JUMAT 19 APRIL
33
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2013
I LOVE BWI
Sudah Terdaftar 4.890 Pendonor BANYUWANGI - Antusias warga Banyuwangi mengikuti aksi kemanusiaan donor darah ternyata cukup besar. Hingga H-5 pelaksanaan Banyuwangi Peduli kemarin, sudah terdaftar 4.890 peserta donor darah. Sedang ju jumlah uang yang ter kumpul untuk santunan terkumpul anak yatim dan bingkisan sembako untuk warga tak mampu sudah terkumpul sebesar Rp 170,2 juta. ‘’Luar biasa partisipasi warga Banyuwangi kalau diajak gotong royong melakukan aksi kemanusiaan. Semoga partisipasi sosial seperti ini bisa terus berlanjut. Sekali lagi terima kasih kepada masyarakat yang telah peduli,” ujar Choiril Ustadi, ketua panitia Banyuwangi Peduli, usai rapat koordinasi dengan panitia kecil kemarin n Baca Sudah...Hal 43
Partisipasi Kemarin Perhutani Bwi Utara 20 pendonor + Rp 2,5 juta Alvian Krisna, GGM Klatak Rp 100 ribu Dispenda 59 pendonor + Rp 15 juta Dinas Pengairan Rp 15 juta Bappeda Rp 500 ribu Puskesmas Kebaman 9 pendonor + Rp 200 ribu Dinas Perikanan Rp 1,2 juta Dinas PU Bina Marga Rp 15 juta Bagian Organisasi Rp 1,5 juta Dinas Kesehatan Rp 3 juta Kecamatan Kalipuro Rp 1,5 juta Bagian Umum Rp 500 ribu Puskesmas Tapanrejo Rp 200 ribu Sekretariat DPRD 30 pendonor Dinas Peternakan 8 pendonor RSUD Blambangan 13 pendonor Disperindagtam 7 pendonor Kecamatan Cluring 121 pendonor Kodim 150 pendonor Dinas Kesehatan 104 pendonor
SIDAK
RAMADA KUSUMA/RaBa
STOK DIKURANGI: Antrean panjang truk yang sedang mengisi bahan bakar solar di SPBU Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro sore kemarin.
Hanya Dijatah 8 Ton Solar
BANYUWANGI - Antrean kendaraan terjadi di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kemarin (18/4). Mereka berpacu membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebelum stok habis. Dalam sepekan terakhir, sejumlah SPBU sering kehabisan solar. Akibatnya, sejumlah truk dan bus harus antre lama di SPBU menunggu solar dikirim Pertamina.
Astaga, Anak SD Tindih Balita Mengaku Sering Nonton Film Porno
SIGIT HARIYADI/RaBa
TIDAK UNTUK MAKANAN: Beberapa bungkus kesumba yang digunakan mewarnai kerupuk diamankan di kantor Disperindagtam Banyuwangi kemarin.
Disperindag Temukan Makanan Berbahaya BANYUWANGI - Peredaran makanan yang berbahaya bagi kesehatan ternyata masih marak di wilayah Banyuwangi. Hal itu terbukti dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan petugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) beberapa hari terakhir. Saat menjalankan sidak di sejumlah kawasan di Bumi Blambanga, petugas Disperindagtam Banyuwangi mendapati kenyataan yang cukup memprihatinkan. Salah satunya, ditemukan kerupuk yang menggunakan bahan pewarna yang seharusnya tidak digunakan sebagai pewarna makanan. Diperoleh keterangan, kerupuk yang menggu nakan bahan pewarna bukan pewarna makanan itu ditemukan di salah satu pasar di wilayah Kecamatan Purwoharjo n Baca Disperindag...Hal 43
KALIBARU - Perilaku anak di bawah umur kian memprihatinkan. Bayangkan saja, seorang siswa kelas lima sekolah dasar (SD) nekat mencabuli bocah berusia 4 tahun. Siswa nakal itu adalah Nagud (nama samaran), 13, warga Desa Tegalharjo, Kecamatan Kalibaru. Korban yang dicabuli adalah Saritem (nama samaran) yang masih tetangga dekat pelaku. Diperoleh keterangan, kejadian yang menyayat hati tersebut berlangsung Kamis lalu (11/4). Saat itu Nagud baru pulang dari sekolah di sebuah SD di Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore. Begitu sampai rumah, dia melihat Saritem bermain di teras rumahnya sendirian. Tanpa pikir panjang, Nagud langsung mengajak korban bermain di dalam kamarnya. Saat di dalam kamar, Nagud meminta Saritem membuka pakaian. Selanjutnya, pelaku menindih korban. Tak lama kemudian, orang tua Saritem datang ke rumah pelaku untuk mencari anaknya. Mendengar suara orang tua Saritem, pelaku dan korban langsung keluar kamar. “Saat itu pelaku langsung lari,” kata Kapolsek Kalibaru AKP Suwanto Bari melalui Kanitreskrim Aiptu Garus Elyas n
Video Porno Rusak Mental Siswa SD Mengenakan seragam sekolah, siang itu Nagud pulang dari tempatnya belajar. Sebelum sampai di rumah, dia melihat Saritem asyik bermain di rumahnya. 1 Tanpa pikir panjang, Nagud langsung mengajak Saritem bermain di kamarnya. Dia meminta Saritem melepas pakaiannya.
2
Layaknya orang dewasa, Nagud pun bermain 3 kuda-kudaan. Perbuatan tak senonoh itu dipergoki orang tua Saritem. Karena ketakutan, Nagud memilih lari.
4
Keesokan harinya, polisi berhasil membawa Nagud ke kantor polisi. Bocah SD itu nekat melakukan perbuatan tak senonoh karena terinspirasi adegan dalam video porno.
5
Baca Astaga...Hal 43
GRAFIS: ZAKARIA/RaBa
habis sebelum waktunya. Dengan jatah 16 ton solar, setiap SPBU bisa melayani konsumen selama 24 jam. Namun, sejak pasokan dikurangi, SPBU hanya bisa melayani konsumen pada siang hari. Akibatnya, pada sore hari truk dan bus berebut mendapatkan solar. “Delapan ton itu hanya untuk melayani siang sampai sore n Baca Hanya...Hal 43
Winasa Minta Hakim Tolak Gugatan Cerai BANYUWANGI - Sidang guga tan cerai mantan bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari terhadap suaminya yang mantan bupati Jembrana, Bali, I Gede Winasa, kembali di gelar di Pengadilan Agama (PA) Banyuwangi kemarin. Di persidangan tersebut, Winasa menolak menceraikan sang istri. Dalam sidang lanjutan dengan agenda jawaban atas gugatan ce rai itu, Winasa menyebut se mua dalil yang digunakan alasan dalam gugatan cerai itu tidak benar. “Dalil-dalil yang dipakai penggugat (Ratna Ani Lestari) dalam pengajuan gugatan cerai ini bertentangan dengan kenyataan,” tegas Winasa melalui pengacaranya, Tomy Yudianto n
DOK. RaBa
Klien kami beberapa bulan terakhir ini memang sudah tidak tidur seranjang” TOMY YUDIANTO
Baca Winasa...Hal 43
Pengacara Winasa
Jamilah Ungguli Suginaryo ROGOJAMPI - Warga Desa/ Kecamatan Rogojampi kemarin memilih kepala desa (kades) baru. Dua kandidat bertarung dalam ajang demokrasi level desa tersebut. Dua calon kepala desa itu adalah Siti Jamilah dan Suginaryo. Dalam penghitungan suara kemarin, Siti Jamilah unggul atas Suginaryo. Berdasar hasil rekapitulasi ak hir, Jamilah meraup 4.089 suara, dan Suginaryo ha nya mampu memperoleh 1.755 suara. Suara tidak sah mencapai 133, sementara hak pilih mencapai 8.260 orang. Tempat Pemungutan Suara (TPS) di-
se bar di masing-masing dusun. Tercatat ada tujuh TPS, ya itu TPS di Dusun Krajan, Rogojampi Utara, Jagalan, Prejengan 1, Prejengan 2, Maduran, dan Lugonto. Sejak awal, ajang pilkades tersebut diprediksi memanas. Karena itu, aparat keamanan dan linmas disiagakan di masingmasing TPS. ‘’Anggota kita yang kita kerahkan di masing-masing TPS berjumlah lima personel. Dua anggota TNI dan linmas juga menjaga di tiap TPS,” ungkap Kapolsek Rogojampi, Kompol Bagio SP, kemarin n Baca Jamilah...Hal 43
Bripda Sugiarto, Penerima Reward Kasus People Smuggling
Endus Keberadaan Imigran saat Menyita Mobil Kiai Kembar Terbongkarnya keberadaan puluhan imigran asal Myanmar di Pondok Pesantren Nahdlatul Qodiri, Dusun Saneposari, Desa Bururejo, Kecamatan Siliragung, berbuah penghargaan kepada anggota polsek setempat. Adalah Bripda Sugiarto yang mendapatkan reward dari Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi. ALI NURFATONI, Siliragung SABTU lalu (13/4) polisi berhasil mengamankan 56 etnis Rohingya di ponpes asuhan Kiai Kembar (KH. Khoirudin dan KH. Nurudin). Pu-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Antrean kendaraan itu hampir terjadi di se tiap SPBU, terutama di Jalur Pantura. Se ring habisnya solar karena Pertamina mengurangi kiriman ke beberapa SPBU. Biasanya, Pertamina mengirim solar 8 hingga 16 ton setiap hari di sejumlah SPBU. Dalam beberapa hari terakhir, Pertamina hanya mengirim delapan ton solar per hari. Akibat pengurangan stok solar itu, solar
luhan imigran ilegal tersebut diciduk di berbagai tempat, mulai asrama hingga kediaman Kiai Kembar. Sembilan orang sempat melarikan diri ketika hendak dijemput polisi. Tindakan tegas polisi mengungkap people smuggling (penyelundupan manusia) mengundang perhatian masyarakat sekitar. Mereka ingin menyaksikan upaya polisi memboyong imigran yang mencari suaka itu. Sebab, masyarakat sekitar tidak mengetahui bahwa ponpes tersebut dijadikan ‘’sarang’’ imigran gelap. Padahal, warga negara asing (WNA) tersebut sudah menginap di ponpes tersebut selama sepekan atau sejak Sabtu malam (6/4). Informasinya, para imigran tersebut datang ke ponpes tersebut diangkut beberapa mobil. Kiai Khoirudin mengklaim bahwa imigran tersebut hanya ingin mengikuti zikir dan doa bersama
Winasa minta hakim tolak gugatan cerai Kalau di sinetron judulnya: Cintaku sampai Medaeng!
Jatah dikurangi, bahan bakar solar sulit didapat Kesempatan SPBU untuk nimbun solar! GALIH COKRO/RaBa
TERIMA PENGHARGAAN: Bripda Sugiarto (kiri) bersama anggota Babinkamtibmas Polsek Siliragung.
yang digelar rutin di Ahad Manis. Bahkan, kiai berambut panjang tersebut baru menyadari adanya imi-
gran tersebut pada keesokan harinya, yakni setelah salat Duhur berjamaah n
Baca Endus...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
34
Jumat 19 April 2013
Melihat Upaya Pemdes Wonosobo Meraih Desa Terbaik
Hibahkan Satu Hektare Tanah untuk Sekolah SRONO - Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, termasuk salah satu nominasi desa terbaik di Banyuwangi pada tahun 2013 ini. Hasil tim penilai lomba yang digagas Pemkab Banyuwangi melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Banyuwangi menyimpulkan, desa yang dipimpin Agus Tarmidi itu masuk dalam enam besar. Kades Agus Tarmidi sudah menyampaikan paparan terkait keunggulan desa di ha-
dapan tim penilai. Sebagai aplikasi, tim penilai juga sudah turun langsung ke desa itu guna mengecek fakta di lapangan. Agus Tarmidi mengungkapkan, ada banyak keunggulan di desanya yang tidak dimiliki desa lain. Misalnya, dalam sektor pendidikan. Secara sukarela, aset milik desa berupa tanah seluas satu hektare (Ha) dan akses jalan untuk dihibahkan ke SMAN ! Srono. Itu sebagai bukti konkrit bahwa pemerintah desa (pemdes) sangat getol dalam dunia pendidikan.
Selain itu, desa itu juga memiliki yayasan yatim paitu An-Nur. Bahkan, yayasan yang belum lama ini dibangun itu berkembang cukup pesat. Kini, sudah ratusan anak yatim piatu diasuh di tempat itu. ’’Total ada 106 anak. Semua kebutuhan dan pendidikan ditanggung yayasan,’’ ungkap Tarmidi bangga. Dalam waktu dekat, yayasan tersebut akan segera memiliki SD, SMP dan SMA. Saat ini dana untuk membuat gedung sekolah itu sudah disiapkan.
DOK/RaBa
Agus Tarmidi
’’Pembangunan gedung sekolah itu berkat kerjasama dengan yayasan dan komunitas muslim Australia,’’ paparnya ditemui di kediamannya kemarin. Kini, Pemdes Wonosobo masih terus berjuang untuk mencari lahan dan perkantoran untuk sekolah tersebut. Sebab, dibutuhkan lahan yang luas agar proses belajar siswa di sekolah lebih nyaman. ’’Kita optimistis bisa melakukan itu,’’ tekad kades yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Kepala
industry itu kian berkembang pesat. Bahkan, hasil buatan warganya itu tembus pasar luar negeri. ’’Sudah lama dikirim ke luar negeri. Banyak yang kagum setelah melihat langsung,’’ ulasnya. Dengan beragam keunggulan itu, Tarmidi optimistis akan meraih predikat nomor satu desa terbaik dengan menyisihkan kandidat desa lain. ’’Kita sudah persiapkan matang sejak awal agar pembangunan dan pemberdayaan masyarakat terus ditingkatkan,’’ tandasnya. (ton/als)
Setahun Ditarget Cetak 120 Pilot
Panggil Tiga Saksi, Siap ke Pontianak BANYUWANGI - Laporan dugaan trafficking dan dipekerjakan di salah satu pabrik tripleks di Sarawak, Malaysia, diseriusi aparat kepolisian. Tiga saksi yang diduga mengetahui kasus itu dimintai keterangan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Banyuwangi kemarin (18/4). Ketiga saksi itu adalah Gufron, 26, Suhartini, 48, dan Hatisah. Ketiganya warga Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Gufron dimintai keterangan polisi karena termasuk salah satu dari 47 TKI yang berhasil kabur dari pabrik tripleks di Sarawak. “Anak Bu Suhartini dan Bu Hatisah masih di Malaysia,” cetus Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Bagus Ikhwan Christian. Kasatreskrim mengaku akan serius menindaklanjuti dugaan trafficking. Sebelum melangkah lebih jauh, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi. “Kalau bahan sudah cukup, kita akan berangkat ke Pontianak (Kalimantan Barat),” katanya. Ditemui di sela-sela pemeriksaan, Gufron mengaku tidak pernah menyangka akan dikirim ke Malaysia. Sebab, saat akan berangkat, dirinya hanya ditawari bekerja di salah satu pabrik tripleks di Pontianak. “Katanya bekerja di Pontianak, tapi sampai ke Malaysia,” cetusnya. Bekerja di Negeri Jiran itu, lanjut dia, ada sedikit pemaksaan. Meski kondisinya sedang tidak sehat, tetap dipaksa bekerja secara full mulai pukul 07.00 hingga pukul 19.00. “Tangan saya pernah sakit tergencet mesin, tapi tetap harus bekerja,” ungkapnya. Menurut Gufron, risiko yang harus ditanggung sangat besar bila tidak mau bekerja. Tiga hari berturut-turut tidak masuk kerja, maka akan dipecat dan dibuang. “Keberadaan kita ilegal. Kalau dipecat, berarti akan dibuang,” bebernya. Suhartini dan Hatisah berharap aparat kepolisian membantu pemulangan anaknya yang masih di Malaysia. “Anak saya bernama Heru Setiawan. Sebenarnya masih kuliah semester VI di Malang,” kata Suhartini kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. (abi/c1/als)
Desa Banyuwangi (Askab) itu. Dari sisi pertanian, kata dia, pemdes terus giat dalam memberikan pembinaan terhadap para petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Selain itu, desa itu juga sudah berhasil mengembangkan komoditi durian montong dengan pupuk organik. ’’Buahnya lebat, rasanya manis, dan dagingnya tebal,’’ paparnya. Di bagian lain, di desa itu juga memiliki home industry pembuatan tralis. Sampai saat ini, home
BANYUWANGI - Sekolah Pilot Negeri Banyuwangi akan diproyeksikan menjadi sekolah pilot modern kelas internasional. Saat ini, sekolah pilot Banyuwangi masih jadi salah satu jurusan di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya. Proyeksi jadi sekolah pilot modern internasional itu disampaikan Kepala Badan Pengembangan SDM Kemenhub RI, Santoso Eddi Wibowo saat me-launching penerbangan perdana atau first flight taruna sekolah pilot kemarin (17/4). “Sekolah akan besar dan kita proyeksikan jadi sekolah pilot internasional,” ungkap Eddi. Pada masa-masa mendatang, ungkap Eddi, sekolah pilot di Banyuwangi tidak hanya akan mencetak pilot-pilot lokal saja. Melainkan calon pilot dari beberapa negara. Dalam beberapa tahun ke depan, kebutuhan pilot akan terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya armada beberapa perusahaan maskapai penerbangan. Di Indonesia saja, ungkap Eddi, kebutuhan pilot dalam satu tahun mencapai 800 orang. Sedangkan untuk dunia, kebutuhan pilot dalam setahun mencapai 1.800 orang. Karena itu, Kemenhub akan
terus menambah pesawat latih taruna penerbang. Selain menambah sekolah pilot, pemerintah juga akan menambah jumlah instruktur penerbangan. “Kalau instrukturnya tidak ditambah, maka sekolahsekolah pilot akan kehabisan instruktur,” katanya. Pada kesempatan itu pula, Eddi menyampaikan pemerintah juga akan melakukan kerja sama dengan beberapa pabrik pesawat terbang untuk mengembangkan sekolah pilot di Indonesia. “Salah satu, kita akan kerja sama dengan Boeing,” sebut Eddi. Sekolah pilot negeri modern ini merupakan salah satu terobosan penting dari Banyuwangi dan semakin melengkapi infrastruktur pendidikan di Banyuwangi setelah penegerian Politeknik Banyuwangi. “Dengan kegigihan pemkab dan dukungan DPRD, kami berhasil meyakinkan pemerintah pusat untuk membangun sekolah pilot negeri kedua di Indonesia dengan mengambil lokasi di Banyuwangi,” kata Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi. Hadirnya sekolah penerbangan negeri ini akan mampu mengharumkan nama Banyuwangi dalam dunia penerbangan nasional maupun interna-
sional. “Ini salah satu ikhtiar kami untuk terus mencari terobosan-terobosan baru guna memajukan Banyuwangi,” katanya. Sejak didirikan pada November 2012, sekolah pilot di Banyuwangi memiliki 12 siswa pada angkatan pertama. Sekolah penerbangan ini merupakan salah satu jurusan ATKP Surabaya dan merupakan sekolah pilot negeri kedua di Indonesia selain sekolah serupa yang sudah ada di Curug, Tangerang, Banten. Kata Anas, pengembangan SDM industri penerbangan, termasuk pilot, harus terus dilakukan untuk menjawab kebutuhan bisnis maskapai yang terus tumbuh tinggi. Seiring dengan menggemuknya bisnis penerbangan, kebutuhan SDM pilot juga meningkat. “Sekolah pilot Banyuwangi ini disiapkan sebagai pilot project untuk pengembangan sekolah pilot modern di Indonesia. Bekerja sama dengan perusahaan penerbangan Boeing, sekolah penerbang ini akan menjadi sekolah pilot internasional,” kata Anas bangga. Saat ini, lanjut Anas, industri penerbangan nasional tengah berada pada momentum emas untuk terus melaju n Baca Setahun...Hal 43
AGUS BAIHAQI/RaBa
SAKSI: Gufron dimintai keterangan di Unit PPA Reskrim Polres Banyuwangi kemarin
Jumlah Warga Miskin Tinggal 163.994 Jiwa
TAMU KITA
TOHA/RaBa
Kandatel Tertarik Pelatihan Jurnalistik BANYUWANGI - Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi mendapat kunjungan istimewa dari PT Telkom Banyuwangi, kemarin (18/4). Rombongan Telkom yang dipimpin Kepala Kantor Daerah Telkom (Kakandatel) Banyuwangi, Putro Dewanto bersama Asisten Manager Customer Care Telkom Banyuwangi, itu diterima Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, A. Choliq Baya. Dalam kunjungannya, Putro Dewanto mengatakan ingin menyosialisasikan Banyuwangi Digital Society (B-Diso) lebih luas kepada masyarakat. Diakui, konsep B-Diso sangat bagus. Namun jika sosialisasi kurang, maka dikhawatirkan masyarakat belum paham. “Insyaallah kami akan terus sosialisasi program B-Diso,” ungkap Putro kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Putro juga tertarik dengan penawaran pelatihan jurnalistik yang ditawarkan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut dia, pelatihan jurnalistik dasar ini sangat penting untuk hubungan kehumasan. “Ke depan kami akan mengundang teman-teman Radar untuk memberikan pelatihan jurnalistik dan teknik fotografi,” pungkasnya. (*)
AGENDA KOTA
Pelatihan Hafal Alquran PESANTREN Pelajar KH Ahmad Dahlan akan menyelenggarakan “Pelatihan Menghafal AlQuran Semudah Tersenyum” dengan metode Kauny Quantum Memory. Sebuah teknik cepat menghafal Alquran dengan mengoptimalkan kemampuan otak kanan. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan Minggu (21/4) pukul 08.00-15.00 WIB di SMKN 1 Glagah Jl. Gembrung Glagah Banyuwangi. (*)
BANYUWANG I - Untuk menekan angka kemiskinan, Pemkab Banyuwangi melakukan revisi indikator kemiskinan. Setelah direvisi, ada 18 indikator kemiskinan. Sebelumnya hanya 15 indikator. Dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 10 Tahun 2008, indikator kemiskinan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan kemiskinan di Banyuwangi ada 15 indikator. Saat ini 15 indikator itu menjadi 18 indikator. Perubahan dan revisi indikator kemiskinan itu diputuskan dalam rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Banyuwangi. Kepala Bappeda, Agus Siswanto mengatakan, pada tahun 2008 indikator keluarga miskin ada beberapa variabel. Beberapa variabel itu antara lain luas lantai bangunan tempat tinggal, jenis lantai tempat tinggal terluas, jenis dinding bangunan tempat tinggal terluas, dan fasilitas tempat buang air besar (MCK). Juga ada variabel ketersediaan sumber air minum, sumber penerangan rumah tangga, jenis bahan bakar untuk memasak sehari-hari, frekuensi makan dalam sehari, dan konsumsi protein. Selain itu, juga variabel kepemilikan sandang, kemampuan akan fasilitas kesehatan, adanya anak usia sekolah SD/ SMP/SMA ke atas dalam rumah tangga, pendapatan per kapita per bulan, pekerjaan, dan kepe-
milikan aset. Mengingat semakin kompleksnya pengukuran tingkat kemiskinan, disepakati jumlah 15 indikator ditambah tiga variabel. Sehingga total menjadi 18 variabel. Tiga variabel tambahan tersebut, status penguasaan bangunan tempat tinggal, perokok (untuk menentukan daya beli keluarga miskin) dan kepemilikan HP. “Kami memandang perlu untuk me-review Perbup Nomor 10 tahun 2008 tentang indikator keluarga miskin untuk disesuaikan dengan kondisi saat ini,”jelas Agus. Agus menegaskan, agar program tersebut bisa terfokus dan tepat sasaran, maka dibutuhkan sinergitas antara semua pemangku kepentingan penanggulangan kemiskinan di Banyuwangi. Selain me-review Perbup nomor 10 tahun 2008, ada dua agenda lain yang dibahas dalam rakor TKPK yang dilangsungkan di aula BAPPEDA tersebut. Yaitu validasi data penduduk miskin berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 dan membahas revisi Perbup nomor 38 tahun 2012 tentang Pedoman Jamkesda dan Pelayanan Kesehatan melalui mekanisme Surat Pernyataan Miskin (SPM). “Jika didasarkan pada data PPLS sebelum tahun 2011, data penduduk miskin ternyata sudah tak valid lagi,” ungkap Kepala BPM & PD, Peni Handayani n Baca Jumlah...Hal 43
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
35
Jumat 19 April 2013
PROBLEM SAMPAH
Hujan Deras, Macet Dua Kilometer
ALI NURFATONI/RaBa
MENUMPUK: Sampah menumpuk di tempat penampungan sementara (TPS) di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.
Muncar Butuh TPA MUNCAR - Problem sampah di Kecamatan Muncar tampaknya belum sepenuhnya teratasi. Meski sudah ada Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di beberapa lokasi, tapi hal itu belum menyelesaikan persoalan. Bayangkan, sejumlah TPS sudah dibangun di beberapa titik. Tetapi, sampah masih dibiarkan menumpuk berhari-hari. Tumpukan sampah tersebut tidak segera diangkut. Kondisi tersebut jelas mengganggu kenyamanan masyarakat. Tumpukan sampah itu banyak dijumpai di sejumlah titik di Kecamatan Muncar, salah satunya di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Kepala Desa Kedungrejo Abdurrakhman mengatakan, masyarakat memang sangat membutuhkan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Hal itu dilakukan agar proses pembuangan sampah segera diatasi. “Masyarakat memang membutuhkan TPA yang tidak jauh dari Muncar,” terangnya. Menurut dia, masyarakat sudah mulai tertib dalam membuang sampah di tempatnya. Akibat sampah tidak segera diangkut itu, masyarakat terganggu. ‘’Mengenai sampah, kita terus mencari solusi,” terangnya. Ketua Siaga Bencana Berbasis Masyarakat Kedungrejo, Ahmad Safroni, sudah menyampaikan hal itu kepada Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi. ‘’Katanya armada untuk mengangkut sampah terbatas,’’ jelas Safroni. Meski begitu, jelas dia, pihaknya akan segera mengangkut sampah di tempat sampah yang dibangun berkat kerja sama dengan Norwegia itu. ‘’Besok akan kita angkut,” janjinya. (ton/c1/aif)
GAMBIRAN - Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sebagian ruas jalan raya Gambiran, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, tergenang. Ketinggian air pun mencapai 30 cm. Luapan sungai Pecari tersebut membuat arus lalu lintas jurusan Banyuwangi -Jember macet sepanjang dua kilometer lebih. Diperoleh keterangan, sungai tersebut meluap akibat gorong-gorong jembatan di Dusun Krajan terlalu kecil hingga tidak mampu menampung debit air saat hujan. Heri, 41, warga setempat mengatakan, hujan kali ini memang cukup deras, sehingga air naik sampai setinggi 30 cm ke jalan. Akibatnya, arus lalu lintas di jalan provinsi itu terhambat, karena kendaraan harus melaju secara bergantian, “Untung masih siang. Warga sekitar langsung keluar membantu mendorong
ABDUL AZIZ/RaBa
BANJIR DADAKAN: Luapan air Sungai Pecari menggenangi jalan raya Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.
kendaraan yang mogok,” kata Heri. Sebenarnya banjir kali ini bukan yang pertama. Sungai Pecari yang melintasi
jalan raya Gambiran tersebut memang kerap meluap, tapi hari ini memang tergolong besar, sehingga banyak motor
yang mogok karena kemasukan air. “Banjir ini bisa sampai Isak tak surut,” ungkap Didik, warga lain. (azi/c1/aif)
Waka ADM Diburu Penambang Usai Sosialisasi Tambang Rakyat PESANGGARAN - Sosialisasi penutupan tambang rakyat di Gunung Lompongan, KRPH Pulau Merah, BKPH Sukamade, tepatnya di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, berlangsung tegang pagi kemarin. Sosialisasi yang dilaksanakan di Taman Kanakkanak (TK) Roworejo itu diikuti sekitar 1.200 penambang tanpa izin (Peti) alias penambang ilegal. Mereka mendengarkan pengarahan Asisten Perhutani (Waka)/ KSKPH Banyuwangi Selatan, Ketut Gede Sukantawiasa, tentang tambang rakyat di Gunung Lompongan. Awalnya, sosialisasi itu berjalan normal. Dialog
ABDUL AZIZ/RaBa
TEGANG: Aparat kepolisian Pesanggaran berusaha meredam emosi para penambang liar.
warga dan Ketut Sukantawiyasa pun berjalan cukup baik. Dalam sosialisasi itu, warga menyampaikan beberapa tuntutan. Warga yang diwakili Sumarno dan Yatno meminta agar Peti
diberi kompensasi lahan untuk melakukan penambangan. Mereka berharap petugas tidak menangkap para penambang. Selain itu, warga juga minta dibimbing dan diberi kemuda-
han mengurus izin usaha pertambangan rakyat. Tuntutan warga tersebut langsung ditanggapi Ketut. Dia berjanji akan membentuk koperasi yang akan menampung Peti, dan akan menyampaikan usul tersebut kepada forum pimpinan daerah (forpimda). Usai berdialog, para petugas dari jajaran Forpimka Pesanggaran dan ribuan warga membubarkan diri. Mereka bermaksud meninggalkan tempat. Namun, entah bagaimana ceritanya, di saat warga dan petugas membubarkan diri itu tiba-tiba Ketut menyampaikan bahwa air raksa yang digunakan Peti bisa merusak hutan. Ucapan Ketut itu rupanya memantik reaksi warga. Secara spontan mereka memprotes ucapan Wakil Ke-
pala Administrator Perhutani Banyuwangi Selatan tersebut. Bahkan, sebagian penambang berusaha mengejarnya. Mereka tak terima dengan ucapan Ketut tersebut. Sebab, pihak Banyuwangi Suksesindo yang kini memegang izin pertambangan di Gunung Tumpang Pitu juga menggunakan air raksa. “Kalau kami ditutup, pengelola tambang (BSI) itu juga harus ditutup,” teriak warga. Semakin lama massa semakin beringas. Mereka berusaha mencari Ketut. Beruntung Ketut berhasil diamankan Kapolsek Pesanggaran, AKP Surpiyadi, dan aparat lain. Lantaran tak berhasil menemukan Ketut, ribuan warga akhirnya ramai-ramai menuju Kantor BSI di Pulau Merah n Baca Waka ADM...Hal 43
Sukidi Resmi Gantikan Bagus Sudarmaja Dilantik Melalui Rapat Paripurna Istimewa BANYUWANGI - Satu kursi kosong di DPRD Banyuwangi sepeninggal Made Bagus Sudarmadja resmi terisi. Posisi yang ditinggalkan anggota legislatif asal Fraksi PDI Perjuangan tersebut kini ditempati oleh Sukidi. Pergantian antar waktu (PAW) dari almarhum Bagus kepada Sukidi dilaksanakan melalui rapat paripurna istimewa di kantor wakil rakyat yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi, kemarin. Ketua DPRD Banyuwangi, Hermanto secara langsung memimpin pengambilan sumpah janji Sukidi sebagai anggota DPRD Banyuwangi tersebut. Tiga wakil ketua DPRD Banyuwangi, yakni Djoni Subagyo, Adil Achmadiono, dan Ruliyono; Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko; ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Syamsul Arifin, dan sejumlah anggota forum pimpinan daerah (forpimda) juga tampak hadir dalam paripurna istimewa kemarin. Sekadar tahu, pada Pemilihan Umum Legislatig (Pileg) 2009 yang lalu, Bagus maju sebagai salah satu caleg PDI Perjuangan dari daerah pemilihan (dapil) IV yang meliputi wilayah Kecamatan Gambiran, Bangorejo, Purwoharjo, Siliragung, Tegalsari, dan Pesanggaran. Kala itu, Sukidi juga ikut bertarung memperebutkan kursi DPRD melalui dapil yang sama. Dapil IV dikenal sebagai lumbung suara PDIP. Melalui daerah tersebut, PDIP berhasil mendudukkan tiga kadernya di DPRD, yakni Hermanto, Sugirah, dan Bagus Sudarmaja. Perolehan suara Sukidi berada di peringkat keempat. Akibatnya, Sukidi gagal melenggang ke kursi DPRD Banyuwangi. Namun belakangan, Bagus meninggal dunia, tepatnya pada 11 oktober 2012. Nama Sukidi pun mencuat ke permukaan sebagai pengganti alm Bagus menyusul keluarnya rekomendasi dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP. Bahkan, melalui surat keputu-
GALIH COKRO/RaBa
PERGANTIAN ANTAR WAKTU: Sukidi (kanan) diambil sumpahnya oleh ketua DPRD Hermanto di kantor DPRD Banyuwangi, kemarin.
san Nomor 171.429/112/011/2013, tanggal 9 April 2013, Gubernur Jawa Timur (Jatim) menetapkan peresmian pemberhentian dengan hormat alm. Bagus dan meresmikan pengangkatan Sukidi sebagai anggota DPRD periode 2009-2014.
Dalam sambutannya, wabup berharap Sukidi bisa menjalankan tugas sebagai wakil rakyat dengan baik. Hal yang sama diutarakan Hermanto. Dikatakan, pihaknya berharap Sukidi bisa menjalankan tugas sebagai wakil rakyat dengan
KOMPAK: Wabup Yusuf Widyatmoko dan pimpinan DPRD saat menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah Sukidi, kemarin.
baik. “Kami berharap Saudara Sukidi bisa menjalankan tugas sebagai wakil rakyat dengan baik,” harapnya. Dikonfirmsi usai pelantikan, Sukidi berjanji akan melaksanakan tugas yang dia pikul sebagai wakil rakyat dengan sebaik-
baiknya. Sukidi mengaku akan mengikuti agenda yang sudah susun lembaga DPRD Banyuwangi dengan baik. “Saya akan menjalankan amanah sebagai wakil rakyat, sesuai apa yang dibutuhkan oleh rakyat,” kata dia. (sgt/adv/aif )
UNDANGAN: Pejabat Pemkab saat menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah Sukidi.
36
Jumat 19 April 2013
PARADE: Penampilan drum band dari 24 MI se-Kabupaten Banyuwangi turut memeriahkan Porseni ke-4 yang berakhir Rabu (17/4) lalu.
TOHA/RaBa
Juara Porseni Wakili Banyuwangi ke Jatim BANYUWANGI - Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Madrasah Ibtidaiyah (MI) ke-4 Banyuwangi berakhir Rabu (17/4) lalu. Even tahunan yang dimulai sejak 15 April itu ditutup Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi, H Santoso, di Aula Depag Banyuwangi. Penutupan Porseni itu juga dibarengi dengan pembagian piala kejuaraan. Dimana, juara umum diraih oleh Kecamatan Rogojampi dengan lima medali emas, tiga medali perak, dan lima perunggu. Ketua panitia Porseni ke-4, Sumarman, S.Ag, M.Pd.I mengucapkan selamat kepada para
pemenang. Dikatakan, dalam kejuaraan ini, khususnya juara satu, harus melengkapi persyaratan paling lambat tanggal 22 april agar bisa mewakili Banyuwangi di ajang Porseni tingkat Jatim. Disebutkan, juara satu lomba kaligrafi putra diraih oleh Moh Irfan Ilhami, sementara putri oleh Siti Robiatul Karimah. Lomba lukis putra diraih Dafa Sandrino, sementara untuk lomba lomba lukis putri disabet Diah Wahyu Arianing Tyas. Di lomba MTQ, Putra diraih Maulid Syarifal Anam dan di kelas MTQ Putri direngkuh Sinta Nur Azizah Zain. Sedangkan
pidato Bahasa Arab juarai pertama Vicy Wahyu Putra Ardila, dan putri diraih Frida Aulia Sari. Untuk lomba pidato Bahasa Indonesia, di kelas putra diraih oleh M. Nala Jauhari Wafa, dan di kelas putri oleh Nudia Isma Annisa. Untuk pidato Bahasa Inggris, juara satu diraih M. Zada Fehri Tazkiya, untuk putri Melani Rahmawati. Lomba puisi diraih Nizzar Noubel Afkarus Salam dan di tingkat kelas putri diraih Viera Salsabiela Rachman. Lomba bulu tangkis Putra diraih Andi Kurnia Hakim, dan putri disabet Inge Yoke Shafira. Sementara, untuk lomba catur
tingkat putra diraih Ach. Salafuddin, sedang putri direngkuh Aimatul Salma Zahro. Sprint (80m) putra diraih Saeful Anam, dan putri disabet Wenny Maulidya Alta Laura. Juara satu lompat jauh putra disabet Anke Januar, dan putri diraih Fitri Ambarwati. Lomba tenis meja tunggal putra dijuarai Ahmad Rizqi Bahtiar, dan putri oleh Fitriyah. Serta lomba tolak peluru putra diraih Abdul Aziz, dan Yuniar Maulidiyah Rosdiana K di kelas putri. “Mereka adalah pemenang lomba juara satu pria serta putri yang berhak mewakili Porseni tingkat Jatim,” ungkap Sumarman. (adv/als)
Tabrak Pohon, Muda-Mudi Tewas SITUBONDO - Kecelakaan tunggal terjadi Rabu malam (17/4) di Jalan Raya Desa Kotakan, Situbondo. Sebuah motor Yamaha Vixion bernopol P 2419 FA menabrak pohon mimbo. Akibatnya, dua pemuda bernama Didik, 25, Warga Desa Lubawang, Kecamatan Besuki, dan Nur Elisa, 20, asal Desa Grujukan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso, tewas seketika di lokasi kejadian. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 22.00 itu bermula saat dua pemuda yang diketahui baru bertunangan itu hendak pulang ke Desa Grujukan. Menggunakan Yamaha Vixion bernopol P 2419 FA, Didik membonceng tunangannya, Elisa, dan melaju dengan kecepatan tinggi dari arah utara ke selatan. Nahas, saat kedua korban melintas di Jalan Desa Kotakan, ada sebuah tikungan. Kondisi jalan di lokasi kejadian tergolong gelap. Karena tidak bisa mengendalikan motor, mereka menabrak pohon mimbo di sisi kiri jalan. Kontan, kedua pengendara motor tersebut terlempar hingga 15 meter. Akibat terbentur pohon, kedua korban sama-sama mengalami patah tulang kaki. Didik diketahui patah tulang kaki kiri, dan sang tunangan mengalami patah tulang kaki kanan. Selain itu, Elisa juga mengalami luka parah di sebagian wajahnya. Kedua korban tewas di lokasi kejadian. Selang beberapa menit kemudian, ada warga yang melintas di tikungan tersebut dan mengabarkan kepada petugas
kepolisian. Begitu polisi mendapat kabar adanya kecelakaan, beberapa petugas langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, sebelum terjadi kecelakaan, laju kendaraan korban memang sangat cepat. “Dari kejauhan sudah keras. Mungkin pas di tikungan itu dia tidak tahu, terus langsung menabrak,” kata Ahmad, warga sekitar. Polisi sempat kesulitan mengungkap identitas korban karena di tubuh korban tidak ditemukan identitas sama sekali. Hanya saja terdapat satu cincin emas di dalam tas cokelat yang diduga kuat adalah cincin tunangan. Sekitar satu jam berada di RSUD Abdoer Rahem, ada beberapa teman korban yang datang melihat. Begitu identitas korban diketahui, pihak keluarga menginginkan jenazah kedua korban segera dipulangkan. Akhirnya, sekitar pukul 00.00 jenazah mereka dipulangkan ke rumah duka di Desa Grujukan, Kecamatan Cerme, Bondowoso, menggunakan dua ambulans. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, kecelakaan tersebut diduga kuat terjadi karena korban tidak mengetahui kondisi jalan yang menikung. Selain itu, di jalan tersebut juga tidak ada lampu penerangan. “Laju kendaraannya sangat cepat dan pengemudinya tidak tahu ada tikungan. Sehingga, korban langsung menabrak pohon,” pungkas Wahyudi. (rri/c1/als)
Lama Menghilang, Kades Bayeman Muncul di Pemkab SITUBONDO - Setelah lama menghilang, Kepala Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa, Yahya Wahyudi, tiba-tiba muncul di Kantor Pemkab Situbondo Rabu (17/4) lalu. Kades yang diduga selingkuh dengan istri perangkatnya itu hadir ke pemkab untuk mengikuti rapat koordinasi bersama Bagian Pemerintahan. Munculnya Kades Bayeman itu menjadi perhatian sejumlah
kades lain. Sebab, sejak kepergok membonceng wanita yang tak lain istri perangkatnya sendiri, Yahya Wahyudi menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Kabag Pemerintahan Pemkab Situbondo, Tulus Priatmaji, membenarkan kedatangan Kades Bayeman tersebut. Menurut Tulus, sampai saat ini Yahya Wahyudi masih resmi menjabat sebagai Kades Bayeman. Terkait usul pemberhentian Yahya
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Kaligung-Rogojampi •
• Rumah Kebalenan •
atas jabatan Kades Bayeman oleh Badan Perwakilan Desa (BPD) setempat, saat ini masih digodok Bupati Dadang Wigiarto. Kata dia, bupati yang akan mengambil keputusan. “Sudah ada di meja bupati. Urusan itu diserahkan kepada bupati langsung,” kata Tulus kepada wartawan kemarin (18/4). Lebih jauh Tulus menjelaskan, rapat koordinasi dengan semua kades se-Situbondo tersebut ber-
BANYUWANGI
• Rumah Banyuwangi •
• Rumah Desa Balak •
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• L300 ‘05 •
• Toyota Innova ‘10 •
Dijual L300 tahun 2005, plat P Banyuwangi, pajak, Kir baru, barang istimewa, harga nego, hubungi: (0333) 393036 / 082140769069
Dijual Kijang Innova tahun 2010 (solar) tipe G silver, harga 225 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi : 082142194111 atau 081335897888.
• Honda Jazz ‘08 •
• Grand Livina ‘07 •
• Daihatsu Terios ‘10 •
Dijual Honda Jazz GE8 1.5.S MT CKD tahun 2008, biru metalik, harga 152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 - 635176, 0811351148
Dijual Nissan Grand Livina X4 MT tahun 2007, abu-abu tua metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 - 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS plues, tahun 2010 silver metalik, harga 145 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 - 635176 , 0811351148
• Mitsubishi Kuda ‘99 •
• Isuzu Panther ‘01 •
• Toyota Kijang LGX ‘04 •
Dijual Mitsubishi Kuda VB5W GLS (solar) tahun 1999, hijau muda metalik, harga 75 juta nego, brang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 - 635176 , 0811351148
Dijual Isuzu Panther TBR 541 LS 25 MT tahun 2001, biru muda metalik, harga 115 juta nego, brang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 - 635176, 0811351148
Dijual Toyota LGX bensin tahun 2004 silver stone harga 132 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 081336666171
• **Arum Regency** •
• Beras Organik •
• Kijang LSX ‘98 •
Sedia beras organik putih, perum PKBR (blkg untag), hrg 15 rb/kg 081336659258.
Djl Kijang LSX ‘98 wrn hijau mtalik trawat baik, milik sndiri hrg 95jt. H. 081234636910.
• Perum Griya Giri Mulya •
Djl rumah lok Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng, L10 x15=150m2, SHM, bs dibeli dg cash atau kredit & jga bsa disewa, hrg nego. Hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
BANYUWANGI
NUR HARIRI/RaBa
BARU TUNANGAN: Dua pemuda yang tewas kecelakaan saat berada di kamar mayat RSUD Abdoer Rahem, Situbondo, kemarin (17/4).
Dijual rumah cantik lokasi strategis Lt / Lb 120/60 hrg pasar 350jt-an dijual 236jt bisa bayar separo sisanya flexibel tanpa bunga & tanpa pajak apapun tidak krasan uang kembali 100%. Hub. 085336885520
Djl cpt Perum Griya Giri Mulya WX-01/WX02 hrg nego. Hub: 085353574360 SHM Dijual rumah di Kaligung Rogojampi, luas 311 m2, hubungi: 081230400909, 087857282008, TP.
tujuan membahas pembentukan BPD. Menurutnya, pada Mei 2013 mendatang, semua desa harus selesai membentuk BPD. Data yang berhasil dikumpulkan, jumlah anggota BPD di setiap desa memang tidak sama. Hal tersebut disesuaikan jumlah penduduk di tiap desa. “Sesuai ketentuan, jumlah anggota BPD minimal lima orang dan maksimal sebelas orang,” pungkas Tulus. (rri/c1/als)
• Peluang Usaha •
• Daihatsu Taft ‘93 •
Ingin punya usaha tanpa ganggu pekerjaan? Modal minimal 10 juta, tidak perlu bayar pegawai, keuntungan pasti 100% dalam 24 bulan. Hubungi: 03337611387
Daihatsu Taft GT/F70 th1993, abu2 metlk, istmw, 63 juta nego. H. 081234590053
• Rajah Kijang Kencono •
• Mitsubishi Kuda ‘00 • Mitsubishi Kuda SP Exced ‘00 biru silv, Ori, N pajak bru d Prob, 93jt nego. 08123481534
Ush rajah Kijang Kencono mdl sdkit Insya Allah hsilny mmuaskan yg pnting ush; 085236824224
BANYUWANGI • Jl. Agus Salim • Dijual ruko 2lt lok. Jl. Agus Salim (blkg Untag) Bwi, hub : Anugerah (0333427190)
BANYUWANGI • Pengasuh Pesantren • Pengasuh Pesantren Nurul Hidayat, Lk2 + 35th, min SMA, llsan Pes/S1 Univ Islam, Jl. Imam Bonjol 35 Bwi 7775555 Segera
Djl rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi, utara pbrik ES, bs dibeli dg cash/kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Djl tanah + bangunan L 4x8=32m2 + 10 x 15 = 150m2, bisa dibeli dgn cash/kredit & juga bs disewa, SHM, Lok Ds Balak, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148
Hotline Iklan : 0333-412224
• Staf Pariwisata & Sopir • BANYUWANGI
Dcr sgr staf prwst opr/rsv fsh B. Ing & sopir prwst/Jeep SIM B1. H. 0361256245
• Kalirejo Permai •
• Marketing •
Jual tanah 192m2, uk 16x12m, nangka 1112, Perum Kalirejo Permai. H: 081553553553
Lowongan Marketing, Pria, min SMA, mempunyai pengalaman Marketing, pekerja keras, mampu kerja ditarget. Lam krm ke: KSU Syirkatul Muamalat Syari’ah, Tegalmojo, Singojuruh, T: 635900
• Adm Keuangan • BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 5108YJ, an. Bambang Sunarto. Bromo 19 Kopen 05/09 Genteng, Gtg Hlg STNK P 3097 YJ, an. Rudi Ambara. Jl Ikan Mungsing No. 30 01/03 Karangrejo
1. Adm Keuangan, pend. min D3 segala jurusan, usia max 28thn, blm menikah, bersedia dtempatkn di sluruh wilayah kerja perusahaan. 2. Satpam, Lk/Pr, pend. min SMA sdrjt, usia max 35thn, bersedia dtempatkn di sluruh wilyah krja. 3. OB, Lk, pend. min SMP/sdrjt, brsedia dtempatkn di sluruh wilayah perusahaan. Kirim lamaran ke PT. DAS, Jl. Boediono No. 42, Bwangi. Telp: 411000
41
OPINI
Jumat 19 April 2013
RAZIA
ABDUL AZIZ/RABA
DIKIRIM KE MALANG: Beberapa orgil yang terjaring razia diangkut truk Satpol PP kemarin.
Satpol PP Jaring 23 Orgil SRONO - Sebanyak 23 orang gila (orgil) dan gelandangan-pengangguran (gepeng) yang biasa berkeliaran di tepi jalan diamankan Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi kemarin siang. Puluhan orgil tersebut dijaring petugas Satpol PP sejak pukul 09.00 hingga pukul 14.00. Razia dimulai dari Rogojampi, Genteng, hingga Srono. Setiap melihat ada orgil dan gepeng melintas di tepi jalan, petugas Satpol PP langsung menjaring dan menaikkan mereka ke atas bak truk milik penegak peraturan daerah itu. Setelah semua terjaring, puluhan orgil dan gepeng tersebut dibawa ke Kantor Satpol PP Banyuwangi. “Mereka kita mandikan di kantor Satpol PP,” kata Kepala Seksi Operasi Satpol PP Banyuwangi, Adian Sinaga, kemarin sore. Adian menuturkan, razia orgil dan gepeng tersebut bekerja sama dengan Dinas Sosial Banyuwangi. “Setelah kita data dan kita mandikan, mereka dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Lawang (Malang),” katanya. (azi/c1/aif)
ROHINGYA
Ujian Nasional yang Sesungguhnya? RADAR JEMBER/JPNN
RIMBUN: Di sinilah lokasi pelarian tiga imigran Rohingya.
Tiga Imigran Kabur JEMBER - Aparat keamanan dan Kantor Imigrasi Jember kecolongan. Tiga orang imigran asal Rohingya, Myanmar, berhasil kabur lokasi penampungan sementara di Hotel Sulawesi, Jalan Letjen Suprapto, Kebonsari, Jember. Ketiganya diduga kabur sekitar pukul 01.30 kemarin (18/4). Ketiga Imigran yang berhasil lolos itu adalah Ashadur, Kamrul, dan Mamun. Ketiganya merupakan imigran dari rombongan imigran gelombang pertama. “Peristiwa terjadi dini hari. Ada tiga orang yang berhasil kabur,” kata Sukri, salah seorang petugas hotel. Menurut Sukir, imigran Rohingya yang berhasil kabur itu sebelumnya berada di kamar nomor 115 yang terletak di lantai 1 bagian belakang yang menghadap ke utara. Kamar nomor 115 itu memang rawan digunakan para imigran untuk kabur. Sebab, setelah menyeberang jalan hotel, langsung bertemu dengan pagar. Ketiga imigran, kata Sukir, berhasil kabur setelah mereteli tiga buah kaca nako kamar. Kaca kamar itu posisinya vertikal hingga hampir menyentuh tanah. Para imigran tersebut, lanjut dia, berhasil membongkar kaca nako karena tidak terdeteksi petugas. Sebab, di depan kaca nako itu ada tanaman rimbun yang menutupinya. ”Mereka lewat nako di balik rimbunan tanaman ini,” ujar Sukir, sembari menunjukkan rerimbunan tanaman yang menutupi jendela kamar nomor 115 itu. (ram/c1/har/jpnn)
MESUM
PUTRA saya Daniel sedang menghadapi ujian nasional yang populer disebut unas. Dia menulis di akun facebooknya, “Unas hanyalah sebuah permainan mewarnai lingkaran kecil”. Banyak temantemannya yang berkomentar; ada yang memaki, ada yang memberi tanda “suka”, dan ada pula yang tertawa. Atas komentar itu, Daniel menjawab, “Hahahaha, unas itu perak bunderiae (hanya membuat lingkaran saja) lulus atau tidak lulus bukan penentu sukses masa depanmu”. Apa yang ditulis dan diungkapkan Daniel rasanya sekadar sindiran atau cuma guyonan yang mengkritik produk pendidikan kita. Tetapi, kalau kita mau jujur, memang ada guyonan yang serius yang sedang terjadi di dunia pendidikan kita ini. Saya pernah menjadi guru sekolah menengah pertama dan guru di sekolah menengah atas selama dua tahun. Selama dua tahun itu pula saya banyak mengkritisi dunia pendidikan. Tidak ada guru seni-budaya yang memang berkompeten di bidangnya. Yang sering ada, guru seni budaya adalah guru matematika yang punya hobi menyanyi atau guru bahasa Indonesia yang suka membaca puisi. Belum lagi masalah penilaian yang harus dimasukkan rapor.
Banyak penilaian mata pelajaran yang hanya diambil dari ranah kognitif, yaitu penilaian berdasar proses berpikir. Seharusnya pelajaran seni dan budaya mengedepankan keterampilan atau ranah psikomotorik. Kenapa saya mengedepankan mata pelajaran seni budaya harus dinilai berdasar keterampilan? Sebab, kesenian dan kebudayaan akan mempengaruhi seluruh proses kehidupan seseorang. Sempat saya ditegur guru bagian kurikulum ketika memberi soal yang menyangkut ide berpikir anak. Pertanyaan saya didasarkan atas anjloknya nilai hampir semua mata pelajaran pada tengah semester. Saya bertanya kepada anak-anak didik saya, kenapa nilainya banyak yang terbakar? Jawabannya sangat mengagetkan. ”Kenapa nilai bahasa daerahmu merah?” saya bertanya kepada Anton. ”Karena pelajaran bahasa daerah tidak penting, Pak,” jawab Anton. Banyak mata pelajaran yang dianggap tidak penting. Itu kesalahan siapa? Saya mencoba menelusuri kenapa anak-anak didik saya suka terbuka saat saya mengajar. ”Siapa yang disalahkan kalau nilai ulangan kalian jelek?” Apakah itu menjadi tanggung jawab siswa saja? Saya katakan “tidak”. Kalau ada nilai merah, maka yang ber-
O l e h
AGUS SUSANTO * salah adalah tiga orang. Pertama anak itu, kedua adalah guru, dan ketiga adalah orang tua anak tersebut. Di dunia nyata, banyak di antara kita yang gagal mengarungi momen. Misalnya ada yang berkata “saya tidak bisa bernyanyi” saat master of ceremony meminta kita menyumbangkan suara emas. Coba direwind jauh ke belakang. Kenapa ada ungkapan “saya tidak bisa bernyanyi”? Itu disebabkan kesalahan guru seni dan budaya di masa sekolah. Nilai yang diberikan selalu merah, dan teman-temannya selalu tertawa saat dia bernyanyi. Puluhan tahun kemudian, “nilai jelek” itu masih tersimpan di dalam memorinya. “Kenapa usaha bapak ibu sekarang sepi dan sepi terus?” Coba di-rewind lagi. Mungkin saat bapak ibu sekolah dulu, nilai pelajaran geografinya merah. Sehingga tidak memiliki kemampuan memilih tempat usaha yang strategis. Lihat toko retail modern yang sedang menjamur saat ini. Rukun iman-nya adalah tiga L, yaitu lokasi, lokasi, dan lokasi. Terbukti mereka berhasil. Tentang pelajaran yang tidak penting tadi, yaitu bahasa
daerah, saya punya pengalaman pribadi yang berhubungan dengan bahasa daerah. Suatu kali saya berkesempatan berkarir di Jakarta menjadi arranger music. Pas break, saya mencari makan malam. Di seberang studio saya bekerja, ada bapak penjual sate madura. Di tulis besar-besar di rombongnya, “Sate Madura”. Saya pun tidak sengaja berbicara menggunakan bahasa Madura. Apa yang terjadi? Bapak penjual sate itu kaget bukan kepalang. Seolah menjadi satu saudara pun terjalin seketika. Bincangbincang menggunakan bahasa Madura, dan endingnya saya mendapat bonus lima tusuk sate. Kalau sudah begini, apa masih kita berkata bahwa bahasa daerah itu tidak penting? Itu cuma sebagian kecil contoh yang dialami kita semua di waktu sekolah hingga setelah lulus. Pendidikan kita selalu menekankan bahwa pelajaran matematika, fisika, kimia, dan bahasa Inggris adalah pelajaran-pelajaran yang kelak membawa kita sukses. Nyatanya, tidak semua demikian. Seorang yang bersekolah kedokteran diharapkan dan dipastikan bisa menjadi seorang dokter. Tetapi, ada yang sangat menggelitik, yaitu seorang guru ekonomi yang sudah paham tentang prinsip-prinsip ekonomi justru kesulitan ekonomi.
Saya tidak menyindir siapa pun dalam tulisan ini. Saya hanya ingin adanya suatu keseimbangan. Pahami secara benar potensi-potensi yang kita miliki. Tutup mata, hirup udara seluas-luasnya, dan cari tahu siapa diri kita sesungguhnya. Jadilah itu! Jadilah diri kita sendiri. Jangan menipu diri sendiri. Kalau posisi kita sekarang tidak cocok dengan kita, pasti banyak hal yang membuat sakit kepala! Kehidupan yang sulit ini akan bertambah sulit ketika kaki kita tidak pas dengan sepatu kita. Kalau kita sudah tahu siapa diri kita sesungguhnya: berapa beban yang bisa kita angkat, berapa lama kita bisa berlari, dan berapa piring yang bisa kita makan, maka hidup kita akan bahagia. Jangan takut dengan target-target yang orang lain paksakan kepada kita. Lakukan saja semampu Anda, maka hasilnya nanti akan ajaib. Sebab, kita melakukannya dengan diri sendiri, bukan dengan pikiran orang lain. Akhir kata, hadapilah unas dengan baik! Tetapi, sadar bahwa ujian nasional yang sesungguhnya selalu kita hadapi setiap hari. Jangan takut, karena unas hanyalah sebuah permainan mewarnai lingkaran kecil. *) Pemerhati sosial dan pendidikan Banyuwangi.
Inilah Budaya Banyuwangi
RADAR JEMBER/JPNN
DIBINA: Petugas memeriksa identitas pasangan mesum.
Garuk 25 Pasangan JEMBER - Petugas Polres Jember menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) di beberapa hotel kelas melati yang ada di Jember, Rabu (17/4) malam. Hasilnya, petugas kepolisian berhasil mengamankan 25 pasangan bukan suami istri. Sekitar pukul 20.00, petugas mendatangi hotel BI. Setiba di hotel kelas melati itu, polisi mengepung sudut-sudut yang ada di Ajung itu. Dalam tempo kurang dari satu jam, petugas berhasil mengamankan 20 pasangan tanpa status perkawinan. Seperti tidak puas dengan hasil operasinya, Kabag Ops Polres Jember Kompol Imam Pauji yang memimpin operasi tersebut mengarahkan anggotanya ke hotel berinisial JI di Sukorambi. Di hotel tersebut terjaring lima pasangan muda-mudi tanpa memiliki ikatan suami istri. Diantara puluhan pasangan bukan suami istri itu, beberapa diantaranya adalah pasangan mahasiswa yang kuliah di perguruan negeri dan swasta ternama di Jember. Bahkan, dalam operasi tersebut petugas juga mendapati seorang gadis di bawah umur. Yang ironis, petugas juga mengamankan seorang nenek yang tertangkap basah dengan pasangannya di dalam kamar hotel. Namun, nenek yang berinisai S tersebut mengelak melakukan hubungan mesum dengan pria tersebut. “Saya tukang pijat, itu adik saya, bukan selingkuhan,” ujarnya. (mg3/jum/ram/har/jpnn)
INI bukan cerita pendek, walau saya akan sedikit bercerita. Rasanya kurang afdol membicarakan budaya Banyuwangi tanpa bumbu kisah. Sudah turun-temurun orang Oseng memeluk budayanya, menyampaikan kreativitasnya dalam bentuk kisah, yakni mendongeng. Diceritakan, misalnya, tentang kesetiaan Sri Tanjung. Kisah Sri Tanjung memiliki banyak versi, tapi intinya satu, yakni tentang sebuah kesetiaan. Sri Tanjung rela mati di tangan suaminya sendiri. Darah Sri Tanjung berbau wangi. Ketika keris Sidopekso menghunjam Sri Tanjung, tiba-tiba alam menjadi wingit, angin diam berembus, tembang pilu mengalun lewat gending-gending melankolis. Kemudian dikisahkan, suasana kraton menjadi sunyi senyap. Putri Sri Tanjung nan cantik jelita mati. Semerbak harum kembang setaman menusuk kesadaran Patih Sidopekso. Kesetiaan adalah nilai, yang akhirnya tak bisa ditebus oleh apa pun. Juga penyesalan Sidopekso yang luar biasa, adalah harga yang harus diterimanya. Tapi tak diceritakan secara detail di situ bagaimana Patih Sidopekso meratapi kesedihannya. Intrik
istana memakan korban anak kandungnya sendiri. Nafsu syahwat dan kuasa selalu jadi pemicu malapetaka. Kelanjutan kisah Sri Tanjung dan Patih Sidopekso itu kemudian dikait-kaitkan dengan nama kota Banyuwangi sekarang ini. Kisah ini akhirnya menjadi ingatan yang paling mendalam. Bicara tentang Banyuwangi tak bisa dilepaskan dengan epik Sri Tanjung. Menurut hemat saya, inilah sebuah kreativitas orang Banyuwangi yang cerdas, memasukkan sebentuk pesan moral pada momen-momen, atau ikon-ikon. Nama Banyuwangi diberi isi dan amanat. Artinya, Banyuwangi tak boleh dibiarkan hampa makna. Celakanya yang mampu menawarkan pesan itu bukan para sejarawan. Sejarah berdirinya kota Banyuwangi tak harus dikaitkan oleh satu versi saja. Sejumlah pihak saling mendesakkan wacana tentang Banyuwangi itu, dan celakanya yang menjadi ingatan publik tentang Banyuwangi adalah banyu (air) yang memang dipercaya berbau wangi itu, yang mengucur dari dalam tubuh Sri Tanjung. Pendapa dan wilayah sekitarnya menjadi titik pusat, menjadi nol kilometer. Tentu
O l e h
FATAH YASIN NOOR * saja ini bukan rancangan Deandles, pembuat jalan Anyer- Panarukan itu. Justru kita menelisiknya dari sejumlah cerita rakyat yang masih hidup sampai sekarang, yang kemudian diceritakan kembali kepada siswa-pelajar oleh guruguru teladan dalam pelajaran muatan lokal. Sri Tanjung sebagai ikon perempuan setia. Sri Tanjung yang tak mempan oleh godaan sang raja yang: walau ganteng dan sangat berkuasa. Inilah saya kira, adalah sebentuk kreativitas lokal yang tak tepermanai. Sebuah kreativitas secara diam-diam diterima khalayak. Pesan moral itu sungguh kuatnya, bahwa pada dasarnya semua perempuan Banyuwangi adalah titisan Sri Tanjung. Kesetiaan adalah harga mati yang tak bisa ditawar. Ia rela mati justru di tangan suaminya yang sangat dicintainya. Dalam pandangan agama, inilah bentuk konkret dari cinta dan kesetiaan. Cinta sejati pastilah rela berkorban. Dan perempuan Banyuwangi sekarang, ehm, banyak yang setia.
Sejarawan ada yang meradang mendengar sejarah kapan berdirinya kota Banyuwangi. Menjadi polemik hebat yang sampai sekarang belum selesai. Sampai-sampai Hasnan Singodimayan nyeletuk: “Seng ono gawe, nggolet gawe, dadi gawe”. (tidak punya kerjaan akhirnya bikin masalah). Terus-menerus mempersoalkan penetapan Hari Jadi Banyuwangi adalah kontraproduktif. Sejarawan menolak riwayat Banyuwangi karena ia tak bisa dipertanggung-jawabkan secara ilmiah. Yang perlu kita ingat, bahwa antara fakta dan fiksi memang beda. Fakta bisa berubah jadi fiksi dan fiksi bisa menjadi faktual. Kearifan lokal yang kita miliki harus dijelaskan dengan cara berpikir lokal juga, yang mengutamakan pengendapan jiwa, tak sekadar berpikir dengan otak kanan. Sementara itu, penjelasan secara ilmiah, entah kenapa, selalu membuat kepala kita pusing. Terus-menerus kita seperti diteror dengan angkaangka dan data. Padahal, data dan angka-angka sering kali luput saat ia harus menjelaskan bagaimana budaya itu berjalan. Mau tak mau akhirnya yang menang adalah mitos.
Taruhlah misal kisah tentang Minakjinggo. Walau kisah itu datang dari musuh Blambangan, toh akhirnya oleh masyarakat Banyuwangi ketokohan Minakjinggo, secara perlahan-lahan, diterima sebagai satria Balambangan yang gagah berani. Mitos buruk Minakjinggo secara kreatif diubah menjadi tokoh yang baik. Dalam pertunjukan Damarulan, janger, dan seni pertunjukan rakyat lain, Minakjinggo diubah karakternya, tidak lagi sebagai penjahat tapi pahlawan yang satria mandraguna. In i l a h y a n g i n g i n s ay a katakan, bahwa budaya adalah budaya dan ilmu sejarah adalah ilmu sejarah. Budaya terkadang tidak bisa dijelaskan dengan angka dan data, karena data dan angka tidak akan mungkin bisa menjelaskan sebuah perjalanan peradaban dan pikiran banyak manusia. Maka buanglah jauhjauh perdebatan itu. Karena kebenaran versi sejarah, ya benar hanya menurut versi sejarah itu sendiri. Dan kebenaran versi mitos juga kebenaran menurut mitos itu sendiri. Tidak lebih. Inilah budaya kita. *) Bendahara Komunitas Watubuncul Banyuwangi.
42
Jumat 19 April 2013
Percasi Seleksi Atlet Catur
Persewangi kembali berlaga di Divisi Utama PSSI. Ayo beri dukungan, kriƟk, dan saran agar Laskar Blambangan mampu meraih prestasi maksimal. Kirim tulisan Anda melalui SMS ke nomor 087857488787. Tulisan dilarang menghujat, menyerang, dan menghina personal.
Dukungan Laros IPNU Persewangi tim sepak bola ku. Persewangi tim kesayanganku. Kami Laros IPNU selalu mendukung MU. 081937675526
Tetap Setia Mendukung Suporter Persewangi begitu setia mendukung dan menemani kemanapun Persewangi berjuang mengharumkan nama Banyuwangi. Semoga Persewangi semakin menjadi yang terbaik Ayu Saskia Rogojampi, 089613478880
Tribun Segera Ditambah Sebaiknya, tribun ditambah. Biar penonton gak numpuk di bawah tribun. Laros Rogojampi, 089606910673
Menuju Kancah Tertinggi I Love Persewangi. Kami Laros X-Lo mendukung penuh perjalananmu menuju kancah tertinggi sepak bola Indonesia. Semangat terus Persewangiku. Rady Mogol Laros X-Lo, 087755518374
Kebanggaan Laros Ayo Persewangi, tunjukkan kamu kebangaan semua Laros Mania. Laros Surya Temuguruh, 081937616083
Pasti Lebih Baik Ayo Persewangi, tunjukkan bakat terpendammu. Ku yakin pada putaran kedua pasti lebih baik. Aldy Pengantigan, 087857460022
Cita-Cita ke ISL Demi Banyuwangi tercinta, ayo Persewangiku bangkitkan semangatmu. Berjuanglah sampai tercapai cita-cita mu7 di laga puncak ISL. Demi nama Banyuwangi tercinta. 081934842678
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
ASAH KEKOMPAKAN: Para pemain Persewangi saling menggendong di sela-sela latihan di Stadion Diponegoro kemarin.
Siap Tampung Pemain IPL Tindak Lanjut Kesepakatan Merger BANYUWANGI - Unifikasi dua Persewangi yang berlaga di kompetisi Divisi Utama Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premiere League (IPL) mendapat respons positif jajaran manajer tim Persewangi ISL. Itulah yang diungkapkan manajer Persewangi ISL, Andik Purwanto. Penyatuan dua kubu itu dapat memperkuat Persewangi dalam mengarungi kompetisi yang akan datang. Sebagai penggagas penyatuan dua kubu Persewangi, Andik menuturkan hal itu bisa menumbuhkan hal posi-
tif. “Saat ini tidak ada kubu-kubuan dan hanya satu Persewangi,” katanya. Terkait kesepakatan masuknya pemain Persewangi yang sebelumnya diproyeksikan tampil di Divisi Utama IPL, Andik tidak mempermasalahkan hal itu. Dia siap menjalankan kesepakatan itu sebagai bagian dari kewajiban. Pemain yang ada di IPL bisa memperkuat Persewangi yang saat ini tengah berkonsentrasi berlaga di putaran kedua Divisi Utama ISL. Hal itu juga dibenarkan Ketua Persewangi ISL, Hari Wijaya. Hari menambahkan, timnya siap menampung pemain yang sebelumnya berlatih di bawah bendera Persewangi IPL. Pengusaha asal Genteng
itu mempersilakan mereka berlatih di Stadion Diponegoro. Hanya saja, karena dengan kuota pemain Persewangi ISL terbatas, maka tidak seluruh pemain bisa direkrut. Jajaran pelatih akan menentukan siapa yang bakal diterima dan siapa yang tidak. “Jadi, silakan datang dan ikuti seleksi. Kami siap menampung, tapi disesuaikan kebutuhan tim,” ujar Hari. Seperti diberitakan kemarin, Persewangi ISL dan Persewangi IP sepakat melebur menjadi satu. Kedua pentolan klub berjuluk Laskar Blambangan, yakni Hari Wijaya dan Nanang Nur Ahmadi, sepakat menjadikan Persewangi hanya satu. (nic/c1/als)
BANYUWANGI - Pengkab Percasi Banyuwangi rupanya mulai setel kenceng menghadapi Porprov Jatim 2013 mendatang. Tekad itu dicanangkan induk olahraga catur di Banyuwangi. Sebelum turun di ajang dua tahunan tersebut, atlet catur Banyuwangi sudah ditunggu kejuaraan catur tingkat provinsi (kejuprov) yang akan digelar Mei mendatang di Pasuruan. Menghadapi even regional tingkat provinsi tersebut, Percasi pun tidak ingin sekadar numpang lewat dalam kejuaraan tersebut. Selain sebagai ajang pemanasan bagi kontingen catur Banyuwangi sebelum diberangkatkan ke Madiun mendatang, even itu juga akan menjadi ajang mempertahankan tradisi mendulang medali dan prestasi di tingkat provinsi. Untuk membentuk tim catur yang tangguh, Percasi berencana menggelar seleksi calon skuad kejurprov. Seleksi dijadwalkan dilaksanakan selama dua hari sejak 19 hingga 20 April di arena tanding klub catur Hari Prajurit Genteng. “Even ini terbuka bagi semua atlet catur di Banyuwangi,” ujar Pebdi Arisdiawan, ketua Percasi Banyuwangi. Pebdi berharap seleksi tersebut bisa menjaring pemain catur Banyuwangi yang tangguh. Mereka yang terjaring dalam seleksi tersebut nanti akan menjalani pemusatan latihan berjenjang. Untuk merangsang animo peserta, Percasi memformat seleksi tersebut seperti kejuaraan pada umumnya. Untuk para juara, kata Pebdi, pihaknya menyediakan trofi dan uang pembinaan. Terkait target, mantan anggota DPRD Banyuwangi itu menegaskan, pihaknya siap berprestasi di kejurprov. “Kita pernah menjadi juara umum. Itu yang ingin kita bawa ke Banyuwangi kembali sekaligus menjadi modal menuju Porprov di Madiun,” tegasnya. (nic/c1/als)
BERITA UTAMA
Jumat 19 April 2013
43
HALAMAN SAMBUNGAN
Ganggu Aktivitas Ekonomi Warga n HANYA... Sambungan dari Hal 33
Malam hari sudah habis,” ungkap Rahmanu, salah seorang pengelola SPBU di Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disprindagtam) Hary Cahyo
Pur no mo mengungkapkan, beberapa pekan ini stok solar un tuk Banyuwangi memang dikurangi. Hanya saja, sampai saat ini pemerintah pusat dan Pertamina belum mem beritahukan secara resmi terkait pengurangan stok itu. Pihaknya sering mendapat ke luhan warga tentang ke-
langkaan solar itu. Pihaknya pun turun ke beberapa SPBU un tuk mengecek stok solar. Ke luhan warga tentang stok solar ternyata benar. Beberapa SPBU sering kehabisan solar karena terjadi pengurangan jatah. “Kita sedang menunggu berapa pengurangan jatah solar di Banyuwangi,” katanya.
Hary berharap Pertamina mem beritahukan hal itu kepada pemerintah daerah. Itu sangat penting agar pe ngurangan jatah itu tidak menimbulkan keresahan. “Kalau solar tersendat, maka aktivitas ekonomi warga yang menggunakan solar juga tersendat,” tandas Hary. (afi/c1/aif)
Sudah Lama Pisah Ranjang n WINASA... Sambungan dari Hal 33
Kepada majelis hakim yang di pimpin Zaenullah, Tomy menyatakan bahwa keluarga kliennya sebenarnya tidak ada masalah. Alasan yang diajukan Ratna karena tidak harmonis itu hanya mengada-ada. “Tidak pernah berselisih atau bertengkar yang sifatnya terusmenerus,” kata Tomy. Saat memberi jawaban atas
gugatan cerai, Tomy mengakui bahwa kliennya dengan istrinya, Ratna Ani Lestari, telah pisah ranjang. Tetapi, itu tidak bisa digunakan sebagai alasan bercerai. “Klien kami beberapa bu lan terakhir ini memang sudah tidak tidur seranjang,” bebernya. Gara-gara berpisah hingga beberapa bulan itu, jelas dia, kliennya tidak bisa me laksanakan kewajibannya sebagai suami. Tetapi, pisah ranjang
ini bukan karena ada masalah da lam keluarganya. “Pisah ranjang karena istrinya itu tersandung masalah pidana,” kata Tomy. Dia menyebut, selama proses persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, kliennya selalu hadir untuk memberikan support. “Setelah kasus yang menimpa penggugat itu diputus, dua minggu sekali klien kami menjenguk di Lapas Me-
daeng,” ujarnya. Berdasar alasan itu, Tomy selaku pengacara Winasa memohon majelis hakim menolak gugatan yang disampaikan Ratna. “Mohon Yang Mulia menolak gugatan cerai ini,” pintanya. Ratna melalui pengacaranya, Lilik Asiyah, berjanji akan menanggapi jawaban dari pengacara tergugat tersebut. Hanya saja, dia minta waktu sepekan untuk menyusun tanggapan tersebut. (abi/c1/aif)
Masyarakat Diimbau Lebih Hati-hati n DISPERINDAG... Sambungan dari Hal 33
Benar, saat petugas mendatangi produsen kerupuk tersebut, didapati belasan bungkus besar pewarna jenis kesumba yang seharusnya tidak di gunakan untuk mewarnai makanan. Kepala Disperindagtam Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, pihaknya langsung menyita 12 bungkus besar kesumba tersebut. “Pihak produsen kerupuk tersebut itu juga langsung kami beri pengarahan agar menggunakan
pewarna ma kanan untuk mewarnai pro duknya. Pihak produsen su dah memahami hal itu dan siap menggunakan pewarna yang semestinya (pewarna ma kanan) untuk mewarnai kerupuk produksinya,” ujarnya kemarin (18/4). Dalam sidak tersebut, petugas juga menemukan beberapa kaleng susu kental manis yang kemasannya penyok. Ironisnya, susu kental manis yang kalengnya penyok itu didapati petugas saat melakukan sidak di toko swalayan di Kecamatan Cluring. “Kaleng penyok bisa merusak kualitas susu. Di-
khawatirkan, susu tersebut terkontaminasi bakteri. Karena itu, empat kaleng susu kental manis yang kemasannya penyok itu juga disita. Pengelola swalayan kita beri arahan agar segera menarik produk yang kemasannya rusak itu,” imbuh Hary. Hary mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat membeli makanan. Apalagi, di pasaran ternyata masih ada makanan yang menggunakan pewarna sin tetis dan makanan yang kemasannya sudah rusak. “Masyarakat harus berhati-hati, termasuk jika membeli ma-
kanan di lingkungan sekolah,” imbaunya. Lebih jauh dikatakan, sidak kali ini digelar dalam rangka melindungi hak-hak konsumen, khususnya dalam menyongsong Hari Konsumen Na sional (HKN) yang jatuh pada 20 April besok. “Hari Konsumen Nasional harus kita jadikan tonggak memenuhi hak-hak konsumen. Jangan memproduksi dan memasarkan segala sesuatu yang dapat mencederai konsumen, misalnya menggunakan bahan baku yang berbahaya terhadap kesehatan,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Dilengkapi Tiga Pesawat Latih n SETAHUN... Sambungan dari Hal 34
Pertumbuhannya mencapai kisaran 15-18 persen per tahun. Tahun lalu, Kementerian Perhubungan memprediksi total penumpang maskapai penerbangan nasional berjadwal mencapai 72.472.054, di mana 63.625.129 penumpang di antaranya merupakan penumpang domestik dan 8.846.925 penumpang internasional. Salah satu hal yang menunjukkan masih besarnya potensi di bisnis penerbangan adalah ma sih banyaknya rute yang belum digarap. Kementerian Perhubungan mencatat, dari
670 rute yang tersedia, baru 250 rute yang diterbangi maskapai. Artinya masih ada 420 rute yang belum diterbangi maskapai nasional. “Sebagai negara kepulauan dengan 17 ribu pulau dan 240 juta jiwa penduduk, Indonesia adalah pasar besar bagi industri penerbangan. Karena itu, pengembangan SDM pilot melalui sekolah pilot di Banyuwangi ini akan sa ngat mendukung terciptanya industri penerbangan nasional yang kompetitif,” ujar Anas. Kepala Sub Bidang Standar disasi Pelatihan Pusat Pe ngembangan SDM Perhubu ngan Udara Curug, Sigit Wijayanto mengatakan, pen-
di rian sekolah pilot negeri Banyuwangi sangat urgen lantaran training area Curug saat ini sudah terbatas dan terkurangi oleh aktivitas bandara Soekarno-Hatta. Banyuwangi dipilih sebagai lokasi sekolah pilot karena dinilai paling feasible dibanding daerah lainnya. Wilayah yang sempat dipertimbangkan adalah Jember dan Bandara Trunojoyo Sumenep. “Obstacles Banyuwangi relatif tidak ada, dataran sekitarnya cukup landai. Training areanya juga masih luas sehingga masih bisa dikembangkan,” urai Sigit. Selain itu, pemerintah daerah yang sangat kooperatif dalam
menindaklanjuti pendirian sekolah tersebut. Sekolah pilot negeri ini akan berdiri di areal di sekitar Bandara Blimbingsari seluas lima hektare. Untuk tahun 2013 ini, lanjut Sigit, anggaran telah disiapkan untuk pembangunan hanggar dan asrama dengan kapasitas 80100 taruna. Selain itu, sekolah ini akan dilengkapi dengan 3 pesawat latih Cesna 175S, melengkapi dua pesawat latih yang telah ada, yakni Socata Tobago Tb 10. Angkatan pertama taruna berjumlah 12 orang dengan 7 instruktur terbang. “Target kami nanti bisa mencetak 120 pilot per tahun. Itu asumsi moderate kami,” ujar Sigit. (afi/c1/als)
Segera Validasi Data Baru n JUMLAH... Sambungan dari Hal 34
Dalam data itu, penduduk yang dulunya terdata sebagai penduduk miskin, sekarang tingkat ekonominya telah membaik, bahkan memiliki mobil juga. Karena itu dia sudah tidak layak menerima program Jamkesda atau mendapatkan pelayanan kesehatan melalui
mekanisme SPM. “Kami akan segera memvalidasi data penduduk miskin tersebut. Paling lambat akhir Mei, semua data SPM harus sudah terkumpul,” katanya. Setiap desa juga di wa jibkan memegang data jumlah warga miskin terbaru untuk sinkronisasi data. Validasi data PPLS, nanti bisa diakses di website TKPK by name by address. Saat ini angka kemiskinan telah
mengalami penurunan. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2008 jumlah penduduk Banyuwangi sebanyak 1.583.918 jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk yang masuk kategori miskin sebanyak 318.133 jiwa, atau 20,09 persen dari jumlah penduduk yang ada. Pada tahun 2009, BPS mencatat jumlah penduduk miskin sebanyak 193.107 jiwa dari jumlah
penduduk sebesar 1.587.403 jiwa atau 12,16 persen. Pada tahun 2010, jumlah penduduk Banyuwangi mencapai 1.556.078 jiwa dan penduduk mis kin mencapai 175,059 jiwa atau 11,25 persen. Pada tahun 2011, jumlah penduduk miskin menyusut jadi 163.994 jiwa atau sebesar 10,48 persen dari jumlah penduduk Banyuwangi yang sebanyak 1.564.833 jiwa. (afi/c1/als)
Janji Bersemangat Jalankan Tugas n ENDUS... Sambungan dari Hal 33
Tetapi, pernyataan itu dirasa janggal. Sebab, polisi menemukan sepuluh perempuan dan sepuluh anak-anak bersembunyi di kediaman kiai tersebut. Sebelum polisi menjemput, wartawan koran ini sudah menemui Kiai Khoirudin di kediamannya. Kala itu, kiai tersebut menyebut ada sekitar 39 orang di ponpes asuhannya. Tetapi, kemudian dia mengatakan cuma hanya ada satu anak dan seorang wanita imigran yang berada di ponpes tersebut. Singkat cerita, kiai tersebut tidak bisa mengelak setelah polisi menggeledah tempat tersebut. Sebab, beberapa perempuan berkerudung dan anak-anak, termasuk balita, ditemukan di beberapa kamar di kediaman Kiai Kembar. Akhirnya, Kiai Kembar me nyerahkan imigran tersebut kepada pihak berwajib. Nah, terbongkarnya kasus people smuggling (penyelundupan ma nusia) tampaknya tidak lepas dari peran Babinkantibmas (Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Polsek Siliargung. Awal mula ditemukannya para imigran
itu tidak lepas dari peran serta anggota Polsek Rogojampi. Kala itu, Bripda Sugiarto di minta mendampingi petugas Polsek Rogojampi dan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tinara Rogojampi yang berencana me lakukan eksekusi mobil milik Kiai Kembar. Mobil tersebut disebut-sebut bermasalah dengan KSP Tinara. Bripda Sugiarto mengisahkan, dirinya datang ke ponpes tersebut tidak sendiri melainkan bersama anggota Polsek Rogojampi dan petugas koperasi. Rencananya, petugas dari polsek itu akan menyita sebuah mobil Nissan Terano warna hitam milik Kiai Kembar. Tiba di ponpes Jumat sore (12/4), Sugiarto berusaha menemui kiai tersebut. Sebelumnya, bapak dua anak itu menanyakan lebih dulu kepada sejumlah orang yang berada di ponpes tersebut. Beberapa pertanyaan yang diajukan Sugiarto tidak mendapatkan jawaban. Beberapa orang yang ditemui suami Sutiharti itu seolaholah tidak mau buka mulut alias membisu. Sugiarto pun mulai curiga ada yang tidak beres terhadap orang-orang tersebut. Kecurigaan itu tidak meleset. Setelah mengorek keterangan dari sejumlah santri, akhirnya Sugiarto menemu-
kan jawaban bahwa orang-orang itu adalah warga Myanmar. “Saya lihat paras wajahnya memang bukan orang sini,” ungkap Sugiarto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Tanpa menunggu lama, dia langsung melaporkan kasus tersebut kepada Kapolsek Siliaragung, AKP Bakin. Kapolsek langsung merespons cepat dan langsung menuju lokasi. ‘’Saat itu juga, saya lapor komandan. Pak Kapolsek langsung datang,” terang polisi kelahiran 1961 itu. Walhasil, para imigran tersebut tidak bisa lolos. Sebab, petugas langsung berjaga-jaga di ponpes itu semalam suntuk. Itu bertujuan agar para imigran gelap tidak bisa melarikan diri, meskipun pada malam itu beberapa orang sudah berusaha melarikan diri. Mengenai reward, Sugiarto mengaku sangat berterima kasih kepada Kapolres Banyuwangi, AKBP Nanang Masbudi. Dia berjanji akan bersemangat dalam menjalankan tugas. ‘’Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolres. Penghargaan ini bisa memacu saya lebih giat dalam bertugas demi ketertiban dan keamanan terutama di desa ini,” kata pria yang berdomilisi di Desa/Kecamatan Siliargung itu. (c1/aif)
Sempat Kabur ke Glenmore n ASTAGA... Sambungan dari Hal 33
Ibu Saritem dan keluarganya akhirnya mengetahui bahwa anaknya telah diperlakukan tak senonoh oleh Nagud. Malam harinya, mereka memutuskan lapor ke Mapolsek Kalibaru. Mendapat laporan tersebut, keesokan paginya polisi langsung
melakukan pencarian. “Besoknya, pelaku kita tangkap di rumahnya. Ternyata semalaman dia berada di rumah saudaranya di Glenmore,” kata Garus. Yang mengejutkan, ke tika dimintai keterangan penyidik, Nagud yang kini sudah mendekam di ruang tahanan Mapolsek Kalibaru itu mengaku melakukan perbuatan tersebut
karena sering menonton film porno. “Ngakunya sering melihat film porno di ru mah nya,” imbuh Garus. Atas perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 81 UndangUndang Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara. (azi/c1/aif)
Dealer Suzuki Sumbang Televisi n SUDAH... Sambungan dari Hal 33
Terkait bantuan yang sudah masuk itu, ujar Ustadi, panitia sudah membuat kalkulasi sementara. Yakni bisa dirupakan santunan untuk 1.150 anak yatim dan 1.450 paket sembako
untuk warga tak mampu. Jumlah santunan dan sembako yang diberikan itu akan terus ber tambah bila sumbangan yang masuk dari para donatur juga bertambah. Selain itu, tambahnya, panitia juga menerima sumbangan dalam bentuk barang untuk door
prize peserta donor darah. Bantuan dalam bentuk barang itu, antara lain dari dealer Suzuki berupa sebuah televisi, sebuah sepeda gunung, 20 helm, dan 20 jaket. Selain itu, Satpol PP juga menyumbang sebuah lemari es dan dua televisi. Sedang BPR Jatim menambah 100 jam dinding. (c1/cho)
Berjalan Sesuai Harapan n JAMILAH... Sambungan dari Hal 33
Menurut dia, pilkades tersebut berjalan sesuai harapan. Sebab, sejak awal hingga usai berjalan lancar dan sukses. ‘’Semua sudah kita antisipasi agar aman,” ujarnya bangga. Dia berhadap agar kedua calon tersebut kembali bergandengan tangan. Hal itu bertujuan menciptakan situasi yang kondusif. ‘’Harapan saya, mari kita bangun secara bersamasama,’’ pintanya. (ton/c1/aif) HAK SUARA: Seorang perempuan ketika akan mencoblos di salah satu TPS di Desa Rogojampi kemarin.
ALI NURFATONI/RaBa
Bubarkan Diri Setelah Diberi Penjelasan n WAKA ADM... Sambungan dari Hal 35
Namun, di sini mereka sama sekali tak ditemui staf BSI. Mereka akhirnya mem bubarkan diri setelah Danramil Pe sanggaran dan Kapolsek
Pesanggaran, AKP Supriyadi, memberikan penjelasan terkait ucapan Ketut tersebut. “Setelah kita beri penjelasan, emosi mereka reda dan akhirnya membubarkan diri,” kata Ka polsek Pesanggaran, AKP Supriyadi.
Supriyadi menjelaskan, sosialisasi tersebut adalah kelanjutan dari kegiatan serupa sebelumnya. Tujuannya, agar penambang emas di Gunung Lompongan melakukan reklamasi sebelum tanggal 25 dan 26 April. (azi/c1/aif)
Korban Murni Bunuh Diri n NENEK... Sambungan dari Hal 44
Guna memeriksa apakah ada indikasi kriminal, pihak kepolisian memeragakan kemungkinan yang terjadi pada saat korban menggantung. Na mun, dari hasil olah TKP
ter sebut, korban dinyatakan murni gantung diri. “Antara kayu dan meja jauh. Jadi, ini murni gantung diri,” kata Ka polsek Kendit, AKP Roby Hartanto. Ditambahkan, di tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda pembunuhan.
Lantaran tidak ditemukan indikasi kriminalitas, jenazah korban akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat. “Tidak ada indikasi kriminalitas. Karena itu, korban langsung dimakamkan oleh warga,” pungkas Roby. (rri/c1/als)
Kondisinya Sebatang Kara n SELAMATAN... Sambungan dari Hal 44
Lebih jauh, ungkap Siti, sehari-hari almarhumah Pujahri bekerja sebagai buruh tani. Terkait makan sehari-hari, Pujahri
baru memasak jika memiliki uang. “Kalau tidak ada uang, warga sini yang membantunya. Kalau dia punya uang, dia masak sendiri,” imbuh Siti. Lantaran kondisinya sebatang kara, warga sekitar berinisiatif
membantu biaya tahlilan (selamatan) selama tujuh hari. “Ini untuk selametan. Jadi, kami membantu masak. Semua sumbangan warga,” kata Siti saat membuat kopi di depan tungku. (rri/c1/als)
44
Jumat 19 April 2013
Nenek 75 Tahun Gantung Diri NUR HARIRI/RaBa
GUYUB: Siti tengah memanaskan kopi untuk warga yang menjenguk Pujahri di Desa Balung kemarin (18/4).
Selamatan 7 Hari Disumbang Warga S E M E N TA R A itu, jauhja u h h a r i s e b e l u m d i t e mu k a n ga nt u n g d i r i , a l marhumah Pujahri sering mengeluh tidak punya keturunan. Nenek yang hidup sebatang kara tersebut juga sering mengeluhkan kondisinya yang miskin. “Dia s e r i n g m e n g e l u h k a re na hidup sendirian,” kata Siti, 55, warga yang tinggal persis di depan rumah korban.
Selain kesepian karena tidak memiliki keturunan, janda yang lahir sekitar tahun 1938 silam itu juga hidup di bawah garis kemiskinan. Itu bisa dilihat dari rumahnya yang terbuat dari kayu, dan gedek (anyaman bambu), serta perabotan rumah tangga yang seadanya. “Dia juga mengeluh karena sering dibantu tetangga. Katanya dia malu,” kata Siti n Baca Selamatan...Hal 43
PRONA
Kades Kalianget Dituntut Satu Tahun Penjara SITUBONDO - Kepala Desa Kalinget, Kecamatan Banyuglugur, Safaat, yang diduga melakukan pungli dalam Prona (Proyek Operasi Nasional Agraria), akhirnya dituntut 1 tahun 3 bulan penjara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya. Selain menuntut Safaat, jaksa penuntut umum (JPU) juga menuntut Kaur Pemerintahan Desa Kalinget bernama Hanafi dengan ancaman hukuman yang sama. Kedua terdakwa tersebut diduga kuat telah melakukan pungli terhadap warga di desanya dalam pembuatan sertifikat. Sidang yang dipimpin Majelis Hakim I Made Sukadana, dan JPU yang terdiri atas Asih SH, Ida SH, dan Bambang SH, itu juga menuntut kedua terdakwa membayar denda Rp 50 juta dengan subsider kurungan 3 bulan penjara. Menurut Kepala Seksi Pidana Khusus, Kejaksaan Negeri Situbondo, Muhammad Chozin, kedua terdakwa yang terindikasi kuat melakukan pungli pembuatan sertifikat masal itu dinilai melanggar Pasal 11 Undang-Undang Tipikor Nomor 31 Tahun 1999. Kades Kalianget Safaat dan Kaur Pemerintahan Hanafi yang telah dijebloskan ke penjara awal Desember 2012 lalu diduga bersama-sama memungut biaya dalam pembuatan sertifikat Prona terhadap 200 warga. Setiap pemohon dibebani biaya sebesar Rp 650 ribu. Bahkan, sejumlah warga juga mengaku dimintai uang lebih dari kesepakatan sebelumnya. Padahal, pembuatan sertifikat melalui Prona gratis, karena telah dibiayai APBN. Hasil yang terkumpul dari dugaan pungli tersebut ditaksir mencapai Rp 130 juta. Saat akan dijebloskan ke Rutan Situbondo, Safaat dan Hanafi mengaku tidak menikmati sendiri uang hasil pungli itu. Sejumlah pihak, termasuk oknum wartawan dan LSM, disebut-sebut juga kecipratan uang pungli tersebut. Meski keduanya sempat mengancam akan memolisikan pihak-pihak yang turut menerima uang tersebut, tapi hingga kini ancaman tersebut belum dibuktikan. (rri/c1/als)
NUR HARIRI/RaBa
Protes KUD, Nelayan Luruk Kantor Kelautan dan Perikanan SITUBONDO - Sedikitnya sepuluh nelayan asal Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, mendatangi Kantor Kelautan dan Perikanan Pemkab Situbondo kemarin (18/4). Kedatangan para nelayan terebut bertujuan melaporkan ketua sebuah koperasi unit desa (KUD) di desa tersebut. Para nelayan menilai pihak KUD tidak pernah melakukan rapat tahunan dan telah memberhentikan anggota secara sepihak tanpa melalui musyawarah para anggota. “Keluhan anggota ini sudah kami sampaikan kepada ketua KUD. Namun, tidak pernah ditanggapi,” ujar Suhari, salah seorang nelayan yang sekaligus anggota KUD di Desa Pandean, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (18/4). Atas pemecatan anggota KUD tersebut, para nelayan mengaku dirugikan. Selain itu, bantuan yang diterima kelompok tersebut juga dirasa tidak sesuai. “Bantuan rumpon, talinya diganti tali bekas, dan bantuan jaring ikan jelek. Biasanya bantuan itu pasti baru, tapi ini tidak,” papar Suhari. Selain terkait pemberhentian karyawan dan kekecewaan terhadap bantuan yang diterima, para nelayan tersebut juga melaporkan bantuan truk dari Dinas Perhubungan yang diduga disewakan kepada
NUR HARIRI/RaBa
ASPIRASI: Para nelayan Pandean, Desa Wonorejo, saat ngeluruk Kantor Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo kemarin (18/4).
nelayan lain di luar Desa Pandean. “Semua ada 117 orang. Jadi, kami sangat membutuhkan truk itu. Tetapi, saat ini truk bantuan dari Dinas Perhubungan itu disewakan oleh ketua KUD di Puger, Jember,” ungkap Suhari. Sementara itu, salah seorang pengusaha ikan, Solihin, mengaku juga dirugikan terkait sistem cadungan atau kulakan yang diterapkan pihak KUD Mina Selat Bali. Sehingga, hasil tangkapan nelayan tidak dijual ke Pandean, melainkan dijual kepada tengkulak ikan di Mimbo dan Jangkar. “Meski saya bukan anggota KUD, tapi timbangannya diubah cadungan terus. Nelayan rugi dan usaha kami akan mati,” kata Solihin.
SYAMSURI/RaBa
Tanamkan Pemahaman Nilai-nilai Demokrasi
PANARUKAN - Untuk menguatkan pelaksanaan demokrasi dan sistem kepartaian yang efektif, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Kabupaten Situbondo menggelar peningkatan nilai-nilai demokrasi melalui pendidikan politik bagi infrastruktur politik dan masyarakat. Acara yang dibuka Bupati Dadang Wigiarto itu diikuti sebanyak 70 peserta yang terdiri dari pengurus DPC, DPD, dan PAC politik parlemen, dan peserta pemilu.
Bupati Dadang mengungkapkan, bahwa nilai-nilai kebangsaan saat ini sudah mulai kendur. “Jiwa nasionalisme kita sudah mulai pudar. Hal ini terbukti dengan mudahnya kita diintervensi secara sistematis,” ungkap Dadang Wigiarto. “Oleh karena itu, mari kita berpikir secara jernih. Sebab, prinsip dasar demokrasi pasti ada hubungannya dengan tujuan bagaimana memakmurkan dan mensejahterakan rakyat. Itulah tujuan akhir dari demokrasi,” imbuh Bupati Dadang. Dalam kegiatan yang ditempatkan di Rumah Makan Asri, Kecamatan Panarukan, ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan pemaha-
Baca Nenek...Hal 43
TEWAS: Jenazah Pujahri dikerubuti tetangganya di Desa Balung, Kecamatan Kendit, kemarin (18/4).
BERI PEMAHAMAN: Bupati Dadang didampingi Kepala Bakesbangpol dan Linmas Herry Suryanto, Kabid HAL Provinsi Jatim Untung Sugiarto, Ketua Panwaslu Murtapik Badaruddin Lopa.
Bakesbangpol dan Linmas Gelar Pendidikan Politik
KENDIT - Seorang nenek bernama Pujahri, 75, warga Balung, Kecamatan Kendit, Situbondo, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kayu atap rumahnya kemarin (18/4). Nenek sebatang kara yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu ditemukan tewas menggantung oleh Hayani, 55, warga setempat. Sekitar pukul 07.00 kemarin, Hayani mengantar uang ke rumah sang nenek. Uang tersebut diberikan Hayani untuk kebutuhan makan almarhumah. Sesampai di pintu masuk rumah korban, Hayani sangat terkejut karena korban telah menggantung di atap gubuk tersebut. “Pintu rumahnya terbuka. Saya masuk karena mengantar uang. Ternyata dia sudah meninggal,” kata Hayani yang rumahnya saling membelakangi rumah korban. Begitu mengetahui korban tewas, Hayani langsung meminta tolong warga sekitar. Puluhan warga kontan mendatangi rumah korban dan membantu melepas tampar yang terikat di leher korban. Beberapa saat kemudian, petugas Polsek Kendit datang ke lokasi kejadian. Hasil olah TKP, korban gantung diri di kayu atap rumahnya menggunakan tampar berwarna biru. Korban menggunakan meja dan kursi sebagai tempat pijakan n
man tentang peran struktur politik dalam peningkatan kapasitas dan partisipasi politik masyarakat. “Terutama aparat pemerintah, parpol, dan ormas,” ungkap Kabid IB dan HAL Bakesbangpol dan Linmas Situbondo, H. Achmad Munir. Kepala Bakesbangpol dan Linmas, Herry Suryanto mengungkapkan, untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya penguatan kelembagaan serta peningkatan fungsi dan peran partai politik, guna meningkatkan kemandirian institusi sosial politik. “Baik pada tatanan infrastruktur politik sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa demi terwujudnya harmonisasi sosial politik masyarakat,”
ujar Herry. Adapun materi yang disampaikan para nara sumber meliputi pendidkan politik untuk mencapai pelaksanaan pemilu yang demokratis. Materi itu disampaikan secara gamblang oleh Kepala Bakesbangpol dan Linmas, Herry Suryanto. Sedangkan peran pendidikan politik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada pelaksanaan pemilu disampaikan Khairul Anwar. Untuk materi tentang peran KPUD sebagai penyelenggara pemilu disampaikan Ketua KPUD, Bainu Ali Imron. Terakhir materi tentang peran panwaslu sebagai pengawas pemilu disampaikan Murtapik Badaruddin Lopa. (adv/als)
Menanggapi tuntutan nelayan itu, salah seorang staf Bidang Kelautan R. Hidayat mengatakan, pihaknya menyarankan agar para nelayan tersebut berkoordinasi dengan Dinas Koperasi terkait prosedur rapat luar biasa (RLB) di KUD tersebut. “Kami bersama Dinas Koperasi dan UKM siap memfasilitasi keinginan para nelayan Pandean itu,” kata R. Hidayat usai menemui perwakilan nelayan di kantornya kemarin. (rri/c1/als)
Nasabah Mandiri Asal Panarukan Bawa Pulang Avanza BANK Mandiri sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia kembali memanjakan para nasabahnya. Rabu (17/4) lalu, bertempat di kantor PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Situbondo Jl. A. Yani No. 102 berlangsung acara serah terima penyerahan hadiah Mandiri Fiesta tahun 2012. H. Nursahi asal Panarukan, nasabah yang beruntung mendapatkan hadiah berupa mobil Avanza tampak semringah menerima hadiah tersebut. “Saya tidak pernah membayangkan. Bahkan mimpi pun tidak. Kok ternyata saya yang beruntung,” ucapnya sambil tertawa riang. Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh R. Sonny Wijosena, selaku kepala cabang Bank Mandiri Situbondo. “ Hadiah Mandiri Fiesta sangat banyak. Sehingga terbuka peluang bagi semua nasabah untuk ikut juga mendapatkannnya. Bahkan, nasabah
juga bisa memilih sendiri hadiah yang diinginkan. “Dengan meningkatkan saldo tabungan dan transaksi e-banking, maka poin yang didapat nasabah juga semakin banyak. Tinggal masuk ke www.mandirifiestapoin.com lalu tukarkan jumlah poin yang dimiliki dengan hadiah yang diinginkan. Sangat simpel kan?” ujarnya seraya tersenyum ramah. Bank Mandiri memiliki produk perbankan yang sangat komplit. Mulai dari simpanan konvensional (tabungan, giro dan deposito), produk investasi, pinjaman/kredit dengan suku bunga kompetitif dan masih banyak lagi. Jumlah mesin ATM lebih dari 11.000 dan kantor cabang 1309 yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri makin memantapkan sepak terjang Bank Mandiri menuju cita-cita sebagai bank terbesar di ASEAN. Di Situbondo sendiri, se-
lain terdapat Kantor Cabang, Bank Mandiri juga memiliki dua unit Kantor Cabang Mikro (KCM) di Asembagus dan Besuki yang melayani kredit usaha mikro, dengan jumlah mesin ATM ada 14 unit yang tersebar hingga pelosok kota, CDM (setor tunai) dan ATM untuk transaksi nontunai, dan cetak buku tabungan. Dengan demikian diharapkan akan semakin mendekatkan Bank Mandiri di hati nasabah karena merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Diraihnya prestasi sebagai bank dengan pelayanan terbaik di Indonesia versi MRI (Marketing Research Indonesia) lima tahun berturut-turut, membuktikan bahwa nasabah akan mendapatkan kepuasan maksimal jika menggunakan jasa dan produk Bank Mandiri. Tunggu apalagi? “Apapun transaksinya Mandiri saja”. (adv/als)
ISTIMEWA
SEMRINGAH: Nasabah asal Panarukan, H. Nursahi, mendapat mobil Avanza dari program Mandiri Fiesta.