Radar Banyuwangi | 18 November 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

RABU 18 NOVEMBER TAHUN 2015

Ganasnya Ombak Watudodol 1

3

Pukul 16.15, Chairul cuci tangan dan kaki di Pantai Watudodol. Sore itu dia dan dua temannya selesai mengerjakan proyek tangkis Watudodol.

Eceran Rp.5.750

Kuli Bangunan Terseret Ombak

Ombak itu menyeret Chairul ke tengah laut. Tidak ingin tenggelam dan terseret arus terlalu jauh, Chairul berteriak minta tolong.

Mandi di Bawah Patung Gandrung Watudodol

2 Usai cuci tangan, Chairul memutuskan untuk mandi di bawah patung gandrung. Ketika asyik mandi mendadak datang ombak tinggi.

4 Nyawa Chairul akhirnya berhasil diselamatkan. Namun, air laut yang masuk ke perut Chairul sudah banyak. Itu menyebabkan dia lemas tak berdaya. REZA FAIRUZ/RABA

KALIPURO - Ganasnya ombak Pantai Watudodol nyaris menelan korban jiwa Minggu kemarin. Seorang kuli bangunan yang tengah mandi di pantai itu diseret ombak. Beruntung, kuli bangunan bernama Chairul, 29, warga Desa Watukebo, Kecamatan Rogo jampi, itu bisa diselamatkan teman-temanya. Peristiwa nahas itu terjadi

BEC

Baca Tema...Hal 39

LOMBA FOTO

pukul 16.15. Chairul yang baru saja menggarap sebuah proyek pembangunan tangkis di Pantai Watudodol, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, itu berniat cuci tangan dan kaki di tepi pantai. Entah kenapa Chairul memu tuskan mandi di atas bebatuan di bawah patung gandrung itu. Ketika tengah asyik mandi mendadak datang ombak tinggi. Ombak itu menyeret Chairul ke tengah laut n Baca Kuli...Hal 39

Penumpang Feri Mati di Kamar Mandi

Tema Sri Tanjung Tunggu Versi DKB BANYUWANGI - Setiap tahun tema yang disajikan dalam acara Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) selalu berbeda. Tahun depan Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi akan mengusung tema legenda Sri TanjungSidopekso. Namun, sebelum tema tersebut digarap, Disbudpar menunggu versi cerita tersebut melalui Dewan Kesenian Blambangan (DKB). Kabid Pemasaran Disbudpar, Alvin Kurniawan, mengatakan tahun depan dirinya DOK.RABA memproyeksikan Alvin Kurniawan peserta BEC dapat mengeksplorasi kreativitas melalui tema yang diusung itu. Sehingga, output yang dihasilkan tidak terpaku pada satu konsep yang dikeluarkan panitia n

HALAMAN 29

KALIPURO - Seorang penumpang kapal feri tujuan Pelabuhan Gilimanuk–Ketapang ditemukan tewas di dalam kamar mandi dengan kondisi setengah telanjang Selasa kemarin (17/11). Tidak ditemukan luka-luka serius di tubuh korban. Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh pihak kepolisian, korban meninggal akibat penyakit mag akut-nya kambuh. Data yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, korban bernama Sahri, 29, warga Hang Tuah, Kelurahan Ujung, Kecamatan Semampir, Surabaya. Korban menumpang KMP Yunice dari Pelabuhan ASDP Gilimanuk menuju Pelabuhan ASDP Ketapang seorang diri. Sahri ditemukan tewas di dalam kamar mandi KMP Yunice saat buang air besar. Peristiwa itu awalnya diketahui Nuradi, salah satu anak buah kapal (ABK) sekitar pukul 02.35 dini hari kemarin. Saat itu korban dalam posisi duduk di atas toilet dan tidak bergerak n

RENDRA KURNIA/RABA

SIMBOL UNTAG TELAH MATI: Pendemo yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (Ampek) berorasi di depan kampus Untag 1945 tadi malam (atas). Usai demo, mereka mengusung keranda mayat untuk dihadiahkan kepada rektor.

Rektor Didesak Minta Maaf Mahasiswa Untag Turun Jalan Lagi BANYUWANGI - Sekitar 50 aktivis mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi turun ke jalan

tadi malam (17/11). Mereka mendesak pihak rektorat Kampus Merah Putih tersebut tidak ikut cawe-cawe urusan dualisme kepemimpinan Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (Perpenas). Dalam aksi kali ini aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa

Baca Penumpang...Hal 39

Peduli Kampus (Ampek) tersebut mengusung keranda. Keranda sebagai simbol matinya Untag Banyuwangi itu dipasang melintang di depan gerbang kampus yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi, tersebut n Baca Rektor...Hal 39

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

TIDAK BERNYAWA: Petugas kepolisian dibantu kru kapal mengevakuasi korban tewas di KMP Yunice Selasa kemarin (17/11).

RENDRA KURNIA/RABA

HARI TERAKHIR: Peserta kategori pelajar memeriksa foto yang dikumpulkan ke panitia di kantor Dinas PU Pengairan kemarin (17/11).

Baru Separo yang Kumpulkan Foto

Keluarga Khaeropin Lapor Polsek Licin

BANYUWANGI - Hingga kemarin (17/11) baru separo peserta yang sudah mengumpulkan foto hasil lomba ke kantor Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Dari total 155 peserta, baru 72 orang yang sudah menyerahkan foto, baik soft copy maupun hard 2 copy. Padahal, hari ini 0 terakhir pengum1 pulan. “Besok (hari 5 ini) foto diterima makFoto Pengairan simal sampai pukul 16.00,� kata Kepala Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Masyarakat PU Pengairan, Donny Arsilo Sofyan n

Kasus Duel Berdarah Kluncing LICIN - Insiden duel berdarah dua petani di Dusun Randu Agung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, dipastikan bakal berbuntut panjang. Pasalnya, Khaeropin, 44, yang diduga menjadi penyebab Payumin, 65, terkapar dengan luka sabetan parang di leher juga akan menempuh jalur hukum. Dia merasa dirinya juga menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan anak korban, Siswandi, 44. Sekadar mengingatkan, warga di Dusun Randuagung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, geger Rabu lalu (11/11). Itu setelah Payumin, 65, ditemukan terkapar dengan luka sabetan senjata tajam di leher. Dia ditemukan di sebuah sungai dekat sawahnya setelah berduel melawan Khoirupin. Sementara itu, Siswandi, anak Payumin, yang berusaha menolong ayahnya justru bernasib nyaris sama. Dia kena sabetan parang di tangan dan jari. Sementara itu, Khoirupin bengep terkena bogem mentah Siswandi n

Baca Baru...Hal 39

ADA APA LAGI

Bacok Selingkuhan Istri Diganjar 5 Bulan BANYUWANGI - Masih ingat kasus pembacokan yang terjadi di Dusun Kopenbayah, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, awal Juli 2015 lalu? Insiden berdarah yang dilatarbelakangi permasalahan asmara itu akhirnya sampai ke Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin. Roma Yulianto, 30, warga Dusun Kopenbayah, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, yang duduk sebagai terdakwa diganjar hukuman lima bulan penjara n Baca Bacok...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca Keluarga...Hal 39

Antusias Pemuda Pengangguran Ikuti Pelatihan Nyablon

Produksi Kaus demi Menunjang Wisata Pantai Boom Jiwa entrepreneur memang harus tumbuh di benak para pemuda. Dalam mewujudkan hal itu, mereka harus diberi pelatihan keterampilan yang cukup. Beberapa pemuda yang notabene masih nganggur kemarin dilatih cara menyablon kaus. Itu satu bentuk pelatihan dasar agar pemuda bisa memiliki usaha sendiri kelak. TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi

JIWA ENTREPRENEUR: Beberapa pemuda serius mengikuti pelatihan sablon kaus di Radical Recue di Jalan Kopral Talab, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi, kemarin.

Surat suara belum juga dicetak Beginilah kalau nawar lelangnya terlalu murah! Mahasiswa Untag demo lagi, desak rektor minta maaf Jangan sering demo, nanti bisa di-drop out!

RENDRA KURNIA/RABA

SEKITAR 20 pemuda dari berbagai kelurahan di Kecamatan Banyuwangi siang kemarin berkumpul di kantor Kelurahan Tukangkayu. Puluhan

pemuda tersebut adalah calon-calon entrepreneur masa depan Banyuwangi. Sebab, meski banyak peluang kerja di kantoran, ternyata mereka memilih

ingin punya usaha sendiri. Usaha yang dipilih adalah menjadi tukang sablon kaus n Baca Produksi...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


radar sport Kapolres Bastoni Turun Lapangan Ayu Finis Runner Up RADAR Banyuwangi

30

Jawa Pos

Kejurnas IDH Seri V 2015 di Semarang BANYUWANGI - Kualitas atlet downhill Banyuwangi semakin oke. Hal itu merujuk capaian yang direngkuh dalam berbagai kejuaraan, termasuk even nasional. Salah satunya hasil yang direngkuh pada Kejurnas Indonesia Downhill seri ke V tahun 2015 di Umbul Sukomukti, Ungaran, Semarang. Dia adalah Ayu Tria Andriana. Peraih emas Porprov Jatim V 2015 itu berada di posisi kedua dalam ajang yang digulirkan mulai tanggal 13 hingga 15 November itu. Pembalap asal Muncar ini pernah tampil juara pada seri ketiga di Telaga Sarangan beberapa waktu lalu. Dia finis tercepat di kelas women open junior. Tapi, dia absen pada seri keempat di Kle­

BANYUWANGI

muk, Malang karena ada gangguan teknis. Tapi, kali ini dia akhirnya tampil membela panji-panji Kota Gandrung dan tampil sebagai juara kedua. Ketua komisi downhill Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi, Hermawan Widodo menjelaskan, jika prestasi itu mampu tersebut memberikan kepercayaan diri bagi Ayu. Menurutnya, pembalap asli lokal itu memang memiliki potensi besar untuk meraih sukses. Sehingga, dia menjadi pembalap yang hebat di masa-masa yang akan datang. “Kita beri motivasi penuh agar dia semakin bersemangat dalam berlatih,” tukasnya. Sebetulnya, selain Ayu, ada dua pembalap yang diterjunkan dalam even tersebut. Tapi, kedua pembalap yang tampil di kelas youth dan junior itu kurang beruntung dan gagal naik podium. (ton/c1/als)

Bersama Michael Tinjau Latihan Perdana Persewangi Besok

ISTIMEWA

HEBAT: Ayu Tria Andriana (dua dari kiri) naik podium sebagai juara kedua pada kejurnas IDH Seri kelima di Umbul Sukomukti, Ungaran, Semarang.

Staff / Karyawan

STNK Hlg STNK P 3244 YQ an Gunawan, Dsn. Sumber Urip RT. 5/12, Ds. Barurejo, Slragng

BANYUWANGI - Persewangi akan menghadapi Persebaya tanggal 29 November mendatang. The Lasblang (Laskar Blambangan) bertekad meraih kemenangan dalam pertan­ dingan yang digeber di Stadion Diponegoro itu. Yang menjadi catatan, MerahHitam akan diisi pemain lokal. Sebab, kualitas pemain asli daerah juga luar biasa. Oleh karena itu, pemain lokal itu patut diberi ruang seluas-luasnya. Toh, me­ reka bisa tampil habis-habisan dengan penuh kebanggaan. Pelatih Persewangi, Ribut Santoso, telah memantau pemain Banyuwangi. Meski begitu, mereka harus tetap mengikuti prosedur yang ditentukan, sehingga tidak ujug-ujug bergabung membela Persewangi. Para pemain itu akan dikumpulkan pada Kamis besok (19/11) pukul 14.00. Semua pemain yang dipanggil itu harus mengikuti proses penjaringan tahap awal di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Para pemain itu akan digenjot

latihan perdana. Maka dari itu, mereka harus bersaing agar bisa masuk dan bergabung membela Persewangi saat menghadapi Green Force. Ada kabar menggembirakan dalam latihan perdana itu. Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, dijadwalkan hadir memantau latihan perdana itu. Orang nomor satu di Corp Bhayangkara Banyuwangi itu sekaligus memberikan motivasi kepada pemain. Selain kapolres, owner AIL Rogojampi, Michael Edy Hariyanto, juga hadir mendampingi Kapolres Bastoni. Bahkan, tokoh yang mengantarkan Persewangi naik kasta dari level amatir ke profesional itu akan memberikan support terhadap penyelenggaraan yang memperebutkan Trofi Kapolres Banyuwangi itu. Kepastian itu diungkapkan CEO Persewangi, Nanang Nur Achmadi, kemarin. Dia menyatakan, jika tidak ada halangan Kapolres Bastoni akan datang ke Stadion Diponegoro untuk meninjau latihan perdana Persewangi. ‘’Ini sebuah ap­ resiasi bagi kita semua,” katanya. ‘’Kita akan berikan yang terbaik untuk Persewangi dan Banyuwangi,” tekadnya. (ton/c1/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Honda CRV

Toyota Yaris

Honda Brio

Isuzu Panther

Dijual Honda CRV silver matic 2000cc tahun 2005, super istimewa. Hubungi 0811351093

DIJUAL Toyota Yaris/all new Avanza tahun 2010 pth/htm PMK hrg 139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Mobilio/Brio satya tahun 2014 pth PMK hrg 167/117 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Mitsubishi Pajero

Daihatsu Terios

Truck Fuso

DIJUAL Mts Pajero Exeed tahun 2010 htm PMK hrg 269 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Terios/All New Xenia tahun 013 htm PMK hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

Dibutuhkan Staff Untuk Posisi Cook L/P, SMA/Sdrjt, Pengalaman Min 2 Th, Bawa/Kirim Lamaran Ke Ijen Resort and Villas Ds. RanduagungLicin-Banyuwangi H: 081558104576

Rabu 18 November 2015

Hlg STNK AG 5097 LX an Sugeng, Dsn. Sambirejo RT. 1/2, Ds. Binangun, Blitar

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Toyota New Limo

Dump Truck

Promo Akhir Tahun New Limo 2010 68 Jt Nego Hub: 08126086869/085736684669

Dijual Dump Truck Mits 2 Unit Tahun 2012/2013 Hubungi 081358339500

Dijual Toring th 011 hitam hrg 165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 08123453975

Honda CRV

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

PAHE 110

P A K E T H E M A T

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

 Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

rb

2 baris / 7x muat

Harga sudah termasuk PPN 10%

Promo ini tidak termasuk iklan lowongan Khusus untuk tanah, rumah, mobil, percetakan, salon, tokoh bangunan, bengkel, toko baju/sepatu, anekakebutuhan, restoran, pengobatan Jadwal pemuatannya berurutan, tidak boleh berganti materi

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

CALL CENTER Radar Banyuwangi Radar Situbondo

Radar Genteng

0333 412224 0338 671982 0333 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

 Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Dijual New CRV tahun 013 hitam hrg 310 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 08214219411

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

 Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


RABU 18 November

Halaman 31

TAHUN 2015

satpol pp

NUR HARIRI/JPRS

STERIL: Sukirman di jaga salah seorang anggota polisi selama menjalani perawatan di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Kini Sukirman sudah pulang ke rumahnya. JAMIN KEAMANAN: Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo menjelaskan kasus dugaan penganiayaan akan terus diproses.

Syamsuri/RaBa

TAHAPAN: Pelaksanaan rekrutmen tenaga pengendali kenyamanan dan kenyamanan lingkungan Satpol PP, kemarin.

Pelamar Capai 262 Orang SITUBONDO – Peminat lowongan rekrutmen tenaga pengendali kenyamanan dan kenyamanan lingkungan di Kantor Satpol PP membeludak. Terbukti, hingga kemarin (17/11), jumlah pelamarnya sudah mencapai 262 orang n  Baca Pelamar...Hal 32

Polisi Membentuk Satgas Kapolres Minta Semua Pihak Menahan Diri SITUBONDO – Polres Situbondo memberikan perhatian khusus dalam proses hukum penganiayaan terhadap anggota Linmas, Sukir­man. Untuk kepentingan ini, lem­baga negara untuk penegakan hukum di Kota Santri tersebut membentuk

satuan tugas (satgas) yang terdiri dari Satuan Intel dan Reskrim. Kepastian langkah tersebut, kemarin (17/11) disampaikan langsung Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo saat melakukan jumpa pers dengan sejumlah wartawan. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres memastikan akan menindak pelaku penganiayaan terhadap

Sukirman sesuai dengan prosedur hukum. Sedangkan Sukirman mendapat jaminan keamanan dari polisi. Kata Kapolres, kepolisian akan bertindak secara profesional dalam penanganan kasus Sukirman. “Untuk (kasus penganiayaan) sementara masih kita lakukan penyelidikan n  Baca Polisi...Hal 32

pertambangan

Jangan Diseret ke Politik SEMENTARA itu, Pembina Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Kabupaten Situbondo, Zainuri Ghazali angkat bica­ra terkait kasus dugaan penga­ niayaan yang menimpa Sukir­ man oleh sekelompok orang. Kata dia, melihat persoalan hu­ kum, harus dilihat dan dipahami juga rangkaian kejadiannya. “Jangan sampai permasalahan tersebut dikaitkan-kaitkan de­ ngan masalah di luar hukum. Apalagi dikaitkan dengan per­ soalan politik. Kalau harus masuk ke ranah pengadilan, jangan sampai ditunggangi dan bertendensi politik. Ini tidak bagus,” terangnya, kemarin (17/11). Jika hal tersebut sampai ter­ jadi, maka persoalan akan se­­makin berkepanjangan. Se­ lain itu juga memperkeruh su­

asana. Apalagi dalam kondisi menjelang pemilihan bupati dan wakil bupati. ”Saya khawatir, persoalan hukumnya selesai, tapi masalah di masyarakat tidak selesai. Makanya jangan digeretgeret,” terang Zainuri lagi. Dia menerangkan, peristiwa hukum harus dicermati secara teliti. Kata Zainuri, masalah hukum tidak bisa dinyatakan langsung tidak benar tanpa harus dilihat awal kejadiannya. ”Kenapa pemukulan terha­dap Sukirman itu tejadi, penye­ babnya apa?” katanya. Memang, permasalahan ini berawal dari adanya masalah politik. Yaitu dugaan perusakan stiker salah satu pasangan calon. ”Yang kita nilai penyobekannya saja. Apakah ada unsur pen­ gerusakan atau sebagainya n  Baca Jangan...Hal 32

NUR HARIRI/JPRS

HENDAK KABUR: Niawi digiring ke Polres Situbondo setelah berhasil dibekuk tim anti bandit, kemarin (17/11).

Polisi Bekuk DPO Pencuri Sapi BANYUPUTIH - Tim Anti Bandit Polres Situbondo berhasil meringkus pelaku pencurian hewan (Curwan), Selasa (17/11). Pria ini adalah Niawi, 41, warga Dusun Krajan, Desa Mandira, Kecamatan Tegal Ampel, Bondowoso. Sebelumnya, nama dia sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Situbondo n  Baca Polisi...Hal 32

Syamsuri/RaBa

MEMPERCEPAT KOMUNIKASI: Para camat dan petugas operator se-Kabupaten Situbondo mengikuti Bimtek Sistem E-Koordinasi Pilkada, di Aula Bakesbangpol, kemarin (17/11).

Gelar Bimtek Sistem E-Koordinasi Pilkada SITUBONDO – Badan Ke­ sa­tuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Situbondo, Selasa (17/11) ke­

marin, menggelar Bimbingan Teknik sistem E–Koordinasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati melaui intensifikasi

sistem komunikasi dan koor­ dinasi berbasis teknologi infor­ masi n  Baca Gelar...Hal 32 Edy Supriyono/JPRS

WAWANCARA: Zainuri Gazali memberikan keterangan kepada wartawan kemarin

BUKTIKAN SOLID: Sebanyak 17 PAC PKB se-Situbondo kemarin sore menyerahkan surat pernyataan dukungan terhadap pasangan Da-Di.

Edy Supriyono/JPRS

Serahkan Surat Pernyataan Dukung Da-Di Terus Buktikan 17 PAC PKB Solid PANJI– Para pengurus17 PAC PKB se-Situbondo te­ rus membuktikan diri jika me­r e­k a tetap memberikan

dukungannya kepada pasangan Dadang Wigiarto – Yoyok Mulyadi da­lam pilkada 09 Desember mendatang. Sebagai langkah lanjutan, sore kemarin (17/11) mereka kembali berkumpul di Kantor DPC PKB Situbondo, Jalan Gunung Arjuna.

Agenda kali ini, selain mela­ kukan konsolidasi partai, me­ reka juga menyerahkan surat pernyataan resmi disertai tanda tangan ketua dan sekretaris PAC, plus stempel basah. “Ini sebagai bukti bahwa pengurus PAC-PAC PKB se-Situbondo

dalam keadaan baik-baik saja,” terang Wakil Sekretaris DPC PKB Situbondo, Johantono kepada sejumlah wartawan usai acara. Kata Jhon, dalam pertemuan sore kemarin, seluruh pengurus PAC PKB di 17 kecamatan hadir n  Baca Serahkan...Hal 32

Empat Fraksi Buat Petisi untuk Pilkada Damai SITUBONDO – Menjelang pemilihan bupati dan wakil bupati Situbondo, empat fraksi di DPRD Kabupaten Situbondo membuat petisi. Ada enam poin dalam petisi itu. Surat

permohonan resmi kepada pemerintah tersebut dibuat untuk kepentingan Pilkada damai. Keempat fraksi itu adalah Fraksi PPP, Golkar, Demokrat n  Baca Empat...Hal 32

HABIBUL ADNAN/JPRS

UNTUK KEDAMAIAN: Empat fraksi DPRD menunjukkan petisi yang dibuatnya. Petisi ini tentang Pilkada damai.


R A D A R situb o nd o

afriCa Van java

32

Jawa Pos

Rabu18 November 2015

Polisi Dapat Reward, Warga Juga Bisa Adik Laka, Oknum Guru Pukul Warga SITUBONDO - Polres Situ­ bondo memublikasikan pe­ m­b erian reward yang bisa diperoleh siapa saja, di halaman Polres Situbondo, kemarin (17/11). Tak hanya bagi anggota polisi, warga masyarakat utamanya di Situbondo juga bisa mendapatkan reward. Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo menjelaskan, reward yang diberikan kepada masyarakat umum syaratnya sangat sederhana. Demi keama­ nan dan ketertiban di masyarakat, warga harus komunikatif memberikan informasi. Misalnya, jika ada rumah yang dimasuki maling dan warga mengetahui pelakunya, maka secepat mungkin informasikan kepada polisi. Warga yang sering memberi informasi pengungkapan kasus seperti ini yang bakal mendapat reward dari kepolisian. “Pemberian rerward ini tidak hanya berlaku bagi anggota polisi, melainkan masyarakat yang ikut membantu mengungkap kasus akan diberi reward tersebut. paling tidak warga aktif memberi informasi demi keamanan dan ketertiban di masyarakat,” kata AKBP Puji Hendro Wibowo, kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (17/11).

NUR HARIRI/JPRS

PACU KINERJA: Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo memberikan reward kepada sepuluh anggotanya di halaman Polres Situbondo, kemarin (17/11).

Publikasi pemberian reward yang bisa didapatkan warga tersebut disampaikan usai pemberian reward kepada sepuluh anggota polisi yang dinyatakan berprestasi. Dari jumlah itu adalah polisi yang terlibat dalam pengungkapan kasus pembunuhan di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa serta pengungkap kasus pelaku pecah kaca di 12 tempat ke­ ja­d ian perkara (TKP) di Si­ tubondo. Sepuluh anggota polisi tersebut masing-masing adalah

Kapolsek Arjasa, AKP Supadi; Kanit Reskrim, Briptu Hasan Bisri; PS Kanit Intelkam, Bripka Saleh Hidayat; serta BA Reskrim Polsek Arjasa, Briptu Fajar Setia Budi. Selain itu adalah PS Kaur Ident Satreskrim Polres Situbondo, Aiptu Bambang Tjahjono Wahju M; Kasubnit Opnal Satreskrim Wilayah Timur, Aipda Jujuk Prasetyo, bersama dua anggotanya Bripka Hudoyo dan Brigadir Syamsul Arifin. Sementara itu, reward juga diberikan kepada dua anggota

polisi yang berhasil mengungkap kasus pecah kaca mobil, 12 TKP di Situbondo. Keduanya adalah adalah Kasubnit Opnal Wilayah Barat, Aipda I Komang Adi Aryama dan anggotanya Bripka Agus Setyawan. “Reward ini untuk memotivasi semangat kinerja anggota yang berprestasi. Agar bisa memacu semangat bagi anggota yang lain untuk berlomba-lomba dalam mengungkap tindak pidana yang menjadi atensi pimpinan dan meresahkan masyarakat,” pungkasnya. (rri/pri)

BANYUPUTIH - Gara-gara melerai orang kecelakaan yang cekcok, Agus Budi Santoso, 27, jadi korban penganiayaan, ke­ marin (17/11). Pria asal Dusun Curahtemu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih ini langsung melaporkan pela­ kunya. Dia berinisial ER, oknum guru salah satu sekolah, di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih. Kasus ini bermula pada saat sepada motor jenis matic Nopol P 5352 EU terlibat kecelakaan dengan sepeda motor Revo nopol P 6481 FD. Sepeda motor matic dikemudikan warga berinisial RN, yang tak lain adalah adik perempuan ER. Sementara Sepeda motor Revo, dikemudikan Harik, 19, warga asal Desa Gadingan, Kecamatan Jangkar. Mengetahui RN terlibat kecelakaan, oknum guru itu lang­ sung mencari orang yang terlibat kecelakaan de­ngan adiknya. Setelah ber­temu dengan Harik, ER membentaknya. Pada waktu itu, Agus Budi Santoro datang untuk menenangkan suasana. Dia juga bermaksud untuk menolong kedua orang yang terlibat kecelakaan. Sayang, Agus Budi Santoso justru menjadi sasaran amu­ kan ER. Agus mengaku dirinya

NUR HARIRI/JPRS

SEMPAT TEGANG: Sejumlah warga berkerumun di lokasi kecelakaan yang juga jadi tempat dugaan penganiayaan di Desa Sumberanyar, kemarin (17/11).

langsung dipukul di bagian wajah. Tak hanya itu, Agus juga ditendang di bagian perutnya oleh ER. Aksi pemukulan itu berhenti setelah Agus terjatuh karena kerasnya tendangan. Beruntung, sejumlah warga sekitar langsung melerai dan menghalangi ER yang sedang emosi. Agus menjelaskan, dirinya datang ke lokasi kecelakaan agar kasus kecelakaan itu dibicarakan dengan baik. “Saya hanya sarankan agar jangan bentak bentak. Dia (ER) malah memukul wajah dan menedang perut saya,” katanya.

Kasus pemukulan di pinggir jalan atau di lokasi kecelakaan ini membuat Agus mengalami luka lebam di wajah dan sempat susah bernafas karena sakit di perutnya. Agus selanjutnya melaporkan pemukulan yang dialaminya kepada polisi. Kapolsek Banyuputih, AKP Ar yo Pandanaran melalui Kanit Reskrim, Aiptu Misto, membenarkan dugaan peng­ aniayaan tersebut. Dikatakan kasusnya langsung ditangani petugas Polsek Banyuputih,” “Sa k s i -s a k s i a k a n s e g e ra dipanggil untuk diperiksa,” tegasnya. (rri/pri)

Penyidik Periksa Empat Orang Saksi n polisi...

Sambungan dari Hal 31

Kami sudah bentuk tim satgas. Kasus ini tentunya kita tangani dengan profesional. Kita kerja cepat, tetapi harus tetap berhatihati dalam menyikapi dan

dilakukan dengan profesional,” paparnya. Perwira polisi pengganti AK­B P Hadi Utomo terse­b ut m e n­ya mp a i ka n , p e rke m ­ bangan penanganan kasus pe­nganiayaan terhadap Sukir­ man sudah sampai ke tahapan

pemeriksaan saksi-saksi. Meski Sukirman belum diperiksa, namun pelapor dan beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Sekedar tahu, pelapor ka­ sus dugaan penganiayaan yang dialami Sukirman ada­ lah Rahmad Hidayat, 41, wa­

r­ga Kelurahan Dawuhan, Ke­ camatan Situbondo. Laporan itu dilakukan Rahmat karena pasca terjadinya penganiayaan, Sukirman harus langsung men­ jalani rawat inap di RS dr Abdoer Rahem. “Dalam waktu dekat semoga bisa kita ungkap sesuai

Bisa Diselesaikan Lewat Jalan Mediasi n jangan...

Sambungan dari Hal 31

Kemudian, proses pelaku pen­g­aniayaan, jangan dibawa kemana-mana,” terangnya panjang lebar. Dijelaskan dari beberapa pasal

dalam perundang-undangan, tin­dakan penganiayaan melang­ gar hukum. ”Kalau memang un­s urnya terpenuhi sebagi unsur tindak pidana, silahkan diselesaikan,” tambahnya. Itu pun bukan berarti harus

diselesaikan lewat jalur hu­ kum. Zainuri menjelaskan, dalam permasalahan hukum, penyelesiannya bisa ditempuh melalui dua cara. ”Tidak se­mua persoalan hu­ kum itu di­s elesaikan secara hukum murni,” tambahnya.

Pertama, bisa diselesaikan dengan cara mediasi. Itu dilakukan jika ada kesepakatan kedua belah pihak untuk mela­ kukan mediasi. Jika tidak bisa di mediasi, barulah diselesaikan dengan cara kedua, yaitu lewat pengadilan. (bib/pri)

prosedur hukum. Kita sudah melakukan pemeriksaan kepada saksi pelapor (Rahmat Hidayat) ser­ta kepada empat orang saksi lain. Untuk korban baru akan diperiksa setelah sembuh,” terang pria yang disapa akrap Puji tersebut. Untuk langkah selanjutnya, kepolisian akan memeriksa saksi berkaitan dengan pembuktian kasus penganiayaan. Ji­ka Su­ kirman sembuh, pemerik­sa­an terhadap korban akan sece­ patnya dilakukan. Selama Su­ kirman sakit hingga selesai ka­ susnya, kepolisian menjamin keamanan korban penganiayaan tersebut. “Selanjutnya kita akan lakukan pemeriksaan berkaitan dengan pembuktian. Untuk

korban selama ini masih dirawat di rumah sakit, jadi dari Polres Situbondo dilakukan penjagaan atau pengamanan, dari Intel dan Sabhara,” tegasnya. Puji Hendro Wobowo meng­im­ bau, kepada seluruh pihak agar menyerahkan kasus dugaan penganiayaan ini kepada polisi. “Kami menghimbau kepada seluruh pihak agar menahan diri, polisi yang akan bertindak dan biarkan proses hukum yang berjalan,” imbaunya. Sementara itu, Sukirman yang menjalani rawat inap di RSUD dr. Abdoer Rahem Situ­ bondo, kondisinya sudah mu­ lai membaik. Bahkan, sore ke­m a­r in (17/11) Sukirman su­d ah diijinkan pulang dari

ru­mah sakit. Sejak Sukirman meninggalkan ruang rawat inap, dirinya dikawal oleh sejumlah orang ter utama keluarga Sukirman. Diberitakan sebelumnya, Sukirman, 48, anggota Linmas d i Ke l u r a h a n D a w u h a n , Kecamatan Situbondo menjadi korban penganiayaan sejumlah orang. Pria tersebut dituduh sebagai pelaku menyobekan salah satu pasangan calon Bupati Situbondo dan wakilnya. Sukirman kemudian itu dibawa ke sebuah tempat di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji dan dipukul oleh sejumlah orang agar mengakui dugaan perobekan stiker calon. (rri/ pri)

Pastikan Beri Sanksi Pengurus Mokong n Lima...

Sambungan dari Hal 31

“Surat pernyataan tersebut sebagai bentuk kongkrit dari 17 PAC kalau mereka tetap solid mendukung pasangan nomor urut tiga, H Dadang – H Yoyok,” ujar pria asal Madura tersebut. Langkah yang dilakukan oleh 17 PAC PKB tersebut, lanjut Jhon, secara tegas dengan sendirinya membantah kalau PAC PKB telah mendukung Paslon lain. Dia mengatakan, pengurus PAC masih sangat kompak mendukung dan me­me­

nangkan pasangan Da-Di­.­”Tidak benar ada pem­beritaan yang mengatakan 17 PAC mendukung Paslon lain,” terangnya. Jika sampai ada pihak yang mengatasnamakan PAC PKB, itu adalah oknum pengurus PAC yang sebenarnya sudah se­jak lama tidak aktif di partai. Sehingga, kemudian mereka eksodus ke partai lain. “Oknum pengurus yang ek­so­dus itu, memang masuk da­lam struktur partai. Bahkan, ya­ng bersangkutan pernah men­ calonkan diri sebagai anggota dewan lewat PKB. Akan tetapi karena tidak terpilih, sekitar dua

tahun yang lalu sudah tidak aktif di partai,” tegasnya. Sebab itulah, agar tidak ber­ulah kembalidikemudianha­ri,DPCPKB Situbondo akan mem­prosesnya sesuai dengan AD/ART partai. Secara tegas Jon mengatakan, bahwa akan ada sanksi yang diberikan ter­hadap pengurus yang tidak pa­tuh dengan partai. ”Kami akan menindaklanjuti siapapun pengurus di DPC maupun di PAC,” terangnya. Ada beberapa kemungkinan bentuk sanksi yang akan diberikan. Sanksi pertama yang akan dilakukan partai dengan

memberikan peringatan. ”Kita lihat nanti kasusnya seperti apa, apakah mereka memang akan pindah partai atau hanya bergabung tanpa sengaja. Nanti kita akan kasih surat peringatan,” imbuh Jhon. Bagaimana jika diberi surat peringatan, tapi ternyata ma­ sih eksodus ke partai lain? “DPC akan melakukan tin­ dakan tegas. Yaitu akan mem­ berhentikan yang bersang­kutan dari struktural partai . Sanksi sudah pasti diberikan kepada oknum pengurus,” pungkasnya. (bib/pri)

Mudah Memantau, Komunikasi dan Koordinasi n gelar...

Sambungan dari Hal 31

Kegiatan dibuka Kepala Bakes­ bangpol, Drs. H. Edi Susilo,M.Si. Kegiatan yang ditempatkan di Aula Bakesbangpol tersebut diikuti 34 peserta. Mereka terdiri dari 17 Camat dan 17 petugas operator dari masingmasing kecamatan. Kegiatan bertujuan untuk mengefektifkan komunikasi dan koordinasi pusat dengan TPS di masingmasing kecamatan, pelaporan yang akurat terhadap data perhitungan, serta monitoring

pelaksanaan pilkada di tiap TPS. “Yang tak kalah pentingnya adalah memudahkan komu­nikasi di tiap TPS untuk pe­na­nganan masalah serta terciptanya Pilkada yang aman, tertib dan lancar,” imbuh Edi Susilo. Menurut dia, program tersebut berbasis teknologi informasi yang akan menjadi media bagi kegiatan pemilihan Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Situbondo. “Program ini diselenggarakan berdasarkan mekanisme peme­ rintah Kabupaten Situbondo melalui masing-masing perwakilan

kecamatan,” terang Edi. Nah, agar teknologi sistem informasi ini mampu bekerja dengan baik, sudah disediakan di masing-masing kecamatan berupa laptop minimal win­ dows 7, Kamera beserta alat aplikasi yang telah ditentukan oleh pemerintah kabupaten. “Sedangkan Pemkab Situbondo melalui Bakesbangpol akan mendapatkan alat aktivasi ID Lisence Vmeet dengan sejumlah Lisensi ID sesuai dengan kebutuhan kegiatan,” terang Edi Susilo. Dengan begitu, Pemkab

Situbondo akan lebih mu­ dah untuk memantau dan m e­l a k u k a n k o m u n i k a s i dan koordinasi dengan se­ luruh kecamatan yang meli­ batkan Camat, Sekretaris Ke­ca­mat a n da n o p e rato r guna pelaksanaan program. Sehingga, pemanfaatan sistem teknologi informasi sebagai media program E—koordinasi merupakan revolusi sistem yang diharapkan menjadi s o l u s i t e rha d ap ma s a l a h koordinasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Situbondo. (pri/adv)

Semua Prestasi Bersama Fraksi n empat...

Sambungan dari Hal 31dan

Fraksi Gerindra Indonesia Sejahtera (GIS). Di dalam pe­ ti­s i tersebut, keempat frak­s i membubuhkan tanda tangan­ nya. ”Kami semua sepakat menyampaikan petisi ini,” ujar H. Sahlawi, anggota Fraksi Partai Demokrat. Pria yang akrab dipanggil Jih Lukman tersebut mengatakan, petisi dibuat menyusul adanya indikasi kurang kondusifnya

suasana menjelang Pilkada. Dia mengatakan, gesekan-ge­ sekan yang memperkeruh su­ asana sudah mulai muncul di permukaan. ”Dalam salah satu poin petisi, kami menolak semua bentuk premanisme,” ujarnya. Intinya, terang anggota Komi­si I DPRD itu, empat fraksi mendu­ kung suksesi Pilkada Kabupaten Situbondo. Yaitu Pilkada yang berjalan dengan jujur dan me­ me­nuhi unsur keadilan. Karena itu, dalam petisi ter­ sebut juga ditegaskan agar

Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten (Panwaskab), serta aparatur sipil negara (ASN) tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon (Paslon). ”Sebab hal ini akan membuat situasi semakin tidak kondusif,” kata Sahlawi. Disinggung juga dalam petisi tersebut tentang pengesahan Perubahan Anggaran Pendapa­ tan Dan Belanja Daerah (PA­ P­BD), Kebijakan Umum Ang­ garan (KUA) Prioritas dan

Plafom Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2015 dan APBD tahun 2016. Bahwa semuanya itu murni kepentingan rakyat. ”Tidak untuk kepentingan salah satu Paslon,” terang Sahlawi lagi. Sebab itulah, jangan sampai ada klaim salah satu fraksi yang mengatakan bahwa beberapa prestasi tersebut keberhasilan pihak tertentu. ”Itu semua ada­­ lah prestasi semua fraksi. Kami menolak jika ada yang mengklaim prestasi orang tertentu saja,” tambahnya. (bib/*)

Jumlah Pelamar Akan Terus Bertrambah n pelamar...

Sambungan dari Hal 31

Rekrutmen tenaga pengendali kenyamanan dan kenyamanan lingkungan dilakukan untuk membantu dan memperlancar tugas-tugas Satpol PP dalam m e­n­ja l a n k a n t u p o k s i nya menegakkan peraturan daerah. “Makanya, Pemkab Situbondo melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan rekrutmen tenaga pengendali kenyamanan dan kenyamanan lingkungan,” ungkap Kasat Pol

PP, Agung Wintoro. Kata dia, rekrutmen telah dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Yakni, terhitung sejak tanggal 16 sampai dengan 18 Nopember 2015. Hingga pukul 10.00, pelamar mencapai 262 orang. Semua pelamar akan diseleksi baik secara administrasi, tulis dan fisik. Jadwalnya akan dimumkan langsung kepada masing-masing peserta. Dari hasil tes tersebut nantinya akan diambil sesuai dengan kouta kebutuhan, yaitu sebanyak 50 orang. Rinciannya,

35 laki-laki dan 15 perempuan. Menurut Agung, jumlah pelamar diprediksi akan terus bertambah. Sehingga para tim seleksi akan benar-benar transparan dan tidak ada istilah titip-titipan. “Artinya dalam pelaksanaan rekrutmen ini benar-benar kita ambil yang terbaik sebagaimana kouta yang telah ditentukan. Untuk masingmasing pelamar minimal ijazahnya lulusan SMAN atau sederajat dan usia minimal 18 tahun dan maksimal 32 tahun,” imbuh Agung. (pri/*)

Mencuri Dua Ekor Sapi di Sumberkolak n polisi...

Sambungan dari Hal 31

Niawi, ditangkap polisi saat ka­b ur menuju Bali, sekitar pu­kul 14.00. Penangkapan di­ pimpin Aiptu I Wayan Parka. Be­b e­r apa polisi kemudian berhasil mengrebek Niawi di salah satu warung bakso, yang terletak di Dusun Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih. Data yang berhasil dikumpul­ kan, Niawi sebelumnya diduga kabur ke Desa/Kecamatan Suko­ sari, Bondowoso. Diduga karena tempat persembunyiannya diendus polisi, Niawi kemudian memantapkan niatnya untuk pergi ke Bali. Beruntung, pada saat pria ini keluar dari Desa Sukosari, dirinya diketahui. Warga ke­

mu­d ian menginformasikan kepada polisi bahwa orang ya­n g namanya ditetapkan sebagai DPO sudah keluar dari persembunyiannya. Po­lisi selanjutnya melakukan pen­ gejaran sesuai petunjuk warga yang mengetahuinya. Kasat reskrim Polres Situbon­ do, AKP Riyanto mengatakan, Niawi merupakan salah satu pelaku pencurian sapi di Desa Sumberkolak. “Pelaku ini di­ tang­k ap di Banyuputih saat akan kabur ke Bali. Sekarang sudah kita amankan dan ak­ an dilakukan pemeriksaan,” katanya. Sementara itu, Niawi mengaku terlibat dua kali pencurian di Desa Sumberkolak. Hanya saja dirinya bertugas sebagai seorang pengantar. Sedangkan eksekutor pencurian sapi adalah

temannya yaitu Abdurrahman. “Saya kabur ke Sukosari. Setelah dengar Abdurrahman ditangkap saya tetap diam di situ sambil mencari teman yang akan mengajak kerja di Bali. Tapi sebelum sampai, saya sudah ditangkap di Sukorejo,” paparnya. Diberitakan beberapa waktu lalu, Tim Anti Bandit berhasil me­n angkap Abdurahman, pelaku pencurian sapi asal Du­sun Krajan, Desa Mandira, Kecamatan Tegal Ampel Bon­ dowoso. Abdurrahman mencuri bersama seorang temannya berinisial NW alias Niawi. Dalam aksinya kedua pelaku berhasil menggasak seekor sapi milik milik Totok, 28, dan dua sapi milik Sutip Angsari, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. (rri/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

BERAS IR 64

Rabu 18 November 2015

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

0

DAGING AYAM BROILER

10.100

TELUR AYAM RAS

0

100

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

CABAI RAWIT

9.300

107.000

27.400

16.900

CABAI BIASA

0

0

400

8.800

8.100

BAWANG PUTIH

BAWANG MERAH

0

300

11.200

33

B A N Y U W A N G I

10.400

200

8.300

15.000

18.800

POTENSI KREDIT: Salah seorang petani Banyuwangi sedang membajak sawah pada musim tanam pertama lalu.

DOK. RABA

Kredit Pertanian Naik Rp 449 Miliar BI Minta Perbankan Perluas Pangsa Kredit BANYUWANGI - Realisasi kredit sektor pertanian pada Oktober meningkat tajam dibandingkan kredit sektor lain. Jumlah kredit pertanian yang disalurkan perbankan pada Oktober meningkat dari Rp 435 miliar pada bulan sebelumnya menjadi Rp 449 miliar.

Kepala Perwakilan BI Jember, Ahmad Bunyamin, melalui Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan, Gede Agus Dwijaya, mengungkapkan kredit sektor pertanian month to month meningkat 3,25 persen. Peningkatan sektor pertanian tersebut menandakan bahwa perbankan semakin mendorong sektor riil tumbuh dengan baik. “Perbankan di Banyuwangi menaruh perhatian besar terhadap perkembangan para petani,” ungkap Gede Agus. Meskipun kredit pertanian mengalami

peningkatan, tapi pangsa kredit tersebut masih sangat kecil, yakni 8,65 persen. Dia berharap perbankan mempermudah penyaluran kredit, terutama kepada para petani. Meningkatnya kredit sektor pertanian membuktikan sektor tersebut mampu bertahan sebagai penyumbang pertumbuhan perekonomian daerah. Sementara itu, sektor lain yang memiliki pangsa paling besar, sektor perdagangan, hanya tumbuh 0,6 persen. September lalu penyaluran kredit sektor

Harga Telur Melambung Drastis Jadi Rp 19 Ribu BANYUWANGI - Setelah merosot di hargai Rp 15 ribu per kilogram akhir pekan lalu, kini telur ayam ras melonjak tajam menjadi Rp 19 ribu atau naik sekitar Rp 4.000 dalam lima hari. Kenaikan harga telur itu mengejutkan pedagang dan konsumen. Sebab, lima hari lalu harga telur ayam ras turun drastis menjadi Rp 15 ribu dari Rp 18 ribu pada awal pekan lalu. “Konsumen yang rutin beli harian ya kaget, kenapa naiknya drastis,” ucap Misnaya, salah seorang pedagang. Lonjakan harga telur ayam ras itu, kata Misnaya, dipicu semakin dekatnya bulan Maulid. Pada bulan Maulid harga telur rutin naik karena permintaan meningkat. Walau naik drastis tapi belum mempengaruhi tingkat pembelian telur. Penjualan telur masih stabil dan sebagian besar konsumen telur belum tahu semua kenaikan harga telur. “Penjualan masih normal. Masih belum ada yang melakukan persiapan untuk Maulid Nabi,” ungkapnya. Sementara itu, harga beras juga

BANYUWANGI - Selain sebagai daerah penghasil sidat kualitas terbaik di Indonesia, Banyuwangi dijadikan pilot project taman teknologi (techno park) budi daya sidat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selama ini masyarakat banyak yang belum bisa menangkap peluang budi daya sidat akibat ketidaktahuan teknologi pembudidayaannya. Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP, KP), Dr. Rina, mengatakan dengan techno park, pemerintah berharap masyarakat mau belajar membuka usaha baru dan meningkatkan perekonomian. Techno park merupakan program pembangunan kawasan pengembangan teknologi dan inovasi. Pada tahun 2015 ini Kementerian KP membangun 4 dari 24 techno park yang akan dikembangkan dalam kurun lima tahun ke depan. Banyuwangi akan menjadi salah

satu tempat belajar teknologi budi daya sidat. BPPP Banyuwangi akan menjadi tempat pembesaran sidat atau inkubasi yang memiliki fasilitas lengkap. Secara alami kualitas air baku di Banyuwangi cocok untuk budi daya perikanan, termasuk sidat. Di Jakarta, kata Rina, kualitas air per 25 miligram sampel terdapat 550 ribu koloni bakteri. Di Banyuwangi dengan sampel yang sama, hanya mengandung 10 ribu koloni bakteri. “Amat sehat, dan untuk pengembangan sidat bagus sekali. Makanya kami memilih Banyuwangi sebagai pusat pengembangan sidat,” kata Rina. Budi daya sidat saat ini memiliki prospek yang bagus lantaran pasar sidat internasional terbuka lebar. Sidat, kata Rina, menjadi primadona di sejumlah negara. Karena kandungan protein dan gizinya yang tinggi dan tidak dimiliki jenis ikan yang lain, menjadikan sidat makanan yang paling digemari di sejumlah negara, terutama Jepang. (c1/afi)

juta bulan Oktober turun menjadi Rp 6,9 juta. Pangsa kredit pertambangan memang sangat kecil, yakni 0,13 persen. Kredit konstruksi turun dari Rp 110 miliar menjadi Rp 109 miliar. Kredit industri turun dari Rp 490 miliar menjadi Rp 488 miliar. Sementara itu, non performing loan stagnan selama dua belakangan dan masih berada di zona aman. Yakni 3,13 persen. Ini turun dibanding dua bulan lalu sebesar Rp 3,14 persen. (cin/c1/afi)

Pencairan Dana Desa tak Kunjung Tuntas BANYUWANGI - Walau tahun anggaran 2015 hanya tersisa sekitar satu bulan, tapi realisasi bantuan dana desa (DD) tahap pertama dan dua belum tuntas 100 persen. Hingga kemarin bantuan DD yang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baru diterima 188 desa dari 189 desa di Banyuwangi. Total dana yang sudah dicairkan dari kas daerah tahap pertama adalah Rp 23 miliar. Tahap dua, bantuan DD yang cair sekitar 74 persen atau sekitar Rp 17 miliar. Bantuan alokasi dana desa (ADD) yang berasal dari Anggaran Pen-

kembali naik. Harga beras medium per karung dengan berat 25 kilogram naik menjadi Rp 15.000 per kilogram. Sehingga, yang sebelumnya seharga Rp 230.000 sekarang jadi Rp 245.000. Walau harga beras naik, tapi sebagian besar pedagang belum memutuskan apakah akan menaikkan harga eceran ataukah tidak. Dua bulan belakangan harga eceran beras kualitas medium sudah naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Harga gula pasir juga naik dari Rp 11 ribu menjadi Rp 11.500 per kilogram. “Memang ada kenaikan. Tapi tidak banyak,” ucap Misnaya. Para pedagang sedang cemas dan khawatir harga gula terus meroket menjadi Rp 12 ribu. Normalnya gula pasir dijual seharga Rp 10.000 per kilogram. Sementara itu, harga sembako yang turun saat ini adalah minyak goreng curah. Semula harganya Rp 11.000 per liter kini menjadi Rp 10 ribu per liter. Harga bawang putih juga turun dari Rp 20.000 menjadi Rp 19.000 per kilogram. (cin/c1/afi)

Sidat Peluang Ekonomi Baru

perdagangan mencapai Rp 2,33 triliun, naik tipis menjadi Rp 2,35 triliun pada Oktober. Pangsa kredit sektor perdagangan paling besar dibanding yang lain, yakni 45 persen. Hampir sebagian besar sektor ekonomi mengalami pertumbuhan kredit negatif, seperti sektor industri turun 0,60 persen dan kredit sektor konstruksi turun 1,07 persen. Sektor yang mengalami kontraksi kredit paling signifikan adalah sektor tambang, yakni turun 2,56 persen. Bulan lalu penyaluran kredit Rp 7,1

dapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahap pertama juga belum tuntas 100 persen. Hingga kemarin, masih ada sekitar tiga desa yang belum mencairkan bantuan ADD. “Cair 96 persen atau 186 desa sudah selesai. Tiga desa belum,” ungkap Kepala Bidang Pemerintahan dan Lembaga Kemasyarakatan Desa BPMD, Ahmad Faishol, kemarin (17/11). Tiga desa yang belum mencairkan bantuan ADD tahap pertama adalah Desa Taman Suruh, Kecamatan Glabah, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, dan Desa Bagurejo, Kecamatan Srono. Rea-

lisasi pencairan ADD tahap kedua tergolong rendah, yakni 14 persen. Dari 189 desa yang sudah mencairkan ADD tahap dua baru 35 desa. Faishol mengatakan, pengajuan pencairan ADD dan DD bisa dilakukan lebih cepat. Namun, karena ada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD pada Oktober lalu, desa harus merevisi besaran dana yang diajukan. “Desa mendapatkan dana tambahan dari APBD masingmasing Rp 35 hingga Rp 45 juta per desa. Jadi, desa yang sudah menyusun dana tahap kedua dan tahap ketiga harus merevisi,” katanya. (cin/c1/afi)

DOK/RABA

SORTIR: Salah seorang pedagang sedang memilah telur ayam di Pasar Banyuwangi.

TOHA/RABA

KERJASAMA: Pinca BNI Efrizal saat menerima tamu pengurus HIPMI Banyuwangi kemarin.

HIPMI Minta KUR Dialokasikan untuk Pengusaha Pemula BANYUWANGI— Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyuwangi, Selasa kemarin (17/11) bertemu Pemimpin Cabang BNI 46 Banyuwangi Efrizal. Dalam pertemuan itu, HIPMI meminta Bank BNI Banyuwangi untuk memberikan kemudahan kredit kepada anggotanya. Ketua HIPMI Banyuwangi Suhartatik mengatakan, ke depan HIPMI akan banyak menjaring pemudapemuda untuk digembleng menjadi pengusaha. Salah satu fasilitas yang harus diberikan adalah akses perbankan, dalam hal ini adalah kredit usaha rakyat (KUR). HIPMI akan memberikan rekomendasi kepada anggotanya yang akan mengajukan KUR ini. “Tentu saja, pengurus akan mengevaluasi siapa saja yang direkomendasikan, sebab ini terkait dengan trust,” kata pengembang properti PT Bintang Rajawali itu. Sekretaris Umum HIPMI, Dede Abdul Ghany menambahkan kunjungan ke BNI adalah untuk menjalin kerja sama dengan pihak perbankan untuk menggali informasi terkait penyaluran kredit untuk anggota HIPMI. Kerja sama tersebut dengan memberikan kemudahan modal usaha dalam pengembangan wirausaha yang tergabung dalam

anggota HIPMI. “Kerja sama ini akan kami jajaki dengan pihak perbankan lainnya,” ujar Dede kemarin. Hal senada dikatakan oleh Ketua Bidang VII Agribisnis dan Kelautan HIPMI, Rindar Suhardiansyah. Menurut Rindar pelaku usaha yang tergabung dalam HIPMI ingin ikut ambil bagian dalam program pemerintah yang menggenjot penyaluran KUR. “Kredit ini dikhususkan untuk kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bawah naungan HIPMI Banyuwangi,” kata Rindar. Pemimpin Cabang BNI Banyuwangi Efrizal menyambut baik rencana kerja sama yang digagas HIPMI Banyuwangi. BNI menyatakan siap membantu anggota HIPMI Banyuwangi. “HIPMI sangat berperan dalam hal perkembangan ekonomi. Sehingga tidak ada kata tidak untuk membantu anggota HIPMI dalam hal penyaluran kredit usaha,” ujarnya. Selain, Ketua dan Sekretaris HIPMI, pengurus lainnya yang mendampingi adalah Bendahara Umum Ferdy Elfian, Wakil Bendahara III Meiria Dena Bella, Ketua Bidang I Ainur Rofik, Ketua Bidang IV Menlu, Ketua Bidang VII Rindar Suhardiansyah, Ketua Bidang IX Zainuri, dan Wakil Sekretaris Elizabeth Uki. (*/afi)


RABU 18 NOVEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 36

ADA APA LAGI

Kronologi Kecelakaan di depan SMPN 1 Siliragung 1

Honda Grand P 4748 ZN dinaiki WA dan JS melaju dari selatan. 2 Mereka mencoba mendahului motor di depannya.

6

7

Dua bocah pengendara Honda Grand hanya luka lecet.

Usman meninggal dunia dalam perjalanan ke RS.

5 Tabrakan tak bisa dihindarkan.

3

Gara-gara jalan rusak, motor dua bocah SD ini oleng.

SHULHAN HADI/JPRG

4 Dari utara meluncur Suzuki Thunder P 6101 WN yang dikendarai Usman dan Amanah,

A

ECNALUBM

BUTUH DUKUNGAN: Putra menunjukkan kondisi tubuhnya yang kurang sempurna di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (16/11).

Hidup tanpa Anus sejak Lahir GAMBIRAN - Sabdo Budi Saputra, 9, yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, ini layak mendapat perhatian. Siswa kelas dua sekolah dasar (SD) tersebut tidak memiliki anus sejak lahir. Dia menggunakan anus buatan yang pernah dibuat tim kesehatan RSUD dr. Soetomo, Surabaya. “Saat masih bayi sempat dirawat di RSUD dr. Soetomo,” cetus Sunggi Prastyawan, 23, kakak kandungnya. Saat dirawat di RSUD dr. Soetomo itu, terang dia, tim kesehatan mengatakan akan melakukan operasi lanjutan. Operasi itu akan dilakukan kalau adiknya itu sudah berumur lima tahun. “Tapi kita tunggu sampai sekarang, operasi lanjutan itu belum ada kabarnya,” katanya. Demi menjaga kesehatan adiknya, terang dia, pihak Dinas Kesehatan datang ke rumahnya. Tetapi tidak jarang adiknya yang dibawa ke puskesmas. “Kontrol dilakukan petugas Puskesmas Jajag,” ujarnya. Secara umum, lanjut dia, kondisi adiknya cukup baik. Hanya saja, untuk berjalan harus menyesuaikan berat tampungan anus di perut kiri. “Kadang kalau jalan agak doyong,” cetusnya. Menurut Sunggi, keluarga ingin adiknya lekas sehat dan memiliki anus. Tetapi, membawa ke rumah sakit untuk operasi dengan biaya sendiri rasanya tidak mungkin. “Kami tidak ada biaya. Bapak ada di Kalimantan dan ibu sudah meninggal dunia,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

KRIMINALITAS

8 Amanah mengalami gegar otak ringan. REZA FAIRUZ/RABA

Tewas setelah Tabrakan dengan Siswa SD SILIRAGUNG - Tabrakan maut motor Suzuki Thunder dengan Honda Grand terjadi di jalan raya Desa/Kecamatan Siliragung Senin malam lalu (16/11). Akibat kecelakaan di depan SMPN 1 Siliragung itu, seorang warga meregang nyawa. Korban mening gal dunia karena luka parah di kepala itu adalah Muhamad Us man Su wanto, 53, warga Dusun Krajan, RT 1, RW 1, Desa/ Kecamatan Siliragung. Istrinya, Siti Amanah, 44, yang sempat pingsan menderita geger otak (GO) ringan. Insiden itu masih ditangani Unit Lalu Lintas (Lantas) Polsek Gambiran. Motor Suzuki Thunder dan Honda Grand sementara diamankan di Polsek Siliragung.

“Pengendara Honda Grand masih SD,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Bari, melalui Kanitlantas Ipda Mustokoweni. Tabrakan maut itu terjadi sekitar pukul 18.00. Saat kejadian Honda Grand dengan nomor polisi P 4748 ZN yang dinaiki WA, 13, dan JS, 13, melaju dari arah selatan. Setiba di lokasi kejadian, motor yang dinaiki siswa SD itu menyalip motor di depannya. “Jalannya rusak, motor yang dinaiki WA dan JS itu oleng,” terangnya. Bersamaan dengan itu, dari arah utara meluncur motor Suzuki Thunder dengan nomor polisi P 6101 WN yang dikendarai Muhamad Usman Suwanto, 53, bersama istrinya, Siti Amanah, 44 ■

RAWAN LAKA: Banyak aspal yang mengelupas sehingga membahayakan warga di jalan raya Desa/ Kecamatan Siliarung, Banyuwangi, kemarin (17/11). Kondisi ini memicu olengnya motor yang dikendarai dua siswa SD sehingga terjadi kecelakaan maut.

Baca Tewas...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

Atap SDN 1 Kaliploso Akan Dibongkar

SHULHAN HADI/JPRG

KAPOK: Kedua tersangka petaruh bola diamankan di ruang tahanan Polsek Genteng kemarin (17/11).

Empat Pejudi Remi Digaruk Polisi GAMBIRAN - Arena judi kartu remi di salah satu rumah di Dusun Glowong, RT 4, RW 2, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, diobrak polisi kemarin (17/11). Dalam operasi itu, empat warga yang diduga bermain judi berhasil diamankan. Mereka adalah Budi Hariyono, 23, warga Dusun Jatisari, Desa Wringinagung; Jaswandi, 24; Anjar Bagus Prasetyo, 26; dan Asep Trio Pramono, 25. Ketiganya warga Dusun Glowong, Desa Wringinagung. Dari tangan para pelaku, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa satu set kartu remi, uang Rp 190 ribu, dan tikar yang digunakan alas. “Tersangka dan BB kita amankan di polsek,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri, melalui Kanitreskrim Ipda Agus Priyono ■ Baca Empat...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

MENUNGGU KEPASTIAN: Anggota DPRD dan forpimka didampingi warga meninjau kebun yang diminta warga untuk digarap Senin lalu (16/11).

ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi dan mengirim proposal perbaikan. “Karena kejadiannya masih baru, jadi tidak bisa langsung diperbaiki,” katanya kemarin (17/11). Sambil menunggu perbaikan tiga ruang kelas itu disetujui, terang dia, pihaknya akan terus memantau kondisi sekolah, termasuk proses belajar dan mengajar. “Kami minta persoalan ini dibicarakan bersama komite dan wali murid,” ujarnya ■ Baca Atap...Hal 37

Warga Tuding DPRD Tidak Serius Dalam Membela Warga Pinggir Kebun Glenfaloch GLENMORE - Pertemuan warga penggarap lahan Kebun Glenfaloch dengan pihak perkebunan yang dimediasi sejumlah anggota DPRD Banyuwangi ternyata menyisakan masalah. Warga mengaku kecewa dengan para wakil rakyat dari komisi I DPRD itu. Warga mengaku, setelah pertemuan yang dilaksanakan di kantor Kebun Glanfaloch di Gunung Krikil, Desa Te-

galharjo, Kecamatan Glenmore, pada Senin sore (16/11), hingga kemarin tidak ada kejelasan. “Tidak ada komunikasi (dengan anggota DPRD Banyuwangi), seperti putus komunikasi,” cetus Achmad Imron, salah satu tokoh masyarakat yang ikut dalam pertemuan itu. Dalam pertemuan bersama itu, sejumlah anggota Komisi 1 DPRD Banyuwangi hadir. Mereka adalah Ficky Septalinda (PDIP), Eko Susilo Nur Hidayat (Partai Gerindra), Samsul Arifin (PPP), Agung Setyo Wibowo (Partai Nasdem), Made Suwastika

(PDIP), Sukarni (PKS), Sugiyo Widodo (Hanura), dan Heri Sugianto (PDIP) Menurut Imron, dalam pertemuan itu sejumlah anggota DPRD yang hadir tidak maksimal dalam membela warga. Padahal, warga sangat berharap dengan peran dan perjuangan wakil rakyat yang terhormat itu. “Kami kecewa sekali. Upaya memperjuangkan kami seperti tidak ada,” kecamnya. Sejak zaman kakeknya, terang Imron, warga yang bekerja menggarap kebun sering dikibuli ■

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Baca Warga...Hal 37

PRIHATIN: Warga melihat dinding SDN 1 Kaliploso yang retak kemarin (17/11).

Nasabah BPR Nusamba Genteng Ikuti Edukasi dan Literasi

Dedy Jumhardiyanto, Lulusan Terbaik UBI Cluring

Kuliah untuk Mewujudkan Cita-cita Orang Tua Dari 624 wisudawan Universitas Bakti Indonesia (UBI) dan Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB) Cluring Sabtu lalu (14/11), 11 mahasiswa dinyatakan sebagai wisudawan terbaik. Satu di antaranya adalah Dedy Jumhardiyanto dari Fakultas Hukum dengan IPK 3,59.

BERPRESTASI: Dedy Jumhardiyanto diapit kedua orang tuanya usai wisuda di Hotel Baru Indah Jajag Sabtu lalu (14/11).

SHULHAN HADI, Gambiran HOTEL Baru Indah di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, terlihat ramai pagi itu. Deretan mobil berjejer di areal parkir hotel. Saking banyaknya, lokasi parkir yang cukup luas itu tidak mampu menampung mobil yang datang.

CLURING - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Cluring langsung bereaksi terkait dinding dan lantai SDN 1 Kaliploso yang retak. Demi keamanan siswa dan guru, atap di tiga ruang kelas itu diminta dibongkar. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Cluring, Kunti, mengaku sudah mengetahui kondisi gedung sekolah yang retak di SDN 1 Kaliploso itu. Pihaknya juga sudah mengambil langkah dengan melaporkan

ISTIMEWA

Sebagian mobil pun diparkir di pinggir jalan depan hotel. Para tamu yang datang mengendarai mobil

itu langsung masuk ke hall hotel yang berlokasi di bagian tengah hotel ■ Baca Kuliah...Hal 37

GENTENG - Pelatihan Edukasi dan Literasi yang dilaksanakan Perbarindo Komisariat Banyuwangi beberapa waktu lalu, itu juga di ikuti oleh nasabah BPR Nusamba Genteng. Dalam acara yang digelar di rumah makan Dadapan, Banyuwangi itu, 10 orang nasabah BPR Nusamba Genteng hadir. Dalam kegiatan Edukasi dan Literasi dengan peserta nasabah BPR dan masyarakat umum itu, Perbarindo Banyuwangi banyak menyampaikan materi. Selain itu, juga mengajak dialog yang berkaitan dengan BPR. Direktur Utama BPR Nusamba Genteng, Bambang Edy Yuwono, ikut hadir untuk mendampingi para nasabahnya. Pada acara itu, Bambang mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan memberikan penjelasan terkait kredit,

EKO BUDIYONO/JPRG

PELATIHAN: Direktur Utama BPR Nusamba Genteng mendampingi nasabahnya dalam acara pelatihan Edukasi dan Literasi oleh Perbarindo Komisariat Banyuwangi.

tabungan, deposito yang selama ini dikelola oleh BPR yang ada di Banyuwangi. Dengan mengikuti Edukasi dan Leterasi itu, Bambang berharap para nasabah maupun masyarakat umum bisa lebih memahami apa yang dinamakan BPR dan

bank umum. “Saya berharap adanya pemahaman terkait BPR dan bank umum, selain itu masyarakat tidak usah ragu lagi dengan BPR, karena simpanan yang ada di BPR dijamin oleh lembaga penjamin simpanan (LPS),” ungkapnya. (*/abi)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 18 November 2015

BLAMBANGAN RAYA

Situs Makam Mbah Gitik Terbengkalai CLURING - Kondisi situs makam Mbah Gitik cukup mengenaskan di Kampung Kedawung, Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring. Padahal, orang yang dimakamkan itu dipercaya warga setempat sebagai panglima perang Kerajaan Blambangan semasa Prabu Tawang Alun. Sesepuh Desa Sraten, Imam Musari, 70, mengatakan di Kampung Kedawung itu ada tiga situs tua yang dikeramatkan warga. Ketiga situs itu adalah makam Mbah Gitik, Mbah Dar, dan Sendang Kaputren. Untuk yang terakhir itu berupa sumber air yang lokasinya berada di tengah persawahan milik warga. Situs makam dan sumber air itu, terang dia, sudah ada ratusan tahun silam. Ketiga situs itu hingga kini sering didatangi warga, terutama jika akan menggelar hajatan seperti pernikahan dan khitanan. “Sebelum hajatan, warga biasanya ziarah ke makam Mbah Gitik dan Mbah Dar,” katanya. Ziarah ke makam itu merupakan bagian budaya pamit kepada leluhur desa. Jika tidak pamit dengan berziarah, biasanya ada saja hambatan yang dialami.

TAK TERURUS: Paidi membersihkan situs makam Mbah Gitik di Kampung Kedawung, Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (17/11).

“Biasanya turun hujan dan petir, nasi cepat membusuk, dan macam-macam gangguan lain,” ungkapnya. Meski oleh warga dikeramatkan, kondisi makam leluhur itu kurang terawat dan terbengkalai. Konon, dua sosok yang dimakamkan itu adalah panglima perang Kerajaan Blambangan semasa Prabu Tawang Alun saat berkuasa di Kedawung. Hingga kini nama Kedawung masih

melekat menjadi kampung di Desa Sraten. “Tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi sudah pernah datang ke tiga situs itu,” ujar Kepala Desa Sraten, HA. Rahman Mulyadi. Kedatangan tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi itu, terang dia, masih sebatas melihat dan minta keterangan kepada warga sekitar. “Masih butuh kajian

mendalam, tapi warga meyakini makam itu makam keramat,” terangnya. Rahman berharap dua makam leluhur dan sumber air yang dipercaya sendang kaputren Kedaton Kedawung itu diteliti lebih jauh dan mendalam. Sehingga, penelitian tersebut akan menambah dan memperluas khazanah budaya Nusantara, terutama tentang Banyuwangi. (ddy/c1/abi)

Sudah Kirim Proposal Perbaikan ■ ATAP...

Sambungan adari Hal 36

Jika dianggap membahayakan keselamatan siswa dan guru, lanjut dia, maka atap di tiga ruang belajar yang retak itu harus dibongkar. Proses belajar dan mengajar siswa bisa bergantian dengan cara masuk pagi dan siang. “Kalau ada ruang lain malah bagus, bisa masuk pagi semua,” ungkapnya.

Diberitakan Jawa Pos Radar Banyuwangi sebelumnya, dua ruang belajar di SDN 1 Kaliploso, Kecamatan Cluring, mendadak retak. Malahan, dinding di dua ruang kelas itu menganga cukup lebar. Bukan itu saja, lantai keramik di ruang itu juga banyak yang pecah. Belum diketahui penyebab dinding dan lantai ruang belajar di SDN 1 Kaliploso itu retak. Yang pasti, kerusakan yang terkesan mendadak itu baru diketahui dua pekan lalu.

“Saya tahu saat masuk kelas,” cetus Kepala SDN 1 Kaliploso, Suharji. Suharji menduga dinding dan lantai retak itu akibat kemarau yang berkepanjangan. Apalagi, kontur tanah di sekitar sekolah tersebut labil. Sehingga, terjadi patahan tanah dan menyebabkan dinding di bagian barat dan timur anjlok. Akibatnya, tiang beton dan dinding langsung retak. “Lantai keramik ikut anjlok,” terangnya. (ddy/c1/abi)

Tak Minder, Tiada Batasan Umur Terus Belajar ■ KULIAH...

Sambungan adari Hal 36

Suasana gemuruh terdengar saat para tamu yang tidak lain para mahasiswa Universitas Bakti Indonesia (UBI) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Blambangan (STIB) itu menuju tempat duduk untuk mengikuti prosesi wisuda. Suasana yang gaduh itu mendadak hening saat Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK), Yudho Ari Saputra, membacakan Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor 152/SK.W/ UBI/XI/2015 tentang wisudawan terbaik program sarjana dan diploma. Suara gemuruh yang disertai tepuk tangan kembali terdengar saat Yudho menyebut nama sebelas wisudawan yang dinyatakan terbaik. “Dedy Jumhardiyanto dari Fakultas Hukum,” cetus Yudho saat menyebut sebelas wisudawan terbaik. Wisudawan kelahiran Banyuwangi 30 tahun silam itu dianggap berprestasi karena memiliki nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,59. Atas prestasinya itu, wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi itu dipilih untuk memberikan sambutan mewakili para wisudawan. Prestasi yang diraih Dedy itu sudah terlihat selama mengikuti kuliah. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Jumali, 59, dan Paini, 57, itu cukup menonjol di bidang akademik dan nonakademik. “Mungkin karena pengalamannya jadi penyiar radio dan wartawan, jadi menonjol dibanding mahasiswa lain,” ungkap Dekan Fakultas Hukum UBI, Abdul Hafid. Selain prestasi akademik dan nonakademik, Abdul Hafid menyebut kehadiran Dedy mampu membangkitkan semangat belajar dan memotivasi teman-temannya saat mengalami kesulitan. “Anaknya enak kalau diajak komunikasi,” katanya. Berbeda dengan wisudawan lain yang didampingi orang tua atau keluarga, Dedy yang menyusun skripsi dengan judul “Kebebasan Pers Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers” itu hadir sendirian naik motor. Pakaian toga yang digunakan prosesi wisuda juga tidak langsung dipakai, tapi dimasukkan tas ransel. “Kedua orang tua tidak tahu jika saya wisuda. Tapi sebelum berangkat sungkem minta restu,” ujar Dedy Jumhardiyanto. Usai mengikuti prosesi wisuda dan dinobatkan sebagai salah satu wisudawan terbaik, Dedy langsung pulang dan menunjukkan plakat penghargaan itu kepada kedua orang tuanya. “Sampai rumah saya

Pengendara Grand Belum Cukup Umur ■ TEWAS...

Sambungan adari Hal 36

Karena jarak sudah dekat, tabrakan tidak bisa dihindari. “Motor Honda Grand oleng, langsung disambut motor Suzuki Thunder,” ujarnya. Dalam kecelakaan itu, Usman mengalami luka cukup parah di kepala. Istrinya, Amanah, pingsan dengan luka lecet di beberapa bagian tubuh. Kedua korban itu oleh warga dilarikan ke RS Al-Huda Genteng. “Korban meninggal dunia saat dibawa ke RS Al-Huda,” terangnya. Sementara itu, kedua anak yang masih di bawah umur itu hanya mengalami luka lecet. Untuk keperluan pemeriksaan, kedua motor diamankan di Polsek Siliragung. “Kedua pengendara motor Honda Grand belum cukup umur naik motor,” kata Ipda Mustokoweni. Salah satu kerabat korban, Siti Kholifah, 43, mengatakan sebelum dinyatakan meninggal, Usman sempat dilarikan ke Puskesmas Pesanggaran. Tetapi, karena kondisi lukanya serius, Usman dirujuk ke RS Al-Rahma, Jajag, Kecamatan Gambiran. “Terus

langsung pakai toga dan orang tua menangis. Cita-cita orang tua ingin anaknya jadi sarjana,” kata suami Nurma Herlina itu. Suka-duka selama duduk di bangku kuliah tentu banyak yang tidak bisa dilupakan, salah satunya sering dipanggil bapak dan om selama kuliah di kampus. Maklum, usianya memang lebih tua dibanding mahasiswa lain. “Kami sering diskusi bersama,” terangnya. Keinginan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi (PT) merupakan impian kedua orang tuanya sejak dulu. Hanya saja, mimpi itu tak bisa terwujud lanta-

ran biaya. Bahkan, kakak kandungnya, Husnul Hotimah, putus sekolah di bangku SMA karena tidak mampu bayar biaya pendidikan. “Kakak saya tidak lulus SMA. Dari situ saya bangkit dan harus lulus sarjana demi mewujudkan citacita orang tua,” katanya. Untuk mewujudkan mimpi orang tuanya yang bekerja sebagai buruh bangunan dan pedagang sayur pracangan itu tentu tidak mudah. Sejak lulus SMA tahun 2003, Dedy memutuskan bekerja sebagai penyiar di salah satu radio swasta di Rogojampi. Selama merintis karir di dunia

broadcast itu, perlahan Dedy mulai menabung. Baru pada tahun 2011 dia berani mendaftar di UBI Cluring dan memilih jurusan di Fakultas Hukum. Selama kuliah beberapa kali dia mendapat beasiswa dari Yayasan Puspa Dunia. “Beasiswa dari kampus ada, dari pemkab melalui Banyuwangi Cerdas masih belum cair,” ungkapnya. Meski baru lulus kuliah di usia 30 tahun, bapak dua anak itu mengaku tidak minder dengan mahasiswa lain yang usianya jauh di bawahnya. “Bagi saya tidak ada batasan umur untuk belajar,” tandasnya. (c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

MENINGGAL: Foto kenangan Usman Suwanto (kiri) bersama istri dan anaknya yang menjadi polisi di Nunukan.

dibawa ke RS Al-Huda,” terangnya. Kholifah menyebut, lokasi kecelakaan di depan SMPN 1 Siliragung jalannya memang rusak. Saat melintas di lokasi itu, dirinya sempat akan tergelincir. “Jalan sudah lama rusak,” katanya. (sli/c1/abi)

Menjembatani dan Tidak Berpihak ■ WARGA...

3DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

37

Sambungan adari Hal 36

Model kontrak antara warga dan kebun itu baru muncul saat era Presiden KH. Abdurahman Wahid. Saat itu banyak warga di luar daerah yang menjarah kebun. Menghadapi serangan warga itu, terang dia, kebun memanfaatkan warga sekitar sebagai pagar dengan cara diberi kemudahan menggarap. Tetapi, saat itu warga kurang memperhatikan isi kontrak. “Warga itu tahunya ya kerja dan kerja. Kalau isi kontrak macam-macam kurang

paham,” ungkapnya. Menanggapi kekecewaan warga itu, Ketua Komisi I DPRD, Ficky Septalinda, mengatakan dalam masalah itu DPRD Banyuwangi tidak condong ke salah satu pihak. Sebab, semua warga Banyuwangi. “Kita ini menjembatani. Kita bukan berpihak kepada masyarakat atau pihak kebun,” dalihnya. Menurut politisi PDIP itu, permintaan warga itu sebenarnya cukup sederhana, yakni ingin menggarap lahan kebun yang sudah dikelola selama 15 tahun. Tetapi, dalam permintaan kontrak, warga juga meminta aturan baru

mengenai bagi hasil. “Kedua belah pihak harus saling mengerti, perkebunan jangan kaku, anggap ini mitra,” katanya. Dalam pertemuan bersama itu, Ficky mengatakan bahwa DPRD sangat serius menjembatani persoalan warga pinggir kebun dengan pihak kebun itu. “Kami sangat serius menyelesaikan masalah itu,” ujarnya. Hasil pertemuan itu akan disampaikan kepada pimpinan DPRD. “Kita cukup menggali data dan resume, lalu kita sampaikan kepada pimpinan,” ucapnya. (sli/c1/abi)

Polsek Genteng Ringkus Dua Petaruh Bola ■ EMPAT...

Sambungan adari Hal 36

Menurut kanitreskrim, terbongkarnya permainan judi menggunakan kartu remi itu setelah ada informasi dari warga. “Ada warga yang melaporkan. Lokasinya langsung kita gerebek,” katanya. Sementara itu, aparat Polsek Genteng juga mengamankan pelaku yang diduga suka main judi. Mereka adalah Suryaman, 42, warga Dusun Karanganyar, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, dan Wasis Cahyono, 39, asal Dusun Krajan Wetan, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu. Kedua tersangka judi itu ditangkap polisi saat taruhan final sepak bola di lapangan Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, pada Minggu (15/11). “Sejak pertandingan dimulai sudah diawasi petugas,” terang Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono. Selain mengamankan tersangka, dari dua tersangka itu polisi menyita barang bukti (BB) berupa uang senilai

SHULHAN HADI/JPRG

BARANG BUKTI: Ipda Agus Priyono (kiri) menunjukkan BB judi yang berhasil diamankan kemarin (17/11).

Rp 400 ribu yang diduga digunakan taruhan. “Uang itu dari kedua

tersangka,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/c1/abi)


R A D A R B A NYUW A NGI

daerah sekitar

38 penegak hukum

Jawa Pos

Rabu 18 November 2015

Ratusan Perahu Kandas di Plawangan JEMBER – Ratusan perahu dan jukung milik nelayan Puger, Jember, kandas saat akan masuk ke muara Sungai Bedadung di perairan Plawangan. Kandasnya perahu dan jukung tersebut disebabkan air laut yang tengah surut. Di Plawangan sendiri terdapat sedimentasi berupa pasir. Karena air surut dan adanya pendangkalan itulah yang membuat ratusan perahu dan jukung milik nelayan tidak bisa merapat ke dermaga. Untuk perahu kecil atau ju-

kung, nelayan terpaksa mendorongnya ke perairan yang lebih dalam. Kandasnya ratusan perahu dan jukung itu terjadi mulai pukul 05.00. Ratusan perahu dan jukung baru bisa masuk ke muara setelah pukul 10.00. Agar tidak terlalu menunggu, sebagian nelayan terpaksa menurunkan ikan tangkapannya dan dibawa oleh anak buah kapal (ABK) ke daratan, lalu dibawa ke tempat pelelangan ikan (TPI) dengan kendaraan lain.

Salah satu nelayan yang melakukan cara itu adalah Hasan, nelayan Puger Wetan. Dia bersama puluhan ABK terpaksa mengevakuasi muatannya ke daratan. “Kalau dibiarkan terlalu lama, ikan yang sudah ditangkap semalam tidak segar lagi,” ujarnya. Tetapi, sebagian perahu tetap menunggu di muara sampai air laut pasang dan perahu bisa melalui muara. Tetapi, sebagian perahu kecil atau jukung pun ada yang tidak

bisa masuk muara karena lalu lintas perairan tertutup kapal lebih besar yang kandas. Kondisi tersebut juga membuat nelayan kecil merugi. Sebab, di jukung mereka tidak ada balok es untuk mempertahankan kesegaran ikan yang ditangkap malam sebelumnya. “Kalau perahu dari luar Jember mereka bawa balok es sehingga ikannya masih segar,” ujar Paidi, seorang nelayan jukung. (jum/har/jpnn)

Jumai/radar jember/jpnn

TAK BISA MERAPAT: Perahu dan jukung milik nelayan kandas di perairan Plawangan kemarin (17/11) karena air laut surut.

BERI TELADAN: Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif­men­ja­ lani treadmil bersama ratusan anggotanya kemarin (­ 17/11).

200 Polisi Jalani Tes Jantung JEMBER – Sebanyak 200 anggota Polres Jember kemarin (17/11) menjalani tes jantung di Gedung Bharadaksa Jl PB Sudirman, Patrang. Ratusan anggota itu terdiri dari unsur kabag, kasat, kapolsek, babinkamtibmas, serta pegawai sipil Polres Jember. Tim medis yang turun ke Jember berasal dari RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso, Surabaya. Secara bergantian ratusan anggota dan sipil polres menjalani treadmil dan pengambilan sampel darah. Menurut Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, program pemeriksaan jantung untuk anggota Polri di Jember ini merupakan program Polda Jatim. “Tes ini gratis. Kalau anggota periksa sendiri, biayanya per orang Rp 2 juta,” ujarnya. Dia mengatakan, tes jantung ini sangat penting untuk anggota. Sebab, mobilitas dan kinerja anggota Polri sangat ditentukan oleh kesehatan dan kebugaran fisik. “Anggota Polri tidak boleh saki-sakitan dan penyakitan,” tegasnya. Sebab, lanjut Sabilul, tantangan Polri ke depan semakin berat. Apalagi, dalam waktu dekat akan menghadapi pilkada, di mana diperlukan stamina anggota yang baik untuk mengamankan pilkada serentak tersebut. Selama ini, kata dia, ada sejumlah anggota yang jatuh sakit tanpa terdeteksi lebih dini penyakitnya. Bahkan, ada rekannya sejawat Kapolres di daerah lain yang tampak segar bugar, lalu meninggal mendadak karena serangan jantung. Karena itu, Sabilul meminta anggotanya bisa menjaga kebugaran fisiknya. Namun, anugerah kesehatan itu jangan disalahgunakan dengan melakukan tindakan tercela. (jum/har/jpnn)

pilkada

Tertibkan BK di Pohon, Panwascam Dihadang JEMBER – Karena dianggap menyalahi aturan, Panwascam Ambulu, Jember, menertibkan Bahan Kampanye (BK) berupa poster yang dipasang di pohon dan fasilitas umum (fasum). Namun penertiban yang dilakukan lima orang pengawas itu, sempat mendapat penghadangan. Bahkan penyelesaiannya sampai pada Polsek Ambulu. Informasi yang diterima koran ini, penertiban itu dilakukan menyusul gelaran gerak jalan Watu Ulo – Ambulu, akhir pekan lalu. Demi membuat suasana kondusif, panwascam lantas menertibkan seluruh gambar BK berupa poster yang ada di fasum dan pohon. “Milik siapa saja kita tertibkan, baik paslon 1 maupun paslon 2. Ini demi mewujudkan ketertiban, lagi pula itu melanggar,” tutur Muhammad Ali Mashudi, anggota Panwascam Ambulu. Penertiban yang dilakukan pada Sabtu pagi (14/11) dilakukan oleh 5 orang. Terdiri dari satu Panwascam, 3 PPL dan 1 staf. “Sebelumnya sudah kami tertibkan, kok tiba-tiba ada lagi. Makanya kami mengambil sak dan kami tertibkan,” jelasnya. Penertiban itu dilakukan mulai lampu merah perempatan Ambulu ke arah Watu Ulo. Namun dari Desa Sumberejo, tiba-tiba ada salah seorang anggota dewan yang melakukan penghadangan. Dia menyangsikan penertiban itu. “Saya ditanya siapa Sampeyan? Saya jawab dari panwascam. Namun dia masih tidak terima atas penertiban itu. Bahkan kunci sepeda motor kami sempat diambil,” jelasnya. Permasalahan itu lantas berlanjut di rumah Pak Kasun setempat. Yang sedianya di rumah Kasun untuk mediasi, namun suasana berubah panas. Sebab tiba-tiba banyak penduduk datang dan menyalahkan proses penertiban itu. “Akhirnya kami dibawa ke Polsek Ambulu, baru kami aman,” jelas Ali. Kejadian itu pun sampai pada Panwaskab Jember. Abdullah Waid, Divisi Hukum di Panwaslih Jember langsung menuju ke lokasi kejadian. “Saya datang, namun sudah selesai. Masyarakat harus paham, bahwa BK yang ditempel di pohon dan fasum itu melanggar. Karena itu harus diter­ tibkan, tanpa pandang bulu,” tegasnya. (hud/c1/hdi/jpnn)

Jumai/ Radar Jember/jpnn

Surat Suara Baru Datang 50 Persen JEMBER – Separo dari jumlah seluruh surat suara diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember kemarin (17/11). Untuk sementara, surat suara itu disimpan di gudang KPU Jember yang berada di Jalan Imam Bonjol No 62 Kecamatan Kaliwates. Divisi Perencanaan Anggaran dan Logistik KPU Jember Dwi Endah Prasetyowati mengungkapkan, proses pe­ ngiriman itu dilakukan secara bertahap. Surat suara yang sudah tiba, langsung akan dilakukan sortir dan pelipatan.

“Rencananya hari ini pelipatan dilakukan,” ujarnya. Dijelaskan, dalam pelipatan itu pihaknya memerlukan sekitar 300 personel. Surat suara yang sudah ada akan dilipat sekaligus sortasi. “Sebab rekanan akan mengganti surat suara yang rusak,” tuturnya. Sementara itu Kasubag Umum Sekretariat KPU Jember Sutoko menjelaskan, secara umum KPU Jember total sudah menerima sebanyak 60 persen dari kebutuhan logistik pemilukada. “Sekitar 60 persen logistik sudah tiba di gudang

KPU seperti tinta, alat coblos, bantalan, alat tulis kantor (ATK), buku panduan untuk kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) termasuk surat suara yang 50 persen itu,” ujarnya di gudang KPU Jember. Dijelaskan, jumlah tinta yang sudah diterima sebanyak 8.694 botol. Jumlah itu diperuntukkan bagi TPS sejumlah 4.347 TPS dengan masing-masing TPS dua tinta. Selain itu, logistik lainnya yang sudah siap adalah bantalan dan alat coblos. Jumlahnya sebanyak 13.041 dengan

setiap TPS masing-masing mendapatkan tiga unit. “Kemudian gembok, stiker, dan label untuk kotak suara sebanyak 4.347 unit sesuai dengan jumlah TPS, serta seperangkat ATK untuk kebutuhan di masing-masing TPS,” katanya. Sutoko menjelaskan, terhitung mulai hari ini, ATK tersebut kecuali surat suara, sudah bisa dibawa PPK. Sejumlah PPK yang sudah menerima logistik akan meneruskan dengan mendistribusikan ke PPS dan diteruskan ke masing-masing KPPS se Kabupaten Jember. (hud/c1/hdi/jpnn)

Musim Hujan, Jalan kian Parah

Jumai/ Radar Jember/jpnn

HANCUR: Pengendara sepeda motor harus lewat di Jalan M. Yamin harus lebih berhati-hati saat melewati jalan yang rusak.

JEMBER – Musim hujan yang mu­lai tiba di wilayah Jember dan sekitaranya membuat jalan yang rusak semakin parah. Se­perti kondisi jalan M. Yamin, Ke­lurahan Tegalbesar, Kecamat­an Kaliwates, Jember, yang menghubungkan Ajung dengan Tegalbesar. Dengan musim hujan yang mulai tiba ini memperparah kondisi jalan yang ada di depan pintu masuk Perumahan Bumi Tegal Besar dan selatan Ponpes Darus Sholah. Bahkan jalan aspal nyaris putus dan cukup dalam, sehingga jika musim hujan lubang tidak terlihat, karena tertutup air hujan. Pantauan koran ini, di bagian selatan memang sudah dilakukan perbaikan dengan ditambal hingga depan Perumahan Graha Citra Mas. Sementara di bagian utara depan pintu masuk perumahan Bumi Tegal Besar masih belum diperbaiki.

Rusaknya jalan M. Yamin selain musim hujan mulai turun, juga diperparah dengan banyak truk besar yang mengangkut muatan berat bisa lolos masuk ke jalan tersebut. Padahal seharusnya truk muatan berat seperti pengangkut besi cor tidak boleh melintas. Banyaknya truk berat yang ma­suk ke jalan M. Yamin karena di ujung selatan dari jalan MH.Thamrin ke Jalan M. Yamin tidak ada rambu larangan bagi kendaraan berat masuk. Agus, 40, warga Perumahan Bumi Tegalbesar menuding ru­saknya jalan M. Yamin karena bebasnya kendaraan berat yang melintas di jalan tersebut. Seharusnya ini juga tanggung jawab dinas perhubungan untuk menindak sopir truk berat yang melintas di jalan yang tidak seharusnya dilewati. (jum/ c1/sh/jpnn)

Bobby Rizky Priyono, Pemilik ’Tulang Patah’ Yang Menghebohkan

Dijuluki The Elastic Boy, Sering Mengisi Acara Panggung Keistimewaan Bobby muncul tak sengaja. Saat tidur, dia menekuknekuk tangan seperti bentuk tak lazim. Disangka ada kelainan pada tulang, ternyata kata dokter sehatsehat saja. Bobby pun melatih tulang secara khusus untuk bisa menghibur orang lain. Sholikhul Huda, Jember Akhir pekan lalu, ribuan pasang mata sempat ternganga oleh aksi nekat Bobby Rizky Priyono. Dengan dandanan make up menyeramkan zombie, pemuda berumur 15 tahun ini beraksi di panggung peringatan Hari Santri Nasional, yang dilaksanakan di Alun-Alun Jember. Awal naik panggung, aksi anak kerempeng itu menimbulkan tanya ribuan hadirin. Apalagi dia membawa sebuah raket tenis lapangan dan raket bulutangkis yang bolong tanpa senar. Suasana kian ’mencekam’ ketika tim kreatif acara tersebut nyetel musik back sound bernada horor. Sontak para hadirin kian tanda tanya. Selangkah kemudian, Bobby langsung memulai aksinya. Aksi pertamanya itu adalah memasukkan tubuhnya sendiri ke dalam raket

tersebut. Rasanya tak mungkin seorang anak bisa memasukkan seluruh bagian tubuhnya ke melewati raket bolong itu sendiri, tanpa bantuan orang lain. Namun dengan kemampuan ’mematah-matahkan’ tulangnya, Bobby mampu melakukan itu dengan mudah. Mulai dari bagian kepala dulu yang masuk. Kemudian lengan, tubuh, hingga ujung kaki akhirnya bisa melewati raket tersebut. ”Untuk masuk raket, yang susah bagian ta­ ngan. Karena itu (tangan) harus dilipat-lipat biar bisa lewat,” jelasnya. Aksi itu sempat mengundang miris ba­ nyak penonton. Bahkan tak sedikit penonton yang menjerit melihat tulang tangan Bobby ditekuk-tekuk. Untuk ukuran tulang biasa, dengan posisi yang diperagakan Bobby itu sudah patah. Sejurus kemudian, aksi dilanjutkan dengan masuk ke dalam raket yang lebih kecil, yakni raket bulutangkis. Untuk memasuki lubang kecil itu, tentunya bagian lekuk tubuhnya harus ditekuk-tekuk juga. Namun karena sudah menjadi kealiannya, tahap demi tahap dijalani Bobby dengan lancar. Ternyata, penampilan anak yang kini duduk di bangku kelas IX SMAN 4 Jember ini bukan kali pertama. Bahkan karena keahliannya itu, dia sempat tampil di berbagai ajang pencarian bakat nasional. Awal kali, dia tampil di panggung audisi Aksi Anak Bangsa RCTI. “Saat itu

Mahameru for Radar Jember

BIKIN PENASARAN: Dengan keistimewaan karena memiliki tulang yang bisa ’dipatahkan’, Bobby Rizky Priyono kerap didaulat menampilan atraksinya di atas panggung.

saya kelas empat SD. Karena baru tahu saya punya keistimewaan, saya baru memoles bakat ini. Dengan persiapan yang kurang, saya hanya sampai 15 besar di Jakarta,” ungkap anak berjuluk The Elastic Boy ini. Penampilannya tidak terhenti sampai situ. Memahami punya bakat khusus yang ti-

dak dimiliki orang lain, dia terus berusaha mengembangkanya. Dia sempat menjadi juara pertama Kids Got Tallent dan Anak Ajaib di sebuah acara televisi swasta. “Prestasi itu berkat dorongan dari sekolah dan orang tua menyetujui,” ujar anak alumni SDN Kepatih­ an 4 Jember ini.

Selain sudah merambah nasional, baru-baru ini, dia juga mendapat penghargaan lain. Saat mengikuti lomba Menggali Karunia yang diadakan oleh Untukmu Si Kecil (USK) milik Dr Ayu Sutarto, Bobby dinobatkan sebagai juara pertama. “Setelah itu saya juga meraih juara pertama di Star Talent Management di Roxy Square,” tutur anak kedua dari lima bersaudara pasangan Bambang Trijono dan Wahyu Sri Widianti ini. Kepada koran ini, Bobby blak-blakan jika selama ini belajar mengembangkan bakatnya secara otodidak. Hanya saja untuk mencari gaya dan kreasi, dia dibantu oleh kakaknya sendiir, Milta Bela Safira Priyono. Untuk melatih keahliannya juga, seringkali teman-teman sekolahnya menyuruh menampilkan bakatnya. “Untuk mencari gaya, saya juga memakai media internet,” jelas pemuda yang bercita-cita menjadi Tentara ini. Dia bercerita, keistimewaan itu berawal dari masa kecilnya dahulu. Bakatnya yang aneh itu sempat membingungkan orang tua. Awalnya saat dia tidur, ada posisi tangan yang tidak lazim. Akhirnya dibawalah Bobby ke dokter. Namun hasil pemeriksaan dokter, semua organ tulang Bobby baik-baik saja. “Saya justru ditanggap untuk melekuk-lekuk tubuh dan mendapat julukan The Elastic Boy,” ungkapnya. Di usianya yang masih muda ini, dia ingin lebih berkembang lagi. Sehingga tidak hanya memperdalam bakatnya. (hdi/jpnn)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 18 November 2015

BERITA UTAMA

39

Rektor Dihadiahi Keranda Mayat n REKTOR... Sambungan dari Hal 43

Selain mengusung keranda, mahasiswa itu juga melakukan orasi dan membeber spanduk serta poster di tengah ruas Jalan Adi Sucipto. Akibatnya, satu ruas jalan yang merupakan jalan utama di pusat Kota Banyuwangi tersebut ditutup. Koordinator Ampek, Akyl Gilang Permana, mengatakan pihaknya mendesak rektor mencabut surat penonaktifan sembilan dosen dan karyawan Untag. Sebab, mahasiswa justru menjadi korban kebijakan tersebut. “Kami juga mendesak rektor melakukan klarifikasi dan permintaan maaf kepada sembilan

dosen dan karyawan yang dinonaktifkan. Permintaan maaf itu harus dilakukan secara terbuka melalui media,” ujarnya. Bukan itu saja, para mahasiswa juga mendesak rektor Untag, Tutut Hariyadi, turun jabatan. Sebab, Tutut terlibat dalam dualisme kepemimpinan Perpenas. “Keterlibatan rektor itu terlihat jelas pada kejadian 9 November lalu. Kala itu rektor terlihat menyemangati siswa yang melakukan penghadangan terhadap salah satu pihak yang ingin masuk kantor Perpenas,” kata dia. Koordinator Aksi, Robert Sihab menambahkan, selain mendesak pihak rektor mengklarifikasi penonaktifan sembilan dosen dan

karyawan, mereka juga mendesak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) datang ke Banyuwangi. “Dikti harus turun ke Banyuwangi untuk menyelesaikan konflik Perpenas ini,” cetusnya. Sementara itu, hingga berita ini selesai ditulis pukul 19.00 tadi malam, desakan mahasiswa bertemu Rektor Tutut tidak mendapat tanggapan. Di akhir aksi, mahasiswa membawa keranda tersebut ke halaman kampus Untag. “Keranda ini kami hadiahkan kepada rektor. Ini sebagai tanda Untag telah mati. Hak mahasiswa juga mati,” teriak salah satu orator.Aksi damai tersebut ditutup dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. (sgt/c1/aif)

IMBAS DUALISME PERPENAS: Pendemo mendesak rektor melakukan klarifikasi dan permintaan maaf kepada sembilan dosen dan karyawan yang dinonaktifkan.

RENDRA/RABA

Ombak Watudodol Kerap Makan Korban Pihak Beperkara masih Sebatas Saksi n KULI... Sambungan dari Hal 29

Tidak ingin tenggelam dan terseret arus terlalu jauh, Chairul berteriak minta tolong. Beruntung teriakan itu didengar sejumlah rekannya yang sama-sama bekerja di proyek tangkis penahan ombak dan jalan itu. Nyawa lelaki itu pun berhasil diselamatkan. Namun, air laut yang masuk ke perut Chairul sudah banyak. Itu menyebabkan dia lemas tak berdaya. ”Beruntung ada orang yang mendengar teriakan korban, jadi langsung ditolong,” kata Kasatpolair Banyuwangi, AKP Basori Alwi, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kondisi korban lemah saat diangkat ke tepi. Warga bersama petugas kepolisian langsung melakukan upaya pertolongan pertama dengan mengeluarkan air asin dari perut korban.

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

DINAIKKAN PIKAP: Chairul setelah diselamatkan warga dan petugas Satpolair di Pantai Watudodol, Minggu kemarin.

”Sejumlah warga memang sempat panik saat itu. Kondisi korban berangsur membaik setelah air kita keluarkan dari perutnya,” terang Basori.

Basori menambahkan, saat korban terombang-ambing di tengah laut, teman-teman korban langsung mengambil ban dalam bekas untuk memberikan per-

tolongan kepada korban. Langkah tersebut dirasa sangat tepat. Sebab, jika memberikan pertolongan dengan tangan kosong, besar kemungkinan sang penolong malah menjadi korban. ”Menolong orang saat akan tenggelam itu tidak mudah jika hanya menggunakan tangan kosong. Apa yang dilakukan teman-temannya itu sudah benar,” tambahnya. Dengan adanya kejadian itu, pihaknya mengimbau seluruh warga yang mengunjungi Pantai Watudodol tidak mandi. Sebab, perairan tersebut berbahaya dan tidak jarang memakan korban. Pantai Watudodol di bawah patung gandrung memang dikenal sebagai pantai yang curam dan berarus deras. ”Jangan paksakan mandi di sana. Chairul (korban) saat ini kondisinya sudah berangsur membaik. Korban selamat,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Sebab Kematian Penyakit Mag Kambuh n PENUMPANG... Sambungan dari Hal 29

ABK kapal itu dengan leluasa mengetahuinya karena pintu toilet bagian dek kapal tidak terkunci. Kemudian, Nuradi melaporkan kejadian tersebut kepada perwira kapal. Setelah dilihat bersama-sama ternyata korban sudah tidak bernyawa. Peristiwa itu langsung dilaporkan ke Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjungwangi (KPT). ”Saat kapal sandar, kita langsung

gelar olah TKP dan memasang garis polisi. Setelah itu, korban kita bawa ke kamar mayat RSUD Blambangan,” terang Kapolsek KPT, AKP Hadi Siswoyo. Saat petugas melakukan olah TKP di dalam kapal, petugas berhasil menemukan identitas dan ponsel korban yang berada di dalam saku celana yang tergantung di cantolan baju toilet. Mengetahui hal itu, pihak kepolisian langsung menghubungi keluarga terdekat di Surabaya. Keterangan keluarga yang diperoleh polisi, korban memang memiliki

riwayat penyakit mag akut sejak lama. Selain pihak keluarga yang menyebutkan Sahri memang memiliki riwayat penyakit mag akut, temuan kotoran korban di dalam toilet yang bercampur darah juga menjadi bukti kuat bahwa Sahri meninggal memang karena penyakit tersebut. Hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan sedikit pun bekas-bekas penganiayaan. ”Keluarga korban berhasil kita hubungi. Rupanya korban punya riwayat sakit mag

akut. Setelah dibawa ke RSUD Blambangan, jasad korban langsung dibawa ke rumah keluarga di Surabaya,” pungkas Hadi. Sementara itu, meninggalnya Sahri di dalam toilet kapal itu sempat menjadi tontonan penumpang kapal dan kru KMP Yunice. Lokasi jasad Sahri ditemukan sempat dikerumuni penumpang kapal yang ingin mengetahui lebih dekat jasad korban. Sejumlah penumpang dan kru kapal merasa iba kepada korban atas kejadian itu. (tfs/c1/aif)

Cerita Sri Tanjung Ada Dua Versi n TEMA... Sambungan dari Hal 29

Pihaknya butuh sebuah referensi mengenai legenda Sri TanjungSidopekso yang dari para budayawan Banyuwangi yang tergabung dalam DKB. Sehingga, jika nanti ada pengembangan tema, setidaknya sudah ada satu patokan yang digunakan Disbudpar mengusung tema tersebut. ”Tahun ini banyak evaluasi yang kita lakukan. Kita ingin memperbaiki hal itu di

tahun depan, termasuk tema. Kalau DKB sudah mengeluarkan versi setidaknya kita punya pegangan,” terang Alvin. Sementara itu, Wakil Ketua DKB, Hasan Basri, menanggapi bahwa sementara ini belum ada rapat mengenai versi yang diputuskan terkait Sri TanjungSidopekso. Namun, pria yang berprofesi sebagai pengajar itu menjelaskan, DKB pernah menyusun kisah Legenda Sri Tanjung-Sidopekso itu. Ada dua versi yang mengisahkan

cerita asal-usul Banyuwangi tersebut. Yang pertama adalah cerita yang berakhir dengan meninggalnya Sri Tanjung setelah menceburkan diri ke sungai. Kisah itu, menurut Hasan Basri, menjadi versi umum. Namun, ada juga versi lanjutan, yaitu ketika Sidopekso yang menyesali perbuatannya meminta kakek Sri Tanjung menghidupkan kembali cucunya. Setelah Sri Tanjung kembali hidup, Sidopekso diminta membunuh Prabu Sulakrama yang pernah

memfitnah Sri Tanjung. Proses hidup kembalinya Sri Tanjung itu yang menjadi salah satu asal mula ritual ruwatan versi Banyuwangi. “Yang jelas kita sudah memiliki versi legenda tersebut. Cuma bagaimana nanti kita masih menunggu ada rapat. Saya belum dapat informasi dari ketua terkait keputusan versi legenda Sri Tanjung-Sidopekso itu. Yang jelas, tema tersebut harus disesuaikan nilai edukasi dan kearifan lokal,” tandas Hasan. (fre/c1/aif)

Berharap Bisa Membuka Lapangan Pekerjaan Baru n PRODUKSI... Sambungan dari Hal 29

Setelah dikumpulkan oleh pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, puluhan pemuda itu langsung digiring ke rumah produksi sablon kaus Radical Recue di Jalan Kopral Talab, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi. Di lokasi itu mereka diberi pelatihan langsung oleh pemilik rumah produksi sablon kaus itu, yakni Ogeb Sidharta. Beberapa materi dasar diberikan, mulai pengenalan alat-alat sablon seperti film sablon, screen sablon, alat penyinaran, meja sablon, jenis-jenis tinta sablon, dan alatalat sablon lain. Pengenalan itu dirasa penting sebelum para pemuda yang mengikuti pelatihan itu belajar lebih jauh cara menyablon kaus. Dalam paparannya kepada pemuda, baik laki-laki maupun perempuan, Ogeb menjelaskan tentang screen sablon. Screen sablon merupakan perantara tinta sablon ke media sablon, yaitu kaus. Screen sablon terdiri atas rangka dan kain kassa (kain screen). Rangka biasa dibuat dari kayu

atau aluminium. Screen memiliki berbagai macam ukuran. Ada yang berukuran 15 cm x 25 cm atau 30 cm x 40 cm sampai ukuran 8 meter yang biasa digunakan membuat spanduk. Kain kassa juga memiliki poripori yang berbeda-beda. Misalnya, T48 atau T61 biasa digunakan menyablon kaus atau spanduk. Ada juga yang T160, T180, T200 biasa digunakan nyablon stiker atau plastik. ”Setelah pengenalan alat dan teori, baru mereka melakukan praktik langsung cara menyablon kaus,” ujar Ogeb. Tidak hanya dibekali materi, para pemuda dari berbagai macam latar belakang itu juga diajari praktik langsung cara menyablon kaus mulai mendesain gambar sampai menjadi kaus. Para pemuda itu terlihat langsung cekatan. Mereka tidak kesulitan membuat desain kaus hingga mencetak desain tersebut ke kaus. ”Jangan salah, menjadi tukang sablon ini juga bisa menghasilkan uang. Kalau sudah paham apa saja dasar-dasar cara menyablon kaus, tentu lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan,” ujar bapak satu anak itu. Latar belakang peserta pelatihan sablon itu bermacam-macam.

Tidak semua peserta adalah pengangguran. Ada juga beberapa nelayan Kampung Mandar yang mengikuti pelatihan itu. Tercatat ada lima pemuda yang berprofesi sebagai nelayan Kampung Mandar mengikuti pelatihan sablon tersebut. Mereka mengaku antusias mengikuti pelatihan itu karena mereka sadar mata pencarian warga Kampung Mandar tidak harus mencari ikan di laut. Ferdi, 30, salah satu warga Kelurahan Kampung Mandar yang mengikuti pelatihan itu, mengatakan dengan dia mengikuti pelatihan sablon kaus tersebut, dia berharap bisa membuka lapangan pekerjaan baru di kampungnya. Produksi kaus juga dirasa sangat penting demi menunjang wisata Pantai Boom yang ke depan akan dijadikan pelabuhan marina. ”Harapan saya, kalau Pelabuhan Boom ini nanti menjadi besar. Anak-anak Mandar bisa memproduksi kaus sendiri yang nanti bisa dijual di sekitar Pantai Boom sebagai suvenir atau oleh-oleh bagi para pengunjung,” ujar pria yang sehari-hari mencari ikan itu. Dia menambahkan, dengan dia berlatih cara menyablon kaus itu,

harapannya kemajuan kawasan Pantai Boom juga diimbangi kemajuan cara berpikir para pemuda sekitar. Dengan usaha sablon yang dikelola sendiri oleh masyarakat Kampung Mandar, semoga masyarakat Kampung Mandar tidak hanya menjadi penonton saat Pantai Boom mulai berkembang pesat. ”Kita juga ingin menjadi pelaku sukses saat Marina Boom kelak berkembang,” ujar Ferdi diamini empat rekannya. Marhen, salah satu pejabat Dispora Banyuwangi, mengatakan pelatihan itu diharapkan memberikan keahlian kepada para pemuda Banyuwangi, sehingga mereka memiliki usaha sendiri kelak. Tidak hanya sablon, beberapa hari sebelumnya pelatihan-pelatihan lain juga digelar di wilayah lain di Banyuwangi. Pelatihan bagai mana cara menjadi tukang las sudah dilakukan di Desa Paspan, Kecamatan Glagah. Di daerah Kluncing, Kecamatan Licin, juga telah digelar pelatihan cara membuat kerajinan tangan dari bambu, seperti halnya di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi. “Pelatihan ini kami berikan selama tiga hari gratis,” ujar Marhen. (c1/aif)

n KELUARGA... Sambungan dari Hal 29

Temuan terbaru yang terungkap, dalam kejadian itu diduga ada unsur pengeroyokan. Kabarnya, Khaeropin dikeroyok bapak dan anak itu hingga babak belur. Dalam perkelahian itu, parang yang dibawa Khaeropin diduga mengenai leher Payumin dan tangan Siswandi. Luka akibat bogem mentah yang dilancarkan ke wajah Khaeropin itu yang menjadi dasar laporan ke pihak kepolisian.

Sebab, gara-gara pukulan itu, dia sampai menginap dan dirawat di Puskesmas Licin beberapa hari. Bukti visum et repertum wajah korban menjadi penguat indikasi penganiayaan itu. Kapolsek Licin, AKP Jupriyadi, mengatakan pihaknya masih akan memeriksa Siswandi dan Payumin terkait laporan itu. Rencananya, Kamis besok bapak dan anak itu akan dimintai keterangan di depan penyidik. “Kamis besok mereka kami panggil,” katanya. Bagaimana dengan laporan penganiayaan yang diduga

dilakukan Khaeropin setelah mengakibatkan Payumin dan Siswandi terluka? Jupriyadi menegaskan, kasus itu tetap jalan. Bahkan, pada saat yang sama Kamis besok (19/11) Khaeropin juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan. Sejauh ini semua pihak dalam perkara tersebut statusnya masih saksi. Polisi hanya ingin semua pihak yang terlibat masalah itu benarbenar dalam kondisi sehat dan fit. Sebab, ketiganya sempat mengalami masalah kesehatan akibat duel berdarah itu. (nic/c1/aif)

Sudah Terkumpul 326 Lembar Foto n BARU... Sambungan dari Hal 29

Pihaknya memperkirakan hari ini peserta akan ramai-ramai mengumpulkan karya fotonya. Untuk menghindari antre lama, peserta sebaiknya datang lebih awal. Donny menambahkan, panitia masih menyisakan kaus cantik untuk 28 peserta yang mendaftar awal. Donny mengingatkan, peserta jangan sampai lupa mencantumkan identitas di balik foto. Selain itu, peserta juga harus mencantumkan lokasi foto, judul, dan waktu pengambilan. Hal itu juga berlaku untuk CD burning yang menjadi wadah foto soft copy. Foto soft copy yang diserahkan harus berformat JPEG. Ketentuan hard copy adalah ukuran harus 10R dan 10RS. Resolusi gambar dibatasi minimal 300 dpi. Peserta yang mengumpulkan foto lebih dari satu dianjurkan mengumpulkan dalam

waktu yang bersamaan. Sementara itu, antusiasme para peserta sangat tinggi. Itu terlihat dari jumlah foto yang terkumpul. Hingga kemarin ada 326 lembar foto dari 72 peserta yang mengumpulkan. Paling banyak adalah kategori umum. Dari 42 orang menghasilkan 197 lembar foto. Pada kategori mahasiswa, sebanyak 11 peserta telah mengumpulkan 51 lembar. Kategori pelajar sebanyak 21 orang terkumpul 78 lembar foto. Donny mengatakan, rata-rata tiap peserta mengumpulkan lebih dari empat lembar. Hal itu sangat baik karena kesempatan memenangkan hadiah semakin terbuka. Selain itu, pihaknya terbantu dalam menemukan spot-spot baru pengairan dan konservasi yang berpotensi menjadi lokasi wisata atau kebutuhan pengairan di Banyuwangi. Foto akan dinilai pada 19 November oleh tiga praktisi berbeda. Mereka berasal dari bidang jurnalis, kalangan pengairan,

dan fotografer profesional. Foto yang diterima panitia akan dinilai berdasar sudut pandang jurnalistik. Juri dari Dinas PU Pengairan akan menilai potensi pengairan dalam objek foto. Juri dari kalangan profesional akan menilai dari unsur seni. Proses penilaian rencananya akan dirampungkan dalam satu hari. Sebab, keesokan harinya juri harus memilih 100 foto terbaik untuk dipamerkan di Hardy’s Mall Banyuwangi. “100 Foto terbaik akan dipamerkan di Hardy’s Mall selama tiga hari. Ajak kawan sebanyak-banyaknya untuk menyaksikan pameran foto tersebut,” kata Donny. Sekadar mengingatkan, total hadiah yang disediakan panitia tahun ini cukup besar. Tahun lalu total hadiah Rp 35 juta, tahun ini menjadi Rp 45 juta. Rinciannya, 11,5 juta untuk kategori pelajar, Rp 14,5 juta untuk kategori mahasiswa, dan Rp 19 juta untuk kategori umum. (cin/c1/aif)

Roma Siap Hadapi Sidang Baru n BACOK... Sambungan dari Hal 29

Majelis hakim yang diketuai Achmas Rasyid berpendapat terdakwa bersalah melanggar Pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan. Berdasar alat bukti dan keterangan saksi di persidangan, hakim asal Makassar itu menjatuhkan pidana penjara selama enam bulan kepada terdakwa. Pertimbangannya, hakim menilai perbuatan terdakwa yang telah melukai korban itu menjadi unsur pemberat. Unsur yang meringankan, terdakwa berterus terang

mengakui perbuatannya, belum pernah dihukum, dan korban sudah memaafkan terdakwa. Putusan yang dijatuhkan tersebut lebih ringan satu bulan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Dalam amar tuntutannya, jaksa meminta majelis hakim menjatuhkan vonis penjara enam bulan kepada terdakwa. Menanggapi putusan itu, terdakwa menerima dengan legawa. Kejadian yang menggegerkan warga Dusun Kopenbayah, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, itu terjadi saat Roma mendapati pengakuan istrinya telah berselingkuh dengan Sai. Tidak

hanya sekali, istri terdakwa telah diselingkuhi sebanyak tiga kali. Tidak terima, Roma segera mencari pria idaman istrinya itu. Saat ketemu, Roma tidak kuat menahan amarah. Dia segera membacok kepala Sai. Beruntung parang itu berhasil ditangkis dengan tangan. Tetapi, beberapa bagian tubuh Sai tetap terluka. Setelah berhasil kabur, korban segera melaporkan kejadian itu kepada polisi. Mendapati istrinya telah diselingkuhi korban, Roma bertekad menempuh jalur lain setelah bebas dari penjara. Dia bersiap menghadapi sidang baru di Pengadilan Agama. (nic/c1/aif)

Ubah Jadwal Besuk Tahanan BANYUWANGI – Peningkatan pelayanan kepada masyarakat terus digalakkan jajaran kepolisian. Tidak terkecuali bagi masyarakat yang keberadaan anggota keluarganya berada dalam tahanan Mapolres Banyuwangi. Demi menjaga kualitas layanan besuk tahanan, kepolisian sedikit melakukan perubahan jadwal kunjungan. Bila selama ini jadwal besuk tahanan pada hari Selasa dan Jumat, terhitung mulai kemarin (17/11), jadwal besuk dipastikan berubah. Hari Jumat diundur menjadi hari Kamis. Kunjungan bisa dilakukan mulai pukul 08.00 hingga 14.00. Jadwal ini lebih panjang dari agenda Jumat yang hanya membuka jam kunjungan mulai pukul 13.00 hingga pukul 15.00. “Perubahannya jadi diundur sehari saja,” ujar

NIKLAAS ANDRIES/RABA

SEKSAMA DAN TELITI: Petugas jaga tahanan Mapolres Banyuwangi memeriksa barang bawaan pembesuk.

Brigadir Andika, staf tahti Polres Banyuwangi. Sedangkan untuk jadwal sebelumnya, yakni hari Selasa, jadwal tersebut tetap seperti sedia kala. Pemindahan jadwal besuk ini bukan tanpa alasan. Salah satu alasan pemindahan terkait faktor keamanan. Pembukaan jam besuk setelah jam makan siang, dikhawatirkan mempengaruhi performa dan kejelian petugas.

Terutama menyangkut keluar masuk pengunjung sidang yang berpotensi disalahgunakan oleh penghuni sel. Alasan lainnya, kepolisian tentu saja ingin memberikan layanan maksimal dengan menggeser dari Jumat ke Kamis. Dengan rentang waktu yang lama diharapkan pengunjung lebih maksimal dalam berkunjung. Di sisi lain keamanan tahanan bisa lebih ditingkatkan. (nic/aif)


40

Jawa Pos Rabu 18 November 2015

Ajak Warga Nyoblos, Sebar 723 Spanduk BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 akan menyebarkan 723 lembar spanduk ajakan menggunakan hak pilih pada pilbup 9 Desember mendatang. Ratusan spanduk itu akan disebar ke 217 desa dan 24 kecamatan. Setiap desa/kelurahan dan kecamatan mendapat jatah tiga lembar spanduk. Sebelum didistribusikan ke masing-masing desa/kelurahan dan kecamatan, KPU melakukan penataan alokasi spanduk tersebut kemarin (17/11). Tiap desa/kelurahan dan kecamatan akan mendapatkan tiga spanduk berbeda. Spanduk pertama bertulisan “Siapa pun Anda, punya hak yang sama dalam meI nentukan pilihan. Suara Anda AG IL menentukan masa depan BanyuR HA wangi”. Spanduk kedua bertulisan “Golput bukan pilihan. Ayo memilih. Gunakan hak pilihmu sebelum jam 13.00”. Spanduk ketiga bertulisan “9.12.15 nyoblos ke TPS. Semua punya suara demi Bumi Banyuwangi kini dan nanti”. Komisioner KPU, Jamaludin, mengatakan spanduk ajakan mencoblos itu akan mulai disebar ke seluruh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Banyuwangi mulai hari ini (18/11). Pendistribusian spanduk tersebut dilakukan bersamaan dengan distribusi kotak dan bilik suara pilbup. Sesampai di kantor PPK, spanduk seruan menggunakan hak pilih tersebut diharapkan langsung disebar ke seluruh panitia pemungutan suara (PPS) di wilayah masing. “Kami mengimbau spanduk tersebut segera dipasang agar ajakan mencoblos segera sampai ke masyarakat,” ujarnya. Menurut Jamaludin, pemasangan spanduk tersebut diharapkan mampu meningkatkan partisipasi pemilih pada pilbup tahun ini. “Target kami partisipasi pemilih pada pilbup naik dibandingkan partisipasi pemilih pada pemilu terdahulu,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

21

RENDRA KURNIA/RABA

AYO MEMILIH: Staf KPU menata spanduk yang akan didistribusikan ke seluruh desa/kelurahan dan kecamatan se-Banyuwangi di halaman kantor KPU kemarin.

Surat Suara Belum juga Dicetak Diperkirakan Baru Datang 1 Desember BANYUWANGI - Hingga kemarin (17/11) surat suara pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 belum juga dicetak. Padahal, coblosan pilbup digelar 21 hari lagi. Dalam waktu 21 hari ke depan, KPU dituntut menye­ lesaikan pencetakan surat suara, pelipatan, dan pendistribusian. Jika dalam waktu 21 hari ini KPU tidak bisa menuntaskan proses pencetakan, pelipatan, dan pendistribusian, maka Pilbup Banyuwangi terancam tidak bisa digelar. Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, cetak masal surat suara pilbup baru dilaksanakan 26 November mendatang. Padahal, seperti diketahui, jumlah surat suara yang harus dicetak men-

capai 1.337.364 lembar. Bukan hanya dituntut menuntaskan pencetakan, sesuai kontrak, pihak rekanan juga harus menyelesaikan penyortiran dan pelipatan logistik utama pilbup tersebut. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Jamaludin, menga­ takan pihaknya bersama perwakilan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi dan aparat keamanan dari Polres Banyuwangi telah melakukan pengecekan ke perusahaan pemenang lelang surat suara, yakni PT. Pura Barutama kemarin (17/11) di Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Dalam kesempatan itu, kata Jama­ lud­din, PT. Pura Barutama memastikan proses cetak surat suara pilbup Banyuwangi akan dilaksanakan mulai 26 November. Proses pencetakan surat suara pilbup Banyuwangi baru dilaksanakan 26 November karena PT. Pura Barutama mendapat order cetak

DOK/RaBa

CONTOH : Specimen surat suara yang akan digunakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 yang dibuat PT. Pura Barutama Kudus sebelum dilakukan revisi KPU dan tim pasangan cabup.

surat suara pemilu untuk 53 daerah lain se-Indonesia. “Banyuwangi kebagian jadwal pencetakan surat suara mulai 26 November,” ujarnya dikonfirmasi melalui sambungan telepon. Menurut Jamaludin, selain melakukan pencetakan, PT. Pura Barutama juga bertugas melaksanakan sortir dan pelipatan surat suara. Bukan itu saja, perusahaan pemenang tender itu juga dipercaya melakukan peng­ a­daan template surat suara bagi penyandang tunanetra. Meski proses cetak masal dilakukan mulai 26 November, Jamaludin mengaku optimistis surat suara dapat didistribusikan sesuai jadwal. Pihak perusahaan menjadwalkan pengirim­ an surat suara akan dilaksanakan pada 29 November. “Mengingat jarak yang cukup jauh. Surat suara itu diperkirakan sampai Banyuwangi pada 1 Desember,” kata dia. Jika mengacu Peraturan KPU No-

mor 2 Tahun 2015, proses penyediaan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara dilakukan pada 10 September sampai 15 November. Produksi dan pendistribusian per­lengkapan pemungutan dan peng­hitungan suara dijadwalkan ber­langsung mulai 5 Oktober sampai 8 Desember mendatang. Seperti diketahui, lelang pengadaan surat suara pilbup dimenangkan PT. Pura Barutama. Dari nilai pagu paket lelang sebesar Rp 1,309 miliar, perusahaan itu mengajukan penawaran Rp 236,623 juta. Di sisi lain, jumlah surat suara yang harus disediakan untuk kepentingan pilbup tahun ini mencapai 1.337.364 lembar. Angka sebanyak itu didapat dari perhitungan jumlah warga yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.304.745 orang plus surat suara cadangan sebesar 2,5 atau sebanyak 32.619 lembar. (sgt/c1/afi)

Panwaslih Petakan TPS Rawan BANYUWANGI - Menjelang coblosan 9 Desember mendatang, Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi intens melakukan pemetaan tempat pemungutan suara (TPS) rawan. Pemetaan dilakukan untuk mengantisipasi pelanggaran seka­ ligus hambatan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Ketua Panwaslih, Atim Hariyadi, mengatakan pemetaan TPS rawan dilakukan menga-

cu enam indikator kerawanan, yakni rawan permasalahan Daftar Pemilih Tetap (DPT), rawan hambatan logistik, dan kerawanan yang disebabkan faktor letak geografis. Indikator lain adalah rawan politik uang, rawan keterlibatan aparatur sipil negara (ASN), dan rawan keterlibatan penyelenggara pemilu. Menurut Atim, pemetaan TPS rawan tersebut telah dilakukan jajaran Panwaslih melalui Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan Petugas Pe­ngawas

Lapangan (PPL) sejak beberapa waktu lalu. Selanjutnya, pemetaan dilakukan kembali dengan melibatkan Pengawas TPS yang telah dibentuk Panwaslih Banyuwangi. Dikatakan, masing-masing Panwascam telah menetapkan Pengawas TPS di wilayah kerja masing-masing pada Senin lalu (16/11). Langkah selanjutnya, Panwaslih akan melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) bagi para personel pengawas tingkat TPS tersebut. “Saat bimtek kita

sampaikan materi pemetaan TPS rawan. Jadi, pemetaan TPS rawan bisa dilakukan lebih detail mengingat pengawas tingkat TPS merupakan pihak yang paling tahu kondisi lapangan,” ujarnya kemarin (17/11). Atim menambahkan, pihaknya akan memprioritaskan pengawas­ an di TPS-TPS rawan tersebut. Dia mengaku tidak segan menindak jika ada oknum penyelenggara pemilu dan aparatur sipil ne­ gara yang kedapatan melakukan pelanggaran pilbup. (sgt/c1/afi)

Emilia Sosialisasi Peran dan Kewenangan DPD RI BANYUWANGI - Penguatan kelembagaan menuju optimalisasi peran, kinerja, dan kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menjadi tema sentral seminar yang digelar anggota Komite III DPD RI, Hj. Emilia Contessa, kemarin (17/11). Selain Emil, hadir juga dosen dari Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), DR. Fredy BL. Tobing, sebagai narasumber. Ada beberapa poin penting yang disampaikan Emilia di depan ratusan peserta seminar yang memadati hall Hotel Tanjung Asri, Banyuwangi, itu. Seperti tentang peran penting anggota DPD dalam mendorong kemajuan daerah, memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, dan menyerap aspirasi rakyat. “Poin-poin tersebut yang wajib saya perjuangkan. Jika ada masyarakat ingin menyampaikan segala bentuk aspirasi, kritik membangun, keluhan, dan lainnya, bisa melalui saya,“ ujar senator asal

RENDRA KURNIA/RaBa

SENATOR: Hj. Emilia Contessa, anggota DPD RI, bersama narasumber lain dalam kegiatan sosialisasi di hall Hotel Tanjung Asri, Banyuwangi, kemarin siang (17/11).

Banyuwangi tersebut. Emilia mengatakan, salah satu kewajiban anggota DPD adalah melakukan kunjungan ke daerah asal. “Banyak yang

sudah saya lakukan. Banyak pula yang sudah saya lihat dan catat serta saya tuangkan ke dalam laporan kinerja saya. Memang tidak mudah melo-

loskan aspirasi tersebut. Tetapi, saya tidak menyerah. Beberapa menteri telah saya temui untuk menyampaikan aspirasi rakyat,” katanya. DR. Fredy BL. Tobing banyak mengulas sistem parlemen di Indonesia. Seperti perbedaan fungsi dan peran DPR dan DPD. “Indonesia tidak menganut sistem parlemen bicameral seperti Amerika Serikat. Indonesia memiliki dua parlemen, yakni DPR dengan 550 orang anggota dan DPD 132 dengan anggota. Sistem parlemen di Indonesia tidak menganut bicameral atau dua kamar melainkan unicameral,“ jelasnya. Fredy berharap tumbuh kecintaan masyarakat kepada parlemen Indonesia. Selanjutnya, Emilia menyampaikan akan bekerja sama dengan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dalam memperjuangkan bahasa Oseng yang saat ini hanya dikategorikan sebagai sebuah dialek, bukan sebagai bahasa oleh Pemprov Jatim. (*)

SUKSESKAN

MUSYAWARAH WILAYAH IX PPNI PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA PROPINSI JAWA TIMUR di BANYUWANGI

Hotel Santika, Tgl. 20 s/d 21 Nopember 2015

DR. Soekardjo, S. Kep. MM

(Dewan Per timbangan DPD PPNI Banyuwangi)

DR. Akh. Yusuf, S. Kep., M. Kes (Ketua DPW PPNI JATIM)

Supriyadi Bintoro, S. Kep. Ns. MM. Kes (Ketua DPW PPNI Banyuwangi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.