Radar Banyuwangi | 24 Oktober 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

JUMAT 24 OKTOBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Empat Tahun Bupati Anas dan Wabup Yusuf Memimpin Banyuwangi (4-Habis)

Keroyokan Bangun Infrastruktur Harus Terus Didorong Empat tahun ini pembangunan infrastruktur di Banyuwangi terus digalakkan. Masih banyak hal yang perlu dikerjakan, tidak hanya infrastruktur transportasi, tapi juga infrastruktur teknologi informasi. MAIMUN Hariyono tersenyum lega. Proposal bantuan aspal ke Pemkab Banyuwangi dari kepala Desa Wa-

tukebo, Kecamatan Wongsorejo, disetujui. Bantuan sebanyak 200 drum aspal pun dikirim ke Desa Watukebo.

“Bisa untuk membuat jalan desa. Sebelum dapat aspal, jalan masih rusak,” kata Maimun. Setelah mendapat bantuan aspal, warga pun berswadaya. Ada yang membantu tenaga, ada pula yang menyediakan makanan ringan. Saat ini, jalan desanya sudah baik. “Sudah lancar dipakai untuk jalur akses se-

kolah, kegiatan ekonomi, perkebunan dan kehutanan,” kata Maimun. Pemkab punya program pembangunan infrastruktur berbasis kemitraan. “Ini menjadi bagian dari membangun keguyuban karena melibatkan mereka dalam pembangunan jalan,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ■

INFRASTRUKTUR JALAN: Salah satu kegiatan peningkatan infrastruktur jalan di Kecamatan Banyuwangi.

Baca Keroyokan...Hal 39 DOK. RABA

Ngebut, Jazz ”Cium” Pohon Satu Tewas, Tiga Luka Parah, Mobil Ringsek KALIPURO - Tikungan maut dekat kantor Pos Ketapang, Kecamatan Kalipuro, memakan korban. Rabu malam kemarin (22/10) mobil Honda Jazz berpenumpang empat orang menghantam pohon yang berdiri di pinggir jalan. Akibatnya, seorang penumpang tewas seketika, dan tiga yang lain luka parah. Kecelakaan maut pukul 23.00 itu juga mengakibatkan mobil rusak parah. Bagian depan mobil ringsek. Dugaan sementara, sebelum menabrak pohon, mobil warna merah itu melaju kencang dari arah utara. Warga menduga sopir Jazz itu tengah terpengaruh minuman keras alias mabuk ■

LOMBA FOTO

Baca Ngebut,...Hal 39 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

DAPAT KAUS: Peserta yang telah mengumpulkan hasil karyanya langsung mendapatkan kaus dari panitia di Kantor Dinas PU Pengairan Banyuwangi kemarin.

Hari Ini Terakhir Pengumpulan Foto BANYUWANGI - Hari kedua pengumpulan karya lomba foto ”Air dan Irigasi”, peserta berdatangan ke kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Banyuwangi. Hingga hari kedua kemarin, sudah terkumpul 49 foto dari total peserta 119 orang. Pengumpulan hasil karya peserta dimulai sejak 22 Oktober sampai tanggal 24 Oktober hari ini. Bagi peserta yang belum mengumpulkan, diharapkan segera mengumpulkan hasil karyanya hari ini ■ Baca Hari...Hal 39

ASUSILA

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

JADI TONTONAN: Kondisi Honda Jazz setelah menabrak pohon angsana di Jalan Gatot Subroto, Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, malam kemarin.

Nurmansyah Akhirnya Pilih Mundur Tunjuk Ayub Hidayat sebagai Plt KONI BANYUWANGI - Polemik berkepanjangan yang mendera Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi resmi berakhir. Hal itu menyusul Nurmansyah yang mengundurkan diri atas jabatan ketua umum KONI Banyuwangi periode 2013-2017. Keputusan bulat tersebut merupakan buntut dari ketidakpuasan para pengurus cabang olahraga (cabor) terhadap anggota Polri berpangkat brigadir

polisi tersebut. Para pengurus cabor yang tergabung dalam Forum Ketua Cabor (FKC) Banyuwangi melayangkan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Nurmansyah. Bahkan, sebanyak 23 dari 29 cabor sepakat melengserkan Nurmansyah, meski belum genap setahun menjabat ketua KONI. Melihat tekanan bertubi-tubi, Nurmansyah semula bergeming ■ Baca Nurmansyah...Hal 39

KONI Banyuwangi akan segera mengirim surat tersebut kepada KONI Jawa Timur. Segera kita kirim. Malam nanti (tadi malam, Red) kita berangkat ke Surabaya’’ BAMBANG WAHYUDI Sekretaris KONI Banyuwangi

GERDA SUKARNO/RABA

TAHAP PERTAMA: Peserta BEC mempresentasikan kostum hasil karyanya di aula Kampus Uniba kemarin.

Peserta BEC 2014 Presentasi Kostum BANYUWANGI - Seluruh peserta Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014 mempresentasikan kostum hasil karyanya di aula Kampus Uniba kemarin. Presentasi tahap pertama merupakan rangkaian kegiatan yang wajib diikuti seluruh peserta ■ Baca Peserta...Hal 39

Mengikuti Aktivitas Relawan Manusia Perut Bolong

Gelar Aksi Sejuta Koin dari Kantor, Sekolah, hingga Jalanan NIKLAAS ANDRIES/RABA

BAPAK BEJAT: Wahyudi saat digiring menuju sel tahanan Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

Cabuli Anak Kandung, Diganjar 10 Tahun BANYUWANGI - Wahyudi, 65, warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, hanya bisa tersenyum kecut saat meninggalkan ruang sidang utama Pengadilan Negeri Banyuwangi siang kemarin. Pria yang duduk di kursi pesakitan dalam perkara pencabulan anak kandungnya itu diputus 10 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi ■ Baca Cabuli...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Kondisi manusia perut bolong, Nasihul Asfiya, 22, mulai menarik perhatian beberapa lembaga dan kalangan masyarakat. Demi kesembuhan Nasihul, sejumlah mahasiswa rela menjadi relawan untuk melakukan penggalangan dana. Seperti apa aktivitasnya?

Nurmansyah akhirnya pilih mundur dari KONI Langkah berikutnya pensiun dari Polri, lalu maju P2..

Parpol belum cairkan dana banpol Kerja dulu, baru bayaran!

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

DEDY JUMHARDIYANTO, Banyuwangi

KEMANUSIAAN: Relawan menggalang dana di Simpang Empat, Karangente (kanan). Nasihul Asfiya dengan kondisi perut bolong.

MASIH ingat Nasihul Asfiya, pemuda asal Dusun Sukosari, RT 04/ RW 03, Desa Paspan, Glagah, yang menderita penyakit

TBC usus hingga perutnya bolong? Anak pasangan KH. Masturi dan (Alm) Siti Maslahah tersebut kini tengah dirawat

di Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya. Sayang, dua pekan di Surabaya, kondisi Nasihul belum mengalami perubahan. Dia

menjalani perawatan di ruang kelas ekonomi dan kurang mendapat perhatian ■

P2

Baca Gelar...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Jumat 24 Oktober 2014

Awal Desember APBD 2015 Ditarget Rampung Senin DPRD Start Bahas PPAS BANYUWANGI - Pengesahan APBD 2015 ditarget rampung sebelum akhir Desember 2014. Demi mengejar target itu, Badan Musyawarah (Banmus) DPRD akan start membahas Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) yang merupakan cikal APBD pada Senin pekan depan (27/10).

Sebelum membahas KUA-PPAS, para anggota DPRD yang tersebar di sejumlah alat kelengkapan dewan (AKD) itu akan menjalani bimbingan teknis (bimtek). Bimtek kali ini digelar agar anggota paham tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing AKD. Ketua DPRD I Made Cahyana Negara mengatakan, bimtek pendalaman tupoksi AKD digelar selama empat hari di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Bimtek yang digelar di Hotel Claraty, Jalan Cihampelas, Bandung, tersebut

berlangsung mulai kemarin (23/10) sampai Minggu (26/10). Made menuturkan, bimtek kali ini diperlukan lantaran tiga per empat anggota DPRD merupakan pendatang baru. Selama bimtek, narasumber berkompeten akan memberikan materi kepada para wakil rakyat asal Bumi Blambangan tersebut, di antaranya pakar hukum tata negara, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan akademisi Universitas Pasundan.

Menurut Made, tujuan bimtek tersebut agar masing-masing person tahu dan paham tupoksi-nya. “Apalagi kita (dewan) harus segera membahas Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2015 bersama eksekutif,” ujarnya dikonfirmasi via sambungan telepon kemarin (23/10). Made menambahkan, pembahasan KUA-PPAS kali ini akan di-break down ke masing-masing komisi yang mem-

bidangi. “Rapat Badan Musyawarah (Banmus) pada Rabu (22/10) sudah menetapkan agenda pembahasan KUA-PPAS mulai Senin (27/10),” kata politikus PDIP tersebut. Senada dengan Made, wakil Ketua DPRD Ismoko mengatakan, bimtek kali ini untuk meningkatkan pemahaman masing-masing anggota terhadap tupoksi-nya. “Selain itu, pada bimtek kali ini akan ada sosialisasi undang-undang (UU) tentang MPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Ka-

bupaten/Kota (MD3),” ujarnya. Ismoko menambahkan, mayoritas anggota DPRD adalah wajah-wajah baru. Setelah mendapat pembekalan materi dalam bimtek kali ini, diharapkan kinerja mereka lebih sempurna. “Senin (27/10) komisi akan mengundang mitra kerjanya di eksekutif. Dalam pertemuan tersebut tidak dibahas nominal anggaran, yang dibahas adalah program rencana kerja pemerintah daerah (RKPD),” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

256 Ribu UMKM Siap Songsong MEA 2015 BANYUWANGI - Berbagai upaya penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyongsong pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 terus dilakukan. Agar produk-produk UMKM mampu bersaing di tengah pasar bebas negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM telah menerapkan lima langkah nyata. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi, Alief Kartiono mengatakan, lima langkah yang telah dilakukan untuk menyongsong MEA antara lain Peningkatan Kelembagaan UMKM. Dia mencontohkan, selama ini masih banyak UMKM yang belum berbadan hukum. Akibatnya, UMKM tersebut kesu-

litan akses permodalan dari lembaga perbankan. Langkah kedua yang dilakukan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM. Selain dilakukan dengan cara pemberian pelatihan, peningkatan kualitas SDM pelaku UMKM juga dilakukan dengan cara mengenalkan pelaku UMKM dengan pelaku usaha kecil lain yang telah sukses. “Targetnya, pelaku UMKM Banyuwangi naik kelas,” ujarnya dikonfirmasi saat berada di pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin (23/10). Hal lain yang perlu dan telah dilakukan untuk menyongsong MEA 2015 adalah peningkatan manajemen usaha. Menurut Alief, selama ini banyak pelaku

UMKM yang tidak melakukan pencatatan transaksi penjualan usaha miliknya. “Pelaku UMKM kita ajari akuntansi sederhana yang benar,” kata mantan Camat Wongsorejo tersebut. Langkah keempat yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM menyongsong pemberlakuan MEA adalah memfasilitasi permodalan. Dinas membantu channeling dengan lembaga perbankan yang memiliki kepedulian terhadap UMKM. “Terutama perbankan yang memiliki skema kredit usaha rakyat atau KUR,” imbuhnya. Upaya terakhir yang tidak kalah penting, imbuh Alief, Dinas Koperasi dan UMKM memfasilitasi pemasaran produk-produk UMKM Banyuwangi. Salah satunya dengan

membangun koneksi dengan outlet-outlet besar yang ada di Bali. “Karena selama ini kendala yang dialami pelaku UMKM adalah pemasaran,” kata dia. Sekadar tahu, berdasar catatan Dinas Koperasi dan UMKM, jumlah UMKM mencapai 256 ribu unit. Jika MEA resmi diberlakukan pada 2015 mendatang, ratusan ribu UMKM tersebut harus berebut pasar dengan usaha lain dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sebab, jika MEA diberlakukan, produkproduk yang masuk ke Indonesia dari negara lain di kawasan Asia Tenggara tidak lagi terkena bea masuk dan lain-lain. Begitu pula dengan produk-produk Indonesia yang diekspor ke kawasan ASEAN. (sgt/c1/afi)

PENYUMBANG DANA BANPOL : Simpatisan Partai Demokrat mengikuti kegiatan kampanye terbuka pada musim kampanye Pemilu 9 April lalu.

Parpol Belum Cairkan Dana Banpol BANYUWANGI - Deadline pencairan dana bantuan politik (banpol) akan berakhir 20 Desember mendatang. Hingga kemarin (23/10) belum ada satu pun partai politik (parpol) yang mengajukan pencairan dana tersebut kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi. Kepala Bakesbangpol, Djafri Yusuf mengatakan, masingmasing parpol hendaknya mengajukan proposal pencairan dana banpol pada November. Dengan demikian, Bakesbangpol memiliki waktu yang cukup untuk melakukan verifikasi persyaratan yang harus dipenuhi. “Sebelum pencairan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) juga akan melakukan verifikasi,” ujarnya kemarin. Menurut Djafri, besaran dana banpol yang akan dicairkan di-

hitung berdasar jumlah suara sah yang berhasil diraih masingmasing partai politik (parpol). Satu suara sah “diganjar” Rp 1.995. “Jadi untuk mengetahui jumlah dana yang berhasil diraih masing-masing parpol, tinggal dihitung berapa suara sah yang berhasil diraih suatu parpol, lalu dikalikan Rp 1.995,” ujarnya. Djarfi mengaku belum mengetahui berapa jumlah suara sah yang diperoleh masing-masing parpol. “Yang jelas, penggunaan dana banpol itu 40 persen untuk operasional partai, dan 60 persen untuk biaya pendidikan politik,” kata mantan inspektur kabupaten tersebut. Sementara itu, Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, terkait dana banpol, kewenangan KPU hanya menyerahkan data perolehan suara masing-masing parpol untuk keperluan otentifikasi. “Mekanismenya, parpol

meminta KPU. KPU akan menyerahkan data perolehan suara dalam bentuk legalisasi,” ujar mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut. Syamsul menambahkan, hingga kemarin belum satu pun parpol yang mengajukan permohonan otentifikasi perolehan suara tersebut. “Kita sifatnya menunggu,” tegasnya. Sekadar tahu, parpol penerima bantuan dibagi menjadi dua. Parpol peserta pemilu 2009-2014 akan mendapat bantuan terhitung sejak Januari hingga anggota DPRD dilantik Agustus lalu. Parpol peserta pemilu 2014-2019 dihitung sejak dilantik bulan Agustus 2014 lalu hingga Desember 2014. PKNU dan Partai Republikan meski pada Pileg 2014 lalu tidak mengikuti pemilu, tetap mendapatkan banpol terhitung sejak Januari hingga Agustus 2014. (sgt/c1/afi)

AGENDA KOTA

TEST TOEFL INTERNASIONAL TOEFL ITP TEST Center kembali menggelar Test TOEFL Internasional pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 25 dan 26 Oktober 2014 bertempat di Las Vegas Room, DESY Education, Jl. Hayam Wuruk 75 – 77 Giri, Banyuwangi. Peserta memperoleh fasilitas penuh , modul, buku , Test taker handbook dan Sertifikat TOEFL dari Amerika Serikat yang berlaku di Seluruh Dunia. Jadwal Test bisa pagi, sore dan malam hari. Pendaftaran hari ini , Discount 30 %, Hubungi segera ke Test Center DESY EDUCATION, Telp (0333) 424476 HP. 085258036777, Pin BB 740EB849, email : desy.education@yahoo.co.id, KUOTA TERBATAS.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


JUMAT 24 OKTOBER

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Universitas Abdurrahman Saleh (UNARS) Situbondo Me-launching Perpustakaan Online

Agar Kebutuhan Dosen dan Mahasiswa Terhadap Literatur Terlayani 24 Jam Sebagai lembaga pendidikan yang kian mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat Kabupaten Situbondo dan sekitarnya, Universitas Abdurachman Saleh (Unars) Situbondo terus berbenah. Yang terbaru, perguruan tinggi dengan ribuan mahasiswa ini me-launching perpustakaan online. UNIVERSITAS Abdurachman Saleh (Unars) Situbondo memiliki cara tersendiri untuk menyambut hari Sumpah Pemuda 28 Okto-

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

KETU PEMBINA YAYASAN: Drs. H. RBM Rofik Ks, SH.,MM menyerahkan KETUA hadiah kepada Dosen pengunjung perpustakaan tersering. hadia

ber dan bulan bahasa. Untuk kepentingan tersebut, Perpustakaan Unars menyelenggarakan lomba puisi dan karya tulis ilmiah, belum lama ini. Para pemenang lomba itu diumumkan malam kemarin, Rabu (22/10) di Kampus I Unars. Di samping memberikan hadiah kepada para pemenang lomba, juga diberikan hadiah kepada mahasiswa dan dosen tersering mengunjungi Perpustakaan Unars. Bersamaan dengan acara tersebut, digelar juga talk show penulis muda Novel The Brother asal Situbondo. Tujuan acara ini untuk menularkan dan menggugah motifasi pemuda dalam melakukan aktifitas membaca dan menulis. Hadir dalam acara ini, Rektor Unars, Hadi Wijojo; Ketua Pembina Yayasan, Drs. H. RBM Rofik Ks, SH.,MM; jajaran

dekanat dan dosen serta mahasiswa Unars. Yang spesial, dalam kesempatan ini, Perpustakaan Unars juga melaunching perpustakaan online dan dibuka secara resmi oleh Ketua Pembina Yayasan Unars. Terobosan Perpustakaan Unars mendapat apresiasi positif dari Rektor Unars maupun Ketua Yayasan. Keduanya sangat menyambut baik terobosan yang dilakukan oleh perpustakaan Unars. Begitu juga dengan inisiatif terus menggagas kegiatan yang bertujuan untuk terus menumbuh kembangkan proses kreatif mahasiswa dalam hal membaca dan menulis, khususnya dalam memperingati bulan bahasa dan hari sumpah pemuda n Baca Agar...Hal 37

REKTOR UNARS: Hadi Wijono

Polisi Bekuk Penipu Janda Kehidupan ibarat roda berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Tapi, kita tetap harus semangat.” EDY S/JPRS

Anggun D. Winarto

SITUBONDO – Pelaku penipuan berkedok sebagai ustad pengganda uang, berhasil ditangkap tim Resmob Polres Situbondo, kemarin (23/10). Penipu itu bernama Hadi Suyitno, warga Gumok, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Sepuluh hari yang lalu, tersangka membawa kabur 16 gelang emas dan sepeda motor Honda Beat milik janda penjual jamu, Artiningseh, warga Desa Talkandang, Kota Situbondo. Penangkapan Hadi dilakukan pada saat tersangka dia berada di rumah seorang warga yang tak jauh dari rumahnya. Saat itu dia menghadiri pesta pernikahan. “Awalnya ada informasi yang masuk. Kemudian beberapa petugas langsung mendatangi lokasi. Petugas berhasil menangkapnya dan menggelandang ke mapolres. Saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini menyebutkan, tersangka beberapa waktu lalu mendatangi rumah kor-

Dia datang ke rumah mengaku sebagai haji Gufron yang bisa menggandakan uang. Saya percaya karena di dalam telur yang saya pecah ada uangnya. Saya panggil dia pak haji.” Artiningseh Korban

ban dengan menawarkan jasa untuk menggandakan uang. Pelaku datang ke rumah korban, dengan pakaian serba muslim demi meyakinkan hati Artiningseh. Melihat pakaian yang seperti orang alim, penjual jamu tradisional tersebut langsung percaya saja dengan kehebatan Hadi Suyitno n Baca Polisi...Hal 37

NUR HARIRI/JPRS

TERSANGKA: Hadi Suyitno, pelaku kejahatan kepada janda penjual jamu diamankan di Mapolres Situbondo, kemarin (23/10). Dia dalam menjalankan aksinya mengaku bisa gandakan uang.

Anti Poverty Program (APP), Kebijakan Percepatan Penanganan Kemiskinan (2)

Kelompok Senang Karena Bantuan Diberikan Kepada Buruh Tani Sejak tahun 2013 APP diberikan dalam bentuk alat dan mesin pertanian berupa handtraktor, pompa air dan alat pengolah kopi basah (pulper). Bantun itu diberikan pada Pokmas untuk selanjutnya dimanfaatkan di Pokmas sendiri maupun disewakan di luar Pokmas. Sehingga, Pokmas memiliki usaha jasa alsintan dalam mendukung penguatan keuangan Pokmas.

ISTIMEWA

BANTUAN APP: Alat pengolah kopi basah (Pulper) diberikan di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa.

HANDTRAKTOR dapat langsung dimanfaatkan oleh Pokmas karena anggota Pokmas adalah buruh tani dan operator handtraktor yang tercantum dalam PPLS 2011. Dengan manajemen Pokmas, maka jasa Alsintan ini akan terus digulirkan dan menambah Kas Pokmas dengan pembagian sesuai kesepakatan anggota baik jumlah maupun waktunya. Kelompok sangat senang dan bersyukur dengan adanya bantuan ini. Sebab, selama ini bantuan alsintan lebih banyak diberikan pada kelompok tani yang memiliki lahan sawah. Sedangkan buruh tani yang tidak memiliki lahan sawah tidak memenuhi kriteria penerima bantuan alat me-

sin pertanian (Alsintan). Dengan adanya APP ini, maka buruh tani dan operator handtraktor yang tidak memiliki lahan, akhirnya mendapat kesempatan untuk mendapatkan bantuan untuk dikelola dan dikembangkan. Bentuk rasa syukur itu salah satunya adalah dengan menyediakan secara swadaya gerobak handtraktor yang tidak diberikan oleh Provinsi. Kepala Bappeda Situbondo. Haryadi Tejo Laksono mengatakan, kelompok bersemangat untuk mengusahakan sendiri meski dengan pinjaman untuk membeli gerobak, sebab hal itu juga bertujuan untuk kepentingan kelompok sendiri n Baca Kelompok...Hal 37

LEGISLATIF

Pimpinan Alat Kelengkapan Sempat Boikot Ketua DPRD SITUBONDO – Hubungan Ketua DPRD Situbondo, Bashori Sanhaji dengan dengan jajaran pimpinan alat kelengkapan DPRD sempat memanas kemarin (23/10). Ini setelah pengganti Zeiniye itu dinilai secara sepihak membatalkan jadwal kegiatan DPRD yang sudah ditetapkan oleh Banmus. Padahal, pembatalan jadwal kegiatan itu seharusnya dilakukan di paripurna terlebih dahulu. Sebagai bentuk kekecewaan, para pimpinan alat kelengkapan kemarin tidak ada yang memenuhi undangan Ketua DPRD untuk melakukan rapat inetrnal pembahasan masalah anggaran. Mereka memboikot acara tersebut dengan tidak memasuki ruang paripurna. Tidak hanya sampai di situ, para ketua fraksi (minus PKB) memutuskan untuk mengirimkan surat somosi kepada Bashori karena dinilai bertindak semau sendiri. “Terlepas dari apapun kepentingannya n Baca Pimpinan...Hal 37 http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 24 Oktober 2014

S I T U B O N D O

PORKAB

RENDRA KURNIA/JPRS

PERSIAPAN : Ketua Panitia Porkab 2, Muhamad Zaini memimpin rapat persiapan pembukaan Porkab II tahun 2014, Kemarin (23/10) di Ruang Baluran, Pemkab Situbondo.

Paralayang Diharapkan akan Menjadi Cabor SITUBONDO – Akan ada yang baru dalam Pembukaan Pekan Olah Raga Kabupaten (Porkab) Senin (27/10) depan. Sebab, panitia merencanakan akan akan ada pertunjukan atraksi paralayang. Kepastian itu disampaikan Ketua Panitia Porkab II, Muhamad Zaini di Ruang Baluran, Kantor Pemkab Situbondo kemarin (23/10). Selain untuk menghibur warga yang menyasikan pembukaan, Zaini juga berharap Paralayang dapat menjadi Cabor yang diminati masyarakat Situbondo. Zaini berpendapat, kondisi geografis Situbondo yang dipenuhi bukit dan tebing serta angin yang cukup kencang dapat menjadi potensi yang cukup bagus untuk olahraga Paralayang. “Jika masyarakat tertarik dengan atraksinya, semoga mereka juga memiliki keinginan untuk mengikuti paralayang sehingga cabornya bisa diadakan di sini,” kata Zaini n Baca Paralayang...Hal 37

KRIMINALITAS

Nonton Ludruk 2 Pemuda Dikeroyok NUR HARIRI/JPRS

MELAPOR: Erwin, siswa korban penganiayaan saat memberikan keterangan kepada polisi.

Oknum Guru SMAN 1 Situbondo Pukul Siswa SITUBONDO – Kasus dugaan pemukulan tehadap siswa kembali terjadi di Kabupaten Situbondo. Kali ini menimpa Erwin Dwi Sanjaya, siswa kelas XI IPA, SMAN 1 Situbondo. Siswa berusia 17 tahun ini mengaku dipukul oleh gurunya sendiri berinisial F. Akibatnya dia mengalami luka memar pada dahi kirinya. Insiden ini terungkap setelah korban melapor ke Mapolres Situbondo, Rabu (22/10) lalu. Pada mulanya korban bersama siswa lain sedang mengerjakan tugas kelompok di ruang kelasnya. Setelah menyelesaikan tugas kelompok tersebut, korban disuruh merapikan kelas dengan dibantu oleh seorang siswi. Korban yang beres-beres ruang kelas tak lupa mematikan semua peralatan kelas. Setelah selesai Erwin bermaksud untuk menutup pintu kelas yang sudah digunakan untuk mengerjakan tugas kelompok n Baca Oknum...Hal 37

KEPOLISIAN

Kapolres Baru Melakukan Kunjungan ke Sukorejo BANYUPUTIH – Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo mengawali tugasnya dengan melakukan silaturahmi kepada beberapa tokoh di Kota Santri. Orang nomor satu di lingkungan Mapolres Situbondo itu secara bergiliran mendatangi beberapa tokoh berpengaruh. Kemarin (23/10), Mantan Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Jawa Timur itu berkunjung ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo. Di Pesantren ribuan santri itu, Hadi diterima langsung Pengasuh Pesantren, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. Beberapa pengurus pesantren dengan ribuan santri juga tampak menyambut kedatangan rombongan Kapolres Hadi. Kapolres Situbondo yang lama, AKBP Erthel Stephan yang ikut dalam rombongan silaturrahmi mengatakan, tujuan melakukan silaturahmi hanya ingin kenal dengan tokohtokoh Situbondo. ”Kalau kenal, tentu lebih mudah dalam menjalankan tugas,” ujarnya n Baca Kapolres...Hal 37

ARJASA – Dua orang pemuda jadi korban pengeroyokan oleh teman sekampungnya pada saat acara tontotan ludruk, di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Selasa (22/10) lalu. Kedua korban adalah Saiful Hodir dan Abdul Rosit, warga Dusun Bendusa, Desa Jatisari. Akibat pengeroyokan yang diduga dilakukan ED, NA, dan MA, kedua korban hingga sore kemarin (23/10) masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Arjasa. Saiful Hodir diketahui mengalami luka-luka di bagian mata serta wajahnya. Sedangkan Abdul Rosit terluka di

Djl Tanah 2 Kapling L.440m2 Blkg K.Dinsos. Jl ANggrek stb 170jt Hub.08563639318 Djl Tanah 483m2 SHM. Jl.Sucipto. Nego.Tanpa Perantara.HP.085233376547

MOBIL Djl. INOVA.G.Diesel MT th2008. Abu-abu. HUB. 085859290700. Tanpa Perantara.

NUR HARIRI/JPRS

kasi kejadian. Melihat temannya terjatuh, Abdul Rosit berusaha menolong Saiful Hodir, untuk membawa tubuhnya ke pinggir keluar dari kerumunan puluhan orang. Sayang, niat baik korban kedua ini juga mendapat serangan dari beberapa orang. Beruntung, warga lain yang mengetahui adanya pengeroyokan tersebut berusaha melerainya. Diduga, kawanan pengeroyok sengaja mencari masalah karena alat pukul yang digunakan tidak hanya dengan tangan kosong n Baca Nonton...Hal 37

Satu Jamaah Haji Masih Dirawat di Makkah SITUBONDO – Kedatangan Jamaah haji Kabupaten Situbondo yang tergabung dalam kloter 31 disambut oleh ribuan warga, siang kemarin, Kamis (23/10). Stadion Mohammad Saleh menjadi lautan manusia untuk menyambut tamu Allah sebanyak 450 jemaah haji tersebut. Begitu para jamaah haji keluar dari bus yang membawa mereka dari embarkasi Surabaya, para keluarga yang sudah menunggu sejak pagi langsung memeluknya. Suasana haru pun langsung terjadi. Padatnya warga yang menjemput jamaah haji, membuat kendaraan tidak bisa melewati jalan di sekitar stadion. Usman, 62, warga Desa Kumbangsari, Kecamatan Jangkar mengatakan, dirinya dan anggota keluarganya yang lain tiba di stadion sejak pukul lima pagi. Pria tua itu menunggu dua orang keponakannya dan saudaranya yang melaksanakan ibadah haji dengan bergabung di kloter 31. Bersama-sama dengan famili yang lain, usman membawa delapan rombongan mobil yang masing-masing berisi 12 sampai 15 orang. “ Sisanya di rumah sudah ada famili yang mem-

IKLAN JITU TANAH

DIKEROYOK: Korban pengeroyokan Saiful Hodir dan Abdul Rosit menjalani perawatan di Puskesmas Arjasa, kemarin (23/10).

bagian perut dan kakinya. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan koran ini menyebutkan, insiden pengeroyokan terjadi pada Selasa (22/10) dini hari. Pada saat itu kedua korban sedang asik menonton acara ludruk di acara hajatan, seperti puluhan warga lain di desanya. Diduga karena terjadi senggolan dalam kerumunan penonton, keduanya terlibat adu mulut dengan beberapa penonton lain. Tiba-tiba ada beberapa orang yang menghujani Saiful Hodir dengan pukulan. Korban pertama yang jadi amukan warga ini selanjutnya pingsan di lo-

persiapkan selamatan,” jelas Usman dalam bahasa Madura. Apabila tiga orang jamaah dijemput lebih dari seratus orang, maka dapat diperkirakan sekitar 30.000 orang yang memenuhi lokasi penurunan jamaah haji tersebut. Kepala Kementrian Agama Situbondo, Mohamad Bakri, mengatakan jika dari sepuluh bis yang membawa jemaah haji dua diantaranya berhenti di Besuki. Sedangkan delapan lainnya diturunkan di Stadion Mohamad Saleh. Dari ratusan jemaah haji tersebut, Bakri mengatakan ada dua orang jemaah yang menggunakan kursi roda karena sudah tua. Mereka adalah Mahfudi jemaah asal Desa Olean, Kecamatan Situbondo dan Damanhuri asal Desa Juglangan, Kecamatan Panji. Bakri juga menambahkan jika masih ada seorang jemaah yang dirawat di Mekkah n Baca Satu...Hal 37

RENDRA KURNIA/JPRS

PENUH SESAK: Ribuan warga menjemput para jamaah haji asal Situbondo yang tergabung dalam kloter 31, kemarin.

CERITA BERSAMBUNG

Mati Syahid Akan Masuk Surga KIAI As’ad sudah kerap kali berjuang melawan penjajahan Belanda dan Jepang. Menjadi salah satu tokoh sejarah Indonesia. Beliau menjadi kurir K.H. Hasyim Asyari menjelang lahirnya NU. Menjadi anggota Sarekat Islam pada masa Bung Karno. Juga turut merumuskan pancasila pada masa Orde Baru. Beliau menjadi santri di berbagai pesantren di Jawa. Lahir tahun 1897 di Mekah ketika kedua orang tuanya menunaikan ibadah Haji. Kiai As’ad datang pertama kali ke Jawa selain untuk menjadi santri juga berdagang. Ia juga dikenal sebagai pedagang rampan . Berbagai pengalaman keras meneguhkannya. Beliau pernah membabat hutan bersama abahnya Kiai Sepuh Syamsul Arifin di daerah Asembagus Situbondo yang pada waktu itu terkenal angker. Sebelum berangkat menuju medan perjuangan, Kiai As’ad memberikan wejangan seperti saat Baginda Rasulullah hendak berangkat bersama pasukan ke me-

dan perang. Dikatakan bahwa jiika tabah mereka akan peroleh kee emenangan. “Kalian tidak boleh mundur ke belakang. Kalau mati akan syahid d dan masuk surga. Tapi, bila lari ke ke belakang, kalian akan meninggal al dalam keadaan kafir,” dawuh Kiai ai As’ad dengan suara jernih dan jeelas, tanpa keraguan. Mendengar hal ini, barisan peloopor makin teguh. Di antara mereeka tampak wajah Bendoro Miskun, n, Pak Jalal, Pak Nilam, Pak Sukarjan, n, dan dua orang yang bernama Maabruk dan Abdus Somad. Anggoota Pelopor lain sebagi kurir, inteelijen atau bagian logistik sudah siiap membantu di sepanjang perjaalanan. Mereka meneguhkan hati ti untuk berangkat pagi hari itu, seeedangkan langit di atas kepala berrrsemburat merah menuju pagi, biru u benderang, seperti isyarat harapan. n. Meski angin yang berhembus terrkadang membawa bunyi dentuuman ledakan dari pesawat pemmbom di kejauhan. (bersambung))


Jawa Pos

Jumat 24 Oktober 2014

EKONOMI BISNIS R A D A R

33

B A N Y U W A N G I

Daerah Jangan Bergantung kepada Jokowi BANYUWANGI - Pakar Ekonomi Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus berani mengambil langkah menaikkan harga BBM bersubsidi untuk mengurangi beban subsidi BBM dalam APBN. Subsidi BBM sebesar Rp 300 triliun, sangat membebani postur pengeluaran pemerintah. Dana subsidi BBM lebih baik dialihkan ke sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pertanian. “BBM bersubsidi ini banyak dinikmati kalangan menengah atas. Hanya 2,7 persen masyarakat miskin yang pakai BBM subsidi, lebih baik subsidi BBM dialihkan untuk sektor riil,” kata Faisal Basri dalam acara seminar Ekonomi Pasca Pemerintahan Baru di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi, Selasa (21/10). Dengan mengalihkan subsidi BBM ke sektor riil, bisa memacu pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, konsumsi BBM yang tinggi memicu Indonesia mengimpor minyak mentah sebanyak 470 ribu barel minyak per hari dari konsumsi nasional kisaran 1,2 juta barel minyak per hari. Akibat impor minyak besar-besaran ini

terjadi defisit neraca perdagangan, salah satu komponen neraca transaksi berjalan. Realisasi impor BBM semester I 2014 mencapai US13,3 miliar. Nilai impor lebih besar ketimbang ekspor. “Melemahnya nilai tukar rupiah karena terjadi defisit ekspor,” kata dia. Meski rupiah melemah, Faisal optimistis kondisi makro ekonomi Indonesia cukup stabil. Indikasinya, pasar saham terpantau cenderung naik dengan return 17,3 persen dari 10,8 persen pada sesi perdagangan terakhir. Fakta ini menunjukkan pengusaha masih menahan diri dan berharap Jokowi merealisasikan janjinya. Selain itu, hasil survei menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara nomor tiga tujuan investasi di tingkat ASEAN dan nomor 18 di tingkat Asia. “Ekonomi Indonesia enggak burukburuk amat. Karena cadangan devisa naik terus, pendapatan lebih besar dari belanja,” ujarnya. Persoalannya, skenario kenaikan BBM gagal menyusul mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono enggan menaikkan harga BBM subsidi. Menurut Faisal, seharusnya

bulan September lalu harga BBM subsidi diharapkan naik kisaran Rp 1.500 per liter. Kenaikan lagi pada Februari 2015 sebesar Rp 1.000 per liter. Kenaikan bertahap hingga level Rp 9.000 per liter, kata Faisal, memberikan dampak smooth untuk menghindari gejolak di masyarakat. Prospek ekonomi Indonesia ke depan dinilai cukup positif. Pemerintah harus bisa memanfaatkan keunggulan penduduk usia muda sebanyak 55 persen. Apalagi didukung iklim demokrasi Indonesia yang menduduki peringkat ketiga terbaik di dunia. Kepada Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan pengusaha di Banyuwangi, Faisal menyarankan agar tidak menggantungkan sepenuhnya pada kebijakan Presiden Joko Widodo. Dia mendorong pengusaha lebih gesit memanfaatkan peluang. Begitu pula Bupati Anas agar memaksimalkan potensi daerah untuk menggenjot roda pertumbuhan ekonomi. “Jangan bergantung kepada Jokowi. Sekarang bagaimana daerah membuka seluas-luasnya investasi dengan menyesuaikan potensinya,” saran Faisal. (ddy/c1/afi)

ISTIMEWA

BERI SARAN: Faisal Bari saat menyampaikan gagasan tentang prospek ekonomi Indonesia pada seminar di Hotel Ketapang Indah, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Selasa lalu.

Pedagang Pasar mulai Meluber ke Trotoar BANYUWANGI - Walaupun sudah ada larangan berjualan di luar pasar Banyuwangi, ternyata masih ada sejumlah pedagang yang melanggar peraturan tersebut. Puluhan pedagang nekat berjualan di pintu masuk maupun trotoar pasar. Sepertinya mereka sudah jenuh berdagang di dalam pasar karena tidak puas dengan penghasilan yang tidak kunjung meningkat. Pengakuan beberapa pedagang mengaku tidak peduli dengan larangan berjualan di trotoar. “Ah tidak peduli dengan peraturan sudah, berdagang di dalam ikan saya tidak laku,” ujar salah seorang pedagang, Nastiyah. Lima meter berikutnya, pedagang ikan, Irianto, 46, juga secara lesehan menjajakan ikannya. “Biar sudah saya melanggar, dari tadi pagi saya jualan di dalam tidak ada yang laku sama sekali ikan saya,” jelas Irianto.

BANYUWANGI

Pengusaha Batik Bali Eksodus ke Banyuwangi

CHIN JULLIEN/RABA

MOKONG: Pedagang kembali berdagang di luar pasar walaupun mereka mengetahui larangan agar tidak berjualan di luar pasar. Setiap sore mereka menjajakan dagangan di tempat parkir atau trotoar.

Berbeda dengan Nastiyah, Irianto mengatakan takut bila ketahuan Satpol PP yang bertugas menertibkan pasar. “Ya kalau ketahuan saya lari ke dalam lagi,” terangnya. Sebagian rekan pedagang yang berjualan di dalam Pasar menilai, tidak ada ketegasan dari petugas Pasar maupun Satpol PP yang berjaga di Pasar. “Sudah lama kok mereka keluar kalau sore hari, entah Satpol PP pura-pura tidak tahu atau tidak peduli,” sesal Atmawi, 48, pedagang kolang-kaling. Atmawi menjelaskan, pembi-

BANYUWANGI

aran yang selama ini terjadi menyebabkan kecemburuan antara pedagang yang teguh menjalankan peraturan pemerintah dan pedagang yang melanggar. “Ini terkait penghasilan, pedagang yang di sini (dalam pasar) cemburu karena pelanggan akan beralih semua ke pedagang yang berjualan di luar pasar, itu jelas karena pembeli pasti lebih memilih membeli di luar karena tidak perlu repot-repot berjalan lebih jauh,” papar Atmawi. Beberapa kali Atmawi sudah mengingatkan sejumlah pedagang

yang mokong tersebut. Beberapa kali juga dia sudah menghubungi kepala pasar untuk menyelesaikan masalah ini. Namun belum ada tindakan apa pun. Satpol PP yang berjaga juga terkesan tidak mau tahu. Pos jaga Satpol PP tersebut memang terletak agak jauh dari lokasi pedagang yang berjualan di luar. Lagi pula kendaraan yang parkir menutupi pandangan Satpol PP dari kegiatan pedagang mokong tersebut. Namun, tidak bisa dijadikan alasan pelanggaran terus terjadi. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Tanah Kapling

Perum Griya Indah

All New Xenia

Nissan Evalia

Honda Jazz

Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

Djl Rmh Perum Griya Indah Agus Salim LT 112 2 KT, 2 KM , 1 Salon H:082330231619

Dijual All New Xenia tahun 013 PMK 1,3cc/1.0cc pth hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Evalia/livina tahun 013/014/09 PMK putih hrg 139/149/135 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/crv/strem tahun 013/03 PMK putih/htm hrg 178,5/127/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Fortuner

Kijang Innova

Honda Jazz RS

Dijual Fortuner tahun 08 M/T (solar) PMK htm/slv hrg 229 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Kjg Innova G XS42 (solar) tahun 014/011 PMK hitam/slv hrg 239/197.5juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz RS Th 2010 Matic Hitam Hrg 177,5 Jt Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah H: 08123453975/08133589788

Nissan Datsun

Toyota Fortuner

Suzuki SX-Over

Nissan Datsun Expo dan Launching Nissan All New X-Trail 17-19 Okt 2014 di Sun East Mall Gtg, Hrg Khusus, Hadiah Langsung 0333-4460222

Dijual Toyota Fortuner Th 2012 Manual G Putih Istimewa KM 10.000 Hrg 365 Jt Nego Bisa Kredit/Cash Bisa Tkar Tambah H: 082142194111

Dijual Suzuki SX-Over 2010 P 1881 YT kondisi mulus istimewa warna silver km 24.000 harga Nego Yanti 081234632780.

Dijual Tnh 2 Kav Gg. Djarum Dpn Trmnal Karangente L 200+220m2 H: 081252536667

Kalipuro Asri Djl Segera Rumah Baru Lantai 2 140m2 (Kalipuro Asri) Tlp. 082232010444

Perum Bunga Residence Djl Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utara SHM 081233643200

BANYUWANGI

Mendut Regency

STNK

Dijual Rmh Type 76/150 700 Jt Mendut Regency H: 081252536667 BB 2B27BD07

Hlg STNK P 5302 ZL an Rubaiyah, Dsn Melik RT. 01/03 Parijatah Kulon, Srono Hlg STNK P 5102 ZR an Legimo, Dsn. Curahjati RT03/04 Karetan, Purwoharjo

• PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

kegiatan lebih luas lagi. Alief menambahkan, eksodus pengusaha batik dari Bali ini akan membawa dampak positif bagi UMKM batik di Banyuwangi. “Pengusaha batik dari Bali sudah pasti memiliki pangsa pasar yang jelas, untuk itu kami berharap ke depannya UMKM batik daerah bersama pengusaha batik dari Bali bisa saling bersinergi” jelas Alief. Walaupun pengusaha batik di Bali ini berasal dari Banyuwangi, mereka tidak membawa ikon daerah Banyuwangi sebagai desain produk mereka. Mereka menyesuaikan dengan pangsa pasar di Bali. “Kalau mereka sudah memiliki izin dan mendirikan usaha di Banyuwangi, mereka wajib memasukkan sesuatu yang terkait ikon daerah ke produk mereka,” tegas Alief. Tidak hanya UMKM kategori batik, Alief mengharapkan seluruh kategori UMKM bisa membantu pertumbuhan ekonomi daerah dan memberdayakan masyarakat. “kami berharap UMKM bisa naik kelas, tidak hanya bermain di tingkat lokal, tapi regional, nasional bahkan internasional.” tambah Alief Rahman. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Tanah Kavling

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000

BANYUWANGI - Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) jenis batik merupakan produk yang diunggulkan Pemkab Banyuwangi. Walau produk batik UKM belum ada yang di ekspor ke luar negeri, tapi kualitas batik daerah memiliki kualitas ekspor. Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Alief Rahman Kartiono mengatakan, batik Banyuwangi lebih menonjol dalam mengangkat ikon khas daerah.“Corak desain dan warna batik kita menarik, kita lihat banyak wisatawan mancanegara yang melirik batik kita,” ujar Alief Rahman. Saat ini ada 15 UMKM yang bergerak di bidang batik yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi. Dalam waktu dekat ini, sejumlah pengusaha batik asal Banyuwangi yang tergabung Asosiasi Perajin Batik dan Sablon Denpasar akan eksodus ke Banyuwangi. Alief mengatakan saat ini sejumlah pengusaha tersebut masih mengurus izin kepindahan mereka. Berdasar informasi yang didapat, eksodus besar-besaran ini disebabkan di Bali, lahan untuk melakukan kegiatan usaha mereka sudah tidak bisa menampung

BANYUWANGI Marketing/Salesman Dbthkn Marketing/Salesman di Bidang Bhn Bangunan-Cat, Gaji+Komisi Tinggi. Syart: Berpengalaman, Jujur, Krj Keras Min. SMA, Spd mtr, SIM C, Siap dgn Target Lmrn: Argopuro 8A - (0333) 412762

Perum Kalirejo Dijual Rmh Prum Kalirejo Type 36/84 160 Jt Full Bngnan ada Garasi H:081252536667

DIBUTUHKAN KARYAWAN Untuk Perusahaan Makanan Dalam Kaleng di Kab. Banyuwangi Posisi 1. Supervisor Produksi, Syarat Lulusan S1, Bisa Komputer, Usia 24-40 Th. Lam Kirim PO BOX 225

Karyawati Dbthkn Karyawati Bag. Adm+Gudang, Karyawan Bag. Marketing (Beras) All Area. Syarat: Min: SMA, Jujur, Kerja Keras, Pengalaman diutamakan Hub: (0333) 396659 Jam Kerja

HOTLINE IKLAN

0333-412224

ALL NEW XENIA New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336960391 THOMY 081336287999 EKO


OPINI

36

R A D A R

JEMBER

Gencarkan Transaksi Non Tunai BANK Indonesia (BI) sebagai bank sentral di Indonesia terus meningkatkan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan keuangan masyarakat. Yang terbaru, mereka kini tengah mengencarkan Gerakan Transaksi Non Tunai. Selain mengurangi penggunaan uang kartal (logam dan kertas) dimasyarakat, penggunaannya juga dinilai lebih aman dan terpantau. Deputi Direktur di Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Pusat, Siti Hidayati dalam sebuah acara kemarin. “Gerakan transaksi non tunai ini memang kami gencarkan tahun ini,” jelasnya. Dia menambahkan, transaksi non tunai makin tahun terjadi tren peningkatan yang cukup signifikan. Siti mengatakan, uang elektronik ini bertujuan agar perputaran uang kartal makin berkurang. “Transaksi non tunai itu pada dasarnya mudah dipantau daripada tunai juga, jelasnya. Jika transaksi non tunai meningkat, lanjutnya, maka perputaran uang tunai juga bisa ditekan. Dia mengatakan, dengan penggunaan uang non tunai ini juga dianggap lebih aman bagi masyarakat. Pasalnya, jika sebelumnya uang Rp 1 juta terdiri dari banyak lembar uang kartal. “Namun dengan uang non tunai cukup menggunakan satu kartu,” jelasnya. Selain itu, saat dilakukan pembayaran di sejumlah titik yang memiliki gerai pembayaran non tunai juga lebih mudah karena tidak perlu dilakukan kembalian uang. Cukup mengurangi saldo kartu non tunai tersebut. “Non tunai ini khusus untuk pembayaran. Selain itu nilainya sama dengan uang kartal dan tidak ada potongan transaksi,” jelas Siti. Sehingga sangat menguntungkan masyarakat yang ingin praktis dalam penggunaan transaksi. Meskipun begitu, pihaknya mengatakan bukan akan menghentikan penggunaan uang kartal di masyarakat. Bahkan, diakuinya di sejumlah negara maju meskipun ada peningkatan penggunaan transaksi non tunai, namun uang kartal tidak sama sekali hilang sebagai alat pembayaran yang sah. (ram/wah/jpnn)

BONDOWOSO

Sektor Pertanian Harus Jadi Prioritas APBD 2015 SEBAGAI kabupaten yang mayoritas penduduknya adalah petani, pemerintah diharapkan memberikan porsi perhatian yang besar terhadap sektor ini. Hal itu setidaknya harus tercermin dalam proporsi yang memadai dalam alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 yang sedang dalam proses pembahasan saat ini. Suprapto, ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bondowoso menjelaskan, jika melihat mayoritas profesi masyarakat serta sumbangsih sektor pertanian terhadap PDRB Bondowoso yang sangat besar, maka seharusnya sektor ini menjadi sektor andalan. “Harus menjadi prioritas pembangunan Bondowoso,” ujarnya. Hal itu, kata dia, setidaknya tercermin dalam proporsi alokasi anggaran ke sektor pertanian dalam APBD. Jika pemerintah mendukung terhadap pengentasan kemiskinan, tentu harus memberikan perhatian yang kuat terhadap sektor pertanian. Karena banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan terdapat di sektor pertanian, khususnya mereka yang menjadi buruh tani. Untuk itulah, lanjut dia, pemerintah bisa mengalokasikan anggaran untuk program-program di sektor pertanian, khususnya yang berkaiatan dengan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas petani. Namun tidak hanya para petani, tetapi buruh tani juga harus mendapatkan sentuhan peningkatan kapasitas itu. Dia juga menjelaskan, ada persoalan di kalangan petani saat ini yang juga harus segera dicarikan solusi oleh pemerintah. Salah satunya adalah sulitnya petani untuk mengakses permodalan di perbankan. Khususnya untuk mengakses program Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Saya heran, sebenarnya yang menikmati KUR selama ini siapa. Karena petani kecil sangat sulit untuk mengakses program ini,” ujarnya. Kondisi itu membuat petani terjebak pada rentenir untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Bahkan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi seharga Rp 180 ribu, petani harus menebus ke rentenir sebesar Rp 250 ribu untuk dibayar ketika panen. “Pemerintah seharusnya hadir paling tidak untuk memediasi dan memfasilitasi petani dengan perbankan, khususnya dalam mengakses KUR,” ujarnya. Sementara itu, saat ini pemerintah dan DPRD sudah bersiap untuk membahas APBD 2015 yang mencapai Rp 1,4 miliar. Beberapa waktu lalu, eksekutif sudah menyampaikan nota penjelasan atas kebijakan umum (KU) untuk APBD 2015 dalam rapat paripurna dengan DPRD. Selanjutnya, hal itu akan dibahas sebelum APBD 2015 ditetapkan. (esb/sh/jpnn)

LAILY (3,83%)

ALSYA (4,64%)

FARIK (2,70%)

ADI (2,16%)

Jawa Pos

Jumat 24 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Memperingati Bulan Bahasa MUNGKIN banyak orang tidak tahu bahwa bulan Oktober merupakan Bulan Bahasa dan Sastra. Sebab, di bulan inilah Bahasa Indonesia pertama kali diikrarkan sebagai bahasa nasional dan sekaligus bahasa pemersatu bangsa. Dalam sejarah bangsa Indonesia, bahasa Indonesia merupakan hasil keputusan para pemuda untuk menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Peresmian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1928, yang kita kenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Dalam peresmian tersebut para pemuda berikrar, “Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah air Indonesia. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Ada banyak hal yang memprihatinkan berkaitan dengan bahasa. Salah satunya, semakin lunturnya kebanggaan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal, sejatinya bahasa Indonesia harus digunakan dengan baik dan benar di dalam kehidupan sehari-hari, dalam menulis di media, dan lain-lain. Guru, siswa, dan stake holder lain, sebagai agen perubahan tak bisa lepas dari perannya dalam menjadikan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan pembangun karakter bangsa yang bermartabat. Menurut saya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam mengatasi lunturnya kebanggaan berbahasa Indonesia. Pertama, masyarakat harus lebih selektif dalam menerima dan menggunakan bahasa asing. Diakui atau tidak, generasi muda seolah kehilangan kepercayaan diri apabila tidak meng-

O l e h

AJI JATMIKO * gunakan istilah asing dalam percakapan dan menulis. Padahal, bahasa Indonesia memiliki filosofi luar biasa; bukan sekadar sarana berkomunikasi. Tetapi, juga menyangkut jiwa bangsa Indonesia. Pemakaian bahasa asing memang akhirnya populer di negeri ini,

bahkan nyaris lebih populer ketimbang bahasa Indonesia. Sampai-sampai tempat nongkrong saja kurang terasa keren jika tidak diberi nama keinggris-inggrisan. Anak-anak muda sekarang akan bertambah percaya diri kalau mampu berbicara bahasa Inggris, atau menyelipkan katakata asing dalam percakapan dan tulisannya. Oleh karena itu, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus secara nyata dicontohkan para pemimpin di negeri ini. Kedua, menyelenggarakan program pembinaan yang lebih terkait pada pengguna dan penggunaan bahasa. Perlu diketahui, “bahasa Indonesia” itu harus dibina, khususnya penuturnya. Menyadarkan orang, meningkatkan sikap positif orang agar cinta pada bahasa Indonesia, itu sangat penting. Tujuannya, agar orang-orang itu lebih senang dan bangga menggunakan bahasa Indonesia

dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, mengubah pandangan yang berkembang di masyarakat bahwa bahasa Indonesia tidak penting. Sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat tersebut. Dengan demikian, seseorang harus tunduk kepada apa yang baik bagi masyarakat umum. Kini tiba saatnya bahasa Indonesia harus mampu mengembangkan peran dirinya sebagai media pembangun karakter bangsa demi meningkatkan martabat bangsa dalam pergaulan dunia yang semakin mengglobal. Dalam konteks pembangunan karakter bangsa, posisi generasi muda sangat strategis. Sebab, mereka yang akan mengemban estafet kepemimpinan bangsa pada masa kini dan masa depan. Selamat memperingati bulan bahasa! *) Guru SMPN 1 Suboh, Situbondo.

Ngomong Boso Osing BULAN ini bulan Oktober; Bulan Bahasa. Tapi miris karena di bulan ini santer berita bahwa bahasa Osing tidak diajarkan lagi di sekolah sebagai muatan lokal di Banyuwangi. Itu berdasar Pergub Jatim terbaru. Memang kiranya tidak ada pengaruhnya diajarkan ataukah tidak; bahasa Osing tetap sama. Belum ada data yang menyebutkan, dengan diajarkan di sekolah, penutur bahasa Osing bertambah. Tetapi, dengan pergub itu tidak mengakomodasi bahasa Osing sebagai bahan ajar yang perlu diajarkan di sekolah, seolah ada unsur meremehkan masyarakat Banyuwangi. Namun, sakit hati harus punya dasar. Tidak boleh marahmarah membabi buta. Misalnya, apakah dengan diajarkan di sekolah, penutur bahasa Osing bertambah? Atau, dengan diajarkan di sekolah, siswa penutur bahasa osing semakin pandai berbahasa osing secara tutur? Sekali lagi belum ada data yang menyebutkan, dengan diajarkan di sekolah, penutur bahasa Osing bertambah dan lebih pandai secara tutur. Padahal data itu penting guna mengetahui efek pengajaran bahasa Osing di sekolah yang selama ini telah berjalan. Seperti diketahui, selama ini bahasa Osing hanya diajarkan seminggu sekali, terutama di SD dan SMP. Dalam pelajaran itu, yang lebih ditekankan adalah ragam tulis. Informasi yang muncul, banyak siswa penutur bahasa Osing yang justru bingung dan kesulitan karena ejaan yang diterapkan beda jauh dengan bunyi secara tutur. Teman saya menyebutnya; jauh api dari panggang.

ZAHRA (12,78%) TAMARA (9,49%)

FAUZAN (1,94%)

Saya katakan saja di sini, bahwa kelangsungan bahasa daerah— dalam hal ini bahasa Osing— memang sungguh mengkhawatirkan. Mengkhawatirkan karena teks dalam bahasa daerah semakin ditinggalkan, akibat ejaan dan bunyi tutur berbeda. Bahasa daerah tak lebih hanya sebagai alat komunikasi secara lisan. Pemakainya semakin sedikit, dan perlahan-lahan beralih ke bahasa nasional. Kelak kita hanya bisa melihatnya dalam lembaran-lembaran kusam yang tersimpan tanpa mengerti lagi apa kandungan isinya. Boleh jadi kita masih bisa membacanya dalam huruf alfabet, tapi itu adalah hurufhuruf aneh yang mencekakkan pengucapan. Bahasa Osing yang hadir, yang sengaja dipaksakan hadir di atas meja di tengah gemuruh abad teknologi, menjadi lain ketika bahasa Osing digunakan dalam percakapan sehari-hari. Memindahkan percakapan sehari-hari ke dalam teks akhirnya menjadi problem ketika struktur teks tak sama dengan pelafalan. “Soro” ditulis “sara”, “loro” ditulis “lara”, misalnya. Tentu saja [a] dalam EYD dibaca [a], bukan [o]. Oleh sebab itu, “sara” yang Osing-nya “soro” (susah) sering menyebabkan kekeliruan yang akibatnya nyimpang dari artinya. Ini urusan para ahli bahasa. Peneliti bahasa, MH. Qowim, pernah menyebut ejaan yang baik adalah ejaan yang sesuai bunyinya. Di sini saya hanya ingin menunjukkan Osing sebagai bahasa daerah Banyuwangi dalam percakapan sehari-hari alias bahasa tutur. Dengan bahasa Osing, para pemeluknya menjadi akrab,

PUTRI (3,24%)

O l e h

FATAH YASIN NOOR * intim, dan guyub. Sebentuk kebersamaan yang diikat oleh identitas yang jelas, yakni Wong Osing atau Wong Banyuwangi. Diakui atau tidak, bahasa Osing telah menciptakan kesan bahwa Wong Banyuwangi telah disatukan oleh bahasanya. Keberadaan bahasa Osing tak tergantikan oleh bahasa lain. Ia lazim menjadi bahasa komunal yang secara tak langsung membedakan sekaligus mencuatkan sebuah identitas kedirian dan kesukuan. Bahasa Osing senantiasa dipelihara secara langsung untuk berkomunikasi, bukan ditulis. Ngomongo nganggo boso Osing. Begitu orang-orang bilang. Belum pernah terdengar orang menyebut; Nuliso ngaggo boso Osing. Banyak yang mengakui, cita rasa bahasa Osing menimbulkan kearifan. Entah kenapa hati yang mendengarnya dituntun pada keindahan bunyi yang sugestif. Muncul nada dalam cengkokan bunyi yang khas. Juga membentuk perbedaan dialek dalam batasan wilayah tempat tinggal atau desa. Desa satu dengan desa lain berbeda. Bahasa Osing adalah bahasa lisan yang penuh nada, sekaligus indah, dan menunjukkan perasaan si penuturnya. Atas pemahaman tersebut, maka mendengar percakapan dalam bahasa Osing adalah “sesuatu”. Dari ke yang lokal melebar ke wilayah yang lebih luas, bahasa Osing bisa dijelaskan dalam ilmu fonologi dan morfologi. Bahasa Osing memiliki dialektika sendiri; yang

SILVI (6,58%)

GILANG (2,10%) WIHDAH (10,30%) FIRDAUS (2,21%)

khas dan meninggi. Para pakar menyebutnya bahasa daerah, walau kategorisasi ini menjadi luput ketika bahasa nasional sebenarnya juga bahasa daerah (Melayu). Lewat politik, bahasa nasional ditetapkan sebagai bahasa resmi Indonesia. Sebagaimana halnya bahasa Inggris sekarang, yang disponsori Amerika Serikat, ingin dijadikan bahasa internasional. Bahasa Osing digunakan para pemeluknya dari sebuah interaksi sosial yang intens. Keberadaannya sangat ditentukan komunitasnya sendiri, sebagai alat komunikasi yang paling mesra walau si pemakai Osing mengerti juga jika berkomunikasi dengan bahasa lain, terutama bahasa Jawa. Tetapi, pengguna bahasa Jawa tidak mengerti komunikasi dengan bahasa Osing. Realitas itu menjadi menarik dijelaskan, bahwa memang ada “sesuatu” dalam bahasa Osing. Sangat disayangkan memang, bahasa lokal masyarakat Osing tidak menjadi materi yang perlu diajarkan pada pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah. Lebih parah Balai Bahasa Jawa Timur menganggap bahasa yang lahir di Banyuwangi itu sebagai sub-dialek, bukan dialek, apalagi mau disebut bahasa. Itu tidak bisa disalahkan. Sebab, kosa kata bahasa Osing

yang digunakan sudah sangat minim. Yang banyak digunakan masyarakat Osing adalah kosa kata serapan dari bahasa Jawa. Jadi, Osing-nya mana? Tentu Osingnya ada di sini, di diri kita sendiri, yang merasa bisa dan masih menggunakannya. Tetapi, kita harus tahu, kita terkadang tidak sadar bahwa kosa kata yang kita gunakan adalah serapan bahasa Jawa, bukan bahasa Osing. Bahasa Osing masih dipakai kebanyakan masyarakat Banyuwangi, terutama di desadesa Kecamatan Kabat dan Rogojampi. Kebijakan Gubernur Jawa Timur adalah keputusan yang dikeluarkan berdasar pertimbangan tertentu tentunya. Peraturan dikeluarkan berdasar kajian, tentunya pula. Jadi, setelah melalui kajian dan penelitian yang lama, bahasa Osing dianggap belum layak diajarkan di sekolah-sekolah. Tetapi, menjadi perlu dipertanyakan jika peraturan itu dikeluarkan tanpa kajian empiris dan hanya berdasar “katanya”. Di luar persoalan itu; bahasa Madura oke, bahasa Jawa juga oke. Tetapi, sama dengan bahasa Osing, bisa diprediksi eksistensi bahasa daerah secara umum semakin tergerus, kalah pamor dengan bahasa persatuan kita, yakni bahasa Indonesia. * ) Sastrawan Banyuwangi.

INFO ARTIKEL Artikel yang termuat mendapat kaus menarik. Silakan ambil di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 98C selama jam kerja dengan menunjukkan identitas yang berlaku selambat-lambatnya seminggu setelah pemuatan. artikelradarbwi@gmail.com

MAODY (2,00%)

DEBY (7,43%)

GIRINDRI (0%)

ULFI (12,19%)

ENGGAL (5,77%)

MIKO (2,16%)

TEDDY (8,31%)

BENS (0,27%)


Jawa Pos

SAMBUNGAN

Jumat 24 Oktober 2014

R A D A R

Polisi Fokus Memburu Tersangka Lain n POLISI... Sambungan dari Hal 31

“Dia datang ke rumah mengaku sebagai haji Gufron yang bisa menggandakan uang. Saya percaya karena di dalam telur yang saya pecah ada uangnya. Saya panggil dia pak haji,” kata Artiningseh saat berada di mapolres. Hubungan keduanya tidak hanya sampai disitu. Pelaku beberapa kali mendatangi rumah korban dengan alasan ingin membeli jamu kuat yang dijual korban. Keduanya kemudian saling mengenal hingga menjalin asmara. “Dia ngaku orang Jangkar, dia datang beli jamu terus,” papar korban. Meski demikian, korban tidak mengakui jika dirinya memiliki hubungan khusus dengan pelaku. Hadi lah yang mengaku jika hubungan istimewa mereka berjalan hingga sekitar tiga bulan lamanya.

Korban yang hampir setiap hari dilihat mengenakan perhiasan emas dari hasil penjualan jamunya, membuat Hadi merancang niat jahatnya yang lebih besar. Memanfaatkan kedekatan yang sudah terjalin, pelaku kemudian menguras harta korban tanpa ragu. Suatu ketika, tepatnya pada tanggal 11 Oktober 2014, pelaku kembali datang ke rumah korban. Pelaku meminta korban agar memasukkan perhiasannya ke dalam amplop. “Saya masukkan 16 gelang emas, kata dia wadahnya kurang besar,” kata Artiningseh. Begitu 16 gelang emas berada di dalam amplop, pelaku mengajak korban untuk jalan-jalan menggunakan sepeda motor Honda Beat milik korban. Jalanjalan itu dimaksudnya agar sepulangnya nanti, emas di dalam amplop sudah beranak atau tergandakan dua kali lipat. Akal jahat Hadi cukup cerdik. Di saat melintas pada jalan yang

sepi di sekitar Kecamatan Cerme, Bondowoso, korban diminta turun dari sepedanya. Tanpa disangka, tersangka yang berpurapura akan membonceng korban, langsung tancap gas. Akibat dibawa kabur itulah, sepeda motor Honda Beat milik korban hilang. “Termasuk 16 gelang saya yang diamplop dan uang satu juta didompet juga dibawa kabur. Karena pada saat itu emas dan uang saya taruh di tas yang tercantol sepeda,” terang korban, yang kemudian memilih langsung lapor polisi. Hasil kejahatan Hadi memperdaya seorang janda penjual jamu kemudian dibagi dengan teman korban berinisial T. Pelaku yang saat ini tertangkap mengaku hanya mendapatkan tujuh gelang emas serta uang sebesar Rp 1,5 juta. “Saya pacaran dulu, kan dia janda. Saya memang mengincar perhiasan dan sepeda motornya. Gelang yang saya ambil itu bagian saya, hanya tujuh

gelang. Kalau uang bagian saya Rp 1,5 juta dari hasil penggadaian sepeda motor,” kata tersangka kepada wartawan koran ini kemarin. Sementara sisanya, tersangka menyebut diambil oleh temannya yang berinisial T. “Saya tidak tahu jumlah emasnya berapa, cuma dapat 7 gelang. Sepeda motor itu juga digadaikan teman saya Rp 3 juta, jadi itu dibagi dua,” kata Hadi menjelaskan kepada penyidik. Berdasar pemeriksaan sementara kepada tersangka, polisi akan terus mendalami kasus pengurasan harta janda tersebut. Bisa saja pengakuan tersangka ini bohong. Selain itu, polisi akan mengembangkan kasus penipuan itu dengan memburu seorang teman tersangka berinisial T. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan tujuh gelang emas, dan uang sebesar Rp 417 ribu. Selain itu juga sepeda Honda Beat milik korban. (rri/pri)

Untuk Mengakses Kunjungi www.unars.ac.id n AGAR... Sambungan dari Hal 31

Ketua Perpustakaan Unars Situbondo, M Nurman mengatakan, acara lomba puisi, lomba karya ilmiah hingga perpustakaan online digelar dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda dan untuk memperingati bulan bahasa. “Kita ingin mewujudkan rasa nasionalisme, dan rasa bangga. Sebab, sudah 86 tahun kita mempunyai bahasa persatuan, yakni Bahasa In-

donesia,” paparnya. Lebih jauh dia memaparkan, semangat yang terkandung dalam sumpah pemuda itulah yang ingin ditanamkan lagi kepada mahasiswa Unars. Sehingga, ke depan mereka kian memiliki jiwa nasionalisme yang memiliki semangat dan keinginan kuat untuk memberikan manfaat kepada bangsanya. M Nurman menjelaskan, perpustakaan online merupakan terobosan kali pertama di Unars Situbondo. ini seiring dengan

terus menguatnya kebutuhankebutuhan tentang perkembangan dunia teknologi informasi. Sehingga, sudah tidak mungkin lagi dihindari. “Salah satunya adalah teknologi informasi yang berkaitan dengan perpustakaan ini. Apalagi kalau kita mengingat, perpustakaan sebagai jantung sebuah universitas, hidup matinya sebuah universitas bergantung pada perpustakaan,” jelas mantan Komisionir KPU Situbondo tersebut. Nah, keadaan itulah yang ter-

us mendorong Perpustakaan Unars untuk terus berbenah diri. Selanjutnya, di tahun ajaran 2014, memberanikan diri untuk me-launching perpustakaan online. “Sehingga kebutuhan-kebutuhan mahasiswa maupun dosen yang tidak terlayani di jam-jam aktif perpustakaan, bisa tetap terlayani dengan adanya perpustakaan online. Cara mengaksesnya bisa langsung menuju ke halaman www.unars.ac.id,” tambah Nurman. (pri/*)

Kelompok Dapat Menambah Aset n KELOMPOK... Sambungan dari Hal 31

“Ini agar handtraktor dapat segera beroperasi dan menghasilkan jasa untuk kas kelompok,” kata Hariyadi. Sedangkan, untuk alat pengolah kopi basah (Pulper) diberikan di Desa Kayumas, Kecama-

Lokasi APP tahun 2013 dan 2014 yang mendapat bantuan APP di Kabupaten Situbondo:

tan Arjasa. Sebab, hanya di Desa Kayumas yang terkenal dengan produksi Kopi Arabika yang memiliki cita rasa khas dan unik. Kata Hariyadi, Topografi Desa Kayumas yang berbukit dan cukup tinggi menyebabkan masyarakat selama ini harus mengolah kopi di tempat. Mereka harus menyewa pada pemilik Pulper

No.

Desa

Kecamatan

1

Landangan

2

Gebangan

3

Kesambirampak

yang lain karena tidak mungkin bagi mereka untuk turun ke kota. Dengan adanya bantuan APP pada Pokmas, maka buruh kopi dan petani kopi yang tergabung dalam kelompok tidak perlu menyewa pulper dan menghemat biaya produksi. Selain itu, Kelompok juga menyewakan pulper yang dimilikinya pada

Sudah Tidak Ada Masalah n PIMPINAN... Sambungan dari Hal 31

Apa yang dilakukan ketua sudah nyata-nyata melanggar tatib (tata tertib),” terang salah satu anggota DPRD. Dalam surat tersebut, Fraksi mengancam untuk melaporkan Bashori kepada Ketua Badan Kehormatan. Sebab dengan sengaja melanggar tatib. “Berdasarkan rapat Banmus yang diwakili masing-masing pimpinan fraksi, semua jadwal kegiatan sudah ditetapkan. Sehingga

petani lain yang tidak tergabung dalam kelompok. “Sehingga dapat menambah kas kelompok dan suatu saat harapan kelompok dapat menambah aset alsintan lainnya untuk pengembangan usaha kelompok,” kata Mantan Kabag Keuangan Pemkab Situbondo tersebut. (pri/*/habis)

Nama Pokmas

Jenis Bantuan

Tahun APP

Kapongan

Azzahro

2 unit Handtraktor

2013

Kapongan

Sumber Bunga

2 unit Handtraktor

2013

Kapongan

Rambutan

2 unit Handtraktor

2013

Pokaan

Kapongan

Cempaka

2 unit Handtraktor

2013

5

Landangan

Kapongan

Jaya Abadi

2 unit Handtraktor dan 1 unit pompa air

2014

6

Gebangan

Kapongan

Fortuna

2 unit Handtraktor dan 1 unit pompa air

2014

7

Kesambirampak

Kapongan

Tani Jaya

2 unit Handtraktor dan 1 unit pompa air

2014

8

Pokaan

Kapongan

Sejahtera

2 unit Handtraktor dan 1 unit pompa air

2014

9

Kayumas

Arjasa

Sumber Kayu Putih III

1 unit Alat Pengolah Kopi Basah 1.500 kg Kopi

2013

10

Kayumas

Arjasa

Sumber Kayu Putih 2

1 unit Alat Pengolah Kopi Basah 2.000 kg Kopi

2014

tidak bisa seenaknya membatalkan,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Situbondo, Abdurachman menjelaskan jika masalah di gedung wakil rakyat yang sempat memanas tersebut hanya masalah miss komunikasi saja. “Saya kira sudah tidak ada yang perlu dipermasalahkan, sudah selesai,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, tadi malam. Dia menceritakan, agenda kegiatan DPRD memang sudah di-

tetapkan oleh Banmus yang juga menyediakan tanggal alternatif untuk pelaksanaannya. Sejak kemarin hingga tiga hari ke depan, banmud menjadwalkan anggota DPRD menghadiri undangan work shop dari AIPD di Malang. “Dalam substansi ini memang ada kegiatan Badan Musyawarah yang dilanggar, yakni dengan adanya keberatan sepihak dari Ketua DPRD. Namun, sekarang sudah ada jalan keluar kok. Jadi sudah tidak ada persoalan, sudah clear,,” papar politisi PPP. (pri)

Pelaku Pengeroyokan Tiga Orang n NONTON... Sambungan dari Hal 32

Di antara pengeroyok itu diduga ada yang membawa alat knuckle (benda yang terbuat dari besi untuk digunakan di tangan). Knuckle tersebut sempat menghantam perut Abdul Rosit hingga terluka. Setelah berhasil dilerai, kedua korban langsung dilari-

kan ke Puskesmas Arjasa untuk mendapat perawatan medis. Sebelum dirawat, keduanya sempat melapor ke Mapolsek Arjasa. “Benar, laporan dugaan pengeroyokan itu baru kami terima. Masih akan diselidiki oleh petugas,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Wahyudi menyebut, dalam laporannya itu kedua korban

menduga ada beberapa nama pelaku yang sama-sama berasal dari desanya. Meski begitu, keduanya tidak mengingat seluruhnya, siapa saja yang terlibat melakukan pengeroyokan. “Terlapornya ada tiga orang, berinisial ED, NA, serta berinisial MA. Ketiganya diduga sebagai pelaku pengeroyokan,” terang AKP Wahyudi. (rri/pri)

Korban Dipukul di Bagian Dahi n OKNUM... Sambungan dari Hal 32

Selanjutnya, tidak diketahui jelas mengapa ‘F’ mendekati korban serta memarahinya. Bahkan, korban mengaku dirinya dihampiri oleh oknum guru tersebut dengan nada yang menantang. Mendapat perlakukan kasar serta tantangan dari sang guru, Erwin hanya diam dan tidak menggubrisnya. Tetapi hal itu justru membuat sang guru terus-terusan marah. Oknum guru itu selanjutnya memu-

kul korban dengan tangan kosong. Terbangnya tangan pelaku mengenai dahi korban sehingga memar. Aksi kekerasan itu sangat tidak dimengerti oleh Erwin. Sebab, korban merasa tidak mempunyai masalah dengan gurunya. Dia sangat heran dengan ulah gurunya yang tiba-tiba marah saat dirinya hendak menutup pintu kelas. “Saat itu saya belajar kelompok dengan teman-teman di kelas. Setelah belajar kelompok, saya diperintah merapikan peralatan yang sudah dipakai. Misalnya mematikan listrik dan yang lain.

Setelah saya merapikan kelas dan mau menutup pintu, saya di marahi dan ditantang. Dia langsung memukul dahi saya,” terang Erwin kepada polisi. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan laporan dugaan penganiayaan terhadap siswa tersebut. “Laporannya baru kami terima. Untuk saat ini korban masih dimintai keterangannya oleh petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Jadi masih diselidiki,” kata Wahyudi. (rri/pri)

Sebelas Cabor Yang Dipertandingkan n PARALAYANG...

4

Sambungan dari Hal 32

Atraksi paralayang dalam pembukaan sendiri akan berlangsung dalam waktu satu jam di langit kota Situbondo. mereka akan mendarat di lapangan Alun-alun. Selain itu, ada beberapa atraksi lain yang juga membuka perhelatan pesta olahraga se-Kabupaten tersebut. Diantaranya adalah atraksi silat masal yang dilakukan 200 orang pesilat dari PSHT. Ada juga atraksi senam artistik dan tari masal dalam acara yang akan dibuka oleh Bupati

Dadang Wigiarto itu. Ketika di tanya persiapan Porkab sendiri, Zaini mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah siap diselenggarakan. Seluruh venue yang akan digunakan oleh sebelas Cabor pun telah sesuai dengan standar untuk digunakan dalam pertandingan. Termasuk peralatan penunjang yang akan digunakan dalam Porkab II. “Salah satu perlatan terakhir yaitu papan panjat tebing akan datang malam ini (tadi malam, 23/10), kita meminjam dari Jember untuk memenuhi standar venue untuk penyelengga-

raan Porkab,” jelas Zaini. Sementara itu, dalam rapat kordinasi pembukaan Porkab II yang diadakan kemarin, juga diperoleh keputusan dalam menentukan peserta defile pembukaan. Di mana nomor urut dari barisan kontingen dalam defile tersebut akan ditentukan sesuai dengan waktu kedatangan. “Untuk kecamatan yang sudah datang lebih dulu dan yang sudah siap baru mendapat nomor urut untuk defile,” kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Situbondo, Suradji.(fre/pri)

Kloter 40 Datang Hari Ahad n SATU... Sambungan dari Hal 32

Diduga Penculik, Orgil Ditangkap Ratusan Warga ARJASA – Munculnya perempuan misterius berusia sekitar 30 tahun membuat heboh ratusan warga, di Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa. Mereka menduga, wanita asing itu adalah pelaku penculikan anak yang selama ini sangat merasahkan warga. Tak pelak, begitu melihat gelagat mencurigakan, warga setempat sempat menangkapnya. Belakangan, perempuan orang tanpa identitas tersebut ternyata adalah orang gila. Sebelum ditangkap warga, sekitar pukul 18.00 orgil tersebut berkeliaran di sekitar pemukiman penduduk. Dia berjalan mondar-mandir sampai menimbulkan kecurigaan masyarakat sekitar. Warga selanjutnya bertambah khawatir karena sebelumnya sudah mendengar Isu penculikan anak. Beberapa warga mencoba menyapa wanita yang berpakaian kotor tersebut, tetapi tidak ada respon. Bahkan, warga berusaha menegur agar perempuan gila itu menjawab pertanyaan warga. Namun orgil itu tetap tidak mempedulikan pertanyaan masyarakat.Warga pun semakin curiga. Apalagi ketika dilihat tingkah lakunya yang masih terus mondar-mandir di desa tersebut. Dari situ kecurigaan akan pelaku penculikan anak semakin menguat. Tanpa dikomando, warga berkumpul dan bersepakat untuk menangkap perempuan tanpa

37

S I T U B O N D 0

atas nama Swarto asal Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan. “ Karena kondisinya masih lemah, jadi kita tunggu sehat dulu baru bisa pulang ke tanah air,” kata Bakri. Sementara itu, saat pemberangkatan jemaah haji, terdapat delapan orang jemaah yang be-

rangkat lebih akhir daripada jemaah lainnya. Saat itu keempat orang dinyatakan mengalami gangguan kesehatan sehingga empat jemaah lainnya turut di tunda keberangkatannya untuk mendampingi jemaah yang sakit tersebut. Mereka kemudian berangkat mengikuti kloter 40 dari Malang dan kloter 47 dari Probolinggo. Kepala Seksi Penyelenggara Haji

dan Umroh,Kementrian Agama Situbondo, Muntahib, mengatakan jika para jamaah ini akan kembali mengikuti kepulangan masing-masing kloter. “Untuk kloter 40 akan datang pada Ahad (26/10) besok dan untuk kloter 47 akan datang pada Rabu (29/10), dan Alhamdulillah semuanya dalam keadaan sehat,” ungkap Muntahib.(fre/pri)

Satu Jam Berada di Sukorejo n KAPOLRES... Sambungan dari Hal 32

Erthel mengaku, dalam kunjungan kemarin, Hadi hanya beramah tamah saja. Selain itu, juga meminta kepada Kiai Azaim, selaku pemimpin Pesantren, untuk didoakan agar amanah dalam menjalankan tugas. Dia menambahkan, selain ada tujuan khusus dari Kapolres yang baru, Erthel selaku

ISTIMEWA

HEBOH: Orgil saat diamankan di kantor Desa Kedungdowo usai ditangkap warga.

identitas jelas tersebut. Perempuan itu selanjutnya digelandang ke balai Desa Kedungdowo oleh ratusan warga. Wanita itu sempat diinterogasi oleh Kades Kedungdowo, M Hafid, namun tidak ada jawaban sepatah kata pun alias membungkam. Kabar ditangkapnya orgil yang diduga seorang penculik ini selanjutnya menyebar. Sehingga suasana di balai desa sesak didatangi warga. Data yang dipe-

roleh wartawan koran ini menyebutkan, setidaknya ada sekitar 400-an warga yang berkerumun di balai desa. Karena tidak ada respon serta tidak diketahui identitasnya, perempuan berbadan kumuh tersebut langsung dibawa ke Mapolsek Arjasa. Langkah itu dilakukan karena warga ingin memastikan perempuan itu gila atau seorang penculik anak. “Warga menyerahkan wanita itu kepada petugas Polsek,” ka-

ta Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP wahyudi. Wahyudi menambahkan, penangkapan perempuan itu memang didasari oleh kecurigaan warga. “Setelah dilakukan pemeriksaan di mapolsek, ternyata wanita itu adalah orang gila. Kami himbau masyarakat jangan mudah percaya dengan isuisu miring. Kalau ada yang dicurigai lebih baik melapor atau menghubungi petugas Polsek,” pungkas Wahyudi. (rri/pri)

orang yang pernah bertugas di Situbondo juga memiliki tujuan yang lain. ”Sekalian saya pamit kepada tokoh-tokoh itu. Saya juga minta didoakan,” ujar perwira polisi yang akan bertugas sebagai Kapolres di Kediri itu. Informasi yang didapatkan, selain mengunjungi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, sehari sebelumnya, rombongan Kapolres baru juga bersilaturrahmi ke Pondok

Pesantren Wali Songo. Selain itu, Hadi juga merancanakan untuk mengunjungi tokohtokoh yang lain. Rombongan Kapolres tiba di Pesantren yang sudah berusia seratus tahun itu sekitar pukul 10.00. Hadi bersama rombongan langsung masuk ke kediaman Pengasuh Pesantren. Sekitar satu jam kemudian, rombongan langsung bertolak pulang. (bib/pri)


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 24 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Whusu Emban Misi Berat di Kejurprov BANYUWANGI - Banyuwangi mengemban tugas berat dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Wushu Sanda Jawa Timur tahun 2014. Sebagai tuan rumah, Kota Gandrung dituntut untuk bisa unjuk gigi dan bisa menjadi juara umum dalam ajang yang dipusatkan di hall STIKES Banyuwangi mulai pagi ini. Misi untuk menyabet juara masih terbuka. Namun demikian, kontingen Banyuwangi tidak tampil penuh dalam ajang yang bergulir selama dua hari itu. Sebab, tim wushu Banyuwangi tidak komplet dan minus dua atlet dalam ajang tersebut. Sebagai catatan, tim wushu Banyuwangi hanya menerjunkan 11 atlet. Rinciannya, 7 atlet putra dan 4 atlet putri. Tujuh kelas dipertandingkan di nomor putra dan enam kelas di nomor putri. Dengan data tersebut, atlet putri kekurangan dua atlet. Bahkan, semua atlet Banyuwangi tidak serta merta membela tuan rumah. Sebab, sebagian atlet bertarung mewakili Pengprov Wushu Jatim. Setidaknya ada

ALI NURFATONI/RABA

SIAP BERTARUNG: Para atlet wushu sedang menunggu technical meeting di teras hall STIKES Banyuwangi kemarin.

dua atlet putra dan satu atlet putri yang terpaksa memperkuat Jawa Timur karena kualitas. Sementara itu, ajang tersebut diikuti 95 atlet yang tersebar dari 15 kabupaten dan kota. Karena itulah, persaingan antar atlet bakal berlangsung sengit. Tentu saja, setiap kontingen bakal mengeluarkan kemampuan terbaik untuk bisa mencapai hasil manis. Ketua Wushu Indonesia (WI) Banyuwangi, Suhadak mengungkapkan, tim wushu Banyuwangi

siap menghadapi persaingan dalam ajang tersebut. Sebagai tuan rumah, timnya memiliki spirit ganda. ‘’Insyaallah kami bisa berjaya,’’ tegasnya kemarin. Dia mengakui, persaingan memang akan berlangsung sangat ketat. Dia mengulas beberapa daerah menjadi unggulan untuk menjadi juara umum. ‘’Surabaya unggulan. Tapi, kami juga masuk nominasi,’’ pungkas Suhadak ditemui di sela-sela persiapan technical meeting kemarin (23/10). (ton/c1/als)

32 Tim Ikuti Turnamen U-12

ALI NURFATONI/RABA

PULANG CEPAT: Kota Blitar (merah) harus mengakui keunggulan Kabupaten Kediri (putih) dalam laga yang digelar di Lapangan Futsal Banyuwangi kemarin (23/10). Atas hasil itu, Kota Blitar harus angkat koper setelah kalah dua kali.

Juara Bertahan Tebar BANYUWANGI - Juara bertahan Kabupaten Sidoarjo mulai menebar ancaman dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Futsal Jawa Timur. Menyusul kemenangan mereka saat membantai Kabupaten Pacitan dengan skor telak 16-0 pada partai perdana. di Lapangan Futsal Banyuwangi kemarin (23/10). Hasil tersebut membuat juara bertahan memuncaki klasemen grup C. Sebaliknya, Kabupaten Pacitan berada di posisi juru kunci dengan poin nol. Satu tim lain, Kabupaten Gresik berada

di posisi runner up. Posisi tersebut diprediksi tidak akan berubah. Apalagi, Kabupaten Gresik langsung meladeni Kabupaten Pacitan. Hingga tadi malam, pertandingan kedua tim masih berlangsung. Sehingga, jika Kabupaten Gresik menang, maka mereka bakal habis-habisan saat bersua dengan Kabupaten Sidoarjo. Pada pertandingan lain, Kabupaten Blitar berhasil memenangkan derby melawan Kota Blitar di grup B. Laga dengan penuh tensi panas tersebut ber-

akhir dengan kemenangan Kabupaten Blitar dengan skor akhir 9-2. Atas hasil tersebut, Kabupaten Blitar berada di puncak klasemen grup B. Sedangkan, Kota Blitar berada di posisi juri kunci. Bahkan, Kota Blitar akhirnya harus angkat kaki lebih cepat. Hal itu menyusul kekalahan kedua saat bersua dengan Kabupaten Kediri kemarin sore dengan skor akhir 7-3. Melihat data tersebut, maka pertemuan Kabupaten Blitar dengan Kabupaten Kediri diprediksi bakal penuh tensi tinggi.

Sebab, kedua tim sama-sama memiliki peluang untuk lolos. Jika seri, maka Kabupaten Blitar melenggang lolos sebagai juara grup karena menang selisih gol. Duel tersebut akan tersaji pada sore ini. Sementara itu, ajang tersebut terus dipertandingkan setiap hari. Sesuai jadwal, pertandingan digeber 3 kali partai setiap hari. Kick off partai pertama digelar pada pukul 15.30. Pertandingan final akan digelar pada Minggu mendatang. (ton/c1/als)

BANYUWANGI – Turnamen sepak bola Festival Anak U-12 mulai digeber pada pagi ini (24/10). Dalam ajang tersebut, sebanyak 32 tim akhirnya resmi bakal bersaing dalam perhelatan yang dipusatkan di Lapangan Sukomaju, Kecamatan Srono, itu. Sebagaimana diketahui, setiap tim bakal diisi 9 pemain. Durasi waktu dalam setiap partai adalah 2 x 20 menit. Berdasar ketentuan panitia, jumlah tim yang mengikuti minimal 32 tim. Ajang tersebut akan digelar secara maraton dan berakhir pada Minggu (26/10) nanti. Para kontestan tersebut tersebar dari tim lokal Banyuwangi maupun luar daerah meliputi Jawa dan Bali. Para peserta itu, antara lain Damar Sakti Bali, Gissi Sakti Bali, Bali United, Guntur Bali, TAP Tulung Agung, dan Suryanaga Surabaya. Selain itu, Jember Putra dan Balung Jaya menjadi kontestan akhir tim asal luar daerah. Sedangkan tim lokal Banyuwangi yang berkiprah antara lain, Putra Arsuma Sukomaju, Porwing, Batra, Minakjinggo, Persimaro, PSGS, Persija Jajag, dan Persilung. ‘’Pertandingan akan dimulai besok pagi mulai jam 07.00,’’ ujar panitia pelaksana, Budi Hartono kemarin (23/10). Dia menjelaskan, ajang tersebut

dalam rangka untuk pembinaan anak usia dini. Sehingga, ke depan prestasi sepak bola khususnya di Banyuwangi semakin meningkat. ‘’Persaingan bakal kompetitif. Nanti diprediksi, pertandingan akan seru,’’ katanya. Agenda tersebut merupakan program Asosiasi PSSI Kabupa-

ten (Asskab) Banyuwangi. Dalam ajang tersebut, Asskab akan memberikan dana pembinaan senilai total Rp 10 juta. ‘’ini kesempatan bagi anak-anak Banyuwangi untuk mengasah kemampuan terbaik. Apalagi, tim lawan banyak dari luar daerah,’’ tandasnya. (ton/als)


Jawa Pos

Jumat 24 Oktober 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

39

S A M B U N G A N

Posisi Mobil Berbalik 180 Derajat ■ NGEBUT,...

Sambungan dari Hal 29

Diperoleh keterangan, awalnya Jazz bernopol P 1143 VK tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah utara ke selatan. Mobil mendadak hilang kendali tepat di depan kantor Pos Ketapang. Seketika itu mobil tersebut langsung menabrak pohon angsana yang

berdiri di pinggir jalan. ”Setelah menikung tajam dari arah utara, Honda Jazz tersebut oleng dan menabrak pohon tepat di depan kantor Pos Ketapang,” terang Kanitlaka Polres Banyuwangi, Iptu Soemono. Korban tewas bernama Joko, 30, warga Krajan RT02/RW09, Dusun Tangkis, Kecamatan Wongsorejo. Saat kejadian, Joko diduga tengah

tidur. Dia duduk di jok depan, sebelah kiri sopir. ”Joko meninggal di tempat kejadian perkara. Korban meninggal dalam kondisi tertidur saat kecelakaan berlangsung,” imbuh Soemono. Sementara itu, korban luka parah adalah Rofik, 20, sopir Honda Jazz; Nurul Hidayat, 20, penumpang belakang, dan Aleksandra, 20, penumpang belakang. Tiga orang

tersebut tercatat sebagai warga Krajan RT02/RW09, Dusun Tangkis, Kecamatan Wongsorejo. ”Mobil itu disopiri Rofik. Dia mengalami patah tulang tangan kanan. Aleksandra patah tulang bahu kanan. Nurul Hidayat patah tulang kaki kanan. Korban meninggal, Joko, duduk di samping sopir. Dia mengalami luka di kepala,” ungkap Soemono.

FKC Cabut Pernyataan Mosi Tidak Percaya ■ NURMANSYAH...

Sambungan dari Hal 29

Dia mengklaim dirinya tidak terlibat korupsi dan sudah menjalankan roda organisasi sesuai AD/ART. Namun, gelombang besar tampaknya membuat dia berpikir ulang dan akhirnya memutuskan mundur sebelum masa jabatan habis. Keputusan mundur atas jabatan ketua umum KONI itu tertuang dalam surat pernyataan yang diteken 22 Oktober 2014. Dalam surat pernyataan itu disebutkan bahwa warga Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, itu mengundurkan diri dengan alasan kesibukannya sebagai anggota Polri yang berdinas di Polres Banyuwangi.

Surat pernyataan tersebut diberikan kepada Ketua Harian KONI Banyuwangi, Ayub Hidayat, pada Rabu malam (22/10). Penyerahan surat itu disaksikan tiga pengurus lain, yaitu Bambang Wahyudi, Awiyono, dan Bonavita Budi Wijayanto. Meski pengunduran diri tersebut tidak lepas dari tekanan mayoritas cabor, tapi Nurmansyah menegaskan dalam suratnya bahwa dirinya mundur tanpa paksaan. Selain tanpa paksaan, keputusan mundur tersebut juga tanpa tekanan dari pihak mana pun. Nurmansyah menyadari keputusannya itu menyebabkan kursi ketua umum KONI Banyuwangi kosong. Oleh sebab itu, dia menunjuk Ketua Harian KONI Ayub

Hidayat sebagai ketua pelaksana tugas (Plt) agar roda organisasi tetap berjalan dengan lancar. Jabatan tersebut diemban Ayub hingga ketua umum baru terpilih. Kemarin surat pernyataan tersebut berada di tangan Sekretaris Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi. Berkaitan dengan surat pernyataan mundur tersebut, KONI Banyuwangi akan segera mengirim surat tersebut kepada KONI Jawa Timur. ‘’Segera kita kirim. Malam nanti (tadi malam, Red) kita berangkat ke Surabaya,’’ tegas Bambang Wahyudi. Menyusul keputusan mundur itu, lanjut Bambang, kalangan Forum Ketua Cabor (FKC) akan bereaksi cepat. FKC akan mencabut surat pernyataan mosi tidak percaya

yang sudah dikirim kepada KONI Jawa Timur. ‘’Secara otomatis, surat mosi tidak percaya itu dicabut,” paparnya. Setelah surat dikirim ke KONI Jawa Timur, ulas Bambang, KONI Banyuwangi tinggal menunggu perintah melaksanakan musyawarah olahraga kabupaten luar biasa (musorkablub) untuk memilih ketua baru. ‘’Mengenai waktunya, kita menunggu info dari KONI Jatim,’’ tandas pengawas PDAM Banyuwangi itu. Sayang, Nurmansyah belum bisa dikonfirmasi terkait keputusan tersebut. Hingga kemarin, dia tidak bisa dihubungi. Pesan singkat (SMS) yang dikirim wartawan koran ini juga tidak dibalas hingga berita ini ditulis. (ton/c1/aif)

Kostum Dikoreksi Langsung Budayawan ■ PESERTA...

Sambungan dari Hal 29

Sebelumnya, peserta telah mengikuti workshop di BPPP Bangsring, Wongsorejo, 17 sampai 30 September 2014 lalu. Sejak pukul 08.00, seluruh peserta mulai BEC cilik, peserta sub tema Seblang Olehsari, Seblang Bakungan, Poro Bungkil, hingga pemenang BEC 2013, mempresentasikan kostum tahap pertama secara bergantian hingga pukul 14.00. Presentasi dilaksanakan agar kostum yang dibuat para peserta itu sesuai tema yang mereka usung. ”Mudah-mudahan sesuai kriteria,” ujar Nanda Zaini, 17, salah satu peserta, di sela-sela presentasi kostum kemarin. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyu-

wangi, M. Yanuar Bramuda, melalui Kabid Pemasaran Endro Rahardjo mengatakan, presentasi kostum tersebut dikoreksi langsung para budayawan Banyuwangi. ”Dari unsur budayawan adalah Pak Andang, Hasnan Singodimayan, Fatah Yasin, dan Sayun. Dari unsur fashion ada Ibu Tanti. Dari unsur artistik ada A. Rahmatullah dan pelukis ternama Banyuwangi, S. Yadi K.,” ujar Endro kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Endro menambahkan, kostum yang dipresentasikan seluruh peserta BEC masih belum selesai 100 persen. Dengan presentasi itu diharapkan seluruh kostum para peserta sesuai tema yang mereka usung. ”Pada presentasi tahap pertama ini, kostum mereka baru selesai 60 persen. Setelah mengikuti presentasi ini saya harap

peserta menerima segala kritik dari tim yang menilai dan segera mengubah sesuai yang disampaikan tim koreksi,” jelas Endro. Sementara itu, pelukis Banyuwangi S. Yadi K. selaku seniman yang mengoreksi kostum para peserta BEC mengingatkan agar seluruh peserta tidak keluar dari tema yang mereka usung. ”Penjiwaan peserta tentang Seblang masih perlu ditingkatkan. Konsep asli Seblang juga harus diperhatikan. Dikreasi boleh, tapi jangan lepas terlalu jauh dari Seblang aslinya,” ujar pelukis berambut gondrong tersebut. Hal senada juga dikatakan fotografer kenamaan Banyuwangi, A. Rahmatulloh. Kostum peserta BEC tidak boleh terlalu melenceng dari kostum Seblang yang asli. ”Dilihat dari sisi fotografi tidak ada masalah, karena paduan warnanya banyak.

Harapan saya, kostum BEC 2014 tidak terlalu melenceng dari nilai luhur Seblang aslinya,” terang pria yang akrab disapa Kang John tersebut. Sekadar tahu, setelah melalui presentasi tahap pertama, para peserta akan mengikuti latihan koreografi pada 23, 29, 30 Oktober dan dilanjutkan tanggal 4 dan 5 November 2014. Dalam presentasi itu, para peserta akan diiringi musik tradisional secara langsung. Tanggal 12 November 2014 para peserta mengikuti presentasi tahap kedua. Dalam presentasi kedua tersebut akan dilakukan geladi kotor dan penilaian kostum. ”Saya harap, setelah presentasi tahap pertama, para peserta memanfaatkan waktu untuk membetulkan kostum sebelum presentasi kostum tahap kedua dilaksanakan,” terang Endro Rahardjo. (tfs/c1/aif)

Peserta Lomba Dapat Kaus Cantik ■ HARI...

Sambungan dari Hal 29

”Besok (hari ini) terakhir pengumpulan hasil foto peserta,” ujar panitia lomba foto dari Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Donny Arsilo Sofyan, kemarin. Di hari terakhir, panitia memberikan waktu tambahan pengumpulan hasil karya para peserta lomba. ”Karena besok (hari ini) hari terakhir pengumpulan foto. Kita menerima peserta yang hendak mengumpulkan hasil karyanya sampai pukul 18.00 petang di Kantor Dinas PU Pengairan Banyuwangi,” jelas Donny.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, peserta yang mengumpulkan hasil karyanya lebih banyak dibandingkan pada pengumpulan foto hari pertama. Para peserta silih berganti mengumpulkan foto. Mereka kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum. Para peserta yang telah mengumpulkan hasil karyanya secara otomatis mendapatkan souvenir dari panitia berupa kaus. Sekadar tahu, lomba foto ”Air dan Irigasi” itu diikuti pelajar, mahasiswa, dan umum. Acara itu kerja bareng Dinas PU Pengairan Banyuwangi dan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Mengikuti lomba

foto itu tidak dipungut biaya. Pemenang lomba akan mendapatkan uang pembinaan, piala, dan piagam. ”Kompetisi ini menyediakan hadiah total Rp 35 juta. Juri akan memilih juara 1, 2, 3, dan juara harapan 1 dan 2 di tiap kategori,” ujar panitia lomba foto dari Jawa Pos Radar Banyuwangi, Benny Siswanto. Syaratnya, foto yang dilombakan adalah jepretan sendiri. Objek foto meliputi saluran irigasi, dam, mata air, dan manfaatnya bagi petani di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, foto yang dikumpulkan belum pernah dipublikasikan atau diikutsertakan

dalam kompetisi apa pun. Peserta diperbolehkan mengumpulkan lebih dari satu foto. Peserta wajib menyerahkan CD berisi soft copy dengan format JPEG, dan hard copy berupa foto cetak ukuran 10R/10RS. Di setiap lembar foto wajib dicantumkan lokasi, judul, waktu pengambilan, dan identitas peserta. ”Para peserta wajib mencantumkan identitas tersebut di balik foto yang dikumpulkan. Apabila peserta mengumpulkan lebih dari satu foto, diharapkan dibendel jadi dalam satu tempat demi mempermudah pendataan,” tandas Benny. (tfs/c1/aif)

Jaksa Menuntut 13 Tahun Penjara ■ CABULI...

Sambungan dari Hal 29

Selain pidana penjara, terdakwa juga didenda Rp 60 juta subsider 3 bulan kurungan. Wahyudi dianggap bersalah melanggar Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Menanggapi putusan sepuluh tahun penjara tersebut, dengan mengenakan songkok dan rompi tahanan, Wahyudi masih pikirpikir. Dia belum bisa memutuskan

apakah menerima ataukah menempuh upaya banding atas vonis yang diberikan kepada dirinya. Majelis hakim yang dipimpin Abdul Raschid itu membeberkan sejumlah pertimbangan yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Yang memberatkan, perbuatan cabul itu dilakukan kepada anak kandungnya. Perbuatan terdakwa itu merusak mental korban. Yang meringankan, terdakwa belum pernah dihukum.

Putusan yang diberikan majelis hakim tersebut lebih ringan tiga tahun daripada tuntutan jaksa penuntut umum. Dalam tuntutannya, jaksa Budhi Cahyono menuntut Wahyudi 13 tahun penjara plus denda Rp 60 juta subsider 3 bulan kurungan. “Putusan ini sudah fair. Mungkin terdakwa butuh waktu untuk memikirkan langkah hukum berikutnya,” ujar Tomy Yudianto, penasihat hukum Wahyudi. Aksi pencabulan yang dilakukan

Wahyudi berlangsung April 2014 lalu. Perbuatan bejat terdakwa cukup mulus karena tidak terpantau istrinya. Maklum, sang istri tengah menjadi TKW di luar negeri. Terdakwa mencabuli korban dengan cara memasukkan jarinya ke kemaluan korban. Korban sempat mengalami pendarahan hebat. Nenek korban mengetahui hal itu. Akhirnya, kasus itu dilaporkan ke Polsek Kalibaru guna diproses hukum lebih lanjut. (nic/c1/aif)

Divonis Mengidap Penyakit TBC Usus ■ GELAR...

Sambungan dari Hal 29

Tidak hanya itu, untuk mencukupi kebutuhan hidup selama berada di Surabaya, keluarganya tidak memiliki biaya. Berangkat dari keprihatinan itu, sejumlah orang yang peduli dengan nasib Nasihul melakukan aksi pengumpulan sejuta koin guna membantu pemuda yang sudah tiga tahun perutnya bolong tersebut. Sumantri Rio Utomo, ketua Koordinator Relawan Untag Banyuwangi mengatakan, kegiatan itu murni berangkat dari keprihatinan dan kepedulian. Aksi sosial itu juga mendapatkan dukungan sejumlah mahasiswa. Aksi peduli Nasihul tersebut sudah dilakukan sejak Senin ( 20/10). Para relawan disebar di sejumlah titik. Ada yang ”ngamen” di Simpang Empat Patung Kuda, Karangente. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama lima hari berturutturut guna menggalang dana dari para dermawan yang memiliki kepedulian. Bukan hanya di jalan, aksi sosial itu juga digelar di sejumlah kantor, instansi, dan sekolah.

“Kami akan menggugah kepedulian masyarakat di semua kalangan,” kata Rio. Nantinya, sejuta koin hasil ”ngamen” akan diberikan kepada keluarga Nasidul di Surabaya. Diharapkan, uang itu bisa digunakan demi kesembuhan Nasihul. Para relawan juga telah sepakat tidak menghitung terlebih dulu hasil aksi sejuta koin tersebut. “Aksi yang kami lakukan tidak seberapa, tapi semoga bermanfaat,” harapnya. Apa yang dilakukan para relawan tersebut murni sebagai kepedulian sosial. Kegiatan itu telah mengantongi izin resmi dari kepolisian, dinas pendidikan, dan sekretaris daerah. Sehingga, Rio dan kawan-kawan tidak ingin aksi sosial tersebut dicap sebagai kegiatan yang abal-abal dan merugikan masyarakat. Dalam melakukan aksi penggalangan sejuta koin itu, para relawan dari kalangan mahasiswa tersebut juga mengenakan seragam resmi bertulisan ”Aksi Sosial Sejuta Koin Perut Bolong”. Seragam kaus tersebut dibuatkan Lilik Yuliati, salah seorang dermawan yang peduli dengan kondisi Nasihul. Secara khusus, Rio berharap Pemkab Banyuwangi mencurahkan keprihatinannya terhadap

nasib Nasihul, tidak hanya diam. “Kami ingin jalan yang kami tempuh berada di rel yang benar agar selama melakukan aksi penggalangan dana tidak ada kendala,” harap Rio. Sekadar tahu, sejak tahun 2011 Nasihul yang merupakan lulusan Madrasah Aliah Blokagung, Kecamatan Tegalsari, itu mendadak lemas. Nasidul harus dirawat intensif di Rumah Sakit Islam Fatimah. Makanan yang sudah ditelan selalu dimuntahkan kembali. Pihak keluarga menyetujui dilakukan operasi. Pasca melakoni operasi, Nasihul baru diketahui mengidap penyakit TBC usus. Lima hari pulang dari rumah sakit, luka jahitan bekas operasi di perutnya mengeluarkan cairan kekuningkuningan. Pihak keluarga membawa Nasihul kembali ke RSI Fatimah untuk kontrol. Setelah diperiksa, Nasihul kembali harus dirawat inap selama satu bulan. Karena tidak punya biaya rawat inap, pihak keluarga membawanya pulang. Sejak tahun 2011 itu Nasihul dirawat di rumah neneknya, Hj. Hotijah, dibantu H. Abdul Latif dan beberapa kerabat lain. Kondisi perutnya masih bolong. (c1/aif)

Kecelakaan di tengah malam itu menyebabkan warga sekitar terkejut. Alwi, 23, salah satu warga Desa Ketapang, mengaku kaget dengan peristiwa kecelakaan di depan kantor Pos Ketapang tersebut. Kata Alwi, benturan mobil dan pohon itu terdengar sangat keras. Keterangan yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, mobil yang melaju dari arah utara tiba-tiba oleng lalu menabrak pohon sangat keras. Setelah tabrakan, posisi mobil menghadap ke utara lagi. ”Korban yang meninggal me-

ngeluarkan darah dari hidung, telinga, dan mulut. Warga langsung menolong, kemudian polisi datang. Semua korban langsung dibawa ke rumah sakit,” tutur Alwi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi sesaat setelah kejadian. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, akibat kecelakaan tersebut, bagian kanan depan Jazz warna merah itu ringsek. Kaca mobil bagian depan juga pecah. Mobil tersebut tidak bisa dikendarai lagi. Malam itu juga warga bahu-membahu mengevakuasi mobil tersebut ke pinggir jalan agar tidak mengganggu

kendaraan yang melintas. Kanitlaka Polres Banyuwangi, Iptu Soemono mengatakan, sesaat setelah kecelakaan, seluruh korban langsung dibawa ke RSUD Blambangan untuk menjalani perawatan intensif. Honda Jazz diamankan di Unit Laka di Jalan Letkol Istiqlah, Banyuwangi. Ditanya apakah sopir mobil dalam keadaan mabuk, Soemono langsung menyanggah. ”Sopirnya tidak ada indikasi mabuk karena tidak ada bau minuman beralkohol dari mulut korban,” tegas mantan Kanitlantas Polsek Genteng itu. (tfs/c1/aif)

Banyuwangi Terus Pacu Pengembangan TIK ■ KEROYOKAN...

Sambungan dari Hal 29

Bupati Anas mengaku, memakai strategi keroyokan untuk membangun infrastruktur. Pasalnya, dana APBD saja jelas tak cukup. Masyarakat, BUMN, dan swasta dilibatkan. “Ada daerah yang jadi basis salah satu BUMN. Tapi jalannya juga jadi akses masyarakat luas. Pemerintah daerah bantu aspalnya saja, material lain dan tenaga kerja disumbang BUMN itu,” kata Anas. Kabag Humas dan Protokol Juang Pribadi merinci, sejak 2010 sampai 2014 telah ada regulasi yang mengatur pemberian hibah aspal kepada kelompok masyarakat. Pada 2010-2011, jumlah bantuan aspal mencapai 21.049 drum. Pada 2012, bantuan sebesar 1.785 drum, 2013 sebesar 443 drum, dan sampai Juni 2014 sebanyak 1.325 drum. “Kelompok masyarakat dipersilakan mengajukan proposal ke Pemkab Banyuwangi. Nanti akan dicek oleh dinas terkait. Jika memang layak, tentu akan disetujui. Bantuan aspal untuk kelompok masyarakat ini bagi jalan-jalan skala tertentu yang relatif tidak panjang,” kata Juang. Jika disetujui, pemerintah daerah akan mengirimkan bantuan aspal dan kelengkapan teknisnya seperti alat-alat. Adapun tenaga kerja diharapkan dari swadaya masyarakat dengan didampingi dinas terkait. “Warga bisa urunan makanan kecil biar guyub dan jadi modal kerekatan sosial,” kata Juang. Adapun untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan dalam skala puluhan kilometer dikelola langsung Pemkab Banyuwangi. Juang merinci, pada 2010 telah dilakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan sepanjang 149,11 kilometer, 2011 sepanjang 222,91 kilometer, dan 2011 sepanjang 250,86 kilometer. Tahun 2013 meningkat lagi menjadi 373,37 kilometer dan tahun ini ditargetkan 425,50 kilometer. Bupati Anas mengakui, ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dituntaskan terkait infrastruktur jalan. Belum semua kebutuhan masyarakat terpenuhi. Apalagi, wilayah Banyuwangi sangat luas. Kabupaten ini adalah kabupaten terluas di Jawa Timur dan salah satu yang terluas di Pulau Jawa. Namun, pembangunan dan pemeliharaan jalan sudah sangat signifikan dalam empat tahun terakhir. “Sebenarnya bisa membangun atau memperbaiki semua jalan di seluruh Banyuwangi. Namun, APBD kan tidak bisa semua untuk jalan. Apa harus menghentikan layanan kesehatan dan pendidikan untuk membangun jalan? Makanya, ini kami lakukan secara bertahap dan terus melibatkan banyak pihak alias keroyokan,” papar Anas. Menurut Juang, kualitas jalan kabupaten terus meningkat. Saat ini panjang jalan dalam kondisi baik sepanjang 1.985 kilometer. Adapun yang kondisi rusak 42,25 kilometer dan rusak berat 20,25 kilometer. Sedangkan yang kualitasnya sedang 115 kilometer. “Yang rusak dan rusak berat akan diprioritaskan sembari tetap melakukan pemeliharaan jalan yang kondisinya

sudah baik,” ujarnya. Soal infrastruktur penunjang jalan seperti lampu penerangan jalan umum (LPJU) pun tak luput dari perhatian. Pada 2011 telah dipasang 3.712 titik LPJU, lalu pada 2012 sebanyak 1.964 titik LPJU, dan 2013 sebanyak 1.650 titik. Sedangkan pada 2014 sejauh ini ada pemasangan di 718 titik. “Ke depan tentu ditingkatkan secara bertahap,” ujar Juang. Tidak hanya infrastruktur jalan yang digarap. Infrastruktur teknologi informasi juga menjadi perhatian pemerintah daerah. M. Yunan Fahmi, seorang wirausahawan internet, mengatakan, dibanding kabupaten lain, infrastruktur internet di Banyuwangi tentu lebih baik. Fasilitas WiFi di sejumlah perkantoran, taman, sekolah, hingga rumah sakit sangat membantu. “Seperti di perpustakaan daerah yang sampai 50 mbps. Saya sering cerita kecepatan upload dan download, temanteman saya di luar kota terkejut melihat speed-nya. Mereka semua iri,” ujar Yunan. Yunan berharap ke depan perlu ditingkatkan. Titik-titik WiFi perlu diperluas. Bahkan, perlu dipasang di perempatan jalan. “Kita kan sudah mulai banyak turis, seharusnya di persimpangan jalan utama perlu dipasang WiFi. Tempat itu kan yang paling banyak dilewati wisatawan. Kalau di sana koneksinya kencang, tentu sangat membantu,” ujarnya. Di Banyuwangi telah dipasang sedikitnya 1.300 titik WiFi. Jumlah pengakses WiFi di Banyuwangi pun tercatat sudah mencapai 164.372 per bulan pada kuartal pertama 2014, meningkat dibanding rata-rata tahun lalu sebesar 97.957 pengguna per bulan. Bupati Anas mengatakan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah infrastruktur vital. “Infrastruktur bukan hanya jalan raya, jembatan, bandara, atau pelabuhan, tapi juga teknologi. Sekarang ini kabel optik sama pentingnya dengan jalan raya beraspal,” kata Anas. Untuk itu, Banyuwangi terus memacu pengembangan TIK. Bahkan, Banyuwangi belum lama ini dipercaya menerima dokumen Rencana Pita Lebar Indonesia (RPI) yang berisi pengembangan internet berkecepatan tinggi di Indonesia. Banyuwangi menyatakan siap dijadikan daerah percontohan yang akan diintervensi dan didampingi pemerintah pusat untuk pengembangan TIK-nya. “Dengan segala keterbatasan, Banyuwangi sudah masuk radar pengembangan broadband nasional. Saya sudah bertemu dengan rekan-rekan di Bappenas, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan operator telekomunikasi. Semua akan terus membantu Banyuwangi,” ujar Anas. Infrastruktur pertanian yang tak kalah penting juga digarap. Di sektor pertanian, sambung Juang, pembangunan sarana irigasi juga dipacu. Pada 2012, telah diperbaiki dan dibangun sarana irigasi sebanyak 508 titik, 2013 sebesar 383 titik, dan tahun ini ditargetkan 495 titik. “Itu terdiri atas dam, tangkis, dan jaringan irigasi baik sekunder maupun tersier,” jelas Juang. (afi-habis).

Tersangka Beraksi di Tempat Lain ■ MOTOR... Sambungan dari Hal 40

Setelah korban lapor polisi, diam-diam tersangka mengambil motor korban yang disembunyikan di rumah kosong tersebut. Motor itu dibawa ke arah barat dengan tujuan Kecamatan Glenmore. Tetapi sial, setiba di wilayah Kecamatan Genteng tersangka terjaring razia Polisi Lalu Lintas (Polantas) Genteng. Saat terjaring razia, tersangka tidak bisa menunjukkan STNK. Oleh

polisi, motornya diamankan dan diberi bukti pelanggaran (tilang). Dari situlah curanmor itu terbongkar. Mendengar tersangka ditilang, anggota Reskrim Polsek Muncar langsung memanggil tersangka untuk dimintai keterangan. Saat menjalani pemeriksaan, awalnya tersangka membantah mencuri motor korban. Tapi setelah menjalani pemeriksaan maraton, akhirnya dia mengakui perbuatannya. “Tersangka mengaku yang mengambil motor korban,” terang kapolsek.

Bukan hanya itu, hasil pengembangan yang dilakukan penyidik, ternyata tersangka bukan sekali itu melakukan pencurian motor. Tersangka pernah melakukan curanmor di beberapa tempat lain. Hasil pengembangan itu, satu unit motor Yamaha Fiz dan sebuah sepeda pancal akhirnya diamankan polisi dari rumah tersangka. “Barang bukti sudah kita amankan, tapi korban hasil pengembangan yang kita lakukan, belum lapor,” ungkapnya. (azi/ c1/abi)

Sayangkan Sikap Kasek yang Menolak Dimutasi BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas langsung angkat bicara terkait sejumlah kepala sekolah yang menolak dimutasi. Menurut Anas, Dinas Pendidikan akan segera mengambil langkah terkait persoalan tersebut. Secara khusus, Anas berpesan agar di kemudian hari tidak ada lagi persoalan yang sama, baik di tingkat guru SD, SMP, maupun SMA. “Saya berharap profesi guru itu tidak dihayati sebagai sebuah pekerjaan, tapi sebuah pengabdian demi kelangsungan bangsa ini,” tutur Anas kepada sejumlah kepala SKPD dan kepala sekolah di halaman belakang pendapa kabupaten kemarin (23/10). Anas meminta Dinas Pendidikan dalam waktu dekat menjadwal dan mengundanghadirkan kepala sekolah dan guru swasta mulai MTs, Madrasah Aliah, hingga sekolah swasta lain. Selain membahas sejumlah persoalan pendidikan, juga membahas perkembangan remaja di sekolah. Tidak hanya itu, Anas juga memerintahkan camat di seluruh Banyuwangi membuat pertemuan yang melibatkan semua unsur,

termasuk kepala sekolah dan guru. “Camat sebagai penyambung lidah pemerintah kabupaten, jangan sampai ada programprogram yang simpang siur, apalagi tidak sampai ke masyarakat,” terang Anas. Sementara itu, Plt. Dinas Pendidikan, Sulihtiyono, mengaku akan secepatnya menindaklanjuti permintaan bupati tersebut. Terkait penolakan yang dilakukan sejumlah guru PNS, dia sangat menyayangkan sikap tersebut. Mengingat, PNS sudah terikat janji PNS yang salah satu klausulnya, yakni mau ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia. “Ini lho dimutasi masih satu desa, masih mengajukan surat keberatan, saya sendiri heran dan prihatin,” katanya. Sebelum melakukan mutasi, UPTD sudah melakukan beberapa pertimbangan. Sebab, yang bersangkutan, yakni Titik Budiarti dan Amilah, sudah dua periode menjabat sebagai kepala sekolah. Sehingga, keputusan mutasi tersebut bukan seenaknya dan ujug-ujug. Mengirimkan surat keberatan hukumnya memang sah. Namun, sebaiknya sebelum mengirim surat

keberatan tersebut, hendaknya juga dipertimbangkan dengan matang dan sungguh-sungguh. Mengingat, kepala sekolah juga mendapat tunjangan fungsional dan sertifikasi yang nominalnya lebih dari cukup. “Sebaiknya mereka kembali membaca Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010,” sarannya. Diberitakan sebelumnya, mutasi 8 PNS kalangan kepala sekolah dasar di Kecamatan Genteng ditanggapi berat hati. Titik Budiarti, pegawai negeri sipil yang sebelumnya menjabat kepala SDN 4 Kaligondo mengaku keberatan dengan tugas barunya di SDN 6 Kaligondo. Alasannya, selain jaraknya cukup jauh dari rumah, yaitu mencapai tujuh kilo meter, masa baktinya tinggal 11 bulan lagi. Hal serupa juga disampaikan Amilah, kepala SDN 4 Kaligondo yang sebelumnya menjabat kepala SDN 5 Genteng. Dia mengaku terkejut dengan adanya surat mutasi itu. Selain merasa tidak menerima sosialisasi terlebih dahulu, jarak sekolah baru dengan sekolah lama cukup jauh. Faktor fisik juga menjadi alasan dirinya berat meninggalkan sekolah lama. (ddy/c1/aif)


RADAR GENTENG

40

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 24 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Perumahan Permata Banyuwangi

Konsep Minimalis Modern dan Fasilitas Terlengkap Harga Naik 10 Persen Mulai 20 Oktober BANYUWANGI – Perumahan yang menawarkan hunian minimalis modern kini hadir di Banyuwangi. Dengan mengikuti tren arsitektur bangunan masa depan, Perumahan Permata Banyuwangi layak menjadi pilihan terbaik untuk berinvestasi. Permata Banyuwangi merupakan perumahan baru yang mengintegrasikan antara keamanan dan kenyamanan bagi penghuninya. Lokasi strategis juga menjadi salah satu nilai lebih dari perumahan yang terletak di kawasan Sukowidi ini. Terletak di pinggir jalan nasional, tepatnya di jl Yos Sudarso Banyuwangi. Kita hanya butuh waktu lima menit untuk ke pusat kota, sepuluh menit jika kita ingin ke Pelabuhan Ketapang. Selain itu, Perumahan Permata Banyuwangi

dibangun menggunakan bata ringan yang mempunyai banyak kelebihan dibanding bata merah biasa. Selain kokoh, bata ringan memang lagi ngetren dipakai untuk membangun perumahan di kota-kota besar. Berbagai fasilitas pendukung juga disiapkan oleh perumahan Permata Banyuwangi, seperti pagar belakang, pagar samping, wastafel, taman, dan carport sudah berpaving. Anda juga tak perlu khawatir jika musim hujan tiba, dengan kontur tanah yang tinggi, Perumahan Permata Banyuwangi akan menjadi kawasan perumahan bebas banjir. Tunggu apa lagi, segera datang ke kantor pemasaran Perumahan Permata Banyuwangi di Jl Yos Sudarso Sukowidi Telp 085258112117, 082234115746, 081249992838, 085230728985, 085232710467. Ayo pesan sekarang juga, unit terbatas.

Motor Teman Disikat

Rayakan Tumbuk, Lomba Layangan

MUNCAR - Kelakuan Andika Arif Bahari, 18, asal Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, ini sudah keterlaluan. Motor milik Lutfi Hariyanto, 18, tetangga yang juga teman dekatnya, disikat. Atas ulahnya itu, pelaku dijebloskan ke ruang tahanan Polsek Muncar. Dugaan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang dilakukan Andika itu bermula saat tersangka bersama korban tidur bareng di teras rumah tetangganya. Saat itu korban membawa motor Honda Beat bernomor polisi P 3911 VW. “Saat tidur di teras, kunci motor ditaruh di teras,” terang Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini. Pada tengah malam, Andika bangun dan mengambil kunci motor. Selanjutnya, membawa motor Honda Beat milik korban itu ke salah satu rumah kosong di kampungnya. “Usai menyimpan motor di rumah kosong, tersangka kembali tidur di dekat korban,” katanya. Korban baru tahu motornya hilang pada pagi hari. Saat bangun, motor yang ditaruh di dekat teras itu sudah raib. Tersangka yang juga baru bangun pura-pura ikut bingung dan mencari motor. Setelah motornya tidak ditemukan, korban akhirnya lapor Polsek Muncar. Saat laporan, korban menyampaikan bahwa saat kejadian dia tidur bersama tersangka n Baca Motor...Hal 39

TEGALDLIMO - Warga Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, punya tradisi menarik. Setiap musim tumbuk, atau masa perpindahan posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan selatan, mereka menggelar lomba layang-layang. Layang-layang yang digunakan dalam lomba itu berukuran jumbo. Bukan itu saja, layangan itu juga diberi banyak lampu warna-warni, sehingga terlihat indah saat malam hari. Salah satu peserta, Janur, 25, membawa layang-layang dengan tinggi dua meter lebih dan diberi gambar pasangan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Saya beri gambar presiden biar menang,” cetus Janur. Peserta lain, Sukma, 20, asal Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, itu menghiasi layang-layang miliknya dengan gambar Ganesha. Selain itu, juga diberi 220 lampu warna-warni. “Kalau malam pasti bagus,” katanya. Sukma mengaku, pada lomba layanglayang tahun lalu dirinya berhasil menjadi lima terbaik dan mendapat hadiah satu ekor kambing. “Saya yakin tahun ini menang,” ungkapnya.

OPO MANEH

JUMBO: Salah seorang peserta memegang layangan berukuran besar kemarin.

SHULHAN HADI/RABA

Ketua panitia, Sumardi, 48, mengungkapkan, acara yang diselenggarakan setiap musim tumbuk itu diikuti 102 peserta. Terkait seleksi, jelas dia, dilakukan da-

lam waktu tiga hari. Setiap hari 30 peserta diminta menunjukkan aksi layanglayangnya. “Setiap hari kita pilih 15 terbaik untuk babak final,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Desa (Kades)

Kedungasri, Sunaryo, mengungkapkan kegiatan itu sudah menjadi tradisi warga satu dekade terakhir. “Sudah 10 tahun terakhir digelar. Peserta selalu banyak,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

Seharian Bahagiakan Anak Yatim BERPRESTASI: Bupati di dampingi jajaran Forpimda menyerahkan hadiah kepada pemenang festival anak yatim

WUJUD KEPEDULIAN: Bupati , Wabup, dan Sekda bersama ibu memberikan santunan kepada anak yatim di Pendopo Shaba Swagata

BERI SEMANGAT: Bupati Abdullah Azwar Anas meninjau pelaksanaan khitan masal kemarin,

BANYUWANGI –Festival Anak Yatim sukses dilaksanakan, Kamis (23/10). Kegiatan yang berlangsung meriah itu, merupakan rangkaian Banyuwangi Festival yang dipusatkan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Rangkaian kegiatan dalam Festival Anak Yatim dimulai sejak pukul 06.30 dengan diawali kirab anak yatim yang mengikuti khitan masal dengan start dari Gesibu Blambangan menuju Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Peserta khitan masal tersebut berasal dari 24 kecamatan. Setiap kecamatan mengirim dua anak yatim yang dijaring melalui Puskesmas. “ Saya senang bisa di sunat di hadapan bapak bupati,” ujar Hasbi habibi, salah satu peserta khitan asal Rogojampi. Usai melaksanakan salat duhur, ribuan anak yatim dari berbagai kecamatan berkumpul di depan Gesibu Blambangan. Mereka mengikuti kirab kafilah dengan diiringi drum band dan hadrah menuju pendopo kabupaten. Memasuki areal pendopo, seluruh anak yatim diberi balon dan tas berisi makanan ringan, lengkap dengan kupon bermain gratis. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Wabup Yusuf Widiatmoko dan Sekkab, Slamet Karyono, didampingi ibu langsung menjemput ribuan anak yatim di depan pendopo sambil memberi santunan kepada para anak yatim tersebut. Selanjutnya, para anak yatim diajak berdoa bersama. Selain untuk mendoakan keselamatan Banyuwangi, juga mendoakan bangsa dan negara

HUMAS FOR RABA

SEREMONIAL : Bupati Abdullah Azwar Anas memberangkatkan kirab anak yatim di depan Gesibu Blambangan

agar kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) yang baru dilantik Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JokowiJK) dapat memimpin Indonesia lebih baik. Usai disantuni, ribuan anak yatim disenangkan dengan sejumlah jenis permainan yang telah dipersiapkan panitia. Beberapa permainan itu di antaranya, istana balon, trampoline, scooter, play ground, mobil rc, dan photo box. Di akhir acara, ada kuis berhadiah bersama pelawak Bodos cs. “ Seharian penuh dengan anak yatim, mereka kita buat bahagia sebagai bentuk kepedulian sosial,” ujar Anas. (ddy/abi)

MENYENANGKAN: Anak yatim bebas bermain sepuasnya di arena permainan

SEMANGAT: Ribuan anak yatim dari berbagai kecamatan di Kabupaten Banyuwangi mengikuti kirab.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.