Rujukan Informasi Terkini
SELASA 17 NOVEMBER TAHUN 2015
Segel Menara Seluler Ilegal BANYUWANGI - Ini peringatan bagi para pengusaha menara seluler agar tidak mendirikan bangunan saat izin belum ada. Jika tidak, aparat terkait tidak akan segan-segan menghentikan paksa pembangunan dan menyegel menara tersebut. Seperti yang dilakukan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi pagi kemarin (16/11). Petugas institusi penegak peraturan daerah (perda) itu menyegel menara seluler yang berlokasi di Lingkungan Rejosari, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Penyegelan itu dilakukan dengan cara memasang garis Satpol PP n
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 29
Lukman dan Munir Dipecat Nasib Ririn Tunggu Keputusan Gubernur BANYUWANGI - Karir mantan Plt. Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Banyuwangi, Lukman, benar-benar tamat. Hukuman satu tahun dua bulan penjara yang diputuskan majelis hakim Tipikor Surabaya menjadi acuan pemecatan mereka sebagai
pegawai negeri sipil (PNS). Surat pemberhentian mereka mengacu surat Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 888/273/429-202/2015. Isi surat itu adalah pemberhentian Lukman secara tidak hormat sebagai PNS. SK itu sudah diberikan oleh Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi kepada Dispendik sejak 5 Oktober lalu n
Vonis Pungli Bansos
Baca Lukman...Hal 39
Q Lukman (eks Plt. Kabid Sarpras) Tuntutan : Satu tahun delapan bulan Vonis : Satu tahun dua bulan Jeratan hukuman : Pasal 15 junto pasal 3 UU Pemberantasan Korupsi Q Ahmad Munir (Eks Kepala UPTD Kalibaru) Tuntutan : Setahun penjara Vonis : Setahun penjara Jeratan hukuman : Pasal 15 junto pasal 3 UU korupsi.
Rp REZA/RABA
Baca Segel...Hal 39
IS alias Lg
Wib
Hot
Int
Sug alias Gen
Perketat Pengawasan Tempat Dugem Polres Ekspose 5 Tersangka Narkoba KALIPURO - Satnarkoba Polres Banyuwangi terus mendalami penangkapan lima orang yang diduga menjadi pemakai dan pengedar narkoba yang ditangkap di Hotel Watudodol dan Green Diamond (GD) Rabu lalu (11/11). Selain memeriksa para saksi, para tersangka sudah dimintai kelengkapan berita acara pemeriksaan (BAP). Kemarin (16/11) lima tersangka tersebut dieskpose di hadapan wartawan media cetak dan elektronik. Ekspose dipimpin Wakapolres Kompol Kompol I Made Dhanuardana itu didampingi Kasatnarkoba AKP Agung Setya Budi dan Kasubag Humas AKP Subandi. Dalam ekspose pukul 09.30 di Mapolres Banyuwangi kemarin itu juga dibeber barang bukti yang disita para tersangka n Baca Perketat...Hal 39 PAMER TANGKAPAN: Wakapolres Kompol I Made Dhanuardana (kiri) didampingi Kasubag Humas AKP Subandi menunjukkan barang bukti narkoba. RENDRA/RABA
Dua Penadah Ikut Dicokok
Pamerkan 100 Foto Terbaik di Hardys Mall
BANYUWANGI - Spesialis pencuri hewan ternak yang ditangkap Satreskrim Polres Banyuwangi pekan lalu ternyata tidak hanya melibatkan empat pelaku. Dua penadahnya juga berhasil digulung resmob. Mereka adalah Darkoni, 41, warga Dusun Leces, Desa Gumuk, Kecamatan Licin, dan Subroto, 51, asal Dusun Sumber Manggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Darkoni dan Subroto adalah penadah hasil kejahatan. Sebagian sapi dan kambing yang didapat dari 22 tempat kejadian perkara (TKP) langsung disembunyikan di sejumlah pasar hewan. Sapi dan kambing itu dijual dengan harga miring. Satu ekor kambing dijual Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta n
BANYUWANGI - Besok (18/11) merupakan hari terakhir pengumpulan lomba foto Dinas PU Pengairan. Lebih cepat mengumpulkan lebih baik. Seratus pengumpul foto pertama akan men2 0 dapatkan kaus cantik. 1 Selain itu, juri akan 5 memberikan peniFoto Pengairan laian sementara untuk seratus foto terbaik sebagai bahan yang akan dipamerkan di Hardys Mall pada tanggal 21 hingga 23 November nanti. Peserta bisa mengajak rekanrekan sebanyak-banyaknya untuk menyaksikan pameran tersebut. Kepala Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Masyarakat PU Pengairan, Donny Arsilo Sofyan, mengingatkan agar peserta tidak melupakan ketentuan pengumpulan foto. Yang pertama adalah ketentuan tentang bentuk foto n
Baca Dua...Hal 39 SIGIT HARIYADI/RABA
MENJULANG: Petugas Satpol PP memasang plang penyegelan menara seluler di Lingkungan Rejosari, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, kemarin.
ADA APA LAGI
DUA DITEMBAK KAKINYA: Komplotan spesialis pencuri ternak sapi dan kambing usai menjalani ekspose di Mapolres Banyuwangi, kemarin.
Baca Pamerkan...Hal 39 RENDRA/RABA
Warga Sukowidi Dihajar Pria Misterius
Aktivitas Dosen Untag 1945 setelah Disanksi Tidak Boleh Ngampus
Pak Gik Jadi Panelis, Wayan Kebanjiran SMS
BANYUWANGI - Wajah Hariyono, 28, terlihat lebam kemarin. Pria yang berprofesi sebagai penjaga diler motor bekas (mokas) itu baru saja mendapat musibah. Dia dipukuli seorang pria yang mengaku sebagai aparat hingga mengalami beberapa luka robek di wajah n
Terhitung enam hari ini lima dosen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dilarang masuk kampus. Mereka adalah Sugihartoyo, I Wayan Mertha, Ahmad Nurkomari, Dwi Wulandari, dan Purnawan Aribowo. Apa saja kegiatan para dosen tersebut selama tidak mengajar?
Baca Warga...Hal 39
CHIN JULLIEN, Banyuwangi
Sugihartoyo
KONFLIK di internal Perpenas Untag 1945 Banyuwangi tak kunjung reda. Semakin hari, konflik antara kubu Waridjan dan Sugihartoyo justru semakin memanas. Puncak perpecahan itu meletus ketika kubu Waridjan menonaktifkan lima dosen dan empat karyawan dari kubu Sugihartoyo.
Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa), ), kema kemarin marrin n mencoba menemui lima dosen yang kena ena sanks sanksi kssi tersebut. Salah satunya adalah Sugihartoto. oto. Dose Dosen en senior yang dinonaktifkan berdasar Surat Rekto Rektor or No N No. o. 0606/Sek-2/R-UT/XI/2015 itu terlihat mengenakan engen naka ka an pakaian necis dan rapi saat JP-Raba menemui di rumahnya rum mah hnyya di Jalan Candi Jawi Nomor 41, Banyuwangi. gi. Kemeja yang dikenakan sama persis dengan ngan n yang pernah ia gunakan saat memberikan kan mata kuliah di depan kelas beberapa waktu ktu lalu. Namun, ketika ditanya mau ke mana, a, bapak tiga anak itu menjawab akan n menghadiri rapat bersama Komisi Pemilihan n Umum (KPU). Rupanya dia ditunjuk sebagai salah satu panelis dalam debat publik bagi calon bupati ati dan wakil bupati yang akan bertarung dalam am pemilihan bupati (pilbup) 9 Desember er mendatang n Wayan Mertha
K Kesandung kasus ba bansos, Lukman da dan Munir dipecat da dari PNS B Benar-benar sakit la lahir batin! Po Polisi perketat pe pengawasan te tempat dugem Sekalian dipasang kamera CCTV saja!
Baca Pak Gik...Hal 39 FOTO-FOTO: CHIEN JULLIEN/RABA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
radar sport RADAR Banyuwangi
30
Jawa Pos
Selasa 17 November 2015
Desy Bantu Bahasa Inggris Anak Percaya Diri
BANYUWANGI – Kesuksesan anak belajar bahasa Inggris tidak hanya ditentukan dari kemampuan berbicara dan nilai di sekolah saja. Anak dikatakan sukses belajar bila mereka dapat berkomunikasi bahasa Inggris secara tepat, alami, dan percaya diri. Seperti yang dilakukan para siswa Desy Education beberapa waktu lalu pada kegiatan English Assessment Series for Kids di Hotel Santika Banyuwangi. Meskipun pesertanya masih duduk di Kelas TK dan SD namun kemampuannya dalam cas cis cus Bahasa Inggris sangat fasih dan percaya diri. Untuk membantu siswa merealisasikan hal tersebut, Lembaga Kursus Bahasa Inggris terkemuka di Bumi Blambangan Desy Education secara tepat guna menggabungkan tiga komponen pokok yang lebih dikenal dengan sebutan Siprodik (baca: Isi, Proses dan Pendidik). Dengan metode pengajaran yang atraktif dan mudah difahami, Proses pembelajaran yang ilmiah dan interaktif serta dukungan instruktur yang berkualitas dan dibantu penutur asli (Native Speaker) secara proaktif membantu anak-anak meningkatkan bakat dan kemampuan mereka baik di dalam kelas maupun dalam kehidupan sehari hari. Direktur Desy Education Two, Bernadette Francesca menga takan, saat ini pihaknya telah membuka program kursus khu-
DOK.RaBa
DIJAMIN: Segala hak pemain akan diselesaikan sebelum pertandingan melawan Persebaya, 29 November mendatang.
Manajemen Garansi Pemain BANYUWANGI - Persewangi bakal kerja keras saat melawan Persebaya dalam laga memperebutkan Trofi Kapolres Banyuwangi. Publik berharap agar The Lasblang, julukan Persewangi, meraih victory dalam ajang yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, 29 November mendatang itu. Ambisi besar itu tampaknya tidak mudah diraih. Sebab, Green Force, julukan Persebaya, merupakan tim tangguh. Namun, hal itu bukan berarti peluang Persewangi memenangkan per-
tandingan tertutup. Manajemen tahu betul Persewangi bakal melewati rintangan berat. Manajemen pun memiliki formula khusus agar MerahHitam bisa bertanding dengan determinasi tinggi. Salah satu formula yang disiapkan adalah jaminan keuang an. Hal itu ditegaskan Manajer Persewangi, Iwan Rudiyanto, kemarin. ‘’Bagi pemain yang masuk tim, langsung kita ikat kontrak,” tegasnya. Ada beberapa item dalam draf kontrak yang disodorkan mana-
jemen kepada pemain. Bukan hanya saat melawan Persebaya semata, mereka diikat hingga pertandingan berikutnya. ‘’Pertandingan melawan Persebaya hanya awal dari kebangkitan kita menjadi tim tangguh,” katanya. Tokoh asal Muncar itu menambahkan, dalam MoU itu setiap pemain langsung men dapatkan uang muka atau down payment (DP). ‘’Kalau sudah deal, mereka memiliki kewajib an dalam program yang ditentukan,” tukasnya. Dia menyebut, laga melawan
SONGGON – Potensi yang dimiliki Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) rupanya cukup diperhitungkan. Hal ini tampak saat tim Program Hibah Desa (PHBD) dari Prodi Teknik Sipil dengan judul propo sal “Pengembangan Infrastruktur Pariwisata Air Terjun Selendang Arum Desa Sumberarum, Songgon, Banyuwangi“ menjadi tim yang berhasil lolos dalam kompetisi Program Hibah Bina Desa tingkat nasional yang di selenggarakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dari Perguruan Tinggi Negeri ataupun Swasta seluruh Indonesia. Tim mahasiswa ini terdiri dari Andi Wijanarko, Winahyu Asri ningtyas, Arin Mafthuka, Rhisqi Rachmatika, Tiara Indah E.P., dan Herman Effendi dg bimbingan dari Ketua Program Studi Teknik Sipil Bp. Zulis Erwanto, ST., MT., dan ketua pelaksana program Bp. Dadang Dwi Pranowo, ST., M.Eng. Tim PHBD dari Prodi Teknik Sipil Poliwangi masuk dalam 98 proposal dari 1281 proposal PTN dan PTS se-Indonesia. Melalui program ini, tim PHBD Poliwangi ingin mengembangkan sektor pariwisata di Desa Sumberarum dengan melakukan pavingisisi akses jalan sepanjang 200 m2 menuju area parkiran di TKD (Tanah Kas Desa). Tidak ha nya itu beberapa pelatihan yang ditunjukkan untuk kelompak sasaran pemuda karang taruna yang berupa Pelatihan Produksi Paving Block berbahan limbah
Persebaya merupakan langkah pertama. Setelah itu akan ada pertandingan lanjutan melawan tim-tim hebat lain. ‘’Kalau skuad sudah terbentuk, mereka otomatis akan menjadi bagian Persewangi dalam beberapa pertandingan berikutnya,” bebernya. Yang perlu diperhatikan, manajemen memastikan garansi terhadap pemain. Salah satunya mengenai gaji. ‘’Soal gaji, kita berikan garansi. Segala hak mereka akan kita selesaikan sebelum pertandingan,” pungkasnya. (ton/c1/als)
Perseja Jajag di partai final. Peringkat ketiga direngkuh Putra Junior Glenmore. Porwing Wringin Pitu menjadi pemenang keempat dalam ajang yang digulirkan Jumat lalu itu. Pada KU 14, Putra Minak Jinggo Glenmore sukses menjadi jawara pertama. Tim asuhan Syaiful Amri itu mencapai victory setelah mengalahkan Persik Keradenan, Purwoharjo. Porwing Wringin Pitu KU 14 sukses meraih posisi ketiga. Juara keempat diraih tim SMPN 1 Siliragung. Ketua Asosiasi PSSI Kabupa
ten (Asskab) Banyuwangi, Muhamad Kayun Rosyid Sholeh, memberikan apresiasi penuh kepada semua kontestan. Sebab, rangkaian pertandingan berjalan sempurna. Dia menjelaskan, even tersebut bisa menjadi wahana bagi para pemain cilik dalam unjuk kebolehan. Menurutnya, langkah tersebut akan terus dilakukan pada masa-masa yang akan datang. ‘’Kita komitmen memajukan sepak bola secara merata,” katanya. Sebanyak 44 tim ikut meramaikan even pertama di tahun
2015 itu. Rinciannya, sebanyak 26 tim berebut juara pada KU 14. Sisanya, yaitu 18 tim, tampil pada KU-12. Semua tim itu akan berebut trofi Asskab Banyuwangi. ‘’Kami ucapkan selamat kepada tim juara,” tandasnya. Dalam even itu, terang dia, ternyata banyak pemain yang potensial. Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan mereka bisa menjadi pemain bintang di masa depan. ‘’Kami harap pembinaan sepak bola di pedesaan terus bergairah. Akan kami putar lagi secara rutin,” janjinya. (ton/c1/als)
STNK
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Hlg STNK P 4058 ZM an As’ad Shidqy Aziz, Dsn. Krajan RT. 8/1, Ds. Sidodadi, Wngsrjo
Staff / Karyawan
Dump Truck
Dibutuhkan Staff Untuk Posisi Cook L/P, SMA/Sdrjt, Pengalaman Min 2 Th, Bawa/Kirim Lamaran Ke Ijen Resort and Villas Ds. RanduagungLicin-Banyuwangi H: 081558104576
Dijual Dump Truck Mits 2 Unit Tahun 2012/2013 Hubungi 081358339500
Hlg STNK P 4140 ZE an Dini Hardiyani, Dsn. Krajan RT. 1/12, Ds. Ketapang Hlg STNK P 583 H an Muhfa, Mimbaan Tengah RW. 10/02, Situbondo Hlg STNK P 576 VN an Rohadi H, Spd, Dsn. Kopen RT. 3/5, Ds. Genteng Kulon
BPKB Hlg BPKB P 314 VA an Muchsin, Dsn. Silirbaru RT. 3/1, Ds. Sumberagung
Usaha Anda Ingin Dikenal? promosikan saja di
0333 412224
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
kelas secara informal dan santai seperti yang dilakukan saat ini di Hotel Santika Banyuwangi,” jelas Francesca ketika ditemui di selasela kegiatan kemarin. Bagaimana kursus Desy membantu anak Anda? Melalui konsep belajar menyenangkan, anak Anda diasah untuk menjadi pelajar yang sukses. Peserta juga dipersiapkan tidak hanya dalam hal kemampuan berbahasa, tapi juga kemampuan sosial dan perkembangan kognitif. Parent pages, practice & play dan flashcard memotivasi anak untuk terus belajar saat berada di rumah bersama dengan orang tua mereka. Bagi yang berminat kursus Bahasa Inggris, Silahkan datang langsung di Desy Education Karibia Center Jl. Jaksa Agung Suprapto 39 Banyuwangi, Telp. 0333-424476, 3381587, HP. 085 232 768 999 , 085 258 036 777, www.desyeducation.com,” pungkasnya. (*/als)
TEKNIK SIPIL POLIWANGI for RaBa
SADAR WISATA: Direktur Poliwangi, Ir, H Asmuji, MM bersama tim PHBD dan warga di depan pintu masuk Pariwisata Air Terjun Selendang Arum Desa Sumberarum, Kec. Songgon. ramah lingkungan dengan output mix design komposisi paving berbahan limbah, Pelatihan Kerja Batu dengan output teknologi tepat guna berupa alat cetak paving blok manual, pelatihan kerja kayu menghasilkan output berupa Detail Engineering Design (DED) Gazebo dari konstruksi kayu, serta hal yang terpenting adalah pelatihan tata kelola wisata untuk memanajemen dan pembinaan struktur organisasi pengelola wisata POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata). Direktur Poliwangi, Ir. H Asmuji, MM yang melihat langsung berjalannya program tersebut turut memberikan apresiasi terhadap mahasiswa. “Ketika Saya berkunjung langsung melihat hasil kerja Tim PHBD Prodi Teknik Sipil sangat membanggakan, saya berharap ditahun berikut-
nya pengembangan Desa Sumberarum ini diikuti oleh semua program studi yang ada di Poliwangi dan dapat menjadi desa binaan yang berkelanjutan,” ujar Asmuji. Respon positif juga ditunjukkan oleh Kepala Desa Sumberarum, karang taruna dan warga desa. “Terima kasih, untuk Tim PHBD dari Program Studi Teknik Sipil Poliwangi telah mengembangkan pariwisata Air Terjun Selendang Arum untuk dijadikan destinasi wisata”, Ujar Bapak Supriyono Kepala Desa Sumberarum.“Terimakasih untuk masyarakat Desa Sumberarum atas kerjasamanya. Inovasi, usaha dan langkah-langkah keberlanjutan demi kemajuan Desa Sumberarum akan terus kami lakukan,” ujar Andi Wijanarko, Ketua Pelaksana Tim PHBD. (fre/adv)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Honda CRV
Toyota Yaris
Honda Brio
Dijual Honda CRV silver matic 2000cc tahun 2005, super istimewa. Hubungi 0811351093
DIJUAL Toyota Yaris/all new Avanza tahun 2010 pth/htm PMK hrg 139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Honda Mobilio/Brio satya tahun 2014 pth PMK hrg 167/117 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Mitsubishi Pajero
Daihatsu Terios
Truck Fuso
DIJUAL Mts Pajero Exeed tahun 2010 htm PMK hrg 269 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Terios/All New Xenia tahun 013 htm PMK hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Toyota New Limo Promo Akhir Tahun New Limo 2010 68 Jt Nego Hub: 08126086869/085736684669
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
ISTIMEWA
sus untuk anak-anak yaitu Program Kiddy Star School (KISS) untuk usia mulai 4-12 tahun, program ini menurut Francesca difokuskan bagi anak-anak PAUD/TK/SD dengan kegiatan Asessment secara rutin guna mempraktekkan bahasa Inggris sehari hari dan membangun kepercayaan diri peserta melalui face to face speaking, cycle of learning, describe by doing, singing dan telling. Francesca menambahkan, dengan menerapkan kelas kecil dengan jumlah peserta didik sedikit memastikan tiap anak memproleh perhatian ekstra personal. Dukungan fasilitas lengkap dan modern memungkinkan anak-anak berlatih bahasa Inggris kapan saja dan di mana saja sebanyak mereka mau. Selain itu, program tersebut juga dirancang untuk memberikan anak anak kesempatan menggunakan bahasa baru mereka di lingkungan luar
Poliwangi Pavingisasi Akses ke Selendang Arum
SSB Pelosok Desa Dominasi Juara BANYUWANGI - Turnamen sepak bola bertajuk festival usia dini berakhir kemarin. Sejumlah tim akhirnya menahbiskan diri sebagai juara dalam ajang yang digeber di Lapangan Sumbersari, Kecamatan Srono, itu. Yang menarik, tim yang mendominasi juara berasal dari desa. Tim dari kawasan kota Banyuwangi tidak ada yang menjadi juara. Pada kelompok usia (KU) 12 tahun, Sekolah Sepak Bola (SSB) Arsuma Sukomaju Srono menjadi yang terbaik. Kepastian itu terlihat setelah mereka menaklukkan
KOMUNIKASI AKTIF: Siswasiswi Desy Education diuji dalam kegiatan English Assessment Series di Hotel Santika Banyuwangi.
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SElasa 17 November
Halaman 31
TAHUN 2015
Tangkap Pelaku Penganiayan! Polisi Tunggu Sukirman Sehat Untuk Diperiksa Nur Hariri/JPRS
OPNAME: Dari kiri, Janur Sasra Ananda; Pj Bupati Zainal Muhtadien dan Direktur RSUD, dr Tony menjenguk Sukirman.
SITUBONDO – Insiden penganiayaan yang dialami Sukirman, 48, salah satu
anggota Linmas di Situbondo mendapat perhatian sejumlah pihak. Salah satunya adalah Pj. Bupati Situbondo, Zaenal Muh tadien. Dia langsung menjenguk korban di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, kemarin (16/10).
Tak hanya Pj. Bupati, salah satu ang gota DPRD Situbondo, Janur Sasra Ananda, juga menjenguknya. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Janur menegaskan kekerasan dengan alasan apapun tidak pernah dibenarkan,
apalagi di negara hukum seperti Indo nesia. Karenanya, penganiayaan tersebut harus cepat diproses hukum. “Atas nama Fraksi Partai Demokrat, kami mengutuk keras tindakan premanisme n Baca Tangkap...Hal 32
Apa pole
SOLID: Para pengurus PAC PKB Situbondo di 17 kecamatan kemarin (16/11) berkumpul untuk membuktikan bahwa mereka tetap memberikan dukungannya kepada pasangan cabup-cawabup, Dadang Wigiarto – Yoyok Mulyadi.
NUR HARIRI/JPRS
AKIBAT SIM PALSU: Dump truk yang dikemudikan Suroto diamankan di halaman belakang Polres Situbondo, kemarin (16/11).
Pakai SIM Scaneran, Sopir Diamankan PANJI - Suroto, warga Dusun Tribungan Selatan, Desa Tribungan, Kecamatan Mangaran, harus berurusan dengan kepolisian Polres Situbondo. Pria berusia 54 tahun tersebut, kedapatan memiliki surat ijin mengemudi (SIM) yang diduga palsu. Kasus dugaan kepemilikan SIM palsu ini terbongkar Minggu (15/11) malam. Saat itu anggota polisi lalu lintas menghentikan dump truk Nopol P 8246 UY. Penghentian dilakukan karena truk melanggar rambu-rambu lalu lintas di Jalan Raya Basuki Rahmat, Kecamatan Panji. Dump truk yang dikemudikan Suroto distop karena melintasi tanda larangan masuk bagi kendaraan jenis truk dan kendaraan roda enam sejenisnya. Suroto dan truknya kemudian dibawa ke pos KTL Timur, sekitar perempatan Alun-alun Kota Situbondo n Baca Pakai...Hal 32
EDI S/JPRS
Buktikan Tetap Solid Dukung Dadang - Yoyok Pengurus 17 PAC PKB Bantah Dukung HAFASS
SITUBONDO – Informasi tentang 17 PAC PKB Situbondo yang telah mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) Abdul Hamid Wahid-
Fadil Muzaki Syah (HAFASS), membuat meradang sejumlah pengurus PAC PKB Situbondo. Mereka kemarin langsung berkumpul untuk memastikan bahwa
pilkada
kabar tersebut tidak benar alias bohong. Zaenal Abidin, Ketua PAC PKB Kecamatan Jatibanteng menegaskan n Baca Buktikan...Hal 32
Disilahkan Beraktifitas
HABIBUL ADNAN/JPRS
SIAP ANTAR: Inilah kotak suara yang akan digunakan saat pemungutan suara 9 desember nanti.
HABIBUL ADNAN/JPRS
Ningsih MS
Pendistribusian Logistik dari Gedung Bhayangkara SITUBONDO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo sedang mempersiapkan logistik pemungutan suara. Yang sudah dilakukan adalah membersihkan kotak suara. Sedangkan logistik yang lain masih dalam proses persiapan. Sebelum pendistribusian nanti, seluruh logistik ditaruh di Gedung Bhayangkara Jananuraga. Hal itu dilakukan agar logistik tersebut lebih aman. ”Kalau ditempatkan di KPU, khawatir dengan keamanan,” terang Marwoto, salah satu Komisioner KPU Situbondo n Baca Pendistribusian...Hal 32
Bagi Penambangan yang Legal NUR HARIRI/JPRS
SIDAK: Salah seorang anggota Polsek Mangaran melihat hasil tangkapan ikan nelayan di Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran.
Polisi Blusukan ke Pelabuhan Polisi Cegah Ikan Berpengawet
MANGARAN - Satuan Sabhara Polsek Mangaran menggelar sidak di Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran, kemarin (16/11).
Sasarannya adalah ikan yang dihasilkan para nelayan dan ikan yang akan dibawa sejumlah pedagang n Baca Polisi...Hal 32
Aliansi Masyarakat Anti Kekerasan dan Premanisme Galang Dana untuk Sukirman
Kompak Turun Jalan Dari Ujung Barat hingga Timur Situbondo Kasus penganiayaan terhadap Sukirman mengundang perhatian. Banyak yang simpati dan terketuk untuk membantunya. Buktinya, ada pihak yang melakukan penggalangan dana untuk biaya pengobatan Sukirman. HABIBUL ADNAN, Situbondo Belasan orang terlihat mengipasngipaskan kertas ke wajahnya. Peluh sudah terlihat membasahi tubuh, bahkan sudah tembus hingga ke pakaian mereka. Terik matahari yang menyengat, semakin membuat siang itu terasa sangat panas. Belum lagi panasnya aspal yang membuat terik sang surya menjadi berlipat-lipat. Belasan orang itu sedang melakukan aksi penggalangan dana untuk Sukirman, korban penganiayaan yang dituduh merobek stiker salah satu calon bupati.
HABIBUL ADNAN/JPRS
AKSI SOSIAL: Aliansi masyakat anti kekerasan dan premanisme melakukan penggalangan dana, kemarin (16/11)
Mereka rela berpanas-panas untuk mengumpulkan rupiah demi membantu biaya pengobatan Sukirman.
Muhammad Faisol, koordintor aksi mengatakan, selain untuk membantu pengobatan Sukirman, penggalangan
dana tersebut dilakukan atas nama kepedulian kepada sesama. ”Kita ini menyuarakan dan sekaligus menge cam segala bentuk kekerasan dan premanisme,” terangnya. Aksi tersebut dilakukan di beberapa titik di Kabupaten Situbondo. Di wilayah barat misalnya dilakukan di Kecamatan Besuki. ”Akan dilakukan di seluruh titik. Dari ujung barat hingga ujung timur,” kata Faisol. Faisol mengatakan, apa yang terjadi dengan kasus ini sangat memalukan. Kata dia, hal tersebut tidak sesuai dengan branding Kabupaten Situbondo sebagai Kota Santri. ”Tidak pantas di Situbondo itu ada premanisme,” katanya lagi. Inilah poin penting dari aksi peng galangan dana untuk Sukirman. Yaitu, untuk mengajak masyarakat untuk cinta kedamaian dan benci dengan segala bentuk kekerasan maupun premanisme. ”Rasa cinta damai ini harus kita jaga bersama. Jangan sampai lentur,” kata Faisol lagi n Baca Kompak...Hal 32
SITUBONDO – Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo membantah keras melakukan pemberhentian aktifitas pe namb angan. Komisi yang
membidangi pembangunan itu hanya mengeluarkan re komendasi tentang usaha penambangan yang sesuai dengan regulasi. Karena itulah, aktifitas pe nambangan yang mengantongi ijin dipersilahkan beraktifitas. ”Kami tidak menutup penam bangan yang legal. Sedangkan yang Ilegal, silahkan ijinnya diurus dulu,” ujar Ningsih MS, Ketua Komisi III DPRD Situbondo. Dia menerangkan, dengan dikeluarkannya rekomendasi tersebut, aktifitas penambangan yang tidak sesuai dengan regulasi harus ditutup. ”Karena kami ini penyelenggara peme rintah daerah,” katanya lagi. Berdasarkan regulasi, penam bangan yang memiliki Ijin Usaha Penambangan (IUP) ekspolrasi boleh melakukan aktifitas n Baca Disilahkan...Hal 32
RA D AR situ b o nd o
afriCa Van java
32
Jawa Pos
Selasa 17 November 2015
Keluhkan Lambatnya Pemasangan Saluran Listrik Sudah Bayar Rp 117 Juta Lebih, Dua Bulan Belum Nyala KENDIT - Pengawas usaha pengolahan kayu sengon mengeluh. Itu karena saluran listrik yang dipasang dua bulan lalu belum menyala. Edy Susanto, pengawas UD. Raya Jaya, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, meminta agar PLN segera menyelesaikan pemasangan listrik karena akan digunakan untuk bekerja. Pria yang tinggal di Desa/Keca
matan Sumbermalang ini mengaku, pihak UD. Jaya Raya sudah membayar biaya pemasangan. Total biaya yang sudah dibayarkan kepada pihak PLN sebesar Rp 117.921.000. Namun, sejak pembayaran dilakukan, aliran listrik belum juga tersedia. “Pembayaran sudah dilakukan dua bulan sepuluh hari yang lalu. Tapi sampai sekarang saluran listrik belum selesai. Padahal pada waktu kami membayar sebesar Rp 17 juta lebih, katanya akan selesai paling lama 40 hari,” kata Edy Susanto kemarin (16/11). Dikatakan, pembayaran uang pemasangan sebesar itu dilakukan
secara cash. Bahkan, kuiitansi pembayaran masih disimpan pihaknya. Edy mengaku,karena listrik belum tersedia, maka ada puluhan orang yang tidak bekerja. “Ini sudah ditunggu-tunggu warga yang akan kerja mengolah kayu sengon. Kalau tidak menyala kami tidak bisa kerja,” imbuhnya. Edy menegaskan, sejauh ini upaya pemasangan masih sebatas pendirian dua tiang beton. “Kalau ini tidak selesai sampai berlarutlarut, pasti kami akan menempuh jalur hukum. Kami sudah bayar biayanya, tapi dua bulan lebih
belum menyala,” pungkasnya. Dikonfirmasi secara terpisah, Manager PLN Situbondo, Tyas Ariyunar tidak menampik belum selesainya pemasangan saluran listrik ke UD. Raya Jaya. Dikatakan, proses pemasangan sempat menemukan kendala. Tetapi untuk hari ini pemasangan saluran listrik akan kembali dikerjakan. “Untuk UD. Raya Jaya kemarin ada sedikit kendala. Tetapi sudah mulai ada pekerjaan lagi, Pak. Sudah pendirian tiang dan akan dikerjakan serta diinformasikan kepada pelanggannya,” terang Tyas Ariyunar. (rri/pri)
Dipukuli, Disuruh Mengaku Robek APK n Tangkap...
Sambungan dari Hal 31
utamanya menjelang pilkada Situbondo ini,” katanya. Ditambahkan, insiden pemu kulan terhadap Sukirman me rupakan tindak pidana murni, meski secara politis dimungkin kan berkaitan dengan pilkada. Oleh karenanya, Janur meminta agar polisi tegas menangani kasus penganiayaan murni yang dialami oleh Sukirman. “Saya minta polisi menindak secara profesional dan membe rikan kepastian hukum. Bukti kan bahwa masyarakat sama di mata hukum. Apalagi, saya lihat (salah satu) pelakunya ma sih bebas berkeliaran sampai sekarang. Seharusnya diaman kan supaya masyarakat tidak resah,” terang Janur, sambil menyebut kasus penganiayaan jelang Pilkada di Situbondo sudah menjadi perbincangan di tingkat nasional.
Tak hanya kepada polisi, Frak si Demokrat juga mendesak Pemerintah Kabupaten Situbon do agar memberikan jaminan keamanan kepada warganya. “Terakhir, saya minta Pemerintah Situbondo agar memberikan jaminan ketenangan, agar warga tidak resah,” pungkasnya. Hal senada disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Andi Handoko. Kata dia, da lam kasus kekerasan yang me nimpa Sukirman, yang harus dikedepankan oleh aparat hukum adalah memberikan rasa keadilan kepada masyarakat. “Jangan sampai ada kesan, karena pelakunya adalah ke lompok orang-orang tertentu, lalu penanangan hukumnya menjadi lamban atau jalan di tempat,” tegasnya. Menurut dia, aksi kekerasan yang terjadi kepada Sukirman, adalah peristiwa yang harus diwaspadai oleh siapa saja.
Sebab, cara-cara premanisme semacam itu jika dibiarkan akan bisa menimpa siapa saja, dimana saja dan kapan saja. “Kalau pelakunya tidak diberi hukuman setimpal, ya lihat saja nanti ke depan akan banyak kasus-kasus serupa bermunculan. Sebab, mereka merasa kebal hukum. Di sinilah perlunya ketegasan polisi,” tandas Andi. Secara terpisah, Kasubag Hu mas Polres Situbondo, Ipd a Nanang Priambodo menjelaskan, kasus dugaan penganiayaan yang dialami Sukirman sedang ditangani penyidik. Sejauh ini, berkas laporan masih didalami penyidik, sambil menunggu korban sehat untuk dilakukan pemeriksaan. Nanang menegaskan, kasus dugaan penganiayaan ini akan diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. “Untuk berkas laporan masih didalami karena yang melapor bukan korban. Tadi pagi berk asnya
sudah diserahkan ke penyidik. Kemudian, kami masih me nunggu korban yang masih menjalani rawat inap, kalau sehat akan diperiksa sebagai saks i korban,” paparnya, ke marin (16/11). Diberitakan sebelumnya, Sukirman, 48, anggota Linmas di Situbondo jadi korban peng aniayaan oleh sejumlah orang. Pria tersebut dituduh sebagai pelaku perobekan salah satu pasangan calon Bupati Situ bondo dan wakilnya. Pria itu dibawa ke sebuah tempat di Kelurahan Mimbaan, Keca matan Panji dan dipukul oleh sejumlah orang agar mengakui dugaan perobekan stiker calon. Setelah dibawa ke Panwas, Sukirman tidak terbukti me lak ukan perusakan stiker. Sukirman kemudian dirawat di RSUD dr. Abdoer Rahem Si t u b o n d o d a n k a s u s nya kasus dilaporkan ke Polres Situbondo. (rri/pri)
NUR HARIRI/JPRS
Edy Susanto
Sopir dan Dump Truk Diamankan Polisi n pakai...
Sambungan dari Hal 31
Di pos tersebut, polisi me minta agar Suroto menunjukkan KTP serta SIM-nya untuk di periksa. Pada waktu itu, polisi menemukan SIM A asli, teta pi ditempeli dengan SIM BII Umum yang diduga palsu. Dugaan SIM BII Umum pal su tersebut, setelah polisi mencermati bentuk SIM yang ternyata hasil hasil scaner.
Guna memastikan dugaan pemalsuan SIM BII Umum tersebut, sopir dan dump truk langsung diamankan polisi. Malam itu juga Suroto dan truknya langsung digiring ke Mapolres Situbondo, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasubag Humas Polres Situ bondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait SIM BII Umum yang diduga
palsu tersebut. Dikatakan, jika nantinya Suroto terbukti memalsukan SIM maka pihak nya akan menjerat pelaku de ngan pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat. “Kasus dug aan pemalsuan SIM ini masih diselidiki petugas. Karena butuh pemeriksaan lebih lanjut terkait SIM yang diduga dipalsu. Ha sil sementara, SIM yang di palsu, modusnya discaner,” terangnya. (rri/pri)
Distribusi Dilakukan 28 November n pendistribusian...
Sambungan dari Hal 31
Dia menerangkan, logistik akan dipindah ke Gedung Bha yangkara satu pekan lagi. Saat ini, logistik yang lain sedang dilakukan pemilihan. Seperti logistik berupa surat suara, alat sosialisais, alat tulis dan lain sebagainya. KPU masih memilah sesuai dengan kebutuhan Kecamatan
maupun kebutuhan Tempat Pemungutan Suara (TPS). ”Diperkirakan satu pekan lagi sudah selesai pemilihan,” kata Devisi Kuangan, Umum dan Logistik itu. Setelah semua logistik tersebut siap, langsung dimasukkan ke dalam kotak suara. Barulah se luruh kotak suara tersebut akan langsung dipindah ke Gedung Bahyangkara. ”Dari (gedung) Bhayangakara nanti sudah
siap distribusi,” kata Marwoto kembali. Pendistribusian akan dilaku kan 28 November nanti. Semua kebutuhan pemungutan suara diperkirakan sudah terdistribusi paling lambat tanggal 4 De sember nanti. Dalam pendis tribusiannya, KPU akan mengi rimkan secara bertahap per kecamatan. Kecamatan paling jauh akan dikirim terlebih da hulu. (bib/pri)
Berkumpul Untuk Buktikan Kepada Masyarakat n buktikan...
Sambungan dari Hal 31
kelompok yang telah men yatakan bahwa 17 PAC PKB me ndukungan pasangan HAFASS adalah orang-orang yang sudah tidak lagi duduk di kepengurusan struktural PAC. “Mereka semua sudah dipecat, makanya bikin sensasi seperti itu,” tegasnya seraya menyebutkan sejumlah nama orang yang dimaksud kepada sejumlah wartawan. Kata dia, untuk membuktikan bahwa berita yang disampaikan orang yang mengatasnamakan PAC PKB tersebut tidak benar, seluruh pengurus PAC PKB di Kabupaten Situbondo, kemarin (16/11) memilih untuk berkumpul di kantor DPC PKB Situbondo, di Jalan Gunung Arjuna. “Kita buktikan bahwa kita pengurus PAC masih solid dan tetap akan mendukung dan mengantarkan pasangan H Dadang Wigiarto – Yoyok Mulyadi (Da-Di) untuk meraih
EDI S/JPRS
WAWANCARA: Zaenal Abidin, Ketua PAC PKB Kecamatan Jatibanteng memberikan keterangan kepada wartawan usai acara.
kemenangan dalam pilkada 09 Desember mendatang,” tegas Zaenal Abidin. Dia mengatakan, PKB secara resmi telah mengusung pasa ngan Da-Di. Karena itulah, Zaenal menegaskan, seluruh pengurus partai, mulai tingkat ranting hingga DPC, dipastikan
akan akan taat dengan kepu tusan partai untuk memenangkan pasangan nomor urut tiga itu. Ketua PAC PKB Kapongan H Muchsin, memastikan dari bahwa pengurus DPC hingga pengurus PKB tingkat paling bawah tidak akan mungkin melenceng dari perintah partai. ”Sebagai kader
yang taat, semuanya akan patuh dan taat dengan instruksi partai, yakni mendukung pasangan H Dadang – H Yoyok,” tambah Muchsin. Dia menegaskan, PAC yang menyatakan dukungan ke pada HAFASS tersebut bukan pengurus PAC PKB yang se benarnya. Sebab, mereka sudah tidak masuk dalam pengurus struktural PAC PKB. Sebab itu lah, Muchsin mengaku kebe ratan dengan perilaku yang di tunjukkan oleh kelompok yang mengatasnamakan PAC PKB Situbondo di 17 kecamatan. ”Kami sangat keberatan de ngan adanya pernyataan ter sebut, sehingga tersebar be rita bohong semacam ini. Makanya kita berkumpul hari ini (kemarin) untuk membuktikan kepada masyarakat Kota Santri bahwa tidak ada seorang pun diantara pengurus PAC PKB yang mendukung HAFASS. Kita tetap mendukung Da-Di,” pungkasnya. (bib/pri)
Agar Penambangan Sesuai Aturan n disilahkan...
Sambungan dari Hal 31
”Tapi tidak untuk dikomer silkan. Kalau untuk dijual, mereka tidak boleh (berakti fitas),” jelas anggota dewan dua periode itu. Jika penambang ingin mela kukan penjulan, maka harus memiliki IUP usaha produksi atau penjualan.
”Ketentuannya memang seperti itu,” terangnya. Karena itulah, Ningsih meminta kepada pengelola penambangan untuk memenuhi kewajibannya terlebih dahulu. Ijin-ijin yang dibutuhkan agar segera dipro ses. Jika belum memiliki ijin yang memperbolehkan untuk melakukan aktifitas, Ningsih meminta agar jangan melakukan aktifitas apapun. ”Selesaikan
ijinnya dulu. Kalau sudah ada, silahkan beraktifitas,” katanya lagi. Kepada aparat keamanan, dalam hal ini anggota kepolisian agar mengamankan aktifitas penambangan. Mereka yang tidak mengantongi ijin, agar diberhentikan aktifitasnya. ”Polisi berhak melakukan penutupan,” ujar Ningsih. Terkait masalah penambangan, Ningsih mengaku, Komisi III
akan terus melakukan langkahlangkah. Hal itu dilakukan agar aktifitas penambangan berjalan dengan sesuai dengan aturan. ”Mereka juga bisa tenang dalam bekerja,” kata Ningsih. Salah satu langkahnya akan berkoordinasi dengan pihak yang memiliki kewenangan menangani penambangan. Misalnya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (bib/pri).
Akan Melakukan Aksi Sekitar Lima Hari n kompak...
Sambungan dari Hal 31
Bagi dia, dengan adanya kasus tersebut, menjadi bukti nyata terjadi pergeseran ka rakter masyarakat Situbondo. Rasa persaudaraan ant ar sesama sudah hilang. Jika itu yang terjadi, maka ras a cinta terhadap daerah kan hilang juga. ”Kami tidak menginginkan itu terjadi. Kami
cinta Situbondo, kabupaten yang cinta damai. Maka dari itu kami lakukan aksi ini,” tambah Faisol berapi-api. Faisol berpendapat, rasa cinta terhadap Kabupaten itu harus dimiliki oleh setiap orang. Jika sudah mulai luntur, maka menjadi tugas semua pihak u ntu k m e n e mbu h ka n nya kembali. ”Dan cara kami un tuk menumbuhkan rasa cinta daerah ini, dengan aksi sosial
ini,” terangnya. Bagi Faisol, semua orang seharusnya terketuk hatinya untuk membatu Sukirman. S e b a b, Su k i r ma n a d a l a h masyarakat biasa yang hidup dalam garis kemiskinan. ”Yang kami tahu, dia ini warga miskin. Dia hanya seorang petugas Linmas,” ujar Faisol. Aksi penggalangan dana ini melibatkan sekitar 30 hingga 50 orang relawan. Semua
berpencar ke masing-masing titik untuk melakukan hal yang sama. Aksi ini akan dilanjutkan hari ini (16/11). Rencananya, hari ini aksi akan dilakukan di Kecamatan Asembagus. Pada hari pertama, aksi d i l a ku k a n d i Ke c a mat a n Besuki. Setelah itu dilanjutkan di beberapa titik di tengah Kota Situbondo. rencananya, relawan ini akan melakukan aksi sekitar lima hari. (pri)
NUR HARIRI/JPRS
TURUN LANGSUNG: Polisi di Polsek Mangaran menemui nelayan untuk mengecek langsung apakah ikan berpengawet atau tidak.
Minta Nelayan Ikuti Perkembangan Cuaca n polisi...
Sambungan dari Hal 31
Sidak dengan sasaran ikan tersebut menurut Kasubag Hum as Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo, se ngaja digelar anggota Pol sek Mangaran. Ini untuk memastikan apakah ikan hasil tangkapan nelayan atau ikan yang akan dibawa pedagang menggunakan bahan pengawet atau tidak. “Sejauh ini belum ada nelayan atau pedagang ikan yang ditemukan menggunakan bahan pengawet. Tetapi sidak tetap dilaksanakan guna mencegah agar tidak ada nelayan yang menggunakan formalin atau bahan pengawet sejenisnya,” kata Nanang Priambodo. Sidak tersebut langsung
dipimpin Kanit Sabhara Polsek Mangaran, Aiptu Alif. Sidak dilakukan dengan menyisir sejumlah nelayan yang baru bersandar. Tak hanya itu, be berapa pedagang yang akan membawa ikan juga tak lepas dari sasaran pemeriksaan. “Tidak ada nelayan di Kalbut dan nelayan di Situbondo yang ditemukan menggunakan bahan pengawet. Ini patut di jaga bersama agar pembeli ikan khususnya di Situbondo tidak dirugikan,” imbuh Na nang Priambodo. Selama melakukan sidak, polisi yang turun ke lokasi menurutnya juga memberikan peringatan. Jika ada nelayan atau pedagang yang ditemukan menggunakan formaling un tuk mengawetkan ikan, maka pihaknya akan langsung me
nangkap yang bersangkutan. Tak hanya itu, polisi juga me mberi tahukan peraturan yang melarang seseorang meng gunakan bahan pengawet. “Sanksi bagi siapa saja yang menggunakan bahan pengawet adalah pidana. Jadi jangan main-main,” tegas Nanang. Sementara itu, selain mela kukan pemeriksaan terhadap hasil tangkapan ikan nelayan, polisi juga meminta agar nelayan aktif mengikuti perkembangan cuaca. Sejauh ini cuaca memang baik, namun saat-saat buruk bisa saja tidak diketahui oleh nelayan. “Jadi jangan bosan bertanya tentang cuaca kepada Satpolair untuk perkembangan cuaca di laut. itu juga demi keamanan nelayan sendiri,” pungkasnya. (rri/pri)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
BERAS IR 64 0
Selasa 17 November 2015
GULA PASIR 0
MIGOR CURAH
DAGING SAPI
0
0
DAGING AYAM BROILER
33
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
0
0
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
0
CABAI BIASA
11.100
9.300
107.000
27.400
16.400
8.800
8.100
BAWANG PUTIH 0
600
400
10.100
BAWANG MERAH
10.000
400
200
8.300
14.800
18.800
Kucurkan Dana UMKM Rp 400 M Respons Pelambatan Ekonomi Nasional
RENDRA/RABA
POTENSI UMKM: Banyuwangi memiliki potensi UMKM yang siap menyerap dana stimulus yang dikucurkan Pemprov Jatim tahun 2016.
BANYUWANGI - Ini kabar gembira bagi para nelayan di Banyuwangi. DPRD Jatim bakal membahas rancangan peraturan daerah (raperda) tentang penyelenggaraan dan perlindungan nelayan di tahun 2016 mendatang. Wakil Ketua Badan Legislasi DPRD Jatim, Irwan Setiawan, mengatakan DPRD Jatim sudah menetapkan program pembentukan peraturan daerah (perda) tahun 2016. Jumlah raperda yang masuk program legislasi daerah (prolegda) pada tahun depan mencapai 33 sebanyak 15 raperda merupakan usul eksekutif dan 18 raperda diusulkan para anggota DPRD Jatim. Di antara 33 raperda yang masuk pada prolegda 2016, antara lain menyangkut sistem kesehatan, ketenagakerjaan, dan perlindungan
DOK. RABA
Irwan Setiawan
nelayan. “Banyuwangi punya kepentingan terhadap raperda penyelenggaraan dan perlindungan nelayan. Karena Banyuwangi punya wilayah Muncar dan Pancer,” ujar Irwan Minggu lalu (15/11). Menurut Irwan, sebagai wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil)
Jawa Timur III yang meliputi Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, pihaknya berkewajiban menyampaikan raperda tersebut kepada masyarakat Bumi Blambangan. “Kami akan menyerap aspirasi masyarakat,” kata dia. Pemprov Jatim memiliki program stimulus bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tahun 2016 mendatang. Pemprov Jatim dengan persetujuan DPRD akan mengalokasikan dana Rp 400 miliar melalui Bank Jatim untuk stimulus UMKM. Program stimulus diadakan dalam rangka merespons perlambatan ekonomi. “Program stimulus itu ditujunya bagi pelaku UMKM yang feasible (layak) tapi belum bankable. Dengan bunga yang relatif rendah, harapannya para pelaku UMKM bisa berkembang dengan dana stimulus tersebut,” tambah anggota Komisi C (bidang keuangan) DPRD Jatim tersebut. (sgt/c1/afi)
Izin Gangguan 33 Unit SPBU Klir BANYUWANGI - Pengusaha stasiun pengisian bahan-bakar umum (SPBU) di Banyuwangi tampaknya lebih taat dibanding pengusaha daerah lain dalam hal mengurus perpanjangan izin gangguan atau HO. Dari 33 SPBU yang tersebar di Banyuwangi, perpanjangan izin HO-nya tidak ada persoalan alias masih berlaku semua. Kepala Bidang Perizinan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Trisetya Supriyanto mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan masa berlaku izin operasional sejumlah badan usaha di Banyuwangi. Badan usaha yang izinnya mendekati habis, BPPT selalu melayangkan surat untuk mengingatkan. “Dari evaluasi rutin kami, pengusaha SPBU di sini tergolong taat. Izin HO selalu diperbarui selama lima tahun sekali,” ujar Trisetya kemarin (16/11). Menurut Trisetya, jika dalam evaluasi ditemukan SPBU tidak memiliki atau sudah habis masa berlakunya, maka pihaknya meminta pengelola segera mengurus. Jika pemberitahuan dari BPPT
CHIN JULLIEN/RABA
TERTIB URUS HO: Dari 30 SPBU di Banyuwangi, semua melengkapi izin HO.
tidak mendapat respons, pihaknya menyerahkan kepada Satpol PP untuk ditindaklanjuti sesuai perda. Sesuai ketentuan, sebelum mendirikan SPBU, pengelola harus memiliki izin gangguan. Untuk mendapatkan izin gangguan atau HO, harus mendapatkan persetujuan warga sekitar lokasi untuk menghindari dampak yang ditim-
bulkan di kemudian hari terhadap masyarakat sekitar SPBU tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan PT, Pertamina guna mengecek status izinnya agar tidak bermasalah di kemudian hari. Tidak hanya HO yang diperiksa, tapi juga Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Dalam aturan yang lama, izin HO yang sudah dikantongi pengusaha SPBU berlaku tanpa kedaluwarsa. Namun, pada peraturan yang baru, izin HO masa berlakunya lima tahun dan bisa diperpanjang lagi lima tahun lagi. “Kalau HOnya mati, operasional mereka tidak bisa jalan. Satpol PP yang menindak,” ucapnya. (cin/c1/afi)
Cetak 625 Bibit Wirausaha Baru BANYUWANGI - Sebanyak 125 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) mengikuti bimbingan teknis di Hotel Mahkota Plengkung kemarin (16/11). Mereka merupakan IKM pilihan yang bergerak di bidang kerajinan tas, pengolahan kayu limbah, produksi pakaian jadi, produksi buah naga, dan servis AC dan kulkas. Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Pertambangan (Disperindagtam), Hary Cahyo, mengatakan bimbingan teknis tersebut bertujuan menciptakan wirausaha baru. Melalui bimbingan itu, diharapkan pelaku IKM bisa memberikan pelatihan atau membentuk lima wirausaha baru yang bergerak di bidang yang sama. Dengan begitu ada 625 bibit wirausaha yang akan menjadi pelaku usaha yang berkontribusi memajukan perindustrian di Banyuwangi. Setiap tahun akselerasi pengembangan wirausaha baru di Banyuwangi digerakkan secara intensif setiap tahun anggaran. Tahun ini pihaknya ditarget menciptakan 2.500 pengusaha pemula. Sudah terealisasi 2.530 pengusaha pemula. “Dengan acara ini berarti nanti akan ada tambahan 600 lagi pengusaha pemula,” ujarnya. Terkait acara yang digelar Kementerian Perindustrian RI itu, pemerintah daerah mengapresiasi. “Bahan baku produksi melimpah. Itu bisa dimanfaatkan untuk menciptakan produk bernilai tambah dan berdaya saing melalui diversifikasi,” katanya. Misalnya, produksi buah naga, petani diminta tidak hanya mahir budi daya tetapi juga pandai memanfaatkan peluang pasca panen. Pihaknya juga mendorong pertumbuhan kerajinan tas di Banyuwangi. Meski bahan baku melimpah, industri kerajinan tas masih minim. Industri garmen, pengolahan kayu limbah serta industri jasa service AC dan kulkas juga didorong
FREDY RIZKI/RABA
MEDALI EMAS: Dua karateka asal Banyuwangi yang usai berlaga di Kejuaraan Festival Karate Indonesia seASEAN , Elisa Sabasetiana Lubis, 16, dan Nur Muhammad Arifianto, 16, bersama Kepala SMAN 1 Giri, Mujib.
Dua Karateka Banyuwangi Juara Festival Karate Asean
GIRI – Prestasi membanggakan kembali di raih generasi muda Banyuwangi di cabang olahraga karate. Dua karateka asal SMAN 1 Giri berhasil meraih medali emas dan perak di kejuaraan Festival karate Indonesia yang diselenggarakan di di Puri Mega Hotel Jakarta, 2-11 November kemarin. Medali emas di nomor kata perorangan kadet putra diperoleh Nur Muhammad Arifianto, 16, siswa kelas 10 IPS 2 dan medali perak di nomor kata perorangan kadet putri diperoleh Elisa Sabasetiana Lubis, 16, siswi kelas 10 IPS 3 SMAN 1 Giri. Keduanya berhasil menyisihkan peserta dari kontingen lain, Arif memperoleh kemenangan dengan skor 4:1 atas karateka dari kontingen Jabar dan Elisa kalah di final dari atlet asal Jateng Kejuaraan yang diikuti oleh kontingen Indonesia dan beberapa negara ASEAN itu, kata Arif, akan CHIN JULLIEN/RABA
PRODUKTIF: Kepala Disperindagtam, staf kementerian perindustrian, dan wakil DPR RI komisi VI, bersama pengusaha industri kerajinan tas di Hotel Mahkota Plengkung kemarin (16/11).
pertumbuhannya karena saat pasar bebas berlaku, sektor tersebut memiliki pasaran yang menjanjikan. Meski memiliki keunggulan dalam kuantitas persoalan yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah kualitas produk. “Pada era MEA nanti ada dua hal yang terpenting. Yakni menciptakan wirausaha baru dan menciptakan produk yang berdaya saing. Produk yang berdaya saing harus didukung standarisasi dan teknologi yang mutakhir,” bebernya. Kepala Subdit Program Evaluasi Pelaporan Direktorat IKM Kementerian Perindustrian, Siti Nurani mengatakan, pengembangan wirausaha baru tidak hanya fokus pada pemberian bimbingan teknis produksi. “Mereka juga harus dilatih cara meningkatkan kualitas produk guna bersaing menghadapi pasar,” katanya. Globalisasi mendorong pelaku usaha untuk menggerakkan persaingan yang secara drastis mengubah pola strategi pemasaran. Pelaku usaha dituntut untuk lebih kreatif dalam menyempurnakan dan mengembangkan produk yang ada. Wakil ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana yang
hadir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan hal yang sama. Pelaku IKM harus bekerja sesuai standar nasional agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Pengembangan wirausaha ini
merupakan salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan. “Ini untuk menguatkan peran pelaku usaha di negeri sendiri saat persaingan pasar Asia Tenggara nanti,” tegasnya. (cin/c1/afi)
menjadi proyeksi dirinya untuk mengikuti kejuaraan karate di Malaysia tahun depan. “Kita masih berusaha untuk terus menembus level lebih tinggi, sementara ini kita mewakili kontingen Jawa Timur,” ujar Arif. Kepala SMAN 1 Giri, Mujib menambahkan bahwa prestasi tersebut adalah buah latihan keras dan usaha maksimal dari siswa dan sekolah. Dia berharap para siswa tersebut tetap bisa konsisten karena masih ada banyak kejuaraan. Selain itu, keduanya masih terbilang muda sehingga memiliki jenjang prestasi yang lebih panjang. “Kita pupuk mereka supaya terus dapat berprestasi, bakat-bakat semacam ini harus dibina dengan baik, apalagi beberapa dari mereka memang sudah berprestasi dari SMP, nanti hasilnya dapat mereka gunakan untuk mempermudah jalur masuk PTN,” ujar Mujib. (fre)
SELASA 17 NOVEMBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
ADA APA LAGI
ISTIMEWA
SOSIAL: Anggota Polsek Sempu ikut menyumbangkan darah pada Minggu (15/11).
Polsek Sempu Gelar Donor Darah SEMPU - Sekitar 300 warga di wilayah Kecamatan Sempu mengikuti donor darah yang digelar polsek setempat pada Minggu (15/11). Jumlah itu belum termasuk anggota polsek yang ikut menjadi pendonor. Dalam donor darah itu, warga dan anggota polisi harus rela antre menunggu di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gendoh, Kecamatan Sempu. “Setelah donor terasa enteng,” cetus Kapolsek Sempu, AKP Jaenur Holiq, usai donor. Kegiatan sosial dengan donor darah itu dilakukan demi kemanusiaan. Sebab, setetes darah itu sangat berguna bagi saudara yang sakit. “Stok darah di PMI itu sering habis,” ungkapnya. Donor darah yang digelar Polsek Sempu itu dalam rangka membangun komunikasi antara polisi dan masyarakat. “Peserta donor darah ini dari beberapa desa di Kecamatan Sempu,” katanya. (ddy/c1/abi)
BAGAIMANA INI...
SHULHAN HADI/JPRG
BERHARAP: Warga menuntut agar dapat menggarap lahan kebun lagi di kantor Perkebunan Glen Falloch, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin (16/11).
Warga Minta Perpanjangan Kontrak Garap Lahan GLENMORE - Ratusan warga penggarap lahan milik Perkebunan Glen Falloch mendatangi kantor kebun di Gunung Krikil, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, kemarin sore (16/11). Mereka menuntut perpanjangan kontrak penggarapan lahan. Warga menyebut, selama ini penghasilan
mereka hanya dari menggarap lahan di kebun itu. Selama 15 tahun bekerja, mereka telah banyak membantu kemajuan perkebunan. “Kami mengais rezeki dari kebun,” cetus Imron, 40, juru bicara warga. Bukan hanya ingin tetap menggarap lahan kebun, warga juga minta pembagian hasil
penanaman tanaman kebun dengan persentase 60 persen untuk petani dan 40 persen pihak kebun. Selama ini hasil penanaman sengon, petani hanya diberi lima persen. “Kami ingin pembagian lebih, dan kami siap menyiapkan kebutuhannya,” katanya. Sementara itu, Imam, selaku kuasa direksi
perkebunan New Glen Faloch mengatakan, pihak perkebunan pada dasarnya tidak keberatan dengan usul petani itu. Asalkan usul itu membawa manfaat di kedua pihak. “Kami berharap petani memiliki pendapat yang tidak merugikan petani dan kebun,” ujarnya ■ Baca Warga...Hal 37
Dinding dan Lantai Kelas Mendadak Retak
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
BERBAHAYA: Banyak ditarik kabel menyebabkan tiang listrik di dekat kantor Desa Sraten miring kemarin (16/11).
Tiang Listrik Miring CLURING - Diduga tidak kuat menahan tarikan kawat listrik, sebuah tiang listrik beraliran listrik bertegangan tinggi di depan kantor Desa Sraten, Kecamatan Cluring, miring dan meresahkan warga sekitar. Tiang listrik milik PLN yang miring itu sebenarnya sudah lama. Tidak jelas kenapa, hingga saat ini belum diperbaiki. “Kita sudah sering melapor ke PLN, tapi belum ada tanggapan sama sekali,” cetus Kepala Desa Sraten, HA. Rahman Mulyadi. Menurut Rahman, tiang listrik yang miring itu sangat membahayakan. Itu bisa mengancam keselamatan warga sekitar. “Kawat tiang listrik itu bertegangan tinggi. Kalau ambruk ke arah jalan raya, bisa mengancam warga,” katanya. Rahman mengaku tidak tahu dengan sikap PLN yang tidak tertarik memperbaiki tiang listrik yang sudah miring itu. “Saya juga heran, PLN kok sepertinya tidak ingin memperbaiki,” cetusnya. (ddy/c1/abi)
CLURING - Dua ruang belajar di SDN 1 Kaliploso, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, mendadak retak. Bahkan, dinding di dua ruang kelas itu menganga cukup lebar. Bukan itu saja, lantai dari keramik juga banyak yang pecah. Belum diketahui penyebab dinding dan lantai ruang belajar di SDN 1 Kaliploso itu retak. Yang pasti, kerusakan yang terkesan mendadak itu baru diketahui dua pekan lalu. “Saya tahu saat masuk kelas,” cetus Kepala SDN 1 Kaliploso, Suharji. Suharji menduga dinding dan lantai retak itu akibat kemarau yang berkepanjangan. Apalagi, kontur tanah di sekitar sekolah itu labil atau bergerak. Kemungkinan terjadi patahan, sehingga dinding di bagian barat dan timur anjlok. Akibatnya, tiang beton dan dinding langsung retak. “Lantai keramik ikut anjlok,” terangnya ■
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
LUDES: Truk yang diparkir di depan gudang sabut kelapa habis terbakar di Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Singojuruh, Minggu (15/11).
Polisi masih Selidiki Asal Api
Baca Dinding...Hal 37
Bahaya Mengintai di Kelas Lokasi
: 2 kelas di SDN 1 Kaliploso, Cluring Kondisi Fisik : Q Bangunan anjlok Q Dinding retak cukup lebar Q Lantai keramik pecah
Penyebab : Q Kemarau panjang Q Kondisi tanah labil Dampak : Q Guru & siswa waswas Q Gedung berpotensi ambruk
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
REZA FAIRUZ/RABA
MENGANCAM: Siswi kelas V menyapu ruang kelas dengan latar belakang dinding dan lantai retak di SDN 1 Kaliploso, Kecamatan Cluring, kemarin (16/11).
SINGOJURUH - Aparat kepolisian masih belum berani menentukan asal api yang membakar gudang sabut kelapa di Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin (16/11). Mereka mengaku kesulitan mencari barang bukti (BB) dan saksi yang mengetahui kebakaran hingga menyebabkan satu mobil truk Colt Diesel ludes terbakar itu. “Kami belum tahu penyebab kebakaran,” cetus Kapolsek Singojuruh AKP Priono. Untuk mencari BB dan saksi yang mengetahui kebakaran itu, terang dia, kemarin (16/11) kembali mendatangi gudang sabut kelapa milik Firda Alvian, 28, warga Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi. “Tadi siang (kemarin) kami belum menemukan bukti yang
kuat dari mana asal api,” katanya. Selain mendatangi lokasi, polisi juga meminta keterangan tiga saksi yang berada di gudang sabut kelapa. Ketiga orang saksi itu adalah Rizki Kurniawan selaku penjaga gudang, istrinya Rizki, dan tukang las bernama Buang. “Saat kebakaran terjadi, ketiga orang itu ada di gudang,” ujarnya. Mengenai kemungkinan api berasal dari percikan mesin las, kapolsek mengaku belum menemukan bukti cukup kuat. Apalagi, sesaat sebelum istirahat makan siang, Firda Alvian, 28, dan Rizki Kurniawan, 22, sudah berkeliling memeriksa dan memastikan semua dalam kondisi aman. “Kalau sabut kelapa terbakar akibat terik matahari sepertinya juga tidak mungkin,” ungkapnya ■ Baca Polisi...Hal 37
Ita Kusumaningrum, Seniman Tato Asal Kecamatan Bangorejo
Tidak Mau Melayani Klien Anak di Bawah Umur Sebagian masyarakat masih menganggap minor seni rajah tubuh alias tato. Tetapi, pandangan miring itu tidak berlaku bagi Ita Kusumaningrum, warga Dusun Ringinmulyo, Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Dia menganggap seni tato punya filosofi dan merupakan seni asli Indonesia. SHULHAN HADI, Bangorejo RUMAH di Dusun Ringinmulyo, RT 3, RW 3, Desa Ringin Telu, Kecamatan
Bangorejo, ini tidak beda dengan rumah warga lain. Di depan rumah itu tumbuh pohon rambutan cukup besar. Tidak jauh dari pohon rambutan ada papan yang tidak terlalu besar bertulisan ‘’Independent Tattoo’’. Di ruang tamu terlihat beberapa lukisan dan kaligrafi. Perempuan dengan mengenakan celana pendek tampak sibuk menyiapkan perlengkapan membuat tato. Perempuan itu adalah Ita Kusumaningrum. “Mari masuk,” sapa perempuan dengan tangan dan kaki dihiasi tato itu. Sambil menahan napas, ibu dua anak itu mengaku tertarik dengan dunia seni sejak duduk di bangku SMA. Semasa remaja, dia mengaku menyukai corat-coret dan band sekolah. “Saya aktif sejak sekolah di Aliyah (Madrasah Aliyah),” katanya.
SENI: Ita dengan peralatan tato di rumahnya, di Dusun Ringinmulyo, Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo , Banyuwangi, kemarin (16/11).
SHULHAN HADI/JPRG
Profesi tato artis yang dijalani saat ini dianggap sebagai pilihan hidup. Suka dan duka menekuni profesi tersebut cukup banyak, karena dirinya seorang perempuan. “Tantangannya adalah saya cewek. Tato itu warisan Indonesia,” katanya. Meski dijadikan sumber penghasilan, Ita mengaku selektif memilih konsumen. Berbagai aturan yang ketat diterapkan, salah satunya tidak melayani tato anak di bawah umur. “Ada anak usia sekolah datang minta ditato, saya selalu tanya alasannya,” ujarnya. Tidak hanya anak di bawah umur, salah satu calon pelanggan yang sudah dewasa juga ada yang ditolak. Dengan sedikit gamang, orang itu mengaku ingin sekali memiliki tato, tapi tidak diizinkan ibunya. “Saya juga tidak mau kalau orang tuanya
tidak mengizinkan,” ungkapnya. Setahun kemudian, orang itu datang dan mengaku telah mendapat izin orang tuanya. Lantaran sudah ada izin, langsung dilayani dengan tato di bagian wajah. “Tato harus dilakukan tanpa paksaan dan tidak untuk pelarian masalah,” cetusnya. Selama menekuni profesi tato artis tersebut, banyak pengalaman yang dia dapat. Saat ini ada cewek yang masih sekolah banyak memiliki tato. “Pernah cewek masih sekolah ingin menambah tato di tubuhnya, saya tidak mau karena masih sekolah dan di bawah umur,” ungkapnya. Juga ada perempuan yang memaksa menghilangkan tato di tubuhnya. Secara teknis, menghilangkan tato bisa dilakukan dengan laser ■ Baca Tidak...Hal 37
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Selasa 17 November 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
Sudah Melakoni Kontrak 15 Tahun ■ WARGA...
Sambungan adari Hal 36
Terkait bagi hasil, Imam menyebut penghitungan tidak hanya didasarkan atas penyediaan kebutuhan semacam bibit. Sebab, untuk menyiapkan tanaman produksi, seperti sengon, dibutuhkan mekanisme khusus. “Kalau soal pembagian hasil, akan kita bahas lebih lanjut,” ucapnya. Camat Glenmore, Susanto Wibowo, menyampaikan warga yang berasal dari Kecamatan Glenmore dan Kecamatan Kalibaru itu
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
SEPI: Ansor, 33, memasukkan gabah di mesin penggilingan di tepi jalan Dusun Krajan, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (16/11).
Omzet Selep Keliling Anjlok CLURING - Para penggiling padi keliling yang banyak beroperasi di wilayah Banyuwangi Selatan kini banyak yang resah. Hampir tiga bulan terakhir penghasilan atas usaha selep keliling yang mereka tekuni menurun hingga 50 persen. Penghasilan para penggiling padi keliling yang menurun itu diduga akibat musim kemarau panjang. Selama kemarau, hampir tidak ada panen padi. “Tidak ada yang garap sawah, jadi tidak ada yang panen,” cetus
Ansor, 33, salah satu penggiling padi keliling. Menurut Ansor, giling gabah keliling sebenarnya tidak mahal. Biayanya mulai Rp 2.000 hingga Rp 7.000, tergantung berat gabah yang digiling. Giling beras sembako ongkosnya hanya Rp 3.000. “ Biasanya sehari dapat Rp 200 ribu. Sekarang sekitar Rp100 ribu sudah bagus,” katanya. Saat musim kemarau seperti sekarang ini, Ansor mengaku tidak berani jalan jauh hingga
keluar Kecamatan Cluring. Kalau dipaksakan, nanti malah rugi bahan bakar. Apalagi, penggilingan padi keliling sudah cukup banyak. “Saya paling menunggu kalau ada informasi panen dan jatah beras raskin turun,” katanya. Akibat penghasilan anjlok itu, Ansor mengaku saat ini tidak setiap hari bekerja. Dalam sepekan, biasanya hanya bekerja dua hari. “Kalau tidak giling padi, ikut buruh bangunan,” ujarnya. (ddy/c1/abi)
KPH Perhutani Banyuwangi Selatan
Berlomba Sekaligus Peduli Budaya Blambangan BENCULUK –Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Selatan memeriahkan peringatan Hari pahlawan dengan cara berbeda. Kali ini, mereka menggelar lomba paduan suara untuk ibu-ibu dharma wanita di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Benculuk Sabtu lalu (14/11). Meski dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, lomba kali ini justru menunjukkan kepedulian terhadap budaya lokal Banyuwangi. Karena peserta membawakan lagu umbul-umbul blambangan dengan mengenakan pakaian khas Banyuwangi. Administratur KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Ir Agus Santoso MM yang membuka acara itu menuturkan, kegiatan itu dapat mencintai dan melestarikan budaya daerah, juga sekaligus menumbuhkan rasa nasionalisme. “Selain itu, acara ini bisa saling mempertemukan karyawan dan keluarga besar KPH Banyuwangi Selatan,
DIDIK NURCAHYO FOR RABA
PENGHARGAAN: Ketua Dharmawanita KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Yuli Rusmawati (kanan) menyerahkan piala kepada pemenang lomba di TPK Benculuk Sabtu lalu.
terutama ibu-idu Dharma Wanita. Dengan begitu, jalinan silaturahmi dan kekompakan sesama rimbawan akan terjaga,” tutur Agus Santoso.
KPH Banyuwangi Selatan memiliki tujuh wilayah di bawah tanggung jawab Asisten Perhutani (Asper). Nah, dalam lomba kali ini ada
sembilan kelompok yang tampil dengan semangat masing-masing. Sambil menyanyikan lagu Umbulumbul Blambangan, setiap kelompok berpakaian batik khas Banyuwangi dengan berbagai corak. Setelah berlomba dengan ketat, akhirnya gelar Juara I diraih kelompok BKPH Blambangan Kalipahit. Juara II diraih kelompok Kantor KPH Banyuwangi Selatan, dan gelar Juara III menjadi milik BKPH Genteng. Sementara itu, Juara Harapan I dan Harapan II berturut diraih BKPH Benculuk dan BKPH Karetan. Di kesempatan ini, diserahkan juga penghargaan kepada juara lomba kebersihan dan keindahan ruangan. BKPH Karetan sebagai juara I lomba kebersihan dan keindahan ruangan. BKPH Curahjati tampil sebagai juara II, BKPH Pesanggaran juara III, dan Ruang Keuangan BKPH Banyuwangi Selatan sebagai juara harapan I, serta Ruang PHBM sebagai juara harapan II. (*/bay)
Bangunan Kelas Terancam Ambruk ■ DINDING...
Sambungan adari Hal 36
Gedung sekolah yang retak cukup besar itu menyebabkan para guru tidak tenang selama memberikan materi kepada siswa. Sebab, mereka khawatir terjadi apa-apa saat pelajaran berlangsung. “Yang retak itu ruang kelas V dan VI,” katanya.
Meski para guru banyak yang was-was, tapi sampai saat ini proses belajar dan mengajar di kelas V dan VI itu tetap berlangsung seperti biasa. “Kami sudah laporkan ke Dispendik Banyuwangi berikut foto-fotonya, tapi masih belum ada tinjau lapang,” jelasnya. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, dinding dan lantai di ruang kelas V dan VI tampak pecah cukup lebar hingga menganga. Bangunan
yang retak itu panjangnya 21 meter. Bagian terparah adalah di pojok antara beton dan dinding. Bagian lantai dasar keramik terlihat menganga sekitar satu centimeter dan miring. Kemiringan tanah itu sangat terasa saat berjalan di atasnya. “Ini kalau dindingnya tidak kuat menahan bangunan, bisa ambruk,” ungkap Kepala SDN 1 Kaliploso, Suharji. (ddy/c1/abi)
Dugaan Percikan Las Belum Terbukti ■ POLISI...
Sambungan adari Hal 36
Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, sebuah gudang sabut kelapa milik Firda Alvian, 28, di Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, terbakar Minggu siang (15/11). Truk Colt Diesel di lokasi ludes dilahap si jago merah. Tidak ada korban dalam kebakaran itu. Saat
kejadian, semua karyawan di perusahaan itu sedang libur. “Sabut kelapa yang terbakar itu di bagian luar gudang,” cetus salah satu penjaga gudang, Rizki Kurniawan, 22. Kebakaran yang menimpa gudang sabut kelapa itu terjadi sekitar pukul 12.30. Sekitar pukul 11.00 pemilik gudang Firda Alvian asal Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi, sempat meninjau gudang dan semua masih aman. “Pak Firda sempat
melihat perbaikan mesin sabut kelapa yang dilas,” terangnya. Saat istirahat sambil makan siang bersama tukang las yang memperbaiki mesin itu, Rizki mengaku mendengar suara seperti ledakan dari bagian depan. Setelah dicek, ternyata api sudah membakar sabut kelapa di depan gudang yang sedang dijemur. “Yang terbakar itu posisinya di dekat mesin las,” katanya. (ddy/c1/abi)
Lebih Banyak Menetap di Studio di Tanjung Benoa ■ TIDAK...
Sambungan adari Hal 36
Tetapi, biaya yang dikeluarkan cukup banyak. Sebagai ukuran sederhana, setiap satu centimeter tato uang yang harus dikeluarkan sekitar Rp 350 ribu. Padahal, membuat tato biayanya hanya Rp 12 ribu setiap satu centimeter. “Perempuan itu memaksa terus karena akan menjadi menantu salah satu tokoh terkenal di Banyuwangi ini,” katanya.
Meski bekerja sebagai seniman tato, Ita tidak ingin orang yang datang ke tempatnya itu ingin ditato untuk gagah-gagahan. “Saya melakukan (tukang tato) karena saya kerja, dan saya menato diri karena punya filosofi,” dalihnya. Sambil tersenyum, Ita menyampaikan bahwa saat menato laki-laki dan perempuan itu berbeda. Kebanyakan perempuan itu lebih kuat saat ditato, malah ada klien yang sampai tertidur. Tetapi, kalau orang laki-laki, tidak jarang mulai awal hingga selesai merintih kesakitan. “Cewek lebih kuat dibanding cowok,” terangnya.
Ita berharap, masyarakat lebih terbuka dalam memandang seni tato. Orang-orang yang memutuskan tubuhnya ditato juga bisa bertanggung jawab. “Semoga lekas terbuka, lebih bebas, tapi dilakukan secara bertanggung jawab,” ucapnya. Dia tidak setiap hari berada di rumah. Sebab, hari-harinya banyak dihabiskan di studi tato miliknya di kawasan Tanjung Benoa, Bali. Hanya sesekali dia pulang dan memantau studio yang juga rumahnya di Dusun Ringinmulyo, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo. (c1/abi)
sebelumnya diberi kesempatan menggarap lahan selama 15 tahun terhitung sejak tahun 2000 hingga Maret 2015. Kontrak itu diperpanjang hingga Oktober 2015. “Kontrak diperpanjang karena sedang panen kopi,” cetus Camat Glenmore, Susanto Wibowo. Sejak Oktober 2015, terang Susanto, kontrak kerja tidak diperpanjang pihak perkebunan karena pihak perkebunan mencanangkan program lain. “Warga tetap menuntut agar kontrak kerja diperpanjang,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng.
Untuk menampung aspirasi warga, anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Banyuwangi datang ke lokasi kebun kemarin (16/11). Mereka menggelar musyawarah dengan perwakilan warga dan perkebunan. “Kami akan mengawal keinginan warga itu,” cetus anggota komisi 1 DPRD Banyuwangi, Vicky Septalinda. Anggota FPDIP itu berharap semua usul yang disampaikan warga didasarkan pada kepentingan bersama. “Warga diharapkan memiliki solusi yang baik, tujuannya demi pendapatan petani,” katanya. (sli/c1/abi)
R A D A R B A NYUW A NGI
kesehatan RS Al-Huda Dipercaya 90 Perusahaan 38
Jawa Pos
GENTENG - Sampai saat ini, seba nyak 90 asuransi kesehatan swasta dan pemerintah telah menjalin kerjasama dengan RS Al Huda, termasuk BPJS Kesehatan maupun BPJS ketenagakerjaan. Tentu saja, hal ini merupakan apresiasi yang membanggakan bagi RSAH. Perluasan jaringan kerjasama dengan perusahaan asuransi ini, merupakan salah satu bentuk upaya untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan berobat atau menjalani pe rawatan kesehatan di RS Al Huda. Begitu yang disampaikan dr Indiati, MMRS, Kepala Bagian Administrasi RS Al Huda. “Tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan yang sangat besar seperti ini, persyaratan ketat yang diterapkan oleh masing-masing asuransi melalui tahapan Kredensial telah berhasil dilampaui. Untuk menjaga kepercayaan ini, sudah menjadi kewajiban bagi RSAH untuk memberikan pelayanan paripurna baik layanan kesehatannya maupun kemudahan layanan administrasinya,” ungkapnya. Dikatakan, sebagai bentuk kesiapan di
era asuransi saat ini, RS Al Huda telah melengkapi diri. “Di antaranya dengan memfasilitasi koordinasi manfaat atau Coordination Of Benefit (COB) dimana BPJS dan asuransi swasta dapat saling berbagi manfaat dalam pelaksanaan perlindungan kesehatan masyarakat,” ujar Indie. “Dengan COB masyarakat dapat menggunakan dua asuransi. Yaitu BPJS Ke sehatan dan asuransi swasta, tanpa harus kuatir terjadi klaim ganda atau kerumitan dalam pengajuan klaim manfaat. Syaratnya adalah BPJS dan asuransi swasta sudah melakukan kerjasama,” tutur dokter yang juga menjadi anggota Tim Kendali mutu kendali Biaya BPJS ini. Lebih lanjut dijelaskan, Nantinya BPJS Kesehatan bisa menjadi pembayar klaim utama, sementara asuransi komersial sebagai sekunder atau pendukung. “Dalam prakteknya, jika ada klaim dari peserta, BPJS akan membayar klaim sampai dengan besaran yang dicakup oleh BPJS dan asuransi komersial akan menutup sisanya sesuai dengan besaran yang ditanggung,” urainya.
Masih menurut Indie dari 90 asuransi swasta yang sudah bekerjasama de ngan RS Al Huda, 15 di antaranya sudah melakukan COB dengan BPJS kesehatan. Yaitu PT Avrist Assurance, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya, PT Asuransi Takaful Keluarga, PT Asuransi Bina Dana Arta, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, PT Asuransi Multi Artha Guna. PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi Tugu Mandiri, PT Lippo General Insurance, PT Inhealth dan Jasa Raharja “Ke depannya tentu akan semakin banyak asuransi swasta yang sudah bekerja sama dengan RSAH akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” imbuhnya. Untuk keterangan lebih lanjut tentang pelayanan kesehatan bagi peserta asu ransi di RS Al Huda dapat menghubungi RS Al Huda di no telp. (0333) 842034 ext 322 atau datang langsung ke Urusan Asuransi Kesehatan Dan Perusahaan Kerjasama RS Al Huda, Jl. Raya Gambiran No. 225 Genteng Banyuwangi. (*/als)
Selasa 17 November 2015
ISTIMEWA
KREDENSIALING: Proses penilaian kelayakan RSAH sebagai RS rekanan perusahaan asuransi kesehatan.
daerah sekitar ada apa lagi
Dua Mayat Tergeletak di Rel JEMBER - Warga di sekitar rel kereta api (KA) di Dusun Gayam, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji, geger kemarin. Pasalnya, dua mayat berjenis laki-laki dan perempuan, tergeletak dengan beberapa luka di sekitar rel tersebut, Senin pagi (16/11). Mayat perempuan diketahui bernama Suniyem, 42, warga Dusun Sumberejo, Desa/Kecamatan Mumbulsari. Sementara mayat laki-laki yang diperkirakan berumur 45 tahun, tidak diketahui identitasnya. Diduga, kedua korban meninggal akibat ditabrak KA Logawa jurusan Jember – Mojokerto. Informasi koran ini, mayat tersebut pertama kali ditemukan Sapari, 62, warga sekitar lokasi. Pagi itu, Sapari diberitahu anaknya yang melihat ada dua orang tergeletak di pinggir rel. Karena penasaran, Sapari langsung datang ke lokasi bersama beberapa tetangganya. Saat ditemukan, kondisi kedua mayat terpisah dengan jarak sekitar 50 meteran. Sementara pada tubuhnya, ada sejumlah luka. Petugas mengamankan dua buah tas yang diduga kuat milik korban. “Kalau mayat perempuannya ada identitas jelas. Tapi kalau identitas mayat laki-laki tidak ada,” ungkap petugas. Kedua mayat itu langsung dibawa ke RSD dr Soebandi Jember. Tak lama kemudian, keluarga Suniyem datang dan membawa mayat korban ke rumah duka untuk dikebumikan. Sementara mayat laki-laki, masih disimpan di RSD dr Soebandi Jember. Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo, melalui Kanit Reskrim Aiptu Eko Yulianto, membenarkan kejadian itu. Dari hasil olah TKP, diduga korban meninggal karena di serempet KA. “Kalau ditabrak langsung kemungkinan hancur. Tapi tubuh kedua korban masih utuh dan terdapat beberapa luka. Kemungkinan korban diserempet,” ungkap Eko.(jum/c1/sh/jpnn)
Kemenag Ditawari Surat Nikah Palsu
Bagus Supriadi/Radar Jember/jpnn
PERSIS YANG ASLI: Petugas Kemenag Jember membawa surat nikah palsu (kiri) dan asli.
JEMBER – Jaringan pemalsu surat nikah benar-benar makin nekat. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember mendapat tawaran dari orang tidak dikenal untuk membuat surat nikah palsu. Hal ini menyusul terbongkarnya sindikat pemalsu buku nikah di Jember, beberapa waktu lalu. Pemalsu surat nikah yang berhasil dibongkar adalah Eko Hariyanto dan Sofyan Ansori, warga Kelu rahan Tegal Besar, Kaliwates; dan Fauzi serta Wiwik, warga Balung. Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Jember Abdullah mengatakan, pihaknya sempat diajak bekerjasama orang tak dikenal untuk berbisnis surat nikah palsu. Penawaran itu disampaikan seseorang melalui surat. Dalam surat tersebut hanya dicantumkan alamat yang berlokasi di Jabar. Tetapi, di dalamnya tidak ada namanya. “Tentu kami tolak dan tidak merespons permintaan itu,” katanya. Dia menyatakan, jika oknum tersebut beralamat di Jember, dirinya pasti melapor ke polisi. Atau, jika masih di Jatim, Ke-
menag akan melakukan pelacaka. “Kalau cuma Pasuruan atau Surabaya mungkin bisa dilacak waktu itu. Karena jauh, makanya kami abaikan,” tuturnya. Menurut Abdullah, orang awam akan kesulitan membedakan surat nikah palsu dengan yang asli. Sebab, mulai dari bentuk, isi, dan jenis kertas sangat mirip dengan yang asli. Saat surat nikah itu diletakkan di bawah sinar ultra violet (UV), barulah akan diketahui mana surat nikah yang asli dan palsu. Sebab, yang asli akan muncul gambar air Garuda setelah di letakkan di bawah sinar UV. Selain itu, lanjut Abdullah, pada surat nikah yang asli terdapat nomor seri dan nomor korporasi. Saat dilakukan pengecekan di Kantor Urusan Agama (KUA) atau Kemenag, nomor yang di surat nikah palsu juga muncul di dokumen KUA atau Kemenag. “Kalau palsu pasti tidak akan muncul,” ujarnya. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk melakukan pengecekan ke KUA atau Kemenag jika ingin mengetahui keaslian surat nikah. (gus/har/jpnn)
Angkut Sapi Curian, Ditangkap Polisi
Jumai/ Radar Jember
TRAGIS: Lokasi penemuan dua mayat di sekitar rel KA Dusun Gayam, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji.
JEMBER - Warga Dusun Bulangan, Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, dibuat heboh, kemarin. Pasalnya, warga menemukan seekor sapi yang diduga hasil curian, beserta mobil Isuzu Panther S 1859 HF terperosok di selokan. Saat ditemukan, sapi dalam mulutnya diikat dengan karet. Sementara kaki belakang masih terikat tali tampar warna merah yang sudah putus. Warga pun segera melaporkan ke Polsek Mumbulsari, dan langsung turun ke lokasi. Sesampai di lokasi, puluhan warga
nyaris membakar mobil Panther S 1859 HF yang terperosok ke selokan. Warga yakin bahwa mobil tersebut hendak digunakan mengangkut sapi curian. Beruntung, petugas berhasil meredam kemarahan warga. Selanjutnya, mobil beserta sapi langsung dibawa dan diamankan di Mapolsek Mumbulsari. Selain itu, petugas juga mengamankan Abdul Wafi, 32, warga Dusun Karang Asem, Desa/Kecamatan Grujukan – Bondowoso. Pria yang akrab disapa Wafi ini, mengaku pemilik sekaligus pengemudi mobil
Panther tersebut. Saat dimintai keterangan, Wafi awalnya memberikan keterangan yang berbelit-belit. Namun pada akhirnya, dia mengakui bahwa mobilnya itu hendak digunakan mengangkut sapi. Usai menjalani pemeriksaan, Wafi ditetapkan sebagai tersangka. Dia pun dijebloskan ke tahanan Mapolsek. (jum/c1/sh/jpnn) DISERAHKAN KE PEMILIK: Sapi yang siap diangkut menggunakan mobil Panther diserahkan kepada Sa’i, pemiliknya. Jumai/Radar Jember/jpnn
Mengenal Tradisi Gantung Ari-ari di Desa Bayung Gede, Kintamani, Bangli
Abaikan Tradisi, Terancam Denda 200 Kepeng Bolong Masih banyak tradisi unik di Bali. Salah satunya tradisi mengubur ari-ari bayi dengan cara digantung di pohon yang diletakkan di tanah pekarangan di Desa Bayung Gede, Kintamani, Bangli. Seperti apa? Zulfika Rahman, Bangli UNTUK mencari Desa Bayung Gede, Kintamani, tak begitu sulit. Dari arah Wisata Penelokan di Kintamani hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai di desa tersebut. Beberapa warga di seputaran wilayah Kintamani sudah sangat akrab dengan nama desa ini. Terlebih ketika menanyakan nama Bayung Gede, tak perlu menunggu waktu lama mereka langsung menunjukkan lokasinya di mana. Bahkan, tanpa diminta, mereka langsung bisa menebak jika tujuan koran ini adalah untuk melihat tradisi mengubur ari-ari dengan cara di gantung di pohon. Koran ini pun segera menuju wisata Penelokan. Sesampai di pertigaan yang mengarah ke kiri, sekitar 1 km dari pertigaan tersebut terdapat gapura bertuliskan, “Selamat Datang di Desa Bayung Gede”. Pertama kali sampai di Desa Bayung Gede, koran ini langsung mengunjungi rumah Perbekel Bayung Gede, Wayan Suarjaya, untuk menanyakan tradisi
gantung ari-ari yang terkenal se-antero Bali ini. “Tradisi ini masih terjaga di desa kami. Ini tidak terlepas dari peran masyarakat yang memegang teguh tradisi adat,” ujar Wayan Suarjaya saat ditemui di Kediamannya. Tapi, sejak kapan tradisi itu ada, dirinya tidak bisa memastikan. Bahkan, beberapa orang tua di Desa Bayung Gede juga tidak mengetahui sejak kapan pastinya serta asal muasal tradisi ini dianut. Meskipun demikian, tradisi me ngubur ari-ari dinilai sudah dijalankan oleh para leluhur mereka sejak beberapa abad yang lalu. “Tidak ada lontar maupun serat yang mengulas tradisi ini. Tradisi ini dijalankan turun temurun oleh leluhur kami,” terangnya. Berdasar selentingan, tradisi ini muncul karena pura yang ada di Desa Bayung Gede tidak dilengkapi gedong atau candi. Nah, agar tidak ada yang menyamai letak gedong, akhirnya muncul tradisi ini. Selen tingan yang lain menyebutkan, tradisi tersebut muncul agar lingkungan rumah tidak menjadi kotor dengan menanam ari-ari di pelataran rumah. Masyarakat Bayung Gede percaya, dengan menggantung ari-ari tersebut dalam satu pekarangan yang dinamakan setra ari-ari, maka bisa menyatukan rasa persaudaraan. “Sebelum dibawa menuju setra, keluarga yang memiliki anak harus menyiapkan sesajen terlebih dulu. Tidak perlu terlalu besar, hanya yang biasa saja,” tukasnya. Suarjaya menjelaskan, usai menggelar upa-
zulfika rahman/BALI EXPRESS/JPNN
MENARIK: Salah seorang pengunjung di Setra Ari-ari Desa Bayunggede sedang melihat langsung ari-ari yang digantung menggunakan buah kelapa.
cara masyarakat yang hendak mengubur ari-ari tersebut terlebih dulu mencari satu buah kelapa yang selanjutnya diparut dengan membuang seluruh serabut kelapa. Setelah terlihat batok kelapa, kelapa nantinya akan dibelah menjadi dua untuk mengeluarkan air kelapa. Kemudian ari-ari dicuci sebersih mungkin, baru ari-ari bayi dimasukkan ke dalam batok kelapa yang selanjutnya diikat kembali menggunakan
tali dari bahan bambu atau selang tabu. “Yang wajib membawa yakni ayah si bayi. Dibawa menggunakan tangan kiri, sementara tangan kanannya memegang sabit yang digunakan untuk memotong cabang pohon kayu bukak yang tumbuh subur di setra ari-ari,” paparnya. Menariknya, waktu untuk membawa ariari menuju setra yang luasnya sekitar 15 are tersebut tidak boleh dilakukan saat matahari
bersinar terang. Waktu yang dianjurkan yakni saat subuh sebelum terbitnya matahari atau saat senja pada waktu matahari terbenam. Hal ini dilakukan karena sudah merupakan aturan leluhur. Hingga saat ini warga di Bayung Gede tidak mengetahui maksud tersebut. “Setelah sampai di setra, baru batok kelapa yang berisi ari-ari akan digantung di ranting pohon bukak,” tutur Suarjaya. Ditanya apakah selama ini ada yang melanggar tradisi tersebut, dirinya menjelaskan selama ini warga taat dalam menjalankan tradisi ini dan belum ada yang melakukan pelanggaran. Jika ada yang berani melanggar, maka akan dikenakan sanksi denda dengan membayar uang bolong senilai 200 kepeng yang diserahkan ke pihak adat. “Kalaupun orang Bayung Gede menikah dan hidup di luar wilayah Bayung Gede tetap dikenakan kewajiban untuk mengubur ari-ari bayinya dengan cara digantung di setra ari-ari. Itu kalau untuk yang masih berada di wilayah Bali, tapi untuk di luar Bali tidak ada kewajiban seperti yang tinggal di sini,” ucapnya. Tradisi unik kontan menarik minat wisatawan lokal maupun asing. Mereka penasaran dan ingin melihat langsung gantungan buah kelapa yang berisi ari-ari itu. Menurut informasi, ari-ari yang digantung akan bertahan selama dua hingga tiga tahun berada di pohon, selanjutnya jika sudah rapuh tali pengikatnya akan jatuh sendiri. (rdr/mus/jpnn)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Selasa 17 November 2015
BERITA UTAMA
39
SK Pemberhentian Sudah Diserahkan n LUKMAN... Sambungan dari Hal 29
Selain Lukman, Mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPTD)
Dinas Pendidikan Kalibaru, Ahmad Munir, juga mengalami nasib serupa. SK pemberhentian Munir sebagai PNS tertuang dalam SK Bupati Nomor
888/274/429-202/2015. Bagaimana dengan nasib Ririn Puji Lestari? Sanksi untuk mantan kepala Sekolah Dasar Negeri 9 Kalibaru Wetan itu masih menanti
SK dari gubernur Jawa Timur. Lantaran status kepegawaian Ririn golongan IV, maka menjadi kewenangan gubernur untuk memberikan sanksi.
Uang Rp 15 Juta Hasil Penggergajian Kayu n PERKETAT... Sambungan dari Hal 29
Barang buktinya cukup banyak, ada uang tunai, sabu-sabu, ekstasi, ganja, dan ada peralatan nyabu. Mengedepankan asas praduga tak bersalah, wajah para tersangka ditutup. Selama proses hukum di polres, para tersangka didampingi penasihat hukum yang ditunjuk Polres Banyuwangi. Tersangka IS, 44, didampingi pengacaranya, Sri Wuryanti; tersangka Hot, Gen, dan Wib, didampingi Nur Hayati; sedangkan tersangka Int didampingi Eko Sutrisno. Dalam Operasi Sakau yang digelar di Hotel Watudodol dan Green Diamond Diskotek Rabu lalu (11/11), petugas Satnarkoba mengamankan lima tersangka beserta barang buktinya. Sabu yang diamankan seberat 11, 26 gram dan tiga paket ganja seberat
210 gram. Selain itu, juga diamankan satu paket biji ganja kering seberat 0,45 gram dan 6 butir ekstasi. Selain itu, petugas juga menemukan 26 pipet kaca, 2 buah bong, sebuah timbangan digital, hand phone, dan 11 lembar bukti transfer senilai Rp 15 juta. Uang itu diduga merupakan hasil penjualan sabu-sabu dan ganja. Pembeli dan penjual bertransaksi secara langsung. “Tidak pakai ranjau. Pembeli dan penjual ketemu langsung. Bayar langsung ada barang,” beber Wakapolres Kompol I Made Dhanuardana didampingi Kasatnarkoba AKP Agung Setyo Budi di sela ekspose kemarin. Terkait keberadaan uang Rp 15 juta, pengacara IS, Sri Wuryanti, membantahnya. Uang yang ditemukan itu merupakan hasil usaha penggergajian kayu dan emas. Uang itu sudah ada di tangan kliennya beberapa hari
sebelum penangkapan. “Uang itu hasil usaha dan bukan hasil penjualan narkoba,” bebernya. Bahkan, terkait barang bukti ganja, pihaknya akan melakukan upaya lain. Salah satunya timbang ulang. Sebab, ganja itu sudah tercampur dengan tembakau. Itu yang membuat Sri Wuryanti ingin tahu pasti berapa berat ganja itu sesungguhnya. Sementara itu, dalam mengantisipasi potensi tempat hiburan malam agar tidak digunakan sebagai lokasi transaksi dan penyalahgunaan narkoba, Polres Banyuwangi berencana melakukan pengawasan ketat. Razia rutin di sejumlah tempat dugem akan menjadi agenda penting kepolisian dalam mengantisipasi pelanggaran. “Setelah ini tempat hiburan akan kami awasi penuh. Razia rutin akan digelar untuk memastikan tidak ada narkoba yang beredar di tempat itu,” tegas
Wakapolres Dhanuardana. Diberitakan sebelumnya, Operasi Sakau yang dilancarkan Polres Banyuwangi menyisir hotel dan tempat dugem Rabu dini hari (13/11). Tempat yang dituju adalah Hotel Watudodol, Ketapang, dan Kafe Green Diamond (GD). Di dua tempat tersebut petugas Satnarkoba menggelandang lima orang yang diduga menyimpan dan memiliki narkoba. Setelah dites urine, lima orang tersebut positif mengonsumsi narkoba. Kelima orang tersebut adalah Sg alias Gen, 37, warga Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, dan Int, 25, asal Perum Gentengan Baru, Blok C 17, Jalan MH. Thamrin, Banyuwangi, Wib, 44, warga Jalan Bedadung 22, Jember, Hot, 33, warga Dusun Badean, Desa/ Kecamatan Kabat, dan IS alias Lg, 44, warga Kelurahan Taman Baru, Banyuwangi. (nic/c1/aif)
“Pak Lukman dan Pak Munir karena golongan III, maka pemberhentiannya cukup dengan SK bupati. Bu Ririn masih menanti SK gubernur,” jelas Sih Wahyudi, kepala BKD Banyuwangi. Keputusan pemberhentian secara tidak hormat itu membuat keduanya tidak memperoleh dana pensiun. Keduanya cukup memperoleh tunjangan hari tua. Nasib Ririn, menurut Sih, tidak akan jauh berbeda dengan Lukman dan Munir. “Semua sudah sesuai putusan Pengadilan Tipikor Surabaya. Terkait kasus Bu Ririn, kita juga berkoordinasi dengan BKD provinsi, BKN, dan Pemprov Jatim,” imbuhnya. Ketika ditanya tentang banding terhadap keputusan tersebut, Sih mengatakan masih ada kemungkinan. Namun, hingga saat ini dia mengaku belum mendengar secara resmi keinginan banding dari mereka.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Sulihtiyono menambahkan, SK tersebut sudah diserahkan kepada yang bersangkutan. Sehingga, di lingkup Dispendik, keduanya sudah resmi tidak bertugas sebagai PNS. “Sudah kita sampaikan kepada yang bersangkutan. Cuma untuk memenuhi jabatannya kita masih menunggu bupati baru, karena sementara ini masih Pj,” tandas Sulih. Sekadar mengingatkan, empat orang tertangkap tangan petugas Kejaksaan Negeri Banyuwangi pada September 2014 lalu di SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring. Mereka yang diringkus adalah Ahmad Munir, 55, yang kala itu sebagai kepala UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru; Ahmad Farid alias Mamak, 50, seorang penggiat LSM; dan Ririn Puji Lestari, 48, staf UPTD Kalibaru yang juga kepala SDN Kalibaru Wetan.
Mereka diduga melakukan tindak pidana pungli terhadap sekolah penerima bantuan rehabilitasi sekolah. Jumlah tarikan bervariasi, mulai Rp 129 juta hingga Rp 170 juta. Uang yang diduga hasil pungli senilai Rp 211 juta diamankan sebagai barang bukti. Kasus itu menyeret Plt. Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Banyuwangi, Lukman. Dia dituding harus ikut bertanggung jawab atas penarikan fee yang dibebankan kepada kepala sekolah penerima bantuan tersebut. Proses hukum pun bergulir di Pengadilan Tipikor Surabaya. Akhirnya, empat terdakwa kasus korupsi dana Bansos Dispendik Banyuwangi itu dinyatakan bersalah demi hukum. Lukman, dan Ahmad Munir dihukum 1 tahun 2 bulan penjara, sedangkan Ririn Puji Lestari dan seorang penggiat LSM, Farid alias Mamak, divonis setahun penjara. (fre/c1/aif)
Nurhariri dan Faisol Dilubangi Kakinya n DUA... Sambungan dari Hal 29
“Jualnya bervariasi. Kalau kambing bisa cuma Rp 1 juta,” aku Subroto di Mapolres Banyuwangi kemarin. Dengan tertangkapnya Darkoni dan Subroto, berarti jumlah tersangka pencurian hewan ternak itu menjadi enam orang. Sebelumnya, polisi menangkap empat pelaku. Mereka adalah Ahmad Jaelani, 46, Ari Widiyo, 24, dan Nurhariri, 36. Ketiganya merupakan warga Dusun Krajan, Desa Jelun, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Otak komplotan tersebut adalah Faisol, 43, warga Dusun Salakan, Desa
Kenjo, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. “Subroto dan Darkoni merupakan penadah. Jadi, total tersangkanya enam orang,” beber Kompol Made Dhanuardana, Wakapolres Banyuwangi kemarin. Dhanu menjelaskan, eksekutor pencurian hewan ternak itu adalah Faisol dan Nur Hariri. Sopir pengangkut hewan curian itu Jaelani. Ario Widyo Seno bertugas memantau situasi dan membantu mengangkat ternak ke atas kendaraan Kelompok Faisol itu telah menjarah 10 ekor sapi dan 45 ekor kambing dari 22 tempat kejadian perkara (TKP). Komplotan tersebut dibekuk Tim Resmob Polres
Banyuwangi Kamis malam lalu (12/11). Dari 10 ekor sapi yang dicuri, petugas berhasil menemukan 2 ekor sapi sebagai bukti. Sementara itu, dari 45 ekor kambing hasil curian, hanya 8 ekor yang bisa diselamatkan. Dalam meringkus komplotan itu, polisi terpaksa melumpuhkan Faisol dan Nurhariri dengan tembakan. Itu dilakukan karena mereka berusaha kabur dari sergapan tim resmob. Dalam catatan petugas, kelompok Faisol telah beraksi di enam kecamatan dengan sebaran di 22 lokasi pencurian. Hitungan polisi selama lebih-kurang enam bulan, para pelaku telah mencuri
10 ekor sapi dan 45 ekor kambing. Rinciannya, di Glagah 14 ekor kambing dan empat sapi. Di Kecamatan Giri cuma satu ekor. Di Kota Banyuwangi 12 kambing dan satu sapi. Di Kalipuro para pelaku berhasil membawa lari satu ekor sapi dan lima kambing. Sementara itu, di Kecamatan Kabat mereka mencuri lima kambing dan satu sapi. Khusus di Rogojampi 10 ekor kambing yang dicuri. Saat beraksi, para pelaku berbagi peran. Ada yang bertugas sebagai tukang survei, eksekutor, dan ada yang bertugas menyalurkan barang curian kepada penadah barang hasil kejahatan. (nic/c1/aif)
Hariyono Sudah Lapor ke Polisi n WARGA... Sambungan dari Hal 29
Kejadian itu bermula saat warga Lingkungan Sukowidi itu bersama adiknya, Kurniawan, 16, naik motor di Simpang Lima, Banyuwangi, Minggu malam kemarin (15/11). Pukul 22.30 tiba-tiba ada seorang pria naik motor Suzuki Shogun 110 warna hitam mendekatinya. Tanpa sebab yang jelas, pria yang berboncengan dengan seorang wanita itu menendang motor Hariyono. Melihat ada ketidakberesan, Hariyono langsung menghindar. Dia mencium aroma alkohol dari mulut pria tersebut. Hariyono pun langsung pergi ke arah Jalan Dr. Sutomo. Rupanya pria itu mengejar dan meneriaki Hariyono maling. Tak puas hanya memepet motor Haryono, pria itu juga berteriak bahwa dirinya aparat. Lantaran
FREDY RIZKI/RABA
LEBAM: Hariyono (kanan) bersama Kurniawan setelah dihajar pria misterius.
takut, Haryono dan adiknya berhenti dan menurut saat digiring menuju sebuah gang. Begitu berhenti, pria bertinggi 160 cm yang mengejarnya itu langsung turun dan mengambil sebuah genting. Genting tersebut dipukulkan ke wajah Haryono. Akibatnya, terdapat sobekan di antara hidung dan mata Haryono. Tak berhenti di situ, wajah Haryono juga dipukul dua kali.
Adiknya sempat hendak menahan, tapi tubuhnya dipegangi wanita yang dibonceng laki-laki tersebut. “Dia bilang sebagai aparat. Dia membawa perempuan yang saya kira istrinya. Saya percaya dan berhenti. Begitu berhenti, saya langsung dipukul pakai genting sampai berdarah,” ujarnya. Puas menganiaya Hariyono, pria bertubuh kurus itu langsung pergi
meninggalkannya. Tak lama kemudian, datang tiga polisi yang menghampirinya dan bertanya tentang kejadian tersebut. “Saya lihat ada tiga polisi tidak jauh dari situ, tapi mereka diam saja dan baru datang setelah saya dipukul. Habis itu ada lagi petugas polsek kota yang datang lalu menyarankan saya lapor dan minta visum dokter,” jelas Hariyono. Malam itu juga Hariyono langsung melaporkan tindakan yang dialaminya dan melakukan visum di RSUD Blambangan. Sampai saat ini pria asli Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, itu masih merasakan sakit di sekitar wajahnya. “Kata warga yang melihat, pekerjaan pelaku sebagai tukang becak. Tapi saya tidak tahu, saya tunggu saja penyelidikan polisi. Orang itu kulitnya hitam. Tubuhnya tidak terlalu tinggi,’’ tegasnya. (fre/c1/aif)
Nurkomari Habiskan Waktu Bersama Keluarga n PAK GIK... Sambungan dari Hal 29
“Ini mau ada rapat persiapan debat cabup dan cawabup dengan KPU,” ujarnya singkat. Di luar kampus, pria yang akrab disapa Pak Gik itu memiliki kesibukan di bidang sosial lain. Beberapa waktu lalu ia sempat dijadikan narasumber Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik untuk memberikan wawasan kebangsaan. Selain itu, beberapa kali ia juga diminta memberikan pencerahan bagi anggota panitia pengawas pemilih di tingkat kecamatan. Meski tetap bisa mengisi waktu dengan kesibukan positif, dosen yang berbasis di fakultas hukum itu merasa ada yang hilang saat tidak bisa memberikan pelayanan kepada mahasiswa. “Dari dulu saya selalu aktif di kegiatan sosial di luar kampus. Tapi yang mendominasi tetap kegiatan perkuliahan di kampus,” katanya. Sebagai pendidik, ia merasa resah saat tidak bisa memberikan hak kepada para mahasiswa. Pak Gik juga mengaku tidak nyaman saat tidak mampu menunaikan kewajibannya mengajar. Aktivitas belajar-mengajar di kampus adalah media yang tepat untuk
membangun agen-agen perubahan yang lebih baik ke depan. Oleh karena itu, menurutnya aktivitas tersebut memiliki tujuan mulia. Tetapi, hal tersebut tidak bisa dicapai tanpa intensitas tatap muka. Meskipun secara yuridis dirinya memiliki hak menjalankan kewajiban sebagai pendidik, tapi Sugihartoyo memilih menja_lankan keputusan yang ada. “Takutnya kalau dipaksakan malah jadi blunder. Akan ada tindakan salahmenyalahkan,” ucapnya. Dosen lain, I Wayan Mertha, 57, saat ditemui baru saja pulang dari kegiatan pengurusan upacara pembakaran jenazah di rumah duka di Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi. Masih mengenakan pakaian adat umat Hindu, pria yang tinggal di Jalan Kyai Haji Asmuni, Kelurahan Tukang Kayu, itu mengatakan dirinya hadir sebagai pengurus Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi. Alumnus Universitas Udayana Bali jurusan pendidikan bahasa Indonesia itu memiliki kegiatan yang padat di luar universitas. Selain menjadi pengurus PHDI Banyuwangi, Wayan juga menjabat wakil ketua bidang pemeliharaan antar umat bera_ gama dalam Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB). Meskipun memiliki kegiatan yang seabrek, ia mengaku tidak kesulitan memanajemen waktu belajar-mengajar di kampus. “Cuma waktu tidak bisa masuk kampus kemarin ada yang kurang rasanya,” ucapnya. Saat menerima surat pe_ nonaktifan sementara dari rektor, hal yang pertama terbesit di benaknya adalah bagaimana nasib anak didiknya. Apalagi, saat ini ada yang membutuhkan dirinya sebagai pembimbing skripsi. “Terus terang saya belum melihat kerugian pribadi. Kasihan mahasiswa. Hari pertama tidak masuk, HP saya banjir SMS anakanak (mahasiswa),” ungkapnya. Ia diserbu pertanyaan heran dari mahasiswa asuhannya. Namun, dosen senior asal Klung_kung, Bali, itu memilih tidak membeberkan secara lengkap alasannya tidak bisa menghadiri perkuliahan. Itu demi meminimalkan keresahan yang sudah timbul. Pria yang dekat dengan mahasiswanya itu bisa membaca nada gelisah dalam pesan singkat yang dikirim para mahasiswa. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi bersikeras melakukan kegiatan bimbingan di rumah Wayan. Dengan tegas dirinya
menolak. Sebab, ia memegang teguh prinsipnya, yakni kepentingan kampus harus dilaksanakan pada tempatnya, yakni di kampus. Alhasil, beberapa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi tersebut harus menunda target penyelesaian mereka. Berbeda dengan Wayan, Sugihartoyo terpaksa mengizinkan beberapa mahasiswa melakukan kegiatan di rumahnya. Meski itu sangat tidak etis karena bisa menimbulkan persepsi baru. “Pelayanan harus terus jalan. Mahasiswa jangan sampai terganggu masalah manajemen,” ungkapnya. Sementara itu, Nurkomari mengaku sangat terbebani ketika tidak bisa mengajar. “Kasihan yang sedang ngurus skripsi ini,” katanya dihubungi via seluler. Ia tidak ada di rumah ketika hendak ditemui. “Ini, saya ngantar anak yang mau balik ke Jepang,” tambahnya. Selama vakum dari kegiatan kampus, ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan meningkatkan intensitas ke kebun. “Ya beginilah kegiatan saya. Mengayomi keluarga saja. Selain itu, ya melihat kebun,” seloroh pria yang memiliki kebun kelapa itu. (c1/aif)
RENDRA KURNIA/RABA
SIAPA CEPAT DIA DAPAT: Salah satu peserta kalangan pelajar sedang mengumpulkan karya fotonya di kantor Dinas PU Pengairan siang kemarin.
Tiga Juri Akan Menilai Karya Foto n PAMERKAN... Sambungan dari Hal 29
Foto yang diserahkan dalam bentuk soft copy berformat JPEG dan hard copy ukuran 10R dan 10RS. Resolusi gambar dibatasi minimal 300 dpl. Tidak lupa di balik CD burning (wadah foto soft copy) atau foto yang sudah tercetak dicantumkan lokasi foto, judul foto, waktu pengambilan, dan identitas peserta. Yang kedua, bagi peserta yang melombakan foto lebih dari satu dengan objek berbeda kategori agar mengumpulkan di waktu yang bersamaan. “Agar penilaian lebih mudah,” ujar Donny. Seperti diketahui, ada tiga juri dari latar belakang berbeda yang akan menilai tiap peserta. Para juri adalah pihak yang berkompeten di bidang fotografi. Di
antaranya bidang teknik dasar foto dari Dinas Pengairan, bidang fotografi jurnalistik, dan kalangan profesional. “Juri akan menilai secara komprehensif,” ujar Donny. Tiga juri tersebut akan menilai foto dari sudut pandang keahlian masing-masing. Dari pihak pengairan akan menilai foto lokasi sebagai objek apakah sudah sesuai tema yang ditentukan, yakni wisata air, konservasi, dan irigasi. Juri berlatar belakang jurnalis akan menilai konten foto dari sisi pesan yang disampaikan foto. Foto yang baik adalah yang menyampaikan pesan secara jelas. Sementara itu, juri dari kalangan profesional fotografer lebih banyak menilai dari sisi seni sebuah foto. “Juri fotografer nanti menilai komposisi objek pencahayaan dan angle sebuah
foto,” kata Donny. Lomba foto pengairan ini mendapatkan sambutan luar biasa dari kalangan penggemar fotografi. Beberapa peserta datang dari luar Banyuwangi, seperti Probolinggo, Surabaya, dan Jakarta. Panitia menyediakan total hadiah yang cukup besar, yakni Rp 45 juta. Rinciannya, total 11,5 juta untuk kategori pelajar, Rp 14,5 juta untuk kategori mahasiswa, dan Rp 19 juta untuk kategori umum. Dalam sisa waktu yang singkat ini, Donny berharap para peserta yang masih tahap hunting memaksimalkan pencarian objek. Harapan juga disampaikan kepada peserta yang pernah ikut tahun sebelumnya agar meningkatkan kualitas foto dan mengekspose lebih banyak potensi mata air di Banyuwangi. (cin/c1/aif)
Hanya Mengantongi Advice Planning n SEGEL... Sambungan dari Hal 29
Bukan itu saja, petugas juga memasang papan bertulisan “Bangunan Ini Disegel karena Tidak Memiliki Izin Mendirikan Bangunan Berdasar Perda No. 14 Th 2011 Tentang Retribusi Izin Tertentu”. Kepala Seksi (Kasi) Penyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai, mengatakan penyegelan itu dilakukan lantaran menara seluler tersebut melanggar Perda Nomor
14 Tahun 2011 tentang retribusi izin tertentu. “Karena tower ini belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB),” ujarnya. Menurut Ripai, sebelum melakukan penyegelan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM). Berdasar hasil koordinasi, tower tersebut baru mengantongi advice planning (AP). Dijelaskan, AP bukan izin. Menurut Ripai, AP merupakan
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi saat mengajukan IMB. “Jadi, karena tower ini baru mengantongi AP, hari ini (kemarin) kami lakukan penyegelan sementara,” kata dia. Ripai menambahkan, apabila seluruh izin yang dibutuhkan untuk mendirikan menara tersebut telah terpenuhi, maka garis Satpol PP dan papan penghentian pembangunan yang kemarin dipasang akan dibuka kembali. (sgt/c1/aif)
Bangun Spirit Revolusi Mental Seluruh Anggota Polres Digembleng Lewat ESQ BANYUWANGI - Peningkatan pelayanan dan profesionalisme Polri kepada masyarakat terus ditingkatkan. Ragam cara ditempuh demi membentuk pengayom dan pelindung masyarakat yang dibutuhkan masyarakat. Itulah yang tampak dari pembentukan dan peningkatan kecerdasan emosional yang dilakukan jajaran Polres Banyuwangi. Selama tiga hari, mulai Jumat 13/11), seluruh personel Polres Banyuwangi mengikuti serangkaian pelatihan Emotional Spiritual Question (ESQ)
di Gedung Bhayangkara, Banyuwangi. Para pejabat utama hingga bintara mengikuti acara yang dipandu trainer dari Surabaya tersebut. Dalam training itu, para penegak hukum tersebut diajak menyadari arti kehidupan. Kabagsumda Polres Banyuwangi Kompol Mustakim menjelaskan, training ini mengandung beberapa maksud dan tujuan, di antaranya memupuk jiwa dan mental anggota kepolisian. “Ada sisi positifnya agar anggota tidak melenceng dari aturan Tribrata Kepolisian,” bebernya. Pelatihan ESQ ini sekaligus menjadi bagian dalam membangun spirit revolusi mental
yang digaungkan pemerintah. Kepolisian sedang berbenah agar citra di masyarakat terus positif. Perubahan itu tidak hanya pada sistem dan internal, tapi juga dari aparatnya selaku penggerak sistem. Setelah menjalani pelatihan tersebut, Mustakim berharap perilaku negatif anggota berkurang. Kinerja anggota yang semula loyo semoga kembali semangat. Ke depan, penegakan hukum dan pengayoman terhadap ma_ syarakat diharapkan berjalan sesuai yang diharapkan. “Spirit perubahan harus terus didengungkan agar bisa dirasakan masyarakat secara langsung,” pintanya. (nic/c1/aif)
40
Jawa Pos Selasa 17 November 2015
Debat Cabup Pertama Tidak Live
Sebar Bilik Suara ke PPK BANYUWANGI - Komisi Pemilih an Umum (KPU) Banyuwangi akan mendistribusikan kotak dan bilik suara ke kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mulai besok (18/11). Jumlah kotak dan bilik suara yang bakal dikirim ke PPK mencapai 8.580 unit. Rinciannya, kotak suara berjumlah 2.860 unit dan bilik suara 5.720 unit. Mengingat banyaknya kotak dan bilik suara yang harus segera dikirim ke masing-masing PPK, KPU berencana melakukan pendistribusian secara bergelombang selama empat hari. Jumlah armada yang digunakan mengangkut kotak dan bilik suara sebanyak empat unit. Ketua KPU, Syamsul Arifin, menga takan jumlah kotak dan bilik suara yang didistribusikan untuk keperluan Pilbup 9 Desember 2015 disesuaikan jumlah TPS di Bumi Blambangan. Jumlah TPS se-Banyuwangi sebanyak 2.860 unit. “Setiap TPS akan dilengkapi satu kotak suara dan dua bilik pemungutan suara,” ujarnya kemarin (16/11). Dikatakan, sesampai di kantor PPK, kotak dan bilik suara itu akan diawasi para personel panitia penyelenggara pemilu tingkat kecamatan tersebut. Pengawasan juga akan dilakukan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) setempat. “Setelah itu, kotak dan bilik suara itu akan didistribusikan ke masingmasing Panitia Pemungutan Suara (PPS). Pendistribusian ke PPS dilakukan tiga hari menjelang hari H coblosan,” cetusnya. Perlu diketahui, pada pilbup kali ini, KPU Banyuwangi tidak perlu melakukan pengadaan kotak dan bilik pemungutan suara. Sebab, stok yang dimiliki lembaga penyelenggara tersebut melimpah. Stok bilik pemungutan suara milik KPU Banyuwangi saat ini sebanyak 11.616 unit, sedangkan pasokan kotak suara mencapai 15.184 unit. Kotak dan bilik suara itu merupakan logistik yang digunakan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu. (sgt/c1/afi)
Putaran Kedua dan Ketiga Siaran Langsung JTv dan TvOne
SIGIT HARIYADI/RABA
SIAP DIDISTRIBUSIKAN: Staf KPU mengecek kotak suara di kantor lembaga penyelenggara pemilu tersebut kemarin.
BANYUWANGI - Rangkaian debat publik pasangan calon (paslon) yang berlaga pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 bakal digeber mulai Jumat mendatang (20/11). Sebelum ajang adu visi-misi dan program dua paslon tersebut digelar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama stakeholder terkait getol melakukan persiapan pelaksanaan ajang tersebut. Untuk mematangkan persiapan debat antar pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyuwidodo (Su-Si) itu, KPU menggelar rapat bersama pihak penyedia jasa layanan penayangan debat publik kemarin (16/11). Rapat tersebut juga diikuti empat akademisi yang ditunjuk sebagai panelis, yakni Sugihartoyo, Mohammad Hasyim, Teguh Sumarno, dan Abdul Kholiq Syafaat. Pertemuan itu juga dihadiri perwakilan JTV sebagai televisi lokal Jatim yang bakal menayangkan debat publik Pilbup Banyuwangi 2015. Ketua KPU, Syamsul Arifin, menga takan rapat kemarin digelar untuk mempertemukan penyedia jasa laya nan penayangan debat publik dengan
para panelis. Pertemuan itu perlu digelar untuk membahas teknis pelaksanaan debat, termasuk durasi waktu dan lain-lain. “Sampai hari ini (kemarin) persiapan pelaksanaan debat publik sudah mencapai 90 persen,” ujarnya. Menurut Syamsul, debat publik akan digeber tiga kali. Alokasi waktu masing-masing debat satu jam. Debat pertama dan kedua digelar di Gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi pada 20 November dan 23 November. Debat yang diselenggarakan di Gedung Wanita itu rencananya disiarkan JTV. “Debat pertama ditayangkan secara tunda. Sedangkan debat kedua ditayangkan langsung,” kata dia. I AG Sementara itu, debat IL R HA ketiga bakal digelar di Jakarta dan akan disiarkan secara langsung TvOne. Range penayangan debat publik Pilbup Banyuwangi di stasiun televisi tersebut antara pukul 14.00 sampai 17.00. Masih menurut Syamsul, moderator debat publik Banyuwangi akan disiapkan pihak stasiun televisi. Materi debat akan disampaikan kepada masingmasing paslon dalam satu hingga dua hari ke depan. “Para panelis masih mematangkan materi debat,” tuturnya. Juru bicara panelis Pilbup Banyuwangi, Sugihartoyo, mengatakan selain memadukan durasi waktu, pada pertemuan kemarin juga dibahas persiapan antara moderator dan panelis. “Moderator dan panelis harus bisa mengemas acara sedemikian rupa agar menarik,” kata dia. (sgt/c1/afi)
22
Koordinator Kopertis: UBI dan STIB PT Berkualitas GAMBIRAN – Universitas Bakti Indonesia (UBI) dan Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB) menggelar wisuda bersama di hall Hotel Indah Baru Jajag, Sabtu lalu (14/11). UBI mewisuda sekitar 583 mahasiswa, dengan rincian D3 Kebidanan,42 mahasiswa dan program sarjana 541 mahasiswa, sementara STIB mewisuda 41 mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Sidang senat terbuka Wisuda Diploma, Sarana V dan Dies Natalis XII UBI, dan Wisuda Sarjana X dan Dies Natalis XII STIB itu, dihadiri Koordinator Kopertis wilayah V Jawa Timur, Porf. DR. Suprapto, MED, serta Forpimda Banyuwangi. Pembina Yayasan Puspa Dunia Banyuwangi, Drs.H.Teguh Sumarno,MM mengaku bersyukur dengan pelaksanaan wisuda sarjana dan diploma tersebut. “Tugas lembaga hanya mengantar mahasiswa menjadi sarjana, dan melaksanakan tri dharma perguruan tinggi,” ujarnya Dikatakan, potensi Banyuwangi kini luar biasa dengan kemajuan pariwisata. Beroperasinya Bandara Blimbingsari membawa perkembangan pesat terhadap proses pembangunan di Banyuwangi. Oleh karenanya, tantangan di era globalisasi semakin berkembang, dan untuk menjawab hal itu perguruan tinggi harus terus berbenah. Perguruan tinggi juga siap mengabdi dan berjuang ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. “Pendidikan menjadi kebutuhan, dengan pendidikan kesejahteraan masyarakat bisa dicapai,” katanya Dalam kesempatan itu, lelaki yang juga Ketua PGRI Banyuwangi ini berpesan agar mahasiswa yang diwisuda tidak boleh berperilaku pesimistis, harus harus optimis. Wisudawan juga harus mampu membawa komitmen tinggi melakukan perubahan. “Setelah di wisuda harus semakin berbakti kepada kedua orang tua, agar mendapat restu dan menjadi manusia yang bermartabat,” jelasnya disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Koordinator Kopertis Wilayah Tujuh Jawa Timur Prof. Dr. H. Suprapto MED mengatakan, bahwa UBI dan STIB merupakan perguruan tinggi (PT) yang berkualitas di Banyuwangi. PT yang berkualitas harus menjalankan UU nomor 12 tahun 2012 dan turunan peraturannya mengenai penjaminan mutu. Tugas perguruan tinggi kini semakin berat, yang mendasar adalah menjadi sebuah institusi yang ditunggu masyarakat, dan negara yaitu turut serta menjadikan masyarakat pintar. “ Jadi tidak hanya dosen, dan mahasiswanya saja yang cerdas akan tetapi masyarakat sekitar juga harus ikut cerdas,” paparnya UBI dan STIB sebagai perguruan tinggi yang berkualitas di Banyuwangi, juga wajib mentransfer pengetahuan (sains), dan harus memberikan informasi teknologi kepada masyarakat. Jika transformasi dilakukan dengan baik maka akan menghasilkan wisudawan yang baik pula. “Sesuai harapan kita UBI dan STIB lebih maju dan terkenal tidak hanya di Banyuwangi tapi di Jawa Timur, dan Indonesia,” pesannya disambut tepuk tangan hadirin. Prof.Dr Suprapto juga menambahkan, lulusan S1 harus menyelesaikan 144 SKS, dan Diploma 110 SKS. Jika ada sebuah PT yang tidak melaksanakan 144 SKS untuk program Sarjana dan 110 SKS program diploma, maka merupakan sebuah pelanggaran berat. Tugas ke depan wisudawan lebih berat, bukan hanya belajar di kampus, akan tetapi menjadi civil society yakni mengangkat kemandirian masyarakat. “ Jadilah layaknya ubi yang menjalar dan berbuah yakni menjalarkan ilmunya serta menghasilkan buah-buah yag bermanfaat dilingkungan masyarakat,” tandasnya. Dalam acara itu, juga diserahkan penghargaan kepada wisudawan berprestasi dengan nilai indeks prestasti komulatif (IPK) tertinggi dari masing-masing fakultas program sarjana dan program diploma. (ddy)
FOTO-FOTO AGUNG KURNIAWAN for RaBa
SAMBUTAN: Pembina yayasan Puspa Dunia Drs H Teguh Sumarno saat memberikan sambutan wisuda sarjana S1 UBI-STIB pada Sabtu (14/11) di Hall Hotel Indah Baru Jajag.
TERBAIK: Wisudawan/wisudawati terbaik sarjana S1 UBI-STIB menerima penghargaan dari kampus.
SUMRINGAH: Koordinator Kopertis wilayah V Jawa Timur Prof. Dr. H. Suprapto MED memuji UBI-STIB sebagai salah satu Perguruan Tinggi berkualitas di Banyuwangi.
Nama-Nama Wisudawan Terbaik Program Sarjana 1.Dedy Jumhardiyanto.S.H 2. Krihs Naufal Anugrah.S.Kep 3. Timur Septa Giga.S.K.M 4. Sisriadi S.E 5. Tanti Wedhayanti.S.S 6. Martha Halena Loban. S.Si 7. Siti Nurul Hasanah.S.Pd 8. Deni Riyawan.S.Kom 9. Saadatus Shofiyah.S.Si 10. Suyani.S.Pdi
FOTO BERSAMA: Dari kiri, Koordinator Kopertis Prof. Dr. H. Suprapto MED, Pembina UBI-STIB H Teguh Sumarno, dan Ny Hj Isnainiwati Sumarno.
Ilmu Hukum Ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat Manajemen (Ekonomi) Sastra Inggris Biologi Pendidikan Matematika Teknik Informatika Sistem Informasi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Program Diploma 1. Made Ayu Chandra Kinasih, A.Md.Keb Kebidanan