Radar Banyuwangi | 1 September 2014

Page 1

15 Tahun

SENIN 1 SEPTEMBER

TAHUN 2014

Azrul Lepas Anak Penyu ”Michaelangelo”

Pendorong Perubahan dan Pembaruan BANYUWANGI - Peserta simulasi Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 sampai di garis finish, sore kemarin. Setelah menempuh perjalanan sejauh sekitar 103 kilometer (Km) dari Jember ke Banyuwangi, para peserta simulasi disambut

Eceran Rp 5.750

HALAMAN 25

special surprise begitu mencapai garis finish di Pantai Boom Banyuwangi. Begitu menjejakkan kaki di Pantai Boom, peserta langsung disambut panorama Selat Bali yang begitu menawan n Baca Azrul...Hal 35

PEDULI PENYU: Dirut Jawa Pos Koran Azrul Ananda (empat dari kanan), Bupati Anas, Direktur JP-RaBa Samsudin Adlawi, dan para cyclist melepas tukik di Pantai Boom Banyuwangi, kemarin. GALIH COKRO/RaBa

Dam Gupit Minta Tumbal Jam Istirahat, Mandi di Sungai, Pelajar Tewas TEGALSARI – Mungkin ini bisa menjadi peringatan bagi siapa saja agar lebih hatihati mandi di sungai. Seperti yang dialami Fernanda, 14, siswa MTs Mambaul Huda Tegalsari ini. Anak baru gede (ABG) asal Dusun Gumukrejo RT03/RW0 4, Desa/

Kecamatan Purwoharjo itu tewas saat mandi di sungai bersama dengan dua temannya. Lokasi tewasnya Fernanda di saluran irigasi yang berada di depan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Tegalsari, tepatnya yang membatasi antara Desa Tegalsari dengan Desa Sumberejo, Kecamatan Gambiran. Sebelum meregang nyawa, korban bersama dua temannya diketahui bermain dan berenang di bendungan yang terkenal dengan nama Dam Gupit tersebut.

Menurut pengakuan kedua temannya, Huda, 13 dan Alfian, 12, mereka diajak oleh korban bermain di sungai tersebut. Korban memanfaatkan waktu istirahat sekolah untuk mengajak mereka dengan keluar pagar. Pada hari Minggu sekolah tidak libur. Jadwal libur untuk pelajar MTs Mambaul Huda pada hari Jumat. ”Yo mbobol pagar. Dia (korban) mengajak kami untuk keluar dari halaman sekolah,’’cerita Huda n Baca Dam Gupit...Hal 35

Ratusan CJH Jalani Manasik SPORT

Persewangi Junior Langsung Tumbang BANYUWANGI – Persewangi Jr melakoni laga perdana di Liga Remaja Piala Suratin dengan hasil buruk. The Lasblang (Laskar Blambangan) junior dipaksa menyerah saat bersua PSIL Lumajang dengan sko 2-3 di Lapangan AIL Rogojampi kemarin. Hasil negatif tersebut jelas sangat disesalkan. Bagaimana tidak, Persewangi bertindak sebagai tuan rumah di grup A. Karena itulah, menjadi tuan rumah tidak bisa menjadi jaminan untuk bisa melenggang mulus dalam setiap kali pertandingan n Baca Persewangi...Hal 35

BANYUWANGI – Sebelum bertolak ke Tanah Suci, sebanyak 261 calon jamah haji (CJH) Banyuwangi mengikuti bimbingan manasik haji, kemarin. Mereka mendapatkan materi pemantapan soal haji oleh KBIH Sabililah di Lapangan Giri. Warna putih mendominasi pakaian para peserta calon jamaah haji ini. Selanjutnya ratusan peserta KBIH Sabilillah yang terdiri dari jamaah kelompok terbang (kloter) 27 menuju Hotel Tanjung Asri untuk mendapatkan

materi lanjutan guna pemantapan rangkaian ibadah haji. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan pelepasan peserta CJH KBIH Sabilillah. Ketua KBIH Sabilillah HM. Faisholi Harun mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian konsolidasi antar-peserta CJH dan petugas haji. “Mansik ini untuk pemantapan ulang agar ketika sampai di Tanah Suci benarbenar siap dan solid,” kata Faisholi n Baca Ratusan...Hal 35

CHIEN JULIEN/RaBa

KONSOLIDASI: Calon jamaah haji mendengarkan paparan materi manasik dari KBIH Sabililah di Lapangan Giri, kemarin.

Siswandi, Tukang Cukur Merangkap Petugas Jaga Palang Pintu Kereta

Jaga Keselamatan, Rela Merogoh Kocek Sendiri Di rumah yang cukup sederhana ini, suami dari Siti Jamilah ini melakukan aktivitasnya sebagai tukang pangkas rambut. Tidak heran setiap harinya, rumah yang persis dilintasi jalan umum ini ramai dengan calon konsumen. Mereka tidak hanya berasal dari kalangan lingkungan tempat Siswandi tinggal. Tetapi banyak di antaranya dari penjuru Banyuwangi. Garapan dan teknik mencukur Siswandi diakui jempolan. Padahal sebelum menggeluti ptong rambut, dia tidak memiliki pekerjaan tetap alias serabutan. Mulai sales, tukang roti keliling, sampai tukang es pernah dijalaninya n

Pria ini dikenal warga Lingkungan Sukorojo 3/III, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, sebagai tukang pangkas rambut. Tapi, di sela-sela nyukur rambut, bapak dua anak ini merangkap sebagai penjaga lintasan kereta api di dekat rumahnya. NIKLAAS ANDRIES, Glagah RUMAH Siswandi cukup dekat dengan rel kereta api. Jaraknya kira-kira lima meter dari bantalan rel kereta. Tidak ayal, saat kereta api melintas, suara lengkingan bel lokomotif dan deru roda baja terasa kuat mengguncangkan tanah di sekitarnya.

Lawan PSIL, Persewangi junior langsung tumbang Persewangi senior segera bubar!

Pilkades Gambiran rawan protes Dan juga rawan bagibagi picis!

Baca Jaga...Hal 35 SIAGA DI POS: Siswandi menunjukkan sirene buatannya sebagai tanda kereta api akan lewat. NIKLAAS ANDREAS/RaBa

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


26

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos Senin 1 September 2014

B A N Y U W A N G I

BBM Langka, Harga Ikan Melonjak BANYUWANGI – Kelangkaan bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang terjadi beberapa hari belakangan ini, memicu harga ikan naik. Beberapa jenis ikan laut harganya melonjak drastis karena stok ikan menipis akibat nelayan tidak bisa melaut. Para nelayan terpaksa tidak melaut karena kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. Beberapa pedagang ikan di pasar Banyuwangi mengaku sepi pembeli karena harga ikan laut naik. “Ikan sulit didapat, saya dapat ikan tapi harganya tinggi dari tengkulak,” ujar Irianto, pedagang ikan di Pasar Banyuwangi. Irianto mengatakan, beberapa tengkulak asal Kecamatan Muncar mengaku kesulitan mendapatkan BBM solar hingga mempengaruhi harga ikan yang akan ia jual. “Jadi Harga ikan naik karena pemasoknya mengaku kesulitan mendapatkan BBM hingga menaikkan biaya kirim,” papar Irianto. Selain itu, kata Irianto, sejak tanggal 17 Agustus, banyak nelayan yang jarang melaut karena cuaca buruk dan BBM solar susah didapatkan. Selain itu, kenaikan harga ikan juga dipicu cuaca buruk yang me-

nyebabkan para nelayan tidak melaut. “Jika memaksa melaut, bukan tidak mungkin perahu mereka akan diterjang ombak besar. Ketimbang merugi, lebih baik mereka absen melaut,” tutur Irianto. Pantauan di Pasar Banyuwangi memang menunjukkan pasokan ikan segar menurun dari hari-hari normal. Rata-rata perkilogram ikan laut mengalami kenaikan Rp 2 hingga Rp 3 ribu. Seperti harga ikan merenying, kini naik menjadi Rp 25.000 dari harga awal Rp. 22 ribu. Ikan tongkol menjadi Rp.35 ribu dari harga Rp.32 ribu. Ikan banyar yang tadinya Rp.28 ribu kini menjadi Rp.30 ribu. Ikan sempenit dari Rp.12 ribu kini menjadi Rp. 15 ribu. Ikan lemuru naik menjadi Rp 18 ribu dari sebelumnya Rp. 15 ribu. “Ikan lemuru paling banyak diminati, banyak pembeli protes harga ikan,” kata Irianto. Namun tidak semua pembeli protes, namun ada warga yang cukup memahami kenaikan harga ikan tersebut. Namun para pembeli yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga dan pedagang warung berharap agar kenaikan harga ini tidak terus terjadi. (mg2/afi)

TAMAN

DOK.RaBa

KELUHKAN KENAIKAN HARGA IKAN: Para pedagang ikan di Pasar Banyuwangi melakukan aktivitas beberapa saat lalu.

Dorong Produksi Substitusi Impor

Tingkatkan Pengawasan RTH BANYUWANGI- Anggota DPRD dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Khusnan Abadi minta Satpol PP tidak hanya membatasi jam kunjungan ruang terbuka hijau (RTH) saja. Dia juga minta Satpol PP meningkatkan pengawasan operasional sejumlah RTH di Banyuwangi. Menurut Khusnan, penyalahgunaan RTH sudah pada tingkat yang cukup mengkhawatirkan dan meresahkan warga. Saat ini, beberapa RTH tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi dan olahraga namun sering kali dijadikan sebagai lokasi mesum. “Beberapa remaja kita juga DOK.RaBa menjadikan RTH sebagai tempat Khusnan Abadi berpesta minuman keras. Satpol PP harus memperketat pengawasan RTH agar tidak jadi tempat kemaksiatan baru” kata Khusnan. Menurut Khusnan, dirinya melihat sendiri bagaimana perilaku tidak layak dilakukan para remaja dan warga di RTH. Untuk itu, Satpol tidak boleh diam dan jangan membiarkan penyimpangan RTH berlanjut. “Jangan hanya jam kunjungan dibatasi, karena penyalahgunaan RTH tidak hanya terjadi pada malam hari saja namun juga terjadi pada siang hari,” katanya. Khusnan mengusulkan agar sejumlah RTH yang dibangun pemerintah daerah di tempatkan pengawas secara permanen. Tugasnya adalah mengawasi penyalahgunaan dan penyimpangan RTH dari fungsi yang sebenarnya. (afi)

Untuk Menekan Defisit Neraca Perdagangan JAKARTA – Dalam beberapa bulan terakhir ini, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit. Untuk menyehatkan struktur neraca perdagangan nasional yang terus mengalami defisit, maka pemerintah daerah perlu mendorong bergeraknya industri substitusi impor. Bupati Abdulla Azwar Anas mengatakan, saat ini bukan zamannya saling menyalahkan. daerah menyalahkan pemerintah pusat, dan pusat menyalahkan pemerintah daerah. “Ayo berhenti saling menyalahkan, dan mulai mencari solusi atas beberapa persoalan yang dihadapi bangsa,” kata Bupati Anas dalam acara Seminar Indonesia Banking Expo di Jakarta, Kamis (28/8). Anas mengatakan, daerah perlu mendorong dan memfasilitasi berbagai industri substitusi impor sesuai dengan potensi lokalnya. Dengan demikian,

makin banyak komoditas substitusi impor yang dihasilkan. Devisa yang selama ini tersedot untuk impor pun bisa ditekan. «Yang rasional saat ini adalah pengendalian impor. Optimalkan potensi lokal. Banyuwangi mendorong produksi hortikultura lokal untuk melawan penetrasi buah dan sayur impor,» kata Bupati Anas. Bupati Anas mengungkapkan, impor hortikultura secara nasional setahun berkisar USD 2 miliar. Salah satu langkah yang dilakukan adalah proteksi pasar. Sehebat apa pun menggenjot produksi, intensifikasi lahan dan sebagainya, kalau pasar tidak di proteksi, maka akan susah. “Produksi buah naik tapi kalau buah impor lebih murah, kalah juga akhirnya. Maka kesadaran konsumsi buah lokal harus digalakkan. Di Banyuwangi kita larang semua acara resmi dari RT sampai kabupaten untuk sajikan buah impor, harus buah lokal. Alhamdulillah berhasil, petani buah kita semangat,” ujarnya. Produksi komoditas buah di Banyuwangi terus meningkat. Buah semang-

ka, misalnya, naik dari 26.677 ton pada 2012 menjadi 47.366 ton. Melon naik dari 13.233 ton (2012) menjadi 17.430 ton (2013). Manggis melejit dari 8.644 ton (2012) menjadi 19.881 ton (2013). Jeruk siam melesat dari 140.602 ton (2012) menjadi 222.804 ton (2013). Sedangkan buah naga meningkat dari 12.936 ton (2012) menjadi 16.631 ton (2013). Manggis Banyuwangi, ungkap Bupati Anas, sudah ekspor ke Tiongkok, Singapura, Timur Tengah, dan beberapa negara lain. Buah naga kami direct ke ritel besar agar pendapatan petani meningkat. Hortikultura sayur juga mengalami peningkatan, seperti cabai dari 29.787 ton (2012) menjadi 31.916 ton (2013). “Cabai ini kami langsung penjualannya dari petani ke salah satu produsen makanan. Pada 2010 produksinya cuma 6.000 ton, karena langsung ketemu pembeli besar mereka semangat, sampai Juli, produksi cabai sudah hampir 18.000 ton,” kata dia. Untuk tanaman pangan, Banyuwangi mematok lahan abadi seluas 62.000 hektare sawah yang tidak boleh di alih

fungsi. Selain itu, ada pembangunan Waduk Bajulmati berkapasitas 10 juta meter kubik air yang akan mendukung penciptaan 1.800 hektare sawah baru di wilayah utara Banyuwangi. Setiap tahun produksi beras Banyuwangi surplus beras 250.000 ton. Dari sisi pemasaran, saat ini Pemkab Banyuwangi tengah menyiapkan desain kemasan buah lokal yang menarik, sehingga sangat layak dijadikan buah tangan alias oleh-oleh. Kemasan itu mulai dari stiker sampai tas-tas kecil. “Dalam waktu tidak lama lagi kita bagikan gratis ke pedagang-pedagang buah, biar orang bangga beli buah lokal karena selain rasanya enak, kemasannya juga keren,” jelasnya Dukungan Banyuwangi untuk mendorong substitusi impor juga diwujudkan dalam insentif bagi investor yang menggarap sektor pertanian di Banyuwangi, termasuk perkebunan. “Untuk yang garap pertanian di Banyuwangi, kami bangun fasilitas irigasi. Kami sudah bangun 600 titik irigasi tersier agar pasokan air ke sentra-sentra pertanian lancar,” pungkas Anas. (sgt/afi)

Pejabat Eselon II Warisan Mantan Bupati Ratna yang Eksis pada Era Bupati Anas (1)

Pudjo Ingin Pelestarian Lingkungan Laut Diatur Perda Sejak Bupati Abdullah Azwar Anas meminpin Banyuwangi pada tahun 2010, ada dua pejabat eselon II setingkat kepala badan dan kepala dinas yang belum pernah bergeser dari jabatan empuknya. Mereka adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) Pudjo Hartanto dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Peni Handayani. Lalu bagaimana kiprahnya selama ini? CHIN JULLIEN, Banyuwangi SEJAK menjabat sebagai Bupati Banyuwangi pada Oktober 2010, Bupati Anas sudah me-rolling sejumlah pejabat eselon II,III dan IV. Walau sudah sering digelar mutasi,

namun Pudjo dan Peni tidak pernah bergeser dari jabatannya. Kedua pejabat itu menempati jabatan eselon II sejak era Bupati Ratna Ani Lestari. Kedua pejabat itu merupakan pejabat eselon II warisan Bupati Ratna yang tetap ‘aman’ tidak bergeser tempat pada era Bupati Anas. Pudjo Hartanto mendapat promosi eselon II sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan pada era Bupati Ratna tahun 2010. Selama menjalani tugas jabatan eselon II, Pudjo menilai tidak ada perbedaan dalam bekerja dalam periode Bupati yang berbeda. Hanya saja masa pemerintahan Bupati Anas, frekuensi pekerjaan yang lebih banyak dan pekerjaan dituntut lebih konkrit bisa dirasakan masyarakat. “Ini memicu kinerja para pegawai untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi,” tutur. Dalam dua periode bupati, Pudjo mengaku bekerja maksimal untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat kelautan. Sebagai

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

DOK.RaBa

BERTAHAN: Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pudjo Hartanto (kanan) saat mengikuti kegiatan dinas beberapa waktu lalu.

fasilitator antara pemerintah dan masyarakat, Pudjo mengaku sudah memberikan tenaga dan fikiran untuk mengusahakan keinginan masyarakat agar terwujud kesejahter-

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

aan bersama. Pudjo mengaku selalu mengusahakan apa yang diinginkan masyarakat, mulai dari sarana dan prasarana, serta perizinan. Pada

tahun mendatang, sektor kelautan akan menjadi salah satu alternatif peningkatan kesejahteraan daerah. Saat ini masyarakat kelautan masih dalam keadaan susah. Tentu ini menjadikan pekerjaan rumah (PR) bagi Pudjo untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat laut. Walau sudah lama menjabat kepala dinas keluatan, namun masih belum berhasil mengubah kebiasaan atau mindset nelayan adalah menangkap ikan secukupnya saja. Yang kedua adalah pola hidup masyarakat nelayan yang tidak terkendali, “Tidak ada simpanan, seharusnya hasil dari penjualan ikan,”tutur Masalah lain yang dihadapi Pudjo adalah Pendidikan masyarakat nelayan. Pendidikan nelayan dan putra-putri nelayan cenderung rendah, “Seperti yang kita lihat keadaan sekarang ini pendidikan nelayan selalu dibawah SMA, pendidikan mungkin bukan yang diutamakan bagi mereka, akhirnya profesi mereka hanya berorientasi pada ekonomi

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

belaka,” katanya. Walaupun nelayan sebagian besar berpendidikan rendah, namun nelayan memiliki kelebihan, tanpa harus memiliki pendidikan yang tinggi mereka sudah bisa memanfaatkan kekayan bahari. Selain itu, Pudjo mengaku rajin melakukan kampanye pada nelayan untuk melestarikan lingkungan laut. Saat ini banyak pihak yang mendapatkan hasil dari laut tapi banyak yang mengabaikan kelestarian laut. “Masyarakat yang memnfaatkan hasil laut hasilnya sebagian kecil dikembalikan kelaut lagi,” cetusnya. Pudjo mengaku memiliki impian agar pelestarian lingkungan seperti konservasi, restocking transplantasi terumbu karang penanaman mangrove untuk dituangkan dalam bentuk peraturan daerah (Perda). Beberapa waktu lalu, Pudjo mengaku pernah mengusulkan kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan, namun saat ini masih belum ada tanggapan. (afi)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

Senin 1 September 2014

BERITA UTAMA R A D A R

29

B A N Y U W A N G I

Bidan Harus Punya Daya Saing Berkualitas BANYUWANGI—Untuk meningkatkan kompetensi ilmu mata pelajaran Kebidanan, Stikes mennggelar seminar kebidanan persalinan dan bayi baru lahir. Kegiatan yang digelar pada Sabtu (30/8) di Aula Stikes Banyuwangi itu diisi Dosen Politeknik Malang sekaligus Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Malang, Jenny J. Sondakh, M. Clin, Mid. Dalam seminar itu, Jenny membahas secara menyeluruh topik asuhan kebidanan bayi baru lahir. Misalnya, dasar persalinan, faktor passenger, faktor psikologis, faktor penolong, asuhan kebidanan ibu bersalin dan lainnya. Menurut Jenny, bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat segera setelah bayi lahir. Cara pencegahan infeksi adalah dengan cuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi; memakai sarung tangan bersih

TOHA/RABA

BAGI ILMU: Jenny J. Sondakh, M. Clin, Mid saat menjadi narasumber pada seminar Kebidanan di Aula Stikes Banyuwangi pada Sabtu (30/8)

pada saat menangani bayi; memastikan peralatan yang digunakan steril; dan memastikan semua pakaian maupun perlengkapan bayi dalam keadaan bersih. “Oleh sebab itu pemberian asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang dibe-

rikan pada bayi tersebut selama bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan,” kata Jenny. Jenny berharap mahasiswi Stikes jurusan Kebidanan yang

kelak akan menekuni dunia pelayanan bidan agar dapat menjalankan kode etik atau menyertakan mutu pelayanan yang terbaik. “Dengan mutu pelayanan yang berkualitas, bidan dapat memiliki daya saing maksimal,” cetus Jenny. Ketua Stikes Banyuwangi, DR H Soekardjo, S.Kep, MM memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan seminar ini. Menurut Soekardjo seminar ini sangat mendukung mata kuliah Kebidanan sehingga kelak para mahasiswi yang terjun dalam profesi bidan memiliki bekal ilmu yang baik. “Menangani persalinan hingga proses kelahiran bayi sangat berat, diperlukan ilmu pelayanan kebidanan dengan mutu baik. Dan yang perlu di garis bawah peran bidan adalah melindungi keselamatan ibu dan bayi baru lahir,” pungkas pria yang pernah menjadi The Best Education Figure tahun 2014 ini. (*/afi)

Gelar Yudisium, Uniba Lepas 939 Mahasiswa BANYUWANGI – Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) menggelar yudisium semester genap tahun 2013/2014 bagi sekitar 939 mahasiswa calon sarjana Strata Satu (S1) pada Jumat (29/8). Mereka berasal dari tujuh fakultas yang ada di Uniba. Yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Olahraga Kesehatan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian dan Program Kependidikan Guru dalam Jabatan. Rektor Uniba, Drs H Teguh Sumarno mengatakan, yudisium merupakan kegiatan kampus untuk melepas mahasiswa akhir sebelum wisuda. Dikatakan, melalui yudisium ini sudah saatnya dapat menerapkan teoriteori belajar yang selama ini didapat dari bangku kuliah. Dikatakan, setelah lulus, para mahasiswa akan kembali ke tengah masyarakat. “Taburlah suatu pemikiran agar dapat

bertindak. Yakin kalian akan memiliki suatu karakter seorang pendidik. Kalian akan menu-

ai tujuan apa yang kalian inginkan, yakni sebagai seorang pendidik profesional,” jelas rektor yang hobi bermain bulutangkis itu. Kegiatan yudisium merupakan parameter bagi Uniba untuk terus berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di mana hingga saat ini, Uniba berupaya untuk terus membangun sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu dosen dalam membidik para mahasiswa juga terus dilakukan. “Kami mengucapkan selamat atas kelulusannya. Sejak saat ini kalian berhak mendapatkan gelar sarjana untuk diletakkan di belakang nama kalian masing-masing. Dan kami berharap dengan (diraihnya gelar sarjana) ini menjadikan batu loncatan buat kalian untuk terus meningkatkan kompentensi yang kalian miliki baik melalui pendidikan formal atau non formal,” tegas Rektor Teguh. (*/afi)

MUNCAR

BANYUWANGI

Toko Dikontrakkan

Jl. Tangkuban Perahu

TOHA/RABA

SELAMAT YA: Yudisium tujuh fakultas Uniba digelar pada Jumat (29/8) di Aula Gedung Uniba Kertosari Banyuwangi

menuai suatu tindakan, tabur suatu tindakan dan kalian akan menuai kebiasaan untuk

Dkntrakkan Toko Sumberayu Jln Raya, dpn Pasar Sapi Sumberayu, Bs utk Showroom, Bank, Toko H: 081231457220

ROGOJAMPI Jl. Raya Rogojampi Djl Ruko 2 Lt Lksi Strtgs, Jl. Raya Rogojampi 217 (Sltn Kntr Pos/Utra Jmbtn), SHM, Nego, Tnp Prantara H: 081324519642

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO

Djl Rumah Jl.Tangkuban Perahu 1 bwi Luas Tanah 630 m2 LB.105m2,1 Lantai, 5 kamar tidur, 1kamar mandi, Listrik 1300 watt, PDAM. Hub. 0811308961 Oki

DIAN EFFENDI/RABA

JUARA : Camat Kabat, H M Luqman menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba Agustusan di RTH Kedayunan (29/8).

Tahun Depan, Kabat Gelar Karnaval KABAT – Kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke 69 yang digelar oleh Pemerintah Kecamatan Kabat selama bulan Agustus ini berakhir pada jum’at kemarin (29/8). Untuk menandakan berakhirnya rangkaian kegiatan agustusan, digelar Malam Resepsi HUT Kemerdekaan RI ke 69 di RTH Kedayunan Kabat. Acara yang dirangkai dengan kegiatan Kabat Bershalawat tersebut nampak dihadiri oleh Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Kabat, tokoh masyarakat, jajaran Kepala Desa beserta perangkat desa, serta Kepala Sekolah dibawah UPTD

Kecamatan Kabat akan mulai melaksanakan event rutin secara bertahap. Dengan banyak kegiatan, dia berharap potensi masyarakat juga ikut terangkat. “Pameran UKM, festival hadrah, bisa saja dilaksanakan di RTH Kedayunan,” tambahnya. Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan hadiah pemenang lomba agustusan. Diantaranya lomba tumpeng yang dimenangkan oleh Puskesmas Badean. Sebagai puncaknya, dilakukan santunan kepada lima puluh anak yatim, dilanjutkan dengan kegiatan Kabat bershalawat. (*/afi)

Sumantari Siap Menerima Amanah Kader Golkar, Dorong Sumantri Maju Cabup GLAGAH—Dukungan arus bawah kepada Ketua DPD Partai Golkar Ir Sumantri Soedomo untuk dicalonkan menjadi Bupati Banyuwangi terus mengalir. Kali ini, loyalis anggota DPRD Banyuwangi, Umi Kulsum yang berasal dari dapil satu secara bulat mendukung Sumantri menjadi bakal calon Bupati Banyuwangi periode 2015-2020. Deklarasi dukungan pencalonan Sumantri terjadi di rumah Umi Kulsum di Jalan Widuri, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah Jumat (29/8). Deklarasi yang dikemas syukuran atas dilantiknya Umi menjadi ang-

gota DPD untuk periode kedua itu juga dihadiri Sumantri. “Prinsipnya siapa pun kader Golkar yang mendapat mandat

harus berani maju dan berani tampil. Saya siap menerima amanah lahir dan batin,” kata Sumantri. (*/afi)

KALIBARU

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Toyota Yaris ‘10

Innova

Manager Operasional PT. Glen Nevis Gunung , Prusahaan prkbunan karet, kopi, kayu2an, prtanian bth: Manager Operasional Syrt, Pria min SMK Jrsn IPA mmliki pngetahuan tnaman&pnglmn lap. prkebunan,pnglmn min 3 th,kreatif, inovatif,tanggap &tanggung jwb. Krm lamrn & biodata lngkp ke email:glennevis gunungterong@yahoo.com atau PT. Glen Nevis Gunung Terong Dsn. Gunung Terong Ds. Kebonrejo Kalibaru Bwi.

IST

RAMAIKAN BURSA : Sumantri Soedomo saat memberikan sambutan di rumah Umi Kulsum pada Jumat lalu (29/8).

Dijual Toyota Yaris 1.5 S LTD AT th 2010 Warna Putih hrg 160 Jt Nego, Hub: 08883361235

GENTENG

Ketapang

Teknisi

Djl Rmh Lantai 2 di Dpn Pintu Masuk ASDP Ketapang L 11 m, P 16,5 m, SHM, IMB Harga 1,2 M Nego Utara Alfa Hub: 081336159705

Dcr Teknisi Min SMU, Pnglamn dlm pmasangan CCTU & GPS, Gaji Menarik + Bonus, Hub. Rumah Jaga Ruko Madania Residence R7, Jl. Hasyim Asyari Genteng 68465 Telp. 0333 - 842929

Depan Pintu Masuk ASDP

Pendidikan se Kecamatan Kabat. Camat Kabat, H M Luqman menyampaikan terima kasih partisipasi masyarakat dalam menyukseskan kegiatan agustusan tahun ini. Dia ingin tahun depan pelaksanaan kegiatan agustusan lebih meriah dari tahun ini. “ Tahun depan saya rencanakan karnaval, selama ini di Kabat tidak pernah ada karnaval seperti kecamatan lain karena tidak memiliki jalan alternatif jika jalur utama di tutup. Bila tetap tidak bisa, kita pakai jalan desa yang strategis,” kata Luqman. Dia menambahkan, kedepan

Truck Fuso

Dijual Innova tahun 011/010 solar/bsn pmk slv/htm hrg 199/171 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda CRV

Dijual Rumah Luas 150m, Depan Pintu Masuk ASDP Hub: 08123353502

BANYUWANGI STNK

Dijual Truck fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

All New Xenia

Dijual Honda stream/CRV tahun 03/04 pmk hrg 126 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

All New Avanza

Hlg STNK P 5202 ZI a/n Miswah, Krajan RT4/4 Badean, Kabat Hlg STNK P 5769 ZJ a/n Untung Holipin Jl. Cokroningrat RT01/02 Sumberrejo

BANYUWANGI BPKB Hlg BPKB P 4815 ZD an Ardiyan Syamsi, Prm. Kebalenan Baru I Blok I.7 RT. 03/03

Dijual All new Xenia/ taruna tahun 013/012/05 pmk pth/htm/mrh hrg 139/89 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual All New Avanza – Velos 012/013 Pmk htm/pth hrg 147,5/151,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148


DAERAH SEKITAR

32

R A D A R

PERDAGANGAN

BBM Langka, Sembako Stabil JEMBER – Kelangkaan BBM bersubsidi jenis premium dan solar maupun nonsubsidi di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakat Umum (SPBU) di wilayah Jember bagian utara beberapa hari terakhir ini belum begitu mempengaruhi harga sejumlah bahan kebutuhan pokok (sembako). Kondisi ini dibuktikan dari harga beras, gula pasir, minyak goreng, telur, sayuran, dan bahan kebutuhan pokok lainnya yang masih relatif stabil. Salah seorang pedagang di Pasar Sukowono, Imam, mengatakan, dalam dua pekan terakhir, ini harga beberapa bahan kebutuhan pokok memang ada yang naik. Tapi, kenaikan itu bukan dampak dari kelangkaan premium, solar, dan pertamax di Jember.”Melainkan stok bahan kebutuhan pokok di produsen yang kurang. Tetapi, harga masih stabil, kok,” katanya. Beras misalnya, di Pasar Sukowono masih dijual kisaran Rp 9 ribu per kg untuk kualitas medium dan Rp 9.500, 00 per kg untuk kualitas super. Gula pasir dijual berkisar Rp 9.500, 00 per kg hingga Rp 9.700, 00 per kg. Minyak goreng dijual berkisaran Rp 11.500, 00 per kg, tepung terigu ratarata Rp 7 ribu per kg, dan telur ayam ras Rp 16.800, 00 hingga Rp 17 ribu per kg. ”Kalau saja ada harga sembako yang naik, tidak banyak dan tidak lama turun lagi. Karena, harga tergantung stok di produsen, Mas,” tambah Imam. Bu Tijah, seorang pedagang sembako di Pasar Arjasa menambahkan, bisanya kenaikan harga sembako terjadi karena stok di pasar kurang dan ada yang menimbun barang. Tapi, dia berharap, kelangkaan premium, solar, dan pertamax beberapa hari terakhir ini cepat berakhir. ”Karena, bisa jadi pengangkutan sembako tidak lancar akibat kendaraan kehabisan bensin atau solar, sehingga harga sembako jadi naik karena stok berkurang,” katanya. Karena itu, dia berharap kelangkaan BBM di SPBU segera teratasi. Mengingat, jika dibiarkan berlarut-larut, bisa jadi dalam waktu tidak lama harga sembako di pasaran akan naik. ”Biasanya, kalau BBM langka, harganya akan naik, Dan, jika harga BBM naik biasanya harga sembako juga ikut naik,” ujarnya. (ido/har/jpnn)

Jawa Pos

Senin 1 September 2014

B A N Y U W A N G I

Thoif Pimpin DPRD Jember JEMBER – Beredarnya Surat Keputusan DPP Partai Gerindra terkait penunjukan M. Thoif Zamroni sebagai ketua DPRD Jember mengejutkan semua pihak. Begitu juga dengan yang bersangkutan yang ternyata juga terkejut dengan keputusan tersebut. Namun, sebelum menerima surat asli, Thoif mengaku masih belum akan mengambil sikap atas beredarnya kopian SK tersebut. “Saya juga kaget. Bahkan rasanya bercampur aduk, antara percaya dan tidak,” tutur Thoif saat dihubungi Jawa Pos Radar Jember melalui selulernya kemarin. Bahkan, Thoif sempat bertanya-tanya kepada dirinya sendiri

apakah mampu memimpin lembaga legislatif di Jember yang terdiri dari banyak partai tersebut. Namun, pengalamannya menjadi legislator di DPRD Jember dari PKNU itu dirasa bisa menjawab eksepektasi tersebut. Terkait dengan kabar SK dari DPP tersebut, diakui Thoif, dirinya belum mendapatkan surat resmi hitam diatas putihnya. “Saya mendapatkan kabar dari SMS. Saat diundang untuk ke DPP beberapa waktu lalu,” jelasnya. Yang dimaksud mungkin terkait pengumuman SK DPP terhadap seluruh DPC Gerindra untuk keputusan ketua DPRD dan fraksi di parlemen tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.

keluarga,” jelasnya. Dirinya yang jelas saat ini masih menunggu kepastian dari DPP, terutama terkait dengan surat asli SK tersebut. Jika belum dipegang, maka dirinya masih belum percaya dan tidak akan berbuat apa-apa. “Selama belum ada surat asli, biarkan saja dulu,” katanya. Terkait dengan kabar penolakan PAC Gerindra atas penunjukkan dirinya, diakui Toif, sudah didengarnya. Terutama dari media massa karena sampai melakukan penyegelan di Kantor DPC Gerindra Jember. Dirinya kembali menyatakan belum mengambil sikap karena memang SK yang diprotes itu masih kabar. Belum ada bukti fisiknya. (ram/wah/jpnn)

Namun, pengumuman tersebut batal dilakukan karena memang Partai Gerindra sedang berduka. Pasalnya, Ketua DPP Gerindra Suhardi meninggal beberapa waktu yang lalu, sehingga pelaksanaan kegiatan di DPP masih ditunda. “Jadi masih ditunda, tidak tahu sampai kapan pengumumannya. Kami menunggu kabar dari DPP,” jelas Thoif kemarin. Yang jelas, dirinya hanya mendapatkan informasi dari SMS, sementara salinan suratnya belum dapat. Oleh karena itu, sejauh ini Thoif mengaku masih belum menyebarkan informasi tersebut kepada siapapun terkait dengan kabar tersebut. “Saya belum sampaikan kepada orang lain, termasuk

PERTANIAN

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

H-7: Para PKL di sekitaran Jalan dr Wahidin yang tampak lebih rapi. Mereka mulai melunak dan tampak merapikan diri sepekan jelang penertiban. BAGUS SUPRIADI/RADAR JEMBER/JPNN

LUMAYAN: Petani tembakau saat menyortir hasil panenan.

Harga Tembakau Krosok Membaik JEMBER – Sejumlah petani di Jember timur mulai memanen tembakau mereka. Para petani tersebut sedikit bergembira karena harga tembakau krosok semakin naik dibanding tahun lalu. Saat ini, harga satu kuintalnya bisa mencapai Rp 3. 700 ribu. Darmin, salah seorang petani tembakau di Pakusari mengaku mayoritas petani menjadikannya tembakau krosok karena prosesnya lebih mudah dan tidak terlalu memakan biaya dan tenaga. “Kalau dipotong halus lebih banyak banyak pengeluarannya,” katanya. Pria 45 tahun tersebut menambahkan, setiap tahun selalu menanam tembakau. Namun, musim kali ini lebih banyak dari tahun lalu, yakni 7.500 tembakau. “Kalau tahun lalu lebih sedikit, karena lahan terbatas,” tambahnya. Tembakau tersebut, kata dia, dijual ke pabrik tembakau gudang garam di Jember. Hal itu sudah dilakukan setiap kali panen beserta para petani tembakau lainnya. “Setiap tahun selalu dijual kesana,” ujarnya. Menurutnya, hasil panen tembakau yang dimilikinya hanya sekitar enam kuintal. Dalam satu kuintal tembakau krosok tipe B sekarang harga Rp 3. 700. Berbeda dengan tipe A yang berkisar Rp 4 juta keatas. “Kalau tipe B yang tahun kemarin hanya Rp 3. 300 ribu,” jelasnya. Kenaikan tembakau tersebut, lanjut dia, karena sekarang tembakau semakin sedikit. Hal itu disebabkan banyak tembakau petani yang rusak terserang penyakit sehingga kebutuhan tembakau lebih banyak, sedangkan tembakau sendiri masih sedikit. Diakuinya, rusaknya tembakau karena cuaca panas terlalu keras. Selain itu, juga karena pasokan air yang kurang. “Cuacanya karena terlalu panas sekarang, sehingga daunnya keriting,” pungkasnya. (mg2/wah/jpnn)

Pedagang Minta Bisa Jualan Sore Hari

JEMBER – Para PKL terus berjuang agar mereka dapat tetap dapat berjualan, terutama sepekan menjelang penertiban yang akan dilakukan oleh Tim Penertiban Pemkab Jember. Para pedagang siap untuk berkompromi untuk bisa tetap berjualan sekitar Pasar Tanjung dan Johar Plaza. Apalagi, mereka menganggap berjualan bukan di jalan utama sehingga tidak terlalu menganggu ketertiban umum di jalan raya. Seperti yang terlihat di timur Pasar Tanjung Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo kemarin sore (31/8). Lokasi yang biasanya digunakan untuk berjualan sayur mayur ini tampak lebih rapi dibandingkan dengan biasanya. Jalan

juga terlihat semakin lebar dibandingkan dengan hari biasanya yang pengendara yang lewat akan kesulitan. Hal ini tentu sama dengan PKL di Jalan Untung Suropati yang lebih dulu memundurkan dagangannya. Yang jelas, pedagang siap untuk berkompromi terkait dengan rencana penertiban tersebut, namun juga dengan syarat yang pas. Mahmud Sardjujono, mantan wakil ketua DPRD Jember, yang datang mengatasnamakan pembina PKL mengatakanjikaPKLmerupakanpenyelamat ketenagakerjaandanjugapunggungekonomi Jember. Dirinya mengatakan PKL di sekitar pasar tanjung ini tidak terlalu mengangggu kepentingan umum.

“Jualan sore kan tidak mengganggu s i a p a -s i a p a ,” j e l a s n y a . D e n g a n pembatasan jam, maka PKL tak buka sepanjang hari dan bisa bergantian dengan toko-toko yang semula gulung tikar karena tertutupi kehadiran PKL ini. Apalagi, dia mengatakan Jalan Untung Suropati bukan jalan utama melainkan jalan alternatif dan bukan jalan kelas dua yang merupakan jalan nasional layaknya Jalan Sultan Agung dan Jalan Trunojoyo. Sementara itu, Kepala Satpol PP Jember M. Sur yadi menyatakan, pihaknya tetap pada keputusan untuk melakukan penertiban kepada PKL di Jl Samanhudi, Untung Surapati, dan dr. Wahidin. (ram/wah/jpnn/jpnn)

23 Hektare Padi Organik Lolos Sertifikasi BONDOWOSO – Jumlah lahan padi organik di Desa Lombok Kulon, Wonosari, Bondowoso, yang lolos sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloluman (Lessos) kini bertambah. Dari total 25 hektar lahan padi yang menggunakan sistem organik, sebanyak 23 hektar dinyatakan lolos sertifikasi pada tahun ini. “Sertifakasi organik untuk padi yang kita tanam di lahan seluas 25 hektare kini bertambah jadi 23 hektare,” ujar Mulyono, ketua Poktan Tani Mandiri I Lombok Kulon kepada Jawa Pos Radar Jember. Jumlah tersebut bertambah

jika dibandingkan pada 2013 lalu. Di mana dari 25 hektare yang diajual, yang lolos sertifikasi hanya sekitar 10,3 hektare saja. Dari sekitar 23 hektare yang sudah lolos sertifikasi tersebut, lanjut Mulyono, rata-rata tingkat produksi per hektare berkisar lima ton gabah kering sawah. Sehingga total lebih dari 100 ton gabah yang sudah lolos sertifikasi organik. Pada musim tanam mendatang, petani menargetkan jumlah produksi padi organik bisa meningkat. Harapannya 25 hektare lahan yang sudah ditanami secara organic itu bisa lolos sertifikasi

organic dari lessos. “Mudah-mudahan pada tahun depan semua lahan itu sudah lolos sertifikasi. Artinya siswa beberapa hektare yang pada tahun ini belum lolos, diharapkan tahun depan sudah tersertifikasi juga” ungkapnya. Dengan demikian, maka jumlah produksi padi organik dari Bondowoso terus mengalamai peningkatan. Dia juga memprediksi, pada musim tanam ini produktifitas tanaman padi organik yang dikembangkan di desanya akan bagus. Hal itu karena didukung dengan cuaca yang bersahabat. “Intensitas curah hujan sudah tidak

terlalu tinggi. Tanaman padi sudah mulai tersinari matahari secara cukup. Mudah-mudahan produktifitasnya akan tinggi,” harapnya. Sejak lolos sertifikasi organik dari lessos, para petani di Lombok Kulon sudah merasakan dampak positifnya. Harga padi organik jauh lebih mahal. Untuk gabah kering sawah, misalnya, harganya mencapai Rp 5.500 per kilogram. Padahal harga gabah biasa hanya berkisar Rp 4 ribu per kilogram. Sementara untuk beras organik harganya mencapai Rp 15 ribu perkilogram. (esb/sh/jpnn)

Ketika Mahasiswa Malang Belajar Pertanian Organik di Desa Lombok Kulon Bondowoso

Kagum Lihat Ibu-ibu Tanam Sayur Organik di Pekarangan Selain menjadi penghasil beras organik, Desa Lombok Kulon, Wonosari, Bondowoso kini menjadi desa wisata Organik. Namun kedatangan pengunjung ke sana bukan hanya sekedar berwisata. Seperti yang dilakukan para mahasiswa asal Malang ini, mereka juga memanfaatkan waktu untuk belajar pertanian organik. EKO SETIA BUDI, Bondowoso SEKITAR 15 mahasiswa asal Unmuh Malang (UMM) akhir pekan lalu berkumpul di rumah Mulyono, ketua kelompok Tani Mandiri I, Lombok Kulon. Di teras rumah Mulyono, Para mahasiswa itu terlihat sibuk mengemas beras organik ke dalam kemasan plastik kedap udara. Salah seorang di antara mereka adalah Anastasya Shely Prastiwi.

Bersama dengan teman-teman kampusnya, sudah sekitar seminggu terakhir mereka tinggal di Lombok Kulon. Mahasiswi yang akrab dipanggil Shely ini pun memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar langsung bagaimana pertanian organik dilakukan. “Kalau di kampus kan mungkin hanya teori-teori yang kami terima, tapi di sini kami bisa langsung tahu tentang proses beras organik diproduksi,” ujar mahasiwa Fakultas Psikologi UMM ini. Berbagai mahasiswa yang datang ke Lombok Kulon ini datang dari berbagai fakultas. Mulai dari fakultas pertanian, perikanan hingga fakultas tekhnologi pangan. Selama hampir seminggu, para mahasiswa ini berkeliling ke berbagai titik di desa tersebut. Terutama untuk melihat bagaimana beras organik khas desa Lombok Kulon yang telah disertifikasi Lessos diproduksi. Oleh petani di Lombok, para mahasiswa ini pun diberitahu bagaimana proses produksi beras organik dari awal hingga akhir.

RADAR JEMBER/JPNN

TIMBA ILMU: Mahasiswa UMM manfaatkan waktu belajar pertanian organik.

Di Lombok Kulon, hasil produksi organik tidak hanya dari lahan pertanian. Tetapi juga dari pekaranganpekarangan rumah. Warga di desa ini telah memanfaatkan setiap lahan di pekarangannya untuk menghasilkan aneka sayuran yang bebas pupuk kimia. Berbagai sayuran dita-

nam, mulai dari sawi, tomat hingga cabe. Hampir tak ada pekarangan yang dibiarkan tak tergarap. “Luar biasa bagaimana kesardaran masyarakat di sini sangat besar untuk memanfaatkan lahan yang ada,” ungkap Shely. Selain untuk pemenuhan kebutuhan dapur sehari-hari,

sayur mayur ytang dibeli masyarakat itu juga memiliki nilai ekonomi yang bagus. Para pengunjung yang datang tak segan untuk membeli sayur mayur sehingga memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat. Kendati begitu, kehadiran mahasiswa ini juga memberikan pengetahuan tambahan bagi masyarakat Desa Lombok Kulon. Para mahasiswa juga mengajarkan kepada masyarakat bagaimana sayur-mayur itu bisa juga memberikan tambahan penghasilan yang lebih besar jika diolah dengan lebih kreatif. Sejumlah aneka panganan berbahan dasar sayur-mayur organik itu diajarkan. Di antaranya adalah mie sawi dan nugget wortel. “Dengan dijadikan olahan seperti itu, maka nilai ekonominya akan lebih besar,” tambahnya. Produk-produk dari pertanian organik memang menjadi andalan utama dari Lombok Kulon yang kini menjadi desa wisata ini. Jika berkunjung ke desa ini, dari awal datang hingga akhir, pengunjung

akan disuguhi berbagai kegiaan yang tak jauh-jauh dari sistem organik. Salah satu tempat yang paling banyak diminati adalah rumah organik di rumah Mulyono. Di sini, pengunjung bias mengetahui secara detail proses budidaya sayur organik. Sekaligus bisa berbelanja langsung hasil produksi organik. Di desa Lombok Kulon sendiri, sudah terdapat empat kampong yang warganya sudah mengembangkan budidaya sayur-mayur organic. Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, sayur-mayur yang dibudidayakan warga tersebut juga dijual kepada para pengunjung. Rata-rata, para pengunjung yang dating tidak ragu-ragu untuk membeli sayur-mayur yang dibudidayakan warga. Tidak hanya bisa melihat, para pengunjung akan selalu dipersilahkan untuk berpraktek dalam membudidayakan sayur mayor organik. Harapannya, pengunjung bisa mempraktekkan sendiri ketika pulang ke rumahnya. (wah/jpnn)



Jawa Pos

Senin 1 September 2014

BERITA UTAMA R A D A R

B A N Y U W A N G I

35

Ajak Peserta Peduli Pelestarian Penyu n AZRUL... Sambungan dari Hal 25

Ditambah lagi kebersihan pantai yang terjaga dengan baik semakin menambah nyaman suasana. Seolah belum cukup, peserta juga diajak “berselancar” ke dunia yang mungkin belum pernah mereka alami sebel-

umnya. Ya, setelah beristirahat sejenak seraya menikmati es kelapa muda di deretan warung yang berlokasi di kawasan Pantai Boom, puluhan peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 tersebut lantas diajak melepas anak penyu alias tukik ke laut lepas. Hal lain yang tak kalah membuat peserta simulasi kemarin

berdecak kagum adalah, tukik yang dilepas ke laut merupakan hasil penetasan telur penyu yang mendarat di kawasan Pantai Boom itu sendiri. Upaya pelestarian penyu di kawasan pantai timur Banyuwangi, termasuk di Pantai Boom memang tengah digencarkan oleh Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) alias Yayasan Penyu

Banyuwangi dengan bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi. “Di Banyuwangi ini penyunya unik. Jika di tempat lain penyu baru mau mendarat dalam kondisi sepi dan biasanya itu terjadi di pantai yang terpencil. Namun di Banyuwangi “rumus” itu tidak berlaku. Penyu di sini (Pantai Boom) mau mendarat

GALIH COKRO/RaBa

JALUR FLAT: Para cyclist ketika melintasi jalan raya Glenmore menuju arah Genteng, siang kemarin.

Rute Gumitir-BWI Mirip Paris Roubaix SIMULASI Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 mencapai finish kemarin (31/8). Setelah sehari sebelumnya sebanyak 40 cyclist menjajal rute SurabayaJember dengan jarak tempuh 230 kilometer (Km), di hari kedua, peserta melahap rute Jember-Banyuwangi via Gunung Gumitir sepanjang 103 Km. Simulasi ini diikuti cyclist dari Surabaya Road Bike Community (SRBC) dan Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) serta dukungan Polda Jatim. Start di depan Alun-alun Jember tepat pukul 10.00, para cyclist langsung disambut tanjakan di Gunung Gumitir. Rute menanjak sepanjang lebih kurang 38 Km tersebut mampu dilahap peserta hanya dalam tempo 2 jam. Sekitar pukul 11.30, peserta memasuki pit stop lima sekaligus istirahat makan siang di Cafe Gumitir. Setelah beristirahat selama satu jam, peserta simulasi Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 melanjutkan perjalanan melalui rute Kalibaru, Glenmore, dan Genteng.

Dari Genteng, rute selanjutnya adalah Parijatah, Gambor, Singojuruh, Rogojampi, dan finish di Panntai Boom, Banyuwangi. Ketua Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI), Guntur Priambodo mengatakan, rute hari kedua simulasi Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 kemarin merupakan “bonus” bagi para peserta. “Hari ini (kemarin) rutenya bisa dibilang bonus untuk para cyclist. Tidak ada rute yang berat,” ujar pria yang juga ikut dalam rombongan peserta simulasi tersebut. Pernyataan senada dilontarkan salah satu peserta yang lain, yakni Roy. Cyclist asal Free Road Bike Surabaya ini mengatakan, rute hari kedua simulasi Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 sangat cocok untuk fun. “Setelah start rute pertama kami disambut tanjakan Gumitir sepanjang 38 Km dan harus selesai hanya dalam waktu 2 jam,” kata dia. Sedangkan rute kedua setelah istirahat, kami harus menempuh rute sepanjang sekitar 70 Km dari Gumitir menuju

Kota Banyuwangi. Meskipun jalannya cenderung menurun, imbuh Roy, tetapi waktu yang dibutuhkan agak lama. “Sebab kondisi rutenya mirip rute Paris Roubaix. Medannya tidak smooth, tetapi bergelombang. Kita harus punya kekuatan tangan dan bahu untuk menahan getaran,” kata Roy. Azrul Ananda asal Surabaya Road Bike Community (SRBC) mengaku terkesan dengan rute simulasi Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 kemarin. “Gumitir ternyata asyik. Saya tidak pernah naik ke Gumitir, baru tadi (kemarin). Ternyata asyik. Kalau hari pertama rutenya panjang, panas, dan setengah gersang, hari ini (kemarin) hijau. Jalannya juga jauh lebih baik. Dan di mana pun even, begitu dekat finish pasti senang,” cetus pemilik lisensi Audax di Indonesia itu. Azrul mengaku tidak bisa membayangkan saat even Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 yang sebenarnya digelar 20 September sampai 21 September mendatang. Pria yang juga ber-

status Direktur Utama Jawa Pos Koran tersebut berkeyakinan peserta akan sangat terkesan. Sementara itu, rombongan peserta simulasi Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 berhasil mencapai garis finish di Pantai Boom, Banyuwangi. Di pantai yang berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kopi tersebut, peserta disambut Bupati Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono, dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Banyuwangi. Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi, juga hadir di lokasi tersebut. Sekadar tahu, ajang bersepeda bareng Audax East Java 2014 bakal digelar pada 20-21 September mendatang. Sekitar 315 cyclist dari 16 negara akan memacu sepedanya sejauh 333 Km dari Surabaya dengan finish Banyuwangi. Peserta di antarnya datang dari Amerika, Kolombia, Singapura, Belgia, Prancis dan beberapa negara Eropa lainya. (sgt/aif)

Gladi Kotor Digelar di Tanah Suci n RATUSAN... Sambungan dari Hal 25

Lebih lanjut Faisholi menjelaskan, meski peserta CJH pemberian bimbingan tata cara ibadah haji merupakan pelayanan dari KBIH untuk memberikan pembinaan yang sebaik-baiknya. Ini agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai

dengan tuntunan agama. Selain itu jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri sehingga predikat haji yang mabrur. Pelayanan tidak hanya diberikan di dalam negeri saja, tapi juga ketika sudah tiba di Tanah Suci. “Untuk mempermudah pelayanan ketika di Tanah Suci, kami dibantu warga Indonesia yang tinggal di Makkah,” kata

Faisholi. Partner KBIH yang berada di Mekah bisa membantu handling staf atau back up perjalanan. Menurut Faisholi, sebelum melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya KBIH akan melakukan gladi kotor di Tanah Suci nanti. Pengenalan medan pada tiap jamaah juga ditekankan agar tidak ada jamaah yang tercecer atau

ketinggalan saat pelaksanaan ibadah. Salah satu program pelayanan non- pemerintah yang diberikan kepada CJH adalah memberikan tour dan ziarah ke titik-titik sejarah dan kebudayaan Islam di Makkah. “Kami manfaatkan waktu longgar saat di Makkah nanti untuk mengunjungi tempat sejarah dan kebudayaan Islam di sana,” jelas Faisholi. (mg2/aif)

Dapat Apresiasi dari PT KAI n JAGA... Sambungan dari Hal 25

Memang bakat terpendam, pintu rezekinya akhirnya bertemu di usaha jasa pangkas rambut. Potongan yang rapi dan selalu mengikuti perkembangan mode terkini membuatnya panen order. Termasuk di antaranya saat momen Agustusan seperti saat ini dia mendapatkan berkah dari peringatan tujuh belasan. “Paskibraka selama empat tahun ini selalu potong rambut di tempat saya. Bahkan Dandim dan Danramil potong rambutnya juga ke saya,” aku Siswandi. Tapi bukan itu yang membuat klinik pangkas rambut Siswandi dikenal istimewa. Tempat potong rambut itu rupanya juga disebut sebagai pos penjaga perlintasan kereta api. Meski tidak resmi, tapi banyak masyarakat yang melewati perlintasan kereta disana yang cukup merasakan manfaat dari pos bayangan kreasi pria ini. Sebuah trafo kecil yang dihubungkan dengan sebuah pengeras suara menjadi salah satu alat untuk mengingatkan pengguna jalan saat kereta

akan melintas. Speaker yang dihubungkan dengan kabel dipasang persis di plang nama klinik pangkas rambut miliknya di pinggir jalan. Saat kereta melintas suaranya pun cukup keras, nguing-nguing, mirip sirine pos penjaga kereta aslinya. Sirine itu memang sempat dirasakan aneh oleh pengguna jalan disana. Namun lambat laun pengguna jalan pun menjadi terbiasa. Meski tanpa palang pintu, Siswandi seolah mampu menyelamatkan banyak nyawa lewat suara sirine tanda kereta api akan lewat. “Ya idenya sudah lama, tapi baru terlaksana awal bulan puasa kemarin,” ujarnya. Ide membuat sirine tanda kereta lewat ini diakuinya dari kekhawatiran bahaya kecelakaan di perlintasan kereta. Maklum disana belum ada pos penjaganya. Padahal arus kendaraan yang lewat cukup ramai. Inilah yang membuat dia tergerak untuk membuat sirine tanda kereta lewat. Konsekuensinya karena terbilang bukan pos penjagaan perlintasan resmi, Siswandi pun harus menguras kocek pribadi untuk mendanai idenya itu. Travo, kabel, hingga speaker

dibeli dengan uang pribadi. Semuanya total habis Rp 500 ribu. “Saya belinya nyicil. Travonya dulu, kabel, lalu speaker dan lainnya,” bebernya. Sekali lagi karena bukan pos resmi, Siswandi pun mengoperasikannya secara manual. Sinyal sirine bisa dibunyikan saat mendengar bel dari kereta api yang mau lewat. Bahkan suara bel di pos penjagaan perlintasan Sasak Perot juga menjadi sinyal bagi dirinya untuk menghidupkan sirine tanda kereta api mau lewat. Bahkan saat dirinya melayani konsumen, tidak jarang aktivitasnya dihentikan sampai kereta api lewat dengan tuntas. Protes sudah biasa diterimanya dari konsumen saat dia meninggalkan tugasnya memangkas rambut. Tetapi kemudian banyak konsumen yang memaklumi apa yang dilakukannya itu. Aktivitas melayani konsumen kembali seperti sedia kala saat kereta sudah lewat. Tapi pekerjaan sampingannya itu kini bisa dilaksanakan lebih praktis. Bila dulu, dia terpaksa keluar klinik pangkas rambut dan berdiri di dekat rel untuk memberi aba-aba kereta api mau lewat. Tidak ayal banyak

konsumennya yang harus menunggu 3-5 menit sampai kereta lewat. Kini dengan bunyi sirine seolah sudah mewakili dirinya berdiri di pinggir rel untuk mengingatkan pengguna jalan. Untuk memaksimalkan fungsi sirine peringatan itu, Siswandi pun berancang-ancang menambah fasilitas tambahan. Selain lampu rotator yang kini masih dalam tahap nyicil anggarannya. Dia juga tengah berupaya mengembangkan teknologi sirine tersebut agar bisa berfungsi secara otomatis. Meski saat ini kondisi serba terbatas, nyatanya hal itu tidak terlalu dipersoalkan oleh masyarakat dan pengguna jalan setempat. Mereka sudah bersyukur niatan baik Siswandi sudah bisa menghindarkan pengguna jalan dari bahaya. Bahkan kerja keras bapak dari Fajar Alfian Fauzuni dan Zaki Sofyan Hanifudin juga mengundang apresiasi sejumlah pekerja PT. KAI. Seolah mendukung upaya menjaga keselamatan pengguna jalan, ada pegawai KAI yang menjanjikan jadwal kereta api. Rencananya jadwal ini akan dipasang di rumah Siswandi. (aif)

di tempat yang ramai, bahkan mereka mau mendarat untuk bertelur meskipun ada orang yang menyentuh tubuhnya,” ungkap Penasihat BSTF Ir Kuswaya. Sementara itu, setelah mendapat penjelasan singkat tentang penyu yang hidup di kawasan Pantai Boom oleh Kuswaya, pa ra cyclist langsung diajak ke tepi pantai untuk melepas tukik ke laut lepas. Pelepasan tukik tersebut juga diikuti Bupati Abdullah Azwar Anas, Wabup Yusuf Widyatmoko, Sekkab Slamet Karyono, para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Banyuwangi, dan Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi. Lantaran sangat antusias, para peserta simulasi audax tampak berjingkrak-jingkrak tanda girang ketika tukik yang mereka lepas di bibir pantai itu berhasil mencapai air laut. “Terus terang, bagi saya pribadi, yang paling surprise ya saat penutupan ini. Kita diajak melepas penyu ke laut, dan itu kali pertama bagi saya,” ujar Roy, peserta simulasi Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014. Senada dengan Roy, peserta asal Surabaya Road Bike Community (SRBC) Azrul Ananda mengatakan, melepas penyu adalah pengalaman pertama bagi

dirinya. “Terima kasih Pak Bupati (Abdullah Azwar Anas). Hari ini kita bisa melakukan pelepasan penyu bersama Jawa Pos Radar Banyuwangi,” kata dia. Dikatakan, saat even Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 yang sebenarnya digelar September mendatang, pihaknya akan mengajak peserta untuk ikut berkontribusi terhadap pelestarian penyu di Banyuwangi. “Ini inspiratif sekali,” cetus Direktur Utama Jawa Pos Koran tersebut. Uniknya, Azrul memberi nama penyu yang dia lepas kemarin Michaelangelo. Dia mengaku, nama itu sesuai dengan nama tokoh kartun favoritnya, yakni salah satu dari empat so sok Kura-kura ninja. “Penyu yang saya lepas saya kasih nama Michaelangelo. Mudahmudahan selamat. Karena itu kura-kura ninja favorit saya. Meskipun yang saya lepas hari ini (kemarin) bukan kura-kura tetapi penyu,” tuturnya seraya tersenyum. Di sisi lain, Azrul mengaku peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 melebihi ekspektasi. Awalnya, peserta ditarget sebanyak 250 orang, namun ternyata justru terealisasi sebanyak 315 orang. “Ini audax paling besar di Indone-

sia. Tahun lalu hanya sekitar 275 peserta. Ini dua hari, jauh lebih panjang, jauh lebih sulit, di Indonesia tidak ada audax yang pesertanya di atas 300 orang,” paparnya. Ditanya mengapa memilih Banyuwangi sebagai lokasi finish Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014? Azrul mengaku hal itu dilakukan lantaran dirinya sangat terkesan dengan Bupati Banyuwangi sekaligus sangat terkesan dengan Kota Banyuwangi. Azrul menambahkan, dirinya sudah berkeliling Indonesia. Dia sudah pernah pula mengikuti 75 penerbangan dalam 90 hari. Nah, dari seluruh tempat yang dikunjungi, masing-masing memiliki aura yang berbeda. Menurut Azrul, Banyuwangi memiliki aura semangat. Karena sangat terkesan dengan Banyuwangi, Azrul mengaku akan mengajak keluarganya berkunjung ke Banyuwangi saat even Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 berlangsung September mendatang. “Saya akan mengajak keluarga saat even. Apalagi pantainya sudah seperti ini (bersih). Anak saya juga suka pantai. Apalagi bisa melepas penyu. Jadi ada klimaksnya acaranya nanti,” pungkasnya. (sgt/mg1/aif)

Polisi Tegaskan Murni Kecelakaan n DAM GUPIT... Sambungan dari Hal 25

Sesampai di lokasi, ketiga ABG itu memutuskan untuk mandi di Dam Gupit. Huda dan Alfian bermain di air di tempat agak dangkal. Sedangkan korban langsung nyebur di kedalaman air yang tinggi. Sebenarnya kedua temannya sudah mengingatkan agar korban tetap bermain di tempat yang agak dalam. Sayang, peringatan itu diabaikan. Benar juga, ketika bermain di kedalaman, korban terlihat panik. Korban akhirnya tenggelam hingga menemui ajalnya. Kedua temannya berusaha menolong korban, tapi tidak membuahkan hasil. ”Saya menolong, tapi sudah tidak kuat,” ujar Huda. Sementara itu, Nuri, 36, warga sekitar lokasi yang ikut menolong korban dari dasar bendungan mengatakan, kondisi korban saat ditemukan terlentang di dalam air. Selain itu, dari dalam mulut korban mengeluarkan cairan warna merah. “Telentang, mulut korban

SHULHAN HADI/RABA

LOKASI TENGGELAM: Inilah lokasi tempat korban mandi bersama dua temannya di Dam Gupit, Tegalsari.

mengeluarkan cairan merah, tapi bukan darah, seperti minuman es,” ujarnya. Informasi Jawa Pos Radar Banyuwangi, sebelum mandi di dam , korban sempat minum es kuku bima susu. “Minum es kuku bima susu,” ujar salah seorang teman korban yang nyantri di Ponpes Mambaul Huda. Kapolsek Tegalsari AKP Suhardi mengatakan, berdasarkan keterangan dan pemeriksaan tenaga medis, kesimpulan

mengarah kepada kecelakaan. “Setelah diperiksa kejadian ini murni kecelakaan,” tandasnya. Nurul Huda, 50, Kepala MTS Mambaul Huda menyatakan ikut berduka atas kejadian yang menimpa muridnya. Dia menjelaskan, setiap jam pelajaran, gerbang sekolah selalu ditutup. Terkait kematian korban, hari ini pihak sekolah akan menggelar tahlil akbar. “ Kita akan temui keluarga, besok pagi tahlil akbar,” ujarnya. (sli/aif)

Sore Ini Persewangi Main Lawan Asyabaab n PERSEWANGI... Sambungan dari Hal 25

Atas hasil itu, tim asuhan Nasrul ‘’Kripik’’ Hariyono itu berada di posisi kedua terbawah di grup A. Posisi juri kunci ditempati Persekapro yang kalah dengan skor 2-0 saat bersua dengan Jember United dalam partai kedua. Otomatis, Jember United menduduki peringkat pertama dengan surplus 2 gol. Sedangkan

PSIL Lumajang berada di posisi runner up. Assyabaab Bangil berada di posisi ketiga yang belum sama sekali tampil. Manajer Persewangi Jr, Tri Basuki mengaku sangat menyesali atas kekalahan di laga perdana tersebut. Menurut dia, timnya memang tampil di bawah performa terbaik. ‘’Anak-anak masih grogi. Selain itu, tiga gol akibat kesalahan pemain,’’ katanya. Meski begitu, timnya akan

melakukan evaluasi demi menjaga asa lolos ke babak berikutnya. Menurut dia, kekalahan itu bisa dijadikan spirit tempur untuk mengamuk pada partai berikutnya. Sementara itu, Persewangi Jr akan bersua dengan Assyabaab Bangil pada jam kedua sore ini. Sedangkan jam pertama adalah pertemuan antara PSIL Lumajang versus Persekapro. (ton/als)

Berharap Panitia Bersikap Netral n CALON... Sambungan dari Hal 25

Yang lebih janggal lagi adalah, dirinya dihapus dari calon kades hanya gara-gara surat kehilangan dari kepolisian dianggap Kadaluarsa. Padahal, beberapa waktu sebelumnya, Sugiono memang menjadi korban pencurian. Ironisnya, tas yang dicuri tersebut, selain berisi barang elektronik, uang juga berisi seluruh berkas administrasi miliknya. Termasuk ijazah SMP, SMA, termasuk S2, dan beberapa surat penting lainnya. Saat itu juga, dirinya langsung mengurus surat kehilangan di kantor Polsek Gambiran tertanggal 11 April 2014. Dan, yang dianggap menjadi poin penting adalah surat kehilangan tidak ada korelasinya dengan persyaratan pencalonan kepala desa. Namun, oleh pihak panitia justru itu dijadikan dalih acuan untuk menggagalkan pencalonan dirinya. “Surat kehilangan ini tidak ada kaitannya dengan persyaratan. Toh persyaratan saya juga lengkap,” tegas Sugiono. Untuk menyikapi persoalan tersebut, dia juga sudah berkonsultasi kepada beberapa pihak seperti Kabag Hukum Pemer-

SHULHAN HADI/JP-RaBa

PROTES: Para pendukung Sugiono asal Dusun Setembel saat melakukan aksi protes ke kantor Desa Gambiran kemarin (31/8).

intah Kabupaten Banyuwangi dan kuasa hukum dan beberapa pihak lainnya. Untuk itu, dia mengharapkan panitia bisa mengambil langkah bijak dan tepat serat bersikap netral. Yakni dengan memasukkan namanya ke dalam urutan daftar calon Kades Gambiran secepatnya atau paling lambat sebelum penentuan nomor urut yang dilakukan pada tanggal 4 September mendatang. Jika hal ini tidak ditanggapi dengan baik, pihaknya mengancam akan membawa persoalan ini ke meja hukum dan mengadukan persoalan ini kepada bupati dan DPRD. Sementara itu, ketua panitia pemilihan Kepala Desa Gambiran, Drs Samsul Hidayat mengatakan, pihaknya menang-

gapi somasi yang dilayangkan Sugiono dengan meneruskan surat somasi tersebut kepada tembusan yang disertakan. Dia juga menjelaskan, Sugiono baru melengkapi berkas pada tanggal 27 Agustus. Pada tanggal tersebut dia memenuhi berkas berupa keterangan SD dan SMP yang sebelumnya belum ada. “Ijazahnya itu SD, SMP, baru hari terakhir,” ujarnya. Dia juga mengomentari terkait surat yang menunjukkan pendidikan SD yang dia miliki baru berupa surat keterangan dari sekolah. Sementara ijazah SDnya hilang, dan surat keterangan kehilangan dari kepolisian dinyatakan sudah kedaluwarsa. “Surat keterangan kehilangan dari polisi sudah kedaluarsa,” ungkapnya. (sli/als)


RADAR GENTENG

36

Jawa Pos

Senin 1 Sepetmber 2014

KANTOR BARU

SHULHAN HADI/JP-RABA

MEMBENTANG: Sebuah bendera merah putih raksasa saat melintas di depan kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Biro Genteng kemarin. SHULHAN HADI/JP-RABA

KHIDMAT: Kru JP-RaBa bersama warga melakukan syukuran pembukaan kantor biro Genteng pagi kemarin.

Biro Genteng Tumpengan ADA sedikit suasana berbeda di komplek Madania Residence pagi kemarin (31/8). Saat sebagian ruko tutup karena libur, ruko bernomor R6 yang tidak lain merupakan kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) Biro Genteng terlihat ramai. Ya, pagi kemarin seluruh Kru JP-RaBa Biro Genteng dan beberapa tetangga kantor bersama-sama menggelar syukuran. Acara itu ditandai dengan pembacaan doa oleh KH. Muhaimain Asmuni dan selamatan tumpengan. Syukuran itu sekaligus menandai dibukanya kantor sejak pagi hingga petang. Mulai hari ini (1/10), pembaca yang akan berurusan dengan JP-RaBa bisa langsung datang ke kantor ini sejak pagi. Kepala JP-RaBa Biro Genteng, Abdul Aziz mengatakan, dengan syukuran ini diharapkan JP-RaBa semakin disukai dan mendapat tempat di hati para pembaca, khususnya di kawasan Banyuwangi selatan. “Semoga lebih baik dan bisa bersinergi dengan masyarakat,” ujarnya. (sli/als)

Bendera 100 Meter Ramaikan Karnaval

GENTENG – Berbagai kostum dan tema disajikan oleh para peserta pawai budaya Kecamatan Genteng. Mulai dari replika tradisi budaya masyarakat Banyuwangi. Seperti Kebo-keboan, Parade Semar, hingga peserta yang berpenampilan seperti Mumi dan suku-suku primitif di Indonesia.

Namun, dari sekian itu, satu suguhan atraksi sempat menjadi pusat perhatian pengunjung, sebuah bendera merah putih dengan lebar hampir sama dengan lebar jalan raya membentang sepanjang hampir 100 meter. Selain sebagai simbol bendera kebangsaan, bendera ini sangat artistik. Menurut Wayan Nugroho, 38,

ketua RW 3 lingkungan Kramat Sawahan, Desa Genteng Kulon, persiapan untuk membuat bendera sepanjang itu membutuhkan waktu selama 10 hari. Untuk merajut dua buah warna kain yang berbeda, mereka menggunakan tiga orang penjahit 3 hari. “Total persiapan sepuluh hari, tapi yang inti tiga hari dengan

tiga penjahit,” ujarnya. Dia menambahkan, usai digunakan pawai, bendera tersebut akan disimpan untuk digunakan acara pada tahun depan, kemungkinan besar, panjang bendera akan ditambah. “Sekarang disimpan untuk tahun depan, mungkin akan ditambah panjangnya,” cetusnya. (sli/als)

Calon Dicoret, Warga Demo Pilkades Gambiran Rawan Panas GAMBIRAN - Meski masih akan berlangsung pada 16 Oktober mendatang, namun suasana panas pilihan kepala

Desa/Kecamatan Gambiran sudah mulai merebak.Hal ini dipicu digugurkannya Sugiono, satu dari enam bakal calon dari urutan calon kades yang akan maju pada pilkades tersebut. Para pendukung fanatik Sugiono pun mulai berang dengan tindakan ini. Mereka sempat akan meng-

gelar demo di kantor desa. Sementara itu, Sugiono, calon yang digugurkan panitia pemilihan menyatakan, cara yang ditempuh oleh panitia melanggar hukum dan terindikasi disengaja untuk menggagalkan langkahnya. Menurutnya, beberapa kejanggalan di

antaranya adalah adanya surat panitia tertanggal 22 Agustus yang ditujukan kepadanya untuk memenuhi persyaratan. Padahal, semua berkas persyaratan sudah disampaikan pada tanggal 19 Agustus dan hal itu sudah ditanda tangani oleh panitia n Baca Calon...Hal 35

SIMULASI AUDAX EAST JAVA 2014

Menikmati Selat Bali Sambil Lepas Tukik ROMBONGAN peserta simulasi Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 mencapai garis finish di Pantai Boom, Banyuwangi, siang kemarin (31/8). Di pantai yang berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kopi tersebut, peserta menikmati pemandangan laut selat Bali sambil menikmati sajian khas kuliner Pantai Boom. Peserta Audax juga berkesempatan melepas tukik (anak penyu) ke laut lepas. (*) FOTO-FOTO: GALIH COKRO/JP-RABA

TIKUNGAN: Peserta Jawa Pos Audax melintasi patung gandrung di perbatasan Jember-Banyuwangi, jalur Gunung Gumitir.

PROMOSI WISATA: Di dampingi Direktur JP-RaBa, Samsudin Adlawi, Bupati Abdullah Anas menyambut kedatangan Dirut Jawa Pos Koran Azrul Ananda di Pantai Boom.

DI BAWAH TERIK: Peserta Audax saat memasuki kawasan Kecamatan Genteng.

BENTUK SEPEDA: Peserta Audax bersiap melepas penyu di Pantai Boom.

LEPAS DAHAGA: Peserta Jawa Pos Audax menikmati sajian kuliner khas Pantai Boom.

KENANG-KENANGAN: Azrul Ananda menerima cindera mata dari Bupati Anas di saksikan Wabup Yusuf Widiyatmoko.

PELINDUNG KULIT: Peserta Audax tak hanya didominasi kaum lelaki.

BERIRINGAN: Peserta Audax saat memasuki kawasan Kecamatan Glenmore.

DISAMBUT HADRAH: Bupati Anas dan Dirut Jawa Pos Koran Azrul Ananda saat memasuki pendapa kabupaten.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.