23 NOVEMBER
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
Malam Ini Ngopi Gratis di Kemiren Tersedia Kopi 10 Ribu Cangkir
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA
UNIK: Ratu seblang dengan kostum berekor kain batik sepanjang ratusan meter dikawal puluhan penari di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin (22/11).
GLAGAH - Bila Anda adalah penggemar kopi, jangan lewatkan kesempatan langka di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, malam ini (23/11). Sebab, Festival Ngopi Sepuluh Ewu di desa adat Suku Osing itu menyediakan kopi gratis untuk semua pengunjung. Kopi untuk 10 ribu cangkir sudah disiapkan sejak beberapa hari lalu. Kopi gratis itu akan disajikan di sepanjang jalan utama desa tersebut nanti malam. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati keramahan warga perkampungan masyarakat Suku Osing tersebut. Festival minum kopi khas Using itu akan digelar mulai pukul 19.00 malam nanti. Tak hanya warga desa adat tersebut yang siap menyambut tamu. Seluruh halaman rumah di Desa Kemiren juga akan disulap menjadi ruang tamu yang menyuguhkan kopi Osing lengkap jajan tradisional khas Banyuwangi ■ Baca Malam...Hal 35
BEC Masuk Kalender Even Nasional BANYUWANGI - Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) IV Tahun 2014 benar-benar menyuguhkan tontonan spektakuler kemarin (22/11). Karnaval budaya yang kali ini bertema “The Mystic Dance of Seblang” tersebut sukses mengangkat kebudayaan lokal Banyuwangi menjadi suguhan apik bertaraf internasional. Tidak seperti karnaval di kota lain yang mengangkat tema global, tema yang disajikan dalam setiap perhe-
latan BEC justru diadopsi dari kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat Banyuwangi. Seperti tema “The Mystic Dance of Seblang” pada pergelaran BEC edisi keempat kali ini.
Ya, Seblang adalah ritual adat masyarakat suku Using sebagai wujud rasa syukur yang melimpah serta untuk menolak bala (bencana). Ritual Seblang itu dilaksanakan masyarakat Desa Olehsari dan Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Secara harfiah, seblang merupakan singkatan kata-kata sebele ilang (sialnya hilang) ■ Baca BEC...Hal 35 5
LAUTAN MANUSIA: Suasana pawai Banyuwangi Ethno Carnival di perempatan Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi kemarin (22/11).
Festival Kopi 10.000 Cangkir
Lokasi: Desa Kemiren, Kecamatan Glagah Waktu: mulai Pukul 19.00 Jenis Kopi: Robusta Biji Kopi Tersedia: 250 Kg
Perlakuan khusus: ■ Biji kopi sangrai selama 10 - 15 menit ■ Suhu permukaan wajan tembikar 280 derajat Celcius ■ Setelah proses sangrai, didiamkan selama 2 hari ■ Proses akhir penggilingan
DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
DEKAT: Mensos RI Khofifah Indar Parawansa berdialog dengan Ika Novia, warga Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, kemarin (22/11).
LALU LINTAS
Intensifkan Operasi Zebra selama Dua Pekan BANYUWANGI - Pelanggaran di jalan raya cukup identik dengan kecelakaan. Demi mengurangi bentuk pelanggaran dan potensi kecelakaan di jalan raya, Polres Banyuwangi akan menggelar Operasi Zebra Semeru dalam waktu dekat. Operasi itu dijadwalkan berlangsung selama dua pekan, yakni mulai 26 November hingga 9 Desember. Pjs Kasatlantas Polres Banyuwangi Iptu Kemas Aidil Fitri menjelaskan, dalam Operasi Zebra kali ini ada NIKLAAS ANDRIES/RABA dua target operasi yang Iptu Kemas Aidil Fitri menjadi sasaran. Target tersebut adalah pelanggaran helm dan pelanggaran rambu lalu lintas atau markah jalan. “Dua jenis pelanggaran itu menjadi penyebab utama kecelakaan. Makanya, kami menjadikan dua pelanggaran itu sebagai target operasi,” kata perwira asal Palembang tersebut saat ditemui di ruang kerjanya kemarin ■ Baca Intensifkan...Hal 35
Mensos Simak Keluhan Gakin
Elpiji 3 Kilogram Latah Ikut Naik BANYUWANGI - Setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik, harga elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram (3 Kg) di wilayah kota Banyuwangi latah naik. Kenaikan harga elpiji berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per tabung. Harga elpiji ukuran 3 Kg yang sebelumnya hanya Rp 15.000, kini naik menjadi Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per tabung di tingkat pengecer. Iin, 46, salah satu pengecer elpiji di Banyuwangi mengatakan, kenaikan harga tersebut terjadi sejak Jumat (21/11). “Harga dari agen naik, ya kami ikut naikkan harga,” terang warga Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, itu. Atas kenaikan harga elpiji tersebut, pengecer bisa meraup untung Rp 1.000 per tabung. Seorang agen elpiji di Kecamatan Banyuwangi, Busairi, 56, mengakui kenaikan harga tersebut terjadi karena agen pemasok elpiji sudah menaikkan harga. Padahal, saat ini harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji subsidi Rp. 14.000 per tabung ■ Baca Elpiji...Hal 35
CHIN JULLIEN/RABA
ANGKUT ELPIJI: Pengecer mengambil elpiji 3 kilogram ke agen di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, kemarin (22/11).
BANYUWANGI - Menteri Sosial (Mensos) RI, Khofifah Indar Parawansa, blusukan ke rumah keluarga miskin di RT 01, RW 02, Lingkungan Karanganyar, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, kemarin ( 22/11). Kedatangan Mensos Khofifah kali ini untuk mengetahui langsung kondisi riil program penanggulangan kemiskinan di Banyuwangi sekaligus sebagai bahan evaluasi. Selama blusukan door to door ke rumah yang menjadi sasaran penerima bantuan, Khofifah didampingi Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, dan pengurus Program Keluarga Harapan (PKH) Banyuwangi. Mereka berjalan kaki menyalami setiap warga yang berada di depan rumah masing-masing dan yang ditemui di sepanjang jalan. Mensos Khofifah juga menyempatkan diri menyimak masukan warga tentang program yang kini sedang berjalan itu ■ Baca Mensos...Hal 35
Sisi Lain Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014
Biasanya Artis Ditonton, Kini malah Menonton Tahun ini BEC memasuki edisi keempat. Karnaval etnik kebanggaan masyarakat Banyuwangi itu sukses menarik perhatian kalangan selebriti tanah air.
DIKAWAL: Beberapa tamu undangan BEC berjalan kaki di kawasan Pasar Banyuwangi kemarin.
SIGIT HARIYADI, Banyuwangi DERETAN kursi berjejer rapi di bawah dua tenda berukuran “raksasa” yang berdiri megah di tengah lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin siang (22/11). Dua tenda yang berdiri berhadapan itu dibelah karpet merah yang merupakan catwalk para talent BEC 2014. Di antara ribuan penonton yang memadati tenda utama tersebut tampak sehttp://www.radarbanyuwangi.co.id
Limbah blotong cemari lingkungan Desa Juglangan Bikin pupuk memang wajib masuk ‘’juglangan’’ lalu ditimbun
Elpiji 3 Kg latah ikut naik Harganya tetap, ongkos kirim yang bertambah
GALIH COKRO/RABA
jumlah pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi, di antaranya Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati (Wabup)
Yusuf Widyatmoko. Tidak hanya itu, sejumlah “orang penting” asal ibu kota, seperti Menteri Pariwisata Arief Yahya
dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di deretan tamu kehormatan ■ Baca Biasanya...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
KOMUNIKASI BISNIS
30
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Minggu 23 November 2014
B-Fest Dongkrak Penjualan Buah
PERTANIAN
BANYUWANGI - Cuaca panas yang ekstrim membawa berkah bagi pedagang buah. Selama musim kemarau ini omzet pedagang buah naik berlipat karena permintaan masyarakat atas buah naik drastis. Seperti yang dirasakan pedagang buah di Pasar Blambangan, Harto, 48. Dia mengungkapkan, permintaan masyarakat atas buah saat ini meningkat. ”Saat cuaca panas ini banyak warga yang mencari buah,” terang Harto. Walau permintaan meningkat, tapi harga jual buah tidak meningkat. Karena harganya stabil, maka warga tidak ragu memburu buah untuk kebutuhan keluarganya. Hingga kini harga jeruk masih Rp 12.000 per kilogram, apel Rp 15.000 per kilogram, dan mangga Rp 10.000 per kilogram. ”Harga tersebut relatif normal dan tidak ada peningkatan. Tetapi, yang beli meningkat,” terang Harto. Harto menambahkan, buah yang paling banyak diburu warga di musim panas seperti saat ini adalah buah yang banyak mengandung air, seperti jeruk, semangka, dan melon. Hal senada dikatakan Komariyah, 34, pedagang buah lain. Dia mengatakan, saat ini masyarakat yang memburu buah meningkat. Pedagang buah yang biasa mengirim buah ke kantor-kantor tersebut mengaku, tidak hanya permintaan masyarakat yang meningkat, permintaan kantor dan lembaga atas buah juga meningkat. Terutama, sejak kegiatan Banyuwangi Festival (B-Fest) digelar. ” Saya biasa kirim ke pemkab, polres, bank, dan
NIKLAAS ANDRIES/RABA
MENUNGGU AIR: Di musim kemarau banyak petani memenuhi kebutuhan airnya dengan bantuan mesin diesel.
Petani Menjerit Kekurangan Air BANYUWANGI - Air menjadi kebutuhan vital petani. Tidak heran di musim kemarau seperti saat ini, sejumlah petani benar-benar terpukul karena air yang dibutuhkan tanaman nyaris tidak ada. Sejumlah langkah dilakukan agar sawah tetap dialiri air, termasuk menggunakan mesin diesel untuk menyedot air. Hasyim menyebut, di musim kemarau ini tidak hanya dirinya yang kesulitan mendapatkan air. Semua rekan seprofesinya senasib. Mereka kelimpungan mengairi sawahnya. “Air benar-benar sulit saat kemarau ini,” keluhnya. Mengairi sawahnya, selama ini petani memang mengandalkan air irigasi. Namun, di musim kemarau air irigasi tidak bisa didistribusikan ke semua sawah secara maksimal. Hujan yang turun beberapa hari belakangan ternyata belum bisa membantu ketersediaan air bagi petani. Akhirnya petani bersiasat. Mereka memanfaatkan mesin diesel untuk menyedot air. Agus, misalnya. Di musim kemarau dia sangat bergantung dengan mesin berbahan dasar solar tersebut. Petani pun bergantung pada sumur yang dibuat di sekitar sawah. “Pas kemarau biasanya disiram air dari sumur dengan bantuan mesin diesel,” ujar petani asal Muncar. Namun demikian, jika menggunakan mesin diesel, biaya produksi yang harus dikeluarkan petani bertambah. Situasi itu menjadi simalakama bagi petani. Sebab, mereka dihadapkan pada membengkaknya biaya produksi. (nic/c1/afi)
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
DIPILIH: Warga memilih buah yang akan dibeli di Pasar Blambangan kemarin.
kantor-kantor lain. Permintaan pemkab atas buah mengalami peningka-
tan sejak di Banyuwangi banyak acara. Mungkin banyak tamu itu, Mas,”
ujar pedagang yang menjual buah impor dan lokal tersebut. (tfs/c1/afi)
Stop Pasokan Telur dari Luar Daerah Produksi Telur Lokal Melimpah ROGOJAMPI - Kebutuhan masyarakat atas telur ayam menjelang akhir tahun dipastikan melonjak. Dua momentum, yakni Hari Raya Natal dan tahun baru, diprediksi akan mengatrol pembelian masyarakat atas telur. Meski diprediksi mengalami kenaikan permintaan, pemenuhan kebutuhan masyarakat itu dipastikan bisa tercukupi dengan stok lokal.
BANYUWANGI
Perum Bukit Johar
The Lagoon Residence
Djl Tanah 480 m2 SHM Perum Bukit Johar Kalipuro Hub: 081236781489
BANYUWANGI
kebutuhan masyarakat itu turun. Harga telur sebulan terakhir Rp 14 ribu per kilogram. Namun, Suhardi optimistis akhir tahun mendatang permintaan akan meningkat. “Di momen tahun baru dan Natal biasanya permintaan atas telur meningkat,” ujarnya. Sementara itu, para distributor telur di Banyuwangi berharap harga telur kembali menemui harga keekonomian. Stok telur di Banyuwangi saat ini sudah
lebih dari cukup. Mereka berharap tidak ada lagi telur pasokan dari luar Banyuwangi. Bila masih dipasok dari luar daerah, bisa dipastikan akan terjadi perang harga. Tentu para peternak di Banyuwangi akan dirugikan. “Ya mudah-mudahan harga telur jelang akhir tahun nanti bersahabat. Semoga pula tidak ada pemain dari luar Banyuwangi,” pintanya. (nic/c1/afi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Marketing
Truk Toyota Dyna ‘92
Toyota Avanza ‘11
All New Xenia ‘13
Toyota Fortuner ‘08
Waterboom Bukit Jati di Bali Mmbthkan Marketing Tnga Free Land 10 Orang Wkt Krj Terserah Krj di Banyuwangi Pnghsln Min Rp. 3.300.000/bln+Bonus Pndftran ditutup Tgl 5 Des 2014 H: 08123635793
Djl Truk Roda 4 Tyt Dyna Th ‘92 Hrg 58 Jt Kndsi Bgus Bisa Nego H: 081336700522
Dijual Avanza Th 2011 G Hrg 122 Juta Nego Bisa Cash/Kredit Bisa Tukar Tambah Hb. 08123453975 / 082142194111
Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Fortuner G/Innova tahun 08/09/06 slv/htm/br PMK hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New Avanza ‘13
Honda Jazz ‘13
Suzuki Estillo ‘11
Dijual All New Avanza tahun 013 PMK slv/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz/ freed psd tahun 013/010 PMK putih/htm hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Suzuki Estillo/karimun tahun 011/06 PMK hrg 86,5/78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
BANYUWANGI
KALIPURO
Salah satu agen telur di Rogojampi, Suhardi menuturkan, permintaan atas telur sebulan terakhir memang kurang menggembirakan. Itu bisa dimaklumi karena tidak banyak kegiatan masyarakat dalam sebulan terakhir. Itu menyebabkan stok telur ayam di Banyuwangi sangat melimpah. Di Banyuwangi, kebutuhan masyarakat atas telur per bulan sekitar 25.000 - 30.000 butir. Tidak heran bila kini harga salah satu
Espass PU ‘02 Djl D Espas Pick Up Box Th 2002 AC Original Hrg 40Jt Nego H: 081336700522
Jl. Tunggul Ametung Djl Cpt Tnh 650 m2 SHM, Jl. Tunggul Ametung Cck utk Hunian/Inves H: 082337602251
The Lagoon Residence Banyuwangi Lokasi Strategis, One Gatesyst, Ready Stocks Type 60+90 Jl. Ry. Yos Sudarso Bwi Hub. 082331514338 - 0333 7602937
Tanah SHM Djl Tnh SHM L 477m2 & 1.120M2 Kel. Kebalenan (SMPN 2 Bwi), Kel. Klatak (Utr Stasiun Argopuro Brt Jln) SHM L 7360m2, Ds/Kel. Tamansari (Sumberwatu) Licin SHM L 5723m2 H: 082141824222/0811350315
RUMAH SHM 280M2
SITUBONDO Djl Rmah SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ± 300m dari Hotel Santika H: 081937676945, 085236556444
Tanah Kavling Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170m2 Bisa Byr cicil H.082121957957
JAJAG
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan ma kin maraknya aksi penipuan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masya rakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatas nama kan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera kon fir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
TOYOTA PROMO AKHIR TAHUN Promo Akhir Tahun!! Toyota Cuci Gudang Beli Cash/Kredit, Syarat Mudah DP Ringan, Buktikan Saja. Hub. Toni 081336236483 BB 22483BC4
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336960391 THOMY 081336287999 EKO
JUAL/SEWA TANAH + BANGUNAN
BANYUWANGI STNK
Dijual/Sewa Tanah + Bangunan, SHM / IMB Lt. 1520 LB. 150 Lok. Depan Pasar Subuh Jajag Hub: 082230129393
Hlg STNK P 4002 VX an M. Hamimsyah, Dsn. Paras Tembok RT. 2/3, Jambewangi
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING -
-
PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA
-
OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
LI-ONG
JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jawa a Pos
Minggu 23 November 2014
BERITA UTAMA R A D A R
B A N Y U W A N G I
31
Limbah Blotong Cemari Lingkungan
SHULHAN HADI/RABA
TEROBOS: Papan peringatan agar kendaraan roda empat tidak melintas tidak digubris.
Jembatan Diperbaiki, Pengendara Tetap Nekat GENTENG - Sejak jembatan yang menutupi saluran air di depan kantor Kecamatan Genteng, Jalan Hasyim Asyari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng dibongkar sekitar dua bulan lalu, lebar jalan di jalan tersebut tinggal separo. Urukan tanah yang digunakan menimbun beton yang belum kering menyebabkan kondisi jalan menggunung. Namun,
hal itu tidak menyurutkan para pengendara melintasi jalan tersebut. Padahal, kondisi jalan yang sedang diperbaiki itu sempit dan cukup berisiko. Parahnya, beberapa kendaraan besar terkadang masih nekat melintas. Padahal, pihak pelaksana proyek sudah memasang papan peringatan agar kendaraan roda empat tidak melintas. “Sudah kita pasang papan nama, tapi
papan nama itu malah dipindah,” cetus Rudi, 35, pelaksana proyek. Menurut Rudi, banyaknya pengendara motor dan mobil melintas itu sedikit mengganggu. “Pekerja ya terganggu dengan ramainya kendaraan yang lewat,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi seraya mengaku akan menuntaskan proyek itu akhir Desember 2014 ini. (sli/c1/abi)
Keluarga Korban KM Jabal Nur Doa Bersama BANYUPUTIH -Tenggelamnya kapal motor (KM) Jabal Nur Selasa (07/10) diperingati keluarga korban di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Dusun Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, kemarin malam. Peringatan itu dilakukan bertepatan dengan 40 hari tenggelamnya KM Jabal Nur di Selat Madura. Saat itu kapal tersebut mengangkut rombongan pengantin dari Pelabuhan Pulau Raas, Madura, menuju Desa Puteran, Singaraja, Bali. Dalam peringatan itu hadir sekitar 300 anggota keluarga korban, para santri yang berasal
dari Pulau Raas, dan pengurus pondok pesantren. Mereka menggelar doa bersama dengan membaca Surat Yasin dan Tahlil. “Doa bersama untuk para korban,” terang Faizul Abrory, salah satu keluarga korban KM Jabal Nur. Keluarga korban lain, Masyhuri, mengatakan doa dengan membaca Surat Yasin dan Tahlil itu dilaksanakan dengan tujuan mendoakan para korban yang meninggal. Keluarga merasa berkewajiban mendoakan mereka. “Sengaja doa bersama ini kita adakan di pesantren, dengan harapan apa yang menjadi niat kami ini dikabulkan Allah,” katanya. (bib/c1/abi)
Garuk PSK dan Mucikari Sumberloh SINGOJURUH - Eks lokalisasi Sumberloh di Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, digerebek Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Singojuruh Kamis (20/11) malam. Dalam operasi itu, dua pekerja seks komersial (PSK) dan seorang mucika ri diciduk. Dipimpin Camat Singojuruh,
Nanik Machrufi, didampingi Kapolsek AKP Maspud dan Danramil Kapten Infantri. Sugiyanto, mereka menerjunkan sekitar 20 personel gabungan Satuan Polisi Pamong Praja, kepolisian, dan TNI AD. Sebelum bergerak, mereka berkumpul di kantor Kecamatan Singojuruh n Baca Garuk...Hal 35
HABIBUL ADNAN/JPRS
BERDOA: Keluarga korban KM Jabal Nur menggelar doa bersama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah.
PANJI - Limbah blotong pabrik gula (PG) yang dibuang di Desa Juglangan, Kecamatan Panji, mencemari lingkungan. Bau tidak sedap yang keluar dari sisa penggilingan tebu itu dikeluhkan warga sekitar. Warga menyebut bau blotong tebu yang dibuang di kampungnya itu seperti tape busuk atau bangkai. Baunya menyebabkan pusing dan sakit perut. “Warga banyak yang pusing. Baunya seperti tape busuk,” cetus Abdul Aziz, warga Desa Juglangan, Kecamatan Panji. Menurut Aziz, bau tidak sedap itu telah menyebar hingga radius sekitar 200 meter. Apalagi, di malam hari, baunya sangat menusuk. “Lokasi pembuangan blotong dan perumahan warga memang agak jauh, tapi baunya sampai perumahan,” katanya. Aziz bersama warga berharap pihak pabrik gula (PG) atau pengelola limbah blotong itu mengatasi bau tidak sedap tersebut, sehingga tidak mengganggu warga. “Kalau tidak ada solusi, blotong tebu itu jangan dibuang di tempat tersebut,” pintanya. Sementara itu, pemilik lahan tempat pembuangan limbah blotong, Suharno, mengatakan dalam waktu dekat blotong itu akan dikirim ke salah satu tem-
HABIBUL ADNAN/JPRS
MENGGANGGU: Lokasi pembuangan limbah blotong di Desa Juglangan, Kecamatan Panji, kini dikeluhkan warga.
pat di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, untuk diolah menjadi pupuk organik. “Hanya pengeringan saja. Nanti akan diolah menjadi pupuk organik,” jelasnya. Tempat pembuangan limbah blotong itu persis di tepi jalan Desa Juglangan, Kecamatan Panji. Jalan itu tembus ke Kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso. Limbah blotong itu berasal dari empat PG, yakni PG Panjie, PG Wringin Anom, dan PG Olean. Semua PG itu berada di wilayah Kabupaten Situbondo. Satu PG lain, PG Prajekan, berada di Kabupaten Bondowoso. Luas lahan yang dijadikan tem-
pat pembuangan limbah blotong itu sekitar 2,5 hektare dan berada di perbukitan. Di sebelah utara dan selatan lokasi pembuangan blotong itu terdapat perumahan penduduk. Di sebelah utara adalah Desa Juglangan, dan di sebelah selatan adalah Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji. Tumpukan limbah itu persis di sebelah timur jalan desa yang sehari-hari dilewati berbagai kendaraan. Tumpukan limbah blotong dari empat PG itu belum ada yang diolah menjadi pupuk organik sejak musim giling Juni 2014. (bib/c1/abi)
Pengusaha Ayam Serbu Situbondo MANGARAN - Para peternak ayam potong di Kabupaten Situbondo kini harus bertarung dengan para pengusaha dari luar daerah. Tidak sedikit peternak di Kota Santri itu mengeluh karena pendapatannya merosot. Pasokan ayam potong dari luar daerah ternyata cukup banyak. Sehingga, peternak ayam potong Kota Santri mengaku omzetnya menurun drastis. “Hampir semua peternak ayam potong resah, karena pasokan ayam potong dari luar kota itu sangat banyak,” terang Munahra, salah satu peternak ayam potong asal Desa Tanjung Sari, Kecamatan Mangaran. Sebelum ada pasokan dari luar daerah, terang dia, dalam satu kali pengiriman, dia bisa mengirim 1.000 ekor hingga 1.500 ekor ayam potong. Tetapi, saat ini menurun hingga dua kali lipat. “Kami sangat dirugikan,” katanya. Munahra menyebut, pengusaha ayam potong dari luar
HABIBUL ADNAN/JPRS
OMZET TURUN: Ternak ayam potong milik Hartatik di Desa/ Kecamatan Mangaran.
daerah yang banyak mengirim ayam ke Situbondo itu dari Kabupaten Jember dan Lumajang. “Satu kali pengiriman, mereka bisa mengirim hingga ribuan ekor ayam potong,” ungkapnya. Peternak ayam potong lain, Hartatik, mengaku curiga dengan
permainan harga para pengusaha unggas bermodal besar. Imbas permainan harga itu, pengusaha bermodal besar akan menikmati untung banyak. “Peternak kecil semakin terseokseok,” cetus peternak asal Desa Mangaran, Kecamatan Mangaran, itu. (bib/c1/abi)
BUDAYA
34
R A D A R
Jawa Pos
SANG JAGOAN
Oleh Aji Satria R
TEMANKU ini namanya Tarjo. Melihat tampilan fisiknya sepintas orang pasti terkesan simpatik. Wajahnya rupawan, tampan, atletis, tinggi badan kira-kira 175 cm. Pantas saja dia memang olahragawan bahkan jenis olahraga penuh tantangan. Kecuali climbing, hobinya yang pernah ditekuni sebagai seorang crosser kerap menjadi jawara. Kecuali dibutuhkan nyali tinggi, juga skill yang memadai. Tahun lalu bersama teman-temannya dia mendaki semeru sekalipun tidak sampai pada puncak karena dihadang oleh bahaya asap berlerang. Bolehlah dia disebut sang jagoan. Modal wajah tampan, punya prestasi dan pribadi yang simpatik, Tarjo, disukai cewek cewek. Termasuk Vero panggilan Veronika. Wanita yang sudah setahun ini menemani Tarjo baik suka maupun duka. Siang itu Tarjo berkunjung ke rumah Vero dengan harapan bisa makan siang di rumah kekasihnya itu. Maklum, Tarjo adalah anak kos yang uang makannya selalu dijatah sama ortunya. Begitu sampai di rumah Vero, tanpa babibu langsung aja Tarjo meluncur ke dalam rumah. Tak ubahnya anjing pelacak, cukup sekali jalan dia sudah tahu di mana letak dapur. “Halo cinta, lagi masak apa nih?” Tarjo menyapa Vero yang sedang menyiapkan makan siang. “Kamu ini mesti, ke sini kalo pas laper aja,” ketus Vero. “He he”. “Ya udah ini udah aku siapin sup. Tapi, entar kalo udah selesai maemnya bisa minta tolong nggak?” “Iya iya tapi entar aja ngomongnya ya. Abang udah nggak nahan lapernya. He he,” jawab Tarjo. “Ya udah, aku tunggu di ruang depan ya.” “Minta tolong apa?” Tarjo mengagetkan Vero yang sedang bersantai di ruang tamu. “Hmm, kamu sayang nggak ama aku?” “Kamu apaan sih kok pake tanya kayak gitu.” “Sebagai bukti kalau kamu sayang sama aku, berarti mau dong aku minta tolong kamu belikan sesuatu?” “Selama secara finansial mampu, apa pun aku belikan buat kamu,” ucap Tarjo mantap. “Yaelah, nggak butuh uang banyak kok. Cuma minta tolong belikan pembalut di mini market seberang jalan. Aku kan lagi dapet sekarang,” Vero mengangkat tangan dan menunjukkan tanda kutip. Dhuarr. Pecah sudah segala keperkasaan Tarjo . Dia merasa seperti seorang penderita stroke yang diajak maraton. Seumur hidup berbagai tantang dan medan bahaya telah dia lewati. Kecuali satu hal, membeli perabotan cewek yang berjudul pembalut. Buat Tarjo, lebih baik duel melawan macan daripada harus membeli sebuah benda yang dia anggap sebagai barang haram. “Kamu sayang nggak ama aku?” Vero memecah lamunan Tarjo. “Ya sayang sih sayang. Tapi, apa nggak ada cara lain biar kamu tahu kalo aku sayang ama kamu,” Vero tersenyum tipis. “Nggak ada.” “Baiklah, demi pembuktian cintaku. Apa pun bakal kulakukan,” kata Tarjo mantap. “Yes! Semangat ya say. Oya, di dalam mini market raknya yang paling ujung ya. Jangan kesasar.” Layaknya seorang prajurit yang akan maju ke medan perang. Langkah Tarjo terasa berat. Sayup-sayup terdengar lagu kelompok Queen yang penuh misteri. Hanya membutuhkan waktu 10 menit, sekarang Tarjo
Minggu 23 November 2014
B A N Y U W A N G I
sudah berdiri tepat di pintu masuk mini market. Terdiam sesaat, mulutnya komat-kamit seraya berdoa. Mudahmudahan tidak ketemu orang yang aku kenal. “Mudahmudahan berhasil!” ucapnya berkali-kali dalam hati. Jantungnya berdegup kencang ketika dia memasuki mini market. Di dalam tampak lengang. Hanya tiga orang pria paro baya yang berbelanja hari itu. “Di dalam mini market raknya yang paling ujung ya,” pikiran Tarjo kembali terngiang oleh ucapan Vero. Secara perlahan Tarjo berjalan menyusuri rak demi rak untuk mencapai yang paling ujung. Dia mempercepat jalannya. Dua langkah lagi, dan... Dhieeng! Oh my God! Terlihat lima orang cewek yang berdiri pas di rak bagian onderdil alat-alat kewanitaan. Tarjo mengurungkan niatnya untuk sementara. Sebagai kamuflase, dia langsung menyambar barang yang ada di depannya. Sayup-sayup terdengar obrolan yang tak di-
mengerti pria seperti Tarjo. “Nggak enak ah, pake yang ini. Rambutku ketarik-tarik” wanita pertama menyela. “Ah masak?” timpal wanita kedua dan ketiga. “Iya, rambut-rambutku sempat rontok gitu. Mana kekecilan lagi. Jadinya, rambut-rambut tipisnya keluar-keluar gitu,” wanita pertama menambahkan. “Aku sih make yang ini nyaman banget. Pas waktu basah, bagian dalam nya terlindungi gitu,” ucap wanita keempat. “Iya sama. Pertama sih aku nggak percaya, tapi setelah aku sentuh bagian dalam nya kering loh. Nyaman deh pokoknya,” wanita kelima mengiyakan ucapan wanita keempat. “Hah! Apa yang mereka bicarain?” ucap Tarjo dalam hati. “Ya, emang sih pas mandi make pelindung rambut yang ini, rambut nggak basah-basah banget,” ucap wanita pertama yang mempertegas teman-temannya. “Yaelah, aku pikir apaan,” gumam Tarjo.
“Ehm. Nak Tarjo !” Tarjo kaget bukan main oleh suara yang menggelegar itu. “Ya Allah, Nak Tarjo , istighfar. Perbuatan seperti itu dosa besar hukumnya,” ucap seorang pria paro baya beserban yang berdiri di sebelahnya. “Eh, Pak Haji,” sapa Tarjo “Kamu ini masih muda. Jalanmu masih panjang, jangan kamu rusak dengan hal yang tidak diizinkan oleh Tuhan.” “Apa maksud Pak Haji?” Tarjo kebingungan. “Dasar anak muda zaman sekarang. Cepat kamu taruh lagi minuman beralkohol itu yang kamu pegang itu!” Bir, ternyata secara tak sadar benda yang dipegangnya dari tadi adalah satu kemasan bir. “Oh, ini salah paham Pak Haji,” ujar Tarjo . “Udah nggak usah pake alasan, nanti malem kamu wajib ke rumah Bapak. Ada pengajian yang wajib kamu hadiri,” tegas Pak Haji. “Iya Pak,” sahut Tarjo lirih. “Ya udah Bapak pulang duluan,” Pak Haji langsung meninggalkan Tarjo bengong sendirian. Apes bener hari ini, pikir Tarjo . Tarjo menoleh ke arah tempat para gadis tadi, dan.. Yes akhirnya rak bagian perabotan wanita kosong juga. Nggak ingin kehilangan momen, Tarjo langsung aja menyambar satu bungkus pembalut yang kemasannya berwarna pink. Setelah yakin dengan yang dia pegang, dengan segera kekasih Vero ini berjalan secepat mungkin ke arah kasir. Sepanjang perjalanan menuju kasir, Tarjo tertunduk malu. Berharap tidak seorang pun tahu apa yang sedang dia pegang saat ini. Sesampainya di kasir, dia dikagetkan oleh suara penjaga kasir yang tidak jelas. “Selamat pagi!” “Nada bicara ini, suara cowok yang dicewek-cewekkan. Jangan-jangan.” Dan, ternyata benar, sang kasir adalah seorang transgender. Cowok yang senang dandan bak seorang cewek. “Lagi belanja apa, Mas?” ucap sang kasir dengan nada yang aneh. “Eh... ah... bukan apa-apa,” Tarjo gugup. “Oh... beli kayak ginian toh. Buat pacarnya, Mas.” “Bukan, itu, anu...” “Hmm, tenang aja gak papa kok. Aku juga sering pake ginian kok, Mas,” ucap sang kasir genit sambil mengedipkan matanya genit. Tarjo terdiam tak bergerak. “Semua dua belas ribu lima ratus,” sang kasir sekarang menjulurjulurkan lidahnya. Tarjo berusaha tidak melihat apa yang ada di depannya sekarang sambil mengluarkan uang dua puluh ribuan. “Ini kembaliannya. Makasih ya, Mas,” tangan Tarjo dibelai perlahan. Uang kembalian sudah di tangan, Tarjo pun langsung lari sekuat tenaga. Begitu keluar dari mini market, Tarjo merasa terbebas dari segala kecemasannya dan berteriak layaknya pejuang pulang dari medan perang. Seraya bergemam dalam batin Tarjo ‘diamput tenan, sing maning-maning wis pisan iki baen’ “Vero cintaku, abang berhasil!!” sambil ngosngosan Tarjo melemparkan barang itu ke meja Vero. “Sudah ya cukup sekali ini aja ujian terberatku!!” cakap Tarjo memelas. “iya .. iya .. terima kasih, kamu memang benarbenar hebat, tuh teh hangat udah siap!!” *) Mahasiswa Semester VII Prodi Film dan TV FMR ISI Yogyakarta asal Banyuwangi.
Bersama Lagi Oleh Syahdan
SETELAH acara perpisahan selesai, Lia dan Dani berjanji pergi ke pantai bersama. Hanya berdua. “Hai, alhamdulillah ya! Akhirnya kita lulus. Masa putih abu-abu sudah berakhir,” kata Dani sambil melingkarkan tangannya ke tubuh Lia. “Hemm, iya! Gak nyangka ya, terasa cepet banget!” jawab Lia sambil memegang tangan Dani. “Setelah ini kamu tetap melanjutkan kuliah di sini ya Yang?” lanjut Lia. Dani melepas pelukannya. Terlihat ada beban di raut wajahya. “Kayaknya iya. Kamu? Jadi pindah ke luar Jawa?” tanya Dani. Lia mendesah. Tampaknya dia berat bila melanjutkan kuliah tanpa Dani. “Gak tahu lah Yang. Mungkin,” jawab Lia singkat. “Oh, ya, kamu benar mau mulai menghafal Al-Qur’an?” tanya Lia yang semakin membuat muka Dani kusut. Dani mengangguk. “Aku pengen jadi seorang hafiz,” tuturnya. Lia memandang ke arah lautan luas. Banyak bayang-bayangnya ke depan; tentang masa depannya—bersama Dani. “Kamu tidak ingin ikutan hafal juga, Yang?” tanya Dani. Lia hanya diam tak menjawab. Dani memeluknya, lantas menciumnya. “Mungkin ini peluk dan ciuman yang terakhir Yang. Setelah ini aku benar-benar harus men-
jaga sentuhanku. Setelah ini aku ingin berubah menjadi orang yang lebih baik. Aku yakin, nanti aku akan memeluk-menciummu lagi saat kamu benar-benar halal untukku!” Dani melepaskan pelukannya. Perlahan salju-salju di mata indah Lia meleleh ia terharu. Dalam hatinya ia berjanji bahwa ia juga akan menjaga semuanya demi Dani. Ia juga ingin ikut jejak Dani. Mereka lantas pulang. *** Dani benar-benar bingung. Ia tak tahu harus bagaimana. Ia sudah bertanya pada kakakkakak Lia juga teman-temannya tentang keadaan Lia. Tapi mereka semua bilang tak tahu. Lia tiba-tiba saja menghilang tanpa ada kabar. Berkali-kali Dani mencoba menghubungi nomor Lia. Tapi tidak aktif. “Mana mungkin Lia tega meninggalkan aku?” Dani membatin. Setelah satu bulan Dani mencari-cari tentang Lia, akhirnya ia putus asa. Semangatnya telah hilang. Tapi tidak dengan rasanya pada Lia. “Ah, ya sudahlah. Pergi-pergi saja sana! Kalau memang jodoh pasti kembali.” Akhirnya Dani memulai hafalannya tanpa ada penyemangat terbesarnya. Dan dengan susah payah akhirnya Dani bisa menyelesaikannya dengan waktu 2 tahun setengah. *** Tak terasa 4 tahun berlalu. Dani telah menyelesaikan hafalannya setahun setengah yang
lalu. Dan hari ini adalah wisuda sarjananya. Hari yang bersejarah tentunya. Orang tuanya datang jauh-jauh untuk melihatnya di wisuda. Namun terasa ada yang kurang bagi Dani tanpa kehadiran Lia yang tiba-tiba menghilang 4 tahun yang lalu. Sungguh itu menjadi kenangan yang pahit baginya. Setelah acara selesai, Dani langsung menghampiri orang tuanya. Ia hamburkan peluk pada mereka. “Alhamdulillah, akhirnya anak kita sudah sarjana ya Pak,” kata ibunya membanggakan. Ayahnya hanya tersenyum. “Mulai sekarang tanggung jawabmu tambah besar Le. Kamu sebagai laki-laki harus tangguh untuk menghadapi masa depanmu.” Kata ayahnya memberikan motivasi. “Enggeh,” kata Dani takzim. Dani menghampiri teman-temannya yang berada tidak jauh dari Dani. “Woi, sarjana baru!” kata Dani sambil memukulkan topi wisudanya ke Toni. “Hahaha. Ah bisa saja bapak sarjana bahasa Inggris ini.” Toni balas meledek. Mereka menyebar gelak tawa bersama. Membuat orang yang lewat di sekitarnya hanya menggeleng melihat tingkah mereka. “Wah wah wah, sudah sarjana kok masih saja kelakuannya tidak berubah.” Kata Pak Joko, Dosen pembimbing skripsi Dani. “Eh, Pak Joko. Ya maklumlah Pak! Namanya
juga sarjana baru.” Dani membela diri. Toni hanya tersenyum. Saat Dani sedang asyik berbincang-bincang dengan Pak Joko, tiba-tiba pandangannya menabrak sepasang bola mata teduh seorang gadis. Gadis yang anggun dengan jilbab besarnya. Dan pancaran qur’ani terpancar dari jiwanya. Dani merasa tak asing dengan paras itu. Ia pandang lekat-lekat. “Oh, ternyata—” Dani hampir tak percaya, “—Lia!” katanya lirih. Lia menundukkan kepala sambil melangkah menghampiri Dani. Dani hanya diam. Ingin rasanya ia hamburkan peluknya ke tubuh Lia, seperti dulu saat ia SMA. Namun buru-buru hati kecilnya menahan keinginan itu. Sejak ia menghafal Al-Qur’an ia tak pernah menyentuh wanita kecuali ibunya. “Dan...,” Lia memanggil namanya tak seperti saat SMA duku. Biasanya Lia memanggilnya Sayang. “Lia...,” jawab Dani. “Assalamualaikum,” kata Lia. Ia sampai lupa mengucap salam karena gugupnya. “Waalaikumussalam,” jawab Dani gemetar. Ia juga gugup. “Ke mana saja kamu, Lia?” lanjut Dani. “Maafin aku Dan, aku tidak pamit. Aku pergi mondok untuk memperdalam agama. Aku juga hafalan Al-Qur’an di sana.” Jawab Lia sambil terus menundukkan kepalanya. Ia benar-benar menjaga pandangannya.
“Yang benar?” tanya Dani sedikit tak percaya, namun sejenak rautnya memancarkan kebahagiaan. Lia mengangguk. “Kamu masih punya rasa itu, rasa sewaktu kita SMA dulu?” Lia mengangguk lagi. “Kamu?” Ganti Lia bertanya. Giliran Dani yang mengangguk. Lia tersenyum. Tiba-tiba orang tua Dani menghampiri mereka. “Lho, siapa ini, Le? Kok ayu!” tanya ibunya. “Ini lho Bu, yang namanya Lia. Yang selalu aku ceritakan di telepon biasanya. Ternyata dia pergi mondok.” Jawab Dani. “Oalah, ini tho! Pantes saja anakku kesemsem sama kamu, Nduk! Sampai-sampai dia menolak dijodohkan kepada pamannya.” Kata ibu Dani memuji. “Ah, Ibu bisa saja. Maaf ya Bu, saya jadi ganggu pikiran anak Ibu.” “Ah, nggak apa-apa Nduk kalau yang ganggu secantik kamu.” Mereka pun tertawa bersama. “Ya sudah Pak, ayo sekarang kita ke rumah Lia. Kita lamarkan anak kita.” Ajak ibu Dani. “Ayo!” kata ayah Dani. Kedua orang tua itu tampak kompak sekali melangkah menuju mobil mereka. Sedangkan Dani dan Lia sama-sama kebingungan. “Melamar?” batin Dani bahagia. Ia menatap Lia. Pandangan mereka bertemu. Mereka tersenyum bersama.
yang katanya ia perempuan bertubuh separuh melahirkan paradoks yang tangguh pelabelan oleh keadaan tak urus kesetaraan, ataupun kodrat yang katanya sudah diemansipasikan yang penting ia menjadi pengganti lelaki; mengais rejeki
ini aku kadokan sebuah bingkai untukmu saat kita dulu bersama menapak kasih di atas tempayan buatanmu ini aku putra tampanmu berdiri tegak di hadapan manusia yang kelak kan menapak tanah surga bersamamu ibunda....
*) Santri sekaligus mahasiswa di Blokagung.
SAJAK-SAJAK
Kepada Pra /1/ aku tahu benar sifat harapan, Pra yang beranak – pinak seiring jumlah tangki-mu yang tergantung manis tanpa cairan kata /2/ benarlah jika tubuhmu tlah terpetak disana diatas motor – motor tua yang berjubel memuntahkan asap kealpaan karena rajin kau antarkan pada tumbal doa di jalanraya /3/ keinginanmu ibarat kata yang mengandung rahim deskripsi menyiratkan keadaan suatu kali tentang sebuah beranda dan kursi cokelat tua dengan Davidson-mu di depan mata
/4/ pastikan salammu tersampaikan Tuhan, Pra dan nanti ku puisikan cembung bahagiamu seperti ini lagi
Pengumuman
di depan layar itu, aku termangu menunggui kabar mimpi yang sekejap berubah menjadi sebatang anomali jantung yang mematung, geletar punggung yang naik turun mewakili tumpahnya segala kegagalan serupa penyair mati yang tersedak ;inspirasi
Sekuel di Dalam Bis I dalam perkara sela – sela kau mengebut diantaranya,
menggelitiki perdu, menggilasi rerumputan melaju seolah marka adalah ambigu berpapasan dengan gilap lampu, seiring pangling mengawali mentahnya euforia tepat saat harmonika jalanan bersuara terikuti tepukan oleh kerongkongan pipa; yang disekap bagian pantatnya sengau bersahut – sahut menodongi gemerincing tahu – tahu terpangku berharap satudua menimangnya dengan dua ribu nampak beberapa berpura – pura agar pejam segera menemui rumahnya
Sekuel di Dalam Bis II adanya penjual-penjual kaki dua memanggul mizone, kacang, dan ranum nangka mengirisi perbincangan singkat
Hastami Cintya Luthfi. Penyair.
Bunda ku lihat senja tak lagi cerah di atas mega merah aku berharap dulu, aku menangis saat engkau pergi ibunda tak kusadar engkau pergi dengan cinta kau menyusur arus liku jalan untuk anakmu sekarang aku sadar dari mimpiku sesungguhnya engkau tak pernah meninggalkanku tapi engkau selalu berada dalam hatiku ibunda
Duduk Sendiri aku duduk sendiri di teras rumah menanti mentari kembali pada takhtanya tak kulihat serpihan debu bernyanyi hanya mentari yang sibuk dengan sinarnya kenapa dengan dunia kok hutan semakin kering kerontang mana hujan kenapa ia tak pernah menyapa padahal engkau di tunggu jagat muncullah hujan kami rindu padamu Indana Maulana. Aktif di Teater Saklar.
Jawa Pos
Minggu 23 November 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
S A M B U N G A N
35
Tersedia Banyak Jajan Gratis ■ MALAM...
Sambungan dari Hal 29
Yang tak kalah menarik, warna ribuan cangkir yang disuguhkan seragam. Cangkir-cangkir tersebut merupakan koleksi warisan turun-temurun warga desa setempat. Selain itu, cara penyajian kopi juga seragam, karena diyakini bisa menghasilkan cita rasa kopi terbaik. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (22/11), panitia tampak masih mempersiapkan segala sesuatu untuk mendukung kelancaran acara tersebut. Tampak juga warga yang masih menggiling biji kopi yang sudah disangrai. Selanjutnya, bubuk biji kopi sangrai tersebut dibagikan kepada seluruh warga secara gratis. Selain itu, tampak juga warga membuat pondok tepat di depan Kantor Desa Kemiren. Ada juga warga yang membersihkan peralatan cangkir dan piring. Sedangkan sebagian kaum perempuan lainnya terlihat sibuk memasak jajan tradisional khas Banyuwangi. Salah satu panitia, Supriyanto, 27, menjelaskan bahwa Festival Ngopi Sepuluh Ewu itu ada peni-
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
DISELEP: Warga memasukkan biji kopi yang telah disangrai ke dalam mesin penggiling di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.
laian khusus. Panitia melombakan cara penyajian kopi warga kepada para tamu. Selain melihat ca-
ra penyajian, panitia juga melihat kostum warga yang menyuguhkan kopi tersebut. ”Nanti akan ada
hadiah di akhir acara untuk warga. Yang dinilai itu, bagaimana menyajikan kopi kepada tamu dan juga untuk pakaian para warga. Tapi yang menilai adalah tamutamu yang datang,” terang pria yang akrab disapa Supri tersebut. Supri menambahkan, para tamu undangan nanti akan diberi beberapa kupon. Lembar tersebut digunakan untuk menilai sajian yang diberikan oleh warga. ” Kupon itu nanti akan diberikan kepada warga yang menyajikan kopi. Semakin banyak kupon yang diterima warga dari tamu, maka dialah pemenangnya,” jelas Supri. Selain menyajikan kopi, setiap warga juga menyajikan beberapa makanan untuk pendamping sebuah kopi. Makanan tersebut terdiri dari beberapa olahan porobungkil (hasil bumi) seperti singkong, ketela, pisang, jagung, dan lain sebagainya.”Itu sebagai pendamping wajib saja. Minum kopi kalau tidak ada sandingane kurang pas. Ono sapi, ono gedogane, ono kopi yo ono badogane (Ada sapi, ada kandangnya; ada kopi, ya ada makanannya),” pungkasnya. (tfs/c1/bay)
Hindari Dampak Kemiskinan Baru ■ MENSOS...
Sambungan dari Hal 29
Salah satu rumah yang dikunjungi Mensos adalah rumah Ika Novia, 34, warga RT 01, RW 01 Lingkungan Karanganyar, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Di rumah berukuran lima meter kali lima meter tersebut Khofifah tampak akrab berbincang. Salah satunya, Khofifah menanyakan Kartu Penunjang Sosial (KPS) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Khofifah mengaku banyak mendapat informasi baru dengan mendatangi rumah gakin seperti itu.
“Ternyata butuh waktu untuk menukarkan KPS, karena belum mendapat undangan dari PT. Pos Indonesia,” katanya. Namun demikian, walaupun tidak segera ditukarkan, penerima tidak akan kehilangan haknya. Sebab, bentuk distribusi bantuan itu simpanan giro pos, jadi tidak akan hangus. Khofifah menyebut, Banyuwangi dipilih menjadi pilot project program penanggulangan kemiskinan nasional. Itu berdasar data Bappenas dan Menpan RB. Seluruh perangkat kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini dinilai sudah siap. Layanan publiknya juga dianggap
sangat bagus. “Ada dua di Jawa Timur yang dijadikan pilot project, yakni Kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi,” imbuhnya. Sementara itu, saat ditanya dampak kenaikan BBM yang berakibat bertambahnya jumlah kemiskinan baru, Khofifah menjelaskan, berdasar kajian dan hitung-hitungan ekonomi, jika BBM naik Rp. 2.000 maka akan ada 6 juta orang miskin baru jika tanpa intervensi akibat kenaikan BBM. Sebagai bentuk upaya intervensi kenaikan BBM dan menghindari dampak kemiskinan baru itu, pemerintah sudah membuat bantalan
perlindungan sosial, yakni Rp 200 ribu per keluarga per bulan. Dengan bantalan perlindungan sosial itu, daya beli masyarakat diharapkan tetap terjaga. “Hitungan kami, bantalan untuk 4,5 jiwa anggota keluarga, per bulan butuh Rp 155 ribu. Sehingga, intervensi kami sudah melebihi bantalan per rumah tangga,” tegasnya. Setelah sekitar dua jam blusukan dan berdialog dengan keluarga miskin di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, menteri yang juga Ketua Umum PP. Muslimat itu melanjutkan perjalanan ke Surabaya. (ddy/c1/bay)
Belum Ada Surat Keputusan Gubernur ■ ELPIJI...
Sambungan dari Hal 29
Secara terpisah, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Gas) Eks Karasidenan Besuki, Benny Satria mengatakan, agen tidak bisa seenaknya menaikkan harga elpiji. ‘’Tidak boleh naik harga tanpa ada SK dari gubernur. Kami juga belum meng-
ajukan kenaikan,” terangnya saat diwawancarai via telepon seluler kemarin (22/11). Benny Satria menduga kenaikan harga elpiji itu merupakan kesepakatan agen guna menyesuaikan ongkos angkut. “Pertamina sudah memberikan imbauan kepada teman-teman agen agar tidak menaikkan harga lebih tinggi dari HET yang telah ditentukan,” ujarnya.
Walaupun harga elpiji bersubsidi tersebut naik, warga masih tidak begitu merasakan dampaknya secara signifikan. “Ya tidak apaapa naik kalau cuma sedikit, yang penting tidak sampai langka. Saya dengar di daerah Medan selain mengalami kenaikan harga, elpiji subsidi mulai langka,” terang Latifah, 48, warga Jalan Mendut, Banyuwangi, kemarin. (cin/c1/bay)
Libatkan Aparat Kejaksaan dan Hakim ■ INTENSIFKAN...
Sambungan dari Hal 29
Kegiatan itu akan melibatkan seluruh anggota Satlantas dan anggota lain. Mereka akan melaksanakan operasi secara stationer (operasi bersama) dan statis (pa-
troli mobile). Khusus operasi secara stationer akan diikuti aparat gabungan dari Dinas Perhubungan dan TNI. Selain itu, jaksa dan hakim juga akan dilibatkan agar melakukan sidang pelanggar lalin di tempat. “Jadi, dalam Operasi Zebra Semeru
2014 kami akan menindak siapa pun pelanggar lalin tanpa ada toleransi. Jika melanggar langsung ditilang dan disidang,” tegas Kemas. Kemas mengimbau pengguna lalu lintas melengkapi kelengkapan berkendara, terutama menggunakan helm berstandar. Di samping
itu, masyarakat harus lebih berhati-hati dan selalu memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan markah jalan jika tidak ingin ditilang. “Itu semua dilakukan semata-mata demi menjaga keselamatan masyarakat berlalu lintas,” tandas Kemas. (nic/c1/aif)
Diiringi Live Music Sepanjang Acara ■ BIASANYA...
Sambungan dari Hal 29
Namun, jika diamati lebih cermat, sejumlah pengusaha nasional juga rela jauh-jauh datang ke Bumi Blambangan demi menyaksikan BEC 2014 tersebut. Beberapa pengusaha nasional yang menyaksikan BEC kali ini, di antaranya Erwin Aksa (pimpinan puncak kelompok bisnis Bosowa) dan Priscilla Saputro (owner Batik Nyonya Indo). Putri mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid menambah komplet deretan nama beken yang menjadi saksi perhelatan BEC 2014. Selain Yeni Wahid, Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert O. Blake, bersama keluarga dan Konsul Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Joaquin F. Monseratte, yang sejak beberapa hari terakhir merayakan Thanksgiving (hari bersyukur) di Banyuwangi, juga ikut menonton BEC 2014. Selain para pejabat, pengusaha, dan diplomat, ternyata beberapa wajah yang sudah tidak asing lagi di dunia selebriti tanah air juga hadir menyaksikan karnaval budaya yang kali ini bertema “The Mystic Dance of Seblang” tersebut. Beberapa nama beken itu adalah Ayu Azhari; Paramitha Rusadi; dan gitaris grup band Slank, Abdee Negara. Selain itu, ada pula pasangan aktris dan aktor yang ngetop di era 1990an, yakni Yati Octavia dan Pangky Suwito. Tidak ketinggalan para pejabat dari kabupaten/kota di Indonesia hingga para pimpinan beberapa media besar nasional. Deretan orang penting dan tersohor negeri yang hadir dan menyaksikan BEC setidaknya menggambarkan betapa gaung BEC yang diselenggarakan Pemkab Banyuwangi sejak 2011 kini semakin lantang terdengar di kancah
nasional dan internasional. Terlebih, berdasar pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, beberapa wisatawan mancanegara yang juga terlihat begitu menikmati karnaval budaya Banyuwangi tersebut. Sementara itu, pergelaran BEC 2014 dibuka penampilan masterpiece “The Queen of Seblang” karya desainer batik internasional asal Banyuwangi, Irma Lumiga. Sosok yang digambarkan sebagai ratu seblang itu mengenakan pakaian khas penari seblang plus “ekor” berupa kain batik beraneka motif dan warna sepanjang puluhan meter. Setelah itu, giliran dua penyanyi lokal Banyuwangi yang tengah “naik daun”, yakni Wandra dan Suliyana, unjuk kebolehan. Setelah dihibur dengan lagu-lagu Osing, penonton disuguhi penampilan talent BEC asal Polres Banyuwangi. Suasana panggung utama BEC berubah “mengenaskan” ketika beberapa performer memeragakan fragmen petani yang tengah bercocok tanam. Saat beberapa petani perempuan asyik menanam padi, tiba-tiba mereka diserang sosok yang menggambarkan wabah pageblug yang menyerang manusia dan tanaman pertanian. Sejurus kemudian, fragmen ritual Seblang disajikan di hadapan penonton. Ya, Seblang adalah ritual adat masyarakat suku Using sebagai wujud rasa syukur yang melimpah serta untuk menolak bala (bencana). Ritual Seblang itu dilaksanakan masyarakat Desa Olehsari dan Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Secara harfiah, seblang diartikan sebele ilang (sialnya hilang). Setelah fragmen ritual Seblang, even akbar tersebut dilanjutkan dengan penampilan ratusan gandrung cilik asal wilayah Kecamatan Banyuwangi, Giri, Glagah, dan sekitarnya.
Setelah gandrung, giliran para peserta BEC cilik perform. Hingga akhirnya, defile inti BEC 2014 tampil. Secara berturut-turut, ratusan peserta yang tergabung dalam sub tema “Seblang Olehsari”, “Seblang Bakungan”, dan Porobungkil, berjalan di atas karpet merah yang dibentangkan di lapangan Taman Blambangan. Porobungkil adalah hasil pertanian yang dipajang dan disajikan dalam setiap ritual Seblang. Porobungkil itu sendiri menggambarkan rasa syukur masyarakat atas nikmat yang diberikan Tuhan berupa hasil bumi yang melimpah. Belum berhenti sampai di situ, penonton yang memadati tenda utama lantas dihibur dengan penampilan 50 performer terbaik BEC 2013. Tidak hanya berjalan, dengan balutan kostum yang memukau, para talent BEC tersebut menari mengikuti nyanyian tradisional yang dipadukan dengan lagu-lagu populer. Yang membuat BEC semakin mengesankan, lagu dan musik pengiring BEC dibawakan secara live. Konseptor BEC 2014, Andang CY mengatakan, pihaknya ingin menampilkan kearifan lokal masyarakat Banyuwangi ke atas panggung BEC. Kali ini, kearifan lokal yang diangkat adalah ritual Seblang yang dilakukan masyarakat Desa Olehsari dan Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Pada pelaksanaan ritual Seblang sesungguhnya, yang membuat penonton penasaran adalah saat penari seblang menari dalam keadaan tidak sadarkan diri atau kerasukan roh halus yang dipercaya sebagai roh leluhur masyarakat setempat. “Maka, BEC kali ini juga bisa menjadi media agar masyarakat luas mengenal adat Seblang dan tertarik menyaksikan ritual yang sesungguhnya, baik di Desa Olehsari maupun di Kelurahan Bakungan,” bebernya. (c1/bay)
GALIH COKRO/ RABA
RUANG TERBUKA HIJAU: Duta besar Amerika Serikat Robert O Blake berdiskusi dengan pengguna WiFi di Taman Sritanjung, Banyuwangi, kemarin (22/11).
Berbagi Kiat dengan Netizen BANYUWANGI - Setelah melewatkan malam puncak perayaan Thanksgiving (Hari Bersyukur) di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Jumat malam (21/11), Duta Besa (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert O. Blake Jr, bersama Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Joaquin F. Monseratte, menjajal akses internet nirkabel (WiFi) di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sri Tanjung kemarin (22/11). Sebelum menjajal akses WiFi, sang dubes menyempatkan diri berdialog dengan kalangan nitizen alias pengguna internet di lokasi tersebut. Dalam diskusi yang berlangsung santai kali ini, Dubes Blake berbagi kiat menjadi seorang diplomat. “Kita harus tertarik dengan berita-berita internasional untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di luar negeri. Kita juga harus
banyak membaca dan belajar. Selain itu, sering jalan-jalan ke luar negeri juga bisa menjadi modal penting menjadi diplomat,” ujarnya. Menjawab pertanyaan peserta dialog tentang peluang kerja sama antara AS dan Banyuwangi, Dubes Blake mengatakan, Pemerintah AS telah bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mendukung pengusaha muda agar berhasil. Dikatakan, di AS, pengusaha muda yang berhasil biasanya memiliki latar belakang yang bagus, dan menguasai teknologi. Untuk menjadi pengusaha sukses, pengusaha muda harus memiliki mentor yang bagus. Mentor tidak hanya berfungsi mengajarkan cara berproduksi atau promosi, mentor juga diperlukan memberi motivasi saat pengusaha muda gagal. “Intinya, jangan patah semangat jika Anda gagal.
Kegagalan adalah proses yang alamiah. Justru dengan kegagalan itu kita bisa menyempurnakan usaha kita,” beber Dubes Blake. Bupati Abdullah Azwar Anas menambahkan, keberadaan WiFi di Banyuwangi tidak semata-mata memberikan akses internet gratis. Lebih dari itu, WiFi juga bertujuan agar warga kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini semakin melek informasi dan membangun jejaring dengan dunia luar. “WiFi sangat murah jika dibandingkan dengan memanfaatkan warung internet (warnet). Wifi ini juga sudah dibersihkan dari pornografi,” bebernya. Usai berdialog, Dubes Blake, Konjen Joaquin, dan Bupati Anas berfoto bersama netizen. Hasil foto-foto tersebut akan diunggah ke akun jejaring sosial Kedubes AS dan Konjen AS. (sgt/c1/bay)
Kreativitas Lokal yang Mendunia ■ BEC...
Sambungan dari Hal 29
Dengan melakukan ritual Seblang, masyarakat Desa Olehsari dan Kelurahan Bakungan berharap seluruh penduduk setempat terhindar dari petaka. Tidak hanya itu, dengan menggelar ritual Seblang, diharapkan hasil pertanian meningkat, tidak terserang hama. Tak pelak, kearifan lokal yang diangkat menjadi tema BEC tersebut mampu menyemai rasa bangga di kalangan penonton asal seantero wilayah Banyuwangi. “Mengesankan. Kostum peserta benar-benar bagus. Kearifan lokal yang diangkat menjadi tema BEC juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujar Lita, 27, salah satu penonton asal Kecamatan Rogojampi. Selain masyarakat umum, kebanggaan terhadap BEC juga disuarakan Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya. “Saya bangga sekali. Luar biasa,” kata dia dikonfirmasi wartawan Jawa Pos usai menyaksikan BEC yang merupakan rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2014 tersebut. Bahkan, Menpar Arief Yahya
mencetuskan BEC harus masuk kalender even nasional. “BEC harus masuk calendar of even nasional. Nanti akan kita usulkan ke Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Tetapi, karena saya sendiri menterinya (Menpar), sudah langsung saya setujui meskipun belum diusulkan,” beber pria asli Banyuwangi tersebut. Selain harus masuk kalender even nasional, imbuh Arief, agar semakin dikenal di tingkat global, harus ada media exposer global, seperti TV digital maupun international broadcaster. “Ibarat wanita cantik, kalau tidak banyak yang tahu, maka tidak banyak juga yang tertarik,” cetus mantan Direktur Utama (Dirut) PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) tersebut. Masih menurut Menpar Arief Yahya, pariwisata dan ekonomi kreatif harus berdampingan. Pada pergelaran BEC kali ini, sudah ada stand UMKM. “Tetapi harus dibuat terintegrasi. Nanti kita undang pasarnya. Integrasikan BEC dengan fashion. Kita punya dua (fashion) yang kuat, yakni batik dan hijab,” kata dia. Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Bupati Anas mengatakan,
B-Fest mengombinasikan olah raga dan pariwisata (sport and tourism). “Akhir-akhir ini semakin banyak karnaval digelar di berbagai daerah. Di tempat lain, karnaval itu mengangkat tema global, sedangkan BEC mengangkat budaya dan kearifan lokal untuk disajikan ke tingkat global,” tuturnya. Pada kesempatan itu Anas mengaku berterima kasih kepada para seniman dan budayawan yang telah mengonsep BEC 2014. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan BEC 2014. Nah, ditanya soal “pilihan” Pemkab Banyuwangi mengangkat kebudayaan dan kearifan lokal dalam pergelaran BEC, Menpar Arief Yahya menegaskan bahwa pilihan tersebut menjadi positioning yang bagus. BEC menonjolkan kearifan dan kreativitas lokal agar mendunia. “Rekreasi itu kan sesuatu yang baru. Bagi orang Banyuwangi, BEC merupakan kebanggaan dan identitas, sedangkan untuk orang luar Banyuwangi, ini sesuatu yang baru dan membuat orang terkagum-kagum,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Diajukan ke Pengadilan untuk Tipiring ■ GARUK... Sambungan dari Hal 31
Dalam operasi itu, delapan anggota kepolisian yang dipimpin Kapolsek AKP Maspud berangkat awal mengendarai mobil pribad Selanjutnya, anggota TNI AD dari Koramil Singojuruh. Terakhir rombongan camat dan anggota Satpol PP. “Kita sengaja tidak gunakan mobil dinas agar saat masuk lokasi tidak dicurigai,” cetus Kapolsek Singojuruh, AKP Maspud. Anehnya, saat rombongan memasuki eks lokalisasi terbesar di Kota Gandrung itu, suasana lengang. Lelaki bertubuh kekar dan sangar yang biasanya menghentikan kendaraan di pintu parkir tidak terlihat. Deretan wisma yang biasanya ramai lalu-lalang para PSK dan dentuman musik, tidak terlihat sama sekali. “Gak ada orang, Mas, sudah pergi semua,” ujar salah seorang warga setempat. Warga yang tinggal di eks lokalisasi itu sepertinya tidak curiga dengan kedatangan rombongan petugas. Petugas gabungan yang sudah mendapat tugas masing-masing sesuai skenario langsung memeriksa setiap kamar yang ada. Sekitar 30 menit memeriksa setiap kamar, para petugas yang disebar itu tidak menemukan
DEDY/RABA
DIRAZIA: Camat Singojuruh bersama kapolsek dan danramil memeriksa PSK dan mucikari yang dipergoki beroperasi Kamis (20/11) malam.
satu pun PSK. “Banyak yang sudah tutup. Kalaupun ada, hanya warga penduduk sini,” ujar Aiptu Sholeh, anggota polsek. Nah, di antara petugas yang memeriksa kamar, ada yang memergoki dua perempuan yang diduga PSK. Kedua PSK itu kebetulan akan tidur. “Dua perempuan itu tidak punya identitas, kita bawa ke polsek, termasuk mucikarinya,” cetus Camat Singojuruh, Nanik Machrufi. Kedua PSK yang dibawa ke polsek itu berinisial DS, 29, dari Kecamatan Tegaldlimo, dan SS, 33, meng-
aku dari Kecamatan Purwoharjo. Mucikari yang ditangkap berinisial LL, 39, warga Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul. “Kita tidak percaya dengan pengakuan mereka. Kalau dari luar daerah, akan kita kembalikan,” katanya. Usai dimintai keterangan, para PSK tersebut akan diajukan ke sidang tindak pidana ringan (tipiring) di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. “Siapa pun yang melakukan pelanggaran, akan kita tindak tegas,” ancam Kapolsek AKP Maspud. (ddy/c1/abi)
36
Jawa Pos R A D A R
Minggu 23 November 2014
B A N Y U W A N G I
Pertukaran Budaya Transplantasi Terumbu Karang Konsulat Jenderal AS di Surabaya, Joaquin F. Monserrate melakukan transplantasi terumbu karang bersama Kelompok Nelayan Samudera Bakti di Pantai Bangsring, Rabu (19/11).
BERAGAM cara dilakukan untuk memperingati Thanksgiving di Banyuwangi. Mulai tranplantasi terumbu karang, melepas tukik, menari gandrung, hingga bermain egrang. Puncak hari bersyukur (thanksgiving) bagi masyarakat Amerika Serikat (AS) itu digelar pesta kalkun di Pendapa Shaba Swagata Blambangan, Jumat (21/11) malam. Acara tersebut mampu menyedot perhatian warga Bumi Blambangan. Mereka ikut berebut makanan gratis yang disediakan sejumlah pedagang di sekitar Taman Sri Tanjung. Dubes AS untuk Indonesia Robert O. Blake mengatakan, perayaan Thanksgiving ini dilakukan untuk mempromosikan welas asih dan toleransi. Dua nilai yang turut dijunjung bersama oleh AS dan Indonesia. Pertukaran budaya ini juga menunjukkan pentingnya diplomasi people-to-people. Blake menyatakan, bahwa AS dan Indonesia telah menikmati hubungan bilateral yang luar biasa. “Hubungan diplomasi itu dibangun atas dasar kesamaan nilai dan kepentingan. Kami berharap dengan merayakan Thanksgiving di sini (Banyuwangi), kami dapat berbagi nilai-nilai ini serta mengungkapkan rasa syukur kami untuk kemitraan yang lebih kuat di masa datang,� ujar Blake yang datang bersama istri dan ketiga putrinya. Yang menarik, dalam perayaan Thanksgiving tersebut, sejumlah pejabat dan artis papan atas tanah air hadir. Mereka antara lain, Menteri Pariwisata Arief Yahya; Konjen AS di Surabaya, Joaquin F. Monserrate; Bupati Abdullah Azwar Anas; Gitaris Abdee Slank; Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid, dan puluhan kepala daerah alumnus Harvard Kennedy School. Thanksgiving dirayakan oleh masyarakat AS setiap hari Kamis keempat di bulan November. Perayaan ini bermula dari festival panen raya. Festival ini mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang luar biasa. Baik dalam kebudayaan kaum Pilgrim yang berlayar dari Inggris tahun 1620, serta kebudayaan penduduk asli Amerika yang mereka jumpai. TO: (sgt/als) -FO O& OTO F OKR AH IH C NSY GAL ERDIA a IK F B F a U TA /JP-R
HARI BERSYUKUR: Bupati Abdullah Azwar Anas (kanan) memotong daging kalkun disaksikan Dubes AS untuk Indonesia, Robert O. Blake di Pendapa Shaba Swagata Blambangan.
Dubes AS untuk Indonesia Robert O Blake melepas anak penyu (tukik) di Pantai Boom Banyuwangi, Jumat (21/11). Dubes AS yang datang bersama istri, Sofia Blake, kedua buah hatinya, itu juga ikut membersihkan sampah di sekitar pantai tersebut.
Lepas Tukik
Putri Dubes AS, Robert O. Blake Kalina Blake (kanan), dan adiknya Alexie Blake (kiri) bermain egrang bersama siswa SDN Kepatihan di depan Pendapa Shaba Swagata Blambangan.
Bermain Egrang