Radar Banyuwangi | 9 Mei 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

JUMAT 9 MEI TAHUN 2014

UNAS

Ujian Susulan mulai Senin Pekan Depan BANYUWANGI - Ujian nasional (unas) tingkat SMP/sederajat resmi berakhir kemarin (8/5). Hanya, dari 22.587 siswa yang terdaftar dalam daftar nominasi tetap (dnt) unas jenjang sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) itu, beberapa siswa terpaksa menjalani unas susulan yang akan digeber mulai Senin pekan depan (12/5). Informasi yang ber hasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pada hari pertama unas, ada enam siswa yang berhalangan lantaran sakit. Se hari berselang, tepatnya Selasa (6/5), tiga siswa tidak ikut unas juga gara-gara sakit plus satu siswa yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan ■

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 33

Antisipasi MERS Masuk BWI Belum Punya Alat Deteksi, Siapkan Paramedis di Bandara BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi mulai mewaspadai penyebaran penyakit MERS (middle east respiratory syndrome). Pintupintu masuk ke Bumi Blambangan mendapat perhatian khusus demi mencegah virus corona penyebar penyakit tersebut masuk ke

kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi juga telah meminta semua pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah sakit (RS), baik RS negeri maupun swas ta, memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit yang disebabkan middle east respiratory syndrome coronavirus (MERS-Cov) tersebut ■ Baca Antisipasi...Hal 43

Apa Itu MERS-CoV? ■ Anggota coronavirus yang sama dengan SARS coronavirus, tapi lebih mematikan. ■ SARS menyebabkan kematian 10%, sedangkan MERS menyebabkan kematian rata-rata 50% ■ Pertama kali diidentifikasi pada tahun 2012 ■ Saat ini MERS-CoV merebak di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Tunisia, Jordania, Inggris, Prancis, dan Italia

■ Bisa menular dari orang ke orang ■ Gejalanya mirip flu biasa, namun penyebarannya cepat ke paruparu. Sehingga menyebabkan pneumonia serta radang paru ■ Serangan yang lebih parah bisa menyebabkan kegagalan multi organ dan gagal ginjal

Baca Unas...Hal 43

KRIMINALITAS

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

MENUJU SEL: Riyadi digiring menuju ruang tahanan usai sidang di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

Ketua LSM Sudah Melarang Riyadi Terima Uang BANYUWANGI - Sidang dugaan pemerasan atas terdakwa HM. Riyadi, 42, oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM) sekaligus oknum wartawan, kembali digelar di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin ■ Baca Ketua...Hal 43

GALIH COKRO/RaBa

PESERTA LATSITARDA: Para taruna Akmil, AAU, AAL, Praja IPDN, dan mahasiswa di atas dek KRI Banda Aceh saat merapat di dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, pagi kemarin.

1300 Taruna Mendarat di Banyuwangi BANYUWANGI - Persiapan menyongsong pelaksanaan Latihan Integritas Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke-34 tahun 2014 terus digeber. Kemarin (8/5) sebanyak 1.275 taruna, praja, dan mahasiswa yang akan mengikuti karya bakti tersebut sudah mendarat di Bumi Blambangan. Ribuan peserta Latsitarda asal Akademi Militer (Akmil) Magelang, Akademi TNI Angkatan Udara (AAU) Jogja-

karta, Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) Surabaya, praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan kalangan mahasiswa asal wilayah Jakarta, Semarang, Jogjakarta, dan Surabaya, itu merapat di dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, sekitar pukul 09.00 kemarin. Mereka menumpang Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol Laut (P) Arief Budiman ■ Baca 1300 Taruna...Hal 43

Peserta Latsitarda XXXIV Banyuwangi 2014 Taruna Akmil, AAL, AAU Praja IPDN Mahasiswa (dari 11 PT) Pengawas/pelatih

: : : :

453 400 200 317

orang g orang g g orang orang g

Total Peserta

: 1370 orang g

Masuk Final IDSA BUDAYA

ISTIMEWA

PAPARAN: Bupati Anas presentasi dalam acara Indonesia Digital Society Award di arena Jakarta Marketing Week kemarin (8/5).

JAKARTA - Satu lagi prestasi diraih Kabupaten Banyuwangi di kancah nasional. Kabupaten ber-tagline Sunrise of Java ini masuk final Indonesia Digital Society Award (IDSA) di arena Jakarta Marketing Week tadi malam (8/5). Namun, hingga berita ini ditulis pukul 20/30 tadi malam, pengumuman dan awarding IDSA masih berlangsung di Grand Atrium, Kota Kasablanca. Kabupaten Banyuwangi berpeluang meraih penghargaan untuk government category. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan presentasi di lokasi tersebut siang kemarin. Rangkaian presentasi finalis yang berlangsung usai makan siang sekitar pukul 14.00 hingga pukul 16.00 itu masuk bagian penjurian kategori pemerintahan ajang IDSA 2014. (c1/bay)

SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS

ILMIAH: Mahasiswa pascasarjana berdiskusi dengan seniman budayawan di sekretariat DKB Banyuwangi kemarin.

Mahasiswa Meneliti Gandrung dan Santet BANYUWANGI - Banyuwangi tidak hanya menarik di mata para wisatawan. Sejak zaman dulu Banyuwangi telah menarik di mata para peneliti. Terbukti, banyak data tentang Banyuwangi yang terekam VOC dan tersimpan rapi di museum Negeri Kincir Angin tersebut. Terbaru, antropolog asal Belanda, Robert Wessing, meneliti tentang harimau jadijadian yang berkembang di masyarakat Asia, termasuk Banyuwangi. Tetapi, kali ini bukan orang Belanda yang melakukan penelitian, melainkan orang Indonesia. Mereka adalah para mahasiswa program sarjana Universitas Jember dan program pascasarjana Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada (UGM), Jogjakarta ■ Baca Mahasiswa...Hal 43

http://www.radarbanyuwangi.co.id http://www.radarbanyuwangi.co.id

Mengunjungi KRI Banda Aceh, Kapal Perang Buatan Indonesia

Bisa Nungsep, Terisi Air lalu Kapal Kecil Masuk Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh-593 merapat di Bumi Blambangan. Kapal perang tersebut langsung jadi perhatian publik di Kota Kopi ini. Yang menarik, kapal pengangkut tersebut termasuk salah satu armada TNI AL yang memiliki beberapa keistimewaan. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi DALAM pelayaran kali ini, KRI Banda Aceh-593 bertugas mengangkut praja, taruna, dan mahasiswa peserta Latihan Integritas Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara XXXIV. Rencananya,

kapal perang tersebut dijadwalkan akan meninggalkan Bumi Blambangan Minggu pagi (11/5) mendatang. Agenda selanjutnya, kapal perang made in Indonesia tersebut akan bersiap mengikuti Latihan Bersama (Latma) Multilateral Rim Of Pacific (Rimpac) 2014 di Pearl Harbour Training Area dan perairan Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat, Juni hingga Agustus mendatang. Komandan KRI Banda Aceh-593, Letkol Laut (P) Arief Budiman mengatakan, pihaknya akan kembali bertolak menuju Jakarta tanggal 11 Mei 2014. “Kapal itu akan disiapkan untuk latihan perang terbesar di akhir bulan, yakni Rim Of Pacific (Rimpac). Tahun ini Indonesia pertama kali mengirimkan perwakilan AL untuk

Antisipasi MERS masuk Banyuwangi Tanpa alat pendeteksi, boleh saja pakai penangkal supranatural

Mahasiswa meneliti gandrung dan santet Peringatan: Awas efek samping, nanti bisa gandrung dengan Banyuwangi GALIH COKRO/RaBa

KARYA NEGERI: KRI Banda Aceh sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi kemarin.

mengikuti latihan perang terbesar di dunia tersebut,” ujar perwira asli Banyuwangi itu. LetkolLaut(P)Ariefmenambahkan,KRI

Banda Aceh-593 merupakan kapal jenis landing platform dock (LPD). Kapal tersebut mempunyai beberapa kelebihan ■ Baca Bisa...Hal 43

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR GENTENG

34

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 9 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

AGENDA KOTA

Gali Kubur Temukan Guci Kuno

Uji Kompetensi Wartawan UJI kompetensi wartawan (UKW) ke VIII oleh PWI Provinsi Jawa Timur, akan di mulai hari ini hingga besuk. Kegiatan yang akan dibuka oleh Bupati Abdullah Azwar Anas ini akan dibuka pukul 13.30 di Ruang Minak Jinggo, Pemkab Banyuwangi. (*)

JALIN SINERGI

EKO BUDIONO/RaBa

PEDULI DESA: Camat Tegalsari Hariyono dan Kepala Biro Radar Genteng, Abdul Aziz, menandatangani MoU kerja sama.

Enam Kades Ikut Program Potensi Desa TEGALSARI - Potensi desa yang belum diketahui oleh publik secara luas mengundang minat enam pemerintahan desa (pemdes) di Kecamatan Tegalsari, menjalin kerja sama dengan harian pagi Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Genteng. Enam desa itu meneken kontrak kerja sama dengan harian pagi Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Genteng kemarin. Keenam desa itu adalah Pemdes Tegalsari, Dasri, Karangdoro, Karangmulyo, Tamansari, dan Tegalrejo. Dengan kerja sama ini, semua desa di Kecamatan Tegalsari itu bisa mengangkat setiap potensi yang ada di daerahnya melalui Harian Pagi Jawa Pos Radar Banyuwangi secara gratis. “Potensi di Kecamatan Tegalsari itu sangat banyak, dan itu perlu diketahui oleh masyarakat,” kata Camat Tegalsari, Hariyono. Salah satu potensi itu, terang dia, wisata religi berupa makam para kiai yang selama ini banyak dikunjungi oleh masyarakat. Ini seperti makam Almarhum KH. Mukhtar Syafaat Abdul Gofur di Desa Karangdoro. Di Desa Tegalsari, jelas dia, ada makam KH. Abdul Madjid, dan makam KH. Nurudin Qosim. Sedang di Desa Tamansari ada makam Mbah Yunus. “Makam para kiai itu banyak dikunjungi warga, dan sangat potensial bila dijadikan wisata religi,” cetusnya. Sementara itu, Kepala Biro Radar Genteng, Abdul Aziz, mengatakan, untuk mengikuti program potensi desa sangat mudah dan ringan. Para pelanggan cukup membayar biaya langganan koran selama tiga bulan dengan dibayar di depan dengan harga Rp 150 ribu per bulan. “Dengan biaya yang murah, sudah bisa mengangkat potensi desanya,” katanya. (azi/c1/abi) SHULHAN HADI/RaBa

KERAJINAN

UJI NYALI: Anak-anak bermain egrang dengan papan yang tinggi.

Egrang Kembali Diminati TEGALSARI - Permainan tradisional jenis egrang, tampaknya mulai digemari terutama oleh anak-anak. Ini terlihat di Desa Tegalrejo dan Desa/ Kecamatan Tegalsari, yang akhir-akhir ini terlihat banyak yang bermain egrang. Anak-anak yang ada ada di kedua desa itu, hamper tiap hari bermain egrang di jalanan. Malahan, saat berangkat mengaji di masjid dan musala juga dengan egrang. “Asyik sekali bermain egrang,” terang Abdillah Syafii, 10. Bocah yang tinggal di Desa Tegalsari, itu mengaku awalnya takut untuk bermain

SHULHAN HADI/RaBa

JEMUR: Para karyawan sedang menjemur krupuk uyel di Desa Temuguruh.

Usaha Kecil mulai Keteteran

SEMPU - Warga sekitar Klopoan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, digegerkan penemuan sejumlah guci yang diduga bernilai sejarah. Guci itu oleh warga ditemukan saat menggali kubur di salah satu pemakaman keluarga di daerah tersebut. Warga yang menemukan guci itu adalah Komarudin, 23, dan dua temannya Ony dan Habib, ketiganya tinggal di Dusun Krajan, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu. “Kami tidak menyangka akan menemukan guci-guci ini,” terang Komarudin. Menurut Komarudin, beberapa guci ini ditemukan pada Minggu (5/5) lalu. Saat itu, mereka ikut gotong royong menggali kubur di pemakaman keluarga yang ada di daerah Klopoan. “Ada tetangga yang meninggal, kita bareng-bareng menggali kubur,” ungkapnya. Ketika menggali kubur itu, Komarudin mengaku kaget saat cangkulnya mengenai guci berukuran besar yang terbuat dari besi. Guci besar itu, jelas dia, pecah terkena cangkul. “Di dalam guci besar itu, ternyata ada beberapa guci kecil ini,” terang pemuda yang berprofesi tukang potong rambut tersebut. Guci yang ditemukan itu, masih kata dia, selanjutnya dibagi rata. Dari hasil bagi-bagi itu, dirinya mendapat bagian tujuh buah mangkuk kecil, dan salah satunya masih lengkap dengan tutupnya. Barang miliknya itu, kini sudah ada orang yang berniat membeli. “Sudah ada yang mau membeli dengan menawar,” cetusnya. Untuk sementara Komarudin mengaku belum berniat untuk menjual. Tapi berharap pemerintah bisa bersikap hingga keberadaan barang antik ini bisa diselamatkan. “Semoga pemer-

SHULHAN HADI/RaBa

UTUH: Sejumlah guci yang ditemukan Komarudin saat menggali kubur.

intah mau peduli, dan member jasa sepantasnya,” harapnya. Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Setyo Puguh Widodo mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya agar keberadaan benda tersebut terselamatkan. Untuk itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pimpinan dan turun ke lokasi guna melihat kondisi fisik benda yang diduga bernilai sejarah itu. “Kita lapor pimpinan dulu,” ujarnya. (sli/c1/abi)

egrang. Tapi setelah mencoba, ternyata sangat mudah dan menyenangkan. “Awalnya takut juga,” katanya. Egrang yang dibuat untuk mainan anak-anak ini, ternyata ada yang tinggi. Saking tingginya, Anwar, 11, harus menyandarkan egrang-nya di dinding saat akan naik. “Panjat dulu sebelum menaiki,” ujarnya. Meski ukurannya tinggi, Anwar mengaku tidak takut jatuh. Bocah ini mengaku bisa menghindar agar tidak jatuh. Baginya, yang sulit itu justru saat akan naik. “Kalau mau jatuh bisa melompat,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

SEMPU - Cuaca panas ternyata berpengaruh pada usaha ekonomi kerakyatan. Sejumlah pelaku usaha mengaku akhirakhir ini, pesanan barangnya menurun karena cuaca panas. Perajin krupuk uyel, Suhailik, 42, asal Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, ini mengaku beberapa hari terakhir permintaan konsumen terasa sedikit menurun karena cuaca panas dan banyaknya orang yang punya hajatan. Meski permintaan menurun, Suhailik menyebut tidak mempengaruhi proses produksi. Setiap produksi BADAN PERTANAHAN NASIONAL PENGUMUMAN krupuk uyel, pihaknya mengKantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi (Tentang Sertipikat Hilang) Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi habiskan tiga kuintal terigu. Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411 No. 209/300.3.35-10/V/2014 Perajin krupuk kromolio Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang hilang berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa: ternyata juga bernasib sama. Keterangan No. Nama / Alamat Jenis dan Nomor NIB Terdaftar Atas Nama Tanggal Letak Tanah : Saat ini, perajin di Desa/KecaPemohon Hak Pembukuan a) Jl / Lingk b) Desa / Kel matan Tegalsari usahanya muc) Kecamatan 5 6 8 1 2 3 4 7 lai tersendat karena kesulitan Surat Pernyataan Di Bawah 1. H. SUDARSONO Hak Milik No. 00648 Haji SUDARSONO 31-01-2011 a. – bahan baku. “Krupuk kromob. Sraten Sumpah / Janji Hari Kamis c. Cluring Tgl. 24-04-2014 lio itu bahan dari singkong,” Surat Pernyataan Di Bawah 2. H. SUDARSONO Hak Milik No. 00384 00397 H. SUDARSONO 26-04-2012 a.b. Sarimulyo Sumpah / Janji Hari Kamis cetus Abdul Majid, 50, perajin c. Cluring Tgl. 24-04-2014 Surat Pernyataan Di Bawah 3. H. ABDUL HADI Hak Milik No. 00310 Haji ABDUL HADI Bin 15-05-1984 a.krupuk asal Desa Tegalsari. b. Mojopanggung Sumpah / Janji Hari Kamis H. ASNAWI c. Giri Tgl. 24-04-2014 Menurut Majid, dalam menSurat Pernyataan Di Bawah 4. H. ABDUL HADI Hak Milik No. 00144 Haji ABDUL HADI Bin 14-09-1982 a.b. Mojopanggung Sumpah / Janji Hari Kamis H. ASNAWI jalankan usaha membuat kruc. Giri Tgl. 24-04-2014 Surat Pernyataan Di Bawah 5. ASMAWI Hak Milik No. 00644 ASMAWI 06-08-1986 a.b. Kalibarukulon skrg Sumpah / Janji Hari Kamis puk kromolio ini, menggunaKebonrejo Tgl. 24-04-2014 c. Kalibaru kan singkong dari luar daerah, Surat Pernyataan Di Bawah 6. HENDRA LESMANA, SE Berdasarkan Hak Milik No. 00991 01216 KUSAINI 27-12-2011 a.Surat Kuasa Tgl. 11-03-2013 b. Sidodadi Sumpah / Janji Hari Kamis seperti dari Malang dan sekic. Wongsorejo Tgl. 24-04-2014 Drs. IRFAN, M.Si untuk dan atasnama a.Surat Pernyataan Di Bawah 7. Hak Pakai No. 00011 DEPARTEMEN KE04-09-1986 tarnya. “Singkongnya ini dari Kementerian Kesehatan Republik Indob. Ketapang Sumpah / Janji Hari Kamis SEHATAN REPUBLIK nesia Berdasarkan Surat Kuasa Khusus c. Giri skrg Kalipuro Tgl. 24-04-2014 INDONESIA Malang, sekarang kiriman gak Tgl. 08-04-2014 ASRIP SUTRISNO DIDIK HARTOYO Berdasarkan Surat a.Surat Pernyataan Di Bawah 8. Hak Milik No. 00785 BIN HADI 26-11-1993 lancar,” katanya sambil garukPernyataan Tgl. 15-04-2014 b. Kalipuro Sumpah / Janji Hari Selasa c. Giri skrg Kalipuro Tgl. 06-05-2014 DEPARTEMEN PARIWISATA garuk kepala. a.Surat Keterangan Laporan POS dan TELEKOMUNIKASI Cq. 24-12-1986 9. NENY LESTYORINI, Hj Hak Pakai No. 00001 b. Bangsring Kehilangan No. LH/2946/IV/ PERUM TELEKOMUNIKASI Singkong dari Malang, terang c. Wongsorejo 2014/SPKT Tgl. 29-04-2014 dia, harganya itu lebih murah. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ini , bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti Selain itu, kualitas krupuk yang yang kuat, Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian sertipikat diatas, maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. dihasilkan juga lebih baik. HarBanyuwangi, 07 May 2014 ga singkong dari Malang itu, KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI kini harganya Rp. 1.200 perkiloHARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001 gramnya. (sli/c1/abi) Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Banyuwangi Bersih & Ramah R A D A R

35 Jawa Pos

Jumat 8 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Ekspedisi Sungai Kalilo Tim Jawa Pos Radar Banyuwangi (1)

Tidak Semua Mata Air Bermuara di Kalilo Kalilo adalah sungai yang membelah pusat kota Banyuwangi. Selain banyak mempengaruhi bermacam sendi kehidupan warga Bumi Blambangan, aliran sungai ini juga ikut mewarnai sejarah perkembangan Banyuwangi. Mulai edisi hari ini, tim Jawa Pos Radar Banyuwangi menurunkan tulisan bersambung ekspedisi Kalilo. BAGI warga yang tinggal di wilayah Singonegaran, Kepatihan, dan Panderejo, hingga Kampung Ujung, keberadaan Sungai Kalilo tentu sudah tidak asing lagi.

Sungai yang membelah kota Banyuwangi itu sering meluap pada musim penghujan. Hal itu bisa dimaklumi. Mengingat Kalilo merupakan muara beberapa sungai yang bersumber dari kawasan Pegunungan Ijen, hulu Sungai Kalilo. Hulu sungai adalah bagian sungai yang letaknya paling jauh dari muara. Tempat suatu sungai bermula dan tempat sumber-sumber air berlokasi. Hulu atau hulu-hulu sungai memiliki banyak nama berbeda dengan nama sungai di bawahnya. Sebab, sebuah sungai biasanya terbentuk dari beberapa anak sungai, yang masing-masing anak sungai akan terbentuk dari beberapa anak cabang lagi dan seterusnya, yang secara keseluruhan membentuk suatu daerah aliran sungai. Sedangkan mata air adalah air tanah yang men-

SHULHAN HADI/RaBa

BANYAK SUMBER: Aliran air menuju Kalilo banyak yang membentuk anak sungai baru.

galir keluar dari permukaan tanah. Sebuah mata air bersifat ephemeral (intermiten atau kadang-kadang) atau perennial (terus-menerus). Meski nama Sungai Kalilo sudah melegenda, tapi warga Kota Banyuwangi belum banyak yang tahu keberadaan hulu sungai dan sumber mata air yang tumplekblek di sungai yang bermuara di Pantai Boom itu. Penelusuran koran ini, setidaknya ada lima hingga enam, bahkan ada yang menyebut tujuh, aliran sungai besar yang bermuara langsung ke Kalilo. Tidak jelasnya jumlah mata air yang bermuara langsung di Kalilo itu karena banyak aliran sungai di daerah hulu yang menyatu atau bahkan bercabang. Di antara aliran sungai-sungai yang bermuara di Kalilo adalah Sungai

Mailang dari Desa Pesucen, Kalipuro; Sungai Sumberawal dari Dusun Bangunrejo (Ubret), Desa Pesucen; Sungai Sumber Pawon, Sumber Jagir, dan Sumber Buyut Ijah di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah. Dari beberapa aliran sungai tersebut, jika ditelusuri terus hingga hulu, yakni di kawasan pegunungan Ijen, ternyata terdapat lebih banyak cabang mata air yang membentuk sungai-sungai tersendiri. Sungai-sungai tersebut ada yang menyatu (banyu caruk) saat mendekati muara, ada juga yang bercabang dan membentuk anakanak sungai lain. Di kawasan hulu tersebut, air banyak dimanfaatkan untuk kegiatan warga, mulai irigasi sawah, Hippam, PDAM, hingga dimanfaatkan untuk perusahaan air mineral. (als/bersambung)

Tim Penilai BHB Mulai Bergerak Siap Melakukan Penilaian di 24 Kecamatan BANYUWANGI – Banyuwangi Hijau dan Bersih (BHB) kembali digeber lagi. Mulai hari ini, tim penilai lomba BHB 2014 siap melakukan tugas penilaian lomba di seluruh wilayah Kota Gandrung. Dijadwalkan tim penilai lomba BHB akan melakukan tugas mulai tanggal 8 sampai 30 Mei. Tim penilai terdiri dari berbagai unsur, yakni meliputi unsur Kementerian Agama Banyuwangi (Kemenag), LSM Lingkungan Maskot Banyuwangi, Lembaga Peduli Bencana Indonesia Nadlatul Ulama (LPBI NU) Banyuwangi dan Untag Banyuwangi. Sedangkan tim Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi bertugas sebagai tim pendamping tim juri BHB 2014. Pada tahap awal tim penilai BHB akan melakukan penilaian di 24 Kecamatan di wilayah Banyuwangi. Ada beberapa kategori lomba yang akan dinilai oleh tim juri BHB 2014. Kategori lomba tersebut meliputi lomba kampung berseri, pesantren berseri, pelestari lingkungan dan penyelamat lingkungan. Khusus lomba kampung

Badan Lingkungan Hidup

BENNY SISWANTO/RABA

SEMANGAT: Plt Kepala BLH Banyuwangi Husnul Chotimah (tengah) foto bersama dengan tim penilai Lomba BHB tahun 2014 di depan kantor BLH Banyuwangi, siang kemarin (8/5).

berseri pesertanya khusus di wilayah Kecamatan Banyuwangi dan Giri. Plt. Kepala BLH Banyuwangi Husnul Chotimah mengatakan, tahap awal penilaian lomba BHB akan dilaksanakan mulai tanggal 8-30 Mei 2014 mendatang. Tim penilai lomba BHB terdiri dari gabungan berbagai unsur yang berkompeten sesuai dengan bidangnya. “ Penilaian lomba BHB tahun ini murni dilakukan oleh

PT. Suri Tani Pemuka

anggota tim juri dari non PNS, sedangkan tim BLH Banyuwangi hanya bertugas sebagai tim pendamping tim juri BHB,” jelas Husnul. Husnul menjelaskan, kriteria utama penilaian pesantren berseri meliputi pengembangan kebijaksanaan pondok pesantren dalam mengembangkan pembelajaran lingkungan hidup. Pengembangan kurikulum lingkungan berbasis islam,

pengembangan kegiatan ekstra kuriluler. “ Tidak ketinggalan kebersihan lingkungan pondok, sanitasi, pengelolaan sampah dan penghijauan lingkungan pondok pesantren serta visi dan misi pesantren yang ramah lingkungan turut menjadi penilaian tim juri,” ungkap Husnul. Untuk kriteria kategori lomba pelestari lingkungan adalah seseorang bukan pegawai negeri dan bukan tokoh dari organisasi formal yang berhasil merintis pemgembangan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup secara

menonjol dan luar biasa. Sedangkan kategori penyelamat lingkungan syaratnya adalah merupakan kelompok masyarakat yang mempertahankan lingkungan agar tidak rusak dan merupakan bentuk kegiatan nyata dalam upaya penyelamatan terhadap fungsi dan penyelamatan lingkungan hidup. Husnul menambahkan, sebelum tim juri BHB menilai pada obyek yang akan dinilai. Tim akan berkordinasi terlebih dahulu dengan pihak kecamatan. “Tim berangkat dari kantor BLH Banyuwangi tepat pukul 07.30 WIB” jelas Husnul. (adv/aif)

PT. Banyuwangi Cannery Indonesia Ketapang

POLITIK & PEMERINTAHAN

Laporan Suara Caleg Hilang tak Terbukti Bukti C1 dan DA1, Suara Kharir 13 Suara BANYUWANGI - Laporan dugaan penghilangan suara milik caleg Partai Amanat Nasional (PAN) dapil V, H. Muhamad Kharir, bernasib sama dengan laporan caleg Partai Golkar dapil III, Aminah. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Banyuwangi tidak menemukan cukup bukti untuk memproses laporan yang disampaikan Kharir itu. Laporan Kharir yang disampai-

kan pada Panwaslu itu, sudah ditindak lanjuti pemeriksaan sejumlah saksi. Namun dalam keterangan beberapa saksi, tidak ditemukan buktibukti yang menguatkan laporan kader PAN tersebut. “Kita sudah meminta keterangan PPS Desa Genteng Kulon dan PPK Genteng, namun tidak ditemukan bukti kuat,” ungkap Ketua Panwaslu, Rorry Desrino Purnama. Dalam laporan yang disampaikan ke Panwaslu, ungkap Rorry, Kharir melaporkan kehilangan suara di Desa Genteng Kulon. Caleg PAN nomor urut empat

dapil V itu mengklaim memiliki 134 suara, namun setelah direkap di tingkat PPK berubah menjadi menyusut menjadi 13 suara saja. Hanya saja, laporan kehilangan suara yang disampaikan Kharir itu tidak didukung bukti dan data. Laporan yang disampaikan ke Panwaslu hanya laporan tertulis saja tanpa disertai buktibukti seperti formulir model C1,dan DA1. Hasil pemeriksaan beberapa saksi, dan bukti-bukti dari PPS dan PPK, laporan yang disampaikan Kharir itu tidak terbukti.

Dalam formulir model C1 PPS dan DA1 PPK Genteng perolehan suara Kharir memang 13 bukan 143 suara seperti yang dilaporkan. Hasil pemeriksaan dan buktibukti di lapangan itu, Rabu (7/5) lalu dibahas dalam rapat pleno Panwaslu. Setelah dibahas secara mendalam, laporan Kharir itu diputuskan tidak dapat diproses karena bukti-buktinya tidak cukup. “Karena tidak cukup bukti, maka kita tidak bisa memproses lebih lanjut laporan itu,” ungkap Rorry. Pada prinsipnya, lanjut Rorry, semua laporan dugaan pelanggaran pemilu yang masuk

Masa Jabatan PPS Berakhir September BANYUWANGI - Berbeda dengan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) yang segera mengakhiri masa tugas bulan Juni, Panitia Pemungutan Suara (PPS) masa jabatannya masih cukup panjang. Ratusan PPS akan melaksanakan tugas hingga pemilu presiden selesai. Sejak dilantik tahun 2013 lalu, jabatan sekitar 651 anggota PPS sudah diperpanjang. Periode tahun 2013, masa jabatan PPS berakhir bulan Desember 2013. “Masa jabatan PPS diperpanjang mulai Januari hingga September 2014,” ungkap Ketua KPU Syamsul Arifin. Anggota PPS yang dilantik bulan Januari itu merupakan hasil assessment dan evaluasi yang dilakukan KPU melalui Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Dalam proses assessment itu, ada beberapa anggota

DOK.RaBa

SUMPAH: Anggota KPU Hariyanto melantik PPS se Kecamatan Kalipuro beberapa waktu lalu.

PPS yang masa jabatannya tidak diperpanjang karena tidak

memenuhi syarat. Anggota PPS yang tidak diperpanjang itu

diganti wajah baru hasil seleksi ulang. (c1/afi)

Panwaslu akan diproses seluruhnya. Hanya saja, dia laporan dari laporan yang masuk Panwaslu menindak lanjuti dengan mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi.

Kalau laporan dugaan pelanggaran itu, kata Rorry, cukup bukti akan diproses lebih lanjut. Kalau laporan itu indikasinya pelanggaran pidana pemilu akan diteruskan

kepada penyidik Polri atau Kejaksaan untuk diproses. Sedangkan kalau pelanggaran administrasi, Panwaslu akan merekomendasikan pada KPU untuk tidak lanjutnya. (c1/afi)


BERITA UTAMA

36

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 9 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Kondusif Berkat Forum Pembauran BANYUWANGI - Wakil Dekan I FKIP Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Miskawi, Mpd menilai perlu peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Sebab, FPK yang diatur dalam Permendagri No 34 Tahun 2006 dinilai mampu mengantisipasi disintegrasi bangsa. Pendapat itu disampaikan Miskawi dalam sarasehan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyuwangi, kemarin pagi (8/4). Acara di hall Hotel Tanjung Asri Penataban, Banyuwangi itu mengangkat tema “Peningkatan Rasa Solidaritas di Tengah Disintegrasi Bangsa”. Perwakilan dari berbagai unsur, budayawan, dan etnis yang ada di Kabupaten Banyuwangi dihadirkan. Miskawi menambahkan, FPK menjadi wadah informasi, silaturahmi, komunikasi dari beberapa

IRWAN/RaBa

Miskawi

ras, suku, etnis, bahasa, dan agama. FPK juga mampu meningkatkan kerukunan, rasa persatuan dan

kesatuan. “FPK telah mampu menciptakan Kota Banyuwangi yang kondusif dan harmonis,” cetus pengurus FPK Kabupaten Banyuwangi itu. Sutiyani, SH, MH, narasumber dari Universitas Bhakti Indonesia Cluring menegaskan, persatuan dan kesatuan yang kokoh dapat menjamin terbentuknya negara makmur, aman, dan tentram. Untuk itu, upaya pembangunan dan pembinaan perlu dilakukan. “Rasa solidaritas perlu dijaga sehingga terhindar dari disintegrasi bangsa,” tandasnya. Sarasehan dibuka oleh Kepala Bakesbangpol Drs. Iskandar Aziz. Acara yang dipandu budayawan muda Aguk Darsono itu berlangsung gayeng. Dalam sambutannya, Iskandar Aziz berharap semoga Banyuwangi tetap jaya, meski dalam keberagaman suku budaya. “Bukan orang Banyuwangi kalau tidak bisa membuat Banyuwangi jaya,” cetusnya.(adv/aif)

ISTIMEWA

ANTISIPASI DINI: Warga mendaftar untuk ikut VCT di Desa Sukonatar, Kecamatan Srono, kemarin.

Puluhan Warga Sukonatar Ikut VCT SRONO – Tingginya pengidap HIV/AIDS di Banyuwangi membuat masyarakat melakukan antsisipasi sedini mungkin. Takut terinfeksi virus mematikan tersebut, kemarin puluhan warga Desa Sukonatar, Kecamatan Srono memilih menjalani VCT (Voluntary Counseling and Testing) di Desa Sukonatar. VCT adalah konseling dan tes sukarela untuk mengetahui positif tidaknya terinfeksi HIV/AIDS. Bagaimana-

pun VCT adalah pintu masuk untuk membantu seseorang yang berisiko ataupun tidak berisiko terkena HIV. Warga yang ikut VCT kemarin beragam latar belakang. Ada ibu rumah tangga, sopir, dan pekerja lainnya. Kegiatan VCT ini melibatkan petugas Puskesmas Srono, Komisi Penangulangan AIDS (KPA) Banyuwangi, dan LSM KKBS. ”Kegiatan seperti ini (VCT) terus kita intensifkan. Kita tahu HIV/AIDS

bisa menyerang siapa saja. Bagi yang berisiko tinggi tertular, sebaiknya melakukan VCT,’’ ujar Sekretaris KPA Banyuwangi, Waluyo. Sekadar tahu, orang dengan HIV dan AIDS didominasi oleh usia produktif 19 sampai 40 tahun. Untuk faktor risiko penularan didominasi oleh hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik secara bergantian di kalangan pengguna narkotika. (aif)

Pempek Ikan Tengiri di Waroeng Palembang IRWAN/RaBa

BIMTEK: Dari kiri Kusiyadi, Wiyono, dan Hamid membuka pelatihan di hall Hotel Mirah, kemarin siang (8/4).

BPBD Gembleng 36 Fasilitator Destana BANYUWANGI - Sebanyak 36 orang perwakilan dari 12 desa rawan bencana, relawan, organisasi masyarakat, dan perguruan tinggi, dididik menjadi fasilitator Desa Tangguh Bencana (Destana). Mereka digembleng selama empat hari di hall Hotel Mirah Banyuwangi sejak kemarin siang (8/4). Ke depan, para fasilitator itu akan dilibatkan dalam pembentukan 12 Destana di Kabupaten Banyuwangi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Drs. Kusiyadi mengatakan, bimbingan teknis (Bimtek) tersebut dilatarbelakangi wilayah Kabupaten Banyuwangi yang berpotensi terjadi bencana alam maupun non alam. Ketika terjadi bencana, maka masyarakat yang akan menghadapi. Padahal kemampuan mandiri untuk menghadapi bencana belum

BANYUWANGI • Rumah Walet+Seriti • Djl Cpt Rmh Walet + Seriti & Tanah SHM 460m di Rogojampi Telp. 081913900030

• Kebalenan Indah • Djl Cpt Rumah di Kebalenan Indah + R u m a h d i K a l i p u r o A s r i T l p. 081913900030

dimiliki masyarakat tersebut. “Nah salah satu strategi mengatasinya dengan membentuk Desa Tangguh Bencana supaya bisa mengurangi risiko dampak ketika ketika terjadi bencana,” paparnya. Tujuan diadakan bimbingan teknis itu, imbuh dia, untuk membentuk atau menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi memfasilitasi terbentuknya Destana. Narasumber sengaja dihadirkan dari Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain itu, instruktur dari BPBD Provinsi Jatim juga hadir, salah satunya Hamid. “Sebanyak 36 peserta diundang dari 12 desa rawan bencana dekat Gunung Ijen, Raung, dan rawan tsunami masing-masing dua orang. Sisanya dari organisasi masyarakat, relawan, dan perguruan

tinggi,” sebut Kusiyadi. Bimbingan teknis Fasilitator Destana 2014 dibuka oleh Asisten Administrasi, Pembangunan, dan Kesra Setkab Banyuwangi Drs. Wiyono, MH. Dalam sambutan pembukaannya, mantan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyuwangi itu berpesan, fasilitator bertugas memfasilitasi pembentukan Destana. Jadi, dalam waktu tidak terlalu lama, pesan dia, harus siap dipanggil untuk bertugas ketika sudah mahir. Sebab, tujuan khusus bimbingan teknis itu adalah pengembangan desa atau kelurahan tangguh bencana. “Tsunami pernah terjadi di Pancer pada malam Jumat, 19 Juni 1994 silam. Kawasan rawan tsunami sepanjang garis pantai 175,8 km, utamanya kawasan laut selatan harus dibentuk desa tangguh bencana,” tegasnya. (adv/aif)

BANYUWANGI - Kurang sempurna jika kita tidak pernah merasakan kuliner khas Palembang. Makanan khas daerah Sumatera Selatan ini sudah tidak terasa asing di telinga kita. Namun, dari beberapa yang kita rasakan tentunya memiliki rasa yang berbeda, beberapa alasannya adalah bahan baku yang digunakan, serta cara pengolahannya. Mengolah pempek dengan cita rasa asli harusnya ditangani orang Palembang. Nah, untuk mewujudkan cita rasa Pempek ini, Waroeng Palembang menyediakan berbagai macam jenis pempek. Pemilik Waroeng Palembang Wanli menjelaskan, warungnya telah dibuka sekitar empat bulan lalu. Lokasinya di Jalan Terusan Borobudur (kantor Pemkab Banyuwangi ke arah barat sekitar 600 m). Warung ini banyak dikunjungi berbagai komunitas. Dengan kapasitas 50 seat, warung ini bisa digunakan untuk berbagai acara. Seperti arisan, rapat, ultah serta acara-acara lain. “Baru-baru ini rombongan instansi pemerintah Banyuwangi juga menyempatkan datang di waroeng Palembang ini, karena lokasi warung yang strategis, ” kata Wanli. Apa saja menunya? Spesial menu

• Aliyan-Rogojampi •

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Djl Tanah Rumah Ds. Aliyan di Prmptan Strtgis SHM 466 m2 350 Jt Hp. 082301243434

• Tanah/Rumah •

• Promo Daihatsu Ayla •

Dijual Tanah/Rumah L 375 m (12,5x30) Sblh Kantor Pos Ketapang. H: 081913965000

R-STOCK AYLA hrg mli 81 Jt, All New Xenia DP mli 25 Jt. Krdt bs 5 thn. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

SITUBONDO • Jl. Sudirman • Djl Rmh LT 288 m2 LB 78 m2 L. Strategis Jl. Sudirman 250 Jt Hub. 085257887775

• Tanah Kapling Rogojampi •

ISTIMEWA

LEBIH SANTAI: Sebuah keluarga saat makan bersama di waroeng Palembang beberapa waktu lalu.

pempek seperti, pempek telur/kapal selam, pempek adaan, pempek kulit, otak-otak, pempek lenjer/topedo, pempek kari. Selain menu spesial ini, pihaknya juga menyediakan menu lain, yaitu ayam bakar/goreng negeri, ayam kampung goreng lalapan, ayam kampung bakar, ayam kampung pedas, tekwan, model, bakso, mie ayam dan nasi tempong . “Untuk harga yang jelas sangat terjangkau mulai Rp 3.000/pcs , untuk minuman kami menyediakan Sop buah, aneka jus buah, es dawet, es cincau, es teler, es kacang merah, dll ” ujarnya. Wanli menambahkan, pempek buatannya dijamin berbeda de-

ngan yang pernah dirasakan. Hal ini disebabkan bumbu-bumbu khusus didatangkan langsung dari Palembang. Selain itu, ikan tenggiri yang menjadi bagian dari Pempek ini dipilih dari ikan tengiri yang masih segar dan kaya akan omega 3. “Jadi tunggu apalagi, segera rencanakan bersama keluarga Anda untuk menyantap menu khusus waroeng Palembang. Jangan keliru alamat, dari kantor Pemkab Banyuwangi ke Barat sekitar 600 m. Ada perempatan pertama lurus, perempatan kedua terus sedikit sekitar 50 meter, Telepon 0333-8907919; 082301457139,” pungkas pengusaha ikan hias ini. (*/aif)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• New Grand Livina •

• Suzuki APV •

• Isuzu Panther •

NISSAN program tukar tambah. Tukarkan mobil lama anda, dan langsung bawa pulang Nissan. Dapatkan: Harga khusus, bonus, hadiah langsung. Program berlaku 23-25 Mei 2014 di Dealer Nissan Banyuwangi, Jl. Letjen S. Parman 147 Bwi. Hub 03334460222

Dijual Suzuki APV 2010 sgx Luxury Hitam Rp. 122 Juta Nego, Cash & Kredit, Tukar Tambah Hb. 08123453975 - 081335897888

Dijual Panther LV 08/03 Silver Nego, Cash & Kredit, Tukar Tambah Hub. 082142194111 - 081335897888

• Kijang Innova •

• Honda Jazz •

• Nissan Evalia ‘12 •

Dijual Kjg Innova EXW41 tahun 05/08/010 silver mtl hrg 126/176/198 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/strem GE8 1.5 SMT tahun 012/03 putih mutiara hrg 185/115 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Evalia 1.5 4x2 MT tahun 012 putih hrg 156 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Nissan Grand Livina •

• Toyota Avanza •

• Nissan Grand Livina •

Dijual Grand Livina SV tahun 013/08/011 putih/silver hrg 136/142,5/155 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual New Avanza 1.3E MT tahun 010/04 abu2 mtl hrg 107,5/111,5/137,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Saatnya Punya Nissan G. Livina DP Ringan & Harga Spesial Big Sale !!! Hub: Andi 081359944425

Djl Tnh Kavling Murah Bs Kredit Strtgis Rogojampi & Singojuruh 081335555573

• Tanah Kapling • Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 2168 ZB an Benny Byp. H, Gunung Remuk RT. 04/05 Ketapang

BANYUWANGI • Salesman & Admin • Dbthkan segera. Salesman bangunan berpengalaman. Min SMU, punya motor. Administrasi penjualan, min SMA/wanita. Bisa Komputer. Krm ke Toko Timur Jaya Jl Yos Sudarso 65 BWI (Plg lambt 25/5)

Hlg STNK P 640 VQ an Jeffry Wijaya Efendi, Krajan RT02/02 Jajag, Gambiran Hlg STNK P 3416 XO an Suriyanto, Dsn. Krajan RT. 01/04 Ds. Gendoh, Sempu Hlg STNK P 4827 ZO an Ahmadi, Dsn. Gumukrejo RT. 03/II Ds. Purwoharjo Hlg STNK P 4982 VZ an Suharto Dsn. Krajan RT. 02/IV Ds. Gendoh, Sempu Hlg STNK P 4455 WM an Imbarijanto Jl. Letkol Istiqlal Gg. Mawar No. 69, Bwi


Jawa Pos

OPINI

Jumat 9 Mei 2014

R A D A R

BADUNG

Ke Brazil untuk Lihat Stadion KABAR perjalanan dinas anggota DPRD Badung ke Negeri Samba Brazil pada pertengahan Juni mendatang mulai terang. Sejumlah anggota dewan yang ditemui kemarin mengakui rencana tersebut. Padahal, jika ditelisik lebih dalam, kunjungan wisatawan Brazil ke Bali sangat kecil. Yang mengejutkan, data yang didapat koran ini anggaran perjalanan dinas dewan tersedia Rp1,5 miliar. Di antara anggota dewan yang buka suara kepada awak media adalah Nyoman Ardana dan Wayan Puspa Negara. Kedua legislator itu menyebut rencana kunjungan ke negara tuan rumah Piala Dunia 2014 tersebut bukan untuk jalan-jalan atau plesir. Tapi untuk studi banding. Benarkah? “Sebenarnya Brazil ini adalah alternatif kedua. Tujuan pertama adalah Hongkong. Kenapa kami usul Brazil? Karena di sana sport tourism atau wisata olahraganya kuat,” jelas Puspa. Ditambahkan, salah satu tujuan utama ke Brazil yakni melihat dari dekat bangunan stadion sepak bola standar internasional. Samba, kata dia, sebagai Negara berkembang seperti Indonesia mampu menjadi tuan rumah piala dunia. Kabupaten Badung dan Bali dia nilai seharusnya mampu membuat stadion internasional layaknya Brazil. Apalagi banyak bintang top sepak bola dunia sering datang ke Bali. Ditanya kenapa harus ke Brazil jauh-jauh hanya untuk melihat stadion, kenapa tidak ke Tiongkok dan Jepang yang sudah lebih dulu berpengalaman menggelar piala dunia dan Olimpiade? Puspa berdalih stadion di Brasil menggunakan teknologi paling modern. (san/yes/jpnn/aif)

BONDOWOSO

RADAR JEMBER/JPNN

TEGA: Khodijah didampingi ibunya menunjukkan leher bekas jeratan pacarnya.

Leher Dijerat, Gadis 17 Tahun Nyaris Tewas KHODIJAH, 17, warga Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris, Probolinggo ini nyaris tewas dalam kondisi leher dijerat tali. Dia menjadi korban upaya pembunuhan yang dilakukan pacarnya sendiri. Untungnya, nyawanya selamat setelah korban pura-pura sudah tak bernyawa lagi. Dugaan sementara, pelaku diduga ingin menguasai harta korban. Sebab HP dan tasnya dibawa lari oleh pelaku. Keduanya baru menjalin asmara selama tiga bulan terakhir. “Korban pura-pura sudah mati. Begitu pelaku kabur, korban langsung lari ke jalan dan ditolong sopir mobil yang kebetulan melintas,” kata AKP Sujatmiarto, Kapolsek Wringin kemarin. Dia mengungkapkan, pelaku saat ini masih dalam pengejaran polisi. Dan identitasnya sudah diketahui. Sementara korban langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapat penanganan medis. Korban mengalami luka memar di leher bekas jeratan tali. Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Polres Probolinggo. “Diketahui, baik korban maupun pelaku berasal dari wilayah hukum Probolinggo,” ungkapnya. Informasi yang berhasil dihimpun, antara korban dan pelaku sebenarnya ada hubungan asmara. Pelaku diketahui berinisial Ml, 23, warga Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Probolinggo. Kejadian itu bermula saat keduanya menuju ke lokasi wisata Pemandangan Arak-arak, Bondowoso dengan berboncengan sepeda motor. Sesaat sebelum kejadian keduanya sempat mampir membeli minuman di sebuah warung tak jauh dari lokasi kejadian.(esb/sh/jpnn/aif)

JEMBER

41

B A N Y U W A N G I

Mencari Nyawa Kurikulum 2013 TELAH diketahui bersama, pendidikan merupakan fondasi untuk membangun sebuah bangsa. Bahkan, pendidikan menjadi fondasi terkuat untuk membangun sebuah bangsa. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menganggarkan dana sebesar 20% dari APBN untuk memajukan pendidikan. Artinya, pendidikan masih menjadi prioritas utama dalam memajukan Indonesia. Langkah yang tepat jika memosisikan pendidikan di urutan pertama dalam rencana jangka panjang memajukan sebuah negara. Salah satu negara yang berhasil memajukan negaranya dengan menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama adalah Jepang. Jepang sebagai negara yang sangat maju pernah mengalami masa sulit saat Amerika menjatuhkan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Ribuan nyawa melayang dan ribuan bangunan rusak. Namun, sekarang Jepang menjelma menjadi sebuah negara yang sangat maju dan akrab dengan teknologi modern. Berdasar peristiwa tersebut, ada sebuah nilai yang dapat dijadikan pembelajaran dalam pembangunan sebuah negara. Pada saat banyak penduduk Jepang yang tewas karena bom atom, ada pertanyaan dari Kaisar Hirohito, “Berapa guru yang masih tersisa?” Hal itu membuktikan betapa guru atau pendidikan menjadi sangat penting dalam rahasia kesuksesan Jepang membangun

negara. Jika berkaca dari peristiwa tersebut, sepertinya pendidikan masih menjadi tokoh utama dalam kemajuan dan perkembangan suatu negara. Indonesia mencoba terus memperbaiki sistem pendidikan jangka panjang melalui perubahan kurikulum. Melalui kurikulum baru, yakni Kurikulum 2013, kita sebagai guru dituntut bisa menerjemahkan secara cerdas agar tujuan Kurikulum 2013 tetap berada di jalan yang diharapkan oleh pembuat kebijakan. Kurikulum 2013 bertujuan mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Permendikmud No. 68 Tahun 2013). Melalui Kurikulum 2013 guru dituntut lebih kreatif dalam mengelola kelas. Kegiatan pembelajaran di kelas tidak lagi boleh didominasi ceramah seorang guru. Salah satu penekanan Kurikulum 2013 adalah mengharuskan siswa aktif menemukan sendiri pelajaran yang diberikan guru atau yang dikenal dengan istilah pendekatan keilmuan. Lalu, pertanyaan mendasar terkait konsep itu, apakah semua mata pelajaran bisa diajarkan melalui pendekatan keilmuan? Semua mata pelajaran, baik itu di jenjang SD/MI, SMP/ M Ts, mau p u n S M A / M A ,

O l e h

UJANG SARWONO * memuat kompetensi inti (KI) yang sama. Sebagai contoh, di jenjang SMP/MTs KI I dituliskan, “menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya (Permendikmud No. 68 Tahun 2013)”. KI seperti itu berlaku sama untuk jenjang kelas VII, VIII, dan IX. Artinya jelas bahwa pendidikan spiritual menjadi hal yang utama dalam Kurikulum 2013. Begitu juga KI II untuk jenjang SMA/ SMK yang tertulis, “menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia (Permendikmud No. 69 Tahun 2013)”. KI II berlaku untuk semua

mata pelajaran jenjang SMA/ MA. Artinya jelas bahwa kecerdasan sosial menjadi hal penting dalam Kurikulum 2013 setelah kecerdasan spiritual. Secara nyata memang tidak ada alat evaluasi untuk menentukan apakah siswa dikatakan berhasil menguasai tujuan kecerdasan spiritual (KI I) dan kecerdasan sosial (KI II). Akan tetapi, dua aspek itu merupakan nyawa dalam menentukan keberhasilan melaksanakan tujuan Kurukulum 2013. Jika siswa hanya cerdas secara pengetahuan, tapi lemah dalam spiritual dan sosial juga hanya akan menghasilkan manusia Indonesia yang semakin tidak bermartabat. Contoh nyata yang masih aktual adalah tewasnya mahasiswa STIP Jakarta karena kekerasan seniornya. Haruskan model pendidikan yang seperti itu terus mengakar di Indonesia? Kasus lain adalah yang terjadi di Jakarta Internasional School (JIS). Lembaga pendidikan formal yang seharusnya menjadi tempat membentuk karakter manusia itu justru dinodai dengan kasus pelecehan seksual kepada anak di bawah umur. Belum lagi kasus pelecehan seksual yang justru dilakukan oleh seorang guru. Contoh yang lebih besar adalah kasus korupsi di negeri ini yang justru dilakukan oleh kaum yang katanya memiliki intelektual tinggi. Oleh karena itu, perlu perubahan dalam dunia pendidikan menuju terbentuknya karakter manusia yang unggul. Tidak hanya cerdas secara

akademik, tapi yang terpenting adalah cerdas dalam spiritual dan sosial, sehingga mampu menciptakan generasi Indonesia yang bermartabat. Guru merupakan ujung tombak dalam melaksanakan tujuan kurikulum. Oleh karena itu, guru harus mampu mewujudkan tujuan Kurikulum 2013 agar perubahan kurikulum yang dilakukan pemerintah menjadi lebih berarti. Jika tidak, perubahan kurikulum yang memiliki tujuan baik akan sia-sia. Setidaknya keterampilan yang harus dikuasai guru dalam membentuk karakter siswa ada empat. Pertama, keterampilan pedagogic yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Kedua, keterampilan akademik yang berkaitan dengan kesadaran guru untuk terus belajar meningkatkan kemampuan dan penguasaan materi. Ketiga, keterampilan sosial yang berkaitan dengan bagaimana cara seorang guru memiliki jiwa sosial yang diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Keempat, profesional yang berkaitan dengan kesadaran guru terus belajar hingga akhir hayat. Jika keempat keterampilan itu benar-benar dihayati dan dilaksanakan, maka tujuan Kurikulum 2013 akan cepat terwujud. Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional. *) Pemerhati bahasa dan pendidikan.

Memilih Calon Pemimpin yang Beretika TAHUN ini merupakan tahun dengan suhu politik sangat tinggi. Diketahui bersama, pesta legislatif yang sudah berlalu dihiasi sebuah fenomena yang menurut saya cukup memalukan. Paling tidak memalukan bagi negara yang (katanya) demokrasi ini. Yang saya maksud memalukan tersebut, di antaranya pendidikan politik yang buruk, kampanye mengatasnamakan rakyat, tindakan dan janji tidak sama, ramai-ramai menarik kembali apa yang pernah diberikan, dan disediakannya fasilitas untuk caleg yang stres karena gagal duduk di parlemen. Kini tensi politik semakin tinggi. Partai-partai politik seperti cacing kepanasan. Mereka bingung mencari rekan untuk mengusung calon yang diidolakan. Atau, dengan kata lain mereka bingung mencari teman koalisi. Ada partai yang begitu terbuka menunjukkan pandangan politiknya, ada yang terkesan malu-malu, dan ada pula yang berhati-hati tapi bingung mencari “hunian” aman dan nyaman. Beralih ke calon presiden. Awalnya ada orang yang men-

calonkan diri jadi presiden. Sampai-sampai dia mengirimkan surat pribadi dengan harapan mendapat dukungan rakyat. Tetapi, sekarang berubah prinsip dan rela turun posisi menjadi calon wakil presiden dengan modus demi rakyat. Selaku rakyat kecil yang awam ilmu perpolitikan yang begitu menggelitik, tentu kita bertanya-tanya dan bingung dalam bersikap, berbuat, dan bertindak. Tentu kita harus memilih presiden dan wakil presiden yang mau mengabdi demi kepentingan rakyat, bukan bekerja demi kebesaran partai dan nafsu belaka. Maka dari itu, kita harus memilah dan memilih. Maksudnya, dipilah dulu, baru dipilih. Jangan asal pilih. Menjawab kegelisahan itu, hal yang harus kita lakukan saat ini adalah mulai memilah. Yang menjadi salah satu faktor penilaiannya adalah etika, baik etika pribadi maupun etika berorganisasinya, sehingga nanti kita akan memiliki pemimpin yang bermoral. Bagaimana jika pemimpin negeri ini tidak bermoral? Etika merupakan perilaku ber-

O l e h

SYAIFUL ANAM * standar normatif berupa nilainilai, norma-norma, dan hal-hal baik, yang difungsikan sebagai penuntun dalam berucap, bersikap, dan bertindak dalam menjalankan kehidupan. Etika kepemimpinan pemerintahan dapat kita maknai sebagai implementasi pemerintah yang berpedoman pada nilai-nilai pemerintahan yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945. Sebagaimana dikemukakan Greetz, bahwa pemimpin adalah examply center. Pemimpin memegang sentral suatu organisasi. Apa-

bila pemerintah dikelola oleh pemimpin yang memegang erat etika kepemimpinan, maka rakyat akan menerimanya sebagai bentuk rahmat dan kemuliaan. Pemimpin yang beretika tidak akan pernah punya niat menyingkirkan bakat-bakat hebat yang menjanjikan masa depan cerah. Dia akan mengilhami semua orang dengan memberikan motivasi dan keteladanan agar rakyat mampu mencapai keunggulan. Dia akan menstimulasi semua orang agar berpikir dan bekerja efektif. Dia tidak akan dengan gampang memutasi dan mennonjob-kan pegawai hanya karena dendam politik, atau sekadar bagi-bagi kado kemenangan pilpres, atau memuaskan sahwat kekuasaan belaka. Kepemimpinan yang beretika akan membuat suasana hubungan kerja lebih nyaman dan terhindar dari konflik, baik vertikal maupun horizontal. Pemimpin yang beretika, dalam menjalankan tugas kepemimpinan harus mampu menjaga perasaan orang lain, khususnya dalam berstatemen, dan mampu memecahkan sega-

la bentuk permasalahan dengan cepat, tepat, dan rendah hati. Selain itu, pemimpin yang beretika harus mengedepankan proses dialogis dan sikap jujur, disiplin, konsekuen, dan dapat dipercaya. Kita semua yakin dan percaya, tidak ada yang ingin disebut sebagai pemimpin tak beretika. Namun, ketika kekuasaan ada dalam diri, godaan agar mempermainkan kekuasaan dan kekuatan selalu datang. Oleh karena itu, dalam menjalani kekuasaan dan kekuatan, pemimpin tidak boleh lupa. Dia harus tetap beretika dan bermoral. Apa pun alasannya. Pemimpin bertugas dan berkewajiban memimpin. Pengikut hanya mengikuti. Jika pemimpin tidak bisa memimpin dengan baik, tegas, dan bijak, maka mau dibawa ke mana negara tercinta kita ini? Lalu, siapa calon presiden yang beretika? Mulailah memilah agar nanti tidak salah pilih. Jangan tertipu iklan di televisi. Salam demokrasi. *) Pembina OSIS SMK Sritanjung Banyuwangi.

Polesan untuk Pariwisata Banyuwangi

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

DITUTUP SEMENTARA : Pendakian malam hari menuju ke Puncak Kawah Ijen yang untuk sementara ditutup karena meningkatnya aktifitas Gunung Ijen.

Pendakian Malam Ijen Ditutup PENDAKIAN malam menuju ke puncak kawah Gunung Ijen di Desa Kecamatan Sempol, Bondowoso untuk sementara ditutup. Penutupan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur III Jember itu dilakukan karena peningkatan aktifitas Ijen sejak 1 Mei lalu. Larangan ini bisa saja dicabut kapan saja sembari menunggu hasil pantauan dan laporan pos pantau terkait dengan kondisi Ijen. Penegasan penutupan ijen itu diungkapkan Dheny Madiono, Staf BKSDA Jatim III Jember saat mendampingi Kepala BKSDA Sunandar kemarin (8/5). “Sudah dua malam ini pendakian malam ke kawah ijen ditutup sehingga tidak bisa melihat blue fire sementara ini,” jelas Dheny. Hal ini tidak lepas dari meningkatkan aktifitas kawah gunung ijen dalam sepekan terakhir. “Mulai meningkat aktifitasnya sejak 1 mei 2014 lalu,” jelasnya. Hal ini ditandai dengan meningkatnya suhu air kawah juga meningkat dari 30 derajat celcius menjadi 45. Di kawah sendiri muncul gelembung-gelembung yang itu mengandung gas beracun yang semakin melebar. Juga aktifitas gempa tremor di Gunung Ijen. Biasanya hanya 2 mm, namun beberapa waktu lalu sempat mencapai 8 mm. Tercatat sudah agak mereda yakni 4 mm kemarin (8/5). (ram/wah/jpnn/aif)

SAYA sudah melihat banyak perkembangan yang menggembirakan dalam dunia pariwisata Banyuwangi. Pemda yang menggelontor even berbulan-bulan dalam setahun, sangat memanjakan wisatawan, baik itu Festival Kuwung, Tour de Ijen, Gandrung Sewu, maupun BEC. Kondisi Boom yang sekarang sudah bisa dinikmati pun membuat saya berpikir, memang perlu polesan-polesan kecil untuk membuat Banyuwangi lebih menarik. Ada beberapa hal menarik yang perlu diperhatikan kiranya. Pun bisa dianggap sebagai satu usul pula. Pertama, Banyuwangi perlu memiliki atau perlu membuat papan informasi di berbagai tempat. Informasi yang menarik, yakni yang memberi pemahaman tentang latar belakang sejarah, yang dapat mencerahkan wisatawan. Misalnya, Pelabuhan Boom yang sekarang kelihatan kurang menarik akan menjadi menarik apabila ada keterangan; “Pelabuhan ini dulu tempat ekspor pisang ke Australia. Tahun 1924, ekspor pisang ke Australia mencapai 187.802 tandan. Sejak 1913, Banyuwangi sudah mengekspor pisang. Departemen Pertanian Hindia Belanda memulainya dengan mengirim ahli buahbuahan, Mr. Westendorp, ke Banyuwangi dan melihat prospek ekspor pisang. Lantas,

ia mengambil bibit dari Buitenzorg (Bogor). Kantornya menghabiskan 600 gulden untuk budi daya pisang Ambon untuk membagikan 18 ribu bibit pisang kepada penduduk Banyuwangi. Selain itu, juga menanam bibit pisang seluas 5 bahu sebagai cadangan (Jurnal Strungking edisi 3, Koseba).” Dengan bermodal papan informasi semacam itu, banyak hal menarik yang akan muncul. Selain itu, pemkab juga bisa mereproduksi tiruan tugu penthol di pojok Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Kemudian, diberi keterangan bahwa tugu itu merupakan tanda batas kekuasaan VOC dan regent atau bupati zaman kolonial. Tentu tugu itu akan sangat menarik sebagai objek foto para wisatawan. Kedua, Banyuwangi perlu punya pasar sebagai tujuan wisata. Pasar Banyuwangi sebenarnya menyimpan potensi sebagai tujuan wisata. Kalau pasar itu dirawat dengan bersih, tidak ada sampah dan tidak bau, maka akan menjadi tempat yang sangat nyaman dikunjungi. Tidak seperti kondisi sekarang ini; sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Sebab, para pedagang tetap tidak mematuhi aturan berjualan di balik pagar besi. Banyak yang menggelar dagangan di luar pagar. Ditambah lagi, kendaraan pembeli banyak yang diparkir di badan jalan. Hal itu semakin

O l e h

HANI Z. NOOR * membuat jalan di pasar tersebut sempit. Jalan di pasar itu seharusnya bisa dilalui kendaraan dengan lapang. Pedagang yang melanggar harus mulai ditertibkan dan diwajibkan berjualan di los dalam pasar. Sehingga, tidak perlu banyak petugas satpol PP setiap pukul tujuh pagi. Yang penting juga, harus ada keterangan tentang apa saja yang unik di pasar tersebut. Turis domestik dari daerah lain akan merasa tertarik bahwa orang Banyuwangi ternyata menjual kelor sebagai sayuran. Di tempat lain, kelor hanya untuk memandikan mayat. Di tempat lain, kelor diyakini bisa mengeluarkan susuk dalam tubuh. Jadi, jika orang Banyuwangi memakan kelor tiap hari, berarti orang Banyuwangi tidak ada yang pakai susuk. Ditambah lagi ada kelenthang, terong welut, boboan, gundho,

dan belencong. Semua itu tidak ada di daerah lain. Kalaupun ada, sangat jarang atau sulit ditemukan. Selain itu, di Pasar Banyuwangi juga dijual ikan sangat segar. Berbeda dengan tempat lain yang bandengnya kadang bau tanah karena dipelihara di empang atau tambak, bandeng yang dijual di Pasar Banyuwangi menyajikan rasa yang memanjakan lidah. Sebab, bandeng itu masih segar dan tanpa pengawet. Tetapi, jangan sampai ada lagi orang yang berjualan telur penyu. Sebab, itu menunjukkan orang Banyuwangi tidak prokehidupan-penyu yang merupakan binatang liar dilindungi. Wisatawan yang prolingkungan membenci hal itu dan akan menjadikan image Banyuwangi kurang bagus. Ketiga, Banyuwangi harus menyediakan banyak youth hostel. Kebesaran Banyuwangi tak hanya harus dinikmati kalangan berduit yang bisa tinggal di hotel-hotel berbintang. Banyak anak-anak muda yang berkantong pas-pasan, tapi ingin menikmati Banyuwangi juga. Jangan meremehkan kaum yang satu ini. Mereka inilah yang sangat narsis dan selalu ingin menyebar apa yang dikerjakannya kepada teman-temannya. Mereka bisa menjadi marketer gratis. Banyuwangi pun bisa berpromosi gratis melalui mereka. Mungkin saja mereka tidak

secara langsung membawa wisatawan ke Banyuwangi, tapi promosi gratisnya sangat menguntungkan. Dalam berlibur, mereka bisa tidur di kasur tingkat, satu kamar berempat atau berenam, kamar mandi bersama. Tak perlu ada pelayanan berupa makan pagi. Sebab, mereka sudah menemukan penjual sego cawuk, sego tempong, atau nasi bungkus yang harganya bisa mereka jangkau. Itulah yang disebut youth hostel. Keempat, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi perlu memberi piagam untuk para pendaki yang sudah tiga atau lima atau sepuluh kali mendaki Ijen. Bagi yang sudah beberapa kali mendaki Ijen, berdasar buku tamu di Paltuding, mereka bisa diberi piagam. Dengan berbagai hal kecil, mudah-mudahan pariwisata Banyuwangi semakin meningkat. *) Pemerhati pariwisata Banyuwangi.

INFO ARTIKEL Artikel yang termuat mendapat kaus menarik. Silakan ambil di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 98C selama jam kerja dengan menunjukkan identitas yang berlaku selambat-lambatnya seminggu setelah pemuatan. artikelradarbwi@gmail.com


OLAHRAGA

42

R A D A R

1

Jawa Pos

Jumat 9 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Persewangi

Persebo

0

Rekor Menang Berlanjut BANYUWANGI - Persewangi berhasil mempertahankan rekor tidak pernah kalah selama empat kali melakoni laga kompetisi divisi utama musim ini. Rekor lain, The Lasblang, menjaga laga kandang dengan kemenangan. Yang terbaru, Nanda Pradana dkk membekuk Persebo Bondowo dengan skor tipis 1-0. Dengan hasil itu, tim besutan Bagong Iswahyudi semakin mantap di posisi runner up grup 7 dengan koleksi 10 poin dari 4 laga. Raihan poin tersebut sama dengan Persekam Metro FC. Hanya saja, Persewangi hanya kalah dalam produktivitas gol. Namun demikian, Persewangi masih menyisakan satu laga dari Persekam Metro FC yang sudah melakoni lima

laga. Tentu saja, peluang memuncaki klasemen sangat besar, asalkan tidak tersungkur dalam partai lanjutan saat away menghadapi Persid Jember. Seperti pertandingan sebelumnya, Persewangi terus menggebrak sepanjang laga. Sebab itulah, Persewangi mendapatkan banyak peluang. Namun, hanya sebiji gol yang berhasil disarangkan melalui kaki Trubus Gunawan. Gol semata wayang itu melalui titik putih yang terjadi pada babak kedua tepatnya di menit ke 61. Hadiah penalti itu diberikan gara-gara pemain belakang Persebo hands ball di kotak sendiri. Wasit pun tanpa ampun langsung memberikan tendangan 12 pas yang berujung gol. Persewangi sangat mendominasi jalann y a laga yang d i s a ksikan ribuan s u porter di Stadion Dipo-

TIDAK TERIMA: Pemain Persebo sempat walk out saat wasit memberikan hukuman penalti.

negoro, Banyuwangi itu. Statistik mencatat, Persewangi melepaskan 16 kali percobaan. Namun, hanya 6 kali yang tepat sasaran. Sedangkan, 10 kali off target. Sedangkan, kubu tamu hanya tiga kali melakukan attempt (upaya). Meski begitu, tiga kali usaha mencetak gol itu on target di kawasan gawang. Beruntung, kiper Persewangi, Nanda Pradana tampil gemilang di laga itu. Dua kali dia berhasil menepis bola berbahaya yang terjadi di paro kedua. Pada babak pertama, Persewangi memiliki kans emas melalui kaki Rahmad ‘’Hulk’’ Johansyah tepatnya di menit ke 24. Sial, tendangan kaki kiri yang dia lepaskan berhasil ditepis penjaga gawang, Rae Sanjaya.

RAMADA KUSUMA/RaBa

DUEL UDARA: Bek kiri Persewangi Anis Mujiono (merah) berebut bola dengan striker Persebo Johan Priyandi di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sore kemarin.

Penonton Ramai, Gaji Pemain Lancar SEMENTARA itu, laga Persewangi melawan Persebo Bondowo di Stadion Diponegoro berlangsung ramai kemarin (8/5). Jika dibandingkan dengan laga kandang sebelumnya, animo penonton yang menyaksikan di Stadion Diponegoro kali ini, cukup banyak. Suporter Persewangi terlihat kompak hadir menyaksikan laga di tribun paling timur. Yang membanggakan, suporter tertib alias tidak anarkis. Sebab itulah, fakta tersebut harus diapresiasi. Manajer Persewangi, Hari Wijaya mengaku salut atas dukungan suporter. Menurut dia, suporter Banyuwangi patut ditiru dalam memberikan dukungannya. Apalagi, suporter membeli tiket. ‘’Karena dengan membeli tiket berarti bisa ikut menghidupi Persewangi,’’ ujarnya usai pertandingan kemarin. Menurut Hari, jumlah pe-

nonton yang menyaksikan laga kali ini lebih banyak jika dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya. Namun demikian, dia masih belum bisa merinci jumlah tiket yang terjual. ‘’Belum tahu berapa dapatnya,’’ katanya tadi malam. Pada edisi sebelumnya, tiket yang terjual saat laga Persewangi versus Persekam Metro FC hanya 1.400 buah. Namun, pada laga kemarin, panitia tampaknya untung besar. Kabar itu jelas menggembirakan para pemain. Mengingat, beberapa hari lagi pemain akan terima gaji. Setidaknya, para pemain Persewangi akan terima honor sebelum melawan Persid Jember tanggal 12 Mei mendatang. Berdasarkan dengan jadwal gajian, pemain mendapatkan haknya pada tanggal 10 setiap bulan. (ton/bay)

KLASEMEN SEMENTARA GRUP 7 1. Persekam

5

3

1

1

8-2

10

2. Persewangi

4

3

1

0

5-2

10

3. Persebo

5

2

1

2

5-5

7

4. Sumbawa

3

1

2

0

2-1

5

5. Persbul

4

1

1

2

4-4

4

6. Persigo

5

1

1

3

3-7

4

7. Persid *

4

0

1

3

1-8

-2

*) Dikurangi 3 poin dan dikalahkan 3-0 karena WO.

REKRUTMEN WARTAWAN/FOTOGRAFER SYARAT: - Lulusan S1 semua jurusan - Sehat jasmani dan rohani - Usia max 25 tahun per Juni 2014 - Sanggup bekerja keras - Bisa bekerja secara tim - Punya motor dan SIM C p - Foto berwarna satu badan penuh an C V ((Riwayat Riwaayat hidup) hidup) - Melampirkan CV Berkas Lamaran dikirim ke: Jawa Pos Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi Atau email: beritaraba@gmail.com Paling lambat: 22 Mei 2014

Pada paro pertama, Persewangi mendapatkan 7 kali tendangan sudut. Sebaliknya, kubu lawan hanya sekali menerima hadiah tendangan penjuru itu. Bahkan, sepanjang paro pertama, serangan kubu tamu tidak pernah membahayakan Persewangi. Sebab itulah, skor tetap kosong-kosong di babak pertama. Usai turun minum, Persewangi tetap intens melakukan serangan. Pada menit-menit awal babak kedua, Persewangi mendapatkan kans emas lagi-lagi melalui Rahmad ‘’Hulk’’ Johansyah. Kali ini via heading yang berhasil ditepis kiper. Selain itu, peluang juga dihasilkan M Ikrom Syafi’i di menit ke 50. Sayang, tendangan kaki kanan yang dia

lepaskan dari luar kotak penalti hanya membentur tiang gawang. Tak ayal, Persewangi semakin berhasrat untuk terus menggempur pertahanan lawan. Nah, gol yang ditunggu-tunggu publik tuan rumah akhirnya datang yang ditorehkan Trubus Gunawan. Gol itu sekaligus menjadi hasil laga dalam pertandingan yang berlangsung dengan tensi panas itu. Persewangi akhirnya keluar sebagai pemenang. Trubus Gunawan bisa membuktikan diri saat dipercaya mengisi posisi line up. Sebab, baru kali ini bomber berusia 25 tahun itu mencetak gol dari empat laga. Tiga laga sebelumnya dia hanya masuk sebagai pengganti lantaran gangguan cedera. Kemenangan tipis itu memang membuat Persewangi tidak tersentuh kekalahan. Bahkan, Persewangi berhasil mencatatkan clean sheet ketika bermain di kandang sendiri. Namun, produktivitas gol Persewangi masih minim dan perlu diperbaiki. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi menyambut gembira dengan kemenangan itu. Hanya, dia masih menyayangkan anak asuhnya yang membuang-buang peluang. ‘’Seharusnya kita bisa menang besar, tapi hasil ini sudah bagus,’’ ungkapnya. Menurut dia, Persewangi sebetulnya mendapatkan hadiah penalti lagi karena terjadinya pelanggaran di kotak penalti lawan. Tapi, pengadil lapangan bergeming dan menyatakan tidak ada pelanggaran. ‘’Kita lihat tadi, Trubus beberapa kali dijatuhkan di kotak penalti. Tapi, wasit tidak menyatakan itu pelanggaran,’’ sesalnya. Di lain pihak, pelatih Persebo tampak kecewa dengan hasil laga itu. Menurut dia, keputusan wasit lebih banyak merugikan timnya. ‘’Semua bisa terjadi di lapangan. Anak-anak bermain bagus, tapi hasilnya tidak sesuai target kami,” sesalnya. (ton/c1/bay)


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Jumat 9 Mei 2014

R A D A R

43

B A N Y U W A N G I

Pasien MERS Meninggal di Bali ■ ANTISIPASI... Sambungan dari Hal 33

Demikian pula dengan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) dan penyelenggara umrah. KBIH dan penyelenggara umrah diminta memberikan pemahaman kepada calon jamaah haji (CJH) dan masyarakat yang

hendak menunaikan ibadah umrah terkait bahaya dan cara penularan MERS serta upaya antisipasi penyakit yang mewabah di Arab Saudi tersebut. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, pihaknya mendapat surat edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan

(Kemenkes) mengenai upaya antisipasi merebaknya MERS. Dia mengaku sudah meneruskan SE tersebut ke 45 puskesmas dan seluruh RS di Banyuwangi. Dikatakan,puskesmasdiharapkan bisa memberikan pemahaman kepada CJH terhadap MERS. “Petugas puskesmas harus bisa memberikan pemahamankepadaCJHsaatmela-

kukanpemeriksaantahappertama,” ujarnya dikonfirmasi melalui telepon kemarin (8/5). Pria yang karib disapa Rio tersebut menambahkan, pihaknya juga telah meminta pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan menyiapkan ruang khusus penderita penyakit MERS. “Seperti hanya saat terjadi

Bangun Daerah, Taruna Membaur dengan Warga ■ 1300 TARUNA... Sambungan dari Hal 33

Kepada wartawan, Letkol Laut (P) Arief Budiman mengatakan, KRI Banda Aceh-593 adalah kapal yang disiapkan untuk mendukung Latsitarda kali ini. Kapal yang berada di bawah Komando Lintas Laut Militer (Kolimlamil) Jakarta tersebut berangkat dari Jakarta pada Minggu lalu (4/4) dengan membawa praja IPDN dan mahasiswa asal wilayah ibu kota. Kapal perang berukuran panjang 124,92 meter dan lebar 22,004 meter, tersebut dari ibu

kota bergerak menuju Semarang untuk menjemput taruna Akmil Magelang, taruna AAU Jogjakarta, serta para mahasiswa asal wilayah Jawa Tengah dan Jogjakarta. “Kita tiba di Semarang tanggal 5 Mei pagi, dan tanggal 5 Mei sore kita bergerak ke Surabaya,” ujarnya. Sesampai di Surabaya, giliran taruna AAL dan mahasiswa asal wilayah Jatim bergabung. KRI Banda Aceh itu lantas melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi pada Rabu (7/5). “Alhamdulillah saat ini (kemarin) kita sudah sampai Banyuwangi sesuai

jadwal. Kapal ini akan bertolak ke Jakarta pada tanggal 11 Mei, dan peserta akan dijemput kapal lain,” bebernya. Dikatakan, KRI Banda Aceh tersebut saat ini hanya dikhususkan membawa personel peserta Latsitarda dan material pendukung, misalnya ambulans, bus, dan kendaraan kecil yang dibutuhkan selama kegiatan yang dijadwalkan berlangsung hingga 2 Juni mendatang tersebut. Arief menambahkan, Latsitarda merupakan kegiatan bagi taruna dan praja tahap akhir untuk berintegrasi dengan masyarakat

guna membangun daerah. “Mereka akan membaur dengan masyarakat untuk membangun daerah, yakni Banyuwangi, Situbondo, Jember, dan Bondowoso,” terangnya. Sementara itu, sebelum KRI Banda Aceh sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, terlebih dahulu sudah ada KRI lain yang tiba di Banyuwangi. “Sebelum kapal ini datang, KRI Teluk Parigi sudah bersandar di Dermaga Pursi. KRI Teluk Parigi itu mengangkut Tim Aju (tim pelopor yang mendahului misi, Red),” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Tetap Berlangsung Empat Hari ■ UNAS... Sambungan dari Hal 33

Di hari ketiga dan keempat kemarin ada dua siswa yang tidak ikut unas lantaran berhalangan. Sementara itu, selain siswa-siswa tersebut, ada sekitar 40 siswa tidak ikut unas dengan status BAK alias belum ada keterangan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Dwi Yanto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Suratno mengatakan, unas susulan bagi siswa tingkat SMP/sederajat akan dilaksanakan mulai Senin mendatang. “Meski tidak banyak, ada beberapa siswa yang tidak mengi-

kuti unas lantaran beberapa sebab. Nah, mereka akan mengikuti unas susulan,” ujarnya. Suratno menambahkan, pihaknya akan mengamati asal sekolah para siswa yang berhalangan mengikuti unas tersebut. Jika siswa yang bersangkutan berdomisili di kota Banyuwangi dan sekitarnya, maka unas susulan akan dilaksanakan di kantor Dispendik. “Tetapi jika mereka berdomisili jauh dari pusat kota Banyuwangi, lokasi unas susulan akan disesuaikan,” terangnya. Menurut Suratno, unas susulan akan berlangsung selama empat hari seperti halnya unas reguler. Jadwalmatapelajaranyangdiujikan pada unas susulan, itu pun sama

dengan unas reguler yang berakhir kemarin. Jadi, Senin mata pelajaran yang diujikan bahasa Indonesia, Selasaujianmatematika,Rabuujian bahasa Inggris, dan Kamis ujian ilmu pengetahuan alam (IPA). Sementara itu, Suratno mengaku secara umum pelaksanaan Unas 2014 jenjang SMP/sederajat di Banyuwangi berjalan lancar. Persoalan cukup pelik di hari pertama, yakni hilang-nya soal nomor 13 pada salah satu tipe soal bahasa Indonesia, tidak terulang pada saat ujian hari-hari selanjutnya. Seperti diberitakan sebelumnya, hari pertama pelaksanaan ujian nasional (unas) jenjang SMP/ sederajat di Banyuwangi diwarnai permasalahan cukup pelik Senin

lalu (5/5). Sebab, pada salah satu tipe soal mata pelajaran bahasa Indonesia yang diujikan tidak ada soal nomor urut 13. Setelah soal nomor urut 12, langsung loncat ke soal nomor urut 14. Kenyataan itu sempat membuat peserta ujian yang sangat menentukan kelulusan tersebut bingung. Beruntung, kejadian itu cepat dilaporkan kepada pengawas ruangan. Pengawas ruang ujian langsung lapor kepada ketua sub rayon dan diteruskan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi. Dispendik Banyuwangi lantas mengambil langkah cepat yakni dengan menginstruksikan siswa mengisi jawaban di lembar soal. (sgt/c1/bay)

Sekolah Siap Perbaiki Kayu Gedung ■ KETUA... Sambungan dari Hal 33

Mirip seperti sidang sebelumnya, agenda sidang tersebut adalah mendengarkan keterangan saksi. Kali ini jaksa menghadirkan Sugeng Setiawan. Keterangannya didengarkan di hadapan majelis hakim. Sugeng Setiawan yang menjadi saksi kali ini merupakan ketua umum LSM tempat terdakwa Riyadi bernaung. Seolah tidak mau kalah dengan saksi korban yang didukung suporter dari kalangan guru dan kepala sekolah, sidang kali ini juga mendapat perhatian rekan dan kerabat terdakwa. Belasan anggota LSM dan simpatisan turut menyaksikan prosesi sidang. Hadirnya massa tersebut membuat pihak keamanan menambah personel di PN Banyuwangi.Tidakkurangdari20personel

polisi tambahan dari Polres Banyuwangi diterjunkan untuk turut mengawal jalannya persidangan. Dalam kesaksiannya, Sugeng membenarkan bahwa terdakwa merupakan anggota LSM yang dipimpinnya. Sehubungan dengan kasus yang dialami oleh anggota LSM tersebut, Sugeng mengakui lembaganya menemukan sejumlah kejanggalan terhadap penggunaan dana DAK gedung di sekolah yang dipimpin oleh Kasek Broto Sujianto. Kejanggalan itu di antaranya tidak ada papan nama proyek. Ini dianggap saksi Sugeng membingungkan terutama menyangkut soal anggaran. “Kalau nggak ada papan namanya masyarakat bisa bingung. Anggarannya berapa,” bebernya. Selain tidak ada papan nama proyek, Sugeng mengatakan bahwa proyek itu mempergu-

nakan spesifikasi kayu yang tidak sesuai. Di proyek tersebut, pihak sekolah mempergunakan kayu waru dan jabon. Sedangkan seharusnya proyek itu mempergunakan kayu jenis meranti dan kluming. Atas temuan itu, LSM tersebut berencana akan melaporkan temuan itu ke kejaksaan. Namun hingga perkara itu diketahui pihak sekolah, kasus ini belum dilaporkan. Saat pihak panitia pembangunan tahu, pihak sekolah disebutkan mau memberikan sejumlah uang. “Tapi waktu itu saya suruh Riyadi jangan terima, karena pihak sekolah mau membenahi kayunya,” katanya. Rencana pihak sekolah untuk membenahi kayu itu dengan berkoordinasidenganterdakwasebagai petugas lembaga di lapangan. Soal tuntutan yang sebesar Rp 5 juta plus seperangkat komputer sebagai solusi membenahi kekeliruan yang

ditemukan lembaganya, Sugeng menyebutkan tidak ada soal itu dan mengaku tidak tahu terkait hal itu. Sidang yang dipimpin hakim Bawono Efendi itu pun akhirnya selesai dengan aman. Rencananya jaksa kembali akan menghadirkan satu saksi lagi pada Senin (12/5) depan. Agendanya tetap pemeriksaan saksi dalam perkara ini. Sekadar diketahui, Riyadi, warga Dusun Sidomulyo, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore ditangkap polisi pertengahan Februari lalu (12/2). Saat itu, dia baru saja meminta uang Rp 3 juta kepada Kasek Broto Pujianto di Dusun Malangsari, Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru. Untuk keperluan pemeriksaan, Riyadi diamankan di ruang tahanan polres beserta barang bukti (BB) berupa uang Rp 3 juta dan selembar surat pernyataan tidak akan diliput yang dibuat terdakwa. (nic/c1/bay)

Kota Santet Jadi Kota Kopi dan Kota Penyu ■ MAHASISWA... Sambungan dari Hal 33

Kemarin siang (8/5), rombongan mahasiswadariduaperguruantinggi ternama tersebut berkunjung ke sekretariat Dewan Kesenian Blambangan (DKB) di Jl. Diponegoro. Para mahasiswa tersebut disambut beberapa pengurus DKB, Samsudin Adlawi (ketua), Hasan Basri (wakil ketua), Bambang Lukito (sekretaris), dan MH. Qowim (wakil sekretaris). Para mahasiswa asal Universitas Jember yang tergabung dalam Dewan Kesenian Kampus Unej itu datang ke Banyuwangi dengan tujuan meneliti perkembangan terkini kesenian gandrung. Menurut mereka, gandrung adalah kesenian Banyuwangi yang sangat fenomenal. Setiap membicarakan Banyuwangi, maka yang terlintas pertama di benak mereka adalah

kesenian gandrung. Oleh karena itu, mereka ingin mengetahui kondisi terkini kesenian yang pelakunya semakin hari semakin menyusut tersebut. Menanggapi hal itu, Bambang Lukito menyampaikan bahwa pelaku kesenian gandrung kini memang semakin menyusut. Selain menyusut, tahap-tahap atau pembabakan baku dalam pertunjukan gandrung juga sudah mulai bervariasi. “Ada yang tetap menyajikan tahap Seblangseblang Subuh, ada juga yang tidak,” katanya. Sementara itu, mahasiswa asal UGM bernama Latif menyampaikan, kedatangannya ke Banyuwangi adalah untuk meneliti hubungan tragedi santet yang terjadi pada tahun 1998 dengan suhu politik dan demokrasi di masa itu. “Apakah isu santet itu murni santet ataukah ada hubun-

gannya dengan isu perpolitikan tanah air, itu yang ingin kami ungkap,” katanya. Mahasiswa jurusan sejarah tersebut ingin menggali data tentang tragedi tersebut sedetaildetailnya lalu menyajikan dalam bentuk tesis. Tujuannya, selain sebagai salah satu tugas akhir program pascasarjana bagi dirinya sendiri, juga agar masyarakat tahu di balik tragedi berdarah tersebut. Tentu, katanya, data dan bukti yang dikumpulkan harus akurat dan kuat. “Sebab, tragedi itu masih kerap diperbincangkan oleh masyarakat. Tapi tidak ada kejelasan hingga kini,” katanya. Selain menggali data tentang hubungan santet dan demokrasi di medio 90-an, Latif juga menggali data tentang perubahan tagline Banyuwangi sebagai Kota Santet yang menyeramkan menjadi Kota Kopi dan Kota Pe-

nyu. Menurut Latif, dua tagline yang terakhir itu menyebabkan image Banyuwangi berubah; dari semula seram menjadi “menarik perhatian”. Terkait tagline Banyuwangi sebagai Kota Santet, Samsudin Adlawi angkat bicara. Menurut penyair nasional tersebut, selama ini telah terjadi salah pemaknaan kata santet oleh masyarakat luas. Banyak yang menganggap santet sebagai ilmu hitam, sihir, suwuk, dan pembunuh. Memang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia makna santet sama dengan sihir. Tetapi, makna itu tidak berlaku di Banyuwangi. Santet di Banyuwangi bukanlah ilmu sihir yang perlu ditakutkan. “Santet adalah ilmu pengasihan dan penglaris, bukan untuk menyakiti atau membunuh orang. Jadi, jangan salah mengartikan,” kata Samsudin Adlawi. (bay/c1)

Ikut Latihan Perang Terbesar di Hawaii ■ BISA... Sambungan dari Hal 33

Kapal itu fungsi utamanya adalah mengangkut personel dan material. Bagian atas kapal bisa mengangkut helikopter, dan bagian belakang mampu membawa kapal jenis landing craft unit (LCU). Menurut Arief, kapal buatan PT. PAL Indonesia itu bisa diturunkan untuk diisi air

saat berada di laut. Saat bagian belakang kapal terisi air, kapal jenis LCU yang diangkut KRI Banda Aceh-593 itu bisa keluar-masuk. “Begitu juga dengan tank amfibi (bisa keluar masuk KRI Banda Aceh, Red),” pungkasnya. Yang tak kalah menarik, kapal perang itu tak hanya bermanfaat untuk menjaga pertahanan negeri kita di sektor bahari. Kapal tersebut juga bermanfaat untuk kegiatan operasi bantuan bencana alam. Bahkan, Menteri Pertahanan

Purnomo Yusgiantoro pernah menyatakan bahwa kapal tersebut bisa juga berfungsi sosial. Misalnya, kapal tersebut bisa dimanfaatkan untuk membantu angkutan mudik Lebaran. Sementara itu, kapal tersebut juga dilengkapi dua unit perahu anakan (LCU) dan sekoci (LCDV). Untuk LCU dapat mengangkut 150 orang dari laut menuju darat. LCDV untuk mengangkut personel terbatas, yaitu hanya 30 orang. (sgt/c1/bay)

ancaman flu burung beberapa waktu lalu, kali ini kami meminta RSUD Blambangan selaku RS rujukan menyiapkan ruang khusus bagi penderita MERS,” paparnya. Ditanya langkah yang dilakukan untuk mencegah masuknya virus MERS ke Banyuwangi, Rio mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mencegah masuknya MERS melalui jalur pelayaran Ketapang-Gilimanuk, Bali. Selain itu, Rio mengaku sudah menyiagakan tenaga medis untuk bertugas di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Dijelaskan, Bandara Blimbingsari belum memiliki alat pendeteksi MERS. Sebagai gantinya, setiap hari Dinkes menyiagakan tiga petugas kesehatan di bandara kebanggaan masyarakat

Bumi Blambangan tersebut. “Petugas kesehatan akan bertugas melayani pemeriksaan penumpang, baik mereka yang akan naik pesawat maupun penumpang yang turun dari pesawat. Kalau suhu tubuh penumpang tinggi, itu “pintu” bagi kami untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui apakah yang bersangkutan terjangkit MERS ataukah tidak,” terangnya. Sekadar tahu, serangan MERSCov kepada manusia akan berkembang menjadi penyakit saluran pernapasan berat dengan gejala suhu tubuh tinggi, batuk, dan napas pendek. Ironisnya, penularan virus penyebab MERS dari manusia ke manusia juga ditemukan. Yang lebih memprihatinkan, seorang pasien yang diindikasi mengidap penyakit MERS di RS Sanglah, Denpasar, meninggal

dunia Rabu dini hari (7/5). Karena itu, kewaspadaan terhadap bahaya MERS perlu ditingkatkan mengingat letak geografis Banyuwangi-Bali berdekatan. Selain itu, mobilisasi penduduk dua daerah bertetangga itu juga cukup tinggi. Sementara itu, Kepala RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat Sp And mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan ruang khusus pasien yang terjangkit MERS. Ruang khusus tersebut saat ini masih dalam tahappenyelesaiandandijadwalkan rampung Senin mendatang (11/5). Ruangan khusus itu disiapkan guna antisipasi kemungkinan ditemukan kasus MERS di Banyuwangi. “RSUD Blambangan sedang menyiapkan ruangan khusus bagi pasien MERS, sekarang masih tahap penyelesaian. Senin depan sudah rampung dan bisa digunakan,” tutur Taufik. (sgt/c1/bay)

Hasil Audit Membaik ■ EFISIENSI... Sambungan dari Hal 44

“Pelampauan dana Perimbangan dibandingkan dengan target sebesar Rp 7.710.002.756 berasal dari realisasi bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak yang melebihi targetnya. Untuk pendapatan DAU dan DAK, antara realisasi dan target sama,” terang Bupati. Pelampauan dana perimbangan dibandingkan dengan target sebesar Rp 7.710.002.756, berasal dari realisasi bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak yang melebihi targetnya. Untuk pendapatan DAU dan DAK, antara realisasi dan target sama. Sedangkan, efisiensi belanja daerah sebesar Rp 72.466.828.560. Itu didapat dari efisiensi realisasi belanja tidak langsung di bawah anggarannya sebesar Rp 37.220.826.471. “Efisiensi belanja

tidak langsung ini berasal dari efisiensi dari belanja pegawai sebesar Rp 32.072.453.733, efisiensi dari belanja hibah sebesar Rp 1.081.561.460, dan efisiensi dari belanja bantuan sosial sebesar Rp 560.400.000,” sebut Bupati. Untuk efisiensi dari belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota, pemerintahan desa dan partai politik sebesar Rp 2.567.341.700. Efisiensi dari belanja tidak terduga sebesar Rp 939.069577, efisiensi dari realisasi belanja langsung di bawah anggarannya sebesar Rp 35.246.002.089. Efisiensi belanja langsung berasal dari efisiensi dari belanja pegawai sebesar Rp 3.307.866.208, efisiensi dari belanja barang dan jasa sebesar Rp 18.940.813.263, dan efisiensi dari belanja modal sebesar Rp 12.997.322.618. Untuk hasil audit BPK RI terha-

dap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah TA 2011 dan TA 2012 terdapat perkembangan yang baik. Sebab, di antaranya sistem pengendalian intern TA 2011 yang semula terdapat lima temuan, untuk TA 2012 hanya 2 temuan. Untuk kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan TA 2011 yang semula terdapat sembilan temuan, untuk TA 2012 terdapat tujuh temuan. Hingga semester II tahun 2013, untuk pembahasan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI, dari seluruh 448 saran, di semester I tahun 2013 yang tingkat penyelesaiannya TS (telah sesuai rekomendasi) adalah 351 saran. “Sampai dengan semester II tahun 2013, terjadi peningkatan sebanyak 26 saran yang telah TS, sehingga dari 448 saran, yang TS sebanyak 377 saran,” pungkas Bupati Dadang. (pri/*/c1/aif-habis)

Kasek Bantah Melakukan Kekerasan ■ TELAT... Sambungan dari Hal 44

“Kita lama karena harus antri untuk makan. Saat akan membayar, Kepala Sekolah datang dan langsung menghukum kita,” terang Jacky. Yang membuat ketiganya merasa diperlakukan tidak adil, saat itu sebenarnya juga ada dua siswi di kantin. Salah satunya adalah Karin, putri Wabup Rachmad. “Kenapa cuma kita yang dihukum seperti ini,” tandas Nanda. Hukuman paling parah diterima Kurniawan Santoso. Selain ditarik telinganya, perut siswa yang berdomisili di Kecamatan Kota itu juga dihantam dengan tangan kosong. “Seingat saya sampai tiga kali. Jadi tangan kiri Pak Jai (Zainuri) narik telinga saya, tangan kanannya menghantam perut saya,” ungkapnya. Akibat perlakuan tersebut, Kurniawan harus mengalami muntah-muntah. Apalagi, saat itu dirinya baru selesai makan.

“Kalau saya ditempeleng, tapi untung saya menghindar sehingga tidak kena,” kata Jacky Setiawan. Sedangkan Nanda Pangestu ditarik telinganya dengan tarikan keras. Tidak cukup sampai di situ, tiga siswa tersebut juga dihukum jemur di lapangan basket. “Sekitar 20 menit kita memilih ke ruangan BK karena sudah tak kuat. Tapi kemudian disuruh jemur lagi sampai sekitar satu jam,” ungkap Kurniawan. Pada saat dijemur itu, Kepala SMAN 1 Panarukan juga meminta kepada guru BK agar ketiga siswa itu dikeluarkan dari sekolah. “Keluarkan saja siswa ini, saya sudah tidak butuh,” kata Kurniawan menirukan ucapan Zainuri. Kepala SMAN 1 Panarukan, Zaenuri membantah keras semua laporan yang dituduhkan kepada dirinya. Menurut dia, apa yang dilakukannya murni demi kedisiplinan siswa dan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. “Anak itu saat jam pelajaran

masih saja cangkruk di warung, sudah di-bilangin sama guru BK masih saja cangkruk di warung. Saya kan hanya berusaha menegakkan disiplin. Kalau yang dua siswi, begitu melihat saya langsung lari. Lha yang tiga orang ini santai cangkrukan,” ungkapnya. Zainuri menegaskan dirinya tidak melakukan kekerasan apa pun. Kecuali, bagi anak yang memang sudah tidak bisa diperbaiki dengan jalan hanya diberi nasihat. “Kalau tidak ditindak tegas mereka akan mengabaikan kewajiban sebagai siswa. Ini bukan yang pertama, mereka sudah sering melakukan pelanggaran,” terang Zainuri. Mantan kepala SMAN 1 Kapongan itu menyatakan, jika memang tidak melanggar keterlaluan tentunya dirinya tidak akan memberikan sanksi. “Saya bukan orang gila lha. Saat itu sudah sekitar 15 menit pelajaran berlangsung, mereka masih nyantai di warung,” ujar Zainuri. (pri/c1/aif)

Lima Bangunan Retak ■ GUNCANGAN... Sambungan dari Hal 44

Mengantisipasi terjadinya gempa susulan, kemarin BPBD Situbondo mendirikan tenda darurat tambahan untuk para warga. Pendirian tenda darurat tidak lain untuk menampung warga yang trauma berada di dalam rumah. “Karena saat ada dentuman dan getaran warga semua keluar rumah. Jadi didirikan tenda lagi, saat ini ada 2 tenda darurat,” kata Yahya Maziun. Selain mendirikan tenda darurat, petugas juga

memberikan sejumlah bantuan paket sembako untuk meringankan beban masyarakat. Kini kondisi warga di Desa Kedunglo, yang letaknya sangat jauh masuk ke selatan Kecamatan Asembagus ini, dalam situasi siaga darurat bencana gempa. Meski demikian, memasuki hari keempat terjadinya gempa, tidak ada kerusakan lagi yang menyusul. Sebelumnya diberitakan ada lima rumah warga yang retak, bangunan tempat ibadah, lembaga pendidikan, serta ada plafon yang jatuh. “Sampai hari ini, untuk kerusakan rumah tidak ada lagi,” kata Yahya. (rri/c1/aif)

Pupuk Non-subsidi Kewenangan Distributor ■ PUPUK... Sambungan dari Hal 44

Mungkin ini ada permainan distributor dengan kios-kios,” terangnya. Perwakilan petani yang berdialog di aula dinas pertanian ini sangat berharap agar pemerintah segera memberikan solusinya. Selain itu mereka juga meminta agar memberikan kartu merah kepada kios pupuk yang melakukan penimbunan. “Petani berharap persoalan pupuk tertangani dengan cepat. Bila ada kios yang menimbun harus disanksi tegas. Karena bila ini terus terusan terjadi maka harga pupuk akan melonjak menjadi mahal,” jelasnya. Menanggapi desakan perwa-

kilan para petani, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Muhammad Gatot Eka Yuliana mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah untuk mengatasi pupuk petani di Situbondo. Diakui, pupuk bersubsidi untuk Situbondo memang kurang. “Jadi untuk urea ini di lapangan memang terserap habis karena kuota pupuk dari pusat memang kurang. Untuk satu tahun, di tahun 2013 ada 39 ribu ton. Sedangkan tahun 2014 ini ada sebanyak 31,2 ribu ton,” terang Gatot. Karena itu langkah yang bisa diambil dan diusulkan kepada pemerintah, yakni penarikan pupuk untuk bulan Juni, ditarik lebih awal. Sehingga pada Mei 2014 ini pupuk yang akan tersedia

ada dua bulan sekaligus. “Dinas melangkah cepat untuk mengatasi kelangkaan pupuk petani. Kami akan tarik lebih awal untuk pupuk bulan judi. Sehingga bulan ini bisa dobel. Biasanya pupuk akan habis di bulan-bulan akhir. Dan pengalaman tahun-tahun lalu pemerintah akan member tambahan pupuk subsidi,” kata Gatot. Pihaknya mengaku tidak bisa mengurus pupuk non subsidi. Sebab kewenangan pupuk non subsidi ada pada distributor dan bukan kewenangan dinas. “Untuk non subsidi kita tidak cawe-cawe karena menjadi kewenangan distributor. Tetapi bila ada kios yang nakal maka akan diperingatkan, diskors satu bulan, dan bila masih nakal akan dicoret,” tegasnya. (rri/c1/aif)


RADAR SITUBONDO

44

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 9 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Melihat LKPJ Bupati Situbondo Tahun Anggaran 2013 (4-habis)

Efisiensi Belanja Daerah Mencapai Rp 72,1 Miliar Selama 2013, Pemkab Situbondo mampu melakukan efisiensi belanja daerah hingga Rp 72.466.828.560. Efisiensi terbesar disumbang dari realisasi belanja tidak langsung di bawah anggaran, sebesar Rp 37.220.826.471. Selain itu, efisiensi dari belanja pegawai sebesar Rp 32.072.453.733. PEMBIAYAAN daerah yang termuat dalam APBD Kabupaten Situbondo terdiri atas penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah. Pada sisi

penerimaan pembiayaan daerah terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SILPA), penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah. Sedangkan sisi pengeluaran pembiayaan terdiri dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah, dan pembayaran pokok utang. Kebijakan pembiayaan daerah tahun 2013 diarahkan pada optimalisasi penerimaan pembiayaan daerah. Itu diperkirakan diperoleh dari SILPA yang bersumber dari pelampauan penerimaan pendapatan daerah maupun sisa penghematan belanja. Selain itu, alokasi pengeluaran pembiayaan diprioritaskan untuk

EDY SUPRIYONO/RABA

RAKOR TKPKD: Percepatan penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu kebijakan prioritas Pemkab Situbondo.

pembayaran utang pokok yang jatuh tempo dan penyertaan modal yang telah memiliki MoU. selisih antara

penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan merupakan pembiayaan neto dan selisih

antara penerimaan daerah dengan pengeluaran daerah merupakan tahun berkenaan.

KERJA SAMA

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menyebutkan, untuk tahun 2013, sisa lebih pembiayaan sebesar Rp 82.556.953.883. rinciannya, pelampauan pendapatan dibandingkan dengan target sebesar Rp 10.366.202.138. Pelampauan ini terdiri dari pelampauan pendapatan asli daerah dibandingkan dengan target sebesar Rp 4.853.013.113. Selain itu, realisasi pajak daerah melebihi targetnya Rp 2.901.875.769. Realisasi retribusi daerah kurang dari targetnya Rp. 1.399.244.836, realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan melebihi targetnya Rp 87.089.895 ada juga realisasi lain-lain Pendapatan Asli Daerah melebihi targetnya Rp 3.263.292.284 n Baca Efisiensi...Hal 43

Telat Masuk, Tiga Siswa Dipukul Kasek Perut Dihantam hingga Muntah

SYAMSURI/RABA

KERJA SAMA PUBLIKASI: Edy Supriyono dan Kepala Bappeda Hariyadi Tejo Laksono (kiri).

PANARUKAN - Aksi kekerasan di dunia pendidikan masih saja terjadi. Bahkan, kali ini diduga kuat dilakukan kepala sekolah. Peristiwa itu kemarin terjadi di SMAN 1 Panarukan. Setidaknya ada tiga siswa yang menjadi korban. Mereka adalah Kurniawan Santoso, Jacky Setiawan, dan Nanda Pengestu. Siswa kelas II SMAN 1 Panarukan tersebut mengalami sejumlah kekerasan fisik. “Saya sebagai orang tuanya sangat menyayangkan tindakan kekerasan fisik terhadap siswa, apalagi dilakukan oleh seorang kepala sekolah. Apa lalu fungsi BK? Kok kembali ke

Teken MoU dengan Bappeda SITUBONDO - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Situbondo melakukan kerja sama publikasi dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Penandatanganan naskah MoU kedua lembaga ini kemarin ditandatangani oleh Kepala Bapedda, Hariyadi Tejo Laksono, dan Kepala Biro Situbondo Jawa Pos Radar Banyuwangi, Edy Supriyono. “Kita berharap kerja sama publikasi ini akan banyak memberikan dampak positif kepada Pemkab Situbondo, khususnya Bappeda, sebagai SKPD yang menangani perencanaan pembangunan daerah, banyak hal yang kita lakukan, sehingga banyak yang bisa kita sampaikan atau perlu diketahui oleh masyarakat,” terang Hariyadi usai penandatanganan. (pri/c1/aif)

CSR

pendidikan zaman prasejarah, main pukul,” tandas Hamid Jauharul Fardhi, orang tua Kurniawan Santoso. Tiga orang siswa itu kemarin datang ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Situbondo. Mereka menceritakan aksi kekerasan yang menimpanya. “Kita juga tidak paham kenapa harus seberat ini sanksinya, padahal kalau memang dianggap melanggar, ya cuma sekarang,” terang Kurniawan Santoso. Dugaan aksi kekerasan terjadi pada saat menjelang istirahat jam pertama berakhir, sekitar pukul 10.15. Saat itu, bel masuk sudah berbunyi. Padahal, Kurniawan, Jacky, dan Nanda masih ada di kantin sekolah n Baca Telat...Hal 43

NGAKU GAJINYA KECIL: Ibrahim Malik, guru honorer SDN, digelandang ke Mapolres Situbondo karena mencuri motor.

Guru Honorer Embat Sepeda Motor ISTIMEWA

SIMBOLIS: Kusno Warsito (tiga dari kiri) saat penyerahan bantuan pengadaan kursi tunggu untuk PA Situbondo yang diterima oleh Drs Muslim, SH, MM (tiga dari kanan).

BRI Bantu Pengadilan Agama SITUBONDO - Sebagai bentuk kepedulian Bank BRI dalam memberikan pelayanan pada mitra kerjanya, kemarin (8/5) melalui program CSR BRI, memberikan bantuan kepada Pengadilan Agama Situbondo. Bantuan CSR ini berupa pengadaan kursi tunggu sebanyak 20 set dengan nilai total Rp 20 juta. Bantuan diterima langsung Ketua Pengadilan Agama Situbondo, Drs, Muslim, SH, M.H di ruang kerjanya disaksikan sejumlah staf. Selama ini, PA Situbondo dalam memberikan pelayanan publik minim sarana ruang tunggu sehingga banyak pengunjung yang menunggu di musala kantin, dan tempat lainnya. Ketua Pengadilan Agama Situbondo Muslim mengaku terima kasih dengan adanya bantuan CSR dari Bank BRI. ”Dengan bantuan ini semoga kita bisa meningkatkan pelayanan. Harapan kami kerja sama yang sudah terjalin baik dengan Bank BRI bisa berjalan lebih baik dan dapat ditingkatkan”, harap Muslim. Kusno Warsito, mewakili Pimpinan Cabang Bank BRI Situbondo mengatakan, selama ini pihaknay sudah menjalin kerjasama yang baik dengan PA Situbondo. ”CSR ini sebagai bentuk apresiasi kita kepada mitra kerja kita, dalam hal ini adalah PA Situbondo,’’ tegasnya. (adv/aif)

Dua Pelaku dalam Pengejaran Polisi SITUBONDO - Ibrahim Malik, 35, oknum guru honorer SDN Situbondo, berhasil ditangkap polisi setelah mencuri motor kemarin malam (7/5). Pria asal Lingkungan Paraaman, Kelurahan Dawuhan, Kota Situbondo ini langsung digelandang ke Mapolres Situbondo. Aksi kejahatan oknum guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris ini, dilakukan bersama temannya berinisial U dan P. Mereka mencuri sepeda motor Honda Beat bernopol P 2049 FD, milik Faris Irfan Faruqi, 18, pelajar asal Jalan Hasan Assegaf, Situbondo. “Saat itu saya sedang bermain band music dengan teman-teman di studio utara stadion Situbondo,” kata Faris. Sekitar pukul 22.30, Ibrahim datang menggunakan sepeda motor Tossa bernopol P 2005 HE bersama temannya. Oknum guru honorer ini mengaku akan

mencuri helm. Dan masuk ke dalam pagar studio musik yang berada di jalan Kenanga, Situbondo. Pada saat berada di halaman parkir studio, pria ini melihat kunci kontak sepeda motor Honda Beat warna merah yang tertinggal. Dengan kesempatan itu guru honorer ini langsung membawa kabur sepeda motor milik korban. “Saya cuma niat mencuri helm. Tapi saya lihat kontaknya ada di sepeda motor. Jadi saya bawa sepedanya, saya ini spesialis helm, Pak,” terang Ibrahim yang mengaku telah mencuri 10 helm lebih jenis Ink yang dijual Rp 100 ribuan per unit. Begitu keluar dari pintu pagar, Ibrahim mengendarai motor curiannya dan berjalan ke arah timur. Sedangkan temannya berinisial U dan P yang saat ini masih dalam pengejaran polisi, kabur membawa sepeda motor Tossa milik Ibrahim. “Teman saya naik Tossa dan saya bawa sepeda motor Beat merah itu,” katanya.

Beberapa menit kemudian, korban Faris keluar dari studio musik. Dirinya sangat terkejut mengetahui kuda merah kesayangannya hilang. Pelajar SMA ini pun meminta bantuan temantemannya untuk mengantar laporan kehilangan motor ke Mapolres Situbondo. Mendapat laporan itu, polisi langsung mengontak beberapa anggota resmob dan polsek-polsek. Sekitar 30 menit kemudian, patroli rutin anggota resmob dan dua anggota Polsek Panarukan, Aiptu Amin Purwanto dan Brigadir Hery, melihat Honda Beat merah tanpa nopol. Guru honorer ini mengaku terpaksa mencuri sepeda motor karena gajinya sebagai guru honorer tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Nahas, perilaku jahatnya segera terbongkar dan masa depan pria ini tak akan diangkat jadi guru PNS. “Belum masuk K-2, saya sudah sembilan tahun mengajar. Kalau begini menyesal, hilang semua,” terangnya.(rri/c1/aif)

Pupuk Non-subsidi Juga Langka Petani Desak Disperta Atasi Kelangkaan Pupuk SITUBONDO - Belasan perwakilan petani dari di lima kecamatan di Situbondo ngeluruk kantor Dinas Pertanian Situbondo, kemarin (8/5). Kedatangan belasan petani tersebut, mempertanyakan kelangkaan pupuk serta mendesak agar dinas pertanian mengatasinya. Ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) “Bangkit Bersama”

Kecamatan Kendit, Munigi Edi Prayitno mengatakan, kedatangan perwakilan petani tidak lain untuk melakukan klarifikasi dengan dinas pertanian terkait kelangkaan pupuk. Bila kelangkaan pupuk tersebut tidak segera di atasi juga dapat mengancam para petani di Situbondo. “Kami ingin tahu kenapa pupuk di Situbondo saat ini langka. Selain menanyakan itu, kami juga mendesak agar pemerintah melalui Dinas Pertanian segera mencarikan solusi agar para petani tidak merugi, karena saat ini masa-

masanya tanam,” kata Munigi. Perwakilan kelompok tani dari Kecamatan Situbondo, Mangaran, Kendit, Panarukan, dan Kecamatan Panji, menduga adanya permainan distributor pupuk dengan kioskios. Dugaan itu didasarkan pada kelangkaan pupuk non subsidi. “Kalau pupuk subsidi langka karena mungkin stoknya kurang. Tetapi yang kami herankan, pupuk nonsubsidi ternyata juga langka, tidak hanya urea, Ponska, ZA juga langka n Baca Pupuk...Hal 43

EDY SUPRIYONO/RABA

MENGADU: Dari kiri Kurniawan Santoso, Jacky Setiawan, dan Nanda Pangesta, di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Situbondo kemarin.

Guncangan Diduga Akibat Lempengan Kapur Pecah Warga Kedunglo Cemaskan Gempa Susulan SITUBONDO - Guncangan gempa di Dusun Beto Kodung, Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus, skalanya relatif kecil. Hingga kemarin warga masih merasakan gempa susulan dengan skala kecil. Gempa terjadi sejak pukul 08.00 hingga 17.00, sore kemarin (8/7). Data tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang didatangkan dari Tretes, Pandaan, Malang menyebutkan, dari sebanyak 12 gempa yang terjadi, kekuatan gempa terbesar yakni mencapai 3,2 skala richter. Sementara gempa lainnya kurang dari 3 skala richter. “Dari tim BMKG Skala gempa yang terjadi tidak terlalu besar, paling tinggi

sekitar 3,1 richter,” kata Yahya Maziun, sekretaris BPBD Situbondo. Meski gempa yang terjadi tidak terlalu besar, tim BMKG yang dikomandani ketuanya langsung, Dadang Permana, masih berada di lokasi. Selain tim BMKG beberapa petugas BPBD Situbondo juga stand by di lokasi gempa. “Ada yang stand by. Petugas BMKG dan petugas BPBD,” katanya. Dari penelitian sementara tim BMKG, terjadinya gempa diduga karena ada lempengan dalam bumi sejenis kapur. Pecahnya lempengan kapur itu diduga menimbulkan dentuman dan suara gemuruh dan membuat gempa. “Kondisi gempa yang terjadi relatif kecil dan getarannya dirasakan sejauh sekitar 10 kilometer dari pusat gempa,” kata Dadang kepada wartawan n Baca Guncangan..Hal 43

NUR HARIRI/RaBa

GEMPA: Kondisi bangunan yang retak karena gempa di Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.