RABU 7 NOVEMBER
TAHUN 2012
29
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
Semburkan Asap 300 Meter Mengarah ke Barat Laut SONGGON - Aktivitas Gunung Raung cenderung menurun dalam beberapa hari terakhir. Meski begitu, bukan berarti gunung terbesar di Pulau Jawa itu tidak bereaksi. Buktinya, gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (dpl) itu mengeluarkan asap cukup tebal kemarin (6/11).
Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Hendrasto mengatakan, secara kegempaan, aktivitas Gunung Raung cenderung lambat ■ Baca Semburkan...Hal 39
■ Tenda Pengungsi Tidak Efektif Baca Halaman Radar Genteng
ALI NURFATONI/RaBa
MENURUN: Seismograf menunjukkan penurunan aktivitas gempa tremor di Pos Pengamatan Gunung Raung, Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Songgon, Banyuwangi, kemarin.
Saksi Pasutri Disebut
Positif Narkoba
FOTO-FOTO: AGUS BAIHAQI/RaBa
KERAS: Umar tidak terima dirinya dituding telah mengancam saksi (atas). Siti Harliyana di PN Banyuwangi kemarin.
BANYUWANGI - Sidang kasus peredaran narkoba dengan terdakwa oknum anggota polisi Brigadir Sigit Dwi Susanto, 28, berlangsung panas di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (6/11). Anggota Satnarkoba Polres Banyuwangi, Umar Santoso, yang dihadirkan sebagai saksi verbal sempat emosional lantaran dirinya dituding mengancam akan menembak saksi. Saat bersaksi dalam persidangan dengan terdakwa Brigadir Sigit, Umar membantah keras mengancam saksi. Setelah menyerahkan para tersangka dan saksi ke Polres Banyuwangi, Umar mengaku keluar ruangan dan mencari makan. “Selama mereka diperiksa, saya tidak ada di ruangan,” cetus Umar Santoso di PN Banyuwangi kemarin. Majelis hakim yang dipimpin Elly Istianawati SH dengan anggota I Wayan Gede Rumega SH dan Tenny Erma Suryathi SH meminta jaksa penuntut umum (JPU) Djoko Santoso SH menghadirkan Umar Santoso. Anggota Satnarkoba itu dituding mengancam akan menembak pasangan suami istri (pasutri) Fantri Kristiono dan Siti Harliyana saat dimintai keterangan sebagai saksi di ruang Satnarkoba Polres. “Saya tidak pernah kenal Fantri dan istrinya,” ujar Umar Santoso. Umar mengaku datang ke polres usai menjemput pasutri itu di rumahnya di Desa La-
Baca Saksi... Hal 39
Sikat 10 Kambing di Seputar Kota
HAJI
Berziarah ke Makam Ibu Hawa MESKI jamaah haji Banyuwangi secara umum terlihat kelelahan setelah melakukan rukun dan wajib haji, tapi mereka tetap semangat mengunjungi tempat bersejarah di Arab Saudi. Salah satu kawasan yang dikunjungi adalah H. Latief Harun kota Jeddah. Langsung dari Makkah Dengan mengendarai bus, rombongan Pembimbing KBIH Sabilillah kafilah haji Banyuwangi itu melakukan city tour ke beberapa tempat di Jeddah. Tempat ziarah di Jeddah yang diminati jamaah haji, antara lain Masjid Apung di tepi Laut Merah ■
banasem, Kecamatan Kabat. Selanjutnya, Umar menyatakan tidak ikut dalam pemeriksaan kasus tersebut. Bahkan, saat itu dirinya langsung keluar dari ruang pemeriksaan. ■
BRAILLE: Siswa tunanetra meramaikan lomba menulis surat kepada bupati di Aula Dispendik Banyuwangi kemarin. IWAN SETIONO/RaBa
Surat Umum hingga Berhuruf Braille BANYUWANGI - Rangkaian kegiatan Banyuwangi Festival sudah berlangsung sejak kemarin (6/11). Kali ini, ratusan pelajar mengikuti beberapa lomba Festival Anak Yatim di Aula Dispendik dan Aula kantor Kemenag Banyuwangi. Ada beberapa lomba yang dilaksanakan pada hari itu,
yakni lomba azan, baca puisi, lomba menulis surat kepada bupati, lomba siswa berprestasi, dan sebagainya. Yang menarik, peserta lomba menulis surat kepada bupati tak hanya menggunakan huruf alfabet. Beberapa peserta juga menulis surat kepada bupati menggunakan huruf Braille ■ Baca Surat...Hal 39
BANYUWANGI - Aparat Polsek Banyuwangi masih terus mengembangkan kasus pencurian hewan (curwan) yang dilakukan Mat Musayi, 26. Tersangka yang tinggal di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, itu ternyata tidak hanya sekali terlibat kasus curwan. Dia memang tersandung kasus pencurian dua ekor sapi milik M. Said, 67, warga Jalan Kepiting, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi. Dua ekor sapi itu sedang digembalakan di persawahan Gareng, Lingkungan
Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Selain itu, Musayi diduga pernah mencuri seekor sapi di wilayah Kecamatan Glagah. “Sapi hasil pencurian di Glagah sempat dijual, tapi belum dibayar lunas,” terang Kapolsek Banyuwangi AKP Ketut Redana kemarin (6/11). Menurut Ketut, seekor sapi hasil kejahatan Musayi di Kecamatan Glagah masih dibayar uang muka sebesar Rp 1 juta. Tetapi, uang tersebut telah habis untuk foya-foya dan main ke lokalisasi Pakem, Kecamatan Banyuwangi ■ Baca Sikat...Hal 39
Baca Berziarah...Hal 39
ADA APA LAGI
Aqidatul Izzah, Karateka Cilik Peraih Medali Emas Kejurnas
Kejar Prestasi Rela Tinggalkan Hobi Minum Es SIGIT HARIYADI/RaBa
FATAL: Fotokopi lembar LKS yang salah mencantumkan nama Wabup Yusuf Widyatmoko.
LKS Salah Ketik Nama Wabup BANYUWANGI - Ada sesuatu yang cukup menggelitik pada Lembar Kerja Siswa (LKS) Basa Using untuk siswa kelas IV SD di Banyuwangi. Setelah dicermati, terdapat kekeliruan cukup fatal pada LKS yang sudah beredar di kalangan siswa tersebut ■ Baca LKS...Hal 39
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Aqidatul Izzah berhasil mengharumkan nama Bumi Blambangan di kancah nasional. Dia menggondol medali emas pada Kejuaraan Nasional Karate usia dini di Samarinda, Kalimantan Timur. SIGIT HARIYADI, Rogojampi PRESTASI tak bisa diraih semudah membalik telapak tangan. Butuh ketekunan, kerja keras, dan pengorbanan. Setidaknya, hal itu sudah dibuktikan Aqidatul Izzah. Dengan ketekunan, kerja keras, dan kesediaan mengorbankan kegemaran mengonsumsi es, bocah yang tinggal di Perum Rogojampi Indah, Con-
crong, Desa/Kecamatan Rogojampi, itu menjadi juara satu kelas kumite perorangan kurang dari 25 Kg usia dini putri dalam Kejurnas Karate Kategori Usia DiniPra Pemula-Pemula Piala Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) V di Samarinda awal bulan ini. Ya, bocah yang kini tercatat sebagai siswi kelas III SDN 1 Rogojampi itu memang sudah lama bergelut dengan dunia karate. Dia sudah menggeluti olahraga bela diri itu sejak masih duduk di kelas I. Sejak itu, gadis yang karib disapa Ais itu pun giat berlatih martial art asal Jepang tersebut. Cerita itu berawal saat sang ayah, Eko Wahyudi, 40, mendaftarkan kakak Ais, yakni Izzul Ramadhan, ke Dojo Bushido Ranting Inkai Rogojampi. Iseng-iseng Eko juga mendaftarkan Ais di perguruan karate tersebut. Tanpa dinyana, ternyata kemauan Ais berlatih karate justru lebih be-
sar dibanding sang kakak. Dalam sepekan, anak kedua dari tiga bersaudara putri pasangan Eko Wahyudi, dan Nurhayati, 35, itu dua kali berlatih di Dojo Bushido. Namun, lantaran ingin meraih prestasi tinggi di bidang karate, Ais menganggap latihan dua kali dalam sepekan itu tidak cukup. Untuk menyalurkan hasrat menggebunya itu, Ais memilih berlatih di rumah dengan bimbingan Eko. Kebetulan, sedikit banyak Eko memiliki keterampilan bela diri. push-up, sit-up, dan restock pun menjadi menu sehari-hari Ais. Singkat cerita, ketekunan dan kerja keras Ais mulai membuahkan hasil ■
Gunung Raung menyemburkan asap setinggi 300 meter
Si Mbah lagi merokok rupanya
LKS salah menulis nama Wabup Yusuf
Namanya saja LKS (Lembar Kesalahan Siapa?)
Baca Kejar...Hal 39
BERPRESTASI: Aqidatul Izzah dan dua medalinya.
SIGIT HARIYADI/RaBa
email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com
30
Rabu 7 November 2012
Kiat Pemerintah Thailand Meminimalisasi Jumlah Para Perokok
Ambil Alih Pabrik, Bungkus Rokok Dipasangi Gambar Menyeramkan Oleh: Ahmad Hadi dan Untung Saptono
ADA sesuatu yang berbeda di Thailand, khususnya jika kita berjalan di tempat-tempat umum di sana yang biasanya sering atau umumnya kita jumpai di Indonesia. Saat melihat kantin di Rajamanggala University Of Tecnology Tanyabury, Pathumtany, Thailand, tentunya bukan makanannya yang kita lihat. Akan tetapi tulisan peringatan di dinding. Smoking in this area prohibited, fine 2000 baht. (Dilarang merokok di tempat ini. denda Rp. 600.000). Sebuah larangan/peringatan yang mengerikan bagi mereka yang kecanduan merokok. Usut punya usut, merokok bagi masyarakat Thailand dipandang sebagai hal yang bodoh dan umumnya hanya dilakukan oleh orang-orang kelas bawah yang tidak berpendidikan. Sehingga sebagian besar orang
Negeri Gajah Putih tidak mau disebut demikian. Terlepas dari itu, kami juga pernah melihat sebuah video yang telah diunggah ke Youtube yang menceritakan tentang larangan merokok. Sebuah video iklan antirokok ini menerima banyak pujian setelah diunggah ke situs Youtube. Judulnya Smoking Kid yang dibuat oleh Yayasan Promosi Kesehatan Thailand. Ceritanya begini, di video itu, di awal terlihat beberapa perokok dewasa tengah asyik merokok. Mereka tidak sadar sedang diambil gambar lantaran dilakukan dengan kamera tersembunyi. Tiba-tiba saat sedang asyik mengepulkan asap kenikmatan, masing-masing perokok di tempat berbeda itu didatangi bocah, satu laki-laki dan perempuan. Perokok dewasa (laki-laki dan perempuan), terkejut saat sang bocah hendak meminjam korek sembari mengeluarkan sebatang
ISTIMEWA
DI DEPAN KEDUBES: Ahmad Hadi (kanan) dan Untung Saptono
rokok. Lucunya, perokok dewasa itu tidak mau meminjamkan korek kepada para bocah itu. Bahkan, dalam salah satu adegan, seorang perokok wanita mengatakan hal itu tidak baik buat kesehatan dan menyuruh anak itu berhenti merokok. Ada salah satu perokok pria sempat menceramahi bocah itu jika kegiatan merokok itu dapat menyebabkan kanker, emfisema, stroke, dan lainnya. Saat asyik menceramahi, tibatiba para bocah itu balik bertanya, “Jadi kenapa Anda merokok?”. Langsung saja para perokok dewasa itu tidak berkutik menghadapi pertanyaan itu. Sejurus kemudian, anak laki-laki dan perempuan itu menyodorkan sebuah kertas berisi kalimat berbunyi, “Anda peduli dengan saya. Lalu, kenapa Anda tidak peduli dengan diri Anda? Ingatkanlah diri Anda adalah langkah paling efektif untuk berhenti merokok.” Setelah kedua bocah
itu meninggalkan masing-masing perokok, mereka pun terdiam. Ekspresi wajah mereka berbedabeda. Ada yang kaget, terdiam, menggaruk kepala, dan langsung memasukkan kertas itu langsung ke saku celana. Larangan merokok di Thailand juga tidak hanya dilakukan dalam bentuk peringatan denda jika merokok di area umum. Namun ada juga cara unik yang dilakukan pemerintah Thailand untuk menekan angka perokok di negaranya n Baca Ambil...Hal 37
Radar Banyuwangi me ngundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.
Tempeleng Istri Dimasukkan Penjara
GALIH COKRO/RaBa
TERSANGKA KDRT: Abdul Hanan dikawal petugas di Polsek Giri kemarin.
GIRI - Ini peringatan bagi yang suka melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Abdul Hanan, 50, warga Jalan Indragiri, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, ditangkap polisi kemarin (6/11). Garagaranya, dia diduga menghajar Mahbullah, 45, istrinya sendiri. Untuk keperluan pemeriksaan, Hanan diamankan di ruang tahanan Polsek Giri. Polisi juga mengantongi bukti berupa visum korban yang dikeluarkan petugas kesehatan. “Tersangka masih kita periksa di polsek,” cetus Kapolsek Giri AKP Adi Wiyanto. Kekerasan yang dilakukan Hanan bermula dari rasa jengkel kepada putrinya yang berinisial SN, 16. Anaknya sering mengabaikan peringatan dan larangan sang ayah. “Anaknya sering main dan keluar rumah meski sudah dicegah bapaknya,” kata Kapolsek Adi. Yang membuat tersangka
jengkel, korban yang juga ibunda SN itu cenderung diam melihat ulah anaknya. Bahkan, Mahbullah sesekali membela SN. “SN keluar katanya sih sebentar, tapi hingga malam tidak pulang,” ujarnya. Lantaran SN tidak pulang, Ma k b u l l a h p u n m e n c a r i putrinya itu hingga malam. Hanan mengaku kecewa dan marah hingga akhirnya mengunci rumah. “Korban pulang tapi tidak dibukakan pintu, dan korban akhirnya tidur di rumah saudaranya,” jelas Kapolsek Adi. Makbullah yang tidur di rumah saudaranya itu ternyata membuat Hanan semakin marah. Ketika korban mencuci di sungai dekat rumahnya, tersangka langsung datang dan menyeret korban. Lantaran korban meronta dan melawan, tersangka menempelengnya. “Korban lapor ke polsek dan kasusnya kita proses,” cetus Kapolsek Adi. (abi/c1/bay)
CERMIN DIRI Selamat Berjuang Atlet Popda HARI ini, atlet Banyuwangi memulai pertandingan di arena Pekan Olahraga Daerah (Popda) Jawa Timur. Dalam pesta olahraga pelajar se-Jatim itu, Banyuwangi mengirim 140 atlet dan 46 ofisial. Ratusan atlet itu berasal dari 14 cabang olahraga yang dipertandingkan. Cabor yang dipertandingkan adalah senam, panahan, tenis lapangan, tenis meja, sepak takraw, gulat, bola voli, badminton, karate, atletik, renang, bola basket, sepak bola, dan pencak silat. Terlepas dari persiapan yang tergolong minim dan cekaknya dana, tetap saja kita berharap para atlet tersebut bisa menggondol medali sebanyak-banyaknya. Mereka tidak boleh pulang dengan tangan hampa. Artinya, meski sebelum berangkat ke Surabaya dalam kondisi serba pas (pas kemampuan, pas persiapan, dan pas sangu-nya), mereka harus tetap ditarget mempersembahkan yang terbaik bagi Banyuwangi. Dalam beberapa kali popda, kontingen Banyuwangi nyaris tidak pernah bertengger di posisi tiga besar perolehan medali. Mereka kalah jauh dengan para atlet asal Surabaya, Malang, Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, dan Jombang. Dari dulu keikutsertaan Banyuwangi dalam popda tak lebih sekadar berpartisipasi. Keseriusan berprestasi tidak ada. Itu tampak dari persiapan yang ala kadarnya, masa pemusatan latihan yang singkat, dan minimnya uang saku bagi atlet. Karena itu, wajar jika Banyuwangi sering hanya numpang lewat di arena popda. Hanya beberapa cabor saja yang mampu berbicara di arena olahraga multieven itu. Itu pun bisa dihitung dengan jari dan sangat sulit merebut medali emas. Harapan kita, semoga popda tahun ini menjadi arena kebangkitan atlet Banyuwangi. Mari jadikan popda yang digelar di Surabaya hingga 12 November nanti menjadi ladang medali. Sehingga, kesan Banyuwangi hanya berpartisipasi berubah menjadi ajang berburu prestasi. Bisakah?
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
31
Rabu 7 November 2012
Warga Banyuwangi Tembus 2,1 Juta DOK.RaBa
Totok Hariyanto
Rori
Tiga Anggota Panwaslu Dilantik SURABAYA - Tiga anggota Pengawas Pemilu (Panwaslu) 2014 terpilih resmi dilantik di gedung negara Grahadi Surabaya kemarin. Mereka adalah Totok Hariyanto, Lilik Muslikah, dan Rori. Pelantikan tiga wasit pemilu itu dilakukan bersamaan dengan pelantikan anggota panwaslu daerah lain. Pengambilan sumpah jabatan dilakukan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim, Sufiyanto. Dua anggota Bawaslu Jatim lainnya, Andreas Pardede dan Sri Sugeng, ikut menyaksikan pelantikan itu. Ketua KPU Syamsul Arifin juga menghadiri pelantikan koleganya tersebut. “Mulai hari ini (kemarin, Red) tahap-tahap Pemilu 2014 di Banyuwangi akan diawasi panwas,” ujar Syamsul. (afi/c1/aif)
BANYUWANGI- Meroketnya pertumbuhan ekonomi dalam satu tahun terakhir memicu naiknya pertumbuhan penduduk. Saat ini, jumlah penduduk Banyuwangi naik menjadi 2,1 juta jiwa. Pada bulan September 2011 lalu, jumlah penduduk Banyuwangi masih tercatat sekitar 1,9 juta jiwa. Jadi, dalam rentang waktu satu tahun, ada penambahan penduduk sekitar 100 ribu jiwa. “Data sistem administrasi kependudukan (SIAK) yang ada pada kami, jumlah penduduk Banyuwangi tercatat 2.106.312 jiwa,” ungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Sudjani melalui Kabid Administrasi Kependudukan, Heru Eko Wahyudi. Bertambahnya jumlah penduduk bukan semata-mata karena kelahiran. Perpindahan penduduk dari daerah lain juga menjadi pemicu bertambahnya jumlah penduduk Kota Gandrung. Hampir setiap hari, ungkap Heru, Dispendukcapil memproses surat
sangkutan sudah lolos wawancara. Sebelumnya, penerbitan keterangan surat pindah datang tidak perlu proses wawancara. “Dulu yang mengurus hanya Dari jumlah itu, yang sudah aparat desa. Sekarang orangnya harus datang sendiri dan tidak memiliki kartu boleh diwakilkan,” ungkap Heru. Yang ironis, 2,1 juta penduduk keluarga (KK) Banyuwangi itu belum memiliki baru sekitar administrasi kependudukan 472.365 orang semua. Dari 2,1 juta itu, wajib kartu keluarga (WKK) sekitar saja” 601.957 orang. “Dari jumlah itu, yang sudah memiliki kartu keluSudjani arga (KK) baru sekitar 472.365 Kepala Dispendukcapil Banyuwangi orang,” beber Heru. Jumlah wajib KTP mencapai pindah datang dan pergi warga Banyu- 1.526.075 orang. Yang sudah memiliki wangi. Beberapa bulan ini Dispenduduk KTP baru sekitar 1.072.780 orang. “Kesadaran warga untuk mengurus adminmemperketat surat pindah datang. Dispendukcapil baru mengeluarkan istrasi kependudukan masih rendah, surat pindah datang apabila yang ber- sehingga realisasi perekaman data e-KTP
belum ter-cover 100 persen,” jelas Heru. Hingga saat ini, realisasi perekeman eKTP berdasar SIAK baru mencapai sekitar 70 persen atau sekitar 1.075.033 jiwa. Yang belum merekam data sekitar 203.575 orang. “Kalau berdasar kondisi riil, perekaman data sudah mencapai 84 persen,” katanya. Hari ini (7/11), lanjut Heru, merupakan deadline terakhir perekaman e-KTP. Pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah akan ada perpanjangan lagi. Deadline 7 November 2012 merupakan perpanjangan kedua. Sejatinya, deadline perekaman data e-KTP berakhir 14 Oktober lalu. Namun, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memperpanjang hingga 31 Oktober. “Masih ada sekitar 200 ribu orang yang belum merekam data. Kita belum dapat informasi apakah ada perpanjangan lagi ataukah tidak,” katanya. Meski proses pengambilan data e-KTP belum tuntas 100 persen, tapi proses pencetakan terus berlangsung. (afi/c1/aif)
Sudah Bisa Dilewati Kendaraan Berat SRONO – Protes warga terkait amblasnya jembatan jembatan Bagorejo-Blambangan terjawab. Dalam waktu cepat, mlengkungnya jembatan sudha bisa teratasi. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCTKR) memastikan jembatan tersebut sudah bisa dilewati kendaraan berat. Kepastian ini diperoleh setelah pihak PU mendatangkan tim penguji beton dari Universitas Jember (Unej). Begitu kekuatan beton dinyatakan tidak ada masalah, jembatan tersebut langsung bisa dilewati kendaraan berat. ”Jadi persoalan jembatan Bagorejo sudah tidak ada masalah. Pihak rekanan sanggup memperbaiki. Untuk menguji kekuatan jembatan, kita datangkan tim uji beton dari Unej,’’jelas Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Mudjiono. Menurut Mudjiono, setelah diteliti, kerusakan jembatan tersebut tidak begitu parah. Yang terjadi hanya kesalahan pemasangan begesting. ALI NURFATONI/RaBa
PENGAMATAN VISUAL: Samsul Ma’arif dipandu Hendrasto saat meneropong Gunung Raung di Pos Pengamatan Gunung Raung Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.
Tenda Pengungsian Tidak Efektif SONGGON - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Brigjen (Purn) Samsul Ma’arif, mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin. Kedatangan Mantan Kapuspen ABRI era Jenderal Wiranto tahun 1998 itu sekaligus memberikan bantuan logistik. Dia juga minta Pemkab Banyuwangi meninjau ulang lokasi pengungsian. Samsul menganggap penggunaan tenda tidak efektif. ‘’Walaupun itu masih sementara, tapi menurut saya tenda bukanlah pilihan,” katanya. Dia mencontohkan, saat Gunung Kelud, Blitar, meletus beberapa tahun lalu juga disiapkan tenda penampungan untuk dua ribu pengungsi. ‘’Tetapi, faktanya hanya sekitar 79 orang yang menempatinya. Sebelum kedatangan Presiden SBY, tambah dua orang, jadi cuma 81 orang,” ungkap Samsul. Jika menggunakan tenda, lanjut Samsul, yang kuat bertahan cuma aparat. Para pengungsi tidak akan bisa bertahan lama hingga beberapa hari. “Paling lama bertahan tiga hari saja. Karena tenda di lapangan itu
panas,” paparnya saat menyampaikan sam- begitu, kita semua tidak perlu merasakan butan di hadapan forum pimpinan daerah Gunung Raung terus meraung-raung,” kat(forpimda) dan pejabat desa di Balai Desa anya disambut ger-geran. Sumberarum kemarin. Dalam kesempatan itu, Lebih baik, lokasi pengungSamsul memberikan bantuan sian berada di tempat-tempat makanan cepat saji kepada permukiman warga atau temBupati Banyuwangi Abdulpat ibadah, misalnya teras lah Azwar Anas. Serah-terima rumah warga dan masjid. bantuan logistik itu disaksikan ‘’Tapi, jangan di gedung-geketua BPBD Jawa Timur dan dung sekolah. Nanti justru relawan Tagana dan FPBI. ‘’Bila GUNUNG RAUNG mengganggu. Agar anak-anak gunung tidak meletus, biar bisa tetap sekolah,’’ jelas pria asal Kediri itu. logistik itu digunakan untuk latihan,” paparnya. Meski begitu, imbauan tidak menggunakan Dia meminta masyarakat mengikuti petunjuk gedung sekolah juga tidak mutlak. Jika peng- pemerintah setempat. Jika nanti benar-benar gunaan gedung sekolah itu tidak berlang- diharuskan mengungsi, warga harus tunduk sung berhari-hari, maka diperbolehkan. terhadap arahan pemerintah. “Itu demi “Kalau cuma sehari dua hari pakai gedung kepentingan dan keselamatan,’’ tandasnya. sekolah nggak apa-apa,’’ jelasnya. Sementara itu, Bupati Anas mengatakan, Dia juga mengaku sudah mengetahui jika Raung meletus maka 83 ribu jiwa bisa kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) Banyu- terkena dampak langsung bencana alam wangi jika sewaktu-waktu Raung meletus. tersebut. Puluhan ribu jiwa itu tersebar di ‘’Pelaksanaan dan persiapan pemerintah enam kecamatan di Banyuwangi. ‘’Persisnya sudah bagus. Jika nanti gunung meletus, 83.182 jiwa. Itu terdiri atas ring satu dan ring pemerintah dan warga sudah siap. Walau dua,” jelasnya. (ton/c1/aif)
Kesibukan di Pos Pengamatan Gunung Raung saat Status Siaga
Tak Pernah Sepi, Warga Jember-Bondowoso Berdatangan Sejak 22 Oktober 2012 hingga kemarin status Gunung Raung masih siaga level III. Meski berstatus siaga, tak sedikit warga yang takut Gunung Raung meletus. Saking takutnya, sebagian warga ada yang telanjur menjual hewan piaraannya. ALI NURFATONI, Songgon POS Pengamatan Gunung Raung yang hanya berjarak 14 kilometer dari puncak gunung seolah-olah berubah menjadi pasar. Selain itu, pos yang berlokasi di Dusun Mangaran tersebut juga mendadak berubah menjadi tempat wisata baru. Di lokasi itu, banyak warga yang menjajakan dagangan, seperti bakso, makanan ringan, buah-buahan, dan berbagai
ALI NURFATONI/RaBa
MENGAIS REZEKI: Sejumlah pedagang menjajakan dagangan di Pos Pengamatan Gunung Raung Di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.
minuman, misalnya kopi hangat. Para pedagang tersebut beraktivitas sejak siang hingga malam. Melihat banyaknya pengunjung, warga setempat rutin berjaga. Meski begitu, mereka tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan. Mereka tidak menarik biaya parkir sama sekali
alias gratis. Padahal, jika ditarik, pengunjung tampaknya hanya sedikit yang bakal menolak. Ya, memang pos pengamatan tersebut selalu ramai. Para pengunjung datang silih berganti. Sepanjang hari, baik siang maupun malam, nyaris tidak pernah sepi. Di malam hari pos tersebut
ditutup. Warga hanya bisa melihat catatan gempa tremor yang terekam di seismograf dari luar ruangan. Di berbagai kesempatan, misalnya di pasar, arisan, pengajian, dan poskamling, warga mengobrolkan aktivitas gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (dpl) itu. Sejak status naik dari waspada level II menjadi siaga level III, jalan-jalan menuju pos pengamatan di desa tersebut sangat ramai. Sebab, kendaraan yang melintas di jalur menuju Gunung Raung itu sangat banyak. Diketahui, pengunjung yang datang bukan hanya berasal dari Banyuwangi. Warga kabupaten lain, seperti Jember dan Bondowoso, juga banyak yang berkunjung ke pos pengamatan yang hanya berjarak 14 kilometer dari puncak gunung itu. Agar Gunung Raung tidak meletus, warga sekitar menggelar istighotsah. Di Dusun Sumberasih digelar doa bersama yang melibatkan agama lain, yakni Hindu. (c1/aif)
ALI NURFATONI/RaBa
LOLOS UJI BETON: Jembatan yang menghubungkan Desa Bagorejo-Desa Blambangan ini sudah bisa dilewati kendaraan berat.
”Yang pasti rekanannya sudah bertanggung jawab,’’ imbuh Mudjiono. Diberitakan sebelumnya, warga sempat memprotes pembangunan jembatan BagorejoBlambangan. Jembatan yang menghubungkan Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, dan Desa Blambangan, Kecamatan Muncar dianggap melengkung. Melihat pembangunan jem-
batan yang asal-asalan, warga langsung protes. Mereka menghendaki jembatan tersebut dibongkar dan dibangun sesuai mekanisme yang ada. Warga mensinyalir, pembangunan jembatan yang menghabiskan anggaran senilai Rp 565 juta itu tidak sesuai bestek. Pengerjaan proyek tersebut tidak menggunakan kuda-kuda dan slop kolom. (ton/aif)
EKONOMI BISNIS
32
Rabu 7 November 2012
Investasi Diprediksi Tembus Rp 3,5 Triliun
GALIH COKRO/RaBa
INVESTASI: Pabrik pengantongan Semen Gresik di Ketapang menjadi salah satu investasi besar di Banyuwangi.
BANYUWANGI-Nilai investasi tahun 2012 naik dibandingkan tahun 2011. Tahun lalu, realisasi nilai investasi masih di kisaran Rp 2,114 triliun. Namun, tahun ini diprediksi naik menjadi sekitar Rp 3,5 triliun. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi Abdul Kadir mengungkapkan, hingga triwulan kedua, realisasi investasi sudah mencapai Rp 828 miliar. Sedangkan realisasi triwulan ketiga dan keempat masih dalam proses rekap. Dijelaskan, pada triwulan ketiga, realisasi investasi yang masuk adalah pembangunan pabrik gula (PG) Glenmore. Peletakan batu pertama pembangunan PG itu sudah positif akan dilakukan pada 12 Desember 2012. “Peletakan batu pertama akan dilakukan Menko Perekonomian Hatta Radjasa dan Menteri BUMN Dahlan Iskan pada jam 12.00 tanggal 12, bulan 12, dan tahun 2012,” ungkap Kadir kepada Jawa Pos RaBa, kemarin. Nilai investasi pembangunan PG Glenmore itu sangat besar. “Angka investasinya mencapai Rp 1,4 triliun,” sebutnya. Selain itu, lanjut dia, realisasi pembangunan pabrik santan juga masuk di triwulan
Perkembangan Investasi b Investasi 2011 b Prediksi 2012 b Realisasi triwulan 2
: Rp 2,114 triliun : Rp 3,5 triliun : Rp 828 miliar
b Investasi asing 2011 b Tahun 2012 Triwulan 2
: 4 PMA : 1 PMA
b Perluasan PMA 2011 b Perluasan PMA 2012
: 1 unit : 2 unit
b Investasi daerah 2012
: Rp 100 miliar
SUMBER BPPT BWI
ketiga. Nilai investasinya mencapai Rp 0,5 triliun. “Kapasitas produksinya mencapai 500 ribu kelapa per hari,” ungkap Kadir. Jumlah izin prinsip yang dikeluarkan, beber Kadir, memang terjadi penurunan dibandingkan tahun 2011. Pada tahun 2011, BPPT mengeluarkan izin prinsip hingga 1.641 lembar. Sedangkan pada 2012 hingga triwulan dua, izin prinsip yang dikeluarkan BPPT baru sekitar 900 lebar. Jumlah itu tampaknya tidak akan bertambah banyak. “Puncak pengajuan izin prinsip terjadi
pada tahun 2011,” katanya. Pada tahun 2011, investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) tercatat empat. Sedangkan pada tahun 2012 hingga triwulan dua hanya satu PMA. “Perluasan PMA tahun 2011 satu unit dan tahun 2012 dua unit,” ungkapnya. Sedangkan untuk investasi daerah, tambah Kadir, juga diprediksi naik. Hingga triwulan dua, investasi daerah sudah mencapai Rp 100 miliar dan diprediksi naik hingga tutup tahun 2012. “Jumlah izin prinsipnya turun, tapi nilai investasinya naik,” cetusnya. (afi/irw)
Partisi Ruangan Minimalis Jadi Tren BANYUWANGI-Jika rumah Anda yang lega atau mempunyai ruangan cukup luas, namun masih kosong, tapi bingung ruangan tersebut ingin diisi apa? Nah, partisi ruangan minimalis adalah jawabannya. Dengan desain yang khusus untuk penyekat ruangan atau pemanis ruangan, akan semakin menambah keindahan ruang tamu atau ruang keluarga. Penyekat ruangan ini memang cocok untuk rumah. Sebab, cocok untuk membatasi antara ruangan keluarga dengan ruang tamu, sehingga dapat menjadikan rumah sema-
kin indah dan mewah. “Partisi ruangan minimalis ini sangat banyak peminatnya, karena memang bagus dan indah dengan keindahan-keindahan yang diluncurkan oleh produk ini,” kata Wisnu, pemilik Wisnu Mebel, kemarin. Wisnu mengatakan, untuk bahan partisi ruangan minimalis, pihaknya menggunakan beberapa bahan. Salah satunya kayu jati berkualitas. Dengan bahan yang terbaik akan semakin memberi nilai plus bagi partisi ruangan minimalis. “Penyekat ruangan ini memang dikhususkan untuk
keindahan dan mempunyai kualitas produk terbaik, sehingga tidak heran bahwa produk ini sangat banyak diminati oleh kalangan luas,” ungkapnya. Diakui, saat ini Wisnu Mebel memiliki beberapa cabang di wilayah Jatim. Ekspansi wilayah itu dilakukan, karena tingginya permintaan mebel partisi. Wisnu Mebel berusaha menyediakan partisi yang saat ini menjadi sebuah tren. “Harga paket yang kami sediakan juga relatif disambut antusias oleh ma syarakat,”ungkapnya. (*/irw)
SIAP ANTAR: Wisnu Mebel menyediakan partisi ruangan untuk memperindah rumah.
TOHA/RaBa
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Rumah Rogojampi •
• Perum Kalirejo Permai •
• Souvenir •
• Peluang Usaha •
• Promo Daihatsu Ayla •
• Civic Verio ‘97 •
Dijual rumah siap huni LT. 84m2, LB: 47m2, Perum Kalirejo Permai. Jl. Belimbing NN/13. Hub 085236003081
Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!
Anda punya modal mini 50jt? Ingin dikembangkan dalam bentuk real bbrp usaha tanpa hrs anda tangani sendiri&tiap bln trima keuntungan pasti? Hub 03338926109
Daihatsu Ayla buruan Inden hrg mlai 70 jutaan, Xirion disc 12jt, Xenia 5jt, Terios 7jt, Grandmax 6jt, Luxio 10jt, DP murah. H: Vira 081336244377
Djual cpt sedan Civic Verio ‘97, 90jt nego, merah met, mlik prbdi. H: 085236193224
• Prima Mobil •
SITUBONDO
New Car, PUT120SS, Pajero, PUL300, All New Avanza, Rush, New Inova, Agya, All New Xenia, Terios, PU Granmax, Ayla, AllNew Jazz, All New CRV, Brio, Freed, Ertiga, APV, dll. Hub 0333411655, 0811301676
Dijual Toyota Vios th 2005, kondisi mesin bagus, atas nama pembeli, warna tinggal pilih. Hrg 77jt nego. H: 085258552222
• Jl. Ikan Gurami • Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586
• Lemari Etalase • Dijual Lemari Etalase P150XL90XT250 & 4 rak Dsply P238L53T250. Kond bgs ex. TK. Chicha Bwi/7779889/082141474733
• Rental Mobil •
Dijual rumah SHM, IMB, Jl. Hasyim Asyari Rogojampi. LT 400m2, LB 200m2. Hubungi: 085258324200 - 082143389807
Bwi Rent menyewakan CRV, Innova, Avanza, dll, D/T, sopir. Hubungi: 081333317110
BANYUWANGI • Dikontrakkan • Dikontrakkan rmh Jl. Mendut 61 Bwi. Hub: 0318419288 / 0333413973 / 081230614069
• Rumah Kebalenan • Dijual rmh Ls tanah 2 kpl, ls bangunan 150m2, lok Kebalenan. H: 082334968779
SITUBONDO
• Jl. Agus Salim • Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969
• Jl. Plaosa • Djl Rmh LT=195m2, LB=195m2. 5K.Tdr. Jl. Plaosa No.4 STB Hub:085335812288
BANYUWANGI • STNK • BANYUWANGI • Tanah Tegal 1500m2 • Dijual Tnh Tegal 1500m2 (30x50) Mbolo, Jajag, untuk ternak ayam, ikan, harga 55juta. H: P. Edy 085237904629 (no SMS)
• Tanah & Bangunan • Dijual Tnh & Bangnn di Sumberayu Muncar, SHM 2074, LT 1650m2, LB 200m2, cck utk gudg & perumahn, TP. H: 082145163392
Hlg STNK Nopol P 3834 VI, an. Hj. Masroyah. Jl. Letjen S. Hariyono 59 Kel. Tukangkayu Hlg STNK Nopol P 5310 ZD, an. Surahyu. Lingk. Kauman Biskalan RT03/03 Kepatihan
Edukasi FOREX melatih menjadi trader yg handal dg metode treding yg trarah & trget profit konsisten. Hub: 081252341466
• Pindah Tempat • Mulai 15 Okt 2012 Pelayanan Jamsostek dr. Pitoyo pindah tempat di Perumdin Pusk. Suboh (Selatan Kec. Suboh)
• Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181
• Peluang Usaha •
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Toyota Vios ‘05 •
Dbtuhkn cpt Operator Kebab Turki, min lls SD, berminat Hub: 085749240494 Dedi
• Galangan Kapal • Proses Cpt Tenaga Krja utk GALANGAN Kapal di Jepang : Gj. USD 1800-USD 2500, Australia: Gj. USD 1800USD2500, Non Peng. Umur Max.45thn Biaya bs ptng Gaji. Hub. 021-4208223. 082163331119 PT. B.J.P (tdk trma SMS)
• Honda Genio ‘94 • Dijual Honda Genio ‘94 hitam, manual R16, N. Malang, Hrg 74jt. Hub: 085 233 922888
• Grand Vitara •
• Mits. Kuda Grandia • Mits Kuda Grandia DSL ‘02 coklat 100 Jt, istimewa, brg d Probolinggo. 08123481534
• Pajero Sport ‘10 •
• Carry Futura ‘94 •
Pajero Sport Exceed th 2010, warna hitam, tangan pertama, ex dokter, istimewa. Hubungi: 081358864541
Dijual Carry Futura 1.3 Relvan th ‘94, P Bwi, harga nego. Hub: 085233896483
• Toyota Innova 2010 •
• Honda Jazz ‘06 •
• Kijang LGX ‘01 •
Dijual Toyota Innova 2010 Solar, warna Silver, harga 228 juta nego, bisa cash & kredit atau tukar tambah. Hubungi: 08123453975 – 081335897888
Dijual Honda Jazz th 2006 idsi, warna silver stone, harga 131 juta, cash/ kredit, bisa tukar tambah. Hubungi 082142194111 – 081335897888
Dijual Kijang LGX Diesel tahun 2001, silver, harga 125 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888
• Isuzu Panther ‘01 •
• GranMax ‘09/’11 •
• Kijang LGX ‘02 •
Dijual Isuzu Panther lv tahun 2001, biru power window, spion mirror, harga 105 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888
Dijual Gran Max Pick-Up 09/011 1.5cc/1.3cc, harga 77,5 juta/82,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Kijang LGX KF 80 STD tahun 2002, hitam metalik, harga 129,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Daihatsu Xenia ‘10 •
• Suzuki APV ‘10 •
• Toyota Innova ‘05 •
Dijual Daihatsu Xenia F600RV-GMPF JU tahun 2010, hitam metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Suzuki GC 415V APV DLX tahun 2010, hitam metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Kijang Innova E XW 41 (BSN) tahun 2005, hitam metalik, harga 135,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Grand Vitara 2007 JLX, harga 167 juta nego, bisa cash / kredit atau bisa tukar tambah. Hubungi 08123453975 – 081335897888
BANYUWANGI • Operator Kebab Turki •
BANYUWANGI
BANYUWANGI • Kuliah Di Australia • Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1: Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744
BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK Nopol P 6277 EK, an. Osman Mimbaan, Kec. Panji, Situbondo
BALJEBOL
Rabu 7 November 2012
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
37
LUMAJANG
Siswa SD Tertimpa Atap Jebol
ADA APA LAGI
Beredar Video Mesum Pelajar BONDOWOSO – Dugaan asusila yang melibatkan kalangan pelajar di Bondowoso kembali muncul. Belakangan ini, kalangan warga yang ada di Kecamatan Pujer merebak isu video mesum yang berdurasi sekitar 10.04 menit. Ironisnya, video tersebut cepat menyebar dan menjadi konsumsi publik di wilayah Bondowoso. Dalam video tergambar, pelajar ini tanpa mengenakan sehelai baju pun. Pelaku yang diduga masih siswi ini beradegan intim yang tak senonoh layaknya pasangan suami istri. Sayangnya, identitas pasangan pria-nya masih belum diketahui, meski wajahnya terlihat. Soal identitas siswi pelaku video tak senonoh ini, ada tanda-tanda jika beberapa warga di Pujer mengenalinya. Dugaan pelaku perempuan adalah siswi sebuah sekolah swasta di Bondowoso yang kini masih duduk di bangku kelas tiga. Video ini sepertinya sengaja direkam oleh pemerannya sendiri dengan menggunakan sebuah handphone. Hal itu tampak dari gambar yang hanya diam hingga seluruh adegan selesai. Dalam tayangan video tak senonoh ini, gambar awal adalah pelaku perempuan yang mandi telanjang di sungai. Tak berselang lama, pasangan muncul dan langsung melakukan adegan layak sensor tersebut. ”Sudah banyak yang tahu jika video ini mulai menyebar,” kata salah satu sumber koran ini kemarin. Yang jelas, sejauh ini pelaku pria masih belum diketahui sama sekali identitasnya. Hanya saja, dalam gambar tampak sekali jika pria ini memiliki lengan yang cukup kekar. Sementara penyebar video tersebut juga masih teka-teki. Belum diketahui apa motif penyebaran adegan khusus dewasa itu. Muncul kabar, video tersebut menyebar lantaran HP pemiliknya sempat rusak, lalu diperbaiki di salah satu bengkel elektronik. “Kemungkinan kecil kalau ada orang yang sengaja menyebar,” kata sumber tadi. (esb/hdi/jpnn)
RAZIA
HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN
MUSIBAH : Ruang kelas yang ambrol terkena reruntuhan batu bata dari sekolah yang sedang dibangun di samping sekolah tersebut.
LUMAJANG – Ketenangan suasana belajar di ruang kelas II B SDN 1 Rogotunan Lumajang kemarin mendadak men jadi jerit tangis. Empat siswa yang duduk di bagian belakang tertimpa atap bangunan sekolahan. Itu terjadi karena di samping sekolah ada pembangunan gedung sekolah lain. Akibatnya, dua murid dilarikan ke puskesmas dan dua diantaranya dipulangkan kerumahnya. Kejadian itu membuat geger sekolah yang beralamat di jalan Kiai Gozali 134 Lumajang itu. Informasi yang berhasil dihimpun koran ini, kejadian itu membuat sejumlah guru panik. Termasuk guru di SMPI yang berada tepat di samping sekolah. “Guru-guru panik, dan memulangkan murid di kelas itu,” ujar Mahmudi warga yang berada di sekitar sekolah. Akbar Al Amin, Humas SMP Islam menjelaskan kronologinya ketika didatangi Wakapolres Lumajang Kompol Andy Arisandi. Sebelum kejadian, sekolahnya sedang menggarap bangunan gedung sekolah bertingkat. Saat penggarapan dilakukan, ada sejumlah material berat yang terlempar dan mengenai bagian atas sekolah SD. Kelas II B SDN Rogotrunan yang sedang melakukan aktifitas belajar mengajar terkena getahnya. Atap genting dan internit langsung ambrol dan mengenai empat muridnya.
“terjadilah kecelakaan kerja,” kata Akbar kepada wartawan. Dia mengatakan, kejadian di luar dugaan itu terjadi karena robohnya tatanan batu bata dan jatuh ke dalam kelas. Pihaknya siap bertanggung jawab untuk menyembuhkan dan memperbaikan ruang kelas tersebut. Sementara itu, Kasek SD Rogotrunan 01, Wahyuningtyas mengatakan, siswa yang tertimpa material bangunan dan asbes kelas dirawat di Puskesmas. Sementara dua diantaranya yang mengalami sock langsung dibawa pulang. Atas kejadian itu, pihak sekolah langsung memulangkan para siswa. “Semua sudah diselesaikan, dan murid sudah dipulangkan ke orang tuanya,” ujarnya. Wahyuningtyas mengakui dalam penggarapan bangunan SMPI yang di sampingnya tidak pernah izin atau sebatas memberitahu sehingga tidak pernah melakukan upaya antisipasi adanya kejadian seperti yang dialami empat muridnya. Waka Polres Lumajang, Andy Arisandi yang mendatangi lokasi kejadian bersama Totok Suyadi, Kapolsek kota, langsung melakukan identifikasi pada seputar lokasi. Atap yang ambrol juga dilakukan identifikasi untuk mengetahui penyebab kejadian. “Kami masih cek dan akan lakukan penyelidikan,” ujarnya. (fid/wah/jpnn)
Sampoerna Bakal Rekrut 6 Ribu Pekerja Djalal Gerilya Temui Investor
RULLY EFENDI/RADAR JEMBER/JPNN
RUSAK KEINDAHAN: Satpol PP Pemkab Jember melaku kan razia terhadap keberadaan gelandangan dan pengemis di sekitar Pasar Tanjung, kemarin.
Gepeng Diciduk Satpol PP JEMBER – Razia terhadap para gepeng (gelandangan dan pengemis) kemarin dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Jember. Sedikitnya ada tiga titik sasaran razia yang menjadi prioritas. Hasilnya, ternyata petugas Satpol PP tidak hanya menciduk 3 gelandangan, namun juga empat orang gila. Razia dilakukan mulai pukul 10.00-11.00. Pusat sasaran razia selain di kawasan alun-alun Jember, juga sekitar Pasar Tanjung, dan sepanjang jalan Sultan Agung. Menurut Herwindo, Kabid Operasional Satpol PP Pemkab Jember, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap para gelandangan yang kena razia, pihaknya langsung menyerahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Jember untuk dilakukan pembinaan. Terkait hal tersebut, Murtadlo, sekretaris Dinas Sosial Pemkab Jember membenarkan bahwa pihaknya telah menerima kiriman gelandangan dan orang gila yang terkena razia satpol PP. Selanjutnya, kata dia, pihaknya menyerahkan tujuh orang tersebut ke UPTD Liposos. Namun setelah ditelusuri hingga UPTD Liposos Kabupaten Jember, ternyata tujuh orang yang dirazia satpol PP tersebut sudah tidak ada di tempat. Menurut Ulia, warga sekitar Liposos, sekitar pukul 13.00, tujuh orang yang kena razia tersebut telah dilepas pihak UPTD Liposos. “Iya, tadi ada orang gila ditangkap, tapi nggak lama dilepas lagi,” paparnya. (mg3/wnp/jpnn)
JEMBER – Tak lama lagi, sekitar 6 ribu warga Jember yang masih menganggur bisa mendapatkan lapangan pekerjaan buru. Pasalnya, perusahaan Sampoerna akan membuat pabrik rokok di Kabupaten Jember. Untuk keperluan tersebut, pihak Sampoerna akan merekrut sekitar 6 ribu tenaga kerja baru. Hal ini disampaikan Bupati Jember M.Z.A. Djalal saat bertemu dengan kalangan pelaku usaha dan pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Jember (IPJ) malam kemarin di Graha Cipta Nada Sempusari, Kaliwates. “Saya sudah bertemu dengan pihak Sampoerna yang berencana membuka di Jember. Nantinya akan ada penyerapan sekitar 6 ribu tenaga kerja,” ujar Bupati Djalal. Djalal menambahkan, dengan penyerapan ribuan tenaga kerja baru tersebut, diharapkan warga Jember yang masih menganggur bisa mendapatkan pekerjaan. “Ribuan pekerja tersebut bisa bekerja sebagai pelinting rokok di Jember,” ujarnya. Dimanakah lokasi pabrik tersebut? “Lokasinya di Garahan,” ujarnya tanpa menyebut lokasi pasti pabrik rokok Sampoerna tersebut. Yang pasti,
kata dia, diharapkan dengan keberadaan Sampoerna tersebut, akan menimbulkan multieffect ekonomi di sekitar lokasi pabrik. “Ini peluang dan multieffect-nya sangat bagus,” ujarnya. Direncanakan, pada bulan Januari tahun mendatang, semuanya bakal running dan banyak warga yang masih mengganggur bisa mendapatkan pekerjaan. Memang, akhir-akhir ini, Bupati Djalal lagi getol keliling dan menemui berbagai pengusaha dan kalangan investor. Bahkan, Bupati Djalal sudah bertemu dengan pengelola sekolah penerbangan di Lombok, pasca rencana penutupan bandara di sana. Hasilnya, setelah melalui perbincangan serius, sekolah penerbangan yang di Lombok, bakal dipindah ke Jember. “Ada 60 calon pilot dari Lombok pindah ke Jember,” tegasnya. Menurut Djalal, diharapkan dengan keberadaan sekolah pilot tersebut, Bandara Notohadinegoro akan cepat beroperasi. “Ini penerbangan komersial,” paparnya. Djalal bahkan menarget, sebelum masa jabatannya berakhir, Bandara Notohadinegoro bisa beroperasi dan dinikmati. “Semoga sebelum tahun 2014, bandara bisa beroperasi,” ujarnya. Apalagi, pihaknya sudah berbincangbincang dengan pihak PTPN untuk mengelola bandara agar cepat beroperasi.
Harga Rokok asal Indonesia Rp 30 Ribu n AMBIL... Sambungan dari Hal 30
Yaitu dengan cara mengganti gambar-gambar di kotak rokok menjadi gambar yang menyeramkan seperti gambar paru-paru rusak, gigi hitam, orang terkena sakit jantung dan masih banyak lagi. Memang, menurut sejarahnya, sejak 1939 pemerintah Thailand telah merencanakan untuk menjalankan bisnis tembakau itu sendiri. Caranya dengan mengambil alih pabrik tembakau Burapha Tembakau Co, Ltd. Thailand. Kemudian Departemen Cukai Thailand yang berada di bawah Departemen Keuangan ditugaskan untuk mengambil kendali atas pabrik itu sejak 19 April 1939. Pabrik itu dulunya bernama Thai Saphan Leaung Tobacco Factory yang kemu-
dian berubah menjadi Excise Tobacco Factory. Setelah itu pemerintah Thailand terus mengambil alih pabrik rokok lain di Jalearnakorn Read dari perusahaan Britis American Tobacco (BAT). Dari kebijakan pemerintah Thailand itu, bisa ditebak arahnya kenapa gambargambar seram mesti dipasang di bungkus rokok yang ada di negara tersebut. Sepertinya bukan karena kesehatan saja, tapi ada sebab lain di baliknya. Penyebabnya adalah faktor ekonomi. Jumlah perokok Thailand harus dikurangi habis-habisan. Maklum rokok lokal kalah bersaing di sini. Bisa dibayangkan jika rokok lokal tersebut kalah bersaing dengan rokok impor, bisa dihitung devisa negara Thailand yang akan tersedot untuk membiayai pembelian impor rokoknya.
Itulah beberapa hal yang kami ketahui sebagai penyebab kenapa larangan merokok sangat gencar dilakukan di negeri gajah putih. Selain masyarakatnya sangat peduli dengan kesehatan dan lingkungan, pemerintah Thailand pun sangat antisipasi dalam menghadapi kemungkinankemungkinan buruk yang akan terjadi di negaranya yang di akibatkan oleh rokok. Sebagai contoh, devisa negara Thailand yang akan tersedot untuk membiayai pembelian rokok impor akibat dari rokok lokal yang kalah saing dengan rokok luar (mungkin juga rokok produk dari Indonesia). Ada beberapa produk rokok dari Indonesia yang beredar di Thailand. Dan, betapa kagetnya kami ketika mengetahui harganya, per bungkus isi 12 batang dijual dengan harga
rata-rata 100 Bath atau sekitar Rp. 30.000. Harga tersebut dua kali lipat harga rokok lokal Thailand. Selama kami di Thailand 28 Juni - 10 Oktober, memang kami jarang menemukan orang merokok di areal kampus, trotoar, halte, pasar, dan di tempat strategis mana saja. Etikat tidak merokok di Thailand adalah cerminan bagi kita semua yang tentunya bermanfaat bagi kesehatan, membuat wajah tetap fresh, lingkungan tetap bersih, dan tidak terpolusi. (*) *) Ahmad Hadi adalah warga Bulurejo,RT6 RW I Purwoharjo. Sedang Untung Saptono tinggal di Curah Tangi RT 4 RW II, Setail, Genteng. Keduanya tercatat sebagai mahasiswa Untag Banyuwangi.
Djalal menambahkan, Jember sebenarnya memiliki potensi yang sangat luar biasa, termasuk dalam bidang pertanian. Apalagi Jember termasuk salah satu lumbung padi nasional. Sayangnya, meski Jember menyumbangkan pasokan pangan nasional, namun kontribusi pusat yang diberikan untuk Jember masih belum memadai. Seharusnya, Jember sebagai lumbung pangan nasional, mendapatkan dana pusat yang lebih besar dibandingkan daerah lain. (wnp/c1/jpnn)
WINARDI NAWA PUTRA/RADAR JEMBER/JPNN
BICARA EKONOMI JEMBER: Bupati Jember M.Z.A Djalal saat bertemu dengan kalangan pengusaha, malam kemarin.
38
Rabu 7 November 2012
Cuaca Panas Jadi Momok Laga Perdana Bulu Tangkis Popda
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
GO SURABAYA: Atlet popda Banyuwangi di dalam bus menuju Surabaya Senin malam.
Bupati Janjikan Juara Popda Naik Pesawat SEMENTARA itu, kontingen popda Banyuwangi secara simbolis dilepas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Senin malam (5/11) kemarin. Rombongan berjumlah 140 atlet dan 46 ofisial itu dilepas di halaman Pemkab Banyuwangi. Mereka diangkut dua unit bus dan mobil pribadi. Ada 14 cabor yang akan diikuti kontingen Banyuwangi dalam Popda ke-IX di
Surabaya yang digelar mulai kemarin hingga 12 November mendatang. Untuk menyemangati kontingen Banyuwangi tersebut, Bupati Anas memberikan perhatian khusus. Di antaranya, para juara di ajang dua tahunan itu akan diberi bonus tersendiri. Apa bentuknya? Tidak jelas apa bentuk reward para juara di popda nanti. Bupati juga ber-
janji, para juara popda akan terbang naik pesawat. “Anggaran pemkab terbatas. Mungkin nanti juaranya saja yang naik pesawat,” janji Bupati Anas di hadapan ratusan kontingen Banyuwangi. Selain dihadiri bupati, pelepasan kontingen popda Banyuwangi itu juga dihadiri sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi. Tampak di antaranya Wakil Bupati dan juga Ketua KONI Yusuf Widyatmoko,
Ketua Harian KONI Hendarto, Sekretaris Daerah Slamet Karyono, dan Plt. Kadispora Ahmad Khairullah. Dalam laporannya, Khairullah menyatakan, kontingen Banyuwangi akan berlaga di 14 cabor, yaitu senam, panahan, tenis lapangan, tenis meja, sepak takraw, gulat, bola voli, badminton, karate, atletik, renang, bola basket, sepak bola, dan pencak silat. (nic/c1/als)
Atlet Luar Kota Minati BOY
DOK.RaBa
SEMINGGU LAGI: Seorang petenis berlatih di GOR Tawang Alun beberapa Waktu lalu. BOY 2012 digelar 15 November nanti.
BANYUWANGI - Pamor kejuaraan Banyuwangi Open Yunior (BOY) edisi 2012 kian m e n g i l a p. S e pekan jelang pelaksanaan 15 November mendatang, sejumlah peserta dari dalam dan luar kota sudah memastikan tampil. Tidak hanya dari Pulau Jawa, sejumlah peserta juga datang dari luar Jawa. Dalam BOY edisi kedua tahun ini, panitia menetapkan lima kategori usia yang akan ditandingkan. Kelimanya adalah usia 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun, dan 18 tahun. Semua kategori itu akan dimainkan oleh tunggal putra maupun putri, dan ganda putra maupun putri. “Lima kategori usia itu akan
dimainkan di BOY nanti,” beber Edi Santoso, pengurus Pelti Banyuwangi. Edi menambahkan, unt u k m e ma k s i ma l k a n kejuaraan tersebut, panitia sudah melakukan beberapa langkah. S e l a i n m e n d a f t a rkan even yang akan dilaksanakan di lapangan tenis GOR Tawang Alun itu ke Pelti pusat, panitia juga sudah membuka pendaftaran calon peserta. Sejumlah peserta dari dalam dan luar Banyuwangi sudah memastikan tampil. Mereka berasal dari Bali, Balikpapan, Kepulauan Riau, dan Aceh. Selain itu, sejumlah peserta dari kawasan regional Jawa Timur, seperti Sidoarjo, Surabaya, Malang, dan Kediri, juga sudah
memastikan berpartisipasi. Jumlah peserta yang sudah mendaftarkan diri mencapai 70 orang. Jumlah tersebut masih dimungkinkan bertambah mengingat masa registrasi peserta masih dibuka hingga satu pekan ke depan. “Kami target jumlah peserta hingga di atas 150,” ujarnya. Edi menyebut kejuaraan tersebut tidak akan kehilangan magnet seperti agenda yang sama tahun lalu. Dengan menyandang status sebagai kejuaraan yang diakui Pelti (TDP), beberapa petenis junior diprediksi tidak akan canggung tampil di ajang tersebut. “Status TDP menjadi nilai plus bagi petenis yang tampil. Mereka bisa mendongkrak peringkat lewat penampilan dan hasil di kejuaraan ini,” cetusnya. (nic/c1/als)
BANYUWANGI - Cabang bulu tangkis bakal memulai perjalanan panjang di pentas Popda IX Surabaya hari ini (7/11). Kontingen bulu tangkis Banyuwangi dipastikan memainkan laga perdana di tiga kategori, yakni tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra. Sejumlah lawan pun sudah siap menghadang laju pebulu tangkis Banyuwangi di fase awal ini. Di tunggal putri, ketangguhan Novi mendapat ujian dari Anin asal Lamongan. Menilik kualitas yang dimiliki, wakil Banyuwangi itu dipastikan tidak akan kesulitan melaju dari hadangan lawannya tersebut. Selanjutnya, di tunggal putra ada Zakcy yang akan bertemu Bryan wakil Kabupaten Nganjuk. Ofisial Banyuwangi, Aditya Wahyono, menyebut peluang Zakcy lolos cukup terbuka. Menilik kualitas dan pengalaman bertanding, Zakcy memiliki kecepatan dan konsistensi
permainan yang lumayan bagus. “Kini masalahnya tinggal dia (Zakcy) mampu-tidak memanfaatkan itu di lapangan,” katanya. Ganda putra yang bertanding adalah pasangan Zakcy dan Dicky. Keduanya akan mencoba melaju dari hadangan duo pebelu tangkis Madiun, Candra dan Aji. Kombinasi keduanya dalam berbagai uji coba menunjukkan hasil memuaskan. Meski demikian, Aditya sedikit ketar-ketir dengan penampilan anak asuhnya. Pengalaman di kejuprov bulu tangkis di Surabaya lalu menjadi pengalaman berharga baginya. Bukan ketangguhan lawan yang akan menjadi momok utama dalam kejuaraan kali ini, melainkan cuaca. Aditya justru menganggap cuaca ekstrem di Surabaya bisa menjadi musuh berat bagi anak asuhnya di lapangan. “Cuaca panas memang masih menjadi masalah. Konsentrasi permainan dan fisik bisa terkuras habis,” cetusnya. (nic/c1/als)
BERITA UTAMA
Rabu 7 November 2012
39
HALAMAN SAMBUNGAN
Tidak Berbahaya n SEMBURKAN... Sambungan dari Hal 29
Gempa tremor yang tercatat te rus menurun sejak 2 November 2012. ‘’Turunnya lambat,’’ katanya kemarin. Hendrasto menjelaskan, pengamatan visual menunjukkan Gunung Raung mengeluarkan asap selama tiga jam. Itu terjadi sekitar pukul 06.00 hingga 09.00 kemarin. ‘’Asap yang muncul dari gunung itu setinggi 300 meter dan agak tebal,’’ terangnya di Pos Pengamatan Gunung Raung, Dusun Mangaran,
Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Berdasar pantauan CCTV, asap tersebut mengarah ke ba rat laut. Sesuai peta, asap tersebut mengarah ke kawasan Sumber Wringin di Kabupaten Bondowoso. ‘’Asap itu tidak panas dan tidak berbahaya. Dengan cara menutup hidung dan mulut sudah cukup,’’ paparnya. Terkait fenomena itu, masih kata dia, asap tersebut merupakan pelepasan energi. Hal itu justru menggembirakan. ‘’Keluar asap seperti ngowos itu yang melegakan. Tetapi,
kita tetap berlakukan radius 3 kilometer tidak boleh ada aktivitas manusia,” tandasnya. Ditanya kapan status siaga diturunkan? Hendrasto tidak mengetahui secara pasti kapan hal itu diwujudkan. Alasannya, gunung tersebut bukan berarti sudah stabil. ‘’Ibarat orang lari, tiba-tiba pelan. Tapi bukan berarti berhenti, barang kali itu ambil napas,’’ urainya. Dia menjelaskan, kawah gunung tersebut berkedalaman 400 hingga 500 meter. Sebab, bibir kawah tidak rata satu sama lain. ‘’Tapi yang jelas, asap banyak
yang jatuh di kaldera, karena kalderanya luas,’’ tandasnya. Sampai saat ini, lanjut dia, gempa tremor yang terekam di seismograf rata-rata 20 mm. Setiap hari, rata-rata menurun 1 mm. ‘’Sekarang masih 20 mm,’’ pungkasnya. Ketua Tagana Banyuwangi, Dedi mengatakan, pihaknya sudah siap jika sewaktu-waktu Gunung Raung meletus. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan merencanakan terkait penanggulangan bencana. “Kita siap 100 persen jika terjadi bencana,” tegasnya. (ton/c1/bay)
Hasil Tes Urine Ternyata Positif n SAKSI... Sambungan dari Hal 29
“Saya tidak pernah mengancam akan menembak saksi. Selama dari rumahnya hingga polres, saya tidak pernah ngomong,” katanya sambil menoleh kepada pasutri tersebut yang duduk di belakangnya. Saat majelis hakim memberi ke sempatan pasutri itu menanggapi bantahan Umar Santoso, Siti Harliyana bersama Fentri bersikukuh bahwa Umar ada di ruang satnarkoba. “Saya tahu namanya Umar, setelah temannya meminta diam. Katanya, sudah Mar (Umar),” sebutnya. Pernyataan Fantri yang dikuatkan istrinya itu memantik emo si Umar. Anggota polisi asal Desa Sraten, Kecamatan Cluring, itu sempat menuding kepada pasutri yang duduk di belakangnya. “Ingat, kamu itu hamil. Jangan memberi keterangan bohong,” tegasnya. Sebelum memeriksa Umar Santoso, majelis hakim juga memanggil dua penyidik Satnarkoba Polres, yakni Abdul Haris dan Sumarto, untuk dimintai keterangan sebagai saksi ver bal. Kedua saksi tersebut merupakan penyidik yang telah memeriksa pasutri Fantri-Siti Harliyana pada 26 Juli 2012 lalu. Dalam keterangannya, kedua saksi verbal itu membantah tuduhan pasutri yang menyebut da lam pemeriksaan sebagai saksi ada tekanan menekan. “Da-
lam pemeriksaan itu tidak ada tekanan. Saya ajak bicara dengan santai dan saya beri minum juga,” kata Abdul Haris yang mengaku memeriksa Fantri Kristiono. Dalam kasus narkoba dengan terdakwa Brigadir Sigit itu, Haris menyebut memeriksa Fantri sebanyak tiga kali, yakni pada 26 Juni 2012, 27 Juni 2012, dan terakhir 2 Juli 2012. “Tiga kali kita minta keterangan. Keterangannya tetap sama,” ungkapnya. Di antara hasil pemeriksaan itu, lanjut Haris, Fentri saat berada di rumah Brigadir Sigit di Perum Klatak, Kecamatan Kalipuro, mengakui telah mengisap sabusabu sebanyak empat sedotan. “Hasil tes urine untuk mengecek narkoba ternyata Fantri positif,” ungkapnya lagi. Hasil positif tes urine itu juga disampaikan Sumarto yang telah memeriksa Siti Harliyana. Dalam keterangannya, sebelum dilakukan pemeriksaan ibu muda yang tengah hamil delapan bulan itu diambil urine untuk dites. “Hasil tes urine (Siti Harliyana) positif,” cetus Sumarto. Sumarto membantah selama me meriksa saksi melakukan penekanan, mengarahkan, dan mengancam. Sebab, ke nyataannya, prosesnya ber langsung kekeluargaan. “Sebelum sak si bertanda tangan, saya minta mereka membaca hasil pemeriksaan,” katanya. Keterangan dua penyidik itu ternyata dibantah pasutri
tersebut. Saat dimintai ketera ngan usai mendengarkan keterangan dua penyidik, pasutri itu membantah saat di rumah Brigadir Sigit mereka mengonsumsi sabu-sabu (SS). Fantri dan istrinya menyampaikan, saat akan dimintai keterangan memang sempat diambil urine. Tetapi, keduanya mengaku tidak melihat dr. Sholakhudin yang disebut telah memeriksa urine tersebut. “Pertanyaan saat memeriksa dipenggal-penggal, saya jawab dengan iya dan tidak,” terang Siti Harliyana. Sementara itu, terdakwa Brigadir Sigit Dwi Susanto, 28, yang menjadi terdakwa dalam kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu (SS) juga sempat memprotes ketatnya pengawasan yang dilakukan terhadap dirinya selama penahanan di polres dan Lapas Banyuwangi. Sejak ditahan 26 Juni 2012 lalu hingga kemarin, istri dan keluarganya tidak boleh membesuk. Bahkan, Sigit juga mengaku tidak boleh bertemu siapa pun. “Sampai sekarang ini saya tidak boleh dibesuk istri dan keluarga,” kata Sigit kemarin. Lantaran tidak boleh bertemu siapa pun, lanjut Sigit, dirinya juga kesulitan minta bantuan hukum ke Polda Jawa Timur. Dirinya memang menolak penasihat hukum (PH) hasil penunjukan Polres. “Saya ingin bantuan hukum dari Polda,” ujarnya. Pernyataan Sigit yang tidak boleh dibesuk istri dan ke-
luarganya itu ternyata meng undang reaksi keras jaksa penuntut umum (JPU) Djoko Santoso. “Saya ingin me luruskan pernyataan terdakwa bahwa selama ini tidak boleh dibesuk istrinya,” cetusnya. Djoko menyebut, dirinya telah mengeluarkan surat yang memberi kesempatan istri dan keluarga terdakwa membesuk di lapas. “Ini perlu saya luruskan, karena pernyataan terdakwa didengar umum,” ungkapnya. Protes saat mengorek keterangan penyidik juga disampaikan penasihat hukum (PH) terdakwa Kompol Sugiarto. Anggota Bidang Hukum (Bidkum) Polda Jawa Timur ini mem pertanyakan penyidik yang memeriksa saksi pasangan suami istri (pasutri) Fantri Kristiono dan Siti Harliyana pada pukul 23.55. Kompol Sugiarto juga menyebut pemeriksaan pasutri itu dinilai janggal. Sebab, pasutri itu diperiksa pada 26 Juni 2012, sedangkan laporan polisi baru masuk 27 Juni 2012. “Ini sangat urgen sekali, dan saya tidak menerimakan,” sebutnya. Tetapi, keberatan PH terdakwa dari Polda Jawa Timur itu ditangkis ketua majelis hakim Elly Istianawati SH. “Tolong pertanyaan fokus pada proses pemeriksaan. Bila keberatan dengan tanggal pemeriksaan dan laporan polisi, silakan itu dilakukan pada praperadilan,” pinta Elly. (abi/c1/bay)
Uang Dihabiskan untuk Foya-foya n SIKAT... Sambungan dari Hal 29
“Semua uangnya habis untuk senang-senang,” katanya. Berdasar keterangan hasil pengembangan yang dilakukan penyidik, jelas Ketut, Musayi ternyata juga pernah mencuri
se puluh ekor kambing milik warga di wilayah Kecamatan Banyuwangi. “Semua kambing hasil curian itu telah dijual,” cetusnya. Menurut pengakuan Musayi ke pada polisi, sepuluh ekor kambing curian itu berasal dari lima lokasi yang berbeda. Artinya, kambing itu milik sepuluh
warga yang tidak dia kenal. “Se puluh ekor kambing itu berada di wilayah Kecamatan Banyuwangi,” terangnya. Musayi membeberkan, sepuluh ekor kambing hasil kejahatannya itu dijual kepada beberapa pedagang berbeda. Semua kambing itu, sebut dia,
oleh pedagang dibeli dengan harga Rp 5 juta. “Uang Rp 5 juta itu katanya juga telah habis untuk foya-foya,” kata Ketut. Seperti diberitakan se belumnya, gara-gara akan kabur saat ditangkap, Mat Musayi ditembak kakinya oleh aparat kepolisian. (abi/c1/bay)
Ribuan Warga Buru Tiket BJF n SURAT... Sambungan dari Hal 29
Rencananya, penyerahan hadiah untuk para pemenang lomba akan dilakukan pada 15 November 2012 mendatang. Sementara itu, animo masyarakat terhadap pelaksanaan Banyuwangi Jazz Festival (BJF) cukup besar. Hingga kemarin, sudah ribuan penggemar musik
jazz yang antre mendapatkan ti ket pertunjukan yang akan berlangsung di Gesibu Blambangan itu. Antrean tiket BJF itu tidak hanya datang dari Banyuwangi, tapi juga berasal dari luar daerah. Bahkan, sebagian besar yang antre itu berasal dari luar daerah. Panitia BJF pun tidak menyangka bila animo masyarakat begitu besar terhadap
pe laksanaan acara itu. Pada pe laksanaan BJF ini, panitia akan memberikan service yang maksimal kepada tamu yang datang. “Kita sedang kerja keras menyiapkan pergelaran musik jazz yang nyaman dan aman ditonton,” ungkap Humas Banyuwangi Festival (BF), Rahmawati Setyoardinie. Acara BJF itu tampaknya menjadi magnet bagi warga luar
daerah keturunan Banyuwangi un tuk pulang kampung. Beberapa orang yang sudah inden tiket mengaku berasal dari Banyuwangi, tapi sudah bertahun-tahun tidak pulang. Saat BJF mereka akan pulang kampung bersama keluarga besar masing-masing. “Tiket tidak kita jual, tapi diberikan secara gratis,” ungkap Rahmawati. (afi/c1/bay)
Belum Diketahui Penerbitnya n LKS... Sambungan dari Hal 29
Bagaimana tidak, di LKS yang hingga kini belum diketahui penerbitnya itu ternyata salah menulis nama Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi. Nama Wabup yang seharusnya Yusuf Widyatmoko tertulis Kartok Widyatmoko. Tentu saja, kesalahan ketik pada halaman 34 LKS Basa Using itu memantik atensi berbagai kalangan. Sebab, dikhawatirkan siswa SD akan menelan mentah-
mentah informasi yang salah mengenai nama kepala daerahnya tersebut. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Wabup Yusuf Widyatmoko mengatakan, pihaknya tidak begitu risau dengan kesalahan ketik namanya di buku LKS tersebut. Namun demikian, orang nomor dua di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu mengimbau Dinas Pendidikan (Dispendik) segera memanggil pihak-pihak terkait untuk melakukan perbaikan. “Agar tidak terulang, Dispendik harus
segera memanggil pihak-pihak terkait, terutama penerbit buku tersebut,” ujarnya Senin lalu (5/11). Wabup Yusuf menambahkan, bagaimanapun nama adalah sesuatu yang penting. Apalagi, menyangkut nama kepala daerah. “Kalau pencantuman nama kepala daerahnya salah, anak-anak nanti melihatnya juga akan salah,” katanya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono, tidak menampik adanya kesalahan pencantuman nama
wabup pada buku LKS Basa Using bagi siswa kelas IV SD tersebut. Menurut Sulihtiyono, LKS itu digandakan dan dijual tanpa melalui rekomendasi Dispendik. Sulihtiyono mengaku sudah mengerahkan Kepala Bidang TK/SD Dispendik untuk melacak pihak yang menggandakan dan menjual LKS tersebut. “Buku tersebut akan kita cabut, karena seluruh buku yang masuk ke sekolah harus dapat rekomendasi Dispendik,” tegasnya. (sgt/c1/bay)
Wakili Indonesia Bertanding di Vietnam n KEJAR... Sambungan dari Hal 29
Bocah yang satu ini kerap menjadi yang terbaik juara pada kejuaraan karate tingkat Kabupaten Banyuwangi, eks-Karesidenan Besuki, hingga tingkat Provinsi Jatim. Belakangan diketahui, sepak terjang Ais menjadi pantauan Inkai Pusat. Karena itu, dia didaulat Inkai untuk mengikuti Kejurnas Piala Mendikbud V yang diselenggarakan di Samarinda, Kaltim. Untuk mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan tertinggi tingkat nasional kategori usia dini tersebut, Ais mendapat fasilitas training centre (TC) di
kompleks gedung Inkai Pusat di kawasan Jatinegara, Jakarta. Nah, pada kejurnas yang digelar 31 Oktober sampai 2 November 2012 tersebut, Ais berhasil menorehkan capaian mengagumkan. Bagaimana tidak, bocah berperawakan ramping ini sukses meraih juara I kumite perorangan -25 kg usia dini putri. Belum berhenti sampai di situ, pada kejuaraan yang sama di kelas berbeda, Ais menggenggam predikat juara II kategori kata beregu usia dini putri. Itu berarti Ais berhak “mengantongi” medali emas dan perak. “Saya tertarik menggeluti karate karena memang ingin menjadiatletberprestasi,”ujarbocahkelahiran27 Desember 2004 itu.
Aismengaku,untukmewujudkanangan-angan menjadi atlet berprestasi, selain rutin berlatih, dia juga harus bersedia mengorbankan kegemaran mengonsumsi es dan makan sambal. “Kata ayah, mengonsumsi es dan sambal kurang baik untukpernapasan.Jadi,sejakterjundikarate,saya tidak berani sering-sering minum es dan makan sambal,” kata dia. Berkat prestasinya itu, Ais akan mewakili In donesia dalam kejuaraan karate internasional di Vietnam bulan depan. Se lain untuk menambah jam terbang, kejuaraan tersebut sangat diperlukan untuk mengasah kemampuan Ais di level internasional. (c1/bay)
Patung Sepeda Raksasa
n BERZIARAH...
Sambungan dari Hal 29
Laut Merah adalah lokasi yang memiliki nilai sejarah karena di era Nabi Musa as, laut tersebut pernah menenggelamkan Firaun. Jamaah juga mengunjungi Masjid Qissos di Jeddah. Ada pula monumen sepeda raksasa di kota tersebut. Banyak jamaah In donesia menganggap itu adalah sepeda Nabi Adam.
Pa dahal, monumen tersebut hanya sebuah patung sepeda raksasa. Selain itu, air mancur di tengah laut dengan pancaran air yang sangat tinggi menjadi sa lah satu hal yang menarik diabadikan jamaah. Jamaah juga menyempatkan diri melihat makam Siti Hawa. Namun, karena terhalang pintu yang terkunci, maka hanya beberapa jamaah saja nekat naik tembok yang tinggi yang bisa me-
lihat makam Ibu Hawa. Itu pun mereka yang nekat memanjat tembok yang cukup tinggi. Rute city tour ke Jeddah tersebut berakhir di keramaian kota Jeddah. Di sana banyak toko-toko yang menawarkan berbagai macam baju, tas, dan suvenir. Jamaah merasakan nu ansa yang berbeda saat mengunjungi Jeddah. Kota yang dihuni berbagai golongan di Arab Saudi itu dikenal sebagai kota sibuk. (*/c1/bay)
Tidak Ada Alasan untuk Tidak Bangkit n SUMPAH... Sambungan dari Hal 40
Tampilnya pemimpin-pemimpin muda di bidangnya itu merupakan motor penggerak untuk bisa cepat menggapai perubahan yang diidam-idamkan banyak orang selama ini. Bukankah pemuda banyak memiliki keistimewaan. Pemuda lebih banyak diidentikkan dengan sifatnya yang aktif, produktif, inovatif, progresif, dan responsif terhadap keadaan-keadaan yang dilihatnya janggal dan butuh perbaikan. Pemuda selalu merasa tertantang untuk berbuat dan bertindak cepat. Tidak terlalu banyak berpikir maupun banyak mengambil pertimbangan. Apalagi, melamun, lebih-lebih selalu merasa galau. Dalam perjalanan sejarah bangsa ini, pemuda memiliki peran yang strategis. Nah, dalam konteks inilah sebenarnya tak ada alasan bagi Situbondo untuk tidak segera bangkit dan maju. Meski belum bisa berlari, namun jangan terus menerus jalan di tempat, apalagi berjalan mundur. Kita harus merasa malu ketika kabupaten ini masih saja berjalan terseok-seok bahkan tertatih-tatih. Padahal, hari sudah terang, jalan sudah cukup lapang, bekal pun tidak kurang. Dengan pemimpin-pemimpin muda, mereka bisa diandalkan untuk menjadi motor melakukan perubahan. Saya yakin, mereka juga sudah memiliki mimpi indah untuk menjadikan Situbondo semakin baik. Hanya saja, mereka mungkin butuh satu langkah lagi. Yakni, sumpah atau ikrar bersama para pemimpin-pemimpin muda itu untuk menyatukan segala potensi kekuatan demi bersama-sama memajukan Situbondo. Beberapa waktu lalu saya dan sejumlah wartawan sempat berbincang-bincang dengan Kiai Azaim. Kiai muda penerus KHR Achmad Fawaid As’ad ini tampaknya sudah begitu merindukan iklim kebersamaan untuk membangun dan menciptakan Situbondo baru. Kiai Azaim menginginkan tidak ada lagi polarisasi politik. Apalagi menjadikan kekuatan kultural sebagai sebuah tameng. Dia juga berpesan agar berita kebersamaan perlu di-bollow up besar-besaran di media. Ini agar semua pihak kian menyadari pentingnya kebersamaan dalam membangun Situbondo. “Memang mewujudkan (Situbondo baru) butuh waktu lama, karena Situbondo juga sudah terlalu lama dalam keadaan seperti ini (terkotak-kotak),”
ungkap Kiai jebolan Makkah itu. Momentum kebersamaan ini memang perlu segera diwujudkan secepatnya. Situbondo butuh itu. Ini agar pengaruh kekuatan kultur-politik yang telanjur mengkotak-kotakkan Situbondo semakin terkikis habis. Dengan mengusung semangat Sumpah Pemuda, sangat tepat jika ada pihak yang segera mengagendakan sumpah para pemimpin muda di berbagai bidang kehidupan itu. Mulai dari pemimpin muda di ranah eksekutif, legislatif, hingga para pemimpin-pemimpin muda yang berada di kekuatan kultur. Tentu juga di bidang lainnya. Kenapa harus bersumpah? Ya, sumpah adalah salah satu cara untuk menunjukkan komitmen. Bahkan, sumpah adalah tingkatan tertinggi untuk membuktikan sebuah keseriusan atau kesungguhan. Saya kira, tidak ada lagi cara yang bisa digunakan manusia untuk melihat atau membuktikan keseriusan, kecuali dengan bersumpah. Lain dari itu, sumpah itu sebenarnya be gitu memesona dan indah. Apalagi kalau disandarkan kepada nama Tuhan. Satu hal lagi, sumpah mampu memberikan semangat atau spirit kebaikan bagi yang mengucapkannya. Lihatlah dari saking pentingnya peran sumpah, Allah beberapa kali bersumpah dalam Alquran untuk memberikan peringatan kepada manusia. Gajah Mada pernah Sumpah Palapa untuk mempersatukan Nusantara. Ada juga sumpah profesi, sumpah jabatan, hingga jenis sumpah dengan cara paling unik. Yakni, sumpah pocong. Yang terpenting, bukan sumpah serapah apalagi sumpah palsu. Jenis sumpah yang terakhir, tentu sama sekali tak bisa dipercaya. Janji berbangsa satu, bertanah air satu, dan ber bahasa satu yang dikumandangkan para pemuda-pemudi Indonesia pada 28 Oktober 1928 silam, awalnya bernama Ikrar Pemuda. Namun, oleh Presiden Soekarno diganti menjadi Sumpah Pemuda agar benar-benar melekat di jiwa dan menyentuh emosi. Sehingga mampu menggelorakan semangat para pemuda-pemudi untuk mencintai tanah airnya. Dan, itu berhasil. Makanya, sumpah pemimpin-pemimpin muda Situbondo ini harus segera terwujud. Barang kali ini akan menjadi salah satu jalan memunculkan kekuatan besar yang ada di Bumi Selawat Nariyah ini. Wallahua’lam Bisshowab. (*) * Kabiro Situbondo, Jawa Pos Radar Banyuwangi
Berencana Buka Koperasi Buruh n GALLAKAN... Sambungan dari Hal 40
“Kita juga membina para remaja di Desa Olean yang menganggur melalui Karang Taruna Tunas Harapan. Mereka membuka usaha dibantu dana ADD. Itu agar mereka tidak menganggur. Kita juga belikan mereka alat cuci motor. Usaha mereka sudah berjalan dan kini kelompok mereka dikembangkan menjadi
dua kelompok,” imbuh Ansori. Untuk program mendatang, Pe merintah Desa (Pemdes) Olean akan membangun puskes mas pembantu di Dusun Kandang Utara. Sebab, warga di sana jika hendak melakukan pemeriksaan medis di puskesmas harus menempuh jarak cukup jauh. Sehingga, dengan dibangunnya puskesmas pembantu yang dilengkapi alat dan petugas medis itu, masya-
rakat Dusun Kandang Utara, Dusun Gumuk, dan Trebungan, tidak perlu jauh-jauh jika hendak lagi memeriksakan diri. Pemdes Olean juga berencana membuka koperasi buruh tani. Itu untuk melayani masyarakat yang profesinya sebagai buruh. Sehingga, ketika buruh tersebut menganggur sementara, koperasi yang dibentuk itu bisa membantu permodalan sementara. (pri/c1/als)
Pemilik Tuntut Pidana dan Perdata n PENGGUNA...
Sambungan dari Hal 40
Masalah kali pertama muncul saat Kapolsek Mangaran, AKP Wahyudi, tiba-tiba meminta uang keamanan Rp 250 ribu per petak dalam sekali panen kepada para pengelola HGU. Namun, warga menolak keinginan itu karena tidak ada alasan jelas. “Selanjutnya, pada 3 September 2012 AKP Wahyudi melakukan pertemuan bersama pengelola lahan dengan agenda pencabutan HGU pada De sember 2012,” ungkap Syamsul Arifin. Alasannya, tanah tersebut akan disewakan kepada PTPN XI,
yakni PG Pandjie, dan akan ditanami tebu. Masyarakat pengguna HGU, kata Syamsul, sangat keberatan karena merasa dirugikan. Puncaknya, tanggal 25 Oktober ada surat panggilan bernomor S.Pgl/1423/X/2012/ Reskrim dari Polres Situbondo kepada salah satu pengelola HGU. Kapasitasnya sebagai saksi dalam kasus penguasaan lahan. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengungkapkan, langkah hukum yang dilakukan polisi itu karena ada pengaduan dari pemilik HGU. “Jadi, pemanggilan itu ditujukan kepada warga yang menggarap HGU secara tidak sah. Sebab, ada
permintaan dari pemiliknya di Surabaya, Pak Hartono,” terangnya melalui telepon seluler. Kata dia, tanah itu akan dimanfaatkan sendiri oleh pemiliknya. Warga yang sudah lama memanfaatkan tanah HGU itu diberi kesempatan sampai Desember untuk mengosongkan lahan. Kepolisian hanya membantu memediasi. Terkait tuduhan ada permintaan uang keamanan Rp 250 ribu, Wahyudi mengaku itu hanya merupakan alasan pembenar saja. Sebab, mereka hen dak mengalihkan aksi penyerobotan yang nyata-nyata telah mereka lakukan. (pri/c1/als)
Akui Sudah Sesuai Prosedur
n KESAL...
Sambungan dari Hal 40
“Prosedur lama, puskesmas me mang baru akan mengeluarkan surat rujukan setelah SPM ditandatangani bupati dan dilampiri surat pengantar dari RS Abdoer Rahem ke puskesmas. Namun,sekaranguntukmenerima SPM yang ditandatangani bupati di Bagian Kesra, pemohon harus me lampirkan surat rujukan dari puskesmas. Baru setelah itu diserahkan kepada pihak Rumah Sakit dr. Abdoer Rahem,” terangnya. Atas ketentuan baru itu, sangat jelas, kata politisi FPKNU itu, bahwa jika pemohon tidak diberi surat rujukan, maka sampai kapan pun dia tidak akan pernah bisa mendapatkan SPM. “Seharusnya petugas puskesmas paham hal
itu. Saya yakin banyak warga yang seperti ini. Hanya saja, sedikit yang berani mengadu kepada kita,” pungkasnya. Tentang ketusnya pelayanan di puskesmas, Abu Zairi mengaku sudah mengetahui sendiri. Saat dirinya menelepon bagian loket di Puskesmas Asembagus, dia juga mendapat jawaban yang sangat ketus. “Saya memperkenalkan diri sebagai anggota DPRD, langsung dijawab iya saya tahu,” ungkap pria asal Arjasa itu. Kepala Puskesmas Asembagus, dr. Roekmi, menegaskan apa yang dilakukan lembaganya sesuai edaranyangsudahditerimatentang pelayananSPM.“Suratrujukanbaru kita keluarkan setelah ada SPM yang sudah ditandatangani bupati. Dalam pengajuan SPM, puskesmas cukup mengeluarkan surat per-
nyataan sakit,” terangnya melalui telepon seluler. Menurut mantan kepala Puskesmas Banyuputih tersebut, setelah SPM Bagian Kesra keluar, puskesmas menerbitkan surat rujukan yang disertai nomor SPM dan stempel JPKPK (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin). “Kalau mau mengeluarkan surat rujukan terlebih dahulu, sebenarnya juga bisa. Tapi, tanpa nomor SPM dan stempel JPKPK,” imbuhnya. Tentang pelayanan yang dinilai tidak ramah dan tanpa senyum, kata dia, itu penilaian yang sangat subjektif. Sebab, petugas di puskesmas yang diproyeksikan menjadi RSUD di wilayah timur tersebut sudah menerapkan pelayanan penuh keramahan. (pri/c1/als)
40
Rabu 7 November 2012
Kiat Pemdes Olean Tingkatkan Taraf Ekonomi Warga
Galakkan Industri Kerupuk dan Beri Alat Cuci Motor SITUBONDO - Di Dusun Kandang Selatan dan Dusun Kandang Utara, Desa Olean, Kecamatan Situbondo, kini sedang diprospek lapangan usaha baru. Di desa tersebut kini sedang digalakkan home industry kerupuk. Selama ini, mayoritas masyarakat Desa Olean bermata pencarian sebagai petani. Untuk memberi pendapatan yang lebih terhadap masyarakat yang tidak
memiliki lahan pertanian, Kepala Desa Olean Anshori berinisiatif menjadikan Dusun Kandang Utara dan Kandang Selatan sebagai daerah penghasil kerupuk. “Kita melakukan pembinaan tiga bulan sekali. Melalui kegiatan-kegiatan desa, bisa selamatan desa, atau Maulid Nabi. Pada kesempatan itu, warga memberikan masukanmasukan, pendapat, dan saran terkait kemajuan Desa Olean,”
ISTIMEWA
SERAP ASPIRASI: Kepala Desa Olean, Anshori (tengah), dalam pengajian yang digelar pemerintah desa setempat.
terang Anshori. Aspirasi warga itu dibahas bersama
perangkat desa, BPD, dan LPM. Hasilnya ditindaklanjuti bersama,
termasuk dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Olean. “Hasil kegiatan itu sudah mulai terlihat. Warga Dusun Kandang Selatan dan Utara sudah mandiri dan bisa mengembangkan usaha,” terangnya. Mesin yang digunakan warga dalam membuat kerupuk masih manual. Demi meningkatkan home industry kerupuk itu pihak desa menggandeng klinik UKM dan PNPM, yakni dengan cara membantu permodalan dan peralatan berupa mesin tepung. “Alhamdulil-
lah semua bisa kita akses dan saat ini sudah bisa digunakan warga yang menekuni home industry kerupuk,” ungkap Ansori. Selain melakukan pembinaan terhadap home industry kerupuk, pihak desa juga memberikan pembinaan terhadap para perajin, yakni perajin pisau dan pedang hias di Dusun Kandang Selatan. Hasilnya juga bagus. Itu terbukti dari kerajinan yang mereka produksi sudah sampai ke Bali bahkan luar negeri n Baca Galakkan...Hal 39
Pengguna HGU Tanjung Kamal Resah
CATATAN
Sumpah Pe(mimpi-n) muda Situbondo TULISAN ini terinspirasi dari diskusi dengan salah seorang teman yang juga punya hobi menulis. Namun, karena kesibukannya, dia tak bisa meluangkan waktu menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan. Dia mengingatkan saya pentingnya membuat tulisan bertema Sumpah Pemuda yang telah diperingati 28 Oktober lalu. Sebab, momentum kebangkitan para pemuda itu cukup erat untuk dikaitkan dengan konteks Situbondo kekinian. Konteks Situbondo kekinian yang dimaksud adalah, para pemimpin di Kota Santri saat ini banyak didominasi kaum muda. Dimulai dari bupati dan wakil bupati. Bupati Dadang dilantik menjadi bupati saat usianya 44 tahun. Sedangkan Wabup Rachmad dilantik saat usianya 36 tahun. Ini tentu sejarah baru dalam perjalanan pemerintahan Pemkab Situbondo. Sebelumnya, orang nomor satu EDY SUPRIYONO* di lingkungan Pemkab Situbondo selalu pensiunan pejabat, yang tentu saja umurnya sudah tak bisa lagi dikatakan muda. Sebut saja, Bupati Dia’aman, Ismunarso, Suroso, atau bupati-bupati sebelum mereka yang sebagian besar adalah purnawirawan TNI. Yang namanya purnawirawan, tebak saja berapa umurnya? Ketua DPRD, Zeiniye, saat ini masih berumur 35 tahun. Wakil Ketua DPRD, Hadi Prianto malah baru genap berumur 30 tahun. Narwiyoto, 43 tahun. Pimpinan-pimpinan SKPD (satuan kerja perangkat daerah)-pun juga banyak yang umurnya masih di bawah 45 tahun. Bukan itu saja, tokoh-tokoh agama yang menjadi panutan sekaligus simbol kekuatan kultur di Situbondo juga masih muda-muda. Sebut saja KHR. Mohammad Kholil As’ad, KHR. Azaim Ibrahimy, dan KH. Zakky Abdullah. Mereka semua masih muda belia. Tentu, masih memiliki semangat membara untuk membawa kemajuan bagi Situbondo, dengan cara mereka sendiri tentunya. Keadaan ini harus disadari adalah modal berharga bagi Kota Santri yang terus menggelorakan semangat perubahan ke arah yang lebih baik n
MANGARAN - Warga Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo, yang mengelola tanah HGU (hak guna usaha) di desa setempat kini resah. Pasalnya, hak pengelolaan tanah yang sudah didapat sejak 1994 tersebut akan dicabut dalam waktu dekat. Yang lebih membuat warga resah, tiba-tiba mereka terancam proses hukum atas tuduhan penguasaan lahan. Bahkan, Satreskrim Polres Situbondo sudah mulai memanggil salah satu pengelola tanah HGU untuk dimintai keterangan. Lantaran takut, perwakilan warga kemarin mengadu dan menyerahkan berkas HGU ke Komisi I DPRD Situbondo. Mereka meminta perlindungan karena khawatir ada upaya kriminalisasi warga pengguna HGU. “Terus terang warga ketakutan, Mas. Kita ke DPRD karena ingin ada mediasi, sehingga tidak ada pihak yang
dirugikan,” terang Syamsul Arifin, koordinator warga saat menghadap kepada Ketua Komisi I, Syaiful Bahri. Syamsul mengungkapkan, tanah HGU yang kini dimanfaatkan warga awalnya dikelola PT Pintam Prima sejak 1988 dengan jenis usaha tambak udang. Saat itu ditangani Hartono. Namun, sejak 1994 tanah itu dibiarkan telantar. Sejak saat itu, Hartono melalui petugas keamanan PT Pintam Prima, Marsuto, meminta warga mengelola lahan tersebut. Nah, sejak 2002 warga resmi mengolah tanah tersebut dengan cara ditanami padi, jagung, dan palawija. “Namun, itu tidak gratis. Warga menyewa Rp 750 ribu per petak selama setahun. Sewa itu berlangsung sampai 2010. Nah, setelah Marsuto meninggal dunia, penarikan biaya sewa tak ada lagi,” ungkap Syamsul Arifin n Baca Pengguna...Hal 39
Baca Sumpah...Hal 39
SDN 1 MIMBAAN EDY SUPRIYONO/RaBa
MENGADU: Abdul Rasyid ditemui anggota DPRD Abu Zairi dan Italia di ruang komisi IV siang kemarin. EDY SUPRIYONO/RaBa
APES: Akbar (kiri) dan Ari Kurniawan (kanan) digelandang ke Mapolres Situbondo kemarin.
Simpan Dextro di Bungkus Nasi Hendak Dikirim ke Tahanan di Dalam Rutan EDY SUPRIYONO/RaBa
BERKUALITAS: Hasil pengerjaan proyek gedung DAK pendidikan di SDN 1 Mimbaan, Kecamatan Panji.
Bangga Hasil Pengerjaan Gedung DAK Pendidikan PANJI - Pelaksanaan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan di SDN 2 Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, ini bisa dijadikan contoh oleh sekolah lain. Pasalnya, pengerjaannya benar-benar memperhatikan spesifikasi yang sudah tertera dalam rencana anggaran belanja (RAB). Sekolah penerima manfaat sangat mengapresiasi pekerjaan yang dilakukan secara kontraktual tersebut. Sebab, kualitas bangunan bisa dibanggakan. Dipastikan, bangunan ini akan berusia panjang. Sehingga, bisa sangat lama untuk digunakan kepentingan pendidikan dari generasi ke generasi. “Tentu ruangan yang dibangun dengan teknis dan bahan pengerjaannya yang benar-benar diperhatikan akan membuat nyaman mereka yang menempati. Kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan nyaman,” ungkap wakil Ketua Komite SDN 2 Mimbaan, Hardi Susanto, kemarin (6/11).. Saat ini pengerjannya kegiatan yang dilaksanakan CV Dwi Putra ini sudah mencapai 90 persen. Dinding bangunan sudah mulai dicat. Tentunya, dengan tidak menggunakan cat sembarangan. Dalam beberapa hari ke depan semua pekerjaan diperkirakan rampung dan siap ditempati. “Ada dua ruang kelas yang dibangun dari anggaran Rp 160 juta,” imbuh Hardi. Menurut dia, dirinya sengaja aktif melakukan kontrol terhadap pelaksanaan rehab gedung SDN 2 Mimbaan. Mulai dari penggunaan kayu di kerangka atap, daun pintu dan jendela, serta pembesian hingga campuran semen. Dengan begitu, dia yakin hasil bangunan akan mampu memuaskan semua pihak yang berkepentingan. Kepedulian Hardi bukan semata-mata hanya karena Hardi sebagai komite sekolah. Namun, sehari-harinya, dia juga berprofesi sebagai wartawan. “Saya malu kalau ruang kelas ini dikerjakan asal-asalan dan hasilnya jelek. Nanti saya disangka kongkalikong. Makanya, benar-benar saya awasi,” ungkapnya. Kata dia, komite sekolah maupun sekolah merasa gembira karena mendapat rekanan yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. “Harapan kita, mudah-mudahan ini bisa dijadikan contoh pelaksanaan pembangunan gedunggedung lembaga pendidikan yang sedang dilakukan khususnya di Kabupaten Situbondo,” imbuhnya. (pri/adv/als)
SITUBONDO - Petugas rumah tahanan negara (rutan) Situbondo kemarin berhasil menggagalkan pengiriman dextro yang dilakukan dua pembesuk. Rencananya, 80 butir obat-obatan terlarang itu akan diberikan kepada tahanan bernama Halim, 23. Dua pemuda nekat bernasib apes itu adalah Akbar, 19, warga Desa Pesisir, Desa/Kecamatan Panarukan, dan Ari Kurniawan, 19, warga Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo. Dari keduanya diamankan 80 pil dextro. “Keduanya kita jerat Pasal 98 (2) jo 196 UU RI No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman minimal empat tahun penjara,” terang AKP Priyo Purwandito kepada sejumlah wartawan kemarin (6/11). Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, dua pelaku datang ke Rutan Situbondo sekitar pukul 09.30. Dia beren-
cana menemui temannya bernama Halim yang menjadi tahanan kasus penganiayaan. Akbar dan Ari masuk melalui pintu utama. Pada pemeriksaan awal, keduanya lolos. Petugas yang memeriksa tubuh pelaku tidak menemukan adanya benda-benda yang dilarang dibawa masuk. Keduanya hanya menenteng dua bungkus nasi. Keduanya pun diizinkan masuk lalu menjalani pemeriksaan di pintu tengah. Di sinilah kedok pelaku terbongkar. Petugas memeriksa barang bawaan Akbar dan Ari. Di dalam dua bungkus nasi yang mereka bawa itu ternyata ada dua paket dextro yang masing-masing berisi 40 butir. Petugas pun langsung mengamankan keduanya. Tak beberapa lama kemudian, polisi Satuan Reserse Narkoba (Reskoba) Polres Situbondo datang dan menggiring keduanya ke Mapolres Situbondo. “Saya hanya mengantarkan. Saya dimintai tolong melalui SMS agar dibelikan pil dextro. Saya beli kepada seseorang di Desa Kilensari, Panarukan,” kata Akbar saat ditanya polisi. (pri/c1/als)
Kesal Pelayanan Tanpa Senyum SITUBONDO - Abdul Rasyid, warga Desa Wringinanom, Kecamatan Asembagus, mendatangi kantor DPRD Situbondo siang kemarin (6/11). Dia mengadukan Puskesmas Asembagus yang dinilai mempersulitnya dalam memperoleh surat rujukan. Padahal, dia perlu mendapatkan surat itu guna mengurus SPM (surat pernyataan miskin). Sebab, sang kakak saat ini terbaring di RS dr. Abdoer Rahem, Situbondo. “Tapi, ternyata hanya dikasih surat pernyataan sakit. Untuk mendapatkan surat rujukan, saya diminta menyelesaikan surat dari Bagian Kesra dulu,” ungkapnya. Padahal, Bagian Kesra baru akan menerima SPM jika dilampiri surat rujukan dari puskesmas setempat. “Lha
ini bagaimana mau dapat SPM, Pak. Kalau puskesmas yang kita mintai hanya memberi surat pernyataan sakit. Padahal, RS sudah memberikan pengantar agar saya bisa mendapat surat rujukan itu,” kata Rasyid. Yang membuat dirinya jengkel, bagian pelayanan Puskesmas Asembagus bersikap ketus. “Seandainya dilayani dengan ramah dan senyum, saya tidak terlalu jengkel, Pak, meskipun akhirnya keinginan saya ditolak,” ungkapnya. Abu Zairi, salah satu anggota DPRD Situbondo yang menemui Rasyid, menyayangkan pelayanan yang diberikan petugas Puskesmas Asembagus itu. Apalagi, prosedur yang dilakukan masih pola lama n Baca Kesal...Hal 39