Rujukan Informasi Terkini
RABU 8 APRIL TAHUN 2015
Shubuh Dzuhur Ashar
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
Maghrib Isya
04:12 11:29 14:48 17:29 18:38
KUCUR
NGOPAI
Lebih Pede dengan Kumis SUDAH tiga bulan ini Kabid Pemerintahan Desa (Pemdes) dan Lembaga Kemasyarakatan BPM-PD, Faishol, tampil lebih antagonis d e ngan kumis. Biasanya kumis Faishol klimis. Namun, tiga bulan ini dia lebih asyik memanjangkan kumis n Baca Lebih...Hal 35
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
CUACA
SIGIT HARIYADI/RABA
EFEK JERA: Remaja yang terjaring razia dibina di kantor Satpol PP Banyuwangi kemarin. Mereka tertangkap Satpol PP saat berduaan di kamar kos.
Ciduk 3 Pasang Pelajar-Mahasiswa
BANYUWANGI - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi menjaring tiga pasang remaja kemarin (7/4). Enam orang berlatar belakang pelajar dan mahasiswa itu diciduk saat petugas penegak pera-
turan daerah (perda) tersebut menggelar razia tempat kos di wilayah Kecamatan Banyuwangi, Giri, dan Kalipuro. Untuk memberikan efek jera, tiga pasang pemuda bukan muhrim tersebut digiring ke kantor Satpol
Tiga Hari ke Depan masih Diguyur Hujan BANYUWANGI - Awal April ini wilayah Banyuwangi memasuki musim kemarau. Pola angin dari timur yang bersifat kering akan mengurangi pembentukan awan. Namun, potensi hujan yang tidak merata masih berpeluang terjadi. Seperti yang terjadi di wilayah Banyuwangi beberapa hari terakhir. Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa mengatakan, hujan terjadi akhirakhir ini di wilayah Banyuwangi disebabkan awan kiriman dari laut Jawa di sebelah utara Banyuwangi. n Baca Tiga...Hal 35
ELPIJI
Baca Ciduk...Hal 35
Jangan Remehkan Ujian Nasional
GALIH COKRO/RABA
PAKAI MANTEL: Pengendara motor melintas di jalan Kelurahan Taman Baru saat hujan kemarin.
PP. Di kantor yang berlokasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Banyuwangi, itu mereka diberi pembinaan dan diwajibkan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya n
NIKLAAS ANDRIES/RABA
KONSULTASI:Vivi bersama kuasa hukumnya usai pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.
Nyabu, Ladies Escort Dituntut Setahun Penjara
BANYUWANGI - Meski ujian nasional (UN) bukan lagi menjadi penentu kelulusan, siswa diimbau tidak meremehkan UN. Nilai UN tetap dipertimbangkan untuk kelanjutan studi atau karir yang akan dilakoni peserta didik setelah lulus.
BANYUWANGI - Siti Sulvia Anggraini alias Vivi, 22, boleh jadi masih lama mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Perempuan yang dikenal sebagai ladies escort (pemandu lagu) di sebuah tempat karaoke itu dituntut jaksa penuntut umum (JPU) dengan hukuman satu tahun penjara. Warga Perum Villa Bukit Mas itu dianggap bersalah melanggar Pasal 127 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotikaTuntutan itu dibacakan JPU Mulyo Santoso n
Hal itu ditegaskan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Banyuwangi, Mujiono kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Dikatakan Mujiono, peraturan baru tersebut memang mengurangi beban psikologis siswa n Baca Jangan...Hal 35
Wilker Genteng Sukseskan Try Out SEMENTARA itu, dukungan atas try out UN SMP/MTs seKabupaten Banyuwangi mulai datang dari beberapa wilayah kerja (wilker) di Banyuwangi. Wilker Genteng yang meliputi Kalibaru, Glenmore, Genteng, dan Sempu, memastikan ikut menyukseskan try out UN SMP/
Baca Nyabu... Hal 35
MTs yang digelar 20 April 2015 mendatang itu. Koordinator Wilayah (Korwil) Genteng sekaligus Kepala SMPN 1 Sempu, Subandi, mengatakan try out UN bisa membantu kesiapan mental siswa dalam menghadapi ujian nasional (UN) n Baca Wilker...Hal 35
Peserta Try Out Wilker Genteng
GALIH COKRO/RABA
ABAIKAN LARANGAN: Sejumlah kapal dari Pantai Boom hingga kemarin masih ada yang mengirim elpiji ukuran 3 Kg keluar pulau.
Syahbandar Ngotot Bukan Larangan BANYUWANGI - Meski Pertamina dan Disperindagtam terang-terangan melarang pengiriman gas elpiji keluar pulau, pihak syahbandar bersikukuh mengizinkan. Sikap syahbandar itu tergolong aneh karena kuota elpiji Banyuwangi berkurang gara-gara dikirim ke Pulau Sapeken. Syahbandar berdalih pihak Pertamina sampai saat ini belum memberikan surat resmi kepada pihak otoritas pelabuhan terkait larangan membawa elpiji keluar pulau n Baca Syahbandar...Hal 35
Pesta Sabu Sang Pemandu Lagu
Terdakwa : Siti Sulvia Anggraini alias Vivi Umur : 22 tahun Alamat : Warga Perum Villa Bukit Mas, Giri Ditangkap : Oktober 2014 bersama seorang temannya bernama Lwa Kian Hwie alias Heri.
TKP Barang Bukti Tuntutan Jeratan hukum
: Perumahan belakang Polres : 0,37 Gram SS : Setahun penjara : Pasal 127 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.
NAMA SEKOLAH SMPN 1 Kalibaru SMPN 4 Kalibaru Satap SMPN 1 Glenmore SMPN 2 Glenmore SMPN 3 Glenmore SMPN 1 Genteng SMPN 2 Genteng
JUMLAH 252 24 145 60 192 238 263 Bersambung ke hal 35
GRAFIS:REZA/RABA
Overload Sampah Mengintai TPSA Bulusan
Puluhan Pemulung Bingung Lapangan Pekerjaan Baru Sampah memang identik dengan kotor dan bau. Namun, jika dikelola dengan baik, barang yang dianggap sebagian orang sudah tak bernilai itu bisa menjadi ladang rezeki. Seperti tumpukan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Akhir (TPSA) Bulusan. SIGIT HARIYADI, Kalipuro TUMPUKAN sampah tampak menggunung di TPSA Bulusan siang kemarin (7/4). Saking tinggi dan luasnya tumpukan sampah tersebut, belasan
http://www.radarbanyuwangi.co.id
NO 1 2 3 4 5 6 7
SIGIT HARIYADI/RABA
MENGAIS REZEKI: Belasan orang sibuk memungut dan memilah sampah di TPSA Bulusan.
orang yang kala itu tengah memungut dan memilah sampah tampak seperti semut yang mengerubuti sesendok gula pasir. Bau? Iya ada. Namanya juga sampah. Tapi tidak begitu menyengat. Daerah yang terimbas bau itu pun tidak luas, ya hanya di sekitar tumpukan sampah itu. Jumlah sampah yang bau juga tidak banyak, hanya sampah yang baru datang saja yang bau. Sampah yang baru diturunkan dari truk. Sampah yang lama tidak menimbulkan bau karena sudah diuruk tanah. Informasi yang digali Jawa Pos Radar Banyuwangi, sampah di TPSA Bulusan setiap ketinggian tertentu memang diuruk tanah. Singkat cerita, sebanyak 16 orang sibuk mengorek-ngorek sampah yang baru diturunkan dari truk siang hari itu n
Nyabu, ladies escort dituntut setahun penjara Sebaliknya, oknum polisi yang nyabu tidak dipecat! Satpol PP ciduk tiga pasang pelajarmahasiswa Yang sok usil biasanya minta nomor HP!
Baca Puluhan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
26
POLITIK & PEMERINTAHAN
Hearing Angket hanya Dihadiri Tujuh Anggota
CERMIN DIRI
Kandang Seharusnya Jauh dari Permukiman
U
SAHA peternakan memang menggiurkan. Terus naiknya jumlah penduduk di setiap daerah membuat permintaan pasar terus meningkat. Karena itu, saat ini banyak masyarakat desa yang membuka usaha peternakan. Namun, protes masyarakat sekitar cepat atau lambat pasti akan terjadi. Itu jika si pemilik peternakan tidak memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Seperti bau menyengat, limbah ternak, hingga banyaknya lalat yang mengerubung kotoran ternak tersebut. Itu pula yang saat ini menimpa Trianto, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Bangorejo. Trianto diprotes warga Dusun Tempurejo, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, karena kandang ayam miliknya di Dusun Tempurejo dianggap mencemari lingkungan. Bau tak sedap yang ditimbulkan dari feses ayam memang tak bisa dihindari. Agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat, pemerintah sebenarnya telah mengeluarkan regulasi bahwa kandang ternak minimal harus berjarak 200 meter dari permukiman. Hal itu untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan atas keberadaan kandang. Seperti bau, limbah feses, dan sisa makanan, serta lalat. Namun, aturan ini kerap dilanggar oleh si pemilik kandang. Bahkan, tak jarang mereka belum memiliki izin usaha peternakan, mereka sudah lebih dulu membuka usaha pembibitan, pembesaran, dan pemotongan hewan ternak. Kondisi itu yang sering kali menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Kasus yang menimpa Trianto hendaknya menjadi pelajaran bagi pengusaha dan calon usahawan peternakan lain. Izin usaha dari pihak yang berwenang plus persetujuan dari warga adalah hal yang mutlak diperlukan. Itu agar gejolak yang timbul di masyarakat bisa dicegah. Selain itu, pengelolaan limbah feses dan sisa makanan ternak harus menjadi prioritas yang harus ditangani oleh pemilik usaha, selain keuntungannya. Seperti memfasilitasi warga yang ingin usaha pupuk kompos. Tak hanya welcome kepada warga sekitar, namun juga membantu permodalan mereka. Ini agar persoalan limbah feses teratasi. Sehingga, dampak bau yang ditimbulkan menjadi minim. (*)
Jawa Pos Rabu 8 April 2015
GALIH COKRO/RaBa
AKRAB: Bupati Anas bersama Eep Saepulloh Fata di ruang tamu kantor Pemkab Banyuwangi kemarin sore.
Diskusi Pembangunan Indonesia dari Daerah BANYUWANGI - Dosen Universitas Indonesia (UI) dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, kemarin (7/4) berkunjung ke Banyuwangi. Selama di Banyuwangi, Eep melakukan diskusi dengan Bupati Abdullah Azwar Anas tentang pembangunan Indonesia dari daerah. Selain melakukan diskusi, Eep juga
melihat langsung progress pembangunan Banyuwangi yang dilakukan Bupati Anas. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas tidak segan-segan meminta masukan dan saran demi kemajuan Banyuwangi. “Tujuan utama Pak Eep adalah ke Jember. Sebelum ke Jember mampir di Banyuwangi,” ujar Bupati Anas.
Dalam kesempatan itu, Eep juga mengundang Bupati Anas untuk melakukan diskusi tentang pembangunan Indonesia dari daerah di luar Pulau Jawa. Eep mengaku akan menggelar diskusi tentang pembangunan Indonesia dari daerah bersama Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. (c1/afi)
BANYUWANGI - Sejumlah aktivis LSM mensweeping anggota DPRD kemarin (7/4). Mereka mendesak sejumlah anggota wakil rakyat yang baru sampai di kantor itu ikut hearing bersama sejumlah aktivit lintas LSM di ruang rapat khusus dewan. Salah satu “korban” aksi sweeping itu adalah anggota DPRD asal Fraksi PPP, Syamsul Arifin. Politisi asal Kecamatan Kalibaru itu tidak kuasa menolak ajakan para aktivitas LSM untuk mengikuti hearing yang diajukan beberapa LSM di Banyuwangi. Hearing itu dipimpinan langsung Wakil Ketua DPRD HM Joni Subagio. Anggota DPRD yang mengikuti hearing sebagian besar anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), yakni Zainal Arifin Salam, Khusnan Abadi, Atiqoh, Mahrus Ali, dan H. Susiyanto, dan satu anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) Syamsul Arifin. Pelaksanaan hearing itu sempat molor karena para aktivitas minta pimpinan DPRD menghadirkan anggota DPRD dari lintas komisi. Joni yang memimpin hearing itu sempat menunda acara sambil menunggu anggota DPRD yang lain datang. “Sebagian besar anggota DPRD sedang mengikuti pansus di Jakarta. Sebagian lagi masih ada di Banyuwangi,” ujar Joni. Namun, setelah ditunggu sekitar satu jam lebih, anggota DPRD tidak kunjung datang. Akhirnya hearing pun dimulai. Para aktivitas LSM itu menyatakan kecewa berat karena anggota DPRD yang hadir untuk mengikuti hearing dengan para aktivitas LSM itu minim. Dalam hearing itu para aktivitas LSM meminta DPRD melakukan hak angket terhadap Bupati Abdullah Azwar Anas. Kalangan LSM mendesak dewan menggulirkan hak angket terkait tiga hal. Pertama terkait belum dilaksanakannya putusan Mahkamah Agung (MA) soal kasus perdata pengadaan kain seragam yang dilakukan pada era Bupati Ratna Ani Lestari tahun 2009 n Baca Hearing...Hal 35
Disperindagtam Fasilitasi 50 Hak Cipta dan Merek
DISPERINDAGTAM FOR JP-RaBa
FASILITASI: Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyerahkan sertifikat HKI kepada para budayawan dalam Konser Musik Harjaba Desember 2014 lalu.
BANYUWANGI-Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi memberikan perhatian serius terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bidang Hak Merek dan Hak Cipta. Terbukti, Disperindagtam kembali memberikan fasilitasi pengurusan perolehan sertifikat HKI bidang Hak Merek dan Hak Cipta. Kali ini, fasilitasi yang diberikan sebanyak 50 paket, yang terdiri dari 20 Hak Cipta dan 30 Hak Merek. Kepala Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi Ir Hary Cahyo Purnomo, MSi mengakui, pihaknya kembali mengadakan kegiatan fasilitasi pengurusan perolehan sertifikat HKI bidang Hak Merek dan Hak Cipta. Maksud kegiatan itu, imbuh Hary, untuk mempertinggi ilmu pengetahuan dalam bidang teknik dan seni budaya sebagai ilmu pengetahuan guna kepentingan negara dan masyarakat. “Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan peran serta penegak hukum tentang perlindungan Hak Cipta dan
pesaing yang tidak jujur dalam mempromosikan ilmu pengetahuan seni sastra dan budaya lokal,” tuturnya kepada koran ini, kemarin (7/4). Kegiatan fasilitasi itu dilakukan di kantor Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi. Mitra kerjasamanya adalah Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. “Kegiatan fasilitasi dimulai sejak bulan April ini hingga Desember 2015,” imbuh Hary. Sejak tahun 2013, Pemkab Banyuwangi melalui Disperindagtam telah memberikan 113 fasilitas pengurusan perolehan sertifikat HKI bidang Hak Merek dan Hak Cipta. Rinciannya, Hak Cipta yang telah diterbitkan sebanyak 34 sertifikat. Hak Merek yang sudah diterbitkan sebanyak 32 sertifikat. Sedangkan 47 Hak Merek lainnya masih dalam proses penyelesaian di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Hary menjelaskan, Hak Kekayaan Intelektual diklasifikasikan termasuk dalam bagian hukum
benda. Hak kebendaan terdiri atas hak benda materiil dan immaterial. Hak benda immaterial dalam kepustakaan hukum sering disebut dengan istilah hak milik intelektual atau hak atas kekayaan intelektual. “Di antaranya terdiri dari Hak Cipta dan Hak Kekayaan Perindustrian,” sebutnya. Hak Cipta adalah hak eksklusif yang merupakan hasil buah pikiran atau kreasi manusia di bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Ruang lingkup Hak Cipta sangat luas, karena tak hanya menyangkut hak-hak individu dan badan hukum lainnya yang berada dalam lingkup nasional. Tetapi lebih jauh, ia menembus dinding-dinding dan batas-batas suatu negara. Selanjutnya lebur dalam hiruk pikuk pergaulan hukum, ekonomi, politik, sosial, dan budaya dunia internasional. “Hak Cipta dalam hal perlindungannya Hak Atas Kekayaan Perindustrian yang terdiri dari merek, paten, desain produk industri, dan perlindungannya juga menembus dinding-dinding nasional,” paparnya. (*)
PEMBERITAHUAN BANYUWANGI
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Grand Livina XV
Daihatsu Xenia
Mitsubishi Pajero
Nissan
Dijual Grand Livina XV hws slv tahun 011 pajak baru hrg nego juta nego bisa cash/ kredit atau tukar tambah hb 082142194111
DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 PMK slv hrg 135/137 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Mts pajero/ H Jazz tahun 012/011 PMK pth/slv hrg 289/176 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Nissan Grand Livina/evalia tahun 012/01/0131PMK pth/htm hrg 143,5/138,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang Innova
Kijang Innova
Suzuki Karimun
Dijual Innova /LGX tahun 012/00 htm/slv hrg nego juta nego bisa cash/kredit atau tukar tambah hb 082331659126
DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 239/188,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Suzuki karimun Estilo tahun 013/011 hitam/slv PMK hrg 93/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Jalan Riau Djl mrh rmh bsr dlm kota jl. Riau 57 Lateng BWI. LT/LB 150m2/SHM.KM, KT.3, R.tamu, R.Kluarga, dpr+r.mkan, R.sholat, Garasi, Loteng Jemuran H. 0853 3109 8393
Perum Pakis Jalio
Software Djl Rumah Perum Pakis Jalio Blok A1, B.Wangi,LT 165 m2, LB 120 m2, SHM, KT:3, KM: 2, Carport:1, Dpr, R. Makan, R. Keluarga, R. Tamu, PDAM, PLN H: 081223335351
MEA 2015 Persh Anda Mmbthkn Softw Bisnis & Akuntansi ? Sgr Hub: 031-8415126/36 atau 081330051528
Ruko Rogojampi VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Dijual Ruko 2 Lt Jl. Ry. Rogojampi No. 217 (Dkt Kantr Pos) SHM Hub: 08112443906
Perum Permata Giri
Luas 553 m2 Luas 553 m2 Di Kota Tepi Jl Cck Unt Rmh +Toko 570 Jt Nego Tukar + H: 081909915577
Timor 98 STNK
Sawah 3614 m2 Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Dijual sawah luas 3614 m2,SHM lokasi dekat jalan karangsar i arah paiton harga 250 jt bisa nego Hub Bp. Ali puskesmas Gendoh 081336304277
Hlg STNK P 5862 ZI an Kristin, Lingk. Krobokan RT. 1/II, Kel. Kampung Mandar Hlg STNK P 3433 XE an Hendri Purwantoro, Jl. Sriwijaya RT. 1/4, Kel. Taman Baru Hlg STNK P 3770 XM an H. Akhmad Musollin, S.Ag, Jl. Ikan Tengiri No. 3, T. Kayu Hlg STNK P 3444 YD an Didy Kusnadi, H Perum Griya Gurit Permai Blok 10 RT.1/5
Hotel Manyar Hotel Manyar mmbthkn 1)waiter 2) waitress & 3 supervisor resto syrt TB min 160cm (1,3) min 156 (2,3) usia max 25 th (1,2,3) Brpnmpln menarik (1,2,3) Bs B.Inggris conversation (1,2) B.Inggris aktf (3) pend min SMK Boga (1,2,3) di utmkn brpnglmn Krm ke Jl Gatot Subroto No. 110 Bwi H:0333-427372.0811358421
Dijual Timor 98 War na Merah, Aud i o S i p, A C D i n g i n , M e s i n N o r m a l , S O H C , S i a p Pa k a i H r g 3 5 Juta Nego Hub: 082116649739
Datsun Promo Datsun DP 17 Jtn @2 Jtn s/d 7 Th, Voucher 1 Jt dll, Proses Cpt 081231989992
RABU 8 APRIL
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Tiga Orang yang Resmi Mendaftar Tiga Peserta Konvensi Cawabup PPP Lainnya Tak Kembalikan Berkas
SITUBONDO – Konvensi yang dilaksanakan oleh DPD Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Situbondo tidak hanya diramaikan dengan pendaftar yang berebut bisa duduk di kursi bakal calon Bupati (Bacabup). Tapi, juga calon wakil
bupati (cawabup). Kursi perebutan sebagai orang nomor dua itu diprediksi juga bakal seru. Pasalnya, dari enam nama yang sudah mendaftar konvensi sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup), ada tiga yang nama sudah memastikan ikut konvensi.
Kepastian adanya tiga nama tersebut terungkap setelah ketiga nama mengembalikan formulir pendaftaran. Sayang, panitia Desk Pilkada PPP tidak mau berterus terang siapa saja ketiga nama itu n Baca Tiga...Hal 28
Tapi saya kesulitan mendaftar (mengembalikan formulir) karena saya tidak ada dana untuk membayar biaya pendaftaran cawabup sebesar Rp 3 juta.” Supriyono, Peserta konvensi Cawabup
ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian.” Ghea Dhestyan W.
BESUKI
NUR HARIRI/JPRS
DIPERIKSA: Polisi memeriksa kendaraan roda empat di Jalan raya kecamatan Besuki, Senin (6/4) malam.
Semalam Polisi Merazia 63 Kendaraan SUDAH sepekan terakhir Operasi Simpatik Semeru 2015 digelar di Kabupaten Situbondo. Senin (6/4) malam kemarin, giliran dilakukan di wilayah barat. Dari sebanyak 63 kendaraan yang diperiksa, polisi tidak menemukan pengendara yang terindikasi tindak pidana. Menurut Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priyambodo, operasi yang digelar di jalan Raya sekitar Mapolsek Besuki tersebut, berlangsung sekitar dua jam. Razia dilakukan untuk memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan, seperti SIM dan STNK. “Selain memeriksa surat-surat, polisi juga memeriksa barang-barang bawaan pengendara n Baca Semalam...Hal 28
MANGARAN
NUR HARIRI/JPRS
RUSAK: Rumah Khotijah di Desa/Kecamatan Mangaran roboh setelah diguyur hujan, kemarin (7/4).
Diguyur Hujan, Rumah Warga Ambruk MANGARAN –Hujan merata di Kabupaten Situbondo sejak Senin malam hingga Selasa siang kemarin (7/4) membawa petaka, setidaknya bagi Bu Khatijah, warga Desa/Kecamatan Mangaran. Pasalnya, rumah perempuan 52 tahun tersebut ambruk. Rumah yang berlokasi di Dusun Mangaran Selatan RT 1 RW 2 ini, roboh sekitar pukul 08.80 pagi n Baca Diguyur...Hal 28
RENDRA KURNIA/JPRS
Asiyani Tetap Pastikan Ada Kayu yang Disusupkan
SITUBONDO – Setelah sempat tertunda karena sakit, Nenek Asiyani akhirnya bisa memberikan keterangan dalam sidang lanjutan kasus ilegal loging, di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Dalam kesaksiannya kemarin (7/4), Asiyani bersikukuh bahwa kayu jati yang dimilikinya bukan bagian dari dua pohon jati milik Perhutani yang hilang, seperti dituduhkan.
Dalam sidang yang kesepuluh ini, Nenek Asyani tampak lebih sehat. Setelah disumpah oleh majelis hakim, nenek empat anak dan empat cucu tersebut memberikan keterangannya. Asiyani yang kebanyakan berbicara menggunakan Bahasa Madura, juga menjawab seluruh pertanyaan dari hakim, JPU, dan kuasa hukumnya dengan jelas n
SAKRAL: Asiyani bersumpah demi Allah dan Rasul, menyatakan tidak mencuri kayu jati milik Perhutani.
Baca Asiyani...Hal 28
Hasil Kunker DPRD Kabupaten Situbondo ke Pulau Bali (2-habis)
Adopsi Perkot Denpasar Untuk Sempurnakan Perda Komisi III DPRD Situbondo melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pulau Bali dalam rangka studi banding tata kelola penambangan dan tata kelola pemanfaatan air bawah tanah. Tempat yang dipilih adalah Kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan DPRD Kota Denpasar.
ANGGOTA Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo, Edy Wahyudi menerangkan, khusus air bawah tanah, Komisi III memang memberikan perhatian serius. terutama terkait dengan pemanfaatan air bawah tanah lintas kabupaten. “Karena di Kabupaten Situbndo sendiri ada aktifitas pemanfaatan air bawah tanah dari dalam perut bumi yang masuk area Situbondo oleh perusahaan PLTU yang ada di kabupaten tetangga,” terangnya. Lebih jauh dia menerangkan, di Kota Denpasar sudah ada pera-
turan yang mengatur khusus tentang pemanfatan air bawah tanah. Termasuk, yang lintas kabupaten. Peraturan ini diatur dalam peraturan kota (perkot). “Perkot inilah yang nantinya akan kita adopsi untuk menyempurnakan perda tata kelola pemanfaatan air bawah tanah n Baca Adopsi...Hal 28
KUNKER: Anggota Komisi IV berpose di depan Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Bali.
ISTIMEWA/JPRS
UN CBT Diminta Perbanyak Try Out SITUBONDO – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo meminta kepada sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional (UN) Computer Based Test (CBT) untuk terus mematangkan persiapan. Terutama menyangkut kesiapan mental siswa. Kabid Pendidikan menengah (Dikmen) Dispendik Kabupaten Situbondo, Agus HP menjelaskan, pelaksanaan UN CBT bukan hanya terkait masalah intelektual siswa. Tapi juga masalah kesiapan psikologi mereka n Baca UNCBT...Hal 28
HABIBUL ADNAN/JPRS
SERIUS: Siswa SMKN 1 Panji mengikuti try out UN CBT kemarin.
Melihat Budaya Tradisional ”Keket” di Kecamatan Asembagus
Dulu Sangat Populer, Kini Banyak yang Tidak Tahu
ILUSTRASI: EDY S/JPRS
Dikabarkan Hamil Oleh Mantan Pacar PANJI – Shela Novitalia, 18, siswi SMKN 1 Panji, tidak terima dengan beredarnya short message service (SMS) yang menyebut dirinya hamil. Perempuan yang tinggal di Kecamatan Panji ini selanjutnya melaporkan pengirim SMS, ke Mapolres Situbondo atas dugaan pencemaran nama baik n Baca Dikuburkan...Hal 28 http://www.radarbanyuwangi.co.id
Ada yang menyebut sebagai sebuah olah raga. Ada pula yang mengatakan hanya budaya tradisional saja. Yang pasti, aktifitas ini puluhan tahun lalu sempat populer. Warga menyebutnya dengan Keket. HABIBUL ADNAN, Asembagus BELAKANGAN ini, ada pemandangan berbeda di Kecamatan Asembagus. Terutama pada setiap Malam Rabu dan Malam Minggu. Di rumah salah satu warga, puluhan orang berkumpul. Mereka
HABIBUL ADNAN/JPRS
ADU KEKUATAN: Kedua pemain Keket berusaha saling menjatuhkan.
semua duduk bersila di beranda rumah tersebut. Ada orang dewasa, tidak jarang juga anak-anak. Di tengah orang-orang yang bersila itu, salah satu diantara mereka terlihat berdiri. Matanya berputar seperti sedang mencari sesuatu. Tidak lama setelah itu, dia meminta dua nama untuk maju berdiri. Dua orang langsung bersiap-siap. Keduanya pun maju dan berdiri di tengah-tengah kerumunan orang itu. Mereka akan beradu kekuatan dengan cara saling menjatuhkan. Iya, ini adalah budaya tradisional di Kecamatan Asembagus. Warga setempat mengenalnya dengan sebutan ”keket”. Itu adalah istilah Bahasa Madura. Dalam bahasa Indonesia sepadan dengan kata
berkelahi.. Kegiatan semacam ini beberapa tahun silam sempat popular di Kecamatan Asembagus. Namun, dalam perkembangannya, Keket ini tidak populer lagi. Bahkan, warga Asembagus sendiri banyak yang mengetahuinya. Keket diperagakan dengan cara saling menjatuhkan satu sama lain. keket bagi sejumlah orang diakui bukan sebagai seni bela diri. Meski demikian, itu juga merupakan bagian dari budaya. Ada pula yang berpendapat olah raga tradisional. ”Kalau bela diri jelas bukan. Tapi hingga saat ini belum pasti masuk kategori apa. Apakah olah raga atau bukan,” ujar Hery P, salah satu warga n Baca Dulu...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA Sidang Selanjutnya Tuntutan JPU
28
Jawa Pos
n ASIYANI... Sambungan dari Hal 27
Terdakwa diperiksa atas kepemilikan kayu jati yang diduga bagian dari dua pohon jati milik Perhutani yang hilang. Asiyani pun dengan suara keras menyebut bahwa dirinya tidak pernah mencuri kayu jati milik Perhutani, atau sekedar menguasainya. “Saya bersumpah, demi Allah dan Rasul, saya tidak mencuri kayu jati milik Perhutani. Ka-
lau saya mencuri biar mati,” kata Asiyani yang siap disumpah pocong, di hadapan majelis hakim yang dipimpin hakim ketua Kadek Dedy Arcana, SH. Asiyani juga bersikukuh menyebut kayu jati sebagian yang dihadirkan di PN Situbondo, adalah kayu yang disusupkan. Hal itu dibuktikan dengan kemampuannya yang dengan cepat mampu memilah sejumlah kayu jati miliknya dan kayu jati yang tidak diakui sebagai mi-
liknya. “Ini punya saya, ini bukan. Mungkin mantrinya (Petugas Perhutani) yang mencuri, saya tidak mencuri,” terang Asiyani. Pengakuan terbaru yang disebut Asiyani dalam persidangan, kayu jati miliknya yang diduga milik Perhutani sudah di potong almarhum suaminya, Sumardi, sekitar 20-an tahun yang lalu. Itu diingatnya karena ketika pohon jati dipotong, putri bungsunya bernama Mistiana, 22, masih kecil.
“Waktu kayu dipotong, Mistiana masih di gendongan. Kemudian lahan tempat (tumbuhnya) kayu jati saya jual ke orang. Saya punya lima lahan, tapi yang terakhir saya jual yang ada jatinya. Saya selanjutnya pindah ke perumahan Banjir dari Dusun Secangan,” terangnya. Nenek Asiyani juga menjelaskan kayu miliknya yang sudah bertahun-tahun di bawah lencak (balai-balai). Kayu itu kemudian hendak dibuat kursi
Rabu 8 April 2015
MASIH INGAT: Asiyani menunjukkan kayu jati miliknya kepada majelis hakim, di PN Situbondo.
Ada Biaya Pengembalian Formulir Rp 3 Juta RENDRA KURNIA/JPRS
n TIGA... Sambungan dari Hal 27
Akan tetapi dari sumber kuat Koran ini menyebutkan, ketiga nama ini adalah Zeniyie, H.Faishol dan Sukarso. ”Itu yang sudah mengembalikan formulir,” ujar sumber yang mewanti-wanti agar tidak disebutkan namanya itu. Sedangkan tiga nama yang ti-
dak mengembalikan formulir adalah Lora Jupri, Masykuri Ismail dan Supriyono. Supriyono, salah satu peserta konvensi Cawabup PPP menerangkan, dirinya mengambil formulir calon wabup di panitia konvensi PPP menjelang hari terakhir pengambilan formulir. Yakni, Selasa 31 Maret 2015 sekitar pukul 21.00. “Tapi saya kesulitan mendaftar (mengem-
balikan formulir) karena saya tidak ada dana untuk membayar biaya pendaftaran cawabup sebesar Rp 3 juta,” terangnya. Masih menurut sumber tadi, formulir yang sudah dikembalikan oleh para peserta masih dalam tahap verifikasi. ”Verifikasi langsung dilakukan setelah formulir dikembalikan. Tapi masih belum selesai,” katanya Sementara itu, jumlah baca-
wabup yang sudah mengembalikan formulir konvensi tersebut, berarti jumlahnya sama dengan Bacabup yang ikut konvensi. Seperti yang diketahui, dari empat nama Cabup yang sudah mengambil formulir, ada tiga nama mengembalikan formulir. Mereka adalah Dadang Wigiarto, Hadi Wiyono, dan Hamid Wahid Zaini. (bib/pri)
panjang karena dirumahnya tidak ada kursi. Dari bawah lencak, kayu kemudian dibawa oleh menantunya Ruslan ke rumah Cipto (tukang serkel), menggunakan pikap milik Abdus Salam. “Kayunya sudah lama pak hakim,” kata Asiyani se-
Sambungan dari Hal 27
Selain itu pengenaan retribusinya di kabupaten situbondo,” paparnya. Dia berharap, dengan belajar ke Kota Denpasar, maka akan bisa menyempurnakan perda yang sudah ada terkait tata atur kelola. “Sehingga pengenaan tarif atau retribusinya. sehingga pemanfaatan sumber daya alam ini basa menjadi salah satu sumber PAD yang signifikan bagi Situbondo,” imbuhnya. Sementara itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Situbondo melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah
dalam pelayanan Kesehatan. “Pelayanan paling dasar itu kan bertempat di Puskesmas. Sehingga, kami melihat seperti apa pelayanan di puskesmas di Denpasar. Ternyata memang bagus sekali,” terang Ketua Komisi IV, Hasanah Tahir. Dia menjelaskan, Komisi IV selama ini memang telah mendorong bagaimana pelayanan kesehatan di Puskesmas seluruh Kabupaten Situbondo meningkat. Salah satunya dengan manajemen BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). “Walaupun harus kita akui, kalau yang seperti itu yang meningkat kan urusan akuntansi keuangan. Karena, ada BPJS,” terang Hasanah. Namun, kata politisi berjilbab
tersebut, ternyata di Denpasar sangat beda. Sebab, yang paling ditekankan akreditasi. Sehingga, semua terukur dari semua komponen yang ada di puskesmas. Mulai dari sarana dan prasarana, pengelolaan keuangan, pelayanan dan ketenagaan. “Yang di Situbondo itu pola pikirnya kan beda. Harus BLUD. Padahal, BLUD itu kan manajemen pengelolaan keuangan. Nah pengelolaan keuangan yang baik ini sebenarnya diharapkan berdampak terhadap pelayanan yang kian fokus,” jlentreh Hasanah. Selain masalah pelayanan kesehatan, yang menjadi stressing Komisi IV adalah masalah kebudayaan. Yakni, bagaimana mengantisipasi kebudayaan
n SEMALAM... Sambungan dari Hal 27
Tujuannya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi aksi kejahatan. Misalnya, membawa barang-barang berbahaya atau yang lain,” kata Nanang. Dalam razia itu, polisi setidaknya memeriksa sebanyak 63 kendaraan bermotor. Untuk roda empat sebanyak 33 unit dan untuk kendaraan roda dua sebanyak 25 unit. “Sisanya mobil jenis box ada lima juga diperiksa,” imbuhnya.
lokal tidak terkontaminasi dengan kebudayaan luar negeri ataupun di luar daerah. “Karena Bali kan punya karakteristik sendiri. Ternyata penanganan terhadap anak muda Bali itu sangat luar biasa. Ada perhatian yang serius dari tokohtokoh masyarakat. Sehingga di sana tidak terkontaminasi dengan budaya-budaya luar daerah Bali,” papar Hasanah. Salah satu bentuk konkritnya adalah dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, kepemudaan dilibatkan di barisan terdepan. Di sekolah-sekolah, kurikulumnya juga mempertahankan budaya lokal tersebut. “Kita berdialog langsung dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,” imbuh politisi PPP tersebut. (adv)
Sambungan dari Hal 27
Oleh karena itulah, dia meminta kepada sekolah untuk terus melakukan persiapan. Seperti dengan cara memperbanyak try out terkait dengan UN CBT. ”Lebih sering (try out) lebih bagus,” tambah Agus. Dia mengaku, sekolah penyelenggara UN on line ini sudah
beberapa kali melakukan latihan. Akan tetapi latihan yang dilakukan itu masih belum cukup. Dalam pandangannya, waktu latihan yang paling bagus pada saat menjelang pelaksanaan ujian. ”Itu akan lebih membekas kepada para siswa,” ujarnya. Terkait masalah try out tersebut, pelaksanaannya diserahkan kepada seolah masingmasing. Dipspendik tidak per-
nah mengatur tentang try out. ”Tapi kita teta mengawasi,” terang Agus Seperti yang diketahui, ada dua sekolah di Kabuaten Situbondo yang menyelenggarakan UN On Line ini. Yaitu SMKN 1 Panji dan SMKN 1 Situbondo. Dihubungi terpisah, kepala sekolah SMKN 1 Panji, Kumudawati mengatakan, terkait dengan try out tersebut, seko-
n DIGUYUR... Sambungan dari Hal 27
Beruntung saat rumah korban ambruk, tidak ada seorang pun yang ada di dalamnya. Sehingga, tidak memakan korban jiwa. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, hujan di Situbondo memang terjadi sejak sekitar pukul 20.00 Senin (6/4) malam. Hujan terus berlangsung hingga pagi hari. Meski sempat berhenti sekitar satu jam, hujan kemudian turun kembali hingga pukul 14.00 siang kemarin (7/4). Lamanya guyuran hujan, diduga membuat beban rumah korban semakin berat. Kayukayu yang ada di atas rumah
lahnya sudah mengagendakan try out sebanyak 12 kali. Empat kali diantaranya dilaksanakan pada saat ujian tengah semester. Bahkan, dalam pelaksanaan semester khusus untuk siswa yang akan melaksanakan ujian nasional, dilaksanakan secara on line. ”Artinya, dari kesiapan siswa saya kira sudah sangat siap,” terang perempuan berjilbab itu. (bib/pri)
n DULU... Sambungan dari Hal 27
Terkait dengan cara main Keket ini, Hery menjelaskan, setiap season dimainkan oleh dua orang. Kedua orang yang siap saling menjatuhkan itu akan maju ke depan. Di pinggang mereka diikat dengan sarung. ”Setelah itu, mereka berhadaphadapan dan berpegangan tanSITUBONDO TANAH Djl Tanah 2 Kaling L+- 40m2 Blkg K.Dinsos jl. Anggrek Stb 170 jt.Hub.08563639318
Layaknya pertandingan yang lain, Keket ini juga didampingi oleh pengadil lapangan. Dia disebut dengan sebutan Babuto. Babuto inilah yang menjadi pendamping dalam adu kekuatan itu. Dia akan memberi aba-aba ketika pertandingan dimulai. Babuto inilah yang juga menghentikan pertandingan ketika sudah ada yang kalah. Sementara itu, agar budaya keket ini kembali populer, warga setempat mengagendakan untuk melakukan latihan. Waktu latihanya dua kali dalam satu pekan. Yaitu Malam Rabu dan Malam Minggu. Camat Asembagus, Masyha-
razia senjata berbahaya nihil,” terangnya. Data yang diperoleh wartawan ini menyebutkan, Operasi Simpatik Semeru 2015 digelar selama 21 hari sejak awal Bulan April 2015 lalu. Razia kendaraan selama tiga pekan itu digelar dengan memberikan bimbingan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait peraturan lalu lintas. Razia ini juga memerangi anggota polisi yang melakukan pungutan liar (Pungli) serta masyarakat yang menyuap polisi. (rri/pri)
korban diduga sudah ada yang lapuk. Sehingga, tidak kuat menahan beban yang terlalu berat. Secara mengejutkan, kayukayu yang menyangga atap genteng rumah korban patah. Rumah Khotijah kemudian ambruk di saat hujan deras masih berlangsung. Atap dan genteng juga menjatuhi sejumlah barang berharga milik korban. Kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 10 juta. Sejumlah warga sekitar yang mendengar suara ambruk, kontan mendatangi rumah yang roboh tersebut. Warga kemudian memberitahu kepada korban yang saat itu sedang menjalankan aktifitasnya di luar ru-
mah. “Korban masih cukup syok dengan kejadian ini,” kata Fathur, salah seorang warga Mangaran. Ambruknya rumah Khotijah kemudian dilaporkan ke Mapolsek setempat serta ke BPBD Stiubondo. Polisi dan sejumlah anggota BPBD kemudian mendatangi lokasi kejadian untuk membantu korban. “Langsung turun ke lokasi untuk membantu korban,” kata Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin. Dikatakan, ambruknya rumah korban diduga karena kayu-kayu perekat atap dan penyangga genting ada yang lapuk. “Diduga ada kayu yang lapuk. Untungnya tidak ada korban jiwa,” pungkasnya. (rri/pri)
Pulang Sekolah Sheila Lapor Polisi
Tidak Pernah Ada di Daerah Lain gan,” terang Hery. Tenaga pun dipersiapkan. Keduanya terlibat adu kekuatan. Seluruh tenaga dikerahkan. Siapa yang jatuh, dinyatakan kalah. Mereka yang ada kekuatan ini akan disandingkan dengan orang yang cocok dengannya. Misalnya dari segi fisik akan dipadukan terlebih dahulu. ”Termasuk tinggi badannya juga menjadi ukuran. Kalau tinggi badannya sama, berarti cocok,” kata Hery. Mereka yang akan beradu kekuatan ini tidak terbatas pada usia. Ada orang dewasa. Ada juga dari anakanak. ”Intinya, kalau cocok, langsung tading,” tambahnya.
Lebih jauh, Nanang menjelaskan, target razia untuk mengantisipasi aksi kejahatan tersebut diantaranya difokuskan untuk menangkap pengendara yang melakukan tindak pidana. Namun, hingga operasi selesai tidak ada pengendara yang terindikasi akan melakukan tindak kejahatan. “Jadi selain memeriksa klelengkapan surat, petugas juga memeriksa barang-barang berbahaya. Misalnya senjata tajam (sajam), senjata api (senpi), dan bahan peledak (handak). Hasil
Begitu Tahu Korban Masih Shock
Pastikan Siswa SMK Sudah Siap n UNCBT...
Kecamatan Jatibanteng ini harus kembali ke PN Situbondo, Kamis (9/4) mendatang. “Baik, sidang ditunda Kamis mendatang dengan agenda tuntutan JPU,” kata hakim Kadek. (rri/pri)
Operasi Digelar Selama 21 hari
Kurikulum Pertahankan Budaya Lokal n ADOPSI...
raya menyesalkan hakim yang sempat tinjau lokasi, namun tidak mampir ke rumahnya. Sidang kasus ilegal loging akhirnya ditunda oleh majelis hakim. Nenek Asiyani, 63, yang tinggal di perumahan banjir, Dusun Kristal, Desa/
n DIKABARKAN...
ri mengatakan, latihan tersebut semata-mata bertujuan untuk menghidupkan kembal Budaya Keket. ”Sebab, sekarang ini tidak pernah dilaksanakan,” ujarnya. Dia mengatakan, dari informasi yang didapatkan dari warga, budaya keket ini hanya ada di Kecamatan Asembagus. ”Di daerah lain ternyata tidak ada,” terangnya. Oleh karena itulah, menurutnya, Keket ini sangat penting untuk dihidupkan kembali. Masyhari memandang, itu adalah kekayaan budaya yang sangat penting dipertahankan. ”Apalagi hanya ada di Asembagus. Ini kan menarik,” terangnya. (pri)
Sambungan dari Hal 27
Orang yang dilaporkan korban berinisial DY, warga asal Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa. Pria 20 tahun itu tak lain merupakan teman dekat korban. Namun, karena terlapor sudah menikah dengan seseorang, Shela kemudian berusaha menjauhi DY. Dalam laporannya disebutkan, meski pria itu sudah menikah tetapi tetap saja mencari-cari keberadaan Shela. Bahkan, terlapor disebut mengancam teman-teman korban. Beberapa teman Shela selanjutnya memberitahukan bahwa ada seseorang
yang mencarinya. Tidak disangka, pada Senin (6/4) lalu, sejumlah teman korban menerima SMS yang diduga berasal dari DY. SMS yang dikirim sekitar pukul 08.15 pagi menyebut, bahwa Shela telah hamil. Teman-teman korban yang mendapat SMS tersebut kemudian menyampaikannya kepada Shela. Tidak hanya itu, dalam SMS yang dikirim DY ke temanteman korban, juga disebut bahwa Shela akan dikeluarkan dari sekolahnya. Mengetahui ada SMS yang demikian, korban merasa tidak terima karena nama baiknya di cemarkan. Begitu pulang dari sekolah,
siswi tersebut kemudian melaporkan DY kepada polisi. “Laporan siswi atas dugaan pencemaran nama baik tersebut sudah kami terima,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda H Nanang Priyambodo, kemarin (7/4). Dikatakan, jika terlapor terbukti mencemarkan nama baik korban, maka pihaknya akan menjerat terlapor dengan pasal 310 KUHP. “Kami akan periksa korban dan terlapor sebagai saksi dulu. Jadi masih proses penyelidikan,” tegasnya. (rri/pri)
50 BESAR LOLOS TAHAP TIGA CALON BUPATI IDOL 2015 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
H. Yoyok Mulyadi H. Dadang Wigiarto SH Fathor Rakhman Habib Sholeh AL Muhdlar H. Muhammad Habib Muh. Abu Bakar Mahmudi Baijuri Danial Maulana Imam Hidayat Hadi Wijono
Skor 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Agus Rajana Sumadin Rahmad SH. M.Hum H Ridwan Sudiharto H. Fahrudi KH. Saiful Islam Zainuri Ghazali Zainiye Jamaluddin Soeroso
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Didiet Soebagyo John Hari Santoso Khalilurahman Moh. Jufri Syaifullah KH. Mursyid Romli Hadi Prianto
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Hj Umi Kulsum Fathor Rasjid Rudi Afiyanto Muhyiddin Khotib KH Abdul Hamid Sofwan Hadi Sunardi Demokrat Taufoqurrahman Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana
Skor
No.
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.
Nama HM Rofiq KH Syaiful Muhyi Ningsih MS. Slamet Basuki Sukarso Umar Said Bainu Ali Imron Nyai. Masudah Sigit Prasetyo Saiful Bahri
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
9.500
MIGOR CURAH
0
DAGING SAPI
0
9.800
10.500
AGENDA KOTA
Pengajian Hajat Bersama KHR Azaim PENGAJIAN Hajat Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi digelar Kamis malam Jumat (9/4) dengan pembicara KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo. (*)
Uji Kompetensi Perhotelan PUSAT Pelatihan Perhotelan dan Pariwisata Desy Education (P4DE) menggelar uji kompetensi perhotelan pada Rabu dan Kamis 8–9 April 2015 pukul 09.00 sampai selesai di Hotel Santika Banyuwangi. Kegiatan ini dihadiri Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi Perhotelan Indonesia (LSK PI) Dra. Nurmawati Napitatulu M.Pd dan Ketua Tim Asesor Penguji Dra. Endah S, M.Pd dari Jakarta. Informasi lengkap hubungi Desy Education, Jalan Hayam Wuruk 75-77, Giri, Banyuwangi, Telp. (0333) 424476, HP. 085258036777. (*)
DAGING AYAM BROILER
0
GULA PASIR
TELUR AYAM RAS
0
104.000
KACANG KEDELAI IMPOR
0
23.800
KACANG KEDELAI LOKAL
0
BERAS IR 64
Rabu 8 April 2015
B A N Y U W A N G I
15.500
CABAI RAWIT
9.800
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
600
0
Jawa Pos
29
EKONOMI BISNIS R A D A R
BAWANG PUTIH
1000
0
400
8.800
18.600
12.400
26.800
13.400
Ekspor Perikanan Capai 22 Ribu Ton ■ Senilai USD 159 Juta BANYUWANGI - Nilai ekspor komoditas perikanan tahun 2014 meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 nilai ekspor komoditas perikanan Banyuwangi hanya USD 130 juta, pada tahun 2014 meningkat menjadi USD 159 juta dengan volume ekspor mencapai 22,6 ribu ton. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Pudjo Hartanto mengatakan, komoditas udang masih menguasai komoditas perikanan ekspor di Banyuwangi. Produksi udang belakangan ini mengalami peningkatan cukup signifikan. “Tahun 2011 produksi udang mencapai 6.000 ton. Tahun berikutnya naik jadi 7.000 ton dan tahun 2014 naik drastis jadi 11 ribu ton,” ungkap Pudjo. Komoditas ikan produksi tambak itu banyak diekspor ke Amerika dan Jepang dengan bentuk udang beku. Satu kilogram udang beku dijual seharga USD 7 hingga USD 8. Pudjo mengatakan, meningkatnya produksi udang tersebut didukung program revitalisasi tambak yang telah dicanang-
kan pemerintah sejak tahun 2011. Program revitalisasi tambak tersebut mencakup perbaikan fasilitas sarana dan prasarana, baik perbaikan pematang, pintu, kincir air, maupun saluran air. “Jika sarana dan prasarana layak dan terpenuhi, maka sirkulasi dan kualitas air lebih terjamin,” ujar Pudjo. Selain itu, lanjut Pudjo, meningkatnya produktivitas udang itu didukung faktor lain, seperti kondisi wilayah, permodalan dari perbankan untuk budi daya serta antusias petambak udang meningkat. Saat ini ada sekitar 1.700 hektare lahan tambak udang. Lahan yang telah diberdayakan sekitar 1.300 hektare. “Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, hingga Tegaldlimo,” papar Pudjo. Mayoritas petambak melakukan pengelolaan tambak secara intensif. Wilayah Wongsorejo hingga Rogojampi sudah mengelola tambak dengan cara intensif. Namun, di wilayah selatan masih ada tambak yang dikelola secara tradisional,” jelasnya. Hingga saat ini, revitalisasi tambak masih terus dilakukan ■ Baca Ekspor...Hal 35
CHIN JULLIEN/RABA
BANTUAN APBN: Traktor bantuan dari Kementerian Pertanian RI tersimpan di halaman belakang Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Banyuwangi.
Terima Bantuan 100 Traktor dari APBN BANYUWANGI - Kementerian Pertanian (Kementan) RI menggelontor bantuan 100 unit traktor untuk petani Banyuwangi. Tahap pertama bantuan datang pada Maret sebanyak 37 unit. Tahap kedua, bantuan datang pada awal April sebanyak 63 unit. Bantuan tahap pertama sudah diserahkan kepada kelompok tani di 11 kecamatan, yakni Kecamatan Glagah, Licin, Kabat, Rogojampi, Songgon, Singojuruh, Srono, Cluring, Tegaldlimo, Muncar, dan Kalibaru. Bantuan tahap dua sebanyak 63 unit masih disimpan di gudang Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP) Banyuwangi. Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto mengatakan, bantuan traktor tahap dua segera dibagikan kepada kelompok tani. Saat ini Dinas PKP sedang melakukan verifikasi data kelompok tani yang akan menerima bantuan. “Kami telah membentuk tim verifikasi kelompok tani. Proses verifikasi akan selesai bulan ini,” kata Ikrori. Menurut Ikrori, langkah verifikasi itu dilakukan agar penyaluran traktor tepat sasaran. Tidak sembarang kelompok tani bisa mendapatkan traktor dari dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kelompok petani yang berhak menerima bantuan traktor dari pusat adalah kelompok tani yang resmi tercantum dalam daftar Dinas PKP dan belum pernah mendapat bantuan traktor serta lahan pada kelompok tani tersebut cukup luas. Tahun 2014 lalu Banyuwangi mendapat bantuan 127 unit traktor. Rincian, sebanyak 90 unit traktor dari APBN, 19 unit dari APBD Provinsi Jatim, dan 25 unit dari APBD Banyuwangi. “Banyuwangi memiliki sekitar 1500 kelompok tani,” kata Ikrori. Bantuan traktor itu diharapkan bisa meningkatkan produksi pangan di Banyuwangi. “Kami berharap dengan bantuan traktor ini Banyuwangi turut andil menciptakan Indonesia swasembada pangan,” kata mantan Kadis Koperasi dan UMKM itu Selain bantuan traktor, Dinas PKP juga menerima bantuan 21 pompa air yang telah disalurkan. Saat ini, Dinas PKP sedang proses mengajukan 25 unit mesin power thresher atau mesin perontok padi dan 20 unit mesin combine harvester atau alat panen padi. (cin/c1/afi)
50 B E SAR TAHAP TIG A CAL ON BUPA TI ID O L 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Guntur Priambodo Michael Edy Heriyanto Anton Sunartono Rindar Suhardiyansah Soekardjo Toni Hartono Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq
15 10 2 2 2 1 0 0 0
10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ali Sodiqin Angka Wijaya Arvy Rizaldi Ayub Hidayat
0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 20 21 22 23 24 25 26
Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat dr. Faida Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini Ficky Septalinda Heru Pratista
27 28 29 30 31 32 33 34
Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Masykur Ali Mufti Anam
0 0 0 0 0 0 0 0
35 36 37 38 39 40 41 42
Munib Syafa’at Neni Viantin Diyah Martiva Nurmansyah Samsudin Adlawi Satiyem Sri Utami Faktuningsih Sugihartoyo Sunarko Wijaya
0 0 0 0 0 0 0 0
43 44 45 46 47 48 49 50
Syukran Makmun Hidayat Taufik Hidayat Teguh Sumarno Umi Kulsum Waridjan Wiwik Pudjiati Yusuf Widyatmoko Zaenal Arifin Salam
0 0 0 0 0 0 0 0
AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP III (30 BESAR).
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
0 0 0 0 0 0 0 0
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RABU 8 APRIL TAHUN 2015
HALAMAN 32
Menikmati Indahnya
Green Bay EKSOTIS: Panorama Green Bay di Pesanggaran.
PESANGGARAN - Keindahan Green Bay atau Pantai Teluk Hijau yang berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TN MB) wilayah Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, banyak mengundang penasaran para wisatawan. Para wisatawan luar daerah dan asing, banyak yang datang ke lokasi wisata yang berada di pesisir laut selatan itu. Warga Banyuwangi sendiri, juga banyak yang menggandrungi, termasuk Heri Muliono, warga Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Dengan mengendarai dua mobil, Heri Muliono bersama rombongan mendatangi lokasi wisata tersebut Jumat lalu (3/4). “Saya berangkat dari Genteng pukul 08.00, jalan darat melalui Jajag (Kecamatan Gambiran), Kecamatan Siliragung, dan Pesanggaran,” katanya. Heri mengaku bersama rombongan sangat menikmati dalam perjalanan itu. Jalan yang rusak seperti tidak terasa dengan keindahan deretan pohon karet dan cokelat yang ada di kiri dan kanan jalan. “Kami sangat menikmati,” ujarnya. Menurut Heri, untuk menuju ke Green Bay itu ada dua jalur yang bisa ditempuh, yakni melalui darat dan laut dengan naik perahu. “Saya bersama teman-teman memilih jalur darat, mobil kami taruh di lereng-lereng gunung, lalu kami jalan kaki,”katanya. Jarak memarkir mobil dengan lokasi Green Bay, itu
ISTIMEWA
TEROBATI: Heri Muliono (kiri) dan rombongan tiba di Green Bay, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
masih cukup jauh. Heri bersama rombongan sengaja memilih jalan kaki mendaki perbukitan dengan medan sulit, itu dilakukan sambil melatih fisik.“Sehat pangkal kesuksesan. Kami gembira, dan gembira bisa membuat panjang umur,” ungkapnya. Perjalanan yang dilakoni itu memang cukup berat hingga rombongan kelelahan. Tapi, semuanya terbayar setelah tiba di lokasi dengan melihat keindahan
Green Bay. Pantai yang asri dengan hamparan pasir putih yang bersih, menjadikan tubuh seperti segar kembali. “Pantainya benar-benar bagus,” cetusnya. Heri bersama rombongan seharian berada di pantai itu. Tidak terasa, jarum jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Mereka bersiap untuk pulang. “Kami puas seharian di Teluk Hijau (Green Bay),” katanya. (adv/abi)
20 Warga Songgon Alami Gangguan Jiwa SONGGON - Sedikitnya 20 warga yang tersebar di beberapa desa di wilayah Kecamatan Songgon mengalami gangguan kejiwaan tingkat sedang hingga berat. Jumlah itu dimungkinkan masih akan bertambah, karena pendataan pasien gangguan jiwa di lokasi tersebut belum tuntas. Pendataan warga yang mengalami gangguan jiwa itu dilakukan para relawan yang tergabung dalam Forum Aksi Peduli Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (FPAPMKS) Kecamatan Songgon. “Kita mendata tanpa
ada anggaran dari pemerintah,” cetus Istiqomah, 32, salah satu relawan FPAPMKS Songgon. Menurut Istiqomah, kepedulian melakukan pendampingan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) itu muncul setelah melihat warga yang mengalami gangguan jiwa sangat tinggi. “Kebanyakan itu warga dari rumah tangga sangat miskin (RTSM),” katanya. Gangguan kejiwaan itu, jelas dia, disebabkan karena beberapa faktor ■ Baca 20 Warga...Hal 33
Fakta Gangguan Jiwa di Songgon Mayoritas penderita adalah warga sangat miskin Jumlah : 20 orang Lokasi : tersebar di beberapa desa Penyebab ■ Masalah keluarga ■ Faktor ekonomi ■ Putus Cinta (asmara) Tingkat Gangguan Jiwa ■ Stres ■ Stres berat (seperti gila) KAKI DIRANTAI: Sugiono, 31, warga Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, yang mengalami gangguan jiwa sebelum dikirim ke RSJ Licin Minggu lalu (5/4). DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
ADA APA LAGI
Mayat Membusuk di Kebun Rambutan
SEMPU - Sudah setahun terakhir Suparman, 60, warga Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Genteng, ini membuat kerajinan kepala barong. Aktivitas itu dilakoni sejak dia menderita stroke ringan. Suparman yang memiliki keterampilan membuat kepala barong sejak remaja itu menderita stroke sejak tahun 2010 ■
ROGOJAMPI - Warga Dusun Lateng, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, digegerkan dengan penemuan mayat berkelamin laki-laki Senin sore (6/4). Mayat tanpa identitas itu ditemukan warga sudah membusuk di tengah kebun rambutan milik M. Sutaryo, 64. Mayat, sebut saja Mr. X, itu kali pertama ditemukan Salim, 50, warga Dusun Lateng, Desa Gladag. Pada Senin sore, sekitar pukul 17.30, Salim akan mandi di sungai tidak jauh dari kebun rambutan. “Ada bau bangkai,” terang Salim. Penasaran dengan bau yang cukup menyengat itu, Salim mencoba menelusuri. Ternyata, bau itu berasal dari tengah kebun rambutan. “Bau yang menyengat itu ternyata mayat,” katanya. Penemuan mayat tanpa identitas itu, oleh Salim, disampaikan ke Resmiyanto, 53, penjaga kebun SDN 1 Gladag, yang rumahnya tidak jauh dari lokasi penemuan mayat. “Mayatnya itu terlentang dengan kondisi sudah bengkak,” cetus Resmiyanto. Dalam hitungan beberapa menit, kabar penemuan mayat itu menyebar luas. Warga langsung berdatangan melihat. Di antara warga ada yang melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke polsek setempat. “Mayat itu ditemukan Senin sore (6/4),” ujarnya ■
Baca Sembuh...Hal 33
Baca Mayat...Hal 33
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
TELATEN: Suparman, 60, memahat kepala barong di depan rumahnya di Dusun Klonthang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, kemarin siang (7/4).
Sembuh dari Stroke, Berkarya Bikin Barong
SHULHAN HADI/JPRG
TRIANTO: Trianto menunjukkan surat berisi tanda tangan warga yang diteken Agustus 2012 silam kemarin (7/4).
Warga dan Pemilik Kandang Dipertemukan DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
HEBOH: Petugas mengevakuasi jenazah Mr. X di Dusun Lateng, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (7/4).
GAMBIRAN - Tuntutan warga Dusun Tempurejo, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, agar kandang ayam potong di kampungnya segera ditutup karena mencemari lingkungan mendapat perhatian Forum Pimpinan Ke-
camatan (Forpimka) Gambiran. Menyikapi hal itu, forpimka akan mempertemukan warga dengan pemilikkandangTrianto,44,wargaRT4, RW3,DusunKrajan,Desa/Kecamatan Bangorejo Kamis besok (9/4) ■ Baca Warga...Hal 33
Mr. Malibo, Perintis Sekolah Surfing di Pulau Merah
Dulu Pernah Jadi Pecandu Narkoba, Kini Cetak Atlet Bina Prestasi Saifullah alias Mr. Malibo, 52, warga RT 1, RW 1, Desa Wiringinagung, Kecamatan Gambiran, dikenal sebagai atlet selancar. Perjalanan hidupnya cukup panjang dan sempat menjadi pecandu narkoba sebelum akhirnya merintis sekolah surfing di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. SHULHAN HADI, Pesanggaran KEPIAWAIANNYA bermain surfing, khususnya menggunakan long board, Saifullah atau Mr. Malibo, 52, cukup diakui di kalangan peselancar di Bumi Blambangan. Berbagai trik bisa dimainkan menggunakan papan surfing dengan ukuran besar itu.
SHULHAN HADI/JPRG
BANGKIT: Malibo (telanjang dada) bersama para surfer di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kemarin sore (7/4).
Dalam dunia surfing, nama suami Ngatinem yang kini tinggal di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, itu memang cukup popular. Semua itu berkat prestasi yang pernah diraih, seperti juara pertama tiga kali pada tahun 2008 hingga 2011 dalam kompetisi Long Board Ripcurl Kuta Carnival di Bali. Tidak hanya kompetisi, dalam bermain surfing ini Mr. Malibo telah mencoba berbagai tipe pantai dengan ombak tinggi mulai dari pantai yang belum banyak diakses seperti di Kabupaten Lumajang hingga di Kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Prestasi tinggi yang pernah diraih dan nama besarnya sebagai peselancar tanggung, pernah tenggelam saat terjebak dalam narkoba. Karena barang haram itu, harus berpisah dengan keluarga hingga waktu yang lumayan lama. Pada awal 2015, Mr. Malibo kembali bebas. Udara segar bisa dihirup lagi. Yang penting, bapak tiga anak ini bisa berkumpul lagi dengan ketiga anaknya Adi Takamura, 11, Moh.
Shodikin,13, dan Moh. Romdhoni, 21. “Sudah, pokoknya jangan sekali-kali mencoba (narkoba), efeknya sangat jelek,” cetus Mr. Malibo kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin. Dukungan keluarga dan saran dari sesama surfer, telah menguatkan diri untuk kembali membangun asa di tengah masyarakat. Bersama salah satu rekannya, Alix Ing, 29, memberanikan diri merintis sekolah surfing di Pulau merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Selain untuk menyalurkan hobi, sekolah surfing ini diharapkan bisa mengenalkan surfing kepada generasi muda dan mencetak surfer lokal yang andal. “Saya ingin mengenalkan olahraga surfing kepada masyarakat, khususnya sejak usia dini,” jelasnya. Dari sejumlah pantai yang pernah dikunjungi, Pulau Merah dianggap yang paling pas untuk dijadikan lokasi sekolahnya. Jaraknya yang relatif dekat dengan rumahnya, menjadi alasan terpenting. “Di sini (Pulau Merah) bisa lebih dekat dengan keluarga,” terangnya ■ Baca Dulu...Hal 33
SAMBUNGAN
Jawa Pos
BLAMBANGAN RAYA
Rabu 8 April 2015
33
Travo Tua Diganti GENTENG - Halaman kantor Kecamatan Genteng tampak ramai dengan lalu-lalang petugas PLN sejak pagi kemarin (7/4). Sebagian petugas itu terlihat sibuk bekerja di atas tiang listrik untuk mengganti travo tabung satu fasa dengan travo jenis mast travo. Salah satu petugas, M. Saiful Rizal, 31, mengatakan penggantian travo itu dilakukan karena travo yang berada di lingkungan kantor Kecamatan Genteng itu sudah cukup tua. “Travo tabung yang terpasang itu sudah tua,” jelasnya. Kekuatan travo berbentuk tiga buah tabung itu, jelas dia, sebesar 150 KVA. Dan travo itu diganti dengan travo berkekuatan 100 KVA. Meski kekuatan travo lebih kecil, tapi tidak akan mengganggu kinerja karena sudah dilakukan penyesuaian. “Bebannya sudah dikurangi,” jelasnya. (sli/c1/abi)
BERBAHAYA: Tiga petugas PLN menantang bahaya di tiang listrik untuk mengganti travo di kantor Kecamatan Genteng kemarin (7/4).
SHULHAN HADI/JPRG
RSJ Licin Mengalami Overkapasitas ■ 20 WARGA...
Sambungan dari Hal 32
Penyebab umumnya karena ada masalah dengan keluarga, seperti ekonomi dan putus cinta. “Tingkat gangguan kejiwaan beragam. Ada yang stres sedang hingga berat seperti gila,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Banyaknya temuan di tengah masyarakat itu, jelas dia, membuat relawan FPAPMKS tergerak melakukan penanganan dan langkah nyata. Salah satunya, menggandeng forpimka, Puskesmas Songgon, dan berbagai elemen masyarakat untuk mencari solusi. “Pendataan kami sementara ada sekitar 20 orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Tiga di antaranya sudah kita kirim ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Licin,” katanya. Dari 20 orang yang mengalami gangguan kejiwaan itu, masih kata dia, hampir semua berada di bawah garis kemiskinan. Ironisnya, mereka masih belum memiliki Surat Pernyataan Miskin (SPM) dan belum menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS). Bahkan, juga belum terdaftar dalam Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). “Kita ingin memberi solusi bagi mereka, karena RTSM itu bingung kalau berurusan dengan birokrasi,” ujar Hasan Irama, 34, salah seorang pendamping pekerja sosial. FPAPMKS sebenarnya akan mengirim semua warga yang mengalami
Sambungan dari Hal 32
Meski mayat yang sudah mulai membusuk itu ditemukan Senin sore, petugas kepolisian bersama Puskesmas Gladag baru datang ke lokasi pada Selasa pagi (7/4).
Sambungan dari Hal 32
Akibat penyakitnya itu, tangan dan kaki kirinya tidak bisa berfungsi normal. Setelah tiga tahun dalam masa pemulihan, bapak lima anak itu mulai bisa menggerakkan kaki dan tangan. “Setiap siang, saya jalan kaki sepanjang tiga kilometer tanpa alas kaki,” kenangnya. Merasa jenuh berdiam diri di
gangguan jiwa itu ke (RSJ) Licin dengan biaya dari beberapa donator. Hanya saja, kendalanya ruang yang tersedia di RSJ Licin sudah overkapasitas. Akibatnya, warga tetap berada di rumah. “Kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan, mereka diasingkan karena dianggap meresahkan,” terangnya.
Penderita gangguan jiwa yang ditangani FPAPMKS, jelas dia, hanya yang masih memiliki keluarga dan tercatat sebagai penduduk di Kecamatan Songgon. “Kalau pihak keluarga bersedia dan mengizinkan, baru kita fasilitasi untuk dibawa ke RSJ. Tapi kalau menolak tidak kita paksa,” jelasnya.
Berangkat dari kepedulian tersebut, kini sudah ada puluhan masyarakat dari berbagai kalangan bergabung bersama FPAPMKS. Pihaknya juga tidak membatasi siapa pun untuk ikut dalam gerakan kepedulian sosial tersebut. “Pendataan ini baru beberapa pekan kita lakukan,” ujarnya. (ddy/c1/abi)
Mereka melakukan pemeriksaan dan penyelidikan. “Kalau dilihat dari pakaiannya seperti orang gila, karena sering mondar-mandir di sekitar sini,” kata pemilik kebun rambutan, M. Sutaryo, 64. Hasil pemeriksaan petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda bekas
penganiayaan. Sekujur tubuh korban sudah bengkak dan menimbulkan aroma tidak sedap. “Perkiraan kami, mayat ini sudah meninggal lebih dari dua hari,” sebut Kepala Puskesmas Gladag, dr. Zainal Abidin, kepada Jawa Pos Radar Genteng di lokasi kejadian kemarin.
Karena tidak ada warga yang kehilangan anggota keluarga dan diyakini Mr. X itu orang gila, petugas bersama aparat desa setempat langsung mengubur jenazah itu di pemakaman setempat. “Langsung kita kebumikan pagi ini,” terangnya. (ddy/c1/abi)
rumah tanpa ada yang dikerjakan, Suparman akhirnya berkarya membuat kerajinan kepala barong. Itu pun awalnya setelah anak bungsunya yang masih berumur sepuluh tahun minta dibuatkan barong. “Hampir tiga tahun hanya diam di rumah,” katanya. Bakat terpendam membuat kepala barong itu pun mulai digiatkan kembali. Hasilnya, kepala barong yang dia buat berbahan kayu kemiri itu
berbuah manis dan banyak dibeli warga yang kebetulan melintas di jalan raya depan rumahnya. “Awalnya hanya iseng, sekarang malah banyak pesanan,” cetusnya. Dalam sehari Suparman bisa menyelesaikan satu buah kepala barong berukuran kecil. Kepala barong berukuran besar, bisa dia selesaikan dalam waktu dua hari. Harga kepala barong itu Rp 100 ribu untuk ukuran kecil dan Rp
200 ribu ukuran besar. “Kalau pesanan khusus harganya bisa Rp 300 ribu,” jelasnya. Kepala barong buatannya, terang dia, itu untuk mainan anak-anak. Tetapi, dia juga melayani kepala barong untuk pertunjukan. Warga yang telah memesan kepala barong itu bukan hanya warga sekitar, tapi juga warga kecamatan lain. “Ini ada pesanan 15 kepala barong dari Srono,” ujarnya. (ddy/c1/abi)
Siap Bantu jika Bikin Kompos ■ WARGA...
Sambungan dari Hal 32
“Akan dicarikan solusi, forpimka akan memediasi untuk pertemuan,” cetus kepala Desa (Kades) Purwodadi, Suyanto. Menurut Suyanto, kandang ayam potong di Dusun Tempurejo, Desa Purwodadi, itu sudah ada sejak tiga tahun lalu. Selama ini, sebut dia, tidak ada masalah sama sekali. “Saya juga baru tahu kalau ada masalah,” ungkapnya. Mengenai izin dari pemerintah desa yang pernah disebut Trianto, Kades Suyanto menyatakan kalau saat itu memang ada tanda tangan
beberapa warga dengan mengetahui kades. Tapi itu bukan izin, tetapi hanya surat pengantar untuk mengurus perizinan. “Sepertinya tidak sampai ke kantor Perizinan,” katanya. Kades Suyanto mengatakan, secara prinsip tidak mempermasalahkan kandang ayam potong berada di desanya, selama itu tidak membawa dampak yang merugikan lingkungan. “Selama tidak menimbulkan dampak lingkungan, pemerintah desa mendukung, sebab itu bisa menambahkan lapangan pekerjaan,” jelasnya. Sementara itu, pemilik kandang ayam, Trianto mengaku belum mengetahui rencana pertemuan
dengan warga yang akan dimediasi forpimka. “Saya belum tahu, mungkin nanti akan diberi tahu,” katanya. Trianto mengaku, pihaknya akan membenahi kondisi kandang ayam potong miliknya itu demi mencegah banyaknya lalat yang menyebar ke perkampungan warga. “Kita akan konsultasi dengan dinas peternakan, kalau perlu kita fogging,” ujarnya. Bukan itu saja, Trianto mengaku bila ada warga yang merasa dirugikan akibat kandang ayam miliknya itu, dirinya siap untuk mengganti. “Kalau saat panen ada yang dirugikan, saya siap untuk mengganti,” janjinya.
Trianto berharap jika memang harus mengurus perizinan, dirinya minta aparat pemerintah bisa membantu proses tersebut. Karena saat akan mendirikan kandang ayam, dirinya sudah meminta persetujuan warga sekitar. “Saya ini awam terkait perizinan itu,” katanya. Mengenai rencana pertemuan bersama, Trianto minta masyarakat bisa memahami kondisi di lapangan. Sebab, untuk membangun kandang ayam potong ini telah banyak mengeluarkan modal dari kredit di bank. “Sebenarnya warga yang mau inisiatif membuat kompos, kita bersenang hati,” ujarnya. (sli/c1/abi)
Jadi Pusat Informasi Wisata Berbasis Surfing ■ DULU...
MUNCAR - Persiapan menyambut jambore nasional melon pada Juni 2015 di persawahan Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, terus dilakukan. Untuk menyambut acara itu, dilakukan tanam perdana melon dengan 63 varian, kemarin (7/4). Tanam perdana melon ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Holtikultura, Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Disperhutbun) Banyuwangi, Saipullah bersama kelompok Rido Lestari Munacar. Selain itu, juga ikut Balai Penyuluh pertanian (BPP) Muncar, Forpimka Muncar, dan Kepala Desa Tembokrejo, Sumiarto.
Tanam perdana melon ini, merupakan kegiatan kedua dalam persiapan jambore nasional. Kegiatan pertama berupa olah lahan yang digelar tiga pekan lalu. “Tanam perdana ini kita lakukan sekarang dengan target saat digelar jambore nasional sudah siap dipanen,” cetus koordinator lapangan, Ali Imron. Kabid Hortikultura, Disperhutbun Banyuwangi, Saipullah, mengatakan kegiatan ini selain untuk transfer inovasi teknologi kepada para petani melon dan semangka, juga untuk memperkenalkan pada pelaku usaha yang membutuhkan produk melon. “Pelaku usaha akan tahu
langsung tempat sentra melon yang ada di Kecamatan Muncar,” katanya. Dengan adanya jambore nasional melon, terang dia, diharapkan para pelaku usaha bisa bertemu dengan para petani secara langsung. Sehingga, ini akan bisa meningkatkan hasil dari petani. “Selama ini mata rantai untuk penjualan melon dan semangka cukup panjang,” ujarnya. Selain itu, jelas dia, ada terobosan tentang pengolahan hasil melon dan semangka. Sehingga, buah ini tidak hanya dikonsumsi sebagai buah segar saja. Tetapi, bisa dikembangkan menjadi minuman atau lainnya. (adv/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Awalnya Iseng, Kini Banyak Pesanan ■ SEMBUH...
Tanam Perdana Melon dengan 63 Varian
KEMANUSIAAN: Pekerja sosial mendata masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, kemarin (7/4).
Orgil Mondar-mandir di Sekitar Kebun ■ MAYAT...
THOMI SILA/JPRG
BERBAUR: Kabid Hortikultura, Saipullah bersama kelompok tani dan staf kecamatan dalam tanam perdana melon di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, kemarin (7/4).
Sambungan dari Hal 32
Nama besar dan keindahan Pulau Merah, jadi daya tarik sekaligus daya saing yang akan memudahkan promosi sekolahnya. Selain itu, untuk surfer pemula latihan di Pantai Pulau Merah lebih pas. “Sebenarnya mirip Kuta di Bali, tapi di sini ada Pulau Merahnya itu,” jelasnya. Bersama Alix Ing, Mr. Malibo hampir setiap hari menghabiskan waktu di lokasi base camp di Pulau Merah. Berbagai kegiatan, mereka lakukan untuk mempersiapkan segala kebutuhan sekolah surfing miliknya.
“Setiap hari kita bersih-bersih sambil menata lokasi,” katanya. Mengenai inisiatif pendirian sekolah surfing ini, Alix Ing, mengaku terkejut atas langkah temannya itu. Dia tidak menyangka Mr. Malibo bisa bangkit secepat itu. Dari sekolah surfing ini diharapkan bisa menjadi semacam pusat informasi wisata dan basis surfing yang ada di Pulau merah. “Tidak hanya surfing, segala informasi wisata, khususnya di Banyuwangi bisa kita akomodir,” cetusnya. Alix telah mengusulkan sekolah surfing yang dirintis bersama Mr. Malibo ini diberi nama SPL Surf School. SPL sendiri menurut
pria yang juga seorang offroader itu, mengacu akronim Saifullah alias Mr. Malibo. “Bang Ipul ini maskotnya, nanti seluruh surfer di sini juga akan kita libatkan,” ujar Alix. Meminjam lokasi di depan pintu masuk wisata Pulau Merah, Mr. Malibo bersama Alix Ing bersama kolega perlahan menyulap lokasi itu menjadi lebih menarik. Bilah-bilah kayu dijadikan dinding. Selain itu, surf board berbagai ukuran dan warna juga ditata dengan baik. “Kita akan promosi Pulau Merah juga, ini tadi akan membuat video tapi terhalang hujan,” jelas pemilik nama asli Alik Yuswanto itu. (c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
PRESTASI: Azidni Ilma (tengah berkalung sarung) bersama siswa berprestasi lainnya usai upacara, Senin (7/4).
Juara MTQ, Siswa MA Blokagung Umrah TEGALSARI - Upacara bendera Senin pagi di halaman Madrasah Aliyah (MA) Al Amiriyah, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, kemarin (7/4) berlangsung dengan suasana berbeda. Dalam upacara kali ini, sekolah memberikan penghargaan dan hadiah kepada para siswa yang berprestasi. Di antara siswa yang berprestasi dan mengharumkan nama sekolah itu, Azidni Ilma. Siswa kelas XII IPA yang berhasil menjadi juara dalam Musyabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) se Jawa dan Bali di UIN Sunan Ampel Surabaya pada awal 2014. Dalam MTQ itu, harus bersaing dengan para mahasiswa. Atas
prestasinya itu, sekolah memberi hadiah umrah. “Insya Allah berangkat umrah Ramadan hingga Lebaran mendatang,” cetus Azidni. Siswa berprestasi lain yang juga mendapat apresiasi, adalah M. Sholeh Mubarok, M. Zulfa Nur Ikhwan, dan M. Zulfikar, ketiganya menjadi juara dalam cerdas cermat Aswaja se Kabupaten Banyuwangi dengan mengungguli 30 tim lainnya. “Kami senang, apalagi ini untuk melawan aliran radikal liberal,” kata Zulfa Nur Ikhwan. Bukan itu saja, dua tim debat bahasa Inggris juga mendapat peringkat yang memuaskan, yakni Novia Dwi Rahmawati, Amalia
Izzatul Isma, dan Mira Ainuzzahro yang menyabet juara pertama. Kemudian, tim lainnya Jamal Imam Abidin, Adi Setiawan, dan M. Anwarudin yang menjadi juara ketiga. “Kedua tim itu mewakili MA Al Amiriyah Blokagung,” cetus kepala sekolah (Kasek) MA Al Amiriyah, Blokagung, H. Mursid. Prestasi lain yang ditunjukkan oleh siswa MA Al Amiriyah, Blokagung, itu adalah menjadi juara dua English Got Talent se Kabupaten Banyuwangi atas nama Anggun Inditiyani. “Dengan pemberian hadiah ini, agar bisa memacu prestasi siswa yang lain,” ungkapnya. (sli/adv/abi)
RADAR BANYUWANGI
KESEHATAN
34
Jawa Pos
Rabu 8 April 2015
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
KOMPAK: Kepala RSU Bhakti Husada, dr. Zunita AKD., foto bersama para staf.
AKRAB: dr. Suliyanta bersamama tim IGD.
KONSULTASI: Para pasien saat melakukan konsultasi dengan dr. Elok HN, di ruang IGD.
Peresmian Gedung IGD RSU Bhakti Husada, Krikilan, Glenmore
Megah & Bersih Sesuai Standar RS Kelas C BERSIH: Ruang IGD RSU Bhakti Husada sangat memanuhi standart sebagai RS kelas C.
GLENMORE – Gedung Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore, diresmikan oleh Direktur PT. Rolas Nusantara Medika, dr. I Wayan Sulianta, Senin (6/4) kemarin. Peresmian gedung yang dilakukan secara sederhana tersebut dihadiri oleh Kepala RSU Bhakti Husada dr. Zunita AKD, dan para staf, serta Kepala Bagian Opera-
sional PT. Rolas Medika Nusantara, Ma’ruf, M.Kes. Kepala RSU Bhakti Husada Krikilan, Kecamatan Glenmore, dr. Zunita AKD mengatakan, pembangunan gedung IGD baru tersebut bertujuan untuk memberi layanan gawat darurat secara PRIMA. “Yaitu, profesional, respect, inovatif, morality dan accountability,” katanya. (azi/*/als)
MEGAH: Bagian depan Gedung IGD RSU Bhakti Husada. GAYENG: Direktur PT Rolas Nusantara Medika beserta Ibu dan Manajemen RSU Bhakti Husada.
ASRI DAN MEGAH: Gedung IGD yang baru diresmikan tampak dari halaman depan.
PERESMIAN: Direktur PT. Rolas Nusantara Medika, dr. I Wayan Sulianta didampingi Kepala RSU Bhakti Husada, dr. Zunita AKD, melakukan pemotongan pita sebagai tanda peresmian gedung IGD.
BPM Percepat Prodeskel Secara Online BANYUWANGI - Sebanyak 67 Kepala Desa dan Kepala Kelurahan dibeberapa Kecamatan Banyuwangi mendapat pembekalan entry data profil Desa dan Kelurahan (Prodeskel) di Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (BPM-PD) Banyuwangi, Selasa (7/4) kemarin. Pelatihan yang dibuka oleh Kabid Pemerintahan Desa (Pemdes) dan Lembaga Kemasyarakatan BPM-PD, Faishol itu berkat kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) Indonesia yang diketuai oleh Ryan Bagus Yunianto. Dalam sambutannya, Kabid Pemdes BPM Faishol menjelaskan, pelatihan ini untuk menindaklanjuti akan pentingnya ketersediaan profil Desa dan Kelurahan (Prodeskel) yang menjadi dasar perencanaan program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.12 Tahun 2007. Prodeskel sangat penting karena informasi seputar Kelurahan tersebut dapat dibaca oleh siapa saja, disamping itu dengan data yang jelas dan akurat, tipologi masyarakat di setiap Kelurahan akan mudah diketahui, baik itu potensi maupun data kependudukan. “Saya menghimbau serta mengharapkan, agar para Lurah dan Kepala Desa sesegera
TOHA/RaBa
INPUT DATA: Puluhan Kades/Lurah mendapat pembekalan entry di Prodeskel di BPM-PD kemarin. Latihan ini hasil jalinan kerjasama dengan LSM Penjara Indonesia. mungkin melakukan nya direalisasikan,”kata percepatan ketersediRyan kemarin. aan penginputan data Diakui, tidak semua profil Kelurahan on-line perangkat desa atau ini sehingga memperpetugas pendataan mudah akses informasi familiar dan bisa semua Kelurahan yang menggunakan sistem ada di Banyuwangi ini,” ini. Apalagi memakatanya. hami akan pentingSementara itu, ketua nya data yang akurat DPC LSM Penjara Indan bisa dipertangdonesia Ryan Bagus gungjawabkan dan Yunianto mengatakan bagaimana mengolah Prodeskel tidak hanya data yang sudah di Ryan Bagus Yunianto sangat mendukung entri tersebut untuk untuk mencanangkan kepentingan pemprogram pembangunan di desa se- buatan kebijakan desa/kelurahan tempat, namun dengan Prodeskel itu kedepan. “Pada kapasitas inilah, setidaknya bisa menjawab potensi dilaksanakan pelatihan pengisian desa/kelurahan. “Dan Prodeskel ini profil desa/kelurahan Prodeskel sebuah inovasi yang harus secepat- secara online,” tegas Ryan. (*/als)
Sukarso Gugat Gubernur ke PTUN JEMBER – Sukarso pantang menyerah dengan keluarnya SK Gubernur Jatim yang memberhentikan dirinya sebagai anggota DPRD Jember. Sukarso mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Surabaya. Kepastian tersebut disampaikan Ahmad Aris, pendukung Sukarso Senin (6/4). Aris mengatakan, hasil dari musyawarah dengan Sukarso dan keluarga, mereka menyatakan melawan secara hukum. “Kami sudah melayangkan gugatan ke PTUN Surabaya. Tadi siang (kemarin, Red) suratnya diluncurkan,” katanya. Dia mengatakan, gugatan ini sudah dikirimkan oleh tim pengacara dan keluarga di Surabaya. Mereka menganggap SK pemberhentian Sukarso tidak sah. “Kami pertanyakan keabsahan SK pemberhentian Sukarso,” ujarnya. Menurut dia, upaya ini merupakan jalan satu-satunya jalan
yang bisa ditempuh Sukarso untuk tetap bertahan sebagai anggota DPRD Jember. Dengan adanya gugatan itu, SK gubernur tidak bisa langsung berlaku. “Dengan gugatan ini berarti status Pak Karso (maksudnya Sukarso, Red) status quo,” ungkapnya. Aris mengungkapkan, Sukarso rencananya pada 11 April 2014 bebas bersyarat. Kemungkinan besar Sukarso langsung ngantor di DPRD Jember. Bahkan, rencananya pendukung Sukarso ikut mengawal ngantor-nya Sukarso usai keluar dari Lapas Kelas 2A Jember. Di lain pihak, proses pemberhentian Sukarso belum dilakukan di DPRD Jember. Pasalnya, terkendala dengan pansus pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati 2014 yang melibatkan seluruh anggota DPRD Jember. Pimpinan dewan baru akan memproses pemberhentian legislator PPP itu setelah pari-
purna Pandangan Akhir (PA) Fraksi mengenai LKPj Bupati 2014 yang rencananya dilaksanakan pekan depan. “Sesuai dengan jadwal, paripurna PA fraksi atas LKPj Bupati akan dilaksanakan 16 April mendatang,” ujar Ketua DPRD Jember M. Thoif Zamroni. Karena itu, seluruh anggota dewan yang tergabung dalam dua pansus masih fokus melakukan pembahasan LKPj. Dengan adanya pansus itu, kata dia, sejumlah agenda kegiatan dewan tertunda. “Termasuk pembahasan pemberhentian Sukarso oleh pimpinan dewan terpaksa harus tertunda,” jelas Thoif. Dia memperkirakan, proses pemberhentian baru bisa dilakukan setelah paripurna PA Fraksi atas LKPJ Bupati. Pihaknya meminta kepada semua pihak untuk menunggu. Sementara itu, KPU Jember hingga kemarin mengatakan
masih belum memproses nama Sukarso. Menurut Ahmad Hanafi, komisioner KPU Jember Divisi Sosialisasi dan Hubungan Antar Lembaga, pihaknya menunggu surat dari DPRD Jember. Soal apakah pengganti Sukarso berasal dari DPC PPP (kubu Djan Faridz) atau DPD PPP (kubu Romahurmuzy atau Romi), Hanafi mengatakan, KPU tidak berpatokan pada dualisme tersebut. “Karena yang menjadi peserta pemilu kan PPP. Jadi kami hanya mengusulkan nama pengganti yang sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang ada,” tegasnya. Mengenai proses selanjutnya, dia mengatakan, nantinya nama itu akan diajukan ke DPRD Jember. Karir legislator PPP Sukarso anggota DPRD Jember periode 20142019 terancam berakhir. Hal ini menyusul keputusan Gubernur Jatim Soekarwo yang memberhentikan Sukarso sebagai anggota DPRD Jember. (ram/har/jpnn)
Amankan Pengedar VCD Bajakan Jalan Lintas Selatan Puger Banjir JEMBER – Tim Resmob Kota I Polres Jember berhasil meringkus Edi Purnomo, 48, warga Dusun Srono, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Pria yang yang diamankan itu diduga kuat menjadi pengedar kaset VCD bajakan. Edi ditangkap petugas di Pasar Sabtuan Jl Basuki Rahmad, Tegalbesar, Kaliwates, Senin (6/4) pukul 11.00. Dari tangannya, petugas menyita barang bukti berupa 6 tas besar berisi VCD bajakan sebanyak 1.500 keping. Selain itu, satu unit sepeda motor Honda Vario ikut diamankan. Selanjutnya, Edi langsung di-
gelandang ke Mapolres Jember untuk menjalani pemeriksaan. Setelah terbukti, statusnya ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dijebloskan ke dalam sel tahanan. Menurut pengakuan tersangka, bisnis terlarang itu sudah dijalani sekitar lima bulan. Dia mengaku, VCD itu dibeli ke seorang kenalannya di Surabaya. Harga per keping VCD Rp 5 ribu. Kemudian, dia menjual lagi ke pedagang eceran Rp 5.500. “Jadi satu VCD saya hanya ambil keuntungan Rp 500,” akunya. Untuk VCD sebanyak 1.500 keping itu, tersangka mengaku
bisa menghabiskan dalam waktu sebulan. Meski tahu bahwa bisnis itu melanggar hukum, tersangka mengaku tak punya pilihan lagi untuk mencari pekerjaan lain. Sedangkan untuk bisnis VCD yang asli, diakui dia, harganya lebih mahal. Sehingga, dia memilih untuk berbisnis VCD bajakan. “Kalau VCD yang asli itu per keping harganya Rp 7 ribu. Karena modal saya terbatas dan keuntungannya lebih banyak, ya saya membeli VCD yang bajakan ini,” kata tersangka. (jum/har/jpnn)
JEMBER – Sejumlah pengen dara dipaksa memutar arus saat melintas di jalur lintas selatan (JLS) Puger, Gumukmas, Jember, kemarin (6/4). Mereka yang nekad menerobos genangan air di jalan beraspal sebelah timur jembatan Sungai Besini itu terpaksa harus mendorong kendaraannya karena mogok. Seperti yang dialami pengendara motor bernama Susiasa. Perempuan itu harus mendorong motornya yang mogok. “Mau bagaimana lagi, kalau harus memutar arah jaraknya terlalu jauh,” ujarnya. Dia mengatakan, genangan air setinggi lutut orang dewasa tersebut sering terjadi di jalan tersebut setiap kali hujan. Dia menilai, air yang menggenang karena saluran irigasi yang tidak nor-
mal. “Kayaknya saluran irigasinya yang tidak berfungsi,” tuturnya. Meski membuat sejumlah pengendara mengeluhkan kondisi tersebut, namun ternyata tidak bagi anak-anak. Sejumlah anak kecil tampak asyik mandi di genangan air sambil membantu pengendara motor yang terjebak mogok. “Beruntung masih ada anak-anak yang membantu mendorong motor,” kata perempuan yang akrab disapa Susi. Tidak hanya di Puger yang muncul genangan air. Di sekitar traffic light pertigaan Balung juga sempat membuat jalanan macet karena banyak motor mogok. “Kalau di sini setiap kali hujan pasti menggenang airnya,” kata Sugiarto, warga sekitar Balung. (rul/har/jpnn)
RULLY EFENDI/RADAR JEMBER/JPNN
BANJIR LAGI: Salah seorang pengendara motor yang terjebak banjir di jalan lintas selatan Puger harus mendorong kendaraannya yang mogok.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 8 April 2015
BERITA UTAMA
35
Persentase Nilai Rapor 50-70 Persen n JANGAN... Sambungan dari Hal 25
Kendati begitu, nilai UN tetap menjadi dasar yang dipertimbangkan untuk kepentingan peserta usai lulus. “Apakah nanti mereka akan melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya ataukah masuk dunia kerja, nilai UN tetap akan menjadi perhatian sebagai salah satu persyaratan,” jelas Mujiono. Apalagi, Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelum-
nya. Nilai UN yang dicantumkan akan dideskripsikan menjadi kriteria. Rentang nilai 86 hingga 100 masuk kriteria amat baik. Selanjutnya, nilai 71 hingga 85 mendapat kriteria baik. Nilai 60 hingga 70 mendapat kriteria cukup. Nilai 55 ke bawah akan mendapat kriteria kurang. Deskripsi tersebut, lanjut Mujiono, menunjukkan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, ia meminta kepada peserta UN agar berusaha mendapatkan nilai baik atau minimal amat baik. Seperti diketahui, tahun ini nilai UN tidak menjadi penentu
kelulusan siswa. Sekolah memiliki kewenangan meluluskan siswa. Namun, kewenangan sekolah dalam menentukan kelulusan harus tetap berdasar Peraturan Operasional Standar (POS) 2015 dan peserta. Berdasar peraturan tersebut, kata Mujiono, kriteria kelulusan siswa berasal dari nilai sekolah. Nilai sekolah dibagi menjadi dua, yakni ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor. Persentase nilai ujian sekolah diberi batasan 30 hingga 50 persen. “Tergantung sekolah menyikapi persentase nilai ujian sekolah mau 30, 40,
ataukah 50 persen,” paparnya. Nilai rata-rata rapor semester III, IV, dan V, diberikan persentase 50-70 persen. Ditambahkan Mujiono, siswa harus memiliki kelakuan baik. Sementara itu, pakta integritas antara MKKS—baik SMA negeri maupun SMK—yang dilaksanakan di SMA 1 Giri Senin (7/4) lalu merupakan bentuk komitmen sebagai kepala sekolah, termasuk jajaran di tingkat pengawas, untuk bisa melaksanakan unas secara jujur tertib dan lancar. “Hal tersebut harus kita bangun di seluruh sekolah penyelenggara UN,” pungkasnya.
Polisi Amankan 0,37 Gram Sabu n NYABU... Sambungan dari Hal 25
Dalam tuntutannya JPU mengemukakan sejumlah pertimbangan yang meringankan dan memberatkan terdakwa. Pertimbangan yang memberatkan, perbuatan terdakwa itu tidak sesuai spirit pemerintah dalam memerangi narkoba. Yang meringankan, terdakwa berterus
terang dan belum pernah dihukum. Menanggapi tuntutan tersebut, Vivi yang didampingi kuasa hukumnya, Tomy Yudianto, langsung mengajukan pleidoi. Dia menilai tuntutan yang dibacakan JPU itu masih terlalu berat. Seharusnya hukuman yang diterima kliennya itu lebih rendah. Beberapa alasan dikemukakan Tomy, di antaranya terdakwa merupakan korban dalam perka-
ra itu. Imbasnya, kliennya menjadi ketergantungan sabu-sabu. “Intinya tuntutan itu masih terlalu berat,” ujarnya. Sidang yang dipimpin majelis hakim Ahmad Rasyid itu ditunda pekan depan dengan agenda pembacaan pleidoi. Sekadar mengetahui, Vivi ditangkap tim Resnarkoba Polres Banyuwangi Oktober 2014 lalu. Dia ditangkap di perumahan di
belakang Mapolres Banyuwangi. Pada penangkapan itu polisi mengamankan satu paket sabu seberat 0,37 gram. Dalam pemakaian zat psikotropika itu, terdakwa tidak sendirian. Dia ditemani Lwa Kian Hwie alias Heri yang biasa menemani dan memberinya sabu-sabu. Keduanya terakhir kali memakai bersama pada September dan Oktober 2014 lalu. (nic/c1/aif)
Pertumbuhan Awan Cukup Tinggi n TIGA... Sambungan dari Hal 25
”Selain itu, juga karena adanya pertemuan masa udara atau angin di wilayah Jatim, sehingga pertumbuhan awan berkembang secara intensif,” jelas Gede kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Pihak BMKG Banyuwangi memprediksi hujan yang terjadi di Banyuwangi masih akan berlangs-
ung dua atau tiga hari ke depan. Sebab, pertumbuhan awan di wilayah Banyuwangi masih cukup tinggi. ”Siklon tropis di Samudra Hindia yang cukup jauh juga berdampak pada tingginya pertumbuhan awan di Banyuwangi,” tambah Gede. Wilayah Banyuwangi pada April ini memang sudah memasuki musim kemarau. Namun, tidak seluruh wilayah di Banyuwangi sudah mengalami musim ke-
marau. Banyuwangi yang berada di dataran tinggi saat ini masih belum merasakan musim kemarau seperti di wilayah Banyuwangi kota. ”Seperti Ijen, Kalibaru, Songgon, Glenmore, dan Licin, diprediksi baru Mei dan Juni akan memasuki musim kemarau,” terang Gede. Meski hujan akan terjadi di wilayah Banyuwangi untuk dua atau tiga hari ke depan, tapi hal tersebut tidak mempengaruhi
kecepatan angin dan tinggi gelombang di perairan Banyuwangi. Namun demikian, BMKG mengimbau masyarakat nelayan tetap waspada jika ada awan Cumulonimbus (Cb) di perairan tersebut. ”Angin dan gelombang terpantau normal. Namun, tetap harus waspada jika ada awan Cb. Hal itu dapat memicu angin kencang dan gelombang tinggi,” pungkas Gede. (tfs/c1/aif)
Bukan Suami-Istri Berduaan di Kamar n CIDUK... Sambungan dari Hal 25
“Jika di kemudian hari kedapatan melakukan pelanggaran serupa, mereka akan digiring ke Pengadilan Negeri (PN) untuk menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring),” ujar Kepala Seksi (Kasi) Penyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai. Tidak hanya menjaring tiga
pasang remaja lawan jenis tersebut, petugas juga mengamankan dua perempuan penghuni kos yang tidak bisa menunjukkan kartu identitas (KTP). Perlakuan atas mereka sama, kedua perempuan itu digelandang ke kantor Satpol PP untuk diberi pembinaan dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Ripai mengatakan, razia ter-
sebut digelar untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang mengaku jera dengan adanya tempat kos yang digunakan remaja lawan jenis berduaan di dalam kamar. Selain itu, razia juga digelar dalam rangka menegakkan Perda Nomor 9 Tahun 2007 tentang pendaftaran KTP dan pencatatan sipil, serta Perda Nomor 11 Tahun 2014 tentang ketertiban umum.
Ripai menambahkan, tiga pasang remaja plus dua perempuan yang tidak mengantongi KTP itu tergolong “pelaku baru”. Sebab, sebelumnya mereka belum pernah terjaring razia ketertiban umum yang digelar Satpol PP. “Kami tegaskan, jika di lain waktu kedapatan melakukan pelanggaran serupa, mereka akan kami giring ke sidang tipiring,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Stok Elpiji Setiap Kota Sudah Diatur n SYAHBANDAR... Sambungan dari Hal 25
Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli Pelabuhan Tanjung Wangi, Muhammad Anwar, membenarkan hal tersebut. Anwar mengatakan, dalam prinsipnya seluruh kapal itu boleh memuat apa pun. Asalkan hal tersebut ada izin dari pihak yang bersangkutan. ”Bawa bahan peledak saja tidak apa-apa, apalagi elpiji. Asalkan sudah ada izin dari pihak yang berwenang, misalnya TNI/Polri, kita baru bisa memberikan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) untuk kapal itu,” kata Anwar. Terkait elpiji yang dibawa kapal-kapal tradisional di Pelabuhan Boom menuju Pulau Sapeken, pihak otoritas pelabu-
han tidak bisa melarang hal tersebut. Sebab, pihak yang bersangkutan, yaitu Pertamina sampai saat ini belum pernah mengajukan surat resmi bahwa elpiji dilarang untuk dikirim keluar pulau/kota. ”Selama ini masih belum ada surat itu, jadi ya kita tidak bisa melarang, karena elpiji adalah kewenangan Pertamina,” tambahnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Sampai saat ini pihak otoritas pelabuhan hanya bisa memberikan pengawasan kepada kapalkapal yang membawa elpiji ke luar pulau tersebut. Pengawasannya dalam bentuk jumlah muatan yang dibawa harus sesuai kapasitas kapal. ”Selain itu, ventilasi udara kapal harus cukup demi mengantisipasi apabila ada kebocoran gas,” jelas Anwar. Diberitakan sebelumnnya,
Pertamina dengan tegas melarang pengiriman elpiji dari Banyuwangi keluar pulau dan keluar kota. Larangan itu disampaikan Asisten Manajer External Marketing Operation Region V PT. Pertamina (Persero), Heppy Wulansari, kepada koran ini. Menurutnya, stok elpiji setiap kota sudah ditentukan pihak Pertamina. Agen dan pangkalan elpiji di Banyuwangi tidak diperbolehkan mengirim elpiji keluar kota atau keluar pulau. Dia menambahkan, pasokan elpiji ke Pulau Sapeken sebenarnya sudah ada agen dan pangkalan yang menyediakan. ”Pengiriman ke pulau-pulau kecil di Sumenep sudah ada agen di Sumenep dan Pulau Madura yang menangani,” tambah Heppy kala itu. Bukan hanya Pertamina yang mengeluarkan larangan pengi-
riman elpiji ukuran 3 Kg keluar pulau, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pertambangan Budi Wahono menegaskan pengiriman elpiji dari Banyuwangi ke luar kabupaten tidak diperbolehkan. Dikatakan, sesuai surat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2790/15/DJM-O/2015, kuota elpiji setiap kabupaten/kota sudah ditentukan. Dalam surat tertanggal 27 Februari 2015 yang dikirimkan kepada Gubernur Jatim tersebut juga disebutkan, tahun 2015 Banyuwangi mendapat kuota 42.199 matriks ton (MT) atau setara 14.066.333 tabung ukuran 3 Kg. (tfs/c1/aif)
Sehari Dapat 5 Kg Sampah Tas Kresek n PULUHAN... Sambungan dari Hal 25
Empat laki-laki dan 12 perempuan tersebut rupanya memang sebagai pemulung sampah di satu-satunya TPSA di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Setelah didekati, ternyata sampah yang mereka ambil bukan hanya sampah plastik. Sampah sisa sayuran dan buah-buahan pun mereka pungut. Tak heran, rata-rata setiap pemulung membawa tiga karung. Satu karung khusus sampah tas kresek, satu karung untuk sampah plastik, dan satu karung untuk sisa sayuran atau buah-buahan. Bukan itu saja, rata-rata mereka juga membawa satu kresek bersih dari rumah. Kresek itu digunakan untuk wadah bumbu, sayur, atau buah yang kondisinya masih bagus. Selanjutnya, bumbu, sayur, atau buah, itu mereka bersihkan dan dikonsumsi. Wartawan koran ini sempat melihat tiga orang yang tengah
mencari sisa bawang putih di tengah tumpukan kulit bawang yang baru dikeluarkan dari karung. Satu orang yang lain tampak semringah ketika mendapati satu plastik buncis yang kondisinya masih bagus. “Buncis ini masih bagus. Nanti tinggal dicuci sampai bersih. Bukankah kalau beli di pasar juga harus dicuci. Toh buncis ini tidak busuk, juga tidak kedaluwarsa,” ujar salah satu pemulung. Samami, 35, salah satu pemulung, mengatakan dirinya mencari rongsokan di TPSA Bulusan sejak lima tahun lalu. Dalam sehari rata-rata dia mampu mengumpulkan lima kilogram (Kg) sampah tas kresek dan 1 Kg sampah plastik. “Kalau dijual kira-kira senilai Rp 15 ribu,” ujarnya. Selain mencari sampah plastik, Samami juga mencari sampah sisa sayuran. Sisa sayur yang kebanyakan berasal dari limbah rumah tangga tersebut dia manfaatkan untuk pakan ternak sapi. “Ya, hasilnya lumayan da-
ripada nganggur di rumah,” kata perempuan asal Lingkungan Krajan, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro tersebut. Senada dengan Samami, seorang pemulung yang lain, Masiati, 53, menuturkan, meski tidak besar, penghasilan dari memungut sampah tersebut dia anggap lumayan. Apalagi, dengan memiliki pekerjaan, meskipun sebagai pencari plastik bekas, dia masih bisa mencari utangan jika sewaktu-waktu punya kebutuhan mendesak. Masiati lantas membandingkan, seseorang cenderung lebih mudah memberi pinjaman kepada orang yang punya pekerjaan dibandingkan kepada pengangguran. “Kalau kita punya pekerjaan, bisa ngebon (utang) walau sedikit. Kalau kita tidak bekerja, siapa yang mau memberi pinjaman,” tutur perempuan yang mengaku telah bekerja memungut sampah di TPSA Bulusan sejak sekitar 20 tahun lalu itu. Menurut Masiati, sejak TPSA
Bulusan berdiri sekitar 35 tahun silam, masyarakat sekitar tidak pernah dilanda wabah atau penyakit macam-macam. Maksudnya adalah nihil kasus serangan penyakit yang diakibatkan keberadaan TPSA itu. “Ada warga yang sakit. Tapi sakit biasa. Bukan sakit karena adanya TPSA ini,” kata dia. Justru, imbuh Masiati, dengan berdirinya TPSA di kelurahan Bulusan, dirinya dan sekitar 60 warga sekitar mendapat lapangan pekerjaan menjadi pengumpul sampah. “Warga sini (Bulusan) yang bekerja menjadi pemulung di TPSA ini memang sekitar 60 orang,” jelasnya. Masih kata Masiati, saat ini dirinya bingung mencari pekerjaan yang baru. Sebab dia tahu TPSA tempatnya bekerja itu sudah nyaris dipenuhi sampah. “Kalau TPSA-nya dipindah ke tempat lain, saya harus cari pekerjaan yang baru. Cari pekerjaan kan tidak gampang,” pungkasnya. (c1/aif)
Diberitakan sebelumnya, UN memang tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa seperti tahun sebelumnya. Namun demikian, pengamanan soal UN tetap ekstra ketat. Malahan, tim kepolisian yang menjadi komponen kepanitiaan UN akan melakukan pengamanan khusus agar soal tidak bocor. Plt. Kasatbinmas Polres Bany-
uwangi Kompol Sumartono menjelaskan, peran polisi dalam UN memang tidak seperti tahun lalu. Pada tahun ini pengamanan UN dikategorikan sebagai operasi rutin. Meski begitu, pola pengamanan yang diterapkan akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Pihaknya akan menertibkan beberapa faktor pengganggu UN, seperti layanan kunci jawaban
yang disebar melalui SMS dan jejaring sosial. Yang terpenting adalah mengantisipasi kebocoran soal UN. ”Semua yang berkaitan dengan UN akan kita awasi, seperti naskah UN, lokasi penyimpanan, dan orangorang yang berkaitan dengan pendistribusian,” tegas perwira polisi dengan satu melati di pundak itu. (cin/c1/aif)
Didukung Bimbingan Belajar SSC n WILKER...
Peserta Try Out Wilker Genteng
Sambungan dari Hal 25
1 “Total peserta try out UN SMP/ MTs dari Wilker Genteng sekitar 2,266 peserta yang terdiri atas 14 sekolah atau lembaga,’’ jelas Subandi. Dia menuturkan, meski syarat kelulusan bukan sepenuhnya berdasar hasil ujian nasional (UN), tapi siswa tetap harus serius menghadapi UN. Try out pun dipercaya bisa menambah perbendaharaan materi latihan soal-soal ujian sekolah dan UN. “Dengan sering berlatih mengerjakan soal, siswa kami diharapkan sukses ujian sekolah dan sukses ujian nasional,” harap Subandi. Sementara itu, Sekretaris MKKS SMP Banyuwangi, Saroni mengatakan, di Banyuwangi ada lima wilayah kerja. Sementara itu, tugas para koordinator wilker (korwil) dalam try out adalah
NO 8 9 10 11 12 13 14
NAMA SEKOLAH SMPN 3 Genteng SMPN 4 Genteng SMPN 1 Sempu SMPN 2 Sempu SMPN 3 Sempu Satap SMP PGRI 15 Sumbergondo SMP Bustanul Makmur Total
mengoordinasikan dan bertanggung jawab atas pendaftaran try out UN SMP/MTs se-Kabupaten Banyuwangi. “Jika ada sekolah SMP yang belum mendaftar, bisa segera berkoordinasi dengan para korwil. Korwil sangat membantu proses pendaftaran hingga pendistribusian lembar jawaban komputer (LJK) try out ke tiap
JUMLAH 206 192 245 183 85 28 153 2266
sekolah,” jelas Saroni. Perlu diketahui, try out UN SMP/ MTs se-Kabupaten Banyuwangi dihelat Jawa Pos Radar Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Banyuwangi dan MKKS SMP Se-Kabupaten Banyuwangi dan didukung Lembaga Bimbingan Belajar Sony Sugema College (SSC) Banyuwangi dan Jember. (c1/aif)
Mengingatkan Sosok Akademisi n LEBIH... Sambungan dari Hal 25
”Ingin tampil beda aja dengan kumis. Sekaligus menunjukkan bahwa berkumis tidak selalu terlihat lebih tua,” kata Faishol. Diakui, kumis atau jenggot bukan sekadar rambut-rambut halus
yang dibiarkan tumbuh. Sama halnya dengan gaya rambut kepala, model kumis dan jenggot pria juga bisa menunjukkan kepribadian. ”Rambut di wajah pria berbicara banyak tentang kepribadian, meskipun tidak selalu benar prediksinya,” ujarnya. Menurut Faishol, jenggot meng-
ingatkannya pada sosok akademisi dan orang-orang yang memiliki pribadi serius. Orang berjenggot juga disinyalir sebagai seorang yang sangat religius. ”Demikian juga dengan kumis, saya berkumis karena kepengen saja. Rasanya lebih pede (percaya diri),” pungkas Faishol. (tfs/c1/aif)
Ikan Lemuru Jadi Komoditas Primadona n EKSPOR... Sambungan dari Hal 29
Tujuannya, meningkatkan produktivitas udang kualitas ekspor terutama dari komoditas udang. “Banyuwangi menjadi barome-
ter penghasil ikan secara umum dan udang secara khusus,” ucap Pudjo. Sementara itu, di bidang perikanan hasil tangkap laut ikan lemuru masih menjadi komoditas primadona bagi Bany-
uwangi. Sebagian besar pabrik di Banyuwangi membutuhkan ikan lemuru sebagai bahan baku produksi. “Ikan lemuru banyak diproduksi menjai minyak ikan, tepung ikan, dan ikan kalengan,” pungkasnya. (cin/c1/afi)
Hanya Dihadiri Dua Anggota Fraksi n HEARING... Sambungan dari Hal 26
Selain putusan MA, alasan kedua yang disampaikan aktivis LSM mendesak DPRD melakukan hak angket adalah persoalan izin tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. Alasan ketiga, persoalan artis Ayu Azhari yang beberapa waktu lalu sempat mengadu ke DPRD. “Apabila dalam waktu sepekan tidak ada tindak lanjut, kami akan mengerahkan massa yang lebih besar,” cetusnya. Dikonfirmasi usai memimpin hearing, Wakil Ketua DPRD, Joni Subagio mengatakan, pada hearing itu memang ada desakan dewan menggunakan hak ang-
ket. Namun, anggota dewan yang hadir dalam hearing kemarin tidak signifikan, yakni hanya tujuh orang. Tujuh orang yang hadir dalam rapat dengar pendapat itu, kata Joni, hanya berasal dari dua fraksi, enam orang berasal dari Fraksi PKB dan satu orang dari Fraksi PPP. “Itu tidak memenuhi aturan untuk membuat angket. Angket harus diusulkan minimal sembilan anggota dewan yang berasal dari paling sedikit empat fraksi,” kata dia. Joni mengaku permintaan angket yang disampaikan gabungan LSM itu akan dilaporkan kepada pimpinan DPRD Banyuwangi. Selanjutnya, pimpinan dewan akan melakukan rapat pimpinan komisi, pimpinan alat
kelengkapan dewan, dan pimpinan fraksi. “Kalau memang perlu diangkat jadi angket, ya harus signifikan pengusulannya,” terang politikus yang juga mendaftar sebagai calon bupati (cabup) dari PKB tersebut. Ditanya persoalan apa yang layak diangkat menjadi angket? Joni mengaku semua informasi yang digulirkan LSM itu patut ditindaklanjuti. “LSM sudah membuat pernyataan. Untuk keyakinannya, ya harus dibentuk tim. Dalam angket itu akan diklarifikasi,” cetusnya. Bupati Anas menolak menanggapi desakan aktivis LSM agar DPRD melakukan hak angket itu. “Saya tidak mau merespons. Kalau saya merespons malah tambah gaduh,” tuturnya. (sgt/c1/afi)
Identitas Mrs X masih Misterius BANYUWANGI - Temuan kerangka perempuan tua di kawah Bulan Sabit, sebelah utara Gunung Ijen, Kamis lalu (2/4) masih menjadi misteri bagi pihak kepolisian. Hingga kini polisi belum bisa mengungkap identitas mayat yang ditemukan tinggal kerangka itu. Bahkan, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh yang ditemukan di atas ketinggian tersebut. Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin Latief menuturkan, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi kekerasan pada jasad tersebut. Apalagi, lokasi penemuan mayat merupakan area terlarang bagi pendakian. “Hasil identifikasi tidak ditemukan adanya kekerasan,” tuturnya. Alhasil, penyebab kematian
korban hingga kini belum jelas. Melihat kondisi korban yang diperkirakan sudah tua, diduga kuat korban meninggal karena kehabisan tenaga atau sebab lain. Untuk mengetahui penyebabnya memang membutuhkan penelitian lebih jauh. Di sisi lain, kepolisian terus mencari identitas korban. Polisi sedikit menemui kesulitan. Sebab, sejauh ini belum ada masyarakat yang mengaku kehilangan salah seorang anggota keluarganya. Jasad korban kini sudah dimakamkan. Meski demikian, polisi masih menunggu laporan masyarakat yang merasa kehilangan sanak saudaranya. “Untuk membantu identifikasi, baju korban masih kita amankan,” imbuhnya. Sekadar mengingatkan, se-
buah kerangka perempuan tua ditemukan para pendaki di kawasan Kawah Bulan Sabit, sebelah utara Gunung Ijen, Kamis lalu (2/4). Kerangka perempuan tua tanpa identitas tersebut akhirnya dievakuasi dan dimakamkan di pemakaman belakang RSUD Blambangan, Banyuwangi, Minggu kemarin (4/4). Kerangka manusia tersebut diperkirakan sudah ada di lokasi kejadian selama enam bulan. Menurut petugas Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan, usia jenazah perempuan yang tinggal tulangbelulang itu diperkirakan sudah mencapai 60 tahun. Sampai saat ini tidak ada yang mengetahui siapa sebenarnya perempuan yang sudah tinggal kerangka tersebut. (nic/c1/aif)
ROAD TO
59 64
PORPROV JATIM V
HARII LAGI
BANYUWANGI
6-13 JUNI 2015
T I M P E L I P UT
36
Ali Nurfatoni
Galih Cokro
Sigit H.
Shulhan Hadi
Chien Julien
Dedy J.
Ferdiansyah
Niklaas A.
Jawa Pos
Fredy Rizki
Rabu 8 April 2015
Aeromodeling
Cabor Belum Terbentuk SEBANYAK 35 nomor lomba akan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim ke-V Tahun 2015. Selain itu, juga ada 3 cabor yang mengikuti laga ekshibisi. Dengan demikian, ada 38 nomor yang dipertandingkan dalam ajang multi even yang digeber Juni mendatang itu. Meski begitu, tuan rumah ternyata ada yang belum memiliki cabang olahraga (cabor) sebagai induk organisasi, yaitu Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Padahal, cabang aeromodeling akan dilombakan dalam ajang yang dimulai tanggal 7 hingga 12 Juni mendatang itu. Namun, tak memiliki induk organisasi, tapi KONI Banyuwangi sudah menyiapkan atlet untuk tampil di arena lomba tersebut. ‘’Walau induk cabor belum ada, tapi kita tetap berhak menurunkan atlet,” ungkap ketua bidang pembinaan dan prestasi (Binpres) KONI Banyuwangi, Ahmad Yani. Menurut dia, para atlet saat ini tengah melakukan latihan khusus di Malang. Dia meyakini atlet aeromodeling mampu berbicara banyak dalam ajang dua tahunan itu. ‘’Melihat kemampuan atlet, kita optimistis bisa sumbang medali,” tegas Lurah Bulusan, Kecamatan Kalipuro, itu. Dia menyebut, ada tiga atlet yang diturunkan dalam perhelatan olahraga paling akbar di Jatim itu. Mereka adalah Bayu Pangestu, Faishal Maulana Muhamad, dan Fadhur Hidayah. Selain atlet, juga ada pelatih yang disiapkan yaitu Andik Setyobudi. ‘’Saat ini mereka TC di Malang,” tukasnya. (ton/c1/als)
Jagoan
ISTIMEWA
DEDY SUSANTO
GALIH COKRO/RaBa
SEMANGAT: Para peserta drum band tengah berlatih di SMKN 1 Banyuwangi kemarin sore.
Incar Dua Emas dari Enam Nomor CABANG drum band Banyuwangi tampaknya memiliki target besar dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim ke-V Tahun 2015. Bagaimana tidak, tim binaan Sulihtiyono itu ingin meraih dua medali emas dalam ajang multieven itu. Padahal, cabang drum band akan memperebutkan enam nomor lomba dalam ajang dua tahunan itu. Maka dari itu, target dua emas itu dianggap sangat spektakuler. ‘’Kita sejak awal memang menargetkan dua medali emas,” tegas Sekretaris Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Banyuwangi, Hanif Irianto, kemarin.
Menurut dia, target itu bukan hanya tebar pesona. Sebab, prestasi tim drum band selama ini sudah meroket di pentas Jatim. ‘’Target kita memang tidak wow. Tapi, memang realistis,” kata guru SMKN 1 Banyuwangi itu. Selama ini, masih kata dia, para atlet terus melakukan latihan rutin. Program training center itu berlangsung cukup lama. Sampai saat ini para atlet mengalami banyak kemajuan. “Progress-nya semakin bagus,’’ terangnya. Yang pasti, jelas dia, cabang drum band Banyuwangi ingin terus eksis
dengan menorehkan prestasi. Tentu saja, eksistensi itu ditunjukkan dengan spirit yang menggebu-gebu. ‘’Kita ingin tunjukkan drum band Banyuwangi berjaya,’’ tegasnya. Sementara itu, ada enam nomor yang dilombakan dalam cabang drum band pada pentas olahraga terakbar di Jatim itu, yaitu berbaris jarak pendek putra, berbaris jarak pendek putri, berbaris pendek campuran, baris berbaris, unjuk gelar dan ketahanan, dan ketepatan berbaris campuran. Sedianya, cabang drum band akan dilaksanakan mulai tanggal 5 hingga 12 Juni mendatang. Arena perlombaan dipusatkan di kawasan GOR Tawang Alun, Banyuwangi. (ton/c1/als)
Skuad Drumband PUTRA 1. Akbar Primananda 2. Akhmad Fairuza Maulidan 3. Nandika Setyawan 4. Primus Raihan Rifar Indato 5. Enrico Hardeman Makahinda 6. Briliant Adham Senduk 7. Cengger Ngesti Prakoso 8. Moch. Surya Bhaskara 9. Choirul Anam 10. Akram Farhan Fachiyansyah 11. Ari Mas Riyanto 12. Rino Setyawan 13. Hepri Puryadi PUTRI 1. Astrid Listyadi Apsari Putri 2. Shinta Sandra Irani
3. Erfina Aprilia Susanti 4. Ericha Septya Dinata 5. Tiara Meistha Sari 6. Rifda Azizah 7. Yuninda Primariyanti 8. Reni Nur Aini 9. Tesya Audry Dressyla 10. Dyona Wahyu Krysnanda 11. Pradipta Damayanti 12. Arini Hidayati 13. Rinelka Damayzelin 14. Putri Anjela Veronica PELATIH 1. H. Didik Hermansyah 2. Nurman Dhani Arianto 3. Moch, Syaiful Afandi
Harus Seimbang SEKRETARIS Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Banyuwangi ini memiliki pandangan pribadi tentang kesuksesan seorang atlet. Menurutnya, seorang atlet bisa berprestasi jika mampu menjaga keseimbangan. “Keseimbangan seorang atlet mencakup gizi, sarana dan prasarana pribadi maupun dari luar,” ujar pria lulusan Fakultas Olahraga Universitas Banyuwangi (Uniba) tersebut. Jika tiga komponen tersebut diperoleh atlet, maka pelatih mudah menerapkan program pelatihan. Menurutnya, tiga komponen tersebut saling berkaitan dalam mendukung prestasi atlet. “Tanpa kelengkapan sarana umum dan pribadi, atlet biasanya sulit termotivasi melakukan hal yang lebih baik,” ujar pria yang pernah menjadi wasit A nasional pada tahun 2007 lalu itu. Oleh karena itu, dia selalu berusaha melengkapi tiga kebutuhan tersebut untuk atlet didikannya menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang digelar di Banyuwangi ini. Ia juga tidak henti-henti menyerukan pemenuhan gizi bagi atlet didikannya. (cin/c1/als)
TRET TET TET... Porprov di depan mata. Apalagi tuan rumah Banyuwangi jangan tanggung-tanggung. Pasang target juara umum! 0859411863xx Semangat untuk Banyuwangi jadi tuan rumah Jatim. Siapkan semua yang sangat dibutuhkan para tamu dan harumkan nama baik Banyuwangi tercinta. HolilyBoby-Pulau Sapudi, 0818034946xx Tercurahkan atlet di Porprov Jatim. Berkat kegigihannya kemenangan Banyuwangi tetap bersamamu. Alif, 0857082468xx
ALI NURFATONI/RaBa
SPIRIT TINGGI: Para atlet dan pelatih mengepalkan tangan sesaat setelah jeda latihan di lintasan atletik GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin sore.
Turunkan 15 Sprinter, PASI Siap Penuhi Target INTENSITAS latihan para atlet Banyuwangi semakin tinggi menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim ke-V Juni mendatang. Tujuannya jelas, yakni ingin meraih prestasi tertinggi di pentas olahraga itu. Seperti yang dilakukan cabang atletik Banyuwangi. Sampai saat ini semua atlet melakukan pemusatan latihan rutin di lintasan atletik GOR Tawang Alun, Banyuwangi. ‘’Kalau ingin prestasi, ya harus dimulai dengan latihan keras,” tegas pelatih Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Banyuwangi, Agus Sujiyono, kemarin. Menurut dia, cabang atletik Banyuwangi bertekad membantu kontingen tuan rumah dalam mengejar target masuk lima besar dalam ajang multi even itu. Tentu saja, misi itu harus berbanding lurus dengan perjuangan ekstra di lapangan. ‘’Komitmen memajukan olahraga itu penting,” jelasnya. Memang, misi untuk mendulang prestasi emas dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun 2015 memang cukup berat. Namun
demikian, peluang itu sepenuhnya masih cukup terbuka. “Tidak ada yang mudah, tapi bukan mustahil,” kata pengurus KONI Banyuwangi itu. Dia menjelaskan, jika capaian tuan rumah itu menjadi tanggung jawab setiap cabang olahraga. Hal itu yang disadari betul cabang atletik Banyuwangi. “Kalau kita hanya berpangku tangan, maka mustahil prestasi akan diraih,” tandasnya. Sejauh ini, cabang atletik Banyuwangi cukup moncer dalam beberapa tahun terakhir. Hingga kemarin, para atlet masih terus digenjot latihan super ekstra semata-mata demi capaian terbaik di pentas regional Jatim. “Semangat anak-anak terus membara,” tukasnya. Sementara itu, cabang atletik Banyuwangi akan menurunkan 15 atlet terbaik yang diterjunkan dalam ajang dua tahunan itu. Para atlet tersebut akan dipandu langsung empat pelatih, yaitu Agus Sujiyono, Sofyan Hadi, Slamet Mulyono, dan Suparwati. (ton/c1/als)
Nggawe pelonco kayune jati, Udan-udan nyetel Lagune DEMI. Selawase yo mung riko Banyuwangi, Tanah kelahiran kang sun kagumi. @RochmandsStrada
Banyuwangi dengan bangga menjadi tuan rumah Porprov Jatim V. Sebagai warga Bumi Blambangan, ayo sukseskan gawe besar ini.
Tulis dukungan Anda (max 100 karakter) melalui: 7EA7ECDC
@radarbwi 085232571587
didukung oleh:
1. Rendiyana Putra 2. Haris Hali Setiadi 3. Dafit Ali 4. Yogi Pradana Putra 5. M. Syahdanul Aidin 6. Dwi Tanaya P. A. 7. Moh. Faizin 8. Dedi Irawan 9. Rukun Adi Santoso 10. Prila Satwati Nanda 11. Maudy Awanda S. 12. Dina Lutfiana 13. Nilam Sekar Gading 14. Ifau Himmatil Urfa 15. Ni Made Okta M.
PELATIH:
1. Agus Sujiyono 2. Slamet Mulyo
3. Suparwati 4. Sofyan Hadi
100 M, 200 M, dan Estafet 4 X 100 M 100 M, Estafet 4 X 100 M 200 M, Estafet 4 X 100 M, dan Estafet 4 X 400 M 100 M, 400 M, dan Estafet 4 X 400 M Estafet 4 X 100 M, dan Estafet 4 X 400 M 400 M, Estafet 4 X 400 M 800 M, 1.500 M, dan Estafet 4 X 400 M Lompat Tinggi Galah Lompat Jauh, Lompat Jangkit, dan Estafet 4 X 100 M 400 M, 800 M, Estafet 4 X 100 M, dan Estafet 4 X 400 M Estafet 4 X 100 M, dan Estafet 4 X 400 M Estafet 4 X 100 M, dan Estafet 4 X 400 M Estafet 4 X 100 M, dan Estafet 4 X 400 M 100 M, 200 M, Estafet 4 X 100 M, dan Estafet 4 X 400 M Lompat Tinggi Galah
Jajal Kemampuan Kejurda Remaja
Saya ykin bwi bsa jd juara umum d porprov Jatim kali nie. Ayo bwi jenggirat tangi. Kasya Tama, 54948CXX
Radar Banyuwangi
Skuad Atletik
GALIH COKRO/RaBa
ANGGAP UJI COBA: Kejurprov Voli Remaja Jatim menjadi arena uji coba bagi skuad voli Banyuwangi proyeksi Porprov Jatim V, Juni nanti.
PEKAN Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim ke-V sudah di depan mata. Maka dari itu, tuan rumah harus benar-benar siap menerjunkan atlet terbaik dalam ajang multi even itu. Sehingga, target masuk lima besar dapat terealisasi. Demi memuluskan ambisi itu, cabang bola voli Banyuwangi terus fokus memantapkan atlet terbaik. Maka dari itu, sampai saat ini komposisi pemain masih terus digodok. ‘’Kita masih susun,” tegas Ketua Harian Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Banyuwangi, Ayub Hidayat, kemarin.
Fokus latihan memang terus digembleng dalam menyongsong ajang multi even Juni mendatang. Demi mematangkan atlet, PBVSI Banyuwangi juga menerjunkan tim berlaga di Kejurda Bolo Voli Remaja Jatim 2015 yang digeber di GOR Ken Arok, Malang. “Kita kirim tim putra dan putri,” jelasnya. Dengan even itu, maka PBVSI Banyuwangi bisa mengukur kemampuan atlet. Tidak menutup kemungkinan, sebagian pemain akan masuk dalam skuad tim bola voli indoor Banyuwangi pada Porprov Jatim mendatang. “Kita
tunggu hasilnya,” katanya. Yang pasti, masih kata dia, tim bola voli Banyuwangi memiliki target khusus dalam pentas tersebut. Ambisi yang realistis adalah masuk empat besar. ‘’Minimal bisa masuk semifinal, itu sudah prestasi. Tapi, semoga capaiannya bisa lebih. Itu harapan kita bersama,” tandasnya. Sementara itu, tim bola voli putra dan putri terdiri atas masing-masing 12 pemain. Tim putra akan bersaing dengan 26 dari kontingen lain, sedangkan tim putri akan berebut juara dengan 29 kontingen yang tersebar di Jatim. (ton/c1/als)