3 minute read

Asobi Asobase

Next Article
SRW X Omega

SRW X Omega

REVIEW O L I V I A | R I K A N A G A E K A S U M I N O M U R A | K O N O M I K O H A R A H A N A K O H O N D A | H I N A K I N O

Asobi Asobase

Advertisement

Menceritakan tiga gadis yang masih duduk di bangku SMP. Hanako yang ingin populer, Olivia keturunan Amerika yang tidak bisa bahasa Inggris dan Kasumi si gadis kutu buku. Mereka membentuk klub untuk melakukan berbagai permainan tra- disional Jepang.

Dalam menjalani kehidupan sekolah, mereka melakukan banyak hal tak diduga yang mampu mengocok perut penonton. Misalnya untuk episode perdana saat per- mainan acchi muitte hoi (lihat ke arah sana). Menyuruh pemain yang kalah jan-ken-pon untuk menoleh ke arah yang ditentukan. Kasumi justru menyodok hidung Olivia.

Jangan tertipu dengan berbagai key vi- sual yang rilis sebelum penayangan anime Asobi Asobase. Karena para karakter akan menampilkan berbagai ekspresi lebay me- nyebabkan bentuk wajah bisa berubah drastis. Ini juga nyaris tidak jauh berbeda dengan cover manga yang terasa imut na- mun konten di dalamnya amit-amit. Eks- presi lebay mereka makin lengkap dengan kemampuan akting para seiyuu hijau.

Manga hasil garapan Suzukawa Rin memang di bawah rata-rata untuk urusan gambar. Meski artstyle untuk adaptasi ani- me jauh lebih baik dan terasa imut, tetap ada bagian yang terasa aneh. Terutama saat wajah karakter dilihat dari sisi sam- ping. Penonton yang terbiasa melihat sisi hidung dan mulut lebih maju akan mera- sa janggal dengan gaya artwork di Asobi Asobase.

Sangat salah bila penonton mengha- rapkan banyak kejadian imut di seri ini. M a n g a - k a dari awal ti- dak segan untuk membuat karakter menjadi “buruk rupa” agar komedi makin maksimal. Desain visu- al lagu pembuka dan penutup pun makin mempertegas bahwa imut dan cadas bisa tampil dalam satu seri yang sama.

Tim produksi anime pun mampu me- maksimalkan potensi kekuatan ekspresi. Ini mirip menonton kartun Tom & Jerry produksi era 70an yang memiliki berbagai ekspresi hiperbola. Ada beberapa komen- tar warganet yang menyatakan ini seperti Nichijou namun dalam budget lebih kecil.

Meskipun banyak komedinya mengam- bil kisah kultur permainan tradisional Je- pang, penonton tidak perlu khawatir bakal kehilangan arah. Permainan yang mereka lakukan pada dasarnya untuk anak-anak. Penjelasan yang diberikan cukup mudah dimengerti. Setelah tahu aturan main da- sarnya, barulah ketawa saat para gadis SMP ini bermain tidak sesuai aturan.

Anime ini mampu mengocok perut juga berkat arah dialog cerita yang tak diduga, kadang surealis dan absurd. Sulit memba- yangkan ada karakter mampu menembak- kan laser dari lubang pantat. Untungnya Asobi Asobase tidak sering menggunakan komedi repetitif seperti dalam Grand Blue episode perdana adegan tentang minum- an beralkohol. Penonton berusaha disu- guhkan berbagai adegan baru agar tawa terus mengalir.

Bila kalian sedang mencari hiburan komedi, Asobi Asobase adalah pilihan ter- baik untuk musim ini. Manga yang tidak ditranslasi juga memberikan keuntung- an karena penonton tidak akan tahu apa cerita berikutnya seper- ti di Chio-chan no Tsuugakuro. Wajar bila tidak ada yang mau m e n t r a n s l a s i karena gam- bar kontennya memang ber- banding terbalik dengan desain sampul.

This article is from: