Radar Banyuwangi | 19 Oktober 2014

Page 1

19 OKTOBER

TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Peter Pculy Patahkan Dominasi Rider Iran

HAJI

SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS

TEMPAT KHOTBAH NABI: Di atas lempeng batu di Jabal Rahmah ini Nabi Muhammad Saw khotbah wukuf sambil duduk di atas unta.

Mberebes di Tempat Nabi Khotbah Wukuf

BANYUWANGI - Internasional ganda dalam etape tersebut. Dia Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) juga berhasil merengkuh poltelah menuntaskan etape ketiga. kadot jersey setelah menjadi Stage ketiga tersebut di luar yang terbaik dalam best climbers prediksi, tim asal Iran gagal me- classification on mountains poin. rebut posisi terdepan. Padahal, Lagi-lagi dia unggul atas duo selama ini tim Iran dikenal sebagai Iran yang terus menguntit di raja tanjakan. belakangnya. Namun, domiPembalap satu nasi tim Iran itu juga berhak menggunakan mampu dipatahkan pembalap asal yellow jersey daPrancis yang terlam general classigabung bersama international tour de fication on time. Singha Infinite Yang menarik, Thailand. Dia adapembalap satu itu lah Pculy Peter. Pembalap satu kembali mempecundangi dua itu masuk finis di Paltuding, Gu- pembalap Iran. Meski begitu, dia nung Ijen, terdepan dengan catatan masih harus kerja keras jika ingin waktu 6 jam 13 menit 58 detik. mempertahankan posisi di etape Kemenangan pembalap satu terakhir. Mengingat, selisih waktu itu cukup spesial. Bagaimana tidak, yang dia catat cukup tipis. dia sukses mempecundangi duo Kepada awak media, dia mengapembalap Iran yang memperkuat ku senang karena berhasil menjadi Pishgawan Yazd Cycling Team. yang terdepan. Menurut dia, Mereka adalah Hossein Askari di persaingan antar pembalap cukup posisi runner up dan Amir Zargari ketat. Sebab, ada empat pembalap di urutan ketiga. Meski menang, yang terus mengejar hingga finis. tapi selisih waktu yang dicatat ‘’Tapi, saya meninggalkan para atas pembalap di belakangnya pesaing saat 5 kilometer menjelang cukup tipis, yakni hanya 69 detik. finis,’’ ujarnya ■ Baca Peter...Hal 35 Pculy Peter mendapat sukses

KEMARIN saya kembali ke Arafah. Bukan untuk wukuf—wukuf hanya sekali dalam setahun! Juga bukan untuk berdoa di Tugu Cinta. Melainkan untuk napak tilas: tempat Nabi Muhammad Saw khotbah wukuf saat melaksanakan haji wada’. Tugu Cinta di puncak Jabal Rahmah kemarin masih ramai pengunjung. Umumnya jamaah haji Indonesia. Ratusan jamaah berdesak-desakan menapaki jalan setapak menuju puncak. Di bawah siraman mentari yang mulai menyengat. Sampai puncak mereka berdoa di sekitar Tugu Cinta. Konon, di tugu Laporan: itu Ibu Hawa dan Nabi SAMSUDIN Adam bertemu kembali. ADLAWI Tertulis dalam sejarah, Dari Makkah, setelah “terusir” dari surga, mereka terpisah. Ibu Arab Saudi Hawa telantar di Jeddah (bahasa Arab jiddah berarti nenek). Adam, konon, di India ■ Baca Mberebes...Hal 35 FOTO-FOTO: NIKLAAS ANDRIES/RABA

TURIS: Pengunjung dan penambang belerang masih nekat mendaki Gunung Ijen meski asap kebakaran membumbung tinggi di gunung tersebut pukul 10.00 siang kemarin.

Titik Api Dekati Pos Paltuding BANYUWANGI - Kebakaran hutan di lereng Gunung Ijen, Banyuwangi, memasuki hari keempat kemarin (19/10). Namun, tanda-tanda api bakal padam masih jauh dari harapan. Upaya pemadaman api oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur dan Badan

CUACA

Belum Turun Hujan karena Awan Minim BANYUWANGI - Bulan Oktober ini sebagian wilayah Jawa Timur telah memasuki masa peralihan musim, yaitu dari musim kemarau ke musim hujan. Peluang terjadinya hujan yang tidak merata di Kabupaten Banyuwangi dapat terjadi. Kondisi cuaca untuk wilayah Banyuwangi dan sekitarnya umumnya cerah berawan, bahkan sampai saat ini kondisi cuaca di Banyuwangi masih relatif Baca Belum...Hal 35 panas ■

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi terus dilakukan. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, api masih tampak menyala di sejumlah titik. Bahkan, dari Pos Paltuding, asap putih tampak membumbung tinggi. Sebelumnya, api terdeteksi berada di 2,6 Km dari

Paltuding atau Pondok Bunder, tapi kini api sudah sampai di sekitar rute pendakian menuju kawah. Bahkan, kini api sudah mendekati Pos Paltuding. Api di jalur pendakian itu bisa dilihat dengan jelas dari jarak 1,5 Km dari Paltuding ■ Baca Titik...Hal 35

Petugas Bawa 21 Jet Shutter SEMENTARA itu, upaya pemadaman kebakaran yang melanda kawasan hutan di Gunung Ijen terus dilakukan hingga sore kemarin (19/10). Selain menerjunkan tim dari BPBD Banyuwangi di lapangan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Jawa Timur

juga menyertakan satuan personel penjinak api. Pasukan pemadam kebakaran itu juga didukung elemen masyarakat, seperti Masyarakat Pencinta Api (MPA). Mereka dibekali sejumlah perlengkapan pemadam seperti, jet shutter ■ Baca Petugas...Hal 35 HANGUS: Asap kebakaran memadati langit di punggung bukit, kawasan Gunung Ijen, sekitar pukul 14.00 kemarin.

LEGISLATIF

GALIH COKRO/RABA

EKSTREM: Rider asal Prancis, Peter Pculy (helm kuning) dari tim Singha Infinity Thailand dikepung para pembalap Iran di tanjakan Tawonan, lereng Gunung Ijen, Banyuwangi, kemarin.

Ambulans Nyungsep di Erek-erek SEMENTARA itu, musibah terjadi saat perhelatan Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) etape ketiga kemarin. Sebuah mobil ambulans nyungsep di Erek-erek lereng Gunung Ijen, Banyuwangi, sore kemarin (19/10). Akibatnya, mobil ambulans yang tercatat sebagai mobil operasional Puskesmas Grajagan itu rusak parah.

Diduga, kecelakaan tunggal tersebut terjadi saat mobil tidak kuat melaju di jalan menanjak. Toyota Kijang Innova tersebut pun mundur. Tak ayal, mobil bernopol polisi P 8108 VP itu nyungsep di tepi jurang dan menghantam pohon. Kaca mobil pecah. Atap mobil bantuan APBD 2007 itu pun ringsek ■ Baca Ambulans...Hal 35

Pelesir ke Thailand Bersama Agen Koran Jawa Pos Radar Banyuwangi yang Beruntung (5-Habis) SIGIT HARIYADI/RABA

BERBENAH: Petugas membersihkan pot bunga di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (18/10).

Pembersihan Jelang Pelantikan Pimpinan BANYUWANGI - Rapat paripurna istimewa pengucapan sumpah/janji pimpinan definitif DPRD Banyuwangi dipastikan digeber Senin besok (20/10). Segala persiapan dilakukan untuk menyukseskan agenda sakral tersebut. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di kantor dewan kemarin (18/10), sedikitnya tujuh staf kebersihan dan tenaga harian lepas (THL) Sekretariat DPRD sibuk membersihkan kantor wakil rakyat yang terhormat tersebut. Bukan hanya membersihkan ruang rapat paripurna yang diproyeksi menjadi venue utama pelantikan, setiap sudut kantor DPRD juga mereka bersihkan ■ Baca Pembersihan...Hal 35 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Nikmati Anggur di Hamparan Kebun Dekat Danau

Singapura menguruk, Situbondo mengeruk… beda tipis

Pelesir bersama agen koran dan pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi memasuki hari terakhir di Thailand. Perjalanan yang difasilitasi Pesona Ijen Tour & Travel kali ini menyuguhkan pengalaman beda di hamparan kebun anggur. HUJAN turun ketika kami baru keluar dari Nong Nooch Village. Alhamdulillah, hujan turun hanya sekitar lima menit. Menurut pemandu wisata kami, Charly, di Bangkok tidak ada pegunungan tinggi. Yang ada sebatas bukit yang tidak terlalu tinggi, contohnya Silver Lake.

Pasir Pantai Panarukan dikeruk

HIJAU: Rombongan agen koran Jawa Pos Radar Banyuwangi di kawasan kebun anggur Silver Lake, Thailand.

Warga Bangorejo digegerkan gubuk tak bertuan Dibuatkan saja BPGB (Bukti Pemilik Gubuk Bermotor)

DOK. BENNY SISWANTO/RABA

Udara segar kami rasakan ketika mulai memasuki kawasan Silver Lake. Ada kincir angin khas Belanda dan tampak

hamparan perkebunan anggur yang sangat luas. Danau menjadi latar belakang kebun itu dengan air yang berkilau seperti

perak saat ditimpa sinar matahari. Taman di Silver Lake didesain dengan rapi ■ Baca Nikmati...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


EKONOMI BISNIS

30

R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Minggu 19 Oktober 2014

Dolar Merangkak Naik, Perajin Panci Gelisah GENTENG - Melemahnya rupiah terhadap dolar ternyata berpengaruh terhadap pelaku usaha, terutama perajin panci. Mereka mengaku gelisah karena bahan baku usahanya naik 10 persen. Aluminium yang mulanya Rp 35 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Kenaikan harga itu termasuk paling tinggi. “Naik hingga 10 persen. Itu dampak dolar yang menguat,” cetus Hendri, 35, salah satu perajin panci asal Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Hendri menyebut, meski bahan dasar usahanya naik 10 persen, tapi pihaknya tidak bisa menaikkan harga untuk menyesuaikan kenaikan itu. Sebab, yang menjadi target usahanya adalah masyarakat menengah ke bawah. “Kita tidak bisa menaikkan harga hingga 10 persen, maksimal ya naik lima persen,” katanya. Selain dolar naik, kekeringan ternyata juga menjadi pemicu

TOHA/RABA

PENGARAHAN: Kakandatel Banyuwangi, Rizka Muchtar memberi sambutan dalam pelatihan even Indonesia Awan Pengetahuan, Senin (13/10) di lantai dua Telkom Banyuwangi

Ratusan Guru Diajari Melek TIK

SHULHAN HADI/RABA

TEKAN: Perajin panci menaikkan harga produk secara perlahan.

lesunya industri tersebut. Warga yang sebagian besar petani enggan belanja peralatan dapur. “Uang dipakai untuk kebutuhan

sehari-hari,” ujarnya. Akibatnya, pendapatan Hendri berkurang. Itu berpengaruh terhadap perputaran uang di perusahaannya.

“Kalau karyawan tetap kita beri hak yang sama, kita yang pusing karena pendapatan berkurang,” keluhnya. (sli/c1/abi)

SIP Panji, Diler Berstatus R Shop PANJI-Diler Yamaha SIP Panji, Situbondo, adalah salah satu diler yang berstatus R-Shop. Artinya, diler ini menyediakan motor terbaru Yamaha termasuk R15 dan R25. Kedua motor sport series terbaru itu bisa dibeli di Yamaha SIP Panji, Situbondo. Shop Manager Yamaha SIP Panji, Trija Gayuh Laksana, SE, menjelaskan di Situbondo diler SIP Panji adalah satu-satunya diler yang berstatus RShop. Bahkan, selain menyediakan stok series terbaru, kelebihan dari diler ini adalah memiliki fasilitas klaim langs-

BANYUWANGI

ung ke Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Klaim ini dilakukan ketika ada complain tentang produk yang diterima konsumen. Trija menambahkan, sebagai diler 3 S (sales, service, spare part) pihaknya juga memberi berbagai program yang menguntungkan. Seperti saat pembelian untuk Yamaha X-Ride mendapat hadiah langsung helm full face atau membeli Yamaha Soul GT mendapatkan hadiah langsung TV LCD. “Masih ada kesempatan untuk mendapatkan,” katanya. (*/abi)

SITUBONDO

membuka Broad Band Learning Center (BLC) untuk dimanfaatkan bagi guru dan murid yang membutuhkan pendalaman TIK lebih lanjut. “Saat ini Telkom Banyuwangi sudah menyebarkan 1.200-an titik WiFi, maka harus digunakan semaksimal mungkin,” katanya. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Drs Sulihtiyono menjelaskan arus perkembangan zaman dewasa ini mengharuskan para guru untuk lebih kreatif, terutama di bidang Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) dalam ruang lingkup proses belajar mengajar, baik di mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Sejatinya, saat ini metode pembelajaran tak harus lagi terpaku pada teori, namun harus diimbangi dengan proses belajar mengajar melalui praktik lapangan yang akan lebih cepat memberikan pemahaman kepada siswa. “Jadi sangat penting untuk guru harus memahami teknologi, dan dari dasar itu pula kita laksanakan bimbingan teknis (Bimtek) untuk guru di bidang TIK. Karena untuk saat ini proses belajar mengajar tidak lagi harus terpaku dengan teori namun harus dilakukan praktek nyata, “ kata Sulihtiyono.(*/abi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Rumah & Ruko

Rumah Lugonto

Ruko Borobudur

Nissan Datsun

DIJUAL Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bisa dibeli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Rumah lok kebalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Djl Ruko 2 lantai, SHM, ukuran 5x12m. Jl Borobudur (Blkng Pemda) tengah kota. Harga Rp. 450 Juta nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825

Nissan Datsun Expo dan Launching Nissan All New X-Trail 17-19 Okt 2014 di Sun East Mall Gtg, Hrg Khusus, Hadiah Langsung 0333-4460222

Rumah Balak

Jl. Borobudur

L3000M2

Jl. Nangkaan

Kalipuro Asri

Djl Cpt Tnh L+-600m2 Pnggir Jln Nangkaan Paowan Stb 200 jt Nego H. 081233851430

Djl Segera Rumah Baru Lantai 2 140m2 (Kalipuro Asri) Tlp. 082232010444

Tanah Kapling

Jl. Anggrek

Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

Djl Tanah 2 Kapling L.440m2 Blkg K.Dinsos. Jl ANggrek stb 170jt Hub.08563639318

BANYUWANGI

PEMBERITAHUAN

Aceh, Yogyakarta, dan Bogor. Tujuan kegiatan ini untuk memberi pelatihan kepada para guru mulai tingkat SD, SMP hingga SMA dan sederajat, yang tingkat penguasaan komputernya masih pemula. “Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini guru mampu mengoperasikan komputer dan menguasai software melalui microsoft office, metode mind mapping dan fasilitas internet yang dapat mendukung proses belajar dan mengajar,” kata Dyka kemarin. Hal senada juga dikatakan Kakandatel Banyuwangi, Rizka Muchtar. Menurutnya, Telkom menyambut baik kerja sama itu karena untuk menciptakan tenaga pengajar yang handal, apalagi pembangunan kapital sumber daya manusia di abad 21 adalah hal yang mutlak. “Populasi generasi muda saat ini menjadi bagian terbesar di Indonesia. Mereka merupakan generasi modern yang menantikan inovasi dalam banyak hal, termasuk pembelajaran, sehingga tenaga guru harus ditingkatkan kualitas pengetahuannya terkait teknologi ini,” ungkapnya. Rizka menegaskan mau tidak mau, siap tidak siap, guru abad sekarang harus mampu mengoperasikan teknologi informasi (internet), sebab kalau tidak akan kalah bersaing. Telkom

BANYUWANGI

Jual Tnah L 3000m2 SHM Strategis Pinggir Jalan Raya BU Hp: 085230531870

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI-Dengan dimulainya kurikulum 2013 sebagai acuan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, kualitas pengajar pun harus meningkat dengan tren belajar menggunakan computer oriented. Tetapi masih banyak sekolah yang menghadapi kendala dengan kurikulum 2013 tersebut. Salah satu adalah tenaga pengajar yang belum mumpuni. Bahkan tidak sedikit guru yang masih awam dengan penggunaan komputer. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kemampuan SDM sekolah, PT. Telkom Indonesia menyelenggarakan even Indonesia Awan Pengetahuan (IAP). Even yang berbentuk pelatihan ini diikuti sekitar 100 guru mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA dan sederajat. Pelatihan itu digelar mulai tanggal 13 hingga 16 Oktober 2014, di lantai dua Kantor Telkom Banyuwangi. Pelatihan hasil kerja bareng EIndonesia Initiative (EII) tersebut, dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Drs Sulihtiyono dan disaksikan Kakandatel Banyuwangi, Rizka Muchtar. Perwakilan bareng E-Indonesia Initiative (EII), Dyka menjelaskan pelatihan ini digelar secara road show di lima kota, yaitu Banyuwangi, Balikpapan,

STNK Hlg STNK P 2493 VD an Sahri, Dsn. Krajan RT. 3/3 Ds. Kemiren, Glagah

ALL NEW XENIA

BANYUWANGI New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B

Marketing/Salesman Dbthkn Marketing/Salesman di Bidang Bhn Bangunan-Cat, Gaji+Komisi Tinggi. Syart: Berpengalaman, Jujur, Krj Keras Min. SMA, Spd mtr, SIM C, Siap dgn Target Lmrn: Argopuro 8A - (0333) 412762

DIJUAL Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa, SHM Lok DS Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Ruko 2 lantai, lok strategis belakang Pemkab; Jl Borobudur SHM, ukrn 5x12m. Harga Rp. 450 Jt nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

Minggu 19 Oktober 2014

BERITA UTAMA R A D A R

Pasir Pantai Panarukan Dikeruk

OPO MANEH

Pencari Kerang Belum Ditemukan PESANGGARAN - Sejak dinyatakan hilang pada Senin (13/10), hingga kemarin nasib Agus Deni Kurniawan, 28, warga Kampung Umpang Karang, Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, belum diketahui. Sulitnya medan di lokasi hilangnya korban di kawasan Cempaluk dan ombak di laut selatan yang besar menjadi salah satu penyebab korban sulit dilacak. “Medannya terjal dan rawan. Ombak sangat besar,” terang Sumari, 50, warga Dusun Rowojambe, Desa Sumberagung. Sumari menyebut, para pencari karang di lokasi kejadian tidak bisa memprediksi datangnya ombak. “Ombaknya masuk seperti lewat sungai terus menghantam. Saya sekarang sudah tidak berani,” ujar pria yang pernah menjadi SHULHAN HADI/RABA pencari kerang sampir itu. Pelda (TNI) Poniran. Dia menambahkan, harga kerang sampir cukup mahal. Itu, jelas dia, menyebabkan sebagian orang tertarik mencarinya. Di antara pencari kerang bukanlah nelayan asli dan mereka sering mengabaikan keselamatan. “Satu wadah kecil bisa dapat Rp 10 ribu. Sekali mencari bisa mendapat Rp 100 ribu,” ungkapnya. Sementara itu, komandan Pos TNI AL Pancer, Pelda (TNI) Poniran, mengatakan pencarian yang dilakukan bersama warga memang belum membuahkan hasil. Jika melihat hitungan hari, semestinya mayat korban sudah mengapung dan ditemukan. “Semestinya sudah ditemukan. Coba kita tunggu besok,” jelasnya. Poniran mengimbau warga memperhatikan keselamatan saat beraktivitas di laut. Kalau dirasa membahayakan dan rawan tersapu ombak, sebaiknya jangan nekat atau memakai pelampung. “Kalau ombak besar jangan lupa memakai pelampung. Jangan terlalu nekat, utamakan keselamatan,” imbaunya. (sli/c1/abi)

31

B A N Y U W A N G I

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

BANDEL: Dua alat berat masih beroperasi di lokasi galian C di Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh.

Galian C Ditutup Beroperasi Lagi SEMENTARA itu lokasi penambangan pasir di Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, yang sudah ditutup petugas gabungan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Satpol PP, dan Polres Banyuwangi, kini beroperasi lagi. Papan peringatan berwarna merah yang masih terpasang di jalan masuk menuju lokasi penambangan pasir ilegal itu masih berdiri kokoh. Tulisannya juga masih terlihat jelas dan bisa dibaca. Sayang, papan berwarna merah tersebut seolah sudah tak berarti lagi. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi datang ke lokasi galian C itu, lokasi penambangan pasir yang berada di tengah lahan

pertanian produktif terlihat ada belasan dam truck mengantre untuk menanti giliran diisi oleh alat berat, Sabtu (18/10). Di lokasi penambangan pasir itu, terdapat dua unit alat berat yang beroperasi mengeruk pasir untuk dipindahkan ke bak damp truck yang sudah menunggu. Sejumlah sopir yang ada di lokasi itu, enggan untuk menyebut pemilik tambang tersebut. “Saya di sini hanya beli material pasir,” ujar salah seorang sopir yang enggan disebutkan namanya. Berdasar informasi yang dihimpun di lapangan, lokasi penambangan galian C di Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh itu sudah beroperasi kembali sejak sepekan silam. Penutupan yang dilakukan petugas,

hanya berlaku sementara saja. Lokasi penambangan pasir yang berada di tepi jalan raya menuju Kecamatan Songgon, itu ditutup sementara pada Jumat (17/10). Pasalnya, lokasi jalan di sekitar galian C itu dilewati peserta Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI). “ Saya sendiri juga heran, seperti sudah ada yang ngoling (memberi tahu) untuk tidak beroperasi,” ujar salah seorang warga sekitar yang enggan dikorankan namanya. Sayangnya, Kepala Seksi (Kasi) Penyidikan dan Penindakan, Satpol PP Banyuwangi, Ripai, belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui hand phone (HP), ternyata tidak diangkat. Short message service (SMS) yang dikirim juga tidak dibalas. (ddy/c1/abi)

PANARUKAN - Penambangan pasir secara ilegal ternyata sudah menggila di wilayah Kabupaten Situbondo. Pantai di sepanjang Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, ternyata juga dikeruk hingga cukup dalam. Penambangan pasir di wilayah pantai yang diduga tidak mengantongi izin itu menggunakan alat berat. Warga sekitar kini resah, karena pengerukan pasir laut itu dianggap membahayakan. Apalagi, lokasinya dekat dengan perumahan penduduk. ”Kalau dibiarkan, lama-lama rumah warga bisa tenggelam,” cetus Agoes Irmawanto, salah satu warga Desa Duwet. Menurut Agoes, penambangan pasir laut itu selain merusak ekosistem, juga bisa menimbulkan abrasi di sekitar pantai. “Sekitar pantai itu merupakan satu bentangan yang harus dijaga kelestariannya,” katanya. Oleh sebab itu, terang Agoes, dirinya akan melaporkan adanya penambang pasir laut yang di-

duga ilegal itu kepada bupati dan Polres Situbondo. Sebab, itu melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selama ini warga sudah sering melakukan protes. “Warga meminta penambangan pasir ilegal itu segera dihentikan,” pintunya. Sayang, aspirasi warga yang menolak penambangan pasir laut itu tidak pernah digubris pemerintah. Buktinya, sampai saat ini tidak ada tindakan jelas. “Kami sudah sering melaporkan aktivitas tambang pasir itu ke kantor desa, tapi belum ada tindakan,” kata salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya. Menurut warga itu, penambangan pasir laut di Dusun Gugur, Desa Duwet, sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Mayoritas penambang berasal dari luar Situbondo. “Penambangan itu menggunakan alat berat dan dump truck,” ujarnya. (bib/c1/abi)

HABIBUL ADNAN/JPRS

BIKIN RESAH: Penambangan pasir laut di Panarukan masih berlangsung hingga sekarang.

Warga Digegerkan Gubuk Tidak Bertuan BANGOREJO - Puluhan warga Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, mendatangi sawah milik Harsono, 59, warga setempat, kemarin. Mereka penasaran dengan berdirinya gubuk di sawah itu. Harsono mengaku tidak pernah mem_ bangun gubuk di sawahnya. Selama ini dia juga tidak pernah menyuruh orang membuat gubuk di sawahnya. “Yang membangun gubuk tidak pernah minta izin kepada saya,” cetus Harsono. Pendirian gubuk itu diduga warga sebagai upaya penyerobotan lahan seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu. “Pemilik lahan sudah punya sertifikat, tapi kalah dengan bukti berupa petok,” katanya. Warga yang datang ke sawah Harsono ada yang emosi dan berniat membong-

SHULHAN HADI/RABA

EMOSI: Warga tidak sabar ingin membongkar gubuk.

kar gubuk tersebut. Tetapi, tindakan itu diurungkan setelah dicegah warga lain. “Kita pilih lapor ke polsek. Gubuk tetap dibiarkan,” ungkapnya.

Ditambahkan Mudai, salah satu putra Harsono, pihaknya berharap polisi segera menyelidiki pembuat gubuk di lahan milik orang tuanya. “Kami berharap bapak polisi mem-

bongkar gubuk itu. Kalau tidak, nanti kami yang akan membongkar,” ancamnya. Kepala Desa (Kades) Ringin Telu, Dodik HS, berharap warga tidak bertindak sebelum ada pendampingan dari pihak kepolisian, termasuk membongkar gubuk. Pemerintah desa, jelas dia, akan mendukung dan melindungi warganya selama di jalur yang benar “Ini menjadi bahan evaluasi bagi desa,” katanya. Sementara itu, Kapolsek Bangorejo, Iptu Ali Masduki, melalui Kanitreskrim Aiptu Karjono mengatakan, memang ada laporan terkait pendirian gubuk di salah satu sawah milik warga Dusun Yudomulyo, Desa Ringin Telu. Laporan itu akan tetap ditangani dengan melakukan penyelidikan. “Kami akan menyelidiki pendiri gubuk itu dan saya mengimbau masyarakat sabar dan jangan bertindak anarkis,” cetusnya. (sli/c1/abi)


BUDAYA

34

R A D A R

Jawa Pos

Minggu 19 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

SAJAK- SAJAK

Banyuwangi

Judul Rumahku Pengirim: Faza Tsaniya Hurin, SD Negeri 1 Cluring,

Margo Utomo

Bersama pesawat latih pilot Blimbingsari Hamparan wajahmu, kupotret Dari Sukomade, Telukhijau, Rajegwesi Pesarongan, Pancer, Pulau merah Nglampon, Rowobiru, Grajagan Bedul, Pancur, Plengkung Tanjung Sembulungan, Muncar, Gumuk Kantong Palukuning, Blimbingsari, Pulau Santen Pantai Boom, Ketapang, dan Watudodol Dari Banyuwangi, Kepatihan, Kedayunan Macan Putih, Rowo Bayu, Blambangan Benculuk, Cluring, Glenmor, Kumitir Dari Taman Sri Tanjung, Taman Suruh, Taman Blambangan Taman Sari, AIL, Pancoran Atlanta, Umbul Pule, Jatirono Dari angklung, kuntulan, jaranan rengganis, janger, gandrung tulupan, gajah oleng, dan seblang Dari petik laut, kebo–keboan, tumpeng sewu ider bumi, mantu kucing, sabuk mangir Dari rujak soto, sego tempong, genjah arum bakiak, warung bathokan, kue kucur Dari Masjid Baiturrohman, Klentheng HooTiong Bio Umpak Sanga, Gereja Genteng, Vihara Jedhing Dari Baluran, Sadengan, Alas Purwo, Meru Betiri Dari Watu Dodol, Watu Gantung, Watu Gong Gua Istana, Gua Gajah, Gua Maria Terowongan Merawan, gua Jepang, Kawah Ijen Kalibendo, Kali Badeng, Lider foto–foto itu kupajang di Museum Blambangan

Memandang wajahmu Terasa unik Berkilas balik “wong Londo” Bugar memoles parasmu Senyum wajahmu, menambah umur panjang pohon-pohon langka merindangi halaman hatimu keteduhan, kenyamanan kau tawarkan kepada pencari kedamaian kau mandikan di kolam renang daki–daki dosa dari perjalanan bau tinja lembu, mengudara dari kandang sapi perah “holand” fermentasi susu segar keju, dan sambel teri bercampur pete bisa melupakan Belanda yang pernah mengisap madu lebah bersama urat nadi penjajah berderet kendaraan adventur siap antar jelajah ke hutan salak, kelorong pohon kampium ke teluk penyu, ke teluk warna sedangkan kereta api di Stasiun Kalibaru teriak, kapan korupsi bisa berhenti kebun rempah Nusantara, di punggungmu vanili, kayu manis, merica, pala asam gunung, kopi luwak, karet alam, duren dan manggis laborat, ilmu pengetahuan outbond, olah keterampilan membuka cakrawala Nusantara Oleh Mulyadi. Guru SMPN

Supri Oleh Syahdan Asmara*

M

engalir saja bagai air. Kira-kira seperti itu yang ada di benak Supri saat ini, ia cengengesan menuntun sepeda motornya sambil sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia seperti tak peduli dengan sekian tatapan orang-orang yang kebenaran berpapasan dengannya. Air mukanya tenang tak berubah sedikit pun menyambut tatapantatapan itu, seperti membawa arti yang dalam. Dan cengengesnya penuh misteri. Hanya ada dua kemungkinan dari bentuk tertawa yang seperti itu: kalah atau menang, kabar baik atau buruk. Yang menjadi misteri, kalah apakah yang sedang melanda seorang Supri? Menang pun, apa? Orang-orang kampung mungkin, atau bahkan bisa saja mengira dia lagi dapat lotre atau undian kupon behadiah, misalnya. Saking girangnya Supri sampai tak mau menaiki sepeda motornya. Semacam ritual syukuran yang dilakukan dengan cara nyeleneh. Atau lagi, sebab kalah main gaple di pangkalan ojek ujung desa dan teman-teman seumurannya yang para biang usil itu menyuruhnya pulang menuntun sepeda motor membayar kekalahannya. Begitulah sifat dasar manusia. Ia akan menciptakan asumsi-asumsi yang mampu menyumpal berbagai pertanyaan yang mengalir deras dari dalam dirinya, sebagai bentuk refleksi atas apa yang dialaminya yang tak mampu ia kronologikan. Sebab, yang ia terima hanyalah potonganpotongan kejadian. Asumsi-asumsi itu kemudian dikemukakan untuk menahan sementara-dipaksa memuaskan-pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tak akan pernah terselesaikan, yang akan terus berangkaian. Bahkan sebagian orang-orang tua percaya kalau Supri kelebon makhluk halus. Bukan tanpa sebab menyebut bahwa Supri sedang diganggu roh-roh, sebab sudah beberapa hari ini Supri melakukan hal yang sama. Mungkin dia pipis sembarangan tanpa permisi dengan empunya tempat dia buang air. Beberapa waktu ini setiap pagi dan sore ia berkeliling kampung menuntun sepeda motor sambil sesekali tersenyum, cengengas-cengenges bahkan juga tertawa terbahak-bahak. Orang-orang tak lagi mengira kalau Supri kalah main gaple. Orang sekampung ikut percaya kalau Supri sedang kesambet, kesambet makhluk halus. Dan makhluk halus itu rupanya senang tinggal di tubuh Supri. Di kampung macam kampung Supri orang-orang yang dituakan berperan menumbuhkan keyakinan-keyakinan mistis seperti ini. Kalau sudah giliran menentukan larinya uang desa, orang-orang tua ini sudah tak dapat jatah untuk ikut berbicara. Tapi makhluk halus macam apa sebenarnya yang sedang merasuki tubuh Supri? Kalau sisi yang dinilai tak normal oleh orang sekampung hanya pada masalah dia pagi dan sore selalu menenteng sepeda motornya keliling kampung sambil tersenyum kemudian selanjutnya terbahak-bahak. Sebab, biasanya orang yang kesambet itu sepenuhnya tak normal. Seluruh kesadarannya hilang. Tapi Supri berbeda, ia masih normal seperti biasanya selain pagi dan sore waktu ia melakukan ritualnya beberapa hari ini. Apa mungkin dia kesambet di pangkalan ojek? *** Orang kampung mulai mencarikan orang pintar yang terkenal ampuh. Orang-orang di kampung Supri tak tahu apa itu solidaritas. Tapi mereka tahu kapan mereka harus bertindak dan merasa dibutuhkan oleh Supri. Mereka percaya bahwasanya Supri yang ada di dalam tubuh Supri yang bukan Supri sudah lama meminta pertolongan kepada mereka. Saat orang lain sibuk menghitung timbal balik berharap kembalian dari apa yang mereka lakukkan, orang-orang di kampung Supri tak peduli. Yang jelas Supri butuh pertolongan. Sekarang. Entah nanti supri berterimakasih atau malah berbuat jahat kepada mereka bukan urusan. Akhirnya ruwatan dilakukan. Orang-orang sekampung ikut menonton prosesi peruwatan Supri. Mereka memberikan dukungan secara tak langsung kepada Supri dengan mengiringinya melakukan proses peruwatan. Supri dimandikan dengan air kembang tujuh rupa. Beberapa air di mangkuk dipercikkan ke tubuh dan wajah Supri. Berurutan, dari kepala, wajah, bahu kanan, bahu kiri, dada kemudian kaki. Berharap makhluk halus yang tinggal di bagian-bagian tubuh Supri itu mau pergi dan membiarkan Supri hidup normal kembali. Supri hanya diam waktu itu sampai proses ritual peruwatan dirinya selesai. Supri di antar pulang. Dan orang-orang kampung

bubar. Semoga satu masalah selesai. Orang pintar yang mengobati Supri menunggunya selama tujuh hari tujuh malam. Selama itu pula Supri tak pernah lagi keluar pagi dan sore membawa sepeda motornya keliling kampung. Orang kampong bisa bernapas lega dengan percaya bahwa Supri sudah sembuh meski ia belum berbaur dengan sekitar selama beberapa hari ini. Lebih-lebih berangkat bekerja. Selama itu pula orang pintar yang mengobati Supri terus membacakan mantra-mantra untuk Supri. Setelah tujuh hari akhirnya orang pintar itu pamit untuk kembali ke tempat asalnya. Satu masalah mengatasi Supri yang gila selesai. Esok harinya, pagi-pagi sekali orang kampung Supri seperti ada janji berkumpul menunggui Supri keluar. Melihat langsung perkembangan si Supri. Supri keluar rumah. “Eh, maaf. Ada apa ya pagi-pagi begini bapak ibu berkumpul di sini? Ada perlu dengan saya?” Orang kampung riuh rendah dalam bisik-bisik lega. Syukurlah, kalau Supri bertanya seperti itu tandanya dia sudah kembali normal. Orang kampung bubar dengan membawa senyum mereka menyambut kembalinya Supri. Setelah itu Supri membawa sepeda motornya keluar rumah. Saat Supri melewati pagar rumahnya, ia melakukannya

lagi. Ia mulai dengan cengengas-cengenges, lalu tertawa terbahak-bahak. Orang kampung yang mulai kembali perhatiannya dengan pekerjaan mereka kembali untuk menontonnya. Bahkan, hari itu Supri tak hanya keluar dengan membawa sepeda motornya berkeliling kampung, ia malah juga menjunjung sepeda motor babeknya. Meskipun ia sudah tersengal-sengal menjunjung sepeda motornya saat baru dapat setengah kampung, ia mampu menyelesaikannya juga sampai seluruh kampung tahu kalau hari itu ia berkeliling menjunjung sepeda motornya. Sore ia lakukan lagi kegiatan keliling kampung menjunjung sepeda motornya itu. *** Apa yang sebenarnya terjadi dengan Supri? Supri adalah seorang tukang ojek yang biasa mangkal di pangkalan ojek ujung kampung. Hari itu dia dengar-dengar kalau bahan bakar minyak akan naik dari obrolan petugas SPBU. Supri paham betul kalau itu jelas akan melewati proses langkanya BBM terlebih dahulu. Sejak hari itu, entah apa yang dipikirkan Supri, ia lebih sering melamun diri. Tak lagi grapyak dengan temanteman sepangkalannya. Seperti ada beban tugas berat yang akan atau sedang diembannya.

Dan ketik bbm benar-benar langka tingkah-tingkah aneh Supri mulai terlihat. Semakin jelas lagi tingkah Supri yang edan atau-mungkin, bisa jadi-mengedan itu saat banyak orang yang dirugikan akibat kelangkaan bahan bakar minyak. Ketika ia banyak melihat teman-teman sepangkalannya memilih tak narik, juga banyak orang yang hilir mudik menuntun sepeda motor, Supri mulai bertingkah konyol mula-mula dengan senyum-senyum sambil berkeliling kampong menuntun sepeda motornya. Ia seperti merekam apa yang dia lihat lalu menampilkan ulang ke hadapan orang banyak. Seperti ada niat menggugah nurani warga apa mereka harus terus terima dengan kenyataan makin banyak orang yang menuntun sepeda motornya. Saat orang kampung sudah mulai menganggapnya gila, apa sebenarnya yang ada di kepala Supri? Mungkinkah dia sedang melakukan konspirasi dengan watak gila? Si tukang ojek macam Supri? Mungkin dia sudah membuat perjanjian dengan gila. Atau dia benar-benar sedang kelebon makhluk halus? Entah, kita tak pernah tahu apa yang terjadi pada Supri. Kita hanya bisa berasumsi. *) Pencinta sastra.


Jawa Pos

Minggu Min ngg ggu g gu g u 19 19 Oktober O tob 2014 Ok

BERITA UTAMA H A L A M A N

S A M B U N G A N

JEBENG

THULIK

ENGGAL TRIANTORO

MOUDY CAESA MONITASARI

Kepribadian Baik

Promosikan Under Water

PEPATAH Jawa bilang, “Ajining diri dumunung ana ing lathi, ajining raga ana ing busana.” Hal itulah yang menjadi motivasi bagi putra Heru Mardiyanto dan Lilik Wahyuni ini tetap berusaha menjadi pribadi yang baik. Siswa SMAN 1 Genteng ini menganggap, setiap perilaku dan tindak tanduk manusia ditentukan oleh masing-masing individu.

Karena itu, jika kelak terpilih menjadi Thulik Banyuwangi 2014, dia akan menanamkan pentingnya menjaga sikap dan perilaku yang baik, terutama bagi kalangan remaja dan pemuda. “Sikap ramah, santun yang dimiliki masyarakat Banyuwangi harus terus dipertahankan dan dibudayakan,” cetusnya. (ddy/c1/bay)

BANYUWANGI sebagai daerah yang memiliki garis pantai cukup luas, tidak hanya memiliki pemandangan yang menarik. Namun, masih jarang masyarakat yang tahu, bahwa kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini juga menyimpan kekayaan bawah laut yang sangat menakjubkan. Dara kelahiran 12 Agustus 1997

35

ini mengaku ingin mempromosikan wisata underwater jika kelak terpilih menjadi Jebeng Banyuwangi 2014. “Wisata alam bawah laut perlu kita explore, agar dunia tahu bahwa wisata alam Banyuwangi lengkap dan beragam,” tutur putri pasangan TF. Mounty Witarseno dan Indiati Naida itu. (ddy/c1/bay)

GERDA SUKARNO/RABA

GERDA SUKARNO/RABA

Bambang Suryadi Pimpin Klasemen Indonesian Rider ■ PETER...

Sambungan dari Hal 29

Meski begitu, dia akan berusaha maksimal pada etape terakhir. Tentu saja dirinya akan mempersiapkan diri dengan baik dalam rangka mempertahankan diri sebagai yang terbaik dalam ITBI 2014 ini. ‘’Mulai awal saya memang bersama rombongan yang paling depan,’’ terangnya. Sementara itu, tim tuan rumah

BRCC Banyuwangi gagal mengulang capaian gemilang tahun lalu. Bahkan, Muhamad Taufik dkk kini terlempar dari posisi 10 besar. Selain itu, pembalap BRCC juga gagal masuk nominasi best Indonesian rider dan best Indonesian rider. Pembalap terbaik Indonesia diraih Bambang Suryadi dari Tim Jatim. Posisi kedua direngkuh Dadi Suryadi yang membela PCT. Sementara itu, terbaik ketiga diraih Nandra Eko

Wahyudi, rekan setim Bambang Suryadi. Meski begitu, BRCC masih memiliki peluang pada etape terakhir hari ini dengan start di Kalibaru dan finis di Banyuwangi. Atas hasil itu, komposisi klasemen tim Indonesia berubah. Kali ini best Indonesian team menjadi milik Tim Jatim. Posisi kedua diduduki Tim BRCC Banyuwangi. Tim di bawah arahan Guntur Priambodo itu masih unggul atas Pegasus

Continental Cycling di duduk di posisi ketiga. Posisi BRCC dalam team general classification on time for Indonesian team juga berubah. Kali ini BRCC berada di posisi ketiga dengan catatan waktu 41 jam, 26 menit, 20 detik. BRCC terpaut 64 detik atas Pegasus Continental Cycling di posisi kedua dan sekitar 6 menit dari Tim Jatim yang berada di posisi pertama. (ton/c1/bay)

Api Berada di Kawasan Curam ■ PETUGAS...

Sambungan dari Hal 29

Untuk menjinakkan api yang membesar di kawasan hutan Gunung Ijen kemarin, BKSDA mengerahkan 21 unit jet shutter. Setiap unit berkapasitas 10 liter air untuk memadamkan api. Kepala Bidang BKSDA wilayah III, Balai Besar KSDA Jawa Timur di Jember,

Sunandar Trigunajasa menuturkan, kejadian di Gunung Ijen tersebut sudah sering terjadi. Dibandingkan kejadian yang pernah terjadi di lokasi yang sama, kejadian ini dianggap belum terlalu serius. “Tahun 1997 malah pernah terjadi kebakaran hingga dua bulan,” tuturnya. Meski menjadi langganan kebakaran, Sunandar tetap fokus memadamkan api yang berkobar

saat ini. Selain mengerahkan personel pemadam api, seperti Manggala Agni (Galaag) hingga MPA, yang didukung dengan peralatan khusus, pemadaman api juga menggunakan beberapa cara yang biasa digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan. Strategi pemadaman api itu, di antaranya membuat ilaran api. Rumput dan pohon yang ada

disiram dengan air guna mencegah rambatan api. Selain menggunakan jet shutter, pemadaman juga dilakukan dengan menyiagakan personel di sekat sebaran api yang mudah dijangkau. “Kendala kami jelas, medan kebakaran kadang berada di kawasan yang cukup curam. Bila seperti itu, kami hanya bisa memantau ke mana api merambat,” bebernya. (nic/c1/bay)

Ibu-ibu Wajib Menyimak Doa Suami ■ MBEREBES...

Sambungan dari Hal 29

Puluhan tahun mereka saling mencari. Jumlah tahun masa pencarian itu ada beberapa pendapat. Akhirnya mereka bertemu di Arafah. Di puncak Jabal Rahmah. Berlatar kisah tersebut, banyak jamaah berdoa di sekitar Tugu Cinta. Umumnya berdoa ini: yang sulit jodoh segera menemukan calon pasangannya. Yang sudah menikah dilanggengkan pernikahannya. Suami berdoa istri mengamini. Atau suami-istri saling mengamini doa masing-masing. Tapi ibu-ibu harus menyimak doa suaminya dengan baik. Jangan asal mengamini. Jangan-jangan suaminya berdoa segera dipertemukan dengan jodoh kedua, ketiga, dan keempatnya. Kalau, sekali lagi, tidak menyimak dengan baik dan asal mengamini, ibu-ibu bisa pusing di belakang hari.

Ha ha ha... Saat ziarah ke Jabal Rahmah beberapa waktu lalu bersama rombongan jamaah KBIH Sabilillah, saya hanya berdoa di bawah bersama istri. Meski jamaah lain mendaki ke puncak, saya tidak tergoda. Karena waktu terbatas, setelah berdoa kami kembali masuk ke bus. Melanjutkan ziarah ke tempat lain. Tidak sempat melihat lempeng batu tempat nabi khotbah wukuf. Nah, kemarin saya bersama istri dan lima jamaah Regu 1, Rombongan 1, Kloter 27, menyempatkan diri kembali mengunjungi Jabal Rahmah. Mumpung masih kurang dua hari tinggal di Makkah. Lunasi rasa penasaran melihat langsung tempat khotbah bersejarah itu. Maka, usai salat subuh nyambung Duha di Masjidilharam, lalu sarapan kebab di salah satu restoran sekitar Masjidilharam. Setelah itu berangkat menuju Arafah. Sewa taksi SAR 100

pulang-pergi. Memang mahal. Tapi, sekali lagi, karena penasaran kami harus ke Jabal Rahmah. Memasuki kawasan Arafah kami tidak langsung ke Jabal Rahmah. Tapi, menyusuri lokasi wukuf dulu. Tampak puluhan pekerja sedang membersihkan serakan sampah yang ditinggal jamaah saat wukuf tempo hari. Padang yang saat wukuf didiami sekitar enam juta manusia itu tampak lengang. Tidak ada kehidupan. Hanya hamparan padang dan pohon soekarno (mimbo). Ditambah puluhan ‘ummal (pekerja) yang membersihkan limbah yang tinggalkan jamaah. Akhirnya, kami sampai di Jabal Rahmah sekitar pukul 08.00. Jabal Rahmah sudah rimbun pengunjung. Kami mendaki lewat tebing yang lain. Ngalah. Tidak berjejal dengan pengunjung lain. Setelah mendaki sekitar 15 menit, kami sampai di tujuan: sebuah lempeng

batu berdiameter seratusan meter. Lempeng itu ternyata tidak ratarata amat. Tapi dibanding lokasi yang lain masih lebih rata. Posisinya sekitar 10 meter dari kaki gunung. Meski kemiringannya agak curam, konon dulu Nabi naik ke lempengan batu itu sambil naik unta. Dari atas unta itulah nabi menyampaikan khotbah wukuf di hadapan 114 ribu jamaah haji yang memenuhi tanah lapang di bawah Jabal Rahmah. Ajaibnya, meski tanpa bantuan pengeras suara, khotbah Nabi didengar dengan jelas oleh 114 ribu jamaah. Kisah spektakuler itulah yang menyedot kami mengunjunginya. Setelah berdoa dipimpin KH. Abdul Latief Harun, saya kembali mengamati lempengan batu itu. Tanpa terasa air mata mulai mberebes. Mumpung belum turun lebih deras, saya segera berlalu. Menuruni tebing Jabal Rahmah yang semua batu. Alhamdulillah. (kaosing93@gmail.com)

Siapa yang Beruntung Periode Berikutnya? ■ NIKMATI...

Sambungan dari Hal 29

Terdapat kolam dan air terjun kecil buatan. Charly menuturkan, konon pemilik perkebunan itu keluarga kerajaan yang menikah dengan orang luar Thailand. Kemudian, mereka mendirikan perkebunan yang sangat indah dengan taman yang ada kincir anginnya. Kita dapat mengendarai ATV, kereta kuda, gajah, sepeda, serta melihat-lihat perkebunan anggur menggunakan kendaraan mirip bus. Produk yang dihasilkan Silver Lake, antara lain anggur buatan, anggur, jus anggur 100 persen, selai anggur, anggur pie, dan kismis. Selain itu, ada pula food court untuk pengunjung yang tidak suka anggur. Setelah mendengar cerita Charly, kami ingin merasakan rasanya minuman anggur perkebunan Silver Lake. Cukup dengan 100 Bath kita dapat merasakan segelas anggur plastik yang dicampur es batu. Rasanya enak dan segar. Sayangnya, es batunya terlalu banyak, sehingga anggurnya hanya sedikit terasa. Mungkin diperbanyak es batu karena harga anggurnya mahal ya. Ha ha ha…. Dari Silver Lake, kami langsung menuju Bangkok. Ketika melewati Dry Food Market, kami singgah sebentar untuk melihat toko yang menjual makanan kering khas Thailand. Ada durian kering, nangka kering, dan buahbuah lain yang dikeringkan. Kami dapat mencicipinya secara gratis, tapi tidak banyak. Selain olahan buah kering, juga ada kaus, dan berbagai souvenir khas Thailand. Hujan turun kembali ketika kami akan meluncur ke 3D Art in Paradise Bangkok, Nong Prue, Banglamung, Chonburi. Charly menjelaskan, 3D Art in Paradise buka pukul 10.00–22.00 setiap hari. Tiket masuk dewasa 500 Bath, sedangkan anak-anak 300 Bath. Menurut Charly, 3D Art in Paradise adalah sebuah galeri seni lukisan tiga dimensi yang interaktif. Seniman telah membuat gambar yang menakjubkan. Gallery ini memiliki lebih dari 100 karya seni yang sengaja dirancang untuk menipu mata yang melihat. “Bagian terbaik dan asyiknya adalah ketika wisatawan dapat menjadi bagian langsung dari adegan dalam lukisan

tersebut, kemudian dipotret,” jelas Charly. Kami sempat bergaya dan mendokumentasikan hampir seluruh lukisan di 3D Art in Paradise. Tema yang diusung bermacam-macam, seperti air, keajaiban dunia, ilusi optik, binatang liar, alam, peradaban masa lalu, dan reproduksi seni klasik. “Luar biasa. Lukisan di sini tampak nyata. Kami seperti berada di tengah-tengah lukisan dan menjadi bagian dalam lukisan tersebut,” tutur Gelar Kawoto Supardi, salah satu anggota rombongan pembaca JP-RaBa. Puas berkeliling 3D Art in Paradise hampir dua jam, Charly mengajak kami menikmati makan malam di sebuah restoran. Setelah makan malam, kami melanjutkan perjalanan ke Mahboonkrong Mall (MBK) di pusat Bangkok. MBK yang buka pukul 10.00–22.00 itu berada di Phayathai Road, Pathumwan, dekat National Stadium. Superblok MBK itu cukup ramai. Ada delapan lantai dengan 2.000 gerai toko. Barang yang dijual di setiap lantai berbeda. Ada lantai khusus penjual pakaian dan pernak-pernik, ada lantai khusus barang elektronik, dan ada lantai khusus makanan dan aneka kuliner. Khusus lantai dasar, barang-barang yang dijual beraneka macam. Tidak hanya baju dan accessories. Kami hanya diberi waktu belanja atau berkeliling MBK selama dua jam. Setelah itu, kami harus kembali berkumpul di tempat awal. Pemandu wisata kami mengingatkan agar kami berhati-hati dengan barang bawaan, terutama dompet. Sebab, di lokasi tersebut banyak pencopet. Akhirnya kami langsung menuju lantai paling atas. Jika sudah selesai belanja, akan turun ke lantai bawah tempat awal kita berkumpul. Ternyata harga barang-barang di MBK Mall selain bagus juga murah dan bisa ditawar. Penjual selalu memegang kalkulator untuk menunjukkan harganya kepada pembeli. Nah, di sini kita harus benar-benar bisa menawar dengan baik. Setelah puas keliling MBK, kami melanjutkan perjalanan ke Hotel Miramar. Setelah check in, Charly berencana pamit dan mengingatkan agar kami check out pukul 12.00 esoknya. Kami akan dijemput kendaraan dan diantar ke Bandara Don Muang, Bangkok, sekitar pukul 16.00. Karenapagiitusudahtidakadaturlagi,GelarKawoto Supardi bersama istrinya, Sri Idayati, serta Christian

Karmelianto, memutuskan kembali mengunjungi supermarket.Sayamemilihtetapdihoteluntukpacking barang sambil menunggu saatnya check out hotel. Mumpungtenang,sayamenyempatkanberkomunikasi dengan keluarga di Indonesia. Siang hari kami sudah check out dan menunggu kendaraan penjemput di lobi Hotel Miramar. Tepat pukul 16.00, mobil yang akan mengantar kami tiba dengan guide perempuan bernama Pui. Setelah memasukkan barang, Pui mengingatkan agar jangan ada barang yang tertinggal. Setiba di Bandara Don Muang, kami langsung check in dan diperiksa petugas imigrasi didampingi Pui. Rombongan kami akan naik pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 253. Pesawat take off dari Bandara Don Muang pukul 20.55 dan dijadwalkan tiba di Jakarta pukul 00.25. Alhamdulillah, pesawat mendarat mulus di Bandara Soekarno–Hatta (Soetta) tepat pukul 00.25 Selasa dini hari (7/10). Setelah itu, kami naik shuttle bus dan bergegas menuju Bandara Soetta di terminal 1A untuk penerbangan tujuan Surabaya. Penerbangan dari Jakarta tujuan Surabaya berangkat pukul 05.10 dan tiba di Surabaya pukul 06.40. Setelah hampir satu jam lebih penerbangan, akhirnya kami beserta rombongan tiba di Bandara Juanda tepat pukul 06.40. Di sinilah kami memisahkan diri dengan rombongan Pak Gelar beserta istri dan Christian. Saya kembali menuju Banyuwangi menumpang Bus Patas di Terminal Bungurasih dengan tujuan akhir Banyuwangi. Saya tiba di Banyuwangi sekitar pukul 17.20. Alhamdulillah, acara pelesir ke Thailand bersama agen koran Jawa Pos Radar Banyuwangi yang beruntung selama 4 hari 3 malam di Bangkok Pattaya berjalan sukses dan lancar. Begitu banyak cerita dan pengalaman selama saya di Bangkok. Semoga tulisan saya ini bisa memberi sedikit informasi kepada pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi yang ingin bepergian ke Thailand. Terima kasih kepada Pesona Ijen Tour & Travel yang telah memfasilitasi perjalanan kami dalam program “Langganan Koran Gratis Keluar Negeri” yang digelar Jawa Pos Radar Banyuwangi. Siapa yang beruntung di periode selanjutnya? (c1/ bay/habis)

Masih Mendata Luas Area Kebakaran ■ TITIK...

Sambungan dari Hal 29

Api itu cukup mudah dilihat para pendaki. Sistem buka-tutup kembali diberlakukan untuk pendakian ke puncak Ijen. Namun demikian, penambang belerang dan wisatawan tetap asyik menuju kawah. Beberapa pendaki menggunakan masker untuk menghindari asap yang memenuhi jalur pendakian. “Kalau mau naik ke kawah harus pakai masker. Soalnya hutannya terbakar, asapnya memenuhi jalan,” ujar salah satu pengunjung. Tidak hanya sekitar jalur pendakian yang terdapat api. Api juga menjalar ke kawasan Banyu Pahit. Bahkan, titik api mudah ditemui di rerumputan kering di pinggir jalan. Areal terbakarnya tidak luas. Ada yang hanya sekitar 10 meter persegi. Akibat kebakaran tersebut, papan kayu milik BKSDA di tepi jalan roboh. Beruntung kebakaran di lokasi itu berhasil dijinakkan. Petugas bersama masyarakat

berhasil menjinakkan api yang membakar rumput kering tersebut. “Api sempat membesar dan merobohkan papan di pinggir jalan. Tapi api sudah padam,” ujar Agus, seorang pengunjung. Kepala Bidang BKSDA wilayah III Balai Besar KSDA Jawa Timur di Jember, Sunandar Trigunajasa mengatakan, pemadaman api terus diupayakan. Hal senada juga diungkapkan Kepala BPBD Banyuwangi Kusiyadi. Untuk mendukung upaya pemadaman itu, pihaknya telah menyiagakan dua unit mobil pemadam. Mobil itu merupakan milik DKP. “Dua mobil pemadam disiapkan di Paltuding,” cetusnya. Sementara itu, pemadaman kurang berjalan lancar karena topografi alam di sana curam dan embusan angin cukup kuat. Kondisi itu menyebabkan api mudah muncul di titik-titik lain. Perkembangan terakhir, api sudah mulai bisa dikendalikan. Sunandar menuturkan, pihaknya masih mendata luas lahan yang

terbakar. Perkiraannya sementara, lahan yang terbakar sekitar 150 hektare (ha). “Jumlah pastinya belum. Tapi perkiraan sementara sekitar 150 ha,” ujarnya kemarin saat ditemui di kantor Balai Besar BKSDA di Paltuding. Sunandar menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD terkait upaya pemadaman tersebut. Pihaknya masih berkonsentrasi menghalangi penyebaran api. Pihaknya masih mengkaji kemungkinan pemadaman lewat jalur udara. “Upaya itu bisa saja dilakukan. Tapi harus melihat skala kejadian. Sebab, pemadaman lewat udara hanya untuk kategori bencana nasional. Di Sumatera kini lebih membutuhkan,” bebernya. Seperti diberitakan kemarin, hutan di lereng Gunung Ijen terbakar. Kebakaran yang terjadi sejak Rabu (15/10) kemarin itu diduga telah memakan lebih-kurang hutan seluas 150 ha. Belum diketahui apakah kebakaran itu karena human error ataukah faktor alam. (nic/c1/bay)

Diduga tak Kuat Menanjak ■ AMBULANS...

Sambungan dari Hal 29

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tunggal tersebut. Hingga kemarin malam, bangkai mobil masih dijaga aparat kepolisian. Sedianya mobil pelat merah tersebut akan segera dievakuasi. ‘’Kami belum meminta keterangan sopir,” ujar Kasat

Lantas Polres Banyuwangi, AKP Amar Hadi, di lokasi kejadian. Dia pun belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tunggal tersebut. Hanya saja, ditengarai mobil tersebut tidak kuat melaju di jalan menanjak. ‘’Dugaan sementara mobil tidak kuat dan akhirnya mundur,” terangnya didampingi Kanitlaka Polres Banyuwangi, Iptu Sumono. (ton/c1/bay)

Tinggi Gelombang Relatif Normal ■ BELUM...

Sambungan dari Hal 29

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Yustoto Windiarto mengatakan, cuaca panas akhirakhir ini disebabkan masih sedikitnya pertumbuhan awan, terutama di pagi hari. Selain itu, angin timur dari arah Australia masih berembus kuat dan dapat mengakibatkan cuaca panas akhir-akhir

ini. ” Gerak semu matahari saat ini masih dalam posisi tengah menuju ke selatan, hal ini yang juga mengakibatkan cuaca panas akhir-akhir ini,” jelasnya. Yustoto juga menambahkan, untuk kecepatan angin hari ini diperkirakan akan terjadi normalnormal saja. Meski masih terbilang kencang, embusan angin menjelang siang hari mengalami peningkatan. ”Kecepatan angin di Banyuwangi antara 06-34 km/jam,” tambah

Yustoto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Saat ditanya tinggi gelombang laut yang ada di perairan Banyuwangi, Yustoto juga memastikan gelombang laut di Banyuwangi masih relatif normal. ”Tinggi gelombang signifikan Ketapang-Gilimanuk 0,3-1,5 meter. Tinggi gelombang maksimum Ketapang-Gilimanuk 0,8-1,5 meter. Itu masih relatif normal saja,” jelasnya. (tfs/c1/bay)

Ketua PN Minta Pelantikan Pagi ■ PEMBERSIHAN...

Sambungan dari Hal 29

Bahkan, pot bunga yang berjajar di selasar yang menghubungkan ruang rapat paripurna dengan ruang pimpinan dewan dan ruang rapat komisi-komisi tak luput menjadi sasaran bersih-bersih. Bukan itu saja, empat ruang pimpinan dewan juga dibersihkan. Meja dan kursi digosok sampai mengilap, kaca jendela dibersihkan hingga cling, dan karpet disapu

agar tidak ada debu yang menempel. “Sebenarnya kegiatan bersihbersih seperti ini rutin kami lakukan setiap hari. Hanya saja, kali ini kami melakukan bersih-bersih khusus menyongsong pelantikan pimpinan definitif dewan,” ujar Yono, salah satu petugas. Sementara itu, pihak Sekretariat DPRD juga telah melakukan persiapan lain, di antaranya menyiapkan pakaian khusus yang akan digunakan ketua dan tiga wakil ketua DPRD yang akan dilantik.

Pihak Sekretariat DPRD juga sudah berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi yang akan melantik pimpinan lembaga wakil rakyat Banyuwangi tersebut. “Pelantikan pimpinan definitif dewan dilakukan pagi hari. Sebab, siang hari pak ketua PN ada agenda penting lain,” ujar salah satu petugas Bagian Risalah dan Persidangan (Risdang) Sekretariat DPRD Banyuwangi Jumat sore lalu (17/10). (sgt/c1/bay)

Bambu Dipotong 6 Bagian ■ KERAJINAN... Sambungan dari Hal 36

Dia menjelaskan, produk kerajinan bambu Gintangan memiliki peminat tersendiri. Sebagian besar turis asing yang membeli kerajinan Gintangan adalah pelaku bisnis handy craft di negaranya. Di sana, welasah, tenong, ereg, dan kemarang, tidak difungsikan sebagai alat dapur seperti pada umumnya, melainkan dipakai untuk hiasan rumah, hotel, atau restoran. Selain itu, harga kerajinan bambu Gintangan meningkat lebih dari 50 persen jika dijual ke Bali. Sebaliknya, harga sangat berbeda jauh jika dipasarkan di Banyuwangi. Contohnya, tenong diameter 45 cm jika dijual di Bumi Blambangan

hanya laku Rp 18 ribu per buah. ‘’Tetapi jika dikirim ke Bali bisa mencapai Rp 30 ribu per buah,” ungkapnya. Jika musim kunjungan wisata tiba seperti di bulan Oktober ini, bisa dipastikan perajin akan mendapat banyak order. Saat ini tenong menjadi produk terlaris. Dipastikan dalam satu minggu sedikitnya ada 1.500 tenong dijual ke Bali. Jenis kerajinan lain, seperti welasah, ereg, dan kemarang, juga mulai ramai dipesan. Untuk mengantisipasi lonjakan order, biasanya perajin memperbanyak stok bambu. Karena selama ini bahan baku memang menjadi kendala bagi perajin. Selain karena Desa Gintangan tidak memiliki jenis bambu apus/tali yang digunakan sebagai bahan utama, pedagang

bambu di desa ini juga sedikit. Saat ini tercatat hanya tiga orang pedagang bambu di Desa Gintangan yang setiap harinya harus mengambil bambu di Kecamatan Sempu. Padahal, ada ratusan perajin yang membutuhkan bambu setiap hari. Satu pedagang bambu rata-rata hanya menjual tujuh batang bambu yang masing-masing sudah dipotong menjadi enam bagian. Namun hal tersebut tidak menjadi kendala bagi para perajin bambu Desa Gintangan. Dengan tekun mereka tetap menggeluti pekerjaan yang sudah dilakukannya sejak puluhan tahun silam. Mereka tetap berkarya untuk mempertahankan kelestarian kerajinan bambu Desa Gintangan dari pengaruh modernisasi zaman. (ton/c1/als)

Manfaatkan WiFi di Balai Desa ■ PROMOSO... Sambungan dari Hal 36

Pemerintah Desa Gintangan juga memberikan akses seluas-luasnya bagi warga yang melakukan pemasaran online kerajinan Gintangan dengan cara memberikan fasilitas WiFi gratis yang tersedia di Balai Desa. Hampir setiap malam balai

desa ramai pengguna internet yang memasarkan kerajinan Gintangan. Memang piring semat menjadi produk kerajinan baru bagi warga Desa Gintangan. Ratusan warga utamanya kaum hawa banyak yang terampil membuat kerajinan yang terbuat dari lidi pohon kelapa ini. Setiap hari ada sekitar 1.000 hingga 1.500 piring semat yang

diproduksi, rata-rata per orang mampu mengerjakan sekitar 15 buah setiap hari. Selain dijual secara online, kerajinan Gintangan juga tetap dipasarkan secara konvensional. Di display di depan rumah-rumah warga dengan harapan ada pembeli dari luar daerah yang mampir ke tempat mereka. (ton/c1/als)


36

Jawa Pos R A D A R

Minggu 19 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Berharap Nasib Perajin Diperhatikan JERIH payah perajin Desa Gintangan seharusnya mendapat perhatian pemerintah. Ekonomi kreatif yang mereka ciptakan mempunyai andil besar terhadap kemajuan Desa Gintangan. Secara umum, itu berdampak positif terhadap Banyuwangi. Akan tetapi, selama ini perajin merasa belum diperhatikan pemerintah. Mereka hanya bisa bekerja dan menekuni keterampilan yang dimiliki. Seperti yang diungkapkan Sumantri, 60, perajin asal Dusun Kedungsari. Dia berharap agar pemerintah lebih selektif dalam mengucurkan bantuan permodalan maupun pelatihan. Menurutnya, selama ini pemerintah hanya mengucurkan bantuan kepada tengkulak atau bos besar yang notabene sudah memiliki kemapanan finansial. Sedangkan perajin marginal (arus bawah) tak pernah tersentuh sama sekali dengan bantuan. Selain tak pernah dibantu pemerintah, perajin juga dibayar dengan ongkos murah. Misalnya untuk nutus (memasang tali rotan), perajin hanya dibayar Rp 500 per buah. Dan ratarata dalam sehari seorang perajin hanya mampu menyelesaikan 15 buah. ‘’Jika dikalikan, maka penghasilan mereka hanya Rp 7.500 per hari,’’ ulas Sumantri. Upah sekecil itu jelas tidak bisa menutupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Namun mereka tetap bertahan karena merasa tidak ada pekerjaan lain. Sementara itu, para tengkulak atau bos besar menjual dagangannya dengan harga yang kompetitif dan bagus. (ton/c1/als)

PRAKTIS: Piring semat (lidi) mampu diproduksi oleh pengerajin Gintangan sebanyak 1.500 pcs setiap hari.

FOTO-FOTO: JOHN RAHMATULLAH FOR RABA

HINGGA SORE: Sumantri, 60, salah satu pengerajin senior sedang melakukan proses finishing kerajinan tenong.

Piring Semat, Praktis & Unik

Kerajinan Gintangan Tembus Pasar Eropa “Tenong-Tenongo, Ereg Kemureb. Ngomong-ngomongo, Ngelirik Baen Seng Arep” Basanan lagu Gandrung yang mengutip nama salah satu kerajinan bambu Desa Gintangan semakin menegaskan bahwa warga desa yang terletak di Kecamatan Rogojampi tersebut memang dikenal terampil membuat beragam kerajinan berbahan baku dari bambu.

NUTUS: Setelah di-wengku (dipasang rotan), welasah, tenong, ataupun ereg ditutus (dijahit dengan tali rotan).

Promosi Lewat Internet Mampu Dongkrak Omzet SEIRING berkembangnya teknologi, pemanfaatan internet untuk memasarkan kerajinan Desa Gintangan secara luas sudah mulai dilakukan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Lambat laun pemasaran kerajinan Gintangan melalui internet atau yang lebih dikenal dengan sebutan Internet Marketing mengalami peningkatan. Walau tidak semua perajin menguasai internet, namun ada beberapa warga yang memiliki kepedulian untuk membantu memasarkan produk kerajinan Gintangan. Bahkan, ada yang menjadikan kerajinan Gintangan sebagai peluang usaha baru. Seperti yang dilakukan Hermawan, 32, warga Dusun Krajan. Dulu dia menggeluti bisnis MLM (multi level marketing). Namun setelah menguasai ilmu internet marketing yang dia dapat dari mengikuti berbagai pelatihan, akhirnya dia memberanikan diri mencoba memasarkan produk kerajinan Gintangan secara online. Bak gayung bersambut, ternyata produk kerajinan Gintangan cukup laris dijual secara online. Memanfaatkan ramainya sosial media seperti Facebook dan Twitter maupun bergabung di toko online seperti OLX.com dan Berniaga.com mampu membuat Desa Gintangan banjir pesanan kerajinan. Menurut Hermawan, dalam satu bulan dirinya bisa mengeluarkan sedikitnya 8.000 buah piring semat (lidi) dan beberapa jenis kerajinan yang lainnya seperti kemarang dan ereg. Kebanyakan pelanggannya tersebar di seluruh Indonesia, dan proses transaksi biasanya dilakukan via transfer bank. Setelah uang diterima, barang dikirim melalui paket dan biaya pengiriman dibebankan kepada pembeli n Baca Promosi...Hal 35

LAILY (14,15%)

ALSYA (0%)

FARIK (12,20%)

ADI (9.76%)

JIKA kita menyusuri perkampungan desa yang berpenduduk sekitar 7.784 jiwa ini, kita akan menemui banyak warga sedang mengerjakan berbagai macam kerajinan bambu di depan rumah mereka. Dari berbagai jenis anyaman bambu, ada beberapa yang sudah dibuat sejak ratusan tahun silam. Seperti welasah, tenong, ereg, kemarang, dan kukusan. Umumnya, jenis kerajinan ini digunakan untuk alat dapur. Selain karena bentuknya yang simpel, kerajinan tersebut juga awet dan tahan lama. Jika digunakan dan dirawat dengan baik, daya guna kerajinan made in Gintangan ini bisa bertahan hingga puluhan tahun. Selain karena pemilihan jenis bambu, proses pengerjaan juga menjadi faktor keawetan kerajinan bambu Gintangan. Karena sebelum dijual ke pasaran, dilakukan proses mbekut (pengasapan) agar kutu tidak merusak bambu. Proses ini dilakukan hingga tujuh hari lamanya, sehingga kerajinan tampak berwarna kecokelatan. Yang unik dari proses mbekut, yaitu semua kerajinan yang sudah dibuat diletakkan di atas bengahan (tungku) di dapur rumah. Asap yang muncul dari bengahan saat mereka memasak itulah yang

ZAHRA (0%)

FAUZAN (11,22%)

ADU CEPAT: Agar tidak jenuh, pengerajin Gintangan sering berkumpul saat menganyam bambu.

TAMARA (34,15%)

PUTRI (11.22%)

GILANG (0%)

WIHDAH (0%)

SILVI (0%)

FIRDAUS (0%)

difungsikan untuk pengasapan. Dari sekian banyak jenis bambu, ternyata tidak semuanya bisa untuk bahan baku kerajinan Gintangan, hanya jenis bambu apus/ tali yang bisa digunakan. Selain beruas panjang, bambu jenis ini juga mudah di-bawati (dikupas) dan kuat. Setelah semua proses pengerjaan dilalui, biasanya perajin menjual barangnya ke tengkulak, ke pasar dan ke pembeli langsung yang datang ke mereka. Bahkan, kerajinan Gintangan, welasah, tenong, ereg, dan kemarang, sudah mampu dipasarkan ke daerah-daerah lain, terutama Bali. Melalui Bali, kerajinan Gintangan diekspor ke berbagai negara. Utamanya Australia, Belanda, Jerman, Italia, Kanada, dan Amerika. Memang, Pulau Dewata masih menjadi pasar potensial kerajinan Gintangan. Selain menjadi pintu gerbang pariwisata Indonesia yang dikunjungi jutaan turis asing setiap tahunnya, Bali juga memberikan ruang kepada Kerajinan Gintangan untuk dipasarkan. Salah satu perajin, Naisah, 48, mengatakan, sudah sekitar 20 tahun dirinya mengirim hasil kerajinannya ke Bali n Baca Kerajinan...Hal 35

TANGAN terampil warga Gintangan ternyata tak cukup membuat pohon bambu menjadi sebuah kerajinan yang bernilai tinggi. Masih banyak kekayaan alam lain yang bisa diolah menjadi sebuah kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi. Salah satunya adalah semat (lidi) pohon kelapa. Mungkin di desa lain, lidi hanya dimanfaatkan untuk membuat sapu yang kurang mempunyai nilai ekonomis. Beda jika lidi itu sudah dipegang oleh tangan orang Gintangan. Berkat kreativitas yang mereka ciptakan, lidi tersebut bisa dibuat piring. Ya, piring semat. Orang Gintangan menjulukinya seperti itu. Berbahan 100 persen lidi, kualitas piring semat tidak diragukan lagi kekuatannya. Selain tidak mungkin pecah, piring lidi juga praktis karena tidak perlu terus menerus dicuci setelah digunakan menghidangkan makanan. Masyarakat sudah mulai banyak yang menggunakan piring semat, karena praktis dan juga ekonomis. Sering kita jumpai saat acara hajatan, pengajian maupun kegiatan lainnya hampir kebanyakan menggunakan piring semat. Tak terkecuali di warung, rumah makan, dan restoran besar juga menggunakan piring semat. Selain awet, nilai seni dan unik juga didapat jika kita menggunakan piring semat. Dalam sehari, perajin piring semat Desa Gintangan mampu memproduksi hingga 1.500 buah. Pemasaran piring semat selain di wilayah Kabupaten Banyuwangi juga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan banyak pesanan dari luar negeri seperti Malaysia dan Taiwan. (ton/c1/als)

DISPLAY: Di depan rumah warga banyak dipamerkan berbagai jenis kerajinan.

MAODY (9,02%)

DEBY (0%)

GIRINDRI (0%)

ULFI (0,73%)

ENGGAL (0%)

MIKO (0%)

TEDDY (0%)

BENS (0%)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.