Radar Banyuwangi | 7 Maret 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 7 MARET TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Ekspor Sidat Tembus Rp 36 M WONGSOREJO - Satu lagi potensi Banyuwangi mencuat ke internasional. Kualitas ikan sidat (Ordo anguilliformes), atau yang oleh warga lokal disebut uling, asal Bumi Blambangan ini ternyata memiliki kualitas terbaik di dunia n Baca Ekspor... Hal 35

Potensi Ekspor Sidat Jumlah Nilai n 2013 : 93 Ton Rp 28 M n 2014 : 120 Ton Rp 36 M n Estimasi 2015 : 250 Ton Rp 75 M n Estimasi 2017 : 500 Ton Rp 150 M n Estimasi 2020 : 1.000 Ton Rp 300 M

Banyuwangi memiliki dua spesies sidat yang merupakan spesies asli terbaik, yakni Anguilla Marmorata dan Anguilla Bicolor

PT. ISI kini sedang mengembangkan sidat di dua lokasi, yakni di Banyuwangi dan Situbondo dengan luas Asumsi harga sekilo sidat: Rp 300 ribu Pangsa Pasar: Jepang, Uni Eropa, dan Amerika lahan mencapai 47 hektare.

KUALITAS DUNIA: Indroyono Soesilo (kiri) didampingi Abdullah Azwar Anas mencicipi hidangan sidat di BPPP Bangsring, Kecamatan Wongsorejo kemarin.

TINJAU: (dari kiri) mantan Menteri Kelautan Sarwono Kusumaatmadja, Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Bupati Anas, dan Laksamana TNI (Purn) Marsetio di Pantai Boom, kemarin. FOTO-FOTO:SIGIT HARIYADI/RABA GRAFIS:REZA/RABA

CATATAN

Menjaring Leksim selama Enam Bulan INI perihal bahasa. Bisa juga dikatakan “penelitian” bahasa. Kalau itu terlalu keren; ya sebut dengan istilah “apalahapalah” yang menurut Anda lebih tepat. Iya, beberapa waktu lalu saya melakukan penjaringan leksim bahasa Oseng. Bukan beberapa waktu lalu sebetulnya, karena hingga kini masih berlangsung dan terus berlangsung. Karena ini sejenis penelitian diaOLEH kronik, bukan sinkronik n MH. Qowim

Curi Setrum Kena Pidana Lima Tahun

BANYUWANGI - Ini peringatan bagi pelaku pencurian dan penggunaan listrik secara ilegal. Merunut perundang-undangan yang berlaku, para pelaku bisa dikenai tindak pidana. Tidak tanggung-tanggung, pencuri setrum terancam dipidana lima tahun plus denda Rp 500 juta. Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin Latief mengata-

kan, pelaku pencurian arus listrik bisa disanksi sesuai aturan berlaku. Ketentuan itu tertuang dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2002 tentang ketenagalistrikan. Pelaku dapat dikenai hukuman denda hingga Rp 500 juta. “Pelakunya juga bisa dipidana kurungan selama 5 tahun,” tegasnya. Hukuman pidana bagi pencuri listrik

NGOPAI

Selalu Coba Menu Baru MEMASAK menjadi salah satu hobi Endahwati Suat di luar kesibukannya sebagai tenaga pengajar. Hampir semua jenis kuliner lokal pernah dicoba Kepala SDN Kepatihan, Banyuwangi, itu terutama masakan yang berbahan sea food n Baca Selalu...Hal 35

GALIH COKRO/RABA

CHIN JULLIEN/RABA

CICIPI DURIAN: Pakar durian dan komunitas pencinta durian menikmati berbagai jenis durian yang disuguhkan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi kemarin (6/3).

Kukuhkan Durian Merah dari BWI BANYUWANGI - Setelah berkeliling ke beberapa wilayah Indonesia, hari ini giliran komunitas pencinta durian singgah di Kota Gandrung. Komunitas yang terdiri atas yayasan durian

nasional, maniak durian, durian lover, dan ahli durian dari berbagai negara itu, kemarin (6/3) tiba di Banyuwangi. Rombongan diterima Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian

Merah Banyuwangi, Eko Mulyanto, di kebunnya di Jalan Brawijaya. Mereka berdiskusi kecil sembari menikmati durian yang disuguhkan Eko n Baca Kukuhkan...Hal 35

BANYUWANGI - Pembekalan desain kategori pelajar Green and Recycle Fashion Week digelar hari (7/2) ini pukul 08.00 di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Peserta yang terpilih sebagai wakil tiap kecamatan diharapkan hadir bersama pendamping dan desainer busana, jika memang ada. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Banyuwangi, Arief Setiawan menuturkan, peserta juga bisa membawa busana yang akan diperagakan untuk fashion week itu jika memang sudah ada. “Yang sudah membuat baju untuk fashion nanti bisa dibawa juga untuk dimantapkan lagi di pembekalan besok (hari ini),” katanya.

DKP menghadirkan pemerhati recycle juga ahli desain untuk membimbing calon peserta dan pendamping. Tujuannya, agar informasi mengenai desain dan teknik tersampaikan dengan jelas kepada pendamping dan peserta. Peserta dibebaskan demi mendesain busana masing-masing asal masih dalam batas anjuran. Desain busana dianjurkan mengarah pada casual style dan tetap sopan. “Mendesain sendiri lebih baik, karena orisinalitas ide juga akan menjadi salah satu objek penilaian,” ungkap Arief. Pembuatan busana menggunakan kertas memang tidak mudah. Namun, Arief menambahkan, peserta tidak perlu khawatir karena akan dibantu ahlinya saat pembekalan nanti n

Fashion Recycle

Baca Tonjolkan...Hal 35

Bagi-bagi Reward di Internal Korps Bhayangkara

Warna Emas Keberhasilan, Hitam Simbol Kematian Jajaran Polres Banyuwangi tidak pernah berhenti memotivasi dan memacu kinerja anggota. Salah satu kiat yang diterapkan adalah memberikan dua bentuk penghargaan (reward). Seperti apa bentuknya? NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi DUA piala kembar menjadi pemandangan lumrah di ruang Kabag Sumda Polres Banyuwangi. Piala itu berbentuk replika tangan manusia lengkap jemari. Terlihat jelas ibu jari mengacung ke atas. Disebut kembar, karena trofi yang memiliki ting-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca Curi...Hal 35

Tonjolkan Orisinalitas dan Desain Sendiri

Baca Menjaring...Hal 35

KUCUR

termuat dalam Pasal 60 ayat 1. Selain menjerat pelaku pencurian listrik, undang-undang itu juga menjerat konsumen nakal. Mempengaruhi kelangsungan penyediaan listrik bisa dipidana maksimal tiga tahun dengan denda Rp 100 juta. Ketentuan itu tertuang dalam Pasal 60 ayat 2 n

NIKLAAS ANDRIES/RABA

PACU PRESTASI: Kapolres AKBP Tri Bisono Soemiarso saat menyerahkan reward kepada anggotanya di mapolres beberapa waktu lalu.

gi 30 cm itu sama-sama mengacungkan jempol. Meski bentuknya sama, tapi warna yang melapisi dua benda yang di-

bungkus dengan kaca di semua bagian sisinya itu berbeda. Satu piala berwarna keemasan, satunya lagi berwarna hitam gelap. Warna dua

benda itu rupanya memiliki arti bagi pembuat dan penggagas reward. Warna emas melambangkan kejayaan dan keberhasilan. Warna hitam menunjukkan kondisi statis dan kematian. Bukan tanpa sebab piala itu dibuat pihak kepolisian. Itu dibuat sebagai reward atas evaluasi kinerja anggota kepolisian selama sebulan. Bila piala jempol emas yang didapat, artinya prestasi bagus. Kalau piala jempol hitam artinya penerimanya harus lebih aktif bekerja. Piala itu diberikan tanggal 17 setiap bulan dalam apel pagi. Momen itu yang selalu ditunggu seluruh jajaran anggota polisi. Sebab, di sanalah nanti diketahui siapa yang berhak menerima piala sebagai apresiasi kinerjanya selama sebulan terakhir n

Anggota DPRD ramai-ramai kunker Kalau urusan pelesir dijamin tidak ada yang bolos! Para pakar kukuhkan durian merah dari Banyuwangi Mumpung belum diklaim milik Malaysia!

Baca Warna...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

26

POLITIK & PEMERINTAHAN

Rp 1,2 M untuk Gedung DPRD

CERMIN DIRI

Rakyat Berhak Tahu Kerja Wakilnya

A

NGGOTA DPRD dalam UU memiliki tiga tugas dan fungsi pokok. Pertama, legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah (perda), kedua fungsi anggaran berkait pembahasan dan pengesahan APBD, dan ketiga fungsi pengawasan yang berkait pelaksanaan perda, APBD, dan kebijakan eksekutif lain. Pertanyaannya? sudahkah anggota DPRD Banyuwangi melaksanakan tiga tugas dan fungsi pokok itu secara maksimal. Walau memiliki wakil, namun sampai saat ini sebagian besar rakyat belum mengetahui secara pasti apakah para wakilnya itu sudah bersungguh-sungguh bekerja menjalankan tiga tugas dan fungsi yang diberikan UU itu. Kalau sudah bekerja secara sungguh-sungguh, apa indikator yang bisa ditunjukkan kepada rakyat? sudahkah beberapa persoalan yang dihadapi rakyat diperjuangkan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Mungkin sudah waktunya para wakil rakyat itu menunjukkan bukti konkret kepada rakyat apa saja yang sudah dikerjakan dalam bentuk pertanggungjawaban publik. Selama ini, para wakil rakyat sudah banyak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan tugasnya. Salah satu yang sering dilakukan adalah kegiatan kunjungan kerja keluar daerah dengan fasilitas anggaran APBD. Pada awal tahun 2015 ini saja, anggota DPRD sudah tercatat beberapa kali melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah. Hanya saja, apa hasil dari kunjungan kerja itu belum terungkap secara terbuka kepada rakyat. Rakyat berhak mengetahui hasil kerja yang dilakukan wakilnya. Selain sebagai wakil rakyat, mereka berangkat tidak menggunakan uang pribadi melainkan menggunakan anggaran APBD. Selain biaya perjalanan, uang makan dan biaya hotel, para wakil rakyat itu juga masih mendapat uang saku selama kunjungan kerja. Karena perjalanan menggunakan uang rakyat, maka rakyat pun wajib tahu apa hasil kunjungan kerja. Rakyat tidak akan mempersoalkan wakilnya melakukan kunjungan kerja ke mana saja dan kapan saja, asalkan hasilnya jelas untuk kepentingan rakyat. Untuk itu, anggota DPRD harus mulai introspeksi diri apakah kunjungan kerja di luar daerah selama ini menguntungkan rakyat atau tidak. Kalau menguntungkan, rakyat yang diwakilinya perlu tahu apa saja manfaat yang akan didapatkan rakyat. Kalau tidak menguntungkan untuk rakyat, untuk apa dilanjutkan. Jangan kegiatan kunjungan kerja itu hanya menguntungkan anggota DPRD, sementara rakyat yang diwakili tidak dapat untung apa-apa. Sekali lagi, rakyat berhak mengetahuinya. Saat ini, rakyat sedang kesulitan mendapatkan beras murah. Kalau kunjungan kerja DPRD tidak menguntungkan rakyat itu, hentikan mulai sekarang. Lebih baik mencari solusi bagaimana menurunkan harga beras, ketimbang “ngelencer berjamaah” keluar daerah dengan dalih kunjungan kerja. (*)

LEGISLATIF

DPRD Ramai-ramai Kunker

Jawa Pos Sabtu 7 Maret 2015

SIGIT HARIYADI/RABA

AMANAT PERDA: Dua pekerja mengerjakan proyek pembangunan ruang laktasi di kantor DPRD Banyuwangi kemarin.

PENGUMUMAN

BADAN PERTANAHAN NASIONAL Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi

(Tentang Sertipikat Hilang) No. 251/300.3.35-10/II/2015

Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi. Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411

Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang hilang berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa: No.

Nama / Alamat Pemohon

1

2

Jenis dan Nomor Hak

NIB

3

4

Terdaftar Atas Nama

Tanggal Pembukuan

Letak Tanah : a) Jl / Lingk b) Desa / Kel c) Kecamatan

Keterangan

6

7

1. Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi Jln. Dr. Sutomo No. 54 Banyuwangi

Hak Milik No. 00868

-

DJARWONO

11-08-1997

2. Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi Jln. Dr. Sutomo No. 54 Banyuwangi

Hak Milik No. 01420

01523

GUNTUR LIONGKU BUWONO

05-01-2011

3. Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi Jln. Dr. Sutomo No. 54 Banyuwangi

Hak Milik No. 01279

01370

IMRON ROSADI, Sarjana Pendidikan

26-11-2010

4. Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi Jln. Dr. Sutomo No. 54 Banyuwangi

Hak Milik No. 00145

-

HUSNAN Dkk ( 6 ORANG )

19-02-2007

5. Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi Jln. Dr. Sutomo No. 54 Banyuwangi

Hak Milik No. 00569

-

07-01-2002

6. Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi Jln. Dr. Sutomo No. 54 Banyuwangi

Hak Milik No. 00424

-

Hj. SITI MASTAWA ditulis juga SITI MASTAWA SITI UMAMI

7. Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi Jln. Dr. Sutomo No. 54 Banyuwangi

Hak Milik No. 00660

-

MAHRUSIN BIN HAJI HAYI

20-12-1994

8. Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi Jln. Dr. Sutomo No. 54 Banyuwangi

Hak Milik No. 00244

-

AGUS HARIJANTO

26-12-1970

a.b. Sempu c. Sempu a.b. Karangharjo c. Glenmore a.b. Penataban c. Giri a.b. Klatak c. Giri sekarang Kalipuro a.b. Kebalenan c. Banyuwangi a.b. Sobo c. Banyuwangi a.b. Penataban c. Giri a.b. Gentengkulon c. Genteng

5

17-06-1989

8 Berita Acara Pencarian Berkas Hari Rabu Tgl. 25-02-2015 No. 217/200.1.35.10/II/2015 Berita Acara Pencarian Berkas Hari Rabu Tgl. 25-02-2015 No. 217/200.1.35.10/II/2015 Berita Acara Pencarian Berkas Hari Rabu Tgl. 25-02-2015 No. 217/200.1.35.10/II/2015 Berita Acara Pencarian Berkas Hari Rabu Tgl. 25-02-2015 No. 217/200.1.35.10/II/2015 Berita Acara Pencarian Berkas Hari Rabu Tgl. 25-02-2015 No. 217/200.1.35.10/II/2015 Berita Acara Pencarian Berkas Hari Rabu Tgl. 25-02-2015 No. 218/200.1.35.10/II/2015 Berita Acara Pencarian Berkas Hari Rabu Tgl. 25-02-2015 No. 218/200.1.35.10/II/2015 Berita Acara Pencarian Berkas Hari Rabu Tgl. 25-02-2015 No. 218/200.1.35.10/II/2015

BANYUWANGI - Sekretariat DPRD Banyuwangi mengalokasikan anggaran Rp 1, 2 miliar dalam APBD 2015 untuk membangun dan merenovasi sejumlah fasilitas gedung wakil rakyat. Salah satu kegiatan yang akan dikerjakan adalah pembangunan toilet lima ruang fraksi dan pembangunan tempat parkir kendaraan. Sekretaris DPRD Peni Handayani mengungkapkan, DPRD Banyuwangi memiliki tujuh ruang fraksi untuk mendukung kelancaran tugas fraksi-fraksi. Dari tujuh ruang fraksi yang ada itu, hanya ruang fraksi PDIP dan Fraksi PKB yang dilengkapi ruang toilet. Lima ruang fraksi, Partai Demokat (PD), Partai Golkar (PG) dan PAN, Partai Gerindra dan PKS, Fraksi Hanura dan Nasdem, serta Fraksi PPP, belum memiliki fasilitas toilet. Selain untuk pembangunan toilet ruang fraksi, anggaran Rp 1,2 miliar itu juga akan digunakan untuk renovasi atap gedung dewan yang bocor dan pembangunan ruang arsip. “Total anggarannya kurang-lebih Rp 1,2 miliar,” tegas Peni. Sekretariat dewan juga akan melakukan renovasi kantor legislatif tersebut. “Musala di kantor DPRD terlalu kecil. Pada pembangunan kali ini space yang ada kita habiskan agar musala kita

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ini , bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat, Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian sertipikat diatas, maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Banyuwangi, 06 MARET 2015 KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI HARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001

BANYUWANGI - Untuk yang kesekian kalinya, anggota DPRD kembali melakukan kunjungan kerja (kunker) ke beberapa daerah di Jawa dan Bali. Kali ini empat anggota komisi kompak “ngelencer” dalam waktu yang bersamaan dengan tujuan berbeda. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, para wakil rakyat itu meninggalkan Banyuwangi sejak Rabu malam (4/3). Tiga komisi meluncur ke Bali untuk melakukan studi banding, sedangkan satu komisi berkonsultasi ke Jakarta. Tiga komisi melaksanakan studi banding ke tiga daerah berbeda di Bali. Satu komisi studi banding ke Dinas Pariwisata Provinsi Bali, satu komisi melakukan studi banding ke DPRD Karangasem, dan satu komisi mengunjungi anggota DPRD Badung. Komisi I berkonsultasi ke salah satu Kementerian di Jakarta. Sesuai agenda, para anggota dewan itu tiba kembali di Banyuwangi Jumat sore kemarin (6/3). Awal pekan depan wakil rakyat itu akan menggelar rapat paripurna nota pengantar dua rancangan peraturan daerah. Ketua DPRD I Made Cahyana membenarkan kabar kunjungan kerja empat komisi itu. Made mengatakan, agenda konsultasi dan studi banding itu adalah menindaklanjuti hasil hearing-hearing yang telah dilakukan bersama masyarakat dan instansi terkait. Komisi IV melakukan studi banding menyangkut masalah pertambangan. Di saat bersamaan, Komisi I melakukan konsultasi ke kementerian terkait peraturan pertambangan tersebut. “Komisi II melakukan studi banding menyangkut pengelolaan Pulau Merah dan Komisi III melakukan studi banding terkait pendapatan daerah,” kata Made. Made menambahkan, pada Senin mendatang, DPRD Banyuwangi akan menggelar rapat paripurna penyampaian nota pengantar dua raperda. Dua raperda tersebut masingmasing adalah raperda tentang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah dan raperda insentif penanaman modal. (sgt/c1/afi)

DOK.RaBa

Peni Handayani

semakin luas,” tuturnya. Tidak hanya itu, pada tahun 2015 ini DPRD juga akan membangun ruang menyusui alias ruang laktasi di kompleks kantor lembaga dewan Bumi Blambangan tersebut. Pembangunan ruang laktasi itu merupakan tidak lanjut perda pelayanan kesehatan reproduksi. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan laktasi seluas tiga kali empat meter itu Rp 50 juta. “Bukan hanya untuk melaksanakan amanat perda, pembangunan ruang laktasi itu juga bertujuan memberikan layanan yang lebih baik kepada rakyat yang datang ke kantor dewan,” katanya. Sekadar mengingatkan, pada 18 Agustus 2014 lalu DPRD Banyuwangi telah mengesahkan perda pelayanan kesehatan reproduksi. Salah satu poin penting perda tersebut, setiap orang atau instansi yang menghambat pemberian air susu ibu (ASI) didenda Rp 5 juta. Berdasar perda tersebut, perusahaan, pabrik, kantor, atau tempat pelayanan umum, yang tidak menyediakan ruang khusus menyusui alias ruang laktasi bisa dikategorikan menghambat pemberian ASI. Perusahaan atau instansi yang tidak menyediakan ruang laktasi itu bisa didenda Rp 5 juta. (sgt/c1/afi)

AGENDA KOTA

Test TOEFL ITP TOEFL ITP Center Desy Education kembali menggelar Ujian TOEFL ITP, pada hari Sabtu, 14 Maret 2015 bertempat di Desy Education dan Minggu, 15 Maret 2015 Bertempat di IAI Darussalam Blok Agung Tegalsari. Informasi lengkap : Desy Education, Jl. Hayam Wuruk 75-77 Giri, Banyuwangi Telp.(0333) 424476, HP. 085258036777, PIN: 740EB849 Pendaftaran terakhir 11 Maret 2015. Dapatkan info beasiswa 200 Universitas terbaik dunia. (*)

Bimbingan Manasik Dimulai MINGGU (8/3) pukul 08.00 bimbingan manasik haji KBIH Sabilillah dimulai, tempat di Hall Hotel Tanjung Asri, Jalan Mawar 8 Banyuwangi. (*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SABTU 7 MARET

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Tiga Pejabat Eselon II Dimutasi Sehari sebelumnya Bupati Menggeser 42 Pejabat Eselon III dan IV

SITUBONDO – Bupati Dadang Wigiarto benar-benar serius dalam melakukan penyegaran terhadap pejabat struktural di lingkungan Pemkab Situbondo.

Buktinya, selama dua hari ini dia berturut-turut melakukan mutasi. Pada Kamis (05/03) lalu, mutasi dilakukan kepada 42 pejabat eselon III dan IV. Kemarin, (6/3) gi-

lirian tiga pejabat eselon II yang digeser. ada tiga pejabat yang masuk gerbong mutasi. yakni, Sofwan Hadi, Hery Suryanto, dan Edi Susilo.

Sofwan Hadi sejak kemarin menduduki jabatan barunya sebagai staf ahli bidang pembangunan Pemkab Situbondo n

TUGAS BARU: Bupati Dadang Wigiarto mengambil sumpah terhadap tiga pejabat eselon II kemarin.

Baca Tiga...Hal 28

RENDRA KURNIA/JPRS

Galang Dana untuk KM Harmonis Belajar itu ibarat bercocok tanam, harus dengan bibit dan pupuk pilihan agar sukses.”

SITUBONDO – Sejumlah warga asal Kecamatan Besuki dan Banyuglugur menggalang dana di Kota Situbondo, kemarin (6/3). Uang hasil sumbangan itu akan diserahkan kepada para keluarga korban tenggelamnya kapal Harmonis. Menurut salah seorang warga Besuki, Bagong Djajadi Basuki, penarikan sumbangan yang dilakukan

merupakan bentuk kepedulian. “Tidak ada maksud apa-apa selain ingin membantu. Jadi ini yang kami bisa,” katanya. Penarikan sumbangan sudah dilakukan selama dua hari terkahir di beberapa tempat di Kabupaten Situbondo. Yang didatangi adalah sejumlah intansi pemerintahan. Selain itu mereka juga me-

minta sumbangan dari teman dan masyarakat umum. Menurut Bagong, uang hasil sumbangan tersebut nantinya tidak akan langsung diberikan dalam bentuk uang. “Jadi akan kita belikan bahan dulu, misalnya beras dan kebutuhan dapur lain,” imbuhnya n Baca Galang...Hal 28

Adelia Dwi P.

KEPOLISIAN

Sering Laka Laut, Polair Latih Mahasiswa SITUBONDO – Kepolisian Polres Situbondo kemarin (06/03) mengadakan latihan SAR dan latihan pertolongan pertama pada gawat darurat (PPGD) kepada puluhan mahasiswa n Baca Sering...Hal 28

RENDRA KURNIA/JPRS

DUA JILID: Ustad Muhyiddin Khatib (kiri) menyerahkan Buku Fiqh Progresif kepada Bupati Dadang Wigiarto, kemarin.

ISTIMEWA

PROFESIONAL: Pembukaan Diklat Gada Pratama Angkatan III di Puspenmas, 3 Maret 2015 lalu.

RENDRA KURNIA/JPRS

JABAT TANGAN: Kapolres menyalami peserta latihan SAR dan PPGD.

NURMA NOVITASARI

Sastra Lestarikan Budaya DUNIA sastra tak pernah lepas dari keindahan kata-kata. Keelokan bahasa yang terangkai indah, akan membuat tulisan terkenang-kenang n Baca Sastra...Hal 28

Peluang Tenaga Kerja Satpam Besar Tapi Kurang Bisa Ditangkap Masyarakat Kabupaten Situbondo SITUBONDO- Di Jawa Timur terdapat kurang lebih 42 ribu Satpam. Dari jumlah tersebut, Satpam yang sudah mempunyai KTA

dan Ijazah masih 12.500 hingga bulan Maret 2015. Besarnya jumlah Satpam yang belum mengantongi ijazah dan KTA tersebut, ini menjadi peluang besar untuk menjadi tenaga kerja Satpam. Masyarakat yang ingin menjadi Satpam, wajib mempunyai Ijazah dan KTA. Sedangkan untuk bisa mendapatkan KTA tersebut, harus

mengikuti pola diklat selama 232 jam, yang disebut dengan Diklat Gada Pratama. Hal itu sesuai dengan peraturan No 24/2007 tentang kompetensi satuan pengamanan. Satpam yang belum ber-KTA dan berijazah Gada Pratama, akan tergeser Satpam yang sudah mengantongi KTA dan Ijazah Gada Pratama n Baca Peluang...Hal 28

Launching Buku Fiqh Progresif di Pemkab Bupati: Ini Solusi Pemahaman Fiqh Pemerintahan SITUBONDO – Ada yang berbeda dalam pelaksanaan pengajian Jumat pagi di Sekretariat Pemkab Situbondo, pagi kemarin (6/3). Sebab, usai membaca sejumlah surat dalam Alquran dan Selawat Nariyah, ada aca-

ra launching (peluncuran) Buku ‘Fiqh Progresif’. Buku ‘Fiqh Progresif ’ merupakan karya santri Ma’had Aly (lembaga kader ahli fiqh), Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo. Buku itu sengaja diluncurkan di Pemkab, karena dinilai cukup relevan. Sebab, di dalamnya ada pembahasan sejumlah permasalahan-permasalahan tentang pemerintahan kekinian n Baca Launching...Hal 28

IKSASS Seriusi Pengusulan Kiai As’ad Sebagai Pahlawan Nasional

Gelar Saresehan untuk Dengarkan Pendapat Para Ahli Usulan agar Kiai As’ad Syamsul Arifin ditetapkan sebagai pahlawan nasional sudah lama tercetus. Satu tahun terakhir ini, IKSASS mulai melakukan langkah serius untuk mewujudkannya. Apa saja yang dilakukan? EDY SUPRIYONO, Banyuputih

RENDRA KURNIA/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

AGUSTUS 1990. Kala itu adalah hari keenam tahlilan wafatnya Almaghfurlah KHR. As’ad Syamsul Arifin di Pesantren Sukorejo. Selain ribuan orang, sejumlah kiai

ISTIMEWA

KHR. As’ad Syamsul Arifin.

juga hadir dalam acara tersebut. Salah satunya adalah K.H. Ahmad Siddiq, yang menjabat sebagai Ra’is ‘Am NU. Dalam sambutannya, dia mengungkapkan tentang besarnya jasa Kiai As’ad kepada bangsa Indonesia. “Bahwa seandainya Kiai As’ad tidak memiliki amal selain penyelenggaraan Munas NU tahun 1993 dan Muktamar NU tahun 1994, maka sudah cukup sebagai bekal beliau untuk menjadi ahli surga,“ katanya. Namun, kata KH Ahmad Siddiq, mengingat jasanya yang begitu besar sejak masa pra kemerdekaan, masa perang kemerdekaan hingga di era pembangunan, maka Kiai As’ad tidak bisa begitu saja dilupakan oleh pemerinta. Sebab itulah,

Kiai As’ad sangat pantas untuk menyandang gelar pahlawan nasional. Nah, dari ungkapan apresiatif Kiai Ahmad Siddiq itulah, bak gayung bersambut, sejumlah tokoh nasional mengamini dan menguatkan pendapat dan harapan Kiai asal Kabupaten Jember tersebut. Sejumlah Kiai dan tokoh pun menyatakan pendapat, harapan dan kegembiraannya. Diantaranya, K.H. Maksum Syafi’i (Banyuwangi), K.H. Tolhah Hasan (saat menjabat Menteri Agama di era Presiden Gus Dur), dr. H. Fahmi D. Saifuddin (tokoh NU yang sangat berpengaruh yang merupakan putera K.H. Saifuddin Zuhri, yang pernah menjabat Menteri Agama); K.H. Salahuddin

Wahid (pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang). Demikian juga pendapat Drs. H. Lukman Hakim Saefuddin yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agama R.I. Itu diungkapkannya langsung pada puncak acara peringatan satu abad Pondok Sukorejo Situbondo pada 2014, lalu. Pada acara yang sama, Wakil gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf juga menyatakan dukungannya agar Kiai As’ad segera ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Ketua IKSASS Pusat, Drs. Munif Shaleh, M.Ag, mengatakan, bukan hanya tokoh-tokoh yang sudah tersebut di atas yang menyatakan dukungannya n Baca Gelar...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Satpam Punya Peran dan Kewajiban Seperti Polisi

28

Jawa Pos

n PELUANG... Sambungan dari Hal 27

PT Majasti diri, pada penyelenggaraan Diklat Gada Prata-

ma Angkatan III menempatkan area pelatihan di Punpenmas, Desa Gelung Situbondo. Harapannya, masyarakat Situbondo bisa memanfaatkan peluang

yang ada. Terlebih, dengan masih banyaknya satpam yang belum mengantongi KTA dan ijazah tersebut. Puguh Wahono, Ketua Diklat

yang bisa membaca peluang tenaga kerja tersebut. “Rincian para peserta, 47 dari PTPN XII Banyuwangi, 21 peserta dari PG Semboro, delapan peserta dari PLN Area Jember, dan selebihnya dari umum. Jadi, tidak ada peserta yang dari Situbondo. Harapannya, dinas terkait di Situbondo, dalam hal ini Disnaker Situbondo bisa menjembatani kepada masyarakat”, katanya. Pembukaan Diklat angkatan III berlangsung 3 Maret 2015 lalu. Penutupannya hari Selasa, 17 Maret 2015. Hadir dalam pembukaan tersebut, Dirbinmas Polda Jatim, Drs Suharto,

Gada Pratama mengatakan, saat ini ada sebanyak 98 orang yang menjadi peserta diklat. Sayangnya, dari jumlah itu, tidak ada masyarakat Situbondo

Diharap Tingkatkan Kinerja di Tempat Baru n TIGA... Sambungan dari Hal 27

Jabatan lamanya sebagai Sekretaris DPRD Kabupaten Situbondo dijabat oleh Heri Suryanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bakesbang Pemkab Situbondo. Posisi mantan Camat Kota Situbondo sebagai Kepala Bakesbang digantikan oleh Edi Susilo,

yang sebelumnya menjabat sebagai staf ahli bidang ekonomi Pemkab Situbondo. Usai pengambilan sumpah, Bupati Dadang mengatakan, mutasi tersebut merupakan salah satu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja para pejabat. Menurutnya, hal tersebut juga sebagai upaya penyegaran birokrasi. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Situbondo itu ber-

pendapat, mutasi merupakan hal yang wajar dalam keberlangsungan roda pemerintahan untuk para abdi negara. Yang penting, terangnya, para pejabat yang dilantik dan diambil sumpahnya kemarin itu bisa meningkatkan kinerja di tempat yang baru. ”Sehingga akan muncul prestasi-prestasi baru. Oleh karena itu tidak lupa kami ucapkan selamat bertugas,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Badan Kepegawaian Derah (BKD) Kabupaten Situbondo, Yulianto. Dia mengatakan, mutasi pejabat ini merupakan salah satu upaya untuk menyegarkan birokrasi dilingkungan Pemkab Situbondo. Sebab, dengan penyegaran tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja para pejabat. (bib/pri)

S.H. Instruktur dalam pelatihan diklat ini melibatkan juga dari Polda Jatim, Polres Situbondo, dan internal PT Majasti Tri Diri. M Sholeh, 45 th, salah satu peserta diklat dari Basaat ditemui di tengah pelatihan mengatakan, dirinya mengikuti Diklat berdasarkan intruksi pimpinan perusahaan PTPN XII. “Tujuannya, agar lebih punya legalitas dan ijazah sebagai Satpam,” tegasnya. Materi yang disampaikan cukup bermanfaat. Sehingga, ketika kembali ke perusahaan, menjadi satpam yang lebih sigap dan siap. “Terlebih, proses diklat dengan sarana dan pra-

Sabtu 7 Maret 2015

sarana yang memadai dan menyenangkan,” imbuhnya. Salah satu instruktur Diklat, Facthur Rahman, dari Satuan Sabara Polres Situbondo mengungkapkan, Satpam pada dasarnya mempunyai peran dan kewajiban yang sama dengan kepolisian. Hanya saja ruang lingkupnya yang terbatas. Sama-sama dilindungi dengan undang-undang no 2 th 2002 Pasal 6 Ayat 1. “Pada diklat kali ini juga diberikan materi etika profesi, fungsi dan tanggungjawabnya. Peserta diklat saat ini lebih bersemangat, lebih antusias,” terangnya. (adv)

Dana Terkumpul Capai Rp 1,2 Juta

Juga Dapat Menjadi Pemicu Kesadaran

n GALANG... Sambungan dari Hal 27

n LAUNCHING... Sambungan dari Hal 27

“Ada sekitar 500 judul kajian fiqih dalam dua jilid Buku ‘Fiqh Progresif’. Buku ini merupakan karya tulis yang sudah dilakukan oleh Santri Ma’had Aly sejak 1997. Kemudian kita cetak menjadi dua jilid buku setebal ini,” terang Ustad Muhyiddin Khatib, salah satu pengajar di Ma’had Aly. Pria berjambang tersebut kemarin sempat menjelaskan panjang lebar tentang sejumlah kajian fiqh di depan ratusan pegawai Pemkab Situbondo yang mengikuti acara pengajian dan Selawat Nariyah. Misalnya tentang Nikah Sirri, Program KB hingga masalah talak (menceraikan) kepada istri. “Jika masih belum paham membaca buku ini, atau masih ada pertanyaan lebih lanjut, maka kita menyediakan konsultasi,” imbuh Ustad Muhyiddin.

Meski begitu, keluarga korban yang diberi uang hasil sumbangan tidak seluruhnya. Akan tetapi dikhususkan bagi keluarga korban yang meninggal serta yang masih hilang. “Paling tidak ada lima keluarga yang kita beri,” ujarnya. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, penarikan uang sumbangan selama dua hari terakhir jumlahnya mencapai Rp 1,2 juta lebih. “Waktunya tidak lama, mungkin besok kita serahkan,” katanya. Sementara itu, dengan melihat banyaknya tragedi kecelakaan nelayan saat bekerja di laut, kaya Bagong, sudah harus ada peraturan yang mampu menjamin nelayan. Misalnya saja, setiap nelayan diikutkan asuransi keselamatan jiwa atau yang lain. “Pemerintah sudah harus me-

RENDRA KURNIA/JPRS

LESEHAN: Peluncuran Buku Fiqh Progesif diikuti kalangan pejabat dan staf di lingkungan Pemkab.

Sementara itu, Bupati Dadang Wigiarto dalam sambutannya mengaku menyambut positif terbitnya dua jilid Buku ‘Fiqh Progresif’ tersebut. Kata bupati, buku tersebut akan menjadi solusi pemahaman terkait fiqh, khususnya yang ada hubungannya dengan pemerintahan. “Teman-teman dari Ma’had

Aly P2S2 Sukorejo memiliki kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan untuk melakukan kajian fiqh. Sehingga, buku ini dapat ditawarkan kemanfaatannya sebagai pedoman. Yang namanya pedoman, maka akan lebih bermanfaat kalau dilaksanakan,” imbuh Bupati. Orang nomor satu di lingkun-

gan Pemkab Situbondo tersebut berharap agar Buku ‘Fiqh Progresif’ tidak hanya bisa bermanfaat menambah wawasan. Tapi juga dapat menjadi pemicu kesadaran orang yang membacanya untuk melaksanakan. Bagi yang ingin memesan buku Fiqh Progresif bisa menghubungi: 081259998294 (pri/*)

Sambungan dari Hal 27

Banyak tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya yang telah menyampaikan harapannya dalam berbagai kesempatan kepada Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah

Syafi’iyah Sukorejo Situbondo . “Makanya, mengacu kepada berbagai fakta, argumentasi serta statement tokoh-tokoh itu, wajar apabila IKSASS kemudian berkeinginan mendorongnya menjadi sebuah langkah kongkrit. Kita memulai melakukan proses pengusu-

lan gelar pahlawan nasional untuk Kiai As’ad,“ terang pria yang akrab dipanggil Munif tersebut. Dia menerangkan, IKSASS menganggap pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Kiai As’ad akan memiliki pengaruh yang positif bagi seluruh komponen bangsa. Terutama masya-

SITUBONDO TANAH Djl. Tnh 31000m. cck perum, rmh. makan, dll Ry. BWI. Seberang jln ada perum dan sawah 22000m. Rmh Wallet full cor tkt dkt pelabuhan Hub. 081336078507

lindungi warganya yang bekerja di laut. Misalnya, sebelum melaut mereka harus membawa pelampung atau alat keselamatan lain. Nelayan butuh

semacam jaminan keselamatan. Kalau di darat ada jasa raharja untuk yang kecelakaan, mungkin di laut juga bisa dibuat,” pungkasnya. (rri/pri)

Usai Latihan Mahasiswa Dapat PIN

Akan Memiliki Pengaruh Positif n GELAR...

RENDRA KURNIA/JPRS

KELILING: Warga berasal dari Besuki dan Banyuglugur meminta sumbangan untuk keluarga korban tenggelamnya kapal Harmonis

n SERING... Sambungan dari Hal 27

rakat pesantren dan umat Islam Indonesia. “Sebagai langkah awal kita akan menggelar Sarasehan Nasional. Ini untuk tersusunnya langkah-langkah menggerakkan seluruh potensi guna bersama-sama mewujudkan tujuan kita,“ katanya. Kata dia, saresehan akan digelar pada 08 Maret 2015 mendatang di Aula Akademi Kebidanan Ibrahimy P2S2 Sukorejo. Tema yang akan diambil adalah, Dengan Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional bagi KHR. As’ad Syamsul Arifin kita Perkokoh Ideologi Pancasila dan NKRI. Sekretaris IKSASS PUSAT, Sunardi Muhib menjelaskan, dengan saresehan diharapkan akan menyamakan visi berbagai elemen masyarakat yang mendukung upaya pengusulan gelar pahlawan nasional bagi Kiai As’ad Syamsul Arifin. Selain itu, ingin secara langsung mendengarkan Pendapat atau prasaran dari para ahli. “Yang tak kalah pentingnya melalui Saresehan kita ingin melakukan sinkronisasi elemen pemerintahan dan masyarakat dalam rangka mewujudkan usulan gelar pahlawan nasional Bagi Kiai As’ad Syamsul Arifin,” imbuh Sunardi.

Latihan tersebut dikomando langsung Kasatpol Air Polres Situbondo, AKP Basori Alwi. Ada sekitar 30 mahasiswa yang mengikuti latihan tersebut. Para mahasiswa ini latihan menggunakan kapal patroli X 1036 milik Polisi Air. Pada latihan yang ditempatkan di Pantai Pathek, Desa Duwet, Kecamatan Panarukan itu, puluhan mahasiswa diterjunkan langsung ke tengah laut. Mereka diminta memperagakan teknik penyelamatan korban tenggelam.

Dikonfirmasi usai latihan SAR dab PPGD, Kasat Polair Polres Situbondo, AKP Basori Alwi mengatakan, latihan tersebut dilakukan menyusul kerap terjadinya kecelakaan laut di Situbondo belakangan ini. Dia mengatakan, tujuan utama dari latihan tersebut agar para korban kecelakaan laut lebih cepat mendapatkan bantuan. ”Sebab, kita semua memiliki kewajiban untuk membantu mereka. Termasuk para mahasiswa yang dilatih saat ini,” ujarnya. Anita, salah peserta latihan mengaku mendapat banyak

pelajaran dari latihan tersebut. Terutama pelajaran memahami cara dan teknik penyelamatan. Menurut mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Probolinggo itu, selama ini dirinya hanya tahu teori penyelamatan yang disampaikan di ruang kuliah. ”Praktek di lapangan sangat sulit. Tapi syukur sekarang kami bisa mempraktekkan secara langsung,” ujarnya. Usai latihan, para peserta langsung disematkan PIN. Penyematan PIN kepada para mahasiswa itu dilakukan oleh Kapolres Kabupaten Situbondo, AKBP Hadi Utomo. (bib/pri)

Ingin Ikut Mewarnai Budaya n SASTRA... Sambungan dari Hal 27

Inilah yang kini sedang getol dilakukan oleh Nurma Novitasari. Karya santra perempuan asal Kota Situbondo ini memang belum tenar. Namun di usia 21 tahun, Novita terus mendalami hobinya itu dengan kuliah di jurusan sastra, Universitas Jember. “Saya sangat suka mengarang dan menulis puisi. Kadang pui-

si yang saya tulis juga saya baca berulang-ulang,” katanya cewek penyuka lagu-lagu yang diciptakan Iwan Fals itu. Di samping keinginannya yang kuat untuk menjadi sastrawati, Novita juga hobi nampang di depan kamera. Dia pun secara khusus menciptakan dua kalimat puisi pendek untuk kamera. “Karena tatapannya nanar, lurus pada jalan setapak tepat di pelupuk matanya. Badannya kaku, hatinya beku, dan aku kembali membeku,” ucapnya

membacakan puisi. Cewek yang tidak suka berhitung ini berharap, dengan banyaknya tulisan mengenai budaya asli Situbondo, maka kemurniannya tidak hilang. Karena itulah, dirinya ingin sekali ikut mewarnai seni dan budaya di Situbondo. “Pengembangan budaya penting, tapi jangan sampai keasliannya hilang,” pungkasnya. (rri/pri)

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo Djon Hari Santoso Fatah Yasin Fathor Rakhman Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

No. Nama 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

H. Dadang Wigiarto SH H. Fahrudi H. Muhammad H. Yoyok Mulyadi Habib Muh. Abu Bakar Habib Sholeh AL Muhdlar Hadi Prianto Hadi Wijono Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi

Skor 2 0 0 0 0 15 0 3 0 0 0 0

No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.

Khalilurahman KHR. Azaim KHR. Kholil As’ad Lora Fadoil Lora malung Lora Zakky Mahmudi Baijuri Muhyiddin Khotib Ny. Hj. Djuwariyah Rahmad O. W. (Khing) Rahmad SH. M.Hum Reno Widigdyo

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0

No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.

Sayonara Slamet Basuki Soeroso Sofwan Hadi Sukarso Sumadin Sunardi Demokrat Supriyono SH. M.Hum Syaifullah Yuli Asiska Zainiye Zainuri Ghazali

Skor

No.

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.

Nama Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli Ongki KH. Saiful Islam Imam Hidayat Saiful Bahri Jamaluddin Kumudawati Suharto Dinar

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0

0

9.100

DAGING AYAM BROILER

200

0

10.800

DAGING SAPI

10.700

104.000

25.600

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

200

MIGOR CURAH

17.800

9.600

Bersih dari Minimarket Bodong BANYUWANGI - Berbeda dengan daerah lain, Banyuwangi bersih dari minimarket bodong. Sebanyak 53 minimarket yang beroperasi telah memiliki izin resmi dari pemerintah. Kepala Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPPT) Abdul Kadir melalui Kabid Perizinan Tri Setya mengungkapkan, Pemkab Banyuwangi telah menertibkan minimarket bodong tahun 2013 hingga 2014. “Tahun lalu kami telah menertibkan 10 toko yang tidak memiliki izin,” ungkap Tri Setya. Puluhan toko modern itu ditertibkan lantaran tidak melengkapi izin dan prosedur pendirian toko modern, di antaranya pengelola tidak memperhatikan jarak bangunan dengan pasar modern lainnya. Sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 27 Tahun 2010, jarak antara toko modern dengan pasar minimal 500 meter. Selain itu, beberapa minimarket yang ditutup paksa karena me-

KACANG KEDELAI LOKAL

0

GULA PASIR

LEGAL: Salah satu toko modern yang beroperasi di Jalan Basuki Rahmat Banyuwangi.

CABAI RAWIT

0

BERAS IR 64

Sabtu 7 Maret 2015

B A N Y U W A N G I

8.600

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH 0

Jawa Pos

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

2800

1200

800

28.600

11.000

17.500

12.900

Dokter Kandungan Bahas Fertilitas KALIPURO - Ratusan dokter spesialis kandungan dan kebidanan berkumpul di Hotel Ketapang Indah kemarin (6/3). Mereka berkumpul untuk mengikuti pendidikan kedokteran berkelanjutan (pkb) masalah sub fertilitas atau gangguan kesuburan. Ada tiga orang profesor yang memberikan materi secara bertahap faktor penyebab ketidaksuburan pasangan suami istri. Di hari pertama simposium itu, pemateri mengupas ketidaksuburan yang berasal dari pihak suami. Persentase ketidaksuburan laki-laki sekitar 30 sampai 40 persen. Ketidaksuburan kalangan perempuan potensinya mencapai 60 sampai 70 persen. Prof. Dr. Budi Santoso, SpOG mengatakan, faktor penyebab sub fertil laki-laki lebih sederhana. Tergantung kondisi spermatozoon atau sel mani, mulai dari gerakannya, jumlahnya, dan bentuknya. (fre/c1/afi)

FREDY RIZKI/RABA

SIMPOSIUM: Prof. Dr, Samsul Hadi, SpOG; Dr. dr,Hendi Hendriarto, SpOG dan Prof. Dr, Budi Santoso, SpOG memberi materi kepada 150 dokter spesialis dan bidan dari berbagai wilayah Indonesia di Hotel Ketapang Indah kemarin (6/3).

CHIN JULLIEN/RABA

miliki Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Hinder Ordonnatie (HO) atau izin gangguan, dan Izin Usaha Toko Modern (IUTM). “Karena tidak sanggup mengurus beberapa izin itu, maka pemerintah daerah bertindak

tegas untuk menutup beberapa minimarket itu,” kata Tri. Sejak kebijakan penutupan itu dilakukan, kata Tri, Pemkab Banyuwangi tidak lagi mengeluarkan izin baru pasar modern. BPPT terus melakukan pengawasan terhadap toko modern di Banyu-

wangi. “Rata-rata mereka memperpanjang izin sebelum masa berlaku habis,” katanya. Perlu diketahui, di Banyuwangi terdapat 58 toko modern yang terdiri atas 53 toko modern skala kecil dan lima toko modern skala besar. (cin/c1/afi)

Lokasi Dekat Dengan Pusat Kota BANYUWANGI- Dibangun di atas lahan d area persawahan, perumahan Gedong Kertosari Residence (GKR) menjadi satu-satunya pilihan perumahan bersubsidi dengan type 36/60. Lokasi perumahan yang tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi membuat penghuni perumahan GKR semakin mudah untuk mengakses semua jenis kebutuhan. Direktur PT. Putra Pande Rijasa pengembang perumahan GKR, I Wayan Pageh Santosa mengatakan, tidak jauh dari lokasi pembangunan atau arah Barat dari perumahan GKR ada kampus UNIBA dan SMA N 1Banyuwangi. Tidak hanya dekat dengan lembaga pendidikan, GKR juga dengan instansi perkantoran dan pertokoan. perkantoran atau pertokoan. “Dilihat dari sini saja, jelas sekali jika posisi perumahan Gedong Kertosari Risidence strategis dan bisa jadi pilihan investasi property dengan prospek bisnis yang sangat menguntungkan,” ucapnya. Menurut Wayan, selain posisi perumahan GKR yang menguntungkan, para penghuni juga akan dimanjakan dengan semua fasilitas yang memang sudah disiapkan pengembang, seperti Jalan lingkungan dengan Pavin Block, air bersih PDAM / sumur bor, listrik dengan 900w. Yang lebih menarik lagi perumahan GKR kerja sama dengan BPJS Ketenagakerhaab penyediaan DP. Untuk informasi lebih bisa menghubungi 0333416623, 082145368344, 085333470353, 081338179472, 081338179472, 085792869115. (*)

JL. TUNGGUL AMETUNG

Perum Permata Giri

Djl Tanah 465 m2 Jl. Gatsu Ketapang Dpn Polsek Ketapang Hub: 085854605975

JL. TUNGGUL AMETUNG

BANYUWANGI

Jual Tnh Kav 650 M2 SHM Jl. Tunggul Ametung Bwi Lingk. Aman,Nyaman Cocok U/ Hunian/Inves Hub 082337602251

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Komputer

Avanza/LGX

Xenia/Terios

Grand Livina/Evalia

DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/02 PMK htm/slv hrg 146/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/012 PMK slv hrg 137,5/153,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda CRV

Kijang Innova

Ertiga/Estilo

Dijual Honda CRV tahun 03 silver hrg 112 juta nego bisa cash/kridit atau tukar tambah hb 082285662524

DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 237,5/187.5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki Ertiga/estilo tahun 013/011 PMK pth/htm hrg 142,5/90 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Chevrolet Aveo

Suzuki Swift

Dijual Chevrolet Aveo 1.4 KT AT tahun 2013 silver mtl harg 155 juta nego hub 085331081688 – 08155918371

Dijual Suzuki Swift tahun 013 GX putih istimewa hrg 158 juta nego bisa cash/ kredit atau tukar tambah hb 082142194111

Kijang Innova Diesel STNK Hlg STNK P 5479 XJ an Nurul Qoyimah, Jl. Wijaya Kusuma RT. 3/2, Kel. Boyolangu Hlg STNK P 6236 ZJ an Sujono, Dsn. Krajan RT. 6/2 Ds. Sragi, Songgon

Dijual Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utr SHM 081233643200

Hlg STNK P 3138 Yi. An. Moh Helmi Abdulloh Dsn. Tabanan RT 2/2 Benelan Kidul Singojuruh

JL. RAYA ROGOJAMPI

Kijang Inova Diesel Th 2009 Istimewa Palat P an Sendiri, Silver, Full Variasi, Ban Baru Hrg 178 Jt Hub: 081217109666

MITSUBISHI Dijual 1 Mitsubishi 92 Filter Hubungi 081330535933

LGX 2004 LGX 2004 EFI Bensin 1,8 Silver Harga 120 Jt Nego Hub: 081336706811

Dijual Ruko 2 Lt Jl. Ry. Rogojampi No. 217 (Dkt Kantr Pos) SHM Hub: 08112443906

Djl Rmh Perum Kalipuro Asri 2 Lantai, Luas 145m2, SHM Rumah Baru H: 081913900030

BANYUWANGI

Promo Menarik! Nissan All New Grand Livina Angsuran Rp. 120 Ribuan/Hari, Ready Stock Hubungi Miftah 082 141 847 778

Dijual Cepat BU 7 Unit Computer 17’’ LED Hub. Cahaya Cell 081803533000

BUNGA RESIDENCE

PERUM KALIPURO ASRI

BANYUWANGI

Nissan Grand Livina

Sidamta Kertosari I Jual Cepat Rumah & Tnh Kavling Sidamta Kertosari 1 Siap Bngun SHM/Kav. Lok Tngh Kota Bwi, Trbts, Mul Hrg 20 Jt-an 082257987699, 0852365100667 Pin BB 52283720

BANYUWANGI

Toyota

TERIOS TX Marketing Wsta Wtrboom di Bali Mncri Mrkting P/W Gaji Mulai Rp. 2.000.000/Bln Syrt Mnrik, Pny Motor, Kmnksi Baik+Lncr, Ijazah Min SMA/ Sdrjt Lmrn Dbwa+Lngsng Interview di Jl. Raya Sesetan No.56 Dnpsr-Bali

Marketing Dbthkn Sgr Marketing Pria Pnglmn di Bid. Bhn Bangunan u/ Tgs di Bali, Banyuwangi & Sekitarnya. Krm Lmrn Ke Jl. Simo Tambaan 2/66 T Surabaya Email: hrdmasterin@ gmail.com 031 7492013-7492014

TERIOS TX Adv’08 MT Htm Tgn1 Istmewa Pajak Baru (W) 137Jt Nego 081283104411

Promo Bulan Maret Toyota Banyuwangi, Mau DP Murah/Angsuran Murah Hub. 081333210583 Frengki Toyota Bwi Siap Melayani Dgn Pelayanan Jujur, Apa adanya, Ikhlas

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS


SABTU 7 MARET TAHUN 2015

HALAMAN 32

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PERSIAPAN: Forpimka dan panitia lokal membersihkan rumput di sekitar lokasi Baksos Kesehatan LKNU di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Songgon kemarin (6/3).

TPK Songgon Sudah Beres Dibersihkan LALU LINTAS

Korban Laka Songgon ternyata Warga Tambong SONGGON - Identitas korban kecelakaan tunggal di jalan Songgon, persisnya di Dusun Derwono, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Rabu lalu (4/3) akhirnya terkuak. Korban adalah Holid Siswanto, 20, warga Dusun Krajan, Desa Tambong, Kecamatan Kabat. Sebelumnya, korban sulit dikenali karena tidak ada identitas yang ditemukan ■

SONGGON - Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Songgon bersama panitia lokal dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Songgon bersih-bersih di sekitar lokasi pelaksanaan Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan LKNU di tempat penimbunan kayu (TPK) kemarin (6/3). Puluhan personel kepolisian, koramil, dan Satpol PP, juga membaur di lokasi tersebut.

Dalam bersih-bersih kali ini mereka NU Kecamatan Songgon, H. Imam Baimembersihkan rumput dan ilalang yang dowi mengatakan sudah melakukan tumbuh di TPK milik Kesatuan Pemangpematangan bersama forpimka dan ku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi berkoordinasi dengan seluruh penguBarat itu. “Sudah kita bersihkan semua. rus ranting NU di Kecamatan Songgon Tanah yang becek akan kita uruk dengan BAKTI SOSIAL KESEHATAN dan semua badan otonom (banom). LKNU pasir,” cetus Camat Songgon, Wagianto. “Jauh hari sudah kita sosialisasikan keTerkait persiapan Baksos Kesehatan LKNU pada pengurus ranting NU, Muslimat, Ansor, yang akan dilaksanakan besok itu, Ketua MWC- dan Fatayat, agar mengerahkan massa ke loka-

TEGALSARI - Nasib tragis menimpa Siti Salamiyah, 55, warga RT 3, RW 5, Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari. Janda yang tinggal bersama cucunya itu meninggal diduga karena minum obat pertanian pembasmi rumput kemarin (6/3). Korban ditemukan warga dengan tubuh sudah lemas di kamar rumahnya. Mulutnya mengeluarkan busa. Selanjutnya, warga membawanya ke Puskesmas Tegalsari. Tetapi, karena kondisinya kritis, perempuan itu dirujuk ke RS

Al-Huda, Kecamatan Gambiran. “Orangnya tidak sadar dan dari mulut keluar busa,” cetus kepala Puskesmas Tegalsari, dr. Asiyah Aswin. Hasil pemeriksaan, jelas Asiyah, perempuan itu diduga keracunan. Saat dibawa ke puskesmas pada pukul 10.00, kondisinya sudah lemas. “Itu (korban yang lemas) karena keracunan,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin ■

MEMATIKAN: Polisi menunjukkan botol berisi obat rumput yang diduga diminum korban di Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari, kemarin (6/3).

Baca Janda...Hal 33

SHULHAN HADI/JPRG

Jenazah Nelayan Mengapung di Laut

BAGAIMANA INI...

PTPN XII FOR JPRG

RAWAN: Lubang membahayakan pengendara di jembatan Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, kemarin (6/3).

Jembatan Jalur Alternatif Jebol GENTENG - Warga yang melintas di Dusun Tebuan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, tampaknya harus berhati-hati. Sebab, salah satu jembatan yang ada di jalan itu bolong cukup lebar. Selain lubang lebar, jembatan itu terlihat juga mulai ambles. Oleh warga, lubang pada jembatan diberi tanda berupa kayu dan batu. “Jembatan bolong karena gorong-gorong ambles,” cetus kepala Desa (Kades) Kembiritan, Supriyadi ■ Baca Jembatan...Hal 33

Baca TPK...Hal 33

Janda Tewas Tenggak Obat Rumput

Baca Korban...Hal 33

SHULHAN HADI/JPRG

si baksos ini,” ujarnya. Pihaknya sudah membagikan kupon pengobatan gratis kepada 750 orang, termasuk penerima paket sembako dan peserta penyuluhan HIV/ AIDS, reproduksi, dan konseling hidup sehat. “Kita maksimalkan wilayah Kecamatan Songgon, dan kita juga mengundang warga di Kecamatan Rogojampi, Singojuruh, dan Kabat,” katanya ■

SIMBOLIS: Manajer PTPN XII Kebun Sungailembu, Herry Nurtjahjo ikut menurunkan genting di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Rabu lalu (4/3).

ROGOJAMPI - Warga sekitar Pantai Blibis, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, sempat geger kemarin pagi (6/3). Salah satu warga yang sedang mencari kerang di sekitar pantai, menemukan mayat mengapung di laut. Mayat yang berkelamin laki-laki itu ternyata Nasuhi, 65, warga Dusun Krajan, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi. “Saya kaget ada orang yang mengapung di laut,” cetus Taufiq, 29, warga yang kali pertama menemukan mayat korban. Taufiq yang tinggal di Dusun

Blibis, Desa Patoman, itu langsung berteriak minta tolong saat melihat mayat itu. Sejumlah warga segera datang dan menolong korban. Di antara warga yang datang itu, ada Nur Aini, 25, warga Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi. “Itu bapak saya,” kata Nur Aini. Nur Aini menyebut, ayahnya itu pada Rabu (4/3) melaut mencariikandenganmembawajaring. Sampai Kamis sore (5/3) ayahnya itu tidak pulang. “Sejak Kamis sore kami mencari, tanya ke para nelayan tidak ada yang tahu,” ujarnya ■ Baca Jenazah...Hal 33

PTPN XII Sungailembu Bedah Rumah PESANGGARAN - Program bedah rumah yang diluncurkan oleh Pemkab Banyuwangi, mendapat dukungan penuh dari PTPN XII Kebun Sungailembu. Perkebunan ini, tancap gas dengan membantu perbaikan rumah milik warga yang kurang mampu. Sebanyak 10 rumah milik warga di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, oleh PTPN XII Kebun Sungailembu telah selesai diperbaiki. “Ini bentuk kepedulian kami

pada warga yang kurang mampu,” terang Manajer PTPN XII Kebun Sungailembu, Herry Nurtjahjo. Selain bedah rumah di Desa Sumberagung, kemarin (6/3), PTPN XII Kebun Sungailembu juga membedah rumah milik Mbok Manah, RT 3, RW 3, Dusun Krajan, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. “Rumah yang kami bedah itu sebelumnya memprihatinkan, kita perbaiki dan layak huni,” katanya. Menurut Herry, bedah rumah

yang dilakukan ini bentuk komitmen PTPN XII Kebun Sungailembu pada kegiatan sosial. Selain itu, juga menindaklanjuti hasil pertemuan antara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan para manajer perkebunan dan Administratur Perhutani se-Kabupaten Banyuwangi. “Dana untuk kegiatan ini dari perusahaan semua, yang kita ambilkan dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),” ungkapnya. (adv/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

OLAH TKP: Kapolsek Kompol Toha Choiri bersama warga siap mengevakuasi jenazah Nasuhi di Pantai Blibis, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, kemarin (6/3).

Melihat Lapangan Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar

Dulu Dicurigai, Kini Jadi Lokasi yang Digandrungi Lapangan sepak bola di Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, pada awal Januari 2015 sempat menjadi pemicu ketegangan. Lantaran lahan itu disingkal (dibajak), warga mencurigai lapangan itu dijual oleh pemerintah desa. Bagaimana kondisi lapangan itu kini? DEDY JUMHARDIYANTO, Muncar SEPAK bola. Siapa tidak tahu dengan cabang olah raga yang mendunia itu. Hangatnya perbincangan sepak bola tingkat dunia, tampaknya tidak kalah

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MAKIN BAGUS: Warga mencari rumput di lapangan Desa Kedungrejo yang kini sudah rata kemarin (5/3).

dengan suasana di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, saat lapangan de-

sa itu dibajak mesin hand tractor. Lapangan yang semula hijau dan di-

gunakan olahraga itu tiba-tiba dibajak tanpa ada pemberitahuan kepada war-

ga sekitar. Apalagi, lapangan itu termasuk tanah kas desa dan semua warga berhak menggunakannya. Letak lapangan sepak bola itu di tepi jalan raya Dusun Kalimati, atau berjarak sekitar 100 meter dari jalan raya simpang empat. Saat dibajak, pemuda dan warga setempat tidak pernah mendapat penjelasan atau pemberitahuan dari pihak pemerintah desa. Ironisnya, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai wakil masyarakat juga tidak tahu terkait lapangan yang dibajak tersebut. Setelah dua bulan, keresahan dan ketakutan warga yang akan kehilangan lapangan sepak bola, akhirnya mulai terjawab. Lapangan sepak bola yang dulu dibajak untuk diratakan, kini terlihat rata dan ditumbuhi rerumputan hijau. Bahkan, saking tingginya rumput yang tumbuh di lahan lapangan sepak

bola tersebut, pencari rumput banyak yang datang. Pelatih dan pemain klub sepak bola, kini bersyukur karena lapangan sudah bisa ditempati lagi untuk latihan dan pertandingan. Bahkan, mereka mengaku kondisi lapangan semakin baik dibanding sebelumnya. “Kami puas dan bisa bermain sepak bola dengan nyaman,” cetus Munir, 35, salah satu tokoh pemuda yang juga pengurus Silirwangi FC. Sebelum lapangan dibajak, kondisi lapangan sangat tidak layak untuk dibuat pertandingan kompetisi atau turnamen. Karena di sisi barat, tanahnya lebih tinggi dari timur. Akibatnya jika bola ditendang ke arah barat, sering kali menggelinding sendiri ke arah timur, dan itu sangat mengganggu jalannya pertandingan ■ Baca Dulu...Hal 33


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Sabtu 7 Maret 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

Warna Sama, Harga Selisih Rp 1.600 Dua Ton Beras OP Belum Habis Selama Dua Hari

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

ILLEGAL LOGGING: Sebelas batang kayu jati yang diangkut gerandong diamankan di Polsek Tegaldlimo kemarin (6/3).

Gelondongan Jati Ditutupi Rencek TEGALDLIMO - Diduga membawa kayu jati yang tidak dilengkapi dokumen sah, Suroto, 53, warga Dusun Pondok Asem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, ditangkap polisi Jumat dini hari kemarin (6/3). Tersangka ditangkap saat membawa sebelas gelondong kayu jati dengan gerandong (kendaraan rakitan) di hutan kawasan BKPH Blambangan, Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo. “Tersangka kita amankan berikut kayu dan gerandongnya,” cetus Kapolsek Tegaldlimo, AKP Hery Purnomo.

Terbongkarnya kasus illegal logging ini bermula dari laporan masyarakat yang curiga ada gerandong mengangkut kayu rencek (kayu bakar) pada malam hari. Dari laporan itu, polisi langsung turun ke lapangan untuk menyelidiki. “Tadi (kemarin) pukul 02.00,” katanya. Laporan dari warga itu ternyata benar, saat polisi berada di pinggir hutan ada gerandong yang keluar dari hutan. Karena curiga,

kendaraan rakitan itu langsung dihentikan. “Saat kita hentikan, yang dibawa itu hanya kayu rencek,” terangnya. Tidak mau kecolongan, kayu rencek yang dibawa gerandong itu dibongkar. Dan hasilnya, sebut dia, di bawah 11 gelondong kayu dengan panjang 2,5 meter. “Ada gelondongan kayu jati, langsung kita bawa ke polsek,” katanya. Dari pengakuan tersangka, gelondongan kayu jati itu diambil dari

areal hutan petak 128. Semua kayu itu, rencananya akan dibawa pulang. “Tersangka mengaku hanya sendiri, dan perbuatan itu sudah yang kali kelima,” ungkapnya. Mengingat banyaknya kayu yang disita, polisi berkeyakinan masih ada pelaku lainnya. Tapi untuk mengungkap kasus ini, mereka akan terus melakukan penyelidikan. Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat pasal 78 ayat 5 Undang-undang (UU) Nomor 41, tahun 1999, tentang kehutanan dengan ancaman di atas lima tahun penjara. (ddy/c1/abi)

ISTIMEWA

MENUJU JATIM: Para juara OSK menerima piala dan sertifikat di aula Dispendik Banyuwangi kemarin.

Juara OSK Siap Tarung di Level Provinsi BANYUWANGI – Untuk menyiapkan generasi cemerlang di era Indonesia Emas, berbagai lomba dihelat di dunia pendidikan. Salah satu lomba yang paling bergengsi di kalangan pendidikan adalah Olimpiade Sains. Banyuwangi pernah menjuarai hingga tingkat nasional, bahkan tingkat dunia. Kali ini, panitia Olimpiade Sains telah menjaring siswa melalui lomba Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) di SMAN 1 Rogojampi pertengahan bulan lalu. Sebanyak 1539 siswa dari 38 SMA negeri dan swasta berpartisipasi. Ada sembilan kelompok mata pelajaran yakni Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Astronomi, Komputer, Ekonomi, Geografi, dan Kebumian. Ketua panitia OSK, Nawawi mengatakan, mapel yang dilombakan disamakan dengan Olimpiade

Sains Nasional (OSN). Tujuannya, supaya Banyuwangi mempunyai bibit dan perwakilan di setiap mapel yang dilombakan. Sementara itu, para juara 1, juara 2, dan juara 3, OSK sembilan mata pelajaran menerima piala di Aula Dispendik Jalan KH Agus Salim 24 Banyuwangi kemarin (6/3). Mereka juga menerima sertifikat dan uang pembinaan. Piala diserahkan langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono. Para juara OSK juga akan mewakili Banyuwangi nantinya di Olimpiade Sains Provinsi (OSP) Jawa Timur di Surabaya 17 hingga 19 Maret mendatang.Pada kesempatan itu, Sulihtiyono berpesan agar para wakil Banyuwangi nantinya mempersiapkan diri secara utuh dalam menghadapi OSP.‘’Belajar dan kesiapan mental sangat perlu,’’ ujar lelaki yang juga menjabat Asisten

Pemerintahan Pemkab Banyuwangi itu. Sulihtiyono menuturkan, sertifikat yang diterima itu merupakan bukti bahwa kualitas masing-masing individu dan berguna saat memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan prestasi yang sudah diraih, kata Sulihtiyono, kesempatan untuk mendapatkan beasiswa sampai dengan pendidikan tinggi semakin mudah. “Karena Banyuwangi akan menyediakan beasiswa untuk pendidikan tinggi,” ujar Sulihtiyono didampingi Kabid SMA-SMK Dispendik Banyuwangi, Suud. Untuk siswa yang berprestasi namun tidak mampu, akan dibiayai penuh selama masa kuliah di perguruan tinggi. Sedangkan siswa berprestasi yang mampu juga akan mendapat beasiswa ke mana pun tempat tujuan belajarnya, bahkan hingga keluar negeri. (*/bay)

Jarang Keluar setelah Kena Stroke ■ JANDA...

Sambungan dari Hal 32

Korban yang sudah lemas di rumahnya itu ditemukan warga sekitar pukul 09.00. Saat itu salah satu cucu korban menyampaikan kepada tetangga bahwa neneknya itu minum obat. “Saat tetangga itu masuk ke rumah. korban sudah tergeletak di

kamar tidak sadar,” terang Kapolsek Tegalsari, AKP Suhardi, melalui Kanitreskrim Aiptu Agus Rahmad. Menurut Aiptu Agus, korban yang meninggalitudidugakuatsengajabunuh diri. Di tempat tidurnya ditemukan obatpertanianpembasmirumput.“Ini bunuh diri. Obatnya ditemukan di kasur tempat korban tidur,” dalihnya. Ditanya penyebab korban sam-

pai nekat bunuh diri, kanitreskrim mengaku belum tahu pasti. Hanya saja, dari keterangan sejumlah warga selama ini korban menderita stroke. “Mungkin karena sakit itu, akhirnya bunuh diri,” katanya. Salah satu tetangga korban, Abdulrohim, 61, menyampaikan kalau Siti Salamiyah belakangan jarang keluar rumah karena sakit stroke.

Di rumah itu, janda ini ditemani oleh salah satu cucunya. “Anakanaknya ada di luar daerah,” cetusnya. Kepala Desa (Kades) Tamansari, Sucipto, membenarkan bahwa warganya yang tinggal bersama cucunya itu jarang keluar rumah karena stroke. “Orangnya itu jarang keluar rumah setelah terkena stroke,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

SINGOJURUH - Operasi Pasar (OP) beras yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Dispertambang) Kabupaten Banyuwangi bersama Bulog di Pasar Desa/Kecamatan Singojuruh, kurang diminati warga. Dua ton beras yang telah digelontorkan dalam OP selama dua hari itu ternyata tidak semua habis terjual. Warga enggan membeli karena kualitas beras jelek dan mirip beras miskin (raskin). “Berasnya jelek, warnanya kekuning-kuningan,” cetus Trimo, 47, salah satu warga setempat. OP beras itu awalnya mendapat sambutan antusias masyarakat. Saat beras tiba di pasar, warga ramai-ramai datang untuk belanja. Tetapi, mereka kecewa setelah melihat kualitas beras dengan harga Rp 7.300 per kilogram (Kg) itu. “Berasnya mirip raskin. Kualitasnya jelek,” katanya. Dibanding dengan raskin, jelas dia, beras dalam OP itu dinilai sangat mahal. Sebab, beras raskin itu harganya cuma Rp 1.600 per kilogram. “Kualitas sama, tapi harga sangat jauh berbeda,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Karena kualitas jelek dan harga mahal, warga tidak tertarik membeli beras dalam OP. Apalagi, dari sisi kemasan, masyarakat juga lebih memilih menggunakan karung plastik dibanding plastik biasa. “Gak

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

BELUM HABIS: Jatah beras Operasi Pasar masih tersedia di Pasar Singojuruh kemarin (6/3).

ada ceritanya beras Bulog itu bagus, semua stok lama dan jelek,” sahut Arifin, 34, warga lain. OP beras di Kecamatan Singojuruh, ini digelar selama dua hari. Pada hari pertama Kamis (5/3), dari kuota satu ton beras hanya terjual sekitar delapan kuintal. Sementara itu, di hari kedua, Jumat (6/3), dari jatah satu ton beras hanya laku sekitar tiga kuintal. Warga yang datang ke lokasi OP kecewa dan mencela petugas karena kualitas beras jelek mirip raskin. Untuk meyakinkan dan membantah anggapan warga itu, petugas sempat mengundang gilingan padi keliling dan menyelep ulang beras OP tersebut. “Ini nyatanya putih, hanya butuh sedikit polesan saja,” ujar salah seorang petugas yang enggan dikorankan namanya.

Dikonfirmasi terpisah mengenai kualitas beras OP yang dinilai warga jelek, Kasub Bulog Divre Banyuwangi, Sopran Kenedi, melalui Waka Subdivre, Komuli mengatakan kualitas beras yang dijual dalam OP memang kualitas beras medium yang sama dengan raskin. Warnanya agak keruh karena disimpan dalam waktu lama sebagai beras cadangan pemerintah. Mengenai kurangnya peminat dalam OP yang digelar di Kecamatan Singojuruh, dia beralasan warga di kecamatan itu telah digerojok raskin pada Senin (2/3). Sehingga, jatah beras milik warga masih cukup banyak dan enggan membeli beras OP dengan harga yang relatif lebih mahal. “Sasaran OP ini warga kurang mampu. Kalau orang mampu pasti beli beraspremium,”katanya.(ddy/c1/abi)

Ditinggal 15 Menit, Motor Diembat GAMBIRAN - Aksi pencurian kini lagi marak di Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran. Hanya dalam sepekan, pelaku yang diperkirakan lebih dari seorang, itu telah membobol beberapa rumah warga dan toko. Yang terbaru Kamis malam (5/2), pelaku mencuri motor Honda Supra dengan nomor polisi (nopol) P 3082 VT milik H. Rohmat Hidayat, warga RT 2, RW 2, Dusun Mulyorejo, Desa Wringinrejo. “Motor saya parkir di depan rumah,” terang H. Rohmat Hidayat. Pencurian motor di rumah korban sekitar pukul 20.00, ini berlangsung cepat. Korban baru pulang dan memarkir motor di teras rumah dengan kunci ganda. Hanya berselang 15 menit, motor itu sudah lenyap. “Saya tinggal salat,” katanya. Menurut korban, sebelum motornya ini dibawa kabur maling, sempat ada pengamen yang datang ke rumahnya. Diduga, pengamen itu termasuk jaringannya. “Habis ada pengamen, motor hilang,” ujarnya. Salah satu tetangga korban, Mukhlis, 42, mengatakan pencurian di rumah Rohmat Hidayat, itu bukan yang kali pertama di kampungnya. Dalam sepekan ini, juga ada rumah warga dibobol maling dan mencuri motor. “Lagi banyak maling,” katanya. Selain ke dua rumah itu, terang dia, tiga toko milik warga juga baru dibobol maling. Semua pencurian ini, terjadi di Dusun Mulyorejo, Desa Wringinrejo. “Warga sekarang berhati-hati dengan para pengamen,” cetusnya. Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri, saat dikonfirmasi mengatakan warga memang menaruh curiga terhadap oknum tertentu. “Kami tetap berharap warga tidak main hakim sendiri,” katanya. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

LOKASI: Korban menunjukkan tempat memarkir motor sebelum dibawa kabur oleh maling di Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, Jumat kemarin (6/3).

Berharap Bisa Dipasang Cor ■ JEMBATAN...

Sambungan dari Hal 32

Jembatan yang berlubang itu, setiap hari ramai dilewati motor dan mobil. Sebab, jalan yang menghubungkan Kecamatan Genteng dengan Cluring, itu menjadi jalur alternatif . “Setiap

hari jalan itu ramai, ada sekolah dan rumah sakit,” terangnya. Kadesmengakujembatanyangbolong itu sudah melaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, CiptaKarya,danTataRuangBanyuwangi. Tapisampaisaatini,belumadaperbaikan. “Sudah lama jebol,” katanya.

Jembatan yang kini berlubang itu, terang dia, sebenarnya sudah pernah diperbaiki. Tapi karena diberi gorong-gorong, akhirnya ambles dan jebol lagi. “Saya mohon tidak hanya dipasang gorong-gorong, tapi dicor,” harapnya. (sli/c1/abi)

Ada Pembagian Sembako untuk Lansia ■ TPK...

Sambungan dari Hal 32

Mengenai rencana pelaksanaan kegiatan dan pengamanan serta penataan lahan parkir, Polsek Songgon bersama Koramil Songgon telah mengantisipasi dan menentukan titik pusat keramaian massa dan

tingkat kerawanan. Apalagi, acara itu akan dihadiri artis ibu kota. “Kita sudah siapkan lahan parkir dan penempatan personel di setiap titik keramaian,” ujar Kapolsek Songgon, AKP Abdul Jabar. Dalam kegiatan Baksos Kesehatan LKNU itu, masyarakat bisa menikmati berbagai layanan kesehatan gratis, mulai pengobatan

kesehatan, khitan masal, donor darah, pemeriksaan kesehatan gigi, penyuluhan reproduksi dan KB, penyuluhan HIV/AIDS, dan konseling pola hidup sehat. Tak ketinggalan, dalam acara itu juga akan dilakukan penyerahan santunan untuk anak yatim dan sembako bagi para janda dan orang lanjut usia (lansia). (ddy/c1/abi)

Tidak Ada Tanda-tanda Kekerasan ■ JENZAH...

Sambungan dari Hal 32

Saat ditemukan di tepi Pantai Blibis, korban sudah membujur kaku. Belum diketahui penyebab korban yang meninggal dengan tubuh mengapung itu. Yang pasti, korban saat mencari ikan tidak naik perahu. “Biasanya kalau menjaring ikan itu

hanya di tepi, berjalan di gorong-gorong pembuangan tambak yang menjorok ke laut,” jelasnya. Petugas Polsek Rogojampi yang mendapat kabar penemuan mayat itu langsung meluncur ke lokasi kejadian yang dipimpin langsung Kapolsek Kompol Toha Choiri. Mereka langsung melakukan oleh TKP (tempat kejadian perkara). “Hasil pemeriksaan tim medis, tidak

ditemukan tanda-tanda kekerasan,” cetus Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri. Kapolsek menduga meninggalnya korban dengan tubuh terapung di laut itu murni kecelakaan saat mencari ikan. Keluarga korban juga sudah ikhlas menerima meninggalnya korban. “Jenazah kita antar ke rumahnya,” ujarnya. (ddy/c1/abi)

DOK.JPRG

TRAKTOR: Pekerja membajak lahan lapangan sepak bola di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, beberapa waktu lalu.

Langsung Dimakamkan di Kabat Kemarin Buah Manis Konsultasi dengan Pelatih Persewangi ■ KORBAN...

Sambungan dari Hal 32

Terkuaknya identitas korban tidak lepas dari pencarian keluarga korban. Holid yang tidak pulang ke rumah rupanya membuat pihak keluarga berusaha mencari. Kabar adanya kecelakaan akhirnya menggiring orang tua korban menuju pos polisi Rogojampi. “Benar saat datang ke pos dan melihat foto

korban. Orang tua korban langsung membenarkan bahwa itu anaknya,” beber Brigadir Dony Yanuar, anggota Satlantas Polres Banyuwangi, kemarin (6/3). Jasad korban langsung diambil pihak keluarga untuk dikebumikan siang kemarin. Sementara itu, pertanyaan yang belum terjawab adalah tujuan korban mengendarai motor di Desa Balak waktu itu. Diduga dia dalam perjalanan dari

rumahnya di Kecamatan Kabat menuju Songgon. Pengendara motor Yamaha Vixion itu tewas setelah motor yang dikendarai menabrak warung di pinggir jalan di Desa Balak, Kecamatan Songgon. Insiden kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 15.30 Rabu sore (4/3). Saat itu korban mengendarai motor dari arah timur menuju barat (Songgon). Sampai di lokasi kejadian yang berupa tik-

ungan, diduga korban kehilangan kendali. Kondisi jalan yang menikung itu tidak membuat korban mengurangi laju kendaraan. Akhirnya, sebuah toko yang berada persis di tepi jalan dihajar motor korban. Korban pun terpental setelah. Saat itu juga polisi langsung mendata ciri-ciri korban. Sebab, saat kejadian tidak ada secuil pun identitas pada lelaki tersebut. (nic/c1/bay)

■ DULU...

Sambungan dari Hal 32

“Kalau pas ngoper bola, tidak bisa maksimal dan terukur,” katanya. Setelah lapangan dibajak, permainan sepak bola bisa berlangsung seru dan imbang. Karena tidak ada lagi tim yang dirugikan akibat kondisi lapangan yang tidak seimbang tersebut. “Kini pemain sudah nyaman dalam menendang bola, tak perlu ngoyo menendang bola ke arah barat,” ujarnya. Kepala Desa (Kades) Kedungrejo, Kecamatan Muncar, H. Abdurachman, mengaku bersyukur

lapangan sepak bola yang dulu sempat membuat panas kini sudah bisa diterima oleh warga. Malahan, kini senang dan banyak yang memuji. “Ini wujud kalau kami peduli dengan olahraga,” cetusnya. Sebelum meratakan lapangan hijau tersebut, dirinya sudah konsultasi dengan pelatih Persewangi, Banyuwangi, Bagong Iswahyudi, terutama dalam membuat lapangan bisa rata dan baik, sehingga layak untuk dijadikan tempat kompetisi sepak bola. “Sarannya ya membajak itu, dan kita juga membahas dengan klub sepak bola,” terangnya sambil menyebut dana yang dipakai untuk meratakan itu dari dana pribadi dan swadaya. (c1/abi)


RADAR BANYUWANGI

OPINI

34

Jawa Pos

Sabtu 7 Maret 2015

Festival Ramah Pelajar

DENPASAR

ANDRIAN SUWANTO/RADAR BALI

MERIAH: Warga Konghucu menggelar persembahyangan menyambut Cap Go Meh di Griya Kongco Dwipayana, Tanah Kilap, Gelogor Carik, Denpasar, Bali.

Pasang Lampion Rayakan Cap Go Meh DENPASAR – Memasuki hari ke-15 Tahun Baru Imlek diperingati dengan upacara Cap GHo Meh di beberapa klenteng di Pulau Dewata sejak Kamis lalu (5/3). Persiapan perayaan Cap Go Meh sudah dilakukan sejak pagi di Griya Kongco Dwipayana, Tanah Kilap Denpasar. Pimpinan Griya Kongco Dwipayana, Atu Mangku IB Adnyana mengatakan, perayaan Cap Go Meh tahun ini akan berlangsung seperti tahun sebelumnya. Mereka menggelar persembahyangan biasa yang berlangsung sejak pagi hingga malam hari. ‘’Persembahyangan seperti biasa. Ini terbuka untuk umum. Kami juga punya kebiasaan memasang lampion warna-warni,’’ ujarnya. (hen/pit/jpnn/bay)

TAK bisa dimungkiri jika rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi banyak memberikan dampak positif terhadap perkembangan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. BFest tidak hanya sebagai building image dari Banyuwangi yang lebih terkenal dengan “mistiknya” berubah menjadi Banyuwangi yang memesona dengan serangkaian festivalnya. Selain itu, B-Fest juga sebagai salah satu katalisator peningkatan ekonomi. Sebagaimana data yang dilansir website resmi Pemkab Banyuwangi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banyuwangi terus meningkat. Kenaikan sektor kerajinan (tekstil, kerajinan berbasis kayu dan rotan, serta barang kulit) naik mencapai 75 persen. Begitu pula industri kuliner mengalami peningkatan 12 persen. Bidang perhotelan naik 18 persen dan sektor jasa hiburan kebudayaan naik 38 persen. Fakta positif atas penyelenggaraan rangkaian B-Fest tersebut sudah selayaknya mendapatkan dukungan semua pihak, terutama masyarakat Banyuwangi. B-Fest yang telah memasuki tahun keempat ini tak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Banyuwangi, tapi telah menjadi kebanggaan Indonesia. Terbukti, misalnya, bagaimana apresiasi

yang diberikan Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arif Yahya, pada peluncuran B-Fest 2015 beberapa hari lalu di Jakarta. Bentuk dukungan real pada BFest, salah satunya, menjadikan penyelenggaraannya semakin baik. Perbaikan tidak hanya pada konten dan kemasan festivalnya semata, tapi nilai-nilai etis dalam penyelenggaraannya pun perlu diperhatikan. Bentuk nilai etis tersebut, di antaranya perlakuan terhadap peserta B-Fest. Dalam hal ini pelajar. Berkaca pada penyelenggaraan B-Fest edisi 2014 kemarin, ada beberapa item acara yang melibatkan pelajar. Beberapa item acara itu kini masih masuk rangkaian B-Fest 2015, misalnya Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Gandrung Sewu, dan Festival Kuwung. Adapula Banyuwangi Tour de’ Ijen (BTdI), meski tak melibatkan pelajar secara langsung, tapi pengerahan pelajar untuk mendukung peserta lomba di sepanjang rute BTdI tak bisa dinafikkan begitu saja. Rangkaian B-Fest 2015 yang terdiri atas 36 acara juga berpotensi melibatkan pelajar, di antaranya Green and Recycle Fashion Week, Festival Santri, Festival Permainan Tradisional, dan beberapa mata acara lain. Pada dasarnya keterlibatan pelajar dalam serangkaian acara B-Fest bukanlah hal yang dilarang. Justru keikutsertaan pe-

O L E H

AYUNG NOTONEGORO * lajar dalam rangkaian B-Fest memberikan pengalaman dan ilmu berbeda yang tak didapat di sekolah. Dalam penyelenggaraan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), misalnya, pelajar yang mengikutinya juga mendapatkan pembelajaran tata busana, tata rias, modeling, acting, dan tentu pengenalan budaya Banyuwangi. Selain itu, keterlibatan pelajar dalam B-Fest juga memberikan “panggung” bagi pelajar untuk mengembangkan kreativitas dan bakat. Kepercayaan diri dan jam terbang juga dapat terkatrol dengan penyelenggaraan B-Fest yang bertaraf nasional tersebut. Tentu nilai-nilai positif tersebut tidak boleh menutup mata kita terhadap dampak-dampak negatif lain. Fungsi pelajar yang harus mengikuti pelajaran di sekolah—mengerjakan PR, ulan-

gan harian, kerja kelompok, dan lain-lain—tidak boleh diabaikan begitu saja. Pelajar yang kodratnya belajar tidak boleh lalai dengan alasan, misalnya, latihan menari gandrung. Tugas-tugas pelajar itu telah diatur dalam kurikulum. Belajar di sekolah dan di rumah harus tetap menjadi prioritas utama. Jangan sampai demi suksesnya B-Fest, mereka harus mengorbankan belajar dan masa depan. Apalagi, isu yang berkembang, tak jarang keiskutsertaan pelajar dalam rangkaian B-Fest sering ada unsur pemaksaan. Dengan kata lain, mau tidak mau siswa harus ikut. Jika isu paksaan itu benar, maka B-Fest akan lebih terkesan mengeksploitasi pelajar. Tak hanya isu “pemaksaan”, ada pula selentingan yang menyebutkan bahwa keterlibatan pelajar dalam B-Fest bukanlah hal yang gratis. Ada tarikan dan modal yang harus dikeluarkan. Semoga itu sebatas isu dan rumor. Namun, meski sebatas rumor, tentu isu-isu tersebut mencederai kemegahan B-Fest secara etis. Oleh karena itu, Pemda Banyuwangi selaku penyelenggara B-Fest harus mengklarifikasi rumor tersebut secara terbuka. Bukan hanya membantah, tapi juga mengeluarkan kebijakan tertulis terkait hal tersebut. Dengan demikian, penyelenggaraan festival yang ramah terhadap pelajar akan terwujud. Festival ramah pelajar yang dimaksud bukan berarti tidak

melibatkan pelajar sama sekali. Festival yang ramah terhadap pelajar setidaknya mengacu pada tiga hal. Pertama, tidak melibatkan pelajar dalam rangkaian festival pada hari efektif, terutama pada jam sekolah. Baik itu pada acara maupun persiapan acara. Oleh karena itu, penyelenggaraan BFest yang sekiranya melibatkan pelajar harus memperhatikan kalender pendidikan. Kedua, tidak menarik iuran dalam bentuk apa pun kepada pelajar yang terlibat B-Fest. Penyelenggara B-Fest harus menjamin semua kebutuhan pelajar yang mengikutinya. Jangan sampai ada kesan B-Fest semakin membebani wali murid di tengah biaya sekolah semakin mahal. Ketiga, festival yang diperuntukkan pelajar, menurut saya, saat ini hanya di bidang seni, olahraga, pariwisata, bisnis, dan sosial-keagamaan. Tidak ada acara Fest yang khusus untuk pelajar, misalnya festival buku dan literasi atau festival semacamnya yang bisa meningkatkan minat belajar pelajar Banyuwangi. Sebelum B-Fest berjalan secara keseluruhan dan menjadi preseden buruk bagi pelajar Banyuwangi, nilai-nilai etis yang ramah terhadap pelajar perlu menjadi pertimbangan panitia. Semoga! *) Direktur Student Crisis Center IPNU Banyuwangi.

Contextual Teaching and Learning MASALAH terbesar yang dihadapi para peserta didik sekarang adalah belum bisa menghubungkan ilmu yang mereka pelajari dan kegunaan dalam kehidupan. Hal itu karena cara mereka memperoleh informasi belum tersentuh metode yang betulbetul bisa membantu mereka. Para siswa kesulitan memahami konsep-konsep akademis (seperti konsep-konsep matematika dan IPA), karena metode mengajar yang selama ini digunakan pendidik (guru) hanya terbatas ceramah. Siswa pun tidak tahu bahwa yang mereka pelajari itu

sangat berguna bagi mereka di tengah bermasyarakat atau di tempat kerja kelak. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang benar-benar bisa memberi jawaban atas masalah itu. Salah satu metode yang bisa lebih memberdayakan siswa adalah pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning atau CTL) CTL adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, dam menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dan kehidupan sehari-hari.

O L E H

SRI FARIDA *

Hal itu penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan, melainkan disimpan di memori jangka panjang. CTL disebut pendekatan kontekstual karena membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi nyata. Selain itu, mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Kurikulum dan pengajaran yang didasarkan pada strategi pembelajaran kontekstual harus disusun untuk mendorong lima bentuk pembelajaran, yakni mengaitkan, mengalami, menerapkan, kerjasama, dan mentransfer. Guru menggunakan strategi mengaitkan ketika ia mengaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Guru harus bisa membuat siswa memperhatikan kejadian sehari-hari yang mereka lihat lalu menghubungkan dengan pelajaran. Kemudian, siswa harus bisa menemukan pemecahan atas permasalahan tersebut. Siswa harus mengalami. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual. Belajar akan terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahanbahan karena mengalami sendiri. Guru perlu menerapkan konsep dan informasi dalam konteks yang bermanfaat bagi siswa. Selain itu, guru juga harus mendorong siswa berbagi, merespons, dan berkomunikasi dengan siswa lain. Itu strategi pengajaran utama dalam pengajaran kontekstual. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak mendapat

kemajuan signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang kompleks dengan sedikit bantuan. Pengalaman bekerjasama tidak hanya membantu siswa mempelajari materi, tapi juga konsisten dengan dunia nyata. Seorang karyawan yang dapat berkomunikasi secara efektif, yang dapat berbagi informasi dengan baik, dan yang dapat bekerja dengan nyaman, dalam sebuah tim tentu sangat dihargai di dunia kerja. Oleh karena itu, sangat penting mendorong siswa mengembangkan keterampilan bekerjasama. Terakhir adalah mentransfer. Guru berperan membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan fokus pada pemahaman bukan hafalan. Dengan CTL, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dan kehidupan nyata. Hal itu sangat penting. Sebab, dengan mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, materi itu tidak hanya berfungsi secara fungsional bagi siswa. Akan tetapi, materi yang dipelajari juga akan tertanam erat dalam memori siswa. CTL juga bisa menjadikan pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep siswa karena CTL menganut aliran konstruktivisme. Seorang siswa dituntut menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui filosofis konstruktivisme, siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”. *) Guru SDN 4 Penganjuran.

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP II NO

NAMA

SKOR

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Ali Sodiqin Angka Wijaya Anton Sunarto Zaenal Arifin Salam

2 1 0 1 0 0 0 0 0 10 0 14 0

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

NAMA Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini dr. Faida Ficky Septalinda Guntur Priambodo Munib Syafa’at Hermanto

SKOR 1 3 0 0 0 0 0 0 1 9 7 0 0

NO 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

NAMA Heru Pratista Husin Matamin Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Masykur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Neni Viantin Diyah Martiva

SKOR 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

NO

NAMA

SKOR

NO

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Nurmansyah Rindar Suhardiyansah Saiful Bahri Samsudin Adlawi Satiyem Soekardjo Sri Utami Faktuningsih Sumantri Soedomo Sugihartoyo Sunarko Wijaya Supono Syaifunnar Syukran Makmun Hidayat

0 0 0 3 0 0 0 0 11 0 0 0 0

53 54 55 56 57 58 59 60 61

NAMA

SKOR

Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Wahyudi, SE Waridjan Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko

KETERANGAN: *) Data diupdate tiap pukul 16.00. *) Pengiriman di atas pukul 16.00 dimasukkan keesokan harinya.

0 0 6 0 0 9 0 0 0


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 7 Maret 2015

BERITA UTAMA

35

Pasar Sidat Dalam Negeri Tinggi n EKSPOR... Sambungan dari Hal 25

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) Suseno Sukoyono saat berkunjung ke Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Bangsring, Wongsorejo, kemarin (6/3). “Banyuwangi merupakan penghasil sidat terbaik di dunia. Kualitas sidat yang dihasilkan di Banyuwangi tidak ada duanya,” ujarnya. Dikatakan, kualitas sidat Bany-

uwangi sangat baik lantaran beberapa faktor. Salah satunya kandungan bakteri di perairan kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini cukup rendah. Berdasar hasil uji laboratorium, dari 25 miligram air di Jakarta terdapat koloni bakteri di atas 550 ribu part per million (ppm). Sedangkan kandungan bakteri di air Banyuwangi kurang dari 10 ribu ppm. Menurut Suseno, sidat merupakan komoditas perikanan termahal. Harga satu kilogram (Kg) sidat bisa mencapai Rp 300 ribu. “Tetapi, komoditas ini be-

lum dikembangkan secara serius di Indonesia,” tuturnya. Kedatangan Suseno Sukoyono ke Banyuwangi kemarin mendampingi rombongan menteri Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo. Turut dalam rombongan Penasihat Menko Bidang Kemaritiman Laksamana (Purn) Marsetio, dan mantan Menteri Kelautan Sarwono Kusumatmaja. Usai melakukan kunjungan kerja di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Bangsring, Wongsorejo, rom-

bongan sempat diajak Bupati Abdullah Azwar Anas melihat kawasan Pantai Boom. Sementara itu, salah satu produsen sidat terbesar di Banyuwangi, PT. Iroha Sidat Indonesia (ISI) mampu mengekspor sidat 120 ton pada 2014 lalu. Mayoritas sidat ekspor tersebut dikirim ke Jepang, sedangkan sisanya ke Uni Eropa dan Amerika. Plant Manager PT ISI, Trie Djoko Narkubo mengatakan, jumlah ekspor yang dilakukan pada 2014 jauh lebih tinggi dibanding jumlah ekspor 2013 yang hanya 93

ton. Estimasi ekspor sidat selama 2015 ini mencapai 250 ton. Trie mengaku akan terus menggenjot ekspor sidat hingga 500 ton pada 2017. Bahkan, pada tahun 2020 mendatang ekspor sidat yang dilakukan PT. ISI ditarget mencapai 1.000 ton. Jika diasumsikan harga sekilo sidat Rp 300 ribu, maka nilai ekspor untuk tahun 2014 bisa mencapai Rp 36 miliar. (ekspor per tahun selengkapnay baca grafis). Menurut Trie Djoko, angka ekspor sidat saat ini cenderung kecil. Sebab, proses pembesaran

ikan sidat memakan waktu cukup lama, yakni sekitar 18 bulan. PT. ISI kini mengembangkan sidat di dua lokasi, yakni di Banyuwangi dan Situbondo dengan luas lahan mencapai 47 hektare (Ha). Ditanya mengapa sidat asal Banyuwangi memiliki kualitas yang sangat baik? Tri Djoko mengatakan, selain faktor air, Banyuwangi memiliki dua spesies sidat yang merupakan spesies asli terbaik, yakni Anguilla marmorata dan Anguilla bicolor. “Keduanya sangat diminati di pasar ekspor,” bebernya.

Ketua Asosiasi Sidat Jatim, Abdul Kodir menambahkan, pasar ikan sidat di dalam negeri juga tinggi. Harga ikan sidat di pasaran domestik sekitar Rp 155 ribu per Kg. Kodir menuturkan, jumlah panen petani (budi daya rakyat) berada di kisaran 20 ton hingga 80 ton per tahun. Salah satu penyebab rendahnya panen sidat tersebut lantaran bibit ikan sidat harus didapat dari alam. “Ikan sidat tidak bisa dibudi daya melainkan hanya dibesarkan. Bibitnya harus didapat dari alam. Bibit ikan sidat ini bisa didapat di sepanjang Pulau Jawa,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Temukan 3.000 Kata hanya di Dua Desa Banyuwangi Dapat “Jatah” Satu Politeknik n MENJARING... Sambungan dari Hal 25

Terhitung sudah enam bulan ini saya menjaring data. Tapi baru di dua desa, yakni Desa Benelan Lor dan Desa Gombolirang (tepatnya Dusun Kertosari). Duaduanya di Kecamatan Kabat. Tidak seorang diri. Saya bersama seseorang yang sama-sama berlatar belakang linguistik. Jangan curiga dulu. Dana yang digunakan dalam penelitian ini tidak ditanggung siapa-siapa. Apalagi APBD. Saya tanggung sendiri. Kalau dikatakan banyak, tidak banyak pula. Kalau dikatakan sedikit, juga tidak sedikit sih. Karena penelitian ini tidak sebentar. Kenapa tidak sebentar? Ya karena teknik yang digunakan adalah libat-cakap dibantu teknik pancing, bukan wawancara. Itulah teknik yang kami anggap paling tepat dalam membedah bahasa Oseng. Dalam menentukan informan, kami tidak asal pilih. Kami tentukan sesuai spesifikasi yang disyaratkan dalam penelitian bahasa. Yang menarik, saat proses penjaringan data, kami harus menyembunyikan alat rekam dan alat tulis lain. Agar mereka tidak tahu bahwa bahasa mereka sedang kami teliti. Sebab, sudah menjadi kebiasaan orang Oseng kalau diteliti itu malu. Lalu, artikulasinya cenderung dibagus-baguskan.

Padahal bukan itu yang dicari peneliti. Pun kalau berbicara dengan orang yang tidak dikenal atau baru dikenal selalu menggunakan bahasa Jawa. Memang anggapan yang berkembang di masyarakat, menggunakan bahasa Oseng itu terkesan kurang sopan. Agar terlihat sopan, mereka pun menggunakan bahasa Jawa. Inilah yang kerap menjerumuskan para peneliti bahasa Oseng. Maunya meneliti bahasa Oseng, tapi data yang muncul dari informan justru bahasa Jawa. Ironisnya, peneliti tidak tahu bahwa informan itu sedang menggunakan bahasa Jawa. Akhirnya, hasil penelitiannya jauh dari empiris. Nah, untuk menghindari itu, kami memperkenalkan diri kepada para informan bukan sebagai peneliti bahasa, melainkan pengamat lingkungan. Yang datang menemui mereka hanya untuk melihat-lihat lingkungan desa. Selebihnya kami ngedobos. Tetapi, jangan salah, ngedobos dalam teknik libat-cakap adalah ngedobos yang terarah. Itu bagian dari teknik penelitian bahasa, sesekali dibantu teknik pancing. Tujuannya, agar muncul leksim-leksim yang memang kami harapkan diucapkan informan. Agar akrab dan tidak ada jarak, seminggu sekali informan kami bawakan beras lima kilogram. Tidak jarang pula kami makan

bersama. Hasilnya, informan berbicara dan bercerita kepada kami seperti dia berbicara sehari-hari. Itulah yang memang kami harapkan; data akurat karena bicaranya tidak dibuatbuat. Dalam penjaringan ini instrumen yang digunakan bukan daftar kata swades. Sebab, daftar kata swades yang dianggap sebagai kata-kata umum yang di semua bahasa ada padanan katanya, nyatanya tidak sedikit yang tidak ada dalam bahasa Oseng. Pun tidak menggunakan daftar kata sever pop. Alasannya, tidak jauh dengan daftar kata swades, daftar kata tersebut belum mampu memberikan gambaran yang memuaskan terkait perbedaan bahasa Oseng dan bahasa Jawa. Pun tidak menggunakan daftar-daftar kata yang lain. Tidak ada daftar kata yang digunakan sebagai instrumen. Informan dibiarkan berbicara semaunya. Mereka dibiarkan bercerita sepanjang dia suka. Tanpa dibatasi. Hanya kami diselingi pertanyaan, penegasan, dan sesekali pancingan. Tujuannya, agar ngedobos itu tidak hambar seperti radio rusak dan tetap terarah. Kemudian, semua leksim yang muncul dari informan dianggap sebagai “populasi data”. Leksimleksim yang dicurigai khas dan berbeda dengan bahasa Jawa

diinventarisasi sebagai data. Lalu, dikonfrontasi dengan kamus bahasa Jawa. Nah, tidak disangka, hanya di dua daerah penelitian (DP), kami telah menemukan 3.000 leksim bahasa Oseng yang berbeda dengan bahasa Jawa. Untuk membuktikan bahwa sekian ribu kata itu berbeda dengan bahasa Jawa, kami menggunakan rujukan kamus bahasa Jawa. Lebih mengagetkan lagi, sebagian besar kata yang kami temukan itu ternyata tidak masuk dalam kamus bahasa Using. Padahal, sebetulnya leksim-leksim itu ada di tengah masyarakat dan digunakan setiap hari. Mungkin Anda bertanya, mana 3.000 kata itu? Sebentar dulu, ini menyangkut hak cipta. Biarlah ketua Dewan Kesenian Blambangan yang pertama melihatnya. Bayangkan jika penelitian ini dilakukan di semua desa yang penduduknya menggunakan bahasa Oseng. Berapa banyak lagi leksim yang akan terjaring? Berapa morf bahasa Oseng yang berbeda dengan bahasa Jawa yang akan terdata? Dan masihkah ada yang menganggap bahasa Oseng sebatas dialek? Kesempatan berikutnya, kami akan melakukan penjaringan data di Dusun Petang, Desa Bunder. Desa tersebut masih masuk ke wilayah administrasi Kecamatan Kabat. (mh.qowim@ yahoo.co.id)

Rugikan Penyedia Layanan Listrik n CURI... Sambungan dari Hal 25

Selain ancaman tersebut, pelaku pencurian juga bisa dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Ancaman hukumannya lebih tinggi, yakni maksimal 7 tahun. “Pelaku pencurian listrik bisa merugikan masyarakat dan penyedia layanan listrik,” ujarnya. Seperti diberitakan kemarin, pencurian listrik di Banyuwangi

masih tergolong tinggi. Dalam kurun waktu setahun, yakni tahun 2014, PT. PLN (Persero) APJ Banyuwangi menanggung kerugian lebih-kurang Rp 45 miliar. Menghadapi situasi seperti itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menggandeng aparat kepolisian dalam memerangi maraknya pencurian listrik. Asisten Manajer Transaksi Listrik PT. PLN (Persero) APJ Banyuwangi mengungkapkan,

dalam kurun waktu 2014 PLN Banyuwangi merugi hingga lebihkurang Rp 45 miliar. Itu disebabkan ada selisih Kwh antara yang dibeli dan yang terjual. Dalam kurun waktu tersebut PLN membeli listrik sebesar 800.633.819 Kwh, sedangkan yang terjual hanya 726.262.465 Kwh. Itu artinya ada selisih lebihkurang 74.371 354 Kwh atau sekitar 9,29 persen. Dari selisih tersebut, Hudono menyebut faktor teknis menyumbang 5,54

persen. Itu bisa dimaklumi mengingat jarak Banyuwangi dengan sumber listrik cukup jauh. Yang membuat miris, selain faktor teknis, PLN juga menemukan faktor lain yang menyebabkan pasokan listrik bocor. Pria asal Madura itu menyebutkan, faktor nonteknis seperti pencurian hingga pemakaian ilegal menyumbang 3,75 persen atas kehilangan tersebut. (nic/c1/aif )

Akhir 2015 Targetkan 15 Ribu Pohon n KUKUHKAN... Sambungan dari Hal 25

Eko mengatakan, rombongan itu akan menggelar diskusi terbuka untuk membahas beberapa hal penting mengenai durian merah Banyuwangi di Pondok Indah, Desa Paspan, Kecamatan Glagah, hari ini. Dengan mengundang ahli durian Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, dan Inggris, mereka akan membahas potensi yang dimiliki durian merah dan teknik untuk trading pema-

saran maupun pengolahan. “Kami juga akan membahas trading, baik segi pemasaran maupun olahan,” kata Eko. Durian merah Banyuwangi layak ekspor dan kualitasnya setara dengan durian Thailand jenis monthong. “Kedatangan mereka ini merupakan kesempatan bagi kita untuk belajar teknik trading durian. Dari segi pemasaran, kita akan berkonsultasi dengan ahli durian dari Brunei. Dari segi olahan kita akan konsultasi dengan ahli durian dari Inggris,” jelas Eko.

Selain diskusi, pada acara yang juga akan dihadiri pemerhati hortikultura setempat itu akan dilakukan tastes atau mencicipi durian merah. Kemudian, masingmasing peserta dari berbagai lini tersebut dipersilakan menyampaikan kekurangan dan kelebihan durian yang mereka cicipi. Eko menuturkan, usai diskusi akan ada penanaman sekaligus pembagian bibit durian merah. “Target kami akhir tahun 2015 ini akan menanam 15 ribu pohon durian. Saat ini baru terdistribusi 3 ribu pohon,” ungkapnya.

Acara ini sekaligus mengukuhkan bahwa durian merah Banyuwangi berasal dari Banyuwangi. Meski belum disertifikasi, tapi setidaknya hadirnya pakar durian dari berbagai negara tersebut bisa menyebabkan durian merah dikenal lebih luas sebagai buah khas yang berasal dari Banyuwangi. “Jadi, bisa dibilang ini antisipasi sebelum durian merah Banyuwangi diklaim orang lain, sekaligus membangun fanatisme buah durian merah di negara tetangga,” pungkas Eko. (cin/c1/aif)

Pernah Dipraktikkan Era Kapolres Istiono n WARNA... Sambungan dari Hal 25

Agar mendapatkan jempol emas dan menghindari jempol hitam, ada kriteria penilaian yang harus dipenuhi. Ada dua syarat penilaian yang diberikan, di antaranya bidang pembinaan dan operasional. “Di sini ada poinpoinnya. Kalau terpenuhi ya ada nilainya, kalau tidak ya minus,” ujar Kompol Mustakim, Kabag Sumda Polres Banyuwangi. Di bidang pembinaan, kinerja anggota kepolisian memiliki kredit poin paling besar. Anggota yang berprestasi dalam kesatuan atau polsek akan mendulang poin 50. Kalau ada anggota yang melanggar hingga terkena sangsi disiplin, poinnya langsung dikurangi hingga 50. Selain prestasi anggota, peni-

laian kinerja juga didasarkan atas ketertiban administratif. Itu diwujudkan dengan ketepatan pengiriman laporan bulanan. Bila tepat waktu, maka 10 pin bisa dikumpulkan. Telat, poin pun berkurang lima. Saat ada undangan atau acara khusus di polres, kehadiran anggota juga dinilai. Hadir nilainya tambah 10 dan bila absen berkurang satu poin. Di bidang operasional, hasil pengungkapan perkara juga menjadi nilai tambah. Poin tertinggi dimiliki oleh tiga jenis perkara 3C, yakni curas, curat, dan curanmor. Jajaran yang berhasil mengungkap praktik kejahatan tersebut tambahan skor 25 pun siap diterima. Tetapi bila gagal, poin pun bisa berkurang hingga 10. Selain kejahatan tersebut, pemberantasan penyakit masyarakat seperti perjudian, minuman keras, hingga

narkoba juga masuk dalam kasus atensi kepolisian. Meski atensi, bobot poin pengungkapan kasus tersebut berbeda. Untuk segala bentuk perjudian seperti kartu hingga togel, keberhasilan kepolisian mengungkap kasus ini bernilai 20 poin. Nilainya bisa berkurang setengahnya bila dalam sebulan gagal memberikan tangkapan kasus judi. Sedangkan pengungkapan bobot miras bernilai 15. Gagal ungkap miras bobot nilainya lima. Untuk kasus narkoba, kredit poinnya sama dengan perkara 3C, yakni 25 poin. Namun tidak adanya keharusan untuk mengungkap kasus ini membuat tidak ada pengurangan poin untuk perkara ini. “Selain itu untuk konflik sosial ada nilainya juga. Berhasil mencegah 50 poin. Kalau gagal berkurang 25 poin,”

imbuh Kompol Mustakim. Pemberlakuan reward model ini sudah berjalan lebih kurang tiga bulan. Menilik cara dan model pelaksanaannya, sistem tersebut pernah dipraktikkan di jajaran Polres Banyuwangi. Bedanya dulu bentuknya berupa bendera hitam dan putih. Kala itu sistem ini dijalankan di era Kapolres AKBP Istiono dan Wakapolres Kompol Paryadi Sayat. Hasilnya kinerja anggota pun meningkat cukup signifikan. Hal yang sama kini juga dirasakan oleh jajaran Polres Banyuwangi. Dalam kurun tiga bulan ini, Polres Banyuwangi mengalami peningkatan kinerja anggota. Perkara besar seperti kejahatan pecah kaca hingga pengungkapan narkoba menjadi bukti tersendiri bagi keberhasilan kerja anggota. (c1/aif)

BANYUWANGI - Sumber daya manusia (SDM) bidang kemaritiman yang tangguh mutlak diperlukan demi mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Tidak cukup hanya memiliki SDM berwawasan nasional, SDM di bidang maritim harus menguasai konsep kemaritiman global. Hal itu diutarakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi kemarin (6/3). “Visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu disiapkan SDM berwawasan bahari yang andal,” ujarnya. Kabar baik untuk warga Banyuwangi, pemerintah pusat akan membangun politeknik negeri bidang kelautan dan perikanan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Pembangunan politeknik kelautan di Bumi Blambangan tersebut rencananya dimulai 2016 mendatang. Menko Indroyono mengatakan, pemerintah akan membangun sepuluh politeknik kelautan dalam lima tahun. Pembangunan politeknik tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah menjadikan Indonesia poros maritim dunia. “SDM itu kom-

ponen yang tak bisa ditinggalkan,” ujarnya saat berkunjung di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi kemarin (6/3). Dikatakan, sepuluh politeknik tersebut akan dikembangkan berstandar internasional. Tujuannya, lulusan politeknik tersebut nanti mampu bersaing secara global. “Satu dari sepuluh politeknik itu akan dibangun di Banyuwangi. Syaratnya, pemerintah setempat harus menyiapkan lahan seluas 10 hektare (Ha),” kata dia. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 20 dari 150 sekolah menengah kejuruan (SMK) kelautan yang ada untuk menjadi sekolah berstandar internasional. “Akan dipilih SMK dari Sabang sampai Merauke,” kata dia. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) Suseno Sukoyono menjelaskan, pemerintah siap menggelontorkan dana Rp 1,5 triliun untuk mendirikan sepuluh politeknik itu. “Satu politeknik anggarannya Rp 150 miliar. Anggaran Rp 150 miliar itu tidak termasuk (pengadaan) tanah,” jelasnya. Suseno menuturkan, tahun ini pemerintah siap membangun tiga politeknik kelautan, yakni di Bone, Kupang, dan Karawang. Politeknik di Banyuwangi akan dibangun pada 2016. “Ground breaking politeknik di Banyuwangi

kita usulkan April 2016,” tuturnya. Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, problem kemaritiman meliputi SDM, sarana-prasarana, dan menurunnya hasil perikanan. Itu harus dipecahkan satu per satu. Salah satu yang harus dipecahkan adalah persoalan SDM. Pengembangan SDM menjadi pilihan penting bagi Pemkab Banyuwangi. Menurut Anas, Banyuwangi sudah membuat dua sekolah perikanan dan satu sekolah pelayaran. Di Banyuwangi juga telah dibuka jurusan perikanan di Universitas Arilangga (Unair) Surabaya kampus Banyuwangi dan Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi). “Ini dianggap masih kurang cukup. Maka kita menginginkan ada skill khusus perikanan. Melihat peta baru kondisi Banyuwangi, Pak Menko Kemaritiman meminta satu politeknik dibangun di Banyuwangi,” jelasnya. Dikatakan, Banyuwangi siap menyiapkan lahan dengan cepat karena kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini memiliki track record membangun perguruan tinggi dengan cepat dan benar. “Akan kita inventarisasi tempatnya dan segera diputuskan, sehingga tahun depan pembangunan politeknik ini menjadi skala prioritas,” pungkasnya. (sgt/c1/aif )

Setiap Kecamatan Sumbang Tujuh Peserta n TONJOLKAN... Sambungan dari Hal 25

Dalam pelatihan tersebut, peserta juga akan diarahkan cara berjalan di catwalk layaknya model. Seperti yang diberitakan sebelumnya, peserta yang terdiri atas pelajar tingkat TK hingga SMA sederajat itu akan melakukan peragaan busana yang terbuat

dari kertas bekas di Pantai Boom. Mereka akan berjalan bak model profesional di catwalk. Dalam hal ini, pedestrian way yang berada di Pantai Boom akan dimanfaatkan sebagai catwalk. Setiap kecamatan menyumbang tujuh putri terbaik untuk berpartisipasi di acara yang bertujuan mengurangi volume sampah di Bumi Blambangan itu. (cin/c1/aif)

Belum Biasa Masak Rujak Soto n SELALU... Sambungan dari Hal 25

Akibat hobinya memasak, itu perempuan berusia 49 tahun tersebut kerap diminta rekannya sesama guru dan kepala sekolah lain memasak dalam berbagai kesempatan. Bahkan, ibu tiga anak itu juga kerap diminta mengajari para guru di sekolahnya memasak beraneka macam hidangan. Jika ada waktu senggang, guru piket diajak memasak salah

satu menu baru. Jadi, bisa dipastikan ibu-ibu guru yang satu kantor dengan Endah bisa menguasai salah satu jenis masakan. Tak cuma rekan guru, kegemaran Endah dalam memasak juga ditularkan kepada anak-anaknya. Ketika ada menu baru yang dilihat anak-anaknya, mereka pun langsung mengajak Endah bereksperimen membuat masakan tersebut. “Dua anak saya yang laki-laki memiliki hobi yang sama. Dari kecil sudah saya biasakan membawa bekal dari

rumah, masakan mamanya,” ujar wanita kelahiran Jayapura itu. Meski sudah menetap di Banyuwangi sejak tahun 1989, masih ada satu jenis masakan yang belum bisa dicoba Endah, yaitu rujak soto. Alasannya sederhana, Endah merasa belum terbiasa makan makanan yang dicampur-campur. “Kalau soto ya soto saja. Kalau rujak ya rujak saja. Saya masih belum bisa mengonsumsi makanan yang dicampur,” aku Endah sembari tersenyum. (fre/c1/aif)

Optimistis Selesai Tepat Waktu n DIGUYUR... Sambungan dari Hal 36

Sebab, dua komponen itu kini masih dalam tahap pengerjaan. Dengan waktu yang cukup singkat itu, maka Kota Gandrung diminta untuk tidak main-main. Sebab, jika proyek tidak tuntas, maka jelas menjadi ancaman serius bagi Bumi Blambangan. Gagal pelaksanaan bisa mencoreng muka Banyuwangi di mata daerah lain. Semua pengerjaan proyek itu memang telah diplot mengenai durasi waktu. Meski begitu, pengerjaan proyek itu bisa menemui

hambatan. Salah satunya cuaca yang kini musim penghujan. Kondisi itu bisa memicu pengerjaan proyek tidak tepat waktu. Saat ini, pengerjaan proyek masih terus dikerjakan. Namun, sebagian titik juga masih belum ada tanda-tanda kapan kembali dikerjakan. Padahal, waktu pelaksanaan ajang dua tahunan itu semakin dekat. Proyek yang tengah digarap adalah renovasi kolam renang GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Selain itu juga ada pembangunan paving di halaman Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Meski begitu, gara-gara diguyur hujan,

pengerjaan proyek itu terhambat. Selain itu, pembangunan sirkuit BMX Muncar juga belum dikerjakan. Padahal, alokasi anggaran pada tahun 2015 sudah jelas. Meski belum dikerjakan, tapi semua proyek itu harus beres dan ready saat hari H pelaksanaan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang, Banyuwangi, Mujiono mengaku tetap optimistis jika semua pengerjaan proyek itu tepat waktu. Sehingga, bisa digunakan untuk hajatan olahraga paling akbar di Jawa timur itu. ‘’Pasti beres, jangan khawatir,’’ tegasnya.(ton/bay)

Stadion Diponegoro masih Direnovasi n GOR TAWANG... Sambungan dari Hal 36

Dia menjelaskan, jika ada wacana jika pembukaan akan dipusatkan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Namun, dia menyebut, stadion kebanggaan Banyuwangi yang masih dalam tahap renovasi itu menjadi al-

ternatif pilihan kedua. ‘’Alternatif pilihan pertama di Pantai Boom,’’ terang pengawas PDAM Banyuwangi itu. Sebelumnya, stadion Diponegoro, Banyuwangi itu memang masih belum klir gara-gara pengerjaan proyek yang belum tuntas. Bahkan, sempat ada gambaran jika pembukaan acara

terpaksa dipindah ke GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Hanya saja, kapasitas GOR Tawang Alun jelas dianggap tidak mampu menampung ribuan atlet. Maka dari itu, lokasi yang menjadi pilihan adalah menggunakan out door. Salah satunya di pantai boom Banyuwangi. (ton/bay)


RADAR BANYUWANGI

OLAHRAGA

36

Jawa Pos

Diguyur Hujan, Terancam Molor

SEPAK BOLA

Tim Unggulan Mendominasi BANYUWANGI – Laju tim-tim unggulan kian tidak terbendung dalam Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi. Bahkan, tim-tim yang lolos ke babak utama merupakan kandidat kuat sebagai juara pada musim tahun 2015 ini. Seperti tim SMAN 1 Banyuwangi memiliki kans untuk bisa mempertahankan dalam turnamen sepak bola antar pelajar se-Banyuwangi itu. Sebab, laju anak asuh Roni Nurdiansyah itu masih belum terhenti. Bahkan, tim di bawah binaan Mujiono itu sukses meraih juara grup zona I. Kepastian itu menyusul kemenangan yang diraih atas tim SMK PGRI Banyuwangi dengan skor 2-0 dalam laga yang digeber di Lapangan Penataban, Kecamatan Giri. Meski kalah, namun tim SMK PGRI Banyuwangi tetap lolos ke babak utama sebagai runner up. Sebagai juara bertahan, tim SMAN 1 Banyuwangi diminta untuk tidak terlalu jemawa. Sebab, persaingan pada babak utama akan lebih ketat. Apalagi, tim yang mengalahkan mereka saat uji coba, SMAN I Purwoharjo juga lolos. Bahkan, pasukan Budi Santoso itu juga keluar sebagai tim terbaik di zona III. Sebab, mereka mampu meredam perlawanan tim MAN Pesanggaran dengan skor 2-1 dalam laga yang dihelat di Lapangan Purwoharjo. Sekadar tahu, tim SMAN 1 Purwoharjo merupakan tim yang patut diwaspadai dan menjadi salah satu kandidat kuat juara. Sebab, mereka tampil trengginas dalam fase penyisihan dan tidak pernah tersentuh kekalahan. Produktivitas gol mereka juga oke. Tim SMAN 1 Purwoharjo juga pernah menekuk tim SMAN 1 Banyuwangi dalam laga uji coba jelang LPI Banyuwangi bergulir. Kala itu, skor 2-0 untuk kemenangan tim SMAN 1 Purwoharjo. Juara LPI Banyuwangi edisi tahun 2013, tim SMAN 1 Rogojampi juga lolos ke babak utama. Bahkan, pasukan Nursyamsi itu sudah menggenggam satu tiket ke partai puncak zona II. Mereka tinggal menunggu hasil laga yang mempertemukan tim SMK Taruna Srono versus tim SMK Muhammadiyah Rogojampi. Sedangkan, dua unggulan lain di zona IV akan diisi tim SMAN 2 Genteng dengan tim SMA Muhammadiyah 2 Genteng. Kedua tim akan menjadi rival yang tangguh. Kedua tim sudah memastikan lolos. Hanya saja, kedua tim masih menentukan siapa yang berhak menjadi yang terbaik usai laga final yang digeber pada Rabu mendatang (11/3). (ton/bay)

Sabtu 7 Maret 2015

GALIH COKRO/RABA

BELUM SELESAI: Pemasangan paving stone di depan Stadion Diponegoro Banyuwangi masih berlangsung hingga kemarin.

BANYUWANGI – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa timur semakin dekat. Bayangkan, ajang multi even itu praktis menyisakan waktu 90 hari mulai kemarin. Sebab, ajang tersebut akan digelar di Banyuwangi pada tanggal 6 hingga 13 Juni 2015 mendatang. Sebagai tuan rumah, Banyuwangi masih banyak pekerjaan rumah yang masih belum klir. Utamanya mengenai masalah venue dan akomodasi penginapan n Baca Diguyur...Hal 35

GOR Tawang Alun tak Muat Lokasi Pembukaan Porprov Bisa Geser ke Pantai Boom BANYUWANGI – Opening ceremony Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur masih simpang siur. Sebab sampai kemarin, belum ada kepastian mengenai lokasi yang akan digunakan arena pembukaan

yang digelar tanggal 6 Juni 2015 mendatang itu. KONI Banyuwangi masih mencari formula yang tepat untuk menyiapkan skenario pembukaan acara itu. Hingga kemarin, belum ada keputusan resmi terkait dengan pembukaan yang akan dihadiri pejabat pemerintah tingkat pusat itu. Ketua umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi menjelaskan, jika opening ce-

remony Porprov V Jatim tahun 2015 masih belum diputuskan. Menurut dia, ada beberapa

kemungkinan tentang lokasi pembukaan acara yang diprediksi akan spektakuler itu.

‘’Ada dua alternative,’’ ungkapnya kemarin n Baca Gor Tawang...Hal 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.