Movie Magz Edition V

Page 1



10 TOP BOX OFFICE FEBRUARI 2013 Warm Bodies, kisah romansa antara zombie dan gadis

$20M

cantik hasil adaptasi novel, melenggang dengan mulus di daftar box-oďŹƒce. Produksi Summit Entertainment tersebut, berhasil meraup lebih dari 20 juta dollar (atau sekitar 190 miliar rupiah). Penghasilan Warm Bodies ini dua kali lipat dari pendapatan film yang menduduki peringkat kedua, Hansel & Gretel. ( MOVIEMAGZ )

$20M 1

Warm Bodies 3

Silver Linings Playbook

Hansel & Gretel

2

4

Mama

1

$8.11M

$6.73M

Weekend

$34.5M

$80.4M

$58.3M

Gross

12

3

Weeks

5

6

Hansel & Gretel

7

Parker

Zero Dark Thirty

2

Bullet To The Head

$9.21M

$5.3M

$4.5M

$3.21M

Weekend

$77.8M

$4.5M

$12.4M

Gross

2

Weeks

1

9

Les MisĂŠrables

Django Unchained

8

10 Lincoln

7

$3.04M

$2.44M

$2.41M

Weekend

$151M

$142M

$171M

Gross

6

13

Weeks

6


Prolog

Daftar Isi Top 10 Box office

In Theatres Gangster Squad Zero Dark Thirty Parker Texas Chainsaw 3D

February Movies A Good Day to Die Hard Bullet to the Head Escape From Planet Earth Safe Haven Identity Thief Side Effect The haunting Of coneticud 2 Warm Bodies Beautiful Creatures Dark Skies Josh Groban Live: All That Echoes Mama

10

Film Paling Ditunggu di Tahun 2013 Part 2


IN THEATHRES

FEBRUARI MOVIES

7 ANIMASI TERBAIK 2012

10 Film Paling Ditunggu Monster University Jack The giant Slayer Kick Ass 2 Elysium The Lone Ranger Cacthing Fire Obliviom 47 Ronnin Paisific Rim

Specials Page 20 Film Terbaik 2012 7 Film Valentine 7 film Animasi terbaik 2012

Cover Story Hansel And Gretel All About Grimm Brother

Movies Review

The Hobbit Jack Reacher 5 cm English Vinglish.

I Love 90’s Movies

Robin Hood: Prince of Thieves JFK Dance With Wolves A Perfect World

Have You Ever Seen

No Country For Oldman Departures Time Traveler’s Wife

TV SERIES Zero Hour Red Widow Best Korean Drama


PEMENANG MOVIEMAGZ QUIZ EDISI 4

Jawaban Quiz Movie Magz 4 The Hobbit 1. Jules Bass dan Arthur Rankin Jr. 2. Dain Ironfoot 3. Gua Liang Bua 4. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 5. HFR 3D, IMAX 3D, IMAX, standard 3D, dan 2D, disertai dengan Dolby Atmos 64-channel audio dan Standard Dolby Surround

2 Pemenang :

1. Lampda (http://idfl.us/member.php?u=11556) 2. pinhead (http://idfl.us/member.php?u=978)

3 COMENT TERBAIK

hellphoenix Pertama-tama, Congrats untuk team MovieMagz. Salut dengan karyanya yang apik Majalah yang sudah terbit sampai edisi ke 4 ini benar-benar memperlihatkan kemampuan dan kecintaan kontributor pada dunia film. Edisi kali ini sudah sangat baik. Mungkin hanya tinggal sedikit editing yang mungkin agak terlewatkan. Beberapa di antaranya adalah pada rubrik movies info yang sin city 2 itu terdapat dua kolom, namun isinya sama. Pada rubrik The Hobbit dengan background Gandalf the Grey, kutipan J.R.R. Tolkien tidak ada spasi yang menyulitkan pembacaan. Sisanya menurut saya adalah “nit-picking”, Menurut saya ketika menuliskan quote mungkin alangkah baiknya jika memenggal baris pada penggalannya sehingga pada halaman pembahasan Thorin Oakenshield

baris terakhir “I” dan “think he is...” menjadi satu baris. Sekedar saran agar pembacaan lebih mudah mungkin pada rubrik upcoming bisa dibedakan font/warna antara “Director” dan “Tom Hooper/ nama director”. Saran terakhir masalah poster, penyematan poster pada halaman-halaman utama tidak ada masalah, bahkan penempatan poster justru membantu memberikan sekat antara rubrik-rubrik utama, namun mungkin dapat diusahakan jika ada non-poster yang sehalaman dengan poster, disamakan letak posternya untuk selalu di kanan atau di kiri (pada artikel Premium Rush poster di sebelah kiri sedangkan lainnya di kanan).

supersky Setelah membaca dan menikmati dengan seksama IDFL MovieMagz dari edisi 1 sampai 4,

Ada komentar dan masukan yg ingin saya berikan, tentu saja motivasinya adalah untuk kebaikan dan kemajuan IDFL MovieMagz itu sendiri. 1. Secara umum terus ada perbaikan dan peningkatan kualitas, sejak edisi 1 sampai edisi 4 saat ini. Ini membuktikan bahwa para kru yg terlibat langsung dlm MovieMagz ini termasuk orang yg kreatif dan pembelajar. Saya sebagai pembaca kagum pada kerja keras para kru MovieMagz! Pokoknya kerenlah, dari segi design, pemilihan font dan ukurannya, kombinasi warna yg dipilih, croping image, editing tulisan, dll semuanya mengalami kemajuan sejak edisi 1 sampai 4. Jadi saya yakin kedepannya IDFL MovieMagz ini bakal makin baik kualitasnya. 2. Di edisi 1 dikatakan bahwa niatan awal terbentuknya MovieMagz ini sekedar menyatukan “coretancoretan” atau review film dari teman-teman IDFL supaya bisa dinikmati teman-teman yg lain. Tapi kalau saya lihat dari 4 edisi yg sudah terbit ini, para kru sudah punya modal dan kemampuan untuk menjadikan MovieMagz ini benar-benar majalah. Jadi saya punya saran, gimanapun catatan atau coretancoretan pribadi


yang untuk konsumsi pribadi atau untuk dikonsumsi (dibaca) orang lain tetaplah harus berbeda. Oleh sebab itu tahap editing tulisan tetap harus diperhatikan. Tulisan yang berupa liputan atau uraian fakta, data, dan berita tentang suatu film, atau tulisan yang berupa sinopsis film, atau tulisan yang berupa review/ulasan dari reviewer, penilaian yang subjektif atau objektif, saya yakin kedepannya akan lebih terbedakan dan lebih baik. 3. Kalau antara permintaan pembaca dan sumberdaya kru tidak berimbang, mungkin jika diperlukan kenapa tidak diadakan Open Recruitmen kru MovieMagz saja.

Tapi tentu saja hal ini mesti djeruk melihat respon para pembaca lebih jauh dan mempertimbangkan gimana potensi kedepannya. Selamat kepada kru MovieMagz yg sudah sukses menerbitkan 4 edisi MovieMagz ini, tentu saja respon dan antusias dari pembaca pasti semakin memotivasi mereka. Bagi saya pribadi, IDFL MovieMagz sangat membantu dan bermanfaat untuk memilih dan memilah film mana yg layak masuk prioritas untuk ditonton. Dan yg pasti, makin betah di IDFL. Bravo IDFL dan MovieMagz!!

djeruk sebelumnya trima kasih atas dedikasinya untuk membuat e magz ini ,saya rasa semua pecinta movie sangat terbantu dg ini saya hanya memberikan saran saja sekaligus mengkritisi e magz ini 1.thrailer yg menyertai movie sebaiknya tdk ditempatkan menutupi cover film tersebut dan kesannya hanya ditempelkan saja kemudian backsound dr majalah itu menumpuk dg sound di thrailer tsb 2.pola penempatan tulisan yg sebagian terblok2 seakan melihat ini sebagai majalah yg resmi dalam artian kaku gt,kurang exspresionis menurut saya...(maaf ) 3.kenapa dalam pembuatannya dg .exe knp tdk dicoba dg flash saja.... secara keseluruhan sudah cukup memuaskan saya dalam isi,semoga usul saya menjadi kemajuan e magz ini selanjutnya...trima kasih

MOVIEMAGZ CREWS

Konsep & Design : Starkiller ( riza_idfl.us19@yahoo.com) Editor : Little Monster & Pein Akatsuki

Marketing & Management : Dhukun

Crews & penulis : Ajoem Eichi01 Robandit CapGDT hafilova Woody shinto_cute Acoenk

Kontributor Edisi 5 : GP MOvies SETROYA Simplicious AzwarHamzah Taufik 386

vi0_tatsuya Sue Valentino Faydede

Irwan 19


You’re gonna be begging for a bullet before it’s over!

Kota Los Angeles, tahun 1949. . .

B

os mafia kelahiran Brooklyn yang kejam Mickey Cohen (Sean Penn) berkuasa di kota ini, mendapatkan keuntungan haram dari narkoba, senjata, pelacur dan lain sebagainya. Dan dia melakukan itu semua dengan perlindungan tidak hanya dari anak buah yang dia bayar, tetapi juga pihak kepolisian dan para politisi yang berada di bawah kendalinya. Hal ini sudah cukup untuk mengintimidasi bahkan bagi polisi yang paling berani sekalipun. Kecuali, bagi sekelompok kecil polisi LAPD yang dipimpin oleh Sersan John O’Mara (Josh Brolin) dan Jerry Wooters (Ryan Gosling), yang bersama-sama mencoba untuk menghancurkan dunia Cohen. Film “The Gangster Squad” menceritakan kembali peristiwa seputar upaya

LAPD untuk merebut kembali kota mereka yang baru bangkit dari cengkeraman salah satu bos mafia paling berbahaya sepanjang masa. Proses syuting film ini seluruhnya dilakukan di kota Los Angeles dan sekitarnya, termasuk lokasi kejadian yang sebenarnya dari peristiwa yang diceritakan dalam film ini. Naskah film ini dibuat oleh Will Beall (dikenal sebagai penulis naskah serial TV “Castle”) berdasarkan kumpulan artikel yang disusun oleh Paul Lieberman yang berjudul “Tales From the Gangster Squad”. Film ini diproduseri oleh Dan Lin (Sherlock Holmes), Kevin McCormick (upcoming The Lucky One) dan Michael Tadross (Arthur).

Film ini dibintangi oleh deretan bintang Hollywood papan atas yang kemampuan aktingnya tidak diragukan lagi, antara lain Sean Penn, Josh Brolin, Ryan Gosling, dan Emma Stone. Dan jangan kita abaikan para pemeran pembantu di film ini, seperti Robert Patrick, Michael Peña, Giovanni Ribisi dan Anthony Mackie. Dan dibalik layar, bisa dilihat nama-nama beken seperti sang sutradara Ruben Fleischer yang dibantu oleh desainer produksi Maher Ahmad dan editor film Alan Baumgarten (The Adjustment Bureau), dan juga sutradara fotografi pemenang piala Oscar


Dion Beebe (Memoirs of a Geisha) dan desainer kostum nominator piala Oscar Mary Zophers (True Grit). Melihat para aktor dan kru dari film Gangster Squad ini, terlihat jelas mengapa hampir semua orang di Hollywood ingin ikut serta dalam film ini, yaitu berkesempatan bekerja bersama Ryan Gosling, Sean Penn, Emma Stone, Robert Patrick, Giovanni Ribisi, Anthony Mackie, Michael Peña dan Nick Nolte, dibawah pengawasan sang sutradara Ruben Fleischer. Tapi Josh Brolin mengatakan alasannya terlibat dalam film ini karena film ini menceritakan kisah gangster dengan pendekatan yang berbeda dari film-film sejenis yang lain yang dia tonton dalam beberapa tahun terakhir ini. “Banyak film seperti “Public Enemies” yang menggunakan aksen berirama dalam percakapan di film mereka”, Brolin menjelaskan. “Aku menyukai ide tentang dialog yang sebiasa dan semoderen mungkin walaupun waktu itu tidaklah modern. Aku meragukan orang-orang pada masa itu mengetahui apakah mereka berbicara dengan aksen yang berirama”. Fleischer, yang sebelumnya menyutradarai film komedi Zombieland dan 30 Minutes or Less, menanggapi pendapat Brolin, untuk memberitahu bahwa dia menginginkan sebuah film yang bisa nyambung dengan penonton pada masa sekarang, tapi tidak dengan cara yang menyolok. “Yang aku lakukan hanyalah membuat film ini sesuai dengan pemikiranku dan semoga bisa dinikmati oleh para penonton moderen”, Fleischer menanggapi. “Kami tidak membuat film seperti filmnya Tarantino, seperti menggunakan lagu (David) Bowie selama era Nazi (dalam film “Inglorious Basterds”), kalian tahu. Filmku ini tidak akan mengganggu periode waktu saat itu. Aku kira aku menerapkan teknik moderen yang lebih baik dalam film ini”. Sementara itu, Mackie mengungkapkan bahwa film ini masih menunjukkan kebudayaan normal pada masa itu, termasuk sangat sedikitnya polisi Afrika-Amerika yang bekerja berdampingan dengan polisi kulit putih. “Jika kalian melihat pada masa itu, khususnya pada

Ashley Greene, Teresa Palmer, Camilla Belle, Aly Michalka, Lily Collins, Emmy Rossum, Amanda Seyfried dan Maggie Grace sempat diaudisi untuk peran Grace Faraday sebelum akhirnya terpilih Emma Stone


Adam Brody, Joel Edgerton, Luke Evans dan juga Joseph GordonLevitt adalah namanama yang sempat dipertimbangkan untuk peran Jerry Wooters tapi Ryan Gosling lah yang akhirnya diputuskan mengisi peran tersebut.

tahun 1949, terdapat titik balik tertentu bagi budaya Afrika di Amerika. Aku merasa seperti ada sekelompok orang kulit hitam dengan sorot mata yang tajam untuk membawa budaya mereka seperti yang mereka inginkan,

“ I’m not an educated man, but I have wits in history. Every kingdom comes of blood, every castle’s built on a pile of bones. When I came out here, L.A. was nothin’. Back east I was a gangster...out here, I’m god... (Mickey Cohen) dan mereka berusaha untuk itu dan Rocky Washington (karakter yang Mackie perankan) juga berusaha untuk itu. Jadi aku merasa ingin menghidupkan karakter itu, dan menunjukkan bukan hanya tujuan dari karakter ini dalam komunitasnya tapi juga dalam kesatuan kepolisian di Los Angeles, dan usaha Gangster Squad dalam menghadapi Mickey Cohen adalah lebih menarik dari itu”.

John O’Mara: We’re goin’ to war!

Setelah beralih dari film komedi yang telah mengangkat namanya di jajaran nama papan atas, keputusan Fleischer sepertinya tidak berdasar. Tapi Fleischer mengatakan


bahwa dia telah mengambil kesempatan untuk menyutradarai sebuah film dengan genre yang sudah lama dia inginkan. “Aku sebenarnya hanya berpikir kalau aku penggemar genre film seperti ini”, dia menjelaskan. “Maksudku, aku berpikir beberapa film-film terbaik sepanjang masa adalah film dengan genre ini, seperti ‘The Godfather’, ‘Goodfellas’, ‘Untouchables’ dan banyak lagi film-film gangster klasik yang sangat aku gemari. Jadi aku sangat gembira ketika mendapatkan kesempatan untuk membuat film dengan genre ini”. Dia juga menambahkan bahwa dia bersemangat karena dia bisa memberikan sebuah warisan dengan sebuah film gangster dari penafsiran dirinya sendiri. “Setiap periode memiliki film bergenre ini, seperti pada era 70’an dengan film ‘The Godfather’, ‘China Town’. Di era 80’an dengan film ‘The Untouchables’. Aku pikir pada era 90’an memiliki film ‘L.A. Confidential’ dan ‘Goodfellas’. Terdapat beberapa film di awal tahun 2000’an yang kupikir tidak

bisa disamakan levelnya dengan filmfilm itu. Jadi aku menjadi bersemangat untuk membuat dan menyutradarai film seperti ini”. Kombinasi dari perincian masa itu dan gaya yang moderen sangat cocok untuk Brolin, dan dia mengakui dia memiliki kesamaan dengan karakter yang dia perankan. “Pada dasarnya dia adalah seorang pria seperti diriku – dia sangat mencintai California”, kata Brolin. “Aku tumbuh besar dengan memiliki pemikiran untuk pindah ke New York

Awalnya film Gangster Squads di jadwalkan rilis untuk awal September 2012 tapi akhirnya baru dipastikan rilis pada 11 januari tahun 2013.


untuk menjadi seorang aktor yang baik. Tapi setelah beberapa lama, aku mulai menghargai tentang dari mana asalku. Aku mencintai California, bung. Aku mencintai Los Angeles, aku mencintai semua tentang Los Angeles – kami memiliki segalanya di sini, kami memiliki pantai, gunung, gurun pasir, kami memiliki semuanya. Aku bisa benar-benar terhubung dengan itu semua, dan pria seperti itulah karakter yang aku perankan”. Brolin juga mengatakan bahwa karakter yang diperankannya mewujudkan ketakutan dan kekecawaan tertentu, yang mana, walaupun itu bersumber dari era setting film ini, sepertinya akan berpengaruh dengan penonton pada masa sekarang. “Dia memiliki keluguan seorang pria pada era 30-an dan 40-an, yang baru kembali dari perang dan segalanya berubah, banyak kecurangan yang terjadi. Dan ketika Mickey Cohen datang dan hanya ingin meracuni dan menguasai Los Angeles, dia http://bandit-iseng.blogspot.com/

sangat menentangnya. Dan dia berusaha dengan segenap kemampuannya, dan akhirnya dia melakukannya dengan cara yang illegal. Maksudku, tidak ilegal sepenuhnya, dia tetap melakukannya berdasarkan hokum, namun hokum pada masa itu berbeda dengan sekarang. Saat itu hokum sangatlah paranoid”. Fleischer menggambarkan urutan aksi dari film ini, yang dia katakana pasti akan memuaskan para penonton. “Film ini memiliki inti dari sebuah film aksi. Film ini memiliki setting yang hebat untuk menampilkan adegan yang hebat, seperti adegan kejar-kejaran mobil dan aksi tembak menembak dan lain sebagainya. Jadi aku berpikir inilah kesempatan kami untuk mengatakan seperti itulah rasanya ketika menonton film ini dari sudut pandang masa sekarang. Ini dikarenakan dengan adanya penambahan visual efek dan beberapa pengembangan

adegan aksi dalam 10 sampai 15 tahun belakangan ini, sejak film terakhir yang sejenis ini belum ada yang benar-benar mengeksplorasi masa periode ini”. Dan terakhir, bagaimanapun, Brolin mengatakan bahwa perbedaan antara perilaku dari era waktu itu dan waktu sekarang, dan film terdahulu dengan film yang sekarang, tidaklah begitu penting. “Aku ingin mempercayai bahwa orang-orang di masa lalu memiliki perasaan yang mendalam seperti juga orang-orang pada masa sekarang”, katanya. “Ketika kita memikirkan era 40-an, kita selalu memikirkan keluguan dan lain sebagainya. Aku berpikir masih banyak hal-hal lain yang lebih penting untuk dibicarakan dibandingkan dengan semua itu”. Film Gangster Squad bisa anda tonton saat ini di bioskop mulai pada tanggal 11 Januari 2013. ( Robandit )



T

erdapat banyak pertanyaan dan ekspektasi tentang sutradara Kathryn Bigelow dan penulis naskah/produser Mark Boal setelah memenangi piala Oscar dengan film “The Hurt Locker�, mungkin terlalu banyak untuk bisa terjawab dengan sebuah review tanpa menimbulkan spoiler. Sebagai inti, “Zero Dark Thirty� adalah sebuah eksplorasi kejiwaan di belakang layar dari satu diantara sekian banyaknya operasi militer yang terkenal dalam beberapa tahun terakhir ini, barangkali berdasarkan fakta aktual mengenai usaha matamata yang dilakukan oleh CIA dalam penyergapan kamp di mana Osama Bin Laden ditemukan tewas setelah 9 tahun pengejaran. Film dengan tema seperi ini tidaklah mengherankan akan menuai banyak kontroversi. Seperti yang diutarakan

oleh Michael Morell direktur CIA sendiri yang membantah kebenaran fakta dari film ini yang disebut-sebut diangkat dari kejadian nyata dan diklaim sangat akurat oleh pihak pembuat film, Morell mengatakan film ini terlalu didramatisir dan bukan gambaran sebenarnya dari apa yang sebenarnya terjadi. Morell juga mengungkapkan ada 3 hal yang menurutnya melenceng dari fakta yang sebenarnya. Yang pertama, upaya perburuan Osama Bin Laden bukanlah terkesan pekerjaan dari beberapa orang seperti yang digambarkan di dalam film, melainkan kerja sama dari berbagai pihak yang jumlahnya sangat banyak. Yang kedua, dari film terkesan bahwa keberhasilan operasi perburuan adalah dikarenakan dari teknik interogasi. Morell sangat menentang hal ini, dia mengatakan bahwa

keberhasilan dari operasi ini karena kemampuan pihak intelijen CIA yang menganalisis berbagai informasi sehingga menyimpulkan bahwa Osama bersembunyi di Abbottabad. Dan yang ketiga, penggambaran dari film mengenai para anggota CIA dan tindakan mereka, termasuk ada beberapa yang gugur dalam melakukan tugasnya. Morell mengatakan film ini telah mengaburkan nilai dari perjuangan mereka. Walaupun banyak sekali pro dan kontra mengenai film ini, kita tidak bisa mengesampingkan fakta bahwa film ini akan menjadi film yang hebat. Ini bisa kita lihat dari keseriusan dalam penyusunan naskah (walaupun banyak yang mempertanyakan kebenaran faktanya), pemilihan aktor dan aktris yang bermain di dalam


film ini, serta pemilihan dan pembuatan lokasi syuting yang sangat jauh dari kesan main-main. Kita lihat saja deretan aktor dan aktris yang bermain di film ini, seperti Jessica Chastain, Jason Clarke, Joel Edgerton, Jennifer Ehle, Mark Strong, Kyle Chandler dan Edgar Ramirez. Apalagi film ini telah mendapatkan banyak kritikan yang positif dan penghargaan, yaitu meraih film terbaik dan sutradara terbaik dalam Boston Society of Film Critics (BSFC). Film ini juga meraih film terbaik, sutradara terbaik, pemeran utama wanita terbaik. dan editing film terbaik dalam Boston Online Film Critics Association (BOFCA). Dan dianggap sebagai salah satu dari 10 film terbaik tahun ini bersama dengan “Beasts Of The Southern

Wild”, “Lincoln”, “Moonrise Kingdom”, “Django Unchained”, “Oslo, August 31st”, “Holy Motors”, “The Master”, “Argo” dan “Cloud Atlas”. Walaupun kita semua sudah tahu (bisa menebak) akhir dari film ini. Kathryn Bigelow selaku sutradara ternyata mampu menghidupkan sebuah film dengan unsur drama politik. thriller mata-mata dan petualangan aksi militer dengan film “Zero Dark Thirty” ini. Film ini sangat layak ditunggu. Zero Dark Thirty diputar pertama kali di New York dan Los Angeles pada hari Rabu tanggal 19 Desember 2012, dan suda diputar serentak di seluruh dunia mulai tanggal 11 Januari 2013 lalu. ( Robandit ) http://bandit-iseng.blogspot.com/


WWW.IDFL.US

J

ason Statham dikenal melalui film-filmnya yang dipenuhi adegan tembaktembakan, juga aksi kriminalnya yang mantap, sekaligus semacam prinsip moral yang selalu dipegang karakternya dengan teguh. Bagaikan sebuah genre tersendiri, rata-rata filmnya berjudul sebuah kata, dari Crank, Blitz, hingga Safe.

Dua elemen lainnya yang biasa ditonjolkan adalah kharisma Statham yang cenderung pendiam dan kemampuan baku hantamnya yang tinggi. Terkait jalan cerita, atau pun aktor serta aktris yang mumpuni, mungkin tak terlalu banyak


WWW.IDFL.US

seri novel populer berjudul sama karya Donald E. Westlake, “Parker� mengangkat kisah tentang seorang pencuri bernama Parker yang memiliki moto yang terbilang unik. Ia tidak akan mencuri orangorang yang di nilainya tak bersalah, dan tak pernah menyakiti siapapun dalam menjalankan pencurian. Namun dalam misi pencurian terbarunya, ia di hianati oleh kawanan perampoknya sendiri yang mengambil semua uang hasil curiannya, dan menjebaknya hingga ia hampir mati. Setelah selamat dari percobaan pembunuhan itu, Parker kemudian mencari para kawanan perampok yang menghianatinya tersebut yang telah merencanakan akan melakukan pencurian besarbesaran. Dengan bantuan Leslie (Jennifer Lopez) mereka bersama mencoba menggagalkan rencana kawanan perampok tersebut dan sekaligus membalas dendam guna merebut uang hasil rampokannya.

dipikirkan. Dalam film terbarunya, Jason tampaknya akan mendapat perlakuan yang sedikit berbeda. Jason Statham kembali beraksi di film aksi terbarunya, “Parker�. Kali ini Jason beraksi melawan musuhmusuhnya dengan ditemani aktris seksi Jennifer Lopez. Diangkat dari

Tidak hanya berfokus pada Jason dan JLo saja, sutradara Taylor Hackford juga menggabungkan Jason dengan nama-nama besar lainnya, Michael Chiklis, Wendell Pierce, Clifton Collins Jr. dan Nick Nolte tercatat ikut mendukung film baru ini. Dampaknya, Parker terbilang impresif pada kesan petama. Bahkan, Jason sepertinya mampu memiliki chemistry tersendiri dengan JLo. Parker direncanakan bakal rilis per tanggal 25 Januari 2013 di Internasional. ( Ajoem )


menonton Texas Chainsaw 3D yang akan rilis tanggal 4 Januari 2013 besuk. Ini merupakan film ketujuh dalam franchise The Texas Chainsaw Massacre, adalah sekuel langsung dari film aslinya 1974 dan akan disajikan dalam format 3D.

B

agi penggemar film horor slasher mungkin tidak akan asing dengan film TheTexas Chainsaw Massacre(1974). Film horror besutan Tobe Hooper pernah dilarang diputar di beberapa negara dikarenakan adegannya yang terlalu sadis dan kejam. Di awal tahun 2013 sepertinya harus

Setelah pembantaian pertama pada tahun 1974, warga kota menduga bahwa keluarga Sawyer yangbertanggung jawab. Penduduk setempat marah mengepung rumah Sawyer dan massa main hikim sendiri dengan membakarnya ke tanah dan membunuh setiap anggota terakhir dari keluarga tersebut. Satu dekade kemudian, seorang wanita muda bernama Heather (Alexandra Daddario) mengetahui bahwa ia diadopsi dan mewarisi perkebunan di Texas dari nenek yang tidak diketahui. Dia memutuskan untuk membawa temantemannya untuk menyelidiki warisan


WWW.IDFL.US

tersebut. Dia mengungkapkan bahwa dia telah mewarisi rumah mewah yang terisolasi tetapi belum mengetahui teror yang mengintai di ruang bawah tanah. Menjadi perkerjaan rumah bagi sang sutradara John Luessenhop dan penulis skenario Debra Sullivan danAdam Marcus mengemas film horor yang layak ditonton. Dengan menggandeng aktris Alexandra Daddario sebagai Heather Miller dan Dan Yeager sebagai Leatherface serta Tremaine ‘Trey Songz’ Neversonsebagai Ryan, kekasih Heather. Alexandrio Daddario yang sebelumnya dikenal sebagai Annabeth Chase dalam film Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (2010). Syuting film dimulai pada musim panas Juli 2011 lalu, dengan mengambil latar perkebunan di Quick Hill Road dekat Round Rock, Texas. Sama seperti dalam film yang pertama.

Film ini bisa dikatakan menjadi reuni bagi beberapa pemeran dalam film yang pertama. Sebut saja Gunnar Hansen berperan sebagai Boss Sawyer, Hansen sebagai Leatherface dalam film 1974 yang asli.Marilyn Burns sebagai Verna, Burns berperan sebagai Sally Hardesty di film pertama. Film yang diproduksi oleh Lions Gate denganNu Image diharapkan mengulangi kesukesan film-film pendahulunya. Dengan budget sebesar $ 8 juta, bisa mengobati rindu penggemar film The Texas Chainsaw Massacre dengan membawa nuansa baru serta tidak meninggalkan sisi sadis dan kejamnya. Film ini layak ditunggu-tunggu bagi penggemar film horror. Kita tunggu saja kekejaman, kesadisan, berdarah-darah dari film ini!! ( vi0_tatsuya )


IN THEATHRES

K

akak beradik Victoria (Megan Charpentier) dan Lilly (Isabelle Nélisse) menghilang dari lingkungan mereka. Paman mereka, Lucas (Nikolaj Coster-Waldau) dan kekasihnya, Annabel (Jessica Chastain) berusaha mencari mereka sejak itu. Lima tahun kemudian, kakak beradik ini ditemukan dalam sebuah kabin terpencil di dalam hutan dengan kondisi yang sehat. Annabel dan Lucaspun memutuskan untuk mengasuh mereka, membuat kakak beradik ini merasa senyaman mungkin dan memperkenalkan mereka ke dalam kehidupan normal yang sudah sepantasnya mereka

dapatkan. Kehidupan normal yang diharapkan Annabel berubah karena dia merasakan ada sesuatu telah masuk ke dalam rumah mereka, sesuatu yang disebut Mama oleh Victoria dan Lilly. Film Mama diangkat dari film pendek dengan judul sama yang berdurasi 3 menit yang ditulis serta disutradarai oleh Andrés Muschietti. Syuting dimulai 3 Oktober 2011 di Pinewood Toronto Studios, Kanada. Beberapa bagian juga disyuting di Washington, D.C Guillermo del Toro turut andil dalam film ini sebagai executive produser. Dalam sesi wawancaranya, del Toro menyatakan bahwa film ini,

“Sangat menakutkan”. Andrés Muschietti juga mengatakan bahwa suatu tantangan tersendiri memperpanjang film pendek berdurasi 3 menit menjadi film layar lebar sepanjang 100 menit. Muschietti menambahkan bahwa kemungkinan akan ada 40 menit adegan tambahan untuk versi BluRay-nya. Atlanta, New York dan Los Angeles merupakan tiga kota beruntung di Amerika Serikat yang mendapat kesempatan tiga hari lebih awal menayangkan film Mama ini. Mama siap menebar ketakutan pada 18 Januari 2013. ( Pein Akatsuki )



Film A Good Day to Die Hard direncanakan akan dirilis pada tanggal 7 Februari 2013 di Hong Kong dan Korea Selatan, dan di Amerika Serikat pada tanggal 14 Februari 2013.

M

asih Ingatkah Film Die Hard, A Good Day to Die Hard adalah film action Amerika yang disutradarai oleh John Moore dan ditulis oleh Skip Woods. Ini adalah film seri kelima dari Die Hard. Pada tanggal 5 Mei 2010, diumumkan bahwa Skip Woods sang penulis naskah X-Men Origins: Wolverine dan The A-Team dalam negosiasi naskah film Die Hard kelima, bahwa film tersebut akan diproduksi oleh Alex Young. Dan Bruce Willis akan kembali sebagai John McClane.



Film A Good Day to Die Hard menceritakan bahwa John McClane melakukan perjalanan ke Rusia untuk membantu putranya yang tampaknya tersesat, Jack. Tanpa menyadari bahwa Jack sebenarnya adalah agen CIA yang sangat terlatih yang sedang menjalankan misi mencegah pencurian senjata nuklir. Di bawah pengejaran penjahat Rusia, Duo McClanes tesebut bekerjasama melawan penjahat Rusia, dan menjadikan mereka pahlawan yang tak terhentikan. Pada tanggal 5 Oktober 2010, dalam sebuah wawancara MTV, Willis mengumumkan bahwa konsep pertama naskah pengambilan gambar sudah selesai yang seharusnya dimulai pada tahun 2011. Pada awalnya Noam Murro ditetapkan untuk mengarahkan film yang ditulis oleh Woods dan terus melakukan pengembangan naskahnya, tapi ia meninggalkannya demi mengarahkan prekuel 300, 300: Battle of Artemisia. Sebagai gantinya, John Moore sutradara Kelahiran asal Irlandia kini menandatangani kontrak untuk mengarahkan film Die Hard kelima.

Wanita seksi yang sempat muncul sekilas dalam trailer A Good Day to Die Hard tak lain adalah ulia Snigir. Aktris seksi dari Rusia yang dikenal dalam film action Rusia Inhabited Island. Sebelumnya Julia Snigir juga pernah tampil dalam majalah dewasa Rusia Maxim dengan berbagai pose seksi.

Pada tanggal 13 Oktober 2011, studio mengumumkan secara eksklusif pada sebuah acara,bahwa film yang akan disebut A Good Day to Die Hard dan akan dirilis pada Hari Valentine 2013. Pada tanggal 22 Februari 2012, diumumkan bahwa Jai ​​Courtney akan memerankan John “Jack” McClane, Jr dalam film tersebut. Dan pada tanggal 4 April 2012, diumumkan bahwa Sebastian Koch dan Yuliya Snigir akan memerankan penjahat Rusia. ( AzwarHamzah )


Mengambil lokasi syuting di Budapest dan beberapa adegan aksi di tengah kota Hungaria yang disulap menjadi Moskow.

TRIVIA Bruce Willis adalah satusatunya aktor yang muncul dalam kelima film Die Hard Aaron Paul, Liam Hemsworth, James Badge Dale, Paul Walker, Ben Foster, Shiloh Fernandez, Milo Ventimiglia, Paul Dano, Steven R. McQueen, dan juga D.J. Cotrona dipertimbangkan berperan sebagai putra John McClane. Namun akhirnya peran tersebut jatuh pada Jai Courtney. Film pertama Die Hard film yang dirilis dalam format IMAX.

“

John McClane : Yippee-ki-yay, motherfucker.


“Jimmy: I got some rules, no women, no children. You know what I am? A problem solver. I take out the trash. I remove those hard to get at stains. Let’s just put it this way, I’m a people person.”



S

etelah aksinya di film The Expendables 2 pada Agustus lalu, Sylvester Stalllone kembali beraksi di film laga terbarunya yang berjudul “Bullet to The Head�. Aktor veteran yang sekarang menginjak usia 65 tahu ini sepertinya enggan untuk vakum dari dunia film laga.

Bintang utama film Conan The Barbarian Jason Momoa, kali ini akan berperan sebagai Keegan seorang pembunuh keji yang juga perupakan antagonis utama film ini. Pada tahun 2013 ini Jason mamoa juga membintangi sebuah film horror Wolves

Dari beberapa cuplikan-cuplikan film dan poster-poster yang beredar baru-baru ini mengenai film “The Bullet to The Head�, Sylvester tampak bugar walaupun usianya yang tidak muda lagi, Sylvester tampil prima memamerkan tubuh berototnya juga tato di sekeliling bahunya. Disini Stallone akan berperan sebagai Jimmy Bobo, seorang pembunuh bayaran asal New Orleans, didampingi seorang Detektif New York, Kwon (Sung Kang, Fast five) yang berencana balas dendam atas kematian rekan mereka yang dibunuh oleh Keegan (Jason Momoa, Conan The Barbarian) Kita disini berbicara tentang film laga, bukan Sylvester Stallone namanya kalau bukan tampil dengan serangkaian adegan berbahayanya, adegan tembak-tembakan yang brutal, adu pukul tangan kosong, sampai adegan kejar-kerjaran yang seru. Disutradarai oleh Walter Hill, film Bullet to the Head ini akan rilis tahun ini, film yang diadaptasi dari Nover bergambar dengan judul yang sama ini akan diramaikan oleh penampilan Christian Slater, Sarah Shahi dan Adewale Akinnuoye-Agbaje .Awalnya pihak Warner Bros berencana merilis film ini tahun 2012 lalu, namun karena sesuatu dan lain hal mereka memutuskan merilis film ini awal bulan februari 2013. ( Eichi01 )


Director: Ric Roman Waugh Writers: Justin Haythe, Ric Roman Waugh Stars: Dwayne Johnson, Susan Sarandon, Jon Bernthal Action | Drama | Thriller 22 February 2013 (USA)

S

nitch merupakan film yang terinspirasi dari kisah nyata, yang dibintangi oleh Dwayne Johnson ynag berperan sebagai seorang ayah yang anaknya dituduh menjadi pengedar narkotika, yang mana hal ini tidaklah benar menurut sang ayah. Oleh karena itu sang ayah melakukan negosiasi dengan DEA (Lembaga narkotika seperti BNN) yang memberikan tawaran baginya untuk menjadi informan rahasia yang menyusup ke dalam cartel narkotika. Misi ini merupakan

misi yang sangat berbahaya yang selain membahayakan dirinya serta keluarganya tetapi dikarenakan sang anak bakal terpenjara selama 10 tahun atas hal yang tak dilakukannya makanya sang ayah rela melakukan hal tersebut. Snitch akan dirilis pada bulan Februari 2013Film ini juga dibintangi oleh Susan Sarandon, Benjamin Bratt dan Barry pepper ( by Renian )


Sutradara : Callan Brunker l Penulis Naskah : Cal Brunker, Bob Barlen Pemain : Brendan Fraser, Jessica Alba, Sarah Jessica Parker l Studio : Rainmaker Entertainment l Rilis : 14 Februari 2013

S

corch Supernova (Brendan Fraser) merupakan pahlawan luar angkasa yang dikagumi banyak orang. Setelah menerima perintah dari Lena (Jessica Alba), Scorch segera berangkat ke Bumi untuk menyelidiki pesan SOS yang dikirim dari sana. Tak diduga, Scorch dilumpuhkan oleh Shanker (William Shatner) dan ditahan di Area 51. Sang adik, Gary Supernova (Rob Corddry) segera berangkat ke Bumi untuk menolong kakaknya. Sayang, usahanya gagal dan dia juga ikut di tahan di Area 51. Di dalam Area 51, Gary bertemu dengan tiga alien yang juga ditahan disana, Doc (Craig Robinson), Thurman http://sebuah-dongeng.blogspot.

(George Lopez) dan Io (Jane Lynch). Tak banyak yang tahu, ternyata mereka bertigalah yang menemukan internet, ponsel hingga jejaring sosial. Keadaan semakin gawat setelah Gary tahu rencana Shanker untuk menghancurkan planet tempat para alien berdiam. Untuk menyelamatkan jagad raya, Gary dan para aliennya harus menyatukan kekuatan mereka dan kabur dari Planet Bumi. Escape From Planet Earth merupakan film animasi pertama di tahun 2013. Seperti biasa, film ini juga tak lupa mengusung format digital 3D. Escape From Planet Earth disutradarai oleh Callan Brunker yang pernah bekerja sebagai Art Department untuk film animasi Horton Hears a Who!, 9, Despicable Me hingga Ice Age: Continental Drift. ( Pein Akatsuki )


Sutradara : Lasse Hallstrรถm Penulis Naskah : Leslie Bohem, Dana Stevens Pemain : Josh Duhamel, Julianne Hough, Cobie Smulders Studio : Relativity Media, Temple Hill Entertainment Rilis : 14 Februari 2013

K

atie Feldman (Julianne Hough) lari dari kejaran polisi dan dengan menumpang bis dia sampai di kota Southport, North Carolina yang tenang. Di Southport, Katie mencoba menata kehidupan barunya. Walau dekat dengan Jo (Cobie Smulders), Katie tetap menjaga jarak dengannya maupun masyarakat sekitar. Pertemuannya dengan Alex Wheatley (Josh Duhamel) lambat laun mencairkan kebekuan hati Katie dan cintapun tumbuh diantara mereka berdua. Saat kisah asmara mereka memuncak, rahasia kelam Katiepun terungkap dan kesetiaan cinta mereka diuji dalam skala yang tak pernah mereka duga. Bulan Februari memang identik dengan bulan romantis. Sebagai bulan romantis, banyak film drama romantispun segera membanjiri bioskop, mulai dari Warm Bodies sampai Beautiful Creatures. Kali ini sutradara Lasse Hallstrรถm (Dear John, Casanova, Chocolat, The Cider House Rules) kembali membawa novel romantis karya Nicholas Sparks dengan judul yang sama.

http://sebuah-dongeng.blogspot.com/

Nicholas Sparks terkenal akan novel - novel yang romantisnya dan banyak yang telah diadaptasi ke layar lebar, seperti A Walk to Remember, The Notebook, Nights in Rodanthe, Dear John, The Last Song, dan The Lucky One yang tayang pada tahun 2012 lalu. Sanggupkah Lasse Hallstrรถm memuaskan hasrat para penontonnya akan drama romantis yang bermutu dan terutama penggemar fanatik novel karya Nicholas ? Jawabannya bisa disaksikan di hari Valentine 14 Februari 2013 mendatang. ( Pein Akatsuki )


8 Februari 2013 Sutradara : Seth Gordon Penulis Naskah : Craig Mazin, Jerry Eeten Pemain : Jason Bateman, Melissa McCarthy

S

andy Bigelow Patterson (Jason Bateman) mengalami hari terburuk dalam hidupnya ketika kartu kreditnya tak berfungsi dan dia ditahan polisi atas kejahatan yang tak pernah dia lakukan. Ternyata, identitas Sandy dicuri oleh wanita gendut yang bernama Diana (Melissa McCarthy). Untuk mengembalikan nama baiknya, Sandypun mengejar Diana walau hal itu ditentang istrinya, Trish Patterson (Amanda Peet). Menangkap Diana tak semudah yang Sandy bayangkan, selain dia berfoya – foya dengan kartu kredit Sandy, Diana ternyata juga

mencuri uang dari Paolo (Jonathan Banks) yang membuatnya dikejar – kejar dan ditembaki Marisol (Genesis Rodriguez) dan Julian (T.I.). Satu – satunya selamat dari kejaran mereka adalah pergi sejauh 2.000 mil ke Denver dengan cara yang heboh, penuh aksi dan komedi. Seth Gordon kembali lagi bekerja sama dengan Jason Bateman setelah film mereka, Horrible Bosses laku keras di pasaran. Syuting diadakan pada Mei 2012 di Gedung 191 Peachtree, Atlanta juga di Perimeter

Mall. Bagi yang menginginkan hiburan segar dan lucu, Identity Thief siap menjadi tontonan hiburan pelepas penat pada 8 Februari 2013. ( Pein Akatsuki )

http://sebuah-dongeng.blogspot.com/ http://sebuah-dongeng.blogspot.com/ http://sebuah-dongeng.blogspot.com/


E

mily Taylor (Rooney Mara) dan Martin Taylor (Channing Tatum) merupakan pasangan bahagia yang tinggal di Kota New York. Untuk mengatasi rasa cemasnya, Emily diberikan obat oleh psikiaternya, Dr. Jonathan Banks (Jude Law). Tak disangka, obat tersebut membawa efek samping yang mengerikan, yang merubah kehidupan Emily maupun Jonathan dan menyeret mereka ke dalam konflik besar yang tak pernah mereka bayangkan. Setelah sukses dengan Magic Mike, film independen berbudget murah dan sukses besar di pasaran yang dia danai bersama Channing Tatum, kali ini Steven Soderbergh kembali lagi dalam fim drama thriller, Side Effects. Tak ketinggalan

Steven kembali bekerja sama dengan Scott Z. Burns untuk menggarap naskah film ini setelah duet mereka dalam film Contagion. Catherine Zeta-Jones juga turut meramaikan film ini sebagai Dr. Erica Siebert dan merupakan kolaborasi ketiganya dengan Steven Soderbergh setelah Traffic dan Ocean’s Twelve. Syuting film dimulai pada 5 April 2012 di Kota New York. Dengan banyaknya nama tenar dalam film ini, sepertinya Side Effects akan sukses di pasaran, apalagi Channing Tatum tengah bersinar kembali, hingga karakternya kembali dihidupkan dalam G.I. Joe:

Retaliation yang akan rilis bulan depan. Side Effects juga akan diputar pada ajang 63rd Berlin International Film Festival. ( Pein Akatsuki ) Sutradara : Steven Soderbergh Penulis Naskah : Scott Z. Burns Pemain : Jude Law, Rooney Mara, Channing Tatum Studio : Endgame Entertainment, Open Road Films Budget : $ 30.000.000 Rilis : 8 Februari 2013

http://sebuah-dongeng.blogspot.com/ http://sebuah-dongeng.blogspot.com/ http://sebuah-dongeng.blogspot.com/ http://sebuah-


Sutradara Penulis Naskah Pemain Studio Budget

: : : : :

Tom Elkins David Coggeshall Abigail Spencer, Chad Michael Murray, Gold Circle Films, Lionsgate $ 9.000.000

ndy Wyrick (Michael Murray) dan Lisa Wyrick (Abigail Spencer) pindah ke sebuah rumah di pedalaman Gerogia bersama puteri mereka, Heidi (Emily Alyn Lind). Sejak pindah disini, Heidi sering melihat penampakan di dalam hutan maupun di dalam rumah. Tetangga mereka memberitahu bahwa rumah yang mereka tempati merupakan “The Station”, tempat para budak kulit hitam melarikan diri dan bersembunyi serta dibunuh secara brutal hingga membuat arwah mereka gentayangan. Keadaan semakin rumit ketika Heidi diculik para arwah

A

penasaran ini dan keluarga inipun harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan puteri tercinta mereka. Setelah sukses dengan The Haunting In Connecticut yang mencekam, kini sekuelnya yang berjudul Ghosts Of Georgia siap dirilis ke pasaran. Ghost Georgia merupakan cerita baru dengan para tokoh serta setting tempat yang baru dan tentu saja tak ketinggalan embel – embel “kisah nyata-nya”. Pemberian nama The Haunting In Connecticut merupakan strategi pemasaran bagi mereka yang terpuaskan dengan film pertamanya agar kembali lagi

ke bioskop. Tom Elkins yang bertugas sebagai editor di film pertamanya kini di daulat sebagai sutradara dan siap menebarkan atmosfir kengerian seperti di film pertamanya. ( Pein Akatsuki ) http://sebuah-dongeng.blogspot.com/


B

agaimana jika zombie bertingkah layaknya manusia dan mulai jatuh cinta kepada seorang wanita ? Itulah tema utama dalam film arahan sutradara Jonathan Levine yang tahun 2011 lalu menggebrak dengan film 50/50. Warm Bodies mengisahkan R (Nicholas Hoult), zombie yang melalang buana setelah wabah misterius membuat banyak manusia menjadi zombie. R berteman dengan M (Rob Corddry) yang juga sesama zombie, mereka berkomunikasi dengan suara geraman dan erangan. Sebagai zombie, tentu saja mereka gemar memakan otak, uniknya, para zombie ini akan berbagi “ingatan” setelah mereka memakan otak seseorang. Setelah R memakan otak Perry Kelvin (Dave Franco), R-pun jatuh jatuh cinta kepada Julie Grigio (Teresa Palmer) yang saat itu tengah memasuki gedung terbengkalai untuk

mengumpulkan obat – obatan. Dari sinilah petualangan R dan Julie dimulai, petualangan panjang yang penuh intrik dan komedi. Sayangnya, perjalanan mereka untuk merubah dunia dihadang oleh Jenderal Grigio (John Malkovich) dan juga Bonies, sekumpulan zombie kurus yang telah kehilangan segala rasa kemanusiaannya. Film Warm Bodies diangkat dari novel berjudul sama karangan Isaac Marion. Awalnya, Isaac hanya menulis kisah pendek yang berjudul, “I am a Zombie filled with love”. Tak disangka, kisah tersebut mendapat banyak perhatian di internet. Novel ini juga mengambil kiasan dari Romeo and Juliet dimana R merupakan kependekan dari Romeo sedang Julie adalah Juliet. Hak cipta Warm Bodiespun segera dibeli Atria Books. Novel

Sutradara : Jonathan Levine Penulis Naskah : Jonathan Levine Pemain : Nicholas Hoult, Teresa Palmer, John Malkovich Studio : Mandeville Films, Summit Entertainment Durasi : 1 Jam 37 menit Rilis : 1 Februari 2013 inipun segera laris manis dan mendapat banyak pujian dari banyak pihak, termasuk dari Stephenie Meyer (The Twilight Saga) dan Simon Pegg (Shaun of the Dead). Syuting film dimulai pada September 2011 di Montréal, Québec, Kanada. Dengan dibintangi Nicholas Hoult (Jack the Giant Slayer, X-Men: First Class) dan Teresa Palmer (Bedtime Stories, The Sorcerer’s Apprentice, I Am Number Four) Warm Bodies siap mencuri start di bulan romantic ini pada 1 Februari 2013. ( Pein Akatsuki )


Sutradara : Richard LaGravenese Penulis Naskah : Richard LaGravenese Pemain : Alice Englert, Emma Thompson, Emmy Rossum Studio : Alcon Entertainment, Warner Bros. Pictures Durasi : 2 Jam 4 menit Budget : $ 65.000.000 Rilis : 14 Februari 2013

K

ota Gatlin, South Carolina yang tenang kedatangan warga baru, seorang siswi yang bernama Lena Duchannes (Alice Englert). Kedatangan Lena menarik perhatian Ethan Wate (Alden Ehrenreich) yang merasa penat akan kotanya yang membosankan, apalagi Ethan bermimpi bertemu gadis yang mirip dengan Lena. Tak lama, hubungan Ethan dan Lena semakin dekat. Lena mengatakan bahwa dirinya bukanlah orang seperti yang dikira Ethan. Lambat laun, Ethan menyadari bahwa Lena merupakan Caster, orang yang bisa menggunakan sihir. Lenapun mengungkapkan kutukannya, bahwa ketika dia berusia enam belas tahun, Lena

harus memilih antara Cahaya ataupun Kegelapan. Pilihan yang sulit, karena Ibu Lena, Sarafine, penyihir kegelapan terkuat, melakukan segala upaya supaya Lena memilih kegelapan, walau harus menghancurkan Kota Gatlin sekalipun. Setelah kesuksesan The Twilight Saga, banyak perusahaan film berbondong – bondong mengadaptasi novel best seller percintaan remaja ke format layar lebar. Beautiful Creatures salah satu diantaranya yang tak luput dari lirikan Hollywood. Beautiful Creatures merupakan novel karya Kami Garcia dan Margaret Stohl dan merupakan bagian pertama dari seri Caster Chronicles, seri

lainnya adalah Beautiful Darkness, Beautiful Chaos, dan Beautiful Redemption. Hak cipta novel ini telah dimiliki Alcon Entertainment sejak tahun 2009. Film dimulai pada Mei 2012 di New Orleans dan berakhir di akhir bulan Juli. Selain New Orleans syuting juga diadakan di Louisiana, namun harus dihentikan untuk sementara waktu karena adanya peringatan Tornado. Untuk menarik minat Viola Davis, sang sutradara, Richard LaGravenese menggabungkan tokoh Amma sang Seer dan tokoh Marian, sang pustakawati. Usaha Ricahardpun sukses, bahkan


Sutradara : Scott Charles Stewart Penulis Naskah : Scott Charles Stewart Pemain : Josh Hamilton, Keri Russell, Dakota Goyo Studio : Alliance Films, Dimension Films Rilis : 22 Februari 2013

D

ini merupakan debut film kedua Viola Davis dan Thomas Mann setelah film It’s Kind of a Funny Story. Richard juga menginginkan penggunaan efek layar hijau seminimal mungkin, dan dibuatlah set untuk adegan meja makan dimana meja makan dan lantai bisa diputar dalam arah yang berlawanan. Jack O’Connell sebenarnya dipilih untuk memerankan Ethan Wate hingga akhirnya peran itu jatuh kepada Alden Ehrenreich sebelum syuting dimulai. Pada 19 September 2012, trailer pertama dirilis dan tepat di hari Valentine film Beautiful Creatures dirilis ke bioskop di seluruh dunia. ( Pein akatsuki )

aniel Barrett (Josh Hamilton), Lacy Barrett (Keri Russell) dan putera mereka Jesse (Dakota Goyo) merupakan keluarga bahagia yang tinggal di pinggiran kota. Kehidupan normal mereka berubah ketika Jesse merasa selalu diikuti seseorang dan perabotan rumah tangga mereka tiba - tiba tertata tinggi. Teror tak berhenti karena simbol - simbol aneh tiba - tiba muncul di kulit tubuh mereka dan burung burung melakukan bunuh diri masal dengan menabrakan diri ke rumah keluarga Barrett. Keadaan semakin buruk ketika mereka sering tidak sadar diri dan tak bisa mengkontrol diri mereka sendiri hingga dicap sebagai keluarga aneh oleh tetangga mereka. Dalam pencarian jawaban atas semua peristiwa ini, keluarga

Barrett menyadari bahwa alien memang nyata dan telah memilih keluarga Barrett sebagai milik mereka. Dengan sekuat tenaga, keluarga ini berusaha mempertahankan diri dalam menghadapi invasi makhluk ekstraterestrial dari luar angkasa. Dark Skies ditulis dan disutradarai oleh Scott Charles Stewart. Walau pernah menyutradarai Legion dan Priest, sepertinya nama Scott Stewart tidak menjual, sebagai gantinya, dalam setiap promo, entah untuk trailer atau poster, film ini selalu memakai embel - embel Dari Produser Paranormal Activuty dan Insidious. Semoga saja film ini mampu menghadirkan atmosfir mengerikan dan mencekam seperti kebanyakan film yang diproduseri oleh Jason Blum. ( Pein Akatsuki )


IDFL.US

“Fathom gives me that reach using stateof-the-art visual and sound at your local movie theater to experience a concert experience unique to any other… ” Josh Groban

D

ari tahun ke tahun semakin banyak konser musik yang diusung ke layar lebar untuk memuaskan para penggemarnya. Bahkan semuanya menggunakan teknologi 3D terutama untuk mendongkrak pendapatan. Dimulai dari Hannah Montana & Miley Cyrus: Best of Both Worlds Concert (2008), Jonas Brothers: The 3D Concert Experience (2009), This Is It (2009), Justin Bieber: Never Say Never (2011), Glee: The 3D Concert Movie (2011), Katy Perry: Part of Me (2012). Film – film konser tersebut mendapat pujian di mata penggemar fanatik mereka atau berakhir dalam cacian kritikus. Kini, di awal bulan Februari, giliran penyanyi tenar, Josh Groban melakukan hal yang sama. Kali

ini Josh Groban mengusung tema yang berbeda, pertunjukkan konser LIVE yang ditayangkan secara langsung di bioskop – bioskop di seluruh penjuru Amerika Serikat ! Untuk itu, tak semua bioskop bisa menayangkannya, NCM Fathom Events menyatakan ada sekitar 500 lebih bioskop yang akan menayangkan pertunjukkan live ini. Bukan itu saja, Josh Groban akan mengadakan sesi Tanya – jawab dari para penggemarnya. Pertanyaan – pertanyaan tersebut dikirimkan melalui twitter maupun SMS sebelum acara konser berlangsung. Selain menyanyikan lagu – lagu terkenalnya, Josh Groban juga akan menyanyikan lagu - lagu dari album terbarunya “All That Echoes”. Dengan begitu, pihak penyelenggara

memastikan bahwa para penggemar akan terlebih dulu mendengarkannya sebelum album tersebut diluncurkan ke pasaran pada 5 Februari 2013. Pihak penyelenggara juga mengadakan kontes di official website mereka. Satu orang pemenang yang terpilih akan mendapatkan tiket gratis melihat pertunjukkan Live Josh Groban di New York City beserta seluruh akomodasinya. Josh Groban mengatakan ini semua sebagai, “Pengalaman hebat untuk merilis album.” Bagi penggemar berat Josh Groban, sepertinya tak akan menyia – nyiakan kesempatan ini, apalagi live konser di layar lebar ini hanya diadakan dalam satu hari saja. ( Pein Akatsuki )



Tahun 2013, Studio Animasi terbesar dan terbaik di Hollywood akan menghadirkan sebuah film animasi besar yang berjudul Monster University.

Ya,

Mungkin dari namanya akan sangat familiar di ingatan kita semua karena menggunakan kata “Monster�, dan benar, ini adalah film yang berhubungan dengan Film Buatan Pixar pada tahun 2001 lalu yang berjudul Monster, Inc. Sebelum beralih ke Monster University, mari sedikit mengingat film Monster, Inc. Monster, Inc adalah salah satu film animasi buatan PIXAR yang bias dibilang berhasil meraih kesuksesan, baik dari segi penjualan tiket maupun review dan pujian dari para kritikus juga membawa pulang beberapa penghargaan dari berbagai ajang penghargaan perfilman di Hollywood. Film yang di rilis pada tahun 2001 masuk dalam beberapa nominasi Oscar seperti Best Sound Editing, Best Music, Original Score, Best Music, Original Song bahkan nominasi sebagai film Animasi terbaik pada acara Oscar tahun 2002, walaupun akhirnya kalah dari studio Dream Works lewat film mereka, Shrek. Tapi, film ini berhasil memenangkan penghargaan

Oscar di Best Music, Original Song, Melihat kesuksesan film Monster Inc itulah Disney Pixar mencoba kembali menghidupkan Karakter-karakter Mike Wazowski, Sulley, Randall Boggs dan yang lainnya kembali ke layar lebar. Tapi bagi kalian yang meng harapkan ini adalah sequel atau lanjutan dari Film Monster, Inc. Jangan senang dulu, karena film ini bukanlah sebuah sequel, melainkan sebuah Prequel, yakni film pra-lanjutan. Atau Film yang kejadiannya terjadi sebelum film pertamanya. Film ini resmi dikonfirmasi pada 2010, Menurut Pixar. com film akan menceritakan tentang kisah persahabatan


antara Mike dan Sulley saat mereka masih berada di “University of Fear“. Mike Wazowski dan James P. Sullivan adalah rekan yang tak terpisahkan, tapi tidak selalu seperti itu. Saat awal kedua monster itu bertemu mereka tidak bisa

bekerja sama dan tak bisa bersatu dan . Universitas Monster membuka pintu bagaimana Mike dan Sulley mengatasi perbedaan mereka dan menjadi 2 sahabat dan menjadi monster yang terbaik diantara temanteman mereka.

Ini adalah film ke-empat belas yang diproduksi Pixar Animation Studios dan di distribusikan oleh Walt Disney Pictures. Film ini akan di Sutradarai oleh Dan Scanlon, yang ikut bagian dalam pembuatan film Pixar lain seperti


Director : Dan Scanlon Stars: Billy Crystal, John Goodman Steve Buscemi Genre : Animation Adventure Comedy Rilis : 21 June 2013 Budget :

Cars, Brave dan lain-lain, Dalam film ini pengisi suaranya masih tetap seperti film sebelumnya yaitu John Goodman sebagai Sulley dan Billy Crystal sebagai Mike, Selain itu juga turut dihadirkan deretan bintang lain yang juga mengisi suara untuk karakter baru di film ini antara lain Steve Buscemi, Dave Foley, Julia Sweeney, Joel Murray, Ken Jeong, dan Peter Sohn. Film ini akan di rilis dan bias di saksikan pada tanggal 21 Juni 2013, Sebenarnya, Tanggal rilis asli dari film ini adalah pada 16 November 2012, tapi kemudian di undur menjadi 2 November 2012 dan akhirnya ditunda sampai 21 Juni 2013, untuk menghindari persaingan dengan The Twilight Saga: Breaking Dawn. ( Setroya )



by Eichi01 Kick Ass 2 adalah sekuel film

Kick Ass pada tahun 2010, film karya sutradara Matthew Vaughn ini telah banyak medapat pujian, mulai dari penampilan para aktor yang begitu memukau sampai alur cerita yang begitu “Diluar Kontrol� dan brutal, dan begitu “beda� dari cerita superhero biasanya. Belum lagi film itu telah mencapi puncak keberhasilannya dengan menuai $95 juta dari modal yang dikeluarkan yang hanya $28 Juta saja. Di dalam film Kick Ass 2 ini kita akan kembali melihat akting para

pemain seri pertamanya seperti Aaron Johnson, Christoper MintPlasse dan tentu saja aktris cantik Chole Moretz, tapi kali ini sangat disayangkan karena sang sutradara Kick Ass terdahulu Matthew Vaughn tidak ikut andil dalam pembuatan sekuel Kick Ass 2, beliau sedang disibukan oleh proyek barunya di film X-Men : Days of the future, yang mana dilm tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah sekuel dari X-Men : First Class.


Lantas, kali ini siapa yang bakal memimpin pembuatan film Kick Ass 2 ini? Dia adalah Jeff Wadlow , seorang penulis naskah dan sekaligus yang bakal menyutradarai film ini, dilihat dari filmography nya, Jeff Wadlow adalah seorang aktor, penulis, dan sutradara. Ada beberapa film yang pernah di sutradarainya, diantaranya Cry wolf dan Never Back Down. Sinopsis Kick ass 2 yang sudah beredar sekarang ini bercerita tentang niat Kick ass untuk pensiun dari dunia superhero ini, sembari mengikuti kegiatan sekolah. Namun disaat mendekati kelulusan sekolah niat untuk kembali kedunia superhero pun muncul, dengan itu pula Kick ass

pun membuat Tim Super hero bersama Mindy alias Hit-Girl. Dan petualangan mereka pun dimulai. Disamping para pemeran utamanya yang aksinya sangat ditunggu, kehadiran para pemain baru seperti Jim Carrey (Colonel Stars), Clarke Duke (Battle Guy), Donald Faison (Doctor Gravity), Lindy Booth (Night Bitch), dan Daniel Kaluuya (Black Death) pun makin membuat para fans dari film ini penasaran. Seperti film pendahulunya, sekuel Kick Ass kali ini masih masuk dalam kategori “R” (Restricted) , jadi bisa disimpulkan film ini bakal dipenuhi adegan brutal dengan tingkat kekerasan tinggi. Mari kita tunggu saja kebrutalan film Kick ass 2 yang siap Meng”Kick Ass” kita semua pada 28 Juni 2013 nanti.


J

Jackk the Giant Slayer

ack the Giant Slayer (sebelumnya direncanakan akan menggunakan judul Jack the Giant Killer) merupakan sebuah film yang diangkat dari sebuah dongeng Jack The Giant Killer. Film yang rencananya diputar pada bulan Juni 2012, tetapi karena beberapa alasan, pihak Warner Bros mengumumkan bahwa film ini akan diputar pada bulan Maret 2013, dalam format 2D, 3D dan IMAX. ===== Film ini bercerita tentang sebuah peperangan di jaman dahulu (yang sudah lama berhenti) yang terangkat lagi ke permukaan, setelah seorang anak muda (Jack) secara tidak sengaja membuka

sebuah ‘pintu gerbang’ yang menghubungkan antara dunia ini dengan dunia para raksasa yang kejam. Gerbang tersebut berbentuk seperti pohon kacang yang tumbuh tinggi sekali ke atas awan. Seorang putri kerajaan, Isabelle, terikat ke bagian pohon tersebut dan terbawa menuju ke kerajaan para raksasa, dan sekaligus menjadikannya tawanan bagi para raksasa tersebut. Dengan terhubungnya mereka kembali dengan bumi setelah ratusan tahun lamanya, para raksasa berniat untuk mengembalikan kejayaan mereka dengan cara menguasai bumi. Karena rasa tanggung jawabnya (karena dia beranggapan bahwa terbawanya Putri Isabelle ke kerajaan

para raksasa diakibatkan karena kesalahannya), Jack menawarkan diri secara sukarela untuk membantu pihak kerajaan untuk memerangi para pasukan raksasa. Jack berperang untuk kerajaannya, untuk dirinya sendiri dan juga untuk wanita yang dicintainya (Putri Isabelle), bersama sama dengan para pejuang pemberani dari pihak kerajaan yang sebelumnya hanya ada di fantasinya. ===== Nicholas Hoult (Jack) dan sutradara Bryan Singer pernah bekerja sama saat keduanya mengerjakan film X-Men : The First Class. Selain Nicholas Hoult, film ini juga dibintangi oleh bintang bintang yang


cukup terkenal di dunia perfilman, seperti Eleanor Tomlison (Princess Isabelle), Stanley Tucci (Lord Roderick), Ian McShane (King Brahmwell), Bill Nighy (pemimpin para raksasa, Jendral Fallon), dan Ewan McGregor (pemimpin pasukan elit kerajaan). ====== Dalam sebuah kesempatan, Bryan Singer mengatakan bahwa cerita yang dia angkat dalam film ini merupakan sebuah dongeng yang sudah sangat terkenal sejak jaman dahulu, dan hal ini merupakan pengalamannya yang pertama kali (mengerjakan film yang diangkat dari sebuah dongeng). Dia beranggapan bahwa mengangkat dongeng ini menjadi sebuah film adalah sebuah gagasan yang menarik, karena kadang kadang inti cerita sebuah dongeng adalah sebuah kondisi yang terjadi di masyarakat yang diterjemahkan dalam sebuah cerita dan kata kata yang mudah dipahami oleh anak anak. Tapi pernahkah anda berpikir bahwa hal hal tersebut memang benar benar terjadi?... Bagaimana jika kita melihat kembali kisah yang mengilhami cerita yang pernah anda baca untuk anak-anak anda? Seperti itulah sebagian gambaran yang ada di film ini. ( CaptGDT )

Cinema Lounge IDFL.US

Nicholas Hoult (Jack) pertama kali bertemu dengan Jennifer Lawrence pada saat mereka bermain bersama di film X-Men: First Class tahun 2010 lalu. Setelah 2 tahun lamanya menjalin hubungan, pasangan selebriti Jennifer Lawrence dan Nicholas Hoult putus.


Elysium Director : Neill Blomkamp Writer : Neill Blomkamp (screenplay) Stars : Matt Damon, Jodie Foster and Sharlto Copley Genre : Action | Drama | Sci-Fi Tayang : 9 August 2013(USA) Budget : $100,000,000 (estimated)

Elysium ditulis dan disutradarai oleh Neill Blomkamp, Penulis dan Sutradara dari District 9 (2009). Pada bulan Januari 2011, Studio Independen Media Rights

Capital bertemu dengan berbagai studio besar untuk mempresentasikan Film Elysium, dan Neil Blomkamp memberikan rancangan seni film fiksi ilmiah (Sci-Fi) yang diusulkannya. Sony Pictures pun mengambil proyek tersebut dengan memberi tawaran yang lebih menarik dibandingkan studio lain. Dengan anggaran produksi diperkirakan sebesar $ 120 juta, produksi dimulai pada Juli 2011 di Vancouver, BC.


Aku benar-benar harus secara teratur pergi ke gym selama empat jam sehari, yang memang menyenangkan, sebenarnya pada usiaku, melakukan hal itu memerlukan suatu alasan, karena kamu jarang ingin melakukannya dengan sukarela “ (Matt Damon)

Film Elysium menceritakan masa Pada tahun 2159, dimana ada dua golongan masyarakat. Yang pertama adalah orang-orang kaya raya yang tinggal sebuah stasiun di ruang angkasa yang dibangun oleh Perusahaan Armadyne yang disebut Elysium. Dan selebihnya adalah masyarat yang tinggal di Bumi. Salah seorang seorang pejabat pemerintah yang keras kepala, Menteri Rhodes (Jodie Foster), yang

akan melakukan apa pun untuk menegakkan undang-undang anti-imigrasi dan melestarikan gaya hidup mewah dari warga Elysium. Hal ini tidak mencegah penduduk bumi , dimana Masyarakat yang tinggal di Bumi yang tidak pernah berhenti mencoba untuk masuk ke Elysium,dengan cara apapun yang mereka bisa. Pada saat kurang beruntung Mantan pasukan Combat Max (Matt Damon) didorong menerima sebuah misi yang mengerikan, bahwa jika berhasil dia tidak hanya akan

menyelamatkan nyawanya, namun juga mengembalikan keseimbangan antara dua dunia. Ketika film itu pertama kali diumumkan, Elysium dijadwalkan akan dirilis pada tanggal 1 Maret 2013. Sebelumnya Sony Pictures bermaksud untuk merilisnya pada akhir tahun 2012. kemudian menetapkan tanggal rilis resmi untuk 8 Maret 2013 sebelum pindah satu minggu sebelumnya untuk mencegah Persaingan dengan Film Oz: The Great dan Powerfull. Kemudian pada bulan Oktober 2012, Sony Picture kemudian mengumumkan, mereka telah mendorong kembali tanggal rilis ke 9 Agustus 2013. ( by AzwarHamzah )


“Hi Yo, Silver! Away!”

A

pa yang terbayang bila tiga serangkai, Jerry Bruckheimer – Gore Verbinsky – Johnny Depp, bekerja bersama lagi dalam sebuah film? Kita ingat, mereka bertiga pernah bekerja sama dalam film megablockbuster Pirates Of The Caribbean : Dean Man’s Chest. Film tersebut berhasil meraih pemasukan lebih dari 1 Milyar Dolar (Amerika) selama diputar di seluruh dunia. Kali ini mereka bertiga bekerja sama dalam sebuah film yang akan diproduksi dan dipasarkan oleh Disney, The Lone Ranger. Bersama dengan nama nama besar lain yang diusung sang

sutradara, akan menjadikan film ini sebagai film yang patut ditunggu di tahun 2013. *** Sekelompok penjahat yang dipimpin Butch Cavendish melakukan penyerangan terhadap 8 orang Texas Ranger, dan membuat seluruh anggota Texas Ranger terbunuh. Seorang penduduk asli amerika,Tonto (Johnny Depp), menemukan satu orang yang masih selamat dari peristiwa tersebut, John Reid (Armie Hammer). Tonto merawatnya dan ‘membuat’nya menjadi sosok yang lain. Reid memutuskan untuk membalas

dendam pada Butch Cavendish, dan akan menegakkan hukum sekaligus memberantas kejahatan yang terjadi di daerahnya. Tonto setuju untuk membantunya, dan mereka berdua akan bekerja sama dalam memberantas keserakahan dan korupsi.Tonto juga mengusulkan agar Reid mengenakan sebuah topeng supaya Cavendish dan anak buahnya tidak mengira bahwa ada yang selamat dari pembunuhan yang mereka lakukan pada 8 orang anggota Texas Ranger. Saat itu, industri kereta api yang sedang berkembang pesat di daerah itu juga menimbulkan


efek lain. Perampokan terhadap kereta api semakin marak terjadi, dan menjadi tugas Reid dan Tonto untuk membasmi para penjahat yang merampok kereta api. *** Sang produser, Jerry Bruckheimer, mengatakan bahwa para penonton tidak akan melihat The Lone Ranger seperti yang dilihat oleh para kakek mereka pada jaman dulu. Dia menggambarkan The Lone Ranger garapannya ini dalam sudut pandang yang lain, tapi tidak terlalu banyak merubah karakter Reid sebagai Lone Ranger. Bahkan di kesempatan lain, Johnny Depp pun mengatakan bahwa karakter Tonto yang dia perankan di film ini berbeda dengan Tonto dari versi aslinya. Kalau di versi original dari The Lone Ranger, Tonto lebih sebagai asisten saja untuk Reid (Lone Ranger), tapi di

versi terbaru dari The Lone Ranger ini, Tonto adalah seorang partner bagi Reid. *** Awalnya, hak pembuatan film ini dimiliki oleh Columbia Picture pada tahun 2002. Setelah tidak pernah terealisasi pembuatan filmnya, akhirnya pada tahun 2007, hak tersebut dibeli oleh Entertainment Rights, dan oleh produser Jerry Bruckheimer, film tersebut ditawarkan ke Disney untuk produksinya. Tidak lama kemudian, pada tahun 2008, Disney mengumumkan bahwa Depp lah yang akan memerankan Tonto, tapi syuting akan dilakukan setelah Depp menyelesaikan Pirates 4. Gore Verbinski terpilih untuk menjadi sutradara pada tahun 2010, dan casting seluruh pemain selesai pada tahun 2011. Pada bulan Agustus 2011, Disney

mengumumkan bahwa produksi film The Lone Ranger akan mengalami penundaan karena masalah besarnya budget, dan setelah sutradara Gore Verbinsky bersedia untuk mengurangi beberapa adegan yang membutuhkan biaya yang cukup besar, akhirnya Disney menyatakan untuk meneruskan proyek film ini. Film ini awalnya akan diputar di amerika pada May 2013, tetapi dari berita terakhir yang beredar, sepertinya akan mengalami penundaan, dan baru akan diputar pada bulan Juli 2013. ( CaptGDT )


Kalau ditanya, berapa banyak film produksi Hollywood yang diangkat dari novel? Jawabannya, jelas banyak sekali. Sebut saja beberapa, seri Harry Potter-nya J.K. Rowling, Trilogi Lord of The Ringnya J. R. R. Tolkien, dan kisah vampir romantis, Twilight-nya Stephenie Meyer. Dan semuanya sukses di layar lebar. Meskipun begitu, sebenarnya bukan pekerjaan mudah mengangkat kisah yang ada di dalam sebuah novel menjadi aksi tontonan yang bisa diterima oleh baik itu para pembaca setia novel tersebut, ataupun bagi mereka yang sama sekali belum pernah membaca novelnya. Dan pastinya tak akan lepas dari yang namanya kritikan. Biasanya karena perubahan yang signifikan antara film dan novel. Lalu, bagaimana dengan The Hunger Games sendiri? Film yang diangkat dari novel

laris karya Suzanne Collins ini juga berhasil meraih sukses di layar lebar. Film yang dibintangi oleh Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson dan Liam Hemsworth mencatat rekor yang sangat menakjubkan, dimana The Hunger Games mampu bertengger di papan atas alias pamuncak 10 Besar Box Office selama 4 minggu berturutturut, 2010 lalu. Dan kini sekuelnya, CATCHING FIRE tengah dipersiapkan dan akan rilis tanggal 22 November 2013 nanti. Gary Ross tidak akan kembali menyutradarai film ini dengan alasan kepadatan jadwal. Francis Lawrence pun dipilih sebagai sutradara, menggantikan Ross. Jennifer Lawrence kembali memerankan Katniss Everdeen, bersama Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Woody Harrelson, Lenny Kravitz, Elizabeth Banks, Stanley Tucci, Donald Sutherland, dan Willow Shields juga kembali memerankan karakter mereka. Setelah pulang dengan selamat dari ‘permainan’ Hunger Games yang ke 74, Katniss dan Peeta berusaha melupakan pengalaman buruk mereka di arena. Namun kemenangan mereka berbuntut panjang, mengakibatkan tersulutnya api pemberontakan di beberapa distrik. Menyadari hal tersebut, Presiden Snow ‘meminta’ Katniss


untuk meredam gejolak pemberontakan itu dalam Tur Kemenangannya. Yaitu dengan mengatakan kalau apa yang dia lakukan saat di arena bukan bermaksud ingin melawan Capitol, melainkan karena dia mencintai Peeta. Sementara itu, Presiden Snow sendiri tengah mempersiapkan Hunger Games yang ke 75, yang lebih dikenal dengan The Quartel Quell, yang bertujuan untuk mengingatkan setiap distrik, siapa sebenarnya yang memegang kendali penuh. ( taufik386 )

“The bird, the pin, the song, the berries, t he watch, the cracker, the dress that burst into flames. I am the mockingjay. The one that survived despite the Capitol’s plans. The symbol of the rebellion.�


B

eberapa waktu yang lalu trailer film Oblivion resmi dirilis, film fiksi ilmiah ini dibintangi oleh aktor kenamaan Tom Cruise, dan Film ini juga begitu dinantikan oleh banyak orang. Pernyataan itu timbul dikarenakan film ini diarahkan langsung oleh sutradara “Tron Legacy� Joseph Kosinski.

mengucurkan dana sebesar $130 Juta ( sekitar Rp. 1,2 Triliun ). Dengan setting masa depan, film Oblivion ini menceritakan tentang sebuah pengadilan militer yang mengirim seorang mantan pejuang perang, Jack Harper ( Tom Cruise ) ke sebuah planet asing. Jack disini bertugas untuk menghancurkan sisa-sisa alien yang masih tertinggal.

Dalam film ini pihak Universal Pictures cukup banyak mengucurkan dana. Untuk film fiksi ilmiah kali ini Universal Pictures

Cerita berlanjut sampai dimana Jack bertemu dengan para penjelajah angkasa yang lain, dimana misteri tentang planet yang mereka

singgahi itu sedikit demi sedikit terungkap , juga tentang profil si Jack Harper itu sendiri pun ikut terkuak. Tidak hanya Tom Cruise yang menarik dalam film ini, para pendukung film ini patut menjadi perhatian, sebut saja Olga Kurylenko , ya pemeran Camille Montes, salah satu gadis bond di film James Bond ; Quantum Of Solace ini tampil film ini dengan dandanan futuristik , tidak ketinggalan juga actor kawakan


“

I’ve been watching you, Jack. You’re curious. What are you looking for in those books? Do they bring back old memories?

Morgan Freeman , pemeran Lucius Fox ( Batman Begins ) ini tampil dengan sosok ala Morpheus The Matrix si film ini. Secara garis besar film ini adalah perpaduan tema futuristik ala The Fifth Element , dengan gedung-gedung dengan alat canggih yang megah ala Tron : Legacy , dengan adegan-adegan aksi yang menegangkan ala Minority Report dan The Matrix. Kita tunggu saja film Oblivion ini, yang mana bakal dibuat dalam format regular IMAX dan dirilis tanggal 19 April 2013.

( Eichi01 )

Olivia Wilde, Noomi Rapace, Kate Mara, Olga Kurylenko, Mary Elizabeth Winstead dan Brit Marling ikut diaudisi untuk mengisi peran Julia. Jessica Chastain batal ikut karena masih terlibat film lain diwaktu yang sama, akhirnya terpilih Olga Kurylenko untuk peran Julia.


Sudah sejak masa kuno, umat manusia tertarik akan luar angkasa, tertarik akan kehidupan asing yang mendiami bermilyar - milyar galaksi yang ada di luar sana. Namun siapa sangka, kehidupan luar angkasa yang didambakan banyak orang tak pernah ada, yang terjadi adalah bangkitnya monster raksasa dari dimensi lain yang muncul dalam retakan tanah yang ada di dasar Samudera Pasifik.

( by Pein Akatsuki )


M

Tom Cruise sempat dipertimbangkan untuk peran ini, tapi akhirnya diputuskan Idris Elba

onster yang bernama Kaiju ini segera menghancurkan kota – kota yang ada di Dunia, menghancurkan Golden Gate, San Francisco, menyebabkan jutaan nyawa melayang. Segala peralatan tempur muktahir tak mampu mengalahkan Kaiju. Hingga akhirnya, mau tak mau, untuk melawan Kaiju, umat manusia juga harus menciptakan monster, robot – robot raksasa yang diberi nama Jaegers yang dikendarai oleh dua pilot. Di tangan para pilot inilah, semua umat manusia menaruh harapan supaya akhir dunia tak akan pernah terjadi.

At the Mountains of Madness yang berdasarkan novel karya H. P. Lovecraft, Guillermo del Toro segera menggarap film Pacific Rim yang juga turut menulis naskahnya bersama Travis Beacham.

Setelah hengkang sebagai sutradara dalam film The Hobbit dan batalnya pembuatan film

Pada awalnya, del Toro tak ada niatan untuk merilis film ini ke dalam format 3D, hingga akhirnya dia

Del Toro segera mengkontrak Charlie Hunnam dan Rinko Kikuchi sebagai tokoh utamanya. Tak lupa aktor Ron Perlman yang berperan sebagai anak neraka, Hellboy dalam dwilogy Hellboy garapan del Toro juga turut dikontrak untuk memerankan tokoh Hannibal Chau. Tom Cruise awalnya juga sempat dilirik untuk memerankan Stacker Pentecost sebelum akhirnya peran tersebut jatuh ke tangan Idris Elba.

berubah pikiran dan memilih mengkonversi Pacific Rim ke format 3D. Proses konversi ini memakan waktu hingga 40 minggu, atau sekitar 10 bulan. Proses syuting dimulai pada 14 November 2011. Visual effects Pacific Rim ditangani oleh Industrial Light and Magic, sedangkan musiknya dipercayakan oleh Ramin Djawadi yang pernah menggarap musik untuk film – film box office seperti Iron Man, Clash of the Titans, Fright Night, Red Dawn hingga Safe House. Pacific Rim yang disebut del Toro sebagai, “Sebuah puisi indah untuk monster raksasa” siap mengguncang seluruh bioskop di dunia pada 12 Juli 2013.


by GP MOVIES Pecinta film kini sedang menunggu sebuah produksi Hollywood yang mendaur-ulang kisah samurai legendaris: 47 Ronin. Film ini menjadi salah satu film Asia yang paling ditunggu karena materinya adalah yang kisah yang sudah sangat populer, dibesutnya Keanu Reeve sebagai aktor utama, dan disiapkan sebagai film kolosal ala The Lord of The Rings. Keanu akan berperan sebagai Kai, samurai berdarah Jepang-Inggris. Karakter Kai khusus diciptakan untuk film ini atau karakter fiktif yang tidak pernah ada dalam kisah sejarah 47 Ronin itu. Disutradarai Carl Erik Rinsch, film berdasarkan kisah nyata pembalasan dendam 47 ronin (samurai tanpa tuan) ini akan diadaptasi menjadi film fantastis yang berseting “di dunia para penyihir dan raksasa�. Variety melaporkan film ini akan mendramatisasi kisah 47 Ronin, menggabungngya dengan elemen fantasi seperti di Lord of The Rings, dan pertarungan kolosal ala film Gladiator.


D

i luar Keenu Revees, film ini menampilkan para aktor Jepang sebagai pemeran film ini. Hiroyuki Sanada, Tadanobu Asano, Rinko Kikuchi, Kou Shibasaki, dan Jin Akanishi dipilih untuk membuat film tetap terlihat otentik sebagai film samurai. Jadi mirip dengan The Last Samurai (2003) di mana Tom Cruise jadi karakter utama, dan karakter lainnya adalah aktor Jepang. Sukses secara komersial boleh jadi akan digenggam 47 Ronin karena kisah yang diangkat sudah mendunia. 47 Ronin adalah kisah sejarah yang sangat terkenal di Jepang. Kisah ini sudah dituturkan dalam berbagai novel, kemudian dipentaskan dalam teater khas boneka Japang (kabuki dan bunraku), dan diadaptasi dalam berbagai film. Hollywood kini sedang menggarap kisah samurai legendaris ini dengan menggandeng sutradara Carl Erik Rinsch dan aktor Keanu Reves. Tapi, film ini berpotensi menjadi kontroversi di kalangan pecinta film, khususnya pecinta film samurai. Karena kisah yang diangkat sudah sangat dikenal, maka kalau kisah ini ‘dipelesetkan’ terlalu jauh akan membuat film ini kehilangan nilai-nilai sejarahnya. Bagaimana Carl Erik Rinsch akan mengadaptasi kisah 47 Ronin ini menjadi tontonan kolosal tanpa kehilangan roh kisah 47 Ronin akan menjadi kunci keberhasilan film ini. 47 Ronin adalah kisah perjalanan balas dendam Oishi Kuranosuke Yoshitaka dan anggota klan Asano, yang total berjumlah 47 orang, demi membela nama

baik tuannya, Lord Asano. Daimyo muda idealis ini telah dihukum mati karena mengeluarkan pedangnya dan melukai bahu Lord Kira dalam sebuah perjamuan yang diadakan Shogn Tsunayoshi. Tindakan Lord Asano ini dipicu sikap Lord Kira (seorang pemimpin upacara istana yang terkenal korup) yang menghina kehormatan klannya.

Tidak cukup harta untuk hidup, terbagi dalam kelompok-kelompok kecil, terpisah jarak, terlebih berada dibawah undang-undang pelarangan membunuh hewan membuat para ronin Asano semakin sulit, tekad membalaskan dendam dan mengembalikan kehormatan tuannya juga mulai terkikis.

Lord Asano kemudian Asano dihukum mati dengan melakukan�Seppuku� di hari yang sama dengan insiden itu terjadi (14 Maret 1701) tanpa diketahui pengawal bahkan isterinya. Sementara Lord Kira tidak dijatuhi hukuman apapun. Sepeninggal tuannya, Klan Asano mendadak menjadi ronin (samurai tak bertuan), kastil Asano disita, istri Lord Asano diasingkan dan para anggota klan harus meninggalkan Ako.

Dari sekian jumlah anggota klan, bertahan 47 diantaranya yang dengan kesetiaan dan berpegang teguh pada prinsip samurai akhirnya mampu melaksanakan janji pada arwah Lord Asano. Setelah menunggu hampir 2 tahun lamanya, bersabar dan berhati-hati menyusun rencana, akhirnya kehormatan klan Asano dan tuannya pun bisa dipulihkan. Mereka menyerbu kediaman Lord Akira dan membunuhnya.


Kisah 47 Ronin dianggap sebagai simbol dari semangat keksatriaan para samurai yang menjunjung tinggi kesetiaan dan rela melakukan pengorbanan sebagai pelaksanaan dari ajaran Bushidoo. Kisah 47 Ronin dianggap menjadi contoh dari bagaimana seharusnya seorang samurai sesuai 8 prinsip samurai “Bushido�, yaitu Gi (integritas), Yuu (keberanian), Jin (kemurahan hati), Rei (menghormati), Shin atau Makoto (kejujuran), Meiyo (kehormatan), Chuugo (loyal), dan Tei (menghormati orang tua. Danbagi samurai, “Kesetiaan� menduduki tingkat yang paling tinggi dibanding kewajiban moral yang lain. Mereka tumbuh dengan prinsip : Setiap orang tahu bahwa seorang samurai tidak dapat hidup di bawah langit yang sama dengan pembunuh pemimpinnya. Sudah banyak film yang mengangkat kisah 47 Ronin. Yang paling dikenal di kalangan penggemar film samurai adalah: The 47 Ronin (1941) besutan sutradara Jepang legendaris Kenji Mizoguchi, The Loyal 47 Ronin AKA Chushingura (1958) besutan Kunio Watanabe ,Chushingura: 47 Samurai (1962) karya Hiroshi Inagaki, dan 47 Ronin (1994) karya Kon Ichikawa yang merupakan versi remake dari film Kenji Mizoguchi.

Film-film itu memiliki pendekatan tersendiri dalam mengadaptasi kisah 47 Ronin ini, tapi keempatnya cukup berhasil menampilkan pesan dari film ini, yaitu tentang tingginya tingkat kesetiaan para samurai. Dan film-film produksi Jepang itu semuanya relatif setia menjaga otentitas kisah samurai legendaris ini. Bagaimana dengan 47 Ronin versi Hollywood ini? Apakah bisa membuat film kolasal dahsyat tanpa kehilangan roh atau spirit dari kisah pembuktian kesetiaan para samurai?



20

20

FILM TERBAIK 2012

Ya, ternyata butuh waktu lebih lama dari perkiraan untuk akhirnya kamu dapat menghadirkan apa-apa saja film terbaik 2012 lalu, alasannya banyak: Pertama, tidak pernah mudah untuk memilih 20 dari begitu banyak film, apalagi notabene, 2012 punya banyak sekali film-film bagus. Kedua, menunggu sampai beberapa film incaran kami rilis agar kami dapat merangkum lebih banyak lagi pilihan-pilihan film bermutu yang dapat kami masukan ke dalam list Best Movies kami tahun lalu. Jadi tunggu apa lagi, langsung saja simak pilihan-pilihan kami 2012 lalu. Enjoy! ( by hafilova )

S

alah satu romance terbaik tahun ini. Saya suka ceritanya yang sederhana, memilih untuk menggunakan karakter tidak biasa untuk dijadikan pesona utamanya, karakter ‘bayi raksasa’ yang mencari cinta, jati diri dan berharap dapat berkembang di usianya yang hendak mencapai paruh baya, semuanya mampu dikemas simpel, hangat namun tidak sampau berakhir terlalu sentimentil namun masih mampu menghadirkan sebuah tontonan drama romantis yang manis.

19

20

TEDY BEAR

B

elum pernah ada film superhero seperti ini. Diambil seluruhnya dengan gaya mockumentari ‘mentah’ memusingkan yang secara bersamaan menambah kadar realistisnya, lalu semunya berbaur manis dengan dunia remaja dan segala suka dukanya, plus adegan-adegan terbang paling hebat dan terasa nyata yang pernah kamu lihat dalam sebuah film.

CHRONICLES THE CABIN IN THE WOODS

J

18

ika kamu mengaku fans horor sejati pasti tidak akan melewatkan yang satu ini, sebuah surat cinta untuk film horor yang dihadirkan dalam sebuah tontonan penuh kegilaan, sindiran dan pesta darah dari banyak hal-hal familiar yang pernah kamu temukan dalam dunia film horor, termasuk klimaksnya yang menyajikan semua mimpi terburukmu bersama ending yang sama absurdnya denga narasinya.


D

17

16

RUBY SPARKS

engan premis unik yang mungkin membuat para laki-laki bersedia membunuh siapapun untuk mendapatkan keajaiban seperti itu tentu saja mudah bagi Dayton, Faris dan Zohan untuk kemudian membuat sebuah komedi romantis yang sanggup menarik perhatian penontonnya, tetapi Ruby Sparks lebih dari sekedar kulit luarnya saja yang mengumbar cerita tentang cinta dan keajaiban yang manis, ia lebih dalam dari itu ketika mengajarkan kita tentang bagaimana mencintai pasanganmu apa adanya dirinya, sempurna ataupun tidak, imajiner ataupun nyata.

B

PROETHEMEUS

ukan prekuel atau sekuel Alien seperti yang kamu harapakan, tetapi ini masih berada di universe yang sama dengan sci-fi legendaris Ridley Scott yang sudah berumur tiga dekade itu. Konten-nya jauh lebih dalam dari sekedar bertahan hidup dari serangan Xenomorph yang ganas ketika Scott memasukan banyak teori-teori tentang perjalanan mencari Tuhan dan bagaimana manusia diciptakan, dan Proemetheus masih setia meneruskan tradisi franchise Alien; menampilkan sosok heroin sebagai karakter utamanya,

M

15

KAHAANI

14

emasang sosok perempuan yang tengah hamil tua sebagai karakter utama sebuah thriller itu harus diakui cerdas dan berani, belum pernah ada sebelumnya yang nekat melakukannya di genre ini, dan aktris cantik, Vidya Balan telah menunaikannya dengan sangat meyakinkan dalam usahanya memperkuat narasi Sujoy Ghosh tentang pencarian, terorisme dan konspirasi besar berbalut semangat feminisme kental dan elemen detektif yang seru, ya, seperti menonton sedikit A Mighty Heart, sedikit Rendintion, sedikit Bourne series dan juga sedikit kejutan ala Usual Suspects dan Taking Lives, hanya saja Kahaani menjadi kasus istimewa karena ia merupakan produksi India yang notabene jarang menampilkan tema dan di garap seserius ini.

F

THE AVENGERS

anboys atau bukan, The Avengers jelas adalah suguhan pembuka summer blockbuster yang sangat menghibur dan memuaskan segala ekspektasi liar anda akan kolaborasi superhero. Berterimakasilah kepada Joss Whedon yang tahu benar bagaimana meramu narasinya, menggabungkan banyak pahlawan super dengan keseimbangan antara kualitas cerita, ensemble cast dan adegan-adegan spektakuler yang digarap dengan apik. Dan setelah melihat post-credits scene-nya kita tahu bahwa kita akan kembali lagi dengan mereka, yang pasti setelah sekuel-sekuel solo masing-masing jagoannya rilis.


S

13

Les MisĂŠrables

eperti memindahkan versi panggung Broadwaynya ke medium film dengan segala aransemen ulang musik dan lagu-lagunya yang luar biasa serta teknis penyajian yang jempolan. Lihat settingnya, lihat sinematografinya, bersama kekuatan akting para pemainnya dan musikalitas tingkat tingginya semua sukses melebur menjadi sebuah kesatuan harmoni yang cantik nan emosional. Ini adalah sebuah pencapaian luar biasa dari seorang Tom Hooper, tidak peduli jika kemudian karyanya ini menang atau tidak di ajang Oscar 2013 nanti, Les MisĂŠrables versinya termasuk performa Anna Hathaway dengan I Dreamed a Dream yang fantastis itu tetap akan selalu dikenang sepanjang masa.

S

12

The Dark Knight Rises

ebuah penutup epik dari salah satu franchise superhero terbaik sepanjang masa. The Dark Knight Rises mungkin tidak menawarkan kedalaman, kegelapan dan sosok penjahat besar seperti saudaranya, The Dark Knight, tetapi bagaimananpun Nolan sudah melakukan sebuah usaha luar biasa ketika ia mencoba mengangkut lebih banyak elemen komiknya dan sisi personal Bruce Wayne plus twist mengejutkan ketimbang dua pendahulunya dengan skala produksi yang jauh lebih besar lagi.

S

11

Silver Linings Playbook

ilver Linings Playbook, sebuah romcom adaptasi pahit manis yang punya banyak kekuatan besar di dalamnya; naskah dan penyutradaraan solid dari David O. Russell, bagaimana kepiwaiannya menggabungkan dan menyeimbangan semua tema kegilaan, studi karakter, romansa dan komedinya menjadi sebuah sinergi kuat yang akan ‘menjebakmu’ dalam kurang lebih dua jam durasinya bersama penampilan para cast-nya yang ciamik. Mungkin akhirnya terasa terlalu manis dan klise, namun yang terpenting adalah bagaimana proses menuju akhirnya, dan itu sangat bagus!

F

10

Sinister

ans horor? Mau merasakan ketakutan? Maka Sinister adalah yang kamu cari. Ia punya atmosfer tidak menyenangkan yang membuatmu bergidik sejak adegan pertamanya muncul, dan segalanya tidak bertambah baik ketika narasinya yang didukung dengan penyajian yang eerie itu kemudian perlahan namun pasti mulai menyerangmu. Senjatanya ada pada footage-footage pembunuhan mengerikan yang sukses melebur dengan elemen haunted housenya.


8

9

The Perks of Being a Wallower

M

ungkin ini salah satu teenflick terbaik setelah St. Elmo’s Fire. Sebuah coming-of age dengan segala bumbu persahabatan, cinta dan segala suka duka masa remaja yang terbungkus dalam presentasi yang apik dan manis dari Stephen Chbosky; sang empunya cerita. The Perks of Being a Wallflower tidak hanya memberikanmu kesenangan sebuah romcom remaja, namun di sisi lain ia juga mampu menyentuh nurani ketika dihadapkan dengan konflik kelam pribadi karakterkarakter utamanya yang sukses dibawakan oleh para cast-nya dengan gemilang. Salah satu yang terbaik tahun ini.

M

Django Unchained

ungkin bukan karya terbaik Tarantino yang pernah kamu saksikan, tetapi jika kamu adalah fansnya, sulit untuk tidak jatuh cinta dengan Django Unchained yang konon merupakan bagian kedua dari sebuah trilogi setelah sebelumnya Inglorious Basterds sudah memulainya terlebih dahulu. Apalagi untuk ukuran sebuah western movie yang biasa dijadikan tontonan nomor dua, Tarantino sudah melakukan sebuah usaha fantastis untuk menaikan pamor genre klasik ini dengan caranya sendiri tanpa harus menghilangkan semangat baratnya yang keras dan panas, terlebih kamu akan kembali bertemu dengan seorang Christoph Waltz yang lagi-lagi tampil bagus.

Skyfall

7

S

am Mendes sudah membuat Skyfall dengan keseimbangan luar biasa antara aksi tanpa CGI medebarkan, narasi pintar, tribut fantastis dan karakterisasi yang gemilang, lihat penampilan Bond dalam diri Craig yang semakin terbentuk semangat patriotismenya paska Quantum of Solace dan tentu saja sosok Javier Bardem yang cemerlang itu sangat tangguh sebagai salah satu lawan Bond terbaik. Mungkin aromanya tidak sampai sekelam Casino Royale

dengan karkater Bond yang meledak-ledak, tetapi Skyfall tetap punya aroma personal yang kental ketimbang sekedar menyelamatkan dunia, khususnya dalam kasus ini dataran Inggris dari ambang kehancuran luar biasa dengan memberikan penghormatan kepada Judi Dench dan karkater ‘M’-nya yang sudah 7 kali dimainkannya dengan selipan masa lalu yang menghantuinya dan juga screentime terbanyak dalam sejarah partisipanya di franchise Bond.


6

PietĂ

P

ietĂ itu sebuah puisi dingin nan suram yang terlahir dari setiap tetes keringat seorang Kim Ki-duk. Mungkin secara teknis ini tidak sebaik dengan karya-karyanya yang lain, tidak ada sinematografi menawan, tidak ada bahasa-bahasa tubuh rumit bahkan untuk ukuran film Ki-duk, PietĂ tergolong cerewet, namun ia punya plot yang cerdas, karakterisasi yang kuat dan susah untuk tidak menyukai kandungannya yang berisi banyak hal tentang bagaimana proses penebusan dosa yang ekstrim, tentang kasih sayang yang menyembuhkan dan juga menghancurkan, tentang kelembutan di balik kebrutalan, tentang kebencian yang berujung balas dendam setimpal dalam dunia kapitalisme yang dipenuhi dengan tuntutan ekonomi yang menjerumuskan, jelas bukan film yang menyenangkan untuk ditonton dengan segala muatan-muatan kontroversialnya serta penyajian ala Kim-ki Duk yang tidak biasa namun ia punya sedikit cahaya pucat di ujungnya yang mampu menghantuimu sampai berhari-hari.

Argo

5

4

Beast of The Southern Wild

S

enang rasanya melihat bagaimana seorang seperti Ben Affleck bisa berkembang sehebat ini sebagai seorang filmaker. Dari thriller penculikan kecil yang mengesankan, perampokan bank yang mengesankan dan emosioanl, lalu lihatlah sekarang, Argo bisa dibilang pencapaian terbaik Affleck sejauh ini. Sebuah thriller politik yang cerdas dan mendebarkan, sebuah tontonan berkelas dari ‘anak kemaren sore’, salah satu yang terbaik tahun ini. Bravo Mr. Affleck!

B

encana ekologi, fantasi dan realisme, coming-of age, hubungan ayah-anak dan petulangan bertahan hidup dan mencari siapa dirimu dan asalmu yang dibungkus dengan semangat naturalisme kental, Beast of The Southern Wild seperti sebuah dongeng distopia modern rumit yang punya orisinalitas, keceriaan, semangat hidup luar biasa dan akting-akting luar biasa di balik setting dan premis paska kiamatnya yang suram dan kotor. Sebuah tontonan indie arthouse yang memberikan kita sebuah sentuhan emosional dengan cara sederhana yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya.


T

3

Zero Dark Thrity

hriller spionase politik tentang penumpasan terorisme, perburuan buronan nomor satu dan bagaimana kamu melindungi tanah airmu dengan segala cara bersama seorang agen CIA wanita yang cerdas dan sedikit terobsesi dengan pekerjaanya, ya, Zero Dark Thrity seperti versi layar lebar dari serial Homeland dengan kualitas naskah dan teknis penyajian yang jauh lebih solid, menantang, intens dan meyakinkan, bahkan ia juga punya Claire Danes-nya sendiri dalam sosok Jessica Chastain yang tampil fantastis. Kathyrn Bigelow dan tandemnya Mark Boal yang duduk di posisi penulis naskah jelas sudah menaikan segalanya sejak The Hurt Locker.

2 Life Of Pi

F

ilm Hollywood, Sutradara Taiwan, penulis Kanada, aktor India, Samudera Pasifik, manusia, hewan, alam dan Tuhan, Life of Pi seperti sebuah campuran luar biasa dari hal-hal berbeda yang mampu bersinergi sempurna dalam satu kesatuan tidak terpisahkan. Sebuah opus yang menghipnotismu secara visual, menyentil sisi spritualmu, menantang semangat

hidupmu dan akhirnya mampu membuatmu merenung tentang kehidupan kita yang fana ini. Ya, jarang ada film yang mampu ‘menamparmu’ keras seperti ini dan Life of Pi dalam arahan tangan dingin Ang Lee adalah salah satunya. Fantastis!


Amour

K

1

esabaran itu berbuah manis, sama seperti menonton hampir semua karya Haneke. Amour pun tidak lepas dari penyajian statis yang dipenuhi nihilisme ala auteur Austria itu, hanya saja kali pemenang Palme d’Or tahun lalu ini terasa lebih personal, terlebih ketika Haneke menyentuh kita dengan banyak cinta dan kehangatan tidak biasa yang terjadi dalam ruang sempit dan tanpa musik latar yang kemudian dikuasai hanya Jean-Louis Trintignant dan Emmanuelle Riva yang tampil kuat. Klimaksnya mungkin terlihat kejam, tapi coba lihat lebih dalam, kamu akan menemukan sebuah keberanian luar biasa yang hanya bisa dilakukan oleh cinta sejati. Ya, Amour adalah cara seorang Michael Haneke untuk merayakan apa yang kamu sebut dengan “CINTA”.

B

agaimana membuat film tentang cinta? laki-laki tampan dan perempuan cantik, setting indah, momen mengharukan dengan iringiringan lagu romantis? Coba yang satu ini: Cerita tentang pasutri manula, di mana salah satunya menderita penyakit mematikan dalam bahasa Perancis, hmmm…..ini bisa menjadi tontonan cengeng jika berada ditangan sienas yang salah. Lalu ada auteur Austria, Michael Hanake mencoba mengolah tema romansa

yang sebenarnya susah untuk dijual itu menjadi sebuah sajian menyentuh versinya, hasilnya: Palme d’Or (kedua kalinya untuk Hanake setelah The White Ribbon) di ajang Cannes 2012 lalu dan mungkin saja, Oscar. Tetapi sebelumnya saya harus memperingkatkan anda, penonton yang tidak akrab dengan karya-karya Hanake sebelumnya karena ini akan berpotensi menyiksamu ketimbang menghibur dengan segala momen-momen

statis dan nihilisme tingkat tingginya, apalagi kali ini ia hanya menggunakan tempat sempit sebatas apartemen sebagai panggung bermainnya, jadi jangan mengeluh jika Amour kemudian tidak sesuai dengan ekpektasimu tentang sebuah tontonan romansa mengharubiru yang ‘seharusnya’ karena kamu sudah diperingkatkan sebelumnya. Oke, mari bertemu pasangan lansia itu. Adalah Georges (Jean-Louis Trintignant) dan


Anne (Emmanuelle Riva), pasutri delapan puluh tahunan yang juga mantan guru musik yang akan menguasai panggung kecil Hanake kali ini. Suatu hari Anne terserang stroke sampai dua kali yang menyebabkan dirinya tidak berdaya, kesakitan bahkan terancam kematian. lalu ini yang dilakukan Hanake: perlahan mengiring kita untuk melihat bagaimana Anne yang malang menemui ajalnya, ya, Hanake tidak peduli soal bagaimana Amour akan berakhir, karena itu mungkin tidak terlalu penting lagi, bahkan ia sudah langsung memberitahumu apa yang terjadi di ujung akhirnya pada awal film. Bagian terpenting selain klimaksnya yang akan ‘menghantamu’ keras dan akan menjungkirbalikan presepsimu tentang cinta sejati mungkin adalah prosesnya. Memang dibutuhkan kesabaran untuk melalui alur lambatnya, seperti

kebanyakan film Hanake. Tidak ada momen melodramatis, bahkan tidak ada musik latar dengan tujuan untuk menghindari manipulasi dan menebalkan emosi murni yang hampir seluruhnya dipancarkan oleh akting kuat dua cast utamanya. Melihat bagaimana karakter Georges dengan telaten dan penuh kasih sayang merawat belahan jiwanya, menyuapinya, memandikannya, mengganti popoknya itu mengharukan dan bagaimana akting sempurna Emmanuelle Riva akan membuatmu iba, tetapi kesabaran itu berbuah manis ketika Hanake menuntunmu ke penghujung kisahnya. Mungkin terlihat kejam dan pedih, atau mungkin akan meninggalkan sebuah pertanyaan “Kenapa” yang besar buat penontonnya, namun jika kamu mau melihat lebih dalam maka ada sebuah pesan tentang bagaimana cinta sejati mampu membuatmu berani melakukan

itu semua, ya, semua yang dilakukan semata-mata atas nama cinta, tidak lebih, tidak kurang. Sebuah film tentang cinta, bahkan judulnya sendiri sudah sangat jelas, Amour (cinta), Lucunya, kamu tidak akan menemukan dialog gombal di dalamnya, hebatnya ia masih mampu memberikanmu banyak pelajaran tentang apa arti cinta sejati itu dalam versi Haneke yang dalam. Ada banyak sisi personal dan kehangatan dari seorang Hanake di dalamnya yang dituangkan buat istri tercintanya, mungkin ini adalah karya Hanake paling lembut dibandingkan yang lainnya meskipun ada sedikit ‘kekejaman’, rasa takut dan kecemasan di dalamnya tetapi kita tahu bahwa semuanya sekali lagi ditujukan untuk merayakan apa yang kamu sebut dengan “CINTA”. ( hafilova)


Film Pilihan buat Valentine Day Hari kasih sayang adalah hari dimana kita semua merayakan atau merenungkan tentang segala kenangan yang penuh kasih dalam hidup kita. Ada banyak banget film-film khas valentine yang bisa Anda tonton pada hari spesial ini. Saya memberikan tujuh film rekomendasi pada Anda untuk merayakan hari kasih sayang dengan orang terdekat Anda. ( Ajoem )


Wicker Park (2004)

No Reservation (2007) “Kate: I wish there was a cookbook for life, you know? Recipes telling us exactly what to do”

“Matthew: Things don’t have to be extraordinary to be beautiful, even the ordinary can be beautiful.” Sutradara : Paul McGuigan Pemain : Josh Hartnett, Diane Kruger Adegan terakhir di airport disertai lagu “the scientist” dari Coldplay membuat saya merinding. Sebuah cerita cinta yang luar biasa dengan selusin lagu soundtrack yang keren.

Sutradara : Scott Hicks Pemain : Catherine Zeta-Jones, Aaron Eckhart and Abigail Breslin Menonton film ini membuat hati senang dan terhibur. Kisah cinta yang bersemi di dapur sebuah restoran. Selain itu, banyak dialog dan adegan lucu yang terjadi di film ini. Sebuah film yang manis dengan ending yang manis pula

Definitely, Maybe (2008)

Music And Lyrics (2007)

Alex Fletcher: The best time I’ve had in the last fifteen years was sitting at that piano with you Sutradara: Marc Lawrence Pemain: Hugh Grant, Drew Barrymore Cerita cinta dengan tema utama yang nggak bakal mati gaya. Apalagi kalau bukan musik. Selain itu, kharisma Hugh dan Drew sangat pas dan enak untuk dilihat. Selain melihat akting mereka yang renyah, Anda juga akan mendengar banyak lagu yang keren.

Will Hayes: Just shut up! Here... I wanna marry you because you’re the first person I wanna look at when I wake up in the morning, and the only one I wanna kiss goodnight. Because the first time that I saw these hands, I couldn’t imagine not being able to hold them. But mainly, when you love someone as much as I love you, getting married is the only thing left to do. So, will you, um, marry me? Sutradara : Adam Brooks Pemain : Ryan Reynolds, Isla Fisher, Rachel Weisz, Abigail Breslin Film drama romantis dengan gaya penceritaan yang luar biasa kreatif. Film keren dengan para pemeran yang keren pula. Ada lagi, para pemerannya semuanya T-O-P!


50 First Dates (2004)

Henry: I just want to try something that will help her remember me. Sutradara: Peter Segal Pemain: Adam Sandler, Drew Barrymore Film ini bisa membuat para penontonnya tersenyum, terharu dan tertawa terbahak-bahak. Sebuah film yang komplit dan tidak akan bosan walau ditonton berapa kali pun.

Sara: You don’t have to understand. You just have to have faith. Jonathan: Faith in what? Sara: Destiny

Serendipity (2001) Sutradara: Peter Chelsom Pemain: John Cusack, Kate Beckinsale Film mengenai sebuah kekuatan takdir antara dua orang yang saling mencintai. Sebuah cerita yang memukau dan pasti membuat Anda tersenyum dan kagum dengan jalan cerita film ini.

Love Actually (2003) Sutradara: Richard Curtis Pemain: Hugh Grant, Keira Knightly, Rowan Atkinson, Liam Neeson, Alan Rickman, dll.

Sam: But you know, the thing about romance is... people only get together right at the very end.

Film ini merupakan salah satu film komedi romantis terbaik. Diperankan banyak artis film terkenal dengan berbagai cerita cinta yang manis, Love Actually akan meninggalkan satu kesan mendalam tentang hari kasih sayang.


Musim liburan sudah ada di depan mata. Tentunya kita menikmati liburan dengan berkumpul bersama keluarga. Ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan dengan keluarga, salah satunya menonton film. Film animasi bisa menjadi pilihan utama karena bisa dinikmati dengan semua keluarga tanpa memandang usia. Dari sekian film animasi yang ada, tentunya beberapa diantaranya merupakan film animasi terbaik. Apa saja film animasi terbaik yang dirilis tahun 2012? Berikut 7 film animasi 2012 terbaik versi MovieMagz... ( by Simplicious )


Animation | Adventure | Comedy

F

ilm yang dirilis Disney Animation ini sudah lama dinanti-nanti para penggemar games. Pasalnya, film ini menceritakan tentang karakter game “Fix-It Felix” yang bernama Wreck-It Ralph yang bosan menjadi karakter antagonis. Ia berkeinginan menjadi karakter yang heroik dan menjadi karakter yang dicintai, bukan dibenci. Namun, saat Ralph berusaha untuk mengikuti kompetisi yang berhadiahkan medali. Secara tidak sengaja, ia melepaskan salah satu musuh berbahaya yang akan mengancam kehidupan di video games. Dalam petualangannya, ia menjumpai tokoh-tokoh game terkenal, seperti Sonic The Hedgehog, Robotnic, M. Bison & Zangief dari game Street Figter, Pac-Man. Akankah Ralph mampu menggapai keinginannya untuk menjadi karakter game favorit? Budget: $165,000,000 (estimated) Opening Weekend: $49,038,712 (USA) (2 November 2012)

Animation | Adventure | Family

F

ilm ini bisa dibilang bertemakan superhero, tepatnya untuk anakanak. Yups, roh jahat bernama Pitch berusaha menguasai dunia. Salah satu caranya dengan meneror anak-anak supaya mereka ketakutan. Dengan adanya teror tersebut, Guardians yang beranggotakan “North”/ Santa Claus (AlecBaldwin), “Bunnymund”/Easter Bunny (Hugh Jackman), “Tooth” the Tooth Fairy (Isla Fisher), Jack Frost (Chris Pine) mengemban tugas berat untuk melawan roh jahat dan menyelamatkan anak-anak. Mereka harus bersatu padu untuk melindungi harapan, keyakinan, dan imajinasi yang dimiliki anak-anak di seluruh dunia. Budget: $145,000,000 (estimated) Opening Weekend: $23,773,465 (USA) (21 November 2012)


Frankenweenie Animation | Horror | Comedy

L

agi-lagi Disney memukau dengan film-film yang dibuat. Film karya Tim Burton ini merupakan sebuah film animasi 3D hitam putih dengan teknik stop motion. Frankenweenie mengisahkan tentang seorang anak bernama Victor Frankenstein yang memiliki anjing bernama Sparky. Dan tragisnya, kesedihan menimpa Victor lantaran Sparky, anjing kesayangannya tertabrak mobil dan mati. Dengan eksperimen dan segala cara yang ia miliki, ia mampu mengembalikan Sparky dalam keadaan hidup. Seperti apa kisah lanjutannya? Film ini sayang untuk anda lewatkan di penghujung tahun 2012. Budget: $39,000,000 (estimated) Opening Weekend: $11,412,213 (USA) (5 October 2012)

ParaNorman Animation | Adventure | Comedy

I

ni salah satu film favorit saya, karena alur ceritanya sangat menarik dan mudah dipahami. Diceritakan seorang bernama Norman Babcock yang dianggap aneh oleh warga kota karena kemampuannya melihat dan berbicara dengan makhluk yang sudah mati. Suatu hari, ia didatangi oleh “paman� yang memberinya misi untuk mencegah kutukan saat hari kelahiran penyihir. Namun, hal tersebut di gagal dan tidak berjalan sesuai rencana. Dalam petualangannya, ia menemukan arti kebenaran dari kisah kutukan penyihir tersebut. Norman pun harus menyelesaikan permasalahan tersebut, tidak hanya mencegahnya.

Animation | Adventure | Family

F

ilm produksi Disney Pixar ini menceritakan tentang seorang putri kerajaan yang bernama Merida yang sedikit tomboy. Kegemaran memanah yang dimiliki Merida tidak disukai oleh ibunya. Ibunya menginginkan Merida seperti seorang wanita yang anggun dan ingin segera dinikahkan. Namun, Merida menolak dan membuat keputusan yang buruk bagi ibunya. Ia “merubah� ibunya menjadi sesosok beruang. Untuk mengembalikan ibunya dan menyelamatkan kerajaanya, Merida harus menghadapi tantangan dan menghancurkan kutukan kuno.


Animation | Adventure | Family

S

Hotel Transylvania

ony Animation dan Columbia Pictures secara resmi merilis film ini pada 28 September 2012. Diceritakan pemilik Hotel Transylvania yang bernama Dracula yang memiliki putri bernama Mavis. Hotel Transylvania didirikan secara khusus untuk tempat tinggal bagi para monster yang ingin hidup tanpa ada gangguan manusia. Suatu hari saat perayaan ulang tahun putrinya yang ke 118 tahun, seorang manusia tersesat dan memasuki tempat tersebut. Mavis pun jatuh cinta kepada manusia tersebut. Masalah pun tidak hanya sampai itu, para undangan yang hadir panik dan keadaannya semakin kacau. Pesan moral sangat kental di dalam film ini dengan adanya hubungan ayah dan anak. Budget: $85,000,000 (estimated) Opening Weekend: $42,522,194 (USA) (28 September 2012)

Madagascar Europe's Most Wanted Animation | Adventure | Comedy

S

ekuel film Madagascar yang ketiga ini kembali mengisahkan empat sekawan : Alex, Marty, Melman, dan Gloria yang rindu untuk kembali ke Central Park Zoo. Pertama, mereka harus menemui para penguin yang sedang berada di Paris, Prancis. Sialnya, keberadaan mereka diketahui oleh manusia. Parahnya lagi, sekelompok polisi memburu mereka dan pimpinan mereka, Captain Chantel Dubois ingin mendapatkan kepala Alex. Mereka berhasil kabur dengan rombongan sirkus dan menyamar sebagai anggota kelompok sirkus. Dalam perjalanannya ke Eropa untuk mendapat kesempatan ke New York, Alex sadar bahwa rumah dan keluarga yang ia cari adalah ditengah-tengah kelompok sirkus tersebut. Akankah Alex dkk mampu menghadapi Dubois dan pergi ke New York? Budget: $145,000,000 (estimated) Opening Weekend: $60,316,738 (USA) (8 June 2012) Gross: $216,366,733 (USA) (12 October 2012)



Review by hafilova

HANSEL & GRETEL

Witch Hunters

Hansel: “ Some people will say that not all witches are evil. That they’re powers could be used for god. I say BURN THEM ALL! “


# Diane Kruger, Eva Green dan Noomi Rapace dipertimbangkan untuk peran Gretel, tapi Gemma Arterton yang yang akhirnya terpilih. # Dalam film James Bond, “Quantum of Solace”, Gemma berperan sebagai Strawberry Fields, agen rahasia yang bekerja untuk konsulat Inggris di Bolivia. # Aktris yang kini berusia 24 tahun ini mulai dikenal karena peran utamanya sebagai Princess Tamina dalam “Prince of Persia: The Sands of Time” # Meraih beasiswa pendidikan di Royal Academy of Dramatic Art. membantu keluarganya dengan bekerja sebagai sales kosmetik.

Hei! Apa yang sedang dilakukan Jeremy Renner dan Gemma Arterton di film terbaru sutradara Dead Snow, Tommy Wirkola ini? Bukankah mereka terlalu tua untuk peran sebagai dua bocah bersaudara dari fabel klasik populer? Nah, justru disini menariknya karena Hansel & Gretel yang judulnya diberi embel-embel “Witch Hunter” ini bukan sekedar dogeng tentang dua kakak-beradik yang tersesat dihutan, mengikuti remah-remah roti lalu bertemu penyihir jahat seperti yang kamu kenal selama ini. Adaptasi bebas versi

Wirkola ini seperti sekuel lepas dari cerita milik Grimm bersaudara itu, menceritakan apa yang terjadi 15 tahun kemudian setelah peristiwa di rumah permen itu, setelah keduanya sukses membunuh penyihir yang ingi menyantap mereka, tetapi tunggu dulu! yang terjadi kemudian bukanlah happily ever after ater seperti akhir dongeng aslinya, karena mereka (Hansel dan Gretel) memilih untuk memulai profesi baru mereka; menjadi pemburu penyihir.


Director: Tommy Wirkola / Writers : Tommy Wirkola, Dante Harper Stars : Jeremy Renner, Gemma Arterton, Peter Stormare

Ya, tentu saja Hansel

and Gretel: Witch Hunters menawarkan sebuah premis seru, sebuah interpretasi baru dari dongeng anak-anak legendaris dengan sentuhan modifikasi klasik-modern yang kamu bisa lihat dari kostum dan persenjataan duo bersaudara itu seperti Van Helsing bertemu Snow White and the hunstman, lalu Tommy Wirkola membungkus semuanya dengan semangat dark comedy serta blood and gore, banyak penyihir jelek dan satu

troll paling tampan yang pernah saya lihat dalam sejarah film untuk menambah auranya yang sudah kelam menjadi lebih horor, seperti yang dilakukannya ketika menghadirkan kisah zombie nazi yang edan itu. Sayangnya, elemenelemen penting itu hanya bekerja setengah-setengah. Hansel and Gretel: Witch Hunters, punya komedi garing, , plot dangkal, dialog-dialog murahan bahkan unsur kesadisan dan darah yang sebelumnya sempat diagungagungkan menjadi daya pikat

dengan segala lebel “R-rating�nya juga masih terlalu ‘lembek’. Wirkola tampak terlalu sibuk untuk menghadirkan rangkaian dengan aksi seru bertubi-tubi tanpa otak yang sayang, tanpa taji, lalu format 3D-nya juga tidak banyak membantu memberikan sensasi berlebih kecuali memang harus diakui di beberapa adegan Wirkola berhasil membuat saya sempat terjengkang untuk menghindari benda-benda yang seakan-akan keluar dari layar bioskop.


Pesona terbesar tentu ada pada duo Renner-Arterton, tapi tidak ada chemistry di antara mereka, tidak ada keintiman kakak-adik, tidak ada emosi, semuanya seperti bergerak masing-masing. Lalu ada karakter penyihir jahat yang dimainkan Famke Janssen pun tidak mampu berbuat banyak untuk menambah nilai plus Hansel and Gretel: Witch Hunters. Ya, aktris Jerman itu secara fisik memang menyeramkan dalam membawakan perannya, tetapi lagi-lagi Wirkola hanya

menjadikannya sebagai karakter musuh pelengkap yang akhirnya tanpa harus menjadi jenius kita akan tahu ia pasti akan tewas mengenaskan di tangan dua bersaudara itu. Bukan adaptasi yang pintar, Hansel and Gretel: Witch Hunters hanya ingin menjual banyak adegan aksi tanpa otaknya bersama balutan blood and gore-nya yang

tidak terlalu nendang plus dua bintang utamanya yang tampil tanpa greget juga tanpa kedalaman cerita yang sebenanya punya potensi untuk dijadikan franchise baru jika digarap lebih serius. Hansel and Gretel: Witch Hunters adalah film yang dengan mudah akan kamu lupakan begitu end credit bergulir. ( hafilova )


masalah keuangan yang berat hingga memaksa Ibu mereka, Dorothea, memecat pembantu mereka. Untuk mengatasi keuangan mereka, Dorothea mengandalkan bantuan keuangan dari ayah dan saudarinya. Saat itu Jacob berusia sebelas tahun, sedangkan Wilhelm berusia sepuluh tahun.

The Brother Grimm The Man Behind The Tales

S

iapa yang tak kenal dongeng – dongeng terkenal seperti Cinderella, Hansel dan Gretel, Rapunzel, Pangeran Katak, Puteri Tidur hingga Puteri Salju ? Tapi kenalkah kalian kepada orang – orang yang telah berjasa mencari dan merangkum semua kisah itu hingga dikenal banyak orang hingga masa sekarang ? Mereka adalah Brothers Grimm atau Grimm bersaudara (bahasa Jerman: Brüder Grimm atau Die Gebrüder Grimm). Terlahir di Kota Hanau, Jerman dari pasangan

Philipp Wilhelm Grimm, seorang ahli hukum dan Dorothea Grimm, puteri dari anggota dewan Kota Kassel. Sang kakak, Jacob Ludwig Carl Grimm terlahir pada 4 Januari 1785, sedangkan tiga belas bulan kemudian, atau pada 24 Februari 1786, Wilhelm Carl Grimm lahir. Pada tahun 1791, keluarga ini pindah ke Kota Steinau dimana ayah mereka, Philipp mendapat pekerjaan sebagai hakim daerah. Kematian ayah mereka pada tahun 1796 akibat radang paru – paru membuat keluarga ini mengalami

Pada tahun 1978, kakak-beradik ini pindah ke Kassel dan bersekolah disana atas biaya bibi mereka. Ditempat inilah hubungan kakakberadik ini semakin erat. Jacob lulus pada tahun 1803 dan Wilhelm lulus pada tahun 1804. Setelah lulus, mereka segera kuliah di Universitas Marburg dan mengambil jurusan hukum. Terinspirasi dari profesor hukum mereka, Friedrich von Savigny, yang membangkitkan minat mereka akan sejarah dan fiologi, kakakberadik ini segera pindah haluan dan mengambil jurusan Literatur Jerman Abad Pertengahan. Jacob yang menjadi tulang punggung keluarga, menerima pekerjaan sebagai asisten peneliti Friedrich von Savigny di Paris pada tahun 1805. Setelah kembali ke Marburg, dia terpaksa meninggalkan kuliahnya dan bekerja sebagai Komisi Perang Hessian. Pada tahun 1806, teman mereka, Clemens Brentano meminta bantuan untuk mengumpulkan cerita rakyat. Tahun 1808, Jacob bekerja sebagai pustakawan untuk King of Westphalia, lalu menjadi pustakawan di Kassel. Di tahun 1808, Ibu mereka meninggal dunia dan membuat Jacob menjadi kepala keluarga untuk mengurus adik – adiknya. Jacob membayar sekolah seni adiknya, Ludwig Emil Grimm, juga biaya pengobatan Wilhelm di Halle. Setelah itu, Wilhelm kembali ke Kassel dan menjadi pustakawan bersama kakaknya, Jacob.


Pada tahun 1810 mereka menulis naskah beberapa cerita. Pada tahun 1812, edisi pertama Kinder- und Hausmärchen (Cerita Tentang Anak dan Rumah) yang berisi 86 cerita diterbitkan. Edisi kedua diterbitkan tahun 1814 dengan penambahan 70 cerita. Cetakan kedua edisi terbaru berisi 170 cerita dan diterbitkan pada tahun 1819. Pada tahun 1822 cetakan dengan penambahan penjelasan dan catatan ilmiah diterbitkan. Di tahun 1837, 1840, 1843, 1850 dan 1857 edisi Buku Besar (dengan cerita lengkap) diterbitkan. Edisi terakhir dengan 211 cerita (200 cerita rakyat dan sisanya legenda) diterbitkan tahun 1857. Kakak-beradik Grimm mendapatkan semua cerita tersebut dari petani, juga dari kenalan mereka yang berasal dari kelas menengah juga dari para aristrokat. Beberapa cerita juga didapatkan dari Dortchen Wild (yang kelak jadi istri Wilhelm) dan keluarganya serta dari pelayan mereka. Saat Wilhelm berteman dengan August von Haxthausen dan mengunjunginya di Westphalia pada tahun 1811, jumlah cerita mereka semakin bertambah, terutama dari kenalan von Haxthausen. Cerita lainnya mereka dapatkan dari pendongeng keturunan Huguenot (anggota Gereja Kristen Protestan Prancis abad 16 dan 17) dan juga dari Dorothea Viehmann, seorang istri penjahit kalangan menengah yang juga keturunan Prancis. Di tahun 1825, Wilhelm menikah dengan Henriette Dorothea (Dortchen) Wild. Jacob tidak pernah menikah dan tinggal dalam rumah tangga Wilhelm. Karena diabaikan dalam pemilihan Kepala Perpustakaan Kassel, mereka pindah ke Göttingen di tahun 1830. Disini mereka bekerja di Universitas Göttingen, Jacob sebagai professor

dan kepala perpustakaan sedangkan Wilhelm sebagai profesor. Di tahun 1835, Wilhelm menerbitkan Deutsche Mythologie (Mitologi Jerman). Mereka juga mendirikan bidang studi Jerman di universitas dan menjadi bidang studi baru yang disukai. Di tahun 1837, Jacob dan Wilhelm kehilangan jabatan mereka setelah bersama ke-lima profesor lainnya mengadakan protes yang tergabung dalam Tujuh Göttingen dan menolak bersumpah setia kepada Raja Ernest Augustus I. Mengalami kesulitan keuangan, di tahun 1838 kakak-beradik ini memulai proyek seumur hidup mereka, penulisan kamus definitif Jerman. Volume pertama Deutsches Wörterbuch (Kamus Jerman) diterbitkan tahun 1854. Atas bantuan teman – teman mereka di tahun 1840 ke Raja Frederick William IV dari Prussia, kakak-beradik ini mendapatkan pekerjaan di Universitas Berlin dan menerima bantuan dari Akademi Sains untuk melanjutkan penelitian mereka. Jacob mulai meneliti tradisi hukum Jerman dan sejarah bahasa Jerman yang diterbitkan akhir tahun 1840 dan awal tahun 1850. Wilhelm menulis edisi baru Hausmärchen dan melakukan penelitian Literatur Abad Pertengahan. Setelah Revolusi 1848, kakakberadik ini terpilih sebagai anggota dewan dan Jacob menjadi anggota Majelis Nasional terkemuka di Mainz. Aktifitas politik mereka tak berlangsung lama dan sekitar tahun itu, Jacob mengundurkan diri dari universitas dan melihat peluang diterbitkannya Geschichte der deutschen Sprache (Sejarah Bahasa Jerman). Wilhelm terus bekerja di Universitas sampai pensiun di tahun 1852.

Kakak-beradik ini lalu mengabdikan diri menulis Kamus Jerman selama sisa hidup mereka. Di tahun 1859, Wilhelm wafat karena infeksi di Berlin. Jacob yang merasa sangat marah atas kematian saudaranya menjadi sangat tertutup dan melanjutkan pengerjaan Kamus Jerman sampai wafat di tahun 1863. Kakak-beradik ini dimakamkan di Pemakaman St. Matthäus Kirchhof di Schöneberg, Berlin. Trivia Kinder- und Hausmärchen menjadi buku paling popular kedua di Jerman setelah Injil. Terdapat museum Grimm Bersaudara di Kassel dan Steinau, Jerman. Kakak-beradik Grimm membuat ilmu pengetahuan dan pembelajaran akan cerita rakyat serta menetapkan standar penelitian dan analisis cerita serta legenda. Pada tahun 1992 dikeluarkannya uang sebesar 1.000 Deutsche Mark (Mark Jerman) yang bergambar Grimm Bersaudara. Selama Reich Ketiga, kisah – kisah Grimm digunakan untuk memupuk nasionalisme dan Nazi memutuskan buku Kinder- und Hausmärchen merupakan buku yang wajib dimiliki setiap rumah tangga. Perpustakaan Universitas Humboldt-Universität Berlin dijadikan Pusat Jacob dan Wilhelm Grimm dimana dalam koleksi mereka terdapat buku dari perpustakaan pribadi kakak-beradik Grimm. Terdapat band beraliran Blues / Rock dari Melbourne, Australia yang bernama Brothers Grim. Drapht, penyanyi hip – hop Australia merilis album ketiganya dengan judul Brothers Grimm. Brothers Grimm juga merupakan nama dua supervillain dari komik Marvel. ( Pein Akatsuki )


Celebrating 200 years of the Brothers Grimm selama setahun penuh di tahun 2013, mulai dari Ekspedisi Grimm, Festival Grimm Bersaudara di Musim Panas hingga perayaan Dongeng Natal di musim dingin. Bukan itu saja, para akademis dari seluruh dunia berkumpul disini untuk mengadakan Konggres tentang Grimm Bersaudara.

Pada Desember 2012 tepat 200 tahun buku Kinder- und Hausmärchen karangan Grimm Bersaudara dicetak. Untuk memperingatinya, banyak negara, terutama Jerman mengadakan berbagai macam acara mulai dari napak tilas, pembacaan cerita hingga pertunjukkan drama. Perayaan ini bahkan dirayakan hingga akhir tahun 2013. Inggris Unicorn Theater di London, Inggris mengadakan pertunjukkan yang berdasarkan cerita dari buku Grimm Bersaudara. Pertunjukannya akan diiringi dengan musik bernuansa ceria. BBC Radio 3 mengadakan acara wawancara dan mendongeng dari buku Grimm bersama penyair maupun penulis buku terkenal, diantaranya, Michael Morpurgo (War Horse), Philip Pullman (His Dark Materials – The Golden Compass), Carol Ann Duffy dan Sir Terry Pratchett. Philip Pullman menerbitkan buku Fairy Tales From The Brothers Grimm yang berisi 50 cerita dari Brother Grimm yang telah dia tulis kembali.

Kanada Perpustakaan Sydney / North Saanich di British Columbia, Kanada mengadakan acara mendongeng bersama Peg Hasted. Amerika Serikat Goethe Institut German Cultural Center di San Francisco mengadakan berbagai acara, diantaranya Jelajah ke negeri dongeng, mendongeng dan pameran seni yang turut mengundang seniman terkenal dari Jerman. Jerman Jalan Dongeng Jerman Merasakan tempat – tempat yang pernah disinggahi Grimm Bersaudara atau lokasi – lokasi yang mendasari dongeng Grimm Bersaudara mulai dari Steinau hingga Hamlin atau mengunjungi Kastil Sababurg, tempat Puteri Tidur terlelap selama seratus tahun. Perjalanan ini dimulai dari Hanau dan memakan waktu seminggu lamanya. Kassel Kota tempat Grimm Bersaudara menghabiskan sebagian besar masa dewasa mereka ini mengadakan acara

Hanau Hanau merupakan tempat kelahiran Grimm Bersaudara, kota ini mengadakan Festival Dongeng Grimm Bersaudara dengan pertunjukkan akbar terbesar di panggung terbuka. Steniau Pengunjung dapat melihat bekas rumah masa kecil Grimm Bersaudara yang kini dijadikan museum, atau melihat pameran komik oleh Klaus Häring. Diakhir tahun 2013, kita bisa melihat pertunjukkan boneka oleh pemain boneka yang berdatangan dari seluruh Jerman. Willingshausen Melihat pameran ilustrasi negeri dongeng, hingga acara mendongeng sampai konser besar. Morschen Festival Pertunjukkan Boneka Internasional yang menengahkan kisah legenda dan dongeng diadakan di kota ini mulai dari Mei – Juni 2013. Google Walaupun bukan merupakan suatu Negara, google tak luput merayakannya dengan mengeluarkan google doodle yang menceritakan dongeng Si Kerudung Merah.


Hansel and Gretel (1982) Tersesat di dalam hutan, Hansel dan Gretel tertidur di hutan dan ke-esokan paginya, mainan tersebut berubah menjadi robot dan menuntun mereka ke rumah raksasa yang terbuat dari kue dan permen. Sayangnya, rumah tersebut dihuni oleh penyihir jahat yang berniat memakan mereka. Untuk lolos dari penyihir ini, mereka harus bahu – membahu dalam suatu pertarungan kung-fu yang dahsyat ! Bukan Tim Burton namanya jika tak membuat film yang unik dan berbeda walau film tersebut diperuntukan untuk anak kecil. Film Hansel and Gretel ini juga tak luput dari sentuhan ajaib Burton, mulai Sutradara Penulis Naskah Pemain

: : :

Studio Durasi Rilis

: : :

Tim Burton Tim Burton, Julie Hickson Michael Yama, Jim Ishida and David Koenigsberg Disney 15 menit 31 Oktober 1983

T

ak banyak yang tahu kalau Tim Burton pernah membuat film Hansel and Gretel dengan visinya sendiri yang unik. Burton membuat film televisi ini untuk Disney yang dia buat pada tahun 1982. Film ini hanya ditayangkan sekali saja pada 31 Oktober 1983. Pada zaman dulu, hiduplah pembuat mainan yang miskin berserta seorang putera dan puterinya (Hansel dan Gretel) dan juga istri barunya yang jahat. Suatu hari, sang ibu tiri membuang Hansel dan Gretel ke hutan, namun mereka berhasil kembali dengan mengikuti jejak kaki sang ibu tiri. Dilain kesempatan, sang ibu tiri menggunakan mainan dari ayah mereka untuk mengecoh Hansel dan Gretel.

dari jajaran pemain yang kesemuanya orang Jepang, adanya elemen robot sampai ke pertarungan Kung-Fu !! Burton melakukan itu semua karena pada saat itu dia sedang tergila – gila pada kebudayaan Jepang. Karena hanya ditayangkan sekali saja, film ini memang sulit didapatkan. Bagi mereka yang berminat mengoleksinya, versi VHS film ini tersedia pada situs – situs jual beli semacam ebay. Film ini juga ditayangkan dalam pameran karya seni Tim Burton di Museum of Modern Art, New York (22 November 2009 – 26 April 2010) dan pada pameran yang bertajuk Tim Burton L’Exposition di Cinémathèque Française, Paris yang berakhir pada bulan Agustus 2012. (Pein Akatsuki )


Kebanyakan film lebih memilih mengambil kisah – kisah dongeng yang dihimpun dan ditulis oleh Grimm Bersaudara, kebalikannya, sangat sedikit film yang menceritakan kisah Grimm Bersaudara, berikut beberapa film yang menceritakan sepak terjang Grimm Bersaudara dalam layar lebar...

The Wonderful World of the Brothers Grimm (1962) Sutradara : Henry Levin, George Pal Penulis Naskah : David P. Harmon, Charles Beaumont , William Roberts Pemain : Laurence Harvey, Karlheinz Böhm, Claire Bloom Studio : MGM/Cinerama Durasi : 2 jam 5 menit Rilis : 7 Agustus 1962 Box Office : $ 6.500.000 (US and Canada only)

B

ersetingkan abad 19, film ini menceritakan Grimm Bersaudara, Jacob Grimm (Karlheinz Böhm) dan Wilhelm Grimm (Laurence Harvey) yang mendapat tugas dari seorang Duke (Oscar Homolka) untuk mengumpulkan cerita rakyat. Wilhelm segera berpetualang mengumpulkan cerita dari penduduk lokal. Dia segera mendapatkan cerita seperti, Puteri yang Menari atau Tukang Sepatu dan Para Peri. Uniknya, setiap cerita yang didendangkan para penduduk ini disertai

dengan visualisasinya, termasuk menggunakan efek visual yang maju pada zamannya.

“Once upon a time, there were two brothers…” Sayangnya, Wilhelm kehilangan naskah yang dia tulis. Dalam upayanya mencari kembali naskah tersebut, Wilhelm jatuh sakit terkena radang paru – paru. Diambang kematian, Wilhelm bermimpi karakter – karakter dongeng berdatangan mengelilingnya dan memohon kepadanya untuk memberi mereka nama sebelum dia meninggal. Pengalaman ini membuat penyakit Wilhelm sembuh dan dia segera melanjutkan pekerjaannya dalam menulis buku dan membuat saudaranya, Jacob, turut serta membantunya. Film yang menggabungkan biografi dan fantasi ini ini termasuk dalam jajaran salah satu film berpenghasilan tertinggi pada tahun 1962. Film ini merupakan film pertama yang dirilis menggunakan 3-camera Cinerama,

namun sebenarnya merupakan film kedua karena film How The West Was Won yang disyuting terlebih dahulu ternyata dirilis belakangan. The Wonderful World of the Brothers Grimm juga mendapatkan empat nominasi Oscar (Best Art Direction, Music, Cinematography) dan memenangkan satu diantaranya dalam kategori Best Costume Design.

Trivia : Walter Rilla yang memerankan tokoh Pendeta dalam film ini memiliki aksen Inggris yang kaku hingga harus dialih suarakan oleh aktor lain. Kredit akhir film ini hanya bertuliskan “And they lived happily ever after” dan tak ada jajaran nama – nama pemain maupun sutradara. Ada rumor kalau negatif film ini rusak, rumor tersebut ditepis dan restorasi film ini telah dirampungkan. Salah satu boneka dalam cerita Tukang Sepatu dan Para Peri merupakan “The Yawning Man” dalam film Tom Thumb (1958).


Sutradara : Terry Gilliam Penulis Naskah : Ehren Kruger Pemain : Matt Damon, Heath Ledger, Monica Bellucci Studio : Miramax Films dan Dimension Films Durasi : 1 jam 58 menit Rilis : 26 Agustus 2005 Budget : $ 88.000.000 Box OďŹƒce : $ 105.316.267 Wilhelm Grimm (Matt Damon) dan Jakob Grimm (Heath Ledger) merupakan pengusir hantu maupun pembunuh penyihir. Atas reputasi mereka, banyak penduduk desa meminta bantuan mereka. Sayangnya, ternyata apa yang mereka lakukan hanyalah tipuan semata demi mendapat banyak uang. Nasib mereka berubah saat mereka dihadapkan pada Jenderal Delatombe (Jonathan Pryce) yang menginginkan kakak-beradik ini untuk mengungkap kasus banyaknya gadis yang menghilang di Desa

Marbaden. Grimm bersaudara yang pada awalnya menganggap remeh kasus di Marbaden mulai menyadari bahwa memang ada suatu kekuatan supranatural yang membuat para gadis ini menghilang ke dalam hutan. Wilhelm dan Jakob mau tak mau harus mengerahkan kemampuan mereka untuk mematahkan sihir hitam jahat nan kuat tersebut yang bersumber dari sebuah menara tinggi tak berpintu, tempat Mirror Queen (Monica Bellucci) bersemayam. Syuting film ini sepenuhnya dilakukan di Republik Ceko pada 30 Juni 2003 untuk menghemat biaya. Pihak studio mempekerjakan penduduk lokal dan menyumbang perekonomian hingga $ 300 juta. Dengan budget sebesar $ 88 juta membuat film ini menjadi film termahal yang pernah diproduksi Dimension Film. Film ini rencananya akan dirilis pada November 2004, hingga akhirnya diundur pada Februari dan Juli 2005.

Trivia : Karakter Wilhelm di film ini diceritakan sebagai sang kakak, walau kenyataannya Jacoblah yang merupakan sang kakak dan Wilhelm adiknya. Karena kebanyakan karakter Matt Damon pada film – filmnya bersifat pendiam, maka dia ditawari peran sebagai Jakob Grimm, sebelum akhirnya Matt meminta perannya ditukar dengan Heath Ledger. Johnny Depp pada awalnya dirilik untuk memerankan Wilhelm Grimm. Nicole Kidman dan Anthony Hopkins telah dikasting tapi memutuskan mundur karena padatnya jadwal mereka. Adegan termahal film ini dipotong, namun adegan tersebut bisa disaksikan dalam format by Pein Akatsuki


fek samping sebuah karya bagus itu biasanya selalu memberikan bekas yang mendalam di benak kita dalam jangka panjang, seperti misalnya satu ini, saga fantastis The Lord of The Ring. Meskipun sudah berumur satu dekade sejak adaptasi film dari novel epik fantasi buah pena J.R.R Tolkien itu di mulai akhir 2001 lalu, namun seperti baru kemarin saja rasanya saya masih mengingat jelas ketika Gandalf dengan senyum semeringahnya mengunjungi Frodo di Shire hijau nan damai untuk menyalakan kembang api naga spektakulernya sebelum seperti yang kita tahu, si Mithrandir (julukan lain Gandalf ) kemudian memulai segalanya. Dan tahun punya arti spesial bagi para

E

fans The Lord of The Ring yang sudah menghasilkan 17 dari 30 nominasi Oscar dan keuntungan hampir 3 miliyar Dollar ketika orang besar yang berada di balik kesuksesan triloginya, Peter Jackson memutuskan untuk (akhirnya) merilis The Hobbit setelah melalui berbagai rintangan berat, panjang nan melelahkan (Perseteruan Jackson dengan petinggi New


Line Cinema, mundurnya Guilermo Del Toro yang sebelumnya sempat didapuk sebagai pengganti Jackson, bangkrutnya MGM yang sebelumnya sempat bersitegang dengan New Line dalam masalah hak cipta novel Tolkien sampai pemogokan kerja di New Zealand). Tetapi badai itu sudah berlalu, maka wahai saudara-saudara seperjuangan, mari kita sambut meriah awal dari semuanya, dari sini, dari The Hobbit: An Unexpected Journey, bagian pertama dari trilogi baru Middle Earth. Ini seperti sebuah deja vu ketika penyihir abu-abu itu kembali mendatangi perkampungan para

Hobbit untuk kedua kalinya, tetapi tunggu dulu! Kali ini berbeda, tidak lagi ada perjalanan berat membawa cincin keramat milik penguasa kegelapan, Sauron untuk dihancurkan di kawah panas Mordor bersama sahabat-sahabat setia para Hobbit; Penyihir jangkung, kurcaci pengerutu, peri ‘cantik’ dan bakal raja besar Gondor, karena ini adalah kisah yang berbeda. Skalanya mungkin lebih kecil ketimbang pertarungan antara kebaikan melawan


Dinominasikan untuk 3 kategori oscar : Production Design, Makeup and Hairstyling dan Visual Effects. Untuk kategori efek visual di kerjakan tim produksi yang sama juga mengerjakan trilogi Lord of The Rings, yang tiga-tiganya memenangkan Oscar sebagai Best Visual Effects

kejahatan, namun seperti sebuah petualangan besar segalanya dimulai dari satu langkah kecil dari Bag End. Kisahnya ditarik mundur jauh kebelakang, ke 60 tahun sebelum Frodo diwariskan One Ring; Ketika itu Bilbo Baggins muda masih berwujud Martin Freeman yang ketenangannya

mendadak terusik oleh kedatangan Gandalf (Ian McKellen) dan 13 orang dwarf yang dipimpin oleh Thorin Oakenshield (Richard Armitage). Tetapi kita tahu pasti bahwa kehadiran para kurcacikurcaci berjanggut itu jelas bukan untuk memuaskan nafsu makan besar mereka. Gandalf percaya bahwa Bilbo Baggins adalah sosok

yang tepat untuk membantu para Dwarf dalam usaha merebut kembali rumah dan harta mereka di Lonely Mountain yang dikuasai oleh naga raksasa jahat, Smaug. Banyak yang mengatakan seperti ini, “apakah perlu The Hobbit juga dibuatkan filmnya, karena toh lewat seri-seri TLOTR kita sebenarnya


sudah sedikit banyak tahu tentang apa yang terjadi kepada Bilbo Baggins di masa lalu?” atau “Jikapun jadi dibuat apakah bijak melebarkan 310 halaman novelnya menjadi tiga film tanpa terlihat rakus?” Masalahnya ini bukan saga Star Wars yang kisahnya bisa berkembang dinamis ke depan atau kebelakang tanpa ada batasan bernama ‘novel’, apalagi faktanya kandungan novel The Hobbit Tolkien sendiri jauh lebih sederhana ketimbang adik-adiknya. Tidak ada perang-perang besar yang menetukan nasib para penghuninya Middle Earth, tidak ada tokoh jahat seperti Sauron dan karkaterkarakternya sebagian besar hanya di dominasi dari kaum dwarf, tetapi jika kamu kebetulan ada fans trilogi sebelumnya, saya masih sangat percaya The Hobbit akan memuaskanmu, tidak

peduli jika naskah adaptasi yang dikembangkan secara keroyokan oleh Jackson bersama Del Toro, istrinya; Fran Walsh dan Philippa Boyens terlihat kurang bertaji dan membosankan di beberapa bagian karena terasa dipanjang-panjangkan bagaimanapun The Hobbit adalah kesatuan kuat yang tidak bisa kamu lepaskan begitu saja dan terkandang kembali ke masa lalu itu bukan hal yang buruk. Berjarak 8 tahun dengan seri terakhirnya; The Return of The King, namun dari apa yang sudah terlihat saya tidak menemukan adanya kemunduran sedikitpun dari bagaimana Jackson dan the winning team-nya menghadirkan prekuel ini secara teknis. The Hobbit masih punya pesona kemegahan, keindahan dan kemagisan

yang sama kuatnya dengan para pendahulunya, tidak peduli seberapa sederhana konsepnya kali ini namun skalanya masih tetap besar, mengajak kita untuk kembali bernostalgia memasuki dunia Middle Earth pra The Fellowship of The Ring dengan banyak tempat-tempat baru yang menakjubkan; lihat Erebor, gunung sekaligus kerjaan para dwraf lengkap


WWW.IDFL.US

dengan segala bangunan dan tambang-tambang bawah tananhnya yang menakjubkan itu atau kengerian Dol Guldur dan Mirkwood. Lalu jika anda rindu dengan tempat-tempat lama, Jackson masih menampilkan Rivendell yang cantik atau Shire hijau yang penuh keceriaan para Hobbit itu. Tensinya mungkin sedikit lambat di awal namun seperti The Fellowship of The Ring, perlahan namun pasti Jackson mulai menemukan ritmenya ketika perjalanan menunju Erebor di mulai. Ya, ada banyak petualangan seru dan kocak di sini, dari pertemuan dengan Troll gunung yang bodoh, serangan Orc yang dipimpin oleh musuh besar para dwarf, Azog “The Grey

http://movienthusiast.com

One� bersama tunggangan mereka, Warg yang sudah didesain ulang oleh Del Toro, reunifikasi dengan Gollum sampai klimaksnya yang mendebarkan. Semua terangkum dalam sebuah kesatuan teknis dan akting solid, terutama buat Martin Freeman sebagai tokoh sentralnya yang rupanya sukses mengemban tugasnya sebagai Bilbo Baggins muda yang masih mencari jati dirinya. Mungkin susah untuk dapat menandingi keperkasaan seri-seri terdahulu yang sudah memberikan batasan tinggi untuk franchise ini, namun bagaimanapun Peter Jackson sudah (sekali lagi) melakukan pekerjaanya dengan sangat baik dalam usahanya menghadirkan dunia Middle

Earth yang kita telah kenal selama 10 tahun ini. Nyaris tidak ada perubahan berarti di segi teknisnya, masih sama-sama memukau, masih sama-sama menghadirkan sebuah petualangan seru dan menakjubkan, petualangan kecil yang nantinya akan menjadi akar kuat buat kebesaran trilogi TLOTR. Dan kamu tahu apa bagian apa yang paling menyenangkan? Masih ada dua sekuel The Hobbit lagi (The Desolation of Smaug dan There and Back Again), dan berita buruknya, kita harus menunggu satu tahun lagi untuk menyaksikan kelanjutannya. ( hafilova )



Jack Reacher

You still think you’re funny now, creep?

Siapa Jack Reacher?

Ya, kamu akan menemukan banyak pertanyaan seperti itu di film terbaru Tom Cruise selaku pemain dan produser ini. Lalu siapa Jack Reacher? Buat yang tidak pernah akrab dengan karyakarya penulis asal Inggris, Jim Grant a.k.a Lee Child mungkin saja tidak tahu bahwa karkater fiktif itu adalah toko sentral di 17 novel crime thriller ciptaannya, ya, mungkin seperti Alex Crossnya James Patterson. Lalu siapa sebenarnya Jack Reacher? Kisah versi live action-nya ini diambil dari salah satu seri novelnya yang berjudul One

Shot keluaran 2005 lalu. Dan seperti para pihak berwajib yang menangani sebuah kasus penembakan brutal yang terjadi di Pittsburgh, Pennsylvania yang dilakukan oleh seorang mantan tentara dan juga

You think I’m a hero? I am not a hero. And if you’re smart, that scares you. Because I have nothing to lose. seorang penembak jitu A.S, mereka juga sama bingungnya ketika tersangkanya, James Baar bungkam dan lebih memilih untuk menuliskan “Get Jack Reacher.” di secarik kertas buat mereka ketimbang mengakui segala

perbuatan yang dituduhkan kepadanya itu. Lalu datanglah Jack Reacher (Tom Cruise) tanpa diundang, tanpa diminta yang dengan kemampuan analisis dan deduksi diatas rata-ratanya kemudian membantu pengacara cantik, Helen Rodin (Rosamund Pike), putri jakasa wilayah setempat untuk menyelidiki kasus penembakan acak itu. Jika kamu tidak pernah mengenal Jack Reacher sebelumnya tentu saja dengan mudah menganggap karya Christopher McQuarrie (sebelumnya juga pernah bekerja sama dengan Cruise dalam Valkyrie dan Mission: Impossible – Ghost Protocol) adalah lagi-lagi adalah sebuah kisah super-spy dari seorang Tom Cruise walaupun seperti


yang kemudian diketahui, ini tidak sama seperti franchise Mission Impossible atau mungkin Knight and Day yang buruk itu walaupun ya, masih ada elemen aksi dan Tom Cruise yang narsis di sepanjang film. Sama seperti novelnya, Jack Reacher punya aroma thriller kriminal yang kental dengan segala elemen-elemen detektif dan penyelidikan. Saya suka premisnya, meskipun tidak lagi baru, terasa misterius, dan seharusnya ia bisa lebih cerdas lagi. Dibuka dengan adegan penembakan brutal yang banyak mengingatkan kita pada kasuskasus yang sering terjadi di Amerika Serikat akhir-akhir ini, selanjutnya tensinya perlahan naik dan menjadi semakin menarik ketika kita tahu bahwa tersangka yang ditangkap itu bukanlah pembunuh sebenarnya dan ketika karkater Cruise yang sama misteriusnya mulai muncul mendominasi segalanya. Sayang McQuarrie sepertinya tidak terlalu pintar mengeksekusi naskahnya menjadi sebuah kesatuan thirller yang solid, seperti yang pernah dilakukannya pada Valkyrie lalu. Intensitas keteganganya terasa ‘labil’, ketika di satu titik ia berhasil mencapai puncak (adegan kejar-kejaran mobil) di titik selanjutnya ia seperti terjun bebas menjadi menjemukan dan terseok-seok dengan segala dialog-dialognya yang lemah dan itu sering terjadi berulangulang, termasuk membuang percuma performa apik para peran pembantunya macam Warner Herzog yang tampil dingin sebagai The Zec atau Robert Duvall, sampai kemudian ia diakhiri dengan ending antiklimaks yang masih belum menjawab sepenuhnya siapa sebenarnya sosok Jack Reacher itu (mungkin jika sukses akan dijelaskan dalam sekuel-sekuelnya). Saya kira ini bisa ditutup dengan pintar , ternyata saya salah, Jack Reacher tidak lebih dari sebuah thriller kriminal yang berusaha keras untu terlihat cerdas dan

Brad Pitt, Hugh Jackman, Vince Vaughn, Jamie Foxx dan juga Will Smith mereka sempat di masukkan dalam daftar calon pemeranJack Reacher sebelum akhirnya dipastikan Tom Cruise lah yang terpilih mengisi peran tersebut. Bahkan dalam film ini Tom Cruise tidak menggunakan pemeran pengganti pada adegan menyetir kebut-kebutan di jalan raya.

seru sama baiknya, sayang itu tidak terjadi di sini. Hanya terlihat bagus di 20 menit pertama selanjutnya kita hanya melihat McQuarrie lebih mengantungkan semuanya kepada pesona bintang seorang Tom Cruise. ( by hafilova )

Director : Christopher McQuarrie Writer: Christopher McQuarrie, Lee Child (book) Stars: Tom Cruise, Rosamund Pike, Richard Jenkins


5cm A

da yang bilang membuat film yang diadaptasi dari novel itu gampang-gampang susah. Gampang karena kamu tidak usah pusing lagi memikirkan cerita apa yang ingin kamu buat, tinggal pilih buku/novel di toko buku, meminta ijin penulisnya, cari produser lalu tinggal buat. Susah karena pada kenyataannya buku dan film itu adalah dunia yang berbeda dan memang tidak pernah mudah untuk memindahkan setiap lembar halaman-halaman novel ke bentuk audio-visual, terlebih jika novel itu punya kepopuleran luar biasa seperti 5 cm. , novel teenlit Milik Donny Dirghantoro yang hingga kini sudah naik cetak hingga 24 kali dan memiliki fanbase yang besar, sudah pasti sienasnya, dalam kasus ini, Rizal Mantovani punya beban berat untuk dapat memuaskan pembaca

bukunya dan di saat bersamaan juga penonton awamnya. Reputasi Rizal jelas sudah teruji, yah, meskipun sempat berdosa menghasilkan karya-karya mengerikan macam Air Terjun Pengantin dan Jenglot Pantai Selatan,tetapi kali ini jelas berbeda, ia belum pernah melakukan ini (mengadaptasi novel ke film), dan taruhanya sangat besar, tidak peduli jika kemudian ia menggandeng Donny Dirghantoro untuk menuliskan naskahnya, ini akan tetap susah dilakukan dan itu jelas terlihat dari bagaimana 5 cm. versi live action terbentuk. FYI saya tidak pernah membaca novelnya, dan tidak ada rencana untuk membacanya, namun tagline filmnyanya “Tanggal 17 Agustus, di puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat, dua cinta. Semua mimpi mengubah segalanya.� itu menggoda dan sedikit banyak sudah menjelaskan semuanya.


Jadi ada lima sahabat di sini; Genta (Fedi Nuril), Zafran (Herjunot Ali), Arial (Denny Sumargo), Ian (Igor ‘Saykoji’), dan Riani (Raline Shah) plus satu lagi, adik Arial, Adinda (Pevita Pearce) yang setalah melakukan ‘istirahat’ sejenak di persahabatan mereka yang sudah berumur 10 tahun untuk kemudian berkumpul kembali tiga bulan kemudian dalam sebuah perjalanan penuh makna; membelah gunung Semeru untuk mencapai puncak tertingnya, Mahameru. Pesahabatan, cinta dan perjalanan hebat, ya, 5 cm. punya semua hal-hal bagus untuk menjadikannya sebuah drama adaptasi yang keren, bahkan teknisnya pun juga fantastis. Yang paling terlihat adalan bagaimana Rizal bersama DOP, Yudi Datau dan penata artistik Vida Sylvia tahu benar bagaimana mengekesploitasi gambar-gambar cantik nan puitis. Dari ribunnya tembok-

tembok bangunan Jakarta, hiruk pikuk stasiun kereta api, sawah-sawah menguning di pedesaan yang menyejukan, penggunungan hijau Semeru yang menghanyutkan hingga perjalanan di atas awan, Mahameru dengan segala pesona magis alamnya terkespos dengan maksimal, hebatnya, tidak seperti film-film Rizal kebanyakan, 5 cm. tidak terasa seperti sebuah video klip musik yang berlebihan meskipun lantuan lagu dan musik dari Nidji sukses menghantarkan sisi emosional dalam mengiringi kisah persahabatan sejati ini. Seperti yang sudah disinggung di atas, tidak mudah ‘mengempiskan’ 381 halaman novelnya ke dalam durasi film yang sempit, terkadang selalu ada bagian penting yang dikerdilkan dan menjadi aneh ketika di coba untuk tetap di pasang, seperti ketika tema nasionalisme ‘instan’ yang hadir di penghujung film bersama bungkusan dialog-

Raline Shah

Lahir 27 tahun yang lalu tepatnya 4 Maret 1985. Namanya mulai dikenal ketika menjadi salah satu dari finalis Puteri Indonesia 2008 dan menjadi puteri favorit. Sempat menjadi MC untuk acara Kitchen Beib di Global TV, bintang iklan, maupun berakting. mendapatkan pendidikan tinggi dari National University of Singapore di bidang ilmu politik, dan meraih gelar B.A in Political Science and New Media & Communications (Hons)


Film `5CM’ berhasil menembus angka 1 juta penonton hanya dalam waktu 10 hari dari awal. Proses keberhasilannya ini tidak lepas karena kerja keras tim, dimana waktu yang dibutuhkan pada proses syuting selama di Mahameru ialah selama 17 Hari.

dialog deklamasi serius novelnya yang malah terasa janggal ketika dipasangkan dengan aroma ‘santai’ filmnya, ya, hasilnya begitu terasa pretensius. Entah apa yang terjadi di novelnya, tetapi saya percaya selalu ada proses lebih ketimbang filmnya yang terbentur waktu yang memungkinkan unsur nasionalismenya terbentuk dengan lebih wajar. Ya, nasionalisme dadakan, beberapa dialognya yang aneh dan kehadiran Happy Salma sedikit banyak sudah merusak kesenangan saya melihat kisah persahabatan dan perjalanan menuju puncak ini, untung saja para cast-nya masih bermain bagus meskipun jujur chemsitry yang dihadirkan mereka masih terkesan canggung, untung saja komedi-komedinya masih

mampu mengundang gelak tawa hangat, dan untung saja kisahnya mampu ditutup dengan twist manis-pahit yang menyenangkan. Jelas bukan adaptasi yang buruk, tetapi beberapa bagiannya terkesan artifisial dan janggal, sedikit sudah merusak tema tentang persahabatan, pencarian cinta dan jati diri yang sudah susah payah di bangun di ž filmnya bersama kualitas teknis yang apik. Yah, setidaknya 5 cm sudah menunjukan peningkatan kualitas penyutradaraan seorang Rizal Mantovani meskipun masih jauh dari sempurna. .Yang jelas 5 cm tidak serta merta akan membuat saya percaya mentah-mentah bahwa seseorang bisa mendadak cinta negerinya setengah mati hanya dengan sekali memanjat sebuah gunung. ( review by hafilova )



English Vinglish

B

uat para penggemar film Bollywood pasti mengenal sosok aktris Sridevi, salah satu Diva di jajaran papan atas aktris Bollywood. Walaupun usianya kini tidak lagi muda, namun kharismanya yang begitu kuat tetap tidak dikikis waktu. Kita lihat saja acting Sridevi yang luar biasa dalam film terbarunya yang berjudul English Vinglish. Inti dari cerita film ini terletak pada kesederhanaan dalam menggambarkan karakterkarakter yang biasa kita temui dalam keseharian kita beserta perjuangan hidup mereka. Konsep film English Vinglish terjalin dengan sangat sederhana, sehingga para penonton mungkin akan melihat

sosok dari diri mereka sendiri dalam karakter-karakter film.

yang menjadi adegan pembuka dari film English Vinglish.

Sebelumnya, mari kita bayangkan aktifitas rutin dari seorang ibu rumah tangga setiap harinya. Sebelum seisi rumah bangun dari tidur di pagi hari, si ibu rumah tangga sudah bangun terlebih dahulu untuk menyiapkan sarapan bagi keluarganya. Dan ketika semua persiapan untuk sarapan sudah tersedia, si ibu rumah tangga ingin bersantai sejenak sambil menikmati secangkir kopi nikmat sambil membaca Koran di pagi hari, tiba-tiba sang suami yang telah bangun memanggilnya dan meminta dibuatkan secangkir the hangat. Aktifitas sehari-hari seperti inilah

Di sini kita harus memberikan apresiasi yang tinggi buat sang sutradara debutan Gauri Shinde yang begitu lugas dan sederhananya mengarahkan film ini. Gauri sendiri juga yang menulis naskah drama tanpa adanya kesan berlebihan alias overdramatis (seperti yang biasanya terdapat dalam filmfilm Drama Hindi yang lain). Dan rupanya isi pesan dari film ini begitu mudah dicerna oleh penonton. Film ini mengingatkan betapa pentingnya seorang wanita dalam kehidupan kita. Bahkan, film ini didedikasikan untuk semua ibu rumah tangga kelas menengah yang tidak


Sridevi telah menginjakkan kaki di dunia akting sejak usia empat tahun. Ayahnya yang berprofesi sebagai pengacara memang memberikan dukungan penuh terhadap minat putrinya. Aktris legendaris India ini lahir pada 13 Agustus 1963 di Sivakasi, Tamil Nadu, India. Sampai dengan saat ini telah membintangi lebih dari 200 judul film di India.

pernah dihargai di rumahnya dalam lingkungan masyarakat di India.

berpikiran terbuka, tetapi entah hal ini tidak diperhatikan oleh suami dan anak perempuannya.

English Vinglish adalah sebuah film drama keluarga yang menceritakan mengenai seorang ibu rumah tangga biasa yang lemah lembut, bernama Shashi, yang selalu menahan diri atas celaan dari suaminya yang berpendidikan tinggi dan anak perempuannya setiap hari karena keterbatasannya dalam penguasaan bahasa Inggris. Shashi adalah seorang wanita yang sangat cerdas dan

Bisa dibayangkan bagaimana perasaan seorang istri sekaligus seorang ibu yang dianggap memalukan karena tidak menguasai bahasa Inggris. Hal ini tergambarkan jelas dalam sebuah adegan, ketika si anak perempuan sampai memberikan saran untuk mengatakan pada gurunya kalau si ibu sedang sakit sehingga tidak bisa datang dalam pertemuan orang tua dan guru (PTA = Parent-Teacher Association),

sambil mengatakan, “Memangnya ibu mengerti apa itu PTA?�, dan dijawab oleh si ibu dengan ekspresi sedikit sedih dan marah, “Ibu memang tidak tahu apa itu PTA. Yang pastinya ibu tahu arti dari Parent (orang tua).� Karakter tokoh Shashi Godbole mencerminkan begitu banyaknya sosok ibu rumah tangga biasa di India yang kurang dihargai walaupun memiliki sebuah potensi yang menjanjikan. Naskah yang disusun oleh Shinde berhasil dengan baik mengangkat karakter dari tokoh-tokoh ini.


Karakter yang ada di dalam film ini begitu sederhana dan saling berhubungan, karena memang sesuai dengan keseharian hidup kita. Tokoh sang suami, Satish Godbole, bukanlah seorang suami yang boleh dibilang sangat rupawan ala Shah Rukh Khan, atau berlaku kejam terhadap istri dan keluarganya, melainkan hanya seorang suami biasa yang setiap harinya bekerja mencari nafkah yang mulai kehilangan rasa perhatian terhadap istrinya akibat perbedaan kultural dan inilah kejadian yang sering terjadi dalam kehidupan berumah tangga di India. Lalu suatu hari, saat Shashi harus pergi ke Amerika Serikat untuk membantu kakak perempuannya yang akan menikahkan anak perempuannya. Di Amerika, Shashi mengalami kesulitan dan sedikit pelecehan karena ketidakmampuannya berbahasa Inggris dengan baik. Hal ini mendorongnya untuk mengikuti sebuah kursus belajar berbahasa Inggris. Lewat kelas kursusnya inilah, Shashi mendapatkan banyak sekali masukan dan pembelajaran, tidak hanya bagaimana berbahasa Inggris yang baik, namun lebih dari itu, yaitu bagaimana menghargai dan mencintai diri sendiri. Ketika setting film berada di Amerika Serikat, terkesan kalau film ini bukan seperti film Bollywood, namun lebih terasa seperti film Hollywood yang tokoh utamanya adalah seorang wanita India. Karena lebih banyak diperlihatkan interaksi Shashi dengan teman-teman sekelasnya yang berasal dari berbagai Negara. Dan diantara teman-temannya tersebut, ada seorang yang sangat berperan dalam alur cerita film ini, yaitu Laurent, pria asal Perancis yang ternyata memendam rasa pada Shashi. Tapi salah besar kalau inti cerita film ini berpusat pada hubungan mereka berdua, karena sekali lagi diingatkan kalau genre film ini adalah drama keluarga bukan percintaan. Peran dari tokoh Laurent lebih kepada membantu menyadarkan Shashi betapa

English Vinglish pentingnya menghargai dan mencintai diri sendiri dalam hidup. Dan sebenarnya inilah inti dari film English Vinglish, yaitu pentingnya bagi seseorang untuk bisa menghargai dan mencintai diri mereka sendiri. Sebagai kata penutup, English Vinglish adalah sebuah film dengan tema yang sederhana dan

alur cerita yang linear namun sangat menyentuh mengenai ibu rumah tangga kebanyakan. Film ini mengajarkan kepada kita, sebelum kita memajukan kehidupan bermasyarakat ke arah yang lebih maju, sebaiknya kita bercermin dulu tentang bagaimana perilaku kita terhadap keluarga kita. ( by ROBANDIT )



Kritikus film Roger Ebert suatu kali pernah berkata, �Baik buruknya sebuah film bisa dilihat dari karakter tokoh jahatnya.� Meskipun banyak dari pilihan film yang dipujinya kurang sesuai dengan selera saya pribadi, mau tak mau saya menyetujui pernyataannya itu terkait dengan karya paling prestisius dari Coen bersaudara, No Country for Old Men. Melihat film ini tentunya tak bisa mengesampingkan karakter sosiopat berpotongan rambut lucu bernama Anton Chigurh. Dialah tokoh jahat sekaligus ‘roh’ film ini. Berawal dari sebuah transaksi narkoba yang berjalan kacau, dimulailah perjalanan takdir yang menentukan nasib tiga tokoh utamanya. Llewelyn Moss (Josh Brolin), seorang veteran perang Vietnam, menemukan uang haram transaksi tersebut dan, seperti sudah menjadi naluri dasar setiap manusia yang dihadapkan pada pilihan yang terlihat menguntungkan, mengambilnya. Si pemilik uang kemudian mengirimkan Anton Chigurh (Javier Bardem) untuk mendapatkannya kembali. Menyadari sesuatu yang buruk sedang dan akan terjadi, seorang sheriff tua bernama Tom Bell (Tommy Lee Jones) melacak keduanya dengan harapan untuk menyelamatkan Moss dari ancaman Chigurh. Dan akhirnya kita disuguhi sebuah adegan perburuan yang unik. Mereka

bertiga saling berhubungan, akan tetapi, kecuali adegan dimana Moss dan Chigurh saling baku tembak, ketiganya tak pernah berada dalam satu ruang, waktu dan frame secara bersamaan. Kisah No Country for Old Men mengambil latar di daerah Texas tahun 1980-an. Membayangkan daerah barat Amerika, daerah yang menampilkan kesan seperti wilayah pinggiran yang terlupakan dari sebuah peradaban, yang gersang dan tandus, tak bisa dilepaskan dari nuansa kekerasan dan hukum alam dimana yang kuatlah yang bisa selamat. Bisa jadi karena itulah daerah barat Amerika

menjadi sumber inspirasi film-film koboi, disana hukum dan keadilan disuarakan dengan moncong sebuah senapan. Dalam film-film bergenre western (koboi), kita sering melihat pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, dimana biasanya kebaikan selalu mengalahkan kejahatan. Meskipun film ini bisa dikategorikan dalam genre serupa, No Country for Old Men tidak terjerumus dalam stereotip semacam itu. Bahkan bisa dibilang karakternya tak bisa dilihat secara hitam putih, meskipun dari standar moral apapun, kita tahu siapa tangan kanan kejahatan di film ini. Tapi dimana orang baiknya?


Dilihat dari perspektif moral, agama, maupun hukum, Chigurh adalah orang jahat. Tapi meskipun dia seorang pembunuh, dia tak melakukannya dengan membabi buta. Dia punya prinsip. Bukan dia yang menentukan apakah orang yang ditemuinya itu dibunuh atau tidak, tapi takdir yang dipilih orang itu berdasarkan lemparan koin. Seorang pembunuh yang punya standar kode etiknya sendiri, membunuh tanpa belas kasih tapi tetap menjaga dirinya supaya tak ternodai darah korbannya. Dia adalah semacam representasi biblikal

dari malaikat maut, kemanapun dia melangkah selalu membawa bayang-bayang kematian. Dan saat dia melanggar prinsip itu dengan membunuh istri Moss, dia mendapat hukumannya. Karakter Moss sedikit membingungkan. Memang dia ambisius, keras kepala, dan tamak, tapi dia juga mencemaskan keselamatan istrinya. Dia juga sempat kembali ke tempat kejadian transaksi dengan membawa minuman, tapi itu hanya untuk sekedar mengobati rasa

bersalahnya. Sebagai seorang alumni perang, dia mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Ketika menemukan mayatmayat bergelimpangan, dia punya pilihan. Dengan berbekal rasa percaya diri bahwa dia bisa mengatasi resiko yang akan muncul, dia memutuskan untuk mencari uangnya. Pilihan yang mengubahnya dari seorang pemburu menjadi yang diburu. Sebagai seorang sheriff, Tom Bell bukan karakter yang


ideal. Alih-alih sebagai penegak hukum yang berkeinginan menangkap penjahat dengan sekuat tenaga, dia seolah terlihat tak mau berurusan langsung dengan Chigurh karena, seperti yang dia katakan di awal, “tak mau ambil bagian dari sesuatu yang tak dipahami.� Itulah yang membuatnya selalu tertinggal selangkah dibanding dengan Chigurh maupun Moss. Tom Bell adalah si Orang Tua dalam film ini. Dia mencoba mendefinisikan tempatnya di dunia yang tak lagi mampu dia pahami karakteristiknya. Tak seperti deputinya yang selalu waspada, dia berkali-kali terlihat memasuki tempat kejahatan berlangsung tanpa menyiapkan senjatanya karena dia merasa bahwa hal itu tak perlu. Di masanya, hal itu mungkin tak perlu. Tetapi ketika pada akhirnya dia menyadarinya, saat mendatangi lokasi terbunuhnya Moss, itu sudah terlambat. Ini bukan masanya lagi. Tak ada lagi tempat bagi orang tua dalam dunia yang brutal semacam itu. Sekali lagi, Coen bersaudara mengangkat kembali gagasan dan tema yang sukses mereka

sampaikan lewat Fargo kedalam film ini. Pesimisme dalam diri Tom Bell dan nihilisme yang dibawa Anton Chigurh diturunkan langsung dari novel Cormac McCarthy yang menjadi sumber film ini. Ditambah lagi kehendak bebas dan jalannya takdir menjadi bagian dominan di sepanjang film. Seperti yang terjadi pada Moss saat dia mendatangi lokasi transaksi obat bius. Dia punya pilihan yang harus dihadapi, dia menimbang konsekuensinya, dan memilih, sayangnya, yang terburuk. Dia sadar mengenai apa yang akan dihadapi dengan pilihannya itu, tetapi dia menganggap bisa mengatasi ancaman iblis yang ada di balik itu. Dia terbukti salah dengan anggapan itu. Menyangkut temanya, tak ada yang lebih jelas menggambarkannya dibandingkan dengan adegan-adegan awal ketika seorang deputi menangkap Chigurh. Dia menelepon atasannya dan mengatakan bahwa semuanya bisa dikendalikan. Tapi beberapa saat kemudian dia mati. Sesingkat itu. Keadaan yang terlihat bisa ditangani, ternyata berjalan di luar kendali. Sebagian penonton No Country for Old Men ada yang pulang dengan membawa kekecewaan. Dua hal yang paling disorot adalah

adegan penutup yang dianggap antiklimaks dan tak adanya pesan moral didalamnya. Saya mendengarnya sendiri ketika seorang teman bertanya pada saya apa yang bisa didapat dari menonton film ini. Saya menjawabnya, dengan setengah bercanda, bahwa jika dia menginginkan pesan moral dan sebagainya, pergi saja ke khotbah Jumat. Lewat film ini, Coen bersaudara sepertinya memang tak ingin menguliahi kita dengan pesan moral atau apalah, bahwa kejahatan itu buruk dan pada akhirnya kebaikan pasti menang dan sebagainya. Justru mereka mengajak kita sebagai penonton untuk berpikir bagaimana jika dunia yang dicitrakan dalam film itu masuk kedalam realitas kita sehari-hari. Kita melihat reaksi si Orang Tua terhadap keadaan itu. Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan seperti Tom Bell? Atau sebaliknya? Atau apa? Itulah kenapa, menurut saya, alih-alih memberi jawaban akhir, adegan penutupnya memang sengaja dibiarkan mengambang karena mereka ingin kita berpikir. Pilihan itu ada pada kita.

Review by Irwan19


Departures Review by CaptGDT Daigo Kobayashi, seorang pemain cello dalam suatu orkestra, harus menghadapi kenyataan bahwa orkestra tempat dia bekerja akan dibubarkan. Akhirnya dia beserta istrinya memutuskan untuk kembali ke daerah asalnya, dimana daigo memiliki sebuah rumah peninggalan ibunya. Setelah bbrp hari tinggal di desanya, dia menemukan lowongan pekerjaan yg tidak membutuhkan pengalaman kerja apapun.

Pada awalnya dia tidak mengetahui apa pekerjaan yang akan dilakukan. Akhirnya dia mengetahui bahwa pekerjaan itu adalah menyiapkan orang yang mati (membersihkan dan meriasnynya) sebelum dikuburkan atau dibakar. Awalnya dia menyembunyikan pekerjaan dia ini pada istrinya, karena banyak orang berpendapat bahwa itu bukan pekerjaan yang terhormat. Bahkan setelah istrinya tahu, istrinya meminta dia untuk meninggalkan

pekerjaan tersebut, karena dia merasa malu. Lama kelamaan Daigo menjadi ahli dalam ‘menyiapkan’ orang mati, dan istrinya pun akhirnya bisa menerima setelah dia beberapa kali melihat suaminya ‘bekerja’. Di film ini sepertinya juga digambarkan bahwa tradisi “preparing the dead before funeral’ masih banyak dilakukan di pedesaan, tapi sudah tidak banyak dilakukan di kota besar...hal ini terlihat saat Daigo akan ‘menyiapkan’ ayahnya yang meninggal di perkotaa


Time Traveler’s Wife

K

alau genre ini biasanya bicara tentang mesin waktu, teori chaos, paradox, kecanggihan teknologi, atau sebaliknya hal yg lebih rumit, yaitu halusinasi (penonton dibuat bingung yg terjadi time travel beneran atau cuma mimpi), maka film ini menawarkan sesuatu yg unik tapi sekaligus sederhana: Time traveler itu genetis. Gift... Atau penyakit... itu tergantung sudut pandangnya.

menjelajahi waktu, ke mana, tidak dalam kontrolnya. Terjadi begitu saja. Tiba-tiba. Kapan saja. Dan di manadia muncul, juga bisa di mana saja. Di perpustakaan. Di tengah padang rumput, di lorong gelap di tengah kota, di tengah jalan. Di mana saja. Dan dalam keadaan telanjang. Sehingga yg pertama dia lakukan adalah mencari pakaian. Merebut atau merampas dari orang pertama yang dia jumpai, jika perlu.

Jadi, seorang pria, punya bakat, genetis, gift, penyakit bawaan, untuk jadi time traveler atau penjelajah waktu. Kapan dia akan

Ini seperti penyakit bawaan. Bayangkan, menjelang upacara pernikahan tiba2 tubuhnya menghilang. Menjelajah waktu.

Dia memang kemudian muncul lagi dan siap melakukan upacara pernikahan. Tp yang hadir itu versi masa depannya.Sudah tua, beruban. Tp beberapa saat kemudian, saat acara berdansa dengan wanita yang baru dinikahinya itu, sudah kembali dia yang “kini�. Tp kemudian, di malam pengantin, kejadian berulang. Tiba-tiba saja tubuhnya menghilang.... Film ini bercerita lebih dari sisi si wanita, isteri si pengelana waktu. Bagaimana dia menjalin hubungan dengan pria yang kemudian jadi suaminya itu.


Bagaimana suaminya bisa tibatiba menghilang, dan kembali beberapa minggu kemudian.Mereka mempunyai anak perempuan cantik dan lucu, yang ternyata juga seorang pengelana. Dan, yang paling menyentuh, bagaimana si isteri harus menghadapi ketika mengetahui suaminya bakal segera meninggal. Si time traveler tahu kalau bakal segera meninggal, apa yang bisa dilakukan? Apakah tidak bisa dicegah atau diantisipasi? Tidak. Film ini menganut aliran atau paham bahwa time travel tidak bisa mengubah apa yang sudah ditakdirkan akan terjadi. Memang sekali si pengelana waktu memanfaatkan pengembaraannya ke masa depan untuk keuntungannya: tahu nomor undian yang menang, dan saat kembali ke present day dia membeli nomor

undian itu menang. Tapi, boleh jadi, itu memang sudah takdirnya menang. Sebab ke mana dia berkelana tak bisa dikontrolnya. Jadi ketika dia berkelana ke masa depan dan mengetahui suatu nomor undian, dia memang ditakdirkan untuk tahu. Takdir yang sama adalah saat dia berkelana ke suatu masa dan tempat di mana dia tertembak, di malam dia tahu akan mati. Dia tidak bisa mencegah dirinya melakukan perjalanan waktu yang berakhir tragis itu. Karena itu sudah takdirnya. Jangan coba memahami film ini secara logika. Karena pasti tidak akan logis. Tapisebagai sebuah cerita, cerita romance tepatnya, cukup apik dan menarik. Recommended untuk penggemar romance, kisah cintanya akan bikin kamu klepek2.Recommended juga untuk time travel movie mania yg pengin mencoba time travel yang unik.


Kevin Costner

Milady, a woman of your beauty has no need for such... decorations.

Robin Hood: Prince of Thieves “Kalau mendengar tentang film ini, yang pertama kali terlintas di pikiran saya adalah Bryan Adams. Lewat soundtrack yang dia nyanyikan lewat lagu “Everything I Do (I Do It For You)”, film ini menjadi lebih istimewa. Tapi ini hanya sebatas pendapat pribadi saya, para pembaca boleh sependapat, boleh juga tidak. “

Kita kembali ke film ini. Cerita film ini diawali dengan kaburnya Robin of Locksley (Kevin Costner) dan Azeem (Morgan Freeman) yang sebelumnya tertangkap oleh pasukan Turki selama Perang Salib. Robin kembali ke Inggris, diikuti oleh Azeem yang bersumpah akan selalu mengikuti Robin sampai dia bisa membalas budi kepada Robin karena telah menyelamatkan nyawanya.

Nottingham dan ketika Robin kembali ke rumahnya, dia bersumpah untuk membalaskan dendam ayahnya. Dan kemudian, Robin pergi memasuki hutan Sherwood di mana dia bergabung dengan para penduduk desa yang terasingkan dan menjadi pemimpin mereka. Dengan bantuan mereka, Robin berusaha membebaskan para penduduk yang menderita akibat dari perbuatan Sheriff.

Sementara itu, ayah Robin dibunuh oleh Sheriff of

Robin Hood: Prince of Thieves adalah sebuah film yang sangat memukau. Walaupun


ada sesuatu yang sedikit mengganggu dalam film ini, yaitu logat para tokohnya yang tidak menggunakan logat Inggris. Namun tetap saja film ini sangat layak untuk ditonton kembali, karena film ini memiliki hampi segalanya. Film ini memiliki aksi, petualangan, kisah cinta, horror, unsur sihir, dan hamper semua unsur yang bisa dibayangkan untuk sebuah film. Apalagi kemampuan akting dari semua pendukung film ini yang sangat jauh dari kesan main-main. Ada sebuah adegan yang paling saya

sukai dalam film ini, yaitu saat Sheriff of Nottingham memaksa untuk menikahi Marion, benar-benar adegan yang sangat kocak di tengah-tengah hiruk pikuknya pertarungan di luar istana. Bagi yang sudah memonton film ini, mungkin akan menontonnya lagi. Dan bagi yang belum menonton, silahkan menonton film ini dan bandingkan dengan versi film Robin Hood yang lainnya. ( Robandit )

Director: Kevin Reynolds Writers: Pen Densham (story), Pen Densham Stars: Kevin Costner, Morgan Freeman, Mary Elizabeth


Dances With Wolves Film ini berkisah tentang perjalanan seorang Lt. John J.Dunbar, seorang perwira angkatan darat amerika serikat di jaman perang sipil. Berawal dari rasa frustasi karena tidak ingin kakinya diamputasi, dia melakukan strategi nekat saat berperang melawan musuhnya, tapi ternyata strateginya tersebut berhasil mengalahkan pihak musuh. Karena peristiwa tersebut dia mendapatkan tanda jasa dan berhak memilih daerah untuk penempatan selanjutnya. Dan untuk tempat penugasan selanjutnya, dia memilih tempat yang berada di perbatasan amerika, tempat yang sangat

terpencil, yang ternyata sebuah pos yang sudah ditinggalkan oleh pasukan sebelumnya. Setelah sekian lama tinggal di pos tersebut, dengan hanya ditemani Cisco (kuda miliknya) dan Two Socks (serigala liar) dia bertemu dengan sekawanan penduduk asli amerika, suku indian Sioux. Setelah beberapa kali saling mengunjungi tanpa terjadi komunikasi yang berarti (karena perbedaan bahasa), akhirnya dengan bantuan Standing With A Fist (diperankan Mary McDonnel, seorang anak angkat salah satu sesepuh Sioux, yang sebenarnya adalah anak dari keluarga indian, yang diselamatkan dari pembunuhan

oleh suku lain), perlahan lahan komunikasi antara John Dunbar dengan suku Sioux mulai terjalin. Sampai akhirnya John Dunbar dianggap sebagai keluarga oleh kaum suku Sioux, dan dia diberi nama Dancing With Wolves. Setelah lama tinggal bersama suku Sioux, Dunbar yang sering bersama Standing With A Fist untuk belajar bahasa Sioux, mulai jatuh cinta pada Standing With Fist. Inti cerita dari film ini adalah sebuah persahabatan yang terjalin antara Lt. John Dunbar dengan kaum suku Sioux, dengan latar belakan saat perang sipil di Amerika Serikat, dan ditambah


dengan kisah romantis yang terjadi antara John Dunbar dengan Standing With A Fist. Selama menonton film ini kita akan disuguhi gambar gambar yang menawan, alur cerita yang menarik dan akting para pemainnya yang sangat bagus. Dan bukanlah sesuatu yang berlebihan apabila film ini banyak mendapatkan nominasi di piala oscar, bahkan memenangkan beberapa kategori seperti Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Bahkan menurut saya pribadi, Two Socks (sang srigala) seharusnya juga masuk nominasi peran

pembantu terbaik, karena peran dan keberadaan dia film ini benar benar menghibur Fakta lain dari film ini adalah dengan biaya pembuatan film yang ‘hanya’ $ 19 juta, tapi film ini berhasil meraup pemasukan sebesar $ 424 juta dari pemutaran film ini di seluruh dunia...W O W ! ( CaptGDT )


J.F.K Film ini cukup terperinci dalam menjelaskan tindakan dari Jaksa Wilayah New Orleans, Jim Garrison, yang menyelidiki kasus pembunuhan President John F. Kennedy di Dallas, Texas, pada tahun 1963. Garrison tidak percaya begitu saja dengan laporan resmi yang disampaikan oleh pihak FBI. Dan berdasarkan apa yang telah dia ketahui dan yang akan dia temukan setelahnya, membuat dia mencurigai masih banyak fakta yang belum disampaikan kepada publik. Kisah pembunuhan dari JFK telah diceritakan dengan berbagai cara melalui berbagai macam media. Oliver Stone, melalui drama dan film, berhasil

mengubah sebuah tragedi yang paling menyedihkan bagi rakyat Amerika menjadi sebuah kisah thriller yang sangat spektakuler. Kevin Costner berhasil memerankan tokoh Garrison yang menjadi pusat dari teori konspirasi ini. Para penonton dibuat percaya dengan isi cerita karena dituntun untuk melihat dengan logika dari tokoh ini. Selain Kevin Costner, film ini juga didukung oleh deretan aktor dan aktris yang tidak lagi diragukan dari segi kemampuan akting. Sissy Spacek begitu briliannya berperan sebagai istri Garrison. Begitu juga halnya dengan Tommy Lee Jones dan Kevin Bacon, di mana kemampuan akting mereka

layak diacungkan jempol. Donald Sutherland, Jack Lemmon, Walter Matthau dan bahkan John Candy, Sally Kirkland dan Vincent D’Onofrio turut menyumbangkan sedikit peran dalam pemecahan teka-teki tanpa mengganggu jalan cerita film ini. Apalagi yang memerankan tokoh Lee Harvey Oswald adalah Gary Oldman. Jadi wajar saja jika film ini berhasil memenangi 2 piala Oscar untuk Sinematografi Terbaik dan Editing Film Terbaik. Untuk para penggemar film, pecinta sejarah, peneliti kebudayaan yang fanatik dan “terobsesi� dengan teori konspirasi, film ini wajib ditonton. ( Robandit )


A Perfect World Berkisah tentang pelarian Butch Haynes (Kevin Costner) dan Terry, seorang temannya, dari sebuah penjara, dan berujung pada sebuah penculikan seorang anak berusia 8 tahun karena ketelodoran Terry. Karena sebuah insiden selama di perjalanan, Butch akhirnya membunuh Terry di sebuah kebun jagung. Cerita berlanjut pada Phillip ‘Buzz’ Perry (anak yang diculik) yang merasa hubungannya semakin dekat dengan Butch, dan scene antara mereka berdua semakin mendominasi jalannya cerita film. Buzz yang selama hidupnya tidak pernah diijinkan oleh ibunya merayakan halloween, makan permen kapas, main roller coaster karena keyakinan yang dianutnya, malah merasakan kebebasan saat diculik oleh Butch, dan menganggap Butch adalah figur ayah yang tidak pernah ditemuinya sejak kecil. Dan Butch pun memberikan kebebasan pada Buzz untuk melakukan segala yang diinginkannya.Di saat yang bersamaan, pengejaran terhadap mereka juga dilakukan oleh tim Texas Rangers yang dipimpin oleh Red Garnett(Clint Eastwood), dibantu oleh seorang kriminologis, Sally Gerber (Laura Dern), dan

seorang penembak jitu dari FBI, Bobby Lee. Scene terbaik dari film ini adalah saat Butch (yang dalam keadaan luka karena tertembak oleh Buzz) sedang bersandar pada sebuah pohon di sebuah padang rumput,ditemani Buzz, dan dalam kondisi terkepung oleh sekumpulan polisi dan FBI. Butch yang sudah mengijinkan Buzz untuk berjalan ke arah polisi, tapi di tengah jalan Buzz kembali ke arah Butch karena dia ingin agar Butch selamat, dia merasa bersalah karena telah menembak Butch. Awalnya Clint Eastwood hanya ingin menjadi sutradara saja dalam film ini, tapi atas usul dari Kevin Costner, dia bersedia untuk ikut berperan (sebagai Red Garnett), karena menurut Kevin Costner karakter Red Garnett akan sangat cocok untuk diperankan olehnya. Film ini mendapat total pemasukan sebesar $ 135

juta dari seluruh pemutarannya di seluruh dunia. Meskipun banyak film arahan Clint Eastwood yang menggapai sukses, tapi menurut saya, film ini tetap menjadi salah satu film terbaik hasil arahan Clint Eastwood. ( CaptGDT )




-LittleMonster-


5 Things to Know About The Series Before Its Launch : Dr. Greene mungkin telah lama berlalu, tetapi Edwards kembali di ABC dimana Ia kembali ke layar kaca setelah tugas panjangnya di serial drama medikal yang tayang cukup lama tayang, ER. Sudah cukup lama para fans menunggu sang aktor. yang sempat vacuum beberapa tahun ini, sambil menggambil peranan di segelintir film layar lebar (termasuk Zodiac). Edwards adalah salah satu aktor yang yang kembali ke layar kaca setelah sekian lama selain aktor Friends, Matthew Perry (Go On; NBC), Reba McEntire (Malibu Country; ABC) dan aktris The Cosby Show’s, Phylicia Rashad (Do No Harm; NBC). Persembahan dari Lorenza di Bonaventura, Paul Scheuring dan Dan McDermott, Zero Hour mencakup beberapa abad. Tentu, serialnya berlatar belakang di masa kini, tetapi ceritanya sendiri kembali hingga ke zaman perang, seperti yang akan kita liat pada opening serial ini.

Jam, jam dan jam, adalah yang akan membuat drama ini terus berjalan; ada di tengah-tengah pencarian Hank dan di garis depan misteri yang telah berusia selama berabad-abad. Sebuah berlian yang di temukan pada jam tua yang dibeli oleh istri Hank, hanya sebuah permulaan dalam mengungkap mitologi yang kompleks. Ternyata, ada 11 lagi yang bisa mengungkapkan rahasia yang telah lama hilang! Pembicaraan tentang agama, Nazi, perkumpulan rahasia dan peta harta karun yang memulai Hank dan para karyawan setianya dalam perjalanan panjang ini. Seperti yang dikatakan si orang tua ini dalam trailer Zero Hour, “..if they don’t find all 12 before the enemy does, it will be .. too late for the entire world” How’s that for dramatic? Dengan adanya drama datang pula komedi dan romance. Sementara Zero Hour seharusnya menjadi sangat di dramatisasi, after all, semua karakternya menemukan diri mereka di situasi yang luar biasa, tetap saja ada ruang untuk halhal sederhana dalam kehidupan. Apakah Swedia sedang mendominasi dunia pertelevisian? Sepertinya begitu. Dengan serial The Killing, aktorJoel Kinnaman berhasil menerobos industri perfilman dengan mengambil peranan dalam beberapa film besar seperti reboot Robocop dan Mission: Impossible 4. Michael Nyqvist bergabung dalam kehebohan sebagai villain, White Vincent. Seperti yang diharapkan, ada sesuatu yang agak menyeramkan (dan misterius) dengan karakternya -- dan akan ada kenyataan terungkap sepanjang episode yang apasti akan merumitkan segalanya.


ZERO HOUR MidSeason 2013 | ABC

S

etelah serial fall tahun lalu Last Resort di cancel, kini ABC memasang Zero Hour sebagai penggantinya di time slot hari Kamis pukul 8.00 PM waktu Amerika. Serial-serial baru yang tayang di MidSeason memang biasanya adalah underrated series, tidak sedikit pula serial-serial yang tayang di awal tahun tersebut memiliki rating di atas rata-rata. Sebut saja SMASH yang tayang di NBC Mid-Season tahun lalu,

memiliki rating yang mengejutkan untuk sebuah drama musikal, sehingga NBC memperpanjang serial tersebut ke season 2. Well, let’s hope Zero Hour ini akan memiliki nasib yang sama, setelah ABC lumayan mengecewakan dengan men-cancelled 2 serial yang lumayan mempunyai banyak penggemar, Last Resort dan 666 Park Avenue di akhir tahun kemarin.

The fast-paced thriller, Zero Hour, berkisah tentang Hank Galliston (Anthony Edwards; ER) seorang penerbit Modern Skeptic Magazine. Hank telah menghabiskan karirnya dengan mengikuti banyak petunjuk, membongkar mitos dan memecahkan konspirasi. Tetapi saat istrinya yang cantik, Laila (Jacinda Barret; Suits) diculik dari sebuah toko jam antik miliknya, Hank ikut tertarik dalam satu misteri yang paling menarik dalam


misteri tersebut tidak jatuh ke tangan yang salah -- tangan milik seorang pria jahat dan misterius yang hanya di kenal sebagai White Vincent (Michael Nyqvist; Mission: Impossible - Ghost Protocol). Sekarang Hank bersama dengan dua mudanya, Rachel (Addison Timlin; Californication) dan Arron (Scott Michael Foster; Greek), dan yang sama cerdas dan memikatnya adalah Agen FBI, Rebecca “Beck” Riley (Carmen Ejogo; Alex Cross), harus mulai berpacu melawan waktu bukan hanya untuk mencari istrinya, tetapi juga menyelamatkan umat manusia.

sejarah manusia, membentang di seluruh dunia selama berabadabad. Terkandung dalam sebuah jam milik istrinya adalah sebuah peta harta karun, dan apa yang peta itu tunjukkan, akan bisa menyebabkan bencana dahsyat. Keputusan ada di tangan Hank untuk menguraikan simbolsimbol dan membuka rahasia peta, sambil memastikan jawaban

Setiap orang memiliki kepentingan pribadi dalam misi kehidupan dan kematian, Bagi Hank, seorang warga biasa yang takdirnya lebih terjalin dalam konspirasi ini melebihi yang di bayangkan. Bagi Laila, seorang istri yang hangat dan penuh kasih yang menolak untuk hanya menjadi pion dalam perjuangan ini, bagi “Beck”, seorang agen FBI yang memiliki banyak rahasianya sendiri. White Vincent memiliki kepentingan yang jauh lebih besar dari pada harta yang terdapat di ujung perburuan dan masa lalu yang mengubungkan dia dan Hank yang jauh melampaui permainan kucing dan tikus ini. Dan sementara Aaron adalah seorang pria yang sangat menyukai teori konspirasi, Rachel lebih bergantung kepada isi kepala dan hati untuk membimbing keyakinannya. Tetapi semakin cerita terungkap, tahu apa yang harus dipercaya dan yang lebih penting lagi, kepada siapa harus percaya, menjadi lebih dan lebih sulit lagi.

Zero Hour dibuat dan ditulis oleh Paul T. Scheuring (Prison Break) yang juga sebagai Executive Produser bersama dengan Zack Estrin, Lorenzo di Bonaventura (The Transformers, GI: Joe franchise, Salt, Red) dan Dan McDermott (Human Target). Episode pilot Zero Hour sendiri di sutradarai dan di produseri oleh Pierre Morel (From Paris with love, District 13 dan Taken). Zero Hour di jadwalkan akan tayang pada 14 Februari 2013 waktu Amerika atau pada tanggal 15 Februari 2013 waktu Indonesia.

-LittleMonster-

WWW.IDFL.US


-LittleMonster-

Red

Widow adalah drama penuh ketegangan dalam sebuah keluarga kriminal dan memperlihatkan pada kita seberapa jauh seorang wanita akan berusaha untuk melindungi keluarganya. Diadaptasi dari sebuah serial thriller Belanda berjudul Penoza, dunia Martha Walraven (Radha Mitchell, Melinda and Melinda) berubah 180

derajat setelah suaminya yang seorang gangster dibunuh oleh pesaing kartelnya dan Ia terdorong untuk mengungkapkan kematian suaminya. Martha Walraven tampak memiliki kehidupan yang indah. Seorang ibu yang tinggal di Tony Marin County, sebelah utara San Fransisco. Ia mengabdi pada suami dan ketiga anaknya. Namun dibalik pemandangan yang sempurna

tersebut, terdapat cerita yang lebih rumit lagi. Evan, suami Martha, menghidupi keluarganya dari hasil mengekspor ganja. Martha sebenarnya sangat akrab dengan kejahatan terorganisir, ayahnya Andrei Petrov (Rade Serbedzija) dan pengawal setianya, Lutrher (Luke Goss), adalah Bratva, Gangster Rusia di San Fransisco. Itu adalah dunia dimana Ia dan saudara perempuannya Kat (Jaime Ray Newman) selalu ingin melarikan diri, walau mereka tidak pernah berusaha keras untuk mencobanya.


M

embahas karakter utamanya, Martha, yang bertransisi dari seorang ibu rumah tangga di pinggiran kota dan seorang ibu yang menjalani kehidupan yang baik di utara California sampai melakukan aksi tembak-tembakan main hakim sendiri dengan penuh kejutan, mungkin dalam keluarga Martha memang pernah ada pelatihan tembak-menembak, afterall, keluarga Martha adalah keluarga kriminal. Kalo melihat karakter Martha, selintas mengingatkan kita pada salah

Tetapi ketika Evan dibunuh secara brutal di pinggiran jalan, semuanya berubah. Perhatian pertama Martha adalah untuk melindungi anakanaknya, namun ketika seorang agen FBI, James Ramos (Clifton Collins Jr.), menjanjikan Martha keadilan dalam bentuk pertukaran kerjasama, Ia tidak bisa melawan kode Bratva, dan akhirnya Ia menolak bantuan agen FBI tersebut. Perlahan-lahan, kebenaran tentang pembunuhan suaminya mulai muncul ke permukaan, rekan bisnis Evan, saudara licik Martha, Irwin

satu superhero Marvel, Black Widow, tentunya tanpa pakaian hitam ketat dan ginger-hair. Well, dunia pertelevisian memang sedang ramai akan karakterkarakter wanita tangguh, sebut saja Emily Throne dalam serial Revenge, Becca Winstone dalam serial Missing, Daenerys Targaryen dalam serial Game of Thrones dan Sam Hunter dalam serial Hunted. Semoga karakter Martha Walraven bisa lebih badass dari 4 nama diatas

dalam serial drama kriminal yang akan tayang pada 3 Maret 2013 di ABC ini. Bagi anda penggemar serial OZ, kehadiran Lee Tergesen dalam serial ini sebagai regular cast setidaknya bisa mengobati rindu akan karakter Tobias Beecher dalam serial OZ tersebut, dan tenang saja, kali ini Lee tidak akan berperan sebagai napi yang mempunyai love interest pria (oops!). Red Widow di tulis oleh Melissa Rosenberg (Dexter, “Twilight Saga� films) dan juga sebagai Eksekutif Produser bersama Howard Klein (The Office, Parks & Recreation) dan Alon Aranya. -LittleMonster-

Petrov (Wil Traval) dan teman dekat mereka, si malang Mike Tomlin (Lee Tergesen), ternyata terlibat dalam pencurian kokain bernilai jutaan dolar dari seorang bos kriminal internasional, Nicholae Schiller (Goran Visnjic). Evan telah membayar dengan nyawanya, tapi sejauh perhatian Schiller, hutang tersebut belum lunas, tetapi jatuh pada Martha, janda dari mendiang Evan. Untuk menavigasi dunia kriminal dalam rangka untuk membayar hutang ini, Schiller bisa melakukan apapun.

DIburu oleh FBI di satu sisi dan oleh Schiller di sisi lain, sementara sambil mengurus ketiga anaknya yang masih berduka seorang diri, Martha menemukan kegigihan dalam dirinya yang tidak pernah tahu Ia mempunyainya. Saat Ia memburu tentang kebenaran di balik kematian suaminya dan berjuang untuk menjaga anak-anaknya tetap aman, dia akan mengandalkan akal, kebulatan tekad dan DNA Bratva yang ada dalam dirinya. Tapi sejauh mana Martha sanggup pergi untuk mengalahkan musuh-musuhnya di permainan mematikan mereka sendiri?


A Gentleman Dignity’s

P

asti sudah pernah menonton Boys Over Flowers, cerita drama ini mungkin mengadaptasi dari drama tersebut. Empat cowok ganteng, kaya dan digilai banyak cewek-cewek, cuma mungkin bedanya drama ini mengambil cerita dari masa depan dari F4 tadi, setelah mereka berumur 40 tahun. Sekali lagi penulis Kim Eun Sook (Lovers in Paris, On Air, City Hall, Secret Garden) sukses membuat ide-ide segar, empat pria berumur yang memiliki karakter berbeda-beda, meski drama ini terkesan tua akibat efek pemeran-pemeranya tapi drama

ini sangat menghibur. Drama ini mereka lebih diperankan dengan style anak muda dan friendly abis selama 20 tahun. Dan disetiap awal episode tetap ada sedikit review Kim Do Jin , Im Tae San , Choi Yoon , Lee Jung Rok dimasa masa muda yang penuh kekonyolan Dalam drama ini karakter paling unik Choi Yoon (Kim Min Jong), seorang duda yang jatuh hati pada gadis muda Im Me Ah Ri (Yoon Jin Yi) dan karakter yang paling menghibur Lee Jung Rok (Lee Jong Hyuk), pria beristri tapi masih suka tebar pesona. SisDalam drama ini paling suka sama karakter Choi Yoon (Kim

Min Jong), seorang duda yang jatuh hati pada gadis muda Im Me Ah Ri (Yoon Jin Yi) dan karakter yang paling menghibur Lee Jung Rok (Lee Jong Hyuk), pria beristri tapi masih suka tebar pesona. Sisanya ada Kim Do Jin (Jang Dong Gun) dan Im Tae San (Kim Soo Ro) yang menurutku cerita cinta mereka sudah banyak dalam drama. ( sue valentino & faydede )


BIG

“When this body returns, whether it’s a young Seo Yoon Jae in here, or a Kang Gyung Joon in here, You think you’ll be able to tell?”

S

atu lagi karya bagus Hong Sisters, “BIG”, rata-rata drama mereka sering bergenre “fantasy”, meski drama ini ratingnya tidak tinggi seperti drama mereka yang pernah ada, tapi drama ini layak buat ditonton, karena cukup menghibur. Di awal episode kita sudah disuguhi “tanda tanya” besar, banyak pertanyaan muncul seiring episode berlanjut. Berawal karena kecelakaan, seorang bocah 18 tahun (Shin Won Ho - Kang Kyung Joon) bertukar tubuh dengan seorang doter (Gong Yoo - Seo Yoon Jae).

Drama ini juga terasa ciri khas drama koreanya, (Lee Min Jung - Kil Da Ran) punya keluarga yang konyol yang terdiri dari ibu, ayah, dan adik lelaki. Banyak kita jumpai di drama koreakorea dulu keluarga seperti ini. Dan banyak keunikan tersendiri dalam drama ini, mulai dari boneka beruang dijadikan panda, pukul 10:10, tiket ke bulan, lagu pororo, dll. Hal unik yang paling berkesan di drama ini menurutku sewaktu kantong plastik di isi kata “Aku Mencintaimu”. Selama menonton ini ketawa terus dari awal episode sampai akhir, meski endingnya tidak sesuai dengan yang kuharapkan. Untunglah si bocah itu cuma disuruh tidur aja, aktingnya jelek banget, setelah menonton ini semakin jatuh cinta sama Lee Min Jung. ( sue valentino )



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.