Radar Banyuwangi | 9 Oktober 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

KAMIS 9 OKTOBER TAHUN 2014

POLITIK

Konsultasi DPRD ke Pemprov tanpa Hasil BANYUWANGI - Upaya yang dilakukan para anggota DPRD Banyuwangi agar pimpinan definitif dewan segera terbentuk kembali tidak membuahkan hasil. Niat para wakil rakyat Bumi Blambangan menemui Gubernur Jawa Timur Soekarwo agar menerbitkan Surat Keputusan (SK) pimpinan lembaga dewan ternyata tidak kesampaian Selasa lalu (7/10). Pimpinan sementara DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda, mengaku baru saja datang dari kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Ficky dan utusan DPRD yang terdiri atas pimpinan fraksi hanya ditemui pejabat Biro Pemerintahan Pemprov. “Informasi yang kami terima, saat ini Pak Gubernur sedang menghadiri upacara peringatan HUT TNI ke-69 yang dipusatkan di Surabaya,” ujarnya kemarin (8/10) ■

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

Anggrid Mardjoko Tersangka BANYUWANGI - Kasus dugaan korupsi proyek Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, memasuki babak baru. Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi menetapkan tersangka baru kasus tersebut kemarin (8/10). Tersangka baru kasus bedah rumah itu adalah Anggrid Mardjoko, warga Perumahan Villa Su-

DIPERIKSA: Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat BPMPD Banyuwangi, Anggrid Mardjoko (bertopi), didampingi pengacara Ribut Puryadi SH di Kejaksaan Negeri Banyuwangi siang kemarin.

Baca Konsultasi...Hal 35

kowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Anggrid tersandung kasus tersebut karena posisinya sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Kabid PEM) pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Banyuwangi. Anggrid menjalani pemeriksaan di kantor Kejari Banyuwangi sejak pukul 09.00. Awalnya, dia dipanggil sebagai saksi kasus program Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari yang didanai pemerintah Rp 945 juta. Dalam pemeriksaan kemarin, status Anggrid Mardjoko langsung naik menjadi tersangka ■ Baca Anggrid...Hal 35

Program Bedah Rumah 2013 ■ Lokasi: Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah ■ Total Anggaran: Rp 945 juta ■ Jumlah penerima: 126 KK ■ Nilai bantuan: Rp 7,5 juta/KK Pencairan bantuan: Tahap II: Rp 4 juta Tahap I: Rp 3,5 juta Modus: Ada selisih anggaran Rp 400 juta dengan uang yang ditransfer ke toko bangunan. Tersangka: 1. Suliyono, Anggota TPM 2. Anggrid Mardjoko, Kabid PEM pada BPMPD Banyuwangi P

PENDIDIKAN

GALIH COKRO/RABA

Lolos Lomba BOS Tingkat Nasional BANYUWANGI - Dunia pendidikan Banyuwangi mendapat “kado manis”. Setelah sempat tercoreng akibat penangkapan sejumlah oknum di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) lantaran diduga melakukan pungutan liar (pungli) dana Bantuan Sosial (Bansos) Pendidikan 2014, kini prestasi cukup mentereng ditorehkan SMPN 1 Srono. Sekolah yang satu ini terpilih mewakili Jatim dalam lomba tata kelola Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat nasional. Sebelumnya, SMPN 1 Srono telah berhasil memenangi persaingan dengan 4500 SMPN dalam lomba tata kelola BOS tingkat Provinsi Jatim. Setelah dilakukan penilaian, SMPN 1 Srono bersama SMPN 1 Batu menjadi SMP terbaik dalam tata kelola BOS di provinsi paling timur di Pulau Jawa ini ■ Baca Lolos...Hal 35

ADA APA LAGI

Salip Truk Gandeng, Tewas Dihantam Minibus

Laporan: SAMSUDIN ADLAWI Dari Makkah, Arab Saudi

Serakan Sampah Ada di Mana-mana INI yang bikin risi di Makkah: sampah. Di mana-mana ketemu sampah. Sampah ada di mana-mana. Bukan hanya di tempat-tempat keramaian. Tapi juga di sekitar, maaf, masjid. Bukannya pemerintah Arab Saudi, terutama pemerintah kota Makkah, tidak peduli kebersihan. Sudah. Bahkan sangat peduli. Selain pasukan kebersihan, pemerintah setempat juga menyiapkan banyak tempat sampah ■ Baca Serakan...Hal 35

SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS

KABAT - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Rogojampi, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, sekitar pukul 18.30 Selasa malam lalu (7/10). Seorang pengendara motor Yamaha Mio Soul tewas seketika setelah ditabrak minibus di lokasi kejadian. Pengendara Yamaha Mio Soul dengan nomor polisi P 2163 ZF tersebut adalah Sunarso, 28, warga Jalan Jaksa Agung Suprapto, RT 001/RW 003, Kelurahan Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi. Korban tewas seketika di lokasi dengan luka cukup parah di bagian kepala. Motor Yamaha Mio Soul yang dikendarainya hancur setelah dihantam bodi minibus. Meski kejadian itu terjadi di Kecamatan Kabat, tapi kecelakaan tersebut ditangani Unit Satlantas Polsek Rogojampi. Awalnya, korban diduga hendak menyalip truk gandeng saat melaju dari arah utara menuju arah Rogojampi. Pada saat bersamaan, sebuah minibus melaju dari arah berlawanan. Meski dengan kecepatan cukup kencang, Mio Soul yang dikendarai Sunarso itu tetap tidak bisa menyalip truk gandeng tersebut ■ Baca Salip...Hal 35

MENUMPUK: Tumpukan sampah di tepi jalan di Makkah.

Ekspedisi Gua Bersejarah di Dusun Cemoro, Desa Balak (3)

Gua Koperesi Menyempit, Lantai Hampir Menyentuh Atap RAMADA KUSUMA/RABA

Fenomena Gerhana Bulan Jadi Tontotan WARGA Bumi Blambangan menikmati fenomena alam cukup langka, yakni gerhana bulan total, tadi malam (8/10). Selain bisa dilihat langsung dengan mata telanjang, gerhana bulan total tersebut juga berlangsung cukup lama. Warga bisa menyaksikan fenomena tersebut sejak pukul 16.00 hingga sekitar pukul 20.00 tadi malam. (c1/bay)

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Konon Gua Koperesi panjang hingga Pulau Bali. Tetapi, kini mengalami penyempitan akibat pergerakan permukaan tanah. Akibatnya, lantai naik hingga nyaris menyentuh atap.

Berapa pun nilainya patut disyukuri, karena masih pilihan langsung

Panen ubur-ubur, nelayan Muncar bergolak Panen saja masih bergolak, andai tidak panen bisa mendidih lautnya

MH. Qowim, Songgon SETELAH mengunjungi Gua Sadong di utara Sungai Lungun, tim ekspedisi gabungan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) mengunjungi Gua Koperesi. Gua Koperesi berlokasi di selatan

Anggaran pilkada 2015: KPU minta Rp 54 M, disetujui Rp 36 M

AGUS RAHMATULLOH FOR RABA

PINTU TERSEMBUNYI: Mulut Gua Koperesi di Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

Sungai Lungun. Jaraknya hanya sekitar dua ratus meter tenggara Gua Sadong. Dekatnya jarak dua gua tersebut mengu-

atkan dugaan bahwa gua-gua itu tempat persembunyian saat Perang Bayu. Dengan jarak yang dekat itu, koordina-

si akan mudah dan mudah pula memberikan bantuan saat diserang ■ Baca Gua...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Kamis 9 Oktober 2014

KPU Minta Rp 54 M, Disetujui Rp 36 M Anggaran Pilkada 2015 BANYUWANGI - Sistem yang akan digunakan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) memang belum ada titik terang. Pihak-pihak

terkait masih menunggu kepastian hukum apakah pilkada dipilih langsung rakyat ataukah dipilih DPRD. Meski demikian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi tetap melakukan persiapan Pilkada Banyuwangi

2015. Seperti diketahui, masa jabatan bupati dan wakil bupati akan berakhir 21 Oktober 2015. Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, pihaknya menerima surat edaran (SE) terbaru dari KPU RI pada

Kamis pekan lalu (2/10). Dalam surat Nomor 1600/KPU/X/2014 tersebut, KPU RI menginstruksikan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang masa jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerahnya berakhir setelah

Juli 2014 menunda pelaksanaan jadwal dan tahap pilkada sampai UU Pilkada disahkan presiden. Selain itu, KPU daerah juga diinstruksikan melaksanakan koordinasi dengan pemangku kepentingan di wilayah

K O M U N I K A S I

masing-masing. “Kami akan melaksanakan surat tersebut seraya menunggu surat instruksi terbaru dari KPU RI,” ujarnya dikonfirmasi di kantor KPU Banyuwangi kemarin (7/10) n Baca Minta...Hal 35

P A R I W I S A T A

Terjaring 10 Pasang Finalis Jebeng Thulik

SIGIT HARIYADI/RABA

BENTENGI KELUARGA: Tokoh lintas agama menandatangani deklarasi penguatan keluarga kemarin.

Tokoh Agama Jadi Benteng Generasi Muda BANYUWANGI - Maraknya penyalahgunaan narkotika, kekerasan seksual, dan berbagai tindak kejahatan lain, disikapi serius tokoh lintas agama Banyuwangi. Tidak sedikit kasus kejahatan tersebut dilakukan kalangan pelajar yang notabene merupakan generasi penerus bangsa. Para tokoh lintas agama menyadari bahwa keluarga adalah pemegang kunci kelanjutan para penerus bangsa tersebut. Karena itu, para tokoh yang terdiri atas Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Katolik, Kristen, Buddha, Hindu, Tri Dharma, dan Forum Komunikasi Kerukunan Umat Beragama (FKUB), sepakat menan-

datangani deklarasi penguatan keluarga kemarin (8/10). Ada sejumlah poin penting dalam deklarasi tokoh lintas agama Banyuwangi tersebut. Pertama, menjadikan keluarga sebagai pendidik pertama dan utama bagi generasi muda. Hal itu bisa dilakukan dengan cara keluarga mengusahakan suasana penuh rasa kasih sayang dan kebersamaan yang harmonis di rumah. Keluarga juga harus menjadi teladan pertama untuk menanamkan keimanan terhadap anak. Selain itu, keluarga berkewajiban menyampaikan pendidikan terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam kehidupan. Keluarga juga bertanggung jawab membentengi anak dari penga-

ruh buruk lingkungan sekitar. Poin kedua, deklarasi tokoh lintas agama itu adalah menjadikan keluarga sebagai sarana menangkal perilaku generasi muda terhadap penyimpangan nilai-nilai sosial di masyarakat. Itu bisa dilakukan dengan mengajarkan nilai-nilai seksualitas yang benar sehingga dapat mencegah penyebaran HIV/AIDS, mencegah penyalahgunaan narkoba dan minum minuman keras (miras) dengan mengutamakan komunikasi dan teladan dari orang tua. Keluarga juga diminta mencegah balapan liar dengan cara memberikan pemahaman terhadap akibat negatif yang ditimbulkan n Baca Tokoh...Hal 35

BANYUWANGI – Penjaringan Peserta jebeng thulik memasuki tahap terakhir. Penjaringan ketiga yang dilaksanakan masih ditempat yang sama, yakni Pelinggihan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi kemarin (7/10). 25 pasang semi-finalis jebeng thulik yang telah terjaring di penjaringan sebelumnya diseleksi kembali untuk menjadi 10 pasang finalis jebeng dan thulik. Penjaringan kali ini, semi-finalis di tes kemampuan TOEFL dan wawancara. Ada lima juri yang masing-masing menguasai bidang bahasa Inggris, kepribadian, pariwisata, budayawan dan wawasan umum. Peserta diberi waktu sekitar 3-5 menit untuk menjawab wawancara dari juri. Seperti diketahui sebelumnya, penjaringan pertama sudah di laksanakan pada tanggal 23 September lalu di dua sektor yakni sektor Genteng dan Banyuwangi yang berhasil menjaring 650 pendaftar. Setelah melalui seleksi tinggi badan dan administrasi, lolos 300 peserta. Kemudian penjaringan tahap kedua yang dilaksanakan Senin (6/10) lalu, 300 peserta diseleksi menjadi 25 semi finalis

GALIH COKRO/RABA

ANTUSIAS: Penjaringan 300 peserta diseleksi menjadi 25 semi finalis melalui tes tulis dan wiraga.

melalui tes tulis dan wiraga. Kepala Disbudpar Banyuwangi, M.Y Brammuda, antusias pemuda Banyuwangi terhadap jebeng thulik tahun ini meningkat dari pada tahun lalu. “Tahun lalu, mungkin hanya ada sekitar 300 pendaftar, peserta dari mahasiswa juga meningkat tahun ini, biasanya peserta didominasi oleh pelajar,” ujarnya saat diwawancarai di kantornya kemarin. Bram menjelaskan, banyak peserta yang tidak lolos tahun

PERCAYA DIRI: semi-finalis percaya diri saat tes wawancara dengan juri yang juga praktisi pariwisata untuk mengikuti seleksi jebeng thulik tahap akhir di Pelinggihan Disbudpar Kemarin (7/10)

lalu yang mencoba mendaftar lagi tahun ini. Sepuluh pasang calon finalis yang telah dipilih di penjaringan ke tiga ini selanjutnya akan mengikuti masa pra karantina pada tanggal 13 hingga 14 Oktober sebelum di karantina selama tujuh hari mulai tanggal 19 hingga 24 Oktober di Desa Kemiren. Menurut Brammuda, karantina tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Finalis jebeng thulik selama tujuh hari penuh akan tinggal di induk semang di desa Kemiren yang telah dipilihkan Disbudpar. “Dulu kan sebagian kegiatan karantina ada yang dilaksanakan di hotel, bertemu orang tua di hotel, tinggal di homestay, tapi kali ini tidak, masingmasing finalis akan tinggal di induk semang di kemiren, mereka akan mempunyai orang tua asuh yang secara tidak langsung akan memberikan pelajaran tentang budaya Osing kepada para finalis,” papar Bram. Dengan begitu, harapannya, selesai di karantina, para finalis bisa memahami budaya Osing serta membantu pemerintah untuk mempromosikan desa wisata osing. (cin/afi)

LOWONGAN KEPALA SEKOLAH & GURU KELOMPOK BERMAIN (KB) DAN TK GURU SD, SMP, SMA (SEMUA BIDANG STUDI) STAFF ADMINISTRASI & UMUM Bersedia ditempatkan di: Batam - Pekanbaru - Medan Jakarta - Tanjung Pinang Persyaratan : - Minimal Sarjana S1 (Kepala Sekolah & Guru) - Bawa lamaran lengkap - Bawa ijazah asli - Bawa Surat Keterangan dari orang tua (diijinkan untuk bekerja di luar kota / pulau) - Untuk Staff Adm & Umum Dapat mengoperasikan komputer (Ms. Power Point & Corel Draw) Hari : Sabtu Tanggal : 18 Oktober 2014 Jam : 09.00-16.00 Tempat : H o t e l A g u n g Jaya Mahkota (AJM) Gandrung Lounge / Resto Mahkota. Jl. Raya Jember Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur

More Info: HUB : 0822 8504 7828 www.sekolahdjuwita.sch.id

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 9 OKTOBER

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Ya Allah.. 17 Tewas JANGKAR - Upaya pencarian penumpang Kapal Motor (KM) Jabal Nur mulai membuahkan hasil. Pencarian yang dilakukan sepanjang hari Rabu kemarin (8/9) berhasil menemukan 25 orang penumpang kapal nahas tersebut. Yang tragis, dari 25 orang tersebut, 17 orang diantaranya sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Dan, dari 17 orang yang meninggal itu, tiga diantaranya adalah balita. “Jadi yang selamat hanya delapan orang. Ini data yang bisa kita berikan hingga pukul 19.00 malam ini (tadi malam),” terang Rendra Kurnia, Fotografi Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS) yang ikut dalam pencairan bersama tim hingga ke Pulau Raas Madura, tadi malam. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Zainul Arifin mengungkapkan, tim pencaharian melibatkan Petugas gabungan dari Basarnas, Polairud, BPBD Situbondo, Maritim Surabaya serta dibantu nelayan dan keluarga korban. “25 penumpang KM Jabal Nur tersebut tidak ditemukan sekaligus dan tidak dalam waktu yang bersamaan,” terangnya n Baca Ya Allah...Hal 33

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/ JPRS

MASUK KANTONG MAYAT: Nelayan Pulau Raas membantu evakuasi korban karamnya KM Jabal Nur. salah satu korban ditemukan terapung oleh Tim Basarnas (kanan).

BPBD Situbondo Langsung Dirikan Posko Gabungan JANGKAR – Petugas gabungan BPBD Situbondo, Basarnas, Satpolair Situbondo, Maritim Surabaya, dan TNI AL langsung mendirikan posko bencana atas karamnya kapal KM Jabal Nur, di pelabuhan Jangkar, Rabu kemarin ( 8/10). Tempat ini, selain selain tempat ber-

kumpulnya petugas, juga untuk memudahkan masyarakat dan keluarga korban yang ingin memperoleh informasi terkini. Di Posko gabungan tersebut, petugas dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti radio komunikasi, pelbed (tempat tidur), dua

unit perahu karet. Ada juga papan nama penumpang KM.Jabal Nur. Tidak itu saja, posko gabungan tersebut juga dilengkapi dengan petugas kesehatan, dan satu unit mobil ambulance dari puskesmas Jangkar. “Jadi jika ditemukan korban selamat, kita bisa gerak ce-

Tak Ada Penambangan yang Miliki Ijin Resmi SITUBONDO - Kepala Satpol PP Situbondo, Agung Wintoro menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada izin yang dikeluarkan Pemkab Situbondo terkait aktifitas galian C. Sebab itulah, jika ada kegiatan penambangan pasir dan batu (sirtu) dia memastikan itu ilegal n Baca Tak Ada...Hal 33

pat,” ujar Kepala BPBD, Zainul Arifin kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), tadi malam. Apalagi, kata dia, saat ini perairan Situbondo dan Selat Madura, arah angin bergerak dari Timur. Dimungkinkan para korban penumpang Kapal Motor Jabal Nur

terbawa hingga ke Perairan Situbondo. Posko tersebut didirikan sejak Rabu pagi ( 8/10) dan akan terus melakukan upaya pencarian. “ Sesuai protap, posko ini sampai satu minggu saja, sesudahnya kita akan kembali ke markas,” imbuhnya n Baca BPBD...Hal 33

Giliran di Curahjeru Ditutup Pemkab Situbondo kembali menutup tambang pasir ilegal di Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji, kemarin (08/10). Sebagai bentuk larangan aktifitas lanjutan, Satpol PP memasangi papan bertuliskan ‘Kegiatan Penambangan Dihentikan/Ditutup Karena Tidak Berizin n Baca Giliran...Hal 33

FOTO-FOTO: FREDY RIZKI/JPRS

KERJA BERAT: Pekerja penambangan sirtu menaikkan pasir ke dalam truk. Di Situbondo hanya memperbolehkan penambangan dengan tenaga manusia.

Desak Pemkab Carikan Solusi PENUTUPAN: Anggota Satpol PP memasang papan agar tambang pasir tersebut tak lagi beroperasi.

CPNS

Sembilan Lulusan SMA Nekat Ikut Mendaftar SITUBONDO – Minat masyarakat untuk bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) cukup tinggi. Terbukti, dari 58 formasi CPNS yang dibuka oleh Pemkab Situbondo. Jumlah pelamarnya mencapai 1.906 orang. Yang menarik, dari jumlah itu sembilan diantaranya masih lulusan SMA. Padahal, syarat pendidikan untuk bisa mendaftar CPNS minimal harus berijazah S.1. “Ya pasti tidak lolos kalau lulusan SMA ikut mendaftar,” terang Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Situbondo, Akhmad Yulianto. Dari 1.906 pendaftar CPNS di Situbondo, hanya 1.710 orang yang mengirim atau menyerahkan berkas fisiknya ke kantor Badan kepegawaian daerah (BKD). Dari jumlah itu, 342 diantaranya dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi, dan 233 yang tidak mengirim berkasnya n Baca Sembilan...Hal 33 http://www.radarbanyuwangi.co.id

LANGKAH tegas penutupan sejumlah lokasi pertambangan mendapat reaksi dari Paguyuban Penambang Situbondo (PPS). Komunitas yang beranggotakan sejumlah penambang di Kota Santri ini meminta Pemkab Situbondo mencarikan solusi untuk mencarikan jalan keluar permasalahan tersebut. Ketua PPS, Rahmad Ongko Widjojo alias Khing menegaskan, para penambang tidak pernah punya keinginan untuk me-

lakukan aktifitas liar. “Kita tidak mau liar, karena pekerjaan kita sangat tampak. Tidak bisa sembunyi-sembunyi. Makanya, ayo semua pihak duduk bersama,. Kalau mau hearing (dengar pendapat) dengan DPRD kita siap,” tantangnya. Pria yang juga Ketua KONI tersebut mengungkapkan, para pengusaha pertambangan sejak lama ingin mengajukan Izin Usaha Pertambangan (IUP) n Baca Desak...Hal 33

Para Pekerja Perempuan di Pabrik Rumput Laut, Klatakan, Kendit

Dulu Bekerja Mencari Kerang atau Buruh Tembakau Wanita-wanita ini bukan tipikal perempuan yang betah melihat suaminya mencari nafkah seorang diri. Sebelum pabrik pengolahan rumput laut di Desa Klatakan berdiri, mereka sudah terjun ke pesisir untuk mencari kerang. Atau, berharihari berpanas-panasan merawat tembakau.

MEMILAH: Wanita pekerja di pabrik rumput laut, Klatakan, Kendit memisahkan rumput laut dari kulit kerang.

FREDY RIZKI, Kendit JUMLAH perempuan yang bekerja di Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit tersebut tidak banyak. Mungkin hanya sekitar 30 orang saja. Mereka bekerja sejak pukul 07.00 pagi. Sejak saat itu tangan-tangan mereka tidak lepas da-

RENDRA KURNIA/JPRS

ri nampan-nampan yang berisi rumput laut. Jumlah rumput laut yang harus mereka bersihkan terbilang cukup fantastis. Ada

tumpukan rumput laut membukit yang ada di ujung ruangan tingginya tiga sampai lima meter. Rumput laut itulah yang harus me-

reka bersihkan. Jika habis, beberapa mobil forklit siap membawa lagi rumput laut baru yang ada, dari dalam peti kemas. Banyaknya jumlah rumput laut yang mereka bersihkan bukanlah masalah bagi perempuan-perempuan ini. Ana, misalnya. Pekerja perempuan berumur 41 tahun itu, mengatakan sebelum ada pabrik dirinya harus berkeliling pesisir laut untuk mencari kerang. Penghasilan suaminya yang hanya bekerja sebagai nelayan membuatnya harus pintar untuk mencari uang tambahan. Dirinya yang berasal dari Kampung Pesisir, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit tak jarang juga turun ke laut untuk mencari apapun yang bisa menghasilkan uang. Bersama perempuan lain yang sama-sama menjadi istri nelayan, terkadang dirinya juga menunggu air surut untuk mencari rumput laut di tepian wilayah pesisir n Baca Dulu...Hal 33 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR Perubahan Arus Diterapkan Hari Ini 28

R A D A R

SITUBONDO – Perubahan arus lalu lintas dalam kota di Situbondo yang sudah lama direncanakan, akhirnya diputuskan dimulai hari ini (09/9). Beberapa hari lalu, perubahan rute tersebut juga sudah disosialisasikan. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Kabupaten

Situbondo, Lutfi Joko Prihatin, mengatakan, pihaknya sudah sosialisasikan perubahan arus lalu lintas tersebut melalui selebaran-selebaran maupun pemasangan bennar. “Harapannya masyarakat sudah banyak yang tahu begitu kita terapkan,” ujarnya, kemarin. Perubahan arus lalu lintas

dalam kota ini, kata Lutfi, ada beberapa titik yang mengalami perbedaan dengan sebelumnya. Sehingga, di beberapa titik tersebut akan dikerahkan petugas lebih banyak yang akan mengatur dan menunjukkan lalu lintas. Seperti di simpang tiga SMEA. Di tempat ini akan diterjunkan

Jawa Pos

Kamis 9 Oktober 2014

S I T U B O N D O

dua orang dari Dishubkominfo, dua personel Polres dan satu personel TNI. Titik lain yang juga diantisipasi yaitu simpang empat terminal, dan simpang empat Campore. ”Di sini juga akan ada lima personel yang akan mengatur lalu lintas. Total di semua ruas jalan ada 64 personel,” imbuh Lutfi.

Lutfi menyadari, pada awalawal perubahan rute tersebut akan ditemui banyak kendala n Baca Perubahan...Hal 33

DIMULAI HARI INI: Uji coba perubahan arus lalau lintas pertama kali yang dilakukan pada akhir juni lalu. EDY SUPRIYONO/JPRS

LAKA-LANTAS

FREDY RIZKI/JPRS

OLAH TKP: Salah seorang warga menunjukan letak korban meninggal sesaat setelah terjadi kecelakaan.

Satu Tewas, Satu Kritis KAPONGAN – Sebuah sepeda motor yang dikendarai dua orang penumpang jatuh dan terseret bus malam Restu Mulya, tepat di depan SPBU Kapongan, Selasa (7/10) malam sekitar pukul 22.15. Akibatnya seorang pengendara atas nama Juma’ani, asal dusun Cora Sale, Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan meninggal dunia. Perempuan berumur 30 tahun ini mengalami luka yang cukup parah di bagian dada dan kepala. Sedangkan seorang korban lainnya Sakna, 35, kondisinya kritis dan langsung dilarikan ke RSU Abdoer Rahem. Menurut salah seorang saksi mata, Sugi, 40, kejadian itu terjadi saat pengendara Honda Vario warna pink dengan nopol P 4949 EN keluar dari pintu timur SPBU Kapongan. Kemudian dari arah barat muncul bus malam Restu Mulya dengan nopol DK 9172 C melaju dengan kecepatan standar. Pengendara Honda Vario tersebut berniat memotong jalan, namun tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Bus yang sudah terlalu dekat itu kemudian membanting setir ke sisi kanan, namun karena pendeknya jarak bagian depan bis menabrak Honda Vario tersebut hingga terseret beberapa meter. Kedua korban pun langsung tergeletak di tepi jalan. “Motor korban yang tersenggol bis langsung terseret, kemungkinan yang satunya meninggal,” ujar Sugi Selanjutnya bus dan seluruh penumpangnya dibawa ke Kantor unit laka lantas Polres Situbondo untuk dievakuasi. Saat tiba di pos, tidak satu pun penumpang yang terlihat mau turun dari bus. Kernek dan beberapa kru bus malam tersebut terlihat menghubungi bus yang lain untuk menitipkan penumpang yang dibawanya n Baca Satu...Hal 33

PENDIDIKAN

Mengadu ke DPRD, Karena Anak Harus Pindah Sekolah PANARUKAN - Kasus SMA 1 Panarukan yang tidak menaikkan kelas salah satu siswanya ternyata masih belum selesai. Sebab, setelah siswa yang bersangkutan dinaikkan, sekolah mensyaratkan siswa tersebut untuk pindah sekolah. Kepastian itu kemarin disampaikan langsung oleh orang tua siswa tersebut, Heny. ”Sekolah mengharuskan anak saya untuk pindah ke sekolah lain dengan alasan sekolah khawatir akan memicu protes siswa yang lain. Sekolah khawatir, guru juga tidak mau mengajari anak saya,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). Menurut Heny, keputusan yang mengharuskan anaknya pindah, itu terkesan janggal. Sebab, lanjut perempuan yang memiliki jasa laundry itu, alasan yang diberikan sekolah sangat tidak masuk akal. ”Katanya itu sudah keputusan pihak sekolah dengan komite,” ujarnya. Kabid Pendidikan Menengah Dispendik, Agus HP mengatakan, Dispendik hanya mengeluarkan rekomendasi agar siswa yang bersangkutan dinaikkan. Dia mengatakan, Dispendik tidak merekomendasikan untuk pindah sekolah. Demi memperjuangkan agar anaknya mendapatkan hak bersekolah, Heny sudah melakukan berbagai macam cara. Termasuk bolak balik SMA 1 Panarukan-Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo. ”Akan tetapi, sampai saat ini, status anak saya digantung terus,” imbuh Heny Setelah merasa kesulitan menemukan jalan keluar, Pagi Rabu (08/10) kemarin, Heny mendatangi kantor DPRD Kabupaten Situbondo. Heny mengadukan permasalahan tersebut ke Komisi IV. Ketua Komisi IV, Hasanah Thahir, saat dihubungi membenarkan kalau pihaknya sudah mendapatkan pengaduan itu. Politisi perempuan itu mengatakan, Komisi IV akan langsung melakukan tindakan. ”Sekitar jam satu besok (13.00, hari ini), kami akan memanggil Dinas Pendidikan. Kami akan menanyakan permasalahan yang sebenarnya,” ujarnya. Hasanah mengatakan, pihaknya akan benar-benar mendampingi permasalahan tersebut. Dia mengatakan, tidak ada alasan seorang anak untuk tidak bersekolah. ”Yang jelas dia harus tetap sekolah, tidak boleh tidak sekolah,” ujarnya. Sekedar informasi, sekitar tiga bulan lalu, SMA 1 Panarukan tidak menaikkan salah satu siswanya. Padahal waktu itu, nilai anak tersebut cukup untuk naik kelas. Akan tetapi, karena pertimbangan lain, siswa tersebut tidak dinaikkan. (bib/pri)

FREDY RIZKI/JPRS

TINGGI : Petugas Damkar bersama sejumlah warga Locangcang Utara mencoba memadamkan api yang membakar ujung pohon siwalan.

Pohon Siwalan Terbakar, Warga Panggil Damkar PANARUKAN – Khawatir terkena imbas dari terbakarnya empat Pohon Siwalan di dekat pemukiman, beberapa warga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran. Kejadian yang terjadi pada Selasa (7/10) malam sekitar pukul 20.00 di Dusun Locangcang Utara, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan tersebut sontak membuat warga terkejut. Bagaimana tidak, ada empat buah mobil Damkar yang ti-

ba-tiba saja masuk ke dalam dusun terpencil itu. Warga setempat yang mengira terjadi kebakaran besar pun langsung ikut menuju lokasi. Setelah tiba, petugas Damkar langsung menyemprot Pohon Siwalan yang saat itu menyala karena kobaran api. Ada empat buah pohon yang terbakar tepat di ujung dahannya. Posisi pohon itu sendiri hanya berjarak sekitar satu meter dari rumah warga. Bahkan, genting

rumah milik Hariyanto,40, posisinya nyaris menempel dengan ujung pohon yang sedang terbakar. Warga yang ada langsung mengerumuni tempat tersebut untuk melihat lebih dekat proses pemadaman api. Lahan yang diketahui milik salah seorang warga bernama Musahwi tersebut memang dipenuhi tanaman pohon Siwalan. Zainal, 54, salah satu warga yang ada di tempat kejadian mengatakan

bahwa tidak ada yang tahu dari mana asal api. Tetapi setelah melihat kobaran api dari ujung pohon, salah seorang warga menurutnya langsung menelepon Damkar untuk memadamkan api. “Warga kawatir kalau nanti ujung pohon mengenai atap rumah, apalagi posisi pohon cukup tinggi, warga sudah mencoba menggunakan selang untuk memadamkan tetapi tidak sampai, karena itu tadi

ada yang langsung menelepon Damkar supaya bisa cepat dipadamkan,” jelas Zainal. Pohon-pohon Siwalan itu sendiri menurut Zainal hampir setiap hari didekati warga. Selain untuk diambil sarinya, pohon itu juga sering digunakan warga untuk menangkap burung dengan jebakan. Dan pada sore harinya juga baru saja beberapa warga berkumpul melihat burung di pohon-pohon tersebut. (fre/pri)

CERITA BERSAMBUNG

Benteng Pasir di Balik Lebatnya Hutan Kedamaian di tepi pantai yang indah itu seketika raib. Nelayan yang tinggal di tepi pantai mulai mengungsi. Meninggalkan harta benda mereka; rumah dan sampan yang dibiarkan terbengakalai. Letnan Sufyan pun bergegas menyiapkan pasukannya. Mereka melompat le dalam benteng pasir di pantai Pasir Putih. Ia melihat belasan kapal perang makin mendekat ke pesisir. Kapal perang pemburu torpedo dengan inisial PH yang berarti Piet Hien tertulis besar-besar memakai cat putih di lambung kapalnya. Bendera Belanda; merah putih biru, berkibar di ujung tiang buritan. Meriam kapal dengan peluru Britain buatan Inggris, jenis peluru anti tank swingfire terus menyalak memberi ancaman.

MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736

TANAH Strategis Tnh 600m2 (20x30)di Jl Tembus Panarukan Situbondo H:085220056168 Djl Tnh 2 Kapling L.440m2.Jl. Anggrek Blkg Dinsos.STB 170Jt H.08563639318

LANGGANAN RADAR SITUBONDO

Hubungi: 0338 - 671982

Puluhan kanon terus meledak menghancurkan hutan bakau. Tanpa sasaran yang jelas. Rentetan tembakan kanon dari kapal perang mengawal puluhan kapal motor yang memuat ratusan pasukan Belanda. Ledakan meriam mencabik pohon bakau, batang kelapa hancur dan menghamburkan pasir ke udara, tidak jauh dari benteng pasir Letnan itu. Dalam waktu sepuluh menit, sebanyak dua ratus peluru jarak jauh telah ditembakkan ke pesisir pantai. Mencabik sampan nelayan yang berada di pesisir pantai, rumah-rumah penduduk yang terbuat dari gedek, dan nyaris mengenai pos ALRI. Meski dihujani dengan kanon dari atas kapal perang. Namun, Letnan itu tetap berjaga-jaga di benteng pa-

sir bersama pasukannya. Bunyi ledakan memekakkan gendang telinga. Menciutkan nyali siapa saja yang mendengarnya. “Jangan bergerak dulu. Mereka masih belum mengetahui keberadaan kita,” ujar Letnan Yusuf kepada pasukannya. Benteng pasirnya tersembunyi di balik lebatnya hutan bakau. Ia berusaha membangun moral pasukannya agar kembali semangat. Setelah melihat wajah pasukannya yang pucat pasi. Di antara mereka ada yang hendak melompat dari benteng pasir. Apalagi setelah melihat kapal perang Belanda dengan perlengkapan perang yang lebih lengkap. (bersambung)

SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 07 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN

1. Kanon atau meriam.


Jawa Pos

INFOTORIAL

Kamis 9 Oktober 2014

R A D A R

AGENDA KOTA

TEST TOEFL INTERNASIONAL KEMANAPUN Kuliah-nya , Test TOEFL nya ada di DESY EDUCATION. Ayo ikuti test TOEFL ITP tanggal 23, 24, 25, 26 dan 27 Oktober 2014. Kelas Pagi, Siang , Sore dan Malam hari, bertempat di TOEFL ITP Test Center, Jalan Hayam Wuruk 75 – 77 Giri, Banyuwangi. Peserta memperoleh Test taker handbook, TOEFL Kits dan Sertifikat TOEFL langsung dari ETS , New Jersey, Amerika Serikat. Sertifikat berlaku di seluruh Dunia dan dapatkan Beasiswa ke Luar Negeri. Untuk informasi pendaftaran hubungi TOEFL ITP TEST CENTER, Telepon (0333) 424476 HP. 085258036777, PIN BB 740EB849, email : desy.education@yahoo.co.id. Segera daftar kuota terbatas. Desy Education satu-satunya Kursus penyelenggara TOEFL ITP Resmi di Jatim. (*)

PROMOSI

Luncurkan Program Rodex Mandiri Fiesta GENTENG - Dalam rangka merayakan hari ulang tahun, Rodex Tour and Travel akan mempersembahkan program ‘Rodex Mandiri Fiesta’ untuk para pelanggan setianya. Program ini merupakan program kedua setelah sukses menyelenggarakan program yang sama pada tahun 2013. Rodex Tour and T rave l b e rd i r i pada tanggal 9 September 2009 . Sedangkan kantor cabang Genteng berdiri pada 9 September 2013. Program Rodex Mandiri Fiesta merupakan hasil kerja sama Rodex Bank Mandiri. Melalui program ini, pelanggan setia Rodex berhak mendapat kesempatan memenangkan hadiah berupa, 1 Unit Daihatsu Ayla, 3 Unit Sepeda Motor, 9 Tiket Surabaya-Singapore PP, 9 Smartphone Samsung, 9 Tabungan Mandiri senilai Rp 1 juta dengan total hadiah senilai 250 juta. Syaratnya mudah , yaitu hanya dengan pembelian produk senilai Rp.500 ribu, para pelanggan berhak mendapat satu kupon undian (berlaku kelipatan ). Pimpinan Rodex Tour And Travel Veronica mengatakan, bagi masyarakat sekitar Banyuwangi yang tertarik dengan usaha Bisnis Tour & Travel, Rodex Banyuwangi Tour and Travel menyediakan training atau edukasi gratis. Rodex Banyuwangi sangat berharap untuk dapat turut serta bersama-sama memajukan pariwisata Banyuwangi. Veronica menambahkan, selain di bidang pariwisata, Rodex Banyuwangi juga memiliki misi di bidang pendidikan. Misi ini diwujudkan dalam bentuk “Little Free Library” di halaman kantor Rodex Banyuwangi. Setiap pelanggan dapat meminjam buku lokal maupun impor secara Gratis. Selain itu,kata Veronica, Rodex Tour And Travel juga melayani Tiket pesawat & voucher Hotel ( domestik dan internasional) , tiket kereta api Tiket Themes Park ( domestik dan internasional ) seperti Universal Studio Singapore, Legoland –Sunway Lagoon – Kittyland (Malaysia), Water boom Bali, Bali Bird Park, Quicksilver Nusa Penida Bali , Taman Safari Indonesia 2 Dan masih banyak lagi. Motto kami ‘Kemajuan Banyuwangi, Kemajuan Anda, adalah Kemajuan kami’. Untuk lebih jelasnya masyarakat atau calon pelanggan bisa datang langsung ke kantor, Rodex Banyuwangi (V.E) Jl. Gajahmada Nomor 182 (Timur BCA ) Kecamatan Genteng atau hubungi Telp : 0333- 844999 Hp: 087755856565 BB: 287DE163, Buka Tiap Hari : pk. 08.00- 21.00. (*/afi)

BANYUWANGI

RUMAH TANAH 7500M2 Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057

Jl. Tangkuban Perahu

BANYUWANGI

RUMAH RP. 900.000/ BULAN Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204

Perum TPI Djl/Over Rmh Type 36 Renov Tnh 90m Perum TPI B2 Blkg Gandrung 085333580460

Jl. Widuri Djl Sgr Rmh Jl. Widuri No. 4, 1 KT, 1 KM, SHM Hrga 95 Jt Nego. H: 081904052930 Djl Rumah Jl.Tangkuban Perahu 1 bwi, Harga 850 jt, LT. 630 m2 LB.105m2,1 Lantai, 5 kamar tidur, 1kamar mandi, Listrik 1300 watt, PDAM , Telp. Hub. 0811308961 Oki

BANYUWANGI

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO

33

B A N Y U W A N G I

Banyuwangi Jadi Ikon Jatim Fair 2014 SURABAYA-Banyuwangi dipilih sebagai ikon Jatim Fair 2014 dengan tajuk Banyuwangi City of Charm (Pesona Kabupaten Banyuwangi). Pameran perdagangan, pariwisata, dan investasi di Grand City Surabaya itu digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-69 Provinsi Jawa Timur yang jatuh pada 12 Oktober 2014. Pameran dijadwalkan berlangsung selama sepuluh hari ke depan. Prestasi luar biasa yang dipertontonkan Kabupaten Banyuwangi dalam lima tahun terakhir, tampaknya diapresiasi Pemprov Jatim. Dalam even tahunan yang diikuti 38 kabupaten/kota se-Jatim dan 24 provinsi se-Indonesia itu sengaja memilih tema Banyuwangi City of Charm. Penetapan tema tersebut dituangkan dalam surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 510.13/14466/021 tahun 2014. Koordinator Tim Jatim Fair 2014 Kabupaten Banyuwangi, Ir. Hary Cahyo Purnomo, Msi mengakui, kehormatan yang diberikan Pemprov Jatim itu memperluas pengakuan publik luar dae-

Bupati Abdullah Azwar Anas tersebut mendapatkan respons positif dari Presiden SBY. “Keberhasilan tersebut mendorong terpilihnya Banyuwangi sebagai City of Charm Jatim Fair 2014,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Banyuwangi itu. Perhelatan kali kelima ISTIMEWA JADI IKON: Gubernur Soekarwo meninjau stand Bwi itu akan dibuka Gudidamping Kadisperindagtam pada Jatim Fair 2013. bernur Jatim Soekarwo nanti malam pukul 19.00. rah terhadap pesona yang tersedia di ,pada 9 Oktober 2014. Sebagai City of Banyuwangi. Keseriusan Pemkab me- Charm, warna Banyuwangi dipastikan ningkatkan daya saing produk Industri memenuhi arena Jatim Fair 2014. Di Kecil dan Menengah (IKM) untuk meng- pintu masuk utama akan dipasang pahadapi persaingan pasar bebas ASEAN, tung gandrung didampingi dua pasang penggarapan sebagai destinasi pariwisa- Jebeng Thulik. Suvenir yang diproduksi ta dan pemberian kemudahan investasi, pelaku IKM Banyuwangi juga menjadi mampu mengantarkan Banyuwangi buah tangan undangan dan tamu VVIP. sebagai salah satu daerah yang berhasil Bahkan, background stage berhiaskan menurunkan angka kemiskinan. Bahkan, pesona Banyuwangi yang dikemas ketiga program prioritas pemerintahan dalam Discovery Banyuwangi. “Setelah

pengguntingan pita oleh istri gubernur Ibu Nina Soekarwo, dilanjutkan peninjauan stand. Pertama yang dikunjungi stand Banyuwangi,” imbuhnya. Saat pembukaan akan disuguhkan sepuluh penari gandrung dari Sanggar Langlang Buana. Tari Jejer Gandrung itu sebagai ucapan selamat datang. Sementara itu, stand pameran Banyuwangi berisikan sejumlah produk unggulan, yakni produk pariwisata, pertanian, peternakan, perindustrian, perdagangan, koperasi, perikanan, kelautan, dan UMKM. Produk pariwisata adalah potret potensi wisata. Sedangkan produk pertanian meliputi buah dan kopi seduh berkualitas ekspor. Dari sektor perikanan dan kelautan menampilkan produk makanan kaleng dan rumput laut yang telah teruji memiliki daya saing tinggi di pasaran. Sementara kelompok perindustrian dan perdagangan menyajikan batik, olahan pangan, manik-manik, dan handycraft. Ada juga dokumen kejuaraan ternak sapi yang dimenangkan Banyuwangi di berbagai even. (*)

Kekeringan Menyusut Jadi 29 Desa Pasang-Bongkar BANYUWANGI-Area bencana kekeringan di Kabupaten Banyuwangi kini semakin menyusut. Dari 49 desa/kelurahan kini tinggal 29 desa/kelurahan yang masih dilanda kekeringan. Itu pun titik kekeringannya hanya di dusun tertentu di setiap desanya. Salah satu penyebab berkurangnya luasan area kekeringan adalah upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi. Upaya pendistribusian bantuan air bersih ke ratusan titik kekeringan cukup efektif untuk mengatasi kebutuhan air bagi warga. “Droping air kami lakukan di tandon-tandon air warga minimal dua hari sekali,” terang Eka Muharam, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, kemarin (8/10). Eka menegaskan, BPBD punya komitmen bahwa tandon air di daerah kekeringan tidak boleh kosong. Pada 5 Oktober 2014 lalu, pihaknya melakukan droping air kepada 29 desa/kelurahan. Rencana droping akan terus dilaksanakan hingga 31 Oktober 2014. Total ada 522 rit pengiriman air. “Satu rit satu tandon, ada yang habis sehari atau dua hari. Pengiriman menggunakan mobil tangki air bersih dengan kapasitas 4500 sampai 5000 liter,” ungkapnya. Saat ini, lanjut Eka, BPBD belum memiliki mobil tangki sendiri. Tak pelak, pengiriman air menggunakan mobil tangki milik PDAM dan PT AGA. Air bersih yang dipasok pun membeli dari kedua perusahaan air minum tersebut. Langkah itu dalam rangka pelaksanaan surat keputusan (SK) bupati nomor 188/ 387/KEP/

SEMPU

Tenda Pengungsi hanya 21 Menit

BPBD For JP-RaBa

DROPING AIR BERSIH: BPBD Banyuwangi mengisi tandon air di dusun yang kekurangan air bersih.

429011.2014 tentang penetapan status tanggap darurat kekeringan di Kabupaten Banyuwangi. “Saat ini kami tengah mengajukan permohonan bantuan mobil tangki dan alat water treatment kepada BNPB,” cetusnya. Sementara itu, data dari Pusdal Ops BPBD Banyuwangi menyebutkan, 29 desa/kelurahan yang masih dilanda kekeringan tersebar di sembilan kecamatan. Di Kecamatan Tegaldlimo, desa yang masih ada dusun kekeringannya meliputi Kedungasri, Wringinputih, Kendalrejo, Purwoagung, dan Kalipait. Di Kecamatan Kalipuro meliputi Kelurahan Gombengsari dan Kalipuro. Kecamatan Wongsorejo meliputi Desa Bangsring, Bengkak, Alahbuluh, Sidodadi, Wongsorejo,

dan Sidowangi. Kecamatan Muncar hanya Desa Tapanrejo. “Sebanyak 14 desa/kelurahan tersebut didroping air yang dibeli dari PDAM,” ungkap Eko Suprapto, manajer Pusdal Ops. Sedangkan wilayah kekeringan di Kecamatan Bangorejo tersebar di Desa Sambirejo, Kebondalem, Temurejo, Sukorejo, Bangorejo, dan Sambimulyo. Di Kecamatan Tegalsari meliputi Desa Tegalrejo, Tamansari, dan Karangmulyo. Di Kecamatan Purwoharjo hanya Desa Grajagan. Di Kecamatan Pesanggaran, kekeringan melanda dusun-dusun di Desa Pesanggaran, Kandangan, dan Sumberagung. Di Kecamatan Gambiran cuma Desa Wringagung yang masih ada dusun kekeringan. “Nah 15 desa ini dipasok air bersih yang dibeli dari PT AGA,” imbuh Eko.(*)

BATU-Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi berhasil menyelesaikan pasang-bongkar tenda pengungsi bencana dalam tempo cepat. Prestasi waktu yang berhasil ditorehkan adalah 21 menit, 3 detik. Posisi tenda saat sudah berdiri maupun setelah dibongkar juga dinilai paling rapi. Unjuk gelar kecekatan memasang dan membongkar tenda pengungsi itu dilakukan tim BPBD Kabupaten Banyuwangi dalam lomba pasangbongkar tenda di Batu, Selasa (7/10) lalu. Lomba tingkat Provinsi Jawa Timur tersebut dipusatkan di lapangan Stadion Brantas, Batu. Eka Muharam, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyuwangi menjelaskan, lomba bergengsi tersebut diikuti peserta dari 33 kabupaten/kota di Jawa Timur. BPBD Banyuwangi menurunkan satu tim dengan anggota sepuluh orang. Penjurian dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “BPBD Banyuwangi punya kans untuk menjadi juara,” ungkap Eka di kantornya, kemarin (8/10). Penilaian, lanjut Eka, meliputi kecepatan waktu. Kerapihan tenda yang didirikan juga menjadi salah satu penilaian oleh juri BNPB. Termasuk kesopanan peserta. “Yel-yel yang diteriakkan oleh peserta juga dinilai lho,” ujarnya. Eka menambahkan, BNPB menyediakan hadiah yang sangat menarik bagi para juara. Hadiah satu unit mobil operasional akan diberikan kepada juara pertama. Sedangkan juara kedua bakal memboyong hadiah satu unit mobil logistik. Juara ketiga disediakan hadiah empat unit sepeda motor. “Juara provinsi nanti akan diadu di tingkat nasional,” katanya sembari mengaku masih menunggu pengumuman hasil lomba dari BNPB. (*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

New Xenia

Innova ‘10

All New Avanza

All New Xenia

New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B

Dijual Innova 2010 Solar, Silver Hrg 250 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111/081335897888

Dijual All New Avanza tahun 013/012 PMK slv/mrh hrg 148,5/118,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Truck Mitsubishi

Honda Jazz

Nissan Evalia

Dijual Truck Mts tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz GE8 tahun 013 PMK putih/htm hrg 178,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Evalia/livina tahun 013/014 PMK putih hrg 139/149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Nissan Juke

Nissan Evalia

Datsun Go+ & Go

Promo Spesial Oktober Nissan Juke ! Hanya dengan 50 Jt.an, Bawa Pulang NISSAN JUKE, Stock Terbatas! Informasi: Arrya Nissan 081226461212

Mobil Keluarga, bs utk Usaha, Nyaman, Irit, NISSAN EVALIA Solusinya! Harga Mulai 150 Jt-an, DP Murah, Proses Cpt. Informasi: Nissan Banyuwangi 0333 - 4460222

Mau DP Min Proses Kredit ACC Bonus Tambahan? Bisa Nego Halus Asal di Tempat. Tersedia Varian Datsun Go+ & Go. Hub: Agus 082131822216 BB 23AEAC29

All New Nissan X-Trail

All New Grand Livina

Datsun Go+ & Go

Mobil Kluarga No. 1 Di Jepang-All New Nissan X-Trail Tlh Hdir. RasaknKenyamanan Berkendara Terbaik Di Kelasnya Hub. Indra 085238484999 Nissan Bwi

Ini Lho Mobil Yang Membuat Perjalanan Anda Sekeluaga Menjadi Nyaman. All New Grand Livina DP Mulai 30 Jt.an. Hubungi Devi 085204997270 / 087755635343

Dapatkan Harga Promo Datsun Go+ dan Datsun Go, Harga Mulai 90 Jtan-108 Jtan, Cash/Kredit DP 32 Jtan, Angsr 2 Jtan Hub: Reza 085330522444/081937628089

RUMAH LT 382M2 Jual Rumah LT 382m2, 3 Kamar Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 280 Jt Nego, Hub: 085233441946

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwa ngi tidak ber tang gungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 1552 XA an Dewi Maslina, Melik RT01/03 Parijatah Kulon, Srono Hlg STNK P 6518 YC an Riyanto, Jl. Jend. Basuki Rachmat 144 RT. 2/3, Lateng Hlg STNK P 4067 VQ an Prayogi Subiyanto, Sumberejo RT3/4, Jambewangi, Sempu

Tanah Kapling Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

GLAGAH Belakang Polsek Glagah Dijual Tanah L 528m2 Blkng Polsek Glagah Hrg 90 Jt Hub: 085230764536

BANYUWANGI BD Tours Menjangan Wisata Snorkling Brngkt Tgl 19&26 Okt ‘14, Tempat Terbatas Hub. BD Tours 0333 - 426545 / Hp. 082141234572


PENDIDIKAN

32

R A D A R

Jawa Pos

Kamis 9 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

UPTD GLENMORE SEMANGAT: Para kandidat calon pengurus OSIS sebelum berlangsung pemilihan. ISTIMEWA

SMP NEGERI 3 GENTENG

Gelar Pemilihan Ketua OSIS Langsung GENTENG - SMP Negeri 3 Genteng menggelar Pemilihan Ketua OSIS secara langsung, Kamis lalu (18/9). Pesta demokrasi yang dibuka secara resmi oleh Kepala SMPN 3 Genteng Jarot Abdul Rosid, M.Pd. tersebut diikuti lebih dari 600 pemilik hak suara. Dalam pemilihan langsung tersebut, Ahmad Irgi Fahrezi terpilih sebagai Ketua OSIS. Dia berhasil mendulang suara 363 (57 %) jauh meninggalkan tiga pesaingnya, Lintang Qurota A’yun 146 suara (23%), Astriani Lailatul Maghfiroh 21 suara (3%) dan Arini Faiqotul Himmah 11 suara (2%). Sedangkan suara tidak sah sejumlah 100 (15%). Pilka OSIS langsung digelar atas rekomendasi DPK (Dewan Per-

wakilan Kelas) karena dianggap lebih demokratis dibandingkan dengan sistem perwakilan. ”Pemilihan ketua OSIS berlangsung dengan azas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Kami yakin semua calon akan menerima hasil Pilka OSIS dengan jiwa besar baik yang kalah apalagi yang menang,’’ kata Aris Tri Prasetyo, ketua panitia pemilihan. Pihaknya menjamin dengan pemilihan langsung tidak akan terjadi konflik horisontal pasca-pilka OSIS. Usai salat dhuhur berjamaah, ketua OSIS terpilih Ahmad Irgi Fahrezi didaulat untuk menyampaikan pidato kemenangan. “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan teman-

teman dan segera menyusun kabinet dan akan menyempurnakan program kerja dengan mengakomodasi semua saran dan masukan demi suksesnya program OSIS masa bhakti 2014/2015,’’ tegas Irgi Fahrezi dalam sambutannya. Moh. Hanapi, S.Pd selaku pembina OSIS menambahkan, pelantikan pengurus OSIS dilaksanakan pada Senin (6/10). Hanapi berharap kepada semua pengurus OSIS harus mengikuti LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) selama dua hari dua malam. ”Dengan ikut LDKS diharapkan bisa memberikan bekal kepada pengurus OSIS baru agar dapat melaksanakan semua program dengan hasil yang maksimal,’’ tandas Hanapi. (*)

Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 GLENMORE – Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pelaksanaan kurikulum pada tahun ajaran 2013/2014 tersebut masih terbatas di beberapa lembaga yang telah ditunjuk pemerintah dan baru akan dimulai tahun Pelajaran 2014/2015.Nantinya, pelaksanaan kurikulum 2013 diterapkan di seluruh lembaga pendidikan. Kurikulum 2013 untuk SD kelas 1, 2, 4, dan 5. Menghadapi tantangan tersebut, kepala UPTD Pendidkan Drs. Edy Purwanto, MM bersama pengawas dan seluruh elemen Pendidikan seKecamatan Glenmore berupaya secara maksimal dengan jalan mengikutkan seluruh guru untuk mengikuti diklat implementasi kurikulum 2013. Sedangkan pengawas TK/SD memantau pelaksanaan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba observation based learning untuk meningkatkan kreativitas peserta didik serta untuk

ISTIMEWA

AKSI: Kepala UPTD Pendidikan Edy Purwanto bersama instruktur nasional melakukan diskusi persiapan pendampingan implementasi kurikulum 2013.

bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning. Untuk menyamakan persepsi, kepala UPTD mengumpulkan intruktur nasional yang ada di Kecamatan Glenmore . Instruktur yang dikumpulkan antara lain, Hariyanto, S.Pd, Ernawati, S.Pd.SD, Istiana, S.Pd , Suwartik, S.Pd, dan Rosid, S.Pd. Selain itu enam ketua gugus M.M, Mujianto, S.Pd, YuniRiyanto, S.Pd, Mashudi, S.Ag, Muhammad M.Pd, Hj. Suwarti S,Pd, dan Sri Mulyaningsih, S.Pd. Mereka telah mengikuti workshop pendampingan implementasi kuri-

kulum 2013 di Kota Batu. Untuk menindaklanjuti program pendampingan akan diimplementasikan kurikulum 2013 di SD dan masing-masing gugus. Materi yang disampaikan adalah pemahaman terhadap buku guru dan siswa juga pemahaman terhadap penyusunan RPP serta pemahaman terhadap pelaksanaan pembelajaran serta pemahaman terhadap penilaian. Sasaran pada guru sasaran pelaksanaan sosialisasi program pendampingan implementasi kurikulum 2013 di SD pada Kamis (2/10). (*)

DAERAH SEKITAR

Kasus Laptop Dispendik Di-SP3?

KASUS HIV/AIDS

Fenomena Gunung Es JUMLAH penderita HIV AIDS di Jember yang berada di peringkat lima Jatim memprihatinkan banyak kalangan. Penderita HIV AIDS yang terdata sebanyak 1.335 orang ini dianggap hanya sebagai fenomena gunung es. Artinya, jumlah yang sesungguhnya lebih besar dari angka yang terdata. Hal ini diungkapkan oleh pengamat HIV AIDS Jember dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember (Unej) Dewi Rokhmah kemarin (7/10). “Hasil data ini seperti dua sisi mata uang,” katanya. Dia menjelaskan, pengungkapan data tersebut tak lepas dari peran tiga lembaga yang ada. Yakni, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, dan LSM, yang bekerja tanpa kenal lelah untuk memberikan pemahaman kesadaran untuk waspada HIV AIDS kepada masyarakat. Terutama, kata dia, untuk masyarakat dengan resiko tinggi, agar bersedia memeriksakan dirinya ke Valountary Conselling Test (VCT). Namun, yang terbuka saat ini sebenarnya masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi yang ada di masyarakat. “Ini seperti fenomena gunung es. Hanya terlihat permukaannya saja,” tandasnya. Sebenarnya, dia yakin di masyarakat masih banyak lagi penderita HIV AIDS, namun belum sadar dan memeriksakan dirinya. Apalagi, dirinya melihat fenomena yang terjadi di masyarakat akibat perkembangan dan pengaruh informasi tekhnologi, media, fasilitas hiburan dan semua informasi yang sangat mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat. “Gaya hidup masyarakat sudah berubah, masyarakat kini lebih permisif dengan budaya,” akunya. Dia menyontohkan, dulu jam malam mahasiswi hanya pukul 21.00, kini pukul 22.00 masih banyak yang berkeliaran di jalan. Selain itu, sesuatu yang dulu dianggap tabu, termasuk seks bebas, saat ini generasi muda dengan mudahnya melakukan hal itu. Termasuk, gaya hidup berganti-ganti pasangan. (ram/har/jpnn/aif)

JEMBER – Kejaksaan Negeri Jember memiliki sejumlah pekerjaan rumah kasus dugaan korupsi yang belum diselesaikan hingga akhirnya berganti pimpinan dari Aries Surya ke Hadi Sumartono. Anehnya, ternyata dugaan korupsi pengadaan laptop Dinas Pendidikan Jember tahun 2009 malah tidak masuk dalam kasus-kasus tunggakan kepada kajari baru. Ditengarai jika kasus ini di SP3 oleh kejari Jember. Hal ini terungkap saat media gathering Kejari Jember baru Hadi Sumartono bersama dengan media kemarin. Hadi mengatakan, dirinya mendapatkan serah terima memori dua kasus yang sudah masuk penyidikan untuk diselesaikan. “Ada dua Surat Perintah Penyidikan kasus dugaan korupsi yakni perkara lapangan terbang dan sewa campus resto,” kata Hadi kepada wartawan, kemarin. Namun, hingga kemarin memang kedua kasus ini masih menggantung. Namun, itu bukan karena kesengajaan pihak

HIV-AIDS

BUDAYA

Pesan dalam Sebuah Dongeng BANYAK hikmah yang bisa dipetik dalam dongeng cerita rakyat yang ditampilkan oleh para peserta lomba mendongeng di Gedung Sutarjo Unej, kemarin (7/10). Para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur tersebut tampil percaya diri dengan memoles wajahnya sesuai dengan karakter dongeng yang diceritakan. Dongeng si timun emas merupakan cerita rakyat yang tak asing di kalangan anak-anak. Dongeng tersebut diperankan oleh sejumlah pelajar dari Bondowoso. Tak hanya itu, peserta lain dari Banyuwangi juga memperagakan dongeng yang mereka siapkan di hadapan para juri, seperti anak penggembala yang suka bohong, asal-usul danau toba, dan lainnya. Novi Anoegrajekti, penanggung jawab lomba mendongeng mengatakan, kegiatan yang diadakan dimaksudkan untuk mendidik dan membangun karakter manusia. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas relasi interpersonal antara penutur atau pendongeng dengan mitra tutur (pendengar). Menurutnya, dongeng yang disampaikan dengan bahasa lisan berpotensi membentuk dan mengembangkan imajinasi anak-anak. Baik mengenai diri maupun lingkungan sosiokultural. “Jadi hal itu bisa membentuk karakter yang baik,” katanya. Hal tersebut kata dia, memungkinkan seorang memperoleh kematangan dalam hubungan sosial dan menempatkan dirinya ke dalam narasi yang disusun secara simbolik untuk merefleksikan kehidupan. (gus/wah/jpnn)

DWI SISWANTO/RADAR JEMBER/JPNN

SEJARAH: Para pelajar MAN 1 Bondowoso mendongeng tentang kisah Gerbong Maut Universitas Jember (Unej) kemarin.

Kejari Jember. “Posisi terakhir memang dimintakan penilaian kerugian negara ke BPK (Badan pemeriksa Keuangan) dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan),” tutur Hadi kemarin. Dimana untuk Lapter ke BPK dan campus resto masih di BPKP. Pihak kejaksaan mengaku hal ini bukan niat dari pihaknya untuk membuat penanganan kasusnya menjadi lama. Namun, kini memang kewenangan untuk menghitung kerugian keuangan negara ada di instansi lain. “Kami tidak punya power untuk menekan instansi lain untuk segera menyelesaikan,” jelas Hadi. Yang jelas, pihaknya terus berkoordinasi agar penilaian kerugian negara itu bisa segera keluar dan dapat melanjutkan kasus ini ke meja persidangan secepatnya. Dari hasil sharing itu, pihaknya mendapatkan kabar bahwa kedua pihak lembaga pengaudit itu membutuhkan data-data tambahan untuk melengkapi kasus itu. (ram/wah/jpnn/aif)

Bikin Bondet, Meledak, Tubuh Riyadi Hancur

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

TERAMPIL-Para narapidana saat membuat ukiran kayu di dalam Lapas Bondowoso.

Pelaku Narkoba Dibekali Keterampilan BONDOWOSO - Para pelaku narkoba yang dijebloskan ke dalam Lapas II A Bondowoso, mendapatkan pelatihan keterampilan ukir-ukiran kayu dan pembuatan mebeler. Para narapidana itu tampaknya serius mengikuti kegiatan life skill yang menjadi agenda tetap pihak Lembaga Pemasyarakatan Bondowoso. Kepala Lapas Bondowoso Hanafi mengatakan, para pelaku narkoba rata-rata menjalani hukuman minimal 4 atau 5 tahun. Oleh sebab itu, agar mereka tidak jenuh berada di dalam lapas, mereka dibekali berbagai keterampilan yang nantinya berguna sebagai cara mencari uang.”Kalau mereka hanya diam saja, maka bosan dan jenuh. Oleh sebab itu, para pelaku narkoba diwajibkan

untuk mengikuti pelatihan pembuatan ukir-ukiran dan mebeler,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember, Senin kemarin (6/10) Apalagi napi yang terlibat narkoba menjalani hukuman cukup lama.”Jadi kami memberikan perhatian khusus kepada mereka untuk dilibatkan dalam berbagai pelatihan, seperti pembuatan kurungan burung, kaligarfi, mebeler, dan sebagainya,” terangnya. Hanafi berharap pelaku narkoba saat berada diluar lapas bisa kembali hidup normal. “Dengan bekal keterampilan itu, mereka akan bisa mencari uang sendiri,” katanya. Diharapkan pula, para napi itu tidak lagi mengkonsumsi narkoba.”Orang mengkonsumsi narkoba karena banyak sebab.

Diantaranya salah pergaulan. Sebaliknya, jika mereka bergaul dengan orang baik-baik, misalkan bergaul dengan perajin kayu, maka mereka akan dapat uang,” katanya. Selain itu, Hanafi mengatakan para napi lainnya yang menghuni lapas Bondowoso juga mendapatkan berbagai pelatihan. “Tujuanya sama, agar mereka punya ketrampilan untuk mencari uang saat keluar dari lapas,” katanya. Hanafi juga menaruh harapan agar DPRD dan Pemkab Bondowoso memberikan perhatian serius kepada para napi yang keluar lapas.”Kalau pemkab memberikan bantuan dana kepada napi, maka tidak ada lagi kejahatan di Bondowoso. Karena para mantan napi, sudah bisa mandiri,” katanya. (eko/sh/JPNN/aif)

SUMBERBARU – Warga Lingkungan Ginjit, Dusun Krajan, Desa Karangbayar, Sumberbaru, gempar. Riyadi, 45, warga setempat ditemukan tewas dengan luka mengenaskan di dalam dapur rumahnya, sekiutar pukul 11.00, kemarin. Diduga korban tewas akibat kena ledakan bondet atau mercon bantingan yang dirakitnya sendiri. Korban siang itu berada di rumahnya sendirian. Tidak ada yang tahu, saat itu korban sedang ngapain di dalam rumah. Saat itu dia sendirian. Istrinya, Wanti, sedang ke sawah. Tapi kemungkinan ya bikin bondet itu,’’ kata salah seorang tetangga yang tak mau disebut namanya.

Tak lama kemudian, Wanti, 26, istri korban, datang dari sawah. Begitu Wanti datang, lanjutnya, istrinya bermaksud masuk ke dalam rumah melalui dapur, namun dilarang oleh Riyadi. ”Jangan lewat sini (dapur, red), lewat depan saja,’’ ungkapnya menirukan cerita Wanti. Saat Wanti melangkah ke depan rumhanya, tiba-tiba saja terdengar suara ledakan yang cukup keras dari dalam dapurnya. Mendengar ledakan keras itu, Wanti berteriak sambil bergegas menuju dapur. Saat itulah, korban ditemukan tewas. Kedua tangannya hancur, kepalanya robek, dan luka menganga di kakinya. (jum/jon/wah/jpnn/aif)

RADAR JEMBER/JPNN

SERPIHAN BUKTI: Anggota Polsek Sumberbaru melakukan olah TKP di dapur tempat korban membuat bondet dan meledak.


Jawa Pos

Kamis 9 Oktober 2014

SAMBUNGAN R A D A R

KM Jabal Nur Berisi 49 Penumpang n YA ALLAH... Sambungan dari Hal 27

Kali pertama pihak yang menemukan korban adalah KMP Dharma Kartika Lautan. Saat itu, armada angkutan laut itu sedang melintas di perairan Selat Madura berangkat dari Pelabuhan Jangkar menuju Pelabuhan Raas. Penumpang yang ditemukan adalah Nakhoda KM Jabal Nur, Shalehudin, 45. Dia dalam keadaan selamat meski ditemukan dalam kondisi pingsan. Kepala Satuan Polair Situbondo, AKP Basori Alwi mengatakan, saat ditemukan itu pihaknya langsung melakukan kontak dengan Nakhoda KMP. Dharma Kartika, Kapten Baskoro. Dari situ diperoleh keterangan, bahwa Shalehuddin ditemukan terapung di titik koordinat 07.14.02 dan 114.33. 07 sekitar pukul 11.45. Titik koordinat itu berjarak sekitar empat mil dari Pulau Raas Madura. “ Kalau dilihat dari lokasi korban ditemukan, berarti Jabal Nur tenggelamnya masih di Perairan Selat Madura dekat Raas, bukan di Perairan Situbondo. Karena jarak Pulau Raas ke Jangkar itu sekitar 46 mil,” ujarnya melalui telepon seluler. Saat dikonfirmasi, Nakhoda

Kapal KMP Dharma Kartika, Kapten Baskoro mengaku melihat tubuh Shalehudin terapung dari kejauhan. Sehingga tampak seperti Ikan LumbaLumba. Saat didekati, tubuh Shalehudin ternyata masih hidup dan terapung terikat di balok kayu. Setelah berhasil diangkat ke atas KMP Dharma Kartika. Shalehudin yang masih lemas dan tidak bisa diajak komunikasi tersebut kemudian langsung dibawa ke puskesmas terdekat di Pulau Raas. Dia dibawa menggunakan mobil ambulance begitu KMP mendarat di pelabuhan. Dengan ditemukannya satu orang penumpang KM Jabal Nur di titik koordinat tersebut, Kata Basori, KN 225 miliki Basarnas yang sudah melakukan penyisiran langsung menyusul kembali merapat ke lokasi ditemukannya Shalehudin. Hasilnya, petugas gabungan kembali berhasil menemukan penumpang KM Jabal Nur. Namun mereka sudah menjadi mayat. Petugas kemudian mengevakuasi tiga jenazah perempuan di perairan Selat Madura. Seluruh jenazah korban kemudian diangkut KN 225 Basarnas untuk dibawa merapat ke Pulau Raas.

Setelah berhasil mengevakuasi empat penumpang KM.Jabal Nur tersebut, Nelayan yang sedang mencari ikan di lokasi perairan Selat Madura dekat Pulau Raas juga menemukan satu jenazah. Disusul kemudian ditemukan 17 orang korban. Dari data yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Situbondo di Posko Pelabuhan Jangkar, tujuh nama orang yang selamat tersebut yakni, Hulu Hamdan, Salehudin, Haji Munib, Hosmaini, Mohawi, Puhawe, dan Lutfiani. Sementara korban yang dinyatakan meninggal dunia delapan orang berhasil diidentifikasi, kedelapan nama itu yakni, Maseni, Saina, Asy’ari, Elok (balita) , Hj.Fatimatun, Sahwiya, Hj.Ruhani, Rusna. Sementara enam jenazah lainnya hingga Rabu petang pukul 18.30 belum berhasil di identifikasi. Data penumpang di dalam perahu Jabal Nur ada sekitar 17 laki-laki, 21 perempuan, dan 11 orang anak-anak. Jumlahnya 49 orang penumpang. Penumpang laki-laki diketahui H. Munib, Mupaher (orang tua mempelai), Lamsuri, H. Aten, Asnawi,Udin, Hudari, Hayat, Ahmad (calon mempelai), Hamdan, Israna, Murahem, Ach. Zaini, Ahyari, Asy’ari,

H Suno dan Siddiq. Adapun penumpang perempuan diketahui, Hj. Ruhani, Saina (ibu kandung mempelai), Raksiya, Asrawiya, Puhawe,Mama,Hj. Punama, Hj. Asma,Hj. Fatimatun, Siti, Lutfiana, Mariani, Maseni,Mohawi, Rusna, Liyema, Jumani, Isnaini,Ennong, Maskiya,Hosmaini. Sementara penumpang anak-anak diantaranya, Isrul, Rio, Puji, Fita, Ragil, Elok, Sinta, Danil,Windi, Andik,Ahmad. Diberitakan sebelumnya, kapal motor Jabal Nur yang membawa rombongan lamaran pengantin asal Pulau Raas Madura, dikabarkan mengalami mati mesin, dan bocor pada lambung kapal. Kapal motor warna kuning itu mendadak hilang kontak, setelah seorang penumpangnya mengabarkan pada H. Hosairi salah satu keluarganya. Saat itu kapal diketahui masih berada di titik koordinat 7.9505 LS, 114,3950 BT. Setelah dilacak, posisi tersebut masih berada di titik selat Madura. Tim gabungan yang terdiri BPBD, Satuan Polair, TNI AL dan Basarnas, Maritim Surabaya, terus melakukan upaya pencarian KM Jabal Nur yang membawa rombongan pengantin menuju Pulau Bali itu. (ddy/pri)

Surat Bupati Juga Diedarkan ke Camat n TAK ADA... Sambungan dari Hal 27

Dia mengatakan jika regulasi galian C hingga saat ini masih dibahas untuk menjadi Perda di DPRd Kabupaten Situbondo. “Makanya kita aktif untuk melakukan penutupan terhadap segala aktifitas pertambangan,” terang Kasatpol PP kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). Selama ini pengusaha tambang selalu beralasan bahwa mereka tidak memiliki izin karena Pemkab Situbondo tidak memiliki perda. Meski demikian, bukan berarti pengusaha kemudian boleh melakukan pertambangan. “Dengan tidak adanya izin berarti penambang tidak boleh melakukan aktifitasnya, karena sama saja dengan melanggar sesuatu yang belum diputuskan pemerintah,” tegasnya. Perintah penutupan tambangtambang itu sendiri menurut Agung langsung dikeluarkan

oleh Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. Pantauan petugas Satpol PP selama ini, aktifitas penambangan sirtu yang ada di Kabupaten Situbondo tidak memperhatikan dampak lingkungan. Banyak tambang sirtu yang galiannya memiliki kedalaman hingga lebih dari empat meter. Sehingga keberadaannya bisa dipastikan akan merusak alam, lingkungan. Bahkan, ada satu titik di Banyuputih yang nyaris menghancurkan situs budaya. Sebab itulah, Bupati langsung memerintahkan Satpol PP menutup tambang-tambang itu sebelum kerusakan yang ditimbulkan semakin besar. “Ada salah satu galian di Banyuputih itu yang kedalamannya lebih dari empat meter, padahal di sebelahnya ada jalan yang sering dilalui truk tebu, jika terjadi hujan, bisa saja jalan itu longsor. Kalau sudah begitu masyarakat pasti kembalinya (memprotes) ke pemerintah kabupaten lagi,”

ujar Agung. Untuk dasar penutupan setiap tambang, mengacu kepada Kepmen Lingkungan Hidup No.43 tahun 1996 Tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha Atau Pertambangan Galian C. Ada pula surat dari sekretaris kabupaten no 518/0791/431:005/02.2/2014 tentang pemberhentian sementara penambangan mineral bukan logam di Situbondo. Surat itu sendiri menurut Agung juga telah diberikan kepada setiap Camat untuk mencegah adanya galian pasir di wilayahnya. Saat ini pihak Satpol PP, kata Agung hanya melakukan tindakan penutupan sebagai upaya untuk menghentikan aktifitas pertambangan. Namun, jika terjadi pelanggaran yang dilakukan pengusaha dengan tetap beroperasi meski telah ditutup, pihaknya akan menyerahkan kepada pihak berwajib. “Jika penambang tersebut tetap beroperasi, maka kami

akan melaporkan kepada yang berwenang, yaitu Kepolisian. Sebab, tindakan ini dapat dibilang sebagai pidana karena melanggar UU no 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara. Selain itu saya juga berharap polisi dapat proaktif dengan memantau tambang-tambang yang masih beroperasi, padahal sudah ditutup,” kata Agung. Selanjutnya Agung menyampaikan untuk perizinan tambang galian pasir sendiri perlu ada beberapa syarat. Yaitu adanya IUP (ijin usaha pertambangan), IPR (ijin pertambangan rakyat) serta lokasi pertambangan yang dilakukan di wilayah yang telah ditetapkan pemerintah. Namun, sampai saat ini ijin-ijin tersebut belum pernah dikeluarkan Pemkab Situbondo. Sehingga, lanjut Agung, para penambang tidak terburuburu melakukan aktifitas pertambangan. (fre)

PPS Tidak Tahu Harus Izin Kemana n DESAK... Sambungan dari Hal 27

Namun, selalu saja ditolak oleh KPPT (Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu) dengan alasan di Kabupaten Situbondo tidak ada IUP. “Katanya (KPPT) sampai sekarang belum ada WP (wilayah penambangan) di Situbondo. WP ini yang menerbitkan (Dinas) Perdagangan. Di Situbondo yang diizinkan hanya pertambangan menggunakan manusia, kalau menggunakan alat berat tak bisa,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Menurut Khing, sangat lucu jika pertambangan yang diizinkan hanya yang menggunakan tenaga manusia. Sebab, proyek yang ada di Kabupaten Situbondo tidak mungkin selesai jika menggunakan tenaga manusia. “Satu contoh proyek-proyek yang dermaga, gak mungkin kalau menggunakan tenaga manusia pengurukannya, gak nga-

tasi. Bisa sekian puluh tahun untuk selesai. Siapa yang mau ngangkat batu 1,5 ton lebih, kan tidak mungkin manusia. Begitu juga dengan pengurukan jalan raya yang dalam pengerjaannya di-dead line,” tandas Khing. Tentang Surat dari Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara di Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia yang menjadi dasar penutupan aktifitas pertambangan, kata dia, tidak bisa terus menerus dijadikan dasar. Sebab, itu akan sangat mengganggu terhadap jalannya pembangunan di Kabupaten Situbondo. “Perizinan pertambangan ini seharusnya menjadi kewenangan daerah. Sudah banyak Kabupaten/Kota yang menerbitkan IUP. Malang, Pasuruan, Banyuwangi. Nah, di Situbondo ini yang teman-teman bingung. Kita arus mengajukan izin yang resmi kemana? Jadi kita minta Pemkab Situbondo, khususnya stake holder untuk mengerti.

Sebab, jika liar, teman-teman hanya menjadi korban pemerasan,” tegasnya. Sementara itu, informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Situbondo telah secara tegas menghentikan sementara penerbitan surat izin usaha pertambangan (IUP) baru. Surat tertanggal 09 Maret 2012 bernomor 540/73/431.207.2.1/2012 tersebut dikirimkan kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT). Melalui surat tersebut, Kepala Disperindag, Tutik Margianti meminta kepala KPPT untuk menghentikan sementara penerbitan IUP hingga ditetapkannya wilayah pertambangan (WP) oleh pemerintah. Langkah yang dilakukan Disperindag ini bukan tanpa alasan. Tapi berdasar Surat Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Jawa Timur nomor 545/428/119.2/2012 yang men-

gamanatkan hal yang sama. Sedangkan surat dari Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Jawa Timur menindaklanjuti surat dari Surat Edaran Direktur Jenderal Mineral dan batu bara di Kementrian energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia. Dalam surat edaran tersebut dijelaskan, hingga kini pemerintah belum mentapkan WP. Penyebabnya, belum ada rekomendasi dari DPR RI untuk penetapan WP. Berdasar ketentuan pasal 9 UU no 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara disebutkan bahwa WP sebagai bagian dari tata ruang nasional merupakan landasan bagi penetapan kegiatan pertambangan. Sedangkan WP ditetapkan oleh pemerintah setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berkonsultasi dengan DPR RI. Sehingga polemik ini sebenarnya menjadi masalah nasional. (pri)

Sehari Bisa dapat Upah Rp 32 Ribu n DULU... Sambungan dari Hal 27

Jika laut pasang, dirinya bersama teman-temannya juga terkadang dirinya menjadi buruh tembakau di sekitar rumahnya. Jika satu kebun tembakau sudah tidak ada lowongan untuk dirinya bekerja, Ana mencari kebun-kebun lain demi tetap mendapat penghasilan. Sampai musim panen tembakau berakhir, dia harus berpanas-panasan untuk tetap bekerja. Setelah berdiri sebuah pabrik

pengolahan rumput laut di daerah Kecamatan Kendit tersebut, Ana bersama teman-temannya bisa sedikit lebih tenang. Dengan penghasilan Rp 32 ribu sehari, dirinya dapat bekerja dengan tenang tanpa harus menunggu air surut atau kebun tembakau yang membutuhkan pekerja. “Sekarang sudah mending, kerjanya santai di tidak panas, ada tutupnya, sudah pasti digaji juga,” ungkap Ana. Pekerja perempuan lainnya, Sutriyani, 38, menceritakan hal serupa. Semenjak menikah

dirinya harus berusaha mencari pekerjaan untuk menambah penghasilan keluarganya. Sebagai nelayan, suaminya pun harus menunggu musim tangkapan baru dapat melaut. Hasilnya pun tidak mesti, akhirnya Sutriyani ikut mencari tiram dan kerang di tepian pesisir saat laut surut. Di pabrik pengolahan ini, dirinya hanya bertugas memilah rumput laut dari kulit-kulit kerang. Setelah itu rumput laut di jemur oleh beberapa pekerja laki-laki. Saat kering, rumput laut

33

S I T U B O N D 0

itu dibersihkannya lagi sambil dipilih mana yang memiliki kualitas baik dan tidak.“Semoga pabriknya bisa buka terus jadi kita terjamin, tidak perlu ke pinggir laut lagi mencari kerang,” ujar Sutriyani Setelah hari mulai sore, para wanita-wanita ini meletakkan nampan yang selama setengah hari berada di pangkuan mereka. Dengan langkah gembira mereka kembali menuju rumah masing-masing untuk bertemu suaminya yang usai mencari nafkah di laut.(pri)

Tali Asih Urusan Daerah Setempat n BPBD...

Nama-Nama Penumpang KM.Jabal Nur

Sambungan dari Hal 27

Saat ditanya, apakah ada tali asih pada korban yang selamat maupun meninggal dunia.? Zainul menegaskan, hal itu merupakan kewenangan dari pemerintah setempat. Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura. Saat ini, Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur, Sudarmawan, juga telah berada di Sumenep untuk memantau langsung proses evakuasi korban KM. Jabal Nur. Pusdalops BPBD Jatim, H.Hamid juga telah bergabung bersama petugas di Posko pelabuhan Jangkar. “Kita terus berupaya membantu melakukan pencarian para korban, doanya saja semoga kami yang bertugas juga selamat,” harapnya. (ddy/pri)

Penumpang laki-laki 1. H. Munib 2. Mupaher (orang tua mempelai) 3. Lamsuri 4. H. Aten 5. Asnawi 6. Udin 7. Hudari 8. Hayat 9. Ahmad (calon mempelai) 10. Hamdan 11. Israna 12. Murahem 13. Ach. Zaini 14. Ahyari 15. Asy’ari 16. H. Suno 17. Siddiq.

Penumpang perempuan: 1. Hj. Ruhani 2. Saina (ibu kandung mempelai) 3. Raksiya 4. Asrawiya 5. Puhawe 6. Mama 7. Hj. Punama 8. Hj. Asma 9. Hj. Fatimatun 10. Sitti 11. Lutfiana 12. Mariani 13. Maseni 14. Mohawi 15. Rusna 16. Liyema 17. Jumani 18. Isnaini 19. Ennong 20. Maskiya 21. Hosmaini.

Penumpang Anak-anak 1. Irul 2. Rio 3. Puji 4. Fita 5. Ragil 6. Elok 7. Sinta 8. Danil 9. Windi 10. Andik 11. Ahmad

Korban Meninggal Dunia • • • • • • • •

Maseni, Saina, Asy’ari, Elok (balita) Hj.Fatimatun, Sahwiya, Hj.Ruhani, Rusna.

Sembilan belum teridentifikasi

Korban Selamat • • • • • • •

Hulu Hamdan, Salehudin, Haji Munib, Hosmaini, Mohawi, Puhawe, dan Lutfiani.

Dat D Data Da ata a tta ad diperoleh iiperol ip pe perol p erol e ero rol ro oleh ol hd di Posko osko kko o Jang Jangk JJangka Jangkar angk angka ng gkar Rabu g Rab Ra ab kemar kema kem kemarin emar em e a in n hin h hi hingga iin ngga ga pu ga p pukul uku kkul ull 18 u 1 18.30 8.30 8.30 .3 30 3 0

Warga yang Resah Melapor n GILIRAN... Sambungan dari Hal 27

Kondisi lokasi tambang galian pasir yang ada di Desa Curahjeru, Panji terbilang cukup parah. Sebab, kedalaman galian tambang lebih dari tiga meter. Apalagi di sekitar lokasi penambangan tersebut terdapat beberapa permukiman warga. Sehingga, sewaktu-waktu bisa mengalami longsor jika terjadi hujan. Salah seorang anggota Satpol PP yang berada di lokasi, Jakfar, mengatakan bahwa Satpol PP sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan. Saat itu ikut juga Disperindag, BLH dan Kepala Desa. “Setelah melihat aktifitas tambang ilegal tersebut kita pastikan akan mengganggu lingkungan, akhirnya Satpol PP mengambil tindakan peringatan

dengan melakukan penutupan di lokasi,” kata Jakfar. Kata dia, sejumlah warga sangat resah dengan aktifitas penambangan tersebut. Salah satu diantaranya kemudian ada yang melapor ke Pemkab Situbondo. “Bisa dilihat sendiri galian pasir sudah hampir menyentuh rumah-rumah yang ada di sekitarnya,” ujar Jakfar. Sementara itu, saat Jawa Pos Radar Situbondo berusaha meminta konfirmasi ke Kepala Desa Curah Jeru, pihak desa terlihat kurang kooperatif. Tidak ada keterangan lebih banyak yang dapat dihimpun. Bahkan, saat dimintai data mengenai pemilik tambang pasir, Sekretaris Desa Curah Jeru, Sundari, hanya menyebutkan nama pemilik tambang Pasir. Dia kemudian menyerahkan daf-

tar buku tamu yang memperlihatkan kunjungan beberapa instansi, yaitu Disperindag dan BLH yang datang pada Kamis (21/8). Ketika ditanya bagaimana keluhan warga Sundari pun hanya menjawab tidak tahu. “ Lebih baik konfirmasi langsung ke pemilik tambang, penutupan itu program pemerintah, mungkin muncul dari program Sekda,” ujar Sundari. Baru kemudian setelah Jawa Pos Radar Situbondo menuju kantor Satpol PP untuk meminta data, Kepala Satpol PP, Agung Wintoro memberikan keterangan mengenai pemilik galian tersebut. Berdasarkan data milik Satpol PP pemilik dari tambang tersebut adalah Bang Amri, seorang pria asal Aceh yang selama ini memang terkenal sebagai penambang pasir. (fre/pri)

Tes Akan Dilaksanakan di Sidoarjo n SEMBILAN... Sambungan dari Hal 27

Kata Yuli, dari 1.710 yang mengirimkan berkas tersebut, 1.331 pelamar dinyatakan lolos seleksi administrasi, dan 342 tidak lolos administrasi. Jika pelamar yang lolos dan tidak lolos dijumlah maka berjumlah 1.674 pelamar yang mengirimkan berkas. Sementara BKD menerima 1.710 berkas lamaran. Lalu 36 lainnya kemana.? Sebanyak 36 pelamar tersebut itu teridentifikasi, 27 pelamar tanpa disertai bukti pendaftaran on line di website SSCN, dan sembilan lainnya lulusan SMA. “Dimungkinkan para pelamar lulusan SMA tersebut hanya iseng, dan cobacoba keburuntungan mendaftar CPNS,” terang Yuli. Yang tengah menjadi pekerjaan bagi Badan kepegawaian Daerah (BKD) Situbondo saat ini, adalah pengiriman nomor peserta yang akan mengikuti

ujian seleksi CPNS. Sampai Rabu siang ( 8/10) BKD masih berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Nasional, terkait seleksi tes CPNS yang akan diselenggarakan pada hari Rabu dan Kamis mendatang (29-30/10). Ditanya terkait pengiriman nomor peserta bagi pelamar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi, Yuli menerangkan, sampai Rabu kemarin (8/10) belum bisa mengirimkan nomor peserta tersebut. ini lantaran masih tahap finalisasi. “Kita akan kirimkan nomor peserta jika kita selesai berkoordinasi dengan BKN,” ujarnya. Saat pengiriman nomor peserta ujian seleksi CPNS tersebut, nantinya juga akan dicantumkan berikut hari, tanggal, dan jam pelaksanaan ujian masing-masing peserta. Karena dari jumlah 1.331 pelamar yang lolos seleksi administrasi tersebut, tidak semuanya ujian dalam waktu yang bersamaan. Pelaksanaan ujian tersebut

memang dipilih dilaksanakan langsung ke kantor BKN kantor regional dua, Jl.Letjen Sutoyo 110 Sidoarjo. Alasannya, sampai saat ini Pemkab Situbondo masih belum mempunyai tekhnologi sistem komputerisasi menggunakan metode Sistem Computer Assisted Test (CAT). Beda dengan Kabupaten Banyuwangi yang telah memiliki tekhnologi tersebut. “ Kita laksanakan di Surabaya, langsung ke kantor BKN. Meski di Banyuwangi yang terdekat sudah ada,” imbuhnya. Alasan tersebut dikarenakan, Pemkab Situbondo baru kali pertama melaksanakan seleksi CPNS secara online. Disisi lain, BKD Situbondo juga ingin mengetahui langsung pelaksanaan sistem komputerisasi menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT) tersebut. “ Tahun depan semoga kita bisa memiliki sistem Computer Assisted Test (CAT) ini,” terangnya. (ddy/pri)

Sopir Bis Menyelamatkan Diri n SATU... Sambungan dari Hal 28

Sementara itu, kernek dari bus Restu Mulya, Budi, 27, menceritakan kronologi kejadian berdasar pandangannya langsung. Dia mengatakan jika motor Honda Vario tersebut tiba-tiba memotong jalan setelah keluar dari SPBU. Sopir bus saat itu menurut Budi sudah memberikan tanda klakson tetapi tidak diindahkan. Selanjutnya sopir berusaha mengambil jalan kanan untuk menghindari pengendara, tetapi pengendara malah pelan

dan berhenti di tengah jalan. “Sudah diklakson tapi tidak berhenti, karena jalan sepi kita jadi ambil kanan, tapi pengendara motor malah berhenti dan melihat ke belakang, kita pun tetap banting setir ke kanan, lalu motor terkena bumper sebelah kiri, tapi kita tetap berusaha mengarah ke kanan agar tidak terlindas ban,” jelas Budi. Setelah itu menurut Budi, sang sopir langsung menyelamatkan diri. Dirinya sendiri sempat akan dihakimi massa. Beruntung pihak kepolisian segera mengamankan ken-

daraannya dan dirinya. Sang sopir sendiri, Mohamad Iklas, 52, saat ditemui di kantor unit laka lantas menuturkan hal serupa dengan apa yang dikatakan sang kernek. Dia mengatakan bahwa ada sekitar 20 orang penumpang yang akan dibawanya dari Ponorogo menuju Denpasar. “ Saya tidak tahu kondisi korban, karena setelah kejadian saya langsung menyelamatkan diri, kalau ada tabrakan masyarakat cuma tahunya bus yang salah, jadi saya langsung ke kantor polisi,” ujar Iklas. (fre/pri)

Sopir Bis Menyelamatkan Diri n PERUBAHAN... Sambungan dari Hal 28

Akan tetapi, ujranya, dia yakin dalam waktu yang tidak lama kendala tersebut akan bisa diatasi dengan baik. Dia berharap, perubahan itu akan bisa memberikan kemananan dan rasa nyaman kepada para pengendara. ”Semoga keluhan

yang ada selama ini akan teratasi dengan perubahan ini,”katanya Pada perubahan itu, Jalan Ahmad Yani (Pos Lantas Alunalun) satu arah ke timur sampai simpang tiga Tanjung Sari. Sedangkan dari arah timur ke barat Jalan Basuki Rahmat sampai sampai Tanjung Sari belok kiri ke Jalan Madura. Sedangkan ke barat dari jalan pemuda (simpang

tiga Capore) juga satu arah sampai ke jalan Diponegoro. Dari selatan ke utara diberlakukan juga di jalan Irian Jaya dan jalan Jaksa Agung. Kemudian arah ke selatan diberlakukan di jalan Madura dan jalan Cenderawasih. Pemberlakuan satu arah juga diberlakukan di jalan lingkar dalam Alun-alun sampai keluar di pertigaan Pegadaian. (bib/pri)


OLAHRAGA

34

R A D A R

FUTSAL

Banyuwangi Masuk Grup Neraka BANYUWANGI - Tim futsal Banyuwangi bakal menghadapi ujian berat dalam ambisi meraih juara dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Futsal Jawa Timur. Sebab, tuan rumah masuk grup neraka dalam ajang yang digeber di Lapangan Futsal Scudeto, Banyuwangi, pada tanggal 21 hingga 26 Oktober mendatang itu. Berdasar dengan hasil technical meeting di Surabaya, tuan rumah berada satu slot dengan Surabaya dan Malang di grup A. Tentu saja, dua lawan tersebut merupakan tim tangguh dan disegani di level Jatim. karena itulah, tuan rumah harus bisa menumbangkan dua calon lawan tersebut jika ingin melenggang lolos dari fase penyisihan. Sesuai dengan ketentuan, hanya ada satu tim yang lolos dari setiap grup. Otomatis, tuan rumah dituntut untuk bisa melewati hadangan dua tim tersebut. Jika tidak, ambisi untuk meraih juara dalam ajang dua tahunan itu bisa terkubur. Sebetulnya, tuan rumah bisa memiliki kans untuk lolos dari fase penyisihan meski berada di posisi runner up. Hanya saja, hanya posisi kedua terbaik yang bakal lolos. Sebab itu, posisi runner up tersebut sangat berisiko. Dengan demikian, tidak ada pilihan lain bagi tuan rumah untuk lolos sebagai juara grup. Di sisi lain, juara bertahan, Sidoarjo berada satu slot dengan Kabupaten Pacitan dan Gresik. Sedangkan, poll B bakal diperebutkan derby Kota Blitar dan Kabupaten Blitar. Satu tim lain adalah Kabupaten Kediri. Manajer tim futsal Banyuwangi, Boby Mulya Kusuma mengatakan, mengakui jika timnya harus menemui kenyataan berada di grup paling berat. Meski begitu, dia yakin jika timnya bisa berjaya dan lolos dari fase penyisihan. ‘’Kami yakin sepenuhnya anak-anak bisa lolos,’’ katanya. Dia menyebut, memang tim yang berlaga pada kejurprov tersebut sama-sama kuat. Sebab itulah, persaingan antar tim diprediksi akan berlangsung sangat ketat. ‘’Semua lawan kuat. Jadi, pertandingan nanti sulit diprediksi,” tandasnya. Wakil ketua pelaksana, Heri Susanto menambahkan, jika tim yang berlaga dalam kejurprov tersebut memang minim. Kendalanya adalah masalah pendanaan. ‘’Satu kontingen, yaitu Magetan, mengundurkan diri,” sebutnya. Dia menjelaskan, jika acara pembukaan tersebut akan digelar pada tanggal 21 Oktober. (ton/c1/als)

BANYUWANGI - Even balap sepeda bertajuk Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) akan dijadikan pusat perhatian nasional dan internasional. Sebab, ajang tersebut dipastikan diramaikan pembalap berkelas di kancah balap sepeda internasional. Tercatat ada 20 tim yang memastikan tampil dalam ajang yang digeber 16 hingga 19 Oktober mendatang itu. 20 tim tersebut terdiri atas 6 tim dalam negeri dan sisanya, 14 tim, asal luar negeri. Oleh karena itu, persaingan antar pembalap diprediksi akan berlangsung sengit. Bahkan, ITBI kali ini diprediksi lebih semarak jika dibandingkan dengan edisi sebelumnya. Sebab, sederet jawara level Asia akan turun langsung ke Bumi Blambangan untuk menjajal medan yang berat. Meski rute menyiksa, namun justru kondisi tersebut yang membuat para pembalap kelas dunia penasaran untuk menaklukkan medan sepanjang empat etape yang bakal dilalui. Sebagaimana diketahui, even balap sepeda ITBI sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional atau Union Cycliste Internationale (UCI). 14 negara itu adalah Prancis, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Iran, dan Spanyol. Selain itu, ada Malaysia, Filipina, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, Denmark, dan tentu saja Indonesia. Tim continental yang akan berkompetisi di ajang ini di antaranya adalah Aisan Racing Team (Jepang), Tabriz Petrochemical Team, Pishgaman Yazd Cy-

ALI NURFATONI/JP-RABA

Divisi Utama Diputar 1 November Sedangkan, pertandingan wilayah selatan akan digeber di Lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu. Di grup ini, Stem Gendoh akan bersaing dengan Putra Kali Setail Sempu, PSGS Sraten, Akor Jaya Bagorejo, dan PSG Kedung Gebang. Bintang Taruna Purwoharjo, Perintis Srono, dan Tunas Muda Genteng juga menjadi bagian grup tersebut. Empat tim terakhir adalah Virgo Karangdoro, Putra Candi Yosomulyo, Persik Keradenan, dan Tratas Muncar. Sebelum kick off, semua kontestan akan dikumpulkan untuk sosialisasi terkait dengan kompetisi tersebut. Sosialisasi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober. Waktu pendaftaran dimulai tanggal 12 hingga 19 Oktober. Kemudian, panitia akan melakukan verifikasi pemain pada tanggal 19 hingga 26 Oktober. Panitia akan melakukan verifikasi sangat ketat terkait dengan data pemain. Sehingga, kompetisi akan berlangsung fair. Bahkan, jika ternyata ada tim yang tidak mendaftar dan

Kamis 9 Oktober 2014

Para Jawara Asia Pasti Tampil

PEMBINAAN: Asskab Banyuwangi berencana menggelar kompetisi internal mulai 1 November nanti. Tampak sejumlah pengurus Asskab menggelar pertemuan di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, kemarin.

BANYUWANGI - Pelaksanaan kompetisi Divisi Utama internal Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi akhirnya menemui kepastian. Hal itu merujuk hasil rapat pengurus yang digelar di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, kemarin sore. Dalam pembahasan itu disimpulkan bahwa kompetisi mulai digulirkan 1 November mendatang. Sebanyak 24 tim akan bersaing untuk merebut gelar bergengsi pada kompetisi kasta teratas liga induk organisasi sepak bola di Bumi Blambangan itu. Rinciannya, 20 tim bertahan dan 4 tim promosi dari divisi satu. Sebagaimana diketahui, Asskab Banyuwangi merumuskan format dua wilayah, yaitu utara dan selatan. Wilayah utara akan digeber di Wongsorejo yang diisi Sumber Kencono, Remaja Kalipuro, Mitra Baresta, dan Tunas 92 Penataban. Selain itu, ada Galatasari Kertosari, Roda Mas Pakis. Persib Badean, Samudra Bomo, Hoki Bayu, Pesawat Tegalwudi, Bintang Yunior Muncar, serta Arba Blambangan.

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

tidak ikut kompetisi, Asskab Banyuwangi akan memberikan sanksi keras terhadap tim yang bersangkutan. ‘’Sesuai regulasi, tim yang tidak ikut kompetisi akan degradasi ke divisi satu,” ujar Sekretaris Asskab Banyuwangi, Muhamad Khoirul Abas. Dia menjelaskan, jika tim tersebut tidak ikut berkiprah pada musim berikutnya, maka tim tersebut akan ditiadakan menjadi klub anggota Asskab Banyuwangi. Sebab itulah, semua tim diminta untuk menyiapkan diri agar bisa tampil dalam ajang tersebut. ‘’Silakan tim-tim yang menjadi peserta untuk menyiapkan diri sebaik mungkin untuk merebut trofi bergengsi,’’ tandasnya. Ketua panitia kompetisi, Mustain menyebut, jika akan ada 8 tim yang degradasi pada musim depan. Sebab itulah, persaingan antar kontestan akan berlangsung menarik dan seru. ‘’Dari 24 tim dibagi menjadi empat grup. Setiap grup akan ada dua tim terbawah yang degradasi,” tandasnya. (ton/c1/als)

OPTIMISTIS SUKSES: Chairman ITBI, Guntur Priambodo; Wabub Yusuf Widyatmoko; Sekda Slamet Karyono; dan Plt Kepala Dispora Banyuwangi, Ahmad Khoirullah, dalam konferensi pers di Hotel Slamet, Banyuwangi, kemarin.

ALI NURFATONI/RABA

cling Team, TSR Continental Team. Ketiganya berasal dari Iran). Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite Cycling Team (Thailand), Pegasus Continental Cycling (Indonesia), dan Team 7 Eleven Road Bike Philippines (Filipina). Timnas negara lain yang turut bertanding antara lain Malaysia National Team dan Denmark National Team. Adapun tim Indonesia yang akan bertanding antara lain Pegasus Continental Cycling Team, United Bike Kencana (UBK) dan tim tuan rumah Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC). Para pembalap papan atas lebih memilih tampil di ITBI. Padahal, di waktu yang hampir bersamaan juga ada even

serupa yang digeber di Jepang dan China. ‘’Tapi, para juara Asia lebih memilih mengikuti di Banyuwangi. Dulu tim Iran hanya turun satu tim, sekarang tiga tim yang datang,’’ ungkap chairman ITBI, Guntur Priambodo dalam konferensi pers di Hotel Slamet kemarin. Dia menyebut, nama-nama punggawa balap sepeda seperti Gader Mizbhani, Mirsamad Pourseyedigolakhoir, pebalap terbaik Asia dari Iran serta Oscar Pujol Munoz asal Spanyol menyatakan siap beradu pancal menaklukkan kemiringan lereng Gunung Ijen yang mencapai 45 derajat. Even kali ini lebih kompetitif karena raja tanjakan Asia juara 1 hingga 3 dipastikan tampil,’’ terangnya.

Dia menjelaskan, secara keseluruhan kualitas pembalap akan meningkat. Mishbani, Mirsamad, dan Munoz akan berjuang di tanjakan Ijen yang masuk horse class. Bahkan tim Aisan Jepang yang terkenal di rute flat telah menyiapkan khusus jagoan tanjakan untuk ikut bertarung di lereng neraka Ijen. ‘’Mereka siap bertarung dengan pembalap Iran yang spesialis KOM (King of Mountainred),” papar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi itu. Sementara itu, konferensi pers tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko; Sekda Slamet Karyono; dan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi. (ton/c1/als)


Jawa Pos

Kamis 9 Oktober 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

35

S A M B U N G A N

Tidak Ditahan dan Langsung Pulang ■ ANGGRID...

Sambungan dari Hal 25

Selama pemeriksaan berlangsung, Anggrid didampingi pengacaranya, Ribut Puryadi SH. Pria berkaca mata itu keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 15.00. Dengan menggunakan topi, Anggrid tampak turun dari tangga ruang pemeriksaan

didampingi penasihat hukumnya. Meski statusnya sudah tersangka, dia masih tersenyum kepada para wartawan. Usai memberikan pernyataan kepada wartawan, Anggrid dan pengacaranya bisa langsung pulang dan tidak ditahan. Dalam pernyataannya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi usai pemeriksaan, Ribut Puryadi meng-

aku materi pemeriksaan masih seputar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kliennya. Penyidik masih belum menanyakan penggunaan dana program Bedah Rumah tersebut. ”Belum ada pertanyaan ke arah penggunaan dana. Ini masih berkaitan dengan tupoksi,” ujar Ribut. Menurut Ribut, dalam pelaksanaan program Bedah Rumah

tersebut, kliennya memang melakukan pengawasan dan menerima laporan tentang hasil pengerjaan. Setelah mendapatkan laporan, kliennya juga melakukan pengecekan di lapangan. ”Setelah menerima laporan, klien saya juga melakukan pengecekan di lapangan. Tapi pengecekan dilakukan tim,” jelas penasihat hukum alumnus

Mobil Ambulans Berseliweran Setiap Saat ■ SERAKAN...

Sambungan dari Hal 25

Banyak tong sampah besar berbahan plastik di pinggir-pinggir jalan. Pasukan kebersihan juga ada. Kebetulan pakaiannya juga kuning. Sebagian ada oranye. Karena jumlahnya tidak banyak, pasukan kebersihan itu kewalahan. Pemerintah setempat sebetulnya juga menyediakan tempat pembuangan sementara (TPS) sampah. Bentuknya kotak besar. Terbuat dari besi. Kokoh tapi portable sehingga mudah dipindah ke mana-mana. Setiap sore TPS-TPS itu

diambil truk khusus. Di belakangnya ada pengait hidrolis. Setelah baknya dikait, langsung dinaikkan ke belakang truk. Jalan. Tak ada gunanya upaya maksimal pemerintah Arab. Kesadaran jamaah haji dari seluruh dunia akan pentingnya menjaga kebersihan sangat kurang. Bahkan tidak ada sama sekali. Mereka membuang sampah semau gue. Tak peduli tindakan itu mengganggu orang lain. Tapi anehnya, banyak jamaah yang tidur pulas di sekitar tumpukan sampah. Sampah masih berserakan di mana-mana. Yang paling parah

setelah wukuf di Arafah dan memasuki lontar jamrah. Di sepanjang jalan mulai mulut terowongan Mahbas Jin sampai jamarat (tempat melempar jamrah) sampah tampak di mana-mana. Mulai bungkus makanan dan botol minuman sampai baju ihram. Hingga kemarin, sampah-sampah itu masih di tempat. Pagi kemarin saya sengaja menyusuri taman di sekitar Mahbas Jin. Taman yang dulu hijau asri berubah jadi taman sampah. Maklum, saat hari tasyrik selama tiga hari kemarin, taman itu jadi kemah terbuka ribuan jamaah

haji yang akan pergi ke jamarat. Pemerintah Arab Saudi punya PR besar: cari solusi atasi sampah. Kalau pelayanan yang lain sudah lumayan. Ada kemajuan. Infrastruktur yang disediakan membuat jamaah leluasa melaksanakan ritual hajinya. Yang juga patut diacungi jempol adalah: pelayanan medis. Setiap saat mobil ambulans berseliweran. Begitu menerima panggilan dari dokter maktab, tak lama kemudian sudah datang. Sangat cekatan. Mudah-mudahan tidak ada lagi serakan sampah pada musim haji tahun depan. Amin.... (kaosing93@gmail.com)

Belum Ada Keputusan Pimpinan Definitif DPRD ■ KONSULTASI...

Sambungan dari Hal 25

Ficky mengatakan, kepada pejabat Biro Pemerintahan Pemprov Jatim, pihaknya meminta agar gubernur segera menerbitkan SK pimpinan definitif DPRD Banyuwangi. Sebab, dengan belum terbentuknya pimpinan definitif, tata-tertib dan alat-alat kelengkapan dewan tidak bisa dibentuk. “Padahal tugas dewan sudah menumpuk dan harus segera dikerjakan. Tetapi, karena belum memiliki alat-alat kelengkapan, DPRD Banyuwangi belum bisa bekerja secara optimal,” kata politikus perempuan asal PDIP tersebut. Ficky menambahkan, pihak pemprov berjanji akan segera mengkaji usul tentang pimpinan definitif DPRD tersebut dalam dua atau tiga hari. “Hasil kajian akan disampaikan kepada Pakde Karwo (Gubernur Soekarwo). Kita berharap Pakde Karwo segera memberi kabar terbaik, yakni SK pimpinan definitif DPRD Banyuwangi segera dikeluarkan,”

harapnya. Pimpinan sementara dewan yang lain, Joni Subagio mengatakan, lantaran tidak bertemu gubernur, hingga kemarin belum ada kejelasan kapan SK pimpinan definitif dewan turun. “Yang jelas, pemprov belum membuat keputusan tentang SK pimpinan definitif DPRD Banyuwangi,” kata dia. Menurut Joni, selaku wakil rakyat, DPRD berkepentingan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Di sisi lain, jika pimpinan definitif dewan belum terbentuk, dewan tidak bisa melakukan fungsinya secara optimal. Joni menambahkan, hingga kini tugas-tugas dewan masih terbengkalai, misalnya melayani permintaan rapat dengar pendapat (hearing), membahas KUA-PPAS yang merupakan cikal-bakal APBD dan lain-lain. Padahal, jika pengesahan APBD 2015 molor, opini wajar tanpa pengecualian (WTP) penuh dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berhasil diraih Banyuwangi dalam dua tahun terakhir tidak bisa kembali diraih. Padahal, dengan meraih opini

WTP penuh, Pemkab Banyuwangi mendapat reward sebesar Rp 20 miliar yang sangat bermanfaat bagi rakyat Bumi Blambangan. “Belum terbentuknya pimpinan definitif dewan ini merugikan rakyat. Keterlambatan itu akibat keputusan gubernur dan Partai Demokrat (PD), baik tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jatim, maupun Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Banyuwangi, belum turun,” kata pria yang juga ketua DPC PKB Banyuwangi tersebut. Masih menurut Joni, tidak tertutup kemungkinan dewan akan menggugat gubernur dan PD. Saat ini rencana gugatan itu masih dikaji landasan hukumnya. “Gugatannya bisa secara administrasi, dan material. Secara material, dengan keterlambatan ini pembahasan APBD akan molor, sehingga potensi Rp 20 miliar sebagai reward opini WTP penuh akan melayang,” pungkasnya. Seperti diberitakan, pengajuan usul pimpinan dewan yang dilayangkan DPRD Banyuwangi kepada Gubernur Jatim ternyata

dikembalikan. Sebab, dari empat nama yang diajukan, ada satu calon pimpinan dewan yang belum mengantongi rekomendasi induk partainya, yakni dari PD. Dalam surat yang dikirim kepada gubernur agar mendapat surat keputusan pengangkatan itu, ada nama I Made Cahyana Negara (PDIP), Joni Subagio (PKB), Ismoko (Golkar), dan Yusieni (PD). DPC PD mengusulkan nama Yusieni tanpa mendapat rekomendasi dari DPP PD lantaran pengusulan yang disampaikan DPC PD Banyuwangi masih diproses di tingkat pusat. Di sisi lain, nama yang diusulkan DPC PD Banyuwangi itu tidak sama dengan calon pimpinan dewan yang direkomendasikan DPD PD Jatim. PD Jatim merekomendasikan nama anggota dewan asal PD yang lain, yakni Sri Utami Faktuningsih. DPC PD Banyuwangi beralasan, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) PD, kewenangan menentukan pimpinan DPRD berada di tangan DPP. (sgt/c1/bay)

Universitas Mataram tersebut. Berkaitan dengan alur dana pelaksanaan program Bedah Rumah tersebut, Anggrid menyatakan dari pusat dana tersebut turun ke Unit Kerja Bank BRI di tingkat kecamatan. Selanjutnya, dana tersebut ditransfer ke rekening masing-masing penerima program Bedah Rumah tersebut. Mengenai siapa yang melakukan proses transfer dari rekening penerima ke rekening toko bangunan yang ditunjuk, Anggrid tidak bisa menjelaskan. Bahkan, beberapa kali dia dan pengacaranya kebingungan menjelaskan, apakah transfer itu dilakukan penerima ataukah melalui kuasa kepada anggota tim pendamping masyarakat (TPM). Anggrid mengaku dirinya melakukan pengawasan khususnya terkait pengelolaan dana. Dia mengaku mendapat laporan berdasar foto rumah yang telah dibedah. ”Saya hanya mengawasi bahwa uang itu sudah digunakan melalui foto dan verifikasi di lapangan,” jelasnya. Sementara itu, saat ditemui di ruang kerjanya, Kasi Pidana Khu-

sus Kejari Banyuwangi, Paulus Agung Widaryanto SH menyatakan, status Anggrid Mardjoko langsung naik menjadi tersangka. ”Kami sudah mengantongi dua alat bukti yang cukup, yaitu keterangan saksi lain dan bukti-bukti lain berupa dokumen berupa juknis dan juklak,” jelas Kasi Pidsus Paulus Agung. Kasi Pidsus Agung menambahkan, dalam pemeriksaan tersebut, Anggrid membantah menerima dana terkait penyimpangan dana program Bedah Rumah tersebut. Selain itu, Anggrid juga membantah mengetahui adanya dugaan penyimpangan pada program tersebut. ”Padahal, selaku leading sector, Anggrid seharusnya mengawasi pelaksanaan bedah rumah itu,” ujar Agung. Mengenai pihak yang melakukan transfer dana dari rekening penerima ke rekening toko bangunan, kemungkinan dilakukan TPM. Menurut Agung, penerima sempat dibawa ke Bank BRI untuk tanda tangan pencairan dana. Namun, penerima tidak menerima uang. Selanjutnya, proses pemindahan dana dilakukan TPM.

”BRI siap membantu menelusuri transfer dana ke toko bangunan,” jelas Kasi Pidsus Agung. Seperti diberitakan sebelumnya, program Bedah Rumah mulai ditangani kejaksaan menyusul laporan dugaan penyimpangan pelaksanaan program itu. Anggaran program Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari mencapai Rp 945 juta. Nilai uang tersebut muncul dari perkalian jumlah penerima, yakni 126 kepala keluarga (KK). Masing-masing penerima mendapat Rp 7,5 juta. Uang senilai itu disalurkan dalam dua tahap; pertama Rp 3,5 juta, selanjutnya Rp 4 juta. Uang itu seharusnya langsung disetorkan kepada toko yang telah ditunjuk. Namun, ternyata pihak toko hanya menerima setengahnya. ”Ada selisih lebih dari Rp 400 juta antara jumlah anggaran dengan yang ditransfer ke pihak toko. Itu estimasi kerugian yang kami temukan,” jelas Kasi Pidsus Agung. Kejari sudah menetapkan Suliyono, 36, pendamping TPM program Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari, sebagai tersangka. (tfs/c1/bay)

Minibus Kabur ke Arah Utara ■ SALIP...

Sambungan dari Hal 25

Tanpa ampun, motor tersebut dihantam minibus dari arah berlawanan Sayang, minibus yang menabrak motor tersebut kabur. Akibat kecelakaan tersebut, Sunarso terluka serius di kepala. Seketika itu pria yang menggunakan jaket merah tersebut langsung mengembuskan napas terakhir. ”Kepala pengendara motor tersebut pecah. Korban meninggal dunia di tempat. Pengen-

dara motor ini menyalip truk dengan kecepatan cukup tinggi,” ungkap Kanitlaka Polsek Rogojampi, Iptu Sugeng, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (8/10). Setelah tabrakan itu, minibus yang menabrak motor Yamaha Mio Soul tersebut tidak berhenti. Minibus tersebut justru ngacir ke arah utara. ”Minibus kabur ke arah utara setelah kecelakaan. Jenazah korban langsung kita larikan ke RSUD Blambangan,” ungkap Kanitlaka Polsek Rogojampi tersebut. (tfs/c1/bay)

Masuk Empat Kriteria Penilaian ■ LOLOS...

Sambungan dari Hal 25

Bahkan, tim manajemen BOS pusat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah hadir di Banyuwangi untuk melakukan penilaian kemarin (8/10). “Setelah dilakukan penilaian di tingkat provinsi, SMPN 1 Srono dan SMPN 1 Batu terpilih mewakili Jatim dalam lomba tata kelola BOS tingkat nasional,” ujar salah satu anggota tim penilai, Dr. Budi Susetyo, usai bertemu Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko di kan-

tor Pemkab Banyuwangi. Budi mengungkapkan, ada empat kriteria penilaian dalam lomba tata kelola BOS. Kriteria pertama adalah perencanaan, yakni bagaimana sekolah membuat perencanaan terkait penggunaan dana BOS. Kedua adalah kriteria pelaksanaan, di antaranya ketepatan penggunaan anggaran dengan perencanaan. Kriteria selanjutnya adalah pelaporan, yakni tertib administrasi. Kriteria keempat adalah dampak yang timbul setelah pemanfaatan dana BOS. “Dari keempat kriteria

penilaian itu, SMPN 1 Srono menunjukkan hasil terbaik hingga berhak mewakili provinsi. Kedatangan kami ini untuk melakukan verifikasi kembali pada empat kriteria penilaian tersebut,” kata Budi. Budi melanjutkan, pada seleksi tingkat nasional, SMPN 1 Srono akan diseleksi bersama 64 SMP se-Indonesia. Selanjutnya, pengumuman pemenang akan dilaksanakan November mendatang. “Penghargaan bagi pemenang akan diserahkan langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Murni Karomah yang Dimiliki Kiai Fakih Usulan Anggaran Masuk RAPBD 2015

■ GUA...

■ MINTA...

Sambungan dari Hal 25

Sama seperti Gua Sadong, mulut Gua Koperasi sangat kecil dan tersembunyi. Tetapi, bagian dalamnya cukup luas. Keprasan dinding-dindingnya juga terbilang halus, tapi lebih halus Gua Sadong. Atap Gua Koperasi kurang rata dan kelihatannya pernah mengalami pergeseran. Mungkin akibat pergerakan tanah atau gempa. Terkait namanya, beberapa perangkat Desa Balak hanya tersenyum indikasi tidak tahu. Namun, di antara mereka ada yang menyebut “koperesi” berasal dari kata “konferensi”. Sebab, di masa perjuangan merebut kemerdekaan, gua tersebut sering dijadikan lokasi pertemuan. Namun, tidak lama dari itu, Mustain, perangkat Desa Balak, segera meralat. Menurutnya, mungkin ada penjelasan lain yang lebih masuk akal. “Sebetulnya masyarakat Cemoro sama sekali tidak tahu tentang gua-gua ini. Saya menyimpulkan, masyarakat Cemoro dan gua ini terpisah secara historis,” tambah Mustain. Pendapat itu kami rasa masuk akal. Sebab, jika benar gua itu bikinan pasukan Blambangan saat melawan Belanda, gua-gua itu tentu sangat dirahasiakan. Bahkan, sejak pembuatannya. Jika masyarakat tahu, tentu fungsinya untuk mengepung Belanda tidak akan berhasil. Sebab, tidak sedikit penduduk yang saat itu justru menjadi mata-mata Belanda. Dan diskusi terkait nama sepertinya tidak perlu diperpanjang. Sebab, bisa jadi nama muncul belakangan, atau jauh setelah gua itu dibuat. Artinya, mungkin saja penamaan guagua itu merupakan pemberian masyarakat saat ini atau beberapa puluh tahun lalu. Namun demikian, ada satu informasi yang kami terima dari Pengasuh Pondok Pesantren Cemoro, KH. Umar. Menurut cucu Kiai Fakih itu, kata “koperesi” berasal dari bahasa Sanskerta. Itu satu info yang sebetulnya sangat berharga bagi kami. Sebab, sekecil apa pun informasi, itu sangat berharga dalam pengungkapan sesuatu. Tetapi, tim ekspedisi belum sempat cross check hal itu. Konon, sejatinya Gua Koperasi adalah gua yang paling panjang di Dusun Cemoro. Itu berdasar cerita tutur masyarakat sekitar. Diceritakan, bahwa dulu ada beberapa orang yang menelusuri gua tersebut membawa dua gaspon atau strongking (lampu pompa yang biasa digunakan pedagang bakso tempo dulu). Gaspon kedua disulut setelah gaspon pertama habis. Nah, sampai dua gaspon itu habis, orang itu belum sampai di ujung gua. “Masih panjang guanya. Konon sampai Pasar Sapi Rogojampi orang itu balik lagi,” kata Dariharto, Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.

Sambungan dari Hal 26

Syamsul mengatakan, KPU telah melakukan persiapan pelaksanaan pilkada. Salah satunya penyusunan estimasi anggaran pilkada. “Kita (KPU) sudah meminta anggaran pilkada Rp 54 miliar kepada Pemkab Banyuwangi,” kata mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut. Kebutuhan dana sebesar Rp 54 miliar itu didasarkan asumsi pilkada berlangsung dua putaran. Dana sebesar Rp 37 miliar untuk kebutuhan pelaksanaan pilkada tahap pertama. Sisanya, yakni Rp 17 miliar, untuk kebutuhan pilkada tahap kedua. “Tetapi, sampai saat ini kita masih menunggu kejelasan. Kita menunggu petunjuk

AGUS RAHMATULLOH FOR RABA

HATI-HATI: Tim ekspedisi berjalan pelan di dalam Gua Koperesi di Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Namun demikian, itu kabar yang sulit dibuktikan. Sebab, kini Gua Koperesi tidak panjang lagi, kurang-lebih hanya 15 meter. Setelah jarak itu, gua tersebut menyempit. Ada satu hal menarik yang kami temukan, yakni lantai gua naik alias mengalami pergerakan. Hal itu mengingatkan dugaan kami yang termuat pada edisi 7 Oktober 2014, bahwa rejeng yang menjadi media pembuatan gua tersebut terbentuk dari lahar gunung berapi yang mati ribuan tahun. “Jangan-jangan di bawah ini ada aktivitas vulkanik,” kata salah satu anggota tim ekspedisi sambil tersenyum. Yang jelas. lantai Gua Koperesi naik hingga nyaris menempel ke atap. Dengan bantuan senter, terlihat gua itu sebetulnya masih panjang. Itu berdasar atapnya yang halus bekas dirapikan oleh si pembuatnya dulu. “Tetapi, manusia sudah tidak bisa masuk lebih jauh. Merayap pun tidak bisa, karena lantai hampir menempel ke atap,” kata Yons DD, anggota tim ekspedisi. Kepercayaan masyarakat sekitar, konon gua itu sangat panjang, bahkan sampai Bali. Itu berdasar pengalaman Kiai Fakih, pendiri Pondok Pesantren Cemoro. Berdasar cerita tutur, dulu Kiai Fakih beserta para muridnya kerap melakukan dakwah di Bali. Saat hendak ke Bali, semua santri diminta jalan lebih dulu, sedangkan Kiai Fakih dan seorang santri asal Glenmore jalan belakangan. Tetapi, tanpa disangka, ternyata Kiai Fakih dan seorang muridnya itu lebih dulu sampai daripada murid-murid yang lain. “Konon Kiai Fakih dan muridnya lewat Gua Koperesi,” kata KH.

Umar. Terkait cerita tersebut, John Agus Rahmatulloh, salah satu anggota ekspedisi, punya dugaan sendiri. Menurutnya, sebetulnya Gua Koperasi dan Kiai Fakih adalah dua hal yang terpisah dan tidak terhubung. Kemampuan Kiai Fakih ke Bali tanpa naik kendaraan itu murni karomah yang dia miliki. Sementara itu, Gua Koperesi tidak lain hanya media yang dia gunakan dalam mempraktikkan karomah itu. Itu seperti halnya kiai-kiai yang dikabarkan sering salat Jumat di Masjidilharam, padahal sang kiai tengah berada di dalam kamar rumahnya. ”Bukan kamarnya terhubung dengan Masjidilharam, tapi kiai itu memiliki karomah sehingga bisa melakukan metafisik,” kata ahli bidik menggunakan kamera itu. Kiranya dugaan John tersebut bukan tanpa alasan. Jika benar gua tersebut terhubung dengan Pulau Bali, maka waktu tempuh ke Bali akan lebih lama dibanding naik kendaraan. Seharusnya Kiai Fakih datang lebih lambat dibanding beberapa santrinya yang naik kendaraan. Sebab, menelusuri Gua Koperesi dengan jalan kaki hingga Bali bukan pekerjaan gampang. Selain gelap dan lantai tidak rata, oksigen yang tersedia juga sangat sedikit. Tanpa bantuan tabung oksigen, bisa dipastikan tidak ada seorang pun yang mampu menelusuri gua itu sampai Bali. “Saya juga pernah mendengar, konon Kiai Fakih juga bisa terbang. Jadi, itu murni karomah yang dia miliki,” ungkap Fatah Yasin Noor, anggota ekspedisi yang lain. (bay/bersambung)

teknis dari KPU RI,” cetusnya. Menurut Syamsul, jika masa jabatan kepala daerah berakhir Oktober 2015, idealnya pilkada digelar pada Juli 2015. Tahap pelaksanaan dimulai Januari 2015, misalnya membentuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan lain-lain. Kepala Bagian Pemerintahan Anacleto Da Silva mengatakan, sebelum UU Pemilu disahkan DPR RI beberapa hari lalu, pihaknya sudah menggelar rapat persiapan Pilkada 2015. “Intinya, pemkab akan tetap memasukkan anggaran Pilkada 2015 ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015,” ungkapnya. Dalam APBD 2015 Pemkab Banyuwangi akan mengusulkan ang-

garan pilkada senilai Rp 47 miliar. Anggaran Rp 47 miliar itu tidak hanya untuk KPU, tapi juga untuk Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan anggaran pengamanan. “Untuk KPU sebesar Rp 36 miliar dengan asumsi pilkada berlangsung dua putaran,” tuturnya. Masih menurut Anacleto, jika Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 yang berisi aturan pelaksanaan pilkada langsung dan mencabut UU Nomor 24 Tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota berlaku, maka anggaran tersebut bisa digunakan. “Tetapi, jika pilkada tetap menggunakan mekanisme pemilihan tidak langsung, anggaran tersebut tidak dicairkan,” pungkasnya. (sgt/cin/c1/afi)

Pemuda Aset Bangsa Harus Dijaga ■ TOKOH... Sambungan dari Hal 26

Penandatanganan deklarasi penguatan keluarga dilakukan dalam sarasehan tokoh lintas agama di aula Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Sarasehan bertema “Mengaktualisasi Peran Agama

dalam Membentengi Keluarga” itu dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko dan Wakapolres Kompol Yoga Putra. Wabup Yusuf mengatakan, akhir-akhir ini kerap terjadi kejahatan yang disebabkan kemerosotan moral. Ironisnya, kejahatan itu juga dilakukan kalangan pelajar. Peredaran ilegal narkoba yang dilakukan warga negara asing (WNA) juga semakin marak.

“Orang tua wajib memperhatikan anak-anaknya agar tidak terpengaruh hal-hal negatif,” ujarnya. Wabup Yusuf menambahkan, dengan penandatanganan deklarasi penguatan keluarga itu perilaku kalangan pemuda Banyuwangi diharapkan semakin baik. “Pemuda adalah aset bangsa yang harus dijaga agar tidak terjerumus ke perilaku negatif,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Uang yang Ditransfer Belum Diambil ■ PELAKU... Sambungan dari Hal 36

Uang Rp 5 juta yang sudah ditransfer itu, jelas dia, ternyata belum diambil oleh pemilik rekening. Beberapa hari lalu, oleh pihak bank di Bogor telah diblokir dan akan dikembalikan ke korban. “Jadi, aneh juga. Kalau memang jaringan mafia penipuan, mestinya uang itu sudah diambil oleh yang menerima transferan. Tapi ini tidak,” ungkapnya. Seperti diberitakan Rabu (3/9), pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Yusuf Kalla (Jokowi-JK) pada 20 Oktober ternyata dimanfaatkan

oknum masyarakat untuk melakukan penipuan dengan iming-iming melipatgandakan. Pelaku mengaku uang Rp 25 juta itu bisa digandakan menjadi Rp 500 juta. Aparat Polsek Kalibaru berhasil menangkap dua orang. Keduanya ditangkap polisi di sebuah

warung nasi di Pasar Kalibaru saat akan mengambil sisa uang dari korban, Sambusri alias Pak Intan, 40, warga Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru. Sebelumnya, korban sudah transfer Rp 5 juta. Lalu, pelaku minta tambahan Rp 20 juta. (azi/c1/abi)

KOREKSI Ada kekeliruan dalam advertorial Mengikat Dua Budaya Dengan Tali Pernikahan edisi Rabu (8/10). Tertulis Ferdy Elfian, SE akan mendapatkan penganugerahan gelar adat Minangkabau Palembang yang benar adalah penganugerahan gelar adat Minangkabau Padang Sumatera Barat. (*)


RADAR GENTENG

36

R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Kamis 9 Oktober 2014

DKP Banyuwangi Targetkan Adipura Kencana BANYUWANGI - Keberhasilan Kabupaten Banyuwangi dalam meraih Piala Adipura yang kali kedua, tidak lepas dari aktif masyarakat luas yang telah sadar terhadap permasalahan sampah. Namun begitu, inovasi yang didorong oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi menjadi cikal bakal penyemangat masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Contohnya adalah target Program Merdeka Dari Sampah (MDS) tahun 2014. Program MDS ini diawali mulai dari tingkat rukun tetangga (RT). Program RT Merdeka dari Sampah, dengan tujuan agar masyarakat peduli untuk mengelola sampah yang ada di sekitarnya, di olah secara mandiri dan tidak langsung di buang ke TPS /transfer depo melalui

petugas gerobak sampah. Program MDS juga bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang di buang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang sudah tidak dapat menampung sampah yang semakin hari semakin meningkat. Di sisi lain, DKP juga membentuk ujung tombak untuk melakukan pemilahan sampah di lingkungannya. Mereka adalah dasa wisma (Dawis). Para dasa wisma ini begitu telaten memilih sampah organik dan anorganik, sehingga dengan pemilahan sampah itu mereka mendapat manfaat ekonomi yang bisa menopang kehidupannya. Kepala DKP Banyuwangi, Drs. H. Arief Setiawan menjelaskan untuk memaksimalkan peran Dawis itu DKP membekali pelatihan terhadap perwakilan Dawis di lima

kecamatan yang ada di Banyuwangi. Dawis selama ini, telah banyak membantu mengurangi volume sampah dengan memanfaatkan sampah sebagai bagian dari kegiatan kerajinan daur ulang yang bisa menunjang perekonomian. “Saya menyampaikan rasa terima kasih kepada tim MDS dan ibu-ibu Dawis atas kreasi dan inovasi membangun Banyuwangi lebih bersih hingga bisa mendapatkan penghargaan Piala Adipura ke-2 di Tahun 2014 ini,” ujarnya. Mantan kabag humas Pemkab Banyuwangi ini berharap di tahun mendatang, peran MDS dan Dawis bisa semakin meningkat dan Banyuwangi tidak hanya meraih Piala Adipura saja, melainkan Adipura Kencana. “Insya Allah ke depan para Dawis ini akan belajar keluar kota untuk menimba ilmu

tentang masalah ini,” bebernya. Selain membimbing Dawis, DKP juga mendekati dunia pendidikan. DKP pun membuat program Banyuwangi Eco School (BES), di mana tujuannya adalah mendorong peran serta masyarakat dunia pendidikan untuk peduli terhadap permasalahan kebersihan dan keindahan, melaksanakan program lingkungan hidup melalui cara –cara yang edukatif, atraktif, dan berkelanjutan dengan melibatkan segenap warga sekolah dan memiliki program unggulan lingkungan hidup, khususnya pembiasaan perilaku ramah lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari bagi seluruh warganya. “Selain itu juga perlu melakukan pengolahan sampah ISTIMEWA organik dan anorganik dan TERJUN LANGSUNG: Kepala DKP Banyuwangi, Drs. H. Arief Setiawan saat lainnya,” pungkasnya. (*/abi) memberi sambutan dalam acara pelatihan Dawis beberapa waktu lalu

Panen Ubur-ubur, Nelayan Bergolak

ABDUL AZIZ/RABA

RITUAL: Ratusan umat Hindu mengarak tirta dalam Pamelaspas di Pura Griya Jati Sarana Sulinggih kemarin pagi.

Umat Hindu Gelar Pamelaspas BANGOREJO - Umat Hindu menggelar ritual Pamelaspas atau penyucian tempat ibadah di Pura Griya Jati Sarana Sulinggih, Dusun Kedungagung, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, kemarin pagi. Dalam kegiatan itu, mereka juga merayakan Hari Raya Pagerwesi. Perayaan Pagerwesi dan Pamelaspas yang dimulai pukul 08.00 dengan melakukan muput karya atau sembahyang itu tidak hanya dilakukan umat Hindu dari wilayah Kecamatan Bangorejo, tapi juga dari daerah Kecamatan Tegalsari, Purwoharjo,

Siliragung, dan Pesanggaran. Penyucian pura dilakukan dengan cara mengarak tirta keliling desa. Ritual itu dilakukan hingga pukul 11.00. “Pamelaspas kali ini berbarengan dengan Hari Raya Pagerwesi. Jadi sekalian,” kata Eko Prasetyo, 30, tokoh pemuda Hindu Bangorejo. Menurut Eko, Hari Raya Pagerwesi dilaksanakan pada hari Butha (Rabu) Kliwon Wuku Shinta, dan itu dilakukan setiap 210 hari sekali. Sama halnya dengan Hari Raya Galungan, Pagerwesi juga termasuk lebaran untuk semua masyarakat, baik itu pendeta

maupun umat walaka. Pagerwesi, terang dia, artinya pagar dari besi. Itu melambangkan suatu perlindungan yang kuat. “Segala sesuatu yang dipagari berarti sesuatu yang bernilai tinggi agar tidak mendapat gangguan atau dirusak,” jelasnya. Guru sebuah SDN di Kecamatan Siliragung itu menjelaskan, Hari Raya Pagerwesi sering diartikan umat Hindu sebagai hari memagari diri, atau dalam bahasa Bali disebut magehang awak. “Hari ini (kemarin) adalah payogan hyang pramesti guru yang disertai

para dewa dan pitara. Itu demi kesejahteraan dunia dengan segala isinya dan demi sentosanya kehidupan semua makhluk,” ungkapnya. Pada saat itu, lanjut dia, umat hendaklah ayoga semadhi, yakni menenangkan hati dan menunjukkan sembah bakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi. “Juga pada hari ini (kemarin) diadakan widhi widhana seperlunya, dihaturkan di hadapan Sanggar Kemimitan disertai sekadar korban untuk Sang Panca Maha Butha,” jlentrehnya. (azi/c1/abi)

Pelaku Penggandaan Uang ternyata Stres KALIBARU - Kadis, 53, warga Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, yang ditangkap anggota Polsek Kalibaru karena dilaporkan melakukan penipuan senilai Rp 5 juta dengan mencatut nama pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kala (Jokowi-JK) ternyata orang stres. Lantaran kondisi kejiwaannya terganggu, polisi akhirnya melepasnya. “Ternyata (Kadis) orang stres, makanya kita lepas,” cetus Kapolsek Kalibaru, AKP Suwanto Bari. Menurut kapolsek, saat diperiksa penyidik, Kadis tidak pernah menjawab secara terang dan jelas. Pecatan tentara itu bicara ngelantur dan cengengesan. Pihaknya pun curiga tentang kondisi kejiwaannya. Setelah diselidiki, ternyata pelaku stres sejak lama. “Bagaimana mau diproses wong orangnya tertawa terus. Ternyata dia orang stres,” katanya. Selain melepas Kadis, polisi juga membebaskan Suyono, 53, warga Dusun Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Suyono adalah tukang ojek yang mengantarkan Kadis ke Pasar Kalibaru saat ditangkap. “Suyono tidak tahu apa-apa. Dia hanya diminta mengantar,” ujarnya. Meski melepas keduanya, tapi polisi tetap mengamankan sejumlah barang milik Kadis, seperti tas berisi sebilah keris, jimat, kemenyan, minyak wangi, dan kartu hand phone (HP). Kartu HP ikut diamankan karena dikhawatirkan akan dimanfaatkan kenalan Kadis di Bogor yang

telah memberi nomor rekening bank. “Uang Rp 5 juta yang telah

ditransfer oleh korban itu ditransfer ke kenalannya di Bogor,”

terangnya n Baca Pelaku...Hal 35

MUNCAR - Nelayan yang tinggal di Desa Kedungringin dan Kedungrejo, Kecamatan Muncar, bergolak kemarin pagi. Mereka memprotes penggunaan jaring jenis slodo dalam mencari uburubur di tengah laut. Puluhan nelayan dari dua desa itu mendatangi markas Pos TNI AL di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo. Niat demo berhasil digagalkan setelah anggota TNI AL, Polsek Muncar, Polair Muncar, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi berhasil merayu mereka agar bermusyawarah. Dalam aksi itu, para nelayan memprotes penggunaan jaring slodo oleh sebagian nelayan dalam mencari ubur-ubur. Menurut nelayan, alat tangkap yang digunakan itu bisa menghabiskan ubur-ubur, karena yang kecil dan besar tertangkap semua. “Kalau memakai slodo, semua ubur-ubur bisa tertangkap,” cetus juru bicara nelayan, Tohri Hafid, 40. Menurut Hafid, kekhawatiran itu muncul lantaran para nelayan kecil hanya memakai serok berdiameter sekitar dua meter. Menggunakan jaring slodo dan perahu gardan, dalam semalam bisa menangkap 700 basket uburubur. Dalam dua hari nelayan yang menggunakan serok hanya memperoleh satu hingga dua

SHULHAN HADI/RABA

REMBUG: Warga bersama pemilik jaring dalam pertemuan dengan jajaran polsek, Polair, TNI AL, dan Dinas Kelautan dan Perikanan di aula Pos TNI AL Muncar.

basket. Bila cuaca baik paling banyak 100 basket. Itu pun kalau sedang mujur. “Kalau perahu gardan, satu tangkapan bisa sampai 1.000 basket,” ujarnya. Menanggapi protes nelayan itu, petugas tempat pelelangan ikan (TPI) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi, Abidin, menyampaikan tentang aturan dasar melaut. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa alat tangkap meskipun legal, tapi jika pelaksanaan di lapangan menimbulkan konflik, maka akan dihentikan. Dasar itu adalah Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang retribusi izin tertentu. “Walaupun ada izinnya, jika alat tersebut menimbulkan konflik, maka tidak diperbolehkan,” ungkapnya.

Sementara itu, komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu laut M. A, Sidiq, berharap tidak terjadi masalah antar nelayan. Jika ada ketidakpuasan salah satu pihak, sebaiknya dilakukan musyawarah. “Musyawarah, jangan main hakim sendiri,” pintunya. Dalam musyawarah itu, nelayan pemilik jaring slodo, Masrif, sempat keberatan dengan rencana penghentian kegiatan menangkap ikan menggunakan jaring tersebut. “Kalau diganti, saya keberatan,” protesnya. Tetapi, setelah dilakukan pendekatan dan musyawarah, akhirnya disepakati sementara jaring slodo tidak boleh digunakan sambil menunggu ketentuan selanjutnya. (sli/c1/abi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.