Radar Banyuwangi | 7 Mei 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

RABU 7 MEI TAHUN 2014

KUCUR

NGOPAI

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Jual Miras Dihukum 6 Bulan Biasanya hanya Kena Tindak Pidana Ringan BANYUWANGI - Ini peringatan untuk para penjual minuman keras (miras) di Bumi Blambangan. Pedagang minuman beralkohol yang terjaring razia biasanya hanya dikenakan pasal

tindak pidana ringan dengan hukuman denda. Namun, kali ini majelis hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi memberikan hukuman setimpal untuk terdakwa Asad, 49, kemarin (6/5). Warga Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, itu dijatuhi hukuman enam bulan penjara oleh majelis hakim ■ Baca Jual...Hal 39

Terda Terdakwa Ala Alamat

Juragan Arak Masuk Bui

: Asad, 49 th : Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Peran : menjual miras jenis arak, punya bungker penyimpanan arak di dekat rumahnya Pelanggaran : Pasal 204 KUHP Ancaman hukuman: maksimal 15 tahun penjara A Tuntutan Jaksa : 5 bulan penjara Tunt Vonis hakim : 6 bulan penjara

EKO/RaBa

AHMAD SYAIFUDIN

Bugar dengan Jalan Kaki JALAN kaki di pagi hari memang bermanfaat. Selain bisa menjaga kebugaran, jalan kaki dengan ritme ringan itu juga bisa menyebabkan pikiran fresh. Itulah yang dilakoni Direktur Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ADY Banyuwangi, Ahmad Syaifudin. Syaifudin mengakui, kesibukannya di BPR ADY terkadang membuat dirinya kurang olahraga. Agar tubuhnya tetap segar, dia menyempatkan diri berjalan kaki setiap pagi. “Minggu biasanya olahraga ringan ini ditingkatkan,” ujar wakil ketua Perbarindo Banyuwangi itu. Rutin berjalan kaki, kata dia, membuat detak jantung lebih teratur. Tekanan darah pun lebih stabil, sehingga bekerja bisa lebih tenang. Kemudian banyak ide yang muncul. “Ide-ide kreatif akan muncul ketika badan lebih fresh. Jalan kaki di pagi hari dapat meningkatkan kekuatan otak, sehingga kita lebih waspada dan lebih mudah berkonsentrasi,” jelasnya. (*/c1/bay)

Angsana Full Ulat Disemprot Insektisida BANYUWANGI - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi akhirnya memberantas ulat bulu yang meresahkan warga Lingkungan Singomayan, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi. Menindaklanjuti laporan warga, DKP menerjunkan petugas untuk melakukan penyemprotan deretan pohon angsana di tepi Jalan Kapten Ilyas yang menjadi sarang ulat bulu tersebut kemarin (6/5). Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, dua unit kendaraan khusus dikerahkan untuk memperlancar proses penyemprotan deretan pohon yang menjadi sarang ulat bulu itu ■

TANGGA HIDROLIS: Petugas DKP menyemprot deretan pohon angsana di tepi Jalan Kapten Ilyas, Banyuwangi, siang kemarin (6/5).

Baca Angsana...Hal 39

BUDAYA

GALIH COKRO/RaBa

Siswa 31 Orang, Ikut Unas 17 Orang Polisi Pastikan Tidak

Harimau Jadijadian ke Belanda BANYUWANGI - Masih ingat sosok Aris Siswanto? Pelukis berusia 26 tahun asal Dusun Kedaleman, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, itu kembali menggebrak belantika seni rupa Banyuwangi. Pada tahun 2013 lalu, lukisannya yang masuk buku berjudul Kemiren (Kisah Barong Jakripah dan Paman Iris) itu sukses menembus perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Nah, kali ini, dia kembali membuat lukisan berjudul ‘’Harimau Jadi-jadian’’ yang digemari antropolog Belanda, Robert Wessing. Bahkan, Robert Wessing rela jauh-jauh datang dari negeri Kincir Angin ke Banyuwangi hanya untuk mengambil lukisan karya Aris kemarin (6/5) ■ Baca Harimau...Hal 39

UNTUK PELANGGAN

Masih Tersisa Dua Tiket BANYUWANGI - Dua tiket paket wisata 4 hari 3 malam ke Thailand sudah menjadi milik agen Rukun Jaya Situbondo dan pelanggan dari Banyuwangi. Masih tersisa dua tiket paket wisata ke Thailand untuk pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi. Satu dari dua tiket yang tersisa itu akan menjadi milik pelanggan koran ini. Satu tiket sisanya akan diberikan kepada agen koran selaku mitra Jawa Pos Radar Banyuwangi ■ Baca Masih...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca Siswa...Hal 39

Tes DNA Tengkorak

P

BANYUWANGI - Upaya mencari kebenaran identitas tengkorak yang diduga milik Eni Marfuah, korban mutilasi dari Dusun Kabat Mantren, Desa/Kecamatan Kabat, Banyuwangi, akhirnya mandek. Pihak kepolisian memastikan tidak akan melakukan tes DNA terhadap tengkorak yang d i t e mu k a n d i dasar sungai Kabat Mantren tersebut. Sejauh ini aparat kepolisian cukup puas dengan hasil otopsi yang dilakukan Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan. Polisi cukup puas dengan

GALIH COKRO/RaBa

SERIUS: Peserta mengerjakan soal unas di SMPLB Negeri Banyuwangi pagi kemarin.

Unas SMPLB Negeri Banyuwangi Tahun 2014

Siswa Kelas IX: 31 orang Peserta Unas tahun ini: 17 orang ■ Tipe A: tuna netra: 1 orang ■ Tipe B: tuna rungu wicara: 16 orang ■ Tipe D: tuna daksa: 0 orang Tidak Ada Unas khusus Tipe C: 14 orang (tuna grahita atau lambat belajar)

hasil identifikasi bahwa tengkorak itu berjenis kelamin perempuan dan usianya kurang dari 20 tahun. Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Nandu Dyanata mengatakan, pihaknya memastikan tidak akan melakukan tes DNA tengkorak yang diduga milik Eni Marfuah tersebut. Ada beberapa alasan kenapa kepolisian tidak melakukan tes DNA, salah satu alasannya tidak ada biaya. AKP Nandu menyatakan, tes DNA membutuhkan dana yang tidak sedikit ■

unu emb h

an

GALIH COKRO/RaBa

LAKU: Aris Siswanto menyerahkan lukisan Harimau Jadi-jadian kepada antropolog Robert Wessing di Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI - Ujian nasional (unas) jenjang SMP/sederajat tahun 2014 tidak hanya menjadi ajang pertarungan siswa dengan kondisifisiknormal.DiBanyuwangi, ujian yang sangat menentukan kelulusan siswa tersebut juga diikuti 17 pe lajar berke butuhan khusus di SMP Luar Biasa (LB). Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, dari 31 siswa kelas IX SMPLB se-Banyuwangi, hanya 17 siswa yang mengikuti unas. Sebanyak 17 peserta unas SMPLB itu terdiri atas tiga tipe ketunaan, di antaranya tunanetra (tipe A), tunarungu-wicara (tipe B), dan tunadaksa alias cacat tubuh (tipe D) ■

Baca Polisi...Hal 39

Siswa Tersangka Curanmor Jalani Unas di Polsek Songgon

Dulu Ranking, Kini Anjlok karena Salah Pergaulan Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) beberapa hari lalu melibatkan tiga bocah di bawah umur. Akibatnya, salah satu tersangka yang merupakan siswa SMP terpaksa menjalani ujian nasional (unas) di Polsek Songon. SHULHAN HADI, Songgon JERUJI besi menjadi pemisah ketiga bocah tersebut dengan dunia luar. Sebagai seorang tersangka, sementara waktu mereka harus menjalani kegiatan di Polsek Songgon, tak terkecuali kegiatan belajar.

Bagi tersangka AR, mungkin ini pelajaran hidup yang tidak pernah akan dia lupakan. Siang kemarin (6/5), merupakan hari bersejarah baginya. Sebab, kemarin merupakan momen di mana dia menjalani unas di kantor Polisi Sektor Songgon. Padahal, sehari sebelumnya, dia masih bisa melihat senyum temantemannya sekelas. Kali ini dia harus mengerjakan soal-soal ujian sendirian di kantor polisi. Banyak yang terkejut saat mendengar AR, bocah yang dikenal pandai bermain sepak bola itu, terlibat kasus pencurian motor. Salah satu gurunya, Murniasri, mengaku sangat kaget. Padahal, beberapa waktu menjelang peristiwa itu terjadi, perilaku anak didiknya

Polisi pastikan tidak akan tes DNA tengkorak Kabat Mantren Kecuali tesnya gratis dan cepat

Lukisan harimau jadi-jadian ke Belanda Mak Lampir dan Gerandong perlu dilukis juga

SHULHAN HADI/Raba

BELAJAR: AR membaca buku di Polsek Songgon.

tersebut justru terlihat semakin baik. Hal itu tampak dari simpati yang di-

sampaikan teman-temannya ■ Baca Dulu...Hal 39 9

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR GENTENG

30

R A D A R

Jawa Pos

Rabu 7 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Surfer Lokal mulai Jajal Pulau Merah

AGENDA KOTA

M2C Bangkitkan Indra Ke-6

PESANGGARAN - Meski pelaksanaan Internasional Surfing Competition (ISC) di pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, masih akan berlangsung 23 hingga 25 Mei 2014 mendatang, tapi pantai Laut Selatan itu sudah dijubeli para surfer. Surfer yang kebanyakan warga sekitar Pantai Pulau Merah dan sejumlah daerah lain di Kabupaten Banyuwangi itu

METODE tercepat dunia dalam membangkitkan keajaiban spiritual dalam diri, optimalkan otak kanan, heart power, kuasai metafisika modern, pengaruhi orang lain jarak jauh, proteksi diri, sembuh dari berbagai penyakit, rahasia hypnosi, menidurkan orang hanya dengan pandangan mata, pelat tanggal 11 Mei 2014, Banyuwangi pukul 09.00, Situbondo pukul 15.00, tiket Rp. 250.000, info kata hati 081358110511. (*)

Bupati Anas Tinjau Unas

melakukan pemanasan dengan menjajal keganasan ombak di Laut Selatan tersebut. “Hampir tiap hari ada yang latihan,” cetus Camat Pesanggaran Didik Joko Sahono. Bukan hanya surfer lokal Banyuwangi, sejumlah surfer dari beberapa kota lain dan turis asing juga mulai berlatih di pantai Pulau Merah. Meski ketinggian ombak masih standar, tapi mereka terlihat begitu menikmati bermain papan

selancar. “Even surfing tahun ini akan lebih menarik dibanding tahun lalu,” cetus panitia ISC bidang kontes, Piping. Piping menyebut, persiapan yang dilakukan dalam ISC 2014 tahun ini lebih matang dibanding tahun sebelumnya. Kepanitiaan juga banyak melibatkan putra Banyuwangi. “Panitia dari Banyuwangi sudah terlatih,” ungkap pria yang juga wartawan salah satu media di Bali tersebut.

Dalam ISC 2014 ini, masih kata dia, peselancar nasional sudah ada yang mendaftar. Sejumlah surfer dari Jogjakarta, Lampung, dan beberapa kota di Jawa Timur, sudah memastikan diri mengikuti ISC tahun ini. Jumlah peserta dari luar negeri belum bisa disampaikan. “Yang dari luar negeri kita rahasiakan. Yang jelas lebih banyak dibanding tahun lalu,” tandasnya. (azi/c1/abi)

BUPATI Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, pagi ini pukul 07.30, akan meninjau pelaksanaan ujian nasional (Unas) SMP/MTs. Dalam acara ini, bupati akan mendatangi sejumlah sekolah yang ada di Banyuwangi. (*)

KERAJINAN

BERLATIH: Surfer lokal menjajal ombak di pantai Pulau Merah kemarin.

ABDUL AZIZ/RaBa

YS Mengaku Ingin Sekolah

SHULHAN HADI/RaBa

MAINAN: Truk karya Hartaman ini mirip truk asli.

Kayu Limbah Mebel Disulap Jadi Truk

SONGGON - Tiga tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial AD, 13; YS, 15; dan AR, 16, ketiganya warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, hingga kemarin masih menjalani pemeriksaan penyidik Polsek Songgon. Polisi sengaja memeriksa ulang para tersangka yang masih berstatus pelajar itu untuk mendalami kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat. “Keterangan para tersangka, tidak ada pelaku lagi,” cetus Kapolsek Songgon AKP Ali Asyhari melalui Kasi Humas Aipda Abdurrahman. Menurut Abdurrahman, pemeriksaan yang dilakukan itu sengaja dipercepat agar para tersangka yang masih di bawah umur itu bisa segera diproses di Pengadilan Negeri (PN). “Salah satu tersangka AR, kita beri kesempatan mengikuti ujian nasional (unas) di polsek,” katanya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, aksi pencurian kendaraan ber-

PURWOHARJO - Hartaman, 51, asal Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, ini termasuk kreatif. Kayu jati bekas mebel alias limbah disulap menjadi mainan dengan nilai seni dan ekonomi cukup tinggi. Sudah sepuluh tahun Hartaman menekuni usaha membuat mainan berupa truk mini berbahan kayu jati bekas. Hasil usahanya itu ternyata cukup lumayan. “Hampir semua bahannya kayu limbah,” katanya. Menurut Hartaman, membuat satu unit “truk” dibutuhkan waktu tiga hari. Itu sudah termasuk pengecatan. “Pembeli di daerah Banyuwangi saja, tapi luar daerah juga ada. Saya baru mengirim pesanan ke Papua,” ungkapnya. Ditanya terkait harga mainan karyanya itu, kata Hartaman, tergantung ukuran dan bentuknya. Satu unit truk minimal Rp 400 ribu. “Jika tertulis 400 PS. Itu berarti harganya Rp 400 ribu,” cetusnya seraya tertawa lebar. (sli/c1/abi)

KRIMINALITAS

motor (curanmor) dengan pelaku masih berstatus pelajar terjadi di lokasi wisata air terjun Lider, Dusun Lider, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Minggu (4/5) lalu. Pelaku yang berjumlah tiga orang itu berhasil ditangkap warga. Guna keperluan pemeriksaan, ketiga tersangka sementara dijebloskan ke ruang tahanan Polsek Songgon. Ketiga siswa nakal itu berinisial AD, 13; YS, 15; dan AR, 16, ketiganya asal Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu. “AD dan AR berstatus pelajar. YS protolan SD,” terang Kapolsek Songgon AKP Ali Ashari melalui Kanitreskrim Aipda I Gusti Made Kodana. Berdasar data yang ada, terang dia, AD masih duduk di kelas VI SD. AR tercatat sebagai siswa kelas IX SMP dan kini sedang mengikuti ujian nasional (unas). “AR yang baru diamankan kita beri kesempatan mengikuti ujian,” katanya. Kanitreskrim menyebut, ketiga tersangka yang masih diamankan di ruang tahanan polsek itu kena Pasal 363 jo

Pasal 55 KUHP. “Pasalnya tetap pencurian dengan pemberatan. Tapi karena pelaku masih di bawah umur, perlakuannya sedikit beda,” cetusnya. Sementara itu, YS yang diduga menjadi otak dalam curanmor itu mengaku menyesal dengan perbuatannya. Dirinya mengaku baru kali ini terlibat pencurian. “Saya baru kali ini mencuri. Saya juga tidak ada yang menyuruh,” ungkapnya. YS berharap penegak hukum tidak menghukumnya lama. Sebab, dirinya yang protolan SD itu ingin melanjutkan sekolah lagi. “Saya tidak sekolah karena orang tua tidak mampu. Saya ingin sekolah lagi kalau ada yang membiayai,” harapnya. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, sejumlah anggota keluarga tersangka yang membesuk di polsek menyampaikan harapan agar proses hukum berjalan lebih cepat. Mereka juga berharap keringanan hukuman. “Kami ingin bisa segera keluar (bebas) agar bisa melanjutkan sekolah,” ujarnya. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/RaBa

SIDIK: YS menjalani pemeriksaan lanjutan di Polsek Songgon kemarin.

Pelaku Diduga Naik Avanza Pelaku Pencurian Toyota Fortuner GAMBIRAN - Terkait pelaku pencurian mobil Toyota Fortuner milik Subarno, 46, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran, ternyata masih gelap. Aparat kepolisian hingga kemarin belum berhasil mengendus keberadaan pelaku. Jejak pelaku yang diduga lebih dari seorang itu belum jelas. “Kita masih menyelidiki dan kita belum mendapatkan jejak atau keberadaan pelaku,” cetus Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Masud. Kapolsek mengaku, dalam penyelidikan kasus pencurian mobil itu, pihaknya sudah minta keterangan korban dan sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian. “Tapi belum ada informasi mengenai jejak para pelaku,” katanya. Sementara itu, korban bernama Subarno, 46, menyatakan ada beberapa tetangga melihat mobil Toyota Avanza warna silver berseliweran di sekitar rumahnya saat kejadian. “Mobil Avanza silver itu berputar-putar di sekitar rumah,” katanya. Berdasar keterangan tetangga, dalam mobil Avanza itu ada seki-

ABDUL AZIZ/RaBa

PEJUDI: Tiga tersangka judi biliar diamankan polisi.

Judi Biliar Diobrak Polisi MUNCAR - Diduga digunakan bermain judi, lokasi biliar di Pasar Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, diobrak aparat polsek setempat kemarin pagi. Tiga warga yang dicurigai bermain judi ditangkap aparat kepolisian, dan satu pelaku kabur. Tiga tersangka yang diamankan itu dua sebagai pemain biliar, dan satu sebagai kasir. Kedua pemain biliar itu adalah Sudarmono, 38, warga Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, dan Edwin Lucy, 29, asal Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar. Tersangka yang menjadi kasir adalah Imam Mohtar, 34, warga Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas. Ketiga tersangka itu dijebloskan ke ruang tahanan polsek. “Satu tersangka yang kabur namanya Yusak. Dia kita masukkan DPO (daftar pencarian orang),” cetus Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini. Selain mengamankan ketiga tersangka, dari lokasi kejadian ini polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa uang yang dijadikan taruhan senilai Rp 315 ribu, papan skor, satu set bola biliar, tiga buah stik, satu buah meja biliar, dan segitiga untuk menata bola. Lokasi biliar itu digerebek, terang kapolsek, setelah mendapat laporan dari warga. Warga menyampaikan, permainan biliar di Pasar Sumberayu, Desa Sumberberas, itu dibarengi unsur judi. “Dari laporan itu, kita turun ke lapangan,” terangnya. Menurut kapolsek, tempat biliar di Pasar Sumberayu itu diduga sudah lama dijadikan sebagai lokasi perjudian. Hasil pemeriksaan tersangka, permainan judi itu sudah dimulai sejak pukul 02.00 dini hari. “Tadi pagi (kemarin pagi) sekitar pukul 09.00 kita lakukan penggerebekan,” katanya. (azi/c1/abi)

tar empat orang. Salah satu di antaranya turun. “Warga melihat mobil itu berputar-putar sampai pukul 03.00,” ungkapnya. Di antara warga, masih kata dia, ada juga yang melihat mobil Toyota Fortuner milik korban dikeluarkan dari garasi. Mobil Toyota Fortuner itu dibawa ke arah utara jurusan Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. “Warga mengira yang membawa keluar itu saya. Karena setiap Senin pagi, saya keluar untuk mengantar anak ke Banyuwangi saat Subuh,” jelasnya. Diberitakan sebelumnya, aksi pencurian kembali terjadi di wilayah hukum Polsek Gambiran. Tidak tanggung-tanggung, kali ini pelaku yang diduga lebih dari seorang itu mencuri mobil Toyota Fortuner warna Hitam bernopol L 1368 SR milik Subarno, 46, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran, Senin (5/5) pagi. Pencurian itu diketahui sekitar pukul 04.00. Saat itu, Suratminah, 68, ibu korban, bangun untuk melaksanakan salat subuh. Ketika bangun dia terkejut melihat semua lampu rumahnya mati. “Setiap malam beberapa lampu di rumah tidak pernah mati,” terang Subarno. (c1/abi)

RAIB: Mobil Toyota Fortuner milik korban yang dibawa pelaku.

DOK.RaBa

Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

MENUJU PARLEMEN

Rabu 7 Mei 2014

R A D A R

31

B A N Y U W A N G I

Nasdem Putuskan Bentuk Fraksi Gabungan BANYUWANGI - Walau dipastikan hanya memperoleh dua kursi di DPRD, tapi tidak menghalangi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) membentuk fraksi sendiri. Partai Nasdem sudah memutuskan tidak bergabung dengan partai yang sudah memiliki fraksi sendiri dan memilih membentuk fraksi gabungan. Partai Nasdem saat ini mengaku sedang melakukan komunikasi intensif dengan beberapa parpol yang berhasil meloloskan kadernya ke gedung DPRD. Salah satu yang menjadi incaran Partai Nasdem adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai

Amanat Nasional (PD). “Belum ada keputusan, tapi kita sudah membangun komunikasi politik intensif dengan beberapa partai,” ungkap Ketua DPC Partai Nasdem, Imam Misbach, kemarin (6/5). Menurut dia, mendirikan fraksi gabungan akan lebih banyak manfaatnya untuk rakyat Banyuwangi daripada gabung dengan parpol yang sudah memiliki fraksi. Di tingkat pusat, Partai Nasdem bersama-sama PDIP membangun kerja sama demi menyukseskan pencalonan Joko Widodo sebagai presiden RI. Di daerah, DPP Partai Nasdem

memberikan kebebasan membangun kerja sama politik dengan partai lain, khusus dalam membentuk fraksi di DPRD. Jika Nasdem memiliki fraksi sendiri bersama partai lain yang tidak bisa membentuk fraksi, maka lebih banyak manfaatnya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Jika inisiatif Partai Nasdem membentuk fraksi sendiri sukses, maka fraksi itu akan diisi lima anggota yang terdiri atas dua anggota Nasdem, dua PKS, dan satu PAN. “Mudah-mudahan

komunikasi politik berjalan lancar hingga menjadi keputusan bersama guna membangun Banyuwangi yang lebih baik,” harap Misbah. Sementara itu, DPD Partai Amanat Nasional (PAN) belum mengambil keputusan terkait pembentukan fraksi di DPRD itu. Pembahasan apakah PAN akan membentuk fraksi gabungan dengan partai lain atau bergabung dengan partai yang memiliki fraksi, akan dibahas setelah rapat pleno penetapan caleg terpilih KPU

selesai digelar. “Kita belum mengetahui secara pasti dapat berapa kursi. Untuk memastikan itu, kita menunggu rapat pleno penetapan KPU,” ujar Ketua DPD PAN Juwaini. Yang pasti, karena perolehan kursi PAN kurang dari empat, pasti PAN bergabung dengan partai lain. Hanya saja, apakah PAN akan mendirikan fraksi gabungan sendiri ataukah bergabung dengan parpol yang sudah punya fraksi akan diputuskan setelah pleno KPU. Sekadar diketahui, ada tujuh partai politik (bukan enam partai seperti yang diberitakan sebelumnya, red)

yang berhasil membentuk fraksi sendiri di DPRD. Tujuh partai politik itu berhasil mengantarkan lebih dari tiga caleg ke gedung dewan. Syarat utama pembentukan fraksi adalah terdiri atas empat anggota. Tujuh parpol itu adalah PDIP 10 anggota, PKB 10 anggota, Partai Demokrat 5 anggota, Partai Golkar 7 anggota, dan Partai Gerindra 5 anggota. Dua partai lain, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), jumlah anggotanya pas dengan syarat pembentukan fraksi, yakni masingmasing empat anggota. (c1/afi)

PPL Pileg Pensiun Bulan Juni BANYUWANGI - Masa tugas pengawas pemilu lapangan (PPL) pemilu legislatif (pileg) akan berakhir 30 Mei 2014 mendatang. PPL pemilu presiden (pilpres) hingga kemarin (6/5) belum ada kejelasan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta. Jika mengacu daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dari Bawaslu, anggaran operasional dan honor PPL hanya terhitung mulai Januari hingga Mei 2014. Dengan demikian, Mei ini merupakan honor terakhir petugas PPL. “Honor PPL bulan ini akan dicairkan pada akhir Mei mendatang,” tegas Sekretaris Panwaslu Banyuwangi, Sanhari. Pada bulan ini Panwaslu Banyuwangi akan mengeluarkan surat pemberhentian petugas PPL. Petugas PPL pilpres masih belum ada kejelasan dari Bawaslu. Jika sudah ada

kejelasan, maka petugas PPL akan diangkat atau dipilih lagi menggunakan SK. Pengangkatan petugas PPL itu, kata Sanhari, tergantung ketersediaan anggaran dari Bawaslu. Jika Bawaslu melakukan revisi DIPA, maka secara otomatis petugas PPL akan bertugas kembali mengawasi pelaksanaan tahap-tahap pilpres. Sanhari mengaku belum mengetahui apakah PPL akan diangkat kembali ataukah tidak dalam pelaksanaan pilpres. Sejatinya, kata dia, mereka diangkat lagi tapi persediaan anggaran hanya sampai Mei saja. Jumlah PPL di Banyuwangi sebanyak 754 orang. Di setiap desa dan kelurahan ada 1 hingga 5 PPL, tergantung luas wilayah dan letak geografis desa. Setiap PPL mendapat honor Rp 500 ribu setiap bulan dipotong PPN lima persen. Selain

mendapat honor, setiap PPL juga mendapat bantuan operasional sebesar Rp 250 ribu setiap bulan. “Setiap bulan PPL menerima honor dan bantuan operasional sebesar Rp 750 ribu,” ungkap Sanhari. Bantuan operasional Rp 250 ribu, kata Sanhari, itu untuk transportasi kegiatan dari desa ke kecamatan. Dalam DIPA Panwaslu, honor dan dana operasional PPL hanya sampai Mei. S e m e nt a ra i t u , jab at a n anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) akan berakhir September mendatang. Pada pilpres 9 Juli mendatang, anggota Panwascam masih akan bertugas mengawasi pelaksanaan tahaptahap pilpres. “Anggaran untuk honor anggota Panwascam dan operasional Panwascam tersedia hingga bulan sembilan,” katanya. (c1/afi)

AGUS BAIHAQI/RaBa

TELITI: Salah seorang pengurus partai politik melakukan validasi caleg terpilih di depan anggota KPU Suherman kemari.

KPU Gelar Forum Validasi Suara Sah BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi memanggil Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) kemarin (6/5). Pemanggilan PPK ke kantor KPU itu dalam rangka membahas perolehan suara sah masing-masing Kecamatan. Berdasar perolehan suara sah itu, KPU menjumlah perolehan suara sah berbasis daerah pemilih (dapil). “Pertemuan PPK dan KPU itu untuk validasi suara sah guna menentukan bilangan pembagi pemilih. DA KPU dan PPK tidak ada perbedaan terkait hasil validasi,” ungkap Ketua KPU Syamsul Arifin. Setelah melakukan validasi suara sah di masing-masing PPK, KPU menghitung jumlah bilangan pembagi pemilih (BPP) di masing-masing dapil. Hasil penyusunan BPP itu akan disampaikan dan ditetapkan bersamaan dengan penetapan alokasi kursi dan penetapan caleg terpilih 12 Mei 2014 mendatang. Tidak hanya validasi perolehan suara sah, KPU juga melakukan validasi nama-nama

caleg terpilih terhadap partai politik. Beberapa pengurus parpol kemarin terlihat datang di kantor KPU untuk validasi nama caleg terpilih. Perwakilan parpol diminta ikut menekan berita acara validasi nama-nama caleg terpilih yang akan dituangkan dalam surat keputusan (SK) penetapan caleg terpilih hasil Pemilu 2014. KPU sudah selesai menyusun nama-nama caleg terpilih masing-masing dapil yang akan ditetapkan dalam rapat pleno. Nama-nama caleg terpilih itu sudah tersusun rapi dalam formulir model EB. Dalam formulir itu, KPU sudah menyusun nama-nama parpol, nomor urut daftar caleg tetap (DCT), nama caleg terpilih, jumlah suara sah, dan peringkat suara sah masing-masing caleg. Berdasar daftar nama-nama yang sudah disusun KPU itu, tidak ada perubahan dari yang selama ini tersiar. Di dapil I PKB dapat dua kursi dan PDIP dua kursi. Kemudian, PD, PPP, Hanura, PAN, Gerindra, Golkar, dan PKS, masing-masing

dapat satu kursi. Di dapil II PKB dapat dua kursi dan PDIP dua kursi. Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PPP, masing-masing satu kursi. Di dapil III, PKB dua kursi dan PDIP dua kursi. Partai Golkar, Gerindra, PKS, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan PKS, masing dapat satu kursi.

Di dapil IV, PKB, PDIP, dan Partai Golkar, masing-masing dapat dua kursi. Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Hanura, masing-masing satu kursi. Di dapil V, PKB, PDIP, dan Partai Golkar, masing-masing dua kursi. Gerindra, Demokrat, PPP, dan Hanura, masing-masing satu kursi. (c1/afi)

Kisah Sukses Caleg Perempuan Pendatang Baru Menembus Kursi DPRD (1)

Kampanyekan Pendidikan Politik melalui Pengajian Perempuan Tidak banyak caleg perempuan yang sukses menembus kursi DPRD. Dari 178 caleg perempuan yang bertarung pada Pemilu 2014 ini, hanya sembilan perempuan yang lolos. Dari sembilan itu, empat merupakan caleg perempuan pendatang baru. Bagaimana kisah sukses mereka? SELAMA ini warga Banyuwangi tidak banyak mengenal politisi perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Kecamatan Kalibaru, Atiqoh. Sejak lulus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember dia lebih banyak beraktivitas di organisasi Fatayat NU. Pada Pemilu 2009 lalu, Atiqoh sempat aktif di Partai Persatuan

Pembangunan (PPP) dan maju sebagai caleg daerah pemilihan (dapil) V, tapi gagal. Ketika itu, perolehan suara Atiqoh terbesar kedua setelah caleg PPP terpilih, M. Thohir. Lantaran Thohir terpilih berdasar penghitungan sisa suara, maka Atiqoh gagal melenggang ke gedung DPRD. Setelah gagal menjadi caleg, Atiqoh memutuskan meninggalkan panggung politik praktis dan fokus mengurus lembaga pendidikan yang didirikan keluarga besarnya. Selama empat tahun, sejak Pemilu 2009, waktu Atiqoh beraktivitas sebagai guru dan organisasi sosial. Setahun sebelum pelaksanaan Pemilu 2014, tawaran untuk maju lagi sebagai caleg datang. Kali ini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengajaknya maju lagi sebagai caleg. Setelah musyawarah dengan keluarga, Atiqoh memutuskan maju lagi sebagai caleg menggunakan

bendera PKB. “Saya Namun, setahun putuskan maju sebajelang pemilu itu, gai caleg lagi, karena selain memberikan rekomendasi Fatayat materi pengajian, NU,” cetusnya. Atiqoh juga memSejak memuberikan materi tuskan maju sebapendidikan politik gai caleg, Atiqoh kepada kaum peintens menggalang rempuan. Selama dukungan. Sasaran masa kampanye peutamanya adalah milu, Atiqoh menpemilih perempugaku tidak pernah an. Selama satu tamengajak jamaah hun dia aktif mengipengajian memilih kuti pengajian yang dirinya. ISTIMEWA digelar ibu-ibu muKampanye yang Atiqoh lai tingkat RT, dudigelarnya lebih basun, desa, hingga kecamatan. nyak menekankan pendidikan poMenghadiri pengajian yang digelar litik bagi kaum perempuan. Dalam ibu-ibu, sebenarnya bukan hal baru setiap kesempatan, Atiqoh mengaku bagi Atiqoh. Sebab, selama ini dia sering menyampaikan keuntungan sudah sering mengikuti berbagai dan kerugian perempuan dalam pepengajian di Kecamatan Kalibaru, milu. Atiqoh memberikan pemahaGlenmore, Sempu, dan Genteng. man kepada ibu-ibu bahwa pemilu

itu merupakan hak warga yang harus digunakan. Selama ini, kaum perempuan banyak yang belum memahami betul arti penting pendidikan politik. Melalui berbagai forum, Atiqoh menyampaikan materi pendidikan politik kepada kaum perempuan di pedesaan. “Sekitar 60 persen pemilih saya kaum perempuan. Siang dan malam saya hadir dalam pengajian yang digelar kaum perempuan,” jelasnya. Melalui pengajian tersebut, warga memahami visi dan misi politiknya. Karena itu, walau tidak pernah mengajak warga memilih dirinya, warga tetap memilihnya. Setelah terpilih menjadi anggota DPRD, Atiqoh memiliki program prioritas yang akan diperjuangkan. Salah satu program prioritasnya adalah pendidikan anak dan kaum perempuan. Selama ini, pendidikan anak dan kaum perempuan di Ba-

nyuwangi masih jauh dari harapan. Sumber daya manusia (SDM) kaum perempuan, harus menjadi perhatian semua pihak. Karena itu, memperjuangkan pendidikan anak dan kaum perempuan harus menjadi prioritas. Tidak hanya sarana fisik, SDM pengajar anak dan kaum perempuan juga harus ditingkatkan. “Sarana fisik pendidikan anak dan perempuan penting, tapi SDM pendidik jauh lebih penting,” tutur sekretaris Fatayat Kecamatan Kalibaru itu. Sekadar diketahui, PKB di dapil V berhasil mengumpulkan 25.611 suara. Perolehan suara sejumlah itu berhasil dikonversi menjadi dua kursi. Kursi pertama ditempati Sekretaris DPC PKB Khusnan Abadi yang memperoleh dukungan 3.918 suara dan kursi kedua ditempati Atiqoh yang berhasil mendulang 3.541 suara warga Kalibaru, Genteng, Sempu, dan Glenmore. (c1/afi/Bersambung)


BERITA UTAMA BMH Pecahkan Rekor MURI

32

Jawa Pos

R A D A R

INFRASTRUKTUR

Rabu 7 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Kategori Pembagian Paket Alat Sekolah Terluas

EDY SUPRIYONO/RaBa

SARANA UMUM: Jembatan di Desa Sumbertengah, Kecamatan Bungatan, yang dibangun TNI Kodim 0823 dan warga setempat masih dalam proses pengerjaan.

SEBAGAI wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menggelar Program Senyum Anak Indonesia. Program ini diwujudkan dengan pemberian Beasiswa Berkah, bantuan fasilitas pendidikan, hingga pendirian sekolah dan pesantren gratis di Indonesia. Khusus pada hari pendidikan (Hardiknas) 2 Mei lalu, BMH menggelar pembagian tas sekolah untuk bagi yatim dan duafa. Even ini diganjar Rekor MURI sebagai even nasional dengan pembagian alat sekolah terbanyak dan serentak (2/4). Acara pembagian tas dan alat tulis dilakukan bersamaan dengan Hardiknas dengan menyalurkan sebanyak 10.000 tas dan alat tulis pada siswa sekolah-sekolah di Indonesia. Tas dan alat tulis yang dibagikan, merupakan kumpulan donasi yang terhim-

SENYUM ANAK INDONESIA: Program pendidikan dari muzaki yang dihimpun oleh BMH membantu anak didik sekolah.

ISTIMEWA

pun dari muzakki dan donatur yang peduli terhadap program Senyum Anak Indonesia. Tidak hanya individu yang turut membantu, tapi kelompok dan perusahaan banyak yang menyalurkan donasinya untuk program ini. “Alhamdulillah, semua donasi yang terhimpun adalah

bagian dari kepedulian banyak pihak. Setidaknya, program ini dilaksanakan secara serentak di 16 Provinsi dan 43 Kabupaten/Kota se-Indonesia pada 2 Mei yang lalu. BMH menyampaikan terima kasih kepada para donator, muzakki dan beberapa sponsor LAZIS PLN dan Beng-

kel Nasional yang turut serta menyukseskan program ini. Insya Allah dalam waktu dekat BMH akan mengadakan program yang sama, bagi yang ingin berpartisipasi bisa menghubungi kantor BMH Banyuwangi di Jalan Kalasan 19 (Depan Kantor KONI) atau telepon ke 085236397772. (*/als)

Atasi Empat Dusun Terisolasi, TNI Bangun Jembatan BUNGATAN - Warga empat dusun di Desa Sumbertengah, Kecamatan Bungatan, dalam waktu yang tidak lama lagi tidak perlu berjalan jauh menuju jalan utama di desanya. Sebab, mereka bisa melewati jembatan yang kini sedang dalam proses pembangunan. Jembatan itu merupakan hasil Karya Bhakti Skala Besar TNI yang dilakukan bersama warga setempat. Hingga kemarin (6/5), pengerjaan jembatan di atas sungai selebar sepuluh meter lebih itu masih dalam proses pengerjaan. Anggota TNI bersama warga bahu-membahu menyelesaikan sarana umum yang ditunggu masyarakat itu. Selama ini, warga harus berjalan tiga hingga empat kilometer menuju balai Desa Sumber Tengah. “Kendaraan gak bisa menyeberang sungai, karena jalannya tidak bisa dilalui kendaraan. Kalau jalan kaki baru bisa nyeberang sungai. Itu pun kalau sungai tidak besar,” terang Suhaeli, 37, warga setempat, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Jalan menuju jembatan tersebut memang tak bisa dilalui kendaraan. Sebab, di musim hujan menjadi saluran air. Saat seperti sekarang ini, yang tersisa hanya bebatuan. Karena itu, jalan di dua sisi jembatan itu juga menjadi target kegiatan Karya Bhakti Skala Besar TNI yang dilakukan Kodim 0823 Situbondo bersama warga Sumber Tengah itu. “Selain pembangunan jembatan, nanti juga akan ada pamadatan jalan di kedua sisi jalan menuju jembatan. Kalau tidak begitu, kendaraan ya tetap tak bisa lewat. Kalau jalan kaki, ya tetap lama,” terang Dandim 0823 Situbondo, Letkol Sugeng Riyadi, usai pembukaan upacara Karya Bhakti Skala Besar TNI pagi kemarin. Kata dia, ada empat dusun di Desa Sumber Tengah yang akan dihubungkan jembatan tersebut, yakni Dusun Batapen, Kerajan, Bates, dan Polae. Dusun yang paling terisolasi adalah Dusun Batapen yang dihuni 360 kepala keluarga (KK) atau 756 jiwa. “Jadi, kalau mau menuju ke balai Desa Sumber Tengah atau ke dusun lain harus memutar dulu hingga tiga atau empat kilometer,” terang Dandim. Camat Bungatan, H. Sutrisno menyatakan, manfaat jembatan itu nanti tidak hanya dirasakan di bidang ekonomi, tapi juga di bidang pendidikan. “Selama ini, lokasi jembatan itu dibangun memang digunakan sebagai akses pejalan kaki. Itu pun hanya di musim kemarau karena air kecil. Di musim penghujan, warga harus berputar jauh,” terang Camat Bungatan. (pri/c1/als)

ISTIMEWA

REWARD: Kepala Puskesmas Wonosobo H. Tusiana SKM, M.Mkes bersama tim dari provinsi dan kabupaten memberikan piala bagi puskesmas yang berprestasi dalam lomba langkah-langkah percepatan menuju desa ODF.

Puskesmas Wonosobo Jadi Pilot Project Desa ODF SRONO - Selasa (29/4) lalu merupakan hari yang membanggakan bagi keluarga besar Puskesmas Wonosobo, Kecamatan Srono. Berkat prestasi tiga desa di wilayah kerja Puskesmas Wonosobo, yaitu Desa Wonosobo, Desa Rejoagung, dan Desa Bagorejo sebagai tiga desa ODF (Open Defecation Free), Puskesmas Wonosobo dijadikan tempat pelaksanaan Workshop ODF, seluruh puskesmas se-Kota Penyu Banyuwangi. Kegiatan Workshop ini dihadiri pula oleh Kasi PL Bidang P2MK Provinsi Jawa Timur. Selama kegiatan workshop berlangsung tanya jawab tentang bagaimana

kiat-kiat Puskesmas Wonosobo mampu menjadikan tiga desa di wilayah kerjanya menjadi tiga desa yang ODF (Open Defication Free) atau Bebas BAB di sembarang tempat secara bersamaan. “Semua prestasi ini berkat kerja sama lintas program dan lintas sektor yang tidak pernah henti untuk bersamasama mewujudkan desa yang ODF,” ujar Kepala Puskesmas Wonosobo H. Tusiana SKM, M.Mkes. Hal ini dibuktikan dengan testimoni dari salah satu perwakilan desa yang diwakili Agus Tarmidi, Kades Wonosobo, dan penasehat kader lintas sektor yang mengatakan, keberhasilan ini

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Aliyan-Rogojampi •

BANYUWANGI

• Tanah Kapling Rogojampi •

• Rumah Walet+Seriti •

Djl Tanah Rumah Ds. Aliyan di Prmptan Strtgis SHM 466 m2 350 Jt Hp. 082301243434

• Katana-Jimni-Panther •

Djl Tnh Kavling Murah Bs Kredit Strtgis Rogojampi & Singojuruh 081335555573

Djl Cpt Rmh Walet + Seriti & Tanah SHM 460m di Rogojampi Telp. 081913900030

• Tanah Kapling •

• Kebalenan Indah •

Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631

Djl Cpt Rumah di Kebalenan Indah + Rumah di Kalipuro Asri Tlp. 081913900030

SITUBONDO • Jl. Sudirman • Djl Rmh LT 288 m2 LB 78 m2 L. Strategis Jl. Sudirman 250 Jt Hub. 085257887775

ODF. Pencapaian ini hendaknya menjadikan motivasi semua puskesmas di wilayah Banyuwangi khususnya, untuk berpacu menjadikan desa di wilayah kerjanya menjadi desa yang ODF. Dengan prestasi tiga desa ODF ini, Puskesmas Wonosobo mencapai satu pilar dari lima pilar kegiatan STBM. Selanjutnya, Puskesmas Wonosobo akan melanjutkan target berikutnya. Yaitu kegiatan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. “Semoga kegiatan ini akan terus berlanjut dengan kerja sama yang terus menerus antara semua pihak yang terkait,” harap Kepala Puskesmas Wonosobo H. Tusiana. (*/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Kijang Innova •

• Honda Jazz •

• Nissan Evalia ‘12 •

Dijual Kjg Innova EXW41 tahun 05/08/010 silver mtl hrg 126/176/198 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/strem GE8 1.5 SMT tahun 012/03 putih mutiara hrg 185/115 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Evalia 1.5 4x2 MT tahun 012 putih hrg 156 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Nissan Grand Livina •

• Toyota Avanza •

• Nissan Grand Livina •

Dijual Grand Livina SV tahun 013/08/011 putih/silver hrg 136/142,5/155 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual New Avanza 1.3E MT tahun 010/04 abu2 mtl hrg 107,5/111,5/137,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Saatnya Punya Nissan G. Livina DP Ringan & Harga Spesial Big Sale !!! Hub: Andi 081359944425

Djl Katana Biru th ’93, Jimni 4x4 Pth th ’85, Phanter Royal Biru th ’99 H: 08123651374

• Promo Daihatsu Ayla • R-STOCK AYLA hrg mli 81 Jt, All New Xenia DP mli 25 Jt. Krdt bs 5 thn. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

PROMO IKLAN LOWONGAN Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000

merupakan kerja tim antara puskesmas dan stakeholder yang lainnya. Dalam workshop tersebut dipaparkan proses langkah-langkah Percepatan Desa ODFdi wilayah kerja Puskemas Wonosobo oleh Koordinator Promkes Mad Rokhani. Diharapkan dengan pemaparan ini memberi motivasi puskesmas yang lain. Apresiasi positif juga di berikan oleh Kasi PL Bidang P2MK Provinsi Jawa Timur, Edy Baskoro SKM, MSi yang mengatakan sangat bangga dengan pencapaian Puskesmas Wonosobo yang mampu menjadikan tiga desa di wilayah kerjanya menjadi desa yang

BANYUWANGI • STNK •

HUBUNGI: 0333-412224 PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Hlg STNK P 6001 VO an Budi Astuti , Krajan 2 RW. 04 RT. 03, Desa Tegalsari Hlg STNK P 6126 EY an Damahhurih, Pleyan Timur RT. 03/03 Kapongan, Stb Hlg STNK P 2168 ZB an Benny Byp. H, Gunung Remuk RT. 04/05 Ketapang Hlg STNK P 3431 ZJ an Mohamad Hifni Bek, Dsn. Krajan RT. 01/03 Ds. Kabat Hlg STNK P 3280 ZD an Fajar Verdiyanto Wonosari RT 01/02 Tamansuruh, Glagah


Jawa Pos

BALJEBOL

Rabu 7 Mei 2014

R A D A R

37

B A N Y U W A N G I

LUMAJANG

Satu Calon Hadapi Dua Penguji PROSES seleksi calon anggota KPU Lumajang terus berlanjut. Tahapan kemarin adalah wawancara. Dalam tahapan ini, seorang peserta menghadapi dua penguji dari tim independen UIN Malang. Dari pantauan Jawa Pos Radar Jember, wawancara dimulai sejak pukul 09.00. Lokasinya di Aula Hotel Lumajang. Berbeda dengan pelaksanaan focus group dicussion maupun tes tulis psikologi, kali ini setiap peserta harus menghadapi dua orang penguji. Masing-masing peserta memiliki alokasi waktu yang relatif lama. Kisarannya antara 30 sampai 45 menit. Semua peserta melewati proses wawancara tersebut dibagi dalam tiga ruangan yang berada di Hotel Lumajang. Sebanyak 45 calon peserta baru merampungkan wawancara psikologi ini pada sore hari. Peserta yang diuji memiliki jadwal yang berbeda-beda. Jadwal tersebut menyesuaikan nomor urut. Sekitar pukul 17.00 keseluruhan wawancara baru selesai. Abdul Fatah Ismail, ketua Tim seleksi KPU Lumajang, menjelaskan metode ini murni menjadi kewenangan dari tim penilai. Apa pun mekanisme penilaiannya, tim seleksi KPU tidak bisa melakukan intervensi. “Itu kewenangan tim dari UIN Malang,” tegasnya. (fid/har/jpnn/aif)

RADAR BALI/JPNN

TAK TERIMA: Yulia (menuding), istri Chris juga tak terima suaminya dihukum berat.

Jadi Otak, Chris Kena 15 Tahun Putusan Hakim dalam Korupsi Parkir Bandara DENPASAR – Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Denpasar memberikan vonis paling tinggi kepada mantan Dirut PT PSB (Penata Sarana Bali) Chris Wisnu Sridana, kemarin. Sebab, majelis hakim pimpinan Hasoloan Sianturi memberinya hukuman 15 tahun penjara. Sebelumnya, terdakwa kasus korupsi parkir Bandara Ngurah Rai, ini dituntut 17 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum (JPU). Selain kurungan, Chris juga diwajibkan membayar denda Rp 1 miliar subside Rp 28 miliar lebih subside 3

tahun. Vonis itu langsung disambut tangisan histeris Yulia, istri Chris. Dalm sidang kemarin, hakim ketua Hasoloan Sianturi didampingi hakim anggota Nurbaya Goal dan Mftahul Halis. Sedangkan jaksa yang hadir adalah Negah Ardika. Sedangkan Chris didampingi satu pengacaranya Agus Sujoko. Sidang kemarin juga penuh sesak dengan hadirnya para pendukung keluarga Chris. Vonis dilakukan secara bergiliran. Hakim Hasoloan mengawali, kemudian dilanjutkan Nurbaya, Miftahul, dan kembali ke puncak, yaitu vonis dibacakan oleh Hasoloan. Dalam amr putusannya hakim menyebut Chris dianggap sebagai otak dari kasus korupsi ini dan menikmati dana Rp 12 juta

sampai Rp 15 juta lebih setiap harinya dari pemotongan hasil parkir Bandara Ngurah Rai. Akumulasi dana yang masuk ke rekening BCA milik Chris ini mencapai Rp 28 miliar lebih. Oleh hakim, hasil uang parkir dimasukan ke brankas. Pemegang kunci adalah Sylvia Kunthi selaku manajer keuangan. Kemudian, Rudi Sitorus memegang nomor kombinasi brankas. Sedangkan Mekhael Maksi dan Indrapura Barnoza melihat proses membuka brankas. Setelah uang dihitung, Maksi membuatkan print out pola pembagian ”illegal” itu. Yaitu, Rp 12 juta ke PT Angkasa Pura disetor oleh Rudi, Rp 7 sampai Rp 8 juta ke PT PSB yaitu rekening CIMB Niaga dibawa oleh Syl-

via, dan Rp 12 juta sampai Rp 15 juta lebih ke rekening Chris pribadi yaitu rekening BCA. ”Padahal secara jelas mereka tahu, semua dan semestinya masuk PT Angkasa Pura secara bruto. Tetapi malah dibagi lebih awal, kemudianbaru disetor ke PT Angkasa Pura,’’ jelas hakim. Pengacara Chris, Agus Sujoko langsung mengajukan banding. ”Kami pastikan, kami banding yang mulia,’’ ungkap Agus. Usai penyampaian banding sidang ditutup. Agus Sujoko sempat mencak-mencak dengan mengatakan bahwa sidang kasus korupsi ini adalah peradilan sesat. ”Ini peradilan sesat,’’ pekik pengacara tambun ini. (art/yes/jpnn/aif )

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

DISELEKSI: Salah seorang calon anggota KPU Lumajang menjlani wawancara kemarin.

BONDOWOSO

Petani Sulit Peroleh Pupuk DALAM beberapa pekan terakhir, petani di berbagai kawasan di Bondowoso kesulitan untuk memperoleh pupuk bersubdisi, khususnya urea. Selain ditengarai karena buntut berkurangnya jatah pupuk bersubsidi, sulitnya petani memperoleh pupuk bersubsidi tersebut karena banyaknya pelanggaran peredaran pupuk bersubsidi. Salah satu kawasan yang mulai kesulitan memperoleh pupuk adalah di Tenggarang. Menurut Antono, petani di Bataan, Tenggarang, kesulitan untuk mendapatkan pupuk ini sudah terjadi relatif lama. Beberapa kios pupuk yang selama ini menjadi langganannya kini tak lagi memiliki stok. “Hanya jenis urea saja yang sulit. Bahkan saya sampai cari ke kecamatan lain juga tidak ada,” ungkapnya. Kondisi tersebut disesalkan oleh para petani. Apalagi saat ini kebutuhan pupuk jenis urea ini cukup tinggi. Dirinya mengaku tidak tahu apa yang menjadi penyebab tidak adanya stok di kios-kios pupuk untuk jenis urea tersebut. Hanya saja, konisi ini diharapkan tidak berlangsung lama dan ketersediaan pupuk kembali normal. Pasca mengalami pengurangan jatah pupuk subsidi pada 2014 ini, muncul kekhawatiran terjadinya kelangkaan pupuk di kalangan petani. Apalagi, diduga banyak terjadi penyalahgunaan peredaran pupuk bersubsidi. Suprapto, ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bondowoso mengungkapkan, pelanggaran peredaran pupuk bersubsidi sudah terjadi beberapa kali di Bondowoso. “Sejauh yang sudah jelas terjadi dan ditangani oleh pihak berwajib adalah pelanggaran peredaran di Wringin dan Sukosari. Masing-masing sekitar lima ton pupuk yang menyalahi peredaran di dua lokasi tersebut,” ujarya kepada Jawa Pos Radar Jember. Menurutnya, banyaknya pelanggaran seringkali terjadi dalam proses peredaran antara kios ke petani. Bahkan berdasarkan informasi yang dia terima, banyak pupuk bersubsidi di Bondowoso yang justru beredar ke luar daerah. Sejumlah jenis pupuk bersubsidi seperti urea, ZA dan NPK merupakan yang paling sering terjadi pelanggaran peredaran. (esb/sh/jpnn/aif)

RADAR JEMBER/JPNN

LUKA TUSUK: Dua korban penusukan mendapat perawatan intensif di RSD Kalisat. Sementara itu pelaku penusukan, Suri, belum sadarkan diri.

Dua Ibu Ditikam Tetangga

LEDOKOMBO – Kejadian sadis menggemparkan warga Dusun Salak Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Minggu sore (4/5). Suri alias P Sutris, 45, warga setempat membabi buta menikam dua orang ibu kakak beradik dengan menggunakan pisau dapur. Akibat perbuatan sadis itu, kedua kakak beradik itu harus harus dilarikan ke IGD RSD Kalisat karena mengalami luka tusuk di perutnya.

Dua orang yang mengalami luka tusuk itu masing-masing Mariyati alias B Yanto, 50 dan Hawe alias B Biyeh, 45, keduanya warga setempat. Selain menikam dua tetangganya, pelaku yang dikepung warga langsung menikam perutnya sendiri hingga ususnya terburai. Informasi yang berhasil dihimpun, tragedi itu berawal saat ketiganya bersama-sama mendatangi lapangan desa setempat untuk meli-

hat pertandiangan bola kasti. Belum sampai di lapangan, tersangka yang sudah membawa pisau dapur terlibat perang mulut dengan Hawe alias B Biyeh, 45. Rupanya tersangka dengan korban sangat serius sehingga terjadi perang mulut. ‘’Bahkan dia langsung mengeluarkan pisau dapur yang sudah dibawa dari rumahnya diarahkan ke tangan Biyeh,’’kata B yanto, kakak korban. (jum/mg1/wah/JPNN/aif)

Pantau Unas Lewat CCTV

DENPASAR

Diduga Korsleting, Gudang Ikan Terbakar DIDUGA karena korsleting listrik, sebuah gudang pendingin dan pengepakan ikan milik Rukmanto Tasripin, 40, di Jalan By Pass Ngurah Rai, Gang Mina Utama, Banjar Suwung, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan terbakar Senin kemarin (5/5) sekitar pukul 12.05. Api yang tiba-tiba membesar langsung melahap lantai dua gudang tersebut beserta seluruh isinya. “Saat itu sedang istirahat siang, jadi hampir setengah karyawan keluar untuk membeli makanan,”kata salah seorang sumber di TKP. “Tiba-tiba terdengar ledakan dari lantai dua sebelah belakang gedung,” lanjutnya. Kontan saja para karyawan panik dan berusaha menyelamatkan diri. “Api tiba-tiba sudah besar dan melahap plastik yang biasanya digunakan untuk mengepak ikan. Kami para karyawan langsung lari,” ujarnya. Sumber yang pada saat kejadian berada di lantai dua, bahkan sempat ketinggalan barangnya. “Setelah saya turun, saya baru ingat tas saya ketinggalan. Jadinya balik lagi. Untung saya tidak terjebak di atas” terangnya. Api tersebut tidak hanya melahap gudang milik Rukmanto. Sebuah bangunan milik I Gusti Arya Darmayanta, 37, yang terletak di sebelahnya juga ikut terkena imbasnya. Meski tidak melahap semuanya, namun api sempat membakar sebagian atap rumah tersebut. Mendapat informasi tersebut, BPBD Kota Denpasar langsung mengerahkan lima unit Mobil Pemadam Kebakaran ke TKP. “Kami mengerahkan lima mobil pemadam kebakaran,” ujar Kasi Humas BPBD Kota Denpasar, IB Yoga. “Untuk air, kami mendapat bantuan dari Lotte Mart,” imbuhnya. (adi/yes/jpnn/aif)

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

PANTAU JARAK JAUH: Agus Salim, kepala SMPN 1 Lumajang, mengawasi unas melalui CCTV, kemarin.

MIFTAHUDDIN/RADAR BALI/JPNN

terpantau oleh tim pengawas dan guru, monitor CCTV bisa mereka jalannya seluruh proses unas dari awal sampai akhir. Agus Salim, kepala SMPN 1 Lumajang, menjelaskan cara tersebut sudah lama dilakukan dalam pelaksanaan unas. Bahkan, tahun ini merupakan yang ketiga pengawasan unas melalui CCTV. Selama pengawasan unas juga dilakukan melalui CCTV, Agus mengaku, di sekolahnya tidak pernah ada kasus kebocoran atau kecurangan unas . Hal tersebut sudah sesuai dengan harapan sekolah. “Bahwa unas harus jujur dan menghasilkan lulusan yang berkualitas,” kata Agus. (fid/har/JPNN/aif)

Kisah Sri Jayanti, ABG yang Disel Karena Tepergok akan Mencuri

Untuk Beli Susu, Nekat Bobol Warung Tetangga Pergaulan bebas membuat hidup Ni Putu Sri Jayanti, 18, asal Banjar Padangaling, Desa Cau Belayu, Marga berantakan. Selain hamil di luar nikah hingga harus membesarkan anaknya yang semata wayang, kini dia harus mendekam di ruang tahanan Polsek Marga. Ini terjadi lantaran dia tepergok membobol sebuah warung dengan maksud mencuri uang dan barang di dalamnya. CHAIRUL AMRI, Tabanan

BERJUANG: Mobil pemadam kebakaran terguling di Jalan Hangtuah Denpasar).

LUMAJANG - Pelaksanaan ujian nasional (unas) SMP di Lumajang berjalan relatif tidak ada masalah. Bahkan, di hari pertama kemarin, tidak ada seorang pun murid yang tidak hadir. Yang menarik, dari seluruh sekolah penyelenggara unas, ada satu sekolah yang melakukan pengawasan unas melalui closed circuit television (CCTV). Sekolah tersebut adalah SMPN 1 Lumajang. Sekolah yang tergolong unggulan di Lumajang ini memiliki fasilitas yang memudahkan pengawasan unas. Perangkat CCTV dipasang di seluruh kelas. Sehingga, pengawasan unas lebih mudah dibanding sekolah lainnya. Sebab, selain

JALAN hidup Ni Putu Sri Jayanti yang terhitung masih remaja sangat tragis. Bagaimana tidak, di saat dirinya masih mengasuh anak semata wayangnya, dia harus berurusan dengan polisi. Ini terjadi lantaran dirinya nekat mem-

CHAIRUL AMRI/RADAR BALI/JPNN

DIPERIKSA: Pelaku percobaan pencurian Sri Jayanti (kanan), saat menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Polsek Marga kemarin siang.

bobol warung milik Ni Ketut Renci, 60, di Banjar Sribupati, Desa Cau Belayu, Marga pada Minggu dini hari lalu (4/5). Terungkapnya percobaan pencurian yang dilakukan Sri Jayanti ini terungkap

oleh salah satu keluarga pemilik warung. Seperti diungkapkan Kapolsek Marga AKP I Gusti Putu Sudara, kebetulan sekitar pukul 01.00 atau saat warung tersebut dibobol pelaku, anjing

pemilik warung itu menggonggong tak henti-hentinya. “Inilah yang membuat pemilik warung bersama keluarganya curiga. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk memeriksa tempat berdagang tersebut,” jelas Sudara, kemarin. Saat menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Polsek Marga, Sri Jayanti mengaku kalau dirinya nekat membobol warung itu karena terdesak kebutuhan. Belum lama ini dia mencuri uang milik ibunya sebesar Rp 1 juta. Tapi, perbuatannya itu tercium oleh ibunya sehingga dia pun didesak untuk segera mengembalikannya. Karena uang itu sejatinya akan dipakai untuk biaya sekolah adiknya. “Uang Rp 1 juta itu saya curi untuk beli susu dan pakaian anak saya,” akunya. Masih dalam ceritanya, Sri mengaku memiliki seorang anak laki-laki yang baru berusia dua tahun. Anak laki-laki itu merupakan hasil hubungan di luar nikah bersama pacarnya saat masih duduk di bangku kelas tiga SMA. (*/ yes/jpnn/aif)


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Liga Futsal Masuki Babak Final Four BANYUWANGI – Liga Futsal Banyuwangi memasuki babak baru. Ajang yang digulirkan Assosiasi PSSI Kabupaten Banyuwangi itu sudah masuk babak empat besar. Empat tim yang lolos itu berdasar perolehan poin akhir dalam laga yang digeber di lapangan futsal indoor Scudetto Banyuwangi. Empat tim finalis itu adalah JKS FC, Jaguar FC, Scudetto FC dan Dinasty FC. Empat tim tersebut menjadi yang terbaik selama mengarungi kiprah selama beberapa bulan terakhir. Sedangkan, enam tim lain lain terpaksa tersingkir. Enam tim yang kalah bersaing itu antara lain, Garuda Muda FC, Aura FC, Golden FC, Gladiator FC, Kereta Api FC dan terakhir yaitu Porrno FC. Sesuai ketentuan, pemuncak klasemen akan berhadapan dengan peringkat keempat.

JKS sebagai pemimpin klasemen akan meladeni tantangan Dinasty FC. Partai lain yaitu Jaguar FC berhadapan dengan Scudeto yang dalam klasemen akhir masing-masing finis di urutan kedua dan ketiga. Untuk menembus partai final, regulasi pertandingan menggunakan sistem home and away. Namun demikian, pertandingan tetap digeber di lapangan futsal scudeto. Pertandingan leg pertama akan dimulai pukul 16.00 Sabtu besok (10/5). Leg kedua akan dilanjutkan sepekan kemudian., Ketua Bidang Futsal Pengcab PSSI Banyuwangi, Bobi Mulya Kusuma mengungkapkan, jika ajang tersebut sudah memasuki babak krusial. Persaingan empat tim akan bersaing penuh demi gengsi. ‘’Pertandingan semakin seru,’’ ujarnya kemarin. (ton/als)

ALI NURFATONI/RaBa

LOLOS: Tim Jaguar FC (Kanan) saat mengikuti upacara pembukaan di lapangan indoor Scudeto beberapa waktu lalu.

Rabu 7 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

BELUM FIT: Sukarno Andi Wijaya (merah) ketika menghadapi Persekam. Cidera yang melilit Andik membuat tim pelatih berfikir ulang untuk memainkannya.

RAMADA KUSUMA/RaBa

Andik Diragukan Tampil BANYUWANGI - Persewangi akan melakoni match day keempat menghadapi Persebo Bondowoso Kamis besok (8/5). The Lasblang, julukan Persewangi, dituntut mengakhiri laga di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, itu dengan kemenangan. Lini depan Merah-Hitam memang masih belum bertaji. Dalam tiga laga, tim besutan Bagong Iswahyudi itu hanya menyumbang empat gol. Produktivitas gol yang masih minim itu menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih. Kubu tuan rumah sebetulnya mendapatkan angin segar dengan kepulangan Sukarno Andi Wijaya dari

seleksi timnas U-19. Namun, pemain berdarah Glenmore itu masih diragukan akibat cedera yang dialaminya dalam pemusatan latihan bersama Garuda Jaya, julukan timnas U-19. Andik, panggilan Sukarno Andi Wijaya, memang baru tampil sekali kala Persewangi menang dramatis dengan skor 1-0 melawan Persekam Metro FC 28 Mei lalu. Tetapi, penampilannya di atas lapangan masih belum on fire. Tak ayal, remaja berpostur 185 centimeter itu ditarik keluar pada babak kedua. Andik memang baru sekali tampil saat melawan Persekam Metro FC. Karena itu, dia belum klik dengan

rekan-rekannya. Saat Persewangi menjalani dua laga away di Sulawesi, Andik terpaksa ditinggal karena dirinya sedang mengikuti ujian nasional. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi mengatakan, timnya sudah siap melakoni partai keempat tersebut. Menurut dia, skuadnya saat ini terus menunjukkan peningkatan. ‘’Secara umum, kita siap. Semua pemain sudah tidak sabar menanti laga itu,” ujarnya. Dia menyadari produktivitas gol Persewangi masih rendah. Tetapi, tim yang dihadapi di tiga laga terakhir memang tim kuat. ‘’Seperti Persekam, pertahanan mereka bagus, tapi toh

kami bisa menang,” jelasnya. Disinggung terkait peluang Andik masuk skuad, dia mengaku masih akan melihat perkembangan anak asuhnya itu. Dia tidak akan buru-buru memberikan kesempatan jika pemain berusia 18 tahun itu masih belum seratus persen fit. ‘’Sangat berisiko jika masih belum fit diturunkan,” katanya. Jika pemain tersebut benar-benar pulih dari cedera, dia tetap akan mempertimbangkan dengan baik. Yang jelas, pemain tersebut masih butuh waktu agar klik dengan pemain lain. ‘’Dia sudah lama tidak gabung dengan tim, tapi kami nanti evaluasi lagi,” janjinya. (ton/c1/als)


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Rabu 7 Mei 2014

R A D A R

39

B A N Y U W A N G I

Arak Disimpan Dalam Bunker ■ JUAL... Sambungan dari Hal 29

Terdakwa Asad terbukti secara dan meyakinkan melanggar Pasal 204 KUHP. Putusan yang diberikan majelis hakim itu lebih berat sebulan daripada tuntutan jaksa penuntut umum,

Muljo Santoso. Sebelumnya, jaksa meminta majelis hakim menjatuhkan putusan lima bulan kurungan terhadap Asad. Vonis yang lebih berat dari tuntutan jaksa itu didasari atas beberapa pertimbangan yang terungkap selama persidangan. Salah satunya, perbuatan terdakwa dapat

mempengaruhi perilaku dan moral pemuda. Selain itu, perbuatan terdakwa menyalahi aturan pemerintah yang tengah getol memerangi penyakit masyarakat. Jaksa Muljo Santoso juga memiliki pandangan lain kenapa menjerat terdakwa dengan Pasal 204. Sebab, selama ini penjual

miras kerap lolos dari ancaman pidana, karena pasal yang dikenakan membuat mereka bebas bergerak kembali menjalankan bisnis miras secara ilegal. “Makanya kami kenakan Pasal 204 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,” bebernya. Sementara itu, Asad terpaksa

Kejatuhan Ulat saat Beli Nasgor ■ ANGSANA... Sambungan dari Hal 29

Satu mobil dilengkapi tangga otomatis, sedangkan satu kendaraan lain mengangkut mesin diesel dan bejana berukuran besar. Bejana tersebut berfungsi sebagai tempat air yang telah dicampur insektisida. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah petugas dikerahkan untuk memblokade jalan saat penyemprotan berlangsung. Pedagang yang mangkal di sekitar lokasi penyemprotan juga disarankan menutup atau melindungi makanan yang dijajakan agar tidak terkontaminasi insektisida tersebut. Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan, penyemprotan insektisida itu dilakukan menyusul laporan warga yang resah dengan keberadaan ulat bulu. “Kami berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahut-

bun),” ujarnya. Arief berharap, setelah disemprot insektisida, ulat bulu yang sempat meresahkan warga tersebut langsung mati. Dia berharap warga menyadari fenomena tersebut terjadi akibat faktor alam. “Kami berharap warga sekitar menyesuaikan. Yang kami maksud, mereka yang berjualan makanan, saat penyemprotan dilakukan, sementara menutup dagangannya,” cetusnya. Mujiarso, warga Lingkungan Singomayan mengatakan, ulat bulu yang “menyerang” warga di Jalan Kapten Ilyas itu mulai marak sekitar sebulan terakhir. “Ulat tersebut berwarna kehitaman. Ukuran tubuhnya sekitar tiga sampai empat centimeter (cm),” terangnya. Majiarso mengaku, dirinya sempat menjadi korban “serangan” ulat bulu tersebut. “Tubuh saya sendiri gatal-gatal. Ini buktinya,” ujarnya seraya menunjukkan kedua tangannya yang bentol-bentol.

Mujiarso berharap, setelah disemprot, ulat di pohon angsana tepi Jalan Kapten Ilyas tersebut segera hilang. “Karena sudah banyak warga yang resah,” pungkasnya. Seperti diberitakan kemarin, sebulan ini warga yang tinggal di pinggir Jalan Kapten Ilyas resah oleh kehadiran ulat bulu. Ulat tersebut jatuh dari pohon angsana yang berdiri di pinggir jalan. Selain berkeliaran di pohon angsana, ulat bulu tersebut juga merambat ke rumah warga. Bahkan, tukang becak dan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di bawah pohon tersebut sering kejatuhan ulat bulu dari pohon. ”Pokoknya merambat ke manamana, Mas. Ada yang ke rumah dan mengganggu warga yang lewat,” ujar Yarso, 60, tukang tambal ban yang mangkal di sebelah timur lampu merah Jalan Kapten Ilyas. Serangan ulat itu juga dirasakan Suroso, 37. Setiap hari dia mengusir ulat yang masuk ke rumahnya. Sebab, begitu jatuh

dari pohon, ulat-ulat tersebut merambat ke dalam rumah. ”Anak saya kejatuhan ulat hingga matanya gatal. Saya hanya bisa membunuh ulat itu pakai garam,” ungkap Suroso. Bukan hanya warga Lingkungan Singomayan, Kelurahan Singonegaran, yang resah dengan kehadiran ulat bulu tersebut. Pedagang nasi goreng yang biasa mangkal di tempat tersebut juga pusing akibat ulat bulu tersebut. Bahkan, sejumlah pembeli ketika antre beli nasi goreng ada yang kejatuhan ulat. Tokoh masyarakat setempat, H. Syaiful Bahri, juga merasakan dampak serangan ulat tersebut. Dia mengaku sudah melaporkan fenomena itu ke DKP. Petugas DKP langsung menyuntik pohon angsana tersebut. Beberapa hari kemudian, ulat-ulat tersebut hilang. ”Setelah lama tidak disuntik, ulat-ulat itu muncul lagi. Warga di sini benar-benar resah dengan kehadiran ulat bulu tersebut,” kata Syaiful. (sgt/c1/bay)

Masuk Sepuluh Besar Tahun Lalu ■ SISWA... Sambungan dari Hal 29

Sisanya, sebanyak 14 siswa kelas IX SMPLB tidak mengikuti unas. Bukan lantaran sakit, bolos, atau berhalangan, 14 siswa tersebut memang tidak memungkinkan mengikuti unas lantaran menderita tunagrahita alias lambat belajar (tipe C). Ketua Rayon Pendidikan Luar Biasa jenjang SMP Banyuwangi, Lilik Mandarani mengatakan, tahun ini peserta unas SMPLB di Banyuwangi terdiri atas satu siswa penyandang tunanetra dan 16 siswa penyandang tunarunguwicara. “Penyandang tunadaksa nihil,” ujarnya kemarin (6/5). Lilik menambahkan, khusus

peserta unas penyandang tunanetra menggunakan soal ujian yang dicetak dengan huruf Braille. “Jadi, di seluruh Banyuwangi hanya ada satu peserta unas SMPLB yang menggunakan soal huruf Braille,” kata dia. Uniknya, meski jumlah peserta unas SMPLB se-Banyuwangi hanya 17 siswa, penyelenggaraan ujian tersebut dibagi di dua sub rayon. Sub rayon 1 Banyuwangi meliputi SMPLB PGRI Kalipuro, SMPLB PGRI Banyuwangi, dan SMPLB Negeri Banyuwangi. Sub rayon 2 terdiri atas SMPLB PGRI Rogojampi, SMPLB PGRI Singojuruh, SMPLB PGRI Genteng, SMPLB PGRI Tegaldlimo, SMPLB PGRI Cluring, dan SMPLB PGRI Gambiran.

Ujian bagi peserta asal sub rayon 1 digelar di gedung SMPLB Negeri Banyuwangi. Di SMPLB Negeri Banyuwangi, jumlah peserta yang mengikuti unas hanya tiga orang. Satu pelajar merupakan penyandang tunanetra, dan dua peserta unas yang lain menyandang tunarungu-wicara. Sementara itu, ujian bagi peserta asal sub rayon 2 digeber di kampus SMPLB PGRI Gambiran. Di lokasi itu, jumlah peserta unas mencapai 14 siswa yang seluruhnya merupakanpenderitatunarungu-wicara. Masih menurut Lilik, mata pelajaran yang diujikan untuk siswa SMPLB sama dengan siswa yang bersekolah di SMP umum, yakni bahasa Indonesia, matematika (MTK), bahasa Inggris, dan ilmu

pengetahuan alam (IPA). “Alhamdulillah pelaksanaan unas SMPLB mulai hari pertama sampai hari ini (kemarin) berjalan lancar. Semoga hal itu terus berlanjut sampai unas berakhir Kamis mendatang (8/5),” tutur perempuan yang juga kepala SMPLB Negeri Banyuwangi tersebut. Lilik berharap, seluruh peserta unas SMPLB di Banyuwangi lulus. Selain itu, dia juga berharap prestasi yang berhasil direngkuh siswa SMPLB negeri pada unas tahun lalu berhasil dipertahankan, yakni masuksepuluh terbaik tingkat Provinsi Jatim. “Kami berharap prestasi yang berhasil direngkuh tahun lalu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan,” pungkasnya. (sgt/ c1/bay)

Biaya Tes DNA Mahal dan Lama ■ POLISI... Sambungan dari Hal 29

Selain itu, waktu yang dibutuhkan cukup lama. Alasan lain, identifikasi yang dilakukan pihak IKK sudah menunjukkan kebenaran terkait ciri dan identitas korban. “Jadi, tes DNA belum akan dilakukan,” katanya kemarin (6/5). Hasil identifikasi tim IKK, Nandu menuturkan, ada beberapa indikasi bahwa itu tengkorak korban, di antaranya terkait perkiraan usia, jenis kelamin, dan penyebab kematian korban. Apalagi, keluarga korban sudah pasrah dan lega atas penemuan tengkorak tersebut. Pernyataan dan pengakuan keluarga korban yang menyebabkan pihak kepolisian tidak melakukan tes DNA. Meskipun sebetulnya berdasar otopsi IKK, ada kejanggalan terkait tengkorak tersebut. Salah satunya, gigi di tengkorak tersebut sudah rontok.

Sebelumnya, dr. Solakhudin selaku kepala IKK RSUD Blambangan, menyatakan ragu-ragu terkait identitas tengkorak tersebut. Sebab, beberapa gigi di tengkorak itu sudah rontok. Di rahang bawah dan rahang atas hanya tersisa beberapa gigi. Kondisi itu memunculkan dugaan bahwa tengkorak tersebut sebetulnya sudah lama berada di dasar sungai. Padahal, korban mutilasi bernama Eni Marfuah itu baru dua pekan meninggal dunia. Dalam dua pekan kecil kemungkinan gigi bisa copot secara alami. Apalagi, petugas tidak menemukan bekas trauma atas tanggalnya gigi di tengkorak tersebut. Selain menjadi bagian yang cukup sulit lapuk, gigi biasanya membutuhkan waktu lama untuk lepas secara alami. Karena itu, dokter IKK RSUD Blambangan melakukan otopsi ulang tengkorak tersebut. Dokter ragu tengkorak tersebut kepala Eni Marfuah. IKK RSUD Blam-

bangan pun menyarankan agar kepolisian melakukan otopsi tengkorak tersebut. Hanya saja. Berdasar identifikasi yang telah dilakukan, tengkorak itu hampir bisa dipastikan berusia di bawah 17 tahun. Sebab, beberapa gigi graham belum tumbuh seluruhnya. Selain itu, hampir bisa dipastikan tengkorak itu berjenis kelamin perempuan. Itu berdasar pada tulang dahi dan hidung yang ada lengkungan khusus. Lengkungan itu sering kali diidentifikasi sebagai ciri tengkorak perempuan. Bekas trauma teridentifikasi di pipi kanan dan tulang mata bagian kanan. Seperti diberitakan sebelumnya, Syaiful Hadi, 17, warga Dusun Bodean, Desa/Kecamatan Kabat, tega menghabisi Eni Marfuah, 14, pacarnya sendiri. Dibantu temannya, Abdul Rosyid, Syaiful mencekik Eni di lapangan bola Kabat. Setelah itu, mereka membawa mayat korban ke lahan kosong dekat jurang di Dusun Kabat

Mantren, Desa Kabat. Di lokasi itu, kepala korban dipenggal hingga terpisah dari badan. Selanjutnya, kedua pemuda itu pulang dan nonton kesenian janger. Pada dini hari mereka kembali lagi ke jurang itu untuk mengubur mayat Eni. Lantaran tanah di lokasi cukup keras, akhirnya jenazah korban dikubur seadanya. Setelah diguyur hujan lebat, lahan di lokasi kejadian longsor, sehingga tubuh korban dan kepalanya tercebur ke sungai. Kasus pembunuhan itu terkuak setelah badan tanpa kepala ditemukan di dam dekat rel KA di Dusun Kabat Mantren Sabtu lalu (26/4). Sementara itu, tersangka Syaiful dan Rosyid masih terus menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Satreskrim Polres Banyuwangi hingga kemarin (6/5). Diperkirakan, pemeriksaan tersangka yang masih tercatat sebagai siswa SMK swasta di Banyuwangi itu berlangsung lama. (nic/c1/bay)

Mengaku Bisa Jawab 23 Soal Matematika ■ DULU... Sambungan dari Hal 29

“Malam itu salah satu temannya menelepon saya sambil menangis, dia cemas kalau AR sampai tidak bisa ikut ujian,” kenang perempuan yang pernah menjadi wali kelas AR saat masih kelas VII itu. Menurut Murniasri, perilaku anak didiknya tersebut sebenarnya biasa-biasa saja.“Anaknya terbilang pandai dan perilakunya standar,” ujarnya. Murniasri menambahkan, AR memang pernah tidak naik kelas. Hal itu terjadi saat dia hendak naik kelas VIII. Namun, keputusan sekolah tidak menaikkan kelas itu bukan didasari nilainya yang jelek, melainkan karena siswa yang bersangkutan terlalu sering absen. “Saat itu dia sempat tidak naik kelas. Penyebabnya, terlalu banyak absen,” jelas Murni. Namun, dari kejadian itu, kata Murni, AR justru semakin giat sekolah. Bahkan, AR pernah ditawari pindah sekolah. Tetapi, dia bersikukuh menolak dan ingin tetap sekolah di sekolahnya semula. Sementara itu, Kasek Sunarno juga menyam-

paikan hal serupa. Dia mengaku terkejut karena selama ini siswanya itu terbilang penurut. “Anaknya biasa dalam bergaul,” ujarnya. Sunarno juga menegaskan, peristiwa yang melibatkan AR akan disikapi pihak sekolah secara bijak. Pihak sekolah menganggap itu sebagai musibah dan pelajaran. Dia menegaskan tidak serta merta akan mencoret nilai yang telah dicapai AR. “Kami tetap mengupayakan yang terbaik bagi siswa-siswi kami,” tegasnya. Saat dijenguk di polsek, AR menyampaikan maaf sambil berlinang air mata. “Kemarin ketika kami ke sana, dia meminta maaf sambil menangis,” terang Sunarno. Pengakuan guru tersebut sepertinya beralasan. Bocah berusia 16 tahun itu sempat berbincang dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Usai menjalani ujian di ruang Kapolsek Songgon, dengan santai AR mengaku saat kelas empat SD pernah peringkat 2 dari 32 siswa di kelasnya. Pencapaian itu berlanjut hingga dia kelas lima. Namun, kelas enam SD prestasinya turun ke posisi empat. “Saya dulu pernah ranking, tapi pas SMP tidak lagi. Salah pergaulan,” ucapnya polos. Selain menyukai pelajaran matematika,

bocah berkulit sawo matang itu juga mengaku paling suka pelajaran bahasa Indonesia. “Saya suka pelajaran bahasa Indonesia, kan warga Indonesia,” akunya. Bagaimana dia menjalani unas hari kedua? Penggila bola yang menjadi bagian Viking (penggemar Persib Bandung) itu mengaku bisa menjawab dengan pasti 23 soal matematika. Kendati demikian, dia merasa kenyamanan yang dirasakan sangat berbeda. Dia mengaku lebih semangat mengerjakan bersama teman sekelas. “Mengerjakan di sini tidak bisa bertemu teman-teman, ingin mengerjakan di sekolah,” keluhnya. Menghadapi unas, dia belajar usai azan Magrib hingga Isya. Selain tidak bisa berbagi dengan teman sekelas saat belajar, dia juga merasakan dingin. “Belajarnya setelah Magrib sampai Isya,” tuturnya. Sementara itu, tersangka lain bernama YS yang putus sekolah mengamati AD yang sedang membaca buku yang baru saja dibawakan orang tuanya. Seperti halnya AR, beberapa pekan ke depan, AD juga akan menghadapi ujian akhir tingkat SD. “ Saya ingin ujian di sekolah,” ujarnya. (c1/bay)

berurusan dengan hukum setelah ditangkap pada 20 Oktober 2013 lalu. Tempat usahanya digerebek polisi. Pengakuannya, miras jenis arak itu dijual secara eceran dengan menggunakan botol bekas air mineral. Arak eceran dijual dengan harga Rp 17 ribu per botol hingga Rp 40 ribu per botol. Arak dalam botol kecil dijual seharga Rp 17 ribu

dan botol besar Rp 40 ribu. Miras jenis arak tersebut beli kepada seorang pengedar arak dari Denpasar, Bali. Pengirimannya, biasanya dilakukan dengan cara dititipkan pikap atau truk dari Bali. Sebanyak 28 jeriken miras yang diamankan polisi saat itu merupakan pasokan baru dari Bali. Asad membeli miras itu seharga Rp 550 ribu setiap jeriken. Selan-

jutnya, miras itu dijual kepada pelanggan dengan harga Rp 650 ribu perjeriken.Gunamengelabuiusaha ilegalnya itu, dia membuat bunker tempat penampungan miras di sekitar rumahnya. Ada dua bunker yang digunakan menyimpan arak. Bunker pertama berukuran 30 centimeter kali 1,2 meter. Bunker yang kedua berukuran 2,5 meter kali tiga meter. (nic/c1/bay)

Dituntaskan hanya Dalam Sepekan ■ HARIMAU... Sambungan dari Hal 29

Lukisan harimau dengan bentuk tubuh menyerupai manusia itu akan dibawa pulang ke Belanda. Sekadar tahu, Wessing adalah antropolog yang salah satu penelitian paling fenomenalnya adalah tentang harimau jadi-jadian di Asia Tenggara. Di tahun 1986 silam, pria yang juga mantan pengajar di Universitas Leiden itu meluncurkan buku berjudul The Soul of Ambiguity the Tiger in Southeast Asia. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Wessing mengaku tertarik dengan lukisan karya Aris saat melihat buku Kemiren (Kisah Barong Jakripah dan Paman Iris) karya Ketua KILING Osing, Aekanu. Buku tersebut memuat lukisan karya Aris. Dikatakan, dengan melihat lukisan harimau jadi-jadian karya Aris, Wessing seolah mendapat gambaran seperti itulah sosok harimau jadi-jadian yang sesungguhnya. “Harimau jadi-

jadian dalam lukisan ini berada pada perbatasan antara manusia dan harimau. Tubuhnya mirip manusia, tapi berkepala harimau. Kira-kira gambaran harimau jadi-jadian seperti ini, karena saya tidak bertemu harimau jadi-jadian yang sesungguhnya,” jelas Wessing. Masih kata Wessing, mitos harimau jadi-jadian tidak hanya berkembang di masyarakat Banyuwangi. Mitos serupa juga berkembang di sejumlah daerah di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara yang lain, seperti Thailand, Myanmar, Laos, dan negara lain. Menurut Wessing, lukisan karya Aris tersebut akan dia bawa pulang ke Belanda. Bahkan, jika dia kembali ke perpustakaan Universitas Leiden, dia akan membawa lukisan tersebut. “Jika perpustakaan Universitas Leiden ingin lukisan ini disimpan di sana, ya saya serahkan. Itu tergantung bagaimana nanti saat saya sudah kembali ke Belanda,” bebernya.

Sementara itu, Aris mengaku butuh waktu sepekan untuk menuntaskan lukisan harimau jadi-jadian tersebut. Pemuda itu melukis sosok harimau jadijadian dengan cat air di atas kanvas. “Saya diberi gambaran sosok harimau jadi-jadian oleh Pak Aekanu. Lalu, saya berimajinasi sendiri. Hasilnya ya seperti sosok harimau jadi-jadian di lukisan ini,” jelas lelaki kelahiran 9 Mei 1988 itu. Uniknya, kemampuan melukis didapat alumnus SMPN 5 Banyuwangi tersebut secara otodidak. “Saya senang menggambar sejak kecil. Awalnya saya menggambar pakai kapur tulis,” terangnya. Sementara itu, penulis buku folklore (cerita rakyat, red) berjudul Kemiren (Kisah Barong Jakripah dan Paman Iris), Aekanu Hariyono, mengaku sangat bangga dengan sosok Aris. “Lukisan Aris yang sangat natural dalam buku Kemiren (Kisah Barong Jakripah dan Paman Iris) saat ini sudah dikoleksi 28 negara,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Kirim ke Kantor Biro Terdekat ■ MASIH... Sambungan dari Hal 29

Anda pelanggan koran Jawa Pos Radar Banyuwangi ingin mendapatkan tiket liburan tersebut, caranya mudah. Anda cukup mengisi ballot liburan gratis ke Thailand yang tercetak di Jawa Pos Radar Banyuwangi. Masukkan kuitansi asli berlangganan Jawa Pos Radar Banyuwangi bersama ballot tersebut dalam amplop. Setelah itu, kirim ke kantor Jawa Pos Radar

Banyuwangi, Jalan Yos Sudarso 89C Banyuwangi. Bisa juga kirim ballot dan kuitansi ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Genteng di Ruko Madania, Genteng. Warga Situbondo bisa mengirim ballot dan kuitansi berlangganan koran ke kantor biro Situbondo di Jalan Wijaya Kusuma 60, Situbondo. ‘’Kocok pilih ballot akan dilakukan pertengahan bulan ini,” ujar Gerda Sukarno Prayudha, staf pemasaran Jawa Pos Radar Banyuwangi. (*/c1/bay)

Titikberatkan Kualitas Layanan Kesehatan ■ PENINGKATAN... Sambungan dari Hal 40

Staretegi pembangunan Kabupaten Situbondo tersebut di atas menekankan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan melalui proses pemberdayaan rakyat dengan strategi pembangunan daerah yang dilakukan melalui dual track strategy. Yaitu, di satu sisi berupaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan berkelanjutan terutama melalui pengembangan agroindustri, dan disisi lain pembangunan daerah diupayakan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat. Prioritas pembangunan daerah yaitu berupa program–program pembangunan daerah, yang terbagi menjadi urusan wajib dan urusan pilihan adalah penjabaran dari kelima misi tersebut di atas. Prioritas Pembangunan Daerah tersebut diharapkan dapat meningkatkan

kualitas moral masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mewujudkan masyarakat demokratis, terwujudnya tata pemerintahan yang baik dengan pelaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Mengenai prioritas pembangunan daerah Kabupaten Situbondo Tahun 2013, Bupati menjelaskan setidaknya lima sektor yang menjadi prioritas utama. Yakni, sektor Pendidikan, dimana rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) menitikberatkan pada peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah serta peningkatan kualitas pendidik dan pengelolaan serta layanan sekolah. Di sektor kesehatan, dimana RKPD menitikberatkan pada Peningkatan kualitas layanan kesehatan dan obat-obatan serta penerapan jaminan kesehatan untuk seluruh keluarga miskin. Selain itu, pengembangan eko-

nomi berbasis potensi, dimana RKPD menitikberatkan pada Pengembangan ekonomi berbasis potensi unggulan berwawasan lingkungan yang diarahkan pada sektor pertanian, Koperasi dan UMKM dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran. Peningkatan efektifitas penanggulangan kemiskinan, dimana RKPD menitikberatkan pada peningkatan efektifitas penurunan tingkat kemiskinan dan perlindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat, dan perluasan kesempatan ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Yang terakhir adalah, peningkatan kualitas sumber daya aparatur, dimana RKPD menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumberdaya aparatur yg lebih handal, kompeten dan profesional, penuh integritas, akuntabel, taat pada hukum, dan transparan serta peningkatan kualitas pelayanan publik. (pri/*/als/bersambung)

Belum Menemukan Solusi Jitu ■ PEDAGANG... Sambungan dari Hal 40

Dari semua pejabat yang kemarin hadir, papar Totok, hanya Camat Asembagus, Makruf, yang menawarkan jalan keluar yang solutif. Makruf mengusulkan agar para pedagang Asembagus lama baik di area lapak-lapak tangga dalam maupun luar diberi prioritas setelah pedagang los. Setelah semua pedagang mendapat los semua, barulah sisanya bisa diberikan pada pedagang dari daerah lain. Memang, pertemuan antara DPKD dengan pedagang berlangsung cukup alot. Belum ada so-

lusi jitu yang ditawarkan kepada para pedagang. “Bukan tidak ada (solusi), tapi belum ada,” ujar Kepala Pengelola Pasar Asembagus, Adi Rukmini. Terpisah, Camat Asembagus Muhammad Ma’ruf saat dihubungi tidak menampik adanya polemik tersebut. Dia mengaku, permasalahan di Pasar Asembagus cukup rumit. Oleh karena, dia meminta permasalahan tersebut harus diselesaikan dengan kepala dingin. Semua masalah yang selama ini menjadi keluhan pedagang harus segera ada jalan keluar. Pemerintah kecamatan, menurutnya, hanya sebagai jembatan dari pihakpihak yang ada. “Kami siap memfasilitasi semua pihak” ujarnya. (pri/mg3/c1/als)

Siap Menerima Siswa Baru ■ BORONG... Sambungan dari Hal 40

SMPN 1 Suboh adalah sekolah besar dengan segudang prestasi. Baik akademik maupun non akademik. Selain berlokasi pada jalur strategis karena bisa dijangkau dari segala arah, sekolah yang telah melaksanakan program kurikulum 2013 ini juga memiliki program-program khusus. Misalnya, OSIS, ekstrakurikuler, pembinaan khusus mata pelajaran dan program

unggulan lainnya. SMPN 1 Suboh sudah mulai melakukan persiapan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). “Kita telah siap menerima siswa baru dari sekolah dasar, khususnya se-wilayah barat Kabupaten Situbondo. Kami sekolah besar, tentunya besar juga program-program yang akan kami laksanakan untuk mencetak siswa menjadi berprestasi di segala bidang” ujar Waka Kurikulum Khairul Fauzi. Sarana SMPN 1 Suboh juga

sangat memadai. Mulai dari ruang belajar yang sangat kondusif, aula, lapangan multi fungsi untuk berbagai cabang olahraga, musala, laboratorium IPA, Bahasa dan komputer. Ada juga ruang perpustakaan yang memiliki ribuan koleksi buku. Ditambah kegiatan siswa seperti paskibra, pramuka, jurnalistik, PMR, pencak silat, musik, BTQ, kir, tari, sepak bola, paduan suara, voly, sepak takraw, teater, marching band dan komputer. (pri/*/als)


RADAR SITUBONDO

40

R A D A R

Jawa Pos

Rabu 7 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Melihat LKPJ Bupati Situbondo Tahun Anggaran 2013 (2)

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Jadi Prioritas Data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Situbondo menunjukkan Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Situbondo yang semakin membaik. Dari tahun ke tahun menunjukkan angka menggembirakan. IPM Kabupaten Situbondo pada tahun 2010 sebesar 64,26, pada tahun 2011 meningkat menjadi 64,67. Pada tahun 2012 meningkat menjadi 65,06 dan pada tahun 2013 semakin meningkat pada angka 66,89 (angka sementara). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa upaya Pemerintah Kabu-

paten Situbondo yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat beserta segenap komponen masyarakat dalam meningkatkan kualitas pembangunan manusia di Kabupaten Situbondo semakin meningkat. Meski demikian, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto sadar bahwa peningkatakan angka IPM itu bukan segala-galanya. Sebab, masih banyak hal lagi yang perlu untuk terus dibenahi dengan bekerja lebih giat lagi. Lebih jauh Bupati menjelaskan, arah Kebijakan Pemkab Situbondo alurnya telah disepakati dan tetapkan bersama melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2011-2015 maupun Rencana Kerja Pemerintah

Edy Supriyono/RaBa

MUTASI: Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Situbondo Tahun 2013 menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya aparatur.

Daerah tahun 2013. “Visi jangka panjang 20 tahun yang hendak kita capai sesuai dengan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Situbondo 2005 – 2025 adalah membangun

Kabupaten Situbondo yang maju, religius, tangguh, dan berkeadilan,” Sebut Bupati Dadang.

Visi Jangka Panjang tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam visi jangka menengah lima tahun sesuai dengan RPJMD Kabupaten Situbondo 2011 – 2015, yaitu, terwujudnya masyarakat situbondo yang beriman, sejahtera dan berkeadilan. Visi jangka menengah itu merupakan visi bupati dan wakil bupati terpilih untuk periode jabatan 2010 – 2015. Kata Bupati, dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan di Kabupaten Situbondo dilakukan melalui empat strategi pokok Pembangunan. Yaitu, alokasi Anggaran yang Pro Poor, Pro job dan pro Growth, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan berbasis potensi daerah, menciptakan iklim usaha yang kondusif serta pengarusutamaan gender n Baca Peningkatan...Hal 39

Pedagang Kecewa Kepala DPKD

NUR HARIRI/RaBa

BERSAHABAT: Belasan warga menyaksikan lumba-lumba yang terdampar di muara Mangaran kemarin (6/5).

Heboh, Lumba-lumba Masuk Tambak Warga MANGARAN – Ikan paling bersahabat dengan manusia lumba-lumba menjadi tontonan heboh di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran. Lumbalumba seberat dua kwintal itu ditemukan masuk ke areal pertambakan milik warga, yang dijaga oleh Syamsul, 36, warga setempat. Sebelumnya, ikan lumbalumba tersebut masuk melalui muara sungai di sekitar tambak sekitar pukul 14.00, kemarin

(6/5). Salah seorang penjaga tambak mengetahui yang mengetahuinya, kontan memberi tahu kepada warga lain untuk memberikan pertolongan kepada lumba-lumba yang terdampar. Namun, puluha warga yang b e r u s a ha m e n g e m b a l i k a n ikan berbobot dua kwintal itu, tak mampu mengangkat dan mengembalikannya. Ikan yang diketahui penuh luka di sekujur tubuhnya itu pun sampai

SMPN 1 SUBOH

petang kemarin masih berada di tambak milik warga. “Saya dan puluhan warga berkalikali kali mengangkat ikan itu menuju ke laut, tapi tidak kuat,” kata Syamsul, seorang pejaga tambak di Dusun Keperan, Desa Tanjung Pecinan. Karena masih berada di tambak areal muara Dusun Keperan, puluhan warga yang mendengar kabar terdamparnya ikan lumba-lumba itu penasaran dan mendatangi lokasi tambak untuk

menyaksikan secara secara langsung. “Saya sekeluarga ke sini ingin tahu langsung. Kasihan tubuhnya luka-luka,” kata Zaini, salah seorang warga Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, ikan lumba-lumba yang panjangnya sekitar dua meter itu terlihat bersahabat. Bahkan, beberapa orang termasuk anak-anak kecil juga mencoba memegang ikan lumba-lumba di tambak itu. “Lucu, selama ini saya tahu di TV,” katanya. (rri/als)

Gugatan PKNU Kubu Ra Malung Tidak Diterima Kubu Toha Barisyi Minta Dana Banpol Dicairkan ISTIMEWA

BINTANG SEKOLAH: Kepala SMPN 1 Suboh, Baidowi bersama sejumlah siswanya yang berprestasi.

Borong Juara di O2SN dan OSN SUBOH - Suasana haru biru mewarnai keluarga besar SMPN 1 Suboh. Ini setelah tim Pencak Silat O2SN, Mapel IPS OSN dan olimpiade matematika mampu meraih juara. Mereka disambut bangga oleh orangtua, sahabat, keluarga dan para guru. Para siswa berprestasi tersebut adalah, Syaifuddin, Nindya, Devi. Ketiganya meraih Juara 1 Pencak Silat. Guntur meraih juara 2 Pencak Silat, Nur Karima Juara 1 Mapel IPS dan Isnaini Juara 1 Olimpiade Matematika di tingkat Kabupaten Situbondo yang digelar 27 Maret 2014 “Kami senang sekali bisa membawa nama SMPN 1 Suboh dan bisa mewakili Kabupaten ke tingkat provinsi,” ujar Nur Karima. Hal senada diungkapkan Syaifuddin, atlit pencak silat. “Kami bangga bisa menjadi siswa SMPN 1 Suboh, berkat sekolah ini kami bisa berprestasi dengan gemilang” katanya. Kepala SMPN 1 Suboh, Drs. Baidowi yang turut menyambut, mengaku sangat bahagia dengan tim utusan SMPN 1 Suboh. Sebab, mampu memperoleh prestasi gemilang. “Ini sangat mengejutkan karena hampir semuanya bisa meraih juara. Seleksinya sangat ketat, namun mereka tetap berhasil,” terangnya. Baidowi berharap, masa depan para siswa berprestasi tersebut dapat terus diperhatikan. Ini mengingat prestasi mereka yang sudah mampu mengharumkan nama sekolah dengan memenangkan perlombaan. “Kami harap prestasi yang mereka raih bisa menjadi motivitasi bagi siswa lainnya”. harapnya n Baca Borong...Hal 39

SITUBONDO - Ini kabar terbaru tentang gugatan yang dilayangkan DPC PKNU Situbondo kubu Ra Malung terhadap DPP dan DPW PKNU Jawa Timur atas pemecatan dirinya yang dinilai tidak prosedural. Mahkamah Agung (RI) RI ternyata sudah memutus perkara tersebut belum lama ini. Keputusannya, gugatan DPC PKNU kubu Ra Malung dinyatakan tidak bisa diterima. Sebab, seharusnya gugatan dilakukan melalui mahkamah partai. Keputusan MA itu menguatkan keputusan Pengadilan Negeri (PN) Situbondo yang juga memberikan keputusan serupa. Keputusan MA RI itu disambut gembira DPC PKNU kubu Toha Barisyi. “Jadi sekarang sudah ada titik terang bahwa DPC PKNU yang diakui di depan hukum adalah DPC PKNU pimpinan Toha Barisyi,” terang kuasa hukum DPC PKNU kubu Toha Barisyi, Supriyono, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (6/5). Keputusan tersebut dimuat dalam website resmi MA RI. Keputusan tertanggal 26 Maret 2014 dengan perkara nomor register 621/pid.sus-parpol/2014, dan perkara dengan nomor register 622/pid. sus-parpol/2014. “Dengan demikian, sudah tidak ada silang pendapat. DPC PKNU Situbondo hanya kepengurusan Toha Barisi,” tegas Supriyono. Keputusan tersebut berimbas kepada hak-hak dan kewajiban DPC PKNU Situbondo, di antaranya PAW anggota DPRD meskipun saat ini kesempatan melakukan PAW sudah tertutup. “Walaupun kalau mau jujur, PAW sebenarnya sudah dilaku-

kan Januari. Saat itu, pintu PAW masih belum ditutup,” kata Supriyono. Implikasi lain adalah pencairan dana parpol. Sebab, dana parpol untuk PKNU selama delapan bulan di tahun 2014 ini dipending Kesbangpol dan Linmas dengan alasan masih ada selisih hukum. “Dengan adanya keputusan ini, tentu wajib hukumnya pemkab memberikan dana tersebut kepada DPC PKNU Toha Barisyi. DPC PKNU pimpinan Ra Malung juga harus mengembalikan dana parpol tahun 2013 yang telanjur diterima. Sebab, saat itu mereka sebenarnya sudah menerima SK pemecatan,” papar Supriyono. Kuasa hukum PKNU kubu Ra Malung, Reno Widigdyo, mengakui tentang gugatan kliennya yang tidak dapat diterima karena dinilai prematur itu. “Sebab, seharusnya melalui mahkamah partai dulu baru menggugat di pengadilan. Sehingga, MA menyatakan gugatan tidak dapat diterima sampai di tingkat kasasi,” terangnya via telepon seluler kemarin. Meski gugatannya tidak dapat diterima, tapi Reno mengaku secara riil merasa menang. Sebab, targetnya tercapai. Salah satunya adalah perkara diputus hingga melewati pelaksanaan pileg. “Sudah aman. Dengan putusan ini, artinya perkara itu kembali ke nol lagi,” terangnya. Reno menegaskan, keputusan MA bukan akhir dari segalanya. Sebab, pihaknya bisa kembali melakukan gugatan dengan pokok permasalahan. Sebab, keputusan MA hanya mengatakan tidak dapat diterima, bukan ditolak. “Kapan hari kita mengajukan upaya ke mahkamah partai, tapi belum ada putusan sampai sekarang. Jadi, tidak ada hak apa-apa yang bisa diterima PKNU kubu Toha Barisyi,” tegasnya. (pri/c1/als)

SITUBONDO - Kepala DPKD Tri Cahyaningsih menepati janjinya menemui para pedagang Pasar Baru Asembagus. Sayang, tak ada hasil yang bersifat solutif. Bahkan, para pedagang bersitegang dengan mantan Kabag Pembangunan tersebut. Salah satu pemicunya, pernyataan Tri terkait los-los di lokasi strategis yang tidak diundi dan ditempati bukan oleh pedagang asal Pasar Lama Asembagus. Kata dia, siapa yang akan menempati los-los strategis tersebut, semua menjadi kewenangan bupati. “Terserah bupati mau memberikan los itu kepada siapa yang dikehendaki. Itu wewenang bupati, bukan wewenang saya. Jika sampayen menghendaki los itu, silakan nyalon bupati dulu,” ungkap Aminullah alias Inung, salah satu pedagang Pasar Baru Asembagus menirukan ucapan Tri. Bagi Inung dan para pedagang Pasar Asembagus lainnya, pernyataan itu bukan saja tidak memberi solusi, tapi arogan dan membuat para pedagang meradang.

Selain itu, kepala DPKD itu terkesan tidak responsif atas masalah Pasar Asembagus yang dikuasai pedagang baru dan mengabaikan pedagang lama. Totok Suharto, ketua Persaudaraan Pedagang Asembagus, menegaskan jika pejabat Pemkab Situbondo menggunakan cara arogan, maka para pedagang tidak akan diam. “Tak ada kata lain kecuali lawan,” tegasnya. Menurut dia, dalam pertemuan kemarin (6/5) Tri lebih banyak menyoal apakah surat pengaduan pedagang telah dikirim ke gubernur dan kementerian perdagangan, dibanding mencari solusi. Terutama atas keluhan masih banyaknya pedagang Pasar Asembagus lama yang belum mendapat los. Meski terkesan mengakui ada laporan double accounting atas laporan keuangan pasar Asembagus, kata Totok, namun Tri enggan mengakui oknum pejabat di instansi yang dipimpinnya telah melakukan KKN dan manipulasi n Baca Pedagang...Hal 39

Berharap Warung Remangremang Besuki Dibongkar SITUBONDO - Setelah berhasil mengubah deretan warung remang-remang di Jalur Pantura Banyuglugur menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), kali ini Pemkab Situbondo diminta membidik warung remang-remang di Jalan Raya Besuki, tepatnya di Desa Demung, Kecamatan Besuki. Pasalnya, keberadaan warung tersebut meresahkan warga Besuki dan sekitarnya. Disinyalir, warungwarung tersebut dijadikan sebagai lokasi prostitusi terselubung. Rudi, 48, salah satu warga Besuki, mengaku resah karena praktik pelacuran di kawasan Situbondo Barat masih marak. Di warung remang-remang di sebelah timur kantor Kecamatan Besuki, misalnya. Bahkan, menurut Rudi, saat ini di tempat tersebut terdapat tanah timbunan. Diduga kuat di tanah itu hendak dibangun warung remangremang baru. Rudi berharap, pemkab segera merealisasikan penutupan warung remang-remang itu. Itu agar masyarakat tidak risi. ”Agar Pemkab Situbondo tidak dianggap setengah hati dalam memberantas tempat pelacuran, maka pemkab harus menggusur semua tempat pelacuran. Agar tak ada lagi peraktik prostitusi di Situbondo, khususnya

di wilayah Besuki dan sekitarnya,” ujar Rudi. Camat Besuki, Zainal Arifin mengatakan, pihak kecamatan tidak bisa berbuat banyak terkait warung remang-remang tersebut. Sebab, pihak kecamatan tidak punya kewenangan. “Sebab, tanah itu milik Dinas Bina Marga Provinsi Jatim,” ujar Zainal. Dikatakan, sejauh ini pihak kecamatan hanya menjalankan fungsi pengaturan atau lebih bersifat mengimbau para pemilik warung agar tidak menjual minuman keras dan tidak membangun lahan baru. “Kami sudah melakukan itu,” imbuhnya. Zainal menambahkan, informasi yang diterima dari pemkab, memang ada rencana pembongkaran warung remang-remang di lokasi tersebut. Namun, sifatnya bertahap. “Itu sesuai instruksi bupati yang akan mengubah kawasan lokalisasi pinggir jalan menjadi Ruang Terbuka Hijau seperti di Banyuglugur,” pungkas Zainal. Ditanya terkait adanya pihak tertentu yang membangun fondasi baru di tempat tersebut, pihaknya sudah menegur agar tidak diteruskan. ”Kami sudah menegur agar tidak membangun apa pun di tempat itu,” ucap Zainal. (mg2/c1/als)

SULTAN ANSHORI/RaBa

BIKIN RESAH: Warung remang-remang yang berada di Jalan Raya Besuki, Desa Demung, Kecamatan Besuki, siang kemarin (6/5).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.