SENIN 27 OKTOBER
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750
Putuskan Menikah Selepas Lulus SMP
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA
MERIAH: Duta wisata dari berbagai kota di Jawa Timur ikut hadir pada malam grand final jebeng-thulik.
Jatmiko dan Alsyahallah Winoza
Jebeng-Thulik Banyuwangi 2014 BANYUWANGI – Tuntas sudah pergelaran pemilihan jebeng-thulik Banyuwangi. Setelah melalui penilaian cukup alot, akhirnya terpilih pemenangnya. Jebeng 2014 dimenangkan Jatmiko, sedangkan thulik disabet Alshahallah Winoza. Grand final jebeng-thulik ini dihelat dalam malam penghargaan
Polisi Belum Bisa Mengungkap Motif Bunuh Diri Nunung
di Gesibu Sabtu malam kemarin (25/10). Rangkaian seleksi diawali pada awal Oktober 2014 lalu. Di mana mereka harus melewati lima tahap seleksi untuk dinobatkan menjadi Duta Banyuwangi 2014 yang baru. Penilaian pemenang dilakukan oleh tim juri n Baca Jebeng...Hal 67 Jatmiko
Alsyahallah Winoza
Pertandingkan 14 Cabang Olahraga Hari Ini Opening Ceremony POR SD BANYUWANGI – Pekan Olahraga Tingkat Sekolah Dasar (POR SD)
Banyuwangi resmi dimulai hari ini (27/10). Ratusan atlet yang lolos seleksi di tingkat kecamatan akan bersaing untuk berebut posisi terbaik di cabang olaharga (cabor) yang dipertandingkan.
Sebelum resmi dimulai, para atlet menggelar geladi bersih di Lapangan Taman Blambangan Banyuwangi sore kemarin. Dalam POR SD tersebut, n Baca Pertandingan...Hal 67
FESTIVAL BARONG
Setengah Jam Kesurupan SINGOJURUH – Kegaduhan mewarnai dalam ajang festival barong yang dilaksanakan di tengah sawah Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Minggu kemarin ( 26/10). Seorang penonton mendadak kesurupan dan mengerang di bawah tenda penonton. Tak pelak, penonton lain yang berada disekitar pemuda yang kesurupan tersebut langsung lari tunggang langgang karena ketakutan n Baca Setengah...Hal 67
GALIH COKRO/RaBa
HARI INI DIBUKA: Murid SD mengikuti geladi kotor POR SD di Taman Blambangan, sore kemarin.
PURWOHARJO – Aparat Polsek Purwoharjo masih belum bisa memastikan motif gantung diri Nunung Prihatin, 15, siswi SMP yang tinggal di Dusun Curang Palung, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo. Polisi belum bisa mengorek keterangan dari saksi-saksi karena pihak keluarga masih diliputi suasana duka. Ada beberapa versi yang berkembang terkait motif gantung diri Nunung. Versi perta ma menyebut kalau korban se-
dang hamil. Versi lain mengatakan kalau korban ngebet ingin menikah. Karena pihak keluarga tidak setuju, korban akhirnya memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Hal ini dikuatkan oleh keterangan kakek korban, Jamal, 70. Sehari-harinya Jamal tinggal bersama korban. Dialah yang mengasuh cucunya tersebut sejak berusia dua tahun. Jamal mengungkapkan kalau cucunya itu bakal melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya bernama Sindi,18 n Baca Putuskan...Hal 67
Trio RSUD Dipanggil Awal November BANYUWANGI - Tim khusus yang menangani kasus korupsi pembangunan gedung RSUD Genteng jilid II bergerak cepat. Setelah memeriksa sejumlah saksi, tim itu akan memanggil para tersangka. Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Paulus Agung Wirdayanto mengatakan, fakta hukum pada kasus RSUD Genteng jilid I akan menjadi bekal bagi tim untuk melanjut-
kan perkara tersebut. Apalagi, saksi ahli dari Universitas Jember sudah dimintai keterangan. “Intinya, saksi ahli menemukan bangunan tidak sesuai standar,” katanya. Paulus menambahkan, tim akan segera menuntaskan kelanjutan pengusutan kasus tersebut. Tim akan memeriksa tiga tersangka kasus korupsi gedung RSUD Genteng jilid II n Baca Trio RSUD...Hal 67
Melepas Kepergian H. Mansur Fahroedin, Agen Gaek Jawa Pos
Baru Dua Hari Menikah, Malam Syukuran, Dini Hari Wafat H. Mansur Fahroedin, pengusaha yang juga agen senior Jawa Pos Radar Banyuwangi tutup usia, kemarin. Pria berusia 75 tahun itu baru saja melangsungkan pernikahan setelah setahun menduda. Dia mempersunting Maknunah, wanita pujaannya yang berusia 53 tahun. TAUFIK FERDIANSYAH, Glagah
DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
BIKIN HEBOH: Seorang penonton kesurupan saat acara sedang berlangsung kemarin (26/10).
http://www.radarbanyuwangi.co.id
HALAMAN 57
SUASANA duka masih menyelimuti rumah Mansur Fahroedin yang tinggal di Jalan HOS Cokroaminoto nomor 105, Dusun Sukorojo, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Minggu (26/10)
REPRO TAUFIK FERDIANSYAH/RaBa
TUNJUKKAN BUKU NIKAH: H. Mansur dan Maknunah usai melangsungkan pernikahan Jumat lalu (24/10).
kemarin. Di kediaman tersebut para kerabat dan sanak keluarga datang untuk mengucapkan rasa bela sungkawa kepada pemilik rumah yang meninggal, yaitu Mansur Fahroedin. Pria berusia 75 tahun mengembuskan napas terakhirnya setelah dua hari lalu, Jumat (24/10). Dia mempersunting Maknunah, 53, warga Dadapan, Kecamatan Kabat. Uniknya, dua hari setelah menikah, Mansur lebih dulu dipanggil yang Kuasa. Sorenya dia sempat mengundang tetangga kanan-kiri untuk tasyakuran pernikahan. Eh takdir rupanya berbicara lain. Dini harinya ajal malah menjemput pengusaha yang dikenal suka berbicara ceplas-ceplos tersebut. Mansur meninggalkan lima orang anak dan tujuh cucu. Dia menjadi agen koran Jawa Pos sejak tahun 1987 n Baca Baru Dua...Hal 67
Polisi belum bisa ungkap motif bunuh diri Nunung Pintarnya cuma nangkap pengecer togel!
PKS janji beri warna di DPRD Meski hanya bermodal dua kursi!
email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id
58
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos Senin 27 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
PA GMNI Siapkan Calon Pemimpin Daerah Rekomendasi Raker Kedua BANYUWANGI - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI) Banyuwangi menggelar rapat kerja (raker) kedua Sabtu kemarin (25/10). Hasilnya, organisasi intelektual, kekeluargaan, independen, dan terbuka, itu siap menyiapkan calon pemimpin baru Banyuwangi. Ketua PA GMNI, Dr Didik Suhariyanto, MH mengatakan, PA GMNI harus mampu mencetak dan memunculkan calon pemimpin-pemimpin bangsa. Sejumlah kader PA GMNI mampu
menempati pos-pos strategis dalam melaksanakan proses pembangunan di Banyuwangi. Selain itu, kader-kader PA GMNI telah memberikan sumbangsih dalam upaya memberdayakan rakyat. Dikatakan, para kader PA GMNI memiliki roh nasionalis kerakyatan memiliki sifat kepemimpinan melayani, membumi, dan memanusiakan manusia. “Dengan demikian, pemimpin harus menyatu dalam jiwa rakyatnya sehingga mampu berbuat yang terbaik untuk rakyat,” ujarnya dalam sambutannya di acara yang digeber di auditorium kampus Universitas 17 Agustus 1945
(Untag) Banyuwangi tersebut. Menurut Didik, seorang pemimpin harus berpihak pada rakyat. Pemimpin harus berbuat yang terbaik untuk rakyat yang dipimpin. Selain itu, kepemimpinan rakyat sangat diperlukan dalam percepatan pembangunan di daerah, termasuk untuk meningkatkan kearifan lokal dalam mendukung kemajuan bangsa. Seorang pemimpin juga memerlukan pendorong konstruktif dalam mengidentifikasi masalahmasalah rakyat. Menurut Didik, pemimpin harus konsekuen melaksanakan keputusan dan tegas dalam mengatasi masalahmasalah rakyat. “Banyuwangi
ke depan membutuhkan pemimpin yang memiliki kualitas problem solver atau pemecah masalah. Karena masih banyak persoalan yang dihadapi rakyat, terutama kesenjangan antarmasyarakat,” cetus pakar hukum tata negara tersebut. Raker PA GMNI tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi. Rekomendasi tersebut antara lain PA GMNI harus mampu memunculkan pemimpin daerah. Di bidang ideologi, PA GMNI dituntut membumikan ideologi Pancasila 1 Juni 1945, baik secara internal maupun eksternal dalam pemantapan kehidupan kebangsaan, serta mendorong perekonomian rakyat dan kese-
jahteraan rakyat. Rekomendasi lain, PA GMNI harus mendorong dan berpartisipasi dalam melakukan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pada
b i d a n g k e t e n a g a k e r ja a n , PA GMNI harus turut serta melakukan pendampingan dan advokasi bagi buruh migran, serta pemberdayaan petani dan nelayan. Sedangkan di bi-
dang penelitian, pengembangan, dan pelatihan, PA GMNI melakukan penelitian pada tingkat kesejahteraan rakyat dalam menopang pembangunan Banyuwangi. (sgt/afi)
BERSAHABAT: Bupati Anas menerima kunjungan delegasi pegawai menteri agama dari Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura di pendapa Sabha Swagata Blambangan Sabtu malam (25/10).
SIGIT HARIYADI/RABA
Nyaman Bagi Tumbuhnya Toleransi Beragama Pegawai MABIMS Kunjungi Banyuwangi BANYUWANGI - Banyuwangi tidak hanya menjadi
kota budaya yang berpijak pada kearifan lokal dan nilai-nilai Islam. Kabupaten ujung timur Pulau Jawa, ini juga menjadi tempat nyaman bagi tumbuhnya toleransi an-
tar umat beragama. Bahkan Banyuwangi telah dinobatkan menjadi kota welas asih alias compassionate city pertama di Indonesia. Hal itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas saat menerima kunjungan rombongan pegawai di lingkungan Menteri Agama Brunei Da-
russalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) di pendapa Sabha Swagata Blambangan, Sabtu malam (25/10). Bupati Anas mengatakan, MABIMS menunjukkan adanya hubungan yang erat di antara generasi muda Islam di empat tersebut n Baca Nyaman...Hal 67
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
DISKUSI : Rombongan DPD PKS Banyuwangi melakukan diskusi dengan awak redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi Sabtu malam.
PKS Janji Beri Warna DPRD BANYUWANGI - Sebagai partai politik (parpol) yang baru kali pertama berhasil menempatkan wakil di DPRD Banyuwangi, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banyuwangi bertekad memberi “warna” di lingkungan dewan. Dua kader PKS yang kini duduk di kursi wakil rakyat ditarget mampu memberi kontribusi positif bagi pembangunan daerah. Hal itu disampaikan Ketua DPD PKS Banyuwangi, Mandiri Ratu Warang Agung saat berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi, Sabtu sore (25/10). Agung yang datang bersama wakil ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jatim, Dakir, dan beberapa pengurus DPD mengaku pihaknya ingin menjadi unsur pengawal reformasi seperti media. Untuk itu, kata Agung, DPD PKS butuh banyak masukan. Apalagi, dua kader PKS baru menjabat sebagai anggota dewan pada periode 2014-2019 ini. “Kami ingin kader PKS yang duduk di DPRD memberi warna tersendiri. Misalnya,
mereka tidak asal kritis, tetapi harus mampu memberi solusi terbaik jika terjadi suatu permasalahan,” ujarnya. Agar dapat memberi warna tersebut, kata Agung, maka dua kader PKS yang menjabat anggota dewan itu harus tahu banyak tentang apa yang terjadi di lingkungan dewan maupun di tengah masyarakat. “Komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, termasuk dengan media harus dibangun,” cetusnya. Untuk diketahui, pada periode 2014-2019, PKS berhasil menempatkan dua kadernya di lembaga dewan tingkat kabupaten tersebut. Mereka adalah Neni Viantin Diyah Martiva dan Sukarni. Lantaran jumlah anggota dewan asal PKS tidak cukup memenuhi ambang minimal membentuk fraksi, yakni sebanyak empat anggota, maka dua kader PKS itu membentuk fraksi gabungan bersama Partai Gerindra yang memiliki lima anggota dewan. Fraksi gabungan tersebut diberi nama Gasa alias Gerindra Sejahtera. (sgt/afi)
AGENDA KOTA
Wabup Hadiri Pembukaan POR HARI ini Senin (27/10) Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko menghadiri pembukaan POR SD/MI ke VIII pukul 15.00 di RTH Blambangan. Setelah itu pukul 19.00 menghadiri perayaan suran tahun Jawa 1948 di Pendapa Pamu Desa Temuguruh. (*)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jalan Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SENIN 27 OKTOBER
59
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
Kalahkan Kemeriahan Tahun Baru Masehi
MERIAH: Salah satu penampilan peserta Pawai Lampion peringatan tahun baru Islam yang digelar Pemkab Situbondo, Sabtu malam (25/10). Bupati Dadang Wigiarto (kanan) memberi sambutan dan melepas peserta pawai lampion.
SITUBONDO- Momentum pergantian tahun baru Islam (1 Muharram 1436 H) diperingati dengan istimewa oleh masyarakat Kota Santri, Sabtu malam (25/10). Tak pelak, kemeriahannya pun mengalahkan perayaan pergantian tahun baru masehi. Pagelaran pawai lampion yang diprakarsai Pemkab Situbondo ini benar-benar mampu memberikan nuansa khas dalam setiap pergantian tahun baru Islam di kabupaten berjuluk Bumi Selawat Nariyah ini. Masyarakat tak menyia-nyiakan acara dengan berjejer menyaksikan di jalan-jalan yang dilalui peserta lampion. Peringatan Pergantian tahun baru Islam kali ini mengambil tema ‘Kita Tingkatkan Dan Perkokoh Ukhuwah Islamiyah dan Faham Ahlus Sunah Wal Jama’ah Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia’. Bupati Situbondo dalam sambutannya mengatakan, kemeriahan dalam menyambut peringatan tahun baru Islam sebagai bentuk rasa syukur n Baca Kalahkan...Hal 65
FOTO-FOTO: SYAMSURI/JPRS
Anggota Boikot Kegiatan DPRD SITUBONDO – Perseteruan Ketua DPRD Situbondo, Bashori Shanhaji dengan ketua-ketua-ketua fraksi (kecuali Fraksi PKB) kian memanas. Yang terbaru, para ketua fraksi (PPP, PDI P, Hanas, Demokrat, Golkar dan GIS) sepakat untuk memboikot seluruh kegiatan yang ada di gedung parlemen tersebut. Sebagai langkah awal dari komitmen kekecewaan itu, hari ini
Ini kan menejemen santri, menejemen surau atau musala, kami ini dianggap santri atau murid-murid yang harus tunduk kepada guru. Ini akan ditentang seluruh anggota fraksi
telah diagendakan rapat ketua fraksi dengan pimpinan DPRD. “Namun kami sudah sepakat dari enam fraksi tidak akan datang dalam acara itu. Kita sudah sepakat untuk memboikot seluruh kegiatan DPRD,” terang juru bicara enam fraksi, Mohammad Nizar kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Dia menegaskan, semua fraksi sudah bulat untuk memboikot seluruh b kegiatan yang ada di DPRD n kegia
M. Nizar Jubir 6 Fraksi DPRD
Baca Anggota...Hal 65
Karena Belum Dipahami Bersama Kebijakan Ketua DPRD, Bashori Shanhaji menuai kontroversi di lingkungan internalnya sendiri. Dia banyak ditentang oleh anggota DPRD karena dinilai memimpin parlemen layaknya memimpin santri n Baca Karena...Hal 65
Bashori Shanhaji
FOTO-FOTO: EDY S/JPRS
Hanya dengan mengingat Allah hati kita akan menjadi tenang.” Kholisa N. Wahyuni EDY S/JPRS
ASUSILA
Digilir Empat Pemuda, Siswi SMK Pingsan SITUBONDO – Kisah pilu dialami siswi sebuah SMKN di Situbondo. Gadis berinisial AL berusia 17 tahun asal Kecamatan Panarukan ini digilir oleh empat pemuda. Tingkah bejat keempat pemuda tersebut dilakukan setelah korban dicekoki minuman keras (miras) n Baca Digilir...Hal 65
Puluhan Perahu Bawa Obor ke Tengah Laut
Kiai Azaim dan Ning Sari Wisudawan Terbaik
Cara Perusda Pasir Putih Rayakan Pergantian Tahun Baru Islam BUNGATAN – Perusahaan Daerah (Perusda) Pasir Putih merayakan pergantian tahun baru Hijriyah 1436 yang jatuh pada Jum’at malam (24/10) lalu. Bahkan, kemeriahan menyambut tahun baru Islam ini sudah terasa
BANYUPUTIH – Ada 615 sarjana S .1 dan S. 2 Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Sukorejo yang diwisuda kemarin (26/10). Jumlah wisuda tersebut merupakan jumlah yang terbanyak. Ini karena pada wisuda yang digelar di Aula Pondok Pesantren Salafiyah Syaf’iyah itu, ada sarjana dari penambahan jurusan di Fakultas Tarbiyah, yaitu Raudlatul Atfhal (RA). Selain itu, yang menarik pada pelaksanaan wisuda sarjana ke XXIII itu, adalah diwisudanya pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes), KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy dan Nyai Hj. Nur Sari As’adiyah. Kiai Azaim (panggilan akrab KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy) diwisuda di Fakultas Syari’ah. Sedangkan nyai Sari menjadi wisudawati pada Fakultas tarbiyah jurusan pendidikan bahasa arab (PBA) n
sejak sepekan sebelumnya. Direktur Pasir putih, Danial Maulana, mengatakan, untuk menyambut tahun baru 1 Muharram, pihaknya mengadakan berbagai macam acara n Baca Puluhan...Hal 65
Baca Kiai...Hal 65
WISUDAWATI TERBAIK: Nyai Nur Sari As’adiyah dalam pelaksanaan wisuda sarjana ke XXIII IAI Ibrahimy, kemarin.
HABIBUL ADNAN/JPRS
BACA SELAWAT: Grup hadrah mengiringi pawai obor ke tengah laut. ISTIMEWA
Dusun Karang Malang, Home Industri Tahu Masin Situbondo
Agar Tetap Berproduksi Sampai Gunakan Kedelai Argentina NUR HARIRI/JPRS
TRAUMA: AL, siswi yang digilir empat pemuda saat menjalani perawatan di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.
CPNS
1.331 Peserta Tes Dibagi Jadi Tujuh Sesi SITUBONDO – Pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Situbondo, akan digelar pada 30 - 31 Oktober 2014 mendatang. Sebanyak 1.331 peserta tes CPNS akan dibagi menjadi tujuh sesi. Tes di hari pertama diikuti empat sesi, dan di hari kedua tiga sesi n Baca 1.331 Peserta...Hal 65 http://www.radarbanyuwangi.co.id
Dusun Karang Malang, Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji layak dijuluki sebagai Dusun Tahu. Maklum, puluhan warganya memproduksi tahu sebagai penghasilan sehari-harinya. FREDY RIZKI, Panji. LOKASI Dusun Karang Malang tak jauh berbeda dengan lokasi dusun lain di Situbondo. Semakin ke timur akan semakin panas dan susah ditemukan air. Tapi, khusus untuk urusan air, sepertinya tidak ada masalah untuk tempat ini. Ini terlihat dari warganya yang banyak bercocok tanam. Itu berarti
RENDRA KURNIA/JPRS
DIGORENG: Usaha tahu masin milik Ferdi, 30, warga Dusun Karang Malang, Desa Panki Kidul, Kecamatan Panji.
persediaan air cukup untuk warga maupun tanaman. Saya sempat bertanya kepada seorang pemilik usaha bengkel bernama Irwan,45, tentang lokasi produsen tahun. Irwan mengatakan di kampungya ada lebih dari dua puluh perusahaan rumahan yang memproduksi tahu. Ada tiga nama orang yang direkomendasikannya. Namun, saya memilih salah satu yang paling dekat agar mudah dijangkau. Hanya sekitar 200 meter dari lokasi bengkel milik Irwan, kami menemukan sebuah home industry kecil yang memproduksi tahu. Di sekitar lokasi terlihat banyak tumpukan batang buah jagung yang sudah di ambil bijinya. Sang pemilik usaha, Ferdi, 30, terlihat sedang sibuk membolak
balikkan sebuah benda mirip kain yang digunakan untuk menyaring tahu. Setelah menyalami kami, Ferdi kembali melanjutkan aktifitasnya. Dia bercerita jika usahanya ini sudah berjalan sekitar 20 tahun. Usaha tersebut menurutnya sudah diturunkan dari kakeknya. Sehingga secara hitungan dia adalah generasi ke tiga yang melanjutkan usaha pembuatan tahu. Ferdi menuturkan ada dua jenis usaha tahu di kampungya. Pertama, usaha tahu mentah yang biasanya dijajakan di pasar atau untuk kebutuhan rumah tangga. Yang kedua adalah usaha seperti miliknya yaitu tahu masin (tahu matang yang sudah ditaburi garam) yang dijajakan di rumah makan dan terminal n Baca Agar...Hal 65 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR Akan Laporkan Oknum Kiai ke Polisi
60
Jawa Pos
R A D A R
Senin 27 Oktober 2014
S I T U B O N D O
CAGAR BUDAYA
BPCB Jawa Timur Data Benda Pra Sejarah Banyuputih
BANYUPUTIH – Kedatangan tim pemantau cagar budaya wilayah kerja Provinsi Jawa Timur ke Situbondo pada kamis (16/10) lalu juga bertujuan untuk memantau benda-benda cagar budaya yang ada di Situbondo. Tim yang berasal dari kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCP) Provinsi Jawa Timur yang ada di Trowulan Mojokerto itu memfokuskan kepada cagar budaya di wilayah Kecamatan Banyuputih. Tim yang datang ke lokasi tersebut kemudian melakukan pendataan terhadap beberapa benda cagar budaya yang ada di wilayah tersebut, khususnya di Dusun Lesung dan Dusun Widoro Pasar, Desa Banyuputih. Dari temuan sebelumnya, yaitu empat lumpang atau batu lesung yang ada di Dusun Lesung, Desa Sumberejo. Saat ini bertambah satu lagi temuan yang didapat oleh Hamidun, 45, salah seorang warga sekitar. Menindak lanjuti temuan tersebut, kordinataor juru pelihara (jupel) Kabupaten Situbondo, Edi Martono bersama empat anggota tim pemantau kemudian mendata temuan batu lesung yang di temukan Hamidun. Empat orang petugas tim pemantau yang masing masing bernama Mulyono, Khoirun, Moh Yunus dan Masrara melanjutkan pendataan benda cagar budaya serupa yang ada di Dusun Lesung Desa Sumberejo. Batu lesung sendiri adalah salah satu peninggalan zaman pra sejarah yang banyak digunakan nenek moyang bangsa Indonesia untuk membuat ramuan atau masakan. Keberadaannya dalam suatu wilayah menunjukan bahwa pernah ada sebuah peradaban yang tinggal di tempat tersebut. Apalagi dari beberapa penemuan lain, menunjukan jika wilayah timur Situbondo ini menjadi wilayah ujung timur dari peradaban Majapahit. Koordinataor jupel Kabupaten Situbondo, Edi Martono, menjelaskan, berdasarkan temuan-temuan tersebut kemungkinan akan merujuk pada temuan lain. Sehingga berdasarkan dengan pendataan yang dilakukan tim BPCP tersebut, dia berharap wilayah tersebut dapat menjadi tempat pengumpulan benda cagar budaya. Diharapkan nantinya pemeliharaan dan pemantauan benda-benda bersejarah yang ada di dalamnnya lebih mudah. (fre/pri)
BANYUPUTIH - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan salah seorang pengasuh pondok pesantren (Ponpes) kepada salah satu santrinya masih menemui jalan buntu. Sebab, sampai saat ini, pengasuh Ponpes di Dusun Sidodadi, Desa Sumberwaru (Bukan Desa Sumberejo sebagaimana diberitakan sebelumnya), Kecamatan Banyuputih itu masih belum mengakui perbuatannya. Alih-alih bertanggung jawab, tokoh yang sehar-hari dipanggil kiai oleh warga sekitar itu selalu menepis tuduhan yang
tertuju kepada dirinya. Pengasuh Pesantren berinisial H tersebut bahkan merasa apa yang dituduhkan pada dirinya itu adalah sebuah fitnah. Dengan dasar itulah, keluarga santri putri yang menjadi korban perlakuan tidak terpuji sang Kiai sudah berancangancang melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum. “Kalau tidak mau bertanggungjawab, kami akan lapor ke polisi,” ujar Prayitno, paman korban. Dia mengatakan, dirinya selaku korban, beberapa waktu lalu meminta kepada Pengasuh tersebut
untuk bertanggungjawab terhadap perbuatannya. Jika benar dia melakukan hal itu, keluarga meminta untuk bertanggung jawab dengan menikahi korban. Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang pengasuh ponpes di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih beberapa waktu lalu terjadi kejadian yang memalukan dari pimpinan pesantren. Waktu itu, orang nomor satu di lembaganya itu dituduh menggauli santrinya yang berinisial FQ. Akibat kejadian itu, pada Hari Kamis (23/10) lalu, warga men-
datangi ponpes. warga datang secara beramai-ramai untuk memintai pertanggungjwaban pengasuh yang juga berprofesi menjadi guru ngaji itu. Berdasarkan keterangan dari Prayitno, 39, paman korban, kejadian pelecehan seksual itu terjadi saat FQ menjadi santri H. Selama dua tahun semenjak korban berstatus pelajar SMK, H menjalin hubungan asmara dengan FQ. Dalam kurun waktu tersebut, H berhasil menggauli FQ layaknya suami istri. Bahkan kata Prayitno, pengasuh ponpes itu telah menjanjikan FQ
untuk menjadi istrinya. Namun setelah sekian lama ternyata H mengingkari janjinya kepada FQ. Bahkan belakangan diketahui, H telah menikah dengan wanita lain. Upaya hukum pun telah dicoba dilakukan keluarga korban. Tetapi karena kurangnya barang bukti, jalur hukum yang ditempuh mengalami jalan buntu. Sementara itu, informasi yang didapatkan, H sudah sering kali mengagahi santrinya itu. Bahkan, H pernah melakukannya di beberapa hotel di Kota Situbondo. (bib/pri)
APA POLE
Warga Temukan Mayat Gelandangan Membusuk BANYUPUTIH – Sesosok mayat tanpa busana ditemukan oleh warga di Dusun Blangguan Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih. Sontak saja keberadaan mayat tersebut membuat warga sekitar menjadi heboh. Apalagi saat ditemukan kondisinya sudah membusuk. Namun, setelah diperhatikan lebih lanjut, kuat kemungkinan mayat tersebut adalah mayat orang gila atau gelandangan. Kabar ditemukannya mayat tersebut bermula ketika Tolak, 40, salah seorang warga yang bekerja sebagai pencari kroto (telur semut) berjalan pagi di dekat lokasi Latihan Tembak Marinir pada Kamis (23/10). Pria yang juga biasa di panggil Toto ini kemudian mencium bau busuk yang cukup kuat. Ketika sedang asik mencari, tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan ditemukannya sesosok mayat tak jauh dari lokasinya berjalan. Toto melihat jasad manusia yang sudah membusuk dengan kondisi tanpa busana dan dikerubungi belatung. Mayat itu memiliki ciri-ciri rambut kriting dan jari jemarinya yang dipenuhi kuku-kuku panjang. Melihat yang ditemukannya adalah mayat manusia, Toto melaporkan apa yang dilihatnya ke Kepala Dusun Blangguan, Awan Hariyanto.(fre/pri)
NUR HARIRI/JPRS
MAUK SUNGAI: Kondisi truk tronton usai mengalami kecelakaan tunggal di Desa Pasir Putih.
Hindari Minibus, Tronton Malah Masuk Sungai
FREDY RIZKI/JPRS
ANONIM : Mayat tanpa identitas ditemukan membusuk di sekitar lokasi latihan tembak Marinir di Dusun Blangguan Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih.
BUNGATAN - Kecelakaan tunggal dialami truk tronton Nopol W 9976 UR di jalan Pantura Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, kemarin. Truk tronton yang dikemudikan Sudarno, 54, warga Kecamatan Taman, Kota Sidoarjo tersebut nyungsep masuk ke sungai, sesaat setelah menghindari kendaraan yang hendak mendahuluinya. Insiden kecelakaan ini terja-
di sekitar pukul 06.00, ketika truk tronton melaju dari arah timur ke barat dengan kecepatan sedang. Begitu truk sampai di lokasi kejadian, dari arah berlawanan muncul mobil jenis minibus. Kendaraan yang hingga kini belum diketahui identitasnya tersebut berusaha mendahului kendaraan yang ada di depannya. Khawatir terjadi tabrakan, sopir truk tronton bermaksud
CERITA BERSAMBUNG
Kiai As’ad Bertamu ke Rumah Raja Bandit Kiai As’ad memandang pasukannya. Satu persatu. Beliau sudah mewanti-wanti untuk merahasiakan gerakan perjuangan itu. Bahkan ia berencana melapor kepada TNI bahwa gerakan itu dipelopori oleh tentara, bukan oleh para santri. Beliau tidak ingin disebut-sebut dalam gerakan itu. Bahkan, kelak, beliau menolak gelar pahlawan nasional yang diusulkan. Beliau juga menolak tawaran dari Bung Karno untuk menjadi menteri agama. Beliau hanya ingin mengayomi pesantren yang telah didirikannya. “Saya ini bukan orang politik, tapi orang pesantren,” ujar Kiai As’ad. Terlihat betapa tidak sukanya Kiai As’ad berkutat dengan politik. Apalagi Kiai As’ad memang jarang publikasi dan low profile. Beliau juga mewanti-wati agar waspada terhadap rekan-rekan politik, berdasarkan sabda Nabi, “Setiap perjuangan politik adalah tipu daya.” Ini sebabnya Kiai As’ad lebih memilih ngopeni pesantren daripada menerima tawaran untuk duduk di kursi pemerintah. Seperti Rasulullah yang lebih memilih tinggal di dekat kebun kurma dalam rumah yang sederhana daripada berada dalam istana megah,
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 21 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
padahal kunci-kuncinya sudah dalam genggamannya. Sebagian besar dari pasukan Sang Pelopor terdiri dari bromocorah. Mereka dikumpulkan untuk ikut berjuang. Tidak mudah membujuk para bromocorah itu. Hati mereka sekeras batu dan perangai mereka tidak bermoral. Namun, Kiai As’ad memiliki
siasat. Beliau tidak begitu saja meminta mereka untuk ikut bergabung. Untuk menarik hati mereka, beliau ikut bergabung saat para bromocorah itu menyabung ayam. Karena karomah yang dimilikinya, ayam jago milik Kiai As’ad selalu menang. Uang dari menyabung ayam itu dibagi-bagikan kepada warga
sekitar. Beliau terus berbaur bersama bromocorah, hingga mereka tidak ragu untuk berteman dengan beliau. Para santri yang awalnya tidak setuju Kiai As’ad bergaul dengan bromocorah akhirnya paham. Mereka mendapat hikmah bahwa jika melakukan sesuatu, baik atau buruk, jangan melihat wajah manusia, karena semua atas kehendak dan rencana Allah. Lain waktu, Kiai As’ad tidak ragu ketika mendatangi rumah raja bandit di desa Besuki, Situbondo. Raja bandit yang disegani oleh warga di sekitar desanya. Karena Kiai As’ad datang dengan hormat, layaknya seorang tamu biasa, hati si raja bandit tergugah. Karena sikap Kiai yang santun, raja bandit itu menaruh hormat padanya. Raja bandit itu tidak menyangka seorang Kiai akan mendatangi rumahnya. Karena sebelumnya, tak seorang pun seorang ulama yang bertamu ke rumah bandit itu. Apalagi ulama kharismatik seperti Kiai As’ad. Si raja bandit pun salah tingkah. Antara kagum dan malu, si raja bandit heran. “Kenapa Kiai mendatangi bajingan sepertiku? Aku dan sampean seperti bumi dan langit.” (bersambung)
menghindari kendaraan tersebut dengan banting setir ke arah kiri. Sayang, Suroyo terlalu keras membelokkan setir truk. Akibatnya, mocong truk menghantam pagar besi jembatan hingga jebol. Truk tronton itu bukannya, berhenti tetapi malah masuk terjungkal sungai samping jembatan sebelah selatan. “Ada minibus melaju sangat cepat. Kendaraan itu datang dari
barat dan menyalip kendaraan di depannya. Haluan minibus terlalu ke kanan sehingga saya berusaha menghindarinya. Tapi malah saya yang mengalami kecelakaan,” terang Suroso. Beruntung, meski kondisi truk masuk ke sungai tetapi dalam kecelakaan itu tidak merenggut korban jiwa. Sopir asal Sidoarjo yang hendak pulang dari Banyuwangi itu hanya mengalami luka lecet di bebe-
rapa bagian tubuhnya. “Tidak sampai parah, cuma kebentur kabin truk saja,” katanya. Kanit Laka Polres Situbondo, Ipda Sutanto, membenarkan adanya kecelakaan tunggal yang dialami sebuah truk tronton di Jalan pantura Desa Pasirputih tersebut. “Kami masih fokus mengevakuasi kendaraan, untuk penyebab parstinya masih diselidiki petugas,” kata Ipda Sutanto. (rri/pri)
Satu Lagi Penipu Janda Dibekuk SITUBONDO – Aparat kepolisian Polres Situbondo terus mengembangkan kasus penipuan yang dialami Artiningseh, warga Desa Talkandang, Kota Situbondo. setelah berhasil membekuk Hadi Prayitno, petugas juga meringkus Misnoto alias Toto Aspal. Sayang, satu pelaku lainnya, berinisial HL berhasil kabur n Baca Satu...Hal 65
IKLAN JITU TANAH Djl Tanah 2 Kapling L.440m2 Blkg K.Dinsos. Jl ANggrek stb 170jt Hub.08563639318 Djl Tanah 483m2 SHM. Jl.Sucipto. Nego.Tanpa Perantara.HP.085233376547
MOBIL Djl. INOVA.G.Diesel MT th2008. Abu-abu. HUB. 085859290700. Tanpa Perantara.
TERSANGKA: Hadi Prayitno dimintai keterangan penyidik.
Jawa Pos
Senin 27 Oktober 2014
KOMUNIKASI BISNIS R A D A R
Muharaman, SMAN 1 Glagah Gelar Festival Hadrah BANYUWANGI—Sebanyak 60 peserta tingkat SMA/sederajat mengikuti festival Al Banjari tingkat Jawa timur di SMAN 1 Glagah Minggu (26/10) kemarin. Even ini digelar dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Islam. Beberapa undangan yang hadir di antaranya, Staf ahli Bupati Banyuwangi Ir Fajar Suasana, Ketua MUI Banyuwangi KH M Yamin, Ketua Komite SMAN 1 Glagah Ir H Ahmad Wahyudi dan beberapa undangan lainnya. Kepala Sekolah SMAN 1 Glagah, Drs Heru Muhardi, M.Pd menjelaskan gebyar festival Al Banjari ini digelar dengan tujuan untuk memeriahkan Tahun Baru Islam 1436 H yang jatuh pada hari Sabtu (25/10). Festival hadrah Al Banjari ini diikuti sebanyak 60 peserta dari berbagai sekolah yang ada di Jawa Timur. Seperti dari Jember, Situbondo, Pasuruan, Bondowoso, Probolinggo, dan Jombang. Banyaknya peserta ini tidak diduga sebelumnya. “Tadi malam laporan panitia peserta yang ikut masih 56 peserta, namun saat acara ini berlangsung sudah mencapai 60 peserta. Mudah-mudahan
MENYAKSIKAN: Ketua MUI KH M Yamin (kiri), Ir A Wahyudi bersama Kapolsek Glagah turut melihat festival hadrah Al Banjari kemarin.
TOHA/RABA
TAMPIL PERDANA: Salah seorang peserta festival hadrah Al Banjari di SMAN 1 Glagah Banyuwangi kemarin.
acara ini bisa menjadi agenda tahunan SMAN 1 Glagah,” kata Heru Muhardi kemarin. Ketua Komite SMAN 1 Glagah Ir H Ahmad Wahyudi mengatakan, hadrah ini diartikan seba-
gai kecintaan seseorang terhadap Allah SWT dengan diwujudkan syair-syair, sehingga dengan hadrah ini mereka mendapatkan ketenangan batin. “Orang-orang sufi dulu menggunakan hadrah
ini sebagai wujud kecintaannya kepada Allah SWT,” katanya Staf Ahli Bupati Abdullah Azwar Anas Ir Fajar Suasana menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan festival hadrah Al Banjari ini oleh SMAN 1 Glagah. Tradisi seperti ini harus terus dikembangkan agar nilai-nilai keagamaan terus terpatri di dalam diri para siswa. “Momennya tepat di Tahun Baru Islam. Maka kami sangat mendukung dan seyogianya sekolah lain harus meniru kegiatan seperti ini, apalagi pesertanya lumayan banyak, padahal tingkat Jatim. Bagus dan harus dilanjutkan,” katanya. Ketua MUI Banyuwangi, KH M Yamin mengungkapkan, festival hadrah Al-Banjari ini digelar dengan tujuan untuk mengembangkan budaya Islam di kalangan kaum muda tanpa meniadakan kearifan lokal. Kegiatan semacam ini perlu untuk terus dilestarikan dan dikembangkan. Melalui kegiatan ini terkandung nilai silaturahmi yang cukup kuat. Pasalnya, antara grup hadrah yang satu dengan yang lainnya bisa saling tegur sapa. Inilah nilai positif yang perlu untuk kita tingkatkan. (*/afi )
Stikes Gelar Pelatihan BTCLS Yang Lulus Dapat Sertifikat Kemenkes BANYUWANGI—Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap pasien kegawatdaruratan, Stikes bersama Jakarta Medical Service (JMS) menggelar pelatihan ‘Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Pengetahuan BTCLS ini untuk meningkatkan profesionalisme perawat maupun bidan dalam menangani pasien. Pelatihan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 23 hingga 26 Oktober 2014 ini digelar di Kampus baru Stikes Banyuwangi Jalan Lektol Istiqlah Banyuwangi. Ketua Panitia pelatihan BTCLS, Fajri Andi Rahmawan menjelaskan peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari alumni Stikes dan beberapa Perguruan Tinggi Ilmu Kesehatan lainnya. Selain itu, pelatihan ini diikuti oleh peserta dari beberapa Rumah Sakit yang ada di Banyuwangi, seperti tenaga perawat maupun bidan. Nara-
ISTIMEWA
PRAKTIK: Peserta pelatihan BTCLS saat memeragakan bagaimana menangani pasien ketika terjadi kegawatdarutan. Pelatihan ini digelar selama empat hari di Kampus Stikes Banyuwangi
sumber yang hadir adalah dari tim 119 Jakarta Medical Service (JMS) yang di dalamnya terdapat dokter spesialis anestesi, paru, jantung dan bedah. Ada dua materi dalam pelatihan ini yaitu, pelatihan penanganan trauma dan pelatihan kedaruratan jantung. Koordinator Jakarta Medical Service Eko Feriyanto menga-
BANYUWANGI
BANYUWANGI
takan pelatihan BTCLS ini untuk meningkatkan kompetensi (kemampuan) perawat secara individu, maupun institusi, karena perawat ada di setiap Puskesmas, rumah sakit serta di klinik-klinik. Selain itu, pelatihan tersebut juga sebagai penyegaran ilmu dalam bidang keperawatan, khususnya yang terkait dengan kegawat-daruratan.
61
B A N Y U W A N G I
Pelatihan BTCLS ini juga menjadi persyaratan wajib bagi perawat yang telah memegang Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) Mandiri. Oleh karena menjadi persyaratan wajib itu, maka pelatihan yang digelar selama empat hari itu memberikan waktu jam pelajaran hingga mencapai 60 jam. Di mana pola waktu pembelajaran ini, teori sebanyak 20 jam pelajaran, dan simulasi 30 jam. “Berbagai materi tentang penanganan trauma dan kedaruratan jantung ditangani langsung oleh dokter spesialis,” ujarnya. Ketua Stikes Banyuwangi, DR H Soekardjo menambahkan jika standard kompetensi dan kualifikasi yang mensyaratkan bahwa setiap tenaga yang bekerja di Rumah Sakit harus memiliki kompetensi BTCLS menjadi solusi untuk mencetak tenaga keperawatan yang handal. “Komitmen Stikes Banyuwangi untuk turut serta menyiapkan tenaga kesehatan yang standar membuat pelatihan BTCLS yang kedua ini digelar,” kata mantan Ketua PPNI Banyuwangi ini. (*/afi)
Truck Campaign Terjual 45 Unit BANYUWANGI- Malam ramah tamah antara pemilik dan pemakai setia truk Mitsubishi Colt Diesel dan Fuso dengan pihak Mitsubishi ini berlangsung sukses di Hall Pondok Wina, Rabu malam (22/10). Acara tahunan bertajuk Truck Campaign ini pun sukses meraih penjualan. Kegiatan yang dikemas dalam format ‘gala dinner’ tersebut dihadiri oleh para konsumen setia dan para tamu undangan. Di acara itu mereka berkesempatan untuk saling berbagi informasi dan perkembangan terkini seputar kendaraan truk Mitsubishi. Santap malam yang diramu dalam perpaduan nuansa carnival dan cabaret lengkap dengan tarian dengan kostum aneka warna itu sangat meriah. Assistant Branch Manager PT Mayangsari Berlian Motor (MBM) Banyuwangi, Soponyono, Spt menjelaskan pada malam truck campaign itu, pihaknya menerima surat pemesanan kendaraan (SPK) dengan total 45 unit kendaraan. Terdiri dari FE74S 25 unit; FE74HDV 12 unit; FESHDX 2 unit; FE83BC 1 unit; FE84 3 unit dan FJ2523 2 unit. “Pada malam Truck Campaign itu, kami menggelar promo khusus berupa hadiah dan diskon spesial bagi
ISTIMEWA
UNTUK KONSUMEN: Konsumen MBM Banyuwangi saat menerima hadiah dari acara Truck Campaign di Hall Pondok Wina, Rabu malam (22/10).
konsumen yang membeli truk, khusus pada acara malam itu,” jelas pria asal Rogojampi itu. Dia menjelaskan guna memperkenalkan produk unggulan kepada konsumen, maka even truck campaign ini sangat efektif dalam menyosialisasikan berbagai keunggulan dan program sales Mitsubishi. Selain itu, acara tersebut dilakukan guna mempererat tali silaturahmi sehingga bisa meningkatkan kecintaan terhadap Mitsubishi yang sudah menjadi teman bisnis selama 44 tahun.
Sementara itu, acara truck campaign ini juga dihadiri pimpinan PT KTB, di antaranya Executive Marketing Director Rizwan Alamsjah, Area Koordinator Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Bagian Timur Noddy Kusmantara, serta Mr Tatsuya Iwaki dari Mitsubishi Corporation Japan, Hiroyuki Nakasuma Mitsubishi Fuso Truck and Bus Coorporation dan Doni Meisano Area Coordinator wilayah Jatim, Bali & NTB. Serta Suhardi Chandra Direktur PT Sumatra Berlian Motor wilayah Jatim & IBT. (*/afi)
Parade Musik Ramaikan Festival Keroncong BANYUWANGI- Parade musik Keroncong se-Jatim turut menjadi bagian dari kesuksesan festival dan parade musik keroncong yang digelar selama dua hari di Gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi. Penampilan parade musik keroncong tersebut seakan-akan ingin menunjukkan jika musik keroncong masih layak untuk disejajarkan dengan musik modern. Ketua DPC Porwosi Banyuwangi, Hj Sakirah menjelaskan penampilan parade yang disuguhkan pada hari Minggu kemarin sangat meriah. Penampilan mereka sangat luar biasa. Seperti penampilan dari grup musik keroncong dari Unesa Surabaya. Setidaknya grup ini membawa 21 personel violis, tiga celo dengan iringan 50 personel. “Sangat luar biasa sehingga kami yang berada di gedung wanita sangat menikmati suguhan parade musik keroncong ini,” ujarnya.
TOHA/RABA
MERIAH: Salah satu penampilan parade musik keroncong yang digelar Minggu kemarin di Gedung Wanita
Dalam kesempatan itu, Hj Sakirah mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang berasal dari berbagai Kabupaten di Jatim. Ucapan terima kasih juga disampaikan untuk
Ketua dan pengurus DPD Porwosi Jatim serta Bupati Abdullah Azwar Anas yang telah memberikan dukungan moral atas keberadaan musik keroncong ini agar tetap eksis. (*)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Perum Griya Indah
Tanah Kapling
All New Xenia
Nissan Evalia
Honda Jazz
Djl Rmh Perum Griya Indah Agus Salim LT 112 2 KT, 2 KM , 1 Salon H:082330231619
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
Dijual All New Xenia tahun 013 PMK 1,3cc/1.0cc pth hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Nissan Evalia/livina tahun 013/014/09 PMK putih hrg 139/149/135 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz/crv/strem tahun 013/03 PMK putih/htm hrg 178,5/127/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Fortuner
Kijang Innova
Honda Jazz RS
Dijual Fortuner tahun 08 M/T (solar) PMK htm/slv hrg 229 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Kjg Innova G XS42 (solar) tahun 014/011 PMK hitam/slv hrg 239/197.5juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz RS Th 2010 Matic Hitam Hrg 177,5 Jt Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah H: 08123453975/08133589788
Toyota Fortuner
Suzuki SX-Over
Dijual Toyota Fortuner Th 2012 Manual G Putih Istimewa KM 10.000 Hrg 365 Jt Nego Bisa Kredit/Cash Bisa Tkar Tambah H: 082142194111
Dijual Suzuki SX-Over 2010 P 1881 YT kondisi mulus istimewa warna silver km 24.000 harga Nego Yanti 081234632780.
Mendut Regency Dijual Rmh Type 76/150 700 Jt Mendut Regency H: 081252536667 BB 2B27BD07
Tanah Kavling Dijual Tnh 2 Kav Gg. Djarum Dpn Trmnal Karangente L 200+220m2 H: 081252536667
Perum Kalirejo Dijual Rmh Prum Kalirejo Type 36/84 160 Jt Full Bngnan ada Garasi H:081252536667
BANYUWANGI Karyawati BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 4731 ZC an Achmad Suryadi, Pasinan Barat RT4/3, Singojuruh
Dbthkn Karyawati Bag. Adm+Gudang, Karyawan Bag. Marketing (Beras) All Area. Syarat: Min: SMA, Jujur, Kerja Keras, Pengalaman diutamakan Hub: (0333) 396659 Jam Kerja
Sales Roti Dicari 25 Org Sales Roti Kell Mtr+Mess dsediakan Pglmn Jualan T: 081999915159
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING -
-
PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA
-
OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
LI-ONG
JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS
ALL NEW XENIA New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B
MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224
PENDIDIKAN
64
R A D A R
Jawa Pos
Senin 27 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Kampung Inggris Hadir di Sepanjang BANYUWANGI - Mendapat apresiasi dari Bupati Abdullah Azwar Anas sebagai desa pertama yang mampu menekan angka buta aksara membuat Kepala Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, terus membuat gebrakan. Kali ini, Kepala Desa Sepanjang membekali warganya dengan keahlian Bahasa Inggris. Kepala Desa Sepanjang, Rojikin menjelaskan, program itu merupakan tindak lanjut dari program pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam menumpas buta aksara. Oleh karena Desa Sepanjang dinyatakan berhasil menekan angka buta aksara itu, maka pihaknya maju selangkah dengan memberikan pendidikan pengetahuan
bahasa Inggris. Program ini bekerjasama dengan tim tujuh. Targetnya adalah para pemuda, pedagang dan bapak/ ibu, dengan begitu mereka akan mendapatkan pengetahuan tentang bahasa Inggris. “Dalam menjalankan program ini mereka tidak dipungut biaya, alias gratis. Dan dalam waktu tiga bulan kita harapkan mereka bisa berbahasa Inggris,” kata Rojikin. Rojikin mengatakan, membekali warga Desa Sepanjang dengan bahasa Inggris bukan tanpa alasan. Dengan minimnya sumber daya alam (SDA) yang ada di desa itu, maka peluang untuk menggerakan perekonomian warganya ditempuh dengan cara
ISTIMEWA
MEMBANGUN SDM: Kepala Desa Sepanjang Rojikin bersama Hikasamore dan warga desa berfoto bersama pada Sabtu (25/10)
meningkatkan mutu kualitas sumber daya manusia (SDM). Apalagi di Desa Sepanjang sudah ada beberapa konsep perekonomian yang bisa menopang perekonomian warga. Yaitu dengan membentuk beberapa unit usaha dengan system cluster. Sistem ini dinamakan kampung. Ada beberapa kampung yang sudah bisa diciptakan, seperti kampung tempe/tahu, kampung tapean, kampung kambing, kampung mujahir. Ada lagi kampung pertanian dan kampung budidaya cacing. “Setiap kampung-kampung ini berusaha untuk menggerakan unit usahanya sehingga per kampung akan dapat meningkatkan perekonomian kampung tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, kesuksesan kampung bahasa ini tentu tidak lepas dari Himpunan pendiri kampung Bahasa Glenmore (Hikasamore) yang terdiri dari tujuh lembaga kursus dan pelatihan. Di antaranya Inochi Language House, English One, Britcom, Garnetta, PTCC, Starkom, dan Creative Center. Dipilihnya kampung bahasa Glenmore ini karena letak geografis desa yang cukup sejuk, masyarakat desa sepanjang yang religius, inovatif, kompak dan selalu ingin maju. “Dengan adanya kampung bahasa ini diharapkan para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum dapat praktik langsung dengan warda desa dengan bahasa Inggris,” pungkasnya. (*/als)
KKL FISIP Untag Garap Sukojati
SIDROTUL MUNTOHA/RaBa
MEMUKAU: Grup Teratai berhasil meraih juara harapan 2 Festival dan Parade Musik Keroncong se-Jatim yang digelar di Gedung Wanita.
Grup Musik Keroncong Teratai Tampil All Out Salah Satu Penyanyinya Adalah Kepala SDN 1 Yosomulyo BANYUWANGI - Sebanyak 51 grup musik keroncong unjuk gigi dalam ajang Festival dan Parade Musik Keroncong seJatim di Gedung Wanita. Mereka berasal dari berbagai Kabupaten di Jawa Timur. Di Banyuwangi, paguyuban musik keroncong terbilang masih eksis. Salah satunya adalah grup Teratai musik keroncong binaan Dani Sucipto. Bahkan, dalam ajang festival dan parade musik yang digelar oleh Paguyuban Artis dan Musisi Orkes Keroncong Indonesia (Pamori) itu, grup Teratai tampil memukau. Tiga di antara vokalis keroncong adalah Ririh Kartini, seorang Kepala
Sekolah SDN 1 Yosomulyo Kecamatan Gambiran. Dengan memakai baju kebaya berwarna kecoklatan, Ririh tampil all out dalam festival ini. Dia menyanyikan lagu berjudul Langgam Bimbing Hati. Ririh Kartini menjelaskan, hobi menyanyi keroncong telah ditekuni semenjak masih usia belia, dia menilai musik keroncong memiliki keunikan tersendiri. Sebagai sebuah aliran musik asli Indonesia namun alat-alat yang dimainkan bukan asli buatan Indonesia. “Keroncong ini tidak ditemukan di Negara lain. Dan, untuk menyanyikannya harus eksperimental,” katanya. Ririh mengakui keberadaan musik keroncong di tengah-tengah serbuan musik modern menjadikan musik ini harus tetap dijaga oleh anak bangsa. Agar tetap menarik, maka musik keroncong ini dikolaborasi dengan komponis muda keroncong agar musik ini tetap lestari dan terjaga. (*/als)
KABAT-Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi mengikuti kuliah kerja lapangan (KKL) dan desa binaan 2014. Kegiatan dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi itu dilaksanakan di Desa Sukojati, Kecamatan Kabat, sejak tanggal 20 Oktober 2014 hingga hari ini (27/10). Dekan FISIP Untag Dra Sri Wilujeng MSi mengatakan, maksud dan tujuan kegiatan tersebut sesuai dengan program kerja FISIP dalam pengabdian kepada masyarakat. “Yakni, guna mengembangkan potensi desa secara berkelanjutan yang melibatkan mahasiswa FISIP Untag,” terangnya kemarin. Pembukaan kegiatan KKL dan desa binaan 2014 itu dilakukan Senin (20/10) lalu. Selain Dekan FISIP Sri Wilujeng, acara pembukaan dihadiri Sekretaris Kecamatan Kabat dan Kades Sukojati, Untung Sutripno. “Inilah bentuk kepedulian akademika yang senantiasa melaksanakan kegiatan yang selalu bersentuhan dengan pemerintahan desa dan masyarakat desa,” tutur Wilujeng dalam sambutan pembukaan. Kegiatan desa binaan tahap pertama adalah melakukan sosialisasi UndangUndang (UU) Desa No. 6 Tahun 2014.
FISIP UNTAG FOR JP-RaBa
GELAR KKL: Mahasiswa dan dosen FISIP Untag mengajak warga Sukojati senam bersama.
Sosialisasi itu menghadirkan perangkat desa, BPD, LPMD, kepala dusun, dan ketua RT/RW. Kegiatan itu melibatkan segenap dosen FISIP sebagai narasumber. Kegiatan lain selama masa KKL dan desa binaan adalah penyusunan profil desa. Pihak FISIP bekerja sama dengan BPMPD Kabu-
paten Banyuwangi. FISIP juga memberikan pelatihan-pelatihan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. “Hal ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Tujuannya, untuk peningkatan dan pengembangan desa, sehingga menjadi desa yang mampu berdaya saing tinggi,” kata Wilujeng. (*)
Pawai Ta’aruf Sambut Milad Muhammadiyah GENTENG – Menyambut Tahun baru Islam 1436 H dan Milad Muhammadiyah ke-105 H/ke-102 M. Pimpinan cabang Muhammadiyah Genteng dan Ortom mengadakan kegiatan apel, jalan sehat, dan pawai ta’aruf. Kegiatan yang dilaksanakan di RTH Maron pada Sabtu (25/10) diikuti oleh semua Pimpinan Muhammadiyah Genteng, pimpinan ranting, kepala sekolah, guru, karyawan dan seluruh siswa sekolah Muhammadiyah se-wilayah Genteng. Acara yang diawali dengan apel tersebut juga dihadiri oleh Forpimka Kecamatan Genteng. Selanjutnya setelah apel para peserta jalan sehat dan pawai ta’aruf secara simbolis dilepas oleh kapolsek Genteng Kompol Riamun. Dalam kegiatan acara jalan sehat dan pawai ta’aruf untuk barisan pertama yaitu peserta pembawa bendera kebesaran Muhammadiyah dan disusul oleh semua peserta dari siswa mulai sekolah SD sam-
SAMBUT TAHUN BARU: Kapolsek Genteng Kompol Riamun melepas peserta jalan sehat, pawai ta’aruf, di RTH Maron genteng. EKO/RaBa
pai SMK Muhammadiyah Genteng. Kegaiatan yang mengambil tema “Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”, tersebut mendapat sambutan meriah dari semua warga dan simpatisan Muhammadiyah di lingkungan PCM Genteng. Ketua Dikdasmen PCM Genteng H.M.Yasin
mengatakan, kegiatan seperti ini dilaksanakan setiap tahun untuk menyambut Milad Muhammadiyah. Tujuannya untuk menggelorakan semangat bermuhammadiyah dengan gerakan Islam sesuai dengan dakwah amar makruf nahi munkar, dan tajdid, yaitu yang kuat serta berkemajuan. (*/als)
DAERAH SEKITAR BONDOWOSO
Dibeli Pedagang Bakso dan Cilok Hasil Penyidikan Daging Sapi Oplosan Celeng
EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN
PENJAJAKAN: Pengusaha Jepang bertemu jajaran Pemkab Bondowoso untuk menjajaki pembelian kopi.
Jepang Tertarik Kopi Ijen Raung PENGUSAHA kopi asal Jepang datang ke Bondowoso. Mereka ingin membeli kopi arabika Ijen Raung Cofee yang diproduksi oleh masyarakat Sumberwringin. Namun, pengusaha Jepang menginginkan taste kopi yang bakal dibeli nanti tidak memiliki rasa masam (kecut) karena rasa itu yang paling disukai masyarakat Jepang. Kopi arabika yang dinilai cocok untuk pasar Jepang adalah kopi yang diproduksi oleh masyarakat Desa Pedati, Sumberwringin. Ambar Pertiwiningrum, direktur Pusat Kajian Pembangunan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus penerjemah buyer asal Jepang mengatakan, pengusaha Jepang sebenarnya cocok dengan kopi arabika Ijen Raung. Namun, pengusaha Jepang menilai rasa kopi Ijen Raung masih ada rasa masamnya.”Mereka ingin rasa masamnya dihilangkan,” katanya. Pengusaha Jepang, lanjut dia, menilai rasa masam itu muncul dari teknik sangrai yang kurang tepat. Sebab itu, buyer asal Jepang siap mengajari cara menyangrai yang benar untuk menghilangkan rasa masam. ”Nantinya, buyer Jepang akan membeli kopi Ijen Raung dalam jumlah besar,” ungkapnya. Masyarakat Jepang, kata Ambar, sempat merasakan kopi Ijen Raung yang pas di lidah orang Jepang. Yakni, kopi Ijen Raung yang ditanam oleh masyarakat yang tinggal di Desa Pedati. (eko/har/jpnn)
JEMBER – Konsumen yang membeli daging di kios Supal, pedagang daging sapi yang mengoplos dengan celeng atau babi hutan, di Pasar Umbulsari, bukan hanya masyarakat biasa. Tetapi, ada pula pedagang bakso dan cilok (pentol berukuran kecil, Red) yang membeli daging di kios Supal. Setelah Supal dan Nurhasan, pemasok daging di kios tersebut ditangkap polisi, warga setempat mulai was-was. Supal dan Nurhasan sendiri sudah diamankan polisi. “Dulu saya pernah beli daging ke situ. Mosok yang dijual ke saya kira-kira ada daging celengnya?” ujar seorang ibu yang minta namanya tidak dikorankan. Menurut Raki, warga setempat, selama ini daging yang dijual Supal cukup laris. “Kiosnya buka jam lima atau enam pagi, jam delapan dagangannya sudah habis,” ungkapnya. Selain harganya yang relatif murah, dia mengatakan, di Pasar Umbulsari hanya Supal satu-satunya pedagang JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN daging sapi. “Kalau di pasar sini ya ha- BARANG BUKTI: Polisi mengamankan daging sapi dan celeng di Pasar Umbulsari. nya dia yang jual daging sapi. Ada lagi yang jual daging sapi seorang haji, itu daging sapi dijual berkisar Rp 95 ribu Nurhasan berinisial And. “Saya hanya lokasinya di pasar utara,” ungkap Raki, sampai diatas Rp 100 ribu per kilogram. kenal di jalan saja. Tapi saya tidak tahu saat ditemui di Pasar Umbulsari. Menurut dia, daging celeng dia beli rumahnya dimana,” katanya. Nurhasan mengatakan, selama ini dari seseorang dengan harga Rp 55 Setiap melakukan transaksi jual beli daging dijual di kios Supal dengan harga ribu per kilogram. “Keuntungannya ya daging celeng dengan And, Nurhasan Rp 85 ribu per kilogram. Harga tersebut lumayan,” akunya. mengaku bertemu di sekitar jalan ketergolong sangat murah karena biasanya Penjual daging celeng itu diakui camatan Semboro. “Kebetulan jalan
(Semboro) setiap hari saya lalui untuk menuju maupun pulang dari Pasar Umbulsari. Jadi pas And ada daging celeng, saya dicegat sama dia,” sambungnya. Nurhasan mengaku, meski setiap hari dirinya memasok daging sapi, namun tidak setiap hari pula dioplos dengan daging celeng. “Kadang seminggu sekali daging sapinya dioplos dengan daging celeng,” akunya. Konsumennya, lanjut dia, selama ini yang paling banyak ibu rumah tangga. Namun, ada juga pedagang bakso dan cilok. “Kalau pedagang bakso dan cilok jarang beli ke saya. Tapi memang pernah ada yang beli,” ungkapnya. Sepintas, antara daging sapi dengan daging celeng sulit dibedakan orang awam. Tetapi, daging celeng biasanya berwarna lebih gelap. Selain itu, serat daging celeng lebih besar daripada daging sapi. Supal dan Nurhasan Kamis (23/10) diringkus anggota Resmob Polres Jember Unit Jember Barat di Pasar Desa/Kecamatan Umbulsari, pukul 06.00. Nurhasan, 38, selama ini tinggal di Dusun Racekan, Desa Pringgowirawan, Sumberbaru. Sedangkan Supal, 45, yang memiliki kios di pasar adalah warga Dusun Sumberejo, Desa/Kecamatan Umbulsari. Kedua pelaku itu selama ini berbagi peran. Yang bertindak sebagai pedagang adalah Supal, sekaligus sebagai pemilik kios di pasar. Sedangkan Nurhasan sebagai pemasok Supal. Kasus ini terungkap saat seorang warga menggelar hajatan. Saat itu si pemilik hajatan membeli daging sapi ke kios pelaku. (jum/har/jpnn)
Jawa Pos
Senin 27 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Anggap Manajemen Santri atau Musala n ANGGOTA... Sambungan dari Hal 59
“Ini sebenarnya bukan hanya persoalan satu program dua program yang tidak berjalan, tapi karena persoalannya aturan yang ada di lembaga DPRD ini sudah dilanggar oleh ketuanya sendiri,” ungkap Nizar. Sebab itulah, selaku anggota BK (Badan Kehormatan) dan ketua HANAS, Nizar menginginkan agar dalam waktu dekat Ketua DPRD dipanggil BK. “Kalau posisinya seperti ini terus, maka ketua DPRD dan pimpinan DPRD akan dipanggil oleh BK. Kita sangat menyayangkan ketidakharmonisan ini,” tandasnya. Dia mengakui, sebelumnya enam fraksi sudah melayangkan surat kepada Ketua DPRD. Isinya diantaranya, enam fraksi (minus
PKB) memperingatkan kepada ketua DPRD atas kebijakannya yang salah. Selain itu, pernyataan mosi tidak percaya dari seluruh kegiatan yang dijadwal dan dikemas oleh Banmus. Menurut Nizar, apa yang dilakukan oleh para ketua fraksi merupakan puncak kekesalan kepada Ketua DPRD. Sebab, kebijakan yang dinilai sebagai sikap arogansi kekuasaan itu sudah beberapa kali dilakukan. Sehingga, saat ini sudah tak bisa lagi ditoleransi. Kata Nizar, jika gaya kepemimpinan Bashoro Shanhaji begini selamanya, maka seluruh kegiatan yang ada DPRD yang sudah dijadwal oleh Banmus terindikasi tidak akan berjalan sesuai dengan jadwal. “Artinya betapa keputusan banmus sudah tidak dihargai lagi. Pada-
hal, sudah jelas seluruh agenda yang sudah dijadwal oleh Banmus yang merupakan representasi fraksi, itu baru bisa digeser dan dibatalkan atas hasil banmus atau diparipurna. Ini yang tidak dilakukan oleh ketua DPRD,” terangnya. Dia mencontohkan, saat ada pengajuan pansus tatib awal Bulan Oktober, sudah ada komunikasi dengan Sekwan akan membahas tatib lebih awal, karena merupakan sandaran untuk anggota DPRD. Semuanya sudah siap. Namun, saat dibawa ke Ketua DPRD, saat anggota DPRD akan berangkat melakukan pembahasan, hari itu juga pelaksanaan ditunda. “Tiba-tiba dibatalkan pembahasan pansus tatib dengan ketentuan yang tidak ditetapkan. Ini kan sudah salah. Sampai sekarang kapan akan
dibahas belum jelas,” ungkapnya. Keadaan tersebut, kata pria asal Panarukan tersebut, menunjukkan sebuah lembaga sekelas DPRD sudah tidak dihargai oleh ketuanya sendiri. Apalagi, Ketua DPRD menjadi anggota Banmus, yang menjadwal sendir i kegiatan anggota DPRD dengan seluruh anggota Banmus yang lain. “Sudah ditetapkan (kegiatan anggota DPRD), tapi anehnya kenapa semua keputusan yang diambil oleh dia sendiri, dianulir sendiri. Ada apa ini? Kalau seperti ini, ini kan menejemen santri, menejemen surau atau musala, kami ini dianggap adalah santri atau murid-muridnya yang harus tunduk kepada guru. Ini akan ditentang seluruh anggota fraksi,” pungkas Nizar. (pri)
Hanya Berusaha Mengatur Ritme n KARENA... Sambungan dari Hal 59
Ini hasil wawancara Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS) dengan politisi PKB tersebut. Bapak terkesan mengatur anggota DPRD layaknya Kiai mengatur santri? Saya hanya berusaha mengatur ritme (kunker dan pembahasan di luar kota) saja. Bagaimana apa yang dilakukan anggota DPRD idak mencederai kepercayaan masyarakat. Ceritanya, ini pansus yang tiga sudah mau berangkat, kemarin (jum’at 24/10) sudah mau berangkat. Cuma saya masih bisa menuda. Ini rencananya juga merencanakan pembahasan di luar. Saya hanya bisa melakukan lebih selektif, misalnya, nota yang diajukan ke saya harus ada jadwalnya. Kenapa harus dua hari, kenapa harus tiga hari? Itu saja yang bisa saya lakukan untuk membatasi kegiatan di luar. Bapak tampaknya akan jadi
musuh bersama? Bukan musuh bersama, cuma masih belum bisa dipahami bersama. Saya juga sudah bilang kok, berkali-kali saya bilang, saya bukan malaikat, artinya kalau masalah kebutuhan (terhadap materi) itu sama. Bahkan lebih besar saya tanggung jawabnya. B e ra p a i d e a l ny a ka l a u anggota DPRD harus kunker dalam satu bulan? Saya tidak bisa menarget masalah itu, karena ini masalah kebutuhan. Karena saya berpikir, ke depan ini pasti ada pembahasan ke luar. Sebab, masih ada tiga pansus yang pembahasannya masih berjalan. Ini masih ada raperda usulan bupati masuk minggu kemarin. Jatah pansus di DPRD itu sudah habis, semula mau dibikin dua di paripurna, tapi dibikin tiga. padahal yang satu itu dicadangkan untuk yang baru masuk ini. Ternyata sudah dihabiskan bulan kemarin. kalau jatah pansus sudah tidak ada, bisa-bisa mengarah
ke tahun depan, lalu bagaimana dengan fungsi legislasinya teman-teman? Makanya, yang ingin saya jaga ritmenya saja. Katanya Pak Bashori sudah sering mengalah? Iya memang seperti itu, tapi kemudian kan saya lalu punya point. Kemarin saya sempat ditelepon ketika didesak (melaksanakan work shop di Malang) saya memang jawab saya setuju berangkat besok. Tapi tolong rapat dulu, koordinasi dulu, karena saya sudah di rumah. Tolong pimpinan yg ada di dewan kembali pimpin rapat, dengan catatan, satu harus disiplin, kedua komitmen harus benar-benar belajar dan tidak boleh ada satu pun yang pulang sebelum acara selesai. Karena yang di Jember kemarin, dari yang ikut, sekian orang yang pulang. Memang dia ikut, tapi ikutnya tidak serius ketika rapat pokja-pokja itu. Begitu pokja selesai dan melaporkan di pleno, itu sudah tidak utuh. Saya hitung, sudah kurang tu-
juh orang. Apalagi keesokan harinya, hari ketiganya sudah tidak ada. Yang begini memang butuh waktu. Dan ini urusan internal sebenarnya. Pemikiran pimpinan yang lain seharusnya seperti pak Bashori? Kemarin (Kamis/23/10) sebenarnya begini, teman-teman pimpinan fraksi mau ketemu saya di ruangan atas. Tapi, karena rapat pimpinan baru dimulai saya minta maaf tidak bisa menerima. Karena banyak yang dibahas, agak lama. Setelah selesai, saya mau temui mereka, tapi sudah tidak ada. Saya telpon, saya SMS, sudah hilang semua. Ada yang bilang keluar, padahal mereka, sampai malam, sampai sore ada. Sepertinya ke Depan Akan Semakin Berat? Ya tidak lah, yang penting ada komitmen bersama. Mudahmudahan apa yang saya bangun ini bisa dipahami oleh teman-teman. (edy supriyono)
Ditutup Pengajian Kiai Kholil dan Kiai Azaim n KALAHKAN... Sambungan dari Hal 59
“Ini salah satu cara kita bagaimana membangunan peradaban dan kebersamaan masyarakat Situbondo yang kuat selama empat tahun terakhir,” terang Bupati Dadang. Iya, sejak pemerintahan Bupati Dadang Wigiarto, peringatan Tahun Baru Islam memang digelar secara besar-besaran. “Alhamdulillah semakin hari Kabupaten Situbondo sema-
kin berkembang dan meningkat secara signifikan. Ini bisa dilihat baik dari sisi perekonomian maupun infrastrukturnya,” imbuh Bupati. Bupati Dadang Wigiarto melepas langsung peserta pawai lampion yang diikuti sebanyak 97 peserta. Mereka terdiri dari 41 kelompok dari SD, 26 SMP, 15 siswa SMA/SMK dan 15 peserta dari masyarakat umum. Start pawai lampion mengambil tempat di depan kantor pegadaian Situbondo menuju Ja-
lan Basuki Rahmat, Jalan Madura, Jalan Dipenogoro dan finish di Jalab Cendrawasih depan kantor KPU Situbondo, Para peserta membawa bermacam-macam obor dan lampion yang dihias dengan lafallafal Alquran. Selama perjalanan peserta melakukan pembacaan selawat nabi. Untuk memeriahkan peringatan 1 Muharram 1436 H tahun ini, Pemkab Situbondo menggelar bermacam-macam kegiatan Islami. Dimulai dari pe-
laksanaan Khotmil Quran (khataman Alquran) di masing-masing SKPD, Pengajian khusus oleh jajaran SKPD bertempat di Mesjib Al-Abror Situbondo hingga lomba pawai lampion dari tingkat SD, SMP, SLTA dan masyarakat umum. Acara puncaknya ditutup dengan pengajian umum bersama KHR. Mohammad Kholil As’ad Syamsul Arifin dan KHR. Azaim Ibrahimy bertempat di Alun-alun Kota Situbondo. (pri/*)
Korban Langsung Dilarikan ke RS n DIGILIR... Sambungan dari Hal 59
Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (24/10) lalu, di sebuah gubuk di areal persawahan Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Secara bergiliran, empat pemuda berinisial AR, RK, MS, serta MU menyetubuhi korban. Aksi mereka baru terhenti setelah dipergoki seorang warga. Keempat pelaku langsung kabur. Sedangkan korban dibiarkan tergeletak tidak berdaya di gubuk persawahan tersebut. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini menyebutkan, pada hari Jumat itu, korban hendak mencari pekerjaan serta sebuah tempat kos di Kota Situbondo. Sebelum sampai di kota, sekitar pukul 12.30 korban dihubungi oleh salah seorang pelaku berinisial AR, yang mengaku akan mengantar korban pulang ke rumahnya. “Perginya mulai tadi malam. Saya tidak tahu punya masalah apa,” kata orang tua korban yang enggan disebutkan namanya. Setelah korban dibonceng AR, mereka melewati jalan belakang pabrik es Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Tidak di sangka, AR tidak mengantar korban pulang, tetapi mengajak mampir ke sebuah gubuk sawah untuk bergabung dengan tiga pemuda lainnya yang sudah menunggu. Pada saat berada di gubuk
Singgung Kebesarab IAI Ibrahimy Sambungan dari Hal 59
Yang lebih menarik, keduanya menjadi wisudawan terbaik di fakultas masing-masing. Khusus untuk Kiai Azaim, meski menjadi wisudawan terbaik, akan tetapi Pengasuh ke IV P2S2 Sukorejo ini tidak dipanggil untuk menerima penghargaan layaknya wisudawan yang lain. “Ya, beliau bukan wisudawan terbaik, tapi istimewa,” ujar Syamsul Arifin Hasan, ketua panitia wisuda. Begitu juga dengan Nyai Sari.
Putri tunggal KHR. Ahmad Fawaid ini mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang istimewa. Istri Kiai Azaim ini memperoleh IPK 3,76. “Akan tetapi beliau ikut diwisuda layaknya peserta yang lain,” tambah Syamsul. Sedangkan jumlah tamu undangan yang hadir pada acara wisuda kemarin diperkirakan mencapai 900 orang. Itu belum termasuk undangan VVIP dan VIP, seperti Narasumber, para guru besar, dan pejabat di lingkungan Pemda Situbondo. Banyaknya undangan itu terlihat dengan tidak ditempa-
tinya bagian dalam dari para undangan. Semua undangan, selain undangan VVIP dan VIP menempati terop yang ada di luar Aula Ponpes. Narasumber yang didatangkan pada acara wisuda tersebut adalah Prof. DR. Said Agil Husin AlMunawar, Lc,MA. Mantan menteri agama RI pada Kabinet gotong royong itu menyampaikan orasi ilmiahnya tentang Sirah Nabawiyah Sebagai Landasan Metodologi Pendidikan Umat. Di sela-sela orasi limiahnya, lulusan Fakultas Syariah Universitas Ummu AI-Qura, Mekkah
ini sempat menyinggung tentang kebesaran IAI Ibrahimy. Menurutnya, IAI Ibrahimy yang berada di bawah naungan pesantren, sangat berpotensi untuk menelurkan generasi-generasi terbaik bangsa. Said Agil menambahkan, sudah saatnya masyarakat mempercayakan pendidikan putraputrinya di pesantren yang sudah berusia seratus tahun itu. “Sebab, IAII ini bukan hanya meluluskan sarjana Islam, akan tetapi akan meluluskan sarjana yang berilmu dan berakhlak,” terangnya. (bib/pri)
Ada Pembagian Wilayah Pemasaran n AGAR... Sambungan dari Hal 59
Ada lima orang pekerja yang ada di tempat tersebut, termasuk dirinya. Tiga orang laki-laki bertugas mengolah kedelai hingga menjadi tahu. Mulai dari perendaman, penggilingan, penguapan hingga pemotongan. Sedangkan dua orang pekerja perempuan yang terlihat sudah cukup tua bertugas menggoreng dan menaburi tahu-tahu tersebut dengan garam. Untuk masalah bahan baku, Ferdi mengatakan dirinya mengambil dari Dusun Karangmakmur. Perhari Ferdi da-
pat menggunakan 50 kilogram kedelai. Dari jumlah tersebut mampu menghasilkan sekitar 45 papan tahu. Satu papan tahu dapat dipotong menjadi 200 tahu kotak (ukurannya seperti yang biasa dijual di terminal) dan 100 tahu besar untuk konsumsi rumah tangga. Satu kotak tahu membutuhkan sekitar 1,5 kilogram kedelai mentah. Kemudian baru kedelai tersebut melalui proses perebusan, kemudian diselep. Baru terakhir disaring agar menjadi padat. Terakhir setelah menjadi tahu, barulah tugas kedua pekerja perempuan yang menggoreng tahu. Selanjutnya tahu ditaburi garam halus dan
siap untuk diedarkan. Jenis kedelai yang digunakan dalam usahanya, menurut Ferdi lebih banyak menggunakan kedelai lokal. Tapi saat ini kedelai local cukup sulit di dapatkan. “ Mungkin petani kedelai di wilayah sini tidak terlalu banyak, atau memeliharanya susah, jadi kita terkadang terpaksa menggunakan kedelai impor, kata yang menjual diimpor dari Argentina, tapi kualitasnya masih bagus kedelai lokal,” tutur Ferdi. Harga dari kedelai lokal sendiri, kata Ferdi, lebih mahal dari kedelai impor. Dirinya biasanya membeli kedelai lokal di Dusun Karang Makmur dengan
harga Rp 81 rb perkilogram. Sedangkan yang impor harganya Rp 74 ribu per kilogramnya. “Dan hasilnya masih jauh, padahal sudah didatangankan dari jauh-jauh dari Argentina,” kelakar Ferdi. Menurut Ferdi, ada pembagian wilayah untuk masalah pemasaran. Meskipun ada 20 lebih pembuat tahu di tempatnya, mereka menjual sesuai pembagian wilayah. Hal itu kata Ferdi untuk menghindari perselisihan dan persaingan karena cukup banyaknya produsen tahun. Ferdi sendiri mengatakan dirinya menjual di wilayah Prajekan, Terminal Kota dan Sumber kolak. .(pri)
persawahan itulah, korban dicekoki miras oleh para pelaku. Begitu kondisi korban mabuk, keempat pemuda itu secara bergiliran menyetubuhi korban. “Pengakuan korban, setelah dipaksa minum dirinya memang tidak begitu sadar. Perlakukan bejat pertama kali dilakukan AR, kemudian disusul oleh RK. Setelah itu baru dua pemuda lain,” kata salah seorang anggota BPD Desa Paowan, Tolah Imam Riyanto. Digilirnya gadis yang duduk di bangku SMKN kelas dua ini, selanjutnya diketahui oleh salah seorang karyawan pabrik es Desa Sumberkolak. Sekitar pukul 14.30 itu. Warga tersebut menghampiri korban karena mendengar suara perempuan berteriak. Begitu dilihat ternyata seorang gadis sedang dikerubuti empat lelaki. Namun, saat warga tersebut menuju gubuk itu, empat pemuda langsung kabur. Sementara, korban berada di gubuk dengan kondisi sudah tidak berdaya, dengan sebagian pakaian terlepas dari tubuhnya. “Termasuk telepon genggam milik korban juga diambil pelaku. Keterangan korban dua pelaku merupakan pelajar setingkat SMA dan dua pelajar lagi disebut mahasiswa,” kata Imam. Apa yang dialami gadis ini selanjutnya dilaporkan kepada pihak berwajib. Petugas kepolisian Polres Situbondo yang tiba di lokasi langsung menge-
vakuasi korban ke RSUD dr. Abdoer Rahem Stubondo. “Kondisi korban tidak berdaya, jadi langsung dibawa ke rumah sakit,” kata salah seorang anggota polisi yang turun ke TKP, Brigadir Ginang. Selain mengevakuasi korban, polisi juga langsung melakukan olah TKP di sekitar lokasi untuk mencari berbagai petunjuk yang mengarah kepada pelaku. “Di lokasi kejadian, polisi menemukan tiga botol plastik masih beraroma miras serta sebuah tas yang isinya pakaian milik korban,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Wahyudi menegaskan, untuk mengungkap kasus ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan serta harus memintai keterangan dari sejumlah saksi termasuk korban. “Untuk korban sudah dimintakan visum. Saat ini petugas masih melakukan penyelidikan,” imbuhnya. Mengenai keempat pelaku itu, Wahyudi mengaku sudah ada petunjuk yang mengarah kepada empat pemuda. Hanya saja perlu dipastikan sebelum keempat pemuda tersebut ditangkap. “Memang ada keterangan nama pelaku, tetapi identitas tersebut akan dipastikan dulu. Karena korban sendiri mengenal empat pemuda itu dengan dikenalkan oleh teman ngenet-nya,” pungkas Wahyudi. (rri/pri)
Hasil Tes Bisa Langsung Dilihat n 1.331 PESERTA... Sambungan dari Hal 59
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Situbondo, Ahmad Yulianto mengungkapkan, jumlah peserta tes CPNS-nya di masing-masing sesi tidak sama. Ada yang lebih banyak, sesuai dengan ketentuan dari BKN. “Situbondo hanya mendapat jatah tujuh sesi. Sedangkan jumlah peserta tes CPNS 1.331 orang,” katanya, kemarin. Para peserta tes CPNS sudah menerima jadwal pelaksanaan. Sesi pertama harus sudah tiba paling lambat pukul 07.00 untuk mempersiapkan persyaratan yang diperlukan. “Kalau bisa datang lebih awal, sehingga tidak terlambat. Kalau telat langsung dicoret dari daftar peserta,” imbuhnya. Beberapa persiapan yang dimaksudkan adalah melakukan verifikasi data peserta tes CPNS. Mengisi daftar kehadiran, serta untuk mendapatkan pengesahan Kartu ujian. Tiga macam persiapan ini hanya dilakukan 30 menit yakni dari pukul 07.00 hingga 07.30. Selanjutnya, pada pukul 07.30
sampai 08.00, seluruh peserta tes sesi pertama akan memasuki ruangan tes. Selama 30 menit ini mereka akan mendapat penjelasan singkat dari panitia penerimaan CPNS. Dengan materi yang dijelaskan yakni tata cara mengerjakan seratus soal menggunakan sistem CAT. “Setelah dijelaskan, maka peserta langsung mengerjakan seratus soal dengan waktu 90 menit. Jadi tes dengan sistem CAT dimulai antara pukul 08.00-08.30 dan harus selesai pukul 09.30,” papar Yulianto. Setelah sesi pertama selesai melakukan tes CPNS. Maka pada pukul 09.30 itu akan dilangsungkan verifikasi data peserta tes yang dijadwalkan masuk sesi kedua.“Setelah sesi kedua selesai pukul 11.30, diteruskan dengan sesi tiga. Terakhir tes di hari pertama itu adalah sesi empat, semuanya dikerjakan dengan waktu 90 menit,” katanya. Sementara itu, untuk pelaksanaan tes CPNS di hari kedua, BKN menjadwalkan lebih pagi. Pada pukul 06.30, seluruh peserta harus melakukan verifikasi dan selanjutnya mengikuti tahapan sebagaima-
na peserta sebelumnya. Pengajuan waktu tes di hari kedua ini karena tanggal 31 Oktober bertepatan dengan hari Jumat. Selain jadwal pelaksanaan tes tersebut, Yuli menghimbau agar peserta tidak lupa membawa persyaratan wajib. Diantara persyaratan itu, mengenakan pakaian putih dan bawahan gelap atau hitam. Mempersiapkan alat tulis serta selembar kertas kosong. Membawa e-KTP/KTP yang berlaku, serta membawa nomor urut ujian yang sebelumnya telah dibagikan oleh BKD Situbondo. “Jangan membawa peralatan selain yang disebutkan itu, termasuk membawa alat komunikasi tidak boleh. Bagi yang membawa harus dititipkan di lokasi tes,” terang mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan tersebut. Sebanyak 1.331 peserta CPNS yang akan bersaing menduduki 58 formasi CPNS langsung dapat melihat hasil tesnya setelah ujian selesai. Sehingga, kolusi antara panitia dengan peserta tes CPNS kemungkinan besar tidak dapat dilakukan. (rri/pri)
Jadi Agenda Tetap Pasir Putih n PULUHAN... Sambungan dari Hal 59
n KIAI...
65
S I T U B O N D 0
“Sebelumnya kita juga mengadakan do’a bersama,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), tadi malam. Dia menambahkan, dari berabagai macam acara itu, puncaknya adalah pawai obor yang dilaksanakan pas pada malam pergantian tahun. “Jadi, semua acara berakhir dengan pawai obor,” terang Danial. Pawai obor tersebut dilaksanakan di tengah laut. Ada sekitar 50 perahu yang beriringan
dengan masing-masing perahu dilengkapi obor. Sebanyak 50 perahu itu masing-masing terdiri dari 10 Perahu tradisional dan 40 perahu jenis kapal motor. Para peserta tersebut seluruhnya adalah perahu yang ada di kawasan Pantai Pasir Putih. Menariknya, pada acara pawai obor itu, wisatawan yang kebetulan sedang bermalam di Pasir Putih diperbolehkan untuk ikut dalam rombongan pawai obor. Wisatawan yang ikut serta dalam perahu tersebut digratiskan. Kepada Jawa Pos Radar Situbondo, Danial mengaku, aca-
ra menyambut tahun baru Islam di Pasir Putih sudah menjadi agenda tetap. “Setiap tahun kita gelar. Selama ini wisata itu kan identik dengan tahun baru masehi. Akan tetapi untuk Pasir Putih itu berbeda. Jadi wisata kita semarak pada tahun baru Islam” terangnya Danial berharap, dengan perayaan tahun baru tersebut, wisata pantai dengan keindahan pasirnya yang putih itu menjadi wisata pilihan masyarakat. Sehingga, pasir putih benar-benar bisa menjadi wisata potensial daerah. (bib/pri/*)
Pelaku Ketiga Masuk DPO n SATU... Sambungan dari Hal 60
Polisi pun kini memasukkan nama HL dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Penangkapan terhadap HL ternyata cukup sulit dibandingkan penangkapan Hadi Prayitno. Begitu pula dengan penangkapan terhadap Toto. “Pengembangan sudah berhasil menangkap Toto, tetapi tersangka ketiga langsung kabur. Saat ini polisi masih memburu pelaku ketiga ini,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Dari keterangan dua tersangka yang berhasil ditangkap, HL terlibat pada saat perencanaan hingga eksekusi 16 gelang emas milik korban, satu sepeda motor Honda Beat, serta uang sebesar Rp 1 juta. “Petugas sudah mendatangi beberapa tem-
pat yang diduga persembunyiannya, tetapi masih belum tertangkap,” terang Wahyudi. Meski demikian, polisi masih mendalami kasus ini. Sebab, menurut keterangan pelaku pertama, tersangka ketiga tidak mendapat bagian. “Mungkin dari Toto dia dapat, saya hanya dapat uang Rp 1,5 juta serta 7 gelang emas itu juga dari Toto,” kata pelaku utama Hadi Prayitno. Dari keterangan pelaku yang ditangkap kali pertama, pelaku ketiga ini nampaknya hanya ikut-ikutan saja. Meski begitu, polisi tidak tinggal diam karena kedua tersangka yang ditangkap serta satu pelaku yang masih kabur diduga sama-sama ikut merencanakan. “Kalau kejadian kejahatannya seketika bisa saja ikut-ikutan. Tetapi kasus penipuan yang satu ini berjalan dengan modus yang cukup lama. Ada jual-be-
li jamu dengan korban, hingga pelaku utamanya disebut-sebut sempat berhubungan atau berpacaran,” terang Wahyudi. Dengan demikian, pelaku ketiga berinisial HL ditetapkan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). “Masuk daftar DPO. Jadi tidak dibiarkan kabur, tetapi akan terus diburu oleh petugas,” tegas Wahyudi. Diberitakan sebelumnya, dua pelaku penipuan Hadi Prayitno, warga asal Desa Gelung, Kecamatan Panarukan serta Misnoto alias Toto Aspal, asal Dusun Tanjung Banon, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, ditangkap tim Resmob Polres Situbondo. Mereka ditangkap setelah menggasak 16 gelang emas, sepeda motor Honda, dan uang Rp 1 juta, milik Artiningseh, seorang penjual jamu asal Desa Talkandang, Kota Situbondo. (rri/pri)
OLAHRAGA
66
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Duo Kediri Seri, Blitar Lolos
ALI NURFATONI/RaBa
SAMA KUAT: Pemain Kabupaten Blitar (merah) saat berjibaku dengan pemain Kabupaten Kediri dalam partai pemungkas grup B di lapangan Futsal Banyuwangi kemarin.
BANYUWANGI - Pertandingan lanjutan dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Futsal Jawa Timur masih terus berlangsung. Hingga kemarin sejumlah partai sudah memasuki laga pemungkas. Karena itu, tim yang lolos dan yang gagal sudah jelas. Pertandingan menarik tersaji saat pertemuan Kabupaten Blitar melawan Kabupaten Kediri. Bagaimana tidak, kedua tim sama-sama mendulang poin penuh di laga perdana saat melawan Kota Blitar. Sebab itulah, duel kedua tim di partai pemungkas itu sangat menentukan. Pada akhirnya, bentrok kedua tim berakhir seri dengan skor
akhir 3-3. Atas hasil tersebut, praktis kedua tim tersebut sama-sama mengantongi 4 poin dari dua laga. Namun, Kabupaten Blitar lebih diuntungkan karena lebih produktif dalam mencetak gol. Saat menghadapi laga derby dengan Kota Blitar, Kabupaten Blitar berhasil menang dengan skor akhir 9-2. Sebaliknya, Kabupaten Kediri hanya mampu melesakkan tujuh gol dan kemasukan tiga gol. Sebab itulah, Kabupaten Blitar lolos sebagai juara grup B. Sebetulnya, pertandingan tersebut berlangsung a lot. Kabupaten Kediri sempat di atas angin manakala leading 2-1 pada babak pertama. Bahkan,
MWCNU Rogojampi Dirikan SMKNU ROGOJAMPI – Majelis Wakil Cabang NU Rogojampi merintis pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK NU). Pembangunan gedung tersebut hampir bersebelahan dengan RSNU di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi. Pembangunan gedung SMKNU itu didirikan di atas tanah seluas 16 ribu meter persegi milik keluarga Pelangi Jaya, alm H. Sudirman yang statusnya dihibahkan. “Ini sudah seizin dari keluarga besar, agar bisa dihibahkan untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar H. Nanang Nur Achmadi, Ketua MWC NU Rogojampi. Sementara itu, dalam sambutannya Camat Rogojampi mengaku sangat bangga dengan didirikannya gedung SMKNU yang lokasinya berada di daerah perbatasan Kecamatan Rogojampi dan Srono ini. Dengan begitu, sekolah ini akan dapat mengakomodasi kebutuhan pendidikan di wilayah kecamatan perbatasan tersebut. “Saya bangga, karena selain pendidikan formal, juga ada pendidikan non formal (pondok pesantren). Semoga ini membawa perubahan bagi masyarakat Banyuwangi,” terangnya. Hadir dalam acara itu, PCNU Banyuwangi, Forpimka, Pengurus ranting NU, Muslimat, Ansor, Fatayat dan sejumlah tokoh agama, masyarakat di
SIMBOLIS: KH. Abdul Ghofar, Camat Rogojampi, dan H. Nanang Nur Achmadi berdoa sebelum meletakkan batu pertama.
Kecamatan Rogojampi. Sebelum peletakan batu pertama yang menandai awal pembangunan gedung sekolah tersebut, terlebih dahulu dilakukan santunan kepada 60 anak yatim dan piatu di sekitar lokasi pembangunan. Sebelum diletakkan batu pertama, KH. Mahrus Ali dari Parijatah Ku-
lon, Kecamatan Srono, memimpin do’a agar pembangunan berjalan lancar. “Acara ini momentum yang pas, bertepatan dengan tahun baru Hijriah 1436 H. Semoga ini barokah dan membawa manfaat,” ujar KH. Abdul Ghofar, tokoh masyarakat Rogojampi. (ddy/*/als)
FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/JP-RaBa
KERUKUNAN: Tokoh agama dan masyarakat turut menyaksikan peletakan batu pertama SMKNU Rogojampi KOMPAK: Pengurus MWCNU Rogojampi beserta banom dan dewan guru SMKNU di lokasi pembangunan sekolah.
pada awal-awal babak kedua, Kabupaten Kediri menjauh dengan tambahan satu gol dan skor berubah menjadi 3-1. Namun, mereka terlalu bertahan setelah unggul dua gol. Hal itu dimanfaatkan Kabupaten Blitar untuk melancarkan serangan. Hasilnya, Kabupaten Blitar sukses membalas dua gol dan akhirnya berakhir imbang. Sementara itu, pertandingan lain, pertemuan antara Kota Surabaya melawan Kota Malang berlangsung dengan tensi panas pada Kamis malam. Bahkan, pertandingan dilanjutkan kemarin. Namun, Kota Malang akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 3-0. (ton/c1/als)
Jawa Pos
Senin 27 Oktober 2014
Jawa Pos
Senin 27 Oktober 2014
BERITA UTAMA R A D A R
67
B A N Y U W A N G I
Polisi Amankan Ponsel Korban n PUTUSKAN... Sambungan dari Hal 57
Rencana pernikahan itu bakal dilaksanakan selepas korban lulus SMP. Saat ini korban baru duduk di bangku kelas IX SMP PGRI Cluring. ”Selepas lulus SMP memang akan menikah dengan Sindi,’’ kata Jamal kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Sang pacar, Sindi, kemarin juga datang ke rumah duka di Desa Kradenan. Dia mengaku kaget dengan adanya kejadian ini. Sayang, Sindi tidak mau mengungkapkan soal rencana pernikahan keduanya. Bahkan, malam hari
sebelum kejadian Sindi masih sempat mengunjungi almarhum di rumah kakeknya. “Malam harinya saya masih main ke sini, saya sempat makan berkat dengannya,” kenangnya. Mengenai pesan terakhir yang disampaikan almarhum, remaja yang tinggal di Desa Simbar, Kecamatan Cluring itu mengaku kalau yang bersangkutan tidak menyampaikan apapun. “Tidak ada, perilakunya seperti biasa,” ujarnya. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi mencoba menanyakan isi percakapan atau foto terakhir almarhum yang tersimpan di
SHULHAN HADI/RABA
BERDUKA: Suasana berkabung masih menyelimuti keluarga Nunung Prihatin. Ayah almarhum (kiri) dan Sindi (tengah).
ponsel Sindi, karyawan industri batik Virdes ini mengaku kalau HP-nya telah diamankan pihak
kepolisian. “ HP saya dibawa kepolisian ,” akunya polos. Dikonfirmasi terpisah, Kapol-
Semua Peserta Harus Menjunjung Sportivitas n PERTANDINGAN... Sambungan dari Hal 57
tercatat ada 14 cabor yang dipertandingkan, yaitu bola voli, atletik, tenis meja, tenis lapangan, senam artistic, senam ritmix, renang, dan bulutangkis. Selain itu, juga ada catur, panahan, sepak takraw dan pencak silat serta dua olahraga tradisional hadang alias gobag sodor dan dagongan. Ajang POR SD ke- 8 tersebut diikuti seluruh SD-MI yang tersebar di Banyuwangi. Tentu saja, siswa tersebut merupakan wakil di tingkat
kecamatan masing-masing. Sehingga, persaingan antar atlet akan berlangsung ketat. Sesuai agenda, ajang tersebut bakal digelar hingga tanggal 30 Oktober mendatang. Arena pertandingan dipusatkan di kawasan GOR Tawang Alun Banyuwangi. Selain itu, ada sejumlah cabor yang digelar di beberapa titik. Salah satunya di SDN Model, Banyuwangi. Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Ahmad Khoirullah melalui Kepala Bidang Olahraga, Setio Utomo mengungkapkan, jika agenda
POR SD tersebut digelar setiap tahun. Oleh sebab itu, para atlet sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari jelang menghadapi agenda ajang multi even tersebut. Dia menjelaskan, perhelatan tahunan itu dalam rangka untuk mencari bibit-bibit atlet berprestasi. Bagi para juara, para atlet terbaik di cabor masingmasing akan otomatis menjadi duta Banyuwangi dalam ajang ke level provinsi. ‘’Bagi para juara, mereka akan menjadi bagian kontingen Banyuwangi dalam menghadapi POR SD Jawa Timur,’’ terangnya kemarin.
Dia mengimbau, agar para atlet usia dini tersebut benar-benar memanfaatkan ajang tersebut dengan sebaik-baiknya. Namun demikian, dia menekankan agar semua peserta tetap menunjung tinggi sportivitas. ‘’Kalau pun ada yang kalah, itu wajar. Masih ada kesempatan di lain waktu,’’ paparnya. Sementara itu, opening ceremony tersebut sedianya akan dibuka langsung Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Jajaran Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) juga akan turun lapangan untuk menghadiri kegiatan tersebut. (ton/aif)
Kapolsek dan Danramil Turun Tangan n SETENGAH... Sambungan dari Hal 57
Bahkan, seorang anak-anak langsung menangis mendapati peristiwa tersebut. Pemuda yang kerusupan tersebut, diketahui bernama Wildan, 17, pemuda asal Dusun Sukorejo, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh. Sejumlah pawang jaranan yang biasa menyembuhkan kesurupan dibuat kewalahan dengan perilaku aneh pemuda tersebut.
Beberapa kali pawang jaranan dari Kecamatan Kalipuro dan Rogojampi tak mampu membuat pemuda bertubuh tinggi besar itu sadar. Bahkan, Wildan semakin mengerang-ngerang minta sesajen. Pawang jaranan yang telah memberikan wangiwangian juga tak mampu mengatasinya. Danramil dan Kapolsek Singojuruh juga sempat kebingungan dengan aksi kesurupan tersebut. Pasalnya, hampir setengah jam seluruh upaya yang dilakukan
tidak kunjung membuahkan hasil. Melihat kejadian itu, Camat Singojuruh, Nanik Machrufi juga akan membawa pria itu ke Mapolsek Singojuruh. Beruntung, salah satu pawang jaranan asal Dusun Pasinan Desa Singojuruh yang mengetahui peristiwa tersebut langsung bisa mengatasi dan menyadarkan kembali. Beruntung, kesurupan tersebut tidak sampai merembet ke sejumlah penonton lainnya. “ Kalau sampai nular ke penonton yang lain, akan
semakin heboh dan semrawut,” ujar Sariyono. Festival barong yang diselenggarakan sebagai awal dilaksanakannya ritual kebo-keboan tersebut dinilai tidak representatif. Selain tempatnya diadakan di tengah pematang sawah, juga tidak ada tenda yang meneduhi pemain dan wiyogo jaranan yang mengikuti lomba. “Kami ditarik tiket masuk, ternyata dari sini sangat panas dan mengecewakan,” sesal Ugik, salah satu penonton asal Kalipuro. (ddy/aif)
sek Purwoharjo AKP Tri Joko Setyonarso mengaku belum banyak melakukan penggalian terkait motif bunuh diri korban. Pihaknya juga belum memintai keterangan saksi karena menghormati masa berkabung bagi keluarga korban. “Keluarga masih berkabung, kita belum periksa saksi-saksi,” ujarnya. Sementara itu, suasana duka masih terlihat di kediaman kakek korban di Desa Kradenan. Siang kemarin, kerabat korban dari luar kota tampak berkumpul di rumah tersebut. Wagiren, 55, ayah korban, juga terlihat di rumah tersebut. Pria yang tinggal di Dusun Pringsejuta, Desa Kembiritan Kecamatan Genteng itu mengungkapkan, anaknya sejak kecil memang tinggal bersama kakeknya. “Sejak umur dua tahun, dia tinggal bersama kakeknya,” ungkapnya.
Pihak keluarga menyikapi kejadian ini sebagai musibah. Mereka juga tidak menyalahkan pihak manapun dalam kejadian ini. “Ini murni musibah” tandasnya. Wagiren menjelaskan jika almarhum merupakan tiga bersaudara. “Saudaranya ada tiga. Dia nomor dua, kakak dan adiknya laki-laki semua,’’ kata Wagiren. Kakekkorban,Jamalmenuturkan, sebelum peristiwa tragis bunuh diri, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan terhadap cucunya tersebut. “Dia ya tetap masak, menyapu seperti biasa,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Curang Palung, RT 04/ RW 03, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, heboh kemarin. Gadis setempat, Nunung Prihatin, 15, warga setempat, meninggal dengan cara tidak wajar. Pelajar kelas IX SMP PGRI Cluring itu mengakhiri hidupnya
dengan cara gantung diri. Dugaan sementara, korban gantung diri di dapur rumahnya menggunakan tali rafia. Tali tersebut diikat ke leher lalu dililitkan ke belandar dapur rumah. Tidak ada yang tahu persis pukul berapa Nunung gantung diri. Yang pasti, sekitar pukul 11.00 polisi berdatangan ke tempat tinggal korban bersama kakeknya tersebut. Desas-desus yang berkembang di desa tersebut, korban sedang hamil. Bisa jadi akibat kehamilan itulah korban memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Namun, desas-desus itu dibantah keras pihak kepolisian. Pihak kepolisian mengimbau warga tidak menyimpulkan sendiri motif gantung diri tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari polemik yang bisa saja terjadi. (sli/aif)
Siangnya Diarak Keliling Kota n JEBENG... Sambungan dari Hal 57
Para finalis mengikuti karantina, pra karantina, dan juga pada saat acara grand final. Dalam malam penghargaan jebeng-thulik kemarin Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas hadir bersama istri. Yang cukup spesial, para duta wisata dari berbagai kota se-Jawa Timur juga hadir. Acara grand final diawali dengan tarian jejer gandrung. Selanjutnya para finalis satu per satu memasuki area panggung. Setelah seluruh finalis memasuki panggung, sepuluh finalis tersebut diwisuda atau biasa disebut meras. Para finalis juga diberi kesempatan untuk sungkem kepada emak bapak . Sebelum acara malam penghargaan seluruh finalis juga diarak keliling kota dengan menggunakan dokar. Selanjutnya Bupati Abdullah Azwar Anas berkesempatan memberikan sambutan.
Pemenang JebengThulik 2014 Jebeng dan Thulik 1. Jatmiko 2. Alsyahallah Winoza Wakil I Jebeng-Thulik 1. Bens Subrata 2. Silvi Prima Wakil II Jebeng-Thulik 1. Wihdah Nur Muhammad 2. Girindri Sugesti Harapan I Jebeng-Thulik 1. Miftahul Firdaus 2. Zahra Amalia Achsani Harapan II Jebeng-Thulik 1. Fauzan Hafidz 2. Deby Farhadiba Persahabatan Jebeng-Thulik 1. Teddy Bramantya 2. Made Maharani Putri Favorit Jebeng-Thulik 1. Gilang Dwi Galih Perkasa 2. Ulfitania Riantani
Dalam sambutannya, bupati berharap kepada finalis yang ter-
pilih nantinya lebih mengedepankan mental, pengetahuan dan pengalaman daripada penampilan luar. ”Ibarat handphone, casing bisa dibeli dimana saja dan bisa diganti kapan pun, tapi untuk software handphone tersebut tidak bisa diganti, maka dari itu mental, pengetahuan dan pengalaman lebih penting. Jebeng- thulik tahun ini saya harap bisa menjadi salesman Banyuwangi untuk ke depannya,” ujar Anas. Selanjutnya sepuluh finalis diberi kesempatan memilih kupon yang berisi sebuah pertanyaan. Dimana setiap pertanyaan yang disiapkan oleh panitia tersebut berisi tentang pengetahuan mengenai Banyuwangi. Para finalis harus bisa menjawab pertanyaan dengan durasi waktu menggunakan Bahasa Inggris dan juga Bahasa Indonesia. Di akhir sesi, akhirnya terpilihlah pemenangnya. Untuk jebeng diraih Winoza, sedangkan thulik diraih Jatmiko. (tsf/aif)
Penyidik yang Menentukan Ditahan atau Tidak Penasaran Wisata Pulau Merah n NYAMAN...
n TRIO RSUD... Sambungan dari Hal 57
Pertama adalah pihak rumah sakit bernama Bambang Prayitno dan dua pengawas proyek bernama Mukhlisin dan Agung Sasongko. Kapan akan dipanggil dan dihadapkan ke meja penyidikan, Paulus menyerahkan sepenuhnya kepada tim penyidik. Namun, informasi yang santer beredar, pemeriksaan ketiga tersangka paling cepat dilakukan awal November mendatang. Tim yang beranggota enam jaksa itu akan segera mengagendakan pemeriksaan ketiga tersangka. Pemeriksaan itu un-
tuk melengkapi berkas acara pemeriksaan perkara korupsi RSUD Genteng jilid II. Disinggung tentang upaya hukum lain berupa penahanan, Agung menyerahkan sepenuhnya kepada tim penyidik. Untuk melakukan penahanan, menurutnya, penyidik memiliki pertimbangan tersendiri. “Penyidik nanti yang berwenang memutuskan ditahan ataukah tidak,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, langkah Kejaksaan Negeri Banyuwangi melanjutkan perkara korupsi pembangunan gedung RSUD Genteng jilid II tampaknya bakal mulus. Selain sudah melengkapi berkas pemeriksaan
dengan keterangan saksi dan saksi ahli, kejaksaan kini telah membentuk tim khusus. Tim penyidik tindak pidana korupsi (tipikor) Kejaksaan Negeri Banyuwangi tersebut diisi enam jaksa. Tim itu akan menuntaskan kasus yang merongrong APBD 2010 tersebut. Tim tersebut diketuai Basuki Wiryawan yang sehari-hari sebagai Kasubagbin Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Pembentukan tim itu sekaligus mereka ulang tim sebelumnya yang telah menuntaskan perkara korupsi RSUD Genteng jilid I. Dalam perkara tersebut, kejaksaan menyeret tiga pelaku, yakni mantan Direktur RSUD Genteng Nanang
Sugianto, Dwinta Indarwati, dan Riskiyanto Dodik. Mereka sudah divonis bersalah. Mereka dihukum 1,5 tahun hingga 2 tahun penjara. Pembangunan gedung RSUD Genteng dua lantai itu menghabiskan dana Rp 4,01 miliar yang bersumber dari APBD 2010. Namun, pelaksanaannya diduga tidak sesuai spesifikasi. Baru dua tahun dibangun, sejumlah kerusakan telah ditemukan, seperti bagian atap dan tembok rusak. Kasus itu sudah menyeret tiga orang. Mereka adalah mantan Direktur RSUD Genteng Nanang Sugianto, Dwinta Indarwati, dan Riskiyanto Dodik selaku direktur pelaksana proyek. (nic/c1/aif)
Sempat Beli Baju Taqwa dan Songkok Putih n BARU DUA... Sambungan dari Hal 57
Almarhum dikenal sebagai sosok yang penuh semangat di mata keluarga dan kerabat. Hal tersebut disampaikan langsung oleh anak ke dua almarhum yang bernama Erwin Bahtiar. Di sela-sela kesibukannya menerima tamu yang datang, Erwin menceritakan bahwa abahnya tersebut adalah sosok yang penuh semangat. Ayahnya pernah mengalami kebangkrutan pada tahun 1996. Pada waktu itu, usaha jualan koran almarhum boleh dikatakan sedang pailit karena sedang dalam masa krisis moneter. Namun, meski usahanya sedang tidak baik dia berkeinginan untuk niak haji. ”Waktu itu saya disuruh mencari utangan ke bank untuk bapak naik haji. Kalau abah sudah berkehendak itu harus dituruti,” terang Erwin kemarin. Semangat hidup almarhum juga tercermin saat memilih menikah kembali setelah ditinggal istri pertamanya yang bernama Hj. Sulastri setahun lalu. Setelah menduda selama kurang lebih satu tahun dia memilih untuk menikah kembali dengan seorang janda yang bernama Maknunah. ”Meski sudah berumur 75 tahun, abah masih ingin menikah. Kita sebagai anak tidak bisa menghalangi, itu hak abah,” terang Erwin. Selain itu, sosok agen koran kelahiran Banyuwangi 2 Agustus 1939 merupakan sosok yang berjiwa muda dan suka mban-
yol. Banyolan yang masih diingat oleh Erwin saat almarhum selalu nggojloki teman-temannya yang duda, namun tidak menikah lagi. ” Abah selalu nggojloki teman-temannya yang duda. Apuwo heng rabi maning? Wes seng biso orep maning ta? (Kenapa tidak menikah lagi? Sudah tidak bisa ”hidup” lagi ta?). Abah juga sering bilang kepada teman-temannya, heng ono rondo ta? (tidak ada janda ta?) ” ujar Erwin sambil mengingat-ingat gojlokan abahnya kepada temantemannya yang sudah duda. Menurut Erwin, meski sudah memiliki umur yang sudah uzur. Abahnya tersebut masih terlihat sehat dan bugar selama hidupnya. Di kesibukannya sehari-hari menghadiri berbagai macam pengajian di Banyuwangi, almarhum menurut Erwin tidak pernah mengeluh sakit yang berlebihan. ”Abah tidak pernah mengeluh sakit yang berlebihan meski memiliki sakit diabetes. Orangnya senang guyon kepada teman-temannya, ngomongnya ceplas-seplos,” tambah Erwin. Saat meninggalnya almarhum, yang pada waktu masih dalam suasana bahagia setelah merayakan pernikahan keduanya. Tidak ada firasat apapun di benak Erwin karena pada malam harinya ada pengajian untuk merayakan pernikahan almarhum. ”Jumat pagi abah kita antar ke rumah istri barunya untuk menikah. Sore pengajian sampai malam di Dadapan sana. Setelah itu, keesokan harinya pengajian lagi di rumah abah
sendiri sampai pukul 23.00. Ada kabar meninggal dari ibu pukul 2 pagi,” terang Erwin. Saat diwawancarai, istri baru almarhum, Maknunah mengatakan, suaminya setelah pengajian di rumahnya tersebut tertidur pulas. Tengah malam almarhum terbangun dan pamitan untuk mengambil minum. ”Setelah mengambil air minum, almarhum pamitan ke kamar mandi. Tapi kok lama nggak keluar-keluar dari kamar mandi. Juga tidak ada suaranya. Saya langsung buka dan ternyata bapak sudah tergolek lemas, saya langsung telepon Evi anaknya untuk di bawa ke RS Fatimah,” terang Maknunah. Dan ternyata, setelah dibawa ke RS Fatimah oleh keluarga yang lain, Mansur sudah dipastikan meninggal dunia tepat pukul 02.00 Minggu (26/10). ”Kita bawa ke RS Fatimah untuk memastikan saja kondisi abah pada waktu itu,” timpal Erwin Ketika ditanya kenangan apa yang masih teringat dari sosok almarhum, Maknunah men-
gatakan, suaminya adalah sosok yang baik hati. Selain itu, menurut Maknunah, almarhum adalah sosok yang ceplas-ceplos saat berbicara. ”Almarhum itu muringan (suka marah), tapi orangnya baik. Saya sudah iklas, tapi rasanya kok cepat sekali. Buru rong dino (baru dua hari) menikah, sekarang sudah tidak ada,” terang Maknunah dengan mata yang berkaca-kaca. Semangat almarhum juga disampaikan oleh kerabat dekat selama almarhum masih hidup. Imam Hanafi seorang kerabat almarhum mengatakan dia sering diminta oleh almarhum untuk mengantar kemana-mana. Yang terakhir adalah almarhum meminta diantarkan ke toko busana muslim untuk membeli sebuah baju taqwa. ”Waktu saya antarkan, dia tidak mau saya bonceng. Almarhum minta naik sendiri untuk beli baju taqwa putih dan songkok putih sebelum pernikahan,” terang Imam kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. (aif)
Sambungan dari Hal 58
“Hubungan ini menjadi modal yang penting bagi penguatan peran umat Islam dalam kemajuan dunia, khususnya di kawasan Asia,” kata Bupati Anas. Saat ini, kata Bupati Anas, generasi muda Islam dihadapkan beberapa tantangan yang nyata. Pertama adalah tantangan teknologi Informasi (IT). Hanya dengan memiliki gadget, berbagai informasi bisa diakses dengan mudah oleh siapa pun. Namun tidak ada yang bisa mengontrol informasi apa saja yang diakses oleh anak-anak muda ini melalui gadget tersebut. “Melalui gadget seseorang bisa meraih pahala. Namun sebaliknya, gadget bisa disalahgunakan. Melalui media sosial kita juga bisa mengabarkan kehidupan umat muslim Asia yang hangat dan bersahabat,” ujarnya. Tantangan berikutnya yang dihadapi generasi muda Islam ada-
lah tantangan demografi di mana pertumbuhan umat muslim sangat tinggi di Asia khususnya Indonesia. Saat ini Banyuwangi saja penduduknya 1, 5 juta di mana 90 persen di antaranya merupakan umat muslim. Jumlah umat Islam di Banyuwangi akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Karena itu diperlukan langkah-langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya masalah ketenagakerjaan di masa yang akan datang. “Tidak hanya mempersiapkan diri dengan ilmu dan keterampilan, namun di antara generasi muslim harus memiliki pijakan yang kuat dan soliditas untuk maju bersama,” imbuh Bupati. Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Bupati Anas juga “menjual” Banyuwangi. Anas mengatakan, Banyuwangi adalah kota budaya yang terus mempertahankan kearifan lokal dan juga nilai-nilai Islam yang dianut oleh mayoritas penduduknya. Termasuk dalam pengembangan
pariwisata, Banyuwangi benarbenar menjaga daerah dari efek negatif pariwisata. Salah satu contohnya dengan melarang berdirinya karaoke baru. “Kebijakan ini dianggap tidak pro investasi tapi kenyataannya justru investasi yang masuk Banyuwangi naik sampai 1.100 persen tanpa karaoke,” ujar Bupati. Selain itu, pengembangan pariwisata di Banyuwangi juga dikembangkan dengan berbasis masyarakat. Di mana masyarakat sekitar lokasi wisata terlibat dalam pengembangan pariwisata dan merasakan manfaat ekonomi langsung dari kemajuan itu. “Contohnya di Pulau Merah, masyarakat terlibat langsung dalam pengelolaan wisata dan homestay milik masyarakat hidup dan menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan,” imbuh Bupati. Ketua delegasi Malaysia Mohamad Hariri menyampaikan perasaan kagum terhadap kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. (sgt/afi)
Hanya Bisa Diambil oleh Pemiliknya n BALAPAN... Sambungan dari Hal 68
Laporan dari warga itu, jelas dia, langsung ditindaklanjuti. Setelah melakukan pemantauan hingga beberapa jam, pada pukul 02.00 anggota menyebar dan menggerebek lokasi balapan liar itu. “Begitu aksi balap liar
tersebut dimulai, kita langsung bergerak, 12 motor kita amankan,” katanya. Menurut Dalyono, motor yang diamankan itu hanya bisa diambil oleh pemiliknya sendiri. Dan kendaraan bisa dibawa pulang setelah onderdil kembali dipasang yang standar. “Balapan liar itu sering digelar, padahal kita juga
sering patroli,” ujarnya. Biasanya, kata dia, setiap polisi melakukan patroli, para pelaku balap liar itu tahu dan langsung membubarkan diri. Namun dini hari kemarin, para pelaku balap liar sepertinya sedang apes, sehingga 12 motor dari puluhan motor milik pembalap liar berhasil diamankan. (azi/abi)
Bisa Ekspresikan Kesenian di RTH n FESTIVAL... Sambungan dari Hal 68
Untuk tahun ini, pelaksanaan ritual Kebo-keboan masih terpaut agak lama. “Festival barong sekarang, Kebo-keboan harusnya besok, ini masih kita evaluasi,” ungkapnya. Hal senada juga disampaikan salah seorang juri festival barong, Juwono. Menurutnya, acara ini penting untuk mendongkrak keberadaan barong yang mulai ditinggalkan warga. Salah satu yang menjadi indikasi adalah minimnya warga yang menggelar barong dalam hajatan di rumahnya. “Dulu kalau sunatan selalu diarak barong, sekarang mulai jarang,” cetusnya. Penampilan para pemain fes-
tival barong mendapat perhatian serius dari para dewan juri. Menurut pengamatan Juwono, para peserta rata-rata masih kurang dalam penggarapan ide cerita. Selain itu, terkadang banyak yang melupakan instrumen musik pendukung. “Sangat sederhana, namun soal gerak sudah bagus,” katanya. Beberapa hal yang menjadi kriteria penilaian antara lain kelincahan, penggarapan musik, alur cerita, kreativitas, dan aksesori pendukung. “ Banyak yang dinilai itu kreasi cerita,” ungkapnya. Salah satu koordinator peserta festival, Santoso, 42, mengatakan kelompok barongnya baru kali pertama mengikuti acara. Selain itu, kelompok barong yang di pimpin juga baru
saja berdiri. Dengan demikian, acara ini sangat tepat sebagai media perkenalan kelompoknya. “Baru pertama kali, baru berdiri,” jelasnya. Camat Singojuruh, Nanik Machrufi mengungkapkan melalui acara ini diharapkan pelaku kesenian barong bisa kembali eksis dan semakin percaya diri.” Orang yang pesimis bisa tampil,” ujarnya. Selain itu, jelas dia, melalui acara ini diharapkan keberadaan barong bisa diperbaiki agar lebih baik. Mereka diupayakan bisa mengekspresikan kesenian tersebut di RTH yang telah tersedia. “Festival ini sebagai pembenahan, musik, kostum, dan lainnya. Nanti kita agendakan bisa tampil di RTH,” katanya.(sli/abi)
RADAR GENTENG
68
R A D A R
Jawa Pos
Senin 27 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Balapan Liar di Jalan Gambiran Digerebek GAMBIRAN – Balapan liar di jalan raya Desa/Kecamatan Gambiran, tepatnya di depan RS Al Huda, diobrak oleh aparat kepolisian dari polsek se-
tempat dini hari kemarin. Dalam operasi itu, sebanyak 12 motor yang dibuat balapan berhasil digaruk. Belasan motor yang digaruk
itu hampir semua protolan dan onderdil tidak standar. Untuk sementara, semua motor milik para pembalap liar itu diamankan di Pos Lantas Jajag, Keca-
matan Gambiran. Kapolsek Gambiran, AKP M. Ibnu Masud melalui Kanitlantas, Ipda Dalyono mengatakan, penggerebekan tersebut dilakukan
setelah sebelumnya polisi menerima laporan warga. Selama ini warga resah dengan banyaknya
anak remaja yang menggelar balapan liar di jalan raya Desa Gambiran. “Balapan liar itu biasanya
Sabtu malam atau malam Minggu,” terang Dalyono n Baca Balapan...Hal 67
Festival Barong Awali Ritual Kebo-Keboan SINGOJURUH – Sebanyak sembilan kelompok barong Banyuwangi, kemarin beradu kepiawaian memainkan gerak dan iringan lagu barong. Setiap kelompok menyuguhkan cerita berbeda dalam festival yang dilaksanakan di area persawahan Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh tersebut. Ketua panitia festival barong, Suriko mengatakan acara ini merupakan event perdana, karena sebelumnya belum pernah ada. Salah satu hal yang melandasi festival ini adalah kekhawatiran para pemerhati kesenian terhadap kesenian barong yang mulai dilupakan masyarakat. “Barongan hampir punah, kita menghidupkan lagi,” katanya. Suriko berharap festival barong ini bisa menjadi rangkaian Kebo-keboan yang selalu dilaksanakan setiap tahun n Baca Festival...Hal 67
SHULHAN HADI/RABA
GAEK : Mbok Kusniah mengiringi penampilan salah satu peserta festival barong di Desa Alas Malang
Viar Cross X 200 SE Jelajahi Garis Khatulistiwa JEMPOL: Tim marketing VIAR Rogojampi saat menyambut tim jelajah Indonesia KUNJU JUNGAN: Tim VIAR jelajah Indones ia saat di diler resmi VIAR R Rogojampi pada Sabtu (25/10)
TERJAL: Tim VIAR Jelajah Indonesia melawati padang savana, mesin tetap tangguh tidak ada kendala
BANYUWANGI-Tak BANYUWANGI T k mau kkalah l hd dengan pabrikan Jepang, motor Viar melakukan uji ketahanan menjelajah dari Sabang sampai Merauke dengan jarak 25.000 km ditempuh dalam waktu 90 hari. Menggunakan Viar Trail Adventure terbaru Cross X, jelajah Indonesia itu merupakan turing trail terjauh di Indonesia, dan dicatatkan namanya ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Tour ini terbagi dalam 3 tahap, yakni Sabang-Jakarta, Pontianak-Gorontalo, dan Jawa-Bali-Nusa Tenggara sampai Merauke. “Ini juga dalam rangka ulang tahun Viar Motor Indonesia ke-15. Sekaligus kami ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa inilah satu-satunya produk Indonesia yang membuktikan ketangguhannya menjelajah dari Sabang sampai Merauke. Trail adventure Viar bisa menjadi pilihan konsumen,” cetus direktur PT. Ditama (satu satunya diler eksklusif resmi Viar di Banyuwangi), Jemmy Sundoyo. Dalam jelajah Nusantara itu, rombongan yang terdiri dari lima Viar Cross X 200 telah sampai di Banyuwangi pada Sabtu (25/10). Empat di antara pengendara Viar Cross X 200 adalah pembalap nasional, seperti Piters
INFO PRODUK VIAR CROSS X 200 SERIES DAPAT PULA DI DAPAT DI BISNIS PARTNER PT. DITAMA : 1. Didik Momo 65 (081331946543); 2. Putra Mardianto (082141828885) ; 3. Jaya Raya Variasi (085372337569) ; 4. Arif 77 (085236911177) ; 5.Tony SA (6281703401983) ; 6. Dony (081234630007)
Tanujaya, kroser veteran; Jerry Sigit, Inuk Blazer, pebalap wanita nasional; Azies dan Jeanni Jean, serta kameramen Andre. Jemmy menjelaskan program ini dikemas se-ekstrem mungkin, menembus berbagai medan yang ada di seluruh Indonesia, baik menyusuri lereng perbukitan maupun gurun, menyusuri sungai, danau dan pantai sekalipun, sehingga dapat menunjukkan performa Viar Trail serie Adventure. “Turing selama 90 hari memang berat, sehari rata-rata kami menempuh perjalanan sejauh 250 km sampai 450 km. Namun kami tetap bersemangat,
MENEMPUH SEGALA MEDAN:
Tim VIAR Jelajah Indonesia men
karena kami juga melakukan istirahat dan menjaga kebugaran, dan selama ini kondisi motor masih oke,” jelas Piters, kroser veteran. Jemmy menjelaskan secara spesifikasi, Trail Viar Cross X 200 ini melampaui pesaingnya. Generasi terbaru Viar Trail ini dibekali shock breaker upside down, rem cakram depan-belakang dengan sistem pengereman ABS serta model yang stylish,
gunjungi Taman Nasional Balu
anti getar dengan engine balancer serta dilengkapi dengan pelindung mesin yang akan memberikan keamanan ketika Anda melakukan trail. Sementara untuk jaringan servis dan spare part, konsumen tidak perlu bingung, sebab dengan jaringan PT. Dian Pratama Mandiri yang telah berpengalaman selama 30 tahun, maka pelayanan servis
ran pada Sabtu (25/10)
dan spare part bisa dilakukan di seluruh cabang PT. Dian Pratama Mandiri. “Jika dari harga pun Viar Cross X 200 cc dibanderol dengan harga sangat ekonomis, yaitu Rp 18,9 jutaan, dan edisi spesial dijual sekitar Rp 20,9 jutaan. Secara spesifikasi teknologi Viar masih di atas competitor,” katanya. (*/abi)
Alamat diler resmi Viar: Jl Gajah Mada No. 284 Genteng (Timur Gereja DKT) telepon 0333-845273; Jl Raya Rogojampi (utara Bank BCA Rogojampi) telepon(085233734999).