Rujukan Informasi Terkini
SENIN 7 SEPTEMBER TAHUN 2015
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
Di Rumah Menggebrak, Memukau di Luar AGUSTUS dan September tahun ini merekahkan senyum aktivis kesenian di Banyuwangi. Betapa tidak. Kesenian Bumi Blambangan kian mendapat panggung. Tidak hanya di rumah sendiri. Tapi sampai di pentas nasional hingga internasional. Hebatnya, di tiga panggung berbeda itu tersaji kehebatan kesenian kota The Sunrise of Java ini.
Hanya dalam kurun waktu dua bulan! Pada 1 Agustus lalu, Lalare Orkestra sukses menggelar konser tunggalnya di Gesibu Blambangan. Event tersebut tercatat sebagai konser musik etnik Bumi Blambangan yang pertama. Juga kali pertama konser musik etnik yang dimainkan oleh 100 anak-anak (lalare).
MAN
Fenomena itu dengan cepat menyebar. Kegiatan musik etnik Banyuwangi kembali bergairah. Terutama anak-anak. Sekarang kegiatan anak-anak memainkan tetabuhan mulai semarak lagi. Beberapa sekolah menghidupkan lagi kelompok seni musik etniknya. Ekskul karawitan mulai digemari siswa. Tak
NAHNU
Oleh SAMSUDIN ADLAWI 29
berhenti di situ. Kini musik etnik Kota Gandrung jadi perbincangan nasional. Kekuatan dan kehebatan perkusi Banyuwangi mulai didiskusikan di mana-mana. Mulai diperhitungkan kembali. Yang terbaru, gaungnya sampai ke Palembang, Sumatera Selatan ■ Baca Di Rumah...Hal 39
Jamaah Asal Patoman masih Kritis MAKKAH – Satu jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi atas nama Dewi Maryam Mahfud, 65, warga Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi kondisinya masih kritis. Sampai saat ini dia masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Ajyad, Makkah. Sementara, JCH lainnya, saat ini juga masih menjalani rangkaian ibadah haji wajib di Masjidilharam, Makkah. dr M Nizam Fahmi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin menyampaikan, sampai saat ini JCH asal Desa Patoman, Kecamatan RogoLaporan jampi itu masih menjalani JUHDY perawatan intensif di ruang dari Makkah intensif care unit (ICU) Rumah Sakit Ajyad yang ada di Makkah, Arab Saudi. ”Kondisinya masih kritis,” Baca Jamaah...Hal 39 kata Nizam ■ FOTO-GRAFIS: FREDY RIZKI-REZA FAIRUZ/RABA
Beach Jazz Digeber Akhir Pekan Ini
HUJAN TANGIS: Ahmad Purwadi, orang tua Dadang, menangis histeris di depan jenazah anaknya sesaat setelah ditemukan di Pantai Tambong, Kecamatan Kabat kemarin.
2
Dadang Mengapung di Pantai Tambong
Petugas gabungan (Polair, BPBP, dan Basarnas) dibantu nelayan berupaya melakukan pencarian. Sayang pencarian berjam-jam itu belum membuahkan hasil.
BANYUWANGI - Sukses digelar dua tahun berturut-turut sejak 2013, perhelatan Banyuwangi Beach Jazz Festival alias Jazz Pantai siap kembali menggebrak belantika musik jazz tanah air akhir pekan ini. Sejumlah artis kenamaan bakal tampil pada ajang yang dihelat di Pantai Boom, Banyuwangi, Sabtu malam (12/9) mendatang. Beberapa penyanyi beken bakal perform pada ajang yang merupakan Banyuwangi Festival (B-Fest) 2015 tersebut ■
KABAT – Ini perkembangan terbaru hilangnya Dadang Permana, 14, remaja asal Kampung Ujung yang terseret arus Pantai Boom sejak Jumat sore lalu (4/9). Setelah terombang-ambing ombak selama 40 jam, kemarin (6/9) keberadaan Dadang ditemukan. Pelajar kelas VIII H SMP Negeri 2 Banyuwangi itu ditemukan sudah tak bernyawa oleh seorang nelayan pukul 08.00 ■ Baca Dadang...Hal 39 ISTIMEWA
FOTO KENANGAN: Dadang Permana bersama kerabatnya ketika masih hidup.
3
Minggu pagi pukul 08.00 seorang nelayan Kampung Ujung, Nur Hariri, secara tidak sengaja menemukan jasad Dadang di Pantai Tambong, Kabat.
4
ring. g. dia d Ketika hendak menebar jaring. nab nabrak melihat tubuh manusia menabrak gsung perahunya. Nur Hairiri langsung tas mengangkat tubuh itu ke atas rnyata perahu. Setelah diamati ternyata mayat tersebut Dadang.
Baca Beach...Hal 39
OOnce nce JAWA POS GROUP
1
Jumat sore (4/9) Dadang bersama tiga temannya (Denis, Andang dan Tomi Anggara) mandi di muara Pantai Boom. Dadang dinyatakan hilang karena terseret arus. Tiga temannya selamat.
PEMERASAN
Kasus Sopir Trooper Jalan di Tempat LICIN - Masih ingat kasus pemalakan yang diduga dilakukan oknum sopir Trooper di kawasan rest area Desa Jambu, Kecamatan Licin, awal Juni lalu? Kasus yang sempat menjadi preseden buruk bagi perkembangan pariwisata di Banyuwangi itu terkesan jalan di tempat. Meski sudah ada tersangka, perkembangan kasus tersebut belum ada kemajuan berarti. Sekadar mengingatkan, penyidik Polsek Licin yang menangani perkara itu telah menetapkan sopir Trooper berinisial AF, warga Desa Tamansari, Kecamatan Licin, sebagai tersangka. Meski berstatus tersangka, sopir Trooper itu kini belum mendekam di dalam sel tahanan. AF masih bisa menghirup udara bebas. Itu karena polisi belum menyelesaikan tahap pemeriksaan lanjutan. AF terindikasi kuat melanggar Pasal 368 KUHP tentang pemerasan. Polisi hingga kini masih mengebut pemeriksaan saksi-saksi ■ Baca Kasus...Hal 39 http://www.radarbanyuwangi.co.id
5 Nur Hariri lantas membawanya ke Pantai Boom. Di sana, Dadang remaja langsung disambut tangisan histeris keluarganya.
Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (26)
Saksikan Matahari Terbenam di Balik Mangrove Bedul
Tim Su-Si bentuk relawan Namanya relawan harus rela tidak bayaran!
Tim ekspedisi jelajah Jawa Pos Radar Banyuwangi kali ini mengunjungi Blok Bedul yang terletak di Desa Sumbersari, Kecamatan Purwoharjo. Wisata mangrove ini masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP)
Bertambah satu lokasi kekeringan di Situbondo PR bagi para Bacabup!
TAUFIK FERDIANSYAH, Purwoharjo TIM ekspedisi jelajah Pantai Timur Jawa masih terus melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi pantai-pantai. Lokasinya masih di kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Kali tim ekspedisi jelajah yang sebelumnya
RENDRA KURNIA/RABA
JEMBATAN KAYU: Jembatan ini merupakan akses jalan menuju muara Segoro Anakan Bedul, kawasan Blok Bedul.
mengunjungi Pantai Ngagelan yang ada di Kecamatan Tegaldlimo akhirnya sampai di Blok Bedul yang ada di Desa
Sumbersari, Kecamatan Purwoharjo. Cukup jauh untuk menuju Blok Bedul. Kami yang bergerak keluar dari TNAP
menuju arah Kecamatan Purwoharjo sejauh 10 Km ■ Baca Saksikan...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI
30
Jawa Pos
Senin 7 September 2015
Giliran Ketua IKASI Mundur ALI NURFATONI/RaBa
HEBAT: Pemain dan ofisial tim voli putra SMPN 1 Cluring sebagai wakil kontingen Cluring meraih juara Liga Voli Pelajar tahun 2015 kemarin.
SMPN 1 Cluring Berjaya Lagi Rebut Juara dan Pemain Terbaik BANYUWANGI – Tim putra SMPN 1 Cluring yang tampil sebagai wakil kontingen Cluring menahbiskan diri sebagai yang terbaik pada Liga Voli Pelajar (Livope) Banyuwangi tahun 2015. Gelar juara itu di raih setelah menghancurkan wakil SMP dari Banyuwangi pada laga final di GOR Tawang Alun, Banyuwangi kemarin. Tidak tanggung-tanggung, Lucky Candra dkk tanpa ampun melibas lawan dengan tiga set langsung. Prestasi SMPN 1 Cluring dalam even tersebut semakin lengkap setelah satu pemain mereka dinobatkan sebagai pemain terbaik. Dia adalah Sultan Jalu Alwan. Pemain satu ini memang menjadi salah satu kunci sukses timnya meraih gelar prestisius itu. Pemain satu ini memang pantas mendapatkan penghargaan. Bersama dengan Lucky Candra, dia baru saja tampil dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2015 dan berujung sukses meraih juara kedua dalam even yang digeber di Makassar itu.
ISTIMEWA
PENGHARGAAN: Kasek SMPN 1 Cluring, Sudarman (kiri) saat memberikan penghargaan kepada dua siswanya setelah tampil di O2SN tahun 2015 Makassar.
Kepala sekolah SMPN 1 Cluring, Sudarman tampaknya sukses membuktikan prestasi hebat sekolahnya baik di tingkat Banyuwangi hingga Nasional. ‘’Rangkaian prestasi ini bukti kerja keras,’’ ungkapnya, kemarin.
Prestasi itu akan terus ditingkatkan. Modal dasar untuk meraih prestasi itu berkat dukungan total. Sehingga, panji-panji sekolah terus berkibar. ‘’Kita buktikan sekolah ini adalah sang jawara sejati,’’ tukasnya. (ton/*/als)
BANYUWANGI – Adanya desakan mundur bagi ketua cabang olahraga (cabor) yang gagal meraih prestasi masih terus berlanjut. Fokus desakan meletakkan jabatan itu diperuntukkan bagi ketua cabor lawas tapi tak pernah membawa hasil. Tapi, hingga kemarin belum ada respons mengenai permintaan untuk segera meletakkan jabatan itu. Justru, ada ketua cabor baru yang secara legawa menanggalkan jabatan. Bahkan, setelah ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Banyuwangi, Mu j i o n o m e n g u n d u rk a n diri. Kini, giliran ketua Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IK ASI) Banyuwangi, Ali Ruchi yang secara resmi menanggalkan jabatan. Pa d a h a l , s a m a s e p e r t i Mujiono, dia masih belum lama ini memegang komando IKASI Banyuwangi. Bahkan, Ali Ruchi tercatat sebagai pelopor terbentuknya induk organisasi olahraga Anggar di Kota Gandrung. S e ja k re s m i m e m e ga n g IKASI Banyuwangi tahun 2014, prestasinya juga oke. Termasuk meraih medali perunggu dalam Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V Juni lalu. Di luar Porprov, rangkaian prestasi telah di ukir dalam berbagai k e ju a raa n re g i o na l Jaw a timur. Tentu saja, keputusan mundur dari jabatan ketua IKASI Banyuwangi itu sangat mengejutkan. Tapi, dia ternyata memiliki alasan setelah resmi menanggalkan jabatan cabor yang masih berusia setahun ini. ‘’Saya ingin fokus bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri
Dok.RaBa
Ali Ruchi
Sipil, red),’’ ungkap pria yang memiliki job sebagai sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Banyuwangi itu. Yang penting, jelas dia, pembinaan sudah berlangsung dengan baik. Menurut dia, pembinaan itu harus fokus agar bisa memberikan dampak
positif bagi atlet. ‘’IKASI ini sudah mandiri meski tanpa saya,’’ terangnya. Dia sudah melayangkan surat pengunduran itu kepada KONI Banyuwangi dan IKASI Jawa timur. Roda organisasi sementara ini dipercayakan kepada Agus Andri sebagai pelaksana tugas. (ton/als)
Kantung Mata Sirna, Kerutan Wajah Hilang BU CANDRA, 40, pekerja swasta yang giat ini tentang perawatan setrika wajah di New Nias 4. Setelah membaca terapi ini di salah satu media Jawa Pos grup ini, dia mencoba mendatangi New Nias 4 untuk berkonsultasi. Setelah mendapat penjelasan yang sangat memuaskan, maka dia pun menjalani terapi disini. Keluhannya adalah kantung mata yang sangat mengganggu penampilannya, Ɵdak hanya itu kerutan diwajah pun semakin banyak. Saat sekali terapi, Bu Candra langsung mendapatkan manfaatnya, kerutan diwajah semakin hilang, kantung mata pun sudah sirna. Maka dia pun melanjutkan perawatan dengan memilih paket setrika wajah , terakhir dia mencoba blecing wajah. Dalam waktu 50 menit wajahnya puƟh dan cerah. “Hasilnya sungguh diluar dugaan, saya kembali percaya diri,” kata Bu Candra. Sementara itu, Owner Gardenia Nias Sauna, Andriyani, SH,M.Hum mengatakan pihaknya memiliki lima perawatan, yaitu penurunan berat badan, satu kali terapi langsung bisa turun satu hingga empat kilogram. Kedua, perawatan
Ibu Candra setrika body yaitu mengecilkan perut (body) satu kali terapi langsung turun lingkaran tubuh satu hingga 10 cm. KeƟga, setrika wajah yaitu mengencangkan wajah dan membentuk wajah. Keempat, memuƟhkan wajah untuk menghilangkan flex dan jerawat. Lima, memuƟhkan tubuh dan menghilangkan bekas luka, terapi rambut rontok (botak), juga terapi rambut uban serta terapi memperbesar payudara. Gardenia Nias Sauna juga melayani spa mata, spa bibir, spa tangan, perut, leher serta beberapa massage. “Kami menggunakan teknologi Galvanic
Body Shaping Age LocI,” katanya. Untuk mendapatkan perawatan ini, Gardenia Nias Sauna memberikan diskon mulai 10 hingga 50 persen. Datang dan kunjungi langsung ke All New Nias di Perum Gardenia Blok G-165 (depan Fitnes Center) Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul 10.0019.00. Telepon 087862546210; 081353318838. All New Nias Denpasar di Jalan Mertanadi 97X Kerobokan Kuta Bali; Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D Padang Sambian Denpasar; cabang lainnya di Jalan Teruna Jaya Delod Puri Kediri Tabanan. (*)
ALI NURFATONI/RaBa
BUKTI KUALITAS: Kasek SMPN 3 Bangorejo, Iriyanto (kiri) meluapkan kegembiraan bersama siswanya setelah merebut juara Liga Voli Pelajar SMP putri kemarin.
Juara Putri Milik SMPN 3 Bangorejo BANYUWANGI – Wakil zona selatan kembali membuktikan diri yang terbaik dalam Liga Voli Pelajar (Livope) Banyuwangi tahun 2015. Kali ini, tim putri SMPN 3 Bangorejo yang notabene bertindak sebagai wakil kontingen Bangorejo keluar sebagai juara. Mereka layak keluar sebagai yang terbaik dalam even tahunan itu. Anak didik Iriyanto itu berhasil mengandaskan perlawanan kontingen Banyuwangi dalam laga final dengan skor akhir 3-1. Padahal, lawan dihuni pemain yang baru saja tampil di O2SN tahun 2015. Tim putri SMPN 3 Bangorejo sejak awal tidak terlalu diperhitungkan untuk meraih gelar juara. Tapi, faktanya mereka mampu mengalahkan lawan-lawannya, termasuk mengandaskan tim favorit,
Banyuwangi di partai puncak. Kepala sekolah SMPN 3 Bangorejo, Iriyanto terlihat terus memberikan semangat untuk di pinggir lapangan saat timnya tampil dalam laga final yang dilangsungkan di GOR Tawang Alun, Banyuwangi kemarin. Kehadiran Kasek Iriyanto itu mampu menumbuhkan semangat bertanding bagi tim putri SMPN 3 Bangorejo. ‘’Alhamdulillah, jerih payah anak-anak membawa hasil sebagai juara,’’ kata Iriyanto, usai pertandingan. Dia benar-benar menyambut gembira atas prestasi untuk sekolahnya itu. Meski tercatat sebagai sekolah terpencil, tapi mampu memberikan prestasi yang luar biasa. ‘’Semangat meraih prestasi jangan sampai luntur. Ke depan, prestasi akan terus kami tingkatkan,’’ tandasnya. (ton/*/als)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SENIN 7 SEPTEMBER
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
HALAMAN 31
Bertambah Satu Lokasi Kekeringan ‘Belajar dari masa lalu, hidup untuk sekarang, dan berencana untuk esok hari." Isfan Ali Ikrom SMKN 1 Situbondo
KESENIAN
NUR HARIRI/JPRS
SUMBER MENGERING: Dua warga di Dusun Jerugen, Desa Selomukti membuat lubang di sekitar sumber yang tak lagi mengeluarkan air.
HABIBUL ADNAN/JPRS
BICARA BUDAYA: Para narasumber memberikan materi pada acara rembug budaya
Suku Pariopo Dirembug Budaya SITUBONDO – Usaha pengembangan kearifan lokal Suku Pariopo, di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus terus dilakukan. Salah satu cara yang ditempuh para aktifitas budaya setempat adalah akan melibatkan akademisi untuk melakukan kajian-kajian ilmiah terhadap kearifan suku pariopo. Hal tersebut terungkap pada acara ‘Rembug Budaya’ yang bertemakan ”Suku Pariopo: Sebuah Rekonstruksi, sabtu (5/9) lalu. Rembug budaya yang bertempat di rumah dinas Camat Asembagus itu menghadirkan para budayawan dan pecinta budaya n Baca Suku...Hal 32
PKS Bulat Dukung HAFASS SITUBONDO – Pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabupcawabup) Ra Hamid – Ra Fadil (Hafass) mendapat amunisi baru untuk ‘pertempuran’ dalam pelaksanaan pilkada 09 Desember mendatang. Siang kemarin (06/09), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Situbondo menyatakan sepenuhnya mendukung pasangan nomor urut dua tersebut. Kepastian langkah parpol yang pada pemilihan anggota legislatif 2014 mendapatkan sekitar 21 ribu suara ini terungkap dalam pertemuan pengurus
DPD PKS Situbondo dengan pengurus DPC di 17 kecamatan. Pertemuan dilakukan sekitar pukul 13.00 siang kemarin di Kantor PKS, Jalan Santana Kota Situbondo. “Hasilnya, terkait pelaksanaan pilkada pada 09 Desember nanti, PKS Situbondo telah membulatkan tekad, menyatukan langkah untuk memberikan dukungan kepada pasangan nomor dua, yaitu Ra Hamid dan Ra Fadil (Hafass),” terang Ketua PKS Situbondo, Imam Anshori, usai acara kepada Jawa
Pos Radar Situbondo. Menurut dia, keputusan yang diambilnya tersebut tidak serta merta. Tapi setelah melakukan beberapa langkah. Diantaranya, PKS telah melakukan survai di setiap kecamatan. “Mereka yang kita datangi berhak untuk mengusulkan calonnya. Nah, dari 17 kecamatan itu hanya ada satu yang menginginkan calon lain. Sedangkan yang 16 kecamatan sisanya, sepakat mengusung calon nomor dua,” ungkap Imam n Baca PKS...Hal 32
PAWAI MOBIL HIAS
Marjhono
LAYANAN BARU: Direktur, dr. Iwan Yulianto di ruangan unit pelayanan hemodialisa RS Elizabeth.
Resmikan Unit Pelayanan Hemodialisa RS Elizabeth Siapkan Empat Unit Mesin Cuci Darah
EDY S/JPRS
MENAWAN: Salah satu peserta dalam pawai mobil hias dalam rangka memperingati Harjakasi yang ke-197, Kamis (03/09), lalu.
Edy S/JPRS
DUKUNG NOMOR DUA: Pengurus DPD dan DPC PKS di 17 Kecamatan mendukung pasangan HAFASS, kemarin.
Panji Juara 1, Rutan Juara 2
Ke Depan Akan Terus Digelar SITUBONDO - Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo telah sukses menggelar acara pawai mobil hias dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) yang ke-197. Acara yang digelar, Kamis (03/09) itu berlangsung meriah. Drs H Sjamsul Arifin MPD, Sekertaris Dispendik yang merupakan Ketua Panitia acara mengaku sangat berterima kasih kepada para peserta yang telah dengan kerja keras mengikuti acara. “Berkat kebersamaan dan kekompakan acara Pawai mobil hias telah berlangsung sukses,” terangnya. Dia berharap, acara-acara semacam itu akan kian mampu meningkatkan kepedulian dan kecintaan masyarakat terhadap Kabupaten Situbondo. Sebab, itu merupakan modal awal dalam sebuah pembangunan daerah. “Ke depan, acara-acara semacam ini akan terus kita gelar,” imbuh Sjamsul n Baca Ke Depan...Hal 32
SITUBONDO – Lokasi kekeringan sebagai dampak musim kemarau di Kabupaten Situbondo bertambah. Baru-baru ini, Dusun Nangger, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar meminta pasokan air bersih kepada Badan Penagggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo karena dilanda kekeringan. Padahal, Dusun Nangger di tahun-tahun sebelumnya tidak masuk kategori lokasi kekeringan. Sebab, di sana terdapat aliran sungai dan sumursumur milik warga. Sayang, di tahun 2015 ini, Nangger juga menjadi salah satu tujuan pengiriman air. Bertambahnya satu lokasi kekeringan ini disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin, siang kemarin (6/9) n Baca Bertambah...Hal 32
SITUBONDO – Masyarakat yang ingin melakukan cuci darah kini juga sudah bisa melakukannya di Rumah Sakit Elizabeth Situbondo. Peresmian unit pelayanan hemodialisa, itu dilakukan pada Sabtu (05/9) lalu. Untuk kepentingan pelayanan hemodialisa ini, RS Elizabteh membangun ruangan baru demi kenyamanan pasien. Peresmiannya dilakukan langsung oleh dr Iwan Yulianto yang ditandai
dengan pemotongan pita dan tumpeng. Hadir dalam acara ini seluruh karyawan RS. Elizabeth serta perawat HD RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Pengurus PENEPRI Jawa Timur, dr. Baihaqi, Sp.PD juga hadir. Dia sempat memberikan materi seputar pencerahan tentang Hemodialisa sebelum acara peresmian dilakukan. Direktur Rumah Sakit Elizabeth, dr. Iwan Yulianto, menyampaikan, Unit Pelayanan Hemodialisa untuk memberikan pelayanan kepada para pasien yang memerlukan cuci darah n Baca Resmikan...Hal 32
SITUBONDO – Kecamatan Panji kembali menambah bejibun koleksi piala dari prestasi yang diraihnya. Yang terbaru, Kecamatan yang dipimpin oleh Nugroho ini ditetapkan sebagai juara pertama dalam lomba stand dalam rangka Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) di Alun-Alun Kota Situbondo. Sekedar tahu, FKPU disuguhkan salah satunya juga dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-197. Momentum yang diselenggarakan selama lima hari ini nenampilkan kesenian dan budaya dari 14 kabupaten/kota yang berada di Pesisir Utara Jawa Timur. Di samping festival kesenian, juga dihelat pameran akbar yang diikuti 14 kabupaten tersebut, dinas instansi, SKPD, kecamatan, dan lembaga ekonomi lainya. Yang ditampilkan adalah produk unggulan masing-masing. Para peseta dinilai oleh lima juri independen. Nah, dari penilaian itulah, stand yang dinilai paling layak untuk menjadi juara adalah stand Kecamatan Panji. Sedangkan, juara kedua adalah
Istimewa
STAND TERBAIK: Kecamatan Panji dan Rutan Situbondo menerima hadiah dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Tutik Margianti (kanan).
stand Rutan (rumah tahanan negara) Situbondo. Camat Panji, Nugroho menerangkan, dirinya sangat bersyukur karena usaha keras tim pemeran Kecamatan Panji akhirnya membuahkan hasil n Baca Panji...Hal 32
Kisah Pilu Pengrajin Kulit Kerang di Dusun Pesisir, Bungatan
Bisa Produksi Banyak, Tapi Pasar Semakin Sulit Salah satu home industri yang ada di Kota Santri yang mampu menembus pasar dunia adalah kerajinan kulit kerang. Namun, penjulan hasil produksinya akhir-akhir ini tak menggembirakan. Penyebabnya, harganya jauh di bawah modal. NUR HARIRI, Bungatan. BERTAHUN-TAHUN lamanya, kerajinan kulit kerang menjadi tumpuan hidup banyak orang di Kabupaten Situbondo. Salah satunya adalah Feri. Dia sudah lebih dari 20 tahun berbisnis kerajinan kerang, hasil keterampilannya sendiri. Saat koran ini datang, Feri yang duduk di tangga rumahnya tampak http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
santai merangkai kulit kerang. Maklum, setiap hari tangannya nyaris tak pernah libur melakukan pekerjaan tersebut. Pria 50 tahun ini terus merangkai kulit-kulit kerang itu, hingga sedap dipandang mata. Pria yang tinggal bersama anak dan istrinya di Desa Pesisir, Kecamatan Bungatan, itu bisa mengerjakan kerajinan kerang hingga belasan ribu dalam sebulan. Namun, bukan berarti belasan ribu kerang yang dirangkainya langsung terjual. Selain kemampuan merangkai, Feri juga dituntut untuk mampu memasarkan hasil karyanya ke dunia luar. Jika tidak, maka pria yang kerap memakai sarung tersebut tidak bisa mendapatkan hasil usaha kerajinannya. Siang itu, sambil mengelem dan mengikat kulit kerang menjadi hiasan lampu, Feri menceritakan banyaknya pengalaman hidup dalam bisnis kerang. Kerajinan yang bukan meru-
pakan kebutuhan pokok, diakui Feri, penjualannya lebih susah dari pada barang lain. Dari situlah, kesabaran pengrajin diperlukan. Sebab, dalam waktu sebulan hasil karya tangannya belum tentu ada yang membeli. “Butuh kesabaran yang benar-benar sabar. Soalnya, kalau buat tidak langsung laku, harus cari pasar dulu,” katanya. Kalau pun ada pembeli, harga penjulan harus terlebih dahulu dihitung dengan pengeluaran modal. Sebab, menjadi pengrajin kerang membutuhkan banyak alat serta tenaga yang tidak sedikit. Mulai dari pembelian sampai membentuk barang yang diinginkan. “Prosesnya panjang. Setelah beli kerang, dibersihkan dulu. Kemudian dibentuk seperti lampu hias, figura cermin, dan banyak lagi. Alat-alat lain juga harus beli, senar, lem dan alat poles untuk penghalusan, jadi prosesnya cukup rumit,” ujarnya.
Pembelian kerang serta sejumlah alat untuk merangkai kerang adalah yang paling membutuhkan modal besar. Kerang yang sudah dibentuk, nantinya akan dihitung sebelum ditawarkan kepada pengusaha. Nah, beberapa bulan terakhir ini, Feri mengaku banyak barangnya yang belum keluar lantaran pembelinya seret. Pria yang mampu menghasilkan 1500 karya kerajinan kerang dalam sebulan ini menjelaskan, bertemu dengan pembeli bukan berarti langsung jadi. Banyak pembeli yang menurutnya masih coba-coba hingga membandingkan harga. Karenanya, usaha kerang tidak bisa bermain harga. “Pengusaha kerang banyak sekali, jadi tidak mungkin kalau jual mahal. Makanya kita hitung agar modal kembali dan dapat untung,” papar Feri yang terus merangkai kerang di ruang samping rumahnya n Baca Bisa...Hal 32
NUR HARIRI/JPRS
TETAP BERKARYA: Feri, membentuk kulit kerang menjadi hiasan lampu di rumahnya Desa Pesisir. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA
32
KPU Situbondo Masih Perbaiki DPS SITUBONDO – Komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Situbondo sudah memplenokan hasil pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) beberapa waktu lalu. Hasilnya, KPU menetapkan 508.971 daftar pemilih sementara (DPS). Nah, dari hasil itu, KPU akan melakukan DPS hasil perbaikan (HP). DPS HP ini sesuai dengan tahapan yang telah diatur dalam peraturan KPU (KPU) terhadap DPS. ”Tanggal 3-9 September, proses penyerahan DPS kepada PPS melaui PPK. Kemudain tanggal 10-19 proses pengumunan dan tanggapan masyarakat terhadap DPS,” ujar Dini Noor
Aini, salah satu anggota KPU Kabupaten Situbondo. Di dalam PKPU, diatur proses DPS HP. Itu karena DPS hanya hasil rekapan sementara. Makanya, besar kemungkinan masih banyak kekurangan yang harus segera diperbaiki. Misalnya, jika berkaca pada daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4), maupun penduduk Situbondo, masih ada warga yang belum masuk dalam DPS. Sebab penduduk Situbondo saat ini sekitar 671.000 orang. Sedangkan daftar pemilih yang ada di DP4 berjumlah 590. 171 orang. ”Tapi DP4 ini, setelah dilakukan coklit menjadi 508. 971,” tambah Dini. Menurut Dini, perbedaan
jumlah DP4 dengan hasil coklit tidak serta merta ada kesalahan dalam pendataan atau adanya warga yang belum terdaftar. Sebab, data pemilih yang ada di DP4, bisa saja tidak memenuhi syarat sebagai pemilih. ”Ada beberapa hal yang membuat data-data pemilih menjadi tidak memenuhi syarat,” katanya. Misalnya karena meninggal dunia, beralih profesi menjadi TNI/Polri, terganggu jiwanya yang ditunjukkan dengan surat keterangan mengalami gangguan jiwa. Termasuk juga karena beberapa penduduk yang memiliki kependudukan ganda ”Akhirnya tidak memenuhi dari DP4. Bukan tidak membuat. Memang ada catatan tidak
memenuhi syarat,” terang Dini Ada beberapa proses yang dilakukan untuk menguji DPS. Misalnya melalui tanggapan masyarakat, tim kampanye, tim penyelengara dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan tanggapan, DPS akan ditempelkan di masing-masing desa di balai desa. ”Kita berikan kesempatan masyarakat. Manakala ada kesalahan maupun kekurangsempurnaan atau belum terdaftar, itu bisa dimasukan dalam proses DPS HP,” tambah Dini. Perempuan yang menjabat sebagai Divisi Program dan Data KPU itu menambahkan, dari proses DPS HP inilah nantinya yang akan menghasilkan daftar pemilih tetap (DPT). (bib/pri)
Jawa Pos
Senin 7 September 2015
Motor v Motor, Pengendara Tewas KAPONGAN – Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Pantura, Desa Landangan, kecamatan Kapongan. Sapto Yadi, 49, warga setempat tewas setelah dihantam motor saat menyeberang jalan raya. Peristiwa ini bermula pada saat Sapto Yadi mengendarai sepeda motor Honda beat Nopol P 2885 F. Dia hendak menyeberang jalan dan diduga tidak memerhatikan laju kendaraan yang ada di jalan Pantura, Pada saat Sapto menyeberang,
ternyata muncul motor Mega Pro Nopol P 6535 EV dari arah timur. Sepeda motor yang dikemudikan Hehen, 24, warga Dusun Pacalan, Desa Tambak Ukir, Kendit, langsung menabraknya. Kerasnya benturan membuat Sapto terlempar dari motornya. Dia kemudian terpental ke jalan aspal. Akibatnya, Sapto mengalami sejumlah luka di tubuhnya. Paha kanan korban dan tulang betisnya patah. Sapto juga mengalami pendarahan dari telinga
kirinya. Sementara Hehen, hanya mengalami luka lecet. Oleh warga, Sapto dan Hehen dievakuasi ke pinggir jalan. Begitu polisi tiba di lokasi kejadian, keduanya langsung dibawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuki mendapat perawatan medis. Sayang, nyawa Sapto tidak bisa diselamatkan. Kanit Laka Lantas Polres Situbondo, Ipda Sutanto membenarkan adanya kecelakaan tersebut. (rri/pri)
Ada kata ‘Sejahtera’ di HAFASS Tahun Depan Akan Digelar Lagi n KE DEPAN...
n PKS...
Sambungan dari Hal 31
Selain itu, PKS telah membangun komunikasi politis sejak satu bulan terakhir ini. “Kita melakukan komunikasi politik seacara maraton sebenarnya kepada semua calon,” ungkap Imam.
Namun, setelah melihat realita yang ada, hanya paslon nomor dua yang dinilai bisa menerima dan menampung ideide PKS. Apalagi, pasangan Ra Hamid dan Ra Fadhil memasukan kata-kata ‘sejahtera dalam’ slogannya. Yakni, Ra Hamid – Ra Fadil untuk Situbondo Sejahtera
(HAFASS). “Makanya, semua pengurus DPC memberikan tanggapan positif begitu kita memutuskan mendukungan pasangan nomor dua. Intinya, ide PKS bisa diterima oleh pasangan Hafass dengan segala kekurangan dan kelebihannya,” imbuh Imam.
Usai memastikan mendukungan pasangan nomor dua, Imam menerangkan, pihaknya masih akan melakukan langkah-langkah politik. Khususnya mensinergikan dengan langkah-langkah paslon dalam pemenangan pilkada 09 Desembernanti. (pri/*)
Kekeringan Diperkirakan Terjadi Sampai November n BERTAMBAH...
Sambungan dari Hal 31
“Perkembangan terbaru, ada satu dusun namanya Nangger di Desa Sopet, sekarang juga mengalami kekeringan. Ini sudah beberapa kali kami mengirim air ke sana. Jadi bertambahnya lokasi yang kering cuma satu itu,” katanya melalui telepon seluler. Dia menjelaskan, selain adanya lokasi kekeringan yang bertambah,
juga ada lokasi yang sudah dientas daribencanakekeringan.Lokasinya berada di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus dan salah satu dusun yang ada di Desa Cemara, Kecamatan Sumbermalang. “Lokasi yang dulunya kekeringan dan sudah bisa diatasi ada dua tempat, Bantal dan dusun di Cemara. Sekarang di dua tempat itu sudah tidak dikirim karena sudah tersentuh program pembangunan saluran air,” kata Zainul.
Untuk mengatasi kekeringan yang rutin terjadi setiap tahun, BPBD Situbondo terus mengusulkan pembangunan dalam bentuk pipanisasi, sumur bor, serta tandon air di beberapa lokasi. “Sudah kami usulkan dan keputusannya ada pada pemerintah,” terangnya. Data yang berhasil dikumpulkan, hingga saat ini lokasi kekeringan masih tersebar di sejumlah dusun yang terletak di sepuluh Desa dan delapan
Kecamatan. Sejumlah lokasi itu akan terus dipasok air bersih hingga musim kemarau selesai. Data BPBD Situbondo menyebutkan, kekeringan diperkirakan akan terjadi hingga Bulan Oktober untuk Jawa Timur. Akan tetapi, khusus di Situbondo, kekeringan diprediksi bisa sampai bulan November. Bahkan, paling parah kemungkinan terjadi hingga Desember 2015. (pri/rri)
RS Elizabeth Juga Melayani Pasien BPJS n RESMIKAN...
Sambungan dari Hal 31
”Peresmian ini juga untuk memasarkan atau memberikan informasi kepada masyarakat khususnya di Situbondo bahwa di Rumah Sakit Elizabeth sudah
tersedia unit pelayanan himodialisa,” terangnya. Untuk saat ini, peralatan yang disediakan masih empat unit mesin cuci darah. Ke depan, rencananya akan terus ada penambahan. Ini tentu untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Pelayanan himodialisa ini kita siapkan dokter spesialis, yaitu dr. Baihaqi, Sp.PD, untuk menangani khusus pasien penderita gagal ginjal,” imbuh dr. Iwan Yulianto. Dia berharap, dengan adanya pelayanan himodialisa, masyarakat Situbondo lebih
mengenal Rumah Sakit Elizabeth. Bukan hanya itu, tapi masyarakat juga bisa menggunakan unit himodialisa dengan baik. Apalagi, Rumah Sakit Elizabeth juga melayani pasien BPJS untuk anggota TNI, Polri, PNS dan Jamkesmas. (pri/adv)
Akui Kecamatan Panji Lebih Baik
n PANJI...
Sambungan dari Hal 31
Yakni dengan mampu meraih juara pertama. “Ini tentu pengalaman yang berharga dan berke-
Berharap Harga Hiasan Kembali Normal n BISA...
Sambungan dari Hal 31
Sambil menyebut beberapa lokasi pengiriman seperti Bali, Jogja, dan beberapa daerah lain, Feri mengaku banyak pemesan kerang tetapi tidak sesuai dengan modal. Di situ, Feri harus terus mencari pembeli lain agar barangnya bisa keluar. “Banyak yang menawar, tapi tidak nutut dengan modalnya. Kalau saya layani dengan harga pas atau di bawahnya saya bisa bangkrut,” paparnya. Sejauh ini, barang yang dikirim ke Bali biasanya oleh pengusaha dikirim ke luar negeri. Namun, beberapa pengusaha yang biasa membeli barangnya untuk sementara waktu masih belum ada yang mengambil. “Dijual eceran bisa, tapi lebih capek. Karena setiap hari saya buat kerajinan. Jualnya partaian,” tegasnya. Pria ini berharap, penjualan kerang hasil karyanya bisa lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. “Biasanya saya kirim sebulan sekali, tapi sekarang masih belum, karena permintaannya murah, jadi saya diamkan dulu, semoga nanti harganya bagus lagi,” pungkasnya. (pri)
san. Kami tak akan melupakan,” ungkap camat dengan segudang pretasi tersebut. Hal senada juga disampikan Kepala Rutan Situbondo, Toro. “Alhamdulillah saya bersyukur
bahwa stand kami meraih juara dua. Walaupun, tahun kemarin Rutan mendapatkan juara pertama, kami tetap bersyukur,” terangnya. Toro mengaku sangat berterima kasih kepada rekan rekannya
petugas dan warga binaan Rutan Situbondo. Sebab, mereka sudah sungguh sungguh mewujudkan terlaksananya pameran tersebut. “Kami harus akui Kecamatan Panji lebih baik,” imbuhnya. (pri/adv)
Sambungan dari Hal 31
Untuk para pemenang lomba yang diberangkatkan oleh Bupati Dadang Wigiarto ini adalah: di tingkat SD juara pertama diraih oleh SD Kecamatan Panji A (nilai: 2446); Juara II, UPTD Ase-
mbagus (2363); Juara III SDN 1 Kecamatan Panji B (2299); Juara IV, UPTD Banyuputih (2291) dan juara V, UPTD Panarukan (2289). Di tingkat SMP, Juara I diraih SMP 2 Kendit (2502); Juara II, SMPN 1 Panji (2497); juara III, SMPN 1 Situbondo (2464); Juara IV, SMPAN 1 Asembagus (2384)
dan juara V disabet SMPN 1 Panarukan (2379). Tingkat SMA, juara pertama diraih SMAN 1 Asembagus (2410); juara II SMAN 2 Situbondo (2330); juara III, SMKN 1 Panji (2315), juara IV SMAN 1 Situbondo (2308), dan juara V diraih SMK 1 Situbondo (2282). (pri)
Didukung Oleh Camat Asembagus n SUKU...
Sambungan dari Hal 31
I r w a n R a k h d ay , p a n i t i a Rembug Budaya mengatakan, kearifan lokal Suku Pariopo memang perlu dibuktikan secara ilmiah. ”Makanya ke depan kita akan melibatkan akademisi,” ujarnya. Ada beberapa alasan, kata Irwan, kenapa harus ada pengkajian lebih mendalam untuk Suku Pariopo. Salah satunya karena adat istiadat merupakan warisan leluhur. ”Ini yang perlu dibuktikan. Bukan produk kesenian yang dibuat oleh masyarakat kini. Dengan demikian, pelibatan akademisi itu akan mengokohkan keberadaan suku pariopo dengan kearifan lokalnya,” tambah Irwan. Ada beberapa narasumber yang dihadirkan. Misalnya Chandra Noratio (budayawan lokal), Joko Kussuharto (Sejarawan Situbondo), Hidayatullah (Jurnalis) dan Keh Tohasan (sekretaris lembaga adat suku pariopo). Chandra Noratio mengatakan, dirinya selaku budayawan mengaku kerap melakukan penelitan terhadap kearifan lokal masyarakat pariopo. ”Sejak tahun 2004 saya sudah mulai melakukan penelitian,” ujarnya. Dalam penyampainnya, dia
juga menceritakan pengalamannya dalam mengelola pelaksanaan ritual Phojian Hodo hingga ke luar daerah. ”Jadi kearifan lokal di Pariopo ini sangat menarik untuk diteliti,” katanya. Sementara itu, dalam rembug budaya itu juga dihadiri beberapa komunitas. Misalnya, Komunitas
Penulis Muda Situbondo (KPMS), Situbondo Kreatif, dan para sesepuh Desa Bantal. Terpisah, camat Asembagus,Masyharimengatakan, dirinya selaku pemerintah kecamatan mengapresiasi pelaksanaan Rembug Budaya. Dirinya juga akan terus mendukung kegiatan-kegi atan tersebut. (bib/pri).
Jawa Pos
BERAS IR 64
Senin 7 Agustus 2015
GULA PASIR
125
9.875
33
EKONOMI BISNIS R A D A R
MIGOR CURAH
100
125
10.500
9.375
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
CABAI BIASA
450
75
250
200
450
100
30.750
18.625
8.750
8.000
52.750
19.500
0
110.000
B A N Y U W A N G I
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
600
100
14.000
18.500
Bupati Anas Ajak Perkebunan dan Hutan Ikut Entas Kemiskinan
Minta Perkebunan Kucurkan CSR Beasiswa Anak Tidak Mampu Bupati Abdullah Azwar Anas menggelar pertemuan dengan pemangku perkebunan dan hutan di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Dalam pertemuan guyub yang digelar di Kantor Administratur Perkebunan Kalikempit Perkebunan PTPN XII, Glenmore, Jumat (4/9), Bupati mengajak stakeholder di bidang sumber daya alam itu untuk sinergi membangun Banyuwangi. PERTEMUAN yang dihadiri jajaran PTPN XII, administratur Perhutani dan Gabungan Pengusaha Perkebunan, Bupati Anas mengungkapkan, wilayah perkebunan dan hutan di Banyuwangi memiliki area yang cukup luas, yakni 40 persen dari total luas wilayah Banyuwangi. Lokasi perkebunan dan hutan biasanya juga berada di pelosok yang jauh dari fasilitas pendidikan maupun kesehatan. “Hasil identifikasi tim penanggulangan kemiskinan, sebagian penduduk miskin yang tersisa di
ISTIMEWA/RABA
SINERGI: Bupati Anas menyalami pimpinan Perkebunan dan Perhutani saat gelar pertemuan di Perkebunan Kalikempit PTPN XII Glenmore Sabtu lalu.
Banyuwangi ada di sekitar wilayah perkebunan dan hutan,” ungkap Bupati Anas. Untuk itu Bupati Anas meminta perkebunan ikut memberantas jumlah kemiskinan dengan mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin yang ada di sekitar wilayahnya. “Kami mendorong pengentasan kemiskinan melalui private partnership untuk memperluas jangkauan penurunan angka kemiskinan yang ada di masyarakat. Ini adalah cara-cara baru agar penyaluran CSR lebih terukur,” ujar Anas Salah satu langkah yang diminta Bupati Anas adalah menyalurkan CSR untuk melakukan perbaikan akses jalan di perkebunan. Pemkab Banyuwangi siapa sharing pembangunan jalan dengan pihak perkebunan. “Perkebunan menyediakan material lain dan tukangnya, pemkab siap bantu aspal. Jika akses jalan bagus, penduduk tidak lagi terisolasi karena secara perlahan kebun akan banyak dikunjungi orang,” kata Bupati Anas. Lancarnya akses jalan ini, diharapkan juga akan berdampak pada meningkatnya nilai tambah perkebunan. “ADM tinggal melakukan penataan yang baik, akan kita mempromosikan perkebunan. Apalagi, trend saat ini, perkebunan sudah jadi
alternatif tempat rekreasi juga,” katanya. Selain infrastruktur jalan, Bupati Anas juga meminta bidang pendidikan dan kesehatan turut diperhatikan. Jangan sampai ada anak pekerja perkebunan maupun anak -anak di sekitar perkebunan masih ada yang putus sekolah. “Jangan sampai sekolah mereka terganggu. Dan jangan ada lagi anak berprestasi yang tidak bisa sekolah karena kekurangan biaya. Saya berharap ADM terus mencari data anak-anak putus sekolah, segera laporkan kami karena pemkab punya beasiswa bagi siswa tidak mampu. Syukur-syukur perkebunan mengalokasikan CSR-nya untuk subsidi beasiswa bagi mereka juga,” kata Bupati Anas. Selain itu, Anas juga meminta jaminan kesehatan bagi warga yang tinggal di perkebunan juga ditingkatkan. ADM bisa berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk pelayanan kesehatan warganya. Atau mungkin menyediakan kendaraan khusus bagi warga kebun yang akan periksa kesehatan. Terkadang mereka sakit tapi enggan berobat karena tidak punya kendaraan. “Tapi kalau ADM menyediakan kendaraan, insya allah akan bermanfaat sekali sehingga kesehatan mereka bisa terjaga,” tambah Anas. (afi)
Cabai Rawit Mahal sampai Februari BANYUWANGI – Harga cabai rawit masih bertahan mahal dalam satu bulan belakangan ini . Sejak akhir Juli fluktuasi harga cabai di pasaran tidak jauh dari angka Rp 50 hingga 60 ribu per kilogram. Harga cabai rawit bertahan lama karena produksi cabai mulai menurun. Musim panas cukup mempengaruhi pertumbuhan dan produksi cabai rawit. “Jika harga masih mahal, itu berarti populasi cabai menurun,” kata Sekretaris Asosiasi Petani Cabai Banyuwangi, Asrofiyanto. Asrofi mengungkapkan, beberapa sentra cabai rawit di Banyuwangi kekurangan pasokan air. Meski bisa diatasi dengan sumur pompa, ternyata tidak banyak petani cabai rawit yang memiliki keberanian mengambil langkah tersebut. “Berbeda dengan petani cabai besar yang nekat, petani cabai rawit lebih banyak berspekulasi,” ujar Asrofi. Petani cabai besar dan cabai rawit, kata Asrofi, berbeda dalam menyikapi kekurangan air. Jika petani cabai besar berani mengeluarkan cost tambahan untuk mendapatkan air, sedangkan petani cabai rawit lebih memilih tidak menanam cabai. “Atau menggantungkan bantuan ketersediaan air dari pemerintah,” ungkapnya.
Saat ini harga cabai rawit berada di kisaran Rp 54 ribu hingga Rp 60 ribu di tingkat petani. Sedangkan harga cabai besar turun dari Rp 24 ribu menjadi Rp 20 ribu di pasaran. Meski menguntungkan petani, namun harga cabai rawit belum memihak masyarakat. “Harga cabai rawit di kalangan petani normalnya Rp 25 hingga 30 ribu per kilogram. Itu sudah memberi untung sepadan dengan ongkos produksi,” katanya. Asrofi memprediksi harga cabai akan tetap mahal hingga Februari tahun depan. Ada dua opsi untuk menanggulangi mahalnya harga cabai hingga akhir tahun nanti. “Jangka pendek, mungkin kita bisa menambah stok persediaan dari daerah lain. Untuk jangka panjang, pemerintah harus berani mengambil kebijakan bagaimana petani cabai bisa menanam cabai untuk suplai persediaan lokal selama dua bulan ke depan,” kata Asrofi memberikan solusi. Meski demikian, Asrofi mengakui kondisi pertanian cabai di Banyuwangi cukup baik dibanding dengan daerah lainnya di Jawa Timur. “Saya dengar kabar dari kawan sesama petani cabai di Lumajang, Blitar dan Kediri, Banyuwangi masih lebih baik,” katanya. (cin/afi)
TETAP BERJUALAN: Seorang pedagang cabai di pasar Banyuwangi menunggu konsumen yang mulai turun akibat lonjakan harga.
CHIN JULLIEN/RABA
Layanan Prima di Hari Pelanggan Nasional BANYUWANGI – Hari Pelanggan Nasional Jumat (4/9) lalu dirayakan berbeda oleh Badan Penyelenggara Jaminan Keselamatan (BPJS) Ketenagakerjaan Banyuwangi. Selain seluruh staf mengenakan pakaian adat Banyuwangi, BPJS Ketenagakerjaan memberikan sovenir gelas cantik kepada peserta yang hadir di kantor BPJS hari itu. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi, Dodit Isdinoyo mengatakan momen peringatan Hari Pelanggan Nasional tersebut sangat tepat untuk menyampaikan kepedulian dan pengalaman pelanggan positif yang berkesan pada peserta. “Ini sebagai wujud apresiasi dan ungkapan terimakasih kami kepada pelanggan yang selama ini memberikan kepercayaan kepada BPJS Ketenagakerjaan sehingga memicu kami untuk memberikan pelayanan yang semakin prima,” ucapnya. Momen tersebut juga dimanfaatkan untuk menyampaikan perkembangan terbaru BPJS Ketenagakerjaan kepada para peserta. Terhitung sejak awal Juli lalu, Dodit menjelaskan BPJS Ketenagakerjaan telah resmi beroperasional secara penuh. Hal itu ditandai dengan bertambahnya satu program baru yakni Program Jaminan Pensiun (JP) yang melengkapi tiga program yang sudah eksis sebelumnya. Yakni Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua. “Ini merupakan program terbaru untuk pekerja dengan manfaat pasti. Jika pekerja mengikuti program tersebut (JP) maka akan mendapat manfaat pensiun bulanan seumur hidup dengan besaran maksimal 40 persen dari rata-rata upah yang dilaporkan kepada kami,” beber Dodit panjang lebar. Manfaat program ini, kata Dodit, tidak hanya berhenti pada peserta yang mendaftar saja, namun akan berlanjut kepada istri hingga anak yang bersangkutan. Program
PRIMA: Petugas BPJS Ketenagakerjaan melayani peserta pada Hari Pelanggan Nasional Jumat (4/9) lalu.
CHIN JULLIEN/RABA
tersebut wajib diikuti oleh perusahaan kategori menengah dan besar berdasar aset dan omzet sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden no 109 tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Nasional. Besaran iuran yang dibayarkan total 3 persen dari gaji. Rincian, satu persen dari karyawan, dan dua persen dari perusahaan. Karena bersifat wajib, maka ada sanksi untuk yang tidak mengikuti. Sejak program Jaminan Pensiun diluncurkan per 1 Juli lalu, hingga saat ini tercatat 28 perusahaan dengan tenaga kerja sejumlah 2.627 orang. Dodit berharap terjadi peningkatan hingga akhir tahun. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Asosiasi Perusahaan Indonesia (Apindo) Banyuwangi untuk menyosialisasikan program wajib tersebut. Sekadar informasi dari 1300 perusahaan dengan 36.825 tenaga
BANYUWANGI
kerja peserta yang ada di Banyuwangi, 162 di antaranya merupakan perusahaan kategori menengah dan besar dengan total tenaga kerja 18.038 orang. Empat program yang ada saat ini wajib diikuti oleh perusahaan kategori besar. Sedangkan kategori menengah bisa wajib mengikuti tiga program saja, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua. Untuk perusahaan mikro diwajibkan mengikuti Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian saja. Sementara itu, hingga akhir Agustus lalu, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Banyuwangi telah membayarkan kurang lebih Rp 17 miliar uang jaminan untuk tiga program yang ada. Rinciannya, Jaminan Hari Tua dengan total Rp 15,7 miliar dari 1.720 peserta, Jaminan Kematian Rp 1,1 miliar dari 52 ahli waris dan Rp 866 juta dari 109 kasus Kecelakaan Kerja. (cin/afi)
BANYUWANGI
KEBANYAKAN pria menganggap merokok membuat mereka terlihat lebih jantan. Nyatanya sebaliknya, merokok bisa menjadi musuh nomor satu bagi kejantanan pria. Banyak penelitian membuktikan, bahan-bahan kimia dalam setiap isapan rokok bisa menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi (DE). Menurut Direktur Prevention Reseach Center di Yale University School of Medicine Dr David Katz, merokok mempercepat seseorang terkena risiko atherosclerosis, yaitu penyakit akibat terbentuknya plak di dinding arteri sehingga arteri menjadi lebih tebal dan menyumbat peredaran darah. Jika sumbatan tersebut terjadi pada bagian penis, terjadilah gangguan ereksi. “Mungkin pria sulit meninggalkan rokok karena tidak takut dengan ancaman penyakit jantung atau kanker paru-paru. Akan tetapi, jika sudah berkaitan dengan kejantanannya, semoga ini akan memotivasi mereka untuk membuang rokoknya,” harap Katz. Menurut riset American Heart Associations Annual Conference on Cardiovasculer Disease Epidomiology and Prevention, pada 2003 dilaporkan 3.764 pria dari Tiongkok usia sekitar 47 tahun ke atas yang menghabiskan 20 batang rokok sehari memiliki risiko terkena impotensi hingga 60 persen dibandingkan pria yang tidak pernah
merokok. Secara umum, pria merokok 30 persen lebih rentan terkena impotensi ketimbang yang bukan perokok. Australia juga mencatat hasil yang hampir sama, yaitu dari 8.400 pria usia 16–59 tahun, terungkap bahwa yang dalam sehari menghabiskan satu pak atau kurang, 24 persennya kedapatan kesulitan menjaga ereksi ketimbang yang tidak merokok. Sementara itu, pria yang mengisap lebih dari satu pak, 39 persennya akan lebih mudah terkena impotensi ketimbang yang tidak merokok. Para remaja sebaiknya juga berpikir ulang jika mereka terus merokok, efek perusakan dalam tubuh akan terus berlanjut dan semakin parah saat mereka dewasa. Sebenarnya, semakin cepat seseorang berhenti merokok, risiko impotensi bisa dihindari. Namun, jika efeknya sampai pada gangguan ereksi atau impotensi, tidak ada pilihan lain kecuali segera berobat ke dokter agar hubungan suami-istri kembali normal. On Clinic Indonesia adalah jaringan layanan kesehatan yang dapat membantu mengatasi disfungsi seksual pria, yaitu impotensi dan ejakulasi dini, yang ditangani oleh dokter-dokter berpengalaman dengan tingkat keberhasilan tinggi yang menjunjung tinggi kerahasiaan dan privasi pasien. (*)
Informasi lebih lanjut, hubungi 1500-001 (pulsa lokal), SMS: 085 5105 0005, PIN: 29FD2F5F, WA: 081314922776, www.onclinic.co.id, : On Clinic Indonesia : @onclinic_id Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI Honda Jazz
Hlg STNK P 6695 ZG an Indra Lestari, Dsn. Krajan RT. 04/IV, Ds. Kebaman, Srono
Jl. Batur
Lahan L.5.6 H
Rumah Gardenia
Perum Griya Mahkota
Hlg STNK P 2579 WD an Nurhariri, Dsn. Sumber Rejo RW. 1/2, Ds. Parijatah Wetan
Djl Sgr Tanah SHM L 775 m2 ada rmh ±300 m Blkng Suzuki Motor Jl. Batur 22, Singotrunan H: 085203287226/085230625412
Djl Lhan L.5.6Ha ada phn mangga 780bh umr.8th ccok utk program rmh.sederhana pemerintah SHM H: 082332573333
Djl Rmh Gardenia Lt. 96, Lb. 54, 2 kmr, 1 gdg, 1 toilet+pemanas, AC, Carport 450 Jt (Nego) Hp. 082233615369
Jual 2 Unit Rmh Tipe 36 Perum Griya Mahkota Kr. Rejo Bwi LT 103 dan 91 m2, Hrg 230 Jt 2 unit, TP, Hub: 087806620001
Karangagung
Jl. Anggrek
Rumah Klatak
Berlian Kertanegara
Djl Tanah Kavling , SHM, Siap Bangun Lt. 680 m2, Tepi Sungai Sukowidi di Karangagung Dkt Hardys H:081336611511 TP
Djl. Tanah 2 Kapling L+- 40m2 blkg K. Dinsos Jl. Anggrek stb 150jt Hub.08563639318
Djl BU sgr rmh+Gdng ±3000 m2, Rmh+Kos2n 6 Kmr CP Ifa 081336349287 Klatak
Dikontrakkan Rmh Berlian Kertanegara Blok D1, Bwi H: 087755810428, 081249004061
Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + PADAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, • PERAPAT VGN WANITA IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI & PERMANEN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA http://www.radarbanyuwangi.co.id
SITUBONDO
Berhenti Merokok atau Impotensi
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIM HP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Nissan Big Promo
BANYUWANGI Jl. Mahoni Djl Tnh Tepi Jalan L 2570 m, SHM Jl. Mahoni, Giri H:085230531870/087712416130
Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502
Dijual Honda Jazz Manual Th 014/010 Abu-abu/Putih Harga 205/171 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126
Nissan Big Promo DP Mulai 21 Jt.an, Tenor 1-7 Th & Dapatkan 2 Th Free Jasa Servis. Info dan pemesanan: ANDI 081359944425 BB 2881226A
Avanza Avanza DP 25% Ang 3,8 Jt, Agya DP 27 Jt Ang 2,7 Jt, Dyna DP 35 Jt H: 082301059000 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
halaman 36
Senin 7 September
Tahun 2015
Minta Delta Maron untuk Taman Belajar
SHULHAN HADI/JPRG
EKSOTIK: Lokasi Delta Maron di Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng yang diharapkan warga bisa menjadi taman belajar dan kegiatan pelajar Genteng, kemarin (7/9).
GENTENG-Delta Maron yang berada di lahan milik Dinas Pengairan, di Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, kini semakin banyak diminati warga, terutama kalangan pelajar. Tempat itu selama ini menjadi tempat cangkruan para pelajar. Dengan dibuka kafe, tidak sedikit dari para pelajar yang bolos sekolah dan bermain di tempat itu. “Itu lahan milik pemerintah, tapi tidak bisa digunakan untuk kemanfaatan,” cetus Rudi Latif, 43, salah satu tokoh pemuda Desa Genteng Kulon. Kota Genteng sebagai kota pelajar, terang dia, saat ini membutuhkan taman belajar yang representatif. Delta Maron itu, dianggap lokasi yang pas. “Lokasinya berada di bendungan dan jembatan Maron peninggalan Belanda, tentu pas sekali,” ungkap ketua BPD Desa Genteng Kulon itu n Baca Minta...Hal 37
Razia Sumberloh, Forpimka Kecele
Sosial
EKO BUDIYONO/JPRG
KOMPAK: Plt. Kades Sumberagung, Suryanto di dampingi Forpimka menyerahkan gunungan kepa da dalang Ki Yuwono Lebo Carito, kemarin malam.
Desa Sumberagung Gelar Santunan Anak Yatim PESANGGARAN-Pemerintah Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, menggelar bersih desa kemarin malam (5/9). Dalam acara yang berlangsung meriah itu, menyuguhkan aneka kreasi seni dari para siswa yang ada desa itu. Bukan hanya itu, dengan dihadiri Forpimka Pesanggaran, para kepala desa dari Kecamatan Pesanggaran dan Siliragung, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan berbagai intansi itu, juga dilakukan santunan terhadap 30 anak yatim dan pemberian 30 paket sembako pada warga yang kurang mampu. Untuk puncak acara bersih desa, ditandai dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk bersama dalang Ki Yuwono Lebo Carito dengan mengambil lakon Pandowo Kumpul. “Untuk bersih desa ini, kita lakukan gebyar seni dan bakti sosial,” cetus Plt. Kepala Desa Sumberagung, Suryanto. Dengan kegiatan itu, terang dia, bisa membuat masyarakat bisa lebih tenang dan bisa meningkatkan kesejahteraan serta kemakmuran. “Semoga warga Desa Sumberagung bisa lebih sejahtera,” harapnya. Suryanto menyebut, saat ini desanya akan mewakili Kabupaten Banyuwangi dalam lomba desa siaga tingkat provinsi. “Semoga berhasil juara, sekarang masuk enam besar di Jawa Timur,” ungkapnya. (adv/abi)
SINGOJURUH-Para Penjaja Seks Komersial (PSK), ternyata masih banyak yang beroperasi di eks lokalisasi Sumberloh, Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. Buktinya, para perempuan penjaja cinta itu banyak yang tergaruk razia. Merasa kecolongan, anggota Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Singojuruh menggeledah semua wisma di perkampungan bekas pelacuran itu, Sabtu malam (5/9). Dan hasilnya ternyata nihil. Dalam operasi itu, tidak satu pun PSK ditemukan. Dengan membawa kekuatan penuh dari kepolisian, TNI AD, dan Satpol PP, petugas gabungan itu mengetuk wisma yang tertutup dan menggeledah isi rumah. “Sudah pergi
semua pak, tidak ada orang,” ujar salah satu warga saat rumahnya digeledah petugas gabungan, Sabtu malam (5/9). Dari pengakuan warga yang ada di eks lokalisasi itu, sejak terjaring razia petugas kepolisian beberapa waktu lalu, PSK yang masih beroperasi pulang ke daerahnya. Sehingga, di tempatnya itu tidak ada aktivitas apa pun. Begitu pula para lelaki hidung belang yang biasa ramai di tempat itu, juga tidak ada yang muncul. “Kalau ada pelanggan, pasti lokasi parkiran penuh,” ujar salah satu pemuda yang mendampingi petugas melakukan razia. Dalam operasi ini, puluhan petugas gabungan itu setiba di bekas tempat pelacuran langsung menyebar n Baca Razia...Hal 37
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
KOMPAK: Forpimka Singojuruh memeriksa salah satu wisma di eks lokalisasi Sumberloh, Desa benelan Kidul, Sabtu malam (5/9).
Kamsidi, CJH Banyuwangi yang Meninggal di Madinah
Ingin Biayai Tiga Anaknya untuk Berangkat Haji Dari 981 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Banyuwangi, satu di antaranya meninggal di Madinah, yakni Kamsidi, 63, warga Dusun Krajan, Desa Sidorerjo, Kecamatan Purwoharjo. Kamsidi meninggal sehari setelah menginjakkan kaki di kota tempat makam Rasulullah. AGUS BAIHAQI, Purwoharjo
HJ. Ny KASIM FOR JPRG
LEMAS: Kamsidi ditunggui istrinya, Siti Asiyah, saat menjalani pera watan di RS asrama haji Sukolilo, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Berita meninggalnya Kamsidi, membuat keluarganya yang tinggal di perkampungan kecil Dusun Krajan, Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo itu berduka. Putra bungsunya, Muchoiri, yang mendapat kabar langsung dari Madinah melalui hand phone
(HP), sempat menangis histeris. Sejumlah saudara, kerabat, dan para tetangga segera berdatangan ke rumah duka. Dalam hitungan menit, meninggalnya tamu Allah itu sudah tersebar di kampung tersebut. “Saya kaget dapat telepon, HP milik ibu tapi yang ngomong kok
orang lain,” cetus Muchoiri. Muchoiri mengaku memang sedang menunggu kabar dari kedua orang tuanya, yang tahun ini sedang menunaikan ibadah haji. Apalagi, bapaknya itu dikabarkan sedang sakit. “Bapak berangkat haji bersama ibu,” katanya. Kamsidi bersama istrinya Siti Asiyah, berangkat dari rumah pada Senin (31/8). Setiba di asrama haji, keduanya tidak bisa berangkat bersama kelompok terbang (Kloter) 8 karena Kamsidi sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit yang ada di asrama haji Surabaya n Baca Ingin...Hal 37
Penjualan Tape mulai Merosot Pedagang Berharap Permintaan Naik Lagi saat Hajian GENTENG-Usaha pembuatan tape yang ditekuni warga di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, akhir-akhir ini menurun. Dibanding dua bulan sebelumnya, pendapatan mereka merosot. Penurunan permintaan tape, sebenarnya sudah sering terjadi setiap habis Idul Fitri dan Agustusan. Tapi kali ini, dianggap cukup mencolok. “Kali ini penurunan permintaan lebih tinggi dibanding tahun lalu.” cetus Munirul Hakim, 48, salah satu perajin tape asal Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan. Sebagai perbandingan. Hakim menyebut saat Ramadan mengolah lima kuintal singkong untuk tape per hari. Tapi saat ini, hanya mengerjakan maksimal tiga kuintal per hari. “Tiga kuin-
SHULHAN HADI/JPRG
http://www.radarbanyuwangi.co.id
MANIS : Hakim, warga Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng dengan tape hasil produksinya yang sudah siap untuk dijual, kemarin (7/9).
tal itu habisnya lama,” katanya. Menurut Hakim, dari satu kuintal singkong bisa menghasilkan tape sekitar 60 kilogram dengan harga mulai Rp 5.000 per kilogram. Untuk harga singkong, itu mulai Rp 1.800 per kilogram. “Penghasilan Rp 70 ribu per hari, kalau dulu bisa tiga hingga lima kali lipat,” ujarnya. Meski permintaan pelanggan, terutamadari pedagang es dan rumah tangga menurun, jelas dia, saat ini tertolong dengan perajin roti yang saat ini mulai melirik tape sebagai campuran bahan baku. Itu seperti perajin kue suwar-suwir dan donat. “Untungnya ada pembuat kue yang cari tape, kalau tidak bisa habis,” ungkapnya. Menurut Hakim, menurun permintaan tape ini ini selain musim, diduga juga karena dampak rupiah yang terus menurun dibanding dolar Amerika. “Kami hanya bisa berharap berkah haji, biasanya saat hajian yang cari tape banyak,” cetus Ali, 30, perajin tape lainnya. Ali berharap pada saat kepulangan jamaah haji nanti, permintaan tape bisa meningkat seperti musim haji tahun sebelumnya. “Kalau banyak yang membuat kue, yang pesan tape biasanya banyak,” terangnya. (sli/abi) email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com
RA D AR g e n t e n g
Jawa Pos
Blambangan Raya
Senin 7 September 2015
37
Sosialisasi Lewat Janger, Bantu Air Bersih BANYUWANGI-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Banyuwangi terus melakukan upaya peningkatan kapasitas masyarakat di kawasan risiko bencana. Berbagai langkah ditempuh untuk pengurangan risiko bencana, salah satunya melalui sosialisasi tentang bencana Gunung Api Raung. Sabtu malam (5/9), BPBD bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Sosialiasi Informasi Kebencanaan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Yang menarik, sosialisasi dilakukan melalui media pertunjukan seni tradisional janger yang dihadirkan dari Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Kenali Bahayanya, Kurangi Risikonya”. Tidak tanggung-tanggung, bintang tamu Yati Pesek dihadirkan untuk memeriahkan acara. Dialog publik juga diselipkan di tengah-tengah pertunjukan janger. Dialog antara Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Dr. Sutopo Purwo Nugroho bersama Bupati Banyuwangi, dan Yati Pesek berlangsung gayeng. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyuwangi Drs. Kusiyadi, MSi mengatakan, kegiatan sosialisasi itu dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat. Sasarannya adalah masyarakat di kawasan risiko bencana
BPBD for JP-RaBa
SOSIALISASI: Informasi kebencanaan disampaikan melalui pentas janger di RTH Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Sabtu malam (5/9).
Gunung Berapi Raung. Untuk itu, relawan bencana dan masyarakat di kawasan risiko bencana Gunung Raung dihadirkan dalam acara di RTH Karangharjo, Kecamatan Glenmore itu. Tujuannya untuk memberikan pemahaman yang benar tentang ben-
cana gunung api, khususnya Gunung Raung. “Sosialisasi informasi kebencanaan sengaja dikemas dalam bentuk seni tradisional janger agar menarik perhatian masyarakat dan lebih efektif untuk dipahami,” terangnya. Sementara itu, upaya penanggu-
langan bencana juga dilakukan oleh BPBD Kabupaten Banyuwangi. Kali ini, penanggulangan bencana kekeringan yang melanda Banyuwangi, beberapa waktu terakhir. Upaya yang dilakukan adalah memberikan bantuan air bersih di lokasi pemukiman kering kritis. Prioritasnya adalah 58 dusun yang tersebar di 28 desa di sembilan kecamatan. “Ada 58 tandon yang disiapkan untuk diisi air bersih selama status keadaan darurat berlaku,” ungkap Drs. Eka Muharram, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyuwangi. Pasokan air bersih itu dikirim di wilayah kekeringan yang ada di sembilan kecamatan. Di Kecamatan Tegaldlimo, air dipasok ke Desa Kedungasri, Wringintelu, Kendalrejo, Purwoagung, dan Kalipait. Di Kecamatan Purwoharjo hanya Desa Grajagan. Kecamatan Muncar hanya Desa Tapanrejo. Di Kecamatan Pesanggaran meliputi Desa Pesanggaran, Kandangan, dan Sumberagung. Kecamatan Gambiran hanya satu desa, yakni Wringinagung. Sementara itu, di Kecamatan Bangorejo meliputi Desa Sambirejo, Kebondalem, Temurejo, Sukorejo, Bangorejo, dan Sambimulyo. Di Kecamatan Kalipuro meliputi Kelurahan Kalipuro dan Gombengsari. Sedangkan di Kecamatan Wongsorejo adalah Desa Bangsring, Bengkak, Alasbuluh, Wongsorejo, Sidodadi,
BPBD for JP-RaBa
ISI TANDON: Petugas BPBD Kabupaten Banyuwangi memasok bantuan air bersih di Purwoharjo.
dan Sidowangi. Kecamatan Tegalsari meliputi Desa Tegalrejo, Karangmulyo, dan Tamansari. Eka menambahkan, tidak hanya memberikan bantuan air bersih sesuai permintaan, tetapi juga membangun sarana dan prasana. Tahun ini, ungkap Eka, sarana perpipaan sepanjang 3 km siap dibangun di Dusun Sumberjambe, Desa Temurejo, Kecaman Bangorejo. Proyek pipa senilai Rp
300 juta itu akan mengalirkan air dari sumur bor yang sudah ada. Tahun sebelumnya, bantuan perpipaan juga diberikan kepada Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo dan Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo. “Bantuan perpipaan itu kini bisa berkesinambungan fungsinya, sehingga daerah-daerah tersebut sudah tidak mengalami kekurangan air bersih,” katanya. (adv)
Silaturahmi Sembari Bernyanyi BANYUWANGI – Lagu-lagu era 80an mengalun merdu di Maskot Resto kemarin (6/9). Tembang kenangan tersebut dibawakan oleh para peserta lomba Nyanyi Karaoke Top Nostalgia dan Dangdut untuk warga Tionghoa usia 45 tahun ke atas. Acara tersebut sukses menarik animo masyarakat Tionghoa untuk berpartisipasi. Terlihat dari ratusan warga keturunan Tionghoa yang hadir memeriahkan lomba tersebut. Mereka memadati lantai dasar dan lantai dua Maskot Resto. Sesekali mereka turut menirukan lagu yang dibawakan peserta. Sembari tidak lupa bertegur sapa dengan kawan-kawan lama. “Saya sangat terimakasih atas sukses terselenggaranya acara ini,” ujar Inne Suherman ketua panitia acara tersebut. Menurutnya acara ini mendapat sambutan positif dari warga Tiong-
hoa. Itu terlihat dari tingkat kehadiran warga Tionghoa dari luar kota seperti Jember, Situbondo, Bondowoso dan lainnya. Pesertanya pun banyak, sekitar 80 orang. “Banyak yang bela-belain datang dari luar kota,” ucap wanita pemilik Bina vokalia dan Musica ini. Selain itu, Inne menjelaskan banyak dari mereka yang mengusulkan agar acara ini diagendakan secara rutin.“Ini permintaan dari peserta maupun penonton, mereka minta agar acara ini diagendakan,” ungkapnya. Ia berharap, melalui acara lomba Nyanyi Karaoke ini mampu mempererat hubungan tali persaudaraan warga etnis keturunan Tionghoa. “Ini juga merupakan ajang silaturahmi dari kota ke kota. Semoga dengan kegiatan nyanyi bersama ini kita bisa menciptakan kerukunan,” pungkasnya. (cin/als)
KHUSUK: Camat Genteng Norawi saat memimpin doa dalam penutupan HUT Kemerdekaan RI ke-70 di RTH Maron, kemarin malam (5/9). EKO BUDIYONO/JPRG.
Agustusan Genteng Ditutup Pentas Seni CHIN JULLIEN/RaBa
EKSPRESIF: Peserta membawakan lagu tembang kenangan era 80 an di hall Maskot Resto kemarin (6/9).
SDN Model Banyuwangi
GENTENG-Pemerintah Kecamatan Genteng menggelar penutupan kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 kemairn malam (5/9). Acara itu, dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Pada kegiatan itu, hadir anggota Forpimka Genteng, instansi terkait
di Kecamatan Genteng, para kepala desa, tokoh masyarakat, dan anggota Paskibra Kecamatan Genteng. Aneka kreasi seni dari para siswa, sempat menghibur, terutama tari payung dari SDN 2 Genteng. Camat Genteng, M Norawi, mengatakan kegiatan dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-70 di Kecamatan Genteng,
berjalan lancar. Semua kegiatan, berjalan sesuai dengan rencana. Pada acara itu, Norawi berharap pada semua masyarakat bisa mengambil hikmah dari peringatan kemerdekaan. “Kita itu kalau mau merdeka, harus bisa mengendalikan hawa nafsu dan menghindari perbuatan yang tidak baik,” katanya. (*/abi)
Gugus Sekolah 5 Dinobatkan Juara I SMAN 2 Genteng Gelar Dies Natalis ke-24 BANYUWANGI – Walau bulan Agustus sudah berlalu namun suasana memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 70 masih terasa. Di beberapa sudut kota masih terpasang umbul-umbul maupun pernak pernik agustusan. Sudah menjadi tradisi, setiap bulan Agustus banyak diselenggarakan peringatan kemerdekaan. Mulai tingkat RT, instasi hingga Kabupaten. Beragam pula acaranya, berbagai lomba hingga karnaval. Pada tanggal 24 Agustus lalu, Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan karnaval Sepeda yang diikuti oleh seluruh Gugus Sekolah (Guslah) Sekolah Dasar (SD) kecamatan Banyuwangi, kecamatan Giri dan Kecamatan Kalipuro serta beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Penampilan Guslah 05 yang terdiri dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebalenan, SDN Taman-
MEGAH: Sederet becak hias Guslah 5 memeriahkan karnaval sepeda pada 24 Agustus lalu. KUSTIYONO For RaBa
baru, SDN 1 Kertosari, SDN 2 Kertosari, SDN Sobo, SDN Sumberrejo, SD Muhamadiyah 2 dan SDN Model mengambil tema dengan semangat reformasi kita tingkatkan prestasi dengan karya nyata. Dalam visualisasinya Guslah 05 mempersembahkan lambang negara yakni Garuda Indonesia sebagai pembuka kontingen. Selanjutnya Piala Adipura yang berhasil diraih oleh Banyuwangi, kemudian disusul visualisasi Adiwiyata sebagai penggerak. Tampak pula barisan kepramu-
kaan dalam event East Java Scout Challenge yang dihelat Jawa Pos beberapa bulan yang lalu. Tidak luput pula gambaran dari bandar udara blimbingsari dengan miniatur pesawatnya. Masih dalam kontingen Guslah 05, barisan rangkaian budaya juga ditampilkan dalam karnaval sepeda yang mengambil start di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi ini. Mulai jebeng Thulik, Gredhoan, Barong, Kebo-keboan hingga puter kayun. Sebagai penutup kontingen
penampilan peserta karnaval yang mewakili destinasi wisata Banyuwangi seperti Sukamade. Dan barisan terakhir adalah sederet Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dan juara-juara yang diraih Sekolah di Guslah 05. Untuk itu panitia lomba sepeda hias menetapkan Guslah 05 sebagai penampil terbaik dan berhak menyandang juara I dengan skor 1.123. Sementara Juara 2 diraih oleh no dada 03 dengan total poin 1.103, juara 3 dengan nomor peserta 01 sebesar 1.050. (*)
Sebelum Berangkat Kamsidi Jarang Sakit n Ingin...
Sambungan dari Hal 36
“Bapak dirawat di asrama haji itu seminggu, dan ibu menunggu bapak,” terangnya. Selama sepekan dirawat di rumah sakit itu, Muchoiri bersama keluarga dan kerabat sempat ikut jaga. Bahkan, dirinya berada di Surabaya sampai kedua orang tuanya itu berangkat ke Arab bersama kloter 26. “Bapak dan ibu berangkat pada Rabu (9/9) sampai Madinah Kamis (10/9),” ujarnya. Saat tiba di Madinah, Muchoiri mengaku sempat menghubungi kedua orang tuanya itu. Saat itu, HP dibawa oleh ibunya. “Ibu akan ke masjid Nabawi untuk salat subuh, bapak katanya tidak ikut karena kecapean,” ungkapnya. Setelah kontak itu, mereka
tidak bisa melakukan komunikasi lagi. Muchoiri yang berupaya menghubungi ibunya, selalu gagal. Baru pada Jumat (11/9) pukul 08.00, ada kabar dari Madinah kalau bapaknya meninggal. “Bapak meninggal habis subuh, yang ngabari itu orang lain, tapi pakai HP milik ibu,” katanya. Sakit dan meninggalnya Kamsidi ini membuat keluarganya merasa kehilangan. Menurut keluarganya, bapak tiga anak itu selama ini tidak pernah sakit. “Bapak itu tiap hari ke sawah, dan tidak pernah sakit,” terangnya. Saat akan berangkat haji, keluarga malah was-was dengan kondisi Siti Asiyah, istrinya. Mendekati pemberangkatan, ibu paro baya itu sempat sakit dan harus dirawat di RS Al Huda, Genteng. “Yang sering sakit itu ibu,” ungkapnya.
Kondisi Kamsidi mulai tidak sehat, itu terlihat pada detikdetik pemberangkatan. Saat berangkat dari rumah, kondisi tampak lemas dan wajah sedikit pucat. “Saya tidak tahu sakit apa, tapi berubah seperti kurang sehat,” katanya. Meski kondisinya kurang maksimal, tapi semangat untuk bisa segera sampai Makkah membuatnya bertahan. Malahan, selama sepekan di rawat di rumah sakit Surabaya, terus minta izin pada dokter agar diperbolehkan untuk segera berangkat. “Kayaknya sudah ingin ke Makkah,” ujarnya sambil menyebut bapaknya mulai mendaftar haji sejak tahun 2009. Muchoiri mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum bapaknya meninggal. Kecuali, keinginan keras untuk bisa segera tiba di tanah haram itu.
“Pak Kamsidi itu sudah lama ingin naik haji, makanya tidak ada yang bisa menahan,” cetus Kasim, salah satu kerabatnya. Kasim yang rumahnya hanya beberapa meter dari rumah Kamsidi, itu sempat mendengar Kamsidi ingin berangkat haji bersama tiga anaknya. Tapi karena ekonomi, mereka tidak bisa berangkat bersama. “Pak Kamsidi itu harinya berangkat tahun kemarin, karena ada pengurangan kuota, maka baru bisa berangkat tahun ini,” terangnya. Sebelum saudaranya itu berangkat haji, Kamsidi menyampaikan ingin membiayai ketiga anaknya itu untuk berangkat haji. Meski saat itu, dirinya juga tidak tahu dari mana asal uangnya. “Katanya Pak Kamsidi kalau tidak punya uang, akan menjual sawah untuk biaya haji tiga anaknya,” ujarnya. (*)
GENTENG-SMAN 2 Genteng menggelar dies natalis yang ke-24, Sabtu (5/9). Dalam peringatan hari lahir yang selalu dilaksanakan setiap 5 September itu, mereka menggelar tumpengan bersama anggota komite sekolah. Sebelum tumpengan, dilaksanakan upacara bendera yang digelar untuk mengenang berdirinya sekolah. Sejarah tentang SMAN 2 Genteng, dibacakan dalam upacara itu. “Tumpengan ini wujud syukur karena SMAN 2 Genteng telah berumur 24 tahun,” cetus Muntaadib, wakil kepala SMAN 2 Genteng. Menurut Muntaadib, tumpengan yang dilaksanakan ini merupakan satu dari sekian kegiatan
EKO BUDIYONO/JPRG
POTONG TUMPENG: Dimas Soegiarto mewakili dewan guru memotong tumpeng dalam acara Dies Natalis SMAN 2 Genteng ke-24, Sabtu (5/9) kemarin.
yang khusus digelar dalam rangka dies natalis SMAN 2 Genteng yang ke-24. “Puncak dies natalis
akan kita gelar kreasi seni siswa SMAN 2 Genteng dan pagelaran wayang kulit,” katanya.(*/abi)
Disisir Dua Jam n Razia...
Sambungan dari Hal 36
Para personel yang sudah dibagi, langsung bergerak sesuai dengan sasarannya Camat, Kapolsek, dan Danramil Singojuruh yang memimpin ang-
gotanya, ikut blusukan dengan memeriksa setiap kamar dalam wisama. “Lampu kamar masih menyala, pintu kita buka ternyata kosong,” ujar Camat Singojuruh, Nanik Machrufi. Hampir dua jam lamanya,
petugas gabungan itu menyisir seluruh lokasi eks lokalisasi Sumberloh. Tapi, mereka tidak berhasil menemukan satu pun PSK. Bila bertemu seseorang, mereka rata-rata adalah warga pemilik rumah yang ada di lokalisasi itu. (ddy/abi)
Camat Sambut Baik Usulan Warga n Minta...
Sambungan dari Hal 36
Selain Delta Maron berada di antara tempat peninggalan Belanda, Rudi menyebut lokasi itu juga berdekatan dengan sejumlah sekolah, baik itu tingkat SD, SMP, atau pun SMA. “Banyak sekolah besar di sekitarnya, ada MAN Genteng, SMAN 1 Genteng, SMK Muhamadiyah, dan sekolah lainnya,” bebernya. Sementara itu, Camat Genteng
M Nurowi menyambut baik gagasan warga untuk membuat Delta Maron menjadi taman belajar. “Selama bermanfaat dan berguna bagi kepentingan masyarakat, kami mendukung Silahkan usulan itu diajukan dan kami akan mendukung penuh,” katanya. Camat menyampaikan jika ada yang mau mengelola Delta Maron menjadi taman baca atau sanggar kesenian, itu akan lebih baik. “Saya rasa memang
lebih baik untuk untuk latihan kesenian atau perpustakaan,” cetusnya. Koordinator Eksploitasi (Korek) Pengairan Genteng, Siswo, saat dikonfirmasi mengaku tidak memiliki wewenang terhadap areal Delta Maron. Sebab, pihaknya hanya berwenang terhadap distribusi air irigasi. “Itu yang bertanggung jawab pengairan Bondowoso, Mas, kalau kita cuma airnya saja,” ujarnya.(sli/abi)
38
DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Senin 7 September 2015
Penyidik Pembantu Kurang Diminati BANYUWANGI – Penerimaan anggota Polri lewat jalur khusus di Polres Banyuwangi dipastikan sepi pelamar. Pendaftaran calon bintara dengan kualifikasi lulusan strata satu alias sarjana rupanya masih belum terlalu dilirik sejauh ini. Mendekati masa penutupan pendaftaran, calon peserta yang mendaftar jumlahnya tidak sampai sepuluh orang. Hingga dua hari menjelang penutupan, FREDY RIZKI/RaBa
SENYUM: Peserta Jebeng Thulik 2015 sedang menunggu giliran tes tahap 1 di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kemarin (6/9).
Finalis Jebeng Thulik Digembleng Sebulan BANYUWANGI – 337 Peserta audisi Jebeng Thulik (JT) 2015 kemarin (6/9) mengikuti tahap seleksi pertama yang diselenggarakan di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Seleksi yang disebut tes tahap satu ini nantinya akan memilih 50 peserta terbaik yang lolos ke tahap selanjutnya. Pada seleksi tersebut selain tes tulis, peserta juga mengikuti tes wiraga. Yaitu tes khas Jebeng Thulik yang memperlihatkan kemampuan peserta berjalan memperagakan gesture tubuhnya mirip model yang berjalan di atas catwalk. Meskipun masih tampak malu, namun
para peserta yang menggunakan make up tipis tersebut berusaha dengan maksimal. Ketua Panitia JT, Hendra febri mengatakan jika ada beberapa prosedur berbeda yang akan dijalankan bagi para finalis tahun ini. Yaitu 50 besar peserta yang terpilih, akan diberikan materi baik teori maupun praktek selama sebulan penuh. Sehingga mereka menurut Hendra akan benar-benar merasakan pengalaman menjadi duta wisata. Baru setelah itu mereka akan diseleksi kembali dalam tes tahap dua untuk menemukan 20 besar peserta yang terdiri dari 10 Jebeng dan 10 Thulik. “Peserta tahun ini lebih berva-
riasi, ada yang dari universitas ada juga dari pekerja, mereka nantinya bisa menjadi duta di beberapa even Bfest yang berlangsung selama satu bulan ini,” kata Hendra. Sementara itu, Kabid Pariwisata, Dariharto menambahkan jika peran Jebeng Thulik dalam promosi wisata Banyuwangi cukup dibutuhkan. Sehingga seleksi kali ini salah satunya benar-benar melihat tingkat pemahaman dan minat peserta terhadap kearifan lokal Banyuwangi. “Secara fisik dan inteligensia mereka harus mumpuni, termasuk kepekaan terhadap perubahan yang terjadi di daerahnya,” jelasnya. (fre/als)
Prestasi Gemilang Warnai HUT ke-15 Kelurahan Taman Baru BANYUWANGI—Kekompakan dan kebersamaan yang ditunjukkan warga Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi,. terlihat pada acara jalan sehat yang digelar Minggu (6/9) kemarin. Ribuan warga tumblek blek di sepanjang jalan Kelurahan Taman Baru untuk memeriahkan rangkaian Hari Jadi Taman Baru ke-15 yang dirangkai dengan HUT RI-70. Lurah Taman Baru, Arief Baliawan mengatakan, rangkaian Hari Jadi Taman Baru ke-15 yang dirangkai dengan HUT RI-70 ada beberapa kegiatan. Diawali pada 9 Agustus kerja bakƟ masal, kemudian dilanjutkan dengan sepeda ontel bersama, lomba karaoke ibu-ibu, jalan sehat. Kemudian ada santunan anak yaƟm, duafa, pemungut sampah dan tukang becak. Sebagai rangkaian puncak, kegiatan ini ditutup dengan tasyakuran yang digelar pada Rabu (9/9). “Alhamdulillah semua kegiatan
FOTO-FOTO: TOHA/RaBa
Arief Baliawan ini mendapat dukungan dari warga Taman Baru,” kata Lurah yang sukses membawa Kelurahan Taman Baru dengan berbagai prestasi gemilang ini. Sebagai Kelurahan yang posisinya sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Banyuwangi ini, menuntut Arief untuk bisa berpikir akƟf. Berbagai program pemerintah kabupaten yang dicanangkan oleh BupaƟ Abdullah Azwar Anas ini disosiali-
sasikannya dengan baik. Tidak heran jika prestasi dan penghargaan yang diraih Kelurahan Taman Baru ini patut diƟru Kelurahan lain. Misalnya, juara satu Lomba Pelayanan Publik tahun 2013 dan 2014; penghargaan perpustakaan Ɵngkat kelurahan terbaik se-Kabupaten Banyuwangi, Juara 1 PKK serta Juara 1 lomba kebersihan Ɵngkat kelurahan. “Alhamdulillah, sekali lagi karena ada kekompakan dan kebersamaan antara aparat RT, RW, warga dan aparat Kelurahan yang selalu memberikan support, maka Kelurahan Taman Baru bisa lebih baik hingga sekarang,” ungkap Lurah Arief kemarin. (*/als) MENYEMUT: 7.000 lebih lebih warga Taman Baru jalan sehat pada Minggu (6/9) dalam rangka rangkaian HUT Kelurahan Taman Baru ke-15.
baru tiga pelamar saja yang berkasnya sudah masuk. Pendaftaran penyidik pembantu ini sendiri dibuka mulai 13 Agustus hingga 8 September mendatang. Dibandingkan dengan penerimaan umumnya, kualifikasi ijasah dalam hal ini sangat ditekankan. “Pendaftar harus mengantongi ijazah sarjana,” beber Kompol Mustakim, Kabag Sumda Polres Banyuwangi kepada koran ini Sabtu lalu (5/9).
Mustakim menerangkan, penerimaan bintara khusus diprioritaskan memiliki ijazah sarjana dari berbagai program studi yang terakreditasi BAN-PT. Penerimaan bintara khusus penyidik pembantu ini diperuntukkan untuk menjadi bintara penyidik pembantu yang telah mempunyai pengetahuan di bidangnya. Syaratnya, tidak jauh berbeda dari penerimaan bintara pada umumnya. (nic/als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Senin 7 September 2015
BERITA UTAMA
39
Kedatangan Jenazah Disambut Hujan Tangis ■ DADANG...
Sambungan dari Hal 29
Jasad Dadang mengapung di muara sungai Tambong, Kecamatan Kabat dalam kondisi tengkurap. Sekujur tubuhnya sudah rusak karena selama 40 jam terendam air. Nelayan yang pertama kali menemukan adalah Nur Hariri, 51, seorang nelayan yang sehari-harinya mencari ikan di perairan muara Sungai Tambong, Kecamatan Kabat. ”Kami menemukan mayat itu sekitar 500 meter dari bibir pantai. Pagi itu saya sedang mencari ikan,’’ tutur Nur Hariri kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Nur terkejut bukan main ketika baru saja menurunkan jangkar. Dia melihat sesuatu yang mencurigakan terapung-terapung dari arah utara. Karena berpikir sesuatu tersebut bukan barang penting, Nur melanjutkan mempersiapkan jaring yang akan ditebarnya. Selang berapa lama, pria paruh
DIRUNDUNG DUKA: Ilma Rofika, ibu kandung Dadang memegang tubuh anaknya yang baru ditemukan oleh seorang nelayan di Pantai Tambong, Kecamatan Kabat, kemarin.
FREDY RIZKI/RABA
baya itu merasakan ada sesuatu yang menabrak perahunya. Setelah diperiksa, rupanya ada tubuh manusia dalam posisi telungkup yang sudah berada persis di lambung perahunya. Tanpa menunggu lama, pria asli
Kampung Ujung itu langsung mengangkut tubuh kaku Dadang. Lalu direbahkannya jasad Dadang yang hanya menggunakan calana dalam berwarna biru tua di tengah-tengah perahu. Selanjutnya perahu yang ditumpanginya
langsung dikemudikan menuju pinggiran Pantai Boom, di mana para tim evakuasi berkumpul. Dari tengah laut, Nur berteriakteriak kepada semua orang yang ada di pantai. Dia memberi tahu kalau sedang membawa mayat
BWI Punya Pemegang Top Decision Bidang Pariwisata ■ DI RUMAH...
Sambungan dari Hal 29
Pada 29 Agustus pekan lalu, dewan juri Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) menabalkan group Sembur Uthik-Uthik SMPN 2 Rogojampi sebagai penyaji terbaik musik tradisional tingkat nasional. Usia personil Sembur Uthik-Uthik sama dengan personil Lalare Orkestra. Bahkan, personil Sembur Uthik-Uthik juga tercatat keluarga besar Lalare Orkestra. Dua momen besar yang terjadi di tempat dan acara yang berbeda itu menjadi penanda kebangkitan kembali musik etnik Banyuwangi. Di akhir Agustus pula, 11 seniman senior tradisional Banyuwangi menampilkan kebolehannya di Jerman. Mereka mementaskan tari gandrung dan barong Oseng dalam sebuah acara yang cukup prestisius: Frankfurt Book Fair 2015. Mereka tampil bersama seniman papan atas Indonesia. Di antaranya Djaduk Ferianto dengan Kua Etnikanya. Menjadi duta seni negara. Indonesia memang menjadi Guest of Honor (tamu kehormatan) Frankfurt Book Fair 2015 yang acara puncaknya digelar
Oktober mendatang. Masih di Benua Biru Eropa, pada 5-8 September nanti giliran tiga talent BEC (Banyuwangi Ethno Carnival) dan dua penari gandrung yang akan tampil di acara World Expo Milan (WEM) 2015. Mereka tergabung dalam tim promosi Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata. Yang hebat, tari jejer gandrung akan menjadi welcome dance dalam acara National Day pada 6 September. Sedangkan tiga talent BEC akan berpartisipasi dalam arak-arakan karnaval WEM di jalanan Milan, Italia. WEM merupakan event internasional yang cukup bergengsi. Promosinya sudah dilakukan sejak awal 2014. Saat berkunjung ke Italia, Juni 2014 lalu, di beberapa sudut kota (terutama di sekitar hotel dan bandara) di Italia saya mendapati banyak mini banner berisi promosi WEM. Begitulah. Event-event di luar negeri. Selalu digarap dengan serius. Dan, sangat profesional. Promosinya sudah digencarkan setahun sebelum acara dimulai. Rangkaian persiapan sampai pelaksanaan on schedulle semua. Tidak ada yang diundur atau dimajukan. Dalam kondisi krisis sekalipun.
Waktu yang lama itu memberi ruang kepada panitia untuk menyiapkan segala sesuatunya secara matang. Sampai ke detil-detil yang paling kecil dan remeh. Rinci sekali. Waktu persiapan yang lama juga menguntungkan panitia dalam mengumpulkan dana penyelenggaraan. Beda dengan kita. Sukanya membuat acara dadakan. Supernekad. Pinginnya membuat acara yang besar tapi dananya minim. Sudah begitu waktunya sangat mepet. Padahal dalam dunia event ada rumus: glamour atau tidaknya sebuah event tergantung dari dana. ‘’Wani piro?’’ Itulah pertanyaan pertama yang sering diajukan oleh EO (Event Organizer). Memang, event selalu menyesuaikan dengan budget. Makin besar dana yng disediakan makin bagus acaranya. Sebaliknya, jangan pernah minta dibuatkan acara bagus dengan sound system yang jernih dan panggung megah jika tidak anggarannya cekak. Itu sama saja dengan membunuh pelan-pelan EO yang menanganinya. Alias pelan-pelan (EO-nya) terkubur oleh tumpukan utang. Kini, kehebatan kesenian Banyuwangi (musik, tari, ditambah
ritual) sudah bergema di manamana. Bahkan sampai di manca. Sudah waktunya, menggagas Banyuwangi menjadi tuan rumah untuk keseniannya sendiri dan kesenian dari daerah/negara lain. Misal, menggelar Word Expo Banyuwangi (WEB) atau Banyuwangi Art Expo (BAE). Ide dan gagasan bukan sesuatu yang haram. Sebab, tidak sama dengan mimpi. Asal ada kemauan dan digarap dengan orang-orang profesional, bukan tidak mungkin tahun depan atau entah kapan ide WEB atau BAE akan menjadi kenyataan. Apalagi, saat ini Banyuwangi punya seorang pemegang top decision di bidang pariwisata: Pak Arif Yahya, Menteri Pariwisata di kabinet kerja. Melihat profilnya yang progresif dan kecintaanya terhadap tanah kelahiran, Pak AY –sapaan akrab Arif Yahya—bisa dijadikan kunci pembuka kotak ide pengembangan kesenian Banyuwangi. Untuk Banyuwangi saya hanya punya satu keyakinan: jika kesenian Banyuwangi maju secara otomatis pariwisatanya akan ikut terdongkrak. Betul? (kaosing93@gmail.com, @AdlawiSamsudin)
Tiket Gold Dijual Rp 1,5 Juta ■ BEACH...
Sambungan dari Hal 29
Mereka antara lain, vokalis Dewa 19, Elfonda Mekel alias Once; Marcell Siahaan; serta Citra Scholastika, dan Shena Malsiana. Tidak hanya itu, salah satu diva musik Indonesia berjuluk Si Burung Camar, yakni Vina Panduwinata juga bakal menyajikan suara “emas” pada even yang satu ini. Para penyanyi papan atas tersebut tampil di atas panggung megah yang berdiri di atas hamparan pasir Pantai Boom yang landai dan menawan. Pemandangan Selat Bali dengan kerlap-kerlip lampu kapal penyeberangan di
sisi utara pentas, serta sejuknya udara pantai bakal memberikan kesan spesial kepada penonton. Berkaca pada pengalaman penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, antusiasme penonton dipastikan sangat tinggi. Tahun lalu, tiket yang dibanderol dengan harga Rp 300 ribu sampai Rp 1,5 juta ludes terjual. Sedangkan untuk perhelatan tahun ini, panitia menyediakan tiket dengan tiga kelas berbeda. Tiket platinum dibanderol seharga Rp 2 juta, tiket gold dijual seharga Rp 1,5 juta, dan tiket silver dibanderol seharga Rp 500 ribu. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, rangkaian B-Fest merupakan salah satu cara yang dila-
kukan Pemkab Banyuwangi untuk mempromosikan pariwisata kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Selain itu, dampak langsung yang ditimbulkan dari berbagai even tersebut adalah semakin menggeliatnya roda perekonomian masyarakat Bumi Blambangan. “Tahun ini pemkab menggelar banyak even untuk mendorong banyak orang berkunjung ke Banyuwangi. Dengan banyaknya orang yang berkunjung, maka uang yang berputar di masyarakat semakin besar,” ujarnya beberapa waktu lalu. Anas menambahkan, penonton yang bakal menyaksikan Banyuwangi Beach Jazz Festival memang dikenai tiket masuk. Hasil pen-
jualan tiket Jazz Pantai tersebut di antaranya digunakan untuk membiayai kegiatan kemanusiaan lain yang tidak ditopang APBD. Sementara itu, untuk memberi ruang bagi masyarakat umum yang ingin menyaksikan perhelatan musik jazz di Banyuwangi, pemkab telah mengadakan pergelaran musik jazz gratis, yakni Jazz Ijen Banyuwangi. Meski tak berbayar, even yang digelar di kawasan kaki Gunung Ijen, tepatnya di kebun Tawonan, Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin tersebut menghadirkan sejumlah “bintang”, di antaranya Andre Hehanussa dan grup band Kerispatih. (sgt/aif)
Luas Hutan Mangrove 1.200 Hektare ■ SAKSIKAN...
Sambungan dari Hal 29
Nah, saat bertemu pertigaan yang ada di Desa Curahjati, Kecamatan Purwoharjo tim ekspedisi memilih belok ke arah kiri atau ke arah selatan. Dari pertigaan itu, rombongan yang mengendarai mobil New Fortuner melewati perkampungan untuk menuju Blok Bedul sekitar 2 Km jaraknya. Saat rombongan tiba, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00. Tujuan kami ke sana memang sore hari. Tim ingin berniat memburu sunset atau matahari tenggelam yang terkenal sangat bagus pemandanganya. Setiba di kawasan Blok Bedul, kami terlebih dahulu mengisi perut kami yang sudah mulai keroncongan dengan menu ikan bakar dan sate kerang. Makanan khas nelayan sungguh lezat. Rasa ikan bakarnya khas Bedul. Demikian juga sate kerangnya yang nikmat membuat ketagihan. ”Mumpung lapar ayo kita santap bareng-bareng. Ikan bakarnya benar-benar mak nyuss. Sambalnya juga nendang sekali,’’ ujar Ali Nurfartoni, wartawan sport JP-RaBa yang ikut dalam rombongan ekspedisi. Usai menyantap menu ikan bakar dan sate kerang, kami langsung melanjutkan perjalanan. Untuk melihat taman mangrove di Bedul, kami terlebih dahulu berjalan kaki melewati jembatan sepanjang kurang lebih 100 meter. Jembatan itu menghubungkan dermaga perahu yang akan mengantar kami berkeliling Bedul. Tidak gratis untuk naik perahu berkeliling Bedul. Biaya sewa perahu harus kami harus merogoh kocek Rp 260 ribu. Dengan biaya Rp 260 ribu itu, kami bisa diantar untuk mengelilingi taman mangrove di Bedul menggunakan perahu melintasi Segara Anakan Bedul. ”Perahu ini bisa mengangkut penumpang sampai 16 orang” kata Pahing, 50,
warga setempat yang menakhodai perahu bermesin disel tersebut. Sekadar tahu, asal usul nama Bedul konon berawal dari banyaknya ikan Bedul yang ada di daerah sekitar Segoro Anakan Bedul. Ikan Bedul merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki sirip di punggung. Pengembangan Blok Bedul sebagai wahana Wisata Alam Laut dan Hutan muncul pada awal tahun 2003. Seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 2007, Desa Sumberasri, Purwoharjo ditetapkan menjadi Desa Model Konservasi. Keberadaan tempat wisata yang satu ini terkenal dengan mangrovenya. Terlihat dari atas perahu, pemandangan hamparan mangrove sangat begitu tumbuh lebat di pinggir muara Segara Anakan Bedul yang berbentuk rawa berair payau ini. Banyak juga masyarakat sekitar yang sedang mencari ikan di sekitar Segara Anakan Bedul saat kami melintas. Burung-burung bangau dan elang juga banyak yang mencari makan di sekitar taman mangrove. Tampak sekilas dari kejauhan jenis dari mangrove ini sepertinya sama. Ternyata mangrove yang tumbuh juga bermacam-macam jenisnya. Dari informasi yang kami peroleh, mangrove yang tumbuh di Blok Bedul ini jumlahnya mencapai puluhan jenis dengan luas sekitar 1.200 hektare. Antara lain jenis mangrove yang kami ketahui adalah ceriops tagal, bruguiera clyndrica, ceriops decandra, rhizopora mucronata dan lain sebagainya. Matahari semakin terbenam, suasana sore itu semakin lengkap. Indahnya pemandangan hamparan mangrove ditambah lagi dengan mulai menguningnya langit di atas Blok Bedul. Ini memang yang kami tunggu, pemandangan matahari terbenam di sana memang sedang kami cari. Beruntung, waktu itu awan yang ada di langit tidak sampai menutupi matahari yang akan
tenggelam. Matahari tenggelam terlihat begitu bulat sempurna dengan pancaran warna jingga yang bersinar. Sungguh luar biasa pemandangannya. Semakin lama, matahari yang sebelumnya masih terlihat bulat mulai tampak tenggelam di balik mangrove yang ada di Blok Bedul. Kesempatan ini tidak kami sia-siakan untuk memotret matahari tenggelam di sana. ”Romantis sekali suasana sunset di Bedul ini,” celetuk salah satu anggota tim ekspedisi, Thomy Sila. Bersamaan dengan mulai tenggelamnya matahari, banyak juga perahu-perahu nelayan yang ada di Pantai Grajagan mulai pergi melaut. Semakin lama, matahari pun semakin hilang dari pandangan. Namun langit masih belum gelap. Cahaya matahari berwarna jingga masih bersinar menerangi perjalanan pulang kami untuk menuju dermaga kayu tempat perahu sandar. Saat kami memilih kembali pulang, warga setempat yang mencari ikan maupun kerang di muara Segara Anakan juga tampak mulai bergegas pulang. Dan tentunya, kepulangan para warga yang mencari kerang dan ikan tersebut tidak pulang dengan tangan hampa, semua warga tampak membawa hasil kerang maupun ikan kecil yang dibawa dengan beberapa ember ini. Hari pun semakin gelap. Kami pun bergegas menuju kendaraan kami untuk melanjutkan perjalanan. Karena hari sudah malam, kami yang beranggota Wapimred JP-RaBa Syaifudin Mahfud, pemasaran Gerda Sukarno, Wahyu Nugroho, Thomi Sila, fotografer Rendra Des Kurnia serta wartawan Taufik Ferdiansyah dan Ali Nurfatoni memilih untuk bermalam di Pantai Grajagan, Kecamatan Grajagan. (*/aif/bersambung)
Dadang. “Saya menemukan sekitar pukul 08.00. Belum sempat apa-apa waktu itu. Belum sempat melempar jaring, tahu-tahu mayatnya muter-muter di perahu,” terang Nur. Begitu tiba di tepi Pantai Boom, tim Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) langsung memasukkan korban ke kantong mayat. Melihat itu, keluarga yang sedari pagi sudah ada di lokasi memaksa petugas untuk langsung membawa jenazah ke rumah duka di Jalan Ikan Ampala, Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan. Anggota Polisi Air (Polair) yang semula bermaksud membawa jenazah Dadang ke rumah sakit pun tak bisa menolak desakan keluarga. Ketika tiba di rumah duka, yaitu kediaman nenek kandung Dadang, ratusan orang sudah menyemut menunggu kedatangan jenazah. Orang-orang yang mendengar kabar ditemukannya jenazah Dadang itu langsung berdesakan untuk dapat melihat kondisi
Dadang. Di dalam, ibu kandung Dadang, Ilma Rofika, tampak lemas ketika jenazah anaknya direbahkan di kursi panjang. Sedang ayah kandungnya, Ahmad Purwadi, tak henti-hentinya menangis sambil memanggilmanggil nama Dadang. Berita ditemukannya Dadang siang itu langsung membuat heboh Kampung Ujung. Selain keluarga, beberapa aparat dan tokoh masyarakat juga berkumpul untuk melihat jenazah siswa yang sudah hilang tiga hari tersebut. Salah satu keluarga korban, Umi, 45, mengaku tenang dengan ditemukannya jenazah keponakannya tersebut. Dari awal pihak keluarga sudah ikhlas dengan kondisi Dadang. Bahkan, setelah satu malam tidak ditemukan, keluarga sudah melakukan tahlilan untuk mendoakan Dadang. Pihak keluarga sudah melakukan berbagai cara. Dari menggunakan perahu untuk menyisir, sampai menggunakan ritual-ritual supaya Dadang lekas diketemukan. “Dadang ini tinggal bersama neneknya
sejak kelas VII SMP, nanti akan dimakamkan di belakang Stadion Diponegoro, seperti tempat orangorang sini dimakamkan,” kata Umi. Sementara itu, Lurah Kampung Mandar, Bambang Purwanto, mengaku sedih sekaligus lega dengan ditemukannya jenazah Dadang. Lurah yang juga warga Kampung Ujung itu mengaku telah mengerahkan lima perahu nelayan yang tanpa henti menyisir perairan selat Bali. Ditemukannya jenazah Dadang merupakan kerja sama semua pihak termasuk para nelayan yang juga dipesani untuk turut mencari sambil melaut. Sekarang, tinggal memikirkan pengamanan lokasi supaya tidak terjadi peristiwa serupa. Pihaknya juga memikirkan nasib Nur Hariri yang telah mene mukan jenazah Dadang. “Kepercayaan di sini jika menemukan mayat itu tandanya apes. Kapalnya harus dicat ulang dan libur melaut satu minggu. Jadi harus dipikirkan juga warga yang telah menemukan jenazah Dadang,” tandas Bambang. (fre/aif)
Keluarga Dadang Menolak Divisum SEMENTARA itu, ketika pihak Polair hendak membawa korban untuk diakukan visum et repertum di RSUD Blambangan, keluarga sempat menghadang kendaraan polisi. Mereka meminta agar jenazah langsung dibawa ke rumah nenek Dadang, Suryawati, 55. Meskipun pihak Polair sempat memberi penjelasan mengenai pentingnya visum, pihak keluarga tetap bersikukuh agar Dadang segera dikebumikan. Akhirnya Polisi pun menyerahkan jenazah Dadang kepada keluarga korban. Dengan catatan, pihak keluarga membuat surat pernyataan mengenai penolakan dilakukan visum dan penerimaan terhadap kondisi kematian korban. “Kita sudah jelaskan visum untuk kebaikan mereka, tapi mereka tetap tidak mau, akhirnya korban kita serahkan ke pihak keluarga,” ujar Kepala Satuan Polisi Air Banyuwangi, AKP Bashori Alwi. Bashori menambahkan, penemuan korban berada di titik 4,5 kilometer arah selatan dari titik hilangnya korban (Pantai Boom). Kondisi jenazah yang mulai membengkak membuat penemuan menjadi lebih mudah karena jenazah mulai terapung. Basori memperkirakan jika posisi jenazah selama ini berada di dasar laut. Sehingga ketika tim patroli melakukan pencarian di permukaan mereka tidak bisa menemukan korban. Rudi Prahara, Komandan Tim Basarnas menambahkan, jika pencarian Dadang resmi dihentikan Minggu (6/9) pukul 12.00. Ini setelah Basarnas, Polair, dan TNI AL memastikan jika pencarian sudah dinyatakan berhasil setelah ditemukannya jasad Dadang. “Dengan ditemukannya jenazah kita nyatakan operasi pencarian dihentikan. Untuk radius pencarian kita sendiri yaitu 4 mil ke arah selatan dan 4 mil ke utara,” jelas Rudi. Tim Basarnas baru tiba di Banyuwangi pada Sabtu (5/9) pukul 11.30 atau 18 jam lebih 30 menit setelah
korban dinyatakan hilang. Mereka turun menggunakan perahu milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi. “Untuk peristiwa kecelakaan laut semacam ini bukan menjadi wewenang kita. Kita hanya melakukan back up saja, sedangkan untuk penggunaan peralatan, kita bisa membantu jika dibutuhkan Basarnas,” terang Kepala Bidang Kedaruratan pada BPBD Banyuwangi, Eka Muharam kala itu. Pantai Boom, Banyuwangi, makan korban Jumat sore lalu (4/9). Empat bocah yang sedang asyik bermain air terseret arus Pantai Boom hingga ke tengah laut. Beruntung, tiga anak berhasil diselamatkan warga meski ada yang sempat pingsan. Satu anak dinyatakan hilang kala itu. Upaya pencarian masih terus dilakukan terhadap anak yang bernama Dadang, 14, warga Kampung Ujung, Banyuwangi, itu. Petugas Satpolair dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus melakukan pencarian. Identitas empat anak yang terseret arus itu adalah Denis Tri Bintang, 14, asal Kampung Ujung; Andang Pamungkas, 14; Dadang, 14; dan Tomi Anggara, 15, warga Kampung Mandar. Denis, Andang, dan Tomi, bisa diselamatkan. Awalnya, pukul 15.00 empat remaja itu bermain di sekitar muara Pantai Boom, dekat lokasi penangkaran telur penyu. Saat itu salah satu temannya yang bernama Tomi mengajak mereka mandi di muara yang menuju ke laut. Andang, salah satu anak yang ikut dalam kelompok itu, sempat menolak karena ingat nasihat ayahnya yang melarang bermain di sekitar muara. Tetapi, karena diajak terus menerus, akhirnya semua temannya pun mau. Ditambah lagi, mereka menemukan sebatang pohon tumbang yang terbawa arus di muara. Empat remaja itu akhirnya mandi di muara hingga petaka menimpa mereka. (fre/aif)
Renovasi Masjid Tidak Menganggu Jamaah ■ JAMAAH...
Sambungan dari Hal 29
Sebagaimana diketahui, Dewi Maryam Mahfud, 65, dua hari sebelumnya tiba-tiba saja pingsan sesaat dia menunaikan salat di Masjidilharam lantaran serangan jantung. Yang bersangkutan langsung dilarikan ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Makkah. Karena kondisinya terus memburuk, akhirnya Dewi Maryam dirujuk ke rumah sakit Ajyad bukan Riyadh untuk menjalani perawatan intensif. Kondisi terakhir Dewi Maryam sampai saat ini masih kritis. ”Mudah-mudahan, Ibu Dewi diberi kesembuhan dan kembali sehat,” imbuh Nizam. Sementara itu, kegiatan JCH yang lain masih meliputi ibadah di sekitar Masjidilharam. Jamaah masih melakukan rutinitas salat dan tawaf umrah di Masjidilharam. Seluruh jamaah yang hendak melangsungkan ibadah menggunakan bus dari hotel menuju Masjidilharam. ”Bus dari pemerintah 15 menit sekali siap mengantar jamaah yang hendak melaksanakan ibadah,” kata Juhdy, petugas haji lainnya. Untuk cuaca di Makkah kemarin
JUHDY FOR RABA
ANTARJEMPUT: Jamaah yang hendak melangsungkan ibadah di Masjidilharam, dari hotel diangkut menggunakan bus.
dirasa mulai bersahabat. Suhu udara yang sebelumnya masih mencapai 46° celcius, sejak kemarin suhu udara sudah berangsur menurun dan tidak terlalu panas menjadi 40° celcius. Kondisi ini dirasa sangat menguntungkan para jamaah untuk beribadah, terutama yang sudah lanjut usia. Untuk kebutuhan makan, jamaah juga tidak terlalu kesulitan. Selain makanan gratis yang diberikan satu kali dalam sehari, mereka juga tidak perlu repot untuk mencari hidangan khas Indonesia di Makkah. Sebab, di sekitar hotel tempat tinggal para jamaah banyak terdapat rumah
makan yang menyediakan makanan Indonesia. ”Lumayan banyak yang jual makanan Indonesia, penjualnya juga orang Indonesia. Nasi pecel, tempe goreng, tahu sampai jangan bening juga ada di sini (Makkah),” terang Juhdy. Lebih lanjut, meski saat ini Masjidilharam sedang menjalani renovasi besar-besaran, menurut Juhdy, hal tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas para jamaah yang sedang menjalankan ibadah. Di sekitar Masjidilharam juga masih tampak alat-alat berat yang membawa bahanbahan material untuk proses pembangunan Masjidilharam. (tfs/aif)
Kasatreskrim Tegaskan Perkara Jalan Terus ■ KASUS...
Sambungan dari Hal 29
Selain korban, Ari Restu Kurniawan, polisi juga akan memeriksa saksi wisawatan yang ada di dalam mobil korban saat itu. Belum lengkapnya keterangan saksi mengindikasikan perkara tersebut belum tuntas dan terkesan lemot. Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Mohamad Wahyudin Latief mengelak dibilang lemot. Dia menegaskan kasus itu masih ditangani polsek. Polres sifatnya hanya memback up. Disinggung soal kemungkinan penyelidikan itu dihentikan, Latief
belum mau berkomentar. Sebab, sejauh ini perkaranya masih berjalan. Saksi-saksi dalam perkara itu terus didalami. Dia menyebut perkara itu murni ditangani polsek. Namun, dia berjanji akan terus memantau perkembangan perkara tersebut. “Kami sifatnya hanya membantu,” tegasnya. Pernah diberitakan, pemalakan wisatawan yang diduga dilakukan oknum sopir Trooper terjadi di kawasan rest area Desa Jambu, Kecamatan Licin. Sopir Trooper yang biasa mengantar wisatawan ke Gunung Ijen itu meminta sejumlah uang kepada rombongan wisatawan dari Jakarta dan Bandung yang terdiri atas 17 orang. Mereka
dipaksa turun dari mobil Izusu Elf dan pindah ke Trooper. Ulah sopir Trooper itu membuat belasan wisatawan yang didampingi seorang gaet bernama Ari Restu Kurniawan, 32, tidak bisa berkutik. Semula sopir Trooper minta Rp 400.000. Namun, setelah terjadi negosiasi akhirnya gaet yang mewakili wisatawan menyerahkan uang Rp 300.000. Rombongan wisatawan itu akhirnya meluncur ke Paltuding, Ijen, tapi tetap naik Elf. Troopernya berada di depan seolah mengawal hingga Ijen. Merasa diperas, Ari Restu memilih melaporkan kejadian itu secara tertulis ke Mapolsek Licin. (nic/c1/aif)
40
Jawa Pos Jawa Pos
Senin 7 September 2015 Jumat 21 Agustus 2015
9 DESEMBER 2015
PARTAI POLITIK
Kepengurusan Partai Golkar Terbentuk BANYUWANGI- Tim Formatur Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar (PG) Banyuwangi berhasil merampungkan penyusunan kepengurusan PG periode 2015-2020. Selanjutnya, nama-nama kepengurusan baru itu langsung dikirim ke DPP PG untuk mendapat pengesahan. Tim formatur yang terdiri dari H Muhammad Hidayat (ketua DPD terpilih), Ganjar Razuni (unsur DPP), Edi Budi Prabowo (unsur Plt DPD PG Jatim), Sunardi (unsur pimpinan kecamatan) dan Eva Hestiyawati (unsur Hasta Karya) itu berhasil membentuk pengurus harian hingga bagi-bagian. Polisi senir PG Banyuwangi, Aulia Rachman diplot sebagai sekretaris dan Eva Hestiyawai sebagai bendahara. Dalam kepengurusan Partai Golkar yang baru, ada beberapa muka lama dan baru. Dari kalangan wajah lama muncul nama DOK. RABA Muhammad Hidayat mantan Ketua DPD PG Pebdi Arisdiawan yang diplot sebagai anggota dewan pertimbangan. Sedangkan wajah baru ada nama mantan Kepala Dinas Pendidikan Nurhadi yang dipercaya sebagai ketua dewan pertimbangan. Wajah baru lainnya ada nama aktivis LSM asal Kecamatan Genteng Iqbal Baraas yang diplot sebagai wakil ketua bidang pengabdian masyarakat. Dalam kepengurusan PG yang baru, Pebdi masuk tidak sendirian melainkan dengan beberapa anggota gerbong lainnya. Seperti mantan Wakil Sekretaris DPD era Pebdi, Ndenden Wibisono yang diplot sebagai wakil sekretaris bidang organisasi. Selain Denden ada nama KGS Abdu Syukur yang ditempatkan sebagai ketua bidang pemuda, olahraga dan seni. “Kita merangkul semua potensi Partai Golkar untuk membesarkan partai,” kata Ketua DPD PG Muhammad Hidayat. Walau berhasil merangkul semua elemen dalam Golkar, namun dalam kepengurusan yang baru tidak tampak namanama kader Golkar yang sedang menjabat sebagai anggota DPRD. Dari tujuh anggota Golkar, tidak satu pun yang masuk dalam kepengurusan baru partai Golkar. Hidayat menjelaskan, sebenarnya tim formatur sudah memasukkan nama-nama beberapa anggota fraksi Golkar DPRD. Hanya saja, kata Hidayat, setelah diminta kesediaannya, mereka tidak berkenan. “Karena tidak berkenan, maka tim formatur memutuskan untuk mencoret nama mereka,” kata Hidayat. (afi)
RENDRA/RABA
CALON PEMILIH: Rapat pleno pengesahan daftar pemilih sementara (DPS) Pilbup 2015 yang digelar KPU beberapa waktu lalu.
KPU Tunggu Tanggapan Warga PPS Umumkan DPS Pilbup 2015 BANYUWANGI – Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 memiliki peran penting menentukan arah pembangunan selama lima tahun ke depan. Siapa pun pemenangnya, visi dan misi bupati dan wakil bupati terpilih tersebut bakal menjadi rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Karena itu, satu suara bakal sangat menentukan masa depan Bumi Blambangan. Akan sangat disayangkan jika masyarakat yang seharusnya memiliki hak pilih tidak dapat menggunakan hak konstitusionalnya tersebut. Untuk menghindari hal itu, masyarakat bisa berperan aktif memantau apakah
dirinya atau orang-orang terdekat sudah terdaftar sebagai calon pemilih ataukah tidak. Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara (DPS) pilbup Rabu lalu (2/9), hasil rekap tersebut selanjutnya akan diumumkan kepada seluruh lapisan masyarakat. Merujuk Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang tahap, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau wali kota dan wakil wali kota, pengumuman dan tanggapan masyarakat terhadap DPS itu bakal berlangsung mulai 10 September sampai 19 September. Komisioner KPU, Suherman mengatakan, DPS pilbup hasil pencocokan dan penelitian (coklit) Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) diserahkan kembali kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada 3
September sampai 9 September. Selanjutnya, PPS mengumumkan DPS kepada masyarakat untuk mendapat tanggapan masyarakat pada 10 September sampai 19 September. Menurut Suherman, pengumuman DPS itu bisa dilakukan di kantor desa atau kantor kelurahan maupun di tempat-tempat lain yang mudah dijangkau masyarakat. Pengumuman dan tanggapan masyarakat berguna untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan penulisan nama, tanggal lahir, atau alamat penduduk. “Setelah Panitia Pemutakhiran Daftar Pemilih (PPDP) yang pro aktif melakukan pendataan, pada tahap ini kami berharap masyarakat pro aktif memberikan tanggapan,” ujarnya. Menurut Suherman, masyarakat yang memberikan tanggapan, misalnya jika ada warga yang belum terdaftar, diharapkan menyampaikan tanggapannya dilengkapi fotokopi kartu identitas warga yang belum
terdaftar tersebut. “Pihak yang memberikan tanggapan juga harus mencantumkan identitasnya,” pinta Suherman. Seperti diberitakan, KPU menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi DPS Pilbup 2015 pada Rabu sore (2/9). Hasilnya, jumlah DPS pesta demokrasi lima tahunan tersebut mencapai 1.319.578 jiwa. Jumlah DPS Pilbup kali ini lebih banyak dibandingkan DP4 yang diterima KPU Banyuwangi dari KPU RI. Jumlah DP4 yang diterima KPU hanya sebanyak 1.287.398 jiwa atau meningkat sebanyak 32.180 suara. Selain lebih tinggi dari DP4, jumlah DPS Pilbup 2015 juga naik cukup signifikan dibandingkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres 2014. Jika dikalkulasi, Dibandingkan DPT Pilpres 2014 yang mencapai 1.262.168 orang, DPS pilbup tahun ini naik sebanyak 57.410 jiwa. (sgt/afi)
Jembatan Wiroguno
Perpendek TERPANJANG DAN KOKOH:
Jarak Tempuh
Bupati Anas dalam peresmian jembatan Wiroguno di Desa/ Kecamatan Gambiran, Jumat (4/9).
Tiga Kecamatan
J
embatan Wiroguno yang terletak di Dusun Krajan dan Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran, layak menjadi kebanggaan bagi warga Kota Gandrung. Jembatan yang diresmikan pengoperasiannya oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, pada Jumat (4/9), itu merupakan jembatan terpanjang yang ada di Bumi Blambangan. Dengan menggunakan anggaran APBD Banyuwangi tahun anggaran 2013 dan 2014 dengan total Rp 14 miliar, jembatan Wiroguno yang menghubungkan tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Gambiran, Tegalsari, dan Genteng, itu diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. “Dengan selesai pembangunan jembatan ini, diharapkan bisa membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Bupati Anas, saat peresmian jembatan. Pembangunan jembatan Wiroguno, terang Anas, ke depan akan menjadi jalur utama dalam jalan lingkar dengan menghubungkan terminal Wiroguno yang ada di Desa Setail, Kecamatan Genteng. “Kita rencanakan pembangunan jalan lingkar itu selesai tahun 2016,” ungkapnya. Bila jalan lingkar itu tuntas, jelas dia, kemacetan yang sering terjadi di Kota Genteng akan bisa teratasi. Selain itu, Kota Genteng juga akan bisa berkembang lagi. “Yang penting lagi, dengan selesai dibangun jembatan ini, bisa mengurangi jarak tempuh menuju Kecamatan Tegalsari, Gambiran, dan Genteng,” ujarnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU, BM, CK, TR) Banyuwangi, Mujiono, menyampaikan pembangunan jembatan Wiroguno itu merupakan tindak lanjut rencana pembangunan jalan lingkar yang menghubungkan Desa/Gambiran dengan Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, dan terminal Wiroguno di Desa Setail, Kecamatan Genteng. “Jalan lingkar jaraknya sekitar enam kilometer,” katanya. Mujiono menyebut, pembangunan jembatan Wiroguno yang menghabiskan dana APBD Banyuwangi sebesar Rp 14 miliar lebih itu banyak manfaatnya. Selain memperpendek jarak tempuh wilayah Kecamatan Tegalsari, Gambiran, dan Genteng, juga untuk pengembangan tata ruang Kota Genteng, Gambiran, dan Tegalsari. (adv/abi)
INDAH: Bupati Anas menunjuk bagian bawah bangunan jembatan Wiroguno yang cukup cantik.
EKO BUDIYONO/JPRG
BERKAH: Bupati Anas menyerahkan potongan tumpeng pada salah satu kiai dalam peresmian jembatan Wiroguno.
RESMI: Penandatanganan prasasti peresmian dilakukan Bupati Anas. RELIGI: Pembacaan selawat nabi sebelum dilakukan peresmian jembatan Wiroguno.
BANGGA: Kepala Dinas PU BM, CK, TR Banyuwangi Mujiono menyebut jembatan Wiroguno terpanjang di Kabupaten Banyuwangi.
SIMBOL: Pengoperasian jembatan Wiroguno yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Anas.
SOSIAL: Santunan anak yatim sebelum dilakukan peresmian jembatan Wiroguno.