Radar Banyuwangi | 8 Maret 2015

Page 1

8 MARET TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

Penipuan Berbungkus Ajang Fashion 2 Iwan menghimbau 1

3

Sebelum pemotretan, Jum’at (6/3), peserta dirias di salon rias pengantin Kelurahan Penataban.

4

Peserta berkostum dengan riasan segera diangkut mobil menuju ke hotel santika.

5

Puluhan siswa untuk mengisi formulir dan wajib mengikuti sesi pemotretan.

Kamis (5/3) Iwan keliling menuju ke sekolah untuk menjaring beberapa peserta fashion.

HALAMAN 25

Sebelum sesi pemotretan, dompet, ponsel, dan barang berharga peserta sudah dititipkan kepada Iwan.

6

Setelah sampai di Hotel Santika, ternyata tidak ada acara apa pun di sana. Salon rias dan mobil sewaan pun belum dibayar. Iwan kabur membawa puluhan dompet, ponsel dan salah satu motor milik korban

GRAFIS:REZA/RABA

Tertipu Masal Fashion Abal-abal Ponsel dan Dompet Puluhan Pelajar Diembat GIRI - Modus baru penipuan di Banyuwangi terjadi. Puluhan pelajar tertipu masal oleh ajang fashion abal-abal. Sejumlah barang-barang milik puluhan pelajar itu digasak seorang pria yang mengaku sebagai panitia sebuah acara fashion yang ternyata palsu. Tidak hanya itu, pelaku juga berhasil menggondol satu unit motor milik salah satu pelajar. Penipuan itu menimpa puluhan siswasiswi SMAN 1 Giri, SMK Gajah Mada, dan SMK Pradana. Para pelajar yang tertipu itu didampingi orang tuanya langsung beramai-ramai melapor ke kepolisian. Dengan wajah masih dengan riasan, para korban penipuan fashion abal-abal itu melapor ke Polsek Giri sesat setelah

Shubuh Dzuhur Ashar

kejadian Jumat malam lalu (6/3). Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, pada hari Kamis (5/3) siang pelaku yang hanya seorang diri itu awalnya mendatangi sekolahsekolah untuk mencari peserta pelajar agar ikut acara fashion pada 14 Maret 2015 mendatang. Setelah semua peserta terkumpul, para siswa-siswi tersebut disuruh mengisi sebuah data diri masing-masing di sebuah formulir. Setelah formulir terisi, lelaki yang mengaku bernama Iwan itu memberikan penjelasan kepada seluruh peserta yang terjaring agar mengikuti sesi pemotretan n Baca Tertipu...Hal 31 KENA TIPU: Para orang tua pelajar mendampingi anaknya beramai-ramai melapor ke Polsek Giri, Kecamatan Giri, malam kemarin.

Maghrib Isya

04:16 11:41 14:47 17:47 18:58

OBITUARI

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Seruduk Becak, Mahasiswa Tewas

KABAT - Jalan Raya Rogojampi di depan Kampus Poliwangi, Desa Labansem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, menelan korban. Seorang mahasiswa pengendara motor, Ainur Rofik, 22, warga Dusun Laban Sukadi, Desa Labanasem, meregang nyawa. Korban meninggal akibat terluka di kepala setelah motor yang dikemudikan-

nya menabrak becak. zPersis di depan motor itu ada sebuah becak yang dinaiki Hadiki, 59, warga Dusun Krajan, Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat. Becak itu meluncur dari arah selatan. Penumpang becak itu adalah Miskanah, 50, yang juga istri tukang becak itu. Diduga akibat melaju dalam kecepatan tinggi, kor-

ban tidak bisa menguasai kendaraannya. Seketika itu motor korban menyeruduk becak dari belakang. Tukang becak dan istrinya pun terjungkir ke depan. Sementara itu, tubuh Ainur Rofik meluncur lebih kencang. Kepala Ainur tergores aspal hingga beberapa meter n Baca Seruduk...Hal 31

Ikut Pembekalan lalu Lihat Lokasi BANYUWANGI - Ratusan peserta dan pendamping ajang Green and Recycle Fashion Week mengikuti pembekalan di pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi pagi kemarin (7/3). Usai pembekalan, mereka langsung digiring untuk melihat lokasi acara di Pantai Boom, Banyuwangi. Dalam pembekalan itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan mengingatkan, busana yang akan

GALIH COKRO/RABA

P E N G H O R M ATA N : S u a s a n a d i t e m p a t persemayaman jenazah di Jalan Ikan Gurami, Karangrejo, Banyuwangi, sore kemarin.

Dimakamkan Pagi Ini BANYUWANGI - Jenazah mantan Direktur PT. Perkebunan Kalibendo, Sardju Adi Kardono alias Tan Pwee Jong, akan dikebumikan di pemakaman Kluncing sekitar pukul 10.00 pagi ini (8/10) n

diperagakan peserta Green and Recycle Fashion Week pada 14 Maret mendatang mengusung konsep art wear bukan carnival. Karena itu, calon peserta harus berhatihati memilih desain pakaian. Ketepatan aplikasi desain, kata dia, masuk dalam kriteria penilaian ajang tersebut n

Fashion Recycle

Baca Ikut...Hal 31

Baca Dimakamkan...Hal 31

KUCUR

NGOPAI

Rajin Mengamati Tanah Kelahiran SEJAUH apa pun merantau ke luar kota, Prof. dr. Budi Santoso SpOg, 52, tetap mengamati tanah kelahirannya, Banyuwangi. Profesor bidang kebidanan dan kandungan dari Universitas Airlangga itu mengaku memiliki banyak kenangan saat remaja di beberapa lokasi di Kota Penyu ini n

GALIH COKRO/RABA

UNIK: Salah satu tim penilai menunjukkan varietas buah durian merah yang telah disilang dengan durian lokal di Rumah Makan Pondok Indah, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (7/3).

Diskusi Sekaligus Pesta Durian Merah BANYUWANGI - Pencinta durian yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia menikmati ratusan buah durian dengan berbagai jenis di Rumah Makan Pondok Indah, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (7/3). Durian yang disajikan secara gratis di acara diskusi terbuka tentang durian merah asal Banyuwangi itu me-

mang cukup menarik. Tak hanya durian lokal berbuah kuning yang disajikan, beberapa varietas durian merah pun disajikan. Buah-buah tersebut dijejer di atas meja dilengkapi keterangan terkait jenisnya. Kemudian, berbagai jenis durian merah itu dicicipi oleh beberapa penguji yang berasal dari

komunitas hortikultura dan perwakilan Kementerian Pertanian RI. Acara itu diawali pengenalan durian merah oleh beberapa pakar. Para pencinta durian atau durian lover yang tidak sabar pun diamdiam menyerbu buah berduri yang sudah dihidangkan n Baca Diskusi...Hal 31

GALIH COKRO/RABA

MEMBELUDAK: Peserta Green and Recycle Fashion Week dan pendampingnya mengikuti pembekalan di pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi kemarin (7/3).

Menatap Masa Depan Kawasan Pantai Boom, Banyuwangi

Lahan 30 Ha Jadi Marina, Bisa Tampung 100 Kapal Yacht

Baca Rajin...Hal 31

FREDY RIZKI/RABA

Kawasan pelabuhan rakyat Pantai Boom, Banyuwangi, RAMAI: Pengunjung memang sudah berbenah bermain di dengan hadirnya taman pasir Pantai Boom, dan amphitheater yang Banyuwangi, menawan. Tak lama lagi, beberapa waktu lalu. kawasan seluas 30 hektare (ha) milik Pelindo itu bakal disulap menjadi marina yang mampu menampung dari Menteri Pariwisata (Menpar) lik PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Banyuwangi yang berdekatan dengan ratusan kapal yacht. Arief Yahya, kali ini dukungan datang di kawasan Pantai Boom kini disiapkan Bali memungkinkan kapal-kapal yacht BAYU SAKSONO/RABA

SIGIT HARIYADI, Banyuwangi PENGEMBANGAN pariwisata di Banyuwangi kembali mendapat energi positif. Setelah mendapat support

dari Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo. Menko Indroyono siap mendukung pembangunan dermaga marina di Bumi Blambangan. Ya, lahan seluas 30 hektare (Ha) mi-

sebagai pelabuhan marina. Pelabuhan marina tersebut diprediksi mampu menampung 100 kapal yacht. Menurut Indroyono, Banyuwangi sangat potensial dalam pengembangan dermaga sandar kapal yacht. Lokasi

dari Australia yang selama ini sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, bergeser ke Banyuwangi. “Benoa saat ini sudah overload, why not bila geser ke sini (Banyuwangi, Red) n Baca Lahan...Hal 31

Perburuan biawak semakin marak Masyarakat sudah bosan dengan cicak dan buaya Para pelajar tertipu masal ajang fashion abal-abal Nanti ada saatnya giliran tampil di aula lapas


26

Jawa Pos Minggu 8 Maret 2015

Temukan Lagi Jenazah Korban KM Harmonis

Pesta Lontong sambil Nonton Barongsai BANYUWANGI - Perayaan Cap Go Meh di Banyuwangi dipusatkan di Klenteng Hoo Tong Bio, Jalan Ikan Gurami, Kelurahan Karangrejo, Kamis malam kemarin (5/3). Usai sembahyang, acara diisi makan lontong bersama sembari menyaksikan hiburan barongsai dan liang-liong. Pukul 19.00 umat Tri Dharma bersama keluarganya mulai berdatangan ke klenteng untuk melakukan sembahyang. Sebelum beribadah,

genta dan tambur di depan klenteng dibunyikan. Berhubung ruangannya terbatas, ratusan umat harus bergantian sembahyang. Baru setelah sembahyang selesai, umat bersama-sama menikmati masakan khas perayaan purnama pertama Imlek itu, yaitu lontong Cap Go Meh. Menunya terdiri atas sayur rebung, ayam bumbu merah, oseng-oseng petai, taburan koya, dan lontong n Baca Pesta Lontong...Hal 31

tenggelam itu ditemukan nelayan di perairan Situbondo. Mayat ditemukan dalam keadaan mengapung. ”Ditemukan dari jarak sekitar delapan mil dari darat,” ujarnya. Sayang, BPBD Situbondo belum bisa memberikan informasi terkait identitas mayat tersebut n Baca Temukan...Hal 31

BESUKI - Korban Kapal Motor (KM) Harmonis yang tenggelam di perairan Besuki kembali ditemukan kemarin sore (7/3). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin, membenarkan adanya penemuan mayat korban kapal tenggelam itu. Zainul mengatakan, jenazah korban kapal

FREDY RIZKI/RaBa

KHUSYUK BERDOA: Umat Tri Dharma melakukan sembahyang dalam perayaan Cap Go Meh di Klenteng Hoo Tong Bio, Banyuwangi, Kamis malam kemarin (5/3).

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP II NO

NAMA

SKOR

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Ali Sodiqin Angka Wijaya Anton Sunarto Zaenal Arifin Salam

2 1 0 1 0 0 0 0 0 10 0 14 0

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

JL. GATSU KETAPANG

NAMA

SKOR

Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini dr. Faida Ficky Septalinda Guntur Priambodo Munib Syafa’at Hermanto

Perum Permata Giri

1 3 0 0 0 0 0 0 1 9 7 0 0

NO

NAMA

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Heru Pratista Husin Matamin Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Masykur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Neni Viantin Diyah Martiva

0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

BANYUWANGI

Komputer

NO

NAMA

SKOR

NO

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Nurmansyah Rindar Suhardiyansah Saiful Bahri Samsudin Adlawi Satiyem Soekardjo Sri Utami Faktuningsih Sumantri Soedomo Sugihartoyo Sunarko Wijaya Supono Syaifunnar Syukran Makmun Hidayat

0 0 0 3 0 0 0 0 11 0 0 0 0

53 54 55 56 57 58 59 60 61

NAMA

SKOR

Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Wahyudi, SE Waridjan Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko

0 0 6 0 0 9 0 0 0

KETERANGAN: *) Data diupdate tiap pukul 16.00. *) Pengiriman di atas pukul 16.00 dimasukkan keesokan harinya.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Avanza/LGX

Xenia/Terios

Grand Livina/Evalia

DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/02 PMK htm/slv hrg 146/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/012 PMK slv hrg 137,5/153,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda CRV

Kijang Innova

Ertiga/Estilo

Dijual Honda CRV tahun 03 silver hrg 112 juta nego bisa cash/kridit atau tukar tambah hb 082285662524

DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 237,5/187.5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki Ertiga/estilo tahun 013/011 PMK pth/htm hrg 142,5/90 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Chevrolet Aveo

Suzuki Swift

Dijual Chevrolet Aveo 1.4 KT AT tahun 2013 silver mtl harg 155 juta nego hub 085331081688 – 08155918371

Dijual Suzuki Swift tahun 013 GX putih istimewa hrg 158 juta nego bisa cash/ kredit atau tukar tambah hb 082142194111

Dijual Cepat BU 7 Unit Computer 17’’ LED Hub. Cahaya Cell 081803533000

Djl Tanah 465 m2 Jl. Gatsu Ketapang Dpn Polsek Ketapang Hub: 085854605975

Nissan Grand Livina

RAYA BANYUWANGI Djl. Tnh 31000m. cck perum, rmh. makan, dll Ry. BWI. Seberang jln ada perum dan sawah 22000m. Rmh Wallet full cor tkt dkt pelabuhan Hub. 081336078507

SKOR

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

STNK Hlg STNK P6908ER an Sudjono, Ds. Sekarputih Rt 02/04 Sbr. Anyar Bnyuputih Stb

Promo Menarik! Nissan All New Grand Livina Angsuran Rp. 120 Ribuan/Hari, Ready Stock Hubungi Miftah 082 141 847 778

Kijang Innova Diesel

Sidamta Kertosari I

Kijang Inova Diesel Th 2009 Istimewa Palat P an Sendiri, Silver, Full Variasi, Ban Baru Hrg 178 Jt Hub: 081217109666

Jual Cepat Rumah & Tnh Kavling Sidamta Kertosari 1 Siap Bngun SHM/Kav.LokTngh Kota Bwi, Trbts, Mul Hrg 20 Jt-an 082257987699, 0852365100667 Pin BB 52283720

MITSUBISHI BUNGA RESIDENCE

Dijual 1 Mitsubishi 92 Filter Hubungi 081330535933

Dijual Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utr SHM 081233643200

JL. RAYA ROGOJAMPI Marketing

Dijual Ruko 2 Lt Jl. Ry. Rogojampi No. 217 (Dkt Kantr Pos) SHM Hub: 08112443906

Wsta Wtrboom di Bali Mncri Mrkting P/W Gaji Mulai Rp. 2.000.000/Bln Syrt Mnrik, Pny Motor, Kmnksi Baik+Lncr, Ijazah Min SMA/ Sdrjt Lmrn Dbwa+Lngsng Interview di Jl. Raya Sesetan No.56 Dnpsr-Bali

PERUM KALIPURO ASRI Djl Rmh Perum Kalipuro Asri 2 Lantai, Luas 145m2, SHM Rumah Baru H: 081913900030

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Toyota

Promo Bulan Maret Toyota Banyuwangi, Mau DP Murah/Angsuran Murah Hub. 081333210583 Frengki Toyota Bwi Siap Melayani Dgn Pelayanan Jujur, Apa adanya, Ikhlas

LGX 2004 JL. TUNGGUL AMETUNG Jual Tnh Kav 650 M2 SHM Jl. Tunggul Ametung Bwi Lingk. Aman,Nyaman Cocok U/ Hunian/Inves Hub 082337602251

LGX 2004 EFI Bensin 1,8 Silver Harga 120 Jt Nego Hub: 081336706811

TERIOS TX TERIOS TX Adv’08 MT Htm Tgn1 Istmewa Pajak Baru (W) 137Jt Nego 081283104411

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Minggu 8 Maret 2015

DAERAH SEKITAR

Pawai Akbar Iringi Haul Pendiri Pesantren Sukorejo BANYUPUTIH - Rangkaian haul pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo, Banyuputih, Situbondo, kemarin (7/3) dilanjutkan dengan pawai alumni. Pawai itu start di lapangan Kecamatan Kapongan dan fi-

nis di P2S2. Ada ratusan kendaraan roda dua dan roda empat yang ikut dalam iring-iringan pawai yang diberangkatkan sekitar pukul 14.00 itu. Alumni yang mengikuti pawai tersebut berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur, mulai Surabaya, Madura, dan beberapa kabupaten se-Tapal Kuda. Koordinator pawai, Lukman Hakim mengatakan, dari Situbondo saja kendaraan roda dua lebih dari lima ratus kendaraan. ”Cuma laporan ke polres hanya 500 kendaraan roda dua,” ujarnya. Dia

mengatakan, itu belum termasuk alumni di daerah lain. Sebab, jika dihitung semua, dia memperkirakan lebih dari 800 kendaraan bermotor. ”Alumni dari Surabaya saja delapan bus,” tambah Lukman. Setelah sampai di pesantren, rombongan konvoi itu akan berhenti di lokasi parkir religi wisata Sukorejo. Dari tempat itu ribuan orang itu berjalan kaki menuju kompleks pesantren dan disambut pengasuh P2S2 KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy dan pengurus pesantren lain. Abu Rowi, salah satu panitia haul mengatakan, kegiatan rutin itu digelar setiap ta-

hun dan biasa disebut reuni alumni. ”Namun, sekarang dikemas lebih santai,” ujarnya. Perayaannya diisi kegiatan temu kangen para alumni. ”Pawai ini adalah salah satu rangkaian temu kangen itu,” tambah Abu Rowi. Kegiatan temu kangen itu dilanjutkan tadi malam. Acaranya, antara lain salat magrib dan isya berjamaah n Baca Pawai... Hal 31

27

Dua Manula Jualan Togel BANYUWANGI - Usia senja rupanya tidak membuat Suminto, 69, berhenti dari praktik penyakit masyarakat. Dampaknya kini pria asal Dusun Sidomulyo, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, itu harus berurusan dengan aparat kepolisian. Kakek tua renta itu kini harus meringkuk di sel tahanan usai ditangkap polisi lantaran kedapatan menjalankan judi toto gelap alias togel. Dalam perkara itu, Suminto tidak sendiri. Dia ditemani tetangganya, Untung, 57. Dia bersama Suminto kedapatan melakukan judi toto gelap. “Keduanya kini sudah dia-

mankan di mapolsek,” beber Kompol Toha Choiri, Kapolsek Rogojampi, kemarin (7/3). Suminto dan Untung ditangkap di rumahnya. Saat ditangkap, keduanya sedang merekap togel. Kompol Toha mengatakan, dari penangkapan itu, polisi berhasil mengamankan nomor togel, bolpoin, hand phone, dan uang tunai Rp 36 ribu. Keduanya memang merupakan target operasi. Dalam beraksi, kedua pelaku menggunakan media hand phone. Nomor togel cukup dipesan melalui SMS. Dari beberapa nomor yang dibeli, pemesan membayar sejumlah uang sesuai pesanan. (nic/c1/als)

KOMPAK: Para alumni P2S2 mengikuti pawai dalam rangka memperingati haul pendiri dan pengasuh P2S2 kemarin. ISTIMEWA

DIPERIKSA: Untung dan Suminto saat dimintai keterangan di Mapolsek Rogojampi kemarin. HABIBUL ADNAN/JPRS

Perburuan Biawak Marak di Genteng GENTENG - Perburuan biawak, akhir-akhir ini semakin marak di Banyuwangi Selatan. Selain untuk mengurangi serangan pada binatang piaraan, hewan melata ini sengaja diburu untuk dikonsumsi dagingnya. Warung yang menyediakan daging biawak juga banyak diserbu warga. “Setiap sore, saya selalu mencari biawak. Binatang ini sering menyerang ayam dan bebek,” terang Joni, 22, warga Dusun Krajan, Desa Setail, Kecamatan Genteng n Baca Perburuan...Hal 31 BESAR: Joni (kiri) bersama biawak hasil buruannya di sekitar Sungai Kalisetail, Kecamatan Genteng, kemarin. SHULHAN HADI/JPRG


RADAR BANYUWANGI

BUDAYA

30

Jawa Pos

Minggu 8 Maret 2015

SAJAK-SAJAK WAHYU HIDAYAT Sajak Untuk Tunarungu

japmu yang hilang, menebak ke mana arah angin membawa gaib senyummu.

aku akan membawamu pada sebuah pagi yang ungu, dan kunyanyikan lagu-lagu sendu sisa pertapaanku semalaman. dan pada bait pertama sebuah delima meleleh di keningmu. lalu wangi kasturi tubuhmu bertiup ke barat bersama angin yang gelisah: menempel pada damar, pada akasia, atau apa saja. sesekali singgah ke tengah pasar dan berputar-putar. aku akan membawamu ke sebuah lorong diam, tempat para malaikat bersemayam menuggu pembagian sabda-sabda Tuhan. maka ribuan mantra terbang dan bertabrakan di sebuah maya pada detik kemudian. kau menggelengkan kepala, dan sejuta cinta berjatuhan dari rambutmu yang seperti bara. dan sesuatu seperti candu merambat ke kedua mataku. maka aku menatap matamu, mematut diri yang terpantul dari situ; mencari-cari kesunyian yang tenggelam pada korneamu— juga perasaan pejal yang sulit dijelaskan.

Nama: Alwan Sekolah TK Pembina

maka aku menatap matamu, mencatat halaman-halaman ker-

maka aku menatap matamu, barangkali sebagai tatapan terakhir, mencoba menangkap napas yang lepas, menyusupkannya kembali pada kulitmu yang bernas. aku akan membawamu pada sebuah pagi yang ungu, atau ke sebuah lorong diam, untuk kunyanyikan lagu-lagu kepedihan— tak peduli meski kau tak bisa mendengar.

dan wajah, jam terus berputar dengan detak yang gelisah, dan semua tentangmu masih terasa asin bagiku. Di emperan minimarket, seorang perempuan tengah menuggu jemputan dari kekasihnya atau kerabatnya atau entah siapa. Lampu di jalan menyala redupterang, salah satu artis tersenyum lebar pada papan reklame berukuran besar. Dan hendak kutulis lagi sebuah sajak tentangmunamun tetap gagal. Kerinduan macam apa yang kauberikan?

Risky (I) Dari buku catatan pada halaman depan dan belakang hingga lembaran digital, hendak kulutis sajak tentangmu namun gagal. Kubayangkan dirimu yang berjalan di atas bulan dan aku menyuratimu dengan sajak panjang yang gelisah dan membosankan. Di mana rindu padamu bergelantungan seperti bintang. Lalu suratku akan tak pernah sampai padamu. Tinggal kesunyian yang terus bertepuk, membikin mata tak ingin pejam. Sementara kalender akan terus berganti foto

Risky(I) dan apakah aku harus menjadi Chairil yang ingin hidup seribu tahun— demi mencintaimu sepanjang musim menggelinding : memaki hujan, menyumpahi malam, melaknat jarak, dan meremas otak saat sepi? dan apakah aku harus meniru Sapardi : membuatkanmu sajak-sajak panjang atau pendek, meramut rindu dengan metafora atau simile, menyukai sunyi, berkeluh kesah tentang rembulan pecah atau wangi angin yang menembaga?

dan apakah aku harus memanggilmu setara Romeo pada Juliet, seperti naskah lawasnya Shakespeare : merasai kegelisahan terdalam, berdzikir namamu di seluas siang dan malam?

Risky(III) Ingin sekali kutulis sajak pada telapakmu yang bijak, tentang gempa di kotaku atau banjir di kotamu. Kuceritakan padamu listrik padam dan ratusan rumah ditelan air bah dan rata dengan tanah. Kota menjadi mati dan seluruh stasiun televisi memberitakan musibah yang terjadi di kota kita tiada bersudah. Dan headline dalam koran yang latah. Bantuan datang teramat lamban dan pemerintah tak cekatan, sementara ribuan orang menjerit ketakutan. Rumahmu dan rumahku tak bersisa dan tetangga kita entah di mana : kau dan aku menatap kota dengan sisa harapan sebesar biji jagung. Inikah kota kita? Kau tak percaya. Aku tak percaya. Maka saat itu kau menangis dan mengutuk bulan hingga pecah dan menendang bintang hingga saling bertabrakan dan angin kaucekik hingga tak kuasa memekik. *) Mahasiswa IAI Darussalam.

Calon Guru Oleh Wawan Hariyantio*

Aku sedang berteater, berperan sebagai seorang calon guru. Aku sedang mengikuti sebuah program kampus dimana aku ditempatkan untuk berlatih menjadi seorang guru disalah satu sekolah terfaforit di Desa Tegalsari. HAL pertama yang aku lakukan adalah memperbaiki penampilanku. Sebagai seorang calon guru aku harus tampil menarik tetapi tidak norak. Sangat berhati-hati dalam berjalan karena aku sedang berlatih memakai sepatu pantopel yang sedikit ada heel-nya. “Inilah aku calon guru masa depan,” gayaku di depan cermin yang berbentuk persegi panjang yang melintang kebawah hanya seukuran separo badan dan wajahku saja, ukuran cermin yang memang pas untuk anak desa. Aku tidak mengerti kenapa aku merasa sangat nyaman dengan peranku. Mungkin karena aku menikmati peran yang memang seharusnya aku mainkan dalam sandiwara kehidupan ini. Dari pagi sampai siang hari aku memainkan peran yang sangat mulia dan aku akan berganti topeng beserta kostumnya ketika sudah sampai di rumah, menjadi anak desa yang pendiam, teman yang baik dan tentunya tetangga yang ramah tamah. Bermain sebagai seorang calon guru tidak gampang. Aku harus bertemu dan berdialog dengan anak-anak didikku yang berbeda-beda karakteristiknya. Senyum dibibirku tak kan pernah pudar sepanjang perjalanan menuju ruangan yang khusus disediakan oleh pihak sekolah kepada para mahasiswa yang mengikuti program pelatihan sebagai calon guru (PPL / Praktek Pengalaman Lapangan). “Hai, Pak Hari…” “Pak Hariiiiii…” “Hai, Bapak…” “Selamat Pagi, Pak Hari…” “Assalamu’alaikum, Pak…” Berbagai sapaan akrap akan terlontar dari bibir mereka ketika aku berjalan melintasi tempat mereka bersantai sebelum menguras otak untuk belajar. Mereka duduk santai di sepanjang karidor sekolah. Sangat bahagia, tanpa beban. Itu kesan pertama untuk calon murid-muridku ketika aku pertama menginjakkan kaki di sekolah tempatku melakoni peranku sebagai calon guru. Berdiri…! Beri Salam…!, “Selamat Pagi Pak.” “Selamat Pagi, Bagai mana kabar pagi ini, sehat semua?....”. “Sehaaaattt…., Selamat Datang Pak yaaa…”. “Baik terimakasih”. Itulah serangkaian tegur sapa antara aku dan anak-anak didikku untuk mengawali babak pertama pada episode baru. Dari sinilah dimulai ceritaku. Ceritaku sebagai seorang calon guru. Murid-muridku sangat baik dan patuh pada episode awal. Hubungan baik terjalin. Tegur sapa, cerita-cerita, keluh kesah tentang diri mereka, teman dan guru-guru lain yang mengajar mereka sudah sering aku terima. Aku merelakan diriku menjadi tempat dimana mereka bisa mencurahkan segala isi hati mereka. Aku ingin me-

reka nyaman. Aku ingin mereka tersenyum. Dan aku ingin mereka bahagia berada didekatku. Karena aku sudah nyaman dengan peranku, aku tidak ingin pindah menjadi karakter lain. Aku sangat nyaman dengan peranku sebagai seorang calon guru dan sekaligus teman curhat bagi murid-muridku. Namun, menjelang episode akhir, peranku diubah secara paksa. Peranku sebagai calon guru yang membuat murid-muridku bersemangat dalam belajar dirampas. Oooohhhh !, aku tak mampu menahan diri. Batinku tergoncang dibalik pintu masuk. Semangat mengajarku yang membara dan berapi-api seketika surut saat mendengar sorak-sorai bahagia dari murid-muridku tercinta, sebagai respons informasi rekayasa bahwa aku akan digantikan karena aku tidak masuk. Aku mendengar sorak-sorai bahagia itu dari balik dinding kelas. Mereka tidak mengharapkan kehadiranku. Sakit banget hatiku. Itu yang kurasakan. Hati seorang calon guru yang awam kini tealah tercabik-cabik. “Tuhan, aku tak sanggup melanjutkan peranku lagi”, ucapku dalam hati. Sepanjang pelajaran Bahasa Indonesia, tidak seperti biasanya, aku lebih banyak berdiam diri. Jadwal pelajaran hari itu hanya satu jam pelajaran, empat puluh lima menit. Waktu yang sangat singkat dan sangat membantuku untuk melarikan diri dari kenyataan bahwa aku tak diharapkan. Aku tidak bersemangat, tapi aku tidak boleh menelantarkan murid-muridku. “Pak Hari sakit ya?” tanya salah seorang murid yang sejak tadi memperhatikanku. Aku tak mampu berkata. Aku membalas pertanyaan itu

dengan senyum yang ku buat dengan sedemikian rupa untuk menutupi kekecewaanku. Tidak!, mereka tak layak menjadi sasaran kemarahanku, berontakku dalam hati. Ada perang dalam batinku. Aku harus marah kepada mereka, murid-murid yang aku banggakan, ataukah aku harus diam menerima semua ini dengan ikhlas? Entahlah. Akhirnya, aku memilih untuk diam. Aku tidak mau melampiaskan kekecewaanku kepada mereka. Aku adalah calon guru. Aku harus belajar menjadi guru yang prefesional yang tidak mencampurkan urusan pribadi dengan urusan mengajar. Aku adalah calon guru yang baik. Disisi lain, sebagai manusia biasa aku tidak bisa memungkiri perasaan ini. Aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa murid-murid yang aku sayangi tidak bisa menerima kehadiranku sebagai calon guru. Aku tidak bersemangat karena aku merasa dianaktirikan. Aku diduakan. Tak bisa aku terima semua ini. Sorak-sorai bahagia itu kembali mendengung di kedua telingaku. Kututup telinga rapat-rapat. Aku tak mau mendengar sorak-sorai yang riuh itu. Hampir seluruh isi kelas memperhatikan polahku yang aneh. Kelas menjadi sunyi. Tak ada ribut. Tak ada gaduh. Hanya senyap yang bertahta. Semua mata tertuju padaku. Aku memperbaiki tempat dudukku. Berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Calon guru memang harus pintar akting. Untung saja aku pernah mencicipi dunia teater, kataku dalam hati. Dan sekarang aku sedang berteater. Aku berperan sebagai calon guru. Hampir saja tangisku memecahkan kesunyian. Yang mampu aku lakukan hanyalah menahan tangis. Aku tidak mau menangis dihadapan muri-muridku. Aku ingin ter-

lihat tegar. Aku ingin terlihat sebagai calon guru yang baik. “Kriiiiinggg....., kriiiingggg…., kriiiiingggg……!” bel berbunyi tiga kali, menandakan waktu telah usai. Dan akhirnya, memangbenar waktu yang menyelamatkanku. Waktu telah memaksa guru piket untuk memencet tombol yang menghasilkan bunyi yang ditunggu-tunggu oleh murid-muridku dan juga diriku. Tak pernah aku merasa sesuntuk ini selama aku berperan sebagai calon guru. Sangat kesal, marah dan berontak. Itu yang kurasakan. Aku tak bersemangat lagi melanjutkan peran mulia ini. Aku ingin berhenti, tapi kontrak terlanjur aku tandatangani dan hampir selesai. Episode terakhir tinggal beberapa babak lagi. “Kamu tidak boleh menyerah !, jangan hanya karena krikil kecil kamu terjatuh dan tak mau bangkit lagi” nasihat bapak ketika aku masih kecil. Semangatku sebagai calon guru membara lagi setelah teringat nasihat bapak waktu itu. Aku tidak akan putus asa. Aku akan tetap bersemangat dan melanjutkan impianku sebagai guru yang baik. Dan kemudian bisa terangkat menjadi guru yang prefesional. Aku akan merebut kembali predikatku sebagai calon guru yang baik. Babak terakhir akan segera dimulai. Aku kembali kesekolah itu dengan berpakaian rapi dan tak lupa memakai sepatu pantopel yang sedikit ada heelnya. “Inilah aku, calon guru masa depan !”, ucapku penuh semangat. *) Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IAIDA Blok Agung, Banyuwangi.

Ketika Badai telah Menerpa Oleh Yanti Novitasari*

KU coba membuka relung hatiku yang paling dalam. Ku mulai membaca semua kesan pesan yang ada di dalam kehidupanku. Ku buka memori yang dulu pernah ku jalani dan kini telah menjadi sutu memori yang tersimpan begitu dalam. “Ayolah bangkit Cinta. Kamu pasti bisa menghadapi ini semua. I ngatlah bahwa tak ada suatu kebahagiaan yang didapatkan secara instan. Bangkit dan rainhlah mimpi dan harapanmu. Masa depanmu masih panjang Cinta. Ingat itu” kata hati yang tiba-tiba saja bersuara pada diriku. Kring…kring…kring… Jam alrm sudah bordering. Pertanda bahwa sudah waktunya untukku memulai aktivitasku pagi ini. Aku segera saja bangun dan memulai aktifitasku

untuk segera mengambil air wudu dan sholat subuh terlebih dahulu. Akhamndulilah yang Allah karena aku masih bisa menikmati keindahan alammu yang begitu indah menawan ini. Meskipun aku tak tau sampai kapan aku bisa bertahan dan terus menikmati berjutajuta oksigen gratis yang engkau berikan. Jauh dari relung hati ini. Bahkan tak pernah terbayangkan. Sesuatu yang tak pernah terlintas dibenakku kini datang menghampiriku secara mendadak. Bahkan datang tanpa meminta izin kepada pemiliknya. Bagaikan badai yang menerpa secara dahsyat dan hebatnya. Segala hambatan kini mulai ku rasakan. Entah sampai kapan aku akan seperti ini. Hanya satu yang pasti, hidup matiku karena Allah semata.Mungkin dia bisa saja membuatku jatuh dan tak berdaya. Tapi aku juga sadar bahwa mungkin ini yang telah mereka ren-

canakan untukku. Akan aku jalani dengan sebaik-baiknya. Kanker bukanlah sebuah penyakit yang mudah disembuhkan. Tapi aku yakin bahwa itu semua hanyalah iseng. Bahkan aku yakin bahwa sebenarnya aku ini sehat dan tak punya sebuah penyakit yang sebegitu besar. Apa yang dapat aku lakukan Tuhan? Aku takut. *** MIMPI. Semua orang pasti punya sebuah mimpi. Mimpi adalah harapan yang akan menjadikan kita, waktu kita dan semua yang kita lakukan akan seakin terarah dan yakin bahwa kita pasti bisa. Pasti bisa lewati semua hal yang kita lakukan. Aku adalah Cinta. Aku yakin aku ampu berdiri di atas segala ujian yang ada. Aku yakn aku mampu hadapi semua hal yang akan terjadi pada diriku. Seuntai kata yang tak dapat aku lupakan. Saat aku ber-

tanya kepada ibu kenapa semenjak SMA ini aku sering sekali merasakan sakit kepala? Seketika itupun ibu menjawab. “ Dahulu ketika kamu masih balita Dokter pernah mengatakan bahwa kamu telah terkena penyakit Kanker Otak. Bahkan Dokter juga berkata bahwa kamu tidak akan pernah bisa merasakan indahnya bangku pendidikan yang tinggi karena kamu tidak akan bisa berfikir dengan beban yang teramat dalam ndok”. “ Apa bu, Kanker otak? Mana mungkin aku bisa terkena Kanker otak bu? Bagimana mungkin?... terus saja aku tak percaya akan semua itu. Bagaikan sesuatu yang jauh dari pikiranku. Semua hal tentu saja dapat terjadi tapi apakah harus sekejam ini. Aku tak akan pernah bisa menikmati bangku pendidikan. Ku cerna dan terus saja kucerna kata-kata itu ke dalam pikiranku. Tapi tiba-tiba saja aku

menemukan titik terangnya. Aku kini sadar bahwa itu hanyaah kata Dokter. Bukanlah yang mengatur hidup kita adalah Allah dan bukan manusia. Bukankah Dokter itu adalah manusia yang hanya bisa memfonis sang pendderita dari cirri-ciri yang ia tunjukkan. Yah, aku sehat dan selamanya aku akan sehat. Aku yakin itu semua hanya cerita masa laluku saja dan kini lihatlah aku. Aku adalah seorang gadis yang kuat dan semangat. Kan ku gapai semua impian dan cita-citaku. Aku pasti bisa lewati semua ini. *** Semua keyakinan kini kembali tumbuh dari hatiku. Aku yakin bahwa semua hal yang telah terjadi ini hanyalah cerita masa laluku. Mungkin aku juga sadar bahwa memang benar jika dulu ketika aku masih kecil aku sering di bawa ke rumah sakit. Tapi kini aku akan menjaga kondisiku dan aku juga tak ingin

aku masuk keruma sakit lagi. Aku sudah dewasa dan aku yakin aku bisa menjaga kesehatanku. Tak akan aku biarkan Badai itu menerpaku kembali. Semua hal yang terjadi adalah sesuatu hal yang telah mebuat kita menikmati masa-masa itu. Aku yakin tak selamanya sesuatu yang telah membuatku erpuruk akan menjadikan aku terus terpuruk. Bahkan bisa jadi sesuatu yang saat ini membuat kita meneteskan air mata malah akan menjadikan secangkir semangat dan sebongkah kebahagiaan yang begitu dalam. Apakah kita bisa melihat apa yang akan terjadi di hari esok? Biarkan waktu terus berjalan. Tapi jangan biarkan kita berjalan hanya mengikuti alur jam itu. Berusaha dari hal terkecil itu lebih baik dari pada tidak pernah memulainya. *) Siswi SMAN 1 Pesanggaran.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Minggu 8 Maret 2015

BERITA UTAMA

31

Hari Ini Baksos di Songgon SONGGON - Kegiatan Bakti Sosial Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Banyuwangi memasuki putaran keempat. Pagi ini (8/3) Pasar Songgon menjadi lokasi baksos kesehatan tersebut. Sama dengan baksos di tiga lokasi sebelumnya, kegiatan pagi ini dipastikan menjadi sasaran warga. Utamanya para warga Nahdliyin yang berasal dari kalangan kurang mampu yang ingin mengikuti pengobatan gratis. Apa-

lagi, panitia lokal dan induk LKNU juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat jauh hari sebelum baksos dilaksanakan. “Kami optimistis pelaksanaan Baksos Kesehatan LKNU hari ini berlangsung lancar,” ujar Ketua BAKTI SOSIAL KESEHATAN Songgon, H. Imam LKNU MWCNU Baidowi, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (7/3).

Panitia telah selesai menyebarkan kupon undangan bakti sosial pengobatan gratis kepada 750 warga kurang mampu di sekitar Kecamatan Songgon. Tetapi, panitia waswas dengan cuaca di Kecamatan Songgon yang dua hari terakhir hujan. Sebagai langkah antisipasi hujan tersebut, panitia memasang tenda besar. “ Hujan sudah kita antisipasi dengan tenda dan urukan pasir agar tidak becek,” imbuhnya.(ddy/c1/bay)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

GLADI BERSIH: Panitia Baksos LKNU meninjau kesiapan di lokasi Baksos TPK Perhutani Songgon sore kemarin (7/3).

Sewa Mobil dan Salon Belum Dibayar n TERTIPU... Sambungan dari Hal 25

Pelaku mengatakan bahwa sesi pemotretan berlangsung di Hotel Santika Jumat sore kemarin (6/3). Sebelum pemotretan, seluruh peserta terlebih dahulu dirias bersama-sama di sebuah salon rias pengantin di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Mereka juga disuruh memilih kostum yang akan dipakai saat pemotretan. Selanjutnya, setelah seluruh pelajar dirias dan mengenakan kostum yang disediakan, pelaku memerintahkan seluruh pelajar menuju Hotel Santika untuk pemotretan. Seluruh peserta diantar mobil sewaan menuju hotel. Namun, sebelum berangkat ke hotel, para peserta terlebih dulu disuruh menanggalkan semua barang berharga, seperti dompet dan telepon selular (ponsel). Barang-barang itu ditampung di suatu tempat. Para pelajar tidak curiga sama sekali dengan aturan itu. Mereka pun menuruti rayuan maut lelaki yang mengaku bernama Iwan itu. Setelah menanggalkan barang berharganya, mereka pun menuju hotel. Kecurigaan peserta muncul saat mereka tiba di Hotel Santika Banyuwangi. Sebab, di ho-

tel tersebut tidak ada acara apaapa. Para karyawan hotel juga bingung dengan kedatangan para pelajar yang sudah mengenakan kostum dan full make up tersebut. Merasa ada yang tidak beres, puluhan peserta tersebut kembali ke tempat rias pengantin di Kelurahan Penataban. Mereka bermaksud mengonfirmasi kepada Iwan. Setiba di tempat rias, ternyata Iwan sudah tidak ada di tempat. Barang-barang berharga yang dititipkan kepada pelaku juga sudah raib. Sadar menjadi korban penipuan, para pelajar itu mulai bingung. Bahkan, sebagian peserta tampak menangis histeris. Ada juga pelajar lelaki yang geram sembari meninju aspal jalan di depan salon rias pengantin itu. Aksi para pelajar korban fashion abal-abal itu langsung mendapat perhatian warga sekitar. Tidak hanya dompet dan ponsel yang digondol pelaku, saat pergi dari tempat rias, pelaku juga berhasil menggondol satu motor milik salah pelajar yang masih dirias. ”Motor saya Yamaha Mio warna merah bernomor polisi P 5518 ZO juga dibawa. Alasannya sepeda motor saya mau dipinggirkan sama dia (pelaku),” ujar Dewi Ristiana, 17, siswi kelas X SMK Gajah

Mada, warga Dusun Ubred, Kelurahan Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Vila Kutronanda, 15, siswi kelas X SMK Pradana yang juga kehilangan dompet dan sebuah ponsel, awalnya tidak curiga atas penipuan berkedok fashion itu. Sebab, pihak sekolah juga mengetahui apa yang akan dia lakukan. ”Kata dia waktu acara di Hotel Santika barang-barang berharga tidak boleh dibawa. Akhirnya, ya saya titipkan. Ternyata barang saya diambil. Dia menjanjikan peserta diberi uang Rp 150 ribu kalau mengikuti acara itu,” ujar warga Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, itu dengan raut wajah penuh penyesalan. Namun, tidak semua barang berharga milik pelajar berhasil digondol pelaku. Sebab, ada juga pelajar yang menolak menitipkan barang berharga miliknya kepada pelaku. ”Yang tidak menitipkan barang, ya selamat. Barangnya tidak hilang. Saya mulai curiga saat tiba di hotel, kok tidak ada acara apa-apa ya,” terang Vila kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Hal senada dilontarkan Dian Infasturiski, 15, siswi kelas X SMK Pradana. Dompet dan telepon seluler miliknya raib dibawa pelaku. Menurutnya, tidak hanya

pelajar yang ditipu. Pemilik salon rias pengantin dan pemilik mobil sewaan juga tertipu, karena belum dibayar pelaku. ”Katanya di rias pengantin juga belum bayar. Sopir mobil yang mengantar kami ke hotel mengatakan juga belum menerima uang sewa mobil,” terang Dian yang tinggal di Kecamatan Cluring itu. Dian menambahkan, pelaku pamit kepada peserta pergi sebentar ke minimarket. Namun, kepada pemilik salon rias pengantin, pelaku mengaku akan pergi ke hotel untuk mendampingi para pelajar dalam sesi pemotretan. ”Waktu pulang dari hotel, barang-barang kita sudah tidak ada. Kata teman-teman, dia ke minimarket. Kepada pemilik salon rias, katanya dia ke hotel,” tambahnya. Sementara itu, Kapolsek Giri Iptu Mudjiono mengatakan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut kasus tersebut. Pihaknya juga masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dan mendata para korban. ”Masih dilakukan penyelidikan, para korban baru melapor. Akan kita kumpulkan keterangan dan bukti-bukti dulu,” tegas Mudjiono. Terkait kejadian itu, Kapolsek Mudjiono mengimbau masyarakat dan lembaga pendidikan

Wajib Menyebut Durian Banyuwangi n DISKUSI... Sambungan dari Hal 25

Kelompok yang terdiri atas berbagai macam usia itu memilih durian dengan cara masingmasing. Sebagian yang sudah mengetahui cara menilai durian yang bagus langsung mengambil salah satu buah dan membukanya. Pencinta durian lokal lebih suka memilih durian biasa. Mereka yang datang dari Medan, Jakarta, bahkan Malaysia dan Brunei, lebih memilih durian merah. Meskipun tidak bisa mencoba banyak karena jumlahnya terbatas, tapi mereka mengaku puas dengan buah durian merah yang dihidangkan. “Rasanya enak. Warna dagingnya juga unik. Baunya tidak terlalu tajam. Kalau mau laku diekspor harus lebih pahit,” kata Abdul Aziz, pencinta durian asal Malaysia. Kegiatan diskusi terbuka itu, menurut Eko Mulyanto, ketua

Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi, bertujuan menyamakan persepsi komunitas pencinta durian nasional dan internasional. Dengan dikumpulkannya pihak pemerintah, pelaku usaha, pemerhati dan ahli durian, serta para petani itu, Eko berharap durian merah asal Banyuwangi dikenal terlebih dahulu sebelum benar-benar dilepas ke luar negeri. Para ahli dan pencinta durian dari berbagai wilayah pun diberi kesempatan mencicipi lebih dari sepuluh varietas durian merah yang tumbuh di Banyuwangi. Oleh karena itu, di mana pun nanti durian ini ditanam atau dijual-belikan, mereka yang sudah melihat dan mencicipi rasa durian merah itu akan langsung tahu bahwa durian itu berasal dari Banyuwangi. “Ada 65 varietas yang kita miliki. Sebelum dilepas ke pasar dunia kita akan menanam 15.000 bibit sampai akhir Desem-

ber 2015. Maksudnya adalah membangun fondasi bahwa durian merah ini memang dari Banyuwangi,” jelas pria yang akrab disapa Yayan tersebut. Senada dengan yang dikatakan Eko, ahli durian di Durian Research Centre (DRC) Universitas Kalimantan Utara, Lutfi Bansir, mengatakan bahwa durian merah di Banyuwangi ini adalah produk asli. Warna eksotis daging durian tersebut, kata Lutfi, berasal dari durian lokal yang mengalami persilangan alamiah dengan durian merah Kalimantan. Sehingga, menimbulkan rasa khas durian lokal seperti perpaduan keju, susu, dan mentega, tapi berwarna merah. “Kalau bisa dagingnya dibuat lebih tebal dan dikembangkan lebih baik, pasti bisa menembus pasar mancanegara,” kata Lutfi. Sementara itu, keunikan durian merah lokal asal Banyuwangi itu rupanya cukup menarik bagi Kementerian Pertanian. Dalam

acara yang dihiasi hujan tersebut, Sri Wijayanti, direktur Pembenihan Hortikultura dari Kementerian Pertanian, mengatakan bahwa buah durian merah Banyuwangi sudah layak dikomersialkan secara internasional. Namun, sebelum itu perlu ada pendaftaran varietas dan indikasi geografis (IG) ke Kementerian Pertanian untuk menjamin kualitas buah dan jaminan hak paten milik Banyuwangi. Dirinya akan memilih lima varietas terbaik dari 65 varietas yang ada. Lima varietas itu akan didaftarkan, termasuk IG-nya juga. “Durian ini sudah memenuhi syarat komersial. Warnanya menarik, dagingnya ada dan rasanya luar biasa. Tetapi, harus ada IG yang didaftarkan ke Kementerian Pertanian dan ke Kemenkumham serta HAKI. Jadi, nanti siapa pun dan di mana pun menanamnya, orang harus menyebut ini durian Banyuwangi,” ujar Sri Wijayanti. (fre/c1/bay)

Bahan Baju 70 Persen Kertas Bekas n IKUT... Sambungan dari Hal 25

Mentor desain busana, Sukirno Fajar mengatakan, art wear berbeda dengan carnival wear yang terkesan lebih banyak aksesori. “Namun, bukan berarti pakaian yang diperagakan nanti tidak bisa ditambahkan aksesori. Justru dianjurkan menambah aksesori

demi menambah aksen pakaian,” jelas lelaki berambut kuncir itu. Sukirno menambahkan, desain pakaian dibebaskan tapi dianjurkan mengarah pada casual style. Panitia memberikan contoh beberapa pakaian yang terbuat dari kertas bekas yang diunduh dari internet. Ditegaskan pula, pakaian harus sopan. “Saya rasa kita semua paham bagaimana

busana yang sopan,” katanya. Ketentuan busana agar tetap sopan itu tidak akan membatasi kreasi dan inovasi peserta dan desainer. “Sopan tapi tetap elegan,” tambah Sukirno. Peserta yang hadir juga diberikan pemahaman mengenai teknik menghias baju berbahan dasar kertas tersebut. Baju kertas bisa diberi warna dan dikombinasikan

bahan bekas lain. Perlu diketahui, bahan pakaian harus 70 persen kertas bekas dan 30 persen bahan bekas lain. Bahan bekas dimaksud bisa berupa kain, plastik, besi, dan kayu bekas. Sementara itu, peserta langsung digiring menuju Pantai Boom, Banyuwangi. Mereka diajak melihat langsung kondisi amphitheather di pantai tersebut. (cin/c1/bay)

Parkir Yacht di Pelabuhan Benoa Sudah Overload n LAHAN... Sambungan dari Hal 25

Kami akan mengundang kapalkapal pesiar untuk berlabuh di marina Banyuwangi. Kami bantu promosinya,” ujarnya saat meninjau kawasan Pantai Boom Jumat lalu (6/3). Terkait pengembangan wisata bahari, Menko Maritim juga akan memangkas waktu pengurusan perizinan sandar kapal yacht di Indonesia. “Dulu izin masuk kapal yacht ke sini bisa memakan waktu 30 hari lebih, sekarang sudah kita potong sekitar tujuh hari. Ke depan, secara online izinnya kami targetkan bisa selesai sehari saja,” imbuhnya. Menurut Menko Indroyono,

potensi pengembangan dermaga marina sangat menjanjikan. Saat ini, kata Indriyono, Bali telah menjadi tempat parkir kapal yacht Australia. “Di Australia ada sekitar 20 ribu sampai 30 ribu yacht. Saat ini ribuan kapal yacht Australia parkir di Benoa. Lumayan ongkos parkirnya USD 400 per bulan. Padahal, mereka bisa datang ke sini dan berjalan-jalan selama dua bulanan saja, sementara yachtnya tetap diparkir. Itu ongkos parkir jalan terus,” kata dia. Selain potensinya yang menjanjikan, Indriyono juga menilai lokasi rencana pengembangan dermaga sandar kapal yacht di Banyuwangi sangat menawan. Selain dekat kota, view Pantai Boom yang diproyeksi menjadi lokasi

pembangunan marina di Banyuwangi juga indah. Pemandangannya berlatar Pulau Bali dan Gunung Ijen dan Gunung Raung. “Wah, ini bisa mengalahkan marina di Lombok,” puji dia. Bupati Abdullah Azwar Anas menambahkan, pembangunan dermaga marina di Banyuwangi akan digarap BUMN dan swasta. Pemerintah daerah yang mengeluarkan izinnya. “Ini merupakan bagian dari strategi menunjang pengembangan ekowisata yang sedang digarap Banyuwangi. Salah satunya adalah pengembangan wisata maritim sesuai potensi alam yang kita miliki,” kata Anas. Pengembangan dermaga marina ini, lanjut Anas, saat ini sudah memasuki tahap studi

kelayakan. “Feasibility study (FS)nya sudah tahun ini. Kita targetkan pembangunan fisiknya mulai tahun depan. Rencananya, dermaga marina ini akan dikelola anak perusahaan BUMN. Pelindo III bahkan sudah mulai jalan cari pasar,” kata Anas. Sementara itu, General Manager PT. Pelindo III Cabang Tanjung Wangi, Banyuwangi, Bangun Swastanto mengatakan, pihaknya telah melakukan penjajakan ke pengelola dermaga Benoa, Bali, dan mulai menunjukkan hasil. “Hasil studi kami ke sana, sudah ada 50 kapal yacht Australia yang siap bersandar di marina Banyuwangi. Karena itu, kami berencana mempercepat pembangunannya tahun ini,” pungkasnya. (c1/bay)

agar tidak gampang terbujuk sesuatu yang belum pasti kebenarannya. Terlebih, penipu itu mencatut nama acara fashion yang akan digelar pemkab. ”Sebaiknya pihak sekolah mendata secara jelas dulu kebenarannya.

Kalau memang panitia asli, minimal kan pasti ada pendampingan dari dinas terkait. Jangan cepat terlena dengan imingiming,” jelas Kapolsek Mudjiono. Sekadar tahu, demi meyakinkan korban, pelaku mencatut acara

Green Fashion and Recycle Week yang akan dihelat Pemkab Banyuwangi. Pelaku tampaknya jeli memanfaatkan situasi event fashion yang akan digelar pemkab di Pantai Boom 14 Maret mendatang. (tfs/c1/bay)

Ainur Terluka Parah di Kepala n SERUDUK... Sambungan dari Hal 25

Ainur meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka parah di kepala. “Dia mengalami pendarahan di kepala,” ujar Brigadir Dony Yanuar, anggota

Satlantas Polres Banywuangi. Hadiki dan Miskanah mengalami lecet di beberapa bagian tubuhnya. Penyebab kecelakaan itu kini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Dua kendaraan, becak dan motor milik korban, diamankan di Polsek Rogojampi. (nic/c1/bay)

Gelombang Pelayat Terus Berdatangan n DIMAKAMKAN... Sambungan dari Hal 25

Begitu jenazah Adi tiba di Banyuwangi Jumat sore lalu (6/3), gelombang pelayat terus mengalir di tempat persemayaman Jalan Ikan Gurami, Karangrejo, Kecamatan Bany-

uwangi. Hingga tadi malam, rombongan pelayat terus berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa. Sementara itu, Adi Kardono meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Siloam Hospitals Surabaya pukul 9.15 Rabu lalu (5/3). Ayahanda pakar kopi Banyuwangi,

Setiawan Subekti, itu mengembuskan napas terakhir pada usia 85 tahun. Meski sudah berusia lanjut, Adi yang lahir pada 28 September 1930 di Banyuwangi itu masih aktif membaca buku dan mengikuti perkembangan teknologi perkebunan dari berbagai media. (c1/bay)

Akui Kota Penyu Lebih Maju n RAJIN... Sambungan dari Hal 25

Saat ini lokasi-lokasi tersebut menurutnya sudah banyak berubah. Budi yang lahir di Kecamatan Genteng, 52, tahun silam itu menceritakan bahwa saat masih menjadi pelajar di Banyuwangi, dia banyak menghabiskan waktu senggang dengan

bersepeda. Salah satu lokasi yang sering dia kunjungi adalah pemandian Jatirono di Kecamatan Kalibaru dan Pantai Plengkung di Kecamatan Tegaldlimo. Bapak tiga anak itu melihat perkembangan pariwisata, ekonomi, dan pendidikan Banyuwangi, saat ini sudah jauh berbeda dengan zamannya. Namun, ada satu keinginan yang dia harapkan, yaitu

akses menuju Pantai Plengkung mudah dilalui. Selain lokasi tersebut adalah favoritnya dulu, Budi juga mengatakan “akses mudah” akan mempermudah para turis menjangkau Plengkung. “Kalau bisa Plengkung diberi akses pesawat atau jalannya diperbaiki. Jadi, turis tidak harus berangkat dari Bali,” ujarnya. (fre/c1/bay)

Sering Menyerang Ayam Milik Warga n PERBURUAN... Sambungan dari Hal 27

Joni biasanya mencari biawak ini di sekitar pinggir sungai Kalisetail, Genteng. Di tempat itu, dikenal banyak biawak dengan ukuran besar. “Sehari biasanya dapat tiga ekor dengan ukuran besar,” katanya.

Menurut Joni, usaha kuliner daging biawak saat ini juga sedang ramai. Biasanya, warga biasanya mengonsumsi dengan dibuat sate dan gulai. “Selain rasanya enak, juga berkhasiat untuk obat kulit dan menambah perkasa,” ungkapnya. Sekitar sungai Kalisetail, Genteng, banyak ditemukan biawak,

ini diakui oleh Mualifah, 42, warga Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Malahan, ayam piaraannya banyak yang mati karena diserang oleh binatang yang masih satu marga dengan komodo itu. “Lima ekor ayam milik saya, mati diterkam biawak,” cetusnya. (sli/c1/abi)

Diprediksi Mendarat Pukul 21.00 Tadi Malam n TEMUKAN... Sambungan dari Hal 26

Sebab, hingga berita ini ditulis tadi malam, evakuasi masih dilakukan. Menurut Zainul, tempat penemuan mayat tersebut cukup jauh dari darat. Proses evakuasi jenazah tersebut diperkirakan tuntas dan tiba di darat sekitar pukul

21.00 tadi malam. Oleh karena itu, BPBD belum memberikan informasi seputar identitas mayat. ”Tunggu saja dulu. Kalau sekarang kita berikan informasi, nanti salah,” tambahnya sore kemarin. Yang pasti, kata Zainul, setelah jenazah sampai di darat, pihak berwenang akan melakukan otopsi untuk mengetahui iden-

titas mayat. Setelah identitas diketahui, jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga. Seperti diberitakan sebelumnya, KM Harmonis tenggelam di Perairan Besuki beberapa waktu lalu. Beberapa awak kapal berhasil selamat, sebagian meninggal dunia, dan sebagian lagi hilang. (bib/c1/bay)

Tanggal 15 Maret Sembahyang di Watudodol n PESTA LONTONG... Sambungan dari Hal 26

Kendati tidak terlalu ramai, tapi umat dan beberapa tamu yang datang tampak lahap menikmati hidangan. Di tengah acara makan lontong Cap Go Meh, lima barongsai dan satu liang-liong hadir menghibur. Warga sekitar yang mendengar ada suara simbal dan tambur langsung memenuhi pelataran klenteng yang masih direnovasi

tersebut. Barongsai yang ratarata dimainkan anak usia SD dan SMP itu tampak bersemangat menghibur penonton. Sesekali umat yang datang memasukkan angpau ke dalam mulut barongsai itu supaya semakin bersemangat. “Umat yang datang memang tidak terlalu banyak. Kebanyakan beralasan karena tempat sembahyangnya belum jadi, sehingga tidak leluasa,” kata Oei Sioe San, ketua TITD Hoo Tong Bio. Nanti setelah bangunan jadi,

Sioe San berharap umat semakin ramai datang beribadah dalam kesempatan apa pun. Pasca-perayaan penutup Imlek, tepatnya tanggal 15 Maret nanti, umat akan melakukan sembahyang bersama di Watudodol. Hal itu dilakukan sebelum merayakan ulang tahun TITD Hoo Tong Bio. “Ultahnya memang sengaja digeser tanggal 21 Maret besok supaya banyak yang datang. Itu bertepatan dengan waktu libur,” ujar Oei Sioe San. (fre/c1/aif)

Puncak Haul Digelar Siang Ini n PAWAI... Sambungan dari Hal 27

Setelah itu, istirahat. ”Seperti menikmati kopi, bunggul, geddheng kolop, dan sabreng kolop,” terang Abu Rowi kembali. Setelah itu, sekitar pukul 19.00 para alumni kembali berkumpul di aula pesantren untuk mengikuti reuni bersama pengasuh.

Usai reuni, para alumni pesantren yang sudah berusia seratus tahun itu istirahat di kampus IAI Ibrahimy. Saat istirahat itu mereka menikmati aneka makanan khas pesantren. ”Seperti nase’ gulungan, kacang kolop, jegung bakar,” imbuh Abu Rowi. Pada pukul 02.00 dini hari para alumni kompak bangun malam untuk melaksanakan

salat malam, zikir, rotibul haddad, salat subuh, dan istighotsah. Ibadah sunah itu dilakukan bersama pengasuh pesantren hingga subuh. Puncak acara haul digelar hari ini (8/3). Sekitar pukul 13.00 akan diadakan haul akbar pendiri dan pengasuh ponpes di halaman pesantren. (bib/c1/als)


32

Jawa Pos

Minggu 8 Maret 2015

Legitnya Jajanan Dodol Khas Kota Gandrung

jenang durian jenang selo

dari hingga Untuk membuat jenang, bahan baku yang digunakan tidak terlalu rumit. Bahan baku bisa kita dapatkan di sekitar kita. Bahan membuat jenang adalah santan kelapa, tepung ketan, gula pasir, gula merah, dan garam. Bahan tambahan pada jenang menentukan rasa. Jenang berbahan durian disebut jenang durian, jenang dari nangka disebut jenang nangka, jenang dari tape disebut jenang tape, dan lain sebagainya. Di Banyuwangi, jenang biasa dibungkus plastik. Selain biasanya disajikan di dalam acara hajatan, saat ini jenang ini mudah kita temui di toko-toko pusat oleh-oleh di Banyuwangi. Yang terkenal di Banyuwangi adalah jenang waluh atau orang Banyuwangi biasa menyebut jenang selo. Jenang waluh adalah salah satu jenis kue yang terbuat dari waluh atau labu kuning yang dibuat seperti dodol dan dihidangkan bersama ketan yang telah diolah bersama kelapa. Perpaduan antara manis dan gurih ini menjadi hidangan yang layak untuk dinikmati. KHAS: Jenang yang sudah jadi dipotong kecil-kecil atau sesuai selera. Potongan jenang lalu dimasukkan ke dalam plastik.

MENGAPA lebih terkenal dengan sebutan jenang selo? Sebab, bagi orang Banyuwangi buah labu atau wuluh tersebut biasa disebut dengan buah selo. Jadi, jenang wuluh di Banyuwangi lebih terkenal dengan sebutan Jenang Selo. Salah satu produsen pembuatan jenang ini, Hj. Sri Wahyati, 61, membenarkan jika bahan baku pembuatan jenang ini sangat mudah didapat. Namun, dalam proses memasaknya membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk satu panci jenang tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga jam lebih. ”Santan yang sudah dimasak dan selo dicampur jadi satu, diberi gula dan sedikit garam. Terus harus diaduk terus menerus selama tiga jam lebih di atas api,” jelas Sri. Sri menambahkan, pada prosesnya memang harus diaduk terus menerus. Hal tersebut agar supaya kualitas jenang yang dihasilkan bisa bagus. ”Kata orang Banyuwangi biar ramed (merata). Kalau tidak diaduk biasanya antara selo dan santan tidak tercampur rata,” terang ibu

BAHAN POKOK: Semua jenis jenang membutuhkan santan buah kelapa.

Cocok sebagai Oleh-oleh

ALAMI: Selo dan nangka dikupas sebelum dimasak.

enam anak ini. Setelah tiga jam diaduk, jenang tersebut ditempatkan di sebuah wadah untuk didinginkan beberapa saat. Setelah dirasa dingin, selanjutnya jenang tersebut di potong sesuai ukuran. ”Harus nunggu dingin dulu kalau mau dipotong. Kegunaan diberi santan itu selain agar lebih gurih juga agar jenang ini tidak lengket di tangan dan di wadahnya,” terang Sri.

Dia mengatakan, pada saat belum memiliki mesin penggiling untuk mengaduk jenang buatannya. Dia harus menggunakan cara manual. Yaitu harus mengaduknya dengan tangan. Bara api yang digunakan juga menggunakan kayu. ” Dulu mengaduknya ya dengan tangan. Sekarang sudah pakai mesin penggiling jadi tidak terlalu capai,” ujar Sri. (tfs/c1/als)

LEBIH MODERN: Kini, mengaduk jenang tak perlu pakai tangan. Sudah ada mesin penggiling.

SANGAT cocok jika jenang ini dijadikan oleh-oleh. Selain rasanya khas, yaitu manis dan legit, jenang yang tanpa bahan pengawet itu bisa tahan selama sepuluh hari. Produsen jenang Hj. Sri Wahyati mengatakan, awalnya dia berbisnis jenang hanya untuk tetangga sekitar. Lambat laun, usahanya ini menjadi buah bibir para tetangga. Akhirnya semakin banyak yang memesan jenang kepada Sri. ”Ini usaha dari ibu. Awalnya ya ada tetangga pesan, terus saya buatkan. Ternyata peminatnya banyak,” ujar Sri. Melihat semakin banyak peminatnya, pemilik usaha jenang yang ada Kelurahan Singoturunan, Banyuwangi, itu tidak berdiam diri. Dia semakin percaya diri mengembangkan usaha rumahannya tersebut. Dia mulai memasarkan jenang dagangannya ke toko-toko. Terutama toko oleh-oleh di Banyuwangi. ”Saya pasarkan sendiri. Dulu saya naik motor menawarnawarkan ke toko. Alhamdulillah sampai saat ini banyak peminatnya,” ujar Sri. Dirinya tidak memungkiri bahwa jenang jualannya sangat cocok digunakan sebagai oleh-oleh. Meski tidak menggunakan bahan pengawet, jenang buatannya tersebut bisa tahan lama. ”Bisa tahan sepuluh hari jenang itu. Termasuk lama juga. Ini tanpa bahan pengawet. Penjualan terbanyak memang ke toko-toko oleh-oleh di Banyuwangi,” tambah Sri. Makin banyaknya peminat jenang miliknya, terlebih itu toko oleh-oleh dia mulai bereksperimen. Tidak hanya jenang selo, jenang dodol dan jenang tape saja yang dia jual. Dia mulai menambahkan rasa-rasa lain ke dalam jenang buatannya. ”Jenang gedang, jenang nangka, kadang juga jenang duren saya buat. Tapi kalau duren lihat-lihat musim,” jelasnya. (tfs/c1/als)

SIAP EDAR: Hasil olahan jenang biasanya langsung didistri-busikan ke pusat oleh-oleh khas Banyuwangi.

LEBIH GURIH: Sebelum dibungkus, jenang ditaburi biji wijen untuk menambah cita rasa.

TANPA BAHAN PENGAWET: Jenang yang sudah jadi bisa bertahan hingga sepuluh hari ke depan.

MASIH TRADISIONAL: Mengolah jenang, dari mulai bahan baku hingga jadi, dibutuhkan waktu minimal tiga jam.

ALL FOTO: RENDRA KURNIA/RaBa


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.