22 MARET TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
Truk Rela Antre Semalaman n Pagi Ini Penyeberangan Dibuka Kembali KALIPURO - Setelah 24 jam ditutup karena Nyepi, jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk kembali dibuka. Pengoperasian kembali kapal-kapal yang melayani jalur penyeberangan Pulau Bali dan Jawa tersebut dibuka sejak pagi ini pukul 05.30 waktu Indonesia Barat (WIB) atau pukul 06.30 waktu Indonesia Tengah (WITA). Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sejak ditutup mulai pukul 23.00 Jumat (20/3), kondisi Pelabuhan Ketapang memang terlihat lengang kemarin. Antrean kendaraan terpantau tidak terlalu mengular di halaman parkir Pelabuhan ASDP Ketapang hingga sore kemarin (21/3). Kantong-kantong parkir yang dipersiapkan untuk menganti-
sipasi antrean kendaraan, seperti di lapangan Stasiun KA Banyuwangi Baru, Pelabuhan Tanjung Wangi, dan Terminal Sri Tanjung, juga tidak tampak penumpukan kendaraan sampai sore kemarin. Namun, kendaraan besar, seperti truk, di Pelabuhan LCM Ketapang terlihat sudah memenuhi halaman parkir kendaraan di Pelabuhan LCM Ketapang. Bahkan, hingga sore hari kemarin truk besar sudah terlihat keluar halaman parkir untuk mengantre. Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (IF) ASDP Ketapang, Saharuddin Koto, membenarkan hal tersebut n Baca Truk...Hal 31
GALIH COKRO/RABA
TIDUR: Sopir truk beristirahat di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.
GALIH COKRO/RABA
KHUSUS BARANG: Meski pelabuhan dibuka subuh hari ini, deretan truk sudah antre di Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang, Banyuwangi, sejak siang kemarin (21/3).
Jarak Bangunan Minimal 3 Meter dari Bibir Sungai Shubuh Dzuhur Ashar
Maghrib Isya
04:15 11:36 14:49 17:40 18:48
KUCUR UR
BANYUWANGI - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, menyayangkan peristiwa ambruknya satu rumah yang berdiri di tepi sungai tersebut. Padahal, dia mengaku sudah berkali-kali memberikan imbauan agar bangunan yang berdiri di tepi sungai dimundurkan tiga meter dari bibir sungai. Guntur mengatakan, pihaknya telah
melakukan pendataan bangunan yang berada di sempadan sungai, mulai hulu hingga hilir. Dia menegaskan, bangunan yang roboh Kamis malam (19/3) berdiri bukan lagi di sempadan sungai, tapi di badan sungai. Guntur menjelaskan, bangunan yang berdiri di sempadan sungai akan mempengaruhi kekuatan bangunan di bawahnya,
termasuk plengsengan. “Bangunan yang berdiri di atas sempadan sungai akan membebani plengsengan. Hal itu akan mempengaruhi kekuatan plengsengan,” ujarnya. Menurut Guntur, pihaknya akan kembali melayangkan surat imbauan kepada pemilik rumah atau bangunan yang berdiri di sempadan sungai. “Data semua bangunan yang berdiri di sempadan sungai sudah
Bocah Tewas di Dasar Sungai
NGOPAI
Satgas Anak Tingkat RT
SITUBONDO - Nasib nahas menimpa Rahmad Ramdhan Ilyasa, bocah usia 22 bulan asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Hanya ditinggal ibunya mengambil kerudung sebentar, bocah itu tercebur sungai ketika bermain pada Jumat sekitar pukul 17.00 lalu (20/3). Jenazah Rahmad ditemukan di dasar sungai dekat rumahnya di Dusun Pareyaan Utara, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, dini hari kemarin (21/3). Jasadnya ditemukan warga di jarak sekitar 1 kilometer (Km) dari lokasi tenggelam. Kejadian itu berawal saat anak ketiga pasangan Mulyadi, 31, dan Bayu Trisnawati, 29, itu baru saja selesai mandi n Baca Bocah...Hal 31 TRADISI: Dalang Ki Puryadi Sudarmojo memainkan wayang di Klenteng Hoo Tong Bio Jumat malam lalu (20/3).
Wayang Jawa di Klenteng Tertua BANYUWANGI - Pergelaran wayang kulit digelar di lapangan basket Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, Banyuwangi, Jumat malam lalu (20/3). Wayang kulit yang mencerminkan budaya Tanah Jawa itu tampil semalam suntuk dengan mengusung tema pembangunan di kawasan klen-
teng tertua di Bumi Blambangan itu. Tema pembangunan itu disesuaikan kondisi Klenteng Hoo Tong Bio yang sedang dalam proses pembangunan setelah terbakar tahun lalu. Ki Puryadi Sudarmojo, 53, sudah mulai mempersiapkan proses pergelaran sejak Jumat pagi. Lakon yang disajikan
adalah Mbangun Candi atau membangun candi. Ki Puryadi menyebut, akan disajikan peperangan klasik antara kubu Pandawa dan Kurawa. Pandawa hendak membangun sebuah candi yang akan dipersembahkan kepada Batara n Baca Wayang...Hal 31 HABIBUL ADNAN/RABA
APES: Petugas memeriksa jenazah Rahmad di RS Elizabeth Situbondo kemarin (21/3). FREDY RIZKI/RABA
Memantau Kondisi Terkini Rumah Ambrol di Plengsengan Kalilo
HAR IYAD I/
RAB A
Rugi Puluhan Juta, Dibangun sejak 1970-an SIGIT
APA pun bentuknya, kekerasan kepada anak tidak dapat dibenarkan. Ironisnya, tidak jarang kekerasan kepada anak justru dilakukan orang-orang terdekat. Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi alias Kak Seto, punya kiat jitu dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Menurut dia, orang tua harus dekat dengan anak. Orang tua juga harus menjadi pendidik sejati bagi buah hatinya. Kak Seto menyarankan agar di setiap RT dan RW di Banyuwangi dibentuk Satgas Perlindungan Anak. Jika ada orang tua yang marah kepada anak, satgas ini bisa mengingatkan. “Kalau ini dibudayakan, Banyuwangi mungkin akan mencetak rekor MURI sebagai kabupaten yang punya Satgas Perlindungan Anak,” ujarnya. (sgt/c1/bay)
kita pegang,” cetusnya. Di sisi lain, Guntur mengatakan, perbaikan plengsengan yang ambrol tersebut akan dianggarkan pada Perubahan APBD 2015 mendatang. “Plengsengan yang ambrol itu memang bangunan lama. Hal itu diperparah dengan adanya bangunan yang berdiri di atas plengsengan itu,” pungkasnya. (sgt/c1/aif )
Ambrolnya rumah di atas plengsengan Kalilo Jumat malam lalu (20/3) sangat mengejutkan warga Banyuwangi. Untung saja tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Pemilik rumah hanya mengalami kerugian materi.
Kalau bersih dan rapi, namanya fruit market RUNTUH: Kondisi rumah milik Balilah, 70, di Lingkungan Gesari I, Kelurahan Pengantigan, Banyuwangi, kemarin.
TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi AMBROLNYA rumah milik Balillah, 70, Lingkungan Gesari I, RT1/RW1, Kelurahan Pengantigan, Banyuwangi, pada Kamis (19/3) sekitar pukul 23.00 beberapa hari lalu bisa menjadi pelajaran berharga bagi warga yang
Lapak pasar buah Rogojampi kumuh
GALIH COKRO/RABA
memiliki rumah atau bangunan di bantaran sungai. Sebab, musibah bisa saja terjadi kepada siapa pun. Kali ini Balillah
yang menjadi korban. Musibah semacam itu bisa saja menimpa orang lain di masa mendatang. Terutama, bagi warga yang tinggal di rumah di
atas bantaran sungai. Sementara itu, meski tidak ada korban jiwa n Baca Rugi...Hal 31
Hilang tiga malam, nenek Rubinah ditemukan Perlu dikorek resep bugarnya
26
Jawa Pos Minggu 22 Maret 2015
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
TIDAK TERTATA: Kawasan pedagang buah di Pasar Rogojampi masih beratap seng, semrawut, dan terkesan kumuh, kemarin (19/3).
Lapak Pasar Buah Kumuh ROGOJAMPI - Pasar Rogojampi masih belum tertata dengan baik hingga kini. Selain jalan raya depan pasar sering macet karena lalu lalang kendaraan, lokasi para pedagang buah di pasar itu terkesan kumuh. Padahal tempat untuk pedagang buah itu berada di depan dan tepi jalan raya. Kios milik para pedagang masih beratap seng dengan tiang penyangga seadanya. Itu pun sudah banyak yang usang. “Dari tempat jualan buah sampai ikan tidak pernah diperbaiki,” cetus Faisol, 45, salah satu warga Desa/ Kecamatan Rogojampi. Para pedagang buah dan ikan, jelas Faisol, setiap hari membayar retribusi kepada pihak pasar. Para pedagang saat akan menempati kios itu juga membayar sewa. “Retribusi jalan terus, tapi perbaikan tidak pernah dilakukan,” katanya. Salah satu pedagang buah di
Pasar Rogojampi, Dewi Fitasari, 32, mengaku sudah belasan tahun menempati lapak dagangan buah dengan atap seng. “Saya sering melakukan perbaikan sendiri, tapi juga tidak permanen,” cetusnya. Sebagai pedagang, dia menyambut baik jika kios pedagang buah diperbaiki layaknya pasar modern. Yang terpenting, kata dia, pedagang lama tetap menempati kios dan tidak harus membeli. “Kalau diperbaiki tapi kita harus beli atau menebus lagi, ya berat itu,” ujarnya. Selama ini di Pasar Rogojampi sangat minim perbaikan fasilitas. Setahun lalu Pemkab Banyuwangi hanya melakukan pavingisasi jalan di sekitar pasar. “Kita ini kadang malu saat ada orang luar daerah belanja dan melihat kios pedagang berbahan seng seperti ini,” kata Heri Setiawan, 34, warga Desa/Kecamatan Rogojampi. (ddy/c1/abi)
Perum Permata Giri
STNK
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Toyota Fortuner
Daihatsu Xenia
Kijang Innova
D I J UA L Toyo t a Fo r t u n e r / L G X t a hun 013/01/02/03 (solar) PMK hrg 292,5/100/105/110 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual New Xenia 2012 Tipe X Hitam 1300 cc Hrg 122 Jt Nego, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126
Dijual Innova Tipe G 2012/2011, Solar/ Bensin, Abu-abu, Hitam, Slv. Hrga Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086
Nissan Evalia
Daihatsu Xenia
DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 139,5/138,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/014/012 PMK slv hrg 136/138/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Toyota Avanza
Suzuki Ertiga
DIJUAL All New Avanza/Innova tahun 013/011/014 (solar) PMK htm/slv hrg 138,5/187,5/239 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
D I J UA L S u z u k i E r t i g a / e s t i l o t a hun 013/011/06 PMK pth/htm hrg 139,5/93,5/81,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Hlg STNK P 1135 ZQ an Budiyanto, Dsn. Cangaan RT. 4/9, Ds. Genteng Wetan
Nissan Datsun Go
Hlg STNK P 5100 VZ an Budiyanto, Dsn. Cangaan RT. 4/9, Ds. Genteng Wetan
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
BANYUWANGI Djl Tnh SHM 40 Are, Lks Pnggr Jln Arh Kawah Ijen, Dkt Polsek Bwi H: 081234638675
Nissan Grand Livina
SITUBONDO Marketing Dbthkn Marketing di Tmptkn di Glm & Rgj, Pria, Min SMA/Sdrjt, Kndraan Sndri, SIM C, Lmrn, CV, SKCK Lngsng / Via Post KSU Metro Jl. Patimura No. 82, Glm/Ruko Mandana Jati A1-A2 Gladag Rgj T: 0333-630939
Admin, Sales dan Checker BTH SGR: 1) Admin: berpengalaman, menarik, jujur, mampu bekerja dlm tekanan. 2) Sales: mampu bekerja dlm tim, memiliki kendaraan sendiri, mampu mengejar target. 3) Checker: jujur, teliti & mampu bekerja dlm tekanan. Kirimkan CV ke UD. Wisma Jaya Jalan Adi Sucipto No. 43 Banyuwangi
Sales/Kurir Dbthkn sales/kurir pnglmn tdk diutamakan y g p n t g g i a t & n i a t b e ke r j a g a j i pokok+uang transport kirim lmrn ke Jl KH. Hasyim asyari blkg BPR Nusamba Gtg Hb/sms 082144907888/081353814414
Staff Gudang & OB Perush ternama butuh 2 staff gudang. Syarat SLTA sdrjt; 1 OB min SMP. Pria usia max 25thn. Gaji UMK. Lamaran kirim email ke ktragmbwi@gmail.com. Max 20 Maret 2015
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000
Dijual Lahan 5,6 Hektar.SHM.Ada 780 Pohon Mangga, Lokasi di Kalibagor Situbondo. Cocok untuk Program pemerintah Rumah Sederhana. Hub. 082 315 151 405
Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
SITUBONDO
Dijual X Trail 2.5 Silver Th 2014 KM 2000, Nopol Cantik Atas Nama Sendiri, Kondisi Masih Baru Rp. 395 Jt. Hub: 081252168888
Djl Rmh LB 100 m2 LT 700 m2, Tengah Kota Situbondo, Strategis H: 085236941208
Belut Sawah Dicari Belut Sawah/Budidaya dlm Jumlah Besar yg Berminat Hub: 081232301338
Nissan X-Trail
Nissan Navara Toyota Avanza
Open Indent All New Nissan Navara Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Promo Avanza Minggu ini DP 25 Juta. an atau Angsuran 2,5 Jutaan, Langsung Hub. 081 333 210 583 Frengki Toyota, Jujur, Amanah, Ikhlas
Nissan Juke Revolt Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
Nissan New March
Honda Miliki Mobil Honda Impian hny dg DP 30Jtan, bunga 0 %, tenor s/d 7 th. info lnjt hub Mahira Honda 082330446271 / 087802136888
All New Nissan March Discount Besar Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION” di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
Nissan X - Trail Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jawa Pos
27
Minggu 22 Maret 2015
Polisi Tangkap Pelaku Curanmor Tiga Orang Pelaku Masih Jadi Buronan SITUBONDO - Anggota Resmob Polres Situbondo kemarin (21/3) berhasil menangkap pelaku pencurian motor (curanmor). Dia adalah Surais, 32, warga Desa Taman, Kecamatan Sumbermalang. Pe na n g k a p a n p r i a ya n g dike tahui berprofesi sebagai kuli bangunan itu dilakukan karena dia beberapa kali mencuri motor. Terakhir kali dia mencuri motor pada April 2014. Saat itu dia membawa kabur Hon-
da Supra bernopol L 4278 DT. ”Motor itu milik pamannya sendiri,” ujar Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo. Saat ditangkap k e ma r i n , Su ra i s berusaha melarikan diri. Beruntung, polisi berhasil menghentikan pelariannya dengan cara menembak kaki kirinya. Surais langsung terkapar di lokasi kejadian. Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan satu unit motor curian yang sudah dipreteli. Motor tersebut adalah sepeda Honda Supra bernop-
ol L 4278 DT yang tidak lain adalah milik pamannya. Nanang menambahkan, pelaku hingga kini masih dalam pemeriksaan. Aparat kepolisian Polres Situbondo masih berusaha mengembangkan kasus tersebut. Sebab, kata Nanang, pelaku ditengarai juga terlibat serangkaian kasus pencurian di daerah-daerah terpencil di Situbondo wilayah barat. Selain Surais, polisi mengendus keberadaan pelaku lain. ”Ada tiga pelaku yang masih buron dalam kompolotan Suaris Cs itu,” pungkas Nanang. (bib/c1/als)
HABIBUL ADNAN/JPRS
SELAMAT: Rabinah (tengah) disambut keluarganya kemarin. Dia ditemukan dalam keadaan sehat.
Hilang Tiga Malam, Nenek Rabinah Ditemukan SITUBONDO - Nenek Rabinah, 68, yang hilang saat menggembala kambing akhirnya ditemukan kemarin (21/3). Dia ditemukan setelah hilang selama tiga hari tiga malam. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, nenek asal Dusun Pareyaan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, itu ditemukan kemarin pagi sekitar pukul 06.00. Nenek empat cucu dan satu cicit itu ditemukan di salah satu tegalan milik warga di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo. Dia ditemukan salah satu warga yang sedang menggembala sapi.
Warga tersebut langsung menghubungi pihak keluarga sang nenek. Kemudian, pihak keluarga menghubungi BPBD Kabupaten Situbondo. Mendapatkan informasi ada penemuan orang hilang, tim SAR gabungan yang sedang melakukan pencarian langsung meluncur ke lokasi. ”Kita langsung ke lokasi bersama-sama. Benar, ternyata dia Rabinah yang kita cari,” ujar Zainul. Setelah ditemukan, Rabinah langsung dibawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem, Situbondo, untuk dicek kondisi kesehatannya. ”Dalam keadaan sehat. Dia tidak mengalami sakit apa pun,” terang Zainul. Zainul mengaku heran den-
gan kondisi nenek yang dalam keadaan sehat itu. Sebab, pihaknya memperkirakan nenek itu akan ditemukan dalam keadaan lemah. ”Masalahnya, selama dia hilang tidak pernah makan,” imbuhnya. Sementara itu, bukan kali itu saja Rabinah hilang. Terhitung sudah tiga kali dia menghilang. Penyebab hilangnya sama, yaitu ketika sedang menggembala kambing. Sebetulnya pihak keluarga melarang nenek tersebut menggembala kambing. Akan tetapi, dia selalu memaksakan diri tetap menggembala. ”Nenek tidak pernah mau disuruh berhenti menggembala. Padahal, kami sering melarang,”
ujar Toyani, 40, salah satu cucu Rabinah. Sekadar informasi, Rabinah hilang sejak Rabu (18/3) lalu. Dia hilang ketika menggembala kambing. Nenek tiga anak itu hilang di kawasan perbukitan di sekitar tempatnya menggembala. Kambing yang digembalanya juga hilang. Namun, ketiga ekor hewan piaraannya itu sudah ditemukan lebih dahulu. Kambing-kambing tersebut ditemukan warga pada Jumat (20/3) sekitar pukul 09.00. Kambing milik Rabinah ditemukan di Lingkungan Perum Madani, Jalan Tembus, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. (bib/c1/als)
Ikhsan Klaim Sudah sesuai Prosedur Kasus Prona Desa Badean 2014 BANYUWANGI - Kepala Desa Badean nonaktif, Mohamad Ikhsan, akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan pungli Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) di desanya. Pengakuannya, dia membantah keras segala tuduhan dan sangkaan yang dialamatkan kepadanya. Bahkan, dia menuding ada unsur lain dalam perkara yang menyeretnya menjadi tersangka kasus tersebut. Kepada koran ini Mohamad Ikhsan menegaskan seluruh laporan yang disampaikan ke pihak Kejaksaan Negeri tidak benar. Menurutnya, proses pelaksanaan Prona itu sudah sesuai mekanisme dan tata cara yang ditentukan. “Tidak benar kalau ada laporan saya macammacam,” tegasnya. Ikhsan menuding ada unsur politik lokal di desanya yang mendasari laporan itu. Menurutnya, panitia dibentuk oleh sekretaris desa dan bukan kepala desa. Itu pun dibentuk bersama masyarakat. Ada 115 pemohon yang dis-
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
Mohamad Ikhsan
etujui dari 500 pemohon yang turut serta dalam program Prona itu. Itu merupakan hasil sosialisasi di pemkab yang juga dihadiri pihak BPN kala itu. Maka dari itu, setelah pembentukan itu, masyarakat pemohon berbondong-bondong menyerahkan uang Rp 750 ribu. Ikhsan juga menyatakan heran. “Itu sudah kesepakatan dan ada masyarakat yang bersedia tidak hanya Rp 750 ribu, tapi Rp 1 juta pun sanggup,” ujarnya. Sesuai kesepakatan, uang yang terkumpul itu digunakan untuk dua macam keperluan. Pertama, pembangunan desa
senilai Rp 250 ribu. Itu sudah diwujudkan dengan perbaikan fasilitas desa, seperti pos kamling, paving jalan, dan lain-lain. Pembukuan pelaporan pun sudah tercatat dengan lengkap. Sisanya digunakan untuk biaya wira-wiri pengurusan Prona. Jadi, Ikhsan menegaskan sekali lagi tidak benar dia menggunakan uang yang terkumpul dari masyarakat. Te r m a s u k , laporan bendahara yang ada tercatat namanya. Menurutnya, pencatat keuangan itu tidak ikut dalam sosialisasi. Situasi itu membuat Ikh san dinonaktifkan dari jabatannya sejak 17 Februari lalu. Menurutnya, itu tidak masalah karena sudah sesuai
undang-undang. Hanya saja, dia menilai ada rekayasa dalam pelaporan dirinya. Kepala Desa Badean, Kecamatan Kabat, Mohamad Ikhsan, diduga melakukan pungutan liar (pungli) pada pelaksanaan program sertifikasi masal tersebut. Ikhsan ditetapkan sebagai tersangka sejak Oktober 2014 lalu. (nic/c1/als)
K LAS EM E N SE M E N T A RA P E R O L E H A N SUA RA CA L ON BUPA TI IDOL 2 01 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Ficky Septalinda Angka Wijaya Guntur Priambodo Rindar Suhardiyansah Arvy Rizaldi Abdullah Azwar Anas Toni Hartono Mufti Anam Bambang Surtiyono Anton Sunartono Basuki Rahmat
116 112 101 95 53 38 36 30 29 23 22
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Ayub Hidayat Mandiri Ratu Warang Agung Michael Edy Heriyanto Umi Kulsum Ikhwan Arief Neni Viantin Diyah Martiva Joni Subagyo Sugihartoyo Sunarko Wijaya Eko Susilo Nur Hidayat
21 19 19 19 16 13 12 11 11 11
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Ali Sodiqin Waridjan Munib Syafa’at Zaenal Arifin Salam Soekardjo Heru Pratista Syukran Makmun Hidayat Agus Dani T Agus Edy Riyanto Bambang Purwanto
10 9 9 9 7 6 6 3 3 3
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Nurmansyah Samsudin Adlawi Achmad Musta’in Achmad Wahyudi Fadjar Isnaini dr. Faida Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Satiyem Sri Utami Faktuningsih
3 3 2 1 1 1 1 1 1 1
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
Taufik Hidayat Teguh Sumarno Yusuf Widyatmoko Agus Tarmidi Juliesetyo Puji Rahayu Wiwik Pudjiati Achmad Taufiq Agung Mulyana Ahmad Fauzan Eko Sukartono
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.
AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).
Hermanto Husin Matamin Masykur Ali Nanang Nur Ahmadi Saiful Bahri Sumantri Soedomo Supono Syaifunnar Wahyudi, SE Yusuf Noeris
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RADAR BANYUWANGI
BUDAYA
30
Jawa Pos
Minggu 22 Maret 2015
SAJAK-SAJAK
Salahkah Aku Saat belati menghunjam Dan mulut mengeluarkan darah Seorang kakek terbangun dari tidurnya Dengan peluh, napas tak menentu Orang-orang mengutuknya Kutukan menyisakan luka menganga Mengasah besi tak berkarat Ia lakukan setiap malam Alasan kutukan melayang Pembunuh tak harus membantai orang Napasnya kini melemah Matanya merah menahan lara Rasa sakit belati menancap Tak sesakit hatinya yang terbelah Ia meninggalkan dunia yang fana Dan datang ke tempat penuh kebenaran Nani Sukmawati. Siswa SMPN 1 Genteng.
Penantian
Langit jingga tak hadir lagi Bersama harapan yang terbang di punggung merpati Entah berapa tahun lagi gadis mungil menunggu pangeran datang Jejak demi jejak tanpa bekas Terpaan angin mendayu tak berdaya Gemuruh ombak tak lagi terlintas di pancaindra
Nama: Anya Sekolah TK Pembina
PUTRI YAYANG YULIYANTI. Siswa SMAN 1 Pesanggaran.
Dhindhedhin Oleh N. Fata (santa)*
M
ALAM ini ingin kutulis dongeng–dongen yang diceritakan kakek. Selain aku ingin mengisahkan dongeng-dongeng klasik itu pada anak – anakku kelak, aku juga ingin melestarikan lalu mengabadikannya dalam sebuah tulisan. Waktu itu, aku masih ingat posisi kakek yang sedang duduk manis di kursi kayu-tua, seraya menyulut rokok, ia mulai mendongeng setelah melepas kepulan asap dari mulutnya. “Tahun yang silam, sebuah hutan besar di pengujung Timur Pulau Jawa yang tak berpenghuni, jauh dari perkampungan, hanya hewan–hewan buas berkeliaran. Sebuah hutan yang akrab dengan sebutan Hutan Baluran itu, di sanalah terdampar seorang pengembara muda dari luar pulau menikmati keelokan alam sekitar. Pandangannya menyapu ke segala penjuru. pantainya masih alami membentang luas membiru; air jernih menampakkan ikan–ikan di dataran laut sedang bermain menyelundup ke cela–cela lubang batu karang, pohon–pohon bakau meneduhkan pasir putih di bibir–bibir pantai. Uniknya tepi–tepi pantai bercoklak– coklak membentuk danau. Tak hanya itu, gunung menjulang tinggi di atas cakrawala. Pemuda berkumis pun memasuki hutan rimba itu. menyusuri ruas–ruas hutan. Ia menyibak semak–semak yang menghadangnya. Sesekali ia harus berjalan jongkok di bawah akar–akar pohon besar. Tanah hutan yang lembap, teduh. Nyamuk–nyamuk usil mengerubungi, membuat ia menepis–nepiskan tangannya. Kera–kera maju–mundur ingin menyambut orang asing itu, suaranya meramaikan hutan. Dahan–dahan pohon besar merambat saling bertautan. Bermacam–macam burung menari– nari di sana, melompat–lompat dari pohon satu ke pohon yang lainnya seraya bersuil–suil dengan irama yang berbeda–beda, sungguh indah didengar. Bermacam suara hewan saling bersautan satu sama lain. Hewan–hewan itu tak merasa terganggu akan kedatangan makhluk baru itu. Hewan–hewan beraktivitas seperti biasa, mencari makan, bermain, berliar dan sebagainya. pemuda berambut keriting itu terus melangkahkan kakinya tanpa henti. Kini ia benar-benar berada di tengah–tengah hutan. Ia sudah melewati kaki gunung. Ia hanya sendiri di hutan itu duduk berselonjor di atas akar pohon besar yang tak ia tahu apa nama pohon itu. pandangannya menatap tajam, alam pikirnya berandai-andai. Andaikan ada seseorang yang menemaninya. Andaikan bertemu penduduk yang mata pencariannya di hutan. Atau sekadar mencari kayu bakar. Andai. . .andai. . .mungkin ia lebih suka berandai-andai. tapi sayang, apa yang diandai-andaikan tidak mungkin terjadi. Hutan itu benarbenar jauh dari permukiman penduduk. . . .” Malam pertama aku belum sempurna mendengar dongeng yang berlompatan dari lidah kakek. hanya kata “jauh dari permukiman penduduk” yang aku dengar, itu pun samar–samar di telinga. Sebab aku lebih dulu memejamkan mata, pergi ke dunia mimpi. *** Esokan harinya, aku merayu kakek untuk melanjutkan dongengnya. Dengan senang hati kakek melempar senyum ke arahku pertanda menyanggupi permintaan cucu kesayangannya. Tak kalah, nenek setia setiap malam menemaniku. Mengelus ubun-ubunku sampai aku terlelap dalam kesunyian malam. Seperti biasa, kakek memulai berdongeng dengan menyulut rokoknya. Kakek juga bersanding secangkir kopi di atas meja yang dibuatkan nenek. Sambil menunggu kakek meniup-niup angin ke arah kopi yang masih mengasap itu, aku bertanya kepada kakek dan menaruh harap mengunjungi hutan yang diceritakannya. “Kekek mau ngajak Mamat ke hutan itu?” tanyaku. Kakek menjawabnya setelah meneguk kopi yang sedari tadi ditiupnya. “Iya, tapi kelak kalau Mamat sudah tumbuh dewasa.” “Memang kenapa masih nunggu Mamat besar Kek.” Tanyaku penasaran. Sejenak kakek membisu, lalu mengisap rokoknya dan mengepulkan asap ke udara. “Mamat masih kecil, perjalanan ke sana cukup menyita waktu berhari-hari. Selain perjalanannya yang jauh, juga tidak mudah jalan menuju tempat itu. Jalannya terjal. Harus melewati curah-curah berbatuan besar. Belum lagi dengan cerita-cerita mistisnya. Banyak orang yang memasuki hutan itu, namun mereka tak kunjung pulang. Selain hewan-hewan buas yang menakutkan, di sana terdapat wanita misterius yang selalu siap memangsa pendatang. Tapi sasarannya hanya laki-laki. Dulu kakeknya kakek pernah bersaran kalau ada suara perempuan yang memanggil-manggil di tengah hutan jangan menoleh atau menyaut. Itu namanya Dindhedin.” Terang kakekku. “Apa itu Dindhedin, Kek?” tanyaku lagi penasaran. “Dindhedin itu semacam makhluk jadi-jadian, ada yang bilang Siluman, Mat.” Kata kakekku. ***
Usai mendengar penjelasan kakek, aku diam antara paham dan tidak. Jelas-jelas yang ada dalam benakku hanya hutan itu. Aku menyuruh kakek berdongeng saja. Namun tampaknya kakek enggan mala mini. Aku tetap mendesak kakek sambil merengek sampai pada akhirnya kakek bersedia. “Ya, setelah pikirannya kembali ke alam nyata. Ia mencium semerbak aroma buah-buahan yang menggoda perutnya. Ia merasakan bau buah nangka yang sangat matang di sekitarnya. Ia melompat dari atas akar, hidungnya mengempes-kempes. Makin terasa bau itu dalam penciumannya. Di bawah pohon berdaun lebar, ia menengadahkan mukanya ke atas, matanya menjalari batang pohon besar itu. Tak satu pun buah menggelayut di atas sana. Ia bertanya-tanya pada dirinya. Apakah pohon ini sumber dari aroma buah nangka itu? Ia seperti seorang peneliti. Kini hidungnya mengendus lebih hati-hati mencari aroma itu. Tanpa sengaja mata jelinya menemukan tanah yang membengkak pecah. Rasa penasaran pun memaksa pemuda itu menjatuhkan lututnya ke tanah. Menggali tanah dengan parit yang dibawanya sebagai kebutuhan. Aroma itu menyeruak ke permukaan. Ternyata apa yang ia cari ada di dalam tanah itu. Tidak terlalu dalam, buah yang diincarnya itu hanya tertutupi sedikit tanah. Ia makin bersemangat menggali tanah itu seolah–olah menemukan buah dari surga di bawah tanah. Setelah ia mendapatkan buah nangka itu secara utuh lalu di angkatnya buah itu ke atas permukaan tanah. “Sungguh menakjubkan. Ini adalah Kuasa Tuhan,” gumamnya. Buah nangka itu sangat besar, dua kali lipat dari biasanya. Itu pun jika diukur dengan nangka-nangka besar pada umumnya. “Benar- benar kebesaran Sang Ilahi,” imbuhnya lirih. Lalu dibelahnya buah nangka itu dengan parit. Sungguh baunya menyeruak, menusuk-nusuk relung hidungnya. Tanpa berpikir panjang lagi, apakah buah itu beracun atau tidak? Langsung dimakannya buah itu dengan cepat lahap. Tampaknya ia sudah puas makan buah manis dengan daging yang tebal. Lelaki berkumis kekenyangan menyandarkan tubuhnya pada pohon buah yang dimakannya itu. entah kenapa masih banyak sisa buah itu, padahal baru beberapa biji yang ia lahap sudah merasa kenyang. Apakah terlalu besarnya buah itu yang menjadi alasan? Atau karena perutnya yang kekecilan susah menampung banyak makanan? Pahami saja sendiri.” Aaah!!! Lagi–lagi aku ketiduran semalaman. Aku tak sanggup melawan rasa kantuk yang menyergapku. Di tambah elusan tangan nenek menggoda mataku ke pengujung malam. Tapi biarlah aku berjanji akan merayu kakek lagi jika malam tiba. semoga saja kakek tidak bosan–bosan melanjutkan cerita dongengnya itu. *** Malam berikutnya, sepertinya kakek sudah mengerti keinginanku. Tanpa aku minta, kakek lekas–lekas berdongeng, seolah ingin menguak tuntas cerita itu. “Ternyata pemuda itu tertidur pulas sesudah melahap beberapa daging buah nangka itu. Ia membuka matanya sedikit demi sedikit. Lamat–lamat terdengar suara memanggil namanya. Mahmud. . .Kang Mahmuuud. . .Kaaang. . . Suara itu terus bertalu–talu di telinga pemuda yang di
panggil Mahmud itu. “Siapa wanita yang memangilku itu? Ya, benar itu suara wanita. Tapi mana ada di tengah–tengah hutan rimba ini ada seorang wanita? Memanggil namaku lagi, dari mana ia tahu namaku, kerabat saja aku tak punya di pulau ini, aneh memang,” pikirnya kebingungan. Kang Mahmud. . . Kaaang. . . “Siapa di sana,” tanyanya seraya memutar–mutar tubuhnya membingung. Ia melakukan hal itu berkali–kali. Tak ada jawaban. Semakin keras suara panggilan wanita itu tanpa menggubris Mahmud. Dari balik rumpun, Mahmud menyingkap semak–semak yang menghalanginya. Perlahan ia mengintip–intip sesuatu yang dicarinya. Seketika matanya terbelalak. Tak berkedip sedikit pun. matanya seakan tak ingin pergi dari tatapannya. Mengapa tidak? Seorang wanita berparaskan bidadari hadir di matanya. Wajahnya merona, ayu. Kulitnya bersih, putih, bening sebening air yang dimain– mainkan tangannya, air itu berasal dari sumber di bawah batu yang didudukinya. Wanita ayu itu membuat Mahmud ingin sekali menyentuhnya, sebab menurutnya, tak pernah ia lihat wanita secantik itu di kampung tempat tinggalnya. Mungkin ia akan lebih betah tinggal di hutan dari pada di kampung halamannya. Apalagi ditemani orang semacam wanita itu. Wanita itu asik duduk di atas batu dengan kaki setengah lutut diredamnya ke dalam air. Dipercik–percikkan air sumber itu ke udara. Senyum semringah mengembang di bibirnya seolah ia sudah tahu kehadiran lelaki itu. Semilir angin menyisir rambutnya yang terurai panjang. Matanya menatap ke arah Mahmud, menggoda. Mahmud pun keluar dari balik semak yang dijadikan sebagai persembunyiaannya. Wanita itu berada di tengah-tengah taman. Selain sumber air, beraneka macam dan warna bunga mengelilingi wanita ayu. Tak hanya itu, bermacam buah: anggur, jeruk, manggis, apel, dan semacamnya dengan ukuran besarbesar sepuluh kali lipat dari biasanya. Wanita itu berdiri lalu merentangkan tangan menentang arah angin. Ia memanjakan kedatangan Mahmud. Sementara itu Mahmud melangkahkan kakinya makin mendekati wanita itu, wanita itu sudah meluluhlantakkan hatinya. Tanpa basa–basi wanita berambut panjang mengulurkan tangannya, disambut tangan itu oleh Mahmud. “Aku suka kamu.” Kata wanita itu. “Aku melebihi itu, kamu sungguh memesona.” Mahmud membalasnya. “Kamu harus ikut ke tempat aku tinggal lalu tinggal bersamaku.” Rayuan wanita itu. “Aku tak mungkin mengurungkan tawaran itu.” Mahmud meyakinkan. “Wahai, lelaki tampan, mari pegang erat tanganku.” Dibawanya Mahmud melesat cepat seperti kilat ke tempat wanita itu tinggal. Wanita itu tampak paham betul jalan di hutan itu. ia lari cepat namun ia tak menapakkan kakinya ke tanah. Tubuh–tubuh itu mengudara di lorong– lorong hutan berkelok. Setiba di suatu tempat, wanita anggun itu membawa Mahmud merayap ke atas pohon yang sangat besar nan tinggi. Di atas sana terdapat istana yang tak terlalu besar, dikelilingi awan. Semenjak itulah dua insan menjalin
hubungan dalam satu keluarga kecil. Setahun kemudian, tampaknya perubahan terjadi dalam diri Mahmud. Ia ingin sekali pergi dari tempat itu. Namun, ketinggian kayu yang menyanggah istana tersebut membuatnya kebingungan mencari–cari jalan keluar. Sangat mustahil ia turun dari pohon itu dengan tanpa alat yang dapat membantunya. Lalu, apa yang melatarbelakangi lelaki itu ingin hengkang dari istananya? Apa karena dia merindukan kampung halamannya? Atau sanak keluarganya? Atau mungkin ada wanita lain yang sebenarnya lebih cantik daripada wanita yang ia temui di hutan ini? Jawabannya adalah tidak. Perubahannya terjadi sejak malam itu. Pada malam yang sudah dilaluinya bersama wanita yang tak satu pun wanita lain menandingi kecantikannya. Di malam itu, wanita idamannya sedang tidur pulas. Dan mungkin sudah saatnya waktu menguak semua kekurangan wanita yang sedang dipandanginya. Dari ujung rambut sampai kaki. Tatapannya menjalari tubuh wanita itu. ia tercengang–cengang melihat keanehan tubuh yang berada di sampingnya. Dari tanganya dulu, kuku–kukunya panjang mengilap seperti pisau, dibalik tulang kedua sikunya mengilap-ilap pula sepasang pisau, hampir setiap tulang–tulang sendinya bertumbuhan pisau– pisau tajam. Tidak lagi dengan kaki wanita itu. Kaki istrinya seperti kaki kuda. Hhuuuugh menakutkan. Mahmud ketakutan di atas ranjang kamarnya. Setelah kejadian itu dia lebih memilih diam mencari cara terlepas dari wanita siluman yang sudah menemani tidurnya setiap malam, melayani layaknya seorang istri. Setelah itu, ia menemukan gagasan yang cerdik dalam benaknya. Dia menyuruh istrinya membawa kulit kelapa sepulang dari pasar. Apa? Pasar? Katanya di tengah hutan? Iya, pergi ke pasar adalah sebuah alasan bagi istrinya untuk membeli segala kebutuhannya. Semua tidak percaya akan semua ini. Lalu untuk apa kulit kelapa itu? kulit kelapa itu diambil serat-serat dalamnya untuk dijadikan tali. Dengan susah payah, sedikit demi sedikit, Mahmud menyulam serat-erat kelapa itu tiap hari. Kini wanita cantiknya sedang mengandung, Mahmud telah berhasil menghamilinya. Sebentar lagi anak itu akan lepas dari kandungan ibunya, mengenal dunia baru. Akan lahir seorang bayi yang lahir dari dua makhluk yang berbeda, manusia dan siluman. Dan ketika anak itu besar, orang-orang akan menyebutnya manusia separo siluman. Di sisi lain, di saat detik-detik kelahiran seorang anak, sebentar lagi Mahmud juga berhasil membuat tali yang sedikit lagi menjajaki tanah. Tepat dua hari sesudah kelahiran anakya, di mana wanita yang berstatus istrinya itu sedang pergi ke pasar, Mahmud turun dari istana yang ada di langit-langit kayu. Tali yang dibuatnya selama satu tahun tak sia-sia. Ia menggunakan tali itu untuk turun dari atas kayangan. Ia menggelayut pelan dari atas sana. Dan ia berhasil menjajakan kakinya di tanah. Ia lari cepat sebelum wanita siluman datang menemuinya. Ia sangat tega meninggalkan anaknya sendirian. Ya anaknya sedikit berbeda dengan bayi-bayi pada umumnya. Dia tak mempunyai jenis kelamin. Maklum, ia lahir dengan perpaduan dua makhluk yang berbeda. Sementara itu, setelah wanita siluman kembali ke rumahnya, dilihatnya ruangan sekitar istana, ternyata Mahmud sudah tidak ada, hanya seorang bayi yang menangis nakal di ranjangnya. Wanita siluman merangkul bayi itu lalu dibawa turun dari istana dalam gendongannya. Wanita siluman mengejar suaminya yang sudah jauh arahnya. Mahmud bergegas lari tergopong-gopong. Terjatuh. Bangkit. Lari lagi. Terus berulang kali. Sampai akhirnya ia kembali ke tempat awal ia terdampar di bibir pantai pulau itu. ia mencari-cari dayung sampan miliknya yang sudah setahun silam ditinggalkannya. Wanita siluman sudah mulai dekat arahnya. Mahmud segera mendorong perahu itu lalu mendayungnya. Wanita siluman pun juga tiba di bibir pantai. Sedangkan Mahmud sudah jauh dari tepi pantai. Di tengah laut Mahmud berhenti, menatap wanita bekas istrinya yang menggila di tepi pantai. Wanita siluman itu benar-benar menggila. Marah, kesal, kecewa bercampur aduk dalam dirinya. Tindakannya sangat tragis, ia mencabik-cabik bayi yang digendongnya. Wanita itu menggigit bayinya. Bayi itu hancur lebur ditangannya. Tulang belulangnya pun tandas di mulutnya. Kasihan makhluk kecil mungil yang tak berdosa itu.” Akhirnya kakek berhasil menyelesaikan dongengnya malam ini. “terus apakah sekarang masih ada Dindhedin itu, Kek?” “Ya, tapi di hutan-hutan besar seperti Baluran ini.” “ayo tidur mat, kalau Mamat tidak tidur dimakan Dhindhedhin.” Nenek menakut-nakutiku. Tapi aku biasa-biasa saja, sedikit pun tak terselip rasa takut. Sebab menurutku, yang dimakan Dhidhedhin hanya anaknya sendiri. Hhuuuuuuuuuff. Selesai juga dongeng yang di ceritakan kakek. dan kelak akan kuceritakan dongeng ini kepada anak dan cucuku. Terikasih Kek. Saatnya aku tidur. *) Pencinta Sastra Indonesia dan mahasiswa STKIP Situbondo.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Minggu 22 Maret 2015
BERITA UTAMA
31
Kendaraan Umum masih Sepi n TRUK... Sambungan dari Hal 25
Menurutnya, masyarakat yang menggunakan jasa penyeberangan ke Bali sudah terbiasa dengan penutupan pada Hari Raya Nyepi. Makanya, tidak tampak penumpukan kendaraan yang berarti saat pelabuhan ditutup sementara. ”Sampai sore ini (kemarin, Red) penumpukan kendaraan tidak ada, pelabuhan sepi. Mungkin nanti malam (tadi malam, Red) baru agak ramai,” kata Saharuddin kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dia memprediksi ramainya kendaraan yang hendak menuju Pulau Bali dia perkirakan terjadi pada Senin besok. Sebab, di Bali menurutnya aktivitas akan
kembali normal pada Senin besok. ”Mungkin normal kembali Senin besok. Karena pada Minggu di Bali masih belum ada aktivitas pasca Nyepi ini,” terang Saharrudin. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pasca ditutupnya jalur penyeberangan yang menghubungkan Pulau Bali dan Jawa itu, pihaknya telah menyiapkan 32 kapal untuk melayani para pengguna jasa. ”Kapal normal, 32 kapal siap kita operasikan kembali,” tandasnya. Sekadar tahu, penutupan jalur penyeberangan menuju Pulau Bali ini berdasar surat Gubernur Bali No. 003.2/24986/DPIK Tanggal 17 November 2014 tentang Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1937 yang jatuh pada Sabtu (21/3) kemarin. Pengoperasian kapal-kapal penye-
berangan pun dihentikan sementara demi menghormati umat Hindu di Bali yang sedang melaksanakan ibadah. Pemberangkatan terakhir di Pelabuhan Ketapang berlaku pada tanggal 20 Maret 2014 mulai pukul 23.00. di Gilimanuk ditutup mulai pukul 05.55 WITA tanggal 21 Maret. Kapal di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk beroperasi kembali mulai pukul 05.30 WIB/06.30 WITA. Guna mengantisipasi penumpukan kendaraan, selain areal parkir Pelabuhan ASDP Ketapang, kantong-kantong parkir lain juga telah dipersiapkan. Ada tiga kantong parkir yang dipersiapkan, di antaranya kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi, lapangan Stasiun KA Banyuwangi Baru, dan Terminal Sri Tanjung. (tfs/c1/bay)
GALIH COKRO/RABA
LIBUR NYEPI: Kapal penyeberangan lego jangkar di sekitar dermaga Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.
Mengusung Lakon Membangun Candi Aroma yang Merah Kurang Menyengat n WAYANG... Sambungan dari Hal 25
Namun, Kurawa tidak menyukainya, sehingga setiap proses pembangunan selalu diganggu. Proses pembangunan candi itu pun tidak berjalan lancar karena
Pandawa diganggu Kurawa. “Akhirnya ya bisa dibangun tapi Pandawa harus bersatu,” terang dalang asal Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, itu. Dia menambahkan, lakon yang disajikan sesuai pesanan pengurus TITD Hoo Tong Bio. Se-
mentara itu, di tengah pergelaran malam itu, sang dalang dan wayangnya melakukan sembahyang meminta pemberkatan dari Yang Mulia Kongco Tan Hu Cin Jin. Salah satu wayang dibawa untuk diberkati. Kemudian, dalang Ki Puryadi mela-
njutkan lakon wayang yang dia mainkan. “Sabtu sore ada sembahyang besar. Malamnya ada pentas seni yang menampilkan perpaduan liang-liong, barongsai, dan gandrung,” terang Ketua TITD Hoo Tong Bio, Oei Sioe San. (fre/c1/bay)
n LANGKA... Sambungan dari Hal 32
Bodi durian satu ini panjang dan besar. Maka dari itu, jarak duri dengan duri pada kulit cukup lebar. Yang paling heboh adalah durian merah. Varietas durian jenis satu ini cukup langka. Maka dari itu,
harganya paling mahal. Bahkan, perbandingannya hingga tiga kali lipat dibanding durian biasa. Sebetulnya, rasa durian merah tidak terlalu heboh. Aromanya tidak terlalu menyengat. Cita rasanya juga tidak terlalu manis. Tetapi, sampai saat ini buah satu ini tetap diburu. Juga ada durian lokal Songgon
dengan warna merah muda. Karena langka, buah durian satu ini cukup mahal. Padahal, ukurannya kecil. ‘’Buah durian asli Songgon memang bervariasi,” ungkap camat Songgon, Wagianto, dalam acara Darung Durian di Dusun Songgorejo, Desa/Kecamatan Songgon, Jumat (20/3) lalu. (ton/c1/als)
sudah matang itu cukup mudah dibelah. Yang perlu diketahui, varietas buah durian lokal Songgon cukup beragam. Maka dari itu, setiap jenis durian memiliki rasa yang berbeda satu sama lain. Yang pasti, durian lokal Songgon bermutu tinggi yang menggugah selera makan. Sebagai penikmat durian, ada beberapa ciri khusus yang perlu diperhatikan. Bodi durian dan kulit luar sudah bisa menunjukkan daging. Perbedaan itulah yang membedakan harga.
Bodi durian yang besar cukup dominan mengenai harga. Tapi, perlu diingat, buah besar itu tidak mutlak. Sebab, sebagian buah tertentu, meski bodi kecil justru lebih mahal daripada yang besar. Jika ingin mengetahui daging buah durian tebal, maka kulit berduri bisa dijadikan rujukan. Biasanya, daging yang tebal memiliki duri yang gede-gede. Antar duri satu dengan duri yang lain memiliki jarak yang cukup lebar. Sebaliknya, daging yang tipis memiliki duri yang saling berdekatan. (ton/c1/als)
Pihak Keluarga Menolak Otopsi Duri Berdekatan Pertanda Daging Tipis
n BOCAH...
Sambungan dari Hal 25
Oleh ibunya, balita itu akan diajak ke salah satu tempat. ”Ibunya masuk ke dalam rumah sebentar untuk mengambil jilbab,” ujar Mulyadi. Saat itulah Rahmad menuju pinggir sungai. Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba bocah itu hilang. Dicari ke mana-mana tak ditemukan. Upaya pencarian bersama
warga langsung dilakukan. Ada warga yang mencari di sekitar pekarangan rumah, ada pula warga yang menyusuri sungai. Karena tak ditemukan, warga meminta agar pintu air sungai ditutup. Sebab, waktu itu, debit sungai cukup tinggi. Petugas Pengairan dari Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Situbondo pun langsung menutup pintu air sungai tersebut. Berselang 20 menit kemudian,
aliran sungai lebih kecil. Tidak lama setelah itu, Rahmad ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Tangis histeris keluarganya pun pecah begitu tahu Rahmad meninggal dunia di dasar sungai. Secara terpisah, Kapolsek Panarukan AKP Supadi membenarkan tentang penemuan jenazah bocah tersebut. ”Untuk memastikan penyebab kematiannya, korban langsung dibawa ke RS Elizabeth,” ujarnya.
Akan tetapi, keluarga tidak mau dilakukan otopsi. Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah. ”Mereka yakin korban murni meninggal akibat tenggelam di sungai,” kata Supadi. Supadi mengatakan, peristiwa itu menjadi peringatan bagi orang tua agar lebih waspada dalam menjaga putra-putrinya. ”Terutama warga yang tinggal di dekat sungai,” pungkasnya. (bib/c1/bay)
Akui Salah, tapi Banyak Rumah Permanen Melanggar n RUGI... Sambungan dari Hal 25
Musibah yang menimpa rumah Balillah tentu menimbulkan trauma bagi penghuni rumah tersebut. Bahkan, kerugian akibat musibah itu mencapai puluhan juta rupiah. Sebab, barang-barang berharga milik korban, seperti dua unit motor dan perabotan terjun bebas ke sungai. ”Kalau kita disalahkan membangun bangunan di atas plengsengan, iya memang kami salah. Tapi ini musibah, bangunan ini juga sudah ada sejak dulu. Bangunan ini sudah dibangun sekitar tahun 1970-an,” jelas Balillah kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Balillah mengatakan, sebelum membangun dapur dan gudang tersebut, pihaknya saat itu sudah mengantongi izin dari pemerintah kelurahan setempat. Namun,
izin yang dikeluarkan bukanlah izin hak milik, melainkan izin hak guna pakai bangunan. Atas izin tersebut, Balilah berani membangun rumah di atas sempadan sungai tersebut. ”Sekitar tahun 1980-an saya sudah diberi izin oleh lurah di sini. Sekarang orangnya sudah almarhum,” tambah Balillah. Inisiatif membangun bangunan tersebut juga tanpa sebab. Menurut Balillah, dulu plengsengan di samping rumahnya tersebut sudah retak dan tua. Dia juga melakukan renovasi plengsengan yang retak itu dengan dana pribadi. ”Awalnya karena plengsengan ini sudah agak rusak, terus saya cor. Setelah saya cor, ada niat membangun bangunan di atasnya. Itu juga tidak permanen,” terang Balillah. Sementara itu, saat dapur dan gudang tersebut ambrol, Balillah memang sedang tidak berada di rumah. Yang ada di rumah
Boleh Ditanami Sayur BANYUWANGI - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi tidak membatasi kreativitas peserta lomba taman kantor. Panitia membebaskan jenis tanaman yang ditanam di taman tiap kantor. Kepala DKP Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, tanaman sayur dan tanaman obat juga bisa menjadi pelengkap komposisi taman kantor. “Boleh tanaman apa saja. Bunga boleh, tanaman biofarmaka (tanaman obat), bahkan sayur juga boleh,” jelas pejabat yang tinggal di Jalan Tunggul Ametung, Banyuwangi, itu. Keanekaragaman jenis tanaman memang menjadi kriteria penting dalam penilaian lomba taman kantor. Namun, bukan berarti estetika taman boleh diabaikan akibat keragaman tanaman tersebut. Sebab, penampilan merupakan salah satu kriteria penilaian. Menurut Arief, akan lebih baik jika taman memiliki nilai edukasi, seni, dan bermanfaat. “Tentu taman tidak hanya sebagai penghias mata, tapi memiliki manfaat ekologis,” katanya. Keseimbangan penampilan juga menjadi perhatian. Persentase tanaman yang berbunga terhadap luas taman harus seimbang. Gradasi warna bunga juga menjadi perhatian panitia. Lebih banyak macam bunga, kata dia, akan lebih baik. Tidak hanya itu, daun dan rumput juga menjadi perhatian. Untuk mempercantik, kata Arief, peserta bisa menambahkan sejumlah ornamen. “Bisa beri ornamen lain, seperti batu alam misalnya,” ujar Arief. Sementara itu, secara terpisah pemilik toko tanaman di Jalan Kepiting, Suwarno, 51, mengatakan, tidak semua jenis tanaman cocok ditanam di taman luar. Sebab, setiap tanaman memiliki kebutuhan sinar matahari yang berbeda. “Tanaman yang kuat ditanam di luar ruangan itu sejenis cemara, palem, dan dadap,” katanya. Suwarno menambahkan, tanaman yang banyak diminati instansi untuk keperluan taman kantor adalah rumput jepang, rumput mutiara, dan pohon pucuk merah.(cin/c1/bay)
tersebut adalah anak dan menantunya, yaitu Joni dan Leni. Joni, 43, mengatakan, musibah yang menimpa dirinya tersebut terjadi begitu saja. Tidak ada tanda-tanda apa pun sebelum gudang tersebut ambrol. ”Suaranya brool, begitu saja. Saya dan keluarga memang sedang di dalam rumah, tapi tidak sedang di ruangan yang ambrol. Itu ruangan dapur dan tempat makan,” terangnya. Joni menambahkan, runtuhnya sebagian bangunan rumah yang dia tempati tersebut bukan karena beban bangunan terlalu berat. ”Awalnya yang ambrol itu plengsengan di utara bangunan rumah. Rumah saya ini kena imbas saja,” jelasnya. Menurut Joni, plengsengan yang ambrol terlebih dahulu ambrol tersebut jaraknya sekitar 15 meter dari bangunan rumah Joni. Plengsengan yang ambrol tersebut menurut Joni juga sudah
mulai retak. Bahkan, pada plengsengan tersebut juga terdapat lubang sekitar dua meter. ”Kan itu pas di tikungan aliran sungai, jadi sering dihantam air sungai. Makanya ada lubang, mungkin lubang itu awalnya kecil. Karena sering dialiri air, jadinya nggerong (lubangnya semakin besar) dan membuat plengsengan ini akhirnya ambrol,” tuturnya. Joni juga sangat menyayangkan bila banyak pihak yang menyalahkan dirinya karena membangun bangunan di atas sempadan sungai milik Dinas PU Pengairan tersebut. ”Ini musibah. Kita memang akui salah membangun rumah di atas plengsengan ini. Tapi kalau kami saja yang disalahkan, itu tidak adil. Karena masih banyak kok rumah warga yang dibangun di atas sempadan sungai ini. Bahkan, banyak yang dibangun secara permanen,” pungkas Joni. (c1/bay)
n DURI... Sambungan dari Hal 32
Ya, durian lokal Songgon dikenal memiliki kualitas nomor wahid (satu). Sebab, rasa buah Songgon memiliki karakteristik yang oke jika dibandingkan durian pada umumnya. Seperti pada umumnya, buah satu ini memiliki ciri-ciri khusus. Ciri khas yang jelas adalah kulit luar berduri yang cukup tajam. Jika sudah matang, aroma buah khas langsung menyengat. Tentu saja, buah durian yang
Tradisi Darung Perlu Dilestarikan n ONGKOS... Sambungan dari Hal 32
Dulu, jelas dia, pada saat musim panen durian, petani rela berjaga-jaga di bawah pohon. Bahkan, para petani rela untuk menginap untuk menunggu durian yang jatuh. ‘’Kalau dulu
tidak ada yang diikat, petani langsung menunggu buah jatuh,’’ terangnya. Karena itu, model itu memiliki kesan yang murni. Sehingga, rasa durian yang jatuh itu benarbenar masih baru. ‘’Buah yang baru jatuh itu rasanya memang lebih top,’’ urainya.
Tapi, cara lama itu kini nyaris punah. Tapi, sebetulnya kebiasaan masyarakat petani durian itu perlu dilestarikan. ‘’Istilahnya, ndarung durian, yang artinya bermalam menunggu durian jatuh,” jelasnya di sela-sela selamatan hasil panen durian di desanya. (ton/c1/als)
Bisa Menghilangkan Efek Ketagihan Nikotin n DIPERCAYA... Sambungan dari Hal 32
Buah durian segar merupakan sumber kalium yang berguna bagi tubuh. Kalium adalah elektrolit penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung serta tekanan darah. Mengonsumsi buah durian
juga bisa mengatasi masalah susah tidur. Selain itu, buah durian memiliki manfaat untuk mencegah depresi, stres, serta mengurangi rasa cemas berlebih secara alami. Pada bagian lain, mengonsumsi buah durian juga ampuh untuk mengurangi perokok aktif. Sebab, buah durian mengandung zat yang bisa membantu
tubuh untuk menghilangkan efek ketagihan nikotin. Dengan kaya manfaat itu, maka buah durian bisa dijadikan salah satu alasan bagi mereka yang enggan untuk mengonsumsi buah durian. Tapi, mengonsumsi buah durian yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan. (ton/c1/als)
Kodim Amankan 100 Karung Pupuk MUNCAR - Anggota Kodim 0825 Banyuwangi menggerebek gudang milik H. Matlak, 60, di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Kamis malam lalu (20/3). Dari lokasi tersebut, Kodim mengamankan 100 karung pupuk urea bersubsidi. Kejadiannya bermula saat Serma Mahfud, Anggota Koramil Muncar, melakukan patroli di Desa Kedungrejo sekitar pukul 15.00. Saat itu Mahfud melihat sebuah truk diesel warna kuning bernopol P 8372 UZ sedang menurunkan pupuk urea. Karena curiga, Mahfud menanyai sang sopir dan meminta dokumen barang yang diangkut itu. Namun, sang sopir bernama Nuryadi, 40, warga Desa Tapanrejo, Muncar, tidak dapat menunjukkan surat resmi pupuk tersebut. Sopir itu mengaku hanya bertugas mengantar pupuk urea itu menuju gudang sarang walet milik H. Matlak. Pupuk itu dia ambil di kios milik Asia, 51, warga Desa Kedungringin, Muncar. Guna memastikan bahwa gudang tersebut merupakan tempat penimbunan, Mahfud mengajak Serda Riyanto dan Serma Jiyanto mengecek bagian dalam gudang. Ternyata tidak meleset, di dalam gudang sarang walet tersebut didapati 100 karung pupuk urea bersubsidi. Atas temuan tersebut, ketiga anggota TNI tersebut langsung melapor kepada Danramil Muncar, Kapten Arh Surahman. Berita itu pun langsung diteruskan ke Dandim 0825 Letkol Inf. Mangapul Hutajulu. Sekitar pukul 23.00 personel Kodim
KODIM 0825 BANYUWANGI FOR RABA
KETAHUAN: Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf. Mangapul Hutajulu mengecek pupuk urea bersubsidi di gudang milik warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jumat malam lalu (20/3) .
0825 langsung masuk ke gudang dan melihat timbunan pupuk bersubsidi itu. Selanjutnya, Dandim Mangapul Hutajulu berkoordinasi dengan Kapolres Banyuwangi, AKBP Tri Bisono, yang kemudian memerintahkan Kapolsek Muncar, Kompol Agus Sujatmiko, menuju lokasi. Barang bukti dan pemilik pupuk diamankan ke Polsek Muncar untuk penyidikan lebih lanjut. Sementara itu, Dandim Hutajulu men-
gatakan, pemilik kios Asia memiliki utang pembelian gabah kepada H. Matlak. Jumlah utang itu mencapai Rp 38 juta. Lantaran tak sanggup membayar, Asia mengajukan pembayaran utang dengan barter pupuk urea 40 sak seberat 2 Ton sebagai pembayaran awal. Matlak menyetujui barter tersebut dan menyimpan pupuk tersebut di gudangnya. Hutajulu menerangkan, berdasar ke-
terangan Matlak, 100 sak pupuk bersubsidi di gudangnya itu akan digunakan sendiri. “Katanya itu akan digunakan sendiri. Tetapi, tetap tidak sesuai ketentuan penggunaan pupuk bersubsidi. Kita serahkan ke polisi untuk ditangani lebih lanjut. Distribusi pupuk akan terus menjadi prioritas pengawasan jajaran Kodim 0825 di Banyuwangi,” ujar Hutajulu. (fre/c1/bay)
32
Jawa Pos
Minggu 22 Maret 2015
Durian Lokal Made in Songgon Kualitas Tetap Nomor Wahid
duri besar bukti daging tebal Saat ini merupakan masa puncak panen durian. Salah satu durian yang paling fenomenal di Banyuwangi adalah durian made in Songgon. Durian lokal Songgon mampu menghipnotis pencinta buah.
ALI NURFATONI/RaBa
MASIH SEGAR: Seorang petani sedang membawa durian yang baru dipetik.
Ongkos Ikat Rp 2.000 per Buah
SONGGON merupakan kecamatan yang masuk kawasan dataran tinggi. Maka dari itu, buah yang satu itu tumbuh dan berkembang pesat di daerah lereng Gunung Raung itu n Baca Duri...Hal 31
ALI NURFATONI/RaBa
DURIAN MENTEGA: Jenis buah durian ini harganya tergolong lebih mahal dan keberadaannya mulai langka.
GALIH COKRO/RaBa
KURANG LEGIT: Dua turis sedang menikmati durian merah. Meski kurang manis, durian ini banyak diburu karena tergolong langka.
Langka, Durian Merah Tetap Diburu DURIAN lokal Songgon memiliki banyak varietas. Bahkan, rasa daging tidak kalah mantap dengan daging durian montong yang dikenal berasal dari Thailand. Ada jenis buah durian mentega. Dinamakan mentega karena warna dagingnya kuning menyerupai mentega. Buahnya bulat panjang dengan warna kulit hijau. Daging buah tebal, kering, berlemak dengan tekstur halus. Aroma durian satu ini tidak terlalu tajam. Soal rasa, durian mentega sangat manis. Durian lokal Songgon juga ada jenis durian kasur. Seperti namanya, daging buah durian satu ini tebal dan panjang n Baca Langka...Hal 31
ALI NURFATONI/RaBa
ASLI LOKAL: Meski masih putih, aroma durian jenis ini sudah menyengat. Rasanya pun manis.
PUNCAK MUSIM DURIAN: Saat ini, beragam jenis durian bisa diperoleh di pinggir-pinggir jalan di seluruh Kota Gandrung.
ALI NURFATONI/RaBa
SIMBOLIS: Camat Songgon, Wagianto saat memotong tumpeng sego tempong dalam tradisi Ndarung Durian.
Dipercaya Mengurangi Depresi BUAH durian kerap kali dijuluki raja segala buah (king of fruit). Ternyata buah durian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tetapi, buah durian juga berisiko tinggi bagi penderita darah tinggi. Buah durian bisa memperbaiki sistem saraf dan meningkatkan mood. Kandungan mineral mangan, tembaga, zat besi, dan magnesium, bermanfaat dalam memproduksi dan pembentukan sel darah merah serta mencegah anemia n Baca Dipercaya...Hal 31
DURIAN lokal Songgon memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada musim panen, para petani sangat menjaga pohon durian dengan sebaik-baiknya. Sehingga, saat durian matang, kualitasnya oke. Pada era modern, petani durian memiliki cara khusus bagaimana cara panen. Jika durian yang menggantung di ranting sudah gede, buah tersebut diikat dengan tali rafia. Bukan sembarang orang bisa mengikat buah durian di atas pohon. Sebab, selain harus piawai mengikat durian, juga dibutuhkan nyali besar untuk memanjat. Tentu saja pohon yang besar yang paling sulit ditaklukkan. Apalagi, jika buah tersebut berada di pucuk ranting. Maka dari itu, memiliki keahlian mengikat durian cukup dihargai. Rata-rata satu buah durian harga mengikatnya berkisar antara 1.500 hingga Rp 2.000 per buah. Bayangkan, jika satu pohon ada 400 buah, maka tarif yang harus dibayar tinggal dikalikan. Diikat di atas pohon itu agar buah tidak sampai jatuh ke tanah. Jika sudah matang, maka buah durian tersebut akan tetap menggantung dengan tali rafia. Jika sudah demikian, maka durian tersebut bisa dipanen. Biasanya, tiga hari sekali durian tersebut dipetik. Hal itu untuk efisiensi dalam memanjat. Sebab, jika satu hari, biasanya hanya ada satu dua buah yang jatuh. ‘’Kalau tiga hari, bisa dapat banyak,’’ ujar petani durian asal Dusun Songgorejo, Desa/Kecamatan Songgon, Ilham Laili Mursidi. Tetapi, cara tersebut memiliki kelemahan. Sebab, kadang-kadang, ada durian yang membusuk gara-gara durian yang sudah menggantung terlalu lama tidak dipetik. ‘’Itu memang kelemahannya,’’ tukas pria yang dikenal sebagai tokoh masyarakat itu n Baca Ongkos...Hal 31
ALI NURFATONI/RaBa
MUSIMAN: Ilham Laili Mursyidi (kiri) dkk menikmati durian saat Ndarung Durian.
GALIH COKRO/RaBa