Pendorong Perubahan dan Pembaruan
JUMAT 7 NOVEMBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 33
Panwas Minta Dana Rp 10 M
Berharap Hujan, Rela Punggung
Berdarah PURWOHARJO - Demi minta hujan turun setelah kemarau berkepanjangan melanda, warga rela berkorban hingga mengucurkan darah. Pengorbanan darah itu dilakukan warga di persawahan Dusun Sidodadi, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin (6/11). Mereka menggelar tradisi Tiban, yakni duel adu cambuk di persawahan. Rencananya, Tiban tersebut akan berlangsung hingga 25 hari ke depan ■ Baca Berharap...Hal 43
Untuk Awasi Pelaksanaan Pilbup 2015 FOTO-FOTO: SHULHAN HADI/RABA
TIBAN: Suasana tradisi adu cambuk di Dusun Sidodadi, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, siang kemarin (6/11). Punggung salah satu peserta tiban mengalami luka terbuka setelah kena sabetan cambuk kemarin (kanan).
Gagahi Anak Tiri Dituntut 11 Tahun JAZZ IJEN
Bernuansa Nostalgia BANYUWANGI - Perhelatan musik untuk kemanusiaan yang dikemas dalam Jazz Ijen Banyuwangi tinggal sehari lagi. Konser musik jazz yang akan dihelat di kaki Gunung Ijen itu akan dimulai pukul 13.00 besok (8/11). Sejumlah artis ibu kota, di antaranya Fariz RM, Imaniar, dan Deddy Dhukun, akan tampil menyanyikan lagu-lagu nostalgia yang pernah hits di dekade 1980 hingga 1990-an ■ Baca Banyuwangi...Hal 43
ADA APA LAGI
BANYUWANGI - Taufik Hidayat, 46, hanya bisa tertunduk lesu saat jaksa penuntut umum, Hari Utomo, menuntutnya 11 tahun penjara di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (6/11). Warga Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, itu dianggap bersalah karena mencabuli Minuk ASUSILA (samaran), 15, yang tidak lain adalah anak tiri terdakwa. Perbuatan pria yang juga akrab disapa Pak Upik itu dianggap melanggar Pasal 81 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Selain tuntutan pidana penjara selama 11 tahun, pria yang sehari-hari berjualan nasi bungkus itu juga dikenai denda Rp 60 juta subsider 6 bulan kurungan. Dalam amar tuntutannya, Jaksa Hari Utomo mengemukakan sejumlah alasan yang meringankan dan memberatkan sebagai dasar tuntutan hukuman atas perbuatan terdakwa ■ Baca Gagahi...Hal 43
BANYUWANGI - Pemilihan bupati (pilbup) memang masih akan berlangsung tahun depan. Untuk mengawasi gawe politik tahun 2015 tersebut, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Banyuwangi mengajukan anggaran Rp 10 miliar. Anggota Panwaslu Banyuwangi, Lilikh Maslikah, ketika telepon genggamnya dihubungi mengakui pihaknya mengajukan anggaran pengawasan pemilihan bupati ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Banyuwangi. Anggaran tersebut akan diusulkan dalam APBD 2015 mendatang. Lilikh menjelaskan, anggaran sebesar itu akan digunakan untuk membiayai pengawasan di semua tahap pilbup. Dana tersebut akan digunakan untuk merekrut Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), sosialisasi pilbup, pencegahan pelanggaran kampanye, honor Panwaslu, hingga pengawas pemilu lapangan (PPL). Dana tersebut juga akan digunakan untuk operasional kantor. “Jabatan Panwascam sudah berakhir. Jadi, tahap pilbup mulai Januari mendatang harus ada rekrutmen Panwascam lagi,” ujarnya kemarin (6/11) ■ Baca Panwas...Hal 43
KPU Banyuwangi Fokus Pemilu Langsung
NIKLAAS ANDRIES/RABA
BAPAK DURHAKA: Taufik Hidayat digiring menuju ruang tahanan Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.
SEMENTARA itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menegaskan dalam pemilihan bupati (pilbup) 2015 mendatang akan fokus pada pemilihan langsung. KPU pun mengajukan anggaran untuk pilbup langsung oleh rakyat tahap pertama dan tahap kedua. Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin mengatakan, anggaran untuk pilbup 2015 mendatang yang telah diajukan, yakni tahap pertama Rp 37 miliar dan tahap kedua Rp 17 miliar. Total anggaran yang diajukan untuk pemilu bupati itu senilai Rp 54 miliar. “Kita mengantisipasi jika pemilu berlangsung dua putaran,” katanya.
Kita mengantisipasi jika pemilu berlangsung dua putaran.” SYAMSUL ARIFIN Ketua KPU Banyuwangi
KPU Banyuwangi sejauh ini akan tetap fokus pada pemilu langsung, meskipun belum ada kepastian dari pemerintah pusat mengenai penyelenggaraan pemilu 2015 tersebut ■
Mantu Kucing, Ritual Warga di Puncak Musim Kemarau
Tradisi Unik yang Menjadi Wadah Kerukunan
SIGIT HARIYADI/RABA
MEMBAUR: Bupati Anas melihat pelatihan di eks lokalisasi Pakem, Kertosari, Banyuwangi, kemarin.
Mantan Mucikari Antusias Dikunjungi Bupati Anas BANYUWANGI - Penyelesaian masalah pekerja seks komersial (PSK) melalui penutupan lokalisasi telah berhasil dilaksanakan Pemkab Banyuwangi ■ Baca Mantan...Hal 43
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Baca KPU...Hal 43
Banyak tradisi masyarakat yang jadi simbol kedekatan manusia dengan alam dan Tuhan. Salah satunya kegiatan Mantu Kucing di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Tradisi unik itu juga memperkuat kerukunan umat beragama.
BASAH: Kucing setelah mandi (foto kanan). Kedua kucing mempelai diceburkan ke umbul di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin.
Awasi pilbup, Panwaslu minta anggaran Rp 10 M Kalau dibagi Rp 10 ribuan, cukup untuk sejuta warga
DPRD Kota Pasuruan belajar cara dapat WTP Belajar yang wajarwajar saja tanpa perkecualian
SHULHAN HADI, Purwoharjo TERIK sinar matahari siang itu cukup menyengat. Puluhan personel drum band bercucuran peluh dan keringat. Suara genderang dan lengkingan terompet
FOTO-FOTO: SHULHAN HADI/RABA
pasukan drum band terdengar keras. Gemerincing suara gamelan dan kendang siang itu menjadi pengiring dua pasangan
pengantin Slamet dan Rahayu. Keduanya merupakan pengantin dari keluarga jogotirto Luhur Nurhadi dan Sutrisno.
Namun, jangan salah sangka, pengantin Slamet dan Rahayu bukanlah sepasang manusia ■ Baca Tradisi...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
34
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Jumat 7 November 2014
Bayar Uji Kir Bisa melalui Bank
PARIWISATA
Untuk Cegah Praktik Pungutan Liar BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi seolah tiada henti berinovasi meningkatkan layanan masyarakat. Yang terbaru, pemerintah kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini membuat terobosan di bidang layanan uji kelayakan kendaraan bermotor (kir). Untuk menghindarkan praktik percaloan, pembayaran uji kir kini bisa dilakukan melalui bank. Pemkab Banyuwangi menggandeng Bank Jatim untuk membuka loket khusus di kantor UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi. Selain melalui loket khusus tersebut, pembayaran juga bisa dilakukan di seluruh kantor Bank Jatim yang tersebar di Banyuwangi. Tidak hanya itu, dalam waktu dekat masyarakat yang akan melakukan uji kir bisa melakukan pembayaran uji kelayakan kendaraan melalui automatic teller machine (ATM). Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, sistem pembayaran uji kir yang terintegrasi dengan perbankan tersebut merupakan yang pertama di Jatim. Selain demi efisiensi waktu, sistem tersebut menjamin kepastian biaya uji kir yang harus dibayar masyarakat. “Masyarakat tidak usah pakai calo. Yang ingin melakukan uji kir tinggal memasukkan aplikasi dan bawa bukti pembayaran dari bank, langsung dilayani,” ujarnya saat mengunjungi kantor UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Banyuwangi kemarin (6/11). Anas mengatakan, empat bulan terakhir pihaknya menugaskan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan perbaikan. Anas mengaku sering mendapat pengaduan terkait pungutan liar (pungli) di beberapa tempat, salah satunya di
DEDY JUMHARDIYANTO/ RABA
GO GREEN: Hotel Blambangan yang berada di pusat kota tampak lebih bersih, dan elegan.
Hotel Blambangan mulai Operasi BANYUWANGI - Meski belum dilakukan grand opening setelah dilakukan renovasi, Hotel Blambangan sudah beroperasi. Pihak pengelola sudah melakukan soft opening 17 Oktober 2014 lalu. Operasional Manager Hotel Blambangan, Ery Kurniasari mengatakan, sejak dilakukan soft opening, beberapa tamu dan pengunjung sudah mulai berdatangan, menginap, dan menikmati suasana baru hotel tersebut. Hotel yang berada di tengah kota itu terdiri atas 24 kamar plus beberapa ruang meeting dengan konsep go green. Bangunan dasar depan hotel tetap dipertahankan, yakni berarsitektur Belanda. Selain itu, ada beberapa tumbuhan di atap hotel untuk menciptakan suasana dingin tanpa menggunakan AC. “Pengunjung sangat suka, karena serasa di rumah sendiri tapi dengan excellent service,” katanya. Selain dengan fasilitas kamar yang go green, Hotel Blambangan juga dilengkapi kolam renang dan taman mini di depan kamar. Beberapa tamu yang sudah bermalam di hotel milik Pemkab Banyuwangi itu adalah wisatawan lokal dan mancanegara. “Mereka sangat menyukai musik khas Banyuwangi, yakni angklung, yang diputar di setiap sudut ruangan dengan suara kalem,” ujar Ery. Secara umum, soft opening berjalan lancar dan menunjukkan perkembangan positif. “Kami sudah banyak menerima pesanan kamar, terutama pada saat Banyuwangi Festival,” pungkasnya. (ddy/c1/afi)
SIGIT HARIYADI/RABA
TINGKATKAN LAYANAN: Bupati Anas meninjau langsung proses uji kir di kantor UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Banyuwangi kemarin.
tempat uji kir. Cara yang ditempuh Pemkab Banyuwangi adalah memperbaiki sistem. “Saat ini pembayaran bisa dilakukan di Bank Jatim di mana saja. Ke depan, kita akan mendorong agar pembayaran bisa dilakukan melalui ATM,” kata bupati berusia 41 tahun tersebut. Selain kemudahan pembayaran, Pemkab Banyuwangi juga terus berupaya memperbaiki sistem uji kir. Mulai peralatan pengecekan kendaraan hingga kualitas sumber daya manusia tak luput menjadi target perbaikan tersebut. ”Selama ini semua peralatan pengujian masih manual. Operator menulis data juga masih pakai pensil. Secara bertahap akan kita perbaiki dengan komputeri-
sasi. Kami juga pasang CCTV yang bisa saya akses secara online dari kantor dan i-Pad saya, sehingga bisa mengecek praktik di lapangan setiap saat,” imbuh Anas. Tidak hanya itu, Pemkab Banyuwangi juga menyediakan layanan pengaduan secara online di alamat sipkb.banyuwangikab.go.id/webkir. Di portal tersebut berbagai hal terkait pengujian kendaraan bermotor diterangkan gamblang, mulai mekanisme, info kendaraan, biaya, hingga nama penguji. Di dalamnya juga ada layanan pengaduan jika publik menemukan permasalahan di lapangan. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Suprayogi menambahkan, dalam sehari pihaknya bisa melayani 70 hingga
90 kendaraan angkutan umum dan barang dengan berbagai jenis. “Jika dikalkulasi, dalam satu bulan kendaraan yang diuji kir mencapai Rp 1.700 unit. Jumlah ini terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar 1.400an kendaraan,” kata Suprayogi. Sesuai Perda Nomor 12 Tahun 2011 tentang retribusi umum, tarif retribusi uji kir kendaraan dengan berat yang diperbolehkan (JBB) di bawah 3,5 ton sebesar Rp 80 ribu dan kendaraan di atas 3,5 ton sebesar Rp 90.000. ”Berdasar itu, kita bisa menyumbang PAD sebesar Rp 1, 69 miliar tiap tahun. Mudah-mudahan dengan pelayanan melalui Bank Jatim ini kita bisa tingkatkan PAD,” kata Suprayogi. (sgt/c1/afi)
DPRD Kota Pasuruan Ngangsu Cara Dapat WTP BANYUWANGI - Berbagai keberhasilan yang diraih Banyuwangi kembali mengundang apresiasi pemerintah daerah lain. Setelah Senin lalu (3/11) anggota DPRD Kabupaten Karangasem, Bali, berkunjung ke Bumi Blambangan untuk melakukan studi banding, kali ini langkah serupa dilakukan DPRD Kota Pasuruan. Anggota dewan asal Kota Pasuruan yang melakukan studi banding berjumlah 25 orang. Mereka merupakan anggota
Badan Musyawarah (Banmus) dan Badan Anggaran (Banggar). Salah satu jujugan studi banding para anggota DPRD Kota Pasuruan itu adalah DPRD Banyuwangi. Di kantor wakil rakyat Bumi Blambangan, mereka diterima sejumlah anggota dewan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Ismoko. Wakil Ketua DPRD Kota Pasuruan, Pranoto mengatakan, kunjungan ke Banyuwangi tersebut dimanfaatkan untuk menimba ilmu. Sebab, laporan
keuangan Pemkab Banyuwangi memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) penuh dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Di sisi lain, laporan keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan hanya mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP). “Kita perlu ngangsu kaweruh di Banyuwangi. Karena Kota Pasuruan masih dapat predikat WDP,” ujarnya usai pertemuan dengan anggota DPRD Banyuwangi di ruang rapat khusus kantor dewan.
Selain mempelajari kiat-kiat mendapat opini WTP dari BPK RI, para anggota dewan asal Kota Pasuruan itu juga belajar soal pesatnya pertumbuhan perekonomian di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Menurut Pranoto, salah satu penopang pesatnya pertumbuhan perekonomian di Banyuwangi adalah keberadaan pelabuhan peti kemas, yakni Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. “Di Pasuruan juga ada pelabuhan peti kemas yang
dikuasai PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Itu yang akan kita pelajari,” kata dia. Ismoko mengatakan, opini WTP bisa dicapai dengan perencanaan keuangan yang bagus, pelaksanaan yang bagus, dan pengawasan yang bagus pula. “Tiga faktor itu sangat penting,” cetusnya.
Dengan perencanaan yang bagus, imbuh Ismoko, semua program akan terselesaikan sesuai rencana yang telah disusun tersebut. “Pengawasan bisa dilakukan sesuai tugas pokok fungsi masing-masing. Kalau di DPRD pengawasan itu dilakukan komisi-komisi yang membidangi,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
SIGIT HARIYADI/RABA
Pranoto
Retribusi Pasar Naik Jadi Rp 3,9 Miliar BANYUWANGI - Realisasi retribusi pasar tradisional meningkat 15 persen dari tahun 2013 lalu. Pada APBD 2014, penerimaan retribusi pasar ditarget Rp 3,9 miliar atau naik dari Rp 3,3 miliar. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Soedirman mengatakan, kenaikan retribusi pasar ke setoran PAD tersebut terus meningkat sejak Perda Nomor 12 Tahun 2011 tentang retribusi jasa umum diberlakukan. Pada tahun 2012 realisasi penerimaan retribusi pasar hanya Rp 1,3 miliar, tahun 2013 naik Rp 3,3 miliar, dan tahun 2014 ditarget Rp 3,9 miliar. “Sampai akhir bulan Oktober, target setoran sudah mencapai 80 persen lebih ,” ungkap Soedirman. Soedirman memprediksi hingga akhir tahun 2014 target penerimaan hanya sekitar 97 per-
DOK/RABA
DONGKRAK PAD : Petugas Dinas Pendapatan Daerah memungut retribusi pasar kepada salah seorang pedagang sayur di Pasar Banyuwangi beberapa waktu lalu.
sennya saja. Retribusi tidak bisa direalisasikan karena terkendala dua pasar yang tidak berjalan optimal menyumbang jasa retribusi tersebut. Dua pasar itu adalah pasar Banyuwangi
dan Pasar Jajag. Kendalanya, di dua lokasi pasar tersebut tidak banyak pedagang yang menepati kios dan los di dalam pasar. Kalaupun ramai, hanya ditempati pedagang
yang menggunakan payung, dan menggelar dagangannya di jalanjalan pasar seperti pedagang ikan, dan sayur mayur. Belum lagi kata Soedirman, saat ini banyak ditemukan pedagang pasar dadakan yang berkeliling menggelar lapak dagangannya di kampung-kampung, dan sudut-sudut pedesaan. Rata-rata para pedagang tersebut, juga tidak retribusi khusus baik untuk pemkab maupun desa/kelurahan setempat. Dia mencontohkan, beberapa pasar dadakan tersebut seperti di pasar pagi Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Pasar Penataban, di Kelurahan Giri. Serta masih banyak dijumpai di tempat-tempat lainnya di wilayah Banyuwangi selatan. “Kita berusaha maksimal. Semoga hingga akhir tahun target PAD bisa terpenuhi,” pungkasnya. (ddy/c1/afi)
Pasien Pengobatan Mata Tembus 1.457 orang BANYUWANGI - Program pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis yang diselenggarakan di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi mendapat perhatian penu dari Bupati Abdullah Azwar Anas. Untuk kedua setelah pembukaan program kemanusiaan tersebut dibuka Selasa (4/11), Bupati Anas kembali mengunjungi lokasi tersebut kemarin (6/11). Dalam kunjungan kali ini, Anas menyempatkan berdialog langsung dengan para pasien. Di antaranya, pasien protesa alias
pemasangan bola mata, Farenza Janata Putra, asal Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Bupati Anas sempat memuji hasil pemasangan bola mata yang dilakukan tim medis dari Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) dan Yayasan John Fawcett Foundation. “Waduh sekarang sudah cakep. Jangan pacaran terus loh ya,” gurau Anas. Selain Farenza, Anas juga menyapa para pasien katarak yang telah dioperasi. Bupati sempat mendapatkan ucapan terima kasih dan doa dari pasien yang juga
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
merupakan Imam besar Masjid Al-Hadi. “Saya melihat kegiatan ini sangat mulia, dari yang tidak punya mata menjadi bisa terlihat sempurna. Begitu juga yang menderita katarak bisa sembuh. Ternyata animo masyarakat cukup besar, melihat ini pemerintah akan berupaya agar kegiatan ini dilakukan berkelanjutan,” kata Bupati Anas. Sebagai bentuk upayanya pemkab akan menggelar Jazz Ijen Banyuwangi peduli kemanusiaan. “Konser ini memang gratis, namun setiap penonton yang menyaksikan jazz akan diminta berparti-
sipasi membeli kupon PMI seharga Rp 5.000 per lembar. Hasil donasi yang kita peroleh ini akan disumbangkan penuh kepada PMI,” kata Bupati Anas. Sementara itu, Dokter Edy Hermanto, salah seorang tim medis pengobatan ini menambahkan, pasien pengobatan mata gratis ini mencapai 1.457 orang. Sebanyak 187 orang menjalani operasi katarak. Sebanyak 12 orang menjalani protesa, 85 orang menjalani pengobatan, dan 974 orang mendapat kaca mata. (sgt/c1/afi)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
JUMAT 7 NOVEMBER
Tak ada jaminan kesuksesan. Namun, tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan.” EDY S/JPRS
Surya Azhari
PAJAK REKLAME
35
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
Diakui Gunakan Bahan-bahan Berkualitas MLANDINGAN – Pelaksana proyek pembangunan sepuluh kamar mandi dan WC (bukan sembilan sebagaimana diberitakan kemarin) yang dibiayai jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) di Desa Trebungan, Kecamatan Mlandingan menampik semua tuduhan miring terhadap kegiatan yang dilaksanakannya. Dia bersikukuh bahwa pembangunan yang menelan dana Rp 345 juta itu sudah sesuai dengan prosedur n
KAMAR MANDI: inilah bangunan kamar mandi di Desa Trebungan, Kecamatan Mlanding yang berasal dari dana Jasmas
Baca Diakui...Hal 41
HABIBUL ADNAN/JPRS
FREDY RIZKI/JPRS
TELAT PAJAK : Sebuah reklame iklan di Kecamatan Panarukan diberi peringatan oleh DPPKAD karena terlambat membayar pajak.
Ditempeli Peringatan Agar Cepat Bayar Pajak SITUBONDO – Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemkab Situbondo punya cara khusus agar pemasang reklame membayar pajak. Salah satunya dengan cara menempel tulisan besar-besar bahwa reklame tersebut tidak membayar pajak. Cara ini cukup ampuh. Sebab, setelah ditempel dengan tulisan itu, pemasang reklame baru mau membayarnya. Seperti spanduk peringatan di reklame yang ada di jalan raya pantura wilayah Panarukan. Reklame yang memampang iklan salah satu perusahaan semen ini ternyata telat membayar pajak reklame kepada daerah. Atas keterlambatan itulah, DPPKAD memberi peringatan dengan menempelkan spanduk peringatan. Sudah lebih dari satu minggu spanduk peringatan itu menutupi sebagian dari reklame. Kepala DPPKAD Situbondo, Tri Cahya Setia N, mengatakan jika pemasangan itu bertujuan memberi efek jera kepada pemasang iklan agar tidak terlambat bayar pajak. “Kita selalu memberi peringatan bagi pemasang iklan yang telat membayar pajak, meskipun pada hari pertama pemasangan peringatan pemilik iklan semen itu sudah mengkonfirmasi akan membayar n Baca Ditempeli...Hal 41
Pemkab Curhat ke Gubenur Terkait Rancangan Perda Tambang Pasir dan Batu SITUBONDO – Polemik masalah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pertambangan membuat Pemkab Situbondo harus berinisiatif untuk mengambil langkah cepat
dan tepat. Terkait dengan itu, Pemkab diamdiam sudah berkirim surat kepada Gubernur Jawa Timur. Langkah yang dilakukan Pemkab ini lantaran kian banyaknya desakan dari berbagai elemen masyarakat yang menginginkan segera ada regulasi yang mengatur aktifitas pertambangan di Kota Santri n Baca Pemkab...Hal 41
Uang Rp 7,5 Juta Dijambret
“Dua aturan ini bertentangan, makanya kami berkonsultasi ke Gubernur untuk ditembuskan ke Kementerian. Jadi, nantinya kami tidak ragu dan dianggap salah ketika menerbitkan Perda tentang tambang ini,” Sugiarto, Asisten II Bupati
Bisa di Posyandu dan Dasawisma Peran Bidan Beri Pendidikan untuk Penanggulangan HIV/AIDS SITUBONDO- Sejak tahun 2010 hingga 2014, jumlah penderita Aids di Kabupaten Situbondo mencapai 316 kasus. Yang ironis, dari jumlah tersebut sebanyak 46
MANGARAN – Nasib sial dialami Riski, seorang pedagang warung rumahan, di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, pagi kemarin (6/11). Uangnya sebesar Rp 7,5 juta dijambret oleh pria misterius. Hingga kini polisi masih terus melakukan penyelidikan n
persen adalah ibu rumah tangga. Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Situbondo, Heryawan, SKM, Msi menegaskan, suatu keniscayaan jika
dari jumlah tersebut yang menjadi korban adalah ibu yang sedang hamil ataupun yang sudah beranak n Baca Bisa...Hal 41
BERI PENDIDIKAN: Bidan di lingkungan Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo bertemu dengan para ibu hamil.
Baca Uang...Hal 41
KORBAN PENJAMBRETAN: Riski, korban penjambretan berdiri di depan warungnya di Desa Tanjung Pecinan, pagi kemarin (6/11). RENDRA KURNIA/JPRS
Kesal, Kontraktor Polisikan Wartawan
LAPORAN: Dian (kanan) dimintai keterangan oleh penyidik Pidum Polres Situbondo, kemarin.
SITUBONDO – Hati-hati jika mengirim SMS (short massage service). Pastikan jika nomor yang dituju, benar-benar yang dimaksud. Sebab, jika salah kirim, akibatnya bisa berujung di ranah hukum. Seperti yang dialami Agus, warga Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji, kemarin n
ISTIMEWA
Baca Kesal...Hal 41 EDY SUPRIYONO/JPRS
Hanya Berhasil Amankan Ayam JANGKAR –Polsek Jangkar menggerebek arena sabung ayam, di Desa Palangan, Kecamatan Jangkar. Langkah itu dilakukan polisi karena para penyambung ayam diduga melakukan perjudian. Sayang, polisi gagal menangkap para pelaku perjudian. Polisi hanya berhasil mengamankan delapan ekor ayam yang digunakan para penjudi untuk taruhan. Jajaran polisi yang dikomando Kapolsek Jangkar, Ipda Tauhid, ini juga berhasil mengamankan enam buah kiso atau dikenal sebagai tas ayam. Arena judi sabung ayam yang digerebek aparat di Desa Palangan terjadi pada Rabu (5/11) sore lalu. Sebelumnya, polisi mendapatkan informasi dari warga yang mengaku resah akan adanya perjudian sabung ayam. Dari sana, aparat kemudian melakukan penjagaan dengan menyamar menjadi warga sipil. Ini juga untuk kian memastikan benar tidaknya sabung ayam yang dijadikan kedok perjudian n Baca Hanya...Hal 41 http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR
36
R A D A R
Jawa Pos
Jumat 7 November 2014
S I T U B O N D O
KOTA
Meteran Listrik Dicabut PLN HATI-hati bila membeli alat untuk perangkat listrik PLN. Bisa saja, itu modus penipuan karena jenis alatnya ilegal dan tidak direkomendasi oleh PLN. Sehingga, PLN tidak segansegan memutus aliran listrik. Seperti yang dialami Bambang Heriyanto, warga Kelurahan Patokan, Kota Situbondo. Sebelum aliran listrik di rumah korban ini diputus, dia membeli sebuah alat semacam penghemat daya listrik, kepada warga berinisial AD, warga Kelurahan Dawuhan, Kota Situbondo. Korban membeli alat sejenis penghemat itu kepada AD pada 9 Juli 2014 lalu. Sejak pembelian itulah, korban memasang alat semacam penghemat listrik pada sekitar meteran listrik miliknya. Tidak disangka, begitu mengetahui ada alat misterius dan illegal, petugas PLN langsung memutus atau mencabut aliran listrik ke rumah korban. “Jadi yang dilaporkan oleh korban bukan pihak PLN. Tetapi orang yang menjual alat semacam penghemat listrik itu yang dilaporkan,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, saat dihubungi melalui telepon selulernya kemarin (6/11) n Baca Meteran...Hal 41
JATIBANTENG
ISTIMEWA
KARYA BAKTI: TNI bersama warga bahu membahu membangun jalan di Desa Semambung, Jatibanteng.
TNI Membantu Warga Buat Jalan dan Jembatan KODIM 0823 Situbondo melaksanakan Karya Bakti dalam pembuatan jembatan dan jalan penghubung desa di Desa Semambung Kecamatan Jatibanteng, Kamis (6/11). Kegiatan ini melibatkan personel Kodim, perangkat desa dan kecamatan serta masyarakat desa tersebut. Karya bakti ini berjalan sejak hari Senin dan akan terus berlanjut selama 21 hari. Harapannya, pekerjaan tersebut dapat dituntaskan. Personel yang digerakkan dari Koramil Suboh, Koramil Bungatan, Mlandingan, Besuki, Jatibanteng dan Koramil Sumbermalang sebanyak 50 personil. Mereka dipimpin Komandan Lapangan, Danramil Suboh, Kapten Inf Kardiman. Para personil TNI juga dibantu perangkat desa dan kecamatan serta masyarakat sekitar yang berjumlah 77 orang. Sehingga, dalam setiap harinya tidak kurang dari 127 orang bekerja bahu membahu membuat jembatan, jalan dan saluran irigasi di sepanjang jalan n Baca TNI...Hal 41
ARJASA
Diklat Satpam PT MTD Resmi Dibuka Dihadiri Kabag Binmas Polda Jawa Timur PANARUKAN – Puluhan calon Satpam (Satuan Pengamanan) mengikuti pembukaan Diklat Satpam di kantor Pusat Penerangan Masyarakat (Puspemas) Situbondo, Rabu (05/11), lalu. Dalam acara tersebut hadir Kabag Binmas Polda Jatim, Kompol IKG Suastawa yang bertugas sebagai inspektur upacara. Sebanyak 60 calon Satpam dari wilayah Situbondo, Bondowoso, Jember, Probolinggo dan Banyuwangi itu diberikan pemahaman mengenai tugas dan wewenang satpam dalam masyarakat. Para calon satpam diminta harus dapat menjalankan fungsi keamanan, namun tetap memiliki etika dalam bertugas n Baca Diklat...Hal 41
FREDY RIZKI/JPRS
BERI ARAHAN: Kabag Binmas Polda Jatim, Kompol IKG Suastawa membuka Diklat Satpam di Puspemas Situbondo (5/11) lalu.
CERITA BERSAMBUNG
Belanda Bakar Rumah Warga NUR HARIRI/JPRS
TEWAS: Zainul Arifin, pengemudi sepeda motor asal Desa Tribungan dibawa pulang ke rumah duka usai dari RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.
Satu Tewas, Dua Luka Berat KECELAKAAN maut terjadi di jalan raya Pantura, tepatnya di Kecamatan Arjasa. Kecelakaan yang melibatkan sebuah truk serta dua sepeda motor ini menyebabkan satu korban tewas serta dua orang lainnya mengalami luka berat. Korban tewas bernama Zainul Arifin, 28, warga Desa Tribungan, Kecamatan Mangaran. Sedangkan dua korban yang luka berat adalah Sugianto, 27, warga Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, serta Fitriyatun warga Desa Ketowan, Kecamatan Arjasa, yang mengalami patah tulang kaki kanan. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, kecelakaan beruntun tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 kemarin (5/11) malam. Pada saat itu sebuah bus umum Nopol N 7170 UR yang disopiri Bambang Sukarno, warga Kedung Dalem, Dringu, Probolinggo datang dari arah barat dan berhenti di jalan raya untuk menaikkan penumpang. Di belakang bus itu, terdapat dua kendaraan yakni sepeda motor Yamaha Mio Nopol P 4983 DQ yang dikendarai Zainul Arifin. Serta sepeda motor Yamaha Fiz tanpa Nopol yang dikemudikan Sugiyanto. Karena melihat di depannya ada bus yang berhenti, dua sepeda motor ini pun berhenti di belakang bus. Tidak disangka, di saat bus serta dua sepeda motor itu berhenti, pada deretan paling belakang masih terdapat truk Nopol M 7017 D yang dikemudikan Fityatun. Karena laju truk ini cukup cepat, rem yang diinjak sang sopir sudah tidak dapat memberhentikan laju kendaraannya. Truk tersebut selanjutnya menabrak dua sepeda motor hingga tergencet pada kabin belakang bus. Akibat kerasnya benturan, satu pengemudi sepeda motor, yakni Zainul Arifin tewas dengan luka di sekujur tubuhnya. Sedangkan pengemudi motor lain Sugianto mengalami luka serius. Selain itu, pengemudi truk, Fityatun, juga tergencet kabin kendaraan yang disopirinya hingga mengalami patah tulang kaki kanan. Sementara itu, untuk kondisi kendaraan sama sama rinsek. Bus mengalami rusak berat di kabin belakang, dua sepeda motor rinsek tergencet bus dan truk, sedangkan truk rusak berat di moncong depan n Baca Satu...Hal 41
MEREKA melewati Desa Lanas kemudian tiba di Desa Puloagung. Di desa itu mereka beristirahat di rumah seorang Pelopor bernama Suba’i. Karena tidak melihat satupun masjid di desa itu, maka Kiai berpesan. “Jika rakyat ingin kuat berjuang, maka harus dibangun sebuah masjid.” Kelak, amanat itu benar-benar dilaksanakan. Sebuah masjid benar-benar berdiri di desa itu. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Setelah setengah jam melakukan perjalanan, Kiai As’ad dan anggota Pelopor terkejut melihat rumah warga yang hangus terbakar. Rupanya Belanda sudah lebih dulu menyusul mereka. Di kejauhan sayup-sayup terdengar bunyi pesawat terbang. “Itu pesawat Belanda! Mere-
ka melewati gunung menggunakan pesawat! Itu sebabnya Belanda lebih dulu bisa cepat sampai!” seru anggota Pelopor. Sembunyi Yai!” “Tidak perlu!” timpal Kiai As’ad. Ia geleng-geleng kepala melihat kekejaman Belanda. Rumah-rumah penduduk yang terbuat dari gedek mudah terbakar, hanya tinggal kursi kayu dan perabotan tembikar yang sudah hangus di antara puingpuing. Lebih miris lagi ketika sesosok tubuh tergeletak bersimbah darah di depan pelataran rumah yang terbakar. “Kita harus membalas kelakuan bengis Belanda!” seru anggota Pelopor tidak dapat menahan amarah. Ia menebas batang pisang yang sudah layu karena panas api hingga
terbelah dua. Namun, wajah Kiai As’ad tampak tenang, walau tangannya mengepal menahan marah. Tengah malam, pasukan Pelopor tiba di desa Leces. Di sana, Kiai As’ad mampir ke rumah kepala desa. Menurut cerita kepala desa, tadi siang seorang warga ditembak Belanda karena berusaha melawan. Rupanya Belanda mencari gerilyawan yang bersembunyi di sepanjang perjalanan menuju Bondowoso. Kiai As’ad kembali berpesan untuk membangun masjid di desa itu. Di setiap desa yang dilewati, Kiai As’ad selalu berpesan untuk membangun masjid di tempat itu. Karena masjid adalah tempat berkumpul untuk membangun kekuatan spiritual. (bersambung)
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 32 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
IKLAN JITU TANAH Djl Tnh 2 Kapling L.440m2.Blkg K.Dinsos. Jl. Anggrek STB 170Jt H.08563639318 Djl.Tnh,SHM,L250M.P125M Lok Strgs Sbl Istn Lele,Dp Prmhn ASMBGS HUB.082336093287
MOBIL Inova Diesel G 09 Silver istw no P. Hub Bu Indah 081803502829 situbondo
STNK Hlg STNK P5162ER an Martina almt Ds Panji Lor kec Panji Situbondo
Jawa Pos
EKONOMI BISNIS
Jumat 7 November 2014
R A D A R
BERAS IR 64
GULA PASIR LOKAL
Rp 0
Rp 0
Rp 9.000
Rp 10.000
MINYAK GORENG CURAH
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
37
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
Rp
Rp
0
0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 11.000
Rp 100.000
Rp 25.000
Rp 16.000
Rp 8.500
Rp 8.000
CABE RAWIT
CABE BIASA
Rp 1.000 Rp 33.000
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 33.000
Rp 14.000
Rp 11.000
r SUMBER DISPERINDAGTAM KABUPTEN BANYUWANGI
r HARGA PER KILOGRAM
PERIKANAN
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
MINIMALIS: Beberapa unit ramah di Perum Permata Banyuwangi Residantial Houses, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, yang sudah terjual. NUGROHO/RABA
MUSYAWARAH: Para nelayan bersama para pakar mengadakan musyawarah bersama kemarin.
Nelayan Muncar Gelar Mubes MUNCAR - Puluhan nelayan Muncar yang tinggal di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar mengadakan musyawarah besar (mubes) nelayan kemarin (6/11). Acara itu bertujuan mengetahui pengembangan potensi sumber daya ikan lemuru di Selat Bali. Dalam Mubes itu hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi Pudjo Hartanto, Plt Kepala Badan Lingkungan Hidup Chusnul Khotimah, Dosen Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang Darmawan Oktavianus, Ketua STAIDA Banyuwangi Abdul Kholik Syafaat, para nelayan, dan pengusaha di Kecamatan Muncar. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Pudjo Hartanto, mengapresiasi kegiatan tersebut. Dia berharap kegiatan itu bisa dijadikan agenda rutin. “Kalau bisa ini bisa diagendakan setiap lima tahun sekali,” ujarnya. Selain itu, dia juga mengagendakan adanya perlindungan terhadap para pekerja yang selama ini mencari mata pencarian di laut. “Kita upayakan adanya perlindungan terhadap tenaga kerja di laut,” cetusnya. Sementara itu, salah satu nelayan yang hadir, H. Hasan Basri, mengatakan kegiatan itu bertujuan mengetahui secara bersama-sama persoalan menurunnya ikan tangkapan. “Ada apa sebenarnya dengan laut di Muncar atau laut selat Bali,” ungkapnya. Selain itu, acara ini juga dimaksudkan sebagai rangkaian petik laut Muncar. “Biasanya bentuknya itu-itu saja, untuk saat ini di adakan kegiatan musyawarah besar,” jelasnya. Melalui agenda ini, diharapkan muncul kesadaran bersama untuk menjaga kelangsungan dan kelestarian sumber daya yang ada di laut. “Kita juga mau memikirkan kelestarian lingkungan demi anak cucu kita nanti,” tegasnya. (sli/c1/afi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Satu Bulan Terjual 20 Unit Nilai Transaksi Capai Rp 7 Miliar KALIPURO - Pesatnya perkembangan ekonomi Banyuwangi merangsang masyarakat luar kota berlomba-lomba untuk berinvestasi di Kota Gandrung ini. Salah satu bentuk investasi yang dirasa masyarakat sangat menjanjikan adalah investasi perumahan. Seperti yang terjadi di Perumahan Permata Banyuwangi Residantial Houses
Dalam Sehari Pedagang Menjual 450 Kg BANYUWANGI - Musim panas seperti ini tampaknya menjadi berkah tersendiri bagi pedagang melon dan semangka di Banyuwangi. Sebab, di musim panas seperti ini banyak masyarakat yang mencari buah dengan banyak kandungan air tersebut. Panas yang menyengat membuat masyarakat memilih buah yang segarsegar untuk dikonsumsi. Betapa tidak, saat siang hari saja data BMKG Banyuwangi menyebutkan, suhu udara di Banyuwangi mencapai 34˚ Celcius. Hal tersebut disebabkan hujan yang tidak kunjung datang yang mengakibatkan kemarau berkepanjangan. Wawan, 35 salah satu pedagang melon dan semangka yang ada di Jalan Basuki Rahmat mengatakan pada saat musim panas seperti ini penjualan melon dan semangka naik drastis. Dalam sehari dia bisa menjual 450 kilogram (kg) melon maupun semangka miliknya. ”Memang sekarang lagi banyak yang mencari
BANYUWANGI
All New Avanza
All New Xenia
Suzuki APV
Honda Jazz
Dijual All New Avanza tahun 013/012 PMK slv/mrh hrg 147,5/119,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual APV/Karimun estelo tahun 09/06 PMK htm hrg 95/86/76 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz/ strem tahun 013/03 PMK putih/htm hrg 178,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New CRV ‘08
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336960391THOMY 081336287999 EKO
melon maupun semangka ini. Biasanya sehari cuma menjual 100 kilogram, sekarang bisa mencapai 450 kilogram per hari penjualan saya,” terang pedagang asal Kecamatan Purwoharjo tersebut. Banyaknya masyarakat yang mencari buah melon maupun semangka tersebut juga karena harga buah yang kandungan airnya banyak itu sedang murah murahnya. Hal tersebut disebabkan, para pedagang maupun pengepul
BANYUWANGI
Djl Honda All New CRV Th 2008 AT, Silver, KM 90.000, 207 Jt Nego H: 087852755758
Tukang Jahit
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
melon dan semangka tidak terlalu sulit untuk mencari buah tersebut dari petani. ”Harganya juga tidak mahal karena memang sekarang lagi banyak yang panen. Saat ini saya mengambil melon dan semangka dari petani Wongsorejo dan Lumajang,” tambah Wawan. Wawan menambahkan dirinya memilih mengambil buah dari Wongsorejo dan Lumajang karena untuk petani daerah Banyuwangi Selatan saat ini
BANYUWANGI
STNK
Dicari Segera Tukang Jahit Pengalaman Untuk Garmen di Ubud-Bali, Fasilitas: Gaji Bagus + Rumah Kost + Biaya Tr a n s p o r t J a w a - B a l i . H u b u n g i : 081336992111
BUAH SEGAR: Melon yang dijual pedagang di Jalan Basuki Rahmat kemarin.
memang masih belum memasuki masa panen. Jika petani melon dan semangka yang ada di Banyuwangi selatan memasuki masa panen bisa saja harga semangka kembali lebih murah. ”Di Banyuwangi selatan seperti Bagorejo dan Muncar masih belum panen. Kalau di sana panen pasti harganya lebih murah lagi karena banyak pasokan buah melon maupun semangka dari petani,” tambahnya. Harga buah melon dijual dengan harga Rp 6.000 per kilogram. Sedangkan untuk buah semangka non biji dia jual dengan harga Rp 4.000. ” Melon ini tergolong harga termurah kalau per kilogram Rp 6.000 karena memang lagi banyak yang panen, biasanya Rp 9.000,” terang Wawan. Namun, dia juga menyadari bahwa musim panas tidak akan berlangsung selamanya. Selama musim kemarau seperti ini dirinya juga menyiasati untuk tidak terlalu mengambil untung banyak. ”Meski lagi murah, saya juga jual murah biar tetap berputar uangnya. Habis ini pasti musim hujan, pastinya penjualan juga tidak sebanyak pada saat musim panas,” jelas Wawan. (tfs/c1/afi)
BANYUWANGI
Hlg STNK P 6455 VB an Hairudin, Dsn. Karangrejo RT. 02/03 Ds. Kabat
Manager & Juru Masak
tambahnya. Selain itu, dengan banyaknya masyarakat yang berinvestasi perumahan ini juga tidak lepas dari strategi marketing untuk memasarkan rumah melalui media cetak yang ada di Banyuwangi. ” Strategi promosi di berbagai media, terutama di koran seperti di Jawa Pos Radar Banyuwangi sangat berpengaruh terhadap penjualan kita. Konsumen kita banyak yang tahu perumahan ini setelah membaca iklan di koran,” terang Anang. (tfs/c1/afi)
BANYUWANGI
Asisten Apoteker
Segera Dbthkn Restoran Manager & Juru Masak Nusantara Hub: 081937622515
”Dalam satu bulan, sudah menjual 20 unit rumah. Ada sekitar 10 user kita dari Bali yang beralasan mengambil rumah di sini karena melihat perkembangan Banyuwangi yang dirasa maju pesat,” terang Anang. Anang menambahkan dalam satu bulan ini, dari 20 unit yang terjual itu, omzetnya mencapai Rp 7 miliar. ”Sangat wajar kalau banyak masyarakat yang mengambil rumah saat ini. Dalam satu bulan saja, harga jual rumah ini bisa naik 10 persen dari harga beli awalnya,”
Buah Melon dan Semangka Diburu Warga
Dbthkn Asstn Apoteker (AA) Syrt Wanita D3 Farmasi Bs Admnstrsi Obat/Farmasi Bs Microsoft Excel Lmrn diantar Ke Klinik Madani, Sasak Bomo Mangir Rgjmpi Jm 9.00-13.000 WIB H: 085236267072 (Isro’i)
Hlg STNK P 4163 YC an Agus Harianto, Dsn. Sumberejo RT. 04/02 Ds. Pakis
ini, baru genap satu bulan perumahan ini di launching sudah terjual sekitar 20 unit. Pembelinya sebagian besar berasal dari luar kota. Mereka tergiur pesatnya perkembangan perekonomian Banyuwangi. Marketing Eksekutif Perumahan Permata Banyuwangi Residantial Houses, Anang Setiyawan mengatakan, banyak masyarakat luar kota yang berinvestasi dalam bentuk perumahan di Banyuwangi karena pertumbuhan ekonomi yang terus menanjak.
ALL NEW XENIA
BANYUWANGI
Hny dg UM 23 Jt Bwa pulang All New Xenia VVT-i. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555
Cetak Mesin 4 Warna
Honda CRV ‘01
Aveo
Suzuki
Nissan
Suzuki SX-Over
Djl Cpt Honda CR-V Th.2001 2.0 cc A/T HITAM Kondsi prima,Full Orisinil, Built Up, Pajak Panjang, bs lhat lngsung sndiri. Harga 95 Jt Nego, Serius Buyer Hub: 087 806 564 999
Dijual Aveo/Trajet tahun 05 htm PMK hrg 86,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Promo Ertiga Irit, Nyaman, Anti Maling, Splash, Swift, Karimun, Wagon DP Mulai 20-30 Jt.an @ 2-3 Jtan Mega Cary Xtra AC PS Paling Laris 081216442144 BB 28703C7E
Nissan Bwi dptkn Promo Spesial & DP Ringan, Bs Cash & Kredit Buruan Inden Sblm Hrga Naik Ready Stok:March, G. Livina, X Trail, Juke Info: Andi 081359944425 BB 2881226A
Dijual Suzuki SX-Over 2010 P 1881 YT kondisi mulus istimewa warna silver km 24.000 harga Nego Yanti 081234632780.
Ongkos Cetak Mesin 4 wrna uk 74x52 Rp. 380 Rb & Uk 52x37 Rp. 190 rb lngkp plat tnpa ongkir (0341) 573712/340733/ (0333) 420888
M2 Reflexy M2 Reflexy Kaki, Tgn, Kpla Full AC Ruko Karibis C5 081357629451 BB 22F5540C
OPINI
40
R A D A R
AMBULU
Pencarian hingga Nusa Barong UPAYA pencarian jasad Tri Maulana, 17, pelajar asal Desa Serut Panti yang hilang digulung ombak pantai selatan terus dilakukan. Sehari sebelumnya, tim SAR menemukan jasad korban Rifqi, temannya di sekitar pulau sarat atau 2 mil dari lokasi hilangnya kedua pelajar SMK Hasanah Panti tersebut. Pencarian korban Tri Maulana dilakukan tim gabungan mulai pukul 07.30 hingga pukul 14.45, kemarin. Bahkan pencarian korban diperluas hingga ke Pulau Nusa Barong dengan menggunakan jukung milik nelayan. Setelah dicari di sisi timur Nusa Barong, tim SAR tidak menemukan tandatanda korban ada di sana. Karena belum terlihat, pencarian dilanjutkan ke sekitar TKP di sekitar Gunung Sruni. Korban yang ditemukan SAR sehari sebelumnya berjarak 3.800 meter dari lokasi saat korban terseret ombak. Aiptu Dwi Mardi Sucipto, Kanit Gakkum Satpol Air Polres Jember di Puger mengatakan, pihaknya bersama tim SAR lokal dan keluarga korban terus melakukan pencarian di sekiatar lokasi. Bahkan anggota keluarga yang datang ke payangan semakin banyak setelah korban Rifqi berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi. Memang saat melakukan pencarian di tengah laut, jasad Tri Maulana sempat terlihat nelayan yang sedang mencari ikan di tengah. Menurut nelayan, korban sempat terlihat tetapi timbul tenggelam setelah ada ombak di tengah laut.Masih Menurut Mardi, angin di tengah cukup kencang dan bisa saja kalau memang mayat korban mengambang terbawa ombak. ‘’ Pencarian hingga sore dilanjut di sekitar lokasi atau tidak jauh dari korban terseret ombak, ‘’katanya.(jum/wah/JPNN/aif)
MUMBULSARI
JUMAI/RADAR JEMBER
RATA TANAH: Kandang ayam milik Anton di Dusun Krajan Desa Tamansari yang rata tanah setelah diterjang angin puting beliung Rabo petang, kemarin.
Dua Desa Diterjang Angin ANGIN kencang yang menyertai turunnya hujan di beberapa tempat belakangan ini mulai membawa petaka. Dua Desa masing masing Desa Suco dan Desa Tamansari Mumbulsari diterjang angin puting beliung, kemarin sore (5/11). Akibat terjangan angin kencang itu, puluhan rumah warga di dua desa tersebut rusak. Namun yang paling parah terjadi di Dusun Krajan Desa Tamansari. Dua kandang ayam ukuran 60 meter milik Anton , 50 warga Dusun Krajan Desa Tamansari rata dengan tanah. Tak hanya kandang tetapi gudang tempat barang rongsokan milik Muklis yang bersebelahan dengan kandang ayam juga rusak parah. Atap yang terbuat dari seng juga beterbangan terkena sapuan angin. Angin kencang juga merobohkan tanaman jagung yang mulai berbuah dan juga kayu sengon milik warga. Sementara di Dusun Krajan Desa Suco Mumbulsari ada satu gudang pengeringan tembakau milik PTPN X Kebun Kertosari yang juga ambruk rata dengan tanah. Sementara genteng MTs Darur Ridwan dan MI Riyadut Tholibi di Dusun Krajan Desa Suco juga banyak yang beterbangan. Menurut Rohman, 45 warga Desa Tamansari, hujan yang terjadi di kampungnya itu sudah yang keempat kalinya. ‘’Saat hujan banyak warga yang memilih keluar rumah dan mengamankan diri. Karena banyak genteng rumah warga yang ikut terbang,’’katanya. Aiptu Mustofa Kanit Intel Polsek Mumbulsari mengatakan, sore itu memang hujan deras disertai angin kencang. Meskipun banyak rumah yang rusak namun tak sampai memakan korban jiawa. (jum/wah/jpnn/aif)
WULUHAN
RADAR JEMBER/JPNN
BOLOS: Pelajar yang terjaring razia diangkut kendaraan Satpol PP yang selanjutnya diberi pembinaan.
Bolos, Belasan Siswa Dirazia BELASAN siswa SMK di Wuluhan kemarin terlibat bolos massal di kemarin (6/11). Para siswa mbeling itu memilih nongkrong di salah satu warnet tak jauh dari sekoalhnya. Satpol PP wuluhan yang sedang razia pun langsung mengamankan para siswa tersebut termasuk sepasang siswa yang sedang berduaan di dalam warnet. Selain mengamankan sedikitnya 13 siswa, pol PP juga mengamankan sejumlah siswa MTS, SMA di Wuluhan dan SMK di Ambulu yang juga kedapatan bolos sekolah. “Semua pelajar yang sudah kami amankan, sudah kami serahkan ke pihak sekolah masing-masing,” tutur Asyik Efendi, petugas Satpol PP Wuluhan. Menurut Efendi, pelajar tersebut diamankan dari warnet, warung kopi, rental PS hingga tempat biliar. “Kami sempat kejar-kejaran juga tadi, mereka ada juga yang melawan dan meninggalkan motornya di warnet,” ungkapnya. Dari sejumlah pelajar yang diamankan petugas Satpol PP, mereka mengaku terpaksa bolos karena terlambat masuk sekolah. “Tadi terlambat, mau pulang kerumah takut dimarahi orang tua, akhirnya terpaksa bolos sama teman-teman,” ungkap salah seorang siswa. Ironisnya, dari dari belasan siswa yang diamankan Satpol PP tersebut, terdapat anak kepala sekolah setempat yang diketahui bernama Hilmi. “Padahal Hilmi itu anaknya kepala sekolah,” kata siswa yang tidak ikut bolos, saat melihat belasan siswa bolos itu di serahkan ke sekolahnya. Ismail, kepala UPT Pendidikan Wuluhan mengaku, akan terus bersama Satpol PP mengamankan para siswa yang malas sekolah tersebut. Bahkan, jika sampai ada siswa yang tertangkap hingga dua kali, akan ditindak tegas. (rul/wah/jpnn/aif)
Jawa Pos
Jumat 7 November 2014
B A N Y U W A N G I
Tinggalkan Sekolah sebelum Terlambat DALAM buku yang ditulis James Marcus Bach dikisahkan ada beberapa anak (termasuk James Marcus Bach) yang sudah tidak nyaman mengembangkan pendidikan mereka. Dengan berbagai alasan mereka memilih keluar dari sekolah untuk mengikuti perkembangan pendidikan dan pemikiran di luar bangku sekolah. Mereka pun sekolah tanpa ijazah, kuliah tanpa gelar sarjana, dan tidak sedikit orang yang sukses dengan memilih meninggalkan bangku sekolah/ kuliah guna mengembangkan diri, baik dengan wirausaha maupun bergabung dengan perusahaan lainnya. Padahal, tidak jarang jika mereka meneruskan sekolah/kuliah, mereka tidak terkendala biaya. Masalah pendidikan kembali mengemuka dengan diangkatnya seorang perempuan yang hanya memiliki ijazah SMP menjadi menteri. Sebab, hal itu dianggap bisa memotivasi anak-anak untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Untuk apa sekolah tinggi-tinggi, toh lulusan SMP bisa jadi menteri. Toh, orang bertato juga bisa jadi pejabat. Bisa menjadi pimpinan bagi orang-orang yang pendidikannya tinggi.” Di beberapa sosial media banyak yang membandingkan lulusan SMP dan tidak berjilbab dengan lulusan perguruan tinggi yang mengenakan jilbab dalam memangku jabatan. Seakan-akan mereka membandingkan bahwa akan lebih baik perempuan tanpa jilbab atau mengumbar sedikit aurat tapi mau berusaha dan belum pernah melakukan korupsi daripada perempuan yang berjilbab tapi terbukti korupsi. Keberhasilan seseorang tidak akan terlepas dari pendidikan dan pengalaman yang dimiliki. Seseorang yang menekuni satu bidang ilmu dan atau usaha tertentu akan lebih ahli di bidang itu daripada orang yang menguasai banyak ilmu dan banyak usaha. Pendidikan bukan hanya terjadi di bangku sekolah dan harus mengikuti kurikulum yang sudah ditentukan.
Pada tingkat dasar dan menengah umum, hampir semua ilmu pengetahuan harus dikuasai siswa. Padahal, proses belajar dapat dilakukan di luar lembaga pendidikan resmi. Seseorang pun akan bebas memilih ilmu yang ingin dipelajari tanpa harus terpaku pada kurikulum yang telah ditetapkan lembaga pendidikan resmi. Keahlian seseorang bukan sekadar dilihat dari ijazah yang dimiliki, melainkan kemampuan yang dimiliki. Pendidikan yang dilakukan di luar sekolah tidak dapat dinafikan. Itu sebagai salah satu pengalaman seseorang dalam mengembangkan potensi diri. Itu tidak dapat diabaikan meskipun yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan selembar kertas pengakuan atas ilmu pengetahuan yang dikuasai. Tidak semua orang yang berpendidikan tinggi dapat mengumpulkan deretan angka-angka bagus dalam lembar pengakuan kemampuan akademik. Dan tidak sedikit orangorang berpendidikan tinggi tidak berhasil dalam bidang pekerjaan. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang memilih jalan pendidikan dengan berguru kepada pengalaman di luar sekolah justru berhasil dalam pekerjaan. Di beberapa kasus, begitu mudah mendapatkan ijazah dan sertifikat. Bagi yang mempunyai tekad dan kemampuan, tidak ada salahnya mengembangkan potensi diri di luar lembaga pendidikan resmi. Tidak ada salahnya berselancar mencari pengetahuan dan pengalaman di luar sekolah tanpa harus dikekang kurikulum dan harus mendapat nilai standar atas semua materi yang diajarkan. Menurut James Marcus Bach, sekolah di luar lembaga sekolah seperti bajak laut yang bebas berlayar. Namun bagi yang tidak mempunyai tekad, pendidikan dan ijazah adalah sebuah keniscayaan yang harus dimiliki. Perempuan dengan pendidikan tinggi yang tiap hari memakai jilbab dan kemudian terbukti korupsi juga tidak dapat dijadikan barometer bahwa
O l e h
SYAFA’AT * korupsi dilakukan orang-orang yang mengenakan jilbab; orang yang tidak mengenakan jilbab tidak akan korupsi. Sebab, tata cara berpakaian tidak berbanding dengan perilaku korupsi. Bahkan, saat ini ada kecenderungan pemakaian jilbab bukan sebagai penutup aurat sebagaimana ajaran agama. Kini di ruang publik semakin kerap terlihat wanita memakai jilbab. Dengan beragamnya interpretasi atas teks keagamaan ditambah kondisi religiusitas yang berbeda-beda, gaya busana dan berjilbab pun tidak seragam. Yang oleh beberapa orang, gaya pakaian-jilbab yang tidak sesuai tuntunan agama disebut jilboobs. Istilah jilboobs terbentuk dari kata “jilbab” dan “boobs” yang berarti “payudara”. Istilah itu merujuk pada gaya busana-jilbab yang mengekspose bagian sensitif pemakainya. Suksesnya perempuan bertato yang berpakaian agak minim mendapat jabatan mentereng bukan berarti harus ditiru gaya penampilan dan pakaiannya. Sebab, penampilan dan pakaian erat kaitannya dengan mental dan karakter tiap individu. Budaya kita masih menganggap bahwa pakaian minim dan bertato identik dengan perempuan nakal. Kalau hal itu dijadikan mode oleh orang yang kurang tepat, tidak menutup kemungkinan akan muncul anggapan yang salah terhadap orang baik-baik yang bertato. Saya juga sempat terbengong
Menurut James Marcus Bach, sekolah di luar lembaga sekolah seperti bajak laut yang bebas berlayar. Namun bagi yang tidak mempunyai tekad, pendidikan dan ijazah adalah sebuah keniscayaan yang harus dimiliki.” ketika bertemu seorang perempuan yang bekerja di sebuah bank. Saya bertanya kepadanya dulu kuliah di mana. Saya pikir dia lulusan akuntansi atau jurusan keuangan lain. Ternyata dia lulusan ilmu kebidanan. Karena sangat penasaran dengan pendidikan dan pekerjaan yang menurut saya tidak begitu nyambung, saya lanjutkan bertanya, “Mungkin pendidikan LTA-nya berhubungan dengan bidang keuangan?” Saya agak terkejut ketika perempuan itu menjawab bahwa sebelum sekolah ilmu kebidanan, dia sekolah di SMK jurusan tata busana. Keterpakuan seseorang terhadap deretan nilai yang ada di ijazah sering menjebak seseorang sekolah hanya mengejar nilai bagus. Tidak sedikit hal itu akan melahirkan sifat menafikan kegiatan lain yang sebenarnya sangat menunjang keberhasilan seseorang dalam berkarir. Jebakan itu pernah menimpa seseorang yang telah lulus magister dengan nilai yang memuaskan dari perguruan tinggi ternama yang bunuh diri karena gagal dalam menjalani hidup. Berita tentang kecurangan unas yang dilakukan secara terkoordinasi beberapa waktu lalu kembali menimpa dunia pendidikan kita. Yang lebih mengenaskan lagi pernah ada masyarakat yang mengungkap nyontek berjamaah yang dilakukan tersebut justru disalahkan oleh sebagian masyarakat yang
lain. Bahkan, yang mengungkap itu diharuskan meminta maaf oleh masyarakat dan dianggap mencemarkan nama baik institusi sekolah. Bahkan, yang bersangkutan sampai diusir dari tempat tinggalnya. Tampaknya masyarakat dan pihak sekolah lebih mementingkan kelulusan siswa daripada kualitas siswa, sehingga sering menggunakan cara-cara curang demi sekadar meluluskan siswa. Sepertinya guru adalah pihak yang paling disalahkan jika siswanya tidak lulus. Tidak jarang seorang guru menggunakan segala upaya, termasuk curang, demi siswanya lulus. Meskipun siswa yang tidak lulus dalam ujian dapat mengikuti ujian di tahun berikutnya atau dapat mengikuti ujian Kejar Paket, tapi masyarakat tidak puas dengan upaya tersebut. Sebab, siswa yang tidak lulus dalam ujian dianggap sebagai siswa yang gagal. Begitu juga dengan Kejar Paket. Ijazah Kejar Paket yang semestinya setara dengan ijazah sekolah regular dianggap ijazah kelas dua. Hal itu tidak lepas dari banyaknya penyelenggaraan Kejar Paket yang tidak menyelenggarakan sebagaimana mestinya. Banyak yang hanya melakukan ujian akhir yang pengawasannya sangat longgar. Pandangan saat ini, sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa meluluskan siswa seratus persen dalam ujian dan hasil nilai ujian tinggi-tinggi. Sekolah itu pun akan menjadi jujugan wali murid untuk menyekolahkan anaknya. Sekolah-sekolah dengan fasilitas pendidikan yang bagus akan kebanjiran siswa. Sehingga, pihak sekolah dapat menyaring siswa dengan input nilai yang tinggi. Bagi anak dengan nilai rendah terpaksa harus sekolah di sekolah pinggiran dengan fasilitas seadanya dan dengan guru yang digaji rendah yang pendidikannya tidak linier dengan materi yang diajarkan. *) Koordinator BKM Sumbermakmur Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar.
Trend Bullying di Kalangan Anak SD MASIH lekat dalam ingatan kita kejadian miris beberapa waktu lalu di sebuah SD di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Seorang anak perempuan berusia sepuluh tahun meringkuk di sudut dinding dan menangis menahan sakit. Tujuh teman laki-lakinya terus memukul dan menendangnya. Tidak ada teman yang berusaha mencegah, apalagi menolong. Bahkan, sebagian teman tertawa melihatnya dan sempat merekam adegan tersebut. Rekaman itulah yang akhirnya beredar di jejaring sosial dan membuat heboh beberapa hari belakangan. Dunia pendidikan kita kembali tercoreng dengan maraknya kasus bullying alias kekerasan di lingkungan sekolah dasar tersebut. Peristiwa memprihatinkan itu sejenak mengingatkan kita pada tewasnya Renggo, anak kelas 2 SD di Jakarta yang tewas bulan April 2014 lalu, karena dianiaya kakak kelasnya. Hingga saat ini, sejak munculnya video kekerasan anak SD, Komisi Perlindungan Anak Indonesia telah menemukan sepuluh kasus serupa. Kasus itu terjadi di sekolah negeri dan swasta. Kekerasan demi kekerasan yang terjadi membuat kita bertanyatanya, apa yang salah dengan dunia pendidikan kita? Mengapa anak-anak yang seharusnya polos dan lucu berubah menjadi pelaku kekerasan? Siapa yang bertanggung jawab terkait hal itu? Banyak pihak yang mencoba menganalisis faktor penyebab maraknya kekerasan di kalangan anak-anak. Menkokesra semasa masih dijabat Agung Laksono menuding kemiskinan, pola asuh, lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, budaya, lemahnya penegakan hukum, dan kurangnya pengawasan terhadap implementasi kebijakan, menjadi faktor maraknya kekerasan pada anak (menkokesra.com). Sementara itu, sebagian pakar dan pemerhati anak-anak, seperti Elly Risman Musa, menunjuk orang tua sebagai pihak yang paling bertanggung dalam kasus tersebut (tvOne
15/10/2014). Budiharjo dari KPAI menuding media massa yang banyak menayangkan kekerasan sebagai biang keladi (MetroTV 14/10/2014). Sementara itu, Kak Seto lebih menyalahkan pihak guru, sekolah, dan Dinas Pendidikan (Republika.co.id 14/10/2014). Menurutnya, pendidikan yang diberikan dengan cara kekerasan, paksaan, dan memosisikan anak sebagai robot, tidak dapat dibenarkan. Jika demikian, setidaknya ada empat subjek yang layak dituntut bertanggung jawab terkait munculnya banyak kasus kekerasan di dunia anak. Pertama, orang tua. Para orang tua mestinya lebih memperhatikan kehidupan anak-anaknya. Mereka dituntut cakap dalam mendidik dan menyayangi buah hatinya. Tidak membiarkan anak-anak hidup dalam kekangan mental dan fisik. Sikap memarahi anak habis-habisan, apalagi tindakan kekerasan (pemukulan dan penyiksaan fisik), tidaklah arif. Sebab, itu hanya akan menyebabkan anak merasa tidak diperhatikan dan tidak disayangi. Perlu diketahui bahwa seorang anak memiliki hak mendapatkan pengasuhan yang baik, kasih sayang, dan perhatian. Anak pun memiliki hak mendapatkan pendidikan yang baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah. Kedua, guru. Seorang guru dituntut bisa melihat bahwa pendidikan di negara kita bukan saja untuk mencetak anak menjadi manusia pandai dan pintar, tapi juga melatih mental. Peran guru dalam memahami kondisi siswa sangat diperlukan. Sikap arif, bijaksana, dan toleransi, sangat dibutuhkan. Idealnya, seorang guru harus mengenal betul pribadi peserta didik, termasuk status sosial orang tua murid, sehingga ia dapat bertindak dan bersikap bijak. Ketiga, masyarakat. Anakanak kita selain bersentuhan dengan orang tua dan guru, mereka juga tak bisa lepas dari singgungan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan kerja sama dari berbagai elemen di masyara-
O l e h
WIDYA INDAH TANTINA * kat untuk turut memberikan nuansa pendidikan positif bagi anak. Salah satu elemen tersebut adalah pihak pengelola televisi. Banyak riset menyimpulkan bahwa pengaruh media (terutama TV) terhadap perilaku anak (sebagai salah satu penikmat acara TV) cukup besar. Berbagi tayangan kriminal di berbagai stasiun TV tanpa kita sadari telah menampilkan potret kekerasan yang sedikit-banyak akan berpengaruh terhadap pembentukan mental dan kepribadian anak. Menjadi tanggung jawab penyelenggara siaran TV untuk mendesain acara agar banyak mengandung unsur edukasi positif. Keempat, pemerintah. Pemerintah adalah pihak yang bertanggung jawab penuh terhadap kemaslahatan rakyat. Ter masuk, menjamin masa depan anak-anak kita sebagai generasi penerus. Bahwa orang tua berkewajiban menyayangi, mendidik, dan melindungi anak-anaknya, itu memang benar. Tetapi, bukan berarti negara melepas tanggung jawabnya dalam membumikan kebijakan-kebijakan yang melindungi dan menjamin hak anak. Negara berkewajiban penyusunan kurikulum pendidikan, mengatur siaran pertelevisian, dan lain-lain. Namun demikian, mengatasi permasalahan pada kasus kekerasan anak semacam itu tidak cukup dengan mengimbau orang tua agar meningkatkan
Mengatur media massa agar hanya menyebarkan nilai-nilai positif dan produktif dan menerapkan hukum yang tegas demi menjaga seluruh elemen masyarakat perlu dilakukan.” pengawasan terhadap anak. Tidak cukup dengan menerapkan konsep sekolah ramah anak, dan tidak cukup dengan mengimbau para pelaku bisnis pertelevisian agar tidak menayangkan program TV yang mengandung unsur kekerasan. Selama orang tua masih terbebani dengan upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi, tetap akan sulit meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan anak, apalagi memberikan pendidikan yang bisa membentengi anak dari kekerasan. Sekolah ramah anak, dengan fokus pada perbaikan pengawasan dan pendekatan guru terhadap anak, tidak mungkin dapat diwujudkan dengan sistem kurikulum yang berlaku saat ini. Konsep itu akan semakin menambah beban guru dan menjadikan guru tidak memiliki waktu untuk mengontrol anaknya sendiri di rumah. Begitupun bila anak di luar rumah dan sekolah masih mendapat gempuran materi kekerasan,
akan sangat berat bagi guru memperbaikinya. Oleh karena itu, solusi persoalan tersebut adalah solusi yang sifatnya sistematis. Solusi yang diemban negara dengan segala kewenangan yang dimiliki di dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan hukum. Sebab, hanya negara yang memiliki kemampuan menerapkan sistem. Bila sistem yang diterapkan masih sistem kapitalis dalam bingkai demokrasi beserta seluruh kebebasan di dalamnya, upaya penyelesaian masalah tersebut akan sia-sia. Solusi yang tepat adalah mengganti sistem yang bobrok, yang ada saat ini, dengan sistem kehidupan yang terbukti telah melahirkan generasi emas pada masanya. Saya menawarkan sistem Islam. Islam telah meletakkan aturan secara utuh. Sistem Islam menjamin ekonomi yang adil dan memenuhi seluruh kebutuhan pokok dan kebutuhan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan, seluruh warga negara. Tidak ada tekanan hidup yang berat. Para ibu pun tidak perlu ikut bekerja, sehingga bisa berkonsentrasi penuh terhadap pendidikan anak. Mengatur media massa agar hanya menyebarkan nilai-nilai positif dan produktif dan menerapkan hukum yang tegas demi menjaga seluruh elemen masyarakat perlu dilakukan. Itulah solusi sejati yang layak diperjuangkan bila kita mengaku peduli masa depan generasi bangsa ini. *) Guru SD dan Aktivis Muslimah HTI Situbondo.
INFO ARTIKEL Artikel yang termuat mendapat kaus menarik. Silakan ambil di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 98C selama jam kerja dengan menunjukkan identitas yang berlaku selambat-lambatntya seminggu setelah pemuatan. artikelradarbwi@gmail.com
Jawa Pos
Jumat 7 November 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Targetkan Sebelum 2015 Sudah Selesai n PEMKAB... Sambungan dari Hal 35
Selain itu, terbitnya perda pertambangan, kini sudah menjadi kebutuhan karena terkait dengan keberlangsungan sejumlah bidang kehidupan masyarakat. Asisten II Pemkab, Achmad Sugiarto mengungkapkan, dalam surat yang dikirim ke Gubernur tersebut, Pemkab sekaligus melakukan konsultasi hukum atas keberadaan tambang liar yang selama ini memang tidak mengantongi ijin. Sementara, Pemkab sendiri belum bisa mengeluarkan ijin lantaran adanya dua aturan yang saling berseberangan.
Pria asal Jember ini mengatakan, Pemkab sendiri sempat dibuat bingung dengan keberadaan dua aturan berbeda terkait pertambangan. Dalam undang undang tentang Minerba (Mineral dan Batu Bara) jelas diatur tentang pertambangan, termasuk diwilayah Kabupaten/ Kota. Tetapi, dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah, disebutkan jika Kabupaten/ Kota tidak dibolehkan mengeluarkan ijin tambang, kecuali pertambangan panas bumi. “Dua aturan ini kan bunyinya bertentangan, karena itu kami memilih berkunsultasi masalah hukum ke Gubernur untuk
ditembuskan ke Kementerian. Jadi, nantinya kami tidak ragu dan dianggap salah ketika menerbitkan Perda tentang tambang ini,” jelas Sugiarto. Sugiarto menambahkan, rancangan perda tentang tambang sedang digodok di DPRD Situbondo untuk penyempurnaan. Pemkab menjamin, akhir tahun 2014 ini pembahasan Raperda tentang tambang sudah diselesaikan. “Raperda tersebut berbunyi mengenai Pengelolaan pertambangan mineral bukan logam, dan batuan. Dan sekarang masih terus dibahas sambil menunggu petunjuk lanjutan dari Gubernur. Yang jelas tahun
ini sudah harus kelar dibahas,” ujarnya lebih lanjut. Saat ditanya bagaimana dengan kelanjutan proses pembangunan di Situbondo yang membutuhkan material batu dan pasir, Sugiarto mengatakan keputusannya sudah jelas. Sebab, Kota Santri untuk sementara ini tidak bisa menghasilkan tambang pasir dan batu. Sebab itulah, mantan Kabag Hukum tersebut meminta agar pengusaha jasa konstruksi bisa melakukan usaha lain untuk memperoleh pasir dan batu. Seperti mencari opsi tambang di kabupaten lain yang ijinnya legal. Sehingga, tidak menimbulkan masalah kembali.(fre/pri)
Bagian Atas Menggunakan Cor n DIAKUI... Sambungan dari Hal 35
Ketua Pelaksana Kegiatan, Hodri menegaskan jika pembuatan kamar mandi dan WC yang dikerjakannya tidak seperti kamar mandi biasa. ”Karena namanya kamar mandi, sehingga mungkin dianggap sepele. Tapi lihat saja bentuknya,” kata Hodri kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Hal senada dikatakan Kepala Desa Trebungan, Chung Fadli. Dia mengatakan, pembuatan kamar mandi di desa yang dipimpinnya didesain dengan konstruksi modern. ”Bukan seperti
kamar mandi biasa,” terangnya. Chung menjelaskan, dari sepuluh lokal yang dibangun, lima lokal untuk WC dan lima lokal untuk kamar mandi. Selain itu, di bagian luar juga dibuat dua tempat untuk mencuci. Dia juga menambahkan, bahan yang digunakan dalam proyek jasmas ini dari baha-bahan yang berkualitas. Misalnya, untuk penggunaan pintu saja diperkirakan harganya sampai Rp 1 juta perunit. ”Besi yang dipakai juga tidak asal-asalan,” kata kades dua periode itu. Camat Mlandingan, H. Zuhri juga menilai, pembangunan kamar mandi dan WC tersebut
sudah sesuai dengan anggaran. Menurutnya, jumlah dana yang digunakan sudah sesuai dengan fisik bangunan. Selain dipersoalkan masalah dana, dalam pelaksanaan proyek kamar mandi itu juga beredar isu adanya usaha pengkondisian wartawan oleh pelaksana. Informasi yang didapatkan koran ini, pelaksana sampai merogoh kocek hingga Rp 4 juta hanya untuk pengkondisian wartawan di wilayah barat. Tentang kabar tersebut, Ketua pelaksana proyek, Hodri mengaku tidak tahu. Begitu juga dengan Kades selaku pemegang pucuk pimpinan di Desa Trebungan.
”Kalau masalah (pengkondisian wartawan) itu saya tidak tahu,” kata Chung kembali. Sementara itu, dari pengkaun beberapa pekerja, pembangunan kamar mandi tersebut sudah mencapai 50 persen. Diperkirakan, bangunan yang terletak di Dusun Sawah Tengah, Desa Trebungan itu akan selesai satu bulan lagi. Sampai saat ini, pengerjaan masih pemasangan tembok di beberapa bagian. ”Sebentar lagi akan dicor bagian atas,” kata H. Yusuf, salah satu pekerja. Bagian atas bangunan tersebut memang tidak dipasang genteng. Akan tetapi, atapnya akan dicor. (bib/pri)
Warga Sempat Mengejar Pelaku n UANG... Sambungan dari Hal 35
Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, sesaat sebelum kejadian, Riski menghitung uangnya sebesar Rp 7,5 juta. Uang itu merupakan hasil dari penjualan beras di warungnya selama beberapa hari terakhir. Diduga kuat, saat sedang menghitung uang itulah, pelaku penjambretan mengintai tanpa sepengetahuan riski. Begitu selesai menghitung uang, korban memasukkan uang tersebut ke sebuah tas. Rencananya uang yang telah dihitung itu
akan dibelikan beras lagi, untuk dijual kembali. Tas berisi uang itu terus dipegangnya. Tiba-tiba saja, ada seorang pria yang datang seorang diri dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat warna merah. Pria misterius itu memarkir sepedanya di depan warung korban dan berpura-pura menjadi seorang pembeli. Sekitar pukul 08.00 pagi itu korban menanyakan jenis barang yang ada di toko itu. Pada saat korban lengah, tas berisi uang sebesar Rp 7,5 juta yang dipegang korban langsung dijambret. Korban sempat dido-
rong hingga terjatuh, sehingga pelaku berhasil kabur dengan mengendarai sepeda motornya. “Pencurinya pura-pura jadi pembeli, kemudian dia langsung mengambil tas yang saya pegang. Saya sampai jatuh. Padahal uang saya itu rencananya mau digulirkan lagi. Mau beli beras karena uang itu hasil penjualan beras,” terang Riski. Mengetahui uangnya dijambret, korban langsung berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Beberapa warga yang mendengar teriakan korban berusaha mengejar pelaku. Namun, sayang pelaku den-
gan ciri-ciri bertubuh kurus itu sudah menghilang. Korban yang sempat menangis serta merasa shok ini kemudian melapor kepada polisi. Berdasar laporan itu, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian serta melakukan penyelidikan. “Sementara ini, pelaku diduga mengintai saat korban menghitung uang. Untuk pastinya kita masih melakukan penyelidikan. Semoga pelakunya tertangkap,” tegas Kapolsek Mangaran Iptu H Hasanudin, melalui Kanit Reskrim Ipda Akhmad Warsi kepada wartawan, kemarin. (rri/pri)
Bisa Kolaborasi Dengan Dokter n BISA... Sambungan dari Hal 35
“Berangkat dari kondisi ini, semakin memunculkan kompleksisitas penyebab lain yang sangat berbahaya terhadap kematian ibu dan anak dan sebagai penyumbang faktor The Silent Killer bagi ibu hamil,” kata Heryawan. Dia melanjutkan, sesuai dengan Kepmenkes No.900/ Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan, bahwa bidan berperan dalam kesehatan reproduksi dan penanggulangan IMS termasuk HIV/AIDS. “Mulai masa kehamilan, persalinan, hingga masa nifas,” imbuhnya. Bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan reproduksi melalui posyandu. Sese-
hingga, selain memberikan pelayanan kesehatan di Posyandu, seperti pemeriksaan tekanan darah, pemberian vitamin pada bayi dan balita, penimbangan berat badan, para bidan juga dapat memberikan penyuluhan mengenai HIV-AIDS. “Bidan dapat berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan penyuluhan tersebut. Bidan memberikan pendidikan pengertian, tanda dan gejala, cara penularan, pencegahan penularan HIV-AIDS dan program pemeriksaan HIV-AIDS,” papar pria berkacamata tersebut. Heryawan menegaskan, adanya pemberian penyuluhan seperti itu dapat menyadarkan warga untuk tetap setia pada pasangan. Sehingga, nantinya saat wanita hamil, dapat men-
jaga kehamilannya dan bayi tidak tertular virus tersebut. Informasi tersebut dapat membuat warga yang datang ke posyandu terutama ibu bersedia secara sukarela menjalani tes HIV. Dengan cara begini dapat membantu menurunkan angka penularan, mortalitas dan morbiditas dari infeksi HIV-AIDS. Bidan juga dapat memberikan pendidikan kesehatan reproduksi melalui dasa Wisma. Dalam kelompok PKK terkecil yang terdiri dari 10 anggota rumah tangga itu, bidan dapat berperan aktif dan menyatu bersama masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan terkait penyebaran penyakit HIV/AIDS yang sedang merajalela saat ini. “Pemberian informasi kepa-
da dasa wisma mengenai HIVAIDS sangat penting mengingat tugas dari kelompok ini sendiri yang selalu bersentuhan dengan lingkungan. Apalagi, prinsip dasawisma adalah pengawasan dan pemberdayaan hingga ke masyarakat bawah dan menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga,” papar Heryawan. Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Keberadaan Dasa Wisma dapat membantu bidan dalam mengetahui kondisi perkembangan setiap anggota masyarakat, membantu pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sumber daya manusia. (pri/*)
Agus Mengaku Sudah Minta Maaf n KESAL... Sambungan dari Hal 35
Pria berumur 25 tahun yang berprofesi sebagai wartawan tersebut dipolisikan oleh Ardiansyah dengan tuduhan melakukan pencemaran nama baik sebagaimana yang tertuang dalam pasal 310 KUHP. Pria berumur 32 tahun yang berprofesi sebagai rekanan itu merasa dirugikan setelah menerima SMS nyasar yang dikirim oleh Agus. Ceritanya, Rabu (05/11) lalu, Dian (panggilan Ardiansyah) sedang mengikuti pelaksanaan Muscab Gapensi di Aula SMAN 2 Situbondo. Tiba-tiba saja ada SMS masuk ke Hand Phone (HP)-nya. “Saya terkejut karena isinya menjelek-jelekkan saya,”
terang Dian kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), usai melapor, kemarin. Salah satu bunyi SMS itu berisi kalimat... “Hati-Hati dengan Dian....”. Usut punya usut, Agus ternyata salah mengirim SMS tersebut. Seharusnya, SMS tersebut dikirim bukan kepada Dian. Tapi entah kenapa, tanpa disadarinya SMS itu terkirim kepada Dian. Awalnya, Dian tidak tahu bahwa SMS itu dikirim Agus. Sebab, di HP-nya nama Agus tidak muncul. Hanya berupa nomor HP. Dian kemudian meminta sejumlah orang untuk melacak beradaan nomor Hand Phone tersebut. Akhirnya, dia menekukan Agus yang juga berada di Arena Muscab Gapensi. “Saya sudah menegur dia
langsung dan menanyakan apa maksudnya. Tapi dia hanya bilang salah kirim dan meminta maaf kepada saya karena mengaku khilaf. Tapi saya tetap merasa dirugikan dengan SMS yang dia kirim tersebut, saya merasa difitnah,” terang Dian. Kata dia, akibat SMS yang dikirim Agus, orang yang menerima pasti memiliki penilaian negatif kepada Dian. “Sampai ada kata-kata, hati-hati dengan Dian, berarti saya ini kan sangat berbahaya. Reputasi saya sudah pasti jatuh akibat SMS dia itu,” tandas pria berkacamata tersebut. Kini, Dian menyerahkan sepenuhnya masalahnya itu kepada kepolisian. Termasuk mengungkap motif dan orang yang akan dirimi SMS oleh Agus. Dia
41
S I T U B O N D 0
kemarin dimintai keterangan oleh penyidik Pidana Umum Polres Situbondo. Nomor laporan polisinya, ST PL/458/ XI/2014/JATIM/RES SITUBD. Sementara itu, Agus dikonfirmasi koran ini menyebutkan jika dirinya memang salah mengirim SMS. Dia mengaku sama sekali tidak ada niatan untuk menjelek-jelekan Dian. “Saya cuma salah ngirim SMS saja, itu pun saya sudah meminta maaf,” terangnya melalui telepon seluler. Mengenaik kata-kata, “Hatihati dengan Dian...”, Agus berkilah tidak ada maksud apa-apa. “Tidak ada maksud apa-apa. Hanya salah kirim saja. Yang terpenting saya sudah minta maaf,” pungkasnya. (pri)
Diberi Teguran Dulu 3 Kali n DITEMPELI... Sambungan dari Hal 35
Tapi, peringatan tidak kita lepas sampai pajaknya benar-benar dilunasi,” jelas Tri Cahya. Dengan adanya peringatan itu, kata perempuan asal Banyuwangi tersebut, maka akan membuat pemilik iklan sedikit terganggu. Bagaimanapun sebuah perusahaan yang tidak taat kepada pembayaran pajak akan terlihat kurang baik. Reklame iklan semen ini
diungkapkan Tri Cahya memiliki nilai pajak per-tahun sejumlah Rp 39 juta. Jumlah itu belum termasuk harga sewa reklame. “Tapi pihak perusahaan semen tersebut tengah mengurus pembayaran pajak reklame. Usai pembayaran pajak, spanduk peringatan akan di lepas,” kata Tri Cahya. Dia juga menjelaskan, sebelum reklame yang tidak membayar pajak diturunkan, DPPKAD mendahului dengan memberi peringatan sampai tiga kali. Jika tidak mengindahkan, barulah
reklame akan dilepas. Selama ini, kata Tri Cahya, DPPKAD selalu mengawasi pembayaran pajak reklame. Meski tidak bisa menjangkau semuanya, dikarenakan banyaknya reklame temporer seperti banner dan spanduk, namun setidaknya DPPKAD mengawasi secara penuh reklame-reklame permanen. “ Reklame itu menjadi salah satu sumber pendapatan daerah, jadi selalu kita awasi waktuwaktu pembayaran pajaknya,” kata Tri Cahya.(fre/pri)
Petugas Datang Diketahui Penjudi n HANYA... Sambungan dari Hal 35
Begitu mengintai di lokasi kejadian, ternyata dugaan itu benar. Di lokasi yang cukup lapang itu terdapat sejumlah orang yang sedang mengadu ayamnya. Polisi selanjutnya menggerebek beberapa pelaku sabung ayam. Namun sayang, kedatangan aparat ini diketahui. Sehingga mereka langsung semburat berlarian.
Seluruh penjudi sabung ayam tersebut berhasil kabur. Mereka tidak peduli dengan ayam yang sedang diadu dan ditinggalkan di arena sabung ayam. Dari situlah, polisi mengamankan delapan ayam serta enam buah kiso. Dikonfirmasi, kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi membenarkan adanya penggerebekan arena sabung ayam yang disinyalir dijadikan kedok perjudian tersebut. “Petugas hanya mengamankan ayam dan tas
ayam, sedangkan pelaku sabung ayam berhasil kabur,” katanya. Wahyudi menambahkan, pihak kepolisian Polsek Jangkar terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa saja penyambung ayam yang kabur tersebut. “Kami juga meminta kepada masyarakat agar tidak berjudi, baik memakai sabung ayam atau judi pakai alat lain. Kalau ketemu langsung kami tangkap,” tegas Wahyudi. (rri/pri)
Tak Boleh Ikut Serikat Buruh n DIKLAT... Sambungan dari Hal 36
Dengan begitu, masyarakat dapat merasakan fungsi pengamanan yang menyenangkan dari satpam. Bukan pengamanan yang menakutkan. Selain itu, sebagai salah satu fungsi pengamanan yang berada di bawah pengawasan Polda Jatim, Suastawa juga mengingatkan agar Satpam dapat membantu tugas kepolisian. “Satpam juga harus mengamankan wilayah keamanan khususnya pada tempatnya bekerja. Seragam yang kalian pakai bukan hanya hiasan tubuh, tetapi juga
berisi tanggung jawab yang harus kalian tanggung,” tegas Suastawa. Setelah acara pembukaan, selanjutnya para calon satpam ini kembali ke dalam salah satu ruang di Puspemas Situbondo. Zuhri, Direktur PT. Majastri Tri Diri 713 (MTD 713), perusahaan yang memfasilitasi perekrutan Satpam, mengatakan jika calon penjaga keamanan ini akan dilatih selama 15 hari. Dari total 60 jumlah calon Satpam, Zuhri mengatakan jika mayoritas adalah warga Situbondo. “ Di Jawa Timur baru ada 50 persen Satpam yang terdaftar di Polda Jatim. Padahal tahun depan untuk mengha-
dapi MEA (Masyrakat Ekonomi Asean) sebuah kewajiban bagi para Satpam untuk teregistrasi sebagai satuan pengamanan yang resmi,” jelas Zuhri. Selain terdaftar sebagai Satpam resmi yang ada di bawah pengawasan Polda Jatim, Zuhri mengatakan jika para Satpam ini Nantinya juga akan dibekali KTA sebagai tanda bukti. Mereka nantinya harus patuh kepada peraturan-peraturan resmi seperti tidak diperbolehkannya mengikuti serikat buruh. Sehingga mereka nanti benar-benar akan berfungsi sebagai pengaman terhadap aset-aset perusahaan yang dijaganya.(fre/pri/*)
Polisi Minta Warga Hati-Hati n METERAN... Sambungan dari Hal 36
Berdasar laporan itu, pihaknya mengaku akan memintai keterangan korban terlebih dahulu. Selain itu beberapa saksi juga akan dipanggil guna mengungkap kasus dugaan penipuan dengan modus menjual alat penghemat listrik tersebut. “Masih dilakukan penyelidi-
kan oleh petugas, pelapor pastinya akan dipanggil lagi untuk dimintai keterangannya. Termasuk orang yang diduga menipu juga akan dipanggil,” katanya. Wahyudi menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan penjualan alat perangkat listrik. Sebelum membeli lebih baik berkonsultasi dahulu dengan petugas PLN. “Jangan mudah percaya, kalau
beli barang lebih baik tanya-tanya dulu pada yang berwenang,” imbau Wahyudi. Pihaknya meminta agar masyarakat yang mungkin mengalami hal serupa agar melapor kepada polisi. Sebab, pelaku penipuan akan semakin merajalela bila dibiarkan. “Kalau ada kasus seperti ini bisa langsung lapor polisi atau mengadu kepada PLN langsung,” pungkasnya. (rri/pri)
Sopir Truk Tak Sempat Mengerem n SATU... Sambungan dari Hal 36
Setelah kecelakaan terjadi, warga sekitar serta pihak kepolisian yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi korban ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. dari situlah, diketahui ada satu korban yang tewas. “Kita fokus mengevakluasi korban serta mengamankan kendaraan. Untuk saat
ini kasus kecelakaan tersebut masih diselidiki,” kata Kanit Laka Polres Situbondo, Ipda Sutanto. Dari hasil olah TKP sementara, diduga pengemudi truk kurang hati-hati serta kurang jaga jarak. Karenanya pada saat bus umum berhenti serta dua sepeda motor berhenti, truk yang datang paling belakang tidak sempat mengerem. Sehingga truk langsung menabrak dua penge-
mudi sepeda motor hingga tergencet di belakang bus. Meski demikian, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut. “Kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap penyebab kecelakaan tersebut. Untuk semua kendaraan sudah diamankan,” tegas Ipda Sutanto. (rri/pri)
Ke Depan Akan Tanam Pohon n TNI... Sambungan dari Hal 36
“Kegiatan karya bakti ini sangat penting, bukan karena pengamatan babinsa setempat saja melainkan melibatkan seluruh unsur yang ada di desa memilih Desa Semambung dalam kegiatan ini. Mengingat jalan desa ini menjadi sarana transfortasi penting bagi masyarakat setempat untuk menuju Desa Widoropayung,” terang Dandim 0823 Situbondo, Letkol Sugeng Riyadi. Hal itu, kata Dandim, menjadi sangat penting. Sebab, Desa Widoropayung memiliki pasar desa. Sehingga, masyarakat tidak perlu jauh-jauh menuju Besuki untuk mencari kebutuhan hidup dan memasarkan hasil buminya. Termasuk dua desa di atasnya, yaitu Sumber Anyar Kecamatan Jatibanteng dan Desa Taman Kecamatan Sumber Malang, akan memilih jalan yang sedang dikerjakan ini. “Karena pemenuhan pokok akan menjadi lebih dekat,” kata Dandim. Antusias masyarakat sangat tinggi. Seperti yang diungkapkan
NURHARIRI/JPRS
PATAH TULANG: Fitriyatun, sopir truk asal Desa Ketowan menjalani perawatan medis di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.
oleh Kades Jatibanteng. “karya bakti ini sangat menolong kami, coba lihat sendiri, masyarakat kami banyak turun membantu karena warga kami membutuhkan jalan untuk keperluan sehari-hari. Jalan ini akan membuat kami lebih dekat untuk menjual hasil bumi, dekat ke kota dan pemenuhan kebutuhan hidup,” katanya. Pembuatan jembatan perlu
dilakukan. Ini mengingat jembatan merupakan jalan buangan air disaat musim hujan. “Tidak hanya berhenti pada pengerjaan yang sedang dilakukan saat ini, rencananya akan menjadi perhatian dalam pemeliharaan jalan dan jembatan. Sehingga, ke depannya masih dapat dilanjutkan seperti penanaman pohon di kiri dan kanan jalan,” imbuh Dandim. (pri)
OLAHRAGA
42
R A D A R
CATATAN
Bina Atlet Jangan Asal-asalan BANYUWANGI mengemban tugas berat dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun depan. Sebagai tuan rumah, Kota Gandrung dituntut untuk tampil sempurna dalam perhelatan akbar tersebut. Sehingga, target lima besar bisa tercapai. Untuk merealisasikan target itu, maka Banyuwangi harus menerjunkan atlet terbaik. Selain itu, persiapan yang matang juga menjadi salah satu langkah yang harus ditempuh Banyuwangi. Jika persiapan hanya asal-asalan, maka ambisi Kota Gandrung berjaya di kandang sendiri terancam pupus. Mempersiapkan atlet terbaik menjadi tanggung jawab sepenuhnya para pengurus cabang olahraga (cabor). Soal arena pertandingan menjadi tanggung jawab Pemkab Banyuwangi. Oleh sebab itu, para pengurus cabor dituntut untuk kerja keras dan fokus untuk menyiapkan atlet. Yang paling mendesak adalah menyiapkan tim untuk menghadapi ajang multi even yang tinggal menyisakan beberapa bulan lagi. Perlu dicatat, ajang olahraga dua tahunan itu akan dimulai pada OLEH tanggal 6 hingga 12 Juni tahun 2015. Sejauh ini, kontingen BanyALI NURFATONI uwangi masih belum total dalam menyambut olahraga syarat prestasi tersebut. Hanya sebagian cabor yang benar-benar total dalam menyiapkan atlet. Hal itu dibuktikan dengan program training center (TC) jangka panjang. Hingga kemarin, pemusatan latihan tersebut masih berlangsung. Sebaliknya, cabor yang lain masih terkesan adem ayem. Dana bantuan dari Pemkab Banyuwangi sudah dikucurkan pada September lalu. Meski pencairan lambat, namun dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk fokus pembinaan atlet. Publik Banyuwangi jelas tidak ingin menuai malu di kandang sendiri. Jangan sampai prestasi tuan rumah jeblok. Jangan sampai prestasi buruk pada Porprov IV di Madiun tahun 2013 lalu terulang. Untuk itu, cabor harus murni fokus dalam menyiapkan atlet. Jika berprestasi, maka sangat berdampak positif bagi cabor tersebut. Memang diakui atau tidak, ada cabor yang lupa terhadap dapurnya sendiri. Ironisnya, cabor tersebut justru selama ini berkoar lantang. Jika telusuri, cabor tersebut tidak memiliki atlet full yang diterjunkan dalam Porprov gara-gara kekurangan atlet. Yang mengejutkan, cabor tersebut malah sudah lama berdiri. Meski lama terbentuk, namun prestasinya tidak terlalu menonjol. Karena itu, kini saatnya untuk bangkit dan meninggalkan masa lalu yang kelam. Sebaliknya, ada beberapa cabor yang belum lama ini terbentuk n Baca Bina...Hal 43
Libas Vita Solo, Tim Putri Melenggang ke Final BANYUWANGI - Tim putri Banyuwa ngi sukses menggenggam satu tiket ke partai final sekaligus memastikan diri promosi ke Divisi Utama Livoli musim depan. Kepastian itu menyusul Kinanti Seta dkk yang berhasil melewati hadangan peringkat pertama, Vita Solo. Meski begitu, tuan rumah benar-benar dibuat kerja keras saat meladeni Vita Solo. Bagaimana tidak, tuan rumah dipaksa menuntaskan laga dengan lima set dengan skor 3-2 ( 25-18, 23-25, 16-25, 25-22 dan 15-12). Atas hasil tersebut, tuan rumah berhasil mengisi satu slot di grand final. Padahal, tuan rumah masih menyisakan satu laga melawan JWS Minahasa Sulut. Meski begitu, menang atau kalah di laga terakhir tidak berpengaruh terhadap posisi tim putri Banyuwangi. Yang jelas, jika menang di pertandingan terakhir, maka tim putri Banyuwangi sebagai pemuncak klasemen. Tim putri Bany-
KERJA KERAS: Pemain Putri Banyuwangi, Kinanti Seta (kiri), melakukan spike keras yang berusaha diblok dua pemain Vita Solo di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin.
ALI NURFATONI/RABA
uwangi juga masih memiliki kans bertemu kembali dengan Vita Solo di partai puncak asalkan lawan berhasil mengalahkan Vobgard Jakarta di laga terakhir.
Menghadapi Vita Solo, tuan rumah langsung menggebrak di awal laga. Serangan yang dilancarkan tuan rumah acapkali berhasil menemui sasaran. Ba-
hkan, perolehan poin tuan rumah nyaris tak terkejar dan leading tujuh angka atas lawan di set pertama n Baca Pastikan...Hal 43
Tim Putra Ditunggu Indomaret SEMENTARA itu, tim Putra Banyuwangi juga menjaga asa dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Livoli Divisi Satu musim ini. Tim besutan Bambang itu berhasil menembus babak delapan besar. Kepastian itu menyusul kemenangan atas Jeep Bali dengan skor 3-0 (25-14, 2515, 25-13). Kemenangan itu menjadi pelipur lara setelah di laga sebelumnya Putra Banyuwangi dipermalukan TNI AL dengan skor 1-3. Kemenangan kemarin membuat tuan rumah mengisi slot di fase perempat final. Hanya saja, laga pada babak delapan besar tersebut cukup berat. Bagaimana tidak, Putra Banyuwangi sudah ditunggu In-
domaret Sidoarjo yang lebih dulu lolos sebagai juara pool B. Sang lawan merupakan tim tangguh yang belum terkalahkan selama dua laga yang sudah dilakoni. Pada pertandingan kemarin, Putra Banyuwangi langsung melakukan inisiatif serangan. Tuan rumah mengusung target untuk memenangkan pertandingan. Jika meleset, maka laju tuan rumah terhenti di fase reguler. Hal itu jelas menjadi noda tersendiri bagi tuan rumah. Kehadiran Kapolres Bany-
uwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso di pinggir lapangan membuat semangat tuan rumah terlecut. Hasilnya, tuan rumah akhirnya berhasil meraih sukses dan bahkan hanya menuntaskan laga dengan tiga set. Pelatih Putra Banyuwangi, Bambang mengatakan, jika timnya telah menerapkan permainan yang keras namun efektif. Hal itu membuat timnya cukup mudah mendapatkan poin dan berhasil menang. ‘’Kami telah bekerja dengan tim work,’’ katanya.(ton/c1/aif)
ALI NURFATONI/RABA
JAGA ASA: Putra Banyuwangi saat bersua Jeep Bali di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin.
Banyuwangi Bersih & Ramah PT IROHA SIDAT INDONESIA
LOMBA KAMPUNG BERSERI
Perlu Dibentuk Kader Lingkungan
TOHA/RABA
MODIS: Long Dress untuk acara pesta ini bisa anda dapatkan di Finn Boutique
nikmati detail busana yang ditawarkan dalam setiap area sebelum menentukan pilihan. Koleksi musim semi terpampang menggoda, dengan display etalase yang mengundang setiap pasang mata. Mengusung konsep baru, nuansa butik ini didominasi sentuhan minimalis yang modern. Konsep ruang dioptimalkan dengan perabot yang simpel, memudahkan
Anda mengeksplorasi setiap sudutnya lewat atmosfer mewah yang hangat menyambut setiap pengunjung. “Jadi silakan datang di Finn Boutique di Ruko belakang Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Jalan KH Agus Salim Banyuwangi. Berbagai merk dan koleksi pakaian terbaru disajikan di Finn Boutique,” katanya. (*)
Impotensi Bisa Disembuhkan PARA ahli yang dulu memandang impotensi sebagai masalah psikologis dan penuaan, kini mulai yakin bahwa penyebab impotensi terbanyak adalah penyakit fisik, seperti diabetes, pengerasan pembuluh darah, gangguan kelenjar gondok atau cedera pada penis. Bagi kaum pria, impotensi atau dikenal dengan istilah medis sebagai disfungsi ereksi, merupakan penyakit paling memalukan dan paling menyedihkan. Sudah cukup banyak pria dengan impotensi yang berobat, namun kerap belum mengalami penyembuhan berarti. Ketika impotensi menjadi masalah yang terus-menerus, tidak hanya rumah tangga yang retak tetapi juga hal-hal lain termasuk kualitas hidup, prestasi kerjadan “power” pria menjadi terganggu akibat hilangnya rasa percaya diri. Sampai sekarang masih masih banyak pria yang merasa tabu, malu sehingga mereka tidak mau berobat. Padahal impotensi sangat mudah diobati bahkan disembuhkan. Malu,rasa bersalah,rendah diri,merasa tidak berguna didepan istri dan putus asa yang berkepanjangan. Itulah perasaan yang biasanya menghantui kaum pria yang mengeluh impotensi. Menurut Prof Jack Vaisman, Direk-
Jumat 7 November 2014
Pastikan Promosi Musim Depan
Sediakan Busana Pesta hingga Busana Santai SESUAI taglinenya, Finn Boutique mengedepankan mode terbaru dalam aneka ragam busana. Berbagai macam jenis pakaian mulai dari pakaian untuk acara resmi maupun santai bisa didapatkan di sini. Selain busana, terdapat juga aneka aksesoris jilbab, sandal pesta, sandal santai, tas koper, kacamata. Finn Boutique juga menjual body shop import dari Singapura bisa didapatkan di Finn Boutique, seperti merk Boss, Bulgari, Pollo, Lakuste dan CH. Finn Boutique menjadi salah satu butik modern di Banyuwangi. Ada banyak koleksi baju yang bisa Anda pilih di sini. Modelnya pun masih sangat fresh. Model-model baju itu rancangan dari merek busana terkenal, seperti Zahra, Forever 21, Luna Maya, H&M, Savira, dan Zoya. Merek-merek itu adalah busana yang paling laris saat ini. “Merek-merek itu sangat tepercaya oleh kalangan pecinta busana, baik bahan dan modelnya,” jelas Owner Finn Boutique, Fifin Natasha. Untuk harga bagaimana? Finn Boutique memberikan harga terbaiknya. Korting 1- sd 15 persen diberikan untuk Anda yang berbelanja disini. Fin Boutique ini hadir dalam kelapangan ruang yang memudahkan Anda me-
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
tur On Clinic International, impotensi sangat bisa disembuhkan. “Tentu, yang namanya impoten itu paling memalukan dan menyedihkan buat pria. Jack Vaisman menjelaskan, factor terbesar penyebab impotensi disebabkan oleh masalah fisik. Berbagai penyakit yang diderita seseorang bisa berdampak kepada kemampuan ereksi, seperti penyakit darah tinggi, diabetes, kolestrol, asam urat, kelainan pembuluh darah dan saraf, dan trauma luka tulang belakang,” terangnya. Dan 20-30 % penyebabnya berasal dari factor psikologis seseorang seperti stres yang bisa membawa dampak sampai ke “urusan ranjang”, mulai dari istri galak, kena PHK, masalah ekonomi, dan sebagainya. Meski demikian ia meyakinkan, impotensi tetap dapat disembuhkan dengan metode pengobatan yang
tepat. Maka perlu terapi kedokter, selain itu misalnya, olah raga, makan makanan yang sehat, berhenti merokok dan minuman keras,” tuturnya. Ia juga menegaskan, tidak perlu mencoba-coba pengobatan alternatif yang tidak jelas hasilnya. Ditakutkan, bukannya mengobati, pengobatan alternatif tersebut justru memperparah penyakit. ON CLINIC INDONESIA,adalah jaringan klinik yang bisa mengatasi impotensi dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Di ON CLINIC, pasien yang mengalami problem sex bisa sebebas mungkin mencurahkan masalah apapun kepada dokter tanpa harus merasa kuatir kerahasiaan terbongkar, karena ON CLINIC sangat menjaga & menjunjung tinggi privasi pasien. Semua pelayanan mengacu kepada standar pelayanan ON CLINIC INTERNATIONAL yang berpusat di Australia. Untuk informasi hubungi: (kode area) 500.001, SMS: 0855-105.0005, www. onclinic.co.id Email: info@onclinic. co.id, WhatsApp: 0813-1492.2776, PIN: 2A923DF Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik. (*)
BANYUWANGI - Terciptanya lingkungan yang bersih dan indah dibutuhkan komitmen dan kerjasama semua elemen komponen masyarakat. Misalnya di kampung berseri, keterlibatan dan peran aktif warga, khususnya di tingkat rukun tetangga (RT) dan sekitarnya ikut berperan dalam upaya penataan dan tata kelola lingkungan yang baik. Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama warga, ini salah satu bentuk upaya untuk menjaga dan mempertahankan lingkungan yang asri, sejuk dan indah tentunya. Sanitasi lingkungan juga harus mendapatkan perhatian karena dengan baiknya sanitasi lingkungan dan tertata dengan baik, maka akan tercipta lingkungan menyehatkan bagi warga. Ketika penilaian kampung berseri berlangsung, kondisi obyek di lapangan rata-rata lingkungan rukun tetangga (RT) ada yang lahannya besar namun juga ada yang kecil. Meski area lingkungan RT memiliki lahan sempit dan kecil. Ini bukan satu masalah yang mengganggu, namun ini merupakan satu tantangan bagaimana cara kita agar bisa menata lingkungan tersebut meski dengan keterbatasan lahan agar terlihat tetap indah dan asri bagi warga sekitar. Ramang Rakasiwi, salah satu anggota tim juri kampung berseri mengatakan, keterbatasan lingkungan atau lahan yang sempit bukan menjadi permasalahan dalam upaya menata lingkungan sekitar yang baik. Warga dapat mensiasatinya dengan membuat beberapa ide-ide kreatif yakni pemanfaatan bahan bekas seperti bekas botol air mineral menjadi pot
bunga yang digantung. “Pot bunga yang mengantung ini nama kerennya adalah vertikal garden” ujar Ramang. Menurut dia, penempatan pot-pot bunga vertikal garden dari ide-ide kreatif ini bisa dipasang pada tembok
JANGAN TERSUMBAT: Selokan kotor mengganggu kebersihan sanitasi lingkungan warga sekitar.
DI TEMBOK: Salah satu sudut rumah warga di lingkungan Karanganom, Kelurahan Karangrejo membuat vertikal garden dari bahan bekas air kemasan.
INDAH: Tanaman bunga dalam pot dan vertikal garden hasil kreasi warga Lingkungan Singodiwongso Cempaka Putih, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
RAPI: Warga lingkungan Kebun Jeruk Kelurahan Lateng menata pot bunga di kanan dan kiri jalan lingkungan sekitar RT.
gang atau jalan lingkungan RT, rumah, bisa juga menggunakan lahan kosong yang menjadi tempat kumpul warga atau masyarakat untuk bersantai atau melakukan aktifitas di lingkungan RT. “Lingkungan pasti akan terlihat lebih hijau dengan bunga-bunga yang ada dalam pot-pot unik dari bekas air minum kemasan. Jadi tidak ada lagi istilah lahan sempit yang minim penghijauan” jelas Ramang. Dia menambahkan, untuk menciptakan dan menjaga serta mengawasi kelangsungan penghijauan di lingkunga RT dan sekitarnya serta mengakomodasi ide-ide kreatif warga yang berkreasi pada lingkungan sekitar agar tertata dengan baik. Maka perlu dibentuk kader lingkungan di setiap RT, tugasnya adalah sebagai pembimbing dan pemberi arahan kepada warga. “Dengan dibentuknya kader lingkungan diharapkan dapat menjadi petugas kontrol di lapangan dan terciptanya tujuan lingkungan bersih, indah, nyaman dan menyehatkan,” tandas Ramang. (*/aif)
Jawa Pos
Jumat 7 November 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
Jabatan Panwaslu Berakhir Desember ■ PANWAS...
Sambungan dari Hal 33
Menurut Lilikh, jabatannya sebagai Panwaslu kabupaten akan berakhir Desember 2014 mendatang. Selanjutnya, Bawaslu Provinsi Jawa Timur akan kembali membuka pendaftaran atau rekrutmen Panwaslu kabupaten yang akan menjalankan tugas melakukan pengawasan tahap penyelenggaraan pilbup 2015 mendatang. Setelah terpilih tiga komisioner Panwaslu kabupaten, merekalah yang akan bertugas melakukan re-
krutmen terhadap Panwacam seBanyuwangi. “Secara khusus surat dari Bawaslu RI belum turun. Surat tersebut sudah turun di Bawaslu provinsi untuk pengajuan anggaran tersebut,” pungkasnya. Lebih lanjut Lilikh menjelaskan, dari jumlah anggaran yang diajukan Panwaslu tersebut, pengeluaran terbanyak digunakan untuk honor. Terutama honor 72 orang anggota Panwascam se Banyuwangi, ditambah dua orang staf pegawai negeri sipil. Ada pula pengeluaran untuk pembayaran honor 217 orang tenaga Panitia Pengawas Lapangan
(PPL) di tingkat desa/kelurahan. Dia menambahkan, pilbup nanti rencananya ada tambahan tenaga pengawas di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS). Jika tenaga pengawas itu terwujud, maka jumlah petugas pengawas TPS mencapai 2.018 orang. Sedangkan besaran honor masing-masing pengawas TPS, tenaga PPL, dan anggota Panwascam tentu berbedabeda. “Yang jelas, paling banyak pengeluaran untuk honor para pengawas mulai dari tingkat TPS, desa, hingga panwas kecamatan,” terangnya.
Sementara itu, langkah pengajuan anggaran Panwaslu tersebut diambil sebagai bentuk tanggung jawaban moral untuk membantu persiapan pelaksanaan pilbup 2015 mendatang. Mengingat, saat ini Panwaslukada belum terbentuk. Panwaslu Banyuwangi saat ini adalah badan Ad Hoc yang dibentuk khusus untuk pelaksanaan Pilpres dan Pileg dan akan dibubarkan pada Desember 2014 mendatang. Sehingga mereka tak bertanggung jawab untuk pengawasan pelaksanaan pilbup 2015 mendatang. (ddy/c1/bay)
Diikuti Peserta dari Tulungagung ■ BERHARAP...
Sambungan dari Hal 33
Salah seorang panitia, Saeran, 52, mengatakan, pelaksanaan tradisi itu tidak jauh berbeda dengan Tiban di daerah lain di Kabupaten Banyuwangi. Yang membedakan, antusiasme masyarakat sekitar Desa Karetan lebih tinggi dan suasananya lebih ramai. “Sebenarnya sama dengan yang di Kecamatan Bangorejo, tapi di sini lebih ramai. Masyarakatnya
lebih banyak yang tertarik,” tuturnya. Selain itu, kelompok peserta yang ikut juga lebih bervariasi. Peserta yang mengikuti adu cambuk itu mulai umur enam tahun hingga dewasa. “Anak TK (taman kanakkanak) ada yang ikut,” ungkapnya. Sementara itu, duel adu cambuk itu dimulai tengah hari pukul 12.00 hingga sore. Aturan yang diterapkan, peserta yang mengikuti Tiban diberi kesempatan memukul tiga kali dengan pengawalan tiga peladang
(juri). “Tiga kali pukul, kepala ke bawah, pinggang ke atas,” ujar Saeran. Dia menambahkan, yang terpenting dari pelaksanaan acara ini adalah melestarikan tradisi nenek moyang, khususnya nenek moyang masyarakat tani. “Yang terpenting melestarikan tradisi nenek moyang,” tegasnya. Selain itu, Tiban kali ini dipastikan semakin meriah karena dihadiri peserta dari Kabupaten Tulungagung. “Besok peserta dari Tulungagung akan datang,” ujar Saeran.
Sementara itu, salah satu peserta, Erik, 13, mengaku mengikuti acara adu cambuk itu dengan senang hati. Bahkan, dia datang ke lokasi bersama kedua orang tuanya. “Sama orang tua dari rumah,” ujar pelajar kelas dua SMP itu. Erik mengaku sudah beberapa kali mengikuti kegiatan seperti itu. Dirinya pun berlatih sebelum mengikuti adu cambuk tersebut. “Banyak kali, saya juga berlatih,” pungkasnya. (sli/c1/bay)
Aksinya Dipergoki Istri Sendiri ■ GAGAHI...
Sambungan dari Hal 33
Pertimbangan yang memberatkan, perbuatan terdakwa dianggap telah merusak masa depan korban dan tidak pantas dilakukan seorang ayah yang semestinya melindungi korban. Adapun yang meringankan, terdakwa bersikap sopan selama persidangan, belum pernah dihu-
kum, dan mengakui semua perbuatannya. Menanggapi tuntutan tersebut, terdakwa yang didampingi kuasa hukumnya kompak akan mengajukan pembelaan (pleidoi) dalam persidangan berikutnya. Sekadar diketahui, aib yang dilakukan Taufik Hidayat alias Pak Upik terjadi sekitar 25 Mei 2014. Saat itu korban dan Taufik Hidayat sedang berada di rumah. Kondisi rumah yang sepi membuat pria
yang hanya jebolan berpendidikan sekolah menengah pertama (SMP) itu leluasa menggoda anak tirinya, Minuk (samaran). Korban yang asyik bermain hand phone di dalam kamar tiba-tiba didatangi korban. Dia membujuk anaknya yang masih berusia 15 tahun itu untuk melakukan hubungan badan. Namun, baru tiga menit beraksi, ulah bejat Taufik Hidayat itu dipergoki ibu korban.
Tidak terima anak kandungnya diperlakukan tidak senonoh, ibu korban segera melaporkan suaminya itu ke polisi. Berdasar pemeriksaan visum yang dilakukan terhadap korban ditemukan bekas kekerasan akibat benda tumpul. Hasil pemeriksaan menyebutkan selaput dara korban sudah tidak utuh. Kemudian, kasus itu berlanjut ke persidangan. (nic/ c1/bay)
Membantu Pemulihan Kebakaran Hutan ■ BANYUWANGI...
Sambungan dari Hal 33
Fariz FM akan menyanyikan beberapa lagu yang pernah booming di dekade 1980-1990-an, seperti “Nada Kasih”, “Penari”, “Sungguh”, dan “Hasrat dan Cita”. Tidak hanya itu, Fariz juga akan memberikan kejutan bagi masyarakat Banyuwangi dengan menyanyikan dua lagu lain yang masih dirahasiakan. Imaniar akan membawakan beberapa judul lagu, di antaranya “Hasratku” dan “Ironi”. Tidak ketinggalan, penyanyi perempuan yang ngetop di era 1980-an itu akan menyanyikan satu lagu yang pernah
menjadi jawara di tangga lagu nasional berjudul “Kacau”. Deddy Dhukun yang juga terkenal sebagai hits maker bakal membawakan lagu yang pernah sangat populer, seperti “Masih Ada” dan “Keraguan”. Selain Fariz RM, Imaniar, dan Deddy Dhukun, musisi lain yang bakal tampil adalah Inang Noorsaid, Idham Noorsaid, Franky Sadikin, dan Jalu Gatot Pratoqna. Juga akan dimeriahkan oleh aktris senior, Ayu Azhari, Rahma Azhari, dan putri Ayu Azhari bernama Isabel Tramp. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, Jazz Ijen Banyuwangi merupakan ”pemanasan” menuju Banyuwangi Beach Jazz Festival 6
Desember mendatang. “Even ini gratis. Tetapi, penonton diwajibkan mendonasikan dana minimal Rp 5 ribu ke Palang Merah Indonesia dalam bentuk karcis donasi. Ini model baru dalam mendorong kepedulian masyarakat terhadap sesama,” ujarnya kemarin (6/11). Anas menambahkan, gerakan sosial melalui musik bisa sangat efektif dalam merangsang kesadaran publik. Saat gerakan sosial terjebak pada formalitas dan cenderung kaku, pemkab berupaya memunculkan even musik untuk kemanusiaan. “Karena even ini menjual konsep, saya yakin responsnya besar. Jadi, ibarat malam penggalangan
dana melalui musik,” tuturnya. Donasi yang terkumpul dari aksi musik untuk kemanusiaan bertajuk Jazz Ijen Banyuwangi itu akan langsung dikelola PMI. Dananya digunakan untuk biaya pengobatan kesehatan penduduk sekitar kaki Gunung Ijen, mulai pemeriksaan mata, operasi ringan, hingga masalah kesehatan lain. Kelompok sasaran lain adalah para penambang belerang dan pemandu wisata di Gunung Ijen. ”Ini sekaligus untuk membantu pemulihan setelah sempat terjadi kebakaran Gunung Ijen beberapa waktu lalu yang kini sudah mulai tertangani,” pungkas Anas. (sgt/c1/bay)
Modal Rp 49 Ribu, Laku Rp 162 Ribu ■ MANTAN...
Sambungan dari Hal 33
Langkah selanjutnya, pemkab berupaya mendorong para mantan PSK maupun mucikari dan pemilik rumah di kawasan eks lokalisasi agar mandiri. Upaya mendorong kemandirian orang-orang yang dulu mencari penghasilan di lingkaran bisnis esek-esek itu dilakukan dengan cara memberikan aneka pelatihan kewirausahaan. Salah satunya, pelatihan pembuatan kue kering dan kerupuk yang diselenggarakan
di eks lokalisasi Pakem, Kecamatan Banyuwangi. Nah, di sela agenda yang cukup padat kemarin (6/11), Bupati Abdullah Azwar Anas mengunjungi lokasi pelatihan di eks lokalisasi Pakem. Kunjungan itu dilakukan Anas guna memberi semangat peserta pelatihan yang notabene mantan mucikari dan pemilik “wisma”. “Pasca penutupan lokalisasi, pemerintah daerah mendorong para mantan PSK agar memiliki keterampilan sebagai bekal hidup mandiri. Seperti yang saat ini di-
lakukan para mantan PSK di lokalisasi Pakem ini,” ujar Anas. Bupati Anas berpesan kepada para anggota lembaga sosial atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) agar memberikan pendampingan dan penguatan moral kepada mantan PSK ini. Tujuannya, agar mereka konsisten menekuni kehidupan baru. “Para mantan PSK dan mucikari perlu diberi dukungan agar mereka bisa hidup mandiri,” kata dia. Sementara itu, para mantan PSK dan pemilik eks wisma yang mengikuti pelatihan sempat terkejut ketika melihat Bupati Anas datang
ke lokasi pelatihan. Dengan malumalu mereka mempersilakan Bupati Anas mencicipi kue kering tradisional buatan mereka. “Alhamdulillah pelatihan ini sudah jalan. Menurut pengakuan mereka, dengan modal Rp 49 ribu, kue kering hasil produksinya bisa laku seharga Rp 162 ribu,” terangnya. Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan, Siti, mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan tersebut. “Saya senang. Hanya, masalah peralatan seperti gilingan, wajan, dan lain-lain, saya belum punya,’’ ujarnya. (sgt/c1/bay)
Tiada Syarat Khusus asalkan Kucing Sehat ■ TRADISI...
Sambungan dari Hal 25
Pasangan itu merupakan dua ekor kucing yang akan mengikuti ritual di Sumber Umbul di tengah persawahan di Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Prosesi itu diawali dari rumah Mbah Martoyo, salah satu sesepuh di dusun setempat. Pemberangkatan pasangan pengantin kucing itu diawali dengan doa keselamatan yang dibacakan sesepuh desa. Sepasang pengantin itu digendong kedua jogotirto yang berbesanan. Selanjutnya, perjalanan menuju Sumber Umbul dikawal empat kembar mayang. Ikut mengawal pula kesenian tradisional jaranan. Itu salah satu syarat ritual yang diharapkan bisa mengundang musim hujan tersebut. Barisan pengiring siang itu cukup panjang, mulai para petani, siswa-siswi sekolah, hingga kelompok masyarakat dari berbagai elemen. Mereka mengantar kedua mempelai itu hingga tempat kucing itu dimandikan. Sepasang kucing tersebut dimandikan dengan cara diceburkan ke dalam ceruk air bersama penggendongnya. Selanjutnya, para pemuka desa dan tokoh mengadakan doa keselamatan di dekat tempat tersebut. Usai membaca doa, warga bersamasama menikmati hidangan yang telah disiapkan. Selain itu, yang menjadi kekhasan Mantu Kucing itu adalah adanya minuman tradisional dawet. Dalam prosesi tersebut, sebagian dawet disiramkan ke ceruk air, sebagian lagi disemprotkan ke udara, dan sebagian lagi diminum.
Konon, dawet merupakan simbol segera turun hujan. Selain itu, dawet yang berasal dari tepung beras itu merupakan lambang agar pertanian, yakni padi, tumbuh subur. Ya, siang itu warga Desa Grajagan menggelar tradisi Mantu Kucing. Tradisi itu diyakini sudah berlangsung turuntemurun sejak zaman kepala desa Tirta Samudra yang menjabat pada tahun 1932 hingga 1950. Ritual Mantu Kucing itu dipercaya warga setempat menjadi media komunikasi dengan para pendahulu mereka. Selain itu, untuk mengundang hujan di musim kemarau. Namun, terkait asal-muasal tradisi Mantu Kucing tersebut belum jelas. Diungkapkan Kepala Desa (Kades) Grajagan, Supriyono, ada beberapa versi yang berkembang. “Acara ini berlangsung sejak masa Noto Sudarmo (1950 -1968),” ungkapnya. Namun, yang terpenting menurut Kades Supriyono, tujuan Mantu Kucing adalah memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Mahaesa agar diberi keselamatan. Pelaksanaannya di musim kemarau memang disengaja, yakni berharap musim hujan segera tiba. “Tujuannya doa kepada Tuhan dan semoga hujan segera turun lagi,” harapnya. Yang tidak kalah menarik, tradisi tersebut sangat kental nuansa kekompakan dan kerukunan umat beragama. Umat Islam, Hindu, Katolik, dan Buddha, melebur menjadi satu dalam kemeriahan acara Mantu Kucing tersebut. Camat Purwoharjo Zen Kastolani menyikapi tradisi itu sebagai media kerukunan umat beragama di Banyuwangi, khususnya wilayah Kecamatan Purwoharjo. “Forum silaturahmi yang bisa
43
S A M B U N G A N
menampung semua umat,” ujar Camat Zen. Sementara itu, ketua panitia acara, Budi Iswanto, 46, mengatakan, Mantu Kucing sebenarnya hajat himpunan petani pengguna air. Warga yang didapuk menjadi besan adalah para jogotirto di Desa Grajagan. “Delapan jogotirto, yang mantu dua orang,” ungkapnya. Jogotirto dipilih menjadi besan secara bergantian dari waktu ke waktu. Kucing yang dipersiapkan sebenarnya tidak ada aturan khusus. “Cukup kucing yang sehat,” jelasnya. Budi menambahkan, Mantu Kucing tahun ini kebetulan momentumnya bersamaan dengan bulan Muharram. Jadi, kemeriahan dan rangkaiannya lumayan panjang. Sebenarnya penyelenggaraan Mantu Kucing mengacu pada musim kemarau. Pelaksanaannya di bulan November. “Kali ini bersamaan Muharram,” ujarnya. Selain itu, pelaksanaan kali ini lebih kompak. Hal itu karena keterlibatan masyarakat setempat lebih tinggi. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilangsungkan apa adanya. “Ritual tetap, sekarang lebih banyak melibatkan masyarakat,” terangnya. Selain Mantu Kucing di siang hari, malam harinya dilakukan doa bersama yang melibatkan para tokoh agama di Balai Desa Grajagan. “Setelah Mantu Kucing, nanti malam ada doa bersama tokoh lima agama,” ujar Budi. Selain siang selamatan dilakukan di Sumber Umbul, juga dilakukan di pintu-pintu air di persawahan setempat. “Selain di umbul, di Dam Warung Tengah Sawah (WTS) juga diadakan hal serupa,” terang Budi. (c1/bay)
Antisipasi Pilbup Dua Putaran ■ KPU...
Sambungan dari Hal 33
Apalagi, kata Syamsul, sejauh ini KPU Banyuwangi belum mendapatkan informasi dari KPU pusat. Syamsul menambahkan, seluruh tahap pilbup tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota. Adapun mengenai teknis yang merinci secara gamblang masih menunggu peraturan KPU. Diberitakan sebelumnya, partai politik atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan calon jika telah memenuhi persyaratan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi
di DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD. Hal itu sesuai Pasal 40 ayat 1 Perppu Nomor 1 Tahun 2014. Sementara itu, calon perseorangan atau independen dapat mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan calon wali kota jika memenuhi syarat yang sudah ditentukan. Jika kabupaten/kota berpenduduk di atas satu juta jiwa, maka harus didukung paling sedikit tiga persen dari jumlah penduduk tersebut. Dukungan itu harus tersebar di 50 persen jumlah kecamatan dan disertai fotokopi kartu tanda penduduk elektronik atau surat keterangan tanda penduduk. “Dukungan itu harus diberikan untuk satu
calon perseorangan, tidak boleh lebih,” jelas Syamsul. Setelah seluruh ketentuan tersebut terpenuhi, bacabup harus lolos uji publik yang diselenggarakan KPU Banyuwangi. Adapun tim uji publik tersebut adalah satu penguji dari komisioner KPU, dua akademisi, dan dua tokoh masyarakat. Dengan uji publik itu, bacabup akan lebih teruji, baik visi maupun misi. Syamsul menambahkan, jika Perppu Nomor 1 Tahun 2014 itu disahkan, maka Banyuwangi boleh memiliki dua wakil bupati. Sebab, berdasarkan Pasal 168 ayat 2, kabupaten/kota dengan jumlah penduduk di atas 250 ribu jiwa dapat memiliki dua wakil bupati. (ddy/c1/bay)
Siapapun Lawannya, Siap Menang ■ PASTIKAN... Sambungan dari Hal 42
Pada set kedua, lawan tampil mengejutkan. Bahkan, perolehan poin mereka cukup jauh meninggalkan tuan rumah. Meski tuan rumah berusaha mengejar, namun lawan kali ini berhasil menang dan menyamakan kedudukan 1-1. Penampilan tuan rumah terus merosot di set ketiga. Seperti pada set kedua, permainan Kinanti Seta dkk kurang greng. Sebaliknya, permainan lawan semakin kompak dan lebih agresif. Momen tersebut dimanfaatkan betul lawan dan hanya memberikan poin untuk tuan rumah
dengan skor hanya 16 poin. Kekhawatiran publik tuan rumah tampaknya bakal berlanjut di set keempat. Tapi, tuan rumah kini tampaknya lebih terarah dalam pola serangan. Sehingga, tuan rumah membalikkan keadaan dan berhasil menang. Skor sama kuat 2-2. Pada set penentuan, pertandingan semakin alot. Kedua tim saling kejar mengejar dalam perolehan poin. Sebelum pindah tempat, tuan rumah unggul 8-7. Leading atas lawan tersebut tetap dipertahankan tuan rumah. Bahkan, tuan rumah sukses leading empat angka saat perolehan angka kurang satu poin, yaitu 14-9. Namun, lawan berhasil mem-
perpanjang napas dengan tambahan poin meski pada akhirnya kalah dengan selisih tiga angka atas tuan rumah. Asisten pelatih Putri Banyuwangi, Rusmiyati mengatakan, jika permainan timnya memang sedikit merosot pada set kedua dan ketiga. Menurut dia, hal itu jangan sampai terulang pada pertandingan berikutnya. ‘’Anak-anak tetap harus fokus sepanjang pertandingan,’’ katanya. Mengenai peluang kembali berhadapan dengan Vita Solo, dia tidak ambil pusing. Jika menang pada akhirnya kembali berhadapan di partai final, timnya juga siap. ”Siapa pun lawannya nanti kami sudah siap,” tandas Rusmiyati. (ton/c1/aif)
Cabor Fokus Melakukan Pembinaan ■ BINA... Sambungan dari Hal 42
Meski masih bau kencur, tapi kiprah atlet mereka sudah menonjol dan membanggakan setidaknya di level Jawa Timur. Sebut saja, Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat). Tim di bawah komando Moch. Dimyati itu sukses menjadi juara umum dalam kejuaraan provinsi memperebutkan piala wali kota Surabaya beberapa waktu lalu. Sebab itulah, diakui atau tidak, keberadaan Kodrat membawa nama harum Kota Gandrung. Selain itu juga ada Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI). Meski baru berdiri, tapi atlet gulat sudah gemilang. Pada POPDA beberapa
waktu lalu, atlet gulat sukses membawa pulang medali untuk kontingen Banyuwangi. Adalagi, Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI). Di bawah arahan Afan Ruli Arnanta, atlet dayung sukses menjadi juara umum dalam kejuaraan nasional yang digeber di Surabaya. Padahal, seperti halnya Kodrat, keikutsertaan di arena tersebut adalah yang pertama bagi PODSI Banyuwangi. Juga perlu disimak dengan kiprah Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Banyuwangi. Meski belum lama terbentuk, namun atlet panahan di bawah petunjuk Bonavita Budi Wijayanto itu sukses membawa medali emas dalam Porprov V di Madiun tahun 2013 lalu. Sampai saat ini, laju Perpani juga
moncer dalam berbagai even yang diikuti. Termasuk mendulang medali dalam POPDA di Gresik tahun 2014. Karena itu, keberadaan cabor baru tersebut patut dicontoh bagi cabor lain, utamanya yang prestasinya tidak menonjol. Kalau boleh jujur, cabor yang prestasinya biasa-biasa saja semestinya malu. Untuk itu, seyogyanya cabor tersebut harus tahu diri dan berkaca lebih dalam. Meski waktu mepet, perhelatan akbar sudah semakin dekat. Untuk itu, kini saatnya semua cabor fokus untuk melakukan pembinaan. Jika prestasi jelas, maka Pemkab Banyuwangi jelas akan memberikan penghargaan yang tinggi atas capaian tersebut. Salam olahraga. (*) (nurfatoni.raba@gmail.com)
Minta Masyarakat Mendukung Proyek BLK ■ WARGA... Sambungan dari Hal 44
Pembangunan BLK dengan anggaran dari APBN itu harus segera dimulai. “Harus segera dimulai dan selesai,” ujarnya. Mengenai pohon kelapa yang ditebang, Firman menjamin tetap aman di lokasi dan tidak dikeluarkan tanpa melalui aturan dan mekanisme yang benar. “Itu yang bisa saya jelaskan. Saya tidak punya kewenangan menjelaskan lebih jauh. Saya tadi ke sini hanya me-
lakukan pendataan aset,” dalihnya. Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabupaten Banyuwangi, Gatot Suyono, yang hadir di lokasi menyampaikan pihaknya sudah berupaya maksimal melibatkan masyarakat dalam pengerjaan proyek BLK itu. Meski tidak memiliki kewenangan apa pun terkait pengerjaan proyek gedung BLK itu, jelas dia, dirinya sudah memberi masukan kepada pihak pelaksana agar melibatkan masyarakat setempat. “Sudah
melibatkan masyarakat. Nanti jika ada pembangunan tahap ke dua, semoga bisa tertampung semua,” ujarnya. Gatot berharap masyarakat Banyuwangi, khususnya di wilayah Kecamatan Muncar, mendukung kelancaran pembangunan proyek gedung BLK tersebut. Sebab, gedung BLK yang tengah dibangun itu adalah satu-satunya percontohan di Indonesia. “Ini gedung BLK tingkat nasional, jadi jangan sampai ada yang mengganggu,” harapnya. (azi/c1/abi)
Pengamen Marah Tidak Diberi Uang ■ PENGAMEN... Sambungan dari Hal 44
Dugaan penganiayaan yang dilakukan pengamen itu terjadi saat korban yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, naik bus jurusan Denpasar, Bali. Saat bus yang dinaiki korban berhenti di Terminal Jajag, Hadi naik dan langsung menyanyikan beberapa lagu. Seperti biasa, usai menyanyikan
beberapa lagi Hadi mengambil tas kresek dan menyodorkan ke para penumpang bus agar diisi uang. Dani yang termasuk penumpang bus, ternyata menolak memberi uang. “Hadi minta agar korban memberi uang, korban tetap menolak,” terang kanitreskrim. Penolakan itu membuat pengamen ini kecewa dan marah. Karena emosi, Hadi meminta korban turun dari bus untuk duel. Merasa tidak bersalah, korban langsung turun
dari bus. “Saat korban turun dari bus, langsung dipukul oleh pengamen,” cetusnya. Meski mendapat beberapa pukulan hingga wajahnya lebam, korban tidak melakukan perlawanan. Korban berusaha menghindar dengan lari. Tapi, oleh tersangka masih terus dikejar. Bersamaan dengan itu, datang anggota polsek yang sedang patroli. “Tersangka langsung kita tangkap,” katanya. (azi/c1/abi)
Pengedar Sabu Terancam Minimal Lima Tahun BANYUWANGI - Rasuli, 39, terdakwa penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu mulai diajukan ke meja persidangan Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin. Dalam persidangan perdana tersebut, pria asal Gang Garuda, Desa Sidorejo, Kecamatan Deket, Lamongan, itu terancam hukuman minimal lima tahun penjara. Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Benyamin Arsis tersebut, Rasuli didakwa melanggar pidana Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Dia diduga sebagai penjual dan pemilik narkoba jenis sabu-sabu yang berhasil diamankan polisi saat dia ditangkap tim Resnarkoba Polres Banyuwangi bulan Juli lalu. Rasuli ditangkap tim Resnakorba Polres Banyuwangi bersama rekannya, Mulyadi. Keduanya ditangkap di Jalan Raya Dusun Bangosere, Desa/Kecamatan
Bangorejo. Saat didatangi polisi, terdakwa sempat melemparkan tas yang diduga berisi sabu ke genting rumah penduduk. Dari penggeledahan itu, polisi mengamankan sabu-sabu seberat 3,38 gram dan timbangan elektrik. Barang haram itu diduga didapat terdakwa dari Mar yang kini masih buron. Transaksi dilakukan di rumah Umar di Bangkalan, Madura. Persidangan itu akhirnya ditunda pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi. Empat polisi yang menangkap dihadirkan ke persidangan, di antaranya Abdul Ghofur, Setyo Budi Bijaksana, dan Risqi. Mereka akan dimintai kesaksian dalam persidangan berikutnya. Sidang yang diketuai majelis hakim Abdul Raschid itu akhirnya ditunda pekan depan. (nic/c1/aif)
RADAR GENTENG
44
R A D A R
Jawa Pos
Jumat 7 November 2014
B A N Y U W A N G I
OPO MANEH
Warga Protes Pembangunan BLK ABDUL AZIZ/RABA
EMOSIONAL: Hadi sementara diamankan di Polsek Gambiran.
MUNCAR - Penebangan ratusan pohon kelapa untuk pembangunan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) di lahan milik Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, diprotes warga setempat kemarin. Warga yang memprotes itu menuding penebangan ratusan kelapa milik Pemkab Banyuwangi itu diduga tanpa melalui proses tender. Padahal, warga sekitar sudah menyatakan siap mengikuti tender penebangan tersebut. “Tanpa ada proses
Pengamen Hajar Penumpang Bus
PROTES: Warga menemui pengawas BPKAD, Firman, di Kantor Unit Kebun Kelapa kemarin. FOTO-FOTO: ABDUL AZIZ/RABA
tender tiba-tiba pohon kelapa banyak yang ditebang,” terang salah satu tokoh pemuda Kecamatan Muncar.
GAMBIRAN - Hadi Irwanto, 27, pengamen asal Dusun Krajan, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, ini kebangeten. Gara-gara tidak diberi uang saat mengamen di bus, dia nekat menghajar Dani Andriyanto, salah satu penumpang, kemarin malam. Akibat perbuatan itu, Hadi langsung diringkus anggota Polsek Gambiran. Keperluan pemeriksaan, tersangka juga harus menginap di ruang tahanan polsek. “Korban lapor, pelaku langsung kita tangkap,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Ibnu Masud, melalui Kanitreskrim Ipda Budi Hermawan n Baca Pengamen...Hal 43
Sudomo mengaku, proses pembangunan BLK, terutama saat penebangan pohon kelapa, dinilai tertutup. Warga pun kaget melihat banyak pohon kelapa tiba-tiba ditebang. “Siapa yang menebang dan disuruh siapa, semua tidak jelas,” cetus tokoh GP Ansor
Kabupaten Banyuwangi itu saat mendatangi Kantor Unit Kebun Kelapa PDAU di Kecamatan Muncar kemarin. Kedatangan Sudomo bersama beberapa warga itu ditemui ketua tim (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Firman. “Penebangan pohon kelapa terkesan sembunyisembunyi. Sebenarnya ada apa ini,” cetusnya. Selain protes terkait penebangan ratusan pohon kelapa, Sudomo juga menyoal tidak dilibatkannya masyarakat sekitar dalam proses pengerjaan proyek pembangunan gedung BLK senilai Rp 5 miliar tersebut. Padahal, sejak awal sudah ada komitmen agar masyarakat sekitar mendapatkan manfaat. “Ini yang mengerjakan orang luar semua. Terus kami dapat apa,” katanya. Menanggapi protes warga itu, Firman mengatakan, penebangan pohon kelapa tersebut dilakukan karena kondisinya sangat mendesak n Baca Warga...Hal 43
KRIMINALITAS DIKEBUT: Proyek BLK dengan dana Rp 5 miliar dari APBN harus tuntas akhir tahun 2014
POLSEK MUNCAR FOR RABA
TERSANGKA: Empat warga yang diamankan karena diduga main judi remi.
Empat Pejudi Dibekuk MUNCAR - Diduga sedang bermain judi, empat warga asal Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kamis (6/11) pukul 00.15 ditangkap anggota Polsek Muncar. Keperluan pemeriksaan, mereka sementara diamankan di ruang tahanan polsek. Keempat warga yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu adalah Sukiyono, 28; Asmad, 60; Nurhasan,70; dan Saji, 45. Semua berprofesi sebagai nelayan. “Empat tersangka itu tinggal di satu kampung,” terang Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini melalui Kasie Humas, Aipda Budi PS. Terungkapnya permainan judi dengan kartu remi itu, jelas dia, setelah mendapat laporan dari warga. Sekitar pukul 24.00, ada warga yang menghubungi polsek kalau di salah satu rumah di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, ada warga bermain judi. “Ada warga lapor, kita langsung ke lokasi,” katanya. Saat ditangkap, jelas dia, keempat pelaku itu sempat mengelak bermain judi. Tapi, pelaku tidak bisa berbuat banyak saat ditemukan sejumlah barang bukti (BB) berupa satu set kartu remi dan uang tunai Rp 110 ribu. “Tersangka dan BB kita amankan di polsek,” terangnya. (sli/c1/abi)
Mabuk di Pasar, Preman Kampung Ditangkap MUNCAR - Diduga mabuk dan mengamuk di Pasar Muncar, Saipul warga Dusun Kalimoro, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, ditangkap anggota polsek setempat kemarin. Pria yang tubuhnya penuh tato itu dijebloskan ke ruang tahanan oleh polisi. Sebelum digaruk polisi, preman kampung itu berteriak-teriak. Karena mengganggu warga, dia dilaporkan ke polsek. “Mulutnya bau alkohol dan mengamuk di pasar,” cetus Aiptu Nanang, salah satu anggota Polsek Muncar. Saat akan diamankan polisi, Saipul sempat melawan. Bahkan, pria yang sedang dipengaruhi alkohol itu menantang dan mengancam petugas. “Karena mengganggu warga, langsung kita tangkap,” terangnya. Setiba di polsek, Saipul terus meronta dan bersumpah tidak berbuat onar.
Pria itu minta polisi membebaskannya. “Kesalahan saya itu apa? Allah maha melihat,” kata Saipul saat diamankan di polsek. Selain mengamankan Saipul, kemarin Polsek Muncar juga meringkus Alik Sugianto, 49, warga Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Pria itu ditangkap karena diduga jualan togel di Dusun Tegalpare, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar. “Alik ini DPO, beroperasi sekitar 11 bulan lalu,” jelas Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini. Menurut kapolsek, saat beroperasi itu Alik ditemani Slamet Saijan. Saijan sudah ditangkap dan menjalani hukuman. Saat menangkap Saijan, ditemukan barang bukti (BB) berupa hand phone (HP) Nokia tipe RH-105, potongan kertas bertulisan nomor togel, dan uang tunai Rp 25 ribu. (sli/c1/abi)
SHULHAN HADI/RABA
MABUK: Saipul yang tubuhnya penuh tato dibawa ke Polsek Muncar kemarin.