29
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
JUMAT 19 OKTOBER TAHUN 2012
Erek-Erek Baru Rampung 50 Persen Kontraktor Di-Deadline 14 November Harus Tuntas LICIN - Pengeprasan jalan Erek-Erek menuju Gunung Ijen molor dari jadwal yang telah ditetapkan. Sejatinya, kini proyek itu sudah mencapai 70 persen, tapi hingga kemarin (18/10) baru mencapai 50 persen. Surat perintah kerja (SPK) dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang sudah dikeluarkan sejak Agustus 2012 lalu. Meski SPK sudah terbit Agustus, tapi proyek senilai Rp 3,2 miliar itu baru dimulai 9 September 2012. Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang menargetkan proyek itu selesai sebelum 14 November 2012. Sebab, deadline akhir paling lambat 14 November. “Kalau nggak selesai 14 November, kita akan keluarkan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegas Plt. Kadis PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang, Mudjiono. Meski proyek baru mencapai 50 persen, tapi pihak PU Bina Marga optimistis proyek itu akan rampung sebelum jatuh tempo. Pihak pelaksana, ungkap Mudjiono, berjanji menyelesaikan proyek itu minggu pertama bulan November. Jika bisa dirampungkan pada minggu pertama bulan November, maka proyek itu bisa dituntaskan sesuai target. Pihaknya sangat ingin proyek tersebut rampung ■ Baca Erek-Erek...Hal 39
Pengeprasan Erek-Erek n Anggaran: Rp 3,2 miliar n SPK terbit: Agustus 2012, baru dikerjakan 9 September n Panjang jalan: 400 meter n Tinggi: 10 meter n Setiap 3 meter dipasang setrap n Deadline: Sebelum 14 November harus tuntas n Hingga kemarin (18/9) baru selesai 50 persen
GALIH COKRO/RaBa
BELUM SELESAI: Rombongan penambang belerang kemarin (18/10) melintasi lorong jalan Erek-Erek menuju Gunung Ijen yang kini sedang dalam pengerjaan. Tahap pengerjaan proyek yang menelan Rp 3,2 miliar ini baru selesai 50 persen
Miss Coffee Ikut Nari Gandrung Buruh Nyambi
HAJI
Sakit, Tiga CJH Dirawat di Surabaya
Kurir Sabu-Sabu
BANYUWANGI - Sekitar 16 finalis Miss Coffee Internasional 2012 kemarin menginjakkan kaki di Bumi Blambangan. Kedatangan belasan wanita cantik itu disambut tarian gandrung di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. Dalam acara penyambutan yang diselenggarakan pemerintah daerah itu, miss coffee yang berasal dari 16 negara itu sempat menari bareng puluhan penari gandrung. Mereka antusias mengikuti gerakan tari tradisional Banyuwangi tersebut ■ Baca Miss...Hal 39
ICHSAN/RaBa
GEMULAI: Miss Coffee disambut tarian gandrung di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin.
JEDDAH - Perjalanan para calon jamaah haji (CJH) asal Banyuwangi menuju Makkah tampaknya penuh tantangan. Terutama, bagi calon haji yang masuk dalam kelompok terbang (kloter) 73. Tiga CJH yang sudah tiba di asrama haji Sukolilo, Surabaya, sementara tidak bisa meneruskan perjalanan ke Makkah karena sakit, dan kini menjalani perawatan di rumah sakit (RS) asrama haji. Ketiga CJH itu adalah Hasan, Suliwati, dan Yohanis. “Hasan dan Suliwati sakit ■ Baca Sakit,...Hal 39
ADA APA LAGI
GALIH COKRO/RaBa
Paspampres Gadungan Diganjar 4 Bulan Penjara BANYUWANGI - Fachri, 40, warga Dusun Curah Banban, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember, yang ditangkap anggota Buru Sergap (Buser) Polres Banyuwangi karena mengaku anggota pasukan pengaman presiden (paspampres) diputus bersalah majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin ■ Baca Paspampres... Hal 39
Fachri http://www.radarbanyuwangi.co.id
AGUS BAIHAQI/RaBa
TRADISI: Warga Desa Kemiren menjemur kasur di depan rumahnya kemarin (18/10).
KALIPURO - Nasib apes menimpa Mutasa bin Muar, 42. Warga Dusun Krajan, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, itu ditangkap anggota Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Banyuwangi karena diduga membawa narkoba jenis sabu-sabu (SS). Untuk keperluan pemeriksaan, tersangka langsung digiring ke Mapolres Banyuwangi. Dari tangannya, polisi menemukan sejumlah barang bukti (BB) berupa satu paket sabu seberat 0,40 gram, satu buah potongan aluminium, sebuah hand phone (HP) merek Nokia, dan satu unit motor Honda Supra 125. “Semua BB kita amankan,” tegas Kasatnarkoba Polres Banyuwangi, AKP Watiyo. Terungkapnya tersangka membawa sabu itu berkat laporan warga. Mutasa ditangkap polisi di jalan raya sekitar Pasar Ketapang, Desa Ketapang. “Saat kita geledah, ternyata dia membawa barang haram seberat 0,40 gram,” katanya. Dalam keterangannya, Mutasa menyebut barang yang dia bawa itu diambil dari sekitar
TANGKAPAN SABU KETAPANG Tersangka: Mutasa bin Muar, 42 Alamat: Ketapang, Kec. Kalipuro Lokasi Penangkapan: Dekat Pasar Ketapang BARANG BUKTI: Satu paket sabu seberat 0,40 gram Satu buah potongan alumunium Sebuah HP merk Nokia Satu unit motor Honda Supra 125.
Pasar Ketapang. Dia mengaku hanya diminta mengambilkan barang tersebut. “Saya disuruh Iis mengambilkan barang itu,” ujar Mutasa yang mengaku tidak tahu alamat Iis. (abi/c1/aif)
Pingkan dan Peter setelah Terpilih Jebeng-Thulik Banyuwangi 2012
Intens Belajar Bahasa Using dan Promosikan Pariwisata Sebagai Jebeng-Thulik Banyuwangi, Pingkan Yulanda, 20, dan Peter Bagus Permana, 17, merasa bertanggung jawab menyukseskan program pemerintah di bidang pariwisata, seni, dan budaya. Tak heran, begitu ditahbiskan, keduanya langung all out mempromosikan pariwisata dan seni budaya Banyuwangi. SIGIT HARIYADI, Glagah
SUASANA Desa Kemiren, Kecamatan Glagah begitu semarak siang itu (18/10). Aneka kesenian, seperti angklung, barong, dan lain-lain, digelar di desa adat tersebut. Rupanya, kala itu sedang berlangsung Festival Kemiren. Festival itu merupakan ajang aktualisasi seni dan budaya masyarakat setempat. Di antara ratusan bahkan ribuan orang yang memadati tepi jalan Desa Kemiren, tampak beberapa pasang pemuda yang mengenakan kaus hitam berseliweran. Rupanya mereka adalah anggota Paguyuban JebengThulik (PJT) yang dinobatkan beberapa hari sebelumnya. Tidak terkecuali Peter dan Pingkan. Festival Kemiren sebagai bentuk tanggung jawab melestarikan seni dan budaya masyarakat Banyuwangi ■ Baca Intens...Hal 39
Paspampres gadungan diganjar 4 bulan penjara
Lazimnya barang, yang palsu-palsu selalu diobral murah!
Miss Coffee ikut nari Gandrung
Jangan lupa suguhan sego tempong dan rujak soto.
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa
DUTA WISATA: Peter (kiri) dan Pingkan sesaat setelah penobatan JebengThulik Banyuwangi 2012 Sabtu lalu (13/10). email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com
30
Jumat 19 Oktober 2012
Panen Buah Asam di Pinggir Jalan Pantura ARJASA – Lima warga dari Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar, kemarin (17/10) memanen buah asam yang berada di pinggir Jalan Pantura, Kecamatan Arjasa, Situbondo. Lima orang itu memiliki tugas berbeda-beda saat memanen buah asam. Ada yang bertugas memanjat, memetik, dan memilah asam yang layak jual. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, untuk memetik buah asam itu, mereka menggunakan tampar. Pemanjat tidak takut untuk mengambil asam yang berada di ujung ranting pohon asam yang letaknya berada di atas Jalur Pantura. “Saya sudah biasa memanjat asam. Jadi, walaupun bergelantungan sampai ke ujung ranting saya tidak takut,” ujar salah seorag pemanjat pohon asam. Yang menarik, pada saat memanjat phon asam, bila mereka mengetahui ada ranting pohon asam yang mengganggu kabel listrik, mereka dengan suka rela memotong ranting tersebut agar tidak mengganggu kabel listrik. “Memang ada ranting yang saya potong. Tapi tapi tidak sembarangan. Ranting yang saya potong itu adalah ranting yang mengganggu kabel listrik,” imbuhnya. Data yang berhasil dikumpulkan, harga perkilo gram buah asam sekitar Rp 2 ribu rupiah di tingkat pengepul. Namun, untuk harga asem yang sudah masak dan tanpa kulit, harganya mencapai Rp 6 ribu per kilo gram. “Ini jualnya ke pengepul, harga yang nyadam itu Rp 2 ribu, tapi untuk asam
NUR HARIRI/RaBa
PANEN: Beberapa pekerja saat memilah buah asem yang akan di kirim ke Jakarta di jalan Pantura, Kecamatan Arjasa, kemarin (17/10).
yang sudah masak dan tidak sama kulitnya itu harganya Rp 6 ribu. Tapi enak jual yang mentah, gak susah-susah ngelupasnya,” ujar Muhammad Hari, salah seorang warga yang ikut memanen buah asam. Selain itu, asam yang masih kecil dan tidak layak jual, akan dibawa pulang untuk bahan sayur asam. “Jualnya itu ke Jakarta, tapi untuk asam yang kecil itu kami bawa
pulang untuk dimasak,” imbuh Hari. Hari mengaku dirinya dan tetangga sedesanya itu mengambil asam tidak hanya di Kecamatan Arjasa saja. Namun semua pohon asam yang sedang berbuah yang ada di pinggiran Jalan Pantura, juga menjadi jujukan untuk diambil. “Ambilnya di setiap ada pohon asam yang berbuah,” pungkas Hari. (mg1/als)
Jalan Rusak Ganggu Mobilitas Warga JAMBESARI - Sudah sekitar setahun terakhir, kondisi jalan Desa Jambesari, Kecamatan Giri, rusak berat. Banyak lubang menganga di sepanjang jalan yang menghubungkan Desa Jambesari dan Kelurahan Boyolangu itu. Padahal, sehari-hari warga setempat memanfaatkan jalan tersebut sebagai akses transportasi menuju pasar dan pusat Kota Banyuwangi. Tak pelak, warga setempat mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Pasalnya, kerusakan jalan itu dirasa cukup mengganggu mobilitas mereka. “Kami berharap jalan ini segera di-hotmix,” ujar Seral, 52, warga setempat. Seral mengatakan, panjang jalan rusak tersebut mencapai 3 kilometer (km) lebih. Ironis-
nya, kerusakan itu sudah pernah diperbaiki. Namun, baru beberapa bulan setelahnya, jalan tersebut sudah rusak lagi. “Itu karena pengerjaan perbaikannya tidak maksimal. Hanya tambal sulam. Itu pun, aspal yang digunakan untuk menutup setiap lubang hanya sedikit,” keluhnya. Keluhan serupa juga diungkapkan Helmi, 27, seorang pengguna jalan. Menurut pemuda yang satu ini, kondisi jalan yang rusak sangat berdampak pada akses transportasi warga. “Selain membahayakan para pengguna jalan, lubang-lubang menganga di sepanjang jalan ini juga membuat kendaraan cepat rusak. Kami berharap, jalan ini segera diperbaiki,” pintanya. (sgt/als)
SIGIT HARIYADI/RaBa
MEMBAHAYAKAN: Pengendara motor berusaha menghindari lubang cukup menganga di Jalan Desa Jambesari, kemarin.
AGENDA KOTA
Andi Mallarangeng di Uniba WISUDA sarjana Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) terasa istimewa. Sebab Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallaranggeng dipastikan datang dalam wisuda yang digelar Sabtu (20/10) pukul 08.00 itu. Rektor Uniba, Drs. H. Teguh Sumarno mengatakan kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga ini akan dijadikan momen tepat bagi para wisudawan. (*)
Jambore Tuna Netra se Jatim JAMBORE tuna netra se Jawa Timur digelar di Banyuwangi, Sabtu (20/10). Sedikitnya 280 penderita tuna netra dari beberapa kabupaten/kota akan mengikuti kegiatan yang dibuka di Gesibu Blambangan pada Sabtu pagi. Selanjutnya, seluruh peserta akan berwisata ke Pantai Boom dan menikmati makan siang. Mereka akan menginap di kompleks YKPTI Banyuwangi.(*)
ADA APA LAGI
NUR HARIRI/RaBa
Pengamen Tampil Beda AKSI pengamen yang satu ini tergolong unik. Bagaimana tidak, dengan berpakaian ala badut dan menggenakan helm di kepalanya, dia berjoget untuk mengais rezeki di halaman Stadion Gelora Mohammad Saleh (GMS) Situbondo kemarin (18/10). Dengan membawa sound system mini dan beberapa kaset lagu yang dibawanya, dia terus keliling ke sejumlah sudut kota di Situbondo. “Ada-ada saja orang ngamen ini. Tapi asyik dilihat. Lucu,” kata Izi, salah seorang warga. (mg1/als) Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
31
Jumat 19 Oktober 2012
Apache Rockdut Panaskan Kota Muncar
THOMY SILA/RaBa
KOSTUM INDIAN: Roy Boomerang menyapa para penonton di lapangan Untung Suropati Muncar, kemarin malam.
KAKANG
MBAKYU
MUHLISIN
Selalu Berperan di Belakang Layar DIA bukan pejabat, bukan pula politisi. Wajahnya juga jarang sekali muncul di media. Namun, kiprahnya dalam mewarnai arah perpolitikan Banyuwangi tak perlu dipertanyakan lagi. Dia adalah Muhlisin, 40, sosok muda asal Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Muhlisin tercatat sebagai aktivis gerakan reformasi tahun 1998 yang sekarang aktif sebagai anggota Dewan Penasihat Gerakan Pemuda Ansor Banyuwangi. Selama ini dalam berbagai momentum, alumni Universitas Jember itu memang jarang tampil di depan kamera. Namun, rata-rata aktivis pergerakan di BanyuISTIMEWA wangi tahu dirinya. Dalam gerakan penurunan mantan bupati Purnomo Sidik beberapa tahun silam, misalnya. Dia termasuk salah satu pencetus munculnya gerakan 101 kiai Banyuwangi itu. Begitu juga ketika ada kasus pembunuhan para dukun santet, Muhlisin adalah satu orang yang ditunjuk PCNU menjadi tim pencari fakta tragedi berdarah tersebut. Yang terbaru, dia bagian dari penggagas rekam aspirasi yang dilakukan PCNU Banyuwangi dalam menentukan sosok calon Bupati Banyuwangi 2010-2015 yang kemudian memunculkan nama bupati sekarang, Abdullah Azwar Anas. Namun, dalam beberapa momen bersejarah di Banyuwangi tersebut, orang kebanyakan tidak tahu peran Muhlisin. Sebab, dia selalu memosisikan dirinya sebagai orang di balik layar. “Biasa saja dan mengalir saja. Biar orang lain yang menilai,” ujarnya. (azi/c1/aif)
SUMIATI
10 Hari Show di Kaltim NAMA Sumiati, 43, artis kendang kempul yang pernah melegenda pada era 1990-an ini ternyata benar-benar masih lekat di hati para penggemarnya, termasuk warga Banyuwangi yang kini sudah transmigrasi ke luar Jawa. Kemarin dia baru saja pulang dari tour kendang kempul ke Kota Balikpapan, Sa m a r i n d a , d a n Bontang, untuk memenuhi undangan Paguyuban Wong Banyuwangi di Provinsi Kalimantan Timur. “Baru aja pulang, Mas. Sepuluh hari tampil di Kalimantan,” tuturnya. DOK.RaBa Selama keliling Kaltim, pelantun tembang Pedang Setan itu adalah satu-satunya artis kendang kempul Banyuwangi. Memang di usianya yang sudah 43 tahun tersebut, warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Genteng, itu lebih banyak melayani undangan para penggemar di luar Banyuwangi. Namun demikian, bukan berarti pasaran di kota kelahiran sudah redup. Mbok Sumiati masih tetap eksis meski tak seperti masa kejayaannya. Bila manggung di sejumlah tempat di Banyuwangi, dia selalu bareng para artis muda. “Saya kalau bareng artisartis yang sekarang, kayak bareng anak kecil-kecil. Saya sudah paling tua,” ujarnya sambil tertawa. (azi/c1/aif)
MUNCAR - Penampilan Roy Boomerang, Melinda, Erwin Mareta, dan Duo Virgin dalam konser yang berlangsung di lapangan Untung Suropati Tembokrejo Kecamatan Muncar, kemarin malam mampu memukau ribuan penggemarnya. Konser tersebut diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan Pesta Rakyat Apache Rockdut. Ribuan penonton yang sejak pukul 20.00 sudah memadati lapangan, seketika berteriak histeris saat Roy Boomerang muncul di atas panggung. Malam itu Roy mengenakan kostum tengkorak dan kostum Indian. Kostum ini identik dengan produk rokok Apache. Vokalis bernama lengkap Roy Joconlah Isoka Wurangian itu langsung menyapa para penggemarnya. Penonton seakan mulai terhipnotis saat Roy melantunkan tiga lagu yang pernah dipopulerkan era tahun 90-an berjudul Neraka Jahanam, Oya, dan Pelangi. Tembang ini semakin memanaskan suasana di lapangan Untung Suropati. Demikian pula dengan penampilan Melinda yang membawakan lagunya seperti Cinta Satu Malam, Bang Toyip, dan beberapa buah lagu terbaiknya. Lagu Bang Toyip disambut suka cita penonton. Ribuan penonton yang memadati lapangan Untung Suropati langsung berjingkrak-jingkrak mengikuti irama lagu. Unjuk kebolehan kedua musisi dalam satu pagelaran bertajuk Pesta Rakyat Apache Rockdut yang disponsori Rokok Apache ini berlangsung lancer. Meski ada keributan kecil, tapi tidak sampai menganggu jalanya konser. Penonton yang bikin keributan langsung ditangani aparat kepolisian. Salah seorang panitia konser Apache Rockdut, Aditya mengatakan, pihaknya patut bersyukur karena awal hingga akhir pagelaran berjalan lancer n
THOMY SILA/RaBa
Baca Apache...Hal 39
MERAUNG-RAUNG: Gitaris Boomerang Ivan unjuk kebolehan di depan penonton.
Mabuk, Setubuhi Ipar Pacar MUNCAR - Gara-gara menyetubuhi sepupu sang pacar, niat Farid Hidayat alias Dayat, 19, menikah dengan pujaan hati gagal total. Sebab, remaja asal Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, itu harus berurusan dengan polisi. Dayat dicocok aparat saat hendak mempersunting sang pacar di rumah calon mertua di Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Tak pelak, pertemuan dua anggota keluarga tersebut langsung buyar. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, kisah asmara Dayat dan pacarnya sebut saja bernama Bunga, 13, sudah berlangsung sekitar empat bulan. Kemudian, keduanya sepakat melanjutkan hubungan itu ke pelaminan. Tetapi, aksi menghebohkan terjadi pada tanggal 11 Oktober 2012. Dayat menyetubuhi Saritem, 14, (juga nama samaran) yang tak lain adalah sepupu pacarnya sendiri. Yang mencengangkan, hubungan intim itu dilakukan di rumah Bunga sekitar pukul 16.00. Diketahui, remaja jebolan SMP di Kecamatan Muncar itu terpengaruh alkohol.
ALI NURFATONI/RaBa
ALA NINJA: Tersangka asusila, Farid Hidayat, di Mapolsek Muncar kemarin.
Bahkan, baik Saritem maupun Bunga juga sama-sama mabuk minuman keras (miras). Di bawah pengaruh alkohol itu, mental
ketiga anak baru gede (ABG) itu tidak stabil. Nah, waktu itu Dayat mengajak pacarnya berhubungan intim, tapi Bunga menolak. Ternyata, bungsu dari tiga saudara itu tidak kekurangan akal. Sebab, dia pun membidik Saritem yang juga sama-sama mabuk miras. Singkat cerita, niat buruk Dayat melampiaskan hawa nafsunya tercapai. Meskipun sempat ditolak, tapi Dayat berhasil menyetubuhi remaja protholan SMP itu.” Tersangka mengancam jika korban tidak mau,” ungkap Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, kemarin. Kapolsek Ary menjelaskan, pacar tersangka juga menjadi korban dalam kasus serupa. Hanya saja, kejadian itu terjadi pada masa pacaran. “Awalnya korban hanya satu, tapi kita kembangkan menjadi dua,” terang perwira dengan satu melati di pundak itu. Atas perbuatannya, Dayat dianggap melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. “Ancaman hukumannya di atas 3 tahun dan maksimal 15 tahun penjara,” tandasnya. Dayat membantah jika dituduh melakukan pemerkosaan. Sebab, saat itu tidak ada
unsur paksaan. “Saya cium dia mau kok. Saya benar-benar nggak maksa,” akunya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dia menjelaskan, baik orang tuanya maupun keluarga pacar sudah tidak mempermasalahkan kejadian itu. Oleh karena itu, orang tuanya sudah ancang-ancang membicarakan perkawinan. ”Tapi, pas saya dan keluarga saya ada di rumah pacar saya, pak polisi datang,” katanya. Dia mengaku sangat terpukul setelah mendekam dua hari di Mapolsek Muncar. Sebab, saat ini ibunya sedang sakit. “Saya sangat menyesal sekali. Mau nikah nggak jadi, ibu saya juga sakit-sakitan,” tandasnya. Sementara itu, orang tua Bunga juga diperiksa di Mapolsek Muncar kemarin. Bapak Bunga yang minta identitasnya dirahasiakan dengan tegas menyatakan tidak terima anaknya dikhianati pacarnya seperti itu. “Orang tua mana yang terima anaknya dikhianati seperti itu,” katanya. Meski begitu, kata dia, nasi sudah menjadi bubur. Dengan kata lain, musibah itu sudah tidak bisa dikembalikan. ‘’Anak saya masih kelas satu SMA. Setelah ini mau saya bawa ke Bali. Saya sekolahkan di sana saja,” tandasnya. (ton/c1/aif)
Bekuk Pengedar dan Pengecer Dextro GAMBIRAN - Anggota Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Banyuwangi terus memburu pengedar obat terlarang. Dua pelaku yang diduga sebagai pengedar dan pengecer kemarin ditangkap di tempat terpisah. Kedua tersangka langsung dijebloskan ke ruang tahanan Mapolres Banyuwangi. Mereka adalah Dedik Irawan, 27, warga Dusun Yosowilangun, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran; dan Wawan Handoko, 32, asal Dusun Tempursari, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring. “Dedik pengecer, sedang Wawan pengedar,” terang Kasatnarkoba Polres Banyuwangi, AKP Watiyo. Saat menangkap Dedik, polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti (BB) berupa satu bungkus dextro berisi 1000 butir, satu hand phone (HP) merek K-Touch. Di tangan Wawan ditemukan sebuah HP merek G-Star dan uang Rp 20 ribu. “Semua
BB kita amankan di polres,” katanya. Menurut Watiyo, Dedik berhasil ditangkap di jalan setapak tepi sungai di Dusun Yosowilangun, Desa Jajag. Saat itu, tersangka akan pulang ke rumahnya setelah mengambil satu bungkus pil dextro. “Dedik mengaku mendapatkan dextro dari Wawan,” terangnya. Berdasar keterangan tersangka, polisi langsung memburu Wawan di rumahnya. Orang yang diburu itu akhirnya berhasil ditangkap. “Dedik membeli dextro kepada Wawan Rp 120 ribu untuk 1000 butir dextro itu,” ungkapnya. Saat diperiksa polisi, Wawan mengaku mendapatkan dextro dengan jumlah besar itu dari seorang sales yang tidak diketahui identitasnya. Sales itu sering berkeliling naik motor. “Wawan mengaku beli kepada sales sebesar Rp 100 ribu untuk satu bungkus berisi 1000 butir dextro,” jelas Watiyo. (abi/c1/aif)
AGUS BAIHAQI/RaBa
OBAT DAFTAR G: Dedik dan Wawan beserta barang bukti dextro di ruang Satnarkoba Polres Banyuwangi kemarin.
Hanif Muawanah-Holcim Gelar Pelatihan Teknik Bangunan
DENNY/RaBa
PAKAI SEMEN HOLCIM: Peserta pelatihan praktik konstruksi bangunan di Gendoh, Singojuruh kemarin.
GENDOH – Perusahaan semen Holcim bekerjasama dengan UD. Hanif Muawanah menggelar pelatihan teknik bangunan. Kegiatan ini ditempatkan di Desa Gendoh, Kecamatan Singojuruh, kemarin (18/9). Pelatihan tersebut menghadirkan Ir. Akhmad Yusuf Zuhdy, Pg. Dipl. Plg. MRE. Dia tercatat sebagai dosen dari ITS. Kegiatan ini penting bagi ahli bangunan dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan teknik bangunan terkini hingga aplikasi semen, mortar dan konstruksi lain. ”Selain itu bisa sebagai wahana untuk menimba pengetahuan keselamatan dan kesehatan
kerja,’’ kata pemilik UD. Hanif Muawanah, Ahmad Hanif. Dijelaskan, di Banyuwangi, Holcim tercatat sebagai distributor tunggal. Selain itu, Holcim sudah tersebar di area Banyuwangi, mulai Gendoh, Songgon, dan Sragi. ”Untuk wilayah Genteng UD. Hanif Muawanah juga menjadi distributor untuk Holcim,’’ ujar Hanif. Untuk membangun bangunan yang baik dan berkualitas, lanjut Hanif, jangan memilih sembarang semen, karena pemililhan yang tepat juga menentukan kualitas bangunan. Misalnya saja, untuk plesteran dipakai semen tipe satu. Padahal semen tipe satu tidak cocok
untuk plesteran, tapi cocoknya untuk membuat beton. Dalam pelatihan kemarin, pemilihan jenis semen untuk bangunan juga di ajarkan. PT. Holcim adalah pelopor dan inovator di Indonesia yang bergerak dalam pembuatan semen. Selain itu PT. Holcim adalah satu-satunya penyedia yang terintegrasi sembilan berbagai jenis semen, beton dan agregat. Produk-produk yang diproduksi oleh PT. Holcim merupakan produk yang masih berhubungan dengan bahan bangunan. Fokusnya kepada penciptaan semen berkualitas berupa semen maupun mortar instan. (adv/aif)
KOMUNIKASI BISNIS
32
Jumat 19 Oktober 2012
Seribu Petani Dilatih Ilmu Baru ALI NURFATONI/RaBa
SEMINAR: Ketua STAI Ibrahimy Moh. Hasyim memberikan sambutan di kampus Jumat pekan lalu.
LPPM Ibrahimy Tingkatkan Penelitian GENTENG–Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibrahimy Genteng terus meningkatkan kualitas pendidikan. Beragam cara sudah ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut. Kampus hijau itu juga mendorong beberapa lembaga di bawah naungannya agar terus bergeliat. Salah satunya Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM). Lembaga tersebut selama ini intens melakukan beragam kajian dan penelitian. Untuk itu, dibutuhkan
ilmu khusus untuk menggambarkan fenomena masyarakat tersebut. Berawal dari situ, LPPM STAI Ibrahimy yang diketuai Irfan Afandi mempunyai strategi khusus untuk tujuan tersebut. Salah satunya menggandeng Bappeda Banyuwangi. Langkah itu bisa dilihat dalam kegiatan seminar desiminasi di aula kampus, Jumat pekan lalu. Ada empat narasumber dari tim Bappeda yang mengisi kegiatan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa itu. Ketua STAI Ibrahimy Genteng
Drs. H. Moh.Hasyim, MM, MPd menegaskan, kerja sama itu perlu ditingkatkan. Sebab, hal itu sangat baik dalam bidang penelitian. “Kita berupaya agar kampus terus bersinergi dengan pemerintah,’’ tegasnya kemarin. Ketua LPPM STAI Ibrahimy Irfan Afandi menambahkan, lembaga yang dia kelola sejauh ini sudah banyak menghasilkan produk. Hanya saja, aku dia, masih belum sempurna. “Kita total dalam mengabdi,’’ tekadnya. (ton/adv/irw)
SINGOJURUH–Sekitar seribu petani di Banyuwangi mendapatkan ilmu baru dalam mengelola tanaman padi. Pendidikan dan pelatihan petani itu digeber selama dua hari di lapangan Desa/Kecamatan Singojuruh. Kegiatan itu berlangsung sejak 16 hingga 17 Oktober 2012. Kegiatan gratis itu dipelopori oleh PT Bayer Rice Show. Ada beberapa produk andalan untuk meningkatkan swasembada beras. Ada produk folicur gold untuk menambah bernas padi. Curbix untuk pengendali wereng dan nativo untuk penyakit belah ketupat (blast). Sedangkan gaucho untuk perlakuan benih padi sebelum tanam. Ada lagi Ricestar Xtra untuk obat rumput. “Kita juga ada alat Tabela untuk mengurangi pemborosan tenaga kerja. Nama alatnya Baitani,’’ ungkap Agronomis PT Bayer, Rivaldi, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Panitia lain, Hendrik menambahkan, ada banyak cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Meski begitu, terkadang banyak petani yang tidak mengetahui jurusnya. “Karena itu, kita punya banyak produk untuk meningkatkan kualitas beras,’’ katanya. Camat Singojuruh Nanik Machrufi
ISTIMEWA
PENGARAHAN : Camat Singojuruh Nanik Machrufi memberikan kata sambutan di hadapan para petani di lapangan Singojuruh, Selasa (17/10) lalu.
menjelaskan, ada sekitar seribu petani yang mengikuti kegiatan tersebut. “Pesertanya 50 persen petani dari Singojuruh, sisanya dari kecamatan lain,’’ ungkapnya kemarin. Menurut dia, kegiatan tersebut sangat
berdampak positif bagi para petani. Apalagi, mata pencaharian warganya mayoritas sebagai petani. “Lahan sawah kita 3600 hektare, ini perlu kita jaga terus sebagai lumbung utama mata pencaharian,’’ tandasnya. (ton/adv/irw)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Tanah & Bangunan •
• Rumah & Gudang •
• Kontak Jodoh •
• Lemari Etalase •
• Toyota Vios ‘05 •
• Mits. Kuda Grandia •
• Vios & Daihatsu Zebra •
Pengusaha, mapan, mndambakan gadis/Janda muslimah, 25th s/d 40th. Hub: 087759999544
Dijual Lemari Etalase P150XL90XT250 & 4 rak Dsply P238L53T250. Kond bgs ex. TK. Chicha Bwi/7779889/082141474733
Dijual Toyota Vios th 2005, kondisi mesin bagus, atas nama pembeli, warna tinggal pilih. Hrg 77jt nego. H: 085258552222
Mits Kuda Grandia DSL ‘02 coklat 100 Jt, istimewa, brg d Probolinggo. 08123481534
Djl Vios 2005 hitam plat P Bwi 83 jt nego. Daihatsu Zebra box 2002, 43 jt nego, brg istmw. H: 08179671110, 082334662339
• Kerjasama Usaha •
• Honda Genio ‘94 •
Ingin berpathner, kerjasama serius u/ pembiayaan pengembangan usaha yg sudah ada. Keuntungan 100% dlm 36 bln diberikan lgsg tiap bln, serius? Hub: 8926109
Dijual Honda Genio ‘94 hitam, manual R16, N. Malang, Hrg 74jt. Hub: 085 233 922888
Dijual Tnh & Bangnn di Sumberayu Muncar, SHM 2074, LT 1650m2, LB 200m2, cck utk gudg & perumahn, TP. H: 082145163392
• Rental Mobil •
• Arya Agen Properti •
Bwi Rent menyewakan CRV, Innova, Avanza, dll, D/T, sopir. Hubungi: 081333317110
Anda ingin jual/beli rumah seken atau baru di Banyuwangi? Arya Agen Properti 081336659258
• Agen Voucher Pulsa SIP •
• Persada Regency• Pahe dijual tanah dpn Perum persada regency kertosari, jl ikan wader pari, hub 081217908788.
SITUBONDO • Beli Tanah Hadiah Mobil• Tnh 9408m2 Jl. Argopuro 11 Stb 900Rb/ m2, 8985m2 Jl. Argopuro 9B Stb 600Rb/m2, 9598m2 Jl. Ry Pantura KM214 Sby 150Rb/ m2. H: 082333008871.
Dijual rumah dan gudang, luas lahan 600 meter persegi, alamat dusun Umbulrejo, desa Bangorejo, kecamatan Srono. harga nego 350 juta. Telp 082131512745
Dicari Agen untuk produk baru: Voucher Pulsa SIP - Satu voucher FISIK isi ulang PULSA ke SEMUA operator GSM & CDMA. Hubungi: 0896 6288 8888 & 0896 94 888 999
• Agen Voucher Tokenku • • Jl. Ikan Gurami • Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586
Dicar i Agen untuk produk bar u: VOUCHER TOKENKU - voucher FISIK isi ulang PLN Prabayar. Hubungi: 0896 6288 8888 & 0896 94 888 999
• Jl. Agus Salim •
• Pindah Tempat • Mulai 15 Okt 2012 Pelayanan Jamsostek dr. Pitoyo pindah tempat di Perumdin Pusk. Suboh (Selatan Kec. Suboh)
• Rumah Kebalenan • Dijual rmh Ls tanah 2 kpl, ls bangunan 150m2, lok Kebalenan. H: 082334968779
Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299
• Rumah + Tanah •
• Avanza ‘10 •
Daihatsu Ayla buruan Inden hrg mlai 70 jutaan, Xirion disc 12jt, Xenia 5jt, Terios 7jt, Grandmax 6jt, Luxio 10jt, DP murah. H: Vira 081336244377
Djl Avanza ‘10 G, silver, no. msh panjang & P asli, istimewa sekali, hubungi 081336666171
• Daihatsu Ayla •
SITUBONDO
Indent skarang juga AYLA harga mulai Rp. 80 Juta-an. All New Xenia DP mulai Rp. 25 Juta-an, Terios, Sirion, Luxio, Gran Max. Disc Gede. Hub HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555
Djl Honda Stream ‘02 istimewa, 1700cc, hitam, plat N Problg, bln 6, Hub: 08124987000
• Isuzu Panther Turbo ‘07 •
• Daihatsu Luxio ‘10 •
• Nissan Grand Livina ‘07 •
Dijual Isuzu Panther TBR 54 F Turbo LS tahun 2007 hitam, harga 172,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual Daihatsu Luxio 1.50 MT.PS tahun 2010, hitam metalik, harga 105,5 juta, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual Nissan Grand Livina XV tahun 2007 abu-abu metalik, harga 149,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Toyota Innova ‘09 •
• Kijang Krista ‘10 •
• Honda Jazz ‘10 •
• Kijang G ‘94 • Djl Kijang G ‘94, abu2 metalik, nusa long, PS/PW/CL, AC/double audio, ban bru, mesin djamin, 69jt nego. H: 085234780456
• Pajero Sport ‘10 • Pajero Sport Exceed th 2010, warna hitam, tangan pertama, ex dokter, istimewa. Hubungi: 081358864541
• Honda Stream ‘02 •
BANYUWANGI
• Perum Mendut Hijau •
BANYUWANGI
SITUBONDO
• Promo Daihatsu Ayla •
BANYUWANGI
BANYUWANGI • LBB Paedagogia • LBB “Paedagogia”, terima les privat - Terapi Anak Berkebutuhan Khusus. Hubungi: 085258688175
• Ijazah & Seritifikat • Hlg ijazah SD,SMP,SMK&Serttifikat kelautan, BST SCRB, AFF, ATT DSR,BK PLAUT, Pasport a/n Joko Dwi Hartono. Hub 081237924932 imbalan sepantasnya sbg ucpan terima kasih.
Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969
Djl Rmh+tnh SHM,Lt300,LB200,Jl Ciliwung 29.Tnh SHM500m, Jl.Tangkuban Perahu. Hrg 450 jt nego. 08124900784
• Ruko Rogojampi •
• Rumah Jl. Let. Sulaiman •
Hlg STNK Nopol P 4727 YC, an. Murbandiyah, Jl. MH. Tamrin Gentenganbaru B-38 RT03/05 Pengantigan
Djl/dkntrakkn min 3th Ruko 3KT, 2km Jl. Raya Gtg-Bwi 217 Rgojampi (sltan Ktr Pos) hrg nego. H: 081324084036, 081234774984
Dijual rmh Jl. Letnan Sulaiman 57 Bwi, luas tanah 233 M2, Luas bangunan 133 M2, sertifikat SHM IMB,garasi ada, hub: 0333-424720 atau 0331-422772.
Hlg STNK Nopol P 6673 ZK, an. Andriani Indah Budi Astuti, Jl. Gowa 74 Tamansari, Tmnbaru
BANYUWANGI
• Rumah Pajajaran •
• Galangan Kapal •
Jual rmh SHM siap huni, LT 235m2, LB 115m2. Jl. Pajajaran II no.47 Tamanbaru, 085732321000
Proses Cpt Tenaga Krja utk GALANGAN Kapal di Jepang : Gj. USD 1800-USD 2500, Australia: Gj. USD 1800-USD2500, Non Peng. Umur Max.45thn Biaya bs ptng Gaji. Hub. 021-4208223. 08112427889 PT. B.J.P (tdk trma SMS)
• STNK •
Hlg STNK Nopol P 6087 YN, an. Sumiatun. Wonosari RT 01/02 Tamansuruh Glagah Hlg STNK Nopol P 4380 ZK, an. Eva Rosita. Pakis RT 01/04 Songgon, Songgon Hlg STNK Nopol P 3337 ZD, an. Syaifudin. Dsn. Krajan RT 02/03 Ds. Kelir, Kalipuro
• Desainer Grafis •
HlgSTNKNopolP8560VN,an.CandraAndinata. Jl. Yos Sudarso 23 RT03/01 Jajag, Gambiran
Dibutuhkan segera Desainer Grafis bisa Corel & Photoshop, berminat kirim lamaran langsung ke Percetakan Sakila, Jl. Kolonel Sugiono 29 Bwi, Telp. 416163 / 081336777779
Hlg STNK Nopol P 8231VG, an.Nuris Abdul Karim. Kepundungan RT01/02 Kpndungan, Srono
Dijual Toyota Kijang Innova JXW40 tahun 2009 silver metalik, harga 161,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Kijang Krista uf 81 Grand Lux tahun 2004, silver metalik, harga 130 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual Honda Jazz rs 2010, harga Rp. 205 juta nego, cash/kredit, bsa tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888
Hlg STNK Nopol P 6450 VA, an. Mualif. Krajan RT 02 RW 02 Kedayunan, Kabat
• Honda Jazz ‘07 •
• Kijang LGX •
• Honda Jazz ‘06 •
Dijual Honda Jazz 2007 isdi, warna silver stone, pajak baru, ban baru, sangat istimewa, hubungi 085234627497 / 087755565914
Dijual Kijang LGX 1.8 hitam, pajak panjang, harga 137,5 juta nego, cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888
Dijual Honda Jazz 06 idsi manual, silver stone, harga 135 juta nego, cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888
OPINI
Jumat 19 Oktober 2012
37
Pelabuhan Banyu Alit dan Bandara Blimbingsari
INFRASTRUKTUR
ABDUL AZIZ/RaBa
PERBAIKAN: Sisi selatan jalan menuju Bandara Blimbingsari dibangun drainase kemarin (18/10).
Jalan Blimbingsari Diperlebar ROGOJAMPI - Perbaikan jalan menuju Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, terus diperbaiki. Kali ini, bagian sisi kiri dan kanan jalur tersebut dibangun plengsengan oleh Pemkab Banyuwangi. Berdasarkan pantauan koran ini di lapangan, pembangunan plengsengan tersebut masih berlangsung dan belum sampai ke pintu gerbang Bandara Blimbingsari. Beberapa tumpukan material juga terlihat di sepanjang sisi selatan jalan tersebut. Sehingga sedikit mengganggu arus lalu lintas. “Mungkin selesainya November, Mas,” kata Sumono, seorang pekerja proyek tersebut. (azi/als)
PERKEBUNAN
SENANG dan bangga sekali melihat Banyuwangi tumbuh pesat secara ekonomi. Bahkan, telah melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Seperti diberitakan di berbagai media masa bahwa pada kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi mencapai 7.2 persen. Angka itu di atas pertumbuhan rata-rata ekonomi Provinsi Jawa Timur, bahkan nasional. Selain itu, Kabupaten Banyuwangi juga menempati ranking ke-3 sebagai daerah tujuan investasi di Provinsi Jawa Timur dari 38 kabupaten/kota di provinsi ini. Padahal, duatiga tahun lalu Banyuwangi masih menempati peringkat ke-31. Terkait angka realisasi investasi, Banyuwangi masuk ranking ke-7 di Jawa Timur dengan nilai Rp. 8,7 triliun pada 2011. Pada tahun yang sama, Pemkab Banyuwangi mengeluarkan 1.650 izin usaha un tuk industri skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan nilai investasi Rp 100 juta sampai Rp 5 miliar dengan investasi total mencapai Rp 350 miliar. Adapun investasi untuk industri besar berkate gori Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk dalam skema fa si litas pemerintah tahun lalu mencapai Rp 803 miliar. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai sekitar Rp 960 miliar dari sejumlah sektor industri, seperti
pengolahan dan pengalengan ikan serta karoseri. Yang terbaru, seperti diberitakan koran ini (Radar Banyuwangi, 26/09/2012), Kabu paten Banyuwangi meraih Travel Club Tourism Award (TCTA) 2012 yang dite rima langsung oleh Bu pati Banyuwangi di Ja karta 24 September 2012. Ba nyuwangi memenangi kategori the most improved karena dinilai konsisten mengem bangkan pariwisata dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Penghargaan tersebut diberikan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebuah prestasi yang patut diapresiasi. Tentu saja, hal ini tidak lepas dari program cerdas, strategi jitu, dan keberanian Pemerintah Daerah Banyuwangi. Dasar pemikiran bupati seperti yang di ung kapkan di berbagai me dia masa; infrastruktur transportasi menjadi salah satu alat penting untuk meningkatkan ekonomi daerah. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa “Aksesibilitas dan mobilitas masyarakat modern semakin tinggi, sehingga membutuhkan sarana untuk mendorong percepatan pengembangan wilayah. Karena itulah, pembenahan infrastruktur menjadi prioritas utama Banyuwangi. Dengan infrastruktur yang memadai, Banyuwangi mendekatkan diri dengan pusat-pusat per-
O l e h
Lukman Hadi * tumbuhan ekonomi nasional dan dunia.” Saya setuju dengan konsep tersebut. Kini paling tidak ada tiga infrastruktur utama yang tengah dibenahi di Banyuwangi, yaitu infras truk tur jalan, Bandara Blim bingsari, dan Pelabuhan Tan jung Wangi. Khusus Bandara Blimbingsari, ada sejarah menarik yang saya dapat dari berbagai sumber. Berdasar sejarah, sebelum diubah pada tahun 1965, zaman dulu Desa Blimbingsari bernama Banyu Alit. Banyu Alit yang merupakan sebuah pantai sudah dikenal sekitar abad ke-17 dan menjadi salah satu pelabuhan penting pada masa Kerajaan Blambangan (Macan Putih). Banyu Alit merupakan salah satu pin tu gerbang Kerajaan Blambangan. Dalam catatan sejarah, sedikitnya ada dua peristiwa penting di sana. Pertama, pendaratan utusan da ri Buleleng (Bali). Dalam Babad Blambangan (Winarsih, 1995). Diceritakan, ketika Prabu Tawang Alun mangkat, terjadi suksesi kekuasaan ke tangan anaknya, Pangeran Sasranegara. Namun, karena suksesi itu tanpa perundingan dengan sanakke lurga dan para sesepuh kerajaan, maka pada tahun 1697 terjadi huru–hara yang berakhir de ng an tewasnya Pangeran Sasranegara.
Mendengar peristiwa itu, Kerajaan Buleleng mengutus Gusti Made Karang Asem dan Gusti Gede Panji Kertanegara beserta 400 bala tentara dan 500 pasukan pemikul untuk mengatasi kondisi tersebut. Gede Panji Kertanegara beserta pasukannya mendarat di Banyu Alit, dan Gusti Made Karang Asem bersama pasukannya mendarat di Watu Dodol. Setelah kunjungan kerajaan Bali tersebut, kerajaan Blambangan kembali normal di bawah kepemimpinan Adipati Danureja (putra Pangeran Sasranegara) dan Patih Pangeran Sutanegara. Peristiwa kedua adalah pendaratan pasukan Belanda (VOC). Peristiwa itu didahului oleh pemindahan ibu kota Ke rajaan Blambangan dari Ma can Putih ke Keburakan Lateng, Rogojampi, oleh Raja Blambangan saat itu, Mas Purba, yang bergelar Adipati Danureja (1698-1736). Menurut Sri Margana (2007), Pada 15 Maret 1767, ekspedisi Belanda untuk menguasai Blambangan pertama kali mendarat di Banyu Alit. Ekspedisi tersebut diluncurkan pada Februari 1767 di bawah pimpinan Edwin Blanke. Pendaratan pasukan VOC di Banyu Alit inilah awal mula penjajahan di Bumi Blambangan. Beberapa kapal Belanda, di antaranya Geertruijde, De Susanna, De Meeuw, Vosmaar, De Buijs, De Vrijheijt, De Dankbaarheijd, De Draak, dan banyak kapal- kapal
kecil lain, bersandar di sana. Mereka berangkat pada 16-17 Februari dari Semarang. Belanda sempat membangun benteng di Banyu Alit, tapi benteng itu akhirnya dihancurkan sendiri oleh Belanda karena ibu kota kerajaan diserang penyakit. Setelah itu, ibu kota kerajaan Blambangan dipindah ke Ulu Pampang (Muncar). Dua peristiwa sejarah yang bermula dari pelabuhan Banyu Alit (Blimbingsari) tersebut menarik jika kita jadikan refleksi keberadaanBandaraBlimbingsari, yaitu sebagai salah satu “pintu gerbang” Banyuwangi masa kini. Pertanyaan yang muncul adalah akankah Bandara Blimbingsari menjadi pintu gerbang investasi dan pariwisata demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi? Perlahan tapi pasti, pertanyaan tersebut telah terjawab dengan semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Yang perlu masyarakat Banyuwangi lakukan hanyalah menjadi warga yang baik, yaitu menaati setiap peraturan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta mendukung setiap kebijakan terkait tujuan untuk sebesar-besarnya demi kemakmuran masyarakat Banyuwangi. Teruslah berusaha hingga Banyuwangi benar-benar menjadi “The Sunrise of Java”; kekuatan ekonomi baru dari ujung timur Pulau Jawa. *) Ketua Karang Taruna Mandiri Blimbingsari.
BEC dan Semangat Kedaerahan ALI NURFATONI/RaBa
BUTUH SENTUHAN: Kantor Unit Kelapa Blambangan, Muncar, terlihat masih sederhana.
Kebun Kelapa Butuh Peremajaan MUNCAR – Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Blambangan, Unit Perkebunan Kelapa di Kecamatan Muncar memiliki lahan seluas 86 hektare. Meski begitu, aset daerah yang cukup potensial tersebut masih belum menghasilkan keuntungan maksimal. Selama ini, pendapatan masih mengandalkan gula merah. Padahal, hasil panen dari para penderes masih sangat jauh dari target yang sudah diharapkan Pemkab Banyuwangi. Dari sinilah, pengelola menyewakan lahan sebagai pemasukan tambahan. Itu saja masih belum mampu memberikan kontribusi maksimal. ’’Istilahnya, bukan disewakan, tapi Imbal Pengolahan Lahan (IPL),’’ cetus kepala Unit Perkebunan Kelapa Blambangan, Suraji, di kantornya kemarin. Dari catatannya, ada sekitar 140 orang yang mengolah lahan berdasar IPL itu. Sedangkan jumlah penderes ada sekitar 35 orang. ‘’Tiap-tiap penderes membawahi 35 pohon kelapa. Jadi jumlah pohon total 35 kali 35 itu,’’ katanya. Dia mengaku, perkebunan itu sudah waktunya dilakukan peremajaan. Sebab, sebagian lahan banyak yang sudah kosong. ‘’Memang kita butuh bibit lagi, tapi kita masih cari solusi untuk mewujudkan hal itu,’’ katanya. Peremajaan itu, kata dia, membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sebab, pihaknya tidak mampu mewujudkan harapan tersebut. ’’Jika pemerintah mau mengucurkan dana, kita siap jalankan program,’’ katanya. Pihaknya juga tidak bisa menjanjikan bakal memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan kondisi lahan tersebut. ‘’Kalau gak salah, kira-kira kita masih setor Rp 15 juta,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Sementara itu, sejumlah investor sudah membidik lahan yang perkebunan tersebut. ’’Saya siap untuk menyewa lahan itu, agar pemasukan daerah bisa maksimal,’’ ujar salah satu investor yang minta namanya dirahasiakan, kemarin. Menurut dia, ada yang perlu dibenahi terkait pengelolaan gula merah itu. Sebab, hasil gula merah masih cukup rendah. ’’Kalau hanya hasil gula saja, gak akan mampu mendapatkan hasil lebih,’’ terangnya. Untuk itu, pengusaha tersebut menyatakan sanggup jika pemerintah menginginkan kerjasama untuk mengatasi krisis tersebut. ‘’Kalau oke, kita sudah siap,’’ terangnya. Jika hal itu bisa terealisasi, masih kata dia, maka PAD bisa maksimal. Bahkan bisa memenuhi target lebih. ’’Keinginan saya ini pada dasarnya ingin memberikan kontribusi terhadap pemerintah,’’ tandasnya. (ton/als)
KEPENDUDUKAN
Pengambilan e-KTP Mulai Hari Ini JEMBER – Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas, menyatakan proses pengambilan e-KTP oleh masyarakat di kantor kecamatan tidak dipungut biaya alias gratis. Masyarakat cukup datang ke kantor kecamatan, lalu aktivasi e-KTP dengan dua jari tangan dan card reader yang disiapkan operator. Hal itu disampaikan Kusen saat menghadiri acara bimbingan teknis pengambilan e-KTP serta penyerahan e-KTP di Aula PB Sudirman Pemkab Jember kemarin (18/10). Dalam kesempatan itu, Kusen bersama anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan pimpinan Komisi A DPRD Jember menyerahkan hadiah bagi 14 kecamatan yang sukses melaksanakan perekaman e-KTP. Ke-14 kecamatan tersebut mendapatkan hadiah masing-masing sebuah sepeda motor. Yakni, Kecamatan Bangsalsari, Semboro, Arjasa, Kaliwates, Patrang, Sukowono, Tanggul, Wuluhan, Panti, Rambipuji, Sumbersari, Ambulu, Kalisat, dan Tempurejo. Selain mendapat hadiah sepeda motor operasional, ke-14 kecamatan ini juga mendapat seperangkat komputer. Bangsalsari menjadi satu-satunya kecamatan terbanyak melakukan perekaman database penduduk yang mencapai 90 persen. “Mulai besok (hari ini, Red) fisik e-KTP bisa diambil di masing-masing kecamatan,” ungkap Kusen Andalas saat memberikan sambutan. Teknis penyerahan atau pengambilan e-KTP akan diatur oleh masing-masing kelompok kerja (pokja) e-KTP di kecamatan. (aro/har/jpnn)
Refleksi Hari Sumpah Pemuda Judul tulisan ini tampak kontraproduktif bahkan terkesan mismatch jika kita kaitkan dengan semangat sumpah pemuda. Bisa jadi orang mengira saya mencoba melawan arus karena selama ini diyakini bahwa nasionalisme dan patriotisme dibangun dengan cara menghilangkan kebanggaan dan semangat kedaerahan. Berpikir kembali menggelorakan semangat kedaerahan sama sekali beda konsep dari kondisi sekarang dengan keadaan objektif di era perjuangan dulu. Saat kita hidup di era pemerintahan kolonial, istilah negara masih dalam konsep cita-cita, maka berpikir kedaerahan, kesukuan, dan paham sempit (fanatik) primordialisme, akan menjadi penghalang. Hari ini justru harus berpikir mengembangkan potensi kedaerahan untuk membangun negara yang tangguh. Sebetulnya fondasi kekuatan nasional berada di daerah. Lebih-lebih di bidang seni budaya. Nyatanya, tidak ada yang
disebut budaya nasional Indonesia, yang ada adalah budaya Nusantara; bunga rampai dari budaya-budaya daerah yang mengemuka. BEC adalah terobosan cerdas dalam menggelorakan seni budaya Banyuwangi. Hadirnya BEC tidak hanya sekadar gebyar tontonan untuk menghibur rakyat yang secara ekonomi sedang terpuruk akibat gagal panen, terjerat utang KSP, dan lain-lain, melainkan bentuk penguatan terhadap eksistensi Banyuwangi sebagai “gudang” dan lumbung seni tradisional yang mengagumkan. Tidak menutup kemungkinan dalam jangka waktu tertentu, aksi kolosal BEC akan menjadi trade mark yang tidak kalah menariknya dengan Rio de Jeneiro Carnival. Gebrakan perdana BEC telah menunjukkan indikator marketable. Dapat dipastikan, lambat laun gelora BEC akan menggema ke seluruh jagat. Tentu itu akan mengundang lebih banyak wisatawan berkunjung ke kota Sun Rise of Java yang notabene sudah dikenal sebagai daerah wisata yang menarik ini; baik wisata alam, wisata budaya, maupun wisata religi.
O l e h
MOCHAMMAD RIFAI * Memang ada peluang bagi seseorang mencari titik lemah BEC. Misalnya, ada setitik kesan bahwa ide dan penyelenggaraan BEC di-driving oleh seniman JFC. Sedikit ada ketersinggungan seniman dan budayawan lokal Banyuwangi yang secara tidak terang-terangan telah melakukan “protes”. Belum lagi yang menyorot tentang dana penyelenggaraan BEC yang menelan ratusan juta itu. Itu dianggap seb-
agai bentuk pemborosan jika nyatanya BEC tidak signifikan dalam mendongkrak PAD. Mengawali suatu kegiatan masal setingkat BEC wajar jika menuai kritik dari sana sini. Memang, sebagus apa pun program seorang penguasa (jika dilihat dari sisi politik), tidak akan pernah mendapatkan apresiasi positif. Jika tidak menyentuh ranah yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat selalu dianggap salah. Memang, kesejahteraan rakyat harus menjadi sentral perhatian para penguasa daerah. Sebab, secara politis itu sebagai bentuk komitmen dan amanah atas jabatan. Tetapi, bagaimana pun orang melihat dan mengapresiasi BEC berdasar pengetahuan dan pengalaman masing-masing, tetaplah pantas diakui bahwa BEC adalah sebuah langkah kreatif-produktif Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. BEC harus mampu menjadi sarana hiburan rakyat yang mampu mendorong semangat seniman dan budayawan Banyuwangi untuk berkreasi dan menggelorakan kembali semangat kedaerahan atas karya-karya seni budaya
yang khas. Kita sadar, derasnya arus budaya global yang ditopang teknologi informasi akan menggerus nilai-nilai budaya daerah. Maka dari itu, kiranya patut dipertimbangkan pendapat futurolog Alvin Toffler bahwa kekuatan nilai-nilai kearifan budaya lokal akan menjadi benteng kekuatan terakhir dalam pergulatan di arena pertarungan bebas melawan kekuatan budaya global. Terkait dengan itu, Banyuwangi telah membuktikan kepeloporan yang terdepan, sekalipun di sanasini masih perlu pembenahan. Mudah-mudahan semangat membangun budaya Banyuwangi melalui BEC tidak terjebak politik mercusuar yang hanya bertujuan mengejar target semu (baca: prestise), kemudian begitu saja melupakan nasib Yu Nah, Yu Jah, Yu Tun, yang butuh hidup sejahtera: cukup sandang, pangan, papan, dan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka. *) Kepala SMA Negeri 2 Genteng dan dosen Filsafat STAI Ibrahimy dan Staida Blokagung.
Korsleting Listrikkah? MUSIM kemarau yang berkepanjangan bisa berdampak kurang baik terhadap kesehatan dan kondisi alam. Musim kemarau, selain mengakibatkan kekeringan juga bisa mengakibatkan kebakaran hutan dan permukiman padat penduduk. Berbagai kebakaran di permukiman padat penduduk sudah kerap terjadi di kota- kota besar, seperti Surabaya (Balai Utama Gedung Kota Surabaya terbakar), dan kota-kota besar lain di Indonesia. Di Banyuwangi, kebakaran juga kerap terjadi, misalnya terbakarnya toko kain Sahabat dan Ponpes Darul Huda Penataban. Yang terbaru, gudang kapuk milik H. Suroto, 55, Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, terbakar. Gedung yang berisi 30 ton kapuk itu ludes hingga mengakibatkan kerugian Rp 300 juta. apakah semua kejadian itu disebabkan korsleting listrik? Padahal, dalam setiap rangkaian listrik, material yang terpasang sudah pasti harus bertanda SNI dan wajib dilengkapi pengaman yang sesuai dengan daya kontrak. Pengaman tersebut berupa MCB (miniatur circuit breaker) atau juga berupa patron lebur. Cara kerja pengaman tersebut adalah
apabila terjadi arus hubung singkat pada rangkaian instalasi, maka MCB akan trip (off) atau patron lebur akan putus. Maka dari itu, tidak ada lagi arus listrik yang mengalir. Bahkan, kini sudah hadir GPAS (gawai pengaman arus sisa). GPAS lebih canggih lagi. GPAS berbeda dengan MCB. MCB adalah pengaman instalasi dan peralatan listrik, sedangkan GPAS mengamankan manusia dari sengatan listrik. GPAS terbagi dalam satuan mila ampere dan untuk peruntukan yang berbeda-beda, misalnya GPAS 30 mA mengamankan manusia terhadap sentuh langsung, GPAS yang 300mA mengamankan manusia dari sentuh tak langsung, dan GPAS yang 500 mA mengamankan dari bahaya kebakaran. Dari sini kita bisa melihat dan memahami apakah benar kebakaran selalu (kebanyakan) disebabkan arus pendek (korsleting listrik)? Apabila benar kebakaran diakibatkan arus hubung singkat, maka kita bisa mencari sumber korsleting; apakah disebabkan penggunaan kabel yang tidak standar? Apakah instalasi tersebut tidak dilengkapi pengaman? Atau bahkan instalasi listriknya disalahgunakan? Jika
O l e h
AGUS DANI TRISWANTO * kita menggunakan kabel tidak standar dan tidak sesuai KHA (kemampuan hantar arus) dan menggunakan material listrik yang tidak SNI, selain bahaya kebakaran, tersengat listrik, juga bisa mengakibatkan pemborosan listrik. Semua kejadian di atas sebenarnya bisa dicegah dan dihindari kalau kita tahu dan taat aturan dan prosedur tentang listrik. Aturan yang dimaksud adalah semua tata cara pemasangan instalasi harus sesuai PUIL (persyaratan umum insta-
lasi listrik), yaitu menggunakan bahan dan material yang berlogo SNI, SPLN, dan LMK. Pemasangan atau pengerjaan instalasi tersebut juga harus dikerjakan oleh orang yang berkompeten di bidangnya. Dalam Pasal 44 ayat 4 UndangUndang Ketenagalistrikan No.30 Tahun 2010 disebutkan bahwa setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO). Di Pasal 54 ayat 1 disebutkan bahwa setiap orang yang mengoperasikan instalasi tenaga listrik tanpa sertifikat laik operasi sebagaimana Pasal 44 ayat 4 dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak 500 juta. Yang menjadi pertanyaan apakah semua masyarakat tahu isi UU tersebut? Apakah masyarakat tahu di mana bisa mendapatkan sertifikat laik operasi? Kita yang mengetahui isi UU tersebut berharap pemda ikut menyosialisasikan UU tersebut, sehingga masyarakat tahu tentang bahaya listrik bagi kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga harus tahu bahwa ada suatu lembaga independen yang dibentuk pemerintah, yaitu KONSUIL (Komite Nasional Keselamatan Untuk
Instalasi Listrik), yang diberi kewenangan mengeluarkan sertifikat laik operasi. Di Banyuwangi KONSUIL bisa diakses di www. konsuilbwi.blogspot.com. Selama ini, masyarakat hanya tahu PLN sebagai penyedia energi listrik. KONSUIL dibentuk pemerintah berdasar KEPMEN NO.1109.K/30/MEM/2005 dan KEPMEN ESDM NO.1567.K/20/MEM/2010 untuk memeriksa instalasi listrik tegangan rendah dan menerbitkan sertifikat laik operasi. Jadi, apakah instalasi listrik yang Anda gunakan sudah aman? Apakah cara pemasangannya sudah sesuai persyaratan PUIL? Yang terpenting apakah sudah memiliki sertifikat laik operasi? Haruskah kita baru sadar bahaya instalasi listrik yang tidak standar setelah terjadi kebakaran? Untuk menghindari kebakaran yang diakibatkan korsleting listrik dan untuk menghindari orang tersengat aliran listrik, seluruh masyarakat harus sesegera mungkin mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya tentang bahaya-bahaya listrik. *) KONSUIL Area Banyuwangi.
38
Jumat 19 Oktober 2012
Dewan Ancam Dudukkan Pengurus PSSI
GALIH COKRO/RaBa
PEMBINAAN MANDEG: Kinerja pengurus PSSI Banyuwangi dinilai tidak maksimal. Bahkan saat ini internal pengurus sedang bergolak.
Cabor Proyeksi Popda Menjerit Dana TC Tidak Jelas BANYUWANGI - Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2012 tinggal hitungan hari lagi. Even dua tahunan yang akan dilaksanakan di Surabaya ini akan dilaksanakan mulai 5 November mendatang. Namun, di saat waktu pelaksanaan sudah mepet, rupanya persoalan klasik, terutama dana pemusatan latihan, tetap menghantui. Sejumlah cabang olahraga yang getol melakukan persiapan atlet hingga kini belum mendapat bantuan dana dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sebagai si empunya hajat. Bila dibiarkan, tentu saja hal ini akan mengganggu persiapan yang sudah disusun masing-masing cabor. Rata-rata sejumlah cabor sudah menggelar pemusatan latihan lebih dari dua bulan. Ragam cara pun dilakukan cabang olahraga agar bisa tetap menggelar pemusatan latihan. Mulai latihan berjenjang hingga nomboki biaya latihan menggunakan uang pribadi pun dilakukan agar atlet tetap maksimal mempersiapkan diri.
DOK.RaBa
BUTUH DANA: Atlet pencak silat proyeksi Popda berlatih di GOR Tawang Alun pekan lalu.
Saat dihubungi koran ini, sejumlah cabang olahraga mengaku sudah melaksanakan latihan intensif lebih kurang satu bulan. Karate, misalnya, dengan sarana milik sendiri, cabang olahraga tersebut terus memaksimalkan para atlet yang akan diboyong ke Surabaya. Ketua Forki, Joko Triyadni, mengaku akan tetap fokus mempersiapkan anak asuhnya meski dengan biaya sendiri.
Dia menuturkan, sejauh ini biaya latihan masih menggunakan dana pribadi. Diakuinya, saat seleksi memang ada dana bantuan dari Dispora, yaitu Rp 1,5 juta. Hal senada diungkapkan cabang pencak silat. Dengan fasilitas milik IPSI, sekitar 20 pendekar berlatih tanpa dukungan dana dari Dispora. Pelatih pencak silat, Bambang Wahyuono, mengaku dirinya hanya fokus memberikan
menu latihan. Soal dana, itu urusan Dispora. “Soal dana TC saya tidak tahu. Yang pasti ada bantuan untuk seleksi saja,” katanya. Sementara itu, Plt. Kepala Dispora Akhmad Khairullah menyatakan bisa memahami keluhan sejumlah cabor tersebut. Dia berusaha, dalam waktu dekat akan memenuhi apa yang menjadi kewajiban Dispora. “Segera kami rapatkan itu,” katanya. (nic/c1/als)
Absen di Jombang, Fokus Kejurnas BANYUWANGI – Agenda kejuaraan nasional (kejurnas) Gojukai semakin dekat. Even yang dijadwalkan digelar di Jakarta ini dijadwalkan berlangsung pada November mendatang. Hal inilah yang membuat satu dari enam dojo yang ada di bawah Pengkab Forki Banyuwangi itu mulai sibuk mempersiapkan diri. Persiapan ekstra pun mulai dilakoni dojo dengan lambang kepalan tangan ini. Sebanyak 20 karateka pliihan dipersiapkan untuk tampil di ibu kota mendatang. “Mereka sekarang diintesifkan berlatih untuk tampil di Jakarta nanti,” turut
I Wayan Radita, Ketua Dojo Gojukai Banyuwangi. Keseriusan Gojukai dalam tampi di kejurnas mendatang tampaknya sudah terlihat dalam kejurnas karate yang digelar di Jombang awal bulan ini. Gojukai Banyuwangi tidak melibatkan diri untuk berlaga di Jombang. Secara khusus, Wayan mengaku itu dilakukan untuk memf o ku s k a n d i r i b e r l a ga d i kejurnas Gojukai. Wayan berharap, dengan latihan intesif, karateka yang diusungnya bisa lebih maksimal dalam berlatih n Baca Absen...Hal 39
DOK.RaBa
OPTIMISTIS: Songsong kejurnas, atlet Gojukai terus berlatih.
BANYUWANGI – Perkembangan dan dinamika persepakbolaan di Banyuwangi semakin menarik saja. Terpentalnya dua anggota dewan dari kepengurusan PSSI Banyuwangi berpotensi menimbulkan perang dingin di gedung DPRD. Naga-naganya, carut marut sepak bola di Bumi Blambangan itu berpotensi bakal dibawa ke meja dengar pendapat alias hearing. Rencana untuk menghearing PSSI itu setidaknya disuarakan dua anggota DPRD, Suminto dan Handoko. Kepada koran ini, keduanya seolah sepakat bila jalur hearing bisa menjadi titik temu atas masalah sepak bola yang ada saat ini. “Bila perlu dibawa ke hearing,” ujar Suminto. Hanya saja, Suminto menolak bila hearing itu kemudian menjadi arena balas dendam atas pencopotan semena-mena PSSI terhadap dirinya sebagai wakil ketua wakil IV. Dia menyebut persoalan di PSSI bisa saja dibawa ke arena hearing karena sejumlah alasan. Di antaranya, mengenai anggaran yang digunakan oleh PSSI yang berasal dari uang rakyat. Maka, menurutnya Suminto, perlu dicarikan kejelasan terkait pengelolaan anggaran yang kini ditangani PSSI. “Itu kan dana rakyat dan harus dipertanggunjawabkan juga toh penggunaannya,” katanya. Senada dengan Suminto, Han-
doko yang juga ketua Fraksi Partai Demokrat menyatakan perlu mencari solusi atas masalah yang terjadi di sepak bola Banyuwangi saat ini. Pengajuan mosi tidak percaya oleh klub dan pergantian pengurus PSSI secara sepihak, juga harus bisa mendapatkan klarifikasi. Sebab, bila dibiarkan, mantan sekretaris PSSI yang dicopot ini, khawatir bisa membuat kondisi sepak bola di Banyuwangi tidak kondusif. Hal ini tentu saja berdampak luas, khususnya mengenai pembinaan dan kelangsungan sepak bola itu sendiri. Maka, hearing bisa menjadi solusi atas masalah yang muncul di sepak bola. Sementara itu, dihubungi terpisah, sekretaris PSSI hasil reshuffle Andik Purwanto mengaku belum menerima kabar terkait rencana hearing tersebut. “Belum dengar soal hearing. Siapa yang mengajukan,” ujarnya seraya balik tanya. Sekadar diketahui, mosi tidak percaya yang diajukan klub terhadap dua institusi sepak bola di Banyuwangi; PSSI dan Persewangi, seolah menemui alasan pembenarnya. Khususnya untuk PSSI. Selain ketidakjelasan terkait agenda kerja dan langkah konkrit dalam menjalankan amanat klub, induk pembina sepak bola di Banyuwangi ini juga dibelit masalah internal paska pencopotan Handoko dan Suminto. (nic/als)
BERITA UTAMA
Jumat 19 Oktober 2012
Panjang Jalan yang Dikepras 400 Meter n EREK-EREK... Sambungan dari Hal 29
Sebab, pada 7 dan 8 Desember 2012, jalan tersebut digunakan sebagai lintasan lomba balap sepeda internasional Tour de Ijen. “Pengeprasan sudah selesai dikerjakan. Sekarang tinggal proses pemasangan LPB dan LPA setelah itu langsung di-hotmix,” ungkap Mudjiono. Pengeprasan jalan Erek-Erek itu mencapai 10 meter. Untuk menghindari longsor, maka Dinas PU Bina Marga akan memasang pengaman model setrap setinggi 10 meter. “Setiap tiga meter kita setrap. Kita juga memasang drainase agar air hujan tidak mengendap di dinding jalan,” katanya. Panjang jalan yang dikepras mencapai 400 meter dengan ke dalaman 10 meter. Sebelum Erek-Erek, pihaknya juga melakukan perbaikan jalan sepanjang 1,4 kilometer. Anggaran PAK APBD, lanjut Mudjiono, akan digunakan memperbaiki jalan setelah ErekErek. Perbaikan jalan itu, tambah Mudjiono, tidak akan memakan waktu lama ka rena kerusakannya tidak terlalu parah. “Kerusakan jalan menuju Ijen akan tuntas tahun ini,” tambah Mudjiono. (afi/c1/aif)
Sambungan dari Hal 29
Meski belum lancar menari, tapi mereka terlihat menikmati. Me reka juga mengaku terke san dengan adat-istiadat masyarakat Banyuwangi. “Banyu wangi unspoiled nature, cool and fun (Alam Banyuwangi masih alami, sejuk, dan menenangkan, Red),” ujar miss coffee asal Republik Guatemala, Ana Luisa Muntapar. Tidak hanya itu, mereka juga terkesan aroma kopi Banyu wangi. Menurut mereka, aroma kopi Banyuwangi khas dan sangat nikmat. Selain disuguhi kesenian tradisional
Sambungan dari Hal 29
Yohanis itu suaminya Suliwati dan menunggu di rumah sakit,” ujar ketua kloter 73, Gufron Mustofa. Menurut Gufron, jumlah CJH yang masuk kloter 73 sebanyak 444 orang. Lantaran ada yang sa kit, maka yang berangkat hanya 441orang. “Dua CJH ini sudah sakit sejak dari rumah. Sementara mereka kita tinggal di rumah sakit,” imbuhnya. Selain karena ada jamaah
Sambungan dari Hal 29
Dalam sidang lanjutan yang di pimpin Made Sutrisna itu, Fachri dinyatakan terbukti bersalah karena memiliki amunisi yang masih aktif. Senjata api (senpi) yang dibawa hanya be rupa soft gun. “Perbuatan saudara terbukti bersalah dan dihukum empat bulan penjara dan dipotong masa tahanan,” tegas Made Sutrisna. Selain memvonis empat bulan penjara, Made Sutrisna juga menyampaikan semua
n AKIBAT... Sambungan dari Hal 40
GALIH COKRO/RaBa
KEPRAS: Mesin eskavator mengeruk tanah di kawasan Erek-Erek.
barang bukti (BB) berupa satu buah senpi mainan, 15 butir amu nisi aktif, kartu anggota TNI AD, dan tas hitam, akan disita untuk dimusnahkan. Kartu tanda penduduk (KTP) milik terdakwa dikembalikan kepada terdakwa. “Membawa amunisi aktif juga tidak boleh,” kata Made. Vonis empat bulan penjara dan dipotong masa tahanan itu lebih ringan sebulan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Hari Utomo. Saat menyampaikan tuntutan kemarin, jaksa meminta majelis hakim menghukum
Siang ini, finalis Miss Coffee Internasional 2012 akan melakukan sangrai kopi di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Me reka juga menghadiri kegiatan adat mepe kasur di Desa Kemiren. Peserta pemilihan Miss Coffee Internasional 2012 berjumlah 23 orang. Namun, yang lolos menjadi finalis hanya 16 orang. Sementara itu, tradisi mepe kasur yang dilakukan warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, kembali digelar kemarin. Mepe kasur merupakan bagian dari adat masyarakat Kemiren dalam rangka bersih desa. Praktis, seharian kemarin di pingir jalan Kemiren dipenuhi
kasur berwarna merah dan hitam. Kasur-kasur tersebut sengaja dikeluarkan warga untuk dijemur secara serempak. Bersih desa itu dikaitkan dengan kebersihan atas segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia, baik yang di luar maupun dalam diri. Dijemurnya kasur menunjukkan bahwa kasur adalah barang yang sifatnya pribadi. Biasanya diletakkan di dalam kamar. “Untuk membersihkan kasur, hanya ada satu cara, yaitu dijemur. Menjemur kasur dapat diartikan membersihkan sesuatu yang paling dalam, bukan luarnya saja,” jelas Purwadi, tokoh masyarakat Desa Kemiren. (afi/c1/aif)
mendarat pukul 11.15 (waktu Arab Saudi) atau pukul 15.15 WIB kemarin. Kloter 74 tiba di Bandara King Abdul Azis pukul 10.18 (waktu Arab Saudi) atau pukul 14.18 WIB. Setiba di Jeddah, CJH asal Banyuwangi langsung mengganti pakaian ihram untuk umrah di Masjidil Haram, Makkah. Sebagian jamaah sudah ada yang menggunakan pakaian ihram sejak berada di asrama haji Sukolilo. “Mau naik pesawat sudah pakaian ihram,” kata pembimbing haji dari
KBIH Sabilillah Banyuwangi, H. Latif Harun. Suasana terminal haji di King Abdul Azis semakin padat karena jamaah yang mendarat ti dak hanya dari Indonesia. Para CJH dari Malaysia, Turki, dan beberapa negara lain, juga mulai berdatangan. Setelah beristirahat di bandara, para CJH melanjutkan perjalanan menuju maktab (penginapan) di Makkah menggunakan bus. “Perjalanan menuju Makkah membutuhkan waktu dua jam,” jelas Latif. (abi/c1/aif)
terdakwa lima bulan penjara. Jaksa menilai tindakan terdakwa membawa belasan amunisi aktif itu melanggar Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang (UU) Darurat No. 12 Tahun 1951. Tuntutan jaksa lima bulan itu sempat diprotes penasihat hukum terdakwa, Tomy Yudianto. “Lima bulan terlalu berat, apalagi terdakwa sangat ko operatif, mengaku bersalah, jujur, berterus terang selama persidangan, dan memiliki keluarga yang harus dilindungi,” cetus Tomy Yudianto. Sekadar diketahui, mengaku anggota pasukan paspampres,
Fa chr i, 40, warga Du sun Curah Banban, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember, ditangkap polisi. Pria bertubuh tinggi dan besar itu ditangkap saat berada di tempat karaoke Suka-Suka Desa Setail, Kecamatan Genteng. Dari tangan Fachri, polisi menemukan senjata api (senpi) jenis sigsouer (FN) beserta 18 butir amunisi, tas khusus senpi, kartu tanda penduduk (KTP) yang tertulis pekerjaan sebagai anggota TNI AD, dan kartu tanda prajurit TNI AD berpangkat sersan mayor (serma). (abi/c1/aif)
Banyuwangi adalah Miniatur Indonesia “Setelah dinobatkan sebagai jebengthulik, kami langsung sibuk sebagai panitia Festival Kemiren,” ujar duet Jebeng-Thulik Banyuwangi 2012, Pingkan dan Peter. Menurut Pingkan, langkah lain yang sudah dia lakukan untuk menggairahkan pariwisata adalah mempromosikan potensipotensi wisata Banyuwangi kepada rekanrekan kuliah. Bahkan, sebelum dinobatkan sebagai Jebeng Banyuwangi, hal itu sudah dia lakukan. Dikatakan, sebelum Idul Fitri 2012, dia mengajak beberapa mahasiswa asal Surabaya berkunjung ke Pantai Plengkung. Seperti yang sudah dia prediksi, ternyata para mahasiswa sangat kagum terhadap keindahan wisata yang dikenal dengan sebutan G-Land tersebut. “Dalam waktu dekat saya akan mengajak teman-teman asal Surabaya berwisata ke Gunung Ijen,” kata gadis yang tercatat sebagai mahasiswa semester akhir di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut. Di mata Pingkan, Banyuwangi adalah miniatur Indonesia. Pasalnya, kabupaten
melakukan pengamanan sepanjang acara hiburan berlangsung,” kata Aditya. Salah satu pertimbangan rokok Apache mendatangkan kedua artis dari akarta tak lain untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat Muncar, umumnya
masyarakat Banyuwangi yang telah menerima dengan baik produk rokok Apache. ’’Konser ini merupakan rangkaian tour dari tujuh kota yang ada di Jawa Timur. Setelah Muncar, konser akan dilanjutkan di kota Situbondo,’’ pungkasnya. (adv/aif)
sih tersisa, puluhan karateka Gojukai menggelar pemusatan latihan secara serius. Wayan me nambahkan, 20 karateka itu akan tampil di beberapa nomor. “Anak-anak sudah siap memberikan yang terbaik bagi Gojukai Banyuwangi, yaitu masuk 10 besar klasemen akhir
perolehan medali,” katanya. Hanya saja, Gojukai Banyuwa ngi itu masih menunggu tanggal pastinya kejuaraan di November mendatang. Meski demikan secara prinsip, Wayan menegaskan anak asuhnya siap memberikan yang terbaik di kejurnas mendatang. (nic/als)
Saat Sakit Dibawa ke Dukun
yang sakit, tantangan yang sempat menimpa kloter 73 adalah gangguan pesawat. Kloter tersebut sedianya terbang pukul 02.05. Tetapi, karena pesawat ada gangguan, mereka baru bisa terbang pada pukul 04.55. “Kita sudah nunggu dua jam di pesawat, lalu turun lagi karena harus ganti pesawat,” ungkap Gufron. Molornya pemberangkatan karena ada gangguan pesawat itu tentu berpengaruh terhadap kedatangan di Bandara King Abdul Azis Jeddah. Kloter 73
Sambungan dari Hal 29
Kelancaran ini didukung oleh ketertiban penonton dan kesigapan aparat keamanan. ”Kami sangat berterima kasih kepada aparat keamanan yang
Memilih absen dari kejurnas bersama kontingen Forki, sudah dikonsultasikan dengan induk semang cabor karate tersebut. Jawabannya tidak ada masalah. Kini, dengan waktu yang ma-
Ba nyuwangi, mereka juga mendapat suguhan makanan tradisional. Gadis-gadis cantik itu cukup lahap menikmati beberapa menu khas Banyuwangi. Es degan kopyor tampaknya menjadi menu favorit para miss coffee yang akan bertanding dalam pemilihan Miss Coffee Internasional 2012 di Bali 23 Oktober mendatang. Finalis miss coffee dari Indo nesia, Biance Betris, memi liki target mengenalkan kopi Indonesia kepada masyarakat internasional. Indonesia memiliki potensi kopi yang cukup baik untuk disajikan kepada masyarakat internasional.
n INTENS...
Sambungan dari Hal 31
Sambungan dari Hal 38
Sebelumnya Jaksa Menuntut 5 Bulan n PASPAMPRES...
n APACHE...
n ABSEN...
Perjalanan ke Maktab Diangkut Bus n SAKIT,...
Konser Apache Rockdut Berlangsung Aman dan Lancar
Target Masuk 10 Besar
Siang Ini Nyangrai Kopi di Kemiren n MISS...
39
HALAMAN SAMBUNGAN
yang berlokasi di ujung timur Pulau Jawa ini memiliki etnis, budaya, bahkan kondisi alam yang beragam. “Industri di Banyuwangi juga berkembang pesat. Saya yakin di masa depan perindustrian Banyuwangi bisa mengalahkan Gresik atau bah kan Surabaya. Namun, perkembangan industri tersebut tidak boleh menggusur kebudayaan masyarakat Banyuwangi,” paparnya. Perempuan yang beralamat di Perum Mendut Regency Blok L-17, Banyuwangi, tersebut mengaku prihatin terhadap kecenderungan generasi muda yang lebih bangga berwisata ke luar daerah dibanding berwisata di daerahnya sendiri. Padahal, imbuh Pingkan, wisatawan mancanegara sangat kagum dengan keindahan alam dan budaya Banyuwangi. Sementara itu, pernyataan senada dilontarkan Peter. Sebagai bentuk tanggung jawab, Thulik Banyuwangi 2012 itu mengaku telah melakukan beberapa langkah untuk menggairahkan pariwisata. “Tahap awal, saya perkenalkan potensipo tensi wisata di Banyuwangi kepada keluarga, lingkungan sekolah, dan teman sepermainan,” tutur remaja yang saat ini mengenyam pendidikan di bangku kelas XI SMA Negeri 1 Giri tersebut.
Remaja asal Dusun Kopen, Desa Gentengkulon, Kecamatan Genteng, itu mengatakan, setiap orang yang tinggal di su atu daerah hendaknya mengetahui tradisi dan budaya daerahnya. Sebab, merekalah pewaris budaya tersebut. Dengan demikian, tradisi dan budaya yang hidup di tengah masyarakat akan lestari. Di sisi lain, Peter memandang perlu optimalisasi promosi dan aksesibilitas menuju “Segitiga Berlian”, yakni Pantai Plengkung, Gunung Ijen, dan Pantai Sukamade. “Saat ini hal itu sedang dilakukan pemerintah. Saya yakin kunjungan wisatawan ke Banyuwangi akan semakin meningkat,” paparnya. Sementara itu, ada yang unik dari sosok Jebeng-Thulik Banyuwangi tersebut. Bagaimana tidak, Pingkan dan Peter ternyata saat ini sama-sama sedang intens belajar bahasa asli masyarakat Banyuwangi, yakni Bahasa Using. Sebelumnya, dalam percakapan seharihari Peter dan Pingkan tidak menggunakan bahasa Using. “Saya kan kelahiran Jember. Saya baru pindah ke Banyuwangi tahun 2007. Selanjutnya, saya kulaih di Surabaya. Jadi, saya masih belum begitu fasih berbahasa Using,” pungkas Pingkan yang langsung mengundang senyum Peter. (c1/aif)
Sebab, ada hal yang lebih besar yang perlu dipahami. Yakni proses perawatan Anis semasa hidupnya kurang mendapat perhatian. “Saat Anis dirawat ke Jember itu memang dapat bantuan. Tapi cuma 50 persen. Dia itu tidak mampu, makanya saat sakitnya kambuh, keluarganya membawa ke orang pintar, bukan ke dokter,” imbuh Hasanah.
Diharapkan, kejadian itu bisa diselesaikan secara keke luargaan karena memang ada kesalahan komunikasi. “Ka rena saya tetangganya, saya menganjurkan agar kasus itu diselesaikan dengan baik. Sebab, mereka itu masih satu keluarga,” papar Hasanah. Seperti diberitakan kemarin, lantaran dituding sebagai tukang santet, Ahmad Saeri menjadi sasaran pengeroyokan oleh tiga orang saat dirinya melayat
ke rumah almarhum Anis. Akibatnya, Ahmad mengalami patah tulang pada tangan kirinya dan langsung dilarikan ke RSUD Abdoer Rahem Situbondo. Kapolsek Banyuputih, AKP Suyitno mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan akan memintai keterangan dari sejumlah saksi. “Laporan sudah kami terima. Tetapi saat ini pihak keluarga Anis masih berkabung. Jadi nanti akan kami tindaklanjuti,” tegas AKP Suyitno. (mg1/als)
Masih Ada Alat Bukti Lain n PERMOHONAN... Sambungan dari Hal 40
“Kalau mau mengajukan banding itu hak setiap orang. Akan saya hadapi. Tapi yang pasti, kasus ini sudah dua kali digagalkan atau dikalahkan di PN Situbondo. Makanya di pertimbangan majelis hakim juga disebutkan nebis in idem,” ungkap Hadun. Ada sejumlah pertimbangan yang diambil oleh majelis hakim yang melatarbelakangi ditolaknya seluruh materi guga tan. Dalam amar putusan yang dibacakan, di antaranya, disebutkan tidak terpenuhinya persyaratan untuk dilakukan sumpah pemutus. Sebab, sum-
pah pemutus baru bisa dilakukan ketika sudah benar-benar tidak ada alat bukti. Dalam kasus gugatan yang di layangkan Indrawati, majelis hakim menilai masih sangat memungkinkan untuk mendapatkan alat bukti. Misalnya, keterangan saksi dari sejumlah pejabat berwenang yang menerbitkan surat-surat penting, hingga akhirnya terbit sertifikat hak milik yang kini ikut dipermasalahkan keabsahannya. Selain itu, waktu lebih dari 30 tahun dianggap terlalu panjang untuk mempermasalahkan terbitnya SHM. Apalagi, tanah yang dipermasalahkan kini sudah berpindahtangan kepada
orang lain. Munculnya SHM da lam perjalanan waktu itu merupakan salah satu indikator jika proses yang dilalalui melalui jalan yang prosedural. Diberitakan sebelumnya, pengajuan sumpah pemutus berawal munculnya sertifikat atas nama Sabar Budi dengan dasar adanya akta hibah nomor 98/ ASBGS/1978 tanggal 15 Juni 1978. Padahal, Indrawati merasa tidak pernah memberikan akta hibah itu. Dia menduga peralihan sertifikat tidak benar alias ada perbuatan melawan hu kum. Namun, penggugat ataupun tergugat sama-sama tidak bisa menunjukkan alat bukti. (pri/als)
Kepergok, Tetangga Ikut Diikat n BAN... Sambungan dari Hal 40
Sementara itu, sebelum aksi perampokan berlangsung, tetangga Harianto bernama Sentot keluar rumah hendak buang air. Namun, dia berpapasan de ngan kawanan perampok. Khawatir aksinya ketahuan, dua perampok langsung meng ha m p i r i S e nt o t d a n
me ngalungkan celurit ke lehernya. Se lanjutnya, kedua tangan dan kaki Sentot diikat dengan tampar dan mulutnya dilakban. Kemudian Sentot dibawa dan ditinggal di tengah sawah. Saat itulah kawanan pe rampok menjalankan aksinya di rumah Harianto. Di tengah aksi berlangsung, ibu Hariyanto bernama Riwani, pamit kepada seorang pe-
rampok untuk buang air kecil ke belakang. Saat itulah, setelah ada kesempatan kabur, Riwani lari dan meminta tolong warga untuk melapor kepada polisi. Warga pun kontan ada yang mendatangi rumah Hariyanto. Ada juga yang menghubungi polisi. Namun, saat warga dan polisi datang ke rumah korban, para pelaku perampokan sudah kabur. (mg1/als)
SUSU KAMBING MILKUMA... PILIHAN TEPAT UNTUK ATASI MAAG! MAAG atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut. Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obatobatan tertentu, atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Keluhan maag ini telah bertahun-tahun dirasakan oleh Abdul Samat, seorang Purnawirawan TNI. “Kalau maag saya kambuh, perut sering terasa mulas dan mual, rasanya mengganggu sekali, aktifitas jadi tidak nyaman.” Cerita warga Benowo, Surabaya, Jawa Timur tersebut. Untunglah, kini ia sudah menemukan cara tepat untuk mengatasi keluhan yang telah dialaminya selama 1 tahun lamanya itu, yakni dengan minum Milkuma, minuman serbuk susu kambing yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu kambing peranakan ettawa segar dan Gula Aren. Manfaat Milkuma telah dirasakan olehnya setelah minum selama 6 bulan. “Milkuma memang pilihan tepat untuk mengatasi maag saya. Setelah minum secara teratur, kini saya tidak pernah sakit maag lagi.” Ungkap kakek 9 cucu tersebut. Karena merasakan manfaatnya secara langsung, sekarang ia menyarankan orang lain untuk mencoba Milkuma, “Mari kita sehat bersama Milkuma.” Ajak pria berusia 65 tahun tersebut. Sebenarnya, banyak masyarakat kita yang belum
mengetahui tentang manfaat yang terkandung dalam susu kambing Milkuma. Berbeda dengan susu sapi, sesungguhnya susu kambing memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, energi, maupun lemak yang mendekati air susu ibu (ASI). Kini, hadir Milkuma yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas. Satu gelas susu kambing Milkuma memasok 20,0% dari nilai harian Riboflavin. Selain itu, Fluorine yang terdapat dalam susu kambing Milkuma bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh serta membantu pencernaan dan menetralisir asam lambung. Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Ditambah dengan kandungan Gula Aren bemutu tinggi sebagai pemanisnya, menjadikan Milkuma sebagai pilihan bijak untuk kesehatan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, terapkan pola hidup sehat seperti disiplin dalam pola makan, rutin berolahraga dan mengkonsumsi air putih paling sedikit 8 gelas/ hari. Dapatkan informasi lengkap tentang Milkuma di www.milkuma.com. Saat ini Anda bisa mendapatkan Milkuma di Apotek2 juga Toko Obat ter dekat dikota anda, atau hubungi, Jatim: 082120862055, Banyuwangi: 082141354607, Bangkalan: 082120862055, Sumenep : 082120862055, Situbondo : 082120862055. Depkes RI No.PIRT. 6.09.3328.01.395.
40
Jumat 19 Oktober 2012
Akibat Kurangnya Komunikasi Tuduhan Dukun Santet Berujung Penganiayaan BANYUPUTIH – Tuduhan warga sebagai dukun santet kepada Ahmad Saeri, 45, warga Sukorejo, Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih, yang berujung penganiayaan terhadap korban Rabu (16/10) lalu, diduga karena kurangnya komunikasi antara keluarga almarhum Anis dengan Ahmad Saeri. Sebelum meninggal, Anis yang juga kerabat Ahmad Saeri itu sebenarnya sempat dirawat ke RSUD Abdoer Rahem Situbondo. Karena diketahui dirinya menderita penyakit gagal ginjal, akhirnya tim dokter mereko-
mendasikan Anis dirujuk ke RSUD Dr Soebandi Jember. “Dia (Anis) sempat dirawat di sini. Tetapi karena tim medis merujuknya ke Jember, akhirnya dia di rawat di Jember,” ujar Imam, Kepala Tata Usaha RSUD Abdoer Rahem Situbondo kepada koran ini kemarin (18/10). Setelah menjalani perawatan yang ada di Jember, Anis pun pulang ke rumahnya di Sukorejo. Namun karena Anis kembali sakit, rencananya pada Rabu (16/10) lalu, Anis akan dibawa kembali ke RSUD Abdoer Rahem. Tetapi hal itu tidak sampai dilakukan karena Anis lebih dulu meninggal dunia Rabu dini hari. Sebelumnya, Anis yang sudah menjalani perawatan di Jember, oleh pihak keluarga dibawa kepada seseorang yang
konon seorang dukun. Saat berada di rumah dukun itulah, dikatakan bahwa Anis “diganggu” oleh seseorang. Akibatnya, karena kurang komunikasi, pihak keluarga menduga yang bukan-bukan dan menuding Ahmad Saeri telah menyantet Anis. “Sebelumnya kami juga membantu Anis. Tetapi setelah menjalani rujukan di RS Jember itu Anis sakit lagi. Tetapi karena pihak keluarga tidak mempunyai biaya, akhirnya mereka membawanya ke orang pintar,” ujar Hasanah Tahir, salah seorang anggota DPRD yang juga tetangga Anis. Ditambahkan, dirinya sangat menyesalkan tuduhan dukun santet yang berujung penganiayaan tersebut Baca Akibat...Hal 39
NUR HARIRI/RaBa
BERTOPENG: Kondisi kamar depan rumah Hariyanto di Desa Sumberwaru diobrak-abrik kawanan rampok kemarin (18/10).
Juragan Mangga Dirampok
Permohonan Sumpah Pemutus Ditolak SITUB OND O – Gugatan perdata yang menuntut dilakukannya sumpah pemutus (semacam sumpah pocong/ sumpah mimbar/sumpah klenteng) yang diajukan Indrawati (Wong Siok Ien) warga Sempu, Banyuwangi, terhadap Sabar Budi (Puek Lie Siong), kandas. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Situbondo yang dipimpin Andre SH, siang kemarin (18/10) menolak seluruh keinginan penggugat. Majelis hakim juga membebani penggugat untuk membayar biaya perkara. “Silakan para pihak yang merasa tidak puas dengan keputusan ini bisa melakukan banding. Sebab, di semua tingkat peradilan, sumpah pemutus samasama bisa diajukan,” kata ketua majelis hakim sesaat setelah mengetokkan palunya. Kuasa hukum penggugat, Sumardhan langsung menyatakan banding saat itu
Sikat Uang Rp 42 Juta, 2 Motor, dan Emas 40 Gram BANYUPUTIH - Warga Dusun Cotek, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, digegerkan aksi sekelompok penjahat yang merampok rumah milik Harianto, 36, dini hari kemarin (18/10). Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari itu, kawanan perampok berhasil membawa kabur sejumlah barang dan uang milik korban, yakni dua sepeda motor Honda Revo dan Mio Soul, uang tunai sebesar Rp 42 juta, dan dua kalung emas seberat 50 gram. Kawanan perampok yang diduga berjumlah empat orang itu masuk ke rumah Hariyanto dengan cara mencongkel jendela bagian depan. Saat berada di dalam, dua perampok langsung menendang dan mengancam Hariyanto dengan mengalungkan celurit ke lehernya. Ancaman yang sama juga dilakukan terhadap Nawari, orang tua Hariyanto. Selanjutnya, kedua tangan dan kaki Hariyanto dan orang tuanya diikat menggunakan tampar. Mulut keduanya dilakban. “Saat itulah, seorang perampok mengobrak-abrik dan menggeledah seisi rumah,” papar Nawari saat ditemui koran ini di rumahnya kemarin. Tidak hanya itu, pelaku juga meminta kunci mobil Terios kepada istri korban, Siti Nur Hasanah. “Saat seorang rampok menanyakan kunci mobil, saat itu anak saya mau dicekik. Saya dikalungi celurit. Tetapi, saat perampok itu menghidupkan lampu kamar, tiba-tiba lampunya korslet dan mati. Akhirnya, rampok itu urung membawa mobil karena kuncinya tidak ketemu,” kata Siti sambil menunjukkan kamar yang digeledah kawanan perampok. Data yang berhasil dikumpulkan, kawanan perampok yang diperkirakan empat orang itu datang ke rumah korban menggunakan sebuah mobil dan satu sepeda motor Vixion. Saat beraksi, para perampok diketahui sama-sama mengenakan topeng. “Kami tidak tahu siapa mereka. Sebab, semua memakai topeng, jadi tidak tahu wajahnya,” pungkas Nawari, orang tua Hariyanto. (mg1/c1/als)
EDYSUPRIYONO/RaBa
AJUKAN BANDING: Kuasa hukum penggugat Sumardhan (kiri) kecewa putusan majelis hakim kemarin.
juga. “Keputusan yang mulia majelis hakim sangat bertolak belakang dan jauh dengan tuntutan kami. Kami menyatakan banding,” kata pengacara asal Malang tersebut. Sumardhan mengaku sangat kecewa dengan putusan yang diterimanya. Sebab, putusan hakim jauh dari substansi persoalan munculnya gugatan. Sebab, yang dipersoalkan adalah munculnya akta hibah. “Tentu seharusnya yang dibuktikan itu adalah munculnya akta hibah yang dijadikan landasan terbitnya sertifikat,” terangnya usai sidang. Kata dia, penggugat maupun tergugat sudah sepakat menjadikan sumpah sebagai alat bukti. “Tapi hakim malah menolak. Ada apa ini? Seharusnya diakomodasi dulu kemauan menjadikan sumpah sebagai alat bukti. Karena penggugat maupun tergugat sama-sama tak bisa menunjukkan alat
bukti adanya akta hibah. Bukan sertifikat, itu urusan nanti,” tandasnya. Karena itulah, dia mengaku tidak akan pernah tinggal diam dengan keputusan majelis hakim. Selain mengajukan banding juga akan melaporkan hakim kepada Komisi Yudisial dan kepada Mahkamah Agung. “Keputusan ini sangat tampak memihak dan tidak adil kepada kita,” tandasnya. Sementar itu, kuasa hukum tergugat, Mohammad Hadun, berekspresi sumringah atas keputusan majelis hakim. Dia langsung tersenyum puas dan bertepuk tangan begitu sidang selesai. Ini diikuti sejumlah pendukungnya. “Horas…!” teriaknya sambil mengepalkan tangan. Kata dia, keputusan majelis hakim menolak gugatan tersebut tidak datang tiba-tiba. Tapi berdasarkan fakta selama persidangan dilakukan Baca Permohonan...Hal 39
NUR HARIRI/RaBa
BARANG BUKTI: Salah satu sepeda motor milik Harianto yang ditinggal di jalan oleh pelaku.
Ban Kempis, Motor Ditinggal DUA sepeda motor yang dibawa perampok berhasil ditemukan petugas Polsek Banyuputih beberapa sesaat setelah aksi perampokan terjadi. “Karena kejadiannya masih baru, waktu itu anggota yang datang ke lokasi langsung melakukan pengejaran. Kami menemukan sepeda motor Revo sedang disandarkan di pohon asam. Diduga sepeda motor itu sengaja ditinggal karena bannya kempis,” ujar Kapolsek Banyuputih, AKP Suyitno. Dalam pengejaran tersebut, polisi juga berhasil menggagalkan kawanan perampok yang mem-
bawa kabur Mio Soul milik Harianto. Saat terjadi pengejaran, dua perampok yang membawa kabur Mio Soul terjatuh dan langsung lari ke tengah area persawahan. “Sayangnya, karena masih gelap, pelaku berhasil kabur dan menghilang,” imbuh AKP Suyitno. Dikatakan, pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Saat ini masih dalam penyelidikan. Kami bekerja sama dengan Reserse Polres dalam menangani kasus perampokan ini,” tegas AKP Suyitno Baca Ban...Hal 39
KHR Azaim Ibrahimy Setengah Tahun Memimpin Ponpes Sukorejo (1)
Pernah Berpikir Ingin Berdakwah di Bumi Cendrawasih Tak pernah terlintas di benak Kiai Zaim jika dirinya akan memegang pucuk pimpinan di pesantren yang didirikan KHR Syamsul Arifin ini. Namun, keadaanlah yang membuatnya kini harus mencurahkan segenap waktu dan kemampuannya. EDY SUPRIYONO, Situbondo PUTRA sulung (alm) Nyai Zainiyah As’ad (kakak kandung Kiai Fawaid) dengan (alm) KH. Dhofir Munawar ini mengaku hanya pernah terlintas akan membantu sang paman (alm) Kiai Fawaid memimpin Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo. “Yang ada dalam benak saya hanya berkhidmat mendampingi paman. Tapi, kalau diizinkan keluarga dan paman untuk tinggal di luar, saya lebih memilih
tinggal di luar (Jawa),” ujar KHR Azaim Ibrahimy, pengasuh P2S2 Sukorejo. Kiai Zaim menilai, di Tanah Jawa sudah banyak mubaligh yang efektivitas dakwahnya mulai berkurang. Bahkan, terkesan berebut umat dan wilayah-wilayah dakwah. Dengan ke luar Jawa, tentu lebih banyak yang membutuhkan. “Suatu ketika Syaiful Islam Al-Payage (anak angkat Kiai Fawaid) bercerita perkembangan dakwahnya di Bumi Cendrawasih Papua. Saya tertarik bahkan saya yang menawarkan diri untuk hijrah ke sana. Berbagi ilmu di sana,” terangnya. Bagi kiai yang masih lajang ini, perjuangan di manapun sama. Apalagi, sejak menuntut ilmu di Makkah dirinya sudah di tempa secara fisik dan mental untuk siap ditempatkan di manapun. Ketika baru masuk pesantren, jiwa raganya sudah dipasarahkan kepada sang guru. “Ibunda Umi Zainiyah As’ad saat menelepon saya menjelang akhir hayatnya menegaskan, ‘Ngkok lha
EDY SUPRIYON/RaBa
TAKDIR: Kiai Zaim kali pertama menginjakkan kaki di Sukorejo 14 April lalu.
leggeh, be’en bedeh e Mekkah apolong ben Abu Yazid Muhammad’ (saya sudah plong, kamu sudah ada di Makkah bersama Sayyid Abu Yazid Muhammad). Ini kan bahasa pasrah total,” kenang kiai yang gemar menggunakan surban di kepala itu.
Jika dirinya harus kembali ke Sukorejo, kata Kiai Zaim, karena permintaan keluarga besarnya dan sejumlah simpatisan Pesantren Sukorejo yang berkirim surat secara resmi kepada sang guru, Sayyid Abu Yazid Ahmad Al Maliki di Makkah. “Ini mengingat
kondisi di pesantren sangat membutuhkan agar peralihan kepemimpinan segera menemukan sosok pengasuh yang baru,” ungkapnya. Ditanya apa yang sudah dan akan dilakukan untuk pesantren yang telah dibesarkan pendahulunya itu, Kiai Zaim memilih bercerita latar belakang pendirian pesantren yang ada di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, itu. Kata dia, sejarah awal berdirinya pesantren sangat lekat dengan kisah KHR Syamsul Arifin dan empat kawannya melakukan dialog dengan lima kawanan singa yang menguasai P2S2 Sukorejo yang kala itu masih berupa hutan belantara. Kiai Syamsul meminta izin kepada lima kawanan singa, seolah-olah lima sosok manusia itu akan menggantikan lima singa. Kisah itu, kata dia, memiliki filosofi bahwa Kiai Syamsul dan teman-temannya kala itu akan merubah hutan belantara di Sukorejo menjadi tempat manusia yang penuh dengan peradaban.
“Itulah yang menjadi pesan moral bagi saya. Pesantren ini terbangun untuk merubah dari karakter belantara dan kebinatangan menjadi karakter manusia yang berperadaban. Ini sampai kapanpun. Artinya, saat belantara dan binatang buas tak ditemukan, namun karakter-karakter kebinatangan dan hukum rimba masih ditemukan. Itulah yang perlu kita rubah menjadi keadaan peradaban berkemanusian. Nilai-nilai itu yang akan terus kita pegang,” paparnya. Kiai yang menyukai sastra ini mengaku tak terlalu sulit beradaptasi dengan lingkungan Sukorejo yang sekitar sepuluh tahun ditinggalkannya menuntut ilmu di Makkah. “Saya lahir dan dewasa di sini. Kemudian melanjutkan pendidikan di Makkah sepuluh tahun. Tentunya saya sangat banyak mengenal kultur pesantren maupun pola pikit masyarakat di sekitar pesantren. Saya hanya perlu beradaptasi dengan perubahan apa saja selama sepuluh tahun itu,” ungkapnya. (bersambung/als)