Radar Banyuwangi | 17 November 2014

Page 1

SENIN 17 NOVEMBER

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750

HALAMAN 25

Lempar Batu Tunjukkan Tangan

OLEH:

SAMSUDIN ADLAWI

GILA. Mendengar kata itu disebut konotasi jelek langsung tumbuh di otak kita. Maklum. Gila selama ini selalu dikaitkan dengan kondisi abnormal. Munculah istilah-istilah: kurang waras, tidak amper, atau otak miring. Orang biasanya menyebut istilah yang terakhir itu sambil menempelkan jari telunjuk di atas permukaan keningnya.

sering kita dengar anak-anak muda berkata begini: gila benar lo man, atraksimu tadi benar-benar hebat. Tiada tanding. Dunia sedang tidak terbalik. Itu fakta. Kata gila sudah berkembang sedemikian rupa. Orang yang kelewat cerdas; yang ide-idenya tidak bisa bisa dijangkau oleh otak orang biasa, disebut gila. Sama seperti para sering diseb

Kata gila belakangan mengalami perkembangan makna. Kali ini tidak lagi negatif. Melainkan positif. Terutama untuk mengungkapkan ketakjuban. Ketika melihat ada orang yang sedang mendemonstrasikan kehebatannya, kita langsung mengungkapkan rasa kagum: gila benar orang itu. Kalimat takjub itu semakna dengan “hebat benar orang itu”. Atau

filosof zaman dulu yang menemukan temuan-temuan penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Mereka ketika itu dituduh gila. Sekarang pun hal seperti itu masih ada. Ketika ada pemimpin yang menawarkan ide brilian untuk memecahkan persoalan daerahnya atau negaranya dituduh gila n Baca Lempar...Hal 35

Ulama Blusukan ke Eks Lokalisasi GALIIH COKRO/RABA

SEMAKIN PEDAS: Harga cabai rawit di Pasar Banyuwangi dijual dengan harga Rp 40.000 per kilogramnya. Harga cabai besar dan cabai hijau juga mengalami kenaikan.

Petani Cabai Untung Besar KUCUR

NGOPAI

RULLY FISS

Trauma Mistis saat Syuting BERULANG kali menjalani syuting di beberapa tempat di tanah air, menjadi pengalaman tersendiri bagi Rully Fiss. Aktor kelahiran Surabaya 17 Oktober 1984 ini datang ke Banyuwangi untuk mengikuti rangkaian syuting film televisi (FTV) bersama artis kawakan Arthur Tobing, Dea Lestari, dan Fanny Ghasanny n Baca Trauma

BANYUWANGI – Meroketnya harga cabai di Banyuwangi membuat petani sektor cabai mendapat keuntungan lebih dari pada bulan-bulan biasanya. Petani bisa menjual cabai dengan harga Rp 37.000 kepada pengepul. Berbeda dengan harga cabai di bulan-bulan sebelumnya yang hanya berkisar Rp 7.000 hingga Rp 8.000

per kilogramnya. Seperti yang diungkapkan salah satu petani cabai, asal Singojuruh, Nindo Supriyadi, 31. Pada bulan Oktober hingga November ini, keuntungan yang diperoleh petani cabai meningkat 50 persen dari biasanya. “Saya menanam cabai dengan modal Rp 25 juta di lahan setengah bahu, bisa

Rest Area Dilengkapi Lampion

balik modal setengahnya,” ujar Nindo. Namun, keuntungan tersebut dianggap belum maksimal. Pasalnya, musim panas kemarin, hasil produksi cabai menurun karena tanaman banyak yang rusak. Kerusakan mencapai hingga setengah dari jumlah tanaman yang ditanam n Baca Petani...Hal 35

WONGSOREJO – Pembangunan rest area di kawasan wisata Klopoan di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo terus dikebut. Hingga kemarin (16/11), pelaksanaan pembangunan sudah mencapai tahap pemasangan paving dan pemasangan kerangka dek. Dua kerangka dek berdiri terpisah di bagian utara dan selatan. Mala-

BANYUWANGI – Pascapenutupan sejumlah lokalisasi pekerja seks komersial, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) ramai-ramai turun ke lapangan. Kemarin (16/11), pengurus MUI blusukan ke sejumlah eks lokalisasi. MUI melakukan pembinaan di lima eks lokalisasi prostitusi yang tersebar di lima kecamatan di Bumi Blambangan. Ketua II MUI Banyuwangi, Nurchozin mengatakan, pembinaan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut penutupan lokalisasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi beberapa waktu yang lalu. “Mereka yang dulu berkecimpung di lingkungan eks lokalisasi itu tentu butuh pembinaan agar dapat kembali ke jalan yang benar,” ujarnya. Dalam kegiatan blusukan itu, MUI menerjunkan dua tim untuk “menyambangi” lima eks lokalisasi di wilayah Banyuwangi tersebut n Baca Ulama...Hal 35

han, sebagian wilayah juga sudah dipasang paving. Rangkaian lampion warna-warni juga terpasang di pohon kelapa. Sebelumnya, pagar sepanjang 375 meter sudah berdiri tegak di sebelah barat (depan) kawasan rest area tersebut. Sesuai rencana Dinas Pekerja Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCK-TR) Banyuwangi, ada tiga prioritas pembangunan n Baca Rest Area... Hal 35

TERUS DIKEBUT: Kawasan Klopoan di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo kini diubah menjadi green rest area.

Mistis...Hal 35

GALIH COKRO/RABA

Hujan Masih Belum Menentu cenderung terjadi mulai sore hari hingga malam hari. Prakirwan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Yustoto Windiarto mengatakan, kondisi ini disebabkan pada masa transisi dari musim kemarau ke musim

BANYUWANGI – Di musim pancaroba seperti sekarang ini pertumbuhan awan di wilayah Banyuwangi masih belum merata. Bisa kita rasakan sendiri, pada waktu pagi sampai siang hari, langit masih terlihat cerah. Sedangkan awan men dung biasanya

hujan seperti ini angin yang berembus masih belum stabil. ”Saat ini masih masa transisi, angin dari arah barat masih belum stabil. Hal itu yang menyebabkan pembentukan awan masih belum merata,” terang Yustoto n Baca Hujan...Hal 35

Prakiraan Cuaca Wilayah Banyuwangi r Arah angin g r Kecepatan Angin r Suhu Udara p Udara r Kelembapan r Keadaan Cuaca r Tinggi Gelombang Significant Ketapang-Gilimanuk r Tinggi Gelombang Maximum Ketapang-Gilimanuk r Pasang Air Laut Maximum r Surut Air Laut Minimum

Berlaku Untuk Tanggal 17 November 2014. SUMBER BMKG BANYUWANGI

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

HARI KESEHATAN

Perkembangan Terkini Pabrik Gula Glenmore

Mahasiswa Unair Gelar Aksi Damai

Pembangunan Fisik Terhenti, Pabrikan Hampir Tiba

BANYUWANGI - Ratusan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Kampus Banyuwangi turun ke jalan, pagi kemarin (16/11). Mereka long march di sepanjang jalur car free day (CFD), jalan Dr. Soetomo, Banyuwangi. Di sepanjang jalan, para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di tanah air itu menggelar orasi dan meneriakkan yel-yel kesehatan n Baca Mahasiswa...Hal 35

: Tenggara gg dan Selatan : 06-33 km/jam : 24-32˚ : 64-92% : Berawan dan Hujan : 0.3-0.8 m : 0.5-1.3 m : 40 cm jam 17.00 WIB : -30 cm jam 12.00 WIB

Pembangunan fisik Pabrik Gula Glenmore (PGG) di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, diharapkan bisa mengangkat perekonomian masyarakat Banyuwangi. Sayangnya, belakangan ini pembangunan PGG agak tersendat karena dililit masalah keuangan. Proses pembangunan fisik sudah berhenti sejak sebulan lalu.

Pengurus MUI blusukan ke eks lokalisasi Jangan sampai tergoda syetan, iman dan ”imronnya” harus kuat!

Sumantri siap jadi calon bupati dari Partai Golkar Latah alias ikut-ikutan partai sebelah! ABDUL AZIZ/RaBa

SEPI AKTIVITAS: Hamparan tanaman tebu di area Pabrik Gula Glenmore mulai tumbuh subur.

ABDUL AZIZ, Glenmore GALIH COKRO/RABA

PEDULI KESEHATAN: Mahasiswa Unair Kampus Banyuwangi memperingati HKN di Taman Blambangan, kemarin. http://www.radarbanyuwangi.co.id

LENGANG dan sepi tanpa ada aktivitas apapun. Itulah kondisi di lokasi PGG yang terletak di areal

Perkebunan Kalirejo, masuk Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Ketika wartawan koran ini mengunjungi lokasi PGG kemarin siang, suasana di lokasi tersebut

sama sekali tak ada aktivitas. Para pekerja kuli bangunan juga tak terlihat sama sekali. Sejumlah alat berat yang sudah didatangkan jauh-jauh hari oleh

pihak pelaksana proyek juga tidak beroperasi. Alat berat tersebut dibiarkan begitu saja di sisi selatan lokasi pabrik n Baca Pembangunan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


26

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Perangkat Desa Minta Gaji Naik

FORUM PILKADA

Sistem masih Digantung DPR TAHUN 2015 rakyat Banyuwangi akan menggelar pesta demokrasi untuk memilih kepala daerah atau bupati lima tahun mendatang. Walau tinggal beberapa bulan lagi, namun hingga hari ini, sistem pemilihan kepala daerah belum juga ada kepastian. Sidang paripurna DPR RI periode 2009-2014 sudah mengetuk palu pemilihan kepala daerah dilakukan tidak langsung alias melalui DPRD. Namun atas desakan berbagai elemen masyarakat yang tidak setuju keputusan DPR RI itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum lengser mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) yang mengembalikan pemilihan langsung kepada rakyat. Walau presiden sudah mengeluarkan Perppu pemilihan kepala daerah langsung, bukan berarti masalah menjadi beres. Anggota DPR RI periode 2014-2019 belum membahas Perppu yang dikeluarkan presiden, wakil rakyat masih ‘menggantung’ sistem pemilihan kepala daerah itu. Mulai hari ini, Jawa Pos Radar Banyuwangi akan menurunkan pendapatan dan sikap elemen masyarakat soal pemilihan kepala daerah langsung atau melalui DPRD. Redaksi

MISNAYA, Pedagang

Pilihan DPRD Belum Tentu Cocok Dengan Rakyat “Lebih baik dipilih langsung rakyat. Kalau dipilihkan DPRD, rakyat tidak mengetahui profil orang yang akan memimpin kita. Pilihan DPR belum tentu cocok dengan rakyat”

Senin 17 November 2014

OGEB SIDHARTA Pengusaha Sablon

Rakyat Masih Ikut Menikmati “ Saya lebih setuju dengan pilkada langsung. Sekalipun masih ada money politic, masyarakat masih bisa ikut menikmati. Beda dengan pilkada tidak langsung, money politic yang menikmati hanya orang-orang tertentu saja,”

INFRASTRUKTUR

NIKLAAS ANDRIES / RABA

Rambu Lalin Membahayakan BANYUWANGI – Pengguna jalan yang melintas di Jalan Ahmad Yani mungkin patut ekstra waspada. Selain karena padat kendaraan, lokasi tersebut juga memiliki potensi mencelakan bagi pengguna kendaraan yang kurang hati hati. Potensi itu muncul dari sebuah rambu penunjuk kawasan tertib lalu lintas yang ada di sana. Salah satu bagian penyangga papan dari beton tersebut berada persis di pinggir bibir jalan.

Pemandangan ini tentu saja sangat kontras dengan isi papan yang termuat di dalam rambu berwarna biru tersebut. Lengah sedikit bukan mustahil pengguna kendaraan khususnya roda dua bisa menabrak rambu lalu lintas tersebut. Sayangnya hingga kemarin dinas terkait belum ada upaya untuk membenarkan posisi kaki beton rambu tidak tertib yang dipasang di kawasan tertib tersebut. Bagaimana ini?. (nic/afi)

ROGOJAMPI – Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang digulirkan pemerintah pusat mengundang keresahan perangkat desa di Banyuwangi resah. Kenaikan BBM tentu akan memukul perekonomian perangkat desa. Selama ini, perangkat desa menerima honor berupa tunjangan aparat pemerintah desa (TAPD) yang diterima triwulan sebesar Rp 850 setiap bulan. Honor itu dirasa perangkat desa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Perangkat desa menilai, honor yang mereka terlalu kecil dibandingkan tugas dan tanggung jawabanya selama ini. Apalagi sejak empat tahun terakhir ini, honor perangkat desa tidak pernah naik. Selain tidak pernah naik, honor perangkat desa itu cairnya seringkali molor “Cairnya tidak pasti, kadang molor sampai lima bulan belum dibayarkan,” ujar Sulaiman salah seorang staf Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi. Kata Sulaiman, sejak empat belakangan ini, honor perangkat desa sering dibayarkan telat dari waktu yang telah ditentukan. Padahal, untuk kebutuhan sehari-hari sudah pasti dikeluarkan. Uang honor tersebut, rata-rata habis untuk membayar utang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Honor yang diterima selama tiga bulan jumlahnya hanya Rp. 2, 49 juta itu ludes untuk membayar utang di toko dan warung. Seiring dengan rencana kenaikan harga BBM, honor yang diterima perangkat desa akan semakin membebani hidup dalam memenuhi kebutuhan kedua orang tuanya. “ Saya saja yang masih lajang tinggal dengan kedua orang

tua masih kurang, apalagi yang sudah berkeluarga dan punya Anak,” kata Sulaiman. Hal yang sama juga dikeluhkan Rubani, perangkat desa/kecamatan Singojuruh. Dia berharap, Pemkab Banyuwangi bisa lebih bijak dalam menyikapi rencana kenaikan BBM yang digulirkan pemerintah pusat tersebut. “ Syukur-syukur jika ada kenaikan, kalaupun tidak ada minimal pembayarannya tepat waktu. Tidak molor-molor lagi sampai lima bulan,” timpalnya. Bendahara Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (ASKAB), Mura’i mengatakan, honor perangkat dan kepala desa pernah dijanjikan naik oleh Bupati Abdullah Azwar Anas. Tunjangan kepala desa saat ini Rp. 1,5 juta, akan dinaikkan menjadi Rp. 2,5 juta. Sementara staf, yang awalnya Rp.830 ribu akan dinaikkan sesuai UMK. “ Namun janji itu hingga sekarang belum direalisasikan. Kita semua menunggu janji itu,” harapnya. ASKAB sebagai organisasi persatuan kepala desa Se Banyuwangi, kata Mura’i, sudah berulang kali mengingatkan, dan menagih janji tersebut. Namun belum ada realisasi apa pun hingga tahun terakhir kepemimpinan Bupati Anas. Kemajuan daerah, pengurangan angka kemiskinan, angka buta huruf, serta kegiatan lainnya di Banyuwangi yang pertama kali menjadi ujung tombak adalah Desa. Namun segudang prestasi yang diraih Banyuwangi tersebut tidak diimbangi dengan kesejahteraan yang diterima perangkat desa. Jika rencana kenaikan BBM ini diputuskan. Maka pemkab Banyuwangi harus ikut memikirkan nasib kepala desa, dan staf serta masyarakat agar tidak terjadi angka kemiskinan baru di Banyuwangi.(ddy/afi)

Sumantri Siap Jadi Calon Bupati Partai Golkar BANYUWANGI – Setelah PDI Perjuangan dan PKB, kini giliran partai Golkar yang mulai bukabukaan bursa bakal calon Bupati Banyuwangi 2015. Meski partai berlambang pohon beringin tersebut belum menerima ketentuan mekanisme petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari DPP dan DPD Jatim soal rekrutmen calon bupati namun Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi Sumantri Soedomo menyatakan kesiapannya untuk maju. Walau juklak dan juknis belum ada, Sumantri mengaku sudah mempersiapkan diri untuk maju dalam pemilihan calon bupati 2015 mendatang. “ Secara lahir batin saya sudah siap maju sebagai calon bupati 2015,” tegas Sumantri kepada wartawan Jawa Pos Radar Banuwangi. Terkait dengan bakal calon Partai Golkar yang akan diajukan dalam uji publik ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sumantari mengaku masih belum bisa berkomentar banyak. “Belum ada kejelasan mekanisme yang mengatur ketentuan siapa dan bagaimana untuk bisa mengikuti uji publik tersebut,” jelasnya. Menurut Sumantri, persiapan untuk bisa maju dalam pemilihan bupati sudah disiapkan jauh hari sebelumnya. Kalaupun ada aturan yang mengisyaratkan harus mendapat dukungan dari tingkat ranting, dia juga sudah siap. “ Apalagi ada kebutuhan, tidak ada kebutuhan saja saya sudah sering turun ke bawah,” katanya. Dengan sering melakukan turun itu, Sumantri yakin tidak hanya dapat melenggang dari

DEDY JUMHARDIYANTO/ RABA

MENGANGA: Jembatan kecil yang menghubungkan jalan Desa Tambong, dengan Desa Pendarungan, Kabat jebol

Sering Dilewati Dump Truck Batu, Jembatan Jebol KABAT– Diduga akibat seringnya dilewati kendaraan dengan tonase berat jembatan kecil yang menghubungkan Desa Tambong dan Pendarungan, Kecamatan Kabat ambrol. Walau kondisinya mengancam keselamatan pengguna jalan, namun sampai kemarin (16/11) kerusakan itu masih dibiarkan begitu saja. Hadiono salah seorang warga mengaku, peristiwa jebolnya jembatan di persawahan Dusun Kejoyo, Desa Tambong tersebut sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Ambrolnya bagian tengah jembatan tersebut, diduga karena kendaraan yang membawa material batu melebihi kemampuan jembatan. Warga Desa Tambong dan Pendarungan yang sering melintasi jalan tersebut sangat dirugikan aktivitas penambangan batu di wilayah itu. Betapa tidak, selain menyebabkan ruas jalan dari Dusun Babakan, Desa Kedayunan hancur dan berdebu. Kini, ditambah lagi jembatan di tengah jalan juga dibiarkan jebol menganga. Kondisi tersebut dinilai sangat membahayakan pengendara yang melintas. Apalagi, jika malam hari di daerah tersebut sangat minim penerangan. Hingga saat ini belum ada korban, namun sangat mungkin warga bisa terperosok ke dalam jembatan tersebut. “ Saya harap pemilik tambang ikut bertanggung jawab atas rusaknya jalan, dan jebolnya jembatan ini,” pinta Hadiono. Jawa Pos Radar Banyuwangi yang mendatangi lokasi tersebut melihat langsung aktivitas belasan dump truck hilir mudik melewati jembatan ambrol tersebut. Beberapa pengendara sepeda motor yang berada di belakang dump truck juga menutup hidung untuk menghindari debu. IRangkaian beton besi juga menganga sampai ke permukaan jalan, beberapa kendaraan tetap melintas di jembatan itu. (ddy/afi)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

DOK.RABA

Sumantri Soedomo

internal partai Golkar saja, tetapi dia juga optimistis bisa menang dalam pemilihan bupati mendatang. Sumantri juga mengaku siap menghadapi siapa pun lawan politik yang akan maju dalam pemilihan bupati. Dia juga menyebut, jika cabup partai lain memiliki kekuatan dan visi misi yang baik, dia juga semakin bersemangat untuk bisa merengkuh menjadi yang terbaik. Apalagi rekam jejaknya sebagai kader dan pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut sejak tahun 1997 sudah cukup sebagai modal politik. “ Karir politik mengharuskan berinteraksi dengan komunitas dan masyarakat, jadi saya selalu mengalir saja,” terangnya. Mengenai kuota dukungan 20 persen kursi di DPRD, politisi asal Kecamatan Gambiran ini mengaku kalau Partai Golkar masih bersahabat baik dengan partai mana pun. “Urusan koalisi kita bahas lebih lanjut, mana yang menguntungkan. Karena Golkar masih membutuhkan semua pihak,” pungkasnya. (ddy/afi)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SENIN 17 NOVEMBER

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Ratusan Guru dan Pengawas Ikuti Sosialisasi PP 19/2005 Jangan gampang menyerah kalu cita-cita kita belum tercapai.” EDY S/JPRS

Deky Trianjaya

Cangker Lepek DIANAI DYAH

Sesuaikan AK dengan Kebutuhan Industri SITUBONDO – Akademi Komunitas (AK) di Amerika Serikat bukan lembaga pendidikan baru sebab, sudah berdiri puluhan tahun lamanya n

KENDIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo melalui Bidang Ketenagaan, menggelar sosialisasi PP no 19 tahun 2005, tentang delapan standar nasional pendidikan, Sabtu (15/11) lalu. Kegiatan yang ditempatkan di Aula Hotel Sansui, Kecamatan Kendit ini bertujuan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan pada satuan kerja SD, SMP, SMA dan SMK di kabupaten Situbondo. Kegiatan ini dibuka oleh Kadispendik, dr Fathor Rakhman. Nara sumber yang dihadirkan berasal dari LPMP Provinsi Jawa Timur, Toni Satria Dugananda, M.Si. Peserta diikuti sebanyak 575 orang yang terdiri dari kepala sekolah, Pengawas SD,SMP,SMA/SMK seKabupaten Situbondo. Tidak itu saja, sejumlah pejabat teras dispendik juga ikut serta. Yakni, Sekretaris Dispendik, Syamsul Arifin; Kabid Ketenagaan, Mohammad Hasyim, dan Kasi Edukatif Dispendik, Siti Aisyah, SH. M.Si n Baca Ratusan...Hal 33

SYAMSURI/JPRS

MEMBUKA: Kadispendik, Dr Fathor Rakhman dalam acara sosialisasi PP no 19 tahun 2005, Sabtu (15/11) lalu di Hotel San Sui.

Baca Sesuaikan...Hal 33

Batas Waktu Tinggal Sebulan Penyerapan Dana Kegiatan APBD 2014

RENDRA KURNIA/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

SITUBONDO - Sejumlah proyek yang dilaksanakan di Kabupaten Situbondo, diprediksi banyak yang molor dari waktu yang ditetapkan. Ini mengingat makin mepetnya waktu yang tersisa di tahun anggaran 2014. Sebab itulah, SKPD diminta untuk memberikan peringatan kepada rekanan agar bisa me-

nyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Pernyataan tersebut disampaikan oleh anggota Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo, Mohammad Nizar. “Komisi III DPRD Situbondo me-warning Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), untuk mengingatkan pelaksana proyek agar dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai peraturan,” terangnya, kemarin. Peringatan tersebut, kata Nizar, berdasar waktu pengerjaan semua proyek yang sudah harus rampung pada 15 Desember 2014

Tanggal 15 Desember tahun 2014 mendatang merupakan batas akhir penyerapan. Jadi jangan sampai SKPD main-main dengan hal ini. Kami harap tahun ini tidak ada persoalan terkait batas penyerapan anggaran,”

mendatang. Dari situlah, jika ada pelaksana proyek yang tidak dapat menyelesaikan pengerjaannya, maka sanksi sesuai peraturan harus diterapkan dengan tegas kepada pelaksana yang tidak selesai mengerjakan proyeknya. “Tanggal 15 Desember tahun 2014 mendatang merupakan batas akhir penyerapan. Jadi jangan sampai SKPD main-main dengan hal ini. Kami harap tahun ini tidak ada persoalan terkait batas penyerapan anggaran,” kata Nizar n

Moh. Nizar Anggota Komisi III DPRD Situbondo

Baca Batas...Hal 33 DOK. JPRS

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR Satpol PP Ingin Miliki Penyidik

28

Jawa Pos

R A D A R

Untuk Kian Menegakkan Perda

RENDRA KURNIA/JPRS

TEMUKAN GITAR: Personel satpol PP melakukan razia terhadap siswa yang bolos sekolah belum lama ini.

SITUBONDO – Banyaknya pelanggar Peraturan Daerah (Perda) di Situbondo yang tidak jera membuat Satpol PP berinisiatif untuk bisa bertindak lebih. Salah satunya dengan mengupayakan proses hukum tipiring (Tindak Pidana Ringan) yang ada dalam Perda. Kepala Satpol PP Situbon-

Senin 17 November 2014

S I T U B O N D O

do, Agung Wintoro Kemarin (14/11) mengatakan bahwa pada pertemuan terakhir dengan anggota Dewan di DPRD, dirinya telah menyampaikan akan kebutuhan Satpol PP terhadap penyidik. “ Ini dalam rangka mewujudkan Perda No 5 tahun 2014 mengenai tugas Satpol PP,” terangnya, kemarin. Dalam perda tersebut, kata Agung, terdapat poin penegakan Perda, perwujudan Trantibmas dan menjaga ketentraman dan

ketertiban umum. Nah, untuk kepentingan itu, diperlukan keberadaan penyidik yang dapat menegakkan perda. “Baik untuk pelanggaran masalah miras, prostitusi, trantibmas atau minerba yang sedang hangat diperbincangkan,” terangnya. Selama ini, kata Agung, para pelanggar Perda hanya dikenakan pembinaan dari institusinya. Seperti para PSK yang melanggar Perda prostitusi, mereka hanya di catat data-

nya setelah itu diberikan surat pernyataan, lalu diberi siraman rohani terakhir di lepaskan. Cara-cara semacam itu menurutnya tidak dapat membuat jera para pelanggar Perda. Untuk pelanggaran trantibmas yang dilakukan pelajar atau PNS, merekapun hanya dikembalikan ke institusi masing-masing. Pelajar dikembalikan ke sekolah dengan perantara orang tua dan guru BK. Sedangkan para PNS diserahkan

ke BKD untuk diberikan hukuman secara kedinasan. Dengan keberadaan penyidik, Agung berharap Satpol PP dapat menerapkan tipiring kepada para pelanggar Perda. “Ada di dalam pasal terakhir bagi pelanggar Perda, yaitu tipiring berupa denda maksimal Rp 25 Juta atau kurungan maksimal tiga bulan, jika kita memiliki tim atau satuan penyidik maka bisa diproses,” jelas Agung n Baca Satpol...Hal 33

LEDAKAN BOM IKAN

Pemasok Bahan Peledak Masih Belum Terlacak SITUBONDO - Pengejaran polisi terhadap pemasok bahan-bahan peledak kepada Hanafi, pria yang tewas terkena ledakan bom ikan rakitannya sendiri, di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan masih belum terungkap. Meski demikian, aparat kepolisian Polres Situbondo terus bergerak memburu pelaku yang diduga berasal dari Pasuruan tersebut. Data yang diperoleh wartawan Koran ini menyebutkan, pengerahan beberapa aparat untuk turun ke wilayah Pasuruan, diduga untuk memburu seseorang berinisial SY, asal Pasuruan. Perburuan itu didasari adanya perkirakan dari beberapa sumber yang diduga mengetahui posisi SY. Kecurigaan aparat ini muncul, setelah memperhatikan komunikasi dari dalam HP milik Hanafi. Dari situ sejumlah aparat melakukan pengejaran terhadap SY ke Pasuruan. Sebelum melakukan penangkapan terhadap SY, polisi terlebih dahulu menemui seseorang berinisial SR, yang diduga kenal dengan SY. SR juga disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan keluarga Hanafi. Karena itulah, dia diyakini mengetahui sosok SY, pria diduga memasok bahan peledak kepada Hanafi. Akan tetapi pada saat SR ditemui aparat, dirinya mengaku tidak tahu apa-apa dan tidak mengenal siapa itu SY n Baca Pemasok...Hal 33

LAKA LANTAS

Motor vs Motor, Siswi Tewas BESUKI - Kecelakaan maut yang merenggut nyawa pelajar kembali terjadi di Situbondo. Sabtu sore (14/11) kemarin, seorang pelajar, Khoiratul Aminah, menghembuskan nyawa terakhir karena terlibat kecelakaan di Desa Kalimas, Kecamatan Besuki. Gadis 16 tahun asal Desa Langkap, Kecamatan Besuki ini, sebelumnya mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Mio Nopol P 2075 FF. Secara pelan-pelan, kendaraan Khoirotul Aminah ini melaju dari arah selatan ke utara. Sementara, dari arah berlawanan mendadak muncul sepeda motor lain Nopol DK 4154 CJ, yang dikemudikan Arman Fahmi, 19, warga Desa Kalimas. Pria ini mengendarai sepedanya dengan kecepatan tinggi. Tidak hanya melaju kencang, sepeda motor Arman juga berjalan zig-zag untuk mendahului kendaraan lain yang melaju di depannya. Begitu sepeda jenis Honda milik Arman ini berpapasan dengan sepeda motor korban, keduanya tak lagi mampu mengendalikan kemudi setirnya. Jarak yang sangat membuat kecelakaan tidak bisa dihindari. Dengan sangat keras dua sepeda motor ini saling bertabrakan. Kedua pengemudinya langsung terpental dan terkapar di jalan beraspal. Akibat kerasnya benturan, Khoiratul Aminah mengalami luka sangat parah. Pelajar yang sore itu hendak pulang mengalami benturan hebat di kepalanya sehingga dari telinganya mengeluarkan darah. Korban ini selanjutnya tewas saat dilarikan ke RSUD Besuki n Baca Motor...Hal 33

RENDRA KURNIA/JPRS

MALAH TURUN: Harga perhiasan emas di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji tidak naik mengikuti isu kenaikan BBM.

Kurs Dolar Naik, Harga Emas Malah Turun SITUBONDO – Tren naiknya beberapa harga baik kebutuhan pokok maupun sekunder ternyata tak mempengaruhi harga logam mulia. Di beberapa toko emas yang berada di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji perhiasan yang terbuat dari emas justru mengalami penurunan harga dari bulan sebelumnya. Berdasarkan pantauan Jawa

Pos Radar Situbondo Kemarin (15/11) di salah satu toko emas di Pasar Mimbaan, perhiasan dengan kadar emas rendah mengalami penurunan harga tipis. Perhiasan yang juga disebut emas muda ini saat ini harganya mencapai Rp 250 ribu per-gramnya, dari harga pada akhir bulan lalu Rp 265 ribu. Sedangkan untuk perhiasan

emas dengan kadar karat 22 persen, atau biasa disebut emas tua mengalami penurunan cukup tinggi. Jika akhir bulan lalu harganya Rp 520 ribu pergramnya, saat ini harganya turun menjadi Rp 420 ribu pergramnya. Penurunan harga emas ini menurut Yanti, 27, salah satu pegawai di toko tersebut dikarenakan melemahnya nilai tukar rupiah.

miras yang tertinggal. “Botol-botol miras ini sengaja kami bongkar untuk dipindah ke gudang. Pengumpulan miras menjadi satu, tidak lain untuk persiapan pemusnahan jelang tahun 2015 nanti,” kata AKP Priyo Purwandito. Pria asal Banyuwangi itu menyebutkan, ribuan botol miras yang akan dimasukkan ke dalam gudang Polres didapat dari pedagang yang menjualnya secara illegal. “Miras ini merupakan hasil sitaan razia yang dilakukan aparat selama beberapa bulan terakhir ini,” imbuhnya n

Djl Tanah 2 Kapling L440m2 Blkg K.Dinsos Jl.Anggrek stb. 170jt Hub 08563639318

SEWA RUMAH Dsewakan rmh Jl. Kenangan Utra Stdion M.Sholeh cck.utk kntor Hub. Laundry Kenanga

Baca Dolar...Hal 33

Baca Ribuan...Hal 33

RENDRA KURNIA/JPRS

HASIL RAZIA: Ribuan botol minuman keras yang didominasi arak akan dipindah dari ruang Reskoba ke Gudang Polres Situbondo. Ini karena ruang reskoba menjadi sesak dengan barang-barang itu.

IKLAN JITU Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170m2 Bisa Byr cicil H.082121957957

Ketika ditanya kapan saat pembelian emas meningkat kembali, Yanti mengatakan kemungkinan di akhir tahun para pembeli emas akan kembali ramai. Untuk masayarakat yang ada di Situbondo sendiri berdasarkan pengalamannya tidak terlalu terpengaruh terhadap naik turunnya emas n

Ribuan Botol Miras Masuk Gudang SITUBONDO – Ribuan botol minuman keras (miras) hasil operasi selama ini terlihat menyesaki ruang Satuan Reskoba Polres Situbondo. Nah, Karena botol-botol berisi air haram itu jumlahnya sudah sangat banyak, kemarin (16/11) akhirnya dibongkar untuk dipindah ke gudang Polres Situbondo. Menurut Kasat Reskoba AKP Priyo Purwandito, pembongkaran itu sengaja dilakukan untuk mengumpulkan ribuan botol miras ke dalam satu ruangan. Tujuannya, agar acara pemusnahan pada akhir tahun 2014 nanti tidak ada lagi botol

TANAH

Nilai tukar rupiah sendiri sampai berita ini ditulis adalah Rp.12.190, turun dari nilai minggu lalu yaitu Rp.12.020 per satu dolar-nya. Meski harga turun, Yanti mengatakan jika banyak masyarakat yang malah menjual emasnya. Dia memperkirakan banyaknya masyarakat menjual emas dikarenakan terdesak untuk membeli kebutuhan pokok yang lain.


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Senin 17 November 2014

R A D A R

29

B A N Y U W A N G I

Seminar Eksistensi Gadai dan Jaminan Fidusia BANYUWANGI – Sekitar 100 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi mengikuti seminar di ruangan Auditorium lantai II Kampus Untag Sabtu lalu (15/11). Acara seminar bertema eksistensi ‘Gadai dan Jaminan Fidusia’ itu diisi narasumber dari Perum Pegadaian Banyuwangi dan beberapa dosen fakultas hukum. Narasumber dari Pegadaian yang hadir adalah Syukron SE, Hery Kiswahyudi SE, Endah Dwi Rahma. Sedangkan yang bertindak sebagai narasumber dari Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi adalah Heru Guntoro SH MH yang juga selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan Rudi Mulyanto SH Mkn selaku moderator. Paparan demi paparan diberikan seputar gadai dan apa itu jaminan fidusia. Diawali dengan berbagai paparan dari narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan yang muncul dari mahasiswa yang hadir langsung dijawab oleh beberapa narasumber yang hadir dalam seminar tersebut. Selain itu, narasumber dari Pegadaian Banyuwangi juga memberikan paparan terkait solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dan juga selalu memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah dan aman serta selalu memberikan pembinaan terhadap golongan

usaha menengah ke bawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Perlu diketahui gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepada seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada piutang untuk mengambil pelunasan dari barang yang mendapat prioritas dari pada orang-orang piutang lainnya. Pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya yang harus didahulukan ( pasal 1150 BW ). Sedangkan jaminan fidusia adalah jaminan kebendaan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak berwujud sehubungan dengan utang-piutang antara debitur dan kreditur. Jaminan fidusia diberikan oleh debitur kepada kreditur untuk menjamin pelunasan utangnya. Dekan Fakultas Hukum, Heru Guntoro SH MH mengatakan seminar ini diberikan kepada mahasiswa dengan mendatangkan narasumber dari pihak Pegadaian Banyuwangi langsung agar mahasiswa lebih mengetahui apa itu gadai dan jaminan fidusia. ” Ini diberikan supaya mahasiswa mengerti teori dan praktik yang kaitannya dengan gadai dan jaminan fidusia. Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk bertanya kepada narasumber langsung,” terang Heru. (tfs/afi)

TOHA/RABA

DIKERUBUNGI FANS: dr Ryan Thamrin saat menjadi narasumber seminar yang digelar oleh RS Yasmin di Kampus UNTAG Minggu kemarin, sebelumnya Ir. Eti Widayati, M.Kes ahli gizi juga memberikan tips Gizi Tepat Untuk Generasi Unggul

Kulit Kasar Oleskan Buah Nanas RS Yasmin Sukses Datangkan dr Ryan BANYUWANGI— dr Ryan Thamrin mengupas tuntas rahasia cantik dan sehat dalam seminar nasional yang digelar Rumah Sakit Yasmin. Dengan tema Healty Inside, Beauty Outside, seminar ini digelar pada Minggu (16/11) Di Auditorium Kampus Untag Banyuwangi. Kehadiran dr Ryan ternyata mampu menghipnotis seribu peserta seminar yang rata-rata dipenuhi kaum hawa. Tepat pukul 11.14 pria yang pernah menjadi model ini muncul di hadapan peserta.

Kehebohan pun terjadi, jalan menuju podium pun penuh sesak karena peserta ingin menyapa maupun mengambil foto sang dokter ganteng itu. Dalam acara seminar, dr Ryan menjelaskan kulit merupakan bagian berharga dari sebuah tubuh. Nah, bagian kulit inilah yang akan memberikan penilaian apakah kita menghargai diri sendiri. Untuk mengetahui kulit sehat terdapat tanda-tanda umum. Seperti, tekstur kulit halus, kencang dan kenyal, kulit berwarna cerah, kelembaban kulit terpenuhi serta tidak ada keluhan penyakit. “Untuk menilai apakah kulit kita sehat? Maka bisa dilihat dari ciiri-ciri tersebut,” kata

alumni mahasiswa Kedokteran Universitas Gajah Mada ini. Dokter yang pernah menjadi cover boy sebuah majalah nasional ini menjelaskan, ada beberapa penyebab yang mengakibatkan kulit tidak sehat. Seperti radikal bebas, hormonal, genetic penurunan kekebalan tubuh serta stres berlebihan. Faktor lainnya adalah gaya hidup dan diet yang tidak seimbang, polusi lingkungan, terkena sinar matahari secara berlebihan dan paparan radiasi yang berlebihan. “Ini harus diperhatikan dengan baik, kebiasan seperti itu akan merusak kulit, apalagi keliru dalam memilih kosmetik,” kata Dokter spesialis seksologi

dan kesehatan ini. Host Program Dr. OZ Indonesia ini juga memberikan tips untuk menjaga kulit tetap sehat. Seperti rutin olah raga, istirahat serta minum air mineral yang cukup. Selain itu, menjaga pola hidup dengan tidak stress dan menghindari rokok serta alkohol dalam membuat kulit akan tetap sehat. Yang terpenting adalah memperhatikan jumlah asupan gula dan garam, waspadai camilan, soft drink, coklat. “Makan buah-buahan seperti apel, apricot, alpukat, tomat, strawberry. Jika anda memiliki kulit kasar dan kering maka gunakan nanas yang bisa dioleskan kebagian kulit yang kasar tersebut,” pungkasnya. (*/afi)

Tingkatkan Mutu, PKG Buka Bengkel Pendidik

ISTIMEWA

KENANG-KENANGAN : Pemberian plakat Fakultas Hukum Untag Banyuwangi kepada PT Pegadaian

BANYUWANGI—Dalam rangka melakukan pengembangan kreativitas untuk menghasilkan berbagai inovasi pengelolaan lembaga dan pembelajaran, maka Pusat Kerja Gugus (PKG) Kecamatan Banyuwangi meresmikan kesekretariatan sebagai pusat bengkel pendidik di Kecamatan Banyuwangi. Peresmian ini dilakukan pada Sabtu (15/11) di TK Negeri Model Banyuwangi. Peresmian dilakukan oleh Kasi PAUD Dinas Pendidikan Banyuwangi H Nasrodin, M.Pd disaksikan oleh Pengawas TK/SD Hj Endang Wahyuningsih, M. Pd. Selain meresmikan pusat bengkel pendidik, PKG juga menggelar pelatihan pembuatan karya tulis ilmiah se-Kabupaten Banyuwangi. Narasumber yang dihadirkan adalah Amrullah dari Provinsi Jawa Timur. Ketua PKG Kecamatan Banyuwangi, Dra Tri Astuti, M.Pd mengatakan peresmian bengkel PKG ini bertujuan untuk

POTONG PITA: Dra Tri Astuti kiri mendampingi Kasi PAUD Dinas Pendidikan Banyuwangi H Nasrodin, M.Pd saat peresmian bengkel pendidik di TK Negeri Model pada Sabtu (16/11) TOHA/RABA

meningkatkan mutu belajar mengajar para guru dengan harapan adanya peningkatan prestasi siswa di sekolah masing-masing. Dengan begitu para guru berusaha mengembangkan kemampuan para guru dan tenaga pen-

didik. Bengkel ini akan memberikan pelatihan-pelatihan untuk guru, kepala sekolah yang melibatkan pengawas dari Dinas Pendidikan dengan berbagai materi. Misalnya pelatihan strategi pembelajaran aktif, pelatihan sains, pelatihan

perencanaan dan penilaian serta pelatihan lainnya. “Bengkel kerja ini sangat penting, karena sebenarnya para guru dapat mengeksplorasi pengetahuan mereka, berbagi ilmu dan teknik mengajar serta juga saling bantu membantu membuat alat peraga di tempat ini,” cetusnya. Sementara itu Kasi PAUD Dinas Pendidikan Banyuwangi H Nasrodin, M.Pd menyambut baik peresmian ini. Dia berharap para guru untuk terus berjuang dan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak didik dan selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya melalui pusat bengkel pendidik ini. “Bengkel pendidik diharapkan menjawab tantangan masa kini. Informasi dan komunikasi kita harapakan dapat diwujudkan sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas sehingga lahir tunas-tunas bangsa yang kelak menjadi pionir di negara kita,” pungkasnya. (*/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

STNK

Tanah Karangrejo

Tanah + Rumah

Cetak Mesin 4 Warna

KIA Pregio ‘04

Datsun

Avanza 2011

Hlg STNK P 2714 WI an Nur Kholis, Jl. Ikan Layur No. 25 RT. 1/3, Kel. Sobo

Djl Tnh SHM, Luas 2704 M2 Lok. Karangrejo TP Hub: 081234636910

Djl Tnh+Rmh Lok. Smpng Prum GDI 200m Hotel Bntng 5/Water Park H: 081219109951

Ongkos Cetak Mesin 4 wrna uk 74x52 Rp. 380 Rb & Uk 52x37 Rp. 190 rb lngkp plat tnpa ongkir (0341) 573712/340733/ (0333) 420888

Djl KIA Pregio 2004 MT Blue, Siap Pkai, Ori, Pjk Mati, 40 Jt Nego H: 087857227698

Dapatkan Harga Promo Akhir Thn Free Cover Jok, Body Cover, Karpet Set, Dll, Cash/Kredit, DP Ringan/Angsrn Ringan Hub: Faizal 085330522444/081937628099

Dijual Avanza 2011 Tipe G, Silver Hrg 124 Jt Nego, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 082142194111

MUNCAR Disewakan Dsewakn bangunan u/ Usha/Kantor Strategis Jl. Rya Masjid Muncar, Bwi H: 0811315512

GENTENG Pijat Sehat Pijat Sehat Thai Massage Shiatsu Body Scrub Tng Pria Hub: 081236306006

MOJOKERTO Tenaga IT Dbthkn Tnaga IT U/ Dtmptkn di Bnyuwangi Syrt: Laki-laki, Max 35th, Llusan SLTA Diutamakn S1, Lmarn dpt dkirim Ke PT. Makmur Berkah Abadi Jl. Rajasanegara No. 3A, Kenanten, Puri, Mojokerto

BANYUWANGI

RUMAH SHM 280M2 Djl Rmah SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ± 300m dari Hotel Santika H: 081937676945, 085236556444

ALL NEW XENIA

Inova 2017

Hny dg UM 23 Jt Bwa pulang All New Xenia VVT-i. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

RUMAH TANAH 7500M2 Djl Tanah + Rumah 7500m2 SHM, Jl. Letkol Istiqlah 88, Samping RS. Yasmin Hubungi Pemilik 081216449057

Dijual Kjg Innova 2007 Bensin Hijau Mtl Hrg 142 Jt Nego Bisa Cash/Kredit Bisa Tukar Tambah Hb: 08123453975

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336960391 THOMY 081336287999 EKO


OLAHRAGA

32

R A D A R

Jawa Pos

Senin 17 November 2014

B A N Y U W A N G I

Tambah Porsi Latihan Atlet Sepak Takraw

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

SPORTIF: Karateka saat beraksi mengikuti ujian kenaikan tingkat di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin (16/11).

400 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat BANYUWANGI – Sekitar 400 karateka Inkai Banyuwangi mengikuti ujian kenaikan tingkat dan penurunan kyu untuk semester satu periode 2014 di GOR Tawang Alun Banyuwangi, Minggu kemarin (16/11). Peserta yang mengikuti ujian kenaikan tingkat ini berasal dari 22 ranting Inkai se-Banyuwangi dari beragam usia. Dari yang termuda, usia delapan tahun, hingga dewasa. Peserta terdiri atas 177 karate-do yang mengalami kenaikan dari sabuk putih ke sabuk kuning, 111 karate-do dari sabuk kuning ke sabuk hijau, 27 karate-do dari sabuk hijau ke sabuk biru, 49 karate-do dari sabuk biru ke sabuk cokelat. Dalam ujian kenaikan tingkat ini, para peserta diawasi langsung 11 instruktur (tim penguji) berpen-

galaman dari Inkai Provinsi Jawa Timur. “Setiap tahun, kami melakukan ujian kenaikan tingkat dan penurunan kyu,” jelas Sekretaris Umum Inkai Cabang Banyuwangi, Slamet Wahyono. Slamet menuturkan, dalam ujian kenaikan tingkat dan penurunan kyu ini, diujikan empat materi untuk dipraktekkan langsung oleh peserta. Materi ujian tersebut terdiri atas gerakan dasar (kihon), jurus (kata), aplikasi kata, dan tanding (kumite). “Inkai merupakan salah satu perguruan karate tertua di bawah naungan Forki. Dengan ujian kenaikan tingkat seperti ini semoga saja kualitas atlet bisa terus diperbaiki. Sehingga mereka bisa bersaing untuk memperbutkan banyak prestasi di berbagai kejuaraan,” tegasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum Inkai Banyuwangi, H. Moh. Joni Subagio mengatakan, kegiatan itu merupakan tolak ukur dari hasil latihan selama satu semester. Dia berharap seluruh karateka dapat menunjukkan hasil latihan yang dilakukan oleh para sensei untuk diuji sehingga mempunyai hak untuk menyandang sabuk lebih tinggi. Joni juga menitip pesan kepada penguji agar jika ada karateka belum memenuhi syarat, agar tidak dinaikkan terlebih dulu. Dia yakin atlet karateka Inkai Banyuwangi mampu menorehkan prestasi asalkan mau berlatih dengan keras. “ Kami semua berharap kedepannya seluruh atlet Inkai Banyuwangi dapat berprestasi, baik di tingkat provinsi maupun nasional,” pungkasnya. (ddy/*/als)

BANYUWANGI - Cabang Olahraga (Cabor) Sepak Takraw Banyuwangi Banyuwangi sangat optimistis melangkah dalam berbagai kejuaraan. Yang terdekat adalah Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) yang digelar pada bulan November ini. Untuk memantapkan persiapan-persiapan itu, Ketua PSTI Banyuwangi, Drs Surtiyono terus berupaya menggembleng tim sepak takraw yang ada di Banyuwangi. Seperti yang terlihat pada Sabtu (15/11) di Taman Blambangan. Mereka berlatih dengan sangat disiplin. Ketua Pembinaan Prestasi PSTI, M Salin Basulthana menjelaskan, pihaknya memberikan porsi latihan latihan rutin setiap seminggu dua kali. Yakni pada hari Rabu dan Sabtu. Pada hari itu, PSTI menggembleng regu sepak takraw dengan tingkat disiplin yang sangat ketat. Oleh karena jenis olahraga ini kurang diminati, maka pihaknya dengan leluasa mencari bibit-bibit potensi atlit yang bisa diikutkan dalam berbagai kompetisi baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. “Namun, begitu kami terus berupaya untuk mengenalkan olahraga sepak takraw ini agar

tetap diminati. Memang sepak takraw ini memerlukan skill berbeda ketimbang sepak bola, sehingga perlu minat dan bakat tersendiri,” ujar Salin kemarin (16/11). Hal senada juga dikatakan oleh Komisi Perwasitan Sepak Takraw, Pujo Waluyo. Menurutnya, perkembangan sepak takraw di Banyuwangi mengalami kemajuan yang cukup baik. Sosialisasi di sekolah maupun di tingkat Kecamatan dilakukan pengurus PSTI. Dari sosialisasi itu, PSTI menggelar kompetisi. Hasilnya, jumlah klub yang tadinya hanya 17 meningkat menjadi 23 klub. “Ini hasil yang cukup membanggakan dari hasil sosialisasi,” katanya. Pujo menambahkan, pengurus PSTI telah bekerja sesuai target untuk menumbuhkembangkan sepak takraw di Banyuwangi. Bibitbibit sepak takraw akan terlihat saat Kejurkab Sepak Takraw yang digelar di lapangan Kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba), pesertanya mulai tingkat SD, SMP dan SMA. “Selain memperebutkan piala, peserta yang menang akan mendapat uang pembinaan dan sertifikat,” pungkas pria yang didaulat menjadi Ketua Pelaksana Kejurkab itu. (*/als)

MENUJU PRESTASI: Regu Sepak Takraw Banyuwangi berfoto bersama M Salin Basulthana, Pujo Waluyo, saat sesi latihan di Taman Blambangan, Sabtu (15/11) lalu. TOHA/RaBa

DAERAH SEKITAR

Janji Perbaiki Keterbukaan Informasi

TREN

Lomba Model Usung Tema Selfie JEMBER – Puluhan model dari berbagai daerah di Jatim, Sabtu (15/11) lalu, mengadu bakat di Hotel Bandung Permai. Berlenggak-lenggok di atas catwalk di atas kolam renang, ratusan perempuan berparas cantik itu mengikuti lomba top model bertema selfie. Lomba yang digelar dalam rangka ulang tahun Glamorous Model Agent kelima itu mengusung konsep yang unik. Sebab, para peserta diharuskan berlenggak-lenggok di atas catwalk yang dipasang di kolam renang hotel. Sehingga, saat para model tampil, mereka berjalan di atas air dengan ketinggian sekitar mata kaki. Leonardo Gary, penanggung jawab kegiatan mengatakan, lomba model tersebut merupakan yang kali ketiga. Para peserta datang dari berbagai daerah di Jatim, seperti Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, hingga Banyuwangi. “Semua pesertanya ada sekitar 250,” ungkapnya. Menurut dia, ada beberapa rangkain acara dalam lomba tersebut. Babak pertama mengusung tema foto selfie. Selanjutnya, babak kedua merupakan sesi photo shoot. ”Nanti malam (tadi malam, Red) catwalk di atas panggung,” katanya. Dia menjelaskan, dalam lomba tersebut, para peserta dinilai oleh tiga orang juri yang berasal dari Malang, Bondowoso, dan Jember. Mereka merupakan juri yang berkompeten untuk menilai perlombaan model. Melalui lomba itu, Gary menjelaskan, diharapkan muncul model-model yang berbakat, terutama dari Jember. Dengan diwadahi dalam sebuah kompetisi, akan muncul model berbakat dan berkualitaas yang bisa membawa nama daerah keluar. “Bukan hanya go national, tapi go international,” tegasnya. Menurut dia, kegiatan tersebut akan menjadi bukti bahwa Jember merupakan kota pembibitan model dan fashion. “Sebab, ini pesertanya mulai dari remaja sampai dewasa,” pungkasnya. (gus/har/jpnn)

Setelah KIP Jatim Memberi Rapor Merah

DWI SISWANTO/RADAR JEMBER/JPNN

HAMPIR DUA TAHUN BELUM KELAR: Proyek pembangunan stadion Jember Sport Garden (JSG) di Ajung.

Dewan Ragu Stadion Selesai Tinggal 40 Hari, Banyak Pekerjaan Belum Selesai

DWI SISWANTO/RADAR JEMBER/JPNN

HARUS PEDE: Seorang model berfoto selfie dalam lomba top model di Jember.

JEMBER – Kalangan DPRD Jember meragukan proyek stadion Jember Sport Garden (JSG) di Ajung bakal selesai pada 26 Desember mendatang. Sebab, saat rombongan komisi A meninjau proyek stadion kemarin (15/11), ditemukan masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Para anggota Komisi A DPRD Jember yang menjadi mitra Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Jember meninjau pelaksanaan pembangunan stadion usai rapat membahas RAPBD 2015 bersama dinas PU CKTR. Rombongan dewan yang dipimpin Mashuri Harianto, ketua komisi A, datang bersama sejumlah anggota komisi A. Mereka didampingi pula para

pejabat di dinas PU CKTR. Menurut Mashuri, setelah melihat perkembangan penyelesaian proyek stadion, pihaknya meragukan bahwa stadion akan selesai sesuai batas waktunya pada 26 Desember. Sebab, masih banyak pekerjaan yang belum selesai sampai pertengahan November. PT Pembangunan Perumahan, kontraktor yang memenangkan tender proyek stadion, kata dia, tinggal memiliki waktu 40 hari. Cukup atau tidak, proyek stadion harus selesai pada waktu yang ditentukan. Dia mengatakan, pihaknya perlu mengingatkan dinas PU CKTR dan kontraktor bahwa proyek harus selesai tepat waktu. Apalagi, sekarang memasuki musim hujan. Biasanya cuaca akan menjadi faktor yang menghambat penyelesaian proyek konstruksi. Diingatkan oleh Mashuri, salah satu alasan kontraktor tidak bisa

menyelesaikan proyek itu pada 2013 hingga diberi waktu perpanjangan sampai Februari 2014 adalah karena cuaca. Kontraktor menyatakan, banyak pekerjaan yang terhambat cuaca, selain konstruksi bando tribun yang sangat sulit. “Masuknya musim hujan ini menjadi tantangan dalam penyelesaian berbagai pekerjaan. Seperti pengerjaan las yang bisa berbahaya jika tidak berhati-hati. Kami mengingatkan agar tetap memperhatikan keamanan,” kata Mashuri. Sementara itu, Rahman Anda, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Stadion JSG mengatakan, pihaknya optimistsi bisa selesai sesuai jadwal yang disampaikan kontraktor. “Seperti pekerjaan atap yang berkaitan dengan material, sudah banyak yang ada di lapangan,” ungkapnya. Tetapi, lanjut dia, proses finishing memang membutuhkan tambahan banyak pekerja. (gus/har/jpnn)

JEMBER – Komisi Informasi Publik (KIP) memberikan rapor merah pada keterbukaan informasi dan pelayanan di Jember. Mendapat penilaian buruk itu, Bupati Jember M.Z.A. Djalal berjanji akan melakukan perbaikan terhadap keterbukaan informasi dan pelayanan publik. Bupati akan memperbaiki kinerja PPID (pejabat pengelola informasi dan dokumentasi). Diakuinya, selama ini ada beberapa faktor yang menjadi kelemahan PPID Jember. “Saya menyadari memang ada kekurangan, Alhamdulillah kami berterima kasih kepada KIP yang telah mengingatkan persoalan ini,” katanya. Dirinya siap memperbaiki kinerja pelanayan publik yang menjadi hak masyarakat untuk memperoleh layanan informasi publik. Djalal mengakui, sejumlah kriteria yang diminta PPID beberapa waktu lalu belum semuanya bisa dipenuhi oleh Pemkab Jember. Yang jelas, menurut Djalal, ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Jember, terutama PPID, untuk lebih terbuka dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Karena itu, bupati berjanji tahun depan kinerja PPID akan ditingkatkan. “Kekurangan yang ada, seperti kelembagaan PPID serta sumber daya manusia (SDM) akan segera dibenahi,” tandasnya. Kalangan DPRD Jember juga menyoroti buruknya keterbukaan informasi dan pelayanan publik Jember. David Handoko Seto, anggota Komisi A DPRD Jember, mengatakan, pihaknya sejak awal sudah menyoroti lemahnya pelayanan publik di Jember. “Harus diakui pelayanan publik di Jember sangat buruk,” katanya. Dia mengakui penilaian KIP benar adanya. Selama ini masyarakat sangat kesulitan mengakses sejumlah informasi dari pemerintah, terutama masing-masing SKPD di Jember. “Padahal, sejak awal kami menginginkan adanya transparansi informasi apa pun yang seharusnya menjadi hak masyarakat,” ujarnya. Salah satu contohnya adalah, kata dia, keterbukaan informasi kepada masyarakat terhadap APBD yang sebenarnya bukan dokumen rahasia. Namun, hal ini tidak bisa didapatkan oleh masyarakat secara utuh. Padahal, sudah selayaknya masyarakat mengetahui besaran pendapatan dan belanja pemerintah agar bisa ikut dikontrol masyarakat. Upaya sederhana yang bisa dilakukan pemkab, kata dia, membuka semua informasi publik melalui website resmi Pemkab Jember. Dengan demikian, pemkab bisa mendapatkan berbagai masukan dari masyarakat. Sehingga, pemkab dapat mengukur kemanfaatan program yang dijalankan. (ram/har/jpnn)


Jawa Pos

Senin 17 November 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Banyak Proyek Kontruksi yang Belum Selesai n BATAS... Sambungan dari Hal 27

Ditambahkan, selama ini komisi III memantau masih banyak pekerjaan proyek yang masih berlangsung alias belum selesai. Dari situ pihaknya meminta SKPD agar melakukan solusi penyelesaian sesuai dengan kontrak kerja yang telah diteken. “Jangan sampai ada persoalan batas penyerapan anggaran proyek yang dipaksakan, meski kenyataannya pekerjaan (proyek) tersebut tidak selesai hingga

batas akhir penyerapan anggaran,” imbuhnya. Ketua fraksi Hanas (HanuraNasdem) ini menjelaskan, apabila sampai batas penyerapan anggaran ternyata proyek belum rampung, biasanya ada SKPD yang tetap melakukan pencairan anggaran. Walaupun, sebelumnya dilakukan pemblokiran rekening rekanan, tetapi blokir rekening itu akan dibuka setelah pekerjaan dinyatakan selesai. “Kebiasaan buruk yang demikian terus kita pantau. Kami harap tahun 2014 ini jangan sam-

pai ada masalah. SKPD harus bersikap tegas terkait penyerapan anggaran. Pokoknya kami me-warning jangan bermainmain dengan batas penyerapan anggaran ini,” paparnya. Berkaitan dengan persoalan lain yang menyebabkan potensi terlambatnya pekerjaan proyek, pihaknya meminta agar SKPD bersikap adil. Misalnya saja keterlambatan yang disebabkan karena tidak adanya material bangunan. “Untuk yang seperti ini SKPD kami minta tidak serta merta menyalahkan rekanan, harus

mengerti betul permasalahan di lapangan kenapa ada proyek yang telat penyelesaianannya. Tetapi di samping itu, mengenai batas penyerapan anggaran mau tidak mau harus tetap mengikuti aturan yang berlaku,” kada politisi Hanura ini. Sementara itu, dari pengamatan wartawan koran ini, ada beberapa pengerjaan proyek konstruksi yang memang belum rampung. Padahal, batas akhir penyerapan anggaran tinggal satu bulan lagi, yakni berakhir pada 15 Desember 2014 mendatang. (rri/pri)

Kasek Harus Melakukan Perubahan n RATUSAN... Sambungan dari Hal 27

Delapan standar nasional pendidikan yang disosialisasikan dalam acara ini, meliputi standar isi, proses, kompetensi kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kegiatan sosialisasi PP no 19 tahun 2005 merupakan kegiatan tindak lanjut dari kegiatan peningkatan kinerja pengawas. Acara sebelumnya di-

gelar selama tiga hari di Aula Sidomuncul 2 Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan pada Oktober 2014 lalu. Setelah mengikuti kegiatan tersebut selama tiga hari para pengawas, mulai daru jenjang SD, SMP, SMA dan SMK langsung melakukan monitoring ke sekolah-sekolah sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Aktifitas semacam ini dilakukan selama kurang lebih dua bulan. Dari hasil monitoring, pengawas membuat suatu instrumen untuk dievaluasi bersama yang

dikumpulkan pada acara kegiatan di Hotel San Sui. “Sekolahsekolah mana saja yang masih ada kekurangan kekurangannya, baik dari segi administrasi maupun sarana prasaranya, akan ketahuan,” ungkap Kasi Edukatif Dispendik, Siti Aisyah,SH.M.Si Dengan adanya kegiatan lanjutan tahap kedua ini, lanjut Siti, seluruh kepala sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK dapat mengevaluasi bersama. Sehingga, dapat melakukan perubahan di lembaganya masing – masing menjadi lebih baik dan bermutu.

33

S I T U B O N D 0

“Karena kepala sekolah merupakan manajer, educator, administrator dan juga sebagai supervisor sekaligus juga sebagai pendidik yang merupakan ujung tombak untuk melakukan perbaikan kualitas sumber daya manusia,” terang Siti. Untuk itulah, kata Siti, Dinas Pendidikan berharap seluruh kepala sekolah yang hadir dapat melakukan dan mengelola lembaganya masing-masing dengan baik. Sehingga, akan membawa lembaganya berubah ke arah yang lebih baik dan menjadi sekolah unggul. (pri)

Mempelajari Manajemen CC n SESUAIKAN... Sambungan dari Hal 27

Bahkan, keberadaan lembaga pendidikan tinggi yang di negeri Paman Sam bernama Community College (CC) itu sudah mampu menyesuaikan dengan kebutuhan kerja. Kordinator Mahasiswa Akademi Komunitas (AK) Situbondo, Dianai Dyah sudah melihat langsung bagaimana strategisnya posisi CC di Amerika Serikat. Iya, perempuan berjilbab itu berada di CC Amerika selama enam pekan. “Di Indonesia, bahkan khususnya di Situbondo saya optimistis lambat laun juga akan mampu memposisikan AK seperti di Amerika,” terang Dian (panggilan Dianai Dyah) kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Dian menceritakan, sejumlah pengalaman menariknya setelah mengunjungi CC. “Di Amerika, CC sendiri sudah berdiri selama puluhan tahun, sehingga keberadaan lembaga ini

telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” terangnya. Dian memaparkan bahwa di Amerika, jurusan yang ada di CC disesuaikan dengan kebutuhan industri yang ada di sekitar wilayah tersebut. Dengan begitu, setiap lulusan yang keluar dari salah satu CC sudah tahu kemana mereka harus bekerja. Apalagi banyak dari CC yang telah membuat kesepakatan dengan Industri agar dapat menerima lulusannya. Kata Dian, hampir semua pekerjaan di Amerika, membutuhkan sertifikat. Keberadaan CC inilah yang kemudian mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan sertifikat untuk bekerja. “Mungkin nanti kita juga bisa menerapkan di sini seperti kerja sama dengan industri. Namun, untuk menyesuaikan jurusan tidak mudah. Sebab, harus menyesuaikan dengan kebijakan, sedangkan gedung saja kita masih numpang,” jelas Wanita itu. Dalam perjalanannya ke Amerika, Dian bersama 15 orang lain-

nya mengunjungi CC yang biayanya berasal dari Depdagri Amerika. Ada 12 perwakilan AK di seluruh Indonesia yang ikut ditambah empat orang dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Selama enam minggu, Dian dan rombongannya mempelajari bagaimana CC di Amerika dapat memberikan manfaat, baik bagi ekonomi wilayah maupun perkembangan sumber daya manusia. Selain itu, Dian juga memepelajari bagaimana manajemen CC yang notabene sama dengan AK di Indonesia. Tujuannya agar dapat bertahan dan menjadi pilihan di tengah ketatnya persaingan perguruan tinggi. “Di beberapa industri di Situbondo yang dibutuhkan kebanyakan lulusan S1 dan D3. sehingga, AK harus belajar bagaimana agar lulusannya dapat diterima dengan baik. Salah satunya dengan benar-benar fokus terhadap jurusan yang ada seperti yang diterapkan di CC” jelas Dian.(fre)

Tewas dalam Perjalanan ke RSUD n MOTOR... Sambungan dari Hal 28

Sementara Arman hanya mengalami luka ringan di bagian tubuhnya. Data yang berhasil dikumpulkan, Arman Fahmi nekat melaju cepat dengan posisi ban sepeda motornya sedang bocor. Arman

diduga sengaja terburu-buru untuk menuju tukang tambal ban sebelum angin dalam ban motornya habis. Sayang, sebelum sampai pada tambal ban, dirinya terlibat kecelakaan hingga menewaskan seorang gadis. Kanit Pos Lantas Besuki, Aiptu Suwono, membenarkan kecelakaan yang menewaskan se-

orang korban tersebut. Menurutnya, korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. “Kasus kecelakaan itu sudah dalam penanganan aparat kepolisian saat ini masih dilakukan penyelidikan. Dua sepeda motor yang terlibat kecelakaan juga sudah diamankan,” katanya. (rri/pri)

Harga Migor Balik Rp 11 Ribu/Liter n DOLAR... Sambungan dari Hal 28

“Rata-rata pada tahun baru atau hari raya seperti natal ramai kembali pembeli emas” kata Yanti. Sementara itu, harga beberapa bahan pokok seperti beras, minyak dan gula mengalami kenaikan secara perlahan. Harga beras dengan kualitas sedang

di Pasar Mimbaan dijual dengan harga Rp. 8800 dari harga satu minggu sebelumnya Rp.8500. “Kalau beras yang agak kaku harganya juga naik dari Rp.8000 menjadi Rp.8200. Kalau yang kualitas bagus naik dari Rp.9000 ke Rp.9200. Kata petani yang menjual, air susah di dapat, jadi mereka menaikkan harga,” ujar Fifi, 41, sa-

lah satu pemilik los sembako. Untuk harga telur, Fifi mengatakan harganya naik tipis dari Rp 16 ribu tiga hari yang lalu, menjadi Rp. 17 ribu. Sedang harga minyak goreng masih fluktuatif. Dalam seminggu ini sudah mengalami tiga kali kenaikan harga dari Rp 11 ribu, menjadi Rp 9 ribu, Rp10 ribu lalu kembali ke Rp 11 perliternya. (fre/pri)

Masih Ada Waktu untuk Operasi n RIBUAN... Sambungan dari Hal 28

Pengamatan wartawan Koran ini, ribuan botol miras yang dibongkar dari ruang reskoba ini didominasi oleh miras produk local, yaitu jenis arak. Minuman dengan kadar alkohol sangat tinggi tersebut dikemas ala kadarnya

dengan sisa-sisa botol plastik. Selain jenis arak, miras yang diamankan petugas ini juga ada yang dikemas dengan botol kaca. Diantaranya adalah anggur, bir, serta miras jenis lain yang berasal dari dalam dan luar negeri. “Ada juga sejumlah jamu tanpa ijin juga akan dimusnahkan,” katanya.

Purwandito menyebut, meski reskoba telah mengumpulkan ribuan botol ke dalam gudang Polres, bukan berarti pihaknya tidak lagi melakukan razia. “Masih ada waktu untuk melakukan operasi di tahun 2014. Kalau ada informasi penjualan arak serta minuman jenis lain pasti kami razia,” pungkasnya. (rri/pri)

Nomor Hand Phone Sudah Tak Aktif n PEMASOK... Sambungan dari Hal 28 SYAMSURI/JPRS

PENUH: Peserta acara diikuti 575 orang yang terdiri dari kasek, Pengawas SD,SMP,SMA/SMK se-Situbondo

Ingin PSK Dibina di Dinsos Provinsi n SATPOL... Sambungan dari Hal 28

Agar dapat menindak para pelanggar Perda ke dalam proses justicia atau hukum, diperlukan proses penyidikan. Lebih lanjut Agung menambahkan sesuai dengan UU pidana, yang dapat menjadi penyidik adalah anggota kepolisian yang telah dibekali ilmu penyidik atau PNS yang telah di diklat penyidik.

“Saya sendiri telah mengikuti pendidikan untuk penyidik, namun sampai saat ini skep hasil pendidikan dari Kemenkumham belum keluar, sehingga menghambat juga. Selama ini kendala yang dihadapi institusi untuk memperoleh penyidik berizin juga lamanya skep dan kartu tanda pengenal yang dikeluarkan Kemenkumham,” kata Kasatpol PP itu. Lebih lanjut, Agung berharap

kebutuhan akan penyidik di Satpol PP ini dapat segera dipenuhi. Namun sementara untuk membuat efek jera dan menekan pelanggaran Perda, pihaknya akan bekerja sama dengan Polres Situbondo dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Tindakan ini menurutnya semata-mata dilakukan agar kewibawaan penegakan Perda di Situbondo dapat terjaga. Terkait masalah kerja sama dengan Dinsos Provinsi, Agung be-

rencana agar para PSK yang terus melanggar dapat dibina di sana. Dia mengatakan Dinsos provinsi memiliki lokasi dan program pembinaan selama tiga bulan untuk para PSK yang membandel. “Setidaknya dalam tiga bulan PSK tersebut tidak ada di Situbondo. Selain itu diharapkan juga dengan pelatihan mereka selama tiga bulan para PSK ini dapat berubah setelah keluar.” Ujar Agung. (fre/pri)

Demi membuktikan ucapan SR, polisi sempat menggunakan telepon seluler milik SR, untuk menghubungi nomor telepon SY. Tetapi saat dilakukan pengecekan itu ternyata nomor telepon yang diduga milik SY tidak aktif lagi. Bahkan, nomor telepon yang dihubungi aparat juga tidak

tercantum pada HP milik SR. Hingga sore kemarin (15/11), sejumlah aparat terus melakukan penyelidikan dan berusaha mengungkap siapa pria berinisial SY tersebut. Beberapa sumber menyebut, di balik nama SY juga ada beberapa orang yang dicurigai terlibat terkait pasokan bahan peledak kepada Hanafi. Diberitakan sebelumnya, Kasatreskrim Polres Situbondo,

Iptu Riyanto mengatakan, pemasok bahan peledak kepada Hanafi diduga sementara datang dari seseorang di Pasuruan. Pihaknya juga mengaku melakukan pengejaran terhadap seseorang di Pasuruan karena dicurigai sebagai pemasok bahan peledak, termasuk bahan peledak jenis TNT, yang tidak diperjual-belikan dengan bebas. (rri/pri)

RENDRA KURNIA/JPRS

BAHAYA: Tim Gegana Polda Jatim memilah bahan peledak milik hanafi sebelum dimusnahkan.


Her

34

R A D A R

B A N Y U W A N G I

es

Punya usulan pahlawan masa kini? Kirim datanya ke

beritaraba@gmail.com plus alasan mengapa dia layak disebut pahlawan. Kami akan memuatnya di rubrik ini.

Jawa Pos

Senin 17 November 2014 201

KH Ali Makki Zaini Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, Parijatah Wetan, Srono no

TANGGUNG

MAKAN SELURUH

Datta Dirri

Bagi warga Nahdliyin, pria yang satu ini dikenal sebagai salah satu tokoh yang getol dalam kajian ilmu fikih dan tata bahasa Arab. Namun, tidak sedikit yang mengenal ayah tiga anak itu sebagai salah satu aktor perpolitikan di Banyuwangi. Kendati demikian, pria yang tumbuh besar di dunia pesantren ini mempunyai sisi lain.

S

ehari-hari, pria yang berulang tahun setiap 12 Desember ini memiliki rutinitas sebagai pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Parijatah Wetan, Kecamatan Srono. Selain itu, dia juga terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar. “Untuk nahwu-shorof, saya yang mengajar,” ujar KH. Ali Makki Zaini. Pria yang akrab disapa Gus Makki itu mengaku tidak ada yang istimewa dengan pesantren yang dia asuh. Baik dari jumlah santri maupun lainnya. “Ya sama, santrinya juga tidak banyak. Ngajinya juga sama,” begitu selorohnya. Sedikit hal yang dia akui sedikit berbeda, namun sering dipahami keliru oleh warga adalah mengenai kebiasaan makan para santri di pesantren yang diasuhnya. Terkadang, ada warga yang menganggap pesantrennya merupakan panti asuhan. Namun, dia menegaskan pesantrennya bukan panti asuhan. Hanya saja soal makan dia tanggung sendiri. “Kalau soal makan santri, memang semuanya saya yang menanggung,” ungkap Gus Makki. Untuk menyiapkan makanan, santri putri memiliki jadwal memasak. Dalam sehari, kebutuhan makan untuk para santri menghabiskan beras sebanyak 15 kilo-

NAMA Ali Makki Zaini

PENDIDIKAN TERAKHIR Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri

gram dan untuk belanja sekitar Rp 150 ribu. “Dulu awalnya cuma delapan kilo, sekarang lima belas kilogram,” ungkapnya. Dia menambahkan, hal itu bukan sesuatu yang luar biasa. iasa. Karena banyak orang yangg melakukan hal yang sama. Bahkan, hkan, beberapa kali dia pernah hampir kehabisan persediaan beras. as. Jika kondisi sudah seperti ini, dengan santai Gus Makki mengatakan, akan, salah satu solusinya ya menengandalkan pinjaman. “Ya, kalau pas kehabisan ya utang di toko,” ungkapnya. Sementara itu, untuk memenuhi menuhi kebutuhan tersebut, dia mengandalkan sumber berupaa sawah yang dimilikinya dan toko. “Ada sumber kecil-kecilan; sawah ah dan toko,” jelasnya. Terakhir Gus Maki berujar, r, mungkin yang membedakan an tempatnya dengan tempat lain adalah manajemen yang masih sangat ngat sederhana. Dan masih menganngandalkan dirinya. “Masih sederhana, erhana, masih one man show,” imbuhnya. uhnya. Menyadari kekurangan ini, ni, perlahan dirinya mulai memembiasakan manajemen koperasi erasi kepada santrinya. “Mulai sedikit belajar koperasi, untuk persiapan. rsiapan. Kalau nanti saya mati, bagaimana aimana kalau mengandalkan saya saja,” pungkasnya. (sli/c1/als)

PENGALAMAN ORGANISASI Pernah menjadi PC NU Kabupaten Banyuwangi

ISTRI Aminatus Salamah

ANAK 1. Fairuz Maya Masithah 2. Mamluk Hikam Baya 3. Farah Waridatul Hasana

TAMPUNG ANAK BROKEN HOME JIKA dilihat dari latar belakang santri yang menetap dan belajar di pesantren ini, kebanyakan merupakan usia tamat SMP dan SMA. Mereka rata-rata anak korban broken home. “Enam puluh persen merupakan berasal dari keluarga yang pisah,” ungkap KH Ali Makki Zaini. Dari hal ini, justru sering kali orang tua santri yang telah berpisah bisa tetap menjalin silaturahmi saat menjenguk dan mengirim anaknya. “Yang lucu, mereka terkadang gantian menjen-

PARA ahli yang dulu memandang impotensi sebagai masalah psikologis dan penuaan, kini mulai yakin bahwa penyebab impotensi terbanyak adalah penyakit fisik, seperti diabetes, pengerasan pembuluh darah, gangguan kelenjar gondok atau cedera pada penis. Bagi kaum pria, impotensi atau dikenal dengan istilah medis sebagai disfungsi ereksi, merupakan penyakit paling memalukan dan paling menyedihkan. Sudah cukup banyak pria dengan impotensi yang berobat, namun kerap belum mengalami penyembuhan berarti. Ketika impotensi menjadi masalah yang terus-menerus, tidak hanya rumah tangga yang retak tetapi juga hal-hal lain termasuk kualitas hidup, prestasi kerjadan “power” pria menjadi terganggu akibat hilangnya rasa percaya diri. Sampai sekarang masih masih banyak pria yang merasa tabu, malu sehingga mereka tidak mau berobat. Padahal impotensi sangat mudah diobati bahkan disembuhkan. Malu,rasa bersalah,rendah diri,merasa tidak berguna didepan istri dan putus asa yang berkepanjangan.Itulah perasaan yang biasanya menghantui kaum pria yang mengeluh impotensi.

M e n u r u t P r o f . JackVaisman,direktur On Clinic International, impotensi sangat bisa disembuhkan. “Tentu, yang namanya impoten itu paling memalukan dan menyedihkan buat pria. Jack Vaisman menjelaskan, factor terbesar penyebab impotensi disebabkan oleh masalah fisik. Berbagai penyakit yang diderita seseorang bisa berdampak kepada kemampuan ereksi, seperti penyakit darah tinggi, diabetes, kolestrol, asam urat, kelainan pembuluh darah dan saraf, dan trauma luka tulang belakang,” terangnya. Dan 20-30 % penyebabnya berasal dari factor psikologis seseorang seperti stres yang bisa membawa dampak sampai ke “urusan ranjang”, mulai dari istri galak, kena PHK, masalah ekonomi, dan sebagainya. Meski demikian ia meyakinkan, impotensi tetap dapat disembuhkan dengan metode

SOROGAN: Pesantren yang diasuh Gus Makki masih mempertahankan sistem pendidikan salaf.

guk. Masing-masing dengan pasangan barunya,” ungkap Gus Makki. Selain itu, mereka yang memutuskan belajar di tempat ini memang sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah. “Mereka memang sudah tidak ingin sekolah sejak dari rumah,” ungkapnya. Pernah, suatu ketika seorang santri diantar oleh orang tuanya untuk belajar di tempat ini, namun setelah mengetahui pesantren ini tidak memiliki sekolah formal, mereka kemudian

TANPA IMTIHAN, CUKUP PANGGUNG GEMBIRA Impotensi Bisa Disembuhkan

MENURUT Gus Makki, pola pengajaran dan pembelajaran di pesantren yang diasuhnya masih sangat tradisional. Kegiatan belajar dimulai dengan pembacaan Alquran setelah salat subuh. Kemudian, setelah itu seluruh santri diwajibkan mengikuti kajian tentang tafsir dan ilmu tata krama terhadap guru dan cara belajar melalui kitab Ta’limul Mutaalim. Untuk umumnya pesantren, akan mengadakan perayaan haflah akhirussanah (imtihan) setiap berakhir kegiatan pembelajaran di akhir tahun. Namun, hal itu tidak diterapkan di pesantrennya. Tradisi yang menjadi rutinitas setiap akhir masa tahun ajaran di pesantren ini adalah cukup mengadakan panggung gembira. “Kita tidak adakan imtihan. Alasannya rahasia,” ujarnya. Meski demikian, setiap akhir tahun di pesantren ini tetap mengadakan malam panggung gembira. Namun bukan imtihan seperti umumnya di pesantren. Biasanya saat menjelang akhir tahun, warga ditanyai hiburan yang diinginkan untuk ditonton. Permintaan warga setempat itu kemudian diwujudkan saat malam menjelang liburan santri. “Kalau warga minta ini, ya kita tanggap. Kalau tidak, ya besok-nya santri pulang begitu saja,” jelas Gus Makki. (sli/c1/als)

FOTO-FOTO: SHU LHA

N HADI/RaBa

SANTRI

AKRAB: Gus Makki bersama santri saat merawat ayam piaraan.

pengobatan yang tepat. Maka perlu terapi kedokter, selain itu misalnya, olah raga, makan makanan yang sehat, berhenti merokok dan minuman keras,” tuturnya. Ia juga menegaskan, tidak perlu mencoba-coba pengobatan alternatif yang tidak jelas hasilnya. Ditakutkan, bukannya mengobati, pengobatan alternatif tersebut justru memperparah penyakit. ON CLINIC INDONESIA,adalah jaringan klinik yang bisa mengatasi impotensi dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Di ON CLINIC, pasien yang mengalami problem sex bisa sebebas mungkin mencurahkan masalah apapun kepada dokter tanpa harus merasa kuatir kerahasiaan terbongkar, karena ON CLINIC sangat menjaga & menjunjung tinggi privasi pasien. Semua pelayanan mengacu kepada standar pelayanan ON CLINIC INTERNATIONAL yang berpusat di Australia. Untuk informasi hubungi: (kode area) 500.001, SMS: 0855-105.0005, www. onclinic.co.id Email: info@onclinic.co.id, WhatsApp: 08131492.2776, PIN: 2A923DF Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik. (adv)

balik kanan. “Dulu pernah, setelah sampai sini tahu tidak ada sekolah umumnya lalu tidak jadi, ya tidak apa-apa,” kenangnya. Selain itu, yang membuatnya terkadang juga bingung sendiri adalah seringnya pasangan suami istri yang sedang dalam masalah datang ke tempatnya. Kendati demikian, dia mengaku ikut senang mana kala pasangan tersebut bisa kembali rukun dan harmonis. “Kadang ada suami istri pejabat maupun yang main ke sini karena ma-

salah rumah tangga, ya saya memberi penuturan sebisa saya,” jelas pengagum Gede Prama itu. Hal ini pula yang membuatnya menjadi akrab dengan orang tersebut, seringkali keakraban dia dengan beberapa orang tertentu dianggap karena ada maksud. Padahal awal mula keakraban tersebut justru dari pembicaraan yang menyangkut urusan seharihari, seperti anak dan keluarga. ”Dari pembicaraan itu kita menjadi akrab dan raket,” pungkasnya. (sli/c1/als)


Jawa Pos

Senin 17 November 2014

BERITA UTAMA R A D A R

35

B A N Y U W A N G I

Satpol PP Amankan Pemuda Mabuk GENTENG - Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Genteng kembali mengamankan empat pemuda dalam keadaan mabuk, kemarin malam. Mereka diciduk di sebuah warung kosong di sebelah timur SMK Muhammadiyah Genteng. Keempat pemuda tersebut berasal dari desa yang sama, yakni Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari. Keempatnya atas nama Rendi Mitra Setiawan, 18, tinggal RT 01/

RW 04 Sumberjati Desa Dasri; Wisnu Ida Bagus Oke, 20, RT 01/ RW 01 Sumberjati Dasri; BudySetiawan, 21, RT 02/ RW 03 Sumberjati, Desa Dasri, dan Eko Lestari, 22, RT 1/RW 04 Dusun Sumberjati, Desa Dasri. Menurut Rusmiyadi, koordinator Satpol PP Kecamatan Genteng, empat pemuda tersebut diciduk karena mabuk. Selanjutnya, mereka dibawa ke kantor kecamatan untuk diberi pembinaan. “Kita ketahui mereka

mabuk, lalu kita bawa,” ujarnya. Camat Genteng Narowi mengatakan, keempat pemuda tersebut cukup diberi pembinaan. Pihaknya mengimbau kepada orang tua agar lebih waspada dan teliti kepada anaknya. Tidak menutup kemungkinan, anak-anak tersebut berpotensi terlibat aksi kriminal ketika dalam pengaruh minuman keras. “Orang tua harus lebih perhatian, bisa-bisa anaknya tersangkut kejahatan,” imbaunya. (sli/aif)

ISTIMEWA

DIAMANKAN: Keempat pemuda saat diberi pengarahan di kantor Kecamatan Genteng, kemarin.

Minta Dilibatkan dalam Razia Pelajar Bolos n ULAMA... Sambungan dari Hal 25

Tim pertama melakukan pembinaan di eks Lokalisasi Pakem, Kecamatan Banyuwangi; eks Lokalisasi Blibis, Kecamatan Rogojampi; dan eks Lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh. Satu tim yang lain melaksanakan pembinaan di eks Lokalisasi Gempol Porong, Kecamatan Clurong, dan eks Lokalisasi Turian, Kecamatan Purwoharjo. Menurut Nurchozin, pembinaan eks lokalisasi tersebut dilakukan sebagai upaya preventif agar tempat-tempat tersebut tidak kembali dimanfaatkan sebagai tempat maksiat. “Kami berupaya sedapat mungkin eks lokalisasi ini menjadi daerah yang baik,” kata dia. Selain itu, pembinaan kali

GALIH COKRO/RABA

CEGAH KENAKALAN: Pengurus MUI dan Satbinmas Polres Banyuwangi memberikan pembinaan di SMK Negeri 1 Banyuwangi, kemarin.

ini juga dimaksudkan sebagai sarana menggali informasi tentang aktivitas di eks lokalisasi tersebut. “Yang perlu kita ingat, selain dosa besar, pelaku seks bebas juga rentan tertular virus HIV/AIDS,” pungkas Nurchozin. Sementara itu, sebelum blu-

sukan ke eks lokalisasi pekerja seks komersial (PSK), MUI juga menerjunkan tim ke sekolah-sekolah. MUI merasa prihatin dengan kenakalan remaja yang belakangan marak. Dengan menggandeng Polres Banyuwangi, MUI memberikan pembinaan ke sekolah-

sekolah, Sabtu kemarin (15/11). Tidak tanggung-tanggung, dalam sehari kemarin ada sepuluh tim yang diterjunkan memberikan pembinaan kepada kalangan pelajar. Sebanyak 20 sekolah, mulai SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA di wilayah

Hati-hati Bergunjing Ria di Medsos n LEMPAR... Sambungan dari Hal 25

Bedanya dulu dan sekarang adalah ini: ke-gentle man-an. Zaman dulu orang menuduh gila kepada si empunya ide-ide baru secara blak-blakan. Bahkan berjamaah. Tapi sekarang tidak. Mereka cenderung picik. Lempar batu sembunyi tangan. Atau nabok nylih tangan. Mengkritik habis orang lain lewat media sosial (medsos). Di medsos cuap-cuap ngalorngidul, tuduh sana tuduh sini tanpa bisa memberi fakta atas tuduhannya. Semua hal diko-

mentari tanpa mampu memberi solusi. Pokoknya asal mecotot. Ia bangga, kepalanya membesar, ketika komen atau statusnya ditanggapi orang lain. Didukung oleh banyak orang. Orang seperti itu biasanya tidak berani menyebutkan identitas aslinya. Bersembunyi di balik nama palsu. Samaran. Nama alias. Yang lucu, meski si pembuat status jelas-jelas memakai nama samaran, banyak juga orang yang memberi komentar. Menanggapi atau pun memuji. Kalau sudah begitu siapa sebenarnya yang sudah gila. Si pembuat status atau yang

memberi komentar. Membuat status dengan nama samaran atau status palsu adalah perbuatan picik. Tidak gentle. Dalam bahasa agama: tidak terpuji. Agama mengajarkan bahwa jika mendapat informasi yang meragukan atau kurang benar tentang sesuatu, kita dianjurkan untuk melakukan tabayun. Klarifikasi. Dalam jurnalistik itu dikenal dengan cover both side. Keberimbangan informasi. Tidak asal menyebar berita. Berita tanpa fakta adalah gosip. Gosip yang disebarkan bisa membuat gosong lo... Kini, kita harus berhati-hati

dalam bergosip ria dan bergunjing ria di medsos. Kasus mutakhir yang dialami trio admin @triomacan bisa dijadikan pelajaran. Undang-undang TI bisa menjerat siapa saja yang suka menyebar gosip, fitnah, dan tudingan tanpa ada bukti. Kapan pun. Wa ba’du. Kalau hanya ingin disebut “gila” tidak perlu bikin status aneh-aneh di medsos. Sampaikan ide-ide brilian yang orisinal di status medsos. Pasti orang akan berlomba-lomba memberi lambang jempol alias like. Selamat mencoba. (kaosing93@gmail.com)

Lantainya Terbuat dari Kayu n REST AREA... Sambungan dari Hal 25

Yakni, dek, pagar, dan area parkir. Kendati demikian, proyek yang diprediksikan rampung pada 2016 itu juga akan dilengkapi fasilitas pendukung lainnya seperti .toilet, musala, artshop, gazebo, pedestrian dan foodcourt. Uniknya, untuk membuat rest area, Dinas PU BMCK-TR memutuskan untuk tidak menebang pohon kelapa di area tersebut. Bahkan, sebagian pohon kelapa dibiarkan tetap berada di tempatnya. Sesuai nama, Green

rest, Dinas PU BMCK-TR akan membangun rest area dengan konsep alami. Dek yang dibangun di antara pohon kelapa ini, lantainya akan dibuat dari kayu. Sejumlah pohon kelapa yang berada di tengah dek sengaja tidak ditebang dan dibiarkan tumbuh seadanya. Dua dek yang terdiri dari dek atas dan bawah ini rencananya akan difungsikan sebagai tempat bersantai dan coffe break. Sementara itu, area parkir rencananya akan dibangun di sebelah timur atau di tepi pantai. Sebelah utara dan se-

latan akan dibangun foodcourt, musala, dan toilet. Membangun area parkir perlu menebang beberapa pohon. “Walau harus menebang pohon, itu kita pilih secara ketat. Kami harus menebang beberapa pohon agar sirkulasi kendaraan atau manuver kendaraan besar lancar,” ujar Kepala Dinas PU BMCK-TR. Mujiono kala itu. Green rest area yang dirancang untuk kenyamanan publik ini anggarannya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan nilai Rp 2,3 miliar. “Pembangunan rest

area dilakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran daerah,” imbuh Mujiono. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, meski banyak bahan material berserakan, namun eks wisata Klopoan tersebut ramai didatangi pengunjung. Ada yang berpiknik, ada juga yang sekadar singgah dari perjalanan jauh. Seperti yang diungkapkan Asri ,44, warga Sidoarjo yang hendak ke Bondowoso ini. “Tempat ini memang cocok untuk dijadikan rest area. Banyak, yang mampir untuk sekadar rehat di pinggir pantai,” ujar Asri. (cin/aif)

Kapasitas Produksi 6.000 Ton Gula per Hari n PEMBANGUNAN... Sambungan dari Hal 25

Satu-satunya orang yang terlihat di lokasi PGG tersebut hanyalah seorang Satpam yang kebetulan mendapat tugas jaga. Dia juga terlihat santai duduk di pos jaga, sambil sesekali memperhatikan sekeliling pabrik. “Sepi Mas, sejak sebulan lalu nggak ada kegiatan,” ujar Satpam tersebut. Kondisi ini tentu berbeda dengan beberapa bulan lalu. Saat itu, meski tidak terlalu ramai, namun aktivitas pembangunan fisik pabrik masih berjalan. Ratusan pekerja juga terlihat setiap hari. Hilir mudik angkutan material pembangunan pabrik juga terlihat keluar masuk pabrik yang direncanakan memiliki luas sekitar 100 hektare tersebut. Namun, kondisi beberapa bulan lalu tersebut terasa kontras dengan suasana saat ini. Lokasi pabrik yang sangat luas tersebut tanpa aktivitas sama sekali. Terlihat lengang dan sepi. Pemandangan ini tentu berbeda dengan aktivitas angkutan tebu yang ada di sekeliling rencana

pembangunan PGG tersebut. Puluhan, bahkan ratusan truk setiap hari mengangkut tebu dari arel PTPN XII tersebut untuk diangkut ke Pabrik Gula Semboro, Kabupaten Jember. Maklum, bersamaan dengan rencana pembangunan PGG tersebut, pihak PTPN XII yang ada di Kecamatan Glenmore, sudah melakukan penebangan terhadap kebun-kebun kakao dan menggantinya dengan tanaman tebu. Saat ini, ribuan hektare tanaman tebu di PTPN XII tersebut sudah memasuki masa panen. Sehingga aktifitas penebangan dan pengangkutan tebu sangat padat sekali. Sementara itu, sepinya aktivitas di PGG tersebut bukan berarti pembangunan pabrik terancam gagal total. Melainkan hanya ada sedikit kendala keuangan. Kendala keuangan untuk pembangunan fisik sipil tersebut kini sudah bisa teratasi. “Masalah persyaratan dan kendala pencairannya sudah teratasi. Doakan saja semoga lancar,” kata Dirut PGG, Ade Hidayat. Ade menuturkan, pada

dasarnya proses pembangunan PGG tersebut masih terus berjalan. Kalaupun di lapangan tak ada aktifitas, bukan berarti proses pembangunan terhenti dan terancam gagal. Namun, yang terhenti sementara hanyalah pembangunan fisik sipil di lokasi pabrik saja, yang persentasenya hanya 20 persen dari total pembangunan PGG. “Kalau pabrikannya masih terus jalan dan sudah selesai,” jelasnya. Pabrikan berupa mesin penggerak pabrik yang dibuat di Afrika Selatan, Jepang, dan Thailand, semuanya sudah tuntas dan saat ini dalam proses pengiriman ke Indonesia. Bahkan sebagian barang pabrikan tersebut sudah sampai di Tanjung Perak, Surabaya. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera masuk Banyuwangi,” harapnya. Ade yakin, begitu barang pabrikan dari luar negeri tersebut nantinya sudah masuk di Glenmore, suasananya akan berbeda. Kondisi pabrik akan terlihat hidup dan penuh aktivitas. Sebab, menurutnya, 80 persen pembangunan PGG tersebut justru berasal dari barang

pabrikan. “Kalau pembangunan fisik sipilnya cuma sedikit. Yang penting didoakan semoga berjalan lancar dan sesuai harapan semuan,” pungkasnya. Sekadar tahu, pertengahan bulan Desember 2012 lalu, Kementerian BUMN memulai pendirian Pabrik Gula Glenmore. Pabrik gula tersebut berdiri di lahan seluas 3.140 hektare dengan luas lahan tebu 6.000 hektare. PG Glenmore dikelola oleh PT Industri Gula Glenmore yang merupakan hasil konsorsium PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PTPN XI, dan PTPN XII. PG Glenmore direncanakan menjadi pabrik gula terbesar di Indonesia dengan produksi hingga 54 ribu ton setahun. Pabrik gula terpadu yang tengah dibangun tersebut memiliki kapasitas produksi 6.000 ton per hari dan dapat ditingkatkan hingga 8.000 ton per hari. Selain pabrik, di lokasi tersebut juga akan dibangun pembangkit tenaga listrik terbarukan dan pabrik pupuk organik. Pembangunan akan dilakukan setelah proyek pabrik gula rampung pada April 2016. (aif)

Kecamatan Banyuwangi, Giri, dan Glagah tak luput menjadi sasaran pembinaan tersebut. Ketua MUI Banyuwangi, KH. M. Yamin mengatakan, pembinaan di sekolah-sekolah diperlukan untuk menanamkan karakter yang baik, di antaranya cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW sebagai panutan yang baik bagi umat. “Pembinaan kami lakukan agar kalangan pelajar terhindar dari pengaruh negatif globalisasi,” ujarnya. Ketua II MUI, Nurchozin menambahkan, dalam pembinaan

kali ini, MUI juga mengimbau para pelajar agar selalu berbakti kepada orang tua, menjalankan salat lima waktu, berpuasa sunah, hingga salat dhuha. “Tujuannya untuk membersihkan hati sehingga bisa hal-hal yang tidak baik. Kami prihatin kenakalan remaja terus meningkat. Mulai pelajar yang terjaring di kos-kosan, ada yang terlibat seks bebas, ada juga yang terlibat penyalahgunaan narkoba,” kata dia. Menurut Nurchozin pembinaan serupa akan dilakukan secara berkelanjutan. Bahkan tidak hanya di sekolah-sekolah

di wilayah Kota Banyuwangi dan sekitarnya, kegiatan serupa diupayakan dapat dilakukan di sekolah-sekolah lain di seantero kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Sementara itu, Nurchozin mengaku hasil kegiatan tersebut akan ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada Bupati. Dia berharap, ke depan MUI dilibatkan saat petugas gabungan melakukan operasi siswa membolos dan sebagainya. “Kami berharap MUI dilibatkan kalau ada action gabungan mencegah kenakalan remaja,” pungkasnya. (sgt/aif)

Musim Hujan Beralih Tanam Padi n PETANI... Sambungan dari Hal 25

“Dari 6500 pohon cabai yang saya tanam, kira-kira 50 persennya mengalami kerusakan, sama petani cabai lainnya mengeluhkan hal yang sama,” jelas Nindo.

Meski kenaikan harga cabai ditaksir bertahan hingga tahun depan, tidak membuat petani cabai bergairah menanam cabai kembali. “Sebentar lagi kan musim hujan, modal untuk menanam cabai kalau musim hujan akan lebih tinggi, proses penanaman dan pemeliharaan

tanaman pun lebih sulit ketika musim hujan,” terangnya. Seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya, hasil produksi cabai akan lebih rendah ketika musim hujan. Pada musim hujan ini, petani cabai banyak yang beralih menanam tanaman padi. (cin/aif)

GALIH COKRO/RABA

BERAWAN: Kondisi cuaca siang hari kemarin terlihat cerah meski berawan.

Pertumbuhan Awan masih Belum Merata n HUJAN... Sambungan dari Hal 25

Pertumbuhan awan yang belum merata tersebut, menurut Yustoto, merupakan hal yang wajar pada saat musim pancaroba seperti ini. Karena pertumbuhan awan yang belum merata tersebut, maka terjadinya hujan

juga masih tidak menentu pada musim pancaroba seperti saat ini. ”Bisa kita rasakan sendiri, siangnya panas, tiba-tiba sore mendung dan turun hujan. Hujan masih belum menentu, tapi kecenderungan terjadi saat ini siang hingga sore, terkadang juga malam hari,” jelasnya. Dengan tidak tentunya per-

tumbuhan awan pada saat pancaroba seperti ini, sangat berpengaruh terhadap suhu udara yang ada di Banyuwangi. Menurut Yustoto, suhu udara yang terjadi tergantung pertumbuhan awan. ”Suhu udara juga menjadi tidak menentu pada musim pancaroba seperti ini,” pungkasnya. (tfs/aif)

Saat Syuting Genset Tiba-tiba Mati n TRAUMA MISTIS... Sambungan dari Hal 25

Bagi Rully, dengan pengalaman syuting bisa banyak tahu tentang kebudayaan dan adat istiadat di suatu daerah.

Namun, dari beberapa kali menjalani syuting, lelaki bertubuh atletis ini paling trauma dengan hal mistis. Pasalnya, dia bersama crew kerap mengalami kendala non-teknis di luar nalar dan logika pikiran

manusia biasa. “Ini sering kami alami waktu proses syuting, genset tiba-tiba mati. Tapi setelah diadakan semacam sesaji, gensetnya bisa menyala lagi, aneh tapi nyata,” ujarnya. (ddy/aif)

Gelar Seminar, Undang Profesor Nasron n MAHASISWA... Sambungan dari Hal 25

Selain meneriakkan yel-yel kesehatan, para mahasiswa angkatan pertama Unair Kampus Banyuwangi itu juga memperagakan teatrikal serta musik akustik bertema kesehatan. Uniknya, sejumlah pelajar tingkat SMA tampak bergabung dengan massa aksi kemarin. Belakangan diketahui, aksi kali ini mereka lakukan untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50. Melalui momentum HKN Tahun 2014, para mahasiswa mendesak pemerintah lebih serius menangani masalah kesehatan nasional. Pemerintah diminta mengevaluasi kebijakan dan program yang ditetapkan karena pencapaian Milenium Development Goals (MDGs) masih rendah. Mahasiswa juga meminta p e m e r i nt a h m e m b e r i k a n penjelasan kepada masyarakat terkait program Badan Peny-

elenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Program jaminan kesehatan itu sangat ditunggu masyarakat, namun manfaatnya belum dirasakan sepenuhnya oleh rakyat. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga mengimbau masyarakat berperan aktif dalam upaya pencapaian kesehatan nasional. Masyarakat harus mengambil peran sebagai subjek perubahan, tidak hanya menjadi objek perubahan tersebut, misalnya hanya menunggu program kesehatan yang digulirkan pemerintah. Usai melakukan long march, mahasiswa Unair Banyuwangi menggelar seminar terbuka tentang HIV/AIDS di Taman Blambangan, Banyuwangi. Tidak tanggung-tanggung, narasumber yang dihadirkan adalah Direktur Institute Tropical Desease (ITD), Prof. Nasron. Nasron pun membekali mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum yang mengikuti seminar

tersebut dengan pengetahuan tentang penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya itu. “HIV/AIDS dipilih sebagai topik seminar karena Unair punya riset unggulan tentang penyakit berbahaya tersebut,” ujar ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair Banyuwangi, Bintang Gumilang. Selain itu, kata Bintang, suatu pelatihan atau penelitian harua tepat sasaran. Di sisi lain, angka pengidap HIV/AIDS di Banyuwangi cenderung tinggi. Maka, topik HIV/AIDS dinilai tepat diangkat dalam seminar tersebut. “Selain melatih temanteman mahasiswa, kami ingin memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” cetusnya. Sementara itu, bukan hanya berorasi dan menggelar seminar, dalam aksi kemarin mahasiswa Unair Kampus Banyuwangi juga mengadakan pemeriksaan tensi darah gratis di kawasan Taman Blambangan. (sgt/aif)


RADAR GENTENG

36

R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Senin 17 November 2014

Pasokan Air Minim, Padi Menguning

PORTAL

SHULHAN HADI/RABA

PATAH: Pembatas jalan rusak setelah diterjang kendaraan

Rusak Diseruduk Truk SINGOJURUH – Kondisi portal yang berada di utara perlintasan kereta api pertigaan Balak dan Padang (Utara Pabrik Lundin) siang kemarin patah. Menurut warga sekitar, portal tersebut patah setelah sebuah truk menabraknya. “Tadi ada mobil menerobos saja,” ujar salah seorang pedagang yang berjualan tak jauh dari portal ini. Dia menambahkan, setelah menabrak, truk itu langsung kabur. Tidak ada korban atau warga yang mengalami luka akibat kejadian tersebut. “Tidak ada yang luka, langsung terus saja mobilnya,” imbuhnya. Sementara itu, Camat Singojuruh Nanik Machrufi mengatakan, portal tersebut yang membangun adalah masyarakat, bukan pemerintah. “Itu masyarakat, bukan pemerintah,” ujar Nanik. Menurut Nanik, saat pembangunan, warga tidak meminta izin terlebih dahulu kepada pihak pemerintah setempat. “(Pembangunan) itu dulu tidak izin. Dan juga terlalu sempit,” jelasnya. Mengenai hal itu, dirinya mengembalikan kepada masyarakat sekaligus akan melihat kondisi di lapangan. “Kita kembalikan ke masyarakat,” pungkasnya. (sli/als)

BANGOREJO - Puluhan petani padi di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, resah. Sebab, sejak 15 hari lalu mereka terlanjur menanam padi. Namun, saat ini tanaman mereka justru kekurangan air. Sahuri, 55, salah satu petani padi di desa tersebut mengatakan, kenekatannya bersama para petani lain menanam padi pada musim kemarau tak lepas dari perintah jogo tirto (pengatur air irigasi) setempat. Saat itu, jogo tirto meminta kepada para petani agar segera mengolah sawahnya dan menanami padi seperti biasanya. “Katanya urusan air nanti gampang,” tutur Sahuri, menirukan ucapan jogo tirto tersebut. Karena mendapat jaminan pasokan air akan lancar, Sahuri dan para petani padi yang lain akhirnya berani mengolah tanah sawah dan menanaminya padi seperti biasanya. Namun, belakangan ini setelah sawah diolah dan ditanami padi, ternyata pasokan air sangat sulit. Sungai kering dan

ABDUL AZIZ/RABA

KELUHKAN JOKO TIRTO: Tanaman padi milik Sahuri tampak menguning sebelum waktunya.

cuaca panas juga masih terus berlangsung. “Sehingga tanaman padi yang kami tanam kekurangan air, dan banyak yang menguning sebelum waktunya,” ujarnya.

Anehnya, ketika para petani kebingungan pasokan air untuk tanaman padinya tersebut, si jogo tirto yang sebelumnya memerintahkan untuk mengo-

lah tanah justru tidak berani keluar rumah. Bahkan, nyaris tidak pernah membersihkan sungai agar aliran air bisa mudah dan masuk ke sawah-sawah petani. “Sekarang kalau dia sampai keliatan di sawah, bisa dimarahi sama orang-orang,” ujar Sahuri. Sahuri menengarai, kenekatan si jogo tirto memerintahkan petani mengolah dan menanam padi tersebut, hanya karena ingin mendapatkan bekasak padi ketika panen berlangsung. Namun, yang bersangkutan tidak bertanggungjawab ketika belakangan petani kekurangan air. “Kemungkinan ingin mengejar bekasak saja dia,” duganya. Di sisi lain, Sahuri menuturkan, masa tanam padi di daerahnya sebenarnya biasa berlangsung pada bulan Desember alias musim hujan turun. Namun, karena ada jaminan dari jogo tirto, mereka akhirnya nekat dan ternyata yang bersangkutan tidak bertanggungjawab. “Janji jogo tirto tidak bisa dipercaya,” pungkasnya. (azi/als)

Seribu Tanah Wakaf Belum Bersertifikat PCNU Fasilitasi Ikrar Wakaf Masjid SEMPU - Banyaknya tanah wakaf untuk tempat ibadah yang belum memiliki sertifikat mengundang perhatian tersendiri bagi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi. Kemarin pagi (16/11), jajaran PCNU Banyuwangi melalui tim muharrik masjid memfasilitasi 10 pewakaf untuk tempat pendidikan dan ibadah yang belum memiliki sertifikat di Masjid Darul Falah, Desa Tegalarum, Sempu. Dalam kesempatan tersebut para pemilik tanah wakaf dan calon penerima wakaf dihadirkan di lokasi acara, sekaligus dilakukan prosesi serah terima tanah wakaf secara masal. Ketua tim Muharrik masjid PCNU Banyuwangi, Hisbullah Huda mengatakan, kegiatan memfasili-

tasi pembuatan akta wakaf tanah tersebut, karena selama ini banyak tanah wakaf untuk masjid, musala, dan Taman Pendidikan Quran belum memiliki sertifikat wakaf. Bahkan, data sementara yang masuk di tim muharrik masjid, jumlahnya se-Banyuwangi mencapai ribuan. “Khusus masjid saja, ada sekitar seribu masjid yang belum memiliki sertifikat wakaf, dan kebanyakan miliknya warga NU,” ujarnya. Selain persoalan banyaknya masjid yang belum memiliki sertifikat wakaf, hal lain yang menjadi perhatian adalah posisi penerima wakaf. Selama ini kebanyakan penerima wakafnya atas nama pribadi. Hal ini tentu menjadi persoalan tersendiri bagi pengurus atau takmir masjid, terutama ketika penerima wakaf meninggal dunia. “Sebab, ha-

rus memperbaiki lagi, dan menggunakan nama ahli waris,” tuturnya. Beberapa kasus menunjukkan, bahwa proses perbaikan sertifikat menggunakan ahli waris, biasanya mengalami banyak kendala terutama perbedaan pendapat internal keluarga. “Meski tidak banyak, tapi ada kasus seperti itu,” sebutnya. Untuk itu, dalam proses pembuatan sertifikat wakaf masal kali ini, PCNU berupaya agar penerima wakafnya adalah organisasi NU di masing-masing tingkatkan. “Sehingga ketika nanti ganti nadhir, tidak perlu perbaikan sertifikat lagi. Karena sudah ada organisasi,” pungkasnya. (azi/als) IKRAR: Seorang warga mengikuti prosesi ikrar wakaf di Masjid Darul Falah, Desa Tegalarum.

ABDUL AZIZ/RABA

Ulang Tahun ke-36 MTs Negeri Srono

Gelar Sepeda Sehat, Pentas Seni, dan Santunan Anak Yatim

Sambutan Kasek MTs Negeri Srono.

Pembagian undian sepeda sehat

Penyerahan santunan oleh Kepala Kemenag Banyuwangi, Kepala MTs Negeri Srono, dan mantan kepala MTs Negeri Srono.

SRONO - Menyambut ulang tahun (Dies Natalis) ke-36 Madrasah Tsanawiyah Negeri Srono (MTsN Srono) yang jatuh pada bulan November 2014, diperingati dengan berbagai kegiatan. Di antaranya santunan anak yatim, sepeda sehat, serta pentas seni. Kegiatan memeriahkan ultah MTsN Srono ke-36 ini dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama diadakan kegiatan santunan anak yatim yang diikuti oleh 100 anak yatim dari Kecamatan Srono. Dari seratus anak yatim tersebut, semua mendapat santunan dan bingkisan dari keluarga besar MTs Negeri Srono. Acara santunan tersebut dihadiri Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi H. Santoso, Sag, Mpd. Hadir juga mantan kasek yang dulu pernah bertugas di MTs Srono serta para guru yang juga pernah mengabdikan diri di sekolah yang terletak di jantung kota Srono tersebut. Kegiatan hari kedua berupa sepeda sehat serta pentas seni. Sepeda sehat yang diikuti oleh semua siwa, dewan guru, serta karyawan tersebut juga disediakan hadiah menarik. MTs Negeri Srono merupakan pilot projek sekolah dengan kelas akselerasi. Di mana dalam kelas akselerasi ini siswa hanya menempuh pendidikan selama 2 tahun. Dalam kelas percepatan ini para siswa juga mengikuti kurikulum 2013 yang selama ini sudah banyak diterapakan di sekolah-sekolah lain pada umumnya. Dalam kelas akselerasi, para siswa dituntut harus menguasai teknologi informasi dengan baik. Sebab, dalam kelas akselerasi ini semua siswa diwajidkan mempunyai laptop dan harus mempunyai email sendiri. ”Untuk masuk kelas akselerasi, calon siswa harus mengikuti tes dan rata-rata nilai raport 8,0, danem 8,0, tes IQ minimal 130, serta tes kesehatan,’’ terang ketua program kelas

Suasana belajar di kelas unggulan.

Penyerahan tumpeng kepala MTs Negeri Srono kepada Kepala Kemenag Banyuwangi.

FOTO-FOTO: EKO/RABA

akselerasi, Mohammad Nur Ihsan. Ihsan menambahkan, untuk program kelas akselerasi ini pihak MTs Negeri Srono selalu koordinasi dengan sekolah MTs Negeri se-Jawa Timur yang memiliki program kelas akselerasi. ”Kita selalu koordinasi dengan sekolah Tsanawiyah di Jawa Timur. Selain itu juga ada forum pertemuan akselerasi Jawa Timur rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali,’’ jelasnya. Dengan adanya koordinasi itu, setiap ada permasalahan atau ada program pembelajaran bisa dibahas bersama. Dan yang perlu diketahui oleh masyarakat umum bahwa kelas akselerasi tidak ada paksaan atau tekanan dari pihak sekolah. Sebaliknya, siswa yang masuk kelas ini terkesan sangat enjoy dan sepertinya tidak ada beban sama sekali. Dulu, ketika kali pertama siswa masuk kelas akselerasi, para orang tua juga cemas. Mereka khawatir anak-anaknya tertekan. Namun, ketika program ini sudah berjalan, mereka malah semakin terlihat

semangat dan rasa ingin tahu terkait pelajaran semakin memacu para guru. ”Dulu pernah menjadi gunjingan para wali murid, namun setelah semua berjalan akhirnya banyak yang ingin masuk di kelas akselerasi,’’ kata Nur Ihsan. Ibarat padi, tidak akan menghasilkan beras yang sempurna kalau hanya mengandalkan tumbukan dari manusia. Namun, padi ini akan menjadi beras yang maksimal ketika padi tersebut saling bergesekan dengan padi yang lain. ”Begitu juga dengan siswa, mereka akan bisa bersinar dalam presatasi ketika saling bersatu dengan siswa yang juga juga mempunyai kelebihan di bidangya,’’ jelas Ihsan. Di MTs Negeri Srono juga ada kelas unggulan. Pada kelas unggulan ini, para siswanya tak beda jauh dengan kelas akselerasi. Bedanya, kelas unggulan tidak mengikuti sistem pembelajaran kurikulum eskalasi (pengurangan atau percepatan) seperti yang terjadi di kelas akselerasi. Di kelas unggulan ini siswa menempuh jangka waktu belajar

Suasana belajar di kelas akselerasi.

selama 3 tahun. Selain itu di kelas unggulan juga ada pelajaran akademik tambahan yaitu ta’lim muta’allim. ”Di kelas unggulan ini juga adanya pembelajaran kemahiran dalam berbahasa Inggris dan bahasa Arab,’’ jelas Mohamad Suadi, pembimbing kelas unggulan tersebut. Lebih jauh Suadi mengungkapkan, prestasi siswa MTs Negeri Srono adalah masuk sepuluh besar lomba olimpiade tingkat Provinsi Jawa Timur. Sementara itu, untuk siswa MTs Negeri Srono pada tanggal 27 Oktober sampai dengan tanggal 13 November 2014 juga ada pelatihan bahas Arab. Sedangkan pada bulan Februari tahun depan juga dilaksanakan kegiatan pelatihan bahasa Inggris. Kedua pelatihan bahasa tersebut, menurut Suadi, untuk memperoleh kemampuan produktif dalam berbahasa. ”Dengan adanya kegiatan pelatihan bahasa Inggris dan Arab, anak-anak akan mempunyai kecerdasan emosional emosional dan spiritual,’’ jelasnya. (adv/aif)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.