15 Tahun
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SELASA 16 SEPTEMBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
Hari Ini Kejari Panggil Saksi Kasek SDN 1 Kaligung Akui Serahkan Uang
Terkait Pungli Dana Bansos
TES CPNS
GALIH COKRO/RABA
VERIFIKASI: Petugas meneliti berkas peserta tes CPNS di kantor BKD Banyuwangi kemarin.
Mulai Kirim Nomor Peserta BANYUWANGI - Pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi segera memasuki babak baru. Mulai hari ini (16/9), Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi mulai mengirim nomor peserta kepada masing-masing pendaftar calon abdi negara tersebut ■ Baca Mulai...Hal 35
ADA APA LAGI
Jual 8 Botol Arak Dipenjara 45 Hari BANYUWANGI - Minuman keras (miras) rupanya tidak hanya memberikan efek buruk bagi yang mengonsumsi. Kini penjual miras juga bisa tersandung masalah hukum. Seperti yang kini tengah dirasakan Yuni Rahayuningtyas, 31, ibu rumah tangga di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, ini ■ Baca Jual...Hal 35
BANYUWANGI - Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Banyuwangi terus mengintensifkan pemeriksaan saksi-saksi kasus pungutan liar (pungli) dana Bantuan Sosial (Bansos) Pendidikan 2014. Setelah menetapkan tiga tersangka, masing-masing Ririn Puji Lestari, Ahmad Munir, dan Ahmad Farid alias Mamak, hari ini penyidik bakal memeriksa sejumlah saksi. Tentu yang akan diperiksa adalah para kepala sekolah (kasek) penerima dana bansos. Setidaknya ada 21 sekolah penerima bantuan hibah pendidikan dari pemerintah pusat tersebut. Puluhan sekolah itu, antara lain SDN Tegalharjo VIII, SDN Banjar 1, dan SDN Kepatihan ■ Baca Hari Ini...Hal 35
DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
DIKEBUT: Dua pekerja sedang mengerjakan kolom besi beton di SDN 1 Kaligung, Kecamatan Rogojampi, kemarin.
Baca Kasek...Hal 35
Tengah Malam ke Raudah, Siang Ziarah MESKI sempat terganggu persoalan mua’ah (semacam PHRI) di Arab Saudi. amburadulnya penginapan, alhamduSehingga, ketika terjadi ketidakjelasan Laporan: lillah jamaah haji Banyuwangi Kloter 27 hotel jamaah Kloter 27 dan 28, pendamSAMSUDIN dan 28 bisa memulai Arbain (salat wajib ping dari KBIH dan Kemenag Banyuwangi ADLAWI 40 kali di masjid Nabawi Madinah). Setidak bisa berbuat apa-apa. Dari Madinah, benarnya kalau masuk ke hotel tepat Selain menjalankan program utama Arab Saudi waktu alias sebelum Magrib hari Sabtu, Arbain, CJH kota berjuluk The Sunrise jamaah haji Banyuwangi bisa salat wajib of Java mulai menjalankan program sampai 42 kali. Atau minimal 41 kali. ziarah sejak kemarin. Yang pertama mengunjungi MasTapi, persoalan penginapan jamaah haji bukan urusan jid Quba (masjid pertama yang dibangun Nabi MuhamKBIH atau pendamping kloter dari Kemenag kabupaten, mad). Kedua, ke gunung magnet (Jabal Magnet) ■ Baca Tengah...Hal 35 melainkan tanggung jawab Kemenag pusat dan Maj-
GUNUNG MAGNET: Rombongan CJH Banyuwangi saat tur ke Jabal Magnet kemarin.
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
Ekspedisi Tim DKB dan JP-RaBa ke Situs Watu Ulo, Dusun Seruni, Desa Bunder (1)
Lahirkan Legenda Anak Kecil Dimakan Ular Besar Batu bersisik mirip ular ditemukan di Dusun Seruni, Desa Bunder, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Puluhan tahun masyarakat menjaganya bersama legenda yang berkembang. Konon, mulanya itu ular hidup yang akhirnya membatu setelah dipotongpotong petani perempuan. MH. QOWIM, Kabat
AGUS RAHMATULLOH FOR RABA
MANUAL: Amin, warga Dusun Seruni, membersihkan rumput yang menutupi batu mirip ular.
MATAHARI telah naik setombak dari ufuk timur. Di saat demikian tim ek-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
SEMENTARA itu, dari 21 sekolah dasar (SD) penerima dana Bantuan Sosial (Bansos) Pendidikan 2014, salah satunya SDN 1 Kaligung, Kecamatan Rogojampi. Dalam daftar penyetor fee, sekolah yang dipimpin Kundono itu telah menyerahkan uang Rp 17.500.000. Uang tersebut diserahkan kepada koordinator lapangan (korlap) Ririn Puji Lestari dalam rapat bersama 21 kepala sekolah di SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring. Saat penyerahan itulah, petugas tim khusus (timsus) anti-korupsi Kejaksaan Negeri Banyuwangi datang menyergapnya. Kepala Sekolah (Kasek) SDN 1 Kaligung Kundono mengakui telah menyetor sejumlah uang dalam pertemuan di SDN 2 Tampo ■
spedisi Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dan Jawa Pos Radar Banyuwangi
(JP-RaBa) tengah bersiap menuju lokasi ekspedisi selanjutnya. Tujuan ek-
spedisi kali ini adalah batu mirip ular yang berlokasi di Dusun Seruni, Desa Bunder, Kecamatan Kabat. Masyarakat sekitar menyebut batu mirip ular itu Watu Ulo. Sudah lama Watu Ulo menjadi trade mark kawasan kecil di tengah Dusun Seruni, Desa Bunder. Setelah persiapan selesai, tim ekspedisi pun melesat menuju lokasi. Medan yang dilalui tim ekspedisi kali ini tidaklah mulus; jalannya berbatu dan naik-turun. Akibat informasi yang dikantongi kurang akurat, tim ekspedisi pun beberapa kali kesasar. Ditambah lagi tidak sedikit jawaban warga yang justru menyebabkan tim ekspedisi bingung. “Watu Ulo kang pundi? Jember tah meriki? ■
Jual 8 botol arak dipenjara 45 hari Berarti sebotol setara dengan 5 hari penjara
Siswa SMP Muncar kesurupan masal Musim nobar usai, kini musim surbar (kesurupan bareng)
Baca Lahirkan...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
26
POLITIK & PEMERINTAHAN Jawa Pos
R A D A R
Selasa 12 September 2014
B A N Y U W A N G I
Yusieni Dipastikan Wakil Ketua DPRD Singkirkan Uut dan Wewe
GALIH COKRO/RABA
MAHAL: Pembatasan solar subsidi berdampak pada harga ikan asin. Akibatnya pedagang Pasar Banyuwangi merugi.
Solar Dibatasi, Harga Ikan Asin Meroket BANYUWANGI - Harga ikan asin di Pasar Banyuwangi mulai merangkak naik. Kenaikan beberapa jenis ikan asin itu sudah berlangsung sejak tiga hari lalu. Penyebab utama pengurangan jatah solar untuk nelayan. Salah satu pedagang ikan asin di Pasar Banyuwangi, Hermin, 58 mengatakan, pe-
dagang kebanyakan mengambil ikan dari Muncar, Jangkar, dan Madura. Karena ada pembatasan solar, nelayan banyak yang tidak melaut, sehingga berdampak pada harga ikan. Hermin menyebutkan, udang garung dari Rp 40 ribu naik jadi Rp 45 ribu, udang abon dari Rp 52 jadi Rp 60
ribu, dan ikan teri sekul dari Rp 55 ribu jadi Rp 60 ribu per kilo. Cumi-cumi dari Rp 40 ribu naik jadi Rp 45 ribu, dan ikan langsar irisan dari Rp 55 ribu jadi Rp 60 ribu. Pedagang lain, Juriah, 51, menambahkan, meski harga jual ikan asin naik, tapi itu tidak menambah laba pedagang. Sebaliknya, pedagang
malah rugi akibat sepi pembeli. “Mereka yang biasa membuka usaha warung makan pasti sudah tau kondisi itu. Tapi sebagian ibu rumah tangga yang tidak tahu pasti mengeluh. Kenaikan diperkirakan akan terus terjadi selama pasokan solar belum stabil,” tandas Juriah. (cin/c1/afi)
Bidak Kunjungan Wisata Perempuan SURABAYA - Dunia pariwisata di Banyuwangi semakin menggeliat dalam beberapa tahun terakhir. Meningkatnya kunjungan wisatawan itu merupakan buah dari beberapa inovasi dan strategis dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk menarik kunjungan wisatawan ke daerah berjuluk Sunrise of Java ini. Kini, pemerintah kabupaten ujung timur tanah Jawa ini tengah mendesain segmentasi wisatawan yang dibidik. Uniknya, segmen yang dipilih menjadi incaran itu adalah kaum perempuan, anak muda, dan pengguna internet (netizen). Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, segmentasi pasar dilakukan agar pengembangan sektor pariwisata di Bumi Blambangan lebih fokus. Segmentasi wisatawan di Bany-
ISTIMEWA
BUAH LOKAL: Bupati Anas menyerahkan bingkisan buah lokal Banyuwangi kepada salah seorang peserta Musda HIPMI Jatim.
uwangi didesain dasar karakter demografi dan psikografi. “Kami membidik pasar yang potensial. Segmentasi berdasar demografi merujuk pada usia dan jenis kelamin wisatawan.
Sedangkan psikografi lebih kepada gaya hidup, nilai-nilai yang dipercayai, dan kepribadian pasar,” ujar Bupati Anas saat menjadi narasumber dalam Seminar yang digelar
HIPMI Jatim Minggi lalu (14/9). Dari segmentasi tersebut, kata Anas, ada tiga segmen konsumen yang dibidik, yaitu kaum perempuan, anak muda, dan nitizen. Tiga klasifikasi konsumen itu punya pasar yang sangat besar. Jumlah perempuan di Indonesia hampir 120 juta jiwa. Jumlah anak muda (16-30 tahun) mencapai 62 juta jiwa. Sedangkan jumlah pengguna internet mencapai 82 juta. “Ketiga segmen pasar tersebut saling beririsan. Namun, ketiganya tetap memerlukan pendekatan pemasaran yang spesifik,” jelasnya. Untuk segmen perempuan, Banyuwangi mempunyai even wisata Festival Batik. Kaum perempuan ini penting, karena sangat memegang pengaruh keputusan keluarga dalam berwisata n Baca Bidang...Hal 35
BANYUWANGI - Tarik ulur calon wakil ketua DPRD Banyuwangi dari Partai Demokrat (PD) mencapai finish kemarin (15/9). Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Banyuwangi akhirnya mengirimkan nama Yusieni untuk mengisi kursi calon pimpinan DPRD. Awalnya, nama Sri Utami Faktuningsih sempat santer dikabarkan telah mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jatim untuk menempati kursi empuk wakil ketua dewan. Namun ternyata, DPC PD mengirim nama calon lain. Sekretaris DPC PD Banyuwangi, Julisetyo Puji Rahayu mengatakan, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) PD, rekomendasi nama pimpinan DPRD dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Namun hingga kemarin, surat rekomendasi dari DPP tersebut belum turun. “Kami sudah konsultasi DPP. Rekomendasi tersebut akan dikeluarkan DPP,” ujarnya usai pertemuan dengan jajaran pengurus DPC PD dan pimpinan Anak Cabang (PAC) di kantor DPC PD Banyuwangi kemarin. Julisetyo mengaku PD di-deadline untuk menyerahkan surat rekomendasi calon pimpinan dewan kepada Sekretariat DPRD kemarin lusa (14/9. Nah, sesuai hasil rapat Pengurus Harian Terbatas (PHT) yang dilakukan sebanyak empat kali plus rapat pleno kemarin, dia memastikan tidak ada persoalan di tubuh partai berlambang bintang Mercy merah putih tersebut. “Tidak ada persoalan, karena di DPP, surat kami sudah selesai. Tinggal ditandatangani Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PD (Edy Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Red). Kebetulan Mas Ibas
GALIH COKRO/RABA
Yusieni
sedang di luar negeri. Dan kami belum tahu jelas kapan rekomendasi tersebut ditandatangani,” katanya. Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010, kata Julisetyo, DPC PD mengirim nama calon pimpinan DPRD dari PD ke DPRD Banyuwangi kemarin. Julisetyo menambahkan, nama kader PD yang direkomendasikan menjadi pimpinan DPRD itu sesuai kesepakatan PHT, yakni Yusieni. “Mudah-mudahan hari ini sudah klir. Kami memang menunggu rekomendasi DPP, tetapi kami akan mengirimkan rekomendasi ke DPRD untuk memenuhi deadline dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010,” cetusnya. Disinggung soal munculnya nama Sri Utami yang mendapat rekomendasi menduduki kursi pimpinan dewan, Julisetyo tidak menampik kabar tersebut. Hanya saja, imbuhnya, rekomendasi tersebut berasal dari DPD PD Jatim. Padahal sesuai Pasal 23 ayat (3) huruf c AD/ART PD, kewenangan menetapkan pimpinan DPRD berada di tangan DPP. “Kalau tiba-tiba muncul nama Sri Utami Faktuningsih (rekomendasi DPD PD Jatim), itulah indahnya politik. Kalau tidak ada “gelombang”, tidak indah. Makanya, DPC PD selalu melakukan apa pun sesuai AD/ART dan mekanisme par-
tai,” paparnya. Sementara itu, saat memberikan penjelasan di hadapan pada pengurus PAC yang hadir di kantor DPC PD, Julisetyo membeber alasan yang lebih gamblang. Berdasar hasil tiga kali rapat pengurus DPC, muncul tiga nama yang akan diusulkan ke DPP. Mereka masing-masing adalah Yusieni, Sri Utami Faktuningsih, dan Wendriawanto. Akhir Agustus, DPC PD mendapat surat dari Sekretariat DPRD untuk mengirimkan nama pimpinan dewan. Saat itu, DPC PD menelepon DPD Jatim. Hingga akhirnya DPD PD menyepakati Wendriawanto alias Wewe didaulat menjadi ketua Fraksi PD. Untuk unsur pimpinan dewan, secara terbuka Sri Utami alias Uut menyatakan tidak mampu sedangkan Wewe mengatakan biarlah Yusieni yang menjabat pimpinan dewan. “Ternyata Uut berminat jadi wakil ketua dewan tetapi tidak lewat DPC, melainkan langsung lewat DPD,” ungkapnya. Mendapati hal itu, Julisetyo bersama Ketua DPC PD Banyuwangi, Michael Edy Haryanto berangkat ke DPP PD. “DPP menyatakan bahwa urusan pimpinan dewan adalah urusan DPP. Soal di DPRD, surat disampaikan oleh DPC kepada DPRD, namun harus sesuai rekomendasi DPP,” terang mantan politikus Partai Golkar itu. Ditanya apakah ada sanksi yang dijatuhkan kepada Uut, Julisetyo menjawab diplomatis. “Sudah ada pakta integritas. Baik temanteman pengurus maupun kader partai. Karena itu, kami akan melakukan evaluasi. Tentunya ada sanksi karena di AD/ART hal itu sudah jelas. Kalau pengurus akan diberi peringatan satu, dua, dan tiga, sanksi terberat bisa diputus. Sedangkan jika anggota DPRD, Anda sudah tahu apa yang akan dilakukan,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Kemenag Penuhi Buku Kurikulum 2013 BANYUWANGI - Setelah lama menunggu, akhirnya Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi menerima buku paket kurikulum 2013 Sabtu lalu (13/9). Buku itu diambil sendiri di Kantor Wilayah Kemenag Jatim. Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag, Suciningsih, mengatakan, seharusnya, ribuan buku kurikulum tersebut tiba Sabtu pagi. Namun karena terkendala berat muatan, pihak sopir mengurangi laju kendaraannya. “Berat keseluruhan buku ada sekitar 16 ton, untuk itu sopir lebih berhatihati mengendarai truk,” ungkap Suciningsih. Suciningsih mengatakan, buku tiba dengan lengkap, tidak hanya mata pelajaran umum, pendidikan agama pun menyertai, namun tetap saja, jumlahnya akan cek lagi. Untuk mata pelajaran agama Islam terbagi lebih spesifik lagi. Seperti bahasa Arab, Alquran hadis, fiqih, aqidah ahlaq, dan sejarah kebudayaan Islam (SKI). “Sedangkan mata pelajaran umum, menyesuaikan jenjang madrasah, misalnya di Madrasah Aliyah setara dengan
SMA, mendapatkan tambahan Biologi dan fisika,” tambah Suci. Buku yang digunakan sebagai buku siswa dan pegangan guru ini akan di terapkan di kelas I dan kelas IV pada Madrasah Ibtidaiah (MI). Untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau setara dengan SMP hanya dibagikan pada kelas VII saja. Di jenjang berikutnya, untuk Madrasah Aliyah (MA) hanya diberikan kepada kelas X. Sisanya masih menggunakan kurikulum lama. Buku akan di dikirim ke setiap madrasah di bawah naungan Kemenag Banyuwangi. Sebelum didistribusikan, buku akan dicek untuk disesuaikan dengan kebutuhan setiap lembaga. Di Banyuwangi ada 367 madrasah baik swasta maupun negeri yang berada di bawah naungan Kemenag. Pihak madrasah bisa mengambil jatah buku kurikulum 2013 di Kantor Kemenag bila sudah mendapat informasi dari pihak Kemenag Banyuwangi. Perlu diketahui, buku kurikulum baru ini akan digunakan sebagai sarana pendukung untuk diimplementasikan pada tahun ajaran 2014/2015. (cin/c1/afi)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
CHIN JULLIEN/RABA
CEK BUKU: Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Suciningsih melakukan pengecekan buku kurikulum 2013 yang kardusnya robek terbuka di aula Kemenag Banyuwangi Sabtu (13/9) malam.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SELA ASA 16 SEPTEMBER SELASA
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014 TAH
Penerbangan 8 CJH Ditunda JJangan Terlalu Larut Dalam Kess Kesedihan, Karena M Masih Ada Hari Eso o Dengan Sejuta Esok K Kebahagiaan EDY S/JPRS
Andika Bahari F
Empat Orang Sakit, Empat Orang jadi Pendamping SITUBONDO – Para Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Situbondo saat ini telah tiba di Jeddah. Namun, ada delapan orang CJH yang harus tertinggal di Asra-
ma Haji Sukolilo, Surabaya. Empat diantaranya dinyatakan belum memungkinkan diterbangkan ke Tanah Suci karena kondisinya sakit. Sedangkan empat orang lagi, adalah CJH yang mendampingi para CJH yang kesehatannya terganggu. Keberangkatan mereka ke mekkah harus ditunda sementara waktu. Penundaan ini berdasar hasil pemeriksaan tim medis yang menemukan
adanya empat orang CJH sakit. “Empat orang CJH yang mendampingi itu, ada yang dari keluarganya, ada juga yang bukan,” kata Kepala Kementrian Agama (Kemenang) Situbondo, H Mohammad. Bakri. CJH yang sakit semuanya ada di kloter 31. Mereka adalah Tallib bin Adribu, 47, warga Desa Tamansari, Kecamatan Sumbermalang n
Penundaan keberangkatan delapan orang CJH murni karena sakit. Mereka belum diijinkan berangkat oleh tim medis karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ini urusan tim dokter, yang menentukan sehat atau tidak adalah tim medis.” H Mohammad. Bakri Kemenang Situbondo
Baca Penerbangan...Hal 33
RENDRA KURNIA/JPRS
BAKSOS : Colonel Wanik salah satu tim dokter dari US Army sedang menangani salah satu pasien warga Desa Sumberwaru, Banyuputih. Untuk memperlancar komunikasi disediakan dua orang penerjemah dua bahasa.
Satu Pasien Butuh Dua Penerjemah
BANYUPUTIH – TNI AD dan US Army yang sedang menggelar latihan gabungan di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih kemarin menggelar bakti sosial pengobatan masal gratis kepada masyarakat umum. Dalam kegiatan yang dihadiri banyak warga tersebut, dokter dari negeri Paman Sam itu terlihat cukup kesulitan menerjemahkan
keluhan pasien tentang penyakitnya yang menggunakan Bahasa Madura. Tak pelak untuk kepentingan itu, didatangkan dua orang penerjemah yang dapat berbahasa Madura-Indonesia dan Indonesia-Inggris. Ada sekitar 800 lebih warga yang hadir pada acara baksos pengobatan massal gratis tersebut. Rata-rata mereka
yang hadir adalah warga Desa Sumberwaru yang berusia lanjut. Banyaknya warga yang menggunakan Bahasa Madura cukup merepotkan para penerjemah ketika yang menangani pasien tersebut adalah dokter dari US Army. Untung saja ada empat dokter dari Kecamatan Asembagus dan Banyuputih turut
NUR HARIRI/JPRS
TIDUR: Balita menjalani perawatan medis di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.
SITUBONDO – Statemen forum jasa kontruksi (Forjasi) Situbondo yang menyatakan mendukung H. Yoyok Mulyadi jika mencalonkan diri sebagai bupati pada pemilukada 2015 mendatang, menuai reaksi dari sejumlah anggotanya. Mereka mengecam karena pernyataan tersebut seharusnya tak perlu membawa nama lembaga.
H. Muhammad, anggota Gapensi adalah salah satunya. Dia mengatakan, pernyataan sejumlah ketua asosiasi jasa kontruksi itu tanpa sepengatahuan apalagi persetujuan para anggotanya. “Makanya kita selaku anggota terkejut dan sangat keberatan saat mereka mengatasnamakan lembaga,” terangnya n Baca Sesalkan... Hal 33
Musim Kemarau, Panen Penyakit Diare SITUBONDO – Ada tren penyakit yang terjadi saat musim kemarau panjang. Penyakit diare menempati urutan teratas dalam daftar penyakit yang diderita balita dan anak-anak. Bahkan, sepekan terakhir angka pasien diare meningkat tajam n Baca Musim...Hal 33
PROTES: H Muhammad menyalakan korek untuk membakar koran yang memuat pernyataan Forjasi.
Baca Satu...Hal 33
80 Persen Tanah di Banongan Rusak
Sesalkan Pernyataan Forjasi
KESEHATAN
membantu. Sehingga semua pasien bisa ditangani dengan baik. Dalam kegiatan tersebut, hadir Camat Banyuputih M. Makruf; Danyonkes 2 Kostrad Letkol Ckm T Armand T.L; Kordinator Dokter dari US Army, Captain Samantha Oliver dan Kepala Desa Sumberwaru Sumakki n
HABIBUL ADNAN/JPRS
PEMULIHAN: Kondisi tanah di Perusda Banongan mengalami kerusakan parah.
ASEMBAGUS – Kondisi tanah milik Perusahaan Daerah Perkebunan Banongan memprihatinkan. Sebab, mengalami kerusakan yang cukup parah hingga mencapai 80 persen. Kerusakan meliputi tekstur dan struktur tanah. Direktur Perusda Banongan, Ir. Yasin, mengungkapkan, kerusakan tanah tersebut mengakibatkan Perusda kesulitan meningkatkan produksi tebu. “Sekalipun ditanami apapun sudah tidak bisa untuk bisa meningkatkan produksi,” ujarnya, kemarin. Dia memaparkan, dari luas areal yang mencapai 262. 148 hektare di Perkebunan Banongan, hanya bisa mendapatkan hasil produksi 149. 757 kwintal pada tahun 2013 lalu n Baca 80 Persen...Hal 33
EDY SUPRIYONO/RABA
Duka Sopir Truk Tebu Menunggu Tiba Giliran Giling
Jika Mesin Rusak Bisa Tunggu Hingga Lima Hari Pemandangan antrian truk tebu di lapangan PG Asembagus menjadi pemandangan yang membosankan setiap tiba musim giling. Para sopir harus menunggu dua hingga lima hari untuk menunggu tebu yang diangkutnya masuk mesin giling.
HABIBUL ADNAN/JPRS
gilingan yang dilakukan di sejumlah Pabrik Gula (PG). Bahkan, aktifitas penggilingan di beberapa PG di Kabupaten Situbondo sering tidak lancar. Salah satunya yang terjadi di PG Asembagus. Di PG ujung timur Kabupaten Situbondo ini, pemandangan truk antre dalam jangka waktu lama sudah dianggap biasa. ”Kalau tidak giling selama dua hari itu sudah biasa,” ujar Tolak, salah satu sopir truk tebu kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Kepada wartawan koran ini, kemarin pagi (15/9) dia mengungkapkan, truk yang dikendarainya sudah tiba di PG sehari sebelumnya n
ANTRE LAMA: Beberapa truk tebu di lapangan PG Asembagus menunggu tiba waktu penggilingan.
Baca Jika...Hal 33
HABIBUL ADNAN, Asembagus HASIL tebu petani yang terus melimpah tidak berbading lurus dengan kelancaran penghttp://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR
28
R A D A R
Jawa Pos
Selasa 16 September 2014
S I T U B O N D O
BANYUPUTIH
,
FREDY RIZKI/JPRS
DIKELUHKAN: Pekerja proyek irigasi di Dusun Sidodadi, Desa Sumberwaru memasang susunan batu kali.
Keluhkan Proyek Irigasi, Karena Takut Longsor Lagi TIDAK maksimalnya kualitas proyek irigasi yang dibangun pemerintah pada tahun 2011di Dusun Sidodadi Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih membuat warga mengeluh. Apalagi, saat ini tengah dikerjakan proyek serupa yang menurut warga pengerjaannya dengan proyek sebelumnya, tak jauh beda. Rusnadi, 47, salah satu warga setempat mengungkapkan, proyek irigasi yang dibangun pada tahun 2011, kondisinya saat ini sudah habis terkikis air pada bagian bawahnya. Dia khawatir jika proyek baru itu hasilnya sama dengan proyek yang dulu. “Ini buktinya, pasangan batu di bagian bawah hanya satu, sampai di atas baru empat hingga lima batu yang di tata, otomatis kerusakan saluran ini dimulai dari bawah, merembet ke atas akhirnya longsor dan rusak,” ujarnya sambil menunjukkan tepian parit. Proyek irigasi yang tengah dikerjakan di areal persawahan Dusun Sidodadi saat ini memang mulai berjalan. Akan tetapi tidak nampak adanya papan nama yang diletakkan di sekitar proyek tersebut n Baca Keluhkan...Hal 33
ASEMBAGUS
Terpaksa Konsumi Air Sungai Sumur Kering, Demi Air Bersih Jalan 4 Km
RENDRA KURNIA/JPRS
TAMAN KOTA : Proyek RTH di pertigaan Pasar Asembagus digunakan untuk mendukung program Second City
Warga Asembagus Tidak Permasalahkan Lagi RTH PROYEK Ruang Terbuka Hijau (RTH) Asembagus yang pada awalnya kurang disetujui warga kini sudah bisa diterima. Kegiatan yang berlokasi tepat di dekat pertigaan Pasar Asembagus tersebut, saat ini masih dalam proyek pengerjaan untuk mendukung program pemerintah kabupaten dalam membentuk second city. Camat Asembagus, Masyhari mengatakan, pada awalnya masyarakat Asembagus memang kurang mendukung adanya RTH. Sebab, dianggap kurang memenuhi kebutuhan warga. Awalnya warga mengira isi dari RTH hanya tamantaman yang digunakan untuk bermain. Namun setelah dirinya dan warga berdialog, akhirnya Masyhari mencoba menyampaikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat tersebut kepada Dinas Cipta Karya Kabupaten Situbondo. Hasilnya, desain untuk RTH sendiri kemudian disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat n Baca Warga...Hal 33
KOTA
JATIBANTENG - Dampak kemarau panjang mulai dirasakan warga Dusun Tegal Barat, Desa Wringinanom, Kecamatan Jatibanteng. Akibat kekeringan, ratusan kepala keluarga (KK) di daerah ini terpaksa mengkomsumsi air sungai. Sulitnya mendapatkan air bersih sebenarnya sudah dialami warga sejak dua minggu terakhir. Itu terjadi karena sumur-sumur yang biasa mereka gunakan setiap hari, saat ini kondisinya sudah mengering. “Sebenarnya ada sumur bor jaraknya empat kilometer, tapi sekarang ini sudah kering, tidak ada airnya lagi. Jadi warga cari air di tempat lain,” kata Sudiyono, salah seorang warga kepada sejumlah wartawan. Air bersih yang diburu ratusan warga ini, digunakan untuk mencuci pakaian, mandi, kakus, serta untuk di konsumsi. Selain itu beberapa binatang piaraan juga membutuhkan air minum. “Mandi kadang tiga hari sekali karena tidak ada air, paling dibutuhkan ya untuk minum,” paparnya n Baca Terpaksa...Hal 33
ISTIMEWA
AKIBAT KEMARAU: Warga Dusun Tegal Barat, Wringinanom, Jatibanteng mengambil air di sungai yang jaraknya 4 kilometer.
Dapat Nomor, Segera Kirim Lamaran CPNS SITUBONDO – Formasi untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Situbondo sudah dapat diakses sejak kemarin (15/9). Bagi pelamar yang telah mengisi formulir CPNS di Situs Kemenpan untuk formasi Kabupaten Situbondo diharapkan dapat segera mengirimkan lamaran melalui kantor pos. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BKD Situbondo Ahmad Yulianto, kemarin. Dia mengatakan bagi yang sudah memilih formasi di situs Kemenpan atau Panselnas, akan mendapatkan nomor. Mereka diharapkan agar dapat segera mengirim surat la-
NUR HARIRI/JPRS
MIRING: Khawatir ambruk, tiang kabel di Jalan Sucipto ini dikeluhkan warga.
Minta Tiang Miring Kabel Segera Diperbaiki KEBERADAAN tiang kabel yang kondisinya nyaris ambruk, dikeluhkan oleh sejumlah pejalan kaki di trotoar di Jalan Sucipto, Situbondo. Mereka khawatir tiang kabel itu akan roboh saat dilintasi warga di bawahnya. Karena itu, warga sekitar meminta agar kondisi tiang itu segera diperbaiki. Jika kondisi yang demikian dibiarkan, maka sewaktu-waktu bisa saja roboh dan mengenai seseorang. Salah satu warga yang sering melintas di jalan itu, Sutini, mengaku selama ini memang tidak terjadi apa-apa. Tetapi semakin hari kondisi tiang itu dilihatnya semakin miring. “Namanya tiang besi, kalau roboh tidak mungkin bilangbilang. Sekarang ini sudah miring, apa mau nunggu roboh baru diperbaiki, saya ini setiap hari lewat sini pergi ke pasar,” katanya n Baca Minta...Hal 33
RUKO Djl Cpt Ruko LB=177m2. Harga 1,2M Nego Jl Wijaya Kusuma Hub. 081336940000
TANAH Dijual Tanah 370m2 Jl.Melati gg.6 Bisa Bayar Cicil Hub.082121957957 Djl Tnh.LT.627m2 LB.64m2,L 900W.250Jt nego.C.Jeru.Slt.BD.Tenggir H.085292229680
Surat dikirim melalui pos dialamatkan ke Kantor BKD dan ditujukan untuk Bupati Situbondo,” Ahmad Yulianto Kepala BKD
maran sebagai syarat penerimaan. “Surat dikirim melalui pos dialamatkan ke Kantor BKD dan ditujukan untuk Bupati
Situbondo,” terang Kepala BKD melalui telepon seluler, kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Situs Panselnas sendiri untuk formasi Kabupaten Situbondo menurut Yulianto langsung ramai dari awal dibuka. “ Baru dibuka kemarin tapi sudah banyak yang mendaftar,” ujarnya. Meski demikian, pria asal Pulau Madura itu tidak bisa memastikan berapa banyak kepatian jumlah pendaftar. Sebab, jumlahnya terus bertambah setiap waktu. Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan itu hanya menyampaikan bahwa formasi CPNS di Kabupaten Situbondo
sendiri menyediakan 58 kursi untuk 38 jabatan. Porsi terbanyak yaitu tiga kursi masing-masing diperuntukkan bagi posisi dokter umum dan dokter gigi. Sedangkan porsi untuk semua jurusan terdapat tiga kursi yaitu satu kursi di Dinas Sosial dan dua Kursi di Inspektorat. Yuli menambahkan pendaftar bisa mengakses di situs https://panselnas. menpan.go.id dan http://bkd. situbondokab.go.id untuk terus memantau perkembangan CPNS Kabupaten Situbondo. (fre/pri)
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Selasa 16 September 2014
R A D A R
RUSAK: Traffic light di Jalan Raya Simpang Tiga Desa Genteng Wetan pecah diduga karena dilempar batu.
SHULHAN HADI/RABA
Traffic Light Genteng Dilempar Batu GENTENG – Beberapa hari terakhir, pengguna jalan yang melintas dipertigaan Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng sedikit terganggu. traffic light di jalan raya simpang tiga yang ada di desa itu rusak. Traffic light yang rusak itu
berada di sisi utara jalan raya, atau jalur dari arah kampus STAI Ibrahimy, Genteng. Kerusakan pada lampu lalu lintas itu diduga karena ada tangan jahil. “Lampu yang hijau pecah karena dilempar batu,” terang Muhamad Ubaidillah, 24, war-
ga sekitar lokasi. Dugaan lampu traffic light rusak karena dilempar batu itu, terang dia, berdasar bukti ada batu yang tertinggal di lampu tersebut. “Kejadian pada malam hari, batunya tertinggal di lampu,” katanya. (sli/abi)
Ingat Pajak, Beli Tanah Rp 100 Juta Jadi Rp 107 Juta BANYUWANGI – Transaksi jual beli tanah, kerap kali menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Tidak jarang, pembeli dibebani Pajak Penghasilan (PPh) sekaligus pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Padahal, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) nomor 71 tahun 2008, penjual dikenakan PPh 21 sebesar lima persen dari nilai transaksi tanah dan atau bangunan tersebut. PPh merupakan pajak pusat yang masuk ke kas negara. Sesuai Perda Banyuwangi nomor 8 Tahun 2010, transaksi atau harga pasar di atas Rp 60 juta, maka pembeli dikenai pajak BPHTB sebesar lima persen dari nilai transaksi setelah dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebesar Rp 60 juta tersebut. Berbeda dengan PPh yang pajaknya masuk kas negara, BPHTP masuk kas daerah Kabupaten Banyuwangi. Tradisi di tengah masyarakat, pihak pembeli dibebani PPh sekaligus BPHTB. Sebagai contoh, jika nominal transaksi jual beli tanah dan atau bangunan sebesar Rp 100 juta, pembeli akan membayar sebesar Rp 100 juta tersebut. Nah, saat akan melakukan balik nama, ternyata pembeli baru tahu bahwa ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Penjual harus
BANYUWANGI
DOK.RaBa
Suyanto Waspo Tondo melunasi PPh 21 sebesar 5 persen, sedangkan pembeli harus melunasi pajak BPHTB. Di sisi lain, pihak penjual biasanya enggan membayar PPh yang seharusnya dia bayar, yakni sebesar lima persen dari nominal transaksi. Dalam kasus ini, PPh 21 yang harus dibayar sebesar Rp 5 juta (5% x Rp 100 juta). Jika PPh tidak dibayar, maka balik nama tidak bisa dilakukan. Tidak hanya itu, pembeli juga harus membayar BPHTB sebesar Rp 2 juta. Angka Rp 2 juta itu berasal dari perkalian antara tarif BPHTB sebesar 5 persen kali Rp 40 juta (nominal transaksi Rp 100 juta setelah dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak/PTKP sebesar Rp
BANYUWANGI
Jl. Letkol Istiqlah Djl Tanah Hak Milik Luas 7500, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Hub: 081216449057
Tanah Kapling Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
RUMAH LT 382M2 Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946
KABAT
GENTENG
Kebun Sengon
Perum Baru
Djl Kebon Sengon Siap Tebang 4.900m2, 19.000m2, 14.700m2 di Kabat H: 08179622454
60 juta). Jika ditotal, pihak pembeli harus mengeluarkan dana sebesar Rp 107 juta untuk membayar tanah dan atau bangunan plus membayar PPh 21 serta BPHTB tersebut. K e p a l a D i n a s Pe n d a p a tan (Dispenda) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, melalui Kepala Bidang PBB dan BPHTB Gani Fianto mengatakan, BPHTB harus dibayar sebelum akta jual beli dibuat. Jika tidak, pembeli akan dikenakan denda sebesar dua persen per bulan dari nominal BPHTB yang harus dibayar serta melunasi BPHTB pokok tersebut. Tidak hanya itu, pejabat yang mengeluarkan akta tanah tersebut akan dikenakan denda sebesar Rp 7,5 juta. Jika pembeli tidak melunasi BPHTB, imbuhnya, maka balik nama sertifikat tanah atau bangunan yang ditransaksikan tidak bisa dilakukan. K a re n a i t u, K a d i s p e n d a Suyanto melalui Gani Fianto mengimbau, sebelum transaksi jual beli dilakukan, pihak penjual dan pembeli melakukan musyawarah atau kesepakatan pihak mana yang akan membayar pajak tersebut. “Atau pembeli dan penjual sepakat menyisihkan sebagian penjualan untuk membayar pajak. Dengan demikian, tidak ada pihak yang merasa keberatan,” ujarnya. (sgt/abi)
Pap Smear Gratis Peserta BPJS hampir Berakhir GENTENG- Layanan pap smear gratis di Rumah Sakit Al Huda (RSAH) akan berakhir pada Desember 2014. Sampai saat ini, puluhan wanita peserta BPJS kesehatan telah mengikuti tes pap smear. Layanan pap smear gratis di RSAH ini merupakan program BPJS kesehatan yang telah mulai pada Juni 2014. Kepala bidang pelayanan medis RSAH, dr. Suryadinata menjelaskan layanan yang diperuntukkan bagi peserta BPJS kesehatan wanita yang sudah menikah dan berusia di atas 30 tahun, ini banyak dimanfaatkan terutama oleh karyawati. Tampaknya, para ibu yang tidak aktif bekerja belum menyadari manfaat dari tes ini, “Sampai saat ini, dari seluruh peserta yang mengikuti screening hampir 100 persen wanita yang aktif bekerja atau karyawati,” terang dr. Suryadinata. Dikatakan, tes pap smear merupakan test screening atau deteksi dini kanker serviks yang sangat penting untuk wanita, terutama yang sudah menikah dan sudah pernah melakukan hubungan suami istri. “Screening bertujuan untuk mendeteksi secara dini perubahanperubahan leher rahim se-
MANTAPKAN NIAT: Guru SMPN 3 Siliragung meminta penjelasan tentang prosedur pemeriksaan pap smear di RSAH Genteng.
RS AL HUDA FOR RaBa
belum adanya gejala kanker serviks, sehingga pencegahan dan perawatan akan menjadi lebih efektif,” katanya. Kebanyakan para ibu yang melakukan tes pap smear ini menyampaikan bahwa mereka sudah sejak lama ingin mengikuti tes tetapi merasa takut. Hal itu, jelas dia, karena pernah mendengar kalau melakukan pemeriksaan itu pasti akan terasa sakit pada saat pengambilan sample. “Sebetulnya tidak ada masalah ketika para ibu akan menjalani tes pap smear ini, karena tidak ada rasa sakit yang menyertai pada saat pengambilan sample, itu hanya perasaan para ibu saja,” ungkapnya.
S eper ti yang disampaikan Bangkit Eko Palupi, 49, salah seorang guru SMPN 3 Siliragung yang sudah empat kali melakukan pap smear. “Kebanyakan para ibu ngeri membayangkan pemeriksaan ini, ada yang mengatakan takut waktu diperiksa, ada juga yang mengatakan takut mengetahui hasilnya. Saya sengaja mengajak teman-teman sesama guru untuk melakukan tes pap smear bersama agar berani dan tidak khawatir lagi,” ujarnya. Sriani, 49, salah seorang peserta yang juga guru SMPN 3 Siliragung menyampaikan, pemeriksaan pap smear itu ternyata tidak sakit. Bila mengerti tidak
sakit, guru itu menyampaikan akan periksa sejak dulu. “Baru tahu sekarang, kalau tahu tidak sakit, ya akan periksa sejak dulu,” cetusnya. Mengingat betapa pentingnya pemeriksaan pap smear bagi para ibu, selagi masih ada waktu hingga akhir tahun ini, bagi peserta BPJS kesehatan untuk memanfaatkan layanan pap smear gratis ini dengan sebaik-baiknya. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi RS Al Huda di 0333-842034 ext 317, atau datang langsung untuk mendaftarkan diri ke RS Al-Huda Genteng jalan raya Gambiran nomor 225, Genteng, Banyuwangi. (*/abi)
Haji Plus PT. Rosana Berangkat 13 September ROMBONGAN haji plus PT. Rosana telah berangkat pada tanggal 13 September 2014 dengan menggunakan pesawat Singapore Airline melalui bandara Juanda, Surabaya. Semua persiapan untuk pelaksanaan ibadah haji sudah diberikan kepada calon jamaah haji (CJH) seperti manasik baik itu teori atau pun praktek. Selain itu, juga diberi pembekalan perjalanannya. Tes kesehatan dan suntik miningitis juga telah dilakukan. Akomodasi berupa hotel dan transportasi di Saudi Arabia telah siap, termasuk visa haji. “Mohon doa restu dari keluarga jamaah dan masyarakat agar Allah senantiasa memberikan kelancaran, kemudahan, dan selalu mendapat perlindungan dan pertolongan sehingga semua rangkaian ibadah haji dapat terlaksana dengan baik untuk menuju haji yang mabrur dan makbul,” cetus Hj. Rosana Hayati
selaku direktur PT. Rosana yang sekaligus memimpin rombongan haji. PT. Rosana, te r a n g d i a , biro perjalanan wisata, penyelenggara resmi ibadah umroh dan haji khusus dengan izin Kemenag RI, PPIU No. D/554 & PIHK No. D/76. Insya Allah berbekal pengalaman dan dengan motto Kerja Profesional, Kekeluargaan, dan Kebersamaan, akan dapat bekerja dengan Baik-Aman-Amanah. Kemudian bagi yang ingin menyusul haji bersama PT. Rosana, lanjut dia, seperti haji plus, arbain, dan pesantren kilat, segera
daftar dan entry nomor porsi. Semakin ditunda, nomor antrian semakin mundur. Hanya dengan USD 4000+500, sudah dapat nomor porsi dan pasti berangkat. Dan juga tersedia umroh mulai Rp 23,9 juta berangkat Desember 2014/ anuari 2015, umrah grand zam-zam, umrah murah 13 hari, umroh bonus tour Brunai, umrah bonus tour Kul, umrah Jumatain, umrah langsung Madinah, umrah plus tour Dubai. Teristimewa umrah bersama KH. Achmad Mujayyid – USD 2275. Dan menyediakan bisnis class, umrah paket insentif, paket keluarga rombongan
mulai 2 orang. Kebutuhan Anda, semua ada di kami. Termasuk sebagai agen resmi tiket pesawat domestik dan internasional, pasti murah-harga pas, tour domestik dan internasional. Di Rosana semua tersedia, Pasti Bisa. www.rosanatourtravel.com KANTOR PT. ROSANA BANYUWANGI: Jl. KH. Agus Salim No. 5-A (UNTAG ke Barat) Banyuwangi-Jawa Timur HP. 0811 353 9056 KANTOR PT. ROSANA SITUBONDO: Jl. Argopuro No. 28-B Situbondo – Jawa Timur HP. 08113539058 Kantor Resmi PT. Rosana: Pasuruan • Pandaan • Malang • Surabaya • Kediri • Probolinggo • Jember • Situbondo • Banyuwangi • Jakarta
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
All New Xenia
All New Avanza
Honda Jazz
Dijual All new Xenia/ taruna tahun 014/013 pmk pth/slv hrg 141/139juta nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual All new avanza/Innova tahun 012/010/05 pmk slv/htm hrg 147/177/137 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz/strem tahun 013/03 pmk pth/htm hrg 179/127 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Truck Fuso
Fortuner
LGX
Dijual Truck fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Fortuner tahun 08 M/T solar pmk htm/slv hrg 233 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual LGX tahun 01/03 solar/bsn hrg 122,5 juta nego cash/kredit atau tukar tambah hub 082142194111 - 081335897888
Perum Karangrejo Regen
STNK
Djl Rmh Baru Perum Kr. Rejo Regen (Dpn Pbrk Es) LT 168 LB 115 4 KT 2 KM H: 081913906633
Hlg STNK P5315 ZR an. Aroma FP, Krajan 1/4 Desa/Kecamatan Cluring
Rumah Cantik
Hlg STNK P 3458 WM an Istikomah, Dsn. Rogojampi Utara RW03/03 Rogojampi
Rumah Cantik Baru Perum Griya Wiyata, Jaminan Uang Kembali 100%, Cicilan Tanpa Bunga. Sertifikat Sudah Dipecah Langsung Balik Nama Hubungi: 081248099993
Hlg STNK P 5247 ZH an Wagina, Jl. Kertanegara Prum Pinang Indah C-8 RT.5/3 Hlg STNK P 2531 YC an Abdul Qotsam, Dsn. Sumberejo RT4/2 Parijatah Wetan
Untung Besar Djl Perum Baru Gntng Strtgs DP 0%, Bnga 0%, Ccln Lama Libur Byr Hrg Prdn Djmn Mrh Hrg Naik 35% saat Jd Hub:08124985882
29
B A N Y U W A N G I
Punya Lahan & Anda Ingin Jdi Developer Tapi Tidak Tahu Caranya. Kami Bantu Untk Proyek Tsb, Untung Besar Dijadikan Proyek Daripada Jual Lahan Kosong Min 500 m2 s/d 20 ha. Hub: 0818643194
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Suzuki Baleno ‘97 Djl Baleno Mulus Th 1997 P 1861 VD Srt Lngkp Hrg 75 Jt Nego. H: 085336112515
Nissan Datsun NEW AVANZA 2014
Honda Jazz ‘03 Djl Honda Jazz/Fit Built Up 2003 Silver, Matic Plat L 92 Jt Nego 082143942893
Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4 Dapatkan Harga Promo Nissan Datsun, DP 30 Jt.an Angsrn 2 Jt.an, Cash, Kredit, 99% ACC Leasing Hub: Reza 085330522444/081937628089
Daihatsu Ceria ‘02
Dijual B.U, Daihatsu Ceria KX 2002, Istmw Terawat, Pjk Baru, Pw, Ac, Plat Dk, Vlg Racing, Silver Metalik, Hrg 39 Juta, Hub: 081234668569 (Gtg)
DAERAH SEKITAR
32
R A D A R
Jawa Pos
Selasa 16 September 2014
B A N Y U W A N G I
DENPASAR
Kirab Ganesha untuk Lindungi dari Bencana MEMPERINGATI hari kelahiran Dewa Ganesha, earha yang tergabung dalam World Hindu Youth pada pukul 13.00, Minggu kemarin (14/9) melakukan persembahyangan di lapangan Puputan Badung. Selanjutnya, arca Ganesha yang dibawa dalam persembahyangan itu diusung melalui kirab menuju Pantai Sanur. Adapun tujuan memperingati hari kelahiran itu untuk kecerdasan dan perlindungan dari bencana. Sebelum, berlangsung prosesi puncak, warga berkumpul di lapangan Puputan Badung. Kemudian warga yang terdiri dari berbagai daerah di Bali termasuk Negara tetangga seperti India, Singapura dan Malysia turut hadir. Selanjutnya melangsungkan acara pemujaan api suci. Setelah pemujaan api suci dengan beberapa rentetan ritual termasuk bersembahyang bersama. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi kirab. Arca Ganesa ditandu oleh empat orang, diiringi dengan warga lain yang membawa perlengkapan pendukung acara seperti canang rebong, umbul-umbul, bendera merah putih. Iring-iringan tersebut berjalan kaki dari lapangan Puputan menuju pantai Sanur. Adapun rute yang dilalui dari jalan Surapati, Jalan Hayam Wuruk, Hang Tuah, hingga Pantai Sanur. Pihak pantia acara juga telah menyediakan dokar (delman) bagi yang tidak kuat berjalan kaki. Prosesi yang unik itupun menjadi perhatian serius asing yang kebetulan melintas di lokasi itu. Menurut Ketua Umum Dewan Pasraman Sewaka Dharma Nusantara, Acarya Paramnanda Muni Daksa, kelahiran Ganesha diperingati setahun sekali pada saat bulan purnama antara bulan September atau Oktober. ”Rentetan upacara sebenarnya sudah dimulai sejak bulan Purnama tanggal 9 September lalu. Sekarang semua arca Ganesha dikirab kelaut dengan tujuan untuk pembersihan dan mendaaptkan taksu. Sama halnya dengan melasti,’’ ujarnya usai memberikan ceramah di hadapan warga sebelum memulai kirab. (dra/yes/jpnn/aif)
RADAR BALI/JPNN
KIRAB: Memperingati kelahiran Ganesha, warga mengusung arca dari lapangan Puputan menuju Pantai Sanur, Minggu (14/9).
JEMBER
Perlu Sentuhan Teknologi UNTUK mendongkrak perkembangan industri hilir kopi, diperlukan sentuhan teknologi. Terutama pada skala usaha kecil menengah (UKM). Dengan demikian, UKM yang bergerak di sektor hilir mendapatkan nilai tambah. Menurut Edi Suharianto, bagian hilir dan alat mesin (alsin) Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakao Indonesia, sektor hilir kopi belakangan ini terus tumbuh. Indikasinya adalah bermunculannya beragam kafe dan warung yang menyuguhkan kopi sebagai menu utama. “Warung kopi dan kafe kan semakin banyak bermunculan. Bukan hanya di kota besar, tapi di Jember juga,” kata Edi. Hal ini menandakan minum kopi semakin menjadi bagian dari budaya dan gaya hidup masyarakat. Tetapi, kata dia, sejauh ini pelaku UKM yang bergerak di sektor hilir belum banyak memberikan sentuhan teknologi dalam meningkatkan nilai tambah produk yang dijualnya. Rata-rata mereka hanya menyajikan kopi dalam gelas atau cangkir. Padahal, lanjut Edi, gaya hidup masyarakat yang semakin mendambakan sajian makanan atau minuman cepat saji semakin tinggi. Hal itu bisa dilihat dari semakin banyaknya produk minuman siap saji, baik dalam bentuk produk setengah jadi maupun siap minum. Dia menyontohkan kopi dalam kemasan sachet yang varian produknya terus bertambah. Produk yang ditawarkan pabrik pengolahan kopi itu juga terserap pasar dengan baik. “Semakin banyak variannya itu menandakan produk tersebut diterima pasar. Orang ingin praktis, tinggal buka bungkus, langsung bisa ngopi,” terangnya. Tetapi, tren sekarang terus berubah. Saat ini mulai bermunculan produk kopi dalam kemasan, baik dalam botol maupun gelas. Produk semacam itu tidak hanya dibuat oleh satu produsen, namun sudah dihasilkan oleh beberapa produsen. Munculnya kopi siap minum dalam kemasan itu, lanjut Edi, membuat perilaku minum kopi masyarakat –khususnya perkotaan— yang ingin serba instan mulai berubah. “Minum kopi sekarang tidak harus dengan air panas, minum kopi dingin pun bisa,” ujarnya. Produk semacam itu, menurut dia, sebenarnya bisa dibuat oleh UKM. Namun, diakui Edi diperlukan sentuhan teknologi, khususnya perlakuan terhadap bahan baku sebelum diolah atau dicampur dengan bahan baku lainnya. “Teknologi sterilisasi ini yang sedang kita kembangkan,” ungkapnya. Untuk menghasilkan kopi siap minum dalam kemasan diperlukan sterilisasi, baik bahan maupun tempat produksi. Jika tidak disterilisasi, usia produk tidak lama. “Produk menjadi cepat basi. Sehingga, jika ingin awet harus disimpan di lemari pendingin,” tandasnya.(her/har/jpnn/aif)
RADAR JEMBER/JPNN
MEMBARA: Api membakar deretan kios pasar induk Bondowoso, Kamis lalu (11/9). Pasca-kebakaran, pemerintah daerah masih melakukan upaya relokasi pedagang.
Tak Ada Ganti Rugi Kebakaran Pasar BONDOWOSO – Pemerintah daerah masih terus melakukan upaya untuk segera merelokasi para korban kebakaran di pasar induk. Lokasi yang saat ini sudah disepakati adalah di Jl Teukur Umar atau sebelah barat pasar induk. Sementara untuk kerugian materiil, sejauh ini pemerintah daerah tidak memiliki anggaran untuk ganti rugi. Kepala Diskoperindag Bondowoso Harimas menjelaskan, untuk lokasi relokasi sementara memang sudah direncanakan di Jl Teukur Umar. “Kita sudah melakukan pengukuran di Jl Teuku Umar. Nantinya para pedagang akan mendapatkan jatah masing-masing 2 x 3 meter,” ujarnya saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember kemarin (14/9). Dia menambahkan, dengan luas seperti itu, maka Jl Teukur Umar bisa menampung sekitar 403 pedagang. Jumlah tersebut masih kurang mengingat jumlah kios pedagang yang terbakar lebih dari 500 kios. Untuk kekurangannya, sebagian pedagang akan ditempatkan di jalan di dalam pasar induk. Sementara itu, pihaknya juga sudah melakukan pendataan kerugiaan materiil yang dialami oleh pedagang korban
kebakaran. Totalnya mencapai sekitar Rp 14,5 miliar lebih. Untuk kerugian tersebut, dia mengaku jika pemerintah daerah tidak memiliki anggaran untuk ganti rugi. Anggaran yang disediakan, lanjut dia, hanya untuk pembersihan gedung. “Anggaran kita hanya untuk pembersihan gedung dan tanggap darurat dari BPBD yang nantinya akan digunakan untuk relokasi sementara para pedagang,” ungkapnya. Kendati begitu, untuk pembersihan gedung, pihaknya masih menunggu hasil atau rekomendasi dari tim Labfor Polda Jatim yang masih melakukan penyelidikan. Terkait dengan kerugian bangunan yang ditaksir mencapai Rp 19,9 miliar, pihaknya juga masih menunggu hasil penelitian dari konsultan bangunan. Apakah akibat kebakarang yang terjadi, bangunan pasar induk yang terdiri dari dua lantai itu masih kuat atau tidak. Jika tidak kuat, maka tentu harus direhabilitasi atau dibongkar. Terkait dengan anggaran, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Termasuk juga dengan pemerintah pusat dan provinsi.
RADAR JEMBER/JPNN
TURUN TANGAN: Tim Labfor Polda Jatim menyelidiki penyebab terbakarnya pasar induk Bondowoso, Kamis lalu (11/9).
“Kalau memang harus direhab, kita masih berupaya untuk mendapatkan anggaran apakah dari pusat atau propinsi,” ujarnya. Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi di pasar induk pada Kamis sekitar pukul 22.30 itu menghanguskan selu-
ruh kios di lantai atas dan bawah pasar induk bondowoso. Akibatnya, banyak pedagang yang mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Ironisnya, sebagian besar di antara mereka yang menanggung utang di bank untuk modal usaha. (esb/sh/jpnn/aif)
Janji Tinggal Janji TF Guru Madrasah Tak Kunjung Cair
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
TETAP BERANGKAT: Mujiono, warga Ambulu, tetap berangkat menunaikan ibadah haji kemarin (14/9) meski menderita pengeroposan tulang.
Didominasi Petani dan Lulusan SD JEMBER – Calon jamaah haji (CJH) asal Jember resmi mulai diberangkatkan mulai kemarin (14/9) untuk kelompok terbang (kloter) 32, 33, dan 34. Sedangkan untuk kloter 35 akan diberangkatkan hari ini. Pemberangkatan CJH dilakukan melalui 14 titik. Yang menarik, profil CJH asal Jember didominasi dari kalangan petani dan lulusan SD. “Kebanyakan yang berangkat haji ini berlatar belakang profesi petani. Dari 1650 CJH, sebanyak 40 persen atau 660 CJH adalah petani,” tutur Rosyadi Badar, kepala Kemenang Jember. Hal ini, kata dia, membuktikan bahwa banyak petani
Jember yang sukses, sehingga mampu menunaikan rukun Islam kelima tersebut. “Karena untuk rukun Islam kelima ini, selain mampu tenaga dan waktu, juga mampu secara keuangan,” ujar pria yang tahun ini juga berhaji. Para petani tersebut, kata dia, kebanyakan sudah mendaftar jauh-jauh hari dan tersebar di seluruh Jember. Bahkan, ada pengalaman beberapa tahun lalu, Umbulsari sering menjadi pengirim terbanyak CJH Jember. “Saat itu kebanyakan dari petani jeruk. Saat harga jeruk sedang tinggi,” ungkapnya. Selain petani, CJH terbanyak kedua adalah karyawan swasta
sebanyak 24 persen, ibu rumah tangga 14 persen, dan pedagang 9 persen. Misbahul Munir, Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Jember menambahkan, dilihat dari tingkat pendidikan, CJH Jember mayoritas hanya lulusan SD. “Bahkan ada juga yang tidak lulus SD. Jumlahnya sekitar 40 persen atau sebanyak 660 orang,” ungkapnya. Sementara itu, CJH lulusan SMP sebanyak 528 orang atau sekitar 32 persen, SMA sebanyak 264 orang (16 persen), D3 sebanyak 149 orang (9 persen), S1 berjumlah 33 orang (2 persen), dan sisanya S2 dan S3 berjumlah 16 orang. (ram/har/jpnn/aif)
Sebab, pembuatan kartu TPK dilakukan pada 4 September lalu. “Sekarang (kemarin, Red) sudah tanggal 14,” tuturnya. Dia mengungkapkan, dana MAYANG – Sejumlah guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di TF yang akan dicairkan itu sekiKecamatan Mayang kembali tar Rp 2,5 juta. Namun, dana gigit jari. Sebab, tunjangan fung- tersebut tetap dibutuhkan oleh para guru karena sional (TF) yang pengabdian guru dijanjikan akan sekarang tidak cair minggu ini, mudah. “Di lemsampai sekarang baga saya ada masih belum cair. Para guru mulai lima orang yang Ahmad Fatoni, akan mendapat salah seorang jenuh dengan jatah TF,” ujarnya. guru di MI Alqojanji pencairan Fatoni menyahiriah, mengatakan, para guru takan, pencairan TF. Selama ini dana TF tersebut hanya janji tanpa mulai jenuh deng an janji pensudah ditunggu oleh para guru se- bukti. Malas sudah cairan TF. Sebab, selama ini hanya jak sebelum hari ngomong TF, janji tanpa bukti. raya. Namun, seselalu janji saja” “ Ma l a s s u d a h lalu ditunda denngomong TF, segan alasan belum Ahmad Fatoni lalu janji saja,” ada kelengkapan Guru MI Alqohiriyah keluhnya. syarat. “Katanya Dirinya tidak dulu karena ada guru yang belum lengkap sya- tahu apa yang menjadi penyebab ditunda-tundanya TF. Sebab, keratnya,” katanya. Menurut dia, ketika dijan- percayaan para guru sudah mulai jikan sebelum hari raya akan pudar. “Lebih baiknya tanya ke cair, nyatanya tetap belum ada Kemenag saja,” tandasnya. Para guru pekan lalu sudah pencairan. Demikian pula saat dijanjikan cair setelah hari raya, berusaha mengurus kartu indenjanji pun tinggal janji. “Bahkan, titas pendidik dan tenaga kepenketika mengurusi kartu pendi- didikan serta melakukan verifikasi dik dan tenaga kependidikan dan validasi (verval) di kelompok (TPK), dijanjikan seminggu lagi kerja madrasah ibtidaiyah. TF tidak akan dicairkan bila guru cair,” ungkapnya. Sejak dijanjikan, sampai saat penerima tidak memiliki kartu ini sudah sekitar sepuluh hari. tersebut. (mg2/har/jpnn/aif)
Peserta Tajem Tewas Ditabrak Motor
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN
DIVERSIFIKASI PRODUK: Untuk membuat kopi dalam kemasan gelas, diperlukan teknologi sterilisasi.
RAMBIPUJI – Nasib malang menimpa Sukiman, 49 warga Jalana Bungur,Gg IV/20 Lingkungan Tegalrejo, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang. Peserta gerak Jalan Tanggul Jember (Tajem) tewas di Puskesmas Rambipuji setelah mengalami kecelakaan di jalan raya Dusun Bindung, Desa Pecoro Kecamatan Rambipuji, Minggu (13/9) sekitar pukul 16.00. Korban berangkat dari awal sebelum panitia melepas untuk peserta perorangan. Saat kejadian, pukul 16.00 korban sudah berada di Jalan Raya Desa Pecoro,
tepatnya di sebelah timur SPBU Pecoro, Rambipuji. Korban tertabrak pengendara sepeda motor Suzuki Shogun B 6593 UAC yang dikendarai Riyan, 25, warga Jalan Jaya Negara 1A Dusun Kaliputih Desa/Kecamatan, Rambipuji yang berboncengan dengan Nurhalis. Menurut Sumber Jawa Pos Radar Jember, korban berjalan di sisi utara dari arah barat. Ketika berada di bahu jalan aspal, tiba tiba pengendara motor langsung menabrak dari belakang. Karuan saja, korban langsung terpental dan jatuh ke jalan aspal.(jum/hib/sh/jpnn/aif)
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
MAKAN KORBAN: Peserta Tajemtra ketika melintasi jalanan, Minggu (13/9).
Jawa Pos
Selasa 16 September 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Terbang ke Makkah Pada 15 September n PENERBANGAN... Sambungan da ri Hal 27
Dia menderita penyakit usus buntu, sehingga harus dirawat oleh tim medis dengan didampingi Isa Saribun Tobiya. Untuk jamaah lainnya, diketahui sama-sama mengalami penyakit kurang darah (amnesia). Mereka adalah Asriye Liyas bin Saruhan, 45, warga Desa Agel, Kecamatan Jangkar; Jeri Sukarso bin Sudiha, 46, warga Desa Kandang Kidul, Kecamatan Kapongan, serta Masdalia bin Musahwi, warga Desa Olean, Kecamatan Kota Situbondo. “Untuk pendampingnya, Asriye didampingi Ikram Juna-
wami Liman, Jeri didampingi Lastini Tukiyem, sedangkan Masdalia didampingi Sugi Kosen Latif,” imbuh Bakri. Ditambahkan, penundaan keberangkatan delapan orang tersebut murni karena sakit. Mereka belum diijinkan berangkat oleh tim medis karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat berangkat ke tanah suci. “Kalau ini urusan tim dokter, yang menentukan sehat atau tidak adalah tim medis,” imbuhnya. Jika dalam waktu dekat keempat CJH itu sembuh, maka mereka dan pendampingnya akan diberangkatkan dengan kloter lain. “Sementara ini ditunda dulu agar mereka men-
jalani perawatan. Kalau mereka sembuh langsung diikutkan dengan kelompok terbang lain. Kalau tidak sembuh, ya pendampingnya saja yang diberangkatkan,” katanya Data yang berhasil dikumpulkan koran ini menyebutkan, CJH asal Situbondo diberangkatkan ke tanah suci pada 15 September lalu. Kloter 30 diberangkatkan pada pukul 12.00 dari bandara Surabaya, sedangkan kloter 31 diberangkatkan pada pukul 15.00. “Saat cek kesehatan ini empat jamaah diketahui sakit,” katanya. Sementara itu, untuk dua CJH yang sebelumnya diketahui sakit, kini sudah diberangkatkan dengan kloter yang sama. Me-
33
S I T U B O N D 0
reka itu adalah Sunarmo Bin Amin, 65, kloter 31, asal Desa Juglangan, Kecamatan Panji yang menderita penyakit stroke dan Ismu Harromatun, 70, kloter 30, asal Desa Palangan, Kecamatan Jangkar, menderita penyakit gagal ginjal. “Dua orang itu justru bisa berangkat, ini berdasar hasil pemeriksaan medis di asrama haji Sukolilo, Surabaya,” terang Bakri. Sebelumnya, sebanyak 621 orang asal Situbondo, diberangkatkan menuju asrama haji Sulilo, Surabaya, pada Sabtu (13/9) lalu. Ratusan CJH Situbondo tersebut diberangkatkan dari Kantor Pemkab Situbondo sekitar pukul 06.30. (rri/pri)
PERIKSA: Salah satu Dokter US ARMY memeriksa pasien, kemarin
Berharap Warga Tidak Terpancing n SESALKAN... Sambungan da ri Hal 27
Seharusnya, kata pria asal Desa Talkandang, Kecamatan Kota itu, para pengurus asosiasi jasa kontruksi cukup mengatasnamakan pribadi-pribadinya masing-masing. “Kalau mereka mendukung atas nama pribadinya, kita tidak akan keberatan, karena itu hak asasi setiap orang memilih atau dipilih,” tegasnya. Dia memprediksi, sekitar 80 persen anggota dari enam asosiasi jasa kontruksi tersebut tidak ada yang mendukung pencalonan H Yoyok. “Kalau ketua-ketua asosiasi yang menyatakan mendukung, ya wajar saja. Sebab, selama ini
mereka sudah banyak mendapatkan paket proyek,” tandas Mohammad. Muhammad menegaskan, apa yang dilakukan Forjasi merusak kebersamaan. Mereka mengorbankan kepentingan bersama untuk kepentingan pribadi. Kata salah satu tokoh masyarakat Kota Santri itu, saat ini sebenarnya masih terlalu dini untuk berbicara dukung mendukung terhadap calon bupati. Sehingga, akan membuat kondisi Kabupaten Situbondo memanas. “Lebih baik fokuskan dulu pada pemerintahan Pak Dadang sampai habis,” jelasnya. H Muhammad meminta kepada masyarakat untuk tidak mendukung orang yang beram-
bisi menggapai suatu jabatan. “Kata Nabi, orang seperti itu ujung-ujungnya hanya akan mendolimi umat,” paparnya. Dia mengaku sangat apresiatif terhadap KH Hamid yang dilamar oleh kelompok masyarakat di Situbondo, namun tidak tertarik untuk menyanggupi. “Jadi beliau tidak berambisi sehingga membuat Kabupaten Situbondo tidak menjadi panas,” terangnya. Pria asal Desa Talkadang ini berharap masyarakat Situbondo untuk tidak terpancing dalam atraksi politik liar. Sebab, apa yang dilakukan sejumlah pihak itu ujung-ujungnya hanya ingin mengeruk keuntungan pribadi atau kelompok. (pri)
Banyak Virus Serta Bakteri Terhirup n MUSIM... Sambungan da ri Hal 27
Ini bisa dilihat dari pasien yang masuk ke RSUD Situbondo. Mereka memenuhi ruang rawat inap. Bagaimana tidak, hampir setiap hari ada saja balita dan anak-anak yang menderita diare. Jumlahnya bisa mencapai 70 persen dari jumlah pasien. Hingga sore kemarin (16/9) masih terlihat ada empat balita yang menjalani rawat inap. Seperti yang dialami Angga, balita usia sembilan bulan anak ketiga dari pasangan suami istri (pasutri) M. Busairi dan Wiwin, ini sudah dua hari menjalani rawat inap. “Sudah dua hari ini sakit, panasnya sudah agak turun. Semoga cepat sembuh, Mas,” kata Busairi yang men-
jaga anaknya. Sekretaris RS dr Abdoer Rahem Situbondo, Imam Hidayat menerangkan, dalam sepekan ini, jumlag balita dan anak yang sakit diare mencapai 20 pasien. Itu terdiri dari mereka yang rawat jalan serta yang rawat inap. “Kalau dipersentase sampai mencapai 70 persen. Ini jika dibanding dengan penyakit lain yang diderita balita dan anak. Penyakit lain ada, tapi satu dua. Seperti demam berdarah hanya ada satu,” jelasnya. Dia menjelaskan, penyakit Diare sering menyerang balita dan anak, pada saat musim kemarau panjang. Penyebabnya dikarenakan banyak virus serta bakteri yang tidak terlihat dihirup atau dimakan si anak. “Jadi bukan karena perpindahan musim, karena kemarau panjang,” katanya.
Lebih jauh Imam menjelaskan, beberapa hal yang menjadi penyebab terjangkitnya penyakit diare, karena sang anak kurang pengawasan orang tua. Misalnya saja pada saat anak memakan kue, maka orang tua harus memastikan apakah makanan itu bersih atau tidak. “Kadang yang sudah jatuh di diambil lagi dan orang tua sedang lengah,” paparnya. Jika hal ini tidak diperhatikan oleh para orang tua, maka pertumbuhan sang anak akan terganggu. Tubuh anak akan semakin kurus bila penangannya tidak tepat. “Anak biasanya memasukkan tangan pada minuman, kemudian diminum anak. Kalau tahu harus diganti. Jadi lingkungan sangat mempengaruhi,” pungkasnya. (rri/tim)
RENDRA KURNIA/JPRS
Sakit Stroke Juga Dibawa Berobat n SATU... Sambungan da ri Hal 27
Kades Sumberwaru, Sumakki mengaku sangat terbantu dengan pengobatan gratis tersebut. Dia berharap ke depan bisa dilakukan operasi katarak gratis di tempatnya seperti yang pernah dilakukan di Asembagus sebelumnya. Camat Banyuputih menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan baksos tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Selain itu, juga memberikan manfaat ekonomis dari banyaknya tentara yang membeli makanan dan menggunakan jasa masyarakat Banyuputih. Manfaat sosial juga dirasakan oleh mereka. “Dengan adanya latihan, kita
tidak hanya terkena imbas dengan mendengarkan dentuman suara peluru. Tetapi ekonomi masyarakat juga bergerak, banyak edaran uang yang dampaknya baik bagi masyarakat Banyuputih. Kami berharap tahun depan kegiatan semacam ini masih terus terselenggara,” ujar Makruf. Sementara itu, pada kegiatan pengobatan gratis tersebut berbagai macam keluhan penyakit disampaikan oleh masyarakat. Meskipun pada prinsipnya pengobatan gratis ini hanya menangani penyakit umum seperti yang disampaikan oleh Danyonkes 2 Kostrad Letkol Ckm T Armand. Namun, antusiasme masyarakat dan kepercayaan mereka kepada penanganan penya-
kit tersebut membuat banyak penyakit berat pun ikut dikeluhkan. Tukinem,41, salah satu warga yang datang berobat mengantarkan suaminya yang terkena stroke. Meskipun penyakit itu tergolong berat, Tukinem mengatakan bahwa dirinya mencoba, apalagi ada dokter dari Amerika yang datang. “Saya sudah berobat kemana-kemana, tapi siapa tahu bisa sembuh, mumpung dekat,” ujar Tukinem. Para dokter dari US Army yaitu Dr Annisa Gresia dan Kolonel Wanik juga terlihat sangat serius menangani pasiennya. Meskipun harus ada dua penerjemah yang susah payah mengolah bahasa sederhana menjadi bahasa medis di sebelahnya. Tak jarang karena
terbatasnya kosa kata dokterdokter ini menggunakan bahasa isyarat untuk mempermudah komunikasi. Para dokter setempat yang turut bekerja juga tak kalah sigap, setelah pasien di diagnosa mereka segera memberikan langkah pemberian resep obat atau penyuntikan serum. Di sela kegiatan Komandan Brigif 6 Kostrad Kolonel Inf Agung Prambudi dan Komandan Brigif 9 Kostrad Kolonel Inf Wachid Apriliyanto datang untuk melihat berlangsungnya acara pengobatan massal tersebut. Mereka berdua berharap dengan adanya kegiatan baksos semacam ini, latihan gabungan militer tak hanya memiliki manfaat bagi TNI tetapi juga bagi masyarakat sekitar. (fre/pri)
Takut Tidak Akan Bertahan Setahun n KELUHKAN... Sambungan da ri Hal 28
Pengerjaannya pun terkesan asal-asalan. Sebab, terlihat jelas pekerja mengerjakan dengan asal jadi. Bukan itu saja, sebagian pasangan batu di sepanjang saluran air tersebut terlihat hanya ditata tanpa perekat . Proyek saluran air sepanjang ± 200 meter itu dikerjakan puluhan tukang asal Besuki Situbondo.
Saluran tersebut sejatinya difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air di areal persawahan di Dusun Sidodadi. Tetapi, melihat pengerjaan proyek sebelumnya, sebagian petani pemakai air khawatir proyek ini pun tidak akan bertahan satu tahun. Mereka melihat selain campuran semen pasir tidak sesuai takaran, ukuran pondasi bagian bawa dengan yang di atas tidak sama.
Sementara itu, Kepala desa sumberwaru Sumaki, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan bahwa dirinya senang dengan adanya proyek pemerintah terkait irigasi di desanya. Namun jika ternyata proyek ini bermasalah, dirinya mengaku siap jika harus diaudit. “ Tolong di pantau, kalau memang proyek tersebut tidak sesuai dengan RAB sikat saja wes,”tegasnya. (fre/pri)
Pembenahan Tanah Dilakukan Sejak 2013 n 80 PERSEN... Sambungan da ri Hal 27
Padahal dengan luas area tersebut, lumrahnya akan bisa menghasilan produksi pertanian yang lebih besar. ”Kalau kerusakan bisa teratasi sampai 80 - 90 persen, kita bisa memproduksi 800 - 1000 kwintal tebu per hektare,” tambah Yasin. Kerusakan yang parah itu, merupakan imbas dari tanah yang selalu ditanami tebu. Itu
diperparah yang tidak pernah dilakukan pembongkaran ulang (bongkar ratun) terhadap tekstur dan strutur tanah selama 35 tahun. Satu-satunya cara mengatasi kerusakan tanah dan meningkatkan produksi, kata dia, dengan menggunakan pupuk organik berupa kotoran sapi dan blotong tebu yang sudah diproses. ”Kalau belum diproses, kotoran masih ada miroba (penyakit yang bisa merusa un-
sur tanah). Jadi harus diproses dulu,” imbuh Yasin kembali. Bapak tiga anak itu memaparkan, unsur hara tanah di perkebunan Banongan sudah habis. Sehingga membutuhan penanganan yang lebih serius. Menurutnya, selama beberapa tahun ini, harus dilakukan pembenahan Perkebunan Banongan mulai dilakukan pembenahan sejak tahun 2013 lalu. Pembenahan yang dilakukan adalah
bongkar ratun. Hasilnya, produksi tebu tahun 2012 yang hanya mencapai 52 kwintal, pada tahun 2013 meningkat menjadi 149.757 kwintal. Sedangkan untuk tahun ini, diperkirakan akan meningkat 179.668 kwintal. Yasin memperkirakan, pembenahan tekstur dan struktur tanah di Banongan membutuhan waktu yang cukup lama. ”Kami perkirakan tiga tahun,” ujarnya. (bib/pri)
Banyak Petani dan Sopir Alami Kerugian n JIKA... Sambungan da ri Hal 27
”Kemarin (Minggu) jam 5 sore saya sampai di sini. Sampai sekarang belum dapat panggilan untuk penggilingan,” ujar lelaki asal Desa Bantal, Kecamatan Asembagus itu. Dia menerangkan, kondisi demikian sudah biasa terjadi. Artinya, dalam kondisi mesin PG tidak ada kerusakan, para sopir masih harus menunggu
satu hingga dua hari. “Sehingga, para sopir tidak pernah mempermasalahkan hal semacam itu,” terangnya. Sedangkan, jika sampai ada kemacetan pada mesin penggilingan, sopir truk bisa antre selama lima hari. Jika sudah begitu, yang sangat dirugikan adalah petani. Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, terjadinya antrean truk tebu itu karena tidak imbangnya mesin peng-
giling dengan hasil produksi tebu. Keadaan yang semacam ini hamper terjadi di semua PG di Kabupaten Situbondo. Di PG Asembagus misalnya. Untuk bisa mengimbangi hasil panen tebu petani, penggilingan selama 24 seharusnya bisa menggiling 35 ribu kwintal tebu. Akan tetapi dalam kenyataannya, penggilingan selama 24 jam di PG Asembagus hanya 20-25 ribu kwintal. Meski sudah dianggap biasa,
dengan keadaan demikian itu memiliki imbas tak nyaman terhadap para pekerja. Seperti yang dikatakan oleh Muhammad Yasin. Mantan pegawai PG Asembagus itu mengungkapkan, ada banyak petani dan sopir yang mengalami kerugian. ”Maka satu-satunya solusi jika ingin menghilangkan keadaan tersebut, adalah dengan memperbaiki mesin penggilingan yang ada. Sebab, di semua PG, mesinnya sudah tua,” ujarnya. (pri)
Pak Muhammad. Pria ini mengaku sangat khawatir apalagi tiang tersebut miring ke tepat ke arah tokonya. “Pasti khawatir, karena kondisinya sudah miring seperti ini,” katanya. Muhammad menambahkan, tiang yang saat ini miring sebelumnya sudah pernah ambruk beberapa tahun lalu. Saat itu bagian depan tokonya ikut ambruk karena tertimpa tiang. Beruntung saat kejadian tidak ada pengguna jalan yang
melintas di samping tiang itu. “Saat itu untung sepi, jadi Cuma toko saya yang rusak,” paparnya. Kali ini dia mengaku sudah pernah melaporkan masalah itu ke instansi terkait, meski tidak melapor secara resmi namun dirinya mengaku pernah melapor kepada seseorang yang diketahui merupakan pegawai PLN dan Telkom. “Saya tidak tahu pasti tiang ini milik siapa, pada saat ada
karyawan PLN saya lapor secara lisan. Saya juga pernah bertemu dengan pegawai Telkom, ya saya laporkan juga. Tapi sampai sekarang belum ada yang memperbaikinya,” terangnya. Pengamatan wartawan koran ini, kondisi tiang kabel PLN atau Telkom tersebut miring ke sisi barat. Pada sisi barat berjejer pertokoan dan warung milik warga. Sedangkan trotoar yang ada di bawahnya banyak melintas pejalan kaki. (rri/pri)
HABIBIUL ADNAN/JPRS
Warga Dusun Tegal Barat, Desa Wringinanom, Kecamatan Jatibanteng mengambil air sungai untuk kebutuhan sehari-hari
Harga Satu Timba Air Rp 5 Ribu n TERPAKSA... Sambungan da ri Hal 28
Sementara untuk mendapatkan air bersih, warga Dusun Tegal Barat ini harus berjalan menempuh jarak sekitar empat kilometer. “Sekarang minum air sungai, jaraknya jauh tapi karena tidak ada pilihan lain jadi tetap diambil,” imbuhnya. Bahkan, jalan yang harus dilalui warga menuju sungai tidaklah mudah. Mereka berperang dengan rasa lelah serta melewati bebatuan demi mendapatkan air bersih, “Ha-
rus antri dulu, itupun yang didapat hanya satu timba karena sungainya kecil,” paparnya. Kesulitan air bersih seperti ini sudah berlangsung rutin setiap tahun di musim kemarau. Untuk itu, dirinya bersama warga yang lain berharap agar pemerintah membangun sarana ketersediaan air bersih. “Tolong Pak Bupati, kami butuh minum air bersih. Sudah dua minggu ini warga harus jalan jauh untuk ambil air di sungai. Sumurnya mati,” katanya. Alternatif lain untuk mendapat air bersih sebenarnya bisa di-
lakukan ratusan warga. Yakni dengan membeli sebesar Rp 5 ribu untuk satu timba air. “Mau beli terus tidak ada uang. Harga segitu mahal buat kami,” kata Hamdi, warga lain. Diberitakan sebelumnya, ada 34 titik pada 10 kecamatan yang mengalami krisis air bersih di Kabupaten Situbondo. Untuk mengatasi krisis air bersih tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo terus mendistribusikan air bersih ke beberapa desa yang dilanda kekeringan. (rri/pri)
Sebelumnya Sudah Pernah Ambruk Ada Pengadaan Sekolah Unggulan
n MINTA... Sambungan da ri Hal 28
Letaknya yang cukup strategis serta dekat dengan taman Alun-alun Kota Situbondo, mejadikan tiang itu kerap menjadi perhatian. Karenanya, warga yang mengetahui tiang tersebut meminta agar segera dierbaiki. “Kalau tidak dibetulkan, dicabut saja,” paparnya. Hal serupa juga disampaikan oleh pemilik toko elektronik,
n WARGA...
Sambungan da ri Hal 28
“Barulah setelah itu masyarakat dapat menerima proyek tersebut dalam bagian wilayah mereka. Masyarakat saat itu meminta adanya tempat lapang di depan masjid sebagai pendukung kegiatan warga baik untuk pengajian maupun parkir masjid, setelah masyarakat dijelaskan bahwa dalam proyek RTH juga tercantum keinginan mereka, barulah mereka men-
gerti,” jelas Masyhari. Asembagus sendiri menjadi salah satu prospek program second city di wilayah Situbondo timur. Selain RTH sebagai tempat pusat kegiatan masyarakat, nantinya program lain seperti pengadaan sekolah unggulan, rumah sakit berkualitas dan lampu penerangan akan menjadi penunjang program tersebut. Masyhari menambahkan bahwa dirinya berharap setelah keinginan masyarakat mengenai desain RTH dipenuhi, war-
ga dapat kembali kondusif. Program second city dapat berjalan lancar jika masyarakat mau ikut menjaga stabilitas dan keamanan wilayah Asembagus. Selain itu, mantan Lurah Mimbaan ini mengungkapkan dengan adanya second city maka dana yang diberikan pemerintah kabupaten akan semakin besar ke wilayahnya. Sehingga, masyarakat lah yang berperan penting untuk membuat semua program dapat terlaksana dengan baik. (fre/pri)
OLAHRAGA
34
R A D A R
Jawa Pos
Selasa 12 September 2014
B A N Y U W A N G I
Putra Lolos, Putri Kandas BANYUWANGI - Tim bola voli putra Banyuwangi menjaga asa dalam ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Bola Voli Indoor dan Bola Voli Pantai Jawa Timur. Bagaimana tidak, Vicktor dkk berhasil melenggang ke babak semifinal. Pada babak 16 besar, tim asuhan Bambang itu mengalahkan Situbondo dengan skor 3-1 dalam laga yang digeber di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin pagi (15/9). Tidak sampai di situ, kiprah tuan rumah berlanjut pada babak 8 besar yang dilangsungkan sore kemarin. Kali ini, Kabupaten Blitar menjadi korban atas keperkasaan tuan rumah. Bagaimana tidak, tuan rumah tampil gemilang dan menang tiga set langsung dengan skor 3-0. Karena itulah, peluang untuk bentrok dengan Surabaya di partai final masih terjaga. Sebaliknya, laju tim bola voli putri Banyuwangi tertahan di babak delapan besar. Tim asuhan Rusmiyati itu kalah versus Kota Blitar dalam pertandingan empat set. Skor akhir 4-1 untuk keunggulan lawan menjadi penutup laga tersebut. Dengan hasil itu, otomatis tim putri Ba-
ALI NURFATONI/JP-RABA
EMPAT BESAR: Pemain voli putra Banyuwangi usai memastikan lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan Situbondo 3-1 kemarin.
nyuwangi gagal memenuhi target masuk empat besar. Sementara itu, laga semifinal akan berlangsung mulai hari ini (16/9). Tim putra Surabaya akan melawan Tulungagung. Sedangkan, satu partai lain memperte-
mukan Banyuwangi yang diprediksi akan bertemu dengan Sidoarjo. Sampai berita ini rampung, Sidoarjo versus Pamekasan masih berlangsung. Di lain pihak, tim putri Kota Blitar akan bersua dengan Sido-
arjo. Sedangkan, satu tempat lain sudah diisi Kota Blitar. Tim yang mengalahkan Banyuwangi itu akan bertemu antara pemenang Surabaya dengan Tulungagung. Tadi malam, kedua tim ini masih berlangsung. (ton/c1/als)
Sidoarjo dan Sumenep Unggulan Teratas GALIH COKRO/RABA
BERBAHAYA: Para pemain Persigubin sedang berlatih di Stadion Diponegoro, kemarin pagi (15/9).
Persewangi
VS
Persigubin
Hanya Laga Formalitas BANYUWANGI - Kiprah Persewangi di babak 16 besar Kompetisi Divisi Utama pada musim ini hancur lebur. Bagaimana tidak, The Lasblang (Laskar Blambangan) berada di dasar klasemen grup L hingga match day ketiga dan sudah dipastikan gagal lolos ke babak 8 besar. Celakanya, Tim Merah-Hitam belum pernah sekalipun menang. Dua laga kalah tuan rumah PSS Sleman dengan skor 2-0 dan tumbang di kandang sendiri saat menjamu Martapura FC. Persewangi tidak berangkat ke Papua melawan Persigubin pada tanggal 10 September lalu. Karena itulah, Nanda Pradana dkk mendapatkan sanksi pengurangan poin dari PT. Liga Indonesia. Hingga kini, kini Persewangi minus 3 poin. Padahal, masih ada tiga laga sisa yang harus dilakoni tim asuhan Bagong Iswahyudi untuk menutup babak 16 besar. Namun demikian, hasil tiga laga itu tidak berguna bagi Persewangi. Termasuk menjamu Persigubin
di Stadion Diponegoro, Banyuwangi sore ini (16/9). Apa pun hasilnya, tim pujaan rakyat Bumi Blambangan itu tetap berada sebagai juru kunci. Jika sampai kalah di kandang sendiri, maka peluang Persigubin untuk lolos ke babak 8 besar cukup terbuka. Saat ini, tim asal Papua itu masih memimpin klasemen dengan 7 poin. Jika menang, maka Persewangi bisa menghambat Persigubin dalam upaya lolos dari grup L. Dan, tentu saja, kontestan lain, Martapura FC, dan PSS Sleman cukup diuntungkan. Yang jelas, bagi Persewangi, laga tersebut dinilai hanya sebagai formalitas. Prestasi Persewangi pada babak 16 besar memang jeblok. Padahal, sebelumnya, Persewangi lolos sebagai pemuncak klasemen. Situasi terbalik tersebut membuat langkah Persewangi untuk menunggu tangga juara dan lolos ke ISL pun pupus. Ironisnya, memasuki babak 16 besar, tim asuhan Bagong Iswahyudi tidak memiliki pro-
gram latihan yang jelas. Fakta ironis itu memang menyusul gaji ala tarkam yang diterima pemain. Sehingga, usai pertandingan, tidak ada program latihan. Namun demikian, pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi mengaku masih optimistis jika timnya bisa meladeni tantangan Persigubin. Meskipun, stamina pemain diragukan fit 100 persen. ‘’Seperti biasa, anak-anak akan tampil Ngotot,’’ ujarnya kemarin. Dia mengakui, jika kendala finansial yang membuat laju Persewangi jeblok di babak 16 besar. Tapi, bagaimana pun juga, laga kandang tetap menjadi prioritas untuk dimenangkan. ‘’Kita ingin kembali mempersembahkan kemenangan untuk suporter dan masyarakat Banyuwangi,’’ tandasnya. Sementara itu, Persigubin sudah berada di Bumi Blambangan. Bahkan, tim di bawah asuhan Mial Arman itu sudah menjajal lapangan Stadion Diponegoro, Banyuwangi kemarin. Tentu, mereka masih penasaran dengan kekuatan Persewangi. (ton/c1/als)
Brand High-Street Finn Boutique FINN Boutique kembali menggelar diskon besar-besaran. Outlet yang di dalamnya menjual brand fashion Internasional ini menawarkan potongan harga hingga 50 persen. Untuk merk Zara, pihaknya memberikan diskon 20 persen. Program karnaval Branded Sale ini menghadirkan belasan brand highstreet seperti ZARA. Penataan produk-produk yang dijual dalam program sale ini terbilang cukup rapi. Anda akan dengan mudah menemukan koleksi ZARA karena setiap
pakaian dikelompokkan menurut brand dan kategori harga. “Jika ingin mendapatkan barang sesuai keinginan Anda dengan harga miring, sebaiknya datangi program ini dari sekarang karena pilihan dan ukuran busana masih cukup lengkap dan beragam,” ujar pemilik Finn Boutique, Fifin Natasha. Fifin Natasha mengatakan, berbagai macam jenis pakaian mulai dari pakaian untuk berbagai acara baik resmi maupun santai bisa didapatkan di sini. Selain baju, terdapat juga jubah
dari Madinah, jilbab, aneka aksesoris jilbab, sandal pesta, sandal santai, tas koper, kacamata. Tidak itu, saja koleksi body shop import dari Singapura bisa didapatkan di Finn Boutique, seperti merk Boss, Bulgari, Pollo, Lakuste dan CH. “Semua produk yang di jual di Finn Boutique adalah koleksi terbaru,” ujarnya Fifin. Tertarik? Anda bisa datang langsung ke Finn Boutique yang ada di Ruko Jalan KH Agus Salim (belakang Kampus Untag) Banyuwangi. (*/als)
KUALITAS IMPORT: Finn Boutique menawarkan potongan harga hingga 50 persen.
GALIH COKRO/RABA
BANYUWANGI - Bola voli pantai junior mulai dipertandingkan di Pantai Boom Banyuwangi kemarin (15/9). Sebanyak 13 kontingen se-Jawa Timur ikut ambil bagian dalam ajang yang bakal berakhir pada tanggal 16 September mendatang itu. Sidoarjo dan Sumenep diunggulkan untuk menjuarai ajang tersebut. Sedangkan tuan rumah tetap diperhitungkan untuk bisa bersaing dalam perebutan juara. Bahkan, tuan rumah menerjunkan tiga tim yaitu tim 1, 2, dan 3. Pada pertandingan perdana, tim putra Banyuwangi 3 mampu melangkah manis dalam pertandingan perdana. Tuan rumah menang dua set langsung saat menjamu Gresik 2 dengan skor 21-17 dan 21-5. Namun, tim putra Banyuwangi 1 harus KO saat menghadapi
GALIH COKRO/RABA
LEADING: Pemain voli pantai putri Banyuwangi 2 berusaha mengembalikan bola ke tim Kota Malang.
tim Sumenep 1. Meski sempat memberikan perlawanan sengit, tuan rumah kalah dalam pertandingan tiga set dengan skor 1521, 21-16 dan 17-19.
Tim putri Banyuwangi 2 juga berhasil mengawali langkah di pertandingan perdana dengan kemenangan. Namun, kemenangan tersebut diraih dengan
pertandingan tiga set saat bersua dengan Kota Malang. Skor 2-1 untuk tuan rumah dengan catatan 21-13, 15-21, dan 15-10. Namun, lagi-lagi Sumenep menjadi penghambat laju Banyuwangi. Tim putri Banyuwangi 3 dipaksa kalah dengan pertandingan 3 set untuk kemenangan 2-1 tim tamu. Sebab itulah, tim putri Banyuwangi harus berjuang ekstra keras agar bisa berjaya dalam ajang tersebut. Atas hasil itu, Sumenep memang dijagokan dalam kejuaraan tersebut. Selain itu, Sidoarjo juga menjadi salah satu penantang serius. Selama ini, Kota Udang itu merajai dalam kategori voli pantai di Jawa Timur. Hal itu dibuktikan tim putra Sidoarjo 1 saat melawan Surabaya. Sementara itu, pertandingan akan dilanjutkan pagi ini. (ton/c1/als)
Jawa Pos
Selasa 16 September 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
35
S A M B U N G A N
Sekolah Diminta Patuhi Aturan ■ HARI INI...
Sambungan dari Hal 25
Ada juga SDN Gombengsari 4, SDN Glagahagung 3, SDN Kandangan 5, SDN Sidowangi 2, SDN Kemendung 1, SDN Labanasem 2, SDN Kaligung 1, SDN Tampo 2, SDN Rejosari 2, dan SDN Karangsari 4. Sekolah lain adalah SDN IX Kalibaru Wetan, SDN 2 Tampo, SDN Tegalharjo VIII, SDN Kalibaru
Wetan 4, SDN Kalibaru Manis 3, SDN Kalibaru Manis 7, SDN Sumberberas 5, dan SDN Banjarsari 1 dan 2. ”Orang yang berperan sebagai notulen rapat saat pertemuan di SDN 2 Tampo juga akan dimintai keterangan,” ujar sumber kuat koran ini. Sementara itu, penanganan kasus dugaan pungutan liar (pungli) rehabilitasi sekolah pada APBN tahun 2014 disikapi dingin Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi.
Menyikapi pemeriksaan sejumlah guru sebagai saksi dalam perkara itu, Dispendik menganggap biasa. Sebab, pemeriksaan itu menjadi wilayah hukum kejaksaan. Pada dasarnya seluruh proses hukum yang menyangkut masalah itu, Dispendik menyerahkan sepenuhnya kepada institusi hukum. “Pemeriksaan itu sudah wilayah hukum. Itu sepenuhnya kewenangan kejaksaan,” ujar Hamami, Kabid TK/SD Dinas Pen-
didikan Banyuwangi. Dalam kesempatan itu, pihaknya ingin meluruskan sejumlah hal yang muncul terkait masalah dana bansos tersebut. Salah satunya mengenai adanya sekolah yang memakai beberapa bagian bangunan bekas, seperti genting, kayu, dan lain-lain untuk mendukung kegiatan rehabilitasi sekolah itu. ”Itu diperbolehkan sepanjang barang yang ada masih layak dan bisa digunakan kembali. Seperti
Pendaftar Tembus 1.796 Orang ■ MULAI...
Sambungan dari Hal 25
Kepala BKD Banyuwangi, Sih Wahyudi mengatakan, pengiriman nomor peserta tersebut akan dilakukan melalui Kantor Pos ke alamat masing-masing pendaftar. Dalam paket kiriman nomor peserta tes itu juga akan dilampirkan pengumuman agar pendaftar aktif melihat website BKD Banyuwangi. “Karena jadwal tes dan urutan peserta tes belum ada, dalam kiriman nomor peserta tersebut akan kami lampirkan pengumuman agar pendaftar aktif melihat situs BKD Banyuwangi. Jadwal tes dan urutan peserta tes akan kami masukkan website BKD Banyuwangi,” ujarnya didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan dan Mutasi Pegawai, Astorik, kemarin (15/9). Sih Wahyudi menambahkan, pihaknya mendapat pemberitahuan dari pusat bahwa pendaftaran seleksi CPNS 2014 yang sedianya berakhir Minggu (14/9) diundur hingga pukul 24.00 tadi malam (15/9). Nah, karena batas waktu pendaftaran mundur, pihaknya juga memundurkan batas pengiriman berkas pendaftaran fisik dari semula tanggal 17 September menjadi 18 September. “Pengiriman berkas lamaran fisik kami tunggu hingga 18 September cap pos,” kata dia. Sementara itu, pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, sejumlah petugas BKD sibuk melakukan verifikasi berkas
di SDN Rejosari yang memakai genting bekas yang masih layak pakai,’’ tandasnya. Menurutnya, dalam bimtek yang diikuti sekolah, fenomena seperti yang terjadi di SDN Rejosari itu diperbolehkan. Selanjutnya, pihak sekolah tinggal membuat berita acara dan pemberitahuan kepada pelaksana kegiatan terkait pengalihan anggaran untuk bangunan lain. “Namanya juga rehabilitasi, tidak semua dibangun,” ujarnya. Dalam Rancangan Anggaran Belanja (RAB) hal itu diperbolehkan. Terkait masalah itu pihaknya meminta agar pihak sekolah mematuhi aturan dan RAB yang telah disusun. Seperti diberitakan sebelumnya, beragam cara dilakukan pihak sekolah agar memanfaatkan dana Bantuan Sosial (Bansos) Pendidikan 2014. Seperti yang dilakukan SDN 2 Rejosari, Kecamatan Glagah. Un-
tuk rehabilitasi ruang kelas yang dikerjakan swakelola tersebut, pihak sekolah memutuskan memakai genting karang pilang lama yang masih tampak baru. Dari papan proyek yang dipampang, SDN 2 Rejosari mendapatkan dana hibah bansos Rp. 194.865.000. Sesuai RAB, anggaran sebanyak itu akan digunakan untuk rehab tiga ruang kelas. Atas kesepakatan dengan komite sekolah, anggaran tersebut akan digunakan pengembangan satu ruang kelas tambahan. Jadi, total semua ada empat lokal. Sekadar diketahui, terkait kasus dana bansos, Kejaksaan Banyuwangi telah menahan tiga orang. Mereka adalah Ahmad Munir, 55, yang sehari-hari sebagai kepala UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru; Ahmad Farid alias Mamak, 50, seorang LSM pendamping; dan
Ririn Puji Lestari, 48, staf UPTD Kalibaru yang juga kepala SDN Kalibaru Wetan. Sejak Rabu (10/9) pukul 00.15 ketiganya diinapkan di Lapas Banyuwangi. Mereka diduga melakukan tindak pidana pungli di sekolah penerima bantuan rehabilitasi sekolah. Besarnya tarikan bervariasi, rata-rata 10 persen dari nilai proyek. Nilai proyek dana hibah pendidikan yang disokong dana APBN itu minimal Rp 129 juta dan maksimal Rp 300 juta. Dalam penangkapan itu, tim khusus anti-korupsi kejaksaan menyita barang bukti senilai Rp 211 juta. Uang tersebut diduga hasil pengumpulan pungli dari sekolah penerima dana hibah. Untuk kepentingan penyidikan, timsus kejaksaan juga menggeledah ruang sarana dan prasarana Dispendik Banyuwangi. (nic/c1/aif)
Dapat Kucuran Bansos Rp 194,8 Juta ■ KASEK...
GALIH COKRO/RABA
READY: Puluhan unit komputer sudah disiapkan untuk tes CPNS secara online di kantor BKD Banyuwangi.
pendaftaran fisik yang dikirim para pendaftar. Diperoleh keterangan, dari seluruh berkas yang sudah diverifikasi tersebut, seluruhnya dinyatakan memenuhi kriteria yang ditetapkan, termasuk kriteria indeks prestasi kumulatif (IPK). Sih Wahyudi menambahkan, hingga pukul 14.00 kemarin, jumlah pendaftar yang telah melakukan pendaftaran online sebanyak 1.796 orang. Di saat bersamaan, berkas pendaftaran
fisik yang telah sampai di kantor BKD baru mencapai 1.133 berkas. Artinya, masih ada 663 pendaftar yang belum mengirimkan berkas lamaran fisik ke kantor instansi yang berlokasi di jalan KH. Agus Salim Nomor 20A, Banyuwangi, tersebut. Masih menurut Sih Wahyudi, pihaknya akan memberi fasilitas kepada para pendaftar tes CPNS. Karena para pendaftar tidak hanya berasal dari Banyuwangi, tapi berasal dari berbagai daerah di
Indonesia, maka pihaknya akan menghubungi masing-masing pendaftar agar segera mengirim berkas lamaran fisik ke kantor BKD. “Jika sampai besok (hari ini) atau lusa (besok) berkas pendaftaran fisik masih belum masuk. Pendaftar akan kami hubungi via SMS atau telepon agar segera mengirim berkas lamaran fisik tersebut. Karena mungkin terjadi kesalahan atau ada peserta yang belum mengerti,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Sambungan dari Hal 25
Nilainya sekitar Rp 17.000.000. ”Kami siap diperiksa kejaksaan,” tegasnya. Bagaimana kondisi rehabilitasi gedung SDN 1 Kaligung dengan kucuran dana bansos tersebut? Kasek Kundono mengatakan, pihaknya berencana menggarap proyek swakelola tersebut dengan sebaik-baiknya. Apalagi, sekolah yang terletak di Dusun Krajan, Desa Kaligung, tersebut lama tidak pernah mendapat dana bantuan rehab sekolah. Semenjak menjabat sebagai kepala sekolah 17 April 2012 lalu, Kundono mengaku sudah mengetahui ruang kelas sekolah dalam kondisi rusak berat. Kerusakan terlihat di ruang kelas satu, dua, dan tiga. Kerusakan paling parah adalah bagian atap dan plafon. “Plafonnya dari gedeg (anyaman bambu, Red) dan sudah jebol semua. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan untuk keselamatan siswa,” beber Kundono. Oleh karena itu, pihaknya mengajukan proposal agar mendapat bantuan dana rehab untuk perbaikan ruang kelas yang rusak berat tersebut. Kemudian, pada Juli lalu proposal yang telah dikirimkan mendapat tanggapan pemerintah pusat. Setelah ditinjau, langsung disetujui dan mendapat bantuan hibah APBN tersebut. “Sejak menjabat kepala sekolah, baru kali ini saya mendapat bantuan, dan saya akan melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya. Saat wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi datang ke SDN 1 Kaligung, para siswa tengah bermain di halaman sekolah yang masih berdebu itu. Plafon tiga
lokal ruang kelas sudah dibongkar. Lantai ruang kelas sekolah tersebut tidak ada yang berkeramik, hanya ruang guru saja. Dua orang pekerja sedang mengerjakan kolom besi beton yang akan dicor menjadi tiang. Sementara itu, saat bersamaan digelar rapat antara kepala sekolah dan dewan guru yang dipimpin langsung Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Rogojampi, Hadi Hasan. Hadi Hasan kemarin tengah berkunjung ke sekolah tersebut. Sayang, saat akan dikonfirmasi terkait rapat yang digelar hampir dua jam tersebut, Hadi Hasan langsung meninggalkan tempat tanpa berkomentar sedikit pun. “Tidak ada hal khusus. Rapat hanya membahas pembinaan dinas, meliputi administrasi sekolah dan kelas,” terang Kundono. Sejumlah material bangunan, seperti semen, pasir, batu bata, besi, dan genting baru, sudah disiapkan pihak sekolah. Tidak ada kegiatan yang berlebihan di sekolah tersebut. Hanya ada tiga pekerja yang sedang mengerjakan kolom besi. “Tukangnya masih kurang. Kemungkinan seminggu lagi akan ada tambahan tukang,” ujar salah seorang pekerja. Gedung sekolah yang didirikan tahun 1948 tersebut mendapat bantuan dari APBN senilai Rp 194.865.000. Sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB), bantuan senilai itu akan digunakan merehab tiga ruang kelas. Bagian yang rehab adalah bagian atap, plafon galvalum, dan gawang pintu, jendela, dan teras ruang kelas dengan lebar dua meter. “ Kualitas akan saya sesuaikan spek dalam RAB. Malahan akan kita tingkatkan agar lebih bagus,” tandasnya. (ddy/c1/aif)
Lebih Ringan 15 Hari daripada Tuntutan Jaksa Air Mata Basahi Pipi di Raudah ■ JUAL...
Sambungan dari Hal 25
Lantaran kedapatan menjual delapan botol miras jenis arak, Yuni dijatuhi hukuman 1,5 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin (15/9). Dia dianggap melanggar ketentuan dalam Pasal 204 KUHP. Hukuman yang diberikan majelis hakim tersebut sebetulnya lebih ringan 15 hari daripada tuntutan jaksa. Dalam tuntutan yang dibacakan Jaksa Hari Utomo, terdakwa Yuni dituntut hukuman selama dua bulan. Menanggapi tuntutan tersebut, terdakwa yang didampingi kuasa hukumnya, Mawardi SH, langsung mengajukan pembelaan. Dalam pembelaan lisan tersebut, Mawardi meminta kering-
NIKLAAS ANDRIES/RABA
TERPIDANA: Yuni Rahayuningtyas di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.
anan hukuman atas kliennya. Sejumlah alasan dikemukakan, di antaranya terdakwa Yuni mengidap penyakit asma. “Mohon
pertimbangannya. Terdakwa memiliki penyakit asma,” beber Mawardi. Menanggapi tuntutan dan plei-
doi kuasa hukum terdakwa tersebut, majelis hakim akhirnya menjatuhkan pidana penjara selama 1,5 bulan. Hakim berpendapat bahwa terdakwa bersalah melanggar Pasal 204 KUHP. Pertimbangan yang meringankan, terdakwa bersikap sopan, mengakui, dan menyesali perbuatannya. Yang memberatkan, perbuatan terdakwa itu membahayakan orang lain. Atas putusan tersebut terdakwa dan kuasa hukumnya menerima. Sekadar tahu, Yuni terpaksa berurusan dengan hukum lantaran kedapatan menjual miras jenis arak. Polsek Muncar mengamankan barang bukti berupa delapan botol miras untuk memproses perempuan itu. Dia diproses hukum sekitar Agustus 2014 lalu. (nic/c1/bay)
■ TENGAH...
Sambungan dari Hal 25
Ketika mendekati gunung bebatuan itu, bus yang mengangkut rombongan jamaah Banyuwangi Kloter 27 berjalan sendiri. Padahal mesin bus sudah dimatikan dan roda gigi di posisi netral alias nol. Yang lebih mengherankan, mesin sudah mati, gigi persneling sudah nol, dan kondisi jalan menuju Jabal Magnet naik agak curam. Tapi, bus tetap berjalan. Seperti ada benda yang menariknya. Konon, daya tarik itu berasal dari kekuatan magnet di Jabal Magnet. Ziarah (tour) terakhir kemarin di Masjid Qiblatain. Tapi karena sudah full pengunjung, rombongan kami hanya berputar di halaman parkir. Setelah itu langsung cabut menuju hotel. Sebab, jarum jam sudah menunjuk angka 10.15 WSA.
Kami tidak ingin ketinggalan salat Duhur berjamaah di Masjid Nabawi. Sekali bolong, program Arbain langsung tidak terpenuhi alias “batal”. Yang tidak kalah penting, sebagian besar jamaah sudah berhasil ziarah ke makan Nabi Muhammad Saw, Abu Bakar, dan Umar bin Khatab. Baik yang dibimbing oleh KBIH maupun melakukannya secara mandiri. Raudah yang berada di sisi kanan makam Nabi Muhammad Saw, merupakan tempat mustajabah. Bagi siapa yang berdoa di dekat mihrab Masjid Nabawi itu akan dikabulkan oleh Allah Saw. Itu sebabnya, Raudah tidak pernah sepi pengunjung. Apalagi, di musim haji seperti sekarang. Dibutuhkan kesabaran dan perjuangan ekstra keras untuk bisa berdoa di dalamnya. Setelah antre sekitar satu jam
dalam impitan jamaah dari seluruh dunia, tengah malam kemarin saya dan beberapa jamaah berhasil masuk ke Raudah. Rasanya plong bisa salat sunah dan berdoa di Raudah. Baru saja baca iftitah salat sunah yang pertama, air mata sudah membasahi pipi saya. Makin menjadi-jadi pada bacaan salat berikutnya sampai salam. Padahal, saya salat sunah berkali-kali. Kebetulan saya mendapat tempat di shaft paling depan di samping makam Nabi. Hanya selisih dua jamaah dari makan nabi. Tempat itu yang diidamkan para jamaah. Karena tempatnya yang nyaman dan tidak desak-desakan seperti di barisan belakang, saya bisa berdoa panjang sekali. Termasuk memanjatkan semua titipan doa dari tetangga, teman, karyawan, dan semua orang yang saya kenal. (*)
muda,” imbuhnya. Adapun kaum pengguna internet alias netizen, dijadikan media untuk mempromosikan wisata. Banyuwangi memasarkan wisata lewat aplikasi Android yang dinamai Banyuwangi Tourism di telepon pintar. “Selain itu, sarana media sosial seperti Twitter, Youtube, Path, Instagram kami optimalkan. Sekarang ini rekomendasi dan foto-foto selfie yang di-upload di dunia maya sangat mempengaruhi keputusan orang dalam berwisata,” urainya. Untuk pasar para netizen, secara berkala Banyuwangi juga menyelenggarakan lomba foto dan tulisan bagi blogger, sehingga menarik mereka untuk berkunjung ke Banyuwangi. Anas menambahkan, di Banyuwangi telah terpasang sekitar 1.300 titik wifi yang tersebar di tempat-tempat wisata, taman, dan fasilitas publik lain. Anas mengatakan, berkat pro-
mosi dan segmentasi yang digarap berkelanjutan, kunjungan wisatawan terus naik. Pada 2013, jumlah wisatawan domestik yang mengunjungi tempat-tempat wisata di Banyuwangi mencapai 1,057 juta, meningkat 22 persen dibanding 2012 sebesar 860.831 orang. Pada 2013, kunjungan wisatawan asing sebesar 10.462 orang, naik 90,14 persen dibanding 2012 sebesar 5.502 orang. Berdasar survei independen, belanja wisatawan asing di Banyuwangi sebesar Rp 2 juta per orang per hari. Dengan demikian, jumlah devisa yang masuk dari wisatawan mancanegara itu sekitar Rp 52 miliar. “Belanja itu belum termasuk yang dikeluarkan wisatawan domestik yang karakteristik belanjanya lebih besar dibanding wisatawan asing, karena wisatawan domestik beli oleh-olehnya pasti lebih besar,” pungkas Anas. (sgt/c1/afi)
Agar Lebih Rasional, Perlu Dilakukan Penelitian Belanja Wisatawan Asing Rp 2 Juta Perhari
■ LAHIRKAN...
Sambungan dari Hal 25
Teng Jember nggeh enten (Watu Ulo yang mana? Jember apa di sini? Di Jember juga ada),” kata Yons DD, salah satu anggota tim ekspedisi, menirukan jawaban salah satu warga. Setelah perjalanan cukup jauh dan beberapa kali kesasar, akhirnya tim ekspedisi sampai di lokasi, yakni Dusun Seruni. Warga sekitar menyebut “Seruni” itu “Serunai” dengan bunyi “ai” sangat jelas. “Di tengah sawah itu ada jalan kecil ke arah utara. Ikuti saja sampai pertigaan, lalu belok kiri atau ke barat,” kata seorang warga Dusun Seruni yang kami temui di pinggir jalan. Nah, jalan kecil ke arah utara yang dimaksud warga itu berada di jalan desa jurusan Dusun Sangkur, Desa Bunder, dan Dusun Ancar, Desa Gombolirang. Keduanya masuk daerah administrasi Kecamatan Kabat. Tanpa banyak pikir, kami ikuti petunjuk warga tersebut. Kami lalui jalan di tengah sawah itu hingga pertigaan, lalu belok ke barat. Dari jalan desa, kira-kira jaraknya 500 meter. Barulah sampai lokasi. Namun, kami tidak menemukan batu yang disebut-sebut mirip ular itu. Kami hanya melihat bukit cadas yang cukup sulit dilalui kendaraan. Di barat dan timur bukit cadas itu berdiri beberapa rumah penduduk, dan di pucuk bukit itu berdiri sebuah musala. Belakangan diketahui musala itu baru dibangun sepuluh tahun lalu. Di sebelah utara musala itu adalah jurang yang cukup curam, dan di utaranya lagi bukit cukup tinggi. Meskipun sulit, tim ekspedisi tetap melalui bukit itu. Setelah melaluinya, kami bertanya kepada penduduk sekitar. “Di pucuk bukit batu itulah batu ularnya. Di barat pengimaman musala,” kata warga yang kami tanya di barat bukit. Tim ekspedisi pun menengok bukit yang
baru saja dilalui itu. Perlahan kami kembali dan menaikinya. Namun, kami tidak melihat batu yang konon mirip ular tersebut. Kami pun ragu dengan cerita masyarakat terkait Watu Ulo itu. “Kang riko ijek ikau (yang Anda injak itu),” kata orang tersebut dari depan rumahnya. Anggota tim ekspedisi hanya saling pandang, lalu menggelang. Melihat kami semakin bingung, warga sekitar yang belakangan kami ketahui bernama Amin itu mendekat. Dia sibak rumput liar di atas batu yang kami injak. Barulah batu yang mirip ular itu terlihat. Batu itu berdiameter sekitar setengah meter membujur ke selatan-utara. Bentuknya mirip tubuh ular. Ada bulatan-bulatan tidak teratur di batu itu. Bulatan itu mirip sisik ular memang. Panjangnya bervariasi, ada yang dua meter, dan ada pula yang lebih dari itu. Potongan-potongan batu mirip ular itu terpencar dari lereng bagian utara hingga pucuk bukit, dan membelah jalan setapak. Setelah diamati lebih seksama, ternyata batu mirip ular tersebut berada di atas hamparan cadas. Cadas itu berada di atas bukit dan bentuknya meruncing mengikuti bentuk pundak bukit tersebut. Nah, di puncak bukit yang tertutup cadas itulah terdapat sebuah batu mirip ular. Cadas yang melapisi pucuk bukit tersebut merupakan cadas rapuh berwarna cokelat kehitaman. Masyarakat sekitar menyebut cadas semacam itu paras gambir. Potongan-potongan batu mirip ular itu juga terbentuk dari material yang sama, yakni paras gambir, bukan batu hitam. Diamati sepintas, unsur penyusun paras gambir lebih banyak mengandung tanah. Bahkan, ada yang menyebut paras gambir itu tanah yang membatu. Ada satu legenda yang berkembang terkait batu mirip ular tersebut. Menurut cerita masyarakat sekitar, dulu ada seorang ibu yang se-
dang nggampung (memanen padi). Saat memanen padi itu, ibu itu mengajak serta anaknya ke sawah. Olehnya, anaknya yang masih di bawah lima tahun itu disuruh duduk tidak jauh darinya. Meski tidak jauh, ibu itu tidak bisa melihat anaknya karena terhalang sesuatu. Nah, di tengah-tengah sang ibu memanen padi, si anak memanggil-manggil ibunya. Si anak mengatakan ada ular besar mendekatinya. Tetapi, ibunya tidak percaya dan menyuruh si anak diam saja dan tetap di tempatnya semula. Si anak pun menuruti perintah sang ibu itu. Meski si anak tidak beranjak, dia tetap berteriak bahwa ular itu semakin mendekatinya. Lagi-lagi si ibu menyuruh anaknya diam saja di tempatnya. Nah, beberapa lama kemudian, si anak tidak bersuara. Dipanggil pun, si anak tidak menjawab. Perempuan petani itu pun gelisah terkait teriakan anaknya tadi: menyebut ada ular besar. Perempuan petani itu bergegas mendekati lokasi anaknya duduk. Tetapi, bukannya si anak yang didapatinya. Perempuan petani itu justru melihat ular besar yang sedang diam, dan anaknya tidak ada. Perempuan petani itu pun marah. Tanpa rasa takut, dia iris-iris tubuh ular itu hingga putus menjadi beberapa bagian. Dia memotong ular itu menggunakan ketam (pisau gampung) yang dia gunakan memanen padi. Lalu, lama-kelamaan ular itu membatu. “Mangkane Watu Ulo iki kan pedot-pedot (makanya Watu Ulo ini putus-putus),” kata Amin. Itu salah satu versi mitos yang berkembang di masyarakat terkait batu mirip ular itu. “Tetapi, itu legenda. Perlu dilakukan pendekatan dan penelitian dari sudut pandang lain agar lebih rasional,” kata Agus John Rahmatullah, anggota ekspedisi yang lain. (c1/bay/bersambung)
■ BIDANG... Sambungan dari Hal 26
Kalau sudah bisa menggaet kaum ibu, satu keluarga bisa ikut semua. Pemerintah daerah tinggal menyiapkan even pendamping, ada wisata pantai atau ke pegunungan. “Itu yang kami harapkan karena family tourism dampaknya besar. Belanja family tourism lima kali lebih besar daripada wisatawan individu,” papar bupati Anas. Untuk segmen anak muda, imbuhnya, Banyuwangi melaksanakan beberapa even wisata, seperti selancar, selancar layar, selancar angin, maupun balap sepeda. Banyuwangi juga memiliki wisata dengan konsep adventure yang cocok untuk jiwa muda, yaitu ke Teluk Hijau, Pantai Sukamade, dan Taman Nasional Alas Purwo. “Yang konsep non-alam, kami punya festival jazz pantai hingga Banyuwangi Art Week untuk anak
Kapolsek akan Laporkan ke Satpol PP ■ BOLOS... Sambungan dari Hal 36
Salah seorang tenaga kependidikan dari Yayasan Pendidikan Minhajut Thulab, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Nailul, 38, mengaku resah dengan keberadaan tempat penyewaan PS yang berada di lingkungan sekolah. Apalagi, mereka kurang menghormati lingkungan dalam membuka usahanya. “Jam
sekolah tetap melayani siswa,” ungkapnya. Sementara itu, Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtni, saat memberi pembinaan kepada para siswa meminta kepada para orang tua untuk bekerja sama dengan kepolisian dan sekolah dalam mengawasi dan mengontrol anaknya. “Terkait rental PS yang tidak tertib, kami tidak berhak menutup. Akan kami laporkan kepada kantor kecamatan dan Satpol PP biar mereka yang menindak,” katanya. (sli/c1/abi)
RADAR GENTENG
36
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Selasa 16 September 2014
Belasan Anak TK Keracunan
OPO MANEH...
Setelah Makan Nasi Kuning di Acara Ulang Tahun
ABDUL AZIZ/RABA
OPERASI: Anggota Polsek Srono memeriksa salah satu toko di wilayahnya kemarin.
Seser Miras Sita 4 Botol SRONO - Perang terhadap peredaran minuman keras (miras) terus dilakukan aparat kepolisian. Sejumlah toko di wilayah Kecamatan Srono yang diduga menjual minuman beralkohol digeledah anggota polsek setempat kemarin. Sayang, dalam operasi itu petugas keamanan tidak mendapatkan hasil maksimal. Mereka hanya mendapatkan empat botol miras merek arak. Minuman memabukkan itu ditemukan di toko milik Mulyadi di Dusun Bongkoran, Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono. Kapolsek Srono, AKP Hery Subagio mengatakan, operasi miras itu dilakukan di semua toko di wilayah hukumnya, terutama yang dicurigai menjadi tempat penjualan barang haram tersebut. “Toko yang diduga menjual miras, kita geledah,” terang kapolsek. Dalam operasi itu, jelas dia, pihaknya sempat menggeledah sejumlah toko. Hanya saja, toko yang ditemukan menjual minuman yang memabukkan itu hanya di toko milik Mulyadi. “Ada empat botol yang kita sita,” terangnya. Bukti empat botol miras itu, jelas dia, langsung dibawa ke polsek. Pemilik toko, sebut dia, dilakukan sidang tindak pidana ringan (tipiring). “Razia toko yang menjual miras ini, akan terus dilakukan,” katanya. Menurut kapolsek, seringkali perbuatan pidana atau kenakalan remaja, itu diawali dari mabuk karena miras. Pihaknya tidak ingin, kejahatan itu merajalela di wilayah hukumnya. “Kita ingin aman, masyarakat juga ingin aman,” tandasnya. (azi/c1/abi)
KRIMINALITAS
SINGOJURUH - Belasan siswa TK Pertiwi Desa/Kecamatan Singojuruh, oleh keluarganya dilarikan ke UGD Puskesmas Singojuruh kemarin malam. Mereka diduga keracunan setelah menyantap nasi kuning di acara ulang tahun salah satu siswa di sekolah itu. Dugaan keracunan para siswa TK Pertiwi itu bermula saat mereka menghadiri acara ulang tahun Alfa. Dalam acara itu, 57 siswa hadir semua. “Keracunan makanan itu di acara ulang tahun,” terang Siti Naharian. Menurut Naharian, ulang tahun di rumah Alfa itu berlangsung pada Minggu (14/9). Sekitar pukul 16.30, hampir semua siswa TK Pertiwi mendapat undangan dan hadir. “Makan-makan sekitar pukul 17.00, lalu pulang,” terangnya. Saat makan nasi kuning di acara ulang tahun, terang dia, putranya bersama siswa lain tidak ada tanda-tanda kelainan. Baru sekitar pukul 19.00, anaknya mengaku mual. “Menangis sambil merintih perut mual,” katanya. Sementara itu, Siti Naharin, ibu korban mengatakan, anaknya mengalami mual saat malam hari setelah sorenya menyantap makanan dari pesta ulang tahun temannya tersebut. “Jam lima makannya, malam hari
PERAWATAN: Korban keracunan yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Singojuruh.
SHULHAN HADI/RABA
mual-mual dan muntah,” ujarnya. Saat Naharian membawa anaknya ke UGD Puskesmas Singojuruh, hampir bersamaan belasan anak yang juga hadir dalam acara ulang tahun oleh orang tuanya dilarikan ke Puskesmas karena perutnya mual-mual. “Semuanya makan nasi kuning,” ungkapnya. Korban yang dibawa ke Puskesmas itu, tidak semua hadir dalam ulang tahun. Bilqis, 7, oleh keluarganya dibawa ke Puskesmas karena ikut keracunan. “Bilqis
Gagal Mencuri Ditangkap Warga SRONO - Nasib apes menimpa Abdul Rahman, 52. Pria paro baya asal Dusun Sumberejo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, itu ditangkap warga karena diduga akan mencuri di toko milik Mulyadi, 50, warga Dusun Blangkon, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono. Dari tangan tersangka itu, polisi mengamankan sebuah linggis dan tas yang dibawa saat beraksi. “Tersangka dan BB (barang bukti) untuk sementara kita amankan di polsek,” terang Kapolsek Srono, AKP Hery Subagio. Dugaan pencurian yang dilakukan tersangka itu, terjadi pada Senin (15/9). Sekitar pukul 01.00, tersangka itu masuk ke rumah korban di bagian depan yang dibuat untuk toko. “Masuk dengan cara mencongkel pintu,” kata kapolsek. Tapi sial, saat baru masuk ke toko pemilik rumah bangun untuk buang air kecil. Saat terbangun itu, mendengar suara yang mencurigakan di toko. “Korban akan masuk ke toko, tersangka langsung kabur, tapi korban sudah mengenali wajah tersangka,” ungkapnya. Percobaan pencurian itu, oleh korban disampaikan kepada para tetangga. Esok harinya, tiba-tiba tersangka itu melintas di depan rumah korban dengan gaya tidak bersalah. “Melihat tersangka melintas, oleh warga ditangkap dan diserahkan ke polsek,” ungkapnya. Kapolsek menyebut, untuk sementara tersangka masih diamankan di ruang tahanan polsek. Linggis dan tas milik tersangka, juga ikut diamankan. “Tersangka masih menjalani pemeriksaan, dan kasusnya terus kita perdalam,” kata kapolsek. (azi/c1/abi)
para siswa yang diduga keracunan. Di antara para siswa itu, kebanyakan kondisinya sudah membaik dan bisa pulang. “Jumlahnya banyak, kok, tapi ada juga yang langsung pulang,” katanya. Untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan itu, terang dia, nasi kuning yang sempat dimakan oleh para siswa itu, dibawa ke RSUD Blambangan. ‘Sampel nasi kuning di bawa ke RSUD Blambangan untuk uji laboratorium,” terangnya. (sli/c1/abi)
Siswa SMP Muncar Kesurupan Masal MUNCAR - Upacara bendera yang rutin di gelar setiap Senin pagi di halaman SMP 17 Agustus 1945 Muncar berubah histeris kemarin. Puluhan siswa yang sedang mengikuti upacara itu tiba-tiba ambruk dan kesurupan. Mulanya siswa yang kesurupan hanya beberapa saja. Tapi tidak lama, sejumlah siswa lain juga ikut kesurupan. “Banyak siswa yang kesurupan, sekolah jadi ramai sekali,” terang Sudarmin, 51, salah seorang tukang bengkel yang mangkal di depan sekolah. Saat beberapa siswa mengalami kesurupan, terang dia, siswa lain oleh para guru diminta berkumpul ke RTH Blambangan yang berada tidak jauh dari sekolah. “Yang tidak kesurupan dikumpulkan ke RTH, tapi siswa yang dikumpulkan itu malah ikut kesurupan,” ungkapnya. Salah seorang guru SMP 17 Agustus 1945, Darmaji, 58, mengatakan kesurupan itu disebabkan karena para siswa membuat keramaian di beberapa tempat yang diyakini ada penunggunya. “Anak-anak ra-
mai di tempat tenis meja, karena di daerah itu ada penunggu,” katanya. Sementara itu, banyak siswa yang kesurupan itu akhirnya sekolah memutuskan untuk memulangkan siswa lebih awal. Sedang para guru, langsung menggelar rapat. “Anak-anak untuk sementara belajar di rumah,” cetus kepala sekolah (Kasek) SMP 17 Agustus 1945 Muncar, Edy Prasetyo. Kasek mengakui saat upacara Senin pagi, sejumlah siswa mengalami kesurupan. Siswa yang kesurupan itu, juga terjadi pada Sabtu malam (13/9) saat ada perkemahan di sekolah. “Saat amanat pembina upacara, ada siswa yang kesurupan, terus dibawa ke UKS,” terangnya. Pada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kasek menyampaikan siswa yang kesurupan itu sebenarnya tidak banyak. Dari data yang ada, jumlahnya hanya sekitar sembilan siswa. “Kita sudah mendatangkan paranormal untuk pencegahannya,” katanya. (sli/c1/abi)
ABDUL AZIZ/RABA
BUKTI: Linggis dan tas milik tersangka diamankan petugas Polsek Srono.
tidak datang di ulang tahun, tapi ikut makan nasi kuning yang dibawa pulang adiknya,” terang Nia, 40, nenek Bilqis. Dugaan keracunan yang menimpa belasan siswa TK Pertiwi Singojuruh pada Minggu (14/9), hingga kemarin sore masih ada yang menjalani perawatan. “Sudah banyak yang pulang, sekarang tinggal tiga anak,” sebut salah satu perawat di UGD Puskesmas Singojuruh, Lilis Dwi kemarin. Lilis mengaku tidak tahu jumlah pasti
SHULHAN HADI/RABA
PEMBINAAN: Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, memberi pembinaan pelajar, orang tua, dan pemilik penyewaan PS di polsek.
Bolos Sekolah Main PS MUNCAR - Diduga bolos sekolah bermain game di rental play station (PS), sejumlah siswa dari beberapa sekolah di wilayah Kecamatan Muncar dan Tegaldlimo digaruk anggota Polsek Muncar kemarin. Para siswa “nakal” itu, oleh polisi langsung dibawa ke polsek untuk diberi pembinaan. Bukan hanya para siswa, pemilik penyewaan PS dan orang tua dari para siswa, oleh polisi juga dipanggil ke polsek. “Saya tidak
menduga anak saya suka bolos sekolah,” terang Mamad, 59, salah satu orang tua siswa. Mamad mengaku kaget saat diberi tahu kalau anaknya dibawa polisi ke polsek karena bolos sekolah. Dirinya berharap, polisi memberi pembinaan. “Saya kapok dan tidak akan mengulangi lagi, sebenarnya saya jarang main PS,” kata RN, 16, salah satu siswa yang terjaring razia n Baca Bolos...Hal 35
SHULHAN HADI/RABA
TIDAK SADAR: Salah seorang siswa yang kesurupan hingga siang hari.