Radar Banyuwangi | 8 Agustus 2014

Page 1

15 Tahun

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

JUMAT 8 AGUSTUS TAHUN 2014

KUCUR

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

NGOPAI

Wajib Melek Internet

NURIYATUS SHOLEHA

Mengajar Para Kasek KEPALA Sub Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Banyuwangi, Nuriyatus Sholeha, sebenarnya bercita-cita menjadi guru. Pada tahun 1990-an silam, dia menjajal peruntungan mengikuti tes seleksi pegawai negeri di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). Beberapa bulan kemudian, dia memperoleh SK pegawai negeri tapi bukan sebagai guru yang dicita-citakan Ibu satu anak itu mengaku sempat tidak kerasan dan sempat curhat kepada ibunya ingin mundur sebagai PNS. Atas saran ibunda, dia melanjutkan pekerjaannya saat itu sebagai bendahara. Setelah sekian tahun bertugas, Nuri akhirnya dapat memenuhi keinginan dan melanjutkan cita-citanya mengajar. Tidak tanggung-tanggung, yang diajar kini adalah para kepala sekolah terkait tata cara mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Setidaknya dalam masalah pengelolaan keuangan sekolah, saya bisa menjadi guru,” tutur warga Jalan Mendut, Banyuwangi, itu. (mg1/c1/bay)

Antre 3 Jam di Pelabuhan KALIPURO - Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2014 telah resmi ditutup te Rabu lalu (6/8). Meski R begitu, ribuan peb numpang dan kendaraan yang hendak balik ke Bali masih memadati Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin (7/8) ■ Baca Antre...Hal 35

■ Tes Seleksi CPNS Digelar Secara Online BANYUWANGI - Seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2014 akan berlangsung ketat. Pelaksanaan tes CPNS tidak lagi menggunakan lembar jawaban komputer (LJK) seperti sebelumnya. Tes seleksi akan berlangsung secara online menggunakan perangkat computer assisted test (CAT). Materi soal yang diberikan kepada peserta tes seleksi CPNS langsung dikirim oleh pusat secara online. Materi soal yang diberikan kepada setiap peserta berbeda-beda atau tidak sama. “Tidak semua kabupaten/kota siap menggelar seleksi CPNS secara online. Banyuwangi sudah siap dan perangkat CAT sebagai

MIMIK SUSU: Pemudik bermotor membawa anak istri antre di areal Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin.

FREDY RIZKI/RABA

sarana seleksi CPNS online sudah tersedia,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD), Sih Wahyudi. Sih Wahyudi mengatakan, sebagian besar kabupaten tetangga belum memiliki sarana CAT. Besar kemungkinan beberapa kabupaten tetangga akan menggunakan fasilitas CAT Banyuwangi jika tenggang waktu yang diberikan pusat untuk menyediakan sarana, mereka belum siap. Jauh sebelum pelaksanaan test online ditetapkan pusat, ungkap Sih Wahyudi, Pemkab Banyuwangi sudah mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk pengadaan perangkat CAT ■ Baca Wajib...Hal 35

Arus Balik di pelabuhan Ketapang Sudah Kembali Sampai 6 Agustus 2014

Penumpang ■ 311.930 (70 persen) Kendaraan Roda Dua ■ 54.490 (56 persen) Kendaraan Roda Empat ■ 34.558 (79 persen)

PASKIBRA

CHIN JULLIEN/RABA

SARANA TES CPNS: Kepala BKD, Sih Wahyudi (kiri), mengecek sarana computer assisted test (CAT) di Aula BKD Banyuwangi kemarin.

Belum Kembali hingga Kemarin : 133.261 ■ Penumpang ■ Kendaraan Roda Dua : 43.625 ■ Kendaraan Roda Empat : 9.438 SUMBER: PT ASDP IF CABANG KETAPANG

GALIH COKRO/RABA

BANYUWANGI - Jadwal keberangkatan rombongan calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi cukup menguntungkan. Di wilayah Provinsi Jawa Timur, keberangkatan CJH Banyuwangi berada di urutan keempat dari seluruh kabupaten/kota se-Jatim. Kabar tersebut diperoleh berdasar undian jadwal keberangkatan CJH yang berlangsung di

Seblang Digelar Lagi Siang Ini FREDY RIZKI/RABA

MENUJU GOR: Paskibra berlari kecil di Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Giri, Banyuwangi, kemarin.

Waktu Makan hanya Dijatah Sepuluh Menit BANYUWANGI - Persiapan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Banyuwangi semakin matang. Bukan hanya gerakan dan kekompakan barisan yang diutamakan, fisik yang prima juga menjadi patokan. Guna mendukung agar fisik prima, personel Paskibra wajib melahap makanan bergizi. Yang menarik, makanan tersebut harus ludes disantap dalam waktu terbatas. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lokasi karantina Hotel Tanjung Asri, Kecamatan Giri, personel Paskibra sedang makan siang. Mereka tampak berusaha menghabiskan makanan dengan sebaik mungkin. Porsi yang mereka makan rata-rata cukup banyak. Koordinator Paskibra Banyuwangi, Letnan Satu (inf ) Misdari mengatakan, porsi makan Paskibra disesuaikan. Pada hari pertama sampai ketiga, Paskibra masih diperbolehkan makan dengan porsi sesukanya ■ Baca Waktu...Hal 35

GLAGAH - Setelah lima hari tertunda, ritual tari seblang akan kembali digelar siang ini (8/8). Ketua Adat Paguyuban Tari Seblang, Anshori, 50, mengatakan rencana tersebut diputuskan setelah sesepuh warga Desa Olehsari ada yang kesurupan. Meskipun sesepuh warga yang kesurupan itu bukan pengikut kesenian seblang, tapi dia adalah orang yang cukup memahami dunia metafisik di Desa Olehsari. Ritual tari seblang yang dijadwalkan Jumat pekan lalu (1/8) ternyata belum bisa dijalankan karena Sang Penari Seblang tidak kunjung kesurupan. Menurut Anshori, hal itu karena sebelum acara dimulai, tidak

ada petunjuk dari roh halus. Sehingga, belum ada kejelasan mengenai hari dan siapa yang harus menari seblang. Pada saat itu Anshori menjelaskan bahwa panitia melaksanakan acara untuk menyesuaikan jadwal yang ditetapkan pemerintah kabupaten. Namun, ternyata, setelah dua hari melakukan ritual, roh Sayu Sarinah tidak kunjung masuk ke dalam tubuh penari seblang. Akhirnya, panitia meliburkan ritual itu sampai ada orang yang mendapatkan wangsit atau petunjuk dari roh seblang ■ Baca Seblang...Hal 35

Kantor Wilayah kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim beberapa hari lalu. “Keberangkatan CJH Banyuwangi masuk golongan tengah-tengah. Penentuan kloter akan diumumkan dalam waktu dekat. Kira-kira satu atau dua hari lagi,” jelas Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, Santoso, kemarin (7/8) ■ Baca Kloter...Hal 35

GALIH COKRO/RABA

CHIN JULLIEN/RABA

TIGA JARI: Mbah Sumarmi bercerita seputar rencana pentas seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah.

SIAP BAGIKAN: Buku manasik haji sudah datang di kantor kemenag Banyuwangi kemarin.

Slamet Darmadi, Tukang Las Pencipta Lagu Puter Kayun

Terinspirasi Sejarah Berdasar Cerita sang Kakek Tradisi Puter Kayun rutin digelar setiap hari kesepuluh Lebaran di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri. Tahun ini tradisi tahunan itu makin seru dengan lagu berbahasa Osing berjudul Puter Kayun. Pencipta lagu itu adalah putra asli Boyolangu. TAUFIK FERDIANSYAH, Giri He… Boyolangu Puter kayun hang dadi adate Ngadek jejeg yo watune

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Kloter CJH Banyuwangi Segera Ditetapkan

Pager gunung ring pinggire Gebyar-gebyar suarane ombak Watudodol iku arane ITULAH sepenggal syair lagu yang dikumandangkan Slamet Darmadi, pemuda asal Kelurahan Boyolangu, saat acara pelepasan 15 dokar dalam tradisi Puter Kayun Rabu lalu (6/8). Lelaki berumur 23 tahun itu tak hanya tampil sebagai penyanyi lagu pembuka tradisi tahunan itu, dia juga pencipta lagu berjudul Puter Kayun tersebut. Slamet Darmadi yang akrab disapa Darma itu terinspirasi menciptakan sebuah lagu tersebut, karena teringat cerita masa kecil yang pernah didongengkan kakeknya. Saat itu kakeknya bercerita tentang sejarah tradisi Puter

BERGITAR: Darma menyanyikan lagu Osing di rumahnya di Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, kemarin.

Pendaftar tes CPNS wajib melek internet Kalau modal hobi melekan (begadang), ke laut saja

Pelabuhan Ketapang masih antre tiga jam Tahun depan perlu digelar mudik gratis jurusan Bali

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Kayun. Kisah masa kecil itu menancap dalam memori Darma, sehingga dia

tergugah menciptakan sebuah lagu ■ Baca Terinspirasi...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Jumat 8 Agustus 2014

Sekwan Surati Empat Parpol Pemenang Minta Nama Calon Pimpinan Sementara DPRD BANYUWANGI - Persiapan pelantikan anggota DPRD Banyuwangi periode 20142019 terus digeber. Yang terbaru, sekretariat DPRD Banyuwangi mengirim surat kepada pimpinan empat partai politik (parpol) peraih suara terbanyak pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 untuk mengirim satu caleg terpilih untuk ditetapkan sebagai pimpinan DPRD sementara.

Sekretaris DPRD, Soedirman mengatakan, pimpinan sementara dewan mutlak diperlukan pada rapat paripurna pelantikan anggota DPRD Banyuwangi pada 21 Agustus mendatang. “Ketok palu pembukaan paripurna pelantikan anggota DPRD periode 2014-2019 dilakukan pimpinan lama. Sedangkan penutupan rapat paripurna akan dilakukan pimpinan sementara DPRD tersebut,” ujarnya dikonfirmasi di kantor DPRD kemarin (7/8). Empat parpol peraih suara terbanyak di Banyuwangi pada Pemilu 2014 adalah PDIP, PKB,

Golkar, dan Partai Demokrat. Walau surat itu sudah dikirim beberapa hari lalu, tapi hingga kemarin (7/8) sekretariat DPRD belum menerima surat balasan dari empat pimpinan parpol tersebut. “Jawaban kita deadline sampai 16 Agustus mendatang,” kata dia. Seraya menunggu jawaban dari pimpinan empat parpol terkait pimpinan sementara dewan, Sekretariat DPRD Banyuwangi terus melakukan persiapan lain guna menyukseskan pelantikan yang akan dihelat di kantor DPRD Banyuwangi tersebut. Rapat paripurna pelantikan anggota DPRD Banyuwangi

periode 2014-2019 akan dihadiri 1000 undangan. Panitia akan mengundang anggota DPRD periode 20092014, anggota DPRD periode 2014-2019 beserta suami atau istri dan keluarga, forum pimpinan daerah (forpimda), forum pimpinan kecamatan (forpimka), pimpinan SKPD, hingga pimpinan parpol, dan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Banyuwangi. Soedirman menambahkan, sejak sepekan terakhir pihaknya telah melakukan persiapan administratif dan fisik.

Selain itu, sekretariat dewan (sekwan) juga telah melakukan rapat-rapat koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah

(SKPD) terkait. “Koordinasi dengan eksternal, misalnya dengan Polres Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi, dan

lain-lain telah kami lakukan. Itu penting menyangkut pengamanan jalannya pelantikan,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

13 Hari Targetkan 5 Raperda Disahkan Dewan Lama Wariskan Sembilan Raperda BANYUWANGI - Jabatan anggota periode 2009-2014 tersisa 13 hari lagi. Walau jabatan empuk yang dipegang sejak 21 Agustus 2009 tinggal hitungan jari, ternyata tidak membuat semangat kerja para wakil rakyat hasil Pemilu 2009 itu kendur. Dengan masa kerja 13 hari atau sampai 21 Agustus mendatang, para anggota dewan intens melakukan finalisasi pembahasan tiga rancangan peraturan daerah (raperda). Tiga raperda yang sedang tahap finalisasi itu adalah raperda pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), raperda tentang pengendalian tempat hiburan, dan raperda tentang pelayanan kesehatan reproduksi. “Tiga raperda tersebut ditargetkan rampung disahkan menjadi peraturan daerah (perda) sebelum 21 Agustus,” ujar Sekretaris DPRD Soedirman kemarin (7/8). Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Legislasi Sekretariat

DOK.RaBa

SEGERA LENGSER: Wakil rakyat periode 2009-2014 mengikuti rapat paripurna beberapa waktu lalu.

DPRD, Kariyadi menambahkan, selain tiga raperda yang berada dalam tahap finalisasi tersebut, DPRD juga sedang melakukan pembahasan dua raperda yang lain. Yakni, raperda bangunan gedung dan raperda tentang ketertiban umum. “Dua raperda itu kini berada dalam tahap konsultasi,” kata dia.

Jumlah raperda yang masuk dalam program legislasi daerah (prolegda) 2014 mencapai 23 raperda. Selain tiga raperda yang kini berada dalam tahap finalisasi dan dua perda yang berada dalam tahap konsultasi, DPRD Banyuwangi periode 2019-2014 telah mengesahkan sedikitnya sembilan raperda dalam target prolegda 2014.

Dengan demikian, meskipun lima raperda yang kini tengah dibahas berhasil disahkan sebelum anggota dewan periode 2009-2014 lengser, masih ada beberapa raperda lain yang belum disahkan. “Sisanya sekitar sembilan raperda akan dibahas anggota dewan periode 2014-2019,” kata Soedirman. (sgt/c1/afi)

Kulonprogo Potret Pergelaran Ritual Seblang BANYUWANGI - Perkembangan pariwisata berbasis budaya dalam alam yang dikembangkan Banyuwangi menarik animo pemerintah daerah lain untuk belajar ke Bumi Blambangan. Rombongan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Kolonprogo, Jogjakarta, rela menempuh perjalanan ratusan kilometer (Km) untuk menggelar studi banding untuk mengetahui pengelolaan pariwisata di kabupaten berjuluk Sunrise of Java kemarin (7/8). Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo, Joko Mursito mengatakan, studi banding di Banyuwangi dilakukan dalam rangka pengelolaan dan pengembangan desa budaya di Kulonprogo. “Kami memiliki 12 desa budaya. Di sana (Kulonprogo) sudah dilakukan pelatihan. Kami studi banding ke Banyuwangi untuk mencari tambahan inspirasi,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dikatakan, pihaknya tertarik melakukan studi banding di Banyuwangi lantaran geliat pariwisata berbasis budaya di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini cukup pesat. “Karena itu, kami ingin tahu lebih dekat. Selain memiliki banyak destinasi wisata, pergerakan pariwisata

berbasis budaya di Banyuwangi sangat signifikan,” paparnya. Menurut Joko, salah satu tujuan studi banding di Banyuwangi ini adalah untuk “memotret” adat seblang. Bukan sekadar bagaimana seorang penari seblang menari. Lebih dari itu, pihaknya ingin tahu bagaimana adat tersebut tetap tumbuh di tengah kehidupan masyarakat yang semakin modern. “Masyarakat sangat mendukung tradisi Seblang yang notabene hanya dilakukan minoritas masyarakat,” terangnya. Kedatangan rombongan Disbudparpora Kulonprogo ternyata membawa dampak positif bagi industri kecil dan menengah di Banyuwangi. Puluhan anggota rombongan tersebut memborong aneka souvenir dan batik khas Banyuwangi di Gedung Pamer dan Penjualan yang berlokasi di jalan A Yani, Banyuwangi, sore kemarin. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, udeng khas Banyuwangi dan pakaian berbahan batik khas Bumi Blambangan menjadi buruan utama rombongan asal Kulonprogo tersebut. “Kami berada di Banyuwangi selama tiga hari. Kami souvenir dan oleh-oleh lain di Banyuwangi untuk oleholeh,” pungkas Joko. (sgt/c1/afi)

SIGIT HARIYADI/RABA

STUDI BANDING: Rombongan Disbudparpora Kulonprogo berbelanja oleh-oleh khas Banyuwangi di Gedung Pamer dan Penjualan kemarin.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Jumat 8 Agus Agustus stus 2014

R A D A R

29

B A N Y U W A N G I

Glenmore Diterjang Angin Puting Beliung

SHULHAN HADI/ RABA

MENGHIBUR : Bagi sebagian anak TK ini latihan Paskibra di Lapangan Singojuruh dianggap hiburan.

Anak TK “Ganggu” Latihan Paskibra SINGOJURUH - Persiapan menjelang upacara peringatan detik-detik Proklamasi 17Agustus sudah terlihat di berbagai tempat. Selain persiapan tempat, yang menjadi khas dan paling ditunggu adalah aksi dari para calon Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Itu seperti terlihat di lapangan Kecamatan Singojuruh,

puluhan siswa dan siswi SMA dan sederajat yang ada di Kecamatan Singojuruh, berlatih setiap hari. Yang membedakan dengan tempat lain, setiap hari mereka mempunyai penonton tetap yakni anak-anak dari Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi yang ada di samping lapangan. Setiap calon anggota Paskibra itu latihan baris- berbaris,

bocah-bocah itu tidak segan mengikuti di belakangnya. Salah seorang instruktur calon anggota Paskibra, Kokok DR mengatakan, keberadaan anak-anak TK itu sebenarnya sedikit mengganggu. Tapi, mereka bisa menjadi hiburan bagi para calon anggota Paskibra yang sedang berlatih.“Dibilang menggang-

gu, ya mengganggu, tapi ya bagaimana lagi,” katanya. Karena anak-anak itu sering mengikuti jalan para anggota Paskibra, tidak jarang para instruktur yang sedang melatih harus meneriaki anak-anak yang masih kecil itu. “Semoga kalau sudah besar bisa menjadi anggota Paskibra,” cetusnya. (sli/c1/abi)

GLENMORE - Angin kencang terjadi di Dusun Salamrejo, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, kemarin siang. Gara-gara angin itu, sebuah pohon berukuran besar tumbang dan menimpa rumah milik Anton, 50. Meski tidak sampai menelan korban jiwa, tapi akibat kejadian itu atap rumah korban di bagian ruang keluarga dan dapur rusak cukup parah dengan kerugian mencapai jutaan rupiah. “Pohon yang roboh cukup banyak,” terang Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sumbergondo, Yudianto. Angin kencang itu, terang dia, berlangsung cukup lama, yakni mulai pagi hingga sore hari. Akibat bencana alam itu, kerusakan paling parah hanya di rumah milik Anton

ABDUL AZIZ/RaBa

PARAH: Pohon besar menimpa rumah milik Anton di Dusun Salamrejo, Desa Sumbergondo, karena angin besar kemarin.

itu. “Kami berharap warga lebih waspada lagi menyikapi musim angin kencang yang

sering terjadi, ranting pohon di sekitar rumah bisa dirapikan,” harapnya. (azi/c1/abi)

Usai Lebaran, Harga Telur Fluktuatif BANYUWANGI - Harga kebutuhan pokok usai hari raya Idul Fitri mulai mengalami penurunan secara bertahap. Namun, harga telur ayam hingga kemarin masih tidak menentu. Salah satu pedagang di Pasar Banyuwangi, Romlah, 49, mengatakan harga telur ayam pada Lebaran mencapai Rp 19.500 per kilogram. Usai Lebaran, harga telur ayam sempat turun hingga Rp 17.500 per kilogram. “Kadang naik lagi menjadi Rp 18.500 per kilogram. “Harga tidak menentu, kadang naik dan kadang turun,” terangnya n Baca Usai Lebaran...Hal 35

FREDY RIZKI/RABA

NAIK-TURUN: Harga telur di Pasar Banyuwangi usai Lebaran fluktuatif.

SMPN 2 KALIPURO

Seminggu Diisi Kegiatan Kemerdekaan RI BENNY SISWANTO/RaBa

KOORDINASI: Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah (kiri) memimpin rapat untuk persiapan penilaian lomba BHB Kampung Berseri, pagi kemarin (7/8).

Kampung Berseri Siap Dinilai BLH Akan Menggelar Kemah Hijau BANYUWANGI-Persiapan pelaksanaan penilaian Banyuwangi Hijau dan Bersih (BHB) kategori Kampung Berseri untuk tahun 2014, siap digelar. Ini terungkap dalam rapat koordinasi yang digelar di kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi pagi kemarin (7/8). Rapat yang dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Banyuwangi, Husnul Chotimah itu dihadiri oleh perwakilan peserta Kampung Berseri, yakni para kepala kelurahan dari Kecamatan Banyuwangi dan Giri. Dijadwalkan, penilaian lomba Kampung Berseri itu akan dilaksanakan mulai 1 September 2014. Obyek penilaian Kampung Berseri adalah lingkungan Rukun Tetangga (RT) yang ada di sepanjang bantaran aliran sungai Kalilo.

Plt Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah mengatakan tim juri BHB akan melakukan penilaian Kampung Berseri itu mulai 1 Sepetember 2014. Pihaknya berharap, dua kecamatan yang menjadi peserta lomba Kampung Berseri yakni Kecamatan Banyuwangi dan Giri untuk mempersiapkan diri dan segera berbenah. “Data calon peserta Kampung Berseri wajib sudah masuk di kantor BLH Banyuwangi terakhir pada 22 Agustus 2014,” katanya. Yang dilombakan dalam Kampung Berseri itu, jelas dia, satu wilayah tingkat RT yang ada di sepanjang bantaran sungai Kalilo, wajib bersih dari sampah dan memiliki tata kelola penataan lingkungan, kebersihan dan sanitasi yang baik. ”Bagi RT yang tidak berada di sekitar bantaran sungai Kalilo tidak perlu khawatir

karena masih menjadi bagian utuh penilaian lomba Kampung Berseri,” ujarnya. Husnul mengingatkan kegiatan seperti kerja bakti, rapat bersama warga, sosialisasi dari kelurahan atau kecamatan, agar direkam dan didokumentasikan dengan baik. “Semua kegiatan itu bisa difoto dan dibuatkan laporan tertulis,” katanya. Sementara itu, setelah digelar rapat koordinasi persiapan penilaian BHB kategori Kampung Berseri. Siangnya, sekitar pukul 13.00 WIB, masih di tempat yang sama, BLH Banyuwangi menggelar rapat persiapan Kemah Hijau dan pengukuhan Saka Kalpataru Banyuwangi. Dalam memperingati hari lingkungan sedunia, BLH Banyuwangi menggelar Kemah Hijau dan pengukuhan Saka Kalpataru yang telah

dibentuk dan disahkan oleh ketua Kwartir Cabang Pramuka Banyuwangi yang terdiri beberapa sekolah, termasuk sekolah Adiwiyata. Diagendakan, acara Kemah Hijau dan pengukuhan Saka Kalpataru dilaksanakan pada 14 Agustus 2014 di GOR Tawang Alun Banyuwangi, yang bersamaan dengan peringatan hari Pramuka se-Indonesia. Dalam Kemah Hijau dan pengukuhan Saka Kalpataru tersebut, akan diagendakan pembekalan materi tentang lingkungan hidup seperti perubahan iklim oleh LPBNU bidang perubahan iklim. Pengelolaan persampahan dengan motode 3R oleh LSM Maskot Banyuwangi. Ada juga materi Taman Kehati oleh BKSDA Banyuwangi dan Pelestarian Capung oleh Pemerhati Capung dari Yogyakarta. “Selain Kemah Hijau dan pembekalan, ada pameran hasil daur ulang sampah organik dan anorganik dari peserta,” ungkapnya. (*/abi)

KALIPURO-Para pejuang merebut kemerdekaan dengan perjuangan fisik dan nyawa taruhannya. Saat ini, sebagai generasi bangsa mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif dan membangun. Banyak cara dilakukan dalam mengenang perjuangan para pahlawan kemerdekaan mulai mengheningkan cipta, tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP), hingga aneka lomba Agustusan. Ini seperti yang dilakukan SMPN 2 Kalipuro. Selama Agustus 2014 ini dilakukan berbagai kegiatan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT ) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke 69. Di antara kegiatan itu lomba tarik tambang, lomba balap karung, dan lomba kebersihan kelas. Namun aneka lomba itu hanya bersifat selingan untuk menghibur para siwa SMPN 2 Kalipuro. Sebab, inti kegiatan Agustusan di sekolah yang berlokasi di samping jalan raya simpang empat Brak Banyuwangi, itu lebih menekankan kegiatan yang bersifat menanamkan disiplin untuk perwujudan pendidikan berkarakter dan kegiatan untuk menjiwai arti kebangsaan. Apa saja kegiatan tersebut? mulai kemarin (7/8), dilaksanakan pelatihan baris berbaris (PBB) yang diikuti oleh seluruh siswa SMPN 2 Kalipuro.

GERDA SUKARNO/RaBa

DISIPLIN: Anggota Koramil Kalipuro melatih siswi SMPN 2 Kalipuro baris berbaris. Dalam PBB itu, untuk kelas 9 digodok hingga dua hari, begitu juga dengan Kelas 8. Praktis, selama seminggu, kegiatan di sekolah dibuat untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. Untuk kegiatan itu, SMPN 2 Kalipuro menggandeng Komando Rayon Militer (Koramil) Kalipuro sebagai pelatih PBB. Sehingga selain penanaman disiplin juga rasa kebangsaan akan tertanam dan tumbuh pada jiwa siswa. Selain PBB, masih ada lagi lomba yang beberapa tahun ini tidak pernah ada, yakni pembacaan Undang Undang Dasar 1945 (UUD 45). Kepala SMPN 2 Kalipuro, Ida Bagus K mengatakan dengan lomba membaca UUD 45 itu siswa bisa menghayati bagaimana susahnya merebut kemerdekaan, bagaimana para pahlawan berjuang mati-matian untuk sebuah kedaulatan.

“Harapannya, dimasa kini, di usia saat ini, siswa bisa berkiprah positif dalam bidang pendidikan, baik formal maupun non formal,” katanya. Menurut Ida Bagus, SMPN 2 Kalipuro tahun lalu juga mendapat kepercayaan dua orang siswanya sebagai pasukan pengibar bendera tingkat kecamatan. Tahun lalu pula, tim gerak jalan 17 km putri SMPN 2 Kalipuro berhasil meraih juara 2. Ditambah lagi dalam Kejurda di Surabaya beberapa waktu lalu, SMPN 2 kalipuro yang mewakili nama Banyuwangi berhasil duduk di peringkat 2. Dan yang sudah tidak asing lagi, bidang olahraga pencak silat SMPN 2 Kalipuro pada kejuaraan kabupaten dua siswanya meraih juara 1 dan juara 2 dan juara 3. “Juara 1 dan 2 ada dua siswa, untuk juara 3 ada dua siswa,” ungkapnya.(*/abi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Perum Kalipuro Asri

Watudodol & Resto

STNK

Grand Civic’90

Toyota Avanza

Daihatsu Xenia

Honda CRV

Djl Rumah Baru 2 Lantai 145 m2 (Perum Kalipuro) Asri Telp. 0822 3201 0444

Bth Karyawan/ti U/ Hotel & Restoran: Waiter, Cleaning Service, Cook Helper, Pantry, Accounting. Krm Lam Ke Watudodol & Resto Jl. Raya Situbondo KM 14 Watudodol Bwi Info: Moses 082335705007

Hlg STNK P 6170 YF a/n Hirudin, Krajan RT 002/003 Kedayunan, Kabat Bwi

Dijual Grand Civic ‘90 Siap Pakai Harga 49,5 Juta Nego Hub: 081231130245

Ganesha Operation BANYUWANGI Geladag Rogojampi Djl Tnah L355 m2 Geladag (Sblh Koperasi Bimantara) Rgj H: 081913935209

Bth Sgr Utk Ops, CS, Tentor Smua Mapel Di Ganesha Operation, Pnempatan Purwoharjo dg Syarat SMA/D3/S1 Lamkir Jl. Brawijaya No. 8, Bwi, Jl. Candian No. 77 Rgj, Jl. Wahid Hasyim No. 70, Genteng

Hlg STNK P 3304 WI a/n Nurul Amroni, Tegalwudi RT05/01 Bedewang, Songgon Hlg STNK P 2034 XA a/n Sunariyo, Sumbergroto 02/04 Rejoagung, Srono Hlg STNK P 3196 YN an Slamet Wakidjan, Jl. Imam Bonjol40 RT04/02 Tukangkayu Hlg STNK P 2927 ZJ an Supandi, Dsn. Karang Anyar RT. 01/01, Ds. Karangbendo

LAND ROVER DEFENDER ‘81 Dijual Land Rover Defender tahun 81, long chasis, diesel matic, warna hijau. Hub. 0811354614

Dijual Toyota Avanza /All New tahun 08/013 htm/slvr hrg 112,5/148,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Xenia tahun 013/05 pmk silver mtl hrg 141/87,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Nissan Evalia

Dijual Honda CRV/Freed tahun 03/010 pmk abu2 mtl/htm hrg 122,5/177,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Chevrolet Aveo

Tanah Penataran Djl cpt tnh Jl Penataran L960m, SHM, cck buat ktr,gdg, rmh, cafe,resto,dll.Hub 0818372123 (Griya Agus Salim Residence G-8)

BANYUWANGI Dikontrakkan Dikontrakkan Ruko Luas 497 m2 Depan Mitra Rogojampi Hub: 081913935209

Dijual Nissan Evalia/ Livina tahun 013/013/08 putih hrg 142,5/155/132,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Chevrolet Aveo 1.5 MT pmk tahun 05 hitam mtl hrg 86,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO


OPINI

32

R A D A R

UNJUK RASA

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

PROTES: Ratusan karyawan dan buruh PDP Kahyangan Jember melakukan demo di kantor Jl Gajah Mada, Jember.

Buruh dan Karyawan PDP Demo JEMBER – Ratusan karyawan dan buruh Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember kemarin (6/8) melakukan aksi unjuk rasa. Mereka memprotes manajemen terkait belum dipenuhinya hak-hak normatif karyawan, termasuk THR (tunjangan hari raya). Meski sudah berunding, hingga kemarin kedua belah pihak belum mendapatkan titik temu. Sebab, manajemen masih menunggu audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Ratusan buruh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Antar Kebun (FK PAK) serta Serikat Buruh Kemakmuran (Serbuk) Jember itu memulai aksi di halaman kantor PDP. Usai menggelar orasi, sejumah perwakilan karyawan dan buruh menghadap manajemen dan direksi. Dalam pertemuan di aula tersebut, dihadiri pula Ahmad Hariyadi, kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jember. Dalam tuntutannya, Dwi Agus Budianto, ketua FKPAK mengungkapkan, sesuai dengan pertemuan sebelumnya, pihaknya menuntut hak normatif pekerja dan buruh. “Selama ini hak normatif buruh belum diberikan oleh perusahaan,” katanya. Karena itu, pihaknya menuntut agar hak-hak tersebut diberikan oleh perusahaan. Dia menganggap, jajaran direksi PDP selama ini tidak pernah merespons atau aspirasi para buruh. Hak normatif yang dimaksud, kata dia, upah minimum kabupaten untuk semua buruh dan karyawan, status pekerja, jaminan kesejahteraan (BPJS), hak istirahat, cuti, keselamatan kerja, serta PHK sesuai dengan amanah undang-undang. “Bahkan, untuk THR belum diberikan sesuai dengan satu kali gaji untuk masa kerja lebih dari setahun,” tegasnya. (ram/har/jpnn/aif)

KRIMINALITAS

Dijerat Pembunuhan Berencana JEMBER – Penyidikan kasus pembunuhan di Sumberbaru akhirnya diambil alih Polres Jember dari Polsek Sumberbaru. Hal itu dilakukan setelah polisi menetapkan status tersangka kepada Soleha, 38, ibu yang membunuh Iin, anak kandungnya sendiri. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, polisi langsung memboyong tersangka Soleha ke Mapolres Jember. Sejak Senin lalu yang bersangkutan diamankan polisi di Mapolsek Sumberbaru. Kasatreskrim Polres Jember AKP Sunarto mengatakan, polisi menaikkan status Soleha sebagai tersangka setelah meminta keterangan para saksi dan Soleha sendiri. Polisi juga telah mengumpulkan sejumlah barang bukti yang dimungkinkan terkait dengan pembunuhan ini. “Usai penyelidikan mendalam dan memeriksa saksisaksi serta menyita barang bukti, saksi terlapor (Soleha, Red) sudah kami naikkan statusnya menjadi tersangka. Kami juga langsung melakukan penahanan,” kata Sunarto. Untuk penyidikan lebih lanjut, dia mengatakan, penyidik berencana melakukan pemeriksaan kejiwaan tersangka pada psikiater. Hal ini untuk mengetahui kondisi psikis tersangka yang sebelumnya sempat memberikan keterangan berubah-ubah kepada penyidik. Apalagi, lanjut Sunarto, pembunuhan keji tersebut dilakukan kepada anak kandungnya sendiri. “Takutnya ada kelainan. Sejauh ini belum ditemukan tanda-tanda kejanggalan psikologi tersangka,” cetusnya. (ram/jum/har/jpnn/aif)

KELANGKAAN PUPUK

Jawa Pos

Jumat 8 Agustus 2014

B A N Y U W A N G I

Puter Kayun, sesaat Apakah Bermanfaat? PUTER KAYUN yang menjadi tradisi tahunan masyarakat Boyolangu selama ini merupakan tradisi turun-temurun dari para sesepuh yang diwariskan. Masyarakat yang antusias terhadap adat yang dipercayai warisan leluhur tersebut sangat gembira menyambut kedatangan adat tersebut. Puter Kayun merupakan acara iring-iringan dokar dari Kelurahan Boyolangu sampai Pantai Watudodol. Itu dipercaya sebagai napak tilas Ki Martojoyo yang dikenal dengan Ki Buyut Jaksa. Petilasan dan makam terletak di sebelah utara Masjid Baitul Muttaqien Boyolangu kini. Puter Kayun tidak terlepas dari asal-usul Watudodol. Watudodol adalah batu yang terletak di tengah jalan perbatasan Desa Ketapang dan Desa Bansring. Zaman itu penjajah Belanda dengan kerja paksa gagal membuat jalan darat dari Panarukan menuju Banyuwangi. Gunung batu yang menghalangi jalan tidak bisa dipecahkan. Banyak korban berjatuhan. Hal itu menyebabkan Residen Scophoff dan Temenggung Wiroguno I (Mas Alit) membuka sayembara. Bulan-demi bulan berlalu tapi tak ada satu pun sosok yang mengikuti sayembara itu. Mas Alit akhirnya teringat mantan penasehatnya yang mengundurkan diri karena pengaruh VOC. Dia adalah Ki Martojoyo yang bermukim di Bukit Silangu (Boyolangu sekarang). Ki Martojoyo atau yang dikenal dengan Ki Buyut Jaksa adalah seorang pencari rumput dan pengurus kuda istana. Sebelum menjadi penasihat, dia merumput di tegalan depan pendapa. Saat itu terjadi badai dan petir menyambar.

Tetapi, beliau dengan santai kembali ke pendapa tanpa jejak basah di lantai pendapa. Tanpa sehelai benang pun yang menempel di badannya basah. Itu salah satu sebab beliau diangkat menjadi penasehat dengan julukan Ki Jaksa. Tanpa pikir panjang Mas Alit mengutus anak buahnya menjemput Ki Jaksa di kediamannya. Sekali, dua kali, hingga beberapa kali, utusan Mas Alit kembali dengan tangan hampa. Sampai akhirnya Ki Jaksa sanggup dengan syarat. Syarat pertama, orang-orang VOC yang selama ini hanya menjadi pengawas dalam pelaksanaan kerja paksa, harus ikut dalam pekerjaan tersebut. Syarat kedua, pekerjaan itu harus dipimpin Nur Iman (Bocah 11 tahun) yang merupakan putra Ki Jaksa. Namun, syarat yang kedua ditolak Nur Iman, putranya sendiri. Sebab, dia takut tidak bisa memimpin pekerjaan tersebut karena dia masih kecil. Namun, Ki Jaksa meyakinkan Nur Iman bahwa manusia hidup itu tergantung perilaku dan lisannya. Meski usianya tua tapi perilakunya tidak patut ditiru, ya tidak bisa dijadikan panutan. Ki Jaksa berjanji akan membimbing Nur Iman dari Jauh. Pada suatu malam menjelang hari yang dijanjikan tiba, Ki Jaksa duduk menyendiri di dalam langgar pinggir kali di Gunung Silangu. Sekarang tempat itu terkenal dengan nama Peshalatan. Di langgar itu ada lempengan batu bekas tempat salat Ki Jaksa yang sampai sekarang masih dirawat warga sekitar. Dengan kesaktian yang dimiliki, beliau mengundang para demit dan raja jin yang

O l e h

SYAMSUL HADI * menguasai gunung batu yang akan dipecahkan. Suara gemuruh angin yang sangat besar tiba-tiba menyeruak kensunyian malam di Gunung Silangu. Ternyata dari arah utara raja jin dan pengikutnya datang memenuhi undangan Ki Jaksa. Terjadilah komunikasi antara Ki Jaksa dan raja jin di dalam langgar pinggir kali itu. Ki Jaksa meminta raja jin dan pengikutnya membantu pekerjaan yang dipimpin putranya, Nur Iman. Dari pembicaraan yang cukup singkat itu disepakati tiga syarat yang diajukan raja jin. Pertama, pembongkaran gunung batu itu harus mematuhi batas-batas yang telah disepakati, yaitu hanya untuk jalan. Kedua, harus menyisakan seonggok batu di sebelah timur, di pinggir pantai. Ketiga, Ki Jaksa dan anak cucunya harus sering datang dan menyambangi tempat itu setidaknya setahun sekali. Nah, syarat ketiga yang diajukan raja jin tersebut diyakini sebagai asal-usul Puter Kayun yang dilakukan setiap 10 Syawal bulan Hijriah oleh masyarakat Boyolangu dan sekitarnya mengendarai dokar. Sebuah tradisi yang turun-temurun melekat dalam kehidupan masyarakat Boyolangu. Jika Anda ingin menyaksikan antusiasme masyarakat Boyolangu terhadap prosesi adat tersebut, Anda dapat melihat saat kegiatan itu dilangsungkan. Semua warga, baik tua, muda, laki, perempuan, dewasa, maupun anak-anak, berbondong-bondong. Ada yang naik dokar, ada juga yang

naik kendaraan modern. Tidak hanya masyarakat Boyolangu, masyarakat sekitar juga ikut. Tidak sedikit warga Kecamatan Giri dan Kecamatan Glagah, yang antusias mengikuti kegiatan itu. Namun euforia tersebut dari tahun ke tahun, menurut pendapat saya, telah kehilangan nilai yang sesungguhnya. Kini tidak ubahnya hanya pelesir keluarga setelah Lebaran. Puter Kayun yang saya ikuti sewaktu masih kecil jauh berbeda dengan Puter Kayun beberapa tahun belakangan. Apa karena modernisasi yang terus-menerus menggerus adat? Kita perlu bertanya kepada diri sendiri, terutama yang terlibat. Sebagai masyarakat yang mencintai adat, kegiatan Puter Kayun harus terus ada. Saya sangat prihatin jika adat tersebut lama-lama punah. Apakah prosesi adat tersebut akan terus ada? Dari tahun ke tahun kegiatan tersebut dikemas begitu-begitu saja. Setelah selesai acara selesai pula euforia Puter Kayun yang dibanggabanggakan masyarakat Boyolangu itu. Apalagi, kegiatan yang dulu masuk calendar of event Kabupaten Banyuwangi itu, tahun ini telah tersingkir. Puter Kayun tidak lagi masuk dalam Banyuwangi Festival 2014. Apa bedanya kegiatan tersebut dengan ider bumi di Kemiren, seblang di Olehsari, dan kebo-keboan di Alasmalang yang oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dimasukkan dalam Banyuwangi Festival? Timbul pertanyaan dalam hati kecil saya, apakah pemerintah sudah tidak melihat Puter Kayun sebagai aset kepariwisataan yang perlu dilestarikan? Sebenarnya, secara subjektif

saya menilai Puter Kayun kini sangatlah naif. Dokar berjejer dan dihiasi aneka macam hiasan. Lalu, beberapa pejabat duduk di dokar itu sambil melambaikan tangan. Coba tanya siapa kusir dokar itu? Dari mana asal mereka? Umumnya dokar-dokar itu bukan milik warga Boyolangu. Setelah kegiatan, dokar-dokar itu kembali ke desa mereka masing-masing. Sebab, mereka adalah kusir-kusir sewaan yang didatangkan hanya demi menyukseskan acara tersebut. Jadi, berapa pun dana yang terkucur untuk kegiatan Puter Kayun tidak akan bermanfaat bagi masyarakat Boyolangu. Akankah kemasan seperti itu diteruskan? Masyarakat Boyolangu bangga meski sering berkorban, baik keringat maupun harta benda, demi menyukseskan kegiatan yang amat kami banggakan tersebut. Puter Kayun dikatakan sukses jika masyarakat pelaku Puter Kayun (masyarakat dokaran khususnya) sejahtera. Itu tujuan utama yang diangan-angankan. Beberapa tahun lalu pemerintah pernah berjanji akan m e m b e r i k a n p e m b i naa n kepada mereka. Bagaimana kelanjutan janji itu kini? Saya berharap Puter Kayun menjadi tradisi yang dapat menyejahterakan masyarakat Kelurahan Boyolangu. Bukan hanya sebagai prosesi sesaat. Oleh karena itu, inovasi-inovasi baru dibutuhkan agar Puter Kayun bisa ditampilkan lebih indah dan bermanfaat bagi tuan rumah. Saya percaya Pemkab Banyuwangi tidak berniat meninggalkan Puter Kayun. *) Eks Pelaku Puter Kayun 2012.

Kegalauan Menyambut Kurikulum 2013 TAHUN pelajaran 2014/2015 ditandai dengan penerapan Kurikulum 2013 ke seluruh jenis dan jenjang pendidikan, baik yang dikelola Kemendikbud (Dispendik) maupun Kemenag. Segala perangkat dan prasyarat, baik dalam bentuk software dan hardware, sudah disiapkan. Pelatihan pengawas pendidikan, kasek, dan guru, sudah tuntas dilaksanakan. Berikutnya, tinggal menunggu action mereka di lapangan. Hampir bisa dipastikan, dalam menyikapi setiap perubahan kurikulum—seolah sudah menjadi tradisi—, para guru mendahulukan sikap pesimistis dan apriori. Padahal, peran strategis guru sebagai garda terdepan merupakan faktor penentu sukses-tidaknya Kurikulum 2013. Oleh karena itu, betapa penting membangun mentalitas guru yang benar-benar telah menunjukkan kesiapan menerapkan Kurikulum 2013; tidak hanya dalam hal kompetensi tapi juga komitmen dan rasa tanggung jawab. Kompetensi guru bukan saja menguasai apa yang harus dia-

jarkan, tapi bagaimana mengajar siswa agar menantang, menyenangkan, memotivasi, menginspirasi, dan memberi ruang kepada siswa agar melakukan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud, di antaranya mengobservasi, bertanya, mencari tahu, dan merefleksi sebagaimana dinyatakan filosof bernama Betrand Russel. Dia menyatakan, “More important than the curriculum is the question of the methods of teaching and the spirit in which the teaching is given”. Artinya, kurikulum penting, tapi lebih penting adalah bagaimana strategi mengajarkan dan spiritnya. Strategi pembelajaran yang tepat dalam mengimplementasikan kurikulum dan disertai spirit oleh setiap guru dan peserta didik, maka proses pendidikan tidak terlepas dari rohnya. Sebuah kata-kata bijak, “At-thariqatu afdalu minal mad”. Artinya, metodologi tidak kalah penting dibanding substansi. Betapa pun baiknya kurikulum yang telah dikembangkan (buku pelajaran dan media pembelajaran disediakan serta dilaksanakan berbagai ma-

O l e h

MOCHAMMAD RIFAI * cam diklat secara masal dan massif ), pada akhirnya kembali pada kemauan berubah para pemangku kepentingan, terutama pendidik. Prinsip kurikulum yang baik hanya ada di tangan guru yang baik. Itu sebuah keniscayaan. Guru yang baik senantiasa merindukan perubahan, bukan apriori dan pesimistis setiap menghadapi perubahan. Kesejahteraan guru yang relatif lebih dari takaran cukup, sudah seharusnya diimbangi dengan semangat dan komitmen tidak hanya sekadar bangga sebagai penyandang gelar guru profe-

sional yang bersertifikasi. Tetapi, juga harus menunjukkan jiwa sebagai guru sejati. Seperti apa profil guru sejati, saya pernah mendapatkan slogan dari seorang pensiunan guru asal Inggris. Katanya, “High and uncompromised commitment”. Maksudnya kira-kira, “Jadilah guru yang baik atau tidak sama sekali”. Diklat dan pendampingan bagi guru tentu secara teoritis sanggup menghasilkan profil guru yang kompeten menyajikan Kurikulum 2013. Tetapi, praktik di lapangan tidak menjamin sepenuhnya. Kompetensi guru secara administrasi barangkali tidak terlalu susah dituntut, tapi pola pembelajaran model scientific sekaligus bermuatan pendidikan karakter tidaklah mudah. Banyak alasan yang memberatkan. Bukan persoalan apa, guru kita umumnya masih teguh pendirian pada zona nyaman. Artinya, susah menggeser paradigma ke pembelajaran yang berorientasi student active learning dan authentic assessment yang ribet. Prinsip guru klasik; kalau gak gobyos, berarti be-

lum mengajar. Guru memberi nasihat bisa sepertiga jam pelajaran. Sementara itu, siswa butuh figur guru yang bisa secara demonstratif menunjukkan kinerja yang inspiratif sebagai idola dan teladan. Apa pun yang terjadi, Kurikulum 2013 wajib kita laksanakan dengan tetap berikhtiar seoptimalkan mungkin agar sukses. Kata Pak Nuh, Menteri Pendidikan, Kurikulum 2013 sangat penting diterapkan mengingat kondisi negeri ini sudah sangat genting. Namun, tetap ada kegalauan dalam penerapan Kurikulum 2013. Bukan hanya persoalan mindset guru yang susah berubah, tapi kalau pada akhirnya ukuran sukses pembelajaran hanya dilihat dari hasil UN, apa pun inovasi yang ditawarkan akan lewat begitu saja. Belum lagi setelah nanti ganti menteri. Sehingga, apa yang disebut “genting” oleh Pak Menteri tadi bisa menjadi tidak “penting”, alias bertepuk sebelah tangan. *) Kepala SMA Negeri 2 Genteng dan instruktur nasional Kurikulum 2013.

Sukamade, Surga Alam Mengagumkan BAGUS SUPRIADI/RADAR JEMBER

BARANG LANGKA: Persediaan pupuk di Pakusari habis dan membuat petani kebingungan.pasokan yang dikirim ke kios pun jauh dari kebutuhan kelompok tani.

Datang Urea Langsung Ludes PAKUSARI – Kelangkaan pupuk masih terjadi di beberapa kecamatan daerah timur, seperti Pakusari. Pupuk yang dikirim oleh distributor langsung habis dibeli para petani. Akibatnya, petani yang lain tidak kebagian. Yono, pemilik kios UD Barokah di Pakusari mengatakan, pupuk bersubsidi untuk minggu pertama di bulan Agustus baru datang dua hari yang lalu. Namun, urea tersebut langsung diserbu petani hingga habis. “Biasanya dalam satu bulan ada empat kali kiriman,” katanya. Menurutnya, kios tersebut memiliki sembilan kelompok tani sehingga kebutuhan pupuk kurang lebih 30 ton. Sementara pupuk yang dikirim hanya dua ton. “Padahal kebutuhannya sekitar 20 ton untuk para petani, maksimal 30 ton,” tambahnya. Saat ini, kata dia, 90 persen petani di Pakusari bercocok tanam tembakau sedangkan kebutuhan pupuk untuk tembakau lebih banyak dibanding tanaman padi. “Kalau padi satu hektar habis tiga kuintal pupuk, tembakau paling sedikit menghabiskan tujuh sampai 10 kuintal,” jelasnya. Berbeda dengan pupuk bersubsidi lainnya, seperti ZA maupun Phonska. Pupuk tersebut tidak langka karena kebutuhannya tidak sebanyak pupuk urea. “Kalau urea kan pupuk pertama,” ujarnya. Bahkan, para petani yang tidak kebagian tersebut sering mengeluhkan kelangkaan pupuk kepada kios dan kelompok tani. Karena tumpuan mereka mencari pupuk ke kios. (mg2/wah/jpnn/aif)

APA yang kalian pikirkan saat mendengar kata Sukamade? Yup, betul! Penyu. Sukamade merupakan tempat penangkaran penyu di Banyuwangi. Kita bisa melihat penyu dan mempelajari bagaimana para ranger (pengawas penyu) merawat para penyu-penyu yang sudah hampir punah, karena keberadaannya (penyu) yang sangat tidak aman. Mengingat begitu banyak pemburu penyu dan telur penyu untuk dijual. Pe m e r i nt a h Ka b u p at e n Banyuwangi memilih cara yang bagus dengan membiarkan jalan menuju Sukamade tetap sulit dijangkau. Tentu saja itu untuk melindungi habitat sekaligus populasi penyu. Tetapi, menurut saya, selain penyu, masih banyak hal yang menarik di kawasan Sukamade. Seperti saat perjalanan menuju ke sana, kehidupan orang-orang yang tinggal di sana, saat melepas penyu dan saat menanti penyu naik ke pantai pada malam hari. Perjalanan menuju Sukamade dari Banyuwangi ditempuh sekitar 4 jam lebih dan tergantung driver-nya. Saya sangat senang saat berangkat menuju Sukamade. Selama di perjalanan kita akan dimanjakan pemandan-

gan hijau yang menyejukkan, seperti deretan pohon karet, kakao, tebu, kopi, dan lainlain. Meskipun kami melewati jalanan terjal yang bisa membuat siapa pun merasa mual, tapi pemandangan di sekitar bisa mengalihkan pikiran kita dari perut. Jadi, kita akan lupa mual. Selain perkebunan, kita juga akan dimanjakan dengan pemandangan pantai ketika memasuki kawasan Meru Betiri dari Pantai Rajegwesi, Teluk Damai, dan Teluk Ijo. Perjalanan tidak akan membosankan. Ditambah kawasan hutan yang jarang kita lihat sekarang yang dibumbui dengan beberapa macam spesies monyet dan kalau beruntung bisa melihat merak. Kurang amazing apa coba? Saat memasuki kawasan Sukamade yang dihalangi sungai, kita harus menyeberangi sungai itu agar sampai. Jadi, disarankan menggunakan kendaraan yang mendukung atau menyesal karena tidak bisa menyeberangi sungai lantaran mobil atau motor tidak bisa menyeberangi sungai. Di area Sukamade, hanya sedikit orang yang tinggal di sana. Tidak laintidak bukan para petugas yang berdinas di sana dan penjaga kantin bernama Mbak Linda. Selain mi instan, kita tidak akan menemukan makanan

O l e h

RATIH PUSPA SARI * apa pun. Oleh karena itu, diimbau membawa bahan-bahan makanan yang bisa dimasak Mbak Linda. Tetapi, di Sukamade apa pun makanannya rasanya akan bertambah 1.000 kali lipat kelezatannya. Nggak percaya? Coba saja! Bahkan, sepiring nasi dengan sayur sop ditambah sambal super pedas dan tempe sudah menjadi makanan yang luar biasa enak. Ada beberapa home stay yang disiapkan untuk pengunjung yang mau menginap, terutama para turis mancanegara. Modelnya sederhana dan tradisional, tapi nyaman. Para pengunjung memang disarankan menginap karena atraksi penyu baru bisa dilihat pada malam hari. Sukamade masih belum terjangkau

aliran listrik. Jadi, lampu-lampu masih menggunakan tenaga genset dan baru dihidupkan setelah pukul 17.00. Kita bisa berjalan-jalan di area penangkaran penyu sambil belajar tentang kehidupan penyu kepada petugas yang berjaga. Telur penyu yang ditemukan petugas akan ditanam di tempat penangkaran yang sudah disediakan. Telur-telur itu akan ditandai dengan papan nama. Telur itu akan menetas dua bulan sampai 70 hari kemudian. Melihat penyu-penyu kecil itu, sebelumnya saya berpikir, hanya penyu? Tetapi setelah melihat langsung, ternyata penyu itu keren banget. Melihat mereka bercengkerama satu sama lain, sangat menakjubkan. Pukul 16.00 kami diberi sekitar 8-10 anak penyu yang kirakira berusia beberapa minggu yang sudah mampu berenang. Kami membawanya ke pantai dengan menyusuri hutan. Satu kata untuk pantai Sukamade saat baru keluar dari hutan,”Amazing”. Pantainya bersih dan pasirnya halus. Saat matahari tenggelam, pantai tersebut terlihat semakin menawan. Saat menginjakkan kaki ke pasir putih yang bersih dan halus, kita akan merasakan sensasi yang menyenangkan. Saat tiba di ping-

gir pantai, satu per satu kami melepas tukik (anak penyu) ke laut. Kami membiarkan mereka berjalan menuju laut. Dalam hati saya bergumam, “Aku tidak memafkan siapa pun memburu mereka dan menjadikannya makanan”. Pukul 20.00 kami digiring para ranger ke pantai lagi. Bayangkan malam-malam melewati hutan menuju pantai? Pastikan kalian membawa senter. Sampai di pantai, semua cahaya harus dimatikan dan tidak boleh ada suara. Sebab, jika terdengar atau terlihat oleh penyu yang hendak bertelur, mereka urung naik ke darat. Jadi, kami duduk tenang di atas pasir dan hanya diterangi cahaya bintang dan bulan sembari menunggu si penyu datang dan bertelur. Angin dingin menyentuh kulit-kulit kami. Kami duduk di atas pasir yang hangat, di bawah miliaran bintang-bintang yang memanjakan mata. Pernah menonton film The Croods? Adalam film itu, Guy mengajak keluarga The Croods melihat bintang dari atas pohon. Kalian bisa melihat bintang yang sama di Sukamade. Sungguh indah. *) Pemandu wisata tinggal di Kabupaten Banyuwangi.


OLAHRAGA

34

R A D A R

V

Persekam Metro FC

Jawa Ja aw wa a P Pos os o s

Jumat JJum umat 8 Agustus 2014

B A N Y U W A N G I

Persewangi

Usung Misi Berat BANYUWANGI - Kemenangan Persewangi atas Persekam Metro FC dalam pertemuan pertama tampaknya sulit terulang. Sebab, dalam pertemuan kedua ini, The Lasblang— julukan Persewangi—bermain di Stadion Kanjuruhan Malang sore ini. Meski berada di puncak klasemen grup 7, tim besutan Bagong Iswahyudi itu tetap tidak diunggulkan. Selain bertindak sebagai tim tamu, kekuatan skuad Merah-Hitam juga melemah karena tidak bisa menurunkan sang kapten, Nanda Pradana dan Peter Lipede. Berkaca pada pertemuan pertama, tim pujaan rakyat Bumi Blambangan itu hanya menang tipis dengan skor 1-0 dalam laga yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, tanggal 26 April lalu. Bahkan, kala itu publik tuan rumah baru bisa menjebol gawang lawan pada masa injury time melalui titik putih yang dieksekusi Nelson Caparo. Namun, situasinya saat ini jelas berbeda. Sebab, persiapan tim sebelum laga terkesan mendadak. Pasca-Lebaran, tim hanya melakoni latihan dua kali. Bahkan, selama bulan Ramadan, Persewangi hanya melakoni beberapa latihan. Sebaliknya, tuan rumah jelas 1 ingin membalas kekaRahada

4

lahan dalam pertemuan pertama. Gol itu jelas menyakitkan bagi skuad pasukan Siswantoro. Kala itu, mereka mengklaim keputusan wasit tidak tepat setelah menunjuk titik putih akibat pelanggaran. Selain membalas dendam, Andriyanto dkk ingin terus membuka peluang lolos ke babak 16 besar. Andai seri atau kalah, peluang mereka untuk lolos sangat berat. Sebab, dua laga terakhir, mereka harus away ke Persebo Bondowoso dan PS Sumbawa Barat. Sementara ini, Persekam Metro FC hanya mengoleksi 11 Poin dari delapan laga. Terpaut 7 poin dari Persewangi yang sudah melakoni 9 laga. Sedangkan, kemenangan atau seri semakin mempermudah bagi laju Persewangi untuk lolos ke babak 16 besar. Sebab, dua laga berikutnya, Persewangi meladeni dua tamunya, Persigo Gorontalo di Stadion Diponegoro, Banyuwangi masing-

PERSEKAM METRO FC 18 16

Gendhong

25 Mushal

23

Yuanugrah

8

8

Pendik

Kick Of

Pukul 15.00 WIB

masing tanggal 19 dan 23 Agustus mendatang. Atas dasar itulah, Persewangi sadar diri jika ambisi meraih poin penuh di kandang lawan memang berat. Meski begitu, pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi, menginstruksikan kepada anak didiknya agar bermain disiplin dan tanpa tekanan. ‘’Saya sudah bilang, anak-anak harus fokus sepanjang pertandingan,’’ kata Bagong. Dia mengakui jika persiapan tim memang masih belum maksimal. Meski begitu, stamina pemain semakin membaik. Dua partai uji coba, Persewangi menang lawan Persewangi Muda dengan skor 2-0 dan Banyuwangi United dengan hasil akhir 3-1. ‘Target seri kami rasa sudah cukup bagus. Kita akan berusaha sebaik mungkin,’’ PERSEWANGI tandasnya. (ton/ c1/aif) 25

Dedik

9 S.Andi W

Bagus

14

9 Putut

90

23

9

7

Putut W

Andri

Decky

Ikhrom

22

5

Nelson

18

M Robi

Nova H

Arif P

M.Jakfar

14

7

M. irhaz

28

Heru W

Anis M

Setyo

Pela ti

h Sis wan

toro

Selancar Layang di Pulau Tabuhan

4 2 3 1

Stadion Kanjuruhan Malang

BANYUWANGI - Event pariwisata berbasis olahraga (sport tour ism) kembali digelar di Banyuwangi. Kali ini event tersebut bertajuk Summer Kitesurfing Camp yang bakal digeber di Pulau Tabuhan, Kecamatan Wongsorejo, pada tanggal 9 hingga 10 Agustus mendatang. Pulau Tabuhan berada di Banyuwangi bagian utara. Untuk mencapainya harus menyeberang den-

4 3

3

udi

y swah

I gong ih Ba

Pelat

BISA DIANDALKAN: S t r i k e r Pe rs ew a n g i , Sukarno Andi Wijaya(merah) saat menghadapi Persekam Metro FC di Stadion Diponegoro, Banyuwangi tanggal 26 April lalu. Hari ini kedua kesebelasan kembali bertemu di S t a d i o n Kanjuruhan Malang. Striker Persekam Andriyanto siap menjebol gawang Persewangi. ALI NURFATONI/RaBa

Empat Atlet Lolos Seleksi Jatim

gan perahu dari Pantai Bangsring, Wongsorejo. “Pulau Tabuhan menyimpan pesona yang belum diketahui banyak orang. Pasir putih yang halus, air laut yang jernih dan biota lautnya yang menawan,’’ ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam konferensi pers di Aula Rempeg Jogopati kemarin sebab itulah, pantai tersebut sangat layak untuk dipromosikan n Baca Selancar...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

PAPARAN: Bupati Anas diapit Ivan Asmadiputra (kiri) dan Yanuar Bramuda dalam press conference di Aula Rempeg Jogopati, Pemkab Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI - Sejumlah atlet yang tergabung dalam Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Banyuwangi berhasil masuk dalam skuad tim Jawa Timur yang dipersiapkan untuk kejuaraan nasional (kejurnas) di Jakarta tanggal 21 hingga 24 Agustus mendatang. Kepastian itu berdasar seleksi akhir di Stadion Universitas Surabaya kemarin. Tercatat ada empat atlet Kota Gandrung yang menjadi bagian kontingen Jatim dalam kejuaraan nasional itu. Mereka adalah Yudi Dwi Nugroho yang turun di empat nomor lomba, yaitu 100 meter, 200 meter, 4 X 100 meter dan 4 x 400 meter. Nurohman yang akan berlaga di nomor lomba 400 meter dan 4 x 400 meter. Dedi Irawan yang bakal unjuk gigi di nomor lomba lompat galah dan satu atlet lain yang lolos adalah Nikmatul Nafiah dengan tiga nomor

lomba sekaligus yaitu 400 meter, 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter. Keberhasilan itu sebagai bukti TC berjenjang yang sudah dilakukan selama ini. Meski pun ada beberapa atlet yang kalah bersaing dalam seleksi tersebut. ‘’Empat atlet masuk bagian tim Jatim,’’ sebut pelatih PASI Banyuwangi, Agus Sujiyono, kemarin. Dari delapan atlet terbaik dalam seleksi tersebut, hanya separo yang lolos. Sedangkan, empat lainnya terpaksa harus pulang. ‘’Persaingan memang sangat ketat. Tapi, anak-anak yang gagal tetap punya kesempatan yang sama di lain waktu,’’ terangnya. Jika atlet yang lolos itu memang layak memperkuat Jatim. Sebab, kualitas dan kapasitas memang sudah teruji sejak lama. ‘’Kami yakin, pada kejurnas nanti anakanak bisa sumbang medali,” tukas Agus. (ton/c1/aif )

Jamuan Relasi Cocok di Aamdani Restaurant Kulit Sehat Dengan The Body Shop RESTAURANT yang berada di Jalan Yos Sudarso, Lingkungan Sukowidi, Banyuwangi ini memberikan kelapangan untuk berbagai acara. Restaurant ini memiliki lantai dua dengan bangunan yang modern. Sangat cocok untuk menjamu tamu atau relasi anda. Bagaimana dengan menunya? Anda pun tidak perlu ragu. Puluhan menu disediakan untuk memenuhi hasrat kuliner Anda. Meski tersedia puluhan menu, namun taste yang disuguhkan sungguh teramat nyaman di lidah. Koki-koki berpengalaman yang menangani masakan Aamdani Restaurant sudah sangat memahami karakter menu yang memang dapat memuaskan hati. “Tidak lengkap jika Anda belum mencicipi masakan Aamdani Res-

TOHA/RaBa

BIKIN NYAMAN PELANGGAN: Tempat parkir luas, dilengkapi WiFi adalah salah satu dari sekian fasilitas yang disediakan Aamdani Restaurant.

taurant ini, maka silahkan acara kegiatan anda digelar disini. Untuk reservasi tempat bisa meng-

hubungi 0333411789,” ujar Manajer Aamdani Restaurant, Ari Dedi Mawardi. (*/aif )

Lomba Foto Narsis NAGUD! Banyuwangi BANYUWANGI - Untuk meramaikan ulang tahun ke dua NAGUD! Banyuwangi, manajemen akan menggelar lomba foto narsis produk NAGUD! dengan melibatkan masyarakat umum sebagai peserta. Peserta diharuskan berpose kreatif dan narsis dengan menggunakan salah satu produk NAGUD! Banyuwangi, seperti kaus, sweater, pin, mug, canvas bag, gantungan kunci, udheng, syal, batik Banyuwangi dan lainnya yang bermerk NAGUD! Banyuwangi Peserta boleh berpose sendiri atau beramai-ramai. Satu orang peserta boleh mengirim maksimal 5 foto dengan mencantumkan nama lengkap, alamat, nomor HP dan deskripsi yang menjelaskan mengapa foto yang dikirim layak mendapatkan like terbanyak. Untuk foto dikirim via email ke nagud.banyuwangi@gmail.com maksimal pada tanggal 31 Agustus 2014. Setelah itu, foto kiriman dari

KEGUNAAN produk the body shop sangat bermanfaat bagi kebanyakan wanita yang senang melakukan perawatan tubuh. Terutama mereka yang menyukai produkproduk alami dengan kualitas yang baik. Dalam produk ini ada banyak sekali macam yang ditawarkan. Segala sesuatunya berhubungan dengan perawatan tubuh. Itu sesuai dengan namanya. Produk the body shop ini memiliki keunggulan dibandingkan produk perawatan lainnya. Produk ini menggunakan bahan alami sehingga lebih aman dan tidak berbahaya bagi tubuh. Selain itu kandungannya memang baik dan membuat para wanita jatuh hati pada produk ini. Produk ini ditunjukan dengan berbagai varian. The body shop semakin membantu wanita untuk melakukan perawatan tubuh secara aman dan nyaman sehingga mereka tidak perlu waswas terhadap produk

TOHA/RaBa

HANYA ADA DISINI: Koleksi the body shop yang ada di Finn Boutique.

perawatan tubuh yang mereka gunakan. The Body shop dilengkapi dengan kandungan vitamin yang dibutuhkan tubuh sehingga tidak hanya merawat tubuh dari luar, namun juga merawat sampai ke dalam. Dimana Anda bisa mendapatkan produk The body shop ini? Anda

bisa membelinya di Finn Boutique yang ada di Ruko Jalan KH Agus Salim (belakang Kampus Untag) Banyuwangi. di Banyuwangi, produk the body shop yang memiliki kualitas baik hanya ada disini. “Selain di kota besar seperti Malang dan Surabaya,” kata Owner Finn Boutique, Fifin Natasha. (*/aif)

Pusat Penjualan Aksesoris Terlengkap

ISTIMEWA

EKSLUSIF:Suliyana (tengah), artis papan atas Banyuwangi ini banyak mengoleksi produk NAGUD! Banyuwangi.

peserta lomba akan di upload ke facebook NAGUD BANYUWANGI pada tanggal 1 september 2014. Untuk pemenangnya adalah foto yang mendapatkan like terbanyak dan disediakan paket hadiah bagi pemenang lomba foto narsis NAGUD! Banyuwangi dan makan gratis seke-

luarga di Mie Nyonyor Banyuwangi. Informasi lebih komplet, datang ke outlet NAGUD! Banyuwangi di ruko Borobudur no 3 (belakang kantor Pemkab Banyuwangi). Silahkan sms di 081 559 880 008 atau kunjungi Facebook NAGUD BANYUWANGI. (*/aif)

RV Accessories adalah toko yang menjual berbagai produk aksesoris handphone, aksesoris smartphone, aksesoris tablet dengan harga murah dan berkualitas. Produk aksesoris handphone terlengkap yang dijual seperti: case cover handphone, sarung hape, soft case, hard case, jelly case, wallet case, leather case, stand case, flip cover, baterai hp, charger hp, handsfree, earphone, anti gores, power bank, skin sticker, memory card, pluggy hp, holder hp, card reader, dan banyak lagi. Aliong, pemilik RV Accessories mengatakan RV adalah pusat penjualan aksesoris terlengkap di Banyuwangi. Sarung handphone merupakan salah satu aksesoris handphone yang paling banyak

TOHA/RaBa

HANYA ADA DISINI: Koleksi the body shop yang ada di Finn Boutique.

digunakan oleh pengguna handphone terutama pemilik smartphone yang harga handphonenya cukup mahal. Tentunya kita tidak ingin handphone kita akan cepat rusak atau tergores-gores. Fungsi dari sarung Handphone adalah pelindung dan

wadah agar memudahkan kita membawa handphone. Bentuk dan model dari sarung handphone sekarang ini sangat bermacam-macam, sehingga memudahkan kita dalam memilih sesuai selera ang kita inginkan. “Harga dari sarung handphone ini bervariatif sesuai dari bentuk dan model sarung handphone itu. Ada banyak pilihan warna dari sarung handphone,” kata Aliong. Anda bisa membelinya di RV Accessories yang ada di Jalan Kol Sugiono No. 99 – 100 Banyuwangi, atau di Rogojampi di Jalan Raya Rogojampi No 217 atau utara Jembatan Lugonto. Di kota Situbondo, konsumen bisa datang langsung ke RV Accessories di Jalan Madura no 76 selatan Terminal Situbondo. (*/aif)


Jawa Pos

Jumat 8 Agustus 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

Rincian Formasi CPNS Belum Diumumkan ■ WAJIB...

Sambungan dari Hal 25

Guna mendukung tes seleksi online itu, BKD sudah menyiapkan 50 unit perangkat CAT. Perangkat IT itu kini dipasang di aula BKD Jalan Agus Salim Banyuwangi. Melalui perangkat itu, nilai hasil seleksi akan diketahui secara cepat tanpa menunggu tim koreksi. “Peserta seleksi CPNS tidak per-

lu tunggu waktu lama untuk melihat hasil tes. Selesai mengerjakan soal, nilai langsung keluar. Jadi, bisa memperkirakan sendiri akan lulus ataukah tidak melalui nilai hasil tes itu,” jelas Sih. Mantan Kabag Perlengkapan itu membeberkan, jika mengacu surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan/RB) pada 25 Juli 2014 lalu, ada tiga tahap selek-

si CPNS. Tiga tahap itu adalah penyampaian rincian formasi, penyampaian rincian persyaratan, dan tahap pendaftaran. Tahap pendaftaran CPNS dilakukan mulai 20 Agustus hingga 3 September 2014. Pelaksanaan tes seleksi CPNS diperkirakan akan berlangsung tanggal 8 September. “Karena rapat di provinsi belum dilaksanakan, jadwal pendaftaran dan tes seleksi CPNS berpotensi

berubah, “ katanya. Tahap pertama, Pemkab Banyuwangi sudah menyampaikan rincian formasi CPNS kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN). Jumlah formasi yang diusulkan 51 formasi. Hanya saja, Sih Wahyudi belum berani menyampaikan rincian 51 formasi itu kepada publik karena khawatir berubah. Penetapan jumlah formasi itu merupakan kewenangan pusat. (mg2/c1/afi)

Posko Arus Balik Sudah Ditutup ■ ANTRE...

Sambungan dari Hal 25

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan pagi kemarin menyebutkan, antrean kendaraan didominasi mobil pribadi dan motor. Di saat bersamaan, puluhan unit bus juga antre di area parkir pelabuhan yang berlokasi di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, tersebut. Meski tidak sampai mengular hingga ke luar area pelabuhan, antrean panjang tersebut mengakibatkan penumpang harus menunggu sekitar tiga jam untuk naik ke kapal yang akan menyeberangkan mereka ke Bali. “Bus yang saya tumpangi bersama rombongan tiba di sini (Pelabuhan Ketapang) sekitar pukul 06.00. Namun, hingga pukul 09.00 saat ini (kemarin), bus kami belum masuk ke kapal,” ujar Mulyadi, 53, calon penumpang asal Kecamatan Gabus, Purwodadi, Jawa Tengah. Mulyadi mengatakan, bus yang

SIGIT HARIYADI/RABA

KERJA: Tak hanya dominasi pengendara motor, penumpang pejalan kaki juga memadati arus balik di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, kemarin.

dia tumpangi hanya antre di halaman parkir Pelabuhan Ketapang. Pria yang mengaku bekerja sebagai pe-

kerja proyek pembangunan hotel di Bali itu mengatakan, bus yang ditumpanginya tidak sampai antre

di jalan raya. “Tidak sampai antre di luar pelabuhan. Antrean hanya terjadi di area parkir,” tuturnya. Sementara itu, Manager Operasional PT. ASDP Indonesia Ferry (IF) Cabang Ketapang, Saharuddin Koto mengatakan, kondisi Pelabuhan Ketapang pagi kemarin masuk kategori padat lancar. “Antrean didominasi kendaraan keluarga (KK). Sepeda motor juga masih mengalir,” ujar pria asal Padang itu. Dia menambahkan, Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2014 resmi ditutup. Ternyata baru 50 persen lebih pemudik yang kembali ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang. Hingga kemarin penumpang dan kendaraan yang balik ke Pulau Dewata baru mencapai sekitar 80 persen. Saharuddin memprediksi arus balik penumpang dan kendaraan melalui pelabuhan kebanggaan masyarakat Banyuwangi itu baru tuntas Minggu mendatang (10/8). “Mudah-mudahan Minggu mendatang (arus balik) sudah habis,” harapnya. (sgt/c1/bay)

Pasang Tumpeng di Lima Penjuru Desa ■ SEBLANG...

Sambungan dari Hal 25

Setelah seorang sesepuh bernama Mbah Sumarmi, 81, kesurupan, panitia berani menentukan kembali jadwal ritual tersebut. Menurut petunjuk Sumarmi, acara dapat diselenggarakan jika panitia menggunakan penari seblang edisi tahun sebelumnya, yaitu Suidah. Anshori mengatakan, Sumarmi saat kesurupan meminta agar Suidah ditambahi masanya menjadi tujuh tahun. Sebab, Suidah baru enam tahun ber-

peran menjadi penari seblang. Acara tersebut akan diselenggarakan sesuai jadwal, yaitu pukul 14.00. “Saya sudah mengganti beberapa persyaratan yang ada, seperti janur dan buah-buahan, agar terlihat baru kembali. Sebab, acara ini seolah-olah kembali lagi dimulai dari awal,” jelas Anshori. Sementara itu, untuk memperjelas petunjuk Roh Sayu Sarinah, Jawa Pos Radar Banyuwangi mendatangi rumah Sumarmi di dekat tempat merias seblang. Sumarmi tampak sedang mempersiapkan bebe-

rapa persyaratan untuk selamatan desa yang akan diadakan Kamis malam kemarin (7/8). Sumarmi menceritakan, baru sekali ini roh seblang merasuki dirinya. Dalam kondisi kesurupan, Sumarmi melihat bahwa salah satu syarat menjalankan ritual tersebut harus ada tumpeng yang diletakkan di lima titik desa. Tumpeng tersebut harus dibawa tiga perjaka dan dua perawan. Syarat tersebut juga telah dilakukan sesepuh adat Olehsari. Pemilihan penari seblang, Sumarmi juga mendapatkan petunjuk

Sambungan dari Hal 25

Sementara itu, Kemenag Banyuwangi juga sudah melaksanakan persiapan manasik haji. Bimbingan manasik haji terhadap CJH dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) masing-masing kecamatan. “Bimbingan manasik haji sudah dilaksanakan sebelum

Ramadan hingga bulan ini. Ada sekitar 11 kecamatan yang rampung menerima bimbingan manasik haji,” ujar Santoso. Narasumber yang mengisi materi bimbingan manasik haji tersebut dari Kemenag dan tokoh agama setempat. ‘’Pelaksanaan pembinaan menggunakan anggaran dari pusat,” ujar Santoso.

Bimbingan manasik haji CJH tersebut diperkirakan akan rampung pekan ini. Pelayanan bimbingan manasik haji juga berisi pembekalan terkait kebijakan pemerintah, proses perjalanan, dan bimbingan ibadah. Sementara itu, ribuan buku manasik haji sudah tiba di kantor Kemenag Banyuwangi. Buku panduan manasik itu siap diba-

gikan kepada 1035 CJH. Sekitar 1.100 buku manasik haji diambil dari Kanwil Kemenag Surabaya pada Senin lalu (4/8). “Pembagian sudah dimulai hari ini (8/8) dengan memanggil masing-masing KUA untuk membagikan buku itu kepada CJH setempat,” ujar Kasi Pemberangkatan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Banyuwangi, Mukhlis. (mg2/c1/bay)

Porsi Sesuai Kebutuhan Energi ■ WAKTU...

Sambungan dari Hal 25

Namun, selanjutnya, mereka akan makan dengan porsi yang disesuaikan kebutuhan dengan waktu terbatas. Paskibra diwajibkan menghabiskan makanan mereka tanpa sisa. Beberapa Paskibra yang tidak dapat menghabiskan ma-

kanannya akan mendapatkan hukuman. “Porsi besar yang kita berikan itu sesuai energi yang mereka butuhankan. Yang mereka lakukan sekarang adalah mempersiapkan even negara. Jadi, kami dan mereka harus bersungguhsungguh,” jelasnya. Misdari menjelaskan, tiga peleton Paskibra mulai digabung

dalam satu kompi sejak Selasa lalu (5/8). Penggabungan itu untuk mengamati personel yang akan disiapkan untuk formasi pasukan 45, pasukan 17, dan pasukan 8. Seleksi penentuan formasi itu akan berlangsung hari ini (8/8). Mereka akan ditemani empat pengawal dan seorang komandan kompi. Sementara itu, anggota Paskibra,

Harga Bawang Putih Bagus Rp 20 Ribu Per Kilogram ■ USAI LEBARAN... Sambungan dari Hal 29

Harga telur ayam yang naik turun itu, terang dia, terjadi karena labilnya harga pakan ayam. Itu pernah disampaikan oleh peternak telur saat dirinya mengambil telur. “Setelah Lebaran ini harga telur pernah turun hingga Rp 17.000 per kilogram, tapi tidak lama naik lagi,” ungkapnya. Sementara itu, untuk harga bawang merah saat ini mencapai Rp 20.000 per kilogram, itu turun

Rp 5.000 dari harga saat hari raya Idul Fitri yang mencapai Rp 25.000 per kilogram. Sedang untuk harga bawang putih masih stabil di harga Rp 12.000 per kilogram. Hanya saja, terang Titik,44, salah satu pedagang bawang di Pasar Banyuwangi, bawang putih yang dijual dengan harga Rp 20.000 per kilogram itu kualitasnya cukup bagus. “Ada bawang putih yang harganya cuma Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kilogram, ini ukurannya kecil-kecil,” ungkapnya. (mg1/c1/abi)

Panitia hanya Batasi 40 Surfer ■ SELANCAR... Sambungan dari Hal 34

Salah satu caranya adalah dengan mengemas melalui event olahraga kitesurfing (selancar layang) dan windsurfing (selancar angin). ‘’Olahraga itu sangat digandrungi para pencinta olahraga air di dunia,’’ terangnya. Para peserta itu terdiri dari berbagai negara. Antara lain, Austria, Jerman, Prancis, Singapura, Thailand, Hongkong, dan Australia. Beberapa atlet dari Bali Kitesurf Club juga ikut serta. “Tidak hanya sekedar menjadi event promosi wisata, namun event ini sebagai salah satu cara menjadikan Pulau Tabuhan menjadi tujuan utama surfpoint bagi komunitas kitesurfing dan windsurfing internasional,” tutur Bupati Anas. Event tersebut merupakan sinergi Pemkab Banyuwangi dengan pihak swasta, yaitu Banyuwangi Bangsring Breeze. “Pemerintah daerah hanya bantu promosinya. Ini salah satu bentuk private partnership dalam menggerakkan sektor pariwisata yang muaranya adalah menggerakkan perekonomian masyarakat,” ujarnya. Anas yakin event sport tourism tersebut bisa berdampak positif untuk menggerakkan ekonomi lokal dan memperkenalkan Pulau Tabuhan. “Akan ada

tamu, baik atlet maupun wisatawan. Masyarakat bisa melakukan kegiatan ekonomi produktif seperti jualan suvenir, kuliner, dan jasa penunjang lainnya,” tuturnya. Maka dari itu, peserta yang memastikan tampil dalam even tersebut cukup besar. Semula penyelenggara hanya menargetkan 20 peserta. Tapi, ternyata yang ikut tembus 60. “Tapi, panitia hanya membatasi sampai 40 surfer,’’ tambah Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Muhamad Yanuar Bramuda. Ajang itu merupakan pemanasan sebelum agenda sesungguhnya, yakni International Event Kitesurfing and Windsurfing Competition pada 2015, digelar pada tahun depan. Event tersebut akan dimasukkan dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2015. Berdasarkan data International Kiteboarding Association, terdapat sekitar 1,5 juta pemain kitesurfing di seluruh dunia. Itu merupakan pasar yang besar untuk dibidik guna menggairahkan wisata daerah. Perkiraan nilai pasar industri kitesurfing mencapai USD 250 juta, meliputi nilai penjualan perlengkapan, penyelenggaraan event, dan sebagainya. Sementara itu, Manajer Banyuwangi Bangsring Breeze Ivan Asmadiputra menambahkan,

pemilihan lokasi di Pulau Tabuhan itu sangat strategis. Sebab, kedua olahraga ini sangat mengandalkan pada kekuatan angin, yang idealnya antara 20-30 knot “Pulau Tabuhan ini sangat pas sekali untuk kitesurf dan windsurf. Kecepatan angin di sekitar sana berkisar 20-30 knot. Hari ini (Kamis-red) saja mencapai 25. Di Bali sendiri hanya sekitar 18 knot,” kata dia. Perlu diketahui, kitesurfing adalah olahraga selancar di permukaan air yang menggabungkan beragam unsur, mulai dari selancar angin, selancar, paralayang, bahkan senam menjadi satu jenis olahraga. Kitesurfing memanfaatkan angin guna mendorong sang atlet untuk menaklukkan air dengan papan selancar kecil. Para atlet atau pengendara di papan selancar dihubungkan dengan sebuah layang-layang paralayang. Para atlet akan berlomba melintasi air dan terkadang di udara. Adapun windsurfing adalah olahraga dengan memanfaatkan tenaga angin untuk meluncur membelah air. Perkembangan olahraga kitesurfing cukup pesat. Pada 1998, di dunia cuma ada 1 kompetisi kitesurfing dengan hadiah hanya minuman bir. Hanya dalam jangka tiga tahun, pada 2001 terdapat lebih dari 30 kompetisi dengan hadiah lebih dari USD 50.000, dan saat ini sekitar 100 event kompetisi. (ton/c1/aif)

saat dia kesurupan. “Ada suara yang mengatakan bahwa dia masih menginginkan Suidah menari. Tahun depan boleh diganti penari baru. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, saat dihubungi via pesan singkat mengatakan bahwa ritual hari pertama itu belum bisa dihadiri bupati dan jajaran forpimda. Menurutnya, setelah prosesi adat itu berjalan, baru mereka akan datang menyaksikan. (mg1/c1/bay)

Siap Bagikan Buku Panduan Manasik ■ KLOTER...

35

S A M B U N G A N

Halimatus, 17, mengatakan kebiasaan makan di tempat karantina sempat menjadi kendala bagi dirinya. Gara-gara tak menghabiskan makanan, dia sempat dihukum. Apalagi, selama ini dia selalu makan dengan porsi sedikit. ‘’Ini tujuannya baik. Saya akan berusaha makan sesuai peraturan dan porsi yang ditentukan,’’ tuturnya. (mg1/c1/bay)

MENUNGGU SIDANG: Dara saat berada di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

NIKLAAS ANDRIES/RABA

Sembunyikan Mayat Bayi, Dihukum Percobaan BANYUWANGI - Kasus pembuangan bayi di halaman kamar kos milik Junaidi, 70, warga Gang Mawar, Jalan HOS Cokroaminito, Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, akhirnya memiliki ketetapan hukum tetap. Terdakwa Dara, 17, oknum pelajar SMK, akhirnya diganjar hukuman percobaan. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin (7/8), warga Kelurahan Pengantigan itu dihukum penjara tiga bulan dengan masa percobaan selama enam bulan. Dia dianggap bersalah melanggar Pasal 181 KUHP tentang tindak pidana menyembunyikan mayat. Putusan yang diberikan majelis hakim tersebut sesuai tuntutan jaksa. Sebelumnya, Jaksa Karimudin menuntut oknum pelajar itu agar dihukum tiga bulan dengan masa percobaan enam bulan. “Putusan itu sama seperti tuntu-

tan jaksa,” ujar Tommy Yudianto SH, kuasa hukum terdakwa. Atas hukuman itu, Tommy menyatakan kliennya tetap bisa menghirup udara bebas. Sebab, ketentuan dalam pasal tersebut tidak mengharuskan terdakwa ditahan. Di sisi lain, putusan yang diberikan juga masuk masa percobaan. Artinya, dalam rentang waktu tersebut, terdakwa tidak boleh melakukan tindak pidana. Tommy juga mengemukakan beberapa pertimbangan yang memberatkan dan meringankan yang dijelaskan majelis hakim. Pertimbangan yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatannya dan menyesal. Yang hal memberatkan, ulah terdakwa meresahkan orang lain. “Putusan itu kami terima,” pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, bayi dengan kondisi mengenaskan ditemukan terkubur di depan rumah Junaidi, 70, warga Gang

Mawar, Jalan HOS Cokroaminoto, Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, akhir November 2013 lalu. Saat ditemukan, bayi malang itu sudah meninggal. Bayi yang diduga terlahir secara prematur itu hanya dikubur sedalam jari telunjuk orang dewasa. Meski organ tubuhnya sudah lengkap, tapi jenis kelaminnya masih belum jelas. Bayi itu dikubur di lahan selebar dua meter antara rumah Junaidi dan tempat kosnya. Bayi itu diduga hasil hubungan asmara terdakwa dengan kekasihnya. Sayang, saat memasuki usia empat bulan kandungan, janin itu lahir dan mati. Sebelum kejadian itu, terdakwa sempat berusaha menggugurkan kandungannya dengan cara makan mangga dan minum soda. Kekasih terdakwa langsung kabur setelah mengetahui kekasihnya itu hamil. (nic/c1/bay)

BANYUWANGI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengimbau masyarakat, khususnya nelayan yang bermukim di kawasan pesisir Banyuwangi, waspada. Sebab, diprediksi akan terjadi angin kencang di kawasan pesisir Bumi Blambangan. Stasiun BMKG Banyuwangi mencatat, angin dengan kecepatan 06-38 kilometer per jam sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan warga pesisir kabupaten berjuluk The Sun Rise of Java ini. Prakirawan BMKG Banyuwangi Anjar Triyono Hadi, mengatakan, peningkatan kecepatan embusan angin kali ini akibat tekanan udara rendah dari utara katulistiwa. Meningkatnya embusan angin itu juga dipastikan dengan peningkatan gelombang laut. ”Dengan adanya peningkatan embusan angin ini, otomatis

gelombang laut ada peningkatan juga,” jelas Anjar. Sementara itu, BMKG Banyuwangi juga telah mendapatkan peringatan dini (early warning) bahwa dua hari ke depan gelombang tinggi diperkirakan naik untuk Laut Bali, Perairan Selatan Jawa Tengah, hingga Bali dan Laut Jawa. ”Data BMKG Pusat menyebutkan untuk tinggi gelombang 2 hingga 3 meter berpeluang terjadi di Laut Bali, tinggi gelombang 3 hingga 4 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa Tengah hingga Bali dan Laut Jawa,” terang Anjar. Sementara cuaca di Banyuwangi, kata Anjar, masih seperti hari-hari sebelumnya. Untuk suhu sampai saat ini mencapai 24˚C - 31˚C. ”Cuaca masih relatif sama, berawan berpeluang hujan. Untuk suhu udara juga masih normal,” ujar

Anjar. Dengan adanya peringatan dini BMKG pusat tersebut, stasiun BMKG Banyuwangi mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. ”Saya minta khususnya kepada nelayan untuk waspada. Namanya cuaca, sewaktu waktu bisa berubah,” ujar Anjar Triyono. Angin kencang ini juga dirasakan dampaknya oleh para nelayan yang beroperasi di Pantai Boom, Kecamatan Banyuwangi. Banyak para nelayan mengisi waktu istirahat melaut dengan membetulkan jaring. ”Sudah ada beberapa hari ini saya tidak melaut karena anginnya kencang. Selain bahaya, ikan tangkapan juga sepi kalau angin kencang,” jelas Abdul, warga Kelurahan Kampung Mandar. (mg5/c1/bay)

Kunjungi Makam Buyut Jakso sebelum Rekaman Waspadai Angin Kencang di Kawasan Pesisir ■ TERINSPIRASI...

Sambungan dari Hal 25

Sekadar tahu, tradisi Puter Kayun merupakan tradisi turun-temurun warga Kelurahan Boyolangu. Mereka melakukan perjalanan naik dokar menuju Pantai Watudodol pada hari kesepuluh Idul Fitri. Tradisi itu sebagai wujud syukur atas rezeki yang telah diberikan Tuhan. Selain itu, tradisi itu juga digelar guna mengenang leluhur mereka, yaitu Buyut Jakso, yang dulu melakukan semedi di Gunung Silangu yang saat ini bernama Boyolangu. Pada watu itu Buyut Jakso melakukan semedi di Boyolangu untuk meminta izin kepada leluhur guna mendodol (membongkar) batu di Watudodol tersebut. Konon, dulu di Watudodol tidak ada jalan. Dari itu kemudian muncul nama Watudodol. Nah, dari sejarah itu, Darma berinisiatif menciptakan lagu Puter Kayun. Pada suatu malam Darma teringat sebuah cerita yang pernah diceritakan kakeknya. Saat itu juga Darma menulis lirik yang isinya tentang sejarah tradisi Puter Kayun.

Darma sebagai putra daerah Boyolangu merasa perlu menciptakan lagu tersebut. ”Dulu waktu mau tidur, saya teringat sejarah yang diceritakan kakek tentang Buyut Jakso. Saya pun terinspirasi menciptakan lagu ini. Saya tergugah menciptakan lagu ini sebelum orang luar Boyolangu menciptakannya,” tuturnya. Sementara itu, lagu Puter Kayun sebenarnya sudah tercipta sejak tahun 2012 lalu. Pada bulan Desember 2012 lalu, Darma sudah menulis syair yang sekarang menjadi lagu kebanggaan warga Kelurahan Boyolangu tersebut. Namun, dia mengaku pada waktu itu masih tidak bisa rekaman karena keterbatasan biaya. Panitia Puter Kayun 2014 akhirnya menyanggupi biaya rekaman lagu itu. Darma beserta temannya, Enggar, warga Kepatihan, mengaransemen lagu tersebut. Dengan bantuan Enggar, akhirnya terciptalah lagu Puter Kayun. ”Panitia Puter Kayun tahun ini meminta saya menciptakan sebuah lagu tentang Puter Kayun, padahal saya sudah punya lagunya. Karena lagu ini belum saya record, saya minta bantuan dana kepada panitia untuk mendanai biaya rekaman,”

jelas bapak satu anak itu. Darma yang sehari-hari bekerja sebagai tukang las itu mengaku suka bermain musik. Bakatnya sebagai musisi sudah terlihat sejak sekolah. Dia sudah mampu menciptakan sebuah lagu sejak kelas 2 SMA. Darah seni Darma itu menurun dari ayahnya. ”Buyut anak saya ini dulu pembaca lontar. Dari sana mungkin darah seni itu mengalir,” ujar Gunawan, ayah Darma. Menariknya, dua hari sebelum proses rekaman, Darma dan teman-temannya sesama pemuda Boyolongu terlebih dahulu sowan ke makan Buyut Jakso di sebelah Masjid Baitul Mutaqien. ”Sebelum rekaman, terlebih dahulu saya kunjungi makan Buyut Jakso. Maksud kedatangan saya ke makam itu untuk pamit kepada leluhur saya untuk menciptakan lagu. Alhamdulillah lancar sampai lagu ini selesai rekaman,” tutur Gunawan. Harapannya, dengan terciptanya lagu Puter Kayun itu, warga Boyolangu mempunyai kebanggaan terhadap Desa Boyolangu. Selain itu, lagu itu bertujuan agar warga Boyolangu tidak melupakan tradisi yang sudah turun-temurun itu. (c1/bay)


RADAR GENTENG

36

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 8 Agustus 2014

B A N Y U W A N G I

SHULHAN HADI/RABA

TUMBANG: Pohon Asam roboh melintang di jalan raya hingga melumpuhkan jalur Desa Bagorejo dan Desa Blambangan

Pohon Tumbang, Rumah Warga Rusak SRONO - Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, diterjang angin besar kemarin malam. Pohon asam yang berumur puluhan tahun di pinggir jalan raya ambruk dan menimpa rumah Pardo. Rumah milik Padro yang tertimpa pohon roboh memang tidak begitu

parah. Tetapi, bagian teras rusak semua. Selain itu, pohon besar yang melintang ke jalan raya itu membuat jalur Desa Bagorejo, Kecamatan Srono–Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, macet total. Beruntung ketika pohon tumbang tidak ada korban. Saat kejadian

OPO MANEH

Padro yang tinggal di Dusun Umbulrejo, Desa Bagorejo, kebetulan sedang tidak ada di rumah. Kondisi jalan raya, kebetulan sedang sepi.“Pak Padro lagi merantau ke Kalimantan,” terang Sunarto, 52, tetangga Padro. Sunarto mengaku sempat kaget

saat pohon yang tidak jauh dari rumahnya itu roboh, suaranya keras seperti ada gempa. Sebelum pohon itu ambruk, sempat ada angin besar. “Angin datang besar sekali, mungkin karena angin itu pohon Asam tumbang,” katanya. Pohon Asam itu tumbang sekitar

pukul 24.00. Saat kejadian, kondisi jalan raya yang menghubungkan Desa Bagorejo, Kecamatan Srono dengan Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, itu juga sepi. “Kalau siang ramai, tapi karena malam ya sepi,” ujar Serda Wayan, anggota Koramil Muncar.

Evakuasi pohon Asam yang tumbang, itu baru dilakukan pada esok harinya. Beberapa warga, membersihkan batang pohon berukuran besar yang menimpa rumah warga dan melintang di jalan raya. “Yang penting dibersihkan agar jalan bisa dilalui,” katanya. (sli/c1/abi)

Harga Cabai Terjun Bebas

ABDUL AZIS/RaBa

PANTAU SOLAR: Kapolsek Gambiran AKP M. Ibnu Masud dan anggotanya memantau pengiriman solar di SPBUYosomulyo.

Jatah Solar di SPBU Dikurangi GAMBIRAN - Kebijakan PT. Pertamina dengan membatasi pengiriman bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi ternyata mulai berdampak terhadap stok di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Banyuwangi Selatan. Jatah solar di tiap SPBU ternyata sudah mulai dikurangi, misalnya SPBU Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Di banding hari sebelumnya, pengiriman solar dari Pertamina ke SPBU tersebut berkurang banyak. Sebelumnya, SPBU itu mendapat jatah 24.000 kiloliter tiap pengiriman. Tetapi, mulai kemarin berkurang menjadi 8.000 kiloliter. “Kita pesan 24.000 kilo liter, tapi mulai hari ini hanya dikirim 8.000 kilo liter,” kata Manajer SPBU Yosomulyo, Andi. Pembatasan pengiriman itu, terang Andi, karena pihak Pertamina Banyuwangi harus mengikuti kebijakan Pertamina Pusat, yakni membatasi penjualan BBM subsidi jenis solar. Dengan kiriman hanya 8.000 kiloliter, jelas dia, diperkirakan solar itu akan habis dalam waktu dua hari. “Biasanya SPBU di Yosomulyo ini habis 4.000 kiloliter per hari,” ungkapnya. Andi menuturkan, sebetulnya SPBU Yosomulyo tidak terkena pemberlakuan batas waktu penjualan BBM solar mulai pukul 06.00 hingga pukul 18.00. “Informasi yang saya terima, di Kabupaten Banyuwangi hanya ada dua SPBU yang dikenakan pemberlakuan batas waktu penjualan solar,” ujarnya. (azi/c1/abi)

GLENMORE - Para petani cabai besar dan tomat kini banyak yang mengeluh. Sebab, harga pada dua panen terakhir terus menurun. Malahan, mereka mengaku terancam bangkrut. Sejumlah petani cabai di wilayah Kecamatan Glenmore mengaku saat panen harga cabai besar hanya terjual Rp 2.000 per kilogram. Padahal, harga normal itu sekitar Rp 7.000 per kilogram. “Modal untuk penanaman dan perawatan cukup tinggi,” terang Yudianto, salah satu petani asal Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Harga cabai yang terjun bebas itu, membuat para petani enggan untuk memanen.

Meski tanaman cabai sudah memerah, tapi tetap dibiarkan hingga kering. “Kalau dipanen tidak cukup buat bayar buruh,” katanya. Menurut Yudianto, pada musim panen yang pertama, harga cabai tidak jauh dari sekarang. Tapi, dirinya masih tetap memanen dengan harapan akan ada perbaikan harga. “Tapi ternyata harga tetap saja jelek, malah kita terancam bangkrut,” ungkapnya. Untuk menyiasati agar tidak mengalami kerugian yang besar, para petani cabai melakukan tumpangsari dengan menanami tomat di sela-sela tanaman cabai. Tapi apes, saat musim panen harga tomat juga kurang

Warga Ingin Pentas Kesenian di RTH SINGOJURUH - Ruang Terbuka Hijau (RTH) di area Lapangan Singojuruh kini banyak dimanfaatkan para wali murid TK Pertiwi yang sedang menunggu anaknya. Setiap hari mereka nongkrong di sekitar taman itu. Bukan hanya wali murid, RTH di Singojuruh itu juga dimanfaatkan oleh para siswa TK Pertiwi untuk bermain. “Enak sekali dibuat untuk duduk-duduk, tempatnya bagus dibanding dulu,” terang Yatemi, 45, salah satu wali murid. Wali murid lainnya, Ayana, 60, menyukai RTH karena tempatnya nyaman untuk bersantai dan duduk. Tapi, nenek itu berharap ada kegiatan di

sekitar RTH, seperti yang ada di daerah lain. “Kami ingin menyaksikan pentas seni di RTH ini,” cetusnya. Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, saat dikonfirmasi mengatakan di RTH itu sudah beberapa kali digelar pentas seni. “Sudah empat kali kok, warga itu mungkin ngelindur, ya,” cetusnya. Malahan, jelas dia, pada Agustus 2014 ini akan mengundang K2 Reggae. Meski terkesan hiburan itu identik dengan komunitas Rasta dan Skuter, Nanik mengaku tidak khawatir. Sebab, itu juga generasi Indonesia. “Mereka tetap anak-anak kita,” katanya. (sli/c1/abi)

bagus, yaitu sekitar Rp1.000 per kilogramnya. “Harga tomat itu normalnya Rp 2.000 per kilogram,” terangnya. Petani cabai lainnya, Teguh berharap pemerintah segera mencari solusi agar harga cabai bisa kembali naik. Karena selama ini, pemerintah dan kelompok tani dianggap hanya diam. “Kalau harga cabai mahal, semua teriak-teriak, sekarang giliran petani cabai menjerit karena harga murah, pemerintah hanya diam,” tudingnya. (azi/c1/abi) TIDAK DIPANEN: Para buruh tani hanya memetik tomat dengan membiarkan cabai besar karena harga anjlok.

ABDUL AZIZ/RaBa


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.