibah bantuan tersebut, mengaku sudah mendengar runtuhnya bangunan bendungan PLTMH itu. Dirinya, juga sudah menghubungi kepala pelaksana proyek untuk datang ke lokasi dan melakukan perbaikan. “ Hari ini (kemarin) pelaksana proyeknya akan datang dan memperbaiki,” katanya ditemui Jawa Pos Radar Genteng kemarin. Menurut Suharyoso, mega proyek tersebut merupakan pengajuan Kelompok Masyarakat Perkebunan Bayu Kidul pada tahun anggaran 2009. Dalam pengajuan itu, disebutkan anggaran sekitar Rp 2,2 miliar. Pada 2010, proposal sempat dilakukan revisi beberapa kali, dan

akhirnya akhir tahun 2014 proyek tersebut disetujui dan dikerjakan. “Pada gambar rancang bendungan tidak ada besi cor, dan proyek itu belum serah terima,” ungkapnya. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng mega proyek senilai Rp 1,85 miliar tersebut runtuh pada bagian anak tangga penyangga bendungan. Bangunan pada bagian bawah, sudah retak akibat terkikis air. Pada bagian lainnya juga sudah ada patahan-patahan kecil. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, warga sudah merasa khawatir dengan keretakan bangunan bendungan tersebut. Sebab, proyek itu dibangun tanpa menggunakan besi cor sebagai penahan. Malahan, warga memprediksi bendungan mikro hidro itu bila dipaksakan beroperasi kekuatannya tidak akan lama. Pengerjaan mega proyek itu sudah memasang tiang listrik, lengkap dengan kabel berukuran besar yang akan mengaliri arus listrik untuk

dua dusun, yakni Afdeling Lider dan Bejong, Perkebunan Bayu Kidul, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Sayangnya, mega proyek yang digadang-gadang sebagai sumber energi listrik warga yang tinggal di kaki Gunung Raung tersebut, masih belum beroperasi, karena beberapa persoalan yang belum tuntas. Sejak tahun 1991 kebutuhan listrik warga di Afdeling Lider, Perkebunan Bayu Kidul, mengandalkan turbin mikro hidro dengan kekuatan hanya 6.000 watt. Kemudian, tahun 1996 warga membangun kembali mikro hidro untuk menyuplai kebutuhan aliran listrik di Afdeling Bejong dengan kekuatan juga 6.000 watt. Jika mikro hidro bantuan Kementerian ESDM RO itu beroperasi, maka akan mampu menyuplai kebutuhan listrik di dua dusun (afdeling) dengan kekuatan aliran listrik sekitar 60.000 watt. (ddy/c1/abi)

Posisi Miring dan Membahayakan ■ TIANG...

Sambungan dari Hal 36

Tiang telepon yang mepet badan jalan itu mulai Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, hingga Desa Sra-

gi, Kecamatan Songgon. Selama ini tiang itu dikeluhkan warga karena membahayakan pengguna jalan. “Jalan sempit dan tiang telepon jaraknya terlalu dekat dengan jalan,” terang Sujar, 43, warga Desa Sragi.

Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, tiang telepon yang miring itu tidak hanya satu, tapi empat tiang. “Untungnya, itu tiang kabel telepon, jadi tidak membahayakan warga,” katanya.

Sujar berharap PT. Telkom segera memperbaiki tiang telepon yang miring itu. Sebab, sangat membahayakan pengguna jalan. “Kalau tidak segera diperbaiki, bisa banyak korban,” cetusnya. (ddy/c1/abi)

Toleransi Tinggi, Rela Jemput Anak Tetangga ■ JALAN...

Sambungan dari Hal 36

Sedang satu lainnya bernama Nia Fitria, 9. Alif dan Nia tercatat sebagai siswa kelas dua di SDN 4 Sumberarum. Mereka itu anak-anak kebun yang tinggal di Afdeling Lider, Perkebunan Bayu Kidul, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Sekolah mereka, berada di Afdeling Bejong, Desa Sumberarum. Jarak dari rumah menuju sekolah, itu sekitar tiga kilometer. Untuk berangkat ke sekolah, anak-anak Afdeling Lider itu biasanya diantar oleh orang tuanya menggunakan sepeda motor. Untuk siswa yang tidak punya motor, sering kali harus jalan kaki. “Kalau pulang kita jalan kaki,” terang Alif. Orang tua para siswa itu, setiap hari bekerja di Perkebunan Bayu Kidul. Dengan bekerja di kebun itu, praktis tidak bisa menjemput anaknya di sekolah. “Jadi hanya bisa mengantar, tidak bisa menjemput,” katanya. Sementara untuk anak-anak yang masih sekolah di taman-kanan-kanak (TK), perkebunan menyediakan truk dengan bak terbuka. “Kalau ada mobil truk milik kebun yang lewat, kita pasti diajak naik,” ujarnya.

Anak-anak ini mengaku sebenarnya juga ada rasa takut saat pulang sekolah dengan jalan kaki. Maklum, jalan yang dilewati dengan jauh tiga kilometer itu di sekelilingnya berupa tanaman tebu, jambu, dan durian. “Takut juga kalau diculik,” cetus Nia Fitria. Hanya, orang tua dan para guru di sekolah sering mewanti-wanti jika ada orang yang tidak dikenal mengajak atau memberi makanan, tidak boleh mudah percaya. Tidak hanya itu, mereka juga diminta berjalan bergerombol dan berlari jika didatangi orang yang tidak dikenal. “Tapi kami selama ini tidak pernah menjumpai binatang buas,” ujar bocah yang bercita-cita jadi polisi itu. Tak terlalu lama, sejumlah siswa lain juga tampak jalan bergerombol dengan berjalan kaki. Sebagian siswa lainnya yang sudah besar, ada yang mengendarai motor. Namanya saja di tengah kebun, agar lekas sampai ke rumah mereka juga membonceng teman yang lain. Satu motor dinaiki untuk tiga hingga empat orang. SDN 4 Sumberarum, Kecamatan Songgon, itu terletak di Afdeling Bejong, Pekebunan Bayu Kidul, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Letak sekolah tersebut, cukup jauh dari pusat kecamatan, jaraknya sekitar 20 menit perjalanan

dengan menggunakan motor. Sekolahan itu muridnya cukup banyak, mereka itu berasal dari Afdeling Bejong dan Afdeling Lider. Kepala Dusun (Afedling) Lider, Desa Sumberarum, Sutiyono, mengaku anak-anak pergi dan pulang sekolah berjalan kaki itu sudah biasa. Tapi di zaman yang maju, anak-anak itu berisiko tinggi. Untuk menempuh jalan tiga Km, mereka harus berangkat pagi. “Kalau binatang buas tidak ada, sementara ini masih aman,” katanya. Setiap waktu jalanan di perkebunan itu selalu ada hilir mudik warga. Apalagi mobil kebun, juga kerap lewat. Jalan masuk menuju perkebunan, itu dijaga ketat oleh petugas. Sesama warga kebun juga memiliki toleransi cukup tinggi. “Jadi kalau jemput sekolah, anak tetangganya juga ikut dibonceng,” terangnya. Jika hujan turun, anak-anak itu biasanya tetap berada di sekolah sampai hujan reda. Tapi tidak jarang, mereka beristirahat di pos penjagaan. “Saat jalan pulang tiba-tiba hujan, anak-anak lari ke pos penjagaan terdekat,” ungkapnya. Karena sering berlari itu, Sutiyono menyebut kalau anak-anak kebun napasnya kuat. “Kalau lomba lari, anak-anak ini bisa diadu dengan anak- anak yang ada di kota,” katanya. (c1/abi)

IRWAN/JP-RABA

KUNJUNGAN: Suseno dan Wayan berfoto dengan peserta diklat observer kemarin sore.

BP3 Songsong Techno Park WONGSOREJO-Presiden Joko Widodo mencanangkan pembangunan seratus techno park di Indonesia. Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Perikanan Banyuwangi (BP3) bakal menjadi pioneer-nya. Kemarin siang (6/2), kesiapan Balai Diklat Perikanan menyongsong pembangunan Techno Park ditinjau Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian Perikanan Dr Ir Suseno Sukoyo, MM. Dalam kunjungan bersama Sekretaris Dr Ir Rina, MSi, Suseno sempat bertemu dengan pengurus Asosiasi Sidat Kabupaten Banyuwangi. Mereka berdialog membahas pengembangan sidat untuk pembentukan Techno Park di Balai Diklat Perikanan Banyuwangi. “Konsep pengembangan kawasan berbasis teknologi adalah kawasan berdimensi pembangunan ekonomi dengan sentra ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung percepatan perkembangan inovasi,” tutur Suseno. Suseno juga menutup Workshop Pemutakhiran, Validasi, dan Evaluasi Data Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan (SIMLUH). Kegiatan itu diselenggarakan mulai tanggal 4 Februari 2015 hingga kemarin. Balai Diklat Perikanan telah melatih para penyuluh perikanan guna memvalidasi dan me-

ningkatkan pemahaman serta pengetahuan tentang sistem informasi manajemen penyuluhan, cyber extension, twitter, dan skype. “Tujuan dibangunnya Techno Park untuk dijadikan tempat pelatihan sebagai pengembangan teknologi terapan dan pembinaan kepada masyarakat dalam meningkatkan keahlian dalam mengelola sumber daya potensialnya,” imbuh Suseno. Kepala Balai Diklat Perikanan I Wayan Suarya, APi, Msi menambahkan, inti dari Techno Park adalah menggerakkan ekonomi masyarakat. Salah satu inovasi balainya adalah mengembangkan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Konsep dasar pengembangan kawasan berbasis teknologi dan peningkatan daya saing produk yang memiliki beberapa tipe, antara lain Techno Park, Technopolis atau Tecnopolitan, dan Klaster Inovasi. “Techno park menggunakan teknologi yang sederhana, bukan teknologi tinggi yang dalam konsep pengembangan kawasan berbasis teknologi adalah kawasan berdimensi dengan memanfaatkan pembangunan ekonomi dengan sentra ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung percepatan perkembangan inovasi,” jelasnya. (*)

Sadap Santuni Yatim Hari Ini GAMBIRAN - Sebagai bentuk kepedulian sosial pada masyarakat, Media Sadaponline yang berkantor di Dusun Sidorejo Kulon, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, menggelar santunan anak yatim dan khitanan masal hari ini (7/2). Menurut Direktur Sadap, H. Yusuf Hidayat, kegiatan yang bertema edukasi terhadap masyarakat itu ingin menunjukkan jurnalis juga peduli sosial. Sehingga, ke depan orang tidak akan lagi beranggapan wartawan adalah momok.“Wartawan juga manusia, jadi kita wajib saling berbagi rezeki,”

ISTIMEWA

H Yusuf Hidayat

katanya. Dalam kegiatan ini, terang dia, anak yatim akan disantuni sebanyak 50 anak. Sedang untuk khitanan, ada 10 anak. “Selain dikhitan gratis, mereka akan kita beri sarung dan pakaian muslim,” ujarnya. Penasihat Media Sadap, HM. Mamun, SH.M.Kn, menyatakan santunan anak yatim dan khitanan ini digelar untuk membantu warga kurang mampu, sekaligus peresmian kantor baru media sadap. “Kegiatan sosial ini akan rutin kita lakukan setiap tahun,” cetusnya. (adv/abi)

Cabai Terancam Serangan Cacar GAMBIRAN - Para petani cabai kini harus mulai waspada dengan serangan cacar pada tanamannya. Sejumlah petani, kini resah karena tanamannya yang sudah mulai dipanen banyak yang rusak. Salah satu petani itu Genah, 40, warga Dusun Sidorejo Kulon, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Tanaman cabainya, kini banyak yang rusak dengan hasil

juga tidak maksimal. “Kena serangan cacar,” katanya. Gara-gara terserang cacar, Genah menyebut tanaman cabainya tidak akan berumur panjang. Untuk menjaga tanamannya, kini disemprot obat cacar. “Disemprot itu mati, tapi hanya untuk sementara, harga cabai sekarang anjlok Rp 5000 per kilogramnya,” ujarnya. Sementara itu, Petugas Penyuluh

Lapangan (PPL), Desa Yosomulyo, Priyadi, 52, mengatakan serangan cacar memang sering merepotkan petani. Apalagi, jika kondisi cuaca seperti saat ini. Menurut Priyadi, spora cacar bisa menyebar dengan mudah melalui terpaan angin. Penularan juga bisa disebabkan petani sebelumnya bersentuhan dengan tanaman yang terkena cacar menyentuh tanaman normal.(sli/abi)


RADAR BANYUWANGI

OPINI

38

Jawa Pos

Sabtu 7 Februari 2015

Lots dan Hots

PENCAK SILAT

ALI NURFATONI/RaBa

EKSIS: Para pesilat dari perguruan Panca Sakti di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Dua Perguruan Lokal Sepakat Gabung IPSI BANYUWANGI - Perkembangan organisasi pencak silat di Banyuwangi semakin tumbuh subur. Bahkan, keberadaan perguruan itu sangat membantu pembinaan atlet di tubuh Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Banyuwangi. Bayangkan, tercatat ada 19 perguruan silat yang berada di naungan IPSI Banyuwangi pada tahun 2015. Hal itu menunjukkan jika ilmu bela diri silat di Banyuwangi terus berkembang. Yang membanggakan, semua perguruan silat itu terus aktif dan menelurkan atlet berprestasi. Yang patut diapresiasi, IPSI Banyuwangi sukses menggaet perguruan atau organisasi silat lokal. Bagaimana tidak, banyak perguruan lokal yang terdaftar resmi sebagai anggota IPSI Banyuwangi. Pada awalnya, organisasi silat nasional yang terangkum dalam IPSI Banyuwangi. Organisasi silat tingkat nasional itu antara lain, Perisai Diri, Asad, Tapak Suci, Merpati Putih, dan Kera Sakti. Selain itu ada Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Pamur, dan Pagar Nusa. Sedangkan, jumlah perguruan silat asal Bumi Blambangan justru lebih banyak. Yaitu, Singowongso, Panca Sakti, Persatuan Pencak Silat Glagah (PSGL), Panca Bela, dan Merak Putih. Selain itu juga ada Swaka Pasung Laksa (SPL), Kujang Pajajaran, Tawang Alun, Harimau Terbang, Bunga Suci, dan Walet Putih. Dua nama terakhir resmi tergabung ke wadah IPSI Banyuwangi pada tahun ini. Tidak menutup peluang jika organisasi silat lokal yang lain ikut bergabung. ‘’Kemajuan IPSI mengundang perguruan atau organisasi silat untuk bergabung,” ungkap wakil sekretaris IPSI Banyuwangi, Hidayaturrohman, kemarin (6/2). Dia menyebut, jika perguruan silat itu bukan hanya sekadar numpang. Sebab, semua perguruan itu tetap eksis dalam melakukan pembinaan terhadap atlet. Bahkan, jelas dia, keberadaan perguruan itu menambah persaingan antar atlet lebih hidup. Dia mengatakan, perguruan itu melahirkan atlet-atlet yang potensial. ‘’Hal itu sangat membantu IPSI,’’ terangnya. Sementara itu, prestasi itu dilihat dari hasil dalam berbagai even yang digeber IPSI Banyuwangi. Seperti yang ditorehkan perguruan Panca Sakti Ketapang. ‘’Dalam kejurkab antar pelajar kemarin, atlet dari perguruan kami dapat 8 medali,” ujar ketua Panca Sakti, Poniman. (ton/c1/bay)

PORPROV V

Janjikan Rp 20 Juta untuk Emas Panjat Tebing BANYUWANGI - Banyuwangi tetap mengusung target tinggi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V Juni mendatang. Bagaimana tidak, kontingen tuan rumah bertekad masuk nominasi lima besar dalam ajang multi even itu. Melihat peta kekuatan kontingen lain, misi kontingen tuan rumah memang tidak mudah. Sebab, persaingan antar kontingen diprediksi berlangsung sengit. Tapi, sebagai host, peluang masih belum tertutup. Apalagi, para atlet tuan rumah belum ada kejelasan mengenai bonus. Namun demikian, sebagian cabang olahraga (cabor) rela merogoh kocek dalam-dalam untuk memberikan bonus kepada atlet yang berhasil meraih medali dalam ajang dua tahunan itu. Sebelumnya, atlet bulu tangkis diiming-imingi bonus cukup gede. Setiap atlet yang meraih medali mendapatkan penghargaan setimpal. Bayangkan, peraih medali emas dapat jatah Rp 10 juta, peraih perak dapat balasan senilai Rp 7,5 juta dan Rp 5 juta untuk atlet peraih perunggu. Iming-iming bonus dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Banyuwangi untuk atlet berprestasi itu bisa memacu spirit atlet dalam berlatih. Sehingga, pebulu tangkis Banyuwangi bisa tampil maksimal dalam even olahraga paling akbar di Jatim itu. Terobosan PBSI itu tampaknya menggugah cabor yang lain untuk melakukan hal serupa. Seperti yang dilakukan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banyuwangi. Bahkan, induk organisasi panjat tebing itu berani memberikan hadiah lebih besar. Bayangkan, peraih medali emas akan diberi hadiah dua kali lipat dari bonus PBSI. ‘’Kalau bulu tangkis bonus Rp 10 juta, atlet panjat tebing kita kasih hadiah Rp 20 juta untuk satu keping emas,’’ janji ketua FPTI Banyuwangi, Sunartono, kemarin. Dia menegaskan, jika langkah tersebut untuk memacu spirit atlet dalam berlatih. Sehingga, jelas dia, para atlet bisa benar-benar maksimal dalam berlaga nanti. ‘’Ini pertaruhan kita meraih prestasi,’’ terang kepala Sekolah SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi itu. Hanya saja, perbandingan untuk bonus peraih emas dengan perak dan perunggu sangat jauh. Bagaimana tidak, peraih medali perak hanya mendapatkan jatah senilai Rp 3 juta dan Rp 1,5 juta untuk peraih perunggu. ‘’Kami sengaja memberlakukan ini agar semua atlet berlombalomba,’’ tandas wakil ketua II KONI Banyuwangi itu. Sementara itu, ada 14 nomor lomba putra-putri yang dipertandingkan dalam cabang panjat tebing. Jika diakumulasi, maka total bonus untuk peraih emas yang harus disiapkan adalah senilai Rp 280 juta. (ton/c1/bay)

BERPIKIR kritis, logis, reflektif, metakognisi, dan kreatif, hanya akan aktif ketika seseorang berhadapan dengan masalah yang tidak biasa; ketidakpastian, pertanyaan, dan pilihan. Dikatakan sukses apabila terdapat penjelasan, keputusan, penampilan, dan produk yang valid, serta ada perkembangan. Bloom’s Taxonomy, seorang psikolog pendidikan, mempunyai teori yang bertujuan membantu pendidik menjawab pertanyaanpertanyaan ini: Apa tujuan pendidikan? Apa tujuan belajar dan mengajar? Apakah hanya sekadar menghafalkan fakta dan rumus di buku pelajaran? Atau menciptakan anak didik yang dapat menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi? Dalam ranah belajar, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain dan masingmasing terbagi ke dalam tingkattingkat kemampuan. Pertama adalah pengetahuan alias kognitif. Pengetahuan merupakan perilaku yang menekankan intelektual. Pengetahuan yang dimiliki harus disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak setiap pengetahuan dibutuhkan secara utuh. Misalnya, untuk mengendarai sepeda, tidak perlu kita tahu sejarah terciptanya sepeda, cukup mengetahui pengetahuan umum tentang cara mengendarai dan merawat sepeda. Kedua adalah sikap alias afektif. Sikap merupakan perilaku yang menekankan perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Sikap secara umum diterjemahkan sebagai tendensi

mental atau kecenderungan mental yang diaktualkan dalam afektif, baik ke arah yang lebih positif maupun negatif. Ada beberapa contoh terkait hal itu, misalnya suka–tidak suka, setuju–tidak setuju, mencintai– membenci, menyukai–tidak menyukai, dan sebagainya. Sikap dapat dikategorikan sebagai sikap yang kurang disadari atau psikomotorik, lebih berdasar pada kenyataan objektif atau transaksional, dan sikap yang berpedoman pada nilainilai hidup atau transformatif. Ketiga adalah keterampilan fisik alias psikomotorik. Psikomotorik merupakan perilaku yang menekankan keterampilan motorik, seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Termasuk menekankan keterampilan fisik, baik fisik berupa otot, maupun koordinasi kompleks antara otak dengan otot. Pengembangan psikomotorik memerlukan latihan yang terus-menerus dan harus selalu terukur. Kemudian, munculllah istilah low order thinking skills (LOTS) dan high order thinking skills (HOTS). LOTS dan HOTS merujuk pada tingkatan kemampuan berpikir secara kognitif yang jumlahnya tetap dipertahankan. Tetapi, ada perubahan posisi pada beberapa kemampuan berpikir. Berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS) adalah berpikir dari tingkat rendah ke tinggi. Pada awalnya lebih berupa kata benda, yaitu pengetahuan, pemahaman, terapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

O L E H

SUCI NURYANTI * Saat ini HOTS menjadi kata kerja, yakni mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kemampuan paling rendah adalah remembering atau mengingat. Itu adalah kemampuan mengingat informasi yang relevan dari long-term memory ketika informasi tersebut dibutuhkan. Kedua, understanding atau memahami. Bisa juga disebut kemampuan mengonstruksi makna atas pesan-pesan yang disampaikan dalam berbagai bentuk, termasuk oral, tertulis, dan bentuk rupa. Ketiga, applying atau mengaplikasikan. Hal ini terkait kemampuan melaksanakan prosedur dalam situasi tertentu. Keempat adalah analyzing atau menganalisis. Analyzing adalah kemampuan mengurai konsep menurut unsur pembentuknya, dan menentukan bagaimana unsur itu terhubung satu sama lain dan terintegrasi. Kelima, evaluate atau mengevaluasi. Itu adalah kemampuan membuat penilaian berdasar kriteria atau standar tertentu. Dan yang terakhir atau yang keenam adalah creating atau mencipta. Creating adalah kemampuan merangkai atau mengorganisasi berbagai unsur menjadi satu kesatuan yang koheren dan memiliki fungsi yang jelas. Tingkat satu sampai tiga merupakan berpikir tingkat rendah (LOTS), dan tingkat empat sampai enam termasuk berpikir tingkat tinggi (HOTS). Pada

proses pembelajaran, siswa harus diarahkan dari penguasaan kemampuan tingkat rendah menuju ke tingkat yang lebih tinggi. Tanpa menguasai kemampuan tingkat rendah, maka kemampuan berpikir tingkat tinggi mustahil bisa dilakukan dengan baik. Lalu, bagaimana seharusnya mempelajari setiap kemampuan itu? Haruskah diurutkan dari tingkat terendah hingga ke yang paling tinggi? Taksonomi ini sedianya dibuat untuk para pendidik dalam mengembangkan tujuan pembelajaran. Kiranya semua setuju jika tujuan pendidikan adalah agar anak didik dapat menerapkan ilmu yang didapat di sekolah (atau di mana pun itu) ke tengah masyarakat (di luar tempat ia mendapatkan pendidikan itu). Di situlah fungsi pendidikan yang sebenarnya akan diuji. Jadi, sudahkah kita menerapkan pembelajaran dari lower oder thinking skills ke higher order thinking skills? Berdasar analisis hasil PISA 2009, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu sampai level tiga. Negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level empat bahkan enam. Dengan keyakinan semua manusia diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi itu hanya satu, yaitu kita harus ajarkan secara berbeda sesuai tuntutan zaman. Sementara itu, hasil studi internasional untuk reading dan literasi (Progress in International Reading Literacy Study/PIRLS)

bagi kelas IV SD hasilnya tidak jauh berbeda dengan tingkat SMP. Dalam hal membaca, 95% lebih peserta didik Indonesia kelas IV SD hanya mencapai level menengah. Sementara itu, lebih dari 50% siswa Taiwan mencapai level tinggi dan advance. Hal itu juga menunjukkan apa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diajarkan di dunia internasional. Oleh karena itu, keterampilan berpikir dan membaca harus dibiasakan pada jenjang sekolah dasar. Dengan harapan, peserta didik di Indonesia sejajar dengan negara-negara maju di bidang pendidikan.Siswa tingkat akhir calon peserta ujian nasional (unas) 2015 harus belajar intensif sejak dini. Pasalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tetap mempertahankan soal ujian kategori sulit. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud, Nizam, menerangkan tentang high order thinking atau soal-soal yang membutuhkan derajat pemikiran ekstra. Dia menerangkan, jumlah butir soal kategori sulit tersebut bervariasi 5 sampai 10 persen di setiap mata pelajaran yang diujikan (Jawa Pos,19 Januari 2015),” Bila itu menjadi refleksi pendidikan di Indonesia. Perubahan itu segera datang. Para pendidik dapat segera mengaplikasikan Bloom’s Taxonomy di kelas masing-masing sesuai mata pelajaran yang diajarkan. *) Kepala SDN 4 Singotrunan.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 7 Februari 2015

BERITA UTAMA

39

Motif Pembunuhan masih Misterius n PASANGAN...

Sambungan dari Hal 29

“Mbok Boamin teriak-teriak,” terang Togiman, 52, salah satu tetangga korban. Mendengar teriakan itu, warga banyak yang datang. Saat itu Boamin sedang

meregang nyawa dan akhirnya meninggal di lokasi kejadian. “Kakek Boamin saat kita datang masih hidup. Tubuhnya sempat gerak-gerak,” terangnya. Saat warga berdatangan, Muhamad Holil yang diduga sebagai pelaku pembunuhan masih

berada di lokasi dengan membawa pisau yang berlumuran darah. Malahan, pelaku datang bersama salah satu anaknya yang masih berumur lima tahun. “Anaknya Holil menangis sambil menarik kaki bapaknya,” terangnya.

Sejumlah warga segera menolong kakek dan nenek yang bernasib malang tersebut. Selanjutnya, mereka membawa korban ke RS Bhakti Husada, Krikilan. Kemudian, warga yang lain ada yang menangkap Holil dan menyerahkan ke polisi. “Nenek

Pernah Menjabat Ketua PN Nganjuk n SIAPKAN... Sambungan dari Hal 29

Kami akan laksanakan tugas sesuai SOP. Kalau toh mungkin ada yang kurang akan kita perbaiki. Untuk internal pengadilan negeri? Kami ingin bangun kebersamaan semua karyawan untuk mendukung SKPD supaya terjalin kemitraan yang kuat. Kalau boleh tahu nama lengkap Bapak? Aslinya dulu di kampung bapak saya memberi nama ada Muhammad-nya di depan. Namun, mungkin karena orang kampung, jadi cukup disingkat saja menjadi Bakri. Mungkin di sana awal rezeki saya. Sejak kapan berkarir sebagai hakim? Saya memulai karir di lembaga peradilan ini sejak tahun 1991. Tahun 1992 saya menjadi calon hakim. Kemudian, saya ditempatkan di Kolaka, Sulawe-

si Tenggara, selama empat tahun. Setelah dari Sulawesi Tenggara pernah dinas di mana lagi? Setelah dari Kolaka, saya pindah ke Pengadilan Negeri Slawi. Di sana saya bertugas lebih kurang lima tahun. Kemudian, saya pindah ke Blambangan Umpu, kemudian balik lagi ke Jawa, ke Sragen. Dari Jawa, saya pindah lagi ke Pengadilan Sinjai di Sulawesi sebagai wakil ketua. Setelah itu saya berpindah ke Pengadilan Malili, ketua Pengadilan Negeri Nganjuk, dan wakil ketua di Sungai Liat hingga pindah di Banyuwangi saat ini. Ada kesan mendalam yang dirasakan selama menekuni karir sebagai hakim? Suka-duka tentu ada. Tapi saya masih ingat betul saat bertugas di Pengadilan Negeri Malili saat itu. Apa yang Anda rasakan dan alami di sana? Sebagai kabupaten pemekaran kondisi yang dihadapi di sana

serba terbatas. Lokasi pengadilan pun seperti berada di tengah hutan. Bangunan pun seadanya. Jangan bicara komputer atau lainnya. Mesin ketik pun tidak ada. Bahkan, meja kursi pun tidak ada. Bagaimana solusinya menghadapi kondisi seperti itu? Sebagai bentuk tanggung jawab di sebuah daerah yang merupakan hasil pemekaran, apa pun kondisinya, tugas tetap harus dilaksanakan meski dengan kondisi yang minimalis dan serba seadanya tersebut. Setelah bertugas di banyak tempat, kini Bapak bertugas di Banyuwangi. Apa sudah mendengar tentang Banyuwangi sebelumnya? Sudah. Saya banyak tahu Banyuwangi lewat teman-teman sesama hakim juga. Bagaimana pandangan tentang Banyuwangi sejauh ini? Banyuwangi banyak dibilang teman-teman saya merupakan

tempat yang menantang. Di sini sudah tidak ada lagi ilmu santet, tapi ilmu peletnya masih ada. Makanya saya diberi wejangan teman-teman di sini jangan sampai tergoda. Sejauh ini banyak keluhan terhadap pengadilan, terutama terkait pelaksanaan sidang yang sering molor. Bagaimana menanggapi itu? Keluhan itu tidak hanya terjadi di Banyuwangi. Tetapi, juga hampir terjadi di semua pengadilan lain. Solusinya seperti apa ke depan? Perlu dilihat penyebab sidang molor itu apa. Mungkin saja saksi sudah siap, tapi tahanannya belum datang atau sebaliknya. Secara prinsip pengadilan siap menjalankan persidangan sesuai waktu yang ditentukan, yakni mulai pukul 09.00 sampai selesai. Hal ini kami akan berkoordinasi dengan kejaksaan nanti. (nic/c1/aif)

Boamin masih hidup, tapi lukanya cukup parah,” ungkapnya. Menurut Togiman, sebelum pembunuhan itu terjadi, warga melihat Holil bersama anaknya datang dari arah barat. Pelaku yang tinggal tidak jauh dari rumah korban itu menuju rumah korban. Tidak lama, warga dikagetkan dengan jeritan istri korban. “Mbok Boamin menjerit, warga langsung berdatangan,” ujarnya. Kapolsek Glenmore, AKP Jodana Gunadi, mengatakan Muhamad Holil yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sudah diamankan di polsek. “Pelaku kita amankan di polsek. Kedua korban kita bawa ke rumah sakit,” cetus kapolsek kepada Jawa Pos Radar Genteng. Kapolsek mengaku belum tahu

motif pembunuhan pasangan suami istri itu. Sebab, Holil yang diduga sebagai pelaku tunggal juga belum bisa dimintai keterangan karena jiwanya seperti tertekan. “Pelaku masih belum kita periksa,” ungkapnya. Demi menjaga keamanan, lanjut dia, setelah sempat dimasukkan ke ruang tahanan polsek, Muhamad Holil dikirim ke Polres Banyuwangi. Demi menjaga keamanan di lokasi kejadian, rumah korban diberi garis polisi. “Pelaku kita kirim ke polres, diperiksa di polres,” cetusnya. Sebagai barang bukti (BB), jelas dia, polisi telah mengamankan pisau yang diduga sebagai alat membantai korban, sepeda pancal milik tersangka, dan pakaian korban yang bersimbah

darah. “BB masih kita amankan di polsek,” terangnya. Sementara itu, Boamin dan istrinya yang mengalami luka parah langsung ditangani tim medis di RS Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore. Boamin yang telah meninggal, jenazahnya disimpan di ruang jenazah. Istrinya dirawat di unit gawat darurat (UGD). “Dua korban mengalami luka cukup parah,” cetus dr. Noverio, 25, petugas jaga di UGD RS Bhakti Husada. Menurut dokter Noverio, Boamin yang meninggal di lokasi kejadian itu lehernya hampir putus. Istrinya mengalami luka robek di dagu. Selain itu, bibirnya bagian bawah juga luka. “Yang perempuan selamat,” jelasnya. (sli/c1/abi)

Berikan Pencerahan Tiga Pilar n YANI... Sambungan dari Hal 29

“Saya mohon maaf kepada semuanya saja bila ada salah perbuatan dan tutur kata selama bertugas di Banyuwangi,” pinta Yani Darmono kepada undangan yang hadir. Yani menuturkan, selama bertugas di Banyuwangi dirinya memperoleh kesan sangat banyak. Dia menyebut banyak orang ramah dan penting yang mem-

bantu kelancaran tugas dan amanah yang dia emban selama di Banyuwangi. Itulah yang membuatnya sangat ingin kembali lagi ke Banyuwangi. Sementara itu, ketua Pengadilan Banyuwangi yang baru Bakri juga mengungkapkan apresiasi yang sama atas kepindahan dirinya ke Banyuwangi. Mantan Ketua PN Sungailiat itu berharap bisa melaksanakan tugas dengan baik dan bekerja

sama dengan semua pihak demi kelancaran tugasnya ke depan. ”Kami butuh dukungan bapakbapak semua,’’ harapnya. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Yani Darmono. Menurutnya, kepemimpinan Yani telah menunjukkan koordinasi yang baik antarforpimda dalam mengambil keputusan. Selain itu, Yani juga memberikan pencerahan dalam

program Tiga Pilar. ”Tolong Pak Yani yang baik-baik dibawa ke Jakarta, yang jelek-jelek ditinggal saja,” kata Anas disambut tawa tamu undangan. Kepada Ketua PN yang baru, Anas berharap semoga kerasan bertugas di Banyuwangi dan karirnya semoga terus menanjak. Banyuwangi, lanjut Anas, juga banyak intrik. ”Di Banyuwangi banyak godaan. Asal bapak tidak menggoda, dijamin aman,” ujar Anas berkelakar. (nic/c1/aif)

Sudah Terdeteksi 15 Penderita DB n PIPA... Sambungan dari Hal 29

Setelah dicek, hampir seluruh saluran air di bawahnya terdapat tanah, sehingga tidak mungkin nyamuk aedes aegypty berada di tempat tersebut. Baru kemudian setelah semua lokasi disisir, tim menemukan sebuah lokasi yang terdapat banyak pipa-pipa besar yang menjadi tempat penampungan air hujan. Lokasinya tepat di lapangan tepi pantai yang menjadi batas Kelurahan Bulusan dan Desa Ketapang. Kepala Puskesmas Klatak, dr. Edy Hermanto mengatakan,

kemungkinan besar pipa-pipa itu yang menjadi sarang nyamuk penyebar DBD. Selain menampung air, pipa tersebut tidak berkontak langsung dengan tanah. “Di permukiman bersih, dan nyamuk DBD itu tidak akan hidup di tempat yang di bawahnya ada tanah. Jadi, kemungkinan dari pipa ini nyamuknya berasal,” ujar Edy sembari menunjukkan jentik di pipa tersebut. Nyamuk yang berasal dari pipa menggigit warga yang berada di radius 100 meter dari lokasi. Kemudian, kemungkinan orang yang terkena virus dengue digigit oleh nyamuk lain dan menyebarkannya, sehingga ada be-

berapa orang yang kena. Edy mengatakan, berdasar data yang dihimpun Puskesmas Klatak, di Kecamatan Kalipuro sudah terdeteksi 15 penderita DBD. Dengan rincian di Desa Ketapang 7 orang, Kelurahan Bulusan 5 orang, Kelurahan Klatak 1 orang, dan Gombengsari 2 orang. Yang berada di radius terdekat dengan pipa bekas itu tercatat ada enam penderita; tiga orang dari Kelurahan Bulusan dan tiga orang dari Desa Ketapang. Menangani hal itu, Edy berharap masyarakat rutin melakukan gerakan 3M (menguras, mengubur, dan menutup) di sekitar lokasi yang banyak kasus DBD. “Ge-

nangan air di pipa-pipa besar itu langsung kita kasih Abate. Besok Senin kita juga akan fogging agar nyamuk dewasa mati,” ujar Edy. Sementara itu, terkait munculnya penderita DBD di wilayahnya, Lurah Bulusan Achmad Yani mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Kalipuro untuk meminta bantuan. Jika memang nyamuk itu berasal dari pipa-pipa kemungkinan milik ASDP, Yani akan meminta agar membantu warga yang terkena DBD. “Semoga pemilik pipa memberi perhatian, setidaknya membantu biaya fogging dan biaya perawatan warga yang kena DBD,” kata Yani. (fre/c1/aif)

Daops IX Jember Janji Tertibkan Aset n LEGAWA... Sambungan dari Hal 29

Padahal, alun-alun yang berlokasi pusat kota Banyuwangi itu kerap dimanfaatkan sebagai lokasi upacara bendera, mulai upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 hingga upacara peringatan Sumpah Pemuda. Sekitar tahun 1991 Pemkab Banyuwangi menertibkan para PKL yang berjualan di sekitar Taman Blambangan tersebut. Bukan sekadar melakukan penertiban, pemkab memberikan solusi kepada para PKL. Para PKL tersebut dipersilakan berjualan di lahan milik PT. KAI yang berlokasi di Kampung Ujung tersebut. Lantaran hanya disediakan lahan, para PKL membangun sendiri kios semi permanen. Itu sesuai instruksi pemerintah yang melarang pedagang mendirikan bangunan permanen di lokasi tersebut. Di awal kepindahannya ke lahan milik PT. KAI itu, omzet penjualan para PKL turun drastis. Dalam sehari, jumlah pembeli yang datang ke “pasar baru” tersebut bisa dihitung dengan jari. Seiring waktu berjalan, aktivitas jual-beli di pasar yang belakangan dikenal dengan sebutan Pasar Tiga Berlian itu kian ramai. Oleh karena itu, tidak sedikit PKL limpahan dari Pasar Banyuwangi yang memilih mendirikan kios di lokasi tersebut.

Namun, kini para pedagang yang telah “membabat” Pasar Tiga Berlian itu ketar-ketir. Sebab, PT. KAI selaku pemilik lahan akan melakukan penertiban aset, termasuk aset tanah di Pasar Tiga Berlian itu. Salah satu pedagang onderdil sepeda motor, Santomo, 51, mengatakan, sebelum berjualan di Pasar Tiga Berlian, dirinya berjualan di depan Kantor Pos Banyuwangi. Karena dianggap mengganggu keindahan dan ketertiban kota, pemerintah “memberikan” tempat berjualan di lahan PT. KAI yang kini menjelma menjadi Pasar Tiga Berlian itu. “Istilahnya kami membabat sendiri. Kami membangun kios sendiri,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi Jumat siang (6/2). Santomo memprediksi, dulu lahan PT. KAI itu disewa Pemkab Banyuwangi. Oleh karena itu, pemerintah mempersilakan pedagang berjualan di lokasi tersebut. “Mungkin dulu lahan Pasar Tiga Berlian ini disewa pemerintah. Kan tidak mungkin kami berjualan secara ilegal. Kalau ilegal pasti diobrak-obrak sejak dulu,” kata dia. Santomo menambahkan, dahulu setiap periode tertentu dia diminta biaya izin berjualan di Pasar Tiga Berlian. Namun, beberapa tahun terakhir pemerintah tidak lagi menarik biaya kepada pedagang. “Kami hanya membayar retribusi yang besarnya Rp 2 ribu per hari.

Tetapi, tidak semua pedagang dikenakan retribusi Rp 2 ribu per hari. Ada yang lebih rendah dari itu, tergantung luas kiosnya,” kata pria yang juga ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tiga Berlian tersebut. Santomo mengaku sudah tahu kabar PT. KAI akan menertibkan aset Pasar Tiga Berlian pada Februari ini. Dia menegaskan, jika PT. KAI melakukan penertiban, dirinya siap. “Kami tidak akan membangkang. Tetapi, kami berharap pemerintah memberi kami solusi terbaik,” harapnya. Pernyataan senada dilontarkan Ahmad Yani, 42. Pedagang asal Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, itu mengatakan, pemkab memberi lahan kepada para PKL berjualan di Pasar Tiga Berlian. “Pemkab hanya mempersilakan kami berjualan di sini (Pasar Tiga Berlian). Kami membangun kios dengan biaya sendiri,” cetusnya. Ahmad mengaku tahu lahan yang dia tempati untuk berjualan itu merupakan milik PT. KAI. Jika PT. KAI akan menertibkan asetnya, termasuk aset lahan Pasar Tiga Berlian, dia berharap tidak digusur dari tempatnya berjualan tersebut. “Kalau mau dibangun silakan, tapi kami harap kami tidak digusur. Kalau kami dipindah, pelanggan kami akan kebingungan. Kami juga harus menyesuaikan diri lagi,” paparnya. Didik, pedagang lain menambahkan, dirinya bersama pedagang

yang kini menempati Pasar Tiga Berlian telah “membabat” pasar tersebut sejak awal. Karena itu, ketika kini pembeli di pasar tersebut ramai, dia berharap tetap diizinkan berjualan di sana. Didik mengaku, dirinya tidak menyalahkan PT. KAI yang ingin melakukan penertiban aset. Hanya saja, dia berharap perusahaan pelat merah itu mengetahui kondisi riil para pedagang. “Kalau dibangun ruko (rumah toko), kami khawatir tidak sanggup membayar sewanya,” pungkasnya. Seperti diketahui, dalam waktu dekat PT. KAI akan melakukan penertiban aset, termasuk di wilayah Banyuwangi. Humas PT. KAI Daerah Operasi (Daops) IX Jember, Sugeng Turnianto mengatakan, pada Februari ini PT. KAI Daops IX Jember akan menertibkan asetnya di wilayah Banyuwangi. “Penertiban ini dilakukan demi mengamankan aset-aset PT. KAI yang saat ini dikelola pihak lain secara tidak sah,” ujarnya. Penertiban aset dilakukan PT. KAI berdasar Surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) No. R-42/10-12/09/2014 tanggal 16 September 2014 perihal Tindak Lanjut Penertiban Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Dasar penertiban yang lain adalah Peraturan Menneg BUMN No. PER-13/MBU/09/2014 tentang pedoman pendayagunaan aset tetap BUMN. (c1/aif)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

ABAIKAN GAS BERACUN: Meski ada larangan mendekati Kawah Ijen, penambang belerang tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.

Siang Hari tak Boleh Mendekati Kawah LICIN - Keinginan pengunjung Gunung Ijen yang hendak melihat fenomena alam berupa blue fire tampaknya harus disimpan dulu. Sampai kemarin (6/2) larangan mendaki Ijen pada malam hari masih berlaku. Itu lantaran gas solfatara yang diindikasi beracun masih menyembul di gunung yang memiliki ketinggian 2.386 dari permukaan air laut (dpl) itu. Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi Pudjiadi menegaskan larangan penutupan pendakian pada malam hari masih berlaku. ”Gas solfatara masih ada. Pendakian malam hari masih kita tutup sementara ini,” terang Pudjiadi. Pendakian sementara hanya boleh dilakukan mulai pukul 04.00– 14.00. Meskipun siang, pengunjung Gunung Ijen sementara tidak boleh terlalu dekat dengan dasar kawah karena gas beracun masih ada. ”Mulai pukul 04.00 pagi pengunjung sudah boleh naik. Tapi pengunjung tidak diperkenankan turun ke dasar kawah. Penambang masih beraktivitas seperti biasa,” ujar Pudjiadi. Ditanya sampai kapan penutupan pendakian pada malam

hari itu, Pudjiadi tidak bisa memprediksi. Sebab, saat ini curah hujan yang terjadi masih tinggi. ”Tidak bisa diprediksi sampai kapan, tergantung kondisi alam. Hujan yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya gas beracun itu juga masih terjadi sampai saat ini,” tegas Pudjiadi. Sementara itu, larangan pendakian pada malam hari berimbas pada travel agent. Sebab, para pengunjung yang menuju Gunung Ijen rata-rata banyak yang mendaki malam hanya sekadar melihat blue fire.”Sejak adanya penutupan ini, para pengunjung Gunung Ijen yang menggunakan jasa kita menurun 25-35 persen,” terang Owner Pesona Ijen tour & Travel, Supriyadi. Diberitakan sebelumnya, sejak tanggal 29 Januari lalu telah diberlakukan larangan mendaki pada malam hari. Penutupan pendakian pada malam hari itu dimulai sejak pukul 14.00 sampai pukul 04.00. Alasan larangan itu akibat aktivitas gas beracun di gunung yang memiliki ketinggian 2.386 dari permukaan air laut (dpl) itu terus meningkat. Larangan itu dikeluarkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam

(BKSDA), Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram, membenarkan adanya larangan mendaki Ijen pada malam hari itu. Menurutnya, gas beracun tersebut meningkat akibat curah hujan yang terjadi saat ini cukup tinggi. ”Curah hujan yang tinggi itu mengakibatkan aktivitas gas solfatara di Kawah Ijen meningkat. Itu sangat beracun. Pada malam hari gas beracunnya lebih tinggi dan sangat padat,” terang Eka saat dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Eka menambahkan, penutupan pendakian pada malam hari itu berdasar koordinasi pihak BKSDA, PPGA, dan BPBD Banyuwangi. Penutupan dilakukan pada malam hari karena gas solfatara tersebut tidak ada yang mengurai. ”Siang hari tetap kita buka, karena gas tersebut bisa terurai matahari. Kalau malam kita tutup karena tidak ada matahari. Alibatnya, gas tersebut tidak bisa terurai dan sangat berbahaya bagi pendaki,” urainya. (tfs/c1/aif)

Pertimbangkan Pemindahan Lokasi BB Laka BANYUWANGI - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Banyuwangi kini dipusingkan dengan menumpuknya barang bukti kecelakaan. Barang bukti itu sejatinya sudah membutuhkan lokasi baru. Masalahnya, hingga saat ini kepolisian belum menemukan lokasi yang ideal untuk menyimpan barang bukti kecelakaan tersebut. Menumpuknya barang bukti itu tampak di sekitar halaman Unit Laka Lantas Polres Banyuwangi di Jalan Letkol Istiqlah. Kendaraan roda empat yang terlibat kecelakaan cukup menjejali ruas jalan tersebut. Penempatan kendaraan di jalan tersebut cukup riskan. Apalagi, jalan menjadi sempit akibat badan jalan dijadikan lokasi parkir barang bukti tersebut. Di malam hari kondisi jalan di lokasi tersebut cukup gelap. Lampu penerangan jalan sangat kurang. Belum lagi beberapa bagian pohon yang tumbuh di pinggir jalan cukup rindang. Alhasil, sebagian dahan pohon menutup dan menghalangi pandangan pengguna kendaraan. Selain memakan ruas jalan, penempatan barang bukti kecelakaan di lokasi tersebut juga menyebabkan halaman depan

NIKLAAS ANDRIES/RABA

MENYERAMKAN: Salah satu bangkai kendaraan yang menjadi barang bukti kecelakaan lalu lintas.

Unit Laka Lantas terlihat sesak. Kendaraan roda dua menumpuk di bagian depan kantor penyidik kecelakaan itu. Bahkan, beberapa kendaraan bukti kecelakaan juga memenuhi halaman perumahan Polri yang tidak jauh dari kantor Unit Laka Lantas itu. Hal itu yang menyebabkan pihak Satlantas berusaha mencari lahan alternatif untuk menyimpan barang bukti kecelaka-

an tersebut. Mencari lahan baru memang tidak mudah. Ada beberapa pertimbangan yang menjadi dasar, salah satunya menyangkut keamanan. “Kami masih menginventarisasi calon lokasi penempatan barang bukti. Di sana (Unit Laka Lantas) sudah tidak layak lagi,” beber AKP Amar Hadi Susilo, Kasatlantas Polres Banyuwangi, kemarin. (nic/c1/aif)


RADAR BANYUWANGI

40

INFO PERHOTELAN

Jawa Pos

Sabtu 7 Februari 2015

Hotel Blambangan Bergaya Modern-Tradisional

Fasilitas Setara Bintang Empat BANYUWANGI - Launching Hotel Blambangan yang digelar pada Kamis malam (5/2) oleh Bupati Abdullah Azwar Anas berlangsung meriah. Meski dikemas sederhana namun dilihat dari undangan yang hadir dari berbagai kalangan, mulai pejabat Pemkab Banyuwangi, hingga pengusaha. Pengelola Hotel Blambangan, Yulianto Nugroho mengaku terharu dengan launching Hotel Blambangan ini. Alasannya, hotel yang dulu dikenal sebagai hotel melati kini telah berubah menjadi hotel berfasilitas bintang empat, karena semua matras memakai merk King Koil di mana merk ini adalah untuk standard hotel bintang lima. Upaya Pemkab Banyuwangi untuk menyediakan hotel berkelas harus diberikan apresiasi. “Dengan diresmikan hotel Blamban-

gan ini, maka Banyuwangi semakin siap menerima tamu dari luar mengingat jumlah hunian semakin meningkat sebagai imbas dunia pariwisata Banyuwangi semakin membaik.” katanya. Yulianto mengatakan, saat ini Hotel Blambangan memiliki 24 kamar yang terbagi menjadi dua jenis kamar, yaitu delapan kamar superior dan 16 kamar deluxe. Semua kamar dilengkapi dengan fasilitas televisi LED, Air Conditioning, air panas, ruang meeting, breakfast serta kolam renang. Tidak hanya itu, sebagai servis tambahan pihak hotel akan memberikan afternoon tea dengan suguhan jajanan khas Banyuwangi untuk setiap pengunjung. Yulianto mengatakan Hotel Blambangan yang berada tepat di sisi Selatan Taman Blambangan tengah kota ini

BERISI 24 KAMAR: 8 kamar superior dan 16 kamar deluxe fasilitas televisi LED, Air Conditioning, air panas, breakfast.

memiliki konsep go green. Beberapa rumput dan tumbuhan tepat di atas atap hotel agar kesannya dingin, sedangkan untuk bangunan utama di depan tetap dipertahankan seperti aslinya karena bangunan ini merupakan bekas bangunan Belanda. “Pak Bupati menyampaikan jika Hotel Blambangan ini konsepnya hotel butik keluarga, dan ini akan menjadi kekhasan Hotel yang dibangun pada zaman kolonial ini,” kata pengusaha yang memiliki beberapa usaha di Pulau Dewata itu. Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengatakan renovasi Hotel Blambangan ini bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuwangi secara signifikan. Dulu sebelum direnovasi, hotel ini menjadi salah satu ikon hotel yang kurang baik dan setoran PAD selalu kecil. “Namun sekarang, Hotel Blambangan telah berubah dan diharapkan pembangunan ini dapat meningkatkan setoran PAD,” katanya. Bupati Anas menambahkan renovasi hotel Blambangan menggunakan tangan dingin Andra Martin, di mana untuk bangunan utama di depan tetap dipertahankan seperti aslinya karena bangunan ini merupakan bekas bangunan Belanda. “Konsep bangunannya menggabungkan gaya modern dan tradisional,” pungkasnya. (bay)

SIMBOLIS: Bupati Anas menyerahkan izin usaha hotel kepada Yulianto Nugroho (kiri) disaksikan Wabup Yusuf Widyatmoko pada peresmian Hotel Blambangan pada Kamis malam lalu (5/2). MODERN: Penampilan Hotel Blambangan berkonsep hotel butik keluarga.

IKON BARU: Hotel Blambangan berada di selatan Taman Blambangan, tampil dengan wujud baru berfasilitas bintang empat.

LEBIH NYAMAN: Situasi malam Hotel Blambangan, di tengah-tengah terdapat kolam renang mini yang bisa digunakan untuk melepas penat. FOTO-FOTO: HOTEL BLAMBANGAN-HUMAS PEMKAB BWI FOR RABA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.