Pendorong Perubahan dan Pembaruan
RABU 22 OKTOBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
Empat Tahun Bupati Anas dan Wabup Yusuf Memimpin Banyuwangi (2) INOVASI LAYANAN: Warga mengikuti lauching program pelayanan akta kelahiran cepat berbasis online oleh Wakil Menpan Eko Prosojo tahun 2013 lalu.
Implementasi Inovasi Layanan Publik masih Perlu Ditingkatkan Dalam empat tahun terakhir memimpin Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas membuat sejumlah terobosan bidang pelayanan publik. Walau berbagai terobosan dan inovasi pelayanan telah dilakukan, tapi Bupati Anas masih memiliki tekad besar untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan.
MALAM itu, sekitar 30 September 2014, ketenangan salah satu ruang bersalin di RSUD Blambangan tiba-tiba pecah oleh tangis keras Putri Aileen Sukma. Penantian sang ibu, Santi Kusumawati, pun berujung bahagia. “Alhamdulillah prosesnya lancar,” kata perempuan 35 tahun itu.
Kebahagiaan Santi kian lengkap lantaran mendapat akta kelahiran sang bayi dengan cepat. Bersamaan dengan meninggalkan RSUD Blambangan, Santi sudah mengantongi akta lahir buah hatinya itu. “Sekarang enak sekali urus akta lahir ■ Baca Implementasi...Hal 39
DOK. RABA
Kejaksaan Periksa Saksi Ahli Kelanjutan Kasus Korupsi RSUD Genteng Jilid II
GALIH COKRO/RABA
TANGIS HARU: H. Soegito, seorang jamaah haji asal Lingkungan Mulyoasri, Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi, harus dipapah keluarganya karena kelelahan.
Datang Pagi Jamaah Haji Disambut Isak Tangis BANYUWANGI - Isak tangis mewarnai kedatangan jamaah haji asal Banyuwangi pagi kemarin. Total jamaah yang datang 1.068 orang. Satu orang masih sakit dan menjalani perawatan di Surabaya. Kedatangan ribuan jamaah haji kemarin diangkut 33 bus dan turun di sejumlah titik
yang sudah ditentukan. Ada yang turun di Glenmore, Wongsorejo, Rogojampi, Tegaldlimo, Jajag, Kabat, Ketapang, Srono, Cluring, Genteng, dan kota Banyuwangi. Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin memantau kepulangan jamaah
yang transit di Hotel Baru II Beach Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Rombongan tiba di hotel pukul 08.00. Menggunakan bus, satu per satu mulai menuruni bus setelah menempuh perjalanan dari Bandara Juanda menuju Banyuwangi.
Kedatangan mereka disambut beberapa sanak keluarga dan kerabat yang sudah menunggu sejak pagi. Tampak isak tangis haru dan kegembiraan terpancar dari raut muka jamaah maupun para kerabat yang menjemput ■ Baca Datang...Hal 39
BANYUWANGI – Kejaksaan Negeri Banyuwangi kian getol menyelidiki berbagai kasus korupsi yang ada di Banyuwangi. Diamdiam sejumlah kasus korupsi yang terjadi di Bumi Blambangan mulai didalami. Salah satunya terkait penyelidikan lanjutan atas perkara dugaan korupsi pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng jilid II. Selain sudah menetapkan tiga tersangka anyar sejak Bulan Desember 2013 lalu, kasus yang disinyalir merugikan negara hingga Rp 350 juta ini terus didalami. Kini yang dilakukan kejaksaan adalah
memanggil saksi ahli untuk dimintai keterangan dalam perkara ini. “Kasusnya masih kami dalami dengan memeriksa saksi ahli,” beber Paulus Agung Wirdayanto, Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Sekadar diketahui, ketiga tersangka RSUD jilid II ini di antaranya Bambang Prayitno dari RSUD Genteng, Agung Sasongko dan Muhklisin. Dua nama terakhir merupakan konsultan pengawas proyek dalam pembangunan gedung bernilai Rp 4 miliar dari APBD 2013 tersebut. Dalam perkara ini, Bambang Prayitno berperan sebagai pejabat komitmen dengan kontraktor. Ketiganya ditetapkan tersangka atas dasar Pasal 2 dan 3 UndangUndang Tindak Pidana Korupsi ■ Baca Kejaksaan...Hal 39
Pertumbuhan Ekonomi Ditarget Naik 7,24 Persen BANYUWANGI - Setelah resmi memiliki pimpinan definitif, lembaga DPRD Banyuwangi langsung tancap gas menjalankan fungsi kedewanan kemarin (21/10). Kali ini para anggota dewan yang terhormat itu menggelar rapat paripurna penyampaian nota penjelasan bupati atas diajukannya Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas
dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2015. Rapat paripurna perdana terbuka pasca-pelantikan pimpinan definitif dewan tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Ismoko didampingi Ketua DPRD I Made Cahyana Negara dan dua wakil ketua dewan, Joni Subagio dan Sri Utami Faktuningsih. Uniknya, rapat paripurna tersebut digelar
tepat 4 tahun kepemimpinan Bupati Anas setelah dilantik menjadi Bupati Banyuwangi pada 21 Oktober 2010 lalu. Di awal sambutan Anas menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik antara dewan dan eksekutif. Segala kemajuan yang diraih Banyuwangi tidak hanya keberhasilan pemkab ■ Baca Pertumbuhan...Hal 39
Naik-Turun Pertumbuhan Ekonomi ■ Tahun 2011-2012 tumbuh di atas 7 persen. ■ Tahun 2013 mengalami fluktuasi menjadi 6,76 persen. sen. ■ 2015 diproyeksikan berada pada posisi 6,80-7,24 persen. * Kondisi tersebut berada di atas target pertumbuhann ekonomi nasional yang diproyeksikan tumbuh sekitar 5,8 persen. ■ PAD diproyeksikan meningkat sebesar Rp 117,06 miliar ar atau naik sebesar 5,65 persen, dari Rp 2,07 triliun menjadi Rp 2,199 triliun. ■ Hasil Pajak Daerah juga diproyeksi meningkat dari Rp 11,4 miliar menjadi Rp 75,6 miliar.
NARKOBA Mengenal Sosok Almarhum KH. Ishomudin Dimyati Ibrahim, Glenmore
Pintar Kitab Kuning, juga Lihai Berpolitik NIKLAAS ANDRIES/RABA
PAMER TANGKAPAN: Kapolres didampingi kasat narkoba merilis hasil tangkapan narkoba.
Satpol PP Pengedar SS Terancam Pecat BANYUWANGI - Penangkapan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang memiliki dan mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu (SS) disikapi serius jajaran Inspektorat Banyuwangi. Selain menyerahkan sanksi pidana kepada aparat penegak hukum, Inspektorat menyiapkan sanksi administratif kepada oknum yang juga berstatus pegawai negeri sipil (PNS) tersebut ■ Baca Satpol...Hal 39
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Rabu pekan lalu (15/10) umat Islam di Banyuwangi, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), kehilangan salah satu putra terbaiknya, yaitu KH. Ishomudin Dimyati Ibrahim. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Kanzul Makarim, Dusun Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, dikenal sebagai sosok kiai yang pintar kitab kuning. ABDUL AZIZ, Glenmore
Calon THL Satpol PP wajib bersih narkoba Setuju, jangan meniru seniornya yang jualan sabusabu!
Tak dapat jatah ketua komisi, fraksi PPP dan Gasa legawa Fraksi kecil ya harus tahu diri dong...
ABDUL AZIZ/RABA
KIRIM DOA: Gus Ishom (atas). Ratusan umat muslim menggelar tahlil di Pesantren Kanzul Makarim, Glenmore.
ALUNAN ayat-ayat suci Alquran terdengar menggema dari dalam gedung Ponpes Kanzul Makarim yang berada
di timur jalan raya Pasar Glenmore kemarin malam. Di tempat tersebut setiap malam ratusan warga dari berbagai
penjuru Banyuwangi silih berganti menggelar doa bersama ■ Baca Pintar...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Rabu 22 Oktober 2014
Fraksi PPP dan Fraksi Gasa Legawa Janji Sinergi dengan Semua Fraksi BANYUWANGI - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Fraksi Gerindra PKS (Gasa) beraksi keras terhadap hasil pemilihan pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD). Kedua fraksi itu menuding pembentukan pimpinan AKD hanya mengakomodasi kepentingan kelompok tertentu. Walau beraksi keras, tapi kedua fraksi itu bisa menerima hasil pemilihan pimpinan AKD yang berlangsung Senin lalu (20/10). Bahkan, kedua
fraksi itu menyatakan siap bersinergi dengan fraksi lain yang mendapat jatah pimpinan AKD untuk membangun Banyuwangi. Ketua Fraksi PPP, Syamsul Arifin mengatakan, pihaknya sadar bahwa Fraksi PPP merupakan fraksi terkecil di DPRD. Namun demikian, demi membangun kebersamaan, semestinya semua fraksi diakomodasi dalam unsur pimpinan AKD. Namun, fakta di lapangan, Fraksi PPP bersama Fraksi Gasa dan Fraksi Partai Demokrat (PD) tidak mendapat satu pun pos pimpinan AKD. Pimpinan AKD hanya dikuasai empat frak-
si dari tujuh fraksi yang ada, yakni Fraksi PDIP, Fraksi PKB, Fraksi GolkarPAN, dan Fraksi Hanura-NasDem. “Mohon maaf, mungkin fraksi-fraksi yang lain masih mengutamakan kepentingan kelompoknya, fraksi kami akan bekerja untuk rakyat Banyuwangi,” sindir Syamsul. Syamsul mengatakan, bagi PPP, kekuasaan tidak perlu diperebutkan. Sebaliknya, kekuasaan adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. “Ketika seseorang memperoleh kekuasaan dengan caracara yang hanya mengedepankan kelompoknya, saya yakin mereka akan
kesulitan melaksanakan kekuasaan yang diperoleh,” kata politikus asal Kecamatan Kalibaru tersebut. Sebenarnya pihaknya ingin DPRD tidak terpecah dalam Koalisi Merah Putih (KMP) maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Dia berharap yang ada hanya Koalisi Banyuwangi seperti halnya Koalisi Jatim yang diterapkan di DPRD Jatim. “Di DPRD Jatim, semua kekuatan politik diakomodasi. Bahkan fraksi terkecil sekalipun,” cetusnya. Ketua Fraksi Gasa, Naufal Badri melontarkan sikap senada. Pria yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Banyuwangi
ini mengatakan, pihaknya merasa kekuatan Fraksi Gasa tidak cukup kuat untuk meraih posisi pimpinan AKD. “Kelompok tertentu sudah menentukan susunan AKD. Karena itu, apa pun usaha yang dilakukan, anggota Fraksi Gasa tidak terakomodasi dalam pimpinan AKD,” ujarnya. Naufal mengaku proses pembentukan AKD berjalan demokratis. Namun, lantaran paket pimpinan AKD sudah disusun sebelumnya, maka susunan pimpinan AKD tetap tidak bisa berubah saat musyawarah pembentukan AKD. “Fraksi Gasa merasa ada satu pihak yang melaksanakan fenomena di pusat (terkait adanya
dua gerbong koalisi, yakni KMP-KIH, Red),” papar adik kandung mantan Bupati Samsul Hadi tersebut. Meski tidak mendapat jatah pimpinan AKD, Syamsul maupun Naufal mengaku siap bergandengan tangan dengan seluruh fraksi di DPRD. “Yang terjadi biarlah terjadi. Kita siap berangkulan dengan fraksi-fraksi lain demi Banyuwangi yang lebih baik,” tegas Syamsul. Naufal menambahkan, demi Banyuwangi, pihaknya siap bersatu dengan seluruh fraksi di DPRD. “Kita siap bekerja bersama-sama membangun daerah yang kita cintai bersama ini,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Calon THL Pol PP Wajib Bersih Narkoba BANYUWANGI - Kasus dugaan keterlibatan anggota Satpol PP dalam jaringan peredaran narkoba jenis sabu-sabu mendapat perhatian serius dalam proses seleksi tenaga harian lepas (THL) anggota Satpol PP. Sekitar 100 peserta yang dinyatakan lulus tes akan dites urine sebelum pengumuman akhir. Dari 100 peserta yang telah lolos seleksi itu, tim akan menetapkan 80 peserta sebagai THL Satpol PP. Jika peserta diketahui menggunakan narkoba, maka akan dicoret. “Pengumuman 80 orang yang lolos dilaksanakan Senin depan (27/10),” ungkap Plt Kepala Satpol PP, Ahmad Nuril Falah. Nuril mengungkapkan, dari 530 pelamar, tim seleksi sudah berhasil menyaring 180 orang.
Dari 180 itu, disaring lagi menjadi 100 orang terbaik. Peserta yang masuk dalam daftar 100 orang akan menjalani uji samapta tim dari TNI AL, TNI AD, Polres, Inspektorat dan Dinas Kesehatan. Selain harus lolos seleksi uji samapta, 100 pelamar juga harus lulus tes bebas narkoba. Untuk membuktikan setiap peserta bebas narkoba, tim dari Dinas Kesehatan akan melakukan tes urine kepada semua peserta.” Ini penting, agar sebelum menegakkan peraturan, anggota kita sendiri harus diatur dan ditegakkan terlebih dulu,” kata Nuril. Penambahan THL Satpol PP ini diadakan dalam rangka memenuhi kebutuhan personel
satpol PP di Banyuwangi. Selama ini, anggota Satpol PP dirasa masih kurang dari kebutuhan. Apalagi juga seiring padatnya kegiatan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Kriteria persyaratan pendaftaran THL Satpol pp tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya , yakni dari umur, pemerintah membatasi umur minimal 18 hingga 25 tahun, belum pernah menikah. Pertimbangannya, dengan umur yang masih muda, secara fisik baik jasmani dan rohani lebih kuat, dan gesit melaksanakan tugas. Dengan status belum menikah, diharapkan honor yang terbatas, bisa mencukupi kebutuhan dirinya masing-masing personel. (ddy/c1/afi)
BEBAS NARKOBA: Ratusan pelamar Satpol PP saat mengikuti pembekalan sebelum mengikuti tes penentuan akhir di kantor Satpol PP beberapa waktu lalu.
ISTIMEWA
KADO: Faisal Basri memberikan hadiah sejumlah buku kepada Bupati Abdullah Azwar kemarin.
Bantu Selesaikan Masalah Nasional BANYUWANGI - Banyuwangi kedatangan tamu istimewa, ekonom nasional Faisal Basri, kemarin (21/10). Kedatangan pakar ekonomi itu bukan tidak sengaja. Faisal datang ke Banyuwangi untuk menjadi narasumber pada seminar “Ekonomi Pasca Pemerintahan Baru”. Sebelum menghadiri acara seminar, Faisal menyempatkan diri mampir ke Pendapa Shaba Swagata Blambangan untuk menemui dan memberikan sejumlah buku kepada Bupati Abdullah Azwar Anas yang semua bertema makin menguatnya peran pemimpin daerah di era global. Ada enam buku yang diserahkan, antara lain If Mayors Ruled the World, Dysfunctional Nations Rising Cities (Benjamin R. Barber), A. History of Future Cities (Daniel Brook), Triumph of the City (Edward Glaeser). Penyerahan buku ini bukan tanpa sebab. Dikatakan Faisal, Banyuwangi adalah salah satu daerah yang diang-
gap local leader-nya mampu menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ada di daerahnya. Tanpa harus bergantung pada pemerintah pusat. Ini sangat menguntungkan, karena sering kali kebijakan yang dibuat terlalu generik karena diurus pusat. Faisal menyebutkan, program pengentasan kemiskinan yang disamaratakan. Padahal, kata Faisal, pusat tidak tahu pasti kondisi riil di masing-masing daerah. Karena itu Faisal mengaku belajar ke Banyuwangi bagaimana bupati dan pemerintah daerah ini membangun daerahnya. Contoh yang dilakukan Banyuwangi, kata dia, adalah menawarkan CSR perusahaan untuk membangun rumah warga miskin. Selain itu, Pemkab Banyuwangi memaksimalkan kredit mikro pada masyarakat kecil, serta memberikan beasiswa sekolah pada orang miskin. “Di sini bupati cukup kasih daftar nama
orangnya, perusahaan akan membangunnya. Ini hebatnya Banyuwangi,” puji Faisal Basri. Hal lain yang membuat Faisal kagum pada program Banyuwangi adalah pembangunan infrastruktur jalan yang mencapai 300 km dalam kurun satu tahun. “Saya tuh sering teriak ke teman Jakarta, coba tuh lihat Banyuwangi. Dia bisa bangun 300 kilometer jalan. Padahal kalau dipikir berapa sih APBD Banyuwangi. Ini yang harus dicontoh,” ujar Faisal. Melihat apa yang dilakukan di Banyuwangi ini, membuat Faisal optimistis bahwa sejumlah permasalahan negara sebenarnya bisa diselesaikan oleh local leader. “Sangat membantu pusat bila pemimpin daerah bisa mencarikan solusi daerahnya masing-masing. Local leader dengan kemampuan yang tinggi menyelesaikan masalah daerahnya akan jadi trend nanti . Saya yakin itu,” ujar Faisal. (c1/afi)
GALIH COKRO/ RABA
Pacu Pembangunan Berbasis Lokal BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi terus mendesain dan mengimplementasikan model pembangunan yang berbasis potensi lokal. Jika tergarap optimal, potensi lokal bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Juang Pribadi mengatakan, selama beberapa tahun terakhir Banyuwangi mengambil banyak kebijakan strategis yang mendorong potensi lokal. Kebijakan strategis itu di antaranya pengembangan bidang pariwisata berbasis seni-budaya dan masyarakat lokal; pembatasan jaringan retail modern; pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM); dan optimalisasi potensi komoditas lokal. Di bidang pariwisata, kebijakan yang dijalankan pemkab adalah berbasis seni-budaya dan masyarakat lokal. Juang mencontohkan bagaimana semua even
wisata budaya selalu menonjolkan seni-budaya lokal. Bahkan, di Taman Blambangan setiap akhir pekan dipentaskan kesenian lokal dari sanggar-sanggar di seluruh Banyuwangi secara bergiliran. Juang menjelaskan, seni-budaya yang dikemas menjadi even wisata adalah upaya untuk menggerakkan ekonomi kreatif lokal. “Di seluruh negara, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah dua sektor yang hampir tak pernah turun. Pariwisata dan ekonomi kreatif mampu ikut meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Juang. Contohnya kinerja sektor jasa hiburan kebudayaan yang terus meningkat. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor jasa hiburan kebudayaan di Banyuwangi pada 2013 menghasilkan nilai tambah Rp 37,9 miliar, meningkat 38,3 persen dibanding tahun 2010 sebesar Rp27,46 miliar. “Itu baru sektor jasa hiburan kebudayaan. Belum sek-
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
tor lain seperti kerajinan, kuliner, dan perhotelan yang berkembang setelah pariwisata dikembangkan. Nilai tambah sektor restoran mencapai Rp769 miliar pada 2013, naik 54,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan perhotelan mencapai Rp 398 miliar, tumbuh 56 persen,” ungkap Juang. Dia menambahkan, lagu khas Banyuwangi sebagai bagian dari ekonomi kreatif juga mendapat perhatian. Belasan lagu lokal telah difasilitasi pengurusan hak ciptanya, di antaranya lagu “Umbul-Umbul Blambangan”, “Terang Bulan di Pantai Banyuwangi”, “Paran Salah Isun”, dan “Kembang Pethetan”. “Kepedulian pada seni-budaya lokal adalah program berkelanjutan Pemkab Banyuwangi. Kami memberi sentuhan menjadi even wisata atau karnaval etnik agar bisa menarik wisatawan dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” papar mantan sekretaris Dinas Pendapatan tersebut.
Kebijakan lain di bidang pariwisata yang menonjol adalah pelarangan hotel di sejumlah destinasi wisata favorit seperti Pantai Pulau Merah. “Hotel dilarang. Masyarakat setempat yang membuka home stay atau rumah singgah. Pulau Merah makin ramai, jadi warga dapat pendapatan tambahan,” kata dia. Di bidang perdagangan, kebijakan Pemkab yang pro-masyarakat lokal adalah pembatasan gerai retail modern. “Gerai retail modern sangat dibatasi, bahkan dilarang. Sedikit retail modern yang ada saat ini izinnya sudah diberikan pada era sebelumnya, jadi tidak bisa serta-merta dicabut karena bisa dituntut secara hukum dan menimbulkan ketidakpastian iklim usaha,” ujar Juang. Mall juga dilarang dibangun di tengah kota, melainkan di kecamatan agar pusat ekonomi tak menumpuk di pusat kota. Penataan pasar tradisional dilakukan secara bertahap, baik fisik maupun non-fisik. (sgt/c1/afi)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RABU 22 OKTOBER
31
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
Demo Tolak Perubahan Arus Lalu Lintas SITUBONDO – Uji coba perubahan arus lalu-lintas di dalam Kota Situbondo, menuai protes dari sejumlah warga dan pedagang Pasar Senggol, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji. Massa aksi yang tergabung dalam jamaah Selawat Nariyah ini mendesak pemerintah agar membatalkan perubahan lalu-lintas n Baca Demo...Hal 37
Alasan Penolakan Perubahan Arus Lalu Lintas Dalam Kota: 1. Warga Khawatir akan keselamatan anak sekolah serta pedagang, karena lalu-lalang kendaraan sangat cepat. 2. Pendapatan pedagang menurun karena arus lalu-lintas menjadi satu arah. 3. Perubahan jalan hanya menguntungkan pertokoan besar seperti KDS 4. Pemerintah tidak membuat kajian yang layak sehingga infrastruktur banyak rusak. 5. Uji coba perubahan arus lalu-lintas tidak dibarengi dengan rambu-rambu.
KECEWA:Warga dan pedagang Pasar Senggol, Kelurahan Ardirejo, memaksa masuk kantor DPRD Situbondo, kemarin (21/10). RENDRA KURNIA/JPRS
Anggota DPRD Terima Rp 4 Juta (Lagi) Kali ini Untuk Dana Reses Empat Hari SITUBONDO – Anggota DPRD Kabupaten Situbondo kembali mendapat kucuran dana segar. Setelah mendapat uang perjalanan dinas dari kegiatan kunker ke sejumlah Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Barat masing-masing se-
PERTAMBANGAN
besar Rp 4 juta, mereka menerima dana lagi untuk kegiatan reses atau serap aspirasi. Disebut-sebut, besaran dana yang mereka terima untuk kegiatan serap aspirasi ini mencapai Rp 4 juta tiap orang. Namun, berbeda dengan uang perjalanan dinas yang bisa masuk utuh ke kantong pribadi para wakil rakyat, dana Rp 4 juta untuk kegiatan reses harus digunakan untuk kegiatan serap aspirasi dengan konstituen n Baca Anggota...Hal 37
Kita berharap semuanya (anggota DPRD) berjalan. Artinya, dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, bertemu dengan konstituennya. Apalagi sudah dibantu oleh dana APBD.” Bashori Shanhaji Ketua DPRD Situbondo
Zainuri Salahkan Fraksi PPP SEMENTARA itu, keputusan Fraksi PPP yang memilih tidak melaksanakan reses mendapat sorotan tajam dari wakil Ketua DPW PPP Jawa Timur, Zainuri Ghazali. Pria yang membidangi organisasi tersebut me-
Polisi Tangkap 4 Penjudi
Dokter Spesialis Kian Lengkap
HABIBUL ADNAN/JPRS
Penambangan di Sungai Kali Basian Jalan Terus JATIBANTENG - Aktifitas penambangan di Sungai Kali Basian, Desa/Kecamatan Jatibanteng masih terus beroperasi hingga saat ini. Langkah polisi mengamankan alat berat yang digunakan untuk menambang tak menyurutkan niat mereka untuk terus bekerja. Selain itu, pengerukan yang dilakukan di sungai Kali Basian sebenarnya juga sudah sering mendapatkan surat penutupan aktifitas galian C dari instansi terkait. “Salah satu alat beratnya juga sempat diamankan di Mapolres Situbondo, tapi ya tetap saja,” ujar Jayadi, salah satu warga. Dia mengaku heran ketika melihat masih terus ada aktifitas penambangan. Dia menilai penambang di tempat tersebut cukup keras kepala. ”Ini harus segera ditutup. Soalnya ini jelas ilegal,” katanya. Bagi Jayadi, pemerintah daerah sudah saatnya memberikan sanksi tegas terhadap adanya aktifitas penambangan itu. Sebab, jika pemerintah tidak tegas, kerusakan lingkungan yang terjadi akan lebih parah. Terkait dengan aktifitas penambangan di sungai su ungai itu, Jayadi mengatakan sudah jelas melanggar hukum n Baca Penambangan...Hal 37
Jangan terpaku pada masa lalu, meski ada momen indah di sana. Sebab yang lebih indah menantimu di depan.” EDY S/JPRS
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Ratu P. Salsabiel
SITUBONDO –Polsek Situbondo berhasil menangkap empat orang penjudi di arena bilyard lingkungan Plaosa, Patokan, Situbondo, Selasa (21/10) Kemarin. Keempat pelaku berinisial MR, 47; SK,49; WG,49; dan MW,56.
Baca Zainuri...Hal 37
RS dr Abdoer Rahem Menuju Kelas B
Salah Satunya PNS di KLH ILEGAL: Lokasi pengerukan sungai di sungai Kali Basian, Kecamatan Jatibanteng terus berjalan hingga kemarin.
nilai langkah anggota DPRD dari PPP sebagai keputusan yang memalukan. “Apalagi hanya karena alasan dananya (reses) tidak cukup. Ini alasan yang memalukan bagi saya n
RENDRA KURNIA/JPRS
DIHUKUM: Kapolsek Kota, I Wayan Karba (berdiri) mengintrogasi empat penjudi yang ditangkap, kemarin.
Mereka ditangkap saat bermain judi remi permainan Samgong. Yang ironis, salah satu pelaku
SITUBONDO – Rumah Sakit dr Abdoer Rahem Situbondo terus menambah jumlah dokter spesialis. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ideal terhadap dokter spesialis di rumah sakit kelas B. Be-
lum lama ini setidaknya ada sepuluh dokter spesialis baru untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakit milik Pemkab Situbondo tersebut. Bertambahnya jumlah dokter spesialis di RS dr Abdoer Rahem, diharapkan masyarakat akan terlayani kian maksimal. Akses pasien mendapat penanganan dari dokter spesialis dengan baik juga kian terbuka lebar n Baca RS...Hal 37
perjudian yang ditangkap polisi diketahui berstatus PNS n Baca Polisi...Hal 37
Dua Jam, Dicecar 25 Pertanyaan Pemeriksaan Sunardi Dilanjutkan Hari ini
NUR HARIRI/JPRS
Iptu Riyanto
SITUBONDO – Setelah terancam dijemput paksa oleh polisi, tersangka dugaan korupsi dana bantuan partai politik (banpol) tahun 2012, Sunardi akhirnya mendatangi Mapolres Situbondo, kemarin(21/10). Anggota DPRD dari Partai Demokrat tersebut memenuhi
panggilan penyidik yang kedua. Sunardi menemui tim penyidik tindak pidana korupsi (tipikor) Polres Situbondo sekitar pukul 09.00. Dia datang ke Mapolres tidak seorang diri, melainkan juga didampingi salah satu kuasa hukumnya, Markacung. Pria yang menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Situbondo ini diperiksa di ruang Unit III Tipikor Polres Situbondo n Baca Dua...Hal 37
RENDRA KURNIA/JPRS
TINGKATKAN PELAYANAN: Dokter Spesialis Anak dr Debby Puspitasary memberikan penjelasan kepada orang tua anak penderita kejang.
Nasib para korban kebakaran di Desa Cemara, Kecamatan Suboh
Siang Ngungsi di Musala, Malam Tidur di Tenda Amukan si jago merah yang menghanguskan sembilan rumah warga di Desa Cemara, Kecamatan Suboh, selasa (21/10) lalu tidak sampai memakan korban jiwa. Meski demikian, peristiwa tersebut menyisakan penderitaan mendalam bagi para korban HABIBUL ADNAN, Suboh. PAGI itu, tidak ada satu pun wajah yang terlihat ceria. Raut muka sedih begitu jelas terlukis di wajah korban kebakaran yang terjadi di
HABIBUL ADNAN/JPRS
MASIH TRAUMA: Korban kebakaran beristirahat di Musala, kemarin.
Dusun Karang Tengah, Desa Cemara, Kecamatan Suboh. Bagaimana tidak sedih, rumah gedung tempat mereka untuk beristirahat sudah tinggal puing-puing. Yang lebih tragis lagi, korban yang memiliki rumah semi permanent, kini sudah rata dengan tanah. Rutinitas setiap hari mereka selaku petani, pagi itu juga harus libur untuk sementara. Mereka yang biasanya pergi ke sawah maupun ke ladang hanya bisa terpekur. Saat koran ini datang ke lokasi kejadian, para perempuan terlihat sedang tidur-tiduran di dalam musala yang berukuran 3 x 4 meter. Sedangkan yang lelaki hanya duduk-duduk di teras musala itu. Satu sama lain hanya bisa saling
pandang. Ada yang sedang ngomong-ngomong santai. Bahkan, ada juga yang hanya bisa diam dengan pandangan kosong. Iya, 28 anggota keluarga yang rumahnya terkena amukan si Jago merah, pada siang hari mereka hanya bisa istirahat di musala. Sedangkan tenda yang sudah dibangun hanya bisa di tempati pada malam hari. ”Nggak tahan di tenda kalau siang. Soalnya panas Mas,” ujar Ridwanto, 27, salah satu korban kebakaran. Pada saat kejadian kebakaran yang meratakan sepuluh bangunan itu, memang ada dua bangunan Musala yang tidak terbakar. ”Jadi, kita bagi n Baca Siang...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
32
SITUBONDO SEKITAR Kerugian Kebakaran Capai Rp 1,3 M Jawa Pos
R A D A R
KESEHATAN
Usia 14 Tahun, Berat Sri Wahyuni Hanya 9 Kg
PANJI – Kondisi memprihatinkan dialami Sri Wahyuni. Gadis 14 tahun itu mengalami gizi buruk. Rasa sedih setiap hari dirasakan begitu dalam oleh kedua orang tuanya, Sahwaji, 40 dan Mariyah, 35. Bagaimana tidak, akibat gizi buruk tersebut, putri ketiga mereka memiliki tubuh yang kecil serta tidak bisa duduk dan berjalan. Selain itu, berat gadis ini hanya sembilan kilogram. Bahkan ukuran tingginya tidak seperti kebanyakan anak remaja lain. Dia hanya memiliki tinggi badan sekitar 50 sampai 60 centimeter saja. Derita Sri dan orang tuanya kian berat karena saat ini sudah tidak dapat bantuan susu dari Puskesmas. Ini karena usia Sri yang sudah mencapai 14 tahun. Karena kondisi ekonomi keluarga yang kurang mapan, Sri kini jarang diberi minum susu. Sri tinggal bersama orang tuangan di Lingkungan 8, RT 2 RW 17 Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Sahwija dan Mariyah mengaku tak tahu apakah gizi buruk yang dialami anaknya masih akan terobati. Sri setiap harinya hanya bermain di balai-balai karena keterbatasan fisiknya yang tidak bisa duduk, apalagi berjalan n Baca Usia...Hal 37
SUBOH –Kepala Desa Cemara, Kecamatan Suboh, Karsono berharap kepada Pemkab Situbondo, agar sembilan kepala keluarga (KK) di Dusun Karang Tengah yang menjadi korban kebakaran mendapat ganti rugi sesuai dengan kerugiannya. Sebab, itu akan sangat membantu para korban. Karsono berharap Pemlab segera memperhatikan nasib korban kebakaran itu. Sebab, dalam kondisi kepepet, bantuan dari pemerintah sangat dibutuhkan. Miarto, salah satu korban kebakaran juga berharap demikian. Dia meminta kepada pemerintah untuk memberikan ganti rugi yang sesuai dengan nilai kerugian yang dialami. ”Kalau harapannya, untuk membangun rumah kita juga bisa dibantu pemerintah,” kata lelaki 40 tahun itu. Miarto mengatakan demikian karena dalam keadaan sudah tidak memiliki apa-apa, dia yakin tidak bisa membangun rumah mereka kembali. Kalaupun membangun rumah sendiri, dirinya harus menunggu waktu panen jagung atau tembakau. ”Itupun harus menunggu
Rabu 22 Oktober 2014
S I T U B O N D O
SEDIH: Korban kebakaran berharap segera mendapatkan bantuan pemerintah
HABIBUL ADNAN/JPRS
musim hujan untuk tanam,” kata Miarto. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo langsung membangun tenda bagi para korban kebakaran rumah di Desa Cemara, Kecamatan Suboh. Sejumlah korban kebakaran kini tinggal di tenda yang berukuran 6 x 12 meter itu. Kepala BPBD, Zainul Arifin, saat dihubungi kemarin mengatakan, selain pemban-
gunan tenda, pihaknya juga sudah memberikan bantuan. ”Kami beri bantuan berupa sembako, makanan siap saji, selimut dan kompor,” ujar Zainul kemarin (21/10). Zainul menambahkan, bantuan yang diberikan BPBD itu hanya bersifat kemanusiaan dan untuk mengurangi beban mereka saja. ”Kami ini hanya pertolongan pertama. Seperti pembangunan tenda sebelum mereka punya rumah,” katanya.
Saat disinggung tentang ganti rugi, Zainul menegaskan itu adalah kewenangan Bupati. Untuk mendapatkan bantuan itu, warga harus mengusulkan pengajuan ke Bupati. ”Prosesnya, permohonan ke Bupati itu melalui kepala desa dan camat,” terang Zainul. Bantuan dari pemerintah itu, tambah dia, biasanya akan di sesuaikan dengan kemamuan APBD. ”Jadi tidak dibantu seratus persen,” tambahnya. Itu artinya, kerugian materi berupa rumah yang hancur dipastikan tidak akan diganti. Sebab, kerugian materi bukan termasuk infrastruktur. Sementara itu, dari data yang dikeluarkan pemerintah kecamatan, ada sepuluh bangunan yang terkena amukan api. Rinciannya, empat rumah papan, lima rumah tembok dan satu dapur. Sedangkan kerugian materi mencapai Rp 1,3 miliar. Informasi yang didapatkan Jawa Pos Radar Situbondo, hari ini (22/10) Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto akan datang langsung ke lokasi kebakaran. Orang nomor satu di Situbomndo itu akan mengunjungi para korban kebakaran. (bib)
NUR HARIRI/JPRS
TETAP KECIL: Sri Wahyudi, remaja 14 tahun yang menderita gizi buruk digendong ibunya, kemarin (21/10).
TRANSPORTASI
Penumpang Kapal Feri Asal Raas Meningkat SITUBONDO – Menjelang kedatangan jamaah haji asal Situbondo yang akan tiba pada hari ini (22/10) dan besok Kamis (23/10) berdampak terhadap peningkatan penumpang kapal feri di Pelabuhan Jangkar, Kecamatan Jangkar. Itu diungkapkan Kasubag Tata Usaha Pelabuhan Jangkar, Tri Wahyono Kemarin (21/10). Dia mengatakan bahwa terjadi kenaikan jumlah penumpang dari pelabuhan Raas menuju Jangkar sebanyak 200 orang. Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, Tri mengatakan saat musim kedatangan jemaah haji, peningkatan penumpang dapat mencapai 100 persen dari jumlah di hari biasa. Dia sempat memperkirakan penjemput jemaah haji tahun ini memilih menggunakan perahu kayu, seperti saat mengantar jamaah pada bulan lalu. Namun, para penjemput sepertinya akan lebih memilih menggunakan jasa angkutan feri. Sebab, selain aman, dengan menggunakan feri penjemput juga dapat membawa mobil yang akan digunakan untuk membawa jamaah haji. “ Kebetulan pada hari ini (kemarin) kondisi cuaca kurang baik, hal itu mungkin yang membuat para penjemput lebih memilih menumpang kapal feri. Mereka menggunakan kapal Dharma Kartika yang berangkat dari kepulauan Raas pukul 13.00 WIB,” ujar Tri. Sementara itu, melihat kemungkinan kedatangan penjemput jamaah haji menggunakan kapal tradisional, Jawa Pos Radar Situbondo berusaha meminta keterangan kepada Syahbandar pelabuhan Jangkar terkait hal tersebut. Setelah terjadinya musibah kapal Jabal Nur yang terjadi beberapa waktu lalu, ternyata tidak ada perubahan kebijakan terkait penggunaan kapal tradisional n
FREDY RIZKI/JPRS
PERIKSA: Bidan Reni melakukan tensi tekanan darah kepada salah satu lansia warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo.
Baca Penumpang...Hal 37
Posyandu Lansia Bertahan Dengan Uang Jimpitan
FREDY RIZKI/JPRS
SEPI: Dermaga untuk kapal tradisional terlihat sepi, kemarin.
SITUBONDO – Setiap hari Selasa pada minggu ketiga, tim penggerak PKK dan Puskesmas Dawuhan mengadakan Posyandu untuk para lansia (lanjut usia) di Lingkungan Krajan, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo. Yang menarik, mereka bertahan dengan mengandalkan uang jimpitan dari para Lansia dan kas milik
tim penggerak PKK. Posyandu Lansia ini mampu bertahan sejak tahun 2011 silam. Ketika dilihat pada hari Selasa (21/10) Kemarin, puluhan lansia baik pria maupun wanita terlihat memenuhi halaman tempat digelarnya posyandu lansia tersebut. Posyandu itu sendiri berada di rumah salah satu warga berna-
CERITA BERSAMBUNG
Belanda Datang Membawa Pesawat Pembom B-25 Teluk Meneng, Banyuwangi Bunyi mesin dari rombongan truk pengangkut militer Belanda memecah kesunyian. Berita tentang armada kapal perang Belanda yang diam-diam mendarat di Teluk Meneng Banyuwangi telah diketahui gerilyawan. Belanda sengaja memilih rute berputar untuk menyerang TNI dari belakang. Namun, hutan yang lebat memperlambat gerak pasukan Belanda. Tank, panser dan truk militer tidak bisa masuk ke jalan-jalan dusun karena diblokade. Timbunan tanah dan ranjau ditanam. Ditambah lagi hutan yang lebat hanya dapat dilewati dengan berjalan kaki. Pasukan TNI yang berada di Banyuputih tepatnya di dusun Kelompang Bungkok dan Bantal mulai bersiap di hutan Baluran. Mereka hendak menghadang iring-iringan truk pengangkut militer Belanda. Ketika truk melewati hutan, rentetan tembakan dari balik pepohonan yang rapat mulai membuat Belanda panik. Kendaraan
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 18 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
berat mundur untuk sementara. Pasukan Belanda mengontak angkatan udara mereka untuk memborbardir hutan. Termasuk kantong pertahanan gerilyawan di dusun Kelompang Bungkok di hutan Ba-
luran yang menjadi basis TNI. Malam itu, berita tentang pendaratan Belanda di Teluk Meneng segera tersebar. *** “Kalian tidak boleh mundur.
Kalau mati akan syahid dan masuk surga. Tapi, bila lari, kalian akan meninggal kafir,” dawuh Kiai As’ad Hayya `alas shalah, hayya `alal falah… LANTUNAN azan Subuh berkumandang. Memecah kesunyian, seru sekalian alam. Para pemilik iman teguh bergegas melangkah menuju surau atau menghampar sajadah di atas tikar pandan mereka. Sayup-sayup di kejauhan terdengar bunyi ledakan. Dini hari itu, bala bantuan Belanda telah datang dengan membawa pesawat pembom B-25, tipe pesawat yang sama yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki Jepang. Demi meratakan hutan tempat persembunyian TNI di Baluran dan Banyuputih. Kemudian sunyi. Jarak terlalu jauh dari medan baku tembak. Remaja itu terjaga dari tidurnya. Kepalanya masih terasa berat karena tidak bisa tidur semalam. Ia hanya dapat terlelap beberapa jam saja. (bersambung)
ma Untung, 71, yang sejak empat tahun yang lalu disulap untuk menjadi pos kesehatan. Di dalamnya terdapat dua orang bidan bernama Irma, 27, dan Reni, 24, yang memeriksa para Lansia. Dibantu beberapa Ibu dari PKK yang mengurus administrasi, proses pemeriksaan pun berjalan cepat. Setelah mendaftar, para pasien yang berusia rata-rata di atas 50 tahun ini kemudian diperiksa baik tekanan darah, gula darah dan berat badan. Para bidan yang bertugas pun selalu memantau perkembangan kesehatan setiap pasien. Seusai diperiksa, kemudian pasien di bawa ke kamar khusus untuk dilakukan tindakan medis yang lebih intens. Setelah itu ba-
ru mereka mendapatkan obat sesuai dengan keluhan. Sekretaris penggerak PKK Kelurahan Dawuhan, Kamarumi, 57, mengatakan bahwa posyandu ini murni dilakukan dengan biaya swadaya masyarakat dan Puskesmas Dawuhan. Dirinya mengatakan bahwa awalnya sangat sulit untuk mengajak para Lansia untuk mengikuti Posyandu. Tetapi setelah dilakukan tindakan persuasif, barulah kemudian para Lansia ini sadar dengan kebutuhan akan kesehatan. “Sekarang masyarakat sudah banyak yang sadar, mereka tanpa disuruh sudah mau berangkat periksa, tapi kita juga hanya bisa melayani semampunya, karena semuanya termasuk beberapa alkes kita membeli
sendiri, sedangkan obat dibantu Puskesmas,” jelas Kamarumi. Sementara itu, ketika ditanya jumlah Lansia di Lingkungan Krajan, Kelurahan Dawuhan, Sitiana,72, ketua Pokja 1 lansia yang saat itu sedang berobat, mengatakan bahwa awalnya ada 80 orang lansia. Tetapi saat ini hanya 50 yang tersisa dan aktif mengikuti posyandu. Sepuluh diantaranya sudah meninggal dunia, dan dua puluh lainnya sudah malas berangkat. Saat ditanya mengenai harapan para lansia ini, Sitiana hanya ingin sekali-kali ditengok pemerintah. “Supaya terlihat diperhatikan, kita ingin dilihat, dikunjungi, sukur-sukur ada tambahan susu untuk Lansia,” jelas Sitiana.(fre/pri)
IKLAN JITU TANAH Djl Cpt Tnh L+600m2 Pnggir Jln Nangkaan Paowan Stb 200 jt Nego H. 081233851430 Djl Tanah 2 Kapling L.440m2 Blkg K.Dinsos. Jl ANggrek stb 170jt Hub.08563639318 Djl Tanah 483m2 SHM. Jl.Sucipto. Nego.Tanpa Perantara.HP.085233376547
MOBIL Djl. INOVA.G.Diesel MT th2008. Abu-abu. HUB. 085859290700. Tanpa Perantara.
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Rabu 22 Oktober 2014
R A D A R
33
B A N Y U W A N G I
Anak Senggol Setir, Ibu Tewas Dihajar Truk GERDA SUKARNO/RaBa
LANGSUNG DITERIMA: Ahli waris karyawan PT Pabrik Kertas Basuki Rahmat menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan.
Kecelakaan Kerja Karyawan Pabrik Kertas Terima Santunan BANYUWANGI - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kecelakaan kerja karyawan Pabrik Kertas Basuki Rachmat kemarin. Penyerahan santunan itu sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang No 21 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kematian (JK). Satu lagi program yang direncanakan berjalan sejak bulan Juli 2015 mendatang adalah Jaminan Pensiunan (JP).Terkait dengan program tersebut di atas, kemarin (21/10) dilaksanakan pembayaran klaim program JK atas salah satu karyawan dari PT. Kertas Basuki Rahmat (PTKBR) karena meninggal. Karyawan yang bernama Dheny Kurniawan ini meninggal saat
melaksanakan tugasnya sebagai pekerja. Penyerahan santunan ini berlangsung di kantor PTKBR di Jalan Ijen, Banyuwangi, yang diserahkan langsung Kepala BPJS Ketenagakerjaan cabang Banyuwangi, Nurdin Syah. Dengan disaksikan langsung oleh Kepala HRD PTKBR, Akfan Lazuardi, bersama jajaran manajemennya, ahli waris dari karyawan yang meninggal tersebut menerima sebesar Rp. 133.797.620,00 langsung ditransfer ke rekening ahli waris dan tanpa ada potongan. Menurut Nurdin Syah, diharapkan melalui pembayaran klaim tersebut bisa meringankan beban ekonomi ahli waris akibat kehilangan tulang punggung keluarga. “Dan ini menunjukkan adanya kepedulian dan ketaatan perusahaan dalam mengikutsertakan karyawan sebagai peserta BPJS
Ketenagakerjaan,” tutur Nurdin Syah. Dengan begitu, produktivitas karyawan terhadap perusahaan akan semakin meningkat. BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan lembaga Negara untuk mewujudkan sistem jaminan sosial secara nasional bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Baik tenaga kerja formal maupun informal. BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan kepada tenaga kerja yang mengalami kehilangan sebagian atau seluruh penghasilan akibat yang timbul dari kecelakaan kerja hingga hari tua dan meninggal dunia. Untuk itu diharapkan semua perusahaan yang ada di kabupaten Banyuwangi dapat mendaftarkan tenaga kerja yang dimilikinya di BPJS Ketenagakerjaan. (*)
KABAT- Ini peringatan bagi orang tua yang kerap mendudukkan anaknya di depan saat mengendarai motor. Kejadian yang dialami Khotimah, 30, warga Dusun Krajan, Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, menempa siapa saja. Perempuan itu jatuh dari motor lalu ditabrak kendaraan lain dari arah berlawanan. Akibatnya, korban meninggal di lokasi kejadian. Insiden nahas itu terjadi pukul 04.30 kemarin. Cedera hebat di bagian kepala diduga menjadi penyebab korban meninggal. Informasi yang berhasil dikumpulkan, telah kecelakaan terjadi di jalan raya KabatRogojampi. Saat itu korban bersama suaminya, Suroso,
yang dikemudikan Supratikno, 40, warga Dusun Jatigung, Desa Gumukmas, Jember, dari arah berlawanan. Karena jarak cukup dekat, Khotimah langsung disambar kendaraan roda empat bernopol DK 9399 MD tersebut. Warga yang mengetahui kejadian itu segera memberikan pertolongan. Sayang, nyawa Khotimah tidak bisa diselamatkan. “Korban meninggal di lokasi kejadian,” ujar Iptu Sumono, Kanitlaka Polres Banyuwangi. Sementara itu, dua kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di Unit Laka Lantas Polsek Rogojampi. Pihak kepolisian masih mengorek keterangan saksi korban dan pengemudi truk maut tersebut. (nic/c1/aif)
Khitan Lima Puluh Anak Yatim
BANYUWANGI - Setelah hampir tiga minggu melakukan hunting lomba foto pengairan ”Air dan Irigasi” di berbagai tempat, mulai hari ini para peserta sudah bisa langsung mengumpulkan foto hasil jepretan mereka di kantor Dinas PU Pengairan Banyuwangi atau di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pengumpulan hasil jepretan fotografer yang mengikuti lomba itu bisa dilakukan hari ini sampai 24 Oktober 2014. Syaratnya, foto yang dikumpulkan adalah hasil jepretan sendiri. Objek foto meliputi saluran irigasi, dam, mata air, dan manfaatnya bagi petani di wilayah Banyuwangi. Persyaratan lain, foto yang dikumpulkan dalam lomba tersebut belum pernah dipublikasikan atau diikutsertakan
dalam kompetisi apa pun. Para peserta yang mengikuti lomba foto diperbolehkan mengumpulkan lebih dari satu foto. Foto yang diikutsertakan lomba boleh diolah digital, tapi sebatas brightness, contrast, burning, cropping, tanpa menambah, mengurangi, dan menggabungkan dua atau lebih foto. Peserta juga wajib menyerahkan CD berisi soft copy dengan format JPEG, dan hard copy (cetak ukuran 10R/10RS), resolusi min 300 dpi. Di balik tiap foto yang dikirim wajib dicantumkan lokasi objek, judul foto, waktu pengambilan, dan identitas peserta. ”Pencantuman nama di balik foto ini sangat penting demi mempermudah kita mendata foto hasil jepretan para fotografer. Para peserta wajib mencantumkan nama di
balik foto yang dikumpulkan,” ujar salah satu panitia lomba foto, Benny Siswanto. Sekadar tahu, lomba foto yang diadakan Dinas PU Pengairan Banyuwangi yang bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi bertema ”Air dan Irigasi” itu bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga sumber-sumber air, dam, dan saluran irigasi di Banyuwangi. Selain itu, lomba foto itu juga bertujuan agar masyarakat mengetahui lebih jauh dan mendapatkan gambaran tentang wajah dam, saluran irigasi, dan kondisi mata air di Banyuwangi. Dam dan saluran irigasi tersebut berfungsi mencegah, mengurangi risiko, dan menanggulangi banjir dan kekeringan. ”Foto yang masuk ke pani-
tia menjadi hak panitia dan dapat dipublikasikan dalam bentuk apa pun. Panitia berhak mendiskualifikasi peserta lomba foto pengairan “Air dan Irigasi” jika tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan panitia,” jelas Benny. Lomba foto yang mengusung tema ”Air dan Irigasi” itu diikuti kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum. Yang menggembirakan lagi, para peserta yang mengikuti lomba foto itu tidak dipungut biaya alias gratis. Pemenang akan mendapatkan uang pembinaan, piala, dan piagam. ”Dalam kompetisi ini panitia menyediakan hadiah total Rp 35 juta. Juri akan memilih juara 1, 2, 3, harapan 1, dan harapan 2, untuk masingmasing kategori lomba,” tandas Benny. (tfs/c1/aif)
BANYUWANGI - Festival Anak Yatim digelar Kamis pagi (23/10). Acara yang dipusatkan di Pendapa Shaba Swagata Blambangan akan berlangsung menarik dan menghibur. Pada kegiatan tahunan tersebut, panitia akan menghadirkan pelawak gaek Banyuwangi, Bodos cs, untuk mengibur ribuan anak yatim. Rangkaian kegiatan dalam Festival Anak Yatim akan diawali khitanan masal 50 anak yatim pada Kamis pagi pukul 06.00 (23/10). Peserta khitan masal tersebut berasal dari 24 kecamatan. Tiap kecamatan mengirim dua anak yatim yang dijaring melalui puskesmas. “Yang mengkhitan juga dokter puskesmas kecamatan tersebut. Pasien akan dipantau sampai sembuh,” kata Kepala Bagian Kesra, Nurul Kholili. Sebelum dikhitan, 50 anak yatim peserta khitan terlebih dulu akan diarak keliling dari depan Gesibu Blambangan menuju pendapa kabupaten. Dalam arak-arakan itu, anak
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Kalipuro Asri
Bisa Dikumpulkan mulai Hari Ini
45, dan anaknya, Ahmad Hayi, 3, mengendarai motor menuju Rogojampi. Sembari mengendarai Honda Supra 125 X bernopol P 2138 XK, bocah berusia tiga tahun itu duduk paling depan. Nahas tidak bisa dihindari, saat akan melintasi Jembatan Tambong, Kabat, yang menurun. Kemudi motor yang dinaiki Suroso tersenggol Ahmad Hayi. Akibatnya, Suroso kehilangan keseimbangan. Motornya oleng dan akhirnya jatuh. Beruntung Suroso dan Ahmad Hayi terjatuh ke sebelah kiri. Keduanya hanya mengalami luka ringan. Namun, nahas bagi Khotimah. Dia jatuh ke sebelah kanan. Pada saat bersamaan muncul truk Colt Disel
DOK.RaBa
SENANG : Peserta Festival Anak Yatim Tahun 2013 lalu di arak keliling Kota Banyuwangi.
yatim dinaikkan becak dengan iringan kesenian barong dan hadrah-kuntulan. Saat masuk ke dalam pendapa tersebut, anak yatim khitanan masal akan mendapatkan uang saku dari Bupati Abdullah Azwar Anas. Setelah khitanan masal usai, baru sesudah salat duhur dilanjutkan santunan kepada seribu anak yatim dan pemberian hadiah pemenang lomba, yang telah diselenggarakan 13–15 Oktober lalu. “ Mereka akan berbaris dari masing-masing
kafilah (kecamatan) dengan diiringi drum band, dan hadrahkuntulan,” imbuhnya. Usai disantuni, ribuan anak yatim akan dihibur dengan berbagai jenis permainan yang telah dipersiapkan panitia. Beberapa permainan yang disiapkan di antaranya, istana balon, trampoline, scooter, playground, mobil rc, dan photo box. Di akhir acara ada undian berhadiah bersama pelawak Bodos cs. “ Seharian penuh anak yatim akan kita bahagiakan,” pungkasnya. (ddy/c1/afi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Rumah & Ruko
Rumah Lugonto
Nissan Datsun
Toyota Fortuner
Dijual Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bisa dibeli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual Rumah lok kebalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Nissan Datsun Expo dan Launching Nissan All New X-Trail 17-19 Okt 2014 di Sun East Mall Gtg, Hrg Khusus, Hadiah Langsung 0333-4460222
Dijual Toyota Fortuner Th 2012 Manual G Putih Istimewa KM 10.000 Hrg 365 Jt Nego Bisa Kredit/Cash Bisa Tkar Tambah H: 082142194111
Rumah Balak
Suzuki SX-Over
Honda Jazz RS
Dijual Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa, SHM Lok DS Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual Suzuki SX-Over 2010 P 1881 YT kondisi mulus istimewa warna silver km 24.000 harga Nego Yanti 081234632780.
Djl Segera Rumah Baru Lantai 2 140m2 (Kalipuro Asri) Tlp. 082232010444
Perum Bunga Residence Djl Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utara SHM 081233643200
Mendut Regency Dijual Rmh Type 76/150 700 Jt Mendut Regency H: 081252536667 BB 2B27BD07
Perum Kalirejo Dijual Rmh Prum Kalirejo Type 36/84 160 Jt Full Bngnan ada Garasi H:081252536667
BANYUWANGI Marketing/Salesman BANYUWANGI L3000M2
Dbthkn Marketing/Salesman di Bidang Bhn Bangunan-Cat, Gaji+Komisi Tinggi. Syart: Berpengalaman, Jujur, Krj Keras Min. SMA, Spd mtr, SIM C, Siap dgn Target Lmrn: Argopuro 8A - (0333) 412762
Dijual Honda Jazz RS Th 2010 Matic Hitam Hrg 177,5 Jt Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah H: 08123453975/08133589788
Jual Tnah L 3000m2 SHM Strategis Pinggir Jalan Raya BU Hp: 085230531870
PEMBERITAHUAN
Tanah Kapling
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
BANYUWANGI
Tanah Kavling
STNK
Dijual Tnh 2 Kav Gg. Djarum Dpn Trmnal Karangente L 200+220m2 H: 081252536667
Hlg STNK P 2649 ZH an Imam Supriadi, Perum Gurit Permai RT. 3/5, Ds. Pengatigan
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
ALL NEW XENIA New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B
DAERAH SEKITAR
36
R A D A R
Jawa Pos
JEBENG
THULIK
Benediktus Subroto Hadi Wibowo
Ulfitania Riantami
Beri Perhatian Pelaku Seni B
Beri Perhatian Situs Sejarah ah
PERNAH menjadi juara lomP ba pembawa acara di salah satu stasiun televisi swasta lokal, st dan da aktif sebagai pembawa acara di radio swasta lokal, ac memberikan pengalaman yang m lebih pada Benediktus Subroto le Hadi Wibowo. H Lolos menjadi sepuluh paL sang finalis Jebeng-Thulik, sa pria pr yang juga hobi menyanyi ini in akan memberikan per-
Rabu 22 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
hatian terhadap pelaku seni di Banyuwangi. Pasalnya, pelaku seni di Banyuwangi tidak sedikit yang menorehkan prestasi. “Perlu ada penghargaan bagi pelaku-pelaku seni Banyuwangi, agar mereka juga mendapatkan posisi terhormat,” ujar anak lelaki pasangan Candra Kusni Tamrin dan Kristina Sunarti ini. (ddy/als)
CITACITANYA menjadi anggota polwan. Postur tubuhnya yang tinggi semampai semakin membuatnya percaya diri dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Apalagi, dengan postur tubuh itu dia juga menjadi salah satu kandidat Jebeng Banyuwangi 2014. Putri Hari Trianto dan Fauzia Andriani asal Maron, Kecamatan Genteng ini, akan lebih mengekspolarsi kekayaan dan potensi
dimiliki kabupaten ujung timur mur Pulau Jawa ini.Jika terpilih menenjadi Jebeng Banyuwangi 2014. 4. Tidak hanya sekedar promosi pariwisata. Dia juga akan menggali dan memperhatikan keberadaan situs-situs peninggalan sejarah yang ada di Banyuwangi. “Bangsa yang besar, adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah,” cetusnya. (ddy/als) FOTO-FOTO: GERDA/RaBa
RAMBIPUJI
Gelapkan Uang Toko Buat Game Online AKIBAT hobi berat dengan Game Online, Dedy Iskandar,25 warga Jalan Letjen Suprapto Sumbersari Jember nekad menggelapkan uang dan sejumlah barang di tempatnya bekerja. Karena ulahnya itu, dia harus meringkuk di sel tahanan Polsek Rambipuji, setelah pihak perusahaan melaporkannya kepada polisi. Tersangka sendiri, merupakan karyawan minimarket berjaringan di Jember. Bahkan, dia menjabat sebagai kepala toko di Rambipuji. Tak tanggung-tanggung, uang dan barang yang sudah digelapkan tersangka itu mencapai Rp 60 juta. Itu dilakukan hanya sekitar 3 bulan, sejak bulan Juli 2014 lalu. Kepada wartawan, tersangka mengaku sudah menghabiskan semua uang itu. “Uangnya saya buat main game online,” ungkap tersangka. Modus yang dilakukan tersangka, barang yang diambil dibawa ketika dia mau pulang. Dan hal itu diakuinya oleh sejumlah temannya yang sama-sama bekerja di toko itu. “Tapi ke teman-teman, saya ngakunya pinjam,” jelasnya. Pun demikian dengan uang. Hasil penjualan dari sejumlah barang di toko itu, dia ambil kisaran Rp 5 juta. Bahkan, untuk pengambilan uang hampir dia lakukan setiap hari. “Setelah sekitar 3 bulan, total barang dan uang saya ambil sekitar Rp 60 juta,” jelasnya. (jum/wah/jpnn/aif)
JEMBER
Keracunan, Bocah SD Meninggal JEMBER – Suasana duka masih menyelimuti pasangan Sugondo, 37; dan Agustin, 34, warga Perum Bumi Mangli Blok IF 12, Kaliwates. Keluarga ini baru empat hari kehilangan putra pertamanya, Moh Rehan Saputra alias Rere, 10, yang menunggal dunia pada Jumat (17/10) pukul 21.00. Rere meninggal dunia diduga karena keracunan makanan. Belum diketahui secara pasti apakah Rere keracunan jajanan di sekolah atau di luar sekolah. Informasi dari keluarga, sebelum sakit dan meninggal dunia, Rere sempat membeli mie kremes di sekolahnya di SDN Mangli 01 Kaliwates. “Saat ditanya dokter saat kita periksakan, dia (Rere, Red) mengaku beli mie kremes di sekolahnya,” kata Agustin. Dia menceritakan, pada Kamis atau sehari sebelum Rere meninggal, anaknya pulang lebih awal dari sekolah sekitar pukul 10.00. Ketika tiba di rumah, Rere mual dan pusing-pusing. “Awalnya saya kira sakit biasa atau mungkin pusing karena UTS (ujian tengah semester, Red). Karena hari itu memang sedang UTS,” ungkapnya. Karena diduga sakit biasa, Rere saat itu diberi obat sakit kepala yang dibeli di warung. Namun, keesokan harinya atau Jumat sore, kondisi Rere belum membaik. Rere masih pusing dan mual. “Bahkan saya lihat detak jantungnya cepat. Wajahnya juga pucat,” timpal Sugondo, ayah Rere. Akhirnya, Rere dibawa ke dokter. Dari hasil pemeriksaan dokter, Rere diduga keracunan makanan. Akhirnya, dokter memberikan obat untuk mengurangi pusing dan mual. Setelah dibawa pulang, Rere justru muntah dan mengaku masih pusing.
1
Kamis (16/10) Moh. Rehan Saputra (Rere) pulang lebih awal dari sekolah karena pusing dan mual.
2
Jumat sore kondisinya tidak kunjung membaik, lalu dibawa ke dokter. Sepulang dari dokter, Rere muntahmuntah di rumah.
3
Rere dilarikan ke Puskesmas Sukorambi dan mendapat bantuan oksigen. Sempat membaik, Rere kejang-kejang, dan tak lama kemudian Rere meninggal dunia.
RADAR JEMBER/JPNN
Sugondo lantas membawa anak sulungnya itu ke dokter lagi. Saat itu, dokter menyarankan agar Rere dirujuk ke puskesmas supaya mendapat bantuan oksigen. Akhirnya, Rere dilarikan ke Puskesmas Sukorambi. “Saat itu saya cukup lega karena setelah diberi bantuan oksigen, kondisinya terlihat membaik,” ujar Sugondo. Meskipun baru sejam masuk ke puskesmas itu, Rere sudah meminta selang oksigennya dibuka dan mengajak pulang. Namun, ketika digendong, Rere tiba-tiba kejang. “Bahkan bibirnya terlihat membiru,” kenang Sugondo. Dalam kondisi panik, Sugondo memanggil dokter puskesmas. Setelah Rere direbahkan kembali, beberapa menit kemudian bocah tersebut menghembuskan napasnya yang terakhir. “Mungkin hanya sekitar sejam anak saya itu dirawat di puskesmas sampai akhirnya meninggal,” ungkap Sugondo. Seperti diungkapkan dokter sebelumnya, pihak puskesmas juga menduga
SHOK: Ibunya Moh. Rehan Saputra, Agustin(kiri) menangisi kepergian putranya.
RADAR JEMBER/JPNN
Rere keracunan makanan. Selanjutnya, jenazah Rere malam itu dibawa pulang dan keesokan harinya dikebumikan di pemakaman setempat. Pasca kematian anaknya, Agustin mendapat informasi dari teman Rere bahwa Kamis itu anaknya sempat muntah di sekolah. “Tapi teman-te-
mannya tidak ada yang tahu Rere hari itu makan apa di sekolah,” ujarnya. Dari pengakuan Iqbal, adik kandung Rere, yang juga sekolah di SD tersebut, kakaknya saat di sekolah sering membeli mie lidi dan mie kremes. Orang tua Rere mengaku ikhlas dengan kepergian anaknya. (jum/har/jpnn/aif)
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN
Merampok, Preman Kampung Didor
SAMBUT PELANTIKAN: Relawan Jokowi-JK di Jember melakukan tasyakuran di Masjid Kalijogo, Sumbersari.
Tumpengan dan Kirim Surat Cinta
JEMBER - Deny Januar, 23, warga Dusun Krajan Timur, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, terapaksa dilumpuhkan kakinya dengan tembakan. Menurut polisi, Deny yang kabarnya preman kampung ini berusaha kabur saat hendak ditangkap Tim Resmob Kota 2 Polres Jember. Dia ditangkap tak jauh dari rumahnya, setelah beberapa hari disanggong petugas, lusa dinihari kemarin (18/10). Berdasarkan informasi di lapangan, Deny merupakan salah satu dari sekian pelaku perampokan, yang selama ini
PERAYAAN pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih bukan hanya terjadi di Jakarta. Di Jember kemarin (20/10) ada sejumlah perayaan yang dilakukan oleh Forum Relawan Jokowi di Jember. Diantaranya, melakukan tasyakuran dan pemotongan tujuh tumpeng yang melambangkan presiden ketujuh Republik Indonesia. Selain itu, di hari pelantikan juga ada demo yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai pengingat Jokowi agar tidak melupakan janjinya selama masa kampanye lalu. Kegiatan relawan Jokowi dipusatkan di Masjid Kalijogo di Jl Kalimantan Jember. Ratusan orang dari berbagai daerah berkumpul dalam acara doa bersama atau istighotsah di masjid kiai sepuh NU KH Muchit Muzadi. Diantara relawan itu ada yang berprofesi petani, nelayan, buruh, ibuibu Muslimat, dosen, dan relawan Jokowi - JK di Jember. Tidak ketinggalan Wabup Jember Kusen Andalas yang juga Ketua DPC PDIP Jember tampak dalam kegiatan itu. Dalam sambutannya, Kusen mengaku gembira karena warga Jember peduli terhadap negara dan bangsa. Salah satunya dengan mendoakan pemimpin untuk bisa terus menjalankan amanah seluruh masyarakat Indonesia. “Agar pemimpin kita kuat sehingga negara kita menjadi negara yang bermartabat,” jelas Kusen. (ram/har/jpnn/aif)
RAMPOK SADIS: Tersangka Deny yang ditembak kakinya saat dikeler ke Mapolres Jember, kemarin. Polisi masih memburu pelaku lain yang berhasil melarikan diri.
beraksi di wilayah Jember kota. Dalam menjalankan aksinya, dia bersama 4 orang temannya, yang kini masih diburu polisi. Setiap menjalankan aksinya, pelaku ini tak segan-segan melukai korbannya. Korban yang pernah merasa kan kesadisan pelaku ini ada lah Rizal Muhamad, 18 Mahasiswa Unej warga Desa/ Kecamatan Besuki, Situbondo. Saat itu, sekitar pukul 18.00, korban dibuntuti oleh pelaku Deny cs di kawasan Alunalun Jember. Setelah berada ditempat yang dianggap sepi, korban dihadang dan diminta untuk turun dari motornya. Begitu turun, korban langsung dihajar beramai-ramai oleh Deny dan kawan-kawannya. Setelah korban lemas, pelaku membawanya ke kawasan Gladak Pakem, dan korban
dibuang disana. Setelah itu, motor berikut HP milik korban dibawa kabur. Setelah barang rampasan itu dijual, hasilnya kemudian mereka bagi rata. Selain dikawasan Alun-alun Jember, pelaku ternyata pernah beraksi disekitar Stasiun Kereta Api Jember. “Modusnya sama, pelaku membuntuti korban kemudian dihentikan dan dihajar beramai ramai. Setelah itu barang berharga korban langsung dirampas,” ungkap Kasatreskrim AKP Sunarto, kemarin. Kasatreskrim menjelaskan, bahwa kawanan pelaku Deny cs, merupakan tetangga. “Jadi kawanan tersangka (Deny,Red) ini ada sekitar 4 sampai 5 orang. Semuanya masih bertetangga. Identitas mereka sudah dikantongi dan kini masih dalam pengejaran,” tegasnya. (jum/wah/jpnn/aif)
RADAR JEMBER/JPNN
LAILY (7,26%)
ALSYA (6,81%)
FARIK (5,68%)
ADI (4,09%)
ZAHRA (0%)
FAUZAN (19,25%)
TAMARA (15,89%)
GILANG (0%)
PUTRI (6,81%)
SILVI (13,85%)
WIHDAH (7,49%) FIRDAUS (4,65%)
MAODY (4,20%)
DEBY (0%)
GIRINDRI (0%)
ULFI (4,20%)
ENGGAL (1,14%)
MIKO (0%)
TEDDY (13,39%)
BENS (0%)
Jawa Pos
Rabu 22 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Berharap Dilaksanakan Sesuai Ketentuan n ANGGOTA... Sambungan dari Hal 31
Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, anggota DPRD telah melakukan kegiatan reses selama empat hari. Itu terhitung sejak Minggu (19/10) hingga Rabu (22/10). Dana Rp 4 juta tersebut digunakan untuk kepentingan bertemu konstituen selama empat kali. “Dana Rp 4 juta itu digunakan untuk SPPD anggota DPRD, untuk transportasi, biaya dokumentasi dan biaya mamin (makanminum) saat melakukan serap aspirasi. Jadi kalau benar-benar digunakan, dana Rp 4 juta itu tipis, bahkan bisa jadi tak cukup,”
terang sumber kuat koran ini. Namun, yang perlu diwaspadai, lanjut dia, tidak semua anggota DPRD benar-benar menggunakan dana tersebut untuk kepentingan serap aspirasi. Atau, kalau pun digunakan tidak hanya sebagian kecil. “Ini yang perlu pengawasan bersama, sebab bisa jadi SPJ-nya nanti fiktif,” imbuh sumber yang meminta namanya tidak dikorabkan tersebut. Ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Bashori Shanhaji membenarkan jika saat ini Anggota DPRD Kabupaten Situbondo sedang melaksanakan reses di dapilnya masing-masing. Itu dilakukan selama empat hari sejak tanggal 19 hingga tanggal
22/10. “Reses ini tujuannya pertemuan anggota DPRD dengan konstituen,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), tadi malam. Reses merupakan kegiatan rutin dalam setahun dua kali. Sehingga Bashori berharap, para anggota DPRD dapat melaksanakan reses dengan sebaikbaiknya. “Kita berharap semuanya (anggota DPRD) berjalan. Artinya, dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, bertemu dengan konstituennya. Apalagi sudah dibantu oleh dana APBD,” terang politisi PKB tersebut. Dia mengakui, dana reses yang dibantu APBD memang tidak bisa memenuhi semua kebutuhan.
Sehingga tergantung ‘seni’ masing-masing anggota DPRD untuk melaksanakannya. “Kalau yang sudah berjalan selama ini, dana itu digunakan untuk reses empat kali di empat titik, minimal 50 orang. Jadi, ini menyangkut pertanggunngjawaban masing-masing anggota dengan konstituennya,” paparnya. Jika ada anggota DPRD yang tidak mengambil jatah reses, itu menjadi urusan masing-masing. Sebab, DPRD melalui sekretariat sudah mempersiapkannya. “Yang lebih tepat dimintai komentar adalah konstituen mereka di dapil masing-masing. Apalagi ini sudah diputuskan di paripurna,” tegasnya. (pri)
KDS dan Toko Rini Disoal Warga n DEMO... Sambungan dari Hal 31
Massa aksi yang berjumlah sekitar 40 orang ini, bergerak dari kawasan Pasar Senggol menuju kator Pemkab Situbondo. Mereka berencana menemui Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. Sepanjang jalan hingga sampai di kantor bupati, mereka terus meneriakkan yel-yel agar perubahan jalan dibatalkan. “Kami menuntut agar pemerintah menyetop perubahan lalu lintas serta mengembalikan arus lalu-lintas seperti semula. Kebijakan menjadikan jalan di depan Makam Pahlawan, Jalan pemuda dan Diponegoro menjadi satu arah sangat merugikan masyarat,” kata seorang orator di pintu gerbang Pemkab Situbondo. Warga yang menyebut hanya mewakili sebagian pedagang serta masyarakat di Ardirejo ini, cukup lama berorasi di depan kantor Pemkab. Mereka akhirnya diperkenankan masuk ke ruang Baluran. Mereka ditemui Sekretaris Daerah (Sekda) Situbondo, Syaifullah. Kepala Dinas Perhubungan Lutfi Joko Prihatin, serta beberapa orang yang tergabung dalam forum lalu-lintas. Melalui perwakilan warga, Anton Prayitno, disampaikan sejumlah alasan penolakan perubahan arus lalu lintas tersebut. Mereka menyebut, perubahan jalan sangat merugikan masyarakat. Dari aspek sosial, misalnya. Itu mengancam keselamatan jiwa. Sedangkan dari sisi ekonomi, membuat pendapatan pedagang menurun. Dengan begitu, mereka meminta agar kebijakan perubahan jalan dicabut dan tidak diteruskan. “Kami sengaja membatasi massa aksi, kami warga Ardirejo dan pedagang pasar senggol bisa demo lebih besar. Setiap hari kami sangat hawatir dengan cepatnya laju kendaraan, bus, truk yang melintas di Jalan Makam Pahlawan, Jalan Pemuda dan Dipenegoro. Sangat membahayakan keselamatan kami. Dari sisi pasar, penjualan pedagang menurun, dan masih banyak lagi. Kami minta atas
Sambungan dari Hal 31
Pemeriksaan dilakukan sekitar pukul 09.30. Dia menjalani pemeriksaan sekitar dua jam. “Sebenarnya pada hari Senin kemarin diperiksa, tetapi yang bersangkutan ijin kakinya sakit dan harus dirawat. Kemudian hari ini masih diperiksa, ini baru dua jam berjalan,” kata Kasatreskrim Polres Situbondo, Iptu Riyanto. Riyanto menyebut, tim penyidik setidaknya telah menyiapkan se-
Sambungan dari Hal 31
Ada yang di Musala sini. Ada yang di sana,” kata Ridwanto, sambil menunjuk ke arah utara. Kedua Musala yang lokasinya bersebelahan dengan rumahrumah yang terbakar itu tidak sampai di lalap api. Sebab, berada di sebelah selatan perumahan. Sedangkan waktu kebakaran api melalap bangunan, angin datang dari arah selatan. Dari pengakuan beberapa
n ZAINURI... Sambungan dari Hal 31
Sebab, walaupun reses itu adalah hak, namun harus dilaksanakan oleh anggota DPRD,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Pria asal Jangkar itu menjelaskan, salah satu tujuan pemilihan anggota legislatif dirubah dari tidak dapil (daerah pemilihan) menjadi dapil, tujuannya untuk lebih mendekatkan anggota DPRD kepada masyarakat. “Jadi Kalau lalu anggota fraksi tidak mengambil reses dengan alasan uangnya takut tidak cukup, itu alasan yang memalukan,” tegasnya.
Bagi Zainuri, ada dana atau tidak ada dana reses bahkan cukup atau tidak cukup, itu konsekwensi dari anggota DPRD. “Bahkan jangankan dianggarkan di APBD, tidak dianggarkan pun serap aspirasi atau reses ini hukumnya wajib bagi anggota DPRD,” kata Zainuri. Dengan demikian, lanjut dia, jika saat ini fraksi PPP tidak mengambil reses, maka apa yang dilakukan selama masa reses. “Ada empat hari reses anggota dewan turun serap aspirasi, terus PPP tidak melakukan reses, apa yang dilakukan selama empat hari itu? Ini namanya penghianatan kepada publik,” tandasnya.
Yang akan terkesan di masyarakat, jika fraksi tidak melaksanakan reses adalah fraksi yang lari dari tanggung jawab. “Saya tidak mewajibkan mengambil uangnya,tapi aktifitas reses harus dilaksanakan. Yang penting reses dilakukan, jangan sampai tidak melakukan karena alasan dana kurang. Uang tak usah diambil, reses harus tetap jalan,” ujar Zainuri. Jika ada anggota fraksi PPP melakukan reses tapi dilarang oleh fraksinya, Zainuri mempersilahkan untuk tetap melaksanakan. Dia memastikan dirinya yang akan bertanggung jawab. “Saya yang akan menindak fraksinya,” pungkasnya. (pri)
Beralasan untuk Normalisasi Sungai n PENAMBANGAN... Sambungan dari Hal 31
Yaitu peraturan daerah Provinsi Jawa Timur nomor 1 tahun 2005 tentang pengendalian usaha pertambangan pada wilayah sungai. ”Ketentuan pidana pasal 20 ayat 1, maka diancam dengan hukuman pidana paling lama enam bulan atau denda Rp 50 juta,” terang aktifis salah satu LSM itu. Dia berdalih, sungai merupakan kawasan milik negara
n POLISI... Sambungan dari Hal 31
RENDRA KURNIA/JPRS
AUDIENSI: Warga dan pedagang pasar senggol Kelurahan Ardirejo, menyampaikan aspirasinya di ruang Baluran, Pemkab Situbondo, kemarin (21/10).
nama jamaah Selawat Nariyah perubahan arus lalu lintas satu arah segera dihentikan,” kata Anton saat beraudiensi. Selain beberapa pertimbangan itu, perubahan arus lalu lintas disebut warga juga membuat sejumlah infrastruktur rusak. Sebab, tidak dibarengi dengan adanya rambu-rambu lalu lintas yang memadai. “Ini masih uji coba, tolong distop sekarang dan dikaji lagi. Jangan sampai semuanya rusak karena salah kajian, sekarang sudah banyak aspal rusak dan jembatan (Cenderawasih) mau ambrol,” katanya. Sementara itu, warga juga menilai sumber lalu-lintas yang membuat jalan raya padat serta macet adalah adanya pertokoan KDS serta pertokoan lain. Warga meminta agar pemerintah, Dinas Perhubungan, polisi, agar bertindak tegas dan tidak tebang pilih dalam menindak pengendara yang melanggar peraturan. “Sakitnya di KDS, yang diobati semua, jalan di kota yang dirubah. Padahal sumber penyakitnya ada di KDS, kenapa pemerintah tidak memaksa atau menutup KDS karena tidak punya tempat parkir yang layak. Kami minta, pemerintah memaksa KDS membuat tempat parkir. Perubahan jalan ini lama-lama terkesan hanya menguntungkan pertokoan saja,” tegas Afri Zulkarnain, salah seorang warga.
Selain KDS, warga juga menuding pemerintah serta lembaga terkait tutup mata dengan kondisi yang ada di Situbondo. “Seperti contohnya Toko Rini, ada truk besar yang setiap hari parkir di jalanan, padahal sudah ada larangan parkir. Kenapa pemerintah, polisi membiarkan saja. Coba lihat di perempatan Alun-alun ke timur, itu banyak sekali kendaraan yang parkir di jalan raya, jangan dibiarkan,” imbuhnya. Langkah mendesak pembatalan uji coba perubahan arus lalu-lintas tersebut juga dibawa ke DPRD. Massa aksi demo meminta agar anggota dewan membuat pansus perubahan jalan. Selain itu, warga mengancam akan melakukan class action ke Pengadilan Negeri bila uji coba tetap diteruskan. Menanggapi hal itu, ketua forum lalu-lintas, Syaifullah, yang juga sebagai Sekda Pemkab Situbondo menegaskan, bahwa perubahan arus tidak berasal dari titipan pihak-pihak tertentu. “Perubahan jalan ini tidak ada titipan dari siapapun. Kita merencanakan pembangunan tidak hanya di kota. Tetapi termasuk merencanakan jalan lingkar. Misalnyak, dari Wringin Anom, Panarukan tembus ke Kapongan. Kita masih uji coba, ternyata banyak persoalan yang ini nanti akan disampaikan dalam forum lalu lintas,” terang Syaiful.
Dia menyebut setiap pengambilan kebijakan, pasti ada yang pro dan kontra. Sehingga pemerintah meminta masukan kepada masyarakat agar perubahan jalan bisa lebih baik. “Kalau ada solusi atau alternatif yang baik bisa disampaikan. Untuk tuntutan warga, kami akan rapat dulu dengan tim,” kata Syaiful. Mendengar jawaban dari sekda, massa aksi merasa tidak puas dan tetap mendesak agar perubahan jalan dibatalkan. Warga sempat mengancam akan terus menduduki ruang Baluran demi mendapat kepastia jawaban dari pemerintah. Namun, setelah dilakukan rapat mendadak oleh beberapa anggota forum lalu lintas, tuntutan warga masih belum dipenuhi karena masih dalam masa uji coba. Meski begitu, forum lalu lintas akan terus mengkajinya. Massa selanjutnya bergerak ke kantor DPRD Situbondo. Di kantor dewan ini massa aksi hanya ditemui oleh seorang anggota DPRD, Rudi Afianto, serta Sekretaris DPRD Sofwan Hadi. “Tuntutan warga agar DPRD membuat Pansus, paling cepat akan kami rapatkan pada Kamis (23/10) mendatang, karena saat ini semua anggota masih reses atau kembali ke dapilnya masing-masing,” terang Rudi politisi PDIP tersebut. (rri)
banyak 100 pertanyaan untuk dijawab Sunardi. Seratus pertanyaan itu berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dana Banpol tahun 2012 yang membuat kerugian negara mencapai sekitar Rp 70 juta. “Pertanyaan yang disiapkan sementara ada 100 item. Ini baru selesai 25 pertanyaan yang dijawab tersangka. Kalau hari ini pemeriksaannya masih belum selesai, akan kita lanjutkan besok,” terang pria yang pernah bertugas sebagai Mantan Kanit Buser di Polres Pasuruan itu.
Sementara itu, disinggung persoalan penahanan atau tidak setelah pemeriksaan terhadap Sunardi selesai, Iptu Riyanto masih belum bisa memberi kepastian. “Kita akan bicarakan dulu dengan penyidik. Apakah (Sunardi) ditahan atau tidak, urusan itu kita lihat saja nanti karena proses pemeriksaan masih belum selesai,” tegasnya. Pengamatan wartawan koran ini, pemeriksaan terhadap Sunardi dilakukan cukup tertutup di ruang III Tipikor. Begitu sele-
sai diperiksa, Sunardi langsung keluar meninggalkan Mapolres, dengan melewati pintu samping kanan atau di timur bangunan Mapolres Situbondo. Sunardi meninggalkan ruang penyidik Tipikor tanpa memberikan keterangan kepada sejumlah awak media yang sudah menunggu di ruang lobi Mapolres Situbondo. “Sudah selesai, sekarang istirahat. Sudah keluar ruangan melewati pintu timur,” kata salah seorang petugas yang memeriksa Sunardi. (rri/pri)
Juga Kehilangan Surat-surat Penting n SIANG...
Harus Terlaksana Meski Tanpa Dana
yang penanganannya harus sesuai aturan atau hukum negara. Jadi, bila ada warga masyarakat yang melakukan pengerukan secara ilegal di sungai, jelas tak bisa dibenarkan. Jayadi menambahkan, aktifitas penerukan pasir sungai di sungai Kali Basian itu juga bisa menimbulkan permasalahan dalam bidang ekonomi dan sosial. ”Karena sudah jelas merugikan masyarakat setempat,” imbuhnya. Sebab itulah, Jayadi merespon positif adanya inisiatif Raperda
dari DPRD yang mengatur tentang pertambangan. ”Dan DPRD segera merekomendasikan peraturan daerah itu,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, pengelola tambang di Sungai Kali Basian mengaku untuk normalisasi sungai. Kondisi sungai yang dangkal dan sempit harus cepat dilakukan normalisasi dengan dilebarkan dan penggalian. Dengan alasan itulah, pengelola tambang bersikeras kalau yang dilakukan itu bukan aktifitas penambangan. (bib)
Gaji Dilakukan di Tempat Terbuka
Tak Berikan Keterangan Kepada Wartawan n DUA...
37
S I T U B O N D 0
korban, mereka tidak bekerja karena masih trauma. Mereka masih terbayang dengan kobaran api yang membakar rumah dan harta mereka. Seperti yang dikatakan Aknamo. Lelaki 48 tahun itu mengatakan, dirinya selalu terbayang dengan kobaran api yang membakar rumahnya. ”Bagaimana bisa kerja kalau seperti ini,” katanya dengan suara lirih. Begitu juga dengan anakanak. Hari itu, mereka tidak masuk sekolah. Mereka sepertinya
juga ikut merasakan kehilangan yang dirasakan orang tua mereka. Penyebab lain anak-anak ini tidak masuk sekolah karena seragam sekolah mereka yang ikut terbakar. ”Seragam saya tinggal satu, yang lain terbakar. Akan tetapi seragam yang ada itu kotor. Makanya saya tidak masuk sekolah,” ujar Syamsul Arifin. Siswa SD kelas VI itu mengatakan, bantuan yang diterima dari Pemkab tidak ada seragam sekolah. ”Kalau ada se-
ragam, saya mau masuk sekolah,” kata Syamsul. Selain kerugian materi, beberapa korban juga harus merelakan beberapa surat penting mereka hilang. Seperti yang dialami Miarto. Lelaki bertubuh kurus itu kehilangan STNK dan BPKB kendaraannya. Hal serupa juga dialami Ridwanto. Ayah satu anak itu kehilangan surat nikah dan surat tanah miliknya karena terbakar. Ada juga diantara mereka yang kehilangan Ijazah. (pri)
Penjudi PNS itu berdinas di lingkungan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Situbondo berinisial MW. Saat penggrebekan, lima orang petugas Kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek Kota Situbondo, Ipda I Wayan Karba mendapati empat pelaku dengan sejumlah barang bukti. Karena sempitnya lokasi perjudian, keempat pelaku tak bisa mengelak. Akhirnya, mereka hanya bisa pasrah saat di gelandang petugas ke Mapolsek Kota Situbondo. Dari penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan
barang bukti berupa kartu remi, alas plastik untuk bermain judi, uang tunai sejumlah Rp 375 ribu, sebuah sepeda bak terbuka merek Viar dengan nopol P 8774 G dan sebuah Yamaha Mio berwarna hitam dengan nopol P 6920 EG. Kapolsek Kota Situbondo, Ipda I Wayan Karba menjelaskan jika penangkapan dilakukan setelah Polsek berkali-kali menerima keluhan warga. Sebab, aktifitas perjudian tersebut sudah sangat meresahkan, maka aparat Polsek Situbondo segera bertindak dengan melakukan penangkapan. Wayan mengatakan, wajar jika masyarakat resah dengan aktifitas perjudian tersebut. Sebab,
dilakukan di tempat terbuka. Dia khawatir jika tidak diberantas, maka akan menimbulkan efek buruk bagi masyarakat. Pemilik usaha bilyard pun awalnya sempat dibawa untuk dimintai keterangan. Namun, dia kemudian dilepaskan kembali. Saat ditanya mengenai salah satu pelaku perjudian yang berasal dari kalangan PNS, Wayan membenarkan hal tersebut. “ Memang ada satu pelaku dari kalangan PNS yang di tangkap, selanjutnya mereka akan dikenakan pasal 303 KUHP pasal perjudian dengan hukuman maksimal empat tahun penjara dan denda Rp10 juta,” kata Wayan. (fre/pri)
Warga Tak Perlu ke Luar Daerah n RS... Sambungan dari Hal 31
“Kalau dulu satu dokter spesialis harus menangani seluruh pasien, sekarang kita tambah agar pelayanan terhadap pasien lebih maksimal. Dokter Spesialis anak yang dulu satu sekarang dua. Untuk melayani rawat jalan dan rawat inap,” terang Direktur RS dr Abdoer Rahem, dr Tony Wahyudi melalui Kabag TU, Imam Hidayat, kemarin. Demikian juga dengan dokter penyakit dalam. Yang sebelumnya hanya dua orang, kini menjadi tiga orang. “Kita juga
menambah dokter spesialis yang sebelumnya tidak ada. Sehingga, masyarakat Kabupaten Situbondo kini tak perlu jauh-jauh lagi ke luar daerah. Sebab, di RS dr Abdoer Rahem kini juga sudah ada untuk mendapatkan jasa layanan medis dokter spesialis,” imbuh Imam. Sejumlah dokter spesialis baru uang ada di RS dr Abdoer Rahem Situbondo adalah dr. Siti Kharidah, Sp.P.A. (Dokter Spesialis Patologi Anatomi); dr. Pungky Prasetyo, Sp.KK (Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin); dr. Debby Puspitasary, Sp. KK.
(Dokter Spesialis Anak); dr. Ari Eko Laksono, Sp. Rad. (Dokter Spesialis Radiologi); dr. Ratna Nurhayati, SpPD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam). Selain itu, ada juga dr. Ariadi Nugroho, SpJP (Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah); dr. Sujono Kardis, Sp.KJ. (Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa), dr. Antonio Inoki Poerdianto, Sp.OT. (Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi); dr. Muhammad Budiman Bahagia, Sp.An. (Dokter Spesialis Anestesiologi); dr. Yoyok Suharyanto, SpM (Dokter Spesialis Mata). (pri/*)
Setiap Kapal Harus Menunjukan SPB n PENUMPANG... Sambungan dari Hal 32
Menurut Kordinator Wilker Pelabuhan Jangkar, Aziz Syami, prosedur dari penggunaan kapal tradisional masih sama. Dia menjelaskan bahwa setiap
kapal yang akan berangkat atau berlabuh di tempatnya harus dapat menunjukan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Surat itu sendiri jelas Aziz baru bisa didapatkan setelah kapal dinyatakan layak berlayar baik dari kondisi mesin,
kapal, maupun peralatan pertolongan di dalam kapal. “Semuanya sama, harus dapat menunjukan SPB, selain itu kita juga melihat kondisi cuaca, jika semuanya terpenuhi baru diperbolehkan berlayar,” terangnya .(fre/pri)
Hanya Ingin Anaknya Sembuh n USIA... Sambungan dari Hal 32
Kelahiran Sri Wahyudi sebenarnya berlangsung normal. Sejak lahir pertumbuhannya masih tetap normal hingga menginjak usia empat bulan. “Usia empat bulan anak saya ini sakit panas dan kejang,” katanya Mariyah, sambil menyebut pada waktu itu tim medis hanya menyebut sakit panas biasa. Tetapi, sejak usia empat bulan itulah, tubuh Sri terus-terusan sakit hingga tubuhnya tidak tumbuh besar. Dari situ, keluarganya tidak pernah membawa Sri ke dokter atau ke rumah sakit. Mariyah mengaku tidak memiliki uang sehingga tidak ada biaya untuk merawat putri bungsunya. “Cuma ke puskes-
mas, ke rumah sakit yang besar belum pernah,” paparnya. Pada masa balita, Sri masih mendapat susu dari Puskesmas. Tetapi setelah usianya sudah tak lagi balita, pihak Puskesmas enggan memberikan jatah susu gratis. Mariyah menyebut dirinya merasa sangat malu karena justru dimarah-marahi oleh seseorang di puskesmas. Dari situ, dirinya enggan mendatangi puskesmas dan hanya pasrah akan kesembuhan anaknya. “Saya mau minta, terus petugas puskesmas bilang kalau susu gratis itu bisa habis karena anak saya. Suami saya juga tidak punya uang untuk beli susu setiap hari. Jadi setelah saya dimarahi, ya saya malu datang lagi,” paparnya. Dengan kondisi yang demiki-
an, orang tua Sri mengaku pasrah dan berharap ada bantuan dari pemerintah. “Maunya anak saya bisa sembuh, itu saja,” katanya sambil menawari kopi kepada sejumlah wartawan Forum Silaturrahmi Wartawan Harian Situbondo (Rumah Satu) yang memberinya sedikit bantuan. Sementara itu, menurut seorang staf Kelurahan Mimbaan, Umaryanto, pihaknya mengaku sudah melakukan pendataan dan melaporkannya ke kelurahan. “Jujur, baru kemarin kami dapat kabar, makanya kami langsung mendata sejumlah balita dan anak yang menderita gizi buruk. Ini nanti akan kami laporkan ke atasan,” kata Umariyanto yang lebih dulu berada di rumah Sri Wahyudi. (rri/pri)
OLAHRAGA
38
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 22 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Musim Depan dalam Bahaya Jika Tidak Bisa Lunasi Utang dari PT. Liga Indonesia
MINIMALIS: Maket tribun Stadion Tawang Alun. Pembangunan tribun ini menelan dana APBD senilai Rp 5,3 miliar.
Rp 5,3 M untuk Tribun Barat Tawang Alun BANYUWANGI - Banyuwangi bakal menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur pada 2015 mendatang. Sedianya, ajang multi even tersebut akan dihelat selama sepekan mulai 6 hingga 7 Juni atau menjelang pemilihan bupati dan wakil bupati Banyuwangi periode 2015-2020. Untuk menghadapi perhelatan akbar tersebut, tuan rumah dituntut mempersiapkan diri jelang menghadapi perhelatan akbar tersebut. Namun, Banyuwangi masih memiliki segudang pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan sarana dan prasarana, seperti venue pertandingan. Hingga kemarin, venue sebagai arena pertandingan masih dalam proses pengerjaan. Pengerjaan proyek tersebut tersebar di berbagai titik di Banyuwangi. Sebagaimana diketahui, nilai proyek khusus sarana dan prasarana menyedot anggaran Rp 21 miliar. Anggaran tersebut merupakan kucuran dari APBD 2014. Pengerjaan proyek yang tersebar di berbagai titik itu masih terus berlangsung. Yang jelas, pengerjaan proyek tersebut harus tuntas tepat waktu. Pembangunan Stadion Diponegoro, Banyuwangi, tahun ini dikucuri dana senilai Rp 3,5
ALI NURFATONI/JP-RABA
SAMPAIKAN ASPIRASI: Suporter Persewangi membeber spanduk di pinggir lapangan saat laga terakhir Persewangi kontra PSS Sleman 24 September lalu.
Manajemen Persewangi kali ini harus menerima kenyataan pahit. Sebab, manajemen juga dijatuhi sanksi dari PT. Liga Indonesia. Sanksi tersebut berupa denda yang mencapai puluhan juta rupiah. Selain memberikan sanksi kepada manajemen Per-
sewangi, PT. Liga Indonesia juga menjatuhkan denda kepada panitia pelaksana (panpel) pertandingan selama partai kandang Persewangi. Bahkan, denda untuk panpel lebih besar daripada denda manajemen n Baca Musim...Hal 39
Empat Tim Terancam Dicoret
ALI NURFATONI/RABA
DIKEBUT: Sejumlah pekerja melakukan pengecoran bangunan tribun barat Stadion Tawang Alun.
miliar. Selain stadion, dana besar juga mengucur untuk pembangunan dormitory (asrama) atlet di kawasan GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Asrama tersebut dirancang dengan desain tiga lantai dan menyedot anggaran Rp 6 miliar. Dana besar juga dikucurkan un-
tuk pembangunan Stadion Tawang Alun. Pada tahun 2014 ini anggaran yang dibutuhkan total senilai Rp 5,3 miliar. Meski besar, tapi anggaran tersebut hanya untuk pembangunan tribun sebelah barat. Di sekeliling lapangan hanya dibangun pagar keliling. Hal itu berdasar dengan maket
DOK.RABA
LALUI KUALIFIKASI: Basket merupakan salah satu dari 19 cabang olahraga yang harus melalui babak pra-Porprov.
19 Cabor Ikuti Pra-Porprov BANYUWANGI - Banyuwangi bakal menghadapi tugas berat pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur. Sebab, persaingan untuk merebut medali dinilai kompetitif. Namun demikian, Banyuwangi diminta untuk tetap untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah dan fokus untuk masuk lima besar dalam ajang dua tahunan itu. Peluang Kota Gandrung untuk merealisasikan target tersebut masih terbuka. Hanya saja, dibutuhkan persiapan yang matang. Jika tidak, maka kesempatan mengukir sejarah di kandang sendiri terancam pupus. Ambisi untuk meraih hasil manis dalam ajang multi even tersebut cukup terbuka. Apalagi, tuan rumah mendapatkan kabar menguntungkan. Sebab, Kota Gandrung mendapatkan kepastian jika akan ada penyusutan pertandingan dalam ajang yang digeber mulai tanggal 6 hingga 12 Juni tahun 2015 mendatang itu. Kabar tersebut datang dari KONI
BANYUWANGI - Persewangi menanggung sanksi berat dalam mengikuti kompetisi Divisi Utama musim ini. Bagaimana tidak, The Lasblang (Laskar Blambangan) harus menerima pil pahit yang berujung denda. Total denda yang dijatuhkan PT. Liga Indonesia untuk MerahHitam adalah Rp 95 juta. Sebagaimana diketahui, manajemen Merah-hitam menanggung beban berat selama berkiprah di Kompetisi Divisi Utama musim 2014 ini. Lolos ke babak 16 besar justru membuat manajemen semakin sengsara. Bagaimana tidak, utang menumpuk. Hingga kemarin, tanggungan itu masih belum dibayar.
Jawa Timur. Sejumlah cabor akan dipertandingkan pada pra-Porprov. Tidak tanggung-tanggung, jumlah cabor yang dipertandingkan pada pra-Porprov cukup banyak yaitu 19 cabor. Sedianya, perhelatan pra-Porprov tersebut bakal diputar mulai awal tahun depan. Sistem yang digunakan ada sistem gugur dengan seleksi yang digelar berdasar dengan zona. Sekretaris umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi menjelaskan, banyak cabor yang bakal dipertandingkan pada pra-Porprov. Hal itu berdasar informasi terbaru yang diterima KONI Banyuwangi. ‘’Sebanyak 19 cabor akan mengikuti praPorprov,’’ ungkapnya kemarin. Dia mengungkapkan, jika pertandingan pra Porprov tersebut memang sangat diperlukan. Hal itu untuk menghindari tumpukan atlet yang berlaga di Banyuwangi. ‘’Kalau tidak ada pra Porprov, jumlah atlet bisa menembus angka lima belas ri-
buan,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Sedangkan, jika pelaksanaan pra-Porprov digelar, maka jumlah atlet yang berlaga pada Porprov lebih sedikit. Bahkan, kuota atlet bisa mengerucut lebih dari separo dari jumlah sebelumnya. ‘’Kalau pra-Porprov dilakukan, maka atlet yang bertanding nanti sekitar delapan ribuan,” paparnya. Dengan adanya pra-Porprov itu, jelas dia, maka Banyuwangi sebagai tuan rumah diuntungkan. Sebab, otomatis tuan rumah langsung lolos ke putaran final Porprov. ‘’Tapi, nanti akan kita koordinasikan dulu dengan KONI Jawa Timur terkait dengan kepastian itu,’’ jelasnya. Sementara itu, beberapa cabor yang dipertandingkan pra-Porprov antara lain, sepak bola, basket, silat, dan bola voli. Intinya, cabor yang dipertandingkan pada praPorprov itu yang jumlah atletnya hingga menembus total lebih dari 300 atlet. (ton/c1/als)
yang dipasang di lokasi pengerjaan proyek. Hingga kemarin, proyek tersebut masih terus berlangsung. Pengerjaan proyek tersebut berlangsung selama 105 hari. Tribun tersebut juga bakal dilengkapi ruang ganti dan berbagai fasilitas pendukung lain. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Kompetisi Divisi Utama internal Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi akan digulirkan tanggal 1 November mendatang. Tercatat ada 24 tim yang bakal merebut gelar bergengsi pada kompetisi kasta teratas liga induk organisasi sepak bola di Bumi Blambangan itu. Meski begitu, jumlah kontestan tampaknya bisa menyusut. Sebab, hingga kemarin (20/10), ada beberapa tim yang belum menyatakan kesiapannya mengikuti kompetisi tersebut. Jika tidak segera mendapatkan kepastian, maka tim tersebut bisa dicoret. Asskab Banyuwangi jelas bakal menjatuhkan sanksi kepada tim yang absen dalam kompetisi kali ini. Bagaimana tidak, sanksi yang bakal diterima kepada tim yang bersangkutan adalah degradasi ke divisi satu pada musim depan. Hal itu sudah berdasar dengan regulasi. Sebagaimana diketahui, Asskab Banyuwangi memutuskan untuk membagi tim menjadi dua wi-
layah, masing-masing wilayah utara dan selatan. Setiap wilayah terisi 12 tim yang dibagi menjadi dua grup. Untuk itu, persaingan antar kontestan diprediksi akan berlangsung seru. Dalam format itu, wilayah utara akan dipusatkan di markas Sumber Kencono, Wongsorejo. Tuan rumah akan berjibaku dengan Remaja Kalipuro, Mitra Baresta, dan Tunas 92 Penataban. Selain itu, ada Galatasari Kertosari, Roda Mas Pakis. Persib Badean, Samudra Bomo, Hoki Bayu, Pesawat Tegalwudi, Bintang Yunior Muncar, dan Arba Blambangan. Sedangkan, pertandingan wilayah selatan akan digeber di Lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu. Di grup ini, Stem Gendoh akan bersaing dengan Putra Kali Setail Sempu, PSGS Sraten, Akor Jaya Bagorejo, dan PSG Kedung Gebang. Bintang Taruna Purwoharjo, Perintis Srono, dan Tunas Muda Genteng juga menjadi bagian grup tersebut. Empat tim terakhir adalah Virgo Karangdoro, Putra
Candi Yosomulyo, Persik Keradenan, dan Tratas Muncar. Dari sekian tim tersebut, setidaknya ada empat tim yang belum bersedia mengikuti kompetisi. Namun demikian, Asskab Banyuwangi masih memberikan tenggang waktu hingga beberapa hari ke depan. ‘’Kita beri waktu sampai tanggal 26 Oktober,” ungkap ketua panitia kompetisi Divisi Utama, Mustain, kemarin. Dia menyebut, jika empat tim tersebut adalah yang masuk dalam grup wilayah utara. Hanya saja, dia enggan membocorkan empat tim tersebut. ‘’Kita masih beri toleransi. Tapi, kalau sampai tidak ikut. Jelas, tim yang bersangkutan akan degradasi,” tandasnya. Sedianya, semua tim akan dibagi menjadi empat grup masingmasing dengan format setengah kompetisi. Setiap grup ada dua tim yang harus degradasi ke divisi satu. Total delapan tim yang harus turun kasta pada musim depan. “Tanggal itu pula, kita lakukan undian,” pungkasnya. (ton/c1/als)
Jawa Pos
Rabu 22 Oktober 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
39
S A M B U N G A N
Belanja Daerah Naik Rp 102,2 Miliar ■ PERTUMBUHAN...
Sambungan dari Hal 29
Keberhasilan itu juga diraih berkat kontribusi penting para anggota DPRD. “Banyuwangi semakin diperhitungkan di tingkat regional Jatim dan nasional,” ujarnya. Sementara itu, menyangkut KUAPPAS 2015, Bupati Anas mengatakan, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tahun depan ditarget naik. Sebelumnya, di tahun 20112012, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tumbuh di atas 7 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi sempat mengalami fluktuasi di tahun 2013 menjadi 6,76 persen. Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Banyuwangi diproyeksi berada di posisi 6,80-7,24 persen. Kondisi tersebut berada di atas target pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan tumbuh sekitar 5,8 persen. “Target pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang lebih tinggi di tahun 2015 itu dapat dicapai asalkan kondusivitas wilayah meningkat,” ujar Bupati Anas. Pendapatan daerah dalam APBD 2015 diproyeksikan meningkat Rp
117,06 miliar atau naik sebesar 5,65 persen dari Rp 2,07 triliun menjadi Rp 2,19 triliun. Peningkatan pendapatan daerah tersebut ditunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang juga diproyeksikan meningkat sebesar Rp 31,8 miliar atau naik 15,21 persen dari target yang ditetapkan dalam APBD 2014. Dalam
APBD 2014 PAD ditarget sebesar Rp 208,9 miliar, meningkat menjadi Rp 240,6 miliar dalam APBD 2015. Pajak daerah juga diproyeksi meningkat dari Rp 11,4 miliar menjadi Rp 75,6 miliar. Namun, hasil retribusi daerah mengalami penurunan lantaran pengalihan rekening jaminan kesehatan
nasional ke rekening lain-lain pendapatan yang sah. Retribusi daerah awalnya Rp 41,9 miliar diproyeksi turun menjadi 23,2 miliar. Lain-lain pendapatan yang sah meningkat dari Rp 62,5 miliar menjadi Rp 125,8 miliar. Dana perimbangan, kata Bupati Anas, terjadi peningkatan Rp 21,9
Sambungan dari Hal 29
Ketiganya terindikasi turut bersama-sama melakukan korupsi dengan tiga terdakwa lainnya yang sudah pernah ditahan dan diproses hukum sebelumnya. Untuk memperkuat kelanjutan perkara korupsi RSUD Genteng jilid II ini, penyidik sudah memeriksa saksi ahli dalam kasus ini. “Saksi ahli yakni Erno Wigato sudah kita mintai keterangan,” imbuh
Sambungan dari Hal 29
Tinggal kasih berkas ke bidan, tak sampai seminggu akta tiba-tiba jadi,” tutur Santi. Berkas yang dimaksud Santi adalah akta nikah yang telah dilegalisasi dan KTP orang tua. Ada baiknya berkas itu disiapkan ketika usia kandungan belum memasuki sembilan bulan. “Saya diberi tahu bidan di Posyandu tentang program akta kilat ini. Nama bayinya juga harus disiapkan dulu. Jadi pas berangkat melahirkan, akta nikah dan KTP saya dan suami sudah saya siap,” kata Santi. Terobosan layanan itu semua tak lepas dari peran kader dan bidan di Posyandu yang terus menyosialisasikan program inovasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Mulai dari akta lahir procot yang kilat dan gratis, hingga pengurusan BPJS. Santi adalah satu dari ribuan warga yang telah menikmati layanan akta lahir berbasis online tersebut. Sejak diluncurkan pada
Sambungan dari Hal 29
GALIH COKRO/RABA
HADIRI PARIPURNA: Bupati Anas bercengkerama dengan anggota DPRD dari Gerindra Naufal Badri.
Paulus. Soal keterangan Erno, Paulus menuturkan intinya keterangan saksi ahli ini memperkuat indikasi adanya ketidakberesan dalam proyek di rumah sakit milik pemerintah ini. Kapan ketiga tersangka yang ditetapkan di paruh kedua ini akan menjalani pemeriksaan lanjutan? Paulus menegaskan, tahapan pemeriksaan akan segera dilakukan oleh timnya. Disinggung mengenai kemungkinan ketiganya akan segera dijebloskan ke Lembaga
Pemasyarakatan, jaksa asal Jogjakarta itu menyatakan akan melihat hasil pemeriksaan selanjutnya nanti. “Ya lihat saja nanti,” ujarnya diplomatis. Apa saja peran ketiga tersangka dalam kasus ini? Paulus menuturkan, sebagai pejabat pembuat komitmen, Bambang Prayitno seharusnya mengecek keseluruhan bangunan sebelum diserahterimakan dari kontraktor kepada manajemen rumah sakit. Sedangkan Agung Sasongko dan Muklisin se-
bagai konsultan pengawas, keduanya berkewajiban mengawasi pembangunan gedung sampai sesuai spesifikasi. Sayangnya, ketiga tersangka terindikasi tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, bahkan ada usaha memanipulasi laporan. Kasus ini sendiri sudah menyeret tiga pelaku sebelumnya yakni mantan Direktur RSUD Genteng Nanang Sugianto, Dwinta Indarwati dan Riskiyanto Dodik. Mereka masing-masing dihukum 1,5 tahun hingga 1 tahun penjara. (nic/aif)
November 2013 oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Prof. Dr. Eko Prasojo, sekitar 8.089 warga telah menikmati layanan akta lahir cepat berbasis online ini. Rumah sakit milik daerah, Puskesmas, dan sejumlah rumah sakit swasta telah tergabung dalam sistem online akta kelahiran ini. Pemkab Banyuwangi juga berupaya meningkatkan kualitas dengan menggandeng PT Pos Indonesia. “Jadi, akta lahir dikirim ke alamat rumah warga melalui petugas Kantor Pos,” ujar Bupati Abdullah Azwar Anas. Layanan juga dirasakan Ristiningsih, produsen susu kedelai “Cap Daniel”. Risti mendapat fasilitas sertifikasi halal dengan mudah, cepat dan gratis dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi. Jika mengurus sertifikat halal sendiri bisa sampai Rp 3 juta lebih. “Saya senang sekali. Waktu pelatihan dan ketemu banyak pedagang di Situbondo, mereka iri dengan perhatian pem-
kab Banyuwangi pada usaha kecil rakyat,” cerita Risti. Menurut Risti, untuk bisa dapat label halal, dirinya menyiapkan data bahan-bahan pembuat produknya, seperti kedelai, gula, dan sebagainya terus didaftarkan ke MUI Jawa Timur melalui Disperindagtam. Tidak begitu lama, selang satu bulan, sudah keluar sertifikat halal dari MUI, dengan nomor 2133510010272-17. “Begitu keluar, langsung saya cetak dan saya tempelkan di produk minuman susu kedelai buatan saya. Berkat ada label halal, semakin banyak pesanan. Mungkin orang- orang merasa aman minum susu kedelai saya,” kata Risti. Terhitung mulai Maret 2013 hingga September 2014, Pemkab Banyuwangi telah membawa 30 produk UMKM untuk diproses hak mereknya di Kementerian Hukum dan HAM. Adapun yang telah mendapat sertifikasi halal ada 22 produk UMKM. Ada pula 47 produk UMKM yang difasilitasi uji laboratorium standarisasi. Inovasi pelayanan publik juga
dirasakan Kariyanto, warga Kelurahan Tukang Kayu. Dia mengaku puas dengan pelayanan pembayaran pajak melalui drive thru di Dinas Pendapatan Daerah. Kariyanto membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) melalui layanan drive thru. “Jika dulu harus melalui kelurahan dan memakan waktu cukup lama, tapi dengan drive thru hanya dengan menunjukkan kartu surat pemberitahuan pajak tahunan (SPPT) langsung bisa dilayani. Hanya butuh waktu 3 menit, sudah keluar bukti pelunasan pajak. Jadi tak perlu capai dan nunggu lama seperti dulu,” kata Kariyanto. Meski banyak inovasi, sejumlah catatan patut diberikan. Antara lain implementasi layanan yang terkadang kurang sigap. Hal itu pun diakui Bupati Anas. “Saya juga menerima komplain lewat Twitter dan email. Ada satu atau dua petugas layanan yang tidak berkinerja baik. Itu jadi bahan evaluasi kami. Sudah saya tegur. Kami mohon kritik terus untuk meningkatkan layanan,” jelas dia. (c1/afi-bersambung)
Tulis Buku Berjudul ”Keagungan Hari Jumat” ■ PINTAR...
Rp 135,17 miliar. Bupati Anas menjelaskan, peningkatan silpa terjadi bukan karena gagal lelang proyek yang dibiayai APBD, melainkan ditopang keberhasilan pemkab melakukan efisiensi anggaran lelang dan lainlain. “Saya berharap nota pengantar yang saya sampaikan ini dapat disepakati dan dijadikan pedoman dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD TA 2015. Semoga hasilnya bermanfaat untuk masyarakat Banyuwangi di masa mendatang,” pungkas bupati. Setelah menyampaikan penjelasan, rapat paripurna dilanjutkan dengan penyerahan nota penjelasan KUAPPAS 2015 oleh bupati kepada pimpinan sidang. (sgt/c1/aif)
■ DATANG...
Mohon Kritik untuk Tingkatkan Layanan ■ IMPLEMENTASI...
memfasilitasi kebutuhan masyarakat kurang mampu. Juga sebagai dukungan Pemkab Banyuwangi dalam penyelenggaraan Universitas Arilangga–Banyuwangi yang mulai tahun ini telah membuka Fakultas Perikanan dan Kelautan Prodi Budidaya Perairan, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat,” tandas Bupati Anas. Sedangkan untuk pembiayaan daerah, lanjut bupati, berdasar Rancangan Belanja dan Pendapatan pada APBD tersebut di atas, terjadi defisit pendapatan atas belanja sebesar Rp 135,17 miliar. Defisit itu akan ditutup dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu (silpa) yang meningkat sebesar
Satu Orang Dirawat di RS Sukolilo
Mantan Direktur RSUD Genteng Divonis 1,5 Tahun ■ KEJAKSAAN...
miliar atau naik 1,59 persen dari target yang ditetapkan dalam APBD 2014 yang sebesar Rp 1,38 triliun. Artinya, dalam APBD 2015 penerimaan dana perimbangan diproyeksi sebesar Rp 1,40 triliun. Lain-lain pendapatan yang sah meningkat sebesar Rp 63,3 miliar atau naik 13,18 persen dari target yang ditetapkan dalam APBD 2014 yang sebesar Rp 480,8 miliar. Nominalnya meningkat menjadi Rp 544,1 miliar dalam APBD TA 2015. Berikutnya tentang belanja daerah. Rancangan belanja daerah pada APBD 2015 mengalami kenaikan Rp 102,2 miliar dari APBD 2014 yang sebesar Rp 2,22 triliun menjadi Rp 2,32 triliun. “Peningkatan Belanja Tidak Langsung tersebut dimaksudkan untuk
Sambungan dari Hal 29
Mereka juga membaca tahlil untuk sosok mantan ketua Dewan Syuro, Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB), tersebut. Suara ratusan umat muslim yang membaca Surat Yasin dan tahlil tersebut begitu menyentuh hati, apalagi membacanya dipandu sejumlah kiai yang memang fasih membaca ayat-ayat Alquran. Mereka tampak khusyuk melantunkan ayatayat suci tersebut, sambil duduk di lantai gedung aula Ponpes Kanzul Makarim. Sebagian juga ada yang terpaksa duduk di teras gedung karena di dalam sudah penuh. Begitulah kegiatan doa bersama, pembacaan Surat Yasin dan tahlil yang digelar warga setiap malam usai salat isya gedung utama Ponpes Kanzul Makarim, Kecamatan Glenmore, sejak KH. Ishomudin Dimyati wafat. Mereka kebanyakan adalah warga yang tinggal di Glenmore. Banyak juga yang datang dari luar kecamatan, bahkan luar kabupaten, seperti Jember dan Jombang. Selain masyarakat umum, sejumlah kiai di Banyuwangi juga datang dan mengikuti kegiatan yang digelar setiap malam tersebut. Dari Glenmore, tampak Pengasuh Ponpes Ummul Quro’, KH. Khotib Habibullah; Pengasuh Ponpes Darul Falah, KH. Muhammad Nur Khotib; Ketua MUI Glenmore, KH. Maki Hamid, serta sejumlah kiai lain. Dari luar Glenmore kemarin malam tampak
Pengasuh Ponpes Al-Hasyimi, Genteng, KH. Muhamin Asmuni; Pengasuh Ponpes Bahrul Hidadyah, Parijatah, Kecamatan Srono, KH. Ali Maki Zaini; Wakil Pengasuh Pesantren Roudlatut Tholabah, Genteng, KH. Abdul Aziz, serta sejumlah kiai lain. Kebanyakan mereka datang selain untuk ikut mendoakan almarhum, juga ikut berbela sungkawa kepada pihak keluarga yang ditinggalkan. Sebab, bagi mereka, sosok almarhum adalah guru sekaligus kiai pembimbing umat yang dikenal cukup menguasai kitab-kitab kuning karya para ulama salaf. Makanya tak heran di selama masa hidupnya, ada beberapa tokoh dan kiai yang mengaji secara khusus kepada almarhum, misalnya KH. Abdul Aziz dari Desa Setail, Kecamatan Genteng, dan mantan anggota DPRD Banyuwangi, Ustadz Muhdhor Atim dari Genteng. Kedua tokoh itu bisa dibilang menjadikan KH. Ishomudin Dimyati sebagai rujukan mengaji kitab kuning. “Kalau Kiai Aziz rutin ngaji kitab kepada Gus Ishom, bahkan hingga Gus Ishom sakit. Makanya sejak Gus Ishom wafat, hampir tiap malam beliau rutin ikut tahlil di sini,” kata Yusuf Nuris, salah satu keponakan Gus Ishom. Berbeda dengan Kiai Aziz, Ustadz Muhdhor Atim hanya dalam waktu tertentu saja melakukan konsultasi kepada Gus Ishom, terutama menyangkut persoalan keagamaan. Bahkan, dia pernah mengarang buku berjudul ”Keagungan Hari Jumat” yang ditulis bersama almarhum KH. Ishomudin Dimyati dan kini sudah beredar
di sejumlah toko buku. “Buku tersebut saya yang bagian menulis, sementara materi-materinya banyak dari beliau (Gus Ishom, Red),” tutur Muhdhor suatu ketika kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Selain dikenal sebagai kiai yang menguasai kandungan kitab kuning, Gus Ishom juga dikenal publik karena kiprahnya di dunia politik praktis. Kiprahnya banyak dikenal masyarakat luas ketika dia bersama sejumlah kiai menduetkan sosok KH. Abdullah Faqih dari Muncar dan mantan Ketua DPRD Banyuwangi, Achmad Wahyudi, menjadi ketua Dewan Syuro dan ketua Tanfidziah DPC PKB Banyuwangi. Duet itu ”bertanding” melawan sosok penguasa saat itu, yaitu mantan Bupati Banyuwangi almarhum Samsul Hadi dan KH. Hasan Kafrawi dari Kecamatan Wongsorejo. Berkat kepiawaian Gus Ishom dan para kiai yang lain, perebutan posisi ketua Dewan Syuro dan Tanfidziah PKB dalam Musyawarah Cabang (Muscab) di Hotel Minak Jinggo, Kecamatan Glenmore 2002 silam, KH. Abdullah Faqih dan Wahyudi menang. Terkait hal itu, mantan Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PKB Glenmore, Kiai Agus Salim alias Ra Kom, memiliki kesan tersendiri kepada almarhum KH. Ishomudin Dimyati. Menurutnya, Gus Ishom bukan hanya sosok yang pintar mengaji kitab kuning, tapi juga ahli mengatur strategi politik. “Harus diakui, ahlinya setting-setting politik di Banyuwangi ya beliau ini. Termasuk Wahyudi bisa jadi ketua PKB mengalahkan Pak Samsul juga karena settingan beliau,” kenang kiai berambut panjang itu. (c1/aif)
Pelukan erat tanda rindu setelah satu bulan lamanya tidak bertemu terlihat antara jamaah haji yang datang dengan kerabat. Tidak hanya itu, para kerabat juga bergotong royong membawakan barang bawaan jamaah. Konvoi kendaraan ikut terlihat di jalanan Banyuwangi kemarin. Selain itu, ada juga yang sengaja membawa alat musik hadrah untuk mengiringi jamaah haji yang telah kembali ke kampung halaman. Selama 17 jam lebih jamaah haji asal Banyuwangi itu menempuh perjalanan udara dan darat dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Banyuwangi. Perjalanan selama 17 jam tersebut mereka tempuh dengan lancar tanpa gangguan. ”Alhamdulillah perjalanan lancar. Dari Jeddah ke Surabaya 10 jam. Dari Surabaya ke Banyuwangi kita naik bus selama 7 jam,” ujar salah satu jamaah haji asal Kebalenan, Banyuwangi, Endang Muji Setyowati. Hal senada juga diungkapkan pembimbing KBIH Sabilillah, Abdul
RAMADA KUSUMA/RABA
BERPELUKAN: H. Samsudin Adlawi yang tergabung dalam KBIH Sabilillah turun dari bus di Hotel Baru Dua Beach, Ketapang pagi kemarin.
Latif Harun. Selama perjalanan menuju kota Banyuwangi, jamaah tidak menemui kendala berarti. ”Perjalanan lancar dan semua selamat. Ada 216 jamaah KBIH Sabilillah yang datang menggunakan 7 bus. Empat bus lewat arah utara dan tiga bus lewat arah selatan,” terang Latif Harun kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kepala Kementerian Agama Banyuwangi, Santoso, melalui Kasi
Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Muklis, memastikan bahwa seluruh jamaah haji asal Banyuwangi telah kembali ke Banyuwangi. ”Alhamdulillah seluruh jamaah haji Banyuwangi, sebanyak 1.068, telah kembali lengkap hari ini (kemarin). Tapi masih ada satu jamaah yang tertinggal di Surabaya. Yang bersangkutan sakit dan masih dirawat di RS Sukolilo, Surabaya,” tandas Muklis. (tfs/c1/aif)
Ditemukan Dua Paket 0,44 Gram SS ■ SATPOL...
Sambungan dari Hal 29
Inspektur Kabupaten, Iskandar Azis mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sanksi bagi personel Satpol PP bernama Slamet Santoso, 47, warga Jalan Pajajaran, Gang III Nomor 10, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, tersebut. “Tidak ada ampun karena yang bersangkutan berstatus PNS,” tegasnya kemarin (21/10). Iskandar mengatakan, sebagai abdi negara, seharusnya dia memberi contoh positif bagi masyarakat. Namun, yang dilakukan oknum PNS tersebut justru memberikan contoh tidak baik. “Ini sangat mencoreng citra PNS,” sesalnya. Iskandar mengaku, pihaknya menyerahkan penanganan kasus pidana Slamet Santoso itu kepada pihak kepolisian. Selain pidana, Inspektorat akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi terkait kesalahan yang dilakukan oknum Satpol PP tersebut. Yang pasti, kata Iskandar, menurut ketentuan, ketika sanksi hukum terhadap PNS yang dinyatakan bersalah sudah memiliki kekuatan hukum tetap alias incracht, maka oknum PNS itu akan diberhentikan tetap sebagai PNS. “Sedangkan ketika yang bersangkutan berstatus tersangka, yang bersangkutan akan diberhentikan sementara sebagai PNS,” cetus mantan kepala Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) tersebut. Di sisi lain, Iskandar mengaku sudah melakukan langkah antisipasi agar kalangan PNS Pemkab Banyuwangi tidak terlibat penyalahgunaan narkoba. Salah satunya dilakukan dengan cara turun langsung ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memberikan pembinaan dan sosialisasi. Setelah penangkapan oknum PNS itu terjadi, imbuh Iskandar, pihaknya akan semakin mengintensifkan sosialisasi kepada kalangan PNS. “Sosialisasi perlu ditingkatkan. Lebih baik mencegah sebelum permasalahan terjadi. Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan BKD dan Dinas Kesehatan (Dinkes),” tuturnya. Seperti diberitakan kemarin, korps Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi kembali tercoreng. Belum lama ini salah seorang anggota Satpol PP tersandung kasus narkoba. Dia adalah Slamet Santoso. Slamet ditangkap polisi lantaran kedapatan mengedarkan dan memiliki SS. Dia dibekuk di rumahnya dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan anggota Satnarkoba Polres Banyuwangi. Dalam penggeledahan yang dilakukan petugas, ditemukan dua paket sabu-sabu seberat 0,44 gram, dua buah potongan sedotan, bukti transfer bank, dan lakban warna hitam. Penangkapan Slamet berkat
tertangkapnya dua pelaku lain. Mereka adalah Hendar Yuniar Pratama, 19, warga Dusun Kampungbaru, Desa Glagah/Kecamatan Glagah, dan Rudi Susanto, 26, warga Lingkungan Concrong, Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Kedua tersangka diringkus polisi di sebuah jalan di timur rel kereta api. Di depan penyidik, Hendar dan Rudi ”bernyanyi” bahwa barang haram itu baru saja beli kepada oknum Satpol PP tersebut. Petunjuk itu menjadi modal polisi meringkus pelaku. Benar, saat digeledah di rumahnya, polisi menemukan dua paket sabu di rumah polisi pamong praja tersebut. Seolah tidak ingin berada di penjara seorang diri, Slamet pun ”bernyanyi” bahwa barang itu dari Wiyanto alias Sin Wi, 49. Atas pengakuan itu, polisi langsung meringkus warga Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, tersebut. Tidak hanya Sin Wi, polisi juga meringkus pelaku lain yang bersamanya, yakni Agus Budhi Hartono, 47, warga Jalan Kendang Kempul, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Keduanya ditangkap saat berada di Jalan Raya Genteng, Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh. Saat disergap, keduanya membawa satu paket sabu 0,44 gram. “Peran masing-masing masih terus kami dalami,” bebernya. (sgt/c1/aif)
Denda WO Sebesar Rp 25 Juta ■ MUSIM... Sambungan dari Hal 38
Denda yang dijatuhkan untuk manajemen hanya senilai Rp 35 juta. Sebaliknya, denda untuk panpel Persewangi lebih besar, yaitu Rp 60 juta. Dengan demikian, total tanggungan senilai Rp 95 juta. Rinciannya, manajemen Persewangi dijatuhi sanksi masingmasing saat laga away melawan PSS Sleman. Denda berupa materi itu akibat dari kartu kuning yang diterima pemain Persewangi. Denda akibat kartu melawan PSS Sleman adalah Rp 10 juta. Selain itu, manajemen Persewangi
juga terkena hukuman denda atas keputusan tidak melakoni laga away melawanPersigubin,GunungBintang, Papua dalam babak 16 besar. Denda akibat WO itu senilai Rp 25 juta. Sedangkan, panpel Persewangi juga dijatuhi hukuman denda. Setidaknya, panpel tersebut dijatuhkan akibat tindakan pendukung Persewangi yang berulah. Masingmasing saat menjadi tuan rumah melawan Persekam Metro FC dan PSS Sleman. Hanya saja, nominal denda yang dijatuhi berbeda. Khusus melawan PSS Sleman, Panpel Persewangi dijatuhi denda senilai Rp 35 juta. Pemicunya, ada insiden bentrok
antar kelompok pendukung Persewangi. Sedangkan, melawan Persekam Metro FC, Panpel terkena sanksi Rp 25 juta gara-gara pendukung Persewangi menyalakan flyer saat pertandingan berlangsung. ‘’Kami belum punya dana. Jadi, belum bisa bayar,’’ ungkap ketua Persewangi, Hari Wijaya, kemarin. Jika tidak sampai bayar, tentu Persewangi bakal menghadapi tugas berat pada musim depan. Dia tidak tahu persis sanksi tambahan jika Persewangi tidak bisa bayar. ‘’Kami belum tahu. Tapi, soal panpel, bisa jadi panpel tidak dipakai lagi pada musim depan,’’ tandasnya. (ton/c1/als)
RADAR GENTENG
40
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Rabu 22 Oktober 2014
Pencari Kerang Ditemukan Tewas di Pantai Marengan PESANGGARAN - Setelah sepekan lebih dinyatakan hilang di laut saat mencari kerang, Agus Deni Kurniawan, 26, warga Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, akhirnya ditemukan kemarin. Korban yang hilang karena disapu ombak besar saat mencari kerang di kawasan Cempaluk, daerah Pantai Pancer, Desa Sumberagung, pada Senin (13/10) itu ditemukan para nelayan Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, di Pantai Marengan, kawasan Bedul, Desa Sumberasri, Keca-
matan Purwoharjo. Identitas korban diketahui setelah Taufiqurrahman, 25, salah satu teman korban, sekitar pukul 09.00 menerima pesan BlackBerry Messenger (BBM) dari salah satu temannya. Isi pesan itu, ada penemuan mayat di Pantai Grajagan. “Saya teringat Deni yang hilang di Pancer,” terangnya. Usai menerima BBM itu, Taufiqurrahman menghubungi Mayar, teman korban saat mencari karang. Selanjutnya, mereka pergi ke Grajagan untuk melihat korban. “Tubuh dan
kepala tidak bisa dikenali. Tapi berdasar baju, sepatu, sarung tangan, dan wadah karang, jelas itu Deni,” ungkap Mayar. Setelah dipastikan mayat yang ditemukan nelayan Grajagan itu Deni, pencari kerang yang hilang, mayat tersebut langsung dievakuasi. Proses evakuasi mengalami kendala karena kondisi tubuh korban sudah rusak. Selain itu, ombak juga besar. “Jenazah korban kita tandu dan langsung kita kirim ke rumahnya dan dimakamkan,” jelasnya. (sli/c1/abi)
SHULHAN HADI/RABA
MENYENGAT: Jenazah korban dibungkus plastik dan langsung dimakamkan.
FAIR PLAY: Peserta tiban menunggu lawan lengah untuk melancarkan menyerang dengan cambuk.
Minta Hujan, Petani Gelar Tiban BANGOREJO - Para petani di Desa/ Kecamatan Bangorejo menggelar tradisi tiban kemarin. Ritual di lapangan desa itu digelar untuk meminta hujan kepada Tuhan. Tradisi tiban yang digelar para petani itu diawali menabuh gamelan. Dengan alunan musik tradisional itu, warga dari berbagai daerah pun berdatangan. “Musik itu untuk mengiringi tiban, selain itu warga juga biar berkumpul,” terang Satim, 52, salah satu panitia acara. Dalam ritual minta hujan yang dilaksanakan hingga beberapa hari itu, war-
ga yang datang diajak adu nyali. Setiap peserta dalam tradisi tiban itu diberi cambuk untuk saling menyerang. “Siapa saja boleh ikut. Yang penting seimbang,” katanya. Cambuk yang digunakan dalam pertarungan tersebut adalah lidi aren. Lidi itu dicampur bambu apus. “Pecutnya terbuat dari lidi aren dan plintiran pring apus,” ungkapnya. Menurut Satim, tradisi tiban dilaksanakan di lapangan karena hampir semua sawah ditanami jeruk. “Sawahnya sudah ditanami jeruk, jadi kita
tempatkan di lapangan,” dalihnya. Tradisi tiban yang digelar para petani di Desa Bangorejo itu mendapat sambutan luar biasa warga. Setiap hari ratusan warga datang untuk menyaksikan ritual yang digelar setiap musim kemarau itu. “Sejak SD, saya sudah biasa ikut tiban,” terang Dodit, 35, warga Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Paul asal Desa/Kecamatan Cluring mengaku sengaja datang untuk mengadu nyali. Menurutnya, bermain tiban tidak ada puasnya. “ Kalau sudah main itu inginnya terus,” ungkapnya. (sli/c1/abi)
Ramai-ramai Obrak Tempat Judi GENTENG - Aparat kepolisian terus mengobrak-abrik arena judi. Permainan kartu remi yang diduga mengandung unsur judi di Dusun Krajan, Desa Setail, Kecamatan Genteng, digerebek aparat polsek setempat kemarin malam. Dalam operasi itu, enam tersangka ditangkap. Mereka adalah Supriyono, 39, warga Dusun Gladak Kembar, Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo; Ahmad Fatoni, 41, warga Dusun Jalen, Desa Setail; dan Imam Maliki, 32, warga Dusun Krajan, Desa Setail. Tiga tersangka lain adalah Efendi, 47, Puput Pujianto, 48, dan Agus Priyanto, 25. Ketiganya warga Dusun Krajan, Desa Setail. Selain menangkap enam
ABDUL AZIZ/RABA
APES: Enam tersangka judi diamankan di Mapolsek Genteng.
tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti (BB) berupa satu set kartu remi, uang tunai Rp 118 ribu, dan tikar
warna hijau. Kapolsek Genteng, Kompol Riamun, melalui Kanitreskrim AKP Abdul Jabar mengatakan,
penggerebekan itu berawal dari penyelidikan yang dilakukan petugas. Beberapa hari ini polisi mendapat informasi bahwa sekelompok orang sering bermain judi di wilayah hukumnya. “Akhirnya tadi malam (kemarin malam) kita keliling dan memang ada orang bermain judi di Dusun Krajan, Desa Setail,” ungkapnya. Mengetahui ada orang bermain judi, polisi tidak langsung melakukan penggerebekan. Polisi memperhatikan situasi agar semua tertangkap. Setelah lokasi kejadian dinyatakan aman, polisi mengepung dan melakukan penggerebekan. “Enam orang berhasil ditangkap dan langsung kami bawa ke polsek,” katanya. (azi/c1/abi)
Dua Pejudi Sabung Ayam Ditangkap SEMENTARA itu, aparat Polsek Kalibaru juga berhasil menangkap dua pelaku judi sabung ayam di Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. Sebelumnya, kedua tersangka kabur saat akan ditangkap. Kedua pejudi yang kini mendekam di ruang tahanan Polsek Kalibaru itu adalah Sugiyanto, warga Dusun Terongan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru, dan Hadi Sunarto, warga Dusun Krajan, Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru. Selain menangkap kedua tersangka, polisi juga menemukan barang bukti (BB) tambahan berupa uang Rp 800 ribu dari tangan para pelaku. “Kemarin pelaku belum ada yang tertangkap. Baru sekarang (kemarin)
berhasil kita tangkap,” kata Kapolsek Kalibaru, AKP Suwanto Bari. Sekadar tahu, arena judi sabung ayam di Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, digerebek aparat kepolisian setempat pada Minggu (19/10). Sayang dari puluhan orang yang diduga sebagai pelaku judi sabung ayam itu, tak satu pun yang berhasil ditangkap polisi. Semua pelaku kabur saat melihat polisi datang. Dalam penggerebekan itu, polisi hanya mengamankan beberapa pasang sandal, lima ekor ayam jago, dua kurungan, dan dua motor. “Judi ini kita gerebek setelah ada laporan warga,” terang Kapolsek Kalibaru, AKP Suwanto Bari. (azi/c1/abi)
SHULHAN HADI/RABA
Pemilik Sawah Ancam Bongkar Gubuk BANGOREJO - Teka-teki siapa yang mendirikan gubuk di sawah milik Harsono, warga Dusun Yudomulyo, Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo, hingga kemarin belum diketahui. Harsono yang mengaku pemilik sawah, kini telah menyewa pengacara untuk memproses pendirian gubuk tersebut. Meski sudah melapor kepada polisi, pemilik sawah itu memberi batas waktu hingga tanggal 23 Oktober 2014. “Kita akan lakukan pembongkaran,” cetus Mudai, salah satu putra Harsono. Sementara itu, pemerintah desa terus melakukan pengawasan terhadap pendirian gubuk di lahan milik Harsono itu. Semua dilakukan untuk mencegah gejolak yang terjadi di tengah masyarakat. “Kami memantau agar tidak terjadi gejolak,” kata Kepala Desa Ringin Telu, Dodik HS. Kapolsek Bangorejo, Iptu Ali Masduki, menegaskan, pihaknya mengimbau warga tidak mengambil langkah terlebih dahulu. Pihaknya masih terus mengumpulkan data terkait status dan sejarah kepemilikan
DOK.RABA
MERESAHKAN: Gubuk di pinggir sawah yang membuat warga emosi. tanah tersebut. “Warga diharapkan tidak ambil langkah terlebih dahulu,” pinta kapolsek. Menurut kapolsek, ada informasi, pemilik pertama lahan itu pernah pergi dan membiarkan lahan itu begitu saja. Setelah itu,
jelas dia, lahan itu digarap warga. Namun, kejadian tersebut telah berlangsung puluhan tahun silam. “Kita tidak tahu, bisa saja yang memasang gubuk itu ahli waris pemilik pertama,” ungkapnya. (sli/c1/abi)