33 HARI LAGI
PILEG 2014 ARET JUMAT 7 MARET
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2014 TAH
Eceran Rp 5.750
33
Tersangka Bisa Bertambah n Kasus Dugaan Korupsi Proyek Gedung Rawat Inap RSUD Genteng BANYUWANGI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi ternyata masih
belum berhenti mengusut perkara penyimpangan proyek rawat inap dua lantai
“Kita akan memanggil saksi-saksi lagi untuk di mintai keterangan,” cetus Kepala Seksi Pi dana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Banyuwangi Paulus Agung Widaryanto SH kemarin (6/3) n
di RSUD Genteng. Kejari berencana akan memanggil sejumlah saksi yang dianggap mengerti pengerjaan proyek tersebut. Bila dalam pemeriksaan itu ada indikasi pelaku lain dianggap bertanggung jawab, Kejari akan memprosesnya.
Baca Tersangka...Hal 43
ADA APA LAGI
Menolak Diperiksa Penyidik
AGUS BAIHAQI/RaBa
KENA: Warga yang terjaring razia didata di kantor Satpol PP Banyuwangi kemarin.
Bolos Sekolah malah Check In BANYUWANGI - Sebanyak enam pasangan dan seorang warga yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) diciduk anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi kemarin (5/3). Dari enam pasangan yang digaruk itu, satu di antaranya masih berstatus pelajar SLTA di wilayah Kecamatan Giri. Pelajar yang diduga bolos dan ditemukan di kamar hotel itu adalah WL. “Saya sudah kelas dua,” terang WL sambil cengengesan. Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi, WL yang digaruk di kamar hotel bersama Fikri Haekal itu mengaku sudah keluar dan tidak sekolah lagi. Sejak dua pekan lalu, dirinya sudah tidak masuk sekolah. “Saya keluar sejak dua minggu lalu, tidak ada biaya untuk membayar sekolah, ibu dan bapak sudah meninggal,” dalihnya n Baca Bolos...Hal 43
AGUS BAIHAQI/RaBa
BANYUWANGI -Terpidana kasus illegal logging, John Robert Andreas, 44, tampaknya akan semakin lama menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Pria asal Ngagel, Surabaya, itu kembali diperiksa Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Banyuwangi kemarin (6/3). Pemeriksaan yang dilakukan aparat kepolisian itu terkait pembalakan liar pada 20 Februari 2013 lalu di Petak 66h, wilayah RPH Selogiri, BKPH Ketapang, KPH Perhutani Banyuwangi Utara. “Hanya John Robert yang belum diproses,” cetus Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kasatreskrim AKP Nandu Dyanata. Sekadar diketahui, John Robert kini sedang menjalani hukuman enam bulan penjara di Lapas Banyuwangi berdasar keputusan Mahkamah Agung (MA) atas pembalakan liar yang terjadi pada 2010 lalu di Petak 66h, wilayah RPH Selogiri n Baca Menolak...Hal 43
TERPIDANA: John Robert Andreas melewati gerbang dalam Lapas untuk menemui penyidik Satreskrim Polres Banyuwangi siang kemarin.
DPR RI Kurang 24.212 Lembar PENDIDIKAN
Buta Huruf Wongsorejo Tersisa 2.357 Orang WONGSOREJO - Angka buta huruf terbesar di Banyuwangi ada di Kecamatan Wongsorejo. Survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 lalu, angka buta huruf di Kecamatan Wongsorejo mencapai 5.250 orang. Tahun 2013 lalu, angka 5.250 itu sudah menurun drastis dibandingkan tiga tahun sebelumnya. Hasil validasi yang dilakukan tim Kecamatan Wongsorejo, angka buta huruf sudah turun menjadi 2.357 orang. “Kita sudah melakukan validasi jumlah buta huruf setiap desa,” ujar Camat Wongsorejo, Sulistyowati n Baca Buta...Hal 43
NARKOBA
BANYUWANGI - Proses pelipatan kertas suara pemilu calon legislatif (caleg) DPR RI sudah tuntas dilipat kemarin (6/3). Jumlah surat suara DPR RI yang berhasil dilipat sejak Senin (3/3) sebanyak 1.229.082 lembar. Jumlah surat suara DPR RI yang sudah dilipat dan siap didistribusikan itu jauh lebih sedikit daripada jumlah daftar pemilih tetap (DPT). Jumlah DPT yang ditetapkan pada 18 Januari 2014 mencapai 1.253.294 orang, sedangkan surat suara DPR RI yang bisa digunakan ha nya 1.229.082 lembar. “Jumlah itu masih kurang dari kebutuhan pemilu DPR RI yang terdaftar dalam DPT, apalagi masih ada daftar pemilih khusus (DPK),” ungkap Ketua Pokja Logistik Pemilu KPU Banyuwangi, Atim Hariyadi, kemarin. Jumlah surat suara DPR RI yang ru sak mencapai 863 lembar. Sehingga, kekurangan surat suara DPR RI mencapai 24.212 lembar. KPU segera mengirimkan surat ke KPU pusat dan KPU Jatim untuk meminta tambahan surat suara yang kurang akibat kerusakan itu. Sejatinya, kata Atim, surat suara DPR RI yang datang dari percetakan jauh lebih sedikit daripada jumlah DPT 1.253.294 orang. Surat suara yang datang hanya 1.229.945 lembar dan setelah dilakukan pelipatan menyusut menjadi 1.229.082 lembar n Baca DPR...Hal 43
GALIH COKRO/RaBa
GALIH COKRO/RaBa
Jangan berlindung pada dukungan masyarakat untuk menafikan aspek yuridis.”
Kami meminta Sekwan (Sekretariat DPRD) mengundang-hadirkan eksekutif sepekan mendatang.”
TUTUT HARIYADI Rektor Untag Banyuwangi
ZAINAL ARIFIN SALAM Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi
Untag Siap Hearing di Senayan
GALIH COKRO/RaBa
MASAL: Ratusan petugas melipat surat suara pemilu legislatif di gudang KPU Banyuwangi kemarin.
BANYUWANGI - Meski ‘’sendirian’’, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi kukuh menolak rencana pendirian kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di Banyuwangi. Bahkan, civitas aka demika Untag Banyuwangi itu berencana mengajukan rapat dengar pendapat (hearing) dengan DPR RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh.
Itu terungkap saat civitas akademika Untag melakukan hearing dengan Komisi IV DPRD Banyuwangi kemarin (6/3). Lantaran perwakilan eksekutif tidak hadir dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Zainal Arifin Salam tersebut, pihak Untag meminta pimpinan komisi IV mengagendakan hearing ulang dengan menghadirkan eksekutif dalam waktu secepatnya n Baca Untag...Hal 43
AGUS BAIHAQI/RaBa
SIDANG PERDANA: Slamet Sukmajaya alias Afuk didampingi pengacara H. Tomi Yudianto di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.
Afuk Sukmajaya Didakwa Pengedar BANYUWANGI - Sedikitnya untuk keempat kalinya Slamet Sukmajaya alias Afuk, 47, duduk di kursi terdakwa dalam kasus narkoba. Kali ini warga Jalan Piere Tandean, 18, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, itu menjalani sidang perdana kepemilikan sabu-sabu (SS) dengan berat kotor 10,91 gram (berat bersih 10,66 gram) kemarin (5/3). Agenda sidang siang itu adalah pembacaan dakwaan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Budi Cahyono SH dan Karimudin SH langsung memasang Pasal 112 ayat 1 dan Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang (UU) RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Pasal yang dipasang jaksa itu termasuk paling berat. Bila terdakwa terbukti melanggar Pasal 112 ayat 1, maka bisa dihukum minimal empat tahun penjara dengan denda minimal Rp 800 juta n Baca Afuk...Hal 43
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Mengintip Syuting Video Klip Kolosal Album Laros
Memadukan Kemasan Klasik, Teatrikal, dan Sulap Merebaknya praktik penjiplakan karya dalam lagu-lagu daerah Banyuwangi mengundang keprihatinan tersendiri bagi Denny Sun’anudin. Bermodal nekat, pria itu membuat album Lare Osing (Laros) Banyuwangi. Dia ingin menyelamatkan karakteristik dan jati diri lagulagu daerah Bumi Blambangan. MENURUT hasil penelitian empirisnya, mayoritas lagu yang beredar luas di masyarakat akhir-akhir ini merupakan wujud plagiat. Yang lebih ironis lagi, bentuk plagiat tersebut
tak sedikit mengeksploitasi syair dan visual yang tidak layak dan tidak patut. “Hal itu jelas bentuk nyata ke jahatan atas karya intelektual, sehingga berpotensi memunculkan gugatan-gugatan dari para pencipta aslinya selaku pemilik hak cipta,” ujar pria yang akrab disapa Denny itu. Saat ini beredar luas lagu-lagu Banyuwangi dengan lirik-lirik lagu yang plagiat. Ada yang berasal dari Jawa Tengah, Pasundan, Melayu, China, dan India. “Plagiatisme tersebut di samping menodai karakteristik, juga dapat menyirnakan jati diri lagu-lagu daerah Banyuwangi,” cetus Denny. Diakuinya, manusia memang mempunyai keleluasaan berekspresi, berkreasi, dan mengaplikasikan diri ke dalam wujud karya nyata n Baca Memadukan...Hal 43
Surat suara DPR RI kurang 24.212 lembar Intinya, masih kurang buanyaaak !!
Tersangka proyek gedung RSUD Genteng bisa bertambah Bakal banyak pasien sakit kepala di RSUD Genteng
ISTIMEWA
VIDEO KLIP: Denny Sun’anudin berdiri di atas jip saat syuting di depan pendapa kabupaten Minggu (2/3) lalu. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
34
Jumat 7 Maret 2014
Daun Berambut, Buah Mengecil
AGENDA KOTA
Pemkot Banjarbaru Studi Banding di BWI
MUNCAR - Petani semangka dan melon boleh bernapas lega menatap musim panen kali ini. Meski diserang hama dan penyakit, hal tersebut rupanya belum banyak berpengaruh terhadap harga dan penjualan dua komoditas hasil pertanian tersebut. Di awal panen di tahun ini, harga semangka diperdagangkan Rp 1800 per kg dan melon Rp 4000 per kg. Harga itu masih lebih baik daripada panen sebelumnya yang sempat menyentuh level terendah, yakni Rp 500 per kg. Salah seorang petani, Agus Sugiharto mengatakan, sebetulnya petani getir menyambut musim panen awal tahun ini. Sebab, mayoritas tanaman diserang hama dan penyakit. Dia sendiri belum mengidentifikasi jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman pertaniannya. Yang jelas, tumbuh semacam rambut di daun. Itu menyebabkan buah semangka dan melon tidak berkembang maksimal. “Buahnya mengecil akibat penyakit tadi,” ujar petani asal Tembokrejo, Muncar, itu. Beruntung, hasil panen kali ini masih bisa diharapkan. Dengan kisaran harga sebesar itu, minimal modal usaha yang dikeluarkan impas dengan hasil penjualan. (nic/c1/aif)
HARI ini pukul 07.00 Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri training ESQ peduli pendidikan oleh forum komunikasi alumni ESQ Jatim di Gedung Wanita. Pada hari yang sama pukul 07.30 berlangsung studi banding dari Pemkab Kota Banjarbaru ke Banyuwangi. Tempat ruang rapat Minakjinggo. Pukul 09.00, Bupati menghadiri sosialisasi exchange center oleh senior advisor Jatim di Tianjing Mr. Jasper Ho bekerja sama dengan Biro Administrasi Bagian Luar Negeri. Tempat di Pendapa Kabupaten Sabha Swagata. (*)
ADA APA LAGI
BELUM MAKSIMAL: Aktivitas panen semangka di sepetak sawah di Muncar kemarin. NIKLAAS ANDRIES/RaBa
Aktivitas Belajar Kembali Normal ABDUL AZIZ/RABA
BARANG BUKTI: Inilah senjata tajam yang digunakan Harmoko melukai adik dan kedua orang tuanya.
Harmoko masih Bungkam GLENMORE - Pelaku pembacokan kedua orang tua dan adik kandungnya, Harmoko, 21, asal Dusun Sumbermulyo, Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, masih bungkam. Dia belum mau menyebut motif pembacokan kedua orang tuanya tersebut. Sampai kemarin, penyidik Reskrim Polsek Glenmore sama sekali belum mendapatkan keterangan apa pun dari anak pasangan Kusmin,59, dan Poniyem, 53, itu. Selama menjalani pemeriksaan penyidik, Harmoko hanya diam seribu bahasa. “Sama sekali tidak menjawab apa pun. Setiap ditanya selalu diam,” kata Kapolsek Glenmore AKP Subardi melalui Kanitreskrim Ipda Abdullah Syajad. Diamnya pelaku tersebut masih belum diketahui sebabnya. Namun, dugaan sementara, yang bersangkutan mengalami tekanan batin. “Atau memang dia pemain watak, masih terus kita dalami,” tandasnya. Syajad menjelaskan, berdasar informasi yang didapatkan penyidik, pelaku melakukan kekerasan terhadap orang tuanya bukan hanya sekali saja. Beberapa tahun lalu Harmoko pernah membakar motor orang tuanya. Apakah ada kemungkinan pelaku mengalami gangguan jiwa sehingga perlu dibawa ke psikiater? Kapolsek belum berani memastikan. “Bisa kita periksakan kejiawaannya. Sementara kita menduga dia pandai bermain watak,” tuturnya. Seperti diberitakan sebelumnya, tanpa sebab yang jelas, Harmoko, 21, pemuda pengangguran asal Dusun Sumbermulyo, Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, gelap mata. Dia melayangkan sajam ke arah kepala adik kandungnya, Rohman, 14. Akibat perbuatan pelaku, Rohman mengalami luka bacok di kepala bagian kanan hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Bakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore. Selain melukai adik kandungnya, kekalapan pelaku juga menyebabkan kedua orang tuanya, pasangan suami istri Kusmin, 59, dan Poniyem, 53, mengalami luka berdarah. Kusmin mengalami luka sayat di tangan kiri dan Poniyem mengalami luka robek di jari telunjuk kiri. (azi/c1/aif)
Pasca Ambruknya Plafon MI Nurul Huda SINGOJURUH - Jebolnya plafon ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda di Dusun Rampan, Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, belum berpengaruh banyak terhadap aktivitas belajar-mengajar di sekolah tersebut. Mengantisipasi rusaknya ruangan kelas II tersebut, pihak sekolah memindahkan kegiatan belajar ke ruang perpustakaan. Tidak hanya kelas II yang dipindah ke ruang baca itu, siswa kelas I yang ruangannya di sebelah kelas II juga dipindah ke ruang yang sama. Dengan hanya dibatasi sebuah kelambu kain, kegiatan belajar-mengajar dua kelas itu berjalan seperti biasa. “Tidak ada masalah. Kegiatan belajar dan mengajar berjalan seperti biasa dan lancar,” beber Ghofur, kepala Sekolah MI Nurul
Huda, kepada koran ini kemarin. Khusus kelas I yang dipindah ke ruang perpustakaan, tujuannya semata-mata sebagai upaya antisipasi. Sebab, k o n d i s i p l a f o n d i r u a n ga n kelas paling buncit di sekolah ini juga mengkhawatirkan. Agar tidak kejadian yang sama terulang, pihak sekolah memindahkan seluruh siswa ke ruang perpustakaan. Sementara itu, terkait empat siswa yang tertimpa reruntuhan, Ghofur menyatakan sudah tidak ada masalah. Mereka sudah masuk dan mengikuti kegiatan belajar bersama teman-temannya. Di sekolah ini sebetulnya ada enam ruangan. Akibat ambruk, otomatis kini hanya empat ruangan yang digunakan. Ruang perpustakaan terpaksa dijadikan kelas agar semua siswa tetap masuk secara serentak pada pagi hari. Sampai saat ini kondisi ruang yang rusak masih dibiarkan. Itu sengaja dilakukan karena
menunggu pihak berwenang m e n i n j a u . “ Ma s i h d i b i a rkan dan belum dibersihkan,” ujarnya. Seperti diberitakan kemarin, salah satu bagian bangunan gedung sekolah MI Nurul Hudah, yakni plafon kelas II, ambruk. Akibat kejadian itu, empat siswa yang tengah mengikuti kegiatan belajar mengalami luka di kepala dan punggung. Mereka yang terluka itu, di antaranya Karina Kapor. Dia yang mengalami memar di punggung. Agie mengalami luka di kepala, Adam luka di telinga, dan Fani luka di punggung. Meski mengalami memar dan luka, secara umum kondisi siswa-siswa tersebut tidak mengkhawatirkan. Setelah diberi perawatan, mereka bisa kembali melanjutkan sekolah. Insiden yang dialami siswa sekolah itu berlangsung pukul 08.00. Saat itu siswa kelas II tengah mengikuti pelajaran matematika. (nic/c1/aif )
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
TINGGALPUING:Plafonyangjebolhinggakemarinbelumdiperbaiki.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Event: Benny Siswanto. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jumat 7 Maret 2014
MENUJU
PANGGUNG PEMILU
Rajin Serap Aspirasi Warga Sonny T. Danaparamita terus menggalang dukungan. Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan yang berangkat dari dapil III Jatim (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso) Nomor urut 2 ini semakin dekat dengan masyarakat. Aktivis GMNI ini setiap saat selalu menyediakan waktu berdialog dengan berbagai lapisan masyarakat. Sebagai penerus ajaran dan cita-cita Bung Karno, Sonny menilai bahwa berdialog dan melibatkan kaum perempuan dalam momentum politik seperti ini adalah hal yang penting. Dia pun mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Bung Karno dalam buku Sarinah. ”Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggitingginya. Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali,’’ kata Sony menirukan ucapan Bung Karno. Dalam konteks itulah, caleg nomor urut 2 itu menantang kepada para perempuan untuk terlibat dan berani tampil dalam panggung politik. Para wakil rakyat dan para pengambil kebijakan perlu intensif berdialog dengan kaum perempuan demi terwujudnya gender mainstreaming. Pada kesempatan itu, para anggota komunitas ”Gluteris” yang hadir mendokan dan mendukung Sonny yang saat ini maju sebagai caleg DPR RI dapat terpilih dan menjadi wakil rakyat yang amanah. Argumentasi yang paling kuat atas doa dan dukungan tersebut adalah gagasan dan komitmen Sony dalam perjuangan kaum perempuan di Indonesia. ”Jadilah perempuan yang cantik, cerdas, dan tentu saja bermanfaat bagi keluarga, nusa, bangsa, dan agama,’’ tandas Sonny. (*/aif)
PARLEMEN
Coblos Kolom Tanpa Nama Sah WONGSOREJO - Pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) 9 April 2014 tersisa 33 hari lagi. Demi menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi gencar melakukan konsolidasi dengan jajaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Road show pertama, dua komisioner KPU Suherman dan Irfan Hidayat, datang ke Kecamatan Wongosrejo untuk bertemu PPK, PPS, KPPS, forpimka, kepala desa, dan beberapa kepala dusun. Road show anggota KPU itu diisi sosialisasi Peraturan KPU Nomor 26 Tahun 2013 tentang pemungutan dan penghitungan suara di TPS. “Selain untuk mendongkrak target 90 persen partisipasi masyarakat, kegiatan itu juga dalam rangka memberi pemahaman dan teknis pencoblosan yang benar kepada PPK, PPS, KPPS, dan masyarakat umum,” ungkap Ketua Divisi Sosialisasi KPU, Suherman. Kegiatan itu akan dilakukan di 24 Kecamatan hingga menjelang pelaksanaan pemilu 5 April 2014 mendatang. “Coblosan yang benar harus di dalam kotak, boleh pada gambar partai, dan nomor atau nama caleg,” jelas Suherman. Selain menyampaikan teknis pencoblosan yang benar, dalam kesempatan itu KPU juga menyampaikan nama-nama parpol peserta Pemilu 2014. Termasuk contoh model surat suara yang bakal digunakan pada saat pemilu mendatang. Surat suara DPR RI dan DPRD hanya mencantumkan gambar parpol peserta pemilu beserta nomor dan nama caleg. Sementara itu, di surat suara DPD tertera foto masing-masing calon.
SULTAN ANSHORI/RaBa
SOSIALISASI: Ketua Pokja sosialisasi KPU Suherman menjelaskan teknis melakukan pencoblosan pada surat suara di depan PPK,PPS dan KPPS se - Kecamatan Wongsorejo kemarin malam.
Bagi calon pemilih yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) yang memiliki kemampuan khusus (cacat), boleh di dampingi oleh saudara atau kerabat terdekatnya dengan persetujuan dari PPS setempat. Selain itu, Suherman mengungkapkan, pemilih yang mencoblos dua caleg dalam satu partai tetap sah. Namun hasil penghitungan suaranya, masuk suara parpol bukan suara caleg. Tidak hanya itu, KPU juga membeberkan pemilih yang mencoblos kolom nama caleg yang tidak ada caleg tetap sah dan menjadi suara milik partai. Dari 12 parpol peserta Pemilu, jelas dia, tidak semua mengisi penuh calegnya di
setiap dapil. Karena itu, jika ada calon yang mencoblos kolom yang tidak ada calegnya tetap sah. Dalam pasal 50 ayat (1) disebutkan dalam hal ketua KPPS menemukan surat suara pada nomor urut calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, tetapi nama calon tidak dicantumkan dalam surat suara, maka surat suara itu dinyatakan sah dan menjadi suara sah partai politik. Ketua Pojka Kampanye KPU Irfan Hidayat yang ikut hadir dalam acara menambahkan, tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu periode lalu hanya sebesar 60 persen saja. Maka dari itu
Parpol dan Caleg Akan Gelar Doa Bersama
SERBA-SERBI
Sebelum Start Kampanye Terbuka
SYAIFUDDIN M/RaBa
CUKUP MEGAH: Posko Dahlanis di Jl. Brawijaya ini akan diresmikan oleh Dahlan Iskan Sabtu malam besok (8/3).
Posko Dahlanis Siap Diresmikan BANYUWANGI – Menteri BUMN Dahlan Iskan direncanakan akan meresmikan Posko Dahlanis yang beralamat di Ruko Karangente Centra Niaga Jl. Brawijaya, Banyuwangi. Mulai kemarin, sejumlah relawan sibuk menyiapkan rencana kedatangan orang nomor satu di BUMN tersebut. Bukan hanya relawan, Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi Michael Edi Hariyanto turun langsung menata lokasi penyambutan Dahlan Iskan yang diagendakan datang hari Sabtu (8/3) pukul 19.00. Foto-foto Dahlan Iskan sudah terpasang rapi di dinding tembok posko Dahlanis. Karpet tebal dan meja-kursi yang masih baru juga sudah tertata rapi di ruangan. Praktis, seharian kemarin Michael dan jajaran pengurus Partai Demokrat dibantu para Relawan Demi Indonesia (RedI) bekerja keras menyiapkan rencana kedatangan capres peserta konvensi Partai Demokrat t e r s e b u t . ” U n t u k m e re s mikan Posko Dahlanis ini kita sudah menyebar 500 undangan. Ada pengusaha, tokoh masyarakat, dan warga umum,’’ kata Michael didamp i n g i p e na n g g u n g jaw a b posko Dahlanis, Dian Creasi. Lokasi Posko Dahlanis memang cukup strategis. Lokasinya berada di pinggir jalan raya yang dilewati bus jurusan Jember-Banyuwangi. Bangunan yang ditempati berlantai dua. Lantai bawah ada ruang untuk meeting yang dilengkapi air conditioner (AC). Sedangkan lantai dua bisa dipakai untuk berdiskusi. ”Pokoknya akan kita bikin ramai terus suasana di posko Dahlanis. Masyarakat bisa berdiskusi di tempat itu,’’ kata Dian. (aif)
35
BANYUWANGI - Jelang dimulainya kampanye terbuka partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014 pada 16 Maret mendatang, pemerintah daerah bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar doa bersama nanti malam (7/3). Doa bersama itu akan digelar di Pendapa Shaba Swagata Blambangan yang akan dihadiri semua stakeholder pemilu. Dalam kegiatan doa bersama itu, semua caleg DPR, DPD RI, DPRD Jatim, dan DPRD Banyuwangi, akan dihadirkan untuk melakukan doa bersama. Selain itu, semua pimpinan parpol, forpimda, forpimka, pimpinan SKPD, tokoh lintas agama, KPU, dan Panwaslu juga akan hadir mengikuti kegiatan itu. Kegiatan itu digelar dalam rangka mendoakan Indonesia, khususnya Banyuwangi, agar tetap aman dan damai men-
jelang pelaksanaan kampanye dan Pemilu 2014 mendatang. Meski terjadi persaingan sangat ketat antara parpol dan caleg, diharapkan Banyuwangi tetap aman, damai, dan warganya tetap rukun walau ada perbedaan politik. “Pemilu aman dan damai merupakan dambaan kita bersama. Melalui kegiatan itu, kita berdoa bersama semoga Allah mengabulkan keinginan kita semua,” ungkap Kepala Bakesbangpol, Iskandar Aziz. Untuk menghadirkan beberapa stakeholder pemilu itu, KPU dan Pemkab Banyuwangi berbagi tugas. Khusus jajaran SKPD, camat, dan tokoh lintas agama, pemerintah daerah yang mengundang. Khusus caleg DPR, DPD RI, DPRD Jatim, dan DPRD Banyuwangi, KPU yang menghadirkan. Khusus jajaran kapolsek, polres diminta bantuan menghadirkannya. Begitu pula jajaran Danramil, pihak Kodim 0825 diminta mengundang mereka. “Undangan caleg akan kita sampaikan kepada pengurus partai masing-masing. Kita akan minta
partai menghadirkan semua caleg di semua tingkat,” kata Ketua KPU, Syamsul Arifin. Sedianya, KPU telah merancang acara doa bersama itu digelar setelah pelaksanaan kampanye terbuka. Namun, karena ada surat edaran KPU yang melarang KPU menggelar acara selama masa kampanye, KPU menggelar doa bersama lebih awal dengan menggandeng pemerintah daerah. “Selama hari tenang partai dan KPU tidak boleh menggelar acara apa pun. Dalam hari tenang tidak boleh ada pengerahan massa,” tambah Ketua Pojka Kampanye KPU, Irfan Hidayat. (afi/c1/aif)
dengan sosialisasi tersebut diharapkan pada pemilu 2014 tingkat partisipasi masyarakat lebih meningkat. “Ini tugas PPK untuk lebih aktif menyosialisasikan kepada warga,” ujar Irfan Hidayat. Selain itu, lanjut Irfan, mulai 16 Maret 2014 akan diselenggarakan kampanye terbuka partai peserta pemilu. Apabila masyarakat menemukan partai politik melakukan kampanye terselubung yang dikemas sosialisasi oleh partai bersangkutan, maka tugas PPK untuk melaporkan temuan itu kepada Panwaslu atau Panwascam. ”Biasanya masyarakat akan menemukan hal semacam itu,” imbuh Irfan. (mg2/c1/afi)
36
Jumat 7 Maret 2014
PERDAGANGAN
Tidak Tera Ulang, Bisa Dipenjara 6 Bulan BANYUWANGI - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Disperindag Jatim), tepatnya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemetrologian Jember menggelar sidang tera ulang di Bumi Blambangan sejak Senin (3/3). Sampai siang kemarin (6/3), sidang tera ulang telah dilakukan di tiga kecamatan, yakni Wongsorejo, Kalipuro, dan Giri. Tidak tanggung-tanggung, hingga hari ketiga pelaksanaan, jumlah timbangan yang telah ditera ulang mencapai 714 unit. Rinciannya, timbangan sentisimal alias timbangan duduk sebanyak 297 unit, timbangan meja atau yang populer disebut timbangan kodok sebanyak 369 unit, dan timbangan dacin logam atau timbangan watangan sebanyak sembilan unit. Selama periode yang sama, jumlah timbangan pegas yang telah ditera ulang mencapai 12 unit, dan timbangan elektronik sebanyak 27 unit. Kepala Disperindagtam Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo melalui Kepala Bidang (Kabid) Standarisasi dan Perlindungan Konsumen, Dody Waskito mengatakan, selain melindungi konsumen agar barang yang dibeli sesuai dengan nilai yang dibayar, tera ulang timbangan juga ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, terutama kepercayaan konsumen untuk membeli barang di pasar tradisional. Dody mengungkapkan, tera ulang timbangan dilakukan sesuai amanat UndangUndang (UU) Nomor 2 Tahun 1981 tentang metrologi legal dan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jatim Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Laboratorium Kemetrologian. Perda Provinsi Jatim, tersebut mengatur pelaku usaha yang tidak melakukan tera ulang bisa dikenakan sanksi pidana berupa kurungan atau denda. “Pelaku usaha yang tidak patuh pada Perda Provinsi Jatim Nomor 5 Tahun 2005 dikenakan sanksi berupa kurungan paling lama enam bulan atau denda paling banyak 50 juta,” pungkasnya. (sgt/bay)
Cabai Rawit Turun Harga BANYUWANGI - Setelah sempat dibuat “sesak napas” akibat melambungnya harga cabai rawit di pasaran, kini kalangan konsumen bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya, komoditas berasa pedas tersebut mulai menunjukkan tren penurunan harga. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi menyebutkan, harga cabai rawit turun signifikan dibanding beberapa hari lalu. Jika sebelumnya harga cabai rawit tembus Rp 65 ribu per kilogram (Kg), kini harga cabai rawit turun signifikan menjadi Rp 52 ribu per Kg. Kiyama, 32, pedagang bumbu di Pasar Banyuwangi mengatakan, beberapa hari lalu harga cabai cenderung tinggi lantaran stok sangat tipis. Itu ditengarai akibat hujan yang kerap melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya. “Akibatnya, banyak tanaman cabai rawit di Banyuwangi rusak dan produktivitasnya turun,” ujarnya. Namun, kini pasokan cabai rawit dari salah satu sentra penghasil salah satu jenis bumbu masakan tersebut, yakni Desa Grogol, Kecamatan Giri, mulai mengalir. Hukum ekonomi pun berlaku, saat pasokan memadai, harga cabai rawit turun. Menurut Kiyama, meski sudah turun, harga cabai rawit masih cenderung mahal. Dikatakan, seandainya pasokan cabai rawit dari Mataram “turun” di Banyuwangi, maka harga cabai rawit
GALIH COKRO/RaBa
PASOKAN LANCAR: Pedagang menumpuk cabai rawit di Pasar Banyuwangi kemarin.
di pasaran Bumi Blambangan nyaris dapat dipastikan turun hingga kisaran Rp 15 ribu per Kg. “Sayang, sudah lama pasokan cabai rawit dari Mataram tidak turun di Banyuwangi,” jlentrehnya. Tren sebaliknya justru terjadi pada
bawang putih. Setelah selama berbulanbulan stabil di kisaran harga Rp 10 ribu per Kg, harga cabai rawit naik menjadi Rp 14 ribu per Kg kemarin (6/3). “Harga bawang putih naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp Rp 14 ribu,” kata Kiyama.
Di saat bersamaan, harga bawang merah, tomat, dan ranti, stabil. Bawang merah dipasarkan dengan harga Rp 18 ribu per Kg, tomat dan ranti masing-masing seharga Rp 8 ribu per Kg. (sgt/c1/bay)
Seleksi Wakil untuk O2SN Jatim
EKO BUDIYONO/RaBa
LENGKAP: Bermacam koleksi buku Gramedia di lokasi pameran di Sun East Mall Genteng.
Pesta Buku Gramedia di Sun East Mall GENTENG - Dalam rangka ikut serta program pendidikan gemar membaca, serta mencerdaskan masyarakat Banyuwangi, PT. Gramedia Jember membuka pameran buku termurah dan terlengkap dengan tema pesbuk (pesta buku). Pameran yang dihelat di hall lantai satu Sun East Mall (New Kalisari) Genteng ini, Gramedia memberikan koleksi buku-buku murah mulai harga Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Selain itu, Gramedia juga melengkapi pameran pesta buku dengan berbagai macam alat tulis, peralatan kantor all item dengan diskon 10 persen. Acara pemeran pesta buku ini dibuka mulai 1 Maret sampai 31 Maret 2014 mendatang. Pameran
buka sejak pukul 09.00 dan tutup pukul 21.00. Selain acara gebyar pesta buku murah, Gramedia juga mengadakan berbagai kegiatan lain yakni wisata buku untuk Taman Kanak-kanak (TK) yang akan dilaksanakan Senin sampai Sabtu mulai pukul 09.00 - 11.00. Pada acara pesta buku termurah dan terlengkap ini, Gramedia juga mengadakan berbagai lomba yang juga dilaksanakan di hall lantai satu Sun East Mall Genteng. Mulai lomba melukis di atas kaus yang bisa diikuti peserta TK, SD, SMP, SMA dan umum. Ada juga lomba mewarnai tingkat TK, lomba menghitung cepat, festival band dan dance tingkat SMP dan SMA.
SITUBONDO
SITUBONDO
• Grand Panji •
• Dijual/Dikontrakkan •
Ajang pameran ini tak hanya menyediakan buku. Pengunjung juga bisa mendapatkan VCD, infotainment, camera, IT, dan alat music. Sementara itu, lomba melukis di atas kaus dilaksanakan pada 16 Maret 2014 mendatang mulai pukul 09.00. Lomba mewarnai tingkat TK digelar 23 Maret 2014. Lomba menghitung cepat diadakan 30 Maret 2014. Gramedia juga akan mengadakan demo menggambar, Talk Show (bedah buku), dan demo musik. Masyarakat yang ingin mengikuti lomba, bisa langsung daftar ke arena Pesta Buku Gramedia di Hall Sun East Mall (New Kalisari) Genteng. Atau hubungi contact person Subagio 0816593571.(adv/bay)
BANYUWANGI – Setelah melaksanakan Olimpiade Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) tingkat kabupaten Selasa lalu (5/3), Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi menggelar seleksi untuk Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Aula SDN Model Banyuwangi kemarin (6/3). Ada sepuluh cabang olahraga yang dilombakan dalam O2SN kali ini. Muali dari cabang senam, atletik, bola voli, renang, catur, tenis meja, dan badminton. Khusus lomba cabang renang dilaksanakan di kolam renang GOR Tawang Alun. Para peserta O2SN ini merupakan siswa pilihan dari masing-masing kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi. Mereka telah lolos mengikuti seleksi di tingkat kecamatan. Panitia O2SN kali ini, melibatkan Kelompok Kerja Guru Olahraga (KKGO) SD se Banyuwangi. Mereka bertugas melakukan persiapan dan penyaringan untuk wakil Kabupaten Banyuwangi pada ajang O2SN tingkat Provinsi Jawa Timur pada Mei 2014 mendatang. Plt Kadispendik Banyuwangi, Dwiyanto melalui Kepala Bidang (Kabid) TK/SD, Hamami berpesan, laga ini tidak hanya mencari kalah menang. Ajang tersebut lebih ditekankan kepada pembentukan pendidikan berkarakter, tentang bagaimana menghargai sesama peserta. Peserta harus menjunjung tinggi fair play, tidak boleh sombong jika menang,
GERDA SUKARNO/RaBa
FAIRPLAY : Para siswa proyeksi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional mengikuti seleksi cabang catur di aula SDN Model Banyuwangi kemarin (6/3).
dan sebagainya. Sekadar diketahui, masih banyak rangkaian lomba dan kegiatan bidang TK/SD alam rangka hari pendidikan nasional kali ini. Pada 20 Maret mendatang akan digelar lomba pidato bahasa Indonesia, lomba menyanyi tunggal, cipta baca puisi, pantomim, melukis, MTQ, kriya anyam, karawitan, membatik dan bercerita. Kabid TK/SD Dispendik, Hamami
menambahkan, seluruh jajarannya mulai kepala Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Pendidikan, pengawas, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), hingga guru siap mendukung dan berpartisipasi pada kegiatan try out akbar yang diselenggarakan oleh Jawa Pos Radar Banyuwangi pada 19 Maret mendatang. Rencananya, try out Ujian Sekolah (US) tersebut akan diikuti 22 ribu siswa SD. (*/bay)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• STNK •
• Toyota Agya •
• Nissan •
• Honda Jazz ‘12 •
• Kijang LGX ‘02 •
Open Inden Toyota Agya Proses Mudah & Angsuran Ringan Kredit s/d 5 Th Hub: Toni 081336236483 BB 22483BC4
All New March Harga Mulai 141 Jt / DP 29 Jtan & Dapatkan Hadiah Langsung Iphone SS, Ipad Mini,Digital Camera Voucher Info Hub Adwar Nissan Bwi 081259550876
Dijual H.Jazz RS Manual Putih 2012 Rp 210 Jt Nego Cash/Kredit Tukar Tambah Hub 08123453975
Dijual Kjg Lgx 2002 Silver Solar Hrg 127,5 Jt Nego Cash/Kredit Tukar Tambah Hb 082142194111
• Panther ‘03 •
• Nissan •
• Toyota Avanza ‘13 •
• Innova ‘10/09 •
Dijual Panther Lv ’03 Silver Hrg 115 Jt Nego Cash/Kredit Tukar Tambah Hb 082142194111
Promo diskon heboh,Promo Bonus Hanya di bln ini Untk Setiap Pembelian Mobil Nissan Info Lebih Lanjut Hub: Frengki Setiawan 081333210583/087857733083
Dijual New Avanza Veloz L.5MT tahun 2013 putih hrg 166,5 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota kjg Innova (solar) tahun 2010/ 2009 silver/hitam hrg 199,5 jt/149 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Nissan Grand Livina ‘07 •
• Daihatsu Terios ‘09/’11 •
• Suzuki Karimun ‘05/’09 •
• Honda Jazz ‘06/’13 •
Dijual Daihatsu Terios f700RG tahun 2009/ 011 merah/hitam hrg 149 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Suzuki SL410 R-Karimun/apv tahun 2005/09 hitam hrga 88,5 jt/107,5 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz GD3 IDSI tahun2006/ 013 merah/hitam hrg 109 jt/185 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Hlg STNK P 6058V, an.Prima Widyayanti Prm Citra Pesona Indah I Kav 42 03/04, Kertosari HlgSTNKP6179ZM,an.MalikQomarMoestari, Prm Kebalenan Indah Blok F No.1, Bwi Hlg STNK D 3813 FO, an. Resti Tyaswati Jl. Kalijati 12 No.4 Antapati Bandung
NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.
L600m2, LB 400m2, 2 Ltai, 9 Kmar, 3 Kamar Mandi, Listrik, PDAM, SHM, Lok. Jl Basuki Rahmat Stubondo (Blkng Kntor Kejaksaan Baru STB) H: 081 358 057 388. TP.
• Jl. Wijaya Kusuma •
• Rumah Sarang Burung •
Djl Ruko L.Srtgis LB 155 m2 SHM Jl Wijaya Kusuma STB mnt H: 0813366940000
Djl Rmh Sarang Burung LT 33X40 LB 12X12 LB 8X12 Ry Besuki H: 082315151405
BANYUWANGI • Mendut Regency • Dijual Cepat Rumah T.150 Mendut Regency N-6 Hub 081217900020 ( Arik )
BANYUWANGI • Drum + Backsound • Jual Murah Drum + Backsond 1 Set Griya Pesona Karangrejo Blok I No 12 Bwi Hub: 081999971676
Hlg STNK P 3584 XD, an. Slamet Sugiarto, Dsn Krajan RT 03/01 Ds Bareng, Kabat
BANYUWANGI • Mekanik Mesin • Bth Sgr: Mekanik Msn Genset/Listrik (PLN) di Tmbk Udg Jujur,Tanggung Jwb,Totalitas Gaji + Bonus Krm CV Lgs Ke KSP Modern Jl PB. Sudirman 99-101 Bwi Telp 0333-413322
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333-412224
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Dijual Nissan Grand Livina 1,8 Ultimate 2007 Hub: 081252281234
BANYUWANGI • Tanah Kavling • Dijual Tanah Kaplingan belakang Polsek Glagah Hub 085230764536
OPINI
Jumat 7 Maret 2014
41
Awas Honorer Fiktif Menjadi CPNS
POLITIK
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
JANJI TERTIB: Penandatanganan dekralasi pemilu damai yang dilakukan bersama-sama perwakilan parpol, Frominda, KPU, dan Panwas di Mapolres Jember, kemarin.
12 Parpol Ikrar Pemilu Damai JEMBER - Sebanyak 12 pimpinan Parpol di Jember kemarin menandatangani ikrar damai dalam pemilu mendatang. Penandatanganan ini dilakukan bersama dengan KPU, panwaslu, forum pimpinan daerah (forpimda) untuk nota kesepahaman pemilu damai. Para pimpinan dan perwakilan parpol bersama instansi terkait lainnya menandatangani sedikitnya enam butir deklarasi kampanye damai. Diantaranya, siap melaksanakan pemilu dengan jujur, adil, santun, bermartabat, serta mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. Kemudian, siap mematuhi seluruh perundang- undangan, lalu tidak mengangkat isu- isu kontra produktif saat kampanye, siap menerima dengan ikhlas dan jiwa ksatria hasil pilleg, dan siap mematuhi aturan lalu lintas saat pengerahan massa. “Saya berharap seluruh pihak terkait, terutama pimpinan parpol berkomitmen untuk melaksanakan apa yang telah ditandatangani bersama- sama,” ujar Ketua KPU Jember, Ketty Tri Setyorini. Pasalnya, deklarasi dan ikrar ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga jangan sampai terpecah belah gara- gara pemilu. Nantinya deklarasi dan ikrar ini akan dibuatkan sertifikat untuk diberikan kepada parpol sehingga akan selalu dipatuhi untuk selalu menjaga perdamaian selama pemilu mendatang. Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan langkahlangkah untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Salah satunya dengan mengoptimalkan tiga pilar di masyarakat. “Yakni sinergitas kades, babinsa dan babinkamtibmas,” jelas Awang kemarin. Apalagi de ngan adanya bantuan motor bagi setiap babinsa dan babinkamtibmas di 246 desa di Jember akan semakin meningkatkan kinerja aparat. “Sehingga deteksi dini dan penanganan masalah dapat dilakukan dengan cepat,” jelasnya. (ram/jum/JPNN/aif)
SIMULASI BENCANA
Ijen Erupsi, Warga Dievakuasi BONDOWOSO – Ratusan warga di Desa Sumberejo dan Kaligedang, Kecamatan Sempol, dikagetkan dengan erupsi Gunung. Petugas dari (Badan Penanggulangan Bencana daerah) BPBD, TNI dan Polri langsung mengevakuasi warga dua desa yang terletak paling dekat dengan Gunung Ijen itu ke tempat-tempat yang lebih aman. Tempat aman yang dipilih untuk mengevakuasi warga ada beberapa lokasi. Di antaranya Lapangan Jampit dan kantor kecamatan. Dua lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat awal menampung pengungsi saat Ijen mengalami erupsi atau dalam status awas (level IV). Itulah yang terlihat dalam simulasi evakuasi warga yang dilakukan oleh BPBD di dua desa tersebut kemarin. Dalam latihan evakuasi yang digelar oleh BPBD Bondowoso itu diikuti oleh ratusan warga dua desa di lereng Gunung Ijen tersebut. Kedua desa yang berada di Kecamatan Sempol, yang memang hanya berjarak sekitar 8 km dari Gunung Ijen yang kini berstatus Waspada (level II) dan merupakan desa terdekat dari puncak Ijen. Selain melibatkan warga sekitar, dalam simulasi yang dilaksanakan selama dua hari berturut-turut itu juga diikuti anggota TNI, Orari/Rapi, PMI, Tagana, serta relawan lainnya. Dalam latihan itu, diskenariokan bahwa Gunung Ijen yang saat ini berstatsu siaga mendadak naik status menjadi Awas (level IV). Peningkatan status itu kemudian diikuti aktivitas berupa limpasan air kawah. Air limpasan kawah itu akhirnya menerjang dua desa, yakni Desa Sumber Rejo dan Desa Kaligedang. Warga dua desa yang sebelumnya sudah diberi peringatan itu akhirnya berhasil diungsikan ke lokasi aman. Kepala BPBD Bondowoso, Harry Patriantono memaparkan bahwa dalam simulasi tersebut pihaknya memang sengaja melibatkan masyarakat di dua desa itu. Sebab, dua desa di Kecamatan Sempol tersebut memang masuk dalam peta terdampak Gunung Ijen. “Sehingga, ketika terjadi bencana yang sesungguhnya, masyarakat sudah siap dan tahu apa yang harus dikerjakan” imbuhnya. Bukan hanya itu. Berdasarkan peta terdampak yang diterbitkan PVMBG, Kecamatan Sempol merupakan wilayah yang diapit oleh dua gunung berapi, yakni Gunung Ijen dan Gunung Raung yang saat ini sama-sama berstatus Waspada. “Ke depan, simulasi semacam ini akan digelar secara rutin tiap tahun. Tentu saja agar masyarakat lebih siap dalam mengahadapi situasi darurat bencana,” pungkasnya.(esb/sh/jpnn/aif)
PERHUTANI
Klaim Merugi Miliaran Rupiah LUMAJANG – Pihak Perhutani mengklaim menderita kerugian hingga miliaran rupiah akibat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penambangan pasir besi oleh PT Indo Modern Mining Sejahtera (IMMS) Unit 12 A di kawasan lindung di Kecamatan Pasirian. Karena itu, pihak Perhutani melaporkan penambangan pasir besi itu ke polisi. Asper Perhutani KRPH Pasirian Hendra Gunawan mengatakan, kawasan yang ditambang oleh PT IMMS adalah kawasan RPH Bago, Kecamatan Pasirian. “Itu wilayah RPH Bago,” katanya saat dihubungi Jawa Pos Radar Jember kemarin (6/3). Dia menjelaskan, kawasan yang ditempati sebagai lokasi penambangan berada di petak 20 A. Sebagiannya lagi adalah di petak 19. Total seluruh kawasan yang ditambang sekitar 3 hektare. Menurut dia, akhir 2013 lalu Perhutani sudah lapor ke Polsek Pasirian. “Bahkan, Kades dan jajaran Muspika sudah diberitahu. Tapi responnya kurang. Sehingga kami langsung melapor ke polres,” ungkapnya. Pada saat melapor awal, Hendra mengatakan, kerusakan kawasan tidakterlaluparah.Tapi,untuksaatinikerusakanlingkungansemakin berkembang. Kondisinya pun sudah terlanjur rusak. Sehingga, Perhutani mengalami kerugian yang cukup besar. Kerugian yang diderita Perhutani, sambung dia, mencapai Rp 750 juta per hektare. “Rp 750 juta itu hanya kerugian segi kerusakan lingkungan,” katanya. Kerugian itu belum termasuk kerusakan struktur lahan dan lingkungan di kawasan itu. Kawasan lahan yang ditambang PT IMMS, ungkap Hendra, merupakan kawasan lindung. Sesuai regulasi yang berlaku, kawasan lindung tidak diperbolehkan ditanami tanaman dan harus dibiarkan begitu saja. (fid/har/jpnn/aif)
ADA data honorer fiktif yang terbongkar di Kabupaten Ponorogo, yakni tenaga honorer yang tercatat sejak awal tahun 2005, faktanya yang bersangkutan baru lulus SMA pada Juni 2005. Hal itu memantik beberapa elemen masyarakat untuk lebih mengkri tisi pengumuman tenaga ho norer yang dilakukan beberapa waktu lalu, meskipun beberapa kementerian belum mengumumkan hasil seleksi tenaga honorernya. Di Kabupaten Banyuwangi banyak tenaga honorer yang be nar-benar mengabdi, tapi ternyata tidak lolos seleksi CPNS melalui jalur honorer. Setelah sekian lama mengabdi, ada yang sudah hampir 30 tahun, mereka harus menerima ke nyataan tidak bisa diangkat se bagai CPNS. Sementara itu, honorer yang bernaung di Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi sampai saat ini belum menerima pengumuman. Banyaknya tenaga honorer yang masuk kategori dua (K2) tidak terlepas dari adanya audit tu juan tertentu (ATT) yang di lakukan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). BPKP menyimpulkan banyak tenaga honorer yang masuk kategori satu (K1) ternyata diangkat bukan oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK). Ada pula honorer yang menerima honor bukan dari APBN/APBD. Oleh karena itu, banyak tenaga honorer yang semula masuk K1 terlempar ke K2. Bahkan, ada honorer K1, meskipun benar-benar sebagai tenaga honorer, tidak dapat diproses menjadi CPNS. Hal itu memantik masalah dan kecemburuan sesama honorer. Sebab, ada beberapa te naga honorer yang benarbenar honorer, tapi tidak dapat membuktikannya. Di sisi lain, ada beberapa orang yang mendapatkan pe ngakuan sebagai tenaga honorer meskipun tidak pernah men-
jadi honorer. Bahkan, banyak di antaranya yang sudah menyandang gelar sebagai PNS. Keinginan menjadi PNS dengan cara mudah dari jalur honorer menyisakan banyak masalah, terutama di instansi vertikal. Hal itu karena banyak honorer yang tidak bisa diangkat menjadi CPNS dan tidak terdata di database. Di sisi lain, ada oknum yang dapat ma suk database meskipun tidak pernah menjadi tenaga honorer. Salah satu kasus yang banyak menimbulkan rasa iri para honorer adalah pengangkatan PNS melalui jalur PPN di tiap-tiap desa dan penyuluh aga ma honorer (PAH) yang banyak diisi orang-orang yang tidak secara nyata menjadi tenaga honorer. Bahkan, ada yang menggunakan data fiktif agar bisa menjadi CPNS. Perbedaan nasib yang diterima para honorer tersebut dan dengan keberhasilan beberapa oknum yang tidak benar-benar menjadi honorer itulah yang menimbulkan rasa iri. Para honorer yang benarbenar menjadi honorer iri, tapi mereka tidak dapat membuktikan secara legal bahwa dia seorang honorer. Adalah hal yang wajar jika para honorer ter sebut menuntut diangkat menjadi PNS dengan alasan “jika yang tidak benar-benar honorer saja bisa menjadi PNS, mengapa yang benar-benar honorer harus melalui jalur berliku dan belum tentu dapat menjadi CPNS? Dengan adanya honorer fiktif diangkat sebagai PNS, di samping merugikan honorer murni, juga menimbulkan banyak kerugian negara. Hal itu disebabkan negara menggaji orang yang sebenarnya tidak berhak menerima, sedangkan instansi tertentu ma sih mempunyai kewajiban (moral) memberikan honor ke pa da honorer yang tidak bisa diangkat. Saat ini honorer merupakan satu-satunya jalan mudah men-
O l e h
IMAM BAIDLOWI, S.Ag*
Jika yang tidak benarbenar honorer saja bisa menjadi PNS, mengapa yang benarbenar honorer harus melalui jalur berliku dan belum tentu dapat menjadi CPNS?” jadi CPNS, sehingga banyak yang sangat berkeinginan menjadi honorer dengan tujuan ingin menjadi CPNS. Meskipun sejak 2005 pemerintah melarang pengangkatan honorer, tapi kenyataannya, banyak satuan kerja perangkat daerah yang mengangkat honorer, baik honorer guru maupun tenaga administrasi, sehingga tidak jarang sebuah lembaga pemerintahan overload pegawai. Pemerintah pun sepertinya tidak serius melarang pengangkatan tenaga honorer setelah PP 48 Tahun 2005 itu berlaku. Sehingga, masalah honorer tidak akan pernah selesai dengan diangkatnya mereka menjadi CPNS. Sebab, honorer baru terus bermunculan. Pengangkatan honorer baru ter sebut akan menyisakan ba nyak masalah, yang sa lah satunya adalah penyalahgunaan anggaran di instansi pemerintah tempat honorer tersebut berada. Sebab, akan ada pengalihan anggaran yang semestinya bukan untuk honorer dialihkan sebagai honor para honorer. Sebab, para PNS tidak akan rela gajinya dipotong sebagian dan diberikan kepada para honorer meskipun honorer tersebut membantu tugas para PNS.
Pekerjaan sebagai pegawai negeri masih sangat diminati para pencari kerja, sehingga berbagai cara dilakukan agar diangkat sebagai pegawai negeri. Hal itu terjadi karena dengan menjadi seorang pegawai negeri, yang zaman dahulu disebut sebagai kaum pri yayi, akan meningkatkan status sosial, mendapat dana pensiun, dan fasilitas lain yang tidak didapat jika tidak menjadi pegawai negeri. Meskipun Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2005 yang diubah PP 56 Tahun 2012 telah melarang seorang pe jabat mengangkat tenaga ho norer, tapi kenyataannya, tidak sedikit pejabat yang tetap mengangkat tenaga honorer. Ada pula tenaga honorer yang bekerja di instansi pemerintah tapi tidak dilengkapi SK dan surat tugas tetap melaksanakan pekerjaan di instansi dimaksud. Hal itu terjadi karena ada keinginan menjadi pegawai negeri melalui jalur tenaga honorer. Dengan berbagai cara, mereka berupaya agar bisa bekerja di instansi pemerintah meskipun pada awalnya mereka mau bekerja tanpa dibayar. Akibatnya, tenaga honorer kerap menimbulkan permasalahan di instansi pemerintah. Per tama, adanya kewajiban kemanusiaan bagi pejabat yang memimpin instansi tersebut untuk memberikan honor meskipun sebetulnya tidak ada pos anggaran. Sehingga, ter jadi manipulasi penggunaan keuangan negara. Bisa juga melahirkan pungutan liar untuk membayar honor pegawai yang tidak menerima gaji itu. Alasan tidak adanya gaji bagi tenaga ho norer itu sering dijadikan da sar sebuah pungutan liar. Ironisnya, pungutan yang dilakukan biasanya lebih banyak daripada kebutuhan honor tenaga honorer tersebut. Kedua, lantaran banyak honorer yang tidak dilengkapi SK dan surat tugas, peja bat
berwenang kerap mendistribusikan PNS baru ke sebuah instansi karena instansi tersebut dianggap kurang tenaga. Akhirnya, akan menyebabkan instansi tersebut overload pegawai. Ketiga, setelah suatu instansi dipenuhi tenaga PNS maka akan timbul problem baru, yakni nasib honorer yang telanjur mengabdi di instansi pemerintah tersebut menjadi tidak jelas. Meskipun berdasar legalitas tidak diakui, tapi tidak semua pejabat berani memberhentikan mereka. Penempatan pegawai yang tidak sesuai kebutuhan organisasi dan tanpa memperhitungkan ke mampuan pegawai dengan pekerjaan yang akan di berikan merupakan salah satu pemborosan terhadap anggaran negara. Sebab, aparat birokrasi dibayar menggu nakan anggaran negara yang seharusnya bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai tu gas dan tanggung jawab. Namun, ada beberapa kasus, seorang pegawai dengan kemampuan tertentu tidak mendapatkan pekerjaan sesuai kemampuannya. Atau, seorang pegawai mendapat tugas yang bukan keahliannya, sehingga memerlukan waktu cukup lama untuk sekadar menyesuaikan de ngan pekerjaannya itu. Oleh karena itu, nyaris negara membayar gaji seseorang yang hampir tidak melakukan apaapa. Pada kasus seperti itu, biasanya pekerjaan itu ditangani para honorer yang mempunyai kemampuan yang dibutuhkan instansi tersebut. Hal itu juga terjadi di dunia pendidikan. Seorang pegawai yang hampir tidak melakukan pekerjaan sebagaimana layaknya seorang pegawai kadang bukan kesalahan pegawai tersebut. Bisa juga hal itu karena pegawai tersebut ditempatkan di tempat yang tidak sesuai kemampuannya. (*) *) Ketua Forum Transparansi Indonesia Banyuwangi.
Sentralisasi Guru, Mungkinkah? JUDUL tulisan ini dengan tanda tanya. Artinya, mempertanyakan atau meragukan. Mungkinkah guru yang sudah mapan dan sejahtera di daerah, termasuk Banyuwangi, di kembalikan kepada pemerintah pusat? Wacana sentralisasi guru sebenarnya telah digulirkan presiden SBY pada Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-66 di Sentul International Convention Center, Bogor, 30 November 2011. Pada saat itu sekitar 4.500 undangan yang hadir bersama Ketua MPR almarhum Taufiq Kiemas dan sejumlah menteri menyambut antusias dan tepuk tangan jika persoalan guru dan pendidikan diambil alih Pemerintah Pusat. Ada pesan kuat pada saat itu kepada Kemdikbud bahwa jangan sampai persoalan sentralisasi guru diputuskan secara emosional dan tergesa-gesa. Dalam kesempatan itu, presiden menyampaikan beberapa hal bahwa Indonesia memiliki 4 juta PNS yang setiap tahun sekitar 200.000 pensiun dan perlu mendapatkan perhatian serius. Ada motivasi dalam diri para guru bahwa mereka ingin dijauhkan dari intervensi politik (Kompas, 30 November 2011 halaman 12). Lalu, untuk mengatasi panjangnya rantai birokrasi, pemerintah provinsi juga harus dilibatkan dalam persoalan sentralisasi ini. Ketua Umum PGRI Pusat Dr. Su listyo, M.Pd mengatakan bahwa desentralisasi guru dalam pelaksanaannya sering me rugikan guru, misalnya guru dipolitisasi dan dipaksa mendukung salah satu calon dalam pemilihan kepala daerah. Namun demikian, ia mengharapkan pemerintah pu sat sebelum menerapkan sentralisasi guru perlu melakukan kajian mendalam soal kondisi pendidikan selama otonomi daerah diberlakukan, sehingga kebijakan sentralisasi yang akan diberlakukan bisa benar-
benar mengatasi berbagai masalah yang terjadi selama pelaksanaan desentralisasi. Sulistyo mendukung sentralisasi asalkan pemerintah provinsi juga dilibatkan. Karena itu, pemprov harus memiliki peta per soalan dan ketimpangan pendidikan antardaerah serta peta distribusi guru yang tidak merata. Berdasar keadaan itu, maka perlu dilakukan distribusi guru sesuai kebutuhan setiap daerah. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Guru Indonesia (IGI), Mohammad Ihsan, me nyatakan bahwa posisi guru yang strategis sering diintervensi dan dipolitisasi untuk menjaring pemilih dalam pilkada. Walaupun sebe narnya mereka ingin profesional dan dijauhkan dari persoalan politik praktis. Jika sen tralisasi bisa terlaksana, maka intervensi politik bisa di preventif (dicegah), kata Ihsan. Sementara itu, Iwan Hermawan, sekretaris jenderal Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), menyebutkan jika persoalan guru diurus pusat, maka birokrasi terlalu panjang terutama saat mengurus administrasi guru. Karena itu, pemerintah provinsi ha rus diberdayakan agar ikut mengurusi (menempatkan) guru. Apa yang terjadi selama ini, kata Iwan, perpindahan guru baik antar kota, kabupaten, maupun nasional, sulit terjadi karena dinas pendidikan provinsi tidak diberi kewenangan me ngurus itu. Oleh karena itu, sentralisasi harus bisa menjawab persoalan itu. Sentralisasi harus bisa meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru, sehingga para guru nyaman dalam mendidik dan mengajar siswa. Sementara itu, pesan senada juga muncul dari Arief Rahman (praktisi pendidikan) yang menilai bahwa pemerintah pusat ha rus terus mendorong agar pemerintah daerah terpacu un-
O l e h
SUYANTO * tuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. M e s k i re f o r m a s i s u d a h ber langsung 16 tahun, ternyata bidang pendidikan belum tersentuh. Selama ini pemerintah juga tidak mempunyai kajian dan data yang baik tentang pendidikan di tanah air. Apa yang berlaku secara rutin adalah ditanggapinya pemenuhan 20% APBN untuk anggaran pendidikan nasional, tapi belum menyentuh secara praksis ke lini pendidikan yang sewajarnya. Ini harus dijadikan condition sine qua non, tidak boleh tidak, dan me rupakan kebutuhan yang amat mendesak. Arah dan tujuan pendidikan perlu disertai dekonstruksi yang menyeluruh. Jadi, dekonstruksi tidak harus hanya ada dalam kesusastraan, kesenian, dan ke budayaan, tapi juga harus diaplikasikan dalam dunia pen didikan. Praksis pendidikan pas ca reformasi (Jumat, 21 Mei 1998) menandakan sepi uji coba, penelitian, dan kajian konseptual yang mengarah ke dekonstruksi atau membongkar kemapanan teori, pendidikan tak ubah dan tak lebih hanya sekadar utak-atik teknis. Pembaca silakan mengaitkan dengan kurikulum 2013, adakah sinyal-sinyal dekonstruksi yang menyegarkan pikiran dan perasaan para guru? Semua masih sebatas “akan”.
Contohnya, pendidikan antikorupsi akan masuk kurikulum mulai pendidikan dasar hingga perguruan tinggi mulai tahun 2012. Pemerintah akan menilainya di ranah pendidikan tinggi. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ainun Na’im menjelaskan persoalan ini pada Selasa 21 Februari 2012. Secara terpisah Mendikbud Muhammad Nuh menjelaskan bahwa persoalan pendidikan dan kebudayaan tak harus dibesarbesarkan, karena keduanya akan mendukung. Kebudayaan masuk ke fungsi pendidikan karena nilai tradisi melekat dalam proses pendidikan, bahkan pendidikan karakter dibentuk melalui budaya. Perlu disadari kiranya, menjadi guru adalah sebuah pili han hidup, bukan sebuah ke terpaksaan yang dipaksapaksa. Demikian juga ketika orang menjadi PNS, adalah sebuah pilihan bukan keterpaksaan. Pendidikan tak sekadar membangun kemampuan otak, melainkan juga hati dan karakter anak didik harus ditanamkan dalam diri para guru. Mendidik siswa bukan hanya sekadar rutin mengajarkan kurikulum atau ujian, akan tetapi membuka pintu agar para siswa menjadi pribadi yang utuh dan pemimpin yang baik di masa yang akan datang. Karena itu, pendidikan harus bisa membangun nalar dan hati sanubari siswa. Guru adalah profesi yang tak tergantikan. Ia memiliki tugas yang sama dalam menghadapi anak-anak di sekolah negeri maupun di sekolah swasta, karena kedua lembaga itu merupakan tempat belajar dan berlatih warga negara, anak bangsa, dan anak tanah air. Tidak ada istilah warga negara kelas dua. Demikian juga guru negeri dan guru swasta mempunyai hak yang sama dalam mendidik dan mengajar anak bangsa. Hari guru nasional yang jatuh
se tiap tanggal 25 November dan hari guru Internasional yang diperingati setiap tanggal 5 Oktober sepanjang tahun hanya ingin mengangkat martabat guru setinggi-tingginya sebagai sebuah profesi yang tak tergantikan oleh siapa pun atau oleh profesi apa pun. Lalu, kapankah pemerintah pu sat akan memulai menangani guru dan tenaga kependidikan mulai dari soal perekrutan, pembinaan, distribusi, hingga penyaluran tunjangan sertifikasi? Setelah dilakukan revisi Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah yang disinyalir acapkali menghambat pengelolaan pendidikan tentunya. Terakhir, bahwa persoalan sen tralisasi bukan sesuatu yang hanya sebatas “dibatin” pemerintah pusat. Akan tetapi, lebih dari itu, itu rencana yang sudah lama diwacanakan presiden pada tahun 2011. Pada Hari Guru Nasional dan HUT PGRI pada Rabu 27 November 2013, Presiden Yudhoyono kembali menegaskan bahwa persoalan otonomi daerah yang dikemas dengan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 masih menjadi kendala percepatan sentralisasi guru. Ia berharap, pendekontruksian profesi guru dengan menyeret mereka ke politik praktis, terutama di kabupaten dan kota madya, jangan diterus-teruskan. Beri kesempatan guru teguh pada profesionalitas keguruan dan pendidikan. Presiden berharap para politisi tidak mengorbankan guru dengan cara meminta melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh undang-undang. Guru harus men jalankan tugas sebaikbaiknya. Kepada seluruh guru di Kabupaten Banyuwangi, jangan mau dijadikan alat politik para caleg dan penguasa. (*) *) Guru sastra Indonesia di SMPN 1 Genteng dan anggota DKB komisi bahasa dan sastra.
42
Jumat 7 Maret 2014
Tim SMPN 2 Genteng Lolos Zona IV GENTENG - Turnamen sepak bola antarpelajar bertajuk Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi masih terus berlangsung. Hingga kemarin, persaingan antar tim pun berlangsung dengan tensi panas. Seperti yang terjadi di zona IV di lapangan Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, sore kemarin (6/3). Tim SMPN 2 Genteng memastikan diri lolos dari zona setelah menaklukkan tim SMPN 3 Glenmore. Hilmi Fathur Rahman dkk mengakhiri laga dengan kemenangan tipis 1-0 dalam pertandingan yang digeber di lapangan Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, sore kemarin. Sejak awal, tim SMPN 2 Genteng gencar melancarkan serangan. Namun, beberapa peluang manis tidak mampu dimanfaatkan menjadi gol. Trio penyerang Fahrizal Ibrahim, Ahmad Alfan
dan David Hakim semua mentah di tangan kiper. Babak pertama berakhir sama kuat kosong-kosong. Memasuki babak kedua, tim SMAN 2 Genteng masih mendominasi dalam penguasaan bola. Sedangkan, tim SMPN 3 Glenmore terlihat beberapa kali melakukan serangan balik. Kondisi tersebut membuat pertandingan terlihat monoton. Laga tersebut tampaknya akan diakhiri dengan adu penalti. Namun, David Hakim menjadi pahlawan setelah menjaringkan bola di masa injury time. Gol tersebut lahir melalui tendangan bebas. Skor 1-0 untuk keunggulan tim SMPN 2 Genteng pun tidak berubah hingga laga bubar. Dengan kemenangan itu, tim SMPN 2 Genteng memastikan lolos dari zona IV. Namun, untuk
menjadi juara grup, mereka masih menunggu laga tim SMPN 3 Genteng versus SMPN 4 Genteng yang akan saling jegal pada hari ini (7/3). Di laga lain, untuk tingkat SMA, tim SMA Muhammadiyah 2 Genteng mengakhiri laga dengan kemenangan saat bertemu dengan tim SMK Muhammadiyah 1 Genteng. Dengan kemenangan dalam laga derby sesama sekolah Muhammadiyah itu, mereka akan ditantang tim SMAN 2 Genteng untuk menentukan juara grup. Dengan hasil itu, pasukan Nur Cahyo itu sudah memastikan lolos dari zona IV untuk menembus delapan besar yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Sekadar tahu, ada dua tim dari setiap zona yang lolos ke babak delapan besar. Setiap zona itu diwakili tim yang menjadi juara grup dan runner up. (ton/c1/bay)
ALI NURFATONI/RaBa
ALI NURFATONI/RaBa
KETAT: Viki Sapto (kanan) berusaha meloloskan diri dari kawalan pemain tim SMK Muhammadiyah 1 Genteng di Stadion Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, kemarin (6/3).
EUFORIA: David Hakim (depan) meluapkan kegembiraan setelah mencetak gol di masa injury time di Stadion Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, kemarin (6/3).
Andik Diminati Persebaya ISL BANYUWANGI - Striker Persewangi, Sukarno pemain harus mempunyai tekad bulat. Jangan Andi Wijaya, menjadi sorotan publik setelah sampai goyah,’’ tandasnya. Dia menegaskan, jika anak didiknya itu bepelatih timnas U-19, Indra Sjafri, meliriknya. Pasca tampil menawan saat melawan Garuda nar-benar bakal dipanggil timnas U-19 untuk mengikuti seleksi tahap Jaya di Stadion Diponegoro kedua pasca tur Nu santara Banyuwangi Senin lalu (3/3), di Kalimantan. Meskipun, remaja 18 tahun tersebut mudalam rilis Badan Tim Nasional lai diminati sejumlah klub elit (BTN) tidak ada nama Sukarno di tanah air. Andi Wijaya dari daftar empat Klub yang bersedia untuk nama yang dipanggil. ‘’Kalau meng gaet pelajar kelas XII empat pemain itu memang itu salah satunya adalah Perdipanggil lebih dulu, Andik sebaya Surabaya. ‘’Andik akan dipanggil setelah tur di (Sukarno Andi Wijaya, red) Kalimantan,’’ ujar Bagong. diminati Persebaya,’’ ujar peBagong mengakui, dirinya melatih Persewangi, Bagong Ismang komunikasi langsung wahyudi, kemarin (6/3). dengan staf kepelatihan timnas Ketertarikan klub yang beU-19. Pasalnya, salah satu asisten rlaga di kompetisi ISL tersebut Indra Sjafri itu merupakan komencuat se te lah melihat leganya saat bermain di timnas langsung penampilan dia secara ALI NURFATONI/RaBa U-19 dulu. ‘’Coach Indra juga langsung di Stadion Diponegoro Sukarno Andi Wijaya sudah menyatakan akan menarik saat melawan Evan Dimas dkk. Andik waktu konferensi pers usai ‘’Tim pemandu bakat Persebaya ternyata nonton langsung aksi Andik di lapangan. Jadi, pertandingan melawan kita,’’ paparnya. Selain Andik, kata Bagong, ada dua pilar tahu persis soal kualitas dia,’’ terangnya. Saat itu, kata Bagong, pemandu bakat Persebaya Persewangi yang juga diminati Persebaya ISL. ISL tersebut menghampiri dirinya tentang minat Kedua pemain The Lasblang, julukan Persewangi merekrut pemain itu pasca pertandingan. itu adalah M Ikrom Syafi’i dan M Nizar yang Namun demikan, dia masih berat untuk melepas tampil mengesankan saat melawan Kampiun pemain kesayangannya itu. ‘’Biar konsentrasi di Piala AFF U-19 tahun 2013 lalu. ‘’Dua pemain itu diminati karena juga bermain bagus,’’ tukasnya. timnas U-19 dulu untuk ikut seleksi,’’ katanya. Namun demikian, dua pemain tersebut sudah Dengan kualitas yang dimiliki, jelas dia, pemainnya itu bakal memiliki masa depan cerah. terikat kontrak dengan Persewangi untuk satu Sebab, saat ini pemain tersebut masih bisa terus musim ke depan. Sehingga, pada musim ini, dua berkembang. Mengingat, saat ini dia masih pemain tersebut tetap bertahan untuk berlaga di sangat muda, ‘’Dia bisa menjadi pemain top,’’ kompetisi utama bersama dengan Persewangi. ‘’Keduanya sudah teken kontrak,’’ tandasnya. prediksi Bagong penuh keyakinan. Dia mengaku tersanjung tentang ketertarikan Sampai saat ini, ujar dia, Sukarno Andi Wijaya ma sih terus dipantau timnas U-19 sebelum Persebaya ISL terhadap sejumlah pemainnya itu. dipanggil pasca tur Nusantara di Kalimantan. Hanya, ada beberapa pertimbangan mengapa Sebab itulah, remaja asal Dusun Sepanjang Ku- ketiga pemain tersebut enggan dilepas dalam waklon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore itu tu dekat. ‘’Ada ketentuan yang membuat pemain tetap menjaga fisik agar tetap prima. ‘’Kuncinya, tetap berada di sini,’’ pungkasnya. (ton/c1/bay)
Diminta Meniru Kesuksesan Senior STRIKER Persewangi, Sukarno Andi Wijaya merupakan nama baru yang dipanggil untuk mengikuti seleksi timnas U-19 tahap kedua di Sidoarjo. Seleksi akan berlangsung setelah timnas menuntaskan tur Kalimantan. Jika terjaring, remaja asal Dusun Sepanjang Ku lon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore itu bakal menjadi para seniornya di era sebelumnya yang membela timnas. Sederet pemain asli Banyuwangi yang membawa nama harum Banyuwangi dengan membela timnas itu salah satunya Imam Hambali. Warga Kecamatan Rogojampi itu pernah menembus skuad timnas U-23 hingga level senior pada era tahun 1990-an. Berikutnya, Bagong Is wah-
yudi, pelatih Persewangi saat ini. Pria asal Srono tersebut meniti karir di timnas mulai U-16, U-19 hingga U-21. Nama Hendro Kartiko juga berasal dari Glenmore yang pernah membela timnas senior era tahun 2000. Selain itu, ada nama Jainal Ikhwan yang juga pernah menjadi bagian timnas. Pemain lain yaitu Trubus Gunawan dan Rahmad Johansyah yang pernah masuk dalam skuad merah putih U-19. Dengan potensi timnas U-19 saat ini, Sukarno Andi Wijaya bisa meniti karir lebih sukses. Asalnya, pemain tersebut jangan sampai salah langkah dalam mengambil keputusan. ‘’Kamu harus banyak mencontoh senior. Ambil yang baik, insyaallah masa depan kamu nanti cerah,’’ harap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan
Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Ahmad Khoirullah kemarin (6/3). (ton/c1/bay)
BERITA UTAMA
Jumat 7 Maret 2014
43
HALAMAN SAMBUNGAN
Nama Saksi Belum Dipublikasikan n TERSANGKA... Sambungan dari Hal 33
Kasi Pidsus Paulus Agung menyebut, sepekan ini sejumlah saksi sedang dipertimbangkan un tuk dimintai keterangan. Saksi itu terutama adalah yang pernah bersaksi dalam perkara RSUD Jilid I. “Sementara saksi kita fokuskan yang pernah bersaksi,” katanya. Para saksi itu, kata dia, direncanakan akan mulai dipanggil untuk dimintai keterangan pekan depan. Namun, pihaknya be lum bisa mengumumkan
siapa saja saksi yang akan dipanggil ke kejaksaan. “Kalau dianggap ada saksi lain, juga akan kita undang ke kejaksaan,” ujarnya. Dalam pemeriksaan ini, kata Paulus Agung, tiga tersangka kasus RSUD Jilid II Agung Sasongko dan Mukhlisin, selaku kon sultan pengawas proyek, dan Bambang Suyitno yang bertindak sebagai pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) juga akan dipanggil. “Tiga tersangka jelas akan kita panggil,” ujarnya. Menurut KasiPidsus Pau-
lus Agung, bila dalam pemer iksaan ini ditemukan ada orang lagi yang dianggap bertanggung jawab, maka juga akan ditetapkan sebagai tersangka juga. “Tidak menutup kemungkinan, dalam perkara ini akan ada tersangka lagi dalam pemeriksaan para saksi,” cetusnya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kasipidsus Paulus menyampaikan, pemeriksaan saksi yang akan dimulai pekan depan itu sebenarnya untuk melengkapi berkas pemeriksaan ketiga tersangka RSUD Jilid II. “Kita
pelajari lagi perkaranya,” urainya. Sekadar diketahui, proyek pembangunan ruang rawat inap dua lantai di RSUD Genteng yang dibangun pada tahun anggaran 2010 telah menghabiskan dana sebesar Rp 4,5 miliar. Dana yang digunakan berasal dari APBD Banyuwangi 2010. Diduga terjadi penyimpangan dalam pengerjaan proyek tersebut, Kejari Banyuwangi mengadakan pengusutan. Awalnya, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni mantan di rektur RSUD Genteng dr. Na nang Sugianto, komisaris
Menegakkan Perda Catatan Sipil n BOLOS... Sambungan dari Hal 33
Sementara itu, mereka yang terjaring razia langsung didata di kantor Satpol PP dan Linmas Banyuwangi untuk diberi pembinaan. “Semua membuat pernyataan untuk ti dak mengulangi lagi,” cetus Kepala Seksi Penyidikan dan Penindaan Satpol
PP dan Linmas Banyuwangi Ripai. Ripai menyebut, razia yang dilakukan terhadap pasangan selingkuh itu guna menegakkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 5 Tahun 2012 tentang ketertiban umum. “Dalam perbup itu, pasangan tamu hotel harus bisa menunjukkan buku nikah,” jelasnya. Sedang pemeriksaan KTP ber-
tujuan menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2007 tentang pendaftaran penduduk dan catatan sipil. “Dalam razia ini kita juga mengamankan satu warga yang tidak memiliki KTP. Warga itu berada di kamar kos di Kelurahan Bakungan, Glagah,” cetusnya. Menurut Ripai, razia itu merupakan kegiatan rutin. Setiap
pekan, pihaknya akan menggelar penertiban KTP dan pasangan mesum di tempat kos dan kamar hotel. “Penertiban ini kita lakukan sewilayah Kabupaten Banyuwangi,” katanya seraya menyebut warga yang ditangkap tanpa KTP itu adalah Muhamad Roni, 18, asal Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo. (abi/c1/bay)
PT. Pancoran Riskiyanto Dodik Pram, dan manajer PT. Pancoran Ir. Dwinta Indarwati. Ketiga tersangka dalam RSUD
Jilid 1 itu sudah dijatuhi hukuman oleh majelis hakim Pe ngadilan Negeri (PN) Banyuwangi. dr. Nanang bersama
Dwinta divonis setahun penjara. Dodik dihukum lebih berat, yakni 1,5 tahun penjara. (abi/c1/bay)
Klaim Punya Bukti Kepemilikan n MENOLAK... Sambungan dari Hal 33
Dalam pemeriksaan kali ini, lima penyidik dari Unit Tipidter Satreskrim Polres Banyuwangi tiba di Lapas Banyuwangi pukul 14.00 kemarin. Dalam rombongan itu juga tampak dua pengacara, Misnadi SH dan Eko Supriyanto SH. “Dua pengacara ini kita siapkan bila tersangka mint a didampingi penasihat hu kum,” jelas Kasatreskrim Nandu Dyanata. Saat rombongan penyidik polres datang, John Robert kebetulan sedang dibesuk istri, putra, dan keluarganya. Istri John Robert bersama putranya yang masih balita sempat mendampingi tersangka saat menemui penyidik di ruang kepala pembinaan Lapas Banyuwangi. “Saya tidak mau didampingi
Pak Misnadi,” ujar John Robert. Kepada penyidik Satrekrim, John Robert mengaku kurang puas karena selama menjadi penasihat hukumnya, Misnadi dianggap kurang mem perhatikan nasibnya. Bahkan, juga tidak dibela. “Kayu milik saya mana, saya tidak mau pakai,” cetus John Robert sambil menunjuk ke arah Misnadi SH. Dituding tidak membela, Misnadi yang berdiri tidak jauh dari tersangka tidak terima. Selama ditunjuk menjadi penasehat hukumnya, dirinya sudah berusaha maksimal. “Kamu menunjuk saya sebagai pengacara, tapi kamu menunjuk yang lain,” kata Misnadi dengan nada tinggi. John Robert tidak hanya menolak pengacara, dia juga menolak diperiksa sebagai tersangka kasus illegal logging. Di hadapan para penyidik, John
Robert sempat menghubungi salah satu penasihat hukumnya melalui ponsel. Selanjutnya, dia menyatakan bersedia diperiksa bila ada pengacaranya tersebut. “Kenapa saya dijadikan tersangka. Saya ini punya buktibukti kepemilikan,” cetus John Robert kepada penyidik. Kepada para penyidik, John Robert sempat menyebut bukti-bukti kepemilikan lahan yang diklaim miliknya itu. Bahkan, terpidana enam bulan itu juga menyebut bahwa dirinya pernah dinyatakan bebas oleh Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. “Kami penyidik punya pertimbangan menjadikan tersangka. Untuk kebenarannya, bisa disampaikan da lam sidang di pengadilan nanti,” ujar Sastro, seorang penyidik Satrekrim Polres Banyuwangi. (abi/c1/bay)
sudah berhasil dilipat mencapai 65.600 lembar, sedangkan yang rusak baru ditemukan 25 lembar. Surat suara DPRD Jatim berhasil dilipat 1.043.000 lembar dari total 1.278.000 lembar. “Sementara surat suara DPRD Jatim yang rusak 312 lembar,” katanya. Surat suara DPRD Banyuwangi yang sudah berhasil di lipat mencapai 339.000 dari total 1.278.00 lembar. Pelipatan surat suara untuk DPRD Banyuwangi baru berlangsung selama dua hari. Pelipatan surat suara DPD baru dimulai kemarin setelah proses pelipatan suara DPR RI tuntas.
Sementara itu, jumlah petugas yang dikerahkan untuk melipat surat suara DPR dan DPD RI sebanyak 207 orang, surat suara DPRD Jatim 260 orang, dan surat suara DPRD Banyuwangi 175 orang. “Total juru lipat 642. Ada penambahan dari sebelumnya 596 orang,” tegas Atim. Penambahan juru lipat itu, tambah Atim, untuk mengejar target satu minggu selesai. Proses pelipatan ditargetkan satu minggu clear seratus persen. “Hari Minggu pelipatan libur karena ada kegiatan jalan sehat,” tambahnya. (afi/c1/bay)
Tahun 2010 Tercatat 5.250 Orang Buta Aksara Melibatkan 642 Tukang Lipat
n BUTA...
Sambungan dari Hal 33
Angka buta huruf turun setelah pemkab melakukan beberapa program. Untuk menghapus angka buta huruf, pemerintah daerah menggenjot beberapa program. Jumlah warga yang bisa baca setelah mengikuti beberapa program mencapai 2.814 orang. Mereka terdiri atas 1.046 lakilaki dan 1.768 perempuan. Dari 5.250 orang yang buta huruf pada tahun 2010 itu, meninggal dunia
63 orang dan cacat 16 orang. Komposisi buta huruf di Keca matan Wongsorejo terdiri atas 675 laki-laki dan 1.682 pe rempuan. “Buta huruf itu didominasi kaum perempuan,” kata Sulistyowati. Warga yang buta huruf itu tersebar di 12 desa. Desa paling besar yang memiliki warga buta huruf adalah Desa Bengkak, jumlahnya mencapai 563 orang yang terdiri atas 202 laki-laki dan 361 perempuan. Terbesar kedua adalah Desa Wongsorejo dengan jumlah 427 orang. Ter-
besar ketiga Desa Alasbuluh dengan jumlah 301 orang. Terbesar keempat adalah Desa Bangsring dengan jumlah 285 orang. Desa paling kecil yang memiliki warga buta huruf adalah Desa Sidodadi, yakni hanya 11 orang. Kemudian, Desa Sumber Kencono 38 orang, Desa Bajulmati 62 orang, dan Desa Bimorejo 92 orang. Pada tahun 2010 lalu, desa yang paling banyak warga buta huruf adalah Desa Wongsorejo, yakni 1.241 orang. Saat ini ter-
sisa 427 orang. Di Desa Alasbuluh tahun 2010 lalu tercatat 915 orang buta huruf, dan kini tersisa 301 orang. Pemberantasan buta huruf paling lambat terjadi di Desa Bengkak. Pada tahun 2010 jumlah buta huruf mencapai 675 orang dan pada tahun 2013 lalu turun men jadi 563 orang. Dalam tiga tahun, angka buta huruf di Kecamatan Bengkak hanya tu run 109 orang. “Kita akan terus kerja keras menurunkan a n g k a b u t a h u r u f ,” k a t a Sulistyowati. (afi/c1/bay)
Sabu Dimasukkan dalam Roti n AFUK... Sambungan dari Hal 33
Tetapi, bila terbukti melanggar Pasal 114 ayat 1, maka terdakwa bisa dihukum minimal lima tahun penjara dan denda minimal Rp 1 miliar. Sebelum memasang pasal yang akan didakwakan itu, jaksa sempat membeberkan kronologi penangkapan terdakwa kepada majelis hakim yang di-
pimpin Siyoto SH dengan anggota Jamuji SH dan Imam Santoso SH. “Bukti SS dari terdakwa berat bersih 10,66 gram,” cetus Jaksa Budi Cahyono SH. Jaksa Budi menyebut, SS milik terdakwa Afuk itu dikirim seseorang yang tidak dikenal. Terdakwa ditangkap polisi pada 20 November 2013 lalu ketika baru pulang mengambil paket tersebut. “Paket yang dikirim itu berisi roti, tapi di dalamnya
ada sabu,” jelasnya. Selain sabu, kata jaksa, juga ditemukan bukti lain, seperti timbangan elektrik, bo tol berisi alkohol, telepon seluler (ponsel) Nokia, lakban, sedotan, dan tujuh bungkus roti. “Bukti selain sabu ditemukan di rumah terdakwa,” beber jaksa kepada majelis hakim. Dalam sidang perdana itu, jaksa juga menghadirkan dua saksi dari anggota Satnarkoba Polres
Banyuwangi, Ory Irawan dan Hendri Kurniawan. Keduanya merupakan petugas kepolisian yang ikut menangkap terdakwa. “Kita menangkap setelah mendapat informasi dari masyarakat,” cetus Ory yang diiyakan Hendri. Sementara itu, bukan kali ini saja Afuk tersandung kasus narkoba. Beberapa tahun lalu lelaki itu sudah beberapa kali menjalani proses hukum karena kasus narkoba. (abi/c1/bay)
Launching Album Akhir Maret n MEMADUKAN... Sambungan dari Hal 33
Tetapi, ruang keleluasaan tersebut seyogianya tetap mempertimbangkan estetika, etika, norma, harkat, dan martabat yang ber hubungan dengan jati diri budaya daerah. Bukankah budaya itu merupakan penjelmaan dari perilaku dan kepribadian seseorang dan bangsa? Apa jadinya, jika kalangan plagiator kian tak terkendali memaksakan hasil plagiatnya dengan syairsyair dan visual yang tidak patut untuk dikonsumsi publik dari lintasan generasi. “Memang penjajahan yang paling mudah, murah, efektif namun dahsyat dampaknya adalah melalui budaya. Sudah seharusnya kita semua terpanggil nguri-nguri warisan budaya leluhur,” urai mahasiswa pasca sarjana semester akhir Magister Ilmu Hukum Universitas Negeri Jember itu. Nah, guna menyelamatkan karakteristik dan jati diri lagu-lagu daerah Banyuwangi, Denny menggagas dan melahirkan “Album Klasikal Banyuwangi”. Dia nekat mengibarkan bendera Dhuta Swara Record. Lagu-lagu yang diusung adalah buah kar yanya sendiri bersama H. Abdillah Raf sanzani, teman sekampungnya di Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Banyak peran dia lakoni sekaligus dalam pembuatan album tersebut. Dalam produksi video klip, Denny juga merangkap sebagai penulis skenario, bahkan menyutradarai teatrikalnya. “Dalam album ini (Klasikal Banyuwangi, Red) sengaja saya memadukan kemasan klasik yang di bumbui sentuhan-sentuhan teatrikal dan adegan sulap tanpa rekayasa kamera. Adapun aransemennya tentu saja lebih menonjolkan nuansa kental tradisional, se perti kendang keplak, kenung, biola, seruling, terbang, jidor dan lain-lain yang digarap secara manual,” terangnya. Supaya memenuhi selera masyarakat luas, “Album Klasikal Banyuwangi” Volume 1 menggandeng artis-artis papan atas Ba nyuwangi. Di antaranya, Suliyana, Angga Pratama, Riza Zaenal, Supinah, dan Jun Laros. Albumnya dikemas dalam for mat Video Compact Disc (VCD) dan Digital Video Disc (DVD). Dalam setiap pilihan lagu, Denny berupaya semaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan karakter vokal serta performance masingmasing artis. “Tujuannya semata-mata
ISTIMEWA
BERKUDA: Denny (dua dari kiri) bersama penyanyi lain menunggang kuda di sekitarTMP 0032.
agar antara roh lagu dengan artisnya terjadi kristalisasi yang tak terpisahkan, sehingga mampu mempunyai daya tarik yang luar biasa,” tandas pengelola Tabloid Umum Dhuta Ekspresi itu. Yang menarik, lagu andalan bertajuk “Lare Osing Banyuwangi” tak hanya bernapaskan heroik feodalisme. Tetapi juga memadukan lima unsur sekaligus. Yakni, meliputi selogan, koor, suluk, lagu, dan puisi. Bahkan pengambilan visualisasi tahap pertama digarap secara kolosal, yang melibatkan kelompok paduan suara SMAN 1 Banyuwangi (Smanta) serta ratusan anggota Laros Jenggirat di depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Syuting tahap kedua dilakukan di dekat Taman Makam Pahlawan (TMP) 0032. Para artis pendukungnya berakting sambil berkuda, pada Minggu, 2 Maret 2014 lalu. “Lagu heroik daerah Lare Osing Banyuwangi ini, merupakan yang pertama digarap secara kolosal, bukan hanya di Banyuwangi, bahkan mungkin juga di Indonesia,” ujarnya. Denny sengaja menciptakan lagu itu secara khusus sebagai persembahan, guna menumbuh-kembangkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap daerah. “Sekaligus menjadi pesan luhur tentang pentingnya men jaga serta memelihara harkat dan martabat bangsa,” tegasnya. Misi penyelamatan karakteristik dan
jati diri lagu-lagu daerah Banyuwangi tersebut, ternyata mendapat sambutan hangat dari para koleganya. Ada yang berpartisipasi menjadi sponsor pendukung demi terwujudnya album “Lare Osing Banyuwangi”. “Semoga dengan langkah awal kami ini, setidaknya akan dapat menggugah jajaran Pemkab Banyuwangi dan pihak-pihak terkait untuk berbuat lebih. Sehingga berkenan mengambil langkahlangkah nyata dan bukan sekadar retorika belaka,” sindirnya. Meski “Album Klasikal Banyuwangi” tengah dalam proses penyempurnaan video klipnya oleh tim kreatif, namun sudah banyak yang menunggu. Bahkan memesan VCD dan DVD-nya, baik dari seputar Banyuwangi, Jawa Timur, Jabodetabek, Bali, dan daerah lain. Diakui, penggarapannya penuh kehatihatian dengan penekanan estetika, etika, dan nilai-nilai filosofis, sehingga membutuhkan waktu tujuh bulan. “Pada prinsipnya kami menginginkan hasil serta kualitas terbaik, dan insya Allah akan di-launching jelang akhir Maret 2014 ini,” janji Denny. Seusai launching nanti, lanjut dia, pihaknya akan menggelar lomba nyanyi se-Kabupaten Banyuwangi, khusus lagulagu dalam album itu. “Hadiah utama bagi juaranya berupa rekaman untuk Album Klasikal Banyuwangi Volume 2,” pungkasnya. (c1/irwan suryanto)
n DPR... Sambungan dari Hal 33
“Selain kurang24.212 lembar, kita akan minta kiriman cadangan dua persen untuk DPR RI,” tegas Atim. Kekurangan kertas suara itu akan dibuatkan berita acara dalam forum rapat pleno KPU. Berita acara itu, kata Atim, akan dijadikan dasar untuk meminta tambahan surat suara yang rusak dan surat cadangan yang belum ada. Proses pelipatan surat suara yang lain masih dalam proses. Hingga kemarin, surat suara DPD yang
10 PTS Dukung Kampus Unair di Banyuwangi n UNTAG... Sambungan dari Hal 33
Jika tidak, Untag akan mengajukan hearing ke DPR RI dan Mendikbud. Sejumlah petinggi Untag Banyuwangi, di antaranya rektor Tutut Hariyadi, para wakil rektor, dekan, dan pakar hukum tata negara Untag, yakni DR. Didik Suhariyanto, hadir dalam hearing tersebut. Tidak hanya itu, ketua Persatuan Pendidikan Nasional (Perpenas) Banyuwangi juga hadir dalam hearing yang digelar di ruang rapat khusus DPRD Ba nyuwangi tersebut. Sementara itu, Rektor Tutut mengatakan, status Untag Banyuwangi sebagai perguruan tinggi (PT) taat asas menjadi alasan utama pihaknya menolak pembukaan pro gram studi (prodi) di luar domisili oleh Unair di Banyuwangi. Dikatakan, meski pun pembukaan prodi itu di lakukan sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2011, tapi penerapannya harus berhati-hati. “Karena jika satu pasal saja tidak dipenuhi, maka pembukaan prodi di luar domisili masuk kategori kelas jarak jauh yang jelas-jelas dilarang,” ujarnya. Salah satu ketentuan Permendiknas yang dilanggar adalah Pasal 1, yakni PT induk dalam penyelenggaraan prodi harus berbatasan langsung dengan kabupaten/kota setempat. Tetapi, pada praktiknya, pendirian Unair Surabaya di Banyuwangi “melintasi” sejumlah kabupaten/ kota. Pelanggaran lain, penyelenggaraan prodi di luar domisili di lakukan untuk memenuhi minat calon mahasiswa dalam prodi tersebut yang belum dipenuhi PT setempat. Tetapi, Unair berencana membuka prodi yang sudah ada di PTS lokal. Tutut menyesalkan, rencana pendirian prodi di luar domisili oleh Unair itu justru dilakukan penyelenggara negara. “Jangan
ber lindung pada dukungan masyarakat untuk menafikan aspek yuridis,” pintanya. Ketua Perpenas Banyuwangi, Waridjan menambahkan, keinginan seseorang memajukan dunia pendidikan harus tetap sesuai aturan main. Rencana pendirian prodi di Banyuwangi oleh Unair menyalahi Permendiknas Nomor 20 Tahun 2011. Selain itu, rencana tersebut juga bertentangan dengan UndangUndang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah. “Kalau kualitas perguruan tinggi swasta (PTS) dianggap kurang, seharusnya dibantu. Jangan bangga dengan pendirian Unair di Banyuwangi. Seharusnya lebih bangga kalau PTS lokal Banyuwangi besar seperti Untag Surabaya atau Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang,” cetus Waridjan. Pakar hukum tata negara Untag, DR. Didik Suhariyanto mengatakan, rencana pendirian kampus Unair di Banyuwangi bertentangan dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, khususnya di bidang pendidikan. “Pemba ngunan daerah harus sesuai rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Jangan melakukan jalan pintas seperti pada kasus pendirian kampus Unair di Banyuwangi,” kata dia. Didik menambahkan, Untag menolak Unair membuka prodi di Banyuwangi karena melanggar Permendiknas Nomor 20 Tahun 2011. Dia meminta Bupati Banyuwangi men cabut dukungan ter hadap penyelenggaraan pro di Unair di Banyuwangi karena bertentangan dengan UU 32 Tahun 2004, bahwa pe merintah daerah seharusnya lebih meningkatkan dan mengembangkan potensi PTS-PTS di Banyuwangi. “Permendiknas Nomor 20 Tahun 2011 harus dicabut karena sangat represif dan terjadi konflik norma dengan peraturan perundangan yang
lebih tinggi,” paparnya. Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zainal Ari fin Salam mengatakan, pi haknya menerima berkasberkas yang diajukan Untag terkait alasan menolak rencana pendirian prodi di luar domisili oleh Unair di Banyuwangi. Dikatakan, Komisi IV DPRD akan mengkaji dan akan memanggil eksekutif. “Kami meminta sekretariat dewan (sekwan) mengundang-hadirkan eksekutif sepekan mendatang,” tegasnya. Dikonfirmasi usai hearing, rektor Tutut menegaskan, tujuan pihaknya melakukan rapat dengar pendapat dengan DPRD adalah menunjukkan Untag tetap pada komitmen awal menolak prodi di luar domisili oleh Unair di Banyuwangi. Sebagai PT yang taat asas, apabila ada hal-hal yang tidak sesuai peraturan yang berlaku, Untag wajib meluruskan. Tutut mengaku menyayangkan ketidakhadiran eksekutif dalam hearing kemarin. Karena itu, jika dalam waktu se pekan mendatang Untag tidak ber temu eksekutif dalam hearing di DPRD Banyuwangi, pi haknya akan mengajukan rapat dengar pendapat kepada DPR RI untuk dipertemukan dengan Mendikbud. “Karena kami sudah mengirim surat kepada Mendikbud dan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk melakukan audiensi. Jadi, kalau diperlukan, langkah itu (hearing dengan DPR RI) akan kami tempuh,” pungkasnya. Sekadar tahu, dari 11 PTS dan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) di Bumi Blambangan, hanya Untag Banyuwangi yang hingga kini me nolak pendirian kampus Unair di kabupaten ujung timur Pu lau Jawa ini. Sebaliknya, saat menggelar pertemuan dengan Bupati Abdullah Azwar Anas Senin lalu (3/3), sepuluh pimpinan PTS dan PTAIS menyatakan dukungan terhadap rencana pendirian kampus Unair di Banyuwangi. (sgt/c1/bay)
44
Jumat 7 Maret 2014
KPU Hentikan Pelipatan Kertas DPD Kerusakan Tiap Dus Rata-rata 60-70 Persen
KASUS RASKIN
NUR HARIRI/RaBa
LAPORAN: Perwakilan warga Desa Tanjung Kamal saat berada di Mapolres Situbondo kemarin (6/3).
Kades Tanjung Kamal Dilaporkan ke Tipikor SITUBONDO - Perwakilan masyarakat Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, yang sebelumnya sempat unjuk rasa ke kantor desa akhirnya melaporkan oknum kepala desa setempat, Samsul Arifin, ke Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Situbondo kemarin (6/3). Laporan itu terkait kasus pengurangan dan dugaan penjualan beras jatah warga miskin (raskin) sebanyak 1,3 ton yang diduga dilakukan oknum kades setempat. Setidaknya, ada tiga perwakilan warga yang melaporkan dugaan korupsi beras raskin tersebut. “Di surat laporan yang disampaikan secara tertulis itu ada tiga nama yang membubuhkan tanda tangan, yaitu Misnatun, Mihatun, dan Masnawi,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Sebelumnya warga memang unjuk rasa ke balai desa dan beraudiensi dengan kades. Sayang, dialog itu tidak menemui kata sepakat. Usai dialog, beberapa perwakilan warga juga melakukan rapat dengan sejumlah tokoh masyarakat. Hasilnya, dugaan penyelewengan beras raskin itu harus dibawa ke ranah hukum, “Agar masyarakat tahu dan kasus ini jelas. Warga memilih menyerahkan kasus pemotongan dan kelebihan beras 1,3 ton yang tidak jelas itu kepada polisi,” ungkap salah seorang warga, Masnawi, kala itu. Dalam surat laporan itu dibeber adanya dugaan kecurangan yang dilakukan Samsul. Jatah raskin yang diterima di desa itu sebanyak 13,26 ton per bulan dan dibagikan kepada 2800 kepala keluarga (KK). Masingmasing KK menerima 4,5 kg. Ada sisa beras kurang-lebih 660 kg setiap bulan. Alhasil, dalam dua bulan terakhir total beras sisa itu 1,22 ton. Sisa beras itulah yang diduga dijual Samsul dengan dalih kepentingan warga miskin.(rri/c1/aif)
SITUBONDO - Pelipatan surat suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di kantor KPUD Situbondo terpaksa dihentikan sementara sejak pagi kemarin (6/3). Pasalnya, petugas logistik menemukan ribuan surat suara DPD yang rusak, sehingga mengganggu proses pelipatan yang dilakukan 240 petugas. Dari setiap dus surat suara DPD, kerusakan kertasnya rata-rata mencapai 60 sampai 70 persen. Lantaran itu, pelipatan itu harus dihentikan dan menunggu rapat komisioner KPU yang tentu melibatkan beberapa pihak terkait, seperti Panwas Kabupaten. “Rata-rata hampir mencapai 60 sampai 70 persen surat suara DPD yang cacat. Makanya, pelipatan dihentikan sementara dan akan dilakukan rapat komisioner dengan pihak-pihak terkait. Jika tidak ada halangan, besok (hari ini) pelipatan kertas suara DPD akan dilanjutkan,” terang Imron Rosyadi, sekretaris KPUD Situbondo, kemarin (6/3). Surat suara DPD yang rusak paling parah adalah kertas suara DPD yang hanya tercetak setengah atau terpotong. Ironisnya, potongan kertas suara tersebut juga tidak ada di dalam dus itu. “Ini cuma setengah kertas, dan setengahnya tidak ada,” kata Aunur Rofik, petugas logistik saat memperlihatkan surat suara DPD yang terpotong. Surat suara DPD juga banyak yang ada bercak dan tetesan tinta yang mengotori gambar calon anggota DPD. Selain itu, ada bercak tinta yang sepertinya belum kering usai dicetak. Kertas itu tampak buru-buru dilipat oleh pihak percetakan. Akibatnya, tidak sedikit
Aunur Rofik sambil meminta petugas peliput menunda pelipatan. Jumlah surat suara anggota DPD yang datang ke kantor KPU Rabu (5/3) lalu sebanyak 669 dus. Masing-masing dus berisi 800 kertas suara. “Surat suara DPRD kabupaten juga sudah datang, tapi pelipatannya menunggu kertas
EDY SUPRIYONO/RABA
USAI PANEN: Salah satu lokasi sawah yang terancam kekurangan air akibat rusaknya saluran irigasi setelah dihantam banjir bandang beberapa waktu lalu.
DPD selesai,” kata Aunur. Banyak petugas pelipat yang mengembalikan surat suara DPD yang rusak. Ada yang rusak 450 kertas suara per dus. Bahkan, ada surat suara DPD yang rusak 800 kertas alias satu dus penuh tidak dapat digunakan karena cacat. (rri/c1/aif)
SUBOH - Sedikitnya 30 hektare area pertanian di Kecamatan Suboh dan Mlandingan dipastikan akan kekurangan air beberapa bulan ke depan. Itu menyusul rusaknya sejumlah tanggul penyuplai air di wilayah itu akibat hantaman banjir bandang beberapa waktu lalu. Sejumlah petani berharap ada tindakan konkret dari Pemkab Situbondo. “Sambil menunggu perbaikan sarana-sarana pengairan, minimal ada semacam sosialisasi dari Dinas Pertanian atau SKPD terkait, misalnya memberikan tata cara pola tanam yang tepat di tengah minimnya suplai air,” terang Halili, salah satu anggota kelompok tani di Desa Gunung Malang, Kecamatan Suboh. Menurut dia, sebagian besar petani yang terkena dampak rusaknya sarana pengairan kini sedang dalam masa vakum. Sebab, mereka baru saja memanen hasil tanamannya. “Nah,
sekarang ini masyarakat bingung mau menanam apa karena suplai air sangat terbatas. Yang pasti menanam padi tidak mungkin,” tegasnya. Dengan adanya sosialisasi dari Dinas Pertanian, kata dia, maka akan sangat membantu petani dalam menentukan langkah di tengah kegamangan. Misalnya, mengarahkan petani agar menanam jenis tanaman yang tidak banyak membutuhkan air, tapi hasilnya menjanjikan. Kepala Dinas Pertanian Situbondo Agus Fauzi bisa memahami keluhan petani di Kecamatan Mlandingan dan Suboh tersebut. Menurut Agus, keluhan itu memang menjadi salah satu perhatian SKPD yang dia pimpin. “Akan kita agendakan dalam waktu dekat. Tidak hanya terkait pola cocok tanam, tapi juga akan kita tawarkan jenis padi yang tidak terlalu bergantung pada air yang melimpah,” terang Agus. (pri/c1/aif)
INFO PEMERINTAHAN
Resmikan Proyek Bantuan Jepang Kucurkan Rp 918.526.250 untuk Kesehatan Ibu - Anak
NUR HARIRI/RaBa
LOKASI KECELAKAAN: Petugas laka lantas melakukan olah TKP di jalan raya Desa Panji Lor sore kemarin (6/3).
boks yang dikemudikan Moh. Fahrul Rojik 21, warga Sidoarjo, yang juga melaju dari arah barat ke timur. Akibatnya, korban tidak dapat mengendalikan setir, lalu terjatuh di depan ban truk boks bernopol L 9956 E. Kepala korban terlindas ban truk yang dikemudikan pemuda asal Sidoarjo itu. “Sebelum dilindas, motornya ditabrak truk boks dan jatuh,” kata Agus, 47, seorang warga Desa/Kecamatan Panji. Petugas lalu lintas yang tiba di lokasi kejadian langsung
mengevakuasi korban kecelakaan itu. Selanjutnya, petugas melakukan olah TKP sebagai bahan penyelidikan kecelakaan. Petugas belum menyimpulkan penyebab kejadian karena harus memeriksa sejumlah saksi. “Sementara masih dilakukan olah TKP. Keterangan sejumlah saksi, sebelum korban terjatuh, motornya ditabrak truk boks. Tetapi, petugas terus melakukan penyelidikan dan sudah mengamankan kedua kendaraan,” terang Iptu Bakhtiar, Kanitlaka Polres Situbondo. (rri/c1/aif)
Check In di Hotel, Dua Warga Terjaring Razia SITUBONDO - Dua pasangan mesum terjaring razia petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Situbondo kemarin malam (5/3). Mereka terjaring saat asyik berduaan di salah satu kamar hotel kelas melati di Kota Situbondo. Mereka adalah EL, 50, bersama seorang janda berinisial TN, 41. Mereka berada di dalam sebuah kamar Hotel Wisata Indah (WI), Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Situbondo. Sementara itu, satu pasangan lain berinisial SH, 28, tepergok berduaan bersama seorang wanita berinisial RR, 23.
gambar anggota DPD yang menumpuk atau ditumpuki anggota DPD lain. “Untuk bercak atau tetesan tinta, terbanyak ada pada nomor dua dan tiga. Selain itu, banyak gambar anggota DPD yang membekas, mungkin karena percetakan terburu-buru melipat hasil cetakan yang masih basah,” terang
30 Hektare Lahan Pertanian Terancam Kekurangan Air
Dilindas Truk, Pengendara Pelat Merah Kritis SITUBONDO - Pengendara motor pelat merah milik Puskesmas keliling Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso dilindas truk boks bermuatan alat elektronik sore kemarin (6/3). Diduga kuat, korban adalah seorang PNS di lingkungan Pemkab Bondowoso. Akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Pantura, Desa Panji Lor, Kecamatan Panji, itu kondisi pengendara motor yang belum diketahui identitasnya itu kritis. Korban mengalami luka di kepala dan nyaris hancur karena dilindas ban depan sebelah kiri truk boks. Hingga kini korban yang diduga seorang PNS Bondowoso itu masih mendapat perawatan intensif di IGD RSU dr. Abdoer Rahem Situbondo. Kecelakaan tragis itu berawal saat korban yang mengendarai motor pelat merah bernopol P 2636 AP melaju dari arah barat ke timur dengan kecepatan sedang. Namun, sebelum korban melintasi lokasi kejadian, motor korban disenggol truk
NUR HARIRI/RaBa
RUSAK BERAT: Petugas logistik KPUD Situbondo menunjukkan surat suara DPD yang kertasnya terpotong.
Pada saat terjaring razia, SH sempat mengklaim RR merupakan istrinya. Berhubung SH dan RR tidak dapat menunjukkan surat nikah, mereka pun digelandang ke kantor Satpol PP untuk mendapatkan pembinaan. “Kedua pasangan mesum itu kami amankan dari hotel WI. Satu berstatus PNS dan satu lagi perawat magang RSU. Keempatnya kami bawa ke kantor Satpol PP,” kata Kepala Kantor Satpol PP Situbondo, Agung Wintoro. Kedua pasangan mesum itu terjaring razia saat petugas Satpol PP melakukan operasi ke sejumlah hotel di Situbondo Rabu malam sekitar pukul 00.00. Pada saat
merazia kamar hotel, petugas awalnya hanya memergoki oknum PNS, EL, dan pasangannya. Ada tragedi yang cukup mencengangkan. Pengakuan petugas, begitu terjaring razia, EL sempat menawarkan uang kepada petugas. Namun, anggota Satpol PP tidak menggubrisnya dan langsung menggelandang mereka ke mobil petugas. Selanjutnya, petugas mencurigai satu kamar yang ditinggal keluar penghuninya. Petugas curiga karena ada pakaian dalam wanita berserakan di dalam kamar. Petugas pun meminta izin masuk dan menemukan SIM tamu hotel atas nama SH.(rri/c1/aif)
SITUBONDO - Proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui penguatan kapasitas kelembagaan posyandu dengan dukungan sarana persalinan polindes dan puskesmas diresmikan kemarin. Peresmian yang berlangsung di Puskesmas Banyuputih itu dilakukan oleh organisasi Pusat Studi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSPSDM) melalui Program Bantuan Hibah untuk Keamanan Manusia Tingkat Akar Rumput atau yang biasa dikenal dengan Grant Assistance for Grass-Roots Human Security Projects (GPP). Total bantuan yang dikucurkan senilai US$ 94,450 atau sebesar Rp. 918.526.250. Hadir dalam peresmian tersebut, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Noboru Nomura; Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Situbondo Drs. Syaifullah, MM; Kepala PSPSDM N. Akhmad Yani, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Situbondo, Hj. Ummi Kulsum. Hadir juga para staf ahli, asisten, kepala kantor Bappeda, kepala dinas kesehatan, kepala SKPD, Muspika Banyuputih dan Asembagus, kepala puskesmas, direktur rumah sakit, serta kader Posyandu. Berdasarkan proses identifikasi yang dilakukan di 6 desa dampingan proyek (yang meliputi 62 posyandu) yakni di Desa Sumberejo, Sumberanyar, Sumberwaru, desa Bantal, Kedunglo, dan Wringinanom Kecamatan Asembagus, ditemukan jumlah penderita BGM atau gizi kurang sebanyak 95 anak dan gizi buruk 17 anak. Temuan lainnya terdapat beberapa posyandu yang kekurangan kader sebanyak 5 orang. Kondisi ini menunjukan masih perlunya meningkatkan keterampilan kader untuk layanan kualitas Posyandu serta belum memadainya sarana alat kesehatan (alkes) di polindes dan puskesmas untuk ibu hamil dan persalinannya. Di sela-sela acara, dilakukan juga pemberian bantuan kepada warga oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Situbondo, Hj. Ummi Kulsum. Selain itu, diberikan juga penghargaan kepada tiga pegawai terbaik yang ada di Puskesmas Banyuputih Situbondo. Dalam sambutannya, Konsul Jendral Jepang Noboru Nomura mengatakan, seluruh dana bantuan yang diserahkan ini semuanya berasal dari pajak rakyat Jepang. ”Sehingga kami bertanggung jawab penuh dalam proyek ini agar berjalan sebagaimana mestinya. Satu atau dua tahun nanti kita akan melihat perkembangan dan manfaat dari pelaksanaan bantuan proyek ini,’’kata Noboru.
ISTIMEWA
SIMBOLIS: Sekda Syaifullah menerima bantuan dari Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Noboru Nomura.
CEK LAPANGAN: Kepala PSPSDM Akhmad Yani bersama Konsulat Jepang dan Ketua Tim Penggerak PKK saat mengunjungi Puskesmas. Dia berharap proyek ini dapat bermanfaat terutama bagi ibu dan anak-anak. Selain itu, kerjasama yang baik antara Indonesia dan Jepang ini dapat terus ditingkatkan. Sementra itu, Sekretaris Daerah Situbondo Syaifullah mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Situbondo sekarang ini cukup tinggi. Dengan indek pembangunan manusia (IPM) mencapai 66,89 di tahun 2013. Menurut Syaifullah, Bupati Situbondo telah mencanangkan agar program pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas. Sedangkan untuk kantung-kantung kemiskinan yang ada di Si-
tubondo, salah satunya di Banyuputih segera teratasi. ”Sasaran proyek bantuan di wilayah ini tidak salah dan sangat tepat mengingat kantung-kantung kemiskinan di Situbondo salah satu terbesarnya ada di Banyuputih,’’ paparnya. Dalam kesempatan itu, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Jepang karena begitu peduli dengan warga Situbondo. ”Upaya pemerintah Jepang dan konsulat Jepang atas perhatian dan kepedulian tinggi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat lewat bantuan proyek ini sangat kami hargai,’’ tanda Syaifullah. (aif)