15 Tahun
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SELASA 9 SEPTEMBER TAHUN 2014
KUCUR
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
NGOPAI
BANG HASYIM
Selalu Berusaha Berpikir Positif SOSOK Habib Hasyim bin Alwi bin Ali Al-Haddar sebagai pengusaha mebel sukses tidak terbantah. Sebelum menjadi pengusaha besar, rupanya pria yang akrab dipanggil Bang Hasyim itu pernah hampir gagal dalam menjalankan usaha. Namun, karena jiwa sebagai seorang pengusaha sangat kuat, semua ujian tersebut bisa dilalui dengan baik ■ Baca Selalu...Hal 35
ABDUL AZIZ/RABA
THOMY SILA/RABA
GENTENG - Bupati Abdullah Azwar Anas digandoli warga Nahdliyin Banyuwangi. Anas tidak boleh pergi dari Bumi Blambangan, dan tetap diminta memajukan Banyuwangi dengan cara maju lagi dalam pemilihan bupati 2015 mendatang ■
i ras pi
Nahdlatul U lam uwangi a ny
Baca Buku...Hal 35
Anas Digandoli NU aB
BANYUWANGI - Buku tematik terpadu kurikulum 2013 untuk siswa sekolah dasar diduga terjadi kesalahan ketik. Di buku nasional yang dikirimkan Kementerian Pendidikan tersebut ada penjelasan terkait sila keempat Pancasila. Kekeliruan penulisan buku untuk murid kelas 4 tersebut terjadi pada tema 1 berjudul “Indahnya Kebersamaan”, pembelajaran 3, di halaman 20. Sila keempat Pancasila yang seharusnya tertulis ‘’Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan’’ tertulis “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” ■
As
Buku Tematik Salah Ketik
Hasil Rekam
ADA APA LAGI
MANDAT: Bupati Abdullah Azwar Anas menerima mandat hasil rekam aspirasi dari Ketua Dewan Syuro PCNU KH. A. Hisyam Syafaat disaksikan Ketua Tanfidz PCNU H. Masykur Ali, mantan ketua PBNU KH. Hasyim Muzadi, para ulama dan pengurus NU hingga tingkat ranting di halaman SMK Ibnu Sina, Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, sore kemarin (8/9).
Baca Anas...Hal 35
■ Abdullah Azwar Anas 1014 suara ■ H. Masykur Ali 34 suara ■ DR Abdul Kholiq Syafa’at 13 suara ■ H. Nanang Nur Ahmadi 6 suara ■ Zainal Arifin Salam 4 suara ■ KH A Hisyam Syafaat 3 suara ■ H. Joni Subagio 2 suara ■ H. Waris 2 suara
(93,20 %) (3,13 %) (1,19 %) (0,55 %)
■ Sukron Makmun ■ Yusuf Widyatmoko ■ KH M. Hasyim Syafaat ■ Syamsul Hadi ■ KH. Jamaludin ■ KH Affandi ■ H Yusuf Nuris ■ SUARA TIDAK SAH
Unair Banyuwangi Kuliah Perdana GIRI - Universitas Airlangga (Unair) resmi memulai perkuliahan perdana di kampus Banyuwangi kemarin (8/9). Kuliah perdana tersebut dihadiri wakil rektor I Profesor Achmad Syahrani.
POLISI
1 suara 1 suara 1 suara 1 suara 1 suara 1 suara 1 suara 3 SUARA
BELAJAR: Wakil Rektor I Unair Prof. Achmad Syahrani masuk ke ruang kuliah Unair Banyuwangi kemarin.
Kuliah perdana Unair kampus Banyuwangi itu juga ditinjau Bupati Abdullah Azwar Anas. Dia mengaku bangga dengan optimisme yang terpancar dari raut wajah ratusan mahasiswa baru itu ■ Baca Unair...Hal 35
Mayoritas Sambut Positif SEMENTARA itu, banyak kalangan menyambut positif hasil rekam aspirasi dari warga Nahdliyin terkait calon bupati (cabup) Banyuwangi periode 2015-2020. Rais Syuriah pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, KH. Ahmad Hisyam Syafaat, dalam pidato iftitah mengatakan rekam aspirasi itu merupakan model baru yang dilakukan warga NU dalam menyikapi pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung. Itu, terang dia, sudah diterapkan sejak menjelang pilkada 2010 ■ Baca Mayoritas...Hal 35
GALIH COKRO/ RABA
Mengunjungi Hutan Mangrove di Kawasan Teluk Pangpang
Masuk 17 Lokasi Ekosistem Esensial di Indonesia NIKLAAS ANDRIES/RABA
SIMBOLIS: Kapolres AKBP Tri Bisono memberikan reward kepada anggota Resmob Banyuwangi kemarin.
Ungkap Curanmor, Resmob Dapat Reward BANYUWANGI - Keberhasilan Tim Reserse Mobile (Resmob) mengungkap sejumlah kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) mengundang apresiasi petinggi kepolisian Banyuwangi. Dalam sebuah apel di halaman Mapolres Banyuwangi kemarin, Kapolres AKBP Tri Bisono Soemiharso memberikan reward khusus kepada anggotanya ■ Baca Ungkap...Hal 35
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Semoga tak menyanyi lagu: Aku masih seperti yang duluuu….
Banyuwangi kaya tanaman mangrove. Selain kawasan Bedul di Tegaldlimo, hamparan mangrove juga tumbuh subur di kawasan Teluk Pangpang yang terletak di dua desa, yakni Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, dan Desa Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo. Seperti apa keindahan tanaman penyangga pantai tersebut? SHULHAN HADI, Muncar
Pasien panti jiwa akan dipulangkan
INDAH: Kawasan Teluk Pangpang menyimpan beragam potensi kelautan yang perlu dikembangkan.
Fraksi Gasa mendukung RUU Pilkada Kalau pilihan langsung dihapus rakyat ngaplo, wakilnya panen
SHULHAN HADI/RABA
SIANG itu kami terpaksa menunggu beberapa saat di kantor Resort Tanjung Pasir di Desa Wringinputih. Rencana
perjalanan menuju Teluk Pangpang naik perahu sedikit tertunda karena air laut dalam kondisi kondo. Ketinggian
air laut dalam posisi tanggung. Tak terlalu dangkal, tapi belum bisa dilewati perahu ■ Baca Masuk...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
26
POLITIK & PEMERINTAHAN Jawa Pos
R A D A R
Selasa 9 September 2014
B A N Y U W A N G I
Fraksi Gasa Mendukung, FKB Tunggu Dulu Sikap Fraksi DPRD terhadap RUU Pilkada
CHIEN JULIAN/RABA
MASUKAN: Perwakilan Polres Banyuwangi menyampaikan saran dan kritik pelaksanaan pemilu dalam acara evaluasi pemilu yang digelar KPU Senin kemarin (8/9).
Sosialisasi dan SDM Pemilu Belum Memadai Hasil Evaluasi Pemilu 2014 BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi melakukan evaluasi pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tahun 2014 di Hotel Tanjung Asri kemarin (8/9). Kesimpulan dari evaluasi itu, sosialisasi Pemilu 2014 dinilai belum maksimal, sehingga pelaksanaan pemilu kurang menjamin terpenuhinya hak politik warga negara. Selain dihadiri penyelenggara pemilu, KPU dan Panwaslu, evaluasi itu juga dihadiri jajaran forum pimpinan daerah (forpimda) dan pimpinan partai politik peserta pemilu. Peserta kegiatan evaluasi menyampaikan kritik dan saran terhadap penyelenggaraan pileg dan pilpres. Evaluasi itu dilakukan mulai
persiapan, tahap, pelaksanaan, hingga kapasitas sumber daya manusia (SDM) penyelenggara. Beberapa pihak menyampaikan, SDM pelaksana pemilu di tingkat PPS dan KPPS belum memadai dan kurang memahami aturan pelaksanaan. Kepala Bakesbangpol Iskandar Aziz mengatakan, pemerintah daerah ingin meningkatkan kerja sama dengan semua stakeholder guna mendukung pelaksanaan pemilu yang lebih baik. Penyelenggaraan pemilu yang lebih baik menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab KPU dan pemerintah. Ketua Panwaslu, Lilik Maslikah, menyampaikan beberapa poin evaluasi pelaksanaan Pemilu 2014. Pertama, KPU dan Panwaslu harus meningkatkan sosialisasi kepada semua pihak, baik dari jajaran KPU, Panwaslu, dan maupun masyarakat umum.
Poin kedua, menilai komunikasi KPU dan Panwaslu kurang baik dan harus lebih intens dan terbuka. Terakhir, terkait pelanggaran pemilu yang masuk di Panwaslu Banyuwangi. “Selama ini sering terjadi multitafsir terkait UU laporan yang masuk Panwaslu. Banyak laporan yang masuk, tapi kurang cukup bukti dan menyebabkan Panwas kesulitan menindaklanjuti laporan itu,” papar Lilik. Oleh karena itu, Panwaslu dan KPU harus melakukan koordinasi dan komunikasi lebih intens terhadap perangkat UU pemilu dan sejumlah peraturan KPU. Dengan sosialisasi itu, masyarakat bisa lebih memahami pelanggaran pemilu yang masuk kategori pelanggaran pidana dan pelanggaran administrasi. Beberapa evaluasi, kritik, dan saran yang disampaikan stakeholder itu mendapat tanggapan Ketua KPU Banyuwangi, Syam-
sul Arifin. Menurut Syamsul, sosialisasi yang dilakukan KPU sudah maksimal. “Kritik dan saran hari ini (kemarin, red) bagian dari evaluasi. KPU akan terus memperbaiki kinerja pelaksanaan pemilu,” ujar Syamsul. Mengenai SDM penyelenggara pemilu, kata Syamsul, ke depan proses perekrutan penyelenggara pemilu akan dilakukan seleksi yang lebih baik. “Tidak hanya SDM, pengalaman juga akan diutamakan KPU dalam melakukan seleksi penyelenggara pemilu,” kata Syamsul. Evaluasi yang disampaikan sejumlah stakeholder, lanjut Syamsul, akan dijadikan rekomendasi penyelenggara pemilu untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan pemilu di tahun-tahun mendatang. “Kami menyampaikan terima kasih atas kritik, saran, dan pendapat yang disampaikan sejumlah elemen,” tandas Syamsul. (cin/c1/afi)
Prihatin Kebersihan Pantai Cacalan KALIPURO - Setelah rampung mendesain Pantai Boom di Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas ganti melirik Pantai Cacalan di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Jumat (5/4) lalu Bupati Anas mengajak beberapa kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) melihat langsung potensi yang dimiliki Pantai Cacalan. Tidak hanya Kepala SKPD, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dan Sekkab Slamet Kariyono juga diajak mengunjungi pantai yang berdekatan dengan pabrik kapal canggih, PT. Lundin Industry Invest, itu. Setelah berkunjung, Bupati Anas mengaku prihatin karena pantai itu sangat kotor dan penuh sampah. Menurut Bupati Anas, pantai itu memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan sebagai lokasi wisata. Hanya saja, karena kondisinya kotor dan penuh sampah, pantai itu men-
ISTIMEWA
KOTOR : Bupati Anas memungut sampah yang berserakan di Pantai Cacalan, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro Jumat lalu
jadi kurang menarik. Untuk menggarap potensi besar itu, lanjut Bupati Anas, perlu ada kesadaran masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan pantai. Menjaga kebersihan semua pantai tidak mungkin diserahkan kepada pemerintah daerah karena sumber daya yang dimiliki pemerin-
AGENDA KOTA
Seminar Bersama Hermawan Kartajaya Hari ini, Selasa (9/9) Bupati Abdullah Azwar Anas akan menghadiri seminar dengan topik grow with character dengan pembicara Hermawan Kartajaya bertempat di Gedung DPRD Banyuwangi (*)
HOT LINE IKLAN (0333) 412224
tah terbatas. “Target jangka pendeknya, Pantai Cacalan harus bersih dulu. Ayo kita budayakan dan tingkatkan kesadaran menjaga kebersihan pantai,” ujar Bupati Anas. Guna menjaga kebersihan pantai Cacalan, kata Bupati Anas, perlu pengendalian komoditas dagangan yang menggunakan
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
BANYUWANGI - Pembahasan rancangan undang-undang (RUU) pemilihan kepala daerah (pilkada) yang kini sedang dibahas Panja Komisi II DPR RI mulai menuai reaksi kalangan DPRD. Fraksi Gerindra Sejahtera (Gasa) mendukung pelaksanaan pilkada menggunakan sistem pemilihan tidak langsung atau dipilih DPRD. Wakil Ketua Fraksi Gasa DPRD Banyuwangi, Eko Susilo Nur Hidayat mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana pilkada dilakukan secara tidak langsung. “Kita sepakat pilkada dilakukan
dengan pemilihan tidak langsung, yakni dipilih DPRD,” ujarnya. Pemilihan tidak langsung itu, kata Eko, bukan tanpa alasan. Jika dipilih DPRD, maka akan mengurangi biaya politik penyelenggaraan pemilihan pemimpin daerah, termasuk kepala daerah Banyuwangi. “Apalagi, DPRD merupakan mitra pemerintah. Jadi, baik-buruknya pemerintah Banyuwangi juga tergantung DPRD-nya,” kata politikus asal Kecamatan Glenmore tersebut. Ketua Fraksi Gasa DPRD Banyuwangi, Naufal Badri menambahkan, para anggota DPRD merupakan perwakilan masyarakat. Para anggota dewan tersebut merupakan pilihan terbaik rakyat. “Masyarakat sudah memilih wakil-wakilnya agar di kursi dewan. Jadi, anggota DPRD merupakan
kepanjangan tangan rakyat untuk memilih pemimpin daerah,” cetus adik kandung mantan Bupati Samsul Hadi itu. Menurut Naufal, proses pilkada melalui DPRD akan berimbas terhadap penghematan anggaran negara. Daripada dihabiskan untuk pilkada, kata dia, akan lebih baik jika dialokasikan untuk program yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Eko menolak anggapan sebagian kalangan yang menyebut pemilihan kepala daerah oleh DPRD merupakan sebuah kemunduran. Dia memaparkan, salah satu tolok ukur kegagalan pilkada secara langsung adalah banyaknya kepala daerah yang dipenjara n Baca Fraksi...Hal 35
Arifin Terpilih Ketua Pansus Tatib BANYUWANGI - Meski pimpinan definitif DPRD Banyuwangi belum terbentuk, para anggota wakil rakyat Bumi Blambangan itu tancap gas menyusun tata-tertib (tatib) anggota dewan. Panitia Khusus (Pansus) Tatib menggelar rapat perdana dengan agenda pemilihan pimpinan pansus kemarin (8/9). Pada rapat yang dipimpin Ketua DPRD sementara Ficky Septalinda itu, anggota Panwasus sepakat memilih Zainal Arifin Salam dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) sebagai ketua pansus. Wakil
ketua dipegang Muhammad Sahlan dari Fraksi Golkar dan PAN. “Sekretaris Pansus dipegang Syamsul Arifin dari Fraksi PPP,” ungkap Ficky Septalinda. Dikonfirmasi usai memimpin rapat, Ficky mengatakan, terpilihnya pimpinan pansus itu melalui mekanisme pemilihan oleh para anggota. Ficky mengungkapkan, pimpinan sementara DPRD hanya akan mengantarkan pansus membahas tatib dewan. Pengesahan tatib akan disahkan pimpinan definitif. “Pengesahan tatib menunggu pimpinan
definitif. Nanti yang mengesahkan pimpinan dewan definitif. Pimpinan sementara hanya mengantarkan pembahasan,” ungkapnya. Ketua Pansus Tatib DPRD Banyuwangi, Zainal Arifin Salam mengatakan, pihaknya akan melakukan pembahasan tatib dewan secara maraton mulai hari ini (9/9). Selain itu, pansus masih mencermati dinamika pembahasan Rancangan UndangUndang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang tengah dibahas di tingkat DPR RI. “Sebab, tata cara pemilihan kepala daerah secara langsung (dipilih oleh rakyat) atau tidak langsung (dipilih oleh anggota DPRD), ada dampaknya terhadap tatib DPRD Banyuwangi,” kata Arifin. (sgt/c1/afi)
bahan plastik. Sebab, sebagian besar sampah yang berserakan di Pantai Cacalan adalah plastik bekas bungkus makanan. “Mungkin secara bertahap makanan yang menggunakan sajian piring akan diatur karena sampah plastik berserakan di mana-mana,” katanya. Jangka panjang, Bupati Anas memproyeksikan Pantai Cacalan sebagai lokasi wisata kuliner. Pemerintah daerah akan mengajak investor untuk membangun beach club resto. Pantai Cacalan akan disulap menjadi tempat alternatif nongkrong menikmati udara pantai yang nyaman. Targetnya adalah wisatawan kelas menengah ke atas. Guna merealisasikan beberapa rencana itu, Bupati Anas Jumat lalu melakukan uji coba dengan menggelar rapat pembahasan APBD 2015 bersama tim anggaran di wisma milik PT. Lundin yang berdekatan dengan Pantai Cacalan. (c1/afi)
PENGUMUMAN
Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi
(Tentang Sertipikat Hilang) No. 434 /300.3.35-10/IX/2014
Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi. Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411
Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang hilang berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa: No.
Nama / Alamat Pemohon
Jenis dan Nomor Hak
NIB
Terdaftar Atas Nama 5
Tanggal Pembukuan 6
Letak Tanah : a) Jl / Lingk b) Desa / Kel c) Kecamatan
Keterangan
1
2
3
4
1.
SLAMET SANUSI, Dsn. Cempokosari, Rt.: 2 Rw.: 2, Desa Aliyan, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi
Hak Milik No. 00079
-
SANUSI Bin TADJAB
24-05-1982
a. – b. Aliyan c. Rogojampi
S u r a t Pe r n y a t a a n D i Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 17-07-2014
8
2.
HARMIYATI, Dsn. Krajan, Rt.: 2 Rw.: 1, Desa Pengatigan, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi
Hak Milik No. 00334
-
HARMIYATI
27-02-1995
a.b. Pengatigan c. Rogojampi
S u r a t Pe r n y a t a a n D i Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 17-07-2014
3
MARIYAM, Dsn. Krajan, Rt.: 2 Rw.: 4, Desa Setail, Kec. Genteng, Kab. Banyuwangi
Hak Milik No. 01178
01114
MARIAM
15-03-1999
a.b. Setail c. Genteng
S u r a t Pe r n y a t a a n D i Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 17-07-2014
4
SITI NURHAYATI, Dsn. Krajan, Rt.: 1 Rw.: 10, Desa Ketapang, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi
Hak Milik No. 01659
-
SITI NURHAYATI
29-01-1994
a.b. Klatak skrg Bulusan c. Giri skrg Kalipuro
S u r a t Pe r n y a t a a n D i Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 17-07-2014
5
TRI AGUSTIN TAKARINA Berdasarkan Akta Jual Beli Tgl. 30-12-1998 No. 849/ BWI/1998 dan Akta Surat Kuasa Tgl. 19-05-2014 No. 06 Jl. Bengawan Gg. Kenanga , Rt.: 3 Rw.: 1, Kel. Singonegaran, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi
Hak Milik No. 00115
-
NING MUAWANAH
10-05-1965
a.b. Penganjuran c. Banyuwangi
S u r a t Pe r n y a t a a n D i Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 17-07-2014
FAIKA, Jl. Letkol Istiqlah Gg. Mawar , Rt.: 1 Rw.: 5, Kel. Pengantigan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi
Hak Milik No. 00670
-
NYONYA FAIKA
28-11-1992
a.b. Pengantigan c. Banyuwangi
S u r a t Pe r n y a t a a n D i Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 17-07-2014
7
6
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ini , bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat, Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian sertipikat diatas, maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Banyuwangi, 5 SEPTEMBER 2014 KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
HARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Selasa 9 September 2014
R A D A R
29
B A N Y U W A N G I
Ethok-Ethokan, Selamatan Kampung Warga Rejopuro EKO/RaBa
PROFESIONAL: Narasumber saat memberikan materi pelatihan guru di SDIT INSAN Cendekia, Kalibaru.
JSIT Gelar Pelatihan Di SDIT Insan Cendekia KALIBARU –Sebanyak 50 guru dari tiga korwil, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo mengikuti pelatihan Classroom Managemen dan Quality Assurance bagi Guru Sekolah Islam Terpadu (SDIT). Kegiatan itu, dilaksanakan di gedung SDIT Insan Cendekia, Kalibaru, Minggu (7/9). Dalam pelatihan yang diikuti oleh 16 sekolah Islam itu, diharapkan para guru mampu mempersiapkan kondisi kelas yang nyaman untuk belajar. Selain itu, bisa mengelola kelas dengan baik. Sebelum acara penyampaian ma-
teri di mulai, para peserta diajak untuk rilek supaya tidak terlihat tegang. Itu karena dari sambutan pertama, terlihat para peserta kurang begitu antusias dan terlalu serius. Dalam pelatihan kemarin para peserta di beri materi oleh ustad Drs.Toto Sunartono.M.Pd.i, selaku wakil pengurus pusat JSIT, ustad Karyono, Spd, MT, yang juga ketua Korwil III JSIT Jawa Timur dan Ketua Yayasan SDIT Insan Cendekia Kalibaru. Untuk pelatihan kemarin, para peserta diberi materi Syumuliatul Islam , pada materi ini para guru
diharapkan bisa memahami bahwa Sslam mencakup semua masalah kehidupan, baik ibadah, pendidikan, ekonomi maupun politik, dan pendidikan. Ustad Karyono menyampaikan selain pelatihan guru, pada tanggal 13 hingga 14 September 2014, JSIT juga akan menyelenggarakan pelatihan untuk para kepala sekolah. “Dan yang lebih menarik lagi, nanti pada tanggal 20 hingga 21 September 2014 akan di selenggarakan Olimpiade SIT Jawa Timur denga tujuan sebagai kontrol jaminan kualitas,” kata Ustad Karyono. (*/abi)
HUT Ke-19, RS Al Rohmah Gelar Bakti Sosial Di Ponpes Sosialiasi Kesehatan Akibat Penyakit Scabies GAMBIRAN-Dalam rangka memeriahkan HUT ke-19, Rumah Sakit (RS) Al Rohmah, Jajag, Kecamatan Gambiran, menggelar bakti sosial. Dalam acara itu ada beberapa kegiatan yang digelar, seperti penyuluhan kesehatan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Amin, Dusun Gembolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran. Dalam acara bertema Kesehatan Lingkungan Pondok Pesantren dan Penyakit Scabies, diikuti dengan antusias oleh para aantri dan pengurus pesantren. Selain itu, dalam bakti sosial itu juga melaksanakan khitanan masal yang diikuti 20 anak dari masyarakat dilingkungan RS Al Rohmah Jajag. Ada pula donor darah yang diikuti 54 peserta, dan santunan anak yatim piatu serta kaum duafa. Sebagai puncak acara, pengajian dengan menghadirkan mubalig KH Abdul Ghofar dari Rogojampi. Direktur RS Al-Rohmah, dr. Yesi Kurnia Daliyanti mengatakan pihaknya sengaja memberikan tema kesehatan lingkungan pondok pesantren dan penyakit scabies. Scabies itu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu. Kutu ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Menurut Yesi, scabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita, maupun secara tak langsung melalui baju, seprei, handuk, bantal, dan air yang masih terdapat kutu. Gejala penyakit scabies ditandai dengan rasa gatal yang
GLAGAH – Tradisi selamatan kampung di setiap daerah, memiliki ciri khas sendiri. Seperti halnya di Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi Minggu, (7/9), kemarin. Setiap tanggal 12 Dulqaidah tahun Hijriyah, warga di kampung itu memiliki tradisi selamatan kampung dengan cara membagi-bagikan nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang. Selametan kampung itu bentuk rasa syukur kepada sang pencipta atas apa yang diperoleh oleh warga selama ini. Dinamakan ethok-ethokan , karena berasal dari kata dasar ethok, dalam bahasa Osing, enthok adalah istilah untuk jenis bungkus nasi. Kalau orang jawa biasa menyebutnya pincuk. Ada ratusan enthuk nasi beserta lauk, dibagikan kepada seluruh warga Dusun Rejopuro. Yang bertugas membagikan nasi ada sendiri, empat orang wanita tua bertugas membagikan nasi tersebut ke rumah-rumah warga. Tidak hanya membagikan nasi, wanita tua tersebut selalu membawa beras kuning. Beras kuning itu, nanti ditebar oleh pemilik rumah yang konon bertujuan menolak bala (musibah). Setelah membagikan nasi enthok dan dimakan bersama-sama, warga Dusun Rejopuro selanjutnya mengunjungi sumber air yang ada di barat Dusun Rejoagung. Sumber air itu bernama Sumber Kajar. Dengan membawa lauk ayam peteteng, seluruh warga berdoa dan makan
bersama. ”Tujuan kita ke sumber ini sebagai rasa syukur nikmat yang telah diberikan. Karena sumber air ini terus mengalir dan memberi kehidupan bagi masyarakat Dusun Rejoagung,” ujar Rayis, salah satu warga setempat. Setelah hidangan habis, warga berkunjung ke makam Buyut Wuku. Buyut Wuku adalah orang pertama yang dulu membabat hutan hingga sekarang menjadi Dusun Rejopuro. Ritualnya juga sama seperti yang dilakukan di Sumber Kajar. Setelah berdoa, para warga makan bersama di sekitar makam. ”Buyut Wuku itu sesepuh warga Dusun Rejopuro, dia yang membabat Dusun Rejopuro yang dulunya adalah hutan,” tambah Rayis. Abdullah, 70, sesepuh Dusun Rejopuro mengatakan, tradisi selamatan kampung enthok-enthokan ini ha-
rus dilaksanakan setiap tahunnya. Menurutnya, tradisi ini dilakukan karena Buyut Wuku pernah berpesan agar selamatan kampung harus dilaksanakan setiap tanggal 12 Dulqaidah pada tahun Hijriyah. Uniknya, pada proses masak-memasak hidangan itu tidak boleh dicicipi. ”Yang masak tidak boleh mencicipi agar yang makan nanti bisa menikmati masakan apa adanya. Filosofinya orang itu harus bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini,” terang Abdullah. Tidak hanya itu, selamatan kampung itu juga berlanjut. Setelah salat magrib, warga Dusun Rejopuro melakukan selamatan lagi di pusat dusun dengan makan bersama. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan daun lontar Yusuf oleh warga Dusun Rejopuro. (tfs/abi)
RSAH Optimistis Tatap MDG’s di Tahun 2015 Siapkan Fasilitas Kegiatan Pendukung
ISTIMEWA
BAKTI SOSIAL: Para medis RS Al Rohmah saat melakukan berbagai kegiatan menyambut hari jadinya ke-19.
sangat pada bagian kulit seperti sela-sela jari, siku, dan selangkangan. Penyebab Penyakit scabies, terang dia, adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung. Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama. Sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang scabies. Bila dilakukan pengobatan secara individual, maka akan mudah tertular kembali penyakit scabies. “Kegiatan bakti sosial ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Rumah Sakit Al Rohmah Jajag kepada masyarakat Banyuwangi. Kami
berharap semoga bermanfaat dan dapat lebih mempererat hubungan masyarakat dengan Rumah Sakit AlRohmah Jajag,” ungkapnya. Dikatakan, saat ini RS Al Rohmah memberikan beberapa layanan yaitu UGD 24 Jam, rawat inap, Poliklinik terdiri Poli Anak dan Poli Kandungan, buka setiap hari pukul 13.00 sampai selesai. Poli Paru buka hari Selasa dan Kamis pada pukul 13.00 hingga selesai. Ada Poli Gigi buka setiap hari pukul 09.00 hingga 15.00; Poli Umum setiap hari pukul 07.00 hingga 20.00. Selain itu, ada pelayanan penunjang laboratorium, foto rontgen, dan gizi. “Apabila membutuhkan informasi lebih lanjut, hubungi (0333) 397267, Jalan Ahamad Yani, Nomor 37, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi,” cetus dr Yesi kemarin. (*/abi)
GENTENG- Kepedulian RS Al Huda (RSAH) Genteng terhadap tercapainya target Millennium Development Goals (MDG’s) 2015 di Kabupaten Banyuwangi, diwujudkan dalam pelaksanaan MOW (Metode Operasi Wanita), AMP (Audit Maternal Perinatal), dan program TB DOTS (Tuberculosis Direct Observed Treatment Short). Manajer pelayanan medis RS AlHuda Genteng, dr Suryadinata mengatakan MDG’s adalah sebuah deklarasi beberapa negara tentang pembangunan millennium yang menempatkan pembangunan manusia sebagai fokus utama, dan diharapkan bisa terwujud di tahun 2015. Tantangan untuk memenuhi delapan tujuan tersebut, terang dia, memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. “Tercapainya satu tujuan, akan mendekatkan pencapaian tujuan lainnya. Dari delapan item yang ditargetkan, RSAH berkomitmen pada pencapaian MDG’s 4, 5, 6, yaitu menurunkan angka kematian balita, meningkatkan kualitas kesehatan ibu melahirkan, memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lain seperti TBC dan sebagainya,” tuturnya. Menurut Surya, beberapa bentuk kegiatan nyata yang saat ini telah dilakukan di RSAH, salah satunya adalah kerja sama dengan Badan
MUNCAR
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Toko Dikontrakkan
Banyuwangi
Balak
Kebalenan/Lugonto
REGISTRASI dan SCREENING: Petugas sedang melakukan registrasi dan screening peserta MOW di RSAH, Sabtu (6/9).
ISTIMEWA
Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (BP2KB) Banyuwangi dalam kegiatan MOW/ Tubektomi yang sudah kali kelima diadakan di RSAH. “Seperti diketahui pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti implan, IUD, tubektomi/ MOW, dan vasektomi adalah alat kontrasepsi yang paling efektif dan efisien,” jelasnya. Ditambahkan, RSAH juga memfasilitasi kegiatan AMP/ audit maternal dan Perinatal dengan melibatkan jajaran Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Jatim, Diskes Kabupaten Banyuwangi, Puskesmas, IBI, dan IDI. Diharapkan kemitraan semacam itu akan mampu membantu pencapaian target MDG’s dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian
BANYUWANGI
anak (AKA), dan angka kematian bayi (AKB), serta mendukung pencapaian terwujudnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang. “Selain bentuk kerja sama, RSAH juga menyiapkan program yang mensupport pencapaian MDG’s dengan program TB DOTS, yaitu meningkatkan deteksi dan penyembuhan tuberculosis (TBC) melalui DOTS (Direct Observed Treatment Short). Seperti diketahui, penyakit TBC adalah penyakit yang dapat menginfeksi semua orang, dari berbagai lapisan usia dan taraf ekonomi. Namun sesungguhnya, penyakit itu dapat disembuhkan total dengan minum obat anti-TBC secara teratur,” ungkapnya.(*/abi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Nissan
Sekretaris
RUMAH LT 382M2
Dkntrakkan Toko Sumberayu Jln Raya, dpn Pasar Sapi Sumberayu, Bs utk Showroom, Bank, Toko H: 081231457220
PT. PP (Persero), Tbk Bth Skretaris Syrt: Wanita Blm Menikah, Usia Max 30 Th, Min D3/S1, Mampu Brkmunikasi B. Inggris, Lisan/Tulisan, Penampilan Rapi&Ramah. Krm lam ke email:sdm. pplpgbwi@gmail.com
Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946
ROGOJAMPI Jl. Raya Rogojampi Djl Ruko 2 Lt Lksi Strtgs, Jl. Raya Rogojampi 217 (Sltn Kntr Pos/Utra Jmbtn), SHM, Nego, Tnp Prantara H: 081324519642
GALIH COKRO/RABA
SELAMATAN KAMPUNG: Warga Rejopuro keliling kampung sambil membagibagikan nasi bungkus kepada warga.
Dijual Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Bwi utara pbrik ES bs dbeli dg kash /kredit & jg bs dsewa hrg nego. H:(0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Tanah+bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa dbeli dg kash/kredit & jg bsa dsewa, SHM Lok Ds Balak hrg nego. H: (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Rumah lok kbalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bs dbeli dg kash/kredit & jg bs dsewa hrg nego. H: (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Rumah Cantik Rumah Cantik Baru Perum Griya Wiyata, Jaminan Uang Kembali 100%, Cicilan Tanpa Bunga. Sertifikat Sudah Dipecah Langsung Balik Nama Hubungi: 081248099993
Bagian Staff Promo Nissan Bwi, Dptkn Hrga Spesial, bsa Cash&Kredit, Angsuran Ringan & Bnyak Bonus Lainnya: Juke, Grand Livina, March, Evalia. Info Andi 081359944425 PIN:2881226A
Nissan Datsun
Prshn Dstrbtor Bth Sgr U/ Bag, Staff (Adm, Recept, Gdg) & Mngement Min Lls SMA/ Sdrjt-S1, Pglmn tdk diutamakn, Gj UMR2 Jt, krm CV lgs ke PT. Mandiri CH, Jl. HOS Cokroaminoto 81 (087761811351)
Untung Besar Punya Lahan & Anda Ingin Jdi Developer Tapi Tidak Tahu Caranya. Kami Bantu Untk Proyek Tsb, Untung Besar Dijadikan Proyek Daripada Jual Lahan Kosong Min 500 m2 s/d 20 ha. Hub: 0818643194
Ketapang Djl Rmh Lantai 2 di Dpn Pintu Masuk ASDP Ketapang L 11 m, P 16,5 m, SHM, IMB Harga 1,2 M Nego Utara Alfa Hub: 081336159705
Depan Pintu Masuk ASDP Dijual Rumah Luas 150m, Depan Pintu Masuk ASDP Hub: 08123353502
BANYUWANGI Dapatkan Harga Promo Nissan Datsun, DP 30 Jt.an Angsrn 2 Jt.an, Cash, Kredit, 99% ACC Leasing Hub: Reza 085330522444/081937628089
STNK Hlg STNK P 3242 WA an R. Hayati, Perum Villa Sukowidi Blok K-01 RT 2/4 Klatak
Honda Jazz ‘03
Hlg STNK P 6815 XH a/n Candra Lesmana, Krajan RW03/01 Bulusan
Djl Honda Jazz/Fit Built Up 2003 Silver, Matic Plat L 92 Jt Nego 082143942893
Hlg SIM C +STNK P 2823 ZL an Apri Apriyanto, Jl. Tanjung RT. 3/1 Rogojampi Hlg STNK P 6030 XG a/n Rita Hernani, Jl. Tarumanegara No. 12 RT3/4, Tamanbaru
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338 671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO
DAERAH SEKITAR
32
R A D A R
Jawa Pos
Selasa 9 September 2014
B A N Y U W A N G I
KALIWATES
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
HARUS DIKEMBALIKAN: Seorang pemulung terpaksa mengembalikan puluhan sepatu yang sudah dimasukkan kedalam sak.
Pemulung Ambil Untung PENGGUSURAN puluhan lapak PKL di sepanjang jalan Untung Suropati, Jl Dr Wahidin dan Jalan Syamanhudi kemarin dimanfaatkan pemulung untuk mencari untung.Ketika petugas satpol PP merobohkan puluhan lapak yang ditinggal pemiliknya, justru banyak orang yang mengaku milik saudaranya. Seperti lapak milik PKL yang ada di depan Toko Semangat di Jalan Untung Suropati. Seorang ibu langsung menghampiri lapak yang sudah dirobohkan. Bahkan ibu yang siap dengan zaknya itu langsung memunguti kabel jaringan PLN yang diputus saat dilakukan penggusuran oleh petugas gabungan. Bahkan bukan kabel saja yang dimasukkan, tetapi barang lainnya juga langsung dimasukkan kedalam sak. Bahkan ketika ditegor oleh petugas Satpol PP untuk menjauh, ibu tersebut mengaku kalau rombong PKL ini masih milik saudaranya. Tetapi setelah dibiarkan oleh petugas Satpol PP dan petugas dari polres, ibu tersebut juga kembali datang yang langsung membongkar rombong yang di dalamnya berisi puluhan pasang sepatu. Ternyata seorang ibu ini dibantu oleh suaminya dan langsung memilih sepatu yang dibongkar dari dalam rombong.Puluhan pasang sepatu yang dikeluarkan dari zak yang dibawa langsung diikat dan diletakkan dipinggir. Petugas Satpol PP yang curiga langsung mendekati dan meminta untuk mengeluarkan barang barang yang ada di dalam sak. (jum/wah/jpnn/aif)
AMLAPURA
RADAR BALI/JPNN
PADAMKAN: Petugas memadamkan api di daerah Juntal, Karangasem, kemarin.
Lereng Gunung Agung Terbakar SEPERTI sudah jadi langanan, setiap kemarau panjang, terjadi kebakaran di Gunung Agung, Karangasem. Hal itupun, kembali terjadi saat musim kemarau tahun ini. Informasi yang dirangkum koran ini, kepulan asap itu, bisa dilihat dari wilayah Kecamatan Kubu, Karangasem. Kepulan asap juga bisa dilihat dari jalur utama AmlapuraSingaraja, tepatnya di daerah Tulamben. Saat dikonfirmasi, Plt. Kepal Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Karangasem, I Wayan Budiarsa, membenarkan hal itu. Menurutnya, kepulan sap juga bisa dilihat dari Desa Dukuh, dan Batu Belah, Kecamatan Kubu. Kebakaran itu, mulai dilihat warga sejak kemarin. Atas kondisi itu, Budiarsa mengaku sudah menerjunkan sejumlah petugas Dishutbun, termasuk KRPH Kubu, dan Karangasem. Cuma, diakui Budiarsa, mereka hanya sebatas melakukan pemantauan. Karena hasil pantauannya, kepulan asap masih jauh dari atas gunung. Diperkirakan, berada di ketinggian sekitar lebih dari 1.000 DPL. Kecil kemungkinan menjangkau loikasi itu dalam waktu singkat. Apalagi belum bisa dipastikan tingkat keparahan akibat kebakaran itu. Luas lahan kebakaran juga belum dipastikan. Sehingga, termausk bahaya, jika langsung ke lokasi kebakaran. ”Kami pantau dulu, apalagi itu kebakaran, jangan sampai setelah kita tiba lokasi malah membahayakan diri,’’ kata Budiarsa.(wan/yes/jpnn/aif)
RADAR JEMBER/JPNN
TAK ADA KOMPROMI: Eksavator membersihkan puing-puing bangunan PKL Pasar Tanjung yang ditertibkan oleh aparat gabungan, kemarin.
Sejam Langsung Bersih Penertiban PKL di Sekitar Pasar Tanjung JEMBER – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di tiga ruas jalan di sekitar Pasar Tanjung kemarin (8/9) benar-benar tanpa kompromi. Dalam tempo sejam, seluruh rombong dan lapak PKL di Jl Samanhudi, Jl Untung Surapati, Jl dr Wahidin dirobohkan ratusan aparat gabungan. Jarit tangis para PKL –khususnya di Jl Untung Surapati— yang mengiba kepada petugas agar penertiban ditunda tidak menyurutkan penertiban dan relokasi PKL di kawasan itu. “Kami siap pindah, Pak, tolong beri kami kesempatan. Kami meskipun dilindas tidak akan melawan,” ujar Rofiah, ketua Paguyuban PKL Untung Surapati, saat mencoba negosiasi dengan petugas. Mulai pukul 08.00, sekitar 700-an aparat gabungan melakukan apel di depan Johar Plasa. Mereka terdiri dari 370 anggota Satpol PP Jember, 225 anggota Polri dari Satbinmas dan 1 satuan setingkat kompo (SSK) Brimob. Lalu, masih di-back up 75 anggota TNI serta petugas dinas perhubungan, dinas PU cipta karya dan PU
bina marga masing-masing 20 orang. Apel kesiapan aparat itu dipimpin Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro. Tampak pula Dandim 0821 Jember Letkol Arh Wirawan Yanuarto. Sejumlah kendaraan pendukung juga digelar, seperti water canon Satsabhara Polres Jember, beberapa mobil pemadam kebakaran, sejumlah ambulans dinas kesehatan, mini backhoe, serta sejumlah truk barang. Sejak pagi dan selama penertiban berlangsung, hampir seluruh toko di Jl Untung Surapati, Jl Samanhudi, dan Jl dr Wahidin tutup. Agar penertiban berjalan lancar, petugas Satlantas Polres Jember dan dishub menutup semua akses jalan menuju Johar Plasa dan Pasar Tanjung. Petugas menutup total simpang tiga Semar, simpang tiga Pasar Tanjung timur (Jl dr Wahidin), serta simpang empat Talangsari. Sedangkan di bawah Jembatan Jompo dan simpang tiga Istana Hotel disaring oleh petugas kepolisian dan dishub. Pengendara motor yang ingin ke kantor atau toko di kawasan itu diperbolehkan masuk, tetapi harus menuntun motornya. Ketika ratusan aparat gabungan apel,
para PKL beserta anak-anak mereka yang berseragam sekolah menggelar istighosah di Jl Untung Surapati. Mereka juga menggelar spanduk dan poster yang intinya meminta agar tidak dipindahkan. Hampir semua PKL yang kebanyakan anak-anak dan perempuan itu menangis menghadapi para petugas. Sejumlah PKL dengan berderai air mata mencoba melunakkan hati petugas. “Kulo nyoon (saya minta) ke sampeyan Pak, tolong demi anak kami, Pak,” kata Rofiah.. Para PKL mengaku belum bersedia pindah jika tempatnya belum layak. Salah seorang PKL, Achmad, dengan bercucuran air mata menemui petugas penertiban. Dia memohon agar penertiban ditunda. Mereka bersedia untuk direlokasi dan tidak akan melakukan perlawanan, jika tempat relokasi yang dijanjikan layak. Saat survei langsung ke tempat relokasi, para PKL menganggap tempat yang dijanjikan tidak layak. Tetapi, Tim Penertiban dan Relokias PKL yang diwakili Kepala Bakesbangpol Jember Widi Prasetyo tidak mundur. Pemkab tidak bisa memenuhi permintaan PKL
karena meminta lokasi di Pasar Tegal Besar (Sabtuan) dengan uukuran lapak 3x3 meter. Padahal, yang disediakan hanya berukuran 2x2 meter. Karena tidak menemui titik temu, petugas mulai bergerak. Mereka awalnya melakukan pembongkaran di sisi selatan jalan yang biasanya digunakan untuk berjualan VCD. Pembongkaran di sisi timur ini semakin membuat pedagang histeris. “Tolong Pak, hentikan Pak. Kami mau makan apa nanti?” teriak salah seorang pedagang. Namun, teriakan itu tidak membuat petugas mundur. Petugas langsung merobohkan ratusan lapak itu satu per satu. Mereka terus merangsek ke sisi barat tanpa mendapatkan hadangan berarti. Semua lapak dan rombong PKL dengan leluasa dirobohkan petugas. Bukan hanya yang di jalan, tetapi juga yang ada di trotoar. Usai merobohkan semua rombong dan lapak di tiga ruas jalan itu, petugas langsung memisahkan seng dengan rombong. Beberapa kali petugas Polres Jember melalui pengeras suara mobil dalmas mengingatkan petugas Satpol PP dan petugas kasar untuk sportif. (ram/har/jpn /aif)
Warga Trebungan Kesulitan Air Bersih
EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN
KEKERINGAN-Warga Trebungan mencari air bersih di mata air sungai Trebungan.
BONDOWOSO-Kekeringan akibat kemarau panjang, melanda warga Desa Trebungan, Kecamatan Tamankrocok. Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka harus jalan kaki atau naik motor untuk mencari air di Sungai Trebungan. Mereka mandi dan cuci di sungai itu. Termasuk untuk kebutuhan air minum, warga mengambil air bersih dari mata air dekat sungai Trebungan. Kepala Dusun Trebungan, Panji, 25, mengatakan, kondisi kesulitan air dialami oleh ratusan warga desanya. Terutama yang tinggal di Trebungan bagian atas. “Oleh sebab itu, warga jalan kaki dan naik motor untuk mencari air di Trebungan bagian bawah,” katanya. Bahkan warga harus membawa jirigen, botol galon air mineral, timba, un-
tuk diisi air bersih dari sumber mata air. “Namun, kami harus ngantre. Bahkan, sampai malam warga tetap sabar untuk memperoleh ai bersih,” terangnya. Sedangkan untuk keperluan mandi dan cuci, mereka bisa mandi di aliran sungai bawah jembatan.”Semoga saja air sungai tidak kering. Kalau air sungai kering, maka warga akan tambah kesulitan,” katanya. Selain itu, kata Panji, warga membutuhkan bantuan air bersih dari Pemkab Bondowoso.”Kalau musim kering seperti ini, biasanya tangki dari PDAM datang ke desa ini. Namun, sampai saat ini, kok belum datang ya,” katanya. Warga ingin pemkab memberi penerangan listrik. Karena, suasana di sekitar sungai Trebungan, sangat gelap saat malam hari. (eko/sh/jpnn/aif)
Melepas Kepergian H Imam Munawwir; Dai, Seniman, dan Penulis Buku
Ahli Memainkan Biola, Terbitkan 40 Buku Meninggalnya, H Imam Munawir, tokoh agamawan, akademisi, seniman, sekaligus penulis produktif, Sabtu (6/9) lalu, cukup mengejutkan warga Jember dan sekitarnya. Selain tak ada firasat segera meninggalkan kita, hingga Jumat siang (5/9) lalu, dia masih bersama koleganya salat Jumat di Masjid AlQolam, Kampus Unmuh Jember. SHODIQ SYARIEF CHOLIQ BAYA, Jember ARTIKEL berjudul “Ingin Jadi Komandan Khodim” yang dimuat di Harian Pagi Radar Jember Jumat (5/9) lalu, boleh jadi merupakan tausiah terakhir untuk pembaca koran ini. Sebab, Sabtu pagi, sekitar pukul 11.30, sang penulis menghembuskan nafas terakhirnya, setelah semalam dirawat intensif di Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Kepergian ayah tiga anak, kelahi-
ran Blitar 67 tahun itu, sama sekali tak disangka-sangka oleh keluarga dan koleganya. Almarhum dibawa ke RS Bina Sehat oleh keluarga Jumat malam, karena pernafasanya sedikit terganggu. Namun, oleh dokter yang memeriksanya, dinyatakan ada gangguan jantung, dan dirujuk ke dokter saraf. Sayang, nyawanya tak terselamatkan. Menurut Utik Khasanah, anggota keluarga almarhum, kondisinya sempat membaik sebentar. Namun tak lama kemudian drop, semua organ tubuhnya tidak berfungsi, dan akhirnya meninggal. Almarhum dikebumikan di pemakaman keluarga di Desa Jajagan, Brongkos, Blitar sekitar pukul 23.00 Sabtu malam. Pihak keluarga mengaku kehilangan dengan meninggalnya Munawwir yang cukup mendadak. Bagi warga Jember, almarhum dikenal sebagai tokoh cendikiawan muslim yang memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi. Aktivitas sehari-hari Munawwir selain mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, juga menjadi penulis tetap di Jawa Pos Radar Jember setiap hari Jumat. Bukan itu saja, dia juga merupakan penulis buku cukup produktif yang
RADAR JEMBER/JPNN
CENDEKIAWAN: Imam Munawwir saat memberi tausiyah kepada para Agen Jawa Pos Radar Jember dan keluarganya beberapa waktu lalu.
enak dibaca. ‘’Ada 40 lebih judul buku yang telah ditulis dan diterbitkan. Sebagian besar mengenai manajemen, ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan keagamaan,’’ tambah Munir, adik kandung Munawwir, yang juga seorang dosen di sebuah perguruan tinggi di Jogja. Selain itu, pengurus Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Jember ini juga aktif menerima undangan sebagai penceramah di berbagai tempat hingga keluar kota. Pada bulan Ramadan lalu Munawwir sempat memberikan tausiyah di hadapan para agen koran Radar Jember. Kemudian pada saat lebaran idul fitri, dia juga diminta menjadi khatib
salat ied di Pasuruan. Pada Ahad Pagi pekan lalu (31/8) almarhum masih sempat memberi kuliah umum di kampus Unmuh Ponorogo. Yang agak unik dari sosok Munawwir adalah kecintaannya terhadap seni musik. Da pernah punya grup musik benama Orkes Al-Fasko (Fastabiqul Khairat). Dia juga bisa memainkan piano dan biola cukup cakap. Aktivitas itu ditekuni Munawir yang berlatar belakang dari keluarga pesantren ini sejak remaja. ‘’Itu dilakukan untuk menepis anggapan bahwa musik itu haram. Pernyataan itu pernah diungkapkan ke saya pada bulan Ramadan lalu,’’ ujar Joko Purwanto, staf khusus yang kerap mendampingi almarhum. Di usianya yang sudah cukup senja Munawwir masih sering menunjukkan kemampuannya menggesek dawai biola. Saat acara reuni dan halal bi halal keluarga besar Bani KH Imam Bukhori, seorang pahlawan nasional yang bertempat di kediamannya di Blitar pasca lebaran kemarin, Munawwir juga sempat menunjukkan kepiawaiannya di hadapan undangan. Waktu itu dia tampil memainkan biolanya di atas panggung mengiringi seorang penyanyi yang membawakan lagu Bunga Se-
roja. ‘’Mungkin itu gesekan dawai biola terakhir yang disaksikan oleh keluarga besar kami,’’ kenang Munir. Meski sejak kecil terbiasa di sekolah umum, namun pengetahuan agamanya cukup lumayan. Itu tak lain karena ayahnya, KH Faurun Nammak, mewajibkan seluruh putera-putrinya memahami kitab kuning. Bahkan, anak pertama dari lima saudara kelahiran Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Blitar ini, sudah hafal kitab Alfiyah (syair tata Bahasa Arab yang berisi seribu bait) di usia 11 tahun. ”Sebab, saya dijanji dibelikan alat musik oleh Abah,” tuturnya suatu saat. Maklum, selain mendalami ilmu agama dan umum, Munawir kecil juga gemar bermain musik dan menyanyikan lagu-lagu. Bahkan dia juga sempat mendirikan grup musik Al-Fasko, yang bernuansa orkes dan gambus. Sang ayah pun tak melarang, asalkan pelajaran agama tetap diprioritaskan. Meski terasa berat –tapi nikmat—Munawir mampu menghafal Alfiyah hanya dalam waktu 3,5 bulan. Padahal, kata dia, umumnya santri rata-rata hafal antara 5-6 bulan, bahkan tak jarang sampai setahun lebih. ”Ya, mungkin terdorong agar lekas punya alat musik itu,” ujarnya tersenyum. (*/aif)
OLAHRAGA
34
R A D A R
Jawa Pos
Selasa 9 September 2014
B A N Y U W A N G I
BOLA VOLI
ALI NURFATONI/RABA
PROFESIONAL: Ketua PBVSI Banyuwangi, AKBP Tri Bisono Soemiharso (tengah), bersama para peserta pelatihan wasit di Aula Untag Banyuwangi kemarin (8/9).
Latih Puluhan Wasit BANYUWANGI - Kejuaraan Provinsi Bola Voli Indoor dan Bola Voli Pantai Junior se-Jawa Timur akan digeber di Banyuwangi 11 hingga 16 September mendatang. Ajang tersebut diprediksi berlangsung meriah. Persaingan antar kontingen tampaknya akan berlangsung ketat. Oleh karena itu, kalangan wasit dan juri dituntut cermat dalam setiap pertandingan. Sadar hal itu, PBVSI Banyuwangi menggelar pelatihan wasit dan juri yang bakal dipersiapkan dalam ajang tersebut. Puluhan peserta mengikuti pelatihan yang berlangsung selama dua hari itu. Para peserta tersebut mendapatkan ilmu pengetahuan tentang perwasitan dari Pengprov PBVSI Jawa timur. Acara tersebut dibuka langsung Kapolres Banyuwang yang juga Ketua PBVSI Banyuwangi, AKBP Tri Bisono Soemiharso. Dalam sambutannya, AKBP Tri Bisono Soemiharso menuturkan, pelatihan tersebut dalam rangka meningkatkan kinerja wasit. Menurut dia, wasit dan juri dituntut bersikap profesional dalam mengambil keputusan. Dia menjelaskan, Banyuwangi akan memiliki gawe besar, yaitu Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur pada 2015 mendatang. Sebab itu, semua pihak harus menyukseskan ajang dua tahunan itu. ‘’Kita harus sukseskan agenda itu,” ungkapnya dengan mantap. Dia menyebut, PBVSI akan terus mempersiapkan atlet untuk berlaga dalam ajang multieven itu. Selain itu, sebagai tuan rumah, PBVSI harus memiliki wasit yang mumpuni. ‘’Meski kita tuan rumah, tapi kami meminta wasit tetap bertindak profesional,’’ serunya. Par wasit tersebut juga akan dipersiapkan dalam Kejurprov Voli Indoor dan bola Voli Pantai Junior se-Jawa timur. Menurut dia, Banyuwangi mengusung target tinggi dalam momentum tersebut. ‘’Target kita juara,’’ tandasnya. (ton/c1/als)
TRAJABA
ALI NURFATONI/RABA
KALAH KELAS: Robi Kristiawan (merah) saat menghadapi Martapura FC di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Sabtu (6/9) lalu.
Perjuangan Semakin Berat BANYUWANGI - Persewangi meraih hasil negatif di dua laga awal babak 16 besar Kompetisi Divisi Utama pada musim ini. Kegagalan meraih poin tersebut menyebabkan laju The Lasblang (Laskar Blambangan) merebut satu tiket ke babak delapan besar suram. Nanda Pradana dkk sebetulnya memiliki rekor apik bermain di kandang sendiri pada musim ini. Namun, ambisi mempertahankan catatan manis itu gagal terwujud saat mereka dipermalukan Martapura FC dengan skor tipis 0-1 Sabtu (6/9) lalu. Atas hasil buruk itu, Tim MerahHitam kini masih berada di posisi juru kunci grup L tanpa poin. Padahal, pertandingan berikutnya diprediksi tidak kalah berat. Tim kebanggaan publik Kota Gandrung itu harus melakoni empat partai sisa; dua laga home
dan dua laga away. Tim asuhan Bagong Iswahyudi itu sudah ditunggu tim tangguh asal Papua, yaitu Persigubin Gunung Bintang, Rabu besok (10/9). Celakanya, Persewangi harus melakoni laga tersebut di markas lawan. Persigubin sementara memimpin klasemen dengan raihan empat poin. Dua laga masing-masing tim sebelumnya, Persewangi kalah saat bertemu tuan rumah PSS Sleman dengan skor 2-0. Sebaliknya, Persigubin mampu memetik poin penuh kala bertemu tim asal Jogjakarta itu dengan skor akhir 1-0. Selain itu, tim asal Papua itu juga berhasil menahan imbang tuan rumah Martapura FC dengan skor 1-1 di laga perdana. Persewangi justru kalah di kandang
sendiri dengan tim asal Kalimantan Selatan itu. Melihat statistik itu, lawatan Persewangi ke Papua cukup berat. Dua laga terbaru itu bisa dijadikan barometer Persewangi dalam menghadapi pemimpin klasemen tersebut. Yang jelas, skuad Merah-Hitam dituntut memiliki mental dan semangat juang tinggi agar bisa bangkit dari keterpurukan. Yang harus digarisbawahi, Persewangi harus fokus sepanjang pertandingan. Kesalahan sepele jangan sampai terjadi. Blunder fatal yang berujung kekalahan atas Martapura FC bisa dijadikan pengingat agar bisa tampil lebih baik. Jika tidak, maka ambisi Persewangi lolos ke babak berikutnya akan terkubur.
Persigubin v Persewangi Martapura FC v PSS Sleman Klasemen Grup L 1 Persigubin 2 2 Martapura 2 3 PSS Sleman 2 4 Persewangi 2
1 1 1 0
1 1 0 0
0 0 1 2
2-1 4 2-1 4 2-1 3 0-3 0
Sebagai catatan, sebetulnya Persewangi tidak tampil buruk kala meladeni Martapura FC. Sepanjang pertandingan, tim yang berkiprah di Divisi Utama edisi ketiga itu terus menggempur lawan. Hanya saja, kebobolan di menitmenit awal membuat mental para pemain Persewangi drop. Padahal, perlawanan kubu tamu tidak terlalu berbahaya. Sepanjang 90 menit tidak ada
satu pun peluang emas yang diciptakan. Satu-satunya gol yang menjebol jala gawang Persewangi itu akibat kesalahan pemain sendiri. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi, masih punya keyakinan bisa membalikkan keadaan. Tentu ada evaluasi menyangkut kesalahan-kesalahan sebelumnya. ‘’Lihat sendiri, kemarin tim ini tampil bagus. Jadi, di pertandingan selanjutnya kami masih optimistis,’’ ujar Bagong kemarin. Menurut dia, hasil di dua laga sebelumnya tidak bisa dijadikan tolok ukur bahwa Persewangi paling lemah. Sebab, hasil pertandingan ditentukan di atas lapangan. ‘’Persaingan memang ketat. Kami masih punya peluang dan bisa membalikkan keadaan,” tegasnya. (ton/c1/als)
BRCC Gagal Penuhi Target
GALIH COKRO/JP-RABA
ACARA TAHUNAN: Salah satu peserta gerak jalan tradisional kategori SD melewati Jl. MT Hariyono akhir Agustus lalu. Kategori SD menjadi milik SDN 2 Penganjuran.
Dodi dan Subhan Sabet Juara 45 Km BANYUWANGI - Gerak jalan tradisional yang digeber 30 Agustus lalu berlangsung meriah. Persaingan antar peserta berlangsung ketat. Nominasi para juara bisa diketahui kemarin (8/9). Dari berbagai kategori, tim yang meraih juara merata berasal di berbagai instansi. Kategori SD 8 kilometer (km) putra, juara pertama diraih SDN 2 Penganjuran kemudian SDN 1 Mojopanggung dan SDN Model Banyuwangi masingmasing juara dua dan tiga. Sedangkan untuk putri disabet Gugus 4 Kecamatan Gambiran sebagai juara pertama dan SDN 1 Karangrejo dan SDN 1 Mojopanggung yang berurutan menjadi juara kedua dan ketiga. Pada kategori 17 km SMP atau MTs putra, SMPN 1 Giri menjadi yang terbaik. Juara kedua diraih SMPN 1 Banyuwangi dan SMPN 5 Banyuwangi sebagai juara ketiga. SMPN 1 Bangorejo tampil sebagai juara pertama pada kategori putri. Selanjutnya, juara kedua dan ketiga menjadi milik SMPN 1 Rogojampi. SMAN 2 Genteng keluar sebagai juara pertama pada kategori 17 km SMA khusus putri. Terbaik kedua menjadi milik SMPN 1 Gambiran dan SMKN 1 Banyuwangi sebagai peraih predikat terbaik ketiga. Pada kategori 17 km umum putri, tim terbaik diberikan kepada Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwang. Posisi runner up diraih RS Yasmin dan Sanggar Senam Alfin sebagai juara ketiga. Tim SMKN 1 Glagah didaulat menjadi juara pertama kategori 45 km tingkat SMA putra. SMKN 1 Kalipuro dan SMA 17 Agustus 45 Banyuwangi masing-masing menjadi juara kedua dan ketiga. Untuk klasifikasi 45 km umum diraih PDAM, RSUD Blambangan dan PU Pengairan Banyuwangi yang berurutan menjadi juara pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan kategori 45 km perorangan putra 40 tahun ke bawah dipegang Dodi Ariyadi dari Polres Banyuwangi. Posisi kedua milik Fauzi asal Giri dan Moh Rifai dari PKBR sebagai juara ketiga. Sedangkan, untuk 40 tahun ke atas dimenangkan Subhan dari SMPN 5 Banyuwangi, Teguh Utomo dari SD Kepatihan dan Hermanto dari BKD. Pada kategori 45 km perorangan putri disabet Haini dari DKP. Juara kedua diraih Saini Slavianti juga dari DKP. Nama Lilik Wijiningsih sebagai juara ketiga. ‘’Kami mengucapkan selamat kepada para juara,’’ ungkap Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Setio Utomo. Dia menjelaskan, jika hasil tersebut sudah berdasar dengan pengamatan dan penilaian dewan juri yang telah disebar di berbagai titik. Karena itulah, hasil tersebut sudah sesuai dengan pengamatan di lapangan. ‘’Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semuanya karena pelaksanaan sukses. Sampai jumpa tahun depan,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)
Laga Besok (10/9)
ALI NURFATONI/RABA
SEMRINGAH: Sosialisasi pencairan dana cabor di Sekretariat KONI Banyuwangi kemarin (8/9).
Akhirnya Dana Cabor Cair BANYUWANGI - Pengurus cabang olahraga (cabor) di Banyuwangi akhirnya bisa bernapas lega. Pasalnya, pencairan dana hibah dari APBD tahun 2014 akhirnya terealisasi. Kepastian itu terdengar saat KONI Banyuwangi menggelar sosialisasi kepada para pengurus cabor di Sekretariat KONI Banyuwangi kemarin (8/9). Sebetulnya, dana senilai Rp 3 miliar itu sudah masuk ke rekening KONI Banyuwangi Jumat lalu. Hanya saja, KONI Banyuwangi tidak langsung mendistribusikan dana tersebut. Alasannya, semua cabor harus dikumpulkan lebih dulu dan diberi pemahaman agar dana tersebut disalurkan dengan transparan. Seperti diprediksi sebelumnya, tidak semua cabor mendapatkan dana pembinaan tersebut. Dari 29 cabor, hanya 23 cabor yang mendapatkan dana. Enam cabor lain diminta menunggu APBD 2015. Dana Rp 3 miliar itu tidak se-
penuhnya masuk ke rekening 23 cabor melalui Bank Jatim. Sebab, sebagian besar dana itu untuk keperluan KONI Banyuwangi. Dana untuk operasional Sekretariat KONI mencapai Rp 650 juta. Sisanya akan dibagikan kepada caborcabor. Setiap cabor tidak mendap at d a na dengan nominal sama. Sebab, ada klasifikasi yang disesuaikan kebutuhan cabor. Sehingga, nominal yang akan diberikan cabor berbeda-beda. Dana paling kecil yang diterima cabor adalah Rp 75 juta dan paling besar Rp 175 juta. Selain membahas sosialisasi pencairan dana pembinaan, KONI Banyuwangi juga melakukan sosialisasi terkait kesiapan Banyuwangi menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Por-
prov) V Jawa Timur 2015 mendatang. Dalam sosialisasi itu, venue pertandingan setiap cabor sudah diputuskan. Namun, sebagian venue masih diperdebatkan. Ketua KONI Banyuwangi, Brigadir Nurmansyah mengungkapkan, jika semua cabor konsisten menyiapkan atlet demi menghadapi ajang dua tahunan itu, dia optimistis Banyuwangi masih bisa mematok target tinggi dalam ajang yang dihelat 6 hingga 12 Juni tahun depan itu. ‘’Target kita masuk lima besar,” ungkapnya. Dalam acara tersebut, para pengurus KONI Banyuwangi dan para ketua cabor kompak hadir. Bahkan, para ketua cabor yang tidak dapat jatah dana pembinaan juga hadir. Mereka adalah Ketua Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat), Moch. Dimyati; dan Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), Afan Ruli Ananta. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) Banyuwangi tampaknya harus berbenah. Itu menyusul kegagalan dalam even balap sepeda Tour de East Java 2014 yang dihelat selama dua hari pada 6-7 September lalu. Dalam ajang tersebut, tim BRCC hanya mampu finis di posisi kedua pada kategori tim Indonesia pada etape pertama. Pada etape kedua, Muhamad Taufik dkk kalah bersaing dengan tim lain. Sebagaimana diketahui, tim BRCC diperkuat pembalap yang sudah berkelas dan memiliki prestasi moncer di berbagai even sebelumnya. Lima pembalap yang masuk dalam tim binaan Guntur Priambodo itu adalah Warseno, Timbul Kurniawan, Muhamad Taufik, Herwin Jaya, dan Eko W. Nandra. BRCC Banyuwangi bersaing dengan 13 tim, baik dalam maupun luar negeri, demi merengkuh posisi terbaik. Namun, BRCC gagal masuk lima besar dalam general classification. Hal itu jelas membalikkan prediksi sebelumnya. Sebab, BRCC
diprediksi bakal merengkuh hasil manis dalam ajang tersebut. Hal itu mengacu berbagai ajang yang telah diikuti. ‘’Kami akan berbenah,’’ ungkap Pelatih BRCC Banyuwangi, Dadang Haris Purnomo, kemarin (8/9). Dia menyatakan, penyelenggaraan even tersebut tidak sesuai harapan. Menurut dia, ajang tersebut di luar dugaan. Bayangkan, setelah finis di Trawas, semua pembalap diminta kembali ke Sidoarjo. “Kami putuskan setelah finis pulang,’’ katanya. Oleh karena itu, BRCC tidak mengetahui posisi klasemen. Hingga kemarin timnya masih belum menerima rilis dari panitia. ‘’Kami hanya tahu etape pertama di posisi depan dalam daftar klasemen,’’ tandasnya. Sebagaimana diketahui, ajang balap tersebut sudah memasuki edisi ke-10. Kali ini hanya dua etape yang bakal dilahap peserta. Etape pertama sejauh 133,8 kilometer (km) dengan start di Kahuripan Nirwana Village Sidoarjo. Etape kedua sejauh 130,7 km dengan start di Museum Trowulan dan finis di Hotel PCP Trawas. (ton/c1/als)
GALIH COKRO/JP-RABA
KURANG BERUNTUNG: Timbul Kurniawan saat berlaga dalam Banyuwangi Tour de Ijen tahun lalu.
Jawa Pos
Selasa 9 September 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
35
S A M B U N G A N
Tak Boleh Pergi, Diminta Maju Pilbup 2015 ■ ANAS...
Sambungan dari Hal 25
Keinginan warga tersebut tertuang dalam keputusan hasil rekam aspirasi yang dilakukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) di halaman SMK Ibnu Sina, Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, sore kemarin (8/9). Sekretaris PCNU Banyuwangi, Guntur Al-Badri, bertugas membacakan hasil rekam aspirasi tersebut. Menurut Guntur, rekam aspirasi itu berlangsung mulai 24 Agustus 2014 lalu. Peserta rekam aspirasi itu meliputi Majelis Wakil Cabang (MWC) tingkat kecamatan, pengurus ranting NU, badan
otonom (banom) NU, para pengasuh ponpes. Jumlah peserta rekam aspirasi yang memiliki hak suara sebanyak 1.505 orang. Namun, yang menggunakan suaranya hanya 1.088 orang. Suara sah 1085 suara, dan tiga suara tidak sah. ’’Keputusannya, menetapkan Abdullah Azwar Anas sebagai peraih dukungan terbanyak dengan 1.014 suara atau 93 persen mendukung Anas sebagai calon bupati periode 2015-2020 mendatang’’ ujarnya. Dengan demikian, lanjut Guntur, maka Abdullah Azwar Anas secara otomatis adalah figur calon bupati (cabup) Banyuwangi periode 2015-2020 yang didukung warga NU. “Jadi satu-satunya
calon bupati Banyuwangi periode 2015-2020 yang direkomendasi NU dan didukung warga NU Banyuwangi adalah Bapak Abdullah Azwar Anas. Satu-satunya,” ujar Guntur diulang tiga kali dan disambut aplaus ribuan hadirin. Guntur menambahkan, alasan Anas mutlak dipilih warga NU untuk memimpin Banyuwangi lima tahun mendatang, yakni Anas dianggap berhasil melaksanakan kontrak jamiyah dengan NU. Selanjutnya, kata Guntur, ada lima rekomendasi yang diberikan NU untuk dilaksanakan Anas sebagai pemenang hasil rekam aspirasi tersebut. Yang pertama, memberikan mandat kepada Anas untuk maju kembali sebagai bupati dalam
pilbub 2015 mendatang. Yang kedua, Anas diberi keleluasaan menentukan sendiri calon wakil bupati (cawabup) pendampingnya, tapi tetap berkonsultasi dengan NU. Yang ketiga, menjalin kerja sama dengan semua komponen demi kemaslahatan seluruh masyarakat Banyuwangi. Yang keempat, Anas diminta berkomitmen kembali membuat kontrak jamiyah dengan warga NU. ‘’Yang terakhir, Anas tidak boleh tinggalkan Banyuwangi. Itu demi kemajuan Banyuwangi. Mandat ini harus dilaksanakan,’’ tegas Guntur. Sementara itu, rekomendasi nomor terakhir itu memang terkait santernya kabar bahwa Bupati Anas akan dijadikan men-
Indikator Tingkat Kepercayaan Rakyat ■ MAYORITAS...
Sambungan dari Hal 25
Gus Hisyam—sapaan akrab KH. Achmad Hisyam Syafaat—menjelaskan, rekam aspirasi tersebut dilakukan setelah dalam pilkada sebelumnya, suara NU terpecah akibat masing-masing tokoh NU membawa kandidatnya sendiri. Akibatnya, dalam pelaksanaan pilkada 2005, suara NU terpecah dan konflik antartokoh merembet ke akar rumput. “Makanya dilakukan rekam aspirasi untuk menyatukan suara NU,” ujarnya. Dengan bersatunya suara NU, terang dia, maka akan meminimalkan perpecahan di tubuh NU. Kandidat yang didukung pada pilkada 2010, yaitu Abdullah Azwar Anas, akhirnya terbukti terpilih menjadi Bupati Banyuwangi periode 2010-2015.
Lantaran hasil rekam aspirasi tersebut dianggap baik, jelas dia, maka menjelang pelaksanaan pilkada yang akan dilaksanakan tahun depan, PCNU kembali menggelar rekam aspirasi dengan tujuan mendengarkan suara mayoritas dari warga NU. Sementara itu, Ketua Tanfidziah PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Ali, mengajak semua pengurus NU mulai tingkat cabang, majelis wakil cabang (MWC), hingga ranting dan anak ranting, serta badan otonom (banom) NU, kompak menyatukan suara mengawal hasil rekam aspirasi tersebut. Pihaknya menegaskan, selama memimpin Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terbukti telah menjalankan semua kontrak politik yang dilakukan dengan PCNU Banyuwangi. “Bupati kita juga telah berhasil memajukan
Banyuwangi secara luar biasa,” tandasnya. Dua tokoh nasional yang hadir dalam kesempatan tersebut, yaitu KH. Hasyim Muzadi dan Slamet Efendi Yusuf, juga mengapresiasi rekam aspirasi yang dilakukan PCNU Banyuwangi tersebut. Slamet Efendi Yusuf mendukung penuh hasil rekam aspirasi yang dilakukan PCNU Banyuwangi dalam menyikapi pelaksanaan pilkada. “NU khususnya di Jawa Timur itu mayoritas, wajar jika NU memimpin,” ujarnya. Slamet juga menjelaskan, saat ini banyak kader NU yang memimpin sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia, salah satunya Abdullah Azwar Anas yang menjadi Bupati Banyuwangi ini. Sosok Abdullah Azwar Anas, sebut dia, adalah figur bupati dari NU yang layak dijadikan contoh, khususnya
oleh bupati atau wali kota lain dari NU. “Saya selama ini bingung mencari model kepala daerah dari NU yang layak dijadikan contoh, dan akhirnya menemukan Abdullah Azwar Anas,” ungkapnya. Mantan ketua umum PBNU, KH. Hasyim Muzadi, menyatakan siap mendukung keputusan warga NU yang mendukung Abdullah Azwar Anas kembali menjadi Bupati Banyuwangi periode 2015-2020. Sebab, rekam aspirasi itu telah menunjukkan tingkat kepercayaan rakyat yang sangat tinggi terhadap kepemimpinan Abdullah Azwar Anas. “Ini suara rakyat. Pengurus NU mulai cabang sampai ranting itu suara rakyat. Lha kalau rakyat sudah maunya seperti itu, ya kita dukung,” ujarnya dalam jumpa pers di rumah KH. Masykur Ali di Dusun Jalen, Desa Setail. (azi/c1/abi)
Dibantu 8 Tenaga Administrasi ■ UNAIR...
Sambungan dari Hal 25
Apalagi, para mahasiswa itu berasal dari penjuru daerah di tanah air. “Hari ini saya surprise. Saya bangga. Dengan keberadaan kampus Unair ini, semakin terlengkapi ke-Bhinnekaan kita. Banyak anak-anak berpotensi dari Sabang sampai Merauke yang menimba ilmu di kampus ini. Apalagi di raut wajah mereka juga terpancar optimisme yang begitu kuat,” ujar Anas. Sementara itu, kampus Unair Banyuwangi tahun ini menerima 153 mahasiswa. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Jakarta, Papua, Pontianak, Jambi, Lampung, Makassar, Flores, Kupang, Bali, Cilacap, Surabaya, Bojonegoro, Kediri,
Probolinggo, dan Jember. Kampus tersebut bukan semata-mata sebagai penyelenggara pendidikan, tapi media transformasi ilmu di Banyuwangi. ‘’Keberadaan guru-guru besar dan ilmuwan di Banyuwangi diharapkan bisa melengkapi dan berkontribusi terhadap riset dan penelitian di Banyuwangi,” jelas Anas. Unair kampus BWI membuka empat program studi, yaitu fakultas kedokteran hewan, kesehatan masyarakat, budi daya perairan, dan akuntansi. Tenaga pengajarnya terdapat dosen tetap yang tinggal di Banyuwangi. Sejumlah guru besar Unair juga mengajar di Banyuwangi. Sementara itu, tenaga administrasi dan pelayanan akademik sudah disiapkan Pemkab Banyuwangi. “Kami ingin menjaga kualitas pembelajaran
di sini sama dengan di Surabaya. Kami punya penjaminan mutu. Kualitas di sini kita targetkan sama dengan Unair di Surabaya,” ujar Wakil Rektor I Unair, Profesor Achmad Syahrani, kemarin. Demi menjamin kualitas lulusan, kampus Unair Banyuwangi telah merekrut delapan dosen yang akan menetap di Banyuwangi. Selain itu, beberapa dosen lain juga siap didatangkan dari kampus Unair Surabaya. “Kita akan atur bagi dosen yang ada di Surabaya, kita juga telah mendapatkan bantuan delapan pegawai yang membantu administrasi dari pemkab Banyuwangi,” imbuhnya. Syahrani mengatakan, empat program studi di kampus Unair Banyuwangi memiliki akreditasi A. Sehingga, diharapkan bisa membantu memenuhi pengembangan
sumber daya manusia dan alam di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Dengan belum dilengkapi berbagai fasilitas dan sarana prasarana di kampus Unair Banyuwangi, pihaknya tidak terlalu merisaukan. Sementara itu, seorang mahasiswa, Teguh Dwi Wahyudi, mengaku senang bisa kuliah di kampus Unair Banyuwangi. Sejak awal mendaftar, pemuda asal Kediri itu mengaku ingin kuliah di Banyuwangi daripada kuliah di Surabaya. Alasannya cukup simple, yakni kondisi sumber daya alam di Banyuwangi masih asri, alami, dan bisa dinikmati. “Saya rasa tidak ada perbedaan yang mencolok antara kampus Unair di Surabaya dan Banyuwangi. Hanya tempat yang berbeda,“ ujar mahasiswa fakultas perikanan dan kelautan itu. (ddy/c1/bay)
Pelaku Menggunakan Obat Bius ■ UNGKAP...
Sambungan dari Hal 25
Di hadapan seluruh peserta apel, mantan Kapolres Jombang itu memberikan penghargaan kepada lima anggota Resmob Polres Banyuwangi. Reward itu diberikan sebagai tanda jasa atas pengungkapan sederet aksi curanmor di Bumi Blambangan. Terbaru, tim Resmob yang diko-
mandani AKP Nandu Dynata itu berhasil mengungkap dua pelaku curanmor, yakni RJR, 14, dan Suwandi, 45. Tim Resmbob mengungkap, remaja protolan sekolah menengah pertama itu diduga sebagai otak sejumlah tindak pidana pencurian motor di Banyuwangi. Dalam menjalankan aksinya, RJR tidak sendirian. Seorang rekannya, yakni Suwandi, 45, juga diamankan.
Atas penangkapan itu, polisi mengamankan sedikitnya tiga unit motor, sebuah laptop, hand phone, kunci T, dan sebuah jam tangan. Pengakuannya di hadapan polisi, pelaku telah beraksi di 59 tempat kejadian perkara (TKP). Dari puluhan lokasi tersebut, dia mentransfer hasil kejahatannya tersebut kepada seorang perantara di Jember. Selanjutnya, motor itu diper-
jualbelikan di Jember dengan harga cukup miring. Tidak hanya dengan cara konvensional, pelaku juga menggunakan bius untuk melumpuhkan korban dan mengambil barang berharga milik korban. “Prestasi itu mendapat atensi pimpinan dan mendapatkan reward,” beber AKP Nandu, Kasatreskrim Polres Banyuwangi. (nic/c1/aif)
Layak Jadi Kawasan Ekosistem untuk Wisata ■ MASUK...
Sambungan dari Hal 25
Cuaca siang itu sangat cerah, rimbun tanaman bakau di seberang muara terpantul jelas di permukaan sungai. Setelah matahari agak condong ke barat, kami segera menyusuri muara menuju Teluk Pangpang. Dua perahu menjadi alat transportasi kami untuk melihat hijaunya hutan bakau di kawasan tenggara Banyuwangi itu. Jawa Pos Radar Banyuwangi yang berkesempatan mengikuti ekspedisi kali ini akhirnya bisa menyaksikan pesona Banyuwangi yang selama ini masih kurang populer itu. Perjalanan menuju perairan Teluk Pangpang seperti perjalanan melewati labirin-labirin bakau. Dengan lebar sungai yang tidak terlalu luas, pandangan kita akan dibatasi dinding bakau yang menjulang tinggi nan-lebat. Potensi yang terdapat di kawasan Teluk Pangpang keragaman hayati yang sangat kaya. Setidaknya ada 12 jenis mangrove yang hidup di kawasan tersebut. kedua belas jenis itu adalah Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorhyza, Avicennia marina, Avicennia lanata, Cordia bantamensis, Ceriops tagal, Ceriops decandara, Xylocarpus granatum, Heritiera littoralis, Sonneratia alba, dan Sonneratia caseolaris. Selain itu, kawasan tersebut juga merupakan habitat satwa liar terutama jenis burung air (water birds), terdapat 30 jenis burung 10 di antaranya merupakan jenis yang dilindungi undang-undang. Yaitu Bangau Tontong (Leptoptilos Javanicus), Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) dan Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster).
Selain aves, satwa lain yang hidup di sana adalah mamalia, seperti monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan jenis dilindungi undang-undang, yaitu kijang (Muntiacus muntjak). Kementerian Kehutanan telah menetapkan mangrove di kawasan Teluk Pangpang satu di antara 17 lokasi ekosistem esensial di Indonesia. Selain satwa yang hidup di permukaan air, Teluk Pangpang juga menjadi rumah yang nyaman bagi berbagai binatang yang hidup di dalam air. Itu terlihat saat kami melakukan perjalanan menuju Teluk Pangpang. Dalam perjalanan menuju Taman Kili-Kili (lokasi tambak yang sudah tidak difungsikan lagi), kami dikagetkan dengan ratusan ikan yang manuver di kiri-kanan perahu. Para penumpang perahu pun histeris. Suasana semakin ramai saat beberapa ikan yang berlompatan itu terperangkap dan masuk ke dalam perahu. Menurut salah seorang pemerhati kawasan mangrove di Banyuwangi, Ervina Wahyu S., Teluk Pangpang merupakan kawasan yang potensial. Selain menyimpan kekhasan dan keragaman habitat dalam satu ekosistem, Teluk Pangpang juga menyimpan segudang potensi. Potensi yang bisa dikembangkan di Teluk Pangpang adalah kawasan wisata. Dibandingkan Kawasan Bedul di Banyuwangi Selatan, Teluk Pangpang lebih menjanjikan dikembangkan menjadi lokasi wisata. Sesuai namanya, ekosistem esensial, masyarakat bisa langsung terlibat dalam pengelolaan kawasan itu. Adanya sebagian kawasan yang bukan menjadi wewenang Balai Konservasi Taman Nasional maupun Perhutani merupakan kelebi-
han yang dimiliki Teluk Pangpang. “Pemberdayaan masyarakat lebih mudah,” ujar Ervina. Oleh karena itu, dia berharap Pemkab Banyuwangi tertarik dengan potensi yang dimiliki kawasan Teluk Pangpang itu. Selama ini kendala pengembangan kawasan tersebut adalah adanya ego sektoral beberapa pihak terkait. “Kami berharap bupati tertarik dengan kawasan ini,” harapnya. Ervina mengatakan, saat ini beberapa NGO (non government organization) dari luar negeri sudah menaruh perhatian terhadap Teluk Pangpang. Hal itu membuktikan Teluk Pangpang memang menyimpan potensi yang bisa dikembangkan. “RASCAR dari Korea itu memilih Teluk Pangpang sebagai lokasi riset,” ungkapnya. Beberapa potensi wisata bisa dikembangkan di tempat tersebut. Tidak melulu tentang kelautan. Pernyataan itu didasarkan adanya beberapa situs peninggalan zaman dulu, seperti makam gandrung, sisa Zaman Jepang, dan beberapa situs di Semenanjung Sembulungan. Masyarakat di Desa Wringin Putih sudah memiliki kesadaran terkait potensi wisata tersebut. “Ada banyak situs, masyarakatnya juga sudah tanggap,” kata Ervina. Selain bisa memajukan sektor pariwisata, pengembangan kawasan Teluk Pangpang diharapkan bisa memajukan dan melestarikan mangrove di kawasan itu. Sementara itu, Dirman, 43, warga setempat yang juga ketua Model Desa Konservasi (MDK), berharap Teluk Pangpang bisa segera direalisasikan menjadi kawasan wisata. Masyarakat sudah tidak sabar menunggu realisasi tersebut. “Kita sudah diajak bermimpi, tinggal realisasinya. Itu harapannya,” tandas Dirman. (c1/aif)
teri di kabinet mendatang. Nama Anas memang marak diberitakan media sebagai salah satu kandidat menteri yang akan membantu pasangan presiden terpilih Jokowi dan wapres terpilih Jusuf Kalla. Atas beredarnya kabar tersebut, warga NU meminta Anas tetap memilih menjadi bupati Banyuwangi. “Jangan meninggalkan Banyuwangi,” tegas Guntur dengan suara cukup lantang dan langsung mendapat aplaus para hadirin. Sementara itu, pengumuman rekam aspirasi tersebut dihadiri mantan ketua umum Pengurus Besar (PB) NU KH. Ahmad Hasyim Muzadi, dan Ketua PBNU Slamet Efendi Yusuf, jajaran Rais Syuriah dan Tanfdziah PCNU Banyuwangi, MWC NU, Ranting NU, dan Anak Ranting NU. Hadir pula jajaran pengurus organisasi badan otonom NU, seperti Fatayat, Muslimat, IPNU, IPP NU, dan
Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Bagaimana tanggapan Anas? Suami Ipuk Festiandani itu pertama kali memuji kalangan ibu-ibu NU. Sebab, mereka sangat loyal hingga bikin selawatan dukungan kepada dirinya dalam pilkada empat tahun lalu. Selanjutnya, Anas mengaku teringat lima tahun lalu dirinya menandatangani 13 poin kontrak dengan Jamiyah NU. ‘’Saat itu saya ragu satu poin kontrak jamiyah, yakni harus melakukan penutupan lokalisasi. Tetapi, saya optimistis insyaallah bisa. Dengan dukungan teman-teman TNI, Polri, dan sebagainya, insyaallah lokalisasi bisa ditutup,’’ kenangnya. Anas menambahkan, awalnya eksekutif bersama legislatif sempat mendapat tekanan dan penolakan dari sekelompok masyarakat saat merumuskan perda penutupan lokalisasi. Namun,
belakangan, DPRD berhasil mengesahkan perda terkait masalah itu, tapi dengan nama perda ketertiban umum. ‘’Namanya diganti perda ketertiban umum, akhirnya tidak ada yang protes. Yang penting caranya, pendekatannya harus seperti Wali Songo,’’ ujar Anas. Selain itu, beberapa kontrak jamiyah sudah berhasil dilakukan. Salah satunya memajukan ekonomi masyarakat Banyuwangi. Indikatornya, inflasi Banyuwangi termasuk yang terendah di Jawa Timur. Yang lebih penting, imbuh Anas, angka kemiskinan turun dari 40 persen hingga menjadi sekitar lima persen. Pasar rakyat tetap dilindungi, mall baru dan tempat karaoke baru tidak diizinkan. ‘’Meski tidak ada tempat karaoke baru, investasi malah naik dari Rp 600 miliar setahun menjadi Rp 6 triliun,” jelas Anas. (azi/c1/bay)
SALAH: Isi buku tematik yang menjelaskan sila keempat Pancasila.
DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
Guru Kelas 4 Diminta Membetulkan ■ BUKU...
Sambungan dari Hal 25
Meskipun mirip, tapi arti kedua kata itu berbeda. Jawa Pos Radar Banyuwangi melakukan kroscek ke beberapa sekolah dasar, yakni SDN 4 Penganjuran, SDN 1 Penganjuran, dan SDN 2 Penganjuran. Hasilnya, buku di tiga sekolah tersebut memiliki kesalahan yang sama. Diduga, kesalahan buku tersebut juga terjadi di semua SD di Banyuwangi. Mendapati kesalahan penulisan tersebut, Kepala SDN 4 Penganjuran, Lusiana Sri Hariyani, langsung melakukan kroscek
dengan searching di internet. Merasa kurang yakin, dia juga membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia. “Saya sendiri juga masih mencari referensi yang betul itu hikmat apa hikmah? Karena itu, saya buka di internet dan kamus bahasa Indonesia. Ternyata yang betul adalah hikmat bukan hikmah,” jelasnya. Begitu yakin terjadi kesalahan penulisan, Lusiana langsung memanggil guru kelas empat yang sedang mengajar di kelas. Guru tersebut langsung diminta membetulkan kesalahan ketik di buku tersebut. “Kebetulan pembelajarannya belum sampai
pada halaman 20. Sudah langsung kami betulkan sendiri. Terima kasih atas koreksinya,” ujar salah satu guru kelas sekolah itu. Hal yang sama juga dilakukan Kepala SDN 2 Penganjuran, Sri Andarwati, dan Kepala SDN 1 Penganjuran, Dahlian Murwaningsih, yang kebetulan sedang melakukan rapat di SDN 4 Penganjuran. “Yang jelas buku ini kiriman dari pusat, dan tentu sama di setiap sekolah. Kami sudah memberi tahu guru kelas kami di kelas empat agar membetulkan dan memberikan penjelasan kepada peserta didik,” tuturnya. (ddy/c1/bay)
Pola Pikir Menentukan Tindakan ■ SELALU...
Sambungan dari Hal 25
Bang Hasyim pun memberikan bocoran trik kesuksesannya, yaitu selalu berpikir positif. Berpikir positif guna meraih sukses merupakan kunci utama kesuksesan. Itu perlu dipraktikkan agar bisa menjadi pengusaha sukses.
Menurutnya, pola pikir atau mindset yang dimiliki manusia sangat menentukan setiap tindakan yang dilakukan. ”Sebaliknya, bila cenderung berpikiran negatif dan selalu pesimistis dengan segala hal yang dikerjakan, bisa dipastikan kita akan menerima kegagalan sebelum sampai di puncak kesuksesan,’’ kata pengusaha mebel yang tinggal di Genteng itu. (*/c1/aif)
Belum Tahu Sikap Fraksi PKB Pusat ■ FRAKSI... Sambungan dari Hal 26
“Sejak pilkada secara langsung diterapkan sekitar 15 tahun terakhir, sudah 263 kepala daerah yang masuk bui. Itu karena sistemnya. Bandingkan saat pilkada dipilih DPRD, tidak banyak kepala daerah yang terjerat kasus hukum. Jika dikatakan kemunduran, kemunduran dari mana?” tanya dia. Jika Fraksi Gasa yang notabene bagian Koalisi Merah Putih (KMP) yang di tingkat pusat menginginkan pilkada dilakukan DPRD, kubu seberang, yakni kubu pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), tampaknya lebih memilih wait and see. “Saat ini bola masih di DPR RI. Kita tidak tahu pilkada secara tidak langsung itu disetujui ataukah tidak,” ujar anggota Fraksi PKB, Zainal Arifin Salam. Arifin Salam juga mengaku belum
tahu kebijakan Fraksi PKB di tingkat pusat. Sebab, dia mengaku belum melakukan komunikasi terkait RUU pilkada tersebut. Yang pasti, kata dia, PKB tetap berada dalam koalisi Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Untuk diketahui, hingga kemarin, perbedaan tajam pandangan antar fraksi dan pemerintah masih berlangsung. Fraksi-fraksi dari Koalisi Merah Putih, yaitu Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKS, dan PPP, menghendaki mekanisme Pilkada dipilih melalui DPRD. Baik, di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Partai Demokrat termasuk yang ada di gerbong yang sama. Di luar kelompok fraksi tersebut, partai-partai yang mendukung Jokowi-JK pada pilpres lalu, yaitu PDIP, PKB, dan Hanura lebih menghendaki mekanisme Pilkada secara langsung. Baik, di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Pihak pemerintah ikut berada di posisi
pandangan tersebut. Selain masalah mekanisme pilkada yang dilaksanakan langsung atau tidak, ada satu poin lain di RUU tersebut yang juga masih belum ada titik temu. Yaitu, terkait mekanisme pengajuan kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam satu paket pemilihan atau tidak. Berdasar rapat-rapat penyusunan agenda di internal panja, sidang paripurna kemungkinan akan dilaksanakan pada 23 September 2014. Atau, sekitar seminggu sebelum anggota DPR baru periode 20142019 resmi dilantik. Di atas kertas, jika pengambilan keputusan ditempuh lewat suara terbanyak, maka opsi pilkada langsung yang diusung partai di KMP akan menang. Berdasar jumlah kursi yang dimiliki, partai-partai yang tergabung di koalisi plus Demokrat menguasai 75,12 persen dari total 560 kursi yang ada di parlemen. (sgt/jppn/c1/afi)
Proses Hukum akan Jalan ■ PASIEN... Sambungan dari Hal 36
Ke depan, lanjut Ghufron, selain hanya akan menerima pelayanan rawat jalan kepada para pasien sakit jiwa, pihaknya akan memanfaatkan gedung panti untuk kegiatan sekolah diniyah. Hal itu, jelas dia, sejalan dengan keinginan masyarakat yang menginginkan didirikan diniah. “Jadi akan saya pakai sekolah diniyah saja,” ujarnya. Sementara itu, terkait keberadaan Yanto, salah satu pasiennya yang hilang setelah dipukul dengan linggis oleh Purwanto,
hingga kemarin belum berhasil ditemukan. Pihaknya, lanjut Ghufron, sudah berusaha melakukan pencarian, namun belum membuahkan hasil. “Sampai sekarang belum ketemu,” ujarnya. Kapolsek Bangorejo, AKP Ali Masduki mengatakan pemeriksaan sejumlah saksi terkait pasien panti jiwa akan terus dilakukan. Meski pelaku pemukulan itu adalah pasien sakit jiwa, tapi pihaknya belum berani memutuskan untuk menghentikan penyidikan. “Jadi proses masih tetap berjalan sambil menunggu keterangan dari psikiater terhadap kejiwaan Purwanto,” katanya.
Seperti diberitakan harian ini kemarin, Purwanto, 30, seorang pasien Panti Rehabilitasi Jiwa Sunan Kalijaga, di Dusun Pasembon, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, mengamuk dan melukai empat orang. Empat orang yang menjadi korban amukan orang gila tersebut adalah tiga rekannya sesama pasien panti, yaitu Sahrul, 13, warga Desa Bagorejo, Kecamatan Srono; Wasito, 20, warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro; dan Yanto, warga Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung. Satu korban lagi, Sumarto, 70, warga sekitar panti. (azi/c1/abi)
RADAR GENTENG
36
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Selasa 9 Sepetmber 2014
Pasien Panti Jiwa Akan Dipulangkan
DEMO
Pendukung Sugiono Datangi Kantor Desa GAMBIRAN - Warga Desa/Kecamatan Gambiran yang tidak puas dengan keputusan panitia pemilihan kepala desa (pilkades), yakni mencoret Sugiono, menggelar aksi di depan kantor desanya kemarin. Mereka juga mengajak panitia berdialog. Menggunakan dua kendaraan roda empat yang dikawal ketat petugas keamanan, warga tersebut menggelar orasi sekitar 30 menit. Selanjutnya, mereka masuk kantor desa berdialog. “Kami ini korban kedholiman panitia pemilihan kepala desa. Kami menuntut keadilan,” cetus koordinator warga, Tumiran, saat dialog. Selain itu, Tumiran juga menuntut agar panitia pilkades meloloskan Sugiono menjadi calon kepala desa (cakades). “ Kami minta panitia meloloskan Sugiono sebagai calon kepala desa hari ini juga,” ungkapnya. Menanggapi tuntutan itu, ketua panitia pilkades, Samsul Hidayat, menunjukkan arsip berkas pendaftaran semua calon, termasuk berkas milik Sugiono. Terkait hilangnya dokumen milik Sugiono, jelas dia, seharusnya surat keterangan kehilangan dari pihak kepolisian diperpanjang demi kepentingan pendaftaran pilkades. “Semestinya itu (surat keterangan kehilangan) diperpanjang, dan kami tidak bisa meloloskan permintaan,” ujarnya. Sementara itu, Camat Gambiran Firman Sanyoto yang hadir bersama Danramil Gambiran Kapten Jaenuri elKediri saat diberi kesempatan menyampaikan bahwa selama ini panitia telah melakukan tugasnya sesuai prosedur. “ Panitia masih menjalankan tugas,” ujarnya. Tidak puas dengan jawaban yang diberikan panitia pilkades, Tumiran menyatakan akan membawa permasalahan itu ke DPRD Banyuwangi dan melapor kepada Bupati Banyuwangi. “Kami akan melanjutkan ke DPRD, bupati, dan lainnya,” ancamnya. (sli/c1/abi)
Jawa Pos
SHULHAN HADI/RABA
KECELAKAAN: Dua kendaraan jatuh ke jalan setelah senggolan.
Motor dan Becak Senggolan di Jembatan GENTENG - Kecelakaan antara pengendara motor Yamaha Jupiter bernopol DK 5362 HM dengan abang becak terjadi di jembatan Sungai Kalisetail, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, pagi kemarin. Tidak ada korban dalam kecelakaan kecil itu, pemilik becak, Marsudi, 50, warga Dusun Jalen,
Desa Setail, Kecamatan Genteng, hanya mengalami lecet di kaki. “Tadi senggolan lalu jatuh,” terang Marsudi. Menurut Marsudi, kecelakaan yang menimpanya itu berawal saat dirinya meluncur dari arah barat. Saat itu, arus lalu lintas di jembatan cukup padat. “Becak nyenggol motor,
BANGOREJO - Pengasuh Panti Rehabilitasi Jiwa Sunan Kalijaga, Dusun Pasembon, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, KH. Ghufron, berniat mengembalikan semua pasien yang dirawat kepada keluarganya. Panti yang telah dirintis untuk membantu orang yang jiwanya terganggu itu hanya akan dimanfaatkan untuk melayani pasien rawat jalan. “Semua pasien akan saya pulangkan,” terang pengasuh
Panti Sunan Kalijaga, KH. Gufron, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin pagi. Menurut Ghufron, salah satu pasiennya yang ngamuk, Purwanto, 30, hingga melukai tiga pasien dan seorang warga sekitar panti, telah menyebabkan trauma. “Pasien sekarang tinggal 12 orang, nanti akan kita kembalikan satu per satu kepada keluarganya,” katanya n Baca Pasien...Hal 35
lalu kami sama-sama jatuh,” katanya. Kecelakaan di jembatan jalur utama Banyuwangi-Jember itu sempat memacetkan arus lalu lintas. Apalagi, saat kejadian, kendaraan banyak yang melintas di jembatan yang menjadi pembatas Desa Setail dan Desa Genteng Kulon itu. (sli/c1/abi)
Gantung Diri di Kamar Mandi
SHULHAN HADI/RABA
DIALOG: Salah satu warga orasi di depan kantor Desa/ Kecamatan Gambiran kemarin.
GLENMORE - Bagus Angga Setiawan, 24, warga Dusun/ Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, ditemukan tunangannya, Rotul Badiyah, 18, tewas mengenaskan dengan tubuh menggantung di kamar mandi rumahnya kemarin petang. Hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan luka di sekitar tubuhnya. Dugaan kuat, korban yang baru saja pulang dari tempat tontonan jaranan itu sengaja bunuh diri. “Habis nonton jaranan,” terang Samsuri, salah satu tetangganya. Dugaan bunuh diri yang dila-
kukan Angga itu terjadi sekitar pukul 16.45. Awalnya, korban bersama adik perempuannya, Nita, dan tunangannya, Rotul Badriya, pulang nonton jaranan di perkebunan di Desa/Kecamatan Karangharjo. Setiba di rumah sekitar pukul 16.30, Nita dan Rotul langsung masuk rumah. Angga naik ke dinding di kamar mandi untuk menurunkan tali. “Angga jalan ke kamar mandi, adik dan pacarnya masuk rumah dan tidak curiga,” terangnya. Setelah ditunggu hampir 15
menit Angga tidak masuk rumah, Rotul mulai curiga karena tunangannya tidak segera keluar dari kamar mandi. “Rotul masuk ke kamar mandi, dilihat Angga sudah meninggal dengan tubuh menggantung dengan kepala terikat ikat pinggang,” ungkapnya. Melihat orang yang dicintai meninggal dengan cara tragis, Rotul langsung berteriak dan menangis histeris. Teriakan itu didengar warga sekitar. “Warga pun berdatangan. Bersama polisi, warga menurunkan korban,” terangnya. (azi/c1/abi)
ABDUL AZIZ/RABA
BB: Linggis dan pecahan batako yang digunakan Purwanto memukul korban.
Rekam Aspirasi, Satukan Suara NU
SEMANGAT : Bupati Anas memberi sambutan usai menerima dukungan 93 persen suara.
GENTENG – Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas dinilai telah berhasil membangun dan memajukan kabupaten di ujung timur pulau jawa itu. Penilaian ini datang dari warga NU dalam hasil rekam aspirasi yang diselenggarakan oleh PCNU Banyuwangi pada 24 Agustus 2014. Di hadapan ribuan warga NU, hasil rekam aspirasi yang dikomandani oleh wakil ketua Tanfidziah PCNU Banyuwangi, Muhlisin itu dibacakan dalam lounching rekam aspirasi di KOMPAK : Bupati Anas bersama KH. Hasyim Muzadi, Slamet Efendi Yusuf, dan jajaran PCNU, PC Fatayat NU, Muslimat NU, IPNUhalaman SMK Ibnu Sina, Dusun Jalen, Desa IPPNU, dan Gerakan Pemuda Ansor. Setail, Kecamatan Genteng kemarin sore. Dalam rekam aspirasi itu, sebanyak 93 persen warga NU melalui jajaran PCNU, KHIDMAT: KH. Hasyim Muzadi Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, Pengurus dan Bupati Ranting (PRt) NU, hingga Anak Ranting NU, Abdullah Azwar organisasi badan otonom (Banom) NU, Anas diapit KH. yaitu Fatayat NU, Muslimat NU, Ikatan Hisyam Syafaat Pelajar NU (IPNU), Ikatan Pelajar Putri NU dan KH. Masykur (IPPNU), dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Ali menghendaki agar H. Abdullah Azwar Anas kembali maju sebagai calon bupati (Cabup) periode 2015-2020. Ketua tim rekam aspirasi NU, Muhlisin mengatakan kegiatan itu penting dilakukan untuk menjaga situasi politik di IFTITAH : Banyuwangi agar lebih kondusif, serta KH. Hisyam memperkuat dan mempererat hubungan Syafaat para ulama dan kiai. “Selain itu juga untuk menyampaikan memperkokoh ukhuwah wathoniah dan pidato basyariah pengurus dan warga NU pembuka. Banyuwangi,” katanya. (azi/adv/abi)
PCNU: Ketua Tanfidziah KH. Masykur Ali dalam lounching rekam aspirasi.
TEGAS : Sekretaris PCNU Banyuwangi, Guntur Al-Badri membacakan hasil rekam aspirasi.
TAUSIYAH : KH. Hasyim Muzadi memberikan siraman.